COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT – INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL DEVELOPMENT (CCDP-IFAD)
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) CCDP-IFAD KAB. GORONTALO UTARA
Strategi Intervensi Pemasaran
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) atau disebut Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir merupakan kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD sebagai respon langsung terhadap kebijakan dan prakarsa pemerintah Indonesia yang mencerminkan kebijakan pemerintah, khususnya KKP untuk pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan yang berkelanjutan (pro-poor, pro-job, pro-growth, and pro-sustainibility) yang sejalan dengan kebijakan program IFAD. Proyek ini melibatkan kerjasama pemerintah baik pada tingkat nasional maupun Kabupaten/Kota dalam hal pendanaan proyek. Ada empat alasan mengapa proyek ini dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan mengapa IFAD harus mempertimbangkan untuk mendanainya, yaitu : (i) masyarakat yang tinggal di pesisir dan pulau kecil pada umumnya termasuk kelompok masyarakat miskin sampai sangat miskin; (ii) banyak masyarakat yang memiliki motivasi dan berkomitmen untuk memperbaiki tingkat ekonomi mereka dan bertanggungjawab dalam pembangunan; (iii) adanya peluang-peluang ekonomi yang baik dengan potensi pasar yang kuat terutama untuk produk kelautan dan perikanan yang bernilai tinggi; dan (iv) secara konsisten mendukung kebijakan dan prioritas pemerintah. Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir ini terdiri atas tiga komponen yaitu, komponen Proyek PMP/CCD terdiri dari 3 komponen dan dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan. Komponen dan tahapan kegiatan tersebut tertuang di dalam Design Completion Report CCDP-IFAD No. 2715-ID Bulan Agustus 2012 dan Financing Agreement CCDP-IFAD tanggal 23 Oktober 2012. Proyek ini memiliki 3 komponen dengan total 5 sub-komponen, yaitu: 1. Komponen 1 – Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir, dengan sub komponen 1.1 fasilitasi, Perencanaan dan Pemantauan Masyarakat; Sub-Komponen 1.2 – Penilaian, Perencanaan, dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir; dan Sub-Komponen 1.3 – Pembangunan Desa yang berorientasi terhadap Pasar.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 2 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
2. Komponen 2- Pengembangan Ekonomi Berbasis Kelautan dan Perikanan, dengan sub komponen 2.1 – Dukungan Pengembangan Usaha Perikanan Skala Kecil di Kabupaten/Kota; dan sub-Komponen 2.2 – Dukungan Pemasaran Tata Niaga dan Rantai Pasok (supply chain and value added ). 3. Komponen 3 – Pengelolaan Proyek. Pada komponen pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan pengembangan ekonomi masyarakat dalam bentuk usaha-usaha produktif yang dapat menunjang pendapatan keluarga bagi masyarakat sasaran program dan meningkatkan perekonomiannya. Khususnya pada sub komponen 2.2. dimana didalamnya termuat dukungan pemasaran tata niaga dan rantai pasok, maka proyek ini diharapkan dapat membangun sistem pemasaran dan tata niaga yang baik terhadap kelompok-kelompok usaha yang menjadi sasaran program. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana yang strategis, sistematis dan terstruktur untuk membangun sebuah sistem pemasaran dalam jangka panjang yang baik dan berkelanjutan. Strategi Intervensi Pemasaran ini disusun sebagai sebuah rencana terstruktur untuk memenuhi pencapaian sasaran proyek CCDP-IFAD dari kurun waktu 2013-2017 di Kabupaten Gorontalo Utara.
TUJUAN DAN MANFAAT Strategi Intervensi Pemasaran ini disusun dengan tujuan untuk :
Sebagai rencana jangka panjang dalam membangun sistem pemasaran yang baik bagi kelompok-kelompok sasaran proyek CCDP-IFAD pada khususnya dan masyarakat pesisir pada umumnya di Kabupaten Gorontalo Utara. Sebagai panduan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek CCDP-IFAD untuk menjalankan dan mengembangkan sistem pemasaran yang terstruktur dan terintegrasi. Sebagai bahan informasi bagaimana strategi sebuah komoditi dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan daerah, bagaimana komoditi tersebut dapat dihasilkan, diolah dan dipasarkan. Sebagai rencana terstruktur atas kebutuhan infrastruktur penunjang pemasaran dan juga sistem pengembangan pemasarannya. Sebagai bahan evaluasi dan diagnosa masalah-masalah terkait pemasaran dan pengembangan komoditi unggulan, kebijakan dan peraturan yang memerlukan analisis, perhatian dan aksi dari pemerintah, lembaga donor, serta pihak swasta.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 3 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Mengidentifikasi kendala-kendala dan peluang pasar selama intervensi proyek dan introdusir kegiatan terkait yang diperlukan untuk meminimalisir kendala-kendala tersebut.
STRATEGI INTERVENSI Strategi intervensi pemasaran ini bukan hanya menjadi strategi bagaimana menjual produk kelompok sasaran ke pasar, akan tetapi lebih daripada itu, strategi intervensi ini memiliki cakupan yang luas menyangkut beberapa analisis penting, langkah-langkah pengembangan, pembangunan infrastruktur penunjang dan hal-hal strategis untuk pencapaian target Proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara. Sebagai gambaran sederhana, strategi intervensi ini akan mencakup 8 (delapan) analisis penting yang dimulai dari kondisi terkini (Existing Condition) proyek berdasarkan data dasarnya, kemudian dianalisis mulai dari analisis produksi dan kualitas, pasokan, bahan baku, hingga analisis tata niaganya, lalu dikaitkan dengan strategi baik peningkatan kapasitas yang diperlukan maupun infrastruktur penunjang yang dibutuhkan untuk melakukan strategi terkait.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 4 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
FOKUS ANALISIS Sesuai dengan karateristik komoditas kelompok IFAD berupa pengenalan dan pertumbuhan maka kajian akan difokuskan kepada : 1. 2. 3. 4. 5.
Segmentasi Kualitas produk mencakup mutu dan kemasan Peluang pasar Distribusi dan jaringan Pasokan bahan baku
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 5 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
6. Persaingan 7. Tata niaga
Analisis Segmentasi Data dasar terkait dengan analisis segmentasi untuk komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara digambarkan pada beberapa data dibawah ini, termasuk produk-produk turunan yang memungkinkan dari komoditi unggulan tersebut. Segmentasi produk dan komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut.
