IDENTIFIKASI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 4 SURABAYA Ella Aquin Darma Meiyanti Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar apa saja yang digunakan oleh guru kelas X AK 1 di SMK Negeri 4 Surabaya, alasan guru menggunakan bahan ajar tersebut dan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang digunakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan oleh guru adalah buku pelajaran Akuntansi untuk SMK Kelas X Edisi KTSP karangan Toto Sucipto,dkk. Guru menggunakan buku pelajaran tersebut karena isi materi yang sistematis, mudah dipahami, sesuai dengan kurikulum dan silabus di SMKN 4 Surabaya serta harga yang terjangkau. Berdasarkan hasil telaah kelayakan bahan ajar diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran produktif akuntansi di kelas X AK 1 SMK Negeri 4 Surabaya sangat layak digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Kelayakan, Bahan Ajar. ABSTRACT This research has purpose to find out the teaching material that is used by teacher of Accounting Tenth Class in Surabaya State Vocational High School 4, the teacher reason in using that teaching material and find out the teaching material feasibilty that is used. This research kind is descriptive research with quantitative approach. This research result shows that teaching material that is used by teacher is An Accounting Lesson Book for SMK Tenth Class KTSP Edition, written by Toto Sucipto, dkk. Teacher uses that book because the content is systematic, easy to understand, suitable with the school curriculum and syllabus, and also the book price is achievable. Based on the analysis of teaching material feasibilty gotten result that the teaching material that used by teacher on productive accounting lesson in first accounting tenth class Surabaya State Vocational High School 4 is very feasible if used as teaching material in learning process. Keywords: Feasibility, Teaching Material.
Berdasarkan lembaga
baik
hasil
survey
dari
lembaga
survey
nasional
internasional
menunjukkan
pembangunan
manusia
negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan
dan
Brunei Darussalam.
indeks
Rendahnya indeks pembangunan manusia
rendah.
disebabkan oleh kualitas pendidikan yang rendah.
Terbukti dengan hasil survey oleh UNDP tahun 2006
Faktor – faktor utama penyebab rendahnya kualitas
yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan
pendidikan yang rendah adalah efektifitas, efisiensi
Manusia di Indonesia menduduki peringkat 107 dari
dan standarisasi pendidikan yang belum optimal.
177 negara yang disurvey dan lebih rendah dari
Standarisasi
masih
bahwa
berbagai
sangat
pendidikan
yang
belum
optimal
meliputi standar proses, isi, kompetensi kelulusan,
1
sarana
dan
kependidikan,
prasarana,
pengelolaan,
pembiayaan
serta
tenaga
komponen kelayakan isi, penyajian, bahasa dan
penilaian
kegrafikan.
pendidikan.
Posisi bahan ajar ajar yang sangat penting
Upaya pemerintah dalam mengatasi penyebab utama
rendahnya
adalah
pendidikan tanpa terkecuali. Mulai dari SD, SMP,
dengan
SMK hingga Perguruan Tinggi. Salah satu SMK
mengadakan pergantian kurikulum dari kurikulum
negeri berkualitas yang ada di Surabaya dan
1994, 2004, KBK hingga KTSP. Menurut Mulyasa
menggunakan bahan ajar adalah SMK Negeri 4
(2008:20), KTSP adalah kurikulum operasional yang
Surabaya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, guru
disusun dan dilaksanakan oleh masing – masing
akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya khususnya
satuan pendidikan. Pergantian kurikulum dari KBK
guru akuntansi kelas X AK 1 menggunakan bahan
menuju KTSP yang saat ini digunakan, juga
ajar cetak berupa buku pelajaran. Beliau tidak
menuntut adanya perubahan mulai dari perangkat
menggunakan LKS atau bahan ajar cetak lain karena
pembelajaran, proses pembelajaran hingga goal atau
menurut beliau buku sudah cukup membantu siswa
tujuan pembelajaran.
memahami
memperbaiki
kualitas
standar
pendidikan
membuat bahan ajar digunakan oleh setiap satuan
pendidikan
pelajaran
dan
mencapai
tujuan
Salah satu komponen perangkat pembelajaran
pembelajara. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil
yang mempunyai peran penting dalam proses
evaluasi belajar seluruh siswa yang melampaui
pembelajaran adalah bahan ajar. Menurut Depdiknas
KKM mata pelajaran produktif akuntansi di semester
(2003), bahan ajar merupakan materi yang harus
gasal.
dipelajari siswa sebagai sarana dalam mencapai SK
Dari penjabaran di atas, peneliti ingin
dan KD yang telah ditetapkan. Widodo (2008)
melakukan sebuah penelitian dengan judul :
(dalam Lestari, 2013) mengemukakan bahwa bahan
“Identifikasi Tentang Penggunaan Bahan Ajar Pada
ajar juga memiliki dampak positif yakni membantu
Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Di Kelas X AK
siswa untuk memperoleh pengetahuan baru dari
SMK Negeri 4 Surabaya”.
segala sumber atau referensi yang digunakan dalam
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
bahan ajar dan peranan guru sebagai satu – satunya
dapat
sumber pengetahuan menjadi berkurang sehingga
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bahan ajar
siswa dapat belajar dengan lebih mandiri.
apa saja yang digunakan dan mengapa bahan ajar
dikemukakan
rumusan
masalah
dalam
Bahan ajar juga ikut menentukan pencapaian
tersebut digunakan selama proses pembelajaran pada
tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang baik, lengkap
mata pelajaran produktif akuntansi di kelas X AK
dan disusun secara sistematis dapat menciptakan
SMK Negeri 4 Surabaya?. (2) Bagaimana kelayakan
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga
bahan
ajar
yang
digunakan
tujuan pembelajaran yang tercantum dalam indikator
pembelajaran
pada
mata
yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
akuntansi di kelas X AK SMK Negeri 4 Surabaya?.
selama
pelajaran
proses produktif
dapat tercapai. Menurut BSNP (2006), bahan ajar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
yang baik adalah bahan ajar yang memenuhi kriteria
mengetahui bahan ajar apa saja yang digunakan dan
dari empat komponen kelayakan bahan ajar yakni
alasan bahan ajar tersebut digunakan selama proses
2
pembelajaran
pada
mata
pelajaran
produktif
gasal dan telaah ahli mengenai kelayakan bahan ajar
akuntansi di kelas X AK SMK Negeri 4 Surabaya.
dibatasi pada 10 kompetensi dasar terakhir di
(2) untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang
semester gasal.
digunakan selama proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif akuntansi di kelas X AK SMK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Negeri 4 Surabaya.
