BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
dan
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 Kabupaten Musi Banyuasin merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2012 – 2017 dan disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap instansi yang ada dibawah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Capaian kinerja suatu instansi menggambarkan
capaian
kinerja
Pemerintah
Daerah
dalam
suatu
bidang/sektor tertentu. Proses Kabupaten
penyusunan
Musi
Banyuasin
Laporan
Kinerja
masih banyak
Instansi
Pemerintah
mengalami hambatan.
Hambatan utama yang dijumpai dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini adalah kesulitan dalam pengumpulan data kinerja yang tersebar pada berbagai unit organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang akan datang, pengembangan sistem pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Bab III - 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
seluruh instansi pemerintah yang ada di
Pemerintah
Kabupaten
Musi Banyuasin. A. Capaian Kinerja
Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran
kinerja
dilakukan
dengan
membandingkan
rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1)
Apabila
semakin
tinggi
realisasi
menunjukkan
semakin
tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja =
x
100%
Rencana 2)
Apabila
semakin
tinggi
realisasi
menunjukkan
semakin
rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana) Capaian indikator kinerja =
x100 % kinerja Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD.
Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.
Bab III-2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran.
Penyimpulan
dilakukan
dengan
menggunakan
skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
X
>
70 % < X < 85 %
: Berhasil
55 % < X < 70 %
: Cukup Berhasil
X
: Tidak Berhasil
<
85 %
55%
: Sangat Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. a. Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis 1. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam Pemerintahan Daerah. Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara Bab III-3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama. 2. Capaian Indikator Makro Indikator kinerja makro daerah merupakan indikator kinerja yang
terkait
dengan
ekonomi
dan
soaial
budaya
dimana
pencapaiannya didukung oleh seluruh SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Indikator tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun dalam periode 2012-2017. Adapun target dan realisasi indikator makro Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut : Tabel 3.1 Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Laju peningkatan produksi (PDRB tanpa Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000) Laju peningkatan produksi (PDRB Dengan Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000)
Sumber Data
Perekonomian 1
Pertumbuhan Ekonomi ( Non Migas)
%
8,96
9,26
103,3
2
Pertumbuhan Ekonomi (Migas)
%
3,83
4,21
109,9
Bab III-4
BAPPEDA
BAPPEDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Sumber Data
3
Pendapatan per kapita (Migas)
Juta Rp
48.276
53,099
109,9
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
4
Pendapatan per kapita (Non Migas)
Juta Rp
24.723
26,342
106,5
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
5
PDRB per kapita (Migas)
Juta Rp
60,054
64,363
107,2
Pendapatan regional (Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk
BAPPEDA
6
PDRB per kapita (Non Migas)
Juta Rp
29,385
31,930
108,7
Pendapatan regional (Non Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk
BAPPEDA
7
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita
Juta Rp
1.641.280
1.703.396,46
103,80
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
8
Nilai Tukar Petani
Jt/KK/thn
38
30,12
79,26
Data nilai tukar petani ini disajikan berdasarkan data dari BPS tahun 2013
BAPPEDA
Kontribusi PDRB 9
Kontribusi Sektor Pertanian (palawija) terhadap PDRB
Juta Rp
515,099
466,523
90,6
Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor pertanian dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
10
Kontribusi sektor Perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Juta Rp
2,393
2,252
94,1
Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor industri dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
Bab III-5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
11
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Juta Rp
2,592
12
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
Juta Rp
585
13
Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB
Juta Rp
14
Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB
15
Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
Realisasi 2014 2,721
% 105,0
Penjelasan
Sumber Data
Penjumlah nilai tambah (selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perkebunan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
602
102,90
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
1,838
1,665
90,6
Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi dengan Nilai antara) bruto dari sektor kehutanan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
Juta Rp
21,292
20,567
96,6
Penjumlah nilai tambah (selisih produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor petambangan dalam periode tertentu (1 tahun)
BAPPEDA
Juta Rp
2,772
3,117
112,4
Penjumlah Nilai tambah (selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perdaganagan dalam periode tertentu (1 Tahun)
BAPPEDA
Sosial Budaya 16
Persentase Penduduk Miskin
%
13,50
18,02
133,48
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
17
Berkurangnya Tingkat Kesenjangan
Indeks
1,42
1,42
100
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
Bab III-6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Sumber Data
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BAPPEDA
18
Tingkat Pengangguran Terbuka
Orang
15,032
12,325
81,99
19
Rasio Ketergantungan
%
50
50
100
20
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Konstan ta
73,77
73,67
99,86
Desa
211
183
86,72
Realisasi belum dapat mencapai target karena jauhnya daerah jangkauan, dan banyak penduduk yang menggunakan air sumur. Data diperoleh dari Muba dalam Angka
BAPPEDA
Angka realisasi didapatkan dari jumlah pendapatan ditambah dengan penerimaan pembiayaan. Terjadinya peningkatan tersebut dari dana perimbangan yang meningkat sampai dengan 125,72% yang terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak Realisasi PAD pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 111,8% dan melebihi target dikarenakan terdapat kenaikan pada pendapatan di sektor Retribusi daerah yang ditargetkan Rp.3.484.440.000 melampaui target sebesar Rp.4.081.568.991 atau mengalami kenaikan sebesar 117,14% sedangkan target PAD yang didapatkan dari pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
DPPKAD
21
Keuangan Daerah Desa telayani air bersih
22
Jumlah APBD
Trilyun Rp
3,11
3,91
125,72
23
Jumlah PAD
Milyar Rp
105,18
172,92
164,40
Bab III-7
BAPPEDA
BAPPEDA
DPPKAD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Sumber Data
serta lain-lainnya Pendapatan Daerah yang sah walau tidak memenuhi target namun tidak terlalu signifikan.
24
Perbankan, Asuransi dan Penginapan Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
SIUP/TDP
%
6
8
133
Realisasi didapat berdasarkan data pembuatan surat izin dari Badan Pelayanan Perizinan dibagi target tahun 2013.
-
1
1
100
BP3M belum melakukan survey langsung ke lapangan dikarenakan terjadinyanya transisi indikator dari Bappeda ke BP3M
BP3M
25
Jenis dan Jumlah perusahaan asuransi dan cabang
26
Jenis, Kelas dan Jumlah restoran
7
561
8014
peningkatan ini merupakan salah satu indikator dari makin baiknya perekonomian masyarakat terutama di bidang kuliner di wilayah Musi Banyuasin.
BPS Kab MUBA dalam Buku MUBA dalam Angka 2011-2012
27
Jenis,Kelas dan jumlah penginapan/hotel
15
28
186
Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB
BPS Kab MUBA dalam Buku MUBA dalam Angka 2011-2012
100,01
Pada Angka Melek huruf tersebut, ternyata mengalami peningkatan capaian sebesar 100,01% dimana rencana target yang harus dicapai sebesar 99,98% ternyata terealisasi 99,99%. Juga apabila bandingkan dengan tahun 2012 yang lalu mengenai peningkatan sebesar 0,01% dimana data realisasi tahun 2012 yang lalu sebesar 99,97% namun capaian realisasi tahun 2012 sebesar 100%
DIKNAS
Pendidikan 28
Angka Melek Huruf
%
99,99
Bab III-8
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Sumber Data
Angka rata-rata lama sekolah
%
8,8
-
-
BPS Kabupaten Muba belum melaksanakan survei terhadap angka rata - rata lama sekolah karena BPS melalukan survei lima tahun sekali, sehingga data belum dpt ditampilkan
DIKNAS
30
Angka Partisipasi Kasar
%
104,73
106,47
101,66
Adanya pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD serta kegiatan kelompok belajar program paket B setara SMP bagi anak - anak yang kurang mampu
DIKNAS
31
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
%
100
100
100
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 7 tahun. Adanya pebmangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD bagi anak - anak nya yang kurang beruntung
DIKNAS
32
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
%
99,53
100
99,53
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 13 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket B setra SMP bagi anak anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
No
Indikator Kinerja
29
Bab III-9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin No
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2014
33
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
%
76,92
33
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
%
76,92
34
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,08
35
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0,24
Bab III-10
%
Penjelasan
Sumber Data
78,77
102,41
Meningkatnya kesadaran masyarakt untuk menyekolahkan anakanya yang sudah berumur 16 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru,penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belaiar program paket C setara SMA bagi anak anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
78,77
102,41
Meningkatnya kesadaran masyarakt untuk menyekolahkan anakanya yang sudah berumur 16 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru,penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belaiar program paket C setara SMA bagi anak anaknya yang kurang beruntung
DIKNAS
0,07
87,5
Menurut angka putus sekolah di SD/MI dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d. Terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
0,08
33,33
Menurut angka putus sekolah di SMP/Mts dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d. Terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
Realisasi 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Satuan
Target 2014
Realisasi 2014
%
Penjelasan
Sumber Data
%
0,20
0,14
70,00
Menurut angka putus sekolah di SMA/MA dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d. terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah
DIKNAS
per 100.00 pendud uk
5
4,49
89,70
Jumlah pertambahan penduduk yang cepat dan tidak sebanding
Dinkes
1,15
1,11
96,52
Terjadinya penurunan dari tahun 2012
Dinkes
per 100.000 pendud uk
20
11,63
58,14
realisasi belum mencapai target, karena masih terdapat kekurangan tenaga dokter di sarana kesehatan.
Dinkes
per 100.000 pendud uk
70
41,53
59,32
realisasi belum mencapai target, karena masih terdapat kekurangan tenaga bidan di sarana kesehatan.
Dinkes
Angka Usia Harapan Hidup
Tahun
70,72
70,44
99,60
Dinkes
Persentase balita gizi buruk
%
0,22
0,04
18,18
melebihi target yang yang diinginkan, karena dikabupaten musi banyuasin kepala daerahnya sangat berperan positif dalam kegiatan lansia. pada tahun 2012 persentase realisasi di dapatkan dari dengan membandingkan jumlah balita gizi buruk yang ada yang berjumlah 38 org dengan jumlah balita yang ditimbang berjumlah 14.309 org. Jumlah balita ditimbang lebih sedikit dibandingkan tahun 2012 begitu juga dengan jumlah balita gizi buruk jumlahnya lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi persentase realisasi tahun 2012 dan 2013 sama yaitu 0.27%
No
Indikator Kinerja
36
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
37
Rasio jumlah puskesmas per 1000 penduduk
38
Rasio jumlah poskesdes per Desa
39
Rasio tenaga dokter per 100.000 penduduk
40
Rasio bidan per 100.000 penduduk
42
43
Bab III-11
Dinkes
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Secara umum, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 29 sasaran yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012-2017, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap
sasaran
dengan 129 indikator kinerja yang program dan kegiatannya dilaksanakan pada tahun 2014. Pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran No.
Kategori
Jumlah Indikator Sasaran
Misi I ( 12 Indikator Sasaran ) 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Misi II ( 13 Indikator Sasaran ) 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Misi III ( 28 Indikator Sasaran ) 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Misi IV ( 51 Indikator Sasaran ) 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Misi V ( 25 Indikator Sasaran ) 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang
Bab III-12
Persentase
11 1
91,67 8,33
9 1 3
69,23 7,69 23,08
19 2 1 6
67,86 7,14 3,57 21,43
41 3 1 6
80,39 5,88 1,96 11,76
18 3 4
72 12 16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Analisis pencapaian Tujuan Dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 adalah sebagai berikut : MISI I : Memperkuat Ekonomi rakyat Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius Tujuan 1.1.
Mewujudkan Swasembada Pangan yang Merata dan Berkelanjutan
Tujuan
mewujudkan
swasembada
pangan
yang
merata
dan
berkelanjutan didukung oleh 1 (satu) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.1.1. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan yang Mendukung Ketahanan Pangan 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
1
Produktivitas padi pertahun
ton/ha
4,37
4,16
95,19
2
Produktivitas jagung pertahun
ton/ha
4,56
7,20
157,89
3
Penguatan cadangan pangan
% pertahun
100
758
758
4
Skor pola pangan harapan (PPH)
%
87,40
94,86
108,54
5
Produksi daging pertahun
ton/tahun
1.613
1.764,00
109,36
6
Produksi telur pertahun
ton/tahun
667
677,01
101,50
7
Produksi perikanan pertahun
ton/tahun
15,226
37.018,00
243,12
1) Capaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 95,19%. Pada tahun 2014 ditargetkan produktivitas padi pertahun sebesar 4,37 ton, angka realisasi indikator produktivitas padi pertahun pada tahun 2014 adalah 4,16 ton yang merupakan hasil perhitungan dari produksi padi tahun 2014 sebanyak 239.665 ton dibagi luas lahan tahun 2014 sebesar Bab III-13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
57.555 ha, sehingga pertumbuhan produktivitas padi pertahun mencapai 4,16 ton. 2) Capaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 157,96%, pencapaian indikator kinerja ini cukup tinggi. Pada tahun 2014 direncanakan indikator ini mencapai target 4,56 ton, sedangkan pada realisasinya mencapai angka 7,20 ton. Angka realisasi ini didapat dari jumlah produksi jagung tahun 2014 sebesar 21.875 ton dibagi luas lahan tanam tahun 2014 sebesar 3.037 ha, sehingga menunjukkan hasil sebesar 7,20 ton. 3) Capaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 758%. Untuk tahun 2014 indikator penguatan cadangan pangan ditargetkan sebesar 100% pertahun, namun realisasi yang dicapai sebesar 758%. Angka realisasi ini didapat dengan menggunakan rumus SPM yaitu jumlah cadangan pangan kabupaten tahun 2014 sebesar 758 ton dibagi 100 ton dan dikali 100%, sehingga hasil realisasi yang dicapai sebesar 758%. 4) Capaian indikator skor pola pangan harapan tahun 2014 sebesar 108,53%. Pada tahun 2014 indikator skor pola pangan harapan ditargetkan sebesar 87,40%, untuk realisasi yang dicapai pada tahun 2014 sebesar 94,86%. Perhitungan angka realisasi ini didapat dari nilai jumlah skor PHH yang didapat dari persentase AKG kelompok bahan pangan dikali bobot ketersedian bahan makanan. 5) Capaian indikator produksi daging tahun 2014 sebesar 109,40% capaian indikator tersebut sudah di atas target. Produksi daging untuk tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1.613 ton sementara realisasi yang dicapai adalah 1.764,66 ton, realisasi ini merupakan perhitungan dari jumlah kebutuhan konsumsi daging pada tahun 2014. 6) Capaian indikator produksi telur tahun 2014 sebesar 101,50%, target untuk tahun 2014 indikator Produksi telur pertahun adalah 667 ton dan realisasi yang tercapai adalah 677,01 ton. Perhitungan angka realisasi produksi telur ini didapat dari jumlah produksi telur yang dihasilkan pada tahun 2014. 7) Capaian indikator produksi perikanan tahun 2014 sebesar
243,12%.
Pada tahun 2014 indikator produksi perikanan tersebut ditargetkan sebesar 15,22 ton, dan yang terealisasi adalah sebesar 37.018,34 ton. Angka realisasi produksi perikanan didapat dari jumlah hasil produksi tangkap ditambah dengan jumlah produksi budidaya. Bab III-14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2012
2013
2014
Capaian
2012
Realisasi
Satuan
Target
1
Produktivitas padi pertahun
ton/th
4,27
4,32
4,37
4,32
4,34
4,16
101,17
100,46
95,19
2
Produktivitas jagung pertahun
ton/th
4,34
4,45
4,56
3,48
3,47
7,20
80,18
77,97
157,89
3
Penguatan cadangan Pangan
%
100
100
100
100
320
758
100
320
758
4
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
%
79,30
83,20
87,40
86,10
92,36
94,86
108,58
111
108,53
ton/thn
1,535
1.573
1.613
1.740,94
1.790,40
1.764,6 6
113,42
113,82
109,40
ton/thn
650
660
667
667
681
677,01
102,61
103,18
101,50
ton/thn
13.81
14,5
15,226
20.222
20,22
37.018, 34
146,43
146,43
243,12
Nama Indikator
5 6 7
Produksi daging pertahun Produksi telur pertahun Produksi perikanan pertahun
2013
2014
2012
2013
2014
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang tetapkan terdapat 3 (satu) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada “indikator produktivitas padi pertahun, indikator produksi daging pertahun dan indikator produksi telur pertahun” dan 4 (empat) indikator “produktivitas jagung pertahun, indikator penguatan cadangan pangan, indikator skor pola pangan harapan dan indikator produksi perikanan pertahun” mengalami tren meningkat. Untuk capaian kinerja
tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 dari 7 (tujuh) indikator
sasaran yang ditetapkan terdapat 4 (ua) indikator yang mengalami tren fluktuatif yaitu indikator “produktivitas padi pertahun, skor pola pangan harapan, produksi daging pertahun dan produksi telur pertahun”, sedangkan Bab III-15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
untuk indikator “produktivitas jagung pertahun, penguatan cadangan pangan dan produksi perikanan pertahun memiliki tren meningkat”. Analisa perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator produktivitas padi pertahun mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,32 ton kemudian meningkat menjadi 4,34 ton pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 4,16 ton. Untuk angka capaian kinerja indikator produktivitas padi pertahun mengalami tren cenderung menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 101,17% kemudian menurun menjadi 100,46% di tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi 95,19%. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 98,94%. 2) Indikator produktivitas jagung pertahun mengalami tren meningkat, ini dapat terlihat dari perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2012 produktivitas jagung pertahun mencapai 3,48 ton, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3,47 ton dan pada tahun 2014 meningkat menjadi
7,20
ton/tahun.
Untuk
capaian
kinerja
pada
indikator
produktivitas jagung pertahun mengalami tren fluktuasi, dimana tahun 2012 mencapai 80,18%, menurun menjadi 77,97% di tahun 2013 dan meningkat menjadi 157,89% di tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 105,3%. 3) Indikator penguatan cadangan pangan mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 100% kemudian meningkat menjadi 320% di tahun 2013 dan pada tahun 2014 menjadi 758%, penghitungan realisasi kinerja ini menggunakan rumus SPM. Untuk capaian kinerja indikator penguatan cadangan
pangan
mengikuti
realisasi
kinerja,
yaitu
cenderung
mengalami tren meningkat, ini dapat dilihat dari tahun 2012 sebesar 100%, naik menjadi 320% pada tahun 2013 dan naik lagi menjadi 758% pada tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 392,66%. 4) Indikator skor pola pangan harapan untuk realisasi mengalami tren peningkatan, ini dapat terlihat dari perbandingan mulai dari tahun 2012 sebesar 86,10%, 92,36% di tahun 2013 dan 94,86% di tahun
2014.
Untuk capaian kinerja pada indikator skor pola pangan harapan Bab III-16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
mengalami tren fluktuasi, ini dapat terlihat di tahun 2012 sebesar 108,58%, kemudian meningkat menjadi 111% ditahun 2013 dan 108,53% di tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 109,37% 5) Indikator produksi daging pertahun mengalami tren secara fluktuatif pada realisasi kinerja, pada tahun 2012 realisasi yang tercapai adalah 1.790 ton, kemudian meningkat menjadi 1.790,40 ton di tahun 2013 dan mengalami penurunan realisasi menjadi 1.764,66 ton di tahun 2014. Pada capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, ini terlihat dari capaian indikator tahun 2012 sebesar 113,42% kemudian meningkat menjadi 113,82% di tahun 2013 dan mengalami penurunan menjadi 113,12% di tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 113,45%. 6) Indikator produksi telur pertahun untuk realisasi mengalami tren secara fluktuatif, hal ini terlihat dari realisasi pada tahun 2012 sebesar 667 ton, di tahun 2013 realisasi meningkat menjadi 681 ton dan di tahun 2014 menurun menjadi 677,01 ton. Untuk capaian kinerja indikator produksi telur pertahun juga mengalami tren fluktuatif, dapat di lihat dari capaian kinerja paada tahun 2012 sebesar 102,61%, meningkat menjadi 103,18% ditahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 101,50%. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 102,43%. 7) Indikator produksi perikanan pertahun realisasi kinerja cenderung mengalami tren meningkat, hal ini dapat dilihat dari realisasi tahun 2012 sebesar 14,5 ton, menjadi 15,226 ton di tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi sebesar 37.018,34 ton di tahun 2014. Untuk capaian kinerja juga indikator produksi perikanan pertahun cenderung selalu meningkat, ini dapat dilihat dari capaian tahun 2012 sebesar 146,43%, 224,76% di tahun 2013 dan meningkat lagi sebesar 243,12% ditahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai sebesar 204,77%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Produktivitas padi pertahun
ton/ha
4,16
4,5
96,44
2
Produktivitas jagung pertahun
ton/ha
7,20
4,56
157,89
3
Penguatan cadangan pangan
% pertahun
758
100
758
4
Skor pola pangan harapan (PPH)
%
94,86
100
105,41
5
Produksi daging pertahun
ton/tahun
1.764,66
1.717
102,77
6
Produksi telur pertahun
ton/tahun
667
687
97,08
7
Produksi perikanan pertahun
ton/tahun
37.018,34
17.625
210
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 96,44%, 157,89%, 758% 105,41%, 102,77%, 97,08% dan 210
untuk
masing-masing indikator. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Bab III-18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(
SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Pencapaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 95,29%, capaian indikator ini untuk tahun 2014 belum memenuhi target, hal ini disebabkan karena tahun 2014 ini pada waktu tanaman sedang masa berbunga terjadi musim kemarau. Untuk mencapai sasaran peningkatan produktivitas padi ini diambil kebijakan melalui program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna, dan program peningkatan produksi pertanian/perkebunan. 2) Pencapaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 157,89%, capaian indikator ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan, hal ini disebabkan adanya bantuan benih unggul yang ditanam pada awal tahun (bibit jagung hybrida). Selain itu tidak adanya serangan hama dan harga jagung ditingkat petani cukup bagus sehingga minat petani untuk menanam jagung meningkat. 3) Pencapaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 758%, capaian ini melebihi target yang ditetapkan, bahkan jauh diatas target nasional sebesar 60%. Capaian yang melebihi target ini disebabkan karena didukung oleh anggaran APBD Kabupaten Musi Banyuasin, sejak tahun 2012 pengadaan cadangan pangan (beras) diatas 60 ton, yaitu pada tahun 2012 sebanyak 120 ton, tahun 2013 sebanyak 320 ton dan pada tahun 2014 sebanyak 445 ton. 4) Pencapaian indikator skor pola pangan harapan (PPH) sebesar 108,53%, mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 111% ,
Bab III-19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
walaupun untuk realisasinya mengalami peningkatan hal ini disebabkan target tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013. 5) Pencapaian indikator produksi daging pertahun sebesar 109,40%, capaian ini melebihi target. Capaian indikator ini melebihi target disebabkan jumlah permintaan untuk konsumsi naik sehingga jumlah pemotongan juga naik, akibatnya mempengaruhi jumlah produksi daging. 6) Pencapaian indikator produksi telur pertahun sebesar 101,50%, capaian ini sudah diatas target. Capaian indikator produksi telur pertahun melampaui target disebabkan populasi ayam buras dan itik mengalami peningkatan. Peningkatan ini didukung oleh kebijakan yang diambil melalui kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak. 7) Pencapaian indikator produksi perikanan pertahun sebesar 243,12% pada tahun 2014. Capaian indikator ini sudah melebihi target, adapun penyebab meningkatnya capaian indikator produksi perikanan pertahun adalah meningkatnya produksi budi daya ikan di masyarakat dengan ditunjang adanya program kegiatan yang memberikan bantuan bibit ikan kepada masyarakat.
Tujuan 1.2 Mewujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berbasisi Sumber Daya Lokal Dengan Optimalisasi Peran Koperasi, UKM dan Masyarakat Desa Tujuan mewujudkan pemerataan ekonomi yang berbasis sumber daya lokal dengan optimalisasi peran Koperasi, UKM dan Masyarakat Desa didukung oleh 2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1.2.1. Sasaran Berkembangnya Koperasi, Usaha kecil dan Menengah 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Bab III-20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
Satuan
1
Koperasi Aktif
2
Jumlah usaha kecil dan mikro
1)
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
97
95,57
98,53
unit
1.187
13.556
1.142,04
Capaian indikator koperasi aktif sebesar 98,52 %. Pada tahun 2014 koperasi aktif ditargetkan sebesar 97%, angka realisasi indikator koperasi aktif pada tahun 2014 yaitu sebesar 95,57% yang merupakan hasil perhitungan dari perbandingan jumlah koperasi yang aktif di tahun 2014 sebanyak 259 koperasi dengan jumlah seluruh koperasi yang ada
2)
pada tahun 2014 sebanyak 271 koperasi. Capaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1142 % jauh melebihi target. Pada tahun 2014 target indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebanyak 1.187 unit. Angka realisasi jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 13,556 unit ditahun 2014 merupakan jumlah usaha kecil dan mikro yang beraktifitas pada tahun 2014 di 14 ( empat belas ) Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014,
Satuan
tahun 2013, dan tahun 2012
Target
Realisasi
Capaian
2
Jumlah Usaha Kecil dan Mikro
2014
2012
2013
2014
2014
Koperasi Aktif
2013
2013
1
2012
2012
Nama Indikator
%
95
96
97
94,80
95,40
95,57
99,79
99,37
98,52
unit
987
1.087
1.187
12.628
13.556
13.556
1.279
1.247,10
1.142,03
Berdasarkan
hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas,
diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 ( dua ) indikator sasaran yang ditetapkan
Bab III-21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
semuannya mengalami tren meningkat. Ini dapat dilihat dari angka realisasi yang dicapai oleh kedua indikator tersebut, yaitu indikator Koperasi aktif dan indikator jumlah usaha kecil dan mikro. Untuk capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 kedua indikator sasaran mengalami tren fluktuatif. Analisa perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut 1) Indikator koperasi aktif pada realisasi kinerja mengalami tren meningkat, ini dapat dilihat dari realisasi kinerja pada tahun 2012 sebesar 94,80%, meninkat menjadi 95,40% di tahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 95,57% pada tahun 2014. Sementara untuk capaian kinerja indikator koperasi aktif cenderung mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat dilihat dari capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 99,79% kemudian menurun menjadi 99,37% pada tahun 2013 dan kembali menurun menjadi 98,52% pada tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 99,22%. 2) Indikator jumlah usaha kecil dan mikro pada realisasi kinerja mengalami tren meningkat, dapat di lihat pada tahun 2012 realisasi kinerja indikator ini sebanyak 12.628 unit, mengalami kenaikan menjadi 13.556 unit ditahun 2013 dan pada tahun 2014 realisasi tetap sebesar 13.556 unit. Untuk capaian kinerja indikator jumlah usaha kecil dan mikro mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat dilihat pada tahun 2012 sebesar 1.279% di tahun 2013 turun menjadi 1.247,01% dan kembali menurun pada tahun 2014 menjadi 1.142,03%. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 1.222,68%. 3.
Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target dalam RPJMD Tahun 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Bab III-22
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1
Koperasi Aktif
2
Jumlah usaha kecil dan mikro
%
95,57
100
95,57
Unit
13.556
1.487
911,63
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka 95,57% dan 911,63 dengan perkembangan indikator koperasi aktif dan Jumlah usaha kecil dan mikro . Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan atau direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100 % atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Pencapaian indikator koperasi aktif pada tahun 2014 sebesar 98,52%, capaian indikator ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena meningkatnya
target
kinerja
indikator,
namun
secara
kuantitas
mengalami peningkatan, ini terlihat dari realisasi yang dicapai pada tahun 2014 sebesar 95,57%. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja pada indikator koperasi aktif adalah meningkatkan unit usaha yang berjalan dan sosialisasi kepaada anggota koperasi. 2) Pencapaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1.142%, capaian ini dibanding capaian pada tahun 2013 adalah menurun, penurunan ini disebabkan target yang ditetapkan pada tahun 2014 meningkat, namun secara jumlah indikator jumlah usaha kecil dan mikro mengalami peningkatan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Bab III-23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
capaian kinerja pada indikator ini adalah melalui program ekonomi kerakyatan.
1.2.2. Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Desa 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator
Satuan
1
Lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif
2
PKK aktif
3
Cakupan desa siaga aktif
1)
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
16,20
17,50
108,02
klpk
75
72
96
%
89
-
-
Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif pada tahun 2014 sebesar 108,02%. Pada tahun 2014 indikator Lembaga pemberdayaan masyarakat desa yang aktif ditargetkan sebesar 16,20%, dan realisasi yang tercapai sebesar 17,50%. Angka realisasi ini di dapat dari jumlah lembaga pemberdayaan masyarakat berprestasi tahun 2014 sebanyak 42 lembaga dibagi jumlah seluruh lembaga pemberdayaan
masyarakat tahun 2014 sebanyak 240. 2) Capaian indikator PKK yang aktif sebesar 96%. Tahun 2014 PKK aktif ditargetkan sebanyak 75 kelompok, realisasi yang tercapai tahun 2014 sebanyak 72 kelompok, angka realisasi ini didapat dari jumlah PKK aktif yang ada di 14 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Capaian indikator cakupan desa siaga aktif tidak dapat terealissi dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak terlaksana. 2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun
Satuan
2013, dan tahun 2012
Target
Realisasi
Capaian
%
2014
2012
2013
2014
2014
Lembaga pemberdayaan
2013
2013
1
2012
2012
Nama Indikator
15
15,60
16,20
14
5,83
15,75
93,33
37,37
97,22
Bab III-24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
masyarakat yang aktif 2 PKK aktif 3
Cakupan siaga aktif
desa
klpk
65
70
75
14
14
72
%
87
88
89
-
-
-
21,54
20,00
96
-
-
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, 2013 dan 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren secara fluktuatif yaitu indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif, sedangkan indikator PPK aktif cenderung mengalami tren meningkat ditahun 2014 dan 1(satu) indikator cakupan desa siaga aktif menurun. Sementara untuk capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 kedua indikator diatas mengalami tren secara fluktuatif. Analisa perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 persentase realisasi sebesar 14%, menurun menjadi 5,83% ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 15,75% ditahun 2014. Pada capaian kinerja indikator LPM yang aktif juga mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat dilihat dari tabel capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 93,33%, menurun menjadi 37,37% ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 97,22% ditahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 75,97%. 2) Indikator PKK aktif mengalami tren cenderung meningkat untuk realisasi kinerja, ini dapat dilihat dari tabel realisasi pada tahun 2012 PKK Aktif sebanyak 14 kelompok, masih sebanyak 14 kelompok ditahun 2013 dan meningkat menjadi 72 kelompok ditahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator PKK aktif mengalami tren secara fluktuatif, dapat dilihat pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 21,54%, menurun menjadi 20,00% ditahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 96% ditahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 45,84%.
Bab III-25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3) Indikator pada cakupan desa siaga aktif pada tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 tidak menunjukan angka realisasi selama 3 tahun berturut turut.
3. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target dalam RPJMD tahun 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
Lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif
2
PKK aktif
3
Cakupan desa siaga aktif
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
15,75
18
87,5
klpk
72
85
84
%
-
95
-
% Capaian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kedua indikator belum mencapai target RPJMD. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kineja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisa
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
/penurunan serta alternatif solusi yang dilakukan Bab III-26
peningkatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yan telah dilakukan. 1) Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif sebesar 97,22%. Capaian pada indikator ini sudah sesuai dengan target, dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan meningkatnya LPM berprestasi yang ada Kabupaten Musi Banyuasin. 2) Capaian indikator PKK aktif sebesar 96%. Capaian ini sudah sesuai dengan target, dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan meningkatnya sumber daya manusia dalam anggota tim penggerak PKK didesa desa. 3) Capaian indikator cakupan desa siaga aktif tidak dapat terealissi dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak terlaksana. MISI II
: Mengembangkan Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan Industri Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Tujuan 2.1 Mewujudkan Daerah Industri Maju Yang Berbasis Sumber Daya Lokal Tujuan terwujudnya daerah industri maju yang berbasis sumber daya lokal didukung oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 2.1.1. Sasaran Berkembangnya Industri Kecil dan Menengah Yang Mendukung Peningkatan Nilai Investasi Daerah 1.
Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
1
Pertumbuhan industri kecil dan menengah
%
11,77
11,61
98,64
2
Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun
%
4,35
4,33
99,54
Bab III-27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3
1)
Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
%
3,80
510,50
13.434,21
Capaian indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar 98.64%. Pada tahun 2014 ditargetkan pertumbuhan industri kecil dan menengah 11,77%, angka realisasi indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2014 yaitu 11,61% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah IKM (industri kecil dan menengah) tahun 2014 sebanyak 2.470 unit dikurangi jumlah IKM tahun 2013 sebanyak 2.213 unit usaha, kemudian dibagi jumlah IKM tahun 2013 selanjutnya dikalikan 100%. sehingga pertumbuhan industri kecil dan menengah ini
2)
mencapai 11, 61%. Capaian indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun sebesar 99.54%, pencapaian indikator kinerja ini dalam ketegori baik sekali. Pada tahun 2014 direncanakan indikator ini mencapai target 4.35%, sedangkan pada angka realisasi sebesar 4.33%, angka realiasi ini didapat dari perbandingan jumlah kapasitas industri kecil dan menengah tahun 2014 pertahun sebesar 149.428.556, tahun sebelumnya (tahun 2013) kapasitas produksi industri kecil dan menengah
sebesar
143.233.644
unit,
sehingga
menunjukan
perkembagan/pertumbuhan senilai 4.33%. 3) Capaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah pada tahun 2014 sebesar 13.434,21%. Angka realisasi indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah pada tahun 2014 sebesar 510,50% merupakan perbandingan jumlah nilai investasi
industri
kecil
dan
menengah
tahun
2014
Rp.
24.784.494.140.289 di kurang jumlah nilai investasi industri kecil dan menengah tahun 2013 sebesar Rp. 4.059.542.822.365 dibagi nilai investasi
industri
kecil
menegah
tahun
lalu
sebesar
Rp. 4.059.542.822.365 di kali 100%. 2.
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Target
Bab III-28
Realisasi
Capaian
3
2013
2014
2012
2013
2014
2013
2
Pertumbuhan industri kecil dan menengah Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
2012
2012
1
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
%
8,30
11,19
11.77
4,99
52.72
11,61
60,12
471
98,
%
3,50
3,68
4.35
11,88
90.22
4,33
339,4
2451
99,
%
3,25
3,50
3.80
0
168,7
510,50
0
4820
13.43
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif. Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,99% kemudian meningkat menjadi
52,72% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penuruan angka realisasi menjadi 11, 61%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 60,12% kemudian meningkat menjadi 471% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 98,64%. Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan (melampaui target yang direncanakan). Namun, secara kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah usaha kecil dan menengah sebanyak 1449 unit usaha, meningkat pada tahun 2013 jumlah usaha kecil dan menengah sebanyak 2213 unit usaha, dan tahun 2014 jumlah usaha kecil dan menengah juga mengalami peningkatan menjadi 2470. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. 2) Indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 11,88%
Bab III-29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
kemudian meningkat menjadi 90,22% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka realisasi menjadi 4,33%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 339,4% kemudian meningkat menjadi 2451% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 99,54%. Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan secara signifikan melampaui target yang direncanakan. Namun, secara kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012 kapasitas produksi industri kecil dan menengah sebesar 75.295.083 unit meningkat pada tahun 2013 menjadi 143.233.644 unit dan tahun 2014 jumlah kapasitas produksi industri kecil dan menengah juga mengalami peningkatan menjadi 149.428.556 unit. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. 3) Indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah memiliki tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 0% kemudian meningkat menjadi
168,7% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 510,50%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren meningkat pada tahun 2012 capaian 0% kemudian meningkat menjadi 4820% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 13.434,21%. Tercatat pada tahun 2013 nilai investasi industri kecil Rp. 4.059.542.822.365 dan pada tahun 2014 meningkat nilai investasi industri kecil dan menengah menjadi Rp. 24.784.494.140.289. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Bab III-30
Realisasi s.d Tahun
Rencana sesuai
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1 2 3
Pertumbuhan industri kecil dan menengah Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
2014
dengan RPJMD Tahun 2017
%
11,61
15,77
73,62
%
4,33
5,10
84,90
%
510,50
4,40
11.602,27
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 73,62%, 84,90% dan 11602,27% bahkan terdapat indikator yang sudah melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1)
Pencapaian indikator peningkatan kapasitas produksi industri kecil dan menengah sebesar 98,64% dan pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar 99,54%, capaian kedua indikator ini sesuai target, dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun Bab III-31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2014 terdapat banyak program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
yang
bersifat
mengembangkan
industri
kecil
dan
menengah yang sudah ada maupun menstimulasi tumbuhnya industri kecil baru yang sekaligus pemberian bantuan hibah mesin peralatan secara otomatis meningkatkan kapasitas produksi melaui kegiatan bimbingan tehnis yang melibatkan peserta generasi muda sebagai calon 2)
wirausahawan baru. Pencapaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah sebesar 13.434,21%, capaian Indikator tersebut diatas melebihi target, meningkatnya nilai investasi industri kecil dan menengah pada tahun 2014, dalam pelaksanaannya terdapat 1 (satu ) program dan 7 (tujuh) kegiatan yang mendukung capaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah.
