71
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
4.1
Pengumpulan Data
4.1.1
Sejarah Perusahaan PT. Amen M ebel didirikan pada tahun 1996 oleh bapak M entageran. Outlet
PT. Amen M ebel berada di Furniture M ega M all Pluit lantai 2, dengan luas sekitar 250 meter persegi Workshop PT. Amen M ebel berada di jalan perancis raya komplek Parung Harapan Blok F No. 9 dengan luas bangunan 900 meter persegi. PT. Amen M ebel memperkerjakan 4 orang tenaga administrasi dan 20 tenaga kerja, ternasuk 8 orang pekerja bagian Furniture dan dua orang pengukir. Selain itu, pada workshop di Jawa Tengah terdapat sepuluh pekerja pengukir. Pekerja bagian pemotongan dan pengukiran dibagi atas beberapa kelompok kerja. Besarnya kelompok kerja bervariasi, tergantung barang yang dibuat. Peralatan yang digunakan antara lain : 1. M esin Gergaji 2. Bor Listrik 3. Kompresor 4. Gergaji Tangan 5. Ketam dan peralatan lainnya
72
4.1.2
Produk PT. Amen M ebel membuat berbagai macam produk Furniture. Produk-
produk ini menggunakan bahan kayu jati dan Tea Block. Beberapa jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Amen M ebel adalah sebagai berikut : 1. Lemari Pakaian 2. Kursi Tamu 3. Kursi M alas 4. M eja makan 5. Handycraft (relief, patung-patung kayu) 6. M eja kantor Produk-produk ini umumnya dijual dengan harga yang cukup tinggi dan digunakan oleh kalangan menengah keatas.
4.1.3
Proses Produksi Proses produksi pada PT. Amen M ebel bersifat Job Order jadi para pekerja
melakukan proses pengerjaan berdasarkan Job. Upah pekerja diberikan secara borongan (per unit produk yang diselesaikan). Sebagian besar pekerjaan dilakukan secara manual. Hanya pekerjaan tertentu saja seperti pengecatan yang dilakukan dengan menggunakan mesin. Waktu yang diperlukan untuk pembuatan produk bervariasi. Untuk produk meja kantor dengan model yang sederhana (tidak ada ukiran yang rumit), waktu bersih yang diperlukan kurang lebih dua hari kerja (16 jam) untuk pembuatan satu
73
unit, sementara untuk Finishing diperlukan kurang lebih setengah hari kerja untuk pengampelasan dan dua jam untuk pengecatan (hasil wawancara).
4.2
Pengolahan Data
4.2.1
Pernyataan Misi Awal dari tahapan proses perancangan dan pengembangan produk adalah
dibuatnya pernyataan misi (sumber : Pengembangan dan Perancangan Produk, Ulrich-eppinger), yang mana pernyataan misi ini memuat uraian produk dan sasaran bisnis utama dari meja kantor yang akan dikembangkan. Pasar utama dari produk ini adalah pengguna meja kantor yang biasa digunakan di kantor maupun di rumah. Lalu untuk asumsi dan batasan, produk ini akan diproduksi oleh PT. Amen M ebel serta akan dipasarkan secara nasional yang mana pada awalnya akan dicoba untuk terlebih dahulu dilemparkan ke pasar DKI Jakarta. Tabel 4.1 Pernyataan M isi Pernyataan M isi : M eja Kantor PT. X M eja kantor bagi para pekerja yang berada di kantor Uraian produk
maupun di rumah menarik
dan
fitur
yang mana memiliki desain yang yang modernisaai yang dapat
mempermudah dalam menggunakan meja kantor. •
M emperoleh proporsi pasar Jakarta dan sekitarnya 5% pada tahun pertama.
Sasaran bisnis utama
•
Desain dan dimensi yang lebih berbeda dari meja kantor yang telah ada.
•
Perkenalan produk yang pertama dilakukan pada akhir
74
tahun 2010.
Pasar utama Pasar kedua Asumsi-asumsi batasan
Stakeholder
4.2.2
•
Para pekerja kantor yang membutuhkan peralatan seperti meja kantor.
• dan •
Pengguna meja kantor yang berada di rumah. Produksi dilakukan PT. Amen M ebel
•
Pemasaran dilakukan dengan skala nasional .
•
Pembeli dan pengguna
•
Operasional manufaktur
•
Distributor
•
Pengecer
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
4.2.2.1 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Pengumpulan data identifikasi kebutuhan pelanggan dilakukan dengan teknik wawancara by phone dengan 45 orang pelanggan tetap dari PT. Amen M ebel, Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam hal waktu, biaya dan atas rekomendasi dari manager PT. Amen M ebel dengan alasan agar pelanggan merasa dipedulikan oleh perusahaan dan akan dijadikan pertimbangan guna dalam hal meningkatkan hasil pendapatan yang dijual kepada pelanggan. Banyak kegiatan yang harus dilakukan juga menuntut segala hal yang efektif dan efisien. Kepedulian akan fitur-fitur meja kantor juga menjadi salah satu alasan konsumen memilih meja kantor.
75
Proses ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa yang pasar inginkan terhadap produk meja kantor yang telah ada, baik kekurangan maupun kelebihannya, serta usulan perbaikan yang diinginkan. Berikut ini contoh format dari angket identifikasi kebutuhan pelanggan Tabel 4.2 wawancara identifikasi kebutuhan pelanggan. Nama (Umur) :
Pewawancara :
Alamat :
Pekerjaan :
Pertanyaan
Pernyataan Pelanggan
Hal apa yang paling anda perhatikan
dalam
membeli M eja kantor? Bahan
meja
kantor
seperti apa yang paling anda suka?(murni kayu jati/besi
ringan/kayu
press) Apa yang anda suka dari meja kantor pada PT. Amen Mebel?
Apa yang anda tidak suka dari meja kantor pada PT.
Interpretasi Kebutuhan
76
Amen Mebel?
Apakah ada usulan lain untuk lemari yang baru?
Dari hasil wawancara di dapatkan hasil dari wawancara yang kami lakukan didapatkan beberapa atribut kebutuhan pelanggan sebagai berikut : Tabel 4.3 Tabel atribut kebutuhan pelanggan . No
Atribut
1
M eja Kokoh
2
M eja multifungsi
3
Barang pada meja mudah di jangkau
4
Dimensi meja ergonomis
5
Harga meja terjangkau
6
Permukaan meja halus
Setelah itu diadakan wawancara kembali terhadap 45 responden pelanggan dari PT. Amen M ebel. Atribut-atribut yang diperoleh pada tahap ini akan digunakan pada penyusunan dalam wawancara selanjutnya. Tahapan selanjutnya adalah menentukan bobot kepentingan dari kebutuhan pelanggan yang telah didapat dengan cara wawancara langsung kepada pelanggan PT. Amen M ebel. berikut adalah contoh Form wawancara untuk menentukan bobot kepentingan dari kebutuhan pelanggan.
77
Tabel 4.4 Form wawancara bobot kepentingan kebutuhan pelanggan Responden :
Pewawancara :
Umur :
Tanggal :
Alamat : Apakah anda bersedia di follow-up : ya/tidak Berikut ini adalah beberapa kebutuhan pengguna meja kantor terkait dengan produk yang kami kembangkan yaitu meja kantor. Berikanlah tanda (√) pada pilihan tingkat kepentingan pada tiap criteria yang ada. 1 - 5 = sangat tidak penting – sangat penting. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kriteria
Tingkat Kepentingan
M eja Kokoh M eja yang multifungsi Barang pada meja mudah di jangkau Dimensi meja ergonomis Harga terjangkau Permukaan halus
Terimakasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.
