PEMETAAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS X DI SMK NEGERI 1 SURABAYA Yulia Agustina Suci Rohayati Fakultas Ekonomi, UNESA, Kampus Ketintang Surabaya
[email protected] ABSTRACT This research aims are determining what materials are used, the reasons teachers using the and the feasibility of teaching materials used in accounting productive subjects of class 10th at SMKN 1 Surabaya . This research is descriptive. The data was collected by using a questionnaire and guiding interview. The analysis using qualitative descriptive and quantitative descriptive. The results show that the prime teaching materials are used in the accounting productive subjects of class 10 th at SMK Negeri 1 Surabaya is the text book has created by Toto Sucipto and to be complete by many other books. Reasons teachers use the teaching materials such as suitability of conmpetency standart and basic competencies, teaching materials easily understood, cost of purchasing the teaching materials more efficient, and the information which is provided up to date. Feasibility of teaching materials are based on feasibility criteria for Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) that is looks from the contents component, the presentation component, the language component and the graph component, this teaching material are included in category "Feasible". Key Word : Teaching Materials, Productive of Accounting, Feasibility of Teaching Materials
Pendidikan merupakan hal yang sangat
penting
dalam
kehidupan
berperan dalam meningkatkan sumber
daya
manusia.
dan
kualitas
Untuk
sekolah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik” (Mulyasa, 2007:9)
itu
Pada
pemberlakuan
KTSP
ini
pemerintah selalu mengupayakan untuk
pendidik dibebaskan untuk memberikan
mencapai
aktivitas
tujuan
pendidikan
dengan
belajar
yang
inovatif
sesuai
perbaikan mutu pendidikan. Usaha yang
dengan kemampuan sekolah, kebutuhan
dilakukan pemerintah salah satunya yakni
peserta didik dan karakteristik peserta
selalu memperbaiki dan mengembangakan
didik.
kurikulum pendidikan formal. Kurikulum yang
digunakan
untuk
2012/2013
adalah
merupakan
satuan
dikembangakan
tahun
KTSP. pendidikan
sesuai
dengan
Namun sering kali terjadi berbagai
ajaran
masalah yang berkaitan dengan pendidikan.
“KTSP
Permasalahan pendidikan menengah di
yang
Indonesia selama ini selalu memfokuskan
satuan
pada kualitas guru sebagai penyampai
pendidikan, potensi sekolah, karakteristik
materi
pembelajaran
utama.
Namun
sebenarnya menurut Muljono (2007:14)
Struktur bahan ajar agar lebih
keberhasilan pembelajaran tidak hanya
bermakna, menurut Hamzah (2008:147)
ditentukan oleh guru semata. Ada variabel-
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Isi
variabel lain yang tidak kalah pentingnya,
pesannya
salah satunya yaitu bahan ajar. Bahan ajar
diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu,
sangat dibutuhkan guru untuk pengingat
(2) Kategori harus dipenggal menjadi
dalam
bahkan
penggalan teks, (3) Perlu ada format
pedoman dalam mengajarkan materi kepada
visualisasi agar isi lebih menarik dan (4)
siswa.
Kategori format judul yang berisi bahan
penyampaian
materi,
Menurut Majid (2011:173) bahan
ajar
harus
harus
dianalisis
diseleksi.
dan
Apabila
buku
ajar merupakan informasi, alat dan teks
Akuntansi yang digunakan guru sesuai
yang
untuk
dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh
perencanaan dan penelaahan implementasi
Hamzah dan memenuhi standar yang
pembelajaran. Betapa pentingnya bahan
diharapkan Depdiknas serta sesuai dengan
ajar sebagai sumber belajar siswa sehingga
kriteria
bahan ajar yang dipakai ataupun dibuat
digunakan sebagai sumber belajar siswa
harus sesuai dengan standar kompetensi dan
untuk membantu proses belajar siswa.
diperlukan
guru/instruktur
BSNP,
maka
buku
tersebut
kompetensi dasar yang dicapai. Disamping
Hasil studi pendahuluan di SMK
berguna untuk penyempurnaan kurikulum
Negeri 1 Surabaya, diketahui bahwa pada
yang ada, peningkatan mutu pendidikan
jurusan Akuntansi terdapat sepuluh guru
melalui penyediaan bahan ajar akan dapat
yang mengajar di kelas X. Dari kesepuluh
meningkatkan
guru tersebut, bahan ajar utama yang
mutu
pendidikan
sesuai
tuntutan kurikulum dan era globalisasi ini. Berdasarkan karakteristik pelajaran akuntansi
yang
lebih
menekankan
digunakan untuk pelajaran Akuntansi kelas X adalah buku teks karya Toto Sucipto terbitan
Yudhistira
tahun
2011
yang
pengetahuan produk dan proses maka
ditunjang dengan Practice Sheet Siklus
pembelajaran akuntansi SMK diharapkan
Akuntansi dari penerbit yang sama pula.
dapat bermakna dan menyenangkan. Oleh
Pemilihan bahan ajar ini melalui rapat guru
karena itu, guru diharapkan lebih kreatif
kelas X. Namun, dalam hal pemilihan buku
dan inovatif dalam menggunakan bahan
tersebut guru tidak pernah mengujinya
ajar yang sesuai dengan karakteristik materi
secara detail sesuai dengan standart BSNP.
akuntansi. Karena dampaknya adalah pada
Guru
tinggi dan rendahnya mutu pembelajaran
kebutuhan materi saja. Sedangkan menurut
akuntansi.
