PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 1
Orientasi Belajar
1
Kegiatan 1
Perkenalan
3
Kegiatan 2
Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP
3
Modul 2
Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis
9
Kegiatan 1
Diskusi Kelompok Analisa Hasil Pemetaan Swadaya
11
Kegiatan 2
Diskusi Kelompok Analisa Hasil PJM Pronangkis
12
Modul 3
Pengelolaan Keuangan Sekretariat (Pengelolaan Keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost dan PLPBK
Kegiatan 1
14
Diskusi kelompok membahas pengelolaan keuangan Sekretariat
15
Kegiatan 2
Praktek pengelolaan keuangan sekretariat
16
Modul 4
Pengelolaan Keuangan Keuangan UPK
18
Kegiatan 1
Curah pendapat dan penjelasan tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 19
Kegiatan 2
Praktek pencatatan pembukuan UPK
Modul 5
Pelaporan dan Pengendalian Data BPKP, Aide Memoire dan
19
Uji Akurasi
21
Kegiatan 1
Curah pendapat dan penjelasan pelaporan dan pengendalian pemanfaatan data yang berkaitan dengan SIM MK dan KM, Temuan BPKP, Inspektorat, dan Temuan Misi (AM, WB, dan KMP) 22
Kegiatan 2
Diskusi Studi Kasus
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
22
i
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 6
Kinerja Pembukuan Sekretaria dan UPK dan Pinjaman Bergulir
Topik 1
Review Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK
Kegiatan 1
24
Curah Pendapat, Review Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK
26
Kegiatan 2
Diskusi Kelompok
26
Topik 2 :
Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan
29
Kegiatan 1
Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK Praktek pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK
31 32
Kegiatan 2 Topik 3 :
Pelaporan Hasil Pengukuran Kinerja Pembukuan melalui SIM MK 38
Kegiatan 1 Kegiatan 2
Pengantar Materi Memahamai pelaporan Hasil Kinerja Melalui SIM MK
40 40
Topik 4 :
Kinerja Pinjaman Dana Bergulir
42
Kegiatan 1 Kegiatan 2
Pengetahuan Penting Dalam Analisis Laporan Keuangan Teknis Analisis dan Metoda Laporan keuangan
43 48
Kegiatan 3
Teknis Menganalisis Perkembangan/Pertumbuhan Laporan Keuangan,
53
Kegiatan 1
Modul 7
Curah Pendapat Pengertian, Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir 60
Kebijakan Pinjaman Dana Bergulir
58
Kegiatan 2
Diskusi Sasaran dan Kriteria Pengelola Pinjaman bergulir
62
Modul 8
Ketentuan Dasar Pinjaman Bergulir
64
Kegiatan 1
Diskusi Skim/Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir
66
Kegiatan 2
Diskusi Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir
67
Kegiatan 3
Diskusi dan Latihan Pembentukan Cadangan Resiko Pinjaman
68
ii
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Modul 9
Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir
70
Kegiatan 1
Pembahasan Tahapan Pelayanan Pinjaman bergulir
71
Kegiatan 2
Pembahasan Monitoring Pinjaman Bergulir
72
Kegiatan 3
Curah Pendapat Penanganan Pinjaman Bermasalah
74
Kegiatan 4
Role Play Tekni Menagih Tunggakan
75
Modul 10
Pengawasan UPK
78
Kegiatan 1
Simulasi Mekanisme dan Teknis Pengawasan UPK
79
Kegiatan 2
Simulasi Laporan Hasil Periksa UPK
80
Modul 11
Mengelola Ekonomi Rumah Tangga
82
Kegiatan 1
Upaya Mengelola Ekonomi Rumah Tangga
84
Modul 12
Rencana Usaha
86
Kegiatan 1
Curah pendapat tentang Rencana Usaha
87
Kegiatan 2
Proses penyusunan Rencana Usaha
87
Kegiatan 3
Kiat-kiat Menjalankan dan Mengembangkan Usaha
90
Modul 13
Pembukuan KSM
96
Kegiatan 1
Curah pendapat tentang Rencana Usaha
97
Kegiatan 2
Praktek Pembukuan unutk KSM berjenis KUBE dan KSM Sejenis/ Aneka usaha
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
97
iii
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
iv
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 1 Topik: Orientasi Belajar
1. Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2. Peserta mampu menciptakan keakraban 3. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 4. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama
Kegiatan 1: Perkenalan Kegiatan 2: orientasi Belajar
1 JPL (45 Menit)
Bahan Bacaan: Kurikulum Pelatihan khusus Askot dan Fasilitator Ekonomi
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
1
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart x LCD x Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar x Papan Tulis dengan perlengkapannya
2
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Perkenalan Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan perkenalan ini.
Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 1) Mintalah setiap peserta untuk menuliskan dalam kartu mepataplan harapan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini. 2) Kelompokan harapan harapan tersebut dalam kelompok besar, misalnya kelompok menambah pemahaman, menambah pengalaman, menambah jaringan persaudaraan, dan lainnya 3) Jelaskan Garis Besar Program Pembelajaran dan gunakan Bahan Bacaan – GBPP pelatihan khusus Askot dan Fasilitator Ekonomi. 4) Buka kesempatan tanya jawab untuk kegiatan ini 5) Jelaskan kepada peserta bahwa kita punya harapan bersama yang dirumuskan pada awal kegiatan. Diperlukan kesepakatan bersama untuk mencapai harapan tersebut selama pelatihan ini. Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan merupakan aturan main bersama termasuk tata tertib agar dapat tercapai harapan bersama, yang harus ditaati oleh seluruh peserta dan penyelenggara dalam melaksanakan pelatihan.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
3
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 6) Diskusikan dengan peserta hal-hal apa saja yang harus disepakati untuk diatur bersama untuk menjaga proses pelatihan tersebut. 7) Tuliskan semua hal yang disepakati dan tata tertib yang telah disepakati tersebut pada kertas plano dan tempelkan di dinding di tempat semua peserta dapat melihat. Bangun kesepakatan bahwa aturan main dan tata tertib tersebut bersifat mengikat semua pihak di kelas tersebut selama pelatihan. 8) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih. PELATIHAN BAGI KONSULTAN (ASKOT MK & FASKEL EKONOMI) (TAHUN 2012) Kapasitas yang harus dimiliki : o Memahami kegiatan review PJM Pronangkis dan Pemetaan Swadaya o Memahami dan mampu mengelola pembukuan Sekretariat o Memahami dan mampu melakukan analisis pinjaman bergulir o Memahami dan mampu melakukan analisis dan memahami tatacara kinerja wilayah dampingan o Memahami dan mampu menyusun strategi Kemandirian dan Kemitraan UPK o Memahami dan mampu melakukan pengendalian berbasis hasil analisis Tujuan Umum Pelatihan Askot MK : x Menguatkan pemahaman peserta kegiatan review PJM Pronangkis dan Pemetaan Swadaya x Mendorong peserta mengendalikan pembukuan sekretariat x Menguatkan peserta untuk mampu melakukan analisis pinjaman bergulir x Menguatkan pemahaman peserta dan meningkatkan kemampuan menganalisis pengelolaan keuangan dan kinerja pembukuan Sekretariat, UPK, dan PLPBK x Memahami dan mampu menyusun Strategi Pengembangan UPK x Memahami dan mampu melakukan Pengendalian berbasis analisis kinerja
Tujuan 1. Peserta paham dan mampu mereview PS dan PJM Pronangkis khususnya kegiatan Ekonomi 2. Peserta paham dan mampu melaksanakan kajian persoalan dan potensi kegiatan Ekonomi (terintegrasi dengan sosial dan Lingkungan)
4
Tema Perencanaan Partisipatif (PS dan PJM Pronangkis) Khusus Ekonomi
Topik 1. Review kegiatan PS 2. Review PJM Pronangkis yang bekaitan dengan Kegiatan Ekonomi
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
JPL
4 JPL
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
1. Peserta memahami
pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. 2. Peserta mampu memfasilitasi pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM.
Pengelolaan Keuangan Sekretariat
pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK
4 Jpl
1. Peserta memahami
pengelolaan keuangan UPK 2. Peserta mampu memfasilitasi pengelolaan keuangan UPK
Pengelolaan Keuangan UPK
Pencatatan keuangan dan Pelaporan
3 Jpl
1. Pelaporan Pinjaman 1. Peserta memahami
system pelaporan dan Pengendalian Data MK dan KM 2. Peserta mampu melakukan pelaporan dan pengendalian data
Pelaporan dan Pengendalian Data
Bergulir dan Kinerja pembukuan 2. Pengendalian Data : a. Data Uji Akurasi SIM MK dan KM b. Data tindak lanjut Temuan BPKP c. Data tindaklanjut Audit Inspektorat Daerah d. Data tindak lanjut Temuan Misi (WB dan NMC)
3 Jpl
1. Peserta
mendapatkan informasi lapang terhadap kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK.
2. Peserta
persoalan
Review kinerja Sekretariat & UPK
3 Jpl
memahami dalam
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
5
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN penyiapan, proses dan pembahasan hasil pengukuran kinerja sekretariat dan UPK.
3. Peserta
mendapatkan alternative
gambaran penyelesaian permasalahan lapang
1. Peserta
memahami tujuan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK.
2. Peserta
memahami tahapan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK
3. Peserta memahami dan
mampu melakukan pengisian format-format yang dipakai dalam pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK
Kinerja Pembukuan Sekretariat & UPK,
Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan
2 Jpl
Pelaporan Hasil Pengukuan Kinerja Pembukuan melalui SIM MK
1 Jpl
4. Peserta
mampu melakukan fasilitasi dan pengendalian tindak lanjut hasil pengukuran kinerja secretariat dan UPK
1. Peserta memahami dan
mampu melakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui www.p2kp.org/aplikasi/ mk
2. Peserta
menyadari bahwa pelaporan melalui SIM MK dapat
6
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN memberikan informasi secara lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat diakses oleh Korkot, KMW dan KMP serta stakeholder lainnya sesuai dengan wilayah kerja pengendalian masingmasing. Peserta memahami pengertian laporan keuangan 2. Peserta memahami jenis-jenis laporan keuangan 3. Peserta memahami tujuan analisis laporan keuangan 4. Peserta mampu melakukan tehnis dan metoda dalam analisis laporan keuangan 1. Peserta memahami tentang pengertian, tujuan, dan prinsip, sasaran pengelolaan Pinjaman Bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan 1.
Kinerja Pinjaman Dana Bergulir (Analisis Laporan Keuangan)
Kebijakan Pinjaman Bergulir Ketentuan Dasar Pinjaman Bergulir
2. Peserta memahami
Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir
Ketentuan/Skim Pinjaman
3. Peserta mentakerjakan Kolektibilitas pinjaman bergulir
4. Peserta menghitung
3 Jpl
Pinjaman Bergulir
8 Jpl
Penanganan Pinjaman Bermasalah Penyehatan UPK
Cadangan Resiko Pinjaman bergulir
Pengawasan UPK
5. Peserta memahami
tahapan dan prosedur Penyehatan UPK
6. Peserta memahami dan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
7
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN mampu merumuskan strategi penanganan pinjaman bermasalah
7. Peserta mampu
mengevaluasi pengawasan UPK dan pinjaman bergulir
8. Peserta memahami
tahapan, prosedur dan verifikasi proposal,
9. Peserta mampu
memfasilitasi KSM dalam penysunan proposal
10. Peserta memahami dan mampu menganalisa proposal pinjaman bergulir
peserta dapat memahami rencana usaha KSM
Rencana Usaha
3 Jpl
Pembukuan KSM
3 Jpl
1. Peserta memahami pembukuan KSM
2. Peserta mampu
memfasilitasi pembukuan KSM
Peserta memahami konsep Ekonomi Rumah Tangga K
Pengembangan KSM
Ekonomi Rumah Tangga
3 Jpl
33 Jpl
8
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 2
Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis
x x x x x x
Peserta mampu menjelaskan konsepsi, prinsip, mekanisme dan langkah kegiatan Pemetaan Swadaya Peserta mampu menjelaskan kegiatan Pemetaan Swadaya terakhir beserta hasilnya Peserta memahami keterkaitan kegiatan Ekonomi terhadap kegiatan lingkungan dan Sosial Peserta mampu memetakan kegiatan – kegiatan Ekonomi yang ada di PJM Pronangkis Peserta memahami dan mampu menganalisa kesesuaian antara PJM Pronangkis dengan hasil Pemetaan Swadaya bidang Ekonomi Peserta memahami dan mampu menyusun tindaklanjut perbaikan ke depan
Kegiatan 1 : Brainstorming Konsep dan pelaksanakan PS terakhir Diskusi Kelompok analisa Hasil Pemetaan Swadaya Kegiatan 2 : Diskusi Kelompok analisa PJM Pronangkis
4 JPL (180 ‘ )
Media Bantu : Hasil RK Kriteria Miskin Hasil PS PJM PRonangkis
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
9
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Kertas plano Kuda-kuda untuk flip chart Papan tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
10
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Diskusi Kelompok Analisa Hasil Pemetaan Swadaya 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai Review Peta, data, informasi hasil Pemetaan Swadaya, dengan tujuan : x Peserta mampu memetakan persoalan – persoalan dan potensi Ekonomi yang muncul dari hasil Pemetaan Swadaya (Peserta membawa hasil RK, Kriteria Kemiskinan, Daftar KK miskin / PS-2) 2) Kemudian pemandu mengajak brainstorming dengan peserta menyangkut substansi PS : a. Apa yang dimaksud pemetaan swadaya ? b. Apa yang dipetakan? c. Untuk apa masyarakat harus melakukan proses Pemetaan Swadaya? d. Bagaimana keterkaitan pemetaan swadaya dengan refleksi kemiskinan ? (sudah sesuaikah antara persoalan yang dihasilkan RK dengan data, Informasi hasil Pemetaan Swadaya ? 3) Pemandu mengajak brainstorming kepada peserta tentang pelaksanaan PS : 1) Kapan terakhir melaksanakan Pemetaan Swadaya ?, 2) Bagaimana proses Pemetaan Swadaya yang dilakukan ? 3) Apa saja yang dihasilkan dari kegiatan Pemetaan Swadaya terakhir ? 4) Bagilah peserta menjadi 4 Kelompok dan tugaskan kepada setiap kelompok untuk membahas :
Kelompok 1 dan 3 (media bantu 1 Pemetaan Swadaya) :
a. b. c. d.
Peta, data, informasi hasil PS apa saja yang ada di BKM saat ini ? Peta, data, informasi apa saja yang menujang terhadap kegiatan Ekonomi ? Data KK Miskin PS-2 (Miskin Absolut dan Miskin Produktif) Apabila kelengkapan data, informasi masih dirasakan kurang lengkap, apakah langkah2 yang harus dilakukan ?
Kelompok 2 dan 4 :
a. Apakah ada kegiatan lingkungan yang menunjang terhadap Program Ekonomi ? apabila ada berupa apa ?
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
11
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN b. Apakah ada kaitannya kegiatan sosial dengan Program Ekonomi ? apabila ada, berupa apa ? 5) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah kepada setiap kelompok presentasi hasilnya 6) Bahas bersama secara mendalam. Dalam pembahasan cermati hal – hal yang sudah bagus dan mana yang masih kurang baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 7) Diskusikan bersama bagaimana mengatasi dan memperbaiki hal – hal yang masih kurang 8) Beri pencerahan, jelaskan kembali konsep, prinsip, mekanisme dan output Pemetaan Swadaya (apabila diperlukan).
Diskusi Kelompok Analisa PJM Pronangkis 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan membahas PJM Pronangkis dengan tujuan : Peserta mampu memetakan kegiatan – kegiatan ekonomi yang ada di PJM Pronangkis Peserta memahami dan mampu menganalisa kesesuaian antara PJM Pronangkis dengan hasil Pemetaan Swadaya (peserta wajib membawa PJM Pronangkis) 2) Mari kita telaah, kegiatan – kegiatan Ekonomi apa saja yang ada di PJM Pronangkis berdasarkan SIM ? (apabila perlu muncul prosentasenya) lihat Media Bantu 2
3) Bagilah peserta menjadi 4 Kelompok dan tugaskan kepada setiap kelompok untuk membahas : a. Apabila kita melihat table perencanaan masyarakat 2009 – 2011, kegiatan ekonomi apa yang mendominasi ? b. Bagaimana kesesuaian kegiatan – kegiatan Ekonomi yang ada di PJM Pronangkis dengan Hasil Kajian dan Peta persoalan ekonomi Pemetaan Swadaya ? (sesuai / tidak sesuai ) kenapa ? c. Bagaimana tingkat kemanfaatannya kegiatan ekonomi terhadap PS-2 ? dan Apabila terjadi mistargeting, Apa yang akan dilakukan ?
12
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 4) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah kepada setiap kelompok presentasi hasilnya 5) Bahas bersama secara mendalam. Dalam pembahasan cermati hal – hal yang sudah bagus dan mana yang masih kurang. 6) Diskusikan bersama bagaimana mengatasi dan memperbaiki hal – hal yang masih kurang 7) Beri pencerahan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
13
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 3 Topik: Pengelolaan Keuangan Sekretariat (pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK)
x x
Peserta memahami pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Peserta mampu pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM.
Kegiatan 1 Kegiatan 2
: Diskusi kelompok membahas Manajemen keuangan Sekretariat : Praktek pengelolaan keuangan sekretariat
4 Jpl (180’)
9 Petunjuk teknis pengelolaan keuangan Sekretariat
x x x x x x
14
Kerta Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Diskusi kelompok membahas pengelolaan keuangan Sekretariat 1)
Buka kegiatan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai topik pengelolaan keuangan Sekretariat
2)
Kemudian uraikan juga, bahwa tujuan dari pembahasan manajemen keuangan sekretariat ini adalah sebagai berikut :
3)
4)
Peserta memahami pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Peserta mampu pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM.
