P U T U S A N No. 2244 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : 1. Ny. ROSIDAH istri alm. Uho Sastrasenjaya, bertempat tinggal di Kp. Manggahang Rt.06/13, Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung; 2. ZIRON KOSIM, bertempat Rt.03/06,
Kelurahan
tinggal di Gang Mesjid Dalam
Babakan
Surabaya,
Kecamatan
Kiaracondong Bandung; 3. RAHMAN, bertempat tinggal di Babakansari I Rt.09/11 Jalan Sintasari No.9, Kelurahan Babakansari, Kotamadya Bandung; dalam hal ini memberi kuasa kepada Rahman, AS, SH., 2. Syafrudin, SH. Advokat, berkantor di Jl. LL. RE Martadinata No.57 Bandung Pemohon Kasasi dahulu para Tergugat 1, 2 dan 3/Pembanding melawan 1. ABAN SOBANDI, bertempat tinggal di Bukit Mulya Rt.02/08, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung; 2. KALSUM, bertempat tinggal di Jelekong Rt.04/02, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung; 3. NANDANG, bertempat tinggal di
Bukit Mulya Rt.01/08,
Kelurahan Manggahang, Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung; 4. UJANG WIARSA, bertempat tinggal di
Kp. Tarowongan
No.13 Rt.01/13, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung; 5. MARYATI, bertempat tinggal di Leuwi Bandung Rt.01/02 Desa
Citeureup, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten
Bandung; 6. UNO,
bertempat tinggal di
Kp. Manggahang Rt.02/07,
Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung;
Hal. 1 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
7. TATANG TARGANA, bertempat tinggal di Kp. Cibojong Rt.01/12
Desa
Bojongsari,
Kecamatan
Bojongsoang,
Kabupaten Bandung; 8. IRAH ROHAETI, bertempat tinggal di Kp. Bojong Rt.01/12 Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang,
Kabupaten
Bandung; dan 1. Kepala
Desa
Bojongsari,
Kecamatan
Bojongsoang,
Kabupaten Bandung; 2. Camat Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung; Para turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat 4 dan 5/turut Terbanding; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang para Termohon Kasasi
dahulu
sebagai
para Penggugat telah menggugat
sekarang para Pemohon Kasasi dan turut Termohon Kasasi sebagai para Tergugat 1 sampai dengan 5 di muka persidangan
Pengadilan Negeri Bale
Bandung pada pokoknya atas dalil-dalil: Bahwa Penggugat adalah ahli waris dari almarhum Sastra Jaya yang meninggal tahun 1982; Bahwa sebelum meninggal dunia orang tua Penggugat Sastra Jaya meninggalkan warisan berupa tanah kosong yang belum dibagi berlokasi di desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Persil No.213 SV Blok Tarowongan Kohir/Kikitir No.475/1297 luas lebih kurang 14.000 M2 dengan batas-batas seperti tersebut dalam surat gugatan; Bahwa tanpa sepengetahuan Penggugat Tergugat I bersama suaminya almarhum Ir. Uho Sastrasenjaya pada tanggal 12 Nopember 1997 telah menjual tanah milik orangtua Penggugat kepada Tergugat II dan Tergugat III dengan dibantu oleh Tergugat IV dan Tergugat V sehingga terbit akta jual beli No.658/ Bojongsoang/1997 dan akte jual beli No.660/Bojongsoang/1997 yang dibuat oleh Tergugat V selaku PPAT Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung; Bahwa jual beli yang tanpa izin Penggugat tersebut diduga menggunakan surat kuasa tanpa tanggal
yakni tertulis bulan Juni 1992 yang mana
seharusnya surat kuasa tersebut tidak sah dipergunakan lagi karena telah dibatalkan oleh Penggugat pada tanggal 1 September 1993 dan Tergugat IV pada
Hal. 2 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
