BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi Secara administratif luas keseluruhan Kota Balikpapan menurut RTRW
Tahun 2012-2032 adalah 81.495 Ha, yang terdiri dari luas daratan 50.330,57 Ha dan luas lautan 31.164,03 Ha. Secara geografis Kota Balikpapan terletak pada posisi 116,5 Bujur Timur dan 117,0 Bujur Timur serta diantara 1,0 Lintang Selatan dan 1,5 Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang Pembentukan 13 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Kutai, Berau, Bulungan, Pasir, Kotamadya Dati II Samarinda dan Balikpapan dalam Wilayah Provinsi Dati I Kalimantan Timur, Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tujuh Kelurahan dalam wilayah Kota Balikpapan dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan, secara administratif wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan. Secara umum Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 sampai 100 meter di atas permukaan laut. Klasifikasi terbesar yaitu berada pada ketinggian 20-100 mdpl dengan luas 20.090,57 ha atau 51,66 % dari luas wilayah, ketinggian >10-20 mdpl seluas 17.260 ha atau 34,17% dari luas wilayah dan ketinggian 0-10 mdpl seluas 6.980 Ha atau 13 % dari luas wilayah. Berikut tabel luas wilayah Kota Balikpapan dirinci menurut topografi (ketinggian).
II -1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Topografi (Ketinggian) No
Ketinggian mdpl
1.
Luas Wilayah (Ha)
(%)
0-10
6.980,00
13
2.
>10-20
17.260,00
34,7
3.
>20-100
26.090,57
51,66
50.330,57
100,00
Jumlah
Sumber: Kota Balikpapan dalam Angka, 2013 Secara morfologis Kota Balikpapan terdiri dari 85% kawasan perbukitan dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang memiliki karakter topsoil tipis, struktur tanah mudah tererosi. Sedangkan 15% lainnya merupakan daerah dataran yang terletak di sepanjang pantai timur dan selatan wilayah Kota Balikpapan dengan jenis tanah umumnya adalah alluvial. Dari sisi topografis sebagian besar wilayah Kota Balikpapan berada pada kemiringan lereng antara 15-40% yaitu seluas seluas 21.305,57 Ha atau 42,33% dari luas wilayah keseluruhan. Tabel 2.2 berikut ini menunjukkan rincian luas wilayah Kota Balikpapan berdasarkan kelerengan. Tabel 2.2 Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan No
Kelas Lereng
Luas Wilayah
(%)
(Ha)
(%)
1
0-2
7.050,00
14.01
2
> 2-15
3.325,00
6.61
3
> 15-40
21.305,57
42.33
4
> 40
18.650,00
37.05
50.330,57
100,00
Jumlah
Sumber: Kota Balikpapan dalam Angka, 2013
II -2
Gambar 2.1 Diagram Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan
Sumber : Analisis Penyusun Revisi RTRW Kota Balikpapan, 2012 Perkembangan pendudukan di Kota Balikpapan selama ini menunjukkan peningkatan, dapat dilihat dari jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 639.031 jiwa mengalami penurunan menjadi sebanyak 635.199 jiwa pada tahun 2012 dan akan tetapi mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 menjadi 668.070, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 704.371 jiwa. Jumlah penduduk tersebut mendiami wilayah seluas 503,3 km2 sehingga rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2014 adalah 1.312 jiwa per km2. Adapun rincian jumlah dan komposisi penduduk Kota Balikpapan dapat diuraikan pada tabel berikut. Tabel 2.3 Jumlah dan Komposisi Penduduk Kota Balikpapan Tahun 2014 KECAMATAN
LUAS (Km2)
BALIKPAPAN SELATAN 33,93 BALIKPAPAN KOTA 14,02 BALIKPAPAN BARAT 179,95 BALIKPAPAN TIMUR 132,16 BALIKPAPAN TENGAH 11,07 BALIKPAPAN UTARA 132,17 JUMLAH 503,3 Sumber: Disdukcapil Balikpapan 2014
JUMLAH (JIWA) 145.915 99.905 104.305 81.580 119.801 154.908 706.414
KEPADATAN/ Km2 43 71,26 5,79 6,17 108,22 11,72 1140,35
Penduduk Kota Balikpapan berdasarkan struktur usia dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.
II -3
Tabel 2.4 Penduduk Kota Balikpapan Menurut Kelompok Umur Tahun
Kelompok Umur
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0–4
40.283
42.252
44.794
35.224
48.221
99.589
5–9
55.468
54.520
56.657
57.588
60.751
64.021
10 – 14
53.640
53.272
54.923
56.493
58.779
61.338
15 – 19
47.421
48.177
50.551
52.003
54.397
56.785
20 – 24
55.870
54.138
54.529
53.637
55.803
58.613
25 – 29
72.416
68.530
69.030
65.324
64.647
65.392
30 – 34
72.166
69.763
71.954
71.948
72.937
74.942
35 – 39
60.291
58.724
62.548
62.482
64.157
68.007
40 – 44
48.387
47.225
49.609
51.933
53.389
55.991
45 – 49
38.477
38.543
40.722
40.419
42.223
45.103
50 – 54
29.607
31.007
31.387
33.016
33.943
35.582
55 – 59
21.202
21.211
23.253
23.867
25.302
26.613
60 – 64
11.043
11.845
12.878
14.681
15.975
17.947
65 +
15.591
15.364
16.196
16.584
17.546
19.335
Jumlah
621.862 614.571 639.031 635.199 668.070 704.371
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan Selanjutnya struktur penduduk berdasarkan jenis pekerjaan pada tahun 2014 dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan
Pegawai
Kecamatan Balikpapan
Balikpapan
Balikpapan
Balikpapan
Balikpapan
Balikpapan
Barat
Utara
Timur
Tengah
Kota
Selatan
1.190
3.840
1.596
2.143
3.513
3.731
14.699
28.842
10.698
28.453
20.705
30.564
7.898
6.512
3.941
5.599
3.845
5.105
212
322
140
307
117
144
3.498
1.937
1.244
2.346
2.442
1.706
Petani
227
2.079
2.420
120
53
577
Edukasi
602
1.485
595
1.004
741
1.080
Profesi
261
794
208
372
200
331
Negeri Karyawan Buruh Tukang Pedagang
II -4
Medis Lain-Lain Jumlah
137
577
114
321
394
532
4.463
6.867
4.020
4.563
3.931
4.713
33.187
53.255
24.976
45.228
35.941
48.483
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan. Sedangkan komposisi penduduk sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 menurut tingkat pendidikan di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009-2014 Pendidikan
2009 8.541
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 120.293 126.131 124.940 138.084 146.840
Tidak/Belum Sekolah Tidak/Belum 55.501 13.865 24.514 43.129 Tamat SD Tamat SD 80.749 146.995 148.908 140.452 132.928 129.226 Tamat SLTP 80.404 88.241 90.209 94.170 96.521 100.021 Tamat SLTA 140.008 185.444 196.037 202.964 212.525 226.850 Tamat 51.030 55.002 58.554 61.057 42.480 67.305 Perguruan Tinggi Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan
2.1.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.Salah
satu
pendekatan
dalam
menghitung
PDRB
adalah
menggunakan pendekatan produksi yang merupakan jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) dan setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.
II -5
PDRB dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah.Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu daerah.Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peranan besar menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. Sementara PDRB Atas Dasar Harga Konstan berguna untuk menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) secara keseluruhan maupun sektoral dari tahun ke tahun.Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula. Nilai dan kontribusi sektoral (lapangan usaha) PDRB Kota Balikpapan tahun 2012-2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.7 PDRB Kota Balikpapan Tahun 2012-2013 N o
Atas dasar harga konstan (juta Rp)
Lapangan Usaha
2012 Pertanian 486.828,36 Pertambangan 7.435,29 dan Penggalian 3 Industri 4.873.751,90 Pengolahan 4 Listrik , Gas, dan 194.057,08 Air Bersih 5 Bangunan 3.820.302,90 6 Perdagangan, Hotel, dan 4.863.573,67 Restauran 7 Pengangkutan 2.549.892,58 dan Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan, dan 547.363,87 Jasa Perusahaan 9 Jasa-jasa 507.399,67 TOTAL 17.850.605,31 Sumber: BPS Kota Balikpapan 1 2
Atas dasar harga berlaku (juta Rp)
3,66
2013 492.535,20
3,40
2012 776.321,95
2,94
2013 802.616,67
2,72
0,06
7.895,53
0,05
31.660,68
0,12
35.593,39
0,12
2,34
4.870.045,10
2,19
21.451.49,21
2,18
24.200.210,40
2,04
1,43
208.202,59
1,41
478.331,27
1,78
521.099,23
2,27
28,76
4.356.023,98
30,80
9.356.005,53
35,44
10.961.496,08
37,89
36,61
5.003.775,67
34,86
7.820.840,35
29,62
8.302.663,84
27,39
19,20
2.737.994,93
19,76
3.884.037,42
14,71
4.155.198,64
14,89
4,12
573.404,42
3,99
1.905.207,47
7,22
2.026.001,35
6,96
3,82 100
529.576,43 18.779.453,86
3,54 100
1.578.769,15 47.282.323,02
5,98 100
1.663.837,60 52.668.717,20
5,72 100
Dari tabel tersebut dapat dilihat kontribusi dari PDRB Atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 bahwa kontribusi sektor bangunan memberikan 37,89
%
hal
ini
menggambarkan
bergeliatnya
pembangunan
di
kota
Balikpapan, yang menyebabkan sumbangan kontribusi bangunan menglami peningkatan dari tahun 2012 adalah pelaksanaan pembangunan bandara internasional sepinggan tahap akhir dan menggeliatnya pertumbuhan properti di Kota Balikpapan Kontribusi sektor terbesar kedua pada tahun 2013 berdasarkan harga berlaku adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan salah satu sektor
unggulan
Kota
Balikpapan.
Kontribusi
sektor
ini
terhadap
perekonomian Kota Balikpapan pada tahun 2013, sebesar 27,39 % terhadap perekonomian Kota Balikpapan dan mengalami sedikit penurun kontribusi II -6
dibanding tahun 2012 sebesar 29,62%. Sedangkan, kontribusi sektor terbesar ketiga disumbangkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dimana pada tahun 2013 mencapai 14,71%. Grafik berikut menggambarkan kontribusi sektoral PDRB di Kota Balikpapan selama periode 2012-2013 yang diurut mulai dari nilai kontribusi terbesar (sektor Bangun) hingga nilai kontribusi terkecil (sektor Pertambangan dan Penggalian) dengan menggunakan harga berlaku. Grafik 2.1 Kontribusi Sektoral PDRB Kota Balikpapan Periode 2012-2013 (Harga Berlaku)
Jika dilihat trend periode yang lebih lama, mulai dari tahun 2007 hingga 2013 terlihat bahwa kontribusi sektor Bangunan dan sektor Perdagangan, Hotel dan restoran memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Balikpapan, perkembangan kedua sektor tersebut menunjukan bahwa kota Balikpapan sedang giat membangun yang mengindikasi meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Balikpapan dengan kata lain semakin menggeliatnya perkembangan perekonomian kota. Namun jika dilihat perkembangan terakhir di tahun 2010-2013 yang menunjukkan bahwa adanya pergeseran kontribusi dimana sektor bangunan mengalami peningkatan dan sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
mengalami perlambatan. Di lain pihak investasi yang ditanamkan pada sektor perdagangan hotel dan restoran mengalami peningkatan signifikan
hal ini
terlihat dari jumlah hotel dan penginapan serta kamar yang terjual juga terus menunjukan peningkatan. diharapkan sektor ini di masa depan dapat memberikan sumbangsih yang lebih tinggi lagi terhadap perekonomian Kota II -7
Balikpapan, hal ini diharapkan sesuai dengan visi Rencana jangka Panjang Kota Balikpapan. Grafik 2.2 Trend Kontribusi Sektor Bangunan dan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Periode 2007-2013 45 40 35 30 25 20
38,3
35,02
23,71
25,81
34,06 27,94
31,81 31,16
28,64 25,64
37,89
35,44 29,62
27,89
Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran
15 10 5 0 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dinamika perekonomian yang berkembang saat ini di Kota Balikpapan ialah ekonomi yang berfokus pada perdagangan, jasa dan industri dengan mengandalkan keahlian, bakat, dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual adalah harapan bagi ekonomi nasional ataupun daerah untuk bangkit, bersaing, dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Berkembangnya industri di Kota Balikpapan tidak lepas dari sporting dan keberadaan pendukung
untuk industri berbasis mining, dan menjadikan salah satu
faktor yang memperkuat sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta jasa dan sektor industri pengolahan (tertentu) sebagai potensi unggulan daerah di Kota Balikpapan. Sektor pariwisata juga merupakan andalan sektor jasa Kota Balikpapan yang
memberikan
kontribusi
signifikan
terhadap
perekonomian,
membangkitkan kunjungan wisatawan, membangkitkan pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, serta menghidupkan kembali seni dan budaya tradisional Balikpapan.Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur merupakan potensi daya tarik wisata yang tinggi. Dalam lingkup nasional, Kota Balikpapan ditetapkan sebagai kota MICE. b.
Laju Inflasi Inflasi Kota Balikpapan pada tahun 2013 sebesar 8,56%. Inflasi di Kota
Balikpapan
berada
dibawah
inflasi
provinsi,
dimana
inflasi
provinsi
Kalimantan Timur sebesar 9,65% dan Inflasi kota Balikpapan yang terendah di Kalimantan Timur. Inflasi di Kota Balikpapan ini meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 6,41%, kelompok bahan makanan, II -8
perumahan dan transportasi masih menjadi pemberi andil terbesar bagi inflasi kota Balikpapan dengan total menyumbang 78% dari inflasi keseluruhan kota Balikpapan di tahun 2013 selain hal tersebut kondisi khusus yang memicu inflasi ditahun 2013, antara lain
kebijakan pengurangan subsidi BBM oleh
pemerintah pada bulan Juni 2013, dampak langsung dari kenaikan BBM bersubsidi tersebut adalah pada tarif angkutan. Sementara kenaikan tarif dasar listrik pada industri maupun rumah tangga yang dilakukan secara bertahap mulai awal 2013, turut pula memberikan dampak pada inflasi. Selain itu tersebut 95% pasokan kebutuhan pokok didatang dari luar Balikpapan, selain dipengaruhi oleh harga produksi
barang itu sendiri, terutama juga
sangat dipengaruhi oleh distribusi barang, infrastruktur
bangkar muat di
pelabuhan dan kondisi cuaca. Untuk itu melalui Tim pengendali Inflasi Daerah Kota Balikpapan untuk mengendalikan inflasi telah diupayakan melalui kebijakan dan Program pemerintah kota yaitu: - Instrumen untuk mengatasi inflasi pendidikan, Keputusan Wali Kota untuk penggunaan seragam baru, bantuan sekolah swasta dari APBD - Menggalakkan kembali Gerakan Rumah Pangan Lestari, dengan memberikan pembinaan kepada seluruh rumah tangga untuk melakukan budidaya: untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan sebagai income rumah tangga (dapat menghasilkan bibit sendiri) - Publikasi harga komoditas melalui PIHPS Sahabat Balikpapan, masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat secara luas, kerjasama dengan beberapa media. Permintaan harga agar dapat tersedia pada jam 05.00 - Operasi pasar untuk mengantisipasi gejolak harga di pasar - Peran dari Bulog Mart dan Pasar Tani sebagai penyeimbang harga di pasaran, pasar tani sedang mencari lokasi yang tepat untuk memotong mata rantai dari petani – konsumen - Koordinasi pembibitan dan penggemukan ternak sapi, kendala lahan yang terbatas. Termasuk lahan pertanian yang kecil sehingga akan dimasukkan dalam rencana detail tata ruang sehingga tidak akan bisa alih fungsi lahan - TPID
menginisiasi
kuota
pengisian
BBM
bersubsidi
(sepeda
motor
Rp.30.000, Mobil Rp.150.000-, kendaraan roda enam Rp.400.000,-, masukan kepada kementerian ESDM - Program 2014, Percepatan kawasan Pergudangan di Kariangau, packing plan - Peningkatan produksi tanaman padi ladang, pemanfaatan lahan pekarangan - Pengawasan lebih
intensif kondisi
stock distributor
beberapa komoditas strategis seperti sembako, semen II -9
terutama untuk
- Pemanfaatan gas metan dari sampah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif - Pemantauan harga beras palawija – disinergikan dengan program operasi pasar - Jadwal pasar murah ramadhan, melibatkan pihak perbankan Fokus Kesejahteraan Sosial
2.