Dalam standar nasional pendidikan (SNP
Adapun manfaat dari diadakannya penelitian ini
antara
memperoleh
lain
(1)
Bagi
pengetahuan
Peneliti, dan
Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa KTSP adalah
peneliti
kurikulum
pengalaman
dilaksanakan
operasional oleh
yang
masing
disusun
–
masing
dan satuan
mengenai penggunaan dan kelayakan bahan ajar
pendidikan. Menurut Lestari (2013), KTSP memiliki
dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran
enam komponen yakni visi dan misi satuan
produktif akuntansi di kelas X AK SMKN 4
pendidikan, tujuan pendidikan satuan pendidikan,
Surabaya, (2) Bagi Sekolah, dapat digunakan
struktur
sebagai salah satu acuan untuk menentukan bahan
pelaksanaan pembelajaran.
muatan
KTSP,
silabus
dan
rencana
ajar yang sesuai dengan standar nasional, (3) Bagi Guru, dapat digunakan sebagai bahan informasi dan
Bahan Ajar
dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang
. Menurut Depdiknas (2006), Bahan ajar
penentuan bahan ajar yang akan digunakan dalam
adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai
proses pembelajaran mata pelajaran produktif
sarana untuk mencapai standar kompetensi dan
akuntansi kelas X sesuai dengan standar nasional,
kompetensi dasar. Menurut Lestari (2013), bahan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi
ditentukan, (4) Bagi Universitas Negeri Surabaya,
pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang
dapat ditindaklanjuti oleh pihak UNESA sebagai
digunakan
lembaga pendidikan untuk memberikan pelatihan
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
mengenai penyusunan bahan ajar yang baik dan
ditentukan.
pelatihan mengenai penilaian kelayakan bahan ajar
dalam
rangka
mencapai
standar
Dari beberapa pengertian ahli diatas, dapat
kepada SMK dan guru yang bersangkutan serta
disimpulkan
bahwa
bahan
ajar
merupakan
dapat digunakan sebagai arsip yang dapat dibaca
seperangkat sarana pembelajaran yang berisi materi
oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya untuk
pembelajaran, metode, batasan – batasan dan cara
keperluan penelitian maupun tugas mata kuliah.
mengevaluasi yang didesain seara sistematis dan
Asumsi dalam penelitian ini adalah Penelaah
menarik yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
kelayakan bahan ajar memberikan telaah terhadap
untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi
kelayakan bahan ajar secara jujur dan obyektif.
dasar.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya mengungkap realita penggunaan
Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar
bahan ajar pada mata pelajaran produktif akuntansi
Menurut Prastowo (2012), fungsi bahan ajar
di kelas X AK SMKN 4 Surabaya selama semester
dapat dibagi menjadi dua klasifikasi yakni (1)
3
berdasarkan pihak yang memanfaatkan bahan ajar
berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang
(2)
berlaku.
berdasarkan
strategi
pembelajaran
yang
digunakan, apakh strategi yang digunakan berupa pembelajaran
klasikal,
maupun
satu pendekatan terhadap implementasi kurikulum.
kelompok. Manfaat bahan ajar menurut Amri, dkk
Karena itulah kemungkinan ada berbagai macam
(2011) dibedakan menjadi dua macam yakni
buku teks pelajaran yang disusun oleh berbagai
manfaat bagi pendidik dan peserta didik. Tujuan
pengarang tentang bidang studi tertentu. Contoh : di
disusunya bahan ajar adalah untuk menyediakan
Jepang terdapat 10-30 buku teks pelajaran yang
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
disusun oleh berbagai pengarang dalam bidang studi
dan kebutuhan peserta didik, membantu peserta
tertentu
didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar dan
pendidikan.
memudahkan
guru
individual
Biasanya buku teks pelajaran termasuk salah
dalam
melaksanakan
dan
semuanya
disetujui
oleh
dinas
Selain itu, di Indonesia juga terdapat berbagai
pembelajaran.
macam buku teks pelajaran yang disusun oleh berbagai
pengarang
khususnya
dari
kalangan
pendidik karena buku teks pelajaran di Indonesia
Jenis Bahan Ajar Menurut Prastowo (2012), jenis bahan ajar
harus memenuhi syarat kelayakan yang telah
diklasifikasikan menjadi tiga yakni bahan ajar
ditetapkan oleh BSNP. Untuk itulah pengarang buku
berdasarkan bentuknya, cara kerjanya dan sifatnya.
teks pelajaran kebanyakan adalah para pendidik
(1) Bahan ajar menurut bentuknya dibagi lagi
yang telah paham mengenai kurikulum dan syarat
menjadi (a) bahan ajar cetak yakni bahan ajar yang
kelayakan buku teks pelajaran yang berlaku di
disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk
Indonesia. Jika buku teks pelajaran yang disusun
keperluan
penyampaian
telah dinilai layak digunakan selama proses
informasi. Contohnya : handout, modul, buku ajar,
pembelajaran oleh Dinas Pendidikan Nasional,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, foto atau gambar,
maka Dinas Pendidikan Nasional akan membeli hak
model atau maket. Buku yang termasuk dalam
cipta buku tersebut sehingga buku tersebut bisa
bahan ajar cetak berbeda dengan buku teks pada
beredar
umumnya.
terjangkau dan guru/pengajar diberi kesempatan
pembelajaran
atau
luas
dipasaran
dengan
harga
yang
Buku Menurut Surahman (2010) (dalam
untuk memilih buku teks pelajaran mana yang dapat
Prastowo:2012), buku dibedakan menjadi empat
digunakan sebagai bahan ajar yang sesuai dengan
jenis yakni buku pegangan, buku sumber, buku
peserta didiknya, baik buku yang telah dibeli hak
bacaan dan buku ajar. Buku sebagai bahan ajar
ciptanya (BSE) ataupun yang belum dibeli hak
didefinisikan oleh Depdiknas sebagai buku yang
ciptanya.
berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
Kemudian secara khusus, Mohammad (2010)
kurikulum dalam bentuk tertulis. Menurut Nasution
(dalam Prastowo: 2012) membagi buku teks
(1997) (dalam Prastowo :2012), buku teks pelajaran
pelajaran menjadi dua yakni
pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang
pelajaran utama yang berisi bahan – bahan pelajaran
pengarang atau tim pengarang yang disusun
suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku
4
(1) Buku teks
pokok. (2) Buku teks pelajaran pelengkap yang
Instructional Self Instructional yakni bahan ajar
bersifat membantu atau merupakan tambahan bagi
harus dapat membuat siswa mampu belajar sendiri
buku teks utama serta digunakan oleh pendidik dan
dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk dapat
peserta didik.
memenuhi kriteria ini, bahan ajar harus memiliki
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa
tujuan akhir yang dirumuskan dengan baik. (2) Self
buku merupakan bahan tertulis berupa kertas yang
Contained yakni seluruh materi pelajaran dari
dijilid, diberi kulit, menyajikan ilmu pengetahuan
seluruh unit kompetensi atau subkompetensi yang
yang disusun secara sistematis oleh pengarangnya.
dipelajari terdapat dalam satu bahan ajar secara
Sementara buku teks pelajaran sebagai bahan ajar
utuh. (3) Stand Alone yakni bahan ajar yang
merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan yang
dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar
diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang
lain atau tidak harus digunakan bersama – sama
dalam kurikulum, yang disusun oleh pendidik atau
dengan bahan ajar yang lain. (4) Adaptive yakni
yang disusun secara sistematis oleh pengarang yang
bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang
berkompeten sesuai dengan kurikulum yang berlaku
tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
dan standar yang ditetapkan oleh dinas pendidikan
(5) User Friendly yakni setiap informasi dan
sehingga pendidik bisa memilih buku teks pelajaran
paparan yang tampil bersifat membantu dan
yang
bersahabat
dengan
pemakainya,
kemudahan
pemakai
dalam
sesuai
dengan
peserta
didiknya
untuk
digunakan belajar. Selain buku teks pelajaran yang digunakan
termasuk
merespon
dan
mengakses sesuai keinginan.
