45
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini penulis akan menguraikan tentang hasil pengamatan dan membahas pokok permasalahan yang dirumuskan dalam perumusan masalah pada Bab sebelumnya. Pokok permasalahan tersebut diantaranya adalah tentang Bagaimana Sistem Pengajuan dan Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Nasabah di PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading. Dikarenakan pengoperasiannya menggunakan sistem berbasis online, pasti memiliki kelemahan dan kelebihan dalam sistem tersebut, maka penulis akan membahas tentang Apa saja kelemahan dan kelebihan Sistem yang digunakan PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading dalam proses Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Barang Kantong Nasabah. Transformasi sistem yang dilakukan oleh PT PEGADAIAN (Persero) untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan ditunjukkan pada perkembangan program sistem. Berawal dari Siscadu (Sistem Informasi Cabang Terpadu) kemudian berkembang menjadi Sistem Online PASSION (Pegadaian Application Support System Integrated Online). Perbedaan antara Siscadu (Sistem Informasi Cabang Terpadu) dengan PASSION (Pegadaian Application Support System Integrated Online) adalah terletak pada: 1. Sentralisasi data yang dilakukan sistem online akan mempermudah manajemen melakukan monitoring dan evaluasi program kerja yang terkait dengan kegiatan operasional secara real time. 2. Penguatan jaringan akses layanan. Hal ini berkaitan dengan transaksi bisnis gadai maupun bisnis MPO yang harus membutuhkan jaringan kuat agar mampu melayani dengan cepat dan akurat. 3. Fitur-fitur dan tampilan yang lebih maju, lengkap, dan mudah untuk dioperasikan menjadi salah satu pembeda yang kontras antara Siscadu dengan PASSION ini.
46
4. Penggunaan elektronik dokumen (e-document) terkait dengan dokumendokumen yang dikirimkan dari Kantor Pusat mampu diakses oleh semua kantor cabang maupun unit melalui PASSION ini. Perbedaan-perbedaan tersebut hanya menjadi pengantar bahwa terdapat perkembangan sistem dalam Pegadaian. Adanya perbedaan bukan berarti dijadikan suatu masalah karena perkembangan tersebut didasari pada habisnya masa Siscadu dan saat ini PASSION lah yang mampu memenuhi kebutuhan Pegadaian, salah satunya adalah pengajuan dan pengambilan barang pada transaksi gadai. A. Sistem Pengajuan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Telah dibahas pada Bab sebelumnya, bahwa pegertian Sistem Pengajuan Barang Kantong merupakan serangkaian proses yang harus ditempuh oleh nasabah untuk mendapatkan uang pinjaman dari Pegadaian dengan menyerahkan barang jaminan berupa perhiasan emas, seperti: kalung, anting, cincin, liontin, lantakan emas, dan logam mulia dengan salah satu layanan perusahaan yaitu Bisnis Gadai Kredit Cepat Aman (KCA). Barang Kantong masuk dalam kategori barang jaminan yang dapat digadaikan karena barang kantong atau emas tersebut memiliki nilai yang tinggi, dengan maksud dilihat dari sudut harga emas lebih sering mengalami kenaikan. Berbeda dengan barang jaminan elektronik yang memiliki nilai harga yang semakin menurun. Sehingga, barang kantong atau emas dapat dijadikan barang investasi bagi nasabah dan sebab yang lain adalah sebagian besar omset daripada PT PEGADAIAN (Persero) berasal dari Gadai Emas. Dalam suatu Sistem terdapat awalan, proses, dan akhiran. Begitu juga Sistem Pengajuan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) ini mempunyai alur yang harus dilewati sampai pada akhirnya nasabah dapat memperoleh pinjaman uang dari Pegadaian. Alur Pengajuan Barang Kantong tersebut dapat penulis buat seperti tabel berikut ini:
46
NASABAH KTP
FPK
PENAKSIR
OPERATOR
KTP
FPK
K
C
Proses Penaksiran Nasabah Bersedia / Tidak mengambil Uang Pinjaman sesuai dengan taksiran.
