STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN OLEH: M. YAHYA KONSULTAN PEMASARAN
KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 1
Pendahuluan Berdasarkan hasil survey peluang pasar dan kegiatan workshop validasi peluang pasar maka, strategi intervensi pemasaran ini disusun agar dapat dipakai sebagai acuan pengembangan kegiatan pemasaran komoditi dan produk hasil olahan pokmas CCDP-IFAD kedepan. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan semua komponen terkait di wilayah kerja PIU Kabupaten Kubu Raya, dimana proses FGD dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan komoditas unggulan dan masing-masing kelompok membahas strategi komoditas unggulan tersebut. Ada 3 (tiga) produk komoditas unggulan yang diprioritaskan untuk
dikembangkan pemasarannya, yaitu: Kepiting Bakau (Kepiting Soka), Rajungan (Daging Rajungan), dan Udang Rebon (Kerupuk Udang termasuk Terasi Bubuk dan Abon Ebi). Berikut ini, uraian tentang segmentasi 3 (tiga) produk komoditas unggulan Kabupaten Kubu Raya. SEGMENTASI PRODUK UNGGULAN A, B, C DI KABUPATEN KUBU RAYA NO
KOMODITAS UNGGULAN A/B/C
KELOMPOK
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERTAHUN
KETERANGAN
Kel. penangkapan di desa Teluk Gelam tidak melakukan penangkapan kepiting bakau, 8 desa lainnya rata-rata menangkap kepiting bakau. Kel. Budidaya hanya di satu desa yaitu desa Dabong akan tetapi dari desa Padang Tikar Satu dan desa Sungai Nibung berencana akan budidaya kepiting soka seperti di desa Dabong Kel. Penangkapan Kel. penangkapan di desa Teluk Gelam tidak melakukan penangkapan kepiting bakau, 8 desa lainnya
1
Kepiting Bakau (A)
Kelompok Dabong Indah
1. Restoran Golden Chef 2. Pasar Flamboyan Kota Pontianak (Ahim) 3. Restoran Hotel 4. Rumah Makan Sea Food
Masyarakat Kelas Menengah Ke Atas
Kel. pemasaran: 400 – 600 kg / tahun.
2
Rajungan (B)
Kelompok Asoka dan Kelompok Nusa Indah
PT. Borneo Pontianak
Perusahaaan
Kel. Pemasaran: 70 – 180 kg / tahun
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 2
3
Udang Rebon (C)
Kelompok di 9 desa sasaran
1. Supermarket di Kota Pontianak 2. Outlet Bandara (Pandan Wangi dan Kapal Api) 3. Toko / Warung 4.Pasar Desa
1. Ibu rumah Tangga 2. Pengunjung toko / warung
Kel.pengolahan: 700 – 720 kg / tahun
rata-rata menangkap rajungan. Kel. Pengolahan hanya ada 1 yaitu di desa Padang Tikar Satu dan ada desa Nipah Panjang yang mengolah snack rajungan Kel.pengolahan selain di desa Sungai Nibung, ada desa lain yang berproduksi dengan bahan baku udang yaitu desa Nipah Panjang, desa Menkalang
Komoditas Turunan Tabel
dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan
komoditas A yaitu Kepiting Bakau. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kabupaten Kubu Raya. SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS A KOMODITAS TURUNAN A
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TAHUN)
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMEN
PRODUKSI PERBULAN
1. Kepiting Soka
Kel.pengolahan: Kel. Lasiana, Fatubesi, Oesapa Barat, NBS, Airmata, Alak, Namosain.
Baru : 2013
Konsumen rumah tangga, Pasar, Perusahaan.
Masyarakat Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, pendatang
40 – 50 Kg / Bulan
2.Kerupuk Kepiting
Kel.pengolahan: Kel.Lasiana, Oesapa Barat, Alak, Nunhila, Namosain
Baru : 2014
Konsumen rumah tangga, Pasar Desa
Masyarakat Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, pendatang
5 - 7 Kg / Bulan
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 3
Komoditas Turunan Komoditas turunan dari produk unggulan komoditas B yaitu Daging Rajungan. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kabupaten Kubu Raya. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini. SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS B KOMODITAS / PRODUK TURUNAN B
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA (SEJAK TAHUN)
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERBULAN
1.Daging Rajungan
Kelompok Asoka dan Nusa Indah
Baru : 2013
Perusahaan (PT.Borneo)
Masyarakat Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, pendatang
60 – 450 Kg / Bulan
2.Snack Rajungan
Kelompok Terumbu Lestari
Baru : 2014
PSP (Pusat Oleholeh Pontianak) yaitu Toko Asia dan Toko Indah Selera, Counter Bandara (Pandan Wangi), Warung Makan Mas Ben, Kantin Sekolah SD Desa Kapur
Masyarakat Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, pendatang
30 - 40 Kg / Bulan
3.Keripik Rajungan
Kelompok Cahaya Karang
Baru : 2014
Pasar Desa
Masyarakat Kabupaten Kubu Raya
3 – 5 Kg / Bulan
Komoditas Turunan Tabel dibawah ini menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas C, yaitu Udang Rebon. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCD-IFAD di Kabupaten Kubu Raya.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 4
SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS C KOMODITAS / PRODUK TURUNAN C
KELOMPOK
PRODUK BARU ATAU LAMA ( SEJAK TAHUN )
Kelompok pengolahan Putri Duyung
Baru : 2013
Kelompok pengolahan
DIPASARKAN KEMANA
SIAPA KONSUMENNYA
PRODUKSI PERBULAN
Konsumen tangga
rumah
60 – 70 Kg / Bulan
Baru : 2014
Supermarket Kaisar, Mitra Mart, Mitra Anda, Garuda Mitra, Ligo Mitra, Harum Manis,Counter Bandara (Pandan Wangi dan Kapal Api), PSP (Pusat Oleh-oleh Pontianak) yaitu Toko Asia dan Toko Ahui, Pasar Desa Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 – 7 Kg / Bulan
Kelompok pengolahan
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 – 7 Kg / Bulan
Kelompok pengolahan
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 - 7 Kg / Bulan
5.Sosis UDang
Kelompok pengolahan
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 - 7 Kg / Bulan
6.Dendeng Udang
Kelompok pengolahan Cahaya Karang
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
3 - 5 Kg / Bulan
7.Udang Ebi
Kelompok pengolahan Cahaya Karang
Baru : 2013
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 - 7 Kg / Bulan
8.Udang Sungkur Kering
Kelompok pengolahan Cahaya Karang
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 - 7 Kg / Bulan
9.Petis Udang
Kelompok pengolahan
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
5 -7 Kg / Bulan
10.Kasam Udang Sejenis Asinan
Kelompok pengolahan
Baru : 2014
Pasar Desa
Konsumen tangga
rumah
3 - 5 Kg / Bulan
1.Kerupuk Udang
2.Siomay Udang
3.Bakso Udang
4.Nugget Udang
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 5
Kualitas Produksi Keberhasilan suatu proses pemasaran tergantung pula pada kualitas produk. Produk yang berkualitas akan dengan mudah menimbulkan minat dan daya beli konsumen. Untuk menciptakan produk yang berkualitas memang tidaklah mudah , dan salah satu indikatornya adalah cita rasa produk. Sedangkan untuk penampilan produk untuk lebih menarik kosumen, maka kemasan, merek, lebel, sertifikasi, dan lain-lain tetap merupakan aspek penting. Tabel dibawah ini menjelaskan beberapa hal menyangkut kualitas produk. DATA KUALITAS PRODUKSI NO
KOMODITAS
KUALITAS PRODUK
KUALITAS KEMASAN
RASA SERTIFIKASI Enak dan On Proses Lezat
NAMA MERK Sudah ada
KEMASAN Sudah ada
LABEL Sudah ada
DAGING RAJUNGAN
Enak
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada
3
KERUPUK UDANG
Renyah, Gurih
Sudah Ada
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada
4
TERASI BUBUK
Enak
Sudah Ada
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada P-IRT tapi belum ada sertfikat halal
5
ABON EBI
Enak
Sudah Ada
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada
Sudah ada P-IRT tapi belum ada sertifikat halal
6
KERUPUK KEPITING
Renyah, Gurih
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
7
SNACK RAJUNGAN
Enak, Renyah
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
8
AMPLANG IKAN TENGGIRI
Enak, Nikmat
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
9
SNACK IKAN Enak SEMBILANG
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