sebagai bahan ajar (buku ajar), terdapat pula istilah yang sering muncul yakni buku referensi. Buku
Keunggulan Bahan Ajar
referensi berbeda dengan buku ajar, untuk itu para
Menurut Lestari (2013), keunggulan bahan
guru harus dapat membedakan kedua makna kata
ajar terdiri dari 3 hal yakni (1) fokus pada
tersebut. (b) Bahan ajar non cetak yang terdiri dari
keunggulan individual siswa, (2) adanya kontrol
bahan ajar audio, audio visual dan bahan ajar
terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standar
interaktif. (c) Bahan ajar menurut sifatnya yang
kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus
terdiri dari bahan ajar berbasis cetak, berbasis
dicapai siswa, (3) relevansi kurikulum ditunjukkan
teknologi, bahan ajar yang digunakan praktek dan
dengan adanya tujuan dan cara penyampaian.
bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan
Keterbatasan bahan ajar adalah penyusunan bahan
manusia.
ajar yang baik membutuhkan keahlian tertentu, membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvensional, dukungan
Karakteristik Bahan Ajar Sesuai
dengan
buku
pedoman
yang
pembelajaran berupa sumber belajar pada umumnya
dikeluarkan oleh Direktorat Menengah Kejuruan
cukup mahal.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki lima karakterisik yaitu (1) Self
5
visual, lingkungan (alam, sosial, seni budaya,
Perbedaan Sumber Belajar dan Bahan Ajar Sumber belajar dan bahan ajar adalah dua hal
teknik, industri dan ekonomi).
yang berbeda namun sering ditafsirkan kedalam arti yang sama. Perbedaan bahan ajar dengan sumber
Prinsip Memilih Bahan Ajar
belajar adalah (1) sumber belajar adalah bahan
Dalam memilih bahan ajar, ada tiga prinsip
mentah untuk penyusunan bahan ajar, sedangkan
yang harus dipahami yakni prinsip relevansi,
bahan ajar adalah bahan siap saji bagi peserta didik
konsistensi dan kecukupan. Menurut Amri dkk
untuk proses belajar mengajar, (2) sumber belajar
(2011), beberapa langkah yang harus dipahami dan
adalah segala bahan yang baru dalam tahap
dijadikan pegangan dalam memilih bahan ajar
kemungkinan dijadikan bahan ajar, sedangkan
adalah (1) mengidentifikasi aspek – aspek yang
bahan ajar adalah bahan yang sudah secara aktual
terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi
dirancang secara sadar dan sistematis untuk
dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan
pencapaian kompetensi peserta didik secara utuh,
bahan ajar (2) mengidentifikasi jenis – jenis materi
(3) semua bahan seperti buku, video audio,
bahan ajar. Apakah termasuk kognitif (fakta,
komputer yang dirancang secara sengaja dan
konsep,
sistematis disebut bahan ajar. Namun, bila bahan –
psikomotorik, (3) memilih bahan ajar yang sesuai
bahan tersebut dirancang secara tidak sengaja maka
atau relevan dengan standar kompetensi dan
tidak dapat disebut sebagai bahan ajar meskipun
kompetensi dasar yang telah ditentukan tadi.
prinsip
atau
prosedur),
afektif
atau
Menurut Prastowo (2012), langkah – langkah
tersaji secara sistematis, melainkan disebut sebagai sumber belajar.
memilih bahan ajar mencakup lima hal yakni (1) tentukan tujuan untuk apa menggunakan bahan ajar tersebut, (2) pelajari bidang bahan ajar yag
Sumber Bahan Ajar Menurut Amri dkk (2011: 215), sumber
dibutuhkan, (3) buat rincian tentang jenis bahan ajar
bahan ajar merupakan tempat dimana bahan ajar
yang dicari atau diperlukan, (4) tentukan apakah
dapat diperoleh. Adapun berbagai sumber bahan
bahan ajar tersebut dapat memotivasi peserta didik
ajar yang bisa digunakan pendidik sebagai dasar
agar mau belajar atau tidak, (5) pilih bahan ajar
menyusun bahan ajar sendiri adalah buku teks yang
yang tepat dan lakukan penilaian.
diterbitkan
berbagai
penerbit,
laporan
hasil
Menurut Prastowo (2012), kriteria pemilihan
penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian,
bahan ajar cetak secara spesifik berupa pemilihan
jurnal penerbitan hasil penelitian dan karya ilmiah,
buku pelajaran yang baik meliputi substansi materi
pakar atau ahli bidang studi penting digunakan
relevan dengan KD yang harus dicapai siswa,
sebagai sumber bahan ajar untuk diminta konsultasi,
penjelasan
profesional yakni orang – orang yang bekerja pada
klasifikasi, rangkuman dan sebagainya), kalimat
bidang tertentu, buku kurikulum satuan pendidikan
jelas dan singkat, padat pengetahuan dan memilki
yang penting yang digunakan selama proses belajar
sekuensi yang jelas secara keilmuan, kebenaran
mengajar, internet, berbagai jenis media audio
materi bisa dipertanggungjawabkan, runtut dan
dalam
materi
lengkap
(definisi,
sistematis, penampilan fisik buku menarik dan
6
menimbulkan motivasi dalam membaca, buku dapat
pada tujuan afektif, bahan ajar cetak sebenarnya
diperoleh di toko – toko buku dengan mudah.
jarang digunakan. Namun terkadang ada bahan ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup
materi
bahan
proses
membangkitkan motivasi. (2) Bahan ajar audio.
pembelajaran harus diperhatikan jenis materi yang
Pada ranah kognitif, bahan ajar audio digunakan
dibutuhkan,
atau
untuk mengajarkan pngenalan kembali dan untuk
psikomotorik. Cakupan materi menggambarkan
mengajarkan berbagai aturan dan prinsip. Pada
kedalam materi yang akan disajikan dan yang harus
ranah afektif, bahan ajar audio digunakan untuk
dikuasai siswa. Ketika sebuah bahan ajar sudah
mewujudkan
ditentukan cakupan materinya, maka urutan bahan
menyenangkan dan efektif.
apakah
ajar
dalam
cetak yang ditulis dengan gaya menarik dan dapat
kognitif,
afektif
ajar dapat ditentukan melalui dua pendekatan pokok yakni
pendekatan
prosedural
dan
proses
pembelajaran
yang
Pada ranah psikomotorik, bahan ajar audio
pendekatan
digunakan untuk mengajar kemampuan verbal misalnya menirukan suara, melatih kata – kata dan
hierarkies. Unsur bahan ajar yang perlu dipahami
mendengar bahasa asing. (3) Bahan ajar audio –
meliputi empat komponen penting yakni petunjuk
video. Penggunaan bahan ajar audio – video dalam
belajar yang terdiri dari petunjuk untuk guru dan
ranah kognitif meliputi pengenalan kembali dan
siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi
pemberian rangsangan berupa gerak yang serasi,
pendukung, latihan – latihan yang diberikan pada
mengajarkan tentang hukum – hukum dan prinsip
siswa
tertentu,
agar
siswa
dapat
mengetahui
tingkat
menunjukkan
contoh
bersikap
dan
kemampuannya, petunjuk kerja atau lembar kerja
menunjukkan daftar kata penting. Dalam ranah
dan evaluasi yang merupakan salah satu bagian dari
psikomotorik, bahan ajar audio – video digunakan
proses penilaian.