C
C
CETAK
(( Penulisan Golongan dan bulan penga juan kredit ))
Proses Pencairan Uang Pinjaman
KTP
K
PENYIMPAN
KTP
FPK
BERSEDIA
K
C
KASIR
KTP
TIDAK
KTP
SBK
SBK
Cetak Struk Penerimaan
(( Tanda Tangan Penaksir / Pimpinan Cabang ))
struk
((penyimpanan berdasarkan Golongan, bulan, nomor belakang SBK))
KTP struk
struk
SBK
KTP
(( Tanda Tangan Nasabah)) SBK
SELESAI
47
SBK Dwilipat disimpan
Penyiapan UP
RP
struk
struk
RP
SBK
SBK
SELESAI
SBK Dwilipat disimpan
SELESAI
Tabel 4.1: Alur Pengajuan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Sumber: Pengolahan Data
48
Berdasarkan Alur Pengajuan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) diatas, berikut penulis akan menjelaskan mulai dari alur pendafataran hingga pencairan yang diproses menggunakan bantuan Sistem Online PASSION. 1. Alur Pendaftaran Hal pertama yang harus diperhatikan dalam pengajuan gadai ini adalah nasabah harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pegadaian. “Nasabah yang ingin mengajukan Gadai, harus mengisi Form Pengajuan Kredit yang telah kami sediakan di loket bagian Gadai. Pengisian Form juga sudah disertakan contohnya, jadi nasabah tidak akan bingung. Setelah pengisian, baru nasabah menyerahkan barang jaminan berupa emas beserta KTP asli dan surat toko emasnya, kemudian kami akan taksir barang tersebut untuk diketahui nilai harganya.” (Eko Suryanto, Penaksir) Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa, dalam Pengajuan Gadai nasabah diwajibkan untuk melakukan pengisian form pengajuan kredit yang bertujuan untuk penginputan data pada sistem online PASSION nantinya. Penginputan data tersebut digunakan sebagai data informasi nasabah bagi PT PEGADAIAN (Persero) dalam memberikan informasi terkait dengan bisnis gadai yang diajukan. Data form harus sesuai dengan nama pada Kartu Identitas (KTP/SIM) asli dan kesesuaian tanda tangan juga harus diperhatikan karena ini terkait dengan barang yang dititipkan. 2. Alur Penaksiran Dalam proses penaksiran, Penaksir menghitung barang jaminan emas tersebut berdasarkan berat barang dan kadar karat. Kandungan karat diketahui melalui Uji Kadar Emas menggunakan alat uji dan air keras khusus untuk pengujian dengan mengambil sedikit sample emas. “Barang emas yang akan digadai harus di taksir dulu menggunakan alat uji seperti batu uji, timbangan emas, pendeteksi berlian (diamond selector), dan menggunakan air keras dari larutan asam nitrat & clorida. Kalau sudah diketahui kadar karatnya nanti disesuaikan dengan STL dari Pegadaian untuk mengetahui harganya.” (Eko Suryanto, Penaksir) PT PEGADAIAN (Persero) memiliki tabel Standard Kadar Emas (STL) yang selalu di update dan disesuaikan dengan harga emas sebenarnya. Tabel ini yang menjadi acuan atau patokan dalam penentuan harga emas. Berikut
49
adalah Tabel STL per tanggal 25 Januari 2016 yang dikirim dari KAPDIR PUSAT. HPP
Rp 458,432 KADAR 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6
STL Rp 458,432 Rp 439,331 Rp 420,229 Rp 401,128 Rp 382,027 Rp 362,925 Rp 343,824 Rp 324,723 Rp 305,621 Rp 286,520 Rp 267,419 Rp 248,317 Rp 229,216 Rp 210,115 Rp 191,013 Rp 171,912 Rp 152,811 Rp 133,709 Rp 114,608
Tabel 4.2: STL Emas PT PEGADAIAN (Persero) Sumber: Kantor Pegadaian Cabang Gading Berdasarkan tabel STL diatas, barang emas yang akan digadaikan dapat diketahui nilai harga kadar karatnya yang kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan Uang Pinjaman yang dihitung menggunakan rumus penaksiran seperti berikut: Berat Bersih Emas x Harga Patokan Emas x 92%
Apabila telah diketahui jumlah Uang Pinjaman berdasarkan rumus tersebut, selanjutnya dapat diketahui pula barang tersebut masuk dalam golongan uang pinjaman dan biaya administrasi yang ditanggungkan. Besar Biaya Adiminstrasi yang ditanggungkan sesuai dengan besar pinjaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
50
Uang Pinjaman Rp 50.000,– Rp 500.000,Rp 550.000,– Rp 1.000.000,Rp 1.050.000,- – Rp 2.500.000,Rp 2.550.000,- – Rp 5.000.000,Rp 5.050.000,- – Rp 10.000.000,Rp 10.050.000,- – Rp 15.000.000,Rp 15.100.000,- – Rp 20.000.000,Rp > 20.000.000,-
Biaya Administrasi Rp 2.000,Rp 8.000,Rp 15.000,Rp 25.000,Rp 40.000,Rp 60.000,Rp 80.000,-
Tabel 4.3: Biaya Administrasi Kredit Sumber: Kantor Pegadaian Cabang Gading Agar lebih jelas berikut penulis akan memberikan contoh Studi Kasus terkait dengan penaksiran dan penentuan uang pinjaman. Kasus: Nasabah bernama Natalia mengajukan gadai di Kantor Pegadaian Cabang Gading pada tanggal 4 Februari 2016. Natalia menggadaikan sejumlah perhiasan yankni Kalung beserta Liontin Salib dengan meminta uang pinjaman semaksimal sesuai dengan taksiran. Pertanyaan: Berapakah besar uang pinjaman yang diterima Natalia? Jawab: Saat dilakukan penaksiran, kadar karat emas sebesar 17 dengan berat emas kotor diketahui 8,6 gram sedangkan berat bersihnya adalah 8,3 gram. Bila dimasukkan kedalam rumus maka: Berat Bersih Emas x Harga Patokan Emas x 92% 8,3 x Rp 324,723 = Rp 2.695.200,- x 92% = Rp 2.400.000,- (Golongan B2) Jadi, Besar Uang Pinjaman yang diterima Natalia Rp 2.400.000,- dikurangi biaya administrasi sebesar Rp 15.000,- adalah Rp 2.385.000,Akan tetapi, biaya administrasi dapat juga dibayar sendiri oleh pihak nasabah agar uang pinjaman yang diterima penuh sebesar sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan mengetahui besar uang pinjaman yang diterima nasabah, maka nasabah dapat menentukan pilihan apakah akan diambil atau tidak karena taksiran tersebut mutlak tidak dapat dinaikkan atau diturunkan. Apabila nasabah bersedia, maka langkah selanjutnya adalah penandatangan Form Pengajuan Kredit oleh
51
Kepala Kantor Cabang yang selanjutnya dilakukan penginputan data untuk pencetakan Surat Bukti Kredit dan kemudian pencairan dana. 3. Alur Penginputan Sistem Online PASSION Pada tahap inilah suatu sistem digunakan seperti yang telah dibahas pada Tinjauan Pustaka, Sistem Online PASSION ini termasuk pada model yang sederhana yakni Masukan Pengolahan Keluaran.