2.1.2. Sasaran
Meningkatnya
Perlindungan
Konsumen
dan
Pengamanan Perdagangan 1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014 Nama Indikator 1 2
Unit usaha yang memiliki perizinan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
15
100
666,67
%
18,20
17,36
95,38
1) Capaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan sebesar 666,67%, telah melebihi target. Angka realisasi indikator unit usaha yang memiliki perizinan tahun 2014 sebesar 100% dari yang ditargetkan senilai 15%. Angka realiasi ini merupakan perbandingan jumlah usaha yang membuat perizinan SIUP-TDP pada tahun 2014 sebanyak 771 izin usaha dengan jumlah usaha formal dan informal tahun 2014 sebanyak 771 unit usaha,
Bab III-32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sehingga persentase unit usaha yang memiliki perizinan SIUP-TDP senilai 100%. 2) Capaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal sebesar 95,38%. Angka realisasi indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal tahun 2014 sebesar 17,36% (Tujuh belas koma tiga puluh enam persen) dari yang ditargetkan senilai 18,20%. angka realisasi ini merupakan perbandingan jumlah pedagang yang dibina tahun 2014 sebanyak 900 pedagang berbanding jumlah seluruh pedagang informal Kabupaten Musi Banyuasin yaitu sebanyak 5185 pedagang, sehingga mendapatkan nilai cakupan bina kelompok pedangang/usaha informal sebesar 17,36%.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
Target
2013
2014
2012
2013
2014
2013
2
Unit usaha yang memiliki perizinan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
2012
2012
1
Satuan
Nama Indikator
Capaian
Realisasi
%
7,00
10
15
48,31
100
100
118,71
1.000
%
9,87
12,84
18.20
9,00
16,27
17.36
91,19
126,70
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2
indikator
sasaran yang ditetapkan mengalami tren meningkat, sedangkan untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014 sampai tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif.
Bab III-33
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator unit usaha yang memiliki perizinan, pada angka realisasi mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 48,31% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi 100%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 118,71% kemudian meningkat menjadi 1000% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian
menjadi
disebakan
666,67%.
Angka
capaian
mengalami
fluktuatif
karena meningkatnya target unit usaha yang memiliki
perizinan setiap tahunnya, meskipun demikian besarnya angka realisasi dan capaian jauh melebihi target.Tercatat pada tahun 2012, jumlah unit usaha yang memiliki perizinan sebanyak 431 unit usaha, meningkat pada tahun 2013 jumlah unit usaha yang memiliki perizinan menjadi sebanyak 438 unit usaha, dari total unit usaha yang ada sebanyak 771 unit. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2)
2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. Indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal, pada perbandingan realisasi mengalami tren secara meningkat, pada tahun 2012 realisasi 9,00% kemudian meningkat menjadi 16,27% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 17,36%, hal ini diiringi dengan meningkatnya jumlah pedagang yang dibina untuk setiap tahunnya. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 91,19% kemudian meningkat menjadi 126,70% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
penuruan
angka
capaian
menjadi
95,38%.
Capaian
mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun sebelumnya tahun 2013, mengalami peningkatan secara signifikan melampaui target yang direncanakan, namun secara kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah pedagang yang dibina sebanyak 450 pedagang, meningkat pada tahun 2013 sebanyak 852 pedagang, dan tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 900
Bab III-34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pedagang yang dibina. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 85%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
1
Unit usaha yang memiliki perizinan
%
100
35
285,71
2
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
%
17,36
44,26
39,22
% Capaian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka 285,71% dan 39,22%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih terutama untuk indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2(dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; Bab III-35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1) Pencapaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan. Mengalami peningkatan serta melebihi yang ditargetkan hal ini disebabkan karena terdapat kenaikan jumlah unit usaha yang mendaftarkan izin usahanya serta didukung dengan dilakukannya 7 kegiatan yang mendukung capaian indikator peningkatan nilai investasi, antara lain ; 1) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal 2) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal 3) Sosialisasi peraturan pelaksanaan penanaman modal 4) Promosi penanaman modal 5) Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha 6) Penyusunan potensi dan peluang insvestasi daerah 7) Penyusunan rencana umum penaman modal. 2) Pencapaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal secara realisasi mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah pedagang yang telah dibina untuk setiap tahunya,
upaya yang dilakukan untuk mencapai target yang
diharapkan pada tahun 2017 yaitu dilakukan bimbingan kepada kelompok usaha dan bantuan timbangan standar bagi pedagang. 2.1.3.
Sasaran
Meningkatnya
Kapasitas
Ketenagakerjaan
Dan
Perlindungan Tenaga Kerja 1.
Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014 82 66,99
% Capaian 81,70
1
Angka partisipasi angkatan kerja
%
2
Pencari kerja yang ditempatkan
%
47
83,43
177,51
3
Pengangguran terbuka
%
15,03
3,74
175,12
4
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
%
25
88.89
355,56
1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja sebesar 81,70%. Pada tahun 2014 ditargetkan Angka partisipasi angkatan kerja 82%, Angka realisasi indikator Angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2014 yaitu 66,99%, angka realisasi ini didapat dari perhitungan persentase perbandingan jumlah angkatan kerja usia 15 tahun ke atas tahun 2014 sebanyak 278.929 orang dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak 416.314 orang. Bab III-36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan sebesar 177,51%. Pada tahun 2014 ditargetkan pencari kerja yang ditempatkan 47%, Angka realisasi indikator pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2014 yaitu 83,43%, angka realiasi ini merupakan hasil perhitungan persentase perbandingan dari jumlah pencari kerja yang ditempatkan tahun 2014 sebanyak 1.113 orang dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 1.334 orang. 3) Capaian indikator pengangguran terbuka sebesar 175,12 %. Pada tahun 2014 ditargetkan pengangguran terbuka 15,03%, angka realisasi indikator pengangguran terbuka pada tahun 2014 yaitu 3,74%, Angka realisasi pengangguran terbuka pada tahun 2014 di dapat dari jumlah angkatan kerja yang benar-benar tidak bekerja sebanyak 10.434 orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada sebanyak 278.929 orang. 4) Capaian indikator
keselamatan kerja dan hubungan industrial yang
harmonis sebesar 355,56%, Pada tahun 2014 ditargetkan keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis 25%, angka realisasi indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis pada tahun 2014 yaitu 88,89%, Angka realisasi keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis pada tahun 2014 di dapat dari hasil perhitungan jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama sebanyak 40 kasus dibagi jumlah kasus yang tercatat di instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan sebanyak 45 kasus, dikali seratus persen.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
Target
2013
2014
2012
2013
2014
2013
Angka partisipasi angkatan kerja
2012
2012
1
Satuan
Nama Indikator
Capaian
Realisasi
%
80
81
82
74,13
50,37
66,99
92,66
62,19
Bab III-37
81,7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2
Pencari kerja yang ditempatkan
%
42
45
47
5,18
4,49
83,43
12,33
9,98
177,
3
Pengangguran terbuka
%
15,33
15,18
15.03
3,47
3,2
3,74
177.32
178,92
175,
4
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
%
21
23
25
9
91,30
88,89
43,00
396,96
355,
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari empat indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif. Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator angka partisipasi angkatan kerja, pada angka realisasi mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 74,13% kemudian menurun menjadi
50,37% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 66,99%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 92,66% kemudian menurun menjadi 62,19% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 81,70%, ini disebabkan karena meningkatnya target kinerja indikator dan rendahnya angkatan kerja. Tercatat pada tahun 2013 jumlah Angka partisipasi angkatan kerja menjadi sebanyak 278.027, dan pada tahun 2014 meningkat jumlah Angka partisipasi angkatan kerja 278.929 orang. 2) Indikator pencari kerja yang ditempatkan, pada perbandingan realisasi dan capaian kinerja mengalami tren secara flukutuatif, pada tahun 2012 realisasi 5,18% kemudian menurun menjadi 4,49% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 83,43%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 12,33% kemudian menurun menjadi 9,98% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 177,51%, melebihi target yang direncanakan, ini diiringi dengan Bab III-38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
meningkatnya jumlah pencari kerja yang ditempatkan, namun secara kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat, pada tahun 2012 jumlah pencari kerja yang ditempatkan 57 orang pada tahun 2013 sejumlah 75 orang dan meningkat pada tahun 2014 meningkat menjadi 1113 orang. Pada tahun 2012 dan 2013 capaian dan realisasi mengalami penurunan dipengaruhi faktor pekerja yang sudah terdaftar tidak melaporkan diri kembali ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin jika pencari kerja sudah bekerja di perusahaan swasta ataupun pemerintahan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki ratarata capaian diatas 66%. 3) Indikator pengganguran terbuka, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 3,47% kemudian menurun menjadi
3,2% pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
angka
realisasi menjadi 3.74%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 177,32% kemudian meningkat menjadi 178,92% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 175,12%. Secara keseluruhan indikator ini telah melebihi dari yang ditargetkan. Realisasi dan capaian mengalami fluktuatif dipengaruhi oleh jumlah angkatan kerja setiap tahunnya dengan jumlah pengangguran. Tercatat pada tahun 2012, jumlah penggangur sebesar 9.279 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 267.334 orang, pada tahun 2013 jumlah penggangur menurun sebesar 7.883 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 247.468 orang. tahun 2014 jumlah penggangur meningkat sebesar 10.434 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 278.929 orang. capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 177.2%. 4) Indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 9% kemudian, meningkat menjadi 91,30% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan
angka realisasi menjadi 88,89%. Untuk
angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 43% kemudian meningkat menjadi 396,96% pada tahun 2013 dan pada
Bab III-39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi 355,56%. Secara keseluruhan indikator ini pada tahun 2013 & 2014 telah melebihi dari yang ditargetkan. Realisasi dan
capaian mengalami fluktuatif
dipengaruhi oleh jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama setiap tahunnya dengan jumlah kasus yang tercatat pada instansi penanggung jawab. Tercatat pada tahun 2013 jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama sebesar 21 kasus dan jumlah kasus yang tercatat sebesar 24 kasus. tahun 2014 jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama sebesar 40 kasus dan jumlah kasus yang tercatat sebesar 45 kasus. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 177,2%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Angka partisipasi angkatan kerja
%
66.99
85
78,81
2
Pencari kerja ditempatkan
%
83,43
50
166,86
3
Pengangguran terbuka
%
3,74
14,59
390
4
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
%
88,89
32
277,78
yang
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 78,81%, 166,86%, Bab III-40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
390% dan 277,78% bahkan terdapat 3 indikator yang sudah melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator Pencari kerja yang
ditempatkan,
Indikator
pengangguran
terbuka,
dan
indikator
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis . Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 telah
mampu mencapai
angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja belum mencapai target, hal ini disebabkan karena rendahnya angkatan kerja akibat pertambahan penduduk pada tahun 2014, tingginya angka kelulusan sekolah dan perguruan tinggi sementara lowongan pekerjaan terbatas, dan lowongan yang tersedia tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Alternatif yang telah dilakukan antara lain ; pendataan lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja dan diadakan job fair. 2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan telah melampaui target, hal ini disebabkan karena pada Tahun 2014 adanya penerimaan CPNS sebanyak 915 orang dan penerimaan pada perusahaan sebanyak 198 orang, yang berdampak kepada Angka realisasi indikator pencari kerja yang ditempatkan sebesar 117,51%. Alternatif yang telah dilakukan
Bab III-41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
antara lain ; pendataan lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja dan diadakan job fair. 3) Capaian
indikator
pengangguran
terbuka
menurun
dari
tahun
sebelumnya namun masih melebihi target. Angka realisasi dan capaian kinerja dipengaruhi oleh meningkatnya angka pengangguran, ini disebabkan
tingginya angka kelulusan siswa SMA/K dan Perguruan
tinggi sedangkan penyerapan tenaga kerja sedikit, serta tingginya jumlah PHK yang terjadi. Alternatif yang telah dilakukan antara lain ; pendataan lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja dan diadakan job fair. 4) Capaian indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis menurun dari tahun sebelumnya namun masih melebihi target, Angka realisasi dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah kasus yang tercatat pada tahun 2014 dan banyaknya kasus yang diselesaikan pada tahun
2014,
alternatif
untuk
meningkatkan
jumlah
kasus
yang
diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB) baik perjanjian bersama yang dibuat secara perseorangan/ individual atau perjanjian bersama dengan cara peningkatan kemampuan pengetahuan pekerja dan pengusaha dengan melakukan penyuluhan dan pembinaan tentang peraturan ketenaga kerjaan.
Tujuan
2.2.
Mewujudkan
Pelestarian
Budaya
Yang
Mendukung
Pariwisata Daerah Tujuan meningkatnya kualitas generasi muda didukung oleh 2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 2.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Budaya Lokal 1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014 Nama Indikator 1
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Satuan %
Bab III-42
Rencana Realisasi 2014 2014 100
19,50
% Capaian 19,50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2 1)
Jumlah Sanggar Budaya yang Aktif
Seni
dan
Klpk
10
5
50
Capaian indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebesar 19,50%. Pada tahun 2014 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
100%, angka realisasi
indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2014 yaitu 19,50% yang merupakan hasil perhitungan dari persentase jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan tahun 2014 sebanyak 28 situs, dengan jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dimiliki 143 situs selanjutnya dikalikan 100%. Sehingga Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan ini mencapai 2)
19,50 %. Capaian indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif sebesar 50%. Pada tahun 2014 angka realisasi indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif pada tahun 2014 yaitu 5 kelompok, yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah kelompok sanggar yang aktif sebanyak 5 kelompok dengan target jumlah sanggar seni dan budaya aktif yang di targetkan sejumlah 10 kelompok, sehingga capaian jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif ini mencapai 50 %.
Target
Capaian
Satuan
2012
2012
2013
2014
Realisasi
1
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
%
100
100
100
9,32
16,1
19,50
9,32
16,1
19,50
2
Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif
Klp
5
5
10
1
5
5
20
100
50
Nama Indikator
2013
2014
2012
2013
2014
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 Bab III-43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari dua indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren meningkat pada indikator benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, dan pada jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif mengalami tren tetap pada realisasi namun pada capainya fluktuatif. Analisa perbandingan realiasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, pada angka realisasi mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 9,32% kemudian meningkat menjadi 16,1% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 19,50%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren meningkat pada tahun 2012 capaian 9,32% kemudian meningkat menjadi 16,1% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian
menjadi
19,50%.
Secara
tren
indikator
ini
mengalami
peningkatan namun belum mencapai target yang direncanakan, dikarenakan angka rencana yang terlalu tinggi yang ditargetkan untuk setiap tahunya dan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah cagar budaya yang diakui/dimiliki oleh Kabupaten Musi Banyuasin Tercatat pada tahun 2013 jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebanyak 19 unit,dan total cagar budaya, situs yang dimiliki sebanyak 119 situs dan pada tahun 2014 meningkat
jumlah benda, situs dan
kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebanyak 28 situs yang telah dipugar dari total 143 situs budaya yang dimiliki. 2) Indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif, pada angka realisasi mengalami tren tetap, pada tahun 2012 realisasi 1 kelompok jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif kemudian meningkat menjadi 5 kelompok jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi tetap 5 kelompok jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 20% kemudian meningkat menjadi
Bab III-44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 50%. Indikator ini mengalami peningkatan dan penurunan dipengaruhi oleh jumlah jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif dan meningkat menjadi target kinerja. Tercatat pada Pada tahun 2013 jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif terdapat 5 kelompok sanggar, dan jumlah sanggar seni yang ada dan pada tahun 2014 jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif terdapat 5 kelompok sanggar seni yang aktif.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
1
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
%
19,50
100
19,50
2
Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif
Klpk
5
10
50
Nama Indikator
% Capaian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 baru satu indikator yang menunjukkan perkembangan baik yaitu indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif dengan capaian sudah 50% sedangkan indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang aktif baru menunjukkan perkembangannya sebesar 19,50%.
Bab III-45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan 1. Capaian indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan angka partisipasi angkatan kerja belum mencapai target, namun hal ini mengalami tren peningkatan pada angka realisasi dan capaian. Hal ini disebabkan karena banyaknya situs dan tempat bersejarah lainnya yang tersebar di wilayah yang sulit dilalui, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendistribusikan bahan dan material untuk pemugaran situs. Alternatif/solusi
yang telah dilakukan antara
lain : dengan melibatkan aparat pemerintahan desa setempat dan masyarakat yang memiliki sarana pendukung lainya. Untuk lokasi yang hanya dapat dilakukan melalui jalur air, material bangunan dianggkut menggunakan perahu mesin milik masyarakat. Untuk material yang hanya
dapat
dilalui
dengan
berjalan
kaki
atau
jalan
setapak,
menggunakan gerobak yang ditarik dengan motor milik warga setempat. Beberapa lokasi yang menjadi prioritas telah disampaikan dengan SKPD terkait untuk dilakukan perbaikan dan pembangunan jalan ke lokasi tersebut. 2. Capaian indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif
belum
mencapai target, disebabkan oleh target kinerja yang meningkat. Dari tahun sebelumnya. Alternatif yang telah dilakukan antara lain :
Bab III-46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Mengadakan festival seni dan budaya, pembinanaan dan pelatihan pelaku seni usia remaja. 2.2.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pariwisata Daerah 1.
Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2014
Nama Indikator 1
Kunjungan wisatawan
2
Tempat wisata setiap tahun
Rencana Realisasi 2014 2014
Satuan
% Capaian
Orang/tahun
4.400
40.400
918,18
%
100
0
0
terpelihara
1) Capaian indikator kunjungan wisatawan sebesar 918,18%. Pada tahun 2014 melampaui target yang ditetapkan. Pada tahun 2014 ditargetkan kunjungan wisatawan sebanyal 4.400 orang. Angka realisasi indikator Kunjungan wisatawan pada tahun 2014 yaitu 40.400 orang yang merupakan
hasil
dari
perhitungan
perbandingan
antara
jumlah
kunjungan wisata pada tahun 2014 dengan jumlah kunjungan wisata yang telah ditargetkan pada tahun 2014. Data ini didasarkan pada catatan kunjungan wisatawan yang menginap di hotel/penginapan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. 2) Capaian indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun sebesar 0%, dan angka realisasi juga 0%.
Angka realisasi didapat dari hasil
perhitungan, jumlah tempat pariwisata yang terpelihara
tahun 2014
sebanyak 0 tempat wisata dengan jumlah tempat wisata yang ada pada tahun 2014 sebanyak 12 tempat wisata.
2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Target
Bab III-47
Realisasi
Capaian
Satuan
2012
2012
2013
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1
Kunjungan Wisatawan
ora ng
4.000
4.100
4.400
1.563
36.071
44.000
39,07
879,78
2
Tempat wisata terpelihara setiap tahun
%
100
100
100
0
0
0
0
0
2013
2014
2012
2013
2014
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari dua indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 indikator yang mengambarkan tren meningkat bahkan melebihi target yang telah direncanakan, yaitu pada indikator kunjungan wisatawan. Sedangkan pada indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun angka
mengambarkan tren tetap setiap tahunnya, dan belum ada
realisasi
dan
capaian.
Analisa
perbandingan
realiasi
dan
perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator kunjungan wisatawan, pada angka realisasi mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 1.563 orang kemudian meningkat menjadi
36.071 orang pada tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 44.000. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren meningkat pada tahun 2012 capaian 39,07% kemudian meningkat menjadi 879,78% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 918,18%. Secara tren indikator ini mengalami peningkatan dan melebihi target yang direncanakan. 2) Indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun, belum terdapat angka realisasi serta capaian. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 - 2017
Bab III-48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
Kunjungan Wisatawan
2
Tempat wisata terpelihara setiap tahun
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
Orang /tahun
44.000
5.000
918,18
%
0
100
0
% Capaian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 baru satu indikator yang
menunjukkan perkembangan
melebihi target akhir RPJMD yaitu indikator kunjungan wisatawan dengan capaian sudah 918,18% sedangkan indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun belum menunjukkan perkembangannya. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Bab III-49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1. Capaian indikator kunjungan wisatawan melebihi target. mengalami tren peningkatan pada angka realisasi dan capaian. Hal ini disebabkan karena berdasarkan data catatan kunjungan wisatawan yang menginap di hotel/penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, faktor pendukung yang menjadi pendorongan kunjungan wisatawan adalah dengan diadakannya banyak event yang dilaksanakan di Kabupaten Musi Banyuasin baik yang bersifat nasional maupun internasional, seperti pemilihan kuyung kupek, dan penyelenggaraan Musi Triboatton. 2. Capaian indikator tempat wisata terpelihara setiap tahun belum terdapat angka realisasi dan capaian. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya anggaran untuk pemanfaatan tempat wisata, lahan yang ada belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Alternatif/solusi yang telah dilakukan adalah koordinasi dengan pihak terkait, dan penyusunan master plan untuk pembangunan danau ulak lia.
MISI III : Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan yang Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan Tujuan 3.1 Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang Berkualitas dan Merata Tujuan
mewujudkan
pembangunan
infrastruktur
daerah
yang
berkualitas dan merata didukung oleh 5 (lima) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan 1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator 1 2 3
Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun
Satuan`
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
39
42,82
109,79
Km
60
93,59
155,98
Unit
95
Bab III-50
27,37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
4
Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
Satuan`
%
Rencana Realisasi 2014 2014 26
7
1,41
% Capaian
20,00
1) Capaian indikator proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik tahun 2014 sebesar 109,79%. Pada tahun 2014 ditargetkan indikator proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar 39% dengan realisasi sebesar 42,82%. Angka realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari panjang jaringan jalan dengan kondisi baik pada tahun 2014 sepanjang 459,76 km dibandingkan dengan panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 km. 2) Capaian indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk Tahun 2014 sebesar 155,98%. Realisasi pada tahun 2014 sepanjang 93,59 km di atas target RPJMD sepanjang 60 km dari total panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin 1.073,77 km. 3) Capaian indikator Jumlah jembatan dengan kondisi baik tahun 2014 sebesar 27,37% dengan realisasi sebanyak 26 unit dengan panjang 809 Meter, masih dibawah target RPJMD sebanyak 95 unit. Sedangkan jumlah jembatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 263 unit merupakan jumlah jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota dengan total panjang jembatan 4.608,31 Meter. 4) Capaian indikator Panjang jalan yang memiliki saluran drainase/goronggorong tahun 2014 sebesar 1,41% di bawah target RPJMD sebesar 7%. Panjang saluran drainase yang dibangun sampai dengan tahun 2014 sepanjang 15.140 M / 15,14 Km dibanding dengan panjang seluruh jalan kabupaten/kota 1.073,77 Km. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
Nama Indikator
Target
Bab III-51
Realisasi
Capaian
2012
2013
2014
2012
2013
4
2014
3
Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
2013
2
Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik
2012
1
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
%
35
37
39
34,25
34,19
42,82
97,86
92,41
Km
116,37
60
60
111,37
149,92
93,59
95,70
249,87
Unit
69
80
95
69
27
26
100
33,75
%
5
6
7
10,07
1,23
1,41
201,4
20,50
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Proposi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik”, indikator ”Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk” dan indikator ”Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air”. Sedangkan indikator ”Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun” memiliki tren yang menurun. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 34,25% kemudian menurun menjadi 34,19% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 42,82%. Untuk capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 97,86% kemudian menurun menjadi 92,41% dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 109,79%. Peningkatan terjadi dikarenakan secara kuantitas panjang jalan dalam kondisi baik bertambah, tercatat pada tahun 2013 panjang jalan dalam kondisi baik 367,17 km dan pada tahun 2014
Bab III-52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
panjang jalan dalam kondisi baik 459,76 km dari total panjang jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 km. 2) Indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasinya sepanjang 111,37 Km, kemudian terealisasi sepanjang 149,92 Km pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sepanjang 93,59 Km. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 sebesar 95,70% meningkat menjadi 249,87% pada tahun 2013 dan mengalami penurunan menjadi 155,98% pada tahun 2014. Meskipun terjadi penurunan capaian indikator pada tahun 2014, realisasi panjang jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk tetap melebihi target yang ditetapkan RPJMD yaitu sepanjang 60 km. Capaian kinerja indikator sasaran dalam kurun waktu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 memiliki capaian di atas 85% atau bermakna sangat baik. 3) Indikator jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun mengalami penurunan pada tahun 2012 sebanyak 69 unit jembatan, pada tahun 2013 menjadi 27 unit jembatan dan pada tahun 2014 menjadi 26 unit jembatan. Begitu juga capaian kinerjanya mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 100%, pada tahun 2013 sebesar 33,75% dan pada tahun 2014 sebesar 27,37%. Penurunan realisasi dan capaian kinerja ini disebabkan selain adanya peningkatan target indikator tetapi juga dalam dua tahun terakhir, anggaran untuk perbaikan jembatan diutamakan pada penyelesaian pembangunan jembatan strategis yang memerlukan anggaran yang besar. 4) Indikator panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air mengalami tren fluktuatif angka realisasinya, pada tahun 2012 realisasinya sebesar 10,07% kemudian menurun pada tahun 201 3 menjadi 1,23% dan meningkat menjadi 1,41% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 201,4 %, pada tahun 2013 sebesar 20,50% dan pada tahun 2014 sebesar
20,00%.
Meskipun
terjadi
penurunan
secara
kuantitas
mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 panjang saluran drainase yang dibangun sepanjang 6.400 M / 6,4 Km sedangkan pada Bab III-53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 panjang saluran drainase yang dibangun sepanjang 15.140 M / 15,14 Km. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Nama Indikator
1
2
Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
Nama Indikator
3
4
Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
42,82
55
77,85
Km
93,59
100
93,59
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Unit
26
130
20,00
%
1,41
11
12,82
% Capaian
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 77.85%, 93.59%, 20.00% dan 12,82%. Capaian kinerja keempat indikator merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan
Bab III-54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
sebesar
109,79%
mencapai
target
yang
telah
ditetapkan.
Keberhasilan ini disebabkan adanya perbaikan atau peningkatan jalan strategis/jalan kabupaten yang menghubungkan ibukota kabupaten ke kecamatan atau antar kecamatan menjadi prioritas utama dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kerusakan jaringan jalan juga sesuai dengan anggaran yang disetujui. 2) Pencapaian Indikator Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk sebesar 155,98% melampaui target. Namun
demikian,
dibandingkan
terjadi
tahun
penurunan
sebelumnya.
pada
Terjadinya
angka
realisasinya
penurunan
tersebut
disebabkan anggaran untuk perbaikan atau peningkatan jalan pada tahun 2014 diutamakan pada jalan strategis/jalan kabupaten dimana kondisi kerusakannya sudah cukup parah yang menyulitkan kendaraan untuk melaluinya dan membutuhkan waktu tempuh cukup lama sehingga menimbulkan biaya yang tinggi dan distribusi barang/jasa terganggu. Diharapkan untuk tahun selanjutnya perbaikan jalan dapat ditingkatkan lagi mengingat kualitas pelayanan jalan di jalur utama perekonomian banyak 3)
memerlukan
perbaikan
segera
pertumbuhan/peningkatan ekonomi kabupaten. Pencapaian Indikator Jumlah jembatan
untuk dengan
menunjang kondisi
baik
terpelihara setiap tahun sebesar 27,37% tidak mencapai target RPJMD.
Bab III-55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Hal ini disebabkan anggaran untuk pembangunan jembatan diutamakan pada penyelesaian pembangunan jembatan strategis yang memerlukan anggaran yang besar dan pada tahun anggaran 2014 terdapat beberapa jembatan strategis selesai dibangun yang mana tahap pengerjaannya dibagi beberapa tahap atau dianggarkan selama beberapa tahun anggaran yaitu: Pembangunan jembatan Musi Mangunjaya dimulai pada Tahun Anggaran 2011 selesai Tahun Anggaran 2015 Pembangunan jembatan Lubuk Buah dimulai Tahun Anggaran 2013 selesai Tahun Anggaran 2014 Pembangunan jembatan Sei Napal dimulai Tahun Anggaran 2012 selesai Tahun Anggaran 2014 Serta ada 1 (satu) unit jembatan dalam tahap kontruksi pengerjaan yaitu: Pembangunan jembatan Muara Rawas (empat tahun anggaran) masih dalam kontruksi pengerjaan memasuki tahap III selesai Tahun Anggaran 2015 Diharapkan pembangunan jembatan strategis dapat ditingkatkan lagi sehingga dapat membuka atau menghubungkan akses ke Kabupaten lain sehingga waktu tempuh dan jalan alternatif akan lebih banyak lagi serta membuka akses daerah-daerah terpencil lainnya. 4)
Pencapaian Indikator Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air sebesar 20,00% tidak mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan target yang ditetapkan terlalu tinggi selain itu, minimnya usulan dari masyarakat melalui musrenbang dan pembangunan drainase/saluran pembuangan air ini juga dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya. Untuk tahun berikutnya, pembangunan saluran drainase sebagai prasarana jalan agar ketahanan jalan tetap terjaga dimana tidak adanya
genangan air yang akan
merusak konstruksi jalan. Untuk mendukung pelaksanaan keempat indikator sasaran tersebut di atas terdapat beberapa program yang diharapkan dapat membantu meningkatkan capaian kinerja indikator, antara lain: Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bab III-56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Program Penanggulangan Rutin Jalan dan Jembatan 3.1.2. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator 1 2 3 4
Persentase rumah layak huni Rumah tangga pengguna air bersih Persentase penduduk berakses air minum Rumah tangga pengguna listrik
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
%
84
83,62
99,55
%
86
85,65
99,59
%
48
50,18
104,54
%
78
61,89
79,35
5
Rumah ber-IMB
%
30
30,08
100,27
6
Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB
%
20
23,84
119,20
1) Capaian indikator persentase pemukiman layak huni tahun 2014 adalah 99,55%. Pada tahun 2014 ditargetkan indikator persentase pemukiman layak huni sebesar 84% dan realisasinya mencapainya 83,62% dibawah target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase perbandingan jumlah rumah layak huni tahun 2014 sebanyak 138.140 rumah dengan jumlah seluruh rumah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 sebanyak 165.192 rumah. 2) Capaian indikator Rumah tangga pengguna air bersih tahun 2014 sebesar 99,59%. Target indikator rumah tangga pengguna air bersih sebesar 86% sedangkan angka realisasinya sebesar 85,65% dibawah target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase perbandingan jumlah rumah tangga pengguna air bersih tahun 2014 sebanyak 179.543 rumah tangga dengan jumlah seluruh rumah tangga di Kab.Musi Banyuasi tahun 2014 sebanyak 209.622 rumah tangga. 3) Capaian indikator persentase penduduk berakses air minum tahun 2014 adalah 104,54%. Target indikator prosentase penduduk berakses air minum pada tahun 2014 sebesar 48% dengan realisasi sebesar 50,18% di atas target. Angka realisasi indikator tersebut merupakan hasil perhitungan persentase perbandingan jumlah penduduk berakses air Bab III-57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
minum tahun 2014 sebanyak 391.675 jiwa dengan jumlah seluruh penduduk di Kab.Musi Banyuasin tahun 2014 sebanyak 780.598 jiwa. 4) Capaian Indikator Rumah Tangga Pengguna Listrik tahun 2014 adalah sebesar 79,35%. Target indikator yang ditetapkan sebesar 78% dengan realisasi 61,89% belum mencapai target yang ditetapkan. 5) Capaian indikator rumah ber-IMB tahun 2014 adalah 100,27% dalam kategori baik sekali dengan target indikator sebesar 30% dan realisasi sebesar 30,08% di atas target. Angka realisasi merupakan hasil perhitungan persentase perbandingan jumlah ber-IMB tahun 2014 sebanyak 49.685 rumah dengan jumlah seluruh rumah di Kab.Musi Banyuasin tahun 2014 sebanyak 165.192 rumah. 6) Capaian indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2014 sebesar 119,20%. Target indikator yang ditetapkan sebesar 20% dan realisasinya sebesar 23,84% di atas target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase dari luas ruang terbuka hijau (RTH) tahun 2014 seluas 7.853,40 Ha, sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 seluas 32.940 Ha. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2 3 4
Persentase layak huni
rumah
Rumah tangga pengguna air bersih Persentase penduduk berakses air minum Rumah tangga pengguna listrik
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2013
1
%
80
82
84
80,65
81,89
83,62
100,81
99,87
9
%
84
85
86
84,12
84,81
85,65
100,14
99,78
9
%
40
44
48
49,37
49,40
50,18
123,43
112,27
10
%
70
74
78
0
68,64
61,89
0
92,76
7
25
30
20,27
16,76
30,08
101,35
67,04
10
20
20
30
30
23,84
150
150
11
5
Rumah ber-IMB
%
6
Persentase terbuka persatuan wilayah HPL/HGB
%
ruang hijau luas ber
Capaian 2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
20
20
Bab III-58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Rumah tangga pengguna listrik”, dan indikator ” Rumah ber-IMB”. Untuk indikator ” Persentase rumah layak huni”, indikator “Rumah Tangga pengguna air bersih” dan indikator “Persentase penduduk berakses air minum” memiliki tren yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan untuk indikator ” Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB” cenderung memiliki tren yang menurun. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator persentase rumah layak huni mengalami peningkatan realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi rumah layak huni sebesar 80,65%, realisasi tahun 2013 sebesar 81,89% dan meningkat menjadi 83,62% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 100,81%, pada tahun 2013 capaian sebesar 99,87% dan pada tahun 2014 capaian sebesar 99,55%. Penurunan capaian ini dikarenakan meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah layak huni mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah rumah layak huni sebanyak 121.479 rumah dari seluruh jumlah rumah yang ada pada tahun 2013 sebanyak 148.350 rumah bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 138.140 rumah layak huni dari jumlah keseluruhan rumah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin 165.192 rumah. 2) Indikator persentase rumah tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar 84,12%, realisasi tahun 2013 sebesar 84,81% dan meningkat menjadi 85,65% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 100,14%, pada tahun 2013 capaian sebesar 99,78% dan pada tahun 2014 capaian sebesar 99,59%. Penurunan capaian ini dikarenakan Bab III-59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 130.805 rumah dari seluruh jumlah rumah tangga yang ada pada tahun 2013 sebanyak 154.235 rumah bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 179.543 rumah tangga pengguna air bersih dari jumlah keseluruhan rumah tangga di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 209.622 rumah tangga. 3) Indikator persentase penduduk berakses air minum mengalami peningkatan realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar 49,37%, realisasi tahun 2013 sebesar 49,40% dan meningkat menjadi 50,18% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator ini juga mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 123,43%, pada tahun 2013 capaian sebesar 112,27% dan pada tahun
2014
capaian
sebesar
104,54%.
