SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI TINJAUAN : PETA TAHAPAN PENGEMBANGAN DRAINASE BELUM ADA, ZONA AIR LIMBAH BELUM LENGKAP 3.1
Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari
berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi secara bertahap. Misi adalah penjabaran visi yaitu apa yang akan dilakukan dan diemban oleh organisasi selama kurun waktu yang ditetapkan untuk memastikan visi tercapai. Visi yang dimaksudkan dalam Pemutakhiran SSK KabupatenTegal dalam dokumen ini adalah kondisi sanitasi ideal yang ditetapkan sebagai arah pembangunan sektor sanitasi sampai dengan tahun 2021 sebagai arus utama dalam setiap upaya melalui berbagai program daerah bidang sanitasi secara sistematis dan terukur. Sedangkan misi yang dimaksudkan dalam dokumen ini adalah merupakan penjabaran mengenai tugas yang akan diemban oleh Pemerintah Kabupaten Tegal melalui peran satuan perangkat kelembagaan daerah terkait dan pihak-pihak lain secara terkoordinasi untuk memastikan visi sanitasi KabupatenTegal tercapai pada tahun 2021. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sesuai visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka visi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Tegal 2014 – 2019 adalah: Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius dan Sejahtera “Cinta Desa, Cinta Rakyat, Cinta Produk Tegal, Cinta Budaya Tegal” Arti Visi: Mandiri
: Pembangunan daerah dilaksanakan sebagai usaha untuk mengisi kemerdekaan dan merupakan upaya membangun kemandirian ekonomi melalui peningkatan daya saing.
Unggul
: Masyarakat memiliki kemampuan berpikir, beraktualisasi dan memiliki
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 1
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 kapasitas inovatif dan kreatif sehingga menjadi masyarakat yang unggul Berbudaya : Masyarakat memilki integritas, jati diri yang mulia, terbuka dan bertanggungjawab disertai kepribadian yang mulia atas dasar agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Religius
: Segala tata kehidupan dan regulasi pembangunan ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal dengan niat ibadah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjaga hubungan baik kepada sesama manusia maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sejahtera
: Menunjukan kondisi kemakmuran, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan keamanan, dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir dan batin secara adil dan merata.
Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Tegal ditetapkan dengan mempertimbangkan dan bersifat mendukung terhadap Misi induk KabupatenTegal sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD periode 2014 - 2019 pada pernyataan Misi no. 5 terkait “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.”. Berdasarkan analisis terhadap kebijakan ditingkat global maupun nasional, dapat disarikan beberapa isu strategis terkait dengan sanitasi, sebagai berikut:
AMANAT RPJMN 2015-2019 BIDANG PERUMAHAN & PERMUKIMAN SASARAN PRIORITAS BIDANG PERUMAHAN & PERMUKIMAN 2015-2019
Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen Tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia Optimalisasi penyediaan layanan air minum Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 2
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang mendukung Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan 1. Isu Strategis POST MDG’S/ GLOBAL Dalam Post MDG’S target sasaranya adalah mencapai Akses Universal terhadap air minum dan sanitasi yang layak a. Menyediakan Akses universal terhadap air minum yang aman di rumah, sekolah, puskesmas dan kamp pengungsi; b. Mengakhiri buang air besar di tempat terbuka dan memastikan akses universal; c. Menyesuaikan kuantitas air bersih yang dimanfaatkan, dengan ketersediaan air baku. Meningkatkan efisiensi terhadap penggunaan air untuk pertanian, industri dan daerah perkotaan; dan d. Mendaur ulang semua limbah cair dari daerah perkotaan dan industri. 2. Isu strategis RPJM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 Dalam bidang air minum dan sanitasi, RPJM Propinsi Jawa Tengah 2013 – 2018 mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut: a. Pembangunan infrastruktur SDA untuk mewujudkan air sebagai collective goods; dan b. Pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat meliputi air minum, sanitasi dan perumahan yang layak. Berangkat dari isu strategis ditingkat global dan Nasional, serta permasalahan dan kondisi sanitasi Kabupaten Tegal. Pokja AMPL Kabupaten Tegal telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi pemikiran dari berbagai stakeholder terkait subsektor sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang. Rumusan visi misi, tujuan, sasaran dan strategi sanitasi Kabupaten Tegal telah memperhatikan isu – isu strategis yang termuat dalam dokumen Pemutakhiran SSK. Tabel di bawah ini, merupakan gambaran tentang Visi Sanitasi dan Misi persubsektor sanitasi serta Visi dan Misi KabupatenTegal yang tertuang dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) KabupatenTegal sebagai berikut:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 3
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 4
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
Visi Kab/Kota Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius dan Sejahtera “Cinta Desa, Cinta Rakyat, Cinta Produk Tegal, Cinta Budaya Tegal”
1.
2.
3. 4. 5.