1
KEPITING SOKA
2
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
KETERANGAN Belum ada PIRT dan sertifikat halal Belum ada PIRT dan sertifikat halal Sudah ada P-IRT tapi belum ada sertifikat halal
Page 6
10
MPEK-MPEK IKAN SEMBILANG
Enak
On Proses
Sudah ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
11
ABON IKAN Enak DURI, IKAN SEMBILANG
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
12
SALAI IKAN Enak DURI, IKAN SEMBILANG, IKAN PARI
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
13
IKAN ASIN Asin KERING TIPIS
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
14
IKAN Enak TAWAR KERING TIPIS
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
15
KERUPUK Enak, UBI RASA Renyah UDANG
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
16
KERUPUK KEPAH
Enak
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
17
RENDANG KEPAH
Enak
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
18
SOSIS KEPAH Enak
On Proses
Sudah ada
Sudah ada
Belum ada
Belum ada PIRT
19
KEPAH KERING
Enak
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
20
TERI MIE Enak (TERI NASI)
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
21
TERI HITAM Enak (OKANG)
On Proses
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada PIRT
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 7
Kondisi Persaingan dan Distribusi Pesaing (kompetitor) merupakan salah satu tantangan yang selalu dihadapi oleh pelaku usaha dalam melakukan satu kegiatan usaha. Namun pesaing tidak harus dianggap sebagai satu ancaman, tetapi harus menjadi suatu motivasi untuk berkompetisi dengan sehat. Kegiatan pemasaran akan berjalan lancar jika saluran distribusi produk dapat ditata dengan baik. Tabel dibawah ini menjelaskan kondisi persaingan untuk produk 3 (tiga) produk komoditas unggulan yang akan dipasarkan, sementara ada beberapa produk lain masih merupakan produk pendukung yaitu siomay udang, sosis udang, nugget udang, bakso udang, stick udang. Produk-produk ini sudah di uji coba, sementara produk-produk tersebut mulai dikembangkan. DATA KONDISI PERSAINGAN DAN JALUR DISTRIBUSI PERSAINGAN NO
KOMODITAS
JALUR DISTRIBUSI
JUMLAH UNIT
TUJUAN
KUALITAS
KUALITAS
KE PEDAGANG
KE
ALAT
USAHA
PASAR
PRODUK
KEMASAN
WARUNG/
PENGUMPUL/
ANGKUT
KEMANA
(SILAHKAN DI
TOKO
PERUSAHAAN
NILAI) 1
KEPITING
Satu kelompok Pasar
SOKA
pengolahan di kota desa Dabong
lokal Sangat enak
Standar lokal
Kupang
Tidak
ada Perusahaan
model ini
Air
dan Kabupaten Kupang,
dan
keluar
kota
Transportasi (Kapal)
dan Darat
Kupang 2
DAGING
Dua kelompok Pasar
RAJUNGAN
pengolahan di kota desa
lokal Enak
Standar lokal
Kupang,
Tidak
ada Perusahaan
model ini
Padang Kabupaten
Tikar Satu
Kupang,
dan
keluar
kota
Transportasi Air (Kapal) dan Darat
Kupang 3
KERUPUK
Kelompok
UDANG
pengolahan di kota desa
Pasar
lokal Enak, Nikmat, Standar lokal Kupang, Renyah, Gurih
Sungai Kabupaten
Nibung dan di Kupang,
dan
desa
keluar
kota
Mengkalang
Kupang
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Warung, Toko Tidak / Swalayan
ada Transportasi Air (Kapal) model ini dan Darat
Page 8
Ketersediaan Bahan Baku Kontinuitas proses produksi dan penjualan sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku. Jika bahan baku tersedia maka kebutuhan untuk produksi dan penjualan akan berjalan baik dan lancar. DATA KONDISI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
N O
KOMODITAS UNGGULAN
JENIS KOMODITAS
PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KELOMPOK TAPI MASIH DI KAB/KOTA
1 KEPITING BAKAU
Kepiting Soka
Kelompok Dari nelayan Penangkapan 8 sekitar desa pasok bahan baku ini, kecuali desa Teluk Gelam
2 RAJUNGAN
Daging Rajungan
Kelompok Dari nelayan Penangkapan 8 sekitar desa pasok bahan baku ini, kecuali desa Teluk Gelam
3 UDANG REBON
Kerupuk Udang
Semua Dari nelayan Kelompok sekitar Penangkapan 9 desa pasok bahan baku ini
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
DALAM 1 TAHUN BERAPA LAMA KETERSEDIAAN PASOKAN BAHAN BAKU
BAGAIMANA PENYIMPANA N BAHAN BAKU
Setiap bulan
Freezer
100 – 150 Kg / Bulan
Setiap bulan
Cool Box
80 – 900 Kg / Bulan
8 bulan
Lemari dan Rak Penyimpanan
70 - 180 Kg / Bulan
Market Share Besaran atau prosentase market share menjadi aspek penting sehingga dapat memberikan gambaran bagi pelaku usaha dalam menyusun, menganalisa, dan memproyeksi kemajuan usahanya beberapa waktu kedepan.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 9
KEBUTUHAN BAHAN BAKU
ANALISIS MARKET SHARE TAHUN
MARKET SHARE KABUPATEN/KOTA PENJUALAN PRODUK
PENJUALAN KABUPATEN
MARKET SHARE ( ….%)
2014
KEPITING SOKA
40 – 50 Kg / Bulan
90 %
2014
DAGING RAJUNGAN
250 – 450 Kg / Bulan
80 %
2014
KERUPUK UDANG
60 - 70 Kg / Bulan
70 %
Segmentasi Pasar Setiap pelaku usaha perlu melakukan analisa segmentasi pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Segmentasi memungkinkan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar kelompok. Dengan mengetahui segmentasi pasar maka, produk yang ditawarkan diharapkan akan menjawab kebutuhan setiap konsumen. ANALISIS SEGMENTASI KOMODITA S
SEGMENTASI GEOGRAFIS
DEMOGRAFIS
PSYCHO GRAPHIC
Lok al
Nasion al
Prov.
Ekspor
Laki
Pere mpua n
Dew asa
Ana k
Kelas Atas
Kelas Meneng ah
KEPITING SOKA
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
DAGING RAJUNGAN
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
KERUPUK UDANG
√
√
√
-
√
√
√
√
-
√
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Kelas Bawah
√
Page 10
Pilihan Target Target pasar yang dituju harus jelas dan tepat. Adapun kriteria dalam memilih target pasar, antara lain : a. Segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi kelompok. Misalnya memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang b. Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan guna mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen c. Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. PILIHAN TARGET NO
KOMODITAS
TARGET PASAR GEOGRAFI
DEMOGRAFI
PSYCHO GRAPHIC
ALT 1
ALT 2
1
KEPITING SOKA
Konsumen Lokal, Nasional, Regional, Lintas Provinsi
Laki & Perempuan, Dewasa
Gaya hidup orang yang berduit
Konsumen Luar Kabupaten Kubu Raya, Pendatang
Konsumen Timor Leste & orang NTT di Darwin Australia
2
DAGING RAJUNGAN
Nasional dan ekspor
Laki & Perempuan, Dewasa
Kelas menengah ke atas
Konsumen Nasional, Pendatang
Konsumen Luar Negeri
3
KERUPUK UDANG
Konsumen Lokal, pendatang
Laki & Perempuan, Dewasa & Anak
Kelas menengah ke bawah
Supermarket, toko, dan warung
Konsumen Luar Kabupaten Kubu Raya, Pendatang
Penempatan Produk (Positioning) Setiap produk yang akan dipasarkan harus dapat menempatkan posisinya dengan tepat di banding produk lain / produk kompetitor. Di dalam positioning harus memperhatikan halhal sebagai berikut ; atribut, manfaa penggunaan / penerapan, siapa kelompok pemakai, pesaing, kategori produk, dan penetapan harga.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 11
PILIHAN POSITIONING POSITIONING KOMODITAS
SIAPA KEL KONSUMEN
PESAING
KATEGORI PRODUK
HARGA
ATRIBUT
MANFAA T
PENG GUNAAN
KEPITING SOKA
Ukuran 1 Kg
Menamba h stamina
Dapat langsung diolah
Kelas ekonomi menengah ke atas
Mutu dan kualitas berbeda dari pesaing
Populer
Stabil
DAGING RAJUNGAN
Ukuran 1 Kg
Menamba h gizi
Dapat langsung diolah
Perusahaan
Mutu dan kualitas berbeda dari pesaing
Sudah ekspor
Stabil
KERUPUK UDANG
Ukuran dibawah 500 gram
Sangat cocok untuk lauk makan dan Tahan Lama
Siap di makan / di konsumsi
Rumah tangga konsumen, pasar lokal, Warung, dan pendatang
Rasa lebih enak dari pesaing
Banyak diminati, siap konsumsi, mudah dibawa
Harga relatif murah dan terjangkau
Kualitas produk Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kualitas produk seperti ; cita rasa, jenis dan kualitas bahan, masa laku produk, tempat produksi, teknologi serta keamanan produk tersebut.
