BAB 3 ANALISA INVESTASI BERJALAN
3.1
Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah perusahaan multinasional yang berdiri pada tahun 1926. Selama lebih dari 80 tahun PT. XYZ menjadi pionir dan mengembangkan produk yang mengubah cara dunia memandang cat. PT. XYZ saat ini memiliki 74 perusahaan dan 40 pusat produksi di 37 negara yang tersebar di seluruh dunia dengan lebih dari 7400 karyawan. Dengan agen, kantor cabang dan distributor di lebih dari 80 negara, PT. XYZ telah mendunia. PT. XYZ berbadan hukum perseroan terbatas dan mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1983. Dalam rangka memenuhi peningkatan permintaan produk maupun pelayanan, dibuka pabrik dan kantor pusat yang baru di Kawasan Industri MM2100 pada tahun 2005 yang sebelumnya berada di Daan Mogot. Saat ini PT. XYZ memiliki kantor cabang di Surabaya, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Medan dan Batam dengan berfokus pada empat segmen industri, yaitu Marine Coatings, Protective Coatings, Decorative Retails dan Decorative Projects. PT. XYZ kini telah menjadi pemasok nomor satu untuk pasar Marine dan Protective di Indonesia dan untuk pasar Decorative, PT. XYZ menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, PT. XYZ telah melatih karyawannya di seluruh dunia untuk mengikuti nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh PT. XYZ, yaitu Loyalty, Care, Respect dan Boldness. PT. XYZ yakin 32
33
hal ini akan tercermin setiap saat berhubungan dengan pelanggan dimana pun dan kapan pun. PT. XYZ terus berkomitmen terhadap peningkatan mutu produk dan pelayanan. Semua produk cat yang dihasilkan merupakan produk ramah lingkungan. Saat ini PT. XYZ sudah meraih tiga sertifikat, yaitu : A. ISO 9001 : 2008 Quality Management System / Sistem Manajemen Mutu. B. ISO 14001 : 2004 Environmental Management System / Sistem Manajemen Lingkungan. C. OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Advisor Service / Sistem Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja.
3.2
Visi dan Misi 3.2.1
Visi Visi PT. XYZ, yaitu: ”Growth and Profitability by Exceeding Customer Expectations” (Berkembang dan mendapat keuntungan dengan melampaui/melebihi harapan pelanggan)
3.2.2
Misi Misi PT. XYZ adalah sebagai berikut: “Memimpin dalam segmen pasar yang telah terpilih. Tingkat pelayanan yang diberikan oleh karyawan kami yang berdedikasi dan kompeten harus tidak ada duanya. PT. XYZ membangun hubungan jangka panjang dengan
34
pelanggan, pemasok dan karyawan. Kami berupaya untuk dapat terus memenuhi harapan-harapan dari mereka.”
3.3
Struktur Organisasi
President Director Finance, Legal, Bank
Human Resources
Finance & IT
Purcha Logis sing tics
Factory / MR
Marine
Protec tive
Collections / Key accounts
Gambar 3.1 Struktur Organisasi keseluruhan (Sumber: PT. XYZ)
Deco Project
Deco Retail
35 Logistic Manager
Manager CSD
CS Coord
CS Coord Branches
WDC
DC
LS
Driver
Staff
WDC Branches
WHF
MC/ MCI
Staff
Staff
Keterangan: -
Manager CSD
: Manager Customer Service and Delivery
-
WDC