TABEL 1.SEGMENTASI PRODUK UNGGULAN A, B, C DI KABUPATEN GORONTALO UTARA NO
KOMODITAS UNGGULAN A/B/C
KELOMPOK
DIPASARKAN KEMANA
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERTAHUN
KET
Hal 6 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Ikan Kuwe (Bubara)
5 kelompok KJA Budidaya
Pasar Lokal, TPI, Pengumpul, Rumah Makan, Regional / Antar Pulau
B
Ikan Cakalang
16 Kelompok Nelayan Pancing Katingtiing dan 10 Penongkol
Pasar Lokal, TPI & Pengumpul
Masyarakat Sulawesi Utara, Sulawesi dan Jawa
21.883,35 Ton
C
Rumput Laut
6 kelompok budidaya Rumput Laut
Penampung / Pengumpul Makassar, Surabaya
Perusahaan Rumput Laut di Makassar dan Surabaya
21.288,09 Ton
A
Konsumen lokal, rumah makan di sekitar Gorontalo dan Sulawesi Utara
50 Ton Campuran perikanan tangkap, tongkol, cakalang, Tenggiri, dan pelagis lain.
Komoditi Ikan Kuwe atau yang di Provinsi Gorontalo serta Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya dikenal dengan nama Ikan Bubara, selama ini diperoleh dari tangkapan nelayan dan introdusir budidaya dengan Keramba Jaring Apung (KJA) pada proyek CCDP-IFAD, lebih banyak dikonsumsi secara segar, dan belum ditemukan olahan yang baik untuk jenis ikan ini. Konsumsi masyarakat sekitar Provinsi Gorontalo terhadap ikan jenis ini di warung-warung makan dan pasar lokal sangat tinggi sehingga hasil tangkapan dan budidaya hanya dipasarkan secara segar.
TABEL 2. SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS A KOMODITAS TURUNAN A1
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH)
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMEN
PRODUKSI PERBULAN
Ikan Kuwe /bubara Segar
5 kelompok KJA
Produk tangkapan nelayan asli dan sudah berlangsung lama
Pasar Lokal, TPI, Pengumpul, Rumah Makan, Regional / Antar Pulau
Konsumen lokal dan regional
5 ton
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 7 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Komoditi Ikan Cakalang dan ikan pelagis lainnya lebih memiliki produk turunan dalam bentuk olahan seperti olahan abon ikan, bakso ikan, dan lain-lain. Sedangkan rumput laut dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk olahan snack. Kelompok sasaran CCDP-IFAD mengolah rumput laut menjadi stick rumput laut dan keripik rumput laut.
TABEL 3a. SEGMEN KOMODITAS TURUNAN B1 / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS B KOMODITAS / PRODUK TURUNAN B1
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH)
Ikan Cakalang Fufu
2
Baru Desember 2014
Abon Ikan
1
Baru Desember 2014
Otak-Otak Ikan Tenggiri
1
Bakso Ikan
1
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
Pasar Lokal, Konsumen Rumah Tangga, Pusat Oleh-oleh Pasar lokal, Kios, Mini Market, Rumah Makan, & Chatering
Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo sekitarnya, & Pendatang Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo sekitarnya, & Pendatang
Baru Tahun 2015
Belum produksi
Belum produksi
Belum produksi
Baru Tahun 2015
Belum produksi
Belum produksi
Belum produksi
PRODUKSI PERBULAN
3000 Kg 200 Kg (2000 Bks @100 grm/bks)
Saat ini, produk olahan Rumput Laut berupa stick rumput laut dan keripik rumput laut telah diproduksi oleh kelompok meskipun masih hanya dipasarkan secara lokal seperti kios-kios, rumah makan, dan kantin-kantin sekolah. Pemasaran dilakukan pada umumnya secara konsinyasi sehingga pihak pemilik toko/kios berperan sebagai distributor sekaligus pemasar langsung kepada konsumen. Belum ada jaringan kerjasama pemasaran dalam jumlah yang relatif besar.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 8 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
TABEL 3b. SEGMEN KOMODITAS TURUNAN C1 / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS C KOMODITAS / PRODUK TURUNAN C1
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH)
DIPASARKAN KEMANA
Stick Rumput Laut
1
Tahun 2013
Pasar lokal, Kios, & Mini Market
Keripik Rumput Laut
1
Tahun 2013
Pasar lokal, Kios, & Mini Market
Dodol Rumput Laut
1
Tahun 2015
Belum produksi
Belum produksi
Belum produksi
Jus Rumput Laut
1
Tahun 2015
Belum produksi
Belum produksi
Belum produksi
SIAPA KONSUMENNYA Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo & sekitarnya Masyarakat desa & Kab. Gorut, Kota Gorontalo & sekitarnya
PRODUKSI PERBULAN
250-300 Bks
250-300 Bks
Ketiga komoditas unggulan diatas beserta produk turunannya saat ini secara sederhana telah diupayakan pemasaran lokal, khusus untuk komoditi ikan bubara, sistem pemasarannya masih berlangsung antara nelayan kepada pengumpul lokal, dan dipasarkan kepada pengumpul kabupaten atau langsung kepada warung-warung makan yang ada di Kota Gorontalo. Mekanisme pemasaran kelompok juga sudah berlangsung pada kelompok pemasaran di Desa Katialada, dimana anggota kelompok penangkapan menjual kepada kelompok pemasaran kemudian kelompok pemasaran menjajakan langsung kepada konsumen secara door to door yang pada bahasa lokal disebut “tibo-tibo”. Melihat komoditi unggulan yang ada diatas serta produk turunannya, maka khususnya pada produk olahan analisis segementasi diarahkan untuk menentukan target pasar, kemudian target pasar menjadi bagian penting dalam penentuan posisi produk olahan yang dihasilkan oleh kelompok dalam pasar yang disasar.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 9 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Harus diakui bahwa posisi produk kelompok untuk saat ini belum bisa bersaing dengan produk-produk dari pabrikan besar, bahkan dari industri rumah tangga lain, sebab kelompok-kelompok pada proyek CCDP-IFAD baru belajar mengembangkan usaha dan baru memperkenalkan produknya pada pasar. Penentuan posisioning didasari oleh beberapa faktor antara lain pilihan segmen, target pasar, peluang pasar dan posisi produk tersebut dalam persaingan dengan produk sejenis.
