Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
BAB ll TINJAUAN DATA
A. Tinjauan Umum 1. Pengertian Toko a. Toko adalah tempat dimana terjadinya transaksi jual beli, berupa barang (secara eceran/grosir) ataupun jasa. Jenis-jenis barang yang dijual dapat berupa barang primer, sekunder, dan tersier. b. Toko adalah tempat yang terdiri dari jalan masuk depan untuk menunjukan
bisnis di
dalamnya, ruang penjualan dimana pembeli melihat – lihat, dan jalan masuk servis untuk pemasukan dan pengeluaran barang-barang yang dijual. 2. Latar Belakang Toko Perdagangan dan permintaan atas barang menjadi pendorong utama timbulnya tempat berjualan, baik itu permanen ataupun tidak permanen. Tempat berjualan permanen inilah yang disebut toko. Perdgangan itu sendiri timbul karena beberapa hal, diantaranya yaitu kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan beraneka ragam, adanya perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainya, letak geografis dimana manusia itu hidup ( adanya perbedaan iklim kesuburan tanah, alam dan kekayaan lainya), latar belakang kemajuan pendidikan kebudayaan perhubungan dan bidang teknik dan pertambahan penduduk. Perdagangan pertama kali terjadi dengan cara barter , dimana manusia saling melakukan pertukaran barang sesuai dengan kebutuhan mereka, namun hal ini tidak berlangsung lama karena sulitnya untuk menentukan jumlah atau ukuran yang adil, sehingga dicari sesuatu yang dapat dijadikan alat tukar seperti binatang, emas-perak, tembaga dan yang terakhir adalah logam yang
Perancangan Interior Bookstore Times |
1
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 memiliki nilai tertentu dengan bentuk, ukuran dan rupa tertentu bahkan diberi cap atau gambar sehingga mudah dikenali , yang disebut dengan mata uang logam .Mata uang logam ini digunakan untuk mengukur nilai barang yang ingin ditukar. Seiring dengan kemajuan teknologi, produksi dan distribusi, mendorong munculnya suatu kebutuhan baru untuk mempunyai sebuah temapt untuk melakukan transaksi yang permanen sebagai sarana penting dalam berkomunikasi antara penjual, dan pembeli. Dari adanya tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan inilah maka terbentuklah pertama kali tempat transaksi yang bersifat semi permanen yang disebut pasar, yang kemudian berkembang menjadi tempat transaksi yang bersifat permanen yaitu toko, Toko selalu terdiri dari jalan masuk depan untuk menunjukan bisnis didalamnya , ruang penjual dimana pembeli melihat-lihat dan membeli barang yang disimpan di sana, dan jalan masuk servis untuk pemasukan dan pengeluaran barang-barang yang dijual. Dari dasar yang sederhana ini dapat menyatakan ratusan tipe toko yang berbeda, dari toko kecil Menjual barang khusus sampai dengan department store yang besar.
3. Sejarah Perkembangan Toko Mulai dar i munculnya toko sampai saat ini, bentuk dan fungsi toko telah berkembang dengan Pesat , mulai dari bentuk toko kecil yang menjual satu jenis barang sampai dengan bentuk departemen store besar yang menjual barang yang bervariativ. Karakter dan image suatu toko terbentuk dari pengaruh lingkungan, tuntutan, pola hidup dan gaya hidup masyarakat yang terus berubah dan berkembang. Perkembangan bentuk dan fungsi toko, yang diawali dari mulainya kehidupan perdagangan Amerika pada masa kolonI, Rumah petani sebagai Pusat Perekonomian untuk kegiatan produksi, Distribusi, dan konsumsi dari segala kebutuhan . Pakaian, makanan, mebel, peralatan pertanian dan rumah tangga diproduksi, diproses dan didistribusikan di tempat ini. Tempat tinggal , pabrik, gudang penyimpanan barang , dan toko untuk menjual barang digabungkan dalam suatu bangunan. Sistem pembayaran masih menggunakan cara barter, dimana mereka belum mengenal mata uang Perancangan Interior Bookstore Times |
2
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 (uang tunai) pada setiap transaksi. Setiap keluarga mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan dengan cara berkerja setiap harinya di ladang, di bagian perkayuan, dapur atau kincir. a. Berdasarkan Sistem Pelayanan 1) Personal Service Toko memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan cara one by one dimana seorang pelayan melayani seseorang pengunjung secara personal. Contoh : Toko perhiasan, toko jam, toko kaca mata. 2) Self Service Toko memberikan kebebasan dan keluasan kepadaa pengunjung untuk memilih dan mengambil sendiri barang-barang yang hendak dibeli dan membawanya ke kasir. Contoh : Supermarket 3) Assisted Service Toko yang memberikan pelayanan kepada pengunjung hanya ketika diminta atau dibutuhkan oleh pengunjung, Barang yang dijual biasanya barang-barang dengan harga fix/tetap Contoh : Departemen Store, butik. 4) Mail Order Cara penjualan dimana pengunjung dapat membeli atau memesan barang tanpa harus datang ke toko tersebut, tapi dapat dilakukan melalui telpon, internet, fax, ataupun surat. Contoh : toko buku Amazon.com, TV Media,
4. Katagori dan Jenis Toko 1. Jenis Toko berdasarkan lokasi atau tata letak : 1) Shopping street
Perancangan Interior Bookstore Times |
3
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Shopping street adalah toko yang berdiri sendiri dan berderet di sepanjang jalan, baik jalan dalam bangunan besar maupun kecil. Biasanya untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari. Letak berdekatan dengan perumahan sehingga memudahkan pelayanan. Bangunanya biasanya sendiri bebas untuk direnovasi. 2) Shopping center Shopping center adalah toko yang berada dalam satu gedung dan memiliki area parker sendiri 3) Shopping arcade Shopping arcade terdapat di hotel dan sifatnya lebih eksklusif, misalnya toko perhiasan, butik, dll.