tanggal 4 September 1993 yang mana pemberitahuan pembatalan surat kuasa tersebut telah disampaikan secara tertulis kepada Tergugat I; Bahwa tindakan Tergugat I yang telah menyalahgunakan surat kuasa yang telah dibatalkan oleh Penggugat dan Tergugat VI maupun perbuatan Tergugat IV sendiri yang telah membantu proses sehingga terjadinya jual beli tanah milik orangtua Penggugat dengan menjadi saksi pada akta jual beli tersebut padahal telah mengetahui sebelumnya bahwa surat kuasa tersebut tidak benar sangat jelas telah merugikan Penggugat secara materiil selaku ahli waris dari almarhum Sastra Jaya; Bahwa selain itu tindakan Tergugat I yang telah menjual serta menikmati uang hasil penjualan tanah milik orang tua pengugat kepada Tergugat II dan Tergugat III dengan dibantu oleh Tergugat IV dan Tergugat V jelas adalah tindakan melawan hukum yang merugikan Penggugat secara materil; Bahwa Penggugat telah berusaha menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah dengan meminta pengembalian tanah milik orangtua Penggugat tersebut akan tetapi tetap tidak berhasil bahkan para Tergugat tidak menanggapinya dengan itikad baik maka dengan sangat terpaksa Penggugat membawa persoalan ini ke sidang pengadilan; Bahwa para Tergugat telah ternyata ingin menguasai tanah milik orang tua Penggugat tersebut dengan melawan hukum karena itu Penggugat mempunyai sangka yang beralasan terhadap itikad buruk para Tergugat, maka untuk menjamin gugatan Penggugat serta mencegah upaya-upaya dari para Tergugat yang secara langsung ataupun tidak langsung untuk memindah tangankan, mengalihkan dan/atau memperjual belikan tanah milik orangtua Penggugat tersebut di atas satu dan lain hal untuk menghindari beban hukuman yang diletakkan berdasarkan putusan perkara a quo dan agar dapat dilaksanakannya dengan secara baik putusan pengadilan ini dikemudian hari maka adalah beralasan menurut hukum jika Penggugat mohon agar ditaruh di bawah sita jaminan (conservatoir beslag) tanah milik orang tua Penggugat almarhum Sastra Jaya tersebut yang berlokasi di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung persil 213 SV Blok Tarowongan Kohir/Kikitir No. 475/1297 luas lebih kurang 14.000 M2 dengan batas-batas seperti tersebut dalam surat gugatan; Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan ini maka para Tergugat menurut hukum patut ditetapkan membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat apabila lalai dan atau tidak memenuhi isi putusan dalam perkara ini
Hal. 3 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
yaitu setiap harinya sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sampai dipenuhinya seluruh isi putusan tersebut kepada Penggugat ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Bale Bandung agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas obyek sengketa dan selanjutnya
menuntut kepada Pengadilan Negeri
tersebut supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah milik orang tua Penggugat dalam perkara ini; 3. Menyatakan cacat hukum akta jual beli No.658/Bojongsoang/1997 dan akta jual beli No.660/Bojongsoang/1997 yang dibuat dihadapan Tergugat V selaku Pejabat Pembuat Akte Tanah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung; 4. Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan tanah milik orang tua Penggugat almarhum Sastra Jaya kepada Penggugat dalam keadaan kosong dan baik; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.500.000,- (lima ratus rupiah) setiap hari atas kelalaian dan keterlambatan dan atau tidak memenuhi terhadap isi putusan dalam perkara ini, terhitung sejak perkara ini didaftarkan; 6. Menghukum para Tergugat selaku pihak yang kalah untuk membayar seluruh biaya timbul dalam perkara ini; 7. Menghukum Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan dalam perkara perdata ini; 8. Menyatakan dan menerapkan bahwa putusan dalam perkara
ini dapat
dilaksanakan lebih dahulu/serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada pengajuan upaya hukum verzet, banding, kasasi ataupun pengajuan upaya hukum lain; SUBSIDAIR : Mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I, II dan III mengajukan eksepsi dan gugatan balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalildalil sebagai berikut :