Produksi kelompok sasaran CCDP-IFAD dilakukan dengan pola yang masih sangat sederhana, masih berada pada tataran usaha tradisional dan baru mulai diarahkan pada skala industri rumah tangga. Oleh karena itu, kualitas produk dan kualitas kemasannya masih sangat rendah. Sambil belajar, kelompok-kelompok sasaran proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara terus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi produk yang berkualitas baik dan kemasan yang baik dan bisa bersaing dengan produk lain. Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 10 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Data kualitas produksi kelompok bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
TABEL 4.DATA KUALITAS PRODUKSI NO
1 2 3 4 5 6
KOMODITAS
KUALITAS PRODUK
KUALITAS KEMASAN
RASA
SERTIFIKASI
DAYA TAHAN
NAMA MERK
KEMASAN
LABEL
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
Baik
Tidak Ber Sertifikasi
-
Tanpa Merk
Tanpa Kemasan
Tanpa Label
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
Belum dicoba
Belum sertifikasi
+/- 5 hari tanpa kemasan
Gorut Seafood
Standart
Belum ada
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
Original
Belum sertifikasi
+/- 1 bulan
Gorut Seafood
Standart
Belum ada
KOMODITAS B3 (OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
Belum dicoba
Belum sertifikasi
Belum dicoba
Gorut Seafood
Belum ada
Belum ada
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
Original / Asin
Sedang proses izin
+/- 2 Bulan
Gorut Seafood
Baik
Kurang
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
Original / Asin
Sedang proses izin
+/- 2 Bulan
Gorut Seafood
Baik
Kurang
Pada pasar komoditi dalam hal ini komoditi ikan bubara yang dipasarkan secara segar, persaingan yang terjadi adalah persaingan terbuka namun permintaan pasar terhadap komoditi ini sangat tinggi sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada pemasarannya. Akan tetapi pada produk olahan, baik olahan ikan maupun olahan rumput laut, kelompok melalui fasilitasi proyek CCDP-IFAD harus mengukur dengan baik kemampuan kelompok untuk bersaing dengan produk sejenis lainnya. Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 11 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Jalur distribusi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pemasaran produk dan komoditi dari kelompok sasaran, dimana terkadang kendala transportasi mempengaruhi kemampuan kelompok dalam memasarkan produknya secara langsung sehingga hanya memasarkan pada pasar yang bisa dijangkau atau dengan perantara pengumpul lokal. Kondisi persaingan dan jalur distribusi untuk komoditi unggulan dan produk olahan turunan dari komoditi unggulan tersebut untuk Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut :
TABEL 5. DATA KONDISI PERSAINGAN DAN JALUR DISTRIBUSI PERSAINGAN KUALITAS PRODUK (SILAHKAN DINILAI)
KUALITAS KEMASAN
KE PEDAGANG WARUNG/ TOKO
KE PENGUMPUL/ PERUSAHAAN
ALAT ANGKUT
Baik & Segar
-
-
Ya
Mobil
Baik
-
Ya
Tidak
Motor
Kios, Mini Market, & Rumah Makan
Baik
Standar
Ya
Ya
Motor
1
Rumah Makan, Pusat Oleh-Oleh
-
-
Tidak
Tidak
Mobil / Cool Box
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
1
Kios, Mini market
Baik
Standar
Ya
Ya
Motor
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
1
Kios, Mini market
Baik
Standar
Ya
Ya
Motor
JUMLAH UNIT USAHA
NO
KOMODITAS
1
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
5
2
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
2
3
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
1
KOMODITAS B3
5 6
4
JALUR DISTRIBUSI
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
TUJUAN PASAR KEMANA
Lokal, Kota Gorontalo dan Manado Pasar Tradisional, Lokal, Pusat OlehOleh
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 12 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Bahan baku untuk komoditi ikan kuwe atau ikan bubara tersedia sepanjang tahun kecuali pada musim barat dimana nelayan tidak bisa melaut karena ombak yang besar. Akan tetapi pada kegiatan budidaya KJA, ikan bubara tetap tersedia meskipun cuaca tidak memungkinkan untuk melaut. Begitu juga untuk komoditas ikan cakalang dan pelagis lainnya. Sedangkan untuk komoditi rumput laut, saat ini kondisinya sedang kurang baik karena serangan hama dan penyakit sehingga tidak banyak rumput laut yang tersedia di kelompok-kelompok budidaya rumput laut. Meskipun begitu, untuk produk olahan, bahan baku rumput laut diperlukan tidak dalam jumlah yang banyak, sehingga produk turunan rumput laut masih tetap bisa diandalkan oleh kelompok termasuk sediaan bahan bakunya.
TABEL 6.DATA KONDISI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KELOMPOK TAPI MASIH DI KAB/KOTA
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA
DALAM 1 TAHUN BERAPA LAMA KETERSEDIAAN PASOKAN BAHAN BAKU
BAGAIMANA PENYIMPANAN BAHAN BAKU
KEBUTUHAN BAHAN BAKU
Sepanjang musim
Freezer dan Cold Box
Tinggi
Freezer dan Cold Box
Tinggi
Freezer dan Cold Box
Tinggi
Freezer dan Cold Box
Sedang
Baik
Sedang
NO
KOMODITAS UNGGULAN
JENIS KOMODITAS
PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
1
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
Bubara Segar
Tersedia
Tersedia
-
2
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
Ikan Asap Kemasan
Dari 2 desa binaan
Tersedia
-
3
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
Lauk Siap Saji
Dari 1 desa binaan
Tersedia
-
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
KOMODITAS B3
Kudapan Ringan Siap Saji
Dari 1 desa binaan
Tersedia
-
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
Snack berbentuk Stick
Dari 1 desa binaan
Tersedia
-
4
5
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Sepanjang musim kecuali musim barat Sepanjang musim kecuali musim barat Sepanjang musim kecuali musim barat Sepanjang musim kecuali di musim penghujan dan kemarau tinggi
Hal 13 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
6
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
Snack berbentuk keripik
Dari 1 desa binaan
Tersedia
-
Sepanjang musim kecuali di musim penghujan dan kemarau tinggi
Baik
Sedang
Market share atau pangsa pasar dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh produk yang dipasarkan oleh kelompok. Market Share untuk komoditi ikan bubara yang berasal dari Kabupaten Gorontalo Utara dapat diperkirakan kurang dari 10% pangsa pasar sekitar Provinsi Gorontalo apabila dihitung dari asumsi konsumsi ikan perkapita pertahun. Namun untuk produk olahan yang merupakan turunan dari komoditi unggulan ikan cakalang dan komoditi rumput laut belum bisa diperhitungkan karena keterbatasan data.
TABEL 7.ANALISIS MARKET SHARE TAHUN
2013
MARKET SHARE KABUPATEN/KOTA PENJUALAN PRODUK
PENJUALAN KABUPATEN
MARKET SHARE ( ….%)
Produksi Ikan segar bubara 54 ton pada tahun 2013
Asumsi penduduk Kab. Gorontalo Utara dan Kota Gorontalo 284.000 Jiwa dan asumsi konsumsi ikan per kapita 30 kg per orang per tahun, maka kebutuhan ikan konsumsi 583 ton per tahun
Kemungkinan kemampuan kelompokkelompok CCDP-IFAD hanya dapat memenuhi kurang dari 10% market share
Produk olahan belum bisa dihitung/diprediksi karena keterbatasan sumber data
Analisis Segmentasi Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan diantara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut : Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 14 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati. 2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana kelompok usaha dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih. 3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar (market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan itu dipromosikan? Untuk memenuhi analisis segmentasi dari komoditi unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara dan produk-produk turunan dari komoditi unggulan tersebut maka analisis segmentasi yang dibuat dapat diuraikan dan dideskripsikan pada tabel berikut.
