BAB
2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi
Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah
Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di
kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi kabupaten yaitu “RELIGIUS, CERDAS, SEHAT DAN SEJAHTERA”. Adapun Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah “ “Mewujudkan Kondisi Sanitasi Permukiman yang baik, menuju masyarakat Sinjai bersih, Sehat dan Sejahtera Tahun 2017” Ada beberapa kata kunci dari Visi diatas adalah : Menuju Sanitasi Permukiman yang baik Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera, batasan pengertiannya adalah : 1. Kata Religius, adalah berarti Sinjai terkemuka dalam Syiar Islam dimana masyarakat Sinjai mengamalkan ajaran dan nilai-nilai keagamaan, berahklakul karimah serta senantiasa menjaga keutuhan, kebersamaan dan kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kata Cerdas adalah berarti masyarakat Sinjai terkemuka dalam pendidikan, memiliki kemampuan dan kematangan baik secara intelektual, spiritual maupun emosional dalam membangun hubungan antar pribadi maupun kelompok serta dalam mengelola potensi lokal secara optimal, arif dan bijaksana. 3. Kata Sehat adalah berarti bahwa masyarakat Sinjai terkemuka dalam derajat kesehatan lahir dan bathin di Sulawesi Selatan. Sehat juga berarti bahwa pengelolaan/manajemen pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 10
4. Kata Sejahtera adalah berarti masyarakat Sinjai memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang maju baik dalam kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan melalui pemanfataan potensi lokal,
serta jaminan
ketersedaiaan sarana dan prasarana penunjang ekonomi yang dapat mendorong dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah. MISI merupakan sesuatu upaya yang harus dilaksanakan, agar tujuan dan sasaran organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, atau dengan kata lain Misi merupakan pernyataan tentang tujuan organisasi yang diwujudkan dalam produk dan pelayanan, kebutuhan masyarakat, nilai yang dapat diperoleh serta aspirasi dan cita-cita dimasa mendatang. Misi Sanitasi Kabupaten Sinjai yang telah ditetapkan sesuai tabel 2.1 dibawah ini:
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 11
Tabel 2.1. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Sinjai VISI KABUPATEN MISI KABUPATEN 1. Religius berarti Sinjai 1. Meningkatkan kualitas kehidupan terkemuka dalam Syiar Islam beragama.; dengan strategi dimana masyarakat Sinjai peningkatan kualitas sumber daya mengamalkan ajaran dan nilaimanusia. nilai keagamaan, berahklakul 2. Meningkatkan kesempatan karimah serta senantiasa memperoleh pelayanan pendidikan; menjaga keutuhan, dengan strategi peningkatan kualitas kebersamaan dan kekeluargaan sumber daya manusia. dalam kehidupan sehari-hari 3. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. ; dengan strategi 2. Cerdas berarti masyarakat Sinjai terkemuka dalam pembangunan peningkatan kualitas pendidikan, memiliki sumber daya manusia bidang kemampuan dan kematangan kesehatan baik secara intelektual, spiritual 4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi maupun emosional dalam melalui Tata Kelola Pemerintahan membangun hubungan antar Yang Baik dan Penegakan pribadi maupun kelompok serta Supremasi Hukum. ; dengan strategi dalam mengelola potensi lokal Peningkatan kinerja organisasi dan secara optimal, arif dan manajemen pengelolaan pemerintah bijaksana. daerah dengan menerapkan prinsip 3. Sehat berarti bahwa tata kelola pemerintahan yang baik
VISI SANITASI KABUPATEN MISI SANITASI KABUPATEN Visi Misi Air Limbah Domestik : “Mewujudkan Kondisi Sanitasi 1. Meningkatkan akses pelayanan air limbah permukiman kepada Permukiman yang baik, menuju masyarakat masyarakat Sinjai bersih, Sehat 2. Meningkatkan pengelolaan air dan Sejahtera Tahun 2017
3. 4.
5.