Sistem Online
PASSION ini disetting menggunakan user pegawai yang berarti cara Login pun menggunakan Nomor Induk Karyawan (NIK) dan password masingmasing. Berikut penjelasan terkait dengan Sistem Online PASSION: a. Masukan Masukan disini adalah penginputan data nasabah berdasarkan Form Pengajuan Kredit dan kartu identitas (KTP/SIM Asli). Pengisian data nasabah ke dalam sistem membantu dalam kemudahan pihak Pegadaian dalam berkomunikasi dengan nasabah dan berbagi informasi terkait barang jaminan dan transaksi lainnya kepada nasabah. Tampilan input data nasabah dalam Sistem Online PASSION dibuat sederhana dan mudah dalam pengisian, agar operator yang mengisi data dapat bekerja dengan cepat dan akan memberikan efek domino pada sistem ini. Berikut adalah tampilan Sistem Online PASSION pada Shortcut “Data Nasabah”:
Gambar 4.1: Tampilan Data Nasabah pada Sistem Online PASSION
52
b. Pengolahan Setelah data nasabah terisi dengan lengkap maka langkah selanjutnya adalah pengolahan pengajuan barang jaminan kredit. Pada tahap ini yang menjadi acuan dalam penginputan data adalah keterangan barang jaminan dan hasil taksiran dari penaksir. Keterangan barang jaminan meliputi: Jenis barang, berat kotor & berat bersih, kadar karat, dan keterangan tambahan lainnya seperti penyertaan surat atau nota pembelian. Pengisian harus disesuaikan dengan Form Pengajuan Kredit, karena apabila terdapat kesalahan pengetikan informasi keterangan maka akan berpengaruh pada Surat Bukti Kredit (SBK) yang dicetak tidak sesuai dengan barang jaminan nasabah. Tampilan pengisian Barang Jaminan Nasabah pada Sistem Online PASSION sebagai berikut:
Gambar 4.2: Tampilan Data Barang Jaminan Kantong pada Sistem Online PASSION
53
Apabila Data Jaminan telah diinputkan, maka proses selanjutnya adalah masuk pada proses pengajuan kredit seperti tampilan berikut ini. Pada tahap pengajuan kredit inilah yang nantinya akan menjadi bentuk keluaran Surat Bukti Kredit (SBK) yang diserahkan kepada nasabah sebagai bukti fisik pengajuan gadai.
Gambar 4.3: Tampilan Proses Pengajuan Gadai pada Sistem Online PASSION Untuk mengatasi hal seperti kesalahan pengetikan, Sistem Online PASSION telah disetting sesuai dengan kebutuhan dalam pengisian kolom-kolom diatas. Ditampilkan secara detail dan pengoperasian yang mudah akan membantu mempercepat proses penginputan data.
54
c. Keluaran Apabila langkah diatas telah diselesaikan, maka penginputan data telah berhasil. Pada tahap ini hanya mencetak semua inputan data kedalam bentuk Surat Bukti Kredit atau SBK. Informasi-informasi seperti Nama Nasabah, Alamat, Nomor Telepon, Nama Barang yang digadaikan, Jumlah Uang Pinjaman, Tanggal Pengajuan, Tanggal Jatuh Tempo, dan Tanggal Lelang semua lengkap tersurat dalam SBK ini. Sehingga, Surat Bukti Kredit ini tidak boleh sampai hilang, apabila terjadi kehilangan nasabah harus segera melapor ke Pegadaian terdekat untuk mengurus SBK tersebut. Surat Bukti Kredit yang berhasil dicetak kemudian ditanda tangani oleh Penaksir sebelum lanjut ke tahap pencairan uang pinjaman. 4. Alur Pencairan Uang Pinjaman Pencetakan Surat Bukti Kredit atau SBK pada proses pengajuan gadai, maka tahap selanjutnya adalah pencairan uang pinjaman oleh Kasir. Uang yang dicairkan berjumlah total uang pinjaman yang telah dikurangi dengan biaya administrasi sesuai dengan uang pinjaman. “Uang Pinjaman yang diberikan kepada nasabah tidak berjumlah utuh karena dipotong biaya administrasi, akan tetapi kami menawari dahulu kepada nasabah apakah dipotong atau nasabah membayar biaya administrasi sendiri.” (Iva Noviana Putri, Kasir) Sebelum uang pinjaman diserahkan kepada nasabah, nasabah harus menandatangani terlebih dahulu Surat Bukti Kredit atau SBK tersebut sebagai bukti bahwa Surat Bukti Kredit tersebut telah sah dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai bukti barang jaminan yang digadaikan. Surat Bukti Kredit yang diserahkan kepada nasabah adalah SBK yang Asli, sedangkan yang rangkap (copy) disimpan untuk dilakukan penyortiran. Dengan diserahterimakan uang pinjaman dari pihak Pegadaian kepada nasabah, maka proses pengajuan telah selesai.
