No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) FEBRUARI 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,64 PERSEN
Bulan Februari 2015, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 118,42. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -1,24 persen, sedangkan Inflasi Tahunan/Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,34 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, ketiganya mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,95 persen, diikuti oleh Dumai 0,68 persen, dan Pekanbaru 0,60 persen. Deflasi Riau bulan Februari 2015 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,74 persen dan kelompok bahan makanan sebesar 1,58 persen. Sementara lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,33 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen. Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: bensin, cabe merah, beras, angkutan udara, cabe hijau, daging ayam ras, ikan baung, solar, telepon seluler, cabe rawit, jeruk, buncis, ikan gabus, semen, semangka, dan lain sebagainya. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 2,35 persen, diikuti oleh Lhokseumawe dan Padang masing-masing sebesar 2,07 persen, dan Sibolga sebesar 2,04 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di kota Bandar Lampung sebesar 0,29 persen, Tanjung Pinang sebesar 0,43 persen, dan Palembang sebesar 0,48 persen. Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, sebagian besar kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi, diikuti oleh Lhokseumawe, Padang, dan Sibolga dan deflasi terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 dan Bekasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kota Tual sebesar 3,20 persen, Ambon sebesar 1,03 persen, dan Balikpapan sebesar 0,72 persen.
I.
PENDAHULUAN Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan
untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu.
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
1
Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
II. INFLASI DI PROVINSI RIAU Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Februari 2015 di Riau terjadi deflasi sebesar 0,64 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,18 pada Januari 2015 menjadi 118,42 pada Februari 2015. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -1,24 persen, sedangkan Inflasi Tahunan/Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,34 persen. Deflasi Riau pada bulan Februari 2015 sebesar 0,64 persen masih dipicu oleh kebijakan pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tanggal 1 Januari 2015 dan tanggal 19 Januari 2015. Deflasi tersebut terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada dua kelompok pengeluaran dibandingkan bulan Januari 2015. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,74 persen dengan andil sebesar -0,48 persen. Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah bensin, angkutan udara, angkutan antar kota, solar,telepon seluler, bahan pelumas/oli, ban luar motor, dan sebagainya. Begitu juga dengan kelompok bahan makanan, mengalami deflasi sebesar 1,58 persen dengan andil sebesar -0,36 persen. Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok bahan makanan adalah; cabe hijau, daging ayam ras, ikan baung, telur ayam ras, cabe rawit, jeruk, buncis, ikan gabus, ikan selais asap, udang basah, dan sebagainya. Tabel 1. Inflasi Provinsi Riau Bulan Februari 2015, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi Februari 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
1 2 3 4 5 6 7
IHK
IHK
IHK
IHK
Inflasi
Kelompok Pengeluaran
Februari 2014
Desember 2014
Januari 2015
Februari 2015
Februari 2015 1)
Laju Inflasi
(%)
(%)
(%)
[1]
[2]
[3]
[4]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Umum Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
111.36 114.51 112.99 109.61 103.27 105.83 110.71 112.32
119.90 124.88 122.39 115.88 106.82 110.14 113.55 126.21
119.18 124.53 122.87 116.76 107.37 110.51 113.63 120.43
118.42 122.56 123.81 116.86 107.56 110.82 114.00 117.14
-0.64 -1.58 0.77 0.08 0.18 0.28 0.33 -2.74
-1.24 -1.85 1.16 0.84 0.70 0.62 0.40 -7.19
6.34 7.03 9.58 6.61 4.16 4.71 2.98 4.29
-0.64 -0.36 0.15 0.02 0.01 0.01 0.03 -0.48
1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Januari 2015 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Desember 2014 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Februari 2014
2
Laju Inflasi
Kalender 2015 Tahun ke Tahun Andil 2) 2015 3) Inflasi (%)
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
Sebaliknya kelompok lain mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,77 persen dengan andil 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,33 persen dengan andil sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen dengan andil 0,02 persen.
III. INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan Februari 2015, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 1,58 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 124,53 pada Januari 2015 menjadi 122,56. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -1,85 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 7,03 persen. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, tujuh subkelompok mengalami deflasi dan empat subkelompok mengalami inflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 5,05 persen, diikuti oleh subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,55 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya sebesar 1,95 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,77 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 1,32 persen, subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,77 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok ikan diawetkan 0,83 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,39 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,19 persen, subkelompok ikan segar sebesar 0,01 persen. Pada Februari 2015 dari total deflasi Riau sebesar 0,64 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar -0,36 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabe hijau dengan andil sebesar -0.05 persen, daging ayam ras sebesar -0.04 persen, ikan baung sebesar -0,03 persen, telur ayam ras sebesar -0,02 persen, cabe rawit, jeruk, buncis, ikan gabus, ikan selais asap, dan udang basah masingmasing sebesar -0,01 persen serta beberapa komoditas lain yang menyumbang deflasi kurang dari -0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,77 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 122,87 pada Januari 2015 menjadi 123,81. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 1,16 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 9,58 persen. Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi adalah subkelompok makanan jadi sebesar 0,87 persen, diikuti oleh subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,75 persen, dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,41 persen. Pada Februari 2015 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kue basah, nasi dengan lauk, dan
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
3
rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen, rokok kretek, sate, dendeng, roti tawar, gulai, kopi bubuk, dan rendang, masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 116,76 pada Januari 2015 menjadi 116,86. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,84 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,61 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,13 persen diikuti oleh subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,08 persen, dan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok lainnya yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga mengalami deflasi sebesar 0,19 persen. Pada Februari 2015, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: sewa rumah dan tarif listrik masingmasing sebesar 0,02 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen, diantaranya batu bata/batu tela, piring, pasir, papan, dan lain sebagainya.
4. Sandang Kelompok Sandang pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 107,37 pada Januari 2015 menjadi 107,56. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,70 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,16 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,75 persen, diikuti oleh subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,04 persen, dan subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,03 persen. Sedangkan subkelompok lainnya mengalami deflasi yaitu subkelompok sandang wanita sebesar 0,02 persen. Pada Februari 2015, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah emas perhiasan dengan andil sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen, diantaranya pembalut wanita, ongkos jahit, pakaian bayi, dan lain sebagainya.
5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada Februari mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 110,51 pada Januari 2015 menjadi 110,82. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,62 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,72 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,59 persen, diikuti oleh subkelompok jasa kesehatan
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
sebesar 0,43 persen, subkelompok obat-obatan sebesar 0,25 persen, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,12 persen. Pada Februari 2015 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah dokter spesialis sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain mempunyai andil kurang dari 0,01 persen, diantaranya tarif gunting rambut anak, shamp0, obat sakit kepala, sabun mandi cair, ongkos bidan, dan lain sebagainya.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 113,63 pada Januari 2015 menjadi 114,00. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,40 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 2,98 persen. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, empat subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok kursuskursus/pelatihan sebesar 2,29 persen, diikuti oleh subkelompok olahraga sebesar 1,43, subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,27 persen, dan subkelompok rekreasi sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok jasa pendidikan relatif stabil. Pada Februari 2015, andil inflasi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bimbingan belajar dan laptop/notebook masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain mempunyai andil kurang dari 0,01 persen, diantaranya komputer tablet, buku pelajaran SMP, personal komputer/desktop, buku pelajaran SMA, buku tulis bergaris, sepatu olah raga pria , dan lain sebagainya.
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 2,74 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,43 pada Januari 2015 menjadi 117,14. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -7,19 persen dan Laju Inflasi Tahunan / Year on Year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,29 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi subkelompok transpor sebesar 4,21 persen, diikuti subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,40 persen. Sedangkan subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,06 persen dan subkelompok jasa keuangan relatif stabil. Pada Februari 2015 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,48 persen, dengan komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah bensin dengan andil sebesar -0,35 persen, angkutan udara sebesar -0,08 persen, angkutan antar kota sebesar -0,05 persen, solar dan telepon selueler masing-masing sebesar -0,02 persen, dan lain sebagainya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
5
IV. INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU
Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan Februari 2014-Februari 2015 2.50
2.00
INFLASI
1.50 1.00
Riau
0.50
Pekanbaru
0.00
Dumai
-0.50
Tembilahan
-1.00 -1.50
Pada bulan Februari 2015, ketiga kota IHK di Provinsi Riau mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,65, diikuti oleh Dumai sebesar 0,68 persen, dengan IHK 118,35 dan Pekanbaru sebesar 0,60 persen dengan IHK
Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, Februari 2015
118,02. Di Kota Pekanbaru pada Februari 2015, andil deflasi disumbang oleh empat kelompok
pengeluaran
yakni
kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar -0,47 persen, kelompok bahan makanan dengan andil sebesar -0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan
0.20
0.14 0.01 - 0.02
0.00
Umum
0.01 - 0.03
-0.20
- 0.25
Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4
-0.40 -0.60
-0.47 - 0.60
Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7
olahraga sebesar -0,03 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil sebesar 0,02 persen. Sedangkan tiga kelompok menyumbang inflasi yakni, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,14 persen, serta kelompok sandang dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,01 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Pekanbaru antara lain: bensin dengan andil sebesar -0,36 persen, beras sebesar -0,11 persen, angkutan udara sebesar -0,10 persen, cabe hijau sebesar -0,06 persen, angkutan antar kota sebesar -0,05 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar -0,04 persen, ikan baung dan telur ayam ras sebesar -0,03 persen, telur ayam ras, solar, dan telepon seluler masing-masing sebesar -0,02 persen, dan lain sebagainya.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, Februari 2015
Februari 2015 yaitu kelompok bahan makanan sebesar
0.29
0.40
-0,72 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan
0.10
0.20
0.02
0.00
jasa keuangan dengan andil sebesar -0,38 persen.