Penurunan
capaian
ini
dikarenakan meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah penduduk berakses air minum mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah penduduk berakses air minum sebanyak 380.963 jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang ada pada tahun 2013 sebanyak 771.181 jiwa bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 391.675 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 780.598 jiwa. 4) Indikator persentase rumah tangga pengguna listrik mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi persentase rumah tangga pengguna listrik sebesar 0%, meningkat signifikan pada tahun 2013 sebesar 68,84% kemudian menurun menjadi 61,89% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang fluktuatif, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 0%, pada tahun 2013 capaian sebesar 92,76% dan pada tahun 2014 capaian menurun menjadi 79,35%. 5) Indikator rumah ber-IMB juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi rumah ber-IMB sebesar 20,27%, menurun pada tahun 2013 sebesar 16,76% kemudian meningkat menjadi 30,08% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang fluktuatif, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 101,35% pada tahun 2013 capaian menurun sebesar 67,04% dan pada tahun 2014 capaian meningkat menjadi 100,27%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya Bab III-60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
peningkatan realisasi jumlah rumah ber-IMB, tercatat pada tahun 2013 jumlah rumah ber-IMB sebanyak 24.863 rumah dengan jumlah seluruh rumah di Kab.Musi Banyuasin tahun 2013 sebanyak 148.350 rumah . Sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya bertambah menjadi 49.685 rumah ber-IMB dengan jumlah seluruh rumah di Kab. Musi Banyuasin sebanyak 165.192 rumah. 6) Indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi persentase ruang terbuka hijau sebesar 30%, pada tahun 2013 tidak mengalami perubahan realisasi masih sebesar 30% kemudian menurun menjadi 23,84% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 150% pada tahun 2013 capaian tetap sebesar 150% dan pada tahun 2014 capaian menurun menjadi 119,20% tetapi masih bermakna baik. Tercatat pada tahun 2013, luas ruang terbuka hijau sebesar 9.755,22 Ha sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB 32.517,39 Ha. Pada tahun 2014 luas ruang terbuka hijau sebesar 7.853,40 Ha dengan jumlah luas wilayah ber HPL/HGB di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 32.940 Ha. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Persentase rumah layak huni
%
83,62
90
92,91
2
Rumah tangga pengguna air bersih
%
85,65
90
95,17
3
Persentase penduduk berakses air minum
%
50,18
60
83,63
Bab III-61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
4
Rumah tangga pengguna listrik
%
61,89
90
68,77
5
Rumah ber-IMB
%
30,08
45
66,84
6
Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB
%
23,84
20
119,20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 92.91%, 95.17%, 83.63%, 68.77%, 66.84% dan 119.20%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 6 (enam) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan : 1) Pencapaian Indikator Persentase rumah layak huni sebesar 99,55%. Capaian indikator ini masih dibawah target, hal ini disebabkan dibatalkannya kegiatan survey identifikasi perumahan kumuh dalam Kabupaten Musi Banyuasin oleh Kementerian Pemukiman/Perumahan RI tahun 2014 dan akan dilaksanakan kembali di tahun berikutnya. Untuk meningkatkan pemukiman layak huni, Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 melaksanakan kegiatan pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Lawang Wetan dan Kecamatan Tungkal Jaya. 2) Pencapaian Indikator Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2014 sebesar 99,59% belum mencapai target. Hal ini disebabkan,
Bab III-62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
anggaran dan kegiatan yang dialokasikan untuk air bersih tidak meningkat secara signifikan, selain itu bertambahnya jumlah populasi penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Pencapaian Indikator Persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2014 sebesar 104,54%. Capaian indikator ini di atas target disebabkan anggaran dan kegiatan yang dialokasikan agar penduduk punya akses air minum meningkat. Untuk meningkatkan jumlah penduduk berakses air minum tahun 2014, Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin bekerja sama dengan PDAM Tirta Randik. Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 melaksanakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah melalui Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum berbasis masyarakat berupa pembangunan IPA, jaringan pipa dan distribusi air bersih di Kecamatan Batang Hari Leko, Kecamatan Keluang dan Kecamatan Lais. 4) Pencapaian Indikator Rumah tangga pengguna listrik pada tahun 2014 sebesar 79,35% masih di bawah target. Hal ini disebabkan untuk kegiatan penyaluran listrik ke rumah tangga atau pelanggan merupakan kewenangan beberapa pihak antara lain PT. PLN Persero dan PT. Muba Electric Power (MEP) sedangkan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin hanya sebatas pembangunan jaringan listrik pedesaan sehingga terus dilakukan koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin dengan PT. PLN Persero dan PT. Muba Electric Power (PT. MEP). 5) Pencapaian Indikator Rumah ber-IMB pada tahun 2014 sebesar 100,27% melebihi target karena : Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengurus IMB Adanya Standar Pelayanan Minimum dalam mengurus IMB Pertumbuhan pembangunan perumahan meningkat Pendapatan restribusi IMB meningkat tajam dari target
Rp.
4.000.000.000,- dan realisasinya Rp. 4.832.561.800,- pada tahun 2014. 6) Pencapaian Indikator Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2014 sebesar
119,20%. Capaian
indikator ini di atas target, hal ini disebabkan karena pengurangan ruang Bab III-63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
terbuka hijau di perkotaan tidak secepat yang diperkirakan. Luas wilayah ber HPL/HGB tahun 2014 adalah 32.940 Ha dengan rincian Kecamatan Sekayu 10.650 Ha, Kecamatan Babat Toman 3.090 Ha, Kecamatan Sungai Lilin 13.450 Ha dan Kecamatan Bayung Lencir 5.750 Ha. Sedangkan luas ruang terbuka hijau tahun 2014 adalah 7.853,40 Ha dengan rincian Kecamatan Sekayu 2.143 Ha, Kecamatan Babat Toman 741,60 Ha, Kecamatan Sungai Lilin 3.416,30 Ha dan Kecamatan Bayun Lencir 1.552,50 Ha. Pengurangan ruang terbuka hijau disebabkan adanya penambahan bangunan pada wilayah ber HPL/HGB.
3.1.3. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator 1 2 3
Rasio ijin trayek
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Per penduduk
0,000140
0,000149
106,43
Unit
400
540
135
unit
800
1.083
135,38
Kepemilikan KIR angkutan umum Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
1) Capaian
indikator
rasio
ijin
trayek
pada
tahun
2014
sebesar
106,43%.Capaian indikator tersebut di atas target dengan realisasi rasio ijin trayek pada tahun 2014 sebesar 0,000149 di atas target sebesar 0,000140. Angka realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan jumlah izin trayek yg diterbitkan sebanyak 117 kendaraan di bagi dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 sebanyak 780.598 jiwa. 2) Capaian indikator kepemilikan KIR anggkutan umum pada tahun 2014 sebesar 135% capaian Indikator ini di atas target dengan realisasi jumlah kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2014 sebanyak 540 unit dari target sebanyak 400 unit kendaraan. 3) Capaian indikator jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik mencapai 135,38% capaian ini di atas target dengan realisasi jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2014 sebanyak 1.083 unit dari target yang ditetapkan sebanyak 800 unit rambu-rambu. Bab III-64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
Rasio ijin trayek
2012
0,000158
0,000153
0,000140
0,000158
0,000160
0,000149
100
104,58
106,43
Target
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Capaian
2013
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
1
Per pen dud uk
Capaian
2013
Nama Indikator
Realisasi
2012
Satuan
Target
2
Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit
300
350
400
468
583
540
156
166,57
135
3
Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
unit
400
700
800
653
858
1.083
163,25
122,57
135,38
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Rasio ijin trayek” dan indikator ”Kepemilikan KIR angkutan umum”. Sedangkan indikator ”Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik”
memiliki
tren
meningkat. Analisa
perbandingan
realisasi
dan
perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator rasio ijin trayek realisasinya mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 realisasi perbandingan rasio ijin trayek sebesar 0,000158 per penduduk, pada tahun 2013 sebesar 0,000160 per penduduk dan pada tahun 2014 sebesar 0,000149 per penduduk. Untuk capaian kinerja indikatornya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dikarenakan menurunnya target indikator. Pada tahun 2012 capaian sebesar 100%,
Bab III-65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2013 capaian 104,58% dan pada tahun 2014 capaian sebesar 106,43%. 2) Indikator kepemilikan KIR angkutan Umum mengalami tren realisasi secara fluktuatif pada tahun 2012 tercatat sebanyak 468 unit kendaraan yang lulus kepemilikan KIR angkutan umum, pada tahun 2013 sebanyak 583 unit kendaraan dan pada tahun 2014 terdapat sebanyak 540 unit kendaraan. Untuk capaian indikator kinerjanya juga mengalami fluktuatif pada tahun 2012 capaian indikator sebesar 156% meningkat pada tahun 2013 sebesar 166,57% dan menurun pada tahun 2014 sebesar 135%. 3) Indikator jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik mengalami tren yang meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Tercatat jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2012 sebanyak 653 unit, pada tahun 2013 jumlah ramburambu dalam kondisi baik sebanyak 858 unit dan bertambah sebanyak 1083 unit rambu-rambu pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator jmengalami tren fluktuatif setiap tahunnya, pada tahun 2012 capaian sebesar 163,25%, menurun pada tahun 2013 sebesar 122,57% dan pada tahun 2014 capaian meningkat sebesar 135,38%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
1 2 3
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rasio ijin trayek
Per penduduk
0,000149
0,00014
106,43
Unit
540
500
108
Unit
1.083
1.100
98,45
Kepemilikan KIR angkutan umum Jumlah ramburambu yang tersedia dalam kondisi baik
Bab III-66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 106.43%, 108%, dan 98,45%. Bahkan terdapat 2 (dua) indikator sasaran yang sudah mencapai target rencana akhir RPJMD yaitu indikator Rasio ijin trayek dan indikator Kepemilikian KIR angkutan umum. Capaian kinerja ketiga indikator merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian Indikator Rasio ijin trayek pada tahun 2014 sebesar 106,43% di atas target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014 tidak ada penambahan ijin trayek berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang terus bertambah. Tidak bertambahnya ijin trayek dikarenakan minimnya masyarakat yang menggunakan angkutan umum. 2) Pencapaian Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2014 sebesar 135% di atas target yang telah ditetapkan atau bermakna sangat baik.
Keberhasilan
disebabkan
bertambahnya
jumlah
kendaraan
bermotor yang melakukan uji KIR terutama untuk kendaraan angkutan umum barang, hal ini menunjukkan meningkatnya aktivitas perekenomian masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin. Maka dari itu tidak menutup kemungkinan target untuk tahun 2015 dan selanjutnya dapat ditingkatkan lagi. 3) Pencapaian Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2014 sebesar 135,38% mencapai target yang telah ditetapkan atau bermakna sangat baik. Keberhasilan ini disebabkan Bab III-67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
kebutuhan yang meningkat seiring dengan bertambahnya ruas jalan dan jumlah kendaraan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Rambu-rambu yang bertambah jumlahnya meliputi rambu-rambu lalu lintas jalan, RPJ, RPJ, Traffic Light, Rambu ZOSS, Marka Jalan, dan Pagar Pengaman Jalan. 3.1.4. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika 1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator 1 2 3 4
Jumlah jaringan telekomunikasi Rasio wartel/warnet terhadap penduduk Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Satuan
Rencan a 2014
Titik
50
15
30
‰
0,01
0,01
100
%
72
18,87
26,21
Kec.
14
14
100
Realisasi % 2014 Capaian
1) Capaian indikator Jumlah Jaringan Telekomunikasi sebesar 30% masih di bawah target. Pada tahun 2014 terdapat 15 titik jumlah jaringan telekomunikasi yang dibangun. 2) Capaian Indikator Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk pada tahun 2014 tidak terdapat capaian hanya 0,01 ‰. Hal ini diebabkan indikator kinerja rasio wartel/warnet tidak mendapatkan data pendukung. Karena tidak didukung dengan adanya program maupun kegiatan. Pada priode tahun anggaran 2013 kegiatan untuk menunjang indikator tersebut tidak diusulkan lagi. 3) Capaian indikator Cakupan desa yang memiliki informasi pembangunan daerah pada tahun 2014 sebesar 26,61%. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan desa yang memiliki informasi pembangunan daerah sebesar 72% dengan realisasi sebesar 18,87% masih dibawah target. Angka realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari jumlah desa yang menerima informasi pembangunan daerah pada tahun 2014 sebanyak 50
Bab III-68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
desa dibagi dengan jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 265 desa. 4) Capaian indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada tahun 2014 yaitu sebesar 100% dengan realisasi yang sama pada tahun sebelumnya terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin yang mendapat layanan komunikasi dan informatika. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
3
4
Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
2013
2014
2012
2013
2014
2014
Jumlah jaringan telekomunikasi
2012
2013
1
Capaian 2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
Titik
7
40
50
4
9
15
57,14
22,50
30
‰
0,01
0,01
0,01
-
0,01
0,01
-
100
100
%
60
66
72
24,58
40
18,87
40,97
66,67
26,21
Kec.
14
14
14
14
14
14
100
100
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren yang meningkat dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Jumlah jaringan telekomunikasi” dan indikator ”Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah”. Sedangkan indikator ”Rasio wartel/warnet terhadap penduduk” dan indikator “Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika” cenderung konstan atau tidak mengalami perubahan. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi mengalami tren angka realisasi yang meningkat pada tahun 2012 realisasi terdapat 4 titik jaringan
Bab III-69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
komunikasi, bertambah 9 titik pada tahun 2013 dan menjadi 15 titik pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator cenderung mengalami fluktuatif, pada tahun 2012 capaian sebesar 57,14%, menurun pada tahun sebesar 22,50% kemudian meningkat pada tahun 2014 sebesar 30%. Fluktuatif ini dikarenakan meningkatnya target indikator. 2) Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun 2014 cenderung konstan atau tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya dengan rasio realisasi sebesar 0,01 ‰. Untuk capaian kinerja indikator juga sama seperti tahun sebelumnya yaitu sebesar 100%. 3) Indikator Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah memiliki tren realisasi yang meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar 24,58%, pada tahun 2013 sebesar 40% dan pada tahun 2014 realisasi sebesar 18,87%. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren yang meningkat pada tahun 2012 capaian sebesar 40,97%, pada tahun 2013 sebesar 66,67% dan pada tahun 2014 sebesar 26,61%. Pada tahun 2014 terdapat 50 desa yang menerima informasi pembangunan daerah dari jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 265 desa. 4) Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan baik dalam realisasi maupun capaian kinerja indikator. Terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Musi Banyusin yang sudah mendapatkan layanan komunikasi dan Informatika sehingga perentase kinerja indikator mencapai 100%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Bab III-70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Titik
15
80
18,75
‰
0,01
0,01
100
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
%
18,87
90
20,97
Kec.
14
14
100
Nama Indikator
1
Jumlah telekomunikasi
jaringan
2
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
Nama Indikator
3 4
Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 18.75%, 100%, 79.16% dan 100%. Bahkan terdapat 2 (dua) indikator sasaran yang sudah mencapai target rencana akhir RPJMD yaitu indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk dan indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika. Capaian kinerja keempat indikator merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional.
5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Bab III-71
peningkatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi pada tahun 2014 sebesar 30% masih di bawah target tang ditetapkan. Hal ini disebabkan tidak disetujuinya rencana pembangunan jaringan sehingga dengan anggaran yang ada hanya bisa membangun 15 titik yaitu jaringan di Rumah Dinas Bupati, Rumah Dinas Wakil Bupati, Kantor BAPPEDA dan DPPKAD, dll. Selain itu, jumlah jaringan telekomunikasi karena masih terfokus di Kota Sekayu saja sedangkan untuk Kecamatan lain diluar Kota Sekayu belum terdapat jaringan telekomunikasi contohnya akses internet dikarenakan kondisi geografis yang menyebabkan banyak daerah belum tercover jaringan telekomunikasi. Solusi dari permasalahan ini adalah meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang fasilitas jaringan telekomunikasi di desa/kecamatan serta adanya dukungan dari pemerintah sehingga tercapainya kegiatan tersebut. 2) Pencapaian Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun 2014 sebesar 100% sudah mencapai target yang ditetapkan namun, realisasinya hanya sebesar 0,01‰. Hal ini disebabkan indikator kinerja rasio wartel/warnet tidak mendapatkan data pendukung, karena tidak didukung dengan adanya program maupun kegiatan. Pada periode tahun anggaran 2014 kegiatan untuk menunjang indikator tersebut tidak diusulkan lagi. 3) Pencapaian Indikator
Cakupan
desa
yang
menerima
informasi
pembangunan daerah pada tahun 2014 sebesar 26,61% masih dibawah target. Hal ini disebabkan dalam RKA tahun 2014 hanya dibiayai 50 Desa. 4) Pencapaian Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada tahun 2014 sebesar 100% mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan di Kabupaten Musi Banyuasin terdapat 14 Kecamatan yang sudah mendapatkan layanan komunikasi dan informatika. 3.1.5. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
Bab III-72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
%
100
100
100
Nama Indikator
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
kk
150
890
593,33
Nama Indikator 1
2
Jumlah transmigran yang terbina
1) Capaian indikator Unit Pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina pada tahun 2014 mencapai target sebesar 100%. Terdapat 3 (tiga) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2, dan UPT JUD I/ Nganti, semuanya terbina pada tahun 2014. 2) Capaian indikator Jumlah transmigran yang terbina pada tahun 2014 sebesar 593,33%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah transmigran yang terbina sebanyak 150 KK dan realisasinya melebihi target yaitu terdapat 890 KK yang terbina dari tahun 2006 sampai dengan 2014 terdiri dari UPT Air Balui I sebanyak 460 KK, UPT Air Balui 2 sebanyak 320 KK dan UPT JUDI/Nganti sebanyak 110 KK sedangkan rencana daya tampung penempatan transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin dengan daya tampung lahan sebanyak 1355 KK. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina Jumlah transmigran yang terbina
2012
2013
1
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
KK
150
150
150
190
890
890
126,67
593,33
593,33
Berdasarkan evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi selama tahun 2014, tahun 2013, dan Bab III-73
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran semuanya dalam kategori baik sekali terlihat dari capaian indikator kinerja kedua sasaran mencapai di atas 85%. Indikator “Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina” realisasi dan capaian kinerjanya cenderung tetap yaitu 100% terhitung tahun 2012 sampai tahun 2014. Sedangkan untuk indikator “Jumlah transmigran yang terbina” mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2012 sebesar 126,67% menjadi 593,33% pada tahun 2013 dan cenderung tetap pada tahun 2014 sebesar 593,33%. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2014 tidak ada realisasi penempatan transmigran di Kabupaten Musi Banyuasin. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina realisasi dalam kurun waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%. Tercatat dari tahun 2012 sampai dengan 2014 terdapat hanya 3 (tiga) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang terbina yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2 dan UPT JUD I/Nganti dimana semuanya terbina dengan baik sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100%. 2) Indikator Jumlah transmigran yang terbina mengalami tren kenaikan, pada tahun 2012 realisasi terdapat 190 KK bertambah signifikan menjadi 890 KK pada tahun 2013 namun cenderung tidak mengalami perubahan pada tahun 2014 sebanyak 890 KK. Untuk capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 126,67%, capaian pada tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar 593,33%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Nama Indikator
1 2
Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina Jumlah transmigran yang terbina
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
100
100
100
kk
890
150
593,33
Bab III-74
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 100% dan 593,33% dengan kategori sangat baik bahkan terdapat indikator yang sudah melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD, yaitu indikator Jumlah transmigran yang terbina. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina sebesar 100% dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat hanya 3 (tiga) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang terbina yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2 dan UPT JUD I/Nganti dimana semuanya terbina dengan baik. 2) Pencapaian Indikator Jumlah transmigran yang terbina sebanyak 890 KK tidak mengalami pertambahan dari tahun sebelumnya dikarenakan pada tahun 2014 tidak ada realisasi penempatan bagi transmigran Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Tujuan 3.2 Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang Berwawasan Lingkungan Tujuan mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, didukung
3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing
Bab III-75
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 3.2.1 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Energi dan Mineral Daerah 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
1
Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)
%
85
95,83
112,74
2
Persentase pertambangan peraturan
%
100
100
100
3
Persentase pertambangan liar yang ditertibkan
%
75
60
80
perusahaan yang tertib
1) Capaian Indikator Desa mendapatkan listrik (Rasio Elektrifikasi) tahun 2014 sebesar 112,74% capaian indikator tersebut di atas target. Angka realisasi indikator desa mendapat aliran listrik (rasio elektrifikasi desa) tahun 2014 sebesar 95,83% merupakan perbandingan jumlah desa yang telah dialiri listrik tahun 2014 sebanyak 230 desa dengan jumlah seluruh desa yang terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 240 desa. 2) Capaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib aturan tahun 2014 sebesar 100% capaian indikator tersebut di atas target. Angka realisasi indikator persentase perusahaan pertambangan yang tertib aturan pada tahun 2014 sebesar 100% merupakan perbandingan jumlah perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pertambangan sebanyak 68 perusahaan dibagi dengan jumlah seluruh perusahaan pertambangan sebanyak 68 perusahaan. 3) Capaian Indikator Persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2014 sebesar 80% capaian indikator tersebut di atas target. Angka realisasi indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2014 sebesar 60% merupakan perhitungan dari luas lahan pertambangan liar yang ditertibkan sebanyak 30 Ha dibagi dengan jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar yaitu sebesar 50 Ha.
Bab III-76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2
3
Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan Persentase pertambangan liar yang ditertibkan
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2013
1
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
75
80
85
94,92
97,46
95,83
126,56
121,83
%
100
100
100
100
100
100
100
100
%
75
75
75
0
52,04
60
0,00
69,39
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)”. Untuk indikator ”Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan” cenderungan tidak mengalami perubahan pada angka realisasinya sedangkan untuk indikator ”Persentase pertambangan liar yang ditertibkan memiliki tren yang meningkat setiap tahunnya. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 94,92% kemudian naik menjadi 97,46% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan 95,83%. Untuk capaian kinerja indikatornya mengalami tren yang menurun pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 126,56% menurun menjadi 121,83% pada tahun 2013 dan 112,74% pada tahun 2014. Penurunan ini terjadi dikarenakan meningkatnya target indikator, selain itu tidak ada penambahan terhadap jumlah desa yang terlayani listrik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Tercatat pada tahun Bab III-77
11
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2013 jumlah desa yang terlayani listrik sebanyak 230 desa dari perbandingan terhadap jumlah seluruh desa yang ada pada tahun 2013 sebanyak 236 desa. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah desa yang terlayani listrik tidak mengalami peningkatan yaitu sebanyak 230 desa dari perbandingan jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2014 sebanyak 240 desa. 2) Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 angka realisasinya cenderung konstan atau tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 100%. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Musi Banyuasin terdaftar 68 perusahaan pertambangan yang tercatat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dimana
semua
perusahaan
mematuhi/memenuhi
tertib
peraturan
pertambangan yang telah ditetapkan. 3) Indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 angka realisasinya mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 angka realisasinya sebesar 0% dikarenakan kegiatan pada indikator sasaran tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2013. Pada tahun 2013 angka realisasi yang dicapai sebesar
52,04%
meningkat pada tahun 2014 sebesar 60%. Sedangkan untuk capaian kinerja indikatornya juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0,00%, pada tahun 2013 sebesar 69,39% dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 80%. Peningkatan yang terjadi pada tahun 2013 sampai dengan 2014 dikarenakan adanya pertambahan luas lahan pertambangan liar yang ditertibkan. Tercatat pada tahun 2013 luas lahan pertambangan liar yang ditertibkan sebanyak 7 Ha dari jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar yaitu sebesar 13,45 Ha dan bertambah sebanyak 30 Ha dari jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar pada tahun 2014 sebanyak 50 Ha lahan. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-78
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1 2 3
Prosentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan Persentase penambangan liar yang ditertibkan
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
%
95,83
100
95,83
%
100
100
100
%
60
75
80
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan capaian indikator 95.83%, 100% dan 80% dengan kategori sangat baik. Bahkan ketiga indikator sasaran sudah berhasil mencapai target rencana akhir PRJMD pada tahun 2017. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan 1) Pencapaian Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) pada tahun 2014 sebesar 112,74% di atas target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan adanya kegiatan pembangunan jaringan listrik pedesaan yang kontinyu dan difokuskan pada desa-desa yang belum teraliri listrik, selain itu terdapat koordinasi yang baik antara
Bab III-79
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin dengan pihak PT. PLN Persero dan PT. Muba Electric Power (PT. MEP). 2) Pencapaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pada tahun 2014 sebesar 100% mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat program/kegiatan pembinaan dan pengawasan dibidang pertambangan, selain itu terdapat koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin dengan pihak perusahan/pelaku usaha tambang yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Pencapaian Indikator penambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2014 sebesar 80% di bawah target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan kegiatan untuk indikator sasaran tersebut pelaksanaannya baru dilakukan pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Musi
Banyuasin
telah
melakukan
sosialisasi
regulasi
pertambangan terhadap aparat non teknis dan masyarakat dengan menjalankan
kegiatan
pengawasan
dan
penertiban
kegiatan
pertambangan rakyat. Kegiatan ini terus dilakukan secara kontinyu dan bekerjasama dengan aparat keamanan dalam hal ini Sat-Pol PP dan Kepolisian.
3.2.2. Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1
2
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
%
92
86,95
94,51
%
92
86,95
94,51
Bab III-80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator 3
4
Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
%
50
20,60
41,20
%
100
65,52
65,52
1) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada tahun 2014 sebesar 94,51%. Pada tahun 2014 ditargetkan prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air 92% dengan angka realisasi sebesar 86,95% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah perusahaan/industri yang mematuhi/memenuhi syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air sebanyak 20 perusahaan/industri dibandingkan dengan jumlah perusahaan/industri yang dimonitor sebanyak 23 perusahaan/industri. 2) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara pada tahun 2014 sebesar 94,51%. Pada tahun 2014 direncanakan indikator ini mencapai 92% sedangkan pada angka realisasi sebesar 86,95%. Angka realisasi ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara sebanyak 20 perusahaan/industri dibandingkan dengan
jumlah
perusahaan/industri
yang
dimonitor
sebanyak
23
perusahaan/industri, monitoring ini dilakukan secara bersamaan dengan monitoring terhadap pencegahan pencemaran air. 3) Capaian indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun 2014 sebesar 41,2%. Informasi ini disampaikan melalui Status Lingkungan Hidup Daerah
(SLHD)
dengan
menggunakan
data
yang
disajikan
yaitu
membandingkan data lahan kritis pada tahun 2014 yaitu 8.770,01 Ha dengan jumlah lahan yang rusak dan berpotensi menjadi lahan kritis yaitu 426.732,82 Ha sehingga menghasilkan angka realisasi sebesar 20,6% masih dibawah target RPJMD sebesar 50%. Bab III-81
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
4) Capaian indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 sebesar 65,52%. Angka realisasi pada tahun 2014 sebesar 65,52% masih dibawah target RPJMD yaitu 100%. Jumlah kasus/pengaduan yang masuk sebanyak 29 kasus dengan rincian sebagai berikut 19 kasus dinyatakan selesai ditindaklanjuti, 4 kasus masih dalam proses, 3 kasus tidak bisa ditangani, 1 kasus belum ditangani, 1 kasus diserahkan ke PT. Medco, dan 1 kasus diserahkan ke Provinsi. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
3
4
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Capaian
2013
1
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
Target
%
90
91
92
89,47
81
86,95
99,41
89
94,51
%
90
91
92
89,47
81
86,95
99,41
89
94,51
%
40
45
50
48
37
20,6
120
82,22
41,20
%
100
100
100
77,78
88
65,52
77,78
88
65,52
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat)
Bab III-82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasi dan capaian indikatornya, yaitu pada indikator “Prosentase
jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air”, indikator “Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara” dan indikator “Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti” sedangkan 1 (satu) indikator mengalami tren menurun yaitu indikator “Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa”. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator Prosentase
jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47% kemudian menurun 81% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 86,95% pada tahun 2014. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif yaitu 99,41% pada tahun 2012 kemudian menurun menjadi 89% pada tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi 94,51% pada tahun 2014. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 17 perusahaan/industri yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat administrasi dan teknis
pencegahan
pencemaran
air
dari
total
jumlah
21
perusahaan/industri yang dimonitor sedangkan pada tahun 2014 jumlah perusahaan/industri yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air bertambah menjadi 20 perusahaan/industri dari jumlah perusahaan/industri yang dimonitor sebanyak 23 perusahaan/industri. Bertambahnya kuantitas ini, mengakibatkan angka realisasi dan pencapaian kinerja mengalami peningkatan pada tahun 2014. 2) Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47% menurun pada tahun 2013 sebesar 81% dan meningkat kembali pada tahun 2014 sebesar 86,95%. Begitu juga dengan capaian kinerja indikatornya Bab III-83
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian indikatornya sebesar 99,41% menurun pada tahun 2013 sebesar 89% dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 94,51%. Meningkatnya angka realisasi dan capaian kinerja indikator dari tahun 2013 ke tahun 2014 disebabkan bertambahnya kuantitas jumlah perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara dari berjumlah 17 perusahaan/industri pada tahun 2013 dengan jumlah total perusahaan yang dimonitor sebanyak 21 perusahaan/industri menjadi berjumlah 20 perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan dari 23 perusahaan/industri yang dimonitor. Hal ini dilakukan secara bersamaan dengan monitoring pencegahan pencemaran air. 3) Indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa menunjukkan penurunan tren dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Angka realisasi tahun 2012 sebesar 48% menurun menjadi 37% pada tahun 2013 dan menurun kembali menjadi 20,6% pada tahun 2014. Hal ini berdampak pula pada penurunan capaian kinerja indikator sasarannya, pada tahun 2012 capaian sebesar 120% menurun menjadi 82,22% dan menurun kembali menjadi 41,20% pada tahun 2014. 4) Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti mengalami tren fluktuatif realisasi dan capaian kinerja, pada tahun 2012 realisasi dan capaian kinerja sebesar 77,78% meningkat menjadi 88% pada tahun 2013 dan menurun menjadi 65,52% pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh jumlah kasus yang masuk pada tahun 2014 meningkat drastis dar tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 8 kasus yang terdaftar, hanya 7 kasus yang dapat dtitindaklanjuti 1 kasus masih dalam proses, sedangkan paa tahun 2014 terdapat 29 kasus yang masuk/terdaftar diantaranya 19 kasus dinyatakan selesai/ditindaklanjuti, 4 kasus masih dalam proses, 3 kasus tidak bisa ditangani, 1 kasus belum ditangani, 1 kasus diserahkan ke PT. Medco dan 1 kasus diserahkan ke Provinsi. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017
Bab III-84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Nama Indikator
1
2
3
4
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Satuan
Realisasi s.dTahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
%
86,95
95
91,53
%
86,95
95
91,53
%
20,6
60
34,33
%
65,52
100
65,52
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka yang Positif dengan perkembangan 91.53%, 91.53% ,34.33% dan 65.52%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional
Bab III-85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan sudah menggunakan standar nasional, dimana tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional.
5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada tahun 2014 sebesar 94,51% masih di bawah target. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah perusahaan yang dimonitor setiap tahunnya sehingga target indikator juga ditingkatkan setiap tahunnya. Untuk tahun berikutnya diharapkan jumlah perusahaan yang mematuhi syarat administrasi
dan
teknis
pencegahan
pencemaran
air
mengalami
peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang dimonitor/diawasi. 2) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara pada tahun 2014 sebesar 94,51% masih di bawah target. Hal ini disebabkan dikarenakan bertambahnya jumlah perusahaan yang dimonitor setiap tahunnya sehingga target indikator juga ditingkatkan setiap tahunnya. Untuk tahun berikutnya diharapkan jumlah perusahaan yang mematuhi syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan
yang
dimonitor/diawasi. monitoring ini dilakukan secara
bersamaan dengan monitoring terhadap pencegahan pencemaran air. 3) Pencapaian Indikator Prosentase luasan lahan yang ditetapkan
dan
diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun 2014 sebesar 41,20% masih dibawah target. Informasi ini disampaikan melalui Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dengan menggunakan data yang disajikan yaitu membandingkan data lahan kritis pada tahun 2014 yaitu 8.770,01 Ha dengan jumlah lahan yang rusak dan berpotensi
Bab III-86
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
menjadi lahan kritis yaitu 426.732,82 Ha. Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin. 4) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti sebesar 65,52% masih dibawah target. Pada tahun 2014 jumlah kasus meningkat drastis, selain dipicu oleh merosotnya harga komoditas karet dan kelapa sawit, kesadaran masyarakat akan penegakkan hukum lingkungan juga semakin berkurang. 3.2.3. Meningkatnya Perlindungan Kawasan Hutan 1.
