PUTUSAN No. 103 K/MIL/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
AGUNG
memeriksa perkara pidana militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama
:
NUR INSAN ILAHI ;
pangkat / Nrp. :
Praka / 31950097031273 ;
jabatan
:
Yonif-100/Raider ;
kesatuan
:
Denmadam-I / BB ;
tempat lahir
:
Bengkulu ;
tanggal lahir
:
18 Desember 1973 ;
jenis kelamin
:
Laki-laki ;
kebangsaan
:
Indonesia ;
agama
:
Islam;
tempat tinggal :
Asrama Militer Yonif-100/Raider Namu Sirasira
Kecamatan
Sei
Binjai,
Kabupaten
Langkat ; Terdakwa berada di dalam tahanan : 1.
Ankum selama 20 hari sejak tanggal 24 Maret 2006 sampai dengan tanggal 13 April 2006 ;
2.
Papera selama 30 hari sejak tanggal 13 Juli 2006 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2006 ;
3.
Hakim Ketua Pengadilan Militer I-02 Medan selama 30 hari sejak tanggal 15 Mei 2006 sampai dengan tanggal 13 Juni 2006 ;
4.
Kepala Pengadilan Militer I-02 Medan selama 60 hari sejak tanggal 14 Juni 2006 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2006 ;
5.
Hakim Ketua Pengadilan Militer Tinggi I Medan selama 30 hari sejak tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan tanggal 29 Juli 2006 ;
6.
Berdasarkan Putusan Sela Nomor : PUT/179 K/SELA/PMI-02/AD/VI/2006 tanggal 30 Juni 2006, mengembalikan berkas perkara berikut Terdakwa kepada Oditurat Militer I-02 Medan untuk dikembalikan kepada Penyidik guna dilakukan penyidikan ulang ;
7.
Berdasarkan pelimpahan perkara Terdakwa dari Oditurat Militer I-02 Medan kepada Pengadilan Militer I-02 Medan Nomor : K/951/PL/X/2006 tanggal 8 Oktober 2006, maka Terdakwa ditahan kembali oleh Hakim
Hal. 1 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
Ketua Pengadilan Militer I-02 Medan selama 30 hari sejak tanggal 5 Oktober 2006 sampai dengan tanggal 3 November 2006 dan Kepala Pengadilan Militer I-02 Medan selama 60 hari sejak tanggal 4 November 2006 sampai dengan tanggal 4 November 2006 ; 8.
Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 10 September 2007 Nomor : 86/Pen/Tah/Mil/S/2007 Terdakwa diperintah-kan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung sejak tanggal 9 Agustus 2007 sampai dengan 26 September 2007 ;
9.
Diperpanjang berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 22 Oktober 2007 Nomor : 94/Pen/Tah/Mil/S/2007 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal 27 September 2007 sampai dengan
tanggal 26
November 2007 ; yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Militer I-02 Medan karena didakwa : KESATU : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal Dua Puluh Empat bulan Maret tahun Dua Ribu Enam atau setidak-tidaknya dalam tahun 2006 di Desa Padang Cermin Pasar III Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara
atau
setidak-tidaknya
ditempat-tempat
yang
termasuk
wewenang
Pengadilan Militer I-02 Medan, telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menguasai, membawa, mempunyai persediaan sengaja atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak”. dengan cara-cara sebagai berikut : 1
Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1994/1995 melalui
pendidikan Secata di Rindam-III/Slw, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yonif 310/KK, pada tahun 2003 Terdakwa dipindah tugaskan ke Yonif-100/Raider sampai sekarang masih berdinas aktif dan telah berpangkat Praka dengan Nrp. 31950097031273. 2.
Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/Raider tanpa
ijin yang sah dari Dan Satnya sejak tanggal 11 Oktober 2004 sampai dengan tanggal 23 Maret 2006.
Hal. 2 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
3.
Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/
Raider tanpa ijin yang sah dari Dan Satnya, karena Terdakwa dituduh mencuri komputer milik Lettu Inf. Teguh (tidak diperiksa) serta Terdakwa juga melakukan pemukulan terhadap masyarakat dan oleh Ka Korum Yonif-100/Raider Kapten Inf. Tengku Khaidir (tidak diperiksa) Terdakwa diperintahkan masuk sel, namun Terdakwa tidak melaksanakannya dan pergi meninggalkan dinas Kesatuan tanpa ijin dari Dan Satnya. 4.
