BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA
4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu Siklus Stasiun Kerja (Detik) 16.44 15.70 15.13 17.33 14.58 16.45 15.20 16.70 15.38 16.35 14.63 15.27 16.54 16.77 15.60 14.68 15.54 16.78 15.42 15.67 15.19 14.85 15.71 16.82 16.37 15.49 15.98 14.19 16.74 16.13
76
4.1.2 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Open (Pemakuan) Tabel 4.2 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Open (Pemakuan) per 1 Pasang Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu Siklus Stasiun Kerja (Detik) 173.77 170.30 174.20 169.40 168.45 175.66 173.72 158.25 160.27 159.56 174.61 163.34 158.69 161.87 167.54 165.76 163.66 173.78 170.81 168.22 169.37 157.42 166.29 163.11 168.63 173.52 160.16 158.23 162.67 162.02
77
4.1.3
Data Hasil Kerja Harian Berikut merupakan data hasil kerja yang dilakukan pekerja borongan di PT. Parida Shoes terhitung dari tanggal 31 Maret sampai dengan Tanggal 3 Mei : Tabel 4.3 Data Hasil Kerja Pekerja Borongan Selama 1 bulan Data Hasil Kerja Pekerja Borongan Stik Open Hari Tanggal (pasang (Pasang) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
31 Maret 1215 1 April 1100 2 April 950 3 April 1150 4 April 975 5 April 835 Total 6225 Minggu 1 7 April 1050 8 April 930 9 April 1275 10 April 1150 11 April 945 12 April 1075 Total 6425 Minggu 2 14 April 1275 15 April 1300 16 April 1145 17 April 820 18 April 785 19 April 1055 Total 6380 Minggu 3
225 220 175 180 220 225 1245 220 180 225 190 200 190 1205 265 170 195 230 160 215 1235
78
Tabel 4.4 Data Hasil Kerja Pekerja Borongan Selama 1 bulan (Lanjutan) Data Hasil Kerja Pekerja Borongan Stik Open Hari Tanggal (Pasang) (Pasang) Senin 21 April 1150 155 Selasa 22 April 1275 215 Rabu 23 April 925 210 Kamis 24 April 1055 180 Jumat 25 April 1210 245 Sabtu 26 April 905 175 Total 6520 1180 Minggu 4 Senin 28 April 940 255 Selasa 29 April 910 220 Rabu 30 April 1045 180 Kamis 1 Mei 1230 210 Jumat 2 Mei 1170 175 Sabtu 3 Mei 975 235 Total 6270 1275 Minggu 5 Contoh Narasi untuk tabel 4.3 dan 4.4 : •
Minggu pertama pada hari senin tanggal 31 Maret 2008, pekerja menghasilkan 1215 pasang dan dalam 1 minggu menghasilkan 6520 pasang untuk pekerjaan stik dan 225 pasang dan dalam 1 minggu menghasilkan 1245 pasang untuk pekerjaan open.