Tabel 3. 1 Visi dan Misi Sanitasi KabupatenTegal Misi Kab/Kota Visi Sanitasi Kab/Kota Misi Sanitasi Kab/Kota Dalam rangka penjabaran Visi Kabupaten Terwujudnya masyarakat Kabupaten Misi Air Limbah Domestik: Tegal maka disusunlah misi untuk Tegal yang bersih, sehat, mandiri, dan 1. Meningkatkan kuantitas dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal sejahtera melalui peningkatan kualitas Infrastruktur sarana yang mandiri, unggul, berbudaya, religius pengelolaan sanitasi secara prasarana pengelolaan air dan sejahtera, dengan rincian sebagai berkelanjutan dan berkesinambungan. limbah domestik yang berikut: Masyarakat Kabupaten Tegal yang berwawasan lingkungan Mewujudkan birokrasi yang bersih dan mandiri dan sejahtera dengan sanitasi 2. Meningkatkan Kesadaran responsif terhadap pemenuhan hak dasar yang berkualitas dan berkelanjutan. masyarakat tentang rakyat. pengelolaan air limbah Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui domestik sebagai wujud pembangunan ekonomi kerakyatan yang keselarasan lingkungan difokuskan pada sektor perdagangan, 3. Meningkatkan peran dunia industri dan pertanian. usaha/swasta dalam Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan penyelenggaraan pengelolaan menjunjung tinggi nilai-nilai agama. air limbah domestik tercapainya Mengembangkan seni budaya dan derajat kesejahteraan pengetahuan tradisional. masyarakat Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan Misi Persampahan: pemberdayaan masyarakat. 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan Kesadaran masyarakat tentang
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 5
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Visi Kab/Kota
Misi Kab/Kota
Visi Sanitasi Kab/Kota
Misi Sanitasi Kab/Kota pengelolaan persampahan sebagai wujud keselarasan lingkungan 3. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengelolaan persampahan tercapainya derajat kesejahteraan masyarakat Misi Drainase Lingkungan: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan drainase yang berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan drainase sebagai wujud keselarasan lingkungan 3. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengelolaan drainase tercapainya derajat kesejahteraan masyarakat
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 6
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 3.2
Pentahapan Pengembangan Sanitasi Berdasarkan pada analisa dalam instrumen profil sanitasi, maka kemudian disusun tahapan
pengembangan sistem dalam suatu zona sanitasi berbasiskan kecamatan untuk masing-masing komponen sanitasi yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan dan Drainase Lingkungan. Penetapan pengembangan sistem dan zona sanitasi dilakukan untuk mengidentifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu wilayah dan membantu perumusan program dan kegiatan yang paling sesuai dengan kondisi wilayah berdasarkan sistem yang diusulkan. Penanganan sub sektor sanitasi berdasar sub sektornya dengan memperhitungkan instrumen yang mempengaruhi kondisi tersebut sehingga didapatlah peta zona sanitasi sesuai sub sektornya masing-masing
3.2.1
Tahapan Pengembangan Sektor Sanitasi
3.2.1.1
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik KabupatenTegal
Dalam rangka penanganan pengelolaan air limbah domestik, perlu di susun sebuah rencana. Penentuan sistem sanitasi air limbah domestik dipengaruhi oleh beberapa factor berikut: kepadatan penduduk, fungsi perkotaan/pedesaan, dan faktor permasalahan air tanah. Area (kelurahan/desa) yang memiliki karakteristik/sistem yang sama dikelompokkan dalam 1 (satu) zona. Adapun faktor yang juga perlu diperhatikan dalam menentukan zona adalah: topografi, geografi dan area beresiko. Penentuan zona air limbah di Kabupaten Tegal didasarkan pada faktor kepadatan penduduk, topografi dan indeks resiko sanitasi air limbah sesuai hasil dari studi EHRA, sebagai berikut: Tabel 3.2 Kreteria Zona Air Limbah Domestik Kabupaten Tegal Zona Penanganan Kriteria Zona 1 = 188 desa On site Kepadatan Rendah, Topografi datar, Tidak beresiko sanitasi dan/ atau resiko rendah Zona 2 = 104 desa On site prioritas Kepadatan Rendah, Daerah Pegunungan, Resiko Sedang/ Tinggi Zona 3 = 131 desa Komunal Kepadatan Sedang/Tinggi Resiko Sedang/ Tinggi Zona 4 = 35 desa Offsite Kepadatan Kepadatan Sedang/ Tinggi Sedang Resiko Sedang/ Tinggi Kawasan Perkotaan
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 7
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Adapun desa/kelurahan berdasarkan zona sistem air limbah domestik adalah sebagaimana dalam tabel:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 8
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 KOSONG
No
Kecamatan
01
Kecamatan Margasari
02
Kecamatan Bumijawa
03
Kecamatan Bojong
04
Kecamatan Balapulang
05
Kecamatan Pagerbarang
06
Kecamatan Lebaksiu
07
Kecamatan Jatinegara
08
Kecamatan Kedung Banteng
09
Kecamatan Pangkah
10
Kecamatan Slawi
11
Kecamatan Dukuhwaru
12
Kecamatan Adiwerna
Tabel 3.3 Zona Sistem Air Limbah pada Setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Tegal Desa / Kelurahan Zona 1 Zona 2 Zona 3
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 9
Zona 4
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
Kecamatan
13
Kecamatan Dukuhturi
14
Kecamatan Talang
15
Kecamatan Tarub
16
Kecamatan Kramat
17
Kecamatan Suradadi
18
Kecamatan Warureja
Desa / Kelurahan Zona 1
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Zona 2
Zona 3
III - 10
Zona 4
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
Tahapan pengembangan air limbah domestik Kabupaten Tegal dapat terlihat pada tabel, sebagai berikut: Tabel 3. 2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Tegal Target cakupan layanan* (%) Cakupan Jangka Jangka Jangka No Sistem layanan pendek (2016 menengah panjang eksisting* (%) - 2017) (2020) (2025) (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Buang Air Besar Sembarangan 8% 0% 0% 37,35% (BABS) B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) 1 Cubluk dan sejenisnya 15% 10% 0% 2,55% 2
Tangki septik
C
Sistem Komunal
1
54,50%
75%
86,55%
88,36%
MCK/MCK++
4,55%
0,72%
0,72%
0,72%
2
IPAL komunal
1,05%
0,83%
1,43%
5,72%
3
Tangki septik komunal
0,00%
0,30%
1%
4%
D
Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) Subtotal
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan hasil instrument profil sanitasi untuk cakupan layanan untuk on site system sebesar 57,17% dari total penduduk Kabupaten Tegal, yaitu terdiri atas sistem on site individual (tangki septik) mencakup 57,16% dan sistem on site komunal (MCK, MCK++) mencakup 1,01%. Sedangkan cakupan layanan off site system di Kabupaten Tegal saat ini belum ada. Target pencapaian layanan untuk sistem on site individual dan sistem komunal didapatkan tahapan prioritas penanganan pengolahan air limbah domestik di KabupatenTegal dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel berikut ini:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 11
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Pengembangan Air Limbah Kabupaten Tegal dibedakan untuk wilayah Pedesaan dan Perkotaan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kementerian Pekerjaan Umum dan juga standar Kesehatan, maka diharapkan pada 20 tahun kedepan (jangka panjang) akses terhadap sanitasi khususnya pengelolaan air limbah domestik sudah mencapai 100%. Dari hal umum tersebut, kemudian diperinci dalam tahapan pengembangan air limbah domestik baik bersifat komunal maupun on site. Limbah cair di Kabupaten Tegal dikelola dengan menggunakan sistem terpusat (Offsite System). Sistem ini mulai dirintis dengan pembangunan IPAL skala kawasan pada tahun 2014 di Desa Kutosari Kecamatan Tegal yang targetnya melayani 700 KK. Dengan kondisi kepadatan Tegal pada saat ini, pembangunan IPAL skala kawasan seharusnya dapat mulai direncanakan untuk dilaksanakan di kawasankasawan dengan kepadatan penduduk cukup tinggi. Program pengelolaan limbah cair di Kabupaten Tegal, salah satunya sistem dengan sistem Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM). Proses yang digunakan yaitu proses anaerobic dan aerobic, yang dimaksud disini adalah sistem stabilisasi polutan melalui proses oksidasi, pemisahan bahan padatan (solid) serta penghilangan zat-zat beracun dan berbahaya. Rencana pengelolaan limbah cair dengan menggunakan sistem tersebutsangat bergantung kepada alokasi anggaran. Dana pengelolaan limbah cair yang diperoleh dari APBD digunakan untuk pemeliharaan rutin dan pengadaan, sedangkan dana yang diperoleh dari APBN digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang besar misal pembangunan sanimas baru. Sistem setempat ini merupakan tempat BAB (Buang Air Besar) yang umum dipergunakan oleh masyarakat di Kabupaten Tegal, berupa MCK dengan jamban siram/leher angsa disalurkan ke tangki septik, MCK dengan Jamban siram/leher angsa disalurkan ke cubluk, dan MCK dengan Jamban siram/leher angsa disalurkan ke sungai/kali/parit.