55
5. Penyimpanan Barang Jaminan Barang jaminan yang telah melewati proses penginputan data harus diproses untuk dilakukan penyimpanan barang. Perhiasan emas yang telah dimasukkan kedalam kantong khusus beserta From Pengajuan Kredit dan slip SBK (copy) disteples menjadi satu bagian dan dikaitkan menggunakan pengait agar tidak mudah lepas. Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan terhadap barang emas tersebut karena barang tersebut tidak diketahui kapan akan ditebus. Untuk mempermudah menemukan kembali barang jaminan, maka dituliskan pada slip SBK Golongan Uang Pinjaman dan bulan pengajuan dengan hal tersebut maka barang jaminan akan ditempatkan sesuai dengan kelompok golongan dan bulan pengajuan di dalam brankas Kluis. Dalam brankas Kluis terdapat beberapa tempat gantungan bebentuk menyerupai pintu bolak-balik yang terbuat dari besi. Brankas ini selalu dalam keadaan terkunci untuk menjamin keamanan barang-barang didalamnya. “Tempat penyimpanan atau brankas ini tidak terdapat pengaturan suhu harus berapa derajat. Kami tetap menggunakan AC dan kipas angin di ruangan ini, hanya saja brankas harus dalam keadaan terkunci.” (Parmin, Pengelola Barang Jaminan) B. Sistem Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Berhubungan dengan jenis bisnis PT PEGADAIAN (Persero) yakni Gadai Kredit Cepat Aman (KCA), maka keuntungan yang dimiliki nasabah adalah pengambilan barang dengan cara pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian waktu 120 hari atau kisaran 4 bulan setelah pengajuan. Apabila kurang dari 120 hari nasabah sudah mempunyai uang tebusan, barang dapat ditebus sesuai dengan perhitungan dengan menambah sewa modal yang berjalan per 15 harinya. Sebaliknya, jika dalam 120 hari nasabah belum dapat melunasi gadai maka Pegadaian memberikan optional yaitu Perpanjangan dengan hanya membayar biaya sewa modal atau bunga atas uang pinjaman.
56
NASABAH
struk
RP
KTP
SBK
struk
KTP
KASIR
PENGAMBILAN BARANG
SBK
struk
Proses pelunasan dengan menginput data berdasar Nama, No.Kredit SBK, dan Total Uang Pinjaman
((Menginformasikan Total Pembayaran))
Disimpan untuk Diinput dalam data Pengambilan baramg
RP
RP
SBK
Kasir mencetak struk pelunasan yang akan digunakan sebagai bukti pengambilan barang.
LUNAS
LUNAS
LUNAS BRANKAS
KLUIS Petugas Pengambilan Barang akan mengambilkan barang di Kluis.
57
C
C
SELESAI
Tabel 4.4: Alur Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Sumber: Pengolahan Data
58
Gambaran Alur diatas bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam pemahaman proses-proses apa saja yang dilakukan berkaitan dengan pengambilan barang jaminan gadai. Perlu diingat pula bahwa dalam melakukan pengambilan atau pelunasan barang harus Nasabah yang bersangkutan dan tidak boleh diwakilkan. “Pelunasan atau pengambilan barang harus nasabah yang dulu mengajukan. Perwakilan berlaku jika adanya Surat Kuasa bermaterai 6000 yang ditanda tangani oleh Pemberi Kuasa dan yang diberi kuasa. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tindakan yang tidak diinginkan karena gadai ini berhubungan dengan barang berharga milik orang.” (Iva Noviana Putri, Kasir) Dalam pengambilan barang juga dibantu oleh Sistem Online PASSION dalam hal pelunasan untuk pencetakan struk dan rekapitulasi pengambilan barang oleh penyimpan barang. Berikut penulis akan jelaskan proses-proses yang dilewati untuk nasabah dalam mengambil barang jaminan mereka. 1. Pelunasan Uang Pinjaman Hal yang pertama dilakukan oleh nasabah untuk mendapatkan kembali barang jaminan mereka, nasabah harus melakukan pelunasan gadai terlebih dahulu. Proses pelunasan ini dilayani di bagian Kasir dengan cara nasabah membawa Surat Bukti Kredit (SBK), menunjukkan kartu identitas (KTP/SIM Asli), dan tentunya uang tunai. Dalam pelunasan gadai terdapat kegiatan input data menggunakan Sistem Online PASSION yang dilakukan oleh Kasir. “Pada Proses Pelunasan ini data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah berdasarkan Nomor Kredit Surat Bukti Kredit (SBK) yang terdiri dari 16 digit angka, kemudian besar uang pinjaman, nama nasabah beserta identitasnya. Saat semua data tersebut diinput maka secara otomatis akan muncul total biaya yang harus dibayarkan sudah termasuk bunga atau sewa modalnya.” (Iva Noviana Putri, Kasir) Besaran bunga dihitung per 15 hari sesuai dengan besarnya jumlah uang pinjaman. “Biaya sewa modal atau bunga dihitung saat mengajukan gadai. Jumlahnya pun berbeda mulai dari 0,75% untuk uang pinjaman Rp 50.000,- Rp 500.000,- ; 1,15% untuk uang pinjaman Rp 1.000.000,- - Rp 20.000.000,dan selebihnya dikenakan bunga sebesar 1 %. Perlu diingat bahwa sewa modal tersebut mengikuti besarnya pinjaman, sehingga apabila nasabah melakukan cicilan otomatis bunga akan berkurang.” (Iva Noviana Putri, Kasir)