Majid (2011:61) dalam memilih bahan ajar yang
hanya
baik,
menganalisis
seorang
berdasarkan
guru
harus
memperhatikan
hal-hal
yang
harus
data
hasil
belajar
siswa
memperoleh
dianalisis dalam memilih bahan ajar yaitu,
ketuntasan di atas rata-rata dan siswa
pertama ditinjau dari segi bahasa dan
merespon dengan sangat kuat setelah
cetakan
menggunakan
(keterbacaan,
tipografi
dan
bahan
ajar
tersebut.
tampilan), kedua ditinjau dari segi isi dan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
materi
disimpulkan
bahwa
kecukupan, aktualitas, relevansi dengan
memenuhi
kriteria
kompetensi yang ingin diajarkan, dan
mendapat respon yang sangat kuat dari
sebagainya.
siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar
misalnya
Buku
kebenaran
yang
dipilih
konsep,
juga
harus
bahan
ajar
yang
kelayakan
akan
siswa.
memenuhi standar mutu dan karakteristik
Penelitian
Artama,
dkk
juga
pembelajaran Akuntansi. Sudah ada upaya
menjelaskan bahwa kajian kualitas terhadap
pemerintah untuk menyediakan buku ajar
Buku Materi Pokok pengetahuan bahan
yang
adalah
pangan hewani perlu dilakukan untuk
penilaian buku ajar yang dilakukan oleh
memunculkan beberapa perbaikan sesuai
Badan
dengan
bermutu.
Salah
Standar
(BSNP).
satunya
Nasional
Penilaian
Pendidikan
dilakukan
perkembangan
dalam
bidang
terhadap
pangan dan pengolahan hasil peternakan.
buku-buku ajar yang beredar, dan dipakai di
Hasil penelitian ini menyebutkan harus ada
sekolah-sekolah saat ini. Namun Muljono
revisi terhadap BMP Pengetahuan Bahan
(2007:14) mengungkapkan bahwa saat ini
Pangan Hewani (PANG 4221) pada aspek
masih banyak buku ajar yang belum dinilai
keakuratan, keterbacaan, bahasa, bahan,
dan memerlukan penilaian agar memenuhi
format,
standar yang ditetapkan, sesuai dengan
penjilidan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
ketidakkonsistenan, kesalahan ketik dan
2005 dan Peraturan Menteri Nomor 22 dan
ukuran font.
23 Tahun 2006.
cetak
dan
yang
penyelesaian
serta
ditujukan
pada
Penelitian lain yaitu dari Ekawarna
Perlunya penilaian bahan ajar siswa
pada tahun 2007 yang mengembangkan
ini juga didukung oleh penelitian-penelitian
bahan ajar Permodalan Koperasi untuk
sebelumnya. Menurut Amaliya, dkk pada
mahasiswa
tahun
hasil
ekonomi. Hasil uji coba secara terbatas
penelitiannya bahwa kelayakan bahan ajar
pada mahasiswa mengungkapkan bahan
IPA Terpadu tema Letusan Gunung Berapi
ajar
diukur
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
2012
mengatakan
berdasarkan
dalam
kriteria
kelayakan
materi, penyajian, bahasa, dan komponen bahan ajar. Hasil uji coba terbatas diperoleh
yang
program
studi
dikembangkan
belajar mahasiswa.
pendidikan
mampu
Berdasarkan uraian diatas maka perlu
dilakukan
penelitian
untuk
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dikeluarkan
Badan
Standar
Nasional
mengetahui kelayakan bahan ajar mata
Pendidikan (BSNP). Untuk itu sekolah
pelajaran Akuntansi yang digunakan kelas
harus mempersiapkan diri secara matang
X di SMK Negeri 1 Surabaya. Untuk itu
karena kabijakan yang berkaitan dengan
penulis melakukan penelitian dengan judul
implementasi
“Pemetaan Penggunaan Bahan Ajar Pada
sekolah dan daerah. KTSP memberikan
Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas
kebebasan
X di SMK Negeri 1 Surabaya”.
menyelenggarakan
SNP
dilaksanakan
kepada
sekolah
program
oleh untuk
pendidikan
Berdasarkan latar belakang di atas,
sesuai dengan : (1) kondisi lingkungan
maka masalah yang akan dibahas pada
sekolah; (2) kemampuan peserta didik; (3)
penelitian kali ini adalah 1) Bahan ajar apa
sumber belajar yang tersedia; (4) keikhlasan
saja
daerah yang dapat melibatkan orang tua dan
yang
digunakan
dan
mengapa
menggunakan bahan ajar tersebut pada
masyarakat.
mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas X
Dari
pengertian
di
atas
dapat
di SMK Negeri 1 Surabaya. 2) Bagaimana
disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat
kelayakan
Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
bahan
ajar
mata
pelajaran
Produktif Akuntansi kelas X di SMK
kurikulum
yang
dikembangkan
sesuai
Negeri 1 Surabaya.
dengan kebutuhan satuan pendidikan di daerah tertentu baik dari segi karakteristik
Kurikulum KTSP Salah satu komponen pendidikan yaitu kurikulum. Kurikulum yang berlaku disekolah
pada
kurikulum
KTSP.
(2007:8),
KTSP
tahun
2012
Menurut
adalah
peserta didik, karakteristik sekolah / daerah dan kehidupan masyarakat setempat. Bahan Ajar
Mulyasa
merupakan
satuan
Bahan ajar merupakan komponen yang
penting
dalam
proses
belajar
pendidikan, yang dikembangkan sesuai
mengajar, yang menempati kedudukan
dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/
untuk menentukan keberhasilan belajar
daerah, karakteristik sekolah/ daerah, sosial
mengajar
budaya
ketercapaian
tujuan
menentukan
kegiatan-kegiatan
masyarakat
setempat,
dan
karakteristik peserta didik.
yang
berkaitan pengajaran,
dengan serta belajar
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003
mengajar. Pandangan ini didukung oleh
tentang sistem pendidikan nasional Sekolah
National Centre for Competency Based
berwenang
silabus,
Training dalam Prastowo (2012:16), bahan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
ajar adalah segala bentuk bahan yang
dengan mengacu pada Standar Isi (SI), dan
digunakan untuk membantu guru atau
menyusun
KTSP,
instruktur
dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang
isi kurikulum dan harus dikuasai oleh siswa.
dimaksud disini bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tak tertulis. Sedangkan pandangan dari ahli lainnya yaitu Majid (2011:173) bahan ajar adalah alat dan teks yang
diperlukan
guru/instruktur
untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Sementara
menurut
Depdiknas 2006 bahan ajar atau materi pembelajaran
(instructional
materials)
secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan
sikap
yang
harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai
Jenis-jenis Bahan Ajar Berdasarkan
bentuknya
terdapat
berbagai macam bahan ajar. Menurut Prastowo (2012:40)
bahan ajar dapat
diklasifikasikan menjadi : bahan ajar cetak yang terdiri atas handout, buku teks, modul, LKS, model, brosur, leaflet, gambar/foto, wallchart, bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audiovisual), dan bahan ajar interaktif. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar
standar kompetensi yang telah ditentukan.