Tahapan pengembangan limbah domestik diatas diambil berdasarkan perkiraan yang realistis, terukur dan bisa dicapai secara nalar. Dalam 5 tahun ke depan sub sektor limbah menitikberatkan capaian pada kepemilikan jamban keluarga sistem on-site yang nilainya sekitar 95% dari jumlah keluarga yang ada. Sedangkan pada tahun ke 20 sekitar 94%. Meski megalami penurunan namun ada peningkatan peralihan dari jamban kelurarga menjadi komunal. Pada sistem komunal diharapkan dapat dicapai dari programprogram seperti SLBM, USRI untuk skala kewilayahan, sedangkan sistem offsite pada skala kota akan mulai dirintis pada wilayah yang padat penduduknya dan daerah CBD. BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 12
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Berdasarkan analisis penentuan zona dan sistem sanitasi dari Instrumen Profil sanitasi diperoleh gambaran bahwa Untuk Zona Air Limbah Domestik di Kabupaten Tegal, sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tegal dikategorikan dalam 4 (empat) Tipikal Sistem, yaitu Sistem Onsite, Onsite Sistem Komunal, Offsite Kepadatan Sedang dan Offsite Terpusat. Akan tetapi setelah disesuaikan dan disepakati akhirnya didapatkan 2 (dua) Zona yaitu Tipikal Sistem Onsite dan Onsite Sistem Komunal. Pengembangan air limbah domestik dengan memperhitungkan kepadatan penduduk terhadap luas terbangun, wilayah komersil (CBD), area perkotaan, dan tingkat risiko kesehatan. Situasi pengembangan air limbah domestik jangka menengah di atas tidak dapat membentuk zona yang mengumpul menjadi satu, tetapi zona pengembangan tersebut menyebar dengan tidak teratur. Adapun peta zona air limbah domestik yang dapat dilihat sebagai berikut:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 13
SSKKabupatenTegal 2017 - 2021
Gambar3. 1PetaTahapanPengembanganAir LimbahDomestik BABIII KERANGKAPENGEMBANGANSANITASI
III - 14
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 3.2.1.2
Tahapan Pengembangan Persampahan
Penanganan persampahan meliputi penanganan persampahan rumah tangga baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Penentuan fitur sistem penanganan sampah dipengaruhi oleh faktor: kepadatan penduduk, daerah Central Bussiness District (CBD), dan infrastruktur persampahan yang sudah ada. Adapun faktor dalam menentukan zona penanganan sampah di Kabupaten Tegal adalah: geografi dan area beresiko. Faktor geografi untuk menentukan wilayah perkotaan/pedesaan dan CBD, sedangkan area beresiko untuk menentukan prioritas penanganan persampahan. Berikut adalah Kreteria zona sampah di Kabupaten Tegal: Tabel 3.5 Kreteria Zona Sampah Kabupaten Tegal Zona Zona 1 = 19 Desa/Kelurahan Zona 2 = 92 Desa/Kelurahan Zona 3 = 72 Desa/Kelurahan Zona 4 = 104 Desa/Kelurahan
Penanganan
Kriteria
Perkotaan Pelayanan DPU – Central Bussiness District (CBD) Program Langsung Perkotaan Pelayanan DPU – >100 orang/ha dan urban Program Tidak Langsung Pedesaan Pelayanan DPU – >100 orang/Ha dan bukan urban Program Tidak Langsung Pedesaan Pelayanan Mandiri 25 – 100 orang/ha dan urban/rural
Adapun desa/ kelurahan berdasarkan zona sistem sampah sebagaimana dalam tabel:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 15
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
No 01
02
Kecamatan
Tabel 3.6 Zona Sistem Persampahan pada Setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Tegal Desa / Kelurahan Zona 1 Zona 2 Zona 3
Zona 4
Kecamatan Margasari
Desa Prupuk Selatan Desa Margasari Desa Karangdawa
Desa Wanasari Desa Paku Laut Desa Jatilaba
Desa Prupuk Utara Desa Kaligayam Desa Danaraja Desa Jembayat Desa Dukuh Tengah Desa Marga Ayu Desa Kalisalak
Desa Jejeg
Desa Muncanglarang
Desa Cempaka Desa Cintamanik Desa Dukuh Benda Desa Sigedong Desa Guci Desa Batumirah Desa Begawat Desa Gunung Agung Desa Bumijawa Desa Traju Desa Pagerkasih Desa Cawitali Desa Carul Desa Sumbaga Desa Sokatengah Desa Sokasari
Kecamatan Bumijawa
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 16
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No 03
04
05
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Kecamatan Bojong
Desa Rembul Desa Bojong Desa Buniwah
Desa Lengkong Desa Kajenengan Desa Cikura
Desa Dukuhtengah Desa Kedawung Desa Suniarsih Desa Karangmulyo Desa Tuwel Desa Batunyana Desa Sangkanayu Desa Gunungjati Desa Pucang Luwuk Desa Kalijambu Desa Danasari
Desa Danawarih Desa Banjaranyar Desa Pamiritan Desa Balapulang Wetan Desa Balapulang Kulon
Desa Bukateja Desa Kalibakung Desa Karangjambu Desa Cilongok Desa Tembongwah Desa Pagerwangi Desa Harjowinangun Desa Sesepan Desa Wringin Jenggot Desa Cibunar
Desa Cenggini Desa Danareja Desa Sangkanjaya Desa Batuagung Desa Kaliwungu
Desa Pagerbarang
Desa Srengseng Desa Rajegwesi Desa Mulyoharjo
Desa Sido Mulyo Desa Kertaharja Desa Kedungsugih
Kecamatan Balapulang
Kecamatan Pagerbarang
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 17
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
06
07
08
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
Zona 2
Zona 3 Desa Semboja Desa Randusari Desa Jatiwangi Desa Karanganyar Desa Surokidul
Zona 4 Desa Pesarean
Desa Yamansari Desa Lebaksiu Kidul Desa Lebaksiu Lor Desa Dukuhlo Desa Pendawa Desa Jatimulyo Desa Dukuhdamu
Desa Timbangreja Desa Lebak Goah Desa Kesuben Desa Balaradin Desa Tegalandong Desa Slarang Kidul
Desa Kajen Desa Kambangan
Desa Cerih
Desa Penyalahan Desa Sitail Desa Gantungan Desa Argatawang Desa Lebakwangi Desa Lembasari Desa Wotgalih