78
Keterangan : 1
= Sangat tidak penting
2
= Tidak penting
3
= Cukup penting
4
= Penting
5
= Sangat Penting
Perhitungan konversi skala Bobot =
:
5 −1 = 0.8 5
Dengan demikian, nilai konversi skalanya adalah sebagai berikut 1 – 1,8
Ö
1
1,8 – 2,6
Ö
2
2,6 – 3,4
Ö
3
3,4 – 4,2
Ö
4
4,2 – 5
Ö
5
:
(sumber : M etode Penelitian, M oh nasir) Dengan menggunakan SPSS dilakukan pengujian data untuk mengetahui validitas dan tingkat reliabilitas data yang telah dikumpulkan. Langkah-langkah penggunaan software SPSS adalah sebagai berikut : Analyze > Scale > Realibility Analysis Pada bagian Statistics, aktifkan kotak cek Item, Scale, dan Scale if item deleted. Abaikan pilihan yang lain, klik Continue – OK Cara membaca output :
79
Lihat pada bagian Item-total statistic pada kolom Corrected Item Total Correlation, nilai-nilai tersebut menunjukkan nilai korelasi butir-butir pertanyaan terhadap skor totalnya. Nilai hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel (lihat ditabel dengan terlebih dahulu mencari df-nya (derajat kebebasan sesuai dengan datanya dan asumsi SPSS akan menggunakan tingkat signifikasi 5%) (trik-trik analisis statistic spss 15, ali baroroh). Pengambilan kesimpulan jika nilai hitung > dari nilai r-tabel maka butir tersebut dinyatakan valid. Perlu diperhatikan karena data adalah 1 arah (kearah positif) maka nilai hitung yang bernilai negatif otomatis tidak valid. Jika masih ada butir yang tidak valid maka dikeluarkan (klik kanan pada nama variabelnya – Clear) kemudian diproses ulang (ulangi langkah Analyze > Scale > Realibility Analysis, dst) sampai mendapatkan semua butir valid. Kemudian untuk menentukan reliabilitas bisa dilihat dari nilai Alpha.. Data dikatakan valid jika nilainya lebih besar dari 0,195 dan dikatakan reliable jika nilai korelasi lebih besar dari 0,3 dilihat dari tabel rho dengan taraf signifikan 5%. Beberapa buitr variable valid dilihat di kolom Corrected Item Total Correlation, sedangkan untuk reliabilitas dilihat dari tabel Cronbach Alpha if Item deleted. Hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut : (sumber : Pengantar Statistika, Walpole)
80
Tabel 4.5 Case Processing Summary Cases
Valid Excluded( a) Total
N
%
45
100.0
0
.0
45
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha(a) .469
N of Items 6
a The v alue is negative due to a negative av erage covariance among items. This v iolates reliability model assumptions. Y ou may want to check item codings.
Tabel 4.7 Item Statistics Kokoh Multif ungsi Jangkauan Ergonomis Harga Halus
Mean
Std. Dev iation
N
3.8889 3.4667
1.02740 1.12006
45 45
4.1111
.83182
45
3.9333 3.4889
.93905 1.10005
45 45
3.5111
.96818
45
Tabel 4.8 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Kokoh
18.5111
4.210
.220
.227(a)
Multif ungsi
18.9333 18.2889
4.291 3.801
.261 .048
.142(a) .506(a)
18.4667
4.209
.196
.279(a)
18.9111 18.8889
2.992 3.874
.035 .125
.764(a) .394(a)
Jangkauan Ergonomis Harga Halus
a The v alue is negative due to a negative av erage covariance among items. This v iolates reliability model assumptions. Y ou may want to check item codings.
81
Tabel 4.9 Scale Statistics Mean
Variance
Std. Dev iation
N of Items
22.4000
4.336
2.08239
6
4.2.3
Benchmarking dengan produk pesaing Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, untuk merancang produk
yang unggul di pasar, perlu dilakukan pembandingan dengan produk pesaing. Adapun produk yang dipilih adalah merk DAIKO dan VICTOR. Berikut adalah tabel analisis produk pesaing (Benchmarking Chart) Tabel 4.10 Benchmarking Chart (Sumber : Pengamatan langsung) Design Requirement Lebar Kedalaman Tinggi Ukuran Laci Tebal Bahan Jenis Bahan Sambungan Finishing Harga Jual
Satuan cm cm cm cm mm list list list Rp
DAIKO 120 60 75 40 x 42 x 40 30/18 MDF Pen Laminate Melamin 835,000
VICTOR 120 60 70 40 x 40 x 40 30/18 Particle Board Pen Tacon Sheet 850,000
Berikut contoh gambar dari meja merk DAIKO dan meja merk VICTOR. Gambar: Gambar 4.1 Gambar meja kantor DAIKO (sumber : Arsip Perusahaan)
82
Tabel 4.2 Gambar meja kantor VICTOR. (sumber : Arsip Perusahaan)
4.2.4
Penentuan Nilai Target
83
Setelah data Benchmarking terkumpul, maka dapat ditentukan nilai target untuk produk yang akan dibuat. Beberapa data tambahan yang diperlukan dapat diperoleh dari wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk dimensi meja kantor (lebar, kedalaman,tinggi), dapat digunakan standar yang sudah ada serta data anthropometri. Ukuran minimum bidang atas meja kantor adalah 5 feet x 2.6 feet (Sumber : Human Factors Design Handbook, Woodson). M eja kerja dengan ketinggian 72-78 cm dengan ruang untuk duduk setinggi 58cm dan selebar 55 cm sudah cukup memadai (sumber : Tata Ruang, Fritz Wilkening) Lebar daun meja (bidang atas) harus memungkinkan orang untuk menjangkau benda-benda yang ada diatasnya. Untuk menentukan jarak maksimum Handle laci terbawah dan kedalaman ruang duduk, maka dipergunakan data Antrhopometri. Dimensi yang berhubungan dengan jarak maksimum handle terbawah dari sisi atas meja adalah jarak dari siku keujung jari(X19). Dimensi ini dapat dilihat pada tabel Antrhopometri. Dimensi yang berkaitan disini adalah jarak dari perut ke lutut. Karena data yang diperlukan tidak tersedia, maka perlu dilakukan penghitungan dimensi yang bersangkutan. Jarak dari perut ke lutut dapat diperoleh dari jarak dari pantat ke lutut (X11) dikurangi dengan tebal perut (X18). Karena dalam hal ini dimensi yang berkepentingan adalah tebal perut maka koefisien variansi yang dipakai adalah 8,8 persentil yang diambil adalah 95, untuk memberikan ruang yang cukup untuk kaki panjang.