2. Jenis Toko berdasarkan kuantitas barang yang dijual : 1) Penjualan grosiran (whole sale). Penjualan barang dalam jumlah besar, dilakukan dengan cara memesan dan biasanya diantar sampai tujuan. 2) Penjualan retail Penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan, konsumen langsung membeli barang di tempat dan biasanya tidak disertai dengan pengiriman.
3. Jenis toko berdasarkan keragaman barang yang diperjual-belikan: 1) Speciality shop Toko yang hanya menjual barang sejenis saja, misalnya saja, toko sepatu, toko kaset, toko pakaian, toko buku dan lainya. 2) Variety shop Toko yang menjual berbagai jenis barang dagangan, missal supermarket, department store
Perancangan Interior Bookstore Times |
4
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
4. Jenis toko berdasarkan tingkat kebutuhan jenis barang yang diperjual-belikan: 1) Convenience Store Toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari 2) Demand Store Toko yang menjual barang-barang tertentu yang dibuthkan konsumen. 3) Implus Store Toko yang menjual barang-barang mewah seperti perhiasan.
5. Jenis toko berdasarkan cara pelayanan 1) Personal Service Pelayanan
khusus yang dilakukan perorangan kepada pelanggan yang cukup istimewa,
sehingga pelaanggan dapat lebih mudah, mendapatkan barang yang diinginkan. Biasanya harga barang tersebut mahal dan eksekutif. Misalnya : toko perhiasan, showroom mobil. 2) Self service Pelayanan yang dilakukan sendiri oleh konsumen. Misalnya : Supermarket, Toko buku. 3) Assisted Service Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai kepada pembeli. Pembeli yang didampingi dan dibantu dalam mencari barang yang diinginkan Misalnnya : Toko sepatu. 4) Mechanic
Perancangan Interior Bookstore Times |
5
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Penjualan barang dibantu dengan mesin otomatis atau alat mekanik dengan cara menerima barang setelah memasukan uang koin ke dalam mesin. Misalnya : Mesin penjual minuman kaleng.
5) Order System Konsumen dapat membeli barang yang diinginkan melalui telepon dan barang tersebut diantar ke tujuan dengan tambahan ongkos kirim. Misalnya : Restoran.
6) Mail Order Pelayanan dilakukan melalui surat kiriman . Pelanggan ditawarkan melalui pos dan barang akan dikirim melalui pos juga. 6. Aspek Perancangan Toko : a. Aspek Manusia b. Aspek konsep desain Konsep desain terdiri dari lima jenis, yaitu : 1) Pendekatan Analogi Konsep ini menarik sebuah kaitan atau hubungan literal antara dua obyek. Konsep Analog menggunakan masa lalu sebagai dasar mengembangkan desain bangunan dengan fungsi tertentu yang sesuai dengan masa kini.
2) Pendekatan Metafor Metafora mencari hubungan dua obyek tetapi lebih abstrak daripada harifah (melalui symbol ). Pendekatan simbolik semacam ini cukup efektif untuk membangun relasi antara produk yang dijual dengan karakter ruang tertentu secara simbolik
3) Pendekatan Esensial Suatu masalah desain dengan konsep ini didekati dengan menganalisa masalhnya untuk menemukan hirarki dan issue yang terkandung dari suatu proyek.
4) Pendekatan Responsif Langsung (progamatik) Perancangan Interior Bookstore Times |
6
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Pendekatan ini sebagai alternative bila usaha penemuan esensi masalah gagal , maka program fasilitas dan aktivitas menjadi issue yang utama dalam menyusun konsepnya. 5) Pendekatan Ideal Pendekatan ini kontradiktif dengan konsep-konsep sebelumnya, dimana desainer mencoba menemukan masalah substansi dari proyek, pada konsep ini desainer sudah memiliki konsep yang ideal sebelumnya untuk sebuah proyek.
b. Aspek Warna
c. Aspek Tapak /Site e. Aspek Muka Toko/ Storefront 1) Fungsi Storefront Mempunyai peranan penting, yaitu Berfungsi
untuk mengindentifikasikan toko dan
menarik perhatian pengunjung untuk masuk. Proposi bentuk yang menarik secara visual akan memperindah
Bentuk eksterior. Dengan proporsi yang tepat akan memberikan
kemudahan pengunjung untuk melihat tampilan secara lengkap. Terlebih dapat memberikan kesan mengundang pengunjung untuk 2) Faktor Mendesain Storefront Pertama-tama haruslah memikirkan Storefront
rancangan
secara matang, karena karakter
berpengaruh besar pada store image. Façade Toko dapat didefinisikan
dengan kondisi eksterior dari toko tersebut. Termasuk didalamnya adalah signage, pintu masuk, efek lighting dan material konstruksi . Dengan tampak luar yang unik dan atraktif, sebuah toko dapat menjadi menarik untuk dikunjungi. Pintu masuk sebuah toko memerlikan beberapa pertimbangan. Yang pertama, berapa jumlah pintu masuk yang diperlukan. Untuk toko-toko kecil hanya diperlukan satu pintu masuk sedangkan departemen storenbisa diperlukan lebih dari satu. Kedua, Tipe pintu masuk juga merupakan factor yang patut dipertimbangkan apakah menggunakan tipe push-pull (dorong-tarik) dan berputar otomatis (revoliving) atau tipe yang lain. Pintu masuk ini dapat memberikan kesan mengundang pengunjung untuk masuk. Ketiga, jalan Perancangan Interior Bookstore Times |
7
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 masuk yang cukup luas akan memberikan kesan yang lega dan nyaman bagi para pengunjung. f. Aspek Organisasi Ruang 1) Area Display Untuk meletakan merchandise di dalam toko, kita membutuhkan display agar merchandise itu tersusun rapid an mudah dijangkau oleh konsumen. Ada 4 macam display yang dikenal yaitu; -
Open Display Yaitu display yang bersifat terbuka, misalnya untuk bag shop. Tas-tas yang beraneka ragam ukuranya disusun tanpa menggunakan rak khusus, tetapi tetap menciptakan suatu penataan yang baik.
-
Island Display Merupakan display yang letaknya di tengah-tengah toko. Barang-barang yang ingin ditampilkan diletakan ditengah-tengah, agar konsumen mudah untuk melihat-lihat.
