71
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
4.1. Pengumpulan Data Data-data yang diambil berasal dari PT. Astra Honda Motor pada seksi Machining Cylinder Comp 3 pada Plant 3 di Cikarang, MM2100. Data-data dikumpulkan berupa data laporan bulanan produksi seksi, data laporan harian produksi seksi, data reject (pada Oracle System dan rekap harian seksi), data pengukuran rutin part Cylinder Comp (ketebalan, ketinggian, flatness dan roughness). Data-data itu dikumpulkan dalam tiap-tiap bulan dari tahun 2005 sampai 2006.
Informasi Sebelum melangkah lebih jauh dalam menganalisa, ada baiknya kita mengetahui profil seksi Machining (MC) Cylinder Comp 3. Salah satu komponen engine yang berfungsi sebagai ruang bakar dinamakan Cylinder Comp. MC. Cylinder Comp 3 memproduksi beberapa Type engine yakni KTMK (Supra X 125), KTLM (Supra Fit), KTMN (Supra X 125 PGM FI), KVBF (Honda Click / Scutter Bebek) dan Piston KTMK/N (Supra X 125 Series). MC. Cylinder Comp 3 memiliki 3 buah line yakni line 1 dan line 2 yang dapat berubah ganti model / Type bila diperlukan produksi untuk beberapa Type dalam satu
72
shift tertentu. Sedangkan line piston hanya memproduksi piston Type KTMK/N (Supra X 125 Series) yang tidak bisa ganti model. Untuk Type yang lainnya, masingmasing piston diperoleh dari beberapa subcont / supplier. Kapasitas produksi MC. Cylinder Comp 3
dari masing – masing line
sebanyak 2000 unit. Tentunya didapatnya kapasitas produksi tersebut dari cycle time (CT) line. Cycle time (CT) line MC. Cylinder Comp yakni 29 detik untuk Type KTMK (Supra X 125), KTLM (Supra Fit) dan KVBF (Honda Click). Sedangkan untuk Type KTMN (Supra X 125 PGM FI) memiliki cycle time (CT) line 45 detik dan line piston 34 detik. Kapasitas produksi tersebut terdistribusi dalam 3 (tiga) shift yang masing – masing shift memiliki target yang berbeda dengan jumlah waktu kerja yang berbeda pula. Waktu kerja shift 1 mulai pk.07.00 – 16.00 dengan waktu yang disediakan (time available) untuk memproduksi sebesar 27600 detik. Waktu kerja shift 2 mulai pk.06.00 – 00.00 dengan waktu yang disediakan (time available) untuk memproduksi sebesar 24000 detik. Waktu kerja shift 3 mulai pk.00.00 – 07.00 dengan waktu yang disediakan (time available) untuk memproduksi sebesar 20400 detik. Berikut ini lay out MC. Cylinder Comp 3:
73
KTMK LINE Vertical Lathe
Leak Tester
Tapping Center
Leak Tester
Tapping Center
Vertical Lathe
Fine Boring
Fine Boring
Honing
Honing
Washing
Rubber Washing Final Inspection Assy
Final Inspection
Rubber Assy
KTLM LINE
Gambar. 4.1. Line Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit).
M02 Rough Out
M03 Grooving
M10 Coating System
M05 Oil Hole Drill
Coating
Baking Washing
Final Check
M01 Locating Seat
M03 Grooving
M04 Pin Hole Boring
M05 Oil Hole Drill
M06 Finish Oval
M07 M08 Scrap Marking Removal
M09 Washing
M11 Auto Ring Assy
Gambar. 4.2. Line Piston KTMK/N (Supra X 125 Series).
Masalah yang diangkat dalam pengatasan penyelesaian masalah (problem solving) yakni Reject Face Kasar Cylinder Comp. Reject Face Kasar yakni hasil proses machining yang memiliki area permukaan face milling yang tidak sesuai
74
dengan standar kekasaran (roughness). Secara visual reject sangat kentara sekali, karena Reject Face Kasar tersebut membuat suatu ulir lingkaran saat proses turning dan bila diraba dengan tangan sangat terasa sekali kekasarannya. Dampak masalah yang akan terjadi bila terjadi kelolosan proses saat di-assy menjadi engine yakni mengalami kebocoran oli pada area face milling. Bila kebocoran tidak segera diketahui dengan cepat maka oli yang ada pada engine akan habis dan akan merusak komponen-komponen engine karena tidak ada proses pelumasan. Salah satu contoh Reject Face Kasar Cylinder Comp bisa dilihat dibawah ini: Face Kasar Cylinder Comp
Gambar. 4.3. Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
4.1.1. Data laporan bulanan produksi seksi Data laporan bulanan produksi seksi yang diambil berasal dari Departemen Produksi 3.3 pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3). Data tersebut merupakan laporan masalah-masalah produksi selama satu bulan yang berkaitan dengan Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan Man Hour Over Time (Q
75
C D S M – MHOT) atau biasa dikenal laporan AHMPM (Astra Honda Motor Policy Management). Point-point QCDSM tersebut meliputi Data Reject, Repair, Claim Next Process dan Claim Market adalah yang terkait dengan Quality (Q). Pada Cost (C) meliputi Data Spoilage dan Material Commumable, yang terkait dengan Delivery (D) yakni Achivement Rate, Product Operation Ratio (POR), Man Hour per Unit (MH/unit), Lost Time, Down Time. Safety (S) meliputi Accident In Plant dan Accident Out Plant, Moral (M) yang terkait dengan Kehadiran, Idea Proposal (IP), SBP (Software Best Performance) & NHC (New Honda Circle). Man Hour Over Time merupakan jumlah banyaknya orang yang masuk pada hari lembur terhadap output produksi yang dihasilkan. Data-data tersebut merupakan rekap dari laporan harian produksi seksi dan laporan reject harian seksi yang dikumpulkan tiap harinya yang format-nya saling link (berhubungan). Reject harian akan di-entry ke dalam Oracle System dan akan diexport ke Micro Soft Excel untuk direkap ke laporan harian produksi. Laporan harian produksi juga memuat absensi karyawan, pencapaian produksi, lost time yang telah terjadi.
4.1.2. Data laporan harian produksi seksi Data laporan harian produksi seksi yang diambil berasal dari Departemen Produksi 3.3 pada Seksi MC. Cyl Comp 3. Data tersebut merupakan laporan masalahmasalah produksi selama satu hari. Laporan tersebut memuat informasi pencapaian produksi, lost time yang terjadi, jumlah reject dan jumlah kehadiran pada hari
76
tersebut. Data tersebut telah saling link (berhubungan) dengan data rekap reject yang ada pada oracle system.
4.1.3. Data reject (pada Oracle system dan rekap harian seksi) Data reject produksi di PT. Astra Honda Motor dapat diperoleh dari oracle system yang dapat di-access setiap harinya. Tiap kejadian reject saat produksi per harinya akan di-entry reject tersebut melalui oracle untuk membuat rejection card system. Pada rejection memuat informasi tentang jenis reject, kategori reject, jumlah reject, type part, nama mesin & line penyebab reject, seksi yang terbeban reject, seksi yang membebankan reject. Bila data tersebut telah di-entry maka akan dapat dilihat secara keseluruhan semua data tersebut kapan pun kita butuhkan. Preview reject dapat di-export ke format MS – Excel sehingga dapat dengan memudah men-sortir reject yang diinginkan.
4.1.4. Data pengukuran rutin part Cylinder Comp (ketebalan, ketinggian, flatness dan roughness) Data pengukuran rutin part Cylinder Comp ada 4 jenis yakni ketebalan part, ketinggian part, flatness dan roughness. Ketebalan part diukur antara face milling move (face contact Cylinder Head) dengan face milling fix (face contact Crank Case). Ketinggian part diukur dari face milling mode dengan tepi sleeve. Sleeve adalah bagian dari part Cylinder Comp terbuat dari ferro (besi) berbentuk silinder terletak di
77
tengah-tengah yang merupakan area ruang bakar dari piston yang disebut pula area kompresi engine. Sedangkan area di luar sleeve yang mengelilinginya terbuat alumunium sehingga terbentuklah Cylinder Comp. Pengukuran ketebalan dan ketinggian part dilakukan pada meja rata yang terbuat dari batu granit dengan menggunakan dial sebagai alat ukurnya. Flatness merupakan kerataan face miling move dan fix sedangkan roughness adalah tingkat kekasaran face milling move dan fix. Flatness dapat diukur pada meja rata dengan menggunakan dial sedangkan roughness diukur pada ruang khusus pada pada seksi QA (Quality Assurance) yakni bagian CMM. Karena alat ukur tesebut membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Semua pengukuran tersebut dilakukan setelah dilakukan proses machining pada mesin produksi yang pertama yang dinamakan proses turning. Jadi yang diukur merupakan bagian telah terkena proses turning terhadap titik / area yang dibutuhkan. Pengukuran ketebalan dan ketinggian part serta flatness dilakukan tiap pergantian tool pada mesin turning. Sedangkan untuk pengukuran roughness dilakukan per shift karena pengukuran tersebut cukup lama dan loading bagian CMM cukup tinggi yang mana pengukuran part bukan hanya part Cylinder Comp saja tetapi part engine yang lainnya misalnya Crank Shaft, Cylinder Head, Crank Case Right / Left , Piston, Cover Right / Left Crank Case, Hub Front / Rear, Plate Oil Separate (POS), Cam Holder, Mission Case.
78
4.1.5. Data pengukuran konsentrasi coolant Pada proses machining yang berpengaruh terhadap hasil proses yakni material yang akan diproses, cutting condition, konsentrasi coolant dan jig & fixture. Untuk point material, hal perlu diperhatikan yakni tingkat kekerasan dari material / part dan tidak terlalu dibahas disini karena terkait oleh seksi sebelumnya yakni Die Casting. Coolant adalah larutan pendingin dari proses machining untuk mengurangi ausnya tool akibat bergesekan terhadap material sehingga life time tool sesuai yang diharapkan. Pada dasarnya coolant ada dua jenis, yakni water base dan oil base. Untuk water base, coolant diberikan beberapa liter saja dan dicampur dengan sedangkan oil base, semua coolant tidak dicampur apa – apa jadi murni coolant semuanya. Pada Seksi Machining Cylinder Comp pada proses pertama yakni turning pada Mesin Vertical Lathe menggunakan coolant water base yang bernama Eontrim. Eontrim tersebut diberikan sebanyak 10 liter dan sisanya air sebanyak 199 liter. Data pengukuran konsentrasi coolant dilakukan tiap harinya setiap melakukan produksi yang dilakukan oleh teknisi dari seksi produksi dalam hal ini seksi Machining Cylinder Comp sendiri. Data tersebut memuat tentang konsentrasi coolant berupa kadar PH-nya per mesin pada semua line produksi. Bila PH tersebut diluar standar yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang (dalam hal ini bagian Proses Engineering) maka seorang teknisi akan menambahkan coolant atau menambahkan air (bila menggunakan coolant jenis water base). Kondisi dari PH itu sendiri, bila diluar standar yang telah ditentukan dan diproses machining maka hasil
79
proses tersebut dapat menyimpang dari standarnya sehingga part dapat menjadi reject dan tidak dapat di-repair.