79
4.1.4
Data Upah Berikut adalah tabel data upah yang diberikan kepada pekerja borongan di PT. Parida Shoes : Tabel 4.5 Data Upah Pekerja Borongan ( Per 1 Pasang ) Upah (Rp per pasang) Rp. 950 Rp. 1200
Pekerjaan Stik Open
4.2
Pembahasan
4.2.1
Perhitungan Waktu Siklus Tabel 4.6 Data Pengamatan Waktu Siklus Tiap Stasiun Kerja
Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Siklus Stasiun Kerja (Detik) Stik Open 16.44 173.77 15.70 170.30 15.13 174.20 17.33 169.40 14.58 168.45 16.45 175.66 15.20 173.72 16.70 158.25 15.38 160.27 16.35 159.56 14.63 174.61 15.27 163.34
80
Tabel 4.7 Data Pengamatan Waktu Siklus Tiap Stasiun Kerja (lanjutan)
Pengamatan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
Waktu Siklus Stasiun kerja (Detik) Stik Open 16.54 158.69 16.77 161.87 15.6 167.54 14.68 165.76 15.54 163.66 16.78 173.78 15.42 170.81 15.67 168.22 15.19 169.37 14.85 157.42 15.71 166.29 16.82 163.11 16.37 168.63 15.49 173.52 15.98 160.16 14.19 158.23 16.74 162.67 16.13 162.02 473.63 4993.28
1. Stasiun Kerja Stik Waktu siklus rata-rata =
∑ Xi n
=
473.63 = 15.787 detik 30
=
4993.28 = 166.443 detik 30
2. Stasiun Kerja Open Waktu siklus rata-rata =
∑ Xi n
81
4.2.2
Perhitungan Waktu Baku Masing-Masing Stasiun Kerja
4.2.2.1
Perhitungan Waktu Baku Stasiun Kerja Stik
Tabel 4.8 Penyesuaian Menurut Westinghouse Stasiun Kerja Stik Faktor
Kelas
Lambang
Penyesuaian
Excellent
A2
+0.13
Usaha
Good
C1
+0.05
Kondisi Kerja
Good
C
+0.02
Konsistensi
Good
C
+ 0.01
Keterampilan
+0.21
Total
Keterangan : 1.
Stasiun Kerja 1 Keterampilan
Dalam hal keterampilan, dipilih kelas Excellent dengan lambang A2 karena operator
yang
melakukan
pekerjaan
di
stasiun
kerja
stik,
yaitu
menggabungkan pola-pola sehingga membentuk sepatu setengah jadi, melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Operator tersebut tampak percaya pada diri sendiri, ia juga tampak cocok dengan pekerjaannya. Ia bekerja dengan teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan karena telah terlatih dengan baik untuk melakukan pekerjaan pada stasiun kerja stik ini. Selain itu, gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan, bekerjanya
82
cepat tetapi tetap memperhatikan mutu, berirama dan terkoordinasi, dan dapat memanfaatkan peralatan yang digunakan dengan baik. Usaha
Dalam hal usaha, dipilih kelas Good dengan lambang C1 karena dalam melakukan pekerjaan pada stasiun kerja stik ini, operator yang bertugas bekerja dengan kecepatan yang baik dan dapat dipertahankan sepanjang waktu, bekerjanya berirama, saat-saat menganggurnya sangat sedikit, tempat kerjanya dibuat teratur dan cukup rapi, serta memelihara dengan baik kondisi peralatan yang digunakan. Kondisi Kerja
Dalam hal kondisi kerja, dipilih kelas Good dengan lambang C karena ruang tempat melakukan pekerjaan mencetak pola dan menggunting bahan ini memiliki pencahayaan yang cukup karena letaknya dekat dengan jendela (kaca) sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam dan menerangi ruangan. Dalam ruangan itu tingkat kebisingannya relatif rendah yang berasal dari suara mesin jahit yang sedang dioperasikan oleh operator lain, tetapi suara tersebut tidak menimbulkan gangguan bagi operator yang bekerja pada stasiun kerja stik ini. Sehingga secara keseluruhan kondisi kerja yang ada cukup mendukung. Konsistensi
Dalam hal konsistensi, dipilih kelas Good dengan lambang C karena jika dilihat dari waktu siklus proses yang dihasilkan pada stasiun kerja stik, selisih
