11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi massa Komunikasi
masa
kita
adopsi
dari
istilah
bahasa
Inggris,
mass
communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang ‘’mass mediated’’1. Komunikasi massa ( mass communication ) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik ( radio, televisi ), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintasnya khususnya media elektronik2. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca atau pendengar atau penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu social yang relatif muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi. Sekarang ini komunikasi massa sudah dimasukkan dalam 1 2
Wiryanto, Teori komunikasi, Gramedia, Jakarta, 2002. Hal 1 Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosadakarya. Bandung, 2001. Hal 75
12
disiplin ilmiah.
Penelitian komunikasi yang pernah dilakukan tidak selalu
memusatkan perhatiannya pada metode ilmiah yang selama ini dijadikan alasan sebuah ilmu dikatakan ilmiah. Komunikasi massa mempunyai titik tekan dan bahasa sendiri. Misalnya, Wilbur Scharmm (1958) dalam bukunya introduction off mass communication research menunjukan beberapa penelitian yang dilakukan pada 1920an dan 1930-an memusatkan perhatiannya pada analisis sejarah surat kabar dan majalah atau deskripsi interpretasi pesan media. Bahkan dalam jurnal ilmiah tertua komunikasi journalism quarterly dikemukakan bahwa wilayah kajian jurnalistik dan komunikasi massa bisa ditekankan pada sejarah, hukum, dan analisis isi media. Pembahasan komunikasi yang kian pesat dan kompleks beserta penelitian yang terus menerus dilakukan menjadi bukti bahwa ilmu komunikasi massa menjadi bagian penting dalam proses kajian keilmuan.3 2.1.2 Efek Komunikasi Massa Tujuan utama dari penyampaian pesan adalah efek. Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efek komunikasi massa itu jelas dan nyata. Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa tersebut dapat menerpa seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990) menyatakan bahwa efek komunikasi massa terdiri pertama efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman.kedua 3
Nurdin. Pengantar Ilmu Komunikasi Massa: edisi ke – 4 Jakarta 2007 hal. 2 – 3
13
efek skunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)4. Menurut Steven M. Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan yang kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap khalayak ( individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa5. 2.2 Televisi sebagai Media Massa 2.2.1 Pengertian Televisi Televisi merupakan media massa yang mengalami perkembangan paling fenomenal di dunia. Meski lahir paling belakangan dibanding media massa cetak, dan radio, namun pada akhirnya media televise lah yang paling banyak diakses oleh masyarakat dimanapun di dunia Industri per televisian Indonesia yang mulai berkembang sejak era 80-an, ditandai dengan berdirinya RCTI , kini telah mencapai taraf yang cukup marak, jika 4
Nurdin. Pengantar Ilmu Komunikasi Massa: edisi ke – 4 Jakarta 2007 hal 206 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa suatu pengantar: edisi revisi Bandung 2007 hal 50 5
14
dulu pemirsa hanya memiliki satu- satunya pilihan saluran TV,yaitu TVRI, sekarang sudah ada banyak sekali pilihan saluran, mulai dari yang sifatnya lokal (daerah), maupun nasional Televisi didasarkan pada teknologi elektronik. Dalam teknologi yang masih analog, kamera peka cahaya memindai sebuah adegan dengan pergeseran amat cepat melintasi beberapa ratus garis horizontal. Hasilnya adalah lintasan cahaya yang ditransmisikan ke penerima, dan penerima ini mengubahnya kembali menjadi gambar aslinya dengan memanfaatkan electron yang dikirimkan ke garis horizontal dilayar kaca 6. Bisa dibilang, televisi adalah media yang paling akrab dengan umat manusia. Kotak ajaib ini praktis dapat ditemukan di setiap rumah, bahkan di satu rumah bisa memiliki lebih dari satu televisi. 2.2.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian – penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi7
6
John Vivian. Teori Komunikasi Massa; edisi ke delapan. Kencana, Jakarta 2008. Hal 227-228 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2007. Hal 128 7
15
Dari semua media komunikasi yang ada, televise lah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Banyaknya audien televisi menjadikannya sebagai medium dengan efek yang besar terhadap orang dan kultur dan juga terhadap media lain. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua stasiun TV menjalankan fungsi hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Melalui berbagai macam program acara yang di tayangkan televisi, masyarakat dapat memperoleh hiburan yang di kehendakinya. Fungsi memberikan informasi, fungsi ini diartikan bahwa media televisi adalah penyebar informasi bagi pemirsa setianya. Berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sesuai dan bersangkutan dengan kepentingannya, sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja dan lingkungan sehari – hari, melainkan dari siaran televisi. 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi Saat ini media televisi masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan. Televisi memiliki daya jangkau yang luas, ini beratri televisi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Dengan daya jangkau nya inilah terdapat
16
banyak keunggulan atau kelebihan yang dimikiki media televisi. Kelebihan televisi yaitu8 1. Kesan realistik: audio visual 2. Masyarakat Lebih Tanggap: menonton dalam suasana santai, rekreatif. 3. Adanya pemilihan area siaran(zoning) dan jaringan kerja(networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 4. Terkait erat dengan media lain. 5. Cepat, dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan informasi ke masyarakat luas 6. Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas. Diantara sekian banyak kelebihan yang dimiliki media televisi, tetap media ini memiliki segi – segi kelemahan, yang diantaranya adalah: 1. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan. 2. Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci (bila diperlukan konsumen) 3. Relatif mahal. 4. Pembuatan iklan atau program tv cukup lama.
