Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri
Tim Peneliti y y y y
Sunyoto Usman (Sosiologi) Purwanto (Sosiologi) Derajad S. Widhyharto (Sosiologi) Hempri Suyatna (Sosiatri)
Latar Belakang y Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat adalah program yang dirancang untuk melakukan percepatan pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. y Melalui program PNPM, banyak daerah sasaran yang kemudian berhasil menjalankan pembangunan wilayahnya terutama pembangunan fisik seperti jembatan,jalan, sarana pendidikan, polindes maupun prasarana fisik lainnya.Program ini juga berhasil merangsang partisipasi aktif masyarakat. y Meskipun telah banyak capaian positif, tetapi program ini dihadapkan pada sejumlah hambatan dan tantangan. Hambatan dalam pelaksanaan program pembangunan adalah ketepatan sasaran. Sedangkan tantangan berkaitan dengan sinergitas program PNPM dengan program pembangunan yang lain.
Latar Belakang y Berkaitan dengan hal tersebut, perlu ada kajian untuk mengetahui kendala-kendala mendasar dalam mencapai tujuan proyek secara keseluruhan. Apakah program yang direncanakan telah menjangkau kelompok sasaran dari masyarakat miskin perkotaan dan apakah kelompok miskin di dalamnya mendapatkan manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tingkat masyarakat. Apakah prinsip perencanaan partisipatif yang menjadi basis dari program ini sudah benarbenar dilaksanakan secara seutuhnya dan apakah prinsip publik sudah dilaksanakan dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan program. Selain itu apakah program PNPM sudah mampu mewujudkan sinergi antar stakeholder.
Pertanyaan Penelitian y Pola hubungan sosial yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BKM di lokasi penelitian. y Prospek keberlanjutan pelayanan sosial sebagai prakarsa awal menuju the sustainable social safety net. y Mengidentifikasi pilihan masyarakat (internal) untuk mendukung kegiatan jangka panjang. y Mengidentifikasi hambatan/tantangan yang diperkirakan (predicted challenges) dan hambatan/tantangan nyata (objective challenges) dalam menfaatkan pelbagai macam dukungan yang tersedia. y Melihat jenis perubahan rancangan program (termasuk pengembangan prosedur-prosedur pokok/standar). Kedepan, perubahan ini dapat mengurangi kekurangan yang ada, dalam kaitannya dengan pilihan dukungan atas dasar penggunaan pada saat ini, dalam konteks publik secara umum.
Kerangka Konseptual a. Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Komunitas Strategi ini dirancang dengan memberikan peran yang lebih besar pada masyarakat di tingkat lokal untuk mengelola proses pembangunan. Kinerja dari strategi ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : y Melakukan uji produktivitas dengan melihat mobilisasi sumber daya yang tersedia agar dapat dimanfaatkan secara lebih produktif, merata dan berkesinambungan guna memenuhi kebutuhan warga masyarakat. y Melakukan uji pemberdayaan untuk melihat bagaimana basis lokal dalam kontrol yang efektif terhadap sumber daya
Kerangka Konseptual y Strategi pengelolaan sumber daya berbasis komunitas memiliki karakteristik : desentralisasi, pemberdayaan, proses belajar sosial dan keberlanjutan. Selain itu juga dengan mengukur partisipasi masyarakat. Mengukur partisipasi masyarakat lokal merupakan unsur yang mutlak di dalam strategi Community Based Resources Management. Kriteria yang digunakan untuk menentukan adanya partisipasi masyarakat adalah adanya unsur keterlibatan dan latar belakang yang mendorong keterlibatan tersebut. Dengan menggunakan kedua kriteria tersebut, maka partisipasi diartikan sebagai keterlibatan masyarakat dalam suatu proses pembangunan yang yang didorong oleh determinasi dan kesadarannya tentang arti keterlibatan tersebut. Apabila yang muncul hanya unsur keterlibatan dan tidak didorong oleh determinasi dan kesadaran, maka hal tersebut tidak dapat masuk ke dalam kategori partisipasi melainkan lebih tepat disebut sebagai mobilisasi.
