PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi secara bertahap. Misi adalah penjabaran visi yaitu apa yang akan dilakukan dan diemban oleh organisasi selama kurun waktu yang ditetapkan untuk memastikan visi tercapai. Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan terukur, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi terukur bagi keberhasilan sebuah program dan kegiatan. Oleh karena itu, Kabupaten Kudus telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi pemikiran dari berbagai stakeholder terkait. Visi dan misi sanitasi Kabupaten Kudus sangat erat dengan kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten Kudus. Pada kesempatan yang sama, Pokja Sanitasi telah merumuskan tujuan, indikator dan strategi pengembangan subsektor sanitasi baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Rumusan visi misi, tujuan, sasaran dan strategi sanitasi kabupaten Kudus telah memperhatikan isu-isu strategis yang termuat dalam dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Visi Misi Kabupaten Kudus yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kudus. Tabel 3.1 Visi misi Kabupaten Kudus dan sanitasi Visi Kab. Kudus Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera
Visi Sanitasi Kab. Kudus 1. Meningkatkan Terwujudnya pertumbuhan dan Kabupaten Kudus pemerataan yang semakin ekonomi dengan Sejahtera Menuju prioritas ekonomi Sehat Lingkungan rakyat, perlindungan Sanitasi usaha, perluasan Permukiman yang kesempatan kerja layak dan berusaha. 2. Mewujudkan wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan berkualitas. 3. Mewujudkan Misi Kab. Kudus
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Misi Sanitasi Kab. Kudus 1. Mewujudkan kelembagaan sanitasi yang optimal. 2. Meningkatkan pembangunan sektor sanitasi yang berkualitas. 3. Mewujudkan akses pelayanan sanitasi yang layak bagi masyarakat. 4. Mendorong masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. 5. Meningkatkan pemberdayaan
III - 1
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
pelayanan kesehatan dasar gratis. 4. Mewujudkan perlindungan dan bantuan sosial bagi masyarakat. 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan berlandaskan penataan ruang dan berwawasan lingkungan. 6. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). 7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bermoral, beretika dan berbudaya. 8. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. 9. Meningkatkan kehidupan berpolitik, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis. Sumber : RPJMD Kabupaten Kudus dan Pokja sanitasi, 2015
masyarakat di sektor sanitasi. Misi Air Limbah Domestik Meningkatkan Pelayanan Pengelolaan Air Limbah rumah tangga baik individual maupun Komunal Misi Persampahan Mewujudkan pengelolaan Sampah Mandiri Meningkatkan Cakupan Pelayanan persampahan dengan penyediaan sarpas Misi Drainase Mewujudkan drainase yang lancar dengan meningkatkan partisipasi masyarakat
3.2. PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI Pengembangan sanitasi merupakan penggolongan penanganan sub sektor sanitasi berdasar kondisi yang ada sesuai sub sektornya dengan memperhitungkan instrumen yang mempengaruhi kondisi tersebut sehingga didapatlah peta zona sanitasi sesuai sub sektornya masing-masing. Zona pengembangan ini diperhitungkan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Zona masing-masing sub sektor dipengaruhi oleh kondisi aktual yang saat ini berlaku di masing-msing wilayah dan tingkat pengaruh yang menjadi instrumen yang kadarnya berbedabeda.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 2
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
3.2 1 Tahapan Pengembangan Sanitasi A. Tahapan Pengembangan Sanitasi Air Limbah Sesuai pembahasan d iagram sistem sanitasi, berdasarkan isu - isu pokok sanitasi air limbah domestik, permasalahan mendesak sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kudus, sebagai berikut : 1. Bahwa tatanan pola hidup bersih dan sehat belum berkembang secara merata pada hampir semua lini kehidupan bermasyarakat, dukungan kelembagaan sanitasi dalam masyarakat belum tertata dengan baik. Sistem kelembagaan yang lemah ini membawa konsekwensi luas terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kualitas lingkungan hunian dan permukiman penduduk. 2. Sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kudus baik di wilayah perdesaan maupun perkotaan adalah menggunakan on site system dengan tingkat teknologi sederhana. Sistem jaringan pembuangan limbah juga belum tertata dengan baik, di antaranya pembuangan akhir dialirkan ke sungai atau saluran drainase terdekat. 3. Sarana i n s t a l a s i p e n g e l o l a a n a i r l i m b a h ( IPAL) belum berfungsi dengaan baik. Hal ini dikarenakan sistem pengelolaan yang belum tertata dengan baik dan masyarakat belum memahami konsep i n s t a l a s i p e n g e l o l a a n a i r l i m b a h komunal. 4. Sarana instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) belum beroperasi secara optimal. Hal ini dikarenakan belum adanya lembaga pengelola air limbah komunal. 5. Pengembangan teknologi off site (sistem terpusat) masih belum ada di Kabupaten Kudus, sementara sudah banyak wilayah yang padat penduduk sehingga sangat beresiko apabila menggunakan sistem on site. 6. Keterlibatan pihak swasta sampai saat ini dirasakan masih kurang dalam mendukung peningkatan a k s e s s a n i t a s i d a s a r m a s y a r a k a t 7. Kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang melakukan praktek buang air besar sembarangan (BABS). 8. Kerjasama dengan dunia usaha, unsur-unsur media sejauh ini belum berkembang, belum ada upaya-upaya promosi, publikasi dan sosialisasi yang betul-betul menyentuh pada peningkatan kepedulian masyarakat. 9. Dukungan pendanaan dan pembiayaan dalam meningkatkan layanan air limbah masih
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 3
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
rendah. Perlu lembaga pengelola yang dapat mendorong kepada Pemerintah Daerah agar dapat meningkatkan investasi dibidang air limbah. Berdasarkan analisis penentuan zona dan sistem sanitasi dari instrumen profil sanitasi Kabupaten Kudus, diperoleh gambaran
bahwa u n t u k p e n e t a p a n
z o n a a ir limbah di Kabupaten Kudus, dalam pengelolaan sistem air limbah domestik dikategorikan dalam 4 (empat) tipikal sistem, yaitu : 1. Sistem onsite. 2. Sistem komunal. 3. Offsite kepadatan sedang. 4. Offsite terpusat. Dari hasil FGD dan olah data profil sanitasi Kabupaten Kudus, disepakati bahwa zona sistem sanitasi pengelolaan air limbah hanya terdiri dari 3 sistem. Dalam penentuan zona sistem pengelolaan air limbah harus disesuaikan dengan kondisi wilayah, dimana untuk Kabupaten Kudus dalam jangka waktu 5 tahun kedepan belum memungkinkan untuk dibangun sistem off site terpusat. Adapun sistem yang disepakati adalah : 1. Sistem onsite. 2. Sistem komunal. 3. Offsite kepadatan sedang. Gambar 3.1 Zona sistem air limbah
Sumber : Profil sanitasi Kabupaten Kudus, 2015 Wilayah zona 1 meliputi 74 desa / kelurahan, dimana wilayah tersebut yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan sebesar 11 %, sedangkan yang sudah memiliki jamban namun belum layak sebesar 19 %. Untuk sistem on site, yang sudah memiliki jamban sehat sebesar 65 % dan yang masih menumpang sebanyak 4 %. Sistem
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 4
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
komunal sudah mulai diterapkan di wilayah tersebut, dengan menggunakan sarana MCK sebanyak 1 % dan yang menggunakan instalasi pengelolaan air limbah komunal sebesar 0,4 %. Pilihan teknologi yang paling banyak untuk dikembangkan di zona ini adalah sistem setempat dikarenakan lahan permukiman belum terlalu padat sehingga masih memungkinkan untuk pembangunan jamban individu. Untuk wilayah yang termasuk dalam zona 2 terdiri dari 53 Desa / Kelurahan, masyarakat yang masih melakukan praktek buang air besar sembarangan sebanyak 6 % dan yang masih memiliki jamban tidak layak sebesar 14 %. Masyarakat yang telah memiliki akses jamban sehat sebesar 74 % dan yang masih menumpang sebesar 5 %. Berkenaan dengan tipikan wilayah yang padat penduduk, masyarakat mulai dikenalkan dengan sarana komunal berupa MCK dengan akses sebesar 1 % dan yang menggunakan instalasi pengelolaan air limbah komunal sebanyak 1 %. Di wilayah zona 2, permukiman warga mulai padat sehingga teknologi yang paling tepat untuk dikembangkan adalah sistem komunal. Wilayah zona 3 meliputi 5 Desa / Kelurahan, dimana di wilayah tersebut masyarakat yang masih melakukan pengelolaan air limbah rumah tangga dengan cara yang tidak layak berupa buang air besar sembarangan sebesar 9,08% dan yang memiliki jamban tidak layak sebesar 16,7 %. Masyarakat yang telah membangun jamban sehat sebanyak 68,7 % dan yang masih menumpang sebesar 4,15 %. Untuk sistem komunal, masyarakat yang telah memiliki akses ke sarana MCK sebesar 0,94 % dan instalasi pengelolaan air limbah komunal sebanyak 0,46 %. Di wilayah zona 3 tersebut dinilai yang paling dapat dikembangkan off site kepadatan sedang dikarenakan wilayah tersebut merupakan daerah padat, lokasi untuk pembangunan sarana dan prasarana masih tersedia dan tingkat elevasi yang memungkinkan untuk dibangun sistem off site. Meskipun pilihan teknologi pengembangan sanitasi sektor air limbah rumah tangga telah ditentukan pada masing - masing zona, namun masih memungkinkan untuk dikembangkan teknologi campuran. Hal ini dikarenakan dalam kenyataannya kondisi dilapangan tidak memungkinkan untuk menggunakan teknologi yang telah dipersyaratkan tersebut dikarenakan ada beberapa permasalahan ekonomis, teknis dan budaya masyarakat yang belum dapat menerima teknologi yang disarankan tersebut. Dalam hal ini faktor kearifan lokal harus tetap diperhatikan karena belum semua masyarakat dapat menerima perubahan teknologi yang ditawarkan tersebut.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 5
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tabel 3.2 Penyepakatan wilayah zona air limbah
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
71 85 136 111 165 141 126 127 165 127 141 147 159 102 113 137 84 140 93 101
KK yang terkoneksi ke MCK
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
1,725 908 3,022 2,226 1,881 2,779 2,258 451 1,484 1,119 1,468 1,796 1,046 890 850 88 329 419 847 736
IPAL Komunal (unit)
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
6,007 3,224 10,515 7,340 5,582 10,046 8,006 1,897 4,799 3,064 4,156 5,370 4,471 2,605 2,998 324 1,473 1,678 2,959 2,760
MCK (unit)
Jumlah Penduduk (org) 2013
0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24%
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
Pertumbuhan Penduduk (% )
84 38 78 66 34 71 64 15 29 24 29 37 28 26 27 2 17 12 32 27
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
Luas Area Terbangun (ha)
290 206 309 178 175 236 304 17 54 42 47 84 34 27 28 3 18 14 33 42
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
Luas Administratif (ha)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sistem Komunal
On site
KK yang BABS
Zona
Desa / Kelurahan
No
Tidak Layak