Materi ini akan diawali oleh pemandu dengan brainstorming penggalian dari pengalaman peserta tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan secretariat : x
Pengelolaan keuangan apa saja yang dicatatkan oleh Sekretariat
x
Apa yang dilakukan oleh sekretaris untuk mencatatkan setiap transaksi yang berbeda – beda ? apakah hanya dicatatkan di satu buku atau lebih dari satu buku (BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK
Kemudian pemandu membagi peserta menjadi 3 kelompok membahas tentang Rencana penggunaan, mekanisme pemeriksaan, pencairan dana dan pelaporan, serta pembukuannya dengan topik sebagai berikut :
Kelompok 1 : i. Bagaimana Pengelolaan Keuangan BLM ii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan PPMK iii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan GFDRR
Kelompok 2 : i. Bagaimana Pengelolaan Keuangan PLPBK ii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan Fixed Cost
5)
Setelah selesai, berikan kesempatan kepada kelompok untuk presentasi, kemudian berilah kesempatan kepada peserta untuk melakukan sharing pendapat
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
15
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 6)
Pemandu mencatat point penting dan memberikan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman peserta
7)
Untuk memperkaya pemahaman peserta, pemandu akan melanjutkan dengan sesi simulasi (dibahas pada kegiatan 2)
Praktek pengelolaan keuangan sekretariat 1.
Pemandu mengingatkan kembali mengenai point – point penting dalam pengelolaan pembukuan secretariat sebagaimana telah dibahas di kegiatan 1;
2.
Untuk memampukan peserta, pemandu mengajak peserta untuk simulasi : 9 Pengelolaan pembukuan BLM 9 Pengelolaan pembukuan GFDRR 9 Pengelolaan pembukuan PPMK 9 Pengelolaan pembukuan PLPBK 9 Pengelolaan pembukuan Fixed Cost
3.
Praktek ini dilaksanakan secara bertahap dan pemandu memberikan waktu secukupnya kepada peserta untuk mengerjakan soalnya
4.
Setelah selesai, pemandu mengajak peserta untuk mengecek sama – sama hasilnya, sambil membahas apabila ditemukan ada yang masih belum mengerti atau masih salah;
5.
Pemandu memberikan pencerahan dan simpulkan bersama hasilnya
16
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
SOAL PRAKTIK-PEMBUKUAN SEKRETARIAT
Tanggal: 03 Nop 2009 12 Nop 2009
14 Nop 2009 15 Nop 2009 16 Nop 2009 18 Nop 2009 20 Nop 2009 20 Nop 2009 25 Nop 2009
30 Nop 2009
Kejadian: : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar Rp.1.000.000,-. Dana tersebut merupakan sumbangan dari pihak ke 3 (Bpk. Ihsan anggota LKM) : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,- ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk; (1) Alokasi Lingkungan Rp.52.500.000,- (2) Alokasi Sosial Rp.6.000.000,- (3) BOP Rp.1.500.000,: LKM menarik dana dari rekening Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp1.000.000,- dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp15.000,: Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP-UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM terkait sebesar Rp 100.000,KPPN mentransfer dana BLM kegiatan PLPBK termin I sebesar Rp.150.000.000 sesuai dengan RAB Termin-1 dalam berkas pengajuan pencairan Pemindahbukuan dari rekening induk ke sub-rekening PLPBK : Pembelian ATK sebesar Rp 250.000,- meja 1 unit sebesar Rp 350.000,dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,- untuk keperluan operasional LKM Penerimaan transfer dari KPPN untuk dana pelatihan masyarakat senilai Rp.1.600.000,: LKM menarik dana dari rekening Bank sebesar Rp.21.750.000,- dan ada pengeluaran untuk: 1. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1 (30%) sebesar Rp.3.000.000,2. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1 (30%) sebesar Rp.6.000.000,3. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%) sebesar Rp.6.750.000,4. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II: Rp.6.000.000,: Pencairan kegiatan sosialisasi awal tingkat keluarahan kepada KSMBERSUARA senilai Rp.4.000.000,- (sesuai dengan RAB kegiatan soswal tahap-1 sebesar Rp.4.000.000,-)
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
17
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 4 Topik : Pengelolaan Keuangan UPK
1. Peserta memahami tentang proses pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 2. Peserta mampu melakukan pencatatan keuangan dan pelaporan UPK
Kegiatan 1 : Curah pendapat dan penjelasan pengelolaan keuangan dan pelaporan UPK Kegiatan 2 : Praktek pecatatan dan pelaporan UPK
3 Jpl (135 menit)
Petunjuk teknis pengelolaan keuangan UPK
x x x x x x x x
Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja
18
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah pendapat dan penjelasan tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 1.
Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema Pengelolaan Keuangan UPK. Kemudian uraikan yang ingin dicapai pada sesi ini adalah ....... x x
2.
Peserta memahami tentang proses pencatatan keuangan dan pelaporan UPK Peserta mampu melakukan pencatatan keuangan dan pelaporan UPK
Lakukan curah pendapat tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK : x
Apakah peran dan fungsi UPK di LKM ?
x
Pencatatan Apa saja yang ada dan selalu dilakukan oleh UPK ?
x
Apa saja yang harus dilaporkan oleh UPK ?
x
Kepada siapa UPK berkewajiban melaporkan keuangannya ?
Praktek pencatatan pembukuan UPK 1. Sesuai dengan apa yang telah dibahas di kegiatan 1 tentang hal – hal apa saja yang penjadi tanggung jawab UPK untuk melakukan proses pencatatan, maka pada kesempatan ini pemandu mengajak peserta untuk praktek 2. Pemandu mempersiapkan LK mengenai pembukuan UPK yang kemudian diberikan kepada peserta untuk dikerjakan 3. Pemandu memberikan waktu yang cukup kepada peserta untuk mengerjakan, apabila sudah selesai kemudian pemandu mengajak kepada peserta untuk membahas hasilnya secara bersama – sama sampai tuntas 4. Berikanlah peserta untuk curah pendapat apabila ada yang belum paham 5. Pemandu memberikan pencerahan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
19
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
SOAL PRAKTIK-PEMBUKUAN UPK Tanggal
Kejadian
20 Des 2009
a. Memperoleh Transfer dana dari BKM (Koord. Ibu Intan) Rp.46.000.000,-
b. Menerima simpanan dana tanggung renteng Rp.4.500.000
dari KSM Mawar, KSMM Melati, dan KSM Matahari c. Setor tunai ke Bank, rekening milik UPK Rp.4.500.000 d. Menggulirkan pinjaman kepada 3 KSM: - KSM Mawar (Ketua Ibu Mawar) Rp. 10 juta, jangka waktu 5 bulan bunga 2% per bulan - KSM Melati (Ketua Ibu Melati) Rp. 12 juta jangka waktu 6 bulan bunga 2% per bulan - KSM Matahari (Ketua Ibu. Matahari) Rp. 12 juta jangka waktu 6 bulan bunga 2% per bulan 20 Januari 2010
a. Pembelian ATK bulan Januari Rp. 50.000 b. Terima angsuran KSM Mawar, Rp.
2.200.000
Pokok
20 Januari 2010
a. Terima
2.240.000
Pokok
25 Januari 2010
a. Terima angsuran KSM Matahari, Rp. 2.240.000 Pokok
Rp.2.000.000 bunga Rp. 200.000
angsuran KSM Melati, Rp.2.000.000 bunga Rp. 240.000
Rp.
Rp.2.000.000 bunga Rp. 240.000
30 Januari 2010
20
a. Pembayaran Gaji Pembuku bulan Januari Rp.75.000 b. Pembayaran Gaji Kasir bulan Januari Rp. 75.000 c. Pembayaran Gaji Manajer UPK Bulan Januari Rp. 150.000
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 5 Topik : Pelaporan dan Pengendalian Data BPKP, Aide Memoire, dan Uji Akurasi
1. Peserta memahami laporan data MK 2. Peserta memahami pengendalian data MK
Kegiatan 1 : Curah pendapat dan penjelasan mengenai pelaporan dan pengendalian data yang berkaitan dengan data manual, Temuan BPKP, Inspektorat Daerah, Temuan Misi WB dan KMP Kegiatan 2 : Studi Kasus
3 Jpl (135 menit)
Data manual
x x x x x x x x
Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
21
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah pendapat dan penjelasan pelaporan dan pengendalian pemanfaatan data yang berkaitan dengan data manual, Temuan BPKP, Inspektorat, dan Temuan Misi (AM WB, dan KMP) 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema Pelaporan dan Pengendalian Data MK Kemudian uraikan yang ingin dicapai pada sesi ini adalah ....... 1. Peserta memahami laporan data MK 2. Peserta memahami pengendalian data MK
Studi Kasus : 1. Jelaskan kepada peserta bahwa kita masih pada modul “Pelaporan dan pengendalian data”. Pada sesi studi kasus ini diharapkan ; x
Peserta mampu melakukan analisa terhadap kasus dan menjadi bahan refleksi perbaikan ke depan
2. Pemandu mengajak peserta untuk membentuk menjadi 4 kelompok Berikan soal cerita kasus kemudian dibahas Uji Akurasi
22
x
Pengukuran Kinerja Sekretariat vs Uji Akurasi UPK Sekretariat : Apa yang dilakukan oleh fasilitator untuk memastikan data yang dilaporkan benar ? dan Apa yang dilakukan oleh Askot untuk memastikan data yang dilaporkan benar ? dan jika terjadi data yang tidak akurat, apa tindakan yang akan dilakukan ?
x
Pengukuran Kinerja UPK vs Uji Akurasi PK UPK : Apa yang dilakukan oleh fasilitator untuk memastikan data yang dilaporkan benar ? dan Apa yang dilakukan oleh Askot untuk memastikan data yang dilaporkan benar ? dan jika terjadi data yang tidak akurat, apa tindakan yang akan dilakukan ?
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN a. Metode pemilihan lokasi dampingan yang akan dikunjungi (Teknik Sampling) Mengapa dipilih satu kelurahan sebagai sampling ? , bagaimana cara pemilihannya ? b. Jumlah Kewajiban Kunjungan vs Realisasi Kunjungan (tidak sesuai dengan idealnya) kenapa hal ini bisa terjadi ? Tindaklanjut Temuan Aide Memoar (Misi WB, dan KMP) a. Pengendalian proses PM lemah b. Penerima manfaat bukan PS-2 c. Pengendalian Kelengkapan Dokumen (Bukti Pembukuan dan Bukti proses PM) Pertanyaannya : tindaklanjut apa yang akan dilakukan dan perbaikan apa yang akan dilakukan di lapangan ? Tindaklanjut Temuan BPKP x
Bagaimana Mekanisme tindaklanjut temuan ?
x
Pengendalian tindaklanjut temuan terkait dengan kebutuhan supporting Sub Tim lain ?
Tindaklanjut Temuan ITDA x
Proses PM tidak berhasil menangkap kebutuhan masyarakat (misalnya Review PS-2 tidak berhasil mencatat seluruh masyarakat miskin. Sedangkan di data KSM peminjam tercatat sebagai warga miskin (Non PS-2) tindakan apa yang harus dlakukan
x
Pengendalian Dokumen PM dan Pembukuan terkait dengan kelengkapan dan kecukupan (tidak ada / lengkap) tindakan apa yang harus dilakukan
2) Lakukan tanya jawab dengan peserta, bahaslah kasus per kasus dan apa point – point yang harus menjadi cerminan bersama perbaikan ke depan 3) Simpulkan bersama hasilnya, berilah pencerahan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
23
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 6 : Kinerja Pembukuan Sekretariat & UPK dan Pinjaman Bergulir Topik 1 : Review Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK
1. Peserta mendapatkan informasi lapang terhadap kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK. 2. Peserta memahami persoalan dalam penyiapan, proses dan pembahasan hasil pengukuran kinerja sekretariat dan UPK. 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan lapang
Kegiatan 1: Curah Pendapat, Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK Kegiatan 2: Diskusi Kelompok
2 Jpl ( 90’)
Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK 2. Petunjuk teknis pengelolaan keuangan LKM dan UPK 3. Manual aplikasi SIM MK
24
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x Kertas Plano x Kuda-kuda untuk Flip-chart x Metaplan x Papan Tulis dengan perlengkapannya x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar x In focus x Lembar kerja
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
25
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat, Review Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK x
Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan review pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat & UPK.
x
Jelaskan tujuan dan alokasi waktu yang disediakan.
x
Pemandu memulai bertanya/brainstorming kepada peserta tentang cerita lapang terhadap pengalaman memfasilitasi/melakukan verifikasi terhadap pengukuran kinerja, misalnya dengan pertanyaan kunci : 1. 2.
x x
Apa yang anda ketahui tentang pengukuran kinerja sekretariat dan UPK? Kendala-kendala apa yang dirasakan saat melakukan, memfasilitasi atau melakukan verifikasi? 3. Apa yang terjadi, sehingga setiap supervise WB maupun yang lainnya menemukan ketidak sesuaian pengukuran kinerja yang ada di BKM dengan yang ada di SIM? 4. Untuk perbaikan kedepan apa bisa dilakukan oleh KMP, KMW, Korkot, tim faskel dan BKM? Pemandu memberikan penekanan-penekanan terhadap isu yang disampaikan peserta dengan menuliskan secara jelas di kertas palano. Selanjutnya isu-siu tersebut menjadi input bagi peserta dalam diskusi kelompok, harapannya dalam diskusi tersebut dapat menemukan lebih dalam kelebihan dan kekurangan dari proses dan hasil dari pengukuran kinerja secretariat dan UPK
Diskusi Kelompok x x
Pemandu menyampaikan kepada peserta bahwa di kegiatan 2 yaitu diskusi kelompok tidak bisa terpisahkan dengan kegiatan 1. Pemandu menyampaikan juga, bahwa melalui diskusi kelompok diharapkan : 1. Peserta dapat lebih detail mahami persoalan dalam pengukuran kinerja sekretariat dan UPK 2. Peserta dapat membadingkan yang seharusnya dan yang terjadi saat
26
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN pengukuran kinerja 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan x
x
x
x x
Pemandu membagi kelompok diskusi menjadi 4 kelompok, pembagian kelompok diskusi mempertimbangkan perbedaan wilayah dampingan agar dapat melakukan refleksi terhadap fasilitasi masing-masing. Pembagian tema diskusinya adalah : 1. Kelompok 1 : Pengukuran kinerja sekretariat 2. Kelompok 2 : Pengukuran kinerja UPK 3. Kelompok 3 : Pembahasan hasil pengukuran kinerja 4. Kelompok 4 : pelaporan data/upload sim MK Gunakan LK 1, Pemandu menyampaikan tugas dalam diskusi kelompok, yaitu dengan membandingkan pengukuran kinerja yang seharusnya (sesuai prosedur) dengan yang terjadi dilapang. Masing masing kelompok akan mendiskusikan tema diskusi selama 30’ dan melakukan presentasi hasil diskusi kelompok dan tanya jawab. Pemandu melakukan simpulan terhadap isu dan rekomendasi hasil diskusi.
Pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK merupakan bagian terpenting dalam menjamin kualitas pembukuan yang baik. terdiri dari 3 Aspek penilaian yaitu : aspek kebijakan keuangan, aspek implementasi system akuntansi dan aspek pelaporan dan terdiri dari 3 kategori hasil pengukuran kinerja yaitu : Sangat Baik, Memadai dan Tidak Memadai
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
27
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LK-1 : Lembar Kerja diskusi kelompok pengukuran kinerja pembukuan Kelompok Tema
: ……………………………………. : …………………………………….
Aspek/ Kegiatan
No
yang seharusnya
yang terjadi
Rencana Tindak/Rekomendasi
Penanggungjawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dst Catatan :
Masing – masing kelompok dapat menggunakan lembar kerja ini dengan menyalinnya di kertas plano.
28
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Topik 2 : Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan
1.
Peserta memahami tujuan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK.
2.
Peserta memahami tahapan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK
3.
Peserta memahami dan mampu melakukan pengisian format-format yang dipakai dalam pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK
4.
Peserta mampu melakukan fasilitasi dan pengendalian tindak lanjut hasil pengukuran kinerja secretariat dan UPK
Kegiatan 1: Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK Kegiatan 2: Praktek pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK
2 Jpl ( 90’)
Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Sekretariat dan UPK 2. Petunjuk teknis pengelolaan keuangan LKM dan UPK 3. Manual aplikasi SIM MK
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
29
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x x x x x x x x
Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja
30
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK x
x x x x x
Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai topik 2 : Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK. Jelaskan tujuan dari modul tersebut dan alokasi waktu yang disediakan. Pemandu memberikan penekanan kembali terhadap hasil curah pendapat dan hasil diskusi kelompok di topik 1 kepada peserta. Tayangkan MB-1 untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta; Lakukan tanya jawab dengan peserta Pemandu memastikan bahwa peserta telah memahami : 1. Tujuan pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK 2. Tahapan Pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK 3. Format-format yang digunakan 4. Aspek dan kategori pengukuran kinerja secretariat dan UPK
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
31
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Praktek pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK x x x
x
x x
x
x
x x
Jika peserta sudah dipastikan memahami pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK, maka berikutnya adalah peserta akan melakukan praktek pengukuran kinerja; Sampaikan kepada peserta bahwa tujuan dari praktek ini adalah agar peserta bisa merasakan dan mengalami langsung proses pengukuran kinerja; Dalam praktek, kelompok akan terbagi menjadi 4 kelompok dengan mempertimbangan anggota kelompok dari wilayah dampingan yang berbeda agar bisa melakukan refleksi masing-masing; Praktek dilakukan dengan berkunjung ke kelurahan/BKM terdekat dengan tempat pelatihan atau dilakukan dengan studi dokumen di kelas dengan meminjam pembukuan/dokumen LKM; Masing-masing kelompok melakukan pengukuran kinerja di kelurahan/BKM yang berbeda; Jika studi dokumen di kelas yang dipilih, maka peserta hendaknya bisa menjamin dokumen/pembukuan yang dipinjam/digunakan praktek tetap dengan kondisi yang baik, terjaga kerapihannya dan kerahasiaan data. Lingkup praktek adalah : 1. Dengan menggunakan LK-2 dan LK-3, peserta melakukan pengukuran kinerja pembukuan. 2. Setelah LK-2 & LK-3 terisi maka peserta berbagi peran dlm pengisian LK-4 & LK-5 3. Bisa juga dilakukan, setelah LK-2 dan LK-3 selesai dibuat maka melakukan pengisian LK-6 sebagai bahan up-load data melalui SIM MK 4. Setelah peserta merasakan dan mengalami proses pengukuran kinerja maka masingmasing kelompok menyampaikan pendapatnya atas hal yang telah dilakukan dan memberikan rekomendasi jika diperlukan. Pemandu menegaskan kembali kepada peserta : 1. Apakah saat ini peserta mampu melakukan pengukuran kinerja pembukuan?? 2. Apakah peserta mampu melakukan fasilitasi pembahasan dan tindak lanjut pengukuran kinerja? 3. Apakah peserta mampu melakukan pengisian di template SIM MK?? Pemandu melakukan simpulan terhadap topik memahami pengukuran kinerja pembukuan. Jika masih ada yang belum memahaminya maka lakukan pencerahan.