: Warehouse and Delivery Coordinator
-
CS Coord
: Customer Service Coordinator
-
DC
: Delivery Coordinator
-
LS
: Logistic Support
-
WHF
: Warehouse Foreman
-
MC/MCI
: Multi Color / Multi Color Industry
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bagian Logistic (Sumber: PT. XYZ)
36
3.4
Tugas dan Wewenang 1. President Director ‐ Memimpin dan mengendalikan perusahaan secara keseluruhan ‐ Merumuskan tujuan dan kebijakan perusahaan ‐ Bertanggung jawab atas hasil kerjanya ke kantor pusat ‐ Bertanggung jawab memberikan arahan ke masing-masing bagian ‐ Memantau perkembangan perusahaan 2. Logistic Manager : ‐ Memastikan seluruh target divisi Logistic tercapai ‐ Menganggarkan anggaran departemen sesuai anggaran yang ada pada awal tahun ‐ Pencapaian stock level ‐ Implementasi ISO ‐ People development 3. Manager CSD : ‐ Membuat perencanaan aktivitas untuk bagian CSD ‐ Memberikan persetujuan pada semua aktivitas pada bagian CSD ‐ Bertanggung jawab pada bagian CSD (baik coordinator maupun staff CSD) 4. Customer Service Coordinator : ‐ Memantau aktivitas staff
37
‐ Melihat kembali kinerja staff ‐ Mengecek dan mengontrol aktivitas staff 5. Customer Service Staff : ‐ Melakukan proses Order Entry ‐ Melihat kembali PO dan melakukan otorisasi ‐ Mengecek ketersediaan stok ‐ Release credit hold ‐ Membuat Pick Slip 6. Warehouse and Delivery Coordinator : ‐ Membuat perencanaan aktivitas untuk bagian Warehouse and Delivery ‐ Memberikan persetujuan pada semua aktivitas pada bagian Warehouse and Delivery ‐ Bertanggung jawab pada bagian Warehouse and Delivery 7. Delivery Coordinator : ‐ Menyiapkan driver dan armada berikut rute perjalanan sesuai pick slip ‐ Mengotorisasi cash voucher untuk uang transportasi kurir ‐ Mengawasi kinerja driver dan pengiriman 8. Driver : ‐ Mengirim barang 9. Logistic Support : ‐ Koordinasi masalah pengiriman dan penentuan jalur
38
‐ Otorisasi delivery ticket ‐ Menyiapkan packing list, Certificate Of Analysis (COA), MSDS (Data Keselamatan barang) 10. Warehouse Foreman : ‐ Menyiapkan barang untuk pengiriman dan penerimaan FG ‐ Mengawasi pemuatan barang 11. Multi Color/ Multi Color Industry : ‐ Melakukan pewarnaan ‐ Membuat check list terhadap kualitas pewarnaan
3.5
Bidang Usaha PT. XYZ memiliki empat bidang usaha yang saat ini sedang berkembang sangat pesat, yaitu: a. Marine Digunakan untuk pengecatan lambung kapal (hull area), cargo vessel dan steel. Investasi puluhan tahun dalam riset dan pengembangan telah membuat PT. XYZ terdepan dalam membuat produksi cat anti fouling yang tahan lama dan coating ballast tank di industri maritim di Indonesia. Kemampuan PT. XYZ memproduksi cat secara global penting untuk kesuksesannya, terutama disegmen cat Marine. Namun, menjadi yang terdepan perlu lebih dari sekedar inovasi dan produksi, dibutuhkan juga pemahaman kebutuhan pasar yang terus berubah. Di PT. XYZ kami percaya dengan hubungan jangka panjang dengan pelanggan yaitu para pemilik kapal. Cat hanya
39
bisa
dinikmati
setelah
diaplikasikan,
karena
itu
PT.
