BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
A.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 1. Aspek Geografi dan Demografi Analisis pada aspek geografi di Kabupaten Pekalongan perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah, dan kerentanan wilayah terhadap bencana. Sedangkan gambaran kondisi demografi, antara lain
mencakup
perubahan
penduduk,
komposisi
dan
populasi
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok dalam waktu tertentu di Kabupaten Pekalongan. a. Aspek Geografis 1) Karakteristik Lokasi dan Wilayah Gambaran
umum
pada
aspek
geografi
akan
menjelaskan tentang luas dan batas wilayah administrasi, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan di Kabupaten Pekalongan. a)
Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Pekalongan adalah salah satu daerah otonom yang termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pekalongan memiliki wilayah dengan luas 836,13 Km² yang terbagi menjadi 19 kecamatan, dan terdiri dari 272 desa dan
13 kelurahan. Dari total luas
tersebut 30,36% (253,86 Km²) diantaranya berupa tanah basah atau sawah, dan sisanya 69,64% (582,27 Km²) merupakan tanah kering. Kabupaten
Pekalongan
secara
administratif
berbatasan dengan Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan di sebelah timur, dengan Kabupaten Pemalang di sebelah barat, berbatasan langsung dengan laut Jawa dan Kota Pekalongan di sebelah utara, serta dengan Kabupaten Banjarnegara di bagian selatan.
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Pekalongan No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kandangserang Paninggaran Lebakbarang Petungkriyono Talun Doro Karanganyar Kajen Kesesi Sragi Siwalan Bojong Wonopringgo Kedungwuni Karangdadap Buaran Tirto Wiradesa Wonokerto Jumlah
Luas (Km2) 60,55 92,99 58,20 73,58 58,57 68,45 63,48 75,15 68,52 32,40 25,91 40,06 18,80 22,94 20,99 9,54 17,39 12,71 15,90 836,13
Desa/ Kelurahan 14 15 11 9 10 14 15 24/1 23 16/1 13 22 14 16/3 11 7/3 16 11/5 11 272/13
Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012
b) Letak dan Kondisi Geografis Secara
geografis
Kabupaten
Pekalongan
mempunyai bentuk yang memanjang dari utara ke selatan. Di bagian utara termasuk wilayah pantura dan merupakan jalur utama di Pulau Jawa. Secara astronomis letak Kabupaten ini berada di antara 6º - 7º 23’ Lintang Selatan dan antara 109º - 109º 78’ Bujur Timur. Karena sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Laut Jawa maka dari 285 desa/kelurahan yang ada, terdapat 6 desa pantai. c)
Topografi Wilayah
Kabupaten
Pekalongan
merupakan
perpaduan antara wilayah dataran rendah di bagian utara dan dataran tinggi di bagian selatan yang termasuk dalam kawasan dataran tinggi Dieng. Kawasan dataran tinggi di kabupaten ini berada pada 1.294 meter dari permukaan laut. Secara topografis, ada 60 desa/kelurahan (20%)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.2
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
berada di kawasan dataran tinggi dan 225 desa/kelurahan (80%) berada di kawasan dataran rendah. d) Geologi Sebaran jenis tanah di Kabupaten pekalongan adalah sebagai berikut : (1) Latosal Coklat : Kec. Paninggaran, Kandangserang, Doro (2) Aluvial Kelabu Tua : Kec. Sragi dan Kedungwuni (3) Komplex Gromosal Mediteran : Kec. Kandangserang (4) As
Alatosal
Coklat
Karanganyar,
Kajen,
:
Kec.
Kesesi,
Paninggaran, Bojong,
Doro,
Wonopringgo,
Kedungwuni (5) As Aluvial Kelabu : Kec. Sragi, Kajen, Kesesi, Bojong, Buaran Tirto, Wiradesa (6) As Aluvial Coklat : Kec. Sragi, Bojong, Wonopringgo, Kedungwuni Buaran, Tirto (7) Aluvial Hidromorf : Kec. Sragi, Wiradesa, Tirto (8) Komplek Latosal merah kekuning-kuningan dan Latosal Coklat kemerahan : Kec. Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyono (9) As Adrosal Coklat : Kec. Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyono e)
Hidrologi Pemenuhan jaringan air bersih melalui swadaya masyarakat tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Sumber-sumber air tersebut harus memenuhi syarat-syarat air minum agar dapat digunakan, baik syarat fisik, syarat kimia maupun syarat bakteriologi. Diperlukan adanya penyuluhan-penyuluhan tentang air bersih dan bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih tersebut, misalnya dengan teknik penjernihan air sederhana (water treatment). Hal tersebut sesuai dengan adanya kerja sama antara PDAM Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan
mengenai
penyediaan
air
baku
yang
memanfaatkan di DAS Kupang dengan sistem treatment tahun 2011. Secara keseluruhan, pengembangan jaringan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.3
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
air baku untuk air minum di Kabupaten Pekalongan meliputi : (1) Pembersihan bangunan-bangunan yang masuk di area
sempadan sungai terutama pada sungai-sungai yang masuk ke kawasan pusat kota maupun kawasan strategis. (2) Pengembangan
biopori
dan
sumur
resapan
pada
kawasan permukiman penduduk di kawasan perkotaan yang padat. (3) Program
konversi
lahan
tidak
produktif
milik
masyarakat sebagai area resapan air dengan pola insentif kepada pemilik lahan. (4) Peningkatan pembangunan bendung atau bendungan di
sungai-sungai
yang
potensial
sebagai
upaya
memperbanyak tampungan air bagi keperluan cadangan air baku. (5) Pembatasan penambahan dan penggunaan sumur bor
bagi kepentingan non rumah tangga dalam skala besar (industri, perdagangan, dan jasa) lebih dari 10% dari jumlah eksisting pada wilayah Cekungan Air Tanah di Kecamatan Siwalan, Wiradesa, Wonokerto, dan Tirto. (6) Peningkatan
pelayanan perpipaan PDAM di semua
wilayah kota kecamatan hingga 80% yang terlayani dan peningkatan SPAM untuk wilayah perdesaan hingga 60% yang terlayani. f)
Klimatologi Pada
tahun
2012,
Kabupaten
Pekalongan
mengalami rata-rata curah hujan 2.243 mm, lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2011 yang mengalami rata-rata curah hujan 3.175 mm. Untuk ratarata hari hujan tahun 2012 adalah 120 hari, lebih rendah bila dibandingkan rata-rata hari hujan tahun 2011 sebesar 144 hari. Curah hujan yang tertinggi terjadi di Kecamatan Lebakbarang sebesar 4.782 mm, sedangkan rata-rata hari hujan terbanyak terjadi di Kecamatan Talun yaitu sebesar 177 hari.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.4
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
g)
Penggunaan Lahan Menurut penggunaannya tanah dibagi menjadi tanah sawah dan tanah kering. Tahun 2012 luas tanah sawah sebesar 24.751,23 ha (29,60%) dan luas tanah kering sebesar 58.861,83 ha (70,40%). Sebagian besar luas tanah sawah merupakan sawah beririgasi 21.471,79 ha (86,75%) baik merupakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis,
irigasi
sederhana,
maupun
irigasi
desa/PU,
sedangkan sisanya 3.279,45 ha (13,25%) merupakan tanah sawah tadah hujan. 2) Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan diidentifikasi
deskripsi
wilayah
karakteristik
yang
memiliki
wilayah, potensi
dapat untuk
dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan, pertanian, pariwasata dan industry dan lain-lain dengan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031 a)
Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terbatas Kawasan Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Kawasan hutan produksi terbatas adalah kawasan hutan produksi dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan yang dihitung dengan metode skoring mempunyai jumlah nilai antara 125-174. Kawasan hutan produksi tetap adalah kawasan hutan produksi dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan itensitas hujan yang dihitung dengan metode skoring mempunyai jumlah nilai di bawah 125. Keberadaan kawasan hutan produksi mendukung kegiatan konservasi pada hutan produksi agar ekosistem hutan tetap terjaga. Kawasan hutan produksi yang ada di Kabupaten Pekalongan yang memiliki luasan ± 1.201 Ha. Kawasan peruntukan hutan produksi tersebut terletak di Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Karangdadap, Kesesi, dan Bojong. Sedangkan kawasan peruntukan hutan produksi
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.5
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
terbatas seluas ± 25.361 Ha terletak di Kecamatan Kesesi, Kecamatan Kajen, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Doro,
Kecamatan
Kecamatan
Talun,
Paninggaran,
Kecamatan Kecamatan
Kandangserang,
Lebakbarang
dan
Kecamatan Petungkriyono. b) Kawasan Hutan Rakyat Kawasan hutan rakyat adalah kawasan hutan yang berada pada tanah yang telah dibebani hak atas tanah yang dibuktikan dengan alas titel atau hak atas tanah, yang diatasnya didominasi pepohonan dalam satu ekosistem yang ditunjuk oleh Bupati/ Walikota. Keberadaan kawasan hutan rakyat mendukung kegiatan konservasi pada hutan rakyat agar ekosistem hutan tetap terjaga. Kawasan peruntukan hutan rakyat di Kabupaten Pekalongan memiliki luasan kurang lebih 2.280 ha dan terletak
di
Kecamatan
Kandangserang,
Paninggaran,
Lebakbarang, Petungkriyono, Kedungwuni, Talun, Doro, Karanganyar,
Kajen,
Kesesi,
Sragi,
Siwalan,
Bojong,
Wonopringgo, Karangdadap, Buaran, Tirto, Wiradesa dan Wonokerto. c)
Kawasan Pertanian Kawasan
peruntukan
pertanian
yang
ada
di
Kabupaten Pekalongan dapat terdiri dari 4 jenis peruntukan antara lain: (1) Peruntukan pertanian tanaman pangan; Kawasan
peruntukan
pertanian
tanaman
pangan
memiliki luasan sebesar kurang lebih 25.124 ha. Kawasan
pertanian
lahan
basah
berfungsi
untuk
mempertahankan jumlah kawasan budidaya pertanian demi kepentingan budidaya tanaman pangan seperti padi
demi
menjaga
kemampuan
daerah
dalam
swasembada pangan. (2) Peruntukan hortikultura; Pertanian hortikultura sayuran dan bunga-bungaan, meliputi: pertanian hortikultura sayuran yang dipanen sekali (bawang merah, bawang putih, kentang, kubis,
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.6
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
petai/sawi, wortel, dan lobak, termasuk bayam dan kangkung yang dipanen dengan akarnya); hortikultura sayuran yang dipanen lebih dari sekali (kacang panjang, kacang merah, cabe, tomat, terong, buncis, ketimun, labu siam, bayam, kangkung dan jamur); hortikultura bunga-bungaan (anggrek, mawar, melati, dan sedap malam), termasuk tanaman hias yang dipanen selain bunganya,
serta
pembibitan
dan
pembenihan
hortikultura sayuran dan bunga-bungaan. Kawasan hortikultura memiliki luasan kurang lebih 18.991
ha.
Kabupaten
Kawasan
peruntukan
Pekalongan
Kecamatan
Doro,
meliputi
Kecamatan
hortikultura
sebagian Talun,
di
wilayah
Kecamatan
Kandangserang, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Bojong terutama bagian selatan,
Kecamatan
Wonopringgo
terutama
bagian
selatan,
barat
timur,
sebagian
wilayah
dan
serta
Kecamatan Kajen. (3) Peruntukan perkebunan; Areal/Bidang tanah yang diusahakan untuk tempat budidaya tanaman keras dengan tanaman sejenis, sistem
pengambilan
hasilnya
bukan
dengan
cara
menebang pohon. Kawasan perkebunan berfungsi untuk mengembangkan pruduktivitas
kawasan
dengan
pengembangan
komoditas pertanian untuk keperluan budidaya jenis perkebunan. Terdapat 11 komoditas yang berkembang di Kabupaten Pekalongan, yaitu kelapa, cengkeh, kopi, tebu, teh, jambu mete, aren, panili, panili, lada, dan nilam. (4) Peruntukan peternakan. Kawasan peternakan adalah kawasan untuk usaha pengembangan
peternakan.
Secara
umum
dapat
digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu ternak besar (sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda) dan aneka unggas (ayam,
itik,
dan
jenis
unggas
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
lainnya).
Untuk
II.7
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
peternakan hewan besar paling tidak harus tersedia atau dekat dengan areal tumbuhnya makanan ternak yang cukup, sedang untuk peternakan unggas biasa menyebar diseluruh kawasan budidaya asal makanan tercukupi.
Kawasan
mewujudkan
peternakan
kelangsungan
berfungsi
untuk
pengembangan
dalam
usaha pengembangan peternakan. Peternakan
hewan
Kandangserang,
besar
tersebar
Paninggaran,
di
Kecamatan
Lebakbarang,
Talun,
Doro, Kajen dan Kesesi. Untuk ternak unggas tersebar di
Kecamatan
Kajen,
Kesesi,
Wonopringgo
dan
Paninggaran. d) Kawasan Perikanan Kawasan diperuntukkan
perikanan
bagi
usaha
adalah
kawasan
pengembangan
yang
perikanan.
Kawasan perikanan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan perikanan
dan
melestarikan
kekayaan
sumber
daya
perikanan. Kawasan terdapat di
Perikanan
di
Kabupaten
Pekalongan
daerah-daerah aliran sungai yang ada di
wilayah Daerah dengan peruntukan kawasan budidaya kolam air tawar yaitu terletak di Kecamatan Paninggaran, Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Talun,
Kecamatan
Karanganyar,
Kecamatan
Kandangserang, Sragi,
Kecamatan
Kecamatan
Siwalan,
Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Wonopringgo. Selain itu juga di Kecamatan Tirto, Wonokerto dan Siwalan dengan peruntukan kawasan budidaya air laut dan tambak. e)
Kawasan Pertambangan Kawasan memiliki
potensi
pertambangan sumberdaya
adalah bahan
wilayah
yang
tambang
yang
berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan peta/data geologi dan merupakan tempat dilakukannya sebagian atau seluruh tahapan kegiatan pertambangan yang meliputi penelitian,
penyelidikan
umum,
eksplorasi,
operasi
produksi/eksploitasi dan pasca tambang, baik di wilayah
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.8
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
daratan
maupun
penggunaan
perairan,
lahan,
baik
serta
tidak
kawasan
dibatasi
budidaya
oleh
maupun
kawasan lindung. Pengembangan kawasan pertambangan di Kabupaten Pekalongan masih membutuhkan beberapa tahapan sebelum sampai pada tahapan eksploitasi. Hal tersebut karena masih belum diketahui mengenai kondisi volume kandungan bahan tambang yang ada. Meskipun sudah terindikasikan luasan hamparan tambang yang merata di wilayah kabupaten Pekalongan. Sedangkan sampai saat sekarang penguasaan dan pengusahaan bahan galian tambang yang ada masih ditangani oleh masyarakat umum awam dengan sistem pengelolaan informal. Kawasan pertambangan yang ada di Kabupaten Pekalongan terdiri dari: (1) Pertambangan mineral logam, (2) Pertambangan batuan, (3) Pertambangan panas bumi; dan (4) Pertambangan minyak dan gas bumi. f)
Kawasan Peruntukan Industri Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan
yang
diperuntukkan
bagi
kegiatan
industri
berdasarkan rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kawasan peruntukan industri berfungsi untuk mengembangkan kawasan peruntukan industri dengan tidak
mengganggu
kawasan
budidaya
lain.
Kawasan
peruntukan industri tersebut meliputi: (1) Peruntukan industri besar; (2) Peruntukan industri menengah; (3) Peruntukan industri kecil dan mikro. Peruntukan industri diarahkan di seluruh wilayah kabupaten Pekalongan terutama untuk industri besar tersebar Siwalan,
di
sepanjang
Kecamatan
pantura
seperti
Wiradesa,
Tirto,
di
Kecamatan
Buaran,
dan
Kedungwuni. Sedangkan industri menengah terdapat di Kecamatan Siwalan, Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Tirto,
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.9
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Kecamatan Buaran, Kecamatan Bojong, Kecamatan Sragi, Kecamatan
Kedungwuni
dan
Kecamatan
Wonopringgo.
Peruntukan industri kecil dan rumah tangga terdapat di sentra-sentra industri di seluruh kecamatan. g)
Kawasan Pariwisata Kawasan Peruntukan Pariwisata adalah kawasan dengan luasan tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Pengelompokan kawasan peruntukan pariwisata didasarkan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana kemudahan aksesibilitas, karakteristik potensi pariwisata dan wilayah serta sosial budaya, melalui
keterkaitan
antar
pengembangam
pusat-pusat
kawasan
pertumbuhan
berdasarkan
koridor,
pendekatan pengembangan kawasan berdasarkan prioritas sesuai kekuatan daya tarik wisata. Kawasan peruntukan pariwisata berfungsi untuk melestarikan kawasan wisata agar tidak rusak dan selalu dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan wisata. Kawasan peruntukan pariwisata di Kabupaten Pekalongan adalah: (1) Wisata Alam (2) Wisata buatan/ rekreasi (3) Wisata belanja (4) Ekowisata (5) Wisata Budaya (6) Wisata Religius h) Kawasan Permukiman Kawasan
pemukiman
adalah
kawasan
yang
diperuntukkan bagi pemukiman atau dengan kata lain untuk menampung penduduk yang ada di Kabupaten Pekalongan
sebagai
tempat
hunian
dengan
fasilitas
mencakup
wilayah
sosialnya. (1) Permukiman Kota Kawasan
permukiman
kota
pengembangan kota (untuk ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK maupun belum).
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.10
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan pengembangan sarana prasarana penunjangnya yang meliputi : penataan ruang kota yang mencakup penyusunan dan peninjauan kembali (evaluasi, revisi) rencana tata ruang kota. (2) Permukiman Pedesaan Kebijaksanaan Pedesaan
pemanfaatan
didasarkan
ruang
pada
Permukiman
tujuan
untuk
mengembangkan kawasan permukiman yang terkait dengan kegiatan budidaya pertanian yang meliputi pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan yang terdapat
dalam
KTP2D.
Sedangkan,
permukiman
pedesaan diluar KTP2D mencakup perkampungan yang ada dan arahan bagi perluasannya. i)
Kawasan Peruntukan Lainnya Kawasan
peruntukan
lainnya
di
Kabupaten
Pekalongan adalah kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. Rencana pengembangan kawasan kepentingan pertahanan
dan
pemerintah
sesuai
keamanan
merupakan
ketentuan
peraturan
kewenangan perundang-
undangan. Kawasan kepentingan pertahanan keamanan berupa: (1) Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma Kompi Senapan - C di Kecamatan Wonopringgo; (2) Komando Distrik Militer (Kodim) di Kecamatan Kajen; (3) Komano
Rayon
Militer
(Koramil)
yang
tersebar
di
seluruh kecamatan; (4) Pos Angkatan Laut (Posal) Wonokerto di Kecamatan Wonokerto; (5) Kepolisian Resort (Polres) Pekalongan di Kecamatan Kajen; dan (6) Kepolisian Sektor (Polsek) di seluruh kecamatan. 3) Wilayah Rawan Bencana Di Kabupaten Pekalongan terdapat beberapa lokasi wilayah yang sering mengalami bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Pada kawasan-kawasan seperti ini perlu
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.11
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
dilindungi
agar
dapat
menghindarkan
masyarakat
dari
ancaman bencana yang ada tersebut. Kawasan rawan bencana berfungsi untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia. Di Kabupaten Pekalongan daerah yang memiliki kerawanan terhadap bencana adalah: a) Daerah yang mempunyai kerawanan terhadap bencana tanah
longsor
Kecamatan
adalah
di
Paninggaran,
Kecamatan
Kandangserang,
Kecamatan
Lebakbarang,
Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Kesesi (Windurojo, Ujungnegoro), Karanganyar
(Legokkalong, Lolong), Kajen
(Brengkolang, Kutorojo dan Linggoasri), Kecamatan Talun, dan Kecamatan Doro. b) Daerah yang mempunyai kerawanan banjir di Kabupaten Pekalongan Wiradesa,
adalah Kecamatan
Kecamatan
Kesesi,
di
Kecamatan Siwalan,
Tirto,
Kecamatan
Kecamatan
Wonokerto,
Kecamatan
Bojong,
Buaran,
Karangdadap, Kajen, dan Kecamatan Sragi. c) Daerah rawan bencana kekeringan di Kecamatan Siwalan, Kecamatan Sragi, Kecamatan Kesesi, Kecamatan Bojong, dan Kecamatan Talun. d) Daerah rawan bencana abrasi dan gelombang pasang juga terjadi di Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto dan Kecamatan Siwalan terutama di Desa Semut dan Api-api. b. Aspek Demografi Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak 861.082 jiwa, terdiri dari laki-laki 427.815 jiwa dan perempuan 433.267 jiwa. Apabila dibanding tahun 2012 sebanyak 854.287
jiwa,
yang
terdiri
dari
laki-laki
424.415
jiwa
dan
perempuan 429.872 jiwa, berarti mengalami pertumbuhan sekitar 7,9 %.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.12
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
KECAMATAN
LAKI – LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
Kandangserang Paninggaran Lebakbarang Petungkriono Talun Doro Karanganyar Kajen Kesesi Sragi Siwalan Bojong Wonopringgo Kedungwuni Karangdadap Buaran Tirto Wiradesa Wonokerto
16.281 17.217 5.143 6.179 13.265 18.730 18.010 28.857 30.194 30.513 18.112 31.172 20.842 47.150 17.433 22.414 34.416 28.789 23.098
16.439 17.663 5.034 6.148 13.027 18.926 18.476 29.639 31.506 31.244 19.752 31.806 21.238 47.288 17.477 21.862 34.078 29.111 22.553
32.720 34.880 10.177 12.327 26.292 37.656 36.486 58.496 61.700 61.757 37.864 62.978 42.080 94.438 34.910 44.276 68.494 57.900 45.651
JUMLAH 2013
427.815
433.267
861.082
2012
424.415
429.872
854.287
2011
421.000
426.379
847.379
Sumber : BPS Kabupaten Pekalongan, 2014
Dari tabel
di atas pada tahun 2013 jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Persentase penduduk perempuan pada tahun 2013 sebesar 50,32% dan laki-laki sebesar 49,68%. 2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan akhir dari penyelenggaraan
pembangunan
daerah
yang
merupakan
upaya
menciptakan kondisi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
PDRB merupakan hasil penjumlahan nilai produksi
neto dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di dalam suatu wilayah dalam jangka waktu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dikelompokan menjadi
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.13
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
9 sektor yaitu 1) Pertanian; 2) Pertambangan dan penggalian; 3)
Industri pengolahan; 4) Listrik, gas dan Air minum; 5)
Konstruksi;
6)
Perdagangan,
Hotel
dan
Restoran;
7)
Pengangkutan dan Komunikasi; 8) Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan; dan 9) Jasa-jasa. Pada tahun 2013 PDRB atas dasar harga berlaku diperkirakan
sebesar
10,073
milyar
rupiah
mengalami
kenaikan 12,75% dibanding tahun 2012 yang sebesar milyar,
8,93
sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000,
tahun 2013 sebesar 3,76 milyar, naik 5,53% dibanding tahun 2012 yang sebesar
3,56 milyar. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam Tabel 2.3 berikut ini. Tabel 2.3 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 – 2013 HARGA BERLAKU (JUTAAN PERTUMBUHAN RUPIAH) (%)
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013*)
6.436.183,01 7.230.832,36 8.033.444,43 8.934.754,25 10.073.627,36
9,75 12,35 11,10 11,22 12,75
HARGA KONSTAN 2000 (JUTAAN RUPIAH)
PERTUMBUHAN (%)
3.098.071,49 3.230.351,23 3.384.387,72 3.564.599,07 3.761.622,94
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2014 (diolah)
*)
4,30 4,27 4,77 5,32 5,53
Angka Sementara
2) Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah
satu
indikator
untuk
mengevaluasi
perkembangan/kemajuan kinerja pembangunan ekonomi di suatu daerah pada periode tertentu. Agar diperoleh gambaran tentang pertumbuhan ekonomi secara riil, maka digunakan angka PDRB atas dasar harga konstan. Angka pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dari perubahan nilai PDRB pada harga konstan dari tahun sekarang dengan tahun sebelumnya. Salah
satu
untuk
mengukur
Kabupaten Pekalongan tahun 2013 meningkatnya
pertumbuhan
kinerja
Pemerintah
digambarkan dengan
ekonomi.
Pada
Tahun
2013
diperkirakan sebesar 5,53% lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang mampu tumbuh sebesar
5,32%.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
Untuk tahun 2013
II.14
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
sebagian besar sektor mengalami pertumbuhan secara positif. Pertumbuhan tercepat terjadi pada Sektor Keuangan Real Estate dan Jasa Perusahaan yang tumbuh 6,92%, diikuti Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 6,14%, Konstruksi sebesar 6,04%, Listrik, Gas dan Air sebesar 5,92%, dan Industri Pengolahan sebesar 5,85%. Secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 2.4 berikut ini : Tabel 2.4 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Pekalongan atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2011 – 2013 TAHUN
SEKTOR
2011
2012
2013*)
Pertanian Pertambangandan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan,Hotel dan Restauran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan Real Estate. dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
-0,09 3,97 6,74 4,50 5,57 7,16 4,11
3,83 5,57 5,38 6,14 5,00 6,21 6,72
4,12 3,82 5,85 5,92 6,04 5,81 6,14
4,99
6,90
6,92
5,19
5,37
5,76
Pertumbuhan PDRB (%)
4,77
5,32
5,53
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2014
*) Angka Sementara
3) Pendapatan Perkapita Pendapatan Perkapita berdasarkan harga berlaku di Kabupaten Pekalongan selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dilihat dari angka nominalnya,
pada
Rp.10.291.070,00
tahun
sedangkan
2013 pada
telah
tahun
2009
mencapai sebesar
Rp.6.655.607,00. Angka-angka tersebut masih terdapat unsur inflasi di dalamnya sehingga nampak tinggi. Akan tetapi bila dilihat atas dasar Harga Konstan Tahun 2000, pendapatan perkapita tahun 2013 mencapai Rp.3.902.717,00. Pendapatan atas dasar harga konstan inilah yang dikatakan sebagai pendapatan perkapita riil. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 2.5 di bawah ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.15
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.5 Pendapatan Perkapita Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 – 2013 NO.
TAHUN
1 2 3 4 5
2009 2010 2011 2012 2013 *)
HARGA KONSTAN TAHUN 2000 (Rp.) 3.204.959 3.368.143 3.437.206 3.541.418 3.902.717
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2014
HARGA BERLAKU (Rp.) 6.655.607 7.444.022 8.188.888 9.035.635 10.291.070 *) Angka Sementara
4) Laju Inflasi Sepanjang tahun 2013 (Januari-Desember), Kabupaten Pekalongan telah terjadi inflasi yang sangat tinggi yang mencapai 8,18% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,52 pada bulan Desember 2012 menjadi 144,44 pada Desember 2013. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diumumkan pemerintah pada 21 Juni 2013
yang
diikuti
kenaikan
komoditas
lainnya
menjadi
penyebab tingginya inflasi pada tahun 2013 ini. Namun demikian inflasi 2013 ini masih lebih rendah dibanding tahun 2008 yang mencapai 10,49%, namun menjadi yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir, dimana pada tahun-tahun sebelumnya tercatat pada 2012 inflasi sebesar 2,98%; 2011 sebesar 2,65%; 2010 sebesar 6,54% dan 2009 sebesar 3,39%. Perbandingan Inflasi Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2009-2013 dapat dilihat dalam Tabel 2.6 dan Gambar 2.1 di bawah ini Tabel 2.6 Tingkat Inflasi Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2009-2013 DAERAH Kab. Pekalongan Jawa Tengah Nasional
TINGKAT INFLASI (%) 2009 3,39 3,32 2,78
2010 6,54 6,88 6,96
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2014
2011 2,65 2,68 3,79
2012 2,98 4,24 4,30
2013*) 8,18 7,99 8,38
*) Angka Sementara
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.16
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Gambar 2.1 Tingkat Inflasi Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2009 – 2013
Sumber : BPS Prov. Jawa Tengah, BPS Kab. Pekalongan, 2013
5) Indeks Williamson Indeks menggambarkan
Wlliamson
sebagai
ukuran
ketimpangan/kesenjangan
untuk
ekonomi
antar
wilayah dengan memakai perhitungan pendapatan per kapita pada
masing-masing
kecamatan
di
wilayah
Kabupaten
Pekalongan. Kriteria pengukuran kesenjangan antar wilayah berdasarkan metode Williamson adalah antara 0 – 1. Jika indeks mendekati nol (0) maka tingkat kesenjangan ekonomi antar daerah rendah dan pemerataan telah tercapai, begitu juga
sebaliknya
pemerataan
jika
belum
indeks
tercapai
mendekati di
daerah
satu
(1)
tersebut.
maka Untuk
mengetahui tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah di Kabupaten Pekalongan dari tahun ke tahun dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dalam gambar 2.7 berikut ini. Tabel 2.7 Indeks Williamson Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 DAERAH Kab. Pekalongan Jawa Tengah
INDEKS WILLIAMSON 2009 0,39 0,7035
2010 0,39 0,6971
2011 0,49 0,6972
2012 0,49 0,7042
Sumber : BPS Kab. Pekalongan; BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.17
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Apabila dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesenjangan di Kabupaten Pekalongan dari tahun ke tahun cenderung mengalami sedikit kesenjangan. 6) Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pekalongan selama 2009 – 2013 cenderung mengalami penurunan. Prosentase penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 13,35% turun dari Tahun 2012 sebesar 13,86%. Hal ini lebih baik jika dibandingkan Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 14,44% pada tahun 2013.
Dengan demikian hal tersebut
sejalan dengan komitmen pemerintah kabupaten Pekalongan dalam upaya untuk selalu mengurangi dan menanggulangi kemiskinan
menuju
target
Millenium
Development
Goal’s
(MDG’s) tahun 2015. Tabel 2.8 Prosentase Penduduk Miskin Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2009-2013 DAERAH Kab. Pekalongan Jawa Tengah Nasional
PROSENTASE PENDUDUK MISKIN 2009 2010 2011 2012 17,93 16,29 15,00 13,86 17,48 16,11 16,21 14,98 14,15 13,33 11,86 11,66
(%) 2013 13,35 14,44 11,47
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2014
7) Angka Kriminalitas yang Tertangani Dinamika perkembangan Kabupaten Pekalongan yang pesat dengan kemajemukan masyarakat akan berdampak pada perubahan sosial di masyarakat. Disisi lain peningkatan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan fasilitas
akan
berdampak
negatif
seperti
semakin
bertambahnya tingkat pengangguran, bertambahnya angka kemiskinan, akan memicu meningkatnya angka kriminalitas. Angka
kriminalitas
pada
suatu
daerah
semakin
rendah
menggambarkan tingginya rasa aman masyarakat dan begitu pula sebaliknya. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Pekalongan selama dua tahun terakhir termasuk dalam kategori rendah, hal tersebut ditunjukkan oleh kondisi dikalangan masyarat yang aman, nyaman dan tentram tidak adanya gejolak di
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.18
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
masyarakat. Angka Kriminalitas yang tertangani sebagaimana terlihat pada Tabel 2.9 di bawah ini Tabel 2.9 Jumlah Tindak Pidana di Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2012 KAB. PEKALONGAN JUMLAH TINDAK PIDANA LAPOR SELESAI
JAWA TENGAH JUMLAH TINDAK PIDANA LAPOR SELESAI
NO.
TAHUN
1.
2011
138
62
7.436
3.968
2.
2012
184
81
10.740
5.709
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012
8) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menggambarkan kualitas pembangunan manusia suatu wilayah pada suatu kurun
waktu
tertentu.
Indeks
Pembangunan
Manusia
mencakup tiga dimensi pembangunan manusia, yakni Angka Harapan Hidup (AHH) yang mengukur peluang hidup, Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah, serta Pengeluaran Riil Per Kapita
guna mengukur akses terhadap
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup Riil. Dari ketiga komponen tersebut yang paling signifikan mempengaruhi IPM adalah pengeluaran per kapita riil, diikuti rata-rata lama sekolah (pendidikan), dan Usia Harapan Hidup. Sejalan
dengan
Kabupaten
Pekalongan,
Pekalongan
selama
meningkatnya
kinerja
perkembangan
periode
2009
-
IPM
2012
Pemerintah Kabupaten
menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan yang dapat dijelaskan pada Tabel 2.10 di bawah ini. Tabel 2.10 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 NO.
IPM KAB. PEKALONGAN
IPM PROVINSI JAWA TENGAH
KETERANGAN
2009 2010 2011 2012
70,83 71,40 71,86 72,37
72,10 72,49 72,94 73,36
Peringkat 23 dari 35 kab/kota Peringkat 22dari 35 kab/kota Peringkat 22dari 35 kab/kota Peringkat 23 dari 35 kab/kota
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.19
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b. Fokus Kesejahteraan Sosial 1) Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya seharihari. Dalam kurun waktu Tahun 2009-2012, Angka Melek Huruf di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 sebesar 92,11% meningkat dari Tahun 2011 sebesar 92,08%. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.11 di Bawah ini : Tabel 2.11 Angka Melek Huruf Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012
NO. 2009 2010 2011 2012
ANGKA MELEK HURUF KAB. PEKALONGAN (%) 90,60 92,05 92,08 92,11
ANGKA MELEK HURUF PROVINSI JAWA TENGAH (%) 89,46 89,95 90,34 90,45
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pedidikan formal yang di jalani. Dalam kurun waktu Tahun 2009-2012, Angka RataRata Lama Sekolah di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 sebesar 6,80% meningkat dari Tahun 2011 sebesar 6,70%. Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.12 di bawah ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.20
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.12 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kab. Pekalongan dan Prov. Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 TAHUN 2009 2010 2011 2012
ANGKA RATA-RATA LAMA SEKOLAH KAB. PEKALONGAN (%) 6,66 6,66 6,70 6,80
ANGKA RATA-RATA LAMA SEKOLAH PROV. JAWA TENGAH (%) 7,07 7,24 7,29 7,39
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
3) Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Dalam
kurun
waktu
Tahun
2009-2013,
Angka
Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Pekalongan untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah cenderung meningkat. Untuk jenjang SD/MI Tahun 2013 sebesar 103% meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 102,59%. Untuk jenjang SMP/MTs
Tahun
2013
sebesar
99,71%
meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar 99,48%. Untuk jenjang SMA/SMK/MA
Tahun
2013
sebesar
66,31%
meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar 65,07%. Secara lengkap, Perkembangan APK Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah untuk semua jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.13 di bawah ini : Tabel 2.13 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2009 – 2013 NO.
TAHUN
1.
SD/MI (%)
SMP/MTS (%)
SMA/SMK/MA (%)
KAB.
PROV.
KAB.
PROV.
KAB.
PROV.
2009
103,28
107,31
94,68
96,93
43,57
54,28
2.
2010
102,57
108,00
99,43
99,40
61,11
64,62
3.
2011
102,57
114,93
99,43
99,72
61,13
64,93
4.
2012
102,59
109,06
99,48
100,50
65,07
67,00
5.
2013
103,00
109,08
99,71
100,52
66,31
70,00
Sumber Dindikbud Kab. Pekalongan dan Dindik Prov Jateng , 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.21
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
4) Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. Dalam
kurun
waktu
Tahun
2009-2013,
Angka
Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Pekalongan untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah cenderung meningkat. Untuk jenjang SD/MI Tahun 2013 sebesar 92,15% meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 87,33%. Untuk jenjang SMP/MTs
Tahun
2013
sebesar
81,19%
meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar 75,56%. Untuk jenjang SMA/SMK/MA
Tahun
2013
sebesar
45,11%
meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar 43,76%. Secara lengkap, Perkembangan APM Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah untuk semua jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.14 di bawah ini : Tabel 2.14 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2009 – 2013 NO.
TAHUN
1.
SD/MI (%)
SMP/MTS (%)
SMA/SMK/MA (%)
KAB.
PROV.
KAB.
PROV.
KAB.
PROV.
2009
87,94
95,82
72,37
75,29
31,45
49,19
2.
2010
86,80
97,08
73,15
76,87
40,94
50,12
3.
2011
87,26
96,04
75,55
78,33
40,95
51,46
4.
2012
87,33
98,30
75,56
78,92
43,76
53,00
5.
2013
92,15
98,60
81,19
79,00
45,21
55,00
Sumber Dindikbud Kab. Pekalongan dan Dindik Prov Jateng , 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.22
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
5) Angka Pendidikan yang Ditamatkan Selama kurun waktu 2009-2013 jumlah penduduk usia sekolah baik dasar maupun menengah relatif cukup tinggi dengan tingkat kelulusan yang relatif tinggi. Untuk lulusan SD Tahun 2013 sebanyak 16.360 orang lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar 15.742 orang. Untuk lulusan SLTP tahun 2013 sebanyak 12.039 orang lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar 11.920 orang. Untuk lulusan SLTA tahun 2013 sebanyak 6.080 lebih
tinggi
dari
Perkembangan
tahun
Angka
2012
sebanyak
Pendidikan
yang
6.007
orang.
Ditamatkan
di
Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2.15 di bawah ini : Tabel 2.15 Angka Pendidikan yang Ditamatkan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 – 2013 SD
SLTP
SLTA
TAHUN
PENDUDUK 7-12 TH (ORANG
MURID 7-12 TH (ORANG)
TAMATAN
PENDUDUK 13-15 TH (ORANG
MURID 13-15 TH (ORANG)
TAMATAN
PENDUDUK 16-18 TH (ORANG
MURID 16-18 TH (ORANG)
TAMATAN
2009
107.170
94.250
17.593
47.245
34.191
9.484
39.422
12.397
3.850
2010
105.562
91.628
16.494
47.188
34.520
10.129
39.374
16.121
3.850
2011
102.817
89.721
16.087
44.734
33.797
11.708
39.276
16.083
3.850
2012
102.221
89.274
15.742
43.481
32.856
11.920
39.374
17.229
6.007
2013
99.198
91.407
16.360
41.862
33.987
12.039
36.887
16.676
6.080
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2013
6) Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah ratarata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam
situasi
mortalitas
yang
berlaku
di
lingkungan
masyarakatnya. Angka mengevaluasi
Harapan kinerja
Hidup
merupakan
pemerintah
dalam
alat
untuk
meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.23
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Dalam kurun waktu Tahun 2009-2012, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 sebesar 69,56 tahun meningkat dari Tahun 2011 sebesar 69,28 tahun. Angka tersebut di bawah angka Provinsi Jawa Tengah yaitu 71,71 tahun.
