BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
1.1 . Visi dan Misi Sanitasi Strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Fakfak telah termuat di dalam beberapa dokumen instansi teknis daerah seperti rencana pengembangan infrastruktur jangka menengah (RPIJM) Fakfak dan profil kesehatan serta diterjemahkan ke dalam RPJMD Kabupaten Fakfak 20112015 yang pada akhirnya memunculkan usulan program dan kegiatan sanitasi yang strategis dalam mewujudkan visi dan misi daerah dalam upaya peningkatan kesehatan dan kualitas lingkungan sebagaimana tergambar pada misi pertama dari rencana pembangunan daerah menengah yang secara kontinyu dan. Dari gambaran kebutuhan yang paling prioritas dan kegiatan yang mendukung tercapainya visi dan misi sanitasi Kabupaten Fakfak untuk dapat diimplementasikan sebagai berikut: a) Penanganan Air Limbah, dengan prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kabupaten Fakfak adalah melalui 1). Peningkatan pengelolaan sistem air limbah setempat (on-site); 2). Pengembangan prasarana dan sarana sistem air limbah terpusat (off- site) skala kota maupun komunal; 3). Penanganan air limbah berbasis masyarakat; 4) Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di dalam pengembangan PHBS; 5) Evaluasi data, kajian dan studi untuk mendukung PHBS dan 6). Penyediaan sarana fisik untuk mendukung PHBS. b) Penanganan pengelolaan Persampahan, dengan prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan melalui 1). Penambahan kapasitas prasarana pengumpulan sampah dan kapasitas pengangkutan sampah menuju TPS maupun TPA, 2). Optimalisasi penggunaan TPA regional dan pengembangan TPA baru dengan sistem sanitary landfill; 3). Pengurangan timbulan sampah di berbagai sumber melalui penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan melakukan minimalisir/minimasi sampah yang tidak terangkut ke TPA c) Penanganan drainase melalui prioritas pembangunan drainase Kabupaten Fakfak melalui 1). Penyusunan rencana induk sistem pengelolaan drainase serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya; 2). Pembangunan saluran drainase di kawasan strategis perkotaan dan CBD Kabupaten Fakfak secara terintegrasi; 3). Pemeliharaan saluran drainase yang tersedia; 4) Pengurangan volume air limpasan melalui penyediaan bidang resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
54
Tabel 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Fakfak Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Fakfak Visi
Terwujudnya Masyarakat Fakfak yang Maju,Mandiri dan Berkeadilan yang dilandasi Nilai-Nilai Religius dan Kearifan Lokal
Misi
Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan, peningkatan derajat kesehatan dan jangkauan kesehatan
Visi Sanitasi Kabupaten Fakfak
Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Fakfak yang Sehat dan Nyaman dalam Lingkungan yang Lestari
Misi Sanitasi Kabupaten Fakfak Misi Air Limbah Domestik : a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan b) Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui akses masyarakat terhadap peningkatan pengelolaan air limbah
a) b)
Misi Persampahan : Meningkatkan pengelolaan persampahan yang partisipatif dan akuntabel Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan persampahan
Misi Drainase : a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem drainase yang terpadu dan terintegrasi b) Mendorong peran aktif masyarakat dalam penyelengaraan draninase yang berwawasan lingkungan Sumber: RPJMD 2011-2015 dan RIPIJM Kabupaten Fakfak, 2014.
55 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi 3.2.1 Tahapan Pengembangan Sanitasi Tahapan pengembangan sanitasi di Kabupaten Fakfak dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok utama yang meliputi tahapan pengembangan air limbah domestik, tahapan pengembangan persampahan dan tahapan pengembangan drainase. Secara rinci, setiap tahapan pengembangan dipaparkan berikut. A. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan pengolahan air limbah domestik di Kabupaten Fakfak di bagi dalam periodik waktu baik dalam skala jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel 3.2. dan gambaran mengenai pengembangan air limbah terlihat pada peta berikut.. Tabel 3.2 Tahap Pengembangan Air Limbah di Kabupaten Fakfak No
Sistem
a
Buang air besar sembarangan (BABs)
b
Sistem On-Site
1
Individual (Tangki Septik)
2
Komunal (MCK, MCK++)
3
Cubluk dan sejenisnya.