XYZ
mengembangkan layanan purna jual yang terlengkap. PT. XYZ mempunyai keahlian untuk memberikan saran teknis pengecatan kapal. Dengan memberikan dukungan teknisi berpengalaman dan pelayanan teknis meyeluruh, PT. XYZ telah terpilih dan dipercaya menangani pengecatan berbagai kapal di Indonesia. b. Protective Digunakan
untuk
pengecatan
besi
rangka
bangunan,
pengecatan kilang minyak dan pertambangan. Cat Protective mencegah korosi pada stuktur bangunan yang terbuat dari besi dan baja. Kualitas inovasi, kapasitas produksi global, kehandalan tim Sales dan Marketing serta dukungan layanan teknis, menjadikan PT. XYZ dipercaya menangani perusahaan-perusahaan terhebat di Indonesia. Saat ini PT. XYZ memproduksi cat Protective untuk eksplorasi lepas pantai, pencakar langit, pembangkit listrik dan prasarana sipil. Dengan dukungan jaringan distribusi global tim cat Protective, PT. XYZ mampu memenuhi kebutuhan project-project skala besar dari proses penyulingan minyak, pengecatan jembatan, pencakar langit hingga monumen bersejarah. PT. XYZ mempunyai kemampuan dana jaringan untuk mendukung project apapun, besar maupun kecil. c. Deco Project Digunakan untuk pengecatan eksterior dan interior bangunan (konvensional / bangunan, batu, semen, beton, plester, lantai, kayu dan
40
besi) dan dipasarkan untuk pembangunan project-project berskala besar dan melindungi fitur arsitektural bangunan. Cat Decorative memperindah interior dan eksterior bangunan. Project-project ini membutuhkan keahlian unik dan menyeluruh dari segmen Decorative Project. d. Deco Retail Digunakan untuk pengecatan eksterior dan interior bangunan (konvesional / bangunan, batu, semen, beton, plester, lantai, kayu dan besi) dan dipasarkan secara langsung ke end user melalui dealerdealer yang telah ditunjuk. Setiap hari tim Sales dan Marketing PT. XYZ mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi keinginan para pelanggan yang dinamis. Dengan terus tersebarnya toko tinting machine di seluruh Indonesia dan konsultan warna handal, tim Sales dan Marketing cat Decorative Retail PT. XYZ menawarkan pilihan terdepan dan kenyamanan bagi pelanggan. Cat Decorative PT. XYZ membuat bangunan menarik dan penuh warna.
41
3.6
Proses Bisnis 3.6.1
Proses Bisnis Penerimaan Pesanan
Gambar 3.3
Proses Penerimaan Pesanan
(Sumber: PT. XYZ)
42
Gambar 3.4
Proses Penerimaan Pesanan (Lanjutan) (Sumber: PT. XYZ)
43
Gambar 3.5
Proses Penerimaan Pesanan (Lanjutan) (Sumber: PT. XYZ)
44
Berikut ini merupakan proses berjalan pada bagian Logistic PT. XYZ baik yang dahulu dilakukan secara manual hingga sekarang yang sudah menggunakan sistem BPCS. Proses ini merupakan proses yang dilakukan oleh bagian Logistic pada saat menerima permintaan barang dari pelanggan hingga pengantaran barang. Proses di bagian Logistic dimulai ketika bagian Customer Service Delivery (CSD) menerima Purchase Order (PO) dari pelanggan yang dikirimkan oleh bagian Sales maupun langsung dari pelanggan melalui telepon, faks ataupun e-mail. Staff CSD kemudian akan mencetak PO sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama dipegang oleh bagian CSD dan rangkap kedua dan ketiga diberikan ke bagian Finance untuk membuat Invoice. Staff CSD kemudian memeriksa PO tersebut untuk mengecek kebenaran harga dan sistem pembayaran, jumlah barang, jadwal pengiriman dan alamat pelanggan, ketersediaan barang sesuai kode barang, warna cat yang dipesan. Apabila ada data yang belum jelas ataupun rentan terjadi kesalahan, staff CSD akan mengkonfirmasi mengenai data tersebut melalui telepon, faks maupun e-mail kepada pelanggan. Apabila data telah sesuai, staff CSD akan memasukkan data dari PO tersebut ke menu Order Entry (OE). Data OE kemudian akan muncul pada Green Screen. Green Screen akan menampilkan informasi status
45
