BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa Komunikasi Massa berasal dari bahasa Inggris, yaitu Mass Communication. yang berarti sebagai saluran, yaitu media massa (Mass Media) sebagai kependekatan dari media of mass communication (Susanto. 1974)1. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunkasi manusia (human commnunication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Sebagian atau sejumlah besar dari peralatan mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih popular dengan nama media massa, yang meliputi semua (alatalat) saluran, ketika narasumber (komunikator) mampu mencapai jumlah penerima (komunikan, audience)yang luas sera secara serentak dengan kecepatan yang relatif tinggi. Karena demikian eratnya penggunaan peralatan tersebut, maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang menggunakan media massa untuk pesan-pesan yang disampaikan. Definisi komunikasi massa menurut para ahli komunikasi yaitu :2 1. Bitnner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media masa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages 1
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. 2000. Hal 1-2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007, Hal3-4. 2
6
7
communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa. 2. Gerbner, yakni : komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies). 3. Meletzke, yakni : komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikasi sebagai pihak penerima pesan tidak berada disatu tempat, tetapi tersebar diberbagai tempat. Apapun bentuknya, komunikasi massa akan terus menerus berperan penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat. Komunikasi massa memberi masyarakat sarana untuk mengambil keputusan dan membentuk opini yang bisa digunakan untuk bisa lebih memahami diri manusia. Komunikasi merupakan sumber utama untuk mengembangkan nilainilai dalam masyarakat. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal dan “sang pengirim” sering kali merupakan komunikator profesional. Pesannya tidak unik dan beranekaragam, serta dapat diperkirakan. Disamping itu pesan tersebut seringkali “diproses”, distandarisasikan dan selalu diperbanyak. Komunikasi massa dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian
8
pada lima variabel yang terkandung pada setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabel-variabel ini berkerja dengan media massa.3 a. Sumber : komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirim pesan. Namun, walaupun biaya komunikasi sangat tinggi, sedikit sekali biaya yang dipikul penerima atau konsumen, setidak-tidaknya biaya yang sifatnya langsung. b. Khalayak : komunikasi massa ditunjukan kepada massa, yaitu sejumlah sangat besar khalayak. c. Pesan : komunikasi massa merupakan milik umum, dimana setiap orang dapat mengetahui pesan-pesan komunikasi massa dimedia massa, jadi komunikasi massa dapat didengar dan dilihat oleh setiap orang. d. Proses : ada 2 proses dalam komunikasi massa, (A) proses mengalirnya pesan, yang ada dasarnya merupakan proses satu arah dan (B) proses seleksi proses dua arah. e. Konteks : komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial. Dengan kata lain, terjadi hubungan transaksional antara media dan masyarakat, masingmasing mempengaruhi lain. Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah
3
Rosmawaty H.P, Mengenal Ilmu Komunikasi, Bandung:Widya Padjadjaran, 2010, Hal. 116
9
media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya pada masyarakat. Oleh karenanya, sebagimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.4
2.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antarpersonal dan komunikasi kelompok. perbedaanya terdapat pada komponen-komponen yang terlibat didalamnya dan proses berlangsungnya komunikasi tersebut,agar karakteristik komunikasimassa itu tampakjelas,maka perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpersonal. Karakteristik komunikasi adalah sebagai berikut :5
1.
komunikator terlembaga
2.
pesan bersifat umum
3.
komunikannya anonim dan heterogen
4.
media massa menimbulkan keserempakan
5.
komunikasi massa bersifat satu arah
6.
stimulasi alat indera terbatas
7.
umpan balik tertunda dan tidak langsung
4
Syaiful Rohim. Teori Komunikasi Perspektif Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, Hal 160. 5 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007, Hal 6.
10
2.1.2. Fungsi Komunikasi Massa Menurut Effendy (1993) mengemukakakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah : 6 1.
Fungsi Informasi Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massaadalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa.
2.
Fungsi pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education). karena media massa banyak mencakup hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
3.
Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, iklan, artikel, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Dominick fungsi Komunikasi Massa terdiri dari :7 1.
Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama : a. Warning or beware surviellance (pengawasan peringatan), fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media menginformasikan ancaman
6 7
ibid, Hal 18-19 ibid, Hal 15-17
11
dari
angin
topan,
meletusnya
gunung
merapi,
kondisi
yang
memprihatinkan,tayangan inflasi atau adanya serangan militer. b. Instrumental Surviellance (pengawasan instrumental), penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu kehidupan khalayak sehari-hari. 2.
Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian yang penting.
3.
Linkage (pertalian ) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk Linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4.
Transmision of Values (Penyebaran Nilai) atau sosialisasi Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
5.
Entertainment (Hiburan) Fungsi media massa sebagai hiburan tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca beritaberita ringan atau melihat tayangan hiburan ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
12
2.1.3
Unsur-Unsur Komunikasi Massa Komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur ( sourch ), pesan ( message ),
saluran ( channel ) dan penerima ( receiver ) serta efek ( effect ). Menurut Harold D. Lasswell guna memahami komunikasi massa, harus mengerti unsur-unsur itu yang diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who says what in wich channel to whom and with what effect ?8 1.
Unsur Who ( Sumber atau komuniator ) Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga, organisasi atau orang
yang
bekerja
dengan
fasilitas
lembaga
atau
organisasi
(institutionalizes person). Yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah. Sebaliknya, yang dimaksud dengan institutionalizes person adalah orang, seperti redaktur surat kabar yang mealui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. 2.
Unsur Says What ( Pesan ) Organisasi memiliki rasio keluaran yang cukup tinggi atas masukannya, maka oganisasi sangup melakukan encode ribuan atau jutaan pesan-pesan yang sama pada saat yang bersamaan. Jadi, pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan cepat menjangkau audiens yang sangat banyak jumlahnya.
8
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Grasindo, 2000 Hal 3.
13
3.
Unsur In Wich Channel ( Saluran atau Media ) Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang dignakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran ini pesanpesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas, dan simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio atau televisi, film, dan internet
4.
Unsur To Whom ( Penerima atau Mass Audience ) Unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi massa seperti perorangan-perorangan yang membaca surat kabar, yang membuka halaman-halaman majalah, yang sedang mendengar berita radio, yang sedang menikmati film bioskop atau film televisi, dan yang sedang menggunakan internet disebut sebagai perorangan-perorangan dalam mass audience.
5.
Unsur With What Effect ( Unsur Efek atau Akibat ) Unsur ini sesungguhnya “lekat” pada unsur audiens. Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri audiens sebagai akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan ke dalam tiga kategori, yaitu perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata.
14
2.2 Televisi Sebagai Saluran Media Televisi sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu. Artinya, televisi dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pancaranya ( menguasai ruang ) tetapi siaranya tidak dilihat kembali ( tidak menguasai waktu ). Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual; ( suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat maka siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan penontonya. Tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainya. Suatu program mungkin disukai oleh kelompok masyarakat terdidik namun program tersebut akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya.9
2.2.1.Pengertian Televisi Televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn ( Amerika Serikat ) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bias menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi.10 Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision yang mempunyai arti masing-masing jauh ( tele ) dan tampak ( vision ). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. 9
MediaKom.Jurnal Ilmiah. Jakarta: Universitas Mercu Buana. 2008 Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group. 2008. Hal 6
10
15
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut dengan TV. 2.2.2. Fungsi Televisi Televisi merupakan salah satu bentuk media yang paling efektif dalam komunikasi massa. Dengan kebudayaan audio visualnya, televisi dapat menyampaikan pesan dengan sangat baik kepada khalayak. Sehingga televisi dapat berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Sajian yang diberikan oleh televisi dalam bahasa audio visualnya, lebih mudah diingat. Televisi pun mampu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan memberikan pemusatan pandangan pada objeknya.11 2.2.3. Program Televisi Program Televisi dibagi menjadi program berita dan program non-berita. Program berita, biasanya berisi liputan berbagai peristiwa dan informasi lainnya. Sedangkan, program non berita itu disebut dengan program hiburan dengan bentuk siarannya bertujuan untuk menghibur khalayak dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan games show.
