2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DI SUSUN OLEH: KONSULTAN PEMASARAN PIU CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TAHUN 2014
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 1
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
KATA PENGANTAR Puji
syukur hanya kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penyusunan Strategi Intervensi Pemasaran dalam program CCDP IFAD Kota Makassar dapat kami selesaikan. Strategi Intervensi Pemasaran adalah merupakan suatu pendekatan strategi intervensi pemasaran yang dilakukan dalam program kegiatan CCDP IFAD dalam pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan pemasaran komuditas dan produk unggulan. Strategi Intevensi pemasaran ini berisi tentang Pendahuluan, pemilihan komoditas dan produk unggulan, segmentasi komoditas atau produk yang dihasilkan, kondisi produk dan kualitas produk, kondisi distribusi dan jaringan pemasaran, strategi intervensi pemasaran, persaingan pasar, strategi bauran pemasaran, rencana pelatihan, kemitraan dan action plan. Kami ucapakan terima kasih PMO CCDP IFAD,
yang telah membantu dalam
penyusunan strategi intervensi pemasaran. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan strategi intervensi pemasaran. Kami dengan senang hati menerima saran-saran perbaikan yang membangun demi lebih baiknya strategi intervensi pemasaran ini dimasa yang akan datang. Besar harapan kami strategi intervensi pemasaran ini dapat menjadi bahan pelengkap dan acuan yang berguna.
Makassar,
Oktober 2014
Penyusun
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 2
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
DAFTAR ISI No
TEKS
Hal
KATA PENGANTAR
2
1
PENDAHULUAN
4
1.1. Latar Belakang
4
1.2. Tujuan dan sasaran
5
1.3. Pendekatan Strategi Intervensi Pemasaran dan Pembangunan Infra struktur 1.4. Pemilihan komoditas dan Produk Unggulan
6
KONDISI DAN ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN PRODUK PENGOLAHAN UNGGULAN
7
2.1. Kondisi dan Pengembangan komoditas perikanan sebagai Komoditas unggulan
7
2.2. Produk turunan komoditas perikanan sebagai komoditas unggulan
8
2.3. . Segmentasi komoditas atau produk yang dihasilkan
11
2.4. Kondisi Produksi dan kualitas dari Produk
13
2.5. Analisis Ketersediaan Bahan Baku Produk unggulan
14
2.6. Kondisi persaingan dengan produk sejenis
16
2.7. Kondisi Distribusi dan jarigan pemasaran produk
16
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
18
3.1. Target Pasar Yang Akan Dituju
18
3.2. Penetapan pilihan positioning produk
20
3.3. Strategi Bauran Pemasaran
20
3.4. Rencana Pelatihan
29
3.5. Rencana Pembangunan Infrastruktur
30
3.6. Rencana Aksi Secara Menyeluruh
31
3.7. Rencana Kerjasama (Kemitraan)
31
II
III
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
6
Page 3
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (CCDIFAD) atau disebut Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP). Tujuan proyek ini untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir yang terlibat dalam kegiatan kelautan dan perikanan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Proyek ini merupakan respon langsung terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengentasan kemiskinan, penerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan (Pro-poor, pro-job, progrowth dan pro-sustainability) yang sejalan dengan program IFAD. Proyek pemberdayaan masyarakat pesisir (PMP) ini terdiri dari 3 komponen dan dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan. Komponen 1; pemberdayaan masyarakat pesisir, pembangunan dan pengelolaan sumberdya pesisir; Komponen 2. Pengembangan Ekonomi berbasis kelautan dan perikanan dan Komponen 3; Pengelolaan proyek. Kota Makassar merupakan salah satu kabupaten/Kota diantara 13 kabupaten/kota, dalam 10 propinsi, yang terpilih menjadi lokasi proyek ini berdasarkan keberhasilan daerah dalam berpartisipasi melakukan kegiatan-kegiatan kelautan dan perikanan sebelumnya. Hal ini termasuk komitmen dan dukungan keuangan pemerintah kota Makassar tersebut untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan potensinya dalam meningkatkan nilai tambah dari hasil produk kelautan dan perikanan lainnya, dan meningkatkan kegiatan dari proyek tersebut untuk dideseminasi. Di Kota Makassar akan dikembangkan 15 kelurahan pesisir. Dari 15 kelurahan tersebut telah dipilih 9 kelurahan, 3 kelurahan pada tahun pertama (2013) yaitu kelurahan lakkang, Cambaya, Tanjung Merdeka dan 6 kelurahan pada tahun kedua (2014) yaitu kelurahan Barombong, Untia, Buloa, Tallo, Barrang Caddi dan Kodingareng berdasarkan kriteria, antara lain: (i) tingkat kemiskinan tiap lokasi minimal 20%; (ii) motivasi dan kesuksesan berpartisipasi dalam program-program sebelumnya; (iii) potensi untuk produksi dan pertambahan nilai (value added) kelautan dan perikanan; dan (iv) dimasukkannya pulau-pulau kecil di setiap lokasi kabupaten/kota yang memiliki pulau. Sisanya 6 desa akan dipilih pada tahun ketiga jika 9 desa sebelumnya telah berhasil. Proyek PMP ini akan dibina selama 5 tahun kegiatan.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 4
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Pada komponen 2 pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan pengembangan ekonomi masyarakat dalam bentuk usaha-usaha produktif yang dapat menunjang pendapatan keluarga bagi masyarakat sasaran program dan meningkatkan perekonomiannya. Khususnya pada sub komponen 2.2. dimana didalamnya termuat dukungan pemasaran tata niaga dan rantai pasok, maka proyek ini diharapkan dapat membangun sistem pemasaran dan tata niaga yang baik terhadap kelompok-kelompok usaha yang menjadi sasaran program. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana yang strategis, sistematis dan terstruktur untuk membangun sebuah sistem pemasaran dalam jangka panjang yang baik dan berkelanjutan. Strategi Intervensi Pemasaran ini disusun sebagai sebuah rencana terstruktur untuk memenuhi pencapaian sasaran proyek CCDP-IFAD dari kurun waktu 2013-2017 di Kota Makassar. 1.2. Tujuan dan Sasaran Strategi Intervensi Pemasaran ini disusun dengan tujuan untuk : Sebagai rencana jangka panjang dalam membangun sistem pemasaran yang baik bagi kelompok-kelompok sasaran proyek CCDP-IFAD pada khususnya dan masyarakat pesisir pada umumnya di Kota Makassar. Sebagai panduan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek CCDP-IFAD untuk menjalankan dan mengembangkan sistem pemasaran yang terstruktur dan terintegrasi. Sebagai bahan informasi bagaimana strategi sebuah komoditi dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan daerah, bagaimana komoditi tersebut dapat dihasilkan, diolah dan dipasarkan. Sebagai rencana terstruktur atas kebutuhan infrastruktur penunjang pemasaran dan juga sistem pengembangan pemasarannya. Sebagai bahan evaluasi dan diagnosa masalah-masalah terkait pemasaran dan pengembangan komoditi unggulan, kebijakan dan peraturan yang memerlukan analisis, perhatian dan aksi dari pemerintah, lembaga donor, serta pihak swasta. Mengidentifikasi kendala-kendala dan peluang pasar selama intervensi proyek dan introdusir kegiatan terkait yang diperlukan untuk meminimalisir kendala-kendala tersebut.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 5
