Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA MAKRO TAHUN 2012 A. Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas merupakan suatu perwujudan tanggungjawab atas pelaksanaan
amanah
(sesuai
Tupoksinya)
yang
diberikan
stakeholders. Akuntabilitas ini berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, dan merupakan unjuk kinerja bagi pimpinan dan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Lingga. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas /pemberi amanah. Pemerintah kabupaten Lingga selaku pengemban amanah masyarakat
Kabupaten
Lingga
melaksanakan
kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah,
Keputusan
Kepala
LAN
Nomor
239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk dapat menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan/program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi pembangunan daerah dilakukan melalui pengukuran kinerja. Selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan dan sasaran, kemudian
Akuntabilitas Kinerja
III/1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 dilakukan
pula
analisis
pencapaian
kinerja
dengan
menginterprestasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja. 1. Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja, digunakan sebagai dasar untuk
menilai
keberhasilan
atau
kegagalan
pelaksanaan
kegiatan/program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi pembangunandaerah Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes). Indikator sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
1) Penetapan Indikator Kinerja Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga meliputi Input, Output, dan Outcome. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan
memperhatikan
sasaran
yang
ditetapkan
serta
data
pendukung yang ada. Indikator kinerja Input yang digunakan adalah dana dengan satuan Rupiah. Indikator Input lain yang merupakan masukan yang turut mempengaruhi terlaksananya kegiatan, seperti sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan dan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, belum dapat diukur disebabkan keterbatasan data. Indikator Output
Akuntabilitas Kinerja
III/2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 bervariasi sesuai dengan apa yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan. Begitu pula indikator Outcome, bervariasi tergantung dari Output yang dihasilkan. Penetapan indikator kinerja beserta target capaian indikator kinerja ini mulai dilakukan pada saat perumusan rencana jangka menengah.
Dalam
menetapkan
indikator
sasaran,
digunakan
indikator-indikator tertentu yang paling mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran. 2) Sistem Pengumpulan Data Kinerja Penyusunan dan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga
akan terus
dikembangkan sehingga mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, dan konsisten mengenai capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga dalam rangka proses pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat serta efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas. 3) Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan terutama atas indikator sasaran yang telah ditetapkan di dalam RKPD dengan memperhatikan hasil pengukuran pencapaian kinerja kegiatan yang terlebih dahulu dengan menggunakan indikator kinerja berupa Input, Output, dan Outcome, sedangkan Indikator kinerja Benefit dan Impact tidak diulas pada saat dilakukan analisis atas pencapaian kinerja. Untuk memudahkan pengukuran kinerja digunakan formulir standar Pengukuran Pencapaian Sasaran (Formulir PPS) dan Pengukuran Kinerja Kegiatan (Formulir PKK).
2.
Analisis Angka Capaian Kinerja Tahun 2012 Pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan antara
capaian indikator kinerja meliputi Input, Output, dan Outcome antara
Akuntabilitas Kinerja
III/3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 yang direncanakan (diharapkan) dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai Pemerintah Kabupaten Lingga. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap). Analisis
pencapaian
kinerja
membandingkan kinerja nyata
sasaran
dilakukan
dengan
(realisasi) dengan kinerja yang
direncanakan. Analisis ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan, dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi untuk masing-masing kelompok indikator, yaitu indikator kinerja Input, Output, dan Outcome antara yang direncanakan (diharapkan) dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai Pemerintah Kabupaten Lingga. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) karena realisasi berbeda dengan yang direncanakan. Dalam tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Lingga menetapkan
sasaran melalui pelaksanaan
telah
program dan kegiatan
yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten Lingga tahun 2012 serta merupakan
komitmen
Pemerintah
Kabupaten
mengimplementasikan RPJM 2010 – 2015.
Lingga
dalam
Analis capaian kinerja
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Sasaran 1
Menjadikan Kabupaten Lingga sebagai rujukan budaya melayu. Meningkatnya kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya Melayu
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan :
Akuntabilitas Kinerja
III/4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Publikasi Cetak dan Perlengkapan Promosi Pariwisata
-
Informasi Potensi Pariwisata Kabupaten Lingga Tersebar luas
-
Meningkatnya Fasilitas di kawasan objek wisata
-
Meningkatnya kunjungan dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan di Desa Wisata Pulau Benan
-
Potensi wisata bahari tersebar luas
-
Terselenggaranya pelatihan manajemen pengurus desa wisata, penyuluhan sadar wisata dan tempat usaha serta sosialisasi UU kepariwisataan dan Perda Tata Laksana Kepariwisataan
Capaian kinerja sasaran tahun 2012, adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
1 Publikasi Cetak dan Perlengkapan Promosi Pariwisata Informasi Potensi Pariwisata Kabupaten Lingga Tersebar luas Meningkatnya Fasilitas di kawasan objek wisata Meningkatnya Fasilitas di kawasan objek wisata Meningkatnya kunjungan dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan di Desa Wisata Pulau Benan Potensi wisata bahari tersebar luas Terselenggaranya pelatihan manajemen pengurus desa wisata, penyuluhan sadar wisata dan tempat usaha serta sosialisasi UU kepariwisataan dan Perda Tata Laksana Kepariwisataan
2
3
4
% Capaian 5
Kec
5
5
100
%
100
100
100
Kec
5
5
kec
5
5
100
desa
1
1
100
orang
300
300
100
orang
200
200
100
Akuntabilitas Kinerja
100
III/5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sasaran 2
Terwujudnya pengakuan secara formal Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: - Informasi bagi pemangku kepentingan dalam mengambil arah kebijakan dan keputusan mengenai sosial keagamaan - Tersedianya informasi lengkap mengenai kebutuhan sarana dan prasarana serta tenaga pendidik untuk pendidikan islam di kabupaten lingga - Tersedianya informasi lengkap mengenai sejarah pembentukan Kab. Lingga - Bertambahnya Ranperda - Meningkatnya pengetahuan dan wawasan peserta Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan - Meningkatnya Keluarga yang sadar Hukum - Tersusunnya Peraturan-peraturan Daerah Kabupaten Lingga - Meningkatkan Pengetahuan Perencanaan dan Pengawasan APBD - Lancarnya
Pelaksanaan
Tupoksi
DPRD
dengan
Dukungan
Konsultasi dan Koordinasi Pimpinan dan Anggota DPRD di Dalam dan Luar Daerah - Prosentase
Jumlah
Rapat-rapat
Yang
Menghasilkan
Keputusan/Kebijakan DPRD dari Jumlah Rapat-rapat Kelengkapan Dewan - Rapat-rapat Paripurna - Lancarnya
Pelaksanaan
Tupoksi
DPRD
dengan
Dukungan
Kegiatan Reses - Prosentase Jumlah Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD terhadap hasil yang dicapai - Tercapainya Kebijakan DPRD dengan dukungan Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke Luar Daerah
Akuntabilitas Kinerja
III/6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Capaian kinerja sasaran tahun 2012, adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
1 Informasi bagi pemangku kepentingan dalam mengambil arah kebijakan dan keputusan mengenai sosial keagamaan Tersedianya informasi lengkap mengenai kebutuhan sarana dan prasarana serta tenaga pendidik untuk pendidikan islam di kabupaten lingga Tersedianya informasi lengkap mengenai sejarah pembentukan Kab. Lingga Bertambahnya Ranperda
2
3
4
%
100
100
%
100
100
%
100
100
%
100
100
%
85
85
Meningkatnya pengetahuan dan wawasan peserta Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Meningkatnya Keluarga yang sadar Hukum Tersusunnya Peraturanperaturan Daerah Kabupaten Lingga Meningkatkan Pengetahuan Perencanaan dan Pengawasan APBD Lancarnya Pelaksanaan Tupoksi DPRD dengan Dukungan Konsultasi dan Koordinasi Pimpinan dan Anggota DPRD di Dalam dan Luar Daerah Prosentase Jumlah Rapat-rapat Yang Menghasilkan
Akuntabilitas Kinerja
% Capaian 5
100
100
100
100
100 Kec
5
5
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
III/7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Keputusan/Kebijakan DPRD dari Jumlah Rapat-rapat Kelengkapan Dewan Rapat-rapat Paripurna Lancarnya Pelaksanaan Tupoksi DPRD dengan Dukungan Kegiatan Reses Prosentase Jumlah Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD terhadap hasil yang dicapai Tercapainya Kebijakan DPRD dengan dukungan Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke Luar Daerah MISI 2 :
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sasaran 1
Meningkatkan Upaya Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan : -
Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Pahlawan Yang
Baik -
Terwujudnya Rehabilitasi Sosial Yang Baik
-
Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang baik
-
Terwujudnya Rehabilitasi RTLH Yang Baik Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Lanjut Usia yang baik Terwujudnya Rehabilitasi Sosial Penyandang cacat Yang Baik
-
Terwujudnya Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang cacat Fisik yang Baik
Akuntabilitas Kinerja
III/8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Terwujudnya Program Pemberdayaan KAT yang baik
-
Terwujudnya Pemberdayaan KAT yang baik
-
Terwujudnya Rehabilitasi Rumah Warga Komunitas Adat Terpencil yang Baik
-
Terwujudnya Penyediaan Kebutuhan Tagana yang baik
-
Terwujudnya Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan sosial yang baik Kafilah Kabupaten Lingga dapat mengikuti Kegiatan MTQ dengan lancar
-
Masyarakat yang islami dan berakhlak mulia
-
Kegiatan MTQ dapat berjalan dengan lancar
-
Terwujudnya Pembinaan generasi Qurani
-
Terwujudnya Qori Qori'ah, hafiz hafizah dan khattah yang berprestasi
-
Dewan Hakim yang jujur dan Amanah Suksesnya Program Keberangkatan Jemaah calon haji dan
-
penjemputan jemaah haji -
Terciptanya Qori Qoriah yang berkualitas
-
Terwujudnya Qori Qori'ah, hafiz hafizah dan khattah yang berprestasi
-
Meningkatkan silaturahmi antar Pemerintah dan Masyarakat Kab. Lingga Terlaksananya tata cara manasik Haji
-
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pahlawan Yang Baik Terwujudnya Rehabilitasi Sosial Yang Baik Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial
2
3
4
% Capaian 5
%
14,29
14,29
100
%
14,29
14,29
100
%
14,29
14,29
Akuntabilitas Kinerja
100
III/9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 yang baik Terwujudnya Rehabilitasi RTLH Yang Baik Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Lanjut Usia yang baik Terwujudnya Rehabilitasi Sosial Penyandang cacat Yang Baik Terwujudnya Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang cacat Fisik yang Baik Terwujudnya Program Pemberdayaan KAT yang baik Terwujudnya Pemberdayaan KAT yang baik Terwujudnya Rehabilitasi Rumah Warga Komunitas Adat Terpencil yang Baik Terwujudnya Penyediaan Kebutuhan Tagana yang baik Terwujudnya Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan sosial yang baik Kafilah Kabupaten Lingga dapat mengikuti Kegiatan MTQ dengan lancar Masyarakat yang islami dan berakhlak mulia Kegiatan MTQ dapat berjalan dengan lancar Terwujudnya Pembinaan generasi Qurani Terwujudnya Qori
Akuntabilitas Kinerja
%
14,29
14,29
%
14,29
14,29
%
100,00
100,00
%
14,29
14,29
%
33,33
33,33
%
14,29
14,29
%
14,29
14,29
%
50,00
50,00
100
%
50,00
50,00
100
%
100
91,78
91,78
Kec
5
5
100
%
100
93,85
93,85
orang
60
60
100
orang
30
30
100
100
100
100
100
100 100
100
III/10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Qori'ah, hafiz hafizah dan khattah yang berprestasi Dewan Hakim yang jujur dan Amanah Suksesnya Program Keberangkatan Jemaah calon haji dan penjemputan jemaah haji Terciptanya Qori Qoriah yang berkualitas Terwujudnya Qori Qori'ah, hafiz hafizah dan khattah yang berprestasi Meningkatkan silaturahmi antar Pemerintah dan Masyarakat Kab. Lingga Terlaksananya tata cara manasik Haji
MISI 3
orang
50
50
100
orang
73
70
95,89
orang
95
95
100
orang
100
100
100
Kec
5
5
100
orang
96
96
100
Melestarikan nilai-nilai luhur dan mengembangkan khazanah budaya melayu.