untuk mengajarkan koordinasi dengan alat – alat
Penggunaan
bahan
proses
tertentu. Sedangkan dalam ranah afektif, bahan ajar
pembelajaran dapat dipetakan menjadi tiga macam
audio – video digunakan untuk mempengaruhi sikap
yakni penggunaan untuk tujuan afektif, kognitif dan
dan emosi. (4) Bahan ajar interaktif. Dalam ranah
psikomotorik. Penggunaan untuk masing – masing
kognitif, bahan ajar interaktif digunakan untuk
jenis bahan ajar yakni (1) Bahan ajar cetak.Pada
mengontrol interaksi pengajaran, langkah dalam
tujuan kognitif, bahan ajar cetak digunakan untuk
proses dan kalkulasi yang kompleks. Dalam ranah
menyampaikan informasi yang bersifat fakta,
psikomotorik bahan ajar interaktif digunakan untuk
mengajarkan
mengajarkan
pengenalan
ajar
dalam
kembali,
menyajikan
program dan
kecakapan serupa.
perbendaharaan dan kosakata, menerapkan jalannya
Sedangkan dalam ranah afektif bahan ajar interaktif
prosedur latihan kerja serta memberikan gambaran
digunakan untuk mengontrol bahan bahan video.
mengenai lokasi, posisi atau situasi pekerjaan yang
Terdapat
akan dihadapi peserta didik.
sembilan
langkah
jitu
untuk
menyesuaikan bahan ajar yang sudah ada dengan
Penggunaan pada ranah psikomotorik adalah
kompetensi yang akan dicapai siswa saat ini tanpa
prinsip
harus membuat bahan ajar yang baru. Langkah –
keterampilan psikomotorik atau gerakan. Sementara
langkah tersebut yakni (1) tambahkan media yang
untuk
mengajarkan
langkah
atau
7
lain pada bahan ajar yang sudah ada, (2)
Kelayakan Bahan Ajar
kembangkan lembar bahan ajar mandiri tambahan,
Menurut Lestari, bahan ajar yang baik (dalam
(3) sesuaikan gambar – gambar yang ada, (4)
hal ini buku ajar) adalah bahan ajar yang mencakup
sesuaikan bagian audio dari film, (5) ika bahan ajar
petunjuk belajar (untuk guru dan siswa), kompetensi
ditulis dalam bahasa asing maka terjemahkan
yang dicapai, informasi pendukung, latihan – latihan
kedalam bahasa ibu (Indonesia), (6) sesuaikan
dan petunjuk kerja berupa lembar kerja dan
gambar
evaluasi.
untuk
mengungkapkan
keadaan
Sedangkan
bahan
ajar
yang
layak
ssesungguhnya dari peserta didik, (7) sesuaikan
digunakan adalah bahan ajar yang memenuhi
bahasa yang digunakan dalam bahan ajar dengan
kelayakan isi dan penyajian, bahasa dan kegrafikan.
tingket pemahaman peserta didik, (8) sesuaikan cara
Kelayakan bahan ajar menurut Badan Standar
penyajian dengan menggunakan media campuran,
Nasional Pendidikan (BSNP), kelayakan bahan ajar
(9) gunakan bahan ajar yang biayanya terjangkau.
ditinjau dari empat komponen kelayakan yakni (1)
Menurut Amri dkk (2011), terdapat dua
komponen kelayakan isi meliputi (a) cakupan
strategi strategi pemanfaatan bahan ajar yaitu (1)
materi, cakupan materi yang dimaksud adalah
strategi penyampaian bahan ajar oleh guru yang
keluasan materi dan kedalaman materi. Keluasan
terdiri
penyampaian
cakupan materi berarti menggambarkan berapa
simultan, (b) strategi urutan penyampaian suksesif,
banyak materi-materi yang dimaksudkan ke dalam
(c)
strategi
suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman
penyampaian konsep, (e) strategi penyampaian
materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep
materi
yang
dari
strategi
(a)
strategi
urutan
penyampaian
pembelajaran
fakta,
prinsip,
(d)
(f)
strategi
terkandung
di
dalamnya
harus
penyampaian prosedur dan (2) strategi mempelajari
dipelajari/dikuasai oleh siswa, (b) akurasi materi,
bahan ajar oleh siswa.
akurasi materi yang dimaksud adalah akurasi fakta,
Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran,
kegiatan
siswa
akurasi konsep, kebenaran prinsip/hukum, akurasi
dikelompokkan
teori dan akurasi prosedur/metode.
menjadi empat yaitu (1) menghafal (Verbal
(c) Kemutakhiran yang mencakup kesesuaian
Phrases), (2) menggunakan atau mengaplikasikan
dengan
(Use), (3) menemukan dan (4) memilih. Langkah –
keterkinian/ketermasaan fitur yang digunakan dalam
langkah penyusunan bahan ajar terbagi menjadi 3
bahan ajar. Bahan ajar juga harus dibuat sesuai
yakni (1) analisis kurikulum yang terdiri dari
dengan perkembangan zaman, (d) aengandung
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
wawasan kewirausahaan yaitu dapat menumbuhkan
ketercapaian hasil belajar, materi pokok dan
semangat kewirausahaan, menumbuhkan etos kerja,
pengalaman belajar, (2) menganalisis sumber
menumbuhkan
semangat
belajar
menumbuhkan
daya
melalui
ketersediaan
sumber
belajar,
perkembangan
ilmu,
inovatif/kreatif
saing,
(e)
dan
dan
merangsang
kemudahan sumber belajar dan kesesuaian sumber
keingintahuan (Curiosity) yaitu menumbuhkan rasa
belajar
ingin tahu dan mendorong untuk mencari informasi
dengan
kurikulum,
(3)
memilih
dan
menentukan bahan ajar.
lebih jauh, (f) mengembangkan kecakapan hidup (Life Skills) meliputi mengembangkan kecakapan
8
personal,
mengembangkan
mengembangkan
kecakapan
kecakapan
akademik
sosial,
(3) Komponen penyajian mencakup (a) teknik
dan
penyajian meliputi konsistensi sistematika sajian
mengembangkan kecakapan vokasional.
dalam bab, kelogisan penyajian, keruntutan konsep,
(g) Mengembangkan Wawasan Kebhinekaan
keseimbangan substansi antar bab/sub bab, (b)
(Sense of Deversity) mencakup apresiasi terhadap
pendukung penyajian materi meliputi ilustrasi yang
kekayaan potensi Indonesia, menyajikan contoh-
disajikan sesuai dengan materi yang ada, penyajian
contoh
tentang
teks, tabel, gambar, dan lampiran disertai dengan
perkembangan akuntansi serta membangkitkan rasa
rujukan/sumber acuan, pembangkit motivasi belajar
syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pada awal bab, cintoh-contoh soal dalam bab, soal
( h) mengandung wawasan kontekstual meliputi
latihan pada setiap akhir bab, daftar tetapan
menyajikan contoh-contoh konkrit dari lingkungan
(konstanta) alam, rujukan/sumber acuan termasuk
lokal/regional/ internasional dan apresiasi terhadap
untuk teks, tabel, gambar dan lampiran, pengantar,
pakar perintis perkembangan akuntansi
glosarium, daftar indeks (subjek dan pengarang),
dari
lingkungan
global
(2) Komponen Kebahasaan meliputi (a)
daftar pustaka, dan rangkuman, (c) penyajian
keseimbangan dengan perkembangan peserta didik
pembelajaran meliputi keterlibatan peserta didik
yakni kesesuaian tingkat perkembangan peserta
dalam pembelajaran, berpusat pada peserta didik,
didik dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan
menciptakan
sosial-emosional peserta didik, (b) komunikatif
dengan karakteristik mata pelajaran dan kemampuan
meliputi keterpahaman peserta didik terhadap pesan
memunculkan kemampuan merangsang kedalaman
yang termuat dalam bahan dan kesesuaian ilustrasi
berpikir peserta didik melalui ilustrasi, analisis
dengan substansi pesan, (c) dialogis dan interaktif
kasus, dan soal latihan.