TABEL ANALISIS SEGMENTASI SEGMENTASI KOMODITAS
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
GEOGRAFIS
DEMOGRAFIS
PSYCHO GRAPHIC
Lokal
Provinsi
Nasional
Ekspor
Laki
Perempuan
Dewasa
Anak
K. Bawah
K. Menengah
K. Atas
√
√
-
-
√
√
√
-
√
√
√
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 15 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
-
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
√
√
√
-
√
√
√
-
-
√
√
KOMODITAS B3
√
√
-
-
√
√
√
-
-
√
√
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
√
√
-
-
√
√
√
√
√
√
-
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
√
√
-
-
√
√
√
√
√
√
-
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
Target Pasar Setelah kelompok usaha mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda kelompok usaha harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya kelompok. Kelompok usaha harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Kelompok juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya kelompok. Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Menentukan Target Market Dalam menetapkan target market kelompok usaha dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konsentrasi satu segmen.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 16 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi pada satu segmen pasar maksudnya adalah kelompok dapat memilih satu segmen saja. Kelompok lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Seleksi spesial segmen. Seleksi spesial segmen maksudnya adalah kelompok menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing–masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh kelompok untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi kelompok usaha tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. Spesialisasi Produk. Spesialisasiproduk maksudnya kelompok usaha berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, kelompok membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi. Spesialisasi pasar. Spesialisasi pasar maksudnya adalah kelompok berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Kelompok usaha memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. Full Market Coverage. Full Market Coverage maksudnya adalah kelompok usaha berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.Namun, hanya usaha besar yang bisa melakukannya.Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya kelompok.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan kelompok usaha dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu: 1. Pilihan etika atas pasar sasaran. Dalam menetapkan target market kelompok usaha hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 17 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan usaha saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. 2. Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga kelompokakan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena kelompok tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap usaha lain yang telah berada dalam segmen super. 3. Rencana serangan segmen per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh kelompok usaha. Jika diketahui maka kelompok harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu. 4. Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam kelompok untuk membangun bisnis segmen usaha.
TABEL PILIHAN TARGET No
KOMODITAS
TARGET PASAR GEOGRAFI
1
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
Lokal, Kabupaten, Kota dan antar Kab/Kota
2
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
Lokal, Kabupaten & Kota
3
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
Lokal, Kab/Kota, dan antar kota
DEMOGRAFI
PSYCHO GRAPHIC
ALT 1
ALT 2
Dikonsumsi oleh semua usia, dan jenis kelamin tetapi dibeli hanya oleh orang dewasa Dikonsumsi oleh semua usia, dan jenis kelamin tetapi dibeli hanya oleh orang dewasa Dikonsumsi oleh semua usia, dan jenis kelamin tetapi dibeli hanya oleh orang dewasa
Umum mulai dari masyarakat kelas bawah, menengah, atas
Konsumen Rumah Tangga, Rumah makan dan pengumpul
Pengumpul di luar Kab. Gorut
Masyarakat menengah ke bawah
Pasar lokal & toko oleh-oleh
-
Masyarakat menengah ke atas
Pasar lokal, Kios, Mini Market
-
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 18 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
4
5
6
KOMODITAS B3
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT) KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
Lokal & Kab/Kota
Dikonsumsi oleh semua usia, dan jenis kelamin tetapi dibeli hanya oleh orang dewasa
Masyarakat menengah ke atas
Rumah Makan, Toko Oleh-Oleh
-
Lokal & Kab/Kota
Dibeli oleh dewasa dan anak-anak
Masyarakat menengah ke bawah
Pasar lokal, Kios, Mini Market
-
Lokal & Kab/Kota
Dikonsumsi oleh semua usia, dan jenis kelamin tetapi dibeli hanya oleh orang dewasa
Masyarakat menengah ke bawah
Pasar lokal, Kios, Mini Market
-
Positioning Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa kelompok dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah kelompok usaha untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi usaha terhadap dirinya sendiri, persepsi kelompok usaha tersebut terhadap pesaing, persepsi usaha terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap kelompok usaha, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap kelompok usaha, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing. Dalam menetapkan penentuan positioning kelompok usaha dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning: 1. Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan kelompok usaha. Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 19 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
2. 3. 4. 5. 6.
Capaian yang telah dihasilkan kelompok usaha. Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan. Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk kelompok usaha. Bisnis baru yang dimasuki. Originalitas dan posisi sebagai kelompok usaha atau merk baru di pasar.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka kelompok usaha harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran kelompok usaha akan kehilangan fokus.
TABEL PILIHAN POSITIONING POSITIONING KOMODITAS
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE) KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU) KOMODITAS B2 (ABON IKAN) KOMODITAS B3
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
ATRIBUT Lebih unggul dalam kualitas dan kesegaran Makanan sehat dan siap saji Makanan sehat dan siap saji Makanan sehat dan siap saji
MANFAAT
PENGGUNA
Bahan pangan dan konsumsi
Masyarakat umum, dewasa dan anak
Menyehatkan dan mudah diolah Praktis dan menyehatkan Praktis dan menyehatkan
Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat umum, dewasa dan anak Masyarakat umum, dewasa dan anak
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
SIAPA KEL. KONSUMEN Rumah Tangga dari segala kelas ekonomi Masyarakat Lokal & Pendatang Masyarakat Lokal & Pendatang Masyarakat Lokal & Pendatang