C
Sistem Off-site
1
Skala Kota /Kawasan
2
Skala Wilayah
Sumber : Hasil Analisa Data, 2016
Cakupan Layanan Eksisting (%)
Cakupan Layanan Per Periode Waktu Jangka Jangka Jangka Pendek Menengah Panjang (2016-2017) (2017-2021) (2022-2032)
46%
32%
20%
0%
44%
48%
54%
60%
4%
8%
13%
20%
6%
6%
5%
5%
0%
5%
8%
15%
0%
0%
0%
0%
Berdasarkan hasil pemetaan, sebagian besar wilayah Kabupaten Fakfak cenderung menggunakan sistem on-site dibandingkan dengan sistem off-site hal ini dipengaruhi oleh topografi daerah yang cenderung tidak datar sehingga sangat kesulitan dengan membuat sistem off site. Untuk bentuk pengelolaan air limbah domestik dengan sistem off-site, namun kemungkinan dapat dilakukan untuk perencanaan jangka menengah maupun untuk perencanaan jangka panjang terhadap sistem off-site sehingga dapat memperlancar sistem pengelohannya. 56 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
57 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Meninjau hasil pemetaan yang telah dilakukan, sebagian besar wilayah Kabupaten Fakfak yang memungkinkan untuk dikembangkan dengan sistem off-site kecenderungan cocok untuk dikembangkan dengan sistem off-site medium (terpusat medium) pada wilayah-wilayah kota dengan tingkat intensitas permukiman yang cukup tinggi untuk skala menengah dan jangka panjang. Secara rinci, beberapa bagian wilayah yang cocok untuk dikembangkan dengan sistem pengelolaan air limbah domestik off-site meliputi wilayah Distrik Fakfak pada lokasi Kota lama dan Reklamasi Thumburuni Fakfak dengan wilayah Distrik Pariwisata pada kawasan Wagom Fakfak. B. Tahapan Pengembangan Persampahan Berdasarkan hasil pemetaan kondisi pengelolaan persampahan eksisting Kabupaten Fakfak, sebagaimana tertuang di dalam beberapa dokumen, beberapa permasalahan mendesak dan isu strategis pengelolaan persampahan di Kabupaten Fakfak antara lain sebagai berikut: 1) Kebijakan sistem kelembagaan pengelolaan sampah dengan penanggungjawab berada pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan pertamanan. Cara penanganan persampahan dengan menyediakan tenaga kebersihan yang memilki tanggungjawab pada masing-masing areal kebersihan yang kemudian sampah di letakan di tempat pengelolaan sementara dan diangkut ke TPA. 2) Dalam sektor peraturan daerah, belum tersedia regulasi tentang perda sampah sehingga penerapan peraturan terkait persampahan cenderung belum efektif. 3) Dalam sektor layanan persampahan, kualitas dan kuantitas sarana prasarana persampahan masih tergolong rendah 4) Dalam sektor partisipasi masyarakat, pengetahuan masyarakat dalam mengelola persampahan skala rumah tangga masih rendah mengakibatkan pengelolaan persampahan yang saat ini berlangsung cenderung belum berkelanjutan dan belum ramah lingkungan. 5) Dalam sektor partisipasi pihak swasta, keterlibatan dunia usaha dalam pengelolaan persampahan Fakfak cenderung belum optimal. Saat ini belum ada kerja sama khusus antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dalam hal pengelolaan persampahan. Dari mekasime pengelolaan, sistem pembiayaan pengelolaan sampah dengan di tarik retibusi berdasarkan harga standart pada klasifikasi masing-masing jenis produksi sampah. Secara umum Pemda melakukan pengelolaan sampah dalam pelayanan umum. Peningkatan dan pengikutsertaan peran serta masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah dengan mengikutsertakan dan melibatkan peran serta swasta secara formal dalam pengelolaan sampah belum dilakukan. 58 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Secara umum kegiatan operasional persampahan dilakukan melalui kegiatan teknis operasional pengelolaan persampahan mulai dari Kegiatan pewadahan sampah, Kegiatan pengumpulan sampah, Kegiatan pemindahan sampah, Kegiatan pengangkutan sampah dan Kegiatan pembuangan akhir. Dengan melihat daya dukung dan daya tampung tempat pembuangan akhir yang sudah semakin terbatas maka Pemerintah kedepan akan menyiapkan lahan baru dalam merelokasi TPA dengan perkiraan luas lahan sebesar 2 ha. Penanganan sampah di Kabupaten Fakfak saat ini dapat diklasifikasikan menjadi pengelolaan sampah oleh pemerintah. Pada penanganan sampah langsung oleh pemerintah, timbulan sampah diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berdasarkan hasil pemantauan Bidang Kebersihan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak, hingga tahun 2015 cakupan pelayanan persampahan oleh pemerintah baru mencapai 50 %. Untuk jangka pendek hingga tahun 2016, peningkatan cakupan pelayanan persampahan ditargetkan mencapai 55 %, sedangkan