4.1.6. Data pergantian tool Data pergantian tool merupakan pendataan jumlah pemakaian tool turning terhadap jumlah proses turning per piece-nya. Tiap ganti tool
akan dilakukan
pengukuran seperti yang telah disebutkan di atas. Tool turning tersebut ada empat buah mata sehingga bila ganti tool cukup membalik saja. Bentuk tool tersebut segi empat yang terbuat dari bahan diamond untuk tool turning fix dan carbide untuk tool turning move. Dari masing-masing tool tersebut memiliki standard using-nya yang mana dapat dibandingkan dengan kondisi aktual-nya. Sehingga akan dapat ditarik kesimpulan pada akhirnya, apakah standard using tool akan sama dengan aktual atau tidak.
4.2. Pengolahan Data Data – data yang diperoleh kemudian dihitung nilai dari Rejection Rate pada point Quality (Q) di laporan bulanan (AHMPM bulanan) seksi Machining Cylinder Comp. Laporan tersebut saling linked terhadap laporan harian seksi dan laporan reject harian seksi. Setelah diperoleh hasil perhitungannya maka dibandingkan dengan targetnya, bila hasilnya di atas target maka tidak mencapai target tersebut, bila hasilnya di bawah target maka target telah tercapai. Setelah diperoleh hasil
80
perhitungannya maka tahap selanjutnya adalah membuat grafik rejection rate sehingga akan dapat terlihat dengan jelas grafik pencapaian reject.
4.2.1. Perhitungan Rejection Rate Reject adalah bagian proses produksi / proses menghasilkan barang / jasa yang mengalami cacat akibat perlakuan di luar standar yang ada. Dari jumlah reject dari masing – masing Type reject yang ada tiap harinya maka akan didapatkan nilai dari Rejection Rate. Rejection Rate adalah nilai rata – rata reject dalam satu bulan terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Produksi aktual seksi adalah angka/nilai yang dicapai oleh seksi dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan output dari produksi tersebut. Selama proses produksi berlangsung diharapkan part yang diproses menghasilkan barang bagus / finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat/reject yang tidak diharapkan. Pada proses produksi machining terdapat dua buah jenis reject yakni reject Machining (MC) dan reject Die Casting (DC). Pengatasan yang dilakukan oleh seksi hanya terbatas pada lingkup seksi sendiri karena merupakan performance seksi itu sendiri dalam menurunkan reject yang ada. Mengenai perhitungannya, baik reject MC atau reject DC memiliki perhitungan / rumus yang sama. Rejection Rate Type KTMK (Supra X 125) mulai tidak tercapai targetnya pada bulan Juni 2005. Berikut ini perhitungan dari Rejection Rate:
81
Bulan Juni 2005; Total quantity reject = 97 pcs, Produksi Aktual mencapai 40905 pcs % Re ject =
=
Totalreject × 100 0 0 Pr oduksiAktual
97 × 100% 40905
= 0.24 % Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Bulan Juli 2005;
Total quantity reject = 126 pcs, Produksi Aktual mencapai 43775 pcs % Re ject =
=
Totalreject × 100 0 0 Pr oduksiAktual 126 × 100% 43775
= 0.29 % Nilai tersebut telah melampaui dari target reject seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Data Rejection Rate untuk bulan berikutnya dengan cara yang sama hasilnya dapat diperoleh pada lampiran 1 (hal L-?).
82
Sedangkan untuk Type KTLM (Supra Fit) Rejection Rate tidak tercapai targetnya muncul pada bulan Oktober 2005. Berikut ini perhitungan dari Rejection Rate:
Bulan Oktober 2005;
Total quantity reject = 175 pcs, Produksi Aktual mencapai 35676 pcs % Re ject = =
Totalreject × 100 0 0 Pr oduksiAktual 175 × 100% 35676
= 0.49 % Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Bulan Nopember 2005;
Total quantity reject = 45 pcs, Produksi Aktual mencapai 27605 pcs % Re ject =
=
Totalreject × 100 0 0 Pr oduksiAktual 45 × 100% 27605
= 0.16 % Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
83
Data Rejection Rate untuk bulan berikutnya dengan cara yang sama hasilnya dapat diperoleh pada lampiran 1 (hal L-?).
4.2.2. Perhitungan persentase tiap type reject
Persentase tiap type reject merupakan nilai dari masing – masing reject dalam satu bulan terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Seperti yang telah diutarakan tadi bahwa produksi aktual seksi adalah angka / nilai yang dicapai oleh seksi dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan output dari produksi tersebut. Selama proses produksi berlangsung diharapkan part yang diproses menghasilkan barang bagus / finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat / reject yang tidak diharapkan. Nilai dari persentase reject dapat ditelusuri pada laporan harian seksi yang saling linked ke laporan harian reject. Sehingga nantinya secara total akan terlihat pada laporan bulan seksi seperti yang telah disebutkan di atas. Sesuai dengan data Rejection Rate di atas bahwa Rejection Rate yang telah melampaui targetnya terjadi pada bulan Juni 2005. Penyumbang reject terbesar pada jenis Reject Face Kasar Type KTMK (Supra X 125). Mengenai perhitungannya, sama dengan perhitungan Rejection Rate. Agar lebih jelas dapat dilihat perhitungan berikut ini;
84
Bulan Juni 2005; Quantity Reject Face Kasar = 27 pcs, Produksi Aktual mencapai 40905 pcs. Maka persentase Reject Face Kasar ; % Re ject =
JumlahTiap Re ject × 100 0 0 Pr oduksiAktual
% Re jectFaceKasar =
27 × 100% 40905
= 0.07 %
Bulan Juli 2005;
Quantity Reject Face Kasar = 32 pcs, Produksi Aktual mencapai 43775 pcs. Maka persentase Reject Face Kasar ; % Re jectFaceKasar =
32 × 100% 43775
= 0.07 %
Sedangkan untuk Type KTLM (Supra Fit) Reject Face Kasar mulai muncul pada bulan Oktober 2005. Mengenai perhitungannya, sama dengan perhitungan di atas. Agar lebih jelas dapat dilihat perhitungan berikut ini;
Bulan Oktober 2005;
Quantity Reject Face Kasar = 57 pcs, Produksi Aktual mencapai 35676 pcs. Maka persentase Reject Face Kasar ;
85
% Re ject =
JumlahTiap Re ject × 100 0 0 Pr oduksiAktual
% Re jectFaceKasar =
57 × 100% 35676
= 0.16 %
Bulan Nopember 2005;
Pada bulan ini penyumbang reject terbesar adalah Quantity Reject Reamer Geser sebanyak 20 pcs. Sedangkan untuk Quantity Reject Face Kasar tidak ada / nol (0) karena telah dilakukan improvement / perbaikan. Quantity Reject Reamer Geser = 20 pcs, Produksi Aktual mencapai 27605 pcs. Maka persentase Reject Reamer Geser sebesar: % Re ject Re amerGeser =
20 × 100% 27605
= 0.07 %
4.3. Analisa Data
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa reject adalah bagian proses produksi / proses menghasilkan barang / jasa yang mengalami cacat akibat perlakuan di luar standar yang ada. Dari jumlah reject dari masing – masing Type reject yang ada tiap harinya maka akan didapatkan nilai dari Rejection Rate. Rejection Rate adalah nilai rata – rata reject dalam satu bulan terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Produksi aktual seksi adalah angka/nilai yang dicapai oleh seksi
86
dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan output dari produksi tersebut. Selama
proses
produksi
berlangsung
diharapkan
part
yang
diproses
menghasilkan barang bagus / finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat/reject yang tidak diharapkan.
4.3.1. Analisa Reject
Pada nilai Rejection Rate, tentunya nilai tersebut merupakan akumulasi dari segala macam jenis reject yang ada di seksi. Sehingga nilai tersebut akan semakin membesar tiap harinya bila dalam proses produksi terjadi reject. Dari nilai Rejection Rate dapat diambil grafik sehingga akan terlihat jelas naik turunnya Rejection Rate. Berikut ini adalah grafik dari Reject Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni – Juli 2005:
REJECTION RATE MACHINING CYLINDER COMP TYPE KTMK
Rejection Rate Remark
Target 2005 0.08
Bulan Juni '05 0.24
Juli '05 0.31
X
X
Tabel. 4.1 Tabel Rejection Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
87
Persentase Reject (%)
Grafik Reject Cylinder Comp KTMK 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Target 2005
Juni '05
Juli '05
Bulan
Grafik. 4.1. Grafik Rejection Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Dari Grafik tersebut maka dapat terlihat bahwa Rejection Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) naik (di atas target). Namun bila hanya ditampilkan grafik tersebut tentunya kita akan bertanya-tanya; sebenarnya jenis reject apakah penyumbang terbesar sehingga Rejection Rate Cylinder Comp naik. Dari pertanyaan tersebut maka kita memerlukan data reject harian seksi agar dapat mengetahui rangking terbesar dari jenis reject tersebut. Untuk itu dibutuhkan data reject harian Cylinder Comp pada bulan Juni dan Juli 2005 sekaligus grafiknya;
88
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTMK Bulan No
Jenis Reject Quantity (pcs)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tinggi 71.5 minus Face Kasar Lubang Reamer Blong Ø Fine Boring Blong Ø Fine Boring Oval Ø Fine Boring Berulir Ø Honing Kasar Ø Honing Blong Ø Honing Gores Face Gores Dril Ø 6.5 Patah Lubang Reamer Geser Ø Honing Oval Black Surface Total Produksi Aktual
21 27 3 2 1 3 4 8 3 25 0 0 0 0 97
Juni '05 Persen (%) 0.051 0.066 0.007 0.005 0.002 0.007 0.010 0.020 0.007 0.061 0 0 0 0
40905
Rank 3 1 6 9 10 6 5 4 6 2 11 11 11 11
Quantity (pcs)
18 32 2 5 0 4 11 13 2 32 1 3 1 2 126
Juli '05 Persen (%) 0.041 0.073 0.005 0.011 0 0.009 0.025 0.030 0.005 0.073 0.002 0.007 0.002 0.005
Rank 3 1 9 6 14 7 5 4 9 1 12 8 12 9
43775
Tabel. 4.2. Tabel Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni – Juli 2005.