Desa Kedungwungu Desa Mokaha Desa Sumbarang Desa Padasari Desa Capar Desa Dukuhbangsa Desa Jatinegara Desa Luwijawa Desa Tamansari
Desa Tonggara
Desa Penujah Desa Karang Anyar Desa Kedung Banteng
Desa Margamulya Desa Kebandingan Desa Semedo
Kecamatan Lebaksiu
Kecamatan Jatinegara
Kecamatan Kedung Banteng
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 18
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
09
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
Zona 2
Zona 4
Kecamatan Pangkah
Desa Penusupan Desa Bogares Kidul Desa Bogares Lor Desa Dukuhsembung Desa Grobog Kulon Desa Talok Desa Paketiban Desa Rancawiru Desa Balamoa Desa Dermasandi Desa Purbayasa Desa Jenggawur Desa Kalikangkung Desa Pecabean Desa Bedug 10
Zona 3 Desa Dukuhjati Wetan Desa Sumingkir Desa Karangmalang Desa Pener Desa Dukuhjati Kidul Desa Depok
Kecamatan Slawi
Desa Kalisapu Desa Dukuh Ringin Desa Dukuh Salam Desa Slawi Kulon Kelurahan Slawi Wetan Kelurahan Kagok Kelurahan Procot BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 19
Desa Dermasuci Desa Pangkah Desa Curug Desa Kendalserut Desa Grobog Wetan
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
11
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1 Kelurahan Kudaile Desa Trayeman Kelurahan Pakembaran
Zona 2
Zona 3
Kecamatan Dukuhwaru
Desa Blubuk Desa Pedagangan
12
Desa Slarang Lor Desa Selapura Desa Dukuhwaru Desa Gumayun Desa Kabunan Desa Kalisoka Desa Sindang Desa Bulakpacing
Kecamatan Adiwerna
Desa Tembok Lor Desa Tembok Kidul Desa Tembok Banjaran Desa Tembok Luwung Desa Adiwerna Desa Kalimati Desa Lemahduwur Desa Pesarean Desa Ujungrusi 13
Zona 4
Desa Penarukan Desa Harjosari Lor Desa Harjosari Kidul Desa Pagedangan
Desa Bersole
Desa Pedeslohor Desa Lumingser Desa Kedungsukun Desa Pagiyanten Desa Kaliwadas Desa Pecangakan Desa Gumalar
Kecamatan Dukuhturi
Desa Lawatan Desa Kepandean Desa Pagongan Desa Grogol BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Desa Ketanggungan Desa Pengarasan Desa Kupu Desa Sidakaton III - 20
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
14
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
Zona 2 Desa Pepedan Desa Debong Wetan Desa Pekauman Kulon Desa Karanganyar Desa Bandasari Desa Sutapranan Desa Kademangaran Desa Pengabean
Zona 3
Kecamatan Talang
Desa Pegirikan Desa Pekiringan Desa Gembong Kulon Desa Pasangan Desa Langgen Desa Bengle Desa Dukuhmalang Desa Pesayangan Desa Kajen Desa Kebasen Desa Tegalwangi Desa Talang Desa Kaligayam Desa Kaladawa Desa Cangkring Desa Getaskerep Desa Pacul Desa Wangandawa BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Desa Dawuhan
III - 21
Zona 4 Desa Sidapurna Desa Dukuhturi
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No 15
16
17
18
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Kecamatan Tarub
Desa Jatirawa Desa Karangmangu Desa Brekat Desa Karangjati Desa Kedung Bungkus Desa Kedokan Sayang Desa Bumiharja
Desa Kabukan Desa Purbasana Desa Kemanggungan Desa Bulakwaru Desa Tarub Desa Mangunsaren Desa Kesamiran
Desa Setu Desa Lebeteng Desa Mindaka Desa Kalijambe Desa Margapadang Desa Kesadikan
Desa Mejasem Barat Desa Mejasem Timur Desa Jatilawang Desa Kemantran Desa Babakan Desa Bongkok Desa Munjung Agung Desa Padaharja
Desa Dinuk Desa Ketileng Desa Kepunduhan Desa Bangun Galih Desa Maribaya Desa Kertayasa
Desa Kertaharja Desa Tanjungharja Desa Kemuning Desa Plumbungan Desa Kramat Kelurahan Dampyak
Desa Jatibogor Desa Suradadi Desa Bojongsana
Desa Harjasari Desa Kertasari
Desa Karangwuluh Desa Gembongdadi Desa Karangmulya Desa Jatimulya Desa Sidoharjo Desa Purwahamba
Desa Sukareja
Desa Kedungjati Desa Sidomulyo
Desa Kreman Desa Rangimulya
Kecamatan Kramat
Kecamatan Suradadi
Kecamatan Warureja
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 22
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
Kecamatan
Desa / Kelurahan Zona 1
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Zona 2
Zona 3 Desa Sigentong Desa Kendayakan Desa Warureja Desa Banjarturi Desa Banjar Agung Desa Demangharjo
III - 23
Zona 4 Desa Kedungkelor
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan persampahan di KabupatenTegal berdasarkan fungsi kota/wilayah dan kepadatan penduduk dalam penanganan persampahan dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang yang digambarkan pada tabel berikut ini: Secara detail tahapan pengembangan persampahan sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Tahapan Pengembangan Persampahan Cakupan layanan (%) Cakupan Sistem layanan Jangka Jangka Jangka eksisting (%) pendek menengah panjang (b) (c) (d) (e) (f)
No
(a) Wilayah Perkotaan A Prosentase sampah yang terangkut 1 Penanganan langsung (direct) 2 Penanganan tidak langsung (indirect) B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani(5) C 3R
No.
Sistem
Wilayah Perkotaan A Prosentase sampah yang terangkut 1 Penanganan langsung (direct)(2) 2 Penanganan tidak langsung (indirect)(3) B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani(5) C 3R TOTAL PERKOTAAN
41% 12% 29% 58%
50% 15% 35% 45%
60% 20% 40% 25%
65% 25% 40% 10%
1%
5%
15%
25%
Cakupan layanan eksisting(1) (%)
Cakupan layanan (%) Jangka Jangka pendek menengah
Jangka panjang
25,35%
28,80%
32,25%
65,00%
0,00% 25,35%
0,50% 28,30%
3,00% 29,25%
8,00% 57,00%
74,65%
70,70%
64,75%
27,00%
0,00% 100,00%
0,50% 100%
3,00% 100%
8,00% 100%
0,00%
3,00%
8,00%
0%
0%
0%
Wilayah Perdesaan A Prosentase sampah yang 0,00% terangkut 1 Penanganan langsung (direct)(2) 0% BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 24
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
No.