barang, order hold, allocation/hard allocation, change despatch / delivery date, creating ship to order dan footnote / catatan kaki. Sistem kemudian akan memberitahu apakah ada finance credit hold, jika ada maka CSD akan melakukan request release melalui e-mail. Apabila credit hold tidak dapat dirilis, staff CSD akan memberitahu Sales untuk menagih hutang sebelumnya yang belum dibayar oleh pelanggan. Apabila hutang sebelumnya telah dibayar ataupun credit hold telah diliris, bagian CSD akan mengecek ketersediaan stok. Apabila
stok
tidak
memenuhi,
maka
bagian
CSD
akan
mengkonfirmasi ke bagian Produksi. Apabila stok tersedia, maka bagian CSD akan melakukan pick release dengan mencetak 2 rangkap pick slip diprinter bagian Finishing Goods Warehouse (FG Warehouse). Setelah bagian Logistic Support (LS) menerima pick slip atau laporan MultiColor (MC) / MultiColor Industry (MCI), bagian LS kemudian mengecek ketersediaan produk. Apabila yang diinginkan pelanggan dalam pick slip bukan MC/MCI product maka LS mempersiapkan cat sesuai informasi yang tertera pada pick slip dan kemudian dilakukan proses picking dan kemudian disimpan dalam finish good storage (DS). Apabila yang diinginkan pelanggan adalah MC/MCI product maka LS akan mengecek ketersediaan barang. Apabila MC/MCI product belum tersedia maka operator Warehouse (WH) akan menyiapkan cat dasar
46
berdasarkan laporan MC/MCI yang menginformasikan tipe cat, jumlah cat, packing, jadwal pengiriman serta alamat pelanggan. Laporan MC/MCI memiliki fungsi yang sama seperti pick slip namun hanya untuk order cat warna khusus. Setelah operator WH menyiapkan barang, operator Finish Goods (FG) akan memberikan cat dasar tersebut ke operator MC/MCI products berikut dengan MC/MCI report untuk dilakukan proses tinting yaitu proses pewarnaan cat dasar menjadi cat dengan warna sesuai pesanan yang tertera pada MC/MCI requisition form. Cat dasar yang telah melalui proses tinting kemudian akan dikirim ke bagian Laboratorium untuk diuji kesesuaian warnanya, apabila tidak sesuai MC/MCI operator akan kembali meminta cat dasar dan melakukan proses tinting kembali. Apabila warna telah sesuai, operator MC/MCI memberikan seluruh hasil cat hasil proses tinting ke bagian FG Warehouse beserta dengan formulir MC/MCI requisition. Setelah barang MC/MCI product atau pun yang bukan MC/MCI product selesai dipacking, LS akan mengkonfimasi mengenai jadwal pengiriman dan membuat Delivery Ticket (DT). Bagian LS kemudian akan menyiapkan dokumen tambahan sesuai dengan keinginan pelanggan, misalnya packing list maupun COA. Setelah semua dokumen dan barang yang dipesan telah siap dan waktu pengiriman telah tiba, LS akan menyerahkan DT tiga rangkap beserta barang dan jalur pengiriman per kendaraan.
47
Driver kemudian akan mengirimkan barang dan meminta tanda tangan pelanggan pada DT dan memberikan DT rangkap satu kepada pelanggan. Driver kemudian akan menyerahkan DT rangkap dua ke bagian Finance dan rangkap tiga di pegang oleh bagian Admin Logistic.
48
3.6.2
Proses Bisnis Penerimaan Barang FG Warehouse
Purchasing
Receive imported Finished Good
-Packing List (PL)
- Products - Packing List
FG Warehouse Check the products based to the Packing List - Packing List
Return to Purchasing
No
Do the products match with PI?
Yes FG Warehouse Store to the storage place (DS) - Kartu Stock - INV 300D Yes
The quantity OK?
No
FG Warehouse Check the FG against output quantity - Output Quantity
FG Warehouse
Production
Receive the Finish Good - Output Quantity
Gambar 3.6
- Output Quantity
Proses Penerimaan Barang
(Sumber: PT. XYZ)
49
Ketika bagian Produksi telah selesai memproduksi barang, barang kemudian dikirim ke bagian FG Warehouse. Bagian FG Warehouse kemudian melakukan pengecekan jumlah barang yang diproduksi. Apabila jumlah barang telah dihitung, bagian FG Warehouse akan menyimpan barang dan mengisi kartu stok. Adakalanya PT. XYZ melakukan pembelian barang dari PT. XYZ di luar negeri. Apabila barang yang dikirimkan tersebut telah sampai, bagian FG Warehouse akan menerima barang dan melakukan pengecekan kesesuaian antara barang yang diterima dengan packing list (PL). Apabila barang telah sesuai maka barang tersebut akan disimpan pada tempat penyimpanan (DS) dan menginput tambahan barang pada kartu stok.