Dari data di atas dapat dengan jelas bahwa Reject Face Kasar menempati rangking teratas dari reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125). Selanjutnya kita membutuhkan data pareto 5 (lima) besar yang mana data reject di atas perlu diolah lagi sehingga mendapatkan data reject gabungan dua bulan. Agar lebih jelasnya akan disajikan di bawah ini;
89
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTMK No 1 2 3 4 5
Quantity (pcs) Juni '05 Juli '05 Face Kasar 27 32 Face Gores 25 32 Tinggi 71.5 minus 21 18 Ø Honing Blong 8 13 Ø Honing Kasar 4 11 85 106 Total Jenis Reject
Total (pcs) 59 57 39 21 15 191
Acc (pcs) 59 116 155 176 191
%
% Acc
30.89 29.84 20.42 10.99 7.85
30.89 60.73 81.15 92.15 100.00
Tabel. 4.3. Tabel Pareto Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Pareto 5 Besar Reject Cyl Comp KTMK
100
160
80
120
60
80
40
40
20
0 Fa ce Ka sa r
Fa ce Gor e s
T inggi 7 1 ,5 m inus
Ø H oning Blong
Ø H oning Ka sa r
Persen Kumulatif Reject (%)
Jumlah Reject (pcs)
200
0
Jenis Reject
Grafik. 4.2. Grafik Pareto 5 besar Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Di samping Type KTMK (Supra X 125 ) yang mengalami Reject Face Kasar, pada Type KTLM (Supra Fit) juga mengalami Reject Face Kasar. Penyimpangan tersebut terjadi pada bulan September - Oktober 2005, yang tertera pada Rejection Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September - Oktober 2005;
90
REJECTION RATE MACHINING CYLINDER COMP
Rejection Rate KTMK Remark Rejection Rate KTLM Remark Rejection Rate Cyl Comp Remark
Target 2005 0.08 0.08 0.08
Bulan Sep '05 0.10
Okt '05 0.08
X 0.31 X 0.205 X
0.21 X 0.145 X
Tabel. 4.4 Tabel Rejection Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit)
Persentase Reject (%)
Grafik Reject Cylinder Comp KTLM 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Target 2005
Sep '05
Okt '05
Bulan
Grafik. 4.3. Grafik Rejection Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit).
91
Berikut ini data Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September – Oktober 2005;
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM Bulan No
Jenis Reject Quantity (pcs)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tinggi 72.5 minus Face Gores Face Kasar Setting Kasar Reamer Geser Lubang PGR Geser Setting Berulir Ø Fine Boring Berulir Ø Honing Blong Setting Dowl Ø Fine Boring Oval Ø Honing Oval Total Produksi Aktual
September '05 Persen (%)
Rank
14
1.302
1
6 1 1 1 23
0.558 0.093 0.093 0.093
2 3 3 3
Quantity (pcs)
3 4 57 15 63 10 3 6 2 12
Oktober '05 Persen (%) 0.008 0.011 0.160 0.042 0.177 0.028 0.008 0.017 0.006 0.034
Rank 8 7 2 3 1 5 8 6 10 4
175 1075
35676
Tabel. 4.5. Tabel Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September – Oktober 2005.
Dari data di atas dapat dengan jelas bahwa Reject Face Kasar menempati rangking kedua dari Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) yang memiliki sumbangan terbesar dalam claim next process untuk seksi MC. Cylinder Comp 3. Selanjutnya kita membutuhkan data pareto 5 (lima) besar yang mana data reject di atas perlu diolah lagi sehingga mendapatkan data reject gabungan dua bulan. Agar lebih jelasnya akan disajikan di bawah ini;
92
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM No 1 2 3 4 5
Jenis Reject Reamer Geser Face Kasar Setting Kasar Setting Dowl PGR Geser Total
Quantity (pcs) Sep '05 Okt '05 14 63 0 57 0 15 1 12 0 10 15 157
Total (pcs) 77 57 15 13 10 172
Acc (pcs) 77 134 149 162 172
%
% Acc
44.77 33.14 8.72 7.56 5.81
44.77 77.91 86.63 94.19 100.00
Tabel. 4.6. Tabel Pareto Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit). Pareto 5 Besar Reject Cyl Comp KTLM
100
129
75
86
50
43
25
0
Re a m e r Ge se r
Fa ce Gor e s
Se t t ing Ka sa r
Face Kasar
Se t t ing Dow l
P GR Ge se r
Persen Kumulatif Reject (%)
Jumlah Reject (pcs)
172
0
Jenis Reject
Grafik. 4.4. Grafik Pareto 5 besar Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit).
4.3.2. Analisa X – R Control Chart
Di PT. Astra Honda Motor (AHM), pada bagian produksi yakni machining dan assembling engine yang memproduksi engine menggunakan peta kontrol yakni X-R Control Chart. X-R Control Chart tersebut dibuat oleh seksi yang bersangkutan
93
dengan spesifikasi per type (model sepeda motor) per shift sesuai dengan critical point dari part/komponen yang diproduksi oleh seksi tersebut. Peta kontrol tersebut berfungsi sebagai pengontrol kualitas produksi pada masing-masing seksi. Bila ada kelainan karakteristik dan sifat dari produk yang dihasilkan yang berkaitan langsung dengan kualitas akan mudah terlihat. Kelainan karakteristik dan sifat tersebut bisa berasal dari mesin, tool, material handling, delivery, alat ukur, inspection dan lainlain. Pada peta X-R Control Chart akan dapat diketahui secara langsung bila ada kelainan dengan melihat nilai/data ukur yang telah di-entry. Peta X-R Control Chart memiliki batas atas (Upper Center Line/UCL), batas tengah (Center Line/CL) dan batas bawah (Lower Center Line). Jadi, bila nilai/data ukur dari suatu part telah melampaui batas UCL atau LCL maka dapat dipastikan bahwa data ukur tersebut ada sedikit masalah yang perlu dianalisa lebih lanjut. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa masalah tersebut bisa berasal dari mesin, tool, material handling, delivery, alat ukur, pengecekan atau yang lainnya yang masih perlu dipelajari terlebih dahulu. Bila telah melakukan pengukuran part/komponen lalu dari mana mendapatkan UCL dan LCL-nya ? Pada setiap part/komponen pasti memiliki dimensi standar yang diperbolehkan sesuai drawing-nya yang merupakan standar kualitas part/kompenen. Dimensi part/kompenen tentunya ada ukuran teknisnya yakni memiliki toleransi atas dan bawah. Toleransi atas part/komponen dijadikan nilai dari UCL dan toleransi bawah part/komponen dijadikan nilai dari LCL sedangkan nilai dari CL diperoleh dari jarak antara LCL dengan UCL dibagi dua saja.
94
Bila masalahnya, nilai/data ukurnya hanya terletak di atas UCL atau di bawah LCL maka sangat mutlak bahwa part/komponen tersebut ada masalah. Apakah ketentuan dari peta X-R Control Chart hanya itu saja? Lalu bagaimana bila ada seseorang ada yang melakukan kecurangan memasukkan data terletak pada UCL dan LCL? Berarti part/komponen yang diproduksi tersebut menjadi OK? Ternyata ketentuan dari peta X-R Control Chart tidak terbatas hanya itu saja. Ketentuan tersebut diantaranya yakni; terdapat 7 (tujuh) titik berturut yang naik/turun, terdapat 7 (tujuh) titik berturut-turut yang selalu berada di atas/bawah center line (CL), terdapat siklus yang selalu berulang. Bila menenukan kondisi yang telah disebutkan di atas maka dapat dijadikan kasus yang perlu mendapat perhatian dari seksi yang memiliki masalah tersebut. Namun bila suatu kondisi nilai/data ukur diperoleh selalu berada pada di atas/bawah center line (CL) yang memang diharuskan demikian dikarenakan sangat berpengaruh pada station kerja berikutnya misalnya berkaitan dengan cylce time line maka pada peta X-R Control Chart tersebut diberikan komentar tentang proses kerja pada seksi tersebut. Mungkin kejadian tersebut hanya sedikit sekali karena pada setiap proses/ perlakuan part/komponen tidak bergantung dari proses sebelumnya karena dari masing-masing mesin memiliki cycle time mesin tertentu. Setelah mengetahui ketentuan-ketentuan dari peta X-R Control Chart seperti yang telah dijelaskan di atas maka akan dilanjutkan dengan analisa peta X-R Control Chart terhadap part Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) pada kasus Reject Face Kasar.
95
4.3.2.1. Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
Pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3) di PT. Astra Honda Motor (PT. AHM). Seperti yang telah disebutkan di atas bawah di PT. AHM menjalankan peta kontrol berupa X-R Control Chart dilakukan per type (model sepeda motor) per shift-nya sesuai dengan critical point dari part/ komponen yang akan diproduksi. Pada part/kompenen Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) memiliki critical point yakni roughness face move dan fix, flatness face move dan fix, posisi koordinat lubang dowl, perpendicular (ketegaklurusan) proses fine boring, roughness proses honing dan kebulatan proses honing. Untuk kasus Reject Face Kasar yang berkaitan dengan critical point-nya yakni roughness dan flatness face move dan fix. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa face move Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Cylinder Head. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Cylinder Head. Sedangkan face fix Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Crank Case. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Crank Case. Agar lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini;
96
Face Move Cylinder Comp
Face Fix Cylinder Comp
Gambar. 4.4. Face Move Cylinder Comp (Face Contact Cylinder Head) Type KTMK (Supra X 125).
Face Move Cylinder Comp
Face Fix Cylinder Comp
Gambar. 4.5. Face Fix Cylinder Comp (Face Contact Crank Case) Type KTMK (Supra X 125).
97
Pada area Face Move dan Fix Cylinder Comp yang merupakan critical point-nya pengukuran roughness (kekasaran) dan flatness (kerataan). Pengukuran pada point roughness, diambil pada permukaan face yang menunjukkan nilai/ angka paling kasar (titik tertingginya) pada mesin alat ukur. Sedangkan pungukuran pada point flatness, diambil pada permukaan face terendah dan tertingginya dengan mengambil nilai ratarata antara kedua puncak tersebut (terendah dengan tertinggi) pada mesin alat ukur. Berikut nilai peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) pada bulan Juni – Juli 2005; X-R Control Chart Bulan Juni 2005, shift 1; 13
11
X
9
7
1
5
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Dat a
LCL
CL Spe c
14 12 10 8
R
6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 R
14
15 CL
16
17
18 UCL
19
20
98
X-R Control Chart Shift 2;
13
11
X
9
7
1
5
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
14 12 10 8
R
6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
R
16
17
18
CL
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
UCL
X-R Control Chart Shift 3;
11
9
X
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
23
24
25
26
27
28
29
30
31
99
10 8 6
R 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
R
16
17
CL
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
UCL
Grafik. 4.5. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) per shift Bulan Juni 2005.
X-R Control Chart Bulan Juli 2005, shift 1;
13
11
X
9
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
14 12 10 8
R
6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 R
14
15 CL
16
17
18 UCL
19
20
21
22
100
X-R Control Chart Shift 2;
13
11
X
9
7
1
5
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
14 12 10 8
R
6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
R
16
17
CL
18
19
20
21
22
UCL
X-R Control Chart Shift 3;
13
11
X
9
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
23
24
25
26
27
28
29
30
31
101
10 8 6
R 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 R
14
15 CL
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
UCL
Gambar. 4.6. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) per shift Bulan Juli 2005.