84
Untuk pria : X = X11 – X 18 X = 545 mm – 228 mm X = 317 mm
SDx = vX SDx = (8.8 / 100) X 317 SDx = 28 mm Untuk nilai persentil 95 : P95 = X – 1.645 (SDx) P95 = 317 mm – 1.645 (28) P95 = 363 mm
Untuk wanita : X = X11 – X 18 X = 537 mm – 231 mm X = 306 mm
SDx = vX SDx = (8.8 / 100) X 306 SDx = 27 mm Untuk nilai persentil 95 :
85
P95 = X – 1.645 (SDx) P95 = 306 mm – 1.645 (27) P95 = 350 mm Nilai yang diambil adalah yang terbesar yaitu 363 mm. toleransi yang diberikan sebesar 87 mm. jadi, ukuran kedalaman ruang duduk adalah 450 mm. Adapun nilai target selengkapnya sebagai berikut
Tabel 4.11 Nilai Target Design Requirement Lebar Kedalaman Tinggi Ukuran Laci Tebal Bahan Jenis Bahan Sambungan Finishing Harga Jual
4.2.5
Satuan cm cm cm cm mm list list list Rp
DAIKO 120 60 75 40 x 42 x 40 30/18 MDF Pen Laminate Melamin 835,000
VICTOR Target Ideal 120 120 60 60 70 80 40 x 40 x 40 30 x 20 x 30 30/18 24/18 Particle Board Multiplex Pen Lem / Sekrup Tacon Sheet Melamic 850,000 <=850,000
Pengembangan konsep Berdasarkan target yang ditetapkan, dikembangkan sejumlah konsep produk
meja kantor. Dalam tahap ini, ada dua masalah utama, yaitu, fungsi tambahan dari meja yaitu terdapat monitor flat PC yang bisa naik dari bawah meja dan lampu yang bisa naik pula dari bawah meja dan masalah penyimpanan. M asalah fungsi tambahan dipilih karena meja-meja yang ada dipasaran adalah meja yang belum memiliki fungsi tambahan seperti lampu yang otomatis apabila di pencet tombol akan naik
86
begitu juga dengan layar monitor flat, sehingga apabila tidak diperlukan kedua item tersebut bisa dimasukan kedalam meja dan akan memperluas bidang meja tersebut. M asalah penyimpanan dipilih Karena selama ini variasi meja kantor harus memiliki tempat penyimpanan yang memadai. Terdapat 4 konsep yang dikembangkan sebagai berikut :
•
Konsep I , fungsi tambahan monitor dan lampu, tempat penyimpanan berupa 3 laci. Fungsi tambahan
Tempat penyimpanan
M onitor dan lampu
3 laci
M onitor, lampu, CPU
1 laci
87
Gambar 4.3 Konsep 1
•
Konsep II, fungsi tambahan monitor dan lampu, tempat penyimpanan berupa 1 laci. Fungsi tambahan
Tempat penyimpanan
M onitor dan lampu
3 laci
M onitor, lampu, CPU
1 laci
88
Gambar 4.4 Konsep 2
•
Konsep III, fungsi tambahan monitor, lampu dan CPU, tempat penyimpanan berupa 3 laci. Fungsi tambahan
Tempat penyimpanan
M onitor dan lampu
3 laci
M onitor, lampu, CPU
1 laci
89
Gambar 4.5 Konsep 3
•
Konsep IV, fungsi tambahan monitor, lampu dan CPU, tempat penyimpanan berupa 1 laci. Fungsi tambahan
Tempat penyimpanan
M onitor dan lampu
3 laci
M onitor, lampu, CPU
1 laci
90
Gambar 4.6 Konsep 4
91
Berikut adalah tabulasi spesifikasi konsep-konsep yang telah dikembangkan. Tabel
4.12
Design Requierement
Tabulasi
Spesifikasi
Satuan
Konsep
Konsep I
yang
Telah
dikembangkan
Konsep II Konsep III
Konsep IV
Panjang Lebar kedalaman
cm cm cm
120 70 60
120 70 60
120 70 59
120 70 59
Tinggi Posisi Handle
cm cm
80 36
80 36
80 36
80 36
Ukuran laci
cm
30x30x20
30x30x20
30x30x20
30x30x20
Tebal bahan
mm
Jenis bahan
List
DM : 24 K : 18 Multiplex
DM : 24 K : 18 Multiplex
DM : 24 K : 18 Multiplex
DM : 24 K : 18 Multiplex
Sambungan
List
Lem,Sekrup Lem,Sekrup Lem,Sekrup Lem,Sekrup
Finishing
List
Melamic
Melamic
Melamic
Melamic
M asalah harga dan biaya produksi akan dibahas pada tahap estimasi biaya.
92
4.2.6
Daftar Komponen Produk Konsep – konsep yang sudah dikembangkan diatas perlu diuraikan ke dalam
Part masing – masing sebelum dievaluasi dari segi biaya. Tiap konsep terdiri atas beberapa komponen utama di bawah ini : •
Daun M eja (DM )
•
Kaki meja
•
Bidang depan
•
Bidang samping
(sumber : wawancara)
4.2.7
Penentuan Part Importance Percentage dan Joint Important Value Untuk mengetahui tingkat kepentingan masing – masing Part terhadap setiap
atribut kebutuhan, dilakukan pengisian kuesioner oleh pihak manajemen perusahaan. Lewat perhitungan, dapat diketahui seberapa penting masing – masing Part terhadap pemenuhan kebutuhan – kebutuhan pelanggan. Adapun tingkat kepentingan part adalah sebagai berikut :
93
Gambar 4.7 Tingkat Kepentingan Part (sumber : wawancara)
94
Keterangan tingkat kepentingan : 0 : Kebutuhan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Part ini. 1 : Kebutuhan ini memiliki hubungan yang lemah dengan Part ini. 2 : Kebutuhan ini memiliki hubungan yang sedang dengan Part ini. 3 : Kebutuhan ini memiliki hubungan yang kuat dengan Part ini. 4 : Kebutuhan ini memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Part ini. Dari tabel diatas, dapat dihitung Part Importance Percentage (PIP). Tingkat kepentingan masing – masing Part pada setiap atribut kebutuhan di bagi dengan jumlah seluruh poin pada atribut kebutuhan tersebut.
95
4.2.8
Pengumpulan Data Harga Bahan dan Komponen serta Tarif Biaya Proses pembuatan meja membutuhkan bahan – bahan, komponen pembantu,
listrik dan tenaga kerja. Semua ini menimbulkan biaya produksi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi harga jual meja. Berikut ini adalah daftar biaya material langsung. Untuk memperoleh data biaya ini, dilakukan wawancara dengan perusahaan.
Tabel 4.13 Data Harga Bahan Baku (sumber : wawancara)
Material Teak wood Multiplex 18mm Multiplex 24mm
Dimensi Material Luas/sat Harga/sat Harga/cm2 Panjang (mm) Lebar(mm) Tinggi(mm) (cm2) (Rp) (Rp) Lembar 2420 1220 3.6 29,524 20,000 0.68 Lembar 2420 1220 18 29,524 125,000 4.23 Lembar 2420 1220 24 29,524 130,000 4.4 Satuan
96
Tabel 4.14 Data Harga Komponen Pembantu (sumber : wawancara)
Komponen Harga/sat Harga/sat Sat Satuan Pembelian Pembantu Pembelian (Rp) Penggunaa penggunaan (Rp) Engsel Set 12,000 Set 12,000 Handle Buah 5,000 Buah 5,000 Tabung Buah(D:5cm,P:1m) 20,000 Buah 20,000 Rel Pasang 20,000 Pasang 40,000 Laher / Roda Buah 2,000 Buah 16,000 Motor Penggerak Buah 25,000 Buah 50,000 Sekrup 1.2cm Box (144 batang) 3,000 Batang 20.31 Sekrup 1.5cm Box (144 batang) 3,500 Batang 24.31 Sekrup 2.5cm Box (144 batang) 4,000 Batang 34.72 Kabel Meter 8,000 Meter 62.50 Saklar Buah 5,000 Buah 4.00
97
Tabel 4.15 Data Harga bahan Pembantu (sumber : wawancara)
Bahan Pembantu Lem Kuning Lem Putih Melamic Thinner Wood filler Pelumas
Sat Harga/sat Pembelian Pembelian (Rp) Kg 15,000 Kg 13,000 Drum (20L) 370,000 Drum (200L) 850,000 Kaleng(1Kg) 15,000 Kaleng(1Kg) 40,000
Harga/sat Sat m2/sat Harga/m2 penggunaan penggunaan Penggunaan (Rp) Kg 15,000 2,00 7,500 Kg 13,000 2,00 6,500 Liter 18,500 3,50 5,285 Liter 4,250 7,00 607,14 Kg 15,000 2,00 7,500 Kg 5,000 1,50 5,000
*Keterangan : M eter persegi kayu yang dapat ditutup oleh bahan pembantu (m2 / satuan penggunaan) menggunakan ukuran Netto, kecuali Melamic dan thinner.
Di Workshop, terdapat dua bagian, yaitu bagian pembuatan dan bagian Finishing. Berikut adalah data tarif biaya tenaga kerja masing - masing bagian.