Jika beberapa aspek tersebut
diterapkan dalam proses untuk menghasilkan sebuah produk dengan baik maka, kualitas dari produk tersebut tidak diragukan lagi. ANALISIS KUALITAS PRODUKSI PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KOMODITAS
KEPITING SOKA
PENYESUAIAN RASA, BAHAN
PERBAIKAN KUALITAS BAHAN BAKU
Enak, Lezat, menambah stamina
Terus ditingkatakan
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
PRODUK TAHAN LAMA DAN BEBAS DARI BAHAN TERLARANG √
PERBAIKAN KEBERSIHAN TEMPAT PRODUKSI/ LINGKUNGAN
PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SERTIFIKASI
Peningkatan higienitas
Peningkatan kualitas Kemasan dan Label
On Proses
KETERANGAN
Perlu pelatihan teknis penanganan dan pengembangan modern yang ramah lingkungan
Page 12
DAGING RAJUNGAN
Enak
KERUPUK UDANG
Enak, Gurih, Renyah
Meningkatkan mutu
Pedas
√
Peningkatan higienitas
Peningkatan kualitas Kemasan dan Label; Penambahan Spiner
On Proses
Perlu pelatihan Quality Control dan HACCP
√
Peningkatan higienitas
Peningkatan kualitas kemasan dan label; kualitas para-para penjemuran, Oven pengering, alat fillet ikan
Sudah ada P-IRT, Perlu ada sertifikat Halal
Perlu pelatihan untuk diversifikasi dan inovasi produk
Kualitas kemasan Agar kegiatan pemasaran produk hasil olahan perikanan dapat dilaksanakan dengan baik maka, intervensi terhadap kualitas kemasan produk harus dilakukan. Beberapa aspek yang sangat relevan dengan kualitas kemasan adalah merek, desain, bentuk, lebel dan informasi serta bahan untuk kemasan harus menjadi prioritas dalam mendesain kemasan produk. Dengan kemasan yang memiliki aspek-aspek tersebut maka tidak ada keraguan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Konsumen akan tertarik ketika melihat penampilan kemasan tersebut. ANALISIS KUALITAS KEMASAN KUALITAS KEMASAN KOMODITAS
MERK
DISAIN KEMASAN
BENTUK KEMASAN
LABEL DAN INFORMASI
BAHAN KEMASAN
KEPITING SOKA Sudah ada tapi Sudah ada tapi Persegi panjang, Nama produk, lokasi Alumunium foil dan masih standar masih standar standing pouch produksi, jenis produk, plastik berat bersih DAGING RAJUNGAN
Sudah ada tapi Sudah ada tapi masih standar masih standar
KERUPUK UDANG
Sudah ada tapi Sudah ada tapi Persegi panjang, Nama produk, lokasi Alumunium foil dan masih standar masih standar standing pouch produk, jenis produk, plastik komposisi, masa laku, berat bersih
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
-
Nama produk, lokasi Mika dan Toples produksi, jenis produk, berat bersih
Page 13
Ketersediaan Bahan Baku Kegiatan produksi sangat tergantung oleh ketersedian bahan baku. Bahan baku harus selalu tersedia setiap proses produksi akan dilakukan.Kelompok nelayan penangkapan dan pengolahan harus benar-benar memperhatikan mutu dan kualitas komoditi dan produk hasil olahan, dimulai dari proses penanganan, suplai, hingga penyimpanan bahan baku. ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU KUALITAS BAHAN BAKU NO
KETERSEDIAAN DALAM 1 TAHUN (BERAPA BULAN)
KOMODITAS
1
KEPITING SOKA
2
DAGING RAJUNGAN
3
KERUPUK UDANG
PENANGANAN SUPLAI BAHAN BAKU AGAR KONTINUE
HARGA BAHAN BAKU
Selalu ada tiap Telah ada kerjasama Rp. 45.000 / Kg bulan antar pokmas berkaitan dengan suplai bahan baku Selalu ada tiap Telah dibuat kerjasama Rp. 70.000 / Kg bulan antar pokmas berkaitan dengan suplai bahan baku 8 bulan Telah dibuat kerjasama Rp. 70.000 / Kg antar pokmas berkaitan dengan suplai bahan baku
PENANGANAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU AGAR KONTINUE Frezeer
Coolbox
Lemari
Persaingan Produk ANALISIS PERSAINGAN PRODUK PESAING KEPITING SOKA
DOMINASI PESAING
MUTU PRODUK
KONTINUITAS PRODUK
CARA PENJUALAN
MARKET SHARE
LOKASI JUAL PRODUK
Sedang
Baik
Selalu ada tiap bulan
Penjualan langsung, 90 % Mitra usaha, Perusahaan
Pasar, Mitra usaha, dan Perusahaan
DAGING Sedang RAJUNGAN
Baik
Selalu ada tiap bulan
Penjualan langsung, 80% Perusahaan
Perusahaan
KERUPUK UDANG
Baik dan Hanya tersedia Penjualan langsung, 70% beda rasa ± 8 bulan Pedagang perantara: mitra usaha kelompok
Tinggi
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Pasar, usaha
Mitra
Page 14
Distribusi Produk Distribusi produk sangat penting demi kelancaran pemasaran. Oleh karena itu, bagaimana caranya membuat sistem distribusi agar produk sampe ke pasar atau jatuh ke tangan konsumen dengan cepat, tepat dan benar. Berikut ini adalah model saluran distribusi produk. ANALISIS DISTRIBUSI PRODUK
N O
KOMODITAS
PRODUSEN KE KONSUME N AKHIR
PRODUSEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAAN) KE KONSUMEN AKHIR
1
KEPITING SOKA
Produsen Konsumen akhir
Produsen Perusahaan
-
2
DAGING RAJUNGAN
Produsen – Konsumen akhir
Produsen Perusahaan
-
3
KERUPUK UDANG
Produsen – Konsumen akhir
Tidak ada model distribusi ini
PRODUSEN KE PENGOLAH
PRODUSE N KE PENGECE R KE END USER
Belum ada model distribusi ini Belum ada model distribusi ini Belum ada model distribusi ini
Produsen – Mitra usaha – End user Produsen – Mitra usaha – End user Produsen – Mitra usaha – End user
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG BESAR KE END USER
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE END USER
Tidak ada model distribusi ini
Tidak ada model distribusi ini
Tidak ada model distribusi ini
Tidak ada model distribusi ini
Tidak ada model distribusi ini
Tidak ada model distribusi ini
Kebutuhan Alat Angkut & Sistem Transportasi Demi memudahkan dan memperlancar kegiatan pemasaran maka, kapal, mobil pick up, dan motor 3 roda merupakan kebutuhan yang vital, sebab mengangkut hasil produksi baik dalam bentuk segar maupun produk olahan dari desa ke kabupaten dan kota menggunakan transportasi air dan darat. Kecepatan dan keamanan produk melalui penggunaan alat dan sistem transportasi yang bagus sangat dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran. KEBUTUHAN ALAT ANGKUT PRODUK / SISTEM TRANSPORTASI PENGANGKUTAN KE PEMBELI
SISTEM PENYIMPANAN
KEPITING SOKA
Kapal
Frezeer
Kapal dan mobil pick up
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
DAGING RAJUNGAN
Kapal
Coolbox
Kapal dan mobil pick up
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
NO
KOMODITAS
1
2
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
KEBUTUHAN ALAT ANGKUT
KETERANGAN
Page 15
3
KERUPUK UDANG
Kapal
Rak penyimpanan / Lemari
Motor 3 roda
Muatan banyak, cepat dalam mobilisasi produk, dan keamanan produk terjamin
Peningkatan Kualitas Produksi Peningkatan kualitas produksi bisa dilakukan dengan melakukan perbaikan dalam segi rasa dan mutu produk. Kedua hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan intervensi dengan melatih kelompok pengolahan secara intensif dan kontinu agar proses produksi selalu bervariasi dan menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas, sehingga produk berdaya saing. STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
RASA
Original
Asin, Pedas
MUTU
Standar lokal
Standar nasional
PELATIHAN TAHAP III
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Kombinasi Rasa
Teknik pengolahan
Perbaikan teknologi pengolahan
Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat jenis produk baru
Standar internasional
Quality Control HACCP
Perbaikan kualitas produk
Penambahan alat produksi dalam jumlah dan jenis untuk rasa yang berbeda Peningkatan nilai gizi produk
/
Penambahan sarana pendukung produksi untuk membuat mutu produk berkualitas
Peningkatan Kualitas Kemasan Kualitas kemasan harus diperbaiki dan ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen. Merek, Lebel, dan desain kemasan perlu dikembangkan dengan variasi ukuran dan warna yang menarik supaya dapat memenangkan persaingan pasar. Untuk itu maka alat dan sarana kemasan yang berstandar perlu disiapkan. Kemudian kualitas kemasan harus selalu up date sesuai kondisi pasar, sehingga konsumen menjadi lebih tertarik terhadap produk yang ditawarkan. STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Page 16
DESAIN
Marancang Desain
MERK
Penyempur naan desain kemasan Kombinasi lokal dan nasional
Pelatihan desain kemasan
Pengadaan alat desain
Penambah an alat desain
Lokal
Variasi ukuran, model, dan warna kemasan Nasional
Pelatihan desain merk
LABEL
Lokal
Nasional
Kombinasi l okal dan nasional
Pelatihan desain label
Pengadaan alat pencetak merk Pengadaan alat labeling
Penambah an alat pencetak merk Penambah an alat labeling
DLL
Pengadaan alat dan sarana pendukung pembuat kemasan yang lebih modern
Pengembanga n kemasan, Variasi model dan ukuran kemasan
Pengemba ngan merk dan label
Pelatihan enggunaan alat dan sarana pendukung
Pengadaan alat cetak masa laku produk
Penggunaa n barcode pada kemasan
Mendesain kemasan yang sesuai standar Mendesign merk yang sesuai standar Mendesign label yang sesuai standar Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan
Perbaikan Saluran Distribusi Saluran distribusi produk harus terus dikembangkan sesuai kondisi pasar, yaitu melakukan kerjasama / menjalin mitra usaha dengan tujuan untuk mengembangkan akses pemasaran. STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK
PERUBAHAN SEGMEN
RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI
RENCANA KEMITRAAN
KEPITING SOKA
Menjajaki segmen pasar di lokasi CCDIFAD yang lain dan Menjajaki segmen pasar didaerah lain
Menambah freezer dan membangun jaringan dengan pedagang perantara
Melalui penjualan langsung
DAGING RAJUNGAN
Menjajaki segmen pasar di lokasi CCDIFAD yang lain dan Menjajaki segmen pasar didaerah lain Mengembangkan penyalur lokal yang ada
Menambah coolbox
Dengan sesama Pokmas program CCD IFAD di lokasi lain, Mitra usaha di daerah lain, Perusahaan lokal dan nasional, Mitra usaha di Kota Pontianak Perusahaan lokal dan nasional, Mitra usaha di Kota Pontianak
Pengusaha lokal dan Mitra usaha di Timor Leste
Dapat menggunakan model MLM
KERUPUK UDANG
jumlah
Menjalin kemitraan, menambah jumlah tenaga penjual keliling dan penyalur ke tokotoko, warung, supermarket
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
KETERANGAN
Melalui penjualan langsung
Page 17
Perbaikan Pengangkutan dan Penyimpanan Sistem transportasi dan penyimpanan bahan baku maupun produk hasil olahan pokmas CCD-IFAD harus terus dikembangkan secara bertahap dengan melakukan perbaikan system, baik yang telah ada dan yang sudah dilakukan sebelumnya agar berjalan dengan baik. STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN STRATEGI DAN TAHAPAN
PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR
PRODUK
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
PERBAIKAN ALAT ANGKUT
Reparasi rutin setiap 6 bulan
Reparasi rutin setiap 3 bulan
Reparasi rutin tiap bulan
On the job training
Penambahan 1 unit motor roda 3
Penambahan 3 unit motor roda 3
Penambahan 1 mobil pemasaran
PERBAIKAN CARA / MODEL PENGANGK UTAN PERBAIKAN PENYIMPAN AN PRODUK
Pengadaan keranjang Basket ikan
Pengadaan coolbox
Pengadaan freezer
On the job training
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pengadaan rak penyimpanan produk
Pengadaan lemari / etalase
Pengadaan coolbox, freezer
Pembangunan rumah kemasan dan pengadaan alat dan sarana rumah kemasan Pemeliharaan infrastruktur
Pemeliharaan infrastruktur
Pengadaan keranjang Basket ikan
Pelatihan teknis penyimpanan produk yang benar Pelatihan operator pabrik es mini
Pembangunan rumah pemasaran
PERBAIKAN PENYIMPAN AN BAHAN BAKU
Pengadaan alat dan sarana rumah pemasaran Pengadaan pabrik es mini
Pemeliharaan infrastruktur
Pemeliharaan infrastruktur
Promosi Produk Promosi merupakan strategi pemasaran agar produk dikenal konsumen dan masyarakat umum. Promosi harus dilakukan dengan gencar untuk menarik minat beli konsumen. STRATEGI PROMOSI PRODUK STRATEGI PROMOSI PENJUALAN
PAMERAN IKLAN
PEMASARAN LANGSUNG
SASARAN PROMOSI
LOKASI
PENYIAPAN PERALATAN
Supermarket, Acra-acara tertentu (HUT, Car Free Day), warung, instansi, sekolahan, counter bandara, Restoran & Hotel Pemerintah dan perusahan swasta
Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak
Kartu Nama, Brosur, Liflet, dan Sampel Produk
Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak
Banner, Brosur, Liflet, dan Sampel Produk
Masyarakat dan calon konsumen, media massa (koran, tv, majalah, radio) Supermarket, Pasar Tradisional
Tempat strategis di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak
Model iklan cetak dan elektronik
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Rumah pemasaran, Mobil pick up dengan perlengkapannya, kedai pesisir
Page 18
PROMOSI DENGAN ANTAR KELOMPOK, KELUARGA, TEMAN DEKAT, RUMAH TANGGA KONSUMEN PROMOSI ONLINE / WEBSITE
Kelompok di setiap desa sasaran program CCD IFAD, keluarga, saudara / family, teman dekat
Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak
Brosur, Liflet, door to door, dari mulut ke mulut
Semua masyarakat pengguna internet
Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, Regional, dan Nasional
Komputer
Rencana Pelatihan Pelatihan sangat diperlukan agar dapat mendukung kegiatan pemasaran supaya berjalan dengan efektif dan efesien. RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pelatihan pengolahan, difersifikasi produk dan pengembangan produk baru Pelatihan budidaya air payau dan sistem terpal
√
√
√
√
√
√
Pelatihan keamanan pangan dan obat Pelatihan terkait kandungan / nilai gizi produk olahan pokmas Pelatihan peningkatan keterampilan, baik dalam pengolahan dan pemasaran Pelatihan pengelolaan keuangan Pelatihan marketing dan manajemen pemasaran
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pelatihan penggunaan peralatan kemasan Pelatihan kewirausahaan agar pokmas kedepan bisa mandiri setelah program berakhir
√
√
√
√
√
√
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 19
Rencana Pembangunan Infrastruktur Sarana dan prasarana yang tepat sangat dibutuhkan sebagai dukungan infrastruktur hingga tahun 2017. RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
TAHUN
TAHUN
TAHUN
TAHUN
2014
2015
2016
2017
Freezer dan Coolbox
√
Pabrik es mini
√
Rumah pemasaran
√
1 unit kapal dan 1 unit mobil pick up
√
Kedai Pesisir
√
Tambat Labuh
√
Jalan Produksi
√
Demplot Kincir Tambak untuk budidaya udang vaname
√
dan udang windu Pengadaan Air Bersih
√
Keterangan : - Pabrik es mini sangat dibutuhkan untuk penanganan hasil tangkapan pokmas dalam bentuk segar, sangat cocok dibangun di desa Dabong kecamatan Kubu yang sudah ada pasokan listrik non stop 24 jam setiap hari. - Kedai pesisir, sangat dibangun di desa Batu Ampar kecamatan Batu Ampar untuk menampung komoditi dan memasarkan produk olahan pokmas CCD-IFAD. - Demplot kincir tambak untuk budidaya udang vaname dan udang windu, sangat dibutuhkan desa Dabong kecamatan Kubu karena tambak yang sudah ada milik pak Syukur perlu pengembangan.
Action Plan Berikut ini rencana aksi strategi intervensi pemasaran yang akan dilakukan hingga tahun 2017 agar mencapai hasil optimal. ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN ACTION PLAN
TAHUN 2014
Desain Kemasan, Merk, dan Label
Sudah ada
Pengembangan jaringan pemasaran
Pengembangan jaringan pemasaran
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
Pengembangan Desain Kemasan, Merk, dan Label Memperluas jaringan pemasaran
Pengembangan Desain Kemasan, Merk, dan Label Memperluas jaringan pemasaran
Pengembangan Desain Kemasan, Merk, dan Label Memperluas jaringan pemasaran
Page 20
Promosi Penjualan
Metode promosi
Pengembangan promosi
Pengembangan promosi
Pengembangan Produk
Pelatihan diversifikasi dan inovasi produk Melakukan kunjungan ke pasar, memilih pasar sasaran khusus
Pengembangan produk baru
Pelatihan difersifikasi produk
Pengembangan strategi pemasaran yang tepat
Pengembangan strategi pemasaran yang tepat
Pengembangan teknik dan strategi pemasaran
Bazar, Pameran tunggal produkproduk hasil olahan pokmas, Loka Karya Nasional Pengembangan produk baru Pengembangan strategi pemasaran yang tepat
Rencana Kemitraan Dalam rangka mendukung usaha pengembangan pemasaran, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama / kemitraan dengan berbagai pihak, baik instansi, universitas, supermarket, pasar tradisional, maupun pelaku usaha / pedagang yang bergerak dalam bidang perikanan dan kelautan. RENCANA KERJASAMA KEMITRAAN KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN Kerjasama untuk suplai hasil perikanan dan kelautan dalam bentuk segar
KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA
RENCANA KEMITRAAN
PT. Borneo, Golden Chef Resto, Pasar Flamboyan Kota Pontianak
Fresh Mart, Pengusaha Lokal, Restoran, Hotel, dan Pengusaha Kecil pada pasar tradisional di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak Hypermart, Carefour
Kerjasama untuk suplai hasil olahan pokmas di 9 desa binaan CCD-IFAD
Supermarket Kaisar, Mitra Mart, Mitra Anda, Garuda Mitra, Ligo Mitra, Harum Manis, Toko Asia, Toko Ahui, Toko Indah Selera PSP (Pusat Oleh-oleh Pontianak)
Kerjasama pameran / loka karya produk pokmas CCD-IFAD
Dinas Koperasi Kabupaten Kubu Raya
Dinas Perindustrian Perdagangan Kubu Raya
Kerjasama untuk pengembangan
Universitas Negeri Tanjungpura, Politeknik Negeri Pontianak, dan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Laboratorium Dinas Kesehatan dan Balai POM Kabupaten Kubu Raya
Dinas Kesehatan, dan Kabupaten Kubu Raya
MUI
penelitian dan
Kerjasama untuk perijinan Kerjasama untuk permodalan
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Balai
POM
dan
Grameen Bank Kabupaten Kubu Raya
Page 21
Penutup Demikian Strategi Intervensi Pemasaran ini dibuat, smoga bisa bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan kegiatan Komponen 2 program CCD - IFAD sampe dengan tahun 2017.
TAMBAHAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN Strategi pemasaran menurut Kotler (1997) adalah sejumlah tindakan terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi pemasaran menurut Zikmund dan D’Amico (1989): Marketing strategy includes the identification and evaluation of opportunities, analysis of market segments, selection of a target market or of target markets, and planning an appropriate marketing mix. Zikmund dan D’Amico menegaskan ada tiga langkah utama dalam pengembangan strategi pemasaran, yaitu mengidentifikasi dan menilai peluang, menganalisis segmen-segmen pasar dan memilih pasar sasaran, merencanakan strategi bauran pemasaran yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut McCarthy et al (1990) setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing, tetapi tujuan akhirnya tetap bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction. Menurut Cravens (1994) dalam menganalisis segmen pasar dan memilih pasar sasaran, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan strategi penempatan pasar (positioning strategy). Maksudnya, dalam langkah kedua tersebut pihak perusahaan harus menentukan posisi produknya di pasaran; bagaimana produk dan atau merek yang ia ciptakan akan dipersepsikan dan diposisikan oleh para konsumen. Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok, yaitu segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan penetapan posisi. Ketiga langkah ini sering disebut STP (segmenting, targetting, positioning) (Kotler dan Amstrong, 2004). Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan/atau bauran pemasaran tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah penetapan posisi, yaitu tindakan membangun dan mengomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar. Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 22
TARGET PASAR Pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual produk pokmas sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Lebih dari itu, adalah bagaimana menjual produk pokmas semaksimal mungkin dengan diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor jangka panjang, yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan. Dalam menunjang hal tersebut memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukan suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya dikarenakan adanya faktor heterogenitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah (kuantitas), dan faktor lainnya. Di pihak lain, kelompok usaha mempunyai keterbatasan dalam kemampuan, sehingga tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua konsumen dengan baik dan akurat. Keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik pada pelanggan, perlu ditindaklanjuti dengan berbagai upaya. Oleh karena itu, di antara konsumen yang berjumlah banyak dan beraneka ragam perlu dipilih sebagian untuk dijadikan target pasar. Kegiatan pemasaran harus dilaksanakan secara efisien dan efektif yang memungkinkan pelanggan dapat dilayani dengan baik. Tujuan akhir berupa tercapainya peningkatan volume penjualan dan penghematan biaya usaha. Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan target pasar, maka pasar yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di setiap pasar konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola pembelian, dan pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang tidak sama untuk setiap kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan. Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar: 1. Faktor demografi : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama, pendidikan, tingkat penghasilan, dan sebagainya. 2. Faktor sosiologis : kelompok budaya, kelas-kelas sosial, dan sebagainya. 3. Faktor psikologis / psikografis : kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya. Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar tertentu yang akan dijadikan sebagai target pasar. Kegiatan segmentasi pasar akan berhasil dengan baik jika berlaku hal-hal sebagai berikut: - Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin diperoleh. - Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih - Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada segmen pasar yang dipilih. Dalam upaya memutuskan memasuki suatu pasar, ada beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan : a. Undifferentiated Marketing Suatu strategi pemasaran dengan memasarkan satu jenis produk untuk semua pembeli. Dalam strategi ini yang dianggap penting adalah kesamaan kebutuhan setiap pembeli, bukan pada perbedaannya. Oleh karena itu, kebijakan pemasaran dirancang untuk penjualan massal. Seiring dengan penjualan yang terus meningkat itu, maka biaya pemasaran dan operasi akan Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 23
menurun. Itu berarti ditunjukkan pada segmen pasar yang paling luas. Jika kompetitor menggunakan cara serupa dalam menguasai pasar, maka akan terjadi persaingan sangat keras. b. Differentiated Marketing Suatu strategi dalam memasuki pasar dengan memilih pasar tertentu sebagai target dan berusaha untuk melayani kebutuhan pasar tersebut dengan sebaik mungkin. Dengan cara ini memungkinkan untuk mendesain program pemasaran secara lebih terarah dan diharapkan penjualan akan meningkat. Tentu cara ini juga mempunyai efek negatif, yaitu semakin meningkatnya biaya. c. Concentrated Marketing Dengan cara ini berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi. Untuk itu dipilih satu segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara baik. Dengan terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang.
STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Keberhasilan strategi pemasaran dapat dilihat melalui volume penjualan, cakupan pasar (market share), kepuasan pelanggan terus meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Strategi pemasaran disusun dengan memanfaatkan setiap peluang pasar yang ada sehingga dilakukan strategi bauran pemasaran. Beberapa variabel yang dapat digunakan untuk mempengaruhi tanggapan pembeli antara lain: a. Produk-produk yang ditawarkan Produk-produk yang ditawarkan harus dapat memuaskan keinginan konsumen. Produk di sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Produk-produk tersebut harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang untuk setiap lini produk, yaitu memberikan dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau menghilangkan produk yang lemah di pasar. Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merek, label, dan kemasan. Untuk itu, ada beberapa kemungkinan, misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan. Membuat merek yang berlainan untuk produk yang sama pada setiap produk yang ditawarkan serta membuat merek tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi, dan lainlain. Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai efek promosi, dan lain-lain. b. Harga jual Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas pada konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya, harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi suatu usaha yang baru berdiri. Tujuan akan sangat memengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan. Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 24
Adapun tujuan penetapan harga jual: 1. Survival Dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan adalah bagaimana bertahan hidup demi keberlangsungan suatu usaha. Dalam kondisi untuk tetap eksis, maka akan menetapkan harga jual sekadar dapat menutupi harga tetap dan variabel saja. 2. Penetrasi Pasar Jika ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkan, maka harus menetapkan harga jual yang rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing. 3. Maksimumkan Laba dalam Jangka Pendek Jika ingin mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi. 4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin Jika kesulitan keuangan, maka harus menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat. 5. Keunggulan dalam Kualitas Produk Tujuan suatu kegiatan usaha yaitu agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu adanya penelitian dan pengembangan terus-menerus. Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah menentukan permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang ditawarkan dalam cakupan pasar (market share) yang dikuasai pesaing. Di samping itu, perlu pula diperhitungkan pengurangan permintaan produk tersebut. Hal ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan. Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual minimal harus dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Setelah kalkulasi harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan, besarnya permintaan, dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual, terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab bila harga yang ditetapkan di bawah harga pesaing kemungkinan besar akan memicu perang harga. Sebaliknya, jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunnya daya saing perusahaan. Langkah berikutnya dalam menetapkan harga adalah memilih metode yang digunakan. Untuk itu ada beberapa metode yang akan digunakan, antara lain: cost plus pricing, break event, dan target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan harga pasar seharga kontrak. Bila ditetapkan metode yang akan digunakan, maka dapat ditentukan beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya permintaan, dan pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir, maka perlu diuji seberapa kemungkinan tersebut. Dalam pengujian tersebut diperhitungkan dampak psikologis bagi konsumen, dampaknya bagi pesaing dari penetapan harga jual tersebut. Kebijakan lain yang perlu diperhatikan dalam Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 25
strategi harga jual adalah modifikasi harga. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga dan kemungkinan memprakarsai kenaikan harga. c. Penyaluran / Distribusi Keputusan saluran akan memengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran pemasaran. Misalnya, tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan. Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih pokmas dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen: 1. Produsen (Pokmas CCDP-IFAD)→ Konsumen 2. Produsen (Pokmas CCDP-IFAD)→ Pedagang eceran →Konsumen 3. Produsen (Pokmas CCDP-IFAD)→Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen 4.Produsen (Pokmas CCDP-IFAD)→Agen →Pedagang besar→ Pedagang eceran →Konsumen d. Promosi Kebijakan promosi pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa yang telah diprogram dikomunikasikan dengan cara yang tepat. Mengomunikasikan program kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel: 1. Periklanan Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, produk yang dibayar oleh sponsor tertentu. 2. Personal selling Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. 3. Publisitas Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. 4. Promosi penjualan Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen juga melakukan promosi penjualan. Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup ; penyampaian pesan, penerimaan pesan dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran promosi dan menyeleksi media yang digunakan. Selanjutnya, pelaksanaan promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu, dan dievaluasi.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 26
Strategi pemasaran dihadapkan pada unsur ketidakpastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang disusun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak sama, misalnya terlampau besar di atas target, merupakan penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan agar dapat diketahui kemajuan pelaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu, dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan dan penyebabnya untuk selanjutnya dibuat tindakan perbaikan. Semua itu dilakukan dalam rangka menciptakan keunggulan dibandingkan dengan pesaing. Strategi pemasaran menuntun perusahaan mampu menciptakan daya saing strategis dengan cara merumuskan serta menerapkan strategi pencipta nilai agar dapat merebut pasar dan mendapatkan pelanggan sehingga dapat bertahan terhadap persaingan. Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktifitas berlainan yang dilakukan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan kontribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi usaha yang dijalankan.