komunikasi
interaktif,
kesesuaian
yaitu memiliki kemampuan memotivasi peserta
(4) Komponen Kegrafikan meliputi (a)
didik untuk merespon pesan dan mendorong peserta
ukuran/format yang ditentukan berdasarkan tingkat
didik
dapat
keterbacaan yang dapat dicapai serta memenuhi
menciptakan komunikasi interaktif, (d) kebahasaan
aspek efektifitas dan efisiensi (b) Keseluruhan
yang lugas yaitu ketepatan struktur kalimat dan
desain pada bagian kulit depan, belakang dan
kebakuan penggunaan istilah dalam kalimat dan
punggung secar visual ditampilkan secara jelas,
kebakuan penggunaan istilah dalam kalimat, (e)
kontras, menarik yang ditentukan oleh pemilihan
koherensi dan keruntutan alur berpikir meliputi
jenis huruf, besar huruf, ilustrasi, warna da tata letak
keterpaautan antar bab/subbab/alinea/kalimat dan
tertent, (c) desain isi yang disajikan dalam bentuk
keutuhan makna antar bab/subbab/alinea/kalimat, (f)
teks dan ilustrasi ditampilkan secara komunikatif,
kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia meliputi
serasi, proporsional, dan konsisten berdasarkan pada
keterpautan tata bahasa dan ketepatan ejaan dalam
tata letak tertentu, (d) kertas untuk bagian kulit
kalimat, (g) penggunaan istilah dan simbol/ lambang
beratnya antara 210-260 gram/m2, sedangkan ketas
yang
untuk bagian isi beratnya 80 gram/m2. Untuk jenis
untuk
berfikir
konsisten
dalam
kritis
bahan
sehingga
dan
ketepatan
penulisan nama ilmiah/asing.
kertasnya dipilih yang dapat bertahan minimal 5
9
tahun. Kualitas cetakan terdiri dari kejelasan
Subjek dalam penelitian deskriptif ini adalah
cetakkan isi, kerataan cetak, kualitas warna cetak.
guru yang mengajar siswa kelas X AK yang menggunakan
bahan
ajar
selama
proses
pembelajaran mata pelajaran produktif akuntansi di
Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai
SMK Negeri 4 Surabaya. Kelas X AK di SMK
referensi dalam penelitian ini adalah penelitian
Negeri 4 Surabaya terdiri dari 3 kelas yakni kelas X
Sitepu dengan judul memilih buku pelajaran.
AK 1, X AK 2 dan X AK 3. Guru yang mengajar
Penelitian
kelas X AK terdiri dari dua orang guru. Untuk itu,
yang
dilakukan
di
Jakarta
ini
menunjukkan bahwa buku pelajaran merupakan
peneliti
menggunakan
cara
purposive
atau
bahan ajar cetak dan dinilai dari aspek materi,
pertimbangan dalam memilih guru yang akan
metode pembelajaran,bahasa, ilustrasi dan grafika
dijadikan subjek penelitian. Pertimbangan yang
dan diperlukan keahlian untuk menilai di masing-
digunakan oleh peneliti adalah senioritas. Menurut
masing aspek. Buku pelajaran mengandung bahan
Prastowo (2012) senioritas guru (dalam hal ini
ajar yang seharusnya disusun secara tepat dan benar
intelektualitas dan ketrampilan guru) mempengaruhi
dilihat dari disiplin ilmu, metode belajar dan
pemilihan dan penggunaan bahan ajar yang
pembelajaran, bahasa, ilustrasi dan grafikanya.
digunakan dalam proses pembelajaran. Senioritas
Faktor harga memang penting dan ikut menentukan,
guru dilihat dari 4 aspek yakni jumlah jam
tetapi hendaknya tidak mendahului kepentingan
mengajar, lama mengajar (menjadi guru), tingkat
belajar dan membelajarkan.
pendidikan, dan intelektualitas berdasarkan prestasi yang telah dicapai guru tersebut. Untuk itu guru yang dipilih menjadi subjek penelitian adalah guru
METODE PENELITIAN
ini
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi
kelas X AK 1 yang memiliki jam mengajar lebih
adalah
banyak, sudah mengajar dalam waktu yang lama,
penelitian
deskriptif
pendekatan
kuantitatif. Penelitian deskriptif, menurut Sugiyono
memiliki
lebih
banyak
prestasi
dibandingkan
(2011:35) adalah penelitian yang dilakukan untuk
dengan guru yang lain dan memiliki perangkat
menggambarkan gejala, fenomena, atau peristiwa
pembelajaran yang lengkap.
tertentu. fenomena – fenomena tersebut adalah
Objek penelitian ini adalah semua bahan ajar
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa
yang digunakan oleh guru selama proses belajar
manusia.
mengajar mata pelajaran produktif akuntansi. Bahan
Agar dalam pelaksanaan penelitian nantinya
ajar tersebut yakni bahan ajar cetak berupa buku
berjalan sesuai dnegan yang diharapkan untuk itu
pelajaran Akuntansi untuk SMK kelas X Edisi
dibuatlah tahapan penelitian yang meliputi (1) studi
KTSP yang dikarang oleh Toto Sucipto, dkk tahun
pendahuluan, (2) studi kepustakaan, (3) studi
2009 dan diterbitkan oleh penerbit Yudhistira.
lapangan, (4) analisis data. Lokasi penelitian ini
Definisi Operasional meliputi (1) kelayakan
adalah di SMK Negeri 4 Surabaya. Waktu
adalah
penelitian dilakukan selama lebih kurang 2 bulan
kemungkinan dari bahan ajar yang dimiliki dan
terhitung mulai bulan Mei sampai dengan Juni.
digunakan oleh guru kelas X AK 1 dapat
10
keadaan
wajar,
pantas,
patut
atau
memberikan manfaat maksimal dan sesuai dengan
Angket, dalam penelitian ini sebagai responden
kurikulum yang diajarkan, (2) bahan ajar adalah
adalah ahli telaah bahan ajar sejumlah dua orang
buku pelajaran Akutansi SMK Kelas X AK 1
ahli. Kuisioner atau angket yang digunakan adalah
dikarang oleh Toto Sucipto, dkk dan diterbitkan
angket tertutup dengan pemberian pemberian skor
oleh penerbit Yudhistira yang berisikan materi
adalah 4, 3, 2, dan 1. Angket yang digunakan adalah
pembelajaran, metode, batasan – batasan dan cara
angket instrumen kelayakan bahan ajar yang
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
nantinya akan ditelaah tim ahli untuk mengetahui
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
kelayakan bahan ajar yang digunakan dalam
diharapkan
dan
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran
subkompetensi dengan segala kompleksitas yang
produktif akuntansi kelas X AK di SMK Negeri 4
ada pada kurikulum SMKN 4 Surabaya.