Sasaran 1
Meningkatnya Apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya Melayu
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan -
Terwujudnya Pelestarian dan aktualisasi adat kebudayaan daerah yang baik
-
Lestarinya Adat dan Kebudayaan Daerah
-
Terwujudnya Pelestarian Sejarah dan Budaya Melayu
-
Terwujudnya Pengelolaan Kekayaan Budaya yang Baik
-
Terwujudnya Perkawinan Adat Melayu yang baik di Masyarakat
Akuntabilitas Kinerja
III/11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Terkelolanya Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air
-
Terwujudnya Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata yang Baik
-
Terwujudnya Pengelolaan Keragamanan Budaya yang baik
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Terwujudnya Pelestarian dan aktualisasi adat kebudayaan daerah yang baik Lestarinya Adat dan Kebudayaan Daerah Terwujudnya Pelestarian Sejarah dan Budaya Melayu Terwujudnya Pengelolaan Kekayaan Budaya yang Baik Terwujudnya Perkawinan Adat Melayu yang baik di Masyarakat Terkelolanya Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air Terwujudnya Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata yang Baik Terwujudnya Pengelolaan Keragamanan Budaya yang baik
2
3
4
% Capaian 5
%
100
99,89
99,89
%
100
100
100
%
100
98,98
98,98
%
100
100
100
%
100
98,99
98,99
%
100
100
100
%
100
90,89
90,89
%
100
100
100
Sasaran 2
Meningkatnya Prestasi seni dan budaya ditingkat regional dan Nasional
Akuntabilitas Kinerja
III/12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan : -
Terwujudnya Peningkatan Tupoksi Lembaga Adat yang baik
-
Meningkatnya Peran Serta Pelajar Dalam Pengembangan Seni Budaya
-
Terwujudnya Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
Indikator
Target
Realisasi
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
99,05
99,05
Satuan
1 Terwujudnya Peningkatan Tupoksi Lembaga Adat yang baik Meningkatnya Peran Serta Pelajar Dalam Pengembangan Seni Budaya Terwujudnya Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu MISI 4 Meningkatkan
mengembangkan
kesadaran
hukum
dan
kehidupan
masyarakat
yang
demokratis Sasaran 1
Terciptanya
keamanan
dan
kenyamanan
lingkungan Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan -
Meningkatnya Kinerja Bidang Kesbangpoldagri
-
Terciptanya Kantrantibnas
Akuntabilitas Kinerja
III/13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Kabupaten Lingga yang Aman
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
2
3
4
% Capaian 5
-
Tercapai
Tercapai
100,00
-
Tercapai
Tercapai
80,00
-
Tercapai
Tercapai
100,00
1 Meningkatnya Kinerja Bidang Kesbangpoldagri Terciptanya Kantrantibnas Kabupaten Lingga yang Aman
Sasaran 2
Meningkatnya Kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan -
Pemahaman Tentang Undang-undang Perlindungan Anak
-
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan Kegiatan
-
Meningkatnya status perekonomian menjadi sejahtera dari sebelumnya
-
Meningkatnya status perekonomian Masyarakat Miskin menjadi sejahtera dari sebelumnya
-
Peningkatan persentase penggunaan Metode kontrasepsi jangka panjang bagi masyarakat di Desa
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
Indikator 1 Pemahaman Tentang Undang-undang
Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100,00
III/14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Perlindungan Anak Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan Kegiatan Meningkatnya status perekonomian menjadi sejahtera dari sebelumnya Meningkatnya status perekonomian Masyarakat Miskin menjadi sejahtera dari sebelumnya Peningkatan persentase penggunaan Metode kontrasepsi jangka panjang bagi masyarakat di Desa Sasaran 3
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan Akuntabel
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: -
Subyek dan obyek retribusi
-
Adanya standar satuan harga Kabupaten lingga Tahun 2011
-
Bendaharawan yang kompeten dalam penatausahaan keuangan
-
Terpeliharanya Sistim Komputerisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Laporan Keuangan yang Sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintah
-
Meningkatnya pengetahuan dan Pemahaman terhadap pokokpokok pengelolaan Keuangan Daerah
- Aset Daerah Terpelihara - Tersedianya Buku APBDP 2012
Akuntabilitas Kinerja
III/15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 - Tersedianya Buku APBD 2013 - APBD 2013 yang Efektif dan Efisien - Terlaksananya Sosialisasi Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 - Bertambah baiknya perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Pemerintah - Laporan Keuangan Yang sesuai dengan standar Akuntansi Pemerintah -
Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah
-
Optimalisasi Penerimaan Daerah, terdapat akurasi data wajib Pajak
-
Data Objek dan Subjek PBB yang Akurat
-
Terlaksananya PPAS yang obyektif kewajaran harga dan tolak ukur yang jelas dalam suatu kegiatan serta anggaran yang efektif
-
Terinformasikannya Kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga
-
Tercapainya Penyampaian LHKPN dan LP2P
-
Tersedianya laporan hasil evaluasi SKPD
-
Terinformasikannya Kinerja Inspektorat Kab. Lingga
-
Terpantaunya Kinerja Fisik masing-masing SKPD
-
Meningkatnya pemahaman SKPD tentang SPIP
-
Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus/Kasus
-
Meningkatnya pemahaman tentang perlunya tindak lanjut hasil temuan pengawasan secara berkelanjutan
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
Indikator 1 Subyek dan obyek retribusi Adanya standar satuan harga Kabupaten lingga Tahun 2011 Bendaharawan yang kompeten dalam
Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
2
3
4
% Capaia n 5
-
Tercapai
Tercapai
100,00
-
Tersedia
Tersedia
100,00
orang
70
70
100,00
III/16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 penatausahaan keuangan Terpeliharanya Sistim Komputerisasi Pengelolaan Keuangan Daerah Laporan Keungan yang Sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintah Meningkatnya pengetahuan dan Pemahaman terhadap pokokpokok pengelolaan Keuangan Daerah Aset Daerah Terpelihara Tersedianya Buku APBDP 2012 Tersedianya Buku APBD 2013 APBD 2013 yang Efektif dan Efisien Terlaksananya Sosialisasi Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Bertambah baiknya perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Pemerintah Laporan Keuangan Yang sesuai dengan standar Akuntansi Pemerintah Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah Optimalisasi Penerimaan Daerah, terdapat akurasi data wajib Pajak Data Objek dan Subjek PBB yang
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
-
Tercapai
Tercapai
100
-
Tercapai
Tercapai
100
-
Tercapai
Tercapai
100
-
Tercapai
Tercapai
100
Buku
100
100
100,00
%
100
97,99
97,99
%
100
90,99
90,99
%
100
91,99
91,99
-
Tercapai
Tercapai
100
%
100
72,5
72,50
-
Tercapai
Tercapai
100
-
Tercapai
Tercapai
100
III/17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Akurat Terlaksananya PPAS yang obyektif kewajaran harga dan tolak ukur yang jelas dalam suatu kegiatan serta anggaran yang efektif Terinformasikannya Kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga Tercapainya Penyampaian LHKPN dan LP2P Tersedianya laporan hasil evaluasi SKPD Terinformasikannya Kinerja Inspektorat Kab. Lingga Terpantaunya Kinerja Fisik masing-masing SKPD Meningkatnya pemahaman SKPD tentang SPIP Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus/Kasus Meningkatnya pemahaman tentang perlunya tindak lanjut hasil temuan pengawasan secara berkelanjutan
%
100
100
100,00
lap
1
1
100,00
org
300
99
33,0
LHKPN org LP2p
1500
1055
70,33
SKPD
15
15
100,00
lap
1
1
100,00
%
100
100
100,00
SKPD
37
37
100,00
Lhp Khusus/ Kasus
2
0
0,00
%
80
77
96,25
Terdapat 2 (dua) target kinerja sasaran yang belum sesuai dengan yang direncanakan, dimana terdapat 1 (satu) target kinerja sasaran yang tidak terealisasi sama sekali. hal tersebut disebabkan adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai serta kurangnya pemahaman dalam memahami program yang ada.
Akuntabilitas Kinerja
III/18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sasaran 4
Terwujudnya pelayanan Publik yang prima
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan : -
Meningkatnya Sumber Daya Aparatur
-
Terwujudnya Administrasi yang baik bagi PNS yang telah memasuki masa Pensiun
-
Terwujudnya Administrasi yang baik bagi PNS yang belum punya Karpeg/Karis/Karsu dan TASPEN
-
Bertambahnya pemahaman PNS tentang peraturan perundangundangan Kepegawaian
-
Terselenggaranya Absensi secara baik dan tertib
-
Meningkatnya Disiplin PNS
-
Termotivasinya PNS dalam Peningkatan Kinerj
-
Bertambahnya pemahaman PNS tentang syarat Administrasi Pensiun
-
Menurunnya jumlah Buta huruf dari tahun ke tahun sehingga teciptalah masyarakat yang gemar membaca
-
Terciptanya Pembinaan Taman Bacaan Masyarakat dan Taman Bacaan Desa di setiap Kecamatan dan Desa
-
Meningkatnya jumlah pengunjung ke perpustakaan daerah
-
Terwujudnya Publikasi LPM Kabupaten Lingga
-
Terwujudnya Publikasi PDRB Kabupaten Lingga
-
Terwujudnya publikasi Informasi tentang Kabupaten Lingga
-
Sinkronisasinya
usulan
pembangunan
dengan
dokumen
perencanaan -
Terpublikasinya data PPLS yang baru
-
Terlaksananya rapat koordinasi tentang rencana tata ruang Kabupaten Lingga
Akuntabilitas Kinerja
III/19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Tersedianya Rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan perkotaan daik dan RDTR kawasan perkotaan dabo Kabupaten Lingga
-
Tersedianya Peta Administrasi kecamatan, kelurahan, dan Desa se Kabupaten Lingga
-
Tersedianya Informasi rencana detail kawasan pelayanan lokal sungai pinang, penuba, marok kecil, dan lanjut Kec. Singkep
-
Tersedianya Informasi detail kawasan pusat pelayanan Kawasan Senayang di Pulau Sebangka, Kec. Senayang
-
Dokumen Rencana detail Kawasan Pelabuhan di Desa Jagoh Kec. Singkep Barat
-
Tersedianya Informasi rencana detail kawasan Industri di Sungai Tenam dan Marok tua Kab. Lingga
-
Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan objek wisata pantai batu berdaun yang terarah dan terintegrasi
-
Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan tugu Khatulistiwa pantai teludas
-
Terlaksananya penyusunan Rencana induk pengembangan Kebudayaan
-
Tersedianya Informasi kawasan sentra produksi pertanian di Desa Bukit Langkap , Desa Kerandin, Desa Bukit harapan, Desa Linau, Kabupaten Lingga
-
Tersedianya informasi rencana detail kawasan perikanan terpadu
-
Lancarnya Program Penanggulangan Kemiskinan di Kab. Lingga Oleh Provinsi Kep. Riau
-
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dapat terkoordinir secara efektif
-
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dapat terkoordinir secara efektif
-
Peningkatan Kualitas Perumahan masyarakat Miskin di Kab. Lingga
Akuntabilitas Kinerja
III/20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Tersedianya Informasi Rencana Induk Pengembangan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Lingga
-
Terkoordinasinya perencanaan Program Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana melalui APBD Provinsi dan APBN
-
Tersedianya informasi masterplan penataan kawasan kota baru Kab. Lingga
-
Meningkatnya kebersihan lingkungan masyarakat
-
Kabupaten Lingga Bebas Narkotika
-
Terwujudnya Tertib Administrasi Bantuan Keuangan Partai Politik
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Meningkatnya Sumber Daya Aparatur Terwujudnya Administrasi yang baik bagi PNS yang telah memasuki masa Pensiun Terwujudnya Administrasi yang baik bagi PNS yang belum punya Karpeg/Karis/Karsu dan TASPEN Bertambahnya pemahaman PNS tentang peraturan perundang-undangan Kepegawaian Terselenggaranya Absensi secara baik dan tertib Meningkatnya Disiplin PNS Termotivasinya PNS dalam Peningkatan Kinerja Bertambahnya
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
Akuntabilitas Kinerja
III/21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 pemahaman PNS tentang syarat Administrasi Pensiun Menurunnya jumlah Buta huruf dari tahun ke tahun sehingga teciptalah masyarakat yang gemar membaca Terciptanya Pembinaan Taman Bacaan Masyarakat dan Taman Bacaan Desa di setiap Kecamatan dan Desa Meningkatnya jumlah pengunjung ke perpustakaan daerah Terwujudnya Publikasi LPM Kabupaten Lingga Terwujudnya Publikasi PDRB Kabupaten Lingga Terwujudnya publikasi Informasi tentang Kabupaten Lingga Terwujudnya publikasi informasi tentang KAT Kabupaten Lingga Sinkronisasinya usulan pembangunan dengan dokumen perencanaan Terpublikasinya data PPLS yang baru Terlaksananya rapat koordinasi tentang rencana tata ruang Kabupaten Lingga Tersedianya Rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan perkotaan daik dan RDTR kawasan perkotaan dabo Kabupaten Lingga Tersedianya Peta Administrasi kecamatan, kelurahan, dan Desa se Kabupaten Lingga Tersedianya Informasi rencana detail kawasan
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
III/22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 pelayanan lokal sungai pinang, penuba, marok kecil, dan lanjut Kec. Singkep Tersedianya Informasi detail kawasan pusat pelayanan Kawasan Senayang di Pulau Sebangka, Kec. Senayang Dokumen Rencana detail Kawasan Pelabuhan di Desa Jagoh Kec. Singkep Barat Tersedianya Informasi rencana detail kawasan Industri di Sungai Tenam dan Marok tua Kab. Lingga Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan objek wisata pantai batu berdaun yang terarah dan terintegrasi Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan tugu Khatulistiwa pantai teludas Terlaksananya penyusunan Rencana induk pengembangan Kebudayaan Tersedianya Informasi kawasan sentra produksi pertanian di Desa Bukit Langkap , Desa Kerandin, Desa Bukit harapan, Desa Linau, Kabupaten Lingga
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
III/23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Tersedianya informasi rencana detail kawasan perikanan terpadu Lancarnya Program Penanggulangan Kemiskinan di Kab. Lingga Oleh Provinsi Kep. Riau Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dapat terkoordinir secara efektif Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dapat terkoordinir secara efektif Peningkatan Kualitas Perumahan masyarakat Miskin di Kab. Lingga Tersedianya Informasi Rencana Induk Pengembangan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Lingga Terkoordinasinya perencanaan Program Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana melalui APBD Provinsi dan APBN Tersedianya informasi masterplan penataan kawasan kota baru Kab. Lingga Meningkatnya kebersihan lingkungan masyarakat Kabupaten Lingga Bebas Narkotika Terwujudnya Tertib Administrasi Bantuan Keuangan Partai Politik
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
-
Tercapai
Tercapai
100,00
-
Tercapai
Tercapai
100,00
III/24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 MISI 5
Meningkatkan
dan
mengembangkan
potensi
sumber daya manusia yang berkualitas.
Sasaran 1
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesahatan
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: -
Jumlah balita gizi kurang dan buruk menurun
-
Pelayanan Kesehatan Maksimal
-
Penyakit menular langsung menurun
-
Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Anak
-
Pelayanan Maksimal
-
Derajat Kesehatan Meningkat
-
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
-
Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional yang Aman
-
Pelayanan Kesehatan Maksimal
-
Masyarakat mampu mengindentifikasi permasalahan kesehatan dan menolong dirinya sendiri
-
Meningkatnya derajat kesehatan siswa di sekolah melalui pembinaan upaya sehat secara mandiri
-
Menurunnya status Gizi buruk
-
Derajat kesehatan masyarakat meningkat
-
Tidak adanya penyakit menular endemik
-
Desa UCI dan Imunisasi anak sekolah dasar
-
Data Informasi kejadian penyakit
-
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita tercapai
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja
III/25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Indikator 1 Jumlah balita gizi kurang dan buruk menurun Pelayanan Kesehatan Maksimal Penyakit menular langsung menurun Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Anak Pelayanan Maksimal Derajat Kesehatan Meningkat Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional yang Aman Pelayanan Kesehatan Maksimal Masyarakat mampu mengindentifikasi permasalahan kesehatan dan menolong dirinya sendiri Meningkatnya derajat kesehatan siswa di sekolah melalui pembinaan upaya sehat secara mandiri Menurunnya status Gizi buruk Derajat kesehatan masyarakat meningkat Tidak adanya penyakit menular endemik Desa UCI dan Imunisasi anak sekolah dasar Data Informasi kejadian penyakit Cakupan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita tercapai
Akuntabilitas Kinerja
2
3
4
% Capaian 5
%
80
80
100
%
100
100
100
%
80
80
100
%
80
80
100
%
100
100
100
%
90
90
100
%
100
0
0
%
100
100
100
%
100
100
100
%
80
80
100
%
80
80
100
%
80
80
100
%
80
80
100
%
80
80
100
%
90
90
100
%
100
100
100
%
90
90
100
Satuan
Target Realisasi
III/26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Terdapat 1 (satu) target kinerja sasaran yang tidak terealisasi sama sekali. hal tersebut disebabkan adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai serta kurangnya pemahaman dalam memahami program yang ada.