Selain pertumbuhan ekonomi, perkembangan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kota Balikpapan juga perlu dilihat dalam konteks yang
lebih
luas
lagi
(multidimensional).
Hal
ini
dikarenakan
tingkat
pertumbuhan tidak berdiri sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas, melainkan saling bertautan (berkorelasi) dengan aspek dan indikator (makro) lainnya. Hal ini berguna untuk dapat melihat kerangka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat secara lebih komprehensif dan holistik. Tabel berikut menguraikan beberapa indikator makro strategis Kota Balikpapan untuk dapat melihat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara lebih luas.
Tabel 2.8 Indikator Makro Kota Balikpapan NO
URAIAN
1
IPM
2
Angka Harapan
TAHUN
SATUA 2009
2010
2011
2012
2013
2014
77,86
78,33
78,83
79,38
79,4
-
Tahun
71,95
72,61
72,39
72,61
72,65
-
%
98,37
98,76
98,76
98,86
99,03
-
(Ribu
651,65
654,78
657,93
661,33
662,27
-
10,05
10,08
10,28
10,46
19,54
-
N
Hidup AHH-o 3
Angka Melek Hurup (AMH)
4
Pritas Daya Beli
Rp.) 5
Rata-rata Lama
Tahun
Sekolah 6
LPE (Konstan)
Persen
8,78
8,34
8,61
8,66
9,03
-
7
LPE (Berlaku)
Persen
18,80
12,65
12,61
15,37
9,22
-
8
PDRB (Berlaku)
(Juta 15.580.564,47
17.541.545,82
19.997.414,64
22.882.879,62
26.404.162,26
9.551.793,79
10.390.239,95
11.256.708,09
12.225.720,60
13.288.199,86
Rp.) 9
-
PDRB
(Juta
(Konstan)
Rp.)
10
Inflasi
Persen
3,67
7,38
6,45
6,41
11
Pengangguran
Jiwa
15,079
16,152
34,773
24,963
-
(mencari kerja) Sumber: BPS Kota Balikpapan diolah
II -10
8,56 22,564
22.315
Berdasarkan data yang diuraikan pada tabel tersebut, secara umum indikator makro ekonomi Kota Balikpapan periode 2009-2013 menunjukkan peningkatan dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini dapat menjadi salah satu indikasi bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Balikpapan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Adapun penjelasan singkat data-data pada tabel tersebut adalah sebagai berikut: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan yang dapat menunjukkan tingkat pembangunan manusia melalui pengukuran keadaan penduduk menurut usia hidup, pengetahuan, dan hidup layak menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Jika pada tahun 2009 IPM Kota Balikpapan sebesar 77,86, pada tahun 2013
mengalami peningkatan menjadi 79,45.
Peningkatan ini tidak terlepas dari hasil kerja keras para unsur pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat. Kinerja pembangunan manusia dalam dimensi ekonomi, pendidikan, dan sosial yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini dapat menjadi indikasi bahwa kesejahteraan masyarakat Kota Balikpapan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Ukuran yang umum
dipakai untuk mengetahui
status kemajuan
pembangunan manusia adalah indkes pembangun manusia, indeks ini adalah indkes komposit yang dihitung dari 3 (tiga) komponen pilihan dasar yaitu (1) hidup sehat dan umur panjang yang diwakili oleh angka harapan hidup waktu lahir (2) Pendidikan yang diwakili oleh rata-rata tertimbang antara angka melek huruf penduduk usia dewasa dengan rata-rata pencapaian tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah), dan (3) standar kehidupan layak yang diwakili oleh PDRB perkaipta dan paritas daya beli perkapita. Situasi pembangunan Manusia di bidang
pendidikan yang diwakili
dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah berdasarkan tabel diatas
mengalami peningkatan. Indeks pendidikan di Kota Balikpapan
mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2011 sebesar 88,65 dan pada tahun 2012 menjadi 89,15 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 89,30. Salah satu penyebab adanya peningkatan dibidang
pendidikan ialah
semakin besarnya proporsi anggaran pendidikan, dan adanya kebijakan dan program Pengurangaan beban masyarakat dalam pembiayaan pendidikan di Kota Balikpapan yang serta
peningkatan aspek kualitas
manusia. Untuk mendukung
hal tersebut pemerintah kota
meningkatkan
sarana
prasarana
dalam hal
dasar sampai pendidikan tinggi yang
Balikpapan
pendidikan, dari pendidikan
terpenting disertai meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
II -11
sumber daya
Peningkatan yang serupa juga terjadi di bidang kesehatan. Jika pada tahun 2011 nilai indeks ini berada pada nilai 78,98 pada tahun 2012 meningkat menjadi 79,35. Dan pada tahun 2013 menjadi 79,68. Peningkatan ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat Kota Balikpapan menjadi lebih baik setiap tahunnya. Indeks ekonomi (paritas daya beli) juga mengalami meningkat selama periode 2008-2013, dimana pada tahun 2008 sudah berada dikisaran Rp. 646,41 meningkat pada tahun 2012 menjadi 661,33 dan diproyeksi tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 662.540. Grafik 2.3 Perbandingan IPM Kota Balikpapan, Provinsi Kaliman Timur dan Tingkat Nasional Periode 2008-2013
Jika dilakukan komparasi dengan tingkat nasional dan provinsi Kalimantan Timur, perkembangan IPM Kota Balikpapan relatif lebih baik. Pada tingkat nasional, IPM pada tahun 2009
hanya mencapai nilai 77,86 dan
meningkat pada tahun 2012 menjadi 79,38 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 79,45. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi jika dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2009, IPM Provinsi Kalimantan Timur baru mencapai nilai 75,11 dan meningkat menjadi 76,61 pada tahun 2012 dan IPM Kota Balikpapan merupakan
yang tertinggi di Kalimantan
Timur, ini memberikan indikasi bahwa potensi yang ada di Kota Balikpapan memiliki keunggulan yang relatif lebih baik dan patut untuk terus dipelihara dan dikembangkan dalam peningkatan pembangunan di segala bidang secara berkelanjutan.
II -12
Grafik 2.4 Trend IPM dan laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Balikpapan tahun 20082013
Jika dilihat trend-nya, perkembangan kenaikan IPM Kota Balikpapan juga memiliki kaitan yang erat dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini. Beberapa penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa terdapat hubungan timbal balik (two-way relation-ship) antara modal manusia (human capital) dan pertumbuhan ekonomi. Pertama adalah dari pertumbuhan ekonomi ke pembangunan manusia (human development). Perekonomian (PDRB) mempengaruhi pembangunan manusia, khususnya melalui aktivitas rumah tangga dan pemerintah. Di sisi lain, dengan semakin tingginya pembangunan manusia, maka akan mempengaruhi ekonomi melalui peningkatan
kemampuan
konsekuensinya
akan
atau
kapabilitas
mengakibatkan
masyarakat.
peningkatan
Sebagai
kreatifitas
dan
produktivitas masyarakat. Sebagaimana telah diuraikan di atas, LPE Kota Balikpapan dalam periode 2008-2013 mengalami trend peningkatan, dimana pada tahun 2012 menurut mencapai 8,64% dan pada tahun 2013 sebesar 9,03. Besaran perekonomian
yang
diindikasikan
dengan
nilai
PDRB
juga
mengalami
perkembangan setiap tahunnya. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Balikpapan pada tahun 2008 mencapai Rp.15,58 triliun dan meningkat menjadi Rp.26,39
triliun pada tahun 2012, atau meningkat sebesar
204,42%.dan di proyeksi pada tahun 2013 menjadi
Rp.28,83 triliun, jika
dihitung menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan, pada tahun 2008 II -13
nilainya mencapai Rp.9,55 triliun dan meningkat menjadi Rp.13,28 triliun di tahun 2012, atau meningkat sebesar 153,16% dan diproyeksi pada tahun 2013 menjadi Rp.14,48 triliun. Indikasi kesejahteraan masyarakat yang dapat ditunjukkan dengan pendapatan per kapita juga menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Jika pada tahun 2008 pendapatan per kapita baru mencapai Rp.21,36 juta pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi Rp.36,70 juta dan pada tahun 2013 menjadi Rp.37,97 juta. 2.1.3.
Aspek Pelayanan Umum
1. Fokus Layanan Urusan Wajib a. Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah (APS) menggambarkan seberapa banyak/besar penduduk usia sekolah yang telah menikmati pendidikan sesuai dengan jenjangnya. APS untuk usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun di Kota Balikpapan cenderung meningkat. Hal ini berarti persentase anak usia sekolah yang mengenyam pendidikan semakin meningkat. Pada tahun 2013 APS usia 7-12 sebesar 99,39 persen yang berarti sudah 99,39 persen penduduk usia 712 tahun di daerah ini yang bersekolah, namun masih terdapat sisanya 0,61 persen tidak bersekolah. Begitupula dengan APS usia 13-15 tahun 2013 sebesar 99,83 persen yang berarti sudah 99,83 persen penduduk usia 13-15 tahun di daerah ini yang bersekolah dan masih terdapat sisanya 0,17 persen tidak bersekolah. Selanjutnya APS usia 16-18 tahun sebesar 99,46 persen yang berarti sudah 99,46 persen penduduk usia 16-18 tahun di daerah ini yang bersekolah dan masih terdapat sisanya 0,54 persen tidak bersekolah. Hasil analisis perkembangan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Balikpapan disajikan
dalam tabel, sebagai berikut: Tabel 2.9 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2009 s.d 2013 No
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
2013
1.
APS SD/MI
97,33
99,21
99,59
99,23
99,39
2.
APS SMP/MTs
93,07
93,83
91,79
92,38
99,83
3.
APS SMA
69,40
70,79
61,03
69,66
99,46
II -14
Hasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Kota Balikpapan, dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut: Tabel 2.10 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 NO
2009
2010
2011
2012
2013
SD/MI
140
140
144
159
199
1.1.
Jumlah gedung sekolah
188
188
424
342
1.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
54,486
54,486
75,805
71,889
71,889
1.3.
Rasio
55,21
55,53
145,42
-
-
SMP/MTs
67
78
79
81
70
2.1.
Jumlah gedung sekolah
66
67
133
135
2.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
18,419
5,155
14,057
33,679
33,679
2.3.
Rasio
42,39
41,71
44,05
-
-
1
2
Jenjang Pendidikan
Tabel 2.11 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2013 SD/MI
SMP/MTs
NO
Kecamatan
Jumlah gedung sekolah
Jumlah penduduk usia 7-12 th
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Balikpapan Timur
48
8503
2
Balikpapan Barat
56
3
Balikpapan
Rasio
Jumlah gedung sekolah
jumlah penduduk usia 13-15 th
(6)
(7)
48,00
8
4253
83,95
10982
57,17
11
5099
12,418
52
11511
52,00
11
5368
1100,00
112
15200
112,00
22
7002
25,105
(5=3/4)x 10.000
Rasio
(8=6/7)x 10.000
Tengah 4
Balikpapan Selatan
5
Balikpapan Utara
75
16281
76,63
17
7446
1777,87
6
Balikpapan Kota
-
9412
-
-
4511
-
Jumlah
342
71889
345,8
69
33679
7469,14
II -15
Hasil analisis rasio jumlah guru/murid di Kota Balikpapan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2.12 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2013 NO 1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3.
Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio SMP/MTs Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2.550
2.838
2.838
2.678
2.678
4.073
68.240
64.905
64.905
66.359
66.359
77.683
13,67
16,21
15,59
16,34
16,26
1.473
1.569
1.569
1.577
1.608
1.682
14.646
26.063
26.063
10.775
27.140
29.834
12,40
12,99
12,76
12,50
16,88
Tabel 2.13
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar di Kota Balikpapan 2013 Jumlah Guru
SD/MI Jumlah Murid
Rasio
2
3
4
(5=3/4) x 10.000
6
7
(8=6/7) x 10.000
Balikpapan Timur Balikpapan Barat Balikpapan Tengah Balikpapan Selatan Balikpapan Jumlah Utara
423 470 600 1818 762 4073
15964 10202 11595 23874 16048 77683
264,9 460,7 517,5 761,5 474,8 2479.4
182 224 218 585 473 1982
2807 2892 2035 7060 5929 29834
648,4 774,6 1071,3 396.7 828,7 3719,7
NO
Kabupaten/ Kota
1 1 2 3 4 5
Jumlah Guru
SMP/MTs Jumlah Murid
Rasio
b. Kesehatan Di bidang kesehatan jumlah kelahiran yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, dimana pada tahun 2009, 2010, 2011 ,2012 dan 2013 berturut-turut sebesar; 87,39%, 85,51%, 90,95%, 92,47% dan 93,82. Sementara itu kelahiran yang ditolong oleh dukun terlatih semakin menurun persentasenya yaitu sebesar 5,90%, 1,72%, 0,76%, 0,78%, dan 0,63%. Perkembangan ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan lainnya termasuk meningkatnya jumlah tenaga kesehatan. Selain itu timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sebagai dampak langsung dari keberhasilan program penyuluhan yang telah dilakukan. Kondisi ini berdampak pada peningkatan indikator kesehatan II -16
masyarakat seperti angka Usia harapan hidup pada periode yang sama yaitu sebesar 71,73 tahun, 71,95 tahun, 72,17 tahun, 72,30 tahun. Selain itu menurunnya angka kematian bayi yaitu: 3,14 bayi yang meninggal dari 1000 kelahiran, menurun menjadi 2,41 bayi, 3,7 bayi yang meninggal dari 1000 kelahiran, 4,60 bayi yang meninggal dari 1000 kelahiran dan terakhir 5 bayi yang meninggal per 1000 kelahiran.
2. Fokus Layanan Urusan Pilihan a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Realisasi unit usaha /investor PMDN dan PMA Kota Balikpapan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.14 Jumlah unit usaha PMDN/PMA Tahun 2012 s.d 2014 Tahun
PMDN
PMA
Total
2012
1
30
31
2013
7
28
35
2014
2
3
5
Realisasi investasi tahun 2012 PMDN dan PMA sebanyak 31 investasi dan meningkat menjadi 35 pada tahun 2013. b.