Hal. 4 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
DALAM EKSEPSI : Bahwa gugatan Penggugat telah kekurangan pihak, berdasarkan alasanalasan sebagai berikut : a. Alm. Sastra Jaya alias H. Ismail meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 1983, bukan pada tahun 1982 seperti yang dinyatakan oleh para Penggugat dan meninggalkan 13 (tiga belas) orang ahli waris, yaitu alm. H. Patimah (isteri); Alm. Ir. Uho Sastrasenjaya (anak), alm. Empong Chintaresmi (anak), ibu Mimin (anak), Saisah (anak) dan selebihnya adalah para Penggugat. Ahli waris alm. Sastra Jaya tersebut, selain dari para Penggugat, oleh Penggugat ternyata tidak disertakan dalam perkara ini, padahal gugatan Penggugat berkenaan dengan kekayaan alm. Sastra Jaya yang menurut Penggugat merupakan harta warisan, sehingga karenanya dalam gugatan seharusnya seluruh ahli waris almarhum menjadi pihak. Apabila terdapat ahli waris alm. Sastra Jaya yang pada saat ini telah meninggal dunia, maka Penggugat seharusnya menyertakan pula ahli warisnya; b. Batas-batas tanah persil No.213 SV, Blok Torowongan, Kohir No.475/1297, seluas kurang lebih 14.000 M2 sebagaimana yang disebutkan oleh Penggugat, adalah tidak jelas, karena dilokasi tanah dengan batas-batas tersebut bukan saja terdapat tanah-tanah eks milik alm. Sastra Jaya, melainkan pula terdapat tanah-tanah eks milik alm. Bapak Unis, ibu Mimin dan Bapak Ayud (persil 212 Kohir 1785) tanah milik eks. Milik alm. Sastra Jaya hanya kurang lebih 650 tumbak (kurang lebih 9.100 M2 selebihnya adalah eks milik ketiga orang tersebut. Oleh karena itu seharusnya para Penggugat menyertakan pula ketiga orang itu dalam gugatannya; Dengan demikian, karena gugatan Penggugat telah kekurangan pihak, maka pengadilan sudah seharusnya menolak atau setidak-tidaknya tidak menerima gugatan Penggugat; DALAM REKONVENSI : Bahwa Penggugat I, II dan III dalam rekonvensi /Tergugat I, II dan III dalam konvensi (selanjutnya ditulis Penggugat I, II dan III DR/Tergugat I, II dan III DK) ; Bahwa Penggugat II DR/Tergugat II DK pada tahun 1982 telah membeli tanah persil No.213 SV, Kohir No.475/1297, yang terletak sebagaimana tersebut dalam bagian konvensi, seluas 650 tumbak (dalam surat-surat tertulis seluas 14.000 M2, berdasarkan pemantauan di lapangan luasnya kurang dari itu), dari pemiliknya
alm. Sastra Jaya alias H. Ismail, secara kontan/tunai. Uang
Hal. 5 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
pembayarannya telah diterima oleh alm. Sastra Jaya sebagaimana tersebut dalam kuitansi tanggal 24 Maret 1982. transaksi jual beli tanah ini pada saat itu disaksikan oleh alm. Hj. Patimah (isteri H. Ismail) dan alm. Ir. Uho Sastra Jaya (anak kandung tertua H. Ismail); Bahwa pada tanggal 10 Juli 1983 Sastra Jaya alias H. Ismail meninggal dunia dan belum sempat mengurus surat-surat pengalihan hak atas tanah tersebut dalam butir 2 kepada Penggugat II DR/Tergugat II DK; Bahwa pembelian tanah termaksud diketahui dan diakui oleh seluruh ahli waris alm. Sastra Jaya. Pengakuan itu kemudian dituangkan dalam surat pernyataan jual beli tanah tertanggal Oktober 1986, yang isinya sekaligus juga pemberian kuasa kepada pembeli (Penggugat II DR/Tergugat DK) sebagaimana telah dijelaskan dalam jawaban dalam konvensi tersebut di atas (butir 4 huruf d) dengan demikian, jelas bahwa jual beli antara alm. Sastra Jaya dengan Penggugat II DR/Tergugat II DK, adalah benar adanya; Bahwa perbuatan-perbuatan para Tergugat DR yang dengan itikad buruk telah ingin menguasai kembali tanah persil No.213 SV tersebut dalam perkara ini, jelas merupakan tindakan melawan hukum yang bagi Penggugat DR sangat merugikan baik moril