Seperti yang terlihat pada grafik peta X-R Control Chart bulan Juni – Juli 2005 bahwa per shiftnya, data ukur part Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) telah melampaui batas atasnya (UCL) yang merupakan telah di luar kontrol kualitas part. Telah disebutkan di atas bahwa critical point dari Cylinder Comp di antaranya roughness dan flatness face move dan fix. Toleransi dari roughness tersebut yakni maksimal 8 mikron, jadi batas bawahnya (UCL) = 0 sedangkan batas atasnya (UCL) = 8. Sehingga dapat dipastikan bahwa peta kendali di atas telah di luar kontrol yakni di atas UCL dan tentunya nilai dari roughness Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) di atas 8. Bila data ukur roughness telah di atas 8 maka face move Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) dinyatakan cacat atau dinamakan Reject Face Kasar. Data pengambilan X-R Control Chart tersebut dilakukan sampling sebanyak 5 pcs per shiftnya tiap kali produksi. Nilai yang terpetakan pada X-R Control Chart tersebut merupakan nilai rata-rata dari pengukuran sebanyak 5 pcs tersebut. X-R
102
Control Chart tersebut yang memiliki data out control dengan perhitungan sebagai berikut: Bulan Juni 2005: Banyaknya data out control shift 1 = 16 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 16 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 16 pcs Total data out control dalam satu hari = 16 + 16 +16 = 48 pcs Banyaknya sampling =5pcs dan produksi aktual = 40905 pcs, maka persentase reject: Total data out control x Banyaknya sampling % Reject =
x 100 % Produksi Aktual 48 x 5
=
x 100 %
40905 = 0,59 % Bulan Juli 2005: Banyaknya data out control shift 1 = 13 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 13 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 13 pcs Total data out control dalam satu hari = 13 + 13 +13 = 39 pcs Banyaknya sampling =5pcs dan produksi aktual = 43775 pcs, maka persentase reject: Total data out control x Banyaknya sampling % Reject =
x 100 % Produksi Aktual 39 x 5
= 43775 = 0,45 %
x 100 %
103
Dari data bulan Juni dan Juli 2005 per shiftnya bahwa nilai dari persentase reject telah melewati dari batas target yakni 0,59% pada bulan Juni 2005 dan 0,45% pada bulan Juli 2005 dimana targetnya 0,08%. Peta X-R Control Chart tersebut merupakan peta quality critical point Cylinder Comp pada proses turning yakni kekasaran (roughness). Bila data pada X-R Control Chart telah out control maka kekasaran (roughness)-nya telah diluar standar sehingga Cylinder Comp dinyatakan Reject Face Kasar. Toleransi face move Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) lebih kecil (lebih) halus dibandingkan dengan toleransi face fix Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) dikarenakan saat di-assy untuk face move (face contact Cylinder Head) akan bertemu dengan Cylinder Head yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari plat. Bahan yang terbuat dari plat, tidak akan mudah menyatu dengan permukaan face move Cylinder Comp sehingga dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 8 mikron. Sedangkan untuk face fix (face contact Crank Case) akan bertemu dengan Crank Case yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari karton. Bahan yang terbuat dari karton, mudah menyatu dengan permukaan face fix Cylinder Comp sehingga tidak dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 12 mikron.
4.3.2.2. Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) Selain Type KTMK (Supra X 125), pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3) di PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) juga memproduksi
104
Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit). Seperti halnya Cylinder Comp KTMK (Supra X 125), pada Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) juga menjalankan peta kontrol berupa X-R Control Chart per shift-nya sesuai dengan critical point dari part/komponen yang akan diproduksi. Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) juga memiliki critical point yang sama dengan Type KTMK (Supra X 125) yakni roughness face move dan fix, flatness face move dan fix, posisi koordinat lubang dowl, perpendicular (ketegaklurusan) proses fine boring, roughness proses honing dan kebulatan proses honing. Untuk kasus Reject proses Face Kasar yang berkaitan dengan critical point-nya yakni roughness dan flatness face move dan fix. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa face move Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Cylinder Head. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Cylinder Head. Sedangkan face fix Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Crank Case. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Crank Case. Agar lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini;
105
Face Move Cylinder Comp
Face Fix Cylinder Comp
Gambar. 4.6. Face Move Cylinder Comp (Face Contact Cylinder Head) Type KTLM (Supra Fit).
Face Move Cylinder Comp
Face Fix Cylinder Comp
Gambar. 4.7. Face Fix Cylinder Comp (Face Contact Crank Case) Type KTLM (Supra Fit).
106
Pada area Face Move dan Fix Cylinder Comp yang merupakan critical pointnya pengukuran roughness (kekasaran) dan flatness (kerataan). Pengukuran pada point roughness, diambil pada permukaan face yang menunjukkan nilai/ angka paling kasar (titik tertingginya) pada mesin alat ukur. Sedangkan pungukuran pada point flatness, diambil pada permukaan face terendah dan tertingginya dengan mengambil nilai rata-rata antara kedua puncak tersebut (terendah dengan tertinggi) pada mesin alat ukur. Berikut nilai peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) pada bulan Oktober 2005; X-R Control Chart Bulan Oktober 2005, Shift 1; 13
11
X
9
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
10 8 6
R 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 R
15
16 CL
17
18
19 UCL
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
107
X-R Control Chart, Shift 2; 13
11
X
9
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
10 8 6
R 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
R
16
17
18
CL
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
UCL
X-R Control Chart, Shift 3;
13
11
X
9
7
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
3
1
-1
x
UCL
CL Data
LCL
CL Spec
25
26
27
28
29
30
31
108
10 8 6
R 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 R
15
16 CL
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
UCL
Grafik. 4.7. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) per shift Bulan Oktober 2005.
Seperti yang terlihat pada grafik peta X-R Control Chart bulan Oktober 2005 bahwa per shiftnya, data ukur part Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) telah melampaui batas atasnya (UCL) yang merupakan telah di luar kontrol kualitas part. Telah disebutkan di atas bahwa critical point dari Cylinder Comp di antaranya roughness dan flatness face move dan fix. Toleransi dari roughness tersebut yakni maksimal 8 mikron, jadi batas bawahnya (UCL) = 0 sedangkan batas atasnya (UCL) = 8. Sehingga dapat dipastikan bahwa peta kendali yakni di atas UCL dan tentunya nilai dari roughness Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) di atas 8. Bila data ukur roughness telah di atas 8 maka face move Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) dinyatakan cacat atau dinamakan Reject Face Kasar. Data pengambilan X-R Control Chart tersebut dilakukan sampling sebanyak 5 pcs per shiftnya tiap kali produksi. Nilai yang terpetakan pada X-R Control Chart tersebut merupakan nilai rata-rata dari pengukuran sebanyak 5 pcs tersebut. X-R
109
Control Chart tersebut yang memiliki data out control dengan perhitungan sebagai berikut: Bulan Oktober 2005: Banyaknya data out control shift 1 = 14 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 14 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 13 pcs Total data out control dalam satu hari = 14 + 14 +13 = 41 pcs Banyaknya sampling= 5pcs dan produksi aktual = 35676 pcs, maka persentase reject: Total data out control x Banyaknya sampling % Reject =
x 100 % Produksi Aktual 41 x 5
=
x 100 %
35676 = 0,57 % Dari data bulan Oktober 2005 per shiftnya bahwa nilai dari persentase reject telah melewati dari batas target yakni 0,57% pada bulan Oktober 2005 dimana targetnya 0,08%. Peta X-R Control Chart tersebut merupakan peta quality critical point Cylinder Comp pada proses turning yakni kekasaran (roughness). Bila data pada X-R Control Chart telah out control maka kekasaran (roughness)-nya telah diluar standar sehingga Cylinder Comp dinyatakan Reject Face Kasar. Toleransi face move Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) lebih kecil (lebih halus) dibandingkan dengan toleransi face fix Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) dikarenakan saat di-assy untuk face move (face contact Cylinder Head) akan bertemu dengan Cylinder Head yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari
110
plat. Bahan yang terbuat dari plat, tidak akan mudah menyatu dengan permukaan face move Cylinder Comp sehingga dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 8 mikron. Sedangkan untuk face fix (face contact Crank Case) akan bertemu dengan Crank Case yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari karton. Bahan yang terbuat dari karton, mudah menyatu dengan permukaan face fix Cylinder Comp sehingga tidak dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 12 mikron.
4.3.3.