59
Untuk lebih memperjelas kembali mengenai cara pelunasan, berikut penulis paparkan contoh study kasus dengan soal yang masih berhubungan dengan pengajuan Gadai Nasabah bernama Natalia. Diketahui:
Besar
Uang
Pinjaman
Natalia
Rp
2.400.000,-
Tanggal
Pengajuannya adalah 4 Februari 2016. Tanggal Jatuh Tempo adalah 7 Mei 2016. Akan tetapi pada tanggal 19 April nasabah melakukan pelunasan. (Sewa Modal = 1.15% per 15 hari). Ditanya: Berapakah jumlah total yang harus dibayar Natalia? Jawab: Transaksi terakhir = 4 Februari 2016. Jumlah hari/tariff = 77 / 5.75%. Sewa Modal = 5.75% x Rp 2.400.000,- = Rp 138.000, Kewajiban Bayar = Uang Pinjaman + Sewa Modal. = Rp 2.400.000,- + Rp 138.000,- = Rp 2.538.000,Jadi, Natalia wajib membayar total uang pinjaman sebesar Rp 2.538.000,Apabila sudah diketahui total biaya yang harus dibayar oleh nasabah, maka nasabah menyerahkan uang tunai kepada kasir dan menandatangani Surat Bukti Kredit bagian belakang yang menyatakan bahwa nasabah telah melakukan pelunasan barang jaminan. Selanjutnya tugas Kasir adalah mencetak struk pelunasan yang nantinya struk tersebut digunakan sebagai bukti pengambilan barang. 2. Pengambilan Barang Jaminan Pengambilan barang jaminan merupakan langkah akhir bagi nasabah untuk mendapatkan kembali barang mereka. Nasabah hanya perlu menunjukkan bukti bayar atau struk pelunasan dari Kasir kepada bagian Pengambilan Barang, maka Pengambil barang akan mengambilkan barang mereka sesuai dengan keterangan yang tertulis dalam struk tersebut. Saat mengambilkan barang jaminan emas, pengambil barang berpedoman pada slip Surat Bukti Kredit (SBK) yang menunjukkan Golongan, bulan pengajuan, dan nama nasabah. “Barang Jaminan berupa emas ini di simpan pada brankas khusus bernama Kluis cara pengambilan barang berdasarkan pada slip yang ada di SBK, hal tersebut memberikan kemudahan dalam menemukan kembali barang jaminan berdasarkan golongan, bulan, nama nasabah, dan 4 digit belakang
60
nomor kredit SBK. Karena dalam satu nama kadang terdapat beberapa barang yang berbeda kantong.” (Parmin, Pengelola Barang Jaminan) Penyataan tersebut menunjukkan bahwa banyak nasabah yang melakukan bisnis gadai dengan memberikan barang jaminan lebih dari satu per gadainya. Sehingga brankas Kluis harus benar-benar aman agar tingkat kepercayaan nasabah terhadap Pegadaian tetap kuat. Setelah barang jaminan emas ini dikeluarkan dari brankas Kluis, nasabah menyerahkan struk pelunasan untuk dilakukan pencocokan terhadap slip yang ada dalam barang dengan struk yang tercetak. Apabila sudah menemui kecocokan, maka barang jaminan dapat diserahkan kepada nasabah. Hal tersebut menandakan bahwa kegiatan Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) telah selesai. 3. Rekapitulasi Pengambilan Barang Rekapitulasi merupakan proses yang dilakukan oleh bagian pengambilan barang sebagai bentuk penegasan, bukti fisik, dan laporan bahwa barang jaminan atas nama nasabah tersebut telah dilunasi dan diambil pada hari itu. Perekapan ini bertujuan untuk pelaksanaan tertib administrasi agar pada saat dilakukan pemeriksaan dokumen oleh Kantor Wilayah, kantor cabang memiliki bukti dari hasil rekapan untuk dilaporkan. Dalam kegiatan rekapitulasi terdapat data – data yang diinputkan berdasarkan Surat Bukti Kredit (SBK) nasabah. Data yang diinput adalah diantaranya Nomor Kredit Surat Bukti Kredit (16 digit) dan juga Nomor Seri BG (11 digit).
61
Gambar 4.4: Tampilan Rekapitulasi Proses Pengambilan Barang Jaminan pada Sistem Online PASSION Detail pengambilan barang jaminan seperti tampilan diatas memberikan kemudahan dan perincian kepada pegawai dalam melakukan perekapan. Jika Nomor Seri BG cocok dengan data, maka langkah selanjutnya data tersebut dapat disimpan, apabila terjadi ketidaksesuaian Nomor Seri BG yang terdapat di Surat Bukti Kredit maka pegawai dapat melihat dari struk pengajuan yang juga terdapat informasi Nomor Seri BG. 4. Pelelangan Barang Jaminan Nasabah Dalam Surat Bukti Kredit (SBK) terdapat tanggal jatuh tempo yang merupakan tanggal batas akhir waktu dimana nasabah harus menebus barang jaminannya. Tanggal tersebut memiliki selang waktu 120 hari atau 4 bulan setelah nasabah mengajukan gadai. Apabila dalam kurun waktu yang sudah diberikan nasabah tidak dapat melunasi uang pinjaman kepada PT PEGADAIAN (Persero), sesuai dengan definisi gadai bahwa barang jaminan yang diserahkan kepada pihak Pegadaian akan menjadi milik sepenuhnya Pegadaian hal inilah yang disebut dengan Pelelangan.