Tabel 4.16 Data Tarif Biaya Tenaga Kerja (sumber : wawancara)
Jumlah/ Waktu Upah/hari Upah/jam unit Pengerjaan/unit(jam) Pembuatan 2 35,000 8 4,375 Finishing 3 35,000 5 6,000 TOTAL Bagian
Biaya per unit (Rp) 70,000 90,000 160,000
*Keterangan : kolom “Jumlah/Unit” menunjukan banyaknya orang pada masing masing bagian yang diperlukan untuk membuat satu unit meja.
98
Berikut adalah data tarif biaya listrik dan ampelas. Tabel 4.17 Data Tarif Biaya Listrik dan Ampelas (sumber : wawancara) Jenis Biaya Ampelas Listrik
Biaya (Rp) 1,000 per lembar 800,000 per bulan
Diasumsikan bahwa satu bulan terdiri dari atas 25 hari kerja, sehingga biaya listrik perjam adalah Rp. 4,000. Ampelas yang digunakan sebanyak dua lembar per meja. M esin yang dipakai adalah mesin gergaji dan mesin semprot (kompresor berikut alat semprotnya). M esin – mesin ini mempunyai umur pakai mencapai 4 tahun, setelah itu nilai sisanya diasumsikan NOL.
4.2.9
Estimasi Biaya Pada tahap ini kita menghitung perkiraan biaya produksi untuk setiap konsep
yang dikembangkan. M elalui perhitungan ini, kita dapat melihat apakah konsep – konsep yang kita kembangkan layak untuk di buat. Dalam tahap ini akan dipilih konsep – konsep yang layak berdasarkan kriteria sebagai berikut :
99
a) Estimasi biaya total tidak melebihi Target Cost b) Estimasi biaya tiap Part tidak melebihi alokasi target Cost untuk komponen tersebut.
4.2.9.1Estimasi Biaya Produksi Konsep I Gambar konsep I berikut komponen – komponen, sub-komponen, bahan, serta spesifikasi ukuran tiap – tiap komponen dan sub-komponen dapat dilihat pada halaman 86.
Tabel 4.18 Estimasi Biaya Bahan Baku Konsep I No 1 2 3 4 5 6
Komponen Daun Meja Kaki Meja Tabung Lampu Monitor Rel Laci
Jumlah komp/prod 1 2 1 1 5 pasang 3
Jenis Bahan Multiplex 24mm Multiplex 18mm alumunium Multiplex 18mm Plastik Multiplex 18mm Teak Wood
Biaya Material/cm2 4.40 4.23 20,000.00 4.23 20,000.00 4.23 0.68
Biaya Luas Bid Material (Rp) terpakai 8,400.00 31.680 5,600.00 30.709 20.000 1,936.00 1,390.00 Total
100,000 24,567 2,835 127,484.39
Tabel 4.19 Estimasi Biaya Komponen Pembantu untuk Sambungan pada Konsep I No Komponen Komponen Pembantu Satuan Penggunaan Jml Komponen Biaya/sat Total 1 Bagian Belakang Sekrup 5cm Batang 6 62.5 375 2 Bagian Samping Sekrup 5cm Batang 4 62.5 250 3 Laci Sekrup 1.2cm Batang 10 20.83 208.3 4 Lampu Lampu Buah 1 12,000 12,000 5 Kabel Kabel Cm 250 8,000 20,000 6 Motor Penggerak Motor Buah 2 25,000 50,000 7 Handle Handle Buah 3 5,000 15,000 8 Saklar Saklar Buah 1 20,000 20,000 9 Lampu Sekrup 2.5cm Batang 2 34.72 69.44 Total 117,902.74
100
Tabel 4.20 Estimasi Biaya Wood Filler Konsep I No
Jumlah Komponen
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
1 2 1 3 Total 3 x 7500 =
Luas Bidang Tertutup Wood Filler (cm2) 8,400 11,200 4800 5,400 29,800 Rp.22.500
Wood Filler digunakan untuk melapisi permukaan kayu sebelum di semprot dengan Melamic.
Tabel 4.21 Estimasi Biaya Melamic dan Thinner Konsep I No
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
Jumlah Luas Bidang Tertutup Melamic Komponen dan Thinner (cm2) 1 8,400 2 11,200 1 4800 3 5,400 Total 29,800 3 x 5892 = Rp.17,676
Melamic dan Thinner digunakan untuk melapisi permukaan kayu sehingga terlihat lebih indah. Melamic dan Thinner dicampur, kemudian disemprotkan ke bahan permukaan kayu. Untuk estimasi biaya tenaga kerja adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk
101
membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya tenaga kerja per jamnya Rp. 4,375 untuk proses pembuatan dan Rp 6,000 untuk proses Finishing.
Tabel 4.22 Estimasi Biaya Pekerja
Jumlah/ Waktu Upah/hari Upah/jam unit Pengerjaan/unit(jam) Pembuatan 2 35,000 8 4,375 Finishing 3 35,000 5 6,000 TOTAL Bagian
Biaya per unit (Rp) 70,000 90,000 160,000
Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 282,000. Untuk estimasi biaya listrik adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya pemakaian listrik perjam nya Rp. 4,000. Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya listrik sebesar 60 jam X 4,000 = 240,000. Listrik ini digunakan untuk bagian penyemprotan / pewarnaan , bagian pengampelasan, bagian pemotongan, dll. Pada bagian Finishing, mesin yang digunakan adalah kompresor berikut alat semprotnya, mesin ini dugunakan untuk melapisi permukaan kayu dengan Melamic dan Thinner. Untuk bagian penghalusan menggunakan ampelas, yang pertama ampelas kasar untuk memperhalus permukaan kayu dan untuk tahap akhir menggunakan ampelas tipe halus.
102
Tabel 4.23 Ringkasan Estimasi Biaya Total konsep I No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Total Biaya (Rp) Pengadaan Material 127,484.39 Komponen Pembantu 192,302.74 Wood Filler 22,500 Melamic dan Thinner 17,086 Tenaga Kerja 282,000 Listrik 240,000 Total 881,373.13
Untuk membuat satu unit meja dengan konsep I, meja dengan fungsi tambahan lampu yang bisa di naik-turunkan, monitor yang bisa di naik-turunkan, dan terdapat 3 laci
pada lemari tersebut dengan menghabiskan biaya sebesar Rp.
881,373,13.
4.2.9.2 Estimasi Biaya Produksi Konsep II Gambar konsep I berikut komponen – komponen, sub-komponen, bahan, serta spesifikasi ukuran tiap – tiap komponen dan sub-komponen dapat dilihat pada halaman 87 Tabel 4.24 Estimasi Biaya Bahan Baku Konsep II
1 2 3 4 5
Daun Meja Kaki Meja Tabung Lampu Monitor Rel
Jumlah komp/prod 1 2 1 1 2 pasang
6
Laci
1
No
Komponen
Jenis Bahan Multiplex 24mm Multiplex 18mm alumunium Multiplex 18mm Plastik Multiplex 18mm Teak Wood
Biaya Material/cm2 4.40 4.23 20,000.00 4.23 20,000.00 4.23 0.68
Luas Bid Biaya terpakai Material (Rp) 8,400.00 31.680 5,600.00 30.709 20.000 1,936.00 1,390.00 Total
40,000 8,189 945 49,216.39
103
Tabel 4.25 Estimasi Biaya Komponen Pembantu untuk Sambungan pada Konsep II
No Komponen Komponen Pembantu Satuan Penggunaan Jml Komponen Biaya/sat Total 1 Bagian Belakang Sekrup 5cm Batang 6 62.5 375 2 Bagian Samping Sekrup 5cm Batang 4 62.5 250 3 Laci Sekrup 1.2cm Batang 8 20.83 166.64 4 Lampu Lampu Buah 1 12,000 12,000 5 Kabel Kabel Cm 250 8,000 20,000 6 Motor Penggerak Motor Buah 2 25,000 50,000 7 Handle Handle Buah 1 5,000 5,000 8 Saklar Saklar Buah 1 20,000 20,000 9 Lampu Sekrup 2.5cm Batang 2 34.72 69.44 Total 107,861.08
Tabel 4.26 Estimasi Biaya Wood Filler Konsep II
No 1 2 3 4
Komponen
Jumlah Komponen
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
1 2 1 1 Total 2,6 x 7500 =
Luas Bidang Tertutup Wood Filler (cm2) 8,400 11,200 4800 1,800 26,200 Rp.19,500
Wood Filler digunakan untuk melapisi permukaan kayu sebelum di semprot dengan Melamic.
