SURVEY TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 10 SURABAYA Erisa Ilan Dea Susanti Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah efektivitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran . Salah satu diantaranya dipengaruhi oleh kedudukan media yang tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar tetapi bagian integral dalam proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memilih dan mendesain media yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan, alasan pemilihan media pembelajaran, dan uji kelayakan media pembelajaran tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penilaian kelayakan media pembelajaran powerpoint yang digunakan oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 10 Surabaya layak digunakan sebagai media pembelajaran. Kata kunci: Media Pembelajaran, Akuntansi, Penelitian Deskriptif
ABSTRACT Indonesian education quality effect many factor, such as effectiveness, efficiency, and education standardization. One of the effect Position of media not just as a teaching tool, but an integral part of the learning process that is influenced by the ability of teachers in selecting and designing the appropriate media. This research to determine the instructional media used, reasons for the selection of instructional media, and test the feasibility of learning media. This type of research is a descriptive study. Techniques of data collection using interviews, questionnaires, and documentation. Interviews and documentation produced types of qualitative data. The results of the feasibility assessment powerpoint instrustional media used by accounting teachers of class X in SMK Negeri 10 Surabaya is feasible used media learning. Keywords: Learning Media, Accounting, Research Descriptive
Dalam
kehidupan
negara,
masih banyak masalah dan jauh dari
pendidikan memegang peranan yang
harapan, bahkan jauh tertinggal dari
sangat
menjamin
negara-negara lain. Kualitas pendidikan
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
di Indonesia dipengaruhi banyak faktor
Melihat realitas pendidikan di negeri ini
diantaranya adalah efektivitas, efisiensi,
penting
suatu
untuk
1
dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut
lingkungan (meliputi tempat belajar,
masih menjadi masalah pendidikan di
metode, media, sistem penilaian, serta
Indonesia
sarana
pada
permasalahan
umumnya.
khusus
Adapun
dalam
dan
prasarana)
untuk
dunia
memfasilitasi kegiatan belajar siswa
pendidikan, yaitu rendahnya kualitas
menjadi lebih mudah. Dalam proses
sarana fisik, rendahnya kualitas guru,
belajar
rendahnya
guru,
memerlukan media sebagai alat bantu
rendahnya prestasi siswa, rendahnya
mengajar dalam menjelaskan materi
pemerataan
kepada siswa selain itu mengefektifkan
kesejahteraan
kesempatan
pendidikan,
mengajar
dan
dengan kebutuhan, dan mahalnya biaya
mengajar menjadi lebih menarik bagi
pendidikan. Dalam dunia pendidikan,
siswa. Berdasarkan jurnal penelitian
dari
Pendidikan
oleh Suminto (2012) yang berjudul
Nasional tahun 2012, secara umum
“Penggunaan Teknologi Informasi dan
kualitas
di
Komunikasi dalam Pengajaran : Survei
Indonesia masih belum sesuai harapan
pada Guru Sains SMP di Indonesia”,
hingga saat ini, dari 2,92 juta guru, baru
menyatakan bahwa sebesar 22% yang
sekitar 51 persen yang berpendidikan S-
telah menggunakan media pembelajaran
1 atau lebih, sedangkan sisanya belum
dengan berbagai software khususnya
berpendidikan S-1. Hal ini selaras
MS Power Point dan Pesona Edu dalam
dengan survei yang dilakukan oleh
pembelajaran biologi, fisika, dan kimia.
Putera Sampoerna Foundation (dalam
Hal tersebut menggambarkan bahwa
tribunews.com, kompas.com), dimana
masih
sebanyak 54 persen guru di Indonesia
menggunakan multimedia tersebut. Dari
masih berkualitas rendah padahal guru
sini diperlukan inovasi guru dalam
menduduki posisi tertinggi dalam hal
memberikan media pembelajaran yang
penyampaian
menarik
Kementerian
dan
kompetensi
guru
informasi
dan
banyak
dan
proses
guru
rendahnya kualitas relevansi pendidikan
data
mengefisienkan
seorang
guru
belajar
yang
membuat
siswa
belum
bisa
pengembangan karakter mengingat guru
menerima, memahami serta mengerti
melakukan interaksi langsung dengan
materi pembelajaran yang diberikan
peserta didik dalam pembelajaran di
guru dalam proses belajar mengajar
ruang kelas. Dalam hal ini, menurut
karena
Sahid (2010), profesionalisme
guru
tetapi tahu secara jelas bagaimana isi
kemampuan
materi pembelajaran tersebut. Sekolah
tidak hanya membelajarkan
mencakup siswa
tetapi
tidak hanya
membayangkan
juga
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
kemampuan mengelola informasi dan
salah satu jenjang pendidikan yang 2
mengembangkan potensi akademik dan
belajar fisika siswa yang diajar dengan
kepribadian serta dipersiapkan dapat
media pembelajaran pesona fisika dan
menguasai IPTEK sesuai kebutuhan dan
media pembelajaran konvensional, (2)
perkembangan dunia usaha. Berdasarkan
terdapat pengaruh hasil belajar fisika
wawancara yang telah dilakukan peneliti
siswa yang berminat belajar tinggi dan
kepada guru akuntansi kelas X AK 3
berminat belajar rendah, (3) terdapat
menggunakan
pengaruh interaksi media pembelajaran
power
media
point.
pembelajaran
Berdasarkan
jurnal
dan minat belajar terhadap hasil belajar
penelitian Prasetya (2008) dalam jurnal
fisika siswa. Berdasarkan uraian diatas,
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
peneliti tertarik untuk mengungkapkan
Penggunaan
lebih jauh tentang penggunaan media
Media
Pembelajaran
Berbasis Komputer dengan Pendekatan
pembelajaran
Chemo-Edutainment
Surabaya
terhadap
hasil
di
SMK
dengan
Negeri
judul
:
10
“Survey
belajar kimia siswa” dari hasil penelitian
Tentang
menyebutkan dari uji coba terbatas
Pembelajaran
(pengguna)
Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK
diperoleh
bahwa
Penggunaan Pada
Mata
Media Pelajaran
Negeri 10 Surabaya”.