-
Wall Display Merupakan display yang menempel pada dinding toko, jadi barang-barang yang ingin ditampilkan diletakan pada sisi-sisi dinding. Misalnya pada shoes shop.
-
Accent Display Yaitu display yang diperlukan untuk barang-barang baru, yang merupakan sesuatu yang ingin ditonjolkan untuk menarik perhatian konsumen.
-
Close Display Jenis display ini tertutup, tidak terlihat jelas sehingga tidak dapat disentuh ataupun digangu oleh pengunjung biasanya untuk barang yang berukuran kecil dan mahal.Misalnya: vitrine, show case, built-in.
-
Special Display Display yang dirancang khusus untuk produk yang tidak dapat disentuh, dipegang tanpa pengawasan dan pelayanan dari pegawai toko. Seiring sebagai „ point of purchase‟ atau pusat visual merchandising Perancangan Interior Bookstore Times |
8
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
Hal-hal yang harus diperhatikan pada display. -
Tekstur
-
Tata Cahaya ( lighting) Penggunaan jenis lampu seperti hightlight, spotlight, dan sebagainya didasarkan pada kesan apa yang ingin kita tampilkan karena tiap-tiap lampu mempunyai karakter cahaya yang berbeda-beda.
-
Warna atau Aksen Hal pertama yang kita lihat dalam cahaya adalah warna. Oleh karena itu untuk menampilkan sesuatu kita menggunakan warna. Untuk toko mainan atau hobby, kita harus jeli dalam menggunakan warna yang akteratifuntuk menarik minat perhatian pengunjjung terutama ank-anak.
-
Teknik Display Terbagi menjadi presentasi produk, produksi produk, dan integrasi produk. Produkproduk tersebut dapat ditunjjukan secara tunggal atau kelompok dimana produk lain saling berhunungan
2) Area Sirkulasi 3) Area Service
g.
Aspek Element Interior 1) Lantai 2) Dinding 3) Plafond
h.
Aspek Ergonomi dan Furniture
Perancangan Interior Bookstore Times |
9
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
i.
Aspek Desain Grafis (Signage) Filosofi mendasar mengenai signage harus dibahas dan ditentukan bersama dengan klien.
Perancang harus membuat daftar checklist untuk pemasangan grafik agar tidak terjadi overlapping dengan konsultan, pembuat signage atau pihak lainya sehingga tidak terjadi grafik yang tumpang tindih dan merusak perencanaan fixture yang sudah dibuat. Gaya, skala, typografi, dan komposisi sign dapat memperkuat dan memperkaya suatu desain.bersama dengan klien. Sign semakin sedikit digunakan, apabila kualitas retailnya semakin tinggi. Nama dan logo adalah tanda (sign) eksterior retail yang dominan, symbol yang menyambut pelanggan, Bagaimanapun, Logo membutuhkan waktu untuk dikennal oleh pelanggan. Sehingga pengguna logo yg inovatif imajenatif menjadi asset tambahan 1) Fungsi Signage a) Sebagai pemberitahu arah kepada pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian. b) Menekankan identitas klien.
2) Syarat Penempatan Signage a) Signage yang terpampang harus dibuat tinggi, sehingga terlihat dari jauh. b) Papan Signage jangan menutupi pandangan dalam toko. c) Tidak menutupi pengunjung yang berdiri didepan toko.
3) Jenis Signage a) Individual Letter Signs Umumnya menggunakan material dari kayu, plastic atau logam, dimana tulisanya dan background terpisah.
b) Panel Signs Material background dapat jelas, tembus cahaya, atau tak tembus cahaya. Tulisan dapat dicat, berupa cetakan yang digambarkan pada permukaan becground, atau dapat berupa potongan tulisan setebal ¼ inchi yang terbuat dari kayu, pelastik,, atu logam yang melekat pada permukaan background. Tulisan dan Background menjadi satu kesatuan
c) Institutional Signs Perancangan Interior Bookstore Times |
10
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Menggambarkan filosofi dan tujuan yang dibuat oleh pendiri perusahaan. Menyangkut moral dan visual, social dan tanggung jawab terhadap komunitas serta integritas namun signage seperti ini sudah jarang digunakan saat ini. Digantian oleh desain dan presentasi yang mampu menyampaikan pesan-pesan tersebut.
d) Departement Signs Identifikasi jenis dan lokasi bagian selalu menjadi perhatian manajement retail, Strategi menyeluruh ini untuk mendukung membantu pelanggan menemukkan bagian barang yang diinginkan.
e) Classification and Brand Name Sign Pengaturan dan skala elemen tembok dapat meningkatkan atau membatasi aplikasi signage.Kordinasi antara elemen interior dan Signage ditentukan di awal, apabila tidak identitas retail akan hilang.
f)
Point of Purchase Signs Jenis signage ini biasanya diletakan pada titik pembelian.bersifat sementara, biasanya
potongan harga pada hari besar.
g) Building Sign Mempunyai arti tersendiri.mampu mencerminkan produk yg dijual dengan harga yang ditawarkan.Ada yg menggunakan neon/tidak.
g) Product information ,Promotion, Price Sign terdapat di dalam toko, termasuk : category sign,promosi, dan acara-acar yang ditawarkan.
h) Directories Sign yang berfungsi seperti peta didalam sebuah toko, berisikan petunjuk arah.
4) Bentuk dan Kekontrasan Huruf pada Signage a) Huruf cetak (font: san serif) Perancangan Interior Bookstore Times |
11
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 b) Kurang dari 4 kata menggunakan tulisan huruf besar,selebih itu menggunakan kombinasi dua baris. c) Spasi antar huruf 15% dari lebar huruf. d) Tipe kekontrasan two-way contrast, yaitu rambu yang ditempel atau dicat langsung pada tembok.
5) Ukuran Huruf Signage Perbandingan antara ukuran huruf dengan jarak signage terhadap pengunjung: a) Pada jarak 2,5 m (8 kaki) huruf dibuat berukuran tinggi 2,5 cm atau 95 point size menggunakan computer. b) Pada jarak 5 m (16 kaki) huruf dibuat berukuran tinggi 5 cm atau 190 point size menggunakan computer. c) Pada jarak 10 m (32 kaki) huruf dibuat berukuran tinggi 10 cm atau 380 point size menggunakan computer.