Surabaya
yaitu
Sumber
mencapai
data
yang
kompetensi
digunakan
dalam
Pada
proses
pengolahan
data,
untuk
penelitian ini terdiri dari (1) data primer yaitu data
menghitung masing – masing indikator akan
yang berasal dari (a) hasil wawancara yang
digunakan skala likert yang masing – masing diberi
dilakukan terhadap guru yang meliputi jenis bahan
penilaian sebagai berikut (a) untuk jawaban sangat
ajar yang digunakan, alasan penggunaan bahan ajar,
tidak layak (STL) diberi skor 1, (b) ntuk jawaban
proses pemilihan bahan ajar, pihak yang terlibat,
tidak layak (TL) diberi skor
lama penggunaan bahan ajar serta kendala dalam
jawaban Layak (L) diberi skor 3, (d) untuk jawaban
menggunakan bahan ajar yang kemudian akan
Sangat Layak (SL) diberi skor 4. (2) Metode
dideskripsikan
dokumentasi. Dalam penelitian ini, dokumentasi
dalam
bentuk
narasi
dalam
telaah angket kelayakan bahan ajar oleh ahli bahan
kelayakan bahan ajar yang digunakan siswa dalam
ajar berupa skor mentah pada empat komponen
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran
kelayakan bahan ajar yang terdiri dari komponen
produktif akuntansi kelas X AK di SMK Negeri 4
kelayakan isi, penyajian, kegrafikan dan bahasa
Surabaya serta data mengenai gambaran umum
yang kemudian akan diolah oleh peneliti dan
SMK Negeri 4 Surabaya yang terdiri dari Profil
diinterpretasikan dalam kriteria kelayakan bahan
sekolah, struktur organisasi dan kondisi sekolah. (3)
ajar, (2) Data sekunder yakni data yang berasal dari
Wawancara, teknik wawancara yang digunakan
dokumen – dokumen dari sekolah meliputi bukti
adalah
fisik bahan ajar (dalam hal ini buku pelajaran yang
sebagai alat untuk menggali informasi dari guru
digunakan) yang ditelaah kelayakannya melalui
berupa jenis bahan ajar yang digunakan, alasan
instrumen kelayakan bahan ajar yang telah diolah
penggunaan bahan ajar, proses pemilihan bahan
oleh
ajar, pihak yang terlibat, lama penggunaan bahan
perangkat
pembelajaran
berupa
silabus, profil sekolah, struktur organisasi dan
terstruktur
data
untuk
digunakan
wawancara
memperoleh
(c)
pembahasan dalam penelitian ini, (b) data hasil
peneliti,
untuk
2,
yang
tentang
berfungsi
ajar serta kendala dalam menggunakan bahan ajar.
kondisi sekolah.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
Metode pengumpulan data yang digunakan
instrumen penelitian berupa pedoman wawancara
dalam penelitian ini adalah (1) Kuisioner atau
untuk
11
guru
dan
pedoman
angket
instrumen
kelayakan bahan ajar. Instrument berupa pedoman
Tabel 1 Skala Penilaian
wawancara ini ditujukkan kepada guru mata
Kriteria
Nilai/Skor
pelajaran produktif akuntansi kelas X AK di SMK
Sangat Layak
4
Negeri 4 Surabaya untuk menjawab rumusan
Layak
3
masalah yang pertama mengenai apa dan mengapa
Tidak Layak
2
Sangat Tidak Layak
1
bahan ajar tersebut digunakan. Instrumen berupa angket telaah kelayakan
(Diadaptasi dari Widoyoko, 2012)
bahan ajar yang digunakan oleh peneliti adalah instrumen yang telah dibuat dan diolah berdasarkan
Menurut Widoyoko (2012:110), hasil angket
kriteria kelayakan bahan ajar yang ada dalam BSNP
yang menggunakan skala likert dapat dianalisis
untuk menjawab rumusan masalah yang kedua
dengan cara :
mengenai kelayakan bahan ajar yang digunakan oleh guru.
(1)
Teknik analisis data yang digunakan pada
Atau
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
(2)
kuantitatif yaitu mendeskripsikan atau membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian yang
Keterangan :
sekarang terjadi berdasarkan hasil perhitungan
K
= Persentase kriteria kelayakan
dengan prosentase tertentu (angka). Adapun unsur
F
= Jumlah keseluruhan jawaban responden
yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah (1)
N
= Skor tertinggi dalam angket
jenis
I
= Jumlah pertanyaan dalam angket
R
= Jumlah responden
bahan ajar yang digunakan pada mata
pelajaran produktif akuntansi beserta alasannya. Teknik analisis datanya adalah dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh baik dari wawancara
maupun
dokumentasi
yang
Dari hasil analisis di atas akan diperoleh
akan
kesimpulan
dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan
bahan
menyimpulkan
ajar, dan
kemudian
memberikan
kelayakan
bahan
ajar
menggunakan Skala Likert dengan kriteria berikut :
peneliti
saran.
tentang
Tabel 2 Kriteria Interpretasi
(2)
Penilaian
Kriteria Interpretasi
Kelayakan bahan ajar mata pelajaran produktif
76 % - 100 %
Sangat layak
akuntansi. Bahan ajar yang digunakan oleh guru,
51 % - 75 %
Layak
akan ditelaah melalui instrumen angket kelayakan
26 % - 50 %
Tidak Layak
yang nantinya akan dianalisis dengan menggunakan
0 % - 25 %
Sangat Tidak Layak
skala likert.
(Diadaptasi dari Widoyoko, 2012)
Data hasil angket tentang kelayakan bahan ajar akan dinilai dengan memberikan skor pada hasil
Hasil yang diperoleh akan dipadukan dengan
jawaban. Skor untuk masing-masing item dapat
teori dalam kajian pustaka sehingga dapat ditarik
dilihat pada tabel 1 skala penilaian sebagai berikut:
12
kesimpulan dan diharapkan dapat membuktikan
ada dalam SK dan KD, sistematis/runtut dan mudah
teori yang ada kemudian peneliti akan memberikan
dipahami.
saran perbaikan. Kelayakan Bahan Ajar Yang Digunakan Bahan ajar yang digunakan oleh guru selama
HASIL PENELITIAN Dalam hasil penelitian ini akan disajikan data
semester ganjil di Kelas X AK 1 ditelaah setiap
hasil wawancara dan data hasil telaah oleh para ahli
kompetensi dasarnya sesuai dengan silabus oleh
bahan ajar. Berikut ini disajikan deskripsi hasil
para ahli bahan ajar yang berasal dari Institusi
pengumpulan data dari hasil wawancara dan data
Universitas Negeri Surabaya, lebih tepatnya dosen
hasil telaah oleh para ahli bahan ajar.
Fakultas Ekonomi UNESA yang terdiri dari Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd yang telah menelaah
Jenis Bahan Ajar Yang Digunakan Dan Alasan
bahan ajar pada tanggal 27 Mei 2013 dan Dr.