Bahwa Terdakwa selama meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/
Raider tanpa ijin yang sah dari Dan Satnya, Terdakwa berada di sekitar daerah Kecamatan Kuwala/Tanjung Langkat dan yang terakhir Terdakwa berada di Desa Padang Cermin Pasar III, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat dirumah Sdr. Pendi (tidak diperiksa) dengan kegiatan bergabung denan masyarakat mengambil/mencuri buah kelapa sawit milik Perkebunan PTPN II Padang Brahrang. 5.
Bahwa Terdakwa pada tanggal 24 Maret 2006 sewaktu berada dirumah
Sdr. Pendi (tidak diperiksa) penduduk Pasar III Desa Padang Cermin Pasar III, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat ditangkap Intel Polresta Binjai karena kedapatan membawa/menyimpan satu pucuk senjata api berupa pistol serta satu butir peluru karet tanpa dilengkapi surat dari pihak yang berwajib. 6.
Bahwa senjata api tersebut milik Sdr. Dodi (tidak diperiksa) yang
dititipkan kepada Terdakwa sesaat sebelum Terdakwa ditangkap oleh Intel Polresta Binjai. 7.
Bahwa kemudian Terdakwa beserta barang bukti 1 (satu) pucuk pistol
dan 1 (satu) butir peluru karet diserahkan ke Sub Denpom-I/5-2 Binjai untuk penyidikan lebih lanjut. DAN : KEDUA : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu sejak tanggal Sebelas bulan Oktober tahun Dua Ribu Empat sampai dengan tanggal Dua Puluh Tiga bulan Maret tahun Dua Ribu Enam atau setidak-tidaknya dalam tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 di Kesatuan Yonif-100/Raider Namu Sira-sira, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-02 Medan, telah melakukan tindak pidana : “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”
Hal. 3 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
dengan cara-cara sebagai berikut : 1
Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1994/1995 melalui
pendidikan Secata di Rindam-III/Slw, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yonif 310/KK, pada tahun 2003 Terdakwa dipindah tugaskan ke Yonif-100/Raider sampai sekarang masih berdinas aktif dan telah berpangkat Praka dengan Nrp. 31950097031273. 2.
Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/Raider tanpa
ijin yang sah dari Dan Satnya sejak tanggal 11 Oktober 2004 sampai dengan tanggal 23 Maret 2006. 3.
Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/
Raider tanpa ijin yang sah dari Dan Satnya, karena Terdakwa dituduh mencuri komputer milik Lettu Inf. Teguh (tidak diperiksa) serta Terdakwa juga melakukan pemukulan terhadap masyarakat dan oleh Ka Korum Yonif-100/Raider Kapten Inf. Tengku Khaidir (tidak diperiksa) Terdakwa diperintahkan masuk sel, namun Terdakwa tidak melaksanakannya dan pergi meninggalkan dinas Kesatuan tanpa ijin dari Dan Satnya. 4.
Bahwa Terdakwa selama meninggalkan dinas Kesatuan Yonif-100/
Raider tanpa ijin yang sah dari Dan Satnya, Terdakwa berada di sekitar daerah Kecamatan Kuwala/Tanjung Langkat dan yang terakhir Terdakwa berada di Desa Padang Cermin Pasar III, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat dirumah Sdr. Pendi (tidak diperiksa) dengan kegiatan bergabung denan masyarakat mengambil/mencuri buah kelapa sawit milik Perkebunan PTPN II Padang Brahrang. 5.
Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan Yonif-100/Raider pada tanggal 24
Maret 2005 sewaktu Terdakwa berada di rumah Pendi (tidak diperiksa) penduduk Pasar III Desa Padang Cermin Pasar III, Kecamatan Selesai, Kabupaten
Langkat
ditangkap
Intel
Polresta
Binjai
karena
kedapatan
membawa/menyimpan satu pucuk senjata api berupa pistol serta satu butir peluru karet tanpa dilengkapi surat dari pihak yang berwajib. 6.
Bahwa senjata api tersebut milik Sdr. Dodi (tidak diperiksa) yang
dititipkan kepada Terdakwa sesaat sebelum Terdakwa ditangkap oleh Intel Polresta Binjai. 7.