83
antara masing-masing waktu siklus tersebut dengan waktu siklus rata-ratanya tidak terlalu besar, yaitu hanya berkisar beberapa detik saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa operator yang bekerja pada stasiun kerja ini bekerja dengan cukup konsisten dalam hal waktu. Tabel 4.9 Besarnya Kelonggaran Stasiun Kerja Stik Faktor
Pekerjaan
Kelonggaran (%)
A. Tenaga yang dikeluarkan :
Bekerja di meja, duduk
2
Bekerja duduk, ringan
0.5
sangat ringan B. Sikap kerja : berdiri di atas 2 kaki C. Gerakan kerja : normal
Menjahit
3
D. Kelelahan mata : pandangan
- Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
7
yang hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja : normal F. Keadaan atmosfer : baik
- Pencahayaan baik - Temperatur : 26 0C
4
- Kelemahan normal Ruang yang berventilasi baik,
0
udara segar G. Keadaan lingkungan yang baik : bersih, sehat, cerah
Ruangannya cukup bersih dan
0
kebisingan rendah
dengan kebisingan rendah H. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria Total
Meregangkan tangan, lap
2
keringat, mengobrol 18.5
84
Waktu Normal = waktu siklus x (1 + penyesuaian) = 15.787 x (1 + 0.21) = 19.102 detik Waktu baku
⎛ ⎞ 100% ⎟⎟ = waktu normal x ⎜⎜ ⎝ 100% − kelonggaran% ⎠ 100% ⎛ ⎞ = 19.102 x ⎜ ⎟ ⎝ 100% −18.5% ⎠ = 19.102 x
100% 81.5%
= 23.438 detik
4.2.2.2
Perhitungan Waktu Baku Stasiun Kerja Open
Tabel 4.10 Penyesuaian Menurut Westinghouse Stasiun Kerja Open Faktor
Kelas
Lambang
Penyesuaian
Keterampilan
Excellent
B1
+0.11
Usaha
Excellent
B1
+0.10
Kondisi Kerja
Average
D
+0.00
Good
C
+ 0.01
Konsistensi Total
+0.22
85
Keterangan : 2.
Stasiun Kerja 1 Keterampilan
Dalam hal keterampilan, dipilih kelas Excellent dengan lambang B1 karena operator yang melakukan pekerjaan di stasiun kerja open, yaitu memaku agar alas sepatu menjadi kuat serta kulit sepatu juga menjadi lebih rekat, melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Operator tersebut tampak percaya pada diri sendiri, ia juga tampak cocok dengan pekerjaannya. Ia bekerja dengan teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan karena telah terlatih dengan baik untuk melakukan pekerjaan pada stasiun kerja open ini. Selain itu, gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan, bekerjanya cepat tetapi tetap memperhatikan mutu, berirama dan terkoordinasi, dan dapat memanfaatkan peralatan yang digunakan dengan baik. Usaha
Dalam hal usaha, diplih kelas Excellent dengan lambang B1 karena dalam melakukan pekerjaan pada stasiun kerja open ini, operator yang bertugas bekerja dengan kecepatan yang baik dan gerakannya ekonomis, Penuh perhatian dalam bekerja, bekerja dengan sistematis dan bangga atas kelebihannya.
86
Kondisi Kerja
Dalam hal kondisi kerja, diplih kelas Average dengan lambang D karena ruang tempat kerja open ini memiliki ventilasi yang kurang baik, ruangan pengap dan bising yang ditimbulkan oleh suara beberapa mesin cukup menganggu. Suhu udara di dalam ruangan juga cukup panas. Konsistensi
Dalam hal konsistensi, dipilih kelas Good dengan lambang C karena jika dilihat dari waktu siklus proses yang dihasilkan pada stasiun kerja open, selisih antara masing-masing waktu siklus tersebut dengan waktu siklus rataratanya tidak terlalu besar, yaitu hanya berkisar beberapa detik saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa operator yang bekerja pada stasiun kerja ini bekerja dengan cukup konsisten dalam hal waktu.
