P U T U S A N No. 02 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : PEMOHON KASASI, bertempat tinggal di Jakarta Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada H. M. NUR SAID, S.H., M.M., Pensiunan PNS, bertempat tinggal di Desa Babakan Madang No. 1 RT. 003 RW. 01, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 September 2005; melawan: TERMOHON KASASI, bertempat tingggal di Jakarta Utara ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat cerai sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Agama Jakarta Utara pada pokoknya atas dalil-dalil : Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang menikah pada tanggal 27 Oktober 1968 tercatat di PPN KUA Kecamatan Kep. Seribu, Jakarta Utara, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 67/107/V/1968 ; Bahwa Penggugat dengan Tergugat selama menikah telah dikaruniai 6 (enam) orang anak yang bernama : 1. ANAK I (perempuan) lahir tanggal 14 November 1969, 2. ANAK II (laki-laki) lahir tanggal 5 Mei 1972, 3. ANAK III (lakilaki) lahir tanggal 16 Agustus 1974, 4. ANAK IV (laki-laki) lahir tanggal 22 Agustus 1976, 5. ANAK V (perempuan) lahir tanggal 3 April 1979, 6. ANAK VI (laki-laki) lahir tanggal 26 September 1982 ; Bahwa semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat cukup baik, harmonis dan serasi, tetapi sejak awal tahun 2000 timbul suasana atau keadaan yang tidak harmonis lagi sehingga menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang disebabkan antara lain : 1. Bahwa Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain tanpa izin Penggugat sebanyak 2 (dua) orang sehingga perhatian Tergugat terhadap Penggugat terbagi dan berkurang ;
Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
2. Bahwa dengan kejadian tersebut akhirnya Penggugat dengan Tergugat sering timbul percekcokan ; 3. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah pisah ranjang + 3 tahun dan tidak ada hubungan suami isteri lagi ; Bahwa demi tertib administrasi maka Penggugat mohon agar putusan perkara ini dicatat di Kantor Urusan Agama dimana Penggugat dahulu menikah ; Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi bersuamikan Tergugat, Penggugat mohon diputuskan cerai dari Tergugat ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Agama Jakarta Utara supaya memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Memutuskan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian ; 3. Memerintahkan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Kep. Seribu, Jakarta Utara untuk mencatat perceraian tersebut ; 4. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan yang berlaku ; 5. Dan atau memutuskan yang seadil-adilnya. Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Agama Jakarta Utara telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No. 333/Pdt.G/2003/PAJU tanggal 14 April 2004 M. bertepatan dengan tanggal 24 Shafar 1425 H. yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Menjatuhkan talak 1 (satu) bain sughro dari Tergugat terhadap Penggugat dan menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian ; 3. Memerintahkan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara untuk mencatat perceraian tersebut ; 4. Membebankan Penggugat untuk membayar segala biaya perkara ini sebesar Rp. 327.000,- (tiga ratus dua puluh tujuh ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat putusan Pengadilan Agama Jakarta Utara tersebut telah diperbaiki oleh Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dengan putusan No. 91/Pdt/2004/PTA.JK tanggal 25 Juli 2005 M. bertepatan dengan tanggal 18 Jumadil Akhir 1426 H. yang amarnya sebagai berikut : -
Menyatakan bahwa permohonan banding Pembanding (dahulu Tergugat) dapat diterima ;
Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
-
Memperbaiki
amar
putusan
Pengadilan
Agama
Jakarta
Utara
No.