Sistem
Cakupan layanan eksisting(1) (%)
2
Penanganan tidak langsung 0% (indirect)(3) B Dikelola mandiri oleh masyarakat 100,00% atau belum terlayani(5) C 3R 0% TOTAL PEDESAAN
Cakupan layanan (%) Jangka Jangka pendek menengah
Jangka panjang
0%
3%
8,00%
96,00%
90,00%
75%
2% 100,00%
7% 98,00%
17% 100,00%
Tahapan pengembangan persampahan diatas diambil berdasarkan perkiraan yang realistis, terukur dan bisa dicapai secara nalar. Dalam 5 tahun ke depan sub sektor sampah akan meningkatkan capaian melalui sistem yang selama ini telah berjalan secara wajar baik secara langsung maupun tak langsung yaitu kawasan komersial, perumahan dan taman serta jalan. Proses peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah sehingga secara total diperkirakan meningkat sampai akhir tahun ke 5 yaitu 60 % dan pada tahun ke 20 menjadi 65 %. Begitu pula dengan TPS 3R dari 1 % menjadi 25 % pada tahun ke 20. Pengembangan sektor sampah ditentukan oleh instrumen yang berisi kondisi wilayah komersial (CBD), jumlah penduduk, luas wilayah yang terbangun. Situasi pengembangan sektor sampah jangka menengah di atas tidak dapat membentuk zona yang mengumpul menjadi satu, tetapi zona pengembangan tersebut menyebar dengan tidak teratur. Untuk tahapan pengembangan persampahan di Kabupaten Tegal terbagi dalam 5 zona penanganan yang diperhitungkan dari prosentase jumlah penduduk dalam jangka menengah yaitu 5 tahun, zona tersebut adalah: CBD; 100 orang/ha dan Urban; 100 orang/ha bukan-urban; Fitur Zona 25 – 100 orang/ha Urban/rural; dan Kepadatan rendah.
Sedangkan peta timbunan sampah di Kabupaten Tegal dapat dilihat sebagaimana dalam peta:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 25
SSKKabupatenTegal 2017 - 2021
Gambar3. 2PetaTahapanPengembanganPersampahan BABIII KERANGKAPENGEMBANGANSANITASI
III - 26
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 3.2.1.3
Tahapan Pengembangan Drainase
Sementara itu penentuan zona drainase dipengaruhi oleh pasang surut/rob atau tidak serta luas area genangan. Kabupaten Tegal relatif aman dari genangan akibat pasang surut air laut, namun demikian masih terdapat genangan air hujan akibat buruknya drainase lingkungan di beberapa wilayah dataran rendah. Wilayah perkotaan dan perdesaan juga memberikan pengaruh dalam penentuan zona penanganan, karena sistem drainase di perkotaan memberikan dampak yang lebih besar terhadap kondisi genangan dibandingkan dengan wilayah perdesaan. Pembagian zona penanganan drainase Kabupaten Tegal sebagai berikut: Tabel 3. 8 Kretreria Zona Drainase Kabupaten Tegal Zona
Penanganan
Zona 1 : 303 Perdesaan Desa Prioritas
Zona 2 Desa
: 34 Pedesaan Prioritas
Zona 3
Perkotaan Prioritas
Zona 4
Perkotaan Prioritas
Kriteria Non Tidak masuk kawasan permukiman perkotaan. Tidak beresiko sanitasi dan/ atau resiko rendah Tidak masuk kawasan permukiman perkotaan. Terdapat Genangan Resiko Sedang/ Tinggi Non Kawasan permukiman perkotaan. Tidak beresiko sanitasi dan/ atau resiko rendah Kawasan permukiman perkotaan. Kawasan Kumuh Resiko Sedang/ Tinggi
Sumber : data diolah
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 27
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
No
Kecamatan
Tabel 3.6 Zona Sistem Drainase Lingkungan pada Setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Tegal Desa / Kelurahan Zona 1 Zona 2 Zona 3
01
Kecamatan Margasari
02
Kecamatan Bumijawa
03
Kecamatan Bojong
04
Kecamatan Balapulang
05
Kecamatan Pagerbarang
06
Kecamatan Lebaksiu
07
Kecamatan Jatinegara
08
Kecamatan Kedung Banteng
09
Kecamatan Pangkah
10
Kecamatan Slawi
11
Kecamatan Dukuhwaru
12
Kecamatan Adiwerna
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 28
Zona 4
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 No
Kecamatan
13
Kecamatan Dukuhturi
14
Kecamatan Talang
15
Kecamatan Tarub
16
Kecamatan Kramat
17
Kecamatan Suradadi
18
Kecamatan Warureja
Desa / Kelurahan Zona 1
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Zona 2
Zona 3
III - 29
Zona 4
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
Selama ini sistem pembuangan air hujan dan grey water di Kabupaten Tegal berjalan dengan sistem grafitasi. Pelayanan drainase memang masih minim, untuk 5 tahun ke depan pengelolaan drainase di wilayah perkotaan dan di pedesaan akan ditingkatkan secara proporsional, wajar, realistis, dan terukur. Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan drainase di KabupatenTegal dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang berdasarkan tingkat area berisiko genangan yang ada seperti tergambar pada tabel dan peta berikut ini: No
(a) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tabel 3. 4 Tahapan Pengembangan Drainase Lingkungan Kabupaten Tegal Titik Genangan di Area Luas genangan Pengurangan luas genangan (ha) Permukiman eksisting di Area Jangka Jangka Jangka Permukiman (ha) pendek menengah panjang (b) (c) (d) (e) (f) Desa Kedunggede 4 1 2 4 Desa Lumbir 11 2 5 11 Desa Banteran 9 2 4 9 Desa Sirau 6 1 3 6 Desa Karangjati 3 1 2 3 Desa Sidamulya 5 1 2 5 Desa Karanggedang 2 1 2 2 Desa Nusadadi 4 1 2 4 Desa Selandaka 4 1 2 4 Kelurahan Kebokuro 5 1 2 5 Desa Plangkapan 2 1 2 2 Desa Gebangsari 2 1 2 2 Desa Prembun 2 1 2 2 Desa Gerduren 6 1 3 6 Desa Kaliurip 5 1 2 5 Desa Kaliwangi 13 2 6 13 Desa Kalitapen 11 2 5 11 Desa Kediri 6 2 3 6 Desa Karanggude Kulon 10 1 5 10
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 30
SSKKabupatenTegal 2017 - 2021 Gambar3. 3PetaTahapanPengembanganDrainaseLingkungan
BABIII KERANGKAPENGEMBANGANSANITASI
III - 31
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 3.2.2
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi 1. Air Limbah Domestik Misi Pembangunan Pengelolaan Air Limbah Domestik adalah: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan air limbah domestik sebagai wujud keselarasan lingkungan 3. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik tercapainya derajat kesejahteraan masyarakat Adapun capaian Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik dapat di tinjau
pada table berikut: Tabel 3. 5 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar Meningkatnya akses Berkurangnya jumlah RT yang Wilayah Kabupaten Tegal terhadap pelayanan belum memiliki akses menjadi meliputi 27 Kecamatan yang pengelolaan air limbah 1,50% pada tahun 2020 terdiri dari 331 permukiman Desa/Kelurahan Peningkatan layanan air limbah sistem on-site menjadi 95%; sistem komunal 3%; Pengurangan angka BABS dari 46% menjadi 20% pada tahun 2020