104
Tabel 4.27 Estimasi Biaya Melamic dan Thinner Konsep II
No
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
Jumlah Luas Bidang Tertutup Melamic Komponen dan Thinner (cm2) 1 8,400 2 11,200 1 4800 1 1,800 Total 26,200 2.6x 5892 = Rp.15,329
Melamic dan Thinner digunakan untuk melapisi permukaan kayu sehingga terlihat lebih indah. Melamic dan Thinner dicampur, kemudian disemprotkan ke bahan permukaan kayu . Untuk estimasi biaya tenaga kerja adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya tenaga kerja per jamnya Rp. 4,375 untuk proses pembuatan dan Rp 6,000 untuk proses Finishing.
Tabel 4.28 Estimasi Biaya Pekerja
Jumlah/ Waktu Upah/hari Upah/jam unit Pengerjaan/unit(jam) Pembuatan 2 35,000 8 4,375 Finishing 3 35,000 5 6,000 TOTAL Bagian
Biaya per unit (Rp) 70,000 90,000 160,000
Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 282,000.
105
Untuk estimasi biaya listri adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya pemakaian listrik perjam nya Rp. 4,000. Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya listrik sebesar 60 jam X 4,000 = 240,000. Listrik ini digunakan untuk bagian penyemprotan / pewarnaan , bagian pengampelasan, bagian pemotongan, dll. Pada bagian Finishing, mesin yang digunakan adalah kompresor berikut alat semprotnya, mesin ini dugunakan untuk melapisi permukaan kayu dengan Melamic dan Thinner. Untuk bagian penghalusan menggunakan ampelas, yang pertama ampelas kasar untuk memperhalus permukaan kayu dan untuk tahap akhir menggunakan ampelas tipe halus. Tabel 4.29 Ringkasan Estimasi Biaya Total konsep II No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Total Biaya (Rp) Pengadaan Material 49,216.00 Komponen Pembantu 107,861.00 Wood Filler 19,500 Melamic dan Thinner 15,329 Tenaga Kerja 282,000 Listrik 240,000 Total 713,906.00
Untuk membuat satu unit meja dengan konsep II, meja dengan fungsi tambahan lampu yang bisa di naik-turunkan, monitor yang bisa di naik-turunkan, dan
106
terdapat 1 laci
pada lemari tersebut dengan menghabiskan biaya sebesar Rp.
713,906.00.
4.2.9.3 Estimasi Biaya Produksi Konsep III Gambar konsep I berikut komponen – komponen, sub-komponen, bahan, serta spesifikasi ukuran tiap – tiap komponen dan sub-komponen dapat dilihat pada halaman 88.
Tabel 4.30 Estimasi Biaya Bahan Baku Konsep III No 1 2 3 4 5 6
Komponen Daun Meja Kaki Meja Tabung Lampu Monitor Rel Laci
Jumlah komp/prod 1 2 1 1 4 pasang 1
Jenis Bahan Multiplex 24mm Multiplex 18mm alumunium Multiplex 18mm Plastik Multiplex 18mm Teak Wood
Biaya Material/cm2 4.40 4.23 20,000.00 4.23 20,000.00 4.23 0.68
Biaya Luas Bid Material (Rp) terpakai 8,400.00 31.680 5,600.00 30.709 20.000 1,936.00 1,390.00 Total
80,000 8,189 945 89,216.59
Tabel 4.31 Estimasi Biaya Komponen Pembantu untuk Sambungan pada Konsep III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen Komponen Pembantu Satuan Penggunaan Jml Komponen Biaya/sat Total Sekrup 5cm Bagian Belakang Batang 6 62. 5 375 Sekrup 5cm Bagian Samping Batang 4 62. 5 250 Sekrup 1.2cm Laci Batang 10 20.83 208.3 Lampu Lampu Buah 1 12,000 12,000 Kabel K abel Cm 250 8,000 20,000 Motor Penggerak Motor Buah 3 25,000 75,000 Handle Handle Buah 1 5,000 5,000 Saklar Saklar Buah 1 20,000 20,000 Sekrup 2.5cm Lampu Batang 2 34.72 69.44 Total 132,902.74
Tabel 4.32 Estimasi Biaya Wood Filler Konsep III
107
No
Jumlah Komponen
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
1 2 1 1 Total 2.6 x 7500 =
Luas Bidang Tertutup Wood Filler (cm2) 8,400 11,200 4800 1,800 26,200 Rp.19.500
Wood Filler digunakan untuk melapisi permukaan kayu sebelum di semprot dengan Melamic Tabel 4.33 Estimasi Biaya Melamic dan Thinner Konsep III No
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
Jumlah Luas Bidang Tertutup Melamic Komponen dan Thinner (cm2) 1 8,400 2 11,200 1 4800 1 1,800 Total 26,200 2.6 x 5892 = Rp.15,319
Melamic dan Thinner digunakan untuk melapisi permukaan kayu sehingga terlihat lebih indah. Melamic dan Thinner dicampur, kemudian disemprotkan ke bahan permukaan kayu. Untuk estimasi biaya tenaga kerja adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya tenaga kerja per jamnya Rp. 4,375 untuk proses pembuatan dan Rp 6,000 untuk proses Finishing.
108
Tabel 4.34 Estimasi Biaya Pekerja Bagian Pembuatan Finishing
Jumlah/unit 2 3
Waktu Upah/ja Biaya per unit pengerjaan/unit(jam) m (Rp) 35,000 8 4,375 70,000 35,000 5 6,000 90,000 Total 160,000
Upah/hari
Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 282,000. Untuk estimasi biaya listri adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya pemakaian listrik perjam nya Rp. 4,000. Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya listrik sebesar 60 jam X 4,000 = 240,000. Listrik ini digunakan untuk bagian penyemprotan / pewarnaan , bagian pengampelasan, bagian pemotongan, dll. Pada bagian Finishing, mesin yang digunakan adalah kompresor berikut alat semprotnya, mesin ini dugunakan untuk melapisi permukaan kayu dengan Melamic dan Thinner. Untuk bagian penghalusan menggunakan ampelas, yang pertama ampelas kasar untuk memperhalus permukaan kayu dan untuk tahap akhir menggunakan ampelas tipe halus. Tabel 4.35 Ringkasan Estimasi Biaya Total konsep III
109
No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Total Biaya (Rp) Pengadaan Material 89,216.00 Komponen Pembantu 132,902.00 Wood Filler 19,500 Melamic dan Thinner 15,319 Tenaga Kerja 282,000 Listrik 240,000 Total 778,937.00
Untuk membuat satu unit meja dengan konsep III, meja dengan fungsi tambahan lampu yang bisa di naik-turunkan, monitor yang bisa di naik-turunkan, monitor yang bisa di geser keluar dan ke dalam dan terdapat 3 laci pada lemari tersebut dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 778,937.00.