1
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
%
18,40
26,22
142,50
%
31
0,46
1,48
2 Kerusakan kawasan hutan
1) Capaian Indikator
Rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2014 sebesar
142,50% dengan realisasi sebesar 26,22% di atas target. Angka realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari total luas hutan yang di rehabilitasi pada tahun 2014 yaitu 28.620 Ha dibandingkan dengan total luas hutan dan lahan kritis 109.145,53 Ha. 2) Capaian indikator Kerusakan kawasan hutan tahun 2014 sebesar 1,48% dengan realisasi sebesar 0,46%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik dengan sedikitnya kerusakan hutan. Angka realisasi tersebut hasil perhitungan luas kawasan hutan yang rusak yaitu sebesar 3.088 Ha dengan luas kawasan yang tersedia di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 yaitu 672.553 Ha. Data kerapatan Hotspot berdasarkan Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 31,42 (Hotspot/5000 Ha). 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 Nama Indikator
Target
Bab III-87
Realisasi
Capaian
2
Kerusakan kawasan hutan
2013
2014
2012
2013
2014
2013
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
2012
2012
1
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
%
4
16,20
18,40
3
14,67
26,22
75,00
90,55
14
%
35
33
31
33,42
19,71
0,46
95,49
59,72
1
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan semuanya mengalami peningkatan baik dari angka realisasi maupun capaian kinerja indikator. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator rehabilitasi hutan dan lahan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat realisasi pada tahun 2012 sebesar 3%, meningkat menjadi 14,67% kemudian naik menjadi 26,22% pada tahun 2014. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 75,00%, meningkat pada tahun 2013 sebesar 90,55% dan pada tahun 2014 sebesar 142,50%. 2) Indikator kerusakan kawasan hutan mengalami penurunan angka realisasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Penurunan ini bermakna sangat baik, pada tahun 2012 realisasi kerusakan kawasan hutan sebesar 33,42%, menurun pada tahun 2013 sebesar 19,71% dan pada tahun 2014 0,46%. Untuk capaian kinerjanya juga mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 95,49%, pada tahun 2013 sebesar 59,72% dan pada tahun 2014 sebesar 1,48%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Bab III-88
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
2 Kerusakan kawasan hutan
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
%
26,22
25
104,88
%
0,46
25
1,84
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan yaitu 104,88% dan 1,84%. Kedua indikator bahkan sudah berhasil melampaui target yang ditetapkan pada rencana akhir RPJMD. Capaian kinerja kedua indikator merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan: 1) Pencapaian indikator rehabilitasi hutan dan lahan pada tahun 2014 sebesar 142,50% capaian indikator tersebut di atas target. Keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan di lakukan secara menyeluruh dan melibatkan para stakeholder. Masyarakat dituntut untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan
lahan seperti pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR),
Pembangunan Hutan Rakyat (PHR), Hutan Tanaman Industri (HTI),
Bab III-89
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Pengkayaan dan Penghijauan sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal. 2) Pencapaian indikator kerusakan kawasan hutan pada tahun 2014 sebesar 1,48%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik dengan sedikitnya kerusakan hutan, capaian ini sosialisasi
dampak
kebakaran
hutan
disebabkan karena adanya dan
pentingnya
kelestarian
hutan/kawasan hutan dan penegakkan hokum dalam/sekitar hutan. Untuk tahun 2104 telah dilakukan sosialisasi dampak kebakaran hutan dan lahan di 14 Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin. Pada tahun 2014 terjadi musim kemarau yang melanda hamper seluruh wilayah Republik Indonesia yang sangat terasa dampaknya pada wilayah pulau Sumatera dan Kalimantan yang wilayahnya terdiri dari Hutan Rawa Gambut. Hutan Rawa Gambut di Provinsi Sumatera Selatan terbanyak berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Banyuasin. Dari pantauan hostpot Kabupaten Musi Banyuasin terdeteksi sangat kecil dibandingkan dengan Kabupaten lain pada tahun 2014 yaitu sebesar 31,42 (Hotspot/5000 Ha). MISI IV : Mengembangkan Sumberdaya Insani Berkualitas dan Lingkungan Sosial Budaya yang Religius. Tujuan 4.1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Sehat Dan Berdaya Saing Tinggi Tujuan mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berdaya saing tinggi didukung oleh 4 (empat) sasaran. Rincian
analisis
capaian
masing-masing
sasaran
yang
mendukung
tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 4.1.1. Sasaran Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1
Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani
Satuan %
Bab III-90
Rencana 2014 100
Realisasi 2014 100
% Capaian 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani 2 SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km Jumlah SD/MI yang semua 3 rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang Jumlah SMP/MTs yang semua 4 rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, 5 meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, 6 meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan 7 meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya Jumlah SD/MI yang memiliki satu 8 orang guru untuk setiap 32 peserta didik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 9 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV Jumlah SMP/MTs yang memiliki 2 1 orang guru yang telah memiliki 0 sertifikat pendidik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 11 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SMP/MTs yang memiliki 1 guru yang telah memiliki sertifikat 2 pendidik Jumlah kepala SD/MI yang 1 berkualifikasi akademik S-1 atau D3 IV dan telah bersertifikat pendidik Jumlah kepala SMP/MTs yang 1 berkualifikasi akademik S-1 atau D4 IV dan telah bersertifikat pendidik Nama Indikator 1 5
Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau DIV dan telah bersertifikat pendidik
%
90
98
108,89
%
70
90
128,57
%
75
94
125,33
%
20
88
440,00
%
60
93
155,00
%
45
48
106,67
%
98
100
102,04
%
70,50
72
102,13
%
60
99
165,00
%
35
50
142,86
%
20
70
350,00
%
35
90
257,14
%
65
98
150,77
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
%
35
65
185,71
Bab III-91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1 6
Rasio pengunjung perpustakaan
Org/tahun
11.352
28.600
251,94
1) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km sebesar 100%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km 100%. Angka realisasi indikator merupakan perbandingan jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3 km pada tahun 2014 yaitu 6 unit dengan 6 unit sekolah baru pada daerah terpencil dan semuanya terealisasi 100% dengan dana sebesar Rp. 4.179.399.000,2) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km sebesar 108,89%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km 90%. Angka realisasi indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km pada tahun 2014 yaitu 98% yang merupakan perbandingan dari jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km 44 ruang kelas baru ( 21 sekolah ) dengan jumlah kelompok pemukiman permanen pada daerah terpencil di Kab. Muba 45 ruang kelas baru dengan dana sebesar Rp. 10.717.965.500,3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang sebesar 128,57%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang 70%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang yaitu 90% yang merupakan perbandingan 435 SD/MI yang rombelnya tidak melebihi 32 siswa dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 4) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang sebesar 125,33%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang 75%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 Bab III-92
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
orang yaitu 94% yang merupakan perbandingan 161 SMP/MTs yang rombelnya tidak melebihi 36 siswa dengan 172 SMP/MTs di wilayah Kab. Muba dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel 440%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel 20%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel yaitu 88% yang merupakan perbandingan 100 ruang kelas (6.260 Kursi dan 3.141 Meja ) SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dengan dana sebesar Rp. 1.278.980.000,-. 6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 155%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 60%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel yaitu 93%, yang merupakan perbandingan 88 ruang kelas (1.408 set) SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi dan papan tulis dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dengan dana sebesar Rp. 888.100.000,-. 7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru sekolah/madrasah, dan staf pendidikan 106,67%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah
dilengkapi
dengan
meja
dan
kursi
untuk
setiap
guru
sekolah/madrasah, dan staf pendidikan 45%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru sekolah/madrasah, dan staf pendidikan yaitu 48% yang merupakan perbandingan 232 SD/MI yang memiliki ruang guru dan meja+kursi untuk setiap orang guru berbanding dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin. Bab III-93
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik 102,04%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik 98%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik yaitu 100%, yang merupakan perbandingan 483 SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 102,13%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 70,50%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV yaitu 72% yang merupakan perbandingan 348 SD/MI yang memiliki 2 orang guru memenuhi kualifikasi S1 dan D-IV yang mengikuti program wajib kuliah bagi guru SD/MI dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin. Dimana 783 orang guru yang mengikuti wajib kuliah bagi guru SD/MI. 10) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 165%. Pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 60%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV yaitu 99% yang merupakan perbandingan 170 SMP/MTS yang memiliki 2 orang guru memenuhi kualifikasi S1 atau D-IV dengan 172 SMP/MTS yang ada dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik 142,86%, pada tahun 2014 ditarget jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik 35%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik yaitu 50%, yang merupakan perbandingan 241 SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik dengan 483 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 12) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik 350%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik Bab III-94
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
20%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah
memiliki
sertifikasi
pendidik
yaitu
70%,
yang
merupakan
perbandingan 121 SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik 257,14%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau DIV dan telah bersertifikat pendidik 35%. Angka realisasi indikator jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik yaitu 90%, yang merupakan perbandingan 435 Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik dengan 483 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 14) Capaian indikator jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik 150,77%, pada tahun 2014 ditargetkan jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik 65%. Angka realisasi indikator jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik yaitu 98%, yang merupakan perbandingan 168 Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik dengan 172 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 15) Capaian indikator
jumlah
pengawas
Sekolah/madrasah
yang
berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik 185,71%,
pada
tahun
2014
ditargetkan
jumlah
pengawas
Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik 35%. Angka realisasi indikator jumlah pengawas Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik yaitu 65%, yang merupakan perbandingan 73 pengawas Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik dengan 112 pengawas dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
Bab III-95
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan per tahun pada tahun 2014 sebesar 251.94%. dimana ditargetkan 11.352 orang dan terealisasi sebesar 28.600 orang, Capaian indikator tersebut di atas target. 2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
3
4
5
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
2012
2013
1
Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
%
70
80
90
100
95
98
142,86
118,75
108,89
%
60
65
70
82,75
88
90
137,92
135,38
128,57
%
65
70
75
67,72
92
94
104,18
131,42
125,33
%
10
15
20
81,89
86
88
818,90
573,33
440,00
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2013
2014
Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi
Capaian
2012
6
Realisasi
Satuan
Target Nama Indikator
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
50
55
60
63,29
91
93
126,58
165,45
155,00
Bab III-96
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan 7 meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru 8 untuk setiap 32 peserta didik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang 9 memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV Jumlah SMP/MTs yang 1 memiliki 2 orang guru yang 0 telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang 11 telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SMP/MTs yang 1 2 memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah kepala SD/MI yang 1 berkualifikasi akademik S3 1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi 1 akademik S-1 atau D-IV 4 dan telah bersertifikat pendidik Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang 1 5 berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik 1 Rasio pengunjung 6 perpustakaan
%
35
40
45
34,91
46
48
99,74
115
106,67
%
98
98
98
99,35
99
100
101,38
101,02
102,04
%
57,58
61,17
70,50
70,91
68
72
123,15
111,16
102,13
%
50
55
60
90,5
98
99
181,00
178,18
165,00
%
25
30
35
31,89
42
50
127,56
140
142,86
%
10
15
20
23,42
64
70
234,20
426,70
350,00
%
25
30
35
36,21
58
90
144,84
193,33
257,14
%
55
60
65
81,01
67
98
147,29
111,66
150,77
%
25
30
35
100
63
65
400,00
210
185,71
Org/ tahun
8.759
10.056
11.352
15.581
19.424
28.600
177,89
193.15
251,94
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 16 (enam belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 5 (lima) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah
angka
realisasinya
yaitu
pada
indikator
“Jumlah
kelompok
pemungkiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang Bab III-97
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
6 km, jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 dan D-IV, jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 dan D-IV dan telah bersertifikat pendidik, dan jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik, 10 (sepuluh) indikator mengalami peningkatan yaitu pada indikator “ Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang, jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang, jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel, jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis setiap rombel, jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya, jumlah SMP/MTS yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik dan raiso pengunjung perpustakaan. Indikator “ jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km” mengalami peningkatan. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 16 (enam belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 7 (tujuh) indikator sasaran yang mengalami fluktuatif dalam jumlah angka capaian kinerja yaitu pada indikator “jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang, jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis setiap rombel, jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya, jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 dan DIV, jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 dan D-IV dan telah bersertifikat pendidik”, 3 (tiga) indikator yang mengalami Bab III-98
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
peningkatan yaitu pada indikator “jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik dan raiso pengunjung perpustakaan”, 5 (lima) indikator yang mengalami penurunan yaitu pada indikator “Jumlah kelompok pemungkiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang 6 km, Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang, jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel, jumlah SMP/MTS yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik” dan 1(satu) indikator yang capaiannya mencapai 100% setiap tahunnya yaitu indiaktor “ jumlah kelompok pemukiman permanen
yang sudah dilayani
SD/MI dalam jarak kurang 3km. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3km mencapai 100% setiap tahunnya baik dalam angka realisasi maupun capaian kinerja. 2) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang dari 6 km mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 100% kemudian menurun menjadi 95% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 98%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 142,86% menurun menjadi 118,75% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 108,89%. Realisasi mengalami fluktuatif ini bisa terlihat dari pembangunan yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 11 sekolah, tahun 2013 sebanyak 4 sekolah dan tahun 2014 sebanyak 21 sekolah. capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 123.5%. 3) Indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 82,75% kemudian meningkat menjadi 88% pada tahun 2013 Bab III-99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka realisasi menjadi 90%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 137,92% kemudian menurun menjadi 135,38% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 128,57%. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2014 terpenuhinya ruang kelas untuk rombel sebanyak 435 ruang kelas, namun dalam capaian indikator ini memiliki rata – rata capaian sebesar 133,96%. 4) Indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 67,72% kemudian meningkat menjadi 92% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 94%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 104,18% kemudian meningkat menjadi 131,42% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 125,33%. Realisasi indikator ini setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2014 terpenuhinya 161 rombel di SMP/MTS ini menunjukan peningkatan terjadi secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 120,31%. 5) Indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 81,89% kemudian meningkat menjadi 86% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan realisasi menjadi 88%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 818,90% kemudian menurun menjadi 573,33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali angka capaian menjadi 440,00%. Pada tahun 2012 pengadaan mobiler tercatat sebanyak 3.000 meja dan 6.000 kursi, tahun 2013 sebanyak 3.141 set dan tahun 2014 sebanyak 6.260 kursi dan 3.141 meja. Capaian indikator ini memiliki nilai rata-rata diatas 610,74% yang menunjukan angka bahwa capaian ini melebihi target.
Bab III-100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
6) Indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 63,29% kemudian meningkat menjadi 91% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 93%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 126,58% kemudian meningkat menjadi 165,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian kinerja menjadi 155,00%. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 tercatat pendistribusian mobiler siswa sebanyak 3.600 set dan pada tahun 2014 sebanyak 1.408 set. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 149,01%. 7) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lannya mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 34,91% kemudian meningkat menjadi 46% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka capaian menjadi 48%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 99,74% kemudian meningkat menjadi 115% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 106,67%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 107,14%. 8) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 99,35% kemudian menurun menjadi 99% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 101,38% kemudian menurun menjadi 101,02% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 102,04%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 101,48%. 9) Indikator jumlah SD.MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 70,91% kemudian menurun menjadi 68% pada Bab III-101
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 72%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 123,15% kemudian menurun menjadi 111,16% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 102,13%. Pada tahun 2012 tercatat SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi S1 dan D-IV sebanyak 575 orang, pada tahun 2013 dan 2014 sebanyak 783 orang, Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 112,15%. 10) Indikator jumlah SMP/MTS yagn memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 90,5% kemudian meningkat menjadi 98% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 99%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 181,00% kemudian menurun menjadi 178,18% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 165,00%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 174,73%. 11) Indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 31,89% kemudian meningkat menjadi 42% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 50%. Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian 127,56% kemudian meningkat menjadi 140% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 142,86%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 136,81%. 12) Indiaktor jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memilikit sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 23,42% kemudian meningkat menjadi 64% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 70%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun Bab III-102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2012 capaian 234,20% kemudian meningkat menjadi 426,70% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 350,00%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 336,97%. 13) Indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 36,21% kemudian meningkat menjadi 58% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 90%. Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian 144,84% kemudian meningkat menjadi 193,33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 257,14%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki ratarata capaian diatas 198,44%. 14) Indikator jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 81,01% kemudian menurun menjadi 67% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 98%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 147,29% kemudian menurun menjadi 111,66% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 150,77%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 136,57%. 15) Indikator jumlah
pengawas
sekolah/madrasah
yang
berkualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 100% kemudian menurun menjadi 63% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 65%. Untuk angka capaian mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 400% menurun menjadi 210% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali angka capaian menjadi 185,71%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki ratarata capaian diatas 265,24%. Bab III-103
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
16) Indikator rasio pengunjung perpustakaan mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 15.581 orang/tahun kemudian meningkat menjadi 19.424 orang/tahun pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali realisasi menjadi 28.600 orang/tahun. Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian 177,89% kemudian meningkat menjadi 193,15% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali capaian menjadi 251,94%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 207,66%. 3.
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
2
3 4
Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
100
100
100
%
98
100
98
%
90
85
105,88
%
94
90
104,44
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Satuan
Bab III-104
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang 5 kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang 6 kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk 7 setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya Jumlah SD/MI yang memiliki 8 satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi 9 kualifikasi akademik S1 atau DIV Jumlah SMP/MTs yang 1 memiliki 2 orang guru yang 0 telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SD/MI yang memiliki 2 11 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SMP/MTs yang 1 memiliki guru yang telah 2 memiliki sertifikat pendidik Jumlah kepala SD/MI yang 1 berkualifikasi akademik S-1 3 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik Jumlah kepala SMP/MTs yang 1 berkualifikasi akademik S-1 4 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang 1 berkualifikasi akademik S-1 5 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
%
88
35
251,43
%
93
75
124,00
%
48
60
80
%
100
98
102,04
%
72
100
72
%
99
75
132
%
50
50
100
%
70
35
200
%
90
50
180
%
98
80
122,50
%
65
50
130
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 100%, 98%, 105,88%, 104,44%, 251,43%, 124,00%, 80%, 102,04%, 72%, 132%, 100%, 200%, 180%, 125,50%, 130% dan 187,64%. Bab III-105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 16 (enam belas) indiaktor sasaran yang digunakan, 15 (lima belas) indikator memiliki SPM tetapi dalam target SPM dengan target RPJMD berbeda. Pada SPM 15 indikator tersebut dimulai dari tahun 20112014 sedangkan RPJMD pada tahun 2015-2017. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km mengalami peningkatan, yang
mendukung
keberhasilan
ini
disebabkan
karena
adanya
pembangunan unit sekolah baru untuk SD/MI didaerah-daerah sulit. 2) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jangka kurang dari 3 km mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena adanya pembangunan unit sekolah baru untuk SMP/MTS didaerahdaerah sulit. 3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena meningkatnya penambahan ruang kelas baru untuk rombongan belajar (rombel) untuk SD/MI. 4) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena penambahan ruang kelas baru untuk rombongan belajar (rombel) untuk SMP/MTS.
Bab III-106
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi
dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini adalah terpenuhinya kebutuhan mobiler siswa (meja dan kursi) siswa SD/MI. 6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena terpenuhinya kebutuhan mobiler siswa (meja/kursi) siswa SMP/MTS. 7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah
dan
staf
kependidikan
lainnya
mengalami
peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena adanya pembangunan ruang guru dan kepala sekolah. 8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena adanya penambahan tenaga pendidik setiap sekolah. 9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 dan D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan adanya program wajib kuliah bagi guru SD/MI sehingga tidak ada lagi guru SD/MI yang masih berijazahkan SLTA sederajat. 10) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena : a). Adanya penerimaan Guru Tidak Tetap (GTT) pada SMP/MTS harus berijazah S1 atau D-IV, b). Adanya program wajib belajar kuliah bagi guru SMP/MTS yang belum memiliki ijazah S1 atau D-IV. 11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki
sertifikat
mengalami
peningkatan,
yang
mendukung
keberhasilan ini disebabkan karena guru SD/MI telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik. 12) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung Bab III-107
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
keberhasilan ini disebabkan karena guru yang memiliki sertifikat pendidik telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik. 13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena : a). Kepala sekolah tersebut mengikuti program wajib belajar kuliah dari Diploma II ke Sarjana (S1) atau D-IV, b). Kepala sekolah tersebut telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik, c). Adanya syarat untuk menjadi kepala sekolah harus bersertifikasi S1 atau D-IV dan telah mempunyai sertifikat pendidik. 14) Capaian indikator jumlah kepala sekolah SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebbkan karena : a) adanya program wajib kuliah ke Sarjana atau D-IV, b). Adanya persyaratan untuk menjadi kepala sekolah harus mempunyai kualifikasi Sarjana (S1) atau D-IV dan mempunyai sertifikat pendidik, c). Kepala sekolah tersebut lulus mengikuti ujian sertifikasi pendidikan. 15) Capaian
indikator
jumlah
pengawas
sekolah/madrasah
yang
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena a). Adanya persyaratan untuk menjadi pengawas harus mempunyai kualifikasi Sarjana (S1) atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik, b). Pengawas tersebut lulus mengikuti ujian sertifikat pendidik. 16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan meningkat diatas target,
yang
mendukung
keberhasilan
ini
disebabkan
karena
bertambahanya koleksi bacaan yang ada di perpustakaan sehingga jumlah pengunjung perpustakaan meningkat.
4.1.2. Sasaran Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Bab III-108
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
%
90
92,2
102,44
2
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
75
69,6
92,80
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
87
91,1
104,71
4
Cakupan pelayanan nifas
%
80
83,9
104,88
5
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
75
72,5
96,67
6
Cakupan kunjungan bayi
%
89
94,6
106,29
%
85
94,6
111,29
%
55
93,6
170,18
%
100
100
100
%
100
100
100
%
35
94
268,57
Per 100.000 penduduk
1,2
0,91
75,83
%
20
0,07
0,35
Per 100.000 penduduk
70
53,99
77,13
%
100
100
100
%
80
100
125
%
100
100
100
7 8
9
10 11 12
13 14 15 16 17
Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization) Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Bab III-109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator 18 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 19 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 20 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
100
13,02
13,02
%
100
1,33
1,33
%
50
50
100
1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil (k4) tahun 2014 sebesar 102,44%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan kunjungan ibu hamil (k4) sebesar 90%. Angka realisasi indikator cakupan kunjungan ibu hamil (k4) pada tahun 2014 yaitu 92,2% yang merupakan hasil dari perbandingan 14.735 orang ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali dengan 15.988 orang ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja dalam kurun yang sama. 2) Capaian indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2014 sebesar 92,80%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 75%. Angka realisasi indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2014 yaitu 69,6% yang merupakan hasil perhitungan perbandingan 2.224 orang ibu hamil komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif pada kurun waktu tertentu dibagi 20% dengan 15.988 orang ibu hamil. 3) Capaian indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan tahun 2014 sebesar 104,71%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 87%. Angka realisasi indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2014 yaitu 91,1% yang merupakan hasil perhitungan perbandingan 13.804 orang ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan dengan 15.160 orang ibu bersalin. 4) Capaian indikator cakupan pelayanan nifas tahun 2014 sebesar 104,88%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan nifas sebesar 80%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan nifas pada tahun 2014 yaitu 83,9% yang merupakan hasil perhitungan perbandingan 12.724
Bab III-110
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
orang ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar dengan 15.160 orang ibu nifas. 5) Capaian indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani tahun 2014 sebesar 96,67%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebesar 75%. Angka realisasi indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2014 yaitu 72,5% yang merupakan hasil perbandingan 1.622 orang ibu hamil neonatus dengan 2.236 orang erkiraan neonatal komplikasi. 6) Capaian indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2014 sebesar 96,67%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan kunjungan bayi sebesar 89%. Angka realisasi indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2014 yaitu 94,6% yang merupakan hasil dari perbandingan 14.108 orang bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar (paling sedikit 4 kali) dengan 14.908 orang bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. 7) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
tahun 2014 sebesar 111,29%, pada tahun 2014
ditargetkan cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) sebesar 85%. Angka realisasi indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) pada tahun 2014 yaitu 94,6% yang merupakan hasil dari perbandingan 227 desa/kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada dengan 240 desa/kelurahan. 8) Capaian indikator cakupan pelayanan anak balita tahun 2014 sebesar 170,18%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan anak balita sebesar 55%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2014 yaitu 93,6% yang merupakan perbandingan 49.999 orang
anak
balita
(12-59
bulan)
yang
memperoleh
pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dengan 53.415 orang anak balita (12-59 bulan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. 9) Capaian indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
Bab III-111
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin pada tahun 2014 yaitu 100% angka realisasi tersebut diperoleh karena adanya distribusi protein, nutrisionis+kit, posyandu kita serta vitamin A kapsul merah dan biru di 27 puskesmas pada tahun 2014. 10) Capaian indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan pada tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil dari perbandingan 24 orang balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana kesehatan dengan 24 orang balita gizi buruk. 11) Capaian indikator cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat tahun 2014 sebesar 268,57%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat sebesar 35%. Angka realisasi indikator cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat pada tahun 2014 yaitu 94% yang merupakan hasil dari perbandingan 463 orang murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) dengan 491 orang murid SD dan setingkat. 12) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita acute flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam tahun 2014 sebesar 75,83%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan penderita acute flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam sebesar 1,2. Angka realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita acute flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam pada tahun 2014 yaitu 0,91 yang merupakan hasil perbandingan jumlah kasus AFP yang ada 2 orang dengan jumlah penduduk <15 tahun 219.878 orang dikali 100.000 penduduk. 13) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita tahun 2014 yaitu sebesar 0,35 %, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita sebesar 20%. Angka
realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan
pneumonia balita pada tahun 2014 yaitu 0,07% yang merupakan hasil Bab III-112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dari perbandingan 4 orang penderita pneumonia balita yang ditangani dengan 5.342 orang balita dengan perkiraan penderita pneumonia balita. 14) Capaian Indikator cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif tahun 2014 sebesar 77,13%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif sebesar 70%. Angka realisasi indikator cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif pada tahun 2014 yaitu 53,99% yang merupakan hasil dari perbandingan 325 orang pasien baru TB BTA Positif yang ditemukan dan diobati selama satu tahun dengan 602. orang penduduk dikali 100.000 penduduk. 15) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD pada tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil perbandingan 86 orang penderita DBD yang ditangani sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan 86 orang penderita DBD yang ditemukan dalam waktu satu tahun. 16) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare tahun 2014 sebesar 125%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare sebesar 80%. Angka realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare yaitu 100% yang merupakan hasil perbandingan 14.589 orang penderita diare yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader dalam waktu satu tahun dengan 14.589 orang perkiraan penderita diare dalam waktu satu tahun. 17) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil dari perbandingan 2 kali kejadian luar biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam periode waktu tertentu dengan 2 kali kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan pada periode waktu yang sama. Bab III-113
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
18) Capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin tahun 2014 sebesar 13,02%. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin tahun 2014 100%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin tahun 2014 yaitu 13,02% yang merupakan hasil dari perbandingan kunjungan pasien miskin ke puskesmas 4.346 orang dengan jumlah seluruh masyarakat miskin sebesar 33.375 orang. 19) Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin tahun 2014 sebesar 1,33%. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin tahun 2014 100%. Angka realisasi indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin tahun 2014 yaitu 1,33% yang merupakan hasil dari jumlah rujukan kunjungan pasien miskin sebesar 443 orang dengan jumlah seluruh masyarakat miskin sebesar 22.375 orang. 20) Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota merupakan jumlah RS yang mampu memberikan pelayanan gawat darurat level 1 dibagi dengan jumlah RS Kabupaten dikalikan 100%. Untuk indikator ini tercatat 100% realisasi baik dari tahun 2013 hingga tahun 2014 dengan target yang ditetapkan adalah 50% berarti telah jauh melampaui target. Bahkan untuk pelayanan gawat darurat di 3 RS di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin telah lulus akreditasi dari Komite Akreditasi RS Nasional, sehingga tidak mungkin terjadi penangganan level 1 untuk pelayanan gawat darurat tidak bisa dilaksanakan. Seluruh pasien yang datang ke RSUD Sekayu telah dilayani dengan baik sesuai dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang ada di RSUD Sekayu. Ketika RSUD Sekayu tidak mampu lagi untuk manangani pasien tersebut maka pasien tersebut akan dirujukan ke rumah sakit yang sarana dan prasarana memadai. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 Nama Indikator
Target
Bab III-114
Realisasi
Capaian
4 5 6
7
8
2014
2012
2013
2014
2014
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) Cakupan pelayanan anak balita
2013
2013
2
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
2012
2012
1
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
%
87
89
90
87,25
87,7
92,2
100,29
98,54
102,44
%
70
70
75
36,89
27,34
69,6
52,70
39,06
92,80
%
85
86
87
87,74
87,8
91,1
103,22
102,09
104,71
%
76
78
80
77,32
77,5
83,9
101,74
99,36
104,88
%
70
70
75
16,32
8,98
72,5
23,31
12,83
96,67
%
87,5
88
89
89,63
89,5
94,6
102,43
101,70
106,29
%
75
80
85
91,49
95,3
94,6
121,99
119,13
111,29
%
50
55
55
80,73
81,1
93,6
161,46
147,45
170,18
2013
2014
2012
2013
2014
2014
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
2012
2013
9
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
50
75
100
100
100
100
200
133,33
100
Bab III-115
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
10
11
12
13
14
15
16
keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
%
5
20
35
8,58
38,6
94
171,60
193
268,57
Per 100.0 00 pend uduk
0,9
1
1,2
1
2,18
0,91
111,11
218
75,83
%
3
10
20
46,15
0,2
0,07
1.538,33
2
0,35
Per 100.0 00 pend uduk
36
50
70
27,65
90,4
53,99
76,81
180,8
77,13
Org / tahu n
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Org / tahu n
58,7
70
80
59,55
60,9
100
101,45
87
125
2013
2014
2012
2013
2014
2014
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
2012
2013
17
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Bab III-116
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
18
19
20
epidemiologi < 24 jam Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
%
100
100
100
17,00
38
13,0 2
17,00
38
13,02
%
100
100
100
4,06
0,02
1,33
4,06
0,02
1,33
%
32
40
50
32,14
40
50
100,44
100
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 20 (dua puluh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 7 (tujuh) indikator sasaran yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani,
cakupan
Desa/Kelurahan
UCI
(Universal
Chil
Immunization) ,cakupan penemuan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun, cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif, cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin”, 2 (dua) indikator yang menghalami penurunan indikator “cakupan kunjungan bayi dan cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita”, 7 (tujuh) indikator mengalami peningkatan “cakupan kunjungan ibu hamil K4, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan pelayanan nifas, cakupan pelayanan anak balita, cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya, cakupan penemuan dan penanganan penderita diare dan cakupan pelayanan gawat darurat
level
1
yang
harus
diberikan
sarana
keseharan
(RS)
di
Kabupaten/Kota dan 4 (empat) indikator yang mengalami pencapaian 100% Bab III-117
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
mantap disetiap tahunnya yaitu “ cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani dan cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 20 (dua puluh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 12 (dua belas) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka capaian yaitu pada indikator “Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan pelayanan nifas, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan anak balita, cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif,
cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang
ditangani, cakupan penemuan dan penanganan penderita diare , cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin”. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indiaktor cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan pada tahun 2012 realisasi 87,25% kemudian meningkat menjadi 87,7% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi kembali meningkat menjadi 92,2%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 100,29% kemudian menurun menjadi 98,54% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 102,44%. Kunjungan ibu hamil pada 2012 tercatat 13.195 orang, tahun 2013 13,624 orang dan pada tahun 2014 14.735 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 100,42%. 2) Indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 36,89% kemudian menurun menjadi 27,34% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 69,6%. Untuk angka capaian kinerja Bab III-118
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 52,70% mengalami penurunan 39,06% pada tahun 2013 kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 92,80%. Pada tahun 2012 tercatat 1.116 orang, tahun 2013 848 orang dan tahun 2014 2.224 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 61,52% 3) Indikator cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 87,74% kemudian meningkat menjadi 87,8% pada tahun 2013 kemudian angka realisasi meningkat lagi menjadi 91,1% pada tahun 2014. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 103,22% kemudian menurun menjadi 102,09% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 104,71%. Tercatat pada tahun 2012 sebanyak 12.757 orang, pada tahun 2013 12.764 dan pada tahun 2014 13.804 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 103,34%. 4) Indikator cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 77,32% kemudian meningkat menjadi 77,5% pada tahun 2013 dan pada tahun 2104 terjadi peningkatan lagi angka realisasi menjadi 83,9%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 101,74% kemudian menurun menjadi 99,36% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian 104,88%. Tercatat pada tahun 2012 14.540 orang, pada tahun 2013 11.270 orang dan pada tahun 2014 12.724 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 101,99%. 5) Indikator
cakupan
neonatus
dengan
komplikasi
yang
ditangani
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 16,32% kemudian menurun menjadi 8,98% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka realisasi sebesar 72,5%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 23,31% kemudian menurun menjadi 12,83% pada tahun 2013 dan pada Bab III-119
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 96,67%. Tercatat pada tahun 2012 341 orang, tahun 2013 192 orang dan pada tahun 2014 1.622 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 44,27%. 6) Indikator cakupan kunjungan bayi mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 89,63% kemudian menurun menjadi 89,6% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 94,6%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 102,43% menurun menjadi 101,70% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 106,29%. Tercatat pada tahun 2012 12.484 bayi, pada tahun 2013 11.506 bayi dan pada tahun 2014 14.108 bayi. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 103,47%. 7) Indikator cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 91,49% kemudian meningkat menjadi 95,3% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi sebesar 94,6%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, capaian tahun 2012 121,99% kemudian menurun menjadi 119,13% pada tahun 2013 dan pada tahun 2104 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 111,29%. Tercatat pada tahun 2012 215 Desa/Kelurahan, tahun 2013 224 Desa/Kelurahan dan pada tahun 2014 227 Desa/Kelurahan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 117,47%. 8) Indiaktor cakupan pelayanan anak balita mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 80,73% kemudian meningkat menjadi 81,1% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 93,6%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 161,46% kemudian menurun menjadi 147,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 170,18%. Tercatat pada tahun 2012 dan 2013 38,570 anak balita (12-59 bulan) dan pada tahun Bab III-120
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2014 49.99 anak balita. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 159,70%. 9) Indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin mengalami realisasi 100% setiap tahunnya. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 200% kemudian menurun menjadi 133,33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 100%. Tercatat pada tahun 2012 750 anak, tahun 2013 754 anak dan tahun 2014 27 puskesmas. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 144,44%. 10) Indikator cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mengalami realisasi dan capaian 100% selama 3 tahun berturut turut. Pada tahun 2012 dan 2013 15 anak dan pada tahun 2014 24 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%. 11) Indikator cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 8,58% kemudian meningkat menjadi 38,6% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lagi angka realisasi menjadi 94%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian 171,60% meningkat menjadi 193% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 meningkat lagi capaian menjadi 268,57%. 12) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 1 kemudian meningkat menjadi 2,18 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 0,91. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 111,11 kemudian meningkat menjadi 218 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 75,83. Tercatat pada tahun 2012 dan 2013
4 kasus dan tahun 2014 2 kasus. Capaian
Bab III-121
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 134,98% 13) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi 46,15% kemudian menurun menjadi 0,2% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan angka realisasi menjadi 0,07%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 1.538,33% kemudian menurun menjadi 2% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan angka capaian menjadi 0,35%. Tercatat pada tahun 2012 12 balita, tahun 2013 7 balita dan tahun 2014 4 balita. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 513,56%. 14) Indiaktor cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 27,65% kemudian meningkat menjadi 90,4% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 53,99%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 76,81% meningkat menjadi 180,8% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terjadi penurunan angka capaian menjadi 77,13%. Tercatat pada tahun 2012 300 orang, tahun 2013 321 orang dan pada tahun 2014 325 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 111,58%. 15) Indiaktor cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani, realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut turut mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 92 orang, tahun 2013 34 orang dan tahun 2014 86 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%. 16) Indikator
cakupan
penemuan
dan
penanganan
penderita
diare
mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 59,55 kemudian meningkat menjadi 60,9 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 kembali meningkat angka capaian menjadi 100. Untuk angka
Bab III-122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 101,45% kemudian menurun menjadi 87% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian kinerja menjadi 125. 17) Indikator cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam, realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut-turut mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 60 KLB, tahun 2013 4 KLB dan tahun 2014 2 KLB. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%. 18) Indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 17,00% kemudian meningkat menjadi 38% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 13,02%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 17,00% kemudian meningkat menjadi 38% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 13,02%. Tercatat pada tahun 2012 24.650 orang, tahun 2013 66.156 orang dan tahun 2014 4.346 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 22,67%. 19) Indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,06% kemudian menurun menjadi 0,02% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 1,33%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 4.06% kemudian menurun menjadi 0,02% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 1,33%. Tercatat pada tahun 2012 1.000 orang, tahun 2013 1.446 orang dan tahun 2014 443 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 1,80%. 20) Indiaktor cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 32,14% meningkat menjadi 40% pada tahun 2013
Bab III-123
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dan pada tahun 2014 kembali meningkat angka realisasi menjadi 50%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian kinerja 100,44% kemudian menurun menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka capaian kinerja tetap tercapai 100%.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
92,2
95
97,1
%
69,6
80
87,0
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
91,1
92
99,0
4
Cakupan pelayanan nifas
%
83,9
90
93,2
5
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
72,5
80
90,6
6
Cakupan kunjungan bayi
%
94,6
90
105,1
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
%
94,6
100
94,6
Nama Indikator
1 2
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Nama Indikator
7
Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)
Bab III-124
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
8
9
10 11
12
13
Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
Cakupan penemuan dan 14 penanganan pasien baru TB BTA positif Cakupan penemuan dan 15 penanganan penderita DBD yang ditangani Cakupan penemuan dan 16 penanganan penderita diare Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang 17 dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan pelayanan 18 kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan 19 kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus 20 diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
%
93,6
70
133,7
%
100
100
100
%
100
100
100
%
94
80
117,5
Per 100.000 pendud uk
0,91
1,5
60,67
%
0,07
50
0,1
Per 100.000 pendud uk
53,99
100
54,0
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
13,02
100
13,02
%
1,33
100
1,33
%
50
40
125
Berdasarkan tabel indikator 1-20 diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 97,1%, 87,0%, 99,0%, 93,2%, 90,6%, 105,194%, 94,6%, 133,7%, 100%,100%,117,5%, 133,3%, 0,1%, 54,0%, 100%, 100%, 100%, 13,02%, 1,33% dan 25%. Capaian kinerja ini merupakan capaian Bab III-125
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan persentase. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke -3RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 20 (dua puluh) indikator sasaran yang digunakan sudah menggunakan standar nasional dan tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan,
peningkatan ini terjadi disebabkan ibu hamil sudah
mengetahui pentingnya memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan tetap melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan pada masa kehamilan minimal 4 kali. 2) Capaian indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani masih dibawah target,
penurunan realisasi angka capaian ini disebabkan
karena bidan masih kurang memahami tentang penanganan komplikasi kebidanan. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan melakukan pembinaan kepada bidan bidan yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi
kebidanan
mengalami
peningkatan,
yang
mendukung keberhasilan ini dikarenakan ibu hamil lebih sadar akan Bab III-126
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pentingnya pertolongan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan daripada dukun beranak. 4) Capaian cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini dikarenakan pelayanan ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas telah dilakukan sesuai standar. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan standar pelayanan nifas dan memberikan pelayanan yang baik. 5) Capaian cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani masih dibawah target hal ini disebabkan bidan masih kurang memahami tentang penanganan komplikasi kebidanan. Alternatif yang telah dilakukan
adalah melakukan pelatihan pelatihan kepada para Bidan
yang tersebar di Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 6) Capaian
cakupan
kunjungan
bayi
yang
memperoleh
pelayanan
kesehatan mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini karena kesadaran orang tua bayi akan pentingnya memeriksa bayinya secara teratur di sarana kesehatan. 7) Capaian cakupan desa/kelurahan ICU (Universal Child Immunization) mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini karena akses ke desa sudah cukup memadai. 8) Capaian cakupan pelayanan anak balita telah melampaui target, yang mendukung keberhasilan ini karena masyarakat telah menyadari pentingnya pemeriksaan kesehatan anak balita serta didukung dengan sarana kesehatan yang memadai. 9) Capaian cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin sesuai target, yang mendukung keberhasilan ini karena sudah adanya MP ASI yang disubsidi oleh pemerintah yang disebar luaskan ke masyarakat. 10) Capaian cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai target, yang mendukung keberhasilan ini karena kualitas pelayanannya sudah semakin membaik dan orang tua sudah semakin mengerti tentang asupan gizi yang baik terhadap anaknya. 11) Capaian cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat telah melampaui
target,
yang
mendukung
Bab III-127
keberhasilan
ini
karena
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
teralokasinya anggaran yang cukup memadai untuk menjalani kegiatan tersebut. 12) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun masih dibawah target hal ini disebabkan tidak bertambahnya penemuan kasus AFP, setelah dilakukan surveilans aktif rumah sakit dan tidak ada laporan penemuan kasus di puskesmas wilayah Kabupaten Musi Banyuasin setelah dilakukan surveilans AFP puskesmas. 13) Capaian cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita masih dibawah target hal ini disebabkan banyak masyarakat yang berobat langsung ke dokter praktek atau balai kesehatan lain yang tidak terlapor di puskesmas datanya. 14) Capaian cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif belum mencapai target, hal ini disebabkan banyak masyarakat yang berobat langsung ke dokter praktek atau balai kesehatan lain yang tidak terlapor di puskesmas datanya. 15) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani, realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut turut mencapai angka 100%. 16) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita diare telah mencapai
target,
peningkatan
ini
disebabkan
telah
dilakukan
penanganan secara keseluruhan dari penemuan penderita diare. 17) Capaian cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam telah mencapai target, keberhasilan ini disebabkan Desa/Kelurahan yang mengalami kejadian luar biasa telah ditangani secara keseluruhan. 18) Capaian cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin masih dibawah target, hal ini disebabkan masyarakat miskin sering tidak membawa kartu jamkesmas pada saat berobat ke puskesmas, karena di MUBA memiliki sendiri kartu jamkesda (asta) yang mana proses administrasi lebih mudah hanya menggunakan KK dan KTP Muba. Alternatif yang dilakukan adalah hendaknya peserta jamkesda memiliki kartu kepesertaan sehingga peserta jamkesmas tidak lagi menggunakan kartu jamkesda agar bisa kelihatan perbedaannya. Bab III-128
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
19) Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin belum mencapai target, hal ini disebabkan masyarakat miskin sering tidak membawa kartu jamkesmas pada saat berobat ke puskesmas, karena di MUBA memiliki sendiri kartu jamkesda (asta) yang mana proses administrasi lebih mudah hanya menggunakan KK dan KTP Muba. Alternatif yang dilakukan adalah hendaknya peserta jamkesda memiliki kartu kepesertaan sehingga peserta jamkesmas tidak lagi menggunakan kartu jamkesda agar bisa kelihatan perbedaannya. 20) Capaian cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan telah melampaui target, keberhasilan ini terjadi disebabkan oleh pelayanan gawat darurat di 3 rumah sakit di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin telah lulus akreditasi dari komite akreditasi RS nasional sehingga tidak mungkin terjadi penanganan level 1 untuk pelayanan gawat darurat tidak bisa dilaksanakan. Seluruh pasien yang datang ke RSUD sekayu telah dilayani dengan baik sesuai dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang ada di RSUD sekayu. Ketika RSUD sekayu tidak mampu lagi untuk menangani pasien tersebut makan pasien tersebut akan dirujukkan ke rumah sakit yang sarana dan prasarana memadai.