87
Tabel 4.11 Besarnya Kelonggaran Stasiun Kerja Open Faktor
Pekerjaan
Kelonggaran (%)
A. Tenaga yang dikeluarkan :
Bekerja di meja, duduk
3
B. Sikap kerja : duduk
Bekerja duduk, ringan
1
C. Gerakan kerja : Agak terbatas
Memaku sepatu
2
D. Kelelahan mata : pandangan
- Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
sangat ringan
yang hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja : normal F. Keadaan atmosfer : Cukup
6.5
- Pencahayaan baik - Temperatur : 26 0C
3
- Kelemahan normal Ventilasi kurang baik, ada bau-
3
bauan G. Keadaan lingkungan yang baik : Siklus berulang 0-5
Ruangannya tidak cukup bersih
2
dan agak bising
detik H. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria Total
Meregangkan tangan, lap
2
keringat, mengobrol 22.5
88
Waktu Normal = waktu siklus x (1 + penyesuaian) = 166.443 x (1 + 0.22) = 203.060 detik Waktu baku
⎛ ⎞ 100% ⎟⎟ = waktu normal x ⎜⎜ ⎝ 100% − kelonggaran% ⎠
100% ⎛ ⎞ = 203.060 x ⎜ ⎟ ⎝ 100% − 22.5% ⎠ = 203.060 x
100% 77.5%
= 261.947 detik
4.2.3
Perhitungan Standard Output Produksi
Perhitungan kapasitas produksi ini untuk mengetahui seberapa banyak unit pasang yang harus hasilkan oleh pekerja dalam 1 minggu kerja sebagai patokan untuk memenuhi permintaan konsumen dan perhitungan insentif. Parameter yang digunakan : Standar jam kerja = 40 jam per minggu 1 hari kerja = 8 jam kerja Upah pekerja stik = Rp.950 per unit pasang Upah pekerja open = Rp.1200 per unit pasang a.
Perhitungan standard output produksi untuk stasiun kerja stik Waktu baku = 23.438 detik = 0.0065 jam
89
Standard output =
=
standar jam kerja Wb 40 0.0065
= 6153.85 ≈ 6154 unit pasang / minggu
b.
Perhitungan standard output untuk stasiun kerja open Waktu baku = 261.947 detik = 0.0728 jam Standard output =
=
standar jam kerja Wb 40 0.0728
= 549.450 ≈ 550 unit pasang / minggu
4.2.4
Perhitungan Upah dan Insentif
Sebelum masuk ke dalam perhitungan dengan menggunakan beberapa metode untuk menghitung insentif, sebaiknya kita mengetahui standar upah yang diberikan kepada para pekerjanya selama 1 minggu, dengan mengunakan parameter sebagai berikut : Upah pekerja stik = Rp.950 per unit pasang Upah pekerja open = Rp.1200 per unit pasang Waktu baku stasiun kerja stik = 23.438 detik atau 0.0065 jam Waktu baku stasiun kerja open = 261.947 detik atau 0.0728 jam
90
•
Perhitungan upah standar untuk stasiun kerja stik Price Rate
= Rp. 950 per pasang
Standar upah = Rp.950 / waktu baku = Rp. 950 / 0.0065 = Rp. 146,153.85 per jam = Rp. 5,846,154 per minggu •
Perhitungan upah standar untuk stasiun kerja stik Price Rate
= Rp. 1200 per pasang
Standar upah = Rp.1200 / waktu baku = Rp. 1200 / 0.0728 = Rp. 16,438.516 per jam = Rp. 659,340.64 per minggu
4.2.4.1
Sistem Upah Sekarang
Pada sistem upah yang sekarang bagian kasir hanya menghitung banyaknya jumlah yang dihasilkan para pegawai dikali dengan standar upah yang ada. Contoh perhitungan : Untuk minggu pertama ( stik ), Weekly earnings = jumlah pasang per minggu x Price Rate
= 6225 pasang x Rp. 950 = Rp. 5,913,750
91
Tabel 4.12 Perhitungan Sistem Upah Saat ini untuk Stasiun Kerja Stik
Minggu
1 2 3 4 5
Jumlah per Minggu (Pasang) 6225 6425 6380 6520 6270 Total
Harga Satuan (Rp) 950 950 950 950 950
Pengeluaran Mingguan(Rp) 5,913,750 6,103,750 6,06,1000 6,194,000 5,956,500 30,229,000
Untuk minggu ke-1 ( open ), Weekly earnings = jumlah pasang per minggu x Price Rate
=1245 pasang x Rp. 1200 = Rp. 1,494,000
Tabel 4.13 Perhitungan Sistem Upah Saat Ini untuk Stasiun Kerja Open Minggu
1 2 3 4 5
Jumlah Per Minggu (Pasang) 1245 1205 1235 1180 1275 Total
Harga Satuan (Rp) 1200 1200 1200 1200 1200
Pengeluaran Mingguan(Rp) 1,494,000 1,446,000 1,482,000 1,416,000 1,530,000 7,368,000
Jadi untuk sistem upah yang sekarang jumlah yang dikeluarkan dalam 1 bulan untuk pekerja stasiun kerja stik yaitu sebesar Rp.30,229,000 dan untuk stasiun kerja open yaitu sebesar Rp. 7,368,000.