Kondisi
kualitas
ini
hidup
menunjukkan
dan
kesehatan
semakin
meningkatnya
masyarakat
Kabupaten
Pekalongan. Perkembangan AHH Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.16 di bawah ini : Tabel 2.16 Angka Harapan Hidup Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 NO.
AHH KAB. PEKALONGAN (TAHUN)
2009 2010 2011 2012
68,73 69,01 69,28 69,56
AHH PROVINSI JAWA TENGAH (TAHUN) 71,25 71,40 71,55 71,71
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
7) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan,
yang
disebabkan
karena
kehamilannya
atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup penting.
Angka kematian ibu
diketahui dari
jumlah kematian karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam waktu tertentu. Angka
Kematian
Ibu
mencerminkan
resiko
yang
dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan kesehatan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.24
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
menjelang kehamilan, kejadian
berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetric. Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Pekalongan dari 184,04 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 turun menjadi 183,24 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2013 dengan jumlah kematian ibu sebanyak 29 kasus. Angka tersebut diatas angka Provinsi Jawa Tengah yaitu 118,62 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terbesar kematian ibu adalah pre eklamsi berat, eklamsi dan pendarahan selain itu kematian ibu tidak secara langsung karena proses persalinan tetapi adanya penyakit penyerta yang sudah diderita ibu tersebut. Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.17 di bawah ini : Tabel 2.17 Angka Kematian Ibu Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 NO.
AKI KAB. PEKALONGAN (/100.00 KLH)
2009 2010 2011 2012 2013
114 127 105 184,04 183,24
AKI PROVINSI JAWA TENGAH (/100.00 KLH) 117,02 104,97 116,01 116,34 118,62
Sumber : Dinkes Kab. Pekalongan dan Dinkes Prov. Jateng, 2013
8) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten pekalongan dari 10,98 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2012 turun menjadi 9,92
per 1.000 kelahiran hidup tahun 2013,
angka tersebut dibawah Provinsi Jawa Tengah sebesar 10,41 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi tertinggi adalah
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.25
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksia. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.18 di bawah ini : Tabel 2.18 Angka Kematian Bayi Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 NO.
AKB KAB. PEKALONGAN (/1.000 KLH)
2009 2010 2011 2012 2013
8 11 8,51 10,98 9,92
AKB PROVINSI JAWA TENGAH (/1.000 KLH) 10,37 10,62 10,34 10,75 10,41
Sumber : Dinkes Kab. Pekalongan dan Dinkes Prov. Jateng, 2013
9) Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengukur tingkat pencapaian kemampuan dasar yang sama seperti IPM, yakni harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Apabila nilai IPG sama dengan IPM, maka dapat dikatakan tidak terjadi kesenjangan gender, tetapi sebaliknya IPG lebih rendah dari IPM maka terjadi kesenjangan gender laki-laki dan perempuan. IPG Kabupaten Pekalongan dalam kurun waktu empat tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 IPG Kabupaten Pekalongan sebesar 56,49, pada tahun 2010 menjadi sebesar 57,6 tahun 2011 sebesar 58,2 dan tahun 2012 menjadi sebesar 58,75. Perkembangan
IPG
di
Kabupaten
Pekalongan
dan
Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.19 di bawah ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.26
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.19 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012 DAERAH
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG) 2009
2010
2011
2012
Kab. Pekalongan
56,49
56,70
58,20
58,75
Jawa Tengah
65,03
65,79
66,45
66,80
Sumber : BPS Kab. Pekalongan; BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013
c. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Kondisi lain dalam fokus kesejahteraan sosial adalah usaha meningkatkan ekspresi masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan olahraga. Beberapa kegiatan untuk pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah adalah dengan penyelenggaraan acara Syawalan, Grebeg Maulud, Malam Paingan, Pekan Raya Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah; pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di bidang budaya; pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah dengan pagelaran wayang kulit. Pentas seni daerah yang diselenggarakan tahun 2013 antara lain Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Pekan Seni, Pekan Seni Karesidenan, Festival Dalang Remaja, Festival Band dan Kemah Budaya. Selanjutnya jumlah grup kesenian di Kabupaten Pekalongan baik kesenian tradisional, modern, maupun keagamaan sebanyak 146 kelompok. Animo masyarakat untuk berolahraga juga meningkat terlihat dari event-event olahraga bersama yang sering digelar oleh pemerintah kabupaten, seperti acara jalan sehat yang rutin dilakukan setiap Jumat pagi, juga acara bersepeda (gowes) maupun senam pagi bersama di halaman kantor Sekretariat Daerah.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.27
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.20 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2009-2013 Kabupaten Pekalongan CAPAIAN PEMBANGUNAN
NO 1 2 3 4
2009
2010
2011
2012
2013
125
144
147
146
155
1
1
1
1
1
204
217
230
230
265
1
1
1
1
1
Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk. Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk.
Sumber : Dindikbud Kab. Pekalongan, 2013
3. Aspek Pelayanan Umum a. Fokus Pelayanan Urusan Wajib 1)
Pendidikan a) Pendidikan Dasar Penyelenggaraan
Urusan
Pendidikan
ditujukan
untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Pekalongan cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi berdasarkan nilai - nilai kearifan lokal. Pelaksanaan program pendidikan telah menyebabkan makin berkembangnya kegiatan belajar mengajar
di
berbagai
dilaksanakannya
jenjang
program
pendidikan.
pendidikan,
Dengan
pelayanan
pendidikan diharapkan dapat menjangkau semua daerah di Kabupaten Pekalongan (1)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut
memperhitungkan
adanya
perubahan
penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.28
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh
semakin
besarnya
jumlah
penduduk
usia
sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah
sehingga
partisipasi
sekolah
seharusnya
tidak berubah atau malah semakin rendah Tabel 2.21 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 -2012 NO 1 a. b. c. 2 a. b. c.
JENJANG PENDIDIKAN SD/MI jumlah murid usia 7-12 thn jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun APS SD/MI SMP/MTs jumlah murid usia 13-15 thn jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun APS SMP/MTs
2009
2010
2011
2012
107.652
106.218
104.131
101.660
128.503
101.678
98.847
96.291
837,77
1.044,65
1.053,46
1.055,76
40.857
44.799
39.053
39.355
62.599
51.315
652.678
51.457
873.019
49.994
758.944
787.194
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
(2)
Rasio
Ketersediaan
Sekolah/Penduduk
Usia
Sekolah Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
kemampuan
adalah jumlah
indikator sekolah
untuk
dalam
mengukur
menampung
penduduk usia pendidikan. Rasio ini bisa diartikan jumlah sekolah berdasarkan tingkat pendidikan per 10.000 jumlah penduduk usia Data penduduk
selengkapnya
terkait
usia
dan
sekolah
jumlah
rasio
sekolah,
ketersediaan
sekolah di Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2. 22 berikut ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.29
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.22 Ketersediaan sekolah dan penduduk usia sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 -2012 NO 1
JENJANG PENDIDIKAN
2009
2010
2011
2012
SD/MI a
Jumlah gedung sekolah
b
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun Rasio SMP/MTs
c 2 a
Jumlah gedung sekolah
b
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun Rasio
c
648
650
655
660
128.503
101.678
98.847
96.291
50,43
63,93
66,26
68,54
110
111
113
115
62.599
51.315
51.457
49.994
17,57
21,63
21,96
23,00
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 (diolah)
(3)
Rasio Guru terhadap Murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 1.000 jumlah murid pendidikan
dasar.
Rasio
ini
mengindikasikan
ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Untuk menghitung rasio guru terhadap murid dapat disusun tabel sebagai berikut : Tabel 2.23 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1
JENJANG PENDIDIKAN
2009
2010
2011
2012
SD/MI a
Jumlah Guru
6.292
6.963
6.372
6.542
b
Jumlah Murid
107.652
106.218
104.131
101.660
c
Rasio SMP/MTs
58,45
65,55
61,19
64,35
a
Jumlah Guru
2.325
2.351
2.456
2.609
b
Jumlah Murid
40.857
39.818
39.053
39.355
56,91
59,04
62.89
66,29
2
c
Rasio
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.30
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4)
Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata Ketersediaan guru terhadap murid per kelas rata-rata
dapat
ditunjukkan
dengan
rasio
guru
terhadap murid per kelas rata-rata Tabel 2.24 Jumlah Guru dan Murid Per Kelas Rata-Rata Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1 a b 2 a b
JENJANG PENDIDIKAN
2009
SD/MI Jumlah kelas Rasio Guru dan Murid per kelas Rata-Rata SMP/MTs Jumlah kelas Rasio Guru dan Murid per kelas Rata-Rata
2010
2011
2012
3.831
4.134
4.162
4.251
1,53
1,58
1,47
1,51
1.093
1.098
1.139
1.166
5,2
5,38
5,52
5,68
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
b) Pendidikan Menengah (1)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS
adalah
jumlah
murid
kelompok
usia
pendidikan menengah (16-19 tahun) yang masih menempuh pendidikan menengah per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Tabel 2.25 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 -2012 NO a. b. c.
Jenjang Pendidikan SMA/MA jumlah murid usia 16-18 thn jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun APS SMA/MA
2009
2010
2011
2012
18.732
20.322
21.997
23.411
61.850
47.119
50.955
53.643
302,861
431,290
431,694
436,422
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
(2)
Rasio
Ketersediaan
Sekolah/Penduduk
Usia
Sekolah Rasio
ketersediaan
sekolah
adalah
jumlah
sekolah tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.31
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Tabel 2.26 Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 -2012 NO
JENJANG PENDIDIKAN
2009
2010
2011
2012
SMA/MA a b c
Jumlah gedung sekolah jumlah penduduk kelompok usia 16-18tahun Rasio
46
51
57
57
62.599
51.315
51.457
49.994
7,44
10,82
11,19
10,63
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
(3)
Rasio Guru terhadap Murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Tabel 2.27 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
JENJANG PENDIDIKAN
2009
2010
2011
2012
SMA/MA a b c
Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio
1.354 18.732 72,28
1.531 20.322 75,38
1.738 21.997 79,01
1.800 23.411 76,89
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
(4)
Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata adalah jumlah guru pendidikan menengah per kelas per 1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar per kelas. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal guru per kelas terhadap jumlah murid agar tercapai mutu pengajaran.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.32
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.28 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO a b
JENJANG PENDIDIKAN SMA/MA Jumlah kelas Rasio Guru dan Murid per kelas Rata-Rata
2009
2010
2011
2012
1.093
1.098
1.139
1.166
6,61
6,86
6,94
6,59
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
c) Angka Putus Sekolah (APS) Tabel 2.29 Angka Putus Sekolah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1 2 3
JENJANG PENDIDIKAN SD/MI SMP/MTS SMA/MA
ANGKA 2009 0,003 0,004 0,011
PUTUS SEKOLAH (%) 2010 2011 2012 0,004 0,42 0,18 0,009 0,60 0,49 0,012 1,10 0,80
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Pekalongan, 2013
d) Angka Kelulusan Tabel 2.30 Angka Kelulusan Sekolah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1 2 3
JENJANG PENDIDIKAN SD/MI SMP/MTS SMA/MA
ANGKA 2009 99,89 87,21 90,12
PUTUS SEKOLAH (%) 2010 2011 2012 99,90 99,50 100,00 99,14 91,90 97,82 99,10 99,80 99,92
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Pekalongan, 2013
e) Angka Melanjutkan Tabel 2.31 Angka Melanjutkan Sekolah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1 2
JENJANG PENDIDIKAN Melanjutkan dari SD/MI ke SLTP/MTs Melanjutkan dari SLTP/MTs ke SMA/MA
ANGKA PUTUS SEKOLAH (%) 2009 2010 2011 2012 93,76 80,41 84,38 85,17 83,90
74,41
71,19
69,81
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.33
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
2)
Kesehatan a) Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan Balita Istilah
Posyandu
yang
dikenal
sebagai
Pos
Pelayanan Terpadu menurut Shakira (2009) adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat
yang
mempunyai
nilai
strategis
untuk
pengembangan sumberdaya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang
dikelola
masyarakat kesehatan
dan
diselenggarakan
dengan dalam
dukungan
rangka
untuk
teknis
pencapaian
dan
dari NKKBS
oleh
petugas (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). Tujuan penyelenggaraan Posyandu: 1. Menurunkan
Angka
Kematian
Bayi
(AKB),
Angka
Kematian Ibu (ibu Hamil, melahirkan dan nifas). 2. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta
kegiatan
lainnya
yang
menunjang
untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera. 3. Berfungsi
sebagai
Wahana
Gerakan
Reproduksi
Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera. Tabel 2.32 Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
1. Jumlah posyandu 2. Jumlah balita 3. Rasio
2009
2010
2011
2012
2013
1.377 103.092
1.382 75.779
1.382 74.221
1.378 74.464
1.383 69.119
13,36
18,24
18,62
18,50
20,01
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 (diolah)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.34
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Tabel 2.33 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Puskesmas Jumlah Poliklinik Jumlah Pustu Jumlah Penduduk Rasio Puskesmas persatuan penduduk Rasio Poliklinik persatuan penduduk Rasio Pustu persatuan penduduk
26 160 50 837.511
26 167 52 842.223
26 166 50 848.710
26 169 50 861.366
26 171 50 861.082*
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,19
0,20
0,19
0,20
0,20
0,06
0,06
0,06
0,06
0,05
6. 7.
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 dan Dinkes Kab. Pekalongan, 2013 (diolah) Ket : * Data sementara
c) Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah jumlah rumah sakit per 10.000 penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah penduduk Tabel 2.34 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3. 4. 5.
URAIAN Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah) Jumlah Rumah Sakit Daerah Jumlah seluruh Rumah Sakit Jumlah Penduduk Rasio
2009
2010
2011
2012
2013
2
2
2
2
2
1 1 1 3 3 3 837.511 842.223 848.710 0,003 0,003 0,006
1 1 3 3 861.366 861.082* 0,006 0,003
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 dan Dinkes Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
d) Rasio Dokter per Satuan Penduduk Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu,
idealnya
satu
orang
dokter
melayani
2.500
penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk Indonesia. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.35
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan Tabel 2.35 Rasio Jumlah Dokter Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1 2 3
URAIAN
2009
Jumlah Dokter Jumlah Penduduk Rasio
2010
2011
2012
2013
66 53 59 56 54 837.511 842.223 848.710 861.366 861.082 0,104 0,083 0,070 0,065 0,062
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 dan Dinkes, 2013 (diolah)
e) Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk Rasio menunjukkan
Tenaga
Medis
seberapa
per
besar
jumlah
penduduk
ketersediaan
tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk Tabel 2.36 Rasio Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
URAIAN
1
Jumlah Tenaga Medis
2
Jumlah Penduduk
3
Rasio
2009
2010
2011
2012
87
70
76
74
837.511
842.223
848.710
861.366
0,104
0,083
0,089
0,086
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
3)
Pekerjaan Umum a) Prasarana Jalan Kinerja
jaringan
berdasarkan
kondisi
dengan
terminologi baik, sedang, sedang rusak, rusak dan rusak berat.
Terminologi
ini
didasarkan
pada
besarnya
persentase tingkat kerusakan dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 2.37 Kondisi Jalan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3. 4. 5.
KONDISI JALAN Kondisi Baik Kondisi Rusak Sedang Kondisi Rusak Kondisi Rusak Berat Jalan secara keseluruhan kabupaten
2009 212,05 200,23 107,25 38,55
PANJANG JALAN 2010 2011 281,82 318,77 135,31 130,57 92,50 85,29 48,45 23,45
(KM) 2012 346,52 111,40 77,83 22,33
2013 425,58 58,25 41,58 32,67
558,08
558,08
558,08
558,08
558,08
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.36
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Prasarana Sumber Daya Air/Jaringan irigasi Pengertian
jaringan
irigasi
adalah
saluran,
bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu
kesatuan
yang
diperlukan
untuk
penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier. Dari
ketiga
kelompok
jaringan
tersebut,
yang
langsung berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya Tabel 2.38 Jaringan Irigasi Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
JARINGAN IRIGASI
PANJANG JARINGAN (KM) 2009
2010
2011
2012
20,06
20,26
20,52
20,26
1.
Jaringan primer
2.
Jaringan Sekunder
391,90
391,90
391,90
369,32
3.
Jaringan Tersier
480,86
480,86
480,86
480,86
Sumber : Dinas PSDA ESDM Kab. Pekalongan, 2013
4)
Perumahan Pembangunan
perumahan
tidak
hanya
bersifat
pembangunan perumahan dalam arti sempit, tapi juga meliputi infrastruktur dasar perumahan permukiman, misal pembangunan sarana air bersih, perbaikan fasilitas umum, dan juga perbaikan lingkungan sehingga dapat tercipta perumahan permukiman yang sehat.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.37
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
a) Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tabel 2.39 Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Non PDAM) Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN
2010
Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (jiwa) Jumlah Seluruh Rumah Tangga
TAHUN 2011 2012
2013
158.341
180.625
192.507
193.100
196.414
197.081
197.751
198.423
91,96
91,65
97,35
97,32
(%)
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2014
b) Rumah Tangga Pengguna Listrik Tabel 2.40 Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik Jumlah Seluruh Rumah Tangga (%)
2009
2010
TAHUN 2011
2012
2013
128.390
145.015
154.105
162.510
175.113
192.205
196.414
197.081
197.751
198.423
66,80
73,83
78,10
82,18
88,25
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2013
c) Rumah Tangga Bersanitasi Tabel 2.41 Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi Jumlah Seluruh Rumah Tangga (%)
2010
TAHUN 2011 2012
2013
8.780
5.226
5.330
5.455
196.414
197.081
197.751
198.423
4,47
2,65
2,70
2,75
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2014
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.38
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
d) Rasio Rumah Layak Huni Tabel 2.42 Rumah Layak Huni Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
URAIAN
1. 2. 3.
Rumah Layak Huni Jumlah Penduduk Rasio
2009 66,127 837.511 7,90
TAHUN 2010 2011 66,911 69,082 842.223 848.710 7,94 8,14
2012 69,082 861.366 8,02
Sumber : Profil Daerah Kab. Pekalongan, 2013
5)
Penataan Ruang Penataan
ruang
adalah
proses
perencanaan
tata
ruang, pemanfaatan pengendalian ruang dan pengendalian ruang. Urusan Penataan Ruang Kabupaten Pekalongan adalah untuk mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program
pembangunan
untuk
tercapainya
kesejahteraan
masyarakat, serta efisien dalam alokasi investasi. Penataan ruang Kabupaten Pekalongan disusun sesuai potensi dan permasalahan baik internal maupun eksternal serta memperhatikan perencanaan tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi seperti RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Tengah, dan RTRW Kawasan Petanglong. Salah satu permasalahan dalam penataan ruang adalah adanya alih fungsi lahan terutama lahan pertanian yang terjadi pada setiap tahun. Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2031 adalah untuk mewujudkan daerah sebagai sentra pengembangan industri pengolahan dan perdagangan dengan tetap
mempertahankan
pertanian
untuk
mendukung
perkembangan wilayah. Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan disusun dengan memperhatikan kecenderungan dan arahan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan sesuai dengan jangka waktu perencanaanya. Kinerja makro urusan penataan ruang dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB, ruang publik yang berubah peruntukkanya (%); rasio bangunan ber-IMB
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.39
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
per
satuan
bangunan
(%);
dan
jumlah
pengelolaan
pertamanan. a) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok,
yang
penggunaannya
lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yangditetapkan dengan kriteria: a. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan c. didominasi komunitas tumbuhan. Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen). Kawasan
perkotaan
adalah
wilayah
yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Tabel 2.43 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1.
URAIAN Rasio Ruang Terbuka Hijau
2010
2011
2012
2013
35
25
24
25
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2014
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.40
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.44 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN Jumlah Bangunan berIMB Rasio bangunan berIMB
1. 2.
2010
2011
2012
2013
677
1.412
1.859
2.529
25
15
15
13
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2013 dan BPS Kab Pekalongan, 2014
6)
Perencanaan Pembangunan Dokumen perencanaan yang telah disusun tahun 2013 antara lain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Pekalongan
Tahun
2014;
Kebijakan
Umum
Anggaran (KUA); Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS); serta RPJM Pembangunan Ekonomi Daerah. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan meliputi perencanaan umum (RPJPD, RPJMD, RENSTRA, RKPD, dan Renja) dan perencanaan yang bersifat
khusus
misalnya
perencanaan
tata
ruang,
perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya. Tabel 2.45 Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3. 3.
DOKUMEN PERENCANAAN Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
2011
2012
2013
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
Sumber : Bappeda Kab. Pekalongan, 2014
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.41
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
7)
Perhubungan a) Rasio Ijin Trayek Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/ atau mobil penumpang umum pada jaringan trayek. Jaringan trayek terdiri atas: (1) jaringan trayek lintas batas negara; (2) jaringan trayek antarkota antarprovinsi; (3) jaringan trayek antarkota dalam provinsi; (4) jaringan trayek perkotaan; dan (5) jaringan trayek perdesaan. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap,lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayektrayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. Tabel 2.46 Rasio Ijin Trayek Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013
NO 1. 2. 3. 4.
URAIAN Izin Trayek perdesaan Jumlah Izin Trayek Jumlah penduduk Rasio Izin Trayek
2009
2010
2011
2012
2013
200 200 832.417 0,048
200 200 838.621 0,048
200 200 848.710 0,047
200 200 861.366 0,046
200 200 861.082 0,046
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Pekalongan, 2014
b) Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi: (1) uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap
landasan
Kendaraan
Bermotor
dan
Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.42
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Bermotor yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya. (2) uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji. Tabel 2.47 Jumlah Kir Angkutan Umum Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
2009 JMLH JMLH KIR
ANGKUTAN UMUM
1.
Mobil bus
380
2.
Mobil barang
3.
Kereta tempelan
54 1
Jumlah
%
2010 JMLH JMLH KIR
%
2011 JMLH JMLH KIR
692 54,91 379 670 56,56 363 71 76,05 99 2
50,00
1
144 68,75 160 2
50,00
2012 JMLH JMLH KIR
%
%
2013 JMLH JMLH KIR
625 58,08 378
655 57,70 372
619 60,09
262 61,07 244
380 64,21 402
616 65,26
2
3
66,67
2
4
50,00
3
5
60,00
435 765 181 479 816 175,3 525 890 185,8 624 1039 171,9 777 1240 185,3
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Pekalongan, 2013
8)
Lingkungan Hidup a) Persentase Penanganan Sampah Tabel 2.48 Persentase Penanganan Sampah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013
NO 1.
URAIAN Persentase sampah yang ditangani (%)
2010
2011
2012
2013
14,19
13,67
14,04
14,14
Sumber : DPU Kab. Pekalongan, 2013
b) Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tabel 2.49 Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum PDAM Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
%
URAIAN
1. Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum (jiwa) 2. Jumlah penduduk (jiwa) 3. Persentase penduduk berakses air bersih (%)
2009
2010
2011
2012
2013
48.334
54.558
58.824
65.632
72.046
836.086 5,78
842.223 847.379 854.287 861.082 6,48
6,94
7,68
8,37
Sumber : PDAM Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.43
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
9)
Pertanahan Penyelenggaraan untuk
peningkatan
Kabupaten
Urusan
tertib
Pertanahan
administrasi
Pekalongan,
baik
ditujukan
pertanahan
menyangkut
di
fasilitasi
penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum dan pemerintah, penanganan permohonan alih fungsi lahan, penetapan
lokasi,
tukar
menukar
tanah
Pemda
dan
penyelesaian permasalahan tanah lainnya; Tabel 2.50 Luas Lahan Bersertifikat Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1.
URAIAN
2010
2011
2012
2013
161.902
162.513
162.513
170.036
185.694
Luas Lahan Bersertifikat (ha)
2009
Sumber : BPN Kab. Pekalongan, 2013
10) Kependudukan dan Catatan Sipil Kegiatan
Peningkatan
Pelayanan
Bidang
Kependudukan terdiri dari pembuatan Akta Catatan Sipil, pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Akta Catatan Sipil tersebut berupa Akta Kelahiran, Perkawinan,
Kematian,
Perceraian,
Pengesahan
Anak,
Pengakuan Anak, Pengangkatan Anak, Kutipan Kedua dan Perubahan Nama. Tabel 2.51 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2013 NO
URAIAN
2011
2012
2013
1.
Kepemilikan KTP
110.000
40.879
544.484
2.
Jumlah Kartu Keluarga (KK)
197.080
197.080
241.773
3.
Jumlah Akta Kelahiran
49.694
14.585
39.159
4.
Jumlah Akta Perkawinan Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
12
11
36
ada
ada
ada
belum
Sudah
Sudah
5. 6.
Sumber : Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Pekalongan, 2014
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.44
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabel 2.52 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
URAIAN
1.
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta (%) Rasio KDRT dalam setiap ruamh tangga
2. 3. 4. 5.
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
2009
2010
2011
2012
40,89
42,08
43,81
44,66
4,92
4,97
4,77
4,93
0,005
0,006
0,009
0,045
67,18
74,12
72,70
70,70
100
100
100
100
Sumber : BPMPKB Kab. Pekalongan, 2013
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dalam pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dapat disampaikan bahwa jumlah peserta KB aktif pria mengalami kenaikan dari 3.306 orang pada tahun 2012 menjadi 3.418 orang pada tahun 2013 dan peserta KB aktif wanita meningkat dari 139.930 orang pada tahun 2012 menjadi 142.579 orang pada tahun 2013. Selanjutnya untuk jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) meningkat dari 172.659 dari tahun 2012 menjadi 175.251 PUS pada tahun 2013 dan terbagi dalam 3 (tiga) kelompok umur yaitu kurang dari 20 tahun sebanyak 3.855 orang; usia 20 - 29 tahun sebanyak 54.451 orang dan usia 30 - 49 sebanyak 116.945 orang. Tabel 2.53 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
1.
Peserta KB aktif pria
2.
4.
Peserta KB aktif wanita Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) PUS kurang dari 20 tahun
5. 6.
3.
2009
2010
2011
2.508
2.469
2.446
127.170
129.936
163.703
2012
2013
3.275
3.418
132.855
140.333
142.579
166.469
168.965
171.991
175.251
3.295
3.365
3.307
3.615
3.855
PUS usia 20 - 29 tahun
50.100
50.458
50.690
52.350
54.451
PUS usia 30 – 49 tahun
110.310
112.646
114.968
116.026
116.945
Sumber : BPMPKB Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.45
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
13) Sosial Kondisi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang ada di Kabupaten Pekalongan terbagi dalam 26 kriteria. Prioritas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang mendapat penanganan dan pelayanan sosial yang paling menonjol berdasarkan Pemutahiran Data PMKS tahun 2013 adalah Keluarga Fakir Miskin (KFM) sejumlah 33.833 kk, dengan tanggungan 107.876 jiwa, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi
(PRSE)
sebanyak
4.668
orang,
Penyandang
Disabilitas sebanyak 6.339 orang. Lanjut Usia Terlantar (LUT) sebanyak 2.683 orang. Tabel 2.54 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Sosial Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 No 1. 2. 3.
Uraian Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Jumlah PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social (%)
2012
2013
11
11
108
100
0,87
0,55
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Pekalongan, 2014
14) Ketenagakerjaan Di bidang ketenagakerjaan salah satu Indikator makro yang digunakan untuk melihat perkembangan pengangguran adalah TPT. Tahun 2011 TPT di Kabupaten Pekalongan menunjukkan angka 6,12 persen. Artinya bahwa dari 10.000 penduduk angkatan kerja, 612 jiwa adalah penduduk yang mencari pekerjaan. Angka ini naik 2,08 persen dibanding tahun 2010 yang hanya 4,04 persen. Pada tahun 2012 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,07%, hal ini lebih baik daripada tahun 2011 dengan TPT mencapai 6,12%. Penurunan TPT sebesar 1,05% ini menunjukkan adanya penurunan jumlah pengangguran. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.46
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Besarnya keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi produktif tercermin dalam angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 adalah 71,64 persen. Hal ini berarti bahwa dari 100 orang penduduk usia kerja, sekitar 72 orang termasuk angkatan kerja. TPAK Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 ini mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 71,08 persen. Tabel 2.55 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2010-2012 NO
URAIAN
2010
2011
2012
29.415
33.324
31.903
819.048
834.242
845.896
70,42
71,08
71,64
4,04
6,12
5,07
1.
jumlah pencari kerja (orang)
2.
jumlah penempatan kerja (orang)
3.
Tingkat Partisipasi Aktif Angkatan kerja (%)
4.
Tingkat pengangguran terbuka (%)
5.
Tingkat Upah Minimum Kabupaten (UMK) (Rp)
700.000
760.000
873.000
6.
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) minimum (Rp)
762.886
836.511
888.978
Sumber : Dinsosnakertrans dan BPS Kab. Pekalongan, 2013 (diolah)
15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tabel 2.56 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN Jumlah Koperasi Jumlah Usaha Kecil Menengah Nilai Produksi (juta)
2009
2010
2011
2012
2013
804
806
893
811
811
8.814
8.824
8.837
8.860
8.892
751.651
755.113
772.300
780.350
826.106
Sumber : Dinperindagkop UMKM Kab. Pekalongan 2013.
16) Penanaman Modal Tabel 2.57 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Penanaman Modal Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rp.) Rasio daya serap tenaga kerja (orang)
2012
2013
1.246
610
301.209,4
123.285,42
3.772
2.845
Sumber : BPMPPT Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.47
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
17) Kebudayaan Beberapa kegiatan untuk pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah adalah dengan penyelenggaraan acara Syawalan, Grebeg Maulud, Malam Paingan, Pekan Raya Promosi
Pembangunan
(PRPP)
Jawa
Tengah;
pemberian
dukungan penghargaan dan kerjasama di Bidang Budaya; pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah dengan pagelaran wayang kulit. Pentas seni daerah yang diselenggarakan tahun 2013 sebanyak 15 kegiatan yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Pekan Seni, Pekan Seni Karesidenan, Festival Dalang Remaja, Festival Band dan Kemah Budaya. Selanjutnya jumlah grup kesenian di Kabupaten Pekalongan baik kesenian
tradisional, modern, maupun keagamaan
sebanyak 146 kelompok. Tabel 2.58 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
1
1
1
1
1
2. 3.
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
2
2
2
2
5
34
34
34
34
34
Sumber : Dindikbud Kab. Pekalongan, 2013
18) Kepemudaan dan Olahraga Pembangunan dan pembinaan generasi muda dilakukan melalui
organisasi-organisasi
kepemudaan
yang
ada.
Perkembangan jumlah organisasi kepemudaan mengalami peningkatan dari 28 organisasi pada tahun 2012 menjadi 32 organisasi pada tahun 2013. Perkembangan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Pekalongan ditandai dengan diraihnya Juara II Bakti Pemuda tingkat
Provinsi
Tengah.
Selanjutnya
capaian
prestasi
olahraga tertinggi tingkat nasional adalah Juara III Kejurnas PPLP 2013.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.48
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.59 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah organisasi pemuda
21
21
24
28
32
2.
Jumlah organisasi olahraga
204
217
230
230
365
3.
Jumlah kegiatan kepemudaan
4
3
2
4
4
4.
Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga
7
7
8
9
10
2
2
2
2
2
573
591
594
594
594
5. 6.
Sumber : Dinporapar Kab. Pekalongan, 2013
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan , diperlukan ketahanan nasional dalam bidang ideolgi, politik, ekonomi,
sosial,
agama,
dan
budaya.
Organisasi
kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba lainnya berkewajiban memelihara
persatuan
dan
kesatuan
bangsa
dengan
mengutamakan kepentingan nasional. Untuk mengoptimalkan pemeliharaan kesatuan dan persatuan bangsa dan politik dalam
negeri,
pemerintah
diperlukan
daerah
Kabupaten/Kota
kerjasama
provinsi,
dengan
dan
organisasi
antara
pemerintah,
pemerintah
daerah
kemasyarakatan
dan
lembaga nirlaba lainnya. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Berikut ini adalah tabel indikator capaian pembangunan urusan
kesatuan
bangsa
dan
politik
dalam
negeri
di
kabupaten Pekalongan tahun 2009-2013. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan
dan
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
meningkat yang semula pada tahun 2012 ada 70 Ormas dan 25 LSM menjadi 71 Ormas dan 26 LSM pada tahun 2013.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.49
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.60 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah Ormas
37
37
37
70
71
2.
Jumlah LSM
21
22
22
25
26
Sumber : Kankesbangpol Kab. Pekalongan, 2013
20) Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Dalam rangka mewujudkan pemerintah yang bersih dan baik (Good Goverment) serta sejalan dengan prioritas pembangunan nasional yaitu Reformasi Birokrasi serta dalam rangka peningkatan kinerja telah dilakukan penyusunan uraian tugas jabatan struktural pada 8 SKPD, analisis jabatan pada 14 SKPD, serta evaluasi kinerja pelayanan publik pada 3 SKPD. Di bidang kepegawaian jumlah PNS sampai dengan tahun 2013 adalah 10.484 orang atau berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebanyak 10.848 orang.
Selanjutnya
dalam
rangka
peningkatan
kualitas
pendidikan sumber daya aparatur, pada tahun 2013 telah dilaksanakan ujian dinas dan penyesuaian ijazah; pengiriman Diklatpim Tingkat II sebanyak 2 orang dan Diklatpim Tingkat III sebanyak 7 orang.
Selain itu juga telah dilaksanakan
Diklat Fungsional, Pelatihan ESQ-Outbond, bintek, tugas belajar, workshop maupun seminar. Kegiatan untuk mendukung pembangunan bidang hukum tahun 2013 antara lain Penyusunan Produk Hukum Daerah,
Rakor
Prolegda,
Sosialisasi
Perda,
Penyuluhan
Hukum, dan Pembinaan Kelompok Kadarkum. Produk hukum yang dihasilkan tahun 2013 berupa 9 Peraturan Daerah, 56 Peraturan Bupati, dan 809 Keputusan Bupati. Dalam rangka pelaksanaan demokrasi di tingkat desa untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.50
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
pembangunan desa tahun 2013, dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa di 213 desa dan pengisian perangkat desa di Kabupaten Pekalongan.
Selain itu dilakukan pembinaan
terhadap aparat pemerintahan desa dan penyaluran Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah berupa Bantuan Sarana Prasarana Desa. Tabel 2.61 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
1.
Jumlah PNS
2.
Jumlah Polisi Pamong Praja Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten
3.
2009
2010
2011
2012
2013
10.788
11.253
11.134
11.134
10.484
84
92
88
86
84
10.442
10.441
8.259
8.259
8.259
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 (diolah) dan Kantor Satpol PP, 2014.
21) Ketahanan Pangan Ketersediaan pangan khususnya beras dalam kondisi aman bahkan selalu mengalami surplus. Pada tahun 2012 ketersediaan beras mencapai 139.473 ton, tingkat kebutuhan 72.286 ton, mengalami surplus 67.187 ton. Selanjutnya kondisi tahun 2013 lebih baik yaitu ketersediaan beras 141.628 ton, tingkat kebutuhan 72.294 ton, mengalami surplus
69.334 ton.
Ketersediaan beras dan tingkat
kebutuhan beras dari tahun 2009 sampai tahun 2013 di Kabupaten Pekalongan selalu mengalami surplus hal ini berarti tingkat kebutuhan beras untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Pekalongan tercukupi. Tabel 2.62 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Ketahanan Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Ketersediaan Beras (ton)
136.954
127.909 146,905 139.473 141.628
2.
Tingkat kebutuhan (ton)
127.813
118.017 126.744
72.286
72.294
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.51
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tujuan
pemberdayaan
meningkatkan
keberdayaan
masyarakat
masyarakat
adalah
(sebagai
insan
maupun sebagai sumber daya pembangunan) melalui upaya penanggulangan masyarakat,
kemiskinan
penguatan
dan
perlindungan
kelembagaan
dan
modal
sosial sosial
masyarakat serta peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna
membantu
memanfaatkan
masyarakat
hak
dalam
masyarakat
memperoleh
untuk
dan
meningkatkan
kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Tabel 2.63 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2
URAIAN Jumlah PKK Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat (%)
2009
2010
2011
2012
2013
305
305
305
305
305
6
5
6
5
4
Sumber : BPMPKB Kab. Pekalongan, 2013
23) Statistik Pada tahun 2013, kinerja makro urusan statistik telah menghasilkan beberapa buku/dokumen yang menunjang perencanaan pembangunan, yaitu a) Buku Kabupaten Pekalongan Dalam Angka (DDA) b) Buku
Kecamatan
Dalam
Angka
2013
sebanyak
19
kecamatan c) Buku PDRB Kabupaten Pekalongan d) Buku Profil Daerah Kabupaten Pekalongan e) Buku Nilai Tukar Petani f)
Buku Indek Harga Konsumen dan Inflasi
g) Buku Indek Harga Bangunan h) Buku Potensi Pertanian i)
Buku Profil Tenaga Kerja
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.52
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
24) Kearsipan Tabel 2.64 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kearsipan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2011
2012
2013
1.
Pengelolaan arsip secara baku (%) Jumlah aparatur yang mengikuti kegiatan pengelola kearsipan (orang)
74
76
80
16
18
15
2.
