1
PUTUSAN No. 1299 K / Pid / 2004.DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
AGUNG
memeriksa perkara pidana pada tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut : Mahkamah Agung tersebut ; Menimbang, putusan Pengadilan Negeri Merauke, tanggal 24 April 2004 No.09/Pid.B/2004/PN.Mrk., dalam putusan mana terdakwa : 1. RICO YONATHAN, Tempat Lahir : Merauke, Umur / Tanggal lahir : 19 tahun / 14 Juni 1984, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Katholik, Tempat Tinggal : Kelapa Lima Jalan Angkasa I Kab. Merauke, Pekerjaan : Karyawan Hotel Megaria, Pendidikan : SLTA ; 2. BAMBANG IRJAYANTO, Tempat Lahir : Merauke, Umur / Tanggal Lahir : 20 tahun / 12 Juni 1983, Jenis Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat Tinggal : Jalan Polder Muting Dalam I Maro Kabupaten Merauke, Pekerjaan : Karyawan Hotel Megaria, Pendidikan : SMK, Para Termohon Kasasi berada diluar tahanan ; Yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Merauke karena didakwa : PRIMAIR ; Bahwa mereka Terdakwa I RICO YONATHAN dan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO baik bertindak sendiri-sendiri maupun bersamasama pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2003 sekitar jam 04.000 WIT atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam Bulan Oktober 2003 bertempat di kamar nomor 7 Hotel Megaria di Jalan Raya Mandala Kabupaten Merauke atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Merauke yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranyya, mereka Terdakwa telah mengambil barang berupa uang sejumlah sekitar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah), yang seluruhnya atau sebagian milik saksi korban MARDALINA atau orang lain selain mereka Terdakwa dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan …………..
2
dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak dan untuk masuk ketempat melakukan kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambil doilakukan dengan merusak, memotong atau memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perbuatan tersebut dilakukan oleh para Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : Pada waktu dan tempat tersebut di atas, Terdakwa I RICO YONATHAN menyuruh Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO untuk membuka kaca nako kamar nomor 7 dengan kata-kata : Bang, kau cabut kaca lovernya dan nanti saya yang masuk ke kamar”, permintaan Terdakwa I RICO YONATHAN itu langsung dituruti oleh Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO, lalu Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO berjalan menuju kamar No.7 tersebut sedangkan Terdakwa I RICO YONATHAN menunggu di ruang resepsionis Hotel sambil mengawasi situasi, setelah terlihat Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO telah berhasil mencabut sekitar 3 (tiga) lembar kaca nako kamar itu, Terdakwa I RICO YONATHAN menghampiri kamar itu dan langsung masuk ke dalam kamar melewati jendela nako yang sudah terbuka dengan cara merangkak, sedangkan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO menunggu di luar kamar sambil mengawasi situasi, setelah berada di dalam kamar, tanpa pengetahuan penghuni kamar, yaitu saksi korban MARDALINA dan saksi MAGDALENA, Terdakwa I RICO YONATHAN mengambil sebuah tas berwarna hitam dari atas meja kemudian Terdakwa memeriksa isinya dan ternyata di dalam tas itu ada sebuah dompet berwarna coklat, selanjutnya Terdakwa membuka dompet itu dan mengambil isinya berupa uang sejumlah sekitar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sedangkan dompetnya Terdakwa tinggalkan di atas meja, kemudian Terdakwa I RICO YONATHAN membawa uang itu menjauhi kamar tersebut dengan maksud untuk dimiliki dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara dibagi rata dengan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO masing-masing sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) ; Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana menurut Pasal 363 Ayat (1) ke3, ke 4, dan ke 5 KUHP ; SUBSIDAIR : Bahwa mereka Terdakwa I RICO YONATHAN dan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO baik bertindak sendiri-sendiri maupun bersamasama pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2003 sekitar jam 04.000 WIT atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam Bulan Oktober 2003 bertempat di kamar nomor 7 Hotel Megaria di Jalan Raya Mandala Kabupaten Merauke atau setidak- …………..