35 18 60 45 30 56 45 9 317 181 536 80 110 215 125 20 5 0 0 0
77 191 507 467 336 452 434 55 76 8 3 1,167 0 10 0 0 42 272 559 482
1,224 645 2,146 1,580 1,352 1,972 1,604 350 938 901 843 485 837 661 638 68 263 109 220 191
104 54 181 134 105 167 135 37 139 29 10 64 99 4 87 0 7 38 68 63
3 0 3 0 3 3 3 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
285 0 128 0 58 132 23 0 14 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 32 0 0 0 0 0 12 0 0 0
Zona 1 : sistem on site 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sidorekso Gamong Kedungdowo Garung Lor Karangampel Mijen Kaliwungu Demangan Wergu Wetan Wergu Kulon Mlati Kidul Mlatinorowito Mlati Lor Nganguk Kramat Kauman Damaran Glantengan Barongan Burikan
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 6
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
1,578 1,493 3,733 1,983 1,350 2,735 1,300 1,263 379 729 1,739 1,161 1,224 1,862 2,073 1,487 1,915 461 2,637 1,397 1,709
99 152 139 112 107 137 116 83 35 57 129 222 83 71 76 71 78 143 98 109 69
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
5,031 7,322 11,049 8,016 9,459 9,367 5,426 5,581 1,055 2,587 6,930 3,983 3,695 6,397 7,178 4,977 6,910 1,463 7,529 5,125 3,994
KK yang terkoneksi ke MCK
Jumlah Penduduk (org) 2013
-0.24% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83% 0.83%
IPAL Komunal (unit)
Pertumbuhan Penduduk (% )
51 48 79 72 89 68 47 67 30 45 54 18 45 90 94 70 88 10 76 47 58
MCK (unit)
Luas Area Terbangun (ha)
78 74 152 199 238 196 143 145 542 282 342 234 264 625 656 622 1,100 222 579 476 508
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
Luas Administratif (ha)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
Zona
Rendeng Ploso Getaspejaten Loram Kulon Loram Wetan Jepangpakis Megawon Ngembal Kulon Wonosoco Lambangan Medini Sambung Glagahwaru Kutuk Undaan Kidul Undaan Tengah Karangrowo Larikrejo Undaan Lor Wates Ngemplak
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
Desa / Kelurahan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Sistem Komunal
On site
KK yang BABS
No
Tidak Layak
67 6 18 7 35 23 20 2 180 264 170 118 235 464 410 588 932 257 1,176 657 819
1,026 26 208 0 48 87 92 71 76 121 317 188 364 524 423 554 620 132 710 290 510
410 1,461 3,454 1,946 1,176 2,564 1,145 1,132 87 321 1,230 830 585 826 1,190 341 330 70 743 450 380
75 0 18 1 25 17 18 14 36 23 22 25 40 48 50 4 33 2 8 0 0
0 0 0 3 6 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 29 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 35 0 66 44 11 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
III - 7
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
2,027 1,070 1,678 2,267 1,633 3,261 1,570 3,998 3,099 2,245 1,888 1,691 3,127 3,478 2,666 3,276 1,118 1,154 2,397 3,581 2,976
37 90 95 42 33 43 56 84 36 59 64 62 100 67 43 67 69 58 105 132 107
1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
6,842 4,337 6,283 7,580 5,047 8,290 5,785 12,510 10,324 7,359 7,784 8,471 10,365 11,648 9,125 10,480 4,239 4,355 8,415 12,088 11,215
KK yang terkoneksi ke MCK
Jumlah Penduduk (org) 2013
0.80% 0.80% 0.80% 0.80% 0.80% 0.80% 0.80% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.76% 0.73% 0.73% 0.70% 0.70% 0.70%
IPAL Komunal (unit)
Pertumbuhan Penduduk (% )
186 48 66 181 151 193 104 150 289 124 122 137 103 175 213 156 62 75 80 91 105
MCK (unit)
Luas Area Terbangun (ha)
516 560 415 325 259 205 262 1,024 1,486 1,169 859 589 224 517 503 734 104 140 243 337 374
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
Luas Administratif (ha)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
Zona
Gulang Kirig Temulus Kesambi Hadiwarno Mejobo Golantepus Bulungcangkring Bulungkulon Gondoharum Terban Klaling Jekulo Hadipolo Honggosoco Tanjungrejo Pedawang Bacin Gribig Klumpit Getassrabi
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
Desa / Kelurahan
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Sistem Komunal
On site
KK yang BABS
No
Tidak Layak
61 32 51 68 49 98 47 71 62 45 38 34 49 61 43 65 223 303 74 81 102
365 180 260 311 294 587 244 849 651 471 396 355 664 739 570 688 0 0 486 944 926
1,459 770 1,208 1,632 1,176 2,348 1,130 2,851 2,200 1,594 1,341 1,201 2,236 2,482 1,906 2,326 849 851 1,802 2,547 1,845
142 75 117 159 114 228 110 227 186 135 113 101 178 196 147 197 0 0 16 9 8
0 3 3 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 3
0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
0 0 20 54 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 95
0 13 22 43 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 19 0 0
III - 8
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Pertumbuhan Penduduk (% )
Jumlah Penduduk (org) 2013
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
KK yang BABS
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
MCK (unit)
IPAL Komunal (unit)
KK yang terkoneksi ke MCK
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
262 519 613 826 1,611 369 609 1,292 538 740 554 702 29,298
82 145 212 141 77 111 148 206 79 234 121 79 6,432
0.70% 0.70% 0.70% 0.70% 0.70% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86%
8,763 13,118 11,447 5,229 4,482 10,885 9,828 12,138 4,683 9,985 7,991 4,335 487,774
2,446 3,516 3,411 1,514 1,489 2,893 2,693 3,482 1,482 2,893 2,168 883 139,600
107 91 54 37 59 98 67 59 59 43 66 55 6,898
1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
52 72 63 110 160 1,042 1,075 1,121 466 1,032 315 31 15,531
486 1,259 1,251 418 494 24 32 572 374 27 18 16 26,476
1,868 2,155 1,995 801 702 1,811 1,559 1,432 467 1,815 1,825 815 90,697
10 0 16 23 20 16 27 357 175 19 10 21 5,136
3 3 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 69
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 26
0 30 0 162 34 0 0 0 0 0 0 0 1,162
30 0 86 0 79 0 0 0 0 0 0 0 598
2 2 2 2 2 2 2
181 257 262 188 181 123 246
62 77 24 24 26 29 45
0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68% 0.68%
7,214 8,527 3,320 2,217 4,612 4,613 5,658
1,917 2,547 990 665 1,130 1,219 1,525
116 111 136 92 177 161 126
1 1 1 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 2
38 51 20 13 23 24 31
403 535 167 21 135 183 212
1,361 1,808 703 472 802 866 1,082
115 153 59 40 68 73 92
0 0 3 3 3 3 3
0 0 1 1 1 1 1
0 0 20 119 102 73 108
0 0 21 0 0 0 0
Zona
Luas Area Terbangun (ha)
Karangmalang Gondosari Kedungsari Menawan Rahtawu Cendono Margorejo Kandangmas Cranggang Lau Piji Soco Jumlah Zona 2 : sistem komunal 1 Prambatan Kidul 2 Prambatan Lor 3 Garung Kidul 4 Setrokalangan 5 Banget 6 Blimbing Kidul 7 Papringan
Sistem Komunal
On site
Luas Administratif (ha)
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Desa / Kelurahan
No
Tidak Layak
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 9
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
1,915 583 1,333 1,120 1,333 584 289 779 783 2,029 884 693 1,135 848 2,414 2,010 1,701 2,036 415 352 3,294
112 151 191 220 147 161 133 142 129 134 104 88 111 141 147 93 113 199 54 34 97
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
9,307 2,456 5,970 3,062 4,852 2,307 1,070 3,775 4,237 8,320 3,098 3,308 5,466 3,796 10,732 8,296 6,493 6,627 1,359 1,263 12,177
KK yang terkoneksi ke MCK
Jumlah Penduduk (org) 2013
-0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% -0.24% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.72% 0.83% 0.83% 0.83% 0.80%
IPAL Komunal (unit)
Pertumbuhan Penduduk (% )
83 16 31 14 33 14 8 27 33 62 30 37 49 27 73 89 58 33 25 37 125
MCK (unit)
Luas Area Terbangun (ha)
103 18 35 16 37 19 10 28 42 162 54 215 153 201 338 187 126 343 155 227 359
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
Luas Administratif (ha)
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
Zona
Purwosari Janggalan Sunggingan Panjunan Demaan Langgardalem Kerjasan Kajeksan Krandon Singocandi Kaliputu Jetiskapuan Tanjungkarang Pasuruhan Kidul Pasuruhan Lor Jati Kulon Tumpangkrasak Kalirejo Terangmas Berugenjang Jepang
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
Desa / Kelurahan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Sistem Komunal
On site
KK yang BABS
No
Tidak Layak
17 16 5 204 290 6 15 9 9 18 4 2 9 6 10 0 17 351 82 78 99
330 119 200 0 40 70 38 93 131 1,249 583 0 12 23 16 11 105 260 41 45 498
1,429 443 1,079 617 896 438 234 641 567 589 221 588 1,049 815 2,351 1,999 1,521 1,385 277 209 2,371
91 5 49 299 107 51 2 36 76 104 76 0 4 4 6 0 25 40 15 20 231
3 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 6 0 0 0 0 0 0 0 3
2 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 2 0 1 0 1 0 0 0 1
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 103 29 0 0 0 0 0 0 0 53
23 0 0 0 0 19 0 0 0 69 0 0 32 0 31 0 33 0 0 0 42
III - 10
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
106 72 39 74 73 103 73 44 78 66 109 52 105 92 97 33 37 41 68 75 39
KK yang terkoneksi ke MCK
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
1,363 924 1,892 1,657 1,013 1,369 1,703 2,113 1,629 990 1,295 513 2,998 2,199 804 1,258 553 1,034 1,473 813 1,837
IPAL Komunal (unit)
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
5,201 3,205 7,495 5,485 2,788 5,516 6,512 8,379 7,265 4,437 6,649 2,720 9,324 7,685 4,282 4,015 1,784 3,439 6,927 2,999 3,999
MCK (unit)
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
0.80% 0.80% 0.80% 0.76% 0.76% 0.76% 0.73% 0.73% 0.73% 0.73% 0.73% 0.73% 0.70% 0.70% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86% 0.86%
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
Jumlah Penduduk (org) 2013
49 45 194 75 38 53 90 190 93 68 61 52 89 84 44 122 49 84 101 40 102
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
Pertumbuhan Penduduk (% )
356 210 211 358 497 331 146 268 393 100 190 96 298 261 154 383 152 341 458 405 504
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
Luas Area Terbangun (ha)
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Sistem Komunal
On site
KK yang BABS
Luas Administratif (ha)
Payaman Jojo Tenggeles Sadang Sidomulyo Pladen Dersalam Ngembalrejo Karangbener Panjang Peganjaran Purworejo Besito Jurang Samirejo Rejosari Glagah Kulon Tergo Puyoh Ternadi Kajar
Zona
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Desa / Kelurahan
No
Tidak Layak
42 28 57 34 20 27 374 418 34 137 26 0 61 155 52 271 117 297 505 141 0
165 166 341 348 213 287 0 0 47 0 19 1 551 582 15 241 104 213 19 6 42
981 665 1,362 1,176 719 972 1,329 1,607 1,372 853 1,165 478 2,278 1,354 725 641 287 365 941 650 1,783
95 65 132 99 61 83 0 0 176 0 17 0 0 89 12 105 45 159 8 16 12
3 0 0 0 0 0 0 3 0 0 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
50 0 0 0 0 0 0 50 0 0 36 18 108 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 38 0 0 32 16 0 19 0 0 0 0 0 0 0
III - 11
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Pertumbuhan Penduduk (% )
Jumlah Penduduk (org) 2013
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan - Pedesaan saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
KK yang BABS
KK yg memiliki akses ke jamban / cubluk yg tidak layak
KK yg memiliki akses ke jamban dan cubluk yg layak
KK yang memiliki akses ke jamban bersama layak
MCK (unit)
IPAL Komunal (unit)
KK yang terkoneksi ke MCK
Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal
Luas Administratif (ha)