6) Letak Signage Biasanya digantung pada plafond antar rak,pad dinding, furniture.ketinggian minimal 160cm dari lantai. Dibawah ini perbandingan jarak dengan tinggi signage : a) Signage pada jarak 5 kaki ( 1,5 m) diletakan maksimal tinggi 180 cm masih dapat terlihat. b) Signage pada jarak 10 kaki (3,0 m) diletakan maksimal tinggi 210 cm masih dapat terlihat. c) Signage pada jarak 20 kaki (6,0 m) diletakan maksimal tinggi 260 cm masih dapat terlihat.
7) Syarat penggunaan kata a) Singkat b) Lugas c) Umum d) Inofatif e) Konsisten
8) Bahan a) Dapat terdiri dari kayu, plastic, logam b) Tidak mudah pecah, melengkung, lapuk, berakrat c) Tahan lama, mudah pemiliharaanya. Perancangan Interior Bookstore Times |
12
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
9) Tata Cahaya a) Penyinaran langsung b) Penyinaran dari dalam media, terlindungi dalam panel, biasanya plastic atau fiberglass. c) Penyinaran dari belakang media, berasal dari belakang, memantulkan siluet. Penyinaran kurang lebih 3x cahaya ruang.
10) Kontras Warna Dibawah ini adalah ukuran kombinasi warna mulai yang paling mudah dibaca : a) Bacground kuning dengan huruf hitam/biru/coklat b) Bacground putih dengan huruf biru/hitam/hijau/coklat/merah
j.
Aspek Fisika Bangunan
Ada 3 aspek dalam Fisika Bangunan : 1) Tata Cahaya Pencahayaan pada area Retail bagian tak terpisahkan. Untuk retail, lampu jenis halogen adalah paling umum digunakan, sedangkan untuk armaturnya dengan system
downlight karnan dapat
memantulkan cahaya. General lighting yang diharapkan antara 20-40 footcandeles yang ditunjukan pada produk khusus.
a) Tujuan Pencahayaan Toko - Untuk menunjukan barang yang didisplay,semenarik mungkin, cara menarik perhatian customer. - Untuk menampilkan warna, cara untuk melengkapi display. - Agar fleksibel untuk menyesuakan perubahan pada display atau layout. - Untuk menghindari kesilauan.
b) Macam-macam pencahayaan - Pencahayaan langsung Berupa pencahayaan tersembunyi, yang dipantulkan, downlight. Wall washer, track lighting, lampu gantung, lampu dinding.
Perancangan Interior Bookstore Times |
13
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 - Pencahayaan Tidak langsung Digunakan untuk menghamburkan pencahayaan general. Cahaya dimasukan ke plafond dan dipantulkan ke area dibawahnya. Efek yang dihasilkan seragam dan menyebar.
c) Jenis-jenis lampu Terdapat 3 klasifikasi yang sering digunakan pada retail, yaitu: -
Incandescent (Pijar) Menyerupai sinar matahari alami, kesan hangat, menghilangkan terjadinya bayangan.
-
Fluorescent Lampu paling efesien, Usianya panjang, penyinaran merata, relative tidak terjadi bayangan
-
High Intensity Discharge (HID) Jenis lampu ini efesien dari jenis Incandescent (Pijar), namun kurang disbanding Fluorescent, usia lampu sebanding dengan Fluorescent. Pencahayaan terpusat seperti Incandescent (Pijar),
d) Armatur Lampu Digunakan
untuk
menyembunyikan
sumber
cahaya,
meredam
silau.Memusatkan
mengarahkan cahaya, sehingga lebih efesien. Dipasang pada permukaan masuk plafond, digantung plafond/ menggunakan light track.
e) Letak Penerangan - Penerangan pada plafond - Penerangan pada dinding - Penerangan pada Display - Penerangan pada Showcase - Penerangan pada Counter 2) Tata Udara
Dalam perencanaan suatu ruang haruslah memperhatikan hal berikut : Perancangan Interior Bookstore Times |
14
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 a) Efesiensi volume ruang sehingga penggunaan energy dapat dihemat b) Pemilihan system penkondisian yang bertujuan agar diperoleh beban pendingin yg minimum.
Penataan sirkulasi udara dalam sebuah toko ada 2 macam, yaitu : a) Alami Sistem pengudaraan vertical berasal dari jendela & pintu. Pertukaran langsung udara dari dalam dan luar toko.
b) Buatan Sistem pengudaraan menggunakan system AC, diffuser, exhaust.
3) Tata Suara Diperlukan untuk pengendalian kebisingan yang terjadi di sekitar toko. Peredam suara daintaranya karpet. Atau wallpaper pada penerapan tembok.
k. Aspek Teknik Bangunan.
1) Sistem Keamanan Aspek ini ditekankan pada pencegahan pencurian oleh konsumen pada saat beroprasi. Untuk itu perlu disediakan seperti : a)
Sensormatik pada sisi pintu masuk,
b)
CCTV, diletakan di tempat sembunyi, diamati petugas melalui computer.
c)
Kaca cembung ujung gang sebuah toko
1. Toko Buku a. Pengertian 1) Buku Buku adalah suatu pesan tertulis atau tercetak dalam jangka panjang yang diperhitungkan,
Perancangan Interior Bookstore Times |
15
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 ditujukan untuk sirkulasi public dan direkam dalam material yang cukup ringan tetapi juga cukup awet untuk dapat dibawa-bawa. Tujuan utama dari buku adalah untuk mengumumkan, menjelaskan, mengawetkan dan menyebarkan pengetahuan dan informasi diantara orang-orang, berdasarkan dari kemampuan portabilitas dan permanenya.