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Pekalongan, 2014
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 78 tahun 2012 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, maka setiap SKPD diharuskan melakukan pengelolaan arsip secara baku. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan
sebagai
SKPD
yang
bertugas
melaksanakan
koordinasi pengelolaan kearsipan dimulai tahun 2011 dengan indikator pencapaian 74% , naik menjadi 76% pada tahun 2012,
kemudian
pada
tahun
2013
naik
menjadi
80%
(sebagaimana pada tabel 2.62). Adapun SKPD yang wajib melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip secara baku adalah 46 SKPD karena Setda dihitung satu SKPD.
25) Komunikasi dan Informatika Pembangunan urusan komunikasi dan informatika di Kabupaten
Pekalongan
diarahkan
untuk
mendukung
pelaksanaan Elektronik Government (e-Gov). Pada tahun 2013 pengguna jaringan Wifi Kominfo Jaringan WAP (Wireless Acces Point) bertambah dari 25 titik menjadi 31 titik. Tabel 2.65 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah jaringan komunikasi (wifi)
16
19
21
31
31
2.
Jumlah surat kabar nasional/lokal
-
-
-
8
8
3.
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
6
7
7
7
7
4.
Web site milik pemerintah daerah
1
1
1
9
5.
Jumlah Pameran/expo
1
1
1
1
1
Sumber : Dinhubkominfo Kab. Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.53
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
26) Perpustakaan Budaya
baca
di
kalangan
masyarakat
telah
menunjukan peningkatan, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya perpustakaan desa yang ada pada tahun 2012 sejumlah 114 perpustakaan desa, pada tahun 2013 sejumlah 171
perpustakaan
desa
naik
50%,
jumlah
pengunjung
perpustakaan tahun 2012 sebanyak 39.283 pengunjung dan pada tahun 2013 sebanyak 43.401 pengunjung naik 10,48% sedangkan jumlah bahan pustaka pada tahun 2012 sebanyak 32.114 eksemplar pada tahun 2013 sebanyak 32.114 tetap atau tidak ada kenaikan ini dikarenakan buku yang dipinjam tidak kembali. Tabel 2.66 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN
2011
Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
2012
-
2013
114
171
16.135
39.283
43.401
24.868
32.114
32.114
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Pekalongan, 2014.
Jumlah
perpustakaan
yang
ada
di
Kabupaten
Pekalongan cenderung meningkat, di mana pada tahun 2012 sebanyak 114 tempat menjadi 171 tempat pada tahun 2013. Jumlah
pengunjung
perpustakaan
mengalami
peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 (sebagaimana terlihat dalam tabel 2.64.). Dengan demikian minat baca masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat kabupaten Pekalongan dalam meningkatkan
pengetahuan
semakin baik. Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah kabupaten Pekalongan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 semakin banyak, hal ini dapat dilihat dalam tabel 2.64.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.54
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b. Fokus Pelayanan Urusan Pilihan 1)
Pertanian Pada tahun 2013 produktivitas komoditas utama pertanian yaitu padi mengalami peningkatan dibanding tahun 2012, yaitu dari 50,97 kuintal/ha menjadi 51,20 kuintal/ha, sedangkan
jagung
mengalami
peningkatan
dari
43,21
kuintal/ha menjadi 44,24 kuintal/ha. Di bidang perkebunan, beberapa komuditas utama mengalami kenaikan produksi seperti Kelapa dari 13.722.840 butir menjadi 13.891.000 butir, Kopi dari 212,95 ton menjadi 234,84 ton. Hal yang sama dialami pula pada komoditas strategis tebu yang mengalami kenaikan dari 1.347.931 kuintal menjadi 1.505.438 kuintal serta cengkeh dari 109,58 ton menjadi 150,46 ton. Di bidang peternakan, produksi daging meningkat 14,26% dari 5.095.304 kg pada tahun 2012 menjadi 5.821.920 kg, produksi telur meningkat 188,24% dari 1.891.302 kg pada tahun 2012 menjadi 5.451.476 kg dan produksi susu menurun 37,86% dari 289.530 liter pada tahun 2012 menjadi 179.915 liter. Selanjutnya populasi ternak tahun 2013 antara lain populasi sapi perah meningkat sebesar 202,48% yaitu dari 121 ekor menjadi 366 ekor. Sapi potong mengalami penurunan sebesar 18,78% yaitu dari 22.882 ekor pada tahun 2012 menjadi 18.585 ekor. Sedangkan ayam buras menurun 38,46% yaitu dari 1.235.883 ekor pada tahun 2012 menjadi 805.063 ekor.
Penurunan
populasi
sapi
potong
di
Kabupaten
Pekalongan disebabkan mahalnya harga daging sapi sehingga banyak ternak sapi dijual ke luar daerah.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.55
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.67 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Pertanian Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO A. 1.
2.
B.
INDIKATOR KINERJA PERTANIAN
SATUAN
3.
2011
2012
2013
a. Padi b. Jagung
kuintal/ha kuintal/ha
48,16 37,95
52,00 40,81
45,28 39,53
50,97 43,21
51,20 44,24
c. Kedelai
kuintal/ha
11,38
12,38
12,03
11,47
11,43
Produktivitas komoditas hortikultura a. Durian
Kuintal
130.233
166.610
144.980
118.538
85.683
b. Mangga
Kuintal
119.371,5
76.888
103.035
110.175
99.759
c. Pisang
Kuintal
104.012
149.833
210.763
144.832
113.458
d. Rambutan
Kuintal
58.554,6
20.351
79.609
42.156
25.549
e. Melon
Kuintal
500
165
390
330
620
f. Kentang
Kuintal
37.995
43.775
24.712
27.658
10.774
g. Bawang Daun
Kuintal
84.660
76.56
85.560
72.082
13.835
PERKEBUNAN Butir
12.052.350
13.483.550
13.618.000
13.722.845
14.937.500
Kuintal
922.669,00
867.478,00
904.417,00
1.347.931
1.505.438
c. Cengkeh
Ton
46,28
69,80
70,48
109,58
150,40
d. Kopi
Ton
122,37
176,44
194,08
212,95
223,60
12.564 10.884 51.578 43.874 307.335 997.455
12.639 10.830 51.661 43.949 308.564 998.552
22.822 3.712 59.607 47.564 357.928 1.235.883
17.501 3.735 59.851 47.735 360.685 1.250.095
4.854.520 1.826.815 277.200 37.824
4.897.746 1.845.265 279.200 38.013
5.095.304 1.891.302 289.530 38.661
5.511.916 2.071.987 298.799 38.662
b. Tebu
2.
2010
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
a. Kelapa
C. 1.
2009
PETERNAKAN Populasi Produksi Komoditas Peternakan Utama a. Sapi potong Ekor 12.482 b. Kerbau Ekor 10.918 c. Kambing Ekor 51.424 d. Domba Ekor 43.758 e. Ayam Ras Ekor 306.900 f. Ayam Buras Ekor 997.125 Produksi Peternakan a. Daging Kg 4.808.360 b. Telur Kg 1.804.618 c. Susu Liter 275.520 d. Kulit Lembar 36.648 Jumlah Konsumsi Protein Hewani a. Daging b. Telur c. Susu d. Protein Hewani
Kg/kapita/th
5,79
5,79
5,8
6,04
6,32
Kg/kapita/th Liter/kapita/th
2,17 0,33
2,18 0,33
2,18 0,33
2,23 0,34
2,35 0,35
gr/kapita/tahun
3,0
3,0
3,27
3,3
3,5
Sumber : DPPK dan DKPP Kabupaten Pekalongan, 2013
2) Kehutanan Berbagai mempertahankan
kegiatan dan
telah
dilaksanakan
memperbaiki
kondisi
untuk
lahan
di
Kabupaten Pekalongan sehingga lahan kritis dapat dikurangi. Lahan sangat kritis semula tahun 2012 seluas 428,02 hektar berkurang menjadi 0 hektar, lahan kritis semula 1.836,43
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.56
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
hektar menjadi 587,869 hektar, lahan agak kritis semula 3.569,31 hektar menjadi 9.136,408 hektar, lahan potensial kritis semula 7.732,71 hektar menjadi 10.001,164 hektar sedangkan lahan tidak kritis semula 47.608,17 hektar dapat ditingkatkan menjadi 41.451,732 hektar. Untuk luas hutan rakyat mengalami peningkatan dari 18.167,31 hektar menjadi 18.360,313 hektar. Produksi hutan rakyat tahun 2012 yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu Sengon dari 25.820,25 M3 menjadi 41.851,946 M3 , dan Rimba Campur dari 488,10 M3 menjadi 278,51 M3, selanjutnya Jati dari 854,26 M3 menjadi 342,624 M3, sedangkan Pinus mengalami penurunan yaitu dari 474,11 M3 menjadi 86,490 M3. Penurunan produksi kayu ini disebabkan kondisi tanaman siap tebang jumlahnya mengalami penurunan. Tabel 2.68 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kehutanan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO. 1
2
INDIKATOR
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
Sebaran Tingkat Kekritisan Lahan a. Sangat Kritis
ha
733,02
503,02
448,02
428,02
0
b. Kritis
ha
2.316,67
2.001,63
1.911,43
1.836,43
587,87
c. Agak Kritis
ha
4.184,88
3.857,52
3.719,31
3.569,31
9.136,41
d. Tidak Kritis
ha
45.691,23
46.839,48
47.281,17
47.608,17
41.451,73
Luas Hutan Rakyat
ha
17.992,66
17.998,00
18.068,00
18.167,31
18.360,31
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, 2013
3) Energi dan Sumberdaya Mineral Sampai dengan tahun 2013, dari 56,27 hektar areal penambangan liar yang ada dengan di lakukan upaya Evaluasi dan Pengawasan Usaha Pertambangandan Air Tanah sudah dapat di tertibkan areal penambangan seluas 46,24 hektar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan PLN, telah di upayakan Pembangunan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bantuan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2013 PLTMH di Kabupaten Pekalongan bertambah satu unit, yaitu di Dukuh
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.57
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Sawangan Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono yang menjangkau 50 Rumah,
sehingga
jumlah PLTMH
di
Kabupaten Pekalongan sebanyak 16 unit. Sementara untuk jumlah PLTS sampai dengan tahun 2013 berjumlah 1.382 unit. Pada tahun 2013 juga telah dilakukan peningkatan daya PLTMH Bantar Kulon menjadi 30 KW serta pembangunan Jaringan Listrik Masuk Desa yang meliputi Dukuh Sipetung Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono, Desa Kutorembet Kecamatan
Lebakbarang,
Dukuh
Bantul
Desa
Kesesi
Kecamatan Kesesi, Desa Tosaran Kecamatan Kedungwuni, Desa
Werdi
Kecamatan
Wonokerto,
Desa
Petukangan
Kecamatan Wiradesa, serta Dukuh Gandu Ngasinan Desa Talun Kecamatan Talun. Disamping itu juga perbaikan PJU PLTS di Desa Werdi Kecamatan Wonokerto sebanyak 15 unit.
4) Pariwisata Kunjungan
wisatawan
di
Kabupaten
Pekalongan
tahun 2013 di obyek wisata Linggoasri, Pantai Depok dan Bumi Perkemahan Linggoasri 107.279 orang, meningkat 5,37% dibandingkan tahun 2012 yang jumlahnya 101.807 orang. Sejalan
dengan
pendapatan
dari
meningkatnya obyek
wisata
kunjungan tersebut
wisatawan,
juga
mengalami
peningkatan sebesar 6,08% dari semula Rp.496.015.000,00 menjadi Rp.526.193.000,00. Selain itu pengembangan dilakukan pada obyek wisata arung jeram di Lolong, obyek wisata budaya, wisata belanja dan wisata pendidikan. Prestasi yang dicapai dalam urusan pariwisata tahun 2013 adalah Juara I Kemah Saka Pariwisata
Tingkat
Provinsi
Jawa
Tengah.
Peran
serta
masyarakat dalam pengembangan dunia pariwisata cukup tinggi hal ini terbukti dengan makin banyaknya tempat wisata keluarga berupa kolam renang, pemancingan, toko oleh-oleh khas Pekalongan baik makanan maupun batik.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.58
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.69 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
INDIKATOR
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
1
Kunjungan wisata
orang
147.767
134.330
135.312
123.207
107.279
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
Tabel 2.70 Daftar Objek Wisata Kabupaten Pekalongan NO 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3
JUMLAH (UNIT)
URAIAN Obyek Wisata Alam : OW Linggo Asri – Kajen OW Pantai Depok – Siwalan OW Pantai Wonokerto - Wonokerto Eko Wisata Pegunungan - Petungkriyono Curug Muncar - Petungkriyono Obyek Wisata Buatan : Kolam Renang Tirta Alam - Karanganyar Kolam Renang Graha Wisata - Karanganyar Kolam Renang Kulu Asri - Karanganyar Kolam Renang Banyu Biru - Wiradesa Wisata Minat Khusus : Arung Jeram Sungai Lolong Arung Jeram Kali Pahingan Bumi Perkemahan Linggo Asri
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab.Pekalongan, 2013
5) Kelautan dan Perikanan Produksi perikanan tangkap pada tahun 2013 sebesar 2.318,48 ton meningkat dari tahun 2012 sebesar 2.104,68 ton karena
jumlah
armada
perikanan
tangkap
mengalami
peningkatan yaitu dari 486 armada pada tahun 2012 menjadi 496 armada pada tahun 2013. Sedangkan jumlah produksi ikan di TPI Wonokerto dan Jambean pada tahun 2013 sebanyak 1.110.040 kilogram turun sebesar 18,67% jika dibandingkan
produksi
tahun
2012
sebesar
1.364.834
kilogram. Namun demikian nilai produksi ikan yang dilelang pada tahun 2013 sebanyak Rp.7.001.515.000,- naik dari nilai produksi tahun 2012 sebanyak Rp.6.682.743.900,- atau naik 4,79%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas ikan yang dilelangkan
semakin
baik
karena
walaupun
jumlah
produksinya turun namun nilai produknya naik.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.59
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Pada
perikanan
budidaya,
lahan
tambak
yang
diusahakan pada tahun 2013 seluas 735,64 Ha dengan jumlah pembudidaya tambak sebanyak 1.438 orang dan produksinya mencapai 3.780,32 meningkat 3,22% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 3.663,50 ton. Sedangkan untuk budidaya kolam, lahan yang digunakan pada tahun 2013 seluas 37,76 dengan produksi sebanyak 659,84
ton, meningkat 11,82%
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 590,10 ton. Tabel 2.71 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2.
INDIKATOR KINERJA Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya - Tambak - Kolam
3.
Konsumsi Ikan
4.
Cakupan bina kelompok nelayan Cakupan bina Pokdakan Rata-rata Pendapatan Nelayan Rata-rata Pendapatan Pembudidaya Ikan Jumlah usaha pengolah ikan Luas Kawasan Mangrove
5. 6. 7. 8. 9.
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
ton
1.599,08
1.516,74
1.748,20
2.104,68
2.318,48
ton ton
1.128,73
2.657,40
3.275,30
3.663,50
3.780,32
177,77
483
573,3
590,1
659,84
14,30
14,86
15,52
16,29
17,12
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
247.390
278.711
369.157
407.550
463.474
586.900
622.075
696.987
747.891
776.325
12
13
13
14
15
935
935
935
935
935
kg/kap/th % % Rp/bulan Rp/bulan unit Ha
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2013
Capaian indikator kinerja pembangunan Urusan Kelautan dan Perikanan antara lain : a) Pengembangan Budidaya Perikanan Program
Pengembangan
Budidaya
diutamakan
untuk peningkatan produksi perikanan budidaya baik air payau maupun air tawar dan penataan infrastrukstur budidaya
berupa
pembuatan
jalan
produksi
tambak,
normalisasi tanggul dan saluran tambak, pembuatan kolam permanen dan kolam air deras serta pemberian bantuan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.60
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
sarana produksi kolam dan tambak berupa benih ikan, pakan
dan
waring
untuk
sarana
budidaya
ikan
memanfaatkan lahan yang terendam rob di Kecamatan Tirto dan Wonokerto. Perkembangan dari produksi perikanan budidaya, penggunaan lahan dan jumlah pembudidaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.72 Perkembangan Produksi, Luas Lahan dan Jumlah Pembudiya Perikanan Budidaya Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 -2013 NO
INDIKATOR
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Produksi Tambak
Ton
1.128,734
2.657,4
3.275,3
3.663,50
3.780,32
2.
Produksi Kolam
Ton
138.417
483
573,3
590,10
659,84
Orang
690
793
1.048
1.050
1.438
Orang
1.596
1.301
1.872
1.972
2.148
Ha
640,8
645
712,25
712,25
735,64
Ha
25,9
30,2
35
36,01
37,76
319.600
324.500
369.849
469.500
500.500
3. 4. 5.
Jumlah Pembudidaya Tambak Jumlah Pembudidaya Kolam Luas Lahan Tambak
6.
Luas Lahan Kolam
7.
Produksi Benih BBI
Ekor
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2013
b) Pengembangan Perikanan Tangkap Program
Pengembangan
Perikanan
Tangkap
dilaksanakan dalam mendukung peningkatan produksi perikanan tangkap, penyediaan sarana penangkapan ikan dan peningkatan fasilitas TPI baik TPI Wonokerto maupun TPI
Jambean.
Pengembangan
dan
peningkatan
Perkembangan dari produksi perikanan Tangkap, Jumlah Perahu, Alat Tangkap dan Jumlah Nelayan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.61
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.73 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap, Jumlah Perahu, Alat Tangkap, Jumlah Nelayan dan Ikan yang dilelang Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
INDIKATOR Produksi Perikanan Tangkap Jumlah Alat Tangkap Jumlah Perahu Motor Tempel Jumlah Kapal Motor Jumlah Nelayan Produksi TPI Wonokerto Nilai Raman Lelang TPI Wonokerto Produksi TPI Jambean Nilai Raman Lelang TPI Jambean
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
Ton
1.599,08
1.516,74
1.748,20
2.104,68
2.318,48
Unit
646
617
622
823
803
Unit
472
463
467
472
477
Unit
15
11
13
14
19
Ha
9.957
9.926
9.941
10.003
10.065
Kg
489.468
443.157
525.960
587.812
545.079
Rp
2.800.610.900
3.122.753.800
3.202.115.000
3.528.945.500
3.158.538.000
Kg
526.750
464.468
631.385
777.022
564.961
Rp
2.461.422.500
2.431.031.000
2.954.103.000
3.152.798.400
3.842.977.000
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2013
c) Optimalisasi
Pengelolaan
dan
Pemasaran
Produksi
Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
diutamakan
untuk
mendukung
peningkatan produksi pengolahan ikan dengan kegiatankegiatan
seperti
penyediaan
sarana
pengolahan
ikan,
promosi produk perikanan dan penunjang operasional PUMP
P2HP
yang
tahun
ini
Kabupaten
Pekalongan
mendapatkan alokasi untuk 6 Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan. Perkembangan
Pengolahan
Ikan
di
Kabupaten
Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.62
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.74 Perkembangan Produksi Pengolahan, Jumlah Bakul dan Pengolah Ikan, Unit Pengolah Ikan dan Los Pasar Ikan Tahun 2013 NO
INDIKATOR
SATUAN
1.
Jumlah Ikan yang diolah
Ton
2.
Nilai Rupiah
Rp
3. 4.
Jumlah Unit Pengolah Ikan Jumlah Bakul/Pemasar Ikan
2009
2010
2011
2012
2013
2.160
2.592
5.844
4.010,37
3.079,36
17.280.000
20.736.000
46.752.000.000
42.000.660.000
64.079.264.067
12
12
13
14
15
408
408
420
786
786
Unit Orang
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2013
6)
Perdagangan Perdagangan sebagai salah satu kekuatan pendorong pembangunan ekonomi daerah diharapkan dapat berperan dalam pengembangan iklim usaha yang kompetitif. Tujuannya adalah
untuk
meningkatkan
membangun
perilaku
kemampuan
dan
bisnis
yang
profesionalisme
sehat, pelaku
usaha. Iklim usaha yang sehat akan meningkatkan efisiensi alokasi dan penggunaan sumberdaya ekonomi di dalam negeri, sehingga dunia usaha akan mempunyai daya saing yang tinggi terutama dalam menghadapi pasar global. Capaian indikator keberhasilan urusan perdagangan tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.75 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Perdagangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO
URUSAN, INDIKATOR KINERJA
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
%
18,76
18,68
18,39
18,51
18,61
2.
Pertumbuhan perdagangan
%
2,53
4,31
7,16
6,21
-
Sumber : PDRB Kab. Pekalongan, 2012 dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab.Pekalongan, 2013
Kontribusi
sektor
perdagangan
dalam
PDRB
di
Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 18,61 %. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontribusinya di tahun 2012 yang mencapai 18,51%. Hal ini menunjukkan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.63
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
bahwa peranan sektor industri di tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding tahun 2012. Pertumbuhan
sektor
perdagangan
mengalami
penurunan, di mana pada tahun 2011 sebesar 7,16% menjadi 6,21% pada tahun 2012.
7)
Industri Jumlah
usaha
Industri
tahun
2013
mengalami
peningkatan sebesar 0,16% dibandingkan tahun 2012, semula 32.178 unit usaha menjadi 32.230 unit usaha. Tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 0,34%, semula menyerap tenaga kerja sebanyak 183.602
orang di tahun 2012 menjadi
184.221 orang di tahun 2013. Jumlah investasi mengalami kenaikan sebesar 1,2%, dari Rp.1.169.045.721.550,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.1.183.092.912.000,00 di tahun 2013. Adapun nilai produksi di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1,53% dari Rp 4.542.487.500.500,00 di tahun 2013 menjadi Rp.4.611.856.777.000,00. Pada tahun 2013 berdasarkan skala industri, jumlah industri
besar
sebanyak
10
unit,
industri
menengah
meningkat dari 4.839 unit menjadi 4.856 unit, industri kecil meningkat 0,62% dari 8.892 unit menjadi 8.972 unit, sedangkan industri rumah tangga berjumlah 18.437 unit. Tabel 2.76 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Industri Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2013 NO 1. 2.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Pertumbuhan industry
2009
2010
2011
2012
2013
%
27,25
26,85
27,29
27,46
27,59
%
1,44
4,23
6,74
5,38
-
Sumber : BPS Kab. Pekalongan, 2012 dan Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2013
Pada perubahan
Tabel
kontribusi
2.73. sektor
menunjukkan industri
peranan
dalam
Kabupaten Pekalongan selama kurun waktu
PDRB
dan di
tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.64
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Kontribusi sektor industri dalam PDRB di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 27,59%. Capaian angka tahun
2013
lebih
tinggi
bila
dibandingkan
dengan
kontribusinya di tahun 2012 yang mencapai 27,46%. Hal tersebut menunjukkan bahwa peranan sektor industry di tahun 2013 mengalami kenaikkan dibanding tahun 2012. Pertumbuhan sektor industry mengalami penurunan, di mana pada tahun 2011 sebesar 6,74% menjadi 5,38% pada tahun 2012.
8)
Ketransmigrasian Pembangunan bidang transmigrasi diselenggarakan melalui pengiriman masyarakat calon transmigrans yang ingin meningkatkan taraf hidupnya melalui program transmigrasi ke daerah tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat. Capaian
realisasi
program
dan
kegiatan
Urusan
Transmigrasi disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2.77 Indikator Capaian Pembangunan Urusan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2
INDIKATOR KINERJA Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi Jumlah calon transmigran (KK)
SATUAN
2012
2013
kk
4
5
kk
10
30
Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan, 2013
Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengirimkan 5 KK sesuai target ke Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan Kesepakatan Antar Daerah
(KSAD)
Kabupaten
Pekalongan
Nomor
475/3.1/PK/2013 dan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 29/2013 tanggal 30 April 2013.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.65
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
4. Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. a.
Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Kemampuan ekonomi daerah memicu daya saing daerah dalam beberapa tolok ukur, sebagai berikut: 1) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita (Angka Konsumsi RT per Kapita) Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka
ini
dihitung
berdasarkan
pengeluaran
penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk.
Makanan
mencakup
seluruh
jenis
makanan
termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya. 2) Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai indikator
Tukar yang
Petani berguna
(NTP)
merupakan
untuk
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
salah
mengukur
satu
tingkat
II.66
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar produk
(komoditas)
yang
dihasilkan/dijual
petani
dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP lebih besar dari 100 maka periode tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar, sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli petani. Nilai
Tukar
membandingkan
Petani
faktor
dapat
produksi
dihitung
dengan
dengan
produk,
yaitu
perbandingan antara indeks yang diterima (It) petani dan yang dibayar (Ib) petani. Tabel 2.78 Nilai Tukar Petani Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1. 2. 3.
URAIAN Indeks yang diterima petani (lt) Indeks yang dibayar petani (lb) NTP
2009
2010
2011
2012
712.47
800.34
919.62
850.13
717.17
796.24
890.81
819.96
99,34
100,52
103,23
103.68
Sumber : BPS Kabupaten Pekalongan, 2013
3) Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per Kapita (Persentase Konsumsi RT untuk Non Pangan) Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola konsumsi rumah tangga di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat dicari dengan menghitung persentase konsumsi RT untuk non pangan, yaitu proporsi total pengeluaran rumah tangga untuk non pangan terhadap total pengeluaran. 4) Produktivitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor (9 sektor) yang merupakan jumlah PDRB
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.67
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
dari setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 (sembilan) sektor. Tabel 2.79 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 - 2013* (Jutaan Rupiah) LAPANGAN USAHA
2010
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdag., Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keu. Realestat, & Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
1.497.434,35 69.565,01 1.941.608,02 98.014,90 443.000,55 1.350.784,20 277.842,52
1.650.754,70 75.232,24 2.192.601,41 107.338,80 480.070,47 1.477.681,25 292.659,86
1.817.994,98 81.946,36 2.453.894,14 117.526,18 527.184,47 1.654.200,01 324.889,62
2.012.655,66 89.833,94 2.779.456,79 130.220,01 597.849,97 1.875.163,29 368.724,03
343.383,51 1.209.199,31
367.330,37 1.389.775,33
410.274,40 1.546.844,08
469.958,88 1.749.764,79
PDRB
7.230.832,37
8.033.444,43
8.934.754,25
10.073.627,36
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2011
2012
2013
Sumber data : BPS Kabupaten Pekalongan 2013
Menurut tahun dasar 2000, agregat PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1.138,87 Trilyun yaitu dari 8.934,75 milyar di tahun 2012 menjadi 10.073,63 milyar pada tahun 2013 atau sebesar 12,75%. Tabel 2.80 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 - 2013* (Ribuan Rupiah) LAPANGAN USAHA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2010
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdag., Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keu. Realestat, & Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
2011
2012
2013*)
699.703,08 32.965,19 837.955,07 37.167,24 202.363,53 601.882,22 127.791,58
699.039,57 34.272,98 894.472,14 38.841,22 213.635,80 644.985,40 133.038,05
725.824,91 36.182,47 942.638,70 41.225,23 224.326,83 685.062,40 141.973,01
755.758,04 37.565,87 997.742,21 43.664,15 237.883,05 724.882,91 150.690,46
141.124,51 549.398,81
148.173,32 577.929,26
158.394,28 608.971,24
169.358,76 644.077,49
3.230.351,23
3.384.387,74
3.564.599,07
3.761.622,94
Sumber data : BPS Kabupaten Pekalongan 2013
Agregat PDRB atas dasar harga konstan mengalami peningkatan sebesar 197.023,87 juta. Pada tahun 2012 sebesar 3.564.599,07 milyar menjadi 3.761.622,94 milyar
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.68
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
pada tahun 2013 atau sebesar 5,53%. Seperti terlihat dalam tabel 2.79. Tabel 2.81 Kontribusi Sektor PDRB Kabupaten Pekalongan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 – 2013* (Persen) 2009
LAPANGAN USAHA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdag., Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keu. Real estate, & Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
2010
2011
2012
19.90 1,04 27,25 1,38 6,20 18,76 3,80
20,71 0,96 26,85 1,36 6,13 18,68 3,84
20,55 0,94 27,29 1,34 5,98 18,39 3,64
20,35 0,92 27,46 1,32 5,90 18,51 3,64
19,98 0,89 27,59 1,29 5,93 18,61 3,66
4,80 16,87
4,75 16,72 100,00
4,57 17,30 100,00
4,59 17,31 100,00
4,67 17,37 100,00
100,00
2013*)
Sumber data : PDRB Kab. Pekalongan 2013
Kontribusi terbesar dalam PDRB di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013, diberikan oleh sektor industri sebesar 27,59%. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2012 dengan kontribusinya mencapai 27,46%. Hal ini menunjukkan bahwa peranan sektor industri pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding tahun 2012. Pemberi peranan terbesar berikutnya adalah sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 19,98% pada tahun 2013, lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2012 yang bisa mencapai 20,35% dan tahun 2011 bisa mencapai 20,55%. Faktor alam pada tahun 2012 dan tahun
2011
sangat
mempengaruhi
produksi
pertanian,
sehingga produksi tanaman bahan makanan mengalami penurunan, disamping faktor harga terutama harga produk tanaman
bahan
makanan
yang
relatif
lebih
stabil
dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun cenderung
sektor
meningkat
yang dari
mempunyai
tahun
ke
kontribusi
tahun
dalam
pembentukan PDRB di Kabupaten Pekalongan adalah sektor jasa-jasa. Selama kurun waktu lima tahun, sektor ini mengalami pergeseran positif menjadi 17,37% pada tahun 2013 dibanding tahun 2009 yang memberikan peran sebesar 16,87%.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.69
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b.
Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Ketersediaan fasillitas wilayah/infrastruktur Kabupaten Pekalongan meliputi aksesibilitas wilayah, penataan wilayah, ketersediaan air bersih, ketersediaan fasilitas listrik dan telepon, fasilitas perdagangan dan jasa serta ketersediaan fasilitas lainnya. Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu daya tarik Kabupaten Pekalongan dalam meningkatkan daya saing daerah. 1) Aksesibiltas Daerah Wilayah Kabupaten Pekalongan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di utara, Kabupaten Batang di timur, Kabupaten
Banjarnegara
Pemalang di barat.
di
selatan,
serta
Kabupaten
Kabupaten Pekalongan berada di jalur
pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan). 2) Penataan Wilayah Penataan wilayah Kabupaten Pekalongan berdasarkan RTRW Kabupaten Pekalongan 2011-2031 terbagi menjadi kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan yang berfungsi budidaya. Kawasan lindung meliputi : Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Dibawahnya,
Kawasan
Perlindungan
Setempat,
Kawasan
Cagar Budaya, Kawasan Rawan Bencana Alam, Kawasan Lindung Geologi, Kawasan Lindung Lainnya. Sedangkan Kawasan Budidaya meliputi : Kawasan Hutan Produksi, Kawasan Hutan Produksi Terbatas, Kawasan Hutan Rakyat, Kawasan Pertanian, Kawasan Perikanan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Pariwisata, Peruntukan Industri, Kawasan Permukiman, Kawasan peruntukan lainnya 3)
Ketersediaan air bersih Sedangkan untuk sub sektor air minum di Kabupaten Pekalongan dilayani dari PDAM Kota Pekalongan dan PDAM Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data dari PDAM Kota Pekalongan menunjukkan adanya kenaikan jumlah pelanggan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.70
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
rumah tangga di tahun 2012 yakni sebesar 12.06 persen (dari 647pelanggan di tahun 2011 menjadi 725 pelanggan di tahun 2012). Untuk pelanggan Instasi dibanding tahun 2011 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 30 pelanggan.Sedangkan untuk
nilai
produksinya
terjadi
kenaikan
dari
Rp.
499.087.550 di tahun 2011 menjadi Rp.589.062.700,00 di tahun 2012. Selanjutnya di tahun yang sama jumlah pelanggan rumah
tangga
di
PDAM
Kabupaten
Pekalongan
justru
mengalami kenaikan sebesar 9,66 persen yaitu dari 8.244 pelanggan menjadi 9.125 di tahun 2013. Hal ini berpengaruh terhadap kenaikan nilai produksinya yang juga mengalami kenaikan sebesar 5,40 persen. a. Fasilitas Listrik dan Telepon Untuk produksinya persen
sektor
Listrik,
sebesar
Rp.222.302.067.826,00
dibandingkan
pada
dengan
tahun
tahun
2012 naik
2011
nilai 11.83
sebesar
Rp.198.791.649.004,00. Hal ini disebabkan naiknya jumlah pelanggan PLN sebesar 6,79 persen (dari 145.514 pelanggan pada akhir tahun 2011 menjadi 155.404 pelanggan pada akhir tahun 2012), juga karena banyak perusahaan yang membuka usahanya atau menambah kegiatan produksinya dan pemasangan baru pada perumahan. b. Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kondisi
perekonomian
di
Indonesia
khususnya
di
Kabupaten Pekalongan, secara umum membaik demikian pula sektor perdagangan. Meskipun terjadi krisis global yang menyebabkan permintaan barang ekspor menurun namun untuk sektor perdagangan arus barang masih tetap tumbuh positif.
Pertumbuhan
ekonomi
di
sektor
perdagangan
meningkat dari 4,31% pada tahun 2011 menjadi 6,21% pada tahun 2012. c.
Fokus Iklim Berinvestasi Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai infrastruktur dasar
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.71
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban wilayah serta kemudahan proses perijinan. 1) Keamanan dan Ketertiban Untuk
membantu
menciptakan
keamanan
dan
ketertiban di masyarakat, diperlukan partisipasi masyarakat yang terhimpun dalam organisasi Perlindungan Masyarakat (LINMAS)
atau
dulu
dikenal
Pertahanan
Sipil
(Hansip)
disamping peran dari aparat TNI dan POLRI. Di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 jumlah Linmas sebanyak 8.259 orang sama dengan jumlah tahun 2012. 2) Kemudahan Perijinan Proses
perijinan
dalam
berinvestasi
dilaksanakan
dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Pekalongan. Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan
sesuai
dengan
standar
pelayanan
publik.
Kondisi iklim usaha Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 sangat kondusif sehingga berpengaruh secara langsung pada perkembangan
penanaman
modal.
Apabila
dilihat
dari
banyaknya penerbitan surat ijin usaha perdagangan (SIUP), ada penurunan yaitu sebesar 3.99 persen yaitu dari jumlah 648 perusahaan di tahun 2010 menjadi 628 perusahaan di tahun 2011. Jika dilihat menurut bentuk badan hukumnya, usaha perorangan masih tetap menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 488 perusahaan, disusul oleh CV sebanyak 118 perusahaan dan PT sebanyak 13 perusahaan, sisanya 9 perusahaan berbentuk Koperasi. 3) Pengenaan Pajak Pengenaan pajak daerah di Kabupaten Pekalongan terbagi kedalam 3 kelompok yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, serta Bagi Hasil Pajak & Bukan Pajak. Pada tahun 2012
dan
2013,
pajak
daerah
dan
retribusi
daerah
menunjukkan jumlah yang meningkat yaitu pajak daerah adalah sebesar Rp.15.241.800.000,00 pada tahun 2012 dan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.72
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
meningkat menjadi Rp.25.775.500.000,00 pada tahun 2013 atau telah terjadi peningkatan sebesar 69,11%. Sedangkan untuk retribusi daerah adalah sebesar Rp.24.324.515.000,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.11.361.629.323,00 pada tahun 2013 atau telah terjadi penurunan sebesar 53,29%. d.
Fokus Sumber Daya Manusia Peningkatan
kualitas
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional dan daerah. Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional. Kualitas sumberdaya manusia juga memiliki peranan penting
dalam
meningkatkan
daya
saing
daerah
dan
perkembangan investasi di daerah. Indikator kualitas sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk untuk melihat sejauhmana beban ketergantungan penduduk. 1) Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3) Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.73
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.82 Rasio lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO
URAIAN
2009
2010
2011
2012
1.
Julah lulusan S1/S2/S3
3.813
10.330
10.874
10.985
2.
Jumlah penduduk
837.511
842.223
848.710
861.366
3.
Rasio lulusan S1/S2/S3 (4/5)
0,46
1,23
1,28
1,28
Sumber : BPS Kabupaten Pekalongan, 2013 (diolah)
2) Tingkat Ketergantungan Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Rasio digunakan
ketergantungan
sebagai
menunjukkan
indikator
keadaan
(dependency yang
ekonomi
secara
suatu
ratio)
dapat
kasar
dapat
negara
apakah
tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan
semakin
tingginya
beban
yang
harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.74
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio ketergantungan adalah perbandingan jumlah penduduk usia <15 tahun dan >64 tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun Tabel 2.83 Rasio Ketergantungan Kabupaten Pekalongan Tahun 2009-2012 NO 1. 2. 3. 4. 5.
URAIAN
2009
2010
2011
2012
Jumlah Penduduk Usia < 15 319.618 243.057 235.876 241.485 tahun Jumlah Penduduk usia > 64 46.868 46.462 40.785 49.263 tahun Jumlah Penduduk Usia 366.486 289.519 276.661 290.748 Tidak Produktif (1) &(2) Jumlah Penduduk Usia 15-64 611.225 549.102 572.049 570.618 tahun Rasio ketergantungan (3) / (4)
59,96
52,73
48,36
50,59
Sumber : BPS Kabupaten Pekalongan, 2013 (diolah)
B.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD 1. Alokasi Anggaran Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 Dalam dokumen RKPD Tahun 2013, kegiatan pembangunan di Kabupaten Pekalongan meliputi 34 urusan, yang terdiri dari 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.444.201.669.629,00. Tabel 2.84 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Urusan Tahun 2013 (Tidak Termasuk Belanja Langsung Program Umum/Rutin SKPD)
NO.
URUSAN / BIDANG URUSAN WAJIB
REALISASI
ANGGARAN
Rp.
%
419.122.235.599
391.066.176.216
93,31
1
Pendidikan
106.065.690.550
102.098.260.832
96,26
2
Kesehatan
132.719.255.323
123.937.351.508
93,38
3
Pekerjaan Umum
109.088.465.466
103.850.257.266
95,20
4
Perumahan
3.503.846.000
3.420.447.300
97,62
5
Penataan Ruang
1.753.885.000
1.744.104.800
99,44
6
Perencanaan Pembangunan
3.586.566.500
3.340.840.450
93,15
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.75
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO.