Zona
Kuwukan 2 228 Dukuhwaringin 2 254 Japan 2 317 Colo 2 584 Jumlah 11,760 Zona 3 : Offsite kepadatan sedang 1 Bakalankrapyak 3 138 2 Jati Wetan 3 262 3 Gondangmanis 3 557 4 Bae 3 339 5 Pedurenan 3 163 Jumlah 1,458 Total 42,516
Sistem Komunal
On site
Luas Area Terbangun (ha)
50 51 52 53
Desa / Kelurahan
No
Tidak Layak
48 70 115 58 3,203
0.86% 0.86% 0.86% 0.86%
1,653 1,615 3,795 3,718 265,019
417 416 947 866 68,599
34 23 33 65 5,251
2 2 2 2
2 2 2 2
0 0 0 0 4,243
89 95 164 123 9,351
287 295 700 657 50,455
41 26 83 86 3,251
0 0 0 0 51
0 0 0 0 22
0 0 0 0 894
0 0 0 0 405
88 114 278 122 53 654 10,289
0.68% 0.72% 0.73% 0.73% 0.70% 0 0
6,921 8,600 15,069 8,545 5,075 44,210 797,003
1,725 2,387 3,282 1,866 1,392 10,652 218,851
79 75 54 70 96 375 12,525
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
35 4 9 17 38 103 19,877
362 26 90 15 207 700 36,527
1,224 2,354 2,801 1,631 1,139 9,149 150,301
104 3 382 203 8 700 9,087
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 2,056
0 1,003
5 5
5 5
Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 12
0 120
0 48
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Gambar 3.2 Peta Zona dan Tahapan Pengembangan Air Limbah
PETA ZONA DAN TAHAPAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
LEGENDA :
= Onsite = Sistem Komunal = Offsite Kepadatan Sedang
TAHUN 2015
Sumber : Profil sanitasi Kabupaten Kudus, diolah, 2015. POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 13
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Untuk lebih mengoperasionalkan target pencapaian pengelolaan air limbah rumah tangga, perlu dibuat pentahapan pengembangan air limbah rumah tangga, agar dalam membuat perencanaan program dan kegiatan selalu berdasarkan kepada target yang telah disepakati tersebut. Tahapan pengembangan air limbah rumah tangga ditetapkan berdasarkan perencanaan yang realistis, terukur dan bisa dicapai. Dalam menentukan pentahapan pengembangan air limbah rumah tangga terbagi menjadi 3 tahap yaitu untuk jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10-15 tahun). Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Kudus
No
Sistem
Cakupan layanan eksisting (%)
Wilayah Zona 1 Buang Air Besar Sembarangan A (BABS) Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) 1 Cubluk tidak layak 2 Tangki septik C Sistem Komunal 1 MCK/MCK++ 2 IPAL komunal Sistem Pengolahan Air Limbah D Terpusat (Off-site) Sub total Wilayah Zona 2 Buang Air Besar Sembarangan A (BABS)
Target cakupan layanan (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (1-2 tahun) (5 tahun) (10-15 tahun)
10.9
7
0
0
18.7 69.2
10 81.2
7 86.6
0 97
0.8 0.4
1 0.8
1.5 0.9
2 1
0
0
0
0
100
100
100
100
6.1
4
0
0
13.7 78.3
11 82.6
6 88.2
4 92.8
1.3 0.6
1.6 1
1.8 1.3
2 1.5
0
0
0
0
100
100.2
100.3
100.3
B
B 1 2 C 1 2 D
Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) Cubluk tidak layak Tangki septik Sistem Komunal MCK/MCK++ IPAL komunal Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) Sub total
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 14
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
No
Sistem
Cakupan layanan eksisting (%)
Wilayah zona 3 Buang Air Besar Sembarangan A (BABS) B 1 2 C 1 2 D
Target cakupan layanan (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (1-2 tahun) (5 tahun) (10-15 tahun)
1
Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) Cubluk tidak layak 4.7 Tangki septik 94.3 Sistem Komunal MCK/MCK++ 0 IPAL komunal 0 Sistem Pengolahan Air Limbah 0 Terpusat (Off-site) Sub total 100 Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015
0
0
0
2 97.4
1 97.9
0 98.4
0.3 0.2
0.5 0.4
0.8 0.5
0.1
0.2
0.3
100
100
100
B. Tahapan Pengembangan Sanitasi Persampahan Permasalahan pengelolaan persampahan di Kabupaten Kudus perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini dikarenakan masih banyak wilayah yang belum terlayani oleh pengelola persampahan. Sebagaimana permasalahan yang telah dirumuskan dalam diagram sistem sanitasi persampahan, permasalahan utama sektor persampahan adalah : 1. Kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah rumah tangga masih rendah. Hal ini dimungkinkan disebabkan kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pengolahan persampahan. 2. Faktor perilaku juga masih menjadi permasalahan dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Kudus. Pembuangan sampah di luar kontainer sehingga berceceran dan sampah yang dibakar sehingga menyebabkan polusi serta masih banyak warga yang membuang sampah di sungai yang dapat menyebabkan terganggunya saluran drainase menjadi contoh perilaku yang kurang baik dari masyarakat. 3. Sarana prasarana persampahan juga harus ditambah seiring dengan penambahan wilayah pelayanan persampahan. Sebagai contoh sarana kontainer sampah perlu ditambah sehingga semakin banyak masyarakat yang akan terlayani. 4. Potensi masyarakat dalam mengelola sampah belum dikembangkan secara sistematis . Pengelolaan bank sampah oleh masyarakat di Kabupaten Kudus sampai
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 15
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
saat ini belum optimal dan perlu dikembangkan
serta pengelolaan tempat
pengelolaan sampah terpadu reduce reuse dan recycle (TPST3R) yang sampai saat ini baru ada 1 unit di Desa Rendeng, dalam pengoperasionalannya belum optimal. 5. Dengan kurang berhasilnya program reduce reuse dan recycle (3R) di masyarakat, menyebabkan Kapasitas tempat pemprosesan akhir sampah saat ini sudah mulai penuh. 6. Masih kurangnya petugas lapangan penyapuan jalan masih kurang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas 7. Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator dalam pengelolaan persampahan. Perlu difikirkan pengelolaan bersama dengan fihak ketiga atau masyarakat. 8. Masih rendahnya investasi dunia usaha ataupun pihak swasta disebabkan belum adanya skema strategi untuk bekerjasama dengan swasta / kelompok masyarakat dalam pengolahan persampahan. Hal ini disebabkan belum adanya kebijakan yang jelas terkait hubungan kerjasama dengan pihak swasta ataupun investor dalam pengelolaan persampahan. 9. Anggaran sektor persampahan belum menjadi prioritas oleh para pengambilan kebijakan, ditandai dengan masih kecilnya dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk sektor persampahan. Selain itu, masih rendahnya dana penarikan restribusi juga menjadi kendala dalam meningkatkan retribusi sampah. Berdasarkan masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013, pendekatan rencana sistem persampahan terdiri dari dua pendekatan, yaitu : a. Pendekatan penyusunan rencana sistem untuk permukiman / kegiatan yang sudah lama beroperasi, dengan pendekatan : 1. Rencana induk sistem pengelolaan sampah Kabupaten Kudus, mencakup lima aspek, yaitu :
Teknis operasional
Kelembagaan dan organisasi
Keuangan dan pembiayaan
Penegakan hukum dan peraturan
Peran serta masyarakat dan swasta
2. Pola penanganan sampah dilakukan dengan dua sistem, yaitu :
Sistem pengelolaan sampah terpadu dengan 3R.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 16
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Sistem
konvensional
(pewadahan,
pengumpulan,
pengangkutan,
pembuangan akhir) 3. Pengelolaan sampah dilakukan tiga model, yaitu :
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Pengelolaan sampah di tempat pemprosesan akhir dengan kerjasama dengan pihak ketiga (investor).
Pengelolaan sampah dengan konversi energi.
4. Pengelolaan sampah berbasis komunitas (masyarakat) dikembangkan dalam cluster - cluster (penanganan tingkat kelurahan). 5. Pengelolaan sampah akan ditingkatkan secara bertahap untuk menggantikan pola penanganan secara konvensional. 6. Penanganan sampah pada wilayah dikembangkan dengan melihat kepadatan bruto, sebagai berikut :
Kepadatan < 50 jiwa / Ha, ditangani dengan teknologi setempat.
Kepadatan 50 - 100 jiwa / Ha, ditingkatkan pelayanan dengan 10 - 50 % secara bertahap
Kepadatan . 100 jiwa / Ha
Pelayanan persampahan ditergetkan mampu menangani seluruh sampah yang dihasilkan.
b. Pendekatan penyusunan rencana pengelolaan persampahan untuk permukiman / kegiatan baru, direncanakan sebagai berikut :
Pengembang dengan skala besar ( > 25 Ha ), wajib melakukan pengolahan sampah dalam skala kawasan, dengan menyediakan sarana pengolahan sampah pada kawasan yang dikembangkan.
Pengembang dalam skala kecil (< 25 Ha), wajib menyediakan sarana penanganan sampah pada awal pembangunan, sehingga pada saat beroperasi kawasan tersebut sudah memiliki sarana penanganan sampah.
Kegiatan non permukiman (industri, rumah sakit, lainnya) yang baru dan memiliki skala besar wajib melakukan pengolahan sampah secara mandiri pada kawasan yang dibangun. Dalam penyusunan strategi sanitasi kabupaten ini, pengembangan sektor sampah
ditentukan oleh data jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, prosentase penduduk yang sampahnya terangkut dan luas are terbangun. Adapun berdasarkan hasil perhitungan dalam POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 17
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
pentahapan persampahan adalah sebagai berikut : Gambar 3.3 Hasil perhitungan zona sistem persampahan
Sumber : Profil sanitasi Kabupaten Kudus, 2015. Tahapan pengembangan persampahan di Kabupaten Kudus terbagi dalam 4 zona penanganan yang diperhitungkan dari prosentase jumlah penduduk dalam jangka menengah yaitu 5 tahun, zona tersebut adalah : 1. Fitur Zona 25-100 pp; Urban/rural, 2. 100 orang/ha; bukan-urban, 3. 100 orang/ha; Urban 4. CBD. Wilayah zona 1 yang merupakan kategori wilayah kepadatan rendah baik di perkotaan maupun di perdesaan, terdiri dari 46 Desa/Kel, dengan rata - rata prosentase sampah yang terangkut sebesar 4,8 % atau meliputi 23.478 orang yang telah mendapatkan pelayanan pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa diwilayah zona 1 masih banyak masyarakat yang belum terlayani dalam pengelolaan sampah yaitu sebesar 91,2 % atau sebanyak 242.150 orang. Meskipun masuk dalam kategori zona 1, namun masyarakat diwilayah ini harus juga mendapatkan perhatian dalam pelayanan persampahan di Kabupaten Kudus karena apabila dibiarkan akan menjadi permasalahan baru dalam pengelolaan persampahan. Zona 2 merupakan daerah kepadatan sedang dan bukan diwilayah perkotaan, meliputi 33 Desa/Kel, dimana rata - rata prosentase sampah yang telah terangkut sebesar 18,8 % atau meliputi 20,4 % dari jumlah penduduk di zona 2 yaitu sebesar 44.595 orang.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 18
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Meskipun jumlah sampah yang terangkut sudah lebih baik, namun masih beresiko dikarenakan masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan sampah sebesar 79,6 % atau sebanyak 174.483 orang, masih berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk wilayah zona 3, yang merupakan kategori kepadatan sedang dan berada diwilayah perkotaan, terdiri dari 2 Desa/Kel dengan rata - rata prosentase sampah yang terangkut mencapai 15,0 % yang dapat melayani 2.810 orang. Namun sesuai dengan karakteristik wilayah yaitu kepadatan sedang di perkotaan, maka masih ada sebanyak 18.734 orang yang belum terlayani.