Analisa Konsentrasi Coolant Pengecekan konsentrasi coolant dilakukan setiap hari yang dilakukan oleh
seorang teknisi dari seksi Machining Cylinder Comp. Konsentrasi tersebut diukur oleh sebuah alah yakni Refraktormeter. Refraktometer akan menunjukkan kadar konsentrasi dalam nilai PH. Standard PH untuk machining berkisar dari 5 – 8 dan 8 – 12 standar tersebut diperoleh dari Proses Engineering. Bila PH tersebut di bawah nilai 5 maka seorang teknisi akan menambah coolant ke dalam mesin guna menaikkan PH sedangkan bila nilai PH di atas 8 maka seorang teknisi akan menambahkan air ke dalam mesin guna menurunkan PH. Dari data pengukuran konsentrasi coolant yang dilakukan setiap harinya terlihat jelas bahwa konsentrasi coolant pada mesin turning (Vertical Lathe) ada yang keluar dari standard yang ada pada tanggal yang terjadi Reject Face Kasar Cylinder Comp. Berikut ini adalah data konsentrasi coolant pada mesin turning (Vertical Lathe) bulan
111
Juni – Juli 2005 untuk Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan bulan September – Oktober 2005 untuk Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit);
BULAN : JUNI 2005
CUT NO
TONG TAI
1
M 01 A TONG TAI
2
M 01 B FANUC A
3
M 02 A FANUC B
4
M 02 B FANUC C
5
M 02 C FANUC D
6
M 02 D FINE BORING
7
M 04 A
DI KETAHUI
DI SETUJUI
TEKNISI
FOREMAN
KA - SIE
TANGGAL
CONSEN NAMA MESIN
OIL
DI BUAT
TRASI
1
2
3
4
5 - 8
8
6
6
5 - 8
8
8
5 - 8
7
5 - 8
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
7
7
7
7
6
6
6
8
8
8
8
7
7
7
7
6
6
6
8
8
6
6
7
7
6
6
6
7
7
7
8
8
8
8
6
6
6
6
7
8
7
6
6
8
8
8
7
7
7
6
6
8
8
7
7
7
7
6
6
6
6
6
7
7
8
8
8
7
7
6
6
6
8
8
8
8
7
7
7
7
5 - 8
7
7
7
6
6
8
8
8
6
6
7
7
7
8
8
8
7
7
7
5 - 8
6
6
7
7
7
6
6
8
8
7
7
7
8
8
8
8
6
6
8 - 12
11
10
10
9
9
12
12
12
11
11
11
11
10
10
10
10
11
TRASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5 - 8
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
8
5 - 8
8
7
8
8
8
8
8
8
7
8
5 - 8
7
8
8
7
8
7
7
7
7
5 - 8
7
8
8
7
8
8
8
8
5 - 8
7
8
8
7
8
8
8
5 - 8
7
7
8
7
8
8
8 - 12
10
10
7
11
9
9
OFF
26
27
28
29
30
8
7
7
7
7
8
8
6
5
6
6
6
6
6
7
7
7
8
7
8
7
6
7
8
7
8
7
7
8
7
7
7
7
6
8
6
6
8
8
6
6
7
7
6
8
11
11
11
9
11
10
8
10
9
7
9
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
8
7
8
5
10
8
6
7
5
8
6
7
6
7
8
6
8
6
10
9
7
5
5
7
6
7
5
8
7
8
7
8
8
8
9
8
9
8
7
6
6
6
7
7
6
7
6
7
7
8
8
8
8
8
6
5
5
5
8
7
8
7
8
7
6
6
8
8
8
8
8
7
6
6
6
7
7
7
7
7
7
6
6
7
7
8
8
7
7
6
6
6
6
8
8
8
9
8
8
12
10
12
7
12
10
7
9
11
9
7
9
OFF
BULAN : JULI 2005
CUT NO OIL 1
2
3
4
5
6
7
TANGGAL
CONSEN NAMA MESIN TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
OFF
OFF
Tabel. 4.7. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Juni - Juli 2005 Line 1 (KTMK)
17
OFF
OFF
31
OFF
BULAN : AGUSTUS 2005
CUT NO
TONG TAI
1
M 01 A TONG TAI
2
M 01 B FANUC A
3
M 02 A FANUC B
4
M 02 B FANUC C
5
M 02 C FANUC D
6
M 02 D FINE BORING
7
M 04 A
DI KETAHUI
DI SETUJUI
TEKNISI
FOREMAN
KA - SIE
TANGGAL
CONSEN NAMA MESIN
OIL
DI BUAT
TRASI
1
2
3
4
5
6
5 - 8
8
6
6
6
8
5 - 8
6
7
5
5
5 - 8
9
8
8
5 - 8
8
9
5 - 8
8
5 - 8 8 - 12
7
8
9
10
11
12
13
7
5
6
5
7
7
6
6
5
8
5
5
5
5
7
6
6
6
7
8
7
8
15
16
18
19
20
6
6
7
8
8
5
8
10
8
7
5
5
6
5
5
8
7
7
6
6
7
5
5
8
8
8
8
8
8
8
8
7
8
8
8
8
9
8
8
8
7
8
8
8
7
7
7
12
11
11
11
11
10
9
9
8
8
8
9
TRASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
5 - 8
5
12
8
7
7
6
7
7
6
8
5
6
4
5 - 8
6
12
9
9
7
9
8
8
6
7
6
9
5 - 8
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5 - 8
6
5
5
5
5
5
6
6
5
5
5 - 8
8
5
5
5
5
5
4
6
5
5 - 8
6
5
5
5
5
4
5
5
8 - 12
5
11
9
6
10
8
7
13
OFF
14
22
23
24
25
26
27
7
5
8
6
5
5
7
5
5
5
7
8
5
5
5
7
8
7
5
5
5
7
8
7
7
7
8
8
6
5
6
6
6
8
8
9
8
9
18
19
20
8
6
9
7
6
6
6
4
5
5
6
5
4
6
5
4
5
5
6
10
10
7
8
OFF
17
29
30
31
5
4
8
7
8
8
7
7
6
8
7
7
6
7
7
6
7
8
8
8
5
6
9
8
8
8
8
8
6
7
7
8
7
8
8
8
8
6
7
11
10
10
8
8
9
9
6
8
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
8
10
9
9
8
10
8
7
8
7
7
7
4
9
9
8
7
7
5
5
5
6
6
6
6
7
6
6
6
6
5
5
5
6
6
6
6
6
3
5
6
5
5
5
6
6
6
5
5
6
3
5
6
4
6
6
5
5
5
5
5
5
5
3
6
5
4
6
6
8
7
9
8
9
9
6
8
8
9
8
9
OFF
21
OFF
28
OFF
BULAN : SEPTEMBER 2005
CUT NO
1
2
3
4
5
6
7
TANGGAL
CONSEN NAMA MESIN
OIL TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
OFF
OFF
Tabel. 4.8. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Agustus - September 2005 Line 1 (KTMK)
OFF
OFF
BULAN : OKTOBER 2005
CUT NO
TRASI TONG TAI
1
M 01 A TONG TAI
2
M 01 B FANUC A
3
M 02 A FANUC B
4
M 02 B FANUC C
5
M 02 C FANUC D
6
M 02 D FINE BORING
7
M 04 A
CUT NO
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
5 - 8
7
6
5
8
10
5 - 8
7
6
4
8
5 - 8
5
4
5
5 - 8
5
4
5 - 8
6
5 - 8 8 - 12
8
9
TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
FOREMAN
KA - SIE
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
9
9
10
7
8
8
9
8
8
8
8
7
8
6
8
5
8
7
6
8
10
9
7
11
9
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
6
4
7
6
6
6
5
5
6
5
5
5
6
6
6
7
8
7
7
6
5
6
6
6
6
5
5
5
5
6
5
5
5
4
5
6
6
5
7
7
7
6
6
5
5
6
6
6
5
6
5
5
5
5
6
5
5
5
6
6
7
6
6
7
8
7
7
6
6
7
7
6
5
6
6
5
5
6
5
5
4
5
4
5
5
8
7
6
8
7
6
5
6
5
6
6
5
5
6
5
10
8
8
8
8
8
8
8
9
8
8
8
6
8
7
8
8
8
6
7
7
10
9
7
8
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
5 - 8
7
7
5
7
7
5
6
7
7
10
8
8
8
8
8
7
6
6
8
8
6
5
7
7
6
7
5 - 8
10
10
8
9
8
8
5
7
8
8
8
8
9
8
8
7
7
6
8
8
6
6
7
7
5
6
5 - 8
4
5
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
6
7
6
5
5
6
5
6
5
5
5
6
5
5 - 8
4
5
5
5
5
6
5
6
5
6
5
6
5
5
6
5
6
5
5
5
5
4
5
4
5
6
5 - 8
3
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
6
5
6
5
5
6
5
5
6
5
6
8
6
5
5 - 8
3
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
8
7
6
5
5
4
5
5
5
5
5
6
8 - 12
10
8
7
6
10
10
8
11
10
9
8
12
8
8
8
6
9
9
8
6
10
9
11
9
9
10
TRASI M 01 A
TEKNISI
11
29
30
31
29
30
31
TANGGAL
CONSEN
TONG TAI
DI SETUJUI
10
NAMA MESIN OIL
DI KETAHUI
TANGGAL
CONSEN NAMA MESIN
OIL
DI BUAT
1
Tabel. 4.9. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Oktober 2005 Line 1 (KTMK) dan Line 2 (KTLM)
115
Dari data tersebut bahwa mulai bulan Juli – Oktober 2005 pada mesin vertical turning telah keluar dari standar yang telah ditentukan. Maka dari itu langkah yang dilakukan dengan mengembalikan PH tersebut ke standarnya sesuai pada masingmasing mesin dengan menaikkan atau menurunkan PH tersebut. Caranya seperti yang telah disebutkan di atas bahwa bila ingin menaikkan konsentrasi PH coolant dengan menambahkan coolant pada mesin dan bila ingin menurunkan konsentrasi coolant PH dengan menambahkan air pada mesin.
4.3.4. Analisa Pergantian Tool Pada proses machining yang inti prosesnya yakni turning, milling, drilling, boring, tapping, honing dan grinding tentunya membutuhkan alat pemotong yang dinamakan cutting tool. Tool tersebut berfungsi sebagai cutter (pemotong) dalam proses machining. Macam cutter itu sendiri ada yang berupa insert, blade stone, drill, tap, reamer, milling dan grinda sedangkan jika dari jenis material cutter itu sendiri insert terbagi atas diamond dan carbide. Kedua jenis bahan tool tersebut memiliki material yang sama yakni karbon hanya saja dalam proses pembuatan / perlakuan tool tersebut berbeda sehingga memiliki standard using (pemakaian) yang berbeda. Insert yang terbuat dari diamond memiliki standard using yang lebih lama dibanding yang terbuat dari carbide. Standard using itu sendiri merupakan standard pemakaian tool terhadap banyaknya proses machining yang telah dikerjakan. Jadi, perhitungan standard using dibagi dengan berapa kali tool itu dapat bertahan dengan hasil yang optimal tiap kali proses.
116
Life time tool yang terbuat dari diamond memiliki standard using tool 200 penggunaan/proses sedangkan untuk lifetime tool yang terbuat dari carbide memiliki standar using 100 penggunaan/proses. Arti dari 200 penggunaan/proses yakni tool tersebut memiliki kemampuan sampai 200 kali proses machining maka tool tersebut harus diganti. Pada tool turning tersebut ada 4 buah mata sehingga cukup memutar saja bagian tool tersebut. Sedangkan untuk komposisi produksi Machining Cylinder Comp terdiri atas 3 shift yang memiliki komposisi produksinya pada shift 1 = 809 pcs, shift 2 = 703 dan shift 3 = 598 dengan cycle time = 29 detik. Sehingga secara kapasitas total produksi Machining Cylinder Comp = 2110. Kapasitas tersebut baru untuk Type KTLM (Supra Fit) sedangkan untuk Type KTMK (Supra X 125) memiliki kapasitas yang sama yakni = 2110 dengan komposisi yang sama pada kapasitas per shiftnya. Jadi bila dihitung secara matematis tool turning akan ganti tool sebanyak 2 kali per harinya (13 kali tiap minggunya dan 58 kali tiap bulannya) untuk satu Type (KTLM) sedangkan Type KTMK juga sama. Agar lebih jelas dapat dilihat perhitungan sebagai berikut: Untuk tool Type diamond untuk tool dapat digunakan sebanyak 4 kali sehingga lifetime ganti tool; Life time = 200 penggunaan/proses x 4 = 800 penggunaan/proses Produksi sehari = 809 + 703 + 598 = 2110 pcs
LamanyaToolperHari =
Kapasitas Pr oduksi LifeTime
117
Lamanya Tool per hari =
2110 800
= 2,6375 Jadi, ganti tool terjadi di shift 1 pada proses ke 801 dan di shift 3 pada proses 1601. Bila produksi tersebut berlangsung continue (terus menerus maka ganti tool tersebut juga akan dapat terjadi di shift 2. Sedangkan untuk perhitungan per minggunya dan bulannya adalah sebagai berikut; 1 minggu = 5 hari kerja dan 1 bulan = 22 hari kerja LamanyaToolperMinggu =
=
Kapasitas Pr oduksi LifeTime
2110 × 5 800
= 13,1875 LamanyaToolperBulan =
=
Kapasitas Pr oduksi LifeTime
2110 × 22 800
= 58,025 Perhitungan di atas berlaku untuk kedua Type (KTMK dan KTLM) karena untuk kedua Type tersebut memiliki cycle time line yang sama yakni 29 detik. Berikut ini data ganti tool untuk Type KTMK dan KTLM;
118
DATA GANTI TOOL TURNING MC.CYLINDER COMP 3 Bulan : Juni 2005 Type : KTMK
Tgl
Sh Prod ift Akt
1
1 809
2 703
3 598
2
1 809
2 703
3 598
3
1 809
2 703
3 598
4
1 809
2 703
3 598
6
1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 200 400 600 800 191 391 591 88 288 488 90 290 490 690 81 281 481 681 178 378 578 180 380 580 780 171 371 571 68 268 468 70 270 470 670 61 261 461 661 158 358 558 160 360 560 760 151 351 551 48 248
Tgl
Sh Prod ift Akt
7
1 809
2 703
3 598
8
1 809
2 703
3 598
9
1 809
2 703
3 598
10 1 809
2 703
3 598
11 1 809
2 703
Count er Mesin 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641
Tgl
Sh Prod ift Akt 3 598
12 1 809
2 703
3 598
13 1 809
2 703
3 598
14 1 809
2 703
3 598
15 1 809
2 703
3 598
16 1 809
2 703
Count er Mesin 138 338 538 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241
Tgl
Sh Prod ift Akt
3 598
17 1 809
2 703
3 598
18 1 809
2 703
3 598
19 1 809
2 703
3 598
20 1 809
2 703
3 598
21 1 809
Count er Mesin 441 641 138 338 538 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650
Tgl
Sh Prod ift Akt 2 703
3 598
22 1 809
2 703
3 598
23 1 809
2 703
3 598
24 1 809
2 703
3 598
25 1 809
2 703
3 598
27 1 809
Count er Mesin 41 241 441 641 138 338 538 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250
Tgl
Sh Prod ift Akt 3 598
28 1 809
2 703
3 598
29 1 809
2 703
3 598
30 1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448
Tabel. 4.10. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni 2005.