Kerangka Konseptual b. BKM sebagai institusi lokal pengembangan kapital sosial BKM adalah kelembagaan yang dirancang untuk membangun kembali masyarakat mandiri agar mampu mengatasi kemiskinan. BKm diperlukan sebagai wadah perjuangan untuk penanggulangan kemiskinan dan kepemimpinan yang kolektif agar mampu mengendalikan gerakan bersama. c. Peran BKM dan Pengaman jaringan Sosial Keberadaan BKM memiliki peran yang cukup strategis dalam menjamin keberlanjutan aktivitas sosial yang dilakukan oleh masyarakat.
Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Indikator
Pendampingan Efektif
1. Fasilitator dan tenaga ahli memahami substansi dan strategi pelaksanaan program 2. Fasilitator dan tenaga ahli memiliki kemampuan fasilitasi in class dan in field (communication skill, penguasaan media 3. pendampingan, dan mampu dengan cepat memahami kondisi desa) 4. Fasilitator dan tenaga ahli memiliki rencana kerja pendampingan yang SMART 5. Fasilitator tinggal di lokasi dampingan atau intensif melalukan kunjungan ke lokasi 6. Tenaga ahli intensif melakukan supervise dan monitoring ke lokasi dampingan 7. Fasilitator dan tenaga ahli menggunakan pendekatan dan metode partisipatif dalam pendampingan di lokasi kegiatan 8. Fasilitator di kenal dan memiliki jaringan komunikasi yang luas di lokasi dampingan 9. Ada koordinasi yang efektif dan terencana antara fasilitator dan tenaga ahli
Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Indikator
Penerimaan
1. Keanggotaan BKM dipilih secara demokratis 2. Anggota BKM memiliki kepedulian social dan memiliki visi untuk memajukan masyarakatnya 3. BKM memiliki rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang yang dikomunikasikan kepada masyarakat secara luas 4. BKM memiliki aturan dasar dan aturan pelaksanaan kegiatan secara tertulis dan disusun secara demokratis 5. Rapat anggota BKM berjalan secara rutin dengan proses yang demokratis 6. Aktifitas BKM dan Unit-Unitnya berjalan dengan lancar sesuai aturan yang disepakati 7. BKM memiliki system monitoring dan evaluasi yang efektif untuk menilai kinerja unit pelaksana kegiatan dan program kerjanya 8. BKM menyusun laporan kegiatan dan keuangan secara periodic dan dikomunikasikan kepada masyarakat secara luas dengan media informasi yang efektif 9. Menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban secara periodic sesuai aturan yang ada, minimal dalam bentuk Rembug Warga Tahunan (RWT) 10. BKM memiliki kerjasama kegiatan dengan masyarakat, pemerintah desa/kelurahan dan pihak lain di luar desa/kelurahan.
Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Indikator
Mobilisasi Sumber Daya
1. Memiliki rencana keuangan yang disusun dan dilaporkan secara periodic 2. Memiliki rencana penggalangan sumber dana internal (local) 3. Memiliki rencana kerjasama dengan pihak lain, di dalam maupun di luar desa/kelurahan 4. Memiliki tenaga kerja yang full time dan di bayar secara layak (UMR) 5. Jumlah modal yang dimiliki selalu meningkat dan dapat dilihat pada neraca keuangan BKM 6. Memiliki kerjasama kegiatan dan usaha dengan pihak lain yang bermanfaat serta menguntungkan bagi BKM 7. Mampu melayani kebutuhan dana masyarakat secara tepat waktu dan jumlah 8. Keberadaannya dirasakan manfaat social – ekonomi oleh masyarakatnya
Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Indikator
Penyangga Sosial (jaring pengaman sosial)
1. BKM memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya 2. Memiliki rencana kegiatan untuk menanggulangi kemiskinan di desa/kelurahanya 3. Memiliki data dan prioritas kelompok sasaran dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan 4. Program atau kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, misalnya ada santunan, modal bergulir dan investasi usaha bersama masyarakat 5. BKM mampu menjadi penggerak tumbuhnya sector usaha di desa/kelurahannya 6. BKM memiliki program santunan social untuk kelompok rentan, seperti jompo dan yatim piatu 7. BKM aktif melakukan advokasi kebijakan di tingkat desa/kelurahan dan tingkat kota/kabupaten untuk lebih pro-poor 8. BKM mampu berperan sebagai mediator ketimpangan dan konflik yang muncul di desa/kelurahannya yang bersumber dari persoalan kemiskinan.