untuk jangka menengah hingga tahun 2019, cakupan pelayanan ditargetkan mencapai 75 %. Jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Fakfak adalah rata-rata 114,77 m3/hari di tahun 2015. Proses pengelolaan sampah dimulai dari produksi sampah hingga diolah. Sampah yang dioleh tidak 100 % dari jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi berkurang karena selama pengangkutan dari sumbernya ke pembuangan akhir terjadi penumpahan. Sistem pengelolaan sampah di Kota Fakfak dapat dijelaskan sebagai berikut: Setiap rumah tinggal dan bangunan lainnya diharuskan memiliki bak sampah. Sampah dari rumah tinggal dan bangunan lainya selanjutnya diangkut ke tempat penampungan, sehingga disetiap lingkungan perlu disediakan tempat sampah dengan volume yang cukup besar dan dapat menampung sampah 3 (tiga) hari. Dari penampungan sampah tersebut diangkut ke penampungan sementara dengan frekuensi pengangkutan 2 (dua) kali seminggu. Bak penampungan sementara untuk menampung sampah penduduk dialokasikan pada 4 lokasi, pada setiap BWK. Dari bak penampungan sementara tersebut, selanjutnya barulah sampah diangkut kelokasi penampungan akhir (TPA). Sedangkan Pola Penanganan sampah untuk setiap sumber sampah masih belum tertangani secara baik. Namun secara umum sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir dengan menggunakan truk sampah. Dari pewadahan, secara umum dilihat dari fungsinya pewadahan sampah di Kota Fakfak dapat dikelompokan atas dua jenis, yaitu wadah individual dan wadah komunal. Bentuk fisik wadah individual yang umum dijumpai adalah 59 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
potongan drum kapasitas ± 40 liter dan karung plastik kapasitas ± 50 liter. Bentuk fisik wadah komunal yang dijumpai berupa bak pasangan bata dengan kapasitas 1 m3. Dari sistem pengumpulan, khusus untuk sampah pasar dikumpulkan oleh petugas dengan menggunakan sapu lidi dan keranjang. Untuk daerah yang dapat dilalui gerobak maka setelah penyapuan sampah dikumpulkan dengan menggunakan gerobak dan sebagian lagi dibantu oleh pedagang dibuang langsung ke TPS. Sampah Bukan Pasar, dilakukan oleh petugas dengan menggunakan sapu lidi dan dikumpulkan dengan gerobak kemudian diangkut ke TPA dan sebagian lagi dikumpulkan oleh penduduk setempat dan dibuang ke sungai/ parit atau dibakar. Pengangkutan sampah yang dikumpulkan diangkut dengan menggunakan truk (dump truk) 3 buah dengan kapasitas 6 m3. Tempat Pembuangan Akhir, pada umumnya masyarakat Kawasan Perkotaan Fakfak dalam pembuangan sampah menggunakan tong sampah yang disediakan sendiri. Karena belum ada penyediaan tempat sampah dari pemerintah daerah setempat. Penanganan sampah di Kawasan Perkotaan Fakfak dikelola oleh Sub Dinas Kebersihan kegiatan pengumpulan Kabupaten Fakfak dan secara umum sudah mengikuti sistem pengelolaan mulai dari tahap pewadahan sampai pembuangan di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam sistem pewadahan, pada umumnya masyarakat Fakfak menggunakan tong sampah yang dibuat sendiri terbuat dari logam dan sudah memenuhi kaidah sistem pengelolaan. Berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan pengolahan persampahan di Kabupaten Fakfak di bagi dalam periodik waktu baik dalam skala jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel 3.3. dan peta berikut. Tabel 3.3 Tahap Pengembangan Air Limbah di Kabupaten Fakfak No
Sistem
1
Prosentasi sampah terangkut ke TPA Prosentasi sampah tereduksi melalui 3 R Prosetasi sampah di kelola mandiri oleh Masyarakat di Sumber Prosentasi sampah tidak teriolah
2 3 4
Total Sumber : Hasil Analisa Pokja PPSP, 2016
Cakupan Layanan Eksisting (%) 50% 5%
Cakupan Layanan per Periode Waktu Jangka Jangka Jangka Pendek Menengah Panjang (2016-2017) (2017-2021) (2022-2032) 55% 6%
75% 7%
75% 10%
10%
19%
8%
15%
35%
20%
10%
0%
100
100%
100%
100%
60 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Jika mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, standar pelayanan minimal pengelolaan persampaahan pada tahun 2014 yaitu tersedianya sekitar 20 % fasilitas pengurangan sampah di perkotaan dan tersedianya 70 % sistem penanganan sampah di perkotaan. Dengan membandingkan standar dengan target yang ditetapkan, tampak bahwa target yang ditetapkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak sudah berada di standar PU namun dalam soal pengurangan produk sampah masih belum tercapai karena timbunan sampah di TPA belum dikelola secara optimal hal ini berdasarkan hasil kesepakatan dengan mempertimbangkan probabilitas pencapaian.