URUSAN / BIDANG
REALISASI
ANGGARAN
Rp.
%
7
Perhubungan
1.283.975.000
1.222.002.650
95,17
8
Lingkungan Hidup
9.343.201.450
3.838.026.977
41,08
9
Pertanahan
360.000.000
297.929.155
82,76
1.215.330.000
1.153.614.825
94,92
588.030.000
570.446.350
97,01
10
Kependudukan dan Catatan Sipil
11
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
12
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
2.055.383.200
1.990.294.835
96,83
13
Sosial
1.430.623.000
1.282.472.700
89,64
14
Ketenagakerjaan
973.306.000
949.630.100
97,57
15
1.912.480.000
1.653.179.190
86,44
16
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penanaman Modal
1.593.537.000
1.321.271.050
82,91
17
Kebudayaan
1.142.000.000
1.140.043.700
99,83
18
Pemuda Dan Olah Raga
3.226.865.500
2.670.728.800
82,77
19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Ketahanan Pangan
2.695.966.600
2.538.960.050
94,18
27.863.169.160
25.542.548.473
91,67
1.015.470.350
1.010.688.122
99,53
1.382.879.500
1.360.577.500
98,39
23
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Statistik
320.000.000
319.410.000
99,82
24
Kearsipan
1.341.372.000
1.329.246.450
99,10
25
Komunikasi dan Informatika
2.253.438.000
2.088.894.933
92,70
26
Perpustakaan
407.500.000
394.948.200
96,92
25.079.434.030
23.105.689.848
92,13
20
21 22
URUSAN PILIHAN 1
Pertanian
7.873.647.100
7.679.982.780
97,54
2
Kehutanan
3.605.853.250
3.563.423.750
98,82
3
Energi dan Sumber Daya Mineral
1.364.220.730
1.361.275.700
99,78
4
Pariwisata
2.195.130.000
2.089.816.000
95,20
5
Kelautan dan Perikanan
6.108.372.250
5.913.456.000
96,81
6
Perdagangan
3.165.734.200
1.825.375.118
57,66
7
Perindustrian
677.476.500
586.496.500
86,57
8
Transmigrasi
89.000.000
85.864.000
96,48
444.201.669.629
414.171.866.064
93,24
TOTAL
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, 2013 (Data Diolah)
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa anggaran Urusan Wajib sebesar 94,39% dan Urusan Pilihan sebesar 5,61% dari total belanja Langsung
Urusan
(Tidak
Termasuk
Belanja
Langsung
Program
Umum/Rutin SKPD). Dari total anggaran pada Urusan Wajib yang
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.76
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
terbesar digunakan untuk membiayai urusan Urusan Kesehatan (31,65%),
Pekerjaan
Umum
(26,02%),
dan
Urusan
Pendidikan
(25,30%). 2. Capaian Kinerja Program Masing-masing Urusan a. Urusan Wajib 1)
Pendidikan a) Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan tahun 2013 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan program dan kegiatan sebagai berikut : (1)
Program
Pendidikan
Anak
Usia
Dini,
dengan
kegiatan : (a)
Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah;
(b)
Pengadaan Alat Praktek Dan Peraga Siswa PAUD;
(c)
Pelatihan Guru Paud Kabupaten Pekalongan;
(d)
Ajang Kreativitas Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Tk Kabupaten;
(e)
Penyelenggaraan Gebyar PAUD;
(f)
Kesejahteraan Pendidik PAUD;
(g)
Peningkatan Kualifikasi Ke S1/D4 Pendidik PAUD;
(h)
Pembinaan Lomba PAUD Ke Tingkat Provinsi Dan Nasional;
(i)
Penyelenggaraan Lomba Gugus PAUD Dan Lomba KB/TK.
(2)
Program
Wajib
Belajar
Sembilan Tahun, dengan
kegiatan : (a)
Penambahan Ruang Kelas Sekolah;
(b)
Operasional Pengelola Bantuan Pendidikan;
(c)
Rehabilitasi
Sedang/Berat
Laboratorium
Dan
Praktikum Sekolah; (d)
Fasilitasi Kantin Sehat;
(e)
Fasilitasi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah;
(f)
Rehab Ruang Kelas Rusak SMP/SMPLB;
(g)
Pengadaan Alat Lab IPA SMP;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.77
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(h)
Manajemen Berbasis Sekolah SD;
(i)
Manajemen Berbasis Sekolah SMP;
(j)
Pembangunan Perpustakaan Sekolah SD/SDLB;
(k)
Pengadaan Mebelair Sekolah SD/SDLB,SMP/Mts (47 Paket);
(l)
Pembinaan
Kelembagaan
Dan
Manajemen
Sekolah Dengan Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Satuan Pendidikan Dasar; (m)
Pembinaan Minat Bakat Dan Kreativitas Siswa;
(n)
Penyelenggaraan Paket A Setara SD Dan Paket B Setara SMP;
(o)
Operasional TKN, UPT Pendidikan Dan SKB;
(p)
DAK Dikdas Dan Pendampingan (DAK);
(q)
Bimbingan
Teknis
Tiga
Mata
Pelajaran
UN
Berstandar Nasional; (r)
Fasilitasi Manajemen Operasional BOS SD/SMP;
(s)
DAK Dikdas dan Pendampingan Tahun 2011;
(t)
Pelatihan KTSP SD;
(u)
Pelatihan KTSP SMP;
(v)
Pengadaan Buku Perpustakaan SD dan SMP;
(w)
Pengadaan
Mebelair
Pengganti
SD/SDLB,SMP/SMPLB; (x)
Pengadaan
Buku
Mulok
Bahasa
Jawa
SD/SDLB/MI
Dan
SD/SDLB,SMP/SMPLB; (y)
Pendampingan
BOS
SMP/SMPLB,MTs; (z)
Tim Pengembangan Kurikulum SD Dan SMP;
(aa)
Fasilitasi Pendidikan Inklusi SD Dan SMP;
(bb)
Rehabilitasi Dan Pembangunan Gedung Sekolah;
(cc)
Lomba Sekolah Sehat SD Dan SMP;
(dd)
Jasa Konsultan Perencana Dan Pengawasan;
(ee)
Fasilitasi Pembinaan Potensi Siswa SD/SDLB;
(ff)
DAK SD/SMP dan Pendampingan 2013;
(gg)
Pelatihan
Penilaian
Kinerja
Guru
TK/SD/SMP/SMA/SMK; (hh)
Rehab Ruang Kelas Rusak SD/SDLB;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.78
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(ii)
Pengadaan Alat Tik Pembelajaran SD/SDLB;
(jj)
Rehab
SD
Jetaklengkong
Kecamatan
Wonopringgo; (kk)
Pembangunan RKB SMPN 2 Wiradesa;
(ll)
Pengurugan Dan Pavingisasi Halaman SD 01 Pecakaran Dan SD Muhamadiyah Wonosari;
(mm) Pembangunan Gedung Serbaguna Dan Pagar Keliling SMP 1 Tirto; (nn)
Pavingisasi
Dan
Pembangunan
Drainase
Lingkungan Sekolah (SMP 2 Kedungwuni Dan SDN 8 Kedungwuni);
(3)
(oo)
Penyempurnaan SD N 01 Podosari;
(pp)
Pembangunan Ruang Kelas SMP N 2 Siwalan.
Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan : (a)
Penyediaan
Beasiswa
Bagi
Keluarga
Tidak
Mampu; (b)
Penyelenggraan Paket C Setara SMU;
(c)
Lomba Kreativitas Siswa SMA/SMK;
(d)
Liga Pendidikan;
(e)
Operasional Rutin SMA Dan SMK;
(f)
Pembangunan
Ruang
Praktikum
SMK
Karangdadap (2 Ruang); (g)
Pelatihan KTSP SMA/SMK;
(h)
Pembangunan
Ruang
Kelas
Baru
(RKB)
SMA/SMK; (i)
Rehabilitasi Gedung SMA/SMK;
(j)
Pembangunan Ruang Perpustakan SMA/SMK;
(k)
Pengadaan Komputer SMA/SMK;
(l)
Pengadaan Buku Perpustakaan SMA/SMK;
(m)
Pengadaan Alat Lab SMA/SMK;
(n)
Pengadaan Alat Bengkel SMK;
(o)
Pembangunan Lab IPA SMA/SMK;
(p)
Fasilitasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal;
(q)
Fasilitasi Kantin Kejujuran;
(r)
Beasiswa
SMA/SMK
Dari
Keluarga
Kurang
Mampu;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.79
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4)
(s)
Deklarasi Vokasi SMK;
(t)
DAK SMA/SMK Pendampingan;
(u)
Pembangunan Gedung Olahraga SMAN 1 Bojong.
Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan : (a)
Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Non Formal;
(b)
Fasilitasi
Hari
Aksara
Internasional
Dinas
Pendidikan. (5)
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan kegiatan : (a)
Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik;
(b)
Pengembangan
Sistem
Penghargaan
Dan
Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik; (c)
Peningkatan
Mutu
Tenaga
Pendidik
Mitra
Program Bermutu; (d)
Lomba Kreativitas Guru ,Kepala Sekolah, Dan Pengawas;
(e)
Tes Kompentensi Calon Kepala Sekolah;
(f)
Jambore PTK PNFI Dan Pemasaran Produk Desa Vokasi;
(g)
Pengelolaan
Penilaian
Angka
Kredit
Dan
Sertifikasi Pendidik; (h)
Penyelenggaraan Jambore Pendidik Dan Tenaga Kependidikan;
(i)
Penyelenggaraan Pemilihan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Formal;
(j)
Kesejahteraan
Pendidik
Wiyata
Bhakti
Pendidikan Formal;
(6)
(k)
Peningkatan Kualifikasi Ke S1 Pendidik Formal;
(l)
Pengembangan Profesi Pendidikan Formal.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan kegiatan : (a)
Fasilitasi Penyelenggaraan UN Dan UNPK;
(b)
Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme Dan Karakter Bangsa Melalui Jalur Pendidikan;
(c)
Manajemen Pendataan Pendidikan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.80
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dilaksanakan dengan target menggunakan anggaran belanja langsung (tidak termasuk anggaran
belanja
langsung
Rp106.065.690.550,00
rutin
dan
SKPD)
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp102.098.260.832,00 atau 96,26%. Capaian target indikator sasaran Urusan Pendidikan tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa
outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui kegiatan
pelaksanaan yang
Keberhasilan
program-program
mendukungnya
pembangunan
dalam
pada
dan
kegiatan-
tahun
Urusan
2013.
Pendidikan
dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah dicapai pada tahun 2013 adalah seperti dalam tabel berikut: Tabel 2.85 Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2013 NO 1
SAT UAN
CAPAI AN 2012
TARGET
REALISASI
%
%
25
28
35
125,00
40,00
Unit
3
1
3
300,00
-
APK SD/MI
%
102,59
105
103
98,10
0,40
APM SD/MI
%
87,33
92
92,15
100,16
5,52
Angka Lulus UASBN SD/MI
%
100
100
100
100,00
-
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,42
0,225
0,18
80,00
(57,14)
Unit
40
45
45
100,00
12,50
APK SMP/MTs
%
99,48
99,67
99,71
100,04
0,23
APM SMP/MTs
%
75,56
85
81,19
95,52
7,45
Angka kelulusan UN SMP/MTs (%)
%
97
99
98,3
99,29
1,34
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (%)
%
0,6
0,5
0,49
98,00
(18,33)
Unit
2
2
2
100,00
-
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA
Jumlah TK/RA sesuai standar
3
NAIK / TURUN (%)
TK dan PAUD APK PAUD
2
2013
SD/MI
Jumlah SD/MI sesuai Standar Nasional Pendidikan SMP/MTs
Jumlah SMP/MTs RSBI (unit)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.81
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
SAT UAN
CAPAI AN 2012
TARGET
REALISASI
APK SMA/SMK/MA
%
65,07
70
66,31
94,73
1,91
APM SMA/SMK/MA
%
43,76
45
45,21
100,47
3,31
Angka kelulusan UN SMA/SMK/MA
%
100
99
99,75
100,76
(0,25)
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
%
1,1
0,9
0,8
88,89
(27,27)
Unit
2
2
2
100,00
-
a. 7% mendukung capaian APK Dikdas
%
8
9
9
100,00
12,50
b. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A 97%
%
97
98
98
100,00
1,03
c. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B 95%
%
96
96
96
100,00
-
d. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C 90%
%
91
92
92
100,00
1,10
e. 60% usia 15 – 44 th belum sekolah terlayani pendidikan kesetaraan
%
58
56
56
100,00
(3,45)
a. Angka Buta Aksara usia 15 tahun keatas selesai tahap pelestarian
%
158
160
160
100,00
1,27
b. 15% Desa/Kelurahan di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat Kursus dan Kelembagaan
%
16
17
17
100,00
6,25
a. 5% pengangguran usia 15-44 th memperoleh layanan pendidikan Kecakapan Hidup
%
6
7
7
100,00
16,67
b. 10% lembaga PNF terakreditasi
%
11
12
12
100,00
9,09
Jumlah Lembaga kursus yang bersertifikasi
%
60
60
60
100,00
-
8
Angka Melek Huruf
%
86
87
90
103,45
4,65
9
Pendidik dan Tenaga kependidikan a. Jumlah Guru TK/RA Layak Mengajar
%
24
20
20
100,00
(16,67)
b. Persentase Guru SD/MI layak Mengajar
%
40
70
70
100,00
75,00
c. Persentase Guru SD/MI Sertifikasi
%
36
45
60
133,33
66,67
NO 4
5
6
7
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA
2013 %
NAIK / TURUN (%)
SMA/SMK/MA
Jumlah SMA/SMK/MA RSBI Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan Masyarakat (Dikmas)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.82
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA
SAT UAN
CAPAI AN 2012
TARGET
REALISASI
%
d. Persentase Guru SMP/MTs layak Mengajar
%
87
100
100
100,00
14,94
e. Persentase Guru SMP/MTs Sertifikasi
%
45
45
70
155,56
55,56
f. Prosentase Guru SMK Layak mengajar
%
96
100
100
100,00
4,17
2013
NAIK / TURUN (%)
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
Pemerataan dan Akses Layanan Pendidikan (a)
Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2.86 Capaian APK Kabupaten Pekalongan tahun 2012 – 2013
1
APK PAUD
25
28
35
125,00
NAIK / TURUN (%) 40,00
2
APK SD/MI
102,59
105
103
98,10
0,40
3
APK SMP/MTs
99,48
99,67
99,71
100,04
0,23
4
APK SMA/SMK
65,07
70
66,31
94,73
1,91
NO
INDIKATOR
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
Tabel 2.87 Capaian APM Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
1
APM SD/MI
87,33
92
92,15
100,16
NAIK / TURUN (%) 5,52
2
APM SMP/MTs
75,56
85
81,19
95,52
7,45
3
APM SMA/SMK
43,76
45
45,21
100,47
3,31
NO
INDIKATOR
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
(b)
Menurunnya Angka Putus Sekolah
Tabel 2.88 Angka Putus Sekolah (APS) Kabupaten Pekalongan tahun 2012-2013
1
SD/MI
0,42
0,30
0,18
60,00
NAIK / TURUN (%) (57,14)
2
SMP/MTs
0,60
0,50
0,49
98,00
(18,33)
3
SMA/SMK
1,10
0,90
0,80
88,89
(27,27)
NO
JENJANG
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.83
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(c)
Angka Melanjutkan Sekolah
Tabel 2.89 Angka Melanjutkan Sekolah Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013
1
SMP/MTs
84,38
84
84,48
100,57
NAIK / TURUN (%) 0,12
2
SMA/SMK
71,19
72
74,62
103,64
4,82
NO
JENJANG
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
(d)
Meningkatnya rasio ketersedian sekolah yang menunjukan pemerataan
semakin
meningkatnya
pendidikan
di
akses
Kabupaten
Pekalongan. Untuk SD/MI dan SMP/MTs masih utuh sejumlah 657 sekolah dan 115 sekolah. Tetapi jenjang SMA/SMK ada peningkatan dari 57
menjadi
penambahan
60 3
sekolah, sekolah
sehingga baru,
yaitu
terjadi SMK
Muhammadiyah Kesesi, SMK Muhammadiyah Bojong dan SMK Islam Bojong. (e)
Meningkatnya Angka Melek Huruf sebesar 4,65% pada tahun 2013 yaitu sebesar 90% dari tahun sebelumnya yang sebesar 86%. Peningkatan ini di karenakan adanya peningkatan kinerja dari PKBM
yang
ada
di
Kabupaten
Pekalongan,
sehingga proses pembebasan dari buta aksara dapat optimal. Perkembangannya dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Gambar 2.2 Grafik Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Pekalongan Tahun 2013-2013
Sumber : Dindikbud Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.84
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Dalam rangka menunjang pemerataan, indikator dan akses
layanan
pendidikan
upaya
yang
telah
dilaksanakan di tahun 2013 adalah : (a) Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan melalui pembangunan ruang kelas baru maupun rehabilitasi ringan/sedang/berat sekolah (b) Tersalurkannya Bantuan Pendampingan BOS SD sebanyak 101.196 siswa @ Rp.30.000,00 dan untuk
SMP
sebanyak
40.013
siswa
@
Rp.50.000,00 (c) Bantuan Beasiswa Miskin untuk SD sebanyak 33.231 siswa, SMP sebanyak 12.062 siswa dan SMA sebanyak 1.993 siswa serta SMK Sebanyak 2.725 siswa (2)
Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan (a) Meningkatnya kelulusan semua jenjang baik SD, SMP maupun SMA/SMK dapat dilihat dlam tabel berikut ini :
Tabel 2.90 Angka Kelulusan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO
JENJANG
1
Angka Kelulusan SD/MI Angka Kelulusan SMP/MTs Angka Kelulusan SMA/SMK
2 3
%
NAIK / TURUN (%)
100
100,05
-
99,35
97,82
98,46
1,16
99,4
99,92
100,52
0,27
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
100
99,95
96,7 99,65
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa kelulusan tahun 2013 semuanya meningkat di banding tahun 2012, akan tetapi ada satu yang tidak mencapai target yaitu jenjang SMP dikarenakan banyak
faktor
yang
menjadi
penyebabnya
diantaranya kurang optimalnya guru SMP/MTS karena banyak mutasi dan kemampuan siswa setiap tahunnya berbeda-beda
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.85
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Sampai dengan tahun 2013 guru yang memenuhi kualifikasi
S1
sebanyak
50,14%
lebih
besar
apabila dibandingkan tahun 2012 yang hanya 40,14%. Kemudian jenjang SMP/MTs 95,25% sudah S1 yang semula hanya 87,26% dan untuk jenjang SMA/SMK guru yang berkualifikasi S1 sebesar 97,24% jika dibandingkan dari tahun 2012 yang hanya 95,56%. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.91 Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D4 Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3
TAHUN 2012
JENJANG Guru yang Kualifikasi Guru yang Kualifikasi SMP Guru yang Kualifikasi SMA
memenuhi S1/D-IV SD memenuhi S1/D-IV memenuhi S1/D-IV
TAHUN 2013 TARGET
%
REALISASI
NAIK / TURUN (%)
40.14
45
50.15
111,44
24,94
87.26
90
95.25
105,83
9,16
95.56
95
97.24
102,36
1,76
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
2)
Kesehatan a) Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Kajen dan RSUD Kraton. Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Kesehatan tahun 2013 sebagai berikut : Dinas Kesehatan (1)
Program
Peningkatan
Sumber
Daya
Manusia,
dengan kegiatan : (a) Pendidikan dan pelatihan Teknis Fungsional; (b) Pelatihan Tenaga Medis/ Paramedis dan Non Medis Dinas Kesehatan dan Puskesmas. (2)
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan : (a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.86
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Operasional
dan
Penunjang
Kegiatan
UPTD
Labkesda. (3)
Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
dengan
kegiatan berikut : (a) Pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD); (b) Pelayanan Kesehatan Kegawatdaruratan; (c) Peningkatan Upaya Kesehatan Khusus; (d) Pengadaan Alat kesehatan dan penunjang Puskesmas; (e) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat). (4)
Program
Peningkatan
pengelolaan
Keuangan
Pengembangan daerah
dan
dengan Kegiatan
Administrasi pengelolaan dan Pengendalian Kegiatan. (5)
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan : (a)
Pengembangan medis Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat;
(b)
Revitalisasi Posyandu;
(c)
Pemberdayaan Masyarakat;
(d)
Pengadaan Bed Periksa Pasien untuk KBM (DBHCHT);
(e)
Pengadaan Smoker Analyzer (DBHCHT);
(f)
Pengadaan
Alat
Kesehatan
untuk
penyakit
Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT). (6)
Program
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
Kegiatan
Pemberian
Tambahan
dengan
Makanan
dan
Vitamin. (7)
Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat
dengan kegiatan : (a)
Peningkatan Kesehatan Lingkungan Masyarakat;
(b)
Percepatan Pembangunan Sanitasi pemukiman (PPSP).
(8)
Program
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Penyakit dengan kegiatan : (a)
Pemberantasan Penyakit Menular;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.87
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b)
Pemberantasan
Penyakit
Menular
Bersumber
Binatang; (c) (9)
Pengamatan Penyakit dan Imunisasi.
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
dengan kegiatan : (a)
Pelayanan perijinan Yankes Bidang Kesehatan;
(b)
Akreditasi Puskesmas;
(c)
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional.
(10) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan Kegiatan Pendampingan Yankes Maskin di RS dan Puskesmas. (11) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan
Prasarana
Puskesmas
/Pustu
dan
Jaringannya dengan kegiatan : (a) Pembangunan
dan
Rehabilitasi
Puskesmas/
Puskesmas Pembantu; (b) Pengembangan
Sistem
Informasi
Kesehatan
Online; (c) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda Empat; (d) Penyempurnaan Gedung Puskesmas Wonokerto 2 (dua)
dan
Pembangunan
Fasilitas
Penunjang
lainnya . (12) Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan dengan Kegiatan Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah. (13) Program
Pengawasan
Obat dan Makanan dengan
kegiatan : (a) Pembinaan dan Monitoring IRTP; (b) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. (14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak. (15) Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dengan Kegiatan Deteksi Dini Faktor Kesehatan Penyakit Akibat Rokok (DBHCHT).
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.88
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(16) Program Pengembangan Data dan Informasi dengan Kegiatan Penyusunan Profil kesehatan Daerah/AV COD dan Survey IKM. RSUD Kajen (1)
Program
Pengadaan,
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-paru/Rumah
Sakit
Mata
dengan
kegiatan : (a) Pengadaan Alat Kesehatan Medis dan Non Medis; (b) Pengadaan Peralatan Kantor dan Rumah Tangga; (c) Pembangunan Gedung Loundry; (d) Pengadaan Mobil Dinas/Operasional Roda Empat; (e) Pembangunan Instalasi Pemulasaraan Jenazah; (f) Pengadaan Komputer, LCD, Laptop dan Printer; (g) Pengadaan Alat Komunikasi; (h) Pembangunan Workshop/IPSRS; (i) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (DAK); (j) Pembangunan Garasi dan Tempat parkir Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah; (k) Pembangunan Rumah Dinas Direktur, Dokter dan Asrama; (l) Pengadaan Peralatan Pelayanan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT); (m) Pengadaan Cairan Darah; (n) Pembangunan Jalan Lingkar. (2)
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD dengan kegiatan : (a) Peningkatan pelayanan Rumah Sakit BLUD; (b) Peningkatan pendukung pelayanan Rumah Sakit BLUD.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.89
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
RSUD Kraton (1)
Program
Pengadaan,
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah
Sakit
Mata,
dengan
kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (DAK) (2)
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD dengan Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
Urusan
Kesehatan
dilaksanakan menggunakan Belanja Langsung sebesar Rp.132.719.255.323,00 (tidak termasuk belanja langsung rutin
SKPD)
dan
dapat
direalisasi
sebesar
Rp.123.937.351.508,00 atau 93,38 Capaian target indikator sasaran Bidang Kesehatan tercermin dari realisasi indikator kinerja berupa Indikator SPM
dan
derajat
kesehatan
yang
menunjukan
keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pelaksaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya di tahun
2013.
Capaian
indikator
kinerja
pelayanan
kesehatan yang telah dicapai di tahun 2013 sebagai berikut : Tabel 2.92 Capaian Evaluasi Pembangunan Bidang Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
NO
JENJANG
Indikator SPM Kesehatan 1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3
4 5
SATUAN
% %
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas
%
Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
%
%
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
96,6
100
98,8
98,80
2,28
100
100
132,3
132,30
32,30
92,75
100
102,8
102,80
10,84
92,59
100
102,6
102,60
10,81
55,1
80
81,03
101,29
47,06
TAHUN 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
NAIK / TURUN (%)
%
II.90
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
JENJANG
SATUAN
6
Cakupan kunjungan bayi
%
7
Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif
%
8 9
10 11 12 13.a 13.b 13.c
Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia Balita CDR TB
13.d
Cakupan Penderita DBD yang ditangani 13.e Cakupan Penemuan dan penanganan Penemuan Penderita Diare 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 15 Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam 16 Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Indikator Derajat Kesehatan 1 2 3 4
Angka usia harapan hidup Angka kelangsungan hidup bayi AKI per 100.000 KLH AKB per 1.000 KLH
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
99,04
90
99,93
111,03
0,90
96,57
100
100
100,00
3,55
100
85
88,37
103,96
(11,63)
100
100
100
100,00
-
100
100
100
100,00
-
94
78
99,6
127,69
5,96
63,21
80
83,2
104,00
31,62
5
5
6
120,00
20,00
91
82,2
72,64
88,37
(20,18)
97,6
82,3
103,6
125,88
6,15
100
100
100
100,00
-
85
85
76,5
90,00
(10,00)
42,64
49,31
70,05
142,06
64,28
100
100
100
100,00
-
100
69
100
144,93
-
69,28
70,3
BPS
-
-
989,02
990,06
990,08
100,00
0,11
184
126
183,24
145,43
(0,41)
10,98
9,4
9,92
105,53
(9,65)
%
TAHUN 2013
NAIK / TURUN (%)
%
%
% % % per 100.000 penddk % % % % % % %
tahun per 1000 KLH per 100.000 KLH per 1000 KLH
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
Kondisi Mortalitas Secara
umum
angka
mortalitas
tahun
2013
mangalami penurunan dibanding tahun 2012, hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.91
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.93 Indikator Angka Kematian Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR
SATUAN
REALISASI 2012
TARGET 2013
REALISASI 2013
1
Angka kelangsungan hidup bayi
per 1000 KLH
989,02
990,06
990.08
2
AKI per 100.000 KLH
184
126
183.24
3
AKB per 1.000 KLH
per 100.000 KLH per 1000 KLH
10,98
9,4
9.92
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
(a)
Angka
Kematian
Bayi
(AKB)
di
Kabupaten
Pekalongan mengalami penurunan. Pada tahun 2012 AKB sebesar 10.98 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2013 AKB per
1.000
kelahiran
hidup
dengan
9,92
jumlah
kematian bayi riil sebanyak 157 bayi. Penyebab terbesar kematian bayi adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sekitar 23,56%, disusul kasus Akfisia (sesak napas) sebesar 15,28%, Diare 8,91%, Pneumonia 8,28% sedangkan sisanya 43,2% kasus lainnya (Infeksi, kongenital, ikterus) (b)
Angka
Kematian
Pekalongan
Ibu
mengalami
(AKI)
di
penurunan
Kabupaten walaupun
kecil, pada tahun 2012 AKI sebesar 184. per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2013 AKB 183.24 per 100.000 kelahiran hidup, dengan jumlah kematian Ibu riil sebanyak 29 ibu. Penyebab terbesar kematian Ibu hamil (6)/ bersalin (3)/ nifas 20) secara umum adalah karena faktor usia resiko tinggi. Dari 29 kematian ibu, 9 diantaranya disebabkan
PEB/
Preeklamsi.
5
disebabkan
pendarahan, 4 kasus jantung/ decomp dan sisanya karena penyakit penyerta lainnya
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.92
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(2)
Kondisi Morbiditas Angka morbiditas tahun 2013 dibanding tahun 2012, sebagaimana ditunjukkan pada tabel sebagai berikut
Tabel 2.94 Indikator Angka Morbiditas Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
JENJANG
1
Incident rate DBD per 10.000 penddk CFR DBD Case Fatality Rate (CFR) Demam Berdarah Dengue Cakupan penemuan dan penanganan Penderita DBD Cakupan penemuan Penderita TBC BTA (+) Angka Kesembuha TB Paru
2 3 4 5 6
10
Cakupan penanganan HIV/AIDS AFP Rate per 100.000 penduduk< 15 thn Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam Cakupan desa / kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Balita Gizi kurang
11
Balita Gizi Buruk
7 8 9
TAHUN 2013
%
NAIK / TURUN (%)
3,36
156,28
121,05
2,1
1,03
49,05
33,77
100%
100%
100%
100,00
-
97,60%
82,30%
103,60%
125,88
6,15
91%
100%
94%
94,00
3,30
100%
100%
100%
100,00
-
5
5
6
120,00
20,00
100%
100%
100%
100,00
-
96,57%
100%
100%
100,00
3,55
0,08%
1,60%
0,07%
4,38
(12,50)
TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
1,52
2,15
0,77
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
Jumlah Posyandu di Kabupaten Pekalongan sebanyak 1.383 posyandu. Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah Balita sebanyak 69.119 Balita, diperoleh angka rasio Posyandu sebesar 20 per 1.000 Balita.
(3) Kondisi Sanitasi Lingkungan Kondisi Sanitasi Lingkungan tahun 2013 dibanding tahun 2012, digambarkan secara jelas pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.95 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO 1
JENJANG Cakupan Jamban
TAHUN 2012 58,85%
TAHUN 2013 TARGET
REALISASI
70%
64,39%
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
%
NAIK / TURUN (%)
91,99
9,41
II.93
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
TAHUN 2012
JENJANG
TAHUN 2013 TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
2
Cakupan rumah Sehat
58,14%
70%
65,79%
93,99
13,16
3
Cakupan Sarana Air Bersih
81,50%
78%
83,32%
106,82
2,23
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
(4)
Kondisi Pelayanan Kesehatan Untuk
memenuhi
kebutuhan
pelayanan
kesehatan di Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Daerah
selalu
berupaya
untuk
mengembangkan
sarana pelayanan kesehatan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan kesehatan agar tercipta pelayanan
prima
di
setiap
sarana
pelayanan
kesehatan. Tabel 2.96 Jumlah Sarana / Prasarana dan Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO
JENIS SARANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Puskesmas Perawatan Puskesmas Non Perawatan Puskesmas pembantu Poliklinik Kesehatan Desa Posyandu Rumah Sakit Jumlah Dokter Jumalh Bidan Rasio Dokter per 1000 penduduk Cakupan pertolongan persalinan ol. Tenaga kesehatan yang memiliki kopentensi kebidanan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Jamkesmas (R.Jalan)
11 12
JUMLAH 2012 2013 7 7 19 19 50 50 166 171 1382 1383 3 3 52 54 268 278 5,2 5,4 102,8
100
92,75
132,3
100
42,64
70,05
49,31
Jamkesda
15
Rasio Puskesmas Rasio Puskesmas pembantu (per 1000 pddk) Rasio Rumah Sakit (per 1000 penduduk)
1 RS Swasta
100
Jamkesmas (R,Inap) Jamkesmas (Rujukan) Jampersal (Pertlgn persalinan)
13 14
KET
0,030
316.009 ks 2.953 ks 477 ks 10.157 ks 16.049 ks 0,030
Kartu tercetak 0,030
0,054
0,056
0,050
0,0033
0,0034
0,004
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.94
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) melaksanakan lingkungan, lingkungan
pemeriksaan
sampel
parasitologi dan
sampel
bakteriologi
lingkungan, klinis.
kimia
Kinerja
UPTD
Labkesda pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.97 Kinerja UPTD Labkesda Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 PEMERIKSAAN
KIMIA
BAKTERI
FISIKA
DAMIU PDAM PAMSIMAS PERIJINAN UMUM
4 74 23 17 36
362 133 59 35 44
4 72 23 17 36
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2013
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pekalongan yang diselenggarakan oleh RSUD Kraton dan RSUD Kajen dapat dilihat pada tabel capaian indikator pelayanan sebagai berikut : Tabel 2.98 Capaian Indikator Kinerja RSUD Kraton Kabupaten PekalonganTahun 2012-2013 NO 1 2
3 4
INDIKATOR KINERJA Kunjungan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Pasien Rawat Inap Jumlah Pasien Masuk BOR LOS TOI BTO NDR GDR Tindakan Penunjang Kegiatan Pembedahan
TAHUN 2013
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Orang
111.819
128.300
128.767
100,36
15,16
Orang % Hari Hari Kali %o %o Tindakan Tindakan
16.796 69,98 3,56 1,55 71,5 27,54 53,04 351827 3286
17.636 75 - 80 3–6 1-3 30 - 50 < 25 < 45 389191 2709
18.253 77,4 4,83 1,11 74,09 24,6 44,72 421204 4138
103,50
8,67 10,60 35,67 (28,39) 3,62 (10,68) (15,69) 19,72 25,93
108,23 152,75
Sumber : RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.95
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.99 Capaian Indikat0r Kinerja RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2
TAHUN 2013
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
(%)
NAIK / TURUN (%)
Orang
39.727
49659
50730
102,16
27,70
Orang
8.085
10106
11266
111,48
39,34
BOR
%
60,17
70 - 80
74,49
22,78
LOS
Hari
4,44
3-6
4,46
0,45
TOI
Hari
2,95
1-3
1,25
(57,63)
BTO
Kali
55,63
30 - 50
76,46
20,83
NDR
%o
19,83
< 25
16,02
(19,21)
GDR
%o
48,84
< 45
37,64
(22,93)
INDIKATOR KINERJA Kunjungan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Pasien Rawat Inap Jumlah Pasien Masuk
3
Kegiatan Penunjang
Tindakan
27244
34055
37510
110,15
34,55
4
Kegiatan Pembedahan
Tindakan
1560
1950
2912
149,33
86,67
Sumber : RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat Angka Tingkat Pemanfaatan Tempat Tidur Rumah
Sakit/Bed
Occupancy Rate (BOR) RSUD Kraton mencapai 77,40% dan RSUD Kajen 74,49%,
meningkat
dibandingkan tahun 2012. BOR dikatakan baik jika realisasinya 75% - 80%. Rata-Rata Lama Perawatan Pasien (Length of Stay) RSUD Kraton mencapai 4,83 hari pada tahun 2013 lebih lama 0,6 hari dibanding tahun 2012 dan RSUD Kajen mencapai 4,46 hari. Hal ini menunjukkan
bahwa
pelayanan
rumah
sakit
terhadap pasien cukup memadai, karena sesuai dengan standar nasional lama perawatan 3 – 6 hari. Pada tahun 2012 rata-rata tempat tidur dalam Kondisi Tidak Terisi Ke Kondisi Terisi Berikutnya (Turn Over Interval) di RSUD Kraton mencapai 1,11 menurun sedikit yaitu 0,4 hari dibandingkan tahun 2012 dan RSUD Kajen mencapai 1,25 hari. Hal ini memperlihatkan kondisi pelayanan kamar
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.96
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
pada pasien sudah mencapai ideal yaitu sesuai standard Kementerian Kesehatan 6 jam sampai dengan 3 hari. Frekuensi Pemakaian (Bed Turn Over) tahun 2013 RSUD Kraton mencapai 74,09 kali per tahun atau meningkat 4 dari tahun 2012 yang mencapai 71,50 kali per tahun. Sementara di RSUD Kajen mencapai 76,46 kali per tahun
atau meningkat
21 dari tahun 2012 yang mencapai 55,63 kali per tahun. Angka
Kematian
merupakan
Kasar
angka
(Gross
kematian
Death
seluruh
Rate) pasien
dibanding pasien keluar hidup dan mati di RSUD Kraton
pada
tahun
2013
mencapai
44,72%
pasien, yang mengalami penurunan 0,9% dari 53,04% pasien pada tahun 2012 dan di RSUD Kajen mencapai 37,64%. Angka Kematian Bersih (Net Death Rate) yang menunjukkan
angka
kematian
pasien
ketika
dirawat di rumah sakit lebih dari 48 jam untuk RSUD Kraton pada tahun 2013 mencapai 24,6,0% pasien, mengalami penurunan
sebesar 0,3%
pasien dari tahun 2012 yang menunjuk angka 27,56% pasien, dan di RSUD Kajen mencapai 16,02%. 3)
Pekerjaan Umum a) Program dan Kegiatan Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2013 sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan Kegiatan Penyusunan DED Jalan dan Jembatan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.97
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(2) Program Pengembangan Saluran Drainase/Goronggorong, dengan kegiatan : (a) Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; (b) Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase. (3) Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan
dan
Jembatan, dengan kegiatan : (a) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan; (b) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan; (c) Peningkatan Jalan; (d) Rehabilitasi Jalan; (e) Bantuan Sarana Prasarana dari Provinsi. (4) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, dengan kegiatan : (a) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran; (b) Peningkatan
Pelayanan
Penanggulangan
Pencegahan Bahaya Kebakaran. (5) Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan, dengan kegiatan : (a) Penyusunan Sistem Informasi/Database Jalan; (b) Pendataan Klasifikasi Jalan. (6) Program Peningkatan dan Pengembangan Lampu Penerangan Jalan, dengan kegiatan : (a) Pemeliharaan Rutin/Berkala LPJU; (b) Pengadaan LPJU; (c) Penggantian Lampu Ukir dan Lampu Hias Taman. (7) Program
Pengembangan
Wilayah
Strategis
dan
Cepat Tumbuh, dengan kegiatan : (a)
Pembangunan Infrastruktur Ibukota Kecamatan;
(b)
Penataan Sarana Prasarana Kota Ruas Jalan Mandurorejo;
(c)
Penataan Kawasan Gemek;
(d)
Pembangunan
Tugu
Pertigaan
Ketitang
Kecamatan Bojong. (8) Program
Pembangunan
Infrastruktur
Perdesaan,
dengan kegiatan :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.98
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(a)
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan;
(b)
Pengadaan Aspal;
(c)
Pendampingan
Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP); (d)
Penunjang Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan;
(e)
Fasilitasi Program Neighbourhood Development;
(f)
Pengadaan Semen;
(g)
Pembangunan MCK;
(h)
Pembangunan/Rehabilitasi
Saluran
Drainase
Pedesaan; (i)
Pengadaan LPJU Pedesaan;
(j)
Pembangunan Sanitasi Pedesaan;
(k)
Penataan Lingkungan Pedesaan.