penggunaan media tersebut memberikan pengaruh positif sebesar 45,70%. Hal ini
Berdasarkan latar belakang di
berarti sisanya yaitu sebesar 54.30%
atas, maka dapat dikemukakan rumusan
hasil belajar dipengaruhi oleh faktor
masalah dalam penelitian ini adalah
yang lain berupa cara belajar siswa,
sebagai berikut: (1) Media apa saja yang
metode pembelajaran yang digunakan,
digunakan dalam proses pembelajaran
motivasi siswa dalam belajar, suasana
akuntansi kelas X di SMK Negeri 10
dalam pembelajaran. Fasilitas buku
Surabaya dan mengapa guru memilih
pelajaran
media pembelajaran tersebut ? (2)
yang
dimiliki
sekolah,
kurikulum yang digunakan, dan lain
Bagaimana
kelayakan
media
sebagainya. Sedangkan menurut jurnal
pembelajaran yang digunakan oleh guru
penelitian Supardi (2011) yang berjudul
pengajar akuntansi kelas X di SMK
“Pengaruh Media Pembelajaran dan
Negeri 10 Surabaya ?
Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
Tujuan dari penelitian ini adalah
Fisika“ dari hasil penelitian ditemukan
(1) Mengetahui media pembelajaran
bahwa berdasarkan hasil uji coba dan
yang digunakan dan alasan pemilihan
analisa yang telah dilakukan, didapatkan
media pembelajaran tersebut dalam
kesimpulan bahwa dari 52 sampel
proses pembelajaran akuntansi kelas X
menyatakan : (1) terdapat pengaruh hasil
di SMK Negeri 10 Surabaya. (2) 3
Mengetahui
kelayakan
media
sesuatu yang telah disusun
pembelajaran yang digunakan oleh guru
terencana.
pengajar akuntansi kelas X di SMK
Media Pembelajaran
Negeri 10 Surabaya.
Memahami media pembelajaran paling tidak ditinjau dari dua aspek,
Pembelajaran Menurut (2013),
secara
Suprihatiningrum
pembelajaran
yaitu pengertian bahasa dan pengertian
adalah
terminologi. Kata media berasal dari
serangkaian kegiatan yang melibatkan
bahasa latin dan merupakan bentuk
informasi dan lingkungan yang disusun
jamak dari kata medium yang secara
secara terencana untuk memudahkan
harfiah
siswa dalam belajar. Menurut Sanjaya
„pengantar‟. Kata kunci media adalah
(dalam
„perantara‟. Pengertian media secara
Suprihatiningrum,
mengemukakan
kata
2013),
pembelajaran
berarti
terminologi
„perantara‟
cukup
sudut
diasumsikan dapat mempermudah siswa
pendidikan. Menurut Sadiman (2005),
mempelajari segala sesuatu melalui
Media adalah perantara atau pengantar
berbagai macam media sehingga semua
pesan dari pengirim ke penerima pesan
itu mendorong terjadinya perubahan
Dalam bahasa arab, menurut Arsyad
peranan guru dalam mengelola proses
(2009) media juga berarti perantara
belajar mengajar, dari guru sebagai
(wasail) atau pengantar pesan dari
sumber belajar menjadi guru sebagai
pengirim
kepada
penerima
pesan.
fasilitator
Hamalik
(dalam
musfiqon,
2012)
belajar
Menurut
Musfiqon
Pembelajaran
adalah
mengajar.
para
pakar
sesuai
adalah terjemahan dari instruction, yang
dalam
pandang
beragam,
atau
media
(2012),
mendefinisikan media sebagai teknik
proses
yang digunakan dalam rangka lebih
kompleks yang terjadi pada setiap orang
mengefektifkan komunikasi anatra guru
sepanjang
hidupnya
adanya
dan murid dalam proses pendidikan dan
interaksi
antara
dan
pembelajaran di sekolah. Jadi, media
dapat
merupakan alat bantu yang digunakan
beberapa
guru dengan desain yang disesuaikan
lingkungan diambil
suatu
karena seseorang
sekitarnya.
kesimpulan
pandangan
Jadi
dari
tersebut
definisi
untuk
pembelajaran adalah rangkaian kegiatan
dan
berinteraksi
kualitas
pembelajaran.
yang mempermudah siswa memperoleh informasi
meningkatkan
Manfaat
media
pembelajaran
dengan
menurut Kempt dan Dayton (dalam
lingkungan dalam mempelajari segala
Arsyad, 2009), adalah (1) penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, (2) proses 4
pembelajaran lebih menarik, (3) proses
bunyian, musik, bunyi tiruan, dan
pembelajaran menjadi lebih interaktif,
sebgainya. Contoh media audio yang
(4) efisiensi dalam waktu dan tenaga, (5)
umum digunakan adalah tape recorder,
meningkatkan kualitas hasil belajar, (6)
radio, dan CD player, (3) media audio
media memungkinkan proses belajar
visual yaitu Jenis media yang digunakan
dapat dilakukan di mana saja dan kapan
dalam kegiatan pembelajaran dengan
saja, (7) media dapat menumbuhkan
melibatkan
sikap positif siswa terhadap materi dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses
proses belajar, (8) mengubah peran guru
atau kegiatan. Pesan dan informasi yang
kea rah yang lebih positif dan produktif.
dapat disalurkan melalui media ini dapat
pendengaran
dan
Beragam jenis dan format media
berupa pesan verbal dan non verbal yang
sudah dikembangkan dan digunakan
mengandalkan baik penglihatan maupun
dalam
pada
pendengaran. Beberapa contoh media
dasarnya menurut Rayandra (2012),
audio-visual adalah film, video, program
semua
dapat
TV, dan sebaginya. (4) multimedia yaitu
dikelompokkan menjadi : (1) media
Jenis media yang melibatkan beberapa
visual yaitu Jenis media yang digunakan
jenis
hanya mengandalkan indera penglihatan
terintegrasi dalam suatu proses atau
semata-mata dari peserta didik. Dengan
kegiatan
media ini, pengalaman belajaar yang
multimedia
dialami peserta didik sangat tergantung
penglihatan dan pendengaran melalui
pada
media teks, visual diam, visual gerak,
pembelajaran,
media
namun
tersebut
kemampuan
penglihatannya.
media
dan
peralatan
pembelajaran.