11
Budianto, Heri. Tayangan Televisi : Antara Kebutuhan dan Kebuntuan Logika dalam Media Kom Juranal Ilmiah. Jakarta:2008
16
Program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjutkan dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada diudara. Secara teknis penyiaran program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari, dan dari jam ke jam setiap harinya.12 2.3.
Berita Tidak ada aktifitas jurnalistik tanpa berita. Dari estimologis, berita sering
disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “vrit” atau “vritta”, yang berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Salah satu tugas wartawan ialah mencari, menulis dan menyajikan berita. Berita adalah informasi yang penting dan menarik perhatian orang banyak. Setiap berita terikat dengan waktu dan karenanya, kecepatan penyajian berita patut menjadi perhatian. Ada banyak pengertian tentang berita, baik mengacu pada substansi isi, tujuan penyajiannya, akses memperoleh informasi, dan aktualitas isi. Beberapa definisi tentang berita menurut para ahli13: 1) Paulo de Massener Berita adalah suatu informasi penting yang menarik perhatian dan minat khalayak.
12 13
Soenarto. Program Televisi.Jakarta: FFTV-IKJ Press. 2007. Hal 1 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010,Hal 46-47.
17
2) Adinegoro Berita adalah pernyataan antar manusia yang bertujuan untuk memberitahukan, yang disiarkan melalui pers. 3) Michael Charnley Berita adalah laporan tercepat tentang fakta dan ulasan yang menarik dan penting dan atau kedua-duanya untuk masyarakat. 4) Mochtar Lubis Berita adalah apa saja yang ingin diketahui oleh pembaca, apa saja yang terjadi dan menarik perhatian orang, apa saja yang menjadi buah percakapan, semakin menjadi buah bibir orang banyak semakin besar nilai beritanya, asalkan tidak melanggar ketertiban perasaan dan undang-undang penghinaan. 5) William Maulsby Berita adalah penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian masyarakat yang menyiarkan berita. Mengacu pada definisi-definisi tersebut, berita merupakan laporan informasi penting yang baru atau telah terjadi dan menarik perhatian publik yang mencerminkan hasil kerja wartawan dan tugas jurnalistik. Dengan demikian, unsurunsur yang melekat dalam berita memiliki sifat yang informatif, layak dipublikasikan, dan sebagai hasil karya jurnlistik, bukan opini wartawan.14
14
Ibid. Hal 47
18
2.3.1. Konsep Berita Berita harus disusun dengan informasi yang layak, dituliskan dengan benar, dan harus memberi makna bagi publik. Berita pun harus mengundang ketertarikan dan mampu menggugah pikiran pembaca atau pemirsa. Karena itu, berita harus disusun berdasarkan konsep-konsep yang dapat mendukung penulisan berita agar menjadi berbobot dan berkualitas. George Fox Mott dalam buku News Survey of Journalism ( 1958 ) menegaskan, ada delapan konsep berita yang patut diperhatikan kalangan wartawan, media massa, dan bahkan masyarakat. Kedelapan konsep berita tersebut terdiri atas berikut ini.15 1) Berita sebagai laporan tercepat, yang menitikberatkan pada penyampaian informasi yang dapat menarik perhatian dan dianggap penting oleh publik. Kecepatan dalam mencari, mengumpulkan, mengolah hingga menyusun berita harus menjadi lebih fokus. 2) Berita sebagai rekaman, yang menitikberatkan pada fungsi berita sebagai dokumentasi dari suatu peristiwa atau maslaah yang sedang terjadi. Berita sebagai rekaman telah menjadi industri media massa yang berkembang pesat, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai syarat untuk pengembangan ilmu penelitian yang memberi ruang bagi berkembangnya teori, model, pendekataan baru dalam industri media massa. 3) Berita sebagai fakta objektif, yang menitikberatkan berita sebagai laporan tentang fakta apa adanya, sebagai suatu realitas. Berita harus terbebas dari 15