4.2.9.4 Estimasi Biaya Produksi Konsep IV Gambar konsep IV berikut komponen – komponen, sub-komponen, bahan, serta spesifikasi ukuran tiap – tiap komponen dan sub-komponen dapat dilihat pada halaman 89. Tabel 4.36 Estimasi Biaya Bahan Baku Konsep IV No 1 2 3 4 5 6
Komponen Daun Meja Kaki Meja Tabung Lampu Monitor Rel Laci
Jumlah komp/prod 1 2 1 1 8 pasang 1
Jenis Bahan Multiplex 24mm Multiplex 18mm alumunium Multiplex 18mm Plastik Multiplex 18mm Teak Wood
Biaya Material/cm2 4.40 4.23 20,000.00 4.23 20,000.00 4.23 0.68
Biaya Luas Bid Material (Rp) terpakai 8,400.00 31.680 5,600.00 30.709 20.000 4.23 0.68 Total
160,000 4.23 0.68 160,087.30
Tabel 4.37 Estimasi Biaya Komponen Pembantu untuk Sambungan pada Konsep IV
110
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen Komponen Pembantu Satuan Penggunaan Jml Komponen Biaya/sat Total Sekrup 5cm Bagian Belakang Batang 6 62. 5 375 Sekrup 5cm Bagian Samping Batang 4 62. 5 250 Sekrup 1.2cm Laci Batang 30 20.83 624.9 Lampu Lampu Buah 1 12,000 12,000 Kabel K abel Cm 250 8,000 20,000 Motor Penggerak Motor Buah 3 25,000 75,000 Handle Handle Buah 1 5,000 5,000 Saklar Saklar Buah 1 20,000 20,000 Sekrup 2.5cm Lampu Batang 2 34.72 69.44 Total 133,319.34
Tabel 4.38 Estimasi Biaya Wood Filler Konsep IV No 1 2 3 4
Komponen
Jumlah Komponen
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
1 2 1 1 Total 2.6 x 7500 =
Luas Bidang Tertutup Wood Filler (cm2) 8,400 11,200 4800 1,800 26,200 Rp.19,500
Wood Filler digunakan untuk melapisi permukaan kayu sebelum di semprot dengan Melamic.
111
Tabel 4.39 Estimasi Biaya Melamic dan Thinner Konsep IV No
Komponen
1 2 3 4
Daun Meja Kaki Meja Bidang Depan Laci Total Biaya
Jumlah Luas Bidang Tertutup Melamic Komponen dan Thinner (cm2) 1 8,400 2 11,200 1 4800 1 1,800 Total 26,200 2.6x 5892 = Rp.15,319
Melamic dan Thinner digunakan untuk melapisi permukaan kayu sehingga terlihat lebih indah. Melamic dan Thinner dicampur, kemudian disemprotkan ke bahan permukaan kayu. Untuk estimasi biaya tenaga kerja adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya tenaga kerja per jamnya Rp. 4,375 untuk proses pembuatan dan Rp 6,000 untuk proses Finishing.
Tabel 4.40 Estimasi Biaya Pekerja Bagian Pembuatan Finishing
Jumlah/unit 2 3
Waktu Upah/ja Biaya per unit pengerjaan/unit(jam) m (Rp) 35,000 8 4,375 70,000 35,000 5 6,000 90,000 Total 160,000
Upah/hari
Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 282,000.
112
Untuk estimasi biaya listri adalah diatas sudah di terangkan bahwa untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan waktu 2 hari sedangkan untuk tahapan Finishing untuk satu unit membutuhkan setengah hari kerja sehingga untuk membuat satu unit meja mambutuhkan 60 jam dimana biaya pemakaian listrik perjam nya Rp. 4,000. Sehingga untuk membuat satu unit meja kantor membutuhkan biaya listrik sebesar 60 jam X 4,000 = 240,000. Listrik ini digunakan untuk bagian penyemprotan / pewarnaan , bagian pengampelasan, bagian pemotongan, dll. Pada bagian Finishing, mesin yang digunakan adalah kompresor berikut alat semprotnya, mesin ini dugunakan untuk melapisi permukaan kayu dengan Melamic dan Thinner. Untuk bagian penghalusan menggunakan ampelas, yang pertama ampelas kasar untuk memperhalus permukaan kayu dan untuk tahap akhir menggunakan ampelas tipe halus.
Tabel 4.41 Ringkasan Estimasi Biaya Total konsep IV
No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Total Biaya (Rp) Pengadaan Material 160,087.00 Komponen Pembantu 133,319.00 Wood Filler 19,500 Melamic dan Thinner 15,319 Tenaga Kerja 282,000 Listrik 240,000 Total 850,225.00
Untuk membuat satu unit meja dengan konsep IV, meja dengan fungsi tambahan lampu yang bisa di naik-turunkan, monitor yang bisa di naik-turunkan,
113
monitor yang bisa di geser keluar dan ke dalam dan terdapat 3 laci pada lemari tersebut dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 850,225.00. Dengan telah dihitungnya seluruh konsep, maka dilakukan perbandingan harga, untuk menentukan konsep mana yang akan dipilih. Hal ini merupakan kebijakan dari perusahaan untuk menjaga konsep yang sedang dikembangkan. Berikut perbandingan harga untuk tiap – tiap konsep:
Konsep I
: Rp. 881,373
Konsep II
: Rp. 713,906
Konsep III
: Rp. 778,837
Konsep IV
: Rp. 850,225
Berdasarkan perbandingan harga maka konsep yang akan diambil adalah konsep II, meja dengan fungsi tambahan lampu dan monitor yang dapat dinaik dan turunkan secara otomatis sehingga memudahkan para pengguna meja kerja. Apabila memerlukan komputer, monitor bisa langsung naik hanya dengan memencet tombol tetapi apabila tidak diperlukan maka monitor akan turun hanya dengan memencet tombol sehingga permukaan meja semakin luas dan lebih leluasa dalam bekerja.
114
4.2.10 Penggunaan metode QFD Dari data yang telah terkumpul, maka kita dapat melakukan proses berikutnya yaitu tahap perhitungan QFD (Quality Function Deployment). Dimana dalam proses pembuatan QFD ini dilakukan dibutuhkan 3 tahap analisa, yaitu : 1. M enyiapkan daftar metrik 2. M engumpulkan informasi mengenai pesaing 3. M enetapkan spesifikasi target Tabel 4.42 Daftar metrik kebutuhan No.
Kebutuhan
1
1
2
2
3
2, 4
4
5
5
3, 6
6
4
Kepentingan
Satuan
Biaya produksi
5
Rp
Kualitas bahan
5
list
Kapasitas beban
4
Kg
Waktu untuk memasang / melepas
3
s
M enanamkan kebanggaan
5
Subj
Dimensi laci
3
cm
3
list
M assa total
4
Kg
Terdapat lampu
3
list
Metric
Kecocokan 7
pada
5
meja
yang
ada
dipasaran 8
2,5
9
6
115
Dalam tahapan ini dilakukan pencarian hubungan dari kebutuhan pelanggan dengan metrik produk. Ke 9 metrik yang ada diharapkan dapat mencakup keseluruhan dari kebutuhan pelanggan yang telah diketahui. Lalu dari daftar metric yang telah dibuat dihubungkan dengan kebutuhan pelanggan pada metric kebutuhan untuk mendapatkan tingkat prioritas dari tiap-tiap metric yang mana akan menjadi pertimbangan dalam perancangan spesifikasi target. Sebagai dasar pertimbangan spesifikasi target, dilakukan juga perbandingan produk pesaing yang ada didapasaran. Adapun produk yang dipilih adalah merk DAIKO dan VICTOR. Tabel 4.43Data-data spesifikasi pesaing Design Requirement Lebar Kedalaman Tinggi Ukuran Laci Tebal Bahan Jenis Bahan Sambungan Finishing Harga Jual
Satuan cm cm cm cm mm list list list Rp
DAIKO 120 60 75 40 x 42 x 40 30/18 MDF Pen Laminate Melamin 835,000
VICTOR Target Ideal 120 120 60 60 70 80 40 x 40 x 40 30 x 20 x 30 30/18 24/18 Particle Board Multiplex Pen Lem / Sekrup Tacon Sheet Melamic 850,000 <=850,000
116
Tabel 4.44 Spesifikasi target No. Spesifikasi
Target
1
Biaya produksi
2
Kualitas bahan
KW1-Super
3
Kapasitas beban
4
Waktu untuk memasang / melepas
5
M enanamkan kebanggaan
Desain menarik
6
Dimensi laci
30 x 20 x 30 cm
Kecocokan
pada
7
1-2 Kg
meja
yang
300 s
ada Very Compatible
dipasaran 8
M assa total
9
Terdapat lampu
1-1.8 Kg Terdapat keduanya
117
Gambar 4.1 QFD produk 4.2.11 Pengujian Konsep
118
Pengujian konsep dilakukan dengan wawancara kuesioner kembali, dengan dilengkapi oleh pendeskripsian konsep dan gambar konsep agar responden dapat mengetahui lebih banyak mengenai konsep yang diujikan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat pelanggan terhadap konsep yang ditawarkan. Kuesioner disebarkan sejumlah 45, yang mana jumlah ini dirasa cukup mengingat sudah dilakukan beberapa kuesioner pada tahap sebelumnya dan konsep yang diuji telah mewakili kebutuhan yang teridentifikasi.