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Realisasi Nilai Investasi PMDN dan PMA tahun 2012-2014 Tabel 2.15 Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2012 s.d 2014
2012
50.000.000.000,00
TENAGA KERJA 25
2013
260.469.800.000,00
267
4.346.100.000.000,00
1.038
4.606.569.800.000,00
2014
2.350.000.000,00
39
35.808.000.000,00
14
38.158.000.000,00
Tahun
PMDN
1.490.887.000.000,00
TENAGA KERJA 602
1.540.887.000.000,00
PMA
Total
Jumlah nilai investasi pada tahun 2013 sebesar Rp. 4,6 Trilyun tumbuh lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar Rp.1,5 Trilyun. Penyerapan tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN, semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang terserap pada 35 perusahaan PMA/PMDN berjumlah II -17
sebanyak
1305
orang.
Penyerapan
tenaga
kerja
ini
lebih
tinggi
bila
dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 627 orang. 2.1.4.
Aspek Daya Saing Daerah
1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT perkapita) Tabel 2.16 Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Tahun 2008 s.d 2012 dan proyeksi 2013 Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Konsumsi
867.151,00
993.179,00
1.028.933,00
1.123.784
1.281.426
1.313.790
Perkapita (Rp) (1/2 x 1.000.000) Sumber BPS Kota Balikpapan diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat angka konsumsi rumah tangga (ruta) perkapita kota Balikpapan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 tercatat rata-rata pengeluaran penduduk untuk makanan mencapai 550.409 rupiah per-kapita sebulan lebih rendah dari pengeluaran bukan makanan dengan rata-rata pengeluaran 731.017
rupiah.
Total
pengeluaran
secara
rata-rata
mencapai
sekitar
1.281.426 rupiah. Pengeluaran non makanan yang lebih besar dibandingkan makanan
merupakan
mengidentifikasikan
ciri
bahwa
pengeluaran tingkat
di
wilayah
kesejahteraan
perkotaan.
penduduk
di
Ini Kota
Balikpapan semakin membaik. Pada tahun 2013 diprediksi pengeluaran perkapita rumah tangga kota Balikpapan sbesar 1.313.790. 2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Ketersediaan infrastruktur yang memadai akan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat daya saing daerah. Berikut ini diuraikan fasilitas wilayah/infrastruktur yang ada di Kota Balikpapan. a. Infrastruktur Perhubungan Sarana jalan raya adalah bagian dari sistem perhubungan utama di Kota Balikpapan. Selain itu ada sarana perhubungan pelabuhan Semayang dan perhubungan udara Internasional Sepinggan. Sebagai sarana utama jalan raya di Kota Balikpapan, panjang jalan di Kota Balikpapan pada tahun 2011 adalah sepanjang 799,42 km dengan rincian sesuai status jalan sebagai berikut : II -18
Jalan Nasional
:
115,0 Km
Jalan Propinsi
:
221,07 Km
Jalan Kota
:
463,35 Km
Adapun kondisi fisik jalan tersebut sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat bahwa untuk jalan Nasional dalam kondisi baik sepanjang 97,65 Km atau 84,91%, kondisi sedang sepanjang 15,33 Km atau 13,33% dan kondisi rusak 2 Km. Untuk jalan Propinsi dalam kondisi baik sepanjang 146,43 Km atau 66,23%, kondisi sedang sepanjang 51,43 Km atau 23,23% dan kondisi rusak 23,3 Km atau 10,49%. Sedangkan untuk jalan kota dalam kondisi baik sepanjang 305,42 Km atau 65,91%, kondisi sedang sepanjang 96,99 Km atau 20,93% dan kondisi rusak 60,94 Km atau 13,15%. Sebagai kota yang secara fisik berbatasan dengan laut, maka Kota Balikpapan memiliki beberapa fasilitas pelabuhan baik pelabuhan umum maupun
pelabuhan
khusus.
Pelabuhan
umum
terdiri
dari
Pelabuhan
Semayang, Pelabuhan Fery Kariangau, Pelabuhan Kampung Baru. Sedangkan pelabuhan khusus terdiri dari Pelabuhan Pertamina, Pelabuhan Pendaratan Ikan Manggar, dan Pelabuhan yang dimiliki oleh perusahaan di Kawasan Industri Kariangau. Keberadaan Pelabuhan Semayang yang berada di pusat kota saat ini menimbulkan bangkitan lalu-lintas yang cukup tinggi terlebih lagi adanya peningkatan bongkar muat barang dan penumpang. Oleh karena itu, di masa yang akan datang pelabuhan ini hanya akan dioperasionalkan untuk pelabuhan penumpang. Sedangkan pelabuhan bongkar muat barang akan dikembangkan di Kariangau. Bandar Udara Sepinggan saat ini melayani penerbangan domestik dan internasional.
Namun
kapasitas
bandaranya
relatif
terbatas
dalam
menampung penumpang. Oleh karena itu pengembangan bandara baik dari segi run way maupun terminal akan mampu meningkatkan pelayanan Bandara Udara Sepinggan. Secara umum kondisi perhubungan Kota Balikpapan saat ini mulai menghadapi masalah serius dan semakin menjadi ancaman besar di masa datang
bila
tidak
dilakukan
terobosan
penting.
Terlebih
lagi
dengan
perkembangan kota dan pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi. Sehingga Sangat dibutuhkan sistem angkutan umum massal sebagai salah satu solusinya.
II -19
b. Sarana Lingkungan (Sanitasi, Drainase, Sampah) 1. Air Limbah Berdasarkan laporan final Master Plan Air Limbah, perkiraan total produksi air limbah domestik (rumah tangga) untuk black dan grey water di Kota Balikpapan sampai tahun 2015 adalah sekitar 86.312 m3/hari. Untuk mengolah air limbah domestic Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan mempunyai beberapa layanan yaitu Layanan IPAL Margasari, Layanan IPAL komunal dan Pemerintah Kota Balikpapan juga mempunyai MCK ++ berada di 2 kelurahan yaitu Kelurahan Margo Mulyo RT 26 dikelola oleh KSM Tirta Guna dengan jumlah pengguna 83 KK sedangkan Kelurahan Margo Mulyo RT 25 dikelola oleh KSM Sendang Makmur dengan jumlah pengguna 70 KK. 2.
Drainase Terdapat 86 (delapan puluh enam) saluran atau sungai yang langsung
bermuara di teluk Balikpapan atau di Selat Makasar yang melayani pamatusan kota Balikpapan. Tidak ada saluran primer drainase buatan yang dibuat khusus untuk mengalirkan air pematusan dan air buangan keluar daerah perkotaan.Semua saluran primer drainase yang ada sekarang merupakan saluran alam yang disesuaikan untuk kebutuhan saluran drainase. Sistem drainase Kota Balikpapan dibagi menjadi 6 (enam) wilayah yaitu wilayah Balikpapan Barat dengan total panjang sungai 22.341 m, wilayah Wain dengan panjang sistem drainase 23.428 m, wilayah somber yang mempunyai panjang 36.022 m, wilayah Balikpapan selatan yang dilayani dengan sungaisungai kecil yang mempunyai outflow langsung ke Selat Makasar dengan total panjang drainase 110.869 m, wilayah manggar mempunyai panjang drainase 9.232 m dan wilayah Balikpapan Timur 23.981 m. Kondisi drainase pada umumnya masih kotor oleh sampah dan sedimen sehingga sering kali terjadi penyumbatan pada daerah tertentu dan menyebabkan genangan jika hujan. 3.
Persampahan Berdasarkan Master Plan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan
Kota Balikpapan, pada tahun 2011 kondisi limbah padat (sampah domestik) di Kota Balikpapan yang dihasilkan perhari diperkirakan sebanyak 381 ton/hari dan jumlah sampah yang dapat diangkut dan dikelola DKPP Kota Balikpapan sebesar
250
ton/hari.
Kondisi
sanitasi
kota
juga
sangat
dipengaruhi
keberadaan tempat pengumpulan sampah sementara (TPS). Standar pelayanan minimal pelayanan persampahan menetapkan dalam penyediaan sarana pengumpul untuk 1 m3 wadah sampah melayani 200 KK, berdasarkan Masterplan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan Kota Balikpapan total kapasitas TPS berupa container dan TPS beton mencapai 1.403,85 m3/hari, II -20
sehingga nilai kecukupan mencapai 100 %, sedangkan pelayanan terhadap penduduk mencapai angka 1 m3/88 KK. Hal ini memperlihatkan bahwa berdasarkan kapasitasnya, jumlah sarana pengumpulan sampah di Kota Balikpapan telah mencukupi kebutuhan. Pengelolaan sampah secara garis besar saat ini dilayani TPA Manggar dengan sistim sanitary landfill. Untuk
pengembangan TPA saat ini sedang
dilakukan peningkatan kapasitas pengelolaan air lindi dan pembangunan cell 2 dan 3 yang akan mampu melayani 5 (lima) tahun kedepan. Program pengurangan timbulan sampah dilakukan melalui pengembangan composting, memacu program 3R dan pengembangan bank sampah. selama tahun 2011 telah berhasil mengurangi produksi sampah sebesar 8,92% melalui program komposting sebesar 525 ton/bulan, recycle mencapai 564 ton/bulan dan penggunaan yang lain sebesar 86 ton/bulan. Program pengembangan dan pengelolaan sanitasi yang meliputi air bersih, drainase, persampahan serta pola hidup bersih dan sehat selama 5 (lima) tahun ke depan dalam rangka mewujudkan clean land, clean water dan clean air telah disusun secara terpadu dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Balikpapan 2012-2016. c.
Air Minum ( Air Bersih ) Kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan dipenuhi dari
beberapa sumber yaitu jaringan perpipaan yang dikelola PDAM, PT Pertamina dan kawasan perumahan tertentu, hidrant umum yang dikelola PDAM, mobil tangki yang dikelola swasta, sumur dalam, sumur dangkal dan air hujan. Sumber air baku saat ini sangat tergantung pada Waduk Manggar untuk pelayanan seluruh warga kota dan Waduk Pertamina di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain untuk memenuhi kebutuhan operasional kilang dan perumahan PT Pertamina. Tingkat cakupan layanan air bersih oleh PDAM saat ini mencapai 72,15% atau sekitar 77.708 sambungan rumah
dengan kapasitas produksi
PDAM 1.108 lt/dt dan presentasi kehilangan air bersih rata-rata pertahun 30,69%. Kebutuhan air baku rata-rata pada tahun 2025 mencapai 2.179 lt/detik. Saat ini kapasitas air baku hanya 1.140 lt/dt. Untuk memenuhi kebutuhan air baku tersebut pembangunan Waduk Teritip dan Waduk Wain harus
dipercepat.
Jika
kedua
waduk
tersebut
terbangun
maka
akan
menghasilkan air baku dengan kapasitas 420 lt/dt. Program penyediaan air baku dan air bersih baik jangka pendek (20112015) maupun jangka panjang (2016-2020) khususnya yang dikelola PDAM
II -21
akan dikembangkan sesuai dengan revisi master plan sistem penyediaan air bersih PDAM Kota Balikpapan Tahun 2005-2020. d. Sarana Pendidikan Sebagai Kota Pendidikan, Balikpapan selalu menjadi tujuan utama para pelajar untuk mengenyam pendidikan, karena Kota Balikpapan memiliki kualitas yang baik dibanding dengan daerah disekitarnya. Sampai dengan Tahun 2014, Kota Balikpapan memiliki 156 TK/RA, 198 SD/MI, 72 SMP/MTs dan 57 SMA/SMK/MA yang tersebar di 6 Kecamatan (Sumber: Dinas Pendidikan Kota Balikpapan). Selain itu Kota Balikpapan memiliki Politeknik Negeri (Politeknik Balikpapan) dan Instititut Teknologi Kalimantan (ITK) yang saat ini masih dalam tahap pembangunan serta 13 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 7 Akademi. Akan tetapi penyebaran Lembaga Pendidikan tersebut tidak merata baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, sarana prasarana pendidikan, maupun ketenagaan
pendidikan,
hal
tersebut
akan
mempengaruhi
kualitas
penyelenggaraan pendidikan di Kota Balikpapan, dengan munculnya sekolah favorit dan sekolah yang kurang favorit/ sekolah pinggiran. Berbagai
upaya
telah
dilaksanakan
Kota
Balikpapan
dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Balikpapan, diantaranya melalui upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, antara lain melalui Role Sharing antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, akan tetapi kondisi sarana prasarana pendidikan belum memadai. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.17 Rekapitulasi Kondisi Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2013 Jenjang Pendidikan
Jumlah Ruang Kelas
Kondisi Ruang Kelas Baik
TK/RA
393
360
5
28
SD/MI
1538
1341
160
37
SMP/MTs
803
727
45
31
SMA/SMK/MA
552
539
13
0
Rusak Ringan Rusak Berat
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Balikpapan 2013 (data diolah)
Dari kondisi tersebut, di masa datang patut diperhatikan mengenai sebaran sarana pendidikan dan penataan kawasan pendidikan. Hal ini dapat II -22
mengurangi pergerakan penduduk khususnya siswa/mahasiswa agar lebih efisien dan tidak terlalu lama dalam perjalanan menuju lokasi belajar. Pelibatan
masyarakat
dalam
penyediaan
dan
pengembangan
sarana
pendidikan juga dapat menjadi alternatif penting. Dalam hal ketenagaan pendidikan, Kota Balikpapan memiliki Guru sebanyak 3.419 orang guru SD/MI, 1.692 orang guru SMP/MTs dan 1.751 orang guru SLTA/MA terbanyak adalah guru Sekolah Dasar dan guru SLTA. Rasio guru per sekolah semakin meningkat bila jenjang pendidikan semakin tinggi, karena kebutuhan bidang ilmu yang semakin spesifik. Tingkat pelayanan pendidikan dapat dilihat dari rasio siswa per kelas. Pada tingkat Taman Kanak-Kanak, rasio siswa per kelas sebanyak 20 orang, SD sebanyak 32 orang, SLTP sebanyak 36 orang, SLTA sebanyak 36 orang. Pada tingkat SLTP
jumlah anak yang bersekolah relatif banyak bila
dibandingkan dengan daya tampung, sehingga rasio per kelas melebihi 40 siswa. Pada tingkat SLTA, rasio ini semakin menurun, karena relatif lebih banyak yang tidak melanjutkan studi. d.
Sarana Kesehatan Sarana Kesehatan Kota Balikpapan sampai dengan tahun 2014 adalah
27 unit Puskesmas, 14 unit Puskesmas Pembantu, 7 unit Puskesmas 24 Jam, 1 Unit UPTD Lab dan Rontgen dan 1 unit UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan. Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya adalah Praktek Dokter Umum 365 Orang, Praktek Dokter Gigi 150 Orang, Praktek Bidan 77 Orang, Praktek Dokter Spesialis 119 Orang, Balai Pengobatan Alternatif/ Swasta 50 buah, Klinik Keluarga Berencana 55 buah, Laboratorium Klinik 19 buah, Apotek sebanyak 139 buah, Toko Obat 77 buah. Rumah Sakit di Kota Balikpapan berjumlah 11 unit, 5 unit diantaranya milik Pemerintah, yaitu RS Kanudjoso Djatiwibowo, RS DR. Hardjanto, RS Bhayangkari, Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu dan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan yang baru diresmikan tanggal 10 Februari 2015, sedangkan Rumah Sakit Swasta berjumlah 6 unit, yaitu RS Pertamina Balikpapan, RS Restu Ibu, RS Siloam, RS Balikpapan Baru, RS Bersalin Permata Hati, dan RS Bersalin Kasih Bunda. Memperhatikan perkembangan Kota Balikpapan yang sangat pesat dan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi maka keberadaan sarana kesehatan Kota Balikpapan masih
harus ditingkatkan sehingga mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan permasalahan kesehatan perkotaan. II -23
e.