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
1.3. Pendekatan Strategi Intervensi Pemasaran dan Pembangunan Infrastruktur Strategi intervensi pemasaran ini bukan hanya menjadi strategi bagaimana menjual produk kelompok sasaran ke pasar, akan tetapi lebih daripada itu, strategi intervensi ini memiliki cakupan yang luas menyangkut beberapa analisis penting, langkah-langkah pengembangan, pembangunan infrastruktur penunjang dan hal-hal strategis untuk pencapaian target Proyek CCDP-IFAD di Kota Makassar. Sebagai gambaran sederhana, strategi intervensi ini akan mencakup 8 (delapan) analisis penting yang dimulai dari kondisi terkini (Existing Condition) proyek berdasarkan data dasarnya, kemudian dianalisis mulai dari analisis produksi dan kualitas, pasokan, bahan baku, hingga analisis tata niaganya, lalu dikaitkan dengan strategi baik peningkatan kapasitas yang diperlukan maupun infrastruktur penunjang yang dibutuhkan untuk melakukan strategi terkait. Sesuai dengan karateristik komoditas kelompok IFAD berupa pengenalan dan pertumbuhan maka kajian akan difokuskan kepada : Segmentasi, Kualitas produk mencakup mutu dan kemasan, Peluang pasar, Distribusi dan jaringan, Pasokan bahan baku, Persaingan, Tata niaga
1.4. Pemilihan Komoditas dan Produk Unggulan • Seleksi komoditas unggulan dilakukan melalui diskusi curah pendapat (brain storming) dari seluruh peserta diskusi kelompok yang terdiri dari DOB, PIU, Pokmas, pengusaha, TPD, Penyuluh dan mitra. komoditas yang dimasukkan dalam list adalah komoditas yang ada hampir setiap tahun terdapat di kelurahan atau kelurahan tetangga baik yang dilakukan oleh kelompok nelayan, budidaya maupun komoditas yang dijadikan bahan baku untuk kelompok pengolah Daftar 5 (lima) komoditas yang diusulkan adalah Bandeng, Udang, Tuna/tenggiri, Nila/lele, Kepiting. • Seleksi komoditas didasarkan atas brain storming, setiap orang yang hadir dapat mengusulkan komoditas yang akan diunggulkan berdasarkan
faktor-faktor yang
berpengaruh, setelah dilakukan diskusi faktor yang berpengaruh adalah Bahan baku, Akses pasar, Sumberdaya manusia, Teknologi, Permodalan dan persaingan usaha. Berdasarkan diskusi maka dipilih 3 komoditas yang meliputi Udang, Ikan Bandeng dan Ikan Pelagis (Tuna, Tenggiri, Cakalang) Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 6
2014
•
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Bandeng , adalah komoditas yang banyak diusahakan di Kota Makassar khususnya dan umumnya di Sulawesi Selatan, bandeng ini sepanjang tahun tersedia, mudah dipasarkan dan terdapat dukungan sumberdaya manusia yang cukup terlatih, bandeng ini juga untuk komoditas pengolahan berupa bandeng cabut duri, abon bandeng dalam diskusi ini juga keluar inovasi produk berupa produk olahan bandeng kambu dalam kemasan
•
Udang, komoditas udang juga banyak diusahakan di Makasar secara polykultur bersama-sama dengan bandeng, ketersediaan dipasar sepanjang tahun
•
Ikan Pelagis (Tuna/Tenggiri), Ikan tuna dihasilkan oleh kelompok yang tergabung dalam kelompok penangkapan, dan ersedia sepanjang tahun di TPI/PPI dan digunakan sebagai bahan baku utama untuk kelompok pengolahan abon ikan. II. KONDISI DAN ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN PRODUK PENGOLAHAN UNGGULAN
2.1.
Kondisi dan Pengembangan komoditas perikanan sebagai Komoditas Unggulan
Ikan Bandeng, adalah komoditas yang banyak umumnya di Sulawesi
diusahakan di Kota Makassar khususnya dan
Selatan, bandeng ini sepanjang tahun tersedia, mudah dipasarkan dan
terdapat dukungan sumberdaya manusia yang cukup terlatih, bandeng ini juga untuk komoditas pengolahan berupa bandeng cabut duri, abon ikan bandeng, bandeng presto, dalam diskusi ini juga keluar inovasi produk berupa produk olahan bandeng kambu dalam kemasan Udang, komoditas udang juga banyak diusahakan di Makasar secara polykultur bersama-sama dengan bandeng dan hasil tangkapan dari nelayan ketersediaan dipasar sepanjang tahun Ikan Pelagis (Tuna, Tenggiri dan Cakalang), Ikan tuna, tenggiri dan cakalang dihasilkan oleh kelompok yang tergabung dalam kelompok penangkapan, dan tersedia sepanjang tahun di TPI/PPI dan digunakan sebagai bahan baku utama untuk kelompok pengolahan otak-otak ikan dan abon ikan.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 7
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 1 SEGMENTASI PRODUK UNGGULAN UDANG, BANDENG DAN IKAN PELAGIS DI KOTA MAKASSAR NO
KOMODITAS UNGGULAN A/B/C
KELOMPOK
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERTAH UN
Keterangan
1
Udang (A)
Kelompok Budidaya dan Penangkapan di Kelurahan Lakkang dan Tanjung Merdeka
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konsumen lokal Papalele Rumah makan Pasar Ikan Restoran Hotel Colstorage
1. 2. 3. 4.
1. Kel. Budidaya < 0.5 ton/ thn. 2. Kelompok Penangkapan ± 0.5 – 1 ton /tahun
Produksi pertahun dihutung berdasarkan peroduksi rata-rata perorang, rata-rata produksi 2 kali pertahun
2
Ikan Bandeng (B)
Kelompok Budidaya kel. Lakkang dan Kel. Untia
1. 2. 3. 4.
Konsumen Lokal Papalele Rumah Makan Restoran
1. Ibu Rumah Tangga 2. Masyarakat lokal 3. Pengunjung Restoran
± 1-2 ton/ tahun/ orang
Produksi pertahun dihitung berdasarkan produksi rata-rata perorang
3
Ikan Pelagis (tenggiri, Cakalan, Tuna) (C)
Kelompok Penangkap ikan Barombong, Cambaya, Kodingareng, Barrang Caddi,
1. Rumah Tangga 2. Restoran, 3. Ritel 4.Pasar Tradisional 5. Papalele
1. 2. 3. 3.