Sasaran 2
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan : -
Terpenuhinya rumah dinas Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah
-
Meningkatnya Pengetahuan Siswa dalam Bidang Sains
-
Tercapainya KKG yang berkualitas dan berkompetensi bagi guru yang mengajar pada kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar
-
Tercapainya KKG yang berkualitas dan berkompetensi bagi guru yang mengajar pada kelas 4, 5, 6 Sekolah Dasar
-
Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar
-
Meningkatnya kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat Musik
-
Meningkatnya Pengetahuan dan minat baca siswa
-
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
pendidikan
dengan
memadainya Ruang kelas dan Sekolah -
Meningkatnya kualitas sarana dan Prasarana sekolah dapat menunjang kenyamanan dalam proses belajar mengajar
-
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana sekolah dapat menunjang keamanan dalam Proses belajar Mengajar
-
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Sekolah dapat menunjang kenyamanan dalam proses belajar mengajar
-
Meningktanya Kemampuan Potensi Siswa
Akuntabilitas Kinerja
III/27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Meningkatkan minat baca siswa dan Pengetahuan siswa
-
Tersedianya alat-alat praktik dam peraga siswa di sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan
-
Tersedianya Rumah dinas Kepala sekolah, Guru, Penjaga Sekolah yang baik dapat meningkatkan kelancaran proses belajar mengajar yang baik
-
Tersedianya Ruang Kelas yang Baik dapat meningkatkan kelancaran proses belajat mengajar yang baik
-
Terlayaninya kesempatan belajar warga dalam meneruskan pendidikannya untuk setara SD
-
Terlayaninya kesempatan belajar warga dalam meneruskan pendidikannya untuk setara SMP
-
Meningkatnya kualitas belajar mengajar di sekolah
-
Hasil Ujian Nasional meningkat
-
Tercapainya
Guru
Mata
Pelajaran
SMA/MA/SMK
yang
berkualitas -
Meningkatnya kualitas belajar mengajar di Sekolah
-
Tersedianya alat angkut siswa ke sekolah dapat membantu dan meningkatkan kemauan siswa dalam belajar
-
Tersedianya sarana dan prasarana Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan
-
Bertambahnya ilmu pengetahuan siswa dalam sejarah Islam
-
Bertambahnya sarana belajar
-
Meningkatnya prestasi mutu Paskibraka
-
Meningkatnya prestasi siswa dalam belajar
-
Meningkatnya mutu dan kinerja tenaga pendidik
-
Meningkatnya
mutu
dan
kinerja
pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan -
Terselenggaranya penetapan angka kredit jabatan fungsional guru
-
Meningkatnya guru yang profesional dan terpenuhinya kesejahteraan guru
Akuntabilitas Kinerja
III/28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Tersedianya sarana dan prasarana praktek siswa SMK Negeri 1 Lingga Tercapainya persepsi yang sama tentang masalah dan solusi bidang pendidikan Terselenggaranya lomba gerak jalan putra dan Putri 10 KM dan 5 KM Tersedianya Buku Rapor Siswa Tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK se- Kab. Lingga Terpenuhinya Soal-soal Ujian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Terpenuhinya rumah dinas Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah Meningkatnya Pengetahuan Siswa dalam Bidang Sains Tercapainya KKG yang berkualitas dan berkompetensi bagi guru yang mengajar pada kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar Tercapainya KKG yang berkualitas dan berkompetensi bagi guru yang mengajar pada kelas 4, 5, 6 Sekolah Dasar Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar Meningkatnya kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat Musik Meningkatnya Pengetahuan dan minat baca siswa
2
3
4
% Capaian 5
%
100
79,56
79,56
%
100
79,32
79,32
%
100
98,25
98,25
%
100
98,74
98,74
%
100
79,75
79,75
%
100
96,1
96,1
%
100
94,92
94,92
Akuntabilitas Kinerja
III/29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dengan memadainya Ruang kelas dan Sekolah Meningkatnya kualitas sarana dan Prasarana sekolah dapat menunjang kenyamanan dalam proses belajar mengajar Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana sekolah dapat menunjang keamanan dalam Proses belajar Mengajar Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Sekolah dapat menunjang kenyamanan dalam proses belajar mengajar Meningktanya Kemampuan Potensi Siswa Meningkatkan minat baca siswa dan Pengetahuan siswa Tersedianya alat-alat praktik dam peraga siswa di sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan Tersedianya Rumah dinas Kepala sekolah, Guru, Penjaga Sekolah yang baik dapat meningkatkan kelancaran proses belajar mengajar yang baik Tersedianya Ruang Kelas yang Baik dapat meningkatkan kelancaran proses belajat mengajar yang baik
Akuntabilitas Kinerja
%
100
91,8
91,8
%
100
91,8
91,8
%
100
96,28
96,28
%
100
74,63
74,63
%
100
99,56
99,56
%
100
99,85
99,85
%
100
95,2
95,2
%
100
91,59
91,59
%
100
86,18
86,18
III/30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Terlayaninya kesempatan belajar warga dalam meneruskan pendidikannya untuk setara SD Terlayaninya kesempatan belajar warga dalam meneruskan pendidikannya untuk setara SMP Meningkatnya kualitas belajar mengajar di sekolah Hasil Ujian Nasional meningkat Tercapainya Guru Mata Pelajaran SMA/MA/SMK yang berkualitas Meningkatnya kualitas belajar mengajar di Sekolah Tersedianya alat angkut siswa ke sekolah dapat membantu dan meningkatkan kemauan siswa dalam belajar Tersedianya sarana dan prasarana Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan Bertambahnya ilmu pengetahuan siswa dalam sejarah Islam Bertambahnya sarana belajar Meningkatnya prestasi mutu Paskibraka Meningkatnya prestasi siswa dalam belajar Meningkatnya mutu dan kinerja tenaga pendidik Meningkatnya mutu dan kinerja pendidik dan Tenaga Kependidikan Terselenggaranya penetapan angka kredit
Akuntabilitas Kinerja
%
100
95,01
95,01
%
100
97,45
97,45
%
100
97,17
97,17
%
100
96,33
96,33
%
100
97,78
97,78
%
100
94,85
94,85
%
100
99,57
99,57
%
100
88,32
88,32
%
100
99,77
99,77
%
100
86,36
86,36
%
100
86,36
86,36
%
100
98,27
98,27
%
100
99,36
99,36
%
100
97,54
97,54
%
100
89
89
III/31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 jabatan fungsional guru Meningkatnya guru yang profesional dan terpenuhinya kesejahteraan guru Tersedianya sarana dan prasarana praktek siswa SMK Negeri 1 Lingga Tercapainya persepsi yang sama tentang masalah dan solusi bidang pendidikan Terselenggaranya lomba gerak jalan putra dan Putri 10 KM dan 5 KM Tersedianya Buku Rapor Siswa Tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK se- Kab. Lingga Terpenuhinya Soal-soal Ujian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
%
100
96,53
96,53
%
100
74,3
74,3
%
100
97,52
97,52
%
100
98,43
98,43
%
100
78,16
78,16
%
100
99
99
Terdapat 1 (satu) target kinerja sasaran yang belum sesuai dengan
yang
banyaknya
direncanakan,
sekolah-sekolah
hal
tersebut
yang
berada
disebabkan dipulau-pulau
karena yang
menghambat terlaksananya kegiatan. Sasaran 3
Meningkatnya kualitas hidup angkatan kerja usia produktif
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: -
Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan yang baik
-
Terjaminnya pelaksanaan ketentuan peraturan ketenagakerjaan
Akuntabilitas Kinerja
III/32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan yang baik
-
Terwujudnya perluasan dan pengembangan kesempatan kerja yang baik
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan yang baik Terjaminnya pelaksanaan ketentuan peraturan ketenagakerjaan Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan yang baik Terwujudnya perluasan dan pengembangan kesempatan kerja yang baik
2
3
4
% Capaian 5
%
33,33
33,33
100
%
33,33
33,33
100
%
33,33
33,33
100
orang
100
100
100
MISI 6
Pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah
Sasaran 1
Terwujudnya
Pusat-pusat
ekonomi Unggulan daerah
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: -
Jumlah pengembalian pinjaman dana bergulir
-
Dikenalnya Produk UMKM khas Daerah
Akuntabilitas Kinerja
III/33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Berkurangnya jumlah produk kadaluarsa dan tak layak konsumsi yang beredar
-
Meningkatnya Jumlah Koperasi yang tertib administrasi
-
Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk
-
Tumbuhnya IKM baru dalam Pemanfaatan hasil olahan ikan
-
Menambah pendapatan ekonomi keluarga dan melestarikan kerajinan daerah
-
Menambah pendapatan ekonomi keluarga dan melestarikan kerajinan daerah
-
Meningkatnya Produk makanan yang higienis dan berkualitas
-
Terbantunya kebutuhan pokok masyarakat
-
Terpenuhinya informasi harga sembako untuk masyarakat
-
Ibu-ibu miskin yang memiliki usaha mandiri
-
Meningkatnya Pengetahuan Petani Karet
-
Permasalahan petani dapat terbantu di lapangan
-
Meningkatnya Populasi dan Produksi Ternak
-
Meningkatnya Pendapatan dan Kesejahteraan rumah tangga Miskin
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1
2
3
4
% Capaian 5
%
100
75
75,00
produk
10
10
100,00
%
80
60
75,00
koperasi
17
10
58,82
Jumlah pengembalian pinjaman dana bergulir Dikenalnya Produk UMKM khas Daerah Berkurangnya jumlah produk kadaluarsa dan tak layak konsumsi yang beredar Meningkatnya Jumlah Koperasi
Akuntabilitas Kinerja
III/34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 yang tertib administrasi Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk Tumbuhnya IKM baru dalam Pemanfaatan hasil olahan ikan Menambah pendapatan ekonomi keluarga dan melestarikan kerajinan daerah Menambah pendapatan ekonomi keluarga dan melestarikan kerajinan daerah Meningkatnya Produk makanan yang higienis dan berkualitas Terbantunya kebutuhan pokok masyarakat Terpenuhinya informasi harga sembako untuk masyarakat Ibu-ibu miskin yang memiliki usaha mandiri Meningkatnya Pengetahuan Petani Karet Permasalahan petani dapat terbantu di lapangan Meningkatnya Populasi dan Produksi Ternak Meningkatnya Pendapatan dan Kesejahteraan rumah tangga Miskin
Akuntabilitas Kinerja
%
40
40
100,00
IKM
5
5
100,00
IKM
5
5
100,00
orang
12
5
41,67
%
50
30
60,00
RTM
6.810
6.810
100,00
jenis
9
9
100,00
%
40
19
47,50
Kec
5
5
100,00
-
%
-
Meningkat Meningkat
100
100
Meningkat Meningkat
100,00
100,00
100,00
III/35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Terdapat 4 (empat) target kinerja sasaran yang belum sesuai dengan yang direncanakan karena arus distribusi barang yang sering terhambat dan terlambat. Sasaran 2
Meningkatnya Perekonomian Masyarakat
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: -
Tersedianya
Informasi
yang
akurat
mengenai
kelayakan
pembangunan pabrik komoditi perkebunan karet -
Tersedianya data empiris yang kuat sebagai basis dalam menentukan program bantuan modal kedepannya
-
Tersedianya
Informasi
Mengenai
Sistem
Pengembangan
Budidaya Perikanan di Kabupaten Lingga -
Tersedianya
Informasi
secara
ilmiah
mengenai
prespektif
perencanaan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Lingga -
Tersedianya daya yang akurat sebagai basis pengembangan kebijakan dan program pembangunan di bidang perikanan
-
Dokumen PPAS Perubahan 2012 dan PPAS 2013
-
Panduan Musrenbang Kabupaten
-
Adanya Riview RPJMD Kabupaten Lingga 2011 - 2015
-
Buku RKPD 2013
-
Adanya Dokumen KU Perubahan 2012 dan KU 2013
-
Rencana Strategis Pengentasan Kemiskinan
-
Rumusan/usulan
rencana/program
kegiatan
dan
anggaran
Kabupaten -
Tersusunnya Informasi dan Laporan LKPJ bupati tahun anggaran 2012
-
Tersusunnya dokumen pelaksanaan pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2012
-
Perencanaan Pembangunan di SKPD terkoordinir
-
SKPD mampu menyusun LAKIP secara benar
Akuntabilitas Kinerja
III/36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Tersedianya informasi masterplan penataan kawasan kota baru Kab. Lingga
-
Dokumen Rencana detail Kawasan Pelabuhan di Desa Jagoh Kec. Singkep Barat
-
Tersedianya Informasi rencana detail kawasan Insustri di Sungai Tenam dan Marok tua Kab. Lingga
-
Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan objek wisata pantai batu berdaun yang terarah dan terintegrasi
-
Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan tugu Khatulistiwa pantai teludas
-
Terlaksananya penyusunan Rencana induk pengembangan Kebudayaan
-
Tersedianya Informasi kawasan sentra produksi pertanian di Desa Bukit Langkap , Desa Kerandin, Desa Bukit harapan, Desa Linau, Kabupaten Lingga
-
Tersedianya informasi rencana detail kawasan perikanan terpadu
Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator 1 Tersedianya Informasi yang akurat mengenai kelayakan pembangunan pabrik komoditi perkebunan karet Tersedianya data empiris yang kuat sebagai basis dalam menentukan program bantuan modal kedepannya Tersedianya Informasi Mengenai Sistem Pengembangan Budidaya Perikanan di Kabupaten Lingga
Akuntabilitas Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
III/37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Tersedianya Informasi secara ilmiah mengenai prespektif perencanaan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Lingga Tersedianya daya yang akurat sebagai basis pengembangan kebijakan dan program pembangunan di bidang perikanan Dokumen PPAS Perubahan 2012 dan PPAS 2013 Panduan Musrenbang Kabupaten Adanya Riview RPJMD Kabupaten Lingga 2011 - 2015 Buku RKPD 2013 Adanya Dokumen KU Perubahan 2012 dan KU 2013 Rencana Strategis Pengentasan Kemiskinan Rumusan/usulan rencana/program kegiatan dan anggaran Kabupaten Tersusunnya Informasi dan Laporan LKPJ bupati tahun anggaran 2012 Tersusunnya dokumen pelaksanaan pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2012 Perencanaan Pembangunan di SKPD terkoordinir SKPD mampu menyusun LAKIP secara benar Tersedianya informasi masterplan penataan