6.
limbah permukiman melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Meningkatkan sumber pendanaan dalam sistim penyelenggaraan pengelolaan air limbah Menyusun regulasi kebijakan dalam sistim penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman Mengembangkan system pengelolaan limbah permukiman yang efektif, efisien, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah permukiman bagi kesehatan dan perlindungan kualitas air
Misi Persampahan :
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 12
masyarakat Sinjai terkemuka dalam derajat kesehatan lahir dan bathin di Sulawesi Selatan. Sehat juga berarti bahwa pengelolaan/manajemen pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik. 4. Sejahtera berarti masyarakat Sinjai memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang maju baik dalam kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan melalui pemanfataan potensi lokal, serta jaminan ketersedaiaan sarana dan prasarana penunjang ekonomi yang dapat mendorong dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah
(good governance) dan penegakan supremasi hokum. 5. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan melalui Peningkatan Infrastruktur Perdesaan dan Perkotaan yang berwawasan Lingkungan.; dengan strategi peningkatan pertumbuhan atau kinerja ekonomi daerah melalui peningkatan infrastruktur perdesaan dan perkotaan yang berwawasan lingkungan
1. Mengurangi timbulan sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 2. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan system pengelolaan sarana dan prasarana persampahan 3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan peran aktif dunia usaha dalam pengelolaan persampahan 4. Meningkatkan manajemen dan kelembagaan dalam sistim pengelolaan persampahan 5. Meningkatkan kemampuan pembiayaan serta mendorong investasi dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta 6. Meningkatkan penegakan hukum dan melengkapi regulasi kebijakan sistim pengelolaan persampahan Misi Drainase : 1. Menyiapkan dan melengkapi regulasi kebijakan dalam
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 13
2.
3.
4.
5.
penyelenggaraan pengelolaan drainase yang berwawasan lingkungan Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana drainase lingkungan untuk mencegah pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas kesehatan Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat yang efektif dan efisien serta bertanggung jawab Meningkatkan kemampuan pembiayaan serta mendorong investasi dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase lingkungan
Misi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : 1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 14
2.
3.
4. 5.
Sumber : Hasil Kesepakatan Pokja AMPL Kab. Sinjai Tahun 2012
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik Meningkatkan peran pemberdayaan masyarakat dalam mendukung perubahan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan individu,keluarga dan kelompok masyarakat Meningkatkan suasana yang kondusif dan berlandaskan regulasi kebijakan dalam mengawal perubahan perlaku hidup bersih dan sehat yang berwawasan kesehatan Meningkatkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan menciptakan iklim investasi untuk perubahan perilaku
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 15
Sebaran kepadatan penduduk Sebaran kepadatan penduduk berdasarkan data tahun 2011-2012 terdapat dua indikator fungsi yaitu Rural yang mencapai 75 desa dan Feri Urban untuk tolak ukur rural indikatornya dengan kepadatan < 25 orang/ ha, Feri urban indikatornya dengan kepadatan 25 - 100 orang/ ha yang mencakup 5 desa kelurahan yang ada di Kecamatan Sinjai Utara dan untuk area beresiko yang mempunyai skor 3 dan 4. Berdasarkan 3 persepsi diantaranya 1). Persepsi SKPD, 2). Data Sekunder dan 3). Berdasarkan hasil studi Ehra yang ada di BPS, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 peta sebaran kepadatan penduduk dibawah ini.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 16
Gambar 1 : Peta Sebaran Kepadatan Penduduk
i
Gambar 2: Diagram Alir Proses Penetapan Sistem dan Zona Subsektor Air Limbah
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 18
Gambar 3a: Diagram Alir Proses Penetapan Sistem dan Zona Subsektor Persampahan
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 19
Gambar 3b: Diagram Alir Proses Penetapan Sistem dan Zona Subsektor Persampahan
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 20
Gambar 4: Diagram Alir Proses Penetapan Sistem dan Zona Subsektor Drainase
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 21
2.2. Tahap Pengembangan Sanitasi Dalam merumuskan Tahapan pengembangan pengelolaan sanitasi, pentahapan dibagi ke dalam tiga Zona antara lain : 1. Zona I Pengelolaan Limbah Domestik dengan sistem Off Site dan sistem On site, yang mencakup dua Kecamatan dengan lima desa/ kelurahan. 2. Zona II Pengelolaan Limbah melalui STBM dan MCK ++ bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi. 3. Zona III Pengelolaan Limbah Domestik dengan penerapan sistem On site yang di rencanakan di kecamatan Sinjai Timur Desa Kampala dengan IPLT sistem komunal. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam tahapan pengelolaan limbah domestik Kabupaten Sinjai, terlihat bahwa istem On-site lebih cocok diterapkan terhadap 74 desa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 2.1.a. brikut ini.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 22
