PUTUSAN No. 1515K/Pid/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
AGUNG
memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama
: Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya ;
tempat lahir
: Gianyar ;
umur/tanggal lahir : 43 tahun/17 Mei 1958 ; jenis kelamin
: Laki-laki ;
kebangsaan
: Indonesia ;
tempat tinggal
: Jalan Tukad Yeh Aye No. 121 Renon, Denpasar ;
agama
: Hindu ;
pekerjaan
: Swasta ;
yang diajukan di muka persidangan, karena didakwa : Primair : Bahwa, ia Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya, pada tanggal 19 Mei 2000, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei 2000, bertempat di rumah saksi Ni Gusti Ayu Rusmini, Jl. Tukad Yeh Aye No. 55 X Renon, Denpasar, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Denpasar, dengan sengaja dan secara melawan hukum telah menghancurkan, merusakkan membuat hingga tidak dapat dipakai lagi, atau menghilangkan sesuatu benda berupa 2 (dua) buah kunci gembok dan tembok pintu pagar yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain yakni saksi Ni Gusti Ayu Rusmini setidak-tidaknya bukan milik Terdakwa, yang dilakukan dengan cara : Terdakwa membuka dengan paksa pintu gembok pagar rumah yang dipasang dan dikunci oleh saksi Ni Gusti Ayu Rusmini di mana rumah tersebut milik suaminya yang bernama Paul Gunadi (almarhum) diperoleh dari membeli dengan saksi I Gusti Ngurah Wijaya dan telah ditempati oleh saksi I Gusti Agung Ngurah Rusiadi, adik kandung saksi Ni Gusti Ayu Rusmini, pada saat rumah tersebut dalam keadaan kosong dan pintu pagar menuju garasi dan pintu masuk ke ruang tengah dalam keadaan
Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
terkunci, Terdakwa dengan paksa membuka kunci gembok tersebut sehingga temboknya menjadi rusak dan Terdakwa mengganti kunci gemboknya dengan kunci gembok yang baru, sedangkan kunci gembok asalnya yang dipasang oleh saksi Ni Gusti Ayu Rusmini dihilangkan oleh Terdakwa. Dari perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan saksi Ni Gusti Ayu Rusmini menderita kerugian kurang lebih sebesar Rp 300.000,(tiga ratus ribu rupiah) setidak-tidaknya lebih dari Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP ; Subsidair : Bahwa, ia Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya, pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan dalam dakwaan primair tersebut di atas, dengan melawan hukum, telah memaksa orang lain saksi I Gusti Ayu Rusmini dengan kekerasan, dengan sesuatu perbuatan yang lain, atau dengan suatu tindakan yang tidak menyenangkan, ataupun dengan ancaman kekerasan, dengan ancaman akan melakukan suatu tindakan yang lain atau dengan ancaman akan melakukan tindakan yang tidak menyenangkan yang ditujukan terhadap orang itu yakni saksi Ni Gusti Ayu Rusmini, atau pihak ketiga, yang dilakukan dengan cara : Terdakwa secara paksa membuka kunci pintu gembok pagar menuju garasi dan pintu masuk ke ruang tengah rumah saksi Ni Gusti Ayu Rusmini di Jl. Tukad Yeh Aye No. 55 X Renon, Denpasar dan menggantinya dengan kunci gembok baru milik Terdakwa, serta Terdakwa menempati rumah tersebut sehingga saksi Ni Gusti Ayu Rusmini melakukan sesuatu, membiarkan sesuatu, atau tidak dapat melakukan sesuatu untuk menempati rumah milik saksi Ni Gusti Ayu Rusmini tersebut ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Denpasar tanggal 9 Januari 2002 sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya bersalah melakukan
tindak
pidana
secara
melawan
hukum
melakukan
Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
perbuatan yang tidak menyenangkan sebagaimana diatur dalam Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP dalam dakwaan subsidair ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
2 (dua) buah kunci gembok dan anak kunci dirampas untuk dimusnahkan ;
-
Foto copy surat terlampir dalam berkas perkara ;
-
Tanah dan bangunan dan 3 (tiga) buah anak kunci dikembalikan kepada saksi Ni Gusti Ayu Rusmini ;