maupun materil. Oleh karena itu cukup beralasan Penggugat DR menuntut ganti kerugian sebesar Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) kepada para Tergugat DR terhitung sejak putusan atas perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat dalam rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Bale Bandung supaya memberikan putusan sebagai berikut : DALAM KONVENSI DALAM EKSEPSI: − Menyatakan menolak atau setidak-tidaknya tidak menerima gugatan para Penggugat seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA 1. Menyatakan menolak atau setidak-tidaknya tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara; DALAM REKONVENSI PRIMAIR 1. Menerima dan mengabulkan
gugatan Penggugat I, II dan III dalam
rekonvensi/Tergugat I, II dan III dalam konvensi;
Hal. 6 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
2. Menyatakan jual beli tanah yang terletak di Blok Tarowongan, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, persil No.213 Kohir No.475/1297, seluas 650 tumbak sebagaimana yang dimaksud dalam perkara ini, antara alm. Sastra Jaya (alias H. Ismail) dengan E. Ziron Kosim (Penggugat II dalam rekonvensi/Tergugat II dalam konvensi), adalah sah; 3. Menyatakan E. Ziron Kosim (Penggugat II dalam rekonvensi/Tergugat II dalam konvensi) adalah pemilik dari tanah tersebut dalam butir 2 di atas; 4. Menyatakan sah dan berharga surat pernyataan jual beli tanah tertanggal Oktober 1986; 5. Menyatakan para Tergugat dalam rekonvensi/para Penggugat dalam konvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum; 6. Menghukum para Tergugat dalam rekonvensi/para Penggugat dalam konvensi untuk membayar kerugian sebesar Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) kepada Penggugat I, II dan III dalam rekonvensi/Tergugat I II dan III dalam rekonvensi/Tergugat I, II dan III dalam konvensi terhitung sejak putusan atas perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti; 7. Menghukum para Tergugat dalam rekonvensi untuk membayar biaya perkara; Subsidair: - Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Bale Bandung telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No. Nomor: 02/Pdt.G/2005/PN.BB tanggal 14 Juni 2005 yang amarnya sebagai berikut : − Menyatakan Tergugat V tidak pernah hadir dalam perkara ini, walaupun telah dipanggil secara patut dan sah menurut hukum; DALAM KONVENSI DALAM EKSEPSI − Menolak eksepsi para Tergugat ; DALAM POKOK PERKARA 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan (conservatoir beslag) yang dilakukan terhadap tanah yang menjadi obyek sengketa dalam perkara ini sebagaimana tercatat dalam Berita Acara Penyitaan Jaminan No.02/Pdt.G/ 2005/PN.BB tanggal 22 Februari 2005; 3. Menyatakan para Penggugat sebagai akhli waris yang sah dari alm. Sastra Jaya;
Hal. 7 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
4. Menyatakan para Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah obyek sengketa; 5. Menyatakan cacat hukum akta jual beli No.658/Bojongsoang/1997 dan akta jual beli No.660/Bojongsoang/1997 yang dibuat dihadapan Tergugat V selaku Pejabat Pembuat Akte Tanah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung atas tanah obyek sengketa; 6. Menyatakan perbuatan Tergugat I, II dan III yang telah menguasai tanah obyek sengketa adalah merupakan perbuatan melawan hukum; 7. Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan tanah obyek sengketa tersebut kepada para Penggugat dalam keadaan kosong dan baik tanpa dibebani suatu hak apapun; 8. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap hari atas kelalaian dan keterlambatan dan atau tidak memenuhi terhadap isi putusan dalam perkara ini, terhitung sejak perkara ini didaftarkan; 9. Menghukum Tergugat I, II dan III secara tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.1.344.000,- (satu juta tiga ratus empat puluh empat ribu rupiah); 10. Menghukum Tergugat IV dan Tergugat V untuk tunduk dan patuh terhadap putusan dalam perkara ini; 11. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; DALAM REKONVENSI − Menyatakan gugatan rekonvensi dari para Penggugat dalam rekonvensi/ Tergugat I, II dan III dalam konvensi untuk seluruhnya; − Menghukum Tergugat I, II dan III dalam konvensi/para Penggugat dalam rekonvensi untuk membayar ongkos perkara dalam rekonvensi ini, yang hingga saat ini ditaksir nihil; Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat I, II dan III/para Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah diperbaiki oleh Pengadilan Tinggi Bandung dengan putusan No. 345/Pdt/2005/PT.Bdg tanggal 8 Pebruari 2006 yang amarnya sebagai berikut : − Menerima permohonan banding dari Tergugat I, II dan III/para pembanding tersebut; DALAM KONVENSI − Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 14 Juni 2005 Nomor: 02/Pdt.G/2005/PN.BB yang dimohonkan banding tersebut;
Hal. 8 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
DALAM REKONVENSI − Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 14 Juni 2005 Nomor: 02/Pdt.G/2005/PN.BB yang dimohonkan banding tersebut sekedar mengenai perkataan “Menyatakan” menjadi “Menolak” dalam dictum No.1 sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menolak gugatan rekonvensi dari para Penggugat/para terbanding dalam rekonvensi/tergguat I, II dan III/para Pembanding dalam konvensi untuk seluruhnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI − Membebankan biaya perkara kepada Tergugat I, II dan III/para pembanding dalam kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp.300. 000,- (tiga ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada para Tergugat/Pembanding pada tanggal 27 Maret 2006 kemudian terhadapnya oleh Tergugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 28 Maret 2006 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 6 April 2006 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 2/Pdt.G/2005/PN.BB jo No.07/Pdt.Ks/2006/ PN.BB yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bale Bandung permohonan tersebut disertai oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 18 April 2006 ; bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 14 Agustus
2006 telah diberitahu tentang memori kasasi dari para Tergugat/
Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung pada tanggal 22 Agustus 2006; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. DALAM EKSEPSI − Bahwa ternyata putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 14 Juni 2005 Nomor: 02/Pdt.G/2005/PN.BB telah keliru, karena majelis Hakim tingkat pertama di dalam mempertimbangkan dan memutus perkara ini
Hal. 9 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
sama sekali tidak melihat dan memeriksa bahwa siapa saja yang menjadi ahli waris dari alm. Sastra Jaya; Hal ini telah dibuktikan (bukti T1 dan D.1) dipersidangan bahwa yang menjadii ahli waris dari alm. Sastra Jaya adalah sebanyak 12 orang ditambah isterinya satu orang jadi jumlahnya ada 13 orang, sedangkan yang dinyatakan oleh pihak Penggugat sesuai dengan apa yang tercantum dalam gugatan Penggugat berjumlah ada 8 orang; (lihat gugatan Penggugat); Hal ini sangat prinsip sekali, jikalau salah satu orang tidak diikut sertakan dalam gugatan ini, maka dampak dari pada itu dikemudian hari perkara ini tidak akan beres-beres; Untuk itu secara tegas para pemohon kasasi, menyatakan bahwa perkara ini nyata-nyata kekurangan pihak (ahli waris dari alm. Sastra Jaya) yang lainnya tidak diikut sertakan, sebagai konsekwensi dari pada itu gugatan para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard) karena kurang