Ibu Rumah Tangga Masyarakat Lokal Pengunjung restoran Pengunjung hotel
Ibu Rumah Tangga 200- 500 ± 500 kg/tahun Masyarakat lokal Rumah Makan Industri Pengolahan
Produksi pertahun dihitung berdasarkan produksi rata-rata perorang
2.2. Produk Turunan Komoditas Perikanan Sebagai Komoditas Unggulan Makasar merupakan Pusat Pengembangan Wilayah Timur Indonesia, sehingga pasar terbuka luas, baik pasar retail maupun pasar melalui pengusaha. Komoditas unggulan turunan atau jenis pengolahan yang potensial dari berbagai komoditas adalah komoditas Bandeng turunanya adalah bandeng tanpa duri, bandeng presto, abon bandeng bandeng kambu. Komoditas Udang turunanya adalah udang ebi ,udang beku, bakso udang, Komoditas Ikan Pelagis (Tuna, tenggiri dan cakalang) turunanya adalah nugget ikan, abon ikan,ikan asin, otak-otak ikan.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 8
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Tabel 2 dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas A yaitu udang. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kota Makassar, Agar lebih jelas dapat di lihat dalam Tabel 2 dibawah ini. TABEL 2 SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS UDANG KOMODITAS TURUNAN
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH ?)
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMEN
PRODUKSI PERTAHUN
1. Udang Ebi,
1. Kel.pengolahan: Kel. Cambaya, Kel. Pengolahan Kel.Lakkang
Baru: Anugrah (2013), Cahaya Lakkang (2013)
1. Rumah tangga. 2. Rumah Makan 3. Restorant
1. Masyarakat Kota Makassar 2. Masyarakat pendatang
Rata-rata 60 kg/kelompok
2. Udang beku
2. Kelurahan Lakkang.
Cahaya Lakkang
1.Rumah tangga, 2. Rumah makan
1. Masyarakat Kota makassar 2. Masyarakat Pendatang
Rata-Rata 50 kg/kelompok
Tabel 3 dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas B yaitu Ikan Bandeng. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kota Makassar, Agar lebih jelas dapat di lihat dalam Tabel berikut dibawah ini
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 9
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL : 3 SEGMEN KOMODITAS TURUNAN A1 / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS IKAN BANDENG KOMODITAS / PRODUK TURUNAN B
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH ?)
1.
Abon ikan
Kelompok Pengolahan Cahaya Lakkang, Kel ompok Berkah Bahari
2.
Bandeng Tanpa duri
5.
Bandeng Presto
3. Bandeng kambu
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERBULAN
Kelompok Cahaya Lakkang (Baru, tahun 1. Rumah tangga 2013) , Berkah Bahari 2. Rumah makan 3. Mitra kelompok (Baru, tahun 2014)
1. Masyarakat Kota Makassar 2. Masyarakat Pendatang
Rata-Rata 20 kg/Kelompok
Kelompok Pengolahan Cahaya Lakkang, Kel ompok Berkah Bahari
Kelompok Cahaya Lakkang (Baru, tahun 2013) , Berkah Bahari (Baru, tahun 2014)
4. 5. 6. 7.
3.Masyarakat Kota Makassar 4.Masyarakat Pendatang
Rata-rata 50 kg /kelompok
Kelompok pengolahan cahaya Lakkang, Kel.pengolahan Mawar Barombong
Kelompok Cahaya Lakkang (2013) , Kelompok Mawar (Baru) (2014)
1. Rumah tangga 2. Rumah makan
1. Masyarakat Kota Makassar 2. Masyarakat Pendatang
Rata-rata 20 kg /kelompok
Kelompok Pengolahan Untia
Kelompok Berkah Bahari (Baru, 2014)
1. Rumah tangga 2. Rumah makan
1. Masyarakat Kota Makassar 2. Masyarakat Pendatang
Rata-rata 10 kg/kelompok
Rumah tangga Rumah makan Restorant Mitra kelompok
Tabel 4 dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas C yaitu Ikan Pelagis. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kota Makassar, Agar lebih jelas dapat di lihat dalam Tabel berikut dibawah ini;
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 10
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 4 SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS C
KOMODITAS / PRODUK TURUNAN C
Ikan Kering
Abon Ikan
Otak-Otak Ikan
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TH ?)
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERBULAN
1. Rumah Tangga, 2. Masyarakat Lokal 3. Warung
1.
Masyarakat lokal Masyarakat pendatang
Rata-rata 50 Kg/kelompok
1.
Masyarakat Kota Makassa masyarakat pendatang
Rata-rata 100 kg /kelompok
DIPASARKAN KEMANA
Kel. pengolahan Berlian , Kelompok Pengolahan Cahaya Lakkang
Produk baru (2013)
Kelompok pengolahan Mangga Tiga, Snack Made, cahaya lakkang, Julu Atia
Mangga Tiga (lama, 2011) , Snack made (Baru, 2014), Cahaya Lakkang (Baru, 2013), Julu Atia (Baru, 2014)
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Asoka, Mawar, Snack made
Asoka (Baru, 2014), Snack made (Baru, 2014)
1. Rumah tangga, 2. Rumah makan, 3. Toko Oleh 4. Pasar tradisional
Rumah Tangga, Rumah Makan Ritel Tradisional Rumah sakit Restoran
2.
2.
1. Masyarakt lokal, 2. Masyarakat pendatang
Rata-Rata 50 kg/kelompok
2.3. Segmentasi komoditas atau produk yang dihasilkan Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan diantara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut : Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana kelompok usaha dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 11
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar (market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan itu dipromosikan? Untuk memenuhi analisis segmentasi dari komoditi unggulan di Kota Makassar dan produk-produk turunan dari komoditi unggulan tersebut maka analisis segmentasi yang dibuat dapat diuraikan dan dideskripsikan pada tabel berikut.
TABEL 5 ANALISIS SEGMENTASI KOMODITAS
SEGMENTASI GEOGRAFIS 1
2 3
Udang Eby
√
Abon Ikan Otak Ikan
PSYCHO GRAPHIC
DEMOGRAFIS 4
L/P
D/A
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
P
M
P
√
√
B
Keterangan. 1 = lokal, 2= nasional : pendatang/pebisnis, , L/P= laki, permpuan dan semua umur, D/A= Dewasa/anak, M= ekonomi menengah-atas, P= pendatang/pebisnis , B= ekonomi rendah/bawah
Setelah kelompok usaha mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda kelompok usaha harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya kelompok. Kelompok usaha harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti
umur, skala ekonomi, dan lain-lain.
Kelompok juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya kelompok. Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 12
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
2.4. Kondisi Produksi dan kualitas dari Produk Udang, Bandeng dan Ikan Pelagis Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain–lain. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk. Untuk mendukung manajemen pengendalian keamanan pangan khususnya pangan tradisional usaha kelompok pengolahan, beberapa upaya preventif dapat
dilakukan.