Gambar 3.2. Peta Tahapan Pengembangan Persampahan C. Tahapan Pengembangan Drainase Dalam sektor drainase permukiman, hasil pemetaan di beberapa dokumen Kabupaten Fakfak menunjukkan bahwa isu permasalahan dan isu strategis yang dihadapi Kabupaten Fakfak sebagai berikut: 61 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
1. Dalam sektor kelembagaan, saat ini belum ada kejelasan mengenai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tugas pokok dan fungsi pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Fakfak. Demikin pula kaitan dengan tingkat koordinasi antar lembaga yang selama ini mengelola drainase lingkungan juga cenderung belum optimal. 2. Ketersediaan data-data terkait dengan kondisi dan perencanaan drainase lingkungan di Kabupaten Fakfak masih sangat minim sehingga belum ada upaya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang lebih baik. 3. Dalam sektor peraturan daerah, saat ini belum ada peraturan yang mengatur secara khusus mengatur pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Fakfak sehingga infrastruktur drainase hanya sekedar ada namun belum memenuhi sesuai dengan fungsinya maupun pemeliharaan. 4. Lemahnya partisipasi dan tingkat kesadaran masyarakat sehingga saluran drainase digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah. 5. Dalam sisi pendanaan di sektor drainase lingkungan cenderung masih rendah dan terfokus sebagai bagian yang penting dalam mendukung infrastruktur pembangunan di daerah. Secara mekanisme, sistem drainase di Kabupaten Fakfak umumnya diarahkan dengan menggunakan air limpasan mengalir secara gravitasi dari catchment area ke saluran-saluran drainase, baik itu saluran drainase lahan, perkotaan maupun drainase jalan. Untuk daerah sekitar sungai, air limpasan dapat mengalir secara langsung ke badan penerima air (sungai). Saluran drainase di Kabupaten Fakfak digunakan untuk pembuangan limbah cair rumah tangga ataupun industri dan juga untuk mengalirkan air hujan (run off), saluran pembuangan yang digunakan untuk mengalirkan limbah cair dan air limpasan air hujan (run off) adalah bersifat alami dan buatan. Sistem drainase di Kabupaten Fakfak umumnya diarahkan dengan menggunakan pola sbb : Air limpasan mengalir secara gravitasi dari catchment area ke saluran-saluran drainase (saluran drainase lahan, perkotaan dan drainase jalan). Untuk daerah sekitar sungai, air limpasan dapat mengalir secara langsung ke badan penerima air (sungai). Saluran pembuangan di Kabupaten Fakfak digunakan untuk pembuangan limbah cair rumah tangga dan industri serta untuk mengalirkan air hujan (run off) baik bersifat alami maupun buatan.
62 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Jaringan saluran drainase sekunder dan tersier di Kabupaten Fakfak tersebar di kawasan terbangun, yakni terletak pada sepanjang kiri kanan. Walaupun demikian banyak wilayah yang belum memiliki sistem saluran dan pengeringan/pematusan air hujan serta buangan rumah tangga dengan sistem peresapan ke tanah secara langsung. Secara keseluruhan saluran drainase masih berupa saluran non teknis atau tanah yang digali kedalaman 10-20 cm. Dari sistem sekunder dan tersier ini langsung berhubungan dengan sungai/laut sebagai sistem penyaluran pembuangan primer. Kebijakan penanganan drainase diarahkan untuk perbaikan jaringan drainase yang belum permanen menjadi permanen, dimana aliran dari dan untuk pembuangannya dialirkan ke laut, peresapan alami, sepanjang jalan utama dan aliran-aliran air yang ada. Selain itu di tiap beberapa ruas jalan yang tergenang akan di bangun sistem drainase sekunder sebagai peresapan guna menampung air hujan, sehingga bila musim hujan tiba bahaya banjir dapat dikendalikan. Program kaitan dengan pengelolaan sistem drainase akan dilakukan melalui perencanaan yang terintegrasi, meningkatkan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola dan SDM, penyusunan master plan sektor drainase di Kabupaten Fakfak, pengembangan pembangunan sistem drainase perkotaan untuk memperlancar buangan air hujan di wilayah perkotaan melalui pengembangan jaringan drainase, meningkatkan pelayanan sarana drainase dan melindungi kawasan permukiman clan strategic perkotaan dari resiko genangan. Berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan pengembangan drainase di Kabupaten Fakfak di bagi dalam periodik waktu baik dalam skala jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel dan peta berikut. Tabel 3.4 Tahap Pengembangan Dranase di Kabupaten Fakfak No 1
2