Pembelajarn
melibatkan
dan
cetak seperti buku, modul, jurnal, peta,
berbasis
gambar, dan poster, (b) model dan
komunikasi
prototipe seperti globe bumi, dan (c)
sederhana, Meyer (dalam Rayandra,
media
2012)
alam
sekitar
dan
serta
indera
Beberapa media visual antara lain media
realtitas
audio
secara
komputer dan
media
interaktif
dan
teknologi
informasi.
mendefinisikan
Secara
multimedia
sebgainya, (2) media audio yaitu Jenis
sebagai media yang menghasilkan bunyi
media yang digunakan dalam proses
dan teks. Beberapa contoh multimedia
pembelajaran dengan hanya melibatkan
adalah
indera pendengaran peserta didik. Pesan
berupa teks, gambar bersuara.
dan informasi yang diterimanya adalah
TV,
presentasi
Menurut
powerpoint
Rayandra
(2012),
berupa pesan verbal seperti bahasa lisan
pemilihan media pembelajaran perlu
dan kata-kata. Sedangkan pesan non
disesuaikan dengan tujuan, materi, dan
verbal adalah dalam bentuk bunyi-
metode pembelajaran serta karakteristik 5
peserta didik karena media apapun tidak
menggunakan jenis huruf yang berbeda
akan dapat digunakan secara efektif
untuk judul dan bullet point.
apabila tidak sesuai dengan sasaran.
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Menurut Badan Standar Nasional
Perusahaan jasa adalah suatu
Pendidikan (2006) dengan adaptasi dari
perusahaan yang kegiatan usahanya
Susilowati
dikembangkan
ditujukan untuk memperoleh pendapatan
peneliti untuk keperluan penelitian,
atau penghasilan melalui pelayanan jasa-
kriteria kelayakan media yang baik
jasa tertentu. Adapun proses akuntansi
dapat ditinjau dari : (1) kelayakan isi, (2)
yang terjadi pada perusahaan jasa dapat
kelayakan
dijabarkan sebagai berikut : tahap
(2013)
kebahasaan,
dan
(3)
kelayakan penyajian.
pertama adalah tahap pengidentifikasian
Microsoft Power Point
yaitu mengidentifkasi transaksi-transaksi
Microsoft power point merupakan sebuah
software
dan
keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap
perusahaan
kedua adalah tahap pencatatan yaitu
Microsoft dan merupakan salah satu
mencatat semua bukti-bukti transaksi
program multimedia. Menurut Harini
yang telah dianalisis ke dalam jurnal
(2011),
umum. Setelah selesai, tahap berikutnya
dikembangkan
yang oleh
powerpoint
dibuat
yang mengakibatkan perubahan posisi
adalah
aplikasi
untuk menyusun presentasi yang sangat
adalah
populer dan banyak digunakan oleh
menggolongkan dan memposting pos-
berbagai kalangan, baik profesional,
pos jurnal ke akun masing-masing
akademisi, praktisi, maupun pemula
dalam buku besar untuk menghitung
untuk aktivitas
Menurut
jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis
Harini (2011), tata cara membuat media
akun. Pada akhir periode, memasuki
dengan powerpoint adalah : (1) antara
tahap pengikhtisaran, saldo akun-akun
teks dan background sebaiknya kontras
dalam buku besar disusun dalam suatu
dan tajam, (2) gunakan huruf standar,
daftar yang disebut neraca saldo guna
(3) visualisasikan pesan, jangan terlalu
memeriksa keseimbangan antara jumlah
banyak informasi dalam slide, (4)
saldo debet dan saldo kredit akun-akun
menghindari tema (layout) yang tidak
buku besar. Neraca saldo tadi ini juga
mendukung dengan materi yang akan
mengawali penyusunan neraca lajur.
disampaikan, (5) memaksimalkan fitur
Saldo-saldo akun yang disusun dalam
power point seperti unsur gambar,
neraca
video, animasi, dan suara tetapi tidak
sementara, karena belum mnunjukkan
berlebihan,
saldo yang sesungguhnya. Agar saldo
(6)
presentasi.
konsistensi,
(7) 6
tahap
saldo
penggolongan
tadi
masih
yaitu
bersifat
menunjukkan saldo sesungguhnya, maka
awal,
perlu penyeseuaian dengan berdasar
umum yang nantinya dijadikan latar
pada informasi pada akhir periode.
belakang dan rumusan permasalahan,
Dengan
akan
serta melakukan studi kepustakaan dan
jumlah
studi lapangan untuk memperoleh teori,
penyesuaian
memberikan
ini
gambaran
untuk memperoleh
pendapatan dan beban selama satu
metode
periode dan saldo harta dan hutang yang
menyelesaikan
sesungguhnya
pada
mengetahui secara langsung kondisi
Berdasarkan
neraca
penyesuaian
tersebut,
akhir
periode.
saldo
dan
yang
gambaran
digunakan
untuk
permasalahan
dan
lemabaga yang terkait yaitu SMK
diselesaikan
Negeri
10
Surabaya,
(3)
tahap
neraca lajur yang merupakan konsep
pelaksanaan yaitu peneliti melakukan
untuk
pengumpulan data melalui wawancara
membantu
mempermudah
penyusunan laporan keuangan.
dengan guru akuntansi kelas X AK 3
Metode Penelitian
SMK
Jenis
penelitian
penelitian deskriptif
ini
Negeri
10
Surabaya
adalah
dokumentasi dengan pengambilan data
yang digunakan
langsung dari lapangan berupa media
untuk menganalisis data dengan cara
pembelajaran
mendeskripsikan atau menggambarkan
melakukan
data yang telah terkumpul sebagaimana
menganalisis
adanya mengenai penggunaan media
menemukan hasil penelitian.
pembelajaran
pada
dan
mata
power
point,
juga
data
serta
identifikasi hasil
tersebut
untuk
pelajaran
Subyek penelitian ini adalah guru
akuntansi kelas X akuntansi di SMK
akuntansi kelas X AK 3 SMK Negeri 10
Negeri 10 Surabaya.