Bahan ajar berada dalam ruang
Pengertian lain yaitu menurut Sanjaya
lingkup isi kurikulum, sehingga dalam
(2013:141) yang mengatakan bahwa bahan
pemilihan bahan ajar, harus sejalan dengan
atau
kriteria-kriteria
materi
pembelajaran
(learning
yang
digunakan
untuk
material) merupakan segala sesuatu yang
memilih isi kurikulum mata pelajaran yang
menjadi isi kurikullum yang harus dikuasai
bersangkutan.
oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar
memilih bahan ajar yang baik, seorang guru
dalam
standar
harus memiliki ketrampilan menganalisis
kompetensi setiap mata pelajaran dalam
isi buku. Menurut Majid (2011:61) hal-hal
satuan pendidikan tertentu. Untuk itu materi
yang harus dianalisis dalam memilih bahan
pelajaran
menjadi
ajar yaitu, pertama ditinjau dari segi bahasa
ketrampilan
dan cetakan (keterbacaan, tipografi dan
rangka
pengetahuan
pencapaian
dapat
dibedakan
(knowledge),
(skill), dan sikap (attitude). Dari
berbagai
pengertian
Sementara
untuk
dapat
tampilan), kedua ditinjau dari segi isi dan diatas,
materi
misalnya
kebenaran
konsep,
dapat disimpulkan bahwa pengertian bahan
kecukupan, aktualitas, relevansi dengan
ajar adalah semua bentuk bahan atau materi
kompetensi yang ingin diajarkan, dan
pembelajaran baik cetak, audio, video,
sebagainya. Sedangkan menurut Sundiawan
animasi dan lainnya berupa pengetahuan,
(2008)
ketrampilan dan nilai-nilai yang digunakan
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam proses pembelajaran yang menjadi
dalam pemilihan bahan ajar atau materi
dalam
artikelnya
bahwa
ada
pembelajaran
yaitu
prinsip
relevansi,
konsistensi, dan kecukupan. Sedangkan
meliputi
komponen
penyajian,
menurut
Prastowo
(2012:374), langkah – langkah memilih
isi,
komponen
komponen
kebahasaan
dan
kegrafikan. Komponen
meliputi
materi,
Tentukan tujuan untuk apa menggunakan
mengandung
bahan ajar tersebut. 2) Pelajari bidang
merangsang rasa ingin tahu (curiosity),
bahan ajar yag dibutuhkan. 3) Buat rincian
mengembangkan
tentang jenis bahan ajar yang dicari atau
(lifeskill), mengembangkan rasa kebinekaan
diperlukan. 4) Tentukan apakah bahan ajar
(sense of divercity), dan mengandung
tersebut dapat memotivasi peserta didik
wawasan kontekstual.
ajar yang tepat dan lakukan penilaian. Berdasarkan beberapa rujukan di atas, dapat dirangkum bahwa kriteria dalam
materi,
cakupan
bahan ajar mencakup lima hal yakni : 1)
agar mau belajar atau tidak. 5) Pilih bahan
akurasi
isi
wawasan
kemutakhiran, kewirausahaan,
kecakapan
Komponen
hidup
penyajian
beberapa
aspek
penyajian,
pendukung
meliputi
diantaranya
teknik
penyajian
dan
penyajian pembelajaran.
memilih bahan ajar yaitu: sesuai dengan
Komponen kebahasaan bahan ajar
tujuan yang ingin dicapai, berguna untuk
harus sesuai dengan perkembangan peserta
pewarisan nilai-nilai, untuk menguasai
didik dan komunikatif. Sedangkan dari segi
disiplin
kegrafikan meliputi
ilmu
dan
untuk
kehidupan
pembelajar.
ukuran buku, desain
kulit dan isi buku serta kualitas kertas dan cetakan buku.
Kriteria Bahan Ajar yang Baik Menurut Lestari (2013:2), bahan ajar yang baik (dalam hal ini buku ajar) adalah
Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Definisi
Akuntansi
menurut
bahan ajar yang mencakup petunjuk belajar
American Institute of Certified Publik
(untuk guru dan siswa), kompetensi yang
Accounting
dicapai, informasi pendukung, latihan –
(2011:2)
latihan dan petunjuk kerja berupa lembar
merupakan seni pencatatan, penggolongan,
kerja dan evaluasi. Sedangkan bahan ajar
dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan
yang layak digunakan adalah bahan ajar
dalam ukuran moneter, transaksi, dan
yang
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
memenuhi
kelayakan
isi
dan
penyajian, bahasa dan kegrafikan. Sementara
itu
secara
(AICPA) bermakna
dalam bahwa
Sucipto akuntansi
keuangan dan termasuk menafsirkan hasilterperinci
hasilnya.