50
3.6.3
Proses Bisnis Penangan Pengaduan/ Keluhan
Gambar 3.7
Proses Penanganan Pengaduan/ Keluhan (Sumber: PT. XYZ)
51
Ketika
bagian
Sales
ataupun
Coating
Advisor
menerima
pengaduan atas terjadinya kesalahan maka bagian Sales akan mengisi Service Complaint Report (SCR) dan memberikannya ke bagian FG Warehouse. Bagian FG Warehouse kemudian akan melakukan cek dan ricek antara pick slip yang ada dengan SCR. Apabila kesalahan yang terjadi pada kualitas barang maka bagian FG Warehouse akan melakukan pengecekan detil informasi keluhan mengenai Volume Base, Gelling, Settling dan Color. Khusus untuk keluhan pada warna, FG Warehouse akan melakukan review Draw Down, Color Card, MC/MCI Check List dan email CSD. Setelah pengecekan selesai dilakukan, FG Warehouse akan mengirimkan contoh barang yang dikeluhkan ke Laboratorium untuk dicek ulang. Apabila kesalahan yang terjadi disebabkan pada area servis, maka FG Warehouse akan mengecek detil informasi keluhan seperti Label, Color Sample, Quantity dan Delivery. Informasi tersebut akan dicek ricek dengan PRF (PO) serta MC/MCI Check List.
52
3.6.4
Proses Bisnis Retur Barang
Gambar 3.8
Proses Retur Barang
(Sumber: PT. XYZ)
53
Gambar 3.9
Proses Retur Barang (Lanjutan) (Sumber: PT. XYZ)
54
Gambar 3.10 Proses Retur Barang (Lanjutan) (Sumber: PT. XYZ)
Berikut ini merupakan proses yang dilakukan oleh bagian Logistic pada saat terjadi retur barang dari awal penerimaan barang. Proses di dimulai ketika pelanggan melakukan retur barang melalui telepon, faks ataupun
e-mail.
Kemudian
Manager
Penjualan
akan
memeriksa
permintaan retur dari pelanggan. Apabila Manager Penjualan menyetujui
55
permintaan retur tersebut, maka Manager Penjualan akan meminta bagian Technical Support untuk mengecek persediaan barang. Jika barang tersedia maka bagian Technical Support akan memberikan informasi pemberitahuan ke Manager Penjualan. Kemudian, Manager Penjualan akan melanjutkan mengirim informasi pemberitahuan kepada bagian CSD. Bagian CSD meneruskan informasi pemberitahuan tersebut ke bagian Logistic. Setelah mendapat informasi, bagian Logistic mengambil barang ke FG Warehouse dan mengirim barang yang diretur ke tempat pembuangan. Apabila barang tersedia di FG Warehouse maka bagian Logistic mengirim Goods Received Form ke bagian CSD sehingga bagian CSD akan membuat Credit Note (CN) yang akan diberikan ke bagian Keuangan. Bagian Keuangan menyetujui dan mengirim CN ke pelanggan. Kemudian, barang yang diretur akan dicek kualitasnya apakah masih dapat didaur ulang atau tidak. Jika masih dapat didaur ulang, maka barang akan didaur ulang dan dimasukkan kembali ke dalam stok barang. Namun jika barang sudah tidak dapat didaur ulang, maka barang tersebut akan dimasukkan ke daftar pembuangan. Kemudian, daftar pembuangan diserahkan ke bagian Produksi untuk dilakukan pengecekan kualitas barang tersebut. Jika masih bagus kualitasnya, bagian Produksi akan mendaur ulang barang tersebut. Jika kualitasnya buruk maka bagian Produksi akan membuang barang tersebut.
