PENGARUH DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN (Survey Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran)
Desi Renita1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kinerja pegawai terhadap peningkatan kualitas pendidikan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Survey. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan studi dokumentasi yaitu berupa penelaahan terhadap dokumendokumen, naskah-naskah atau laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini dan juga menggunakan metode angket/kuesioner. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 14 sekolah di Kecamatan Langkaplancar. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analysis Path. Berdasarkan hasil penegolahan data yang dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0, Dana BOS dan Kinerja Pegawai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran.
Kata Kunci : Dana BOS, KinerjaPegawai, PeningkatanKualitasPendidikan
1
ABSTRACT The purpose of this study was to examine the influence of the School Operational Aid (BOS) and the performance of employees to improve the quality of education.This study uses a quantitative method with survey approach. To obtain the necessary data in this study the authors used the study documentation in the form of a review of documents, manuscripts or reports related to the issues, and support to this research and also using questionnaires / questionnaire. The samples used were as many as 14 schools in District Langkaplancar. The method of analysis in this study using Path analysis. Based on the results data processing was performed using SPSS version 16.0 BOS and Employee Performance simultaneously significant effect on the Education Quality Improvement In elementary and Junior High School in District Langkaplancar District Pangandaran.
Keywords: BOS, Employee Performance, Education Quality Improvement
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Karena pendidikan berperan sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa. Untuk itu pemerintah harus melakukan upaya demi terciptanya pendidikan yang merata di Indonesia. Sebagai upaya untuk melaksanakan kewajiban menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa biaya, Pemerintah menyalurkan bantuannya melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005,telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program Wajar 9 tahun. Dan mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan penedekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas. Pada umumnya dalam suatu instansi atau organisasi, baik itu instansi Pemerintah maupun swasta sangat diperlukan peranan yang berupa kinerja dari pegawai, karena pegawai sangat menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan dari organisasi atau instansi Pemerintah tersebut. Kinerja seorang individu (pegawai) merupakan awal yang sangat penting bagi terciptanya kinerja organisasi. Organisasi tidak akan dapat berfungsi dengan baik tanpa Sumber Daya Manusia (SDM). Penilaian prestasi kerja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia mempunyai arti yang penting. Hal ini mengingat bahwa dalam kehidupan organisasi, setiap orang sebagai sumber daya manusia ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil dari pimpinan organisasi yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja disuatu organisasi merupakan hal penting. 2
Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas.Pendidikan yang berkualitas dapat menunjuk kepada kualitas proses dan kualitas produk. Pendidikan disebut bermutu dari segi proses jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif, peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna, dan ditunjang oleh sumber daya (manusia, dana, sarana, prasarana) yang wajar. Tentu saja hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas masukannya. Logikanya, proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan produk yang berkualitas pula. Metode Penelitian Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2011 : 8). Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dll (Sugiyono 2011:6). Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel penelitian yang disesuaiakan dengan judul penelitian. Terdiri dari 2 variabel independen yaitu Dana BOS dan Kinerja Pegawai dan terdiri dari 1 variabel dependent yaitu Peningkatan Kualitas Pendidikan. Variabel Variabel X1: Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Variabel X2: Kinerja Pegawai
Definisi BOS merupakan Program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.. (Peraturan Menteri Kebudayaan RI Nomor 161 Tahun 2014)
Indikator Besaran dana BOS Impelementasi BOS Penggunaan dana BOS Pelaporan & Pertanggungjawaban dana BOS
Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. (Harbani Pasolong 2010 : 196)
Ukuran Skor
Skala Interval
Kuesioner 1-3 4-8 9-10 11-1
Skor
Interval
14-15 16-18 19-20 21-24
(Peraturan Menteri Kebudayaan RI NO 161 Tahun 2014) Kualitas kerja Inisiatif Ketepatan Waktu Komunikasi
3
Variabel Y: Peningkatan Kualitas Pendidikan
Peningkatan
mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh (E.Mulyasa, 2005 : 31).
