No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) FEBRUARI 2014, PROVINSI RIAU INFLASI 0,11 PERSEN
Bulan Februari 2014, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,36 dan Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,91 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan 0,46 persen, diikuti oleh Dumai 0,30 persen, dan inflasi terendah di Pekanbaru sebesar 0,04 persen. Inflasi Riau bulan Februari 2014 terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,95 persen, diikuti oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen, kelompok sandang 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,92 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Riau adalah ikan mujair, mobil, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, udang basah, ikan tongkol/ambu-ambu, sepeda motor, daging sapi, gulai, telur ayam ras, rokok kretek, susu untuk balita, ikan nila, jengkol, kangkung, gula pasir, dan sebagainya. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, pasir, beras, jeruk, ayam hidup, ikan patin, ikan gabus, tomat sayur, bahan bakar rumahtangga, cabe hijau dan sebagainya. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 9 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang 0,87 persen, Bungo 0,51 persen, dan Tembilahan 0,46 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 2,43 persen dan Pangkal Pinang 2,11 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pinang 0,87 persen, diikuti Pekanbaru 0,04 persen, dan Bandar Lampung 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang 2,11 persen dan Jambi 0,78 persen. Di Indonesia, 55 kota dari 82 Kota IHK mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi di Kota Pontianak sebesar 2,73 persen dan terendah di Kota Probolinggo 0,02 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi berada di Pulau Sumatera yaitu Kota Sibolga sebesar 2,43 persen dan Pangkal Pinang sebesar 2,11 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK pada dari waktu ke waktu. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
1
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK 2012=100 dibandingkan IHK 2007=100, khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 kota merupakan kota baru. Di Provinsi Riau, Kota Pekanbaru dan Dumai merupakan kota SBH lama dan Tembilahan merupakan kota baru.
INFLASI DI PROVINSI RIAU Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Februari 2014 di Provinsi Riau terjadi inflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,24 pada Januari 2014 menjadi 111,36 pada Februari 2014, dan inflasi tahun kalender (JanuariFebruari 2014) sebesar 0,91 persen. Inflasi Riau pada bulan Februari 2014 sebesar 0,11 persen terjadi karena beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga konsumen dibandingkan bulan sebelumnya. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan terbesar yaitu 0,95 persen, dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok pengeluaran ini adalah nasi dengan lauk, rokok kretek filter, gulai, rokok kretek, gula pasir, rokok putih, kue basah, mie, rendang, kopi bubuk dan sebagainya. Dorongan inflasi Riau semakin tinggi akibat adanya kenaikan indeks harga konsumen pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen dan memberikan andil inflasi 0,09 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok pengeluaran ini adalah mobil, sepeda motor, bensin, cuci kendaraan, bahan pelumas/oli dan sebagainya. Kelompok lain yang mengalami inflasi yang tinggi dan menyumbang inflasi yang signifikan adalah kelompok sandang sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen. Komoditas utama pada kelompok sandang yang memberikan andil terbesar adalah kaos dalam/singlet pria, baju muslim, emas perhiasan, celana panjang jeans wanita, sandal karet pria, ongkos jahit, sandal karet wanita, baju kaos berkerah anak-anak, dan sebagainya. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,92 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen. Komoditas utama pada kelompok bahan makanan yang menjadi penghambat laju inflasi pada bulan Februari 2014 adalah cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, beras, jeruk, ayam hidup, ikan patin, ikan gabus, tomat sayur, cabe hijau, dan sebagainya.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
Tabel 1. Inflasi Provinsi Riau Bulan Februari 2014 dan Tahun Kalender 2014 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
1 2 3 4 5 6 7
IHK
IHK
IHK
Desember 2013
Januari 2014
Februari 2014
Inflasi Februari
Laju Inflasi 2014 Tahun Kalender 2014 2)
1)
(%)
(%)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Umum Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Air, Listrik, Gas dan Bahan Perumahan, bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
110.36 113.37 110.85 109.12 102.45 105.17 110.55 111.70
111.24 115.57 111.93 109.64 102.85 105.50 110.65 111.73
111.36 114.51 112.99 109.61 103.27 105.83 110.71 112.32
0.11 -0.92 0.95 -0.03 0.40 0.31 0.05 0.53
0.91 1.01 1.93 0.45 0.79 0.63 0.14 0.55
1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Januari 2014 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013
INFLASI 3 KOTA DI RIAU Pada Bulan Februari 2014, semua kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,63, diikuti oleh Dumai sebesar 0,30 persen dengan IHK 111,00, dan Pekanbaru inflasi sebesar 0,04 persen dengan IHK 110,96. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi Provinsi Riau adalah ikan mujair, mobil, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, udang basah, ikan tongkol/ambu-ambu, sepeda motor, daging sapi, gulai, telur ayam ras, rokok kretek, susu untuk balita, ikan nila, jengkol, kangkung, gula pasir, dan sebagainya. Tabel 2. Andil Inflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan Bulan Februari 2014 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi Februari 2014 Riau