Sedangkan
menurut
Jusup
komponen penilaian kelayakan bahan ajar
(2005:4)
definisi
akuntansi
dapat
menurut
BSNP 2006 dalam Muljono
dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang,
(2007:21) meliputi empat macam, yang
yakni: 1) Ditinjau dari sudut pandang
pengguna
jasa,
akuntansi
dapat
Penelitian Terdahulu
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu
Penelitian Artama, dkk dengan judul
dan atau aktifitas jasa yang menyediakan
Kajian Kualitas Terhadap Buku Materi
informasi
Pokok
yang
diperlukan
untuk
“Pengetahuan
Bahan
Pangan
melaksanakan kegiatan secara efisien dan
Hewan” Universitas Terbuka menjelaskan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau
bahwa kajian kualitas terhadap Buku Materi
transaksi
Pokok pengetahuan bahan pangan hewani
yang
bersifat
keuangan
(financial). 2) Ditinjau dari sudut pandang
perlu
proses
beberapa
kegiatannya,
akuntansi
dapat
dilakukan
untuk
perbaikan
memunculkan
sesuai
dengan
didefinisikan sebagai proses pencatatan,
perkembangan dalam bidang pangan dan
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
pengolahan
penganalisaan data keuangan suatu entitas
penelitian ini menyebutkan harus ada revisi
usaha. Dari pengertian ini dapat dilihat,
terhadap BMP Pengetahuan Bahan Pangan
bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang
Hewani
kompleks, menyangkut berbagai macam
keakuratan, keterbacaan, bahasa, bahan,
kegiatan
format,
yaitu
:mengidentifikasikan,
hasil
(PANG cetak
peternakan.
4221)
dan
aspek
penyelesaian
serta
ditujukan
pada
memproses dan mengubah data menjadi
penjilidan
informasi keuangan.
ketidakkonsistenan, kesalahan ketik dan
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa
yang
pada
Hasil
ukuran font.
akuntansi
Penelitian lain yaitu dari Ekawarna
diselenggarakan dalam suatu organisasi
pada
(biasanya berupa organisasi perusahaan)
Mengembangkan Bahan Ajar Mata Kuliah
untuk menghasilkan informasi. Informasi
Permodalan Koperasi Untuk Meningkatkan
akuntansi yang dihasilkan adalah informasi
Motivasi Dan Hasil Belajar Mahasiswa,
tentang organisasi. Informasi akuntansi ini
hasil penelitian yaitu berupa buku ajar
digunakan dalam pengambilan keputusan
permodalan koperasi. Hasil uji coba secara
intern organisasi (oleh manajemen yaitu
terbatas pada mahasiswa mengungkapkan
orang yang diberi tugas untuk memimpin
bahan ajar yang dikembangkan mampu
perusahaan), dan juga untuk pengambilan
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
keputusan oleh pihak ekstern organisasi (
belajar mahasiswa.
investor,
yaitu
2007
dengan
judul
yang
Penelitian Bherta Puspitasari, dkk
menanamkan uangnya dalam perusahaan
dengan judul Profil Bahan Ajar Berbasis
untuk mendapatkan laba dan kreditur, yaitu
Contextual Teaching And Learning Materi
orang-orang
Archaebacteria Dan Eubacteria tahun 2012,
yang
orang-orang
tahun
memberi
pinjaman
kepada perusahaan dan pihak lainnya).
hasil penelitiannya menunjukkan bahan ajar
yang
dikembangakan
dalam
dengan kebutuhan, sehingga pendidik bebas
pada
menentukan bahan ajar yang dipakai,
komponen isi, kebahasaan, penyajian dan
namun kenyataannya banyak sekali buku-
kesesuaian dengan pilar CTL.
buku yang beredar di pasaran yang belum
kriteria
kelayakan
termasuk
sangat
layak
Penelitian Muslimin dengan judul
dinilai kelayakannya berdasarkan BSNP
Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia untuk
2006. Termasuk SMK Negeri 1 Surabaya
SMP Kelas IX dengan Pendekatan Tematik
yang hanya melakukan pemilihan bahan
pada tahun 2011, hasl penelitiannya yaitu
ajar berdasarkan pada kebutuhan materi dan
buku teks pelajaran yang digunakan di
belum
sekolah-sekolah harus memiliki kebenaran
kelayakan BSNP.
dinilai
berdasarkan
kriteria
isi, penyajian yang sistematis, penggunaan
Hal ini memerlukan solusi yaitu
bahasa dan keterbacaan yang baik dan
perlunya diadakan penilaian bahan ajar
grafika yang fungsional.
melalui
Penelitian
Amaliya
penelaahan
dari
ahli
dengan
Kurniawati
mengacu pada kriteria kelayakan BSNP
dengan judul Pengembangan Bahan Ajar
yang terdiri atas kelayakan isi, kelayakan
IPA Terpadu Tema Letusan Gunung Berapi
penyajian,
kelayakan
Kelas VII di SMP Negeri 1 Kamal pada
kegrafikan.
Dengan
tahun 2013, hasil penelitiannya yaitu bahan
didapatkan bahan ajar yang sesuai dengan
ajar telah layak ditinjau dari komponen isi,
kriteria kelayakan bahan ajar BSNP.
kebahasaan demikian
dan akan
bahasa, penyajian dan kegrafikan serta setelah
dilakukan
uji
coba
terbatas
diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 80%
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
dan respon siswa menunjukkan sangat kuat.
merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu dengan melihat potensi bahwa bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran diharapkan bahan ajar yang ada di lapangan telah memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar yang baik.
memberikan
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bahan
ajar
yang
digunakan
dalam
pembelajaran serta kelayakan bahan ajar mata pelajaran Akuntansi yang digunakan pada kelas X jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Surabaya. Tahapan Penelitian
Berbagai masalah yang timbul di lapangan
Penelitian tentang bahan ajar ini
seperti
Kurikulum
kekuasaan
pada
Penelitian ini merupakan penelitian
KTSP
deskriptif sehingga perlu adanya tahap-
pendidik
tahap yang meliputi : studi pendahuluan,
untuk mengembangkan pembelajaran sesuai
studi kepustakaan, studi lapangan dan
seperangkat materi yang disusun secara
analisis data.
sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang digunakan guru sebagai
Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini yaitu guru pengajar kelas X Akuntansi 1. Penentuan subjek Purposive
penelitian
ini
Sampling.