STRATEGI INTERVENSI UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN
Intervensi harus berdasarkan pada pemahaman menyeluruh mengenai permasalahan, tujuan program yang jelas dan analisa dari opsi-opsi respon dan resiko yang menyertainya. Intervensi yang dapat mengurangi kemiskinan masyarakat nelayan di wilayah pesisir adalah : - Perkuatan dan diversifikasi produk. - Mendorong investor yang bertanggung jawab dan menciptakan lapangan pekerjaan. - Pendekatan yang partisipatif dan fleksibel terhadap perencanaan urban. - Membangun keamanan sosial termasuk akses terhadap transportasi. Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Memang dalam bisnis apapun persaingan itu sudah pasti ada. Untuk itulah kita perlu strategi pemasaran yang jitu untuk menerobos ketatnya persaingan, untuk jangka keuntungan yang lebih lama, diantaranya : 1. Coba Pendekatan Baru Ketika satu cara pemasaran yang sudah dilakukan dirasa kurang efektif, maka harus mempersiapkan cara pemasaran baru. Butuh pendekatan baru untuk memasarkan produk hasil olahan pokmas. Bisa lihat dari sudut pandang konsumen, apa yang kira-kira kurang dari pendekatan yang sudah dilakukan selama ini. Temukan di mana hambatannya dan mulai action memperbaikinya. Namun, ada satu hal yang tak berubah dalam dunia pemasaran yaitu anda harus selalu berbicara tentang nilai manfaat produk atau layanan kepada konsumen.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 27
2. Lakukan Tes Selalu upayakan untuk melakukan tes dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan. Mengapa? Sebab hanya dengan demikian, bisa mengetahui seperti apa strategi pemasaran paling efektif untuk produk hasil olahan pokmas. Dengan melakukan tes juga, bisa menghemat tenaga dan biaya. 3. Berikan Deal Terbaik Pokmas sudah memberikan penawaran terhadap prospek produknya, namun ternyata sambutannya dingin saja. Penyebabnya bisa jadi prospek merasa penawaran yang dilakukan pokmas belum deal terbaik. Setiap orang selalu ingin yang terbaik, begitu juga konsumen. Coba lihat kembali penawaran. Cari di bagian mana yang bisa ditingkatkan sehingga menjadi nilai jual yang diinginkan konsumen. Mungkin soal keuntungan yang diberikan, atau bisa juga soal harga, atau bisa jadi yang lainnya. 4. Jangan beriklan seperti bisnis besar Bisnis besar beriklan untuk mengukuhkan merek dan penjualan di masa depan. Bila bisnis pokmas baru saja dimulai dalam skala yang kecil, lebih baik fokuskan iklan untuk mendongkrak penjualan. Caranya, cantumkan alamat lengkap atau nomor kontak yang jelas dalam iklan yang dibuat, agar konsumen mudah menghubunginya. 5. Tawarkan Versi Hemat Menghadapi produk baru yang belum dikenal, biasanya konsumen cenderung memilih yang murah harganya. Jadi, usahakan menjual dengan harga yang lebih rendah daripada produk sejenis yang lebih dulu terkenal. Bila kualitas produk pokmas lebih baik dari produk pesaing, dengan harga yang lebih murah, konsumen pasti akan beralih ke produk pokmas. 6. Tawarkan Versi Premium Selain versi murah meriah, bisa mendiversifikasi produk dengan menawarkan versi premiumnya. Dengan menggabungkan beberapa produk dalam tawaran satu paket premium dengan harga yang lebih mahal. 7. Gunakan cara pemasaran kreatif Selain beriklan di media massa, rajin mengikuti bazar, bisa meningkatkan penjualan dnegan berpromosi secara langsung kepada target market. 8. Iklan Kecil dan Online Kurangi ukuran iklan sehingga dapat memasang iklan lebih banyak dengan biaya yang sama. Selain itu, juga dapat memanfaatkan internet untuk mengiklankan produk pokmas.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 28
9. Kerjasama dengan pebisnis / pelaku usaha Hubungi beberapa pebisnis / pelaku usaha yang bukan kompetitor. Tawarkan untuk bekerjasama dalam mempromosikan produk. Dengan demikian, area promosi bisa lebih luas. 10. Manfaatkan Konsumen Konsumen yang loyal akan membantu perkembangan usaha pokmas. Manfaatkan mereka sebagai agen promosi tak resmi. Misalnya, dengan memberikan tawaran-tawaran khusus untuk mereka sebelum diberikan kepada khalayak umum. Pastikan pelanggan setia, karena penguatan testimonial dari mereka jauh lebih efektif ketimbang iklan-iklan di media massa. 11. Perkuat Nama Brand Usaha Strategi pemasaran usaha yang pertama bukanlah seberapa besar untung yang bisa kita raih ataupun seberapa banyak laba yang bisa kita rengkuh dalam waktu dekat, namun seberapa besar brand dan kekuatan produk yang sedang kita jalankan sehingga berpotensi menghasilkan penghasilan dalam jangka waktu yang panjang. 12. Pelajari banyaknya kompetitor yang ada Tidak ada hal yang lebih sulit dan mudah selain kita mendalami dan mengetahui lebih dalam mengenai kompetitor yang menjadi saingan kita. Mengetahui disini dalam artian, mengatahui baik kelebihan dan kelemahan kompetitor tersebut, jika kita mengetahui mengenai kelebihan kompetitor maka tirulah, dan jika kita mengetahui kelemahan kompetitor jauhi dan hindarilah. 13. Aktif dalam berpromosi Promosi berkaitan erat dengan penguatan brand dan peningkatan nilai di mata konsumen. Semakin efektif nilai promosi dan pemasaran yang kita jalani dan aplikasikan maka semakin besar pula peluang keuntungan yang akan didapatkan. 14. Pelajari kebiasaan konsumen Untuk memberikan layanan terbaik maka kita perlu untuk mengetahui layanan serta kebiasaan konsumen dalam membeli produk kita. Dengan mempelajari kebiasaan konsumen terhadap belanja dan menyerap hasil transaksi kita maka secara tidak langsung kita bisa merangkul konsumen lebih erat lagi agar lebih loyal dan nyaman dalam bermitra dengan kita sehingga berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih banyak lagi dalam jangka waktu yang lebih lama.
STRATEGI PEMASARAN Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu kegiatan usaha, dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah kegiatan usaha yang dilakukan. Sehingga dalam menjalankan usaha pokmas diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecil yang dilakukan pokmas, yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat nelayan di wilayah pesisir. Pemasaran merupakan sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 29
mempromosikan dan mendistribusikan produk yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.Jadi proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan, yaitu : 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang dihasilkan pokmas dan pokmas dapat menyediakan semua permintaan dari konsumen atas produk yang dihasilkan. 2. Pokmas dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. 3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dan diterima konsumen, sehingga produk dapat terjual dengan sendirinya. Strategi pemasaran dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat. 2. Faktor makro, yaitu demografi, ekonomi, politik, hukum, teknologi, sosial, budaya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran : Dari sudut pandang penjual : 1. 2. 3. 4.
Tempat yang strategis (place), Produk yang bermutu (product), Harga yang kompetitif (price), dan Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen : 1. 2. 3. 4.
Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants), Biaya konsumen (cost to the customer), Kenyamanan (convenience), dan Komunikasi (comunication).
Dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu kegiatan usaha. Peluang usaha, bisa dimulai dengan modal kecil, dari memanfaatkan potensi komoditi yang ada di wilayah pesisir tiap-tiap desa sasaran CCDP-IFAD untuk menekan biaya produksi. Namun, kemudahan dalam memulai usaha ini, berbanding terbalik dengan kendala sulitnya pemasaran yang sering dihadapi pokmas. Padahal, bisa dikatakan pemasaran adalah kunci utama sebuah usaha untuk berkembang mencapai kesuksesannya. Sebaik apapun ide bisnis jika tidak dapat memasarkan produk maka akan tergerus oleh para pesaing yang kemudian menjadikan anda merasakan nikmatnya kerugian. Percaya atau tidak, pemasaran menjadi ujung tombak dari keberhasilan usaha pokmas. Strategi pemasaran yang salah akan menjadikan barang anda tidak akan di ketahui banyak Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 30
orang lebih parah lagi tidak laku di pasaran. Tentunya pokmas tidak ingin produknya tidak laku dipasaran. Nah, jadi dengan uraian diatas maka sangat perlu di perhatikan beberapa strategi pemasaran produk hasil olahan pokmas CCDP-IFAD supaya usahanya menjadi besar, menjadi semakin berkembang kedepannya, bisa lebih maju dan dicari konsumen antara lain, yaitu : 1. Memanfaatkan social media (internet) Ditengah perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, media sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Dalam sebuah bisnis, media sosial dimanfaatkan sebagai sarana untuk memasarkan usahanya kepada masyarakat secara luas. Disamping itu, untuk memperluas jangkauan pasar, dengan memasarkan produk pokmas secara online. Saat ini banyak sekali media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan usaha yang dilakukan pokmas, diantaranya seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan juga melalui website. Melalui terknik pemasaran ini, akan lebih mudah memperkenalkan usaha yang dilakukan. 2. Memberi Free Review Free Review merupakan cara promosi yang menggratiskan sebagian produk pada awal promosi. Tujuan Free Review bukan hanya untuk mempromosikan produk pokmas namun juga sebagai review atau pemeriksaan produk yang sudah diproduksi. Apakah di sukai oleh konsumen atau tidak, adakah kekurangannya, atau adakah yang perlu di perbaiki? 2. Pemasaran model MLM Multi Level Marketing merupakan sejenis metode yang memberi bonus kepada setiap konsumen yang bisa merekomendasikan produk pokmas kepada orang lain sehingga ada konsumen baru yang membeli produk. 3. Promosi dari mulut ke mulut Dalam hal ini, bisa menjadikan teman-teman dekat, keluarga atau tetangga sekitar sebagai target pasar yang paling dekat. Tentunya harus memiliki banyak relasi, sehingga usaha yang dijalankan bisa dikenal banyak orang. Perkenalkan produk disaat ada acara kumpul keluarga, atau pada waktu kegiatan arisan rutin. Agar konsumen mengetahui produk yang ditawarkan, dan akhirnya tertarik untuk mencoba membeli. Dari pemberitaan “gethok tular” (dari mulut ke mulut), berita tersebut akan tersebar luas dengan waktu yang relatif singkat. 4. Memanfaatkan brosur, kartu nama, pamflet sebagai alat promosi untuk dibagikan kepada para konsumen Salah satu strategi pemasaran berbisnis yang cukup efektif adalah dengan menyebarkan brosur. Brosur harus di desain semenarik mungkin agar masyarakat yang membaca akan penasaran dan mencoba melirik produk hasil olahan pokmas.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 31
5. Media iklan Promosi dengan menggunakan media iklan, cukup penting untuk menarik minat konsumen. Untuk meminimalkan biaya, bisa memilih promosi dengan memasang spanduk, banner, atau neon box. Tuliskan nama usaha dan produk-produk yang ditawarkan di media tersebut. Jadi, masyarakat yang lewat bisa mengetahui keberadaan produk. Selanjutnya Anda juga bisa membuat pamflet, kartu nama, dan brosur yang bisa Anda bagikan pada para konsumen. 6. Memasarkannya ke toko-toko Akan tetapi, sebelum memasarkan produk ke toko, coba pahami dulu kebutuhan pembeli dan bagaimana pengaruhnya terhadap usaha pokmas yang sudah dijalani. 7. Mengikuti bazar Dalam kegiatan ini, pokmas memiliki kesempatan untuk memamerkan hasil produksi usaha yang dilakukan. 8. Membuka kerjasama / menjalin kemitraan Mengajak beberapa konsumen yang cukup potensial, untuk menjadi agen atau reseller produk pokmas. Berikan potongan harga tertentu atau prosentase pembagian untung yang cukup menarik, pada konsumen yang ingin membantu pemasaran produk pokmas. Cara ini memberikan keuntungan kedua belah pihak, baik konsumen maupun pokmas. Yang terpenting adalah menjaga kualitas produk agar konsumen juga tertarik dengan produk yang ditawarkan. Pemasaran usaha memegang peranan yang sangat penting dan serius dalam suatu usaha untuk menyalurkan atau menyampaikan suatu komoditas dan produk hasil olahan pokmas kepada konsumen. Meski terlihat sederhana namun pemasaran usaha itu bukan suatu yang bisa dianggap remeh dan mudah. Pemasaran yang salah sasaran atau tidak sesuai target akan membuat rugi dan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang besar dan mencapai kesuksesan. Pemasaran juga bukan suatu pekerjaan yang mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Perlu orang-orang handal dan berpengalaman untuk bisa melakukan suatu pemasaran usaha yang tepat dan sukses.
TIPS STRATEGI PEMASARAN AGAR SUKSES :
Kenali dan pahami dulu produk yang akan ditawarkan / dipasarkan. Memahami dan mengenali produk bisa membantu dalam menemukan target konsumen dan melakukan pemasaran usaha yang tepat guna. Jangan sesekali mepersulit prosedur pembelian. Konsumen cenderung menyukai membeli produk barang yang sistem pembayarannya mudah dan tak bertele-tele. Jadi untuk melakukan pemasaran yang tepat jangan gunakan sistem pambayaran yang sulit.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 32
Lakukan promosi yang gencar namun efektif. Mencetak brosur dan menyebarkannya dari rumah ke rumah bisa menjadi salah satu langkah tepat melakukan promosi. Selalu lakukan inovasi yang berkesinambungan. Produk yang biasa atau itu-itu saja sangat tidak menarik. Jadi lakukan terus inovasi untuk memenangkan persaingan. Perhatikan dan kenali strategi pesaing yang ada. Dengan cara melakukan analisa untuk mengenali strategi pesaing anda kemudian mencari titik lemahnya untuk manjadi kunci peningkatan pemasaran produk pokmas. Lakukan analisa pesaing dengan cara yang sehat dan tidak curang.