(9) Program Perencanaan Teknis Infrastruktur, dengan Kegiatan Perencanaan Teknis Infrastruktur. Dinas
Pengelolaan
Sumberdaya
Air
Energi
dan
Jaringan
Irigasi
Dan
Sumberdaya Mineral (1) Program
Pengembangan
Konservasi Sungai, dengan kegiatan : (a)
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur;
(b)
Penyusunan Database Potensi Air dan Jaringan Irigasi Se-Kabupaten Pekalongan;
(c)
Perencanaan Teknis Penanganan Air Rob;
(d)
Perencanaan
Teknis
Pembangunan
Bendung
Benawi. (2) Program Pengendalian Banjir, dengan kegiatan : (a) Rehabilitasi
dan
Pemeliharaan
Bantaran
dan
Tanggul Sungai; (b) Mengendalikan Banjir pada Daerah Tangkapan Air dan Badan-Badan Sungai; (c) Peningkatan
Pembersihan
Dan
Pengerukan
Sungai/Kali; (d) Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai; (e) Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Sungai.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.99
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(3) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan : (a) Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi; (b) Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun; (c) Peningkatan Jaringan Irigasi; (d) Penyusunan Pola Tata Tanam; (e) Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Jaringan Irigasi; (f) Pengadaan Tanah Untuk Bendung Simbang. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Pekerjaan
Umum
tahun
2013
dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung urusan (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp.109.088.465.466,00 dapat terealisasi sebesar Rp.103.850.257.266,00 atau 95,20%. Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Pekerjaan Umum tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013. Kineja Urusan Pekerjaan Umum yang dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut : (1) Panjang jalan Kabupaten Pekalongan dalam kondisi baik mencapai 86,70% atau 111,15% di atas target 78,00% dan mengalami kenaikan jika dibandingkan capaian tahun 2012 sebesar 39,64%. Tabel 2.100 Jalan Berdasarkan Jenis Permukaannya Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5
URAIAN Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
Aspal Batu/kerikil Beton Tanah Paving
PANJANG (KM) 2012 2013 503,45 508,91 39,20 20,20 9,09 26,17 6,00 2,00 0,34 0,8
NAIK/TURUN (Angka) 5,46 (19,00) 17,08 (4,00) 0,46
(%) 1,08 (48,47) 187,90 (66,67) 135,29
Sumber : DPU Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.100
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.101 Jalan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4
PANJANG (KM) 2012 2013 346,52 425,58 111,40 70,28 77,83 41,58 22,34 20,64
URAIAN Jalan Jalan Jalan Jalan
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
NAIK/TURUN (Angka)
(%)
79,06 (41,12) (36,25) (1,70)
22,82 (36,91) (46,58) 7,60
Sumber : DPU Kabupaten Pekalongan, 2013
(2) Jembatan dalam kondisi baik mencapai 93,81% atau 95,76%,
di
bawah
target
97,96%,
mengalami
penurunan 0,35% jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 0,35%. Pada tahun 2013, prasarana jembatan di Kabupaten Pekalongan sejumlah 307 buah, dimana berdasarkan jenis
konstruksinya
terdapat
43
buah
jembatan
komposit, 3 buah jembatan busur, 243 buah jembatan beton, 14 buah jembatan plat dan 5 buah jembatan rangka baja, serta 1 buah jembatan gantung. Dari 307 buah jembatan di Kabupaten Pekalongan, berdasarkan
kondisi
fisiknya
terdapat
289
buah
dengan baik, 13 buah dengan kondisi sedang, dan 4 buah dengan kondisi rusak, serta 1 buah dengan kondisi rusak berat, sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.102 Jembatan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4
URAIAN Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
JUMLAH (Buah) 2012 2013 288 289 13 13 5 4 1 1
NAIK /TURUN (Angka) 1 0 1 0
(%)
0,35 0,00 (20,00) 0,00
Sumber : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2013
(3) Lampu penerangan jalan umum sampai dengan tahun 2013 sebanyak 175 buah atau 194,44%, di atas target sebanyak
90
buah
serta
mengalami
peningkatan
sebesar 250% jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.101
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4) Penyediaan air bagi petani meliputi rehabilitasi saluran air, pintu air dan bangunan air yang menunjang distribusi air dari hulu ke hilir. Pengendalian banjir meliputi pencegahan longsor pada tebing sungai / kali, normalisasi
sungai
/
kali
yang
bentuk
badan
sungainya sudah tidak mampu mengalirkan air secara normal dan penanggulangan banjir rob pada daerahdaerah pesisir pantai. Tabel 2.103 Capaian Indikator Cakupan Irigasi Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2
BIDANG URUSAN/INDIKATOR Rasio jaringan irigasi Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
2013
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
% m²/ha
0,0141 21.358,38
0,0142 21.200,75
0,0170 21.978,63
119,7183 103,6691
Sumber : DPSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, 2013
4)
Perumahan a) Program dan Kegiatan Urusan Perumahan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Perumahan Tahun 2013 sebagai berikut : (1) Program
Peningkatan
Cakupan
dan
Kualitas
Pelayanan Air Minum, dengan kegiatan Penunjang Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS. (2) Program
Pengembangan
Perumahan,
dengan
kegiatan : (a)
Penunjang Sarana dan Prasarana Rusunawa Kedungwuni;
(b)
Fasilitasi
Bantuan
Stimulan
Perumahan
Swadaya; (c)
Penunjang Pengelolaan Rusunawa.
(3) Program
Peningkatan
Akses
Sanitasi
Layak,
dengan kegiatan : (a)
Penunjang Kegiatan Pembangunan Sanitasi;
(b)
Penunjang Kegiatan Sanimas.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.102
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, dengan kegiatan : (a)
Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah;
(b)
Pembangunan Infrastruktur Jaringan Air Bersih.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan dengan
Perumahan
anggaran
belanja
Rp.3.503.846.000,00
dan
tahun
2013
langsung dapat
dilaksanakan
urusan
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp.3.420.447.300,00 atau 97,62%. Capaian target indikator sasaran Urusan Perumahan tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya
dalam
tahun
2013.
Kinerja
Urusan
Perumahan yang dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut : (1)
Indikator kerja urusan perumahan salah satunya ditunjukkan dengan tercukupinya kebutuhan rumah. Di tahun 2013, backlog kebutuhan rumah mencapai 29.500 unit atau 94,92%, dibawah target 28.000 unit tetapi mengalami peningkatan sebesar 10,61% jika dibandingkan capaian tahun 2012;
(2)
Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 193.299 unit atau 113,71%, di atas target 170.000 unit, mengalami
peningkatan
sebesar
0,41%
jika
dibandingkan capaian tahun 2012; (3)
Rumah tangga bersanitasi mencapai 54,03% atau 61,05%,
di
peningkatan
bawah sebesar
target
88,50%,
1,37%
jika
mengalami
dibandingkan
capaian tahun 2012; (4)
Lingkungan pemukiman kumuh mencapai 11,09% atau 101,98%, di atas target 11,31%, mengalami peningkatan
sebesar
3,48%
jika
dibandingkan
capaian tahun 2012;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.103
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(5)
Program Pengembangan Perumahan untuk tahun 2013, terkait dengan Kegiatan Penunjang Sarana dan Prasarana Rusunawa Kedungwuni, Kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan Kegiatan Penunjang
Pengelolaan
Penunjang
Sarana
Rusunawa.
dan
Prasarana
Kegiatan Rusunawa
Kedungwuni telah menghasilkan 2 buah sarana prasarana
di
Rusunawa
Kedungwuni.
Kegiatan
Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ditujukan untuk 521 RTLH; (6)
Program Peningkatan Akses Sanitasi Layak untuk tahun 2013, terkait dengan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dan Kegiatan Sanimas. Kegiatan pembangunan SLBM ditujukan untuk 3 desa di Kabupaten Pekalongan. Sementara itu Kegiatan Sanimas juga ditujukan untuk 3 desa di Kabupaten Pekalongan;
(7)
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Air
Minum dan Air Limbah untuk tahun 2013, terkait dengan Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Air
Bersih.
Kegiatan
Penyediaan
Prasarana
dan
Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
ditujukan
Pekalongan,
untuk
sedangkan
5
desa di
Kegiatan
Kabupaten
Pembangunan
Infrastruktur Jaringan Air Bersih menjangkau 7 desa di Kabupaten Pekalongan. 5)
Penataan Ruang a) Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
untuk
mendukung
Urusan
Penataan Ruang dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan
Umum
(DPU)
dan
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) pada tahun 2013, sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.104
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Dinas Pekerjaan Umum (1) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan (a) Penyusunan RTBL Ibukota Kecamatan; (b) Penyusunan DED Penataan Kota Kecamatan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (1) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan (a)
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kec. Kajen, Tirto, Siwalan, Bojong, Wonopringgo, Buaran;
(b)
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS);
(c)
Kegiatan Penunjang BKPRD;
(d)
Identifikasi
dan
Rencana Penataan Kawasan
Kumuh Kabupaten Pekalongan. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Penataan Ruang tahun 2013 dilaksanakan dengan
anggaran
belanja
Rp.1.753.885.000,00
dan
langsung dapat
urusan
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp.1.744.104.800,00 atau 99,44%.. Capaian target indikator sasaran Urusan Penataan Ruang tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa
outcome
yang
menunjukkan
keberhasilan
pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013. Kineja Urusan Penataan Ruang yang dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut: (1)
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan baru mencapai 28,55% atau 114,20% diatas target 25% dan
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan
capaian tahun 2012 sebesar 15%; (2)
Jumlah pengelolaan pertamanan mencapai 3 buah atau 75% dibawah target 4 buah dan mengalami penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2012 sebesar 25%;
(3)
RTRW Kabupaten Pekalongan sampai pada tahun 2013 telah dijabarkan dalam 8 Rencana Detail Tata
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.105
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Ruang (RDTR), yaitu RDTR Kec. Kedungwuni, RDTR Kec. Wiradesa, RDTR Kec. Kajen, RDTR Kec. Tirto, RDTR Kec. Siwalan, RDTR Kec. Bojong, RDTR Kec. Wonopringgo, dengan
serta
RDTR
penyusunan
Kec.
Kajian
Buaran
Lingkungan
beserta Hidup
Strategis (KLHS). 6)
Perencanaan Pembangunan a) Program dan Kegiatan Pembangunan
urusan
perencanaan
pembangunan
di
Kabupaten Pekalongan dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
yang
pada
tahun
2013
melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut : (1)
Program
Kerja
Sama
Pembangunan,
dengan
kegiatan : (a) Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD); (b) Fasilitasi
Kerjasama
Pengembangan
Pertanian
dengan Perguruan Tinggi. (2)
Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah,
dengan kegiatan : (a) Koordinasi
Penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ); (b) Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); (c) Penyusunan KUA dan PPAS; (d) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (e) Penyusunan
Memorandum
Program
Sektor
Sanitasi (MPSS); (f) Evaluasi RPJMD. (3)
Program
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi,
dengan kegiatan : (a) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi; (b) Studi Potensi Investasi Kabupaten Pekalongan; meliputi :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.106
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Studi Potensi Investasi Pengembangan Pinus Rakyat; Studi Potensi Investasi Makanan Olahan dan Air Minum dalam Kemasan; Studi Potensi Investasi Pengembangan Objek Wisata; serta Studi Potensi Investasi Ruminansia. (4)
Program Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan kegiatan : (a) Koordinasi
Pelaksanaan
TNI
Manunggal
Membangun Desa (TMMD); (b) Fasilitasi
Tim
Koordinasi
Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD); (c) Fasilitasi Kuliah Kerja Nyata (KKN); (d) Fasilitasi Pengarus Utamaan Gender (PUG); (e) Fasilitasi
Pengembangan
Pendidikan
Untuk
Semua (PUS); (f) Persiapan Pendirian Akademi Komunitas. (5)
Program
Perencanaan
Prasarana
Wilayah
dan
Sumber Daya Alam, dengan kegiatan : (a) Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan air Minum (SPAM) Kabupaten Pekalongan; (b) Koordinasi Penanganan Program Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan
Berbasis
Masyarakat
(AMPL-BM); (c) Penyusunan Dokumen Perencanaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B); (6)
Program Sosialisasi dan Pengembangan Kreativitas dan Inovatif, dengan kegiatan : (a) Fasilitasi Riset Daerah; (b) Lomba Kreativitas dan Inovasi (KRENOVA) dan Pameran Produk Inovasi (PPI).
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Alokasi
anggaran
belanja
langsung
untuk
melaksanakan urusan perencanaan pembangunan (tidak termasuk anggaran belanja langsung rutin SKPD) sebesar
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.107
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Rp.3.586.566.500,00
dan
terealisasi
sebesar
pembangunan
dokumen
Rp.3.340.840.450,00 atau 93,15%. Dalam
perencanaan
perencanaan yang telah disusun tahun 2013 antara lain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2014; Kebijakan Umum Anggaran (KUA); serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Evaluasi RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016. Selain
itu
untuk
pemenuhan
data-data
dalam
perencanaan pembangunan telah disusun dokumen studi potensi investasi kabupaten Pekalongan, dan data-data perencanaan di bidang sosial budaya, bidang ekonomi serta bidang fisik prasarana. Kinerja makro urusan perencanaan pembangunan dapat
dilihat
dari
indikator
tersedianya
dokumen
perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda; tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda; dan penjabaran program RPJMD ke
dalam
dokumen
perencanaan
RKPD
yang
telah
ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2013 juga telah melaksanakan evaluasi perencanaan pembangunan yaitu Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada akhir tahun 2013. Maksud dan tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperoleh gambaran capaian kinerja dan pendanaan RKPD Tahun 2014; mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan RPJMD; serta merumuskan rekomendasi dan tindak lanjut sebagai masukan dalam penyusunan RKPD tahun berikutnya. Evaluasi ini penting, karena hasil evaluasi tersebut sebagai bahan penyusunan RKPD untuk periode
selanjutnya;
indikator
penilaian
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah; indikator penilaian kinerja SKPD; dan bahan penilaian pencapaian rencana
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.108
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
aksi program dan kegiatan pembangunan daerah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Pembangunan Nasional. Secara rinci target capaian indikator kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat
dilihat pada tabel
sebagai berikut : Tabel 2.104 Capaian Indikator Kinerja Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 TAHUN 2013 TARGET REALISASI -
NO
URAIAN
SATUAN
1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
Buku
CAPAIAN 2012 1
Buku
1
1
1
100
Buku
1
1
1
100
2 3
% -
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan, 2013
7)
Perhubungan a) Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
untuk
mendukung
Urusan
Perhubungan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: (1)
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan kegiatan : (a) Perencanaan
Pembangunan
Prasarana
dan
Fasilitas Perhubungan; (b) Koordinasi Dalam Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; (c) Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan. (2)
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, dengan kegiatan : (a) Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor; (b) Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan; (c) Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Keselamatan Lalu Lintas.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.109
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(3)
Program
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan,
dengan kegiatan : (a)
Uji
Kelayakan
Sarana
Transportasi
Guna
Keselamatan Penumpang; (b)
Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya;
(c) (4)
Survey Lalu Lintas Harian Rata-Rata.
Program
Pembangunan
Perhubungan,
dengan
Sarana
dan
Kegiatan
Prasarana
Pembangunan
Gudang Sarana Prasarana Dan Tempat Parkir. (5)
Program
Pengendalian
dan
Pengamanan
Lalu
Lintas, dengan kegiatan : (a)
Pengadaan Rambu-Rambu Lalulintas;
(b)
Pengadaan Barikade Jalan;
(c)
Pengadaan Bahan Marka Jalan;
(d)
Pengadaan Warning Lamp;
(e)
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Lalulintas Angkutan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perhubungan
Belanja
Langsung
dilaksanakan
Urusan
(tidak
dengan
anggaran
termasuk
Belanja
Langsung rutin SKPD) sebesar Rp.1.283.975.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.1.222.002.650,00 atau 95,17%.. Capaian program dan kegiatan Urusan Perhubungan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.105 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 TAHUN 2013
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
CAPAIAN
%
1
Jumlah arus penumpang angkutan umum
orang
1.246.658
1.342.835
1.055.945
78,64
2
Rasio ijin trayek (jumlah izin trayek/jumlah penduduk)
Persentase
0,0034
0,0067
0,00
50,00
3
Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Terminal Bis Tipe A
unit
655
500
(5,50)
124,00
unit
0
0
0,00
0,00
4
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.110
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2013
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
CAPAIAN
%
5
Jumlah Terminal Tipe C
unit
6
6
0,00
100,00
6
Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang
Persentase
6,84
8,16
0,00
83,82
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari data tabel diatas, maka dapat dilihat rata – rata kurang dari target. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain : (1)
Jumlah arus penumpang angkutan umum tahun 2013 sebanyak 1.055.945 orang, menurun dibanding tahun tahun 2012 dan di bawah target tahun 2013 sebanyak
1.342.835
orang.
Menurunnya
jumlah
penumpang angkutan umum ini disebabkan jumlah angkutan umum yang berkurang, karena beralihnya moda
transportasi
dari
kendaraan
umum
ke
kendaraan pribadi. Perpindahan modal transportasi inilah yang juga mengakibatkan turunnya jumlah kir angkutan umum di tahun 2013. Jumlah kendaraan umum yang diuji tahun 2012 sebanyak 655 unit dan mengalami penurunan di tahun 2013 sebanyak 619 unit kendaraan; (2)
Jumlah rasio ijin trayek dari tahun 2012 sampai akhir 2013 tidak mengalami kenaikan dan di tahun 2013
sendiri
juga
tidak
memenuhi
target,
dikarenakan tidak adanya pembukaan trayek baru karena lesunya bisnis angkutan umum. Untuk
pencapaian
target
pendapatan
Urusan
Perhubungan secara keseluruhan dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.111
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.106 Realisasi Retribusi Urusan Perhubungan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
%
NAIK / TURUN (%)
176.367.000,00
88,18
(15,65)
253.769.000,00
270.520.500,00
106,60
6,82
314.544.561,00
896.216.323,00
951.378.121,00
106,15
202,46
263.423.000,00
285.500.000,00
290.978.000,00
101,92
10,46
-
12.875.000,00
949.000,00
4.267.000,00
3.860.000,00
4.090.000,00
275.000,00
-
-
1.044.848.781
1.652.220.323
1.694.282.621
TAHUN 2013 NO
JENIS RETRIBUSI
CAPAIAN 2012
1.
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Retribusi Terminal
209.088.000,00
200.000.000,00
253.251.220,00
Retribusi Tempat Khusus Parkir Retribusi Ijin Trayek
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Retribusi Izin Usaha Angkutan Bermotor di Jalan JUMLAH
TARGET
REALISASI
7,37 105,96
(4,15)
-
(15,65)
Sumber : Dinhubkominfo Kabupaten Pekalongan, 2013
Realisasi PAD Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.1.694.282.621,00 atau 102,54% dari target angggaran sebesar
Rp.1.652.220.323,00,
meningkat
sebesar
Rp.649.433.840,00 atau 38.33% dari realisasi tahun anggaran 2012 sebesar Rp1.044.848.781,00. Dari semua retribusi/pendapatan Urusan Perhubungan tahun 2013, Retribusi
pelayanan
parkir
ditepi
jalan
umum
dan
Retribusi tempat khusus parkir tidak memenuhi target yang telah ditentukan. Semula kedua jenis retribusi ini tidak dibedakan, akan tetapi pada tahun 2013 retribusi tempat khusus parkir dipisahkan dari retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum. Dengan adanya pemisahan kedua jenis retribusi ini, maka target dan realisasi retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum pada tahun 2013
mengalami
disebabkan
karena
penurunan. pada
tahun
Penurunan 2013
ini
lokasi
juga parkir
mengalami pengurangan sejumlah 54 titik parkir yang tersebar di 8 pasar dalam wilayah Kabupaten Pekalongan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.112
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yang pada tahun 2012 mencangkup parkir dalam lingkup pasar, pada tahun 2013 lokasi ini tidak lagi masuk dalam retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum karena hak pengusahaan parkir di dalam lingkup pasar pada tahun 2013 telah ditangani sendiri oleh pasar di bawah Dinas Perindustrian,
Perdagangan
dan
UMKM
Kabupaten
Pekalongan. Hal ini mengakibatkan target dan realisasi perolehan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum pada tahun 2013 mengalami penurunan di banding tahun 2012. Sedangkan untuk Retribusi tempat khusus parkir yang tidak mencapai target dikarenakan target awal penetapan diperuntukkan untuk RSUD Kajen, sedangkan RSUD Kajen telah berubah status menjadi BLUD sehingga semua pendapatan termasuk parkir dikelola oleh RSUD Kajen sendiri dan dalam target perubahan tahun 2013, target tersebut belum dihapus. 8)
Lingkungan Hidup a) Program dan Kegiatan Program
dan
Kegiatan
untuk
mendukung
urusan
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Bagian Perekonomian Setda pada tahun 2013 adalah sebagai berikut Dinas Pekerjaan Umum (1)
Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan RTH dan TPA Regional.
(2)
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan, dengan kegiatan : (a) Pemeliharaan TPA Bojonglarang; (b) Pengadaan Sarana Pengelolaan Persampahan; (c) Penunjang
Kebersihan
Lingkungan
Alun-alun
Kajen dan Kedungwuni;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.113
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(d) Pengadaan
Sarpras
Penunjang
Kebersihan
Lingkungan Alun-alun Kajen dan Kedungwuni. (3)
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman.
Kantor Lingkungan Hidup (1)
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan, dengan kegiatan : (a) Menunjang Program Adipura; (b) Pembangunan
Tempat
Pengolahan
Sampah
Terpadu. (2)
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan : (a) Peningkatan
Peringkat
Kinerja
Perusahaan
(PROPER); (b) Pembinaan
Tentang
Peraturan
di
Bidang
Lingkungan Hidup Dan Pengelolaan Limbah Bagi Pengusaha Industri Kecil; (c) Pengujian
Dalam
Rangka
Pengendalian
Pencemaran Air; (d) Operasional IPAL Industri Kecil; (e) Pengadaan Reagen Laboratorium; (f) Penunjang
Menuju
Akreditasi
Laboratorium
Lingkungan; (g) Pembangunan Reaktor Biogas; (h) Penyediaan
Sarana
Adaptasi
Dan
Mitigasi
Perubahan Iklim; (i) Penyediaan
Prasarana
Alat
Pemantauan
Dan
Pengawasan Lingkungan Hidup; (j) Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
Akibat
Industri Kecil Tekstil; (k) Pengadaan Mobil Tangki Penyedot Limbah; (3)
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam
dan Lingkungan Hidup,
dengan kegiatan :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.114
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(a) Program Sekolah Adiwiyata Pelatihan Dasar Kader Lingkungan Hidup dan Peran Serta Guru Dalam Pembelajaran Lingkungan Hidup; (b) Penyediaan Informasi Lingkungan Hidup; (c) Program
Advis
Kebijakan
Untuk
Lingkungan
Hidup dan Perubahan Iklim (PAKLIM). (4)
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau.
Bagian Perekonomian Setda (1)
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan kegiatan Koordinasi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam
(2)
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Lingkungan Hidup.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp.9.343.201.450,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.3.838.026.977,00 atau 41,08%. Rendahnya capaian realisasi ini disebabkan antara lain pada kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan RTH dan TPA Regional dengan realisasi 0% serta kegiatan Pembangunan IPAL Jeans Wash dengan realisasi 1,2 Capaian
indikator
program
dan
kegiatan
Urusan
Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.107 Capaian Indikator Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
NO
URUSAN, INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Titik
30
33
36
109,09
20,00
TAHUN 2013
1
Pencemaran status mutu air
2
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL.
%
100
100
100
100,00
-
3
Penegakan hukum lingkungan
%
100
100
100
100,00
-
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.115
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 4 5
URUSAN, INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
%
93,7
80
92,62
115,78
(1,15)
%
100
100
100
100,00
-
Pelayanan pencegahan pencemaran air Pelayanan tindak lan-jut pengaduan masya-rakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
TAHUN 2013
Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
Pencemaran Status Mutu Air Status mutu air dihitung dari jumlah titik sungai dan air limbah industri kecil yang diuji setiap tahunnya oleh
Kantor
Pekalongan. kepada
Lingkungan
Hasil
masyarakat
pengujian dengan
Hidup ini
Kabupaten
diinformasikan
dukungan
APBD
Kabupaten Pekalongan melalui kegiatan pengujian dalam rangka pengendalian pencemaran air dengan alokasi
anggaran
sebesar
Rp.40.000.000,00.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kualitas air sungai-sungai yang sudah mengalami pencemaran yaitu : Sungai Meduri, Sungai Sengkarang, Sungai Sragi, dan Sungai Slempeng. Selain itu air limbah industri kecil sebanyak 10 lokasi. Jumlah pengujian mengalami peningkatan, pada tahun 2012 sebanyak 30 titik sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 36 titik. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan karena dibutuhkan jumlah titik yang lebih banyak untuk perbandingan hulu dan hilir sungai yang diuji. (2)
Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL Jumlah usaha/kegiatan yang wajib AMDAL pada tahun 2012 dan 2013 di Kabupaten Pekalongan 4 jenis yaitu kegiatan pembuatan kawasan wisata kali pencongan, kegiatan pembangunan double track jalur kereta api, kegiatan pembangunan Sutet Ungaran Madirancan (yang melewati Kabupaten Pekalongan) dan kegiatan pembangunan TPA regional. Pada tahun 2012 cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.116
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
AMDAL mencapai target 100%. Sedangkan selama tahun
2013
sesuai
melaksanakan
dengan
pengawasan
tupoksinya
terhadap
4
telah
kegiatan
tersebut dengan realisasi target mencapai 100%. (3)
Penegakan Hukum Lingkungan Penegakan hukum lingkungan berupa sanksi kepada industri besar dan menegah yang telah melakukan pelanggaran. Dari hasil kajian terhadap laporan yang masuk tiap 3 (tiga) bulan dari pemilik industri besar dan menengah, pada tahun 2012 ada 1 industri yang melanggar hukum lingkungan dan telah dilaksanakan sanksi kepadanya. Target pencapaian sebesar 100%. Untuk tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 13 industri telah melanggar hukum lingkungan dan semuanya
telah
mendapatkan
sanksi.
Target
pencapaiannya sebesar 100%. (4)
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air Pelayanan
pencegahan
pencemaran
air
berupa
pelayanan penyedotan limbah cair industri kecil. Pencapaiannya dihitung prosentase hasil retribusi penyedotan limbah cair yang diperoleh. Pada tahun 2012 jumlah realisasi sebesar Rp.16.000.000,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp.17.059.000,00 atau sebesar 93,7%. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan
jumlah
realisasi
yaitu
sebesar
Rp.15.800.000,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp.17.059.000,00. Penurunan ini disebabkan karena jumlah industri kecil yang disedot berkurang karena beberapa berhenti dan ada juga yang mengalami penutupan sementara. (5)
Pelayanan akibat
tindak
adanya
lanjut dugaan
pengaduan pencemaran
masyarakat dan/atau
perusakan lingkungan hidup Pada tahun 2012 jumlah pengaduan masyarakat akibat
adanya
dugaan
pencemaran
dan/atau
perusakan lingkungan hidup ada 29 aduan dan telah
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.117
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
ditangani semuanya (100%) pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah pengaduan mengalami penurunan menjadi 5 aduan. Jumlah aduan pada tahun 2013 telah diselesaikan semuanya pada tahun 2013 tersebut (100%) (6)
Pada tahun 2013, rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk mencapai 19,03% atau 78,31% di bawah target 24,30% serta mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 8,91%. Pada tahun 2013, berdasarkan kondisi fisiknya, terdapat 26 buah kontainer dengan kondisi baik, 18 buah kontainer dengan kondisi kurang baik, dan 12 buah kontainer dengan kondisi rusak ringan serta 16 buah kontainer dengan kondisi rusak berat. Tabel 2.108 Kontainer Berdasarkan Kondisi Fisiknya Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
NO 1 2 3 4
URAIAN Kontainer Baik Kontainer Kurang Baik Kontainer Rusak Ringan Kontainer Rusak Berat TOTAL
JUMLAH (BUAH) 2012 2013 10 26 22 18 15 12 9 16 56 72
NAIK /TURUN (Angka)
(%)
16 (4) (3) 7
160,00 (18,18) (20,00) 77,78
Sumber : DPU Kabupaten Pekalongan, 2013
(7)
Pada Tahun 2013, persentase penanganan sampah 14,14% atau 97,65% di bawah target 14,48% serta mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 0,71%.
(8)
Pada Tahun 2013, jumlah armada sampah dan pertamanan 29 buah. Berdasarkan kondisi fisiknya terdapat 10 buah dalam kondisi baik (Arm Roll 4 buah, Dump Truck 3 buah dan 3 buah Pick Up L300), 16 buah dalam kondisi kurang baik (1 buah Bulldozer, 5 buah Arm Roll, 4 buah Dump Truck, 2 buah Truck Air, 1 buah Truck Listrik, 1 buah Pick Up L-300 dan 2 buah Kijang), serta 3 buah dalam kondisi
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.118
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
rusak berat (1 buah Arm Roll dan 1 buah Dump Truck). Tabel 2.109 Armada Angkutan Sampah dan Bulldozer Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
JENIS KENDARAAN
NOMOR POLISI
KONDISI
H 9545 FG H 9548 HG H 9552 HG G 9530 BB G 9538 DB G 9539 DB G 9596 FB G 9598 EB G 9534 AB G 9539 AB H 9534 CG H 9553 HG H 9554 HG G 9534 DB G 9597 FB G 9537 AB G 9538 AB G 9530 AB G 9536 DB G 9537 DB G 9540 DB H 9533 CG G 9574 DB G 9566 AB G 9509 ZB G 9510 ZB G 9567 DB G 9569 DB
Rusak Berat Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Berat Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik
Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Tangki Air Tangki Air Tangki Air Tangki Tinja Truck Listrik Pick Up L-300 Pick Up L-300 Pick Up L-300 Pick Up L-300 Kijang Kijang Bulldozer
Sumber : DPU Kabupaten Pekalongan, 2013
9)
Pertanahan a) Program dan Kegiatan Urusan Pertanahan pada tahun 2013 dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan Setda melalui program dan kegiatan sebagai berikut : (1)
Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan, dengan kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pertanahan;
(2)
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.119
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pertanahan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp.360.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.297.929.155,00 atau 82,76%. Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pertanahan adalah sebagai berikut : a. Terfasilitasinya penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan
umum
dan
pemerintah,
penanganan
permohonan alih fungsi lahan, penetapan lokasi, tukar menukar tanah Pemda dan penyelesaian permasalahan tanah lainnya; b. Tercapainya pendapatan lelang tanah grantungan pada tahun 2013 sebesar Rp.194.590.000,00 melebihi dari target
yang
telah
ditetapkan
sebesar
Rp.188.190.000,00 atau 103,40%. 10) Kependudukan dan Catatan Sipil a) Program dan Kegiatan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah melalui (1) Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan : (a)
Peningkatan
kinerja
aparat
pengelola
database
kependudukan; (b)
Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan;
(c)
Penggantian dan Pengembangan Peralatan SIAK;
(d)
Penerapan elektronik KTP.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2013 dilaksanakan dengan anggaran belanja Langsung Urusan
(tidak
termasuk
Belanja
Langsung
program
umum/rutin SKPD) sebesar Rp.1.215.330.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp.1.153.614.825,00 atau 94,92%. Capaian Kependudukan
target dan
indikator Catatan
Sipil
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
sasaran
Urusan
tercermin
dari
II.120
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan
pelaksanaan
pembangunan
program-program
mendukungnya
dalam
tahun
dan 2013.
melalui
kegiatan Kinerja
yang Urusan
Kependudukan dan Catatan Sipil yang dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.110 Data Pelayanan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pekalongan 2011-2013 NO 1. 2. 3.
URAIAN
SATUAN
2011
2012
2013
Lembar Lembar
64.646 110.000
66.643 40.879
52.574 544.484
Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar
102.000 16 5 15 40 5 20 -
12.901 11 1 4 4 331 -
39.159 36 14 9 7 332 2
KK KTP Akta Catatan Sipil - Akta kelahiran - Akta perkawinan - Akta perceraian - Akta kematian - Akta pengakuan anak - Akta pengangkatan anak - Akta kutipan kedua - Akta perubahan nama
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan, 2013
Adapun
capaian
kinerja
tahun
2013
apabila
dibanding dengan capaian tahun 2012 yaitu terwujudnya penataan adminstrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Kinerja
sasaran
Pencapaian
ini
target
rata-rata
kinerja
mencapai
sebagaimana
71,40%.
dalam
tabel
dibawah ini : Tabel 2.111 Realisasi Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan sipil Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR KINERJA
1
Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Kepemilikan KTP/e-KTP bagi wajib KTP/e-KTP Kepemilikan Akta Kelahiran Kepemilikan KK bagi setiap keluarga
2 3 4 5
RATA - RATA
CAPAIAN 2012 (%) 79
TARGET
REALISASI
(%)
661,665
535,354
80,91
84 81
15.826 791,236
13.967 535,354
88,25 67,70
60 73
932,295 430,282
572,459 252.722
61,40 58,73
2013
75,40
71,40
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.121
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Melihat dari data diatas, bahwa indikator tersebut tercapai cukup baik dengan rata-rata kinerja mencapai 50% - 80%. Secara keseluruhan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2013 bila dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4% (pencapaian tahun 2012 sebesar 75,59% dan tahun 2013 sebesar 71,40%, karena masih banyak wajib KK yang belum memproses
(membuat),
terkait
masa
berlakunya
kepemilikan Kartu Keluarga (KK) yaitu manakala ada perubahan Pindah, Datang, Lahir dan Mati (LAMPIT) dan kesadaran masyarakat masih rendah mengenai Identitas Kependudukan. 11) Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak a) Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
pada
Urusan
Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak yang dilaksanakan oleh 2 SKPD, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan
dan
Keluarga Berencana (PMP-KB) Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Program Pengarusutamaan Gender, dengan Kegiatan Pengarustamaan Gender. Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan
dan
Keluarga Berencana (PMP-KB) (1)
Program
Penguatan
Pengarusutamaan
Gender
Kelembagaan dan
Anak,
dan dengan
kegiatan : (a)
Fasilitasi dan evaluasi penyusunan ARG;
(b)
Fasilitasi
pengembangan
Pusat
Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A); (c)
Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
pemberdayaan
dan
jaringan
perempuan
dan
anak;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.122
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(d)
Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA);
(e)
Fasilitasi dan advokasi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA).
(2)
Program
Peningkatan
Perlindungan
Kualitas
Perempuan
dan
Hidup
Anak
dan
dengan
kegiatan : (a)
Penanganan
pengaduan
penanganan
korban
dan
koordinasi
tindak
kekerasan
perempuan dan anak; (b)
Pelatihan petugas pelayanan dan pendampingan penanganan KDRT, TPPO dan Anak;
(c)
Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB);
(d)
Sosialisasi dan advokasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan;
(e)
Penyusunan
profil
perlindungan
perempuan
lansia dan cacat. (3)
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
Dalam
Pembangunan
dengan
Kegiatan
Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan gender. (4)
Program
Peningkatan
Peran
Pedesaan
dengan
Kegiatan
perempuan
di
lingkungan
IHT
Perempuan
di
Pemberdayaan (Industri
Hasil
Tembakau). (5)
Program Keserasian Kebijakan Kualitas Perempuan dan Anak dengan kegiatan : (a)
Perumusan kebijakan tentang PUG peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak;
(b)
Perumusan kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA).