0.01 0.02
Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2
-0.20
Ke lompok 3
- 0.38
-0.40 -0.60
Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6
- 0.68
-0.80
memberikan andil/sumbangan deflasi cukup tinggi pada
Ke lompok 7
Empat kelompok lainnya menyumbang inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,10 persen, kelompok sandang dan kelompok kelompok pendidikan,
- 0.724
rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 0,02 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Dumai antara lain: cabe merah dengan andil sebesar -0,68 persen, bensin sebesar -0,33 persen, daging ayam ras, telepon seluler dan jeruk, masing-masing sebesar -0,05 persen, cabe rawit sebesar -0,04 persen, tomat buah sebesar -0,03 persen, telur ayam ras, cabe hijau, dan udang basah masing-masing sebesar -0,02 persen, dan lain sebagainya. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi tertinggi pada Februari 2015 di Tembilahan adalah kelompok bahan makanan dengan andil sebesar -1,03 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar -0,28 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Tiga kelompok pengeluaran
lainnya
menyumbang
inflasi
yakni
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, Februari 2015
sebesar 0,28 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,04 persen,
0.4
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar
0.2
0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,02
0.28 0.04
0 -0.2
persen.
0.02 - 0.01
0.03 - 0.28
-0.4
Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3
Komoditas yang memberikan andil terbesar
-0.6
terjadinya inflasi di Tembilahan adalah cabe merah
-0.8
dengan andil sebesar -0.65 persen, bensin sebesar
-1
-0,25 persen, daging ayam ras sebesar -0,18 persen,
-1.2
Ke lompok 4
- 0.95
Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7
- 1.03
beras sebesar 0,06 persen, jeruk dan cabe rawit masing-masing sebesar -0,05 persen, angkutan antar kota dan ketimun masing-masing sebesar -0,04 persen, bawang merah sebesar -0,03 persen, baju kaos berkerah wanita dan celana panjang jeans wanita masing-masing sebesar
-0,02 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
7
V. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan Februari 2015, semua kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 2,35 persen, diikuti oleh Lhokseumawe dan Padang masing-masing sebesar 2,07 persen, dan Sibolga sebesar 2,04 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di kota Bandar Lampung sebesar 0,29 persen, Tanjung Pinang sebesar 0,43 persen, dan Palembang sebesar 0,48 persen. Berdasarkan urutan deflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Kota Pekanbaru urutan ke-19, Dumai berada pada urutan ke-18, dan Tembilahan pada urutan ke-15. Dari 82 kota IHK di Indonesia, sebagian besar kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi, diikuti oleh Lhokseumawe, Padang, dan Sibolga dan deflasi terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 dan Bekasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kota Tual sebesar 3,20 persen, Ambon sebesar 1,03 persen, dan Balikpapan sebesar 0,72 persen. Berdasarkan urutan deflasi dari 82 kota di Indonesia, Kota Pekanbaru berada pada urutan yang ke-42, Dumai urutan ke-36, dan Tembilahan urutan ke-22. Tabel 2. Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Februari 2015 Kota [1] BUKITTINGGI LHOKSEUMAWE PADANG SIBOLGA TANJUNG PANDAN JAMBI BENGKULU PADANGSIDIMPUAN PEMATANG SIANTAR MEDAN BUNGO LUBUKLINGGAU MEULABOH METRO TEMBILAHAN BANDA ACEH PANGKAL PINANG DUMAI PEKANBARU BATAM PALEMBANG TANJUNG PINANG BANDAR LAMPUNG