119
DATA GANTI TOOL TURNING MC.CYLINDER COMP 3 Bulan : Juli 2005 Type : KTMK
Tgl
Sh Prod ift Akt
1
1 809
2 703
3 598
5
1 809
2 703
3 598
6
1 809
2 703
3 598
7
1 809
2 703
3 598
8
1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338
Tgl
Sh Prod ift Akt
9
1 809
2 703
3 598
11 1 809
2 703
3 598
12 1 809
2 703
3 598
13 1 809
2 703
3 598
14 1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228
Tgl
Sh Prod ift Akt
15 1 809
2 703
3 598
16 1 809
2 703
3 598
18 1 809
2 703
3 598
19 1 809
2 703
3 598
20 1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138
Tgl
Sh Prod ift Akt
21 1 809
2 703
3 598
22 1 809
2 703
3 598
23 1 809
2 703
3 598
25 1 809
2 703
3 598
26 1 809
2 703
3 598
Count er Mesin 338 538 135 340 550 757 150 351 554 45 250 451 50 255 460 665 55 257 459 661 150 353 554 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28
Tgl
Sh Prod ift Akt
27 1 809
2 703
3 598
28 1 809
2 703
3 598
29 1 809
2 703
3 598
30 1 809
2 703
3 598
Count Count Sh Prod er er Tgl ift Akt Mesin Mesin 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 231 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448
Tabel. 4.11. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTMK (Supra X 125) bulan Juli 2005.
120
DATA GANTI TOOL TURNING MC.CYLINDER COMP 3 Bulan : Oktober 2005 Type : KTLM
Tgl 2
Sh Prod ift Akt 1
2
3
3
1
2
3
4
1
2
3
5
1
2
3
6
1
809
703
598
809
703
598
809
703
598
809
703
598
809
2
703
3
598
Count er Mesin 205 410 615 5 210 415 620 115 320 525 125 330 535 740 65 270 475 680 20 225 430 32 232 432 632 23 223 423 623 120 220 420 22 224 426 628 19 221 423 625 122 324 526 128 328 528 728 119 319 519 16
Tgl
7
Sh Prod ift Akt
1 809
2 703
3 598
8
1 809
2 703
3 598
9
1 809
2 703
3 598
11 1 809
2 703
3 598
12 1 809
2 703
Count er Mesin 216 416 18 218 418 618 9 209 409 609 106 306 506 108 308 508 708 99 299 499 699 196 396 596 198 398 598 798 189 389 589 86 286 486 88 288 488 688 79 279 479 679 176 376 576 178 380 582 784 175 377
Tgl
Sh Prod ift Akt 3 598
13 1 809
2 703
3 598
14 1 809
2 703
3 598
15 1 809
2 703
3 598
16 1 809
2 703
3 598
17 1 809
2 703
Count er Mesin 579 76 278 480 82 282 482 682 73 273 473 673 170 370 570 172 372 572 772 163 363 563 60 260 460 62 266 470 674 135 339 543 40 244 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131
Tgl
Sh Prod ift Akt
3 598
18 1 809
2 703
3 598
19 1 809
2 703
3 598
20 1 809
2 703
3 598
21 1 809
2 703
3 598
22 1 809
Count er Mesin 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650
Tgl
Sh Prod ift Akt 2 703
3 598
23 1 809
2 703
3 598
24 1 809
2 703
3 598
25 1 809
2 703
3 598
26 1 809
2 703
3 598
27 1 809
Count Count Sh Prod er er Tgl ift Akt Mesin Mesin 41 540 241 740 441 131 2 703 641 331 138 531 338 28 3 598 538 228 140 448 340 28 1 809 50 540 250 740 450 131 650 331 41 2 703 531 241 28 441 228 641 448 138 3 598 50 338 250 538 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340 540 740 131 331 531 28 228 448 50 250 450 650 41 241 441 641 138 338 538 140 340
Tabel. 4.12. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTLM (Supra Fit) bulan Oktober 2005.
121
Dari data tersebut bahwa saat ganti tool yang tidak konsisten Type KTMK (Supra X 125) terjadi pada tanggal 21 – 22 Juni 2005. Sedangkan untuk Type KTLM (Supra Fit) terjadi pada tanggal 2, 3, 5, 12, 15 Oktober 2005. Bila tool yang seharusnya ganti tool tidak dilakukan ganti tool maka hasil proses machining di mesin vertical turning akan tidak optimal. Face milling hasil proses turning akan terlihat kasar secara visual. Bila diukur dengan alat ukur akan di luar standard. Hal tersebut dikarenakan tool yang seharusnya ganti tool telah tumpul sehingga tool tidak akan optimal bekerjanya karena feeding tool telah sempit. Di samping itu pula, tool yang telah tumpul akan menyisakan scrap pada mata tool sehingga bila scrap tersebut terbawa pada mata tool maka hasil proses machining turning akan cacat atau disebut Reject Face Kasar.
4.3.5. Analisa Sudut Buang Feeding Tool
Mesin Vertical Lathe (proses turning) menggunakan tool diamond dengan sudut buang tool yang kecil yakni 30 derajat. Sudut tersebut telah dirancang oleh maker mesin tersebut sehingga saat mesin itu di-install belum ada kendala yang signifikan. Seiring meningkatnya kapasitas produksi tentunya butuh sinergi terhadap sistem produksi sehingga reject menanjak kian banyak. Sehingga lama kelamaan masalah tersebut menjadi pelik.
122
Untuk itu diperlukan analisa lebih dalam, apakah dengan tool diamond dengan sudut buang tool yang kecil yakni 30 derajat. Berikut ini adalah hitungan secara matematis bila menggunakan α = 30 derajat; SudutBuang =
=
TepiArea Pr osesMachiningSudut SisiMiring
SumbuY SisiMiringR
= sin α = sin 300 = 0,5
Bila dilihat dari hasil di atas, dapat terlihat jelas bahwa dengan sudut buang tool yang kecil menghasilkan nilai alfa yang kecil. Dari alfa yang kecil tersebut dapat mengindikasikan bahwa hasil proses machining yang telah termakan (feeding) oleh insert yang dinamakan scrap akan sulit terbuang dengan mudah karena terganjal
kecilnya sudut buang tool. Scrap yang terganjal akan menempel pada tool dan bila terbawa saat feeding tool akan menimbulkan luka pada part yang menimbulkan Reject Face Kasar. Sehingga kita harus memperbesar sudut buang tool tersebut.
Tentunya secara logika sudut buang tool terbesar harus dicapai dengan nilai alfanya satu (1). Berikut ini perhitungan bila kita memperbesar sudut buang tool; SudutBuang =
TepiArea Pr osesMachiningSudut SisiMiring
123
Sudut Buang =
SumbuY SisiMiringR
= sin α Bila nilai sudut buang = 1 maka nilai α dapat diperoleh; 1 = sin α α = arc sin 1 = 900 Dari perhitungan di atas, nilai alfanya berharga maksimal yakni satu (1) dengan sudut buang tool terbesar yakni 90 derajat maka dapat dipastikan bahwa scrap dari hasil feeding tool saat proses machining akan mudah terbuang dan tool akan selalu bersih dari sisa scrap yang menempel saat feeding. Sehingga Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan Type KTLM (Supra Fit) dapat ditekan.
4.3.6. Analisa sebab akibat terjadinya Reject Face Kasar
Dilihat dari hasil analisa di atas maka dapat kita ambil sebab akibat terjadinya Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) yang nanti akan menjadi tulang utama dalam diagram fish bone. Analisa dari diagram fishbone tersebut dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yakni Man, Machine, Methode, Material dan Environment (4M1E). Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadi Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit);
124
1. Methode – Penggunaan pemakaian tool turning yang tidak sesuai dengan life time-nya. 2. Material – Konsentrasi coolant yang tidak sesuai dengan standar. 3. Machine – Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling. Dari sebab akibat di atas maka kita dapat membuat diagram fish bone untuk dapat mencari akar penyebab masalah dengan menggunakan metode Five-Why (5-W), di mana akar – akar penyebab masalah tersebut terletak pada tulang – tulang kecil yakni dengan menanyakan sebanyak 5 kali mengapa untuk memperoleh akar penyebab. Namun tidak harus sebanyak 5 kali menanyakan mengapa bila telah menemukan akar penyebabnya. Berikut ini adalah diagram.4.1. Diagram Fish Bone.
125
MATERIAL Alat ukurnya hanya ada satu untuk seluruh machining (lima seksi) karena Plant 3 Cikarang dalam proses pembangunan Loading pengukuran coolant tiap - tiap machining cukup tinggi Konsentrasi coolant yang tidak sesuai dengan standar
METHODE Counter life time tool pada mesin tidak direset oleh operator Operator salah hitung life time tool sehingga lupa untuk mengganti tool turning (insert) Penggunaan pemakaian tool turning (insert) yang tidak sesuai dengan life time-nya
Dimensi tool turning (insert) yang disesuaikan spesifikasinya tidak optimal pada proses turning cylinder comp Tool turning (insert) memiliki sudut buang yang kecil karena dimensinya Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling cylinder comp
MACHINE
Diagram. 4.12. Diagram Fishbone.