3
setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Merauke yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranyya, ia Terdakwa telah mengambil barang berupa uang sejumlah sekitar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah), yang seluruhnya atau sebagian milik saksi korban MARDALINA atau orang lain selain mereka Terdakwa dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan oleh mereka Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : Pada waktu dan tempat tersebut di atas, Terdakwa I RICO YONATHAN menyuruh Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO untuk membuka kaca nako kamar nomor 7 dengan kata-kata : Bang, kau cabut kaca lovernya dan nanti saya yang masuk ke kamar”, permintaan Terdakwa I RICO YONATHAN itu langsung dituruti oleh Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO, lalu Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO berjalan menuju kamar No.7 tersebut sedangkan Terdakwa I RICO YONATHAN menunggu di ruang resepsionis Hotel sambil mengawasi situasi, setelah terlihat Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO telah berhasil mencabut sekiatr 3 (tiga) lembar kaca nako kamar itu, Terdakwa I RICO YONATHAN menghampiri kamar itu dan langsung masuk ke dalam kamar melewati jendela nako yang sudah terbuka dengan cara merangkak, sedangkan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO menunggu di luar kamar sambil mengawasi situasi, setelah berada di dalam kamar, tanpa pengetahuan penghuni kamar, yaitu saksi korban MARDALINA dan saksi MAGDALENA, Terdakwa I RICO YONATHAN mengambil sebuah tas berwarna hitam dari atas meja kemudian Terdakwa memeriksa isinya dan ternyata di dalam tas itu ada sebuah dompet berwarna coklat, selanjutnya Terdakwa membuka dompet itu dan mengambil isinya berupa uang sejumlah sekitar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sedangkan dompetnya Terdakwa tinggalkan di atas meja, kemudian Terdakwa I RICO YONATHAN membawa uang itu menjauhi kamar tersebut dengan maksud untuk dimiliki dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara dibagi rata dengan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO masing-masing sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) ; Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana menurut Pasal 363 Ayat (1) ke 4 KUHP ; Setelah membaca tuntutan Jaksa Penuntut Umum tanggal 6 April 2004 yang isinya adalah sebagai berikut : - Menyatakan Terdakwa I RICO YONATHAN dan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO TERBUKTI SECARA
SAH
DAN
MEYAKINKAN
BERSALAH ………..
4
BERSALAH MELAKUKAN Tindak Pidana “Pencurian dalam keadaan yang memberatkan “ sebagaimana diatur dalam Pasal 363 Ayat (1) ke 3,4 dan 5 KUHP ; - Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa I RICO YONATHAN dan Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO karena itu dengan Pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan Penjara dikurangi selama para Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar para Terdakwa tetap di tahan ; - Menyatakan barang bukti berupa uang sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah), 1 (satu) buah tas warna hitam, 1 (satu) buah dompet warna coklat agar di kembalikan kepada saksi korban ; - Menetapkan agar Terdakwa I RICO YONATHAN dan terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pasal 363 Ayat (1) ke-3, ke4, dan ke-5 KUHP terdakwa telah dinyatakan tidak bersalah melakukan tindak pidana seperti tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri tersebut yang amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa-terdakwa I RICO YONATHAN, Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan “Primair dan dakwaan Subsidair” ; 2. Membebaskan Terdakwa-terdakwa I RICO YONATHAN, Terdakwa II BAMBANG IRJAYANTO oleh karena itu dari dakwaan-dakwaan tersebut ; 3. Memulihkan hak Terdakwa-terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ; 4. Memerintahkan agar para Terdakwa segera dibebaskan dari tahanan setelah putusan ini diucapkan ; 5. Menetapkan barang bukti berupa : - Uang Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dikembalikan kepada para Terdakwa dengan rincian Rp.100.000,- uang pecahan 5 lembar @ Rp.20.000,- dikembalikan kepada RICO YONATHAN, Rp.100.000,- uang pecahan 2 lembar @ Rp.50.000,- dikembalikan kepada BAMBANG IRJAYANTO ; - 1 (satu) buah tas warna hitam dan 1(satu) buah dompet warna coklat dikembalikan kepada saksi-saksi korban ; - 2 (dua) ……………
5