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program
dan
Kegiatan
Urusan
Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dianggarkan melalui belaja langsung (tidak termasuk belanja langsung rutin
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.123
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
SKPD) sebesar Rp.588.030.000,00
dan realisasi sebesar
Rp.570.446.350,00 atau 97,01% Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.112 Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1
2
3 4
5 6 7 8
9 10
INDIKATOR KINERJA Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Jumlah kebijakan yang mendukung pelaksanaan PUG di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dalam bentuk Perda dan Perbup Partisipasi perempuan di lembaga legislatif Penyelesaian pengaduan korban tindak kekerasan dan diskriminasi Jumlah P2TP2A di tingkat kabupaten dan kecamatan Rasio KDRT Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Jumlah focal point yang terbentuk Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas
Sumber :
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
45,12
100,83
1,17
2
2
100,00
-
13,33
13,50
13,33
98,74
-
%
80
100
100
100,00
25,00
Unit
5
12
10
83,33
100,00
0,045
0,04
0,002
5,00
(95,56)
%
70,70
70,75
70,79
100,06
0,13
%
100
100
100
100,00
-
unit
35
56
35
62,50
-
%
99,49
100
97,7
97,70
(1,80)
CAPAIAN 2012
%
44,66
TARGE T 44,75
0
%
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
TAHUN 2013
SATUAN
Perempuan
Dan
Keluarga
Berencana
Sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mencanangkan sebagai Kabupaten Layak Anak.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.124
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Sebagai tindak lanjut komitmen tersebut dilakukan fasilitasi dan advokasi pada semua stakeholder di Kabupaten Pekalongan untuk menginisiasi program dan kegiatan yang memberi ruang lebih besar bagi tumbuh kembang anak secara baik. Secara kelembagaan telah dibentuk Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (GTKLA) tingkat kabupaten dan memfasilitasi pembentukan lembaga serupa di tingkat kecamatan dan Desa. Sampai dengan tahun 2013 telah terbentuk GTKLA di 19 kecamatan dan 2 (dua)
desa
Percontohan
Sinangohprendeng
GTKLA
Kecamatan
yaitu
Desa
dan
Desa
Kajen
Bugangan Kecamatan Kedungwuni. Pembangunan berperspektif gender di Kabupaten Pekalongan telah mendapat tempat yang memadai. Persoalan gender menjadi komitmen bersama dari seluruh komponen. Pada ranah kebijakan, di tahun 2013 telah diajukan Rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
Pengarusutamaan Gender. Sedangkan pada tataran pelaksanaan terdapat 2 (dua) Peraturan Bupati yang mengatur pelaksanaan pengarusutamaan gender di Kabupaten Pekalongan; (2)
Dalam rangka memperluas cakupan kegiatan yang berbasis gender, BPMPKB mengadvokasi beberapa SKPD
untuk
menggunakan
Anggaran
Responsif
Gender (ARG). Sebagai bentuk komitmen atas hal tersebut, Penyusunan RKA SKPD pada tahun 2013 telah dilengkapi Pernyataan Anggaran Gender (Gender Budget Statement). Sampai dengan tahun 2013 ada 15 SKPD yang telah menerapkan pola penganggaran dengan pendekatan ARG. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah khususnya di jajaran eksekutif pada tahun 2013 sebesar 23,84% lebih rendah dibanding tahun 2012 yaitu 44,66%. Angka tersebut juga lebih rendah dari target RPJMD yaitu sebesar 26,75%.
Berbeda
halnya
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
dengan
partisipasi
II.125
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
perempuan di legislatif yang relatif stabil pada angka 13,33% dan di atas target RPJMD sebesar 8,8%; (3)
Rasio KDRT mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2013 rasio KDRT hanya sebesar 0,002%, lebih rendah jika dibandingkan tahun 2012 (0,045%) dan dari target RPJMD (0,04%). Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya BPMPKB untuk terus melakukan fasilitasi pendampingan dan advokasi penanganan pengaduan kasus – kasus kekerasan dalam rumah tangga. Untuk memperkuat upaya tersebut sudah dibentuk Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan
(P2TP2A)
di
kecamatan.
Perempuan
tingkat Sampai
kabupaten dengan
tahun
dan dan
Anak tingkat
2013
telah
terbentuk P2TP2A tingkat kecamatan di 9 kecamatan; P2TP2A merupakan unit pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Melalui wadah ini berhasil diselesaikan sebanyak 100% kasus pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. (4)
Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2013 relatif tinggi yaitu sebesar 70,79%. Capaian ini lebih tinggi dibanding target di tahun yang sama yaitu 10,30%. Penguatan ekonomi kelompok perempuan memberi
andil
partisipasi
yang
angkatan
menunjukkan
berarti kerja
kelompok
bagi
peningkatan
perempuan.
perempuan
Hal
ini
mempunyai
peran yang cukup penting dalam pembangunan; (5)
Perhatian terhadap
pemerintah upaya
Kabupaten
pemberdayaan
Pekalongan
perempuan
dan
perlindungan anak mendapat respon dan apresiasi dari pemerintah pusat. Apresiasi tersebut diwujudkan dengan
pemberian
Pemerintah
penghargaan
Kabupaten
atas
Pekalongan
kinerja dalam
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.126
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana (BPMP-KB) Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah sebagai berikut : (1)
Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan : (a) Pengadaan Balai Penyuluh KB di kecamatan; (b) Pengadaan Komputer dan Perlengkapannya; (c) Penyediaan Pelayanan Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin; (d) Pembinaan Keluarga Berencana; (e) Peningkatan
Perlindungan
Hak
Reproduksi
Individu; (f) Operasional KIE KKB-KS Melalui MUPEN; (g) Pengadaan Alat-Alat Kedokteran Umum. (2)
Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dengan Kegiatan
Orientasi
Reproduksi
Dalam
dan
Advokasi
Memperkuat
Kesehatan
Dukungan
dan
Partisipasi Masyarakat. (3)
Program Pelayanan Kontrasepsi, dengan kegiatan : (a) Pelayanan Konseling Keluarga Berencana; (b) Pelayanan
Pemasangan
Kontrasepsi
KB
(Operasional Pelayanan KB IUD Implant dan Pelayanan Melalui Mitra Potensial); (c) Pengadaan Kontrasepsi DAN Peralatan Medis; (d) Pelayanan KB Medis Operasi. (4)
Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
Dalam Pelayanan KB / KR Yang Mandiri, dengan kegiatan : (a) Operasional
Pembantu
Pembina
KB
Desa
Keluarga
dan
(PPKBD); (b) Pengelolaan Data dan Informasi KB-KS; (c) Pendampingan
Pendataan
Pemutakhiran Data Keluarga;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.127
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(d) Latihan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. (5)
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat, dengan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat.
(6)
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, dengan Kegiatan Orientasi Petugas PIK-KRR (Pengelola, Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya).
(7)
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga,
dengan
Kegiatan
Pengembangan
Ketahanan Keluarga Kelompok Tribina. (8)
Program Pengembangan Model Operasional BKBPosyandu-PAUD, dengan Kegiatan Pengembangan Pembentukan
Model
Operasional
BKB-Posyandu-
PAUD. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Keluarga
Berencana
dan
Keluarga
Sejahtera dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp.2.055.383.200,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp.1.990.294.835,00 atau 96,83%. Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.113 Realisasi Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO. 1 2 3 4 5
INDIKATOR KINERJA Rata-rata jumlah anak per keluarga Cakupan peserta KB aktif Unmetneed Persentase peserta KB mandiri yang tergabung dalam UPPKS Rasio PLKB dengan desa / kelurahan
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
2,35
2,4
102,13
-
82,96 8,14
84 6,9
83,02 8,07
98,83 116,96
0,07 (0,86)
%
35,79
86,5
81,95
94,74
128,97
%
1:5
1:3
1:5
103,17
-
SATUAN
CAPAIAN 2012
Anak
2,4
%
2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.128
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO. 6 7 8
INDIKATOR KINERJA Persentase keluarga Pra Sejahtera / Sejahtera I Cakupan PUS dengan istri usia di bawah 20 tahun Cakupan anggota BKB yang ber KB
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
%
46,16
44,91
45,03
100,27
(2,45)
%
2,10
1,87
2,10
112,30
-
%
56,10
63
77,34
122,76
37,86
2013
Sumber : BPMPKB Kabupaten Pekalongan, 2013
(1) Pasangan usia subur di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 175.251 orang dan terbagi dalam 3 (tiga) kelompok umur yaitu kurang dari 20 tahun sebanyak 3.855 orang; usia 20 - 29 tahun sebanyak 54.451 orang dan usia 30 - 49 sebanyak 116.945
orang.
Pada
tahun
2013
Pemerintah
Kabupaten Pekalongan berhasil mengajak PUS untuk menjadi peserta KB baru sebanyak 22.263 atau 100,12% dari PPM PB sebesar 22.236. Kebanyakan peserta baru menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak
15.620,
sebanyak sebanyak
1.971, 882,
pil IUD
MOW
sebanyak
2.290,
Implant
979,
Kondom
sebanyak sebanyak
518
dan
MOP
sebanyak 3; (2) Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2013 diketahui bahwa penduduk Kabupaten Pekalongan sebanyak 942.571 orang atau 252.700 KK. Jumlah kepala keluarga dibandingkan dengan tahun 2012 (242.757) ada kenaikan sebesar 2,83%. Data strata tahapan keluarga sejahtera hasil pendataan keluarga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.114 Data Strata Tahapan Keluarga Sejahtera Hasil Pendataan Keluarga Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 NO 1 2 3 4 5
HASIL PENTAHAPAN Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III Plus JUMLAH
Sumber :
JUMLAH (KK)
%
54.640 59.145 56.753 69.625 12.537 252.700
21,62 23,41 22,46 27,55 4,96 100
BPMPKB Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.129
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Dari data tersebut diketahui bahwa keluarga miskin (Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 113.795 kepala keluarga atau 45,03%; (3) Rata-rata jumlah anak per keluarga pada tahun 2013 sebesar 2,4 anak, sama seperti tahun 2012. Angka tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2013 yaitu sebanyak 2,3. 13) Sosial a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Sosial pada Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
serta
Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah adalah : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (1)
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan : (a) Bimbingan Lanjut KUBE Fakir Miskin; (b) Bimbingan Lanjut Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi.
(2)
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan : (a) Penanganan
Masalah-Masalah
Strategis
yang
Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa; (b) Fasilitasi Pengiriman PMKS dan PSKS ke Panti dan Provinsi; (c) Fasilitasi Bagi Penyandang Cacat dan Lansia. (3)
Program
Pembinaan
Anak
Terlantar,
Kegiatan
Pelayanan
Petirahan
Anak
dengan Sekolah
Bermasalah Sosial.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.130
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4)
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya), dengan Kegiatan Penjaringan Tuna Sosial dan Bimbingan Pencegahan HIV/AIDS.
(5)
Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan : (a) Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat; (b) Bimbingan Manajemen Organisasi Panti, Non Panti, PSM dan Karang Taruna. (6)
Program Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial, dengan kegiatan : (a) Pemeliharaan
Rutin/Berkala
TMP
“Bhakti
Wiratama”; (b) Sarasehan
Kepahlawanan
Apel
Kehormatan
Renungan Suci dan Ziarah Mandurorejo. (7)
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, dengan Kegiatan
Fasilitasi
Pelaksanaan
PKH
(Program
Keluarga Harapan). (8)
Program
Pengembangan
Sistem
Informasi
Kesejahteraan Sosial (SIKS), SIBI dan SIG, dengan Kegiatan Pemutahiran Data PMKS dan PSKS. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (1)
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana, dengan kegiatan : (a)
Penunjang Kegiatan Bantuan Dana Tak Terduga,
(b)
Fasilitasi
Kegiatan
Bantuan
Daerah
Rawan
Bencana. (2)
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam, dengan kegiatan : (a)
Piket Posko Kesiapsiagaan,
(b)
Pengadaan Logistik Bencana
(c)
Penyediaan
Peralatan
dan
Perlengkapan
Kebencanaan, (d)
Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pekalongan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.131
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(3)
Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dengan kegiatan : (a)
Penyuluhan dan Kajian Daerah Rawan Bencana,
(b)
Peningkatan
Kemampuan
dan
Ketrampilan
Penanggulangan Bencana, (c)
Pelatihan
Kesiapsiagaan
Bencana
bagi
Evakuasi
dan
Masyarakat Rentan Bencana, (d)
Pelatihan
Penyelamatan,
Penanganan Pengungsi. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan belanja
Sosial
Langsung
dilaksanakan
Urusan
dengan
(tidak
termasuk
anggaran Belanja
Langsung rutin SKPD) sebesar Rp.1.430.623.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.1.282.472.700,00 atau 89,64%. Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Sosial terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.115 Realisasi Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Panti sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar
buah
11
11
11
100,00
-
%
100
97,33
100
102,74
-
3
Persentase (%) yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi lainnya
%
1,52
4,18
2,96
70,81
94,74
4
Persentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Persentase (%) penyandang cacat fisik, mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial Persentase (%) korban bencana yang telah menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
%
0
6
0
-
-
%
0,87
0,51
0,55
107,84
(36,78)
%
100
100
100
100,00
-
NO 1
2
5
6
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.132
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN 2012
7
Persentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap
%
100
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
100
100
100,00
-
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari data diatas dapat diketahui capaian target pada tahun 2013 hampir semua terpenuhi, dan hanya satu yang tidak mencapai target yaitu Wahana kesejahteraan
Sosial
Berbasis
menyediakan
sarana
dan
Masyarakat
prasarana
yang
pelayanan
kesejahteraan sosial dikarenakan memang belum ada sarana tersebut di Kabupaten Pekalongan. (1)
Kondisi PMKS yang ada di Kabupaten Pekalongan terbagi
dalam
Masalah
26
kriteria.
Kesejahteraan
penanganan menonjol
dan
Prioritas
Sosial
pelayanan
berdasarkan
Penyandang
yang
mendapat
sosial
yang
paling
Pemutahiran
Data
PMKS
tahun 2013 adalah Keluarga Fakir Miskin (KFM) sejumlah 33.833 kk, dengan tanggungan 107.876 jiwa,
Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE)
sebanyak
4.668
orang,
Penyandang
Disabilitas
sebanyak 6.339 orang. Lanjut Usia Terlantar (LUT) sebanyak 2.683 orang. Tabel 1.116 Penanganan PMKS Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4
JENIS PMKS KFM PRSE Penyandang Disabilitas LUT TOTAL
KK 48.553 -
TAHUN 2012 JIWA DILAYANI 152.019 730 5.418 50 6.484 155
KK 33.833 -
TAHUN 2013 JIWA DILAYANI 107.876 13.897 4.668 240 6.339 127
-
2.983
50
-
2.683
50
48.553
166.904
985
33.833
121.566
14.014
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan Tahun 2013
(2)
Dalam Usaha Kesejahteraan Sosial tidak lepas dari peran para stakeholder/pemangku kepentingan /
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.133
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial seperti Dunia Usaha, pekerja sosial profesional, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Taruna Siaga Bencana/Tagana, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Karang Taruna, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Keluarga
Pioner,
Wahana
Kesejahteraan
Sosial
Berbasis Masyarakat (WKSBM), Wanita Pemimpin Kesejahteraan
Sosial,
Penyuluh
Sosial,
Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). PSM bekerja tanpa pamrih untuk mengupayakan penanganan terhadap PMKS di wilayah mereka berdomisili, seperti merintis usaha ekonomi produktif yang nantinya bisa menghasilkan untuk membantu para penyandang masalah dari segi keuangan seperti bantuan untuk anak yatim dan juga anak yang tidak mampu yang masih
sekolah,
dan
meningkatkan
keluarga yang rawan sosial ekonomi.
taraf
hidup
Peran TKSK
juga sangat penting dalam mendukung program dan kegiatan
di
Dinas
Sosial
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi. TKSK adalah kepanjangan tangan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kecamatan dimana TKSK tersebut bertugas. TKSK bekerja sama dengan Kecamatan dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk menangani segala permasalahan sosial yang ada
dan
mendesak
penyandang terlantar, lanjut
cacat,
di
penanganan
penanganan
usia
penanganan
masyarakat,
terlantar, bencana
fakir
orang/anak/bayi
miskin,
dan alam
penanganan penanganan
membantu yang
dalam
berkoordinasi
dengan BPBD. (3)
Pelaksanaan program kegiatan bidang sosial secara keseluruhan capaian kinerjanya 100%, dalam artian bahwa kegiatan dapat berjalan dan selesai seperti yang direncanakan. Pada Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.134
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, kegiatan Bimbingan Lanjut Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE FM), pada awal diberikan bantuan oleh provinsi tahun 2009 sebanyak 73 kelompok masingmasing 10 KK, total 730 orang/kk, pada tahun 2013 sudah berkembang menjadi 100 kelompok, berlokasi di Kecamatan Petungkriyono (40 klp), Kecamatan Talun (13 klp), Kecamatan Lebakbarang (30 klp), Kecamatan Paninggaran (14 klp), Kecamatan Kajen (1 klp), Kecamatan Tirto (1 klp), Kecamatan Wiradesa (1 klp). (4)
Disamping
melakukan
pembangunan
program
urusan
sosial
dan
juga
kegiatan,
dianggarkan
melalui belanja bantuan sosial yang pada tahun 2013 dianggarkan
sebesar
direalisasikan
Rp.10.497.779.500,00
dan
Rp.9.243.350.000,00
atau
sebesar
88,05% yang digunakan antara lain untuk bantuan kepada
organisasi
kepemudaan,
soail
kemahasiswaan,
kemasyarakatan, keagamaan
serta
bantuan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, penanggulangan kemiskinan, penanggulangan bencana melalui
dan
jaminan
Belanja
Rp.5.750.000.000,00
sosial.
Tidak dan
Juga
dianggarkan
Terduga
sebesar
direalisasikan
sebesar
Rp.3.621.082.300,00 atau 62,98% yang digunakan untuk
penanganan
bencana
yaitu
pembangunan/perbaikan sarana prasarana umum seperti jembatan, pembangunan bronjong, turap dan rehab gedung sekolah akibat bencana alam. 14) Ketenagakerjaan a) Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan tahun 2013 dilaksanakan
oleh
Dinas
Sosial,
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
Tenaga
Kerja
dan
II.135
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Transmigrasi, melalui program dan kegiatan sebagai berikut : (1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan kegiatan : (a)
Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi Pencari Kerja;
(b)
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Sarana
dan
Prasarana BLK; (c)
Fasilitasi dan Pengawalan TKI Ke Luar Negeri;
(d)
Pelatihan Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi;
(e)
Pelatihan Tenaga Kerja Berbasis Masyarakat.
(2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan:Pemberian Kerja Darurat dengan Padat Karya. (3) Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan, dengan kegiatan : (a)
Fasilitasi
Penyelesaian
Perlindungan
Hukum
Prosedur dan
Pemberian
Jaminan
Sosial
Ketenagakerjaan; (b)
Fasilitasi LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan Kabupaten Pekalongan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Ketenagakerjaan dilaksanakan dengan anggaran
Belanja
Langsung
urusan
(tanpa
Belanja
Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp.973.306.000,00 dan realisasi sebesar Rp.949.630.100,00 atau 97,57%. Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan dalam table sebagai berikut : Tabel 2.117 Realisasi Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1
2
INDIKATOR KINERJA Angka sengketa pengusahapekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
%
2,03
0,01
2,34
23.400,00
NAIK / TURUN (%) 15,27
%
45,02
68,83
74,25
107,87
64,93
TAHUN 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.136
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 3 4 5
6
7
8
9
10 11
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
%
18,02
6,13
39,8
649,27
NAIK / TURUN (%) 120,87
%
12,94
3,98
5,6
140,70
(56,72)
%
20,04
24,32
20,51
84,33
2,35
%
24,58
7
28,75
410,71
16,97
%
77,58
80
-
-
(100,00)
%
100
100
100
100,00
-
%
40,59
39,26
40
101,88
(1,45)
%
98,3
94,9
99,41
104,75
1,13
unit
24
24
20
83,33
(16,67)
Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja Persentase peserta pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja yang diterima kerja Rasio penduduk (angkatan kerja) yang bekerja Persentase kasus perselisihan yang terselesaikan Jumlah tenaga kerja yang memperoleh jaminan sosial Rasio UMK terhadap KHL Jumlah Bursa Tenaga Kerja
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, Tahun 2013
Kondisi
diatas
diikuti
dengan
bertambahnya
pencari kerja seperti tersebut dalam tabel pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan sebagai berikut : Tabel 2.118 Jumlah Pencari Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 JENIS KELAMIN L P
TAHUN 2012 2013 Sumber :
(1)
2.798 3.060
JUMLAH
3.234 4.505
6.032 7.565
Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan, 2013
Jumlah pencari kerja pada tahun 2013 meningkat 25,45%
dibandingkan
tahun
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
2012
dikarenakan
II.137
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
meningkatnya jumlah lulusan sekolah yang akan mencari pekerjaan. Sedangkan, penempatan tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.119 Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
JENIS PROGRAM
1 2 3 4 5
AKL AKAD AKAN LPKS BKK
TAHUN 2012 L P 764 764 1.699 1.699 19 19 1.516 2.482 3.998
TOTAL Sumber :
2013 L P 562 995 346 299 2 240 17 40 320 190 1.247 1.764 3.011
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Kabupaten Pekalongan, Tahun 2013
Transmigrasi
Penempatan tenaga kerja pada tahun 2013 sebanyak 3.011 orang mengalami penurunan sebesar 24,69% dari tahun 2012 dikarenakan jumlah pencari kerja yang tidak sesuai dengan jumlah lowongan pekerjaan yang ada dan banyaknya pencari kerja yang tidak melapor ketika sudah memperoleh pekerjaan. (2)
Jumlah perusahaan yang tercatat di Dinas Sosial Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Kabupaten
Pekalongan tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.120 Jumlah perusahaan yang tercatat di Disosnakertrans Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
NO 1 2 3
KLASIFIKASI PERUSAHAAN Besar Sedang/Menengah Kecil TOTAL
JUMLAH PERUSAHAAN 2012
2013
JUMLAH TENAGA KERJA 2012
37 149 308
27 168 317
L 9.223 1.814 7.296
494
512
18.333
2013
P 8.154 781 2.810
L 9.223 1.814 7.604
P 8.154 781 3.118
11.745
18.641
12.053
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, Tahun 2013
Jumlah
perusahaan
tahun
2013
adalah
512
perusahaan bertambah 18 perusahaan dibanding tahun 2012, dengan jumlah tenaga kerja meningkat
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.138
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
2,05% dari tahun 2012 dengan jumlah peningkatan tenaga kerja yang terserap bertambah 616 orang. Tabel 2.121 Jumlah Kecelakaan Kerja Yang Dilaporkan Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2012-2013
1
KASUS KECELAKAAN KERJA Di Dalam Perusahaan
2 3
Di Luar Perusahaan Meninggal Dunia
NO
TAHUN 2012 79
TOTAL Sumber :
(3)
2013 75
18 2
37 2
129
114
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, Tahun 2013
Kecelakaan
kerja
kecelakaan
karena
didalam
perusahaan
adalah
hati-hatian
pekerja
kekurang
dalam bekerja sedangkan kecelakaan yang terjadi di luar perusahaan dikarenakan kecelakaan murni pada saat pekerja sedang dalam perjalanan pulang dan pergi melalui jalan yang wajar. Tabel 2.122 Jumlah Perselisihan Hubungan Industrial Yang masuk Dalam Laporan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2012-2013 TAHUN
JUMLAH KASUS PERSELISIHAN
2012 2013
10 12
Sumber :
YANG DAPAT DITANGANI SECARA PROSEDURAL 10 12
Dinas Sosial, Tenaga Kerja Pekalongan, Tahun 2013
(4)
dan
PENANGANAN
Transmigrasi
100% 100% Kabupaten
Perselisihan hubungan industrial yang terjadi pada tahun 2013, didominasi oleh perselisihan hak, yang disebabkan pelanggaran hak pekerja maupun pemilik perusahaan walaupun hal ini sudah diatur dalam Undang-undang,
Peraturan
Menteri,
maupun
Peraturan Daerah. (5)
Dengan
meningkatnya
Layak),
dan
pekerja,
maka
guna pada
KHL
(Kebutuhan
meningkatkan tahun
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
2013
Hidup
kesejahteraan ditetapkanlah
II.139
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
kenaikan UMK, seperti tecantum dalam tabel di bawah : Tabel 2.123 Ketetapan UMK dan KHL Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 TAHUN
KETETAPAN UMK
KETETAPAN KHL
2012
Rp873.000,00
Rp888.978,42
PROSENTASE PERBANDINGAN UMK DENGAN KHL (%) 98,20
2013
Rp962.000,00
Rp967.669,29
99,41
Sumber
(6)
: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, Tahun 2013
Pelaksanaan
program
ketenagakerjaan
dapat
kegiatan
mencapai
bidang
kinerja
100%,
dimana seluruh program kegiatan dapat berjalan sesuai perencanaan. (7)
Melalui Kegiatan Pemberian Kerja Darurat dengan Padat Karya, maka dapat memberikan pekerjaan bagi penganggur untuk
memperoleh upah/pendapatan
dari pekerjaan padat karya sebanyak 54 orang. (8)
Berdasarkan survey di 4 pasar diperoleh angka Kebutuhan
Hidup
Layak/KHL
sebesar
Rp.1.135.937,84 yang kemudian sebagai dasar Upah Minimum Kabupaten untuk Tahun 2014 yang telah ditetapkan sebesar Rp.1.145.000,00 atau sebesar 100,80% dari KHL. (9)
Melalui Kegiatan Pelatihan Tenaga Kerja berbasis Masyarakat
dan
Berbasis
Kompetensi
dapat
melaksanakan berbagai pelatihan ketrampilan kepada para pencari kerja sebagai bekal dalam mencari pekerjaan dan mempersiapkan para pencari kerja sebagai tenaga kerja siap pakai di pasar kerja, seperti dapat dilihat pada tabel berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.140
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.124 Jumlah Peserta Pelatihan Tenaga Kerja di Dinsosnakertrans Tahun 2012- 2013 JUMLAH PESERTA PELATIHAN 2012 2013 580 546
JUMLAH KEJURUAN 2012 35 Sumber :
2013 31
Dinsosnakertans, 2013
Pelatihan Tenaga Kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2013 baik yang didanai oleh APBD Kabupaten Pekalongan maupun APBN berjumlah 31 kejuruan dengan total peserta 546 orang
menurun dibandingkan jumlah
pada tahun 2012 yang diikuti 580 orang dikarenakan memang
jumlah
pelatihan
ketrampilan
yang
dilaksanakan baik oleh UPT BLK menurun jumlahnya 15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah a) Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) tahun 2013 dilaksanakan oleh
Bagian Perekonomian Setda dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui program dan kegiatan sebagai berikut : Dinas Perindagkop - UMKM (1)
Program Penciptaan Iklim Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang Kondusif, dengan Kegiatan :
(2)
(a)
Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah;
(b)
Fasilitasi Sertifikasi PIRT (DBHCT);
(c)
Pemutakhiran Database UMKM;
(d)
Seminar Bisnis;
(e)
Pavingisasi Kawasan Kuliner Gemek.
Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM. (3)
Program Pengembangan Sistem Pendukung bagi UMKM, dengan kegiatan : (a)
Penyelenggaraan Pasar Rakyat;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.141
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4)
(b)
Lomba Rancang Busana;
(c)
Fasilitasi dan Restrukturisasi Dana Bergulir;
(d)
Penyusunan DED Ruang Pamer Produk UMKM.
Program
Peningkatan
Kualitas
Kelembagaan
Koperasi, dengan Kegiatan Revitalisasi Manajemen Pengelolaan KUD Koperasi. Bagian Perekonomian Setda Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan Penumbuhan Usaha Sesuai Potensi Daerah di Kabupaten Pekalongan. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Koperasi dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp.1.912.480.000,00 dan terealisasikan sebesar Rp.1.653.179.190,00 atau 86,44%. Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai berikut : Tabel 2.125 Realisasi Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2.
3.
Persentase koperasi aktif Persentase koperasi sehat - kategori sehat
%
CAPAIAN TAHUN 2012 43,77
%
0,23
45
0,23
0,51
-
- kategori cukup sehat Persentase usaha mikro dan kecil terhadap jumlah UKM
%
0,77
85
0,76
0,89
(1,30)
%
87,42
25
87,56
350,24
0,16
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
71
46,25
65,14
NAIK / TURUN (%) 5,67
TAHUN 2013
Sumber : DinperidagkopUMKM Kabupaten Pekalongan, 2013
16) Penanaman Modal a) Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal tahun 2013 dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian Setda dan Badan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.142
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui program dan kegiatan, sebagai berikut : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (1)
Program
Peningkatan
Promosi
dan
Kerjasama
Investasi, dengan kegiatan : (a) Koordinasi
Perencanaan
dan
Pengembangan
Penanaman Modal; (b) Peningkatan
Pemantauan,
Pembinaan
dan
Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; (c) Penyelenggaraan Pameran Investasi; (d) Fasilitasi
Peningkatan
Promosi
Potensi
dan
Peluang Investasi Derah. (2)
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan kegiatan : (a) Monitoring / Pemantauan Perizinan; (b) Pelaksanaan Pelayanan Publik Dalam Bidang Perizinan; (c) Penyusunan Standar Pelayanan Publik; (d) Pembuatan Jaringan On Line Sistem Informasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan.
(3)
Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat, melalui Kegiatan Survey IKM Tahun 2013.
Bagian Perekonomian Setda (1)
Program Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi, dengan kegiatan : (a) Pengembangan Potensi Unggulan Daerah; (b) Promosi Investasi Daerah Melalui Pusat Informasi Investasi Kabupaten Pekalongan Se Indonesia Di Batam; (c) Penyelenggaraan Kajen Expo 2013; (d) Penyelenggraraan Batik Expo Nusantara; (e) Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai (DBHCHT); (f) Pengadaan Water Meter Induk Dan Accesoris (PDAM Kota Pekalongan)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.143
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan Urusan Penanaman Modal menggunakan Belanja Langsung (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp.1.593.537.000,00 dan realisasi sebesar Rp.1.321.271.050,00 atau 82,91%. Capaian
target
indikator
sasaran
urusan
Penanaman Modal tercermin dari terealisasi indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013. Kinerja urusan Penanaman Modal yang dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.126 Realisasi Kinerja Urusan Penanaman Modal Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3
INDIKATOR KINERJA Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
Buah
1.246
670
610
91,04
NAIK / TURUN (%) (51,04)
Juta Rp.
301.209,42
1.037.316,00
123.285,42
11,89
(59,07)
Orang
3.772
3.738
2.845
76,11
(24,58)
TAHUN 2013
Sumber : BPMPPT Kabupaten Pekalongan, 2013
(1) Dengan investor berskala nasional (PMDN/PMA) yang menanamkan
dalam
modalnya
di
Kabupaten
Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 610 investor dengan nilai investasi Rp.123.285.415.941,00 (2) Dalam
rangka
Kabupaten
mendukung
Pekalongan
investasi,
Pemerintah
memberikan
pelayanan
perizinan secara terpadu satu pintu (one stop service) (3) Target dari RPJMD jumlah investor tahun 2013 lebih rendah
dibandingkan
karena
melemahnya
tahun nilai
2012
rupiah
sebesar
1.246
terhadap
dolar,
adanya demo buruh, kenaikan UMR dan kenaikan BBM. (4) Target jumlah investasi tahun 2013 lebih rendah dibandingkan
tahun
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
2012
sebesar
II.144
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Rp.301.209.419.530,00 karena nilai dampak rupiah menurun dan kenaikan BBM. (5) Rasio daya serap tenaga kerja untuk tahun 2013 sebesar 2.845 dan tahun 2012 sebesar 3.772 melemah dibanding dengan tahun 2012 karena menurunnya jumlah investor yang masuk sehingga mempengaruhi jumlah rasio tenaga kerja. 17) Kebudayaan a) Program dan Kegiatan Penyelenggaraan
Urusan
Kebudayaan
tahun
2013
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui program dan kegiatan, sebagai berikut : (1)
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan : (a) Penyelenggaraan Lomba Kreatifitas Seni Budaya Pelajar (Pekan Seni dan FLS2N TK, SD, SMP, SMA, SMK); (b) Fasilitasi penyelenggaraan Pentas Seni Budaya Daerah (Paingan); (c) Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (Penyelenggaraan Pergelaran Seni Budaya Dalam Hari Jadi dan Tahun Baru).
(2)
Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan : (a) Pembinaan guru bidang seni budaya SD, SMP, SMA/SMK; (b) Lomba Kreatifitas Seni Budaya; (c) Penyusunan Dan Pengadaan Buku Inventaris Dan Dokumentasi
Cagar
Budaya
Kabupaten
Pekalongan. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan anggaran Belanja
belanja
Kebudayaan Langsung
Langsung
dilaksanakan Urusan
rutin
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
(tidak
SKPD)
dengan termasuk sebesar
II.145
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Rp.1.142.000.000,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp.1.140.043.700,00 atau 99,83%. Adapun
capaian
kinerja
Urusan
Kebudayaan
tahun 2013 terinci pada tabel sebagai berikut : Tabel. 2.127 Realisasi Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR KINERJA
1
Jumlah Group Kesenian
2
Jumlah Gedung Kesenian
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Group
146
150
155
103,33
6,16
Unit
1
1
1
100,00
-
2013
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2013
18) Pemuda Dan Olah Raga a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada Urusan Pemuda dan Olah Raga yang dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Umum Setda serta Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (1)
Program Olah
Pengembangan
Raga,
Kebijakan
dengan Kegiatan
Manajemen
Pembentukan dan
Pembinaan Paskibraka. (2)
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, dengan kegiatan : (a) Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olah Raga Pelajar Yang Berdedikasi dan Berprestasi; (b) Pembinaan
Peningkatan
Prestasi
Olah
Raga
Pelajar. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (1)
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda, dengan kegiatan : (a) Fasilitasi Bazar Program OKP; (b) Latihan Kepemimpinan Manajemen Kepemudaan.
(2)
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan, dengan kegiatan : (a) Pemilihan Pemuda Pelopor;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.146
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Seleksi dan Pengiriman JPI-BPAP; (c) Pengiriman
seleksi
KPN
PPAN
Kegiatan
Kepemudaan tingkat Provinsi Jawa Tengah; (d) Pendampingan pelaksanaan kemah bakti pemuda Provinsi Jateng Tahun 2013. (3)
Program
Peningkatan
Upaya
Penumbuhan
Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup Pemuda, dengan Kegiatan Sekolah Wirausaha Pemuda (SWP). (4)
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga, dengan Kegiatan Pendataan Atlet dan Club Cabang Olah Raga.
(5)
Program
Pembinaan
dan
pemasyarakatan
Olahraga, dengan Kegiatan : (a) Penyelenggara Kompetisi Olah Raga; (b) Fasilitasi
Penyelenggaraan/Kegiatan
Olahraga
Masyarakat; (c) Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga Yang Berdedikasi dan Berprestasi; (d) Peningkatan Jumlah Dan Kualitas Kompetensi Pelatih, Peneliti, Praktisi Dan Teknisi Olah Raga; (e) Pengiriman Event Olahraga Lokal, Regional dan Nasional; (f) Fasilitasi HAORNAS XXX; (g) Pembuatan Sirkuit BMX. (6)
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Olahraga, dengan Kegiatan : (a) Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Sarana
Dan
Prasarna Olah Raga; (b) Pengadaan Sarpras Olah Raga; (c) Pengurugan Lapangan Olahraga Jeruksari. Bagian Umum Setda Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, dengan kegiatan Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.147
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pemuda dan Olah Raga tahun 2013 Perhubungan
dilaksanakan
dengan
anggaran
belanja
Langsung Urusan (tidak termasuk Belanja Langsung rutin SKPD)
sebesar
Rp.3.226.865.500,00
dan
terealisasi
sebesar Rp.2.670.728.800,00 atau 82,77%.. Capaian indikator kinerja urusan Pemuda dan Olah Raga tahun 2013 tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan
yang
mendukungnya
seperti
yang
terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.128 Realisasi Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013
TARGET
REALISASI
%
%
CAPAIAN TAHUN 2012 0,23
0,2
0,23
115,00
NAIK / TURUN (%) -
unit
1
1
1
100,00
-
klub
230
230
230
100,00
-
unit
1
1
1
100,00
-
unit
31
33
32
96,97
3,23
klub
230
235
365
155,32
58,70
keg
9
10
10
100,00
11,11
unit
1
1
1
100,00
-
%
0,594
1,5
0,594
39,60
-
unit
594
550
594
108,00
-
NO.