Surabaya dan objek penelitian ini dalah
Dalam suatu Penelitian diperlukan
penggunaan media pembelajaran pada
suatu rancangan terlebih dahulu agar
mata
proses
akuntansi
jalannya kegiatan penelitian
berjalan dengan baik. Adapun tahap
pra
lapangan
yaitu
akuntansi
pokok
kelas
bahasan
X
siklus
akuntansi perusahaan jasa.
penelitian secara garis besar adalah : (1) tahap
pelajaran
Teknik pengumpulan data pada
peneliti
penelitian ini menggunakan
metode
menyusun proposal penelitian yang
wawancara, metode angket, dan metode
digunakan untuk meminta izin kepada
dokumentasi.
lembaga yang terkait sesuai dengan
Analisis data dalam penelitian ini
sumber data yang diperlukan, (2) Tahap
adalah (1) analisis lembar wawancara
persiapan yaitu peneliti melakukan studi
yaitu
pendahuluan yakni dengan observasi
wawancara 7
data
diperoleh yang
dari
dianalisis
hasil untuk
mengetahui
apa
saja
media
yang
wawancara
penelitian
digunakan dan alasan guru memilih
pembelajaran
media
akuntansi adalah guru yang terlibat
pembelajaran
tersebut,
(2)
analisis angket telaah ahli media yaitu
langsung
dianalisis
pembelajaran
menurut
dengan skala
teknik
likert
persentase
dalam
pada
media
dalam
mata
pelajaran
pembuatan
akuntansi,
yaitu
media guru
setiap
akuntansi kelas X AK 3. Beliau adalah
kompetensi dasar (KD) sebagai berikut :
Ibu Hj. Dwi Purwati, S.Pd, sebagai guru
Tabel 1. Skala Penilaian Kriteria Nilai/Skor Sangat baik 4 Baik 3 Tidak baik 2 Sangat Tidak 1 Baik (Diadaptasi dari Sugiyono, 2011)
pengajar akuntansi kelas X AK 3 di
Dari hasil angket telaah media tersebut
alasan pemilihan media pembelajaran
kemudian dianalisis dengan rumus :
tersebut. Dari hasil wawancara tersebut,
SMK Negeri 10 Surabaya. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013 dan 7 Mei 2013, dimana wawancara dilakukan untuk mengetahui jenis media pembelajaran
yang
digunakan
dan
Media yang digunakan pada siklus akuntansi perusahaan jasa adalah media Dalam telaah media power point siklus
powerpoint.
akuntansi
powerpoint
perusahaan
jasa
akan
Pemilihan karena
melalui
media media
diperoleh kesimpulan tentang kelayakan
tersebut memberikan kemudahan bagi
penggunaan media pembelajaran dengan
guru dalam menyampaikan materi dan
kriteria kelayakan penggunaan media
memberikan kemudahan siswa dalam
pembelajaran sebagai berikut :
mengingat konsep materi sesuai materi
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Penggunaan Media Pembelajaran Persentase Kriteria 0% - 25% Sangat Tidak Layak 26% - 50% Tidak Layak 51% - 75% Layak 76% - 100% Sangat Layak (Diadaptasi dari Riduwan, 2011)
tiap kompetensi dasar yang terdapat dalam Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP)
dan
dalam
penyampaian
pembelajarannya menggunakan metode ceramah bervariasi, metode latihan soal (drill), metode pemberian tugas. Kelayakan media pembelajaran
Hasil Penelitian Media yang digunakan dalam
yang digunakan oleh guru akuntansi
proses pembelajaran akuntansi kelas X
kelas X di SMK Negeri 10 Surabaya,
di SMK Negeri 10 Surabaya dan
untuk
mengapa
media
Akuntansi kelas X di SMK Negeri 10
Untuk
Surabaya oleh 2 ahli media yang
guru
pembelajaran
memilih tersebut.
8
telaah
media
pembelajaran
memiliki latar belakang pendidikan dan
n jurnal perusahaan jasa 2.3 Mengarsipk an dokumen 3.1 Mempersia pkan pengelolaa n buku besar 3.2 Membukuk an jurnal ke buku besar 3.3 Menyusun daftar saldo akun dalam buku besar 4.1 Membukuk an jurnal penyesuaia n 4.2 Menyusun laporan keuangan Total keseluruhan komponen kelayakan Rata-rata komponen kelayakan Kriteria kelayakan Berdasarkan
kualifikasi dalam media pembelajaran. Telaah media dilakukan pada tanggal 27 Mei 2013 dan 31 Mei 2013 untuk mengetahui
kelayakan
media
pembelajaran akuntansi kelas X dalam setiap kompetensi dasar yang telah dibuat oleh guru akuntansi kelas X AK 3. Dalam hal ini terdapat 4 standar kompetensi dan 14 kompetensi dasar, sedangkan
media
pembelajaran
powerpoint yang telah dibuat oleh guru akuntansi kelas X AK 3 mencakup 11 kompetensi dasar. Aspek yang dinilai oleh ahli media meliputi : kelayakan isi, kelayakan
kebahasaan, dan kelayakan
penyajian. Tabel 3. Hasil Tabulasi Media Pembelajaran Akuntansi Pada Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Kompetensi Persentase komponen Dasar kelayakan Kel Kelaya Kelay aya kan akan kan kebaha penyaj isi saan ian 1.1 Mengidenti 70% 79,17 56,73 fikasi % % dokumen transaksi 1.2 Memverifik 57,5 78,13 53,85 asi % % % dokumen transaksi 1.4 Mengarsipk 63,7 80,21 56,73 an 5% % % dokumen transaksi 2.1 Mengelom 58,7 81,25 57,69 pokkan 5% % % dokumen sumber 2.2 Menyiapka 65% 81,25 58,65
%
%
66,2 5%
80,21 %
58,65 %
62,5 %
80,21 %
59,62 %
51,2 5%
56,25 %
41,35 %
58,7 5%
77,08 %
54,81 %
61,2 5%
71,88 %
52,88 %
60%
81,25 %
57,69 %
675 %
846,89 %
608,6 5%
61,3 6%
76,99 %
55,33 %
Lay Sangat Layak ak Layak hasil tabulasi media
pembelajaran akuntansi pada pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa
diatas,
diperoleh
perhitungan
kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan penyajian dari seluruh kompetensi dasar pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Untuk kelayakan isi diperoleh
kriteria
layak
dengan
persentase sebesar 61,36%. Untuk sub komponen
kelayakan
kebahasaan
diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase sebesar 76,99%. Untuk sub 9
komponen
kelayakan
diperoleh
kriteria
penyajian
layak
kemudahan bagi siswa dalam mengingat
dengan
konsep
materi
pembelajaran
persentase sebesar 55,33%.
