BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massage communicated through a mass medium to a large number of people).1 Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan sebagai komunikasi melalui media massa yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film.2 Semakin canggihnya teknologi dalam berkomunikasi menyebabkan seluruh orang dapat berkomunikasi tanpa mengenal batas, ruang, dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media (chanel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya media penyiaran
1 2
Ardianto Elvinaro. Komunikasi Massa (suatu pengantar). 2004. Hal 21 Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategui Mengelola Radio dan Televisi. 2007. Hal.21
9
10
memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya ilmu komunikasi massa. 3 Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, maka manusia sangat membutuhkan komunikasi untuk mempermudah bersosialisasi dengan sesamanya. Komunikasi massa sendiri merupakan salah satu bentuk komunikasi yang memudahkan manusia
dalam memperoleh
informasi melalui media baik media elektronik maupun media cetak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang paling menonjol yang dibutuhkan oleh manusia. Maka intinya ialah bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang ditujukan untuk sejumlah khalayak. 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Willbur Schramm, sebagaimana dikutip oleh Ardianto dan Komala, mengatakan bahwa untuk berlangsungnya kegiatan komunikasi, minimal diperlukan tiga konsep yaitu source, message, destination atau komunikator, pesan dan komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Namun demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat yang berfungsi sebagai pelengkap. Artinya, jika komponen tersebut tidak ada maka tidak akan berpengaruh terhadap komponen
3
Morissan, Op. Cit, Hal.18
11
lainnya. Oleh karena itu komponen-komponen utama (komunikator-pesankomunikan) mutlak harus ada pada proses komunikasi. 4 Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya yaitu:5 1. Komunikasi berlangsung satu arah (one-way communication) Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain perkataan wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Demikian pula penyiar radio, penyiar televisi, atau sutradara film tidak mengetahui tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya. Yang dimaksudkan dengan “tidak mengetahui” dalam keterangan diatas ialah tidak mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung. Mungkin saja komunikator mengetahuinya juga, misalnya melalui rubrik “Surat Pembaca” atau “Surat Pendengar” yang biasa terdapat dalam media surat kabar, majalah dan radio atau dengan jalan menelepon. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya
4
Ardianto Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama. 2004. Hal.32 5 Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. 2007. Hal 18
12
melembaga
atau
dalam
bahasa
asing
disebut
institutionalized
communicator atau organized communicator. karakteristik komunikasi massa yang lainnya, adalah : 1. Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal batas geografis-kultural. 2. Bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan melibatkan orang banyak dan terorganisasi. 3. Pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau khalayak yang luas. 4. Penyampaian pesan cenderung satu arah. 5. Kegiatan komunikai terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer. 7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, politik, dll). 2.1.3 Fungsi Komuunikasi Massa Fungsi utama komunikasi massa yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan atau kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi. Menurut Harold D Lasswell pakar komunikasi terkenal
13
mengatakan bahwa proses komunikasi dimasyarakat menunjukkan tiga fungsi, yaitu:6 1. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment), penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur didalamnya. 2. Korelasi
unsur-unsur
masyarakat
ketika
menanggapi
lingkungan
(correlation of the components of society in making a response to the environment) 3. Penyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance). Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di sekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan berikutnya. Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi yang objektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus. Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya
6
Onong Uchjana Effendy. Op. Cit. Hal.19
14
pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Lasswell menyatakan bahwa mengenai fungsi komunikasi itu, dengan MacBride sebagai editornya diterangkan bahwa fungsi dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut: 1.
Informasi Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar,
fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2.
Sosialisasi (pemasyarakatan) Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap
dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. 3.
Motivasi Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang,
mendorong orang menentukan pilihannya
dan keinginannya.
Mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar .
15
4.
Perdebatan dan diskusi Menyediakan dan saling menukar
fakta
yang diperlukan untuk
memungkinkan pesetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional dan lokal. 5.
Pendidikan Pengalihan
ilmu
pengetahuan
sehingga
mendorong
perkembangan
intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6.
Memajukan Kebudayaan Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan
warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya. 7.
Hiburan Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari,
kesenian, kesusatraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.