Bahwa kemudian Terdakwa beserta barang bukti 1 (satu) pucuk pistol
dan 1 (satu) butir peluru karet diserahkan ke Sub Denpom-I/5-2 Binjai untuk penyidikan lebih lanjut. 8.
Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan Yonif-100/Raider tanpa ijin
yang sah dari Dan Satnya sejak tanggal 11 Oktober 2004 sampai dengan
Hal. 4 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
tanggal 23 Maret 2006 secara berturut-turut selama 529 (lima ratus dua puluh sembilan) hari atau lebih lama dari tiga puluh hari. 9.
Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas Kesatuan tanpa ijin yang
sah dari Dan Satnya, Terdakwa ataupun Kesatuan Yonif-100/Raider tidak sedang dipersiapkan dalam tugas operasi karena Negara Republik Indonesia dalam keadaan aman tidak dalam keadaan darurat perang. Berpendapat,
bahwa
perbuatan-perbuatan
Terdakwa
telah
cukup
memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana tercantum dalam : Kesatu :
Pasal 1 Undang-undang Drt No.12 tahun 1951.
Dan Kedua
:
Pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM.
Mahkamah Agung tersebut ; Membaca tuntutan pidana Oditur Militer pada Oditurat Militer I-02 Medan tanggal 21 Desember 2006 sebagai berikut : Menyatakan Terdakwa : Bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Tanpa hak menyimpan senjata api dan munisi” Sebagaimana yang diatur dan diancam, dengan pidana menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No.12 Drt tahun 1951 tentang senjata api. Kedua : “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari” Sebagaimana yang diatur dan diancam, dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM. Dengan mengingat Pasal tersebut diatas dan ketentuan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan perkara ini. Selanjutnya kami mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana Pokok
: Penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI-AD. Menetapkan barang bukti berupa : 1. Surat-surat : a.
1 (satu) lembar photo/gambar senjata pistol, peluru karet dan magazen.
b.
1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas Praka Nur
Insan Illahi Nrp. 31950097031273 Ta Yonif-100/Raider. Mohon tetap melekat dalam berkas. 2. Barang-barang :
Hal. 5 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
a.
1 (satu) pucuk senjata api pistol Nomor : 125855 Cal 9 mm warna
hitam. b.
1 (satu) butir peluru karet Cal 9 mm.
c.
1 (satu) buah magazen.
Dirampas untuk Negara. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). Membaca putusan Pengadilan Militer I-02 Medan No. PUT/299-K/PM I02/AD/XII/2006 tanggal 28 Desember 2006 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : NUR INSAN ILAHI Praka
Nrp.31950097031273, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Tanpa hak menyimpan, membawa sesuatu senjata api dan munisi” Kedua 2.
: “Desersi dalam waktu damai” Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok
: Penjara selama 1 (satu) tahun. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
1 (satu) lembar photo/gambar senjata pistol, peluru karet dan magazen.
-
1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi an. Nur Insan Illahi Nrp. 31950097031273 Ta Yonif-100/Raider.
tetap dilekatkan dalam berkas perkara Barang-barang : -
1 (satu) pucuk senjata api pistol Nomor : 125855 Cal 9 mm warna hitam.
-
1 (satu) butir peluru karet Cal 9 m/m.
-
1 (satu) buah magazen.
dirampas untuk Negara. 4.
Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar
Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). 5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
Hal. 6 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
Membaca putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan No.PUT/B-18/K/AD/ PMT-I/IV/2007 tanggal 17 April 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut : Menyatakan :
1.
Menerima secara formal permohonan banding yang
diajukan oleh Terdakwa NUR INSAN ILAHI PRAKA Nrp. 31950097031273. 2.
Memperbaiki putusan Pengadilan Militer I-02 Medan
Nomor PUT/299-K/PM I-02/AD/XII/2006 tanggal 28 Desember 2006
sekedar mengenai pidana pokoknya sehingga menjadi
sebagai berikut : Pidana Pokok
: Penjara selama 2 (dua) tahun. Menetapkan
selama
waktu
Terdakwa
menjalani penahanan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. 3.
Membebankan biaya perkara pada Tingkat Banding
kepada Terdakwa sebesar Rp.7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah). 4.
Memerintahkan Terdakwa untuk ditahan.
5.