2) Toko Buku Toko buku adalah sarana yang dapat berupa bangunan/ ruangan tempat penjualan buku dan barang penunjang lainya yang dijual secara ritel dan memiliki standart desain interior b. Sejarah 1) Buku Gulungan daun papyrus pada jaman Mesir kuno dapat dikatakan sebagai cikal bakal buku di Jaman modern ini, dibandingkan balok tanah liat ata u lempengan batu yang digunakan oleh orang Sumeria, Babilonia, Assyria, dan Hititi kuno. Keduanya berasal dari tahun 3000 SM. Buku primitive Cina dibuat dari kayu atau irisan bamboo yang dikait dengan tali. kaelangsungan hidup teks Cina ini berlangsung dengan pengkopian yang terus menerus. Tahun 175, teks Confusian dipahat pada batu dan diawetkan dengan digerus. Tinta hitam diperkenalkan di Cina pada tahu 400 sedangkan mencetak pada balok kayu dikenal pada abad ke-6.Selanjutnya di Yunani dan Romawi digunakan dari kulit hewan pada tahun 400. Pada abad ke-15 naskah kertas sudah tidak asing lagi. Pada abad pertengahan, buku merupakan karya yang dikerjakan secara manual oleh manusia mulai dari penulisan, penggambaran atau pembuatan sampul. Semuanya itu memerlukan sentuhan artistic seniman, sehingga pada saat itu buku tergolong suatu kerajinan atau kesenian. Buku pertama kali dikenakan secara manual, maka produksi buku sangat terbatas dan eksekutif sehingga hanya dapat dibeli oleh orang-orang dari golongan atas saja.
Perancangan Interior Bookstore Times |
16
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Beberapa fungsi buku yang dapat diidentifikasikan, yaitu : a) Sebagai alat untuk berkomunikasi b) Memakai tulisan atau system lain dari symbol visual ( seperti gambar atau notasi music) untuk menjelaskan suatu arti. c) Publikasi untuk peredaran yang nyata dan pasti.
2) Toko Buku Pada awalnya jumlah buku yang beredar di masyarakat terbatas, karena teknik pembuatan buku yang masih manual. Namun, karena pengaruh revolusi industry pada abad XVII, kemajuan di bidang teknologi percetakan mendorong terproduksinya buku dalam jumlah banyak dan dengan harga yang lebih murah sehingga tidak hanya terjangkau oleh kalangan atas , tapi s eluruh lapisan masyarakat. Dengan bertambah pesatnya jumlah buku yang beredar maka mulai timbulnya toko-toko buku sebagai sarana untuk menjual berbagai macam buku kepada masyarakat. Pada awalnya , fungsi toko buku hanya menjual buku, seperti pengertian pada umumnya. penataan Interior toko buku diatur secara fungsional tanpa desain khusus, hanya dimaksudkan untuk menyediakan tempat untuk menjual buku tanpa memperhatikan aspek estetika, perilaku dan kebutuhan konsumen dalam toko buku. Namun seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat dan keinginan produsen untuk mampu meningkatkan penjualan bukunya, maka sekarang ini toko buku tidak hanya menyajikan buku sebagai barang yang informative , namun toko buku sekarang didesain dengan standart penataan Interior yang khusus dan juga memberikan fasilitas penunjang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dalam sebuah toko buku.
c. Tipe dan Katagori Toko Buku Klasifikasi dari toko buku ritel bergantung pada katagori buku dan barang dagangan mereka, Yang menghasilkan dua tipe dari toko buku. Berdasarkan dar i seleksi yang ditawarkan, perbedaan Perancangan Interior Bookstore Times |
17
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 toko buku dapat dibagi atas dua macam, yaitu general dan specality. Berdasarkan lokasi dan produk dagangnya , toko buku dapat terbagi menjadi beberapa katagori, yaitu : 1) Toko buku umum Terletak dipertokoan pada jalan-jalan utama. Toko buku ini yang menyediakan berbagai Katagori buku secara umum untuk semua jenis konsumen sampai dengan majalah, Koran, kartu, Peralatan tulis, cinderamata, dan CD lagu. Jenis ini adalah yang terbanyak dari semua jenis toko Buku. 2) Toko buku khusus (Speciality Bookstore) Terletak pada area khusus seperti didekat kampus. Produk yang dijual adalah terfokus pada satu subjek. Toko buku ini memiliki strategi pemasaran serta pasar yang lebih sempit dan terbatas dengan target konsumen tertentu. Semua elemen ditunjukan kepada segmen pelanggan yang spesifik dengan minat terhadap katagori buku yang khusus. Beberapa katagori buku pada speciality bookstore.
d.
Katagori Buku Pada Display Secara umum buku yang disediakan terdiri atas presentase sebagai berikut : 1) Fiksi
16, 25%
2) Misteri
4, 00%
3) Topik Terhangat (Current Affairs)
2, 80 %
4) Sejarah
4, 00%
5) Biografi
4, 25%
6) Travel
9, 50 %
7) Performing Arts
2, 50%
8) Arts
3, 80%
9) Cooking
4, 95% Perancangan Interior Bookstore Times |
18
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 10) Bussiness & Computer
8, 40%
11) Life Style / Leisure
7, 00%
12) Remaja ( Juvenile )
9, 75%
13) General Reference
3, 50%
14) Phsychology
3, 25%
15) Humor
2, 80%
16) Family / Childcare
1, 25%
17) Topik Sampingan (Sideline)
12, 00%
18) Majalah ( Magazines)
2, 50%
19) Calendars
4,25%
20) Buku//lainya yang berhubungan
5,25% 100,00%
Type of Books
Spacing per Article (mm)
Number of
Recommended
Books/m‟ of
Shelf depth (mm)
shelves Paperbacks
20-25
40
175
Children‟s books
15-30
40
200-300
General Fiction
30-45
24
200
Non-Fiction
30-50
22
250
TechnicalBooks
45-60
18
250
Tabel perbandingan ukuran buku dengan Display Perancangan Interior Bookstore Times |
19
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
e. Fasilitas Toko Buku Toko buku pada masa kini , tidak hanya sebagai tempat untuk mencari dan membeli buku. Toko Buku sekarang sudah mempunyai perluasan fungsi sebagai dampak dari perubahan gaya hidup masyarakat masa kini, yaitu toko buku sebagai tempat untuk melihat-lihat, mencari, dan membeli
buku serta sebagai
tempat untuk
mencari hiburan , relaksasi , pendidikan , santai ,
improvisasi diri, informasi dan sebagai bersosialisasi.