4.1.3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil Sejahtera 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
%
89,91
85,81
95,44
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
%
0,51
27,67
5.229,41
1) Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif Tahun 2014 sebesar 95,44%, pada tahun 2014 ditargetkan cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif sebesar 89,91%. Angka realisasi indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif yaitu 85,81% yang merupakan hasil perhitungan jumlah komulatif peserta KB yang terus menerus meggunakan Alkon ditambah Bab III-129
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
peserta KB baru berjumlah 123.885 sedangkan pasangan usia subur berjumlah 144.363. 2) Capaian indikator rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap Desa/Kelurahan di tahun 2014 sebesar 5.229,42%, pada tahun 2014 ditargetkan rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap Desa/Kelurahan sebesar 0,51%. Angka realisasi indikator rasio petugas
lapangan
KB/Penyuluh
KB
(PLKB/PKB)
di
setiap
Desa/Kelurahan di tahun 2014 yaitu 26,67% yang merupakan hasil perbandingan jumlah seluruh petugas lapangan KB/Penyuluh KB sebanyak 64 orang dengan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2014 sebanyak 240 desa. 2. perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
2012
2013
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
83
86,16
89,91
82,74
82,96
85,81
99,69
96,29
95,44
%
042
0,48
0,51
0,25
0,24
26,67
59,52
50,00
5.228
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 1(satu) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator
“Rasio
petugas lapangan KB/Penyuluhan KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan” dan indikator “Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif“ untuk
Bab III-130
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
realisasi kinerja mengalami tren meningkat. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 dari 2 (dua) indikator sasaran yang diitetapkan terdapat 1(satu) indikator sasaran mengalami tren secara fluktuatif yaitu indikator “rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan” dan 1 (satu ) indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif mengalami penurunan. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif, mengalami tren meningkat, pada tahun 2012 realisasi 82,74% kemudian meningkat menjadi 82,96% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka realisasi menjadi 85,81%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 82,74% kemudian
capaian
menurun menjadi 96,29% dan pada tahun 2014
terjadi penurunan lagi angka capaian menjadi 95,44%. Tercatat pada tahun 2013 118.474 orang dan tahun 2014 123.885 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 97,14%. 2) Indikator
cakupan
rasio
petugas
lapangan
KB/Penyuluhan
KB
(PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 0,25% kemudian menurun menjadi 0,24% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 26,67%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 59,52% kemudian menurun menjadi 50,00% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 5.228%. Tercatat pada tahun 2012 59 orang, tahun 2013 58 orang dan tahun 2014 64 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 memiliki rata rata capaian 174%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Bab III-131
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif
%
85,81
99,15
86,54
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
%
26,67
0,65
4,103
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 86,54% dan 4.103%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif belum mencapai target, hal ini disebabkan peserta KB baru yang Bab III-132
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dilayani pada bulan desember 2014 dapat dilihat menjadi peserta KB aktif pada bulan berikutnya tetapi jika dibandingkan pada tahun 2013 realisasi pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif meningkat. Hal ini disebabkan karena intensitasnya pelayanan KB terutama di daerahdaerah yang sulit dijangkau. 2) Capaian rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan belum mencapai target, hal ini disebabkan banyaknya petugas lapangan KB yang pindah ke Instansi lain dan memasuki masa pensiun sedangkan pormasi penerimaan petugas lapangan KB sangat kurang. Alterntif yang akan dilakukan adalah dengan mengusulkan untuk menambah jumlah kebutuhan petugas lapangan KB.
4.1.4. Sasaran Meningkatnya Peran Serta Pemuda Dan Prestasi Olahraga 1.
perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
1
Persentase organisasi pemuda yang aktif
2
Lapangan olahraga per 1000 penduduk
1)
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
80
75,34
94,18
Unit
19
11
57,89
Capaian indikator persentase organisasi pemuda yang Aktif pada tahun 2014 sebesar 94,18%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase organisasi pemuda yang Aktif sebesar 80%. Angka realisasi persentase organisasi
pemuda
yang
Aktif
yaitu
75,34%
yang
merupakan
perbandingan dari jumlah organisasi yang telah dibina sebanyak 333 kelompok perbandingan dengan jumlah organisasi yang ada 442 2)
kelompok. Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk pada tahun 2014 sebesar 57,89 %, pada tahun 2014 ditargetkan lapangan olahraga per 1000 penduduk sebesar 19 Unit. Angka realisasi lapangan olahraga per 1000 penduduk yaitu 11 Unit yang merupakan jumlah lapangan olah raga yang dibangun. Pembangunan lapangan olahraga Tahun 2014 : Bab III-133
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sport centre karang taruna sungai lilin jaya, sport centre karang taruna bayung lencir, sport centre karang taruna keluang, sport centre karang taruna tungkal jaya, lapangan futsal karang taruna tanjung agung selatan, lapangan futsal desa sungai batang, lapangan sepak bola karang taruna ngulak, lapangan sepak bola karang taruna keluang, lapangan sepak bola karang taruna senawar, lapangan futsal karang taruna ngulak I, lapangan futsal karang taruna tanah abang tue. 2.
perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Lapangan olahraga per 1000 penduduk
2012
2013
1
Persentase organisasi pemuda yang aktif
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
70
75
80
6,25
34
75,34
8,93
45,33
93,75
Unit
15
17
19
36
30
11
240
176,47
57,89
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren secara fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “persentase organisasi pemuda yang aktif dan indikator “lapangan olahraga per 1000 penduduk” mengalami penurunan. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1(satu) indikator mengalami peningkatan yaitu pada indikator “persentase organisasi pemuda yang aktif “ dan indikator “lapangan olahraga per 1000 penduduk” mengalami penurunan
Bab III-134
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator persentase organisasi pemuda yang aktif mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 6,25% kemudian meningkat menjadi 34% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 75,34%. Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2013 capaian 8,93% kemudian meningkat menjadi 45,33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian 93,75%. 2) Indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi 36 unit kemudian menurun menjadi 30 unit pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 11 unit. Untuk angka capaian kinerja juga menurun, pada tahun 2012 capaian 240% kemudian menurun menjadi 176,47% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capian menjadi 57,89%. 3.
Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
Persentase organisasi pemuda yang aktif
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
80
90
Bab III-135
% Capaian
88,89
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2
Lapangan olahraga per 1000 penduduk
Unit
11
25
44
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 88,89% dan 44%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Target final yang telah ditentukan pada tahun ke-5 optimis bisa dicapai. Hal ini dikarenakan prosentase pencapaian target pada tiap tahunnya mengalami peningkatan. Meningkatnya sumberdaya pendukung juga menjadi faktor yang sangat penting dalam pencapaian target tersebut. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator persentase organisasi pemuda yang aktif belum mencapai target, hal ini disebabkan masih kurangnya dana untuk pembinaan organisasi kepemudaan. Alternatif yang akan dilakukan adalah
dengan
menganggarkan
dana
pembinaan
organisasi
kepemudaan untuk tahun mendatang sehingga organisasi kepemudaan bisa dibina secara keseluruhan setiap tahunnya. 2) Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk belum mencapai target, hal ini disebabkan masih terkendala kasus kepemilikan lahan. Alternatif yang akan dilakukan adalah dengan menyelesaikan
Bab III-136
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
status sengketa lahan sehingga pembangunan lapangan olahraga bisa terealisasi 100%.
Tujuan 4.2. Mewujudkan Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat Tujuan mewujudkan perlindungan sosial kepada masyarakat memiliki 2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 4.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat 1.
perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1
2
3
4
5
6
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
2,50
43,70
1.748
%
11
8
72,73
%
7,80
3,25
41,67
%
18
0,77
4,28
%
100
100
100
%
100
100
100
1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 1.748%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 2,50%. Angka realisasi indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar pada tahun 2014 yaitu 43,70% yang merupakan Bab III-137
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
perbandingan dari jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial sebesar
9.040
orang
dengan
jumlah
PMKS
yang
seharusnya
memperoleh bantuan sebesar 20.685 orang. 2) Capaian indikator persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan sosial mencapai 72,73% dikarenakan rencana pada tahun 2014 sebanyak 11 panti sosial dan realisasi pada tahun 2014 sebanyak 8 panti sosial : 1. PA. At-Taqwa 2. PA. Ash-Shidiqiyah 3. PA. Hari Kurnia 4. PA. Nurul Huda 5. PA. Elnuza 6. PA. Amal Bhakti 7. PA. Al - Bustan 8. Graha Bina Lanjut Usia Sekayu 3) Capaian indikator persentase penyandang PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis lainnya sebesar 41,66%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase penyandang PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis lainnya sebesar 7,80%. Angka realisasi indikator persentase penyandang PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis lainnya yaitu 3,25% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah PMKS yang menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok Sosial Ekonomis sebanyak 40 Kelompok dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok Sosial Ekonomis sebanyak 1.230 Kube. 4) Capaian indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial sebesar 4,28%, pada tahun 2014 ditargetkan persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial sebesar 18%. Angka realisasi indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial pada tahun 2014 yaitu
0,77% yang merupakan
perbandingan antara 26 orang yang menerima jaminan sosial adalah Lanjut usia tidak potensial sebanyak 20 orang dibina di Graha Bina
Bab III-138
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Lanjut Usia Sekayu dan 6 orang penyandang cacat yang dibina di LBK Sekayu
melalui
pelatihan
menjahit
dan
obras
dengan
jumlah
penyandang cacat fisik dan mental, serta lansia tidak potensial yang seharusnya menerima bantuan sosial 3.374 orang. 5) Capaian indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%, pada tahun 2014 persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%. Angka realisasi indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat yaitu 100% yang merupakan hasil dari perbandingan Jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat dalam tahun 2014 sebanyak 63 kepala keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebanyak 63 kepala keluarga. 6) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap sebesar 100%, pada tahun 2014 persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%. Angka realisasi indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat yaitu 100% yang merupakan hasil Jumlah korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat dalam tahun 2014 sebanyak 64 kepala keluarga
sedangkan
jumlah
korban
bencana
yang
seharusnya
dievakuasi selama masa tanggap darurat sebanyak 64 kepala keluarga. 2.
perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
%
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan
Capaian
2013
1
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
Target
2,38
2.24
2,50
0,79
23,83
43,70
33,19
1.063,83
1.748
Bab III-139
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2
3
4
5
6
kebutuhan dasar Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
%
10
11
11
9
9
8
90
81
72,72
%
7
7.40
7,80
10
3,20
3,25
142,86
43,24
41,66
%
14
16
18
0,81
0,65
0,77
5,79
4,06
4,28
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
22,83
100
100
22,83
100
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam) Indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3(tiga) indikator meningkat “ Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial
dan
Persentase
korban
bencana
yang
dievakuasi
dengan
menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap ”, 2 (dua) indikator fluktuatif “ Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial dan Persentase penyandang cacat dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial” dan 1 (satu) indikator yang mantap “ Persentase korban Bab III-140
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
bencana yang menerima bantuan sosial selama masa masa tanggap darurat dan”. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 6 (enam) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami peningkatan dalam jumlah angka capaian kinerja yaitu indikator “ Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap”, 3 (tiga) indikator yang mengalami tren fluktuatif “ Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan
sosial,
persentase
PMKS
yang
menerima
program
pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya dan persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensil yang telah menerima jaminan sosial” dan 1 (satu) indikator “Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa masa tanggap darurat” masih mantap. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 0,79% kemudian meningkat menjadi 23,83% pada tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka realisasi menjadi 43,70%. Untuk angka capaian kinerja juga meningkat pada tahun 2012 capaian 33,19% kemudian meningkat menjadi 1.063,83% dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka capian menjadi 1.748%. Tercatat pada tahun 2012 315 orang, tahun 2013 9.485 orang dan tahun 2014 9.040 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 948,34%. 2) Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 9%, mantap menjadi 9% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurun angka realisasi menjadi 8%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian 90% kemudian menurun menjadi 81% ditahun 2013 dan ditahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 72,72%. Tercatat Bab III-141
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2012 dan 2013 9 panti asuhan dan tahun 2014 8 panti asuhan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 81,24% 3) Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui
KUBE
atau
kelompok
sosial
jenis
lainnya
mengalami
peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 10% kemudian meningkat menjadi 3,20% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lagi angka realisasi menjadi 3,25 %. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 142,24% kemudian menurun menjadi 43,24% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi 41,66%. Tercatat pada tahun 2012 10 kelompok, tahun 2013 39 kelompok dan tahun 2014 40 kelompok. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 62,16% 4) Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 0,81% kemudian menurun menjadi 0,65% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 0,77%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 5,79% kemudian menurun menjadi 4,06% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 4,28%. Tercatat pada tahun 2012 27 orang, tahun 2013 22 orang dan tahun 2014 26 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian diatas 4,71% 5) Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat menghasilkan realisasi dan capaian selama 3 tahun berturut turut mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 4.410 kepala keluarga, tahun 2013 14.731 dan tahun 2014 63 kepala keluarga. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100% 6) Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap menghasilkan realisasi yang meningkat, realisasi pada tahun 2012 22,83% kemudian meningkat Bab III-142
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
menjadi 100% ditahun 2013 dan ditahun 2014 masih tetap 100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami persentase yang meningkat, pada tahun 2012 capaian 22,83% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka capaian kinerja mantap 100%. Tercatat pada tahun 2012 137 kepala keluarga, tahun 2013 2.605 kepala keluarga dan tahun 2014 63 kepala keluarga. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 100%. 3.
Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
2
3
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
%
43,70
2,71
1.612
%
8
13
61,53
% Capaian
36,55
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
%
3,29
9
Bab III-143
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
4
5
6
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
%
0,77
22
3.500
%
100
100
100
%
100
100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 1.612 %, 61,53%, 36,55%, 3.500%, 100%, dan 100%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 mampu mencapai angka 100% atau lebih dari 100% dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan persentase. Hal ini terlihat bahwa tahun ke-3 pada RPJMD telah mencapai target yang direncanakan. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 6 (enam) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosisal untuk pemenuhan kebutuhan dasar telah melampaui target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan adanya bantuan didalam Bab III-144
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Program Keluarga Harapan (PHK) serta pemberian pelatihan bagi penyandang cacat. 2) Capaian indiaktor persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial belum mencapai target, hal ini disebabkan keterbatasan anggaran pada tahun 2014. 3) Capaian
indikator
persentase
PMKS
yang
menerima
program
pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya belum mencapai target, hal ini disebabkan pendanaan pada tahun 2014 melalui APBN sedangkan pada tahun 2014 pos pendanaan untuk kegiatan tersebut tidak ada. 4) Capaian indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial belum mencapai target, hal ini disebabkan keterbatasan dana anggaran pada kegiatan tersebut. Alternatif yang dilakukan adalah dengan menambah anggaran kegiatan tersebut sehingga pada akhir tahun RPJM tidak ada lagi penyandang cacat fisik dan mental yang
belum menerima
pembinaan, serta lanjut usia yang belum menerima jaminan sosial. 5)
Capaian indiaktor persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat telah mencapai target, yang mendukung keberhasilan
ini
disebabkan
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mendapat bantuan dari BNPB, Pemkab Muba dan Dinas Sosial Provinsi. 6) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap telah mencapai target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan sarana dan prasarana yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin seperti perahu karet cukup memadai. 4.2.2. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Pada Perempuan Dan Anak 1.
perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014
Nama Indikator
Satuan Bab III-145
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
1
Rasio KDRT per 1.000 penduduk
%
2,28
0,68
29,82
2
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
%
6,33
9,27
146,45
3
Partisipasi angkatan kerja perempuan
%
59,99
97,32
162,23
4
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
30
28,21
94,03
1) Capaian KDRT per 1000 penduduk sebesar 17,26%, pada tahun 2014 ditargetkan KDRT per 1000 penduduk sebesar 2,28%. Angka realisasi KDRT per 1000 penduduk pada tahun 2014 sebesar 0,68% yang merupakan perbandingan jumlah kasus KDRT sebanyak 118 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 173.275KK. 2) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 146,45%, pada tahun 2014 ditargetkan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 6,33%. Angka realisasi indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 yaitu 9,27% yang merupakan hasil dari perbandingan jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 sebanyak 7.463 orang dengan jumlah seluruh pekerja perempuan sebanyak 80.466 orang. 3) Capaian indikator partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2014 sebesar 162,23%, pada tahun 2014 ditargetkan partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 59,99%. Angka realisasi indikator partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2014 yaitu 97,32% yang merupakan hasil dari perbandingan jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2014 sebnyak 80.466 orang dengan jumlah seluruh 4)
angkatan kerja perempuan sebanyak 82.681 orang. Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan tahun 2014 sebesar 94,03%, pada tahun 2014 ditargetkan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan sebesar 30%. Angka realisasi indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan pada tahun 2014 yaitu 28,21% yang merupakan hasil perbandingan jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan anak yang terselesaikan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus dengan jumlah Bab III-146
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
seluruh pengaduan perlindungan perempuan dan anak sebanyak 78 kasus. 2.
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
3
4
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Rasio KDRT per 1.000 penduduk Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Capaian
2013
1
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
Target
%
3,28
2,78
2,28
0,12
0,48
0,68
3,66
17,26
29,82
%
4,68
5,90
6,33
5,77
4,95
9,27
123,39
83,90
146,44
%
55,33
57,38
59,99
48,98
97,32
97,32
88,52
169,61
162,23
%
24,5
27,25
30
25,71
28,20
28,21
104,94
103,49
94,03
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2104, tahun 2013 dan tahun 2014 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “ Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dan partisipasi angkatan kerja perempuan” sedangkan indikator “Rasio KDRT per 1.000 penduduk dan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan” memiliki tren meningkat. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 3 (tiga) indikator sasaran yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka capaian kinerja yaitu pada indiaktor “Partisipasi perempuan di
Bab III-147
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
lembaga
pemerintah,
partisipasi
angkatan
kerja
perempuan
dan
penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan” dan indikator “Rasio KDRT per 1.000 penduduk” memiliki tren meningkat. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut : 1) Indikator rasio KDRT per 1.000 penduduk memiliki peningkatan pada tahun 2012 realisasi 0,12% kemudian meningkat menjadi 0,48% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 0,68%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 capaian 3,66%, kemudian meningkat menjadi 17,26% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lagi angka capaian menjadi 29,82%. Tercatat pada tahun 2012 19 kasus, tahun 2013 87 kasus dan pada tahun 2014 118 kasus. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 16,91% 2) Indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 5,77%, kemudian menurun menjadi 4,95% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 9,27%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 capaian 123,39%, kemudian menurun menjadi 83,90% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 146,44%. Tercatat pada tahun 2012 7.376 orang, tahun 2013 3.986 orang dan tahun 2014 7.463 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 117,91%. 3) Indikator partisipasi angkatan kerja perempuan, mengalami tren secara fluktuatif , pada tahun 2012 realisasi 48,98% kemudian meningkat menjadi 97,32% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi mantap 97,32%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 88,52% kemudian meningkat menjadi 169,61% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 162,23%. Tercatat pada tahun 2012 127.753 orang, tahun 2013 80.466 orang dan tahun 2014 80.466 orang. Capaian Bab III-148
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 140,12% 4) Indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan, mengalami peningkatan pada tahun 2012 realisasi 25,71% kemudian meningkat menjadi 28,20% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 28,21%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 capaian 104,94% kemudian menurun menjadi 103,49% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian kinerja 94,03%. Tercatat pada tahun 2012 9 kasus, tahun 2013 22 kasus dan tahun 2014 22 kasus. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 123,14% 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
1
Rasio KDRT per 1.000 penduduk
%
0,68
0,78
87,18
2
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
%
9,27
7,45
124,42
%
97,32
66,15
147,12
%
48,30
38,25
126,27
3
4
Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Bab III-149
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 87,18%, 124,42%, 147,12% dan 126,27% Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 1) Capaian indikator rasio KDRT per 1.000 penduduk dibawah target, hal ini disebabkan karena telah disosialisasikan secara berkesinambungan tentang undang – undang KDRT dan telah terbentuknya tim pasilitas korban KDRT di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga timbul kesadaran dan keberanian korban KDRT utnuk melapor tindak kekerasan yang terjadi padanya kepada pihak yang berwenang sehingga banyaknya kasus KDRT yang muncul ke permukaan. 2) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga telah melampaui target,
yang
mendukung
keberhasilan
ini
disebabkan
karena
meningkatnya kesetaraan gender dan banyaknya program-program yang responsif terhadap gender di Kabupaten Musi Banyuasin. 3) Capaian indikator partisipasi angkatan kerja perempuan telah melampaui target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena sudah meratanya sosialisasi dan bimbingan usaha terhadap perempuan di Bab III-150
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
setiap kecamatan sehingga banyak bermunculan kelompok usaha perempuan di setiap kecamatan di dalam Kabupaten Musi Banyuasin. 4) Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan telah mencapai target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena telah terbentuknya Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID). 4.2.3. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Maju dan Berakhlak Mulia 1.
1
perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
Rencana 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit
1.027
1.352
131.65
Capaian indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya sebesar 1.027 unit, pada tahun 2014 rasio rumah ibadah dengan penganutnya sebesar 1.027 Unit. Angka realisasi indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya pada tahun 2104 yaitu 1.352 Unit yang merupakan hasil dari jumlah rumah ibadah yang ada di seluruh kecamatan dalam lingkungan Kabupaten/ Kota Musi banyuasin terdiri dari 1.350 Masjid dan Mushollah, 1 Gereja dan 1 Pura dalam seluruh Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin dengan rincian sebagai berikut: 1. Kec. Sekayu, Masjid 48 unit dan Mushollah 49 unit 2. Kec. Lais Masjid, 44 unit dan Mushollah 32 unit 3. Kec. Sungai Lilin, Masjid 55 unit dan Mushollah 113 unit 4. Kec. Keluang, Masjid 24 unit dan Mushollah 73 unit 5. Kec. Bayung Lencir, Masjid 101unit dan Musholla 76 unit 6. Kec. Babat Supat, Masijd 41 unit dan Mushollah 38 unit 7. Kec. Tungkal Jaya, Masjid 75 unit dan Mushollah 65 unit 8. Kec. Sungai Keruh, Masjid 41 unit dan Mushollah 26 unit 9. Kec. Plakat Tinggi, Masjid 40 unit dan Mushollah 47 unit 10. Kec. Babat Toman, Masjid 24 unit dan Mushollah 14 unit 11. Kec. Lawang Wetan, Masjid 25 unit dan Mushollah 4 unit 12. Kec. Sanga Desa, Masjid 29 unit dan Mushollah 14 unit 13. Kec. Lalan, Masjid 80 unit dan Mushollah 125 unit 14. Kec. Batanghari Leko, Masjid 21 unit dan Mushollah 15 unit 15. Kec. Lais 1 gereja 16. Kec. Plakat Tinggi 1 pura
Bab III-151
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2.
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Capaian
2012
Unit
990
990
1.027
1.344
1.344
1.352
135,76
135,76
131,64
Nama Indikator
1
Realisasi
Satuan
Target
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya mengalami peningkatan jumlah realisasi tahun 2012 1.344 unit masih tetap 1.344 unit pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 131,64%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Kabupaten Musi Banyuasin Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Bab III-152
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator
1
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
Unit
1.352
1.067
Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
% Capaian
126,71
Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 telah melebihi target RPJMD, jika dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 126,71%. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional. Dari 1 (satu) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan Capaian indikator Rasio rumah ibadah dengan penganutnya telah mencapai target, hal ini disebabkan karena telah dibangunnya rumah ibadah di daerah – daerah yang jauh dari pemukiman masyarakat. MISI V : Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur, Profesional dan Demokratis Tujuan 5.1 Meningkatkan Pelayanan Prima Sebagai Pendukung Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Tujuan meningkatnya pelayanan prima sebagai pendukung tata kelola pemerintahan yang baik didukung
oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis
capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Bab III-153
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
5.1.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1 2 3
Rencana Realisasi 2014 2014
Satuan
Peningkatan pendapatan asli daerah SKPD pencatatan asetnya tertib SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
% Capaian
%
22,60
53,78
237,96
%
100
100
100
%
100
100
100
1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 237,96%. Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar 22,60% terealisasi sebesar 53,78% merupakan persentase
peningkatan
jumlah
PAD
tahun
2014
sebesar
Rp. 173.234.314.367,95 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp. 112.649.372.589,98 2) Pencapaian indikator SKPD pencatatan asetnya tertib sebesar 100% dengan angka realisasi sebesar 100% dari yang sudah ditargetkan sebesar 100%. 3) Pencapaian indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP sebesar 100% dari angka realisasi sebesar 100% yang sudah terealisasi sepenuhnya dari target yang sudah di tetapkan sebesar 100%.
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
2012
2013
1
Peningkatan pendapatan asli daerah SKPD pencatatan asetnya tertib
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
21
21,80
22,60
19,95
16,45
53,78
95,00
75,46
237,96
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Bab III-154
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3
SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
%
100
100
100
100
92,31
100
100
92,31
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2014, 2013 dan 2012. Bahwa dari 3 indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya ataupun capaian kinerjanya. Analisa perbandingan realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Indikator peningkatan pendapatan asli daerah, mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 19,95% kemudian menurun menjadi 16,45% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 53,78%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 95,00% kemudian capaian menurun menjadi 75,46% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian sebesar 237,96%. 2) Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib, pada tahun 2012, tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi dan angka capaian kinerja tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan) yaitu sebesar 100% 3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP, mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian mengalami penurunan angka realisasi menjadi 92,31% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian seesar 100% kemudian capaian menurun menjadi 92,31 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren peningkatan capaian sebesar 100%
Bab III-155
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
1
Peningkatan pendapatan asli daerah
%
53,78
25
215,12
2
SKPD pencatatan asetnya tertib
%
100
100
100
3
SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
%
100
100
100
% Capaian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 100%, 100% dan 215,12% dengan kategori sangat baik. Capaian indikator peningkatan PAD dari tahun lalu sampai dengan tahun 2014 mencapai 215,12% telah melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD. Untuk mencapai dan diharapkan pada akhir tahun 2017 Peningkatan PAD dari tahun lalu mencapai 25%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJM. 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. Analisis
5.
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan 1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 237,96%. Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bab III-156
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dari target sebesar 22,60% terealisasi sebesar 53,78% merupakan persentase
peningkatan
jumlah
PAD
tahun
2014
sebesar
Rp. 173.234.314.367,95 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp. 112.649.372.589,98. Komponen PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD Yang Sah. Untuk Tahun 2014 pajak daerah sebesar Rp. 61.886.163.105,00 sebesar 109,87%, retribusi daerah sebesar Rp. 8.058.834.563,00 sebesar 114,85%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 1.990.106.894,58 sebesar 17,62%, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp. 101.299.209.805,37 sebesar 89,63%. Bila dilihat dari komposisinya maka yang mempunyai kontribusi paling besar adalah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 58,48,54% dari total PAD, kemudian pajak daerah sebesar 35,72%. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 4,65%, retribusi daerah sebesar 1,15%. Lain-lain
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
sebesar
Rp. 101.306.270.905,37 terdiri dari : -
Penerimaan Jasa Giro Rp. 8.189.378.504,00
-
Penerimaan Bunga Deposito Rp. 20.035.275.936,25
-
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Rp. 356.741.204,80
-
Pendapatan Denda Pajak Rp. 188.400,00
-
Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Rp. 1.222.884.250,00
-
Hasil Pengelolaan Dana Bergulir Rp. 150.000,00
-
Pendapatan dari Pengembalian Rp. 2.804.330.456,33
-
Pendapatan Lain-lain Rp. 2.894.180.546,00
-
Pendapatan / Penerimaan Hasil Badan Layanan Umum Daerah Rp. 53.036.792.007,99 Pada Tahun 2013, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Musi
Banyuasin sebesar Rp. 112.649.372.589,98 kontribusi yang paling besar adalah dari Lain-lain PAD Yang Sah sebesar 66,778% dari total
Bab III-157
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
PAD, pendapatan pajak daerah sebesar 24,08%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 5,51%, Kemudian retribusi 3,62%. Jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bandingkan antara Tahun 2013 dan Tahun 2014 pada beberapa komponen PAD terdapat peningkatan yaitu, hasil retribusi daerah yang mengalami peningkatan sebesar 128,10%, retribusi daerah mengalami peningkatan sebesar 97,44% dan lain-lain PAD yang sah sebesar 34,66%. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terjadi penurunan sebesar 67,95%. Hal ini disebabkan adanya penurunan bagian laba atas penyertaan modal pada usaha milik Daerah/BUMD. Didukung oleh kegiatan Pendataan
dengan
Validasi/Verifikasi
data
PBB,
pendaftaran/pendataan, pemutahiran data dan konfirmasi data pajak daerah, penyampaian SPPT PBB, penagihan/pemungutan PAD Kab. Muba, intensifikasi pbb, intensifikasi pbb pendapatan daerah dan konfirmasi dana bagi hasil, penyelenggaraan bulan bakti, studi potensi pengelolaan pendapatan daerah, penetapan dan penyampaian Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kab. Muba, penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang pajak daerah, pencetakan blanko SPPT dan SSPD PBB, pengembangan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), kajian identifikasi potensi PAD Kab. Muba. 2) Pencapaian indikator skpd pencatatan asetnya tertib sebesar 100% dimana faKtor yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2014, dari 52 SKPD yang ada semua telah menyelesaikan input data Simda BMD dan menyampaikan laporan aset sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Tahun 2014 inventarisasi aset tetap yang di Reklasifikasi Aset Lain-lain sudah terekap 100%. Hal ini di dukung
oleh
kegiatan
penyusunan
laporan
penerimaan
dan
pengeluaran barang inventaris dan barang pakai habis, pengembangan,
Bab III-158
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pemeliharaan dan instalasi program aplikasi barang milik daerah, peningkatan kapasitas pengelolaan BMD/UPB, pemutahiran data aset Kabupaten/Inventaris Barang Milik Daerah (BMD), Penyusunan Standar Operasional (SOP), Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP). 3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP Tahun 2013 dimana faktor yang mendukung keberhasilan ini disebabkan dari 52 SKPD yang ada baru 48 SKPD menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP (PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah) dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 41 Tahun 2013 tentang kebijakan akuntansi Pemkab Musi Banyuasin dan dan di dukung oleh kegiatan penyuasunan laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan untuk tahun 2014, Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Musi
Banyuasin
Tahun
Anggaran
2013
merupakan
konsolidasi dari 56 SKPD. Dari 56 SKPD terdapat 3 SKPD yang tanggal pelaporannya sampai tanggal 7 Februari 2014 di karenakan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin. Proses
penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang di dukung oleh kegiatan pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi dan manajemen daerah (Simda Keuangan), pelaksanaan penatausahaan administrasi keuangan daerah,
Up-dating database
dan pemeliharaan pengelolaan SIMDA gaji, pembinaan dan monitoring bendahara
pengeluaran
SKPD,
penyusunan
laporan
keuangan
semesteran APBD Kabupaten Musi Banyuasin, penyuasunan laporan keuangan gabungan dan tugas pembantuan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan. 5.1.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan 1.
Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1
Temuan BPK ditindaklanjuti
RI
Satuan yang
%
Bab III-159
Rencana Realisasi 2014 2014 80
44
% Capaian 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
2 3
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya
%
80
86
107,50
%
75
35
46,67
1) Capaian indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti sebesar 55%. Pencapaian indikator ini dalam kategori cukup. Pada tahun 2014 di targetkan Temuan BPK RI yang ditindak lanjuti sebesar 80%, capaian tersebut belum mencapai target, karena realisasi dari indicator tersebut hanya 44% dari target yang sudah ditetapkan 80%. Hal ini disebabkan oleh selain meningkatnya target kinerja indikator, disebabkan juga bertambahnya temuan hasil pemeriksaan BPK RI dari tahun 2013 jumlah temuan 327, dan 126 kasus yang ditindak lanjuti, sedangkan pada tahun 2014 jumlah temuan menjadi meningkat 365 temuan dan 162 yang ditindaklanjuti, karena banyaknya penyelesaian tindak lanjut yang menyakut tagihan kepada pihak ketiga sehingga SKPD terkait temuan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tidak lanjut, hal tersebut menyebabkan temuan akan tetap muncul pada setiap tahunnya. 2) Capaian indikator temuan hasil pengawasan
lainnya
yang
ditindaklajuti tahun 2014 ditargetkan sebesar 80%, realisasi 86%, hal ini melampaui dari target sebelumnya sehingga mendapatkan angka capaian sebesar 107%, mengalami peningkatan ini disebabkan karena
dari
jumlah
temuan
hasil
pengawasan
lainnya
telah
ditindaklanjuti (IRJEN, BPKP, INSPEKTORAT PROVINSI) total seluruh temuan 28, dan yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 86% dari total seluruh temuan. 3) Capaian indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya tahun 2014 sebesar 46,67 % ini belum mencapai target karena realisasi dari indicator tersebut mencapai nilai 35% dari target 75%. Untuk Tahun 2014 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang meningkat hasilnya sebanyak 17 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi/dinilai lakipnya.
Bab III-160
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
Capaian
2013
1
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
Target
%
66
75
80
50
39
44
75,76
52
55
%
66
75
80
40
100
86
60,61
75
107,50
%
75
75
75
5
33
35
6,67
44
46,67
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, 2013, dan 2012
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran perbandingan antara realiasi kinerja dengan capaian kinerja pada tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 dan tahun 2013, bahwa capaian kinerja tahun 2014 dari 3 indikator sasaran tersebut telah mengalami peningkatan. Analisa perbandingan antara realisasi dengan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Indikator temuan BPK RI yang ditindak lanjuti, mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 50% kemudian menurun menjadi 39% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 44%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 75,76% kemudian capaian menurun menjadi 52% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren peningkatan capaian sebesar 55% 2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti, mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 40% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren penurunan angka realisasi sebesar 80%. Tetapi untuk angka capaian kinerja
telah mengalami tren peningkatan pada Bab III-161
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
tahun 2012 capaian sebesar 60,61% kemudian menjadi 75% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian sebesar 107,50%. 3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya mengalami tren meningkat pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 5% kemudian meningkat menjadi 33% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami peningkatan juga pada angka realisasi sebesar 35%. Untuk angka capaian juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 capaian kinerjanya berjumlah 6,67% kemudian meningkat pada tahun 2013 berjumlah capaian 44 % dan pada tahun 2014 meningkat capaian berjumlah 46,67% dengan kategori tiak berhasil. Hal ini disebabkan karena pada tahun sebelumnya jumlah SKPD yang termasuk dalam kategori penilaian baik hanya satu SKPD dari 20 SKPD yang dinilai, untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang meningkat hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi / dinilai lakipnya dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya. 3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
%
44
95
46,32
2
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti
%
86
95
90,53
3
SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya
%
35
75
46,67
Bab III-162
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka capain yang angka 46,32%, 90,53%, dan 46,67%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Dari 3 indikator yang ada 1 indikator telah memenuhi persentasi capaian yang ada pada RPJMD tahun 2017 antara lain indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti. 1) Pada indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2014, realisasi akumulasi s.d tahun 2014 senilai 44%, dengan angka capaian 46,32% dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 95%. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 95%. 2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti, realisasi akumulasi s.d tahun 2014 senilai 86%, dengan angka capaian 90,53 % dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 95%. Ini melebihi target yang hendak dicapai pada RPJMD, dikarenakan seluruh temuan hasil pengawasan lainnya telah ditindak lanjuti. 3) Pada indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya realisasi akumulasi s.d tahun 2014 senilai 35%, dengan angka capaian 46,67 % dari rencana persentase pada RPJMD yang menargetkan 75 %. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 75%. 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional.
5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan. Indikator
yang
mengalami
penurunan
maupun
fluktuatif
lebih
disebabkan karena indikator tersebut bergantung terhadap pihak lain (skpd lainnya), seperti contoh jumlah temuan BPK, sudah ditargetkan 200 temuan Bab III-163
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
yang lebih ditindaklanjuti dari jumlah temuan 360, namun pada pelaksanaan tahun berjalan temuan tersebut memiliki kemungkinan bertambah, sehingga meskipun jumlah yang ditindaklanjuti tercapai, namun dasar perhitungan dari jumlah total seluruhnya bertambah. Hal ini otomatis akan mempengaruhi nilai capaian yang akan didapat. Dan juga banyak temuan SKPD yang menyangkut penagihan/setoran kepada pihak ketiga, sehingga sulit untuk merealisasikan. 1) Indikator
temuan BPK RI yang ditindak lanjuti meningkat baik itu
realisasi maupun capaian kinerja dari tahun 2013, di sebabkan bertambahnya kasus yang ditindaklanjuti, pada Tahun 2012 terdapat 119 kasus yang ditindaklanjuti, untuk tahun 2013 jumlah temuan 126 yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 jumlah temuan yang ditindaklanjuti meningkat menjadi 162 temuan. kebijakan yang akan diambil adalah melalui peningkatan monitoring hasil tindak lanjut temuan BPK yang dilakukan oleh SKPD yang bersangkutan, sehingga SKPD yang bersangkutan akan menyelesaikan hasil rekomendasi dari temuan BPK. 2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti menurun sedangkan indicator lainnya mengalami peningkatan capaian. Meskipun demikian capaian indikator masih pada kategori baik. Penurunan capaian kinerja ini pada indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti disebabkan oleh selain meningkatnya target kinerja indikator, disebabkan juga bertambahnya temuan hasil pemeriksaan pengawasan lainnya, hal tersebut di menyebabkan temuan akan tetap bertambah pada setiap Tahunnya. Untuk tetap menjaga realisasi diatas target kebijakan yang akan dilaksanakan adalah tetap lebih koorperatif terhadap SKPD yang terkait untuk menindaklanjuti apabila temuan nantinya. 3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya
mengalami
peningkatan pada tahun 2012 capaian kinerjanya berjumlah 6.6 % sedangkan pada tahun 2013 berjumlah capaian 44 % dan tahun 2014 berjumlah capaian 46,67%, indikator ini juga mengalami peningkatan, dikarenakan pada tahun
sebelumnya jumlah SKPD yang
termasuk
dalam kategori penilaian baik hanya satu SKPD dari 20 SKPD yang dinilai, untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang
Bab III-164
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
meningkat hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi / dinilai lakipnya dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya. Kebijakan yang akan diambil adalah melakukan review kembali terhadap LAKIP SKPD dalam hal ini LAKIP Kecamatan yang baru pertama kali dilakukan review sehingga akan meningkat kinerja LAKIP-nya.
5.1.3. Sasaran
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Administrasi
Kependudukan 1.
Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
Satuan
1
Jumlah penduduk yang ber KTP
%
2
Bayi berakta kelahiran
%
Nama Indikator 3 4
Satuan
Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk Prosentase pasangan berakta nikah
Rencana Realisasi 2014 2014 90 60,10 65
68
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian 66,78 104,62
% Capaian
‰
180
486,08
270,04
%
65
158
243,08
1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2014 sebesar 66,78% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 90% dengan capaian angka realisasi sebesar 60,10% dengan demikian dapat dikatakan dalam kategori baik. Angka realisasi ini merupakan perbandingan dari jumlah penduduk usia > 17 tahun yang ber KTP 314.052 jiwa di bagi dengan jumlah penduduk < 17 tahun dan pernah atau sudah menikah 522.488 jiwa di kalikan 100 persen. 2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2014 sebesar 104,62 % dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan angka realisasi sebesar 68% dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator bayi berakta kelahiran sebesar 68% merupakan perbandingan antara jumlah
Bab III-165
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
bayi yang mempunyai akte kelahiran sebesar 17.000 bayi di banding jumlah keseluruhan bayi lahir sebanyak 25.000 bayi dikali dengan 100%. 3) Capaian indikator kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 penduduk tahun 2014 sebesar 270,04% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 180% dengan capaian angka realisasi sebesar 486,08% dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk sebesar 486,08 permil merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai akta kelahiran sebanyak 379.431 jiwa dibagi dengan jumlah penduduk 780.598 jiwa dikalikan 1.000 penduduk. 4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah tahun 2014 sebesar 243,08% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan capaian angka realisasi sebesar 158% dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator persentase berakte nikah sebanyak 158% merupakan perbandingan antara jumlah pasangan berakte nikah sebanyak 158 pasangan yang beragama Kristen disbanding dengan jumlah keseluruhan pasangan nikah beragama Kristen sebanyak 100 pasangan dikalikan 100 persen.
2 3 4
Jumlah penduduk yang ber KTP Bayi berakta kelahiran Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk Prosentase pasangan berakta nikah
2012
2013
2014
2012
2013
2014
%
80
90
90
62,01
64,69
60,10
77,51
71,88
66,7
%
55
60
65
85,67
76
68
155,76
126,67
104,6
%
170
175
180
46,50
446,87
486,08
27,35
255,35
270,0
%
45
60
65
59
49
158
131,11
81,66
243,0
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 Bab III-166
2014
Capaian
2013
1
Realisasi
2012
Nama Indikator
Satuan
Target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, 2013 dan 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang yang mengalami trend fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “jumlah penduduk yang ber KTP dan indikator prosentase pasangan berakte nikah” pada “indikator bayi berakta kelahiran” telah mengalami tren penurunan sedangkan pada indicator “Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk” telah mengalami tren meningkat. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut: 1) Prosentase pada indikator jumlah penduduk yang ber KTP mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 62% kemudian meningkat menjadi 64,69% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren penurunan angka realisasi sebesar 60,10%. Tetapi untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 77,51% kemudian menjadi 71,88% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 66,78%. 2) Prosentase indikator bayi berakta kelahiran mengalami tren penurunan pada tahun 2012 realisasi sebesar 85,67% kemudian menurun menjadi 76% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan angka realisasi sebesar 68%. Begitu juga untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 155,76% kemudian menurun menjadi 126,67% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 104,62. 3) Prosentase indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk telah mengalami tren peningkatan, pada tahun 2012 realisasi sebesar 46,50% kemudian pada tahun 2013 telah mengalami peningkatan realisasi sebesar 446,86% dan pada tahun 2014 realisasi meningkat menjadi 486,08%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 27,35% kemudian Bab III-167
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
meningkat menjadi 255,35% pada tahun 2013 dan telah mengalami peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar 270,04%. Realisasi dan capaian kinerja mengalami peningkatan atau melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu 180 permil. 4) Indikator persentase Pasangan Berakte Nikah telah mengalami tren Fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 59% kemudian pada tahun 2013 telah mengalami penurunan angka realisasi sebesar 49% dan pada tahun 2014 angka realisasi meningkat menjadi 158%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 131,11% kemudian menurun menjadi 81,66% pada tahun 2013 dan telah mengalami peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar 243,08%. capaian kinerja mengalami peningkatan atau melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu 65%.
3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
1
Jumlah penduduk yang ber KTP
%
60,10
95
63,26
2
Bayi berakta kelahiran
%
68
75
90,67
3
Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk
‰
486,08
190
255,83
4
Prosentase pasangan berakta nikah
%
158
75
210,67
Bab III-168
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif yaitu 63,26% 90,67%, 255,83% dan 210,67%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih. 4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional
Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional. 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan 1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2014 sebesar 66,78% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 90% dengan capaian angka realisasi sebesar 60,10% Capaian indikator tersebut dibawah
target, hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang
belum mengurus pembuatan KTP baik penduduk yang baru menginjak di atas >17 tahun maupun yang memperbaharui KTP yang telah habis masa berlakunya. Untuk tahun yang akan datang diharapkan penduduk mempunyai kesadaran masing – masing untuk melaporkan dokumen kependudukannya berupa sehingga
dapat
meningkatkan
kinerja
pengurusan KTP
pelayanan
administrasi
kependudukan. 2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2014 sebesar 104,62% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan angka realisasi sebesar 68%. Tingginya
pencapaian angka tersebut
disebabkan banyak penduduk secara cepat melaporakan data kelahiran anaknya dan dibuatkan akte kelahirannya. Hal ini tidak lain
Bab III-169
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
adalah untuk mendapatkan status penambahan anggota keluarga sekaligus mempermudah pelayanan administrasi kependudukan. 3) capaian indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk sebesar 270,04% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 180 permil
dengan
angka
realisasi
sebesar
486,08%.
Tingginya
pencapaian angka kepemilikan akta kelahiran sebagian besar disebabkan tingginya kesadaran dari penduduk
untuk melaporkan
data kelahirannya dalam bentuk pengurusan akta kelahiran. Pada tahun 2014 di tempuh upaya menjemput bola dalam rangka meningkatkan pencapaian target pembuatan akta kelahiran. 4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah sebesar 243,08% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 65% dengan angka realisasi sebesar 158%. Hal ini disebabkan indikator tersebut diperuntukan bagi pengurusan akte catatan sipil untuk penduduk beragama Kristen saja, sedangkan untuk penduduk beragama islam dicatat alam departemen agama. Pada akhir tahun 2014 angka capaian untuk indikator ini sebesar 243,08% melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 65%. Sebenarnya angka ini belum mewakili indikator sebenarnya karena memprioritaskan agama tertentu saja. Kedepan puhak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan berkoordinasi dengan pihak departemen agama untuk memperjelas indikator ini sehingga diperoleh data pasangan nikah yang mewakili keseluruhan
agama
dan
angka
yang
diperoleh
dapat
diinterprestasikan secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 5.1.4. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1.
Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2014 Nama Indikator
1 2 3
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
90
29
32,22
%
60
29
48,33
%
7,66
63,33
826,76
Bab III-170
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pelatihan 4 5 6 7
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan Prosentase izin terbit sesuai standar Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku Prosentase lahan bersertifikat
%
67,20
100
148,81
%
50,00
86,90
173,80
%
12
7
58,33
%
12
10,99
91,58
1) Capaian indikator persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun dengan
angka
realisasi
sebanyak
29
perda
dari
target
yang
direncanakan sebanyak 90 perda sehingga dari realita di atas perda yang di setujui hanya 32,22. 2) Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda pada Tahun 2014 sebesar 48,33% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 60% dengan angka realisasi sebesar 29%. Capaian indikator tersebut di bawah target, hal ini disebabkan 29 keputusan ditindak lanjuti sementara sepuluh keputusan belum bisa di tindak lanjuti karena keterbatasan waktu dengan memperhatikan skala prioritas keputusan yang direncanakan. 3) Capaian indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan tahun 2014 sebesar 826,76% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 7,66% dengan angka realisasi sebesar 63,33%. Capaian indikator tersebut melebihi target yang sudah di tetapkan. 4) Capaian indikator
pejabat
yang
telah
memenuhi
persyaratan
kepangkatan tahun 2014 sebesar 148,81% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 67,20% dengan angka realisasi sebesar 100%. Capaian indikator tersebut melebihi target yang sudah di tetapkan. 5) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014 sebesar 173,80% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 50% dengan angka realisasi sebesar 86,90%. Capaian Indikator tersebut melebihi target yang sudah di tetapkan. Angka realisasi Indikator Persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014 sebesar 86,90 % merupakan perbandingan jumlah produk perizinan dan non perizinan sesuai standar waktu sebanyak 1.460 izin dengan jumlah produk perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sebanyak 1,680 izin. Bab III-171
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
6) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014 sebesar 58,33% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 12% dengan angka realisasi sebesar 7%. Capaian indikator tersebut belum mencapai target, hal ini di sebabkan karena belum meningkatnya kesadaran akan pentingnya arsip. 7) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2014 sebesar 91,58% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 12% dengan angka realisasi sebesar 10,99%. Capaian indikator tersebut di bawah target. Angka realisasi indikator persentase lahan bersertifikat sebesar 10,99% merupakan persentase perbandingan luas lahan bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 2014 sebanyak 325.078 m², sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 2.957.748 m². 2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
2
3
4
5
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2013
1
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan Prosentase izin terbit sesuai standar
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
90
90
90
57,14
100
29
63,49
111
32,2
%
60
60
60
57,89
96,48
29
96,48
160,80
48,3
%
11,49
10,05
7,66
12,07
67,95
63,33
105,05
676,17
826,
%
64,47
65,50
67,20
64,47
100
100
100
152,67
148,
%
37,50
43,75
50,00
99,62
100
86,90
265,65
228,57
173
Bab III-172
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
6 7
Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku Prosentase lahan bersertifikat
%
7
10
12
12,5
12,5
7
178,57
125
58,3
%
8
10
12
6,7
18,90
10,99
83,75
189
91,5
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 bahwa dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 5 indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasi dan capaian kinerjanya yaitu indikator “Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun”, indikator “Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti oleh Pemda”, Indikator “Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan”, Indikator “Prosentase Izin Terbit Sesuai Standar”, Indikator “ Prosentase Lahan Bersertifikat”. Pada indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan mengalami tren peningkatan pada angka realisasi dan capaian kinerjanya, sedangkan pada indikator tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku telah mengalami tren penurunan pada angka realisasi dan capaian kinerjanya. Analisa perbandingan angka realisasi dan capaian kinerja setiap indikatornya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Indikator prosentase Raperda yang disetujui oleh DPRD pertahun, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 57,14% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 29%. Untuk angka capaian kinerjanya juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 63,49% kemudian meningkat menjadi 111 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 32,22%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan. 2) Indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda, mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 57,89 kemudian
Bab III-173
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
meningkat menjadi 96,48% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 29%. Untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 96,48% kemudian meningkat menjadi 160,80% pada tahun 2013 akan tetapi pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 48,33%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan. 3) Indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 12,07% kemudian meningkat menjadi 67,95% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 63,33%. Tetapi untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 105,05% kemudian meningkat menjadi 676,17% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami peningkatan sebesar 826,76%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut
mengalami
penurunan
disebabkan
bukan
karena
tidak
memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan. 4)
Indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 64,47% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan) pada angka realisasi 100%. Untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 100% kemudian meningkat menjadi 152,67% pada tahun 2013 akan tetapi pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 148,81%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan.
5) Indikator prosentase izin terbit sesuai standar mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 99,62% kemudian meningkat menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami Bab III-174
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
penurunan angka realisasi menjadi 86,90%. Tetapi untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 265,65% kemudian menjadi 228,57% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 173,8%. 6) Indikator tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan), pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 12,5% kemudian pada tahun 2013 tetap menjadi 12,5% akan tetapi pada tahun 2014 mengalami tren penurunan angka realisasi menjadi 7%. untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 178,57% kemudian menurun menjadi 125% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 58,33%. 7) Indikator prosentase lahan bersertifikat mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 6,7% kemudian meningkat menjadi 18,90% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 10,99%. untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 83,75% kemudian mengalami tren peningkatan menjadi 189% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami penurunan sebesar 91,58%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan. 2. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Bab III-175
Rencana sesuai dengan RPJMD
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2017 1 2 3 4 5 6 7
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan Prosentase izin terbit sesuai standar Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku Prosentase lahan bersertifikat
%
29
90
32,22
%
29
90
32,22
%
63,33
4,98
1.271,69
%
100
70,23
142,39
%
86,90
68,75
126,40
%
7
20
35
%
10,99
18
61,06
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan indikator prosentase raperda yang disetujui DPRD pertahun 32,22%, keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda 32,22%, prosentase lahan bersertifikat 35% dan tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku 61,06% dengan kategori cukup. Pejabat yang telah memenuhi persyaratan
pendidikan dan pelatihan 1.271,69%, pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan 142,39%, prosentase izin terbit sesuai standar 126,40% dengan kategori baik sekali. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional Dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang digunakan tersebut, terdapat 1 (satu) indikator yeng menggunakan standar nasional (SPM), dimana tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional.
Bab III-176
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan. 1) Capaian indikator persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun sebanyak 29 perda dari target yang direncanakan sebanyak 90 perda sehingga dari realita di atas perda yang di setujui hanya 32,22% . 29 perda yang diusulkan di tahun 2014 semua dibahas dan disetujui oleh DPRD, PERDA yang di tetapkan dalam tahun 2014, sebanyak 29 perda yang di syahkan oleh DPRD : 1). Pengucapan sumpah janji pengganti antar waktu 2). Penetapan Anggota DPRD Keanggotaan Pansus I,II,III dan IV DPRD Kab. Muba, 3). Kepemimpinan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Penetapan Susunan kepemimpinan Pansus DPRD Kab. Muba dalam membahas RAPERDA LPJ APBD TA. 2013, 4). Pembentukan penanggungjawab koordinator
dan keanggotaan
pansus, I, II, III DPRD Kab. Muba 5). Susunan ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota pansus, I, II, III DPRD Kab. Muba, 6). Berita Acara Hasil Kepengurusan Pansus Penyusunan Tatib DPRD Kab. Muba, 7). Pembentukan struktur kepengurusan panitia khusus DPRD Kab. Muba, 8). Keputusan DPRD Kab. Muba Nomor 17 Tahun 2014 Tanggal 22 Oktober 2014 tentang Penetapan Calon Pimpinan DPRD Kab. Muba, 9). Berita acara rapat UMK (Upah Minimum Kabupaten), 10).
Pengucapan
sumpah
janji
pimpinan
Kab.
Muba,
11).
Pembentukan struktur kepengurusan pansus DPRD Kab. Muba (pansus kode etik), 12). Peraturan tata tertib DPRD Kab. Muba, 13). Keputusan DPRD Kab. Muba nomor 22 tahun 2014 tentang Kode Etik DPRD Kab. Muba, 14). Berita acara hasil pemilihan kepengurusan komisi I DPRD Kab. Muba, 15) Berita acara hasil pemilihan kepengurusan Komisi II DPRD Kab. Muba, 16). Berita acara hasil pemilihan kepengurusan Komisi III DPRD Kab. Muba, 17). Berita acara hasil pemilihan kepengurusan Komisi IV DPRD Kab. Muba, 18). Berita acara hasil pemilihan kepengurusan Badan Legislasi, 19). Berita acara rapat pimpinan DPRD dengan Ketua Fraksi DPRD Kab. Bab III-177
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Muba Tahun 2014, 20). Susunan Pimpinan Badan Anggaran Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 21). Susunan Pimpinan Keanggotaan Banmus DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 22). Susunan Pimpinan Keanggotaan Komisi- Komisi DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 23). Pembidangan tugas dan mitra – mitra kerja Komisi – Komisi DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 24). Berita acara paemilihan kpengurusan Badan Kehormatan DPRD Kab. Muba, 25). Penetapan nama-nama panitia Pemilihan DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2015, 27). Susunan pimpinan dan Keanggotaan Badan Kehormatan DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019, 28). Keputusan DPRD Kab. Muba tentang Perubahan Keputusan DPRD Nomor 17 tahun 2014 tentang Penetapan Calon Pimpinan DPRD Kab. Muba, 29). Penetapan Calon Anggota Badan Kehormatan DPRD Kab. Muba masa jabatan 2014-2019. 2) Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda pada Tahun 2014 sebesar 48,33%. Capaian indikator tersebut di bawah target, hal ini disebabkan 29 keputusan ditindak lanjuti sementara sepuluh keputusan belum bisa di tindak lanjuti karena keterbatasan waktu dengan memperhatikan skala prioritas keputusan yang direncanakan. 3) Capaian indikator pejabat
yang
telah
memenuhi
persyaratan
pendidikan pelatihan kepemimpinan tahun 2014 sebesar 826,76%. Capaian indikator tersebut melebihi target, hal ini disebabkan peserta yang mengikuti Diklat PIM memang Pejabat yang sudah menduduki eselon sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 4) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan tahun 2014 sebesar 148,81%. Capaian indikator tersebut telah melebihi target, hal ini disebabkan pejabat yang menduduki
jabatan
memang
pejabat
yang
sudah
memenuhi
persyaratan kepangkatan sesuai tingkat eselon dengan persyaratan yang telah ditentukan. 5) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014 sebesar 173,8%. Capaian Indikator tersebut diatas target, hal ini disebabkan pada tahun 2014 terdapat program peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan non perizinan kegiatan Bab III-178
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
optimalisasi pelayanan perizinan dan non perizinan. Angka realisasi indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2014 sebesar 86,90 % merupakan perbandingan jumlah produk perizinan dan non perizinan sesuai standar waktu sebanyak 1.460 izin dengan jumlah produk perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sebanyak 1,680 izin. 6) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014 sebesar 58,33%. Capaian indikator tersebut belum mencapai target, hal ini di sebabkan karena belum meningkatnya kesadaran akan pentingnya arsip. 7) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2014 sebesar 91,58%. Capaian indikator tersebut di bawah target, hal ini disebabkan masih menunggu proses pembuatan sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Musi Banyuasin. Angka realisasi indikator persentase lahan bersertifikat sebesar 10,99% merupakan persentase perbandingan luas lahan bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 2014 sebanyak 325.078 m² sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 2.957.748 m².
Tujuan 5.2. Mewujudkan Iklim Pembangunan Yang Kondusif Tujuan mewujudkan iklim pembangunan yang kondusif didukung oleh 2 (dua) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 5.2.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah 1.
Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2014
Nama Indikator 1 2 3
Keselarasan program nasional dengan RPJMD Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
Satuan
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
81
78
96,30
%
99
85
85,86
%
100
100
100
Bab III-179
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
4
Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
%
100
100
100
1. Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun 2014 sebesar 96,30% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 81% dengan angka realisasi sebesar 78%. Dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. 2. Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target tahun 2014 sebesar 99%, angka realisasi 85% sedangkan target di Renstra Bappeda Kab. Muba sebesar 92% dengan angka realisasi sebesar 85% pencapaian indikator tahun 2014 ini sebesar 85,86%, dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. 3. Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah yang ada sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi 100% atau telah mencapai target. Dengan demikian capaian indikator tersebut sudah dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. 4. Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah yang dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statisti daerah sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi sebesar 100% atau telah mencapai target, dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. 2.
Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012
3
2013
2014
2012
2013
2014
2014
2
Keselarasan program nasional dengan RPJMD Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
2012
2013
1
Capaian
2012
Nama Indikator
Realisasi
Satuan
Target
%
75
78
81
100
128,21
78
133,33
100
96,30
%
98
98
99
63,64
92
85
64,94
93,88
85,86
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Bab III-180
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
4
Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
%
100
100
100
100
100
100
100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012. Bahwa dari 4 indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1 indikator yang mengalami tren fluktuatif pada indkator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD. Analisa perbandingan realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD, mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian meningkat menjadi 128,21% pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi sebesar 78%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian seesar 133,33% kemudian capaian menurun menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 96,30%. 2) Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 63,64% kemudian meningkat menjadi 92% pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi sebesar 85%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian seesar 64,94% kemudian capaian meningkat menjadi 93,88% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 85,86%. 3) Indikator tingkat pemenuhan dokumen perencanaan, pada tahun 2012, tahun 2013 dan pada tahun 2014 baik angka realisasi maupun angka capaian kinerja tidak mengalami perubahan atau tetap (konstan) yaitu sebesar 100% 4) Indikator tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah , pada tahun 2012, tahun 2013 dan pada tahun 2014 baik angka realisasi maupun angka capaian kinerja tetap (konstan) tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 100%.
Bab III-181
100
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3.
Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
1
Keselarasan program nasional dengan RPJMD
%
78
90
86,67
2
Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
%
85
100
85
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
% Capaian
Nama Indikator
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
3
Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
%
100
100
100
4
Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
%
100
100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 86,67%, 85%, 100% dan 100% yaitu di atas 85%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. 4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
diperbandingkan dengan standar nasional. Bab III-182
tersebut
tidak
dapat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan 1) Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun 2014 sebesar 96,30% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 81% dengan angka realisasi sebesar 78%. Berikut jumlah program RPJMD tahun 2014 sebanyak 11 program yaitu : (1) Reformasi birokrasi dan data kelola (2) Pendidikan (3) Kesehatan (4) Penanggulangan kemiskinan (5) Ketahanan pangan (6) Infrastruktur (7) Iklim investasi dan iklim usaha (8) Energi
(9) Lingkungan hidup dan pengelolaan rencana (10) Daerah
tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik (11) Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi sedangkan jumlah program nasional tahun 2012 sebanyak 11 program atau sama dengan program yang ada di RPJMD. 2) Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target tahun 2014 sebesar 99%, angka realisasi 85% sedangkan target di Renstra Bappeda Kab. Muba sebesar 92% dengan angka realisasi sebesar 85% pencapaian indikator tahun 2014 ini sebesar 85,86%. Ini Menunjukan bahwa terget di RPJMD terlalu tinggi dengan renstra Bappeda. Pada Renstra Bappeda Kab. Muba jumlah program RPJMD yang dijabarkan kedalam RKPD tahun 2014 sebanyak 7 program yaitu : (1) Program perencanaan daerah (2) Program perencanaan penataan ruang (3) Program kerjasama pembangunan (4) Program perencanaan ekonomi (5) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (6) Program penanggulangan kemiskinan dan pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh (7) Program penanggulangan kemiskinan, sedangkan jumlah program nasional tahun ini 11 program yaitu (1) Repormasi birokrasi
dan
data
kelola
(2)
Pendidikan
(3)
Kesehatan
(4)
Penanggulangan kemiskinan (5) Ketahanan pangan (6) Infrastruktur (7) Iklim investasi dan iklim usaha (8) Energi
(9) Lingkungan hidup dan
pengelolaan rencana (10) Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik (11) Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi sehingga
Bab III-183
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
angka realisasi indikator pengawasan program RPJMD kedalam RKPD tahun 2014. 3) Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah yang ada sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi 100% atau telah mencapai target. Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menyediakan dokumen perencanaan sesuai dengan ketentuan seharusnya yaitu RPJMD 2012-2017, IKU, IKU-PPAS,Renstra, Renja dan TAPKIN ( Penetapan Kinerja) tahun 2014. 4) Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah yang dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statisti daerah sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi sebesar 100% atau telah mencapai target. Adapun jumlah dokumen statistic yang tersedia sebanyak 3 dokumen yaitu (1) Dokumen PDRB 2009-2013 (2) Dokumen Muba Dalam Angka (3) Kecamatan Dalam Angka dimana jimlah dokumen – dokumen tersebut merupakan dokumen yang harus tersedia pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Bappeda bekerja bekerja sama dengan BPS dalam pemenuhan dokumen statistic). Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan survey oleh pihak BPS setelah hasil survey diperoleh pihak BPS menyampaikan seluruh hasil data survey tersebut ke kantor Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Bappeda Kab. Muba kemudian membuat dokumen berupa buku katalog seperti buku PDRB dan buku Muba dalam Angka untuk dibagikan ke SKPD-SKPD yang memerlukan. 5.2.2. Sasaran Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat 1.
Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2014
Bab III-184
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Nama Indikator 1 2 3 4
Satuan
Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
1) Capaian
indikator
Rencana Realisasi 2014 2014
% Capaian
%
95
100
105,26
Orang
7-8
5-6
99,85
%
66
0
0
Orang
2
36,32
1.816
pelanggaran
K3
(Ketertiban,
penyelesaian
Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 105%. Di dapat
dari hasil perhitungan jumlah pelanggaran dan tingkat
penyelesaian pelanggaran
angka realisasi indikator
penyelesaian
pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin selama Tahun 2014 terealisasi 100% sedangkan target indikator penyelesaian pelanggaran K3 95%. 2) Capaian indikator jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk pada tahun 2014 sebesar 75% dari perbandingan target 7-8 orang personil per 10.000 penduduk (100%) terealisasi 5-6 orang personil per 10.000 penduduk (75%) berdasarkan perhitungan dari jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin per 31 Desember 2014 sebanyak 464 orang dan jumlah penduduk 780.598 Orang. 3) Capaian indikator pada rasio pos siskampling per jumlah desa/kelurahan tidak dapat terealisasi dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana. 4) Capaian indikator jumlah linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2014 sebanyak 1575,5% dari target yang ditetapkan sebesar 2. Disebabkan meningkatnya jumlah linmas sebesar 2.460 di bagi dengan jumlah penduduk sebanyak 780.598 di kalikan dengan 10.000. 2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2014, tahun 2013, dan tahun 2012 Nama Indikator
Target
Bab III-185
Realisasi
Capaian
4
2014
2012
2013
2014
2014
3
2013
2013
2
2012
2012
1
Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
Satuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
%
95
95
95
91,18
95
100
95,98
102
105
Orang
7-8
7-8
7-8
7-8
7-8
5-6
100
100
75
%
50
-
-
58
58
100
66
-
-
Orang
2
2
2
4
38
31,51
200
190
1.57 5,5
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2014, 2013 dan 2012. Bahwa 3 indikator sasaran yang ditetapkan talah mengalami tren peningkatan. Analisa perbandingan realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Indikator
penyelesaian
pelanggaran
K3
(ketertiban,
ketentraman,
keindahan) di Kabupaten, mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 realisasi sebesar 91,18% kemudian meningkat menjadi 95% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren peningkatan juga pada angka realisasi sebesar 100%. Begitu juga pada angka capaian kinerja mengalami tren peningkatan pada tahun 2012 capaian seesar 95,98% kemudian capaian meningkat menjadi 102% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren peningkatan capaian sebesar 105%. 2) Indikator jumlah polisi pamong praja per 10.000, mengalami tren tetap (konstan) pada tahun 2012 realisasi sebesar 7-8 orang dan pada tahun 2013 juga tetap 7-8 tetapi pada tahun 2014 mengalami tren penurunan pada angka realisasi sebesar 5-6%. Begitu juga pada angka capaian kinerja yaitu tetap pada tahun 2012 capaian sebesar 100% kemudian pada tahun 2013 tetap 100% dan pada tahun 2014 mengalami tren penurunan capaian 75%.