92
4.2.4.2
Metode Piece Work Incentive dari Taylor
Metode ini pada intinya memberikan tambahan upah per pasang yamg dihasilkan oleh pekerja bila pekerja melampaui standar yang berlaku. Di asumsikan jika melebihi standar yang berlaku pekerja akan mendapatkan tambahan upah sebesar Rp. 100 per pasang menjadi Rp.1050 untuk stasiun kerja stik dan Rp.1300 untuk stasiun kerja open. a. Perhitungan metode Piece Work incentive stasiun kerja stik Contoh perhitungan : Untuk minggu pertama Standar yang harus dilampaui selama 1 minggu = 6154 pasang Jumlah yang dihasilkan = 6225 pasang Premi = (6225-6154) x Rp. 1050 = 71 x Rp. 1050 = Rp. 74,550 Total upah = (6154 x 950 ) + Rp. 74,550 = Rp. 5,846,300 + Rp. 74,550 = Rp. 5,920,850
93
Tabel 4.14 Perhitungan Piece Work Incentive untuk Stasiun Kerja Stik Upah Standar (Rp) 5,846,300 5,846,300 5,846,300 5,846,300 5,846,300 Total
Minggu
Jumlah Per Minggu(Pasang)
Premi (Rp)
1 2 3 4 5
6225 6425 6380 6520 6270
74,550 284,550 237,300 384,300 121,800
Pengeluaran Mingguan (Rp) 5,920,850 6,130,850 6,083,600 6,230,600 5,9681,00 30,334,000
b. Perhitungan Metode Piece Work Incentive Stasiun Kerja Open Untuk minggu pertama Standar yang harus dilampaui selama 1 minggu = 550 pasang Jumlah yang dihasilkan = 1245 pasang
Premi = (1245-550) x Rp. 1300 = 695 x Rp. 1300 = Rp. 903,500
Total upah = (550 x 1200 ) + Rp. 903,500 = Rp. 660,000 + Rp. 903,500 = Rp. 1,563,500
94
Tabel 4.15 Perhitungan Piece Work Incentive untuk Stasiun Kerja Open Minggu
Jumlah Per Minggu(Pasang)
1 2 3 4 5
1245 1205 1235 1180 1275
Upah Standar (Rp) 660,000 660,000 660,000 660,000 660,000 Total
Premi (Rp)
903,500 851,500 890,500 819,000 942,500
Pengeluaran Mingguan(Rp) 1,563,500 1,511,500 1,550,500 1,479,000 1,602,500 7,707,000
Untuk perhitungan menggunakan metode Piece Work Incentive didapatkan pengeluaran selama 1 bulan yaitu Rp. 30,334,000 untuk stasiun kerja stik dan Rp.7,707,000 untuk stasiun kerja open.