menggunakan
Sedangkan
objek
penelitian pada penelitian ini adalah bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surabaya pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
pedoman dalam menyampaikan materi pembelajaran kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 Surabaya. 2) Kelayakan Bahan Ajar adalah suatu penilaian tentang bahan ajar berdasarkan kriteria kelayakan bahan ajar
dari
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan (BSNP) yaitu kelayakan isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan. Instrumen Penelitian Kebutuhan akan instrumen penelitian sesuai
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Surabaya yang beralamatkan di Jl. Smea 4, Wonokromo-Surabaya. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2013 hingga selesai.
dengan tujuan penelitian ini adalah adanya instrumen berupa pedoman wawancara dan angket
kelayakan
Sumber data pada penelitian kali ini ada dua yaitu : data primer yang merupakan data yang dikumpulkan langsung dari lapangan. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dan hasil angket telaah bahan ajar. Yang kedua yaitu data sekunder atau data dalam bentuk jadi dan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sasaran penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari dokumentasi langsung ke sekolah.
ajar
yang
data
pada
digunakan di kelas. Teknik Pengumpulan Data Teknik
Sumber Data
bahan
pengumpulan
penelitian ini adalah dengan wawancara, metode angket dan dokumentasi. Metode angket ini dilaksanakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar. Bahan ajar disini akan ditelaa oleh dua ahli bahan ajar yaitu : Drs. Hartojo, M.M. dan Dr. Luqman Hakim, S.Pd., M.SA. Keduanya merupakan dosen pendidikan akuntansi di Fakultas Ekonomi UNESA. Teknik Analisis Data. Teknik analisis yang digunakan yaitu
Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1) Bahan Ajar adalah
deskriptif kualitatif untuk menyelesaikan rumusan masalah bahan ajar apa yang digunakan dan alasan guru menggunakan
bahan ajar tersebut. Sedangkan untuk
156
siswa.
Dalam
perkembangannya
menyelesaikan rumusan masalah kelayakan
sekolah ini telah mengalami berbagai
bahan ajar yang digunakan dianalisis
perubahan nama, mulai dari tahun 1950
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
nama Sekolah Dagang dirubah menjadi
Skor yang diperoleh dari angket kemudian
SMEA Negeri Surabaya tanpa jurusan,
dimasukkan pada rumus berikut ini :
kemudian berkembang menjadi SMEA Pembina dan yang terakhir yaitu pada tahun 1997 nama SMEA dirubah menjadi SMK
Keterangan : K = % kriteria kelayakan
Negeri
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden
keputusan
N = Skor tertinggi dalam angket
beralamatkan
I = Jumlah pertanyaan dalam angket
Wonokromo Surabaya ini merupakan salah
R = Jumlah responden.
satu sekolah yang termasuk dalam daftar
Dari hasil analisis di atas akan
1 Surabaya
sekolah
berdasarkan
Mendikbud. di
Jl.
Berstandar
Sekolah Smea
No.
Nasional
surat yang 04
dan
diperoleh kesimpulan tentang kelayakan
Internasional di Surabaya. SMK Negeri 1
bahan ajar menggunakan Skala Likert
Surabaya
dengan kriteria yang dapat dilihat pada
dapat diakui sebagai pengembang generasi
tabel 1.1 berikut:
yang profesional dan berbasis IT serta dapat
Tabel 1.1 Kriteria Interpretasi Skor Pendapat Ahli Prosentase Kriteria Sangat Tidak Layak 0 % - 25 % Tidak Layak 26 % - 50 % Layak 51 % - 75 % Sangat Layak 76 % - 100 % Sumber : Diadaptasi dari Sanusi (2011:65)
bersaing dalam Pasar Kerja Global. SMK
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alasan Guru Menggunakan Bahan Ajar
Gambaran
Umum
SMK
Negeri
1
sebagai
lembaga
pendidikan
Negeri 1 Surabaya juga mencapai perbaikan yang
berkesinambungan
berdasarkan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000. Hasil Penelitan Bahan Pada
Ajar Mata
Yang
Digunakan
Pelajaran
Dan
Produktif
Akuntansi Kelas X di SMK Negeri 1
Surabaya. SMK Negeri 1 Surabaya merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki
Surabaya. Bahan ajar yang digunakan di SMK
bisnis
Negeri 1 Surabaya terdiri atas bahan ajar
manajemen, IT, dan perhotelan. Sekolah ini
utama dan bahan ajar pelengkap. Bahan ajar
pertama kali berdiri pada tahun 1949
utama yang digunakan yaitu Buku Teks
dengan
DR.
“Akuntansi - Siklus Akuntansi Perusahaan
Soetomo Surabaya dengan jumlah siswa
Jasa dan Perusahaan Dagang” karya Toto
berbagai
jurusan
nama
dibidang
Sekolah
Dagang
Sucipto, penerbit Yudistira tahun 2011.
Sedangkan buku pelengkap yang digunakan
yang disediakan up to date dan lebih hemat
yaitu buku “Memahami Akuntansi” karya
karena satu buku digunakan untuk masa
Hendi Soemantri, buku “Akuntansi 1 A”
satu tahun.
karya Dwi Harti, Practice Sheet “Siklus Akuntansi” karya Toto Sucipto dan sumber internet. Sedangkan alasan guru menggunakan bahan ajar tersebut dikarenakan beberapa hal seperti kesesuaian isi bahan ajar dengan SK-KD yang terdapat dalam silabus, mudah dipahami oleh siswa, biaya pengadaan bahan ajar lebih efisien, sesuai dengan kehidupan nyata (kontekstual), informasi
Kelayakan bahan ajar yang digunakan Bahan ajar yang ditelaah yaitu berupa Buku Teks “Akuntansi-Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang” karangan Toto Sucipto untuk 12 Kompetensi Dasar terakhir pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Kelayakan
bahan
ajar
yang
digunakan yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Talaah Kelayakan Bahan Ajar No.