16
8.
Integrasi Menyediakan
bagi
bangsa,
kelompok
dan
individu,
kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. Sedangkan Onong Uchjana Effendy (1994) mendefinisikan fungsi komunikasi massa sebagai berikut: a. Menyampaikan informasi (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence) 2.1.4 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima,
karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Komunikasi
dikatakan efektif apabila ia menghasilkan efek-efek atau perubahan sebagai yang diharapkan oleh sumber seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku. Perubahan dipihak penerima ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang diberikan penerima sebagai umpan balik. Menurut Steven M. Chaffe, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama dalah efek dari media massa yang berkaitan
17
dengan pesan ataupun
media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan
melihat jenis perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan konatif (behavioral). Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.7 Pendekatan efek komunikasi massa : 1. Efek Kognitif Adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. 2. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa tidak hanya sekedar member tahu khalayak tentang sesuatu tetapi menginginkan khalayak dapat turut merasakan perasaan iba, sedih, terharu, marah, gembira dan sebagainya. Atau dengan kata lain efek afektif lebih mengarah pada tingkat emosional khalayak. 3. Efek Konatif 7
Siti Karlinah, dkk. Komunikasi Massa (Suatu Pengantar Edisi Revisi). Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2007. Hal. 50
18
Efek konatif atau efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Contoh adegan dalam televisi atau film dalam bentuk kekerasan dapat menyebabkan seseorang yang menonton tayangan tersebut menjadi kejam atau beringas. Atau adegan yang bersifat sosial dapat menyebabkan seseorang yang menyaksikan tayangan tersebut dapat memotivasi khalayak untuk ikut bersikap sosial. Pernyataanpernyataan berikut mencoba mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan, dan gerakan khalayak yang digambarkan dalam kegiatan sehari-hari. 2.2
Teori Uses and Effect Pemikiran yang pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional mengenai efek konsep “uses” (pengguna) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Pada teori uses and effect, kebutuhan hanya salah satu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses kepada media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan media atau tidak menggunakan isi media massa.
19
Hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan antara pengguna dan hasilnya, dengan memperhitungkan pula isi media memiliki beberapa bentuk yang berbeda, yaitu : a.
Pada kebanyakan teori efek tradisional, karakteristik isi media menentukan sebagian besar dari hasil. Dalam hal ini, penggunaan media hanya dianggap sebagai faktor perantara dan hasil dari suatu proses tersebut dinamakan efek. Dalam pengertian ini pula, uses and gratifications hanya akan dianggap berperan sebagai perantara, yang memperkuat atau melemahkan efek dari isi media.
b.
Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat pengguanaan daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah atau mengurangi aktivitas lainnya, disamping dapat pula memiliki konsekuensi psikologis seperti ketergantungan pada media tertentu. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil,maka ia disebut konsekuensi.
c.
Kita dapat juga beranggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi media (melalui perantara penggunaannya) dan sebagian lain oleh pengguanaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak, yang bersama-sama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang kita sebut “conseffects” (gabungan antara konsekuensi dan efek). Proses pendidikan biasanya menyebabkan hasil yang berbentuk
20
conseffects. Dimana sebagian dari hasil disebabkan oleh isi yang mendorong pembelajaran (efek), dan sebagian lain merupakan hasil dari suatu proses penggunaan media yang secara otomatis mengakumulasikan dan menyimpan pengetahuan. 8 2.3 Pengetahuan 2.3.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah mengenal, mengingat dan memproduksi bahan pengetahuan atau pengajaran yang pernah diberikan. Pengetahuan mencakup pada mengetahui, mengingat, menyebutkan, menemukan dan menghafal. Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang obyek tertentu. Pengetahuan mencakup baik knowledge maupun science, seni dan teknologi. 9 Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk menambah pengetahuan yang benar, yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan yang kedua adalah mendasarkan diri kepada pengalaman. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Tiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertanyaan tertentu yang diajukan. 10 Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa, bagaimana dan
8
Sendjaja, Sasa Djuasa. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 1994. Hal. 215 W Gulo. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta. 2002. Hal.2 10 Jujun S Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Popular, Sinar Harapan, Jakarta: 1996, hal 104
9
21
untuk apa. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Kognisi atau pengetahuanlah yang mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi. Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention). Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. 11 Manusia lebih memperhatikan hal-hal yang dianggap menarik dari pada yang tidak menarik. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita. Kita cenderung berinteraksi dengan kawan-kawan tertentu, membaca majalah tertentu, dan menonton acara TV tertentu. Hal-hal seperti ini akan menentukan rentangan hal-hal yang memungkinkan kita untuk menaruh perhatian.