Perlu penanganan khusus dalam pengelolaan
persampahan diwilayah ini dikarenakan wilayah ini memiliki karakteristik tersendiri dalam hal jenis dan volume timbulan sampah, karena sudah termasuk diwilayah perkotaan. Wilayah zona 4 adalah wilayah central business district (CBD), dimana jumlah timbulan sampah cukup besar dan harus menjadi prioritas dalam penanganan sampah. Wilayah ini terdiri terdiri dari 51 Desa/Kel dengan jumlah sampah yang telah terangkut mencapai 87,3 %. Jumlah penduduk yang telah terlayani oleh pelayanan persampahan sebanyak 238.450 orang sedangkan yang belum mendapatkan pelayanan persampahan sebanyak 52.303 orang. Secara keseluruhan wilayah di Kabupaten Kudus, tingkat pelayanan persampahan yang telah dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus sebesar 31,5% atau sebanyak 309.333 orang telah mendapatkan akses pelayanan persampahan. Sedangkan sebanyak 487.670 orang masih belum mendapatkan akses dalam pelayanan persampahan di Kabupaten Kudus. Berdasarkan masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013, peningkayan cakupan pelayanan persampahan sampai dengan tahun 2018 merupakan tahun untuk mengakomodasi kekuatan dan menyusun strategi. Cakupan pelayanan meningkat dengan 31,51 % dari pelayanan sebelumnya. Terutama untuk kepadatan tinggi, sedangkan untuk kepadatan rendah, dengan penambahan 50 % dari cakupan pelayanan sebelumnya. Sampai dengan tahun 2018 mulai dilakukan pembebasan lahan perluasan tempat pemprosesan akhir sampah dan diharapkan mulai dirintis pembangunannya menjadi sanitary landfill.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 19
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tabel 3.4 Penyepakatan wilayah zona persampahan
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Kelurahan
Zona 1 Sidorekso Gamong Wonosoco Lambangan Glagahwaru Kutuk Undaan Kidul Undaan Tengah Karangrowo Ngemplak Terangmas Berugenjang Gulang Kirig Kesambi Jojo Hadiwarno Golantepus Tenggeles Sadang Bulungcangkring Bulungkulon
Zona
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
290 206 542 282 264 625 656 622 1,100 508 155 227 516 560 325 210 259 262 211 358 1,024 1,486
6,007 3,224 1,055 2,587 3,695 6,397 7,178 4,977 6,910 3,994 1,359 1,263 6,842 4,337 7,580 3,205 5,047 5,785 7,495 5,485 12,510 10,324
2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%)
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0% 0% 0% 0% 0% 0% 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 50% 0%
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1,436 6,255 -
6,007 3,224 1,055 2,587 3,695 6,397 5,742 4,977 6,910 3,994 1,359 1,263 6,842 4,337 7,580 3,205 5,047 5,785 7,495 5,485 6,255 10,324
III - 20
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Sidomulyo Pladen Klaling Hadipolo Honggosoco Tanjungrejo Kedungsari Menawan Rahtawu Margorejo Rejosari Kandangmas Glagah Kulon Tergo Cranggang Lau Piji Puyoh Soco Ternadi Kajar Kuwukan Dukuhwaringin
Zona
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
497 331 589 517 503 734 613 826 1,611 609 383 1,292 152 341 538 740 554 458 702 405 504 228 254
2,788 5,516 8,471 11,648 9,125 10,480 11,447 5,229 4,482 9,828 4,015 12,138 1,784 3,439 4,683 9,985 7,991 6,927 4,335 2,999 3,999 1,653 1,615
2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%) 0% 0% 30% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
2,541 11,648 1,598 -
2,788 5,516 5,930 9,125 10,480 11,447 5,229 4,482 9,828 4,015 12,138 1,784 3,439 4,683 9,985 6,393 6,927 4,335 2,999 3,999 1,653 1,615
III - 21
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
Zona
46
Japan Jumlah Prosentase pelayanan Zona 2 Prambatan Kidul Garung Kidul Setrokalangan Banget Blimbing Kidul Karangampel Mijen Kaliwungu Papringan Jetiskapuan Pasuruhan Kidul Pasuruhan Lor Kalirejo Medini Sambung Larikrejo Undaan Lor Wates
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
317 24,382
3,795 265,628
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
2
2
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%) 0%
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
0 4
0 0
1 8
23,478
3,795 242,150
8.8
91.2
3,796 10,732 1,325 -
7,214 3,320 2,217 4,612 4,613 5,582 10,046 8,006 5,658 3,308 5,302 6,930 3,983 1,463 7,529 5,125
4.8% 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
181 262 188 181 123 175 236 304 246 215 201 338 343 342 234 222 579 476
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
7,214 3,320 2,217 4,612 4,613 5,582 10,046 8,006 5,658 3,308 3,796 10,732 6,627 6,930 3,983 1,463 7,529 5,125
1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2
1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 20% 0% 0% 0% 0% 0%
III - 22
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Payaman Temulus Mejobo Gondoharum Terban Jekulo Klumpit Getassrabi Pedurenan Karangmalang Besito Jurang Samirejo Cendono Colo Jumlah Prosentase pelayanan Zona 3 Jepangpakis Jepang Jumlah Prosentase pelayanan
1 2
Zona
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
356 415 205 1,169 859 224 337 374 163 262 298 261 154 369 584 10,875
5,201 6,283 8,290 7,359 7,784 10,365 12,088 11,215 5,075 8,763 9,324 7,685 4,282 10,885 3,718 219,078
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%) 0% 100% 60% 0% 0% 100% 0% 0% 0% 0% 20% 20% 0% 0% 100%
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 1 2 0 1 0 11
6,283 4,974 10,365 1,865 1,537 3,718 44,595
5,201 3,316 7,359 7,784 12,088 11,215 5,075 8,763 7,459 6,148 4,282 10,885 174,483
20,4
79,6
2,810 2,810
6,557 12,177 18,734
13,0
87,0
18,8 3 3
196 359 555
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
9,367 12,177 21,544
1 1
1 2
30% 0% 15,0
III - 23
0 0 0
0 0 0
0 2 2
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Zona 4 Bakalankrapyak Prambatan Lor Kedungdowo Garung Lor Purwosari Janggalan Demangan Sunggingan Panjunan Wergu Wetan Wergu Kulon Mlati Kidul Mlatinorowito Mlati Lor Nganguk Kramat Demaan Langgardalem Kauman Damaran Kerjasan Kajeksan
Zona
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
138 257 309 178 103 18 17 35 16 54 42 47 84 34 27 28 37 19 3 18 10 28
6,921 8,527 10,515 7,340 9,307 2,456 1,897 5,970 3,062 4,799 3,064 4,156 5,370 4,471 2,605 2,998 4,852 2,307 324 1,473 1,070 3,775
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%)
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
100% 0% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 0 0 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
6,921 7,340 9,307 2,456 1,897 5,970 3,062 4,799 3,064 4,156 5,370 4,471 2,605 2,998 4,852 2,307 324 1,473 1,070 3,775
8,527 10,515 -
III - 24
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
Zona
Luas Administratif (ha)
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Krandon Singocandi Glantengan Kaliputu Barongan Burikan Rendeng Tanjungkarang Jati Wetan Ploso Jati Kulon Getaspejaten Loram Kulon Loram Wetan Megawon Ngembal Kulon Tumpangkrasak Dersalam Ngembalrejo Karangbener Gondangmanis Pedawang Bacin
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 162 14 54 33 42 78 153 262 74 187 152 199 238 143 145 126 146 268 393 557 104 140
Jumlah Penduduk (org) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
4,237 8,320 1,678 3,098 2,959 2,760 5,031 5,466 8,600 7,322 8,296 11,049 8,016 9,459 5,426 5,581 6,493 6,512 8,379 7,265 15,069 4,239 4,355
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 40% 100% 100% 100% 100% 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 40% 100% 60% 100%
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
1 1 1 1 1 1 1 0 1 3 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
4,237 8,320 1,678 3,098 2,959 2,760 5,031 2,186 8,600 7,322 8,296 11,049 4,810 9,459 5,426 5,581 6,493 6,512 8,379 2,906 15,069 2,543 4,355
3,280 3,206 4,359 1,696 -
III - 25
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Nama Kelurahan
46 47 48 49 50 51
Panjang Peganjaran Purworejo Bae Gribig Gondosari Jumlah Prosentase pelayanan
Zona
4 4 4 4 4 4
Total
Luas Administratif (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
100 190 96 339 243 519 6,703
4,437 6,649 2,720 8,545 8,415 13,118 290,753
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2
Persentase jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut (%) 100% 40% 30% 80% 100% 0%
Jumlah TPS yang ada (Units)
Jumlah TPS-3R yang ada (Units)
Jumlah Pasar
1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1
49
1
12
87.3% 42,516
797,003
62
Total prosentase pelayanan
31.5%
Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 26
1
33
Mendapat pelayanan (orang)
Tidak mendapat pelayanan (orang)
4,437 2,660 816 6,836 8,415 238,450
3,989 1,904 1,709 13,118 52,303
82.0
18.0
309,333
487,670 38.8
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Gambar 3.4 Peta Tahapan pengembangan Persampahan
PETA ZONA DAN TAHAPAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) TAHUN 2015
LEGENDA :
= 25-100 pp ; Urban- Rural = >100 orang/Ha ; Bukan Urban = >100 orang/Ha ; Urban = CBD
Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 27
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Peta tahapan diatas merupakan gambaran kondisi yang ideal dalam pengelolaan sampah. Untuk mencapai kondisi tersebut dibuatlah rencana tahapan pengembangan persampahan ke depan yang akan menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan sektor persampahan. Adapun tahapan pengembangan persampahan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Kudus
No
Sistem
Cakupan layanan eksisting (%)
(a)
(b)
(c)
Zona 1 Prosentase sampah yang A terangkut 1 Penanganan langsung (direct) Penanganan tidak langsung 2 (indirect) Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani C 3R Sub total Zona 2 Prosentase sampah yang A terangkut 1 Penanganan langsung (direct) Penanganan tidak langsung 2 (indirect) B
Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani C 3R Sub total Zona 3 Prosentase sampah yang A terangkut 1 Penanganan langsung (direct) Penanganan tidak langsung 2 (indirect) B
B C
Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani 3R Sub total
Cakupan layanan (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (1-2 tahun) (5 tahun) (10-15 tahun) (d) (e) (f)
8.8
20
35
50
91.2
79
62
45
0 100
1 100
3 100
5 100
20.3
25
30
60
79.7
74
67
35
0 100
1 100
3 100
5 100
13
18
30
50
87
81
67
44
0 100
1 100
3 100
6 100
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 28
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
No
Sistem
Cakupan layanan eksisting (%)
Zona 4 Prosentase sampah yang A terangkut 1 Penanganan langsung (direct) Penanganan tidak langsung 2 (indirect)