333/Pdt.G/2003/PA.JU tanggal 14 April 2004 M. bertepatan dengan 24 Shafar 1425 H. sehingga berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Terbanding (dahulu Pengggugat) seluruhnya ; 2. Menjatuhkan thalak satu ba’in sughro dari Pembanding/dahulu Tergugat kepada Terbanding/dahulu Penggugat; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Utara untuk mengirim satu salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan tetap kepada PPN/Ka.KUA Kecamatan Tanjung Priok agar dicatat dalam register yang disediakan untuk itu ; 4. Memerintahkan kepada Pembanding/dahulu Tergugat untuk membayar biaya perkara banding sebesar Rp. 206.000,- (dua ratus enam ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat/Pembanding pada tanggal 29 Agustus 2005 kemudian terhadapnya oleh Tergugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 September 2005 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 8 September 2005 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 333/Pdt.G/2003/PA.JU yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Jakarta Utara, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama tersebut pada tanggal 26 September 2006 ; Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 29 September 2005 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat/ Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Utara pada tanggal 10 Oktober 2005 ; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : I. Tentang HUkum Formil : 1. Bahwa Pengadilan Tinggi Agama Jakarta telah melanggar hukum dengan tidak mempertimbangkan lalu menerima banding Pemohon Kasasi/Tergugat yang diuraikan pada memori banding tanggal 8 Juli 2004 di halaman 3 angka 4 ;
Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
Bahwa kalimat-kalimat terakhir dari putusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara No. 333/Pdt.G/2003/PAJU pada tanggal 14 April 2004 yang berbunyi : “Demikianlah putusan ini …… di dalam sidang terbuka untuk umum …….”, sama sekali bohong, dengan membawabawa nama Allah pada awal putusan. Pemohon Kasasi/Tergugat bersedia diperiksa dalam bentuk apapun dan oleh siapapun termasuk oleh Komisi Yudisial R I serta siap menerima sanksinya kalau sidang terakhir tersebut terbuka untuk umum, baik dalam bentuk kata-kata pengantar oleh Ketua Majelis Hakim sesudah sidang dibuka maupun dalam kenyataan sampai sidang ditutup pada tanggal tersebut di atas ; 2. Tiga kali berturut-turut Termohon Kasasi/Penggugat dipanggil dengan patut
oleh
Pengadilan
Agama
Jakarta
Utara
untuk
menghadiri
“Perdamaian secara langsung” antara Termohon Kasasi/Penggugat dan Pemohon Kasasi/Tergugat dipersidangan Pengadilan Agama Jakarta Utara sekaligus membawa saksi 2 (dua) orang keluarga guna didengar keterangannya tentang rumah tangga Termohon Kasasi/Penggugat dan Pemohon Kasasi/Tergugat, sebagai realisasi putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Jakarta No. 91/Pdt/2004/PTA.Jk tanggal 21 Maret 2005 ; Sidang-sidang yang diselenggarakan di Pengadilan Agama Jakarta Utara masing-masing pada tanggal 9, 23 dan 30 Juni 2005, satukalipun tidak pernah dihadiri oleh Termohon Kasasi/Penggugat tanpa alasan yang sah menurut hukum secara perdata. Saksi dari pihak Termohon Kasasi/Penggugat hanya hadir 1 (satu) orang yaitu SAKSI 1 pada hari sidang III yang memberikan keterangan bahwa ibunya yaitu Termohon Kasasi/Penggugat tidak mau lagi berdamai dengan ayahnya (Pemohon Kasasi/Tergugat) sebagai akibat akumulasi pertengkaran antara Ibu dan ayahnya berpuluh-puluh tahun .Pemohon Kasasi/Tergugat, Penasehat/ kuasa hukumnya, 2 orang saksi hadir dipersidangan III di Pengadilan Agama Jakarta Utara ; Pengadilan Tinggi Agama Jakarta telah melanggar hukum, karena tidak memberikan sanksi kepada Termohon Kasasi/Penggugat sebab telah melecehkan peradilan terutama Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dan mengadopsi kesaksian SAKSI 1 (halaman 4 hurub b Putusan), padahal apapun
bunyi
kesaksian
saksi
tidak
perlu
dicantumkan
dalam
pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta apalagi menyebabkan banding dari Pemohon Kasasi/Tergugat ditolak, sebab seorang saksi (dari pihak Termohon Kasasi/Penggugat) bukan saksi,
Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
sesuai dengan adagium “unus testis nullus testis” (keterangan seorang saksi, bukan saksi). Selain melanggar hukum, Pengadilan Tinggi Agama Jakarta juga tidak adil, sebab 2 (dua) orang saksi dari Pemohon Kasasi/Tergugat yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang
tidak
pernah
mendengar
suami-isteri
bertengkar
dan
mengupayakan kedua suami isteri berdamai kembali, sama sekali tidak dicantumkan dalam pertimbangan hukum pada putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta ; II. Tentang Hukum Materiil : 1. Bahwa Pengadilan Tinggi Agama Jakarta telah melanggar hukum, karena
dalam
putusannya
tidak
mempertimbangkan
fakta
yang
dikemukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat ; Pengadilan
Tinggi
Agama
Jakarta
terlalu
legisme,
tidak
mempertimbangkan faktasosialis atau terlalu berpegang kepada aturan dalam arti formil tidak kepada aturan dalam arti materiel, padahal peradilan agama pada tingkat manapun adalah peradilan unik sebab selain berdasar kepada produk hukum yang dibuat oleh pembuat undang-undang (DPR dan Pemerintah) dan instansi lebih tinggi seperti ketentuan-ketentuan dari Mahkamah Agung R I, juga berdasarkan Al Qur’an, Hadits Nabi Muhammad SAW, Ijma dan Qias serta adat istiadat yang berpegang teguh kepada ajaran agama Islam. Pengadilan Agama Jakarta Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta tidak menggali hukum tetapi hanya sekedar jadi mulut undang-undang. Pemohon Kasasi/Tergugat yang berasal dari daerah Bugis-Makassar (vide duplik Pemohon Kasasi/Tergugat tanggal 25 Februari 2004 halaman 7) yang mengenai dan menjunjung tinggi lembaga adapt “SIRI” (malu) : Seorang suami (Pemohon Kasasi/Tergugat) ditinggal kabur oleh isteri sah (Termohon Kasasi/Penggugat) apalagi sebelum minggat/kabur, isteri menolak meladeni kebutuhan bathin suami padahal suami hanya sakit stroke bukan sakit impotent (yang tidak dibuktikan impotensi tersebut dengan surat keterangan dokter selama persidangan berlangsung), sangat SIRI’, malu, kehilangan harga diri di mata keluarga asal Sulawesi Selatan (duplik halaman 8) ; 2. Bahwa Pengadilan Tinggi Agama Jakarta telah melanggar hukum, karena dalam putusannya berdalil di halaman 6 ; Pendapat dari Pengadilan Tinggi Agama Jakarta ini hanya berlaku atau ditujukan kepada Termohon Kasasi/Penggugat, jangan ditujukan kepada Pemohon
Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
Kasasi/Tergugat. Karena Pemohon Kasasi/Tergugat tetap kasih dan sayang kepada Termohon Kasasi/Penggugat, yang tidak punya kasih sayang kepada suami hanyalah Termohon Kasasi/Penggugat. Tidak adil, apabila isteri tidak punya kasih sayang kepada suami, padahal suami punya kasih sayang kepada isteri, malahan isteri minggat dari rumah, lalu menggugat cerai suami ke Pengadilan Agama Jakarta Utara dengan alasan kawin lagi pada tahun 1970 dan 1973, sebelum berlaku undangundang perkawinan, malahan dimenangkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Utara. Apabila paham ini dianut oleh Pengadilan Agama Jakarta Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, pasti memotifikasi atau mendorong isteri-isteri bermental perempuan lacur (pelacur), ada uang dan sehat abang disayang, tidak ada uang dan sakit abang ditendang, dengan bermodalkan gugat cerai kepada Pengadilan Agama Jakarta Utara dengan alasan dibuat-buat antara lain pertengkaran, tidak ada kecocokan, tidak ada kasih sayang. Ironisnya alasan-alasan tersebut ditelan mentah-mentah oleh hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta tanpa memperdulikan penderitaan suami yang dilecehkan, diterlantarkan, dipermalukan dan difitnah oleh isteri ; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : Mengenai alasan I ke 1 sampai dengan 2 dan alasan II ke 1 sampai dengan 2 ; Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena Pengadilan Tinggi Agama Jakarta tidak salah dalam menerapkan hukum, lagi pula hal ini mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 30 Undang-Undang No. 14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No. 5 tahun 2004 ;
Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa di bidang perkawinan, sesuai dengan Pasal 89 Undang-Undang No. 7 tahun 1989, maka Pemohon Kasasi harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 tahun 2004, Undang-Undang No. 14 tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No 5 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 7 tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 tahun 2006 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI : Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi tersebut ; Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 24 Mei 2006 oleh Drs. H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H., M.H. Hakim Agung
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
Agung sebagai Ketua Majelis, DR. H. ABDUL MANAN, S.H., S.IP., M.Hum. dan Drs. H. HABIBURRAHMAN, M.Hum. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 28 Februari 2007 oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. H. FAISOL, S.H., M.H. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota, ttd. DR. H. ABDUL MANAN, S.H., S.IP., M.Hum.
Ketua, ttd. Drs. H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H., M.H.
ttd. Drs. H. HABIBURRAHMAN, M.Hum.
Biaya Kasasi : 1. Meterai ……………… Rp. 6.000.2. Redaksi ………………Rp. 1.000,3. Administrasi kasasi …Rp. 493.000,Jumlah ……………… Rp. 500.000,-
Panitera Pengganti, ttd.
.
Drs. H. FAISOL, S.H., M.H.
Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006
Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. 02 K/Pdt/2006