11
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Hal. 52
22
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:12 1.
Pendidikan Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia. Melalui pendidikan pengetahuan berbagai hal bias bertambah. 2.
Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Seseorang bisa menambah pengetahuan dari berbagai media massa. Contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah. Seseorang dengan menonton televisi atau membaca koran maka ia akan mendapat sesuatu yang ia tidak ketahui sebelumnya. 3.
Informasi Informasi mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program komputer,
basis data. Informasi itu sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.
12
Pengetahuan Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas [online]. Diakses pada tanggal 6 Mei 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
23
2.4 Pemahaman Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar. Pemahaman berasal dari kata dasar paham yang berarti mengerti. Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Dapat dipahami bahwa pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mengetahui. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya. 13
13
Dirman Djahura (2012, 11 September). Kumpulan Teori/Konsep Kependidikan (Belajar & Pembelajaran) Pemahaman Sebagai Pernyataan Hasil Belajar [online]. Diakses pada tanggal 6 Mei 2013 dari http://dirman-djahura.blogspot.com/2012/09/pemahaman-sebagai-pernyataanhasil.html
24
2.5
Media Online
2.5.1 Pengertian Media Online Definisi media online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil crosspolination teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia.14 Media ini bisa mengantarkan teks, grafik, gambar, audio dan juga audio-video pada saat yang sama dan juga mempunyai fungsi sebagai media massa seperti halnya televisi radio juga surat kabar. Media online disebut juga dengan media interaktif, yaitu suatu jenis media kolaboratif, mengacu pada media yang memungkinkan partisipasi aktif oleh penerima dan pengirim (interaktif). 15 Definisi yang cukup tekhnis dinyatakan oleh Federal Networking Council, yang menyatakan media online mengacu kepada sistem informasi global yang: (1) secara logis dihubungkan oleh ruang alamat global yang unik didasarkan pada Internet Protocol (IP) atau ekstensi selanjutnya, (2) menyediakan, menggunakan atau membuat dapat diakses, baik umum atau pribadi, layanan tingkat tinggi berlapis pada komunikasi dan infrastruktur terkait.16 Media online juga berarti media massa yang tersaji secara online di situs web (webside) internet. Media online adalah media massa “generasi ketiga” setelah media cetak (printed media), koran, tabloid, majalah, buku, dan media 14
Rod Carveth, The economic of Online Media, hal. 265. Interactive Media, Wikipedia the free encyclopedia [online]. Diakses pada tanggal 16 September 2012 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Interactive_media 16 Definition of “Internet” NCO/NITRD Archives [online]. Diakses pada tanggal 16 september 2012 dari http://www.nitrd.gov/fnc/Internet_res.html 15
25
elektronik (electronic media), radio., televisi, dan film/video. Media online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga cyber journalisme didefinisikan sebagai “pelapor fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet”.17 Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dalam sistem kerja mereka. Kecepatan media online tidak lepas dari beberapa hal yang ditawarkan pada media online antara lain : 1. Mempublikasikan berita dapat dilakukan dengan sangat cepat. 2. Memberikan referensi silang, ke sumber berita lain yang berkaitan baik di dalam siataupun di situs sendiri ataupun di situs lainnya. Dapat juga referensi pada data suara, video dan gambar yang berkaitan. Kemampuan referensi silang ini tidak saja pada berita di situs internet, dapat juga dilakukan ekstraksi berita dan melakukan referensi silang dari acara TV dan radio. 3. Layanan pencarian arsip berita berita hari sebelumnya ataupun berita terkait dapat secara mudah. Bahkan pencarian dapat juga dilakukan pada bentuk data lain seperti gambar, video dan suara. 17
Indepth Report: media online dan media kapital. pdf [online]. Diakses pada tanggal 16 september 2012 dari http://www.satudunia.net/system/files/Indepth%20Report%3B%20Media%20Online%20dan%2 0Media%20Kapital.pdf