8
IHK Februari 2015
Inflasi Februari 2015
[2] 114.99 113.60 120.98 117.68 126.08 117.19 121.73 116.25 119.56 118.64 116.86 113.88 119.24 125.45 122.65 113.91 118.32 118.35 118.02 115.94 115.05 119.04 117.31
[3] -2.35 -2.07 -2.07 -2.04 -1.94 -1.50 -1.46 -1.40 -1.38 -1.36 -1.33 -1.12 -0.97 -0.96 -0.95 -0.90 -0.89 -0.68 -0.60 -0.51 -0.48 -0.43 -0.29
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Februari 2015 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran
IHK Februari 2015
(1)
(2)
(3)
118.42
-0.64
-1.24
6.34
122.56 117.51 125.54 120.50 113.21 120.71 131.37 123.08 127.13 136.02 109.71 125.60 123.81 123.80 117.86 128.18 116.86 112.66 136.04 109.14 107.50 107.56 111.19 107.32 108.14 102.80 110.82 109.97 111.83 106.71 112.67 114.00 116.88 113.96 104.64 113.73 105.20 117.14 127.35 101.10 107.32 114.01
-1.58 -1.95 -1.77 0.01 0.83 -0.77 -3.55 0.39 -1.32 -5.05 0.19 -0.04 0.77 0.87 0.41 0.75 0.08 0.13 0.02 -0.19 0.08 0.18 0.03 -0.02 0.04 0.75 0.28 0.43 0.25 0.59 0.12 0.33 0.00 2.29 1.27 0.04 1.43 -2.74 -4.21 -0.40 0.06 0.00
-1.85 -2.55 1.61 0.46 1.00 1.11 -3.08 1.90 -1.52 -12.11 0.15 0.42 1.16 1.01 1.60 1.16 0.84 1.01 0.54 0.22 0.96 0.70 0.54 -0.08 0.19 2.45 0.62 0.89 0.29 0.74 0.36 0.40 0.03 2.44 1.41 0.10 1.43 -7.19 -10.95 -0.49 0.07 0.00
7.03 8.09 0.53 9.47 3.47 5.00 1.07 6.06 3.32 19.20 8.02 16.56 9.58 9.91 6.03 11.29 6.61 2.88 18.82 4.64 3.23 4.16 6.94 3.63 2.59 3.22 4.72 2.43 8.13 1.60 7.22 2.98 2.76 9.94 2.75 2.50 2.61 4.29 5.30 0.81 5.32 11.88
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f.
% Perub. % Perub. Feb 2015 thd Feb 2015 thd Des 2014 Feb 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year on Kalender) Year) (4) (5)
% Perub. Feb 2015 thd Jan 2015 (Inflasi Bulanan)
Sayur-sayuran
g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i.
Bumbu-bumbuan
j.
Lemak dan Minyak
k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
9
Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Februari 2015 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran
IHK Februari 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
118.02
-0.60
-1.29
6.36
121.53 115.65 127.49 115.57 112.57 118.65 130.32 125.83 126.90 139.33 108.87 127.80 124.19 124.43 116.29 129.49 116.47 112.28 137.24 107.56 107.10 105.21 107.15 104.46 106.92 101.53 110.84 109.52 112.23 105.85 113.23 114.86 117.67 111.86 103.30 115.38 106.19 117.50 128.03 101.80 106.28 113.37
-1.13 -2.60 -1.24 -0.16 1.03 -0.87 -4.68 0.45 -0.86 0.73 0.17 0.00 0.70 0.95 0.32 0.36 -0.09 -0.04 -0.23 -0.41 0.09 0.17 0.05 0.18 0.00 0.54 0.27 0.33 0.32 0.61 0.11 0.31 0.00 3.01 1.00 0.00 1.71 -2.84 -4.41 -0.32 0.08 0.00
-1.48 -3.54 1.31 -0.22 0.95 0.90 -4.79 1.26 -0.28 -5.53 0.15 0.55 0.89 1.00 0.62 0.83 0.74 0.97 0.33 -0.04 1.00 0.56 0.03 0.19 0.18 2.35 0.62 0.92 0.36 0.61 0.27 0.38 0.04 3.20 1.13 0.03 1.71 -7.31 -11.24 -0.32 0.09 0.00
7.74 5.77 4.21 7.50 4.75 5.33 2.11 7.34 5.08 28.00 8.21 21.19 9.35 10.29 4.31 10.68 6.39 2.24 20.19 4.38 3.34 3.31 4.30 3.14 2.35 3.32 5.20 2.53 9.46 0.87 8.42 2.49 1.94 10.32 2.02 2.43 2.93 4.61 5.54 1.83 4.66 11.32