PESAING
KATEGORI PRODUK
HARGA
KET
Nelayan luar kelompok sasaran
Segar
sedang
Kontinuitas persediaan
Ikan cakalang fufu dari Produksi Lokal Gorut & Gorontalo
Olahan
Tinggi
Harga lebih tejangkau
Produk sejenis
Olahan
Sedang
Harga lebih tejangkau
Produk dari luar Gorontalo
Olahan
Sedang
Harga lebih tejangkau
Hal 20 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
Snack Sehat Rasa Lezat
Cemilan sehat
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
Snack Sehat Rasa Lezat
Cemilan sehat
Umum mayoritas anak2 Masyarakat umum, dewasa dan anak
Masyarakat Lokal & Pendatang Masyarakat Lokal & Pendatang
Snack pabrikan
Makanan ringan
Sedang
Harga lebih tejangkau
Snack pabrikan
Makanan ringan
Sedang
Harga lebih tejangkau
Analisis Kualitas Produksi Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain–lain. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk. Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tidaksesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya. Sering kali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk kelompok usaha tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan konsumen akan membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas. Meskipun konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kualitas produk, tetapi setidaknya konsumen akan memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Konsumen senantiasa melakukan penilaianterhadap kinerja suatu produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 21 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
TABEL ANALISIS KUALITAS PRODUKSI PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KOMODITAS
PENYESUAIAN RASA, BAHAN
PERBAIKAN KUALITAS BAHAN BAKU
PRODUK TAHAN LAMA DAN BEBAS DARI BAHAN TERLARANG
PERBAIKAN KEBERSIHAN TEMPAT PRODUKSI/ LINGKUNGAN
PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SERTIFIKASI
Tanpa formalin
Cara penanganan pasca tangkap yang perlu diperbaiki
Tidak diolah
Tidak sertifikasi
Perbaikan kualitas & Teknik Pengasapan Perbaikan Teknik Spinner Untuk Pengeringan
Surat Izin PIRT, dan Halal Surat Izin PIRT, dan Halal Surat Izin PIRT, dan Halal
Ikan bubara
Tidak perlu
Sistem rantai dingin untuk menjaga kualitas
Cakalang fufu
Meminimalkan rasa asapnya
Menggunakan ikan segar dengan mutu tinggi
Kemasan vacuum
Tempat produksi dan proses yang higienis
Abon Ikan
Memaksimalkan rasa terbaik cita rasa abon ikan cakalang
Menggunakan ikan segar dengan mutu tinggi
Kemasan vacuum
Tempat produksi dan proses yang higienis
Standarisasi komposisi bahan baku agar rasa ikan tenggirinya pas
Penanganan bahan baku yang segar dan memiliki kualitas bahan baku yang baik
Tempat produksi dan proses yang higienis
-
Standarisasi komposisi agar rasa stabil Standarisasi komposisi agar rasa stabil
Penanganan bahan baku yang harus lebih higienis dan memiliki standar kualitas bahan baku yang baik Penanganan bahan baku yang harus lebih higienis dan memiliki standar kualitas bahan baku yang baik
Bisa di simpan selama 2 bulan dalam freezer, dan bebas bahan terlarang Kemasan yang menarik
Tempat produksi dan proses yang higienis
-
Kemasan yang menarik
Tempat produksi dan proses yang higienis
Perbaikan kualitas & Teknik penjemuran
Otak-Otak Tenggiri
Stick Rumput Laut
Keripik Rumput Laut
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Surat Izin PIRT, dan Halal Surat Izin PIRT, dan Halal
Hal 22 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Kualitas Kemasan Dalam menjual suatu produk, kemasan ataupackagingmenjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Kelompok bisa saja hanya menyediakan desain yang sederhana dan apa adanya, disesuaikan dengan budget. Namun, kelompok juga harus mengingat jika kemasan produk mampu menciptakan kesan pertama yang baik atau buruk untuk konsumen. Untuk itu, kemasan produk harus dibuat semenarik mungkin. Kemasan suatu produk harus memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas ini bisa berasal dari ciri khas bisnis, produk dan lain sebagainya. Dengan ciri khas ini, nantinya yang mampu menjadi pembanding dengan kemasan produk lain, yang bahkan memiliki jenis yang sama dengan produk tersebut. Ciri khas ini bisa meliputi warna kemasan, bentuk kemasan, bahan kemasan, dan lain sebagainya. Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya.Untuk menampilkan image dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau didesain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.Untuk membuat suatu packaging/kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan.
TABEL ANALISIS KUALITAS KEMASAN KUALITAS KEMASAN KOMODITAS
MERK
DESAIN KEMASAN
BENTUK KEMASAN
LABEL DAN INFORMASI
BAHAN KEMASAN
Ikan bubara
No
No
No
No
No
Cakalang fufu
Gorut Seafood
Belum ada
Aluminium foil atau plastik bening Vacum
Merk, Komposisi, Label halal, No. PIRT, & Tgl kadaluarsa
Plastik dan aluminium foil
Abon ikan
Gorut Seafood
Sudah ada tapi masih standar
Toples plastik atau Plastik
Merk, Komposisi, Label halal, No. PIRT, & Tgl kadaluarsa
Plastik
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 23 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Otak-Otak Tenggiri
Gorut Seafood
Belum Ada
Daun Pisang
Merk, Komposisi, Label halal, No. PIRT, & Tgl kadaluarsa
Daun Pisang
Stick Rumput Laut
Gorut Seafood
Sudah ada tapi masih standar
Plastik
Merk, Komposisi, Label halal, No. PIRT, & Tgl kadaluarsa
Plastik
Keripik Rumput Laut
Gorut Seafood
Sudah ada tapi masih standar
Plastik
Merk, Komposisi, Label halal, No. PIRT, & Tgl kadaluarsa
Plastik
Analisis Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain.
TABEL ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU KUALITAS BAHAN BAKU KOMODITAS
KETERSEDIAAN DALAM 1TAHUN (BERAPA BULAN)
PENANGANAN SUPLAI BAHAN BAKU AGAR KONTINU
HARGA BAHAN BAKU Bibit/anakan Bubara (Rp 5001000/ekor) Rp 7000 - 10000 per kg
PENANGANAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU AGAR KONTINU
1
KOMODITAS A1 (IKAN KUWE)
12 bulan
Melalui budidaya KJA dan kemitraan nelayan
2
KOMODITAS B1 (CAKALANG FUFU)
12 bulan
Mitra penangkap/nelayan
3
KOMODITAS B2 (ABON IKAN)
12 bulan
Mitra penangkap/nelayan
Rp 7000 - 10000 per kg
Freezer
KOMODITAS B3
8-10 bulan
Mitra penangkap/nelayan
Rp 18000 - 20000 per kg
Freezer
4
(OTAK-OTAK IKAN TENGGIRI)
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Jaring Penampungan Bibit Freezer
Hal 24 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
5
KOMODITAS C1 (STICK RUMPUT LAUT)
8-10 bulan
Stock
Rp 2000 per kg
-
6
KOMODITAS C2 (KERIPIK RUMPUT LAUT)
8-10 bulan
Stock
Rp 2000 per kg
-
Analisis Pesaing Dalam membuat suatu usaha pasti kita akan dihadapi dengan namanya persaingan. Persaingan ini bisa berwujud dalam berbagai cara seperti contoh saling menunjukan keunggulan produknya masing-masing pada iklan di televisi, koran, dan internet. Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penanda apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C?