Cakupan layanan (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (1-2 tahun) (5 tahun) (10-15 tahun)
82
Dikelola mandiri oleh masyarakat 18 atau belum terlayani C 3R 0 Sub total 100 Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015. B
85
87
90
12
8
0
3 100
5 100
10 100
C. Tahapan Pengembangan Sanitasi Drainase Untuk membuat pentahapan pembangunan sanitasi sektor drainase, perlu dilihat terlebih dahulu hasil identifikasi permasalahan utama yang telah dirumuskan dalam study diagram sistem sanitasi (DSS). Adapun permasalahan utama adalah sebagai berikut : 1. Belum ada saluran drainase sehingga grey water dan air hujan masih masuk ke comberan yang mengakibatkan genangan. 2. Saluran air belum ideal sehingga terjadi sedimentasi diselokan 3. Kurangnya sosialisasi dan kampanye tentang pengelolaan drainase kepada masyarakat, dimana masih banyak sampah yang dibuang diselokan yang menghambat aliran air. 4. Pada umumnya, sistem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dan saluran limbah rumah tangga (grey water). 5. Kesadaran masyarakat masih rendah dimana air pembuangan dari kamar mandi, wastafel, air hujan dan industri rumah tangga tercampur jadi satu sehingga mengakibatkan polusi terhadap badan air. 6. Banjir dan genangan yang terjadi setiap tahun, terutama di musim penghujan, dimana saluran drainase sudah tidak mampu lagi untuk menampung aliran air. 7. Area cakupan yang luas terbentur dengan SDM yang ada di Dinas Cipkataru sehingga informasi mengenai saluran yang rusak belum optimal untuk dapat diidentifikasi. 8. Pengelola layanan drainase belum dilengkapi dengan uraian tugas dan kewenangan yang rinci serta belum didukung oleh anggaran yang memadai.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 29
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
9. Kepedulian masyarakat dalam memelihara saluran drainase yang sudah ada sangat rendah, sehingga apabila ada kerusakan yang seharusnya dapat diatasi oleh masyarakat menjadi tidak tertangani dan harus menunggu perbaikan dari Dinas Cipkataru. Pengembangan sektor drainase ditentukan oleh instrumen dengan melihat data area terbangun, jumlah penduduk, fungsi perkotaan dan area permukiman terdampak genangan dengan melihat estimasi genangan, data genangan dan luas area permukiman rawan genangan banjir. Adapun hasil perhitungan dari profil sanitasi Kabupaten Kudus untuk sektor drainase adalah sebagai berikut. Gambar 3.5 Zona sistem drainase
Sumber : Data profil sanitasi Kab. Kudus, 2015 Secara umum, terdapat 2.978 Ha wilayah permukiman di Kabupaten Kudus yang rawan banjir. Selanjutnya pembagian wilayah rawan drainase akan dibagi dalam bentuk zona. Wilayah yang termasuk dalam zona 1 terdiri dari 45 desa/kel, memiliki wilayah rawan genangan sebesar 860,4 Ha. Untuk daerah yang termasuk dalam zona 2, terdiri dari 42 desa/kel, dengan wilayah genangan mencapai 929,8 Ha. Zona 3 yang terdiri dari 44 desa/kel memiliki resiko luas genangan mencapai 1.166,5 Ha dan wilayah zona 4 yang terdiri dari 1 desa, memiliki luas genangan sebesar 21,6 Ha. Hasil pemetaan zona resiko sektor drainase di Kabupaten Kudus terbagi menjadi resiko tinggi dan resiko rendah berdasarkan hasil olah data dalam profil sanitasi Kabupaten Kudus 2015. Wilayah yang mendapatkan nilai 1 dan 2 termasuk dalam zona resiko rendah sedangkan wilayah yang mendapatkan nilai 3 dan 4 dimasukkan dalam tingkat resiko tinggi.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 30
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tabel 3.6 Penyepakatan wilayah zona drainase
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
Zona 1 1
Prambatan Lor
1
257
77
8,527
111
1
1
2
1
10%
7.7
2
Garung Kidul
1
262
24
3,320
136
1
1
2
2
35%
8.5
3
Sidorekso
1
290
84
6,007
71
2
2
2
2
35%
29.6
4
Gamong
1
206
38
3,224
85
2
2
2
2
35%
13.3
5
Panjunan
1
16
14
3,062
220
1
1
2
1
10%
1.4
6
Wergu Kulon
1
42
24
3,064
127
1
1
2
1
10%
2.4
7
Langgardalem
1
19
14
2,307
161
1
1
2
2
35%
5.0
8
Kauman
1
3
2
324
137
1
1
2
2
35%
0.8
9
Glantengan
1
14
12
1,678
140
1
1
2
1
10%
1.2
10
Kaliputu
1
54
30
3,098
104
1
1
2
1
10%
3.0
11
Pasuruhan Kidul
1
201
27
3,796
141
1
1
2
1
10%
2.7
12
Jati Kulon
1
187
89
8,296
93
1
1
2
1
10%
8.9
13
Loram Wetan
1
238
89
9,459
107
1
1
2
1
10%
8.9
14
Kesambi
1
325
181
7,580
42
2
2
2
4
80%
145.2
15
Jojo
1
210
45
3,205
72
2
2
2
4
80%
35.8
16
Hadiwarno
1
259
151
5,047
33
2
2
2
3
65%
98.0
17
Golantepus
1
262
104
5,785
56
1
2
2
3
65%
67.5
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 31
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
18
Tenggeles
1
211
194
7,495
39
1
2
2
3
65%
126.0
19
Sidomulyo
1
497
38
2,788
73
2
2
2
4
80%
30.5
20
Terban
1
859
122
7,784
64
2
2
2
2
35%
42.8
21
Hadipolo
1
517
175
11,648
67
1
2
2
2
35%
61.3
22
Tanjungrejo
1
734
156
10,480
67
1
2
2
2
35%
54.6
23
Dersalam
1
146
90
6,512
73
1
1
2
0
0%
0.0
24
Ngembalrejo
1
268
190
8,379
44
1
1
2
0
0%
0.0
25
Gondangmanis
1
557
278
15,069
54
1
1
2
2
35%
97.2
26
Pedawang
1
104
62
4,239
69
1
1
2
0
0%
0.0
27
Purworejo
1
96
52
2,720
52
1
1
2
0
0%
0.0
28
Bae
1
339
122
8,545
70
1
1
2
0
0%
0.0
29
Pedurenan
1
163
53
5,075
96
1
1
2
0
0%
0.0
30
Karangmalang
1
262
82
8,763
107
1
1
2
1
10%
8.2
31
Besito
1
298
89
9,324
105
1
2
2
0
0%
0.0
32
Gondosari
1
519
145
13,118
91
1
2
2
0
0%
0.0
33
Menawan
1
826
141
5,229
37
2
2
2
0
0%
0.0
34
Rahtawu
1
1,611
77
4,482
59
2
2
2
0
0%
0.0
35
Samirejo
1
154
44
4,282
97
1
2
2
0
0%
0.0
36
Margorejo
1
609
148
9,828
67
2
2
2
0
0%
0.0
37
Glagah Kulon
1
152
49
1,784
37
2
2
2
0
0%
0.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 32
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
38
Piji
1
554
121
7,991
66
1
2
2
0
0%
0.0
39
Soco
1
702
79
4,335
55
2
2
2
0
0%
0.0
40
Ternadi
1
405
40
2,999
75
2
2
2
0
0%
0.0
41
Kajar
1
504
102
3,999
39
2
2
2
0
0%
0.0
42
Kuwukan
1
228
48
1,653
34
2
2
2
0
0%
0.0
43
Dukuhwaringin
1
254
70
1,615
23
2
2
2
0
0%
0.0
44
Japan
1
317
115
3,795
33
2
2
2
0
0%
0.0
45
Colo
1
584
58
3,718
65
2
2
2
0
0%
0.0
15,313
3,941
255,428
Jumlah
860.4
Zona 2 1
Bakalankrapyak
2
138
88
6,921
79
1
1
2
1
10%
8.8
2
Prambatan Kidul
2
181
62
7,214
116
1
1
2
1
10%
6.2
3
Setrokalangan
2
188
24
2,217
92
2
2
2
4
80%
19.2
4
Banget
2
181
26
4,612
177
2
2
2
0
0%
0.0
5
Blimbing Kidul
2
123
29
4,613
161
2
2
2
3
65%
18.7
6
Garung Lor
2
178
66
7,340
111
1
1
2
1
10%
6.6
7
Papringan
2
246
45
5,658
126
2
2
2
1
10%
4.5
8
Janggalan
2
18
16
2,456
151
1
1
2
2
35%
5.7
9
Demangan
2
17
15
1,897
127
1
1
2
1
10%
1.5
10
Sunggingan
2
35
31
5,970
191
1
1
2
2
35%
11.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 33
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
11
Mlatinorowito
2
84
37
5,370
147
1
1
2
3
65%
23.8
12
Mlati Lor
2
34
28
4,471
159
1
1
2
3
65%
18.3
13
Nganguk
2
27
26
2,605
102
1
1
2
3
65%
16.7
14
Kramat
2
28
27
2,998
113
1
1
2
3
65%
17.2
15
Kerjasan
2
10
8
1,070
133
1
1
2
3
65%
5.2
16
Kajeksan
2
28
27
3,775
142
1
1
2
2
35%
9.3
17
Barongan
2
33
32
2,959
93
1
1
2
2
35%
11.1
18
Burikan
2
42
27
2,760
101
1
1
2
2
35%
9.5
19
Rendeng
2
78
51
5,031
99
1
1
2
2
35%
17.8
20
Jetiskapuan
2
215
37
3,308
88
1
1
2
3
65%
24.3
21
Tanjungkarang
2
153
49
5,466
111
1
1
2
3
65%
32.1
22
Ngembal Kulon
2
145
67
5,581
83
1
1
2
1
10%
6.7
23
Tumpangkrasak
2
126
58
6,493
113
1
1
2
1
10%
5.8
24
Gulang
2
516
186
6,842
37
1
2
2
3
65%
121.2
25
Jepang
2
359
125
12,177
97
1
2
2
3
65%
81.4
26
Mejobo
2
205
193
8,290
43
1
2
2
3
65%
125.2
27
Sadang
2
358
75
5,485
74
2
2
2
2
35%
26.1
28
Bulungkulon
2
1,486
289
10,324
36
2
2
2
4
80%
231.2
29
Gondoharum
2
1,169
124
7,359
59
2
2
2
2
35%
43.4
30
Honggosoco
2
503
213
9,125
43
1
2
2
0
0%
0.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 34
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
31
Karangbener
2
393
93
7,265
78
1
1
2
0
0%
0.0
32
Bacin
2
140
75
4,355
58
1
1
2
0
0%
0.0
33
Panjang
2
100
68
4,437
66
1
1
2
0
0%
0.0
34
Peganjaran
2
190
61
6,649
109
1
1
2
2
35%
21.3
35
Jurang
2
261
84
7,685
92
1
2
2
0
0%
0.0
36
Kedungsari
2
613
212
11,447
54
1
2
2
0
0%
0.0
37
Cendono
2
369
111
10,885
98
1
2
2
0
0%
0.0
38
Rejosari
2
383
122
4,015
33
2
2
2
0
0%
0.0
39
Tergo
2
341
84
3,439
41
2
2
2
0
0%
0.0
40
Cranggang
2
538
79
4,683
59
2
2
2
0
0%
0.0
41
Lau
2
740
234
9,985
43
1
2
2
0
0%
0.0
42
Puyoh
2
458
101
6,927
68
2
2
2
0
0%
0.0
11,430
3,403
242,159
Jumlah
929.8
Zona 3 1
Kedungdowo
3
309
78
10,515
136
1
1
2
2
35%
27.1
2
Karangampel
3
175
34
5,582
165
1
1
2
1
10%
3.4
3
Mijen
3
236
71
10,046
141
1
1
2
1
10%
7.1
4
Kaliwungu
3
304
64
8,006
126
2
2
2
2
35%
22.2
5
Purwosari
3
103
83
9,307
112
1
1
2
1
10%
8.3
6
Wergu Wetan
3
54
29
4,799
165
1
1
2
1
10%
2.9
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 35
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
7
Mlati Kidul
3
47
29
4,156
141
1
1
2
2
35%
10.3
8
Demaan
3
37
33
4,852
147
1
1
2
3
65%
21.4
9
Damaran
3
18
17
1,473
84
1
1
2
3
65%
11.4
10
Krandon
3
42
33
4,237
129
1
1
2
1
10%
3.3
11
Singocandi
3
162
62
8,320
134
1
1
2
2
35%
21.7
12
Jati Wetan
3
262
114
8,600
75
1
1
2
2
35%
39.9
13
Pasuruhan Lor
3
338
73
10,732
147
1
1
2
1
10%
7.3
14
Ploso
3
74
48
7,322
152
1
1
2
1
10%
4.8
15
Getaspejaten
3
152
79
11,049
139
1
1
2
1
10%
7.9
16
Loram Kulon
3
199
72
8,016
112
1
1
2
2
35%
25.1
17
Jepangpakis
3
196
68
9,367
137
1
1
2
0
0%
0.0
18
Megawon
3
143
47
5,426
116
1
1
2
1
10%
4.7
19
Wonosoco
3
542
30
1,055
35
2
2
2
3
65%
19.6
20
Lambangan
3
282
45
2,587
57
2
2
2
3
65%
29.4
21
Medini
3
342
54
6,930
129
1
2
2
3
65%
35.0
22
Sambung
3
234
18
3,983
222
1
2
2
3
65%
11.7
23
Glagahwaru
3
264
45
3,695
83
2
2
2
4
80%
35.7
24
Kutuk
3
625
90
6,397
71
2
2
2
3
65%
58.4
25
Undaan Kidul
3
656
94
7,178
76
1
2
2
3
65%
61.1
26
Undaan Tengah
3
622
70
4,977
71
1
2
2
3
65%
45.6
27
Karangrowo
3
1,100
88
6,910
78
2
2
2
4
80%
70.8
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 36
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
28
Larikrejo
3
222
10
1,463
143
2
2
2
3
65%
6.7
29
Undaan Lor
3
579
76
7,529
98
2
2
2
3
65%
49.7
30
Wates
3
476
47
5,125
109
2
2
2
4
80%
37.5
31
Ngemplak
3
508
58
3,994
69
2
2
2
3
65%
37.6
32
Terangmas
3
155
25
1,359
54
1
2
2
3
65%
16.5
33
Berugenjang
3
227
37
1,263
34
2
2
2
3
65%
24.1
34
Payaman
3
356
49
5,201
106
1
2
2
4
80%
39.3
35
Kirig
3
560
48
4,337
90
2
2
2
3
65%
31.5
36
Temulus
3
415
66
6,283
95
2
2
2
4
80%
53.1
37
Bulungcangkring
3
1,024
150
12,510
84
2
2
2
4
80%
119.8
38
Pladen
3
331
53
5,516
103
2
2
2
4
80%
42.7
39
Klaling
3
589
137
8,471
62
1
2
2
2
35%
48.0
40
Jekulo
3
224
103
10,365
100
1
2
2
2
35%
36.2
41
Gribig
3
243
80
8,415
105
1
1
2
2
35%
28.2
42
Klumpit
3
337
91
12,088
132
1
1
2
0
0%
0.0
43
Getassrabi
3
374
105
11,215
107
1
1
2
0
0%
0.0
44
Kandangmas
3
1,292
206
12,138
59
2
2
2
0
0%
0.0
15,430
2,912
292,789
4,732
Jumlah
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