Pekanbaru [2]
[3]
[4]
0.11 -0.21 0.18 -0.01 0.03 0.02 0.01 0.09
0.04 -0.28 0.21 -0.03 0.02 0.01 0.00 0.11
0.30 -0.09 0.10 0.16 0.02 0.04 0.01 0.06
0.46 0.42 0.00 -0.06 0.05 0.02 0.01 0.02
[1]
Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Dumai
Tembilahan
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi tertinggi pada Februari 2014 di Kota Pekanbaru adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,21 persen, diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
3
serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Kelompok bahan makanan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,28 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,03 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru adalah ikan mujair, mobil, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, ikan tongkol/ambu-ambu, daging sapi, sepeda motor, gulai, susu untuk balita, ikan nila, rokok kretek, jengkol, kangkung, rokok putih, gula pasir, bayam, udang basah dan lain sebagainya. Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi tertinggi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai adalah bahan bakar rumahtangga, kue basah, ikan serai, udang basah, bensin, mie kering instan, obat dengan resep, nasi dengan lauk, kangkung, sepeda motor, ikan tongkol/ambu-ambu, telur ayam ras, bensin, dan lain sebagainya. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi tertinggi pada Februari 2014 di Tembilahan adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen, kelompok sandang sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,02 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil/sumbanagn deflasi sebesar 0,06 persen, sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Tembilahan adalah udang basah, telur ayam ras, ikan kembung, ikan belanak, ikan teri, bahan pelumas/oli, cabai rawit, minyak goreng, batu bata/batu tela, buncis, terong panjang, kelapa, sandal karet dan lain sebagainya.
URAIAN INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan Februari 2014, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 0,92 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 115,57 pada Januari 2014 menjadi 114,51 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,01 persen. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 4 subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan 18,51 persen, daging dan hasil-hasilnya 1,79 persen, padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,50 persen, serta buah-buahan 0,24 persen. Sedangkan subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu subkelompok ikan segar sebesar 6,66 persen, diikuti subkelompok sayur-sayuran 2,51 persen, subkelompok kacang-kacangan 2,46 persen, subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 2,19 persen, subkelompok bahan makanan lainnya 1,36 persen, subkelompok ikan diawetkan 1,19 persen, serta subkelompok lemak dan minyak 0,83 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
Pada Februari 2014 kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,21 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain cabe merah dengan andil sebesar 0,37 persen, bawang merah 0,12 persen, daging ayam ras 0,05 persen, beras, jeruk, dan ayam hidup masing-masing 0,02 persen, serta ikan patin, ikan gabus, tomat sayur, dan cabe hijau masing-masing 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 111,93 pada Januari 2014 menjadi 112,99 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,93 persen. Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,32 persen, diikuti oleh subkelompok makanan jadi sebesar 0,91 persen, dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,58 persen. Pada Februari 2014 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain nasi dengan lauk 0,05 persen, rokok kretek filter 0,03 persen, gulai dan rokok kretek masing-masing 0,02 persen, serta gula pasir, rokok putih, kue basah, mie, rendang, dan kopi bubuk masing-masing sebesar 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Februari 2014 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 109,64 pada Januari 2014 menjadi 109,61 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,45 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,18 persen, dan subkelompok biaya tempat tinggal 0,10 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,63 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,11 persen. Pada Februari 2014, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang deflasi terbesar antara lain pasir sebesar 0,029 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,007 persen, dan batu bata/batu tela sebesar 0,003 persen.
4. Sandang Kelompok Sandang pada Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 102,85 pada Januari 2014 menjadi 103,27 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,79 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,59 persen, subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,45 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,35 persen, dan subkelompok sandang wanita 0,17 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
5
Pada Februari 2014 kelompok sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi utama adalah kaos dalam/singlet pria sebesar 0,007 persen, baju muslim sebesar 0,005 persen, emas perhiasan sebesar 0,004 persen, celana panjang jeans wanita sebesar 0,002 persen, serta sandal karet pria, ongkos jahit, sandal karet wanita, dan baju kaos berkerah anak-anak masing-masing sebesar 0,001 persen.