sempurna; − Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung R.I. No.365 K/Pdt/1964 tanggal 10 Juni 1985 disitu disebutkan “Penting mengikut sertakan semua ahli waris atau semua pihak yang mempunyai hubungan dengan pokok persoalan/perkara”; Apabila hal tersebut dilanggar maka putusannya tidak akan obyektif dan tidak lengkap (onvoldoende gemotiveerd) dan putusan mana harus dibatalkan (yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No.638 K/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970 jo No.492 K/Sip/1970 tanggal 16 Desember 1970 2. DALAM POKOK PERKARA − Bahwa judex facti telah keliru baik dalam memeriksa/mempertimbangkan serta menerapkan hukumnya; − Bahwa majelis Hakim tingkat banding dalam putusannya hanya cukup mengambil alih terhadap pertimbangan majelis hakim tingkat pertama yang nyata-nyata telah keliru dan salah penerapan hukumnya; − Bahwa majelis Hakim tingkat pertama di dalam memutus perkara a quo telah melebihi kewenangannya selaku majelis Hakim yang memeriksa dan meng-adili perkara ini, dimana telah melebihi apa yang diminta oleh pihak Peng-gugat di dalam gugatannya, hal ini terlihat jelas sebagai berikut : “di dalam gugatan Penggugat tidak ada petitum untuk minta ditetapkan sebagai ahli waris dari alm. Sastra jaya”, sedangkan dalam dictum putusan jelas dibaca yaitu : “pada point 3” Menyatakan para Penggugat sebagai ahli
Hal. 10 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
waris yang sah dari alm. Sastra jaya” selanjutnya di dalam gugatan Penggugat tidak ada petitum untuk dimintakan para Penggugat sebagai pemilik yang sah, sedangkan di dalam diktum putusan pada point 4 disitu dinyatakan bahwa para Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah obyek sengketa”? selanjutnya lagi pada petitum tidak ada dinyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, sedangkan pada point ke 6 dalam dictum putusan disitu dinyatakan perbuatan Tergugat I, II dan III adalah merupakan perbuatan melawan hukum? Jadi putusan majelis Hakim tingkat pertama ini merupakan suatu perbaikanperbaikan, terhadap suatu gugatan/petitum, yang seharusnya oleh majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tidak boleh dilakukan dengan dan dalam arti ditambah dan dilebihi dan atau dikurangi, kewenangan tersebut sama sekali tidak boleh dilakukan karena akan merugikan salah satu pihak yang berperkara; − Bahwa dengan dasar itulah, kejadian-kejadian yang telah disebutkan di atas, wajar dan patut apabila putusan a quo harus dibatalkan; Sesuai apa yang terkandung dalam pasal 178 (3) HIR, disitu disebutkan “Hakim dilarang memutus lebih dari pada tuntutan (vide pasal 67 Undangundang No.14 tahun 1985 jo putusan Mahkamah Agung R.I. No.650 PK/Pdt/ 1994 tanggal 29 Oktober 1994; − Bahwa mengenai obyek tanah yang disengketakan, Penggugat telah mencantumkan atas sebidang tanah peninggalan almarhm Sastra Jaya yang berlokasi di Desa Bojong Sari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung persil No.213 SV V Blok Torowongan, Kohir/Ketitir No.475/1297 luas ± 14.000 M2 dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Jalan
Sebelah Timur
: Jalan
Sebelah Selatan : Selokan Sebelah Barat
: Selokan
− Bahwa kenyataan di lapangan lain, sesuai dengan berita acara penyitaan jaminan tanggal 2 Maret 2005 No.02/Pdt.G/2005/PN.BB, bahwa tanah yang digugat oleh Penggugat berbeda, dimana dilapangan ada 3 (tiga) bidang tanah yang terdiri : 1. Sebidang tanah sawah luas 1050 da, dengan batas-batas : Sebelah Utara
: Tanah sawah Pak Ayud;
Sebelah timur
: Tanah sawah Pak Ayud;
Hal. 11 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
Sebelah selatan : Selokan/Tumah Rizal, Pabrik Bima dan Pabrik Grasia; Sebelah barat
: Sawah Pak Ziron Kosim;
2. Sebidang tanah sawah sebagian dari luas 1050 da, dengan batas-batas: Sebelah Utara