- 2 (dua) lembar kaca lover dikembalikan kepada Hotel Megaria melalui saksi WELLY SURYANTORO ; 6. Membebankan biaya perkara ini kepada negara ; Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No.02 / Pid / 2004 / PN.MRK., yang dibuat oleh Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri di Merauke yang menerangkan , bahwa pada tanggal 27 April 2004 Pemohon kasasi / Jaksa Penutut Umum telah mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut ; Memperhatikan risalah kasasi bertanggal 10 Mei 2004 dari Jaksa Penuntut Umum sebagai Kasasi risalah kasasi mana diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Merauke pada tanggal 10 Mei 2004 hari itu juga ; Melihat surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang,
bahwa
putusan
Pengadilan
Negeri
tersebut
telah
diberitahukan kepada Pemohon kasasi Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 24 April 2004 dan Pemohon kasasi mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 27 April 2004 serta risalah kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Merauke pada tanggal 10 Mei 2004 dengan demikian permohonan kasasi beserta alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang-tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima ; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon kasasi pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1.Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Merauke tidak menerapkan peraturan hukum atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya dalam memeriksa alat bukti dengan hanya mempertimbangkan keterangan dari TerdakwaTerdakwa tanpa mempertimbangkan keterangan Saksi Magdalena Tanga, petunjuk-petunjuk serta barang bukti yang diajukan di persidangan berupa uang pecahan Rp.50.000,- dan pecahan Rp.20.000,- tas warna hitam, dompet warna coklat, kaca loper riben dua lembar serta alat bukti surat berupa Berita Acara Perbandingan Sidik Jari, hal tersebut telah dibenarkan oleh Terdakwa-Terdakwa serta bersesuaian dengan keterangan Saksi Magdalena Tanga (berdasarkan Pasal 162 Ayat (2) KUHAP dan atas persetujuan para Terdakwa dan Penasehat Hukumnya keterangannya dibacakan) yang menerangkan bahwa saksi tidak mengetahui nama pelaku namun masih tahu dan ingat raut muka pelaku pencurian tersebut adalah RICO YONATHAN dan BAMBANG IRJAYANTO (Hal …………
6
(Hal 7 baris 30 Putusan No.09/Pid.B/2004/PN.Mrk.) sehingga tidak ada alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Negeri Merauke untuk mengatakan tidak terbukti unsur Mengambil Sesuatu Barang ; 2.Putusan Majelis Hakim salah menerapkan hukum atau menerapkan tidak sebagaimana mestinya yaitu tidak menerapkan ketentuan pasal 182 Ayat (4) KUHAP yakni Majelis Hakim dalam putusannya hanya mempertimbangkan fakta-fakta yang menguntungkan para Terdakwa. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Merauke dalam memeriksa dan mengadili perkara ini telah melakukan penilaian sepihak terhadap keterangan saksi (saksi Magdalena Tanga) yang dibacakan yang telah berikan di bawah sumpah, dengan memberikan pertimbangan bahwa atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut ada yang tidak benar bahwa berdiri di samping korban adalah para Terdakwa tapi para Terdakwa bukan pelakunya, karena pada malam itu Terdakwa I RICO YONATHAN memakai baju kaos warna putih bintik-bintik coklat ; Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai keberatan-keberatan Para Pemohon Kasasi ad. 1, 2. Bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena Pengadilan Negeri tidak salah menerapkan hukum, lagi pula keberatan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut Undang-Undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8 tahun 1981) jo Undang-Undang No.5 tahun 2004 ; Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas lagi pula tidak ternyata, bahwa putusan judex facti dalam perkara ini bertentangan dengan hukum dan/atau Undang-Undang, maka permohonan kasasi dari Jaksa Penuntut Umum tersebut harus ditolak ; Menimbang, oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon kasasi / Jaksa Penuntut Umum ditolak, dan Terdakwa tetap dinyatakan bebas, maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Negara ; Memperhatikan ………….
7
Memperhatikan Undang-Undang No.5 tahun 2004 jo Undang-Undang No.14 tahun 1985, Undang-Undang 8 tahun 1981 dan Undang-Undang serta peraturan lain yang bersangkutan ; MENGADILI Menolak PENUNTUT
permohonan UMUM
kasasi
PADA
dari
Pemohon
KEJAKSAAN
kasasi
NEGERI
:
JAKSA
MERAUKE
tersebut ; Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan pada hari : Rabu, tanggal 19 April 2006
Oleh Prof. DR. Muchsin, SH. Hakim Agung yang
ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Andar Purba, SH. dan Prof. Rehngena Purba, SH,MS. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut, serta Reza Fauzi, SH,CN. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi / Jaksa Penuntut Umum/ dan Terdakwa ;
Hakim-Hakim Anggota,
K e t u a,
ttd.
ttd.
Andar Purba, SH.
Prof. DR. Muchsin, SH.
ttd. Prof. Rehngena Purba, SH,MS.
Panitera Pengganti, ttd. Reza Fauzi, SH,CN.
Untuk Salinan Mahkamah Agung R.I. a.n. Panitera. Plt. Panitera Muda Perdata,
(ZAROF RICAR, SH.S.Sos.M.Hum.)