Ibid. Hal 49-51
19
manipulasi dan intervensi. Cara pandang dan perspektif wartawan dan media massa dalam menyeleksi peristiwa atau masalah sangat menentukan fakta yang akan diambil, aspek apa yang ditonjolkan dan aspek apa yang perlu dihilangkan. 4) Berita sebagai interpretasi, yang menitikberatkan pada fungsi berita sebagai fakta yang berbicara sehingga mampu menimbulkan interpretasi dikalangan pembaca. Berita memuat interpretasi dan analisis wartawan, disamping memberi interpretasi kepada masyarakat. 5) Berita sebagai sensasi, yang terkadang aneh dan menggemparkan, asalkan tetap berorientasi pada fakta yangada. Sensari harus berimbang dengan atensi, ekspetasi, motivasi, dan memori. Sensasi tetap harus berdasar pada pendekatan yang rasional. 6) Berita sebagai media insan, yang menjadi berita sebagai alat untuk menimbulkan simpati, empati, dan bahkan kontroversi dikalangan pembaca atau pemirsa. Berita dapat membuat orang menangis, histeris dan tergugah alam pikiran, hati dan perasannya. Sekalipun tetap ditafsirkan dengan akal sehat, berita pun terkadang dapat membuat orang hanyut dengan isi berita. 7) Berita sebagai ramalan, yang menitikberatkan adanya dampak atau pengaruh dari suatu peristiwa atau masalah yang menjadi berita. Berita bukan sekedar laporan fakta yang sesungguhnya, berita harus mampu memberikan interpretasi, prediksi, dan konklusi dikalangan publik. 8) Berita sebagai gambar, yang berorientasi pada penyajian gambar yang dapat menarik perhatian pembaca untuk memperkuat pemahaman terhadap berita yang disajikan.
20
2.3.2. Nilai Berita Berita sesungguhnya memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Nilai berita sangat tergantung pada berbagai pertimbangan, agarberita tersebut menjadi menarik untuk dibaca, didengar atau ditonton. Nilai berita antara lain sebagai berikut :16 1) Sesuatu yang baru Sesuatu yang ‘baru’ unsur terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan mengkonsumsi media apabila isinya dipandang mengungkapkan hal yang baru dana belum diketahui. 2) Jarak ( Jauh atau Dekat ) / proximity Jarak terjadinya peristiwa tempat dipublikasikanya peristiwa itu mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungan. 3) Popularitas / prominence Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4) Pertentangan ( Conflict ) Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai khalayak.
16
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori dan praktek, Remaja Rosdakarya,2006 Hal. 58
21
5) Komedi ( Humor ) Manusia pada dasarnya tertarik pada hal-hal yang lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu,bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor lazimnya disukai khalayak. 6) Sex dan Keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur sex dan keindahan atau kecantikan, sehingga unsur tersebut bersifat universal. 7) Emosi Hal-hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar ( basic need ) manusia, seringkali menimbulkan emosi dan simpatik khalayak. 8) Nostalgia Nostalgia adalah merujuk pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa silam. 9) Human Interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal-hal yang menyangkut kehidupan orang lain. Gambaran tentang kehidupan orang ini biasanya dikemas dalam bentuk feature, biografi dan berbagai bentuk acara deskripsi lainnya.