memperhatikan masalah sanitasi dan higinitas. Kebersihan pada setiap tahapan proses pengolahan, yang dimulai dari persiapan dan penyediaan bahan baku, pemakaian air bersih, tahapan pengolahan, dan pasca pengolahan (pengemasan dan penyimpanan) makanan atau pangan tradisional merupakan langkah-langkah penting untuk menghindari terjadinya infeksi dan intoksikasi. Selain itu usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang antara bahan baku yang belum diolah dengan bahan jadi juga merupakan upaya preventif yang harus dilakukan Kualitas produk secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan. Semakin tinggi kadar air suatu produk pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak. Teknologi pengolahan produk yang dianggap aman adalah pengawetan dengan menyimpan bahan pangan tersebut pada suhu rendah. Suhu di bawah nol derajat Celcius mampu memperlambat
reaksi
metabolisme,
disamping
mencegah
perkembang
biakan
mikroorganisme yang bisa merusak makanan. Prosedur pengawetan melalui pembekuan ini bisa membuat makanan awet disimpan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Meski begitu, kualitas makanan yang dibekukan tetap saja berkurang sedikit dibandingkan makanan segarnya. Selain itu, Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 13
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
pembekuan juga berpengaruh terhadap rasa, tekstur dan warna maupun sifat-sifat lain dari makanan tersebut. Agar lebih mudah berkembag produk akan membutuhkan pengakuan, baik itu dari konsumen maupun dari suatu lembaga berwewwnang, salah satu bentuk pengakuan yang menunjukan kualitas produk adalah adanya ijin resmi dari dari dinas kesehatan sebagai lembaga yang berwewenang. Karena usah ini dimulai dari rumah, maka yang perlu dilakukan adalah mendaptarkan ijin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) ke departemen kesehatan di masing-masing wilayah untuk mendapatkan sertifikat PIRT. Keberhasilan suatu proses pemasaran tergantung pula pada kualitas produk. Produk yang berkualitas akan dengan mudah menimbulkan minat dan daya tarik konsumen untuk membelinya. Untuk menciptakan produk yang berkualitas memang tidaklah mudah , dan salah satu indikatornya adalah cita rasa produk. Sedangkan untuk penampilan produk untuk lebih menarik kosumen maka kemasan, merek, lebel, sertifikasi, dll tetap merupakan aspek penting. Tabel 5 dibawah ini menjelaskan beberapa hal menyangkut kualitas produk. TABEL. 6 DATA KUALITAS PRODUKSI
NO
KOMODITAS
KUALITAS PRODUK
KUALITAS KEMASAN
RASA
SERTIFIKASI
NAMA MERK
KEMASAN
LABEL
1
Udang Eby
Standar/asin
Belum ada
Anugrah
Sudah Ada (sederhana)
Sudah Ada
2
Abon ikan
Standar/Manis
Sudah ada (PIRT)
Mangga Tiga
Sudah Ada
Sudah Ada
3
otak-otak ikan
Ikan tenggiri
Belum ada
otak-otak ikan (eltisha)
Sudah ada
Sudah ada
2.5. Analisis Ketersediaan Bahan Baku Produk Unggulan Analisis ketersediaan bahan baku produk bertujuan untuk Melindungi dari ketidak pastian Dalam sistem persediaan, terdapat ketidakpastian dalam pemasokan, permintaan dan tenggang waktu datangnya Pesanan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut maka Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 14
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
usaha perlu mengadakan 1. Sediaan pengaman (SafetyStock), tenggang waktu pengaman (Safety Lead Time) dan kapasiatas pengaman (Safety Capacity) 2. Memungkinkan produksi dan pembelian dilakukan secara ekonomis. Pembelian bahan berkaitan dengan biaya pemesanan, biaya transportasi, sehingga akan lebih ekonomis apabila membeli dalam jumlah besar.
Selain itu biaya penyiapan (set Up) mesin-mesin dapat dikurangi. 3.
Mengantisipasi apabila terjadi perubahan dalam permintaan dan penawaran Dipasar bahan baku. Hal ini terutama apabila harga dan ketersediaan bahan Diperkirakan akan berubah. Perubahan tersebut disebabkan oleh berbagai situasi eksternal yang tidak dapat dikendalikan 4. Sebagai fasilitas transit Persediaan dalam perjalanan (Transit Inventories) berhubungan dengan bahan yang berada dalam perjalanannya dari suatu titik ketitik yang lain.
TABEL 7. DATA KONDISI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KELOMPOK TAPI MASIH DI KAB/KOTA
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA
DALAM 1 TAHUN BAGAIMANA BERAPA LAMA PENYIMPANAN KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PASOKAN BAHAN BAKU
KEBUTUHAN BAHAN BAKU
NO
KOMODITAS UNGGULAN
JENIS KOMODITAS
1
Udang (A)
Udang Ebi, udang beku
Semua kelompok budidaya dan penangkapan pasok bahan baku ini
Pangkalan Pendaratan Ika (PPI) Poetere dan Rajawali
Dari Kab. Maros , barru, Pinrang Takalar dan Pangkep
12 bulan
Freezer dan Cold Box
1-2 ton /bulan
2
Bandeng (B)
Bandeng tanpa duri, bandeng presto, bandeng kambu, abon ikan
Semua kelompok dari budidaya di dua kelurahan Lakkang dan Untia
Pangkalan Pendaratan Ika (PPI) Poetere dan Rajawali
Dari Kab. Pangkep, Pinrang, Barru
12 bulan
Freezer dan Cold Box
2-5 ton /bulan
3
Ikan Pelagis (C)
Ikan Tuna, cakalang
Ada, dari kelompo usaha Penangkapan
Pangkalan Pendaratan Ika (PPI) Poetere dan Rajawali
Dari Kab. Takalar, Gowa, Bulukumba dan jeneponto
8 bulan
Freezer dan Cold Box
0.5-1 ton/bulan
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 15
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
2.6. Kondisi persaingan dengan produk sejenis Dalam dunia persaingan, tugas utama produsen adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi usaha yang kompetitif, diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk Harga yang ditawarkan Saluran distribusi atau lokasi yang dimiliki Promosi yang dijalankan , Rencana kegiatan pesaing ke depan Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara: Mengidentifikasikan pesaing, Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi: Jenis produk yang ditawarkan, Melihat besarnya pasar yang dikuasai, Identifikasi peluang dan ancaman, Identifikasi keunggulan dan kelemahan, Menentukan sasaran pesaing, berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Pesaing dekat: usaha yang sama atau memiliki produk yang sejenis, Pesaing jauh: usaha yang memiliki produk yang mirip. TABEL. 8. DATA KONDISI PERSAINGAN DAN JALUR DISTRIBUS PERSAINGAN NO
KOMODITAS
1
Udang (A)
2
Bandeng
JUMLAH UNIT USAHA
JALUR DISTRIBUSI KUALITAS PRODUK (SILAHKAN DINILAI)
KUALITAS KEMASAN
KE PEDAGANG WARUNG/ TOKO
KE PENGUMPUL/ PERUSAHAAN
ALAT ANGKUT
Lakkang : 6 1. TPI/PPI, unit usaha 2. Rumah Makan 3. Restoran Cambaya : 6 unit usaha
Baik dan segar
standar
Langsung dan papalele (perantara)
Langsung dan Papalele (perantara)
Sepeda, sepeda motor,
Untia : 6 unit usaha
Baik dan Segar
standar
Langsung dan Papalele (perantara)
Papalele (ikan segar)
Sepeda, sepeda motor, mobil
Lakkang : 6 unit Usaha
TUJUAN PASAR KEMANA
1. TRI/PPI 2. Rumah makan 3. Restoran
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 16
2014 3
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
Ikan Pelagis (Tenggiri, Cakalang)
Barombong 1. TPI/PPI, 2. Pasar : 7 unit Tradisional, usaha 3. Restoran 4. Esportir Barrang
Baik dan Segar
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR standar
Langsung dan Papalele (perantara)
Langsung dan papalele (perantara)
Caddi : 7 unit usaha Kodingarng : 7 unit usaha
Market share Pangsa pasar (Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akanmemperoleh penjualan sebesar 350 unit. Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu : 1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih. 2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30% 3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%. 4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.