26
3. Memudahkan pekerjaan pengersipan, karena semuanya bersifat data, maka penyimpan dapat dilakukan dengan tidak memakan tempat. Bahkan memindahkan pengarsipan dapat dilakukan secara mudah. 4. Media online dapat di output-kan pada beberapa model presentasi secara otomatis. Kemampuan ini menjadikan media online dapat menjangkau pembaca seluas mungkin. 2.5.2 Jenis Media Online Jenis-jenis media online dapat dilihat dari dua domain. Domain pertama adalah rentangan dari situs-situs yang fokus pada editorial content hingga kepada situs-situs yang berbasis pada konektivitas publik. Domain kedua dilihat berdasarkan tingkat partisipatonis yang ditawarkan oleh situs berita yang besangkutan.18 Berikut ini merupakan jenis-jenis media online dalam dunia internet:19 1. Blog. Blog adalah sebuah buku harian yang dipublikasi di internet. Disebut juga dengan weblog, namun lebih familiar dengan sebutan blog. Seorang pengelola blog dapat dengan bebas menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan ke dalam jenis webside ini. Fokus situs ini adalah memanajemen artikel.
18
Jurnalisme daring Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas [online]. Diakses pada tanggal 16 september 2012 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme_daring 19 Jenis-jenis webside [online]. Diakses pada tanggal 16 September 2012 dari http://pesut.web.com/jenis-jenis-webside/
27
2. Social Networking. Situs social networking adalah situs yang memberikan member-membernya untuk saling berinteraksi satu sama lain dan bertukar pikiran serta berbagi informasi dalam dunia maya. Di dalam webside ini sesama member dapat saling berkenalan dan menjalin relasi satu sama lain. Fokus situs ini adalah friend relationship atau berteman dan berkomunikasi di dalam internet. 3. Social
Bookmarking.
memungkinkan
Situs
penggunanya
bookmarking untuk
merupakan
menemukan,
situs
yang
mengirimkan,
menyebarluaskan dan memberikan vote terhadap sebuah artikel dari internet. Situs ini banyak digunakan para blogger untuk menyebarluaskan artikel mereka dan mendapat kunjungan/ traffic web gratis dari jenis web ini. Situs ini juga bisa meningkatkan pagerank suatu webside. 4. Minisite. Minisite merupakan web yang biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman. Halaman index, contact, tentang webside dan produk. Webside ini hanya menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS. Isinya adalah berupa penawaran produk yang dijual oleh internet marketer. Focus webside jenis ini adalah menjual produk digital. 5. E-Commerce. Situs dengan system e-commerce adalah situs yang bertujuan untuk melakukan perdagangan melalui media internet. Pengelola dapat mengorganisir barang-barang yang akan dijual lalu mempublikasikan secara online beserta harganya. Yang jelas dalam situs ini webside dimanfaatkan sebagai toko di dalam internet. Fokus situs ini adalah perdagangan online.
28
6. Search Engine. Situs search engine adalah situs yang menyediakan mesin pencari. Search engine secara otomatis mencari dan menyimpan data-data situs yang beredar di internet. Seperti mencari sebuah alamat webside, filefile multimedia dan grafis yang terkandung di dalam webside. 7. Portal. Situs jenis portal merupakan pintu gerbang bagi situs lainseperti halnya juga search engine. Tetapi di dalam portal situs-situs tersebut lebih disusun untuk disajikan. Berbeda dengan serach engine situs-situs tersebut buka dicari datanya secara otomatis oleh mesin pencari tetapi disimpan dan dikelola oleh pengelola portal secara dictionary. Umumnya portal-portal besar juga menyediakan layanan internet lain seperti email bagi member dan lain-lain. 8. Forum. Forum adalah situs membership seperti networking juga. Situs ini lebih berfokus sebagai ajang diskusi di internet. Adapun diskusi dalam bentuk tulisan yang diposting oleh member di organisasikan dengan lebih baik hingga perkategori yang terdiri dari berbagai su-sub. Tujuan situs ini adalah wadah saling bertukar pikiran dalam diskusi, fokus situs ini dalah forum diskusi online. 9. News. News site adalah situs yang mengelola berita untuk di publish ke internet. Pengelola webside dapat mengelola yaitu antara lain menulis dan memanage berita. Kemudian user internet dapat melihat informasi berita tersebut melalui webside. Fokus situs ini adalah manajemen berita.