terdapat
dalam
Rencana
Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Media Pembelajaran Akuntansi Pada Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Pembelajaran (RPP). Menurut Rayandra
No Kriteria Kelayakan 1 Kelayakan isi 2 Kelayakan kebahasaaan 3 Kelayakan penyajian Total keseluruhan Rata-rata komponen kelayakan
dan
Persentase
Kriteria
61,36%
Layak
yang
Perangkat
(2012), pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan tujuan, materi, metode
pembelajaran
serta
karakteristik peserta didik karena media apapun tidak akan dapat digunakan
76,99% 55,33%
Sangat layak Layak
193,68% 64,56%
Layak
secara efektif apabila tidak sesuai dengan sasaran. Jadi dalam pemilihan media
pembelajaran
tersebut
disesuaikan dengan tujuan, materi, dan metode pembelajaran yang terdapat dalam Rencana Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
(RPP). Berdasarkan Rencana Perangkat
media powerpoint akuntansi pada pokok
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat
bahasan siklus akuntansi perusahaan
oleh guru akuntansi kelas X AK 3,
jasa,
tujuan
dari jumlah
kelayakan
tiap
keseluruhan
kompetensi
sub
pembelajaran
untuk
tiap
dasar,
kompetensi dasar dibagi menjadi tujuan
diperoleh presentase 64,56% dengan
kognitif yang mencakup produk dan
kriteria
media
proses, afektif yang mencakup perilaku
pembelajaran akuntansi kelas X di SMK
berkarakter dan keterampilan sosial.
Negeri 10 Surabaya.
Pemilihan metode pembelajaran yang
Pembahasan
disesuaikan
layak
sebagai
Media yang digunakan dalam
dengan
materi
yang
tercantum dalam Rencana Perangkat
proses pembelajaran akuntansi kelas X
Pembelajaran
di SMK Negeri 10 Surabaya dan
kompetensi dasar menggunakan metode
mengapa
yang
guru
pembelajaran
memilih Media
sama
yaitu
untuk
metode
tiap
ceramah
yang
bervariasi, metode latihan soal (drill),
digunakan oleh guru akuntansi kelas X
dan metode pemberian tugas. Disebut
AK 3 adalah media power point karena
metode
memberikan
terdapat beberapa komponen atau unsur
dalam
tersebut.
media
(RPP)
kemudahan menyampaikan
pembelajaran
dan
bagi
guru materi
yang
memberikan
ceramah
bervariasi
masing-masing
karena
bervariasi.
Komponen-komponen tersebut adalah : 10
(1)
variasi
metode
yaitu
untuk
proses
pengerjaan
akuntansi
keefektifan belajar yang tinggi, ceramah
perusahaan
sebagai metode pengajaran yang pokok
dalam
hanya digunakan sekitar 15 menit
pengerjaan siklus akuntansi perusahaan
pertama, setelah itu diganti dengan
jasa. Dalam hal ini, Sekolah Menengah
metode lain agar interaksi pembelajaran
Kejuruan (SMK) merupakan sekolah
menjadi variasi, (2) variasi media yaitu
yang
media pembelajaran yang divariasikan,
berupa
sehingga fungsi melihat/visual, fungsi
dengan tujuan agar dapat menghasilkan
mendengar/audio, dan fungsi meraba
sumber daya manusia berkualitas dan
atau mencium diaktifkan pada hal-hal
siap kerja yang dibutuhkan saat ini oleh
tertentu, (3) variasi penampilan yaitu
dunia usaha. Sehingga metode ini sangat
variasi gerak, variasi isyarat/mimik,
sesuai
variasi suara, selingan diam, kontak
akuntansi
pandang,
(4)
banyak dibutuhkan latihan soal yang
dalam
tidak disajikan seluruhnya dalam media
penyampaian materi tidak monoton
power point. Metode pemberian tugas
materi saja tetapi juga disajikan contoh-
(metode resitasi) adalah metode dimana
contoh yang kongkret dan relevan.
guru memberikan tugas kepada siswa
Dalam hal ini, media power point yang
untuk dikerjakan di laboratorium, di
dipilih sudah mencakup variasi media
perpustakaan maupun di rumah. Dalam
yaitu media visual dari tampilan media
pokok
power point divariasikan dengan media
perusahaan jasa sudah sesuai dengan
audio dari penjelasan guru. Metode
pemilihan
latihan
metode
melatih siswa untuk mengambil inisiatif,
dimana guru menciptakan ketangkasan
bertanggung jawab, dan berdiri sendiri
dan keterampilan kepada siswa terhadap
serta hasil tugas diingat siswa. Dalam
apa
hal ini, tugas yang diberikan tidak
variasi
pemusatan bahan
soal
yag
perhatian,
sajian
(drill)
yaitu
adalah
dipelajari,
bertujuan
jasa,
siklus
kecakapan
proses
menghitung
membekali
peserta
keterampilan
untuk
mental
perusahaan
kerja
dalam
siklus
jasa
karena
siklus
metode
didiknya
praktek
materi
bahasan
pada
akuntansi
tersebut
karena
menciptakan
kecakapan
motoris,
menciptakan
kecakapan
mental,
Kelayakan media pembelajaran
dibuat.
akuntansi yang digunakan oleh guru
Dalam pokok bahasan siklus akuntansi
akuntansi kelas X di SMK Negeri 10
perusahaan jasa dipilih metode latihan
Surabaya.
soal (drill) untuk membentuk kecakapan
mengidentifikasi
motoris dalam menulis dan melafal
penilaian kelayakan dapat dilihat dari
menciptakan
asosiasi
yang
disajikan dalam media power point.