56
3.7
Profile IT 3.7.1
Hardware PT. XYZ menggunakan hardware sejak berdiri di Indonesia. Ada pun hardware yang dimiliki seperti PC, laptop, printer dan perangkat komputer lainnya. Saat ini jumlah PC sebanyak 131 dan laptop sebanyak 137 serta printer sebanyak 30 yang tersebar di kantor pusat dan setiap kantor cabang PT. XYZ. Selain itu, PT. XYZ menggunakan gun scanner sebanyak 4 yang digunakan untuk menembak barcode dan label printer sebanyak 2 yang digunakan untuk membuat label. Untuk mendukung kinerja software, PT. XYZ menggunakan server lokal meliputi : firewall, file server, domain back-up, dan domain control. Untuk server pusat digunakan IBM AS/400 yang pusatnya berada di Malaysia. IBM AS/400 merupakan arsitektur mesin database yang dapat menyimpan data dan menjalankan program khusus seperti BPCS yang membuat komputer saling terintegrasi dengan mudah dan cepat. Selain hal diatas, untuk membantu network dalam menghubungkan pusat dengan banyak cabang diperlukan waktu yang cepat dalam mengirim data. Oleh sebab itu ada beberapa piranti network yang diperlukan. Terdapat Fiber Optic yang berguna untuk menyalurkan data, Hubs yang merupakan perangkat komputer untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan Fiber Optic, Converter dan kabel data berguna
57
untuk menghubungkan semua perangkat diatas sehingga semua dapat terkoneksi.
3.7.2
Software PT. XYZ menggunakan Business Planning and Control System (BPCS) yaitu software Enterprise Resource Planning (ERP) yang dikembangkan oleh System Software Associates (SSA). BPCS digunakan untuk mengendalikan operasi perusahaan manufaktur. Aplikasi BPCS dibagi menjadi 3 bagian yaitu -
Mengkonfigurasikan keuangan perusahaan termasuk piutang dan hutang, akuntansi biaya, proses pengiriman, anggaran dan analisis.
-
Aplikasi
Supply
Chain
Management
(SCM)
termasuk
manajemen kinerja penjualan, pembelian, promosi, manajemen persediaan, dan perancangan. -
Aplikasi multi fungsi manufaktur termasuk perencanaan, penjadwalan produksi, perencanaan kapasitas, pengendalian dan pemeliharaan.
BPCS merupakan salah satu logika dari Manufacturing Resources Planning (MRP) yang memerlukan standar validitas yang tinggi untuk penyimpanan data.
58
3.7.3
User PT. XYZ memiliki karyawan 342 orang yang berada di pusat dan cabang. Untuk karyawan yang menggunakan PC dan laptop secara keseluruhan sebanyak 268 orang dengan pembagian pemakaian PC sebanyak 131 karyawan dan laptop sebanyak 137 karyawan. Khusus untuk bagian Logistic seluruhnya yang ada di pusat maupun di cabang berjumlah 70 karyawan dengan karyawan pusat sebanyak 38 karyawan. Karyawan pusat yang menggunakan perangkat hardware sebanyak 18 karyawan dengan pemakaian PC sebanyak 12 karyawan sedangkan pemakaian laptop sebanyak 6 karyawan.