1 2 3 4
Kompetensi Dasar
Menyiapkan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Neraca Lajur Menyusun Jurnal Penyesuaian Penyelesaian Neraca Lajur
Penyusunan Laporan 5 Keuangan Menyusun Ayat Jurnal 6 Penutup Menyusun Neraca Saldo 7 setelah Penutup 8 Pembuatan Jurnal Pembalik Akun-Akun Khusus 9 Perusahaan Dagang Syarat Pembayaran dan 10 Syarat Penyerahan Pencatatan Transaksi ke 11 dalam Jurnal Umum Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dlm 12 Jurnal Khusus, Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu Rata-rata Persentase Kelayakan per KD Kategori
Sumber : Data diolah penulis
Kelayakan Isi (%)
Kelayakan Penyajian (%)
Kelayakan Bahasa (%)
Kegrafikan (%)
Kelayakan Bahan Ajar (%)
Kategori
72,22
72,32
87,50
70,14
71,49
Layak
68,75
68,75
95,83
70,14
70,51
Layak
75,00
68,75
91,67
70,14
71,63
Layak
71,53
66,96
91,67
70,14
70,65
Layak
73,61
67,86
87,50
70,14
71,07
Layak
74,31
68,75
95,83
70,14
71,63
Layak
72,22
66,96
95,83
70,14
70,93
Layak
75,69
68,75
91,67
70,14
71,77
Layak
74,31
69,64
87,50
70,14
71,49
Layak
71,53
67,86
95,83
70,14
70,93
Layak
73,61
64,29
91,67
70,14
70,65
Layak
74,31
65,18
95,83
70,14
71,07
Layak
73,09
68,01
92,36
70,14
71,15
Layak
Layak
Sangat Layak
Layak
Layak
Layak
Dari data di atas, diketahui bahwa rata-rata kelayakan bahan ajar akuntansi
ditentukan bahan ajar apa saja yang akan digunakan.
kelas X di SMK Negeri 1 Surabaya adalah
Bahan ajar yang digunakan adalah
sebesar 71,15% dengan kategori “Layak”.
jenis bahan ajar cetak yakni buku teks
Sedangkan jika dilihat berdasarkan masing-
pelajaran. Buku teks pelajaran ini kemudian
masing komponen kelayakan, rata-rata
dibedakan menjadi dua macam. Menurut
kelayakam komponen kelayakan isi yaitu
Prastowo (2012:168) buku teks pelajaran
sebesar 73,09% dengan kriteria “Layak”.
dibedakan menjadi buku teks utama yang
Rata-rata skor komponen penyajian 68,01%
berisi bahan-bahan pelajaran sesuai bidang
dengan
Rata-rata
studi yang digunakan sebagai buku pokok
tertinggi yaitu pada komponen kebahasaan
peserta didik dan buku pelengkap yaitu
sebesar 92,36% dengan kategori “Sangat
buku
Layak”. Kategori kegrafikan mempunyai
merupakan tambahan buku teks utama.
skor
Buku yang digunakan untuk bahan ajar
kategori
70,14%
“Layak”.
dan
termasuk
kategori
“Layak”.
yang
sifatnya
membantu
atau
utama kelas X yaitu buku teks Akuntansi karya Toto Sucipto terbitan Yudistira.
Pembahasan Bahan
Ajar
Sedangkan untuk buku pelengkap setiap Yang
Digunakan
Dan
Alasan Guru Menggunakan Bahan Ajar Tersebut Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa menurut guru kelas X jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Surabaya bahan ajar menjadi sangat penting dalam pembelajaran
akuntansi
karena
selain
menjadi pedoman bagi guru, bahan ajar juga menjadi salah satu bahan siswa untuk mendalami materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di kelas. Oleh karena peran bahan ajar sangat besar, maka dalam menentukan bahan
ajar,
guru
selalu
melakukan
pertimbangan secara matang melalui rapat guru kelas X pada setiap tahun ajaran baru.Dari rapat guru kelas X pada awal tahun
ajaran
baru
2012/2013
akan
guru mempunyai buku yang beragam. Untuk
Ibu
Kusriatin
menggunakan
beberapa buku pelengkap, diantaranya buku “Memahami Akuntansi” karangan Hendi Soemantri, buku teks “Akuntansi 1A” karya Dwi Harti, buku teks “Siklus Akuntansi” karya Toto Sucipto, Practice Sheet “Siklus Akuntansi” karya Toto Sucipto dkk dan juga dari sumber internet. Guru memilih bahan ajar tersebut karena beberapa alasan. Berikut ini alasan guru memilih bahan ajar tersebut yaitu: 1. Kesesuaian isi bahan ajar dengan SKKD yang terdapat dalam silabus. 2. Mudah dipahami oleh siswa. 3. Biaya pengadaan bahan ajar lebih efisien. 4. Informasi yang disediakan up to date.
5. Sesuai
dengan
kehidupan
nyata
(kontekstual). Sementara
Hartojo, M.M dan Bapak Dr. Luqman Hakim, S.Pd., M.SA. Hasil analisis data
Prastowo
kelayakan menunjukkan rerata persentase
(2012:378) dalam memilih buku teks, harus
kelayakan bahan ajar dari 12 kompetensi
mempertimbangkan beberapa hal berikut
dasar bahan ajar akuntansi kelas X yang
ini :
ditelaah adalah sebesar 71,15%.
1. 2.
3.
menurut
Substansi materi relevan dengan KD
5. 6.
ajar
dengan
kriteria kelayakan isi dari kedua penelaah
Penjelasan materi dalam buku lengkap
mendapat
(definisi,klasifikasi, rangkuman dan
persentase sebesar 73,09%. Penilaian ini
sebagainya).
berdasarkan lembar telaah bahan ajar yang
Padat
pengetahuan
Kebenaran
dan
memiliki
penilaian
“Layak”
dengan
diadopsi dari BSNP, dimana bahan ajar dinilai dari segi cakupan materi, akurasi
materi
dapat
materi, kemutakhiran, kandungan wawasan
dipertanggungjawabkan.
kewirausahaan, curiosity, life skills, sense of
Kalimat disajikan dengan singkat dan
deversity,
jelas.
kontekstual.