Penggunaan Bahan Ajar
Luman Hakim, S.Pd, M.SA yang telah menelaah
Guru
kelas
X
AK
1
selama
proses
pada tanggal 23 Mei 2013.
pembelajaran pada semester ganjil menggunakan
Kemudian data hasil telaah kedua ahli
bahan ajar cetak berupa buku pelajaran Akuntansi 1
dianalisis dengan menggunakan rumus yang telah
untuk SMK kelas X karangan Toto Sucipto,dkk
ada untuk mengetahui kelayakan bahan ajar setiap
tahun 2009 yang diterbitkan oleh Yudhistira. Guru
kompetensi dasar. Berikut ini akan ditampilkan pada
menggunakan buku Yudhistira karena isi materi
tabel 3 mengenai data rekapitulasi kelayakan bahan
yang sesuai dengan kurikulum dan silabus di SMKN
ajar secara keseluruhan pada 10 kompetensi dasar
4 Surabaya dan harganya terjangkau maka guru
yang memuat ringkasan dari rekapitulasi data hasil
mengajukan ke ketua jurusan akuntansi untuk
telaah ahli bahan ajar setiap kompetensi dasar yang
membeli buku tersebut. Indikator materi yang sesuai
berisi empat aspek kelayakan.
menurut guru adalah materinya lengkap seperti yang Tabel 3 Rekap Kelayakan Keseluruhan Bahan Ajar KD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ʃ
Aspek Kelayakan Isi
Penyajian
Bahasa
Kegrafikan
68,06% 72,92% 76,39% 70,14% 74,31% 73,61% 73,61% 73,61% 72,92% 68,06% 72,36%
74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11% 74,11%
95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83% 95,83%
85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88% 85,88%
Sumber : Data yang Diolah Peneliti
13
Kelayakan Keseluruhan % Kriteria 80,76% 81,74% 82,44% 81,18% 82,02% 81,88% 81,88% 81,88% 81,74% 80,76% 81,63%
Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak Sgt Layak
Berdasarkan tabel 3 diatas, diperoleh hasil
yang dibuat sendiri melainkan menggunakan buku
telaah kelayakan bahan ajar pada komponen
pelajaran Akuntansi 1 untuk SMK kelas X karangan
kelayakan isi sebesar 72,36%, kelayakan penyajian
Toto Sucipto,dkk tahun 2009 yang diterbitkan oleh
sebesar 74,11%, kelayakan bahasa 95,83% dan
Yudhistira. Jadi, berdasarkan hasil temuan dan
kelayakan kegrafikan 85,88%. Jadi, hasil kelayakan
analisis, guru telah menggunakan jenis bahan ajar
secara keseluruhan 10 kompetensi dasar pada bahan
yang sesuai dengan teori yang ada.
ajar buku pelajaran Akuntansi SMK Kelas 1 Edisi
Menurut teori pemilihan bahan ajar menurut
KTSP yang diterbitkan oleh penerbit Yudhistira
Amri dkk (2011), terdapat tiga prinsip yang harus
sebesar 81,63 % dengan kriteria sangat layak.
diperhatikan dalam memilih bahan ajar yakni konsistensi, kecukupan dan relevansi. Selain itu terdapat pula langkah – langkah yang dapat
PEMBAHASAN Data-data yang diperoleh dianalisis dengan
diaplikasikan guru dalam memilih bahan ajar
menggunakan teknik analisis yang ada yakni pada
menurut Prastowo dan Amri dkk serta terdapat
hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dan
langkah pemilihan bahan ajar secara spesifik berupa
pada hasil telaah kelayakan bahan ajar oleh ahli
buku pelajaran. Berdasarkan hasil temuan di
dianalisis
lapangan, alasan guru memilih menggunakan bahan
menggunakan
rumus
pada
setiap
komponen/aspek penilaian yang telah ditelaah oleh
ajar
tersebut
karena
isi
materi
yang
ahli. Analisis data tersebut diuraikan sebagai
sistematis/runtut, mudah dipahami, sesuai dengan
berikut:
kurikulum dan silabus di SMKN 4 Surabaya serta harga terjangkau. Setelah dianalisis, pada dasarnya guru sudah
Jenis Bahan Ajar Yang Digunakan Dan Alasan
memilih berdasarkan teori dan langkah yang ada.
Penggunaan Bahan Ajar Menurut teori yang telah dikemukakan oleh
Hal
tersebut
dibuktikan
dengan
cara
guru
Prastowo (2012), terdapat salah satu jenis bahan ajar
menentukan kriteria pemilihan buku pelajaran yang
yakni bahan ajar cetak berupa buku. Buku yang
diterbitkan oleh Yudhistira. Guru secara tidak
biasa digunakan sebagai bahan ajar dalam dunia
langsung telah menerapkan ketiga prinsip pemilihan
pendidikan adalah buku pelajaran. Prastowo dalam
bahan ajar dan kriteria pemilihan bahan ajar
teorinya yang lebih spesifik mengenai bahan ajar
menurut Prastowo dan menurut Amri, dkk. Langkah
berupa buku pelajaran, mengartikan buku pelajaran
pemilihan bahan ajar yang lebih spesifik berupa
sebagai bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim
buku menurut Amri, dkk pun telah diterapkan.
pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau
Namun, sebenarnya guru belum paham betul
tafsiran kurikulum yang berlaku. Surahman (dalam
teori tentang pemilihan bahan ajar yang ada. Hal
Prastowo:2012) juga mengungkapkan bahwa buku
tersebut tercermin ketika guru juga memasukkan
dibedakan menjadi empat yakni buku sebagai
kriteria harga yang terjangkau dalam memilih bahan
pegangan, bacaan, sumber dan sebagai buku ajar.
ajar. Sedangkan kriteria pemilihan bahan ajar cetak
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, guru
berupa buku pelajaran menurut Prastowo, bukanlah
di Kelas X AK 1 tidak menggunakan bahan ajar
harga yang murah namun kemudahan dalam
14
mendapatkan buku di toko – toko buku sehingga
yaitu materi di dalam buku lengkap sesuai dengan
semua siswa dapat memilikinya.
SK dan KD yang hendak dicapai siswa, materi,
Ketidakpahaman
guru
terhadap
kriteria
sumber, istilah dan acuan pustaka yang digunakan
pemilihan dan kelayakan bahan ajar yang baik
akurat. Selain itu, terdapat pula kesesuaian antara
berdampak pada bahan ajar yang dipilih guru untuk
pustaka dengan materi, materi dengan UU dan SAK,
digunakan selama proses pembelajaran. Dampaknya
contoh soal dengan latihan yang ada serta contoh
yaitu, masih terdapat beberapa kekurangan pada
kasus yang aktual dan sesuai dengan perkembangan
buku tersebut yakni rangkuman yang berisi kurang
di Indonesia. Namun disamping itu, terdapat pula
dari 50% materi bab, ilustrasi yang kurang detail
ketidaksesuaian antara bahan ajar yang digunakan
serta kurang lengkapnya istilah akuntansi dalam
dengan teori dari BSNP yaitu tidak adanya
buku tersebut. Jadi, berdasarkan temuan dan hasil
pengenalan etika profesi dan karakter bangsa, jenis
analisis diatas, terdapat kesesuaian antara teori dan
latihan soal tidak berjenjang, ilustrasi kurang
kenyataan di lapangan mengenai prinsip dan
lengkap, banyak sekali pustaka yang tidak mutakhir
langkah pemilihan bahan ajar. Namun, terdapat pula
dan tidak adanya contoh hubungan dengan bidang
ketidaksesuaian antara teori dan kenyataan di
lain.