4.2.4.3
Metode The Rowan Plan
Dengan metode The Rowan Plan ini pekerja juga harus mengerjakan hasil produksi di atas standar dan waktu yang dihemat, tetapi tetap dijamin a. Perhitungan metode The Rowan Plan stasiun kerja stik Contoh perhitungan untuk minggu 1: Waktu yang diperoleh = 6225 unit x 0.0065 jam = 40.463 jam Waktu yang dihemat = 40.463 jam – 40 jam = 0.463 jam
95
Premi yang diterima = upah dasar x
Waktu yang dihemat waktu yang diperoleh
= Rp. 5,846,154 x
0.463 40.063
= Rp. 66,895.75
Upah yang diterima = upah dasar + premi = Rp. 5,846,154 + Rp. 66,895.75 = Rp. 5,913,049.75
Tabel 4.16 Perhitungan The Rowan Plan untuk Stasiun Kerja Stik Minggu
1 2 3 4 5
Jumlah Per Minggu(Pasang) 6225 6425 6380 6520 6270
Waktu yang Diperoleh (jam) 40.463 41.763 41.470 42.380 40.755 Total
Waktu yang Dihemat (Jam) 0.463 1.763 1.470 2.380 0.755
Premi(Rp)
66,895.75 246,724.85 207,230.44 328,311.62 108,301.96
b. Perhitungan metode The Rowan Plan stasiun kerja open Contoh perhitungan untuk minggu 1: Waktu yang diperoleh = 1245 unit x 0.0728 jam = 90.636 jam Waktu yang dihemat = 90.636 jam – 40 jam =50.636 jam
Pengeluran Mingguan(Rp) 5,913,049.75 6,092,878.85 6,053,384.44 6,174,465.62 5,954,455.96 30,188,234.62
96
Premi yang diterima = upah dasar x
Waktu yang dihemat Waktu yang diperoleh
= Rp. 659,340.64 x
50.636 90.636
= Rp. 368,356.64
Upah yang diterima = upah dasar + premi = Rp. 659,340.64 + Rp. 368,356.64 = Rp. 1,027,697.28
Tabel 4.17 Perhitungan The Rowan Plan untuk Stasiun Kerja Open Minggu
1 2 3 4 5
Waktu yang Jumlah Per Minggu(Pasang) Diperoleh (Jam) 1245 90.636 1205 87.724 1235 89.908 1180 85.904 1275 92.820 Total
Waktu yang Hemat (Jam) 50.636 47.724 49.908 45.904 52.820
Premi(Rp)
368,356.64 358,697.42 366,000.50 352,327.86 375,203.32
Pengeluaran Mingguan(Rp) 1,027,697.28 1,018,038.06 1,025,341.14 1,011,668.50 1,034,543.96 5,117,288.95
Untuk perhitungan menggunakan metode The Rowan Plan didapatkan pengeluaran selama 1 bulan yaitu Rp. 30,188,234.62 untuk stasiun kerja stik dan Rp. 5,117,288.95 untuk stasiun kerja open.
97
4.2.4.4
Metode The Gantt Task and Bonus System
Dengan menggunakan metode ini pekerja juga harus menyelesaikan pekerjaan di atas standar yang telah ditetapkan dan akan ditambahkan bonus sebesar 20%. a. Perhitungan The Gantt Task and Bonus System untuk Stasiun Kerja Stik Contoh perhitungan: Untuk minggu ke-1 Waktu yang diperoleh = 6225 pasang x 0.0065 = 40.463
Wage For Time Allowed = upah per jam x waktu yang diperoleh
= Rp. 146,153.85 x 40.463 = Rp. 5,913,750.16 Premi yang diterima = 20% x Wage For Time Allowed = 20% x Rp. 5,913,750.16 = Rp. 1,182,750.03 Upah yang diterima = Wage For Time Allowed + Premi = Rp. 5,913,750.16 + Rp. 1,182,750.03 = Rp. 7,096,500.19
98
Tabel 4.18 Perhitungan The Gantt Task and Bonus System untuk Stasiun Kerja Stik Minggu
1 2 3 4 5
Jumlah Per Minggu(Pasang) 6225 6425 6380 6520 6270
Waktu yang Upah dari Diperoleh (Jam) Waktu yang Diperoleh(Rp) 40.463 5,913,750.16 41.763 6,103,750.16 41.470 6,061,000.16 42.380 6,194,000.16 40.755 5,956,500.16 Total