62
Pelelangan barang jaminan dilakukan dengan cara menjual kembali barang jaminan tersebut dengan tujuan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada Pegadaian yang terdiri dari: Pokok Pinjaman, bunga, dan biaya lelang. Sebelum melakukan pelelangan, biasanya PT PEGADAIAN (Persero) memberikan informasi kepada nasabah yang bersangkutan terkait dengan barang jaminan yang mereka tidak dapat melunasi. Pemberian informasi dilakukan dengan 2 cara, yakni: Pertama, pemberitahuan melalui SMS yang dilakukan satu minggu sebelum tanggal lelang. Kedua, apabila SMS tidak mendapatkan respond maka PT PEGADAIAN (Persero) akan memberikan peringatan melalui surat yang dikirim melalui Pos. Jika kedua cara tersebut tidak mendapat respond sama sekali dari nasabah, maka PT PEGADAIAN (Persero) berhak untuk melelang barang jaminan tersebut. Barang jaminan disini menyangkut barang kantong, maka perhiasan emas yang dilelang tersebut akan dipajang di dalam etalase dan diletakkan di sekitar ruang tunggu nasabah. Hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian nasabah karena barang lelangan biasanya lebih murah tetapi berkualitas dibandingkan harga toko emas diluar. Periode pelelangan diselenggarakan dalam dua periode. Periode kredit I pada tanggal 1-15 dan akan dilelang pada tanggal 18-22 bulan kelima. Periode kredit II pada tanggal 16-31 kemudian dilelang tanggal 3-7 bulan keenam. Apabila barang jaminan emas tersebut laku terjual dengan harga yang mampu menutupi besar kewajiban kredit nasabah dan bahkan masih terdapat uang kelebihan dari hasil lelang, maka uang kelebihan tersebut akan tetap dikembalikan kepada nasabah yang bersangkutan maksimal 1 tahun dari tanggal pembelian lelang. Adanya uang kelebihan yang tetap dikembalikan kepada nasabah menunjukkan bahwa PT PEGADAIAN (Persero) tidak mencari keuntungan dari hasil lelang, tetapi mencari tambahan untuk menutupi atau menebus kewajiban kredit yang nasabah tidak dapat melunasinya.
63
C. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Online PASSION di PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading. Penulis telah memaparkan secara detail mengenai Sistem Pengajuan dan Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) pada uraian diatas. Semua bentuk sistem pasti memiliki kelebihan dan kelemahan disetiap masing-masing individu, begitu pula dengan Sistem yang digunakan oleh PT PEGADAIAN (Persero) dalam membantu terselaikannya kegiatan Gadai tersebut. Berikut adalah Kelebihan yang dimiliki oleh Sistem Online PASSION dari PT PEGADAIAN (Persero): 1. Desain atau tampilan yang sederhana memberikan kemudahan bagi Pegawai dalam mengoperasikan sistem tersebut dengan lancar, sehingga tanpa perlu pembelajaran yang lama pegawai dapat memahami sistem ini dengan cepat. 2. Opsional-opsional yang jelas dan terdapat fitur filter-filter disetiap sub-bagian pada sistem PASSION ini mampu membantu dalam meminimalisir kesalahan dan kelambatan pekerjaan. Hal ini berhubungan dengan kegiatan penginputan data-data pada saat bisnis gadai. 3. Sehubungan dengan sistem yang berbasis online, PASSION dapat memberikan koneksi dari Kantor Pegadaian satu ke yang lain terkait dengan informasi seperti data nasabah, pengajuan gadai dan perpanjangan yang dilakukan di semua outlet Pegadaian. Sehingga nasabah tidak akan menanggung denda apabila mereka belum melakukan perpanjangan atau pelunasan saat jatuh tempo karena dapat dilayani disemua outlet. 4. Informasi-informasi yang berasal dari Pusat dapat diterima pula melalui pengaksesan PASSION ini, sehingga lebih efektif dan efisien tanpa menggunakan pengiriman surat atau jasa lainnya. Misalnya: Kenaikan harga emas, perubahan STL emas, dan informasi lainnya. 5. Kemudahan dalam pembuatan laporan akhir. Hal ini berkaitan dengan laporan harian atau bulanan seperti buku kas, laporan keuangan, dan laporan yang berhubungan dengan kegiatan gadai lainnya. PASSION langsung dapat mencetak dokumen atau laporan-laporan tersebut dalam bentuk File (.pdf) sehingga pegawai tidak perlu membuat laporan secara manual.