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
101
101,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
III/38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 kawasan kota baru Kab. Lingga Dokumen Rencana detail Kawasan Pelabuhan di Desa Jagoh Kec. Singkep Barat Tersedianya Informasi rencana detail kawasan Insustri di Sungai Tenam dan Marok tua Kab. Lingga Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan objek wisata pantai batu berdaun yang terarah dan terintegrasi Informasi yang dapat dijadikan sebagai basis perencanaan pengembangan kawasan tugu Khatulistiwa pantai teludas Terlaksananya penyusunan Rencana induk pengembangan Kebudayaan Tersedianya Informasi kawasan sentra produksi pertanian di Desa Bukit Langkap , Desa Kerandin, Desa Bukit harapan, Desa Linau, Kabupaten Lingga Tersedianya informasi rencana detail kawasan perikanan terpadu Sasaran 3
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah
III/39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan : - Tersedianya Dokumen Studi DED pencetakan sawah irigasi Kab. Lingga - Tersedia data tentang Potensi Buah Naga - Data Mengenai Potensi Pengembangan Tanaman Salak - Terlaksananya Pameran dan Lomba Cipta Menu 3B Capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Tersedianya Dokumen Studi DED pencetakan sawah irigasi Kab. Lingga Tersedia data tentang Potensi Buah Naga Data Mengenai Potensi Pengembangan Tanaman Salak Terlaksananya Pameran dan Lomba Cipta Menu 3B
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100,00
-
Tersedia
Tersedia
100,00
-
Ada
Ada
100,00
-
Terlaksana Terlaksana
100,00
MISI 7
Pemberdayaan potensi sumber daya kelautan
Sasaran 1
Berkembangnya manajemen pengelolaan hasil kelautan secara efektif dan efisien
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan :
Akuntabilitas Kinerja
III/40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 -
Meningkatnya Kemampuan Pembudidaya Ikan laut
-
Pembangunan Pintu Air Untuk Tambak Perikanan
-
Tersedianya Hatchery Ikan Laut yang mendukung pengembangan Budidaya
-
Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan pendapatan Nelayan
-
Peningkatan Produksi Perikanan dan Pendapatan Nelayan
-
Meningkatnya Produksi ikan tangkap dan pendapatan nelayan dan penduduk miskin/desa tertinggal
-
Tenaga Penyuluh Perikanan Mempunyai bekal pengetahuan yang memadai sehingga memudahkan pekerjaan mereka di lapangan
-
Tersedianya data statistik perikanan tangkap, statistik perikanan budidaya, statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tahun 2012
-
Kesadaran hukum masyarakat tentang tata cara pelaksanaan kegiatan perikanan yang baik dan benar sesuai aturan yang ditetapkan
-
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan
-
Meningkatnya pengetahuan dan keselamatan POKMASWAS dalam Pelaksanaan pengawasan
-
Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah pengolah hasil perikanan
Capaian indikator kinerjanya, adalah sebagai berikut: Indikator
Satuan
Target
Realisasi
1 Meningkatnya Kemampuan Pembudidaya Ikan laut Pembangunan Pintu Air Untuk Tambak Perikanan Tersedianya Hatchery Ikan Laut yang mendukung pengembangan
2
3
4
% Capaian 5
orang
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
Akuntabilitas Kinerja
III/41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Budidaya Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan pendapatan Nelayan Peningkatan Produksi Perikanan dan Pendapatan Nelayan Meningkatnya Produksi ikan tangkap dan pendapatan nelayan dan penduduk miskin/desa tertinggal Tenaga Penyuluh Perikanan Mempunyai bekal pengetahuan yang memadai sehingga memudahkan pekerjaan mereka di lapangan Tersedianya data statistik perikanan tangkap, statistik perikanan budidaya, statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tahun 2012 Kesadaran hukum masyarakat tentang tata cara pelaksanaan kegiatan perikanan yang baik dan benar sesuai aturan yang ditetapkan Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan Meningkatnya pengetahuan dan keselamatan POKMASWAS dalam Pelaksanaan pengawasan Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah pengolah hasil perikanan
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
III/42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
MISI 8
Sasaran 1
Meningkatkan infrastruktur
Meningkatnya
jangkau
dan
kualitas
pelayan
infrastruktur keseluruh daerah Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program/kegiatan: - Lancarnya Arus Transportasi dan Hubungan Antar Wilayah - Lancarnya Arus Transportasi dan Hubungan Antar Wilayah - Lancarnya Arus Transportasi dan Hubungan Antar Wilayah - Kondisi Jalan yang Baik dan Terpelihara - Lancarnya Arus Transportasi antar Wilayah - Tersedianya penerangan di Tanjung bungsu, Tanjung Lipat, Baran, Sebong, Pulau Baru, Pengayun dan Pulau Manik di Desa Tanjung Kelit - Tersedianya penerangan di Air merah, dan Tinjul Singkep Barat - Terjaminnya penerangan PLTS - Adanya data yang telah diolah menjadi informasi dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) mengenai tambang di Kabupaten Lingga - Tersedianya Rumah yang Layak Huni - Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Perdesaan - Meningkatnya Kesejahteraan dan tingkat Kesehatan Masyarakat - Drainase yang berfungsi dengan baik - Terkendalinya Kawasan Banjir - Terciptanya pantai dan sungai yang bebas abrasi dan erosi - Meningkatnya kualitas kinerja dan pelayanan kepada masyarakat - Meningkatnya Kualitas Kinerja Aparatur dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Akuntabilitas Kinerja
III/43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 - Tersedianya Jalan Lingkungan - Terciptanya Lingkungan Pemukiman yang sehat dan teratur - Terkendalinya kawasan yang bebas banjir - Terciptanya Saluran Sungai yang bersih dan terpelihara - Meningkatnya Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Daerah - Peringatan 17 Agustus yang baik lancar - Berjalannya Kegiatan STQ Tk. Kabupaten yang baik dan lancar - Terlaksananya Kegiatan STQ Tk. Provinsi dengan baik dan lancar - Pengelolaan lingkungan kawasan pelabuhan - Tersedianya prasarana Perhubungan - Membuka keterisolasian daerah -daerah terpencil - Membantu Perekonomian Masyarakat - Lancarnya pelaksanaan tupoksi dengan daya dukung dan pengaman lalu lintas - Terjaganya standar keamanan transportasi dan keselamatan penumpang - Terciptanya Masyarakat yang taat pada peraturan lalu lintas sehingga mengurangi resiko kecelakaan yang fatal - Tersedianya sarana penunjang pengendalian dan pengamanan lalu lintas - Tersedianya Alur Pelayaran yang Baik dan Lancar - Mempermudah dalam melakukan pengawasan khusunya di bidang Perhubungan Darat - Keselamatan Pengguna Jalan Lebih terjamin dan terhindar dari resiko lakalantas - Keselamatan Anak Sekolah
pengguna jalan lebih terjamin dan
terhindar dari resiko laka lantas
Capaian indikator kinerjanya, adalah sebagai berikut: Indikator 1 Lancarnya Arus Transportasi dan
Akuntabilitas Kinerja
2
3
4
% Capaian 5
%
100
100
100
Satuan
Target Realisasi
III/44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Hubungan Antar Wilayah Lancarnya Arus Transportasi dan Hubungan antar Wilayah Lancarnya Arus Transportasi dan Hubungan antar Wilayah Kondisi Jalan yang Baik dan Terpelihara Lancarnya Arus Transportasi antar Wilayah Tersedianya penerangan di Tanjung bungsu, Tanjung Lipat, Baran, Sebong, Pulau Baru, Pengayun dan Pulau Manik di Desa Tanjung Kelit Tersedianya penerangan di Air merah, dan Tinjul Singkep Barat Terjaminnya penerangan PLTS Adanya data yang telah diolah menjadi informasi dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) mengenai tambang di Kabupaten Lingga Tersedianya Rumah yang Layak Huni Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Perdesaan Meningkatnya Kesejahteraan dan tingkat Kesehatan Masyarakat Drainase yang berfungsi dengan baik Terkendalinya Kawasan Banjir
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
III/45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Terciptanya pantai dan sungai yang bebas abrasi dan erosi Meningkatnya kualitas kinerja dan pelayanan kepada masyarakat Meningkatnya Kualitas Kinerja Aparatur dan Pelayanan Kepada Masyarakat Tersedianya Jalan Lingkungan Terciptanya Lingkungan Pemukiman yang sehat dan teratur Terkendalinya kawasan yang bebas banjir Terciptanya Saluran Sungai yang bersih dan terpelihara Meningkatnya Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Daerah Peringatan 17 Agustus yang baik lancar Berjalannya Kegiatan STQ Tk. Kabupaten yang baik dan lancar Terlaksananya Kegiatan STQ Tk. Provinsi dengan baik dan lancar Pengelolaan lingkungan kawasan pelabuhan Tersedianya prasarana Perhubungan Membuka keterisolasian daerah -daerah terpencil Membantu Perekonomian Masyarakat Lancarnya pelaksanaan tupoksi dengan daya dukung dan pengaman lalu lintas Terjaganya standar keamanan transportasi dan keselamatan penumpang
Akuntabilitas Kinerja
%
100
100
100
%
100
100
100
%
80
80
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
0
0
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
0
0
%
100
0
0
III/46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Terciptanya Masyarakat yang taat pada peraturan lalu lintas sehingga mengurangi resiko kecelakaan yang fatal Tersedianya sarana penunjang pengendalian dan pengamanan lalu lintas Tersedianya Alur Pelayaran yang Baik dan Lancar Mempermudah dalam melakukan pengawasan khusunya di bidang Perhubungan Darat Keselamatan Pengguna Jalan Lebih terjamin dan terhindar dari resiko lakalantas Keselamatan Anak Sekolah pengguna jalan lebih terjamin dan terhindar dari resiko laka lantas
%
100
0
0
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
0
0
%
100
100
100
%
100
0
0
Dari 46 (empat puluh enam) target kinerja sasaran ,terdapat 6 (enam) target kinerja sasaran yang belum sesuai dengan yang direncanakan, hal ini disebabkan waktu yang tidak cukup untuk merealisasiannya. Secara umum pencapaian sasaran kinerja tahun 2012, telah dilaksanakan sesuai dengan prioritas pembangunan Kabupaten Lingga. Dalam pelaksanaanya masih terdapat kegiatan yang belum dapat direalisir. Kondisi tersebut terutama disebabkan kondisi geografis Kabupaten Lingga yang terdiri dari banyak pulau, sehingga mengalami hambatan dalam transportasi dan mobilisasi bahan material serta masih terlalu tingginya target yang ditetapkan (ketidak akuratan target) serta keterbatasan SDM. Uraian pencapaian kinerja secara terinci disajikan dalam Form Pengukuran Kinerja Kegiatan.
Akuntabilitas Kinerja
III/47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 3. Akuntabilitas Kinerja Keuangan Pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga
Tahun
Anggaran 2012sebagai upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
dapat
terwujud
dengan
adanya
dukungan
dana
sebagaimana tertuang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Lingga, baik yang dialokasikan ke dalam anggaran belanja publik maupun anggaran belanja aparatur sebagai penunjang. Akuntabilitas keuangan dihitung berdasarkan realisasi keuangan menunjukkan bahwa pencapaian target sesuai dengan anggaran. Dalam tahun 2012 jumlah APBD Pemerintah Kabupaten Lingga yang dialokasikan kepada Belanja dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel III.1 Anggaran dan Realisasi Tahun 2012
Cata tan
URAIAN
1 1 1.1 1.2 1.3 2 2.1 2.2 3 3.1 3.2 3.3
2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
ANGGARAN 2012 (Rp)
3
REALISASI 2012 (Rp)
4
LEBIH/ (KURANG)
5
638.032.974.551,00
673.583.154.311,52
35.550.179.760,61)
17.500.000.000,00
17.512.211.459,72
12.211.459,81
526.032.434.000,00
599.972.496.632,00
73.940.062.632,00
27.121.165.290,00
27.121.165.290,00
721.240.908.262,08
653.818.040.015,76
67.422.868.246,32
260.893.344.064,00
246.768.963.212,26
14.124.380.851,74
460.347.564.198,08
407.049.076.803,50
53.298.487.394,58
84.522.933.711,08
90.117.152.344,45
5.594.218.633,37
1.315.000.000,00
1.315.000.000,00
83.207.933.718,08
88.802.152.344,40
PEMBIAYAAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
5.594.218.633,37
Sumber : Laporan keuanganpemerintah daerah kabupaten lingga tahun anggaran 2012
Dari gambaran di atas terjadi penurunan realisasi belanja dari anggaran, yaitu belanja dianggarkan senilai Rp 721.240.908.262,08 terealisasi senilai Rp 653.818.040.015,76. Adapun sumber-sumber
Akuntabilitas Kinerja
III/48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 pendapatan yang dianggarkan senilai Rp 638.032.974.551,00 namun realisasinya mencapai Rp. 673.583.154.311,52 ,selain itu dari rencana pengeluaran pembiayaan senilai Rp 1.315.000.000,00 yang dapat direalisasikan senilai Rp 1.315.000.000,00. Belanja
yang
telah dianggarkan
tersebut
di atas untuk
melaksanakan 247 program dengan total kegiatan diseluruh SKPD 1,043 kegiatan untuk memenuhi 17 sasaran strategis yang telah ditetapkan.