Penampilan
fisik
menimbulkan 7.
bahan
yang harus dicapai siswa.
sekuensi keilmuan. 4.
Kesesuaian
dan
kandungan
Hasil
penelitian
wawasan tersebut
buku
menarik
menunjukkan bahwa bahan ajar dari segi
motivasi
untuk
kelayakan isi telah memenuhi kriteria
membaca.
kelayakan berdasarkan BSNP. Hasil ini
Buku dapat dibeli di toko-toko buku.
didukung pendapat Prastowo (2012:172)
Jadi, dalam memilih bahan ajar seorang guru harus memperhatikan
bahwa bahan ajar harus sesuai dengan
dari
standar kompetensi dan kompetensi dasar
isi,
yang telah ditetapkan kurikulum, terdapat
penyajian, bahasa dan kegrafikan. Selain itu
materi pokok, informasi pendukung, latihan
guru juga memperhatikan karakteristik
dan juga penilaian. Pendapat lain yaitu
peserta didik, kebutuhan kurikullum, segi
Hamzah (2008:147) mengatakan bahwa
biaya pengadaan dan umur bahan ajar
agar bahan ajar menjadi lebih bermakna
tersebut.
bagi peserta didik, isi bahan ajar harus
semua
komponen
yang
meliputi
dianalisis dan diklasifikasikan ke dalam Kelayakan bahan ajar Bahan ajar yang digunakan di SMK Negeri 1 Surabaya telah melalui penilaian dari pihak-pihak yang telah berkompeten dibidangnya. Penelaahan dilakukan pada tanggal 31 Mei 2013 oleh Bapak Drs.
kategori tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang digunakan pada mata pelajaran produktif akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Surabaya ini telah memenuhi
kriteria
kelayakan,
namun
menurut
data
empirik
beberapa
jika dalam penyajiannya terdapat format
subkomponen yang perlu diperbaiki seperti
visualisasi untuk memberikan kemenarikan
tidak terdapat pengenalan etika profesi atau
isi. Namun dalam bahan ajar ini belum
karakter bangsa, materi lain yang relevan
terdapat visualisasi/ilustrasi baik di bagian
dan dari segi keakuratan bpustaka tidak bisa
kulit maupun isi. Demikian juga untuk
dideteksi karena tidak adanya kutipan di
aspek penyajian pembelajaran, dalam bahan
dalam bahan ajar.
ajar ini hanya terdapat beberapa bab yang
Kesesuaian
ada
bahan
ajar
dengan
menyediakan
kasus
atau materi yang
kriteria kelayakan penyajian bahan ajar
mampu mengajak peserta didik untuk
mendapat
dengan
mencoba latihan/ kerjasama. Meskipun
persentase sebesar 68,01%. Skor kelayakan
dalam beberapa aspek terdapat kekurangan,
yang didapat pada komponen ini ditinjau
menurut
dari
keseluruhan bahan ajar ini telah sesuai
penilaian
beberapa
aspek
“Layak”
menurut
standar
data
yang
dengan
teknik penyajian, pendukung penyajian
berdasarkan
materi
Namun masih ada beberapa aspek yang
penyajian
pembelajaran.
standar
Berdasarkan aspek teknik penyajian, bahan
perlu
ajar ini telah memenuhi standar ISO yaitu
pendukung
sistematikanya konsisten, penyajian logis,
pembelajaran.
konsep disajikan secara runtut dan substansi antar
maupun
deperbaiki
kelayakan
BSNP.
khususnya
penyajian
Kesesuaian
penyajian
dan
bahan
aspek penyajian
ajar
dengan
subbab
seimbang.
kriteria bahasa mendapat penilaian tertinggi
aspek
pendukung
dari komponen-komponen yang lain yaitu
penyajian materi tidak semuanya memenuhi
sebesar 92,36% dengan kriteria “Sangat
standar BSNP. Beberapa aspek yang tidak
Layak”.
terdapat dalam bahan ajar ini meliputi :
beberapa
glosarium, indeks dan rangkuman pada
kelayakan BSNP 2006 yaitu bahasa harus
setiap akhir bab. Padahal menurut Prastowo
sesuai
dengan
(2012:149)
peserta
didik
Namun
bab
kelayakan
secara
kelayakan penyajian BSNP diantaranya dan
kriteria
diperoleh
berdasarkan
didalam bahan
ajar harus
Skor
ini
aspek
telah ditinjau berdasarkan
tingkat dan
dari
standar
perkembangan
komunikatif.
Hasil
terdapat informasi pendukung diantaranya
penelitian ini sesuai Prastowo (2012:175)
kata pengantar, daftar isi, glosarium, indeks
yang mengatakan bahwa standar bahasa
dan rangkuman pada setiap akhir bab.
atau keterbacaan dalam bahan ajar meliputi
Selain itu di dalam bahan ajar juga belum
penggunaan bahasa Indonesia yang baik
terdapat ilustrasi yang menggambarkan isi
dan benar, peristilahan sesuai dengan EYD,
bahan ajar. Sementara menurut Hamzah
kejelasan bahasa, kesesuaian bahasa dan
(2008:147) bahan ajar akan lebih bermakna
kemudahan
untuk
dibaca.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
yang
hal kualitas kertas tergolong baik menurut
digunakan pada mata pelajaran Produktif
kriteria BSNP. Kertas bagian kulit memiliki
Akuntansi kelas X di SMK Negeri 1
berat 210-260 gram/m2 dan bagian isi
Surabaya layak untuk digunakan dari segi
memiliki berat 60-80 gram/m2. Selain itu
kebahasaan karena dalam bahan ajar tidak
bahan ajar juga dicetak berwarna dan jelas
terdapat kalimat yang rumit, hampir tidak
serta dijilid dengan rapi. Data tersebut
terdapat kesalahan dalam tata bahasa, ejaan
didukung pendapat Prastowo (2012:168)
dan kosakata serta penggunaan istilah yang
yang mengatakan bahwa buku merupakan
konsisten. Hampir sempurnanya komponen
bahan tertulis dalam bentuk lembaran-
kebahasaan pada bahan ajar ini membuat
lembaran kertas yang dijilid dan diberi kulit
bahan ajar mudah dipahami oleh peserta
(cover). Jadi dari berbagai aspek dalam
didik.