11
Kompetensi dokumen
dasar
1.1
transaksi,
deskripsi hasil terhadap angket dari sub
persentase
komponen kelayakan isi, kelayakan
kriteria layak dan dapat disimpulkan
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
bahwa
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
pembelajaran
layak dengan persentase sebesar 70%,
akuntansi
sub komponen kelayakan kebahasaan
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
diperoleh kriteria sangat layak dengan
dasar 1.2 layak digunakan sebagai media
persentase sebesar 79,17%, dan sub
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
komponen
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
kelayakan
penyajian
diperoleh kriteria layak denga persentase
sebesar
70,42%
media
64,31%
dengan
powerpoint akuntansi
pokok
dalam
kelas
bahasan
X
siklus
Surabaya.
sebesar 56,73%. Diperoleh rata-rata persentase
sebesar
Kompetensi
dengan
mengarsipkan
dasar
1.4
dokumen
transaksi,
kriteria layak dan dapat disimpulkan
penilaian kelayakan media dapat dilihat
bahwa
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
media
pembelajaran
powerpoint
X
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
siklus
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dasar 1.1 layak digunakan sebagai media
layak
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
63,75%,
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
kebahasaan diperoleh kriteria sangat
Surabaya.
layak
akuntansi
akuntansi
dalam
pokok
Kompetensi memverifikasi
kelas
bahasan
dasar
dokumen
1.2
dengan sub
persentase komponen
dengan
sebesar kelayakan
persentase
sebesar
80,21%, dan sub komponen kelayakan
transaksi,
penyajian
diperoleh
dengan
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
Diperoleh rata-rata persentase sebesar
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
68,54% dengan kriteria layak dan dapat
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
disimpulkan bahwa media powerpoint
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
layak dengan persentase sebesar 57,5% ,
akuntansi
sub komponen kelayakan kebahasaan
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
diperoleh kriteria sangat layak dengan
dasar 1.4 layak digunakan sebagai media
persentase sebesar 78,13%, dan sub
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
komponen
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
diperoleh
kriteria
layak
penyajian dengan
Surabaya.
persentase 53,85%. Diperoleh rata-rata 12
pokok
sebesar
layak
penilaian kelayakan media dapat dilihat
kelayakan
persentase
kriteria
bahasan
56,73%.
siklus
Kompetensi
dasar
2.1
mengelompokkan
dokumen
sumber,
komponen diperoleh
kelayakan kriteria
penyajian
layak
dengan
penilaian kelayakan media dapat dilihat
persentase sebesar 58,65%. Diperoleh
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
rata-rata persentase sebesar 69,72%
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
dengan
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
disimpulkan bahwa media powerpoint
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
layak
akuntansi
dengan
58,75%,
sub
persentase
sebesar
komponen
kriteria
layak
pokok
dan
bahasan
dapat
siklus
kelayakan
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
kebahasaan diperoleh kriteria sangat
dasar 2.2 layak digunakan sebagai media
layak dengan persentase sebesar 81,25,
pembelajaran
dan sub komponen kelayakan penyajian
akuntansikelas X akuntansi di SMK
diperoleh
Negeri 10 Surabaya.
kriteria
layak
dengan
persentase 57,69%. Diperoleh rata-rata persentase
sebesar
Kompetensi
pelajaran
dasar
2.3
dengan
mengarsipkan dokumen , penialaian
kriteria layak dan dapat disimpulkan
kelayakan media dapat dilihat dari
bahwa
deskripsi hasil terhadap angket dari sub
media
pembelajaran
67,92%
mata
powerpoint
X
komponen kelayakan isi, kelayakan
siklus
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dasar 2.1 layak digunakan sebagai media
layak
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
66,25%,
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
kebahasaan diperoleh kriteria sangat
Surabaya.
layak
akuntansi
akuntansi
dalam
pokok
Kompetensi
kelas
bahasan
dasar
2.2
dengan sub
persentase komponen
dengan
sebesar kelayakan
persentase
sebesar
80,21%, dan sub komponen kelayakan
menyiapkan jurnal perusahaan jasa,
penyajian
penilaian kelayakan media dapat dilihat
dengan
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
Diperoleh rata-rata persentase sebesar
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
70,07% dengan kriteria layak dan dapat
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
disimpulkan bahwa media powerpoint
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
layak dengan persentase sebesar 65%,
akuntansi
sub komponen kelayakan kebahasaan
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
diperoleh kriteria sangat layak dengan
dasar 2.3 layak digunakan sebagai media
persentase sebesar 81,25%, dan sub
pembelajaran mata pelajaran akuntansi 13
diperoleh persentase
pokok
kriteria sebesar
bahasan
layak 58,65%.
siklus
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
diperoleh
Surabaya.
persentase sebesar 56,25% , dan sub
Kompetensi
dasar
3.1
kriteria
komponen
layak
kelayakan
dengan
penyajian
mempersiapkan pengelolaan buku besar,
diperoleh kriteria tidak layak dengan
penilaian kelayakan media dapat dilihat
persentase sebesar 41,35%. Diperoleh
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
rata-rata persentase sebesar 50,56%
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
dengan kriteria tidak layak dan dapat
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
disimpulkan bahwa media powerpoint
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
layak dengan persentase sebesar 62,5%,
akuntansi
sub komponen kelayakan kebahasaan
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
diperoleh kriteria sangat layak dengan
dasar 3.2 tidak layak digunakan sebagai
persentase sebesar 80,21%, dan sub
media pembelajaran mata pelajaran
komponen
akuntansi kelas X akuntansi di SMK
diperoleh
kelayakan kriteria
penyajian
layak
dengan
pokok
bahasan
siklus
Negeri 10 Surabaya.