Titik Genangan di Area Permukiman Lokasi 1: Sekitar Wilayah Thumburuni 3 ha Jln. Yos Sudarso Fakfak Lokasi 2 Sekitar Kolam Widuri 5,85 ha Jalan Cendrawasih Fakfak
Luas Genangan Eksisting (%)
Pengurangan Luas Genangan (ha) Jangka Jangka Jangka Pendek Menengah Panjang (2016-2017) (2018-2023) (2024-2034)
15 %
1 ha
2 ha
-
25 %
2 ha
3,85 ha
-
Sumber : Hasil identifikasi tim Pokja PPSP, 2016
63 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
64 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Sebagai upaya mendorong program pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak maka ada 3 (tiga) sub sektor penting yang menjadi fokus dan lokus utama untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan dan Drainase. Penetapan ketiga sub sektor ini sebagai bagian yang menjadi prioritas karena dianggap sebagai kebutuhan yang paling mendasar yang harus dipenuhi sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan pelayanan pada sub sektor ini akan dapat meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarakat. Dengan tersusunnya dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak akan dijadikan sebagai acuan dalam proses pembangunan sanitasi yang tersusun secara terencana dan bertahap sesuai dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan periode pencapaiannya dan akan bertumpu pada strategi dalam menjelaskan tujuan dan sasaran strategi sanitasi di Kabupaten Fakfak. A. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan dan sasaran pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan bahwa ada 3 tujuan utama terhadap upaya pengembangan dan pengelolaan air limbah dengan menurunkan angka BABs, meningkatkan pelayanan akses terhadap layanan air limbah melalui sistem on-site dan off-site serta pembuatan regulasi yang menjadi dasar sebagai peraturan daerah dalam rangka implementasi pengelolaan air limbah di Kabupaten Fakfak dengan sasaran yang ingin dicapai adalah menurunnya angka BABs, terlayani sistem pengelolaan air limbah dilingkungan perkotaan dan penyediaan akses air limbah untuk masyarakat serta tersedianya regulasi yang menjadi instumen pengendali terhadap pengelolaan air limbah di Kabupaten Fakfak. Tujuan dan sasaran pengembangan air limbah dengan harapan agar tercapainya jumlah/menurunnya angka BABs di Kabupaten Fakfak hingga 5 %, tersedianya instalasi atau saluran air limbah yang dapat menjangkau akses RT hingga 85 % untuk on-site, 10 % untuk off-site dan Ipal Kawasan Kota hingga 60 % serta adanya sebuah produk regulasi yang menjadi pedoman pengelolaan air limbah di Kabupaten Fakfak. Selengkapnya terinci pada tabel 3.5. berikut.
65 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 3.5. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik di Kabupaten Fakfak Tujuan Menurunkan angka BAB Sembarangan Meningkatnya akses pelayanan pengelolaan air limbah permukiman dengan sistem setempat (on- site) dan sistem terpusat (off-site)
Pembuatan regulasi penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
Sasaran 1. Pengurangan angka BABs 2. Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 5 % pada tahun 2021
Nilai Data Dasar 5 % Angka Presentasi penduduk yang melakukan BABs 85 % jumlah RT yang terlayani akses pembuangan air limbah
3. Peningkatan layanan air limbah sistem on-site menjadi 80 %; sistem komunal 10%; sistem off side (IPAL kawasan/kota) 10 % pada tahun 2021
Capai 80 % untuk sistem on-site, capaian 10 % sistem off-site Capaian 10 % IPAL kawasan kota Fakfak
4. Tersedianya regulasi air limbah domestik pada tahun 2021
Tersedia 1 Dokumen Perda tentang Air Limbah di Kabupaten Fakfak
Sumber : Hasil analisa tim Pokja PPSP, 2016
B. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Tujuan dan sasaran pengembangan persampahan di Kabupaten Fakfak dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penanganan langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah di TPA. Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung maupun langsung diprediksikan tahun 2021 mencapai 40 % dan pengurangan sampah di TPA hingga 30 %. Selengkapnya terinci pada tabel 3.6. berikut. Tabel 3.6. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan di Kabupaten Fakfak Tujuan Untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penanganan langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah di TPA
Sasaran
Nilai Data Dasar
1. Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2021
Mencapai 85% penanganan sampah tidak langsung.
2. Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2021
Mencapai 85% dan pengurangan sampah ke TPA.