Setiap pelaku usaha berkeinginan agar produknya dapat memenuhi kebutuhan konsumen ketika dipasarkan. Realitas bahwa di pasar mungkin saja telah ada produk yang sama atau produk lain sejenis. Besaran atau prosentase market share menjadi aspek penting sehingga dapat memberikan gambaran bagi pelaku usaha dalam menyusun, menganalisa, dan memproyeksi kemajuan usahanya beberapa waktu kedepan. Tabel 8 akan menjelaskan secara detail hal tersebut diatas.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 17
Sepeda motor dan mobil
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 9 ANALISIS MARKET SHARE MARKET SHARE KABUPATEN/KOTA TAHUN
PENJUALAN PRODUK
PENJUALAN KABUPATEN
MARKET SHARE (..%)
2014
Udang ebi Abon ikan Otak-otak ikan
Udang ebi : 800 kg Abon ikan : 1.2 ton Otak-otak ikan: 600 kg
Udang ebi : 20 % Abon ikan: 4% Otak-otak ikan: 8%
2015
Udang ebi Abon Ikan Otak-otak ikan
Udang ebi : 900 kg Abon Ikan : 1.4 ton Otak-otak ikan: 900kg
Udang ebi : 25 % Abon Ikan : 7.5 % Otak-otak ikan:10 %
III. STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN 3.1. TARGET PASAR YANG AKAN DITUJU ( Pengembangan pasar dan segmentasi yang akan akan dituju)
Target Pasar Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Dalam menetapkan target market kelompok usaha dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut : - Konsentrasi satu segmen. Konsentrasi pada satu segmen pasar maksudnya adalah kelompok dapat memilih satu segmen saja. Kelompok lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. - Seleksi spesial segmen. Seleksi spesial segmen maksudnya adalah kelompok menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing– masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh kelompok untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi kelompok usaha tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 18
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
- Spesialisasi Produk. Spesialisasi produk maksudnya kelompok usaha berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, kelompok membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi. - Spesialisasi pasar. Spesialisasi pasar maksudnya adalah kelompok berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Kelompok usaha memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. Full Market Coverage.
-
Full Market Coverage maksudnya adalah kelompok usaha berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya usaha besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya kelompok. TABEL 10. PILIHAN TARGET NO
KOMODITAS
TARGET PASAR GEOGRAFI
DEMOGRAFI
PSYCHO GRAPHIC
ALT 1
1
Udang Ebi
Konsumen Lokal & Nasional: pendatang:
Laki & Perempuan: Dewasa & Anak
Gaya hidup orang yang berduit
Konsumen luar Kota Makassar di wilayah CCD IFAD lainnya
2
Abon ikan
Konsumen Lokal & Nasional: pendatang: pemerintah & swasta
Laki & Perempuan: Dewasa & Anak
Tidak ada
Konsumen luar Kota Makassar di wilayah CCD IFAD lainnya
3
Otak-Otak Ikan
Konsumen Lokal & Nasional: pendatang: pemerintah & swasta
Laki & Perempuan: Dewasa & Anak
Tidak ada
Konsumen luar Kota Makassar di wilayah CCD IFAD lainnya
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
ALT 2
Page 19
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
3.2. Penetapan pilihan positioning produk Setiap produk yang akan dipasarkan harus diupayakan agar mendapat posisi atau tempat paling depan(terpopuler) di hati konsumen dari produk lain atau disebut the best product. Untuk mencapai hal tersebut maka, aspek atribut, manfaat, penggunaan, kategori produk dan penetapan harga yang tepat akan sangat menentukan posisi produk tersebut. Tabel 11 dibawah ini akan menjelaskan secara detail tentang penempatan produk. TABEL. 11 PILIHAN POSITIONING POSITIONING KOMODITAS
ATRIBUT
Udang Eby
Udang Eby Anugrah
ABON
Ukuran 100, 500 gram
Otak-otak Ikan Khas makassar
Isi 50 biji, 30 biji, 10 biji
MANFAA T
PENG GUNAAN
Sebagai makanan tambahan balita
SIAPA KEL KONSUMEN
PESAING
KATEGORI PRODUK
HARGA
KETERA NGAN
Kelas ekonomi menengah; Pendatang
Pesaing lokal tidak ada
Siap saji dan banyak digemari
Fluktuatif
Produk ini mulai diperke nalkan supaya terkenal
Konsumen lokal, Warung, dan pendatang
Kemasan dan lebel berbeda dari pesaing
Beda rasa, siap saji dan mudah dibawa
Fluktuatif
Konsumen lokal, restoran dan pendatang
Tidak ada
Banyak diminati
Fluktuatif
Harga relatif murah dan terjangk au Harga relatif murah dan terjangk au
3.3. Strategi Bauran Pemasaran Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Tujuan dari pemasaran tersebut adalah kita dapat menjual produk kita dengan harga yang menguntungkan, sehingga produk yang kita buat dapat sustain bahkan bisa berkembang lebih besar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara yang biasa kita sebut sebagai suatu strategi, dalam pemasaran kita sebut sebagai Strategi Pemasaran. Kosep Bauran pemasaran yang akan dikembangkan secara sederhana untuk kelompok CCDP IFAD mencakup: Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 20
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
1. Produk Standarisasi produk
mengacu kepada Standar Keamanan Pangan; Sistem standarisasi
keamanan pangan dalam proses produksi (infrastuktur dan proses) dan Sertifikasi Produk (Minimal: Depkes dan Halal),
Memperhatikan estetika produk: Bentuk dan Kemasan
(packaging). Produk yang baru dibangun atau produk yang dikembangkan adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar, komoditas atau produk yang dihasikan oleh kelompok CCDP-IFAD ini pada umumnya adalah produk makanan. Tentunya produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas dan rasa yang terbaik, dengan demikian pengenalan produk ini pertama harus dilihat lebi dahulu targetnya kearah segmen yang mana, kemudian dibangun dengan cita rasa
rasa dan kualitas, keamanan produk . Kemudian atas dasar
segmen yang dituju dapat dikembangkan kemasan yang diinginkan Untuk meningkatkan kualitas produk maka dalam analisis rantai nilai dapat dilihat beberapa kegiatan dan intervensi yang dilakukan antara lain -
Pembangunan rumah produksi beserta peralatannya
-
Pembangunan rumah kemasan beserta peralatannya
-
Melakukan pembenahan pada simpul-simpul produksi
-
Melakukan pelatihan TABEL 12. ANALISIS KUALITAS PRODUKSI PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYESUAIAN RASA, BAHAN
PERBAIKAN KUALITAS BAHAN BAKU
Udang Ebi
Manis
Udang ebi menggunakan udang laut
Abon ikan
Manis
Abon Pedas
KOMODITAS
PRODUK TAHAN LAMA DAN BEBAS DARI BAHAN TERLARANG Bisa di simpan selama 2 bulan dalam freezer, dan bebas bahan terlarang Bisa disimpan 1 bulan ditempat kering/udara terbuka, dan bebas bahan terlarang
PERBAIKAN KEBERSIHAN TEMPAT PRODUKSI/ LINGKUNGAN
PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SERTIFIKASI
Perbaikan rumah produksi dan peningktan hygenitas
Peningkatan kualitas Kemasan dan Label
Perlu sertifikat PIRT dan Halal
Perlu pelatihan untuk difersifikasi produk
Perbaikan rumah produksi dan peningkatan hygenitas
Peningkatan kualitas Kemasan dan Label
Perlu ada sertifikat Halal
Perlu pelatihan khusus untuk difersifikasi produk
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
KETERANGAN