TABEL ANALISIS PERSAINGAN PRODUK
Komoditi A Komoditi B
DOMINASI PESAING
MUTU PRODUK
KONTINUITAS PRODUK
CARA PENJUALAN
LOKASI JUAL PRODUK
Sedang (Nelayan diluar anggota)
Setara
Sebanding
Penjualan Langsung & Pengumpul
TPI, Pengumpul, langsung
Sedang (Kecuali produk Otak – Otak & Ikan Fufu)
Pesaing mungkin lebih baik
Lebih kontinyu pesaing karena lebih pengalaman
Retail
Pasar, Mitra Usaha
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 25 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Komoditi C
Rendah (Snack lain produksi pabrikan tp tidak sejenis)
Lebih baik karena diolah modern
Lebih kontinyu pesaing karena lebih pengalaman
Retail
Pasar, Mitra Usaha
Analisis Distribusi Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah kelompok usaha distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan. Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan kelompok usaha yang mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi kelompok usaha untuk menjual produknya secara maksimal.Strategi itu sendiri merupakan bagian dari strategi marketing setiap kelompok usaha dalam memasarkan produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting yang mana tanpa penjualan yang bagus maka suatu kelompok usaha tidak akan bisa bertahan. Bagaimanapun juga, sumber penghasilan kelompok usaha adalah hasil penjualan produk. Itulah sebabnya perlu ada strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi distribusi yang tepat akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk kelompok usaha. Berkaitan dengan strategi distribusi dalam bisnis tersebut sebenarnya ada beberapa macam sistem distribusi yang bisa digunakan oleh kelompok usaha.Pemilihan sistem tersebut pastinya juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual oleh kelompok usaha. Perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya juga sangat menentukan optimalisasi sistem distribusi yang dipilih, diantaranya adalah karakteristik produk, tingkat standarisasi, dan lain-lain. Dalam menggunakan distributor atau perantara pemasaran memang harus menyusun rencana mengenai cakupan target pasar. Dengan demikian, kelompok usaha bisa menyusun strategi bagaimana agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen.Cakupan pasar yang dimaksud itu sendiri bisa diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan juga distribusi selektif. Masing-masing akan sangat ditentukan oleh jenis produk yang dijual. Strategi distribusi dalam bisnis demi memaksimalkan tahap pemasaran produk
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 26 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Bagaimanapun juga demi mensukseskan proses pemasaran produk dalam kelompok usaha, sudah pasti tidak akan bisa lepas dari yang sistem distribusi. Salah satu strategi distribusi yang bagus adalah mempersingkat saluran distribusi. Mempersingkat saluran disitribusi ini berarti kelompok usaha bisa memutus jaringan distributor sehingga produk kelompok usaha bisa lebih cepat diterima oleh konsumen. Menata strategi distribusi dalam bisnis dengan baik, maka akan memberikan hasil yang signifikan untuk kelompok usaha. Cara lain yang bisa digunakan sebagai strategi distribusi dalam bisnis adalah dengan mempercepat proses distribusi. Proses distribusi ini merupakan tahapan dalam menjalankan suatu bisnis yang mana tahapan untuk mendistribusikan produk ini akan dilakukan ketika proses produksi telah selesai. Itulah sebabnya, demi mendukung proses distribusi bisa berjalan dengan cepat maka proses produksi juga harus dipercepat.Bagaimanapun juga proses prooduksi dan proses distribusi merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam dunia bisnis perdagangan produk. Melayani konsumen dengan baik juga merupakan bagian dari stratgei marketing dalam bisnis.
TABEL ANALISIS DISTRIBUSI PRODUK PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN) KE KONSUMEN AKHIR
PRODUSEN KE PENGOLAH
PRODUSEN KE PENGECER KE END USER
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG BESAR KE END USER
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE END USER
NO
KOMODITAS
PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR
1
Ikan bubara
Ada pola produsen ke konsumen langsung
Tersedia
Tidak ada
Banyak
Ada
Tidak Ada
Cakalang fufu
Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen
Tidak ada
Tidak ada
Melalui Mitra Usaha
Ada
Tidak Ada
Abon ikan
Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen
Terbatas
Tidak ada
Melalui Mitra Usaha
Tidak Ada
Tidak Ada
2
3
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 27 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
4
Otak-Otak Tenggiri
5
Stick Rumput Laut
6
Keripik Rumput Laut
Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen Berdasarkan permintaan langsung dan kebutuhan dari End User Ke Produsen
Tidak Ada
Tidak ada
Melalui Mitra Usaha
Tidak Ada
Tidak Ada
Terbatas
Tidak ada
Melalui Mitra Usaha
Ada
Tidak Ada
Terbatas
Tidak ada
Melalui Mitra Usaha
Ada
Tidak Ada
Analisis Transportasi Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai peranan bagi industri karena produsen mempunyai kepentingan agar produk yang dihasilkan sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan dan barang dalam kondisi baik. Peralihan atau perpindahan barang tersebut bisa terjadi antara lain :
Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli Dari rumah produksi dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli. Dari daerah pesisir dimana barang (hasil perikanan) tersebut dihasilkan.
Untuk terlaksananya pemindahan barang tersebut diperlukan rangkaian kegiatan yang disebut distribusi dan transportasi. Pengertian transportasi secara umum Rangkaian kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah satu model transportasi, yang dapat meliputi model transportasi darat, laut atau sungai, maupun udara. Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen lazim disebut rantai transportasi (chain of transportation).
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 28 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Adapun fungsi transportasi yaitu mengangkut barang dari produsen kepada konsumen. Produsen dapat berupa industri, perikanan yang menghasilkan barang jadi, setengah jadi maupun sebagai bahan baku. Tidak akan ada arti produksi industri jika tidak tersedia jasa transportasi yang membawa hasil produksi tersebut sampai kepada konsumen. Lancarnya transportasi, tepat waktu, adanya jaminan keselamatan barang dengan biaya relatif murah, akan mempengaruhi harga atau mutu komoditi sampai pada konsumen.
TABEL KEBUTUHAN ALAT ANGKUT PRODUK / SISTEM TRANSPORTASI NO
PRODUK
Moda Transportasi
SISTEM PENYIMPANAN
Daya Angkut
Cakupan Wilayah
1
Ikan bubara
Mobil Pick Up, Motor (Tibo-Tibo)
Dingin / Beku
1,5 Ton (Mobil Pick Up)
Lokal & Antar Kabupaten
2
Cakalang fufu
Motor/Angkutan Umum
Suhu Normal / Freezer utk penyimpanan jangka pjg
25-50 kg (Motor/Bentor) < 100 kg (Mobil)
Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo
3
Abon ikan
Motor/Angkutan Umum
Suhu normal
100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil)
Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo
4
Otak-Otak Tenggiri
Motor/Angkutan Umum
Suhu Normal / Freezer utk penyimpanan jangka pj
250-500 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil)
Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo
5
Stick Rumput Laut
Motor/Angkutan Umum
Suhu normal
100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil)
Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo
6
Keripik Rumput Laut
Motor/Angkutan Umum
Suhu normal
100-200 Bks (Motor) < 1000 Bks (Mobil)
Sekitar Desa Produsen, Antar Kab. & Kota Provinsi Gorontalo
STRATEGI BERDASARKAN HASIL ANALISIS Berdasarkan analisis terhadap segmentasi, target pasar, positioning, dan beberapa analisis kualitas produksi, kualitas kemasan, analisis distribusi dan persaingan, analisis transportasi, dan ketersediaan bahan baku, maka disusun strategi intervensi terhadap kualitas produksi, kualitas kemasan, perbaikan saluran distribusi, strategi untuk memenuhi kebutuhan transportasi, strategi promosi, rencana peningkatan Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 29 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
kapasitas dan rencana kebutuhan infrastruktur pendukung untuk meningkatkan pemasaran produk dan komoditi bagi kelompok-kelompok sasaran CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara. Rangkaian strategi ini akan dipadukan dengan strategi pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya yang merupakan bagian dari komponen 1 atau komponen Pemberdayaan Masayarakat dan Pengelolaan Sumberdaya. Strategi peningkatan kualitas produksi adalah bagian utama dimana produk kelompok harus memiliki kualitas yang baik dan layak pasar, atau mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Kemampuan bersaing pada produk olahan akan ditentukan oleh penampakan, rasa, mutu dan ukuran, bentuk dan kegemaran masyarakat dalam faktor-faktor tersebut. Strategi peningkatan kualitas produksi ini akan diintegrasikan dengan pelatihan yang diperlukan terkait hal tersebut dan intervensi yang dibutuhkan dalam infrastrukturnya.