persentase sebesar 59,62%. Diperoleh
Kompetensi dasar 3.3 menyusun
rata-rata persentase sebesar 68,75%
daftar saldo akun dalam buku besar,
dengan
dapat
penilaian kelayakan media dapat dilihat
disimpulkan bahwa media powerpoint
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
akuntansi
siklus
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dasar 3.1 layak digunakan sebagai media
layak
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
58,75%,
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
kebahasaan diperoleh kriteria sangat
Surabaya.
layak
kriteria
pokok
layak
dan
bahasan
Kompetensi
dasar
3.2
dengan sub
persentase komponen
dengan
sebesar kelayakan
persentase
sebesar
77,08%, dan sub komponen kelayakan
membukukan jurnal ke buku besar,
penyajian
penilaian kelayakan media dapat dilihat
dengan
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
Diperoleh rata-rata persentase sebesar
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
64,86% dengan kriteria layak dan dapat
kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
disimpulkan bahwa media powerpoint
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
layak dengan persentase 51,25%, sub
akuntansi
komponen
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
kelayakan
kebahasaan 14
diperoleh persentase
pokok
kriteria sebesar
bahasan
layak 54,81%.
siklus
dasar 3.3 layak digunakan sebagai media
dengan persentase 60%, sub komponen
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
kelayakan kebahasaan diperoleh kriteria
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
sangat layak dengan persentase 81,25%,
Surabaya.
dan sub komponen kelayakan penyajian
Kompetensi membukukan
dasar
jurnal
4.1
diperoleh
kriteria
layak
dengan
penyesuaian,
persentase sebesar 57,69%. Diperoleh
penilaian kelayakan media dapat dilihat
rata-rata persentase sebesar 67,78%
dari deskripsi hasil terhadap angket dari
dengan
sub komponen kelayakan isi, kelayakan
disimpulkan bahwa media powerpoint
kebahasaan, dan kelayakan penyajian..
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
Untuk kelayakan isi diperoleh kriteria
akuntansi
layak
sebesar
akuntansi perusahaan jasa kompetensi
kelayakan
dasar 4.2 layak digunakan sebagai media
kebahasaan diperoleh kriteria layak
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
dengan persentase sebesar 71,88%, dan
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
sub komponen kelayakan penyajian
Surabaya.
dengan
61,25%,
diperoleh
sub
persentase komponen
kriteria
layak
dengan
kriteria
layak
pokok
Dari
dan
bahasan
keseluruhan
dapat
siklus
kompetensi
persentase sebesar 52,88%. Diperoleh
dasar tiap sub kelayakan isi, kelayakan
rata-rata persentase sebesar 63,75%
kebahasaan, dan kelayakan penyajian
dengan
dapat
diperoleh persentase sebesar 64,56%
disimpulkan bahwa media powerpoint
dengan kriteria layak sebagai media
dalam pembelajaran akuntansi kelas X
pembelajaran akuntansi kelas X di SMK
akuntansi
Negeri 10 Surabaya.
kriteria
layak
pokok
dan
bahasan
siklus
akuntansi perusahaan jasa Kompetensi
Menurut Musfiqon (2012) media
dasar 4.1 layak digunakan sebagai media
merupakan salah satu komponen dalam
pembelajaran mata pelajaran akuntansi
proses
kelas X akuntansi di SMK Negeri 10
kedudukannya
Surabaya.
sebagai alat bantu mengajar tetapi
Kompetensi dasar 4.2 menyusun
bagian
pembelajaran tidak
integral
hanya
dalam
sekedar
proses
laporan keuangan, penilaian kelayakan
pembelajaran
media dapat dilihat dari deskripsi hasil
diperlukan untuk diuji kelayakannya
terhadap angket dari sub komponen
terlebih dahulu. Berdasarkan wawancara
kelayakan isi, kelayakan kebahasaan,
kepada guru akuntansi kelas X AK 3,
dan
Untuk
media powerpoint akuntansi kelas X AK
kelayakan isi diperoleh kriteria layak
3 pada pokok bahasan siklus akuntansi
kelayakan
penyajian.
15
sehingga
sehingga
sangat
perusahaan jasa di SMK Negeri 10
persentase
76%-100%
Surabaya, selama ini belum di uji
sangat layak.
dikategorikan
kelayakannya, untuk itu diadakan telaah
Dari hasil penilaian kelayakan
oleh peneliti dalam setiap kompetensi
media power point tersebut, terdapat
dasar dan penilaian secara keseluruhan.
kompetensi dasar 3.2 membukukan
Penilaian kelayakan media pembelajaran
jurnal ke buku besar yang dinyatakan
yang dikembangkan peneliti dengan
tidak
adaptasi dari Purwo Susilowati (2013)
kelayakan yang diadaptasi dari Riduwan
serta BSNP (2006) untuk keperluan
(2011) sebagai media pembelajaran
penelitian maka penilaian kelayakan
mata
media pembelajaran dilihat dari (1)
akuntansi di SMK Negeri 10 Surabaya
kelayakan isi yang meliputi aspek
karena memperoleh persentase sebesar
penilaian
akurasi
50,56%. Persentase kelayakan terkecil
mengandung
yaitu dari kelayakan penyajian sebesar
cakupan
materi,
materi,
kemutakhiran,
wawasan
kontekstual,
layak
menurut
pelajaran
teori
akuntansi
kriteria
kelas
X
dan
41,35% dengan kriteria tidak layak, jadi
mengembangkan wawasan kontekstual,
dari aspek teknik penyajian, pendukung
(2) kelayakan kebahasaan yang meliputi
penyajian
aspek
pembelajaran, penyajian ilustrasi teks
penilaian
perkembangan komunikatif,
sesuai
dengan
peserta lugas,
didik,
materi,
penyajian
dan gambar perlu diperbaiki.