5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 105,50 pada Januari 2014 menjadi 105,83 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,63 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obatobatan sebesar 0,73 persen, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,35 persen, dan subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,23 persen, sedangkan subkelompok lainnya relatif stabil. Pada Februari 2014 kelompok kesehatan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Beberapa komoditas menyumbang inflasi antara lain obat dengan resep sebesar 0,004 persen, parfum, dokter spesialis, dan shampo masing-masing sebesar 0,002 persen, serta pasta gigi, ongkos bidan, sabun mandi, obat batuk, dan vitamin masing-masing sebesar 0,001 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 110,65 pada Januari 2013 menjadi 110,71 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,14 persen. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok olahraga sebesar 2,47 persen, subkelompok pendidikan sebesar 0,05 persen, dan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, dan subkelompok lainnya relatif stabil. Pada Februari 2014, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi kurang dari 0,01 persen. Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain pakaian olahraga pria dan biaya sekolah menengah atas masing-masing sebesar 0,002 persen, serta laptop/notebook sebesar 0,001 persen.
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 111,73 pada Januari 2013 menjadi 112,32 pada Februari 2014. Laju Inflasi Tahun Kalender (Februari 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,55 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,85 persen, dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,12 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi sebesar 0,04 persen, dan subkelompok lainnya relatif stabil.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
Pada Februari 2014 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah mobil sebesar 0,059 persen, sepeda motor 0,026 persen, bensin 0,06 persen, cuci kendaraan 0,003 persen, dan bahan pelumas/oli sebesar 0,001 persen.
INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012 = 100. Dari 23 kota tersebut, 9 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen, Bungo 0,51 persen, dan Tembilahan sebesar 0,46 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 2,43 persen, dan Pangkal Pinang 2,11 persen. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Provinsi Riau berada pada urutan ketiga untuk Tembihan, urutan kelima untuk Dumai, dan urutan kedelapan untuk Pekanbaru Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen, Pekanbaru sebesar 0,04 persen dan Bandar Lampung sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 2,11 persen, dan Jambi sebesar 0,78 persen. Dengan Tahun Dasar 2012 = 100, di Indonesia terdapat 82 kota yang menghitung IHK. Sebagian besar kotakota IHK di Indonesia mengalami inflasi (55 kota), dengan inflasi tertinggi di Kota Pontianak sebesar 2,73 persen dan terendah di Kota Probolinggo sebesar 0,02 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi berada di Pulau Sumatera yaitu Kota Sibolga sebesar 2,43 persen dan Pangkal Pinang sebesar 2,11 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 55 kota di Indonesia, Kota Pekanbaru berada pada urutan yang ke 53, Dumai urutan ke 36 dan Tembilahan pada urutan ke 26. Tabel 3. Perbandingan IHK dan Inflasi Februari 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera Kota [1] TANJUNG PINANG BUNGO TEMBILAHAN TANJUNG PANDAN DUMAI BATAM METRO PEKANBARU BANDAR LAMPUNG PALEMBANG BENGKULU BUKITTINGGI LUBUKLINGGAU BANDA ACEH MEDAN PADANG PEMATANG SIANTAR JAMBI LHOKSEUMAWE PADANGSIDIMPUAN MEULABOH PANGKAL PINANG SIBOLGA
IHK Februari 2014
Inflasi Februari 2014
[2] 113.39 111.01 116.16 116.63 111.00 109.71 122.58 110.96 110.10 108.81 113.25 110.04 107.53 107.98 111.95 114.03 113.40 111.26 108.03 110.50 112.94 112.50 111.00