1. Jenis penyajian pada buku pada fixture yaitu : -
Stacked Buku display dengan cara ditumpuk per judul buku sehingga pelanggan dapat melihat bagian cover buku. Hali itu biasanya pada jenis buku yang memiliki dalam jumlah besar.
-
Face- Out Buku display dengan bagian cover menghadap ke bagian
lorong, pelanggan dapat lebih
nyaman dalam mencari/menggambil buku yang ada di display.Antara buku yang satu dengan buku yang lain dapat diletakan agak overlapping atau berdiri sendiri. -
Spine – Out Buku display dengan posisi berdiri dengan bagian samping buku yang menghadap
ke
lorong. Biasanya digunakan ketika luas display yang ada terbatas. untuk efesiensi dan kepraktisan, fixture sebaiknya dibuat dengan modul ukuran yang sama. dengan demikian rak serta bagian lainya dapat ditukar-tukar.
f. Bahan dan Konstruksi Fixture - Kayu Perancangan Interior Bookstore Times |
20
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Kayu padat. Veneer, dan produk kayu komposit merupakan bahan yang paling sering dipakai dalam pembuatan fixture. Ada beberapa jenis softwood dan harwood , ketika dibutuhkan kayu alami maka oak , walnut, dan mahogoni biasanya dipakai. Kayu putih (poplar), sugar pine, birch dan maple yang merupakan kayu berpori - pori padat cocok untuk finishing stain , lacquer dan cat . Kayu pine dan poplar yang tersedia dalam ukuran yang panjang dapat digunakan untuk molding, trim dan cornice.
-
Plywood
Adalah bahan kayu lapis yang tersedia dalam lembaran yang rata dan bentuk melengkung.Kayu .
ini memperoleh kekuatan dari penyusunan lapisan dalam sudut yang tepat satu terhadap lainya sehingga menghasilkan
kekuatan dari dua arah yang berbeda. Bahan metal laminate dan
permukaan kayu lainya dapat dikatakan kepada bahan plywood. Ada jenis plywood yang memiliki kualitas tahan api.Plywood dengan pori-pori rapat dapat langsung diberi finishing stain cat, atau dilapis dengan venner plastic.Plywood banyak digunakan untuk rak dimana dibutuhkan kekuatan juga pada ujung rak , bagian depan laci, dan keseluruhan fixture yang membutuhkan yang membutuhkan kekuaran dan daya tahan tinggi.
g. Fasilitas Penunjang Toko Buku 1) Kafe a) Definisi Kafe - Kafe adalah tempat minium kopi yang pengunjungnya dihibur dengan music, serta dapat memesan kopi, the, bir, ataupun makanan. (Kamus Besar Indonesia, 1996)
Perancangan Interior Bookstore Times |
21
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 - Di Eropa, café dimaksudkan sebagai kedai kopi untuk menikmati secangkir kopi dan makanan ringan . Di Perancis, kopi disebut s ebagai café . Di Amerika Serikat, café digunakan untuk menggantikan kata restaurant, bar, pub, dan nite club. ( Artikel Majalah Cosmopolitan ) - Café : tea shop, coffee shop. ( Kamus Umum Bahasa Indonesia)
b) Sejarah Perkembangangan Kafe Pada dasarnya sebuah kafe juga merupakan sebuah restoran. Hanya saja penampilan dari pada kafe itu yang membedakan sebuah restoran dan kafe. Kata “ Café” berasal dari kata kopi yaitu sejenis minuman biji-bijian yang di Eropa pada abad ke17 yang merupaka nminuman yang sangat mahal dan langka . Sebutan café di Eropa semula dimaksudkan sebagai kedai kopi ( coffee house), dimana orang dapat menikmati secangkir kopi disertai makanan ringan. Kemudian mulai berkembang menjadi tempat meeting bagi para gentlemen inggris. Liyod Coffe House, kafe pertama di kota London pada tahun 1652, dan semenjak itu kafe berkembang sangat pesat, sehingga mulai bermunculan kafe dengan berbagai bentuk dan tempatnya seperti pada hotel ditemukan, coffee shop, coffee lounge dan lain-lain. Coffee shop yang berdiri di dalam hotel biasanya memiliki keunikan tersendiri, yakni waktu operasional yang cukup lama sebagai restoran informal, yang mana menyediakan makanan dan minuman para pengunjung hotel dan tamunya. Kemudian coffee house berubah menjadi Gentlemen‟s Drinking and Gambling Dubs seperti yang ada di Athenaeum (1815) , Reform (1836), serta kemudian m enyusul Working Men‟s untuk mengantisipasi Gi „Shop and Beer House Coffee, pertama yang diperkenalkan pada di Paris pada Tahun 1669 oleh Turkish Ambassador dan hal ini menyebabkan bermunculnya kafe sebagai tempat untuk makan dan minum. Sementara itu istilah kafe sebagai tempat minum kopi mulai bermunculan di Indonesia ketika Perancangan Interior Bookstore Times |
22
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Belanda mendirikan kota Batavia yang sekarang lebih dikenal dengan nama Jakarta pada masa Pemerintahan VOC ( 1619 ). Tempat tersebut ditujukan untuk orsang - orang Belanda dan para bangsawan untuk ngumpul sambil minum kopi. Selain memuaskan pengunjung dengan makanan dan minuman. Kafe juga menghibur pengunjung Dengan berbagai macammusik. Baik secara live ataupun dengan sound system.