B. INDIKATOR KINERJA MAKRO Pengukuran keberhasilan kinerja selama tahun 2012 secara keseluruhan
dipergunakan
indikator
kinerja
makro
yang
merepresentasikan kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga sebagai hasil kontribusi implementasi program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten. Indikator Kinerja Makro yang digunakan adalah Indikator Kinerja Makro Ekonomi dan Indikator Kinerja Makro Sosial. 1. Indikator Kinerja Makro Ekonomi Kinerja proses pembangunan secara umum tercermin dari beberapa variabel ekonomi makro, meliputi: Struktur Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, dan Ekspor dan Impor. 1) Struktur Ekonomi Indikator kinerja makro untuk bidang ekonomi yang paling sering digunakan dan dinilai sebagai parameter untuk mengukur keberhasilan sektor perekonomian secara riil, tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga terhadap nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap unit produksi adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut harga konstan. Berdasarkan struktur ekonomi Kabupaten Lingga tanpa migas, pada Tahun 2009-2011, sektor pertanian yang didukung oleh
Akuntabilitas Kinerja
III/49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 ketersediaan sumber daya alam, memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian di Kabupaten Lingga. Selanjutnya peran sektor industri dan sektor perdagangan sebagai penunjang sektor pertanian merupakan sektor dominan pembangunan ekonomi Kabupaten Lingga. Pada Tahun Anggaran 2009 ketiga sektor tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 421.742,39 Juta rupiah, pada tahun 2010 sekitar 442.820,35 Juta Rupiah atau naik sekitar 4.99% dari tahun 2009, dan pada tahun 2011 sekitar 465.844,95 Juta rupiah atau naik sekitar 5.19% dari tahun 2010, sebagaimana terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel III.2 Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Lingga Tahun 2009–2011 (juta rupiah) Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pngolahn 4. Lstrik & Air Brsih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Rstrn 7. Angkutan & Kom 8. Keuangan 9. Jasa-jasa Total
2009
2010
2011
223.596,65 10.359,33
231.953,51 11.376,61
240.686,77 12.301
75.163,31 804,01 32.411,13 122.982,43
75.148,28 851,35 36.446,31 135.718,56
75.133,25 906,60 40.823,51 150.024,93
46.784,38 24.438,17 27.297,77 563.837,17
52.218,10 27.279,86 30.083,10 601.075,69
57.558,35 30.466,20 33.078,14 640.979,28
Sumber: BPS Kabupaten Lingga
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2009 adalah sebesar Rp.921.498,23 Juta rupiah, pada tahun 2010 naik menjadi Rp. 1.022.166,86 Juta rupiah atau meningkat rata-rata 10.92 % jika dibandingkan dengan tahun 2009, dan pada tahun 2011 naik menjadi 1.135.940,37 Juta rupiah atau meningkat sebesar 11.13% dari tahun 2010. Tabel III.3 Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku
Akuntabilitas Kinerja
III/50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Lingga Tahun 2009–2011* (juta rupiah) Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pngolahn 4. Lstrik & Air Brsih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Rstrn 7. Angkutan & Kom 8. Keuangan 9. Jasa-jasa Total
2009
2010
2011
341.026,37 16.788,13
366.100,23 19.193,87
393.003,89 21.737,05
98.849,42 2.058,52 84.066,28 202.711,26
101.557,89 2.218,87 99.181,39 233.216,08
104.411,67 2.392,35 116.984,15 268.572,27
91.045,95 38.070,02 46.882,26 921.498,23
104.057,57 43.613,15 53.027,81 1.022.166,86
118.872,35 49.937,55 60.028,78 1.135.940,37
Sumber: BPS Kabupaten Lingga
Struktur perekonomian Kabupaten Lingga dapat dilihat dari besarnya peranan setiap sektor terhadap nilai PDRB. Tabel berikut ini menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lingga. Tabel III.4 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Lingga, 2009-2011(Persen) Lapangan Usaha
2009
2010
2011
PRIMER
38,83
37,69
36,51
1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian SEKUNDER 3. Industri Pngolahn 4. Lstrik & Air Brsih 5. Bangunan TERSIER 6. Perdagangan, Hotel & Rstrn 7. Angkutan & Kom 8. Keuangan 9. Jasa-jasa
37,01 1,82
35,82 1,88
34,60 1,91
20,07 10,73 0,22 9,12 41,10 22,00
19,86 9,94 0,22 9,70 42,45 22,82
19,70 9,19 0,21 10,30 43,79 23,64
9,88 4,13 5,09
10,18 4,27 5,19
10,46 4,40 5,28
100,00
100,00
100,00
Total Sumber: BPS Kabupaten Lingga
Tabel III.4 menginformasikan besarnya kontribusi dari 3 (tiga) sektor produksi utama di Kabupaten Lingga dari tahun 2009-2011. Dari tabel terlihat bahwa pada kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, kontribusi terbesar dalam penciptaan nilai tambah perekonomian
Akuntabilitas Kinerja
III/51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Kabupaten Lingga masih didominasi oleh sektor terier, diikuti oleh sektor primer dan sekunder. Kontribusi sektor primer cenderung menurun, dimana pada tahun 2009 yaitu sebesar 38,83 persen, kemudian menurun menjadi 37,69 persen pada tahun 2010 dan menjadi 36,51 persen pada tahun 2011. Demikian halnya kontribusi sektor sekunder selama tahun 20092011 yang mempunyai kecenderungan menurun, yaitu dari 20,07 persen menjadi 19,86 persen dan 19,70 persen. Namun berbeda halnya dengan sektor tersier, peranan sektor ini cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Berikut adalah kontribusi sektor tersier selama tiga tahun terakhir 41,10; 42,45; 43,79 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi pergeseran struktur perekonomian di Kabupaten Lingga, dimana secara perlahan penyumbang atau penyokong dalam penciptaan nilai tambah perekonomian mulai bergeser dari sektor primer beralih ke sektor tersier. Selain dari tiga sektor produksi utama, struktur perekonomian secara lebih terinci dapat dilihat dari sembilan sektor ekonomi. Grafik III.1 memperlihatkan kontribusi dari 9 (sembilan) sektor ekonomi. Grafik 3.1. Distribusi PDRB Kabupaten Lingga Menurut Lapangan Usaha, 2011 (Persen)
Secara umum struktur perekonomian Kabupaten Lingga masih dominasi oleh sektor pertanian, walaupun kontribusinya mempunyai kecenderungan yang menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada
Akuntabilitas Kinerja
III/52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 tahun 2011, kontribusi sektor pertanian adalah sebesar 34,60 persen. Jika dilihat dari subsektornya, penyumbang utama nilai tambah perekonomian pada sektor pertanian ini berasal dari sub sektor perikanan, yaitu sebesar 24,82 persen, sedangkan kontribusi keempat subsektor lainnya terhadap perekonomian hanya dibawah 5 persen. Kontributor terbesar kedua dalam penciptaan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Seiring dengan peningkatan pertumbuhannya, peluang usaha pada sektor ini juga semakin terbuka luas sehingga dapat memacu kegiatan pengembangan perekonomian ke depannya. Pada tahun 2011, besarnya kontribusi yang diberikan oleh sektor ini sekitar 23,64 persen. Pada tahun 2011, sektor angkutan dan komunikasi merupakan kontributor terbesar ketiga dalam menyumbangkan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga. Sektor ini menyumbangkan nilai tambahnya sebesar 10,46 persen pada tahun 2011. Dengan bertambahnya jumlah angkutan baik armada laut maupun angkutan darat dan juga telah beroperasinya kembali angkutan udara serta semakin luasnya jangkauan telekomunikasi dengan penambahan tower di berbagai daerah turut memberikan peranan yang cukup signifikan sehingga kontribusi sektor ini semakin meningkat. 2) PDRB per Kapita dan Pendapatan per Kapita PDRB per kapita adalah gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi. Sedangkan pendapatan per kapita adalah gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi. Data tersebut diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB/Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun (karena penyebarannya dianggap lebih merata). Sebagai catatan penting, terdapat angka perbaikan nilai PDRB perkapita dan pendapatan
Akuntabilitas Kinerja
III/53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 perkapita. Hal ini sebagai akibat penyesuaian data jumlah penduduk pertengahan tahun berdasarkan data Sensus Penduduk 2010.
Tabel III.5 . PDRB per Kapita Kabupaten Lingga, 2009-2011 (Juta Rupiah) Atas Dasar Harga
Atas Dasar Harga
Berlaku (Nominal)
Konstan (Riil)
(1)
(2)
(3)
2009
10,731
6,566
2010*
11,852
6,969
2011**
12,532
7,071
PDRB per Kapita
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Perkembangan perekonomian Kabupaten Lingga, yang diikuti dengan pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada PDRB perkapita maupun Pendapatan perkapita. Tingkat kemakmuran suatu daerah salah satunya dapat tercermin dari besarnya PDRB perkapita, meskipun
angka
tersebut
tidak
menggambarkan
pendapatan
penduduk secara nyata, karena angka tersebut hanya merupakan rata-rata. Tabel III.5. menginformasikan nilai PDRB per kapita Kabupaten Lingga atas dasar harga berlaku maupun harga konstan 2000 selama periode tahun 2009-2011. Berdasarkan tabel 3.5. terlihat bahwa PDRB perkapita Kabupaten Lingga baik secara nominal maupun riil selama tiga tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB perkapita Kabupaten Lingga secara nominal pada tahun 2009 sebesar 10,731 juta rupiah, kemudian meningkat menjadi 11,852 juta rupiah pada tahun 2010, dan naik lagi menjadi 12,532 juta rupiah pada tahun 2011. Jadi selama kurun waktu 2009-2011 secara nominal (atas dasar harga berlaku) PDRB perkapita Kabupaten Lingga meningkat sebesar 16,78 persen.
Akuntabilitas Kinerja
III/54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Namun, secara riilnya (atas dasar harga konstan) PDRB perkapita di Kabupaten Lingga sesungguhnya hanya meningkat sekitar 7,69 persen selama kurun waktu 3 (tiga) tahun tersebut. Dimana nilainya sebesar 6,566 juta rupiah pada tahun 2009 menjadi 6,969 juta rupiah pada tahun 2010, dan
7,071 juta rupiah pada
tahun 2011.
Tabel III.6. Pendapatan per Kapita Kabupaten Lingga, 2009-2011 (Juta Rupiah) Atas Dasar Harga
Atas Dasar Harga
Berlaku (Nominal)
Konstan (Riil)
(1)
(2)
(3)
2009
9,811
6,003
2010*
10,835
6,371
2011**
11,457
6,464
Pendapatan per Kapita
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Seiring dengan PDRB per Kapita, pendapatan perkapita Kabupaten Lingga juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel 3.5. memperlihatkan besarnya pendapatan per kapita Kabupaten Lingga selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2009-2011. Seperti yang terlihat pada tabel 3.5., secara nominal (atas dasar harga berlaku), pendapatan perkapita Kabupaten Lingga secara berturutturut meningkat dari 9,811 juta rupiah; menjadi 10,835 juta rupiah ; dan kemudian menjadi 11,457 juta rupiah, atau juga mengalami peningkatan sebesar 16,78 persen dalam jangka waktu tiga tahun. Sedangkan secara riil (atas dasar harga konstan), besaran pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Lingga juga mengalami peningkatan namun tidak sebesar besaran nominalnya, peningkatan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten
Lingga
secara
riil
selama
tiga
tahun
terakhir
juga
sesungguhnya hanya naik sekitar 7,69 persen, yaitu dari 6,003 juta rupiah
Akuntabilitas Kinerja
III/55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 pada tahun 2009, kemudian menjadi 6,371 juta rupiah pada tahun 2010 dan sebesar 6,465 juta rupiah pada tahun 2011.
3) Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Selama tiga tahun terakhir laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Lingga secara umum masih berkisar sekitar 6,6 persen, tidak mengalami perbedaan secara signifikan. Namun, laju pertumbuhan ekonomi ini masih tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lingga mencapai 6,63 persen. Kemudian pada tahun 2010 menjadi 6,60 persen dan tahun 2011sebesar 6,64 persen.
Grafik III.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lingga Tahun 2005-2011 (persen)
Secara umum sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Lingga mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun 2011. Hal inilah yang mendukung masih cukup tingginya laju perekonomian Kabupaten
Akuntabilitas Kinerja
III/56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Lingga. Jika dilihat menurut sektornya, laju pertumbuhan tertinggi adalah sektor bangunan, yaitu sebesar 12,01%. Masih berjalannya kegiatan peningkatan pembangunan infrastruktur daerah merupakan salah satu penyebabnya. Pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi
sektor
keuangan,
persewaan,
dan
jasa
perusahaan
mengalami pertumbuhan yang meningkat yaitu sebesar 11,68 persen, aktivitas perbankan sudah mulai meningkat seiring dengan adanya penambahan bank seperti Bank Riau capem Daik dan BPR Danamas di Dabo Seingkep sehingga laju pertumbuhan sektor ini menjadi yang terbesar
kedua.