Kemampuan Kerja
TR.Mitchel (dalam Sedarmayanti 2009: 51) Standar Isi Standar Proses Standar pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar sarana dan Parasarana Standar Pengelolaan Standar Penilaian Pendidikan Standar Pembiayaan Standar Kompetensi
25-27
Skor
Interval
28-29 30-32 33-35 36 37-40 41-44 45-47 48-50
(UU No 19 Tahun 2003)
Populasi dan Sampel Populasi didalam penelitian ini adalah 48 sekolah terdiri dari 42 Sekolah Dasar dan 6 Sekolah Menengah Pertama. Adapun responden dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah atau Kuasa Kepala Sekolah (Wakasek) Pada SD dan SMP Negeri Di Kecamatan Langkaplancar. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pengambilan sampel nonprobability sampling dengan pendekatan Sampling Purposive. Adapun untuk sampel dipilih dari populasi yang ada yaitu diambil 1 sekolah dari setiap wilayah. Dengan pertimbangan bahwa sekolah yang dijadikan sampel sudah cukup mewakili karena dalam sistem pengelolaan dana BOS di setiap sekolah cendereung sama karena mengacu kepada Peraturan Pemerintah. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) 2. Penelitin Lapangan (Field Research)
a. Kuesioner b. Observasi c. Wawancara Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis).Hal ini terkait dengan judul penelitian yang terdiri dari tiga variabel yaitu Dana BOS (X1), Kinerja Pegawai(X2) dan Kualitas Pendidikan (Y).
4
Pembahasan. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada SD dan SMP Negeri Di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Beradasarkan hasil survey terhadap 14 responden, dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran kuesioner yang terdiri dari pernyataan yang berkaitan dengan dana BOS. Menurut Sugiyono, (2009 :135) klasifikasi setiap indikator Variabel Dana BOS (X1) dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan : 14 x 5 x 13 = 910 Nilai terendah secara keseluruhan : 14 x 1 x 13 = 182 Jumlah kriteria pertanyaan 5 Nji
= Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Z Kriteria Pertanyaan = 910-182 5 = 145,6 dibulatkan menjadi 146
Klasifikasi penilaian untuk indikator Dana BOS secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Nilai
182 – 328
Sangat Tidak Baik
Nilai
329 – 474
Tidak Baik
Nilai
475 – 620
Cukup
Nilai
621 – 766
Baik
Nilai
767 - 912
Sangat Baik
Berikut ini hasil rekapitulasi jawaban responden tentang dana BOS pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL Rekapitulasi Tanggapan Responden Untuk Variabel Dana BOS (X1) NO
Pernyataan
(1) 1
(2) Besaran Dana BOS 1. Besaran Dana BOS yang diterima oleh sekolah didasarkan pada jumlah peserta didik. 2. Penyaluran Dana BOS ke sekolah selalu tepat waktu 3. Dana BOS yang diterima sekolah
Skor yang Skor yang ditargetkan diperoleh
Kategori
(3)
(4)
(5)
70
64
Sangat Setuju
70
44
70
53
Tanpa Pendapat Sangat Setuju
5
2
3
4
mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah. Implementasi BOS 4. Sekolah yang berhak menerima dana BOS adalah sekolah yang sudah terdaftar di Dapodik dan sudah memiliki NPSN 5. Dana BOS bukan merupakan akses penting dalam pencapaian program WAJAR 9 Tahun yang bermutu. 6. Dengan adanya dana BOS tidak ada peserta didik miskin putus sekolah karena alasan finansial 7. Sekolah dalam menggunakan dana BOS tidak sesuai dengan buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS. 8. Dana BOS yang diterima oleh sekolah dikelola secara mandiri oleh sekolah tanpa melibatkan dewan guru dan komite sekolah. Penggunaan Dana BOS 9. Dalam penggunaan dana BOS didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manjemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah. 10. Dalam menggunakan dana BOS sekolah selalu memprioritaskan kebutuhan sekolah khususnya dalam rangka percepatan SPM/SNP. Pelaporan & Pertanggung Jawaban Dana BOS 11. Setiap awal tahun pelajaran sekolah selalu menyusun RKAS sebagai bentuk pelaporan. 