[3] 0.87 0.51 0.46 0.44 0.30 0.16 0.09 0.04 0.02 -0.24 -0.24 -0.26 -0.41 -0.45 -0.59 -0.64 -0.76 -0.78 -0.88 -0.99 -1.28 -2.11 -2.43
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
7
Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Februari 2014 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran
IHK Februari 2014
(1)
(2)
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
8
% Perub. % Perub. Feb 2014 thd Feb 2014 thd Jan Des 2013 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Bulanan) Kalender) (3) (4)
111.36
0.11
114.51 108.71 124.88 110.08 109.41 114.97 129.98 116.04 123.05 114.11 101.56 107.76 112.99 112.64 111.16 115.18 109.61 109.51 114.49 104.30 104.14 103.27 103.98 103.56 105.41 99.60 105.83 107.36 103.42 105.02 105.08 110.71 113.74 103.65 101.84 110.95 102.52 112.32 120.94 100.29 101.90 101.90
-0.92 -0.50 -1.79 6.66 1.19 2.19 2.51 2.46 -0.24 -18.51 0.83 1.36 0.95 0.91 0.57 1.32 -0.03 -0.10 -0.18 0.63 0.11 0.40 0.59 0.17 0.35 0.45 0.31 0.23 0.73 0.00 0.35 0.05 0.05 0.00 0.01 -0.06 2.47 0.53 0.85 -0.04 0.12 0.00
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
0.91 1.01 0.02 0.35 8.59 2.42 4.95 9.21 4.11 -0.34 -15.98 1.33 2.73 1.93 2.06 1.79 1.72 0.45 -0.20 2.10 0.45 0.44 0.79 1.09 0.56 0.34 1.27 0.63 0.55 1.07 0.00 0.94 0.14 0.09 0.00 0.36 0.07 2.47 0.55 0.90 -0.02 0.08 0.00
Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Februari 2014 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran (1) UMUM 1. BAHAN MAKANAN l. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya m. Daging dan Hasil-hasilnya n. Ikan Segar o. Ikan Diawetkan p. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya q. Sayur-sayuran r. Kacang-kacangan s. Buah-buahan t. Bumbu-bumbuan u. Lemak dan Minyak v. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU d. Makanan Jadi e. Minuman yang Tidak Beralkohol f. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal e. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air f. Perlengkapan Rumah Tangga g. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG e. Sandang Laki-laki f. Sandang Wanita g. Sandang Anak-anak h. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN e. Jasa Kesehatan f. Obat-obatan g. Jasa Perawatan Jasmani h. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA f. Jasa Pendidikan g. Kursus-kursus/Pelatihan h. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan i. Rekreasi j. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor e. Komunikasi & Pengiriman f. Sarana dan Penunjang Transpor g. Jasa Keuangan
% Perub. % Perub. % Perub. Feb 2014 thd Feb 2014 thd Feb 2014 thd IHK Des 2013 Feb 2014 Jan 2014 Februari 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year (Inflasi Bulanan) Kalender) on Year) (2) (3) (4) (5) 110.96
0.04
0.73
7.18
112.80 109.34 122.34 107.51 107.47 112.65 127.63 117.23 120.77 108.85 100.61 105.45 113.57 112.82 111.48 116.99 109.47 109.82 114.19 103.05 103.64 101.84 102.73 101.28 104.46 98.27 105.36 106.82 102.53 104.94 104.44 112.07 115.43 101.40 101.25 112.64 103.17 112.32 121.31 99.97 101.55 101.84
-1.29 -0.77 -1.01 6.12 1.23 1.63 3.11 2.91 0.71 -21.72 0.98 1.58 1.11 1.02 0.63 1.67 -0.16 -0.21 -0.41 0.62 0.09 0.38 0.75 0.14 0.45 0.13 0.15 0.00 0.26 0.00 0.36 0.03 0.00 0.00 0.00 -0.12 3.17 0.59 0.98 -0.05 0.00 0.00
0.40 -0.17 -0.73 7.64 2.48 3.65 9.99 4.97 0.22 -18.74 1.36 3.46 2.31 2.38 2.23 2.17 0.04 -0.64 1.72 0.37 0.23 0.87 1.40 0.43 0.44 1.26 0.38 0.00 0.71 0.00 0.94 0.07 0.00 0.00 0.18 0.04 3.17 0.62 1.03 -0.03 -0.05 0.00
8.38 6.10 14.75 9.78 5.66 9.73 21.80 11.96 11.95 -9.63 7.45 8.39 8.58 8.62 7.25 9.41 4.04 2.16 11.31 2.11 2.50 -0.25 1.96 0.99 -0.83 -4.05 2.75 2.20 1.78 4.63 3.82 8.14 10.94 1.08 -0.05 6.63 3.17 11.78 20.34 -0.03 1.55 0.91
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
9