3. Pengurangan sampah di TPA Tahun 2021
Mencapai 50 % pengurangan sampah di TPA
Sumber : Hasil analisa tim Pokja PPSP, 2016
66 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
C. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase Tujuan dan sasaran pengembangan drainase di Kabupaten Fakfak dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya genanngan air pada areal permukiman masyarakat di kawasan perkotaan Fakfak. Oleh karena target hingga tahun 2021 genangan air di kawasan perkotaan dapat teratasi atau bebas genangan air hingga mencakup luasan 8,85 ha. Selengkapnya terinci pada tabel 3.7.berikut. Tabel 3.7. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase di Kabupaten Fakfak Tujuan Tercapainya kondisi pada pusat kegiatan strategis kota dan pemukiman dengan luas areal genangan yang semakin berkurang.
Sasaran Pengurangan luas genangan di daerah strategis perkotaan hingga tahun 2021
Nilai Data Dasar 0 % luas areal genangan air di Kabupaten Fakfak
Sumber : Hasil analisa tim Pokja PPSP, 2016
3.2.3. Skenario Pencapaian Tujuan Untuk mengetahui target pencapaian dari tujuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak dalam perkembangan tahun berikutnya atau dalam kategori jangka menengah maka dilakukan penentuan skenario pencapaian pembangunan melalui ilustrasi sesuai dengan data dari tahapan pengembangan sanitasi yang meliputi pengembangan air limbah, persampahan dan drainase. Secara jelas tergambar pada tabel 3.8. berikut berikut. Tabel 3.8. Skenario Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Jangka Menengah di Kabupaten Fakfak Tahun 2016-2021 No 1 2 3
Komponen Air limbah Domestik Persampahan Drainase
2012 35 % 30 % 50 %
2016 45 % 40 % 35 %
2017 50 % 50 % 30 %
Tahun 2018 2019 61 % 72 % 60 % 70 % 28 % 20 %
2020 85 % 85 % 15 %
2021 100 % 100 % 0%
Sumber : Hasil analisa tim Pokja PPSP, 2016
3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah Berdasarkan hasil identifikasi terhadap pendanaan sanitasi di Kabupaten Fakfak trend pertumbuhan belanja APBD murni untuk sanitasi di Kabupaten Fakfak, tampak bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2011-2015 hanya terpusat pada pembiayaan atau belanja sanitasi dengan terjadi perkembangan yang fluktuatif. SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
67
Berdasarkan jenis pembangunan sanitasi, terlihat bahwa prioritas belanja lebih dominan dilakukan pembangunan saluran drainase saja sementara belanja persampahan dan pembangunan saluran air limbah tidak terbiayai melalui APBD Kabupaten Fakfak. Hal ini dibuktikan tidak adanya alokasi belanja untuk kedua jenis tersebut selama 5 tahun. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa saluran drainase sekaligus menjadi saluran pembuangan limbah yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan permukiman masyarakat. demikian pula penanganan sampah berjalan dengan fasilitas yang telah tersedia di lima tahun sebelumnya. Secara jelas termuat pada tabel 3.9.berikut. Tabel 3.9. Belanja Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2015 No
Jenis Belanja Sanitasi
Volume
Tahun Belanja (Rp) dlm Ribu
2011 2012 2013 1 Drainase 200 1.707.383 16.620..004 2 Persampahan 3 Air Limbah Sumber : DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Fakfak, 2011-2015
2014 18.158.690 -
2015 6.279.500 -
Total 42.765.532 -
Bila dilihat dari pola pendanaan APBD murni untuk sektor sanitasi di Kabupaten Fakfak dapat disimpulkan bahwa pola pendanaan sanitasi saat ini masih dihadapkan pada beberpa masalah. Pertama, yaitu masih rendahnya alokasi belanja langsung untuk pendanaan sektor sanitasi. Kedua, tidak diimbanginya pendanaan investasi sektor sanitasi dengan pendanaan operasional dan pemeliharaan. Ditinjau dri permasalahan tersebut, maka sebagai bentuk perbaikan terhadap kondisi pendanaan sanitasi di Kabupaten Fakfak ke depan, maka perlu dilakukan strategi peningkatan pendanaan sektor sanitasi, khususnya pendanaan untuk pembangunn, operasional dan pemeliharaan. Salah satu indikator untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan sanitasi adalah dukungan terhadap kemampuan pendanaan daerah yang dialokasikan terhadap pembangunan sanitasi. Ada beberapa hal penting dalam perhitungan terhadap kalkulasi pendanaan dalam upaya pencapaian target pembangunan sanitasi yang meliputi tingkat pertumbuhan pendanaan yang didukung dari APBD Kabupaten Fakfak yang didasarkan atas komitmen pemerintah daerah, perkiraan besaran pendanaan dalam mendukung pembangunan sanitasi, dan tingkat implementasi atas pertumbuhan pendanaan dari APBD Kabupaten Fakfak untuk pembiayaan baik dari segi pembangunan, operasional, pemeliharaan dan investsi sanitasi yang secara kontinyu. Terkait dengan pendanaan secara keseluruhan tergambar pada tabel 3.10. berikut. 68 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 3.10. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Fakfak untuk Sanitasi Tahun 2011-2015 No 1. 1.1
Uraian
2011 1.707.383
Belanja Sanitasi (Rp/Tahun) dalam Ribu 2012 16.620..004
2013
Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik 1.2 Persampahan 1.3 Drainase 1.707.383 16.620..004 2. Dana Alokasi 358.622.917 404.103.587 479.791.765 Umum 2.1. DAK Sanitasi 2.2. DAK Lingkungan 6.470.117 1.168.622 Hidup 2.3 DAK Perumahan & 1.790.800 Permukiman 3. Pinjaman/Hibah Untuk Sanitasi 4. Belanja APBD 1.707.383 16.620..004 Murni U/ Sanitasi 5. Total Belanja 1.707.383 16.620..004 Sanitasi 6. % APBD Murni trhdp Belanja 100 % 100 % 0% Langsung Sumber : DPA SKPD Teknis Kabupaten Fakfak dan DPPKAD Fakfak, 2011-2015
2014 18.158.690
-
18.158.690 610.163.241
-
2015 6.279.500
-
Rata-rata Pertumbuhn
5.229.115 -
-
5.229.115 2.494.338.839
6.279.500 641.657.329
-
5.063.341
-
2.540.416
-
8.178.898
1.993.940
-
-
-
18.158.690
6.279.500
5.229.115
18.158.690
6.279.500
5.229.115
100 %
100 %
80 %
Dengan kondisi riil pendanaan untuk pembangunan sanitasi dan pendapatan dari beberapa sumber anggaran maka perkiraan kebutuhan pembangunan, operasional, pemeliharaan, perkiraan APBD murni untuk sanitasi dan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi, maka dapat diketahui nilai perkiraan kemampuan APBD dalam mendanai Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak serta diketahui pula nilai perkiraan kemampuan komitmen pendanaan dalam mendanai strategi sanitasi Kabupaten Fakfak. Berdasarkan estimasi dari kemampuan APBD murni Kabupaten Fakfak untuk sektor sanitasi selama lima tahun kedepan 2016-2021 sekitar 84.819.048.000,-. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa dari perkiraan pendapatan daerah untuk belanja langsung dialokasikan 10 % (perkiraan APBD murni untuk sanitasi) dan diprediksikan dari 10 % tersebut pemerintah dapat berkomiten mengalokasikan 7 % untuk pembangunan sanitas sehingga secara kontinyu dari tahun 2016-2021 tersedia anggaran untuk pembangunan sanitasi. Perkiraan hanya 10 persen dengan pertimbangan bahwa pemerintah masih memiliki perhatian terhadap berbagai aspek pembangunan yang menjadi prioritas. Rincian mengenai perkiraan kemampuan APBD Kabupaten Fakfak dalam mendanai program dan kegiatan Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak disajikan pada Tabel 3.11. berikut. 69 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 3.11. Perkiraan Perhitungan besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Fakfak Tahun 2016-2021 No
Uraian
1
Perkiraan Belanja Langsung Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
2
2016
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp/Tahun) dalam Ribu 2017 2018 2019 2020
Total Pendanaan
2021
132.784.352
136.103.961
139.505.560
142.994.224
146.569.079
150.233.306
848.190.482
13.278.435
13.610.396
13.950.556
14.299.422
14.656.908
15.023.331
84.819.048
10.462.917
10.724.567
10.992.681
11.267.498
63.614.286
3
Perkiraan Komitmen 9.958.826 10.207.797 Pendanaan Sanitasi Sumber : RPJMD dan DPPKAD Fakfak, 2011-2015
Sesuai dengan peruntukkan pembangunan sanitasi selama 5 tahun (2011-2015) seperti yang digambarkan pada tabel di atas maka secara keseluruhan perhatian terhadap pembangunan sanitasi masih sangat minim dimana sektor persampahan dan air limbah belum mendapat perhatian. keseluruhan anggaran yang ada untuk pembangunan drainase sebesar 42.765.532.000,00. pada pembangunan 5 tahun lalu (2011-2015) Tabel 3.12. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Fakfak Untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi Tahun 2011-2015 No 1. 1.1
1.2
1.3
Uraian Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik Biaya operasional/ pemeliharaan Sampah Domestik Biaya operasional/ pemeliharaan Drainase Biaya operasional/ pemeliharaan
2011
1.707.383
Belanja Sanitasi (Rp/Tahun) dalam Ribu 2012 2013 2014 2015 16.620..004
-
18.158.690
6.279.500
Total 42.765.532
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.707.383
16.620..004
-
18.158.690
6.279.500
42.765.532
-
13.353.557
-
6.198.870
-
19.552.427
Sumber : RPJMD dan DPPKAD Fakfak, 2011-2015
70 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Untuk memperkirakan kebutuhan pendanaan terait dengan pembangunan sanitasi yang meliputi sektor air limbah, persamhana dan drainase maka dari perkiraan alokasi dana setiap tahun di dalam APBD murni dari sumber dana alokasi umum yang berkisar sekitar 10 % atau senilai Rp 84.819.048.000,00. maka asumsi pembagian untuk ketiga sektor tersebut dilakukan dengan memberikan porsi untuk air limbah 20 %, Sampah 40 % dan Drainase 50 % Sedangkan biaya operasional masing-masing sektor adalah alokasi untuk biaya operasional/pemeliharaan air limbah 30 %, sampah 50 % dan pemeliharaan drainase 70 % dari nilai belanja masing-masing ketiga sektor tersebut. Selengkapnya terinci pada tabel 3.13. berikut. Tabel 3.13. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Fakfak Untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun Hingga Tahun 2016-2021 No
Uraian
2016
Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp/Tahun) 2017 2018 2019 2020
2021
13.278.435 13.610.396 13.950.556 14.299.422 14.656.908 15.023.331
Total Pendana an
1.
Belanja Sanitasi
84.819.048
1.1
2.655.687
2.722.079
2.790.111
2.859.884
2.931.382
3.004.666
16.963.810
796.706
816.624
837.033
857.965
879.414
901.400
5.089.143
1.2
Air Limbah Domestik Biaya operasional/ pemeliharaan Sampah Domestik
5.311.374
5.444.158
5.580.222
5.719.769
5.862.763
6.009.332
33.927.619
2.655.687
2.722.079
2.790.111
2.859.884
2.931.382
3.004.666
16.963.810
1.3
Biaya operasional/ pemeliharaan Drainase
6.639.218
6.805.198
6.975.278
7.149.711
7.328.454
7.511.666
42.409.524
Biaya operasional/ 4.647.452 4.763.639 pemeliharaan Sumber : RPJMD dan DPPKAD Fakfak, 2011-2015
4.882.695
5.004.798
5.129.918
5.258.166
29.686.667
Dari gambaran beberapa tabel diatas telah dirumuskan dalam tabel yang memperlihtkan kemampuan APBD Kabupaten Fakfak dalam mendanai program dan kegiatan SSK dalam beberapa tahun kedepan (2016-2021) yang tentunya diharapkan apa yang menjadi komitmen dalam APBD murni oleh pemerintahan dapat tercapai. Dengan perkiraan ketersediaan dan untuk membiayai pembangunan sanitasi perlu dilakukan optimalisasi dan intens dalam penanganan berbagai kebutuhan pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak. Tampak pada tabel berikut menunjukkan kemampuan APBD Kabupaten Fakfak dalam mendanai pembangunan sanitasi yang dirumuskan dalam indikasi pendanaan berikut. 71 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Tabel 3.14. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Fakfak dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK Tahun 2016-2021 No
Uraian
1
Perkiraan kebutuhan operasional/ pemeliharaan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Kemampuan mendanai SSK dari APBD Murni (2-1) Kemampuan mendanai SSK berdasarkan Komitmen (3-1)
2
3
4
5
2016
Pendanaan (Rp/Tahun) dalam Ribu 2017 2018 2019 2020
2021
Total Pendanaan
8.099.845
8.302.342
8.509.839
8.722.647
8.940.714
9.164.232
51.739.620
13.278.435
13.610.396
13.950.556
14.299.422
14.656.908
15.023.331
84.819.048
9.958.826
10.207.797
10.462.917
10.724.567
10.992.681
11.267.498
63.614.286
5.178.590
5.308.054
5.440.717
5.576.775
5.716.194
5.859.099
33.079.428
1.858.981
1.905.455
1.953.078
2.001.920
2.051.967
2.103.266
11.874.666
Sumber : DPPKAD Fakfak dan tim pokja PPSP, 2016
72 SSK Kabupaten Fakfak Tahun 2016