1,166.5
III - 37
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
4
343
33
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
199
2
2
2
3
65%
Luas genangan (Ha)
Zona 4 1
Kalirejo Jumlah
343
33
6,627 6,627
Total
Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 38
21.6 21.6
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Gambar 3.6 Peta zona area resiko drainase
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 39
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Permasalahan genangan di Kabupaten Kudus bukan hanya disebabkan oleh sarana drainase namun juga oleh faktor alam yaitu pada saat turunnya musim hujan. Oleh karena itu, dalam penyelesaian permasalahan genangan bukan hanya dilihat dari sarana dan prasarana drainase saja namun juga dilihat dari fungsi wilayah termasuk central business district (CBD) dan luas genangan. Hal ini dikarenakan ada sebagian wilayah yang sudah mempunyai sarana drainase yang cukup baik, namun karena berada diwilayah yang kontur tanahnya rendah sehingga masih terjadi genangan dikarenakan adanya faktor alam. Wilayah yang termasuk dalam CBD tentunya akan menjadi perhatian dalam penanganan masalah genangan, dikarenakan dengan terganggunya daerah CBD tersebut akan memberikan dampak yang lebih luas terhadap perekonomian masyarakat. Penanganan permasalahan drainase terutama berkaitan dengan permasalahan genangan akan dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah tahapan pengembangan penanganan genangan, yaitu : 1. Penanganan jangka pendek ke jangka menengah (1 – 5 tahun). Wilayah I (satu) ini terdiri dari 50 desa/kel, dengan karakteristik merupakan wilayah perkotaan dan terdapat wilayah central business district (CBD). Dengan karakteristik tersebut, prioritas penanganan permasalahan drainase haruslah menjadi prioritas utama. Dengan luas wilayah terbangun sebesar 2.556 Ha, wilayah yang berpotensi terdapat genangan mencapai 649,4 Ha atau 25,4 %. 2. Penanganan jangka menengah ke jangka panjang (5 - 10 tahun) Terdiri dari 44 desa/kel dengan karakteristik bukan wilayah perkotaan dan tidak terdapat wilayah central business district (CBD). Luas wilayah terbangun adalah 3.870 Ha, dengan luas genangan adalah 2.328,9 Ha atau sebesar 60,2 % wilayahnya memiliki resiko genangan. Genangan yang terjadi diwilayah II (dua) ini dapat menyebabkan terjadinya genangan di wilayah I (satu), dikarenakan wilayah II (dua) berada disekitar wilayah I (satu) yang dapat memberikan dampak memperparah resiko genangan diwilayah I (satu). 3. Penanganan jangka panjang (10 – 15 tahun) Wilayah III (tiga) ini terdiri dari 38 desa/kel, dimana karakteristik wilayah ini adalah campuran wilayah perkotaan dan perdesaan, memiliki area central business district (CBD) atau tidak namun tidak memiliki resiko genangan. Meskipun tidak terdapat genangan, namun pembangunan sektor drainase tetap direncanakan pada tahap panjang.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 40
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tabel 3.7 Tahapan pengembangan penanganan genangan
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
Wilayah I : Penanganan jangka pendek ke jangka menengah (1 - 5 tahun) 1
Prambatan Lor
1
257
77
8,527
111
1
1
2
1
10%
7.7
2
Garung Kidul
1
262
24
3,320
136
1
1
2
2
35%
8.5
3
Panjunan
1
16
14
3,062
220
1
1
2
1
10%
1.4
4
Wergu Kulon
1
42
24
3,064
127
1
1
2
1
10%
2.4
5
Langgardalem
1
19
14
2,307
161
1
1
2
2
35%
5.0
6
Kauman
1
3
2
324
137
1
1
2
2
35%
0.8
7
Glantengan
1
14
12
1,678
140
1
1
2
1
10%
1.2
8
Kaliputu
1
54
30
3,098
104
1
1
2
1
10%
3.0
9
Pasuruhan Kidul
1
201
27
3,796
141
1
1
2
1
10%
2.7
10
Jati Kulon
1
187
89
8,296
93
1
1
2
1
10%
8.9
11
Loram Wetan
1
238
89
9,459
107
1
1
2
1
10%
8.9
12
Gondangmanis
1
557
278
15,069
54
1
1
2
2
35%
97.2
13
Karangmalang
1
262
82
8,763
107
1
1
2
1
10%
8.2
14
Bakalankrapyak
2
138
88
6,921
79
1
1
2
1
10%
8.8
15
Prambatan Kidul
2
181
62
7,214
116
1
1
2
1
10%
6.2
16
Garung Lor
2
178
66
7,340
111
1
1
2
1
10%
6.6
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 41
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
17
Janggalan
2
18
16
2,456
151
1
1
2
2
35%
5.7
18
Demangan
2
17
15
1,897
127
1
1
2
1
10%
1.5
19
Sunggingan
2
35
31
5,970
191
1
1
2
2
35%
11.0
20
Mlatinorowito
2
84
37
5,370
147
1
1
2
3
65%
23.8
21
Mlati Lor
2
34
28
4,471
159
1
1
2
3
65%
18.3
22
Nganguk
2
27
26
2,605
102
1
1
2
3
65%
16.7
23
Kramat
2
28
27
2,998
113
1
1
2
3
65%
17.2
24
Kerjasan
2
10
8
1,070
133
1
1
2
3
65%
5.2
25
Kajeksan
2
28
27
3,775
142
1
1
2
2
35%
9.3
26
Barongan
2
33
32
2,959
93
1
1
2
2
35%
11.1
27
Burikan
2
42
27
2,760
101
1
1
2
2
35%
9.5
28
Rendeng
2
78
51
5,031
99
1
1
2
2
35%
17.8
29
Jetiskapuan
2
215
37
3,308
88
1
1
2
3
65%
24.3
30
Tanjungkarang
2
153
49
5,466
111
1
1
2
3
65%
32.1
31
Ngembal Kulon
2
145
67
5,581
83
1
1
2
1
10%
6.7
32
Tumpangkrasak
2
126
58
6,493
113
1
1
2
1
10%
5.8
33
Peganjaran
2
190
61
6,649
109
1
1
2
2
35%
21.3
34
Kedungdowo
3
309
78
10,515
136
1
1
2
2
35%
27.1
35
Karangampel
3
175
34
5,582
165
1
1
2
1
10%
3.4
36
Mijen
3
236
71
10,046
141
1
1
2
1
10%
7.1
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 42
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
37
Purwosari
3
103
83
9,307
112
1
1
2
1
10%
8.3
38
Wergu Wetan
3
54
29
4,799
165
1
1
2
1
10%
2.9
39
Mlati Kidul
3
47
29
4,156
141
1
1
2
2
35%
10.3
40
Demaan
3
37
33
4,852
147
1
1
2
3
65%
21.4
41
Damaran
3
18
17
1,473
84
1
1
2
3
65%
11.4
42
Krandon
3
42
33
4,237
129
1
1
2
1
10%
3.3
43
Singocandi
3
162
62
8,320
134
1
1
2
2
35%
21.7
44
Jati Wetan
3
262
114
8,600
75
1
1
2
2
35%
39.9
45
Pasuruhan Lor
3
338
73
10,732
147
1
1
2
1
10%
7.3
46
Ploso
3
74
48
7,322
152
1
1
2
1
10%
4.8
47
Getaspejaten
3
152
79
11,049
139
1
1
2
1
10%
7.9
48
Loram Kulon
3
199
72
8,016
112
1
1
2
2
35%
25.1
49
Megawon
3
143
47
5,426
116
1
1
2
1
10%
4.7
50
Gribig
3
243
80
8,415
105
1
1
2
2
35%
28.2
6,468
2,556
283,944
Jumlah
649.4
Wilayah II : Penanganan jangka menengah ke jangka panjang (5 – 10 tahun) 1
Sidorekso
1
290
84
6,007
71
2
2
2
2
35%
29.6
2
Gamong
1
206
38
3,224
85
2
2
2
2
35%
13.3
3
Kesambi
1
325
181
7,580
42
2
2
2
4
80%
145.2
4
Jojo
1
210
45
3,205
72
2
2
2
4
80%
35.8
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 43
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
5
Hadiwarno
1
259
151
5,047
33
2
2
2
3
65%
98.0
6
Golantepus
1
262
104
5,785
56
1
2
2
3
65%
67.5
7
Tenggeles
1
211
194
7,495
39
1
2
2
3
65%
126.0
8
Sidomulyo
1
497
38
2,788
73
2
2
2
4
80%
30.5
9
Terban
1
859
122
7,784
64
2
2
2
2
35%
42.8
10
Hadipolo
1
517
175
11,648
67
1
2
2
2
35%
61.3
11
Tanjungrejo
1
734
156
10,480
67
1
2
2
2
35%
54.6
12
Setrokalangan
2
188
24
2,217
92
2
2
2
4
80%
19.2
13
Blimbing Kidul
2
123
29
4,613
161
2
2
2
3
65%
18.7
14
Papringan
2
246
45
5,658
126
2
2
2
1
10%
4.5
15
Gulang
2
516
186
6,842
37
1
2
2
3
65%
121.2
16
Jepang
2
359
125
12,177
97
1
2
2
3
65%
81.4
17
Mejobo
2
205
193
8,290
43
1
2
2
3
65%
125.2
18
Sadang
2
358
75
5,485
74
2
2
2
2
35%
26.1
19
Bulungkulon
2
1,486
289
10,324
36
2
2
2
4
80%
231.2
20
Gondoharum
2
1,169
124
7,359
59
2
2
2
2
35%
43.4
21
Kaliwungu
3
304
64
8,006
126
2
2
2
2
35%
22.2
22
Wonosoco
3
542
30
1,055
35
2
2
2
3
65%
19.6
23
Lambangan
3
282
45
2,587
57
2
2
2
3
65%
29.4
24
Medini
3
342
54
6,930
129
1
2
2
3
65%
35.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 44
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
25
Sambung
3
234
18
3,983
222
1
2
2
3
65%
11.7
26
Glagahwaru
3
264
45
3,695
83
2
2
2
4
80%
35.7
27
Kutuk
3
625
90
6,397
71
2
2
2
3
65%
58.4
28
Undaan Kidul
3
656
94
7,178
76
1
2
2
3
65%
61.1
29
Undaan Tengah
3
622
70
4,977
71
1
2
2
3
65%
45.6
30
Karangrowo
3
1,100
88
6,910
78
2
2
2
4
80%
70.8
31
Larikrejo
3
222
10
1,463
143
2
2
2
3
65%
6.7
32
Undaan Lor
3
579
76
7,529
98
2
2
2
3
65%
49.7
33
Wates
3
476
47
5,125
109
2
2
2
4
80%
37.5
34
Ngemplak
3
508
58
3,994
69
2
2
2
3
65%
37.6
35
Terangmas
3
155
25
1,359
54
1
2
2
3
65%
16.5
36
Berugenjang
3
227
37
1,263
34
2
2
2
3
65%
24.1
37
Payaman
3
356
49
5,201
106
1
2
2
4
80%
39.3
38
Kirig
3
560
48
4,337
90
2
2
2
3
65%
31.5
39
Temulus
3
415
66
6,283
95
2
2
2
4
80%
53.1
40
Bulungcangkring
3
1,024
150
12,510
84
2
2
2
4
80%
119.8
41
Pladen
3
331
53
5,516
103
2
2
2
4
80%
42.7
42
Klaling
3
589
137
8,471
62
1
2
2
2
35%
48.0
43
Jekulo
3
224
103
10,365
100
1
2
2
2
35%
36.2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 45
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
44
Desa / Kel
Kalirejo
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
4
343
33
6,627
199
19,998
3,870
265,769
Jumlah
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
2
2
2
3
65%
Luas genangan (Ha)
21.6 2,328.9
Wilayah III : Penanganan jangka panjang (10 - 15 tahun) 1
Dersalam
1
146
90
6,512
73
1
1
2
0
0%
0.0
2
Ngembalrejo
1
268
190
8,379
44
1
1
2
0
0%
0.0
3
Pedawang
1
104
62
4,239
69
1
1
2
0
0%
0.0
4
Purworejo
1
96
52
2,720
52
1
1
2
0
0%
0.0
5
Bae
1
339
122
8,545
70
1
1
2
0
0%
0.0
6
Pedurenan
1
163
53
5,075
96
1
1
2
0
0%
0.0
7
Karangbener
2
393
93
7,265
78
1
1
2
0
0%
0.0
8
Bacin
2
140
75
4,355
58
1
1
2
0
0%
0.0
9
Panjang
2
100
68
4,437
66
1
1
2
0
0%
0.0
10
Jepangpakis
3
196
68
9,367
137
1
1
2
0
0%
0.0
11
Klumpit
3
337
91
12,088
132
1
1
2
0
0%
0.0
12
Getassrabi
3
374
105
11,215
107
1
1
2
0
0%
0.0
13
Besito
1
298
89
9,324
105
1
2
2
0
0%
0.0
14
Gondosari
1
519
145
13,118
91
1
2
2
0
0%
0.0
15
Menawan
1
826
141
5,229
37
2
2
2
0
0%
0.0
16
Rahtawu
1
1,611
77
4,482
59
2
2
2
0
0%
0.0
17
Samirejo
1
154
44
4,282
97
1
2
2
0
0%
0.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 46
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
Desa / Kel
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
Luas genangan (Ha)
18
Margorejo
1
609
148
9,828
67
2
2
2
0
0%
0.0
19
Glagah Kulon
1
152
49
1,784
37
2
2
2
0
0%
0.0
20
Piji
1
554
121
7,991
66
1
2
2
0
0%
0.0
21
Soco
1
702
79
4,335
55
2
2
2
0
0%
0.0
22
Ternadi
1
405
40
2,999
75
2
2
2
0
0%
0.0
23
Kajar
1
504
102
3,999
39
2
2
2
0
0%
0.0
24
Kuwukan
1
228
48
1,653
34
2
2
2
0
0%
0.0
25
Dukuhwaringin
1
254
70
1,615
23
2
2
2
0
0%
0.0
26
Japan
1
317
115
3,795
33
2
2
2
0
0%
0.0
27
Colo
1
584
58
3,718
65
2
2
2
0
0%
0.0
28
Banget
2
181
26
4,612
177
2
2
2
0
0%
0.0
29
Honggosoco
2
503
213
9,125
43
1
2
2
0
0%
0.0
30
Jurang
2
261
84
7,685
92
1
2
2
0
0%
0.0
31
Kedungsari
2
613
212
11,447
54
1
2
2
0
0%
0.0
32
Cendono
2
369
111
10,885
98
1
2
2
0
0%
0.0
33
Rejosari
2
383
122
4,015
33
2
2
2
0
0%
0.0
34
Tergo
2
341
84
3,439
41
2
2
2
0
0%
0.0
35
Cranggang
2
538
79
4,683
59
2
2
2
0
0%
0.0
36
Lau
2
740
234
9,985
43
1
2
2
0
0%
0.0
37
Puyoh
2
458
101
6,927
68
2
2
2
0
0%
0.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 47
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS
Kerangka Pengembangan Sanitasi
No.