119
Tabel 4.45 Bentuk kuesioner pengujian konsep (sumber : wawancara dengan responden) S URVEI PENGUJIAN KONS EP Nama : Alamat : No.Telp :
Pewawancara : Tanggal :
Kami sedang mengumpulkan informasi mengenai rancangan M eja kantor dan kami berharap anda dapat berbagi opini dengan kami.
Produk ini berupaM eja kantor yang memiliki dimensi lebih kecil dari meja kantor pada umumnya, sehingga untuk pengguna yang menginginkan suatu meja kantor yang multifungsi yaitu terdapat monitor dan lampu yang bisa naik turun dengan cara memencet tombol. Apabila tidak menggunakan komputer maka monitor aka bisa dimasukan kembali sehingga meja akan teras lebih luang dan proses bekerja aka kebih efektif dan efisien. Jika harga produk berkisar antara Rp.900.000 – Rp.1.000.000 sesuai dengan variasi warna dan ukuran dan tersedia di toko, bagaimana peluang anda untuk membeli produk ini dalam satu tahun mendatang ?
Saya pasti tida k a ka n membeli
Saya mung kin/tida k a kan membeli
Saya mung kin tida k a ka n me mbeli
Saya mung kin a kan membeli
Bagaimana produk ini dapat diperbaiki ?
Saya pasti ta kan membeli
[ Berikan pertanyaan terbuka,saran/kritik untuk mendapatkan umpan balik mengenai konsep] :
120
Tabel 4.46 Hasil pengumpulan data kuesioner pengujian konsep Frequency Pasti tidak akan membeli Mungkin akan membeli Mungkin atau tidak membeli Mungkin akan membeli Pasti akan membeli TOTAL
Axis Title
No 1 2 3 4 5
8 10 5 18 4 45
Kumulatif 8 18 23 41 45
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Pasti tidak akan membeli
Mungkin akan membeli
Mungkin atau tidak membeli
Mungkin akan membeli
Pasti akan membeli
Axis Title
Diagram 4.1 Diagram batang hasil pengujian konsep
4.2.12 Arsitektur Produk Dalam menetapkan arsitektur produk konsep yang pertama ini sangat diperlukan pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi-fungsi komponen secara garis besar dapat digambarkan dengan skema produk seperti di bawah ini.
121
Gambar 4.4 Skema Produk
Skema M eja Kantor tersebut hanya menunjukkan komponen-komponen utama dari produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda, komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu chunk.
122
Monitor
Handle
Kaki Meja
Laci
Saklar
Daun Meja
Motor
Tabung Lampu
Kabel
Hubungan Antar komponen Hubungan Dengan Pendukungn ya
Lampu
Gambar 4.9 Skema Produk dengan Chunk
Setelah
mendapatkan
skema komponen-komponen produk yang telah
dikelompokkan berdasarkan segi fungsionalnya kedalam chunk, maka dapat dilakukan pembuatan morfologi produk, yang mana pada morfologi ini akan dilakukan penyeleksian material untuk tiap-tiap komponen. Pengecualian dilakukan pada komponen kabel, M otor, dan bohlam lampu . Yang mana kami tidak memasukkannya kedalam morfologi produk dikarenakan pada komponen-komponen tersebut kami menggunakan bahan yang memang digunakan umum untuk komponenkomponen tersebut.
123
Gambar 4.10 Morfologi Function Product
4.2.12 Desain Industri Desain industri pada pengembangan produk meliputi dua dimensi yaitu dari kebutuhan ergonomis dan kebutuhan estetis. 1. Kebutuhan ergonomis meliputi kemudahan pemakaian, kemudahan perawatan, kuantitas interaksi pemakai, pembaruan interaksi pemakai, dan keamanan. 2. Kebutuhan estetis meliputi diferensiasi produk secara visual, gengsi kepemilikan, serta motivasi tim.
124
Penilaian kualitas dan peranan desain industri dari produk ini adalah penilaian yang bersifat subjektif dari tim dan pihak PT. Amen M ebel. Secara khusus, pada tahapan ini kita hanya menilai proses pengembangan yang telah dilakukan apakah telah mencakup dua dimensi kebutuhan desain industri yaitu ergonomis dan estetis.
125
Tabel 4.47 Kebutuhan ergonomis desain industri (sumber : wawancara dengan responden)
Kebutuhan-kebutuhan
Level Kepentingan Rendah Menengah
Penjelasan Peringkat Tingi
Ergonomis Kemudahan Pemakaian
Kemudahan pemakai an Meja Kantor
ini sangat penting
karena
kembali
tujuan
pembuatan
lagi
ke Meja
Kantor ini untuk mengurangi kesukaran pemakaian Meja. Kemudahan perawatan
Meja
ini
sangat
memerlukan
tidak banyak
perawatan. Kuantitas Interaksi Pemakai
Interaksi
dengan pemakai
cukup sering, terutama bagi pekerja kantor. Pembaruan Pemakai
Interaksi
Keputusan
des ain
berhubungan
yang dengan
beberapa interaksi pel anggan tidak terlalu berbeda. Karena cara
pemakai annya
sama
dengan meja yang telah ada. Keamanan
Keamanan s angat diperlukan pada produk ini. Sehingga dilengkapi
dengan
peranti
pengaman berupa sekring.
126
Tabel 4.48 Kebutuhan estetis desain industri (sumber : wawancara dengan responden)
Kebutuhan-kebutuhan
Level Kepentingan Rendah Menengah
Penjelasan Peringkat Tinggi
Estetis Diferensiasi Produk
Penampilan (tempat,ukuran , dan
bentuknya)
penting
dan
diferensiasi
sangatlah memiliki
dengan
M eja
yang sudah ada dipasaran . Gengsi Kepemilikan, mode,
Meja Kantor ini dimaksudkan
atau kesan
untuk menjadi produk yang terlihat kalangan
bergengsi
untuk
eksekuti f muda,
sehingga secara fisik harus terlihat
menarik
untuk
penggunaan. Motivasi Tim
Pembaruan bentuk meja ini berubah
menjadi
penting pengembang.
untuk
inspirasi tim
127
Tabel 4.49 Penilaian dari peranan desain industry (sumber : wawancara dengan responden)
Kebutuhan-kebutuhan 1. Kualitas dari antarmuka pengguna
2. Daya tarik emosional
Level Kepentingan Rendah Menengah
Penjelasan Peringkat Tinggi
Secara umum Meja Kantor ini mudah digunakan dan nyaman Meja ini memiliki daya tarik emosional yang tinggi pada desain dan bentuknya yang trendy.
3. Kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki produk
Pemeliharaan dan perbaikan cukup penting bagi pelanggan sehingga desain Meja m emudahkan dalam proses pembersihan ataupun terjadi kerusakan komponenkomponennya.