Dan
laju
pertumbuhan
ekonomi
sektor
perdagangan,hotel dan restoran adalah terbesar ketiga, dimana sektor ini mencapai laju petumbuhan sebesar 10,54 persen. Sementara, laju pertumbuhan negatif masih dialami sektor industri pengolahan pada tahun 2011 yaitu sebesar -0,02 persen. Laju pertumbuhan ekonomi per sektor pada tahun 2011 selengkapnya dapat dilihat pada grafik III.3 dibawah ini. Grafik III.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab.Lingga Menurut Sektor Tahun 2011 (Persen)
4) Ekspor dan Impor Volume
ekspor
Kabupaten
Lingga
tahun
2011mencapai1.823.517.833kg melalui Pelabuhan Dabo Singkep dan
Akuntabilitas Kinerja
III/57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Pelabuhan Penuba. Nilainyamencapai 29.406.739US$yang merupakan total nilai ekspor dari Kabupaten Lingga. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor adalahCina, Jepang, Malaysia, Singapura dan Taiwan.Volume ekspor ke Cina sebesar 1.610.182.912kg, Jepangsebesar 168.259.033kg, Malaysiasebesar 260.194kg, Singapura sebesar 115.694 kg dan Taiwan44.700.000 kg. Masing-masing dengan nilai ekspor 24.882.065US$,2.832.803US$, 53.291US$, 974.155 US$ dan 663.795US$. Grafik III.4 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR DI KABUPATEN LINGGA SELAMA TAHUN 2006 - 2011 (US DOLLAR)
Jika dilihat dari volume impor, Pada tahun 2011Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Singapura merupakan empat negara asal barang yang diimporke Kabupaten Lingga. Volume impor dari negara Amerika Serikat mencapai 75.207 kg, Cina71.400kg, Jepang 868.706 kg dan Singapura353.468
kg.
sebesar51.894US$,
83.555
Masing-masing US$,
687.826
dengan US$
dan
nilai 413.363
US$.BarangtersebutdibongkarmelaluipelabuhanDaboSingkep.
Grafik III.5 PERKEMBANGAN NILAI IMPOR MELALUI KABUPATEN LINGGA , 2006 - 2011 (US$)
Akuntabilitas Kinerja
III/58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
2. Indikator Kinerja Makro Sosial
Indikator kinerja makro sosial mencakup indikator kinerja untuk menilai
keberhasilan
pembangunan
Kabupaten
Lingga
dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat dari aspek-aspek pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
1) Pendidikan Salah satu dari keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan. Pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan dengan wajib belajar 9 tahun serta program pendidikan lainnya adalah bentuk upaya pemerintah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang pada akhirnya akan tercipta sumber daya manusia tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana
akan
sangat
menunjang
dalam
meningkatkan
mutu
pendidikan. Gambaran secara umum dari perkembangan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga dapat dilihat sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja
III/59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
(1)Pendidikan Dasar. Pada tahun 2011/2012 Taman Kanak - Kanak berjumlah 16 sekolah, 645 murid dan 31 guru dengan rasio murid terhadap guru 20,8 dan rasio murid terhadap sekolah 40,3. Selanjutnya pada tahun yang sama Sekolah Dasar berjumlah 125 buah dan SLTP berjumlah 31, dengan rasio murid terhadap guru 10,08 untuk SD dan 14,35 untuk SMP. (2)Pendidikan Menengah Data statistik pendidikan menengah terbatas pada SMU/MA/SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga saja. Pada tahun 2011/2012
terdapat
14
SMU/MA/SMK
dengan
jumlah
murid
SMA/MA/SMK sebesar 2,789, sedangkan jumlah guru SMU/MA/SMK 188 orang. Rasio murid terhadap guru SMU/MA/SMK 15,13. (3)Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas di Kabupaten Lingga yang menamatkan pendidikan hingga jenjang SLTP atau lebih hanya berkisar 30,64 persen. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di daerah ini relatif rendah. Jika dipilah berdasarkan jenis kelamin, pada semua level pendidikan tertinggi yang ditamatkan (SD ke atas) perbandingan perempuan dengan laki-laki terpaut tidak terlampau besar, kecuali untuk SMA/MA/SMK. Namun, tingginya persentase perempuan yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD jika dibandingkan dengan laki-laki dengan selisih yang cukup signifikan mengindikasikan bahwa secara umum perempuan masih jauh tertinggal dari laki-laki dalam mengenyam pendidikan formal, atau dapat dikatakan bias gender masih terjadi dalam masalah pendidikan di Kabupaten Lingga. Komposisi tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel III.7 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan & Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga, 2011 (Persen)
Akuntabilitas Kinerja
III/60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
LakiLaki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Tidak/belum pernah bersekolah
8,13
15,18
11,59
Tidak/belum tamat SD
31,37
26,78
29,12
SD/MI
28,84
29,67
29,25
SMP/MTs
13,81
14,46
14,13
SMA/MA/SMK
13,00
9,60
11,33
Akademi/universitas
4,85
4,31
4,58
100,00
100,00
100,00
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, Susenas Kor Juli 2011 diolah
(4)Tingkat Partisipasi Sekolah Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari penduduk yang masih sekolah pada umur tertentu melalui Angka Partisipasi Sekolah (APS). Meningkatnya APS berarti menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan. Grafik III 6 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga, 2011
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, Susenas Kor Juli 2011 diolah
Akuntabilitas Kinerja
III/61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Grafik tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan tertinggi pada pada usia 7-12 tahun atau tingkat pendidikan SD dengan APK 94.40%, usia 13-15 tahun atau tingkat pendidikan SLTP 93.68%, usia 16-18 tahun atau SMU (sederajat) 56,61% dan terendah usia 19-24 tahun hanya 8,12%.
(5)Fasilitas pendidikan Untuk melihat efektivitas ketersediaan tenaga guru pada suatu daerah dapat dilihat dengan membandingkan jumlah guru dengan banyaknya murid. Walaupun belum ada angka ideal sebagai patokan namun semakin kecil angka ini maka akan menggambarkan beban seorang guru yang semakin kecil pula. Jumlah Ketersediaan sarana pendidikan dan tenaga pengajar di Kabupaten
Lingga
sangat
memadai.
Pembangunan Manusia tahun 2011,
Berdasarkan
Laporan
rasio guru dengan murid SD
adalah (10:1); SLTP/MTS (13:1) dan SMU/SMK/MA (12:1), hal tersebut menunjukkan tingginya tingkat pelayanan
sekolah di
Kabupaten Lingga, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel III.8 Jumlah Murid, Guru dan Rasio Murid Guru Menurut Jenjang di Kabupaten Lingga 2011 Jumlah Guru (Orang)
Rasio Murid Guru
(2)
(3)
(4)
SD/MI
11.192
1.117
10 : 1
SLTP/MTs
3.854
303
13 : 1
SMU/MA/SMK
2.500
214
12 : 1
Jenjang Jumlah Murid Pendidikan (Orang) (1)
Sumber : Dinas Pendidikan,pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lingga,2012
Untuk melihat rata-rata banyaknya murid yang bersekolah dalam setiap jenjang pendidikan dapat diketahui dengan membandingkan
Akuntabilitas Kinerja
III/62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 jumlah murid terhadap jumlah bangunan sekolah.
Di Kabupaten
Lingga rata-rata jumlah murid per sekolah untuk setiap jenjang pendidikan
adalah:
SMU/SMK/MA
SD/MI
(192:1),
hal
(88:1);
SLTP/MTs
tersebut
(113:1)
menunjukkan
dan
tingginya
ketersediaan sekolah di Kabupaten Linggga. Tabel III.9 Jumlah Murid, Sekolah dan Rasio Murid Sekolah Menurut Jenjang di Kabupaten Lingga Tahun 2011 Jenjang Pendidikan
Jumlah Murid (Orang)
Jumlah Sekolah (Unit)
Rasio Murid Sekolah
(1)
(2)
(3)
(4)
SD/MI
11.192
127
88 : 1
SLTP/MTs
3.854
34
113 : 1
SMU/MA/SMK
2.500
13
192 : 1
*) Termasuk sekolah kelas jauh Sumber : Dinas Dik Pora Kab Lingga, Kantor Kemendag Kab Lingga 2011
(6) Rata–Rata Lama Sekolah Indikator lain yang umum digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk adalah rata-rata lama sekolah. Indikator ini merujuk kepada rata-rata jenjang atau tingkat pendidikan yang telah diselesaikan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2011 , rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Lingga hanya 7,24 tahun, angka ini tidak mengalami pergerakan signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Rendahnya nilai indikator ini, disebabkan rendahnya tingkat pendidikan penduduk kelompok usia menengah-tua (35 tahun ke atas), yang kebanyakan tingkat pendidikannya adalah tidak/belum tamat sekolah dasar. Apabila dibandingkan dengan angka nasional, rata-rata lama sekolah Kabupaten Lingga masih lebih rendah. Rata-rata lama
Akuntabilitas Kinerja
III/63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 sekolah Indonesia pada tahun 2010 sudah mencapai 7,94 tahun. Terlebih dikaitkan dengan penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun, kondisi ini menegaskan kembali bahwa partisipasi pendidikan di Kabupaten Lingga perlu ditingkatkan lagi agar setidaknya sejajar atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di negara ini. Hal ini tentunya dapat dicapai melalui sinergi antar kebijakan pemerintah yang tepat serta partisipasi aktif dari masyarakat dengan kesadaran sendiri. Sinergi kebijakan harus dimulai dengan sinkronisasi internal instansi berwenang dan antar dinas terkait pada level propinsi dengan dinas kabupaten/kota, serta kedua satuan kerja tersebut dengqn departemen yang menaunginya. (7)Hasil Ujian Nasional Hasil UN tahun 2010/2011 di Kabupaten Lingga secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, contohnya tingkat menengah atas yang tingkat kelulusan hanya 70,55 persen mampu meningkat hingga 99,56 persen di tahun berikutnya. Demikian pula yang dialami oleh tingkat pendidikan menengah pertama, setelah sempat terpuruk dengan tingkat kelulusan hanya 73,80 persen, juga meningkat menjadi 96,96 persen di tahun 2011. Tabel III.10 Jumlah Peserta Ujian Nasional (UN) dan Tingkat Kelulusan Menurut Jenjang di Kabupaten Lingga, Tahun Ajaran 2010/2011 Jenjang Pendidikan
Peserta (Orang)
Lulus (Orang)
Persentase (Persen)
(1)
(2)
(3)
(4)
SD/MI
1.400
1.400
100,00
SLTP/MTs
1.185
1.149
96,96
SMU/MA
678
675
99,56
SMK
66
62
93,94
Sumber :Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, 2011 diolah Catatan : Data diatas mencakup semua sekolah, negeri dan swasta
Akuntabilitas Kinerja
III/64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Meningkatnya tingkat kelulusan pada tingkat pendidikan sekolah menengah
di
Kabupaten
Lingga
tahun
2011
secara
merata
disumbang oleh semua kecamatan hampir di seluruh level pendidikan (lihat tabel 6.7). Perubahan metode penentuan standar kelulusan berpengaruh besar terhadap meonjaknya angka kelulusan disemua level pendidikan,seperti terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel III.11 Jumlah Peserta Ujian Nasional (UN) Tingkat SLTP/MTs dan SMA/MA dan Tingkat Kelulusannya Menurut Kecamata di Kabupaten Lingga, Tahun Ajaran 2010/2011 Kecamatan (1)
Peserta (Orang) (2)
Singkep Barat
146
Singkep
SLTP/MTs Lulus (Orang) (3)
SMA/MA Lulus (Orang) (6)
(4)
Peserta (Orang) (5)
135
92,47
66
66
100,00
451
447
99,11
333
331
99,40
Lingga
213
212
99,53
143
142
99,30
Lingga Utara
160
160
100,00
56
56
100,00
Senayang
215
195
90,70
80
80
100,00
1.185
1.149
96,96
678
675
99,56
KAB. LINGGA
(%)
(%) (7)
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, 2011 diolah
(8)Kesehatan
(1) Derajat Kesehatan Penduduk Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Nilai AHH penduduk Kabupaten Lingga pada tahun 2011 sekitar 70,26. Artinya, bayi yang lahir pada tahun 2011 di Kabupaten Lingga diperkirakan akan dapat hidup hingga mencapai usia 70 tahun 03 bulan dengan syarat besarnya kematian atau kondisi kesehatan tidak ada yang berubah. Angka ini lebih tinggi dari AHH Provinsi Kepri yang besarnya 69,85; dan juga berada jauh di atas AHH nasional yang hanya 69,65. Hal ini mengindikasikan secara rata-rata derajat kesehatan di daerah ini sedikit lebih baik dibandingkan rata-rata secara propinsi dan
Akuntabilitas Kinerja
III/65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 nasional. Jika dibandingkan dengan AHH periode tahun sebelumnya, AHH Kabupaten Lingga tahun 2010 bertambah sekitar 0,10 tahun (satu bulan). Secara umum diharapkan bahwa dengan semakin tingginya persentase balita yang ditolong kelahirannya oleh tenaga medis akan semakin tinggi kemungkinan kelangsungan hidupnya. Jika dilihat dari kesehatan ibu dan anak, persalinan yang ditolong oleh tenaga medis seperti bidan, dokter dan paramedis dianggap lebih baik daripada yang ditolong dukun, famili dan lainnya. Tabel III.12 Distribusi Penolong Persalinan Kelahiran Balita Menurut Jenis Pertolongan di Kabupaten Lingga, 2011 (Persen) Penolong Persalinan
Pertama
Terakhir
(1)
(2)
(3)
Tenaga Kesehatan
67,34
84,19
Dokter
15,62
21,68
Bidan
49,54
60,99
Tenaga Paramedis
2,17
1,51
Bukan Tenaga Kesehatan
32,66
15,81
Dukun
21,41
15,81
Famili/keluarga
11,26
-
100,00
100,00
Jumlah
Sumber : BPS Kab.Lingga, Susenas Kor 2011 diolah
Sebagian
besar
persalinan
di
Kabupaten
Lingga
sudah
menggunakan jasa tenaga medis, persentasenya bahkan mencapai 84,19 persen (untuk penolong terakhir persalinan) dan 67,34 persen (untuk penolong pertama persalinan). (2) Status Gizi dan Kesehatan Balita
Status gizi balita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti upaya telah ditempuh oleh pemerintah selama ini diantaranya pemberian zat besi terhadap para ibu, pemberian kapsul yodium
Akuntabilitas Kinerja