Tabel 6. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Februari 2014 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran (1) UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
10
% Perub. % Perub. % Perub. Feb 2014 thd Feb 2014 thd Feb 2014 thd IHK Des 2013 Feb 2014 Jan 2014 Februari 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year (Inflasi Bulanan) Kalender) on Year) (2) (3) (4) (5) 111.00
0.30
0.73
7.37
115.87
-0.36
0.13
8.41
106.99 123.69 111.95 115.53 109.51 129.91 113.00 131.83 128.91 100.65 102.46 110.17 110.63 107.91 110.81 108.18 104.76 116.14 107.60 107.27 108.05 107.07 111.51 110.72 102.56 109.32 111.72 107.67 106.80 109.22 106.74 111.75 101.15 104.85 101.81 100.46 111.62 119.42 99.77 103.38 100.81
0.77 -1.90 2.84 0.25 0.79 2.40 0.77 -1.70 -6.89 -0.66 -0.65 0.54 0.80 0.54 0.00 0.76 0.32 1.69 1.08 0.45 0.36 0.00 0.00 0.00 1.67 0.99 1.53 3.26 0.00 0.01 0.16 0.32 0.00 0.09 0.00 0.00 0.38 0.46 0.01 0.82 0.00
1.27 1.00 4.13 1.02 1.61 3.55 0.61 1.47 -13.00 0.71 -1.08 0.88 1.47 0.40 0.00 1.48 0.27 3.59 1.13 2.44 0.75 0.00 1.11 0.00 2.16 1.70 2.58 3.26 0.00 0.95 0.57 0.64 0.00 1.53 0.00 0.00 0.42 0.54 0.01 0.82 0.00
3.46 12.86 8.96 8.52 6.15 18.90 5.51 14.38 8.16 -0.08 -0.38 7.29 8.98 3.80 6.32 5.23 2.31 11.83 5.75 3.87 5.38 4.78 8.39 7.60 0.39 5.65 6.36 5.36 2.76 5.91 4.20 6.94 0.00 4.05 1.02 0.00 11.05 18.00 0.68 2.72 0.40
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
Tabel 7. Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Februari 2014 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Subkelompok Pengeluaran (1) UMUM 1. BAHAN MAKANAN l. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya m. Daging dan Hasil-hasilnya n. Ikan Segar o. Ikan Diawetkan p. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya q. Sayur-sayuran r. Kacang-kacangan s. Buah-buahan t. Bumbu-bumbuan u. Lemak dan Minyak v. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU d. Makanan Jadi e. Minuman yang Tidak Beralkohol f. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal e. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air f. Perlengkapan Rumah Tangga g. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG e. Sandang Laki-laki f. Sandang Wanita g. Sandang Anak-anak h. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN e. Jasa Kesehatan f. Obat-obatan g. Jasa Perawatan Jasmani h. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA f. Jasa Pendidikan g. Kursus-kursus/Pelatihan h. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan i. Rekreasi j. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor e. Komunikasi & Pengiriman f. Sarana dan Penunjang Transpor g. Jasa Keuangan
% Perub. % Perub. % Perub. Feb 2014 thd Feb 2014 thd Feb 2014 thd IHK Des 2013 Feb 2014 Jan 2014 Februari 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Year (Inflasi Bulanan) Kalender) on Year) (2) (3) (4) (5) 116.16
0.46
3.05
13.27
129.59
1.51
8.53
27.14
105.53 153.47 133.14 117.86 149.38 154.40 109.57 129.85 140.33 113.10 141.76 112.34 114.67 114.10 104.77 113.78 115.34 114.40 110.96 103.30 108.92 110.99 111.95 105.08 107.72 104.01 104.63 104.54 102.46 103.81 104.18 100.00 131.73 102.23 110.94 99.78 113.65 119.95 104.60 102.65 104.65
0.00 -7.67 18.84 2.56 8.93 -2.17 0.82 -6.07 -8.29 2.04 2.54 0.00 0.00 0.00 0.00 -0.25 0.20 -1.32 0.00 -0.39 0.66 0.15 0.78 0.00 1.24 0.59 0.00 0.58 0.00 0.93 0.10 0.00 0.00 0.00 0.52 0.00 0.16 0.24 0.00 0.00 0.00
-0.25 9.11 26.62 4.56 22.63 12.32 1.84 -8.43 6.83 2.16 2.54 0.00 0.00 0.00 0.00 2.77 3.51 3.20 0.00 -1.25 0.14 0.15 0.78 0.00 -0.25 1.12 2.37 0.58 0.00 0.93 0.10 0.00 0.00 0.00 0.52 0.00 0.16 0.24 0.00 0.00 0.00
7.76 65.09 45.27 8.83 57.08 44.92 45.30 11.70 4.15 17.48 36.95 9.83 13.38 10.05 0.48 7.09 5.95 11.54 8.30 -0.14 10.24 10.88 13.56 8.32 8.72 2.32 4.63 1.07 2.46 1.76 3.97 0.00 31.73 1.51 10.63 -1.67 13.23 19.62 4.60 1.79 1.12
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014
11
Tabel 8. Indeks Harga Konsumen 82 Kota dan Perubahannya, Februari 2014 (Tahun 2012 = 100,00) N
No.