8
Adi Badjuri. Jurnalistik Televisi.Graha Ilmu. Yogyakarta,2010. Hal 41
17
Oleh karena itu, dengan mengenal secara baik kelebihan dan kekurangan media televisi akan membantu dalam mewujudkan suatu program televisi yang bermutu. 2.3 Opini 2.3.1 Pengertian Opini Opini adalah ekspresi dari suatu sikap. Opini dapat bervariasi baik dalam hal intensitas dan stabilitas. Dengan melihat pada interpretasi awal dalam bahasa Prancis dan bahasa Inggris dari opini 9. Opini yang Kita miliki cendrung berubah secara periodik dalah kehidupan kita. Opini yang dimiliki pada usia 15 tahun tentu tidak akan sama dengan opini kita pada usia yang lebih dewasa. Pendapat kita akan suatu topic yang beragam, mungkin telah berevolusi sejalan dengan tahun – tahun yang telah dilalui. Opini buakanlah sesuatu yang bersifat statis dan seringkali berubah sejalan dengan waktu. Menurut Santoso Sastropoetro (1990) yang dikutip dari cutlip dan center (1961), opini adalah suatu pernyataan tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontoversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda – beda.10
9
Ricard West dan Lynn H Turner. Pengantar Teori Komunikasi: edisi ke- 3 Jakarta 2007 hal 122 Helena Olii. Opini Publik. Indeks. Jakarta,2007. Hal 33
10
18
Opini bisa didedukasi dari fakta, artinya suatu fakta yang ada bisa melahirkan opini. Kaum rasionalis menyatakan seseorang mempunyai opini yang berbeda satu dengan yang lain karena tidak semuanya memahami fakta dan hukum sama baiknya. Hal ini bisa saja terjadi karena manusia diciptakan berbeda satu dengan yang lain, belum lagi lingkunga tempat tinggal yang juga sangat berbeda, baik dari jumlah ataupun kualitas lingkunga itu. Definisi lain mengenai opini disebutkan bahwa opini adalah tanggapan aktif terhadap rangsangan, tanggapan yang disusun melalui interpretasi personal yang diturunkan dan turut membentuk citra, setiap opini merefleksikan organisasi yang kompleks yang terdiri atas kepercayaan, nilai – nilai dan pengharapan.11 a. Kepercayaan Persepsi mengenai sejumlah hubungan antara dua hal atau antara satu hal tertentu dengan karakteristik dari hal yang dimaksud. b. Nilai – Nilai Cara untuk melakukan sesuatu. Berkaitan dengan efektif atau perasaan, yang membantu seseorang mengevaluasi dirinya sendiri ataupun lingkungannya c. Pengharapan Manusia mengkonstruksikan tindakan berdasarkan pengalaman masa lalu untuk digunakan disaat sekarang dalam rangka mengakses kemungkinan – 11
Dan Nimo, Komunikasi Politik khalayak dan efek, Bandung,1989.hal 12
19
kemungkainan yang akan datang. Bentuknya adalah keinginan dan usaha keras. 2.3.2 Unsur – Unsur Opini Ada beberapa unsur / karakteristik yang dimiliki sebuah opini, yaitu : 1. Opini dibentuk dari sekumpulan data dan fakta. 2. Opini merupakan rekonstruksi dari keadaan (daya berfikir dan daya abstraksi individu) 3. Opini merupakan reaksi ataupun sikap individu sebagai komunikator maupun komunikan.
2.3.3 Jenis – Jenis Opini Berikut adalah jenis – jenis opini menurut Sastropoetro12: 1. Opini individu adalah opini yang dikemukakan oleh orang – orang secara terbuka. 2. Opini pribadi adalah opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada orang lain yang mempunyai hubungan dekat dengannya atau yang dipercayainya. 3. Opini kelompok adalah opini yang dikemukakan oleh sekelompok orang melalui juru bicaranya (ketua kelompok atau orang lain) 12
R.A Santoso Sastropoetro,Pendapat Publik,Pendapat Umum, dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial,1987
20
4. Opini konsesus adalah opini yang dihasilkan dari kesepakatan diantara para anggota kelompok. 5. Opini koalisi adalah opini yang dihasilkan dari suatu gabungan. 6. Opini minoritas adalah opini kelompok yang terkecil dalam suatu masyarakat. 7. Opini mayoritas adalah opini kelompok yang terbesar dalam suatu masyarakat 8. Opini publik adalah kesatuan opini yang ditimbulkan dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang controversial. 9. Opini umum adalah opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga pengumpul pendapat umum tentang suatu isu. 2.4 Opini Publik 2.4.1 Pengertian Opini Publik Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk kumpulan dari pendapat yang dikemukakan oleh individu – individu. Opini publik berasal dari terjemahan bahasa inggris public opinion. Sesuai dengan asal katanya opini dan publik. Opini adalah pendapat dari seseorang mengenai sesuatu yang menarik perhatian atau minatnya. Publik dalam hal ini adalah kumpulan manusia atau orang yang mempunyai perhatian terhadap suatu hal tertentu13.
13
Betty RFS.Soemirat,M.S. Opini Publik. Universitas Terbuka, Jakarta,2004. Hal 1.3
21
Opini publik, menurut William Albiq (Santoso S 1990) adalah suatu jumlah dari pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik. Opini setiap orang mengenai permasalahan yang actual atau hangat dibicarakan mempunyai kecendrungan menjadi opini publik. Opini yang hampir sama itu terjadi karena manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna sesuatu itu bagi mereka. Opini publik sering digunakan untuk menunjukan kepada pendapat – pendapat kolektif dari sejumlah besar orang. Dalam perkembangannya, sekarang ini opini publik juaga berati sama dengan opini masyarakat. 2.4.2 Proses Pembentukan Opini Publik Opini terbentuk dari sekumpulan data dan fakta, opini juga merupakan rekonstruksi dari keadaan (daya berfikir dan daya abstraksu individu), karena opini juga merupakan reaksi ataupun sikap individu sebagai komunikator maupun komunikan.14 Menurut Santoso Sastropoetro (1990) yang mengutip George Carslake Thompson, kalau publik mengahadapi isu maka timbul perbedaan opini karena : 1. Perbedaan pandanganterhadap fakta. 2. Perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan. 3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan. 14
Astrid S Susanto. Komunikasi Dalam Teori dan praktek. Bina Cipta, Jakarta, 1998. Hal 56
22
Dalam hubunagannya denga penilaian terhadap suatu opini public, perlu diperhitungka empat pokok, yaitu: -
Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat adanya kepentingan golongan
-
Persisstense, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsunnya isu karena disamping itu opini pun perlu diperhitungkan.
-
Intensitas, yaitu ketajaman terhadap isu, dan
-
Reasonableness, atau pertimbangan – pertimbangan yang tepat dan beralasan.
Syarat terbentuknya opini publik,terkait dengan alasan dan faktor mengapa opini publik dibutuhkan kehadirannya dalam masyarakat, organisasi atau masyarakat. Adapun
faktor – faktor mengapa opini publik dibuhkan adalah yang pertama,
perusahaan makin bertambah besar dan berkembang, membuat berbagai kepentingan tercakup didalamnya sehingga berbagai opini pun muncul berkaitan dengan perusahaan sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. Kemudian yang kedua adanya persaingan antara perusahaan atau organisasi yang semakin ketat, sehingga ingin selalu meraup opini publik yang menguntungkan, sehingga keberadaanya tetap berlangsung dalam masyarakat. Dan yang ketiga adalah tuntutan, keinginan dan harapan dari masyarakat terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan akan informasi semakin tinggi, sehingga akan terbentuk berbagai opini, bila mana ada ketidak puasan terhadap berbagai pelayanan jasa dan informasi. Yang terakhir
23
dikarenakan sifat masyarakat yang semakin kritis, mereka tidak mau kepentingan terganggu sehingga akan muncul berbagai opini publik tentang berbagai kecurangan, ketidak adilan atau ketimpangan lainnya, yang kini masyarakat tidak akan pasrah begitu saja, tetapi akan memperjuangkan kepentingan yang terganggu atau merasa dirugikan.
2.4.3 Unsur – Unsur Opini Publik Terbentuknya opini publik merupakan opini yang ditimbulkan oleh empat unsur (sebagai syarat Terbentuknya opini publik) adalah : 1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial. 2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah termaksud, melibatkan diri ke dalamnya dan berusaha untuk memberikan opininya. 3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik. 4. Adanya interaksi dari individu – individu dalam publik yang menghasilkan suatu opini yang bersifat kolektif untuk diekspresikan. Perkataan kolektif dalam hubungan ini hendaknya diartikan sebagai suatu opini yang dapat diterima oleh individu – individu dalam publik yang bersangkutan. Dan tidak ditentang lagi.
24
Faktor – faktor pokok yang melatarbelakangi suatu opini adalah pengalaman, pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, agama, falsafah atau ideology Negara, dasar – dasar Negara, politik dan faktor – faktor lain.15 2.5 Program Televisi Program atau tayangan televisi adalah suatu mata acara yang dipertunjukan oleh stasiun siaran televisi yang terdiri dari bebagai format acara siaran. Setiap stasiun televisi mempunyai ciri atau warna program siaran masing – masing. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan bebagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa disajikan menjadi sebuah program untuk ditayangkan di televisi, selama program itu menarik dan disukai audien dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin untuk menghasilkan bebagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, berdasarkan jenisnya yaitu program informasi dan hiburan. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Dayatarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Dengan demikian, program informasi tidak hanya program berita, bentuklain penyajian informasi 15
Betty RFS.Soemirat,M.S. Opini Publik. Universitas Terbuka, Jakarta,2004. Hal 3.9
25
termasuk juga talk show (perbincangan). Sedangkan program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan.
2.5.1 Entertainment Entertainment (dunia hiburan) telah ada sejak zaman sebelum tulisan. Teknologi telah melahirkan banyak perbaikan, tetapi kategori utama dari hiburan media masih berupa cerita dan music. Isi entertainment di media massa adalah pertunjukan, tetapi bukan pertunjukan murni langsung antara penghibur dengan penonton. Media mengubah sifat pertunjukan. Pertunjukan asli adalah pertunjukan yang langsung dilihat penonton. Pertunjukan melalui media dipakai untuk melayani audien yang jauh.16 Entertainment yang bertahan hidup melalui abad demi abad antara lain adalah music, literature (sastra), sport, dan seks. Ada pula penemuan baru seperti seni pertunjukan dan seni visual.
16
John Vivian. Teori Komunikasi Massa; edisi ke delapan. Kencana, Jakarta 2008. Hal 399
26
2.6 Khalayak 2.6.1 Pengertian Khalayak Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Karena itu unsure khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil atau tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak17. Khalayak media massa bukanlah satu – satunya formasi social, karena kata massa atau kadangkala dipakai untuk menyebutkan para konsumen dipasar misal, atau massa pemberi suara. Kumpulan manusia semacam itu seringkali berkaitan dengan pengertian khalayak18. Khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing – masing secara sukarela datang kesuatu tempat karena memiliki perhatian yang sama serta tujuan yang kurang lebih sama pula, yakni ingin memperoleh suatu kepuasan. Dengan demikian pada masa sekarang ini, konsep khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang terbentuk sebagai akibat atau hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan, dengan jumlah yang besar dan tersebar secara luas, diantaranya banyak yang tidak mengenal satu denganng lainya, dan juga heterogen (beragam) dalam hal ciri – ciri social ekonomi dan geografisnya.
17 18
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu komunikasi, Jakarta,2009,hal 157 Sutaryo,M.si. Sosiologi Komunikasi. Arti Bumi Intaran. Yogyakarta,2005, hal 115
27
2.6.2 Karakteristik Khalayak 1. Khalayak Sebagai Penggarap Informasi Pada dasarnya pengolahan informasi yang terjadi pada pihak khalayak bersifat selektif. Penerima pesan pada saat berhadapan dengan suatu informasi tertentuakan melakukan penginterpretasian atau pemecah kode. Alhasil tidak seluruh isi informasi akan dapat diserapoleh si penerima secara utuh. Satu dari beberapa bagian pesan tersebut mungkin tidak akan dicerna karena tidak masuk dalam kerangka pengatahuan., pengalaman hidupnya atau dipandang tidak sesuai dengan keperluan, minat dan orientasinya. 19 2. Khalayak Sebagai Problem Solver Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan mereka masing – masing. Mereka juga selalu berupaya mencari cara pemecahannya. Tujuan optimalnya tentu untuk meniadakan keseluruhan permasalahanyang tengah mereka alami. Dari pihak khalayak salah satu fungsi yang diharapkan dari penyebaran nformasi di media massa bahwan informasi tersebut mampu membantu memecahkan masalah yang dihadapinya, dengan demikian pesan yang tidak membantu mereka dalam memecahkan permasalahannya akan diabaikan dan tidak dapat perhatian mereka.
19
Sasa Djuarsa Senjaja. Pengantar Komunikasi. Universitas Terbuka.Jakarta, 2005. Hal 9.25
28
3. Khalayak sebagai Mediator Pada dasarnya proses informasi tidak berhanti pada khalayak sasaran langsung, ada penyebaran informasi bisa melalui tahap dan barisan (multi step flow of communication) seorang khalayak setelah menerima informasi dari suatu medium kemungkinan besar akan meneruskaninformasi tersebut ke orang – orang lainnya. Dan orang yang menerima informasi ini pun selanjutnya akan menyampaikannya kembali ke orang – orang lain. Demikian proses ini terus berlanjut.
4. Khalayak Sebagai Anggota Kelompok Sebagi makhluk sosial, individu juga terikat oleh nilai – nilai kelompok yang diikutinya. Dengan demikian informasi yang diperoleh khalayak melalui suatu medium akan dip roses melalui dua dimensi. Pertama berkaitan dengan nilai – nilai yang di pegangsecara pribadi, yang kedua berhubungan dengan kedudukannya sebagai anggota kelompok. 5.Khalayak sebagai Kelompok Mengingat sifat keberagaman khalayakmaka diperlukan adanya segmentasi khalayak. Melalui segmentasi ini khlayak dipandang sebagai suatu kelompok yang secara relative mempunyai ciri – ciri yang tidak terlalu beragam.
29
6 .Selera Khalayak Setiap khalayak mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain. Agar penyampaian informasi sesuai sasarannya, maka perlu diketahui apa dan bagaimana selera khalayak yang akan dijangkau. 7 .Khalayak sebagai khalayaknya Suatu Medium Boleh jadi sejumlah orang dalam masyarakat telah menjadi khlayak yang setia dalam satu atau atau beberapa media massa tertentu. Tinggkat loyalitas terhadap media massa tersebut sudah sangat ketatnya sehingga sulit untuk beralih ke media massa lainnya 2.6.3 Jenis – jenis Khalayak Khalayak dalam studi komunikasi nisa berupa individu, kelompok dan masyarakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebelum proses komunikasi berlangsung. Tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut khalayaknya, yakni20 1. Dari aspek Sosiodemografik, kominikator perlu memahami hal – hal senagai berikut : 20
Jenis kelamin, apakah khalayak itu mayoritas laki – laki atau wanita
Hafied Cangara,Pengantar Ilmu komunikasi. Rajawali Pers, Jakarta,2011 hal 159
30
-
Usia, apakah khalayak umumnya anak – anak, remaja atau orang tua
-
Populasi, apakah jumlah khlayak yang ada kurang dari 10 orang atau lebih dari 50 orang
-
Lokasi, apakah khalayak umumnya tinggal di desa ataub di kota
-
Tingkat pendidikan, apakah mereka rata – rata sarjana atau hanya tamatan sekolah dasar
-
Bahasa, apakah mereka bisa mengerti bahasa Indonesia atau tidak
-
Agama, apakah semua beragama islam atau ada yang beragama lain
-
Pekerjaan, apakah mereka umumnya petani, nelayan, guru, atau pengusaha.
-
Ideologi, apakah mereka umumnya anggota partai tertentu atu tidak.
-
Pemilikan media, apakah mereka rata – rata memiliki pesawat TV, berlangganan surat kabar atau tidak.
2. Aspek profil psikologis, ialah memahami khalayak dari segi kejiwaan , diantaranya sebagai berikut : -
Emosi, apakah mereka rata – rata memiliki tempramen mudah tersinggung, sabar atau periang.
-
Bagaimana pendapat – pendapat mereka
-
Adakah keinginan mereka yang perlu di penuhi.
-
Adakah selama ini mereka menyimpan rasa kecewa, frustasi atau dendam?
31
3. Dari aspek karakteristi perilaku khalayayak, perlu di ketahui hal – hal berikut: -
Hobi, apakah mereka umumnya suka olahraga, menyanyi atau plesiran.
-
Nilai, dan norma, hal – hal apa yang menjadi tabu bagi mereka.
-
Mobilitas social, apakah mereka umumnya suka bepergian atau tidak?
-
Perilaku komunikasi, apakah kebiasaan mereka suka berterus terang atau tidak.
Seorang komunikator perlu memahami bahwa penerima adalah salah satu actor yang menentukan berhasil tidaknya proses komunikasi.