koherensi
Dari hasil penilaian kelayakan
keruntutan alur piker, kesesuaian dengan
media power point secara keseluruhan
kaidah bahasa Indonesia yang benar, dan
untuk tiap sub komponen kelayakan,
penggunaan
kelayakan
diperoleh hasil persentase kelayakan
penyajian yang meliputi aspek penilaian
terbesar yaitu dari kelayakan kebahasaan
teknik penyajian, pendukung penyajian
sehingga menurut penilaian kelayakan
materi, penyajian pembelajaran, dan
kebahasaan media pembelajaran yang
penyajian ilustrasi dan teks. Untuk
dikembangkan peneliti dengan adaptasi
kriteria kelayakan penggunaan media
dari Purwo Susilowati (2013) serta
pembelajaran
dari
BSNP (2006) untuk keperluan penelitian
Riduwan (2011), yaitu (a) persentase
dari aspek penilaian sangat sesuai
0%-25% dikategorikan sangat tidak
dengan perkembangan peserta didik,
layak,
bahasa
istilah,
(b)
yang
(3)
diadaptasi
persentase
26%-50%
yang
digunakan
sangat
dikategorikan tidak layak, (c) persentase
komunikatif, lugas, memiliki koherensi
51%-75%
keruntutan
alur
kesesuaian
dengan
dikategorikan
layak,
(d)
16
pikir, kaidah
memiliki bahasa
Indonesia
yang
penggunaan
sangat
istilah
baik,
sangat
dan
memberikan kemudahan siswa dalam
baik.
mengingat konsep materi.
Sedangkan hasil persentase kelayakan
Media powerpoint yang telah
terbesar kedua yaitu kelayakan isi
dibuat oleh guru akuntansi kelas X AK 3
memperoleh kriteria layak sehingga
di SMK Negeri 10 Surabaya pada pokok
menurut penilaian kelayakan isi media
bahasan siklus akuntansi perusahaan
pembelajaran
jasa dinyatakan layak sebagai media
yang
dikembangkan
peneliti dengan adaptasi dari Purwo
pembelajaran
Susilowati (2013) serta BSNP (2006)
akuntansi kelas X akuntansi di SMK
untuk keperluan penelitian dinilai dari
Negeri 10 Surabaya.
aspek penilaian cakupan materi, akurasi
Saran
materi,
kemutakhiran,
wawasan
mengandung
kontekstual,
Sesuai
dan
IPTEK
pada
dengan
(Ilmu
mata
pelajaran
perkembangan
Pengetahuan
mengembangkan wawasan kontekstual
Teknologi),
cukup baik. Untuk hasil persentase
menggunakan variasi media baru seperti
kelayakan terendah yaitu kelayakan
media power point yang lebih interaktif,
penyajian memperoleh kriteria layak
,
sehingga menurut penilaian kelayakan
menggunakan program adobe flash,
penyajian media pembelajaran yang
media
dikembangkan peneliti dengan adaptasi
interaktif.
dari Purwo Susilowati (2013) serta
sebaiknya
dan
media
pembelajaran
komik,
Dalam
dan
media
pembuatan
guru
dengan
game
media
BSNP (2006) untuk keperluan penelitian
powerpoint, sebaiknya guru membuat
dinilai dari aspek teknik penyajian,
media powerpoint tidak hanya pada
penyajian
kompetensi
materi
penyajian
yang
pembelajaran,
mendukung, penyajian
dasar
tertentu
tetapi
mencakup semua kompetensi dasar dan
ilustrasi teks dan gambar cukup baik.
mengadakan uji kelayakan sebelum
Simpulan dan saran
digunakan dalam proses pembelajaran.
Simpulan Media
yang
digunakan
pada
DAFTAR RUJUKAN
siklus akuntansi perusahaan jasa adalah
Arsyad,
Azhar.
2009.
Media
media powerpoint. Pemilihan media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
powerpoint
Press
karena
melalui
media
tersebut memberikan kemudahan bagi
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media
guru dalam menyampaikan materi dan
dan
Sumber
Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustaka 17
Purwati,
Dwi.
2012.
Pelaksanaan
Rencana
Jasa dan Perusahaan Dagang.
Pembelajaran.
Jakarta: Yudhistira
Tidak di publikasikan. SMK
Sumardi, dkk. 2011. Siklus Akuntansi
Negeri 10 Surabaya Rayandra,
Asyhar.
Perusahaan
2012.
Perusahaan Dagang. Jakarta:
Media
Yudhistira
Jakarta:
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi
Referensi Jakarta Riduwan.
2011.
Pembelajaran
Skala
Pengukuran
Variabel-variabel
Penelitian.
A.
S,dkk.
&
Media
Media
Tim Penyusun. 2009. Strategi Belajar
Pengertian,
Mengajar. Surabaya: University
Pengembangan,
dan
Press
Pemanfaatannya. Jakarta : Raja
Tim Penyusun. 2010. Suplemen Buku
Grafindo Persada
Pedoman Jurusan Pendidikan
Sahid. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran
Teori
, diakses 27 Februari 2013)
2005.
Pendidikan:
:
Aplikasi. Yogyakarta : Arr-Ruzz
Bandung: Alfabeta Sadiman,
dan
Kreatif
Mengembangkan Pembelajaran.
Jasa
Berbasis
Ekonomi. Surabaya: University
ICT.
Press
(Online),
Ucanews. 2012. Kualitas Guru Di
(http://staff.uny.ac.id/sites/defau
Indonesia
lt/files/131930136/Pengembang
(Online),
an%20Media%20Pembelajaran
Kompas.com, diakses 22 Maret
%20Berbasis%20ICT.pdf,
2013)
diakses 10 Maret 2013) Somantri,
Hendi.
Akuntansi
2009.
Seri
powerful
A.
Rivai.
Pengajaran.
2010. Bandung:
(Tribunews.com,
presentation
with
PowerPoint 2010. Yogyakarta:
Bandung: Armico Sudjana,
Rendah.
Widi Harini, Asih. 2011. Effective &
Memahami
SMK
Masih
CV.Andi Offset Media
www.BSNP-Indonesia.org, diakses 17
Sinar
Maret 2013
Baru Algasindo
www.smkn10surabaya.com, diakses 5
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Maret 2013
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumardi, dkk. 2011. Practice Sheet Siklus Akuntansi Perusahaan 18