III/66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 (untuk bumil, ibu nifas dan WUS) dan pemberian kapsul vitamin A kepada balita. Pada tahun 2010, ditetapkan sasaran ibu hamil sebanyak 2.451 orang, dari target tersebut didapatkan data berupa cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4.K1 yaitu kunjungan ibu hamil pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 dibawah 70 persen (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu hamil masih perlu ditingkatkan.Sedangkan K4 adalah kontak minimal empat kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 dibawah 60 persen (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani resiko tinggi obstetric. Berdasarkan data dinas terkait diperoleh informasi bahwa pada tahun 2011 K1 berjumlah 2.294 orang ibu hamil atau sekitar 90,28 persen dari sasaran; sedangkan K4 berjumlah 2.139 orang ibu hamil atau 84,18 persen dari sasaran. Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang mendapatkan 30 tablet dan Fe3 yeitu yang mendapatan 90 tablet selama masa kehamilan. Di Kabupaten Lingga, cakupan Fe1 pada tahun 2011 mencapai 90,28 persen (2.294 orang ibu hamil); sedangkan Fe3 berkisar 82,45 persen (2.146 orang ibu hamil). Sementara itu, pemberian kapsul vitamin A pada balita pada tahun yang sama diberikan pada dua tahap. Pada tahap pertama (bulan Februari) jumlah bayi usia 0-11 bulan yang menerima kapsul vitamin A sebanyak 434 bayi, dan balita sebanyak 4.956. Sedangkan jumlah Balita umur 12-59 bulan yang penerima kapsul vitamin A
Akuntabilitas Kinerja
III/67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 sebanyak 10.650 orang. Untuk tahap kedua (bulan Agustus) jumlah bayi dan Balita penerima kapsul tersebut umur 0-11 bulan 564 bayi, sedangkan 12-59 bulan 5.694 bayi. Untuk permasalahan gizi Balita terutama Air Susu Ibu (ASI), hasil tabulasi Susenas Kor 2011 menunjukkan hanya 74,13 persen bayi berusia 2-4 tahun di Kabupaten Lingga yang pernah diberi ASI. Dengan komposisi laki-laki 65,86 persen dan perempuan 86,18 persen dari total bayi usia 2-4 tahun per jenis kelamin. Perkiraan sekitar 25,87 persen bayi sisanya yang tidak pernah mendapatkan ASI sama sekali harus mendapat perhatian khusus, seperti diuraikan dalam table berikut : Tabel III.13 Persentase Bayi Umur 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut Lama Menyusui dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga, Tahun 2011 (Persen) Lama Menyusu Laki-laki + Laki-Laki Perempuan (bulan) Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Kurang dari 6
19,26
18,82
19,05
6 - 11
4,65
13,48
8,83
12 - 17
3,33
-
1,76
18 - 23
18,37
15,00
16,78
Lebih dari 24
54,39
52,70
53,59
100,00
100,00
100,00
Jumlah
Sumber : BPS Kab.Lingga, Susenas kor 2011 diolah
Tabel di atas menunjukkan bayi disusui lebih dari 25 bulan 53,59 persen. Informasi pemberian ASI, khususnya ASI ekslusif perlu disebarluaskan manfaatnya pada masyarakat umum melalui media promosi yang efektif seperti penyuluhan, pemasangan poster di tempat strategis dan beragam upaya lainnya. Hal ini dirasakan sangat penting mengingat secara keseluruhan persentase jumlah bayi yang disusui di daerah ini masih tergolong rendah. Pada tahun 2011, di Kabupaten Lingga diperkirakan masih terdapat banyak bayi yang belum mendapatkan imunisasi apapun semasa hidupnya. Hal ini harus menjadi perhatian serius dari dinas
Akuntabilitas Kinerja
III/68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 terkait untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian imunisasi kepada para bayi, seperti diuraikan dalam table berikut : Tabel III.14 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi di Kabupaten Lingga, 2011 (Persen) Jenis Imunisasi
Sudah Diimunisasi Sudah Diimunisasi Minimal Satu Kali Lengkap
(1)
(2)
(3)
BCG
83,36
83,36
DPT
88,74
63,80
Polio
93,24
62,35
Campak
83,73
83,73
Hepatitis B
86,36
52,60
Sumber :BPS Kabupaten Lingga, Susenas kor 2011 diolah
Berdasarkan informasi diatas, terlihat jelas bahwa imunisasi Polio merupakan jenis imunisasi yang paling banyak diterima oleh para Balita, dengan persentase sekitar 93,24 persen, sedangkan jenis imunisasi lainnya masih berada dibawahnya. Hal ini disebabkan karena program pemberian imunisasi Polio adalah program yang selama ini paling terdengar gaungnya dibandingkan dengan jenis imunisasi lainnya di Indonesia. Program ini telah dicanangkan sejak era Orde Baru, kemudian bahkan sempat dihentikan karena ancaman penyakit mematikan ini dianggap telah berakhir. Namun, kasus terjangkitnya sejumlah warga di Pulau Jawa beberapa tahun yang lalu oleh
penyakit
ini,
telah
memaksa
pemerintah
pusat
untuk
menghidupkannya kembali Pekan Imunisasi Nasional (PIN). (3) Status Kesehatan Masyarakat
Informasi tentang status kesehatan penduduk dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk, informasi tersebut di antaranya dapat diperoleh melalui indikator angka kesakitan, yaitu
Akuntabilitas Kinerja
III/69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 persentase penduduk yang mengalami gangguan kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari selama sebulan sebelum kegiatan pencacahan dilakukan. Tabulasi hasil pengolahan data mentah Susenas Kor 2011 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan di Kabupaten Lingga mencapai 35,38 persen dari total penduduk. Banyaknya penduduk yang mengeluh sebagian besar diduga sebagai akibat dari efek perubahan cuaca yang tidak menentu dan siklus tahunan. Apabila dipilah berdasarkan jenis kelamin maka persentase laki-laki yang mengeluh sekitar 34,12 persen dari keseluruhan jumlah penduduk laki-laki, sedangkan persentase perempuan lebih tinggi lagi yakni 36,69 persen. Meskipun persentase perempuan yang mengalami keluhan kesehatan
lebih
tinggi dibandingkan
laki-laki.
Namun,
kondisi
berkebalikan justru terjadi pada jumlah hari rata-rata lama terganggu. Diantara mereka yang mengalami gangguan kesehatan, rata-rata lama sakitnya secara umum berkisar 5,61 hari; dengan penjabaran rata-rata lamanya sakit penduduk laki-laki justru lebih lama, yakni 5,95 hari dibandingkan penduduk perempuan, yang hanya 5,29 hari. Tabel III.15 Angka Kesakitan dan Rata-Rata Lama Sakit (Hari) Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga, 2011 Jenis
Kelamin
Angka Kesakitan
Rata-Rata Lama Terganggu (Hari)
(2)
(3)
Laki-laki
34,12
5,95
Perempuan
36,69
5,29
Laki-laki + Perempuan
35,38
5,62
(1)
Sumber :BPS Kabupaten Lingga, Susenas Kor 2011 diolah
(4) Pemerataan Layanan Kesehatan
Dalam rangka penyediaan pelayanan kesehatan utama untuk masyarakat maka pada tahun 2005 Rumah Sakit Umum Lapangan untuk pertama kalinya berdiri di ibukota kabupaten, Daik Lingga, yang
Akuntabilitas Kinerja
III/70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI. Selain itu, guna menunjang kinerja instansi pemerintah dalam penanggulangan masalah
kesehatan
masyarakat
di
tingkat
kecamatan
maka
dibutuhkan institusi pelayanan kesehatan dasar yang dikenal dengan nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pada tahun 2010 jumlah
rumah
Puskesmas
sakit
Dabo
bertambah
menjadi
seiring
rumah
meningkatnya
sakit.Setiap
tahun
status beban
tanggungan Puskesmas dalam melayani masyarakat dipastikan terus bertambah, sebagai konsekuensi dari pertambahan jumlah penduduk, sehingga
diperlukan
mengimbanginya.
Oleh
peningkatan karena
kualitas
itu
jika
layanan
sangat
untuk
dibutuhkan,
penambahan jumlah Puskesmas harus menjadi prioritas utama Pemda demi meningkatkan derajat kesehatan rakyatnya. Tabel III.16 Jumlah Sarana Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lingga Menurut Kecamatan, 2011 (Unit) Kecamatan
Puskesmas
Pustu
Puskel
Balai Pengobatan
Polindes
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Singkep Barat
1
7
1
-
9
Singkep
2
4
-
-
5
Lingga
1
12
1
-
12
Lingga Utara
1
6
-
-
6
Senayang
2
7
-
24
Jumlah
7
36
0
56
2
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lingga,2011
Untuk dapat menjangkau semua penduduk dalam wilayah kerja masing-masing tidak mungkin dilakukan oleh pihak Puskesmas sendiri, apalagi mengingat sebagian wilayah Kabupaten Lingga memiliki kondisi topografis dan geografis yang cukup sulit dan termarjinal. Oleh sebab itu, keberadaan fasilitas penunjang layanan kesehatan lain yang mampu mencakup area yang lebih kecil desa atau kelurahan, seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) dan
Akuntabilitas Kinerja
III/71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Puskesmas Keliling (Puskel), sangat dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat. Keberadaan Pustu dan Puskel ini sangat berarti sekali dalam rangka distribusi pelayanan kesehatan ditengah masyarakat yang penyebarannya tidak merata. Mengingat kondisi geografis yang sebagian besar berupa lautan, keberadaan Puskel dalam bentuk kapal laut dirasa cukup membantu pemerataan pelayanan kesehatan. Untuk menunjang fasilitas yang telah ada, diperlukan pula personel yang kompeten dibidang kesehatan dengan jumlah yang memadai.Secara
kuantitas,
jumlah
tenaga
kesehatan
yang
selanjutnya disebut tenaga medis dan paramedis di Kabupaten Lingga secara keseluruhan, setiap tahun terus bertambah. Meskipun sistem rolling dalam penempatan pegawai di bidang ini masih menjadi kendala dalam pemenuhan posisi tenaga kesehatan di daerah ini. Gambaran tentang jumlah tenaga kesehatan dan sebarannya dapat diamati dari tabel berikut:
Tabel III.17 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Lingga Menurut Kecamatan, 2011 (Orang) Dokter Kecamatan
Spesialis
(1)
Paramedis Pera -wat
Perawat Gigi
Sanitarian
Bidan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
-
21
-
-
1
17
-
5
3
83
1
-
1
67
Lingga
-
1
1
28
2
-
1
31
Lingga Utara
-
-
-
11
-
-
1
10
Senayang
-
1
1
28
1
-
2
34
-
8
5
171
4
-
6
159
Umum
Gig i
(2)
(3)
Singkep Barat
-
Singkep
Kab. Lingga
Anas -tesis
Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, 2012
Akuntabilitas Kinerja
III/72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 (5) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Kesehatan merupakan kebutuhan setiap insan, oleh karena itu kesehatan mestinya tercermin dari kegiatan masyarakat pada daerah tersebut. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diarahkan melalui tiga kegiatan, yaitu; kepemimpinan, pengorganisasian dan pendanaan. Kepemimpinan ialah melakukan intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesehatan untuk semua. Pengorganisasian, yakni melakukan intervensi dibidang kesehatan pada setiap kelompok masyarakat sehingga muncul Usaha Kesehatan Bersama Masyarakat (UKBM). Pendanaan adalah upaya mengembangkan sumber dana yang ada untuk membiayai beberapa kegiatan di bidang kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat secara kasar dapat dilihat dengan melihat keberadaan jenis UKBM misalnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), POD (Pos Obat Desa), BKM (Bina Keluarga Mandiri), dan lain–lain. Kualitas peran serta masyarakat salah satunya terlihat dari keaktifan Posyandu. Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan oleh dan untuk masyarakatyang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan jumlah Posyandu yang terdapat di Kabupaten Lingga
ada sebanyak 134
buah. Berikut disajikan kriteria pengelompokan jenjang Posyandu yang umum digunakan. Tabel III.18 Pengelompokan Jenis Posyandu dan Kriterianya Pratama (warna merah) (1) belum mantap kegiatan belum rutin kader terbatas
Madya Purnama (warna kuning) (warna hijau) (2) (3) kegiatan lebih kegiatan sudah teratur teratur jumlah kader lima cakupan program/ orang kegiatannya baik jumlah kader lima orang mempunyai program tambahan
Mandiri (warna biru) (4) kegiatan secara teratur & mantap cakupa program/ kegiatannya baik memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga,
Akuntabilitas Kinerja
III/73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Berdasarkan beragam kriteria tersebut, maka pengklasifikasian Posyandu di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel 3.19 berikut. Tabel III.19 Jumlah Posyandu Menurut Strata di Kabupaten Lingga, 2010-2011 Strata
2010
2011
(1)
(2)
(3)
55 81 11 137
58 62 32 152
Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, 2012
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Posyandu strata Madya masih mendominasi total Posyandu yang ada didaerah ini yakni 40,79 persen dan untuk Posyandu Pratama mencapai 38,16 persen. Sedangkan Posyandu Purnama yang ada hanya 21,05 persen, dan untuk Posyandu Mandiri belum ada satu pun di daerah ini. Peningkatan status jenis Posyandu yang ada harus diupayakan oleh para dinas terkait, tenaga dan kader Posyandu melalui peningkatan kualitas pelayanan yang berkesinambungan. Disamping tenaga kesehatan, kader binaan Posyandu juga memegang
peranan
yang
sangat
penting
bagi
kelangsungan
Posyandu. Biasanya kader ini direkrut dari penduduk sekitar tempat Posyandu didirikan sehingga sangat akrab dengan penduduk sekitarnya. Pada tahun 2011 jumlah kader aktif Posyandu di Kabupaten Lingga berjumlah 1.097 orang, dengan anggota aktif sebanyak 919 orang. Banyaknya kader dan anggota ini menunjukkan seberapa pedulinya masyarakat terhadap kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk KB di desa.Jumlah Polindes di
Akuntabilitas Kinerja
III/74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Kabupaten Lingga pada tahun 2011 sebanyak 56 unit. Polindes hanya dapat dirintis pada desa yang mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut. Banyaknya bidan desa yang ada Kabupaten Lingga pada tahun 2011 sebanyak 159 orang. Biasanyapara bidan desa ini dibantu oleh kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di Polindes yakni dukun bayi. Kondisi ini disebabkan karena salah satu peran
Polindes
yang
utama
adalah
menjadi
sarana
untuk
meningkatkan kemitraan antara bidan desa dan dukun bayi dalam pertolongan persalinan. Jumlah dukun bayi di wilayah ini berdasarkan) pada tahun 2011 mencapai 111 orang. Jumlah polindes, bidan dan dukun bersalin di Kabupaten Lingga dapat digambarkan secara terinci sebagai berikut: Tabel III.20 Jumlah Polindes, Bidan dan Dukun Bersalin di Kabupaten Lingga Menurut Kecamatan, 2011 Kecamatan
Polindes (Unit)
Tenaga (Orang) Bidan Dukun Bersalin
(1)
(2)
(3)
(4)
Singkep Barat
9
17
16
Singkep
5
67
9
Lingga
12
31
19
Lingga Utara
6
10
27
Senayang
24
34
33
Jumlah
56
159
111
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, 2012
(9)Indikator Pembangunan Manusia (IPM) Berikut ini akan dibahas kajian ringkas tentang angka per komponen IPM Kabupaten Lingga sepanjang tahun 2010 serta perbandingannya dengan angka provinsi induk dan nasional. Pada tahun 2011, angka harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga mencapai 70,26 tahun. Ini mengandung arti bahwa bayi yang lahir pada tahun 2011 diperkirakan dapat hidup hingga mencapai usia 70 tahun 03 bulan dengan syarat besarnya kematian atau kondisi
Akuntabilitas Kinerja
III/75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 kesehatan yang ada tidak berubah. Sedangkan angka harapan hidup penduduk Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia masing-masing berkisar 69,85 tahun dan 69,65 tahun; sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Lingga mempunyai harapan hidup yang lebih panjang dibandingkan dengan harapan hidup rata-rata penduduk Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia secara keseluruhan. Angka tersebut sedikit banyak telah menunjukkan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan di daerah ini. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pertambahan usia harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga sekitar 0,24 tahun, hampir dua kali lebih tinggi jika dibandingkan angka Provinsi Kepulauan Riau yang hanya 0,10 tahun. Namun, masih berada dibawah rata-rata pertambahan angka harapan hidup nasional yang mampu mencapai 0,44 tahun Grafik III.7 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau dan Indonesia 2009-2011 (Tahun) 70.4 70.2
70.02
70.0 69.8
70.26
70.16
69.85
69.80
69.75
69.65
69.6
69.43
69.4
69.21
69.2 69.0 68.8 68.6 2009
2010
Kab. Lingga
Prov. Kepri
2011
Indonesia
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2012
Jika lebih diamati dari angka indikator pendidikan yang tersedia, ternyata
penduduk
Kabupaten
Lingga
mempunyai
tingkat
pengetahuan atau edukasi yang tidak sebaik kesehatannya. Hal ini bisa tercermin dari besaran angka rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk berusia diatas 15 tahun. Khusus untuk angka
Akuntabilitas Kinerja
III/76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 rata-rata lama sekolah pada tahun 2011 hanya mencapai 7,24 tahun, atau secara umum dapat dikatakan bahwarata-rata penduduk daerah ini hanya menamatkan bangku sekolah sampai dengan kelas satu SMP, angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata lama sekolah penduduk
Provinsi
Kepulauan
Riau
dan
Indonesia
secara
keseluruhan, yang masing-masing mencapai 9,73 tahun (setara kelas satu SMA) dan 7,94 tahun (mendekati kelas dua SMP). Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir peningkatan nilai indikator ini hanya 0,02 tahun. Grafik III.8 Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau dan Indonesia 2009-2011 (Tahun)
12.0 10.0 8.0
7.72
7.22
9.73
9.16
8.96
7.92
7.23
7.94
7.24
6.0 4.0 2.0 0.0 2009
2010
Kab. Lingga
2011
Prov. Kepri
Indonesia
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2012
Demikian pula halnya dengan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas, selama tiga tahun terakhir hanya mengalami kenaikan sekitar 0,68 persen; pada periode tahun 2005-2008 pun nilainya juga stagnan. sebagian besar disebabkan tingginya angka buta huruf pada kelompok usia tua. Program pendidikan non formal untuk
pengajaran
baca
tulis
kelompok
ini
mungkin
perlu
digalakkan.Namun, perlu kerja keras untuk kelangsungan program ini karena kesadaran dari individu peserta didik memegang peranan
Akuntabilitas Kinerja
III/77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 penting. Meskipun tenaga pengajar profesional ditunjang metode pengajaran yang seefektif apapun, tanpa diiringi keinginan untuk maju dari para peserta, niscaya program ini juga tidak akan berhasil. Grafik III.9 Perbandingan Angka Melek Huruf Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau dan Indonesia 2009-2011 (Persen) 100,0 98,0 96,08
96,0 94,0 92,0
97,67
97,19
92,58 91,11
92,99
92,91 91,79
91,64
90,0 88,0 86,0 2009
Kab. Lingga
2010
Prov. Kepri
2011
Indonesia
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2011
Dilihat dari tingkat kesejahteraan penduduk yang diukur melalui angka paritas daya beli didapatkan angka bahwa pengeluaran per kapita riil disesuaikan pada tahun 2011 mencapai Rp 629,65 ribu. Peningkatan ini walaupun secara nominal tergolong rendah namun cukup untuk menandakan adanya perbaikan atau peningkatan kesejahteraan penduduk di Kabupaten Lingga. Angka ini mengalami sedikit peningkatan sekitar Rp. 3,00 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan angka Provinsi Kepulauan Riau yang berkisar Rp 644,96 ribu atau angka nasional yang mencapai Rp 633,05 ribu; angka Kabupaten Lingga masih sangat tertinggal. Grafik III.10 Perbandingan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau dan Indonesia 2009-2011 (Ribu Rupiah)
Akuntabilitas Kinerja
III/78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
64 3. 63
65 9. 62
42 5. 62
64 6. 62
50 1. 63
64 3. 63
640
630
96 4. 64
63 1. 64
00 3. 64
650
620
610 2009
2010
Kab. Lingga
2010
Prov. Kepri
Indonesia
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2012
Angka IPM yang hanya dilihat pada satu titik waktu tertentu memiliki makna yang kurang mendalam, karena hanya dapat digunakan
untuk
melihat
peringkat
(ranking).
Untuk
melihat
perkembangan kinerja pembangunan yang telah berjalan, paling sedikit dibutuhkan perspektif dalam dua titik waktu. Dengan demikian, dapat dilihat kinerja pembangunan pada suatu jangka waktu tertentu. Pada pembahasan berikut akan diulas pembangunan manusia di Kabupaten Lingga dan daerah tingkat dua lainnya, serta propinsi dan Indonesia pada dua titik waktu, yakni tahun 2010 dan 2011, untuk memonitor progress yang telah diraih dalam kurun waktu satu tahun terakhir. .Tabel III.21 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota/Propinsi Se-Kepulauan Riau, dan Indonesia, serta Peringkatnya, 2011 Kabupaten/ Kota/Provinsi (1)
Rata-Rata Angka Angka Rata- Rata Pengeluaran per Harapan Melek Lama Sekolah Kapita Riil Hidup Huruf (tahun) Disesuaikan (tahun) (persen) (Rp 000)
IPM
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Karimun
69,93
96,36
8,14
640,24
73,99
Bintan
69,76
96,14
8,91
650,00
75,17
Natuna
68,37
96,63
7,64
620,14
71,26
Lingga
70,26
91,79
7,24
629,65
71,68
Kep. Anambas
67,53
91,87
6,38
629,07
69,50
Akuntabilitas Kinerja
III/79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Batam
70,86
98,97
10,78
653,07
78,03
Tanjungpinang
70,86
98,70
9,68
636,87
75,25
Prov. Kepri
69,85
97,67
9,73
643,00
75,78
Indonesia
69,65
92,99
7,94
633,64
72,77
Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2012
Kabupaten Lingga pada tahun 2010 memiliki IPM sebesar 71,35. Dengan angka tersebut Kabupaten Lingga berada pada peringkat lima diantara tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau sedangkan untuk peringkat nasional berada pada peringkat 238 diantara 497 kabupaten/kota di Indonesia. Nilai IPM Kabupaten Lingga pada saat itu jauh berada dibawah IPM Provinsi Kepulauan Riau (75,07) dan IPM Indonesia (72,27). Fakta tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kabupaten Lingga saat itu masih rendah Kondisi ini dapat dimaklumi karena sebagai kabupaten yang baru berdiri masih berada dalam tahap memulai pembangunan diberbagai bidang. Meskipun demikan, bila dilihat dari nilai per komponen, indikator IPM Kabupaten Lingga 2010 masih ada yang nilainya berada diatas rata-rata nilai Propinsi Kepri dan Indonesia, yakni komponen angka harapan hidup. Pada tahun 2011, IPM Kabupaten Lingga meningkat menjadi 71,68; meningkat sebesar 0,33 poin jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Posisi Kabupaten Lingga tetap berada di peringkat lima dari tujuh daerah tingkat dua di Provinsi kepulauan ini, namun untuk level nasional, rankingnya justru turun menjadi peringkat 251 dari 497 kabupaten/kota di Indonesia. (10)
Ketenagakerjaan Pada tahun 2011 terdapat 64,00 persen penduduk angkatan
kerja dan 36,00 persen penduduk bukan angkatan kerja. Dari penduduk bekerja, sekitar 51,24 persen bekerja disektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan.
Akuntabilitas Kinerja
III/80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 Jumlah pencari Kerja di Kabupaten Lingga tahun 2011 menurut tingkat pendidikan dari SD sampai dengan Sarjana sebesar 54 orang, berkurang sebesar 269 jiwa dari tahun sebelumnya. Tabel III.22 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga Tahun 2011
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09.
Lapangan Usaha (1) Pertanian, Perkebunan, kehutanan, perburuan, perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdag, Rmh Makan, jasa akmd Transp, Pergudangan, Komnks Lemb Keu, Real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan perorangan Jumlah
Lk (2) 61,40
Pr (3) 29,78
Lk + Pr (4) 51,24
2,35 4,72 0,47 7,28 3,80 3,42 0,77
0,43 10,29 1,07 18,03 1,31
1,73 6,51 0,66 4,94 8,37 2,32 0,94
15,80 100,00
39,08 100,00
23,28 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Lingga
Dilihat dari tingkat pendidikan pencari kerja di kabupaten ini tampaknya pencari kerja dengan basis pendidikan tingkat SMU merupakan pencari kerja yang paling besar yaitu sebesar 68,52 persen dari total pencari kerja, kemudian yang ber-pendidikan Diploma III di urutan ke dua yaitu sebesar 18,52 persen, sedangkan yang berbasis pen-didikan Diploma II berada di urutan ke tiga yaitu sebesar 12,96 persen. Tabel III.23 Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lingga Tahun 2011 Tingkat Pendidikan 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08.
(1) Tidak/Belum Tamat SD Sekolah Dasar SMP/MTs dan Sederajat SMU/MA dan Sederajat Diploma I Diploma II Akademi/Diploma III Universitas/Diploma IV Jumlah
Laki laki (2) 21 2 3 26
Perempua n (3) 16 8 4 28
Jumlah (4) 37 10 7 54
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lingga
Akuntabilitas Kinerja
III/81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
(11)
Perhubungan. Komunikasi dan Pariwisata
Angkutan Darat Jalan merupakan salah satu prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan sektor perekonomian. Dengan semakin meningkatnya usaha pembangunan akan pula menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di Kabupaten Lingga pada tahun 2011 sepanjang
533,06 km dan yang sudah diaspal mencapai 49,93
persen, dengan kondisi sebagai berikut: Tabel III.24 Panjang Jalan Dirinci menurut Kecamatan dan Kondisi di Kabupaten Lingga Tahun 2011 Kecamatan (1)
Kondisi
Jumlah
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01.
Singkep Barat
29,5
0
35,61
16,6
81,71
02.
Singkep
61,26
0
17,17
6,6
85,03
03.
Lingga
80,79
0
4,34
8,3
93,43
04.
Lingga Utara
22,9
0
27,4
35,24
85,54
5,5 199,95
0 0
10 94,52
29,1 95,84
44,6 390,31
05. Senayang Jumlah
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lingga.
Tingginya kondisi jalan yang rusak tersebut, ke depan akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Lingga. Angkutan Laut Sebagai daerah kepulauan, angkutan laut merupakan sarana perhubungan yang sangat vital dan strategis bagi masyarakat Kabupaten Lingga. Oleh karena itu.pembangunan di bidang pelayaran terus
ditingkatkan
dan
diperluas
termasuk
penyempurnaan
manajemen dan dukungan fasilitas pelabuhan. Sarana pelabuhan
Akuntabilitas Kinerja
III/82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012 yang terdapat di Kabupaten Lingga dapat kami gambarkan sebagai berikut: Tabel III.25 Nama Pelabuhan Laut menurut Kelas dan Peranannya di Kabupaten Lingga Kelas Kanpel Kelas IV Satuan Kerja Satuan Kerja Satuan Kerja Satuan Kerja Pos Kerja Kanpel Kelas V Satuan Kerja
Pelabuhan Laut Dabo Singkep Sungai Buluh Penuba Daik Lingga Kuala Raya Pulau Mas Senayang Pancur
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08.
Peranannya Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum
Sumber :Dinas Perhubungan Kab. Lingga
Di Pelabuhan Dabo Singkep, angkutan barang luar negeri yang dimuat pada tahun 2011 mencapai 200.495.669,22 ton. Berbeda dengan angkutan barang antar pulau, maka pada tahun 2011 barang yang dibongkar pada angkutan antar pulau tercatat sebesar 65.934 ton. Sedangkan arus penumpang naik dan turun yang melalui pelabuhan di wilayah Satuan Kerja Daik Lingga penumpang naik berjumlah 18.566 penumpang dan penumpang turun berjumlah 34.516 orang (12)
Perhotelan dan Pariwisata Pembangunan kepariwisataan di arahkan pada pariwisata yang
menggalakkan kegiatan ekonomi sehingga lapangan pekerjaan pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa akan dapat meningkat
melalui upaya
pengembangan
dan
pendayagunaan
berbagai potensi kepariwisataan. Sesuai data BPS jumlah objek wisata di Kabupaten Lingga ada sebanyak 82 buah, jumlah restoran dan rumah makan sebanyak 46 dengan tempat duduk sebanyak 1.151 tempat duduk dan jumlah gedung kesenian sebanyak 26 buah.
Akuntabilitas Kinerja
III/83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2012
Akuntabilitas Kinerja
III/84