INDIKATOR
SATUAN
1
Rasio Jumlah Klub Olahraga per 1000 penduduk Jumlah Gedung Olahraga Jumlah Klub Olahraga Jumlah Gedung Olahraga Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Rasio Lapangan olahraga per 1000 penduduk Jumlah Lapangan olahraga
2 3 4 5 6 7 8 9 10
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
Jumlah Organisasi Pemuda Jumlah
organisasi
pemuda
tahun
2013
sejumlah 32 unit atau 97% dari target 33 unit. Dan mengalami peningkatan sebesar 103,23% dari tahun
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.148
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
2012. Rincian organisasi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.129 Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
TAHUN
NAMA ORGANISASI Komite Nasional Pemuda Indonesia IPNU IPPNU FATAYAT. NU GP. ANSOR Nasiatul 'Aisyiyah Pemuda Muhamadiyah IPM IMM PMII HMI KOHATI OI Pemuda LDII PPMI DKC. GARDA BANGSA GMPI Dkc Penegak Pandega AMRI UMRI BEM Stikap Purna Paskibraka Indonesia Satma Pemuda Pancasila AMPG AMPI Pemuda Kosgoro Pemuda Wirakarya Pandu Keadilan Banteng Muda Indoensia BM PAN Multy Agency Wrd Swipe Kab. Pekalongan
2012 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31
32
JUMLAH Sumber : Dinas Pemuda, Olah Pekalongan, 2013
Organisasi
Raga
Pemuda
dan
Pariwisata
hanya
Kabupaten
bertambah
1
organisasi yakni Swipe sebagai hasil dari program pelatihan kewirausahaan bagi pemuda pada tahun 2013 yang merupakan kelompok wirausahawan muda sebagai wadah dalam pengembangan usaha masing-
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.149
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
masing anggota. Jumlah kelompok usaha pemuda produktif tahun 2013 sebanyak 9 kelompok. Daftar Kelompok Usaha pemuda produktif tahun 2012 – 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.130 Kelompok Usaha Pemuda Produktif di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sumber
NAMA KUPP Bumindu Rumbend Lele Jaya Jampi Tobat Sejahtera Buana IPPNU Handycraf Multy Agency PPMI Kab. Pekl. Trimo Ingpandum :
JENIS USAHA Peternak lele Rumput laut dan bandeng Peternak lele Jahe dan jamu instan Pengolahan limbah plastik Souvenir dan Handycraf Percetakan Peternakan ayam Peternakan Kambing
LOKASI USAHA Kec. Sragi Kec. Siwalan Kec. Talun Kec. Kajen Kec. Karanganyar Kec. Kedungwuni Gumawang Wiradesa Karangdadap Sukosari Karanganyar
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
(2)
Jumlah Kegiatan Kepemudaan Jumlah
kegiatan
pemuda
tahun
2013
sejumlah 10 kegiatan atau 100% dari target 10 kegiatan
dan
mengalami
peningkatan
sebesar
111,11% dari tahun 2012. Rincian organisasi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.131 Kegiatan Kepemudaan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NAMA KEGIATAN KEPEMUDAAN Pembinaan Organisasi Kepemudaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Pembinaan dan Pengiriman Pemuda Pelopor Pembinaan Dan Pelatihan Kewirausahaan Pameran Kepemudaan/ Bazar Kepemudaan Kegiatan OKP Jambore Pemuda Pembinaan dan Pengiriman JPI Pembinaan dan Pengiriman BPAP – KPAN Monitoring dan Evaluasi JUMLAH
TAHUN 2012 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
(3)
Jumlah Organisasi Olahraga Jumlah
organisasi
olahraga
tahun
2013
sejumlah 365 klub atau 155% dari target 235 klub, dan mengalami peningkatan sebesar 158,69% dari
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.150
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
tahun 2012. Rincian organisasi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.132 Jumlah Organisasi Olah Raga Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
NAMA ORGANISASI (KLUB) Pencak Silat Taekwondo Karate Atletik Sepeda Catur Bulutangkis Sepakbola,Futsal Angkat Berat Sepaktakraw Volley Tenis Meja Tenis Lapangan Basket Renang Panjat tebing Senam Tarung Drajat Gulat Squash Sepatu roda Balap Montor Menembak JUMLAH
TAHUN 2012 22 8 14 4 2 11 22 72 7 10 15 20 2 11 2 4 5 1 230
2013 19 8 14 6 2 11 50 134 8 10 42 14 19 11 2 4 5 1 1 1 1 1 1 365
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
Jumlah peningkatan meningkatnya
yang
klub
olahraga
cukup
pesat
karena
semakin
dan
minat
olahraga
apresiasi
mengalami
masyarakat kabupaten Pekalongan. Sehingga ketika dilakukan pendataan ulang, banyak klub olahraga yang sebelumnya tidak terdaftar. (4)
Jumlah Lapangan Olahraga Jumlah lapangan olahraga tahun 2013 sejumlah 594 unit atau 108% dari target 550 unit. Dan jumlahnya tetap dibandingkan tahun 2012. Rincian lapangan olahraga tersebut adalah sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.151
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.133 Jumlah Lapangan Olah Raga Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Sumber
JENIS LAPANGAN (UNIT) Sepakbola Basket Volley Ball Bulutangkis Renang Futsal Tenis Lapangan Panjat Tebing Sepeda Atletik (lintas lari) Takraw Binaraga Pencak silat Taekwondo Karate Tenis Meja JUMLAH
TAHUN 2012 2013 141 141 30 30 156 156 120 120 7 7 9 10 12 12 3 3 2 2 1 1 37 37 7 7 32 32 5 5 11 11 20 20 593 594
: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2013
Lapangan olahraga berkembang dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana prasarana lapangan tersebut sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas latihan
dan
Salah
satu
pertandingan yang
yang
dilakukan
diselenggarakan. adalah
dengan
memberikan bantuan peralatan olahraga pada cabang Silat, Tenis Meja, Bola Volley, Tenis Lapangan, Sepakbola, Sepak takraw, balap sepeda, renang, atletik dan Senam. (5)
Jumlah Gelanggang / Balai Remaja Jumlah balai remaja / gelanggang tahun 2013 adalah 1 unit mencapai target 100% dan jumlahnya tetap dibandingkan tahun 2012. Gedung / gelanggang remaja yang dimiliki pemerintah hanya 1 sedangkan sanggar pramuka, bumi perkemahan linggoasri dan gedung pemuda merupakan milik pihak ketiga.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.152
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Tahun 2013 dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Satuan Polisi Pamong Praja adalah : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan kegiatan : (a) Koordinasi Pelaksanaan Pengamanan Hari Raya, Natal dan Tahun Baru; (b) Antisipasi Pengamanan Wilayah; (c) Komunitas Intelijen Daerah (Kominda); (d) Pengamanan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013; (e) Fasilitasi
Tim
Keamanan
Terpadu
Dalam
Penanganan
Negeri
Tingkat
Gangguan Kabupaten
Pekalongan. (2) Program
Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan,
dengan kegiatan : (a) Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan NilaiNilai Luhur Budaya Bangsa; (b) Peningkatan Kesadaran Bela Negara. (3) Program
Kemitraan
Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan, dengan kegiatan : (a) Pengawasan Orang Asing; (b) Fasilitasi Pemasyarakatan dan Revitalisasi NilaiNilai Pancasila; (c) Fasilitasi
Pembinaan
Apresiasi
Nilai-Nilai
Kebangsaan melalui Seni dan Budaya Daerah. (4) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan, dengan kegiatan : (a) Koordinasi
Penyelenggaraan
pemerintah
daerah
bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.153
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Fasilitasi Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); (c) Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM); (d) Fasilitasi Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI). (5) Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan Kegiatan Koordinasi Antar Pengurus Parpol Terwakili. (6) Program Pembinaan Organisasi Masyarakat Sipil, dengan Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Penertiban Surat
Keterangan
Terdaftar
Bagi
Ormas/LSM
di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Satuan Polisi Pamong Praja (1) Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Manusia, dengan kegiatan : (a) Bintek Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Anggota Satpol PP; (b) Outbond Training Satpol PP; (c) Pengiriman
Anggota
Satpol
PP
ke
Provinsi/Nasional; (d) Pengiriman Peserta Diklat PPNS. (2) Program Pemeliharaan Kamtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan kegiatan : (a) Pengamanan dan Pengawalan Pejabat Pusat dan Daerah; (b) Pengamanan
Acara
Pemda,
Hari-hari
Besar
Keagamaan dan Nasional Daerah; (c) PAM Pilkades 2013 Satpol PP; (d) PAM Pilgub 2013 (Linmas); (e) Patroli Wilayah. (3) Program
Penegakan
Peraturan
Daerah
dan
Keputusan Kepala Daerah, dengan kegiatan : (a) Operasi Penegakan Perda dan Produk Hukum Daerah Lainnya; (b) Penertiban Periklanan;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.154
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(c) Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal Dan Sarana Pendukungnya Tahun 2013. (4) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, dengan kegiatan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Perda Tibum b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung Urusan (tidak termasuk Belanja Langsung rutin SKPD) sebesar Rp.2.695.966.600,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp.2.538.960.050,00 atau 94,18%. Capaian
target
indikator
sasaran
keberhasilan
pembangunan untuk Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dapat dilihat lebih rinci dari outcome yang telah dicapai selama Tahun 2012 – 2013 sebagai berikut : Tabel 2.134 Realisasi Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO. 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
11 12
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2013 TARGET REALISASI 5 3
SATUAN
CAPAIAN 2012
Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, OKP Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Jumlah LSM aktif Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Pengamanan dan Pengawalan Pejabat Pusat dan Daerah Pengamanan Acara Pemda, Hari-hari Besar Keagamaan dan Nasional Daerah PAM Pilkades 2013 Satpol PP PAM PilGub 2013 Linmas Patroli Wilayah Operasi Penegakan Perda dan Produk Hukum Daerah Lainnya Penertiban Periklanan
Kegiatan
3
Kegiatan
4
4
2
LSM Kegiatan
26 1
17 1
26 1
Acara
66
120
110
91,67
Acara
13
20
17
85,00
orang
0
1062
725
68,27
Orang
0
1416
1416
100,00
Kegiatan Kec
33 9
30 19
30 10
100,00 52,63
Kec
12
15
12
80,00
Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal dan Sarana
Kegiatan
89
95
104
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
% 60,00 50,00 152,94 100,00
100,00
II.155
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO.
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2012
SATUAN
TARGET
TAHUN 2013 REALISASI
%
Pendukungnya Tahun 2013 Sumber : Kankesbangpol dan Satpol PP Kabupaten Pekalongan, 2013
(1)
Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, OKP, sejak
pada
tahun
2013
tidak
menunjukan
peningkatan, dari target 100% dapat terealisasi 60%. Pembinaan terhadap LSM, Ormas, OKP selama tahun 2013 yang telah dilaksanakan sebagai bentuk upaya untuk
meningkatkan
Ormas/LSM
terhadap
partisipasi
masyarakat,
pelaksanaan
pembangunan
daerah dan kehidupan demokrasi; (2)
Jumlah LSM pada Tahun 2013 dari target 100% terealisasi sebesar 158,82% dapat
tercapai sesuai
target dibandingkan Tahun 2012 indikator jumlah LSM mencapai 26 LSM sehingga ada peningkatan di Tahun
2013.
Faktor
keberhasilan
Organisasi
Masyarakat yang telah terdaftar di Kantor Kesbangpol sebanyak 70 Ormas, 27 LSM; (3)
Kegiatan Pembinaan Politik Daerah, dari target 100% mencapai
dapat
terealisasi
50%
target.
Faktor
pendukung keberhasilan pencapaian target adalah mengadakan
koordinasi
dan
komunikasi
dengan
pengurus partai politik terwakili, lembaga partai politik,
lembaga
penyelenggara
pemilu
dan
pemerintah daerah. 20) Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian a) Program dan Kegiatan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh : (1) Sekretariat DPRD, (2) Inspektorat, (3) Badan Kepegawaian Daerah, (4) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.156
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Daerah, (5) Sekretariat Daerah yang meliputi Bagian Umum,
Bagian
Tata
Pemerintahan,
Bagian
Hukum,
Bagian Humas, Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Bagian
Pembangunan,
Bagian
Kesra,
Bagian
Perekonomian dan Bagian Asset, serta (6) 19 Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Program berkenaan
dan
dengan
kegiatan
yang
penyelenggaraan
dilaksanakan
Urusan
Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Sekretariat Daerah (1)
Program Pengembangan Data/Informasi,
melalui
Kegiatan Identifikasi, Inventarisasi dan Pendataan Nama Rupabumi. (2)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, melalui Kegiatan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013.
(3)
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran,
dengan kegiatan : (a) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Buku Administrasi Desa dan Kelurahan; (b) Fasilitasi Permasalahan Pemerintahan Desa; (c) Fasilitasi Penyaluran Bantuan kepada Pemerintah Desa. (4)
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur, melalui kegiatan : (a) Pembinaan Administrasi Desa dan Kelurahan; (b) Pelatihan Kepala Desa se-Kabupaten Pekalongan; (c) Pendidikan dan Pelatihan Formal; (d) Sosialisasi Reformasi Birokrasi; (e) Evaluasi Kinerja SKPD. (5)
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala
Daerah,
melalui
Kegiatan
Partisipasi Pertemuan Asosiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Seluruh Indonesia.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.157
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(6)
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa, melalui Kegiatan Pendampingan dan pendataan Aparatur Pemerintahan Desa Penerima TPAPD.
(7)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, melalui
Kegiatan
Penyusunan
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). (8)
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, melalui Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Kerjasama Daerah.
(9)
Program Penataan Daerah Otonomi Baru, melalui Kegiatan Sosialisasi dan Pemeliharaan Batas Daerah Kabupaten Pekalongan.
(10) Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, melalui Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparat Kecamatan. (11) Program Dalam
Peningkatan Membangun
Partisipasi Desa,
Masyarakat
melalui
Kegiatan
Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Pekalongan. (12) Program Pengaduan
Pengintensifikasian Masyarakat,
Penanganan
melalui
Kegiatan
Penanganan Perkara Litigasi dan Non Litigasi. (13) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, melalui kegiatan : (a) Publikasi Peraturan Perundang-undangan; (b) Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDI Hukum); (c) Penyediaan Bahan Bacaan Peraturan Perundangundangan; (d) Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan; (e) Rapat Kerja Program Legislasi Daerah; (f) Harmonisasi dan Sinkronisasi Produk Hukum Daerah dan Desa;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.158
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(g) Koordinasi, Kajian Kerja Sama dan Permasalahan Peraturan Perundang-undangan; (h) Sosialisasi
Peraturan
Perundang-undangan
Daerah; (i) Keluarga Sadar Hukum. (14) Program Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia, melalui Kegiatan Orientasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia. (15) Program
Penyediaan
Kepegawaian,
Pelayanan
melalui
Kegiatan
Administrasi Penyediaan
Pengelolaan Tata Usaha Kepegawaian Sekretariat Daerah. (16) Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah,
dengan kegiatan : (a) Koordinasi Pemerintah
Penyusunan
Laporan
Kinerja
Daerah
Rencana
Kinerja
dan
Tahunan; (b) Penyusunan
Penetapan
Kinerja
Pemerintah
Daerah. (17) Program Penataan Daerah Otonomi Baru, melalui kegiatan : (a) Penyusunan Uraian Tugas Jabatan; (b) Penyusunan Standar Operasional Prosedur; (c) Analisis Jabatan. (18) Program Peningkatan Pelayanan Publik, melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik. (19) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah,
melalui
kegiatan
Penyusunan
Laporan
Pengembangan
Sistem
Waskat. (20) Program Pelaporan
Peningkatan Capaian
Kinerja,
melalui
kegiatan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.159
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(21) Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : (a) Koordinasi pengendalian dan pelaporan kegiatan; (b) Penyusunan
Buku
Laporan
Perkembangan
Pelaksanaan Belanja Langsung APBD, Bantuan Kab/Kota dan Tugas Pembantuan dan Dekon; (c) Fasilitasi
Penyusunan
Program/
Kegiatan
Masyarakat; (d) Pembuatan Sistem Manajemen (SIM) Pelaporan Kegiatan. (22) Program
Pengaturan
Jasa
Konstruksi,
dengan
kegiatan : (a) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Pekalongan; (b) Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan Perundangundangan Jasa Konstruksi dan Peraturan Lainnya yang terkait; (c) Visualisasi
Kegiatan
fisik
APBD
Kabupaten
Pekalongan. (23) Program
Optimalisasi
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi, melalui kegiatan Penunjang Kegiatan LPSE. (24) Program
Peningkatan
Narkoba,PMS
termasuk
Penanggulangan HIV/AIDS,
dengan
kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Narkoba PMS termasuk HIV/AIDS. (25) Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo, dengan kegiatan Buka Puasa Bersama Bupati Pekalongan dengan anak Yatim/Panti dan Pemuda/Masyarakat. (26) Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan : (a) Penyelenggaraan
dan
Pengiriman
MTQ/STQ/MHQ Kab. Pekalongan; (b) Fasilitasi
Peningkatan
Nilai-Nilai
Keyakinan
Masyarakat. (27) Program Pelayanan Masyarakat, dengan kegiatan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.160
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(a) Pendampingan
dan
Pelayanan
Kesehatan
Jamaah Haji; (b) Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji (Non BPIH); (c) Fasilitasi Pembinaan Paguyuban Warga Kab. Pekalongan di Jakarta. (28) Program Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan,
melalui
Kegiatan
Pendampingan Program Raskin. (29) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Barang Daerah. (30) Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah, melalui kegiatan : (a) Sensus Barang Daerah ke VII; (b) Pengadaan
Sistem
Informasi
Barang
Daerah/SIMBADA; (c) Penyusunan Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium,
Biaya
Standarisasi
Harga
Pemeliharaan Barang
dan
Kebutuhan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan; (d) Penyusunan Buku Induk Inventaris Barang Milik Daerah; (e) Lelang Barang Daerah; (f) Penunjang Penghapusan Asset Daerah; (g) Pelaksanaan Sertifikasi Asset Daerah. (31) Program
Penataan
Peraturan
Perundang-
undangan, dengan kegiatan Penyusunan Keputusan Bupati
Dalam
Rangka
Tindak
Lanjut
Perda
Pengelolaan Barang Daerah. (32) Program Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi,
dengan
Pemanfaatan
Asset
kegiatan Pemerintah
Kerja
Sama
Kabupaten
Pekalongan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.161
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, melalui kegiatan : (a)
Hearing/Dialog
dan
Koordinasi
dengan
Pejabat
Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama; (b)
Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan;
(c)
Rapat-Rapat Paripurna;
(d)
Reses;
(e)
Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD keluar daerah;
(f)
Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah;
(g)
Penerbitan Himpunan SK DPRD;
(h)
Penerbitan Buletin DPRD;
(i)
Penerbitan Risalah DPRD Kabupaten Pekalongan;
(j)
Penyusunan Draf Raperda Inisiatif DPRD;
Inspektorat (1)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, melalui kegiatan : (a)
Pelaksanaan
Pengawasan
Internal
Secara
Berkala; (b)
Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah;
(c)
Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;
(d)
Inventarisasi Temuan Pengawasan;
(e)
Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan;
(f)
Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan;
(g)
Pelaksanaan Evaluasi Tahunan LAKIP SKPD;
(h)
Reviu Laporan Keuangan (Pemda dan SKPD);
(i)
Penelitian dan Penilaian LP2P;
(j)
Koordinasi,
Monitoring
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.162
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(k)
Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
(2)
Program
Peningkatan
Pemeriksa
dan
Profesionalisme
Aparatur
Tenaga
Pengawasan,
melalui
kegiatan : (a)
Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;
(b)
Pengiriman Peserta Diklat / Ujian / Sosialisasi / Bintek / Pelatihan / Kursus / Seminar ke Luar Daerah.
Badan Kepegawaian Daerah (1)
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur, melalui kegiatan : (a)
Ujian dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah dan Penerbitan Ijin Belajar;
(b)
Diklat Fungsional Bintek, Seminar bagi PNS.
(c)
Diklat Kepemimpinan;
(d)
Pelatihan ESQ-Outbound;
(e)
Pengiriman Tugas Belajar Diploma PBB STAN;
(f)
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa;
(g)
Pemberian Penghargaan Satya Lancana Karya Satya.
(2)
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, melalui kegiatan : (a)
Penataan PNS;
(b)
Pemberian
Bantuan
Penyelenggaraan
Penerimaan Praja IPDN; (c)
Operasional Kegiatan Baperjakat;
(d)
Sumpah Janji PNS;
(e)
Penyelesaian Usulan Kenaikan Pangkat dan Pensiun;
(3)
(f)
Promosi dan Mutasi Pegawai;
(g)
Penyusunan Formasi Pegawai;
(h)
Pengadaan CPNSD tahun 2013.
Program
Sistem
Dokumentasi
dan
Informasi,
melalui kegiatan :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.163
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(a)
Pemeliharaan Operasional SIMPEG;
(b)
Pengusulan Karis, Karsu dan Karpeg;
(c)
Penerbitan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik dan Konversi Nomor Induk Pegawai;
(d)
Penanganan Pengolahan LHKPN;
(e)
Pemeliharaan Operasional SAPK dan Pengadaan Website;
(f)
Sosialisasi Peraturan Perundang – undangan.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (1)
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur, melalui kegiatan Bintek Penatausahaan Keuangan Daerah. (2)
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : (a) Penyusunan Laporan Keuangan Semesterans; (b) Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Akhir Tahun; (c) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan SKPD; (d) Pendampingan
Pengelolaan
Penatausahaan
Keuangan Daerah; (e) Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Unit Akuntansi
Pembantu
Pengguna
Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W) (f) Asistensi
Penyusunan
Pelaporan
Prognosis
Realisasi Anggaran Semesteran SKPD. (3)
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : (a) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Daerah
Tentang APBD; (b) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD; (c) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Daerah
Tentang Perubahan APBD; (d) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Perubahan APBD;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.164
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(e) Penyusunan
Rancangan
Perda
Tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; (f) Penyusunan
Rancangan
Tentang
Peraturan
KDH
Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD; (g) Penyusunan
Sistem
Informasi
Pengelolaan
Keuangan Daerah; (h) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah; (i) Administrasi Pengendalian Anggaran; (j) Penerapan Sistem Kas Daerah Onlinelisasi; (k) Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan; (l) Bagi Hasil PBB Kepada Desa; (m) Pengadaan
HARDWAre
PBB
Pedesaan
dan
Perkotaan; (n) Administrasi Penatausahaan Dana Transfer Pusat Dan Bantuan Propinsi; (o) SIM Gaji; (p) Administrasi Penatausahaan SKPKD; (q) Menunjang Optimalisasi Pajak Pusat dan Propinsi; (r) Penyediaan Sarana Pendukung Admnistrasi PBB; (s) Penyusunan
Sistem
Informasi
Pelaporan
Keuangan Daerah; (t) Pengadaan
Sistem
Informasi
Manajemen
Pendapatan Asli Daerah (SIAPADA); (u) Pengembangan
dan
Pengelolaan
Akses
Data
Elektronik Audit; (v) Pendampingan Aplikasi PBB; (w) Optimalisasi Pajak Daerah; (x) Pengadaan Sofware PBB Pedesaan dan Perkotaan. (4)
Program
Peningkatan
Sistem
Pengendalian
Internal dan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH,
dengan
Kegiatan
Penanganan
TPTGR.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.165
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(5)
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan
Kegiatan
Penyusunan
Keputusan
Bupati
Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan APBD. Kecamatan di Kabupaten Pekalongan (1)
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan Kegiatan Pembinaan organisasi kepemudaan.
(2)
Program
Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
dalam Membangun Desa, dengan kegiatan :
(3)
(a)
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa;
(b)
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan.
Program Peningkatan Peran Perempuan dan Anak di Pedesaan, dengan Kegiatan Fasilitas Peningkatan Peran Perempuan dan Anak di Pedesaan.
(4)
Program
Pengintensifikasian
Pengaduan
Masyarakat,
Penanganan
dengan
Kegiatan
Pembentukan Unit Khusus Penananan Pengaduan Masyarakat. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian seperti diuraikan
di
atas
menggunakan
Rp.27.863.169.160,00
dan
dapat
anggaran
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp.25.542.548.473,00 atau 91,67%. Capaian target indikator sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menujukkan keberhasilan pembangunan melalui
pelaksanaan
mendukungnya
dalam
Pembangunan
pada
program tahun
dan 2013.
Urusan
kegiatan
yang
Keberhasilan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian tahun 2013 sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.166
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(1)
Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Hal yang tak kalah pentingnya dalam reformasi birokrasi adalah sumber daya manusia yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan manajemen kepegawaian yang baik diharapkan diperoleh aparatur pemerintah daerah
yang
profesional,
sehingga
efisiensi
dan
efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD dapat dicapai. Jumlah pegawai per 31 Desember 2013 sebanyak 10.484 orang PNS/CPNS.
Bila
dilihat
berdasarkan
jenjang
kepangkatan PNS/CPNS Tahun 2013 sebagian besar terdapat pada golongan III (4.031 orang atau 38,45%), golongan IV (3.205 orang atau 30,57%), golongan II (2.2.913 orang atau 27,79%) dan golongan I (335 orang atau 3,20%). Sedangkan
bila
dilihat
berdasarkan
tingkat
pendidikan PNS/CPNS terbanyak dengan urutan pendidikan S1/D4 (4.963 orang atau 47,34%), SLTA (2.153 orang atau 20,54%), D1/D2 (1.450 orang atau 13,83%), D3 (1.039 orang atau 9,91%), SLTP/SD (592 orang atau 5,65%) dan S2 (287 orang atau 2,74%). (2)
Pengawasan Daerah Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan efisien, efektif, transparan dan akuntabel, maka dilakukan pengawasan yang obyektif dan profesional sesuai Norma dan Standar Audit Pemerintah, dengan realisasi indikator sebagai berikut : (a) Jumlah pengecualian pada opini Wajar Dengan Pengecualian yang diberikan oleh BPK-RI atas pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah dalam kurun
tahun
2010
sampai
dengan
2012,
menunjukkan trend menurun yang terlihat pada tabel berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.167
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.135 Opini BPK-RI terhadap LKD Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 - 2012
1.
2010
JUMLAH PENGECUALIAN 4
2.
2011
3
3.
2012
2
NO
TAHUN
HAL YANG DIKECUALIKAN DALAM OPINI BPK Saldo Persediaan Aset Tetap Aset Lainnya, Fasum dan Fasos Pasar Kajen Belanja Bantuan Sosial Saldo Persediaan Aset Tetap Aset Lainnya, Fasum dan Fasos Pasar Kajen Saldo Persediaan Aset Tetap
Sumber : Inspektorat Kabupaten Pekalongan, 2013
(b) Prosentase jumlah temuan pemeriksaan BPK-RI yang telah ditindaklanjuti dari tahun 2010 sampai dengan 2012 adalah sebesar 100%, terlihat pada tabel berikut Tabel.2.136 Tindak Lanjut Hasil Temuan BPK-RI Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 – 2012 NO.
TAHUN
1. 2. 3.
2010 2011 2012
JUMLAH TEMUAN 51 27 42
JUMLAH TINDAK LANJUT 51 27 42
PROSENTASE TINDAK LANJUT 100% 100% 100%
Sumber : Inspektorat Kabupaten Pekalongan, 2013
(3)
Fasilitasi Kegiatan Legislatif Capaian
kinerja
dalam
rangka
Fasilitasi
Kegiatan DPRD tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 digambarkan secara jelas pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.137 Realisasi Kinerja DPRD Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
1
Peraturan Daerah yang telah ditetapkan Heraing/dialog dan koordinasi dengan Pejabat Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat / tokoh agama Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Raperda
6
14
9
65
50,00
kali
8
18
18
100
125,00
Keputusan
41
32
32
100
(21,95)
2
3
TAHUN 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.168
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 4 5
INDIKATOR KINERJA Reses DPRD Hasil Rapat Alat kelengkapan dewan a. Keputusan Badan Anggaran b. Keputusan Badan Musyawarah c. Keputusan Panitia Khusus d. Keputusan Komisi A e. Keputusan Komisi B f. Keputusan Komisi C g. Keputusan Komisi D h. Keputusan Gabungan Komisi A,B,C,D i. Keputusan Badan Legislasi
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Kali
-
3
3
100
-
buah
20
14
14
100
(30,00)
buah
12
21
21
100
75,00
buah
33
39
39
100
18,18
buah buah buah buah buah
54 52 51 56 29
65 58 45 61 32
65 58 45 61 32
100 100 100 100 100
20,37 11,54 (11,76) 8,93 10,34
buah
-
7
7
100
-
TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Pekalongan, 2013
21) Ketahanan Pangan a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : (1)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan (a) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan; (b) Penguatan Kemandirian Pangan Masyarakat; (c) Penguatan Distribusi dan Pemantauan pangan; (d) Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan; (e) Penyusunan Angka Pola Pangan Harapan; (f) Pembangunan
dan
Pengembangan
Lumbung
Pangan (DAK). (2)
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan : (a) Pemanfaatan
Pekarangan
untuk
Cadangan
Pangan; (b) Kawasan Rumah Pangan Lestari;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.169
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(c) Pembinaan Kelompok Wanita Dalam Pemanfaatan Pekarangan. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Wajib di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pekalongan dilaksanakan dengan alokasi
anggaran
Belanja
Belanja
Langsung
Langsung rutin
(tidak
termasuk
SKPD)
sebesar
Rp.1.015.470.350,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.1.010.688.122,00 atau 99,53%. Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Ketahanan Pangan tercermin dari terelaisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013 sebagai berikut : Tabel 2.138 Data/ Informasi Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO 1
2
3
- Beras (ton) - Jagung (ton) - Kedele (ton) Surplus / Defisit
4
- Beras (ton) - Jagung (ton) - Kedele (ton) Pola Pangan Harapan
6 7
-
Ketersediaan Pangan - Beras (ton) - Jagung (ton) - Kedele (ton) Kebutuhan Pangan
5
-
URAIAN
Kecamatan Rawan Pangan (berdasar peta ketahanan dan kerentanan pangan) - Kerentanan cukup rendah - Kerentanan rendah - Kerentanan sangat rendah Produk Pangan Segar Bersertifikat Lumbung Pangan Masyarakat Desa Kriteria - Baik - Sedang - Kurang - Prestasi Tk. Kab. -
Prestasi Tk. Prov.
TAHUN 2012
2013
139.473
140.779
7.587 35,49
12.047 40,00
72.286 2.825 9.043
72.294 2.825 9.044
67.187 4.642 (9.007,5) 87,3
68.484 9.222 (9.004) 88,6
3 Kecamatan 10 Kecamatan 6 Kecamatan 2
2 Kecamatan 11 Kecamatan 6 Kecamatan 2
4 11
5 11
45 3 Kelp. (Juara I,II,III) 1 Kelp. (Juara II )
44 3 Kelp. (Juara I,II,III) 1 Kelp. (Juara II)
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.170
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 8 9
10
TAHUN
URAIAN Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Desa Mandiri Pangan - Desa - Kelompok Afinitas Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan - Pemantauan Lapangan - Jumlah temuan tidak layak konsumsi - Sampel pangan olahan yang di uji laboratorium - Hasil sampel positif pangan olahan dari formalin - Sampel pangan segar yang di uji di laboratorium - Hasil sampel positif pangan segar organopospat dan logam berat
2012 4 LDPM
2013 4 LDPM
5 Desa 16 kelompok
5 Desa 16 Kelompok
1 kali 10 jenis Tidak Diujikan
1 kali Tidak Diujikan
Tidak Diujikan
-
3 jenis
4 jenis
Nihil
Nihil
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pekalongan, 2013
Tabel 2.139 Ketersediaan Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO
KETERSEDIAAN PANGAN
2012
2013
% KENAIKAN
139.473
140.779
0,94
1.
Beras (ton)
2.
Jagung (ton)
7.587
12.047
58,78
3.
Kedelai (ton)
35,49
40,00
12,68
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pekalongan, 2013
Angka ketersediaan beras, jagung dan kedelai pada tahun 2013 menunjukan persentase kenaikan, dimana komoditas jagung mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sementara untuk komoditas beras juga mengalami
kenaikan
0,94%.
Produksi
GKG
sebesar
224.420 ton dengan angka konversi Gabah Kering Giling menjadi beras 62,73% diperoleh angka ketersediaan beras 140.779 ton. Tabel 2.140 Kebutuhan Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 NO
KEBUTUHAN PANGAN
2012
2013
72.286
72.294
1.
Beras (ton)
2.
Jagung (ton)
2.825
2.825
3.
Kedelai (ton)
9.043
9.044
Sumber : BKPP Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.171
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Jumlah konsumsi /kebutuhan pangan dihitung berdasarkan data jumlah penduduk dikalikan konsumsi per kapita. Data konsumsi perkapita untuk beras, jagung dan kedelai masing-masing adalah 83,93 kg, 3,28 kg dan 10,5 kg. Data konsumsi tahun 2013 dihitung dengan dasar
angka
jumlah
pendudiuk
sebagaimana
dalam
Daerah Dalam Angka Kabupaten Pekalongan tahun 2012, karena BPS belum mengeluarkan data jumlah penduduk tengah tahun maupun akhir tahun 2013. Tabel 2.141 Surplus/Defisit Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 – 2013 KOMODITAS PANGAN
NO
2012
2013
67.187
68.484
1.
Beras (ton)
2.
Jagung (ton)
4.642
9.222
3.
Kedelai (ton)
(9.007,5)
(9.004)
Sumber : BKPP Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari ketiga komoditas pangan berupa beras, jagung dan kedelai tersebut hanya komoditas kedelai yang mengalami defisit, hal ini disebabkan produksi kedelai lebih kecil dari kebutuhannya. 22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a) Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
pada
urusan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Berencana
Masyarakat,
Kabupaten
Perempuan
Pekalongan
dan
pada
Keluarga
tahun
2013
adalah sebagai berikut : (1)
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan Kegiatan
Dokumen
Penanggulangan
Kemiskinan
(Laporan Kinerja, LP2KD, Pemantauan dan Evaluasi); (2)
Program Pengembangan Data/Informasi, melalui kegiatan : (a) Penyusunan Data Base Profil Desa / Kelurahan;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.172
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Penyusunan
Data
SIP
(Sistem
Informasi
Posyandu); (c) Pengumpulan,
Up
Dating
dan
Analisis
Data
Kemiskinan; (d) Bimbingan
teknis
analisis
penanggulangan
kemiskinan. (3)
Program
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Perdesaan, melalui kegiatan : (a) Pemberdayaan
Lembaga
dan
Organisasi
Masyarakat pedesaan (BOP ADD, dan Operasional Bantuan Keuangan); (b) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat (Pelatihan PSAB, Bintek Profil Desa / Kelurahan); (c) Pendampingan PNPM Mandiri Perdesaan. (4)
Program
Pengembangan
Lembaga
Ekonomi
Pedesaan, melalui Kegiatan Fasilitasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah di Pedesaan. (5)
Program
Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
dalam Pembangunan Desa, melalui kegitan : (a) Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
Melalui
Lomba
Desa
/
Kelurahan,
Pembinaan BP SPAMS (Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) dan BBGRM; (b) Fasilitasi Kelembagaan Posyandu; (c) Rakor Dewan Penyantun. (6)
Program
Pemberdayaan
dan
Kesejahteraan
Keluarga, melalui kegiatan : (a) Fasilitasi peningkatan kapasitas dalam rangka pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga; (b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. (7)
Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna, melalui Kegiatan Fasilitasi Gelar TTG.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.173
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Wajib
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Desa
dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk
Belanja
Langsung
Rp.1.382.879.500,00
rutin
dan
SKPD)
terealisasi
sebesar sebesar
Rp.1.360.577.500,00 atau 98,39%. Tabel 2.142 Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 TAHUN 2013 TARGET REALISASI 343 350
NO.
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA
1
Jumlah kelembagaan masyarakat / organisasi masyarakat pedesaan yang dibina Persentase PKK aktif Jumlah LSM aktif
unit
323
% unit
80 26
85 17
89 26,00
104,71 152,94
Persentase Posyandu aktif Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus lembagalembaga desa/kelurahan bagi peningkatan partisipasi dan penguatan kelembagaan di tingkat desa/kelurahan Jumlah lembaga ekonomi di desa / kelurahan (LKM, simpan pinjam, BUMDes dan lain-lain) dan kesejahteraan rakyat yang telah mendapatkan bantuan pembinaan
% %
99,42 83
85 88
90,88 95,03
106,92 107,99
380
425
430,00
101,18
1.871
172
2.339
2 3 4 5 6
7
Sumber :
SATUAN
orang
kelompo k
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kabupaten Pekalongan, 2013
CAPAIAN 2012
% 102,04
1.360
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana
Dari data tersebut diketahui bahwa pada tahun 2013 terdapat kenaikan jumlah kelembagaan masyarakat / organisasi masyarakat yang dibina sebanyak 350 unit lebih tinggi dibanding tahun 2012 (323 unit). Kenaikan signifikan juga terjadi pada kelompok PKK.
Pada tahun
2013, persentase PKK aktif mencapai 89%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 (80%). Sebaliknya aktivitas Posyandu justru mengalami penurunan sebesar 8,59% yaitu dari 99,42% pada tahun 2012 menjadi 90,88% pada tahun 2013. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama
karena
Posyandu
menjadi
pintu
pertama
pelayanan di masyarakat khususnya bagi ibu dan anak.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.174
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tingkat swadaya masyarakat pada tahun 2013 mencapai 95,03%, mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 83%. Hal ini memberi gambaran pada makin meningkatnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
pembangunan desa. Intensifikasi pembinaan terhadap lembaga desa / kelurahan tampak dari makin meningkatnya jumlah pengurus lembaga desa / kelurahan yang mengikuti diklat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 430 orang, lebih banyak dibandingkan pada tahun 2012 (380 orang). Juga dapat dilihat dari makin banyaknya lembaga ekonomi dan kesejahteraan di desa / kelurahan yang mendapatkan bantuan pembinaan. Pada tahun 2013 ada 2.339 lembaga / kelompok ekonomi di desa yang mendapat bantuan, lebih banyak dibanding tahun 2012 yakni 1.871 kelompok atau ada kenaikan sebesar 25,01%. 23) Statistik a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan urusan statistik yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada tahun 2013 adalah melalui Program Pengembangan Data/Informasi dengan kegiatan : (a) Penyusunan Buku Kestatistikan; (b) Penyusunan Buku PDRB; (c) Penyusunan Profile Daerah. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan statistik dilaksanakan dengan anggaran Belanja
Langsung
sebesar
Rp.320.000.000,00
dan
direalisasikan sebesar Rp.319.410.000,00 atau 99,82%. Capaian
indikator
kinerja
Urusan
Statistik
merupakan kerjasama Bappeda dan BPS Kabupaten Pekalongan dan pada tahun 2013 telah menghasilkan data dan informasi berupa Buku Statistik Daerah yang terdiri dari : (1)
Buku Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012;
(2)
Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2012;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.175
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(3)
Buku Potensi Pertanian Tahun 2012;
(4)
Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Tahun 2012;
(5)
Buku Profile Tenaga Kerja Tahun 2012;
(6)
Buku Nilai Tukar Petani Tahun 2012;
(7)
Buku Indeks Harga Bangunan. Dokumen
yang
merupakan
hasil
program
dan
kegiatan untuk urusan statistik adalah buku PDRB yang terbagi menjadi PDRB Penggunaan dan PDRB Sektoral. Sedangkan buku Profile Daerah merupakan dokumen up date data informasi pembangunan daerah berupa : (1)
Buku 8 Kelompok Data Kabupaten Tahun 2009-2012;
(2)
Buku 8 Kelompok Data Persebaran Kecamatan Tahun 2012-2013;
(3)
Buku Profile Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2013;
(4)
Peta Tematik. Dokumen – dokumen tersebut telah digunakan
secara luas baik oleh kalangan pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan, perumusan, dan analisis kebijakan dalam
perencanaan
pembangunan
juga
perencanaan
keuangan daerah, maupun oleh kalangan akademisi sebagai bahan referensi. 24) Kearsipan a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada Urusan Kearsipan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : (1)
Program Perbaikan sistem Administrasi Kearsipan, dengan Kegiatan Pembangunan Gedung Depo Arsip.
(2)
Program
Penyelamatan
dan
Pelestarian
Dokumen/Arsip Daerah, dengan kegiatan : (a) Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Daerah; (b) Pembenahan Arsip Desa.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.176
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(3)
Program Pemeliharan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, dengan kegiatan : (a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana pengolahan dan Penyimpanan Arsip; (b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Arsip Daerah.