3.8
Profile Investasi 3.8.1
Hardware Pada bagian Logistic dengan jumlah 18 karyawan dengan pemakaian hardware sebagai berikut : Tabel 3.1 Jenis Hardware
Investasi Hardware Kuantitas
Biaya
Total
Server lokal
4
Rp 10.000.000,-
Rp 40.000.000,-
PC
12
Rp 6.500.000,-
Rp 78.000.000,-
Printer Laser Jet
3
Rp 9.500.000,-
Rp 28.500.000,-
Laptop
6
$ 1150
Rp 69.000.000,-
Gun Scanner
4
Rp 8.000.000,-
Rp 32.000.000,-
59
Label Printer
2
Rp 9.500.000,-
Rp 19.000.000,-
Hubs
3
Rp 3.000.000,-
Rp
9.000.000,-
$ 2.800
Rp 26.689.600,-
Rp 5.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Fiber Optic Converter
2 titik
Kabel Data
2 kabel box
Rp
900.000,-
Rp
1.800.000,-
21 titik
Rp
100.000,-
Rp
2.100.000,-
Jasa pemasangan
Total Biaya Hardware
Rp 316.089.600,-
NB: Asumsi kurs USD $ 1 = Rp 9.532,- pada tahun 2005
Investasi yang dilakukan PT. XYZ dalam bentuk hardware mengalami depresiasi. Depresiasi dilakukan dengan menggunakan penyusutan garis lurus. Untuk PC dan server mengalami penyusutan hingga 5 (lima) tahun, sedangkan untuk laptop, printer maupun scanner mengalami depresiasi selama 4 (empat) tahun. Berdasarkan keterangan tersebut maka nilai buku untuk hardware saat ini seharusnya telah mencapai titik nol, namun perusahaan memiliki kebijakan untuk belum mengganti hardware tersebut selama masih dapat digunakan.
3.8.2
Software PT. XYZ menggunakan software BPCS yang dibebankan per ID dan dibayar per tahunnya sejak awal tahun 2005, sehingga tidak ada biaya implementasi awal untuk software BPCS yang dibuat oleh vendor yang telah ditentukan oleh PT. XYZ Group.
60
Pada bagian Logistic, ID yang digunakan sebanyak 18 user ID dengan rata-rata biaya license per ID sebesar $2000 per tahunnya Tabel 3.2
Investasi Software
User ID
Biaya
Total
18
$2000
Rp 343.152.000,-
NB: Asumsi kurs USD $ 1 = Rp 9.532,- pada tahun 2005
3.8.3
Network PT. XYZ mengeluarkan biaya untuk internet per bulan dengan rincian sebagi berikut : Tabel 3.3
Investasi Network
Lintasarta Primary Internet Line 3MB
Rp 29.040.000,-
Lintasarta 3G Akses
Rp
Telkom Speedy Backup Line 3MB
Rp 1.850.000,-
Grand Total
3.8.4
550.000,-
Rp 31.440.000,-
Training PT. XYZ mengeluarkan biaya pelatihan pada saat awal pemakaian sistem BPCS pada bagian Logistic sebanyak 18 karyawan dengan rata-rata biaya sekitar $500 per karyawan.
61
Tabel 3.4
Investasi Training
Karyawan
Biaya
Total
18
$500
Rp 85.788.000,-
NB: Asumsi kurs USD $ 1 = Rp 9.532,- pada tahun 2005
3.8.5
Operational Untuk
mengoperasikan
hardware,
software
dan
network
diperlukan adanya biaya operasional yang dikeluarkan per tahun dengan perincian sebagai berikut : Tabel 3.5 Jenis
Jumlah
Biaya Operational Biaya
Total
Operasional Listrik
12 bulan
Rp 20.000.000,-
Rp 240.000.000,-
Telpon
12 bulan
Rp 23.000.000,-
Rp 276.000.000,-
Pendukung Hardware : Head Printer
3 printer
Rp 7.500.000,- Rp 22.500.000,-
Toner
3 printer
Rp 620.000,- Rp 11.160.000,-
(6 x setahun) Adaptor
6 adaptor
Rp 900.000,- Rp 5.400.000,-
Baterai Laptop
6 baterai
Rp 1.200.000,- Rp 7.200.000,-
Total pendukung hardware
Rp 46.260.000,Total Biaya Operational Rp 562.260.000,-
62
3.9
Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara, masalah yang dihadapi oleh PT. XYZ adalah: 1. Belum dilakukannya evaluasi terhadap kinerja sistem khususnya sistem BPCS. 2. Belum dilakukan perhitungan terhadap efektivitas dan efisiensi dari sistem BPCS yang telah digunakan sejak tahun 2005.