38
Desa / Kel
Kandangmas Jumlah Total
Zona
Luas Administratif (ha)
Luas Area Terbangun (ha)
Jumlah Penduduk (org) 2013
Kepadatan Penduduk (org/Ha) 2013
3
1,292
206
12,138
59
16,049 42,516
3,863 10,289
Klasifikasi Perkotaan (urban) Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural
Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak
Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak
Estimasi area permukiman rawan genangan
Persentase luas area permukiman rawan genangan
2
2
2
0
0%
247,290 797,003
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
0.0 0 2,978.3
Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Luas genangan (Ha)
III - 48
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Gambar 3.7 Peta Tahapan pengembangan Drainase
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 49
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tahapan pengembangan drainase untuk mengatasi genangan di Kabupaten Kudus merupakan gambaran kondisi yang ideal dan untuk mencapai kondisi tersebut perlu dibuat rencana tahapan pengembangan drainase ke depan yang akan dijabarkan dalam program kerja SKPD terkait. Selama ini sistem pembuangan air hujan dan grey water di Kabupaten Kudus berjalan dengan sistem gravitasi. Pelayanan sarana drainase saat ini belum optimal mengingat keterbatasan anggaran dalam pembangunannya sehingga selama ini lebih diitik beratkan di daerah perkotaan dan wilayah permukiman padat penduduk lainnya. Belum tersedianya main drain juga menjadi kendala dalam pembuatan jaringan drainase perkotaan di Kabupaten Kudus. Untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan drainase akan dibuat tahapan pengembangan sektor drainase agar dapat diketahui dengan pasti wilayah genangan dan jangka waktu penyelesaian masalah sehingga dapat dibuat perencanaan pembangunan drainase yang lebih baik. Tabel 3.8 Tahapan Pengembangan Drainase No
Titik genangan di area permukiman
Luas genangan eksisting di area permukiman (Ha)
Pengurangan luas genangan (Ha) Jangka Jangka Jangka Pendek menengah panjang
Wilayah I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Prambatan Lor Garung Kidul Panjunan Wergu Kulon Langgardalem Kauman Glantengan Kaliputu Pasuruhan Kidul Jati Kulon Loram Wetan Gondangmanis Karangmalang Bakalankrapyak Prambatan Kidul Garung Lor Janggalan Demangan Sunggingan
7.7 8.5 1.4 2.4 5.0 0.8 1.2 3.0 2.7 8.9 8.9 97.2 8.2 8.8 6.2 6.6 5.7 1.5 11.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50
0
0 0 0 0 0 0 8
0
III - 50
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 2 3 4 5 6
Titik genangan di area permukiman
Mlatinorowito Mlati Lor Nganguk Kramat Kerjasan Kajeksan Barongan Burikan Rendeng Jetiskapuan Tanjungkarang Ngembal Kulon Tumpangkrasak Peganjaran Kedungdowo Karangampel Mijen Purwosari Wergu Wetan Mlati Kidul Demaan Damaran Krandon Singocandi Jati Wetan Pasuruhan Lor Ploso Getaspejaten Loram Kulon Megawon Gribig Jumlah Wilayah II Sidorekso Gamong Kesambi Jojo Hadiwarno Golantepus
Luas genangan eksisting di area permukiman (Ha)
23.8 18.3 16.7 17.2 5.2 9.3 11.1 9.5 17.8 24.3 32.1 6.7 5.8 21.3 27.1 3.4 7.1 8.3 2.9 10.3 21.4 11.4 3.3 21.7 39.9 7.3 4.8 7.9 25.1 4.7 28.2 649.4 29.6 13.3 145.2 35.8 98.0 67.5
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Pengurangan luas genangan (Ha) Jangka Jangka Jangka Pendek menengah panjang 15
0
10
0
10
0
10
0
0 0 0 0 10
0
16
0
20
0
0 0 12
0
19
0
0 0 0 0 0 12
0
0 0 12
0
21
0
0 0 0 12
0
0 16
0
253.0
-
-
25
14
0
10
8
0
130
100
0
30
20
0
90
70
0
60
45
0
III - 51
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Titik genangan di area permukiman
Tenggeles Sidomulyo Terban Hadipolo Tanjungrejo Setrokalangan Blimbing Kidul Papringan Gulang Jepang Mejobo Sadang Bulungkulon Gondoharum Kaliwungu Wonosoco Lambangan Medini Sambung Glagahwaru Kutuk Undaan Kidul Undaan Tengah Karangrowo Larikrejo Undaan Lor Wates Ngemplak Terangmas Berugenjang Payaman Kirig Temulus Bulungcangkring Pladen Klaling Jekulo
Luas genangan eksisting di area permukiman (Ha)
126.0 30.5 42.8 61.3 54.6 19.2 18.7 4.5 121.2 81.4 125.2 26.1 231.2 43.4 22.2 19.6 29.4 35.0 11.7 35.7 58.4 61.1 45.6 70.8 6.7 49.7 37.5 37.6 16.5 24.1 39.3 31.5 53.1 119.8 42.7 48.0 36.2
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Pengurangan luas genangan (Ha) Jangka Jangka Jangka Pendek menengah panjang 120
100
0
25
20
0
40
35
0
58
40
0
50
40
0
15
10
0
15
10
0
3
0
0
100
80
0
75
50
0
110
80
0
20
15
0
200
150
0
40
30
0
19
15
0
15
10
0
25
20
0
30
25
0
8
5
0
30
25
0
50
40
0
57
50
0
40
35
0
65
60
0
5
0
0
40
35
0
30
25
0
30
25
0
13
10
0
20
18
0
35
30
0
28
25
0
50
45
0
110
100
0
40
35
0
40
35
0
30
25
0
III - 52
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
No 44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Titik genangan di area permukiman
Kalirejo Jumlah Wilayah III Dersalam Ngembalrejo Pedawang Purworejo Bae Pedurenan Karangbener Bacin Panjang Jepangpakis Klumpit Getassrabi Besito Gondosari Menawan Rahtawu Samirejo Margorejo Glagah Kulon Piji Soco Ternadi Kajar Kuwukan Dukuhwaringin Japan Colo Banget Honggosoco Jurang Kedungsari Cendono Rejosari Tergo Cranggang Lau
Luas genangan eksisting di area permukiman (Ha)
21.6 2,328.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
Pengurangan luas genangan (Ha) Jangka Jangka Jangka Pendek menengah panjang 18
15
0
2,044.0
1,625.0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
III - 53
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Titik genangan di area permukiman
No
Luas genangan eksisting di area permukiman (Ha)
Puyoh 0.0 0.0 38 Kandangmas Jumlah 0.0 Total 2,978.3 Sumber : Profil sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015. 37
Pengurangan luas genangan (Ha) Jangka Jangka Jangka Pendek menengah panjang 0
0
0
0
0
0
0.0
0.0
0.0
2,297.0
1,625.0
-
3.2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan tujuan yang dibuat merupakan dasar dalam menyusun pilihan pilihan strategi pembangunan serta kriteria untuk mengevaluasi pilihan tersebut. A.
Air Limbah Sebagai pengejawantahan terhadap visi dan misi, maka perlu disepakati tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi, khususnya di sektor air limbah rumah tangga di Kabupaten Kudus sebagai berikut. Tabel 3.9 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Air Limbah Domestik Tujuan
Peningkatan
Sasaran
Data dasar
kualitas Tercapainya Stop buang air besar Masih ada 18 % keluarga yang
lingkungan hidup melalui sembarangan
melakukan praktik BABS.
pengurangan pencemaran Tercapainya penambahan sarana
Telah terbangun 120 MCK dan
air limbah
MCK, instalasi pengelolaan air
48 instalasi pengelolaan air
limbah komunal dan kawasan
limbah komunal
Terbentuknya lembaga di SKPD Tupoksi pengelolaan air limbah yang
menangani
pengelolaan rumah
limbah rumah tangga
tangga
di
Dinas
Cipkataru belum ada
Optimalnya pengelolaan instalasi Pengelolaan belum optimal, pengolahan lumpur tinja (IPLT)
truk tinja yang beroperasi hanya satu
Sumber : Hasil FGD Pokja Sanitasi Kab. Kudus, 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 54
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
B.
Persampahan Pengelolaan persampahan di Kabupaten sering dikaitkan dengan keberhasilan pemerintah daerah dalam penanganan permasalahan sanitasi di kabupaten tersebut. Hal ini wajar dikarenakan permasalahan persampahan yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari - hari, sehingga keberhasilan pengelolaan sampah menjadi tolok ukur dalam pembangunan dibidang sanitasi. Untuk mendukung visi misi sanitasi di Kabupaten Kudus, disepakati tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi bidang persampahan sebagai berikut. Tabel 3.10 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Persampahan Tujuan
Memastikan sarana
dan
persampahan
Sasaran
ketersediaan Meningkatkan
Data dasar
sarana
dan Tersedia
33
prasarana prasarana pengangkutan sampah penampungan yang yang
dapat
menjangkau
sementara
ke (TPS), 28 kontainer, 17 dump
berwawasan lingkungan dalam seluruh wilayah
truck dan 6 arm roll truck.
rangka peningkatan cakupan Meningkatkan akses masyarakat Volume pelayanan pada masyarakat
tempat
terhadap
sampah
pelayanan terangkut
persampahan permukiman
ke
pemprosesan
akhir
yang tempat (TPA)
sebesar 510,5 M3 Meningkatkan
kemampuan Dinas
Cipkataru
masih
pengelolaan sampah, mulai dari berfungsi sebagai regulator tenaga
pengelola
hingga
ke dan operator
sarana dan prasarana angkutan & TPS/TPA Tanjungrejo Diterapkannya
teknologi Terbangun
1
unit
tempat
pengelolaan persampahan yang pengelolaan sampah terpadu berkelanjutan dan tepat guna oleh reduce, reuse dan recycle SKPD terkait dan masyarakat (TPST3R) dengan pembangunan tempat pengelolaan reduce,
sampah
reuse
dan
terpadu recycle
(TPST3R) Sumber : Hasil FGD Pokja Sanitasi Kab. Kudus, 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 55
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
C.