Bab III-186
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3) Indikator pada rasio pos siskampling per jumlah desa/kelurahan pada tahun 2012 terdapat target sebesar 50% tetapi target tersebut tidak dapat terealisasi, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan target sebesar 58% dengan realisasi
sebesar 58% sehingga menghasilkan
capaian kinerja sebesar 100%. Pada tahun 2014 tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak dapat terlaksanakan. 4) Indikator
jumlah
linmas
per
10.000
penduduk,
mengalami
tren
peningkatan pada tahun 2012 realisasi sebesar 4 orang kemudian meningkat menjadi 38 pada tahun 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami tren penurunan pada angka realisasi sebesar 36,32. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 200, kemudian capaian menurun menjadi 190 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 181%. 3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dengan rencana RPJMD Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nama Indikator
1
Satuan
Realisasi s.d Tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
% Capaian
Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
%
100
95
105
Orang
5-6
7-8
75
3
Rasio Pos Siskamling per jumlah penduduk
%
66
-
-
4
Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
Orang
36,32
2
181
2
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD Bab III-187
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 105%, 181%, dengan kategori sangat baik dan 75%, dengan kategori baik. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih dan jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013 mengalami peningkatan persentase. 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar
nasional
(SPM)
sehingga
indikator
tersebut
tidak
dapat
diperbandingkan dengan standar nasional. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan
/penurunan serta alternative solusi yang telah dilakukan 1) Capaian
indikator
penyelesaian
pelanggaran
K3
(Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 105%. Pada indikator Penyelesaian Pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin mengalami peningkatan di tahun 2014 ini Satuan Polisi
Pamong
Praja
Kabupaten
Musi
Banyuasin
mampu
menyelesaikan pelanggaran K3 100% dari pelanggaran K3 yang dilaporkan sebanyak 75 pelanggaran dan tingkat penyelesaian pelanggaran sebanyak 75 pelanggaran, sedangkan target RPJMD 95%
sehingga
pada
tahun
2014
ini
indikator
Penyelesaian
Pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin mampu melebihi target RPJMD yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan tahun awal periode RPJMD jumlah pelanggaran K3 pada tahun 2014 ini mengalami penurunan pada tahun awal RPJMD jumlah pelanggaran K3 sebanyak 95 pelanggaran, sedangkan pada tahun 2014 ini jumlah pelanggaran sebanyak 75 pelanggaran. 2) Indikator rasio jumlah Pol PP Per 10.000 Penduduk 75%. Indikator Rasio jumlah Pol PP Per 10.000 Penduduk perbandingan antara capaian kinerja tahun 2013
dengan capaian kinerja tahun 2014
mengalami penurunan dari capaian 100% menjadi 75%. Hal ini di Bab III-188
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin hanya berjumlah 464 orang pada tahun ini sehingga tidak mencapai target rencana akhir RPJMD, namun jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin yang sekarang sudah memenuhi standar jumlah personil untuk Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman penetapan jumlah Satuan Polisi Pamong Praja. 3) Capaian
indikator
pada
rasio
pos
siskampling
per
jumlah
desa/kelurahan tidak dapat terealisasi dikarenakan pada tahun ini tidak terdapat anggaran sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana. 4) Prosentase jumlah linmas per 10.000 penduduk desa pada tahun 2013 capaian kinerja sebesar 190% sedangkan pada tahun 2014 capaian kinerja sebesar 1575,5% telah mengalami tren penurunan. terjadinya penurunan tersebut disebabkan adanya pengurangan jumlah TPS di Kabupaten Musi Banyuasin dan dapat kami jelaskan juga bahwa sejak tahun 2014 LINMAS sudah berada di bawah naungan Sat Pol PP Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014 Dengan Target Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab yang dituangkan ke dalam 29 sasaran dengan 129 indikator kinerja telah dilaksanakan seluruhnya, adapun tingkat keberhasilan dalam pencapaian sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab III-189
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja
No
1.
3
Sasaran
Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan
Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah
4
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Desa
5
Berkembangnya industry kecil menengah mendukung peningkatan investasi daerah
dan yang nilai
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
1
Produktivitas padi pertahun
ton/ha
4,16
4,50
96,44
2
Produktivitas jagung pertahun
ton/ha
7,20
4,56
157,89
3
Penguatan cadangan pangan
% per tahun
758,00
100,00
758,00
4
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
%
94,86
100,00
105,41
5
Produksi daging pertahun
ton/thn
1764,66
1717,00
102,77
6
Produksi telur pertahun
ton/thn
667,00
687,00
97,08
7
Produksi perikanan pertahun
ton/thn
37018,34
17625,00
210,00
1
Koperasi Aktif
%
95,57
100,00
95,57
2
Jumlah usaha mikro dan kecil
unit
13556
1487
911,63
3
Cakupan desa siaga aktif
%
-
95,00
-
1
Lembaga Pemberdyaan Masyarakat yang aktif
%
15,75
18,00
87,50
2
PKK aktif
klpk
72
85
84,00
1
Pertumbuhan industri kecil dan menengah
%
11,61
15,77
73,62
%
4,33
5,10
84,90
2
Kapasitas produksi industri kecil dan menengah
Bab III-190
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
6
7
8
9
10
11
Sasaran
Indikator
Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengaman perdaganagan
Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja
Meningkatnya perlindungan local
budaya
Meningkatnya kualitas pariwisata daerah
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
3
Peningkatan nilai investasi industry kecil dan menengah
%
510,50
4,40
11602, 27
1
Unit usaha yang memiliki perizinan
%
100,00
35,00
285,71
2
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
%
17,36
44,26
39,22
1
Angka partisipasi angkatan kerja
%
66.99
85,00
78,81
2
Pencari kerja yang ditempatkan
%
83,43
50,00
166,86
3
Pengangguran terbuka
%
3,74
14,59
390,00
4
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
%
88,89
32,00
277,78
1
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
%
19,50
100,00
19,50
2
Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif
klpk
5
10
50,00
1
Kunjungan wisatawan
orang
40400
5000
808,00
2
Tempat wisata terpelihara setiap tahun
%
0,00
100,00
0,00
1
Proporsi panjang jaraingan jalan dengan kondisi baik
%
42,82
55,00
77,85
2
Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
Km
93,59
100
93,59
3
Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun
unit
26
130
20,00
4
Proporsi panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
%
1,41
11,00
12,82
1
Prosentase rumah layak huni
%
83,62
90,00
92,91
2
Rumah Tangga pengguna air bersih
%
85,65
90,00
95,17
3
Prosentase Penduduk berakses air minum
%
50,18
60,00
83,63
4
Rumah Tangga pengguna listrik
%
61,89
90,00
68,77
5
Rumah ber –IMB
%
30,08
45,00
66,84
Bab III-191
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
12
13
14
15
16
Sasaran
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
Meningkatnya pengelolaan sumber daya energy dan mineral daerah
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
6
Prosentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB
%
23,84
20,00
119,20
1
Rasio ijin trayek
Per pendud uk
0,000149
0,00014
106,43
2
Kepemilikan KIR angkutan umum
unit
540
500
108,00
3
Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik
unit
1083
1100
98,45
1
Jumlah jaringan telekomunikasi
Titik
15
80
18,75
2
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
%
0,01
0,01
100,00
3
Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah
%
71,24
90,00
79,16
4
Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
Kec
14,00
14,00
100,00
1
Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
%
100,00
100,00
100,00
2
Jumlah transmigran yang terbina
kk
890
150
593,33
1
Desa mendapat aliran listrik
%
95,83
100,00
95,83
2
Prosentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan
%
100,00
100,00
100,00
3
Prosentase penambangan liar yang ditertibkan
%
60,00
75,00
80,00
1
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaatipersyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
%
86,95
95,00
91,53
2
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara
%
86,95
95,00
91,53
Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup
Bab III-192
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
17
18.
Sasaran
Meningkatnya perlindungan kawasan hutan
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
3
Prosentase luasan lahan yang ditetapkan dan diinormasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
%
20,60
60,00
34,33
4
Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.
%
65,52
100,00
65,52
1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
%
26,22
25,00
142,50
2
Kerusakan kawasan hutan
%
0,46
25,00
1,84
1
Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km
%
100,00
100,00
100,00
2
Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km
%
98,00
100,00
98,00
3
Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang
%
90,00
85,00
105,88
4
Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang
%
94,00
90,00
104,44
5
Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
%
88,00
35,00
251,43
6
Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
%
93,00
75,00
124,00
Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat
Bab III-193
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
19.
Sasaran
Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
7
Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya
%
48,00
60,00
80,00
8
Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
%
100,00
98,00
102,04
9
Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
%
72,00
100,00
72,00
10
Jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
%
99,00
75,00
132,00
11
Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
%
50,00
50,00
100,00
12
Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
%
70,00
35,00
200,00
13
Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
%
90,00
50,00
180,00
14
Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
%
98,00
80,00
122,50
15
Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau DIV dan telah bersertifikat pendidik
%
65,00
50,00
130,00
16
Rasio pengunjung perpustakaan
Orang/
28600
15242
187,64
1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
%
92,20
95,00
97,10
Indikator
Bab III-194
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
Sasaran
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
2
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
69,60
80,00
87,00
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
91,10
92,00
99,00
4
Cakupan pelayanan nifas
%
83,90
90,00
93,20
5
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
72,50
80,00
90,60
6
Cakupan kunjungan bayi
%
94,60
90,00
105,10
7
Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)
%
94,60
100,00
94,60
8
Cakupan pelayanan anak balita
%
93,60
70,00
133,70
9
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
%
100,00
100,00
100,00
10
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
%
100,00
100,00
100,00
11
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
%
94,00
80,00
117,50
12
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Per 100.000 pendud uk
0,91
1,50
60,67
13
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
%
0,07
50,00
0,10
14
Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
%
53,99
100,00
54,00
15
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani
%
100,00
100,00
100,00
16
Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
%
100,00
100,00
100,00
Bab III-195
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
20
21.
22.
Sasaran
Meningkatnya Keluarga Sejahtera
Kualitas Kecil
Meningkatnya Peran Serta Pemuda dan Prestasi Olahraga
Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
17
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
%
100,00
100,00
100,00
18
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
13,02
100,00
13,02
19
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
%
1,33
100,00
1,33
20
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten /Kota
%
50,00
40,00
125,00
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
%
85,81
99,15
86,54
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di desa/kelurahan
%
26,67
0,65
4103,0 0
1
Persentase organisasi pemuda yang aktif
%
80,00
90,00
88,89
2
Lapangan olahraga per 1000 penduduk
Unit
11
25
44,00
1
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
%
43,70
2,71
1612,0 0
2
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
%
8,00
13,00
61,53
3
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
%
3,29
9,00
36,55
%
0,77
22,00
3500,0 0
4
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Bab III-196
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
23.
24. 25.
26.
27.
Sasaran
Meningkatnya Perlindungan Pada Perempuan dan Anak
Terwujudnya Masyarakat Maju dan Berakhlak Mulia Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah
Meningkatnya kualitas pengawasan
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
5
Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
%
100,00
100,00
100,00
6
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengn menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap
%
100,00
100,00
100,00
1
Rasio KDRT per 1.000 penduduk
%
0,68
0,78
87,18
2
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
%
9,27
7,45
124,42
3
Partisipasi angkatan kerja perempuan
%
97,32
66,15
147,12
4
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
48,30
38,25
126,27
1
Rasio rumah ibadah dengan penganutnya
Unit
1352
1067
126,71
1
Peningkatan pendapatan asli daerah
%
53,78
25,00
215,12
2
SKPD pencatatan asetnya tertib
%
100,00
100,00
100,00
3
SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
%
100,00
100,00
100,00
1
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
%
44,00
95,00
46,32
2
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti
%
86,00
95,00
90,53
3
SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya
%
35,00
75,00
46,67
1
Jumlah penduduk ber-KTP
%
60,10
95,00
63,26
2
Bayi berakte kelahiran
%
68,00
75,00
90,67
3
Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk
‰
486,08
190,00
255,83
4
Prosentase pasangan berakte nikah
%
158,00
75,00
210,67
Bab III-197
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
No
28.
29.
30.
Sasaran
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat
Indikator
Satuan
Realisasi 2014
Target Akhir RPJMD 2017
% Capaia n
1
Prosentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun
%
29,00
90,00
32,22
2
Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
%
29,00
90,00
32,22
3
Pejabat yang telah memenuhi memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
%
63,33
4,98
1271,6 9
4
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
%
100,00
70,23
142,39
5
Prosentase izin terbit sesuai standar
%
86,90
68,75
126,40
6
Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku
%
7,00
20,00
35,00
7
Prosentase lahan bersertifikat
%
10,99
18,00
61,06
1
Keselarasan program nasional dengan RPJMD
%
78,00
90,00
86,67
2
Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
%
85,00
100,00
85,00
3
Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
%
100,00
100,00
100,00
4
Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
%
100,00
100,00
100,00
1
Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,ketentraman,keindahan) di Kabupaten
%
100,00
95,00
105,00
2
Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Orang
5-6
7-8
75,00
3
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
%
0,00
90,00
0,00
4
Jumlah linmas per 10.000 penduduk
Orang
36,32
2,00
181,00
Bab III-198
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Dari Tabel 3.4 Akuntabilitas Keuangan tahun 2014, pencapaian sasaran jika dibandingkan dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa dari 29 (dua puluh sembilan) sasaran dan 174 (seratus tujuh puluh empat) program terdapat 22 (dua puluh dua) sasaran yang dilaksanakan dengan 141 (seratus empat puluh satu) program telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, dimana rata-rata capaian indikator kinerja lebih tinggi dari persentase realisasi keuangan. 1. Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan Sasaran ini melalui 19 program dengan realisasi keuangan Rp. 205.036.367.014,00 dari anggaran Rp. 274.164.201.700,00 atau 74,79% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 25,21% dengan rata-rata capaian ini sebesar 224,80% 2. Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp. 3.554.368.582,00 dari anggaran Rp. 4.358.505.000,00
Bab III-199
atau 81,55%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 18,45% dengan rata-rata capaian ini sebesar 620,28% 3. Meningkatnya industri kecil dan menengah
yang
mendukung
peningkatan nilai investasi daerah Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp. 12.549.232.731,00 dari anggaran 14.171.068.800,00 atau 88,56% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 11,44% dengan rata-rata capaian ini sebesar 4.544,13% 4. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp. 19.370.062.100,00 dari anggaran Rp. 20.459.133.000,00 atau 94,68% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,32% dengan rata-rata capaian ini sebesar 381,03%. 5. Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp. 3.101.155.584,00 dari anggaran Rp. 3.201.634.000,00 atau 96,86% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 3,14% dengan rata-rata capaian ini sebesar 197,47%. 6. Meningkatnya kualitas pariwisata daerah Sasaran ini melalui 2 program dengan realisasi keuangan Rp. 4.400.139.694,00 dari anggaran Rp. 4.859.716.500,00 atau 90,54% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 9,46% dengan rata-rata capaian ini sebesar 459,09% 7. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat Sasaran ini melalui 8 program dengan realisasi keuangan Rp. 204.862.420.647,00 dari anggaran Rp. 264.232.100.000,00 atau 77,53% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 22,47% dengan rata-rata capaian ini sebesar 100,42% 8. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan Sasaran ini melalui 6 program dengan realisasi keuangan Rp. 23.312.851.148,00 dari anggaran Rp. 25.023.800.000,00 atau 93,16% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 6,84% dengan rata-rata capaian ini sebesar 125,60% 9. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi Sasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp. 403.542.914,00 dari anggaran Rp. 405.878.600,00 atau 99,42% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 0,58% dengan rata-rata capaian ini sebesar 346,67% 10. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah Bab III-200
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Sasaran ini melalui 6 program dengan realisasi keuangan Rp. 78.771.488.285,00 dari anggaran Rp. 82.370.100.000,00 atau 95,63% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 4,37% dengan rata-rata capaian ini sebesar 97,58% 11. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp. 189.023.039.100,38 dari anggaran Rp. 205.283.430.350,00 atau 92,08% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 7,92% dengan rata-rata capaian ini sebesar 179,50% 12. Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat Sasaran ini melalui 16 program dengan realisasi keuangan Rp. 191.046.904.487,67 dari anggaran Rp. 202.986.045.400,00 atau 94,12% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,88% dengan rata-rata capaian ini sebesar 97,53% 13. Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp. 3.216.953.500,00 dari anggaran Rp. 3.229.778.000,00 atau 99,60% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 0,40% dengan rata-rata capaian ini sebesar 2.662,43% 14. Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp. 3.897.278.758,00 dari anggaran Rp. 4.436.750.250,00 atau 87,84% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 12,16% dengan rata-rata capaian ini sebesar 344,45% 15. Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp. 2.583.250.530,00 dari anggaran Rp. 2.730.741.000,00 atau 94,60% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 5,40% dengan rata-rata capaian ini sebesar 108,31% 16. Terwujudnya masyarakat maju dan berakhlak mulia Rata-rata capaian ini sebesar 131,65% dengan 1 program kegiatan yang belum terlaksana di tahun 2014. 17. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp. 12.452.813.905,00 dari anggaran Rp. 17.086.420.500,00 atau 72,88% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 27,12% dengan rata-rata capaian ini sebesar 145,99% Bab III-201
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
18. Meningkatnya kualitas pengawasan Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp. 7.199.722.303,00 dari anggaran Rp. 11.380.842.100,00 atau 63,26% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 36,74% dengan rata-rata capaian ini sebesar 69,72% 19. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Sasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp. 5.402.715.850,00 dari anggaran Rp. 5.647.247.850,00 atau 95,67% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 4,33% dengan rata-rata capaian ini sebesar 171,13% 20. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah Sasaran ini melalui 20 program dengan realisasi keuangan Rp. 559.091.699.692,00 dari anggaran Rp. 652.721.664.347,00 atau 85,66% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 14,34% dengan rata-rata capaian ini sebesar 197,12% 21. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp. 8.789.212.095,00 dari anggaran Rp. 9.999.457.000,00 atau 87,90% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 12,10% dengan rata-rata capaian ini sebesar 95,54% 22. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat Sasaran ini melalui 12 program dengan realisasi keuangan Rp. 14.758.589.100,00 dari anggaran Rp. 15.248.248.000,00 atau 96,79% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 3,21% dengan rata-rata capaian ini sebesar 505,28% Analisis
Program
Yang
Menunjang
Keberhasilan
Ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Penetapan Kinerja. Berdasarkan
pernyataan
penetapan
kinerja
Kabupaten
Musi
Banyuasin tahun 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah berkomitmen untuk mencapai 29 sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017. Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan dengan 174 program. Penetapan kinerja tahun 2014 yang berhasil melebihi target sebanyak 75 (tujuh puluh lima) indikator kinerja dari 129(seratus dua puluh sembilan) Indikator kinerja. Dari 75 (tujuh puluh lima) indikator yang melebihi target di Bab III-202
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dukung oleh 82 (delapan puluh dua) program. Program-program yang mendukung pencapaian penyataan penetapan kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Indikator produktivitas jagung pertahun di dukung program peningkatan 2.
ketahanan pangan Indikator penguatan cadangan pangan di dukung program peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil
3.
produksi pertanian/perkebunan Indikator Skor pola pangan harapan (PPH) di dukung program peningkatan penerapan tekhnologi pertanian/perkebunan, program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan,
dan
program
4.
pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Indikator produksi daging pertahun di dukung program pencegahan dan
5.
penanggulangan penyakit ternak Indikator produksi telur pertahun di dukung program peningkatan produksi hasil peternakan, program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, dan program
6.
penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Indikator produksi perikanan pertahun di dukung program pemberdayaan masyarakat
dalam pengawasan dan pengendalian
sumberdaya kelautan, program pengembangan budidaya perikanan, program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar, dan program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi 7.
perikanan Indikator Jumlah
usaha
mikro
dan
kecil
di
dukung
Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Program Peningkatan Kualitas 8.
Kelembagaan Koperasi Indikator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif di dukung
9.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Indikator Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah di
dukung Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 10. Indikator Unit usaha yang memiliki perizinan di dukung Program 11.
perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Indikator Pencari kerja yang ditempatkan di dukung Program Peningkatan kesempatan kerja
Bab III-203
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
12. Indikator Pengangguran terbuka di dukung Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 13. indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis di dukung
Program
perlindungan
dan
pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan 14. Indikator Kunjungan wisatawan di dukung Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 15. Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik di dukung Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 16. Indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk di dukung Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 17. Indikator Persentase Penduduk berakses air minum di dukung Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 18. Indikator Rumah
ber-IMB
di
dukung
Program
Pengendalian
Pemanfaatan ruang 19. Indikator Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB di dukung Program Perencanaan Tata Ruang, dan Program pemanfaatan Ruang 20. Indikator Rasio Ijin trayek di dukung Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 21. Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum di dukung Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 22. Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia di dukung Program Pembangunan
Prasarana
Pembangunan
Sarana
dan
dan
Fasilitas
Perhubungan,
Program
Prasarana
Perhubungan,
Program
Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 23. Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika di dukung Program kerjasama informasi dengan Mass Media 24. Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina di dukung Program pengembangan wilayah Transmigrasi 25. Indikator Jumlah transmigran yang terbina di dukung Program 26.
pengembangan wilayah Transmigrasi Indikator Desa mendapat aliran listrik ( rasio elektrifikasi) di dukung Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Bab III-204
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
27. Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan di dukung Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 28. Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di dukung Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 29. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km di dukung Program Pendidikan Anak Usia Dini 30. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km di dukung Program wajib belajar sembilan tahun 31. Indikator Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang di dukung Program wajib belajar sembilan tahun 32. Indikator Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 36 orang di dukung Program Pendidikan Menengah 33. Indikator Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 34. Indikator Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 35. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan
meja
dan
kursi
untuk
setiap
orang
guru,
kepala
sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik 36. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik 37. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik 38. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik 39. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal
Bab III-205
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
40. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal 41. Indikator Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal 42. Indikator Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal 43. Indikator Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung 44.
Program Pendidikan Non Formal Indikator Rasio pengunjung perpustakaan
di
dukung
Program
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 45. Indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di dukung
Program
peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 46. Indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di dukung Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyaraka 47. Indikator cakupan pelayanan nifas di dukung Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 48. Indikator cakupan kunjungan bayi di dukung Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 49. Indikator Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal child Immunization) di dukung Program Pengembangan Lingkungan Sehat 50. Indikator Cakupan pelayanan anak balita di dukung Program Pengawasan Obat dan Makanan 51. Indikator Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin di dukung Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 52. Indikator Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di dukung Program Upaya Kesehatan Masyarakat 53. Indikator Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat di dukung Program Perbaikan Gizi Masyarakat 54. Indikator Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB
dan yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam di dukung Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 55. Indikator Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di dukung Program pengadaan,
Bab III-206
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya 56. Indikator Rasio Petugas Lapangan/Penyuluh KB (PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan di dukung Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri, Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS, dan Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU 57. Indikator Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar di dukung Program pelayanan dan rehabilitasi Kesos 58. Indikator Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat di dukung Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 59. Indikator Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap di dukung Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 60. Indikator Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di dukung Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan 61. Indikator Partisipasi angkatan kerja perempuan di dukung Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan 62. Indikator Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan di dukung Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan 63. Indikator Peningkatan pendapatan asli daerah di dukung Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah 64. Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib di dukung Program Pengelolaan Aset Daerah 65. Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP di dukung Program Pengelolaan Pendapatan Daerah 66. Indikator Bayi berakte kelahiran di dukung Program
Penataan
Administrasi Kependudukan 67. indikator Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk di dukung Program Penataan Administrasi Kependudukan 68. Indikator Persentase pasangan berakte nikah di dukung Program Penataan Administrasi Kependudukan 69. Indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan di dukung Program Pendidikan Kedinasan
Bab III-207
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
70. Indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan di dukung Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dan Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 71. Indikator Persentase izin terbit sesuai standar di dukung Program Peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan dan non perizinan 72. Indikator Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan di dukung Program perencanaan pembangunan ekonomi, Program perencanaan sosial budaya, dan Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 73. Indikator Tingkat pemenuhan
dokumen
statistik daerah di dukung
Program Pengembangan data/informasi 74. Indikator Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3
(ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten di dukung Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana, dan Program Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana 75. Indikator Jumlah Linmas per 10.000 penduduk di dukung Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dan Program pendidikan politik masyarakat B. Realisasi Anggaran Jumlah Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang tercantum dalam APBD perubahan dan menjadi dasar penyusunan akuntabilitas keuangan ini adalah : 1. Pendapatan, anggaran sebesar Rp. 3.466.891.379.395,91 dan realisasi sebesar Rp. 3.143.669.713.584,51 yang terdiri dari : - Pendapatan Asli Daerah, anggaran sebesar Rp. 187.662.566.249,91 dan realisasi sebesar Rp. 172.924.886.329,95 - Dana Perimbangan, anggaran sebesar Rp. 3.140.639.234.746,00 dan realisasi sebesar Rp. 2.852.282.977.901,00 - Lain-lain Pendapatan daerah yang sah, anggaran sebesar Rp. 138.589.578.400,00 dan realisasi sebesar Rp. 118.461.849.353,56 2. Belanja,
anggaran sebesar Rp. 3.912.844.933.717,60
sebesar Rp. 3.517.904.364.388,05 yang terdiri dari :
Bab III-208
dan realisasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
-
Belanja Tidak Langsung, anggaran sebesar Rp. 1.249.009.353.020,60 dan realisasi sebesar Rp. 1.156.214.574.706,00.
-
Belanja Langsung, anggaran sebesar Rp. 2.663.563.140.697,00 dan realisasi sebesar Rp. 2.361.468.672.182,05
3. Pembiayaan Netto, anggaran sebesar Rp. 445.953.554.321,69 dan realisasi sebesar Rp. 453.991.313.508,69 yang terdiri dari : - Penerimaan Daerah, anggaran sebesar Rp. 515.853.554.321,69 dan realisasi sebesar Rp. 515.191.313.508,69 - Pengeluaran Daerah, anggaran sebesar Rp. 69.900.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 61.200.000.000,00 - Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), anggaran sebesar Rp. 0,00 dan realisasi sebesar Rp. 79.756.662.705,15 Tabel 3.4 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014
NO
1 1.1. 1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
ANG GAR AN
REAL ISASI
CAPA IAN (%)
PROGRAM
ANGGARAN
REALISASI
%
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4,37
4,16
95,19
31.375.701.600, 00
29.206.290.016, 00
93,09
4,56
7,20
157,8 9
1.732.449.000,0 0
1.715.249.499,0 0
99,01
495.700.000,00
488.900.200,00
98,63
4.412.314.600,0 0
4.121.325.500,0 0
93,41
1.657.586.500,0 0
1.363.656.500,0 0
82,27
6.113.128.000,0 0
5.337.533.492,0 0
87,31
81.799.992.000, 00
79.033.935.862, 00
96,62
4.444.357.000,0 0
3.994.015.239,0 0
89,87
1.800.000.000,0 0
1.628.947.200,0 0
90,50
9.366.861.000,0 0
3.989.656.700,0 0
Meningkatnya hasil produksi pertanian,perkeb unan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan
1
2
Produktivitas pertahun
padi
Produktivitas jagung pertahun
1
2
3
3
Penguatan cadangan pangan
100,0 0
758,0 0
758,0 0
4
5
4
Skor pola pangan harapan (PPH)
87,40
94,86
108,5 4
6
7
8
5
6
Produksi pertahun
Produksi telur pertahun
daging
9 1.613, 00
1.764, 00
109,3 6
667,0 0
677,0 1
101,5 0
10
Bab III-209
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Penanganan Pasca Pangan Progaram Pengendalian Ketahanan Pangan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program Peningkatan produksi hasil peternakan
42,59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 11
12
7
Produksi Perikanan pertahun
15.22 6,00
37.01 8,00
243,1 2
13
14
15
16
17
18
19
Rata-rata Capaian 1.2. 1
Berkembangnya koperasi,usaha kecil dan menengah
1
2
224,80
Koperasi aktif
Jumlah usaha mikro dan kecil
95,57
98,53
1.187, 00
13.55 6,00
1.142, 04
2
3
4
Rata-rata Capaian
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Program pengembangan perikanan tangkap
Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan
Sub Jumlah 1
97,00
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
620,28
Bab III-210
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Sub Jumlah
8.586.000.000,0 0
8.252.905.800,0 0
96,12
98.021.621.000, 00
46.704.398.481, 00
47,65
1.029.030.000,0 0
971.076.350,00
94,37
10.458.849.000, 00
6.245.222.800,0 0
59,71
5.042.000.000,0 0
4.901.735.600,0 0
97,22
2.364.500.000,0 0
1.981.904.375,0 0
83,82
350.000.000,00
54.118.400,00
15,46
4.606.662.000,0 0
4.544.678.000,0 0
98,65
507.450.000,00
500.817.000,00
98,69
274.164.201.700 ,00
205.036.367.014 ,00
74,79
520.000.000,00
475.277.600,00
91,40
300.000.000,00
142.663.200,00
47,55
2.188.505.000,0 0
1.726.008.382,0 0
78,87
1.350.000.000,0 0
1.210.419.400,0 0
89,66
4.358.505.000,0 0
3.554.368.582,0 0
81,55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 1.2. 2
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
1
2
3
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif PKK aktif
Cakupan Desa Siaga Aktif
1 16,20
17,50
108,0 2
75,00
72,00
96,00
89,00
0,00
0,00
2
3
4
Rata-rata Capaian 2.1. 1
Berkembangnya industri kecil dan menengah yang mendukung peningkatan nilai investasi daerah
1
2
Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah pertahun
68,01
11,61
98,64
4,35
4,33
99,54
2
3
3
Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
4 3,80
510,5 0
Rata-rata Capaian 2.1. 2
Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1
2
13.43 4,21
4.544,13
Unit usaha yang memiliki perizinan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
100,0 0
666,6 7
18,20
17,36
95,38
2
3
4
Rata-rata Capaian 2.1. 3
Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja
1
2
3
381,03
Angka partisipasi angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
Pengangguran terbuka
66,99
81,70
47,00
83,43
177,5 1
15,03
3,74
2
175,1 2
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Program pengembangan industri kecil dan menengah Program Penataan Struktur Industri
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Program Pengembangan Pasar Pedesaan dan Perkotaan
Sub Jumlah 1
82,00
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Sub Jumlah 1
15,00
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Sub Jumlah 1
11,77
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
3
Bab III-211
Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Program Peningkatan kesempatan kerja
Program perlindungan dan pengembangan
9.911.022.500,0 0
9.672.457.400,0 0
97,59
3.827.450.000,0 0
2.920.455.200,0 0
76,30
2.643.492.000,0 0
2.341.503.600,0 0
88,58
320.000.000,00
320.000.000,00
100,00
16.701.964.500, 00
15.254.416.200, 00
91,33
9.308.930.000,0 0
8.667.509.250,0 0
93,11
700.000.000,00
688.016.400,00
98,29
1.076.869.500,0 0
751.970.700,00
69,83
3.085.269.300,0 0
2.441.736.381,0 0
79,14
14.171.068.800, 00
12.549.232.731, 00
88,56
2.950.000.000,0 0
2.899.140.200,0 0
98,28
1.724.000.000,0 0
1.693.339.200,0 0
98,22
960.133.000,00
843.251.300,00
87,83
14.825.000.000, 00
13.934.331.400, 00
93,99
20.459.133.000, 00
19.370.062.100, 00
94,68
2.320.907.000,0 0
2.279.655.800,0 0
98,22
168.257.000,00
166.504.000,00
98,96
712.470.000,00
654.995.784,00
91,93
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 4
Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis
lembaga ketenagakerjaan 25,00
88,89
Rata-rata Capaian 2.2. 1
Meningkatnya perlindungan budaya lokal
1
2
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif
197,47
100,0 0
19,50
5,00
Meningkatnya kualitas pariwisata daerah
1
Kunjungan wisatawan
2
Tempat wisata terpelihara setiap tahun.
0,00
Rata-rata Capaian 3.1. 1
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan
1
Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik
918,1 8
2 100,0 0
0,00
459,09 39,00
42,82
109,7 9
1
3
3
4
Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk Jumlah jembatan dengan kondisi baik terpelihara setiap tahun
Proporsi Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
4 60,00
93,59
155,9 8
5
95,00
26,00
27,37
7,00
1,40
20,00
6
7
Rata-rata Capaian 3.1. 2
Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat
1
Persentase rumah layak huni
78,29 84,00
83,62
Rumah tangga pengguna air bersih
86,00
85,65
39,76
4.332.235.000,0 0
4.133.176.000,0 0
95,41
5.907.235.000,0 0
4.759.361.000,0 0
80,57
3.996.216.500,0 0
3.680.944.694,0 0
92,11
863.500.000,00
719.195.000,00
83,29
4.859.716.500,0 0
4.400.139.694,0 0
90,54
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
633.890.000.000 ,00
621.177.608.850 ,00
97,99
Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong
28.675.000.000, 00
25.781.270.600, 00
89,91
7.500.000.000,0 0
7.016.290.000,0 0
93,55
3.393.500.000,0 0
2.090.985.000,0 0
61,62
Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
486.500.000,00
394.010.000,00
80,99
Program rehabilitasi/pemelihara an Jalan dan Jembatan
19.252.000.000, 00
17.591.116.850, 00
91,37
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
1.500.000.000,0 0
1.469.346.600,0 0
97,96
694.697.000.000 ,00
675.520.627.900 ,00
97,24
10.250.000.000, 00
7.413.908.400,0 0
72,33
3.775.000.000,0 0
3.547.313.700,0 0
93,97
22.934.500.000, 00
21.826.926.600, 00
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
99,55
99,59
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Penanggulangan Rutin Jalan dan Jembatan
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Sub Jumlah 1
2
2
626.185.000,00
Sub Jumlah
2
2
1.575.000.000,0 0
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Sub Jumlah 1
40.40 0,00
96,86
50,00
34,75
4.400, 00
3.101.155.584,0 0
19,50
2 10,00
3.201.634.000,0 0
Sub Jumlah 1
Rata-rata Capaian 2.2. 2
355,5 6
3
Bab III-212
Program Pengembangan Perumahan
Program pengelolaan areal pemakaman
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
95,17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 3
4
5
6
Persentase Penduduk berakses air minum
48,00
50,18
104,5 4
Rumah tangga pengguna listrik
5
78,00
61,89
79,35
30,00
30,08
100,2 7
20,00
23,84
Rumah ber-IMB
Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
4
6
119,2 0
7
8
Rata-rata Capaian 3.1. 3
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan
1
2
3
100,42
Rasio Ijin trayek
Kepemilikan KIR angkutan umum
Jumlah ramburambu yang tersedia
0,000 149
106,4 3
400,0 0
540,0 0
135,0 0
800,0 0
1.083, 00
135,3 8
2
3
4
5
6
Rata-rata Capaian 3.1. 4
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika
1
2
Jumlah jaringan telekomunikasi Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
125,60
15,00
30,00
0,01
0,01
100,0 0
3
Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah
72,00
18,87
26,21
4
Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika
14,00
14,00
100,0 0
Rata-rata Capaian
Program Pengendalian Pemanfaatan ruang Program Perencanaan Tata Ruang
Program pemanfaatan Ruang
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Sub Jumlah 1
50,00
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Sub Jumlah 1
0,000 140
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
2
64,05
Bab III-213
Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
Program kerjasama informasi dengan Mass Media
Sub Jumlah
28.700.000.000, 00
27.905.832.850, 00
97,23
189.762.600.000 ,00
136.750.039.367 ,00
72,06
4.800.000.000,0 0
4.586.963.400,0 0
95,56
3.460.000.000,0 0
2.630.775.430,0 0
76,03
550.000.000,00
200.660.900,00
36,48
264.232.100.000 ,00
204.862.420.647 ,00
77,53
1.025.960.000,0 0
979.365.000,00
95,46
16.080.000.000, 00
14.714.235.000, 00
91,51
875.000.000,00
732.958.148,00
83,77
3.480.000.000,0 0
3.402.157.000,0 0
97,76
2.927.040.000,0 0
2.862.873.300,0 0
97,81
635.800.000,00
621.262.700,00
97,71
25.023.800.000, 00
23.312.851.148, 00
93,16
739.436.000,00
466.239.300,00
63,05
12.023.776.200, 00
10.636.593.100, 00
88,46
12.763.212.200, 00
11.102.832.400, 00
86,99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 3.1. 5
Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi
1
2
Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina
Jumlah transmigran yang terbina
1 100,0 0
150,0 0
100,0 0
890,0 0
Rata-rata Capaian 3.2. 1
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah
1
2
85,00
95,83
112,7 4
100,0 0
100,0 0
100,0 0
2
4
Persentase penambangan liar yang ditertibkan
75,00
60,00
80,00
5
6
Rata-rata Capaian 3.2. 2
Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup
1
2
3
4
97,58
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air.