4. Menetapkan agar Terdakwa, jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana
supaya ia
dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Membaca putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 476/Pid.B/ 2001/PN.Dps., tanggal 12 Maret 2002 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan bahwa Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya tersebut tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana seperti yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan primair, membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan tersebut ; 2. Menyatakan bahwa Terdakwa tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara melawan hukum melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan ; 3. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan ; 4. Memerintahkan agar barang bukti berupa : -
2 (dua) buah kunci gembok dan anak kunci dirampas untuk dimusnahkan ;
-
Foto copy surat terlampir dalam berkas perkara ;
-
Tanah dan bangunan serta 3 (tiga) buah anak kunci dikembalikan kepada saksi Ni Gusti Ayu Rusmini ;
5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Membaca putusan Pengadilan Tinggi Denpasar No. 23/Pid/B/2002/ PT.Dps., tanggal 28 Mei 2002 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
1. Menerima permintaan banding dari Terdakwa Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya tersebut ; 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 12 Maret 2002 No. 476/Pid.B/2001/PN.Dps., yang dimintakan banding tersebut ; 3. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 476/Pid.B/ 2001/PN.Dps., yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Denpasar yang menerangkan, bahwa pada tanggal 29 Juli 2002 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ; Memperhatikan memori kasasi tanggal 12 Agustus 2002 dari Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 12 Agustus 2002 ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 15 Juli 2002 dan Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 29 Juli 2002 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 12 Agustus 2002 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar telah salah dalam pertimbangan hukumnya ; Bahwa apa yang dipertimbangkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Denpasar sebagai perbuatan yang melanggar Pasal 335 ayat (1) ke1e KUHP adalah tidak terbukti. Bahwa sebagaimana tercantum dalam unsur-unsur dari Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP yaitu : 1. Barang siapa ; 2. Dengan melawan hukum memaksa orang lain atau dengan sesuatu tindakan tidak menyenangkan terhadap orang itu ;
Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
3. Melakukan sesuatu, membiarkan sesuatu atau tidak dapat melakukan sesuatu ; Bahwa ketiga unsur tersebut tidak terbukti secara sah. Karena kami Terdakwa memasuki rumah yang terletak di Jalan Tukad Yeh Aya No. 121 Renon Denpasar adalah rumah milik sendiri berdasarkan perjanjian kerja sama No. 5 tahun 1987 tanggal 9 Januari 1987 yang dibuat di hadapan Notaris Karmini Wakaf, SH. Di dalam perjanjian kerja sama tersebut disebutkan bahwa I Gusti Ngurah Wijaya sebagai pemilik tanah dan Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya sebagai pemilik rumah. Sepanjang tidak ada persetujuan salah satu pihak, maka jual beli atas rumah tersebut adalah tidak sah dan batal demi hukum. Sekalipun ada saksi Ni Gusti Ayu Rusmini yang merasa dirugikan, namun bukanlah tanggung jawab kami Terdakwa, karena hubungan keperdataannya dengan I Gusti Ngurah Wijaya (dalam perjanjian jual beli yang cacat hukum). Jadi, jelaslah bahwa kami Terdakwa tidak pernah melawan hukum memaksa orang lain atau dengan sesuatu tindakan tidak menyenangkan terhadap orang itu. Berdasarkan hal tersebut berarti unsur ke-2 dari Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP tidak terbukti secara sah dan meyakinkan ; 2. Bahwa demikian pula hanya