Sarana Ekonomi Sarana ekonomi di Kota Balikpapan, khususnya untuk perdagangan dan
jasa memiliki jenis beragam dan tumbuh dengan pola alamiah. Karena pertumbuhannya yang alami dan mengikuti kecenderungan pasar, maka beberapa pusat perdagangan skala besar dibangun dalam jarak terlalu dekat atau justru bersaing dengan pasar yang sudah ada. Usaha ritel dan grosir sudah menjadi tidak jelas lagi, sehingga persaingan dapat dikatakan kurang sehat. Toko-toko kecil sudah semakin terdesak oleh jaringan pertokoan besar dan pasar tradisional semakin terfokus pada produk-produk pertanian primer (perishable goods). Situasi seperti ini bagi ekonomi makro Kota Balikpapan dapat memunculkan potensi crowding out investasi, artinya investasi satu kegiatan tergeser oleh persaingan padahal belum mencapai titik keuntungan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pemicu kenaikan biaya-biaya ekonomi di Kota Balikpapan. Untuk itu pada perekonomian Kota Balikpapan diperlakukan aturan yang jelas dan tegas agar persaingan usaha menjadi lebih sehat dan produktif. f. Sarana Ruang Terbuka Hijau dan Pemakaman Umum Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari ekosistem perkotaan. RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik
dalam
bentuk
area/kawasan
maupun
dalam
bentuk
area
memanjang/jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka (tanpa bangunan). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/ 2008 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan, jenis-jenis ruang terbuka hijau kawasan perkotaan Balikpapan dilihat dari segi kepemilikan dibagi menjadi 2 jenis RTH yaitu RTH Publik dan RTH Privat. RTH privat merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat, misal: halaman rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah, sekolah atau kampus, hotel, rumah sakit, kawasan perdagangan (pertokoan, rumah makan), kawasan industri, stasiun, bandara, pelabuhan, dan lahan pertanian kota. Sedangkan RTH publik merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah) atau dapat diartikan sebagai lahan dengan tujuan penggunaan utamanya adalah ditanami berbagai jenis tetumbuhan untuk memelihara fungsi lingkungan, yang dikelola
II -24
pemerintah kota dan dapat dipergunakan masyarakat umum, seperti taman rekreasi, taman olahraga, taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau jalan, saluran umum tegangan ekstra tinggi (SUTET), bantaran kali, serta hutan kota (HK) konservasi, HK wisata, HK zona industri, HK antar-zona permukiman, HK tempat koleksi dan penangkaran flora dan fauna. Ruang terbuka hijau publik yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Balikpapan maupun Pemerintah Provinsi diantaranya yaitu semua jenis RTH jalur hijau, taman kota, makam, hutan kota dan hutan lindung. Selain kelima jenis RTH tersebut, RTH yang dimiliki oleh pemerintah kota yaitu RTH Kariangau, RTH Bendali I & II, Kawasan Bantaran Sungai Jl. A. Yani Karang Jati, dan Kawasan RT.42 & 55 Batu Ampar. Sedangkan ruang terbuka hijau privat (milik pribadi atau badan hukum) diantaranya yaitu Buffer Zone Pertamina Karang Jati (dikelola pertamina), Kawasan Perumahan TNI AL Karang Jati (dikelola oleh TNI-AL), Hutan Kota Ponpes Syaichona Cholil (dikelola oleh pondok pesantren), Hutan Wisata Inhutani (dikelola PT.Inhutani), Hutan Kawasan Hutan Karangrejo dan Kawasan Hutan Prapatan (dikelola masyarakat). Selain ruang terbuka hijau diatas yang dikelola oleh pemerintah maupun maupun pribadi atau badan hukum, juga terdapat RTH yang dikelola dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta yaitu Hutan Kota Gunung Komendur yang berlokasi di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota. Sesuai RTRW Kota Balikpapan tahun 2012-2032, 52% wilayah menjadi kawasan ruang terbuka hijau dan hanya 48% yang terbangun. Pemerintah Kota Balikpapan terus meningkatkan luas kawasan ruang terbuka hijau. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap Kawasan Non budidaya/Lindung dan Ruang
Terbuka
Hijau,
dapat
dihasilkan
luasan
total
Kawasan
Non
budidaya/Lindung dan Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Balikpapan yaitu 18.821,742 Ha atau 37,396% dari luas wilayah Kota Balikpapan (50.330,57
Ha).
Untuk
memenuhi
prosentase
52%,
maka
arahan
pengembangan kawasan non budidaya (ruang terbuka hijau) adalah sebagai berikut: Tabel 2.18 ARAHAN KAWASAN NON BUDIDAYA / LINDUNG KOTA BALIKPAPAN No.
1
Kawasan Non Budidaya/Lindung Ruang Terbuka Hijau
Ha
Luas Prosentase Luas Terhadap Kota Balikpapan (%)
Kawasan yang memberikan perlindungan dibawahnya 1. Hutan Lindung Sungai 9,783.00 19.43 Wain 2. Hutan Lindung DAS 4,998.99 9.93 Manggar II -25
Sub 2
Sub 3 Sub 4
Sub 5
3. Kawasan Paruh Burung 4. Kawasan Hutan Inhutani Total Kawasan Perlindungan Setempat 1. Kawasan Waduk a. Waduk Sungai Wain b. Waduk Sungai Manggar c. Bendali Sepinggan I d. Bendali Sepinggan II e. Bendali Batu Ampar 2. Pulau-pulau Kecil a. P. Benawa Besar b. P. Benawa Kecil c. P. Balang d. P. Babi e. P. Tukung f. P.Lipan g. P. Kelawanan h. P. Tak Bernama 3. Buffer Zone Bendali 4. Buffer zone hutan lindung 5. Green belt waduk 6. Sempadan sungai Total Kawasan Suaka Alam 1. Kawasan Mangrove 2. Wanawisata Inhutani Total Ruang Terbuka Hijau 1. Tempat Pemakaman Umum (TPU) 2. Taman dan Jalur Hijau 3. Hutan Kota Eksisting 4. Kawasan dengan Kemiringan > 40 % Total Kawasan Non Budidaya dan RTH berdasarkan Peta Dasar
Total Luas Sumber : Bappeda Kota Balikpapan
1,449.098 2,723.322 18,954.41
2.88 5.41 37.65
594.737
1.182
130.348
0.259
64.581 3,274.822 199.46 121.317 4,385.26
0.13 6.51 0.40 0.24 8.72
1,302.42 19.16 1,321.58
2.588 0.04 2.628
99.25
0.19
6.31 659.938 678.543
0.012 1.311 1.35
1,444.041 1,529.917
2.86 3,03
27,635.213
54.90
RTH pemakaman merupakan RTH yang disediakan dan dibangun pada area pemakaman. Pemakaman umum tersebar di setiap Kecamatan di Kota Balikpapan.
Pengelolaan
pemakaman
tersebut
ada
yang
dikelola
oleh
pemerintah (Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman) namun ada juga yang dikelola oleh masyarakat setempat. Skala pelayanan pemakaman umum tersebut sebagian besar merupakan skala pelayanan lingkungan, namun ada juga yang berskala besar (kota).
II -26
Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat penguburan jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat hidup burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar seperti sebagai sumber pendapatan. RTH pemakaman umum di Kota Balikpapan juga merupakan salah satu sarana lain yang masih dapat dianggap mempunyai fungsi sebagai daerah terbuka hijau. Besar luas tanah pekuburan ini sangat tergantung dari sistem penyempurnaan jenasah yang dianut. Sebaran pemakaman umum di Kota Balikpapan didasarkan pada data mengenai Jumlah dan Luasan Pemakaman Umum yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Kota Balikpapan, dimana berdasarkan data dari DKPP Kota Balikpapan tersebut diketahui bahwa jumlah tempat pemakaman yang ada di Kota Balikpapan berjumlah 28 makam dan tersebar di seluruh wilayah kota dengan luas total 99,25 ha. Luas makam terbesar berada di Tempat Pemakaman Umum Terpadu di Kecamatan Balikpapan Utara (makam km.15) dengan luas total 48 ha. Tabel 2.19 Jumlah dan Luas Pemakaman Umum Kota Balikpapan No
Wilayah
Jenis Pemakaman Umum
Luas (ha)
Makam Prapatan
1,5
Makam Pasar Baru (3 buah)
2
Makam Pupuk
1
Makam Sepinggan
2
Makam Gunung Bahagia
2
Makam TMP Dharma Agung
2
6
10,5
Makam Batakan
1,5
Makam Patok Merah
1,5
Makam Manggar
2
Makam Lamaru
1,5
Makam Lamaru Dalam
1
Makam teritib
2
Makam Gunung Tembak
0,75
7
10,25
Makam Gunung Guntur
1,5
1
1,5
Administrasi 1
Balikpapan Selatan
Total 2
Balikpapan Timur
Total 3
Balikpapan Tengah Total
II -27
4
Balikpapan Utara
Makam km.0,5 (Gunung
4,5
Samarinda) Makam km.2,5 (Kristen)
4,5
Makam km.4
1
Makam km. 5,5
2
Makam Kariangau
3,5
Makam km.8
1
Makam Transad
1,5
Makam km.11
2
Makam Tiong Hoa (Cina)
1,5
Makam km.15
48
10
21,5
Makam Gunung Empat
1
Makam Gunung Pipa
1,5
Makam Asrama Bukit
3
Makam Baru Ulu
2
Total
4
7,5
Total Jumlah Makam dan
28 makam
99,25
Total 5
Balikpapan Barat
Luas Makam Sumber : Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman Kota Balikpapan
3. Fokus Iklim Berinvestasi Letak dan kondisi geografis Kota Balikpapan yang sangat strategis adalah salah satu daya tarik minat investor untuk menanamkan modalnya, posisi strategis tersebut antara lain adalah: • Terletak ditengah jaringan transportasi Trans Kalimantan dan Trans Nasional • Pintu gerbang utama wilayah Kaltim dengan adanya Pelabuhan Laut Semayang dan Bandara Internasional Sepinggan dan ALKI II (Alur Laut Kepulauan Indonesia ) • Tempat kedudukan Kodam VI/Mulawarman, POLDA Kaltim dan beberapa Kantor Pusat BUMN Wilayah Kalimantan. • Kota Embarkasi Haji Kelima di Indonesia. • Sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) ke sepuluh di Indonesia. • Pusat Industri pengilangan minyak untuk Kawasan Timur Indonesia.
II -28
• Basis dari beberapa perusahaan asing yang bergerak dibidang pengeboran minyak dan gas bumi. Kebijakan Umum Pengembangan Perekonomian Daerah diarahkan kepada penguatan struktur ekonomi Balikpapan pada masa yang akan datang agar tidak lagi tergantung pada industri Migas dan penguatan ekonomi yang berbasis kepada kegiatan ekonomi kerakyatan dalam rangka memecahkan masalah jangka pendek yaitu pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja. Upaya pencapaian sasaran investasi di Kota Balikpapan sangat terkait dengan penyediaan infrastruktur kota Balikpapan yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prasarana dasar bagi warga masyarakat seperti, jalan, pemukiman, air bersih, kebersihan kota, dan drainase kota. Demikian pula halnya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota cukup banyak kegiatan yang telah dilakukan, namun masih menimbulkan berbagai persoalan akibat adanya aktifitas masyarakat dalam pembangunan khususnya pengolahan lahan yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah lingkungan
hidup
yang
baik,
oleh
karena
itu
upaya
pengembangan
infrastruktur perkotaan dan kualitas lingkungan hidup perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan kota dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan infrastruktur dan kualitas lingkungan hidup yang baik. Sarana dan Prasarana Daerah yang terpenting dalam simpul distribusi lalu lintas perekonomian suatu daerah adalah prasarana jalan karena berfungsi menunjang kelancaran arus barang dan jasa.Model transportasi di Kota Balikpapan meliputi transportasi darat, laut dan udara. Transportasi darat untuk melayani kebutuhan masyarakat yang menghubungkan pusat kota dengan seluruh wilayah Balikpapan, yang meliputi angkutan dalam kota dan antar kota di wilayah sekitar Balikpapan. Alat angkutan laut untuk melayani penyeberangan yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota dan Kabupaten lain. Di Kota Balikpapan terdapat 8 (delapan) kelompok kegiatan investasi berdasarkan Jenis Usaha, adapun kelompok kegiatan adalah sebagai berikut :
KELOMPOK KEGIATAN
JENIS USAHA
Prasarana Wilayah
Perumahan, Saran Olahraga, Mess Karyawan, Taman, Jembatan, Coastal Road
Pariwisata
Hotel, Apartemen, Villa, Taman Rekreasi, Museum II -29
Perdagangan
Pasar Induk, Penampungan Oli, Ruko, Mall, Supplier Barang (Spare Part alat berat)
Kesehatan
Rumah Sakit, Klinik, Apotik
Industri
Workshop, Pabrik, Bengkel, Percetakan, Galangan Kapal, Industri Pengolahan, Industri Aneka, Stock Pile, Kawasan Industri Kariangau (KIK)
Pertanian
Pertanian, perkebunan, Perikanan, Pusat Niaga Nelayan Terpadu
Telekomunikasi
Tower, Roof Top
Sumberdaya Energi
Pembangkit Listrik
2.2 Evaluasi Kinerja Tahun Lalu Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga tahun 2014 dan Realisasi RPJMD 2011 – 2016 Evaluasi RPJMD Kota Balikpapan 2011-2016 untuk implementasi tahun ke-1 sesuai dengan Agenda Pembangunan berdasarkan Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam RKPD 2012 dapat dijabarkan berdasarkan tabel berikut :
II -30
Tabel 2.20 Tujuan, Sasaran dan target kinerja impact terhadap Realisasi Kinerja SKPD terkait Indikator Sasaran (Impact) Kondisi 2013 Kinerja Impact Tahun 2014
Tujuan
SKPD
Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Misi 1. Meningkatkan Kualitas Daya saing Sumber Daya Manusia yang Beriman 1. Jumlah Tenaga Pendidik yang 488 1093 2214 202.56 Telah bersertifikat memenuhi profesi target
Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan masyarakat
1
Meningkatnya Kualitas/Mutu Pendidikan
2. Persentase capaian SPM pendidikan tingkat dasar 3. Persentase capaian SPM pendidikan tingkat menengah
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
98%
87%
87%
100%
Telah memenuhi target
9
87%
87%
100%
Telah memenuhi target
8%
0.08%
0.10%
80%
Belum memenuhi target
Dinas Pendidikan
b. SMP Sederajat
0.92%
0.10%
0.10%
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
c. SMA Sederajat 5. Jumlah sekolah standar nasional
6.38%
2.70%
3.80%
71.05%
Belum memenuhi target
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
4. Angka putus sekolah
a. SD
II -31
9
9
0
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
12
10
14
140%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
112.30%
112.33%
112.35%
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
102.80%
102.62%
102.80%
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
80.80%
80.80%
80.80%
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
90.75%
91%
90.69%
99.65%
Belum memenuhi target
Dinas Pendidikan
69.41%
69.41%
69.58%
100.24%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
53.98%
54%
54.01%
100.01%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
a. SD b. SMP Sederajat 1. Persentase Angka Pertisipasi Kasar
a. SD
2
Meningkatnya Aksesibilitas Memperoleh pendidikan dan meningkatnya pelayanan pendidikan bagi masyarakat miskin
b. SMP
c. SLTA 2. Angka Partisipasi Murni
a. SD
b. SMP
c. SLTA
II -32
3. Jumlah Perpustakaan : 140
150
240
160%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
17
28
30
107.14%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
98.95%
99.93%
99.95%
100.53%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
100%
100%
100%
100%
57.12%
75%
75%
100%
100%
100%
100%
100%
44.9
44.9
44.9
100%
173
164
164
100%
> Formal
> Informal 4. Persentase Tingkat literasi usia > 15 tahun 5. Kurikulum SMK yang diintegrasikan kebutuhan Dunia
3
Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja
6. APK Pendidikan Usia Dini 7. Rasio tingkat pendidikan dasar yang ditamatkan siswa Gakin. 1. Angka beban tanggungan (Dependency ratio) 2. Angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
II -33
Telah memenuhi target Telah memenuhi target Telah memenuhi target Telah memenuhi target Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Disnakersos
Disnakersos
3. Persentase penggunaan peralatan K3 di perusahaan
67%
90%
75%
83.33%
4. Persentase lembaga K3 di perusahaan
66%
75%
70%
93.30%
5. Jumlah perusahaan yang menerima penghargaan Zero Accident dan SMK 3
36
40
40
100%
72.3
73.4
74.3
101.30%
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
88/100.000kh
102/100.000 kh
124/100.000 kh
82%
Belum memenuhi target
Dinas Kesehatan
12/1.000kh
32/1.000 kh
9/1.000 kh
355%
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
8/1.000kh
23/1.000 kh
-
-
- Persalinan dengan Tenaga Kesehatan
93.82%
89%
94.62%
106.31%
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
3. Persentase ASI eksklusif
69.10%
60%
71%
118.30%
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
1. UHH
Belum memenuhi target Belum memenuhi target
Telah memenuhi target
Disnakersos
Disnakersos
Disnakersos
2. AKI/AKB : - Angka kematian ibu nifas
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
4
Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat
- Angka kematian balita - Angka Kematian Neonatal
II -34
Dinas Kesehatan
1. Jumlah fasilitas kesehatan tingkat I 2. Jumlah fasilitas kesehatan rujukan
5
Meningkatnya Kualitas dan Akses Pelayanan Kesehatan
27 PKM
27 PKM
27 PKM
100%
17 PKM
1 PKM
1 PKM
100%
3. Puskesmas perawatan mampu PONED
6 PKM
8 PKM
7 PKM
87.50%
4. Persentase produksi sediaan farmasi & makanan yang memenuhi standar mutu & distribusi
70%
95%
95%
100%
5. Persentase puskesmas dalam pelaksanaan PIO (Pelayanan Informasi Obat) 6. Jumlah fasilitas kesehatan dengan poli kesehatan remaja 7. Jumlah fasilitas kesehatan santunan lansia
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
Belum memenuhi target
Dinas Kesehatan
Telah memenuhi target
8 PKM
7 PKM
7 PKM
100%
12 PKM
18 PKM
15 PKM
83.30%
1 PKM
1 PKM
1 PKM
100%
II -35
Telah memenuhi target
Belum memenuhi target Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
6
Meningkatkan pembinaan pemuda dan olah raga 7
Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat
8
Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan
Meningkatnya Kualitas dan Prestasi Olahraga dan Olahraga Tradisional
Meningkatnya Pemahaman dan Pengamalan Agama
8. Jumlah jaminan kesehatan 9.Persentase pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 10. Jumlah puskesmas yang memberikan fasilitas kesehatan rujukan TK. I Jumlah organisasi kepemudaan aktif 1. Jmlah Organisasi Cabang Olahraga 2. Jumlah Prestasi Olahraga 3. Jumlah Klub Olahraga Tradisional 1. Jumlah prestasi Masyaakat dalam lomba Bidang
Belum memenuhi target
Dinas Kesehatan
222.420
85%
72.64%
85.46%
4.96%
100%
2.99%
2.99%
27 PKM
27 PKM
27 PKM
100%
56
73
61
83.56%
45
45
45
100%
45
45
84
186.70%
Telah memenuhi target
Disporabudpar
3
3
6
200%
Telah memenuhi target
Disporabudpar
20
35
32
91.40%
Belum memenuhi target
Bagian Kesra
II -36
Belum memenuhi target
Telah memenuhi target Belum memenuhi target Telah memenuhi target
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kantor Kesbangpol
Disporabudpar
Keagamaan
a. Nasional b. Regional
9
Meningkatnya Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama
MISI 2. MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN DAN MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT
Mengembangkan kewirausahaan, UMKM dan Koperasi
10
11
Menigkatnya Kualitas Pengelolaan UMKM dan Koperasi
Meningkatnya Kualitas Produk UMKM dan
Belum memenuhi target
330
327
283
86.54%
0
0
0
100%
403
439
417
94.98%
Belum memenuhi target
Disperindakop
2. Jumlah UMKM Produktif
17686
14895
16276
109.27%
Telah memenuhi target
Disperindakop
3. Jumlah Produk Unggulan
6
5
5
100%
Telah memenuhi target
Disperindakop
15
13
19
146.15%
Telah memenuhi target
Disperindakop
2. Jumlah TKA / TPA 1. jumlah Konflik Masyarakat yang Berlatar Belakang Agama
1. Jumlah Koperasi Aktif (%)
1. Jumlah LKM
II -37
Telah memenuhi target
Bagian Kesra
Kantor Kesbangpol
Koperasi 0
1
0
0%
Belum memenuhi target
Disperindakop
65.46%
65.46%
65.46%
100%
Telah memenuhi target
Disperindakop
119.295 Ton
58522,5 Ton
60971,94 Ton
104.18%
57525,63 Ton
2761,35 Ton
16412,75 Ton
594.37%
Telah memenuhi target
DPKP
8875,4 Ton
8222,8 Ton
6871,8 Ton
83.57%
Belum memenuhi target
DPKP
16.58%
16.58%
17%
102.50%
Telah memenuhi target
Bagian Perekonomian
3.79%
3.79%
3.54%
101%
Telah memenuhi target
Bagian Perekonomian
475
617
475
76.98%
Belum memenuhi target
Bagian Pemerintahan
2. Jumlah BPR
12
Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Kelautan dan Perikanan
Memantapkan kemandirian Ekonomi masyarakat
13
Menigkatnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin
MISI 3. MENINGKATKAN KETERTIBAN UMUM, PENEGAKAN HUKUM , PEMBERANTASAN KKN, DAN PENANGANAN MASALAH SOSIAL Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum
14
Meningkatnya Masyarakat dalam Menjaga
3. Persentase KUKM 1. Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikulutra 2. Produksi hasil ternak 3. Produksi Budidaya Perikanan 1. Pemerataan pendapatan penduduk berpenghasilan di bawah 40% terendah 2. Persentase penduduk miskin
1. Jumlah kelompok siskamling aktif
II -38
Telah memenuhi target
DPKP
Ketentraman dan Ketertiban Umum
15
Meningkatnya Pelayanan dan Perlindungan Terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Mengentaskan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
16
17 Meningkatkan peranan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana 18
Mewujudkan iklim investasi yang kondusif
Meningkatnya Pertisipasi Politik Masyarakat
19
Meningkatnya sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan bencana Menigkatnya Partisipasi Pilar Masyarakat / Relawan dalam Penanggulangan Bencana Meningkatnya Pelayanan Administrasi
2. Jumlah Kelurahan sadar hukum
Belum memenuhi target
12
5
4
80%
62.25%
62%
71%
114.51%
0
1
32
320%
490
549
147
373%
0
1
0
0%
1. Jumlah Pekerja Sosial Masyarakat
206
220
205
93.18%
Belum memenuhi target
BPMP2KB
2. Jumlah Taruna Siaga Bencana
480
680
480
70.58%
Belum memenuhi target
BPBD
1. Capaian IKM unit Pelayanan Publik
130
65
90
138.46%
Telah memenuhi target
Bagian Organisasi
Angka Partiispasi Pemilu 1. Jumlah panti sosial dan rehabilitasi yang dikelola Pemerintahan dan Non Pemerintahan 2. Jumlah Masyarakat PMKS 1.Terbentuknya sistem informasi Peringatan Dini Kejadian Bencana
II -39
Telah memenuhi target
Telah memenuhi target Telah memenuhi target
Belum memenuhi target
Bagian Hukum
Kantor Kesbangpol
BPMP2KB
BPMP2KB
BPBD
dan Perizinan Invetasi
Meningkatkan investasi berbasis keunggulan daerah
90%
90%
49.90%
55.40%
3. Cakupan Kepemilikan Akte Kelahiran
80%
16929
16345
97%
Belum memenuhi target
Disdukcapil
138
75
160
213.30%
Telah memenuhi target
BPMP2T
0
0
0
0%
178668
178668
3947197
220%
1. Jumlah Luas Kawasan Terbuka pada Lahan Industri
0.20%
0.20%
15.84%
7920%
2. Persentase Pertumbuhan Industri
4.75%
4.75%
4.90%
103.15%
Telah memenuhi target
BAPPEDA
34,22 T
34,22 T
41,08 T
120%
Telah memenuhi target
BAPPEDA
4. Jumlah Investor 5. Jumlah Penghargaan Citra Pelayanan Prima
MISI 4. MENINGKATKAN INVESTASI MEMENUHI EKSPEKTASI DUNIA USAHA DAN MEMPERLUAS LAPANGAN KERJA Mewujudkan iklim investasi yang kondusif
2. Cakupan Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
20
21
Meningkatnya Cakupan Layanan Persedian Daya Listrik Kepada Masyarakat
Berkembangnya Kawasan Industri dan Perdagangan yang Berwawasan Lingkungan
Rasio Ketersedian Daya Listirk
3. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
II -40
Belum memenuhi target
Belum memenuhi target
Telah memenuhi target Telah memenuhi target
Disdukcapil
Bagian Organisasi
Bagian Perekonomian
BAPPEDA
48,45 T
48,45 T
51,068 T
105.40%
Telah memenuhi target
BAPPEDA
58
50
19
38%
Belum memenuhi target
Disperindakop
3
3
3
100%
7
7
7
100%
1. Jumlah Unit Usaha
19017
8450
19991
236%
Telah memenuhi target
Disperindakop
2. Penyerapan Tenaga Kerja 1. Pajak Daerah, Retribusi Daerah,Pengelol aan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain- Lain Pendapatan yang Sah 2. Sumber Pembiayaan daerah dari pihak ke tiga
107480
107427
107480
100%
Telah memenuhi target
Disnakersos
57006332310, 94
7148237157 9
7203764706 3
114%
Telah memenuhi target
BPKAD
5
5
5
100%
4. Angka PDRB 5. Jumlah Sarana Perdagangan 6. Jumlah Pasar yang Berwawasan Lingkungan 7. Jumlah Pasar yang Ditingkatkan Sarana dan Prasarana
Menciptakan dan memperluas lapangan kerja
Meningkatkan sumber sumber pendapatan daerah dan pembiayaan daerah
22
23
Menigkatnya Lapangan Usaha dan Lapangan Kerja
Menigkatnya SumberSumber Pendapatan Daerah
II -41
Telah memenuhi target Telah memenuhi target
Telah memenuhi target
Dinas Pasar
Dinas Pasar
BPKAD
Misi 5. Meningkatkan Pelayanan Publik dan Melaksanakan Reformasi Birokrasi
Meningkatkan pelayanan publik yang prima
24
Meningkatnya Kapasitas Institusi Penyelenggaran Pelayanan Publik
SKPD yang menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Opini terhadap laporan keuangan daerah Nilai akuntabilitas kinerja instansi Pemerintahan (AKIP) SKPD Pemenuhan kebutuhan PNS
Melaksanakan Reformasi Birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah
`
Tersusunnya Roadmap Reformasi Birokrasi
Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis Rasio PNS yang mengikuti diklat fungsional Peningkatan pemanfaatan SIMPEG (Sistem Informasi, Formasi dan Mutasi) Tingkat kapasitas sumberdaya aparatur
Bagaian Organisasi
13
13
13
100%
WDP
WTP
WTP
100%
CC
B
CC
0
117
370
369
100%
Telah memenuhi target
BKD
0.047916667
0.044444444
0.044444444
100%
Telah memenuhi target
BKD
0.077083333
0.081944444
0.155555556
0.73
Belum memenuhi target
BKD
3 modul
5 modul
5 modul
100%
II -42
Telah memenuhi target
Telah memenuhi target Belum memenuhi target
Telah memenuhi target
BPKAD
Bagian Organisasi
BKD
(Diklat):
5 orang
6 orang
3 orang
50%
Belum memenuhi target
BKD
23 orang
20 orang
16 orang
80%
Belum memenuhi target
BKD
80 orang
40 orang
30 orang
75%
Belum memenuhi target
BKD
51.995
52.000
51.995
99.9%
a. Diklat PIM II
b. Diklat PIM III
c. Diklat PIM IV Misi 6. Meningkatnya Infrastruktur Kota Yang Representatif
Menyediakan prasarana dan sarana perhubungan yang nyaman, aman, efisien dan ramah lingkungan
26
Meningkatnya Manajemen dan Fasilitas Perlengkapan Jalan
Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah rambu jalan, marka jalan, dan ATCS:
Belum memenuhi target
DISHUB
DISHUB
100
100
100
100%
Telah memenuhi target
DISHUB
1.799 m2
1.799 m2
1.799 m2
100%
Telah memenuhi target
DISHUB
14
16
14
87.5%
Belum memenuhi target
DISHUB
a. Rambu
b. Marka Jalan
c. ATCS
II -43
Pemeliharaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL)
14
16
14
87.5%
Panjang jalan kota yang dibangun
7.9 km
3 km
12,69 km
423%
Belum memenuhi target
Dinas PU
Panjang jalan yang ditingkatkan
32.8 km
15 km
23.243,62 m
154.9%
Telah memenuhi target
Dinas PU
Panjang jembatan yang dibangun
6 bh
5 bh
5 bh
100%
Telah memenuhi target
Dinas PU
625.8 m
500 m
5.570,17 m
1114%
Telah memenuhi target
Dinas PU
1 titik
1 titik
0
0%
Belum memenuhi target
Dinas PU
350 m
350 m
998 m
285%
0
8
10
125%
Telah memenuhi target
DISHUB
21
29
0
0%
Belum memenuhi target
DISHUB
1
2
1
50%
Belum memenuhi target
DISHUB
Panjang jalan yang dipelihara Jumlah perbaikan simpang Panjang trotoar yang ditingkatkan (pemeliharaan) Jumlah halte angkutan umum Jumlah area parkir Jumlah fasilitas pelabuhan / ruang tunggu
II -44
Belum memenuhi target
Telah memenuhi target
DISHUB
Dinas PU
27
28
Terwujudnya Sarana Angkutan Umum Masal
Meningkatnya Cakupan Pelayanan Air Bersih / Air Minum
Menyediakan pelayanan air bersih/minum dan pengelolaan air limbah
29
Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan banjir dalam kota
30
Tersedianya Sistem Jaringan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Terpadu
Berkurangnya Titik / Lokasi Banjir dan Luas Wilayah Banjir
Jumlah Angkutan Umum
Jumlah Produksi IPA Jumlah ketersediaan air baku Presentase rumah tangga pengguna air bersih Cakupan pelayanan air limbah Jumlah instalansi pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat
Jumlah titik lokasi banjir Jumlah bendali / bozern
Belum memenuhi target
1922
1900
1887
99.3%
1.157
1.157
1.157
100%
Telah memenuhi target
BLH
1.105
1.105
1.220
110.4%
Telah memenuhi target
BLH
73%
73%
77%
105%
100%
100%
100%
100%
1
1
1
100%
55
42
42
100%
7
7
1
13%
II -45
Telah memenuhi target Telah memenuhi target Telah memenuhi target
Telah memenuhi target Belum memenuhi target
DISHUB
Dinas PU
BLH
BLH
BLH
Dinas PU
Panjang normalisasi sungai Panjang saluran drainase permanen (primer, sekunder dan tersier) Panjang saluran drainase pemukiman permanen Panjang saluran drainase (primer, sekunder dan tersier) yang ditingkatkan Jalan inspeksi sungai
Menciptakan perumahan dan lingkungan pemukiman yang sehat dan layak huni
31
32
Meningkatnya Kualitas Perumahan di Kawasan Pemukiman Kumuh
Terwujudnya Penyediaan Hunian Vertikal
Jumlah rumah tidak layak huni Presentase kawasan pemukiman kumuh
Jumlah Rusunami
Belum memenuhi target
0
1.000 m
0
0%
3.136,25 m
1.000 m
1.099,85 m
109.9%
3.093,67 m
5.000 m
4.037,1 m
80.7%
4.702,63 m
700 m
3.559,19 m
508%
0
1.000 m
320 m
32%
Belum memenuhi target
Dinas PU
6.782
6.678
27.965
23.87%
Belum memenuhi target
DTKP
0.01%
0.01%
3.90%
2.56%
0
0
0
100%
II -46
Telah memenuhi target Belum memenuhi target
Belum memenuhi target
Belum memenuhi target Telah memenuhi target
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
DTKP
DTKP
( Rusunawa dan Rusunami )
33
34 Menyediakan ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
35
Terwujudnya Sanitasi Sehat Yang Dapat Diakses Seluruh Lapisan Masyarakat
Tersedianya Struktur dan Pola Ruang Yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Tersedianya Tata Ruang Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil
Jumlah Rusunawa
Presentase Rumah tinggal bersanitasi
Produk hukum tentang rencana tata ruang Kota Balikpapan Jumlah kegiatan sosialisasi Rencana Tata Ruang Kota Balikpapan Tersedianya dokumendokumen perencanaan tata ruang
Luas wilayah budaya pesisir
2
1
1
100%
97.15%
97.15%
96.30%
99.12%
0
0
0
100%
34
34
0
0%
4
5
3
60%
10.33
10.16
11.05
108.75 %
II -47
Telah memenuhi target
Belum memenuhi target
Telah memenuhi target
Belum memenuhi target Belum memenuhi target
Telah memenuhi target
DTKP
Dinas PU
DTKP
DTKP
DTKP
DTKP
Presentase bangunan ber IMB dengan satuan bangunan
36
Terkendalinya Pemanfaatan Ruang
Presentase kesesuaian pemanfaatan Ruang dengan rencana Tata Ruang Jumlah Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Jumlah bangunan perumahan Luas hutan lindung Luas wilayah ruang terbuka hijau (RTH)
2.90%
3%
2%
66.70%
2%
98%
98%
100%
472
300
320
106.70 %
154
654
600
206%
Telah memenuhi target
DTKP
14.781
14.781
0
0%
Belum memenuhi target
BLH
3 Ha
3 Ha
3 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
Belum memenuhi target
Telah memenuhi target Telah memenuhi target
DTKP
DTKP
DTKP
Misi 7. Meningkatnya Kesejahteraan Keluarga Pemberdaya Masyarakat dan Perempuan serta Perlindungan Anak
Meningkatkan kesejahteraan keluarga
37
Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam Program Keluarga Berencana
83.73%
81.90%
79.09%
97.5%
Tidak memenuhi target
BPMP2KB
75.25%
75.00%
76.35%
101.8%
Telah memenuhi target
BPMP2KB
Akseptor aktif
Prevalensi Rate
II -48
Presentase partisipasi Gakin untuk berKB Tingkat kelestarian ber KB:
77.87%
113.40%
145.6%
5.886
5.991
12.350
206%
Telah memenuhi target
BPMP2KB
2.845
2.910
4.724
162.3%
Telah memenuhi target
BPMP2KB
316
352
891
253%
Belum memenuhi target
BPMP2KB
5
3
3
100%
Partisipasi Perempuan di lembaga pemerintah
3.420
3.420
3.456
101%
Rasio Pejabat PNS Perempuan dan Laki-laki
10:13
10:13
10:13
100%
Telah memenuhi target
BKD
Partisipasi angkatan kerja perempuan
46.07
46.07
20.84
45.23%
Belum memenuhi target
Disnakersos
a. 10 tahun
b. 15 tahun
c. 20 tahun
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender
38
39
Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
Meningkatnya Kemampuan Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan Kerja
Telah memenuhi target
75.03%
Jumlah Inovasi Teknologi Tepat Guna
II -49
Telah memenuhi target
Telah memenuhi target
BPMP2KB
Disperindakop
BKD
Menurunnya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga
38
20
65
325%
Telah memenuhi target
BPMP2KB
a. tingkat provinsi
152
152
170
111.8%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
b. tingkat nasional
52
52
60
115.8%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
2
2
1
50%
Belum memenuhi target
Dinas Pendidikan
200
200
238
119%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
1
1
1
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
137
137
137
100%
Telah memenuhi target
Dinas Pendidikan
25
25
25
100%
Telah memenuhi target
Disnakersos
Jumlah prestasi anak:
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak
c. tingkat internasional 40
Meningkatnya Kualitas Anak Jumlah PAUD Jumlah TK:
a. Negeri
b. Swasta Jumlah anak terlantar
II -50
Angka kekerasan dan eksploitasi anak dibawah umur
Telah memenuhi target
22
10
1
100%
BPMP2KB
Angkat anak jalanan
20
20
67
29.85%
Belum memenuhi target
Disnakersos
Jumlah fasilitas bermain anak
72
72
72
100%
Telah memenuhi target
Disnakersos
Misi 8. Memperkuat Daya Dukung Lingkungan Hidup dan Mengembangkan Pariwisata serta Melestarikan Keragaman Budaya dan Kegotongroyongan Luas kawasan hutan Luas rehabilitasi kawasan hutan Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup selaras dengan pengembangan ekonomi kota (eco2cities)
41
Terwujudnya Peningkatan Pelestarian dan Pengembangan Kawasan Hutan, Lahan dan DAS
Jumlah kegiatan Pengamanan kawasan hutan Luas Konservasi kawasan mangrove Luas hutan kota yang terehabilitasi dan tidak bermasalah Luas hutan kota yang sudah di pagar
16.809,49 Ha
16.809,49 Ha
16.809,49 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
50 Ha
50 Ha
50 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
2.35
2.35
2.35
100%
Telah memenuhi target
BLH
10 Ha
10 Ha
10 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
5 Ha
5 Ha
5 Ha
100%
5 Ha
5 Ha
5 Ha
100%
II -51
Telah memenuhi target Telah memenuhi target
BLH
BLH
5 Ha
5 Ha
5 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
Presentase terbangunnya Kebun Raya
40%
40%
40%
100%
Telah memenuhi target
BLH
Presentase Ruang Terbuka hijau publik dan privat
37%
5%
7%
140%
Telah memenuhi target
BLH
278.844 m2
294.671 m2
278.844 m2
94.62%
Belum memenuhi target
DKPP
7
9
7
77.77%
Belum memenuhi target
BLH
44
48
44
97.67%
40.460 Ha
50.000 Ha
40.450 Ha
80.92%
Belum memenuhi target
BLH
Angka data keanekaragaman hayati
100%
30%
30%
100%
Telah memenuhi target
BLH
Luas lokasi percontohan KEHATI
1 Ha
1 Ha
1 Ha
100%
Telah memenuhi target
BLH
Luas hutan kota
Luas lahan pemakaman Jumlah DAS yang termonitoring Jumlah rekomendasi untuk ijin pengguna air tanah Luasan penanaman pohon
II -52
Belum memenuhi target
BLH
42
43
Meningkatnya Kebersihan dan Keindahan Kota
Meningkatnya Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan dan Peran Serta Aktif Masyarakat
Cakupan pelayanan persampahan Volume pengelolaan sampah melalui pengangkutan ke TPA
Belum memenuhi target
98%
100%
3.64%
3.64%
123.664,87
195.54
3.64
18.60%
5
4
5
125%
Belum memenuhi target
DKPP
Luas bangunan TPA
27.1 Ha
29.1 Ha
14.17 Ha
48.7%
Belum memenuhi target
DKPP
Jumlah kerja bakti masal
10 kali
12 kali
12 kali
100%
Telah memenuhi target
DKPP
-
-
-
-
2
3
2
66.66%
2032
2500
2364
94.5%
Jumlah sarana dan prasarana TPA
Presentase pengelolaan Gas Buang Industri Jumlah stasiun monitoring udara beroperasi dan kondisi baik Jumlah kendaraan yang telah mengikuti uji emisi
II -53
Belum memenuhi target
DKPP
DKPP
BLH
Belum memenuhi target Belum memenuhi target
BLH
BLH
Jumlah sumber tidak bergerak (industri, dll) yang telah dipantau tentang emisi cerobong Presentase Badan usaha yang telah memiliki dokumen lingkunga (UKL/UPL atau Amdal) Presentase Usaha/industri yang menaati peraturan pembuangan air limbah Presentase Usaha yang telah memiliki izin pengelolaan limbah B3 Presentase Pengendalian pada sumber pencemar memenuhi baku mutu Presentase Badan usaha yang telah memiliki sertifikasi hijau (Proper)
5
3
10
333.3%
Telah memenuhi target
BLH
107
80
140
175%
Telah memenuhi target
BLH
100%
22
13
59%
Belum memenuhi target
BLH
100%
35
36
102.85%
Telah memenuhi target
BLH
40%
42%
63%
150%
Telah memenuhi target
BLH
10
16
18
112.5%
Telah memenuhi target
BLH
II -54
Presentase Peran aktif masyarakat dan pendidikan dalam pengelolaan lingkungan hidup Jumlah sarana dan prasarana 3R dan sarana persampahan RT yang terintegrasi mulai dari sumber sampai dengan TPA Jumlah penyuluhan LH kepada masyrakat
Jumlah grup seni dan budaya
Mengembangkan dan melestarikan heterogenitas budaya
44
Meningkatnya Upaya Pelestarian Seni dan Budaya yang ada di Kota Balikpapan
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya Jumlah sarana gedung seni dan budaya
93%
93%
100%
107.5%
Telah memenuhi target
BLH
65 Bank Sampah
65 Bank Sampah
65
100%
Telah memenuhi target
BLH
-
20 Kegiatan
20
100%
80
77
9
11.68%
4
4
10
250%
8
5
10
200%
-
5
1
20%
II -55
Telah memenuhi target Belum memenuhi target Belum memenuhi target Telah memenuhi target Tidak memenuhi target
BLH
Disporabudpar
Disporabudpar
Disporabudpar
Disporabudpar
Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
45 Mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Destinasi Pariwisata
12
12
17
141.66%
Jumlah wisata nusantara
616.252
616.252
589.000
95.57%
Belum memenuhi target
Disporabudpar
Jumlah wisata mancanegara
27.423
64.848
19.358
29.85%
Belum memenuhi target
Disporabudpar
14
14
23
164%
Telah memenuhi target
Disporabudpar
734
734
822
111.90%
Jumlah desinasi/obyek wisata
46
Berkembangnya Usaha - Usaha Pendukung Kepariwisataan
Jumlah usaha pendukung kepariwisataan
II -56
Telah memenuhi target
Telah memenuhi target
Disporabudpar
Disporabudpar
Berdasarkan Tabel 2.20 tersebut pada bagian terdahulu, evaluasi kinerja tahun lalu sesuai dengan Agenda Pembangunan berdasarkan Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam RKPD 2014 dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Misi 1 : Meningkatnya Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusia yang Beriman. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas / Mutu Pendidikan. Pencapaian sasaran 1, yang berkenaan dengan capaian realisasi tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 111,70%. Terkait hasil capaian rata – rata tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan sasaran 1 pada misi 1, tergambar bahwa realisasi sasaran 1 sampai dengan tahun 2014 telah melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara rata – rata melebihi target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat perhatian khususnya realisasi capaian untuk indikator angka putus sekolah. Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka putus sekolah melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian dari indikator tersebut. Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi, dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan. Sasaran 2 : Meningkatnya Aksesibilitas Memperoleh Pendidikan dan Meningkatnya pelayanan pendidikan bagi masyarakat miskin. Pencapaian sasaran 2, yang berkenaan dengan capaian realisasi tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 105,63 %. Terkait hasil capaian rata – rata tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan sasaran 2 pada misi 1, tergambar bahwa realisasi sasaran 2 sampai dengan tahun 2014 telah melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara II -57
rata – rata melebihi target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat perhatian khususnya realisasi capaian untuk indikator angka partisipasi murni. Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka partisipasi murni melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian dari indikator tersebut. Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi, dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan. Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja Pencapaian sasaran 3, yang berkenaan dengan capaian realisasi tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 95,33 %. Terdapat dua indikator yang menjadi faktor belum tercapainya rata – rata realisasi. Adapun
dua
indikator
kinerja
utama
tersebut
adalah;
Persentase
penggunaan peralatan K3 di perusahaan dan; Persentase lembaga K3 di perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah kota melalui jajaran SKPD terkait untuk melakukan koordinasi sehubungan dengan K3 di seluruh perusahaan
di
kota
Balikpapan.
Hal
ini
perlu
dilakukan
suatu
penganggaran dalam program / kegiatan baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan secara progresif agar pencapaian dua indikator dapat mencapai target yang diharapkan. Sasaran 4 : Meningkatnya status Kesehatan Masyarakat. Pencapaian sasaran ke-4 yaitu meningkatnya status kesehatan masyarakat rata-rata mencapai 152,58 %. Terkait hasil capaian rata – rata tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan sasaran 3 pada misi 1, tergambar bahwa realisasi sasaran 3 sampai dengan tahun 2014 telah melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara rata – rata melebihi
II -58
target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat perhatian khususnya realisasi capaian untuk indikator Angka kematian ibu nifas. Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka kematian ibu nifas melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian dari indikator tersebut. Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi, dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan. Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas dan Akses Pelayanan Kesehatan. Pencapaian sasaran ke-5 yaitu meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan rata-rata mencapai 85,92 %. Terdapat tiga indikator yang menjadi faktor belum tercapainya rata – rata realisasi. Adapun tiga indikator kinerja utama tersebut adalah; Jumlah fasilitas kesehatan dengan poli kesehatan remaja; Jumlah jaminan kesehatan dan indikator Presentase pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah kota melalui jajaran SKPD terkait untuk melakukan koordinasi dalam upaya pencapaian target indikator kinerja utama tersebut. Terkait dengan hal tersebut untuk pencapaian realisasi tiga indikator perlu ditunjang program / kegiatan baik yang secara rutin dilaksanakan maupun kegiatan yang belum dilaksanakan oleh instansi terkait. Sasaran 6 : Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan. Pencapaian sasaran ke-6 yaitu meningkatnya peran pemuda dalam pembangunan rata-rata mencapai
83,56 %. Sehubungan dengan belum
tercapainya indikator kinerja utama tersebut, pemerintah kota perlu menggalakkan peran pemuda dalam pembangunan melalui Komite Nasional Pemuda Indonesia.
II -59
Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas dan Prestasi Olahraga dan Olahraga Tradisional. Pencapaian sasaran ke-7 yaitu meningkatnya kualitas dan prestasi olahraga dan olahraga tradisional rata-rata mencapai menunjukkan
bahwa
pemerintah
kota
berperan
162,3%. Hal ini aktif
mendukung
pencapaian prestasi olahraga dan olahraga tradisional di Kota Balikpapan. Sehubungan dengan tercapainya sasaran ke-7 tersebut perlunya pemerintah memberikan apresiasi terhadap kinerja KONI dan seluruh Pengurus Cabang Olahraga di Kota Balikpapan. Sasaran 8 : Meningkatnya Pemahaman dan Pengamalan Agama Pencapaian sasaran ke-8 yaitu meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama rata-rata mencapai 88,97%. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif melalui program dan kegiatan agar prestasi masyarakat dalam lomba bidang keagamaan dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 9 : Meningkatnya Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama. Pencapaian sasaran ke-9 telah mencapai target 100%, hal ini menunjukkan bahwa kondisi masyarakat Balikpapan dalam kerukunan antar umat beragama terjalin sangat kondusif. Sehingga konflik antar umat beragama sampai dengan tahun 2014 tidak terjadi. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap-tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 1, dengan 9 (sembilan) sasaran strategis, serta 38 (tiga puluh delapan) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 20 atau 52,63%, belum tercapai/in progress sebanyak 10 (sepuluh) atau 26,31% dan yang melebihi target sebanyak 8 (delapan) atau 21,06%.
II -60
Tabel 2.21. Pencapaian Kinerja Misi 1 RPJMD Kota Balikpapan Sasaran Strategis 9
Indikator Kinerja Utama 38
Berdasarkan
JUMLAH (%) Tercapai
Melebihi 8
data
21,06
yang
ada,
20
jika
(%)
In Progress
(%)
52,63
10
26,31
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 52,63% + 21,06% + (60% X 26,31%) = 89,40% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 89,40% = 10,60% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 1 RPJMD
Sumber Data : Lakip 2014 diolah B. MISI 2 : Membangun Kewirausahaan dan meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat. Sasaran 10 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan UMKM dan Koperasi Pencapaian sasaran ke-10 yaitu meningkatnya kualitas pengelolaan UMKM dan Koperasi rata-rata mencapai 101,42 %.
II -61
Realisasi pencapaian sasaran pada sasaran ke-10 ini berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pembinaan terhadap koperasi dan UMKM yang telah berjalan dengan baik serta berhasilnya program kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan bekerjasama dengan tenaga ahli di bidangnya. Meskipun demikian masih ada satu indikator kinerja utama yang belum tercapai, yakni jumlah koperasi aktip. Hal ini perlu menjadi perhatian dari SKPD terkait, agar program/kegiatan di tahun 2015 dan 2016 difokuskan untuk pencapaian indikator kinerja utama tersebut. Sasaran 11 : Meningkatnya Kualitas Produk UMKM dan Koperasi. Pencapaian sasaran ke-11 yaitu meningkatnya kualitas produk UMKM dan Koperasi rata-rata mencapai 82,05 %. Meskipun pencapaian target sasaran masih dibawah 100%, namun hanya ada satu indikator kinerja utama yang belum terealisasi sampai dengan tahun 2014, yakni jumlah BPR. Sampai dengan tahun 2014 Bank Perkreditan Rakyat belum dapat diwujudkan. Proses pembentukan BPR dimaksud masih dalam tahap penyusunan draft Peraturan Daerah Kota Balikpapan. Sementara itu, BPR yang dikelola pihak swasta telah berkembang di Kota Balikpapan. Sasaran 12 : Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pencapaian
sasaran
ke-12
yaitu
meningkatnya
produktivitas
Pertanian, Kelautan dan Perikanan rata-rata mencapai 260,70 %. Dari capaian seluruh indikator dalam sasaran ke-12 ini, terdapat 1 komponen indikator yang tidak terpenuhi yaitu
produksi budidaya
perikanan yang hanya mencapai 6.871,8 Ton dari target 8.222,8 Ton sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan produksi budidaya perikanan tersebut. Hal ini agar menjadi perhatian dari
II -62
SKPD terkait, agar program / kegiatan di tahun 2015 sampai dengan 2016 difokuskan untuk mencapai target tersebut. Sasaran
13
:
Meningkatnya
Pemberdayaan
Ekonomi
Masyarakat
Miskin. Pencapaian
sasaran
ke-13
yaitu
meningkatnya
pemberdayaan
ekonomi masyarakat miskin rata-rata mencapai 101,75 %. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 2, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 11 ( sebelas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 2 atau 18,1 %, belum tercapai / in progress 3 ( tiga ) atau 27,4 % dan yang melebihi target sebanyak 6 ( enam ) atau 54,55 %. Tabel 2.22. Pencapaian Kinerja Misi 2 RPJMD Kota Balikpapan JUMLAH Sasaran Indikator Melebihi (%) Tercapai Strategis Kinerja Utama 4 11 6 54,55 2 Berdasarkan
data
yang
ada,
jika
(%)
In Progress
(%)
18,1
3
27,4
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 18,1% + 54,55% + (60% X 27,4%) = 89,09% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 89,09% = 10,91% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :
II -63
Gambar 2.2. Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 2 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah C. MISI 3 : Meningkatkan Ketertiban Umum Penegakkan Hukum, Pemberantasan KKN, dan Penanganan Masalah Sosial. Sasaran 14 : Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Pencapaian sasaran ke-14 yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum rata-rata mencapai 78,49 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah kelompok siskamling aktif dan jumlah kelurahan sadar hukum dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 15 : Meningkatnya Partisipasi Politik Masyarakat . Pencapaian sasaran ke-15
yaitu meningkatnya partisipasi politik
masyarakat rata-rata mencapai 114,51 %. Dengan pencapaian target tersebut, perlu dipertahankan untuk pelaksanaan program / kegiatan pada tahun 2015 sampai dengan 2016. Sasaran 16 : Meningkatnya Pelayanan dan Perlindungan Terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Pencapaian sasaran ke-16 yaitu meningkatnya pelayanan dan perlindungan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial rata-rata II -64
mencapai 346,5 %. Prestasi ini perlu dipertahankan ditahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 melalui program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator kinerja utama tersebut. Sasaran
17
:
Meningkatnya
Sistem
Kewaspadaan
Dini
dan
Penanggulangan Bencana. Pencapaian sasaran ke-17 yaitu meningkatnya sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan bencana rata-rata mencapai 0 %. Sehubungan dengan capaian tersebut, perlu dioptimalkan adanya program / kegiatan di tahun 2015 sampai dengan 2016 oleh SKPD terkait agar dapat memenuhi target yang diharapkan. Sasaran 18 : Meningkatnya Partisipasi Pilar Masyarakat / Relawan dalam Penanggulangan Bencana. Pencapaian sasaran ke-18 yaitu meningkatnya partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam penanggulangan bencana rata-rata mencapai 81,88 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah pekerja sosial masyarakat dan jumlah taruna siaga bencana dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 19 : Meningkatnya Pelayanan Administrasi dan Perizinan Investasi Pencapaian
sasaran
ke-19
yaitu
meningkatnya
pelayanan
administrasi dan perizinan investasi rata-rata mencapai 100,83 %. Meskipun secara rata – rata target yang ditetapkan sudah tercapai, namun masih terdapat 2 indikator kinerja utama pada sasaran ke 19 ini yang tidak tercapai yaitu jumlah cakupan kepemilikan akte kelahiran dan jumlah cakupan kepemilikan kartu tanda penduduk. Sehingga SKPD terkait perlu mengoptimalkan program dan kegiatan di tahun 2015 sampai dengan 2016 untuk mencapai target indikator kinerja utama tersebut. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, II -65
diperoleh data untuk misi 3, dengan 6 ( enam ) sasaran strategis, serta 13 ( tiga belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 1 atau 7,70 %, belum tercapai / in progress 8 ( delapan ) atau 61,50 % dan yang melebihi target sebanyak 4 ( empat ) atau 30,80 %. Tabel 2.23. Pencapaian Kinerja Misi 3 RPJMD Kota Balikpapan JUMLAH Sasaran Indikator Melebihi (%) Tercapai Strategis Kinerja Utama 6 13 4 30,80 1 Berdasarkan
data
yang
ada,
jika
(%)
In Progress
(%)
7,70
8
61,50
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 7,7% + 30,8% + (60% X 61,5%) = 75,4% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 75,4% = 24,6% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 3 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah II -66
D. Pencapaian Kinerja Misi 4 : Meningkatkan Investasi Memenuhi Ekspektasi Dunia Usaha, dan Memperluas Lapangan Kerja Sasaran 20 : Meningkatnya Cakupan Layanan Persediaan Daya Listrik Kepada Masyarakat. Pencapaian sasaran ke-20 yaitu meningkatnya cakupan layanan persediaan daya listrik kepada masyarakat rata-rata mencapai
220 %.
Untuk tahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 SKPD terkait perlu mengoptimalkan
lagi
program
dan
kegiatannya
agar
tidak
terjadi
pemadaman listrik di kota Balikpapan. Sasaran 21 : Berkembangnya Kawasan Industri dan Perdagangan yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian sasaran ke-21 yaitu berkembangnya kawasan industry dan perdagangan yang berwawasan lingkungan rata-rata mencapai 194,08 %. Meskipun secara rata – rata pencapaian kinerja telah melebihi target, namun masih ada satu indikator kinerja utama yang belum tercapai, yakni jumlah sarana perdagangan. Hal ini hendaknya menjadi perhatian dari SKPD terkait agar perlu dipikirkan program dan kegiatan yang efektif dan efisien dengan mengacu pada RPJMD kota Balikpapan, agar indikator jumlah sarana perdagangan dapat tercapai sampai akhir periode. Sasaran 22 : Meningkatnya Lapangan Usaha dan Lapangan Kerja. Pencapaian sasaran ke-22 yaitu meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja rata-rata mencapai 168 %. Meskipun pencapaian target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada sasaran tersebut. Sasaran 23 : Meningkatnya Sumber – Sumber Pendapatan Daerah Pencapaian sasaran ke-23 yaitu Meningkatnya sumber-sumber pendapatan daerah rata-rata mencapai 107 %. II -67
Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 4, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 11 ( sebelas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 3 atau 27 %, belum tercapai / in progress1 ( satu ) atau 9 % dan yang melebihi target sebanyak 7 ( tujuh ) atau 64 %. Tabel 2.24. Pencapaian Kinerja Misi 4 RPJMD Kota Balikpapan Sasaran Indikator Melebihi Strategis Kinerja Utama 4 11 7 Berdasarkan
data
yang
JUMLAH (%) Tercapai 64 ada,
3 jika
(%)
In Progress
(%)
27
1
9
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 27% + 64% + (60% X 9%) = 96,4% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 96,4% = 3,6% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 4 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah II -68
E. Misi
5
:
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
dan
Melaksanakan
Reformasi Birokrasi Sasaran
24
:
Meningkatnya
Kapasitas
Institusi
Penyelenggaran
Pelayanan Publik Pencapaian sasaran ke-24 yaitu meningkatnya kapasitas institusi penyelenggara pelayanan publik rata-rata mencapai
100 %. Meskipun
pencapain target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada sasaran tersebut. Sasaran 25 : Tersusunnya Roadmap Reformasi Birokrasi Pencapaian sasaran ke-25 yaitu tersusunnya Road Map Reformasi Birokrasi rata-rata mencapai 84,75 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah pekerja sosial masyarakat dan jumlah taruna siaga bencana dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Indikator kinerja utama yang perlu mendapat perhatian adalah; Nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, Rasio PNS yang mengikuti diklat fungsional; dan Tingkat kapasitas sumberdaya aparatur. Hal ini hendaknya menjadi perhatian yang fokus dari SKPD terkait agar di tahun 2015 sampai tahun 2016 program dan kegiatan perlu dioptimalkan untuk menuntaskan target pada IKU tersebut. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 5, dengan 2 ( dua ) sasaran strategis, serta 17 ( tujuh belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 13 atau 76,47 %, belum tercapai / in progress 4 ( empat ) atau 23,53 % dan yang melebihi target sebanyak 0 ( nol ) atau 0 %.
II -69
Tabel 2.25. Pencapaian Kinerja Misi 5 RPJMD Kota Balikpapan JUMLAH Sasaran Indikator Melebihi (%) Tercapai Strategis Kinerja Utama 2 17 0 0 13 Berdasarkan
data
yang
ada,
jika
(%)
In Progress
(%)
76,47
4
23,53
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 76,47% + 0% + (60% X 23,53%) = 90,59% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 90,59% = 9,41% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.5 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 5 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah F. Pencapaian Kinerja Misi 6 : Meningkatnya Infrastruktur Kota Yang Representatif Sasaran 26 : Meningkatnya Manajemen dan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pencapaian sasaran ke-26 yaitu meningkatnya manajemen dan fasilitas perlengkapan jalan rata-rata mencapai 194,77 %. II -70
Meskipun pencapaian kinerja untuk sasaran ke 26 telah melampau target, namun terlihat masih banyak indikator kinerja utama yang belum tercapai. yakni sebanyak 6 indikator kinerja utama. Indikator kinerja utama yang dimaksud adalah : Jumlah uji kir angkutan umum, Jumlah ATCS, Jumlah APILL, Jumlah perbaikan simpang, Jumlah area parkir dan Jumlah fasilitas pelabuhan / ruang tunggu. Hal ini hendaknya menjadi perhatian yang fokus dari SKPD terkait agar di tahun 2015 sampai tahun 2016 program dan kegiatan perlu dioptimalkan untuk menuntaskan target pada IKU tersebut. Sasaran 27 : Terwujudnya Sarana Angkutan Umum Masal Pencapaian sasaran ke-27 yaitu terwujudnya sarana angkutan umum massal rata-rata mencapai 99,3 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait
melalui
program
dan
kegiatan
agar
jumlah
pekerja
sosial
masyarakat dan jumlah tarauna siaga bencana dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 28 : Meningkatnya Cakupan Pelayanan Air Bersih / Air Minum Pencapaian sasaran ke-28 yaitu meningkatnya cakupan pelayanan air bersih/ air minum rata-rata mencapai 105,1 %. Meskipun pencapain target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada sasaran tersebut. Sasaran 29 : Tersediannya Sistem Jaringan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Terpadu Pencapaian sasaran ke-29 yaitu tersedianya sistem jaringan dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu rata-rata mencapai 100 %. Meskipun pencapain target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pada sasaran tersebut.
II -71
Sasaran 30 : Berkurangnya Titik / Lokasi Banjir dan Luas Wilayah Banjir Pencapaian sasaran ke-30 yaitu berkurangnya titik/ lokasi banjir dan luas wilayah banjir rata-rata mencapai 120,5 %. Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun masih terdapat empat IKU yang belum tercapai, yakni, Jumlah bendali/bozem, Panjang normalisasi sungai, Panjang saluran drainase pemukiman permanen dan Jalan inspeksi sungai. Sehingga SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan untuk fokus dalam pencapaian indikator kinerja utama tersebut. Sasaran 31 : Meningkatnya Kualitas Perumahan di Kawasan Pemukiman Kumuh Pencapaian sasaran ke-31 yaitu meningkatnya kualitas perumahan dikawasan pemukiman kumuh rata-rata mencapai 4,66 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah jumlah rumah tidak layak huni dan prosentase kawasan pemukiman kumuh dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 32 : Terwujudnya Penyediaan Hunian Vertikal ( Rusunawa dan Rusunami ) Pencapaian sasaran ke-32 yaitu terwujudnya penyediaan hunian vertikal (rusunawa dan rusunami)
rata-rata mencapai 100 %. Meskipun
pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat. Sasaran 33 : Terwujudnya Sanitasi Sehat Yang Dapat Diakses Seluruh Lapisan Masyarakat Pencapaian sasaran ke-33 yaitu terwujudnya sanitasi sehat yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat II -72
rata-rata mencapai 99,12 %.
Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar prosentase rumah tinggal bersanitasi dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 34 : Tersedianya Struktur dan Pola Ruang Yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan Pencapaian sasaran ke-34 yaitu Tersedianya Struktur dan pola ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan rata-rata mencapai 53,33 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah kegiatan sosialisasi rencana tata ruang kota Balikpapan dan tersediannya dokumen – dokumen perencanaan tata ruang dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Sasaran 35 : Tersediannya Tata Ruang Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Pencapaian sasaran ke-35 yaitu tersedianya Tata ruang pesisir, dan pulau-pulau kecil
rata-rata mencapai 108,75 %. Meskipun pencapaian
kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat. Sasaran 36 : Terkendalinya Pemanfaatan Ruang Pencapaian sasaran ke-36 terkendalinya Pemanfaatan ruang ratarata mencapai 96,57 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar IKU; Prosentase bangunan ber IMB dengan satuan bangunan dan; Luas hutan lindung dapat meningkat pada tahun yang akan datang Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 6, dengan 11 ( sebelas ) sasaran strategis, serta II -73
40 ( empat puluh ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 11 atau 27,50 %, belum tercapai / in progress17 ( tujuh belas ) atau 42,50 % dan yang melebihi target sebanyak 12 ( dua belas ) atau 30 %. Tabel 2.26. Pencapaian Kinerja Misi 6 RPJMD Kota Balikpapan JUMLAH Sasaran Indikator Melebihi (%) Tercapai Strategis Kinerja Utama 11 40 12 30 11 Berdasarkan
data
yang
ada,
jika
(%)
In Progress
(%)
27,50
17
42,50
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 27,50% + 30% + (60% X 42,50%) = 83% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 83% = 17% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.6 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 6 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah
II -74
G.
Misi 7 : Meningkatnya Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan
Masyarakat dan Perempuan serta Perlindungan Anak Sasaran 37 : Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Pencapaian sasaran ke-37 meningkatnya kesadaran masyarakat dalam program Keluarga Berencana rata-rata mencapai
161,03 %.
Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat, khususnya untuk indikator kinerja utama akseptor aktif. Sasaran 38 : Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Pencapaian sasaran ke-38 meningkatnya pemanfaatan teknologi tepat guna rata-rata mencapai 100 %. Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat. Sasaran 39 : Meningkatnya Kemampuan Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan Kerja Pencapaian sasaran ke-39 meningkatnya kemampuan perempuan dalam keluarga dan lingkungan kerja rata-rata mencapai 142,80 %. Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun masih ada satu IKU yang belum tercapai yakni partisipasi angkatan kerja perempuan. Sehingga SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat. Sasaran 40 : Meningkatnya Kualitas Anak Pencapaian sasaran ke-40 meningkatnya kualitas anak rata-rata mencapai 92,64 %. Indikator Kinerja Utama yang perlu mendapat perhatian yang lebih fokus dari SKPD terkait adalah jumlah prestasi anak II -75
tingkat iinternasional dan angka anak jalanan. Sehingga SKPD terkait ditahun 2015 sampaai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar indikator tersebut dapat tercapai. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh data untuk misi 7, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 16 ( enam belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 6 atau 37,50 %, belum tercapai / in progress 4 ( empat ) atau 25 % dan yang melebihi target sebanyak 6 ( enam ) atau 37,50 % Tabel 2.27. Pencapaian Kinerja Misi 7 RPJMD Kota Balikpapan JUMLAH Sasaran Indikator Melebihi (%) Tercapai (%) In Strategis Kinerja Progress Utama 4 16 6 37,50 6 37,50 4 Berdasarkan
data
yang
ada,
jika
dihitung
ketuntasan
(%) 25
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 37,5% + 37,5% + (60% X 25%) = 90% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 90% = 10% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.7 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 7 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah II -76
H.
Pencapaian Kinerja Misi 8 : Memperkuat Daya Dukung Lingkungan
Hidup dan Mengembangkan Pariwisata serta Melestarikan Keragaman Budaya dan Kegotongroyongan Sasaran 41 : Terwujudnya Peningkatan Pelestarian dan Pengembangan Kawasan Hutan, Lahan dan DAS Pencapaian sasaran ke-41 terwujudnya peningkatan pelestarian dan pengembangan kawasan hutan, lahan dan DAS rata-rata mencapai 99,39 %. Pada sasaran ke-41 ini, indikator kinerja utama yang belum tercapai adalah :Luas lahan pemakaman, Jumlah DAS yang termonitoring, Jumlah rekomendasi untuk izin pengguna air tanah, dan Luas penanaman pohon. Sehingga untuk tahun 2015 dan 2016 SKPD terkait perlu untuk lebih memfokuskan program dan kegiatan yang seefektif dan seefisien mungkin agar target kinerja dapat tercapai. Sasaran 42 : Meningkatnya Kebersihan dan Keindahan Kota Pencapaian sasaran ke-42 meningkatnya kebersihan dan keindahan kota rata-rata mencapai 59,18 %. Sehubungan dengan pencapaian yang belum memenuhi target tersebut, maka SKPD terkait di tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 agar lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar indikator, Cakupan pelayanan persampahan, Volume pengelolaan sampah melalui pengangkutan ke TPA, dan Luas bangunan TPA dapat tercapai target kinerjanya. Sasaran 43 : Meningkatnya Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pedidikan dan Peran Serta Aktif Masyarakat Pencapaian
sasaran
ke-43
meningkatnya
upaya
pelestarian
lingkungan hidup melalui pendidikan dan peran serta aktif masyarakat rata-rata mencapai 127,48 %. Meskipun pencapaian target kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun perlu diperhatikan masih ada tiga indikator kinerja utama yang belum tercapai. IKU tersebut adalah II -77
Jumlah stasiun monitoring udara beroperasi dan kondisi baik, Jumlah kendaraan yang telah mengikuti uji emisi dan prosentase usaha / industri yang menaati peraturan pembuangan air limbah. Sehingga SKPD terkait ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar target kinerja untuk IKU tersebut dapat tercapai. Sasaran 44 : Meningkatnya Upaya Pelestarian Seni dan Budaya yang ada di Kota Balikpapan Pencapaian sasaran ke-44 meningkatnya upaya pelestarian seni dan budaya yang ada di Kota Balikpapan rata-rata mencapai 124,68 %. Meskipun pencapaian target kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun perlu diperhatikan masih ada dua indikator kinerja utama yang belum tercapai. IKU tersebut adalah Jumlah grup seni dan budaya dan Jumlah sarana gedung seni dan budaya. Sehingga SKPD terkait ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar target kinerja untuk IKU tersebut dapat tercapai Sasaran 45 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Destinasi Pariwisata Pencapaian sasaran ke-45 meningkatnya kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata rata-rata mencapai 96,47 %. Ada dua indikator kinerja utama yang belum tercapai, yakni Jumlah wisata nusantara dan Jumlah wisata mancanegara. Sehingga SKPD terkait ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar target kinerja untuk IKU tersebut dapat tercapai. Sasaran 46 : Berkembangnya Usaha – Usaha Pendukung Kepariwisataan Pencapaian sasaran ke-46 berkembangnya usaha-usaha pendukung kepariwisataan rata-rata mencapai 111,9 %. Meskipun pencapaian target kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus tetap mengoptimalkan program dan kegiatan agar target kinerja dapat tercapai lebih tinggi. Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata – rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, II -78
diperoleh data untuk misi 8, dengan 6 ( enam ) sasaran strategis, serta 41 ( empat puluh satu ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 15 atau 36,59 %, belum tercapai / in progress15 ( lima belas ) atau 36,59 % dan yang melebihi target sebanyak 11 ( sebelas ) atau 26,82 %. Tabel 2.28. Pencapaian Kinerja Misi 8 RPJMD Kota Balikpapan Sasaran Strategis 6
Indikator Kinerja Utama 41
Berdasarkan
JUMLAH (%) Tercapai
Melebihi 11
data
26,82
yang
ada,
15
jika
(%)
In Progress
(%)
36,59
15
36,59
dihitung
ketuntasan
dalam
pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 36,59% + 26,82% + (60% X 36,59%) = 85,36% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 85,36% = 14,64% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut : Gambar 2.8 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 8 RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah II -79
Secara
keseluruhan,
untuk
pencapaian
kinerja
RPJMD
Kota
Balikpapan sampai tahun anggaran 2014, dengan 8 ( delapan ) misi, 46 ( empat puluh enam ) sasaran strategis dan 187 ( seratus delapan puluh tujuh ) indikator kinerja utama didapat data sebagai berikut : 1. Indikator kinerja utama yang telah mencapai target 100 % sebanyak 71 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 37,97%. 2. Indikator kinerja utama yang telah melebihi target dari 100 % sebanyak 54 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 28,87%. 3. Indikator kinerja utama sampai dengan tahun 2014 RPJMD yang belum mencapai target 100 %, dalam pengertian masih in progress, sebanyak 62 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 33,16%. Tabel 2.55. Pencapaian Kinerja Semua Misi Dalam RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2014 JUMLAH Sasaran
Indikator
Strategis
Kinerja
Melebihi
(%)
Tercapai
(%)
In
(%)
Progress
Utama 46
187
54
28,87
71
37,97
62
33,16
Berdasarkan data yang ada, jika dihitung secara keseluruhan ketuntasan dalam pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 untuk semua misi adalah : a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 37,97% + 28,87% + (60% X 33,16%) = 86,74% b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 86,74% = 13,26% Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :
II -80
Gambar 2.9 Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada semua Misi RPJMD Kota Balikpapan
Sumber Data : Lakip 2014 diolah Pencapaian prakiraan maju sampai dengan tahun 2016, yakni sebesar 13,26 % harus ditekankan pada 62 Indikator Kinerja Utama, yang belum tercapai sampai dengan tahun 2014, yakni meliputi : A. Misi 1 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Angka putus sekolah ( sasaran strategis 1 ). 2. Prosentase Penggunaan Peralatan K3 di Perusahaan ( sasaran strategis 3 ). 3. Jumlah Jaminan Kesehatan ( sasaran strategis 5 ). 4. Jumlah Pembangunan Fasilitas Keagamaan ( sasaran strategis 8 ). B. Misi 2 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Jumlah Koperasi Aktif ( sasaran strategis 10 ) 2. Jumlah BPR ( sasaran strategis 11 ). 3. Produksi Budidaya Perikanan ( sasaran strategis 12 ). C. Misi 3 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Jumlah Kelompok Siskamling Aktif ( sasaran strategis 14 ). 2. Jumlah Masyarakat PMKS ( sasaran strategis 16 ). II -81
3. Terbentuknya Sistem Informasi Peringatan Dini Kejadian Bencana (sasaran strategis 17). 4. Jumlah Taruna Siaga Bencana ( sasaran strategis 18 ). 5. Jumlah Penghargaan Citra Pelayanan Prima ( sasaran strategis 19). D. Misi 4 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Jumlah Sarana Perdagangan ( sasaran strategis 21 ). E. Misi 5 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Sasaran strategis 25 (Dua Puluh Lima) dengan IKU : a.
Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.
b.
Rasio PNS yang mengikuti diklat fungsional.
F. Misi 6 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Sasaran strategis 26 (Dua Puluh Enam) dengan IKU : a.
Jumlah Uji KIR Kendaraan Umum.
b.
Jumlah Perbaikan Simpang.
c.
Pemeliharaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.
d.
Jumlah Area Parkir.
e.
Jumlah Fasilitas Pelabuhan atau Ruang tunggu.
2. Jumlah Angkutan Umum ( sasaran strategis 27 ). 3. Sasaran strategis 30 (Tiga Puluh) dengan IKU : a.
Jumlah Bendali / Bozem.
b.
Panjang Normalisasi Sungai.
c.
Panjang Saluran Drainase Permukiman Permanen.
4. Sasaran strategis 31 (Tiga Puluh Satu) dengan IKU : a.
Jumlah Rumah tidak layak Huni.
b.
Prosentase Kawasan Pemukiman Kumuh.
5. Prosentase rumah tinggal Bersanitasi ( sasaran strategis 33 ). II -82
6. Sasaran strategis 36 (Tiga Puluh Enam) dengan IKU : a.
Prosentase Bangunan Ber-IMB dengan satuan bangunan.
b.
Luas Wilayah Hutan Lindung.
G. Misi 7 dengan jumlah IKU yang dalam proses pencapaian target antara lain : 1. Akseptor Aktif ( sasaran strategis 37 ). 2. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan ( sasaran strategis 39 ). 3. Sasaran strategis 40 (Empat Puluh) dengan IKU : a.
Angka Kekerasan dan Eksploitasi Anak di Bawah Umur.
b.
Jumlah Angka Anak Jalanan.
H. Misi 8 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalam proses pencapaian target antara lain adalah : 1. Sasaran strategis 41 (Empat Puluh Satu) dengan IKU : a.
Jumlah Luas Lahan Pemakaman.
b.
Jumlah DAS yang termonitoring.
c.
Jumlah rekomendasi untuk ijin penggunaan air tanah.
d.
Luasan Penanaman Pohon.
2. Sasaran strategis 42 (Empat Puluh Dua) dengan IKU : a.
Cakupan Pelayanan Persampahan.
b.
IKU Volume Pengelolaan Sampah melalui Pengangkutan ke TPA.
c.
Luas bangunan TPA.
3. Sasaran strategis 43 (Empat Puluh Tiga) dengan IKU : a.
Prosentase Pengelolaan Gas buang Industri.
b.
Jumlah Satuan Monitoring Udara Beroperasi dengan Kondisi Baik.
c.
Jumlah kendaraan yang telah mengikuti uji emisi.
d.
Prosentase
Usaha
Industri
Yang
Menaati
Pembuangan Air Limbah. 4. Sasaran strategis 44 (Empat Puluh Empat) dengan IKU : a.
Jumlah Group Seni dan Budaya. II -83
Peraturan
b.
Jumlah Sarana Gedung Seni dan Budaya.
c.
Jumlah Wisata Nusantara.
d.
Jumlah Wisata Manca Negara.
II -84