64
Dalam sebuah sistem tidak dipungkiri apabila terdapat kelemahan didalamnya. Kelemahan-kelemahan sistem ini yang nantinya akan membantu penulis dalam memberikan saran bagi PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading. Kelemahan tersebut diantaranya adalah 1. Koneksi internet yang masih sering loading terlalu lama. Meskipun internet yang digunakan adalah LAN, akan tetapi pada saat pengaksesan masih ditemui buffering. 2. Diberlakukannya “Session Expired” setiap kurang lebih 15 menit. Session Expired merupakan pemberian jeda atau peringatan karena pengoperasian terlalu lama. Sehingga apabila pegawai tidak segera menyelesaikan transaksi atau pekerjaan lainnya, maka PASSION akan sign out dengan sendirinya. Hal tersebut akan menghambat pekerjaan yang sedang dikerjakan karena pegawai harus mengulang dari awal apabila belum sempat disimpan. 3. Berhubungan dengan cara Login yang menggunakan Username dan Password dari masing-masing pegawai membuat sistem ini bekerja lambat apabila dalam satu username digunakan pada komputer yang berbeda dan secara bersamaan. 4. Ketidaksesuaian hasil taksiran dengan hasil perhitungan dari sistem yang masih ditemui. Terdapat kejadian dimana terdapat kesalahan perhitungan taksiran yang dilakukan penaksir yang tidak dapat diproses oleh sistem, sehingga membuat operator harus menghitung sendiri agar sesuai dengan sistem tersebut. D. Solusi Dalam Mengatasi Kelemahan Pada Sistem Online PASSION di PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading Kelemahan didalam suatu sistem diatas tidak akan menjadi lebih baik apabila tidak terdapat solusi yang mampu memecahkan atau memperbaiki kelemahan tersebut. Solusi-solusi berikut ini yang digunakan PT PEGADAIAN (Persero) untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas, supaya sistem online PASSION ini dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala lainnya.
65
1. Solusi yang pertama terkait dengan kelemahan jaringan internet yang digunakan di PT PEGADAIAN (Persero) adalah dengan penambahan Ethernet (HUB) untuk memisahkan antara server LAN dan server dari modem atau WI-FI. 2. Session Expired sebenarnya bagus diterapkan untuk menumbuhkan semangat dan kecepatan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, akan tetapi jangka waktu yang diberikan harus ditambah sekitar 30 menit lagi agar meminimalisir pegawai mengulang dari awal pekerjaan mereka yang belum sempat disimpan. 3. Penambahan unit komputer akan memberikan kemudahan dan kelancar dalam pemrosesan transaksai atau pekerjaan lainnya tanpa harus membuka 2 username dalam satu komputer. Hal tersebut akan berdampak pada lambatnya pelayanan kepada nasabah. 4. Penyettingan sistem dengan taksiran manual harus lebih disesuaikan kembali, agar pegawai tidak kerja dua kali untuk menentukan harga pasarnya.
66
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas mengenai Sistem Pengajuan dan Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA) di PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading Surakarta, dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat banyak alur atau tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan uang pinjaman dari PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading. Mulai dari nasabah harus menyiapkan barang jaminan berupa emas, pengisian formulir untuk syarat administrasi, penaksiran, kemudian baru diproses menggunakan sistem berbasis online yaitu PASSION. 2. Barang emas yang dapat digunakan sebagai jaminan memiliki kriteria yang telah ditetapkan oleh Pegadaian yaitu kadar karat mulai dari 6 karat, dibawah itu maka akan ditolak. Pada proses penaksirannyapun Pegadaian menetapkan rumus tersendiri sehingga harga pasarnya akan berbeda dengan taksiran toko emas diluar. 3. PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading berusaha untuk memberikan bantuan kepada nasabah berupa uang pinjaman dengan persyaratan yang mudah dan maksimal dengan menggunakan salah satu produknya yaitu Gadai Kredit Cepat Aman (KCA). Bisnis gadai yang memberikan keringanan bagi nasabah dengan jangka waktu 120 hari atau kisaran 4 bulan, sewa modal yang rendah mulai dari 0,75 % - 1 % sesuai dengan uang pinjamannya, dan proses pencairannya dapat ditunggu. 4. Apabila nasabah belum dapat melunasi pinjaman, maka gadai dapat di perpajang hanya dengan membayar sewa modal atau cicilan uang pinjaman dan secara otomatis jangka waktu akan mundur 4 bulan lagi. 5. Sebagai pegangan atau bukti fisik perjanjian dan bentuk kepercayaan dari Pegadaian kepada nasabah, Surat Bukti Kredit (SBK) dicetak dan ditanda tangani oleh pihak Pegadaian dan juga nasabah yang bersangkutan. Jika Surat Bukti Kredit (SBK) hilang, Pegadaian juga siap untuk memberikan bantuan
67