Tujuan
Sasaran
Data Dasar
Terwujudnya pelayanan pengelolaan yang professional dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan air limbah
Peningkatan koordinasi SKPD pengelola air limbah domestik Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat Peningkatan regulasi daerah tentang air limbah domestik Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pengelola Air Limbah Peningkatan Anggaran Air Limbah dalam APBD Kabupaten Tegal menjadi 1,95% pada tahun 2020
Ada Pokja Sanitasi/AMPL
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Ada Instrumen NAWASIS Belum ada Perda/Perbub Air Limbah Belum ada UPT-Air Limbah 0,8 % dari Belanja APBD
III - 32
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
Tujuan
Sasaran
Data Dasar
Tercapainya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang layak
Peningkatan cakupan rumah tangga dengan jamban layak pada tahun 2019 Peningkatan kualitas sarana pengelolaan air limbah rumah tangga secara komunal Pembangunan dan Optimlasiasi IPAL off site di tiga lokasi dengan jumlah sambunan 2100 SR pada tahun 2032 Optimalisasi pemanfaatan IPLT
Persentase Cakupan Sanitasi Layak 63,85%
Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan
19 Unit
1 IPAL Kutosari dengan cakupan 210 SR
Sudah terdapat IPLT namun belum berfungsi Penguatan kelembagaan pengelola 11 KPP-USRI limbah cair Pemanfaatan teknologi untuk Belum ada penanganan limbah cair Peningkatan partisipasi dan Kegiatan SLBM 19 pemberdayaan masyarakat dalam Desa/Kelurahan pengelolaan limbah rumah tangga berbasiskan masyarakat Peningkatan kualitas dan kuantitas Belum ada sumber daya manusia pengelola limbah cair
2. Persampahan Misi Pembangunan Pengelolaan Persampahan adalah: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan persampahan sebagai wujud keselarasan lingkungan. 3. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengelolaan persampahan tercapainya derajat kesejahteraan masyarakat.
Adapun capaian Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan dapat di tinjau pada tabel berikut:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 33
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
Tujuan
Sasaran
Data Dasar
Terwujudnya manajmen pelayanan persamapahan yang profesional dan kompeten.
Meningkatnya koordinasi antar SKPD pengelola sampah Meningkatnya koordinasi dengan pemerintah propinsi, pusat dan lembaga donor. Terbentuknya kebijakan model kerjasama swasta dalam pengelolaan samapah Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola persampahan Penguatan kelembagaan dengan penyesuaian struktur kewenangan pengelolaan sampah
Ada Pokja Sanitasi/ AMPL Kabupaten Ada aplikasi NAWASIS
Terkelolanya sampah secara efektif dengan mengurangi timbunan sampah
Tercapainya peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan
Terdorongnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga
Masih berada pada tupoksi Bidang Kebersihan dan Pertamanan DPU Terbentuknya Tim Teknis Pengelola sampah Belum ada (UPT-Persampahan) Pembangunan TPST 3R di wilayah perkotaan 2 TPST di Kembaran, Selang sebanyak 17 TPST pada tahun 2020 Peningkatan status TPA Kaligending menjadi TPA Kaligending masih controlled landfill tahun 2016 Opendumping Terbentuknya kelembagaan pengelola samapah Bank Sampah : …. Unit ditingkat desa/kelurahan Meningkatnya media milik pemerintah untukperan Ada Ratih TV, Radio dalam sosialisasi bidang persampahan Penambahan sarana dan prasarana persampahan Perluasan jangkauan pelayanan persampahan di 41 desa area perkotaan manjadi 52 desa di tahun 2020 Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola persampahan Penguatan kelembagaan dengan penyesuaian Masih berada pada tupoksi struktur kewenangan pengelolaan sampah Bidang Kebersihan dan Pertamanan DPU Peningkatan partisipasi masyarakat dan keterlibatan stakeholder dalam pengelolaan sampah mulai dari lingkungan terkecil sebanyak 17% tahun 2020
Tabel 3. 6 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar Untuk meningkatkan Penerapan sistem penanganan Kondisi saat ini pengelolaan pelayanan dan pengelolaan sampah tidak langsung pada tahun sampah di Kab, Tegal persampahan domestik 2020 dari 12% menjadi 32% dan melalui sistem penanganan pengurangan sampah ke TPA.
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 34
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah dari sumbernya
Penerapan sistem penanganan sampah langsung pada tahun 2020 di zona Central Bisnis Distrik (CBD Pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat dengan mengurangi sumber sampah yang dihasilkan Penambahan TPST 3R
3. Drainase Lingkungan Misi Pembangunan Drainase Lingkungan adalah “Mengembangkan Penataan dan Pembangunan Sarana Drainase Perkotaan dan Lingkungan Permukiman Berdasarkan Perencanaan yang Baik” 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur sarana prasarana pengelolaan drainase yang berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan drainase sebagai wujud keselarasan lingkungan 3. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengelolaan drainase tercapainya derajat kesejahteraan masyarakat
Tabel 3.14 TujuandanSasaran Pembangunan Drainase Kabupaten Tegal Tujuan
Sasaran
Data Dasar
Mengembangkan
Tersusunnya Masterplan drainase untuk Belum dilakukan review.
prasarana dan sarana seluruh wilayah perkotaan pada tahun drainase perkotaan dan 2017 lingkungan permukiman berdasarkan perencanaan yang baik
Berkurangnya luas genangan menjadi 6,88% 3,88% pada tahun 2020 Jaringan drainase perkotaan dalam Kondisi baik 45%
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 35
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Tujuan
Sasaran
Data Dasar
kondisi baik mencapai 70% pada tahun 2020 Membangun
drainase
lingkungan
permukiman
baru
di Belum ada
pedesaan
dengan ancaman genangan sebanyak 5 jaringan pada tahun 2020 Mendorong peran serta Pemeliharaan drainase lingkungan oleh aktif masyarakat dalam masyarakat proses
pembangunan
prasarana dan sarana
Pembangunan
drainase
lingkungan
pedesaan oleh masyarakat
drainase perkotaan Terwujudnya manajmen Meningkatnya koordinasi antar SKPD Ada Pokja Sanitasi/AMPL pelayanan pengelolaan pengelola draine drainase profesional
yang dan
kompeten.