dengan unsur ke-3 dari Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP juga tidak terbukti karena kami Terdakwa memasuki rumah yang kuncinya milik kami sendiri dan anak kuncinya masingmasing dibawa oleh I Gusti Ngurah Wijaya dan kami sendiri, kalaupun ada saksi Ni Gusti Ayu Rusmini tidak bisa menempati rumah tersebut karena transaksi jual belinya dengan I Gusti Ngurah Wijaya cacat hukum sehingga harus dibatalkan demi hukum ; Oleh karena transaksi jual beli antara Paul Budiasa Gunadi (suami Ni Gusti Ayu Rusmini) dengan I Gusti Ngurah Wijaya cacat hukum, maka kami Terdakwa tidak perlu minta ijin lagi kepada Ni Gusti Ayu Rusmini untuk menempati rumah kami sendiri. Berdasarkan hal tersebut berarti unsur ke-3 dari Pasal 335 ayat (1) ke-1e KUHP juga tidak terbukti secara sah dan meyakinkan ; 3. Bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar telah salah dalam menerapkan hukumnya ; Bahwa dari awal mula perkara ini kami Terdakwa telah berulang kali menyatakan bahwa perkara ini adalah murni perdata, di mana
Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
hubungan perdata dimulai dengan adanya perjanjian kerja sama pembangunan rumah antara kami Terdakwa dengan I Gusti Ngurah Wijaya ; Dalam perjanjian kerja sama tersebut I Gusti Ngurah Wijaya telah nyata-nyata menjual rumah tersebut tanpa persetujuan kami Terdakwa dan semua hasil penjualannya dinikmati oleh I Gusti Ngurah Wijaya. Semua perbuatan I Gusti Ngurah Wijaya tersebut telah kami laporkan ke polisi lebih awal dari perkara ini, namun I Gusti Ngurah Wijaya seolah-olah tidak tersentuh oleh hukum dan lagi pula tidak pernah didengar
keterangannya
sebagai
tersangka
maupun
saksi
di
Pengadilan ; Dari uraian tersebut, di manakah letak rasa keadilannya menurut hukum? Apakah wajar kami Terdakwa yang menempati rumah kami sendiri dihukum penjara selama 4 bulan, sedangkan orang yang menjual rumah kami tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan kami, bebas sama sekali dan tidak pernah tersentuh oleh hukum? Berdasarkan
atas
keseluruhan
uraian
tersebut
di
atas,
melalui
kesempatan ini kami Terdakwa mengetuk hati nurani Majelis Hakim Mahkamah Agung RI untuk menegakkan kebenaran materiil maupun keadilan ; Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan-alasan ke-1 s/d 3 : Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena judex factie telah tepat dalam pertimbangan dan putusannya yang telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri dan tidak salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata, putusan judex factie dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/Terdakwa dipidana, maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan Undang-Undang No. 4 tahun 2004, UndangUndang No. 8 tahun 1981 dan Undang-Undang No. 14 tahun 1985
Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : Ir. Ida Bagus Adnyana Wijaya tersebut ; Membebankan
Pemohon
Kasasi/Terdakwa
tersebut
untuk
membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 2.500,(dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 11 Januari 2007 oleh H. Abdul Kadir Mappong, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Hj. Mieke Komar, SH., MCL. dan Susanti Adi Nugroho, SH., MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Prof. Dr. Hj. Mieke Komar, SH., MCL. dan Susanti Adi Nugroho, SH., MH. Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Endang Wahyu Utami, SH., MH. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi : Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum.
Hakim-Hakim Anggota : Ketua Majelis : ttd. Prof.Dr.Hj. Mieke Komar, SH.,MCL. ttd. H.Abdul Kadir Mappong, SH. ttd. Susanti Adi Nugroho, SH., MH. Panitera Pengganti : Endang Wahyu Utami, SH., MH.
Untuk Salinan a.n. Panitera Mahkamah Agung R. I. Plt. Kepala Direktorat Pidana u. b. Kasubdit Umum Pidana
NY. SITI KHOLISOH, SH. NIP. 220000341
Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 1515 K/Pid/2002