c) Tipe pengunjung Kafe - Eat and Run Pengunjung yang hanya menginginkan secangkir kopi, semangkuk sup atau salad/sepotong Pastry . Jenis pengunjung seperti ini lebih memetingakan pelayanan dan efesien waktu dibandingkan harga dan kualitas makanan. - Connoieseur Pengunjung jenis ini menginginkan kualitas makanan yang terbaik. Harga, waktu dan kecepatan pelayanan menjadi factor kedua. - Comperative Shoppers Pengunjung yang mengharapkan keseimbangan antara makanan, harga dan pelayanan yang baik. Mereka biasa pergi untuk makan malam dengan berpakaian informal dan seringkali membawa anak-anaknya. - Socialite Pengunjung yang hanya menginginkan makanan atau minuman ringan namun mereka juga Mengharapkan adanya hiburan seperti membaca , dansa, music atau pemutaran film klasik.
d) Desain Restoran/Kafe, Coffee House & Espresso Bar dalam Toko Buku Perancangan Interior Bookstore Times |
23
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Bisnis Restoran/Kafe di dalam toko buku telah berkembang menjadi bisnis yang besar, dan desain fasilitas penyediaan makanan mungkin merupakan area yang paling inovatif untuk memberikan nilai tambah dalam lingkungan interior. Fasilitas yang tersedia pada toko buku bersifat sederhana karena bukan merupakan fasilitas yang utama, namun fasilitas ini juga dapat menjadi kompleks karena setiap tempat mempunyai bangsa pasar yang berbeda. Interiornya harus menyediakan atmosfir yang tepat untuk pelayanan tempat makan dan minum. Meski Interiornya menajubkan namun fasilitas ini dapat menjadi suatu kegagalan jika marketing , manajement dan pelayanan tidak mendukung. Selain menyediakan coffee house juga merupakan suatu tempat bersosialisasi. Desain fasilitas makanan dan minuman toko buku harus dapat menjawab kebutuhan ke empat kelompok pengunjung tersebut.Biaya pembangunan fasilitas ini relative mahal dan sulit pengelolanya namun menyenangkan dan dapat menjadi sumber pemasukan yang baik.
2) Area Anak a) Pengertian - Anak Kelompok manusia muda yang batasan umurnya tidak selalu sama di berbagai Negara. masa anak merupakan masa yang dilalui oleh setiap orang untuk menja di dewasa. - Area Anak Area
dimana bisa tumbuh berkembang
bebas ,
sambil
menyatakan perasaan dan
mengembangkan daya kreasi,dunia kecil, rumah bagi dirinya sendiri di dalam rumah yang lebih besar milik orang tuanya. Pada ruang anak akan l ebih baik bila disediakan benda yang sederhana tetapi dapat membantu daya imajenasi dengan penggunaan aneka warna. Perancangan Interior Bookstore Times |
24
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 b) Pembagian Usia Anak Dibagi sesuai dengan tahap perkembangan : - Usia 0-2 tahun disebut sebagai bayi. - Usia 3-5 tahun disebut sebagai masa kanak-kanak dini. - Usia 6-8 tahun disebut masa ank pertengahan. - Usia 9-11 tahun disebut masa anak menjelang remaja. - Usia 12-15 tahun disebut masa remaja permulaan. - Usia 16-18 tahun disebut remaja. - Usia 19 tahun disebut Dewasa.
Furniture Area Anak Pad area anak, Furniture disesuaikan usia, tinggi badan, pribadi, perilaku dan kegiatan anak-anak mengembangkan imajenasi mereka melalui bentuk dan penampilan warna yang menarik. Warna- warna primer dan berani adalah warna yang biasa digunakan pada area anak. Warna-warna tersebut dapat merangsang kreatifitas dan daya imajenasi mereka. Warna-warna yang bisa digunakan adalah : -
Kuning : Warna yang ceria, menarik dan dapat menarik perhatian.
-
Putih
: Memiliki karakter positif, cemerlang, ringan, sederhana. Melambangkan kepolosan dan Kejujuran.
-
Merah
: Warna yang terkuat, paling dapat menarik perhatian, agresif, berani, energik, kaya gagasan
-
Pink
: Warna yang memiliki sifat lembut dan feminism, disukai anak perempuan.
-
Orange : Warna yang membangkitkan semangat, menimbulkan gejolak emosi & aktifitas kerja.
-
Hijau
: Bersifat netral dan pasif, kesegaran pertumbuhan, muda dan dewasa.
-
Biru
: Mempunyai karakteristik sejuk, tenang, dan membantu konsentrasi.
-
Ungu
: Mempunyai karakter sejuk, pasif dan tenang. Perancangan Interior Bookstore Times |
25
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012
B. Tinjauan Khusus 1. Sejarah Bookstore Times Didirikan tahun 1978, toko buku bagian dari Times Publishing Limited (anggota dari F & N Group), dan merupakan pengecer terkemuka buku bahasa inggris dan produk pelengkap di kawasan Asia Tenggara, dengan jaringan outlet di seluruh Malaysia,Singapura, dan Indonesia. Kali Publishing Group (www.timespublishing.sg) adalah salah satu perusahaan terkemuka di Asia media, memberikan layanan yang inovatif dan solusi yang didasarkan pada kekuatan inti dalam pencetakan, distribusi penerbitan, dan ritel. Sebagai salah satu nama yang paling terkemuka dalam bisnis, Times Publishing Group memiliki warisan yang kuat lebih dari 30 tahun dan terus mendorong batas-batas dan memberikan spectrum yang lebih luas media solusi bagi pelangganya. Dengan jaringan global dari kantor internasional, 40 anak perusahhan dan empat perusahaan terkait di kota-kota kunci dalam Asia Tenggara, Asia Timur,Australia,
Gambar B.1. Logo Bookstore Times
2.
Times dalam Visi Misi di Indonesia Menanamkan dengan visi menjadi rantai toko buku terkemuka di Indonesia Memberikan pengalaman buku belanja lebih suka pembaca Negara berkembang, Times, Toko Buku Indonesia adalah bergerak maju dengan penciptaan dari jaringan luas outlet ritel diseluruh Jakarta dan daerh Indonesia lain, Ditunjukan kepada anak-anak dan orang muda. Dalam toko ini, pelanggan disajikan dengan campuran unik dari barang : di samping berbagai macam bahasa inggris buku dan majalah adalah bagian lain yang terdiri dari bahasa Indonesia dan buku bahasa Cina, berbagai komprenship bahan anak-anak membaca, dan pilihan menarik, alat tulis berkualitas tinggi produk.