arahan untuk melapor ke Kantor Polisi dan meminta Surat Keterangan Kehilangan. Kemudian Pegadaian akan mencetakkan kembali Surat Bukti Kredit yang baru. 6. Untuk mempermudah dan mengedepankan efisiensi dan efektifitas pekerjaan, PT PEGADAIAN (Persero) mendesain suatu sistem khusus yaitu PASSION (Pegadaian Applicaton Support System Integrated Online) yang membantu dalam kelancaran semua kegiatan gadai. 7. Keringanan dan kemudahan nasabah dalam melakukan pembayaran yang dapat dilakukan disemua outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. Sehingga, nasabah tidak akan menanggung denda-denda yang diberikan apabila mereka terlambat melakukan perpanjangan atau melunasi lewat tanggal jatuh tempo. 8. Sistem yang berbasis online ini pastinya memiliki kelebihan dan kelemahan baik dalam proses penginputan, network, user, atau mesin pencetaknya, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi oleh personel PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading dengan baik. Adanya kelemahan pada sistem juga penulis amati, sehingga berikut penulis dapat memberikan saran bagi PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading untuk kedepannya. B. Saran Berdasarkan hasil pengamatan yang telah penulis lakukan, maka dibawah ini penulis memiliki beberapa saran bagi PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading terkait dengan Sistem Pengajuan dan Pengambilan Barang Kantong Gadai Kredit Cepat Aman (KCA): 1. Untuk memberikan kejelasan dan bantuan informasi kepada nasabah terkait dengan hal bisnis Gadai, PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading perlu penggunaan nomor antrian elektrik yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Hal ini selain menertibkan nasabah dari segi antrian, dapat juga membantu mempermudah pelayanan dalam melakukan kegiatan gadai atau keperluan lainnya. 2. Berkaitan dengan network di PT PEGADAIAN (Persero) Kantor Cabang Gading yang menggunakan LAN agar koneksi tetap lancar dan tidak terhambat, sebaiknya perlu tambahan Ethernet (HUB) untuk memisahkan
68
antara server LAN dan server dari modem atau WI-FI. Selain itu penggunaan PC / Komputer hanya digunakan untuk satu username saja, hal ini agar dapat meminimalisir terjadinya koneksi yang buruk dan “Session Expired” karena satu user digunakan untuk beberapa PC / Komputer. 3. Pemberian jangka waktu terjadinya “Session Expired” lebih diperlama lagi, agar Pegawai tidak bekerja dua kali atau mengulang pekerjaan apabila melewati batas waktu “Session Expired”. 4. Mengurangi kejadian salah pencetakan akibat kesalahan dalam setting printer, PT PEGADAIAN (Persero) sebaiknya memberikan keterangan tertulis pada printer yang telah disetting sesuai dengan PC / Komputer sehingga pegawai tidak bingung dalam melakukan pencetakan laporan maupun dokumen lainnya.
69
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Andi Kristanto. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media. Antarnews. 2010. Nasabah Pegadaian Kuartal Tiga 153 Juta. http://www.antaranews.com/berita/222103/nasabah-pegadaian-kuartal-tiga 153-juta. 27 Februari, diakses pukul 11.25. Dream. 2015. Gadai Emas Masih Jadi Idola Di Pegadaian. http://www.dream.co.id/dinar/gadai-emas-masih-jadi-idola-di-pegadaian150708m.html. 27 Februari 2016, diakses pukul 10.55. Eka Aditya Fajar Rahmat. 2015. Jurnal: Pengaruh Pemberian Kredit Gadai KCA Terhadap Pendapatan Sewa Modal di PT Pegadaian Kanwil X Bandung. Bandung: Universitas Islam Bandung. Finance Detik. 2013. Banyak Yang Gadaikan Emas Nasabah Pegadaian Meningkat. http://finance.detik.com/read/2013/07/19/104502/2307802/5/ banyak-yang-gadaikan-emas-nasabah-pegadaian-meningkat. 27 Februari 2016, diakses pukul 11:05. Gordon B. Davis. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Cetakan Ke 11). Jakarta Pusat: PT Pustaka Binama Pressindo. Irawan Isa. 2014. Pentingnya Sistem Informasi Dalam Keberhasilan Sebuah Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pegadaian. 2016. Annual Report Pegadaian 2014. www.pegadaian.co.id. Pegadaian. 2016. Bisnis Gadai KCA. www.pegadaian.co.id. 28 Februari 2016, diakses pukul 14:41.
70
Saifuddin Azwar. 2004. Metode Penelitian (Cetakan V). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Stikom Edu. 2012. TA: Perancangan Media Promosi PT. Pegadaian Dalam Upaya Meningkatkan Brand Equity Melalui CSR (Studi Kasus: PT Pegadaian). www.sir.stikom.edu. 27 Februari 2016, diakses pukul 10:49. Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI. Teguh Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep dasar, Analisis desain, dan Implementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu. Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi (Pendekatan Praktis Rekayasa Sistem Informasi Melalui Kasus-kasus Sistem Informasi Disekitar Kita). Bandung: Informatika. Zulkifli Amsyah. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
71
PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana sistem dan alur dalam pengajuan gadai barang kantong nasabah? 2. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam melakukan proses penaksiran? 3. Apakah terdapat pengelompokkan barang nasabah ketika mengajukan gadai? 4. Apakah ada keterkaitan antara Formulir Pengajuan Kredit dengan proses penginputan data pada Sistem Online PASSION? 5. Mengapa dalam pencairan uang pinjaman, nasabah tidak menerima uang tersebut secara utuh? 6. Adakah ketentuan ruangan yang digunakan untuk menyimpan barang jaminan berupa emas ini? 7. Dalam proses pelunasan, apa saja data-data yang dibutuhkan oleh seorang kasir untuk penginputan pada Sistem Online PASSION? 8. Berapa besaran sewa modal yang dibebankan kepada nasabah? 9. Bagaimana cara melunasi dan mengambil barang jaminan apabila nasabah yang bersangkutan tidak dapat hadir langsung karena alasan serius, seperti sakit struk, meninggal, dll? 10. Bagaimana cara mengatasi perbedaan Nomor BG saat proses rekapitulasi pengambilan barang?
72
LAMPIRAN
Contoh Barang Kantong Emas yang siap untuk disimpan kedalam Brankas Kluis
Contoh Dokumen Surat Bukti Kredit (SBK)
Contoh Bagian Belakang Dokumen Surat Bukti Kredit (SBK)
Contoh Form Pengajuan Kredit (FPK)
Contoh Nota Pengajuan Kredit dan Nota Pelunasan Kredit