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
10
% Perub. % Perub. Feb 2015 thd Feb 2015 thd Des 2014 Feb 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year on Kalender) Year)
% Perub. Feb 2015 thd Jan 2015 (Inflasi Bulanan)
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Februari 2105 (Tahun 2012 = 100,00) % Perub. % Perub. Feb 2015 thd Feb 2015 thd Des 2014 Feb 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year on Kalender) Year)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran
IHK Februari 2015
% Perub. Feb 2015 thd Jan 2015 (Inflasi Bulanan)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
118.35
-0.68
-1.05
6.62
122.75 126.64 121.44 114.20 120.43 126.78 132.93 114.80 136.54 126.67 106.00 107.23 122.86 121.44 123.68 125.23 115.66 108.02 134.28 115.79 110.70 116.48 125.28 118.59 114.95 105.27 112.58 112.13 112.65 113.57 112.61 110.81 117.97 116.02 106.70 102.62 101.60 115.31 124.53 97.32 115.37 112.26
-2.76 0.93 -1.36 -0.12 0.17 -0.49 3.05 0.38 -3.24 -22.42 0.66 -0.33 1.46 0.86 1.06 2.95 0.47 0.26 1.08 0.27 -0.02 0.37 0.00 0.00 0.00 1.83 0.16 0.30 0.00 0.80 0.04 0.31 0.00 0.00 1.83 -0.05 0.00 -2.25 -3.10 -1.16 0.00 0.00
-2.76 0.87 2.45 3.72 1.69 1.34 7.78 7.31 -5.96 -30.85 0.03 -0.15 2.99 1.31 7.77 3.27 0.78 0.43 1.45 0.91 0.44 1.10 2.51 -0.48 0.00 2.38 0.39 0.30 0.04 1.75 0.36 0.39 0.00 0.00 2.15 0.03 0.00 -6.52 -9.51 -1.46 0.00 0.00
5.94 18.37 -1.82 2.01 4.24 15.77 2.32 1.59 3.57 -1.74 5.32 4.66 11.52 9.77 14.61 13.01 6.91 3.11 15.62 7.61 3.20 7.80 17.01 6.35 3.82 2.64 2.98 0.37 4.63 6.34 3.10 3.81 5.57 14.70 1.76 0.80 1.13 3.31 4.28 -2.46 11.60 11.36
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
11
Tabel 6. Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Februari 2105 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran
IHK Februari 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
122.65
-0.95
-1.14
5.59
132.88 119.33 113.17 183.64 106.01 130.45 139.26 110.40 111.53 119.64 125.45 137.86 121.69 121.83 123.03 120.26 123.13 125.44 126.91 112.78 105.56 114.90 126.19 115.43 107.77 111.30 107.23 110.46 106.15 102.46 106.94 111.24 106.59 131.73 114.64 117.89 101.76 116.85 125.68 101.11 102.65 123.94
-3.64 -1.07 -8.34 1.26 0.00 -0.33 -3.69 -0.23 -2.16 -23.39 -0.40 0.00 0.19 0.00 0.00 0.84 1.13 1.45 0.67 1.13 0.08 -0.10 -0.07 -1.97 0.60 0.80 0.59 1.78 0.00 0.00 0.37 0.59 0.00 0.00 2.81 0.63 1.15 -2.63 -4.08 0.19 0.00 0.00
-3.76 0.81 3.46 1.25 0.10 2.68 -4.08 -0.52 -4.89 -31.96 0.36 0.00 0.57 0.61 0.07 0.84 1.90 2.37 1.07 1.46 1.63 1.22 1.41 -1.85 0.71 3.50 1.08 1.78 0.00 0.00 1.29 0.65 0.00 0.00 2.81 0.97 1.15 -7.20 -10.60 -0.46 0.00 0.00
2.54 13.08 -26.26 37.93 -10.05 -12.67 -9.81 0.76 -14.11 -14.74 10.92 -2.75 8.32 6.24 7.83 14.78 8.22 8.76 10.94 1.64 2.19 5.49 13.69 3.11 2.56 3.32 3.10 5.57 1.54 0.00 3.02 6.78 6.59 0.00 12.14 6.26 1.98 2.82 4.78 -3.34 0.00 18.43
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
12
% Perub. % Perub. Feb 2015 thd Feb 2015 thd Des 2014 Feb 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year on Kalender) Year)
% Perub. Feb 2015 thd Jan 2015 (Inflasi Bulanan)
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
Tabel 7. Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, Februari 2015 (Tahun 2012 = 100,00) N
No.