Lokasi Kajian y Lokasi sasaran dalam kajian ini dilakukan merujuk pada kluster daerah sasaran program P2KP/PNPM terdiri dari 6 kota : Bengkulu, Medan sebagai representasi daerah sasaran program P2KP 3, Makasar, Gorontalo sebagai representasi daerah sasaran program P2KP 2 dan Surabaya, Pasuruan sebagai representasi daerah sasaran program PNPM 2007. Setiap daerah tersebut diambil 1 kelurahan yang paling aktif kegiatannya dan 1 kelurahan yang kurang aktif kegiatannya. y Sumber Data : Data yang dikumpulkan dari kajian ini berasal dari BKM (pengelola dan anggota BKM ) dan KSM (pengelola dan anggota kelompok swadaya masyarakat) yang berada di daerah sasaran program yang dipilih.
Teknik Pengumpulan Data y Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan pengamatan/observasi, wawancara mendalam, wawancara semi berstruktur dan Focus Group Discussion. y Pengamatan dilakukan terhadap kondisi masyarakat sasaran penerima PNPM, aktivitas sosial yang dikerjakan oleh BKM dan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat Selaku penerima manfaat program PNMP). y Untuk melengkapi data juga dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussion kepada BKM, KSM dan pihakpihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan PNPM ini.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Dalam rangka menjamin validitas (benar dan objektif) data dan informasi yang dikumpulkan, maka dilakukan uji validitas data melalui teknik triangulasi yang dilakukan melalui : y Diversifikasi sumber data/informasi ; sehingga antar sumber informasi/data bias dilakukan cross check untuk menemukan objektifitas y Diversifikasi teknik pengumpulan data ; sehingga data yang dihasilkan melalui beragam teknik bias saling diperbandingkan untuk memperoleh data/informasi yang paling benar y Snow Ball Technique ; pengujian validitas data dan informasi melalui teknik bola salju yakni membangun deskripsi atas sebuah realitas yang dimulai dari sedikit sampai banyak responden/informan dengan selalu melakukan cross check atas data/informasi yang diperoleh y Fokus Grup Diskusi ; di samping sebagai teknik pengumpulan data, FGD dapat juga digunakan sebagai media untuk triangulasi dengan memeriksa kembali hasil temuan lapang kepada beberapa orang responden sekaligus dalam sebuah forum diskusi.
Rencana Perjalanan LOKASI PRE TEST INSTRUMENT Yogyakarta
Bulan ke-II Minggu Ke III
Minggu Ke IV
U,P,DSW,HS
U,P,DSW,HS
Bulan ke –III Hari ke-
Hari ke-
Hari ke-
Bulan ke-IV Hari ke-
Hari ke-
Hari ke-
DATA COLECTION Medan
1 – 10
Mobilisasi TA
SU,P,DS W,HS
Bengkulu
11-20
Mobilisasi TA
SU,P,DS W,HS
Surabaya
21-31
Mobilisasi TA
SU,P,DS W,HS
Pasuruan Mobilisasi TA Makasar Mobilisasi TA Gorontalo Mobilisasi TA
1-10 SU,P,DS W,HS
1120 SU,P,D SW,HS
21-31 SU,P,DSW, HS