22
2.3.3. Jenis atau Tipe Berita Televisi Ada beberapa jenis atau tipe berita, diantaranya 17 : 1. Keadaan Darurat, berita berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran, atau kecelakaan merupakan berita yang masuk dalam tipe berita keadaan darurat. Tipe berita seperti ini memperlihatkan bahaya atau petualangan dan akan menarik perhatian serta menimbulkan kekhawatiran pemirsa. 2. Pengadilan, kejahatan besar akan berujung pada sidang yang besar. Jika kejahatannya menarik, maka sidang pengadilannya pun akan menarik. 3. Pemerintahan, keputusannya pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat merupakan berita, namun harus diperjelaskan kepada pemirsa bagaimana tepatnya keputusan itu mempengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya, maka tidak akan nada berita. 4. Ekonomi, krisis ekonomi di Indonesaia membawa implikasi yang luas kepada masyarakat, mulai dari kenaikan biaya hidup sampai kepada susahnya mencari kerja. Bahkan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan dasar seperti memelihara jalan, sekolah, rumah sakit, dan sebagainnya menjadi berkurang. 5. Pendidikan, sebagian besar anggota masyarakat memiliki anggota keluarga seperti, anak, keponakan, cucu. Berita-berita apa pun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa televisi. Pemirsa akan merasa khawatir jika ada berita tentang pemogokan guru. 17
Riswandi. Dasar-dasar Penyiaran. Jakarta: Graha Ilmu, 2009, Hal 62-64
23
6. Tren dan Musim, stasiun televisi harus mencermati trend atau pola perubahan yang terjadi pada masyarakat seperti angka pengangguran, tingkat kejahatan, atau gaya hidup. Namun stasiun televisi harus menjelaskan faktor-faktor yang menjadi latar belakang timbulnya suatu trend atau pola perubahan tersebut. 7. Perayaan, perayaan khusus seperti idul fitri, natal, atau upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu dan harus ditampilkan dalam program berita televisi, disamping mereka juga adalah obyek gambar yang bagus. 8. Kesehatan, kesehatan merupakan masalah hidup dan mati, oleh karena itu menarik bagi semua pemirsa. Program berita televisi harus memperingatkan masyarakat bila timbulnya penyakit, bagaimana menghindari penyakit tersebut bila terjangkit, dan bagaimana menyembuhkannya. Masyarakat perlu mengatahui bila pelayanan kesehatan tidak berfungsi dengan baik, sehingga penanganan suatu penyakit tidak dapat dilakukan. 9. Lingkungan, stasiun televisi seharusnya mengangkat berita tentang polusi, kebakaran hutan, pembuangan limbah, konservasi sumber daya alam, dan sebagainya. Berita mengenai lingkungan semakin penting belakangan ini di Indonesia dan menarik perhatian masyarakat internasional. 10. Olahraga, berita olahraga pada umumnya telah memiliki pemirsa sendiri dan sebagaian besar staisun televisi telah membuat program khusus berita olahraga. Namun demikian, berita olahraga tetap dimasukkan dalam program berita umum sehingga penonton tetap akan mendapatkan informasi terakhir tentang klub olahraga favorit mereka.
24
11. Berita ringan, banyak program berita berakhir dengan berita ringan untuk membantu penonton pindah dari suatu yang serius ke program hiburan yang biasanya mengikut program berita. Berita-berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu atau aneh. Berita ringan ini juga dapat berupa kehidupan atau suatu hasil yang dicapai orang terkenal.