4. Penggunaan yang tepat dari sumber
Desain akhir merupakan keistimewaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Pemilihan bahan yang tepat sehingga meja dapat tahan lama dan kuat.
5. Diferensiasi Produk
Desain meja ini jelas sekali unik dan berbeda dengan yang sudah ada dipas aran. Ini dapat dikenali dengan mudah ketika terlihat di publik atau selanjutnya pada produk pesaing.
128
4.2.13 Membuat Protoype Dari hasil tahapan-tahapan pengembangan sebelumnya, maka dapat dibuat suatu rancangan prototype yang mana disini kami menggunakan virtual prototype Virtual prototype sendiri adalah prototype berjenis analitik yang mana kelebihan dari prototype analitik dibandingkan prototype fisik adalah pada umumnya jauh lebih fleksibel. Dalam beberapa kasus, prototype jenis analitik tidak hanya lebih mudah
untuk
diganti parameter-parameternya, tetapi juga memperbolehkan
perubahan yang besar sebagai dasar pertimbangan pembuatan prototype tahap selanjutnya. Untuk alasan ini maka, sebuah prototype analitik sering mendahului prototype fisik. Pembuatan virtual prototype disini menggunakan software dassault system catia V5R18 yang merupakan software virtual design untuk engineering product development yang telah digunakan berbagai perusahaan-perusahaan diseluruh dunia.
129
Tabel 4.50 M odel perencanaan prototype
Nama Prototype :
Meja Kantor PT.Amen mebel
Tujuan:
M emberikan contoh produk yang akan dilepas di pasaran secara garis besar. M elihat apakah dimensi-dimensi komponen produk telah terintegrasi dengan baik dengan fungsional produk.. M emberikan
garis
besar
rencana untuk design
for
manufacturing. Desain M eja Kantor seperti yang direncanakan pada tahapan Tingkat Perkiraan: pengembangan produk sebelumnya. Garis besar rencana M engevaluasi bentuk dan desain M eja Kantor pengujian:
M enguji dimensi-dimensi produk yang telah dirancang sebelumnya. M embuat perkiraan proses produksi dari M eja Kantor 25 November Virtual Protoype dirancang
Jadwal:
1 Desember Virtual Protoype selesai dirancang 10 esember Pengujian Selesai
4.2.14 Design For Manufacturing (DFM)
130
Pada proses DFM ini, dilakukan pembuatan usulan assembly chart, struktur produk, dan bill of material. Yang mana akan digunakan sebagai bahan pembuatan usulan operation process chart (OPC) untuk mengetahui perkiraan waktu siklus pembuatan produk (sumber : Design for M anufacturability handbook, M c graw). Terdapat dua pilihan opsi disini yakni untuk mensubkontakkan komponen M eja Kantor dan juga dengan melakukan produksi sendiri oleh perusahaan. Disini kami akan melakukan perbandingan kedua opsi yang ada tersebut. Dari waktu siklus yang telah didapat, kami menggunakan penyesuain Westinghouse dan kelonggaran berdasarkan aktifitas kerja dan kondisi lingkungan kerja untuk kemudian mendapatkan waktu baku dari proses produksi produk. Waktu baku inilah yang kemudian digunakan untuk mengetahui kebutuhan jumlah pekerja dalam proses produksi, sehingga dapat diketahui pula total biaya tenaga kerja (sumber : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Eko).
131
Gambar 4.11 Struktur Produk
132
4.2.15 Subkontrak Komponen
Tabel 4.51 Bill of Material subkontrak komponen
No. Komponen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Level
Description
Code
Quantity
1 .2 ..3 ...4 ....5 .....6 ......7 .......8 .......8 ......7 .....6 ....5 ...4 ..3 .2 1 …4 ……7 .....7 ......8 ….5 ….5 …..6
Assembly 6 Assembly 5 Assembly 4 Assembly 3 Assembly 2 Assembly 1 Daun M eja Rel Kayu Penguat Kaki M eja Penjepit M onitor Tabung Lampu Laci Sticker Kardus Kayu M otor Penggerak Laci CPU Kayu Penguat Bohlam Rel Bohlam Rel M onitor
A6 A5 A4 A3 A2 A1 DM RL KP KM PT MN TL LC ST KD KY MP LC KP B RLB RLM
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
BOM UOM each each each each each each each each each each each each each each each each each each each each each each each
Ket Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli Beli
133
Gambar 4.12 Operation Process Chart (OPC)
134
4.3
Analisi Data
4.3.1
Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Kebutuhan Pelanggan Setelah dilakukan penyebaran kuesioner pendahuluan, didapatkan beberapa
atribut kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, dalam dalam penyebaran kuesioner penelitian setiap responden diminta untuk memberikan bobot kepentingan masingmasing atribut berikut adalah ringkasan kuesioner. Tabel 4.52 Tingkat Kepentingan Atribut Kebutuhan Pelanggan No
Atribut
Tingkat ke pentingan
1
Meja Kokoh
3.89
2
Meja Multifungsi
3.47
3
Barang Pada Meja Mudah Dijangkau
4.11
4
Dimensi Meja Ergonomis
3.93
5
Harga Meja T erjangkau
3.49
6
Permukaan Meja Halus
3.51
Atribut “M eja M ultifungsi” memiliki tingkat kepentingan 3.47, yaitu sangat penting. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi diantara seluruh atribut kebutuhan pelanggan artinya, meja yang multifungsi merupakan factor yang paling penting bagi responden dalam memilih suatu meja kantor. Factor ini tidak boleh diabaikan dalam merancang suatu meja kantor, seba meja yang kurang multifungsi menurut padangan responden tidak akan diminati. Oleh Karen itu kami menciptakan meja yang multifungsi yaitu meja yang dapat dijadikan meja untuk
135
bekerja seperti menulis dll yang mana memerlukan meja yang luas, sedangkan apabila bekerja menggunakan komputer, maka hanya dengan menekan tombol yang tersedia maka layar monitor akan keluar dengan sendirinya, sehingga meja akan berubah menjadi meja komputer. Hal ini akan mempermudah pengguna dalam menggunakan meja kantor ini.
4.3.2
Analisis Arah Optimasi arah optimasi menggambarkan ke mana nilai metric – metric akan kita
optimumkan.
Beberapa
metric
perlu
dimaksimalisasikan,
beberapa
perlu
diminimalisasikan, sementara yang lainnya perlu diarahkan sedekat mungkin dengan nilai target. Lebar, kedalaman, tinggi, diarahkan sedekat mungkin dengan target. Hal ini dilakukan supaya dimensi dimensi meja sesuai dengan dimensi tubuh manusia sehingga pengguna dapat bekerja secara optimum. Ukuran laci atau tempat penyimpanan diarahkan sedekat mungkin dengan target. Jika terlalu besar, ukuran dan wadah penyimpanan akan merepotkan pengguna disamping memboroskan bahan baku yang digunakan. Tebal bahan yang digunakan harus mendekati target, meja mebutuhkan bahan dengan jenis dan ketebalan yang sanggup untuk M anahan beban yang berat, tetapi bahan tidak terlalu tebal. Sambungan diusahakan sekokoh mungkin sehingga meja kuat dan tahan terhadap goyangan – goyangan.
136
Untuk tahap Finishing disesuaikan dengan bahan yang digunakan pada meja dengan bahan kayu solid, penyelesaian dengan ampelas dan Melamic dirasa sudah cukup memadai. Akan tetapi, pada meja dengan bahan Particle Board atau sejenisnya, diperlukan penyelesaian dengan bahan tambahan pelapis seperti Tacon sheet. Harga jual meja ditekan serendah mungkin tanpa mengorbankan kualitas dan keutungan, sebab harga jual merupakan salah satu factor yang penting dalam persaingan di pasar. Tanpa harga jual yang bersaing, produk terbaikpun tidak akan menang dipasaran, produk harus memperhatikan kemampuan pengguna dan harga pesaing.