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI IKAN BUBARA
MATERI
PENINGKATAN PRODUKSI
TAHAPAN TAHAP I
Pengadaan Hatchery / Pendederan
TAHAP II
-
PELATIHAN TAHAP III
-
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Teknik Budidaya Semi Intensif
1. Mesin Pakan Rucah. 2. Freezer Penampungan Bahan Baku
-
-
-
-
-
-
-
-
Pembuatan Pakan Ikan, pelatihan pasca panen, dan pengolahan ikan siap saji
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 30 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
-
-
-
IKAN CAKALANG & PELAGIS
MATERI
RASA
MUTU
BAHAN BAKU
TAHAPAN
PELATIHAN
TAHAP I
TAHAP II
Uji rasa pada konsumen atau penjualan dgn jumlah terbatas
Pemasaran & Promosi serta melihat kecenderungan / selera konsumen
Penetapan cita rasa & standar bahan baku
Pelatihan pembuatan Ikan Fufu dan Abon Ikan
Uji laboratorium
Sertifikasi mutu produk (PIRT, Halal, dll)
Klasifikasi Jenis Hasil Tangkapan, pengolahan pasca panen, & pembekuan ikan segar.
Uji fisik produk
Kesediaan sarana dan prasarana
-
TAHAP III
Peningkatan produksi bahan baku
JENIS PELATIHAN
Teknologi, metode penangkapan
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Lemari Penyimpanan Produk
Pengadaan Motor / Mobil Niaga
Penambahan Motor niaga atau kapasitas rumah produksi
Penambahan sarana pendukung produksi
-
-
Pengadaan Penampungan Es Batu, Cold Storage / Pabrik Es Mini, & Lemari Penyimpanan Produk
Mini Plan Fillet Cakalang, Mobil Cool Box
-
RUMPUT LAUT
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 31 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
MATERI
RASA
MUTU BAHAN BAKU
TAHAPAN
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Uji rasa pada konsumen atau penjualan dgn jumlah terbatas
Pemasaran & Promosi serta melihat kecenderungan / selera konsumen
Penetapan standar rasa & bahan baku
Pelatihan Pengolahan Produk Konsumsi Rumput Laut
Pembangunan Rumah Produksi Olahan, Lemari Penyimpanan Produk
Pengadaan Motor/Mobil Niaga
Penambahan Motor niaga atau kapasitas rumah produksi
Uji laboratorium
Sertifikasi mutu produk (PIRT, Halal, dll)
-
-
-
-
Penambahan kebun bibit
Pelatihan budidaya, pemeliharaan, dan kultur jaringan
-
-
Uji fisik produk Kebun bibit dan pemeliharaan kultur
Penambahan sarana pendukung produksi Mesin Press Rumput Laut, Cool Box
Strategi peningkatan kualitas kemasan juga menjadi faktor utama dalam pengembangan produk olahan dimana kemasan adalah kesan pertama yang dilihat oleh konsumen sebelum mencoba membeli dan merasakan. Oleh karena itu, dalam strategi peningkatan kualitas kemasan yang perlu diperhatikan adalah bentuk kemasan tersebut, label, desain, merk, ketahanan kemasan dan kemampuan kemasan untuk menjaga mutu produk yang diproduksi oleh kelompok. Strategi peningkatan kualitas kemasan ini juga dikaitkan dengan kebutuhan pelatihan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kemasan tersebut, seperti pelatihan pembuatan kemasan, pelatihan branding, dan juga infrastruktur yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas kemasan. Terkait dengan infrastruktur, juga tentunya diperlukan peralatan-peralatan pendukung yang dapat memperbaiki kualitas kemasan.
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 32 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN TAHAPAN
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
MATERI
DESAIN MERK LABEL DLL
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
Survey desain produk serupa
Merancang dan menetapkan desain kemasan
Penyempurnaan berdasarkan masukan konsumen
Pelatihan Pembuatan Kemasan
Penetapan merk
Pendaftaran dan registrasi merk Penyempurnaan tampilan dan kualitas label (tahan lama/tidak pudar)
Diskusi merk lokal yg me-nasional Survey kualitas label pada kemasan Pengadaan alat dan sarana pendukung pembuat kemasan yang lebih modern
Penetapan bahan yg digunakan dalam membuat label Pengembangan kemasan, Variasi model dan ukuran kemasan
Pengembangan merk dan label
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pengadaan Mesin Vacuum, Hand Sealer, Cup Sealer
-
Penambahan mesin packing dengan kapasitas yg lebih besar
Pelatihan Pemasaran dan Branding Produk
-
-
-
Pelatihan pembuatan label
Pengadaan Alat Cetak labeling
-
-
Pelatihan penggunaan alat dan sarana pendukung
Pengadaan alat cetak Tgl produksi & masa expired
Penggunaan barcode pada kemasan
Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan
Saluran distribusi produk yang baik adalah saluran distribusi yang efektif dengan rantai distribusi yang tidak panjang, karena setiap rangkaian rantai distribusi akan berpengaruh terhadap biaya. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi yang baik dan terarah agar saluran distribusi dapat berlangsung secara efektif, efisien dan berada dalam kontrol yang baik. Pendistribusian kemungkinan akan melibatkan bukan hanya produses dan konsumen tetapi juga pihak lain, oleh karena itu strategi perbaikan saluran distribusi akan diintegrasikan dengan rencana kemitraan agar calon mitra dapat diidentifikasi yang paling potensial serta paling memungkinkan untuk penjualan dengan keuntungan optimal. Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 33 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Strategi perbaikan saluran distribusi untuk komoditi dan produk hasil perikanan pada kelompok sasaran CCDP-IFAD di Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut.
STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK
PERUBAHAN SEGMEN
RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI
RENCANA KEMITRAAN
Ikan bubara
Akses pasar perusahaan dengan skala yang lebih besar
Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus
Pengembangan kemitraan dengan usaha besar dan cold storage
Cakalang fufu
Peningkatan & perluasan pemasaran dari pasar lokal ke pasar modern
Abon ikan
Peningkatan & perluasan pemasaran dari pasar lokal ke pasar modern
Otak-Otak Tenggiri
Pemasaran Produk ke konsumen langsung dalam bentuk beku
Stick Rumput Laut Keripik Rumput Laut
Perluasan dari konsumen lokal ke konsumen perkotaan dan menengah ke atas Perluasan dari konsumen lokal ke konsumen perkotaan dan menengah ke atas
Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus/cool box Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus/cool box Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus/cool box Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus/cool box Pengangkutan dari kelompok langsung ke produsen dengan alat angkut khusus/cool box
Perluasan mitra pasar tradisional, konsinyasi toko dan retail Perluasan mitra pasar tradisional, Chatering, konsinyasi toko dan retail Bermitra dengan rumah makan besar, Chatering, dan Hotel di Provinsi Gorontalo & SULUT Perluasan mitra konsinyasi toko dan retail Perluasan mitra konsinyasi toko dan retail
STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN PRODUK
STRATEGI DAN TAHAPAN
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
Hal 34 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
TAHAP I
PERBAIKAN ALAT ANGKUT PERBAIKAN CARA / MODEL PENGANGKUTAN PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
-
Pengadaan alat perkakas Reparasi & service alat angkut
-
Reparasi/service rutin setiap 3 bulan
-
-
Kerja Sama dengan beberapa Moda Transportasi antar kab. & kota
Menyiapkan distributor kecil untuk pendistribusian produk di tiap2 Kab. & Kota
Pelatihan singkat perawatan kendaraan bermotor
-
-
-
-
-
-
Pelatihan Teknik perlakuan produk pangan rumah tangga
Pengadaan Lemari Aluminium penyimpanan produk
Pembangunan Mini Cold storage
-
Bimtek Sistem Rantai Dingin
Cold Storage, Pabrik Es Mini, Penampungan Es batu, & Freezer
-
-
Proses pengemasan, packing, dan penyimpanan stock produk yg baik & benar Implementasi Sistem Rantai Dingin Bahan Baku
-
Maintenance cool box, Freezer, dll
-
STRATEGI PROMOSI PRODUK STRATEGI
SASARAN PROMOSI
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
LOKASI
PENYIAPAN PERALATAN
Hal 35 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Pembagian Sample / Tester
Masyarakat umum
Pusat keramaian / Lokasi Strategis (Pasar, perkantoran, dll)
Word Of Mouth (Mulut Ke Mulut)
Masyarakat umum
Dimana Saja
-
Pameran / Event
Masyarakat umum / pengunjung pameran
Kabupaten kota, Kota Provinsi, & Kota Lain di luar Provinsi Gorontalo
Outlet / Lapak sederhana, Brosur, Uniform Untuk Sales Promotion & X Banner
Media Cetak & Elektronik
Masyarakat umum
Surat kabar lokal, dan radio
Konsep desain & Audio promosi
Toko konsinyasi
Poster
Dimana Saja
Akses Internet & Kamera SLR
Pemasaran Langsung Sosial Media / Internet
Masyarakat umum / masyarakat sekitar kios & toko Masyarakat Umum / Kalangan Muda, Pengguna Sosial Media
Brosur / Pamflet, Uniform Untuk Sales Promotion
RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
Pelatihan Teknis Pengolahan Rumput Laut
√
√
√
Pelatihan Pengolahan Ikan Fufu
√
√
√
Pelatihan Pengolahan Abon Ikan
√
√
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
TAHUN 2017
Hal 36 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Pelatihan Pasca Panen Hasil Tangkapan
√
√
√
Pelatihan Pemasaran Produk Hasil Perikanan
√
√
√
Pelatihan Higienitas Produk Olahan
√
√
√
Pelatihan Pengembangan Produk Olahan
√
√
√
Pelatihan Kewirausahaan Industri Rumah Tangga
√
√
√
√
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
TAHUN 2014
√
Pembangunan Rumah Produksi Pengolahan Rumput Laut Rumah Produksi Cakalang Fufu Mini Plant Untuk Fillet Ikan
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
KET Anggaran dari dana BLM
√ √
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 37 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Pembangunan Rumah Kemasan
√
Alat Packing Kemasan (Vacuum, Hand & Cup Sealer, dll)
√
Alat Percetakan Label Kemasan
√
Mesin Pengolahan Ikan Rucah (Pakan Ikan Kuwe)
√
Freezer Penampungan Pakan
√
Pengadaan Pukat / Jaring Untuk Budidaya Bibit Alam
√
Pengadaan Pabrik Es kapasitas 3000 kg
√
Pembangunan Cold Storage Mini Kapasitas 5 Ton
√
Pengadaan Mesin Pabrik Es Mini 800 Kg
√
Pengadaan Ice Machine dan Brain Tank 3 Ton
√
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
√
Optimalisasi peralatan P2HP DKP Gorut Optimalisasi peralatan P2HP DKP Gorut
Hal 38 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Mesin Air Blash Freezer (ABF) 500 kg
√
Pembangunan SPDN Kapasitas 16 KL
Usulan pembangunan ke Kasubdit PMPPU KP3K
√
ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN ACTION PLAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
Perbaikan Kualitas Produk Olahan Rumput Laut dan Ikan
√
√
√
Peningkatan Kuantitas Produksi dan Penjualan Produk Olahan
√
√
√
Memperbaiki infrastruktur penunjang dalam pengolahan
√
√
Pengembangan dan Inovasi Desain Kemasan, Label, & Merk
√
Memperluas pangsa / jaringan pemasaran hasil tangkap, budidaya, & Olahan
√
√
√
Pengembangan Produk Olahan
√
√
√
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
TAHUN 2017
Hal 39 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Promosi Penjualan
√
√
√
Pengembangan Teknik & Strategi Pemasaran
√
√
√
RENCANA KERJASAMA KEMITRAAN KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN
KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA
RENCANA KEMITRAAN Kemitraan Strategis dengan pengusaha perikanan (Minimal 5 pengusaha perikanan nasional skala menengah/besar untuk peningkatan produksi dan pengolahan ikan pelagis dan turunannya memenuhi permintaan pasar regional dan ekspor) Rumah Makan, Mini Market & Supermarket, Pusat Oleh-Oleh, Perusahaan Pengumpul / Distributor wilayah Gorontalo
Pemasaran Produk Hasil Tangkapan Nelayan dan Hasil Budidaya KJA
Mitra dengan CV. Mina Sumber Makmur.
Kerjasama pemasaran hasil olahan Pokmas
Pasar Tradisional sekitar desa binaan
Kerjasama pameran/lokakarya Produk olahan Pokmas
Belum Ada
Dinas Koperindag Kab. Gorontalo Utara & Provinsi Gorontalo
Penelitian dan Pengembangan Mutu Produk
Belum Ada
Universitas setempat, Dinas Kesehatan Kab. Gorut & Balai POM Provinsi Gorontalo
Pelatihan-Pelatihan Pemasaran & Promosi
Belum Ada
Akademisi & Praktisi di bidang Pemasaran & Promosi
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 40 dari 41
Strategi Intervensi Pemasaran
Pelatihan-Pelatihan di bidang pengolahan pangan Industri Rumah Tangga
Belum Ada
Dinas Koperindag, Akademisi, & Pelaku2 Usaha Kecil Menengah Industri Rumah Tangga
Kerjasama Pihak Percetakan untuk kebutuhan alat promosi dan kemasan
Belum Ada
Percetakan setempat
Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) Project Implementation Unit (PIU) Kab. Gorontalo Utara
Hal 41 dari 41