92,00
Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara.
92,00
Prosentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan
86,95
86,95
100,0 0
20,60
65,52
403.542.914,00
99,42
405.878.600,00
403.542.914,00
99,42
65.745.086.000, 00
64.357.534.924, 00
97,89
330.000.000,00
91.291.000,00
27,66
1.180.416.000,0 0
834.406.633,00
70,69
Program Pembinaan dan pengembangan bidang minyak dan gas
1.030.000.000,0 0
750.706.793,00
72,88
Program Pembinaan Pengawasan dan Pengembangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
12.873.750.000, 00
11.921.245.600, 00
92,60
1.210.848.000,0 0
816.303.335,00
67,42
82.370.100.000, 00
78.771.488.285, 00
94,51
95,63
25.391.829.200, 00
24.904.637.325, 00
98,08
94,51
28.571.322.300, 00
26.756.434.460, 00
93,65
300.000.000,00
220.186.660,00
73,40
41,20
1.575.000.000,0 0
1.552.470.000,0 0
98,57
65,52
2.460.000.000,0 0
2.168.700.795,0 0
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
Program Pengelola Program dan Informasi
Sub Jumlah 1
2
3
50,00
405.878.600,00
Sub Jumlah 1
3
3
Program pengembangan wilayah Transmigrasi
593,3 3 346,67
Desa mendapat aliran listrik ( rasio elektrifikasi)
Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan
100,0 0
4
5
Bab III-214
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Program Perlindungan Fungsi Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
88,16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.
6
7
8
9
10
11
Rata-rata Capaian 3.2. 3
Meningkatnya perlindungan kawasan hutan
1
2
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Kerusakan Kawasan Hutan
73,94 18,40
31,00
26,22
0,46
142,5 0
1,48
1
2
4
Rata-rata Capaian Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat
1
2
3
4
Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km
Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km
Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 36 orang
100,0 0
153.936.600,00
76,97
Program Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
3.254.550.000,0 0
2.569.458.900,0 0
78,95
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
8.903.650.000,0 0
8.327.660.900,0 0
93,53
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
188.000.000,00
97.362.400,00
51,79
Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK
600.000.000,00
563.345.000,00
93,89
Program Penguatan Kelembagaan Litbang
300.000.000,00
251.919.682,00
83,97
71.744.351.500, 00
67.566.112.722, 00
94,18
1.558.679.000,0 0
1.371.580.700,0 0
88,00
711.267.000,00
692.327.200,00
97,34
4.980.199.500,0 0
4.348.142.000,0 0
87,31
6.239.914.600,0 0
5.101.399.800,0 0
81,75
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Program rehabilitasi hutan dan lahan
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
13.490.060.100, 00 5.305.659.150,0 0
11.513.449.700, 00 4.475.249.083,5 0
2
Program wajib belajar sembilan tahun
89.999.637.500, 00
81.547.638.982, 00
90,61
3
Program Pendidikan Menengah
47.441.844.550, 00
44.150.169.343, 88
93,06
71,99
100,0 0
200.000.000,00
Sub Jumlah
3
4.1. 1
Program Peningkatan Kualitas dan Akses informasi SDA dan Lingkungan Hidup
Sub Jumlah
85,35 84,35
100,0 0
90,00
98,00
108,8 9
70,00
90,00
128,5 7
75,00
94,00
125,3 3
Bab III-215
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel
Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya
Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
20,00
88,00
440,0 0
60,00
93,00
155,0 0
45,00
48,00
106,6 7
98,00
100,0 0
102,0 4
70,50
72,00
102,1 3
60,00
99,00
165,0 0
35,00
50,00
142,8 6
20,00
70,00
350,0 0
35,00
90,00
257,1 4
65,00
98,00
4
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
48.893.620.150, 00
47.265.792.891, 00
96,67
5
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik
9.935.959.000,0 0
8.108.053.300,0 0
81,60
6
Program Pendidikan Non Formal
1.223.310.000,0 0
1.124.582.500,0 0
91,93
150,7 7
Bab III-216
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 15
16
Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik
35,00
65,00
Rasio pengunjung perpustakaan
7 11.35 2,00
28.60 0,00
Rata-rata Capaian 4.1. 2
Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
1
3
4
5
6
7
8
251,9 4
179,50
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Cakupan Komplikasi kebidanan yang di tangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan kunjungan bayi Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal child Immunization)
Cakupan pelayanan anak balita
92,20
102,4 4
2 75,00
69,60
10
11
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat
87,00
91,10
104,7 1
80,00
83,90
104,8 8
75,00
72,50
96,67
89,00
94,60
106,2 9
85,00
94,60
111,29
55,00
93,60
170,1 8
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
5
8
9 94,00
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
3
7
35,00
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
92,80
6
9
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Sub Jumlah 1
90,00
2
185,7 1
268,5 7
Bab III-217
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
2.483.400.000,0 0
2.351.553.000,0 0
94,69
205.283.430.350 ,00
189.023.039.100 ,38
92,08
1.340.000.000,0 0
955.905.150,00
71,34
9.037.948.600,0 0
7.188.913.895,0 0
79,54
1.908.718.000,0 0
1.754.842.900,0 0
91,94
870.000.000,00
785.164.500,00
90,25
750.000.000,00
709.732.000,00
94,63
137.000.000,00
94.001.000,00
68,61
385.000.000,00
372.583.200,00
96,77
77.394.973.300, 00
73.611.167.461, 00
95,11
1.600.000.000,0 0
1.507.629.278,0 0
94,23
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 12
Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
13
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit pnemonia balita
14
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita pasien baru TB BTA Positip
15
16
17
18
19
20
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD yang ditangani
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit diare Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB dan yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
10
1,20
0,91
75,83
20,00
0,07
0,35
70,00
53,99
77,13
100,0 0
100,0 0
100,0 0
80,00
100,0 0
125,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
13,02
13,02
100,0 0
1,33
1,33
50,00
50,00
100,0 0
Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera
1
Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
85,81
95,44
80,87
24.127.798.000, 00
22.851.642.212, 00
94,71
12
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
14.019.102.000, 00
13.611.431.555, 00
97,09
13
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 300.000.000,00
279.989.000,00
93,33
17.057.238.500, 00
16.709.337.400, 00
97,96
50.000.000.000, 00
47.331.994.336, 67
94,66
272.440.000,00
221.117.500,00
81,16
202.713.605.400 ,00 1.351.187.000,0 0
190.825.786.987 ,67 1.344.743.000,0 0
14
97,53 89,91
3.061.453.100,0 0
program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rs/rs jiwa/ rs paru-paru/ rs mata
16
4.1. 3
3.785.827.000,0 0
11
15
Rata-rata Capaian
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Program Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan
program pemeliharaan sarana dan prasarana rs/rs jiwa/ rs paru-paru/ rs mata
Sub Jumlah 1
Bab III-218
Program Keluarga Berencana
94,14 99,52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 2
Rasio Petugas Lapangan/Penyuluh KB (PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan
0,51
26,67
5.229, 41
2
3
4
5
Rata-rata Capaian 4.1. 4
Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olah raga
1
2
Persentase organisasi pemuda yang aktif
2.662,43
75,34
2
19,00
11,00
Rata-rata Capaian 4.2. 1
Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat
1
2
3
4
94,18
Lapangan olahraga per 1.000 penduduk
2,50
Persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
11,00
Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan social
3
76,03
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya
57,89
43,70
8,00
1.748, 00
72,73
7,80
3,25
41,67
18,00
0,77
4,28
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS Program Pengembangan Model Operasional BKBPosyandu-PADU
Sub Jumlah 1
80,00
Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri
Program peningkatan peran serta kepemudaan
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Sub Jumlah 1
2
1.231.483.000,0 0
1.225.844.000,0 0
99,54
210.000.000,00
209.596.000,00
99,81
109.100.000,00
109.095.000,00
100,00
328.008.000,00
327.675.500,00
99,90
3.229.778.000,0 0
3.216.953.500,0 0
99,60
1.009.962.500,0 0
976.167.500,00
96,65
15.517.608.500, 00
14.370.852.500, 00
92,61
8.007.424.000,0 0
7.802.161.740,0 0
97,44
24.534.995.000, 00
23.149.181.740, 00
94,35
171.788.000,00
155.688.000,00
90,63
263.175.000,00
225.036.400,00
85,51
Program pelayanan dan rehabilitasi Kesos
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
3
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1.065.211.250,0 0
914.570.550,00
85,86
4
Program Pembinaan panti asuhan/panti jompo
1.930.353.500,0 0
1.749.573.908,0 0
90,63
5
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1.006.222.500,0 0
852.409.900,00
84,71
Bab III-219
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 5
6
Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
Rata-rata Capaian 4.2. 2
Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak
1
344,45
Rasio KDRT per 1.000 penduduk
1 2,28
2
3
4
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
0,68
2 9,27
146,4 5
59,99
97,32
162,2 3
30,00
28,21
Rata-rata Capaian 4.2. 3
Terwujudnya masyarakat maju yang berakhlak mulia
1
Rasio tempat ibadah dengan penganutnya (per 1.000 orang)
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
2
3
Peningkatan pendapatan asli daerah
SKPD pencatatan asetnya tertib SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP
1.027, 00
1.352, 00
Meningkatnya kualitas pengawasan
1
2
3
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
131,6 5
22,60
53,78
237,9 6
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
100,0 0
2
3
145,99
Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti
80,00
SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya
75,00
86,00
35,00
670.741.000,00
607.417.710,00
90,56
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan
270.000.000,00
265.237.000,00
98,24
1.790.000.000,0 0
1.710.595.820,0 0
95,56
2.730.741.000,0 0
2.583.250.530,0 0
94,60
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0
8.677.061.500,0 0
7.134.698.985,0 0
82,22
1.901.359.000,0 0
1.224.182.200,0 0
64,38
6.508.000.000,0 0
4.093.932.720,0 0
62,91
17.086.420.500, 00
12.452.813.905, 00
72,88
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
5.036.269.800,0 0
4.674.311.303,0 0
92,81
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
0,00
0,00
0,00
195.943.300,00
158.093.500,00
80,68
Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan
55,00
107,5 0
46,67
Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah
Sub Jumlah 1
44,00
87,84
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Sub Jumlah
131,65
80,00
3.897.278.758,0 0
94,03
1
Rata-rata Capaian 5.1. 2
3
108,13
Rata-rata Capaian 5.1. 1
29,82
6,33
4.436.750.250,0 0
Sub Jumlah
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Program Pengelolaan Aset Daerah Program Pengelolaan Pendapatan Daerah
Sub Jumlah 1
2
3
Bab III-220
Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 4
Rata-rata Capaian 5.1. 3
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
1
69,72
Jumlah penduduk ber-KTP
90,00
60,10
66,78
2
Bayi berakte kelahiran
65,00
68,00
104,6 2
3
Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk
180,0 0
486,0 8
270,0 4
65,00
158,0 0
243,0 8
4
Persentase pasangan berakte nikah
5.1. 4
Meningkatnya kualitas penyelenggaraa n pemerintahan daerah
1
2
Persentase Raperda yang disetujui DPRD pertahun Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda
Sub Jumlah 1
Rata-rata Capaian
171,13
29,00
32,22
60,00
29,00
48,33
2
3
4
5
3
4
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
6 7,66
63,33
826,7 6
67,20
100,0 0
148,8 1
7
8
9
10
11
5
6
Persentase izin terbit sesuai standar
Tingkat penerapan Pengelolaan arsip secara baku
12 50,00
86,90
173,8 0
12,00
7,00
58,33
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Sub Jumlah 1
90,00
Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
13
Bab III-221
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Program Pengembangan Komunikasi Informasi & Media Massa
Program Pembangunan dan Kesra
6.148.629.000,0 0
2.367.317.500,0 0
38,50
11.380.842.100, 00
7.199.722.303,0 0
63,26
5.647.247.850,0 0
5.402.715.850,0 0
5.647.247.850,0 0
5.402.715.850,0 0
95,67
16.150.947.500, 00
11.836.367.299, 00
73,29
9.370.968.000,0 0
7.231.152.007,0 0
77,17
2.740.000.000,0 0
1.801.796.200,0 0
65,76
21.908.299.000, 00
18.384.393.954, 00
83,92
32.560.189.060, 00
28.767.730.486, 00
88,35
4.136.511.500,0 0
2.866.766.500,0 0
69,30
9.633.313.800,0 0
7.550.066.120,0 0
78,37
6.844.946.000,0 0
2.938.151.200,0 0
42,92
199.616.939.270 ,00
173.160.542.690 ,00
86,75
293.878.351.817 ,00
255.936.018.082 ,00
15.342.378.400, 00
12.506.737.975, 00
81,52
2.757.595.600,0 0
2.480.973.650,0 0
89,97
503.400.000,00
458.856.900,00
91,15
95,67
Program Pendidikan Kedinasan
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan kualitas dan produktifitas perizinan dan non perizinan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
87,06
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 14
7
Persentase lahan bersertifikat
12,00
10,99
91,58
15
16
8
9
10
20
Rata-rata Capaian 5.2. 1
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
1
2
3
Keselarasan program nasional dengan RPJMD
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan
197,12
78,00
2 99,00
85,00
85,86
100,0 0
100,0 0
100,0 0
3
5
6
Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah
100,0 0
100,0 0
Rata-rata Capaian 5.2. 2
Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat
1
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
100,0 0
7
95,54 95,00
100,0 0
89.975.000,00
99,97
1.080.000.000,0 0
596.286.900,00
55,21
56.000.000,00
55.901.000,00
99,82
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Aparatur Pemerintah Kab. Muba
124.946.000,00
36.528.000,00
29,24
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
4.677.878.400,0 0
3.796.025.661,0 0
81,15
30.149.000.000, 00
27.610.976.464, 00
91,58
1.100.000.000,0 0
986.453.604,00
89,68
652.721.664.347 ,00
559.091.699.692 ,00
85,66
250.000.000,00
222.938.800,00
89,18
4.013.035.000,0 0
3.664.111.100,00
91,31
900.000.000,00
725.581.600,00
80,62
450.000.000,00
409.773.900,00
91,06
600.000.000,00
450.420.119,00
75,07
810.000.000,00
676.663.276,00
83,54
2.976.422.000,0 0
2.639.723.300,0 0
88,69
9.999.457.000,0 0
8.789.212.095,0 0
87,90
1.391.933.000,0 0
1.335.054.500,0 0
Program penyelesaian konflik-konflik Perbatasan Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Layanan Pengadaan
Program Kerjasama Pembangunan
96,30
4
4
90.000.000,00
Sub Jumlah 1
81,00
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
105,2 6
Program perencanaan pembangunan daerah
Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial budaya
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Program Perencanaan Pengembangan Kotakota Menengah dan Besar
Program Pengembangan data/informasi
Sub Jumlah 1
Bab III-222
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
95,91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 2
3
4
2
3
jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
7-8
66,00
5-6
0,00
99,85
0,00
5
6
7
4
Jumlah Linmas per 10.000 penduduk
2,00
36,32
1.816, 00
8
9
10
11
12
Rata-rata Capaian
505,28 TOTAL
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
473.067.000,00
459.286.000,00
97,09
1.375.000.000,0 0
1.358.521.000,0 0
98,80
150.000.000,00
148.740.000,00
99,16
883.000.000,00
856.072.000,00
96,95
1.756.270.000,0 0
1.675.542.200,0 0
95,40
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
583.070.000,00
582.518.000,00
99,91
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1.830.860.000,0 0
1.699.160.100,0 0
92,81
1.055.920.000,0 0
964.688.800,00
91,36
4.660.930.000,0 0
4.614.868.500,0 0
99,01
Program Peningkatan Sumber Daya Tanggap Darurat Bencana
267.398.000,00
267.043.000,00
99,87
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat Bencana
820.800.000,00
797.095.000,00
97,11
Sub Jumlah
15.248.248.000, 00
14.758.589.100, 00
96,79
Jumlah
2.663.563.140.6 97,00
2.361.468.672.1 82,05
88,66
Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
Program Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Program pengembangan wawasan kebangsaan
Program pendidikan politik masyarakat
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Sumber : DPPKAD – Laporan Realisasi APBD Tahun 2014 per 17 Maret 2015 (Data Unaudited)
Bab III-223
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Sasaran-sasaran yang dicapai secara efektif dan efesien yaitu jika pencapaian indikator sasaran mencapai target kinerja dengan capaian realisasi keuangan tidak melebihi/kurang dari anggaran yang tersedia. Adapun pencapaian sasaran-sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan Rata-rata capaian ini sebesar
224,80% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar Rp. 205.036.367.014,00 atau sebesar 74,79% dari anggaran Rp. 274.164.201.700,00 2) Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah Rata-rata capaian ini sebesar 620,28% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 3.554.368.582,00
atau sebesar 81,55% dari anggaran Rp.
4.358.505.000,00 3) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa Rata-rata capaian ini sebesar 68,01% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar Rp. 15.254.416.200,00 16.701.964.500,00 4) Berkembangnya industri
atau sebesar 91,33% dari anggaran Rp. kecil
dan
menengah
yang
mendukung
peningkatan nilai investasi daerah Rata-rata capaian ini sebesar 4.544,13% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar Rp. 12.549.232.731,00 atau sebesar 88,56% dari anggaran Rp. 14.171.068.800,00 5) Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Rata-rata capaian ini sebesar 381,03% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 19.370.062.100,00
atau sebesar 94,68% dari anggaran Rp.
20.459.133.000,00 6) Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja Rata-rata capaian ini sebesar 197,47% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Bab III-224
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Rp. 3.101.155.584,00
atau sebesar 96,86% dari anggaran Rp.
3.201.634.000,00 7) Meningkatnya perlindungan budaya lokal Rata-rata capaian ini sebesar 34,75% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 4.759.361.000,00
atau sebesar 80,57% dari anggaran Rp.
5.907.235.000,00 8) Meningkatnya kualitas pariwisata daerah Rata-rata capaian ini sebesar 459,09% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 4.400.139.694,00
atau sebesar 90,54% dari anggaran Rp.
4.859.716.500,00 9) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan Rata-rata capaian ini sebesar 78,29% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 675.520.627.900,00 atau sebesar 97,24% dari anggaran Rp. 694.697.000.000,00 10) Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat Rata-rata capaian ini sebesar 100,42% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 204.862.420.647,00 atau sebesar 77,53% dari anggaran Rp. 264.232.100.000,00 11) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan Rata-rata capaian ini sebesar 125,60% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 23.312.851.148,00
atau sebesar 93,16% dari anggaran Rp.
25.023.800.000,00 12) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika Rata-rata capaian ini sebesar 64,05% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 11.102.832.400,00
atau sebesar 86,99% dari anggaran Rp.
12.763.212.200,00 13) Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi Rata-rata capaian ini sebesar 346,67% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 403.542.914,00
atau sebesar 99,42% dari anggaran Rp.
405.878.600,00 14) Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah
Bab III-225
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Rata-rata capaian ini sebesar
97,58% dengan realisasi dana yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 78.771.488.285,00
atau sebesar 95,63% dari anggaran Rp.
82.370.100.000,00 15) Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup Rata-rata capaian ini sebesar 73,94% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 67.566.112.722,00
atau sebesar 94,18% dari anggaran Rp.
71.744.351.500,00 16) Meningkatnya perlindungan kawasan hutan Rata-rata capaian ini sebesar 71,99% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 11.513.449.700,00
atau sebesar 85.35% dari anggaran Rp.
13.490.060.100,00 17) Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat Rata-rata capaian ini sebesar 179,50% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 189.023.039.100,38
atau sebesar 92,08% dari anggaran Rp.
205.283.430.350,00 18) Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat Rata-rata capaian ini sebesar 97,53% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 191.046.904.487,67
atau sebesar 94,12% dari anggaran Rp.
202.986.045.400,00 19) Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera Rata-rata capaian ini sebesar 2.662,43% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 3.216.953.500,00
atau sebesar 99,60% dari anggaran Rp.
3.229.778.000,00 20) Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olahraga Rata-rata capaian ini sebesar 76,03% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 23.149.181.740,00
atau sebesar 94,35% dari anggaran Rp.
24.534.995.000,00 21) Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat Rata-rata capaian ini sebesar 344,45% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Bab III-226
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Rp. 3.897.278.758,00
atau sebesar 87,84% dari anggaran Rp.
4.436.750.250,00 22) Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak Rata-rata capaian ini sebesar 108,31% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 2.583.250.530,00
atau sebesar 94,60% dari anggaran Rp.
2.730.741.000,00 23) Terwujudnya masyarakat maju dan berakhlak mulia Rata-rata capaian ini sebesar 131,65% dengan program kegiatan yang belum terlaksana di tahun 2014. 24) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Rata-rata capaian ini sebesar 145,99% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 12.452.813.905,00
atau sebesar 72,88% dari anggaran Rp.
17.086.420.500,00 25) Meningkatnya kualitas pengawasan Rata-rata capaian ini sebesar 69,72% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 7.199.722.303,00
atau sebesar 63,26% dari anggaran Rp.
11.380.842.100,00 26) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Rata-rata capaian ini sebesar 171,13% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 5.402.715.850,00
atau sebesar 95,67% dari anggaran Rp.
5.647.247.850,00 27) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah Rata-rata capaian ini sebesar 197,12% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 559.091.699.692,00 atau sebesar 85,66% dari anggaran Rp. 652.721.664.347,00 28) Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan Rata-rata capaian ini sebesar 95,54% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar. Rp. 8.789.212.095,00
atau sebesar 87,90% dari anggaran Rp.
9.999.457.000,00 29) Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat Rata-rata capaian ini sebesar 505,28% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2014 sebesar.
Bab III-227
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Rp. 14.758.589.100,00
atau sebesar 96,79% dari anggaran Rp.
15.248.248.000,00 Pencapaian sasaran jika dibandingkan dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa dari 29 (dua puluh sembilan) sasaran dan 174 (seratus tujuh puluh empat) program terdapat 22 (dua puluh dua) sasaran
yang
dilaksanakan dengan 141 (seratus empat puluh satu) program telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, dimana rata-rata capaian indikator kinerja lebih tinggi dari persentase realisasi keuangan. Disamping itu terdapat 15 (lima belas) program yang baru terlaksana di tahun 2014, dan program tersebut belum dilakukan mapping terhadap pencapaian sasaran RPJMD 2012-2017. Selain Program kegiatan yang di biayai dari dana APBD, terdapat program dan kegiatan di beberapa urusan yang dananya bersumber dari APBN. Beberapa urusan itu antara lain sebagai berikut :
1. Urusan Kesehatan 1.1. Program dan Kegiatan a. Alokasi BOK Puskesmas b. Koordinasi Perencanaan BOK c. Pembinaan /Monev BOK puskesmas d. Pembinaan dan Penggerakan Manajemen BOK 1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Penerimaan dana tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah bersumber dari APBN 2014 dengan jumlah anggaran yang diterima sebesar Rp. 2.319.750.000,1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014, terealisasi sebesar: Rp. 2.255.156.700,2. Urusan PU – Cipta Karya dan Pengairan 2.1. Program dan Kegiatan a. Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Infrastruktur
Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman.
Bab III-228
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
b. Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Infrastruktur
Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan
dan
Pelaksanaan
Pengembangan
Sistem
Penyediaan Air Minum. 2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan a. Sumber dana Program Pembinaan
dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman
berasal
dari
Rupiah
Murni
sebesar
Rp.
1.300.000.000,- dan dana Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 6.500.000.000,b. Sumber dana Program Pembinaan
dan Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum berasal dari Rupiah Murni Rp. 600.000.000,- dan dana Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 1.760.000.000,2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan a. Realisasi
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman,
berupa
Pembangunan
Jalan
Cor
Beton,
Pengerasan Jalan, Pembangunan Jembatan, Pembuatan Plat Deucker, Saluran Pembuangan Air Limbah. 1. Jumlah Anggaran Rp. 7.800.000.000,2. Terealisasi sebesar Rp. 7.800.000.000,- atau (100%). Kegiatan ini dilaksanakan di 59 Desa tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin b. Realisasi
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Infrastruktur Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman
dan
Kegiatan Bab III-229
Pengaturan,
Pembinaan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Pengawasan
dan
Pelaksanaan
Pengembangan
Sistem
Penyediaan Air Minum berupa Pembuatan Sumur Bor. 1.
Jumlah Anggaran Rp. 2.360.000.000,-
2.
Terealisasi sebesar Rp. 2.360.000.000,- atau (100%).
Kegiatan ini dilaksanakan di 11 Desa tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3.1. Urusan Tenaga Kerja 3.1.1. Program dan Kegiatan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan kerja, berupa kegiatan Padat Karya Infrastruktur. 3.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan Sumber dana program Penempatan dan Perluasan Kesempatan kerja berasal dari APBN sebesar Rp. 291.260.000,3.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi yang telah dicapai dalam kegiatan Padat karya Infrastruktur sebesar Rp. 288.882.700,- atau 99,16 % 3.2. Urusan Transmigrasi 3.2.1. Program dan Kegiatan Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, adapun kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi. b. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi. d. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya DITJEN P2MKT. 3.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan Sumber dana yang digunakan berasal dari dana APBN kegiatan Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
(P2MKT-07)
dengan
jumlah
anggaran
Rp.
4.120.667.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.731.469.450,atau 90,55%.
Bab III-230
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi pelaksanaan program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, adapun kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi dengan realisasi Rp. 578.700.000,- tingkat presentase 98,20% b. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi, realisasi Rp. 1.049.163.050,- atau 98,20 % c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi, realisasi Rp. 1.762.441.400,- atau 83,17 % d. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya DITJEN P2MKT, dengan realisasi keuangan Rp. 341.165..000,- atau 97,00 % 4. Urusan Ketahanan Pangan 4.1. Program dan Kegiatan a.
Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat : -
Melaksanakan pendampingan oleh tenaga pendamping di 2 Desa inti (Desa lama 2010 dan Desa lama 2009).
-
Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi Desa Mandiri Pangan.
-
Melaksanakan pertemuan dengan Desa Mandiri Pangan.
-
Melaksanakan monitoring SKPG ke Kecamatan dalam Kab. Muba.
-
Melaksanakan rapat koordinasi Tim SKPG.
-
Melaksanakan pengolahan data SKPG.
-
Melaksanakan analisis dan investigasi SKPG.
b. Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan Segar dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar : -
Pengembangan kebun bibit 10 kelompok wanita tani dengan Bansos Optimalisasi Pemanfaatan Perkarangan (KRPL)
14
kelompok
tani
sebesar
Rp.
47.000.000,-/kelompok. -
Melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi P2KP dan KRPL baik Desa lama dan Desa baru. Bab III-231
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin -
Melaksanakan penyusunan laporan P2KPP dan KRPL.
-
Melaksanakan analisids pola konsumsi pangan penduduk dengan membentuk Tim Tabulasi Data, Entry Data, Pengolahan Data, Analisis Data dan Penyusunan Laporan.
c. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Badan
Ketahanan
Pangan : -
Melaksanakan Laporan SAI dan SIMONEV.
-
Melaksanakan penyusunan statistik ketahanan pangan.
-
Melaksanakan ketahanan
identifikasi
pangan
calon
dengan
penerima
membentuk
penghargaan Tim
Verifikasi
Penghargaan Ketahanan Pangan.
4.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Sumber dana yang digunakan berasal dari dana APBN, jumlah anggaran sebesar Rp. 558.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 550.600.000,4.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut : a.
Peningkatan Pangan
Masyarakat,
Diversifikasi
Jumlah
Anggaran
dan Rp.
Ketahanan 20.000.000,-
Realisasi Anggaran Rp. 19.600.000,b.
Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan Segar
dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar,
Jumlah Anggaran Rp. 482.500.000,- Realisasi Anggaran Rp. 475.500.000,-. c.
Dukungan
Manajemen
dan
Teknis
lainnya
Badan Ketahanan Pangan, Jumlah Anggaran Rp. 56.000.000,Realisasi Anggaran Rp. 55.500.000,5. Urusan Pertanian dan Perternakan 5.1. Program dan Kegiatan
Bab III-232
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, sebagai berikut : a.
Pengelolaan Produksi tanaman aneka kacang dan umbi.
b.
Pengelolaan produksi tanaman serealia
c.
Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan.
d.
Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen tanaman
pangan 5.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Sumber dana tugas pembantuan
yang diterima oleh Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten MUBA tahun 2014 dari APBN sebesar Rp. 11.185.300.000,-
5.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014 realisasi 75%, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, sbb: a) Kegiatan Pengelolaan Produksi tanaman aneka kacang dan umbi. Jumlah anggaran : -
Semula
: Rp. 4.994.500.000,-
-
Realisasi
: Rp. 3.060.636.200,-
Digunakan untuk kegiatan sbb : 1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) komoditas aneka
kacang dan umbi seluas 70 hektar terdiri
dari : Bansos SLPTT kedelai
kawasan pengembangan 7
hektar, dan bansos SLPTT kedelai kawasan
pengembangan
(SL) 63 hektar. 2. Pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi seluas 1.355 Ha.
(perluasan areal tanaman kedelai)
Bab III-233
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
3. Laporan pelaksanaan SLPTT/pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi
dan
laporan
CPCL,
koordinasi,
pengawasan, monev.
b)
4.
Kegiatan dipusatkan dilokasi Kecamatan Lalan.
5.
Realisasi fisik kegiatan 60,58% Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia. Jumlah anggaran : - Anggaran : Rp. 6.080.800.000 - Realisasi : Rp. 5.363.139.430 SL-PTT komoditas serealia 27.000 Ha, Laporan pengelolaan produksi serealia (2 laporan), yaitu laporan CPCL, Koordinasi, pengawalan dan monev, Laporan ubinan dan POSKO P2BN. Lokasi SLPTT di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan
Babat
Toman,
Kecamatan
Lawang
Wetan,
Kecamatan Lais, Kecamatan Babat Supat, Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Bayung Lincir dan Kecamatan Lalan. c) Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Jumlah anggaran : - Semula : Rp. 40.000.000 - Realisasi : Rp. 12.225.400 1 laporan kegiatan perbenihan yang terdiri dari laporan pelaksanaan bantuan benih subsidi, BLBU dan CBN. d) Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan. Jumlah Anggaran : - Semula : Rp. 70.000.000 - Realisasi : Rp. 38.221.050 Rancangan program, kegiatan dan rencana kerja tanaman pangan (2 rancangan), administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan (12 bulan), laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan (3 laporan), perangkat pengelolah data dan komunikasi (1 unit). 6. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 6.1. Program dan Kegiatan
Bab III-234
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
a. Pengelolaan Dana BLM baik Dana Operasional Kegiatan (DOK), PNPM-MPd dan BLM Masyarakat. b. Melaksanakan
pelatihan
masyarakat
dan
pelatihan
perencanaan seperti penyusunan Dokumen RPJMD dan RKPDesa. c. Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, saluran parit, TPT(tembok pemaku tanah) pada Kecamatan Sekayu. d. Melaksanakan pembangunan jalan cor beton, paud, gedung TPA, jembatan beton dan drainase dan kelompok SPP pada Kecamatan Sungai Lilin. e. Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, gedung PAUD pada desa-desa lokasi PNPM Kecamatan Babat Toman. f.
Melaksanakan pembangunan gedung Paud, jalan rabat beton, TPT dan kelompok SPP pada Kecamatan Lais.
g. Melaksanakan pembangunan jembatan, jalan TK, Gedung Pustu pada Kecamatan Bayung Lencir. h. Melaksanakan pembangunan MCK, Posyandu, jalan, jembatan dan kelompok SPP pada Kecamatan Plakat Tinggi. i.
Melaksanakan pembangunan jalan rabat beton, MCK, parit, sumur dan kelompok SPP pada Kecamatan Sungai Keruh.
j.
Melaksanakan pembangunan TK, jalan rabat beton, jembatan dan kelompok SPP pada Kecamatan Plakat Tinggi.
k. Melaksanakan pembangunan TK Paud, MCK, Drainase dan kelompok SPP jalan rabat beton, plat deker, tangga roya pada Kecamatan Lawang Wetan. l.
Melaksanakan pembangunan gedung, TK Paud, mobiler, jalan, gorong-gorong, jembatan beton dan kelompok SPP pada Kecamatan Tungkal Jaya.
6.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Anggaran bersumber dari Dana APBN Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran Rp. 18.971.388.000,-. Dan dana yang sudah terealisasi sebesar Rp. 18.940.628.000,- atau 99,84% 6.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Bab III-235
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Program Kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa yang terealisasi sebesar Rp. 18.940.628.000 terdiri tadi Belanja Barang sebesar Rp. 483.777.000
dengan
Kegiatan
Peningkatan
Kemandirian
Masyarakat Pedesaan (PNPM) dan Kegiatan Fasilitas Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat (PNPM Generasi), dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 18.456.851.000 7. Urusan Kelautan dan Perikanan 7.1. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan 7.1.1. Program dan Kegiatan Program peningkatan daya saing produk ikan, dengan bentuk kegiatan sbb : 1.
Fasiltas penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri
2.
Fasilitas pengembangan industri pengolahan hasil perikanan
3.
Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Ditjend P2HP)
7.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Penerimaan dana tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah bersumber dari APBN 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 650.000.000,7.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi Program dan kegiatan Peningkatan daya saing produk perikanan, meliputi pengembangan rumah kemasan ukuran 9 x 12 meter di lokasi Kecamatan Sekayu,
jumlah anggaran sebesar
Rp. 650.000.000,- rialisasi sebesar Rp. 643.060.000,7.2. Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 7.2.1. Program dan Kegiatan a. Monitoring penyakit ikan, bantuan sarana dan prasarana ikan.
Bab III-236
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
b. Pengembangan
sistem
kesehatan
ikan
dan
lingkungan
pembudidaya ikan. c. Pengembangan sistem perbenihan ikan. d. Pengembangan sistem sarana dan prasarana pembudidaya ikan. e. Pengembangan sistem produksi pembudidaya ikan. f. Pengembangan sistem usaha pembudidaya ikan. g. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya ditjen perikanan budidaya. 7.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Sumber dana kegiatan ini dari APBN Tahun Anggaran 2014 dengan anggaran Rp. 976.918.000,7.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program Kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Dinas Kelautan dan Perikanan kab Muba yang terealisasi sebesar Rp. 968.017.000,-
terdiri
tadi
Kegiatan
Peningkatan
Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP sebesar Rp. 76.918.000,- dan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan sebesar Rp. 891.099.000,8. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 8.1. Program dan Kegiatan a.
Program penataan administrasi kependudukan
b. Kegiatan pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) terpadu. 8.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Sumber
dana
berasal
dari
anggaran
APBN
sebesar
Rp.
1.299.633.000,8.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan telah terealisasi sebesar Rp. 977.732.200,- atau 75,23 % 9. Urusan Pendidikan dan Kebudayaan 9.1. Program dan Kegiatan a.
Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS) Bab III-237
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
b.
Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)
9.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan Dana Alokasi Khusus dan dana BOS bersumber dari APBN ditransferkan langsung oleh Pemerintah Pusat ke Kas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. 9.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/SDLB Rp. 68.496.970.000,-, terealisasi 100%. b. Dana Bantuan Alokasi Khusus (DAK) Alat Praktik dan Peraga Siswa SD Rp. 3.900.000.000,-, terealisasi Rp.2.422.650.765,atau sebesar 62,12%. Dana Bantuan Alokasi Khusus (DAK) Penambahan ruang kelas SMA/MA Rp.8.855.225.350,-, terealisasi Rp.8.736.502.350,- atau 98,66%.
Bab III-238