Strategi pemasaran mutlak diperlukan jika ingin membuat produk pokmas dikenal luas oleh masyarakat umum dan pelanggan potensial. Strategi pemasaran produk perikanan dan kelautan yang awalnya berskala kecil dengan modal yang tidak terlalu besar, yang dilakukan oleh pokmas binaan CCDP-IFAD berbeda dengan strategi yang diterapkan perusahaan besar walaupun secara prinsip sama. Akan tetapi, setelah adanya beberapa bantuan pembangunan rumah produksi, alat dan sarana penunjang rumah produksi didukung motivasi dan etos kerja yang tinggi dari pokmas, kedepan juga akan menerapkan strategi yang dilakukan oleh perusahaan besar sehingga bisa menembus pasar internasional (ekspor). Oleh sebab itu, pokmas harus kreatif dan bisa menggunakan anggaran yang sedikit untuk merancang strategi pemasaran yang lebih sederhana namun efektif. Disamping itu, juga harus menentukan secara jelas pasar utama bagi produk perikanan dengan harga yang memihak untuk para nelayan. Dalam memutuskan bentuk strategi pemasaran produk hasil perikanan dan kelautan, dilakukan denga cara mengubah pola pikir pokmas terlebih dahulu. Jadi, pokmas tidak lagi bertanya-tanya soal berapa biaya yang dibutuhkan untuk tiap metode pemasaran, namun metode mana yang paling tepat untuk menjaring target pemasaran yang diincar. Misalnya, walaupun menyebarkan brosur termasuk metode pemasaran yang murah, hal itu mungkin kurang efektif jika metode ini diterapkan tidak tepat sasaran. Untuk itulah pokmas harus benar-benar memilih strategi yang tepat dan menerapkannya sesuai dengan kondisi dan model target pemasaran. Setelah menentukan target pemasaran dan metode yang tepat, ada beberapa hal atau langkahlangkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan strategi pemasaran supaya sukses, antara lain : 1. Membuat analisis target pemasaran dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap kebiasaan dan perilaku konsumen yang kira-kira bisa menjadi faktor potensial bagi usaha yang pokmas jalankan. 2. Tentukan metode pemasaran yang paling tepat berdasarkan kebiasaan dan gaya komunikasi dari target pasar yang diincar. 3. Membuat paling tidak dua macam strategi pemasaran untuk diterapkan, bukan hanya satu. Misalnya, anda bisa membuat brosur, lewat media massa dan lain-lain untuk keperluan promosi. 4. Membuat masa evaluasi untuk melihat apakah strategi pemasaran yang sudah dibuat berhasil atau tidak. Jangan membuat waktu evaluasi terlalu dekat, karena strategi pemasaran yang telah diterapkan membutuhkan waktu cukup lama untuk mendatangkan hasil. Sebagai contoh, melakukan evaluasi hasil penerapan strategi marketing yang pertama enam bulan setelah memulai usaha. Kemudian, melakukan evaluasi tahunan untuk melihat apakah metode tersebut pantas diteruskan atau tidak. Akhirnya, jangan berharap mendapat keuntungan cepat-cepat karena semua proses Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 33
penerapan strategi pemasaran produk perikanan dan kelautan pokmas butuh waktu untuk benar-benar berdampak, terutama karena banyak orang biasanya lebih sulit untuk langsung mempercayai sebuah produk baru ketimbang yang sudah memiliki nama (tenar). Pemasaran adalah merupakan salah satu elemen vital untuk mengetahui perkembangan produk yang sudah dihasilkan oleh pokmas dari usaha yang sudah dilakukan. Penguatan kapasitas produksi dengan meningkatkan kualitas dan mutu produk merupakan agenda pokmas yang paling mendesak dan perlu diprioritaskan. Masyarakat wilayah pesisir Kabupaten Kubu Raya selalu identik dengan miskin. Miskin dalam banyak hal, bukan hanya secara ekonomi karena pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Kubu Raya yang rendah. Juga secara geografis yang lokasinya jauh dan ratarata hanya dapat ditempuh dengan transportasi air, secara kultural (masih terbiasanya ketergantungan pada toke atau pengumpul), secara struktural (kurangnya monitoring dan pengawasan yang intensif dan kontinu), serta masih rendahnya sumber daya manusia karena mutu pendidikan yang rendah serta kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam hal pengolahan komoditi hasil perikanan dan kelautan. Namun demikian, walaupun distigma miskin, lantas bukan menjadikan pokmas kehilangan nyali untuk bangkit dan berjuang, apalagi terjebak pada sikap ’berpasrah pada nasib’ serta mengharapkan adanya bantuan. Namun pokmas CCDP-IFAD Kabupaten Kubu Raya masih cukup optimis bahwa di tengah kompleksitas permasalahan di atas pokmas memiliki potensi dan peluang (berupa sumberdaya alam yang melimpah dan beraneka ragam dan kearifan-kearifan lokal) yang mesti diangkat ke permukaan, dikembangkan dan dipertahankan. Berbagai potensi yang pantas untuk dibanggakan, juga diolah secara terus menerus karena merupakan sebuah energi positif dalam implementasi program pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan. Pemetaan Potensi Pertama, adalah potensi kultural, yakni : 1) Berkaitan sikap dan semangat. Semangat kekeluargaan, kerjasama dan gotong royong yang sangat tinggi merupakan kekuatan utama dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan usaha pokmas. 2) Berkaitan dengan hasil cipta dan produk kreativitas pokmas. Kubu Raya memiliki komoditi unggulan. Hal ini belum dikembangkan secara maksimal lantaran diproduksi berdasarkan kebutuhan pasar (permintaan pasar), bukan sebaliknya sebagai sebuah gerakan bersama, kreatifitas komunitas untuk menciptakan pasar dan mempublikasikannya secara luas dengan manajemen produksi dan pemasaran yang baik. Kedua, adalah sumber daya alam. Kubu Raya memiliki sumber daya alam laut yang melimpah yang belum dieksplorasi dan dikembangkan dengan manajemen yang baik. Kubu Raya berpotensi untuk membudidayakan kepiting bakau, menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Menyiapkan bank kepiting (zona khusus area pembenihan dan pemijahan kepiting bakau) bagi para nelayan, yang difungsikan untuk menjaga keberlangsungan serta ketersediaan bahan baku kepiting bakau. Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 34
Membuat kelompok tabungan, yang sudah bekerjasama dengan grameen bank sebagai wadah permodalan dan penguatan kapasitas nelayan berkaitan dengan bidang perikanan dan kelautan mulai dari manajemen produksi sampai pada pemasaran. Ketiga, ekstrimnya iklim dan kondisi geografis di daerah Kabupaten Kubu Raya secara psyco-social membentuk karakter individu dan juga kelompok masyarakat Kabupaten Kubu Raya sebagai pribadi dan kelompok yang ulet, pekerja keras, dan memiliki semangat kerja yang tinggi, yang pantang menyerah, gigih dan kuat. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya hendaknya menangkap semangat ini sebagai peluang positif. Kelompok masyarakat nelayan butuh masukan dan dorongan, dukungan, motivasi dan semangat. Keberpihakan dan simpati pemerintah daerah menjadi penting sebagai upaya mendorong terwujudnya masyarakat nelayan yang berdaya dan mandiri. Keempat, dan terakhir adalah sektor pariwisata laut. Kabupaten Kubu Raya adalah daerah atau objek wisata yang masih tersembunyi, yang belum diperlihatkan secara intensif kepada dunia luar. Berbagai potensi wisata masih dilirik dengan sebelah mata. Belum dikembangkan secara maksimal. Pemerintah Daerah memang tidak salah dalam hal ini. Jika pemerintah daerah dianggap tidak maksimal mengembangkan sektor pariwisata, karena pemerintah daerah lebih terkonsentrasi pada pembangunan yang menjawab kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan). Salah satu lokasi untuk mengembangkan ecotourism (wisata laut) yang mempunyai potensi laut adalah dusun Paloh desa Sungai Nibung kecamatan Teluk Pakedai kabupaten Kubu Raya
STRATEGI INTERVENSI KABUPATEN KUBU RAYA
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
PESISIR
Intervensi adalah upaya perubahan terencana terhadap kelompok masyarakat penerima bantuan CCDP-IFAD. Berangkat dari latar belakang penjelasan di atas, perlu adanya sebuah strategi pembangunan perekonomian masyarakat pesisir yang berbasis kelautan dan perikanan. Untuk konteks Kabupaten Kubu Raya, strategi intervensi ini adalah sebuah upaya strategis dan mendesak. Oleh karena itu, proses perubahan dan strategi pembangunan yang berbasis kelautan dan perikanan hendaknya dirancang melingkup beberapa unsur sebagai berikut: Pertama, dilaksanakan secara menyeluruh. Artinya pembangunan bukan hanya rekonstruksi fisik (seperti pembangunan jalan nelayan, pembangunan rumah produksi, pembangunan tambat labuh, pengadaan air bersih, pengadaan cool box, pengadaan freezer, dan pembukaan akses transportasi, komunikasi dan informasi) tetapi juga berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia (perubahan pola pikir dan cara pandang tentang dan akan sesuatu). Kedua, strategi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir harus bersifat partisipatif. Artinya kelompok usaha atau masyarakat (penerima manfaat) diikutsertakan dalam peroses pembangunan, mulai dari perencanaan sampai pada upaya pencapaian atau mewujudkan hasil. Hal ini dimaksudkan agar ; 1) masyarakat sadar bahwa sebuah ’hasil’ dari pelaksanaan pembangunan menuju perubahan adalah sebuah proses, bukan sebuah Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 35
atau suatu barang jadi. 2) masyarakat menyadari pentingnya semangat dan sikap tanggungjawab serta rasa memiliki perubahan sebagai bagian dari upaya yang selama ini mereka upayakan juga. 3) masyarakat memiliki potensi atau khasanah berupa keraifankearifan lokal dalam berbagai bidang kehidupan yang mesti diakomodasi dan diangkat sebagai pilar pembangunan. 4) selanjutnya di akhir setiap masa kerja program CCDPIFAD, kelompok usaha atau masyarakat bisa melanjutkan proses perubahan tersebut secara berkelanjutan. Ketiga, strategi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir harus pula melibatkan semua elemen masyarakat dan stakeholder terkait. Artinya semua elemen terkait, yang memiliki visi dan misi yang sama menuju perubahan harus bergandengan tangan dan turut mengambil bagian serta berperan aktif dalam mewujudkan perubahan yang dicitacitakan. Mendorong teruwujudnya masyarakat nelayan yang mandiri dan berdaya saing bukan hanya menjadi tanggung jawab para penerima manfaat dan dan pemerintah tetapi juga dalam konteks Kabupaten Kubu Raya adalah juga menjadi peran dan tanggungjawab LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Keempat, proses pembangunan harus sungguh menjawab kebutuhan dasariah kelompok usaha atau masyarakat yang bersangkutan. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa kelompok usaha atau masyarakat pada suatu tempat atau waktu tertentu memiliki kebutuhan yang tertentu pula. Kebutuhan akan perubahan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik sosial, geografis, ekonomi, politik, adat dan budaya serta agama. Lantaran itu, maka perlu untuk memetakan kebutuhan dasariah tersebut secara matang, melibatkan kelompok usaha atau masyarakat yang bersangkutan, mengikutsertakan semua elemen masyarakat dalam upaