2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 2012-2017, Visi Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2017 adalah: " Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan Yang Madani". Dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Pekanbaru tahun 2012-2017 tersebut ditempuh melalui misi pembangunan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional. 2. Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta hidup rukun dan damai 3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana jalan, air bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah pinggiran kota. 4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. 5. Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif. Mengacu pada visi dan misi pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2017, maka ditetapkan bahwa visi sanitasi Kota Pekanbaru yaitu “Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan Yang Bersih dan Sehat Melalui Pembangunan Sanitasi Pada Tahun 2019”.
Untuk mencapai visi di atas, ditetapkan beberapa misi sanitasi Tahun 2014 – 2019 yang meliputi misi pengembangan air limbah domestik, misi pengembangan persampahan, misi pengembangan drainase lingkungan dan misi pengembangan promosi higiene. Secara detail, visi dan misi pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2014-2019 serta visi misi sanitasi Kota
Pekanbaru
1
Tahun
2014-2019
ditampilkan
pada
Tabel
15
berikut.
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
Tabel 15. Visi dan Misi Kota Pekanbaru
Visi Kota Pekanbaru (RPJMD 2012 - 2017)
Misi Kota Pekanbaru (RPJMD 2012 - 2017)
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
" Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan Yang Madani "
2. Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta hidup rukun dan damai. 3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana jalan, air bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah pinggiran kota. 4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan pelestarian lingkungan hidup dalam
2
Visi Sanitasi “Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan Yang Bersih Dan Sehat Melalui Pembangunan Sanitasi Pada Tahun 2019”
Misi Sanitasi
Misi Pengembangan Air Limbah Domestik 1. Meningkatkan pengelolaan air limbah permukiman melalui pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM. 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah permukiman yang efektif, efisien dan berkelanjutan. 3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah rumah tangga. Misi Pengembangan Persampahan 1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur persampahan yang berkelanjutan dan berkualitas. 2. Meningkatkan cakupan layanan dan peran serta masyarakat dalam sistem pengelolaan persampahan. Misi Pengembangan Drainase lingkungan 1. Meningkatkan kualitas infrastruktur sarana prasarana drainase dan kondisi lingkungan yang sehat serta mengurangi daerah genangan. 2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur drainase yang terpadu berkelanjutan yaitu terlaksananya pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan 5. Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif.
drainase yang terencana dengan dukungan partisipasi penuh masyarakat.
Misi Pengembangan Promosi Higiene dan Sanitasi 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih. 2. Meningkatkan upaya penyehatan lingkungan permukiman melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). 3. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan berbasis masyarakat. 4. Meningkatkan peran kelembagaan dalam peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih. 5. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru.
.
3
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) 3.2.
Pentahapan pengembangan sanitasi
3.2.1. Tahapan pengembangan sanitasi Tahapan pengembangan sanitasi di Kota Pekanbaru dikelompokan ke dalam tiga kelompok utama yang meliputi tahapan pengembangan air limbah domestik, tahapan pengembangan persampahan dan tahapan pengembangan drainase lingkungan. Secara detail tahapan pengembangan sanitasi sebagai berikut : a. Tahapan Pengembangan Air Limbah Berdasarkan sistem sanitasi DSS dan peta pada sub bab sebelumnya kondisi pengelolaan air limbah domestik. Pada kondisi eksisting, sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kota Pekanbaru masih dilakukan dengan sistem on-site, dimana pengelolaannya dilakukan secara setempat dengan fasilitas instalasi pengelolaan yang berlokasi
dekat
dengan
jamban
keluarga
dan
MCK
Fasilitas
pengumpulan/
penampungan/pengelolaan awal yang ideal digunakan dalam sistem on-site yaitu tangki septik. Sistem on-site pengelolaan air limbah dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu sistem individual dan sistem komunal. Perbedaan ini didasarkan pada kelompok pengguna fasilitas pengelolaan air limbah domestik. Pada sistem on-site komunal (MCK), cakupan pelayanan fasilitas pengelolaan air limbah domestik melayani lebih dari satu rumah tangga yang dilakukan melalui mekanisme sharing dalam penggunaan fasilitas MCK. Sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kota Pekanbaru dilakukan dengan sistem on-site. Berdasarkan hasil studi EHRA (Environmental Health and Risk Assessment) Kota Pekanbaru tahun 2013, masyarakat Kota Pekanbaru buang air besar pada jamban pribadi sebanyak 93,19 % , sebanyak 6,29 % pada MCK Umum. Tempat penyaluran akhir tinja yang paling banyak dimiliki setiap rumah tangga di Kota Pekanbaru adalah tangki septik yaitu sebanyak 85.6% dan dikuti sebanyak 6.8% tidak mengetahui ke mana saluran akhir tinja. untuk lebih jelasnya persebaran kemungkinan pengembangan air limbah domestik Kota Pekanbaru ditunjukan pada peta zonasi sistem pengelolaan air limbah berikut.
4
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
2014
Peta 10. Zonasi Sistem Pengelolaan Air Limbah
5
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
Zona 1, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik dengan menggunakan sistem off-site terpusat. Sistem off-site terbagi menjadi dua, yaitu off-site medium untuk perencanaan jangka menengah (5-10 tahun) dan off-site jangka panjang (10-15 tahun). Off-site terpusat pada peta diberi warna merah muda mencakup 13 kelurahan yaitu Kelurahan Tangkerang Utara, Wonorejo, Rintis, Sekip, Tanah Datar, Kota Baru, Sukaramai, Kota Tinggi, Kampung Tengah, Kedungsari, Harjosari, dan Sukajadi .
Zona 2, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik off-site skala kawasan mencakup 39 (tiga puluh sembilan) kelurahan. Sistem ini dikembangkan pada wilayah yang memiliki kepadatan sedang.
Zona 3, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik melalui sistem onsite. Daerah yang seperti ini dapat diatasi dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang mencakup 6 kelurahan yaitu Kelurahan Labuh Baru Barat, Rumbai Bukit, Muara Fajar, Palas, Lembah Sari dan Tebing Tinggi Okura.
Tahapan pengembangan dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 16. TAHAPAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK KOTA PEKANBARU Target Cakupan Layanan (%) No.
Sistem
Cakupan Layanan Eksisting (%)
Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
2016
2026
A
Buang Air Besar Sembarangan (BABS)/non akses
7,8
3%
2019 90
B
On-Site
91
94
95
91
95
5,4
3
0
0
Sistem Komunal
0,22
3
5
0
Tanki Septik Komunal (MCK++)
0,2
3
3
0
IPAL komunal
0,02
0
Tangki septik komunal
0
0
0
0
Sistem Off-site (terpusat)
0
0
20
40
100
100
100
Individual (Tanki Septik) Individual (Cubluk) C
D
Total ( A+B+C)
85,6
0
100 0
2
0
100
Sumber : Hasil Analisis Data EHRA, 2013
6
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) b. Tahapan Pengembangan Persampahan Berdasarkan
analisis
penentuan
zona
dan
sistem
sanitasi
Persampahan
di
Kota Pekanbaru dengan kriteria yang ada di dalam wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat diidentifikasikan ada 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu : 1). Tata guna lahan/klasifikasi wilayah komersial/Central Business Distric (CBD), permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb ; 2). kepadatan penduduk. Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut : Zona 1, merupakan area yang cukup padat, kawasan bisnis dan tempat umum yang harus terlayani secara penuh 100% (full coverage) dan continue selection. Daerah seperti ini dapat diatasi dalam jangka waktu pendek dengan sistem layanan langsung dari TPS ke TPA dan sebagian terlayani oleh pelayanan sistem langsung, juga sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta penerapan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle). Zona 1 terbagi atas wilayah CBD yaitu 6 (enam) kelurahan (pada peta diberi warna merah muda) dan wilayah dengan karakteristik urban yaitu pada 21 (dua puluh satu) kelurahan (pada peta diberi warna merah). Zona 2, merupakan area yang harus terlayani minimal 70% (sistem tidak langsung) dari TPS ke TPA dan juga sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta penerapan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle). Cakupan layanan wilayah adalah wilayah dengan karakteristik urban/rural dengan tingkat kepadatan 25 org/Ha. zona ini dapat diatasi dalam dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat 25 kelurahan yang berada pada zona ini (pada peta diberi warna hijau). Zona 3, merupakan area pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pemilihan dan pengelolaan sampah berbasis RT. Area ini tidak terlalu padat penduduknya, dilayani secara local, baik individual maupun komunal. Wilayah seperti ini dapat diatasi dalam jangka menengah sampai jangka panjang. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta penerapan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) dan pembangunan TPST. Terdapat 6 kelurahan yang berada pada zona ini (pada peta diberi warna biru muda). Berdasarkan kriteria penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan ke depan dapat digambarkan seperti pada peta berikut.
7
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
2014
Peta 11. Zonasi Sistem Pengelolaan Persampahan
8
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) Tahapan pengembangan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17. Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Pekanbaru Target Cakupan Layanan (%)
Cakupan Layanan Eksisting
Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
(%)
2016
2019
2026
57,2 %
65 %
80 %
100
1
Persentase sampah yang diangkut Penanganan Langsung (direct)
0
5
10
20
2
Penanganan tidak langsung
57,2 %
60
70
80
B
Di kelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani
42,8 %
35
20
0
TOTAL PENANGANAN SAMPAH
100 %
100
100
100
No
A
Sistem
Sumber :: Hasil Analisis Data, 2014
c. Tahapan Pengembangan Drainase Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat kelurahan,, maka disusun prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan wilayah prioritas ini berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi, yaitu : Kepadatan penduduk, Kawasan CBD, daerah ROB, daerah genangan air hujan dan tingkat resiko kesehatan. Berdasarkan kriteria tersebut maka perencanaan penanganan drainase ke depan dapat digambarkan sebagai berikut.
9
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
2014
Peta 12. Zonasi Sistem Pengelolaan Drainase
10
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) Rencana
pengembangan
tersebut
dapat
diilustrasikan
sebagai
prioritas
penanganan sebagai berikut :
Zona 1, merupakan zona prioritas penangan terhadap genangan /banjir, area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena merupakan kawasan padat dan kawasan bisnis (Central Business District) dan juga kawasan/wilayah dataran rendah yang merupakan daerah kiriman dari wilayah atas serta memiliki waliyah genangan di atas 50%. Wilayah yang seperti ini dapat diatasi dalam jangka pendek dan menengah dengan kategori tingkat resiko tinggi yaitu mencakup 8 (delapan) kelurahan yaitu Kelurahan Pesisir, Kelurahan Kota Baru, Kelurahan Sukaramai, Kelurahan Kampung Tengah, Kelurahan Sukajadi, Kelurahan Kampung Dalam, Kelurahan Meranti Pandak, dan Kelurahan Limbungan.
Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko rendah dengan kepadatan lebih dari dari 25 (dua puluh lima) orang/ha dan terjadi genangan tahunan. Penanganan drainase sistem ini dapat diatasi dalam jangka menengah dan panjang mencakup 50 (lima puluh) kelurahan yaitu Kelurahan Simpang Baru, Kelurahan Sidumulyo Barat, Kelurahan Tuah Karya, Kelurahan Delima, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kelurahan Tampan, Kelurahan Air Hitam, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kelurahan Simpang Tiga, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kelurahan Tangkerang Utara, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Tangkerang Barat, Kelurahan Maharatu, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Kulim, Kelurahan Tangkerang Timur, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Sail, Kelurahan Rintis, Kelurahan Sekip, Kelurahan Tanjung Rhu, Kelurahan Cinta Raja, Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Suka Mulia, Kelurahan Simpang Empat, Kelurahan Sumahilang, Kelurahan Tanah Datar, Kelurahan Kota Tinggi, Kelurahan Jadi Rejo, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Kedung Sari, Kelurahan Harjosari, Kelurahan Pulau Karam, Kelurahan Padang Bulan, Kelurahan Padang Terumbuk, Kelurahan Sago, Kelurahan Kampung Bandar, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Umban Sari, Kelurahan Rumbai Bukit, Kelurahan Muara Fajar, Kelurahan Palas, Kelurahan Sri Meranti, Kelurahan Lembah Sari, Kelurahan Lembah Damai, Kelurahan Limbungan Baru, dan Kelurahan Tebing Tinggi Okura.
11
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
Tabel 18. Tahapan Pengembangan Drainase Kota Pekanbaru
Luas Genangan (Ha) No.
Kecamatan
Luas genangan (Ha)
Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
2016
2019
2026
13
10
5
0
1.
Tampan
2.
Payung sekaki
122,45
100
60
0
3.
Bukit Raya
30,50
25
15
0
4.
Marpoyan Damai
1,27
0
0
0
5.
Tenayan Raya
0,00
0
0
0
6.
Lima Puluh
120,72
100
60
0
7.
Sail
0,45
0
0
0
8.
Pekanbaru Kota
1,39
0
0
0
9.
Suka Jadi
3,33
0
0
0
101,08
90
40
0
13
10
8
0
12. Rumbai pesisir
211,50
180
100
0
Total
618,69
515
288
0
10. Senapelan 11. Rumbai
3.2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi a. Air Limbah Domestik Tujuan dari air limbah domestik adalah untuk meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga serta menyediakan sarana dan prasarana air limbah. Dengan mengacu pada analisa SWOT, maka lebih rinci, tujuan, sasaran dan data dasar Pengembangan Air Limbah Domestik di Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 19 berikut.