12. Sekolah tidak membuat pembukuan terkait dana yang diperoleh dari program BOS. 13. Sekolah selalu membayar pajak terkait penggunaan dana BOS sesuai dengan ketentuan perpajakan yang diatur dalam buku petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban dana BOS. Jumlah
70
66
Sangat Setuju
70
67
Sangat Tidak Setuju
70
61
Sangat Setuju
70
64
Sangat Tidak Setuju
70
58
Tidak Setuju
70
60
Sangat Setuju
70
57
Sangat Setuju
70
66
Sangat Setuju
70
62
Sangat Tidak Setuju
70
64
Sangat Setuju
910
786
6
Berdasarkan tabel diatas, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas dana BOS pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran adalah sebesar 786. Hasil tersebut menunjukan bahwa pengelolaan dana BOS di Kecamatan Langkaplancar berada pada kategori sangat baik. Kinerja Pegawai Pada SD Dan SMP Negeri Di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban pernyataan mengenai kinerja pegawai pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar direkap untuk dilihat skor total jawaban pelanggan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan : 14 x 5 x 14 = 980 Nilai terendah secara keseluruhan : 14 x 1 x 14 = 196 Jumlah kriteria pertanyaan 5 Nji
= Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Z Kriteria Pertanyaan = 980 - 196 5 = 156,8 dibulatkan menjadi 157
Klasifikasi penilaian untuk indikator kinerja pegawai secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Nilai
196 - 353
Sangat Tidak Baik
Nilai
354 – 510
Tidak Baik
Nilai
511 – 667
Cukup
Nilai
668 – 824
Baik
Nilai
825 – 981
Sangat Baik
Berikut ini hasil rekapitulasi jawaban responden tentang kinerja pegawai pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL Rekapitulasi Tanggapan Responden Untuk Variabel Kinerja Pegawai (X2) NO
Pernyataan
Skor yang ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
(1) 1
(2) Kualitas Kerja (Quality of Work) 1. Pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
(3)
(4)
(5)
70
58
Setuju
7
2
3
4
5
2. Pegawai kurang terampil dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan. Inisiatif (initiative) 3. Pegawai memiliki inisiatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan. 4. Pegawai tidak memiliki inisiatif dalam mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan. 5. Pegawai memiliki inisiatif dalam upaya meningkatkan kinerja. Ketepatan Waktu (Promptness) 6. Pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan tepat waktu. 7. Pegawai bekerja sesuai dengan Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi) Komunikasi (Communication) 8. Komunikasi dengan sesama pegawai memiliki hubungan yang baik 9. Kepala sekolah selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. 10. Pegawai tidak dilibatkan dalam setiap rapat kerja dan tidak diberikan kesempatan untuk menyampaiakan pendapatnya. 11. Kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada pegawai untuk memberikan semangat kerja. Kemampuan Kerja (Capability) 12. Pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan dengan usaha yang maksimal 13. Latar belakang pendidikan pegawai sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. 14. Latar belakang keahlian pegawai tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan oleh kepala sekolah.
70
57
Tidak Setuju
70
57
Setuju
70
58
Tidak Setuju
70
58
Setuju
70
62
Sangat Setuju
70
64
Sangat Setuju
70
58
Tidak Setuju
70
59
Sangat Setuju
70
58
Tidak Setuju
70
62
Sangat Setuju
70
61
Sangat Setuju
70
57
Setuju
70
57
Tidak Setuju
8
Jumlah
980
826
Berdasarkan tabel diatas, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas kinerja peagawai pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran adalah sebesar 826. Hasil tersebut menunjukan bahwa kinerja pegawai pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar berada pada kategori Sangat Baik. Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban pernyataan mengenai peningkatan kualitas pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar direkap untuk dilihat skor total jawaban responden sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan : 14 x 5 x 23 = 1610 Nilai terendah secara keseluruhan : 14 x 1 x 23 = 322 Jumlah kriteria pertanyaan 5 Nji
= Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Z Kriteria Pertanyaan = 1610 - 322 5 = 257,6 dibulatkan menjadi 258
Klasifikasi penilaian untuk indikator peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Nilai
322 – 580
Sangat Tidak Baik
Nilai
581 – 838
Tidak Baik
Nilai
839 – 1096
Cukup
Nilai
1097 – 1354 Baik
Nilai
1355 – 1612 Sangat Baik
Berikut ini hasil rekapitulasi jawaban responden tentang peningkatan kualitas pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
9
TABEL Rekapitulasi Tanggapan Responden Untuk Variabel Peningkatan Kualitas Pendidikan (Y) Pernyataan N O (1) 1
(2)
Standar Isi 1. Materi yang diajarkan disekolah tidak harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku 2. Kegiatan pembelajaran menggu-nakan jam pelajaran dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri yang tidak terstruktur 2
Skor yang ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
(3)
(4)
(5)
70
64
Sangat Tidak Setuju
70
63
Sangat Setuju
70
60
Sangat Setuju
70
58
Tidak Setuju
70
59
Sangat Tidak Setuju
70
63
Sangat Setuju
70
60
Sangat Tidak Setuju
70
58
Sangat Setuju
70
57
Sangat Tidak Setuju
Standar Proses
3. Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif dan menyenangkan 4. Sekolah tidak memberikan ruang yang cukup untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya masingmasing. 5. Guru tidak membuat silabus untuk melakukan perencanaan proses pembelajaran. 3 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6. Seluruh tenaga pendidik memiliki kualifikasi minimal S1. 7. Tenaga pendidik tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi dibidang pendidikan. 8. Tenaga pendidik memiliki sertifikat profesi guru. 4 Standar Sarana dan Prasarana 9. Sekolah tidak memiliki sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang proses
10
pembelajaran. 5 Standar Pengelolaan 10. Didalam pengelolaan sekolah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, akuntabilitas. 11. Setiap pengambilan keputusan dibidang akademik dilakukan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin kepala sekolah. 12. Setiap pengambilan keputusan non akademik dilakukan oleh komite sekolah 13. Rapat dewan pendidik dan komite sekolah dilaksanakan atas dasar prinsip musyawarah mufakat. 6 Standar Penilaian Pendidikan 14. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajran 15. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh mata pelajaran. 16. Peserta didik tidak harus lulus ujian sekolah 17. Seluruh peserta didik harus lulus ujian nasional 7 Standar Pembiayaan 18. Anggaran sekolah dirumuskan tanpa merajuk pada peraturan pemerintah kabupaten/kota. 19. Penyusunan keuangan sekolah tidak dilakukan secara transparan, efisien,dan akuntabel. 20. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan. 8 Standar Kompetensi Lulusan 21. Peserta didik harus memiliki sikap yang baik dan bertanggungjawab dalam
70
57
Sangat Setuju
70
60
Sangat Setuju
70
57
Sangat Setuju
70
60
Sangat Setuju
70
59
70
57
Sangat Setuju Setuju
70
61
70
62
70
59
Sangat Tidak Setuju
70
59
Sangat Tidak Setuju
70
58
Setuju
70
65
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
11
berinteraksi dengan lingkungan 22. Peserta didik harus mempunyai pengetahuan dan rasa ingin tahu yang tinggi. 23. Peserta didik harus memiliki keterampilan dalam berfikir dan bertindak secara produktif dan kreatif terhadap tugas yang diberikan. Jumlah
70
64
Sangat Setuju
70
63
Sangat Setuju
1.610
1.383
Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.53, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas peningkatan kualitas pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran adalah sebesar 1.383. Hasil tersebut menunjukan bahwa peningkatan kualitas pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar berada pada kategori Sangat Baik. Pengaruh Dana BOS terhadap Kinerja Pegawai Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
24.425
7.831
DANA BOS
.616
.139
Model 1
.788
t
Sig.