lapangan mengenai langkah pemilihan bahan ajar
Pada
secara spesifik berupa buku pelajaran.
komponen
kelayakan
penyajian
diperoleh persentase sebesar 74,11% dengan kriteria layak. Persentase tersebut didapat karena bahan ajar yang digunakan guru memiliki banyak kesesuaian
Kelayakan Bahan Ajar Yang Digunakan Berdasarkan kriteria kelayakan bahan ajar
dengan teori kelayakan dari BSNP dalam segi
berupa buku pelajaran yang ditetapkan oleh Dinas
penyajian yaitu materi di dalam buku runtut,
Pendidikan dalam hal ini Badan Standar Nasional
konsisten serta saling berhubungan, makna yang ada
Pendidikan, bahan ajar dikatakan layak digunakan
dalam bab/subbab mencerminkan keutuhan serta
apabila telah memenuhi komponen kelayakan isi,
terdapat daftar isi, daftar pustaka dan rujukan yang
penyajian, bahasa dan kegrafikan sesuai dengan
jelas.
ketentuan BSNP. Pada penelitian ini, bahan ajar
ketidaksesuaian antara bahan ajar yang digunakan
yang digunakan guru pada semester ganjil di kelas
dengan teori dalam BSNP yaitu tidak adanya
X AK 1 di SMK Negeri 4 Surabaya telah ditelaah
glosarium dan indeks, rangkuman materi kurang
oleh ahli sesuai lembar telaah kelayakan buku yang
dari 50 % dari materi yang dijabarkan serta tidak
telah ditetapkan oleh BSNP.
adanya latihan diskusi.
Namun
disamping
itu,
terdapat
pula
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil
Pada komponen kelayakan bahasa diperoleh
telaah kelayakan bahan ajar berdasarkan teori
persentase sebesar 95,83% dengan kriteria sangat
kelayakan diatas, pada komponen kelayakan isi
layak. Persentase tersebut didapat karena bahan ajar
diperoleh persentase sebesar 72,36% dengan kriteria
yang digunakan guru sangat sesuai dengan teori
layak. Persentase tersebut didapat karena bahan ajar
kelayakan dari BSNP dalam segi kebahasaan yaitu
yang digunakan guru memiliki banyak kesesuaian
kalimat yang sederhana dan mudah dipahami,
dengan teori kelayakan dari BSNP dalam segi isi
15
ketepatan penggunaan bahasa, ejaan dan kosakata
kurikulum dan silabus di SMKN 4 Surabaya, materi
serta penggunaan istilah yang konsisten.
yang runtut/sistematis, mudah dipahami serta harga
Pada
komponen
kelayakan
kegrafikan
buku yang terjangkau. (2) Ditinjau dari komponen
diperoleh persentase sebesar 81,63% dengan kriteria
kelayakan isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan,
sangat layak. Persentase tersebut didapat karena
bahan ajar yang digunakan oleh guru pada mata
bahan ajar yang digunakan guru memiliki banyak
pelajaran produktif akuntansi semester ganjil di
kesesuaian dengan teori kelayakan dari BSNP
kelas X AK 1 SMK Negeri 4 Surabaya sangat layak
dalam segi kegrafikan yaitu ukuran buku, desain
untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
kulit buku, desain isi buku serta kualias kertas yang baik. Namun, terdapat satu ketidaksesuaian dalam
Saran
segi kegrafikan yaitu tidak adanya white space pada isi
buku yang berguna
pandangan
(point
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
untuk memfokuskan
centre)
siswa
dan
maka peneliti mengajukan saran yang dapat
untuk
digunakan
menuliskan catatan – catatan kecil yang diperlukan.
sebagai
pertimbangan
yakni
(1)
Hendaknya guru menggunakan lebih dari satu bahan
Jadi, berdasarkan temuan dan hasil analisis
ajar agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih
diatas, kelayakan secara keseluruhan bahan ajar
efektif dan efisien. (2) Hendaknya penelitian ini
berupa buku pelajaran Akuntansi 1 untuk SMK
dapat ditindaklanjuti dengan mengadakan penelitian
Kelas X yang disusun oleh Toto Sucipto, dkk
pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan
diperoleh persentase sebesar 81,63% dengan kriteria
kemampuan siswa dan kondisi di lapangan sehingga
sangat layak sehingga bahan ajar tersebut sangat
bahan
layak untuk digunakan oleh guru sebagai bahan ajar
pembelajaran
selama proses pembelajaran berlangsung di Kelas X
maksimal demi tercapainya tujuan pembelajaran.
ajar
yang dapat
digunakan
selama
memberikan
hasil
proses yang
AK 1 SMK Negeri 4 Surabaya. DAFTAR RUJUKAN SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Amri Sofan, dkk. 2011. Straegi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustakarya. Andri. 22 Oktober 2011. Statistik, (Online), http://animas.blog.fisip.uns.ac.id, diakses 5 April 2013.
Dari seluruh proses penelitian mulai dari studi pendahuluan, studi kepustakaan, studi lapangan hingga analisis data, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut (1) Bahan ajar yang digunakan oleh
Anonim. 18 Januari 2011. Kekurangan Menulis Buku Teks Pelajaran, (Online), http://media.kompasiana.com, diakses 25 Juni 2013.
guru pada mata pelajaran produktif akuntansi semester ganjil di Kelas X AK 1 SMK Negeri 4 Surabaya yakni buku pelajaran Akuntansi 1 Edisi KTSP untuk SMK kelas X karangan Toto
Anonim. Pendidikan dan Ketrampilan Guru, (Online), http://id.prmob.net, diakses 5 April 2013.
Sucipto,dkk tahun 2009 yang diterbitkan oleh Yudhistira. Alasan guru menggunakan bahan ajar tersebut adalah karena isi materi yang sesuai dengan
16
Hermawan dan Mahsyad. 2006. Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sucipto, Toto dkk. 2009. Akuntansi 1 untuk SMK Kelas X Edisi KTSP. Jakarta : Yudhistira. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Http://blog.umy.ac.id/. Diakses tanggal 5 april 2013. ://bpkpenabur.or.id. Diakses tanggal 5 maret
Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
2013. ://bsnp-indonesia.org.id. Diakses tanggal 5 maret 2013.
Yustika
://datapokok.ditpsmk.net. Diakses tanggal 5 maret 2013. ://ditpsmk.net. Diakses tanggal 5 maret 2013. ://file.upi.edu/direktori. Diakses tanggal 5 april 2013. ://id.shvoong.com. Diakses tanggal 5 maret 2013. ://puskurbuk.net/web/bse.html. Diakses tanggal 25 Juni 2013. ://repository.upi.edu. Diakses tanggal 14 maret 2013. ://smkn4sby.com. Diakses tanggal 7 Juni 2013. ://staff.uny.ac.id. Diakses tanggal 5 april 2013. Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis KTSP. Jakarta : Akademia. Lukman. 5 Mei 2010. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, (Online), http://lukmancoroners.blogspot.com, diakses 5 April 2013. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Mulyasa. 2008. Kurikulum Pendidikan. Bandung Rosdakarya.
Tingkat Satuan : PT. Remaja
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta : Diva Press. Sangadji & Sopiah. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset.
17
Ratna. 2011. Identifikasi Pencatatan Laporan Keuangan Dan Kinerja Usaha Pada UKM Kelambu Di Kabupaten Kediri. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya : UNESA.