Kota
IHK Februari 2014
% Perub. Feb 2014Nthd Jan 2014
No.
Kota
IHK Februari 2014
% Perub. Feb 2014 thd Jan 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
112.94
-1.28
42
KEDIRI
112.15
0.05
-0.45
43
MALANG
111.37
0.31
-0.88
44
PROBOLINGGO
112.25
0.02
-2.43
45
MADIUN
110.37
0.60
SURABAYA
1
MEULABOH
2
BANDA ACEH
3
LHOKSEUMAWE
4
SIBOLGA
5
PEMATANG SIANTAR
113.40
-0.76
46
110.72
0.23
6
MEDAN
111.95
-0.59
47
TANGERANG
115.81
0.86
7
PADANGSIDIMPUAN
110.50
-0.99
48
CILEGON
111.89
0.39
8
PADANG
114.03
-0.64
49
SERANG
112.90
0.82
9
BUKITTINGGI
110.04
-0.26
50
SINGARAJA
115.10
0.37
10
TEMBILAHAN
116.16
0.46
51
DENPASAR
109.54
0.37
11
PEKANBARU
110.96
0.04
52
MATARAM
111.55
0.30
12
DUMAI
111.00
0.30
53
BIMA
113.76
0.28
13
BUNGO
111.01
0.51
54
MAUMERE
110.51
1.61
14
JAMBI
111.26
-0.78
55
KUPANG
113.02
1.46
15
PALEMBANG
108.81
-0.24
56
PONTIANAK
114.83
2.73
16
LUBUKLINGGAU
-0.41
57
SINGKAWANG
111.05
1.75
17
BENGKULU
-0.24
58
SAMPIT
110.76
0.75
18
BANDAR LAMPUNG
0.02
59
PALANGKARAYA
109.63
-0.57
19
METRO
0.09
60
TANJUNG
109.80
-0.18
20
TANJUNG PANDAN
116.63
0.44
61
BANJARMASIN
108.61
-0.28
21
PANGKAL PINANG
112.50
-2.11
62
BALIKPAPAN
111.96
-0.18
22
BATAM
109.71
0.16
63
SAMARINDA
113.78
-0.32
23
TANJUNG PINANG
113.39
0.87
64
TARAKAN
114.31
0.59
24
DKI JAKARTA
111.30
0.50
65
MANADO
109.05
-0.23
25
BOGOR
112.12
0.35
66
PALU
110.78
-0.72
26
SUKABUMI
111.98
0.62
67
BULUKUMBA
117.18
0.97
27
BANDUNG
110.30
0.39
68
WATAMPONE
109.35
0.99
28
CIREBON
110.52
0.37
69
WATAMPONE
108.92
0.25
29
BEKASI
110.84
0.43
70
MAKASSAR
108.37
0.15
30
DEPOK
112.13
0.54
71
PARE-PARE
109.00
0.13
31
TASIKMALAYA
109.97
0.71
72
PALOPO
107.45
-0.97
32
CILACAP
113.54
0.57
73
KENDARI
110.24
-1.43
33
PURWOKERTO
111.05
0.51
74
BAU-BAU
107.91
-0.98
34
KUDUS
116.38
0.11
75
GORONTALO
109.04
0.27
35
SURAKARTA
109.81
0.28
76
MAMUJU
109.50
0.85
36
SEMARANG
110.66
0.24
77
AMBON
115.33
1.46
37
TEGAL
108.47
0.79
78
TUAL
111.57
-0.69
38
YOGYAKARTA
110.85
0.07
79
TERNATE
106.75
0.29
39
JEMBER
110.70
0.05
80
MANOKWARI
109.11
0.63
40
BANYUWANGI
112.17
1.02
81
SORONG
111.84
-0.76
41
SUMENEP
110.25
0.76
82
MERAUKE
112.91
-0.26
12
107.98 108.03 111.00
107.53 113.25 110.10 122.58
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 12/03/14/Th. XV, 3 Maret 2014