Page 21
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
Otak-Otak Ikan
Rasa Ikan
Rasa ikan tenggiri
Bisa di simpan selama 1 minggu dalam freezer
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Perbaikan rumah produksi dan peningkatan hygenitas
Peningkatan kualitas kemasan dari bahan karton dan label
Perlu ada sertifikat PIRT dan halal
Kualitas kemasan Agar kegiatan pemasaran produk hasil olahan kelompok dapat dilaksanakan dengan baik, maka intervensi terhadap kualitas kemasan produk harus dilakukan. Beberapa aspek yang sangat relevan dengan kualitas kemasan adalah merek, desain, bentuk, lebel dan informasi serta bahan untuk kemasan harus menjadi prioritas dalam mendesain kemasan produk. Dengan kemasan yang memiliki aspek-aspek tersebut maka tidak ada keraguan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Konsumen akan tertarik ketika melihat penampilan kemasan tersebut TABEL 13 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
DESAIN
Dipersifikasi ukuran
Variasi desain
Variasi bentuk dan model kemasan
MERK
Lokal
Nasional
Kombinasi lokal dan nasional
LABEL
Lokal
Nasional
Kombinasi lokal dan nasional
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pelatihan pembuatan kemasan, pelatihan diversifikasi dan kualitas produk. Pelatihan desain merk
Pengadaan alat Desain di kelompok
Penambahan alat desain di kelompok
Mendesign kemasan sendiri di kelompok
Pengadaan alat pencetak (print)
Penambahan alat pencetak merk
Pelatihan desain label
Pengadaan alat labeling
Mendesign merk berstandar Nasional dan Internasional Mendesign label berstandar Nasional
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Penambaha n alat labeling
Page 22
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
2. Distribusi dan Saluran Bahan Baku dan Pemasaran Produk Unggulan Ketersediaan Bahan Baku
Kelancaran satu proses produksi sangat tergantung oleh ketersedian bahan baku. Bahan baku harus selalu tersedia setiap produksi akan dilalukan, namun bahan baku yang tersedia harus dijamin tidak terkontaminasi bahan-bahan terlarang seperti borax dn formalin. Dalam konteks ini, sistim pengawasan akan dilakukan secara terpadu dan terstruktur oleh Pokmaswas dan kelompok nelayan pengolahan yang dimulai dari proses penanganan, suplai hingga penyimpan bahan baku untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan berkualitas. Tabel 14 dibawah menguraikan hal tersebut. TABEL. 14 ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU KUALITAS BAHAN BAKU NO
KOMODITAS
KETERSEDIAAN DALAM 1 TAHUN (BERAPA BULAN)
PENANGANAN SUPLAI BAHAN BAKU AGAR KONTINUE
Telah ada kerjasama Rp. 30.000-50.000 Frezeer antar pokmas /kg penangkapan dan budidaya berkaitan suplai bahan baku udang dari laut dan tambak Telah dibuat kerjasama Rp. 20.000/kg Freezer antar pokmas berkaitan dengan suplai ikan
1
Udang Ebi
12 bulan
2
Abon ikan
12 bulan
3
Otak-Otak Ikan
8 bulan
HARGA BAHAN BAKU
Telah dibuat kerjasama Rp. antar pokmas berkaitan 50.000/kg dengan suplai ikan
PENANGANAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU AGAR KONTINUE
25.000- Freezer
Persaingan Produk
Realiatas menunjukan bahwa hingga saat ini belum ada pesaing untuk jenis produk yang sama yang akan dipasarkan oleh kelompok nelayan. Namun demikian mutu produk, kuantinuitas produksi, cara pemasaran, dan menentukan segment pasar yang tepat adalah hal mutlak yang harus di prioritaskan. Jika hal tersebut dapat dijaga maka, sekalipun nanti ada pesaing tidak terlalu berpengaruh terhadap produk yang dipasarkan.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 23
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 15 ANALISIS PERSAINGAN PRODUK PESAING
DOMINASI PESAING
KONTINUITAS PRODUK
CARA PENJUALAN
MARKET SHARE
LOKASI JUAL PRODUK
Tidak ada
Beda rasa Hanya tersedia Penjualan langsung, 10-20 % dan tampilan ± 8 bulan Pedagang perantara: mitra usaha kelompok
Pasar, Mitra usaha, dan jualan keliling
Tidak ada
Baik dan tersedia ± 12 Penjualan langsung, 5-10% beda rasa bulan Pedagang perantara: Mitra usaha kelompok Baik dan rasa tersedia ± 12 Penjualan langsung, 5-10% ikan tenggiri bulan Pedagang perantara: khas mitra usaha kelompok makassar
Pasar, Mitra usaha, dan jualan keliling
Udang Ebi
Abon ikan
Otak-Otak Ikan
MUTU PRODUK
Tidak ada
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Pasar, dan keliling
Mitra jualan
Page 24
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Distribusi Produk Kelancaran satu aktifitas pemasaran sangat dipengaruhi oleh sampai seberapa baiknya sistim distribusi produk tersebut. Oleh karena itu maka dalam mendasin kegaiatn pemasaran maka, sistim distribusi harus dibuat secara sederhana tetapi dapat menjamin bahwa produk akan tiba ditangan konsumen dengan cepat, tepat dan benar. Tabel dibawah ini menjelaskan model saluran distribusi produk saat ini dan yang akan datang. TABEL. 16 ANALISIS DISTRIBUSI PRODUK
PRODUSEN KE KONSUME N AKHIR
PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN) KE KONSUMEN AKHIR
N O
KOMODITAS
1
Udang Ebi
Produsen Konsumen akhir
Tidak ada model distribusi produk ini
2
Abon ikan
Produsen – Konsumen akhir
ProdusenKoperasikonsumen akhir
3
Otak-Otak Ikan
Produsen – Konsumen akhir
Tidak ada model distribusi produk ini
PRODUSEN KE PENGOLAH
Tidak ada model distribusi produk ini Produsenke pengolah Tidak ada model distribusi produk ini
PRODUSE N KE PENGECE R KE END USER
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG BESAR KE END USER
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE END USER
Produsen – Mitra usaha – End user Produsen – Mitra usaha – End user Produsen – Mitra usaha – End user
Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini
Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini Tidak ada model distribusi produk ini
Kebutuhan Alat Angkut & Sistim Transportasi Demi kelancaran kegiatan pemasaran maka, motor 3 roda dan mobil cold box sudah merupakan kebutuhan, sebab mengangkut hasil produksi baik ikan segar maupun ikan olahan dengan sepeda motor roda 2 sudah tidak relevan lagi. Kecepatan dan keamanan produk melalui penggunaan alat dan sistim transportyasi menjadi aspek sangat penting dalam kegiatan pemasaran saat ini dan kedepan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 25
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 17 KEBUTUHAN ALAT ANGKUT PRODUK / SISTIM TRANSPORTASI NO
KOMODITAS
PENGANGKUTAN KE PEMBELI
SISTEM PENYIMPANAN
KEBUTUHAN ALAT ANGKUT
1
Udang Ebi
Motor 2 roda
Lemari Pajangan Frezeer
dan
Motor 3 roda (motor niaga)
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
2
Abon ikan
Motor 2 roda
Lemari Pajangan Freezer
dan
Motor 3 roda (motor niaga)
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
3
Otak ikan
Motor 2 roda
Lemari Pajangan Freezer
dan
Motor 3 roda dan mobil (motor dan mobil Niaga)
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
KETERANGAN
Peningkatan Kualitas Produksi
Tabel di bawah ini menjelaskan tentang strategi peningkatan kualitas produksi. Rasa dan mutu produk merupakan 2 hal penting yang relevan dengan soal kualitas produksi. Kedua hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan intervensi dengan melatih kelompok pengolahan secara periodik agar proses produksi selalu bervariasi dan dikembangkan supaya menghasilkan produk yang berkualitas. TABEL. 18 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI MATERI