: Sawah orang lain;
Sebelah timur
: Dulu sawah Pak Saud;
Sebelah selatan : Jalan/Solokan Sebelah barat
: Jalan Siliwangi;
(bidang tanah/sawah luas 1050 da tersebut, dengan adanya jalan baru yaitu Jalan Silwangi berubah menjadi 2 (dua) bagian/bidang); 3. Sebidang tanah sawah luas 360 da, dengan batas-batas : Sebelah Utara
: Sawah Pak Unis;
Sebelah timur
: Selokan;
Sebelah selatan : Selokan; Sebelah barat
: Dulu sawah Pak Saud;
− Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat salah sasaran/error in obyekto, sangat jauh dan sangat berbeda dan berlainan, baik keadaan tanah. Luasnya serta batas-batasnya saling bertentangan; − Bahwa seharusnya jurusita pada waktu melaksanakan penyitaan sesuai dengan kenyataan apabila batas-batas tidak sesuai, juga luas tanah tidak cocok, seyogyanya jurusita menyatakan dalam berita
acara penyitaan
jamianan itu, bahwa penyitaan tidak bisa dilaksanakan, karena tidak ada barang yang akan disita (proses verbal van non bevinding) surat edaran Mahkamah Agung R.I. No.02 tahun 1962; Begitu pula dalam putusannyapun perkara yang demikian yaitu tidak jelas mengenai batas-batas tanah serta, keadaan tanah yang berbeda, dan pendek kata tidak jelas keadaan tanah yang digugat maka putusannyapun harus dinyatakan gugatan tidak dapat diterima (N.O) berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No.81 K/Sip/1971 tanggal 9 Juli 1973; DALAM REKOVENSI − Bahwa gugatan rekonvensi ini didasarkan atas bukti-bukti autentik, seperti halnya telah kami ajukan bersama dalam jawaban kami, maka sudah selayaknya gugatan tersebut harus dikabulkan; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan ad. 1 :
Hal. 12 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena judex facti tidak salah menerapkan hukum; Mengenai alasan ad. 2 : Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena judex facti tidak salah menerapkan hukum lagi pula mengenai
penilaian
hasil
pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan ketidakwenangan atau melampaui batas wewenang, atau salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, atau lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian
itu dengan
batalnya putusan yang bersangkutan, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 30 Undang-Undang Mahkamah Agung No.14 tahun 1985 jo Undang-undang No.5 tahun 2004. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, lagi pula ternyata bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Ny. ROSIDAH dan kawan-kawan tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 14 tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No 5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI : Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : 1. Ny. ROSIDAH, 2. ZIRON KOSIM, 3. RAHMAN, tersebut ; Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari RABU TANGGAL 28 PEBRUARI 2007 oleh DR. PARMAN SOEPARMAN, SH.MH. Ketua Muda yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
Hal. 13 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006
Agung sebagai Ketua Majelis, H.R. IMAM HARYADI, SH. dan SOEDARNO, SH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh DR. PARMAN SOEPARMAN, SH.MH. sebagai Ketua Majelis beserta H.R. IMAM HARYADI, SH.
dan
SOEDARNO, SH. Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh TOROWA DAELI, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota
Ketua
ttd./
ttd./
H.R. IMAM HARYADI, SH.
DR. PARMAN SOEPARMAN, SH.MH.
ttd./ SOEDARNO, SH.
Biaya-biaya
Panitera Pengganti
1. M e t e r a i………… Rp. 6.000,2. R e d a k s i………….Rp. 1.000,-
ttd./ TOROWA DAELI, SH.
3. Administrasi Kasasi.. Rp.493.000,Rp.500.000,-
Untuk Salinan Mahkamah Agung R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata,
MUH. DAMING SUNUSI, SH.MH. NIP.040030169
Hal. 14 dari 14 hal. Put. No. 2244 K/Pdt/2006