Meningkatnya
koordinasi
dengan Ada aplikasi internet NAWASIS
pemerintah propinsi, pusat dan lembaga donor. Terbentuknya Tim Teknis Pengelola Belum ada drainase Terbentuknya
kelembagaan
tingkat Belum terbentuk
desa dalam pemeliharaan drainase lingkungan Terwujudnya
sistem Terbentuknya
sistem
data
base Belum ada
drainase
yang drainase lingkungan sekala kabupaten.
komprehensif
skala
kabupaten
Terbentunya regulasi drainse sekala Belum ada kabupaten. Terlasananya penegakan aturan perda Masih lemah RTRW dan RDTRK responsif terhadap perencanaan drainase.
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 36
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Tujuan
Sasaran
Data Dasar
Terbangunnya
drainase lingkungan Belum terencana dengan baik
yang terencana secara bertahap. Meningkatnya
Organisasi masyarakat terlibat dalam Belum terlibat maksimal
partisipasi masyarakat upaya
pemabangunan
dan
dalam
pembangunan pemeliaharan drainase lingkungan
dan
pemeliharaan
drainase lingkungan
Masyarakat terlibat/berpartisipasi dalam Partisipasi belum maksimal pembangunan
dan
pemeliharaan
drainase lingkungan Terbangun
dan Meningkatnya anggaran pembangunan 0,5 % dari belanja APBD
terpeliharanya drainase dan pemeliharaan drainase lingkungan
dalam
APBD Kabupaten, dari APBD Propinsi dan dari APBN
Tabel 3. 7 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase Tujuan Sasaran Nilai Data Dasar Terbangunnya infrastruktur Berkurangnya luas areal genangan 106,407 Ha, luas areal rawan drainase lingkungan Pengurangan luas genangan banjir di KabupatenTegal sebesar 10% setiap tahun dari luas rawan genangan di KabupatenTegal 3.2.3
Skenario Pencapaian Sasaran
Skenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun untuk sektor air limbah domestik, persampahan, maupun drainase perkotaan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 37
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Dalam rangka meningkatkan adanya skenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun, dapat kita jelas kan dalam tabel sebagai berikut :
Komponen Air Limbah Domestik
Tabel 3. 8 Tabel Skenario Pencapaian Sasaran Tahun n-5 2016 2017 2018 2019 65% 65% 67% 72% 77%
2020 83%
2021 90%
Persampahan
25,35% 25,35% 26,85% 28,35% 29,30% 32,25% 35,25%
Drainase Lingkungan
6,88%
6,88%
6,19%
5,50%
4,81%
4,13%
3,44%
Sumber: data diolah Skenario pembangunan sanitasi Kabupaten Tegal, sebagaimana tercantum dalam tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Skenario Pencapaian Sasaran Air Limbah Domestik Kondisi eksisting cakupan pelayanan air limbah domestik kategori layak pada tahun 2015 sebesar 65%. Pada tahun 2015, direncanakan cakupan pelayanan meningkat menjadi 90%. Sesuai dengan tahapan pengembangan pelayanan air limbah domestik, target tersebut dicapai dengan berbagai sistem layanan, yaitu melalui sistem onsite (tangki septic layak); sistem komunal (IPAL komunal dan tangki septic komunal) serta sistem off site. 2. Skenario Pencapaian Sasaran Persampahan Skenario pencapaian sasaran persampahan ini ditujukan untuk wilayah perkotaan. Cakupan pelayanan persampahan tahun 2015 baru mencapai 25,35% dari seluruh wilayah perkotaan yang menjadi daerah layanan UPT DPU. Untuk sasaran jangka menengah, diharapkan 35,25 persen dari wilayah perkotaan sudah terlayani, baik secara langsung/ tidak langsung maupun dengan sistem 3R, sisanya diharapkan dapat mengelola sampah secara mandiri. 3. Skenario Pencapaian Sasaran Drainase Luasan Genangan di Kabupaten Tegal total pada tahun 2015 seluas 2.654 hektar yang tersebar di 10 Kecamatan. Total luas di 10 kecamatan tersebut sebesar 38.597 hektar, sehingga luas genangan di Kabupaten Tegal sebesar 6,88 persen dari total luas di 10 kecamatan tersebut. Hingga akhir tahun 2020, dengan target luas genangan berkurang hingga 50%, maka skenario pencapaian sasaran pengurangan luas genangan pada sektor Drainase sebagaimana tercantum dalam tabel. BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 38
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 39
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 3.3
Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah Berdasarkan kebutuhan dan merujuk pada beberapa dokumen strategis daerah seperti APBD 5
tahun terakhir, LKPJ Bupati, RPJMD, dan RPIJM Kabupaten Tegal, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Tegal melakukan proyeksi dan perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kabupaten Tegal 5 tahun kedepan. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran jelas mengenai kemampuan daerah dalam pendanaan sanitas isebagaimana diidentifikasikan didalam dokumen SSK ini. Untuk mendapatkan gambaran ini,maka analisis difokuskan padaaspek belanja dalam APBD Kabupaten Tegal. Dalam BukuPutih Sanitasi Kabupaten Tegal, tergambar beberapa sumber pendanaan dan besaran nilai pendanaan yang direncanakan akan termuat dalam APBD Kabupaten Tegal maupun bantuan provinsi. Analisis belanja diteruspinjamkan / diterushibahkan ke kabupaten/kota, bantuan keuangan provinsi yang dipergunakan untuk pembangunan sanitasi, ataupun dana pendampingan untuk kegiatan sanitasi dari Pusat/Provinsi. Pengurangan ini akan menunjukkan belanja sanitasi yang didanai oleh APBD murni kabupaten/kota, sehingga estimasi besaran pendanaan yang dihasilkan dapat lebih rasional. Berdasarkan tabel perhitungan diatas, hasil tinjauan realisasi selama 5 tahun terakhir pendanaan sanitasi mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen Pemerintah kabupaten Tegal dalam penanganan sanitasi cukup tinggi. Namun demikian jika dibandingkan antara porsi APBD murni untuk sanitasi terhadap belanja langsung, porsi sanitasi masih sangat kecil yang kurang dari 1% yaitu dengan pertumbuhan rata rata 0,27 % dan rata rata porsi setiap tahunnya 0,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan sanitasi di Kabupaten Tegal belum merupakan masalah yang mendesak dibandingkan dengan permasalahan lainnya. Perkiraan besaran pendanaan sanitasi pada tahun 2016 sampai 2020 dihitung dari rata-rata pertumbuhan pada 5 tahun terakhir. Dari data yang ada didapat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 27,23% maka pada 5 tahun ke depan perkiraan besaran pendanaan untuk belanja langsung diperkirakan meningkat. Demikian juga dengan perkiraan pendanaan APBD untuk sanitasi diharapkan dapat meningkat untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi di Kabupaten Tegal
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 40
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Tabel 3. 9 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD KabupatenTegal untuk Sanitasi Tahun
No.