3.119
.009
4.434
.001
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS yang terdapat dalam tabel correlation, diperoleh nilai koefisien korelasi ( R) sebesar 0,788 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara variabel X1 (Dana BOS) dengan variabel X2 (Kinerja Pegawai). Sedangkan koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,621 atau 62,1%. Artinya 62,1% variabilitas variabel kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel bebas dalam hal ini adalah dana BOS. Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap kinerja pegawai yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,379 atau 37,9%. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 4,434. Dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,201 sehingga thitung >ttabel (4,434 > 2,201) dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya Dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
12
Pengaruh Secara Parsial Dana BOS Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-2.955
7.210
DANA BOS
.487
.154
KINERJA PEGAWAI
1.261
.198
T
Sig.
-.410
.690
.339
3.155
.009
.686
6.385
.000
a. Dependent Variable: PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
Dari hasil data perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficient), diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (Standarized Coefficient) untuk variabel X1 (Dana BOS) terhadap variabel Y (Peningkatan Kualitas Pendidikan) adalah sebesar 0,339 atau 33,9% dan koefisien determinasinya 0,115 atau 11,5% artinya 11,5% variabilitas variabel peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah Dana BOS. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2 adalah sebesar 0,366 atau sebesar 36,6% Dengan kriteria tolak Ho jika thitung>ttabel , maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 3,155. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,201sehingga thitung > ttabel (3,155 > 2,201) dengan tingkat signifikansi 0,009 < 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha. Artinya Dana BOS secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Pengaruh Secara Parsial Kinerja Pegawai Terahadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficient) diatas, diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (Standaridzed Coefficient) untuk variabel X2(Kinerja Pegawai) terhadap variabel Y (Peningkatan Kualitas Pendidikan) adalah sebesar 0,686 dan koefisien determinasinya 0,470 atau sebesar 47%. Artinya 47% variabilitas peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X1 adalah sebesar 0,366 atau sebesar 36,6%. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel , maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 6,385. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,201 sehingga thitung > ttabel (6,385 > 2,201) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha. Artinya Kinerja Pegawai secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan.
13
Pengaruh Secara Simultan Dana BOS dan Kinerja Pegawai Terahadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Untuk mengetahui pengaruh Dana BOS dan Kinerja Pegawai secara simultan terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah adalah “Dana BOS dan Kinerja Pegawai berpengaruh secara simultan terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan” yang berarti apabila Dana BOS dan Kinerja Pegawai dilaksanakan dengan baik maka dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Model Summary Model
R
R Square
Std. Error of the Adjusted R Square Estimate
1
.976a
.952
.943
1.876
a. Predictors: (Constant), KINERJA PEGAWAI, DANA BOS ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
765.651
2
382.826
108.797
.000a
Residual
38.706
11
3.519
Total
804.357
13
a. Predictors: (Constant), KINERJA PEGAWAI, DANA BOS b. Dependent Variable: PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficient) diperoleh nilai R (Koefisien korelasi) dan R square atau R2 (koefiisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara Dana BOS dan Kinerja Pegawai terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan sebesar 0,976 atau 97,6%. Ini berarti antara Dana BOS dan Kinerja Pegawai Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan mempunyai hubungan sebesar 97,6% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2011 : 184). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan besarnya pengaruh antara Dana BOS dan Kinerja Pegawai terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan , yaitu sebesar 0,952 atau 95,2%. Artinya 95,2% variabilitas variabel peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah Dana BOS dan Kinerja Pegawai. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap peningkatan kualitas pendidikan selain Dana BOS dan Kinerja Pegawai adalah sebesar 4,8%. Dengan kriteria tolah Ho jika Fhitung > Ftabel , maka beradasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 108,797. Dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% maka Ftabel sebesar 3,98 sehingga Fhitung > Ftabel (108,797 > 3,98) dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha. Artinya Dana BOS dan Kinerja Pegawai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan.