32
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LK-2 : INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT LKM/BKM
Bulan : ........................ Nama LKM/BKM
: .............................
Kecamatan
: ................................
Kelurahan
: ..............................
Kota/Kab.
: ...............................
No.
Aspek Pengukuran
Nilai/
Catatan
KEBIJAKAN KEUANGAN 1.
Semua kebijakan disusun BKM berdasarkan AD/ART
2.
BKM Menyusun dan menetapkan RAPB tahunan
3.
Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan diketahui oleh BKM
SISTEM AKUNTANSI 4. 5.
Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi. Laporan disajikan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya
7.
Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama probadi Rekening bank ditandatangani 3 orang anggota BKM
8.
Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 1.000.000,-
9.
Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank
10.
Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai
6.
PELAPORAN DAN MONITORING 11.
Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat stategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya
Total Skor Kategori Kinerja Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Koordinator LKM/BKM..................
Mengetahui, Senior Fasilitator
................., ..................2011 Fasilitator Ekonomi
(..................................)
(..................................)
(.....................................)
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
33
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN UPK Bulan : ........................ Nama LKM/BKM
: .............................
Kecamatan
: ................................
Kelurahan
: ..............................
Kota/Kab.
: ...............................
No.
Aspek Pengukuran
Nilai/
Catatan
KEBIJAKAN KEUANGAN 12 13
Skema pinjaman bergulir sesuai dengan PetunjukTeknis Pinjaman Bergulir. Prosedur pemberian pinjaman bergulir sesuai dengan SOP.
SISTEM AKUNTANSI 14 15
Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi. Rekening bank menggunakan nama lembaga bkn nama pribadi.
17
Rekening bank ditandatangani 3 orang yang terdiri dari 2 orang ang. BKM & 1 org manajer UPK. Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 1.000.000,-
18
Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank
18
Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai
16
PELAPORAN DAN MONITORING 19
Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi.
KINERJA RLF
20
LAR
XX
Otomatis dari SIM MK
21
PAR
XX
Otomatis dari SIM MK
Total Skor Kategori Kinerja TANPA PAR Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Kategori Kinerja DENGAN PAR Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Koordinator LKM/BKM..................
Mengetahui, Senior Fasilitator
................., ..................2011 Fasilitator Ekonomi
(..................................)
(..................................)
(.....................................)
34
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LK-4 : BERITA ACARA ...................................................................................
Kelurahan : ............................................... Kecamatan: ............................................... Kota/Kab : ............................................... OC/OSP
: ...............................................
Pada hari ............................... tanggal ........bulan.............................tahun ................telah dilakukan pembahasan .....................................di kelurahan ..........................yang dihadiri sejumlah .........orang. Dari pembahasan tersebut telah disepakati beberapa langkah tindak lanjut sebagai berikut:
1. .....................................................................................................................
Target selesai ........................
Penanggungjawab ........................
2. .....................................................................................................................
........................
........................
3. .....................................................................................................................
........................
........................
4. .....................................................................................................................
........................
........................
5. .....................................................................................................................
........................
........................
6. .....................................................................................................................
........................
........................
7. .....................................................................................................................
........................
........................
8. dst. Daftar hadir dan dokumen pendukung lainnya dilampirkan bersama Berita Acara/Notulensi ini. Demikian Berita Acara/Notulensi ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana harusnya. ................................,....................20...
(...............................) (............................) (............................) UP...-BKM-................. Sekretariat BKM BKM-.....................
(............................) (............................) (............................) Fasilitator Tokoh Masyarakat Pengawas
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
35
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
NOTULENSI RAPAT ................................................................................................... Kelurahan : .......................................... Kecamatan: ........................................... Kota/Kab : ........................................... OC/OSP
: ...........................................
Pemaparan oleh :..............................................................................................................(bahan paparan terlampir) Peserta hadir : ......................................................................................................................................(terlampir) Item Agenda
Diskusi
Tindakan/Rencana Kerja/Tindak lanjut
Dokumen pendukung lainnya dilampirkan bersama Notulensi Rapat ini. Demikian Notulensi Rapat ini dibuat, untuk ditindaklanjuti sebagaimana hasil diskusi. ..........................., .......,....................20...
(............................) Notula
36
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
LK-6 : Template Aplikasi SIM MK No Description 1 Semua kebijakan disusun BKM berdasarkan AD/ART 2 BKM menyusun dan menerapkan RAPB tahunan Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan diketahui 3 oleh BKM Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan 4 diarsipkan sesuai tanggal transaksi Pencatatan dilakukan tepat waktu dan laporan disajikan 5 sebelum tanggal 5 bulan berikutnya Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama 6 pribadi 7 Rekening bank ditandatangani 3 orang anggota BKM 8 Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 1.000.000,9 Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank 10 Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat strategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan 11 berikutnya 12 Skema pinjaman bergulir sesuai dengan SOP 13 Prosedur pemberian pinjaman bergulir sesuai dengan SOP Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan 14 diarsipkan sesuai tanggal transaksi Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama 15 pribadi Rekening bank ditandatangani 3 orang yang terdiri dari dua 16 orang anggota BKM dan satu orang manager UPK 17 Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 1.000.000,18 Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank 19 Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat strategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan 20 berikutnya 21 LAR 22 PAR
Lvl Value keterangan sekr sekr sekr sekr sekr sekr sekr sekr sekr sekr sekr upk upk upk upk upk upk upk upk upk upk xxx upm xxx
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
37
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Topik 3 : Pelaporan Hasil Pengukuan Kinerja Pembukuan melalui SIM MK
3. Peserta memahami dan mampu melakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui www.p2kp.org/aplikasi/mk 4. Peserta menyadari bahwa pelaporan melalui SIM MK dapat memberikan informasi secara lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat diakses oleh Korkot, KMW dan KMP serta stakeholder lainnya sesuai dengan wilayah kerja pengendalian masingmasing.
Kegiatan 1: Pengantar materi Kegiatan 2: Memahami pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui SIM MK
1 Jpl ( 45’)
Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Sekretariat dan UPK 2. Manual aplikasi SIM MK
38
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x
Kertas Plano
x
Kuda-kuda untuk Flip-chart
x
Metaplan
x
Papan Tulis dengan perlengkapannya
x
Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
x
In focus
x
Template SIM MK – pengukuran kinerja
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
39
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Pengantar Materi x
x
x
Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai topik 3 yaitu Pelaporan hasil pengukuran kinerja pembukuan melalui SIM MK (up-load). Sampaikan kepada peserta bahwa, pada topik sebelumnya telah dibahas melalui diskusi kelompok tentang yang terjadi dan yang seharusnya dalam pelaporan data pembukuan melalui SIM MK; Berikan penekanan-penekanan atas isyu yang didapakan dari hasil iskusi tersebut.
Memahami Pelaporan Hasil Pengukuran Kinerja Pembukuan Melalui SIM MK x x x
x
Sampaikan kepada peserta bahwa data yang diakui dan dijadikan sumber data analisis oleh stakeholder PNPM Perkotaan adalah data SIM; Dalam PAD tercantum bahwa minimal 90% kelurahan telah dilaporkan melalui SIM secara benar dan berkelanjutan; Data pengukuran kinerja pembukuan juga menjadi penting, karena itu semuanya sepakat untuk pelaporannya melalui aplikasi SIM MK, tujuannya adalah : 1. Sebagai alat pengendalian dalam membuat kebijakan bagi Pemerintah (PMU dan SNVT), konsultan (KMP dan KMW), bank dunia (WB) juga sebagai sebagai alat informasi bagi masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan. 2. Informasi yang tersaji dapat tersampaikan secara lengkap, cepat dan akurat khususnya kinerja pengelolaan keuangan Up-load data akan bisa dilakukan Setelah template pengukuran kinerja pembukuan selesai dibuat oleh tim fasilitator ekonomi, sebelum melakukan upload data dilakukan askot MK terlebih dahulu akan melakukan verifikasi data;
40
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x x x x
Pelaksanaan upload data dilaksanakan sebelum tanggal 20 setiap bulannya; Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebaiknya menggunakan aplikasi mozila dalam connecting melalui internet. Dengan menggunakan MB-2, pemandu memjelaskan kepada peserta proses up-load data pengukuran kinerja pembukuan Pemandu memastikan peserta sudah memahami dan mampu melakukan pelaporan melalui SIM MK.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
41
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Topik 4 : Kinerja Pinjaman Dana Bergulir (Analisis Laporan Keuangan)
1).
Peserta memahami pengertian laporan keuangan
2).
Peserta memahami jenis-jenis laporan keuangan
3).
Peserta memahami tujuan analisis laporan keuangan
4).
Peserta mampu melakukan tehnis dan metoda dalam analisis laporan keuangan
Kegiatan 1 : Pengetahuan penting dalam analisa laporan keuangan Kegiatan 2 : Tehnis dan metode menganalisa laporan keuangan Kegiatan 3 : Tehnis menganalisa perkembangan/pertumbuhan laporan keuangan
3 Jpl ( 135’ )
• • • •
42
Kertas Plano Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat tentang Analisis Laporan Keuangan dan Tehnik Menganalisis Laporan Keuangan 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai membahas Modul Analisis Laporan Keuangan UPK , yang terdiri dari : 2. Pemandu mengajak peserta untuk melakukan brainstorming mengenai Pengertian, Prinsip-prinsip, Jenis-jenis dan Tujuan menganalisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Media Bantu yang telah disediakan. Bagikan media bantu yang sudah diphoto copy kepada peserta.
3. Setelah dirasakan cukup, maka pemandu memberikan pencerahan dan dilanjutkan ke kegiatan 2 PENGETAHUAN PENTING DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Menganalisa laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan. Sebagaimana diketahui Laporan Keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas usaha. Jika informasi ini disajikan dengan benar, maka informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perkembangan yang dilaporkan tersebut. Untuk melakukan analisa laporan keuangan, maka diperlukan pengusaan terhadap : 1). Pengertian laporan keuangan dan proses akuntansi. 2). Tujuan, jenis-jenis dan pengguna laporan keuangan. 3). Tehnik dan metode analisa laporan keuangan.
a) Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak analisis laporan keuangan merupakan alat penting dalam menjalankan dan melaksanakan fungsinya dalam melakukan analisa laporan keuangan guna menggali informasi yang terkandung di dalam laporan.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
43
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 2. Sistim Akuntansi Tahap prosedur akuntansi dapat dilihat sebagai berikut : – Transaksi : Merupakan kejadian yang mengubah posisi keuangan (aset, utang dan modal) dan hasil usaha (penghasilan dan biaya) yang dicatat dalam proses akuntansi. – Buku Harian Jurnal : Merupakan kegiatan penggolongan transaksi yang mempengaruhi perkiraan debet atau kredit yang merupakan kegiatan awal dalam proses akuntansi. Buku Besar : Merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah – diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi jurnal dimasukkan sesuai kelasnya kedalam buku besar dengan cara memindahbukukan semua jurnal (posting) ke Buku Besar tadi. b) Tujuan Analisis Laporan Keuangan Secara umum Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan dan hasil operasi selama periode tertentu agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis, informasi ini dihasilkan dari sistim akuntansi. Tujuan analisa laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 1). Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari laporan keuangan biasanya. 2). Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit). 3). Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4). Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang serta memperkirakan kondisi keuangan dimasa yang akan datang. 5). Dapat melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana. 6). Dapat membandingkan situasi usaha dengan periode sebelumnya atau dengan standart normal/ideal. c) Jenis-jenis Laporan Keuangan Sistim atau proses akuntansi tadi akan menghasilkan laporan keungan yang terdiri dari : 1). Neraca yang menggambarkan posisi keuangan usaha pada suatu tanggal tertentu yang berisi posisi harta, hutang dan modal. 2). Perhitungan Laba/Rugi, menggambarkan aktivitas atau kegiatan usaha selama periode tertentu ( 1 bulan, 1 triwulan, 1 smeter atau 1 tahun) yang terdiri dari pos pendapatan dan biaya 3). Ikhtisar perubahan modal, adalah laporan yang menggambarkan terjadinya perubahan modal dalam kuru waktu tertentu yang tidak bisa dijelaskan dalam neraca dan Laba/Rugi, misalnya adanya penambahan modal hibah dsb. Khusus UPK Laporan Keuangan sangat sederhana hanya terdiri dari Neraca dan Laba/Rugi, sedangkan laporan lainnya yang disampaikan setiap Bulan dari UPK ke Faskel, Askot sampai ke KMP dan bisa diakses publik di website adalah Laporan
44
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Pinjaman Bergulir sebagai bahan analisis dan pengendalian berbagai pihak yang isinya terdiri dari Pos-Pos Neraca, Laba/Rugi penjelasan mengenai Pinjaman (Realisasi/perguliran, kolektibilitas pinjaman, Tunggakan, Peminjam Lancar, Peminjam menunggak, Peminjam KK miskin, Peminjam perempuan dan indikator kepentingan berbagai pihak seperti kinerja pinjaman bergulir seperti : LAR, PAR, CCr dan ROI). d) Pengguna Laporan Keuangan Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan : 1). Pemilik perusahaan, berguna untuk menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, menilai posisi keuangan dan pertumbuhannya dan sebagai dasar untuk mempertimbangkan dalam menambah atau mengurangi investasi. 2). Manajemen, berguna untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan terhadap pemilik, mengukur tingkat keuntungan, mengukur tingkat effisiensi dari setiap operasi usaha dan untuk menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab. 3). Kreditur, berguna untuk menilai kondisi keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang, menilai kualitas kredit/investasi dan menilai sejauh mana perjanjian kredit yang sudah disepakati. 4). Pemerintah, berguna untuk dasar dalam penetapan-penetapan kebijakan baru, menilai kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan. 5). Analis dan Akademis, berguna untuk sumber informasi yang bermanfaat dan ilmu pengetahuan. e) Tehnik dan metode dalam analisis laporan keuangan Metoda analisis adalah cara yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan suatu lembaga, terdiri dari : 1). Analisis Komparatif, yaitu : membandingkan masing-masing pos/sub total/total baik secara absolut maupun secara relatif (prosentis), dalam satu atau beberapa priode laporan. Analisa komparatif dibedakan pada 2 hal, yaitu : x Analisis Horisontal : membandingkan masing-masing pos yang sama dalam suatu periode dengan priode sebelumnya, sehingga diketahui perkembangan masing-masing pos. x Analisis Vertikal : membandingkan masing-masing pos dengan pos/sub total/total dalam suatu periode laporan, sehingga diketahui perkembangan masingmasing pos. x Analisis Horisontal dan Vertikal : membandingkan perkembangan masingmasing pos yang sama dalam suatu periode dengan priode sebelumnya dan sekaligus untuk mengetahui perkembangan masing-masing pos. 2). Analisis Environment (Lingkungan), yaitu : membandingkan pos-pos antar suatu lembaga dengan lembaga lainnya, sehingga mengetahui perkembangan lembaga tersebut di wilayah yang sama. 3). Analisis Variansi, yaitu : membandingkan antara pencapaian realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan (RAB) untuk suatu pos yang sama, dalam suatu periode laporan, sehingga diketahui seberapa jauh penyimpangan antara pencapaian
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
45
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN realisasi dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan dan kemungkinan penyebabnya. 4). Rasio Keuangan, yaitu : untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan timbal
balik antara aktiva, pasiva dan hasil usaha suatu unit kerja, dalam analisa rasio dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu :
a. Rasio Produktivitas, dalam analisis ini akan dicari hubungan timbal balik antara pos-pos pendapatan dengan pos-pos yang ada dalam laporan Laba-Rugi maupun Neraca. Contoh : Jenis-jenis rasio produktivitas N Rasio Rumus o 1
ROA (Return On Asset)
Laba x 100% x 12/n Rata-2 Asset
2.
ROI (Return Investment)
Laba Rugi Tahun Berjalan x 100% (Total Modal + Laba Tahun Lalu)
3
Profit Margin
Laba x 100% Total Pendapatan
4
Produktivitas Assets
Total Pendapatan x 100% x 12/n Rata-2 Asset
5
Laba Bersih terhadap Modal
Laba Bersih Total Modal
6
Produktivitas Pinjaman
Pendapatan Pinjaman x 100% 12/n Rata-Rata saldo Pinjaman
of
Tujuan
x 100% x
Untuk mengukur kemampuan mengelola asset dalam mendapatkan Laba, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengetahu/mengukur tingkat pengembalian modal (investasi), semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur kemampuan menghasilkan Laba dari operasi usaha yang murni, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur kemampuan aset meraih pendapatan, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur seberapa besar modal dalam menghasilkan laba Untuk mengukur seberapa besar tingkat pendapatan pinjaman, semakin besar pendapatan pinjaman semakin efektif
Catatan : Cara mencari Rata2 Asset, Pinjaman dsb misal : Rata2 Asset bln Maret = (asset bln Januari + asset bln Februari + asset bln Maret ) : 3 dan seterusnya apabila 1 tahun (Januari s/d Desember dibagi 12) b. Rasio Efisiensi, dalam analisis laporan Laba-Rugi maupun Neraca.
46
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
No
Contoh : Jenis-jenis rasio efisiensi Rasio
1
CCR (Cost Coverage Ratio)
2
Total Biaya Asset
terhadap
Rumus
Total Pendapatan x 100% Total Biaya Rata-2
Total Biaya x 100% x 12/n Rata-2 Asset
Tujuan Menggambarkan besar persentase biaya agar dapat melakukan effisiensi (penghematan) Menggambarkan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam mengelola aset, semakin kecil semakin efisien
c. Rasio Keuangan Lainnya, dalam analisis ini akan dicari hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada dalam laporan Neraca. Tujuannya untuk mengetahui likuiditas keuangan dan peran serta suatu pos terhadap jumlah totalnya.
No
Contoh : Jenis-jenis rasio keuangan lainnya Rasio Rumus
1
Cash Rasio
Kas + Bank x 100% Hutang Lancar
Tujuan x Untuk mengetahui kemampuan dana tunai untuk memenuhi hutang (kewajiban), semakin tinggi semakin baik (batas ≥ 100%) x Terlalu tingginya cash ratio menggambarkan adanya idle money, yakni : dana mengendap yang tidak menghasilkan sehingga akan berpengaruh para ratio lainnya seperti : Ratio ROA, CCr, dan ROI
d. Rasio Lainnya, rasio berikut ini berkaitan koletibilitas dengan tujuan untuk menunjukkan berapa besar KSM yang menunggak beserta nilai pinjaman. No
Contoh : Jenis-jenis rasio lainnya Rasio
1
LAR (Loan at Risk)
2
PAR (Portofolio at Risk)
Rumus
Tujuan
Jml KSM yg Menunggak ≥3bln/kali angs x 100% Jml KSM Aktif
Menunjukkan berapa % peminjam/KSM yang menunggak Menunjukkan berapa % nilai pinjaman yang menunggak
Jml KSM yg mengandung tunggakan ≥3bln/kali angs x 100% Jml Saldo Pinjaman
Dalam analisis tidak seluruh ratio harus dihitung, disesuaikan dengan kebutuhan dan khusus untuk UPK misalnya ROI, LAR, PAR, Ccr, Produktivitas pinjaman dan Cash ratio 1). 2). 3).
Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Lanjutkan ke kegiatan 2.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
47
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Tehnis analisis dan metode Laporan Keuangan, dengan urutan kegiatan : 1). 2).
3). 4).
Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan cara menganalisa laporan keuangan. Beri peserta penjelasan mengenai cara membuat laporan Neraca, Laba-Rugi dan Kolektibiltas. Bagikan media bantu yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat laporan neraca keuangan dengan membagikan data dan blanko. Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi.
A. Tehnis dan metode analisis dalam Laporan Neraca Untuk melakukan analisis ini, berdasarkan laporan neraca keuangan yang dilaporkan secara periodik (bulanan), seperti contoh tabel di bawah ini : NERACA Per, 31 Maret 2011 Aktiva 11010 Kas UPK
Rp
5.427.850 21010
11021 Bank UPK
Rp
17.112.447 21020
11030 Pinjaman KSM
Rp
62.365.500 21030
11031 Cad. Risiko Pinjaman 11040 Pinjaman Lain 12020 Inventaris & Harta tetap Akm penyust, Inv, Hrt 12021 Tetap
Rp Rp Rp
-86.161 0 31010 9.250.000 31020
Rp
Pasiva Hutang kepada pihak ke III Tabungan KSM Alokasi laba untuk BKM/LKM Total Kewajiban Modal pinjaman bergulir Modal PNPM
0 31030 Modal dan sumber lain Pemupukan modal dari laba 32010 Laba / Rugi tahun lalu Laba / Rugi tahun 32020 berjalan Total Modal 31040
TOTAL KEKAYAAN
48
Rp
0
Rp
1.985.200
Rp
246.208
Rp 2.231.408 Rp 35.900.000 Rp 42.050.000 Rp
0
Rp
129.242
Rp
11.391.878
Rp
2.367.108
Rp 91.838.228
Rp 94.069.636 TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL Rp
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
94.069.636
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Pada laporan neraca diatas dapat digambarkan analisa keuangan, sebagai berikut : 1. Cash Ratio, adalah : Rasio Kemampuan Menyediakan Dana (Cash) untuk memenuhi Kewajiban (Hutang) Jangka Pendek, dengan cara : Rumus =
Kas + Bank x 100% Î (5.427.850+17.112.447) x 100% Hutang Lancar (1.985.200+246.208) Î 22.540.297 x 100% 2.231.408 Î 1.010%
Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila Cash Rasio Tinggi ( ≥100% ), menggambarkan : 1). Adanya kemampuan dana tunai (cash) untuk memenuhi hutang jangka pendek yang sangat baik. 2). Adanya penimbunan dana tunai yang tidak produktif (idle money) di Kas dan Bank. Apabila Cash Rasio Rendah ( ≤100% ), menggambarkan : 1). Adanya ketidakmampuan dana tunai (cash) untuk memenuhi hutang jangka pendek. 2). Apabila kondisi ini terjadi secara terus menerus, maka seluruh aset/kekayaan digunakan untuk memenuhi kewajiban/hutang. Yang dimaksud Hutang Lancar (jangka pendek) adalah Hutang yang jangka pemenuhannya 1 tahun.
2. ROI (Return of Investment) yaitu : adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara laba yang diperoleh dibanding dengan modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir, dengan cara : Rumus =
Laba Rugi Tahun Berjalan x 100% (Total Modal + Laba Tahun Lalu) = 2.367.108 x 100% (78.079.242 + 11.391.878) = 2,65%
Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila ROI Rendah ( ≤10% ), menggambarkan : Tingkat pengembalian modal semakin lama, maka perlu dilakukan : – mengintensifkan penagihan tunggakan; – mengevaluasi apakah jasa pinjaman terlalu rendah; – mengevaluasi apakah biaya operasional UPK terlalu tinggi. Apabila ROI Tinggi ( ≥10% ), menggambarkan : tingkat pengembalian modal semakin cepat.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
49
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN B. Tehnis analisis dan metode dalam Laporan Laba-Rugi Untuk melakukan analisis ini, berdasarkan Laporan Perhitungan Laba-Rugi yang dilaporkan secara periodik (bulanan), seperti contoh Perhitungan Laba-Rugi dibawah ini : PERHITUNGAN LABA - RUGI Periode : Januari sd Maret 2011 PENDAPATAN : Jasa Pinjaman Pendapatan Lain dari Pinjaman
Rp. Rp.
Bunga Tabungan di Bank Pendapatan Lain non Operasional
Rp. Rp.
2.937.5005 0 69.775 136.925 +
Jumlah Pendapatan Rp. BIAYA-BIAYA : Biaya Insentif Petugas LPK Biaya Administratif Kantor Biaya Transportasi dan Komunikasi Biaya Rapat Biaya Cadangan Resiko Pinjaman Biaya Penyusutan Inventaris & Harta Tetap Biaya Non operasional
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
517.450 56.300 30.000 30.000 0
Rp.
0
Rp.
3.144.200
143.342 + Jumlah Biaya Rp.
777.092
Laba / Rugi Rp.
2.367.108
Pada laporan Laba-Rugi diatas dapat dilakukan analisa keuangan, sebagai berikut : ¾ CCR (Cost Coverage Ratio) yaitu : Rasio kemampuan untuk menutup biaya dari pendapatan yang diperolehnya. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara seluruh pendapatan yang diperoleh dibanding dengan seluruh biaya, dengan cara : Rumus = Total Pendapatan Tunai x 100% Total Biaya Tunai (tidak termasuk biaya cadangan resiko pinjaman) = 3.144.200 x 100% 777.092 = 404,6% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila CCR Tinggi (>125%), menggambarkan : pendapatan cukup untuk membiayai semua kegiatan operasional.
50
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Apabila CCR Rendah (≤125%), menggambarkan : perlunya melakukan effisiensi biaya (pengeluaran) atau meningkatkan pendapatan (jasa pinjaman), agar dapat membiayai semua kegiatan operasional. ¾ Profit Margin, yaitu : Rasio untuk mengukur kemampuan menghasilkan Laba dari operasi usaha yang murni. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara Laba Tahun Berjalan yang diperoleh dibanding dengan Total Pendapatan, dengan cara : Rumus = Laba Tahun Berjalan x 100% Total Pendapatan = 2.367.108 x 100% 3.144.200 = 75,2% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase Profit Margin Tinggi, menggambarkan : pendapatan cukup untuk membiayai semua kegiatan operasional. Apabila persentase Profit Margin Rendah, menggambarkan : perlunya melakukan effisiensi biaya (pengeluaran) atau meningkatkan pendapatan (jasa pinjaman), agar dapat membiayai semua kegiatan operasional. C. Tehnis analisis dan metode terhadap KSM/Peminjam Untuk melakukan analisis ini, perlu memiliki Buku Register Sisa Pinjaman (sesuai lampiran LU-04, Pedoman Teknis Pembukuan) yang tujuannya adalah didapatnya informasi tentang kondisi KSM/penerima pinjaman, seperti contoh dibawah ini : INFORMASI KSM PEMINJAM penerima pinjaman pertama bulan ini penerima pinjaman pertama s/d bulan lalu penerima pinjaman kedua dst bulan ini penerima pinjaman kedua dst s/d bulan lalu penerima pinjaman bulan ini (72010 + 72030) penerima pinjaman s/d bulan lalu (72020 + 72040) pinjaman menunggak < 3 bln/kali angsuran pinjaman menunggak 3 s/d 6 bln/kali angsuran pinjaman menunggak 6 s/d 9 bln/kali angsuran pinjaman menunggak > 9 bln/kali angsuran Jumlah KSM Aktif (72100 sd 72190) 72210 - Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 1 bln/kali angsuran (72110) 72230 - Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 3 bln/kali angsuran (72110 sd 72190) 72010 72020 72030 72040 72050 72060 72110 72130 72160 72190
-
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
NILAI
KSM KSM KSM KSM KSM KSM KSM KSM KSM KSM
0 0 2 87 2 87 36 9 0 5 94 36 11
Pada informasi KSM diatas dapat dilakukan analisis, sebagai berikut :
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
51
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN ¾ LAR (Loan at Risk), yaitu : adalah indikator yang menunjukkan berapa % peminjam yang menunggak. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara berapa KSM peminjam yang menunggak >= 3 bulan/kali angsuran dengan seluruh KSM peminjam yang masih memiliki saldo pinjaman, dengan cara : Rumus = Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 3 bln/kali angsuran x 100% Jumlah KSM Aktif = 11 x 100% 94 = 11,7% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase LAR Tinggi (>10%), menggambarkan : tingginya KSM/kelompok yang menunggak ≥ 3 bulan, maka UPK/LKM perlu mengintensifkan penagihan tunggakan, sosialisasi, pembinaan dan penguatan kepada KSM. Apabila persentase LAR Rendah (<10%), menggambarkan : rendahnya KSM/kelompok yang menunggak ≥ 3 bulan, maka UPK/LKM perlu mempertahankan dengan melakukan pembinaan dan penguatan kepada KSM (baik KSM lama dan baru) D. Tehnis analisis dan metode dalam Kolektibilitas Untuk melakukan analisis ini, UPK perlu memiliki Buku Kolektibilitas (sesuai lampiran LU-03, Pedoman Teknis Pembukuan UPK) yang tujuannya adalah didapatnya informasi tentang kondisi pinjaman KSM, seperti contoh dibawah ini : INFORMASI PINJAMAN / KOLEKTIBILITAS 70000 - Saldo Pinjaman lancar 70010 - Saldo Pinjaman yang mengandung tunggakan < 3 bulan/kali angsuran 70030 - Saldo Pinjaman yang mengandung Tunggakan 3 s/d 6 bln/kali angsuran 70060 - Saldo Pinjam yang mengandung Tunggakan > 6 s/d 9 bln /kali angsuran 70090 - Saldo Pinjaman yang mengandung Tunggakan > 9bln /kali angsuran Jumlah Saldo Pinjaman (70000+70010+70030+70060+70060) 70100 - Rata-rata Saldo Pinjaman 70110 - Jumlah Saldo Pinjaman yg mengandung Tunggakan >=3 bulan/kali angsuran (70030+70060+70090)
52
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
NILAI 184.538.000 76.520.850 6.688.504 0 0 267.747.354 0 6.688.504
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Pada informasi kolektibilitas diatas dapat dilakukan analisis, sebagai berikut : ¾ PAR (Portofolio at Risk), yaitu : adalah indikator yang menunjukkan berapa % pinjaman yang menunggak. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara berapa saldo pinjaman yang mengandung tunggakan >= 3 bulan/kali angsuran dibanding dengan jumlah saldo pinjaman, dengan cara : Rumus = Jumlah Saldo Pinjaman yg mengandung Tunggakan >= 3 bln/kali angsuran x 100% Jumlah Saldo Pinjaman = 6.688.504 x 100% 267.747.354 = 2,5% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase PAR Tinggi (>10%), menggambarkan : tingginya nilai pinjaman yang menunggak ≥ 3 bulan, maka perlu dilakukan pemetaan pinjaman bermasalah untuk penyelamatan pinjaman , seperti : cadangan resiko, tanggung renteng, 3R dan penghapusbukuan. Apabila persentase PAR Rendah (<10%), menggambarkan : rendahnya nilai pinjaman yang menunggak ≥ 3 bulan, maka perlu mempertahankan dan meningkatkan kondisi tersebut dengan melakukan pencairan pinjaman kepada KSM baru atau KSM lanjutan. 1). 2). 3).
Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Lanjutkan ke kegiatan 3.
Teknis Menganalisis Perkembangan/Pertumbuhan Laporan Keuangan, dengan urutan kegiatan : 1). 2).
3). 4).
Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan cara menganalisis perkembangan/pertumbuhan laporan keuangan. Beri peserta penjelasan mengenai cara membuat perkembangan laporan neraca keuangan. Bagikan media bantu yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat laporan neraca keuangan dengan membagikan data dan blanko. Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
53
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN A. Teknis dan metode analisis perkembangan/pertumbuhan dalam Laporan Neraca Menganalisa perkembangan/pertumbuhan pada laporan Neraca hakekatnya adalah untuk mengetahui secara cermat tentang keadaan keuangan serta korelasinya dengan kegiatan operasionalnya yang telah dilaksanakan, yang hasilnya diharapkan akan membantu manajemen untuk menyusun rencana selanjutnya demi tercapainya sasaran. Dibawah ini contoh dalam melakukan analisa perkembangan/pertumbuhan pos-pos dalam Neraca : Pertumbuhan 2010-2011
Bulan/Tahun No
Uraian
+/-
Komposisi % Maret ‘10
%
Maret ‘11
Maret ‘10
Maret ‘11
5.033.500 14.605.896 38.900.000 -276.348 0 300.000
5.427.850 17.112.447 62.365.500 -86.161 0 9.250.000 0
394.350 2.506.551 23.465.500 190.187 0 8.950.000 0
8 17 60 -69 0 2.983 0
9 25 66 0 0 1 0
6 18 66 0 0 10 0
94.069.636
35.506.588
61
100
100
0
0
0
0
1.985.200 -1.136.010
0 -82
0 2
2 0
0 13.550.000 0 -976.150
0 48 0 -88
61 49 0 2
38 45 0 0
11.391.878 -208.330
0 -8
0 4
12 3
35.506.588
61
100
100
AKTIVA 1 2 3 4 5 6 7
Kas Bank Pinjaman KSM Cad. Risiko Pinjaman Pinjaman Lain Inventaris & Harta Tetap Akm penyust, Inv, Hrt Tetap TOTAL AKTIVA
0 58.563.048
PASIVA 1
Hutang kepada pihak ke3 Tabungan KSM Alokasi laba untuk BKM/LKM Modal pinjaman bergulir Modal PNPM Modal dan sumber lain Pemupukan modal dari laba Laba / Rugi tahun lalu Laba / Rugi tahun berjalan TOTAL PASIVA
2 3 4 5 6 7 8 9
0
0
0 1.382.218
1.985.200
35.900.000 28.500.000 0 1.105.392
35.900.000 42.050.000 0
0 2.575.438
11.391.878
58.563.048
94.069.636
246.208
129.242
2.367.108
Kajian terhadap analisa data Neraca adalah : 1).
Secara total assets (Aktiva) menunjukkan adanya kenaikan pada bulan Maret 2011 sebanyak Rp. 35.506.588,- atau naik sebesar 61%, adapun kenaikan tersebut bersumber dari naiknya Pinjaman KSM sebanyak Rp. 23.465.500,- atau naik sebesar 60% dan Inventaris & Harta Tetap sebanyak Rp. 8.950.000,- atau naik sebesar 2.983%. Kenaikan selanjutnya pada Kas dan Bank dengan kenaikan sebanyak Rp. 394.350,- atau naik sebesar 8% dan Rp. 2.506.551,- atau naik sebesar 17%, ini menunjukkan dana kas tunai dapat memenuhi hutang jangka pendek. Sedangkan
54
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
2).
3).
untuk Pinjaman Bermasalah menunjukkan adanya perbaikan dengan menurunnya cadangan resiko pinjaman yaitu sebesar 69%. Dari sisi Pasiva menunjukkan adanya kenaikan pada Modal PNPM sebanyak Rp. 13.550.000,- atau naik sebesar 48%, namun ada penurunan pada Alokasi laba untuk BKM/LKM sebanyak Rp. 1.136.010,- atau turun sebesar 82%, Pemupukan modal dari laba menurun sebanyak Rp. 976.150,- atau turun sebesar 88% dan Laba/Rugi Tahun Berjalan menurun sebanyak Rp. 208.330,- atau turun sebesar 8%. Dari komposisi asset pada bulan Maret 2011 Pinjaman KSM mendominasi sebesar 66%, hal ini menggambarkan bahwa tingginya dana yang beredar (piutang) di masyarakat/KSM. Sedangkan dari komposisi Pasiva yang mendominasi adalah Modal Pinjaman (PNPM) sebesar 45%, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pinjaman bergulir sampai dengan saat ini (Maret 2011) masih berasal dari bantuan yang berasal dari Program PNPM belum berasal dari Modal Sendiri.
Kesimpulan : 1).
2). 3). 4). 5). 6).
Dari Assets menunjukkan kenaikan sebesar 61% dengan komposisi terbesar yaitu sebesar 2.983% yang berasal dari Inventaris & Harta Tetap, Pinjaman KSM, Kas dan Bank. Pinjaman bermasalah secara totalitas menunjukkan adanya upaya perbaikan. Kas dan Bank menunjukkan kenaikan, ini menunjukkan adanya kemampuan dana kas tunai untuk memenuhi hutang jangka pendek. Piutang menunjukkan adanya kenaikan Pasiva secara keseluruhan menunjukkan adanya kenaikan, kenaikan bersumber pada Modal PNPM. Alokasi laba untuk BKM/LKM, Pemupukkan dari modal dan Laba/Rugi Tahun Berjalan mengalami penurunan, ini terjadi dampak dari masih tingginya piutang (uang yang beredar).
B. Tehnis dan metode analisis perkembangan dalam Perhitungan Laba-Rugi Tujuan menganalisa perkembangan/pertumbuhan pada Perhitungan Laba-Rugi adalah mencapai Laba semaksimal mungkin, sehingga tujuan akhir dari analisa ini adalah ingin menggambarkan pencapaian kegiatan mengalami keuntungan atau kerugian. Dibawah ini contoh dalam melakukan analisa perkembangan/pertumbuhan pos-pos dalam Perhitungan Laba-Rugi : Bulan/Tahun No
Uraian
Pertumbuha n 2010-2011
Komposisi %
Maret ‘10
Maret ‘11
+/-
%
Maret ‘10
Maret ‘11
3.277.000 0 81.841
2.937.500 0 69.775
-339.500 0 -12.066
-10% 0% -15%
98% 0% 2%
93% 0% 2%
0
136.925
136.925
0%
0%
4%
PENDAPATAN 1 2 3 4
Jasa Pinjaman Pendapatan Lain dari Pinjaman Bunga Tabungan di Bank Pendapatan Lain non Operasional
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
55
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Bulan/Tahun No
Uraian
Pertumbuha n 2010-2011
Komposisi %
Maret ‘10
Maret ‘11
+/-
%
Maret ‘10
Maret ‘11
TOTAL PENDAPATAN
3.359.341
3.144.200
215.141
-6%
100%
100%
Biaya Insentif Petugas UPK Biaya Administratif Kantor Biaya Transportasi dan Komunikasi Biaya Rapat Biaya Cadangan Resiko Pinjaman Biaya Penystn Invrs & Harta Tetap Biaya Non operasional TOTAL BIAYA
450.000 128.000
517.450 56.300
67.450 -71.700
15% -56%
57% 16%
67% 7%
160.000
30.000
-130.000
-81%
20%
4%
25.000
30.000
5.000
20%
3%
4%
0
0
0
0%
0%
0%
0
0
0
0%
0%
0%
20.903 783.903
143.342 777.092
586% -1%
3% 100%
18% 100%
Laba/Rugi
2.575.438
2.367.108
122.439 -6.811 208.330
BIAYA 1 2 3 4 5 6 7
-8%
Kajian terhadap analisa data Laba-Rugi adalah : 1).
2).
3).
Dari sisi Total Pendapatan pada bulan Maret 2011 mengalami penurunan sebanyak Rp. 215.141,- atau turun sebesar 6%, adapun penurunan ini bersumber dari Jasa Pinjaman sebanyak Rp. 339.500,- atau turun sebesar 10% dan Bunga Tabungan di Bank menurun sebanyak Rp. 12.066,- atau turun sebesar 15%, sedangkan yang mengalami kenaikan pada Pendapatan Lain Non Operasional sebanyak Rp. 136.925,- . Dari sisi Total Biaya pada bulan Maret 2011 mengalami penurunan sebanyak Rp. 6.811,- atau turun sebesar 1%, adapun penurunan bersumber dari Biaya Transportasi dan Komunikasi sebanyak Rp. 130.000,- atau turun sebesar 81% dan Biaya Administratif Kantor sebanyak Rp. 71.700,- atau turun sebesar 56%, sedangkan di sisi lain yang mengalami kenaikan pada Biaya Insentif Petugas UK sebanyak Rp. 67.450,- atau naik sebesar 15%, Biaya Rapat sebanyak Rp. 5.000,atau naik sebesar 20% dan Biaya Non operasional sebanyak Rp. 122.439,- atau naik sebesar 586%. Dari komposisi Pendapatan pada bulan Maret 2011 yang mendominasi Pinjaman KSM sebesar 93% meskipun dibandingkan dari Maret 2010 ada penurunan 5%, hal ini menggambarkan bahwa pendapatan masih bersumber dari piutang di masyarakat/KSM, disisi lain untuk komposisi Biaya yang mendominasi Biaya Insentif Petugas UPK sebesar 67% apabila dibandingkan dengan Maret 2010 ada kenaikan 10%, demikian pula pada Biaya Non Operasional ada kenaikan 15% dibanding bulan Maret 2010.
56
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Kesimpulan Pendapatan belum secara keseluruhan efektif, hanya baru berasal dari jasa pinjaman dan dari perkembangan/pertumbuhan mengalami penurunan. 2). Biaya masih cenderung tinggi yang didominasi oleh Biaya Insentif UPK dan Biaya Non Operasional, meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, seperti Biaya Transport dan Komunikasi dan Biaya Administrasi. 3). Laba menunjukkan penurunan, ini diakibatkan adanya kenaikkan pada unsur Biaya atau turunnya pendapatan melalui jasa pinjaman. 1).
C. Rencana Tindaklanjut Rencana tindaklanjut ini disusun berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang timbul dan dilaksanakan dalam rangka tindakan perbaikan serta menentukan arah strategi. Dari beberapa permasalahan yang timbul perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut: 1). Mengingat rendahnya (turun) pendapatan jasa pinjaman, maka diupayakan melakukan penagihan atau melalukan efisiensi biaya (pengeluaran). 2). Untuk tercapainya pendapatan, maka masih dimungkinkan menambah jumlah peminjam (ekspansi), dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan selektif. 3). Meningkatkan pembinaan kepada peminjam lama dan baru, dalam upaya mencegah timbulnya pinjaman macet (tunggakan). 4). Menerapkan prinsip tanggung renteng, apabila salah satu anggota KSM menunggak. 5). Untu biaya yang mengalami kenaikan yang cukup tajam perlu ditinjau dan diteliti kembali kewajarannya. 6). Melibatkan pihak-pihak aparat desa, kecamatan dan pemerintah kota/kab. dalam rangka penyelamatan pinjaman bermasalah.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
57
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 7 Topik: Kebijakan Pinjaman Dana Bergulir
1. Peserta memahami pengertian pinjaman dana bergulir 2. Peserta memahami pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan 3. Peserta memahami tujuan diadakannya pinjaman dana bergulir 4. Peserta memahami pengelola pinjaman bergulir 5. Peserta memahami sasaran (penerima manfaat) pinjaman dana bergulir 6. Peserta memahami prinsip – prinsip pinjaman dana bergulir
Kegiatan 1 : Curah Pendapat Pengertian, Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir Kegiatan 2 : Curah Pendapat Sasaran dan Pengelola Pinjaman Bergulir
2 Jpl (90’)
Pedoman Teknis Pinjaman Bergulir
58
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x Kertas Plano x Kuda-kuda untuk Flip-chart x Metaplan x Papan Tulis dengan perlengkapannya x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
59
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat Pengertian , Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema ”Memahami Pinjaman Bergulir” kemudian uraikan apa yang ingin dicapai pada modul ini : x
Peserta memahami pengertian pinjaman bergulir
x
Peserta memahami pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan
x
Peserta memahami tujuan diadakannya pinjaman bergulir
x
Peserta memahami sasaran (penerima manfaat) pinjaman bergulir
x
Peserta memahami prinsip – prinsip pinjaman bergulir
2) Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 1 yaitu Curah Pendapat Pengertian Pinjaman Bergulir 3) Lakukan curah pendapat dengan peserta, apa pengertian pinjaman bergulir?. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana PNPM Mandiri Perkotaan memaknai pinjaman bergulir Pinjaman bergulir adalah pinjaman dalam PNPM Mandiri Perkotaan yang diberikan kepada masyarakat miskin melalui Kelom[pok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa pertimbangan PNPM Mandiri Perkotaan menggunakan kegiatan pinjaman bergulir : a) Tersedianya akses dan jasa layanan keuangan yang berkelanjutan telah terbukti merupakan salah satu alat efektif untuk membantu rumah tangga miskin dalam meningkatkan pendapatan dan kekayaannya. b) Akses rumah tangga miskin ke jasa layanan keuangan formal masih sangat rendah, sekitar 29 juta rumah tangga miskin masih belum mendapatkan akses ke lembaga keuangan (sumber Johnston dan Deflev Holloch) c) Pinjaman bergulir PNPM Mandiri perkotaan memiliki peluang dapat menjangkau sekitar 2,5 juta rumah tangga miskin yang sama sekali belum menerima akses ke lembaga keuangan formal d) Permintaan pinjaman dana bergulir pada rencana pronangkis masyarakat masih tinggi. e) Pemutusan pendampingan yang telah berjalan selama ini bila tanpa disertai kinerja yang memadai akan merusak budaya meminjam dan dan jaminan sosial yang ada di masyarakat.
60
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Tujuan Pinjaman Bergulir : ” menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman mikro berbasis pasar untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan sebagai proses pembelajaran dalam rangka mengelola pinjaman dan menggunakannya secara benar
Prinsip – prinsip pinjaman bergulir : a. b. c. d. e. f. g. h.
Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan pinjaman bergulir adalah milik masyarakat kelurahan/desa sasaran bukan milik perorangan. Tujuan dipilhnya kegiatan pinjaman dana bergulir adalah dalam rangka membantu program penanggulangan kemiskinan dan oleh karenanya harus menjangkau warga masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran utama PNPM Mandiri Perkotaan. Pengelolaan pinjaman bergulir berorientasi kepada proses pembelajaran untuk penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat miskin, serta kegiatan-kegiatan produktif lainnya. Pengelolaan pinjaman bergulir dipisahkan antara LKM sebagai representasi dari warga masyarakat pemilik modal dengan UPK sebagai pengelola pinjaman bergulir yang bertanggung jawab langsung kepada BKM/LKM Prosedur serta keputusan pemberian pinjaman harus mengikuti prosedur pemberian pinjaman bergulir standar yang ditetapkan. Manajer dan petugas UPK harus orang yang mempunyai kemampuan dan telah memperoleh sertifikat pelatihan dasar yang diadakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan. UPK telah mempunyai sistem pembukuan yang standar dan system pelaporan keuangan yang memadai. UPK mendapat pengawasan baik oleh LKM/BKM melalui pengawas UPK, maupun konsultan pelaksana (KMW) melalui tenaga ahli dan fasilitator, atau pihak yang ditunjuk.
5) Kemudian lakukan diskusi kelas mengenai apakah warga miskin dapat meningkatkan kesejahteraannya hanya dengan diberi pinjaman bergulir ? 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 7) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Pinjaman bergulir, bukanlah satu-satunya sarana untuk meningkatkan pendapatan warga miskin, melainkan sebagai stimulan agar warga miskin mampu untuk berusaha keluar dari persoalannya. Hal yang terpenting adalah kemauan dan motivasi yang kuat dari individu warga miskin itu sendiri merupakan modal yang paling utama.
8). Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 9) lanjutkan ke kegiatan 2.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
61
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Diskusi Sasaran dan Kriteria Pengelola Pinjaman Bergulir 1) Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2, yaitu diskusi sasaran dan dan kriteria pengelola pinjaman bergulir. 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya pengertian dan beberapa pertimbangan Pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan, tujuan dan prinsip-prinsip pengelolaan pinjaman bergulir maka akan didiskusikan bersama sasaran dan kriteria pengelola pinjaman bergulir. 3) Bagilah peserta menjadi beberapa kedalam 3 kelompok, ajaklah mereka untuk berdiskusi dengan menggunakan metode diskusi ”komedi putar”, dengan pokok bahasan sebagai berikut : Kelompok 1 dan 2: apa saja menjadi sasaran pinjaman bergulir pada PNPM MP Kelompok 3 dan 4: apa kriteria kelayakan pengelola pinjaman bergulir ? 4) Tawarkan kepada peserta,apakah hasil dari diskusi tersebut akan dibahas kembali pada diskusi kelas. 5) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana PNPM Mandiri Perkotaan memaknai sasaran dan kriteria pengelola pinjaman bergulir? Sasaran: Sasaran utama pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir adalah rumah tangga miskin di wilayah desa/kelurahan dimana LKM/BKM berada, khususnya warga miskin yang sudah tercantum dalam daftar warga miskin (hasil pemetaan swaadaya /PS-2). Indikator tercapainya sasaran tersebut, meliputi :
a. Peminjan dari tumah tangga miskin yang telah diidentifikasi dalam PJM Pronangkis dan telah terdaftar dalam daftar warga miskin (PS-2).
b. Minimum 30 % peminjam adalah perempuan c. Para peminjam dari rumah tangga miskin tersebut telah bergabung dalam
Kelompok swadaya masyarakat (KSM), khusus untuk kegiatan ini beranggotakan 5 orang. d. Akses pinjaman bagi KSM peminjam yang kinerja pengembaliannya bagus, terjamin kelanjutannya baik melalui dana BLM, maupun melallui dana hasil channeling dan kebijakan pinjaman yang jelas.
62
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Kriteria Pengelola Pinjaman Bergulir: Yang termasuk pengelola pinjaman bergulir secara langsung adalah UPK, Pengawas dan KSM, dengan mempunyai kriteria khusus masing-masing dari pengelola tersebut Masyarakat miskin yang mendapatkan akses pinjaman bergulir adalah KK miskin yang tercatat dalam daftar pemetaan swadaya (PS) 2
6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7) Simpulkan bersama hasil dari curah pendapat, berilah penguatan 8) Tutup pertemuan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
63
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 8 Topik: Ketentuan Dasar Pinjaman Dana Bergulir
1. Peserta memahami Ketentuan/Skim Pinjaman 2. Peserta mentakerjakan Kolektibilitas pinjaman dana bergulir 3. Peserta menghitung Cadangan Resiko Pinjaman dana bergulir
Kegiatan 1 : Curah Pendapat Ketentuan/Skim Pinjaman dana Bergulirr Kegiatan 2 : Curah Pendapat dan Praktek penatakerjaan Kolektibilitas Pinjaman dana Bergulir Kegiatan 3 : Curah Pendapat dan Praktek Menghitung Cadangan Resiko Pinjaman dana Bergulir
2 Jpl (90 ’)
1. Petunjuk Teknis Pinjaman Bergulir
64
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x Kertas Plano x Kuda-kuda untuk Flip-chart x Metaplan x Papan Tulis dengan perlengkapannya x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
65
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Diskusi Skim/Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dengan tema ”Skim/Ketentuan Umum Pinjaman dana Bergulir” 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya pengertian dan beberapa pertimbangan Pinjaman dana bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan, tujuan pinjaman bergulir,maka akan didiskusikan bersama skim/ketentuan umum dari pinjaman bergulir. 3) Lakukan diskusi dengan peserta, apa saja yang termasuk skim/ketentuan umum pinjaman dana bergulir?. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana UPK mensikapi dan melaksanakan skim/ketentuan umum pinjaman dana bergulir? Skim pinjaman dana bergulir yang harus diperhatikan dan dipedomani dalam pelaksanaan pinjaman bergulir terdiri dari : a. Peminjaman adalah warga miskin yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan anggota minimal 5 orang diantaranya 30%nya adalah wanita. b. Tujuan pinjaman untuk mengembangkan usaha yang tidak melanggar ketentuan(undang-undang). Tidak diperkenankan membiayai untuk menunjang kepentingan militer atau politik c. Besarnya pinjaman pertama maksimal Rp.1.000.000,- per orang dan untuk pinjaman selanjutnya maksimal Rp. 3.000.000,- tergantung pada riwayat pembayaran pinjaman sebelumnya. d. Jasa pinjaman ditetapkan antara 1,5% s.d. 3% per bulan dari pokok pinjaman semula. e. Jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan disesuaikan dengan kegiatan usaha peminjam. f. Peminjam hanya dapat meminjam maksimum 4 kali pinjaman g. Angsuran pinjaman maksimal bulanan untuk sektor pertanian dimungkinkan musiman dengan pembayaran bunga secara bulanan
5) Kemudian lakukan diskusi kelas mengenai apakah skim pinjaman tersebut dapat dipenuhi atau dilaksanakan warga miskin dalam mengakses pinjaman bergulir.
66
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 7) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Hanya peminjam dengan catatan pengembalian lancar dan memiliki tabungan sesuai ketentuan yang akan dapat fasilitas pinjaman berikutnya
8)
Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
Diskusi Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa setelah dalam kegiatan 1 mempelajari tentang Skim/Ketentuan Pinjaman kita akan mlanjutkan i kegiatan 2 dengan tema ”Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir” 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya Skim/Ketentuan Pinjaman Bergulir, maka akan didiskusikan bersama Kolektibilitas Pinjaman Bergulirr. 3) Lakukan diskusi dengan peserta, bagaimana pengelompokan/klasifikasi dari pinjaman bergulir. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana UPK mensikapi dan melaksanakan skim/ketentuan umum pinjaman bergulir? Kolektibilitas pinjaman adalah cerminan dari pengelolaan pinjaman dana bergulir, dengan kolektibilitas dapat dilihat baik buruknya kualitas dan tingkat resiko daripada pinjaman. Pengelompokan dalam kolektibilitas pinjaman terdiri dari Pinjaman Lancar (L), Dalam Perhatiah Khusus (DPK), Kurang Lancar (KL), Diragukan (D) dan Macet (M)
5) Kemudian berikan soal latihan pengelompokan kolektibilitas dan berikan form kolektibilitas pinjaman (LU. 3 ) untuk dikerjakan secara kelompok dan dibahas dalam diskusi kelas Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 6) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
67
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Dengan kolektibilitas pinjaman dapat diketahui tingkat risiko yang ditanggung, makin tinggi pinjaman lancar maka makin kecil tingkat resiko pinjaman sedangkan makin kecil pinjaman lancer dan makin tinggi pinjmanan Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet maka makin besar tingkat resiko pinjaman
7) kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
Diskusi dan Latihan Pembentukan Cadangan Resiko Pinjaman 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kpada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan belajar ” proses pembentukan cadangan resiko pinjaman” . 2) Jelaskan kepada peserta, setelah kita memahami Skim dan bergulir, maka hal yang perlu juga dipahami dan dilakukan cadangan resiko pinjaman. 3) Adakan diskusi dan Tanya jawab tentang ketentuan cadangan berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya hal-hal tentang cadangan resiko pinjaman.
kolektibilitas pinjaman adalah pembentukan resiko pinjaman, dan yang belum dipahami
Setiap pinjaman mengandung resiko (sebagian) tidak terbayar kembali. Untuk menanggulangi resiko pinjaman tersebut perlu didukung dengan dana yag cukup berupa cadangan resiko pinjaman yang dibentuk setiap bulan sesuai dengan kualitas (kolektibilitas pinjaman). Setiap kolektibilitas memiliki bobot resiko berbeda (sesuai ketentuan umum pengelolaan pinjaman yang dikeluarkan BI), dengan mengalikan saldo masing-masing diperoleh perhitungan cadangan resiko pinjaman,sebagai berikut: Klasifikasi Kolektibilitas 1 2 3 4 5
68
Lancar (L) Dalam Perhatian Khusus (DPK) Kurang Lancar (KL) Diragukan (D) Macet (M)
Perhitungan Cadangan 1% x saldo pinjaman L 5% x saldo pinjaman DPK 15% x saldo pinjaman KL 50% x saldo pinjaman D 100% x saldo pinjaman M
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 4) Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok, ajaklah mereka untuk membahas dan dan bagikan soal/kasus (perhitungan keloktibilitas pinjaman ) untuk mempraktekkan beberapa hal: Kelompok 1 & 2 : a. Mengapa dalam pinjaman bergulir harus dilakukan pembentukan cadangan resiko pinjaman ? b.Berapa cadangan resiko pinjaman yang harus dibentuk pada bulan ini ? Kelompok 3 & 4 : a. Kapan dilakukan pembentukan cadangan resiko pinjaman? b. Berapa cadangan resiko pinjaman yang harus dibentuk pada bulan ini? 5) Berilah kesempatan kepada wakil dari kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, serta beri kesempatan kepada kelompok lain untuk menambahkan atau menanggapi hasil diskusi kelompoknya. 6) Lakukan dialog dengan peserta, apakah peserta memahami tujuan dan mampu melakukan proses pembentukan cadangan resiko pinjaman. 7) Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 8) Simpulkan bersama, dan berilah penguatan apabila dirasa masih kurang. Besar kecilnya cadangan resiko pinjaman
yang harus dibentuk tergantung kolektibilitas
pinjaman, makin baik kolektibilitas pinjaman maka cadangan yang dibentuk makin kecil sehingga biaya cadangan makin kecil pula bahkan biaya cadangan yang dibentuk sebelumnya bisa dikredit sedangkan makin buruk kolektibilitas pinjaman makin besar cadangan dan biaya cadangan yang dibentuk.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
69
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 9 Topik : Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir
1. Peserta Mampu mengaplikasikan tahapan pelayanan pinjaman bergulir 2. Peserta Mampu Melakukan Monitoring Pinjaman Bergulir 3. Peserta Mampu Menangani Pinjaman Bermasalah
Kegiatan 1 : Diskusi dan latihan pemahaman tahapan pelayanan Pinjaman Bergulir Kegiatan 2 : Diskusi dan latihan Monitoring Pinjaman Bergulir Kegiatan 3 : Diskusi dan role play Penanganan Pinjaman Bermasalah
6 Jpl (240 ’)
1. Petunjuk Teknis Pinjaman Bergulir
x Kertas Plano x Kuda-kuda untuk Flip-chart x Metaplan x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
70
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Pembahasan Tahapan Pelayanan Pinjaman Bergulir 1) Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu Penjelasan tahapan pelayanan pinjaman bergulir. 2) Jelaskan kepada peserta, bahwa dalam melaksanakan pinjaman bergulir, ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan.
Pada tahapan 1,2,4, dan 5 perlu dijelaskan kepada peminjam bahwa : x Pinjaman bergulir adalah hutang yang wajib dibayar kembali sampai lunas, bukan suatu hibah. x Peminjam wajib memiliki tabungan 5 % dua bulan sebelumnya dan 5 % selama masa pinjaman. x Peminjam wajib saling tanggung renteng x Hanya peminjam yang pembayarannya lancar yang mendapat pinjaman berikutnya. 3) Berilah penjelasan mengenai tahapan pelaksanaan pinjaman bergulir. Serta beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan membahas hal yang dianggap perlu. 4) Berilah lembar latihan penetakerjaan formulir pinjaman (PB.01 s/d PB 3) beserta soal latihan untuk dikerjakan secara kelompok dan hasilnya dipresentasikan di kelas. 5) Simpulkan bersama. Pada setiap tahapan pelayanan pinjaman bergulir mengandung unsur pencegahan (pembinaan) agar pinjaman tidak bermasalah (menunggak) dikemudian hari sehingga setiap tahapan dalam pelayanan pinjaman harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh UPK sebagai untit pengela Pinjaman Bergulir yang bertanggung jawab kualitas pinjaman bergulir yang dikelolanya
5). Tutup materi dan ucapkan terima kasih.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
71
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Pembahasan Monitoring Pinjaman Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kpada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan belajar 2 ” monitoring pinjaman bergulir” . 2) Jelaskan kepada peserta, setelah kita memahami tahapan pemberian pinjaman sebagai rangkaian dalam proses pelayaan pinjaman bergulir, maka agar keberlanjutan pinjaman bergulir dapat terpelihara dengan baik, hal yang perlu di lakukan adalah monitoring pinjaman bergulir. 3) Berikan kesempatan peserta untuk membaca acuan monitoring pinjaman bergulir sesuai bahan bacaan yang telah diberikan sebelumnya. 4) Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok, ajaklah mereka untuk membahas beberapa hal : Kelompok 1 & 2 :
a. Mengapa dalam pinjaman bergulir harus dilakukan monitoring ? b. Kapan dan siapa yang harus melakukan monitoring ?
Kelompok 3 & 4 : a. Apa yang harus di monitor dalam pinjaman bergulir ? b. Bagaimana cara melakukan monitoring pinjaman bergulir ? 5) Berilah kesempatan kepada wakil dari kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, serta beri kesempatan kepada kelompok lain untuk menambahkan atau menanggapi hasil diskusi kelompoknya. 6) Lakukan dialog dengan peserta, apakah dengan sejumlah KSM yang ada di wilayahnya, monitoring hanya cukup dilakukan oleh UPK saja, bagaimana solusinya? 7) Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 8) Simpulkan bersama, dan berilah penguatan apabila dirasa masih kurang.
72
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Monitoring pinjaman bergulir bertujuan agar tujuan pemberian pinjaman bergulir tercapai dengan baik. dengan melakukan dua hal : A. Monitoring Administratif Kegiatan monitoring administratif dilakukan oleh Pengawas dan Manajer UPK dengan mengamati semua “core indicators” atau Indikator Utama yang terdiri dari 4 indikator kinerja keuangan diatas. Kegiatan ini dilakukan minimal sebulan sekali. LAR = adalah indikator yang menunjukkan berapa % peminjam yang menunggak Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara berapa KSM peminjam yang menunggak > 3 bulan dengan seluruh KSM peminjam yang masih memiliki saldo pinjaman. PAR = adalah inidikator yang menunjukkan berapa % pinjaman yang tertunggak Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara jumlah pinjaman yang tertunggak > 3 bulan dengan total realisasi saldo pinjaman di UPK ROI = adalah kemampuan UPK untuk menghasilkan laba dari modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara laba yang diperoleh UPK dengan modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir. CCr = adalah kemampuan UPK untuk menutup biaya dari pendapatan yang diperolehnya. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara seluruh pendapatan tunai yang diperoleh UPK dengan seluruh biaya tunai yang dikeluarkan UPK. B. Monitoring lapangan: Monitoring lapangan didalamnya kegiatan pembinaan dilakukan petugas UPK paling lambat sebulan setelah pinjaman direalisir. Dalam rangka menjalin hubungan baik antara Petugas UPK dengan peminjam, minimal satu bulan setelah raealisasi pinjaman petugas UPK harus mengunjungi anggota KSM peminjam. Kunjungan selanjutnya tergantung pada kualitas pembayaran angsuran pinjaman yang dilakukan oleh peminjam. Apabila terdapat peminjam yang pembayaran angsuran pinjamannya cenderung memburuk, maka petugas UPK harus sering mengunjungi peminjam tersebut bersama Pengurus dan anggota KSM lainnya sebagai perwujudan pelaksanaan tanggung renteng. Pengawas secara berkala minimal sebulan sekali dengan uji petik yang mengarah ke seluruh peminjam. Apabila ditemukan kasus atau penyimpangan maka dilakukan pemeriksaan khusus untuk menyelesaikan kasus tersebut atau untuk menemukan apakah ada kasus lain disamping yang sudah diketemukan. Tujuan monitorig lapangan adalah antara lain : a. Agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemberian pinjaman b. Untuk mengetahui perkembangan usaha / kesejahteraan peminjam c. Agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran kembali d. Untuk mengintensifkan penagihan pembayaran kembali bagi yang menunggak e. Apabila sudah ditemukan kasus, apakah masih ada kasus lain yang serupa atau berbeda dari yang telah diketemukan.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
73
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat Penanganan Pinjaman Bermasalah 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa setelah kita membahas mengenai tahapan dan monitoring pinjaman bergulir, kita akan memulai kegiatan belajar 3 ”penanganan pinjaman bermasalah” 2) Jelaskan kepada peserta walaupun upaya pencegahan pinjaman bermasalah melalui kegiatan monitoring sudah dilakukan sedemikian rupa, namun bukan tidak mungkin pinjaman bermasalah tersebut masih saja muncul. 3) Ajaklah peserta untuk menuliskan di dalam kartu metaplan, apa yang menjadi penyebab terjadinya pinjaman bermasalah ? 4) Kemudian, fasilitasi pengelompokan penyebab terjadinya pinjaman bermasalah dan tempel di dalam papan tulis atau dinding. 5) Lakukan diskusi di kelas, bagaimana akibatnya terhadap kelancaran pinjaman ? 6) Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 7) Berilah penjelasan mengenai penanganan pinjaman bermasalah. (gunakan bahan bacaan penanganan pinjaman bermasalah). 8) Simpulkan bersama, lanjutkan ke kegiatan 2
Pendekatan yang dapat dilakukan oleh UPK dalam menangani pinjaman bermasalah, diantaranya : a. menagih tunggakan b. menyelamatkan pinjaman bermasalah c. menagih melalui jalur hukum. Tahapan penyelesaian penagihan tunggakan, diantaranya : a. Kegiatan Administrasi 1) Dalam rangka pemetaan tunggakan Petugas UPK wajib mengadministrasikan pinjaman secara tertib dan benar sehingga dengan mudah diketahui data penunggak dan besar tunggakannya 2) Petugas UPK tiap akhir bulan wajib membuat daftar KSM/anggota yang menunggak dalam Daftar Tunggakan dan membuat Rencana Kerja Penagihan 3) Petugas UPK kemudian membuat rencana kerja penagihan tunggakan kepada KSM yang akan dilaksanakan setiap hari kerja dalam satu minggu.
b. Kegiatan Kunjungan Penagihan. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
74
Membuat skala prioritas kunjungan penagihan Pelaksana kunjungan Mencatat Hasil Kunjungan kedalam Menginformasikan Janji Penunggak kepada Relawan Mengunjungi Kembali Memberi Surat Peringatan Mengikutsertakan Aparat Kelurahan/ Desa Mencairkan Tabungan Tanggung Renteng
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
c.
Penyelesaian Tunggakan melalui Tim Khusus Penagihan Tunggakan Penagihan tunggakan selain dilakukan sendiri oleh petugas UPK dapat juga dilakukan dengan membentuk tim khusus penagihan tunggakan, dengan langkah-langkah sbb: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
d.
Pembentukan Tim Penagihan Tunggakan Pembekalan kepada Tim oleh Fasilitator Penelusuran administratif KSM penunggak. Pembuatan skala prioritas penagihan Pembuatan jadwal investigasi dan penagihan Tindak lanjut hasil investigasi dan penagihan dengan Tim Pelaporan hasil kegiatan investigasi dan penagihan tunggakan.
Penyelamatan Pinjaman Bermasalah Tujuan penyelamatan pinjaman adalah : 1)
Agar pinjaman dapat kembali
2)
Peminjam masih bisa terus memperoleh akses pinjaman ke UPK.
3)
Kinerja pinjaman bergulir UPK sehat
Penyelamatan pinjaman dapat dilakukan melalui berbagai langkah, diantaranya : 1) 2) 3)
Penjadwalan ulang (Rescheduling) Mensyaratkan kembali (reconditioning) Mengatur kembali (restructuring)
Role Play Teknik Menagih Tunggakan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa pada kegiatan belajar 3 membahas tentang penanganan pinjaman bermasalah khususnya kunjungan kepada penunggak, selanjutnya kita akan memulai kegiatan belajarv 4 ”Teknik Menaging Tunggakan”. 2) Jelaskan kepada peserta, setelah kita memahami proses penanganan pinjaman bermasalah mulai kegiatan administrative, kunjungan lapang dan penyelamatan pinjaman maka dalam rangka kunjungan lapang kepada penunggak perlu teknik dan kiat-kiat dalam melakukan penagihan langsung kepada penunggak sehingga mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan dan pada akhirnya penunggak dapat melunasi pinjamannya.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
75
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 3) Berikan kesempatan peserta untuk membaca acuan teknik menagih tunggakan sesuai bahan bacaan yang telah diberikan sebelumnya. 4) Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok, perkelompok terdiri dari 2 orang dimana 1 orang berperan sebagai penagih dan 1 orang sebagai penunggak untuk bermain peran (role play) dalam penagihan berbagai katagori penunggak dengan topik sbb.: Kelompok 1 : ”Bersikap sabar dan tetap ramah, serta dapat memberikan dukungan moril kepada penunggak sehingga memiliki keyakinan mampu membayar tunggakannya” Kelompok 2 :”Bersikap tangguh” Kelompok 3 :”Bersikap sebagai Peguasa/birokrat” Kelompok 4 :”Menagih tunggakan dengan tetapsensitif terhadap nilai kdebudayaan” Kelompok 5 :”Menerapkan prinsip keikutsertaan dalam menagih tunggakan” Kelompok 6 :”Menetralisir ketidak senangan dalam menerima PPT” Kelompok 7 :”Kesalahan yang meninggung agama atau kebudayaan dan pribadi penunggak” Kelompok 8 :”Menanggapi keluhan atas perlakuan PPT lain yang bersikap sebagai penguasa/birokrat” Kelompok 9 :"Menagih nasabah nakal(onwill)” (lihat Lembar Kerja) 5) Pada saat kelompok 1 bermain peran maka kelompok 2 sebagai pengamat jalannya role play dst.. 6) Berikan tanggapan atas role play dan hasil pengamatan dan berikan penguatan kembali temntang teknik menagih tunggakan sehingga penanganan pinjaman bermasalah mendapatkan hasil yang memuaskan. 7) Simpulkan bersama, dan berilah penguatan apabila dirasa masih kurang.
76
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Keberhasilan dalam menangani pinjaman bermasalah melalui penagihan langsung terhadap penunggak perlu didukung dengan teknik, kiat dan cara menagih tunggakan pada saat PPT (Petugas Penagih Tunggakan) bertatap muka dengan penunggak berbagai karakter . Adapun teknik menagih tunggakan sebagai bahan acuan PPT sbb.: 1. PPT harus mempunyai sikap mental sesuai harapan lembaga yakni: a. Mendiskripsikan sikap sabar, tangguh, ulet, kreatif dan innovative b. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah c. Memperagakan sikap sabar, tangguh, ulet, kreatif, innovative dan mengendalikan diri dalam menghadapi penunggak d. Menunjukkan diri bersikap sabar dan tetap ramah e. Menunjukkan konsistensi sikap tangguh f. Mengintegrasikan sikap seorang pengusaha bukan penguasa/birokrat 2. Menagih dengan Positive approach a. Mampu menagih penunggak dengan sensitive terhadap nilai kebudayaan b. Mampu menerapkan prinsip keikutsertaan dalam menagih tunggakan c. Mampu menekankan pada kepentingan penunggak, tanpa larut dalam wawancara d. Mampu meyakinkan penunggak akan lebih beruntung apabila segera membayar tunggakannya e. Mampu memberikan reinforcement kepada penunggak yang sudah memenuhi kesanggupannya f. Mampu memberikan negative reinforcement kepada yang baru memenuhi sebagian dari kesanggupannya 1. Cara mengatasi masalah Memperagakan cara menetralisir keadaan yang tegang/ketidak senangan penunggak dalam menerima kedatangan PPT yang dengan cara: a. Menetralisir ketidaksenangan penunggak dalam menerima PPT b. Menetralisir kesalahan ucapan yang menyinggung adama/budaya dan pribadi penunggak c. Menanggapi keluhan atas perlakuak PPT yang berperilaku/bersikap sebagai birokrat d. Mengatasi keberatan penunggak membuat janji yang realistis
3.
4.
Menagih penunggak mempunyai kemauan untuk membayar tetapi kemapuannya kurang (on macht) a. Memperagakan sikap keikutsertaan yang tinggi terhadap kondisi penunggak onmacht b. Memerankan sebagai mitra usaha yang memberikan konsultasinuntuk mencari celah celah sumber keuangan c. Mendorong penunggak untuk tetap berkemauan kuat menyelesaikan tunggakannya melalui aspek falosofi, agama, adat istiadat dsb. d. Mengikat dengan tindakan nyata atas janji atau kesanggupan penunggak membayar tianggakan (mekikat janji dan kesanggukan penunggak). Menagih penunggak nakal (on will) a. Menahan diri untuk tidak terpancing emosi oleh ulah penunggak nakal (on will) b. Mendorong penunggak semakin menyombongkan diri (martabatnya dll) c. Memanfaatkan kesombongan/kemudahan berjanji & sifat buruk lainnya untuk menjebak sehingga penunggak terpaksa memenuhi permintaan PPT JANGAN PUTUS ASA DAN MENYERAH MENAGIH PINJAMAN BERMASALAH/ MENUNGGAK “BUATLAH” PENUNGGAK BOSAN DITAGIH SEHINGGA AKHIRNYA DIA MENYELESAIKAN KEWAJIBANNYA
“PPT Jangan putus asa dan bosan dalam menagih tunggakan, buatlah penunggak bosan dikunjungi PPT sehingga penunggak memenuhi kewajibannya”
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
77
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 10 Topik: Pengawasan UPK
1. Peserta memahami Tujuan Pengawasan UPK 2. Peserta menjelaskan Jenis Pengawasan UPK 3. Peserta mampu melaksanakan Pengawasan UPK 4. Peserta mampu mengaplikasikan Teknis Pemeriksaan UPK 5. Peserta mampu menyusun Laporan Pengawasan UPK
Kegiatan 1 : Pelaksanaan dan Teknis Pengawasan UPK Kegiatan 2 : Laporan Hasil Pengawasan UPK
2 Jpl ( 90 ’)
Buku Pedoman Teknis organisasi dan Pengawasan UPK
x Kertas Plano x Metaplan x Papan Tulis dengan perlengkapannya x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
78
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Simulasi Mekanisme dan Teknis Pengawasan UPK 1) Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa setelah membahas pengertian, tujuan dan jenis pengawasan serta kedudukan pengawas UPK dalam struktur organisasi BKM/LKM kita akan mulai membahas topk “ Mekanisme dan teknis Pengawasan UPK” 2) Beri peserta penjelasan mekanisme dan teknis pengawasan UPK. Bagikan media bantu yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi cara pemeriksaan administrasi dan kunjungan kepada peminjam maupun penabung 3) Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi 4) Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. Mekanisme dan teknikn pengawasan baik pengawasan melekat, pengawasan fungsional maupun pengawasan masyarakat baik pasif maupun aktif diarahkan untuk tercapainya pembinaan dan pengendalian serta pemeriksaan. Pembinaan dan pengendalian merupakan proses untuk menilai hasil kerja UPK saat ini dibandingkan dengan rencana usaha yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan UPK Pemerksaan adalah suatu kegiatan penilaian secara bebas terhadap pelaksanaan administrasi pembukuan, keadaan keuangan, kebijakan dan kegiatan-kegiatan lain dengan cara membandingkan antara data yang ada di UPK dengan system dan prosedur standar yang ditentukan untuk UPK Kegiatan pengawasan UPK dalam pelaksanaannya meliput kegiatan: a. Pengawasan melekat baik melekat pada jabatan maupun melekat pada system dan prosedur (pasif dan aktif) b. Pengawasan fungsional baik pasif maupun aktif c. Pengawasan masyarakat berupa: -
Pengaduan Pengaduan Pengaduan Pengaduan
baik secara langsung, lisan atau tertulis baik melalui tulisan di Koran local, regional maupun nasional melalui melalui forum khusus dengan memanfaatkan sarana PPM
Teknis Pengawasan UPK yang dilakukan Pengawas UPK meliupi teknis pemeriksaan administrasi, teknis pemeriksaan dengan kunjungan ke peminjam atau penyimpan dan teknis membuat rencana tindak lanjut
5) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
79
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Mekanisme adalah merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pelaksanaan pengawasan, sedangkan Pelaksanaan pengawasan yang merupakan kegiatan awal dari seluruh kegiatan diarahkan untuk tercapainya pembinaan dan pengendalian serta pemeriksaan yang dilakukan pengawas terhadap UPK sebagai petugas pengawasan fungsional mewakili LKM, yang secara umum dilakukan melalui kegiatan pengawasan melekat, fungsional maupun pengawasan masyarakat. Teknik pengawasan yang dilakukan Pengawas UPK sebagai aparat pengawas fungsional meliputi teknis pemeriksaan administrasi, teknis pemeriksaan dengan kunjungan ke paminjam atau penyimpan dan teknis pembuatan rencana tindak lanjut
6) Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7) Lanjutkan ke kegiatan 2.
Simulasi Laporan Hasil Periksaan UPK 1) Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa setelah pada kegiatan 2 membahas “Mekanisme dan teknis Pengawasan UPK” selanjutnya pada kegiatan 3 kita bahas “Laporan Hasil Pemeriksaan UPK” 2) Beri peserta penjelasan mengenai cara membuat laporan hasil pemeriksaan UPK. Bagikan media bantu yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat laporan hasil pemeriksaan UPK dengan membagikan data dan blanko Laporan hasil pemeriksaan UPK 3) Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi 4) Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. Laporan Hasil Pemeriksaan UPK wajib dibuat Pengawas yang disampaikan kepada LKM dengan tindasan UPK yang bersangkutan sesuai format laporan hasil Pemeriksaan UPK pada Pedoman Teknis Pengawasan UPK LKM akan menindaklanjuti laporan yang diterima dari pengawas dengan melakukan rapat, sbb.: a.
Rapat khusus apabila dalam hasil laporan tersebut ditemukanadanya kesalahan/penyimpangan keuangan yang akan berdampak kerugian keuangan bagi UPK
b.
Pembahasan pada Rapat bulanan apabila temuannya hanya bersifat kesalahan administrative yang tidak berdampak pada kerugian keuangan bagi UPK, apabila tidak bisa dilakukan maka LKM memberikan petunjuk kepada UPK untuk segera melakukan perbaikan.
80
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 5) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Laporan Hasil Pemeriksaan UPK penting dibuat Pengawas, sebagai pertanggung jawaban Pengawas UPK ke LKM, dan dapat digunakan sebagai kajian, tindak lanjut dan penetapan kebijakan LKM dalam pengelolaan pinjaman bergulir oleh UPK 6) Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7) Lanjutkan ke pembahasan modul
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
81
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 11 Topik: Mengelola Ekonomi Rumah Tangga
Peserta memahami tatacara mengelola ekonomi rumah tangga x Peserta mampu melakukan musyawarah dalam keluarga x Peserta mampu merencanakan pendapatan x Peserta mampu merencanakan kebutuhan dan rencana pengeluaran x Peserta mampu merencanakan tabungan x peserta mampu merencanakan peningkatan pendapatan.
Kegiatan 1 : Upaya mengelola ekonomi rumah tangga Kegiatan 2 : Simulasi cara mengelola ekonomi rumah tangga
2 Jpl ( 80’)
Bahan bacaan:
x x
82
Proses kaya dan miskin Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi / pengeluaran rumah tangga.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
x x x x
Kertas Plano Spidol besar Selotif kertas Papan Tulis
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
83
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Upaya mengelola Ekonomi Rumah Tangga 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul mengelola ekonomi rumah tangga, jelaskan kepada peserta tentang tujuan modul ini, yaitu : x Peserta memahami tatacara mengelola ekonomi rumah tangga x Peserta mampu melakukan musyawarah dalam keluarga x Peserta mampu merencanakan pendapatan x Peserta mampu merencanakan kebutuhan dan rencana pengeluaran x Peserta mampu merencanakan tabungan x peserta mampu merencanakan peningkatan pendapatan.
2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu bagaimana upaya mengelola ekonomi rumah tangga. 3) Ingatkan kepada peserta, secara konsep pengelolaan ekonomi rumah tangga telah dibahas pada kegiatan sebelumnya (ulas kembali
pengertian pengelolaan ekonomi
rumah tangga) 4) Tanyakan kepada peserta, apakah mengelola ekonomi rumah tangga itu, dilakukan hanya dengan meningkatkan pendapatan ?. (galilah pendapat peserta, serta tulislah alasan peserta di dalam kertas plano). 5) Selanjutnya, kalau seandainya mengelola ekonomi rumah tangga itu tidak cukup dengan meningkatkan
pendapatan,
mintalah
pendapat
seluruh
peserta
dengan
cara
membagikan kartu metaplan kepada peserta serta mengajak peserta untuk menuliskan
84
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN pendapat peserta mengenai bagaimana caranya mengelola ekonomi rumah tangga agar berjalan dengan baik ?, satu orang peserta hanya boleh menuliskan satu kalimat dengan beberapa kata kunci. 6) Selanjutnya ajaklah peserta untuk membacakan hasil pendapatnya, dan pemandu menuliskan pendapat tersebut di dalam kertas plano, apabila ada pendapat yang sama, maka tidak perlu ditulis lagi. 7) Simpulkan seluruh pendapat peserta, dan tambahkan apabila dirasa masih ada yang kurang. 8) Berilah penjelasan mengenai proses kaya dan miskin.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
85
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 12 Topik : Rencana Usaha
1. Peserta memahami dan mampu menjelaskan rencana usaha 2. Peserta memahami manfaat penyusunan rencana usaha 3. Peserta memahami tahapan-tahapan penyusunan rencana usaha 4. Peserta mampu menyusun format usaha 5. Peserta mampu menentukan prinsip-prinsip pemilikan usaha yang seharusnya dimiliki wirausaha baru
Kegiatan 1
: Pengetahuan pentingnya sebuah rencana usaha
Kegiatan 2
: Proses penyusunan rencana usaha
Kegiatan 3
: Kiat-kiat untuk memulai dan menjalankan usaha
3 Jpl ( 135’ )
Pedoman Membangun Kepribadian Wirausaha
• • • •
86
Kertas Plano Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat tentang Rencana Usaha 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai membahas Modul Rencana usaha , dimana peserta diharapkan: 1. Peserta memahami dan mampu menjelaskan rencana usaha 2. Peserta memahami manfaat penyusunan rencana usaha 3. Peserta memahami tahapan-tahapan penyusunan rencana usaha 4. Peserta mampu menyusun format usaha 5. Peserta mampu menentukan prinsip-prinsip pemilikan usaha yang seharusnya dimiliki wirausaha baru 2. Pemandu mengajak peserta melakukan brainstorming mengenai Pengertian Rencana Usaha, , Proses Penyusunan Rencana Usaha dan Kiat-kiat Memulai, Menjalankan dan Mengembangkan Usaha, 3. kemudian pemandu memberikan penjelasan dengan menggunakan Media Bantu yang telah disediakan. 1. Pengertian rencana usaha 2. Proses penyusunan rencana usaha 3. Kiat-kiat menjalankan dan mengembangkan usaha
Proses penyusunan Rencana Usaha, dengan urutan kegiatan : 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan penyusunan Rencana Usaha. 2. Beri peserta penjelasan mengenai cara menyusun rencana usaha dengan memetakan kondisi dan situasi usaha, Persiapan penyusunan rencana usaha, menetapkan tujuan usaha serta memberikan contoh format usaha. Bagikan media bantu yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat rencana usaha.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
87
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 3. Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. 4. Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. (lihat Lembar Kerja ERT) 5. Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. 6. Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7. Lanjutkan ke kegiatan 3
88
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
89
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Kiat-kiat Menjalankan dan Mengembangkan Usaha, dengan urutan kegiatan : 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan tentang kiat-kiat memulai dan menjalankan usaha. 2. Beri peserta penjelasan mengenai kiat-kiat dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Bagikan Lembar Kerja yang sudah di – photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan ide-ide untuk mengembangkan usaha dengan membagikan data dan blanko. 3. Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. 4. Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. 5. Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang.
90
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Lembar Kerja - Individual Buatlah suatu rencana usaha yang sesuai dengan bidang ilmu masing-masing atau sesuai hobi yang sedang ditekuni. Adapun format rencana usaha adalah sebagai berikut;
RENCANA USAHA Nama Usaha
:
........................................................
Alamat Kontak
:
........................................................
Telepon
:
........................................................
Tipe Usaha
:
........................................................
Deskripsi Singkat Tentang Usaha Produk atau jasa Konsumen
.................................................................... ....................................................................
Pemilik (Nama, Alamat, Peran dalam usaha, Pengalaman yang berhubungan) Nama
:
........................................................
Alamat
:
........................................................
Peran dalam usaha
:
........................................................
Pengalaman
:
........................................................
Jumlah pekerja dari kegiatan usaha ini: 1.
...........................................................................................
2.
...........................................................................................
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
91
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Kebutuhan dana atau uang Modal awal Investasi
:
........................................................
Modal kerja
:
........................................................
Total
:
........................................................
Simpanan pribadi
:
........................................................
Mitra usaha
:
........................................................
Pinjaman bergulir
:
........................................................
Pinjaman Bank
:
........................................................
Sumber modal
Gagasan bisnis dan pasar Deskripsi Tentang Ide Usaha (Contoh : identifikasi kebutuhan, siapa yang menjadi konsumen, jenis produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, bagaimana cara mencapai konsumen dan lain-lain) .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... ................................................................................................................. Rencana pemasaran Produk atau Jasa Deskripsi secara detail tentang produk atau keragaman produk / jasa. Produk
1
Nama Produk / Jasa Spesifikasi (ukuran, merk, warna, berat jenis, type, fungsi dll) Kemasan Pembungkusan Pelayanan Purna Jual
92
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
2
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Harga Produk / Jasa Berapa besar pelanggan mau membayar
Harga pesaing
1
2
Tertinggi
Tertinggi
Rata-rata
Rata-rata
Terendah
Terendah
Tertinggi
Tertinggi
Rata-rata
Rata-rata
Terendah
Terendah
Harga sendiri
Rp.
Rp.
Margin untuk potongan
Ya : ........%
Ya : ........%
Tidak
Tidak
Lokasi Usaha Deskripsi tentang rencana lokasi usaha .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... ................................................................................................................. Alasan penentuan lokasi usaha .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... ................................................................................................... Mencapai pelanggan dengan cara menjual kepada: Peroranga n
Pengecer
Grosir
Lainn ya
Promosi Promosi awal Deskripsi tentang rencana usaha untuk menginformasikan kepada konsumen tentang pembukaan usaha baru. Contohnya dengan selebaran, poster dan lain-
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
93
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN lain, dan coba juga untuk mencari informasi tentang biaya untuk promosi tersebut. Keuangan Modal awal Perkiraan modal awal Investasi - Tempat
Rp. ......................
- Peralatan
Rp. ......................
- Lain-lain Total investasi Modal kerja / usaha Total modal kerja / usaha Total modal awal
94
Rp. ...................... Rp. ........................... Rp. ...................... Rp. ........................... Rp. ...........................
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Sumber modal awal Sumber dana Tipe Modal ekuitas Pinjaman I
Pinjaman II
Sumber (
) Simpanan Sendiri
(
) Mitra
(
) Keluarga
(
) Teman-teman
(
) Peminjam uang
(
) Koperasi
(
) Program Pemerintah
(
) Pinjaman Bank
Lama, Bunga Pinjaman
Jumlah
Total Dana Pengaturan atau layout bangunan tempat usaha Sketsa dari toko yang direncanakan
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
95
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Modul 13 Topik : Pembukuan KSM
1. Peserta memahami Pembukuan KSM 2. Peserta mampu memfasilitasi Pembukuan KSM
Kegiatan 1
: Pengetahuan tentang jenis – jenis pembukuan yang akan diterapkan di KSM
Kegiatan 2
: Praktek untuk KSM berjenis KUBE dan KSM berjenis Sejenis/ KSM Aneka Usaha
3 Jpl ( 135’ )
Pedoman Membangun Kepribadian Wirausaha
96
•
Kertas Plano
•
Metaplan
•
Papan Tulis dengan perlengkapannya
•
Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Curah Pendapat tentang Rencana Usaha 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai membahas Modul Rencana usaha , dimana peserta diharapkan: x
Peserta memahami Pembukuan KSM
x
Peserta mampu memfasilitasi pembukuan KSM
2. Pemandu mengajak peserta melakukan brainstorming mengenai Konsepsi dan jenis – jenis pembukuan yang akan terapkan di KSM 3. Kemudian pemandu memberikan penjelasan mengenai Konsepsi dan jenis – jenis pembukuan KSM dengan menggunakan Media Bantu yang telah disediakan.
Praktek Pembukuan untuk KSM berjenis KUBE dan KSM Sejenis / Aneka Usaha 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan praktek pembukuan 2. Pemandu membagi peserta menjadi 4 kelompok: Kelompok 1 dan 2 : membahas soal latihan 1, Kelompok 3 dan 4 : membahas soal latihan 2 3. Pemandu memberikan LK kepada peserta tentang LK pembukuan KSM KUBE dan KSM Sejenis/Aneka Usaha. 4. Pemandu melakukan pengamatan jalannya praktek. 5. Apabila peserta sudah selesai mengerjakan soal pembukuan, maka kelompok 1 membahas hasil dari diskusi kelompok 2, kelompok 3 membahas hasil dari diskusi kelompok 4, kemudian dibahas bersama – sama di kelas dari transaksi ke transaksi. 6. Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
97
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Latihan Soal Pertama (KSM Sejenis/Aneka Usaha) KSM TIRTA NUSANTARA MERDEKA, Desa Lebak Desa Lebak adalah sebuah desa dikaki gunung, dimana pengadaan airnya dilakukan dengan menggunakan sistem penampungan tadah hujan. Pada musim hujan, seluruh warga tidak merasakan adanya kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Tetapi pada musim kemarau, pemenuhan kebutuhan Air Bersih menjadi masalah yang besar. Tidak jarang hubungan antar warga menjadi tidak harmonis karena permasalahan air, terkadang memicu konflik. Desa Lebak sebenarnya memiliki beberapa areal yang dideteksi memiliki sumber air, akan tetapi belum pernah sumber air itu benar-benar dimaksimalkan, hal itu karena penggalian untuk mencari lokasi sumber air yang benar-benar tepat membutuhkan tenaga, pikiran, sekaligus dukungan dana yang besar. Keterbatasan dana tersebut membuat warga desa sulit untuk melaksanakan pencarian sumber air tersebut. Desa Lebak membentuk KSM Tirta Nusantara Merdeka, yang rencananya untuk pengadaan Air Bersih bagi warga. Hal ini sesuai dengan hasil Refleksi Kemiskinan dimana teridentifikasi bahwa permasalahan pemenuhan Air Bersih merupakan kebutuhan penting bagi masyarkat miskin, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Program Pengadaan Air Bersih di PJM Pronangkis, dan selanjutnya berhasil disepakati dalam Lokakarya Desa oleh warga Desa Lebak. Bapak Joko Tirto menjadi ketua KSM Tirta Nusantara Merdeka, bersama anggota KSM lainnya mulai merencanakan operasional kegiatan. Operasional Kegiatan dimulai dari Pencarian Sumber Air, Distribusi Air, hingga Pemeliharaan peralatan dan asset Tirta sehingga mampu beroperasi secara mandiri berkelanjutan. Impian dari seluruh warga Desa Lebak, bahwa dimasa yang akan datang, Desa Lebak akan memiliki sumber air yang secara rutin mampu melayani kebutuhan warga, seperti ditumpahkan pada KSM Tirta Nusantara Merdeka. Tim pencarian sumber air dari KSM Tirta Nusantara Merdeka, memulai pencarian Sumber air, dengan sedikit upacara adat, dengan tujuan untuk meminta kemudahan dan petunjuk dari Tuhan, telah dilakukan, dan hasilnya Desa Lebak ternyata memiliki sumber mata air yang cukup besar, cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga. KSM Tirta Nusantara Merdeka selanjutnya melakukan pembelian pipa-pipa peralon. Toko yang dipilih untuk tempat mereka membeli telah dipastikan merupakan toko yang paling murah, dari beberapa toko bangunan disekitar lokasi. Ternyata biaya pengadaannya hingga air dapat didistribusikan, sebagaimana dengan perencanaan
98
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN awal, membutuhkan adanya Swadaya. Keswadayaan masyarakat diminta mulai dari pengadaan meteran, dan pipa setelah meteran tersebut ditempatkan. Hal ini dilakukan karena Pembiayaan program PNPM hanya cukup hingga pengadaan pada pipa yang melintas didepan rumah warga saja. Total dana dari BLM untuk kegiatan ini, adalah Rp. 40.000.000,KSM Tirta Nusantara Merdeka akhirnya berhasil mewujudkan Pengadaan Air Bersih, semua warga senang dan bergembira, mereka segera meminta KSM Tirta Nusantara Merdeka untuk menjadi pengelola kegiatan pengadaan air bersih ini. Artinya KSM Tirta Nusantara Merdeka oleh warga desa Lebak, diminta untuk memastikan pemeliharaan peralatan sehingga kegiatan pengadaan air bersih dapat mandiri dilakukan oleh masyarakat dan berkelanjutan. Warga desa Lebak sangat bergembira karena telah memiliki Air Bersih. Semoga keberlanjutan kegiatan ini tetap mengedepankan kepentingan warga khususnya dalam kegiatannya yaitu pemenuhan air bersih bagi seluruh warga. Pertanyaan 1. Siapakah Pemilik dari “Perusahaan Desa Air Minum” (“PDAM”) ini ?, dan siapakah Pengelolanya. 2. Apakah Kekayaan KSM Tirta Nusantara Merdeka merupakan bagian dari Kekayaan BKM, artinya/sehingga harus dibukukan di UPK atau Sekretariat? Mengapa? 3. Bagaimana Peran BKM dalam memastikan kegiatan KSM Tirta untuk tetap pada kegiatannya, dengan selalu mengedepankan kepentingan Warga desa Lebak pada umumnya dan warga miskin desa Lebak pada khususnya 4. Bagaimana Pembukuan KSM Tirta Nusantara Merdeka sebaiknya dilakukan. (Pembukuan yang dimaksud adalah pembukuan yang dilakukan KSM manakala memulai operasionalnya sebagai pengelola “PDAM”, hubungannya dengan pelanggan air minum yang melakukan pembayaran atas pelayanan pemenuhan air bersih oleh KSM Tirta Nusantara Merdeka) 5. Bagaimana Pelaporan kegiatan KSM Tirta Nusantara Merdeka dilakukan. Kepada siapa pelaporan keuangan disampaikan. Data Transaksi di KSM Tirta Nusantara Merdeka Sebagai berikut Tanggal 5 Jan 2011
Transaksi KSM Tirta Nusantara Merdeka menerima iuran pelanggan air minum - Bapak Pandji - Bapak Didik - Bapak Ugrasena
Nilai
Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp. 20.000
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
99
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Tanggal
10 Jan 2011 13 Jan 2011
17 Jan 2011 18 Jan 2011
25 Jan 2011 29 Jan 2011
Transaksi - Bapak Erlangga - Bapak Udayana - Bapak Darius - Bapak Mulyadi - Bapak Fauzi - Bapak Imron KSM Tirta Nusantara Merdeka melakukan pemeliharaan, penggantian Sambungan pipa di lokasi A1 KSM Tirta Nusantara Merdeka membayar listrik atas operasional pompa air. Pompa air tersebut diletakkan pada salah satu warga desa Lebak bernama Ibu Sukmawati. KSM Tirta Nusantara Merdeka melakukan pengadaan pipa untuk melayani warga yang lebih jauh KSM Tirta Nusantara Merdeka menerima iuran pelanggan air minum - Bapak Gede - Bapak Arjuna - Bapak Koeswinarto - Bapak Gandi - Bapak Bambang - Bapak Hendra - Bapak Nasir - Bapak Unti Ludigdo - Bapak Anas - Bapak Bangun KSM Tirta Nusantara Merdeka membayar honor bagi pembuku KSM Tirta Nusantara Merdeka membayar honor bagi para 10 Pengurus KSM Tirta lainnya (bagian penagihan)
Nilai Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 30.000
Rp. 90.000
Rp 50.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 60.000
Rp. 100.000
Catatan-catatan : 1. MOU Awal antaran BKM dan KSM, khususnya terkait dengan pelaporan KSM ke BKM harus ada 2. Tiap akhir bulan KSM Tirta Wajib melaporkan Laporan Keuangannya ke BKM 3. Latihan soal ini jg perlu membuat Buku Inventaris dan Buku Angsuran. 4. Latihan Soal ini menggambarkan Pelaporan KSM yg berkelanjutan, pasca pelaporan proyeknya.
100
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN 5. Pada Kondisi awal, KSM hendaknya mengutamakan terwujudnya Pancuran Umum, sebelum ada pancuran ke rumah-rumah individual 6. ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………. 7. …………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………. 8. …………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………. 9. …………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………. 10. …………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………. 11. …………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………….
Lembar Jawaban Soal Pertama 1. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… 3. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… 4. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
101
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN …………………………………………………………………………………………………………… Dokumen Bukti Pencatatan
KSM Kel/Desa
: :
BT-1 BUKTI KAS MASUK No Transaksi : ………………………..
Disetorkan Oleh Nama Keterangan Sebesar
: ………………………………….. : ………………………………….. : RP. _____________
Terbilang __________________________________
Penyetor
tgl ….. Bendahara KSM
________________
________________
KSM Kel/Desa
: :
BT-2 BUKTI KAS KELUAR No Transaksi : ………………………..
Dibayarkan Kepada Nama Keterangan Sebesar
: ………………………………….. : ………………………………….. : RP. _____________
Terbilang __________________________________
102
Disetujui Ketua KSM
Bendahara KSM
tgl ….. Penerima
________________
________________
________________
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Nama KSM : …………………..……… Kelurahan/Desa : …………………………..
BUKU KAS ……. Tanggal
URAIAN
1
2
No. Bukti 3
Masuk
Keluar
Saldo
4
5
6
Jumlah
Ketua KSM
(...................................)
..........................., ..........................20.... Bendahara KSM
(.....................................)
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
103
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Nama KSM Kelurahan Kecamatan Kota/Kab
: : : :
LAPORAN PENERIMAAN & PENGELUARAN UANG KSM Bulan :…..………………… 20…..
Penerimaan: 1. Penarikan Bank 2. Angsuran / Iuran Anggota 3. ……………………… 4. ……………………… Jumlah Pemasukan Jumlah Penerimaan Pengeluaran: 1. Setoran ke Bank 2. Pinjaman Anggota 3. Pembayaran ke UPK 4. Pemeliharaan dst 5. ……………………… 6. ……………………… Jumlah Pengeluaran Saldo
Mengetahui Ketua KSM
(...................................)
104
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
..........................., ..........................20.... Bendahara KSM
(.....................................)
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Latihan Soal Kedua KSM BANTENG PANCASILA Desa Puputan berhasil menyusun PS2 dengan sangat baik. Dalam PS2 tersebut dapat diidentifikasi warga yang terdaftar sebagai “Miskin Produktif” dan “Miskin Absolut”. Sehingga penanganan terhadap masalah kemiskinannya dapat dilakukan secara berbeda. Bagi Warga yang diidentifikasi sebagai “Miskin Produktif” akan diintervensi oleh UPK, dan warga yang teridentifikasi sebagai “Miskin Absolut” akan diintervensi oleh kegiatan di UPS. Kegiatan di UPS sebagaimana telah disepakati warga, salah satunya adalah Kegiatan Pelatihan Budidaya Kambing. Seperti diketahui bersama, bahwa dalam program PNPM, tidak diperkenankan pemanfaatan BLM dikegiatan UPS berupa Pengadaan Investasi. BLM kegiatan UPS diarahkan untuk pelatihan. Pelatihan Budidaya Kambing kemudian direncanakan oleh BKM untuk dapat difasilitasi oleh UPK-BKM menjadi KSM Ekonomi Budidaya Kambing. Jadi Dua Kegiatan terlihat saling terkait dari Pelatihan yang difasiliatasi oleh UPS kemudian Modal Usaha Budidaya Kambing difasilitasi oleh UPK-BKM. Dua kegiatan tersebut kemudian dikenal dengan nama Program Banteng Pancasila. Kegiatan Pelatihan Budidaya Kambing dilaksanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 3.000.000,- yang merupakan biaya pelatihan bagi 15 orang yg merupakan warga desa yg termasuk dalam PS2. Pelatihan berjalan selama 5 hari. Rencananya setelah selesai pelatihan, secara bertahap, sesuai daftar tunggu di UPK, mereka akan difasilitasi UPK dengan Kegiatan Pinjaman Bergulir, untuk pengadaan kambingnya. Program Banteng Pancasila diusulkan karena adanya potensi yang besar, berupa sumberdaya manusia dan alam yang mampu mendukung terlaksananya kegiatan tersebut, seperti misalnya adanya pemuda usia produktif yg belum bekerja dan tersedianya rumput yang cukup berlimpah dan areal perternakan yang dapat digunakan. Untuk menjalankan Program tersebut, dibentuklah KSM Banteng Pancasila, yang beranggotakan awal sebanyak 5 orang. KSM ini akan mengelola kegiatan Perternakan Kambing. Diharapkan para pemanfaat kegiatan ini dapat mengelola perternakannya sendiri. Artinya ternak yang merupakan bantuan dapat dikembangbiakkan di sebuah kandang bersama. Harapan warga, dimasa yang akan datang Kambing tersebut akan berkembang-biak dan begitupula jumlah anggota KSM Banteng.
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
105
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Kandang bersama tersebut, beserta dukungan fasilitasnya merupakan keswadayaan masyarakat, Kandang Kambing tersebut bila dinilai dengan uang adalah sebesar Rp 1.500.000,-. Keswadayaan ini merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh program, karena dana BLM yang tersedia, dan habis digunakan untuk membeli 10 anak Kambing. Rp. 5.000.000,- kandang akan menjadi asset milik KSM dan akan muncul di Neraca UPK-BKM memberikan kredit sebesar Rp. 5.000.000,- tanggal 30 Jan 2011, dengan periode pinjaman satu tahun. Skema pembayarannya, bunga dibayar tiap bulan @Rp. 150.000,- dan pembayaran Pokok dilakukan pada akhir tahun tanggal 30 Jan 2012 sebesar pokok Hutang Rp. 5.000.000,Pembayaran Bunga, direncanakan dibayar oleh Anggota KSM sendiri, mereka biasanya memperoleh penghasilan dengan mencari rumput bagi peternak yang sudah ada didesa itu. Rencannya penghasilan mereka itu akan mereka sisihkan untuk secara bersama-sama membayar jasa/bunga. Jadi masing masing Anggota KSM bergotong royong untuk membayar Bunganya. (swadaya) Setelah satu tahun, 1 ekor kambing tersebut menjadi induk dan berkembang biak, memiliki anak 3 ekor. Sesuai kesepakatan, 1 ekor anak dan induknya diberikan kembali ke organisasi KSM, sedangkan selebihnya menjadi hak anggota KSM. Artinya induk dan 1/3 hasil pengembangan dikembalikan ke KSM, sedangkan 2/3 atau selebihnya menjadi bagian dari oleh anggota KSM) Tahun kedua, Induk yang sama berkembang biak kembali, memiliki 3 ekor anak lagi, dan setelah beberapa saat induk tersebut dijual kepasar. Hasil penjualan digunakan untuk menambah luas kandang, karena kambing peliharaan semakin banyak. Dari Cerita diatas maka data catatan transaksinya sbb: Hari
Keterangan
Nilai
1 Jan 2011
Terima dana dari UPS
Rp 3.000.000
15 Jan 2011
Membayar @Rp. 200.000 untuk 15 orang
Rp 3.000.000
30 Jan 2011
Terima dana dari UPK
Rp. 5.000.000
2 Feb 2011
KSM Banteng Pancasila melakukan pembelian 10 Anak Kambing
Rp. 5.000.000
106
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Hari
Keterangan
2 Maret 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 1 2 April 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 2 2 Mei 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 3 2 Juni 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 4 2 Juli 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 5 2 Agt 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 6 2 Sept 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 7 2 Okt 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 8 2 Nop 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 9 2 Des 2011 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 10 2 Jan 2012 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 11 2 Feb 2012 Anggota KSM Banteng Pancasila bergotong-royong membayar Jasa/Bunga 12 10 Feb 2012 KSM Banteng Pancasila mendapatkan 10 ekor Anak Kambing dan menjualnya (pendapatan) 20 Feb 2012 Anggota KSM Banteng Pancasila bayar pokok hutang Keterangan: (bukan transaksi) KSM Banteng Pancasila memberikan 20 ekor Anak Kambing sisanya, sebagai Upah bagi Anggota KSM yang telah selama lebih dari satu tahun memelihara Asset KSM Banteng, sesuai kesepakatan - Bapak Adih setara Rp 2.000.000,- Bapak Ugrasena setara Rp 2.000.000,- Bapak Udayana setara Rp 2.000.000,- Bapak Darius setara Rp 2.000.000,- Bapak Fauzi setara Rp 2.000.000,30 Des 2012 Biaya-biaya 17 Jan 2013 KSM Banteng memperoleh kembali 10 ekor anak
Nilai Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.150.000 Rp.7.000.000 Rp.5.000.000
Rp.100.000 Rp. 5.000.000
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
107
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Hari
Keterangan
kambing (pendapatan) Keterangan: (bukan transaksi) KSM Banteng Pancasila memberikan 20 ekor Anak Kambing, sebagai Upah bagi Anggota KSM yang telah selama lebih dari satu tahun memelihara Asset KSM Banteng Pancasila sebagai bagian pengelola - Bapak Adih setara Rp 2.000.000,- Bapak Ugrasena setara Rp 2.000.000,- Bapak Udayana setara Rp 2.000.000,- Bapak Darius setara Rp 2.000.000,- Bapak Fauzi setara Rp 2.000.000,3 Maret 2013 Biaya-biaya 2 Mei 2013 KSM Banteng melakukan penjualan terhadap 10 induk Kambing@Rp. 1.500.000,3 Juni 2013 KSM Banteng membuat perluasan kandang kambing, untuk 20 kambing yang sekarang dimilikinya. 17 Agt 2013 Membeli 20 anak kambing
Nilai
Rp.1.100.000 Rp. 15.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 10.000.000
Pertanyaan 1. Buatlan Laporan Keuangan 31 Des 2013, pembukuan menggunakan penbukuan untuk perusahaan dagang. 2. Anggota KSM Banteng bertambah 5, sehingga menjadi 10 orang. Menurut saudara, bagaimanakah proses pemilihan anggota KSM yang baru dilakukan. Masih perlukan BKM dilibatkan dan PS2 tetap menjadi dasar keputusan pemilihan anggota baru KSM Banteng? 3. Bagaimanakah Pengendalian KSM oleh BKM dilakukan. Haruskah KSM melakukan pelaporan terhadap kekayaan KSM Banteng? 4. Bagaimana Pembukuan KSM Banteng disusun, dan untuk siapakah Pelaporan KSM Banteng diberikan.
108
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN Jawaban Soal kedua 1. ……………………………………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………………………
KSM Kel/Desa
: :
BT-1 BUKTI KAS MASUK No Transaksi : ………………………..
Disetorkan Oleh Nama Keterangan Sebesar
: ………………………………….. : ………………………………….. : RP. _____________
Terbilang __________________________________
Penyetor
tgl ….. Bendahara KSM
________________
________________
1
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
109
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
KSM Kel/Desa
: :
BT-2 BUKTI KAS KELUAR No Transaksi : ………………………..
Dibayarkan Kepada Nama Keterangan Sebesar
: ………………………………….. : ………………………………….. : RP. _____________
Terbilang __________________________________
Disetujui Ketua KSM
Bendahara KSM
tgl ….. Penerima
________________
________________
________________
Nama KSM : …………………..……… Kelurahan/Desa : …………………………..
BUKU KAS ……. Tanggal
URAIAN
1
2
No. Bukti 3
Masuk
Keluar
Saldo
4
5
6
Jumlah ........................., Ketua KSM (...................................)
110
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
..........................20.... Bendahara KSM
(.....................................)
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Laporan Keuangan KSM : Bulan :
41000 42000 43000
51000 52000
L KSM
Laporan Pendapatan dan Biaya Pendapatan Rp. Pendapatan Jasa Rp. Pendapatan Lain-Lain Rp. Pendapatan dari Bank Total Aktiva Rp. Biaya Rp. Biaya Rapat Rp. Biaya Lain-Lain Total Pasiva Rp. Neraca Aktiva
10000 11000 12000 13000 14000
Kas KSM Bank Pinjaman Anggota KSM Persediaan Peralatan Total Aktiva
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Pasiva 20000 30000 31000
Hutang Modal dari BKM Pemupukan Modal
Rp. Rp. Rp. Total Pasiva Rp.
Mengetahui Ketua KSM
…………., … ………..2012 Bendahara KSM
_____________________
_____________________
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
111
Tanggal
112
50000
20000
Hutang
Pasiva 30000
Modal dari BKM
_____________________
14000
13000
Biaya
_____________________
12000
Peralatan
Persediaan
…………., … ………..2012 Bendahara KSM
11000
10000
Aktiva Pinjaman Anggota KSM
Mengetahui Ketua KSM
Bank
Kas KSM
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
No. Bukti
Persamaan Dasar Akuntansi KSM : Tirta BLN : Januari
40000
Pendapatan
B-PDA KSM
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro
113
PNPM MANDIRI | PERKOTAAN
114
Panduan Pemandu | Manajemen Keuangan dan Kredit Mikro