Perancangan Interior Bookstore Times |
26
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Toko buku kali Indonesia berkomitmen
untuk memperkuat citra sebagai toko buku
Internasional terkemuka di Indonesia, menyediakan tingakat yang tak tertandingi dari layanan pelanggan dan layanan, melebihi ekspetasi sementara mencapai keuntungan yang kompetitif bagi para pemangku kepentingan. Times memiliki tujuan berbagai sukacita membaca dan manfaat pendidikan buku dengan semua lapisan masyarakat Indonesia, sehingga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perkembangan dan inteklektual bangsa ini hamper 250 juta warga.
Perancangan Interior Bookstore Times |
27
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 3.
Deskripsi Umum Proyek
FL + 4.000
ch+ 3.000
FL + 0.000
FL - 0.050
FL - 0.250
5
4
3'
3
2'
2
1'
1
Gambar B.3. Bangunan Bookstore Times
Menggunakan lokasi di daerah Jakarta Selatan, Jln Terogong Raya.berhadapan langsung dengan Sekolah Chery School, Lokasi ini memiliki kelebihan dari segi tempat, berdekatan dengan sekolah-sekolah bonavit di jakarta , dari JIS (Jakarta International School), Don Bosco School, Duta Indah School dan Kencana School.Dekat dengan akses Jalan Raya Terogong, Bersebelahan dengan HK Art Galery, Apartemen dan Hotel Kristan. Tak jauh dari Lokasi proyek, Mall Pondok Indah pun menjadi sarana penunjang lokasi.Sehingga Proyek Toko “ Bookstore Times” yang saya kerjakan ini sesuai dengan buku-buku yang diperjual belikan, mengingat buku yang diperjual belikan umumnya adalah mengunakan bahasa , berbahasa Inggris.
Perancangan Interior Bookstore Times |
28
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 Nama Proyek
: Times “Book Store”
Sifat Proyek
: Fiktif “ Tidak Nyata”
Pemilik
: Imperial Corp.
Pengelola
: Imperial Corp.
Lokasi
: Jln. Teroggong Raya-Jakarta Selatan
Jam Operasional : 08.00 – 22.00 pm Luas lahan Luas Bagunan Visi & Misi
: 900 m2 :
900m2 : Sebagai tempat hangout dan education
Kondisi Existing :
4.
Tinjauan Proyek
Terdapat dua jenis pelaku kegiatan di Bookstore Times ini, yaitu : Pengelola dan Pengunjung 5.
Struktur Organisasi Times “Bookstore”
Struktur Organisasi Times Bookstore, Managing Director, membawahi 10 posisi kerja, yaitu MANAGER
SUPERVISIOR TOKO BUKU
CASHIER
ADMINITRASI UMUM
CAPTAIN CAFE
PRAMUSAJI
PURCHASING TOKO BUKU
STAF
OFFICE BOY
KEAMANAN
Bagan B.5. Struktr Organisasi Bookstore Times
Perancangan Interior Bookstore Times |
29
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 6.
Job Description Times “Bookstore” a. Manajer Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional Times Bookstore, mengarahkan juga mengawasi kinerja karyawan lain dan memberikan report juga mempertanggung jawabkan secara langsung pada pemilik dalam hal managing director
b. Supervisior toko buku Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional Bookstore menerima report tentang pembelian buku ( dari purchasier) dan penjualan buku-buku yang tersedia di Times Bookstore tersebut akan diserahkan pada manajer c. Adminitrasi umum Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan adminitrasi Times Bookstore, baik dalam hal pencatatan keuntungan yang diperoleh Bookstore dari seluruh transaksi jual beli produk atau event yang ada, maupun seluruh data pengeluaran financial yang dilakukan oleh Times Bookstore secara periodic Seluruh laporan yang telah dibuat oleh bagian adminitrasi umum akan diberikan kepada manajer dan juga pemilik.
d. Purchaising toko buku Bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelian dan penyediaan produk buku yang tersedia untuk dijual di Times Bookstore, bertugas untuk menyediakan stok baru dan bertanggung jawab meng-Up Date persediaan produk buku yang ada di Times Bookstore. Laporanyang dibuat oleh bagian Purchasing ini akan diserahkan pada bagian Adminitrasi, Supervisior, dan Manager yang pada akhirnya akan dilaporkan pada pemilik.
e. Kasir Bertanggung jawab secara langsung dalam operasional Bookstore dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen dalam hal penerimaan hasil dari transaksi jual beli produk.
f.
Captain / Cook Bertanggung jawab dalam bidang makanan dan minuman menjaga kualitas produk makanan dan minuman yang tersedia di Kafe Times Boostore dan memperhatikan produk makanan Perancangan Interior Bookstore Times |
30
Desain Interior-Universitas Mercu Buana 2012 dan minuman yang akan disajikan kepada konsumen sudah baik dan memenuhi standart kualitas produk yang ada.
g. Pramusaji Bertugas secara langsung dalam kegiatan operasional Kafe dan juga berinteraksi dengan konsumen dalam hal menjelaskan tentang produk makanan dan minuman yang tersedia ( memahami dengan baik menu atau mempunyai menu knowledge yang baik ), mencatat pemesanan produk makanan dan minuman ,Up Selling produk makanan dan minuman yang merupakan produk yang paling banyak digemari atau mendapat rekomendasi dari captain , menyajikan secara langsung pada konsumen produk makanan dan minuman yang sudah dipesan. h. Office Boy Bertugas secara langsung dalam kegiatan operasional kafe dalam hal perwatan dari tempat Times Bookstore dan menjaga kebersihan tempat Times Bookstore.
i.
Keamanan/ Security Bertugas secara langsung dalam kegiatan
operasional
Bookstore dalam hal menjaga
keamanan di lingkungan Times Bookstore dan sekitarnya , baik dalam tempat Bookstore, keamanan dari konsumen , dan juga keamnan lokasi parker yang ada di Times Bookstore tersebut.
Perancangan Interior Bookstore Times |
31