PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
MENGELOLA EKONOMI RUMAH TANGGA
1
Bahan Bacaan
Pengertian, Manfaat, Prinsip dan Sikap Dasar PERT
2
Bahan Bacaan
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga
8
Bahan Bacaan
Proses Menjadi Kaya dan Miskin
10
Media Bantu
Simulasi ERT
11
Bahan Bacaan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi Rumah Tangga Petani di Kelurahan Setugede Kota Bogor
12
RENCANA USAHA
39
Bahan Bacaan
Kiat-kiat untuk Memulai dan Mengembangkan Usaha
Bahan Bacaan
Petikan Penting; Mari Kita Camkan dengan Tulus dan Sepenuh
45
Akal Budi
49
Media Bantu
Pengembangan Ekonomi Lokal
50
Bahan Bacaan
Menguak Produksi Nata De Coco KSM Ikhlas
75
Bahan Bacaan
KSM Delima, Bukan Gakin Biasa
78
Bahan Bacaan
Batik telah Mewarnai Hidupku
82
Bahan Bacaan
Menyiasati Ekonomi Rumah Tangga
85
PEMBUKUAN KSM Media Bantu
87 Pembukuan KSM
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
88
i
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
ii
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
MENGELOLA EKONOMI RUMAH TANGGA
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
1
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Pengertian, Manfaat, Prinsip dan Sikap Dasar PERT Pengertian Mengelola Ekonomi Rumah Tangga (ERT) adalah tindakan untuk merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga khususnya keuangan agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan secara optimum, memastikan adanya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi keluarga.
Manfaat
Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga bertujuan untuk mendayagunakan kesadaran, sikap, perilaku dan kemampuan anggota keluarga serta menggerakan potensi ekonomi keluarga guna memastikan adanya:
Pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota keluarga secara optimum. Stabilitas kehidupan ekonomi keluarga. Pertumbuhan ekonomi keluarga. Prinsip pengelolaan ERT Prinsip pengelolaan ekonomi rumah tangga adalah adanya upaya untuk meningkatkan pendapatan dan pengendalian tingkat pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan anggota
2
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
keluarga agar terdapat surplus secara continue diakumulasikan menjadi kekayaan yang semakin besar. Sikap dasar yang diperlukan Kesadaran dan motivasi yang kuat dari semua anggota keluarga untuk mencapai pertumbuhan dan kehidupan ekonomi yang baik. Menggerakan seluruh kemampuan dan potensi ekonomi keluarga guna mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Adanya keterbukaan, kujujuran, disiplin serta kerja sama semua anggota keluarga. Adanya
pengendalian
berupa
perencanaan
ekonomi
rumah
tangga
dan
pelaksanaannya sehari-hari secara taat dan disiplin. Adanya susunan prioritas kebutuhan dan alokasi sumber ekonomi keluarga yang didasarkan atas tingkat kemendesakan kebutuhan dan bukan sekedar keinginan. UNSUR-UNSUR PERT Dalam mengelola ekonomi rumah tangga, diperlukan unsur-unsur penting, yaitu sebagai berikut : Pendapatan keluarga, Rencana pengeluaran, Catatan realisasi pendapatan dan pengeluaran, Pandangan dan sikap yang tepat tentang tabungan, Musyawarah keluarga (suami istri dan anak-anak). Pendapatan keluarga Tidak mudah menghitung pendapatan apalagi bagi keluarga yang tidak mempunyai pendapatan yang tetap seperti misalnya petani. Apalagi pendapatan itu acapkali dalan
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN satuan waktu panen, berupa hasil pertanian yang harganya berubah-rubah. Dalam hal seperti itu perhitungannya harus disesuaikan dengan nilai rupiah secara bulanan.
Menghitung pendapatan keluarga artinya: menjumlah semua penghasilan yang diperoleh oleh semua anggota keluarga dari berbagai jenis sumber. Kesulitan timbul bilamana tidak semua anggota keluarga menyetorkan penghasilannya kepada seorang pengelola, biasanya istri/ibu rumah tangga. Istilahnya ‘ uang laki-laki ’ adalah bagian atau jenis penghasilan suami yang tidak disetor atau jenis penghasilan suami yang tidak disetor kepada istri dan tentunya tidak tercatat. Rencana pengeluaran Seorang istri membelanjakan penghasilan umumnya dengan „naluri“ atau “perhitungan luar kepala“. Praktek yang dapat terjadi adalah tanpa perhitungan sehingga tekor dan terpaksa diatasi dengan mencari utangan atau, gali lubang tutup lubang“. Langkah pertama perencanaan anggaran belanja adalah menyusun berbagai jenis kebutuhan keuarga dalam urutan prioritas, yaitu sebagai berikut : Kebutuhan yang Mutlak Makan Pakaian Perumahan Kesehatan Pendidikan Transport Kebutuhan yang Penting Pembayaran utang / angsuran kredit Olah raga, hiburan dan rekreasi keluarga Hajat, sumbangan / undangan, gotong royong, arisan, pajak Zakat, fitrah, sodakoh, sumbangan amal
4
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Kebutuhan yang Perlu Peningkatan mutu dari berbagai kebutuhan yang mutlak dan yang penting.
Kebutuhan yang Kurang Perlu Pengeluaran untuk kesenangan, hobi (rokok, minuman) atau pembelian barang dan jasa yang tidak terlalu diperlukan. Kemudian, jumlah penghasilan keluarga di alokasikan menurut golongan dan urutan prioritasnya, tentu saja setelah dikurangi dengan tabungan yang secara disiplin disisihkan terlebih dahulu. Pencatatan dan monitoring Tidak ada manfaatnya menyusun rencana kalau tidak secara disiplin dilaksanakan. Bila seseorang ibu pergi ke pasar untuk masak sayur asem, maka dia telah ingat betul apa yang harus dibeli untuk keperluan itu. Namun jika tidak disiplin sampai didepan pasar ia melihat orang jual sandal yang bagus, uang belanja dibelikan sandal dan bahan sayur asem tidak terbeli lagi, sedangkan sandal tidak dapat dibuat jadi sayur asem. Disiplin melaksanakan rencana dan mencatat sama saja dengan memonitor upaya mencapai tujuan. Berbagai penyimpangan dapat saja terpaksa dilakukan karena keadaan yang berubah atau rencana yang kurang cocok. Namun kalau terlalu jauh, sama saja dengan tidak ada rencana. Mencatat dan memonitor dimaksudkan untuk memperoleh data guna melakukan evaluasi, apakah suatu rencana dapat dilaksanakan; apa penyimpangannya; berapa jauh; mengapa bisa terjadi ; dan bagaimana memperbaikinya. Menabung Menabung bukanlah semata perkara penyimpanan uang atau benda ekonomi lain yang dapat disimpan untuk penggunaan kemudian. Ada dasar sikap dan perilaku manusia dibaliknya. Banyak orang menganggap, hanya mereka yang memiliki penghasilan besar dapat menabung. Orang miskin tidak mungkin menabung, karena untuk memenuhi kebutuhan pokok saja tidak cukup. Pandangan itu terlalu matematis. Disamping itu tidak
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
5
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN benar dan juga menyesatkan karena membelenggu mereka yang miskin tetap berada dalam kemiskinan secara permanen.
Pandangan yang Keliru Tentang Menabung Sikap dasar yang salah bertolak dari anggapan orang menabung dari sisa pendapatan setelah dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan keluarga. Sementara orang tidak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan tanpa batas. Akibatnya mereka berpenghasilan
kecil
tidak
dapat
menabung.
Dalam
kenyataanya
mereka
yang
berpenghasilan yang cukup besar, tetap tidak dapat menabung, ini disebabkan karena setiap peningkatan pendapatan akan merangsang timbulnya kebutuhan baru atau peningkatan kualitas yang sebelumnya tidak dapat dipenuhi. Dengan begitu kebutuhan akan selalu lebih besar dari pada penghasilan yang diperoleh.
Pandangan yang Benar Tentang Menabung Sebenarnya menabung yang merupakan kunci untuk memperbaiki kehidupan ekonomi; lebih merupakan gejala sikap, perilaku dan disiplin manusia. Menanamkan kebiasaan menabung merupakan upaya strategis mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu, semestinya menabung menjadi “sikap dan perilaku” untuk “menyisihkan secara sadar dan terus
menerus bagian dari setiap penerimaan pendapatan” Dengan begitu pengelolan pendapatan keluarga akan memiliki dampak pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan semakin besarnya akumulasi surplus keluarga. Dan orang kecilpun dapat menabung ! Menabung dapat dilihat dari dua sisi kehidupan keluarga. Satu sisi adalah menyisihkan bagian dari penerimaan pendapatan, sisi lain adalah penghematan dari setiap sen pengeluaran. Dengan demikian setiap keluarga dapat menabung dari dua gejala dasar ekonomi keluarga yaitu “penyisihan dari penerimaan” dan “penghematan dari pengeluaran” Musyawarah keluarga
6
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Sangat jarang keluarga memiliki tradisi musyawarah, apalagi yang didayagunakan untuk tujuan ekonomi. Musyawarah keluarga, dilakukan tidak hanya antara suami dan isteri, tetapi juga anak-anak yang telah dapat mengerti. Bila dalam satu keluarga besar ada orang tua atau saudara yang menjadi tanggungan, mereka perlu diikut sertakan dalam musyawarah. Musyawarah terutama bertujuan untuk menyusun rencana keuangan keluarga bulan berikutnya
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
rencana
anggaran
bulan
sebelumnya,
memperbaiki kesalahan dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan ekonomi keluarga.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
7
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga Sun, 09/12/2007 - 2:40pm — godam64 Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga :
A. Penyebab Faktor Ekonomi 1. Pendapatan Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik. 2. Kekayaan Orang kaya yang punya banyak aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar. Contohnya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya. 3. Tingkat Bunga Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang.
8
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 4. Perkiraan Masa Depan Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi. Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.
B. Penyebab Faktor Demografi 1. Komposisi Penduduk Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi. 2. Jumlah Penduduk Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit. Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.
C. Penyebab / Faktor Lain 1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar. 2. Gaya Hidup Seseorang Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang lain maupun dengan kartu kredit.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
9
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
10
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
11
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
12
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
13
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
14
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
15
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
16
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
17
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
18
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
19
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
20
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
21
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
22
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
23
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
24
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
25
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
26
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
27
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
28
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
29
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
30
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
31
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
32
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
33
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
34
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
35
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
36
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
37
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
38
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
RENCANA USAHA
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
39
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LATAR BELAKANG PENTINGNYA RENCANA USAHA
Memiliki dan mengembangkan usaha sendiri atau kelompok, merupakan impian dan idaman setiap orang, terutama bagi yang berniat menjadi wirausahawan, namun memang tidak setiap orang dapat mewujudkan hal itu. Perbedaan, sikap dan kemampuan seseorang juga turut menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam membangun usaha. Sikap ulet, tangguh, baik tenaga maupun emosi yang dimiliki, keberanian dan ketabahan terutama dalam menghadapi masa-masa sulit, berkomunikasi dan kesediaan dalam mengambil resiko tertentu. Namun demikian, tidak mesti harus menjadi orang serba hebat untuk memulai usaha. Yang dibutuhkan hanya perencanaan usaha yang matang dan pikiran yang wajar disertai sikap yang siap dalam menghadapi tantangan, karena sikap inilah banyak wirausahawan yang berhasil dalam melakukan usahanya. Selain berbagai sikap positif yang telah disebutkan, ada baiknya jika hal tersebut dilengkapi dengan berbagai tambahan informasi dan pemahaman yang akan membimbing serta mencetuskan suatu usaha yang terbayang dalam pikiran Untuk menyusun rencana usaha, maka diperlukan penguasaan terhadap : 1). Pengertian rencana usaha. 2). Fungsi rencana usaha. 3). Manfaat rencana usaha.
a) Pengertian Rencana Usaha
Rencana usaha adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu usaha yang akan di usulkan. Rencana usaha pada dasarnya adalah uraian tertulis mengenai masa depan usaha yang akan dilakukan, yang menjelaskan apa dan bagaimana rencana tersebut akan dilaksanakan Rencana Usaha biasanya digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari investor atau penanam modal untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor atau penanam modal. Rencana usaha juga sering kali digunakan oleh wirausaha untuk mendapatkan rekanan, prospek bisnis baru, berhubungan dengan pemasok barang atau jasa, atau bahkan hanya untuk diberikan kepada siapapun agar mereka lebih mengerti bagaimana mengelola usaha secara lebih baik. b) Fungsi Rencana Usaha
Ada beberapa fungsi dari rencana usaha diantaranya:
40
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN a. Sebagai alat untuk meyakinkan pemilik modal Fungsi Rencana Usaha (RU) bagi pemilik modal / investor adalah untuk mengetahui apakah dana yang akan diinvestasikan oleh pemilik modal tersebut dapat menghasilkan manfaat (keuntungan) seperti yang diharapkan oleh investor serta resiko yang akan dihadapi investor bila berinvestasi, dan ini akan terjawab ketika si pemilik modal atau investor melihat langsung rencana usaha yang diajukan oleh calon wirausaha. b. Sebagai panduan bagi wirausaha dalam menjalankan konsep usahanya. Ketika calon wirausaha memulai usaha, maka tidak serta merta usaha itu akan terwujud, namun usaha itu akan terwujud jika si pelaku usaha mampu secara bertahap atau setahap demi setahap dan konsisten dalam melaksanakan apa yang sudah direncanakannya atau apa yang sudah tertuang dalam rencana usaha yang telah disusunnya, baik ketika dia memulai membuka usahanya maupun ketika dalam pengembangan usaha. Terwujudnya suatu usaha hingga usaha itu berkembang tidak terlepas dari konsep dan rencana usaha yang disusunnya. Adapun hal-hal untuk memenuhi fungsi rencana usaha antara lain sebagai berikut: 1. Menjelaskan konsep usaha dengan baik 2. Menggunakan data-data yang akurat, relevan dan terinci 3. Memuat perhitungan yang cermat dan akurat 4. Konsistensi antara satu bagian dengan bagian yang lain (misalnya, konsistensi antara peran tugas dan tanggung jawab si pelaku usaha. c)
Manfaat Rencana Usaha
Rencana usaha akan sangat bermanfaat untuk banyak hal, selain untuk memulai suatu usaha itu sendiri, ada beberapa manfaat lain dari sebuah rencana usaha. Berikut beberapa alasan mengapa rencana usaha merupakan alat yang penting bagi pelaku usaha pemula : 1. Pertama dan terpenting, rencana usaha akan menjabarkan dan fokus pada tujuan usaha karena memakai informasi dan analisa yang tepat 2. Kita dapat menggunakan rencana usaha sebagai alat penjualan dalam suatu urusan penting pada usaha yang meliputi urusan kreditor, investor dan lembaga keuangan lainnya termasuk dana BLM pinjaman bergulir. 3. Kita dapat memakai rencana usaha untuk menjabarkan pendapat atau saran dari orang-orang, meliputi bidang usaha yang diminati. Hal ini bertujuan untuk memantapkan rencana usaha yang akan dibangun. Karena seringkali para usahawan gagal disebabkan mereka tidak memperhatikan saran atau pendapat seorang ahli usaha.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
41
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 4. Rencana usaha dapat menjabarkan kelemahan yang mungkin terjadi pada suatu proses perencanaan usaha. A. Proses Penyusunan Rencana Usaha
Adalah bijaksana jika dalam proses penyusunan rencana usaha, sebagai calon pelaku usaha untuk melibatkan atau memperhatikan orang-orang yang dianggap kompeten dalam bidangnya, tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pemahaman yang sama dan masukan informasi terhadap rencana usaha tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya semua pihak merasa bertanggung jawab untuk menerapkan apa yang telah direncanakan bersama. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan rencana usaha, diantaranya sebagai berikut; 1. Memetakan kondisi dan situasi usaha Tahap awal dalam proses penyusunan rencana usaha adalah menilai situasi dan kondisi disekitar lokasi usaha. Siapakah pihak-pihak yang akan diajak kerjasama dan siapakah pesaing atau penyedia jasa atau pelayanan pinjaman di lokasi usaha (koperasi, bank harian, bank komersial, dan lainlain). Artinya, KSM yang menyusun Rencana Usaha harus mampu menjawab pertanyaan ”Ada dimanakah kegiatan kita sekarang?”. Dengan tulus hati dan mawas diri, para penyusun harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penting berikut:
Apakah kekuatan dan kelemahan utama kita?
Apakah hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan dan mungkin dilakukan?
Apakah kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu dan apa yang bisa kita pelajari dari kesalahan tersebut?
Apakah kita membuat sejumlah kesalahan yang beralasan?.
apa yang tidak
2. Persiapan penyusunan rencana usaha Hal-hal penting yang diperlukan dalam tahap persiapan adalah:
42
Dengan mempertimbangkan pengalaman, hendaknya orang yang akan menjalankan usaha memiliki bakat (talenta) dalam usaha yang akan dilaksanakannya.
Usaha yang akan dilaksanakan hendaknya dijelaskan dengan gamblang dari tahap-tahap dalam proses pelaksanaan, kapan waktunya dan jadwal keseluruhan.
Identifikasikan orang-orang yang akan terlibat dalam usaha dan dukungan yang diharapkan.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Informasi atau pengetahuan akan usaha yang akan dijalankannya.
3. Menetapkan tujuan Tujuan pengembangan usaha di masa yang akan datang sangat diperlukan dalam persiapan penyusunan rencana usaha. Meskipun tujuan ini nantinya akan disesuaikan dalam proses perencanaan yang sesungguhnya, minimal dapat menjadi ”jalur’ dan ”spirit” dalam penyusunan rencana usaha. B. Format Rencana Usaha
Rencana usaha pada umumnya terdiri atas tujuan usaha, strategi yang digunakan untuk mencapainya, masalah-masalah potensial yang kira-kira akan dihadapinya dan bagaimana cara untuk menanggulanginya, selain itu berapa modal yang diperlukan untuk membiayai usaha serta bagaimana caranya untuk mempertahankan sampai break even atau balik modal. Menarik tidaknya sebuah rencana usaha tergantung pada bagaimana cara si pelaku usaha menulis dan menyusunnya. Berikut ini adalah format rencana usaha secara umum; 1) Ringkasan eksekutif, yang berisi tiga hal: Ringkasan eksekutif yang menjadi titik perhatian rencana usaha, ditulis setelah dokumen perencanaan dibuat. Tujuannya adalah memberikan gambaran perencanaan usaha pengusul kepada ‘pembaca’, yang dalam hal ini pemberi pinjaman modal atau mitra kerjasama, dan seyogyanya ringkasan eksejutif ini tidak lebih dari dua halaman, dan ringkasan eksekutif ini berisi tiga hal: a) Konsep usaha b) Rencana pelaksanaan usaha atau rencana operasional c) Perkiraan investasi Ringkasan eksekutif yang menjadi titik perhatian perencanaan usaha, ditulis setelah dokumen perencanaan dibuat. Tujuannya adalah memberikan gambaran perencanaan usaha pengusul kepada ‘pembaca’, yang dalam hal ini pemberi pinjaman modal atau mitra kerjasama, dan seyogyanya ringkasan eksekutif ini tidak lebih dari dua halaman. 2) Konsep usaha dan potensinya, berisi tentang; a) Produk / jasa yang akan dibuat, dengan Memberikan penjelasan singkat mengenai produk / jasa yang akan ditawarkan, dan akan lebih baik lagi jika dapat menjelaskan keunggulan produk yang akan ditawarkan.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
43
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN b) Lingkungan pemasaran/tempat lokasi usaha dengan melakukan pengamatan pasar yang mencakup gambaran konsumen yang akan dilayani. 3) Rencana operasional yang meliputi : a) Lokasi usaha Tempat atau lokasi usaha adalah faktor utama yang harus dipikirkan sebelum membuka usaha. Tempat yang banyak dikunjungi atau dilalui orang bisa jadi salah satu alternative lokasi usaha yang potensial b) Proses pembelian dan penyimpanan bahan baku beserta fasilitas pendukungnya
Proses produksi utama
Proses distribusi dan fasilitas pendukungnya
c) Rencana pemasaran, yang merupakan rencana untuk mengenalkan produk ke pasar dan teknik-teknik yang akan digunakan untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk kita. d) Rencana keuangan, berisi rencana untuk memperoleh dana investasi, rencana pembiayaan proses produksi dan uraian mengenai penggunaan dari pemasukan hasil usaha. Tidaklah perlu untuk berkecil hati karena tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha. Karena ada banyak cara untuk menutupi kekurangan modal tersebut, misalnya dengan mencari rekanan yang bisa diajak kerjasama atau mengajukan pinjaman ke koperasi atau juga memanfaatkan dana pinjaman bergulir dari program PNPM untuk menjalankan usaha. e) Analisis resiko, memberikan gambaran resiko yang mungkin terjadi serta bagaimana cara penanggulangan resiko tersebut. f) Dokumen pendukung, dapat disebutkan dokumen-dokumen pendukung jika ada, misalnya referensi dan lampiran-lampiran. Panjang pendeknya sebuah rencana usaha sangatlah tergantung fungsi perencanaan usaha itu sendiri. Agar rencana usaha realistis, maka temukan beberapa keterbatasan usaha jangka panjang atau proyeksi masa depan yang masuk akal. Seringkali perencanaan yang rentan waktu penilaiannya panjang, menjadi tak bermakna karena realitas usaha bisa jadi berbeda konsep usaha awal yang kita rencanakan, agar hal itu tidak terjadi maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan;
44
Hindarkan optimisme yang berlebihan Jangan mengabaikan strategi yang akan dilakukan dalam menjalankan usaha
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Gunakan bahasa yang sederhana dalam menjelaskan isu-isu terkait dengan rencana usaha. Buatlah semudah mungkin untuk membaca dan memahaminya.
Jangan terlalu menggantungkan rencana usaha terhadap keunikan produk. Keberhasilan rencana usaha datang dari orang yang menjalani usaha dengan potensi ekonomis yang tinggi dan bukan semata-mata dari penemuan.
A. Kiat-kiat Untuk Memulai Dan Mengembangkan Usaha Beberapa yang perlu diperhatikan dan harus dipertimbangkan dalam memulai dan menjalankan usaha, dan dibawah ini ada beberapa kiat-kiat yang perlu perhatian diantaranya sebagai berikut;
a.
Start With a Dream Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started : Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata "tidak bisa" ataupun "tidak mungkin".
b. Love The Products Or Services Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
c.
Learn The Basics Of Business Pelajarilah fundamental business. Beyond The “Buy Low, Sell High, Pay Late, Collect Early”: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, carilah Guru yang baik.
d. Willing To Take Caculated Risks Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achieve is directly proportional to the risk taken : Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan "entrepreneur" dengan "manager". Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
e.
Seek Advice, But Follow Your Belief
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
45
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya.Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual.Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.
f.
Work Hard, 7 Day a Week, 18 Hours a Day Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang.Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya.
g. Make Friend As Much As Possible Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
h. Deal With Failures Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak "mematikan". Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah !
i.
Just Do It, Now!!! Lakukanlah sekarang juga.Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga.
Selain kiat-kiat untuk memulai usaha yang disebutkan diatas perlu juga kita perhatikan beberapa tips dan kiat dalam pengembangan usaha. 1.
Tips Membuat Catatan Keuangan Catatan keuangan bisa dibilang merupakan barang langka dalam usaha makanan dan minuman skala kecil dan kaki lima. Hal ini menyebabkan sebagian besar pedagang tidak mengetahui dengan pasti jumlah modal yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperolehnya. Setiap usaha, sekecil apapun skalanya, harus memiliki catatan keuangan, walaupun dalam bentuk berupa catatan sederhana yang berisi catatan debit dan kredit (uang masuk dan uang keluar). Selain dapat mengetahui secara pasti modal yang sudah dikeluarkan, ia juga bisa mengetahui aliran dana operasional dan keuntungan bersih melalui catatan ini. Keuntungan lain dari memiliki catatan keuangan adalah dapat mengetahui dengan jelas, mana pemasukan yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari atau untuk ditabung, dan pemasukan yang harus diputar kembali untuk pengembangan usaha.
46
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Catatan keuangan juga berguna pada saat kita ingin mengajukan pinjaman usaha ke bank. Catatan ini bisa dijadikan bukti bahwa anda telah benar-benar membuka dan menjalankan usaha. Pihak bank akan menilai dan mempertimbangkan layak atau tidaknya usha anda untuk mendapatka kucuran dana segar, salah satunya adalah dengan melihat catatan keuangan.
2.
Tips Menentukan Harga Jual Pastikan harga jual produk kuliner bisa bersaing dengan usaha-usaha kuliner lainnya. Hampir semua usaha makanan dan minuman skala kecil dan kaki lima memiliki banyak pesaing. Harga menjadi salah satu faktor penting ditengah persaingan usaha yang ketat. Jika bisa mematok harga sedikit lebih rendah dengan tetap mempertahankan kualitas produk, konsumen pun akan berdatangan secara otomatis dan lebih memilih membeli produk anda dibanding produk lain. Kesalahan yang sering kali dilakukan sebagian besar pengusaha kuliner skala kecil adalah tidak mencantumkan harga dalam daftar menunya. Sebaiknya hal seperi itu dapat dihindari. Selain dapat membuat pembeli bertanya-tanya, kondisi ini juga bisa membuat calon pembeli mengurungkan niatnya untuk membeli. Tidak mencantumkan harga di daftar menu juga dapat menimbulkan kekecewaan kepada konsumen, saat harga yang diberikan ternyata jauh lebih mahal dari perkiraan mereka. Harga jual makanan dan minuman dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sederhana yaitu:
3.
-
Harga jual= harga pokok produksi + keuntungan yang diinginkan
-
Harga pokok produksi= biaya operasional yang dikeluarkan per periode dibagi jumlah produk yang dapat dijual per periode.
Kiat Pengembangan Usaha Keuntungan usaha jangan dihabiskan semuanya untuk keperluan pribadi. Sisihkan sebagiannya sebagai dana cadangan, misalnya untuk mengganti perlengkapan usaha yang sudah rusak dan untuk mengembangkan usaha. Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan sebuah usaha makanan dan minuman adalah ketika usaha tersebut dapat berkembang menjadi semakin besar. Indikasinya adalah dengan bertambahnya jumlah karyawan, tempat usaha yang semakin besar dan bisa menampung lebih banyak pembeli atau cabang usaha yang terus bertambah. Niat untuk mengembangkan usaha tidak bisa dilakukan begitu saja atau secara sembrono. Semua harus diperhitungkan dengan seksama agar nantinya tidak berujung kegagalan besar. Misalnya, ketika ingin membuka cabang usaha, anda harus benar-benar memperhitungkan berbagai aspek penunjangnya. Buatlah daftar pertanyaan yang bisa menunjukan layak tidaknya cabang usaha ini dibuka. Contohnya, apakah tempat usaha yang dipilih sudah cukup strategis, apakah nanti pengelolaannya bisa dijalankan dengan baik, apakah di lokasi pilihan tempat usaha terdapat pasar target yang diinginkan, atau apakah modal untuk membuka cabang
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
47
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN sudah cukup. Jika semua daftar pertanyaan ini bisa dijawab positif, maka cabang usaha pun bisa didirikan.
4.
Kiat Meningkatkan Keuntungan Usaha Ada beberapa cara untuk bisa meningkatkan keuntungan usaha. Berikut adalah beberapa diantaranya. a. Memiliki menu andalan, tetapi selalu mencari inovasi menu baru. Biasanya, sebuah usaha kuliner dikenal karena memiliki menu andalan. Menu andalan inilah yang membua para pelanggan datang dan datang lagi untuk membeli. Namun, memiliki menu andalan saja tidaklah cukup untuk menambah keuntungan. Anda juga membutuhkan menu-menu baru yang inovatif. Pada perkembangannya, menu-menu baru ini bisa menjadi primadona baru usaha anda dan mendatangkan lebih banyak lagi pelanggan. Dampaknya, tentu saja keuntungan usaha akan terus meningkat. b. Pelayanan yang memuaskan Meskipun hanya berskala kecil, usaha kuliner anda harus dijalankan secara profesional. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan yang datang. Jangan sampai membiarkan pembeli menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pesanannya, bahkan ketika usaha sedang ramai sekalipun. Oleh karena itu, anda membutuhkankan karyawan yang cekatan yang bisa melayani pembeli dengan baik. Dan jika pembeli puas, ia akan menjadi pelanggan setia, sehingga dapat meningkatkan keuntungan usaha. c. Selalu menjada kebersihan dan kenyamanan tempat usaha Kebersihan sangatlah penting bagi usaha makanan dan minuman. Yang dimaksud kebersihan disini meliputi kebersihan tempat dan perlengkapan usaha serta kebersihan menu makanan dan minuman yang ditawarkan. Tidak hanya itu, kebersihan dan kerapian pelayan dan penjual haruslah diperhatikan, sehingga pembeli pun nyaman untuk memberli produk anda. d. Selalu bekerja keras dan tetap kreatif Mimpi untuk memiliki usaha kuliner yang maju pesat hanya dapat diwujudkan jika anda mau terus bekerja keras. Tetapi, kerja keras saja ternyata tidaklah cukup, kreativitas harus terus di gali untuk menciptakan inovasi-inovasi baru, baik dalam hal menu yang dibuat maupun dari segi pengembangan usaha.
Akhirnya, ketika anda sudah bekerja secara maksimal, biarkanlah keuntungan dan kesuksesan itu mendatangi anda... Ketidak-berhasilan yang dilewati saat melakukan apapun
48
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Hanyalah proses untuk mencapai keberhasilan Didalam setiap cerita sukses, Anda akan menemukan seseorang Yang membuat keputusan berani (peter f drucker)
Petikan Penting Mari kita camkan dengan tulus dan sepenuh akal budi 1. Surplus atau defisit adalah akar dari proses pertumbuhan atau kemerosotan ekonomi. Tidak ada pertumbuhan tanpa surplus.Secara akal budi, pertumbuhan yang bersifat spekulatif tidak ada (judi, kebetulan atau berkah dukun).Surplus menumbuhkan, dan defisit memerosotkan. 2. Memilih pola surplus atau pola defisit, bukan persoalan jumlah. Secara ekonomi, orang tetap dapat hidup dengan penghasilan kecil, dan selalu merasa masih kurang dengan penghasilan besar.Keinginan konsumsi tidak ada batasnya.Memenuhi kebutuhan dapat diatur dan dikelola sesuai kemampuan. 3. Perilaku budaya surplus dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga adalah soal kemauan, kesadaran, sikap, keyakinan, disiplin dan pembiasaan. Kesadaran keluarga miksin sendiri akan hal ini, merupakan kunci pintu kearah kebebasan dari belenggu kemiskinan. 4. Tidak ada satu sumber kreditpun yang mau memberikan pinjaman kepada perusahaan yang terus menerus menderita rugi, atau keluarga yang pengelolaan keuangan rumah tangganya terus menerus defisit. 5. Tuhan tidak akan merobah nasib seseorang atau sesuatu kaum kalau orang atau kaum itu tidak berusaha untuk merobah nasibnya sendiri.
1. Kelompok kecil, dimana anggota sudah saling mengenal dengan akrab memiliki fungsi yang amat penting dalam rangka: memberi rasa aman, saling belajar, saling meyakinkan, saling membantu dan saling meneguhkan dalam proses perubahan. 2. Prinsip dan semangat ”menolong diri sendiri dan saling menolong” hanya dapat diwujudkan dalam kehidupan bersama baik dalam kelompok kecil yang primer maupun UPK yang memiliki skala lebih luas dan lebih resmi sebagai organisasi atau lembaga.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
49
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
3. Fungsi, peranan dan tugas kelompok kecil dan UPK (kelompok besar) dapat saling melengkapi, saling menunjang: secara ekonomis, finansial dan sosial guna meningkatkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan setiap orang anggotanya dalam membangun masa depan keluarganya yang lebih makmur dan adil. 4. UPK sebagai lembaga keuangan pedesaan dapat merangsang tumbuhnya usaha ekonomi produktif perorangan maupun badan usaha di pedesaan.
Penge embanga an Ekonomi Lokal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan
50
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
topik
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendayagunaan Potensi Ekonomi Lokal oleh Bambang WEN
LINGKARAN SETAN KEMISKINAN PENGETAHUAN RENDAH
DAYA BELI PENDIDIKAN & INFORMASI RENDAH
PENDAPATAN RENDAH
PRODUKSI RENDAH
KINERJA RENDAH
MISKIN
KESEHATAN RENDAH
STATUS GIZI RENDAH
Hasil RENDAH
KONSUMSI RENDAH TABUNGAN RENDAH
PAPAN, PRASARANA SARANA DASAR KIM RENDAH
MODAL KECIL
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
51
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Agenda Bersama perusahaan
masyarakat
CSR
MISKIN
pemerintah FASILITASI
masyarakat
MAKMUR
Ruang Lingkup Pengembangan Komunitas SOSIAL P O L I T I K
52
EKONOMI
PENGEMBANGAN
Keadilan Ekologis & Sosial KOMUNITAS
LINGKUNGAN HIDUP
B U D A Y A
SPIRITUAL
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
TANTANGAN DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Belum cukupnya kerjasama dan jaringan kerja (networking and collaboration) antara pemerintah, swasta dan Pendamping Lokal dalam upaya pemberdayaan masyarakat Terbatasnya resources mobilization capacity pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Terbatasnya kapasitas manajemen dan organisasi maupun resources mobilization dari Pendamping Lokal dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mana membatasi keberlanjutan kegiatan dan kemandirian organisasinya. Terbatasnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan lokal yang berkelanjutan. Kurangnya kapasitas kelembagaan jaringan kerja dan akses masyarakat terhadap fasilitasi Pendamping Lokal dalam pengelolaan pembangunan lokal yang berkelanjutan.
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendayagunaan Potensi Ekonomi Lokal
Potensi Ekonomi “dikelola” sehingga memiliki Nilai Ekonomi
filosofi dalam bisnis “berfikir di hilir dan bertindak di hulu”
Pengelolaan Potensi Ekonomi dilakukan melalui Kegiatan Usaha (bisnis)
bentuknya berupa barang dan/atau jasa
BARANG: bahan baku, barang ½ jadi dan/atau barang jadi
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
53
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
adalah membuat barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dan/atau diinginkan oleh pihak lain dan untuk itu diberi imbalan olehnya
ada PRODUK (barang dan/atau jasa)
ada PASAR (konsumen, distributor, kompetitor)
ada PELAYANAN (waktu, cara, harga)
ada MODAL (man, money, material, machine, method)
ada PENDAPATAN ada KEUNTUNGAN
54
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
55
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
56
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
57
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
58
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
59
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
60
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
61
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
62
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
63
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
TAHUKAH ANDA (1) : bahwa sampah dedaunan dan kotoran ternak bisa menjadi pupuk organik
BUAT LOBANG DAN KUMPULKAN bayangkan jika satu desa membuat hal yang sama berapa ton bahan baku pupuk organik yang terkumpul
64
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
TAHUKAH ANDA (2) : bahwa jenis tanaman tertentu (serai wangi, kenanga, daun cengkeh, dsb) jika disuling akan menghasilkan minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi bayangkan jika setiap rumah di desa anda pagar sekeliling rumah ditanami serai wangi berapa ton akan dihasilkan bahan baku serai wangi kemudian coba bayangkan, jika disetiap halaman rumah ditanami 5 (lima) pohon kenanga, maka berapa ton bahan baku minyak kenanga yang akan dihasilkan
FANTASTIS BUKAN ????
TAHUKAH ANDA (3) : bahwa jika anda punya drum bekas, maka anda bisa memelihara ikan lele pada drum tersebut bayangkan jika setiap rumah di desa anda memelihara ikan lele dalam drum bekas berapa banyak ikan lele yang dapat diolah menjadi makanan jadi atau dijual segar
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
65
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
66
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Tanaman apa saja yang bisa diproses menjadi atsiri ?
Misal SERAI WANGI
Pendampingan pada Masyarakat untuk Pemanfaatan Lahan Pekarangan ararut
ternak kelinci
RUMAH Ylang-Ylang
melati
serai wangi
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
67
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
PERSOALANNYA : hanya memerlukan sentuhan MANAJEMEN USAHA BERSAMA, maka potensi ekonomi bisa digarap menjadi usaha rakyat dan pendapatan keluarga akan bertambah
jika tidak menguasai teknologinya, tanya pada ahlinya yang penting anda tahu bahwa disitu ada peluang usaha dan mampu menciptakan lapangan kerja non formal disitu ada bahan baku yang bisa diolah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi
Individu
Individu
Individu
Individu
® Belum ber Badan Hukum
® Skala usaha kecil
® Skala usaha lebih besar
® Keterbatasan pengadaan sarana produksi
® Pengadaan sarana produksi lebih terorganisasir
® Kualitas produk beragam
® Dalam satu kelompok kualitas produk homogen
® Timbul masalah dalam pemasaran ® Sulit mengakses pendanaan ® dan sebagainya
Membentuk Kelompok
® Masih ada kendala dalam pemasaran ® Masih ada kendala dalam mengakses pendanaan
® dan sebagainya
68
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
KELOMPOK
Membentuk Badan Hukum Usaha
® Sudah ber Badan Hukum ® Skala usaha menjadi besar ® ® ® ®
(KOPERASI)
Mudah mengakses pendanaan Produk hilir bisa dikembangkan Permintaan pasar dapat dipenuhi dan sebagainya
INDIVIDU - INDIVIDU Kelompok
berfungsi sebagai ORGANISASI TEKNOLOGI
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Rapat Umum
Badan Hukum Usaha (KOPERASI) berfungsi sebagai ORGANISASI USAHA
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
69
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
INDIVIDU - INDIVIDU
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Rapat Umum
KUNCI KEBERHASILAN ADA DI PELAKSANA SIAPA YANG HARUS MENYIAPKAN ??
Kelompok
Badan Hukum Usaha (KOPERASI) PENGAWAS
PELAKSANA
MELAKSANAKAN FUNGSI : Pengadaan dan Distribusi Pengolahan dan Pemasaran Administrasi Keuangan Umum dan Personalia Riset dan Pengembangan Usaha
INDIVIDU - INDIVIDU
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Rapat Umum
Badan Hukum Usaha (KOPERASI) PENGAWAS
untuk menjamin saling ketergantungan, maka Organisasi Usaha ikut memiliki saham di PERUSDA
70
Kemitraan Usaha
PELAKSANA
MELAKSANAKAN FUNGSI : Pengadaan dan Distribusi Pengolahan dan Pemasaran Administrasi Keuangan Umum dan Personalia Riset dan Pengembangan Usaha
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PERUSDA (Potensial Investor)
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
MANFAAT EKONOMI BAGI PELAKSANA REHABILITASI LAHAN KRITIS
Dikaitkan dengan PerPres No.89/Tahun 2007
-
Income (Rp.)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Year 1
Year 2
Year 3
Year 4
Year 5
Year 6
Year 7
Year 8
Year 9
Year 10
Year 11
Year 12
PEMBINAAN dan PENDAMPINGAN AMP
PEMDA
PENJAMINAN
BANK
PINJAMAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
71
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
PEMDA
5
UMKM
1
Lembaga Penjaminan
2
4
3
KETERANGAN 1= MOU 2= Perjanjian Penjaminan 3= Pendanaan 4= Penjaminan 5= Pembinaan
BANK
ILUSTRASI: a. Dana Penjaminan Pemda
: Rp.1M
b. Dana Pemda sebagai dana penjaminan
: Gearing Ratio s/d 10 kali
c. Kredit yang dapat disalurkan
: Rp.10 M
bentuk PERAN konsultan pendamping • Melakukan identifikasi KSM Unggulan dan Potensi lokal yang dapat dikembangkan • Membuat desain pengembangan kapasitas terhadap Kelompok dalam rangka pengembangan ekonomi lokal • Melakukan penguatan terhadap Kelompok • Membantu dalam perencanaan • Melakukan kegiatan pendampingan • Memfasilitasi Kegiatan Pengembangan kapasitas • Bertindak sebagai mediator • Menjadi agen Kemitraan untuk pengembangan ekonomi lokal
72
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
73
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
74
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Kendari, 8 Agustus 2011
Menguak Produksi Nata De Coco KSM Al-Ikhlas Sekilas bagi masyarakat umum produksi Nata De Coco yang ditekuni oleh Oleh: Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ansar/0852, red*** Al-Ikhlas, yang berdomisili di Perumnas OC 8 Prov. Sulawesi Tenggara . Blok C No. 137 Kelurahan Rahandouna, PNPM Mandiri Perkotaan . mungkin terkesan biasa saja. Namun siapa sangka, usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 ini awalnya hanya bermodalkan Rp2,5 juta. Kini asetnya telah berkembang pesat, yakni mencapai Rp45 juta. Hal ini berkat bantuan modal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan yang difasilitasi oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) di Kelurahan Rahandouna.
Nata De Coco buatan KSM Al-Ikhlas, sudah dalam kemasan gelas ditempeli merk Terima kasih. Begitulah rasa syukur yang diungkapkan oleh Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Al-Ikhlas Nirwan, 42 tahun, mewakili rekan-rekan anggota KSM lainnya, kepada semua pihak pelaksana PNPM Mandiri Perkotaan. Menurut Nirwan, hal ini berkat mengikuti pelatihan pembuatan Nata De Coco yang didanai oleh BLM Tahap I PNPM Mandiri Perkotaan pada tahun 2009, kemudian ditindaklanjuti dengan bantuan pinjaman dari dana bergulir sebesar Rp2,5 juta, KSM Al-Ikhlas mencoba memproduksi Nata De Coco. ”Awalnya produksi Nata De Coco masih berbentuk es lilin beku dan dalam sehari hanya memproduksi sebanyak 700 bungkus dengan harga jual Rp800 per bungkus. Saat itu kami belum mempekerjakan tenaga kerja, masih dikerjakan oleh anggota KSM Al-Ikhlas sendiri,” tutur dia.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
75
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Senada dengan penuturan Nirwan, Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mattanggonawe, Kelurahan Rahandouna Rahmadi Rija, 52 tahun, yang juga bertindak sebagai pengawas produksi menambahkan, seiring meningkatnya permintaan, pada tahun 2010 kemasan Nata De Coco tidak lagi dalam bentuk es lilin, melainkan kemasan gelas dilengkapi dengan merk produksi.
Proses pembuatan Nata De Coco Alhamdulillah sekarang kami juga sudah memiliki alat press, lengkap dengan alat potongnya, meskipun alat tersebut kami beli dengan kredit, karena harganya mahal yakni Rp25 juta. Dengan adanya alat ini, kami bisa memproduksi Nata De Coco sebanyak 50 kilogram per hari, atau 25 dos per hari. Dalam 1 dos berisi 24 gelas Nata De Coco, dengan harga jual Rp19.000 per dos. Adapun tempat pemasarannya di SD, SMP, SMA dan supermarket,” jelasnya. Rahmadi Rija menambahkan, manfaat yang dirasakan oleh anggota KSM Al-Ikhlas dari bantuan dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan, selain meningkatkan usaha, hampir seluruh anggota KSM Al-Ikhlas kini sudah dapat menabung dan mempekerjakan lima orang karyawan dengan gaji Rp600.000 per bulan. Harapan lebih lanjut terhadap PNPM Mandiri Perkotaan, menurutnya, bantuan dana bergulir terus digulirkan di masyarakat, terutama kepada KSM Al-Ikhlas, mengingat permintaan
76
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN pasar terhadap produksi Nata De Coco begitu tinggi, tapi terkendala kurangnya alat press dan pemotong.
Proses pengemasan Nata De Coco ”Kami membutuhkan alat yang lebih canggih lagi agar hasil produksi bisa lebih banyak. Kalau saat ini kami hanya bisa memproduksi 25 dos per hari, target kami ke depannya, jika mendapat bantuan, inginnya bisa memproduksi sekitar 50 dos per hari, dengan harapan, semakin banyak produksi berarti semakin banyak pula karyawan yang dipekerjakan. Dengan begitu kita juga mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Rahandouna,” tegasnya. (OC 8 Sultra) Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan KSM Al-Ikhlas Rahandouna, silakan hubungi: Sekretariat BKM Mattonggonawe Jl. Kijang Perumnas Poasia, Blok C /130 Kendari - Sulawesi Tenggara Contact Person:Rahmadi Rija (Koordinator BKM Mattanggonawe) Kompleks BTN Perumnas Poasia Kelurahan Rahandouna HP. 081342677905
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
77
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Surabaya, 18 Oktober 2011
KSM Delima, Bukan Gakin Biasa Ibu-ibu warga miskin (gakin) Kelurahan Simolawang, Kota . Surabaya berhasil mematahkan asumsi tentang kaum miskin yang Ekonomi identik dengan kelompok sosial ekonomi sangat rentan, lemah semangat, sulit disatukan dan berisiko tinggi. Justru homogenitas latar belakang ekonomi menyebabkan munculnya semangat yang sama untuk bangkit dan berupaya menemukan solusi secara kolektif dan efektif bagi peningkatan kesejahteraan mereka. Oleh: OC 6 Prov. Jawa Timur PNPM Mandiri Perkotaan .
Bermula dari satu pertemuan yang diselenggarakan oleh Lurah Simolawang pada 25 Februari 2010, dengan mengundang seluruh ibu-ibu gakin dan PKK. Tujuan pertemuan itu adalah mensosialisasikan program pelatihan berkelanjutan hasil kemitraan antara Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) Kota Surabaya dengan PNPM Mandiri Perkotaan Kota Surabaya. Awalnya, ibu-ibu gakin tersebut kurang antusias terhadap kegiatan ini. Mereka cenderung apatis terhadap kegiatan peningkatan keterampilan, karena rendahnya tingkat keberlanjutan program untuk peningkatan kesejahteraan mereka secara riil. Karena itulah Fasilitator meyakinkan mereka bahwa pelatihan ini memiliki empat pembeda utama, yaitu pertama, materi pelatihan yang diberikan akandisesuaikan dengan kebutuhan dan minat ibu-ibu gakin.
Ibu-ibu gakin yang tergabung dengan KSM Delima, awalnya kurang antusias. Tapi akan ditindaklanjuti akhirnya mereka bersemangat tinggi
Kedua, pelatihan dengan bantuan dana untuk pembelian alat dan bahan yang nantinya bisa digunakan untuk berproduksi
Ketiga,layanan pasca pelatihan. Yaitu, akan terus ada pendampingan teknis oleh instruktur pelatihan, pengembangan kelompok oleh Fasilitator dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Keempat, pendampingan manajemen usaha yang meliputi pembukuan,pembuatan rencana usaha, serta teknis pemasaran sebagai pelengkap dalam memulai usaha kecil dan menengah.
78
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Pendampingan yang dilakukan secara komprehensif ini menuntut komitmen yang cukup tinggi dari calon peserta agar pendampingan dapat dilakukan dari hulu ke hilir. Di antara sekian peserta, terjaringlah 25 ibu-ibu gakin yang bersedia menandatangani pernyataan komitmen menindaklanjuti hasil pelatihan. Mereka tergabung dalam kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang diberi nama KSM Delima, dengan jenis pelatihan menjahit. Pengurus KSM terpilih adalah Riani sebagai ketua, Sri Sumarno sebagai sekretaris dan Ulfiah sebagai bendahara. Pada Maret 2010, Bappemas Kota Surabaya, selaku mitra PNPM Mandiri Perkotaan Kota Surabaya, program pelatihannya secara serempak di 162kelurahan se-Kota Surabaya, termasuk Kelurahan Simolawangdengan 25 ibu-ibu yang tergabung dalam KSM Delima. Semuanyamengikuti pelatihan menjahit kreatif.
Dengan modal awal di bawah Rp30 juta, kini KSM Delima berhasil menghasilkan tambahan Selang seminggu pasca pelatihan, KSM modal sendiri sebesar Rp3 juta Delima yang poskonya bergabung dengan
Kantor BKM Simolawang, di Jalan Botoputih, Gang 2, No. 8 ini melakukan pertemuan kembali bersama Kader Pemberdaya dan Faskel PNPM guna mengidentifikasi kebutuhan untuk usaha menjahit dan menindaklanjuti hasil pelatihan, serta pembuatan proposal pengajuan BLM pada program PNPM Mandiri Perkotaan Kota Surabaya. Dengan modal awal Rp29.285.000, yang bersumber dari BLM PNPM sebesar Rp25.155.000 dan swadaya dari anggota KSM dalam bentuk alat-alat—seperti gunting, meteran baju, lem tembak serta sedikit bahan—dengan total nilai Rp4.130.000. KSM Delima pun memulai proses produksinya dengan semangat dan disiplin. Sesuai kesepakatan awal, mereka melakukan produksi seminggu 3 hari, yakni setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, pukul 18.00 WIB - 21.00 WIB, selama enam minggu, dengan didampingi oleh instruktur pelatih. Sebagai langkah awal, pemasaran produk selimut dan bed cover ini dilakukan secara tradisional dengan menitipkan hasil produksi ke toko dan Pasar Kapasan—sebagai Pusat Grosir di Surabaya, juga tetangga dan kelompok PKK di wilayah Kelurahan Simolawang.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
79
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Produk yang mereka hasilkan diberi label “KSM Delima” alu dijual dengan harga variatif, mulai Rp25.000 hingga Rp75.000 per buah. Dari sinilah order produksi mulai berdatangan, baik dari konsumen toko maupun pribadi. Sebagai bentuk efisiensi, selanjutnya pengurus dan anggota KSM bersama Fasilitator dan UPS BKM mulai menata pembagian kerja, dimana masing-masing mendapatkan bagian potong, bagian jahit, obras, Quality Control (QC) dan packing.
Contoh produk yang dihasilkan KSM Delima. Tingkat permintaannya cukup tinggi
Selain itu, semangat untuk meningkatkan jumlah produksi membuat anggota KSM berkomitmen untuk tidak menggunakan laba produksi sebagai dana konsumsi, melainkan kembali dikembangkan sebagai suntikan modal. Kesepakatan ini ternyata membuahkan hasil, sehingga kini terjadi penambahan modal sebesar Rp3 juta dari modal awal yang dimiliki. Meski tidak terlalu besar, hal ini mampu mendukung kebutuhan bahan bagi mereka agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sebagaimana disinggung sebelumnya, kemitraan ini mencakup upaya pengentasan kemiskinan dari hulu ke hilir. Karena itu, aspek pemasaran juga tak luput dari perhatian Bappemas Kota Surabaya dan PNPM Mandiri Perkotaan Kota Surabaya. Realisasinya, Bappemas memberikan booth (gerai) di beberapa pusat perbelanjaan strategis di kota Surabaya tanpa biaya. Melengkapi booth tersebut, dilakukan rekrutmen Sales Promotion Girl (SPG) sebagai juru jual produk KSM Delima. Rekrutmen ini tergolong unik dan sangat pro poor, karena SPG tersebut harus memenuhi syarat berikut: anak dari keluarga miskin yang masuk PS2, dan/atau Janda Usia Subur (JUS) yang juga tergolong miskin. Hal ini menjadi menarik karena tak satupun titik yang melewatkan upaya pemberdayaan masyarakat miskin.
Kunjungan Kepala Bappemas dan Tim Juri Pro Poor Award
80
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Alhasil, dari perjuangan panjang itu, selain terjadi peningkatan pendapatan, KSM Delima di tahun 2011 ini dijadikan sebagai kelompok unggulan mewakili Kota Surabaya untuk mengikuti Lomba Pro Poor Award tingkat Provinsi Jawa Timur. Sukses buat KSM Delima! (OC 6 Jatim) Informasi selanjutnya mengenai kegiatan KSM Delima, silakan hubungi: Contact Person: - Riani (Ketua KSM), HP. 087853760005 atau Mape (Koordinator LKM "Simolawang Bangkit") Jl. Botoputih, Gg. 2, No. 8 Surabaya - Jawa Timur
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
81
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Yogyakarta, 20 Januari 2012
Batik Telah Mewarnai Hidupku Yogyakarta, yang sejak dahulu dikenal sebagai salah satu kota batik, membuat masyarakat Desa Ngestiharjo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat mengenal kerajinan ini. Mereka sudah sering melihat proses pembuatan batik dan bagaimana batik ini berkembang menjadi sebuah industri yang menjanjikan bagi para pelakunya. Sayangnya, banyak orang belum menyadari peluang itu. Oleh: Buwana Tirta Aryaksa, S.IP. Fasilitator CD Tim Bantul 05 OC 5 DI Yogyakarta PNPM Mandiri Perkotaan
Desa Ngestiharjo, yang secara geografis masuk dalam wilayah Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta. Hal tersebut membuat masyarakat Ngestiharjo lebih merasa menjadi orang Yogya, ketimbang orang Bantul. Sebagai masyarakat urban yang sebagian besar masyarakatnya tidak memiliki lahan pertanian, penduduk setempat memilih profesi di bidang jasa dan perdagangan. Kedua mata pencaharian tersebut dinilai paling realistis memberikan pelajaran dasar bisnis betapa pentingnya kualitas barang dan kualitas pelayanan dalam persaingan usaha di perkotaan. Di tengah kompetisi ketat dunia usaha tersebut diperlukan keterampilan yang memadai. Oleh karena itu, upgrading keterampilan menjadi sesuatu yang tak bisa ditawar lagi. Bagi masyarakat Ngestiharjo, tahun 2010 merupakan tonggak penting. Sepanjang tahun tersebut telah diadakan pelatihan batik sebanyak tiga putaran melalui program PNPM Mandiri Perkotaan, yang terlaksana pada Januari, Oktober dan Desember 2010. Kebutuhan pelatihan batik ini muncul berdasarkan penggalian kebutuhan masyarakat yang tertuang dalam dokumen PJM Pronangkis Desa Ngestiharjo melalui rencana tahunan 20092010. Dana Minimal Hasil Maksimal Pada Januari 2010, yang merupakan pelatihan batik pertama bagi warga Ngestiharjo dengan biaya sebesar Rp10 juta, fokus kegiatan meliputi pengenalan dan pelatihan dasar membatik. Sedangkan pelatihan kedua yang diadakan bulan Oktober 2010, peserta sudah diajak untukmembatik tulis dengan pewarna sintetis, dengan dana sebesar Rp6,5 juta. Pada pelatihan ketiga dengan total biaya Rp5 juta yang
82
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN terdiri dari dana BLM dan swadaya, peserta mulai dikenalkan membatik dengan cap dan pewarnaan menggunakan bahan-bahan alami. Bahan alami yang digunakan adalah daun rambutan, daun mangga, daun jati, jolawe (kulit buah), jambal (kulit kayu) tingi (kulit kayu). Seluruh bahan tersebut direbus untuk dijadikan ekstrak pewarna. Perlu diketahui bahwa bahan-bahan untuk membuat pewarna alami tersebut banyak tersedia di lingkungan sekitar Desa Ngestiharjo, sehingga dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin. Sebagai upaya untuk mendukung keberlanjutan program ini maka dibentuklah wadah yang bernama “Kelompok Batik Ngesti Mandiri” diketuai oleh Slamet, dengan anggota berjumlah 25 orang. Seluruh anggotanya adalah alumni peserta pelatihan. Kelompok ini mengadakan pertemuan setiap bulan dengan agenda sharing dan evaluasi hasil batik yang sudah diproduksi masing-masing anggota. Setiap anggota diwajibkan membawa hasil produksinya dalam pertemuan tersebut. Kemudian dibahas mengenai permasalahan apa saja yang dihadapi dalam proses produksi membatik. Untuk lebih menarik, pertemuan ini juga dilengkapi dengan acara arisan bagi anggotanya dan mendatangkan ahli batik secara periodik sebagai narasumber. Tidak perlu menunggu pelatihan berakhir, hasil produksi para pembatik pemula tersebut sudah mulai diminati pembeli dan laku terjual. Sujiman, misalnya, sudah bisa menjual kemeja batik seharga Rp200.000 per potong. “Mulanya saya hanya memamerkan batik buatan saya pada teman, kemudian teman saya itu memesan beberapa potong dengan syarat harus sudah berbentuk kemeja/baju dan saya menyanggupinya. Karena teman saya puas, maka informasinyapun segera tersebar. Sekarang saya sudah kewalahan menerima pesanan,” tutur Sujiman bangga. Berbeda dengan Pak Sujiman yang memasarkan memanfaatkan jaringan pertemanan, Bu Paeran memasarkan dengan menggunakan media massa. Padahal, sebenarnya beliau masih merasa kesulitan dalam pencantingan, tapi beliau punya pengalaman yang berkesan, yaitu produk batik dan aktivitas membatiknya dijadikan iklan produk kopi yang ditayangkan di televisi. Dari 25 anggota kelompok, mungkin yang terbilang paling sukses adalah Bu Bambang. Ibu yang berasal dari Dusun Soragan ini dulunya pengusaha handycraft kecil-kecilan. Ia kemudian mendapat kesempatan ikut pelatihan membatik dari BKM Ngestimulyo. Berbekal produk batik buatannya yang masih terbatas, ia memberanikan diri ikut pameran di Festival Kesenian Yogyakarta 2011.
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
83
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN “Saya hanya membawa beberapa produk buatan saya dan di situ saya melakukan proses produksi membatik. Hasilnya luar biasa. Batik saya telah dibeli oleh beberapa turis asing dan saya mendapat pesanan dari Lampung dan Bali,” jelas dia, dengan wajahsumringah.
Harga jual kain batik per lembar buatan Bu Bambang dijual sekitar Rp250.000 untuk 2 hingga 3 warna. Dalam kapasitas produksi, ia mampu membuat 12 lembar kain dalam sebulan. Bisa dibayangkan berapa penghasilannya saat ini. “Sebenarnya saya bisa membuat lebih banyak lagi, tapi lagi-lagi biaya menjadi permasalahan saya,” jelasnya. Ke depan, Kelompok Batik Ngesti Mandiri berencana membuat show room, mempromosikan produknya melalui pameran-pameran dan terus meningkatkan kemampuan dengan cara mendatangkan ahlinya secara berkala. Guna mewujudkan cita-cita tersebut, pengurus kelompok Slamet telah melakukan sounding dan koordinasi dengan perangkat desa, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. Hasilnya, SKPD-SKPD tersebut akan membicarakan lebih lanjut dengan seluruh jajarannya, sekaligus mencarikan solusi guna mengembangkan kelompok batik ini, melalui pembinaan dan bantuan teknis. Membayangkan perkembangannya, alangkah berwarnanya kehidupan masyarakat Ngestiharjo kelak. Jangankan nanti. Saat ini saja batik telah demikian mewarnai kehidupan mereka, seindah warna-warni corak batik yang diproduksi. (OC 5 DIY) Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan BKM ini silakan hubungi: BKM Ngestimulyo Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Provinsi DIY Contact Person: H. Arif Widodo (Koordinator BKM), Telp: 0274-7427055
84
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Gorontalo, 28 Februari 2011
Menyiasati Ekonomi Rumah Tangga Erni Thalib merasa bersyukur atas modal usaha yang telah diperolehnya bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Hal ini terungkap saat pertemuan kelompok ekonomi bergulir, Kamis 25 November. Pertemuan tersebut memang rutin dilakukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bahari, Kelurahan Tanjung Kramat, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. KSM yang diikuti Erni dan beberapa ibu rumah tangga lainnya ini mengelola usaha kerajinan Krawang—kain/busana khas Gorontalo—yang diberi nama “Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Merpati”. Usaha krawang ini merupakan usaha sambilan (sampingan) dari ibu-ibu dan para remaja putus sekolah dan telah berkeluarga untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini dilakukan sekaligus untuk menambah pendapatan rumah tangga mereka, sehingga pendapatan suami mereka, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan dapat digunakan untuk kepentingan rumah tangga yang lebih banyak. Kelompok usaha krawang “Merpati” ini masih seumuran jagung atau belum lama didirikan. Namun, kegiatan usaha krawang sudah berlangsung turun temurun. Sayangnya, karena tidak mempunyai modal usaha, hasil dari pembuatan krawang ini hanya digunakan kalangan sendiri atau terbatas di lingkungan sendiri saja dan belum dipasarkan ke luar daerah. Sejak adanya tambahan modal usaha dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bergulir PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp5 juta—dan diberikan kepada lima anggota KSM—usaha kelompok ini kian berkembang, bahkan telah beberapa kali melakukan promosi pada kegiatan-kegiatan pameran baik di tingkat kecamatan maupun tingkat Kota Gorontalo. Dengan mengikuti beberapa event pameran ini diharapakan dapat meningkatkan permintaan akan hasil usaha krawang dari kelompok usaha krawang Merpati. Anggota kelompok usaha krawang ini merasa bangga dan senang. Kegembiraan ini beralasan, yakni pertama, bisa membantu suami mereka yang mempunyai pendapatan paspasan, mengingat pekerjaan nelayan pendapatannya tidak menentu. Di kala cuaca bagus maka hasil tangkapan cukup lumayan, tapi saat cuaca kurang baik, seperti pada saat musim angin timur dimana terjadi musim ombak, mengakibatkan hasil tangkapan berkurang, bahkan biasanya
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
85
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN para nelayan enggan melaut. Kedua, dengan modal awal sebesar Rp5juta dengan anggota sebanyak lima orang, modal dana bergulir kini telah mencapai Rp35.550.000 dan jumlah kelompok usaha telah berkembang menjadi 17 kelompok, serta mempunyai anggota sebanyak 95 orang anggota aktif. “Alhamdulillah! Amiyati mao karaja mowali mootulungi toli paitua mo peehu. Penu bo ngoidi-ngoidi asali mamowali moo tali u todepula (Alhamdulilah! saya sudah mempunyai pekerjaan untuk bisa membantu suami dalam mencari nafkah. Biar sedikit-sedikit yang penting dapat membeli keperluan dapur/rumah tangga),” kata Erni Thalib. Dengan hasil usaha ini, ia berharap beban pekerjaan mencari pendapatan yang dilakoni oleh suaminya dapat terbantu. Inilah sebersit cahaya terang benderang di pagi hari dari mentari yang menyinari bumi yang merupakan wujud nyata kebesaran Illahi Robbi sebagai pertanda dari Yang Maha Kuasa untuk memotivasi mahluknya dalam melakukan awal usaha yang baik. Demikian pula apa yang dilakukan oleh ibu-ibu di Kelurahan Tanjung Kramat—pada pagi hari setelah menyiapkan sarapan dan semua perlengkapan untuk keperluan suami yang akan berangkat melaut serta menyiapkan perlengkapan memulai aktivitas sehari-hari. Informasi lebih lanjut hubungi: KSM Merpati Kelurahan Tanjung Kramat Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo Contact Person: Erni Thalib, HP: 085298298474
86
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
PEMBUKUAN KSM
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
87
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
TUJUAN Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu: y KSM Usaha Sejenis dan KSM Aneka Usaha, dimana kelompok berkerja secara individual, sehingga fungsi kelompok hanya membagikan dana pinjaman kepada masing masing individu dikelompok, dan pada saat lainnya, juga memgumpulkan dana dari kelompok untuk membayar angsuran mereka kepada UPK. y KSM KUBE, dimana kelompok berkerja bersama, sehingga perlu ada laporan keuangan yg dapat menggambarkan kondisi kekayaan kelompok.
88
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
KSM SEJENIS/ANEKA USAHA Transaksi
Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Keluar
Bukti Non Kas
Buku Catatan Uang Keluar Buku Catatan Uang Masuk
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran
KSM KUBE Transaksi
Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Keluar
Bukti Non Kas
Buku Tabulasi Aktiva & Pasiva
Laba Rugi Neraca
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
89
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LATIHAN SOAL y KSM Sejenis / aneka Usaha
KSM Tirta Nusantara Merdeka y KSM KUBE KSM Pancasila Sakti
90
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3
91
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
92
Bahan Bacaan | Pelatihan KSM Ekonomi Tahun 2 & 3