komponen kegrafikan diatas, maka bahan Kesesuaian
bahan
bahan
ajar
ajar
dengan
ajar mata pelajaran produktif akuntansi
kriteria kelayakan kegrafikan bahan ajar
kelas X ini telah sesuai dengan kriteria
mendapat skor sebesar 70,14% pada setiap
kegrafikan dan layak untuk digunakan
kompetensi dasar dan termasuk dalam
dalam proses belajar mengajar.
kriteria “Layak”. Kesesuaian bahan ajar
Berdasarkan kesesuaian bahan ajar
dengan kriteria kelayakan kegrafikan telah
pada
setiap
komponen,
melalui penilaian dari segi ukuran buku,
disimpulkan bahwa bahan ajar tersebut
desain kulit, desain isi dan kualitas kertas.
telah
Bahan ajar ini telah memenuhi kriteria
berdasarkan BSNP dan layak digunakan
kelayakan BSNP dari segi ukuran bahan
pada proses pembelajaran di kelas X
ajar. Ukuran bahan ajar telah sesuai dengan
Akuntansi SMK Negeri 1 Surabaya.
memenuhi
maka
kriteria
dapat
kelayakan
standar ISO yaitu ukuran A4 (215x330 mm). Desain kulit bahan ajar ini tergolong baik,
namun
menjadikan
cover
kurangnya buku
ilustrasi
kurang
bisa
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
menggambarkan isi/materi. Demikian pula
pembahasan di atas, maka dapat diambil
pada segi desain isi buku, masih belum ada
kesimpulan sebagai berikut : 1) Bahan ajar
ilustrasi yang menggambarkan isi bahan
utama yang digunakan pada mata pelajaran
ajar. Padahal menurut Prastowo (2012:190)
Produktif Akuntansi kelas X di SMK
dikatakan bahwa pemberian ilustrasi pada
Negeri 1 Surabaya adalah buku teks
buku akan mendukung penjelasan materi
“Akuntansi-Siklus Akuntansi Perusahaan
yang disajikan. Meskipun ilustrasi pada
Jasa dan Dagang” karya Toto Sucipto yang
bahan ajar ini masih kurang, namun dalam
dilengkapi
dengan
buku
“Memahami
Akuntansi” karya Hendi Soemantri, buku “Akuntansi 1 A” karya Dwi Harti, Practice Sheet “Siklus Akuntansi” karya Toto Sucipto dan sumber internet. Alasan guru memilih bahan ajar tersebut yaitu karena bahan ajar sesuaidengan SK-KD yang terdapat dalam silabus, bahan ajar mudah dipahami oleh siswa, biaya pengadaan bahan ajar lebih efisien, kesesuaian isi bahan ajar dengan kehidupan nyata dan informasi yang disediakan up to date. 2) Berdasarkan
kriteria
kelayakan
Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang terdiri
dari
komponen
isi,
penyajian,
komponen
komponen
kegrafikan,bahan
komponen
kebahasaan ajar
dan mata
pelajaran Produktif Akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Surabaya termasuk dalam kategori “Layak” untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1) Guru
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Penilaian Buku Teks Pelajaran. http//puskurbuk.net// (diakses tanggal 14 Maret 2013). Artama, Trimurti dkk. 2009. Kajian Kualitas Terhadap Buku Materi Pokok “Pengetahuan Bahan Pangan Hewan”-Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol 10, Nomor 2, th 2009 hal 73-83. BSNP. 2006. Naskah Akademik Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. 2006. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Depdiknas. Ekawarna. 2007. Mengembangakan Bahan Ajar Mata Kuliah Permodalan Koperasi Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa. Makara Sosial Humanora, Vol 11, No. 1, Juni 2007, 42-47. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.
dalam membuat dan memilih bahan ajar
Hamzah, B U. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
sebaiknya
Jusup,
memperhatikan
karakteristik
siswa dan standar kelayakan bahan ajar yang baik sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan. 2) Guru sebaiknya mengevaluasi bahan ajar yang dipakai dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta : Bagian Penerbit STIE YKPN.
Kurniawati, Amaliya. 2012. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema Letusan Gunung Berapi Kelas VII di SMP Negeri 1 Kamal. Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa, Vol 01, Nomor 01, Th 2013, 42-46. Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang : Akademika Permata.
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muljono, Pudji. 2007. Kegiatan Penilaian Buku Teks Pendidikan Dasar dan Menengah. Buletin BSNP, Vol II, No.1, Januari 2007, hal 14-23. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muslimin. 2011. Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia Untuk SMP Kkelas XI Dengan Pendekatan Tematik. Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya, Vol 1, No. 2, September 2011. Pannen, Paulina dan Purwanto. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi, Penulisan Bahan Ajar, Bahan Pelatihan PEKERTI & Apllied Aproach. Jakarta : Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Depdiknas. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : Diva Press. Puspitasari, Bertha dkk. 2012. Profil Bahan Ajar Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Archaebacteria dan Eubacteria. Bio Edu (Online), Vol 1, No. 2, (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php /bioedu/, diakses tanggal 16 Maret 2013). Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sucipto, Toto. 2011. Akuntansi - Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta : Yudistira. Sundiawan, Awan. 2008. KTSP Pemilihan Bahan Ajar.
http//awan965.wordpress.com (diakes tanggal 14 Maret 2013). Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : FE Universitas Negeri Surabaya.