Drainase Untuk lebih memudahkan dalam hal penyusunan program dan kegiatan, maka telah disepakati tujuan dan sasaran pengembangan sanitasi sektor drainase di Kabupaten Kudus sebagai berikut. Tabel 3.11 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Drainase Tujuan
Sasaran
Meningkatkan kapasitas jaringan Menurunkan drainase sebagai wujud pelayanan dengan sanitasi,
kewaspadaan
pengendalian kepada
bencana
masyarakat
Data dasar
genangan Wilayah genangan di optimalisasi Kabupaten
dan pembangunan
Kudus
jaringan masih ada sebanyak
banjir drainase
2.978 Ha.
melalui
penguatan program yang berbasis masyarakat. Sumber : Hasil FGD Pokja Sanitasi Kab. Kudus, 2015 3.2.3 Skenario Pencapaian Sasaran Dalam rangka meningkatkan adanya skenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun, dapat kita jelas kan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.12 Tabel Skenario Pencapaian Sasaran Komponen Air Limbah Domestik
2015
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Zona 1 : - Stop buang air besar sembarangan (BABS)
10,9%
9%
7%
6%
5%
4%
- Cubluk tidak layak
18.7%
14%
10%
9%
8%
7%
- Tangki septik
69.2%
75%
81%
82%
84%
86%
- Tercapainya penambahan sarana MCK
0,8%
0.9%
1%
1,2% 1,3% 1,5%
- Tercapainya penambahan sarana IPAL komunal
0,4%
0,7%
1%
1,2% 1,4% 1,5%
Zona 2 : - Stop buang air besar sembarangan (BABS)
6,1%
5%
4%
3,8% 3,5%
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
3%
III - 56
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
- Cubluk tidak layak
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 13,7% 12% 11% 9% 7% 6%
- Tangki septik
78,3% 80%
82%
83%
- Tercapainya penambahan sarana MCK
1,3%
1,6%
2%
2,5% 3,5%
4%
- Tercapainya penambahan sarana IPAL komunal
0,6%
0,8%
1%
1,3% 1,7%
2%
1%
0%
0%
- Cubluk tidak layak
4,7%
3%
2%
- Tangki septik
94,3% 94,6% 95% 94,7% 94,3% 94%
Komponen
Zona 3 - Stop buang air besar sembarangan (BABS)
0%
84% 85%
0%
1,8% 1,4%
0% 1%
- Tercapainya penambahan sarana MCK
0%
0,5%
1%
1,2% 1,3% 1,5%
- Tercapainya penambahan sarana IPAL komunal
0%
0,3%
1%
1,2% 1,4% 1,5%
- Off site kawasan
0%
0%
1%
1,5% 1,8%
8,8%
9,2%
10%
12%
14% 15%
89%
86%
84% 82%
1%
1,8% 2,3%
23%
24% 24,5% 25%
76%
74%
1%
1,8% 2,4%
15%
18%
21% 25%
84%
80%
75% 72%
1%
1,8% 2,4%
85%
86% 86,5% 87%
2%
Persampahan Zona 1 : - Prosentase sampah yang terangkut
- Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum 91,2% 90% terlayani - 3R 0% 0,5% Zona 2 : - Prosentase sampah yang terangkut 20,3% 22% - Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum 79,7% 78% terlayani - 3R 0% 0,3% Zona 3 : - Prosentase sampah yang terangkut 13% 14% - Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum 87% 86% terlayani - 3R 0% 1,6% Zona 4 : - Prosentase sampah yang terangkut 82% 83% - Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani - 3R Drainase Luas wilayah genangan
73% 72%
18%
15%
12%
10%
0%
1%
3%
3,7% 4,5%
28,9% 25% 22,3% 20%
3%
9%
3%
3%
8% 5%
18% 15,8%
Sumber : Tabel Pentahapan pengembangan sanitasi Kab. Kudus, diolah, 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 57
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
3.3. KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH Berdasarkan kebutuhan dan merujuk pada beberapa dokumen strategis daerah seperti APBD 5 tahun terakhir, LKPJ Bupati, RPJMD, dan RPIJM Kabupaten Kudus, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Kudus melakukan proyeksi dan perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kabupaten Kudus 5 tahun kedepan. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran jelas mengenai kemampuan daerah dalam pendanaan sanitas isebagaimana diidentifikasikan didalam dokumen SSK ini. Untuk mendapatkan gambaran ini,maka analisis difokuskan padaaspek belanja dalam APBD Kabupaten Kudus. Dalam BukuPutih Sanitasi Kabupaten Kudus, tergambar beberapa sumber pendanaan dan besaran nilai pendanaan yang direncanakan akan termuat dalam APBD Kabupaten Kudus maupun bantuan provinsi. Analisis belanja diteruspinjamkan / diterus hibahkan ke kabupaten/kota, bantuan keuangan provinsi yang dipergunakan untuk pembangunan sanitasi, ataupun dana pendampingan untuk kegiatan sanitasi dari Pusat/Provinsi. Pengurangan ini akan menunjukkan belanja sanitasi yang didanai oleh APBD murni kabupaten/kota, sehingga estimasi besaran pendanaan yang dihasilkan dapat lebih rasional. Tabel 3.13 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Kudus untuk Sanitasi No
Uraian
1 1.1 1.2 1.3
Belanja Sanitasi (1.1 + 1.2 + 1.3) Air Limbah Domestik Sampah rumah tangga Drainase Perkotaan
Belanja Sanitasi (Rp.) 2011
2012 5.999.370.000
11.401.843.000
355.350.000
1.066.553.000
2.503.750.000
2.670.664.000
0,248575989
733.750.000
556.000.000
3.302.290.000
15.613.188.000
5.594.138.000
0,501194665
1.894.550.000
5.088.020.000
7.033.000.000
24.872.000.000
5.847.080.000
0,252813986
0
1.099.952.000
1.273.541.000
1.538.213.000
2.413.013.000
0,217016544
1.099.952.000
1.273.541.000
1.538.213.000
2.413.013.000
0,217016544
2.488.000.000
4.233.000.000
7.640.302.000
37.217.725.000
3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi
% APBD murni terhadap Belanja Langsung
Rata-rata Pertumbuhan
2015
880.125.000
Dana Alokasi Khusus( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 2.1 DAK Sanitasi 2.2 DAK Lingkungan Hidup DAK Perumahan dan 2.3 Permukiman
Total Belanja Langsung
2014
3.508.425.000
2
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (12-3)
2013
3.508.425.000 420.345.610.000
0,834652466
4.899.418.000
42.988.938.000 14.111.882.000
0,320974846
0,304364427 11.698.869.000
0,272349244
515.098.578.000 501.486.543.000 896.027.067.000 832.337.128.000
0,146406264
0,951161236
1,523530812
4,153638475
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut)
1,405544533
0,109858943
0,109858943
Sumber: APBD 2011-2015, diolah
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 58
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Berdasarkan tabel perhitungan diatas, hasil tinjauan realisasi selama 5 tahun terakhir pendanaan sanitasi mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen Pemerintah kabupaten Kudus dalam penanganan sanitasi cukup tinggi. Namun demikian jika dibandingkan antara porsi APBD murni untuk sanitasi terhadap belanja langsung, porsi sanitasi masih sangat kecil yang kurang dari 1% yaitu dengan pertumbuhan rata rata 0,27 % dan rata rata porsi setiap tahunnya 0,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan sanitasi di Kabupaten Kudus belum merupakan masalah yang mendesak dibandingkan dengan permasalahan lainnya. Perkiraan besaran pendanaan sanitasi pada tahun 2016 sampai 2020 dihitung dari rata-rata pertumbuhan pada 5 tahun terakhir. Dari data yang ada didapat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,272349244 maka pada 5 tahun ke depan perkiraan besaran pendanaan untuk belanja langsung diperkirakan meningkat. Demikian juga dengan perkiraan pendanaan APBD untuk sanitasi diharapkan dapat meningkat untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi di Kabupaten Kudus. Tabel 3.14 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan No
1
2
3
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp)
Uraian
2017
954.196.497.095
1.093.896.841.123
1.254.050.190.565
1.437.650.993.527
1.648.132.104.073
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
14.885.047.131
18.938.978.468
24.096.994.940
27.624.945.937
35.148.579.086
120.694.545.562
Perkiraan Belanja Langsung
2018
2019
2020
Total Pendanaan
2016
6.387.926.626.384
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perkiraan belanja langsung mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan kegiatan sanitasi di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan. Berdasarkan rata rata porsi pendanaan sanitasi, maka sampai akhir tahun perencanaan Tahun 2020 mencapai 120,6 M dengan rata rata pendanaan untuk setiap tahunnya 14 - 35 M. Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Kudus untuk operasional/ pemeliharaan selama kurun waktu 2011 sampai 2015 rata-rata pertumbuhannya rendah, hanya untuk biaya operasional / pemeliharaan sampah rumah tangga dan drainase lingkungan yang pertumbuhannya besar.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 59
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Tabel 3.15 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Kudus untuk Operasional / Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi Belanja Sanitasi (Rp.) No
Pertumbuhan Rata-rata
Uraian
1 Belanja Sanitasi 1.1
2011
2012
2013
2014
2015
410.370.000
446.209.000
534.255.000
617.775.000
703.850.025
44.900.000
59.000.000
77.475.000
97.688.000
0,27
330.608.000
351.309.000
420.255.000
466.100.000
531.162.025
0,10
49.762.000
50.000.000
55.000.000
74.200.000
75.000.000
0,09
0,11
Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan
1.1.1
30.000.000
Sampah rumah tangga
1.2 1.2.1
Biaya operasional/ pemeliharaan
1.3
Drainase Perkotaan
1.3.1
Biaya operasional/ pemeliharaan
Sumber : APBD 2011-2015, diolah
Besaran perkiraan pendanaan untuk kebutuhan operasional / pemeliharaan untuk tahun 2016 -2020 diupayakan untuk lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dengan perkiraan biaya seperti tersaji pada tabel berikut ini. Tabel 3.16 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Kudus untuk Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020
No
Uraian
1 Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik Biaya 1.1.1 operasional / Sampah rumah 1.2 tangga Biaya 1.2.1 operasional/
Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) 2016
2017
789.113.289
2018
2019
Total Pendanaan
2020
887.108.938
1.000.251.867
1.131.504.409
1.284.512.736
5.092.491.240
123.704.418
156.649.569
198.368.722
251.198.585
318.098.178
1.048.019.473
-
-
-
-
-
642.084.937
705.952.066
776.171.953
853.376.497
-
-
-
-
88.374.433
95.931.078
104.133.871
113.038.061
1.1
583.995.835
1.3 Drainase Perkotaan 1.3.1
Biaya operasional/
81.413.036
3.561.581.288
482.890.479
Sumber : APBD 2010-2015, diolah
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 60
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS Kerangka Pengembangan Sanitasi
Kabupaten Kudus berkomitmen untuk lebih meningkatkan pendanaan dari APBD untuk mendanai sanitasi ke depan baik untuk kebutuhan operasional/ pemeliharaan, APBD murni untuk sanitasi dan komitmen pendanaan sanitasi. Tabel 3.17 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Kudus dalam Mendanai Program / Kegiatan SSK Pendanaan (Rp.) No
Uraian Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan
2016
1.000.251.867
2019 1.131.504.409
2020
Pendanaan 5.092.491.240
Perkiraan APBD 14.885.047.131 18.938.978.468 24.096.994.940 27.624.945.937 35.148.579.086 Murni untuk Sanitasi
120.694.545.562
Perkiraan Komitmen 14.885.047.131 18.938.978.468 24.096.994.940 27.624.945.937 35.148.579.086 Pendanaan Sanitasi
120.694.545.562
14.095.933.842 18.051.869.530 23.096.743.073 26.493.441.528 33.864.066.350
115.602.054.323
4
Kemampuan Mendanai SSK (APBD) Murni) (21)
5
Kemampuan Mendanai SSK
14.095.933.842 18.051.869.530 23.096.743.073 26.493.441.528 33.864.066.350
115.602.054.323
2
887.108.938
2018
1.284.512.736
1
789.113.289
2017
Total
3
(Komitmen) (3-1)
Sumber : APBD 2010-2015, diolah Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sampai akhir tahun perencanaan perkiraan APBD murni untuk kegiatan sanitasi mencapai 120 M dengan rincian untuk kegiatan operasional mencapai 5 M, sedangkan untuk komitmen pendanaan SSK sampai akhir perencanan sebesar 115 M. Perkiraan ini tidak hanya mencakup kegiatan ketiga sub sektor melainkan juga meliputi sub sektor perumahan, PHBS, Air Bersih, dan Kesehatan. Sedangkan operasional lebih difokuskan pada pemeliharaan sub sektor air limbah, persampahan dan drainase. Anggaran ini diharapkan mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kudus secara umum sehingga misi masing-masing sub sektor sanitasi dapat terwujud dengan benar dan berkelanjutan.
POKJA SANITASI KABUPATEN KUDUS
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman-PPSP-2015
III - 61