Premi (Rp)
1,182,750.03 1,220,750.03 1,212,200.03 1,238,800.03 1,191,300.03
Pengeluaran Mingguan(Rp) 7,096,500.19 7,324,500.19 7,273,200.19 7,432,800.20 7,147,800.19 36,274,800.95
b. Perhitungan The Gantt Task and Bonus System untuk Stasiun Kerja Open Contoh perhitungan : Untuk minggu ke-1, Waktu yang diperoleh = 1245 pasang x 0.0728 = 90.636 Wage For Time Allowed = upah per jam x waktu yang diperoleh
= Rp. 16,438.516 x 90.636 = Rp. 1,489,921.34 Premi yang diterima = 20% x Wage For Time Allowed = 20% x Rp. 1,489,921.34 = Rp. 297,984.27 Upah yang diterima = Wage For Time Allowed + Premi = Rp. 1,489,921.34+ Rp. 297,984.27 = Rp. 1,787,905.60
99
Tabel 4.19 Perhitungan The Gantt Task and Bonus System untuk Stasiun Kerja Open
Minggu
1 2 3 4 5
Waktu yang Upah dari Jumlah Per Minggu(Pasang) Diperoleh(Jam) Waktu yang Diperoleh(Rp) 1245 90.636 148,9921.34 1205 87.724 144,2052.38 1235 89.908 147,7954.10 1180 85.904 141,2134.28 1275 92.820 152,5823.06 Total
Premi (Rp)
297,984.27 288,410.48 295,590.82 282,426.86 305,164.61
Pengeluaran Mingguan(Rp) 1,787,905.60 1,730,462.85 1,773,544.92 1,694,561.13 1,830,987.67 8,817,462.17
Untuk perhitungan menggunakan metode The Gantt Task and Bonus System didapatkan pengeluaran selama 1 bulan yaitu Rp.36,274,800.95 untuk stasiun kerja stik dan Rp. 8,817,462.17 untuk stasiun kerja open.
4.2.4.5
Metode The Halsey Plan
Metode ini sama dengan metode-metode lainnnya yaitu dengan mengerjakan di atas satndar yang telah ditentukan maka pekerja akan mendapatkan bonus. Metode ini hampir sama dengan metode The Rowan Plan tetapi dibedakan dengan adanya penambahan bonus
sebesar 50% dari penghematan waktu a. Perhitungan The Halsey Plan untuk Stasiun Kerja Stik Contoh perhitungan : Untuk minggu ke-1, -Waktu yang diperoleh = 6225 unit x 0.0065 jam = 40.463 jam -Waktu yang dihemat = 40.463 jam – 40 jam = 0.463 jam
100
-Premi yang diterima = ( unit/week-standard output) x price rate x 50% = (6225-6154) x 950 x 50% = Rp. 33,725 -Upah yang diterima = Upah Dasar + Premi = Rp. 5,846,154 + Rp. 33,725.00 = Rp. 5,879,879.00
Tabel 4.20 Perhitungan The Halsey Plan untuk Stasiun Kerja Stik
Minggu
Jumlah Per Minggu(Pasang)
1 2 3 4 5
6225 6425 6380 6520 6270
Waktu
Waktu yang
yang diperoleh(Jam) 40.463 41.763 41.470 42.380 40.755 Total
Dihemat(Jam) 0.463 1.763 1.470 2.380 0.755
Premi untuk Waktu yang Dihemat(Rp) 33,725.00 128,725.00 107,350.00 173,850.00 55,100.00
Pengeluaran Mingguan(Rp) 5,879,879.00 5,974,879.00 5,953,504.00 6,020,004.00 5,901,254.00 29,729,520.00
b. Perhitungan The Halsey Plan untuk Stasiun Kerja Open Untuk minggu ke-1, -Waktu yang diperoleh = 1245 unit x 0.0728 jam = 90.636 jam -Waktu yang dihemat = 90.636 jam – 40 jam = 50.636 jam
101
-Premi yang diterima = ( unit/week-standard output) x price rate x 50% = (1245-550) x Rp.1200 x 50% = Rp. 417,000.00 -Upah yang diterima = Upah Dasar + Premi = Rp. 659,340.64+ Rp. 417,000.00 = Rp. 1,076,340.64