(4)
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Arsip, dengan kegiatan : (a) Penyusunan
dan
Penerbitan
Naskah
Sumber
Arsip; (b) Penyediaan Sarana Layanan Informasi Arsip; (c) Pembinaan Arsip Daerah; (d) Pameran Arsip Daerah. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan wajib Kearsipan dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung rutin SKPD) sebesar Rp.1.341.372.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.1.329.246.450,00 atau 99,10% Capaian target indikator sasaran pada urusan kearsipan yaitu pengelolaan arsip secara baku 77% pada 2012, pada tahun 2013 menjadi 80% naik 3,90 %, peningkatan SDM pengelola arsip pada tahun 2012 sebanyak 15 orang pada tahun 2013 sebanyak 23 orang naik 53,33% sedangkan pada capaian indikator kinerja jumlah penyelamatan arsip tekstual pada tahun 2012 sejumlah 69.583 berkas pada tahun 2013 menjadi 89.083 berkas naik 28,02%. Tabel 2.143 Realisasi Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2. 3.
URUSAN, INDIKATOR KINERJA Pengelolaan arsip secara baku (SKPD) Peningkatan SDM pengelola kearsipan Jumlah penyelamatan arsip tekstual
SATUAN SKPD
TAHUN 2013 TAHUN 2012 TARGET REALISASI % 77% 78% 80% 102,56
orang
15
20
23
115,00
berkas
69.583
73.233
89.083
121,64
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.177
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
25) Komunikasi dan Informatika a) Program dan Kegiatan Program
dan
Informatika
kegiatan
Urusan
dilaksanakan
oleh
Komunikasi dan Informatika
Komunikasi
Dinas
dan
Perhubungan,
serta Bagian Humas Setda
melalui program dan kegiatan pada tahun 2013 sebagai berikut : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (1)
Program
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi
dan Media Masa, dengan kegiatan : (a) Pembinaan
dan
Pengembangan
Jaringan
Komunikasi dan Informasi; (b) Pembinaan
dan
Pengembangan
Sumberdaya
Komunikasi dan Informasi; (c) Perencanaan
dan
Pengembangan
Kebijakan
Komunikasi dan Informasi (KIM); (d) Pemantauan, Pengawasan Teknis dan Penertiban Kegiatan Usaha Jasa Pos dan Telekomunikasi; (e) Pengadaan CCTV dan Peralatan Survey; (f) Pengembangan Infrastruktur Jaringan Internet dan Hotspot Area di Ruang Publik Terpilih; (g) Pengadaan Infrastruktur Teleconference; (h) Pengembangan Jaringan Teleconference. (2)
Program
Pengkajian
Komunikasi
dan
dan
Informasi,
Penelitian dengan
Bidang Kegiatan
Penyusunan sistem Informasi Terhadap Layanan Publik. (3)
Program Kerjasama Informasi dan Media Masa, dengan
Kegiatan
Penyebarluasan
Informasi
Pembangunan Daerah. (4)
Program
Optimalisasi
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi, dengan Kegiatan Pembangunan Layanan Informasi Publik.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.178
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Bagian Humas Setda Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, melalui kegiatan : (a)
Penyediaan Jasa Komunikasi, Informasi dan Media Massa;
(b)
Penyampaian Media Informasi Dampak Negatif Asap Rokok (DBHCHT);
(c)
Penerbitan Majalah Gema Kota Santri (GKS);
(d)
Penyelenggaraan Penyiaran Station Radio FM;
(e)
Penyusunan
Buku
Himpunan
Sambutan
Bupati
Tahun 2013; (f)
Pengadaan
Kalender
Pemerintah
Kabupaten
Pekalongan Tahun 2014; (g)
Pengadaan Buku Agenda Kerja Tahun 2014;
(h)
Pembuatan Film Semi Dokumenter Profil Kabupaten Pekalongan;
(i)
Press Tour;
(j)
Dokumentasi Seni Kabupaten Pekalongan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
wajib
Komunikasi
dan
Informatika
dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk
Belanja
Rp.2.253.438.000,00
Langsung dan
rutin
SKPD)
terealisasi
sebesar sebesar
Rp.2.088.894.933,00 atau 92,70 Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi adalah sebagai berikut : Tabel 2.144 Realisasi Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1 2 3 4 5
URUSAN, INDIKATOR KINERJA Jumlah jaringan komunikasi (Wi Fi aktif) Rasio wartel/warnet terhadap penduduk Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah Pameran/expo
TAHUN 2013
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
buah
31
18
31
172,22
persentase
0,01
0,01
0,01
100,00
unit
20
10
20
200,00
buah
5
5
5
100,00
kali/tahun
0
1
1
100,00
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.179
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 6
7
8
9
10
11
URUSAN, INDIKATOR KINERJA Kegiatan diseminasi Informasi Nasional melalui media massa seperti majalah, radio, dan televisi Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media baru seperti website (media online) Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media tradisional seperti pertunjukan rakyat Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/ diskusi, dan lokakarya Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, dan baliho Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat kecamatan
TAHUN 2013
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
TARGET
REALISASI
%
kali/tahun
3
6
3
50,00
kali/tahun
365
365
365
100,00
pertahun
0
6
1
16,67
kali/tahun
2
6
3
50,00
kali/tahun
0
3
0
0,00
persentase
31,58
25
31,58
126,32
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari tabel Capaian Indikator Kinerja Tahun 2013 diketahui perbandingan antara tahun 2013 dan tahun 2012 rata rata dengan prosentase yang sama. Hal ini disebabkan keterbatasan dana anggaran bidang kominfo sebagai akibat dari mekanisme proses penyusunan RKA yang belum menggunakan pendekatan SPM (standar pelayanan minimal) dan kurang diketahuinya peranan dan fungsi diseminasi informasi oleh berbagai pihak.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.180
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
26) Perpustakaan a) Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 2013 adalah Program Pengembangan Budaya
Baca
dan
Pembinaan
Perpustakaan,
yang
dilaksanakan melalui kegiatan : (a)
Pembinaan
perpustakaan
umum,
perpustakaan
khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat; (b)
Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya;
(c)
Penyediaan
bahan
pustaka
perpustakaan
umum
daerah; (d)
Pameran buku perpustakaan;
(e)
Peningkatan pelayanan perpustakaan umum daerah;
(f)
Pengembangan sarana prasarana perpustakaan;
(g)
Pemberdayaan perpustakaan desa dan operasional perpustakaan keliling.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perpustakaan
dilaksanakan
dengan
anggaran Belanja Langsung Urusan (tidak termasuk Belanja Langsung rutin SKPD) sebesar Rp.407.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.394.948.200,00 atau 96,92%. Capaian target indikator sasaran pada urusan perpustakaan yaitu jumlah perpustakaan desa pada tahun 2012 sejumlah 107 perpustakaan desa, pada tahun 2013 sejumlah 147 perpustakaan desa naik 37,38%, jumlah pengunjung perpustakaan tahun 2012 sebanyak 10.738 pengunjung pengunjung
pada naik
tahun 11,26%
2013
sebanyak
sedangkan
jumlah
11.947 bahan
pustaka pada tahun 2012 sebanyak 28.021 eksemplar pada tahun 2013 sebanyak 32.114 naik 14,61%.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.181
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.145 Realisasi Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
1. 2.
Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
unit orang
CAPAIAN TAHUN 2012 107 10.738
eksemplar
32.114
3.
TAHUN 2013 TARGET
REALISASI
%
178 43.392
147 11.947
82,58 27,53
36.856
32.114
87,13
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan, 2013
b. Urusan Pilihan 1)
Pertanian a) Program dan Kegiatan Pembangunan Urusan Pertanian dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan serta Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan yang pada tahun 2013 melaksanakan
program dan kegiatan sebagai
berikut : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (1)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/perkebunan, dengan Kegiatan : (a) Promosi
dan
pengembangan
Pangan
Lokal
Berbasis Potensi Daerah; (b) Pendidikan, Pelatihan Pelaku Agribisnis. (2)
Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkebunan, dengan Kegiatan : (a) Pengembangan Komoditas Varitas Unggul melalui Demonstrasi Plot (Demplot); (b) Industrialisasi Pertanian dan Perdesaan melalui Primatani (eks 2P0A); (c) Sekolah Lapang Budi Daya Kentang. (3)
Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan, Percontohan
Pengendalian
Produksi
dengan Hama
Kegiatan Tikus
dengan
Burung Hantu (Tyto Alba).
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.182
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(4)
Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/perkebunan, dengan Kegiatan : (a)
Penyusunan Programa Penyuluhan Peningkatan Kapasitas Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu;
(b)
Penyuluh Pertanian (THL-TBPP);
(c)
Peningkatan
Pengetahuan,
Sikap
dan
Ketrampilan Petani; (d)
Fasilitasi Latihan dan Kunjungan (LAKU).
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (1)
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani,
melalui Kegiatan Fasilitasi Kegiatan PUAP. (2)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan, dengan kegiatan : (a) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian; (b) Jalan Usaha Tani (DAK); (c) Perencanaan Teknis dan Pengawasan Konstruksi Pertanian; (d) Optimaslisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan; (e) Penyediaan
Pestisida,
Pengembangan
Agensia
Hayati dan Pestisida Nabati; (f) Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida di Kabupaten Pekalongan; (g) Penyusunan
Database
Pewilayahan Komoditas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; (h) Penyusunan
Naskah
Akademik
Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; (i) Pelatihan penanaman Padi menggunakan metode SRI di Kabupaten Pekalongan; (j) Rehabilitasi Jalan Usaha Tani (ex2P0A); (k) Pengembangan Irigasi tanah dangkal (DAK); (l) Pembuatan DAM Parit (DAK); (m) Penanganan Pasca Panen. (3)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan, dengan kegiatan : (a) Pengembangan Kawasan Agropolitan (eks2P0A);
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.183
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(b) Promosi
Atas
Hasil
Produksi
Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan; (c) Peningkatan Kualitas dan Teknis Pemasaran Hasil Produksi pertanian; (4)
Program
Peningkatan
Pertanian
/
Penerapan
Perkebunan,
Teknologi
dengan
Kegiatan
Pengembangan padi Varietas Unggul. (5)
Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan : (a) Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Cengkeh; (b) Pengendalian OPT dan Pemupukan
Tanaman
Cengkeh; (c) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Penyegar Komoditas Perkebunan; (d) Pengendalian
Hama
Oryctes
Pada
Tanaman
Kelapa. Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (1)
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan Kegiatan :
(2)
(a)
Pembibitan dan Perawatan Ternak;
(b)
Pengembangan Ternak Unggas;
(c)
Pengembangan Ternak Kambing/Domba;
(d)
Pengadaan Kontainer Sampah Untuk RPH.
Program
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Penyakit Hewan, dengan Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan dilaksanakan
oleh
Penyuluhan;
Dinas
Kehutanan;
serta
Urusan Badan
Ketahanan
Pertanian, Dinas
Pertanian Pangan
Perkebunan
Kelautan
Perikanan
yang dan dan dan
Peternakan pada tahun tahun 2013 dianggarkan melalui Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp.7.873.647.100,00
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.184
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
terealisasi
sebesar
Rp.7.679.982.780,00
atau
sebesar
97,54%. Capaian Indikator Kinerja urusan Pertanian pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.146 Realisasi Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO
INDIKATOR KINERJA
A.
PERTANIAN
1.
2.
B.
SATUAN
CAPAIAN 2012
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar a. Padi b. Jagung
kuintal/ha kuintal/ha
c. Kedelai Produktivitas komoditas hortikultura a. Durian b. Mangga c. Pisang d. Rambutan e. Melon f. Kentang g. Bawang Daun PERKEBUNAN a. b. c. d.
Kelapa Tebu Cengkeh Kopi
TAHUN 2013
NAIK / TURUN (%)
TARGET
REALISASI
%
50,97 43,21
53,29 39,38
51,20 44,24
96,08 112,34
0,45 2,38
kuintal/ha
11,47
15,39
11,43
74,27
(0,35)
kuintal kuintal kuintal kuintal kuintal kuintal kuintal
118,53 110.175 144.832 42.156 13,20 2.765 7.208
25.340 48.865 187.354 41.810 39,00 2.880 8.540
85.683 99.759 113.458 25.549 6,20 10.774 13.835
338,13 204,15 60,56 61,11 15,90 374,11 162,00
72188,03 (9,45) (21,66) (39,39) (53,03) 289,67 91,94
Butir Kuintal ton ton
13.722.845 1.347.931 109,58 212,95
13.891.000 1.760.703,45 80,25 234,84
14.937.500 1.505.438 150,40 223,60
107,53 85,50 187,41 95,21
8,85 11,69 37,25 5,00
22.822 3.712 59.607
24.596 3.746 59.822
17.501 3.735 59.851
71,15 99,71 100,05
(23,32) 0,62 0,41
C.
PETERNAKAN
1.
Populasi Produksi Komoditas Peternakan Utama a. Sapi potong b. Kerbau c. Kambing
ekor ekor ekor
d. Domba
ekor
47.564
47.730
47.735
100,01
0,36
e. Ayam Ras f. Ayam Buras
ekor ekor
357.928 1.235.883
360.825 1.258.811
360.685 1.250.095
99,96 99,31
0,77 1,15
kg
5.095.304
5.367.746
5.511.916
102,69
8,18
b. Telur
kg
1.891.302
1.893.943
2.071.987
109,40
9,55
c. Susu
liter
289.530
294.200
298.799
101,56
3,20
d. Kulit
lembar
38.661
38.394
38.662
100,70
0,002
Kg/kapita/th
6,04
6,6
6,32
95,76
4,64
Kg/kapita/th Liter/kapita/th
2,23 0,34
2,5 0,36
2,35 0,35
94,00 97,22
5,38 2,94
gr/kapita/tahun
3,3
3,35
3,5
104,48
6,06
2.
Produksi Peternakan a. Daging
3.
Jumlah Konsumsi Protein Hewani a. Daging b. Telur c. Susu d. Protein Hewani
Sumber :
DPPK dan DKPP Kabupaten Pekalongan, 2013
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.185
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
2)
Kehutanan a) Program dan Kegiatan Pembangunan Urusan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (1)
Program Hasil
Pembinanan
Hutan,
Dan
melalui
Penertiban
kegiatan
Industri
Pemantapan
Kemandirian Kelompok Hutan Rakyat (2)
Program
Pengembangan
Sistem
Penyuluhan
Kehutanan, melalui kegiatan Pembinaan Pencegahan Serangan Hama Penyakit pada Tanaman Sengon Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (1)
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, dengan kegiatan : (a) Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat; (b) Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Melalui Budidaya Jamur Tiram; (c) Pengembangan Hutan Cadangan Pangan dengan Model Agroforestry; (d) Pemanfaatan Tanaman Bambu Untuk Mendukung Pengembangan Hasil hutan Buhan Kayu; (e) Pemuliaan Tanaman Durian Unggul Lokal Pada Masyarakat Desa Hutan.
(2)
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan : (a) Penanganan Kawasan Dataran Tinggi Dieng (eks 2P0A); (b) Pengembangan hutan rakyat (DAK); (c) Penghijauan lingkungan (DAK); (d) Konservasi tanah dan air (DAK); (e) Rehabilitasi hutan mangrove dan penghijauan hutan pantai (DAK); (f) Sarana dan prasarana penyuluhan (DAK); (g) Sarana dan prasarana pengamanan hutan (DAK);
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.186
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(h) Pengembangan Pinus Rakyat (DAK); (i) One Billion Trees; (j) Kegiatan Penanganan Kanan Kiri Jalan secara Vegetatif. (3)
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, dengan kegiatan : (a) Pengendalian
Hama
dan
Penyakit
Tanaman
Kehutanan; (b) Pemeliharaan Hutan Kota; (c) Penatausahaan dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Kayu Rakyat. (4)
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan, dengan kegiatan : (a) Penyusunan Rencana Tahunan (RTn) Rehabilitasi Hutan dan Lahan; (b) Inventarisasi Sebaran Tingkat Kekritisan Lahan; (c) Tata Guna Sebaran Hutan untuk Perijinan Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Kehutanan
dilaksanakan
dengan
menggunakan anggaran Belanja Langsung (diluar Belanja Langsung
program
umum/rutin
SKPD)
sebesar
Rp.3.605.853.250,00 dan dapar direalisasikan sebesar Rp.3.563.423.750,00 atau 98,82%. Capaian target indikator sasaran Urusan Kehutanan tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013. Keberhasilan pelaksanaan urusan pilihan dapat dilihat dengan tercapainya beberapa indikator sebagai berikut :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.187
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.147 Realisasi Kinerja Urusan Kehutanan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO. 1
2
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Sebaran Tingkat Kekritisan Lahan a. Sangat Kritis
ha
428,02
353,02
0
(100,00)
(100,00)
b. Kritis
ha
1.836,43
1.701,63
587,87
(65.45)
(67,99)
c. Agak Kritis
ha
3.569,31
3.407,52
9.136,41
168,12
155,97
d. Tidak Kritis
ha
47.281,17
47.339,48
41.451,73
(12,44)
(12,33)
Luas Hutan Rakyat
ha
18.167,31
18.403,31
18.360,31
(0,23)
1,06
INDIKATOR
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, 2013
3)
Energi dan Sumber Daya Mineral a) Program dan Kegiatan Pembangunan Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air,
Energi
Pekalongan
dan pada
Sumber tahun
Daya
2013
Mineral
melalui
Kabupaten
program
dan
kegiatan sebagai berikut : (1)
Program
Pembinaan
Pertambangan,
dan
dengan
pengawasan
Kegiatan
Bidang
Evaluasi
dan
Pengawasan Usaha Pertambangan dan Air Tanah. (2)
Program Pembinaan dan pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, dengan kegiatan : (a) Penunjang bantuan Listrik Masuk desa; (b) Pembangunan Jaringan Listrik Masuk Desa.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan urusan energi dan sumber daya mineral dilaksanakan dengan menggunakan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp1.364.220.730,00 dan direalisasi sebesar Rp1.361.275.700,00 atau 99,78. Presentase rumah tangga yang memiliki listrik pada tahun 2013 sebesar 88%, meningkat dari realisasi tahun anggaran 2012 yang sebesar 82%.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.188
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Tabel 2.148 Realisasi Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1
INDIKATOR
2013
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
NAIK/ TURUN (%)
%
82
88
88
100,00
7,62
Persentase rumah tangga yang memiliki listik
Sumber : DPSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, 2013
4)
Pariwisata a) Program dan Kegiatan Pembangunan Urusan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata yang pada tahun 2013 melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut : (1)
Program
Pengembangan
Pemasaran
Pariwisata,
dengan kegiatan : (a) Peningkatan
pemanfaatan
teknologi
informasi
dalam pemasaran pariwisata; (b) Promosi kepariwisataan dalam rangka visit Jateng 2013; (c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri; (d) Road show pariwisata. (2)
Program
Pengembangan
Destinasi
Pariwisata,
dengan kegiatan : (a) Penataan Taman dan Lingkungan OW Linggoasri; (b) Pembangunan Talud di OW Linggoasri; (c) Perbaikan Jalan Lingkar Aspal dan Pembuatan Saluran Air /Drainase OW Linggoasri; (d) Pembuatan DED Pengembangan OW Linggoasri; (e) Pembuatan Dokumen UKL UPL OW Linggoasri; (f) Penataan Bumi Perkemahan, Taman dan MCK; (g) Pembuatan Baliho dan Petunjuk Objek Wisata; (h) Pembangunan Rest Area Arung Jeram; (i) Pembangunan Akses Jalan, Talud dan MCK di Lolong;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.189
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(j) Pembangunan
Gapuro
dan
Pagar
bumi
Perkemahan Linggoasri; (k) Rehabilitasi Talud di Objek Wisata Linggoasri. (3)
Program
Pengembangan
Kemitraan,
dengan
kegiatan : (a) Peningkatan peran Serta Dalam Pengembangan Kemitraan Pariwisata; (b) Festival Durian Lolong; (c) Pembentukan dan Pelatihan Saka Pandu Wisata; (d) Kemah Saka Pariwisata Tingkat Provinsi Jawa Tengah. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Urusan
Pariwisata
dilaksanakan
dengan menggunakan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar
Rp.2.195.130.000,00
dan
direalisasi
sebesar
Rp.2.089.816.000,00 atau 95,20. Capaian Indikator Urusan Pariwisata terlihat pada kunjungan wisata di Kabupaten Pekalongan khususnya objek wisata yang dikelola pemerintah tercapai 126% atau 107.279 orang. dari target 84.900 orang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 105,37% dari tahun 2012 sebesar 101.807 orang. Peningkatan jumlah kunjungan tersebut berdampak langsung pada pendapatan sektor pariwisata sebesar
Rp.526.193.000,00
meningkat
106,08%
dari
tahun 2012 sebesar Rp.496.015.000,00. 5)
Kelautan dan Perikanan a) Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada tahun 2013 meliputi : (1) Program
Pengembangan
Budidaya
Perikanan,
dengan kegiatan : (a) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan; (b) Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Air Tawar; (c) Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau;
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.190
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(d) Normalisasi saluran dan Tanggul Tambak; (e) Pemanfaatan Lahan Puso Untuk Budidaya Ikan Nila; (f) Peningkatan BBI Karanganyar; (g) Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan; (h) Pemberdayaan Kelompok Pembudidaya Ikan Air Tawar; (i) Pengadaan Sarana Produksi Tambak Terdampak Rob; (j) Penunjang
Sertifikasi
Hak
Atas
Tanah
Pembudidaya Ikan. (2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan kegiatan : (a) Rehabilitasi Sedang/Berat Tempat Pelelangan Ikan; (b) Pengembangan dan Peningkatan PPI Jambean; (c) Pembuatan Rumpon Dasar; (d) Penyediaan Sarana Perikanan Tangkap; (e) Penunjang Sertifikasi Hak Atas Tanah Nelayan dan Usaha Ikan Skala Kecil; (f) Penguatan Kelembagaan Pokmaswas; (g) Pembinaan Teknis Nelayan Dibawah 10 GT. (3) Program
Pengembangan
Sistem
Penyuluhan
Perikanan dengan kegaiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan (4) Program
Pengembangan
Kawasan
Budidaya
Air
Laut, Air Payau dan Air Tawar, dengan kegiatan : (a)
Penebaran Ikan di Perairan Umum (Restocking);
(b)
Penyusunan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Pekalongan;
(c)
Penyusunan
Profil
Desa
Pesisir
Tangguh
Kabupaten Pekalongan. (5) Program Penyediaan Sarana Statistik Kelautan dan Perikanan
melalui
Kegiatan
Penyediaan
Sarana
Statistik Perikanan.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.191
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(6) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dengan kegiatan : (a)
Promosi Produk Perikanan;
(b)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Ikan;
(c)
Penunjang PUMP Perikanan Tangkap dan P2HP.
b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada tahun tahun 2013 dianggarkan melalui belanja langusng (tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD) sebesar
Rp.6.108.372.250,00
dan
terealisasi
Rp.5.913.456.000,00 atau 96,81%. Pada Tahun 2013 semua indikator menunjukkan kenaikan jika dibandingkan capaian tahun 2012. Dari target yang ditetapkan, hanya produksi tambak dan pendapatan pembudidaya yang tidak tercapai, hal ini disebabkan banyaknya gangguan rob yang mengakibatkan kegagalan panen. Tabel 2.149 Realisasi Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
INDIKATOR KINERJA Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya - Tambak - Kolam Konsumsi Ikan Cakupan bina kelompok nelayan Cakupan bina Pokdakan Rata-rata Pendapatan Nelayan Rata-rata Pendapatan Pembudidaya Ikan Jumlah usaha pengolah ikan
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
ton
TAHUN 2013
NAIK / TURUN (%)
TARGET
REALISASI
%
2.104,68
2.209,90
2.318,48
104,9
10,2
ton ton kg/kapita/ th %
3.663,50 590,1 16,29
3.846,67 619,61 16,92
3.780,32 659,84 17,12
98,3 106,5 101,2
3,2 11,8 5,1
100
100
100
100,0
0,0
%
100
100
100
100,0
0,0
Rp/bulan
407.550
445.648
463.474
104,0
13,7
Rp/bulan
747.891
780.920
776.325
99,4
3,8
unit
14
15
15
100,0
7,1
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.192
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO 9.
INDIKATOR KINERJA Luas Kawasan Mangrove
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2012
Ha
935
TAHUN 2013 TARGET
REALISASI
%
935
935
100,0
NAIK / TURUN (%) 0,0
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2013
6)
Perdagangan a) Program dan Kegiatan Program
dan
dilaksanakan
Kegiatan oleh
Dinas
Urusan
Perdagangan
Perindutrian,
yang
Perdagangan,
Koperasi dan UMKM serta Bagian Perekonomian Setda pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (1)
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, dengan kegiatan : (a) Peningkatan Pengawaasan Peredaran Barang dan Jasa; (b) Edukasi Konsumen Cerdas; (c) Pengawasan
dan
Penertiban
Alat
Ukur
dan
Timbangan LPG, Semen, dan Bensin. (2)
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan Kegiatan Fasilitasi Kepesertaan Asosiasi / Pengusaha
dala
Pameran
Promosi
Perdagangan
(Kontak Bisnis). (3)
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan Kegiatan Monitoring Perkembangan Harga Pokok Penting dan Strategis (Kepok Mas) dan Pembuatan Peta Distribusi Barang.
(4)
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Keuangan Daerah, dengan Kegiatan Optimalisasi Pendapatan Pasar. (5)
Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM. (6)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional, dengan kegiatan :
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.193
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
(a) Perbaikan Prasarana Pasar; (b) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar; (c) Renovasi Pasar Bojong; (d) Studi Kelayakan Pasar Sayur dan Buah; (e) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pasar; (f) Pembangunan Pasar Hewan Kompleks Pasar Doro; (g) Sewa Lahan Pasar Darurat Pasar Bojong. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perdagangan
pada
tahun
tahun
2013
dianggarkan melalui Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp3.165.734.200,00 dan terealisasi Rp1.825.375.118,00 atau 57,66%. Capaian indikator keberhasilan urusan perdagangan tahun 2013 seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.150 Realisasi Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2.
URUSAN, INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Nilai ekspor perdagangan
%
CAPAIAN TAHUN 2012 17,51
TARGET
REALISASI
%
23
19,18
83,39
NAIK / TURUN (%) 9,54
31,239
62.000
5,619
0,01
(82,01)
Ribu US$
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari
tabel
diatas
nampak
bahwa
kontribusi
sektor
perdagangan pada tahun 2013 tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, akan tetapi lebih tinggi dari tahun 2012. Sementara untuk capaian nilai eksport perdagangan juga tidak memenuhi target yang telah ditetapkan bahkan lebih rendah capaiannya dibandingkan tahun 2012. 7)
Perindustrian a) Program dan Kegiatan Program
dan
dilaksanakan
Kegiatan oleh
Dinas
Urusan
Perindustrian
Perindutrian,
yang
Perdagangan,
Koperasi dan UMKM pada tahun 2013 melalui Program
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.194
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan kegiatan : (a) Pelatihan Wirausaha Muda; (b) Pelatihan Manajemen Usaha bagi Industri Makanan dan Minuman; (c) Diversifikasi Olahan Makanan (DBHCHT); (d) Pengembangan Produk Olahan Ikan (OVOP); (e) Pelatihan Keterampilan Pewarnaan dengan Zat Warna Alam; (f) Pelatihan Kerajinan Produk Olahan Kayu (DBHCHT); (g) Pelatihan Diversifikasi Olahan Singkong. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Perindustrian pada tahun tahun 2013 dianggarkan melalui Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp.677.476.500,00
dan
terealisasi
Rp.586.496.500,00
atau 86,57%. Capaian
indikator
keberhasilan
urusan
perindustrian tahun 2013 terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.151 Realisasi Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Pekalongan Tahun 2012-2013 NO 1. 2. 3.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
%
CAPAIAN TAHUN 2012 27,35
27,4
27,48
100,29
NAIK / TURUN (%) 0,48
%
0,35
0,37
0,25
67,56
(28,57)
%
62,5
69
75
108,69
20,00
SATUAN
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Pertumbuhan industri Cakupan bina kelompok pengrajin
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2013
Dari tabel diatas nampak bahwa semua indikator melampaui target yang telah ditetapkan pada tahun 2013, kecuali
pertumbuhan
industri
yang
hanya
tercapai
67,56%, bahkan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan 28,57%.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.195
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
8)
Transmigrasi a) Program dan Kegiatan Penyelenggaraan
Urusan
dilaksanakan
oleh
Transmigrasi
melalui
Transmigrasi
Dinas
Sosial,
program
tahun
Tenaga
dan
2013
Kerja
kegiatan
dan
sebagai
berikut : (1)
Program
Pengembangan
dengan
Kegiatan
Wilayah
Pengerahan
Transmigrasi, dan
Fasilitasi
Perpindahan serta Penempatan Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM; (2)
Program
Transmigrasi
Lokal,
dengan
Kegiatan
Penyuluhan Transmigrasi lokal. b) Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Transmigrasi dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp.89.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.85.864.000,00 atau 96,48%. Pembangunan bidang transmigrasi diselenggarakan melalui pengiriman masyarakat calon transmigrans yang ingin meningkatkan taraf hidupnya melalui program transmigrasi ke daerah tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat. Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Transmigrasi disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2.152 Realisasi Kinerja Urusan Transmigrasi Tahun 2013 NO 1 2
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN 2012
TARGET
REALISASI
%
kk
4
80
5
6,25
NAIK / TURUN (%) 25,00
kk
10
90
30
33,33
200,00
Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi Jumlah calon transmigran (KK)
TAHUN 2013
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, 2013
Pada
tahun
2013,
Pemerintah
Kabupaten
Pekalongan mengirimkan 5 KK sesuai target ke Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan Kesepakatan Antar Daerah (KSAD) Kabupaten Pekalongan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.196
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
Nomor 475/3.1/PK/2013 dan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 29/2013 tanggal 30 April 2013. Jumlah
transmigran
pada
tahun
2013
tidak
memenuhi target yang telah ditetapkan. Sementara jumlah calon transmigran mengalami kenaikan dari 10 KK pada tahun 2012 meningkat menjadi 30 KK pada tahun 2013. Akan tetapi realisasinya tidak sesuai yang diharapkan karena pengiriman transmigrasi berdasarkan Kesepakatan Antar Daerah (KSAD) dan kuota yang ditetapkan dari Pemerintah Pusat.
C.
PERMASALAHAN
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
KABUPATEN
PEKALONGAN 1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tabel 2.153 Permasalahan Pelaksanaan Pembangunan terkait dengan RPJMD Kabupaten Pekalongan NO 1
2
3
4
5
6
TUJUAN /SASARAN PEMBANGUNAN (RPJMD) KABUPATEN PEKALONGAN
PERMASALAHAN TAHUN 2014
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah kabupaten Pekalongan yang mencakup unsur sistem, kelembagaan dan individu atau aparat. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur secara di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat.
Belum optimalnya kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan tugas baik dalam system, kelembagaan dan aparat Kondisi infrastruktur terutama jalan banyak yang rusak, disebabkan oleh seringnya hujan dan kualitas aspal jalan yang buruk baik dari sisi pengerjaan maupun materi. Kualitas hidup masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat yang belum memenuhi standar capaian MDG’s tahun 2015 Kurangnya pemerataan kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan.
Meningkatkan pemerataan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan. Mengoptimalkan penanggulangan kemiskinan dan penanganan Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS). Mengoptimalkan dan menggali kearifan lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan nilai-nilai
Perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan serta penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) belum tepat sasaran. Belum optimalnya hasil maupun dampak dari penggalian kearifan lokal dalam rangka meningkatkan
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.197
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
NO
7
8
9
10
TUJUAN /SASARAN PEMBANGUNAN (RPJMD) KABUPATEN PEKALONGAN
PERMASALAHAN TAHUN 2014
budaya dan pelestarian peninggalan sejarah serta aset kesenian dan budaya lokal. Mengoptimalkan pengurangan resiko pada masyarakat di daerah rawan bencana.
ketahanan nilai-nilai budaya dan pelestarian asset kesenian dan budaya lokal Belum optimalnya upaya pengurangan resiko pada masyarakat di daerah rawan bencana Masih kurangnya fasilitasi dan dukungan yang dibutuhkan yang sesuai dalam rangka meningkatkan kinerja koperasi, IKM serta UMKM.
Mengoptimalkan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka peningkatan kinerja koperasi, industri kecil dan menengah, serta Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya pertanian, perikanan dan peternakan. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan mengandalkan pada potensi dan budaya daerah.
11
Menciptakan rasa aman yang berkeadilan dalam masyarakat dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas.
12
Membuka dan mengembangkan peran serta masyarakat secara aktif dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, sosial maupun budaya.
Berbagai permasalahan di tingkat modal, pemeliharaan, produksi baik di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan masih perlu mendapat penyelesaian Belum optimalnya daya dukung sarana prasana, infrastruktur serta ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan oleh investor Masih kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menjadi salah satu faktor penyebab dalam mewujudkan prinsip keadilan dan iklim yang kondusif dalam masyarakat. Sikap masyarakat yang cenderung apatis sehingga memunculkan ketidakpedulian terhadap pemerintah
2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah a. Urusan Wajib 1)
Urusan Pendidikan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: jangkauan akses pelayanan dan mutu pendidikan dan pendidikan karakter berbasis moral dan budi pekerti.
2)
Urusan Kesehatan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : derajat kesehatan masyarakat, jangkauan dan biaya pelayanan kesehatan.
3)
Urusan Pekerjaan Umum, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : rob dan banjir, pengelolaan sanitasi, peningkatan kualitas jalan
4)
Urusan Perumahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah
:
kepemilikan
rumah,
dan
keterbatasan
lahan
permukiman (vertical housing).
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.198
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
5)
Urusan Penataan Ruang, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : alih fungsi lahan dan ketidaksesuaian tata ruang.
6)
Urusan
Perencanaan
permasalahan
yang
Pembangunan,
dihadapi
adalah:
beberapa
koordinasi
lintas
permasalahan
yang
sektoral 7)
Urusan
Perhubungan,
beberapa
dihadapi adalah kecelakaan lalu lintas, sarana prasarana perhubungan darat (terminal) dan pengelolaan parkir. 8)
Urusan Lingkungan Hidup, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: erosi, abrasi, reklamasi pantai, pengelolaan pesisir,
penurunan
muka
tanah;
perubahan
iklim;
pencemaran dan kerusakan lingkungan; galian mineral non logam (galian C); dan pengelolaan sampah. 9)
Urusan Pertanahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : konflik kepentingan pertanahan.
10) Urusan
Kependudukan
permasalahan
yang
dan
Catatan
dihadapi
Sipil,
adalah:
beberapa
administrasi
kependudukan. 11) Urusan Anak,
Pemberdayaan beberapa
Perempuan
permasalahan
yang
dan
Perlindungan
dihadapi
adalah:
pengarusutamaan gender; Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); 12) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: pengendalian angka kelahiran dan kesehatan reproduksi. 13) Urusan adalah:
Sosial,
beberapa
kemiskinan,
permasalahan
PMKS
yang
(Penyandang
dihadapi Masalah
Kesejahteraan Sosial); dan Mitigasi Bencana. 14) Urusan Ketenagakerjaan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: pengangguran; konflik perburuhan dan peningkatan kompetensi. 15) Urusan Koperasi dan UKM, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Persaingan ekonomi kerakyatan dengan investor besar.
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.199
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
16) Urusan Penanaman Modal, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : daya saing daerah; infrastruktur kawasan industri; dan insentif dan disinsentif investasi. 17) Urusan Kebudayaan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Lunturnya
nilai
nilai
budaya
dan
kesenian
tradisional dikalangan masyarakat; dan cagar budaya dan bangunan bersejarah. 18) Urusan Pemuda dan Olah Raga, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah : prestasi dan budaya olah raga; dan potensi dan partisipasi pemuda. 19) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: partisipasi politik masyarakat dalam pemilu; dan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. 20) Urusan
Otonomi
Administrasi
Daerah,
Keuangan
Pemerintahan
Daerah,
Perangkat
Umum, Daerah,
Kepegawaian dan Persandian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: pelayanan publik; optimalisasi PAD dan asset daerah; profesionalisme birokrasi dan budaya kerja birokrasi. 21) Urusan Ketahanan Pangan, beberapa permasalahan yang dihadapi
adalah:
ketersediaan
bahan
pangan;
dan
keanekaragaman pangan. 22) Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: partisipasi masyarakat dalam
pembangunan;
dan
budaya
gotong
royong
masyarakat. 23) Urusan Statistik, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: akurasi data base pembangunan; dan unifikasi dan kodifikasi data. 24) Urusan Kearsipan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: inventarisasi arsip. 25) Urusan
Komunikasi
dan
Informatika,
beberapa
permasalahan yang dihadapi adalah: keterbukaan informasi publik; dan perkembangan Teknologi Informatika (E-Gov dan E-city).
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.200
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
26) Urusan
Perpustakaan,
beberapa
permasalahan
yang
dihadapi adalah: minat baca; dan rumah pintar b. Urusan Pilihan 1)
Urusan Pertanian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: penyediaan bahan pangan pertanian; dan konversi lahan pertanian menjadi non pertanian.
2)
Urusan Kehutanan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Konservasi lahan.
3)
Urusan
Energi
dan
Sumberdaya
Mineral,
beberapa
permasalahan yang dihadapi adalah: Konservasi sumber daya alam. 4)
Urusan Pariwisata, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Pengembangan
destinasi
pariwisata;
kuantitas
kunjungan wisatawan; dan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata. 5)
Urusan Kelautan dan Perikanan, beberapa permasalahan yang
dihadapi
adalah:
Rendahnya
pengelolaan
dan
pemasaran Produk Hasil Perikanan dan Kelautan; Semakin terbatasnya
lahan
budidaya;
dan
Semakin
meluasnya
kerusakan pantai. 6)
Urusan Perdagangan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: penataan PKL; retribusi; dan penataan pasar semi modern (retail modern).
7)
Urusan Industri, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Keterbatasan
pusat-pusat
industri
kecil
dan
menengah; Ketergantungan produk-produk industri; 8)
Urusan Ketransmigrasian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah kondisi geografis lokasi transmigrasi
Lampiran I Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
II.201