Peta 2.1.a. Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik – Sistem On site di Kabupaten Sinjai
ZONA II :Pengelolaan Limbah Melalui STMB serta penyediaan MCK ++ Bagi Keluarga yang Tidak Memiliki Jamban Pribadi
Zona III: Pengelolaan Limbah D menggunakan sistem on-site
Peta 2.1.b. Peta Tahapam Pengembangan Air Limbah Domestik – Sistem Offsite Di Kabupaten Sinjai
Tabel. 2.2. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Sinjai No
Sistem
(a)
(b)
Cakupan layanan eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%) Jangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
(c)
(d)
(e)
A
Sistem On-site
1
Komunal (MCK, MCK++)
69%
75%
85%
90%
2
Cubluk/helikopter
26%
17%
5%
-
B
Sistem Off-site
1
Skala Kota
3%
5%
7%
7%
Skala Wilayah
2%
3%
3%
3%
100%
100%
100%
100 %
2
Jumlah
Sumber : Hasil Kajian Analisis Pokja AMPL Kab. Sinjai Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, pengelolaan air limbah domestik dengan dasar cakupan layanan eksisting dengan sistem On site komunal (Individual, MCK dan MCK ++) berdasarkan hasil analisis studi EHRA tellah mencapai 69% cakupan layanan, untuk Sistem On site dengan cakupan layanan exsisting (Cubluk/helikopter) masih terdapat 26% berdasarkan hasil studi EHRA yang ada dalam BPS dan Sistem Off site untuk skala kota terdapat 3%, untuk skala wilayah terdapat 2% Target Cakupan layanan untuk jangka pendek pada sistem On site (komunal, MCK dan MCK ++ sebesar 75%, jangka menengah sebesar 85% dan untuk jangka panjang diharapkan mencapai cakupan layanan sebesar 90%.
Cakupan layanan Untuk Sistem Off- site (cubluk/helikopter) yang dianggap kurang layak sehingga membutuhkan peningkatan Target cakupan layanan untuk mencapai sasaran skala kota 3%, untuk skala wilayah 2% secara exsisting dengan rencana target cakupan layanan jangka pendek untuk skala kota sebesar 5%, untuk jangka menengah sebesar 7%. dan jangka panjang 7% dan untuk skala wilayah jangka pendek 3%, jangka menengah 3% dan jangka panjang 3% untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 .
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 25
Peta 2.2. Peta Tahapan Pengembangan Persampahan di Kabupaten Sinjai
Tabel 2.3. Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Sinjai No
Sistem
Cakupan layanan eksisting* (%)
(a)
(b)
A
Penanganan Langsung (Direct)
1
Kawasan Komersial (Wilayah Kota)
B
Penanganan Tidak Langsung (Indirect)
1
Kawasan Permukiman
Cakupan layanan* (%)
(c)
Jangka pendek (d)
Jangka menengah (e)
Jangka panjang (f)
57%
68%
80%
97%
43%
32%
20%
100%
100%
100%
3% 100%
Sumber : Hasil Buku Putih Sanitasi dan hasil analisis Pokja AMPL Kab. Sinjai Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Tahapan dalam pengelolaan Persampahan Kabupaten Sinjai dibagi dalam sistem yaitu : A. Penanganan Langsung yang terletak pada kawasan komersial (Wilayah Kota) telah mencapai 57% dan untuk mencapai target cakupan layanan jangka pendek ke jangka Pendek sebesar 68% jangka menengah sebesar 80% dan untuk jangka panjang diprediksikan akan mencapai 97%. B. Untuk penanganan tidak langsung pada kawasan permukonan khususnya dalam kota baru terlayani sekitar 43% dan untuk kawasan permukiman secara exsisting masih 43% sehingga pengembangan pelayanan persampahan untuk 5 tahu kedepan untuk jangaka pendek sebesar 32%, jangka menengah sebesar 20%, untuk jangka panjang sebesar 3% dan diperkirakan cakupan layana untuk persampahan masih membutuhkan pelayanan sebesar 55%.
Sub sektor drainase Berdasarkan perhitungan menggunakan Indikator instrumen SSK menghasilkan pembagian tahapan pengelolaan drainase Kabupaten Sinjai ke dalam zona penanganan jangka Menengah, Zona Menengah terhadap genangan dan banjir yang berada di pusat wilayah kota, zona penanganan jangka menengah ke Panjang terhadap genangan dan banjir yang berada disekitar wilayah pesisir pantai dan zona pelayanan jangka panjang terhadap genangan (berbasis masyarakat genangan ditangani secara parsial.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 27
penentuan tahapan pengelolaan drainase berdasarkan indikator kepadatan penduduk dan wilayah CBD. Satu kriteria khusus yang digunakan dalam pengelolaan drainase adalah keberadaan genangan air di desa/kelurahan yang bersangkutan. Terdapatnya genangan air menujukkan indikasi terhambatnya aliran air menuju laut akibat kondisi geografis wilayah kota sangat rendah sehingga menyebabkan pasang surut air laut berpengaruh terhadap genangan yang ada diwilayah pesisir dan pusat kota untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 2.3 tahapan pengembangan drainase.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 28
Peta 2.3. Peta Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Sinjai
Tabel 2.4.
Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Sinjai No
Sistem
Cakupan layanan eksisting* (%)
(a)
(b)
(c)
1
Saluaran Primer
2
Saaluran Sekunder
3
Saluran Tersier
Cakupan layanan* (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (d)
(e)
(f)
(c)
(d)
(e)
28%
15%
10%
5%
17%
20%
30%
45%
55%
65%
60%
50%
80%
100%
100%
100%
Sumber : Buku Putih Sanitasi dan hasil analisis Pokja AMPL Kab. Sinjai Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan instrumen SSK, penanganan drainase lingkungan Kabupaten Sinjai difokuskan ke dalam penanganan jangka menengah, jangka menengah ke panjang dan jangka panjang. Tahapan pengembangan Fungsi saluran drainase lingkungan adalah diantaranya yaitu : a . Sistem saluran primer adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder. Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir saluran primer adalah badan pemerima air. b. Sistem saluran sekunder adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. Dimensi saluran tergantung pada debit yang dialirkan. c. Sistem saluran tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran drainase lokal. Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab. Sinjai Pendanaan sanitasi di Kabupaten Sinjai untuk sub sektor air limbah domestik dari tahun 2008 menggalami peningkatan namun tahun 2009 sangat mengalami penurunan namun di tahun 2010 sangat mengalami peniningkatan dan tahun 2011 lagi mengalami penurunan yang sangat draktis, untuk sub sektor sampah rumah tangga dari 5 tahun trakhir hanya di tahun 2008 mengalami penurunan dan drainase lingkungan sangat memprihatingkan selama 5 tahun trakhir hanya 2 tahun ada anggaran pembangunan drainase yaitu tahun 2007 dan 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 30
Tabel 2.5. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Sanitasi
NO 1
Uraian
2007
Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik
2008
3.606.318.080
5.119.479.000
4.234.094.520
100.000.000
183.992.400 1.328.831.900
15.580.000 3.590.738.080
140.690.800 4.618.302.200
120.702100 2.961.587.980
360.486.000
1.022.812.940
19.285.000
PHBS
3
2011
1.682.824.300
1.870.903.000
Drainase Lingkungan
2010
Rata-Rata Pertumbuhan
1.990.188.000
Sampah rumah Tangga
2
Belanja Sanitasi 2009
Dana Alokasi Khusus
170.000.000 979.646.109
672.650.000
20%
20% 20% 20%
128.991.500
20%
1.089.897.188
DAK Sanitasi
726.141.109
DAK Lingkungan Hidup DAK Perumahan dan Permukiman Pinjaman Hibah Untuk Sanitasi
253.505.000
672.650.000
1.089.897.188
1.990.188.000
2.662.470.409
4.278.968.080
6.209.376.188
4.234.094.520
20%
169.340.000.000
299.350.000.000
220.130.000.000
212.340.000.000
200.420.000.000
20%
1%
1%
2%
2%
2%
Belanja APBD Murni Untuk Sanitasi Total Belanja Langsung % APBD Murni terhadap Belanja Langsung
-
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi kedepan (% terhadap belanja langsung ataupun Sumber : Analisis Pokja AMPL Kabupaten Sinjai, Tahun 2012.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 31
20%
2.3. Besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Sinjai Dalam RPJMD Kabupaten Sinjai Tahun 2013-2017, proyeksi besaran belanja langsung Kabupaten Sinjai diproyeksikan Menurun dari tahun ke tahun. Selama 5 tahun kedepan dari hanya tahun 2013 mengalami peningkatan namun dari tahu 2014 hingga tahun 2017 diproyeksikan mengalami penurunan total pendanaan untuk belanja langsung Kabupaten Sinjai mencapai Rp.
21.655.000.000,-. Sedangkan total untuk proyeksi APBD murni
untuk pendanaan sanitasi sebesar Rp. 1.345.539.619.600,-. Perkiraan Pendanaan Sanitasi berdasar Komitmen selama 5 tahun kedepan sejumlah Rp. 90.158.000.000 Berikut disajikan tabel
2.6
perkiraan
besaran
pendanaan
APBD
Kabupaten
Sinjai
ke
depan
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 32
Tabel 2.6.
Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan Tahun 2013-2017
No
.
Uraian
1
Perkiraan Belanja Langsung
2
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.000) n+1
n+2
n+3
n+4
n+5
Total Pendanaan
240.432.000
288.518.400
346.222.080
415.466.496
498.559.795
1.789.198.771
4.266.000
9.291.000
5.713.000
5.713.000
3.308.000
26.232.000
2.133.000 Sumber : Bappeda Kabupaten Sinjai, Tahun 2012.
4.645.500
2.856.500
2.856.500
1.654.000
14.145.500
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 33
Tabel 2.7. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi No Uraian
No
Uraian
1
Belanja Sanitasi
1.1
Air Limbah Domestik
1.1.1
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
1.2
Sampah Rumah Tangga
1.2.1
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
1.3
Drainase Lingkungan
1.3.1
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Biaya Operasional 2007
2008
2009
2010
2011
100.000.000
183.992.400
15.580.000
140.690.800
120.702.100
0
1.328.831.900
3.590.738.080
4.618.302.200
2.961.587.980
1.870.903.000
0
0
360.486.000
1.022.812.940
Sumber : Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah Kab. Sinjai
Perkiraan besarnya pertumbuhan pendanaan dengan APBD Kabupaten Sinjai untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan aset sanitasi berdasarkan tiga sub sektor yaitu sub sektor air limbah diperkirakan dari tahun 2013-2017 biaya operasional mencapai Rp. 560.965.300,- untuk sub sektor Persampahan dan Rp.12.499.460.160,- untuk sub sektor dan untuk Drainase lingkungan sebesar Rp. 3.254.201.940,-. Perkiraan Besaran Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Sinjai untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun terdapat dalam tabel 2.7 diatas. .
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 34
Tabel 2.8. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga 2013 -2017
No
Uraian
Biaya Operasional 2013
2014
2015
2016
2017
1 Belanja Sanitasi 1.1
Air Limbah Domestik
1.1.1 Biaya Operasional dan Pemeliharaan 1.2
2.413.400.000
3.996.800.000
5.140.200.000
5.448.600.000
1.605.000.000
3.086.034.000
4.378.668.000
5.399.302.000
6.126.936.000
1.261.000.000
2.742.034.000
2.847.034.000
2.952.034.000
3.057.034.000
Sampah Rumah Tangga
1.2.1 Biaya Operasional dan Pemeliharaan 1.3
2.193.400.000
Drainase Lingkungan
1.3.1 Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Sumber : Hasil Analisis Pokja AMPL Kab. Sinjai
Perkiraan besarnya pendanaan APBD Kabupaten Sinjai untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan aset sanitasi berdasarkan tiga sub sektor yaitu sub sektor air limbah diperkirakan untuk 5 tahun kedepan dari tahun 2013-2017 biaya operasional mencapai Rp. 19.192.400.000,- untuk sub sektor Persampahan dan Rp. 20.595.940.000,- untuk sub sektor dan untuk Drainase lingkungan sebesar Rp. 12.859.136.000,-. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Sinjai untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun terdapat dalam tabel 2.8 diatas.
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 35
Tabel 2.9. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Sinjai Dalam Mendanai Program Dan Kegiatan SSK Tahun ( 2013-2017) No
Biaya Operasional
Uraian 2013
2014
2015
2016
2017
5.276.600.000
8.675.768.000
11.660.302.000
13.932.836.000
15.077.370.000
4.266.000.000
9.291.000.000
5.713.000.000
5.713.000.000
3.308.000.000
1 Belanja Sanitasi 1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni)
2.133.000.000
4.645.500.000
2.856.500.000
2.856.500.000
1.654.000.000
-1.010.600.000
615.232.000
-5.947.302.000
-8.219.836.000
-11.769.370.000
5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen)
-3.143.600.000
-4.030.268.000
-8.803.802.000
-11.076.336.000
-13.423.370.000
Sumber : Hasil Kajian Analisis Pokja AMPL Kab. Sinjai
Perkiraan kemampuan Pendanaan dari APBD Kabupaten Sinjai dalam tabel tersebut diatas dari tahun 2013 -1017 diperkirakan minus dapat terlihat selengkapnya pada tabel 2.9. diatas
Strategi Sanitasi Kabupaten Sinjai - II | 36