14
Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat dalam gambar dibawah ini: ρyx1 = 0,339
X1
έ2 ρέ2y = 0,005
ρx1x2 = 0,788
Y ρyx2 = 0,686
X2
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian Variabel X1
Pengaruh Langsung (ρYX1)2 (0,339)2 = 0,114921 (A)
Total Pengaruh X1 Terhadap Y (ρYX2)2 (0,686)2 = 0,470596 (C) Total Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Pengaruh Tidak langsung
Jumlah 0,114
(ρyx1.ρx2x1.ρyx2) x2 (0,339.0,788.0,686)2= 0,366505104 (B) A+B (0,114 + 0,366)= 0,48
0,366
X2
Pengaruh Faktor Residu έ Y Total Pengaruh X1, X2, dan έ2 terhadap Y
0,48 0,470
A+B+C (0,114 + 0,366 + 0,470) (ρYέ2) = 1-0,95
0,95 0,005 1,000
Kesimpulan Beradasrkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh dana BOS dan kinerja pegawai terhadap peningkatan kualitas pendidikan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan dana BOS, Kinerja Pegawai dan Peningkatan Kualitas Pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar kabupaten Pangandaran berada pada kategori Sangat Baik. Dan berdasarkan perhitungan SPSS Versi 16.0 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Kinerja Pegawai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan pada SD dan SMP Negeri di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran.
15
Saran 1. Bagi Sekolah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh dana BOS dan Kinerja Pegawai Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan, diharapkan pihak sekolah lebih meningkatkan kualitas pendidikan dalam terutama dalam hal meningkatkan sarana prasarana untuk menunjang proses pembelajaran. Sehingga dapat menarik minat calon siswa untuk besekolah, mengingat besaran dana BOS yang diterima oleh sekolah ditentukan oleh jumlah peserta didik. Semakin banyak peserta didik semakin besar dana yang diterima dan sebaliknya semakin sedikit jumlah peserta didik semakin kecil dana yang diterima. Untuk itu pihak sekolah harus berlomba untuk meningkatkan kinerja sekolahnya masing-masing. Sehingga diharapkan dengan adanya program BOS ini sekolah dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin dengan menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Bagi Pemangku Kepentingan Diharpakan Pemerintah lebih memperbaiki sistem dalam penyaluran dana BOS ke sekolah-sekolah sehingga dana BOS yang diterima oleh sekolah selalu tepat waktu sesuai yang telah ditentukan. Mengingat dana BOS ini merupakan upaya pemerintah yang bisa dibilang sukses dalam meningkatkan akses pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu, diharapkan kedepannya pemerintah mengeluarkan terobosan baru melalui dana BOS ini untuk bisa meningkatkan akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kinerja dari pegawai diantaranya dengan memberikan pelatihan kepada para pegawai. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh dana BOS dan kinerja pegawai terhadap peningkatan kualitas pendidikan, untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan selain dana BOS dan kinerja pegawai sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperbandingkan hasil penelitian penulis. DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar.1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat SLTP Dirjen Dikdasmen. Eka, Ratih, Marthadian.2011. Persepsi Mahasiswa Dalam Penerapan E-Learning UntukMeningkatkan Kualitas PendidikanPada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur.Jawa Timur: Jurnal dipublikasikan. Harbani, Pasolong. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabeta.
16
Lastinko, Runtuwene.Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, http://www.sulut.kemenag.go.id, Tanggal akses: 06 September 2016. Monika, Jayatri. 2012. Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMPN 11 Yogyakarta Dan SMPN 1 Purwarejo. Depok : Universitas Indonesia. Muhamad, Rhamdansyah. 2013. Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Optimalisasi Proses Belajar Mengajar Pada Tingkatan Sekolah Menengah Pertama Di Kota Samarinda. Samarinda : Jurnal Ilmu Pemerintahan , Vol.1, No.4, 2013 Hal.1536-1550. Mulyasa E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. _________, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi,Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nuraedi.2008.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta : Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Nurkolis,2003,manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 161 tahun 2014. Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2015. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomr 63 Tahun 2009. Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV. Mandar Maju. Sugeng, Riyadi. 2007. Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Peningkatan Manjemen Sekolah, studi kasus MTS Nurul Falah Krowe Lembeyan Magetan. Sugiyono.2007.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. _________.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tilaar, H.A.R., 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa Depan,Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Undang-undang No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
17
Zulkarnain. 2012. Pengaruh Kinerja pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tanggerang.Tanggerang : Jurnal dipublikasikan.
18