Kota
IHK Februari 2015
% Perub. Feb 2015Nthd Jan 2015
No.
Kota
IHK Februari 2015
% Perub. Feb 2015 thd Jan 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
MEULABOH
119.24
-0.97
42
KEDIRI
117.75
-0.83
2
BANDA ACEH
113.91
-0.90
43
MALANG
118.53
-0.57
3
LHOKSEUMAWE
113.60
-2.07
44
PROBOLINGGO
117.98
-0.42
4
SIBOLGA
117.68
-2.04
45
MADIUN
116.18
-0.51
5
PEMATANG SIANTAR
119.56
-1.38
46
SURABAYA
117.79
-0.42
6
MEDAN
118.64
-1.36
47
TANGERANG
123.72
-0.43
7
PADANGSIDIMPUAN
116.25
-1.40
48
CILEGON
119.93
-1.00
8
PADANG
120.98
-2.07
49
SERANG
121.63
-0.94
9
BUKITTINGGI
114.99
-2.35
50
SINGARAJA
125.24
0.42
10
TEMBILAHAN
122.65
-0.95
51
DENPASAR
116.19
-0.14
11
PEKANBARU
118.02
-0.60
52
MATARAM
117.36
-0.54
12
DUMAI
118.35
-0.68
53
BIMA
120.01
-0.80
13
BUNGO
116.86
-1.33
54
MAUMERE
112.91
-0.76
14
JAMBI
117.19
-1.50
55
KUPANG
119.17
-1.36
15
PALEMBANG
115.05
-0.48
56
PONTIANAK
124.20
0.43
16
LUBUKLINGGAU
113.88
-1.12
57
SINGKAWANG
118.96
0.19
17
BENGKULU
121.73
-1.46
58
SAMPIT
117.11
-0.70
18
BANDAR LAMPUNG
117.31
-0.29
59
PALANGKA RAYA
116.26
-0.70
19
METRO
125.45
-0.96
60
TANJUNG
116.49
-0.83
20
TANJUNG PANDAN
126.08
-1.94
61
BANJARMASIN
116.22
0.06
21
PANGKAL PINANG
118.32
-0.89
62
BALIKPAPAN
121.80
0.72
22
BATAM
115.94
-0.51
63
SAMARINDA
120.70
-0.17
23
TANJUNG PINANG
119.04
-0.43
64
TARAKAN
126.44
-0.50
24
DKI JAKARTA
119.20
0.24
65
MANADO
117.54
-0.20
25
BOGOR
117.21
0.14
66
PALU
26
SUKABUMI
118.96
0.09
67
BULUKUMBA
118.14 124.24
-1.84 -0.98
27
BANDUNG
116.62
-0.37
68
WATAMPONE
115.07
-0.68
28
CIREBON
116.45
-0.44
69
MAKASSAR
116.21
-0.19
29
BEKASI
117.22
-0.06
70
PARE-PARE
116.54
-0.61
30
DEPOK
117.49
-0.54
71
PALOPO
115.98
-0.17
31
TASIKMALAYA
116.39
-0.20
72
KENDARI
114.00
-0.91
32
CILACAP
120.73
-0.12
73
BAU-BAU
121.87
-0.34
33
PURWOKERTO
116.42
-0.67
74
GORONTALO
113.11
-0.61
34
KUDUS
123.23
-0.39
75
MAMUJU
115.69
-1.13
35
SURAKARTA
115.55
-0.91
76
AMBON
118.98
1.03
36
SEMARANG
117.37
-0.67
77
TUAL
130.63
3.20
37
TEGAL
114.22
-0.35
78
TERNATE
120.62
-0.83
38
YOGYAKARTA
116.52
-0.40
79
MANOKWARI
112.50
0.04
39
JEMBER
116.61
-0.54
80
SORONG
116.54
0.26
40
BANYUWANGI
116.57
-1.02
81
MERAUKE
124.87
-0.93
41
SUMENEP
116.32
-0.56
82
JAYAPURA
119.64
-0.04
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 15/03/14/Th. XVI, 2 Maret 2015
13