TAHAPAN
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
RASA
Manis
Pedas
Manis dan pedas
Tehnik pengolahan
Penambahan alat produksi dalam jumlah dan jenis untuk rasa yang berbeda
Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat jenis produk lain
MUTU
Standar lokal
Standar nasional
Standar export
Tehnik pengolahan
Perbaikan tehnologi pengolahan; dan Pembangunan rumah produksi Perbaikan tehnologi pengolahan; Pembangunan rumah produksi
Peningkatan nilai gizi untuk mutu yang berbeda
Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat mutu produk yang berbeda
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 26
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Peningkatan Kualitas Kemasan Kualitas kemasan harus terus dikembangkan atau ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai keinginan dan permintaan konsumen. Merek, Lebel, dan desain kemasan perlu dikembangkan secara bertahap dengan variasi ukuran dan warna yang menarik supaya dapat memenangkan persaingan pasar. Untuk itu maka tehnologi (alat) desain, lebel dan merek yang berstandar global perlu disiapkan. Jika kualitas kemasan dapat diupgrade sesuai kondisi pasar maka konsumen lebih tertarik terhadap produk tersebut . TABEL. 19 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI
TAHAPAN TAHAP III
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHAP I
TAHAP II
DESAIN
Rancangan
Variasi ukuran
Variasi warna
Pelatihan desain kemasan
MERK
Lokal
Nasional
Kombinasi lokal dan nasional
Pelatihan desain merk
LABEL
Lokal
Nasional
Kombinasi l okal dan nasional
Pelatihan desain label
DLL
Pengadaan alat pendukung pembuat kemasan yang lebih modern
Pengembanga n kemasan
Pengemba ngan merk dan label
Pelatihan tenaga pengguna peralatan pendukung
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pengadaan alat desain
Penambah an alat desain
Pengadaan alat pencetak merk Pengadaan alat labeling
Penambah an alat pencetak merk Penambah an alat labeling
Pengadaan alat cetak masa laku produk
Variasi model dan ukuran kemasan
Mendesign kemasan berstandar global Mendesign merk berstandar global Mendesign label berstandar global Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan
Perbaikan Saluran Distribusi
Saluran distribusi produk tidak boleh statis tetapi harus fleksibel untuk dikembangkan sesuai keadaan pasar. Salah satu cara adalah dengan membangun kerjasama dengan pihak lain melalui analisis segmentasi pasar yang jelas. Membuka diri dengan menjaring mitra usaha sebanyak-banyaknya merupakan langkah konkrit yang tepat agar saluran distribusi dapat terus dikembangkan. Bermitra tidak hanya dengan mitra lokal saja tetapi dengan siapa saja yang penting utamakan prinsip mutual benefit. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam dibawah ini.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 27
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 20 STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK
PERUBAHAN SEGMEN
RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI
RENCANA KEMITRAAN
KETERANGAN
Udang Ebi
Menjejaki segmen pasar di luar lokasi CCD IFAD
Membangun jaringan dengan pedagang perantara, mitra dan assosiasi
Dengan sesama Pokmas program CCD IFAD di lokasi lain, Mitra usaha di daerah lain.
Dapat menggunakan model MLM
ABON
Mengembangkan penyalur lokal yang ada
Pengusaha lokal dan menambah Mitra usaha
Dapat menggunakan model MLM
OtakOtak Ikan
Mengembangkan penyalur lokal yang ada
Pengadaan kendaraan niaga untuk memasarkan produk di tempat-tempat yang strategi Membangun jaringan dengan Toko Oleh-Oleh yang ada di kota Makassar dan di Luar Kota Makassar
Pengusaha lokal dan menambah Mitra usaha
Dapat menggunakan model MLM
Perbaikan Pengangkutan dan Penyimpanan Sistim transportasi dan penyimpanan bahan baku maupun hasil produksi harus terus dikembangkan secara bertahap dengan model dan cara yang up to date.
Dengan
memperbaiki sistim ini maka seluruh proses pengakutan dan penyimpanan dari hulu ke hilir akan terlaksana dengan baik dengan dukungan sistim, peralatan atau fasilitas yang relevan. TABEL. 21 STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN STRATEGI DAN TAHAPAN PRODUK
TAHAP I
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Penambahan peralatan rumah kemasan dan rumah produksi Penambahan 10 kereta dorong
Pengembangan rumah kemasan dan rumah produksi dan pembangunan rumah niaga Penambahan motor roda 3 dan mobil
Pengembanga n Rumah Niaga
Tidak ada
PERBAIKAN RANGKAIN TRANSPORTASI DI HULU
Pengadaan kereta dorong
Pengadaan motor roda 3
Pengadaan mobil niaga
Tata cara maintainance (on the job training)
PERBAIKAN ALAT ANGKUT
Reparasi rutin
Reparasi rutin setiap
Reparasi rutin
on the job training
PERBAIKAN CARA / MODEL PENGANGKUTAN
Pengadaan keranjang industri/ Basket ikan Pengadaan ember ikan pakai
Pengadaan 62 marine cooler 70 liter Pengadaan cold box
Pengadaan 15 cold box ukuran 70 liter Penambah an Pengadaan unit frezeer
On the job training
Tidak ada
Tidak ada
Pelatihan Kemasan
Penambahan Frezer
Pembangunan ruang dingin (seperti market buah)
PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 28
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
Pengembang an kapasitas penyimpanan
Pengadaan Cold box
Pengadaan Frezer
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Pelatihan Penanganan mutu
Pemeliharaan infrastruktur
Pemeliharaan infrastruktur
Pemeliharaan infrastruktur
3. Promosi hasil produk Dalam mempromosikan hasil produk unggulan CCDP-IFAD, jika produk yang dihasilkan masih pemula, maka harus sadar betul bahwa promosi yang akan dilakukan adalah lebih ditujukan kepada a. Mengenalkan produk kelompok CCDP-IFAD b. Segmen yang dituju harus dikenali benar c. Promosi dilakukan dengan efisien artinya tidak banyak mengeluarkan dan tetapi lebih efektif, kegiatan promosi yang dikembangkan antara lain berupu door to door , mengikuti kegiatan paa tingkat kabupaten, pameran-pameran. Promosi adalah salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran atau disebut marketing mix(bauran pemasaran). Jika produk dan kemasan berkualitas, harga relatif terjangkau, tempat usaha strategis, namun jika kurang melakukan promosi maka bisa jadi produk tidak akan dikenal dan bahkan tidak menrik minat beli konsumen. Oleh Karena itu strategi promosi(media, sasaran, lokasi, dan alat pendukung) yang dipakai harus diupayakan agar dapat mencapai tujuan promosi tersebut. TABEL. 22 STRATEGI PROMOSI PRODUK STRATEGI
SASARAN PROMOSI
LOKASI
PENYIAPAN PERALATAN
Rumah tangga, Toko Oleholeh, Rumah Makan, Restoran & Hotel Pemerintah dan perusahan swasta
Kota Makassar dan luar Kota mkassar
Komputer dan jaringan internet
Kota Makassar, dan luar Kota Makassar
Brosur, Liflet, dan Sampel Produk
IKLAN
Masyarakat konsumen
dan Kota
Model iklan cetak dan elektronik
PEMASARAN LANGSUNG
Pasar Tradisional, Rumah Makan
Kota Makassar Kabupaten di Luar Makassar Kota Makassar Kabupaten di luar Makassar.