12
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
Tabel 19. Tujuan, Sasaran dan Data Dasar Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan
Sasaran
Data Dasar
“Untuk meningkatkan 1. Tersedianya perda lingkungan yang sehat pengelolaan air limbah dan bersih melalui pada tahun 2015. pengelolaan air limbah 2. Meningkatkan domestik dan industri kepemilikan jamban rumah tangga serta bertangki septik dari menyediakan sarana 85,6 % menjadi 95 % dan prasarana air pada tahun 2019. limbah”. 3. meningkatkan cakupan pelayanan sistem komunal dari 0,22 % menjadi 5 % pada daerah yang padat dan kumuh pada tahun 2019. 4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pengembangan system pengelolaan air limbah domestik. 5. meningkatkan cakupan pelayanan sistem offsite (terpusat) dari 0 % menjadi 20 % pada tahun 2019. 6. Mengoptimalkan pungsi IPLT pada tahun 2015. 7. Meningkatnya masyarakat yang melakukan penyedotan Tangki septik.
1. Belum tersedianya perda air limbah domestik. 2. Kepemilikan jamban sehat bertangki septic 85,6 % pada tahun 2014.
3. Cakupan layanan sistem komunal 0,22 % pada tahun 2014.
4. -
5. Belum tersedianya sistem off-site di Kota Pekanbaru.
6. 46.8% masyarakat tidak pernah melakukan pengurasan tangki septik. 7. IPLT tidak berfungsi.
b. Persampahan Tujuan
dari
pengelolaan
persampahan
adalah
meningkatkan
lingkungan
Kota Pekanbaru yang bersih, sehat dan mandiri melalui pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu untuk meminimalisir timbulan, mengurangi dampak negatif dan memberikan manfaat serta nilai ekonomi sampah. Dengan mengacu pada analisa SWOT, maka lebih rinci tujuan, sasaran dan data dasar Pengembangan Persampahan di Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 20 berikut.
13
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
Tabel 20. Tujuan, Sasaran dan Data Dasar Pengembangan Persampahan Tujuan
Sasaran
Data Dasar
“Meningkatkan 1. Meningkatnya cakupan lingkungan Kota layanan persampahan Pekanbaru yang bersih, oleh pemerintah dari sehat dan mandiri 57,2 % pada tahun 2014 melalui pengelolaan menjadi 80 % pada sampah secara tahun 2019. komprehensif dan 2. meningkatnya terpadu untuk Penerapan praktek 3-R meminimalisir timbulan, dan membudayakan mengurangi dampak kembali sifat gotong negatif dan memberikan royong masyarakat. manfaat serta nilai ekonomi sampah”. 3. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah sebelum ke TPA sebesar 20% pada tahun 2019.
1. Cakupan persampahan 57,2 %.
layanan pemerintah
2. -
3. 9 unit TPST 3-R.
c. Drainase Dengan mengacu pada analisa SWOT, maka lebih rinci tujuan, sasaran dan data dasar Pengembangan Drainase di Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 21 berikut. Tabel 21. Tujuan, Sasaran dan Data Dasar Pengembangan Drainase Tujuan "Mewujudkan sepertiga wilayah Kota Pekanbaru yang memiliki jaringan drainase perkotaan terintegrasi serta drainase permukiman yang berwawasan lingkungan pada tahun 2019".
Sasaran
Data Dasar
Berkurangnya luas Luas dan lama genangan di genangan Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru 618,68 Ha. dari 618,68 Ha pada tahun 2014 menjadi 288 Ha pada Tahun 2019.
s
14
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
2014
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK ) 3.2.3 Skenario Pencapaian Sasaran
Skenario pencapaian Sasaran jangka menengah dalam rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 22 berikut. Tabel 22. Skenario Pencapaian Jangka Menengah
KOMPONEN Air Limbah Domestik Persampahan Drainase (pengurangan genangan )
2015 10% 10% 10%
2016 40% 40% 40%
Tahun 2017 60% 60% 60%
2018 80% 80% 80%
2019 100% 100% 100%
3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah Grafik 1. Pendanaan APBD Kota Pekanbaru untuk Sanitasi
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa anggaran untuk sanitasi pada tahun 2014 meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, namun anggaran yang paling besar hanya
pada
pembangunan
drainase,
sedangkan
untuk
sektor
air
limbah
penganggarannya masih relatif kecil.
15
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU
STRATEGI SANITASI KOTA ( SSK )
2014
Berdasarkan hal tersebut, pokja sanitasi bersama Pemerintah Kota Pekanbaru menargetkan peningkatan anggaran untuk sanitasi sebesar 2% dari APBD untuk pendanaan sanitasi kedepan sebagai bentuk komitmen dalam pembangunan sanitasi.
16
POKJA SANITASI KOTA PEKANBARU