Uraian
1
Belanja Sanitasi (1.1 + 1.2 +1.3)
2.680.084.000
7.169.493.000
6.209.407.000
16.274.380.000
10.597.133.000
1.1 1.2 1.3 1.4
Air Limbah Domestik Sampah rumah Drainase Lingkungan tttttatanggatangga PHBS
1.552.284.000 1.097.800.000 30.000.000 -
5.391.585.000 1.577.908.000 200.000.000 -
1.970.840.000 3.988.567.000 250.000.000 -
4.460.000.000 6.114.380.000 5.700.000.000 -
1.163.028.000 3.238.105.000 6.196.000.000
Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3) DAK Sanitasi DAK Lingkungan DAK HidupPerumahan dan Permukiman Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi
2.320.600.000
6.704.800.000
2.806.630.000
8.446.234.000
6.970.345.000
1.482.800.000 837.800.000 -
1.159.760.000 900.490.000 4.644.550.000
1.797.340.000 1.009.290.000 -
1.977.074.000 979.280.000 5.489.880.000
1.688.410.000 882.310.000 4.399.625.000
359.484.000
464.693.000
3.402.777.000
7.828.146.000
3.626.788.000
2 2.1 2.2 2.3 3
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1- 2-3) Total Belanja Langsung % APBD murni terhadap Belanja Langsung
2012
2013
2014
2015
2016
Rata – Rata Pertumbuhan
557.043.898.000,00 528.568.485.000,00 688.796.356.000,00 773.694.961.000,00 1.055.508.386.000,00 0,15%
0,32%
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut)
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
10,99%
III - 41
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Sumber: APBD 2011-2015, diolah Pertumbuhan pendanaan APBD KabupatenTegal dari tahun 2007-2011 di setiap sub. Sektor cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini dapat kita lihat pada tabel diatas yaitu dikolom rata-rata pertumbuhan. Pinjaman/ Hibah untuk sanitasi di KabupatenTegal sementara ini belum ada. Prosentase APBD murni terhadap belanja langsung di setiap tahunnya jg mengalami penurunan. Dan komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi kedepan (prosentase terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) rata-rata pertumbuhannya senilai 1 Milyar.
No 1 2 3
Uraian Perkiraan Belanja Langsung Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
Tabel 3. 10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan KabupatenTegal Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp) 2017 2018 2019 2020
2021
Total Pendanaan
954.196.497.095
1.093.896.841.123
1.254.050.190.565
1.437.650.993.527
1.648.132.104.073
6.387.926.626.384
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perkiraan belanja langsung mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan kegiatan sanitasi di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan. Berdasarkan rata rata porsi pendanaan sanitasi, maka sampai akhir tahun perencanaan Tahun 2020 mencapai 120,6 M dengan rata rata pendanaan untuk setiap tahunnya 14 - 35 M. Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Tegal untuk operasional/ pemeliharaan selama kurun waktu 2011 sampai 2015 rata-rata pertumbuhannya rendah, hanya untuk biaya operasional / pemeliharaan sampah rumah tangga dan drainase lingkungan yang pertumbuhannya besar. BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 42
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Tabel 3. 11 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD KabupatenTegal untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi No
Uraian
1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik 1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan 1.2 Sampah rumah tangga 1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan 1.3 Drainase Perkotaan 1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan Sumber : APBD 2011-2015, diolah
Belanja Sanitasi (Rp.) 2011
2012
2013
2014
2015
Pertumbuhan ratarata
410.370.000
446.209.000
534.255.000
617.775.000
703.850.025
11%
30.000.000
44.900.000
59.000.000
77.475.000
97.688.000
27%
330.608.000
351.309.000
420.255.000
466.100.000
531.162.025
10%
49.762.000
50.000.000
55.000.000
74.200.000
75.000.000
9%
Besaran perkiraan pendanaan untuk kebutuhan operasional / pemeliharaan untuk tahun 2016 - 2020 diupayakan untuk lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dengan perkiraan biaya seperti tersaji pada tabel berikut ini. Kabupaten Tegal berkomitmen untuk lebih meningkatkan pendanaan dari APBD untuk mendanai sanitasi ke depan baik untuk kebutuhan operasional/ pemeliharaan, APBD murni untuk sanitasi dan komitmen pendanaan sanitasi.
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 43
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021 Tabel 3. 12 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD KabupatenTegal untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020 Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) No Uraian Total Pendanaan 2017 2018 2019 2020 2021 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik 1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan 1.2 Sampah Rumah Tangga 1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan 1.3 Drainase Lingkungan 1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan Sumber : APBD 2011-2015, diolah
789.113.289 887.108.938 1.000.251.867 1.131.504.409 1.284.512.736
5.092.491.240
123.704.418
156.649.56
198.368.722
251.198.585
318.098.178
1.048.019.473
583.995.835 642.084.937
705.952.066
776.171.953
853.376.497
3.561.581.288
95.931.078
104.133.871
113.038.061
482.890.479
81.413.036
88.374.433
Kabupaten Tegal berkomitmen untuk lebih meningkatkan pendanaan dari APBD untuk mendanai sanitasi ke depan baik untuk kebutuhan operasional/ pemeliharaan, APBD murni untuk sanitasi dan komitmen pendanaan sanitasi.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sampai akhir tahun perencanaan perkiraan APBD murni untuk kegiatan sanitasi mencapai 120 M dengan rincian untuk kegiatan operasional mencapai 5 M, sedangkan untuk komitmen pendanaan SSK sampai akhir perencanan sebesar 115 M. Perkiraan ini tidak hanya mencakup kegiatan ketiga sub sektor melainkan juga meliputi sub sektor perumahan, PHBS, Air Bersih, dan Drainase Lingkungan. Sedangkan operasional lebih difokuskan pada pemeliharaan sub sektor air limbah, persampahan dan drainase. Anggaran ini diharapkan mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tegal secara umum sehingga misi masing-masing sub sektor sanitasi dapat terwujud dengan benar dan berkelanjutan
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 44
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
No
1 2 3 4 5
Tabel 3. 13 Perkiraan Kemampuan APBD KabupatenTegal dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK Pendanaan (Rp.) Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Kemampuan Mendanai SSK (APBD) Murni) (2-1) Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1)
Total Pendanaan
789.113.289
887.108.938
1.000.251.867
1.131.504.409
1.284.512.736
5.092.491.24
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
14.095.933.842
18.051.869.530
23.096.743.073
26.493.441.528
33.864.066.350
115.602.054.323
14.095.933.842
18.051.869.530
23.096.743.073
26.493.441.528
33.864.066.350
115.602.054.323
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 45
SSK Kabupaten Tegal 2017 - 2021
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
III - 46