29
10. Gallery. Gallery site menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online.pengelola webside dapat menyimpan foto atau gambar yang diinginkan lalu dikategorikan dan di manage setelah itu di publish. Fokus situs ini adalah publikasi foto dan gambar. 11. Multimedia Streaming. Video streaming dan audio streaming sekarang merupakan trend baru dari dunia webside. Di dalam situs jenis ini seseorang dapat menonton atau mendengarkan secara langsung multimedia melalui web. Fokus situs ini adalah publikasi audio dan video online. 12. E-Learning. E-learning merupakan situs yang menyediakan pembelajaran online melalui internet. Pembelajaran dilakukan melalui berbagai media tulisan, gambar hingga multimedia. Fokus situs ini adalah pembelajaran online. 13. Article Directory. Article directory merupakan webside yang berisi kumpulan-kumpulan artikel dari berbagai penulis. Dalam webside ini membernya
dapat
menulis
artikel
kemudian
menyimpannya
dan
mempublishnya lewat webside ini. 2.6
Detik Travel Detikcom mempunyai banyak fiture yang dapat diakses dengan mudah,
baik itu dengan menggunakan PC, laptop, maupun dengan menggunakan akses internet lewat handphone. Banyak situs-situs yang tersedia di dalam detikcom, salah satunya adalah detikTravel yang memuat informasi tentang liburan dan pariwisata. detikTravel merupakan referensi bagi yang ingin merencanakan
30
perjalanan ke tempat-tempat seru yang diinginkan. Di sini akan menemukan berbagai cerita perjalanan yang dikemas dalam stories dan review spot wisata mulai dari objek wisata, hotel, tempat makan, sampai tempat membeli oleh-oleh yang paling top di setiap daerahnya dalam rubrik destinastions. Semua ini akan diceritakan langsung oleh member detikTravel yang disebut dTraveler dalam tulisan, maupun foto-foto yang sangat keren. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet. 2.7
Pariwisata
2.7.1
Pengertian Pariwisata Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengetahuan ataupun untuk belajar. Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan
31
yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. 20 2.7.2 Fiture Pariwisata Ada berbagai macam perjalanan wisata bila ditinjau dari berbagai macam segi.21 1.
Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas: a. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-isteri. b. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain. c. Grup Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
bersama-sama
dengan
dipimpin
oleh
seorang
yang
bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya. 2.
Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas: a. Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi, maupun objek-objek yang akan dikunjungi. b. Package tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro Perjalanan atau Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya.
20 21
Gamal Suwantoro. Dasar-dasar Pariwisata. Andi Yogyakarta. 1997. Hal. 3 Ibid. Hal. 14
32
c. Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula. d. Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya. e. Optional Tour (wisata tambahan/ manasuka), yaitu suatau perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan pelaksanaannya, yang dilakukan atasa permintaan pelangggan. 3.
Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas: a. Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenangsenang dan menghibur diri. b. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suatu perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya. c. Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu pejalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
33
d. Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untu memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu pengetahuan. e. Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan. f. Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan sesuatu maksud khusus. g. Special programe Tour (wisata program khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi kekosongan khusus. h. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata. 4.
Dari segi penyelenggarannya, wisata dibedakan atas: a. Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek wisata. b. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun objeknya bukan merupakan objek kunjungan wisata pada umumnya. c. Cruise Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya.
34
d. Youth
Tour
(wisata
remaja),
yaitu
kunjungan
wisata
yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing. e.
Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke objek wisata, khususnya
untuk
menyaksikan
keindahan
lautan,
wreck-diving
(menyelam) dengan perlengkapan selam lengkap. 2.8 Khalayak Istilah khalayak media berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa, penonton dari berbagai media. Kumpulan ini disebut sebagai khalayak dalam bentuk yang paling dikenali dan versi yang diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu sendiri. Calusse (1968) menunjukkan beberapa kerumitan untuk membedakan beberapa kadar keikutsertaan dan keterlibatan khalayak. 1.
Khalayak yang pertama dan terbesar adalah populasi yang tersedia untuk menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam artian tertentu.
2.
Khalayak kedua merupakan khalayak yang menerima hal-hal yang ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi, regular, pembeli surat kabar dan sebagainya.
35
3.
Khalayak ketiga adalah khalayak yang mencatat penerimaan isi pesan masih dalam bagian lebih kecil yang mengedepankan pesan yang ditawarkan. 22 Khalayak
adalah
penerima,
sasaran,
pendengar,
decoder
dan
komunikan.23 Khalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Khalayak yang merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Karena komunikator tentunya patokan keberhasilan upaya yang ia lakukukan itu adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/medium yang dapat diterima/ sampai ke khalayak sasaran. Dipahami dan mendapatkan tanggapan positif dalam arti sesuai dengan harapan si komunikator. Karakteristik khalayak antara lain adalah : 1. Khalayak sebagai Penggarap Informasi Pada dasarnya proses penggarapan informasi yang terjadi pada pihak penerima (khalayak) bersifat “selektif”. Pihak penerima pesan pada saat berhadapan dengan “bntuk informasi” tertentu akan melakukan decoding (pemecahan kode-kode pesan). Sehingga tidak seluruh isi informasi akan dapat diserap oleh si penerima secara utuh. 2. Khalayak sebagai Problem solver Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang dihadapi mereka masing-masing. Mereka juga akan selalu berupaya mencari jalan
22
Dennis McQuail,. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Erlanggga. Jakarta. 1996. Hal 203 23 JB Wahyudi,. Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Pustaka Umum. Jakarta. 1966. Hal 9
36
pemecahannya. Tujuan optimal tertentu meniadakan keseluruhan permasalahan. Tujuan minimal meringankan beban yang timbul oleh permasalahan yang ada. 3.
Khalayak sebagai Mediator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berenti pada khalayak
sasaran langsung sebagai barisan pertama. Proses penyebaran informasi yang demikian ini lazim disebut sebagai multi step communication. 4.
Khalayak yang Mencari Pembela Pada suatu waktu seseorang dapat mengalami krisis keyakinan dan diliputi
rasa ketidakpastian. Hal ini bisa terjadi karena adanya sesuatu yang baru yang mempengaruhi keyakinannya atau karena faktor-faktor lainnya. 5.
Khalayak sebagai Anggota Kelompok Sebagai makhluk sosial, individu juga terikat oleh nilai kelompok yang
diikutinya baik secara formal maupun informal. 6.
Khalayak sebagai Kelompok Secara sosiologis, masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang
mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini bias menyangkut ciri demografis seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kesukuan, dan lain-lain dan bisa juga ciri
lain
yang
nondemografis
seperti
nilai-nilai,
ideologi,
orientasi,
kesukaan/hobi, dan lain-lain. 7.
Selera Khalayak Adalah manusiawi sifatnya apabila tiap orang mempunyai selera yang
berbeda satu sama lainnya. Dalam kaitannya dengan media massa tercetak
37
seperti surat kabar dan majalah misalnya selera khalayak ini bias menyangkut aspek-aspek jenis isi informasi, teknik penyajian, ataupun bentuk/formatnya. 8.
Khalayak sebagai Khalayaknya Satu Medium Boleh jadi sejumlah orang dalam masyarakat telah menjadi khalayak yang
setia dari satu atau beberapa media massa tertentu. Tingkat aktivitas terhadap media massa tersebut sudah sedemikian kuatnya sehingga sulit untuk beralih atau berpindah ke media massa lainnya.24
24
Ibid. Hal. 20-30