2.4. Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) Istilah citizen journalism terdiri dari dua kata, yaitu kata citizen dan journalism. Kata “citizen” memiliki arti “warga Negara”, dan kata “journalism” memiliki arti “jurnalisme”. 18 Jurnalisme warga atau biasa disebut citizen journalism merupakan keterlibatan warga negara dalam memberitakan sesuatu,dan peran seseorang tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari, mengolah, melaporkan informasi (tulisan, gambar, foto, tuturan), video kepada orang lain. Jadi setiap orang bisa menjadi wartawan.19 Jurnalisme warga adalah warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional, namun dengan peralatan teknologi informasi yang dimiliki, warga bisa menjadi saksi mata atau sebuah peristiwa yang terjadi disekitarnya, dalam hal meliput, mencatat, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan dimedia oleh karena memiliki semangat berbagi dengan yang lainnya.20
18
Imam FR. Kusumaningati. Jadi Jurnalis Itu Gampang.Jakarta :PT Alex Media Komputindo. 2012. Hal 5 19 Nurudin. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.Hal215 20 Pepih Nugraha. Citizen Journalism. Jakarta: Kompas Media Nusantara. 20012. Hal 18
25
Prinsip dasar dari citizen journalism adalah berbagi, mulai dari informasi yang sangat sederhana sampai yang sangat penting, mulai dari sesuatu yang sangat lokal sampai global, sedikit maupun banyak, semua dapat dikategorikan sebagai konten citizen journalism. Konten dapat dibuat dalam bentuk tulisan, gambar, foto, video, atau tuturan.21 Selain kecepatan, citizen journalism memiliki elemen yang lain, yaitu pada kekuatannya untuk mengangkat lokalitas. Sebagai citizen journalist yang merupakan seorang warga asli disuatu tempat, memiliki kelebihan sekaligus kekuatan untuk mengangkat informasi yang bersifat lokal secara mendalam. Budaya, adat-istiadat, atau keadaan sosial masyarakat setempat, adalah hal menarik untuk diinformasikan, terlebih jika berada dipedalaman dan pelosok yang jauh dari jangkauan jurnalis professional, sehinggal menjadi informasi yang langka. Dengan kondisi seperti itu menjadi kesempatan bagi citizen journalism untuk meliput 22
2.4.1. Semakin Berkembangnya Jurnalisme Warga Seiring dengan makin berkembangnya pengguna internet, sekarang semakin meningkatnya jurnalisme warga (citizen journalism) yakni bentuk jurnalisme yang melibatkan warga masyarakat untuk ikut mengisi media. Jurnalisme warga pada awalnya berkembang melalui media internet. Tetapi sekarang juga bisa dilakukan melalui media radio, televisi, dan surat kabar. 21
Imam FR. Kusumaningati. Jadi Jurnalis Itu Gampang. Jakarta :PT Alex Media Komputindo. 2012. Hal 5 22 Ibid Hal 12
26
Dengan jurnalisme warga, orang semakin tertantang untuk mengirimkan aneka informasi yang dekat dengan lokasi tempat tinggal melalui aktivitasnya ke media penyelenggara jurnalisme warga. Jurnalisme warga inipun didukung oleh perkembangan telepon seluler yang tingkat kepemilikannya lebih meluas dan semakin murahnya tarif telepon seluler ini karena persaingan antar operator yang semakin ketat. Jurnalisme warga mulai berkembang pada tahun 1988 pada saat Presiden AS. Jay Rossen, dosen Universitas New York, memperkenalkan genre jurnalistik ini kepada warga AS. Padahal saat itu internet masih merupakan barang langka. Media jurnalisme warga yang paling fenomenal adalah OhmyNews yang berpusat di Korea Selatan. Didirikan tahun 2000 oleh Oh Yeon Ho. Sampai 2007 OhmyNews memiliki 50.000 kontributor dari seluruh penjuru Korea Selatan. Setiap hari memuat sedikitnya 300 berita dari seluruh dunia. Sekarang OhmyNews memiliki edisi bahasa Inggris dengan contributor tetap sekitar 1.000 orang dari sekitar 100 negara. Belakangan jurnalisme warga bukan hanya dilakukan melalui media internet, tetapi juga melalui media lainnya. Radio Elshinta Jakarta sangar terkenal sebagai radio jejaring nasional yang selalu melibatkan warga masyarakat untuk mengirimkan beritanya. Selain radio, sejumlah surat kabar juga ada yang memiliki rubric Jurnalisme Warga. Contohnya, sebuah kora setiap hari jumat memuat karya-karya foto yang dikirimkan oleh warga masyarakat.