Tabel 4.21 Perhitungan The Halsey Plan untuk Stasiun Kerja Open
Minggu
Jumlah Per Minggu(Pasang)
1 2 3 4 5
1245 1205 1235 1180 1275
Waktu yang
Waktu yang
Diperoleh(Jam) 90.636 87.724 89.908 85.904 92.820 Total
Dihemat(Jam) 50.636 47.724 49.908 45.904 52.820
Premi Untuk Waktu yang Dihemat(Rp) 417,000.00 393,000.00 411,000.00 378,000.00 435,000.00
Pengeluaran Mingguan(Rp) 1,076,340.64 1,052,340.64 1,070,340.64 1,0373,40.64 1,094,340.64 5,330,703.20
Untuk perhitungan menggunakan metode The Halsey Plan didapatkan pengeluaran selama 1 bulan yaitu Rp. 29,729,520.00 untuk stasiun kerja stik dan Rp. 5,330,703.20 untuk stasiun kerja open.
102
4.3 Analisa Hasil
Tabel 4.22 Perbandingan Total Biaya yang dikeluarkan Perusahaan saat ini dengan 4 Metode Insentif Metode
Pekerjaan Stik Open
Sistem Upah Sekarang Rp.30,229,000 Rp.7,368,000
Piece Work Incentive Rp.30,334,000 Rp.7,707,000
The Rowan Plan Rp.30,188,234.62 Rp.5,117,288.95
The Gantt Task and Bonus System Rp.36,274,800.95 Rp.8,817,462.17
The Halsey Plan Rp.29,729,520 Rp.5,330,703.20
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan empat metode yaitu metode Piece Work Incentive, metode The Rowan Plan, metode The Gantt task and Bonus System dan metode The Halsey Plan didapat hasil perhitungan yang
dapat dilihat pada tabel perbandingan di atas. Dengan sistem upah yang dipakai oleh perusahaan saat ini, baik untuk pekerjaan stik maupun open, pengeluaran per bulan yang dikeluarkan oleh perusahaan jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan beberapa metode lain. Dengan membandingkan dari ke empat metode dan perhitungan upah saat ini, dapat diketahui metode mana yang paling baik dalam menentukan besarnya premi atau bonus yang akan diberikan perusahaan apabila pekerja menghasilkan output yang melebihi standar produksi. Untuk pekerjaan stik, metode yang
terbaik yaitu dengan perhitungan menggunakan metode The Halsey Plan, karena jika dibandingkan dengan sistem upah saat ini dan ketiga metode lainnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih kecil yaitu sebesar Rp.
103
29,729,520. Sedangkan untuk pekerjaan open, metode yang terbaik yaitu dengan perhitungan dengan metode The Rowan Plan. Dengan metode The Rowan Plan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memberikan bonus
kepada pekerja lebih kecil dibandingkan dengan sistem upah sekarang dan ketiga metode lainnya yaitu sebesar Rp.5,117,288.95. Dari hasil analisis perbandingan diatas, PT. Parida Shoes dapat menerapkan metode insentif
The Rowan Plan untuk pekerjaan open dan
metode The Halsey Plan untuk pekerjaan stik, karena di dalam PT.Parida Shoes sendiri belum ada metode yang diterapkan untuk sistem pemberian insentif kepada para pekerjanya. Dengan menerapkan kedua metode tersebut, perusahaan dapat meminimasi biaya yang dikeluarkan per bulannya dan juga dapat memotivasi para pekerjanya untuk terus meningkatkan produktivitas dalam melakukan proses produksi dalam rangka memenuhi permintaan pasar.