Memerintahkan
kepada Panitera agar mengirimkan
salinan resmi putusan ini beserta berkas perkaranya kepada Kepala Pengadilan Militer I-02 Medan. Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No.KS-144/PM I-02/ VIII/2007 yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Militer I-02 Medan yang menerangkan, bahwa pada tanggal 9 Agustus 2007 Terdakwa
mengajukan
permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Militer Tinggi tersebut ; Memperhatikan memori kasasi tanggal 9 Agustus 2007 dari Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Militer I-02 Medan pada tanggal 13 Agustus 2007 ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Militer Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 26 Juli 2007 dan Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 9 Agustus 2007 serta memori kasasinya telah diterima di kepaniteraan Pengadilan Militer I-02 Medan pada tanggal 13 Agustus 2007 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Hal. 7 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut : Keberatan I Bahwa judex facti kurang teliti dalam memeriksa dan menilai alat bukti yang diajukan oleh Oditur Militer, sehingga dalam persidangan tingkat pertama belum terungkap secara jelas dan terang mengenai fakta hukum dalam dakwaan militer ke-1 (Pasal 1 Undang-undang Drt. No.12 tahun 1951), yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi dituduh menyimpan senjata beserta munisinya, dalam persidangan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama Oditur Militer tidak dapat membuktikan mengenai kepemilikan senjata api berikut munisinya, karena Oditur Militer tidak dapat menghadirkan Saksi-1 dan Saksi-2 yang seharusnya hadir dalam persidangan, hal ini menyebabkan dakwaan ke-1 tidak secara terang dan jelas, secara otomatis ketentuan materiil pemeriksaan persidangan terhadap sebuah tindak pidana tidak terpenuhi, sehingga unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer kepada Pemohon Kasasi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Keberatan II Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api Nomor 125855 cal 9 mm warna hitam, 1 (satu) peluru karet, dan 1 (satu) buah magasen tidak disertai dengan keterangan pemeriksaan yang sah dari pejabat yang berwenang dan mengenai jenis pistol dan caliber dari peluru sesungguhnya yang ditunjukkan pada saat persidangan sehingga masih menimbulkan keragu-raguan. Keberatan III Bahwa sebagaimana yang Pemohon Kasasi sampaikan dalam nota pembelaan dahulunya yang terungkap fakta dalam persidangan tingkat pertama bahwa Pemohon
Kasasi
melakukan
ketidakhadiran
tanpa
ijin/meninggalkan
dari
satuannya dikarenakan sebelumnya Pemohon Kasasi pernah diperlakukan secara tidak adil oleh atasannya dengan menuduh Pemohon Kasasi telah mencuri sebuah komputer, yang kemudian tanpa alasan yang sah dan jelas Pemohon Kasasi dikurung/disel dan tindakan lainnya, serta diperintahkan mencari komputer yang hilang tersebut, karena merasa akan diperlakukan tidak adil lagi oleh atasannya kemudian Pemohon Kasasi takut untuk kembali ke Kesatuannya. Keberatan IV Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Militer pada halaman 13 (tiga belas) poin 3 (tiga) kesatu yang menyatakan “Barang siapa yang tanpa hak memasukkan mencoba menerima,
Hal. 8 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
memperoleh, menyerahkan, atau mencoba menguasai membawa mempenyai dalam miliknya menyimpan mengakut menyembunyikan bahwan peledak” adalah kurang tepat. Terbukti dalam persidangan Pemohon Kasasi selaku seorang Prajurit yang mempunyai jiwa Patriot dalam melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur dapat dijawab dengan tegas dan dalil yang dapat meyakinkan. Sebab senjata api dan munisi tersebut bukan miliknya tapi dititipkan oleh seseorang kepadanya dan bukan dipakai untuk melakukan perbuatan pidana ini sesuai pengakuan para saksi dari Kepolisian yang dibacakan dalam persidangan untuk itu Pemohon Kasasi bukanlah memiliki atau menyimpan senjata api dan munisi tersebut, oleh karenanya secara hukum Pemohon Kasasi tidak melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Oditur Militer, sehingga perbuatan yang dilakukan Pemohon Kasasi tidak memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undangundang Republik Indonesia Drt. No.12 tahun 1961. Dengan demikian unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer kepada Pemohon Kasasi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Keberatan V Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Militer pada halaman 13 (tiga belas) point ke 3 (tiga) kedua yang menyatakan
“Militer
yang
karena
kesalahannya
atau
dengan
sengaja
melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh
hari”
adalah
kurang tepat.
Sebab dari
fakta
yang terungkap
di
persidangan ternyata Pemohon Kasasi dalam melakukan desersi disebabkan perlakuan satuan (Yonif 100/Raider) yang sewenang-wenang (tidak sesuai dengan Undang-undang) terhadap diri Pemohon Kasasi menyebabkan dirinya lari untuk melepaskan tekanan dari satuan sambil menunggu barang yang hilang dapat ditemukan lagi atau yang melakukan pencurian dapat terungkap barulah Pemohon Kasasi pulang atau kembali ke Kesatuan Yonif 100/Raider ini terungkap dalam persidangan, maka secara hukum perbuatan Pemohon Kasasi tersebut tidak memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM. Dengan demikian unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer kepada Pemohon Kasasi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Keberatan VI Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Militer yang memberikan hukuman pidana tambahan Pemecatan dari dinas Militer, bahwa apa yang dilakukan Pemohon Kasasi tidak seimbang
Hal. 9 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
dengan hukum baik pidana pokok maupun terutama pidana tambahan berupa Pemecatan dari dinas Militer. Hal ini disebabkan Pemohon Kasasi belum tentu benar melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dan dituntut Oditur Militer kepada Pemohon Kasasi. Apalagi selama berdinas sebagai anggota TNI AD Pemohon Kasasi baru kali ini melakukan tindak pidana. Bahwa Pemohon Kasasi selama melaksanakan dinas militer sudah berapa kali diberi tanggung jawab oleh Negara untuk melaksanakan tugas operasi antara lain : -
Pada tahun 1995 melaksanakan tugas di Timor-Timur selama 14 bulan.
-
Pada tahun 1998 penugaan di Atambua selama 8 bulan.
-
Pada tahun 2001/2002 penugasan ke Aceh selama 14 bulan.
Bahwa terutama pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas militer ini Pemohon Kasasi mohon dengan kerendahan hati kepada Yang mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam hal ini Ketua Hakim Agung berkenan mempertimbangkan untuk dapatnya dihilangkan. Hal ini disebabkan karena Pemohon Kasasi adalah menjadi tulang punggung keluarga dalam menghidupi keluarga dan anaknya yang saat ini sedang membutuhkan biaya guna pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Selain hal tersebut diatasnya Pemohon Kasasi sangat menyesal atas perbuatannya dan bersumpah tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang tidak terpuji dan melanggar hukum. Dalam kesempatan ini pula sekali lagi Pemohon Kasasi memohon kepada yang terhormat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Up. yang terhormat Ketua Hakim Agung yang mengadili dan memutuskan perkara ini kiranya berkenan agar Pemohon Kasasi untuk tetap dapat dipertahankan sebagai anggota TNI-AD. Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : Mengenai alasan-alasan I s/d VI : Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena judex facti (Pengadilan Militer Tinggi) tidak salah menerapkan hukum, telah tepat dalam
pertimbangan
dan
putusannya,
lagi
pula
alasan-alasan
tersebut
mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, keberatan-keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya, atau cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang, atau Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 253
Hal. 10 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No. 8 tahun 1981) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata, putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/ atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.31 tahun 1997, Undang-Undang No.4 tahun 2004, Undang-Undang No.8 tahun 1981 dan Undang-Undang No.14 tahun 1985
sebagaimana yang telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa :
NUR
INSAN ILAHI, Praka Nrp. 31950097031273 tersebut ; Membebankan Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari senin tanggal 29 Oktober 2007 oleh Soedarno, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Timur P. Manurung, SH. dan M. Imron Anwari, SH.SpN.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 15 November 2007 oleh Ketua Majelis beserta Timur P. Manurung, SH., M. Imron Anwari, SH.SpN.MH. Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Badrun Zaini, SH. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Oditur Militer. Anggota-Anggota ttd./Timur P. Manurung, SH. ttd./M. Imron Anwari, SH.SpN.MH.
Ketua : ttd./Soedarno, SH.
Panitera Pengganti : ttd./ Badrun Zaini, SH. Untuk salinan : MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Perkara Pidana Militer
REFLINAR NURMAN, SH.M.Hum.
Hal. 11 dari 11 hal. Put. No. 103 K/MIL/2007