27
Begitupun televisi. TV Metro pernah memiliki acara Snapshot yang memutar aneka video kiriman masyarakat. Gambar video yang paling fenomenal karya warga masyarakat sehingga ikut disiarkan dihampir seluruh televisi didunia adalah rekaman gambar bencana tsunami Aceh yang amat luar biasa. Semakin maraknya media Jurnalisme Warga (khususnya internet) karena sejumlah hal, diantaranya : a. Berbagi informasi yang dibutuhkan khalayak tidak selalu terpenuhi oleh media massa konvensional b. Khalayak
bukan
hanya
butuh
informasi,
tetapi
juga
butuh
menginformasikan fakta opininya, dan c. Khalayak memiliki foto atau rekaman gambar yang jauh lebih bagus ketimbang yang dimiliki media massa umum.23
2.4.2. Bentuk-bentuk Jurnalisme Warga Menurut Steve Outing (2005) bentuk-bentuk citizen journalism terbagi kedalam 11 bentuk yaitu :24 1. Opening Up to Public Comment Situs diinternet mempunyai kolom komentar dari publik. Pembaca diperbolehkan untuk bereaksi, mengkritik, memuji atau memberi tambahan kedalam berita yang ditulis oleh jurnalis profesional dalam kolom tersebut. 23
Dr Atwar Bajari & Drs.S.Sahala Tua Saragih. Komunikasi Kontekstual – teori dan praktik komunikasi kontemporer. Bandung :PT Remaja Rosdakarya. 2011. Hal 468-470. 24 Ibid Hal 18
28
2. The Citizen Add-On Reporter Menambahkan pendapat warga sebagai bagian berita yang ditulis oleh jurnalis profesional. Warga diminta untuk menuliskan pengalaman yang berkaitan dengan penulisan tersebut. 3. Open-Source Reporting Sebuah bentuk kolaborasi liputan dengan sumber terbuka, dimana jurnalis profesional bekerja sama dengan pembaca yang memiliki pengetahuan tentang suatu masalah yang sedang terjadi, saling melengkapi dalam menghasilkan sebuah berita yang akurat. Berita tetap ditulis oleh reporter profesional. 4. The Citizen Bloghouse Bloghouse warga, yaitu blog-blig gratis yang bisa dimiliki oleh setiap orang, yang kemudian dapat digunakan untuk menuangkan cerita maupun gagasan kepada khalayak umum diseluruh penjuru dunia. 5. Newsroom Citizen ‘Transparency’ Blogs Sebuah blog yang dimiliki oleh sebuah organisasi media sebagai bentuk transparansi dan komunikasi dengan pembacanya. Keluhan, kritik, atau pujian terhadap apa yang ditampilkan oleh organisasi media tersebut dapat ditampilkan disini. 6. The Stand Alone Citizen Journalism Site: Edited Version Laporan dari warga dengan melalui proses penyuntingan. Berita yang masuk melalui proses penyuntingan terlebih dahulu, dengan tetap mempertahankan keaslian tulisan.
29
7. The Stand Alone Citizen Journalism Site: United Version Laporan berita dari warga pada sebuah situs, tanpa melalui proses penyuntingan. Dalam versi ini, berita bisa langsung muncul seketika setelah diposting. 8. Add a Print Edition Merupakan gabungan dari The Stand – Alone Citizen - Journalism site dengan edisi cetak. 9. The Hybrid: Pro + Citizen Journalism Penggabungan jurnalis profesional dengan jurnalis warga. Berita dari jurnalis profesional diperlakukan sama dengan berita dari jurnalis warga. 10. Integrating Citizen and Pro Journalism Under One Roof Penggabungan jurnalisme profesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Menggunakan jurnalis profesional, namun juga menerima tulisan dari jurnalis warga. 11. Wiki Journalism: Where the Readers are Editors Jurnalisme wiki adalah model jurnalisme yang menempatkan pembaca sebagai penyunting. Setiap orang bisa menulis, menyunting maupun memberi komentar pada tulisan. Model jurnalisme ini dipopulerkan oleh Wikipedia.