dan kota
Motor roda 3, dan mobil niaga
PROMOSI PENJUALAN
PAMERAN
dan
calon
3.4. Rencana Pelatihan Pelatihan baik dalam bentuk on the job atau off the job training sangat diperlukan agar dapat mendukung suatu proses kegiatan pemasaran berjalan dengan efesien dan efektif.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 29
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
Tabel dibawah ini menjelaskan tentang beberapa jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mendukung strategi intervensi pemasaran. TABEL. 23 RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pelatihan Desain Kemasan merk dan label
√
√
√
Pelatihan difersifikasi produk/pengembangan Produk baru
√
√
√
Pelatihan Strategi Promosi Pemasaran
√
√
√
Pelatihan Distribusi Produk
√
√
√
Penyusunan/pembuatan jaringan bisnis
√
√
√
3.5. Rencana Pembangunan Infrastruktur Intervensi dalam pengembangan pemasaran akan berjalan lancar dan mencapai tujuannya jika didukung oleh sarana prasarana yang tepat. Untuk itu maka dalam kaitannya dengan strategi intervensi pemasaran maka sejak tahun 2014 - 2017 telah direncanakan untuk membangun beberapa infrastruktur terkait . Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel berikut bawah ini. TABEL. 24 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
TAHUN 2015
TAHUN 2016
Kelengkapan Alat Rumah Kemasan dan Rumah Produksi
x
x
Rumah Niaga (outlet Penjualan)
x
Rumah Kemasan dan Rumah Produksi
TAHUN 2014
TAHUN 2017
x
Kelengkapan Sarana dan Prasarana Rumah Kemasan dan Rumah Produksi
x
Pengadaan Motor dan Mobil Niaga
x
Penambahan Rumah Produksi level Desa/kelurahan
x
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
x
Page 30
2014
3.6.
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
RENCANA AKSI SECARA MENYELURUH
Implementasi dari suatu strategi intervensi pemasaran akan dapat terwujud jika disusun dengan satu rencana aksi yang tepat dan benar. Rencana aksi yang akan dilakukan hingga tahun 2017. Rencana aksi tersebut mulai dari desain kemasan, lebel, merek, membangun jaringan distribusi, dan promosi hingga pengembangan produk dan strategi pemasaran. Dengan rencana ini diharapkan hingga tahun 2017 strategi intervensi pemasaran yang dilakukan sudah pada tahap akhir. TABEL. 25 ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN ACTION PLAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Desain Kemasan
Desain Kemasan
Pengembangan Desain Kemasan
Pengembangan Desain Kemasan
Pengembangan Desain Kemasan
Desain Merk
Desain Merk
Pengembangan Desain Merk
Pengembangan Desain Merk
Pengembangan Desain Merk
Desain Label
Desain label
Pengembangan Desain Label
Pengembangan Desain Label
Pengembangan Desain Label
Pengembangan jaringan distribusi pemasaran
Design jaringan pemasaran
Pengembangan jaringan
Pengembangan jaringan
Pengembangan jaringan
Pelaksanaan Promosi
Design metode promosi pemasaran Pelatihan difersifikasi produk Workshop dan design strategi pemasaran
Pengembangan promosi
Pengembangan promosi
Pengembangan promosi
Pengembangan produk baru
Pelatihan difersifikasi produk
Pengembangan produk baru
Pengembangan strategi pemasaran
Pengembangan strategi pemasaran
Pengembangan strategi pemasaran
Pengembangan Produk
Pengembangan strategi pemasaran
2.7.
Rencana Kerjasama (Kemitraan)
Kerjasama (Kemitraan) dengan pihak lain merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan pemasaran. Expansi pasar dan diversifikasi produk akan akan memberikan nilai tambah bagi produsen jika semakin banyak konsumen membeli produk yang dihasilkn. Tabel 26 menjelaskan sejauhmana kerjasama yang telah dilakukan hingga saat ini, dan apa rencana kerjasama kedepan dengan berbagai pihak yang relevan demi mendukung pengembangan usaha pemasaran.
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 31
2014
STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN
CCDP IFAD KOTA MAKASSAR
TABEL. 26 RENCANA KERJASAMA KEMITRAAN KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN
KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA
RENCANA KEMITRAAN
Memasarakan produk di Ritel-Ritel
Sudah ada kerjasama dengan Assosaisi Koperasi ritel Indonesia (Akrindo)
Dinas perdagangan, dan koperasi
Membantu kelompok nelayan dengan bantuan modal, membeli hasil produk kelompok masyarakat
Koperasi Wanita Nelayan Fattimah Azzarah
Perbankan
Memasarkan hasil produk kelompok masyarakat
PT. Elthiza
Shrimp Club
Kerjasama suplay produk olahan
Effer fresh, Toko Oleh-oleh
Ritel Modern (supermarket, Indomart)
Kerjasama Untuk penelitian dan Pengembangan
Universitas Hasanuddin Makassar
Politeknik Pertanian (Politani) Pangkep, Universitas Muslim Indonesia
Kerjasama Untuk Perijinan
Dinas Kesehatan
Balai POM, MUI
Penutup Demikian Strategi Intervensi Pemasaran ini dibuat untuk dipakai sebagai pedoman kegiatan Komponen 2, Komponen pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan dalam program CCD – IFAD Kota Makassar hingga tahun 2017. Makassar, Oktober 2014 CCDP IFAD Kota Makassar Konsultan Pemasaran
Konsultan Pemasaran PIU CCDP-IFAD Kota Makassar Tahun 2014
Page 32