Berikut ini adalah penjelasan sebab – akibat dari digram fish bone: 1. Penggunaan pemakaian tool turning yang tidak sesuai dengan life time-nya. Pada setiap tool machining tentunya memiliki life time penggunaan yang telah disesuaikan dengan standar proses machining. Bila pemakaian tersebut tidak sesuai dengan standar yang diberikan maka akan berakibat pada hasil proses machining. Hasil proses tersebut akan berdampak terhadap cacat suatu proses machining sehingga parat yang terproses menjadi reject. Hal tersebut menjadi
126
kerugian bagi seksi yang terbeban reject proses tersebut. Kategori reject tersebut termasuk reject machining yang dinamakan Reject Face Kasar. Reject tersebut disebabkan karena ketidak konsistenan dalam mengganti tool turning yang sesuai dengan life time-nya. Ketika tool yang seharusnya diganti tetapi tidak diganti, proses turning akan menyisakan scrap dari sisa pemakanan (feeding) part sebelumnya. Scrap yang menempel pada tool tersebut akan membuat luka pada face milling proses turning Cylinder Comp, di samping tool turning yang telah tumpul. Sehingga hasil proses turning pada face milling Cylinder Comp menjadi kasar. Atau tidak sesuai dengan standar roughness face milling Cylinder Comp. Secara visual, Reject Face Kasar Cylinder Comp tersebut terlihat dengan jelas karena pada face milling terlihat alur pemakanan (feeding) turning yang kasar yang akhirnya dinamakan Reject Face Kasar Cylinder Comp.
2. Konsentrasi coolant yang tidak stabil / tidak sesuai standar Selain tool, yang menyebabkan hasil proses machining salah satunya yakni coolant. Coolant merupakan cairan pendingin pada proses machining untuk mengurangi keausan tool saat bergesekan (feeding) dengan part. Bila proses machining tidak diberikan coolant maka tool machining dalam hal ini tool turning akan cepat tumpul bahkan bisa patah akibat susut saat feeding dengan part. Untuk menjaga keausan tool tersebut maka diberikan coolant yang konsentrasinya telah disesuaikan dengan standar sesuai dengan masing-masing proses machining. Pada proses machining turning, konsentrasi coolant memiliki 5 – 8. Konsentrasi
127
coolant tersebut diharapkan dalam batas kontrol machining agar memudahkan dalam memantau proses produksi berlangsung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya yakni pada bulan Juli dan Oktober 2005 telah tejadi penyimpangan konsentrasi coolant sehingga mengakibatkan Reject Face Kasar Cylinder Comp. Bila konsentraasi di bawah 5 maka ketika proses turning berlangsung, tool turning akan melakukan feeding part dan proses tersebut menjadi sangat berat untuk tool turning karena kadar konsentrasi di atas standar atau coolant tersebut terlampau pekat. Selain itu, konsentrasi yang di bawah 5 memiliki kadar keasaman yang sangat tinggi sehingga akan mengganggu dalam proses turning berlangsung karena tool terbuat dari logam campuran sedangkan part terbuat dari alumunium dan ferro. Kadar asam tersebut akan mengikis sedikit demi sedikit tiap proses turning berlangsung sehingga proses turning tidak akan memperoleh hasil yang maksimal (OK). Yang ada hanyalah Reject Face Kasar bila konsentrasi dibiarkan terus menerus. Sedangkan saat konsentrasi di atas 8 maka ketika proses turning berlangsung, tool turning akan melakukan feeding part sedangkan tool turning tersebut mengalami keausan karena kadar konsentrasi di bawah standar atau coolant terlalu encer. Sehingga untuk mengurangi Reject Face Kasar Cylinder Comp diperlukan kontrol dalam konsentrasi coolant dalam Mesin Turning. Bila kadar konsentrasi di bawah 5 maka pada Mesin Turning ditambahkan air secukupnya untuk menaikkan konsentrasi tersebut. Karena coolant di Mesin Turning merupakan Coolant Water Base maka dalam proses pencampurannya cukup dengan air saja dengan komposisi tertentu yang telah
128
ditentukan. Bila kadar konsentrasi di atas 8 maka pada Mesin Turning ditambahkan coolant sehingga konsentrasi coolant menjadi standar dalam range yang diijinkan yakni 5 – 8.
3. Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling Setelah tool dan coolant yang sangat berpengaruh dalam proses machining, ada satu lagi yang menjadi faktor utama dalam menghasilkan proses machining yang baik yakni cutting condition. Cutting condition machining sangat beraneka ragam diantaranya kecepatan feeding tool (feed rate tool), jenis mata tool dan posisi tool dan holder saat feeding part. Pada proses turning Cylinder Comp, sudut buang tool sangat kecil. Sudut buang yang kecil tersebut menyulitkan scrap untuk jatuh saat tool turning melakukkan feeding part. Akibatnya scrap hasil proses feeding part menempel pada sudut tool turning tersebut. Dan saat dilakukan proses turning lagi maka scrap akan mempengaruhi hasil proses machining karena scrap yang menempel pada tool turning berusaha untuk terbuang/keluar dari tool tersebut sehingga scrap terbawa oleh tool turning dan melukai face milling Cylinder Comp yang berdampak pada Reject Face Kasar Cylinder Comp. Sehingga untuk mengatasi reject tersebut maka haruslah dilakukan perubahan pada sudut buang tool turning sehingga saat proses turning, scrap akan langsung jatuh saat tool turning melakukan feeding part. Dengan mengubah sudut buang tool tersebut tentukan akan mengubah holder dan mata tool turning. Sebab untuk
129
memodifikasi tool yang telah jadi cukup sulit melakukannya sehingga haruslah mengubah spesifikasi tool yang lama dengan yang baru berikut holder tool-nya. Pada tool sebelumnya yang memiliki sudut buang yang kecil menggunakan tool diamond yang akan diganti dengan tool yang memiliki sudut buang yang besar yakni tool carbide. Selain melakukan improvement proses machining, pergantian jenis tool tersebut juga tercakup penghematan biaya produksi karena harga tool carbide sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan tool diamond tanpa mengurangi hasil kualitas proses machining. Bila dihitung secara matematis, harga tool diamond bisa 4 kali dari harga tool carbide.
Setelah kita mendapatkan akar-akar penyebab melalui diagram fishbone melalui hubungan sebab-akibat maka kita menyederhanakan dalam bentuk faktor-faktor penyebab dominan terhadap timbulnya masalah Reject Face Kasar Cylinder Comp. Berikut ini penyajian faktor-faktor penyebab dominan dalam bentuk matriks;
130
Faktor-faktor dominan yang menyebabkan Reject Face Kasar Cylinder Comp adalah sbb: Faktor
Analisa
Penyebab
Akibat
PIC
Methode
Penggunaan pemakaian tool turning (insert) yang tidak sesuai dengan life time-nya
Operator salah hitung life time tool sehingga lupa untuk mengganti tool turning (insert)
Hasil proses turning kasar secara visual (tidak sesuai dengan standar)
Mudi (Prod)
Material
Konsentrasi coolant yang tidak sesuai dengan standar
Loading pengukuran coolant tiap - tiap machining cukup tinggi
Hasil proses turning kasar secara visual (tidak sesuai dengan standar)
Sriyanto (Prod)
Machine
Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling Cylinder Comp
Tool turning (insert) memiliki sudut buang yang kecil karena dimensinya
Hasil proses turning kasar secara visual (tidak sesuai dengan standar)
Benny (Eng)
Tabel. 4.13. Matriks Faktor – faktor Penyebab Dominan
4.3.7. Membuat Rencana Perbaikan
Setelah mengetahui akar penyebab masalah Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit), selanjutnya kita merencanakan perbaikan untuk pengatasan reject tersebut. Semua akar penyebab yang telah disebutkan di atas dapat dituangkan dalam bentuk matriks untuk perencanaan perbaikan adalah sebagai berikut;
131
RENCANA PERBAIKAN What No
Faktor
Penyebab
Perbaikan
Why Mengapa Perbaikannya Demikian
How
When
Bagaimana Cara Perbaikannya
Kapan Waktunya
Where Who Siapa Dimana Penanggungj Tempatnya awabnya
How Much Berapa Biayanya
1
Methode Penggunaan pemakaian tool turning (insert) yg tidak sesuai dgn lifetime-nya
Counter life time tool pada mesin selalu direset oleh operator
Operator salah hitung life time tool sehingga lupa untuk mengganti tool turning (insert)
Counter life time tool pada mesin selalu direset
Juli '05
MC.Cylinder Comp 3
Mudi (Prod)
2
Material Konsentrasi coolant yg tidak sesuai dengan standar
Tiap-tiap seksi hrs mempunyai alat ukur konsentrasi coolant
Loading pengukuran coolant tiaptiap machining cukup tinggi
Order alat ukur konsentrasi coolant tiap-tiap seksi
Nov '05
MC.Cylinder Comp 3
Sriyanto (Prod)
3
Machine Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling Cylinder Comp
Ganti spesifikasi tool turning yg memiliki sudut buang tool yg besar
Tool turning (insert) memiliki sudut buang yg kecil karena dimensinya
Tool turning (insert) diganti spesifikasinya
Nov '05
MC.Cylinder Benny (Eng) Holder tool Comp 3 = Rp. 1 jt, tool turning= Rp.5 rb/buah
Alat ukur konsentrasi coolant = Rp. 2 jt
Tabel. 4.14. Matriks Rencana Perbaikan
4.3.8. Melaksanakan Perbaikan
Setelah membuat matriks untuk perencanaan perbaikan dalam pengatasan masalah Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit), selanjutnya kita melaksanakan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat seperti yang telah disebutkan di atas. Pelaksanaan perbaikan dalam pengatasan reject dapat dituangkan dalam bentuk matriks untuk pelaksanaan perbaikan adalah sebagai berikut;
132
PELAKSANAAN PERBAIKAN Penyebab
No
Faktor
Perbaikan Apa Perbaikannya dan Apa Penyebabnya Bagaimana Cara Perbaikannya (What + How)
Waktu Kapan Waktunya
Tempat
Petugas Siapa Dimana Penanggungj Tempatnya awabnya
Biaya Berapa Biayanya
1
Methode Penggunaan pemakaian tool turning (insert) yg tidak sesuai dgn lifetime-nya
Counter life time tool pada mesin selalu di-reset oleh operator
Juli '05
MC.Cylinder Comp 3
Mudi (Prod)
2
Material Konsentrasi coolant yg tidak sesuai dengan standar
Tiap-tiap seksi harus mempunyai alat ukur konsentrasi coolant dengan meng-order
Nov '05
MC.Cylinder Comp 3
Sriyanto (Prod)
3
Machine Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling Cylinder Comp
Ganti spesifikasi tool turning yg memiliki sudut buang tool yg besar
Nov '05
MC.Cylinder Benny (Eng) Holder tool Comp 3 = Rp. 900 rb, tool turning = Rp. 800/buah
Refractometer = Rp. 2,25 jt
Tabel. 4.15. Matriks Pelaksanaan Perbaikan
4.3.9. Evaluasi Hasil Perbaikan
Dalam melaksanakan perbaikan diperlukan kajian ulang terhadap hasil perbaikan tersebut yang dinamakan evaluasi hasil perbaikan. Evaluasi tersebut dapat dilihat muncul atau tidakkah dalam dua bulan terakhir Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) pada bulan November dan Desember 2005. Maka diperlukan data Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) pada bulan tersebut untuk melihat berhasil tidakkah perbaikan yang telah dilakukan. Berikut ini data Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) pada bulan Juni - Desember 2005 dan Grafiknya;
133
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTMK Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan No
Jenis Reject
1 Tebal 71.5 minus 2 Tinggi 99,7 minus
3 Face Kasar 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Face Gores Reamer Blong Reamer Geser Ø Fine Boring Blong Ø Fine Boring Oval Ø Fine Boring Berulir Ø Fine Boring Kasar Ø Honing Kasar Ø Honing Blong Ø Honing Gores Ø Honing Oval Drill Ø 6.5 Patah Black Surface Gompal Tap M6 patah Total Produksi Aktual
Grand Bulan Juni '05 Juli '05 Agt '05 Sep '05 Okt '05 Subtotal Nov '05 Des '05 Subtotal Total Jml (pcs) Jml (pcs) Jml (pcs) Jml (pcs) Jml (pcs) (pcs) Jml (pcs) Jml (pcs) (pcs) (pcs) 0 0 21 18 3 0 12 54 0 54 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 27 25 3 0 2 1 3 0 4 8 3 0 0 0 0 0 97 40905
32 32 2 3 5 0 4 0 11 13 2 1 1 2 0 0 126 43775
25 0 0 5 1 9 2 0 3 11 4 4 0 0 0 0 67 54417
11 13 0 13 10 0 0 4 0 8 2 1 0 0 4 0 66 67000
18 4 0 4 3 3 0 0 0 2 3 6 1 0 0 0 56 51792
113
2 5 0 2 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 2 15
74 5 25 21 13 9 4 18 42 14 12 2 2 4 0
34012
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
3
116
5 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
79 5 27 21 15 9 4 18 43 15 12 2 3 4 3
31744
Tabel. 4.16. Data Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan JuniDesember 2005.
Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp KTMK bulan Jun - Des'05 Sebelum Perbaikan Jumlah (pcs)
40 30
Setelah Perbaikan
20 10 0
Juni '05 Juli '05 Agt '05 Sep '05 Okt '05 Nov '05 Des '05 Bulan
Grafik.4.8. Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni – Desember 2005.
134
Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp KTMK
Jumlah (pcs)
120 100 80
Sebelum Perbaikan
60
Setelah Perbaikan
40 20 0 Face Kasar
Grafik. 4.9. Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) sebelum dan sesudah perbaikan .
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM Sebelum Perbaikan No
Jenis Reject
1 Tinggi 72,5 minus 2 Face Gores
3 Face Kasar 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Setting Kasar Reamer Geser Lubang PGR Geser Setting Berulir Setting Dowl Ø Fine Boring Berulir Ø Honing Blong Ø Fine Boring Oval Ø Honing Oval Ø Honing Gores Drill Ø 5,45 Patah Drill Ø 7,3 Patah Total Produksi Aktual
Sesudah Perbaikan
Grand Bulan Sep '05 Okt '05 Subtotal Nov '05 Des '05 Subtotal Total Jml (pcs) Jml (pcs) (pcs) Jml (pcs) Jml (pcs) (pcs) (pcs) 0 3 0 3 3 0 0 0 4 4 1 0 1 5 0 0 14 0 0 1 0 6 1 1 0 0 0
57 15 63 10 3 12 6 2 0 0 0 0 0
23
175
1075
35676
57 15 77 10 3 13 6 8 1 1 0 0 0
0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 22
0 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 18
27605
25351
0
57
0 37 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 114 10 3 13 6 8 1 1 0 1 1
Tabel. 4.17. Data Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan SeptemberDesember 2005.
135
Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp KTLM bulan Sep - Des'05
Jumlah (pcs)
Sebelum Perbaikan 60 50 40 30 20 10 0
Sesudah Perbaikan Sep '05
Okt '05
Nov '05
Des '05
Bulan
Grafik. 4.10. Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September – Desember 2005.
Jumlah (pcs)
Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp KTLM 60 50 40
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
30 20 10 0 Face Kasar
Grafik. 4.11.
Grafik Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) sebelum dan sesudah perbaikan.
136
Dari grafik di atas sangat jelas sekali bahwa telah terjadi penurunan Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) yang cukup signifikan setelah perbaikan. Jadi, bisa dikatakan bahwa perbaikan yang telah dilakukan terhadap pengatasan Reject Face Kasar Cylinder Comp telah berhasil. Untuk itu, kita perlu mengevaluasi secara QCDSM (Quality Cost Delivery Safety, Moral) dengan membandingkan sebelum dan sesudah perbaikan adalah sebagai berikut;
Dampak setelah melakukan perbaikan terhadap "QCDSM" Sebelum Perbaikan Reject Face Kasar type KTMK bulan Jun - Okt '05 = 113 buah Q Reject Face Kasar type KTLM bulan Sep - Okt '05 = 57 buah Total Reject Face Kasar sebanyak 170 buah Harga manufaktur 1 buah = Rp.24000 Lost cost = 170 x Rp.24000 = Rp.4.080.000 Lost cost/month = Rp.4.080.000/5 = Rp.816.000 C
D
Total Reject Face Kasar sebanyak 3 buah Lost cost = 3 x Rp.24000 = Rp.72.000 Lost cost/month = Rp.72.000/2 = Rp.36.000 Biaya Investasi = Rp.2.250.000 + Rp.900.000 = Rp.3.150.000 BEP: (Rp.3.150.000 / Rp.816.000)bulan = 3,86 bulan
Harga tool turning (insert diamond) = Rp.3000/pcs
Harga tool turning (insert carbide) = Rp.800/pcs
Delivery terganggu karena ada reject face kasar cylinder comp
Delivery ke Assy Engine menjadi lancar
S Tetap M
Sesudah Perbaikan Reject Face Kasar type KTMK bulan Nov - Des '05 = 3 buah Reject Face Kasar type KTLM bulan Nov - Des'05 = 0 buah
Tetap
Operator perlu menghitung lifetime tool yg tertera pada mesin untuk mengganti tool turning (insert)
Operator cukup melihat counter lifetime tool pada mesin karena counter tela di-reset
Tabel. 4.18. Matriks Evaluasi Perbaikan terhadap QCDSM
137
Dari tabel di atas kita bisa melihat penurunan yang sangat signifikan terhadap point Quality (Q), Cost (C) dan Moral (M). Pada point Quality (Q), untuk Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) mengalami penurunan sebagai berikut; Jumlah Reject bulan Juni – Oktober 2005 = 113 pcs, dengan rata-rata reject per bulan = 113 / 5 = 22,6 pcs / bulan. Jumlah Reject bulan November – Desember 2005 = 3 pcs, dengan rata-rata reject per bulan = 3 / 2 = 1,5 pcs / bulan, sehingga mengalami; Penurunan = 22,6 – 1,5 = 21,1 pcs, sedangkan persentasenya; Persentase penurunan = (21,1 / 22,6) x 100 % = 93,36 %. Sedangkan untuk Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) mengalami penurunan sebagai berikut; Jumlah Reject bulan September – Oktober 2005 = 57 pcs dengan rata-rata reject per bulan = 57 / 2 = 28,5 pcs / bulan. Jumlah Reject bulan November – Desember 2005 = 0, sehingga mengalami; Penurunan = 28,5 – 0 = 28,5 pcs, sedangkan persentasenya; Persentase penurunan = (28,5 / 28,5) x 100 % = 100 %. Pada point Cost (C), biaya proses manufaktur untuk pembuatan Cylinder Comp sebesar Rp. 24.000 untuk kedua Type Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit) dan dapat dihitung penurunannya adalah sebagai berikut; Total Reject KTMK & KTLM bulan Juni – Oktober 2005 = 113 + 57 =170 pcs. Biaya proses manufaktur per bulan = (Rp. 24.000 x 170 pcs) / 5 = Rp. 816.000 Total Reject KTMK & KTLM bulan November - Desember 2005 = 3 + 0 = 3 pcs.
138
Biaya proses manufaktur per bulan = (Rp. 24.000 x 3 pcs) / 2 = Rp. 36.000, sehingga mengalami; Penurunan biaya proses manufaktur = Rp. 816.000 – Rp. 36.000 = Rp. 780.000 Persentase penurunan = (Rp. 780.000 / Rp. 816.000) x 100 % = 95.59 %. Sedangkan untuk penghematan pemakaian tool insert turning adalah sebagai berikut; Sebelum perbaikan, mesin turning menggunakan tool insert diamond dengan berharga = Rp. 3.000 / pcs. Setelah perbaikan mesin turning menggunakan tool insert carbide dengan berharga = Rp. 800 / pcs. Sehingga dapat dihitung penghematan pemakaian tool insert turning sebagai berikut; Penghematan = Rp. 3000 – Rp. 800 = Rp. 2200. Persentase penghematan = (Rp. 2200 / Rp. 3000) x 100 % = 73,33 %. Tentunya dalam melakukan perbaikan di atas memerlukan dana yang termasuk biaya investasi. Biaya-biaya investasi tersebut yakni; Pembelian alat ukur Refraktormeter = Rp. 2.250.000 Holder tool insert carbide turning = Rp. 900.000. Total biaya investasi = Rp. 2.250.000 + Rp. 900.000 = Rp. 3.150.000. Setelah mengetahui biaya investasi selanjutnya kita dapat mengetahui kapan biaya investasi tersebut kembali (titik impas) atau biasa disebut break event point (BEP). Pada perbaikan yang telah dilakukan di atas, memiliki BEP adalah sebagai berikut; BEP = Biaya Investasi / Biaya Tetap yang telah dikeluarkan = (Rp. 3.150.000 / Rp. 816.000) / bulan = 3,86 bulan.
139
Sedangkan untuk point Moral (M), evaluasinya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka namun telah terjadi perubahan yang sangat signifikan. Sebelum melakukan perbaikan, tiap kali ganti tool insert turning, operator selalu menghitung lifetime tool dengan membanding counter proses part pada mesin. Sedangkan setelah melakukan perbaikan, tiap ganti tool insert turning, operator tidak perlu menghitung counter proses part pada mesin yang dibandingkan dengan lifetime tool karena counter proses part pada mesin selalu di-reset tiap akhir shift.
4.3.10. Membuat Standarisasi Perbaikan Setelah melakukan perbaikan diuji coba dan tidak menimbulkan efek samping maka perlu membuat standarisasi dalam bentuk SOP (Standard Operation Procedure) baru dan standar spesifikasi baru. Agar standar tersebut terpelihara dengan baik maka semua dibukukan dalam Dokumentasi Standar Baru yang bersifat; mudah dipelajari dan dimengerti, mudah dipantau, terbuka dan mudah untuk ditingkatkan lagi, mengandung tolok ukur untuk deteksi bila terjadi deviasi /penyimpangan dan waktu mulai diberlakukan. Di bawah ini standarisasi dari hasil perbaikan pengatasan Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit);
140
"Spesifikasi tool turning bagian atas diganti dengan spesifikasi tool yang memiliki sudut buang tool yang besar"
Sudut buang tool bagian atas 900
Sudut buang tool bagian bawah 600 Sudut buang tool bagian atas 1200
Sudut buang tool bagian bawah 600
Gambar. 4.17. Standarisasi Tool Turning Cylinder Comp.