30
2.5. Uses and Gratifications Anggota khalayak diangap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa komunikasi media diarahkan oleh motif (intentionality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity) dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn) (Blumler, 1979:265). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis. Model uses and gratification merupakan pergeseran fokus dan tujuan komunikator ke komunikan. Model ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak. Model ini menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak dan memberikan suatu cara alternatif untuk memandang pada hubungan antara media dan audience serta pengkatagorian atau pengelompokan isi media menurut fungsinya. Dasarnya setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, pendukung kegiatannya dan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang ada didunia ini sangat banyak dan beragam, maka setiap orang akan berusaha mencari pengetahuan khususnya melalui media televisi. Exposure lebih dari sekedar mengakses media. Exposure tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi apakah seseorang itu benar-benar terbuka terhadap pesan-pesan media tersebut. Exposure merupakan kegiatan mendengar, melihat dan membaca
31
pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang terjadi pada individu atau kelompok. Berikut ini adalah penjelasan mengenai model uses and gratification yang dikemukakan oleh Elihu Katz dan kawan-kawan : Dengan model ini yang diteliti ialah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan-harapan dari (4) media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media atau keterlibatan dalam kegiatan lain, dan menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat-akibat lain, bahkan seringkali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Dari Penjelasan diatas, bahwa dalam menggunakan media sebagai sumber informasi,
terdapat
faktor
sosial
dan
psikologis
yang
mempengaruhi
khalayak.Faktor sosial dan psikologis ini terlihat dengan adanya suatu kebutuhan dasar untuk mengadakan interaksi sosial. Adanya kebutuhan ini memberikan dampak munculnya suatu pengharapan dari suatu media, inilah yang menjadi alasan khalayak menggunakan media. Selain dari terpenuhinya harapan, penggunaan media akan mempunyai akibat lain yang tidak diinginkan, yaitu ketergantungan terhadap media dan perubahan kebiasaan para individu. Menurut Rosengren dalam buku Jalaluddin Rakhmat penggunaan media dapat dioperasionalkan jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan25
25
Elvinaro Ardianto, Lukati Komala, dan Siti Karlinah.Komunikasi Massa Suatu Pengantar,
Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2007. Hal. 73
32
Kerangka dibawah ini dikutip dari tipologi yang telah disarankan oleh McQuail dan kawan-kawan, yaitu :26 1. Informasi a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum d. belajar, pendidikan diri sendiri e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Identitas pribadi a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. menemukan model prilaku c. mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Integrasi dan interaksi sosial a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. memperoleh teman selain dari manusia e. membantu menjalankan peran sosial
26
Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi Kedua. Terj. Agus Dharma dan Aminuddin Ram. Jakarta : Erlangga. 1987. Hal 72
33
f. memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat 4. Hiburan a. melepaskan diri atau berpisah dari permasalahan b. bersantai c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estesis d. mengisi waktu e. penyaluran emosi f. membangkitkan gairah seks
2.6. Kepuasan Kepuasan (statisfication) adalah kata dari Bahasa latin, yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan facare yang beratri to do atau melakukan. Jadi produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.27 Kemudian menurut Kotler (1995:46) kepuasan konsumen yaitu: “costumer statisfacation is the outcome felt by buyers who have experienced a company performance that has fullfiled expextation” maksudnya yaitu menyangkut komponen harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dengan kata lain kepuasan merupakan persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli.28
27 28
Hadi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT.Alex Media Komputindo. 2002 Hal 2 Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : Graha Ilmu. 2008. Hal 9
34
Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan espektasi. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi espektasi pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika produk tersebut sesuai dengan espektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi espektasi, pelanggan tersebut senang.29 Berkaitan dengan penelitian ini, program atau acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi dianalogikan sebagai produk atau barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual, dan khalayak atau audiens sebagai konsumen yang bersedia meluangkan waktunya dengan berbagai macam kebutuhan yang dimiliki, dan diharapkan dapat terpenuhi dengan menyaksikan program yang ditayangkan. Jika sajian tayangan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan, khalayak atau audiens tersebut tidak puas dan kecewa. Jika sajian tayangan program tersebut dapat memenuhi kebutuhan, khalayak atau audiens tersebut puas. Jika sajian tayangan program tersebut dapat melebihi kebutuhan yang dimiliki, khalayak atau audiens tersebut sangat puas dan senang.
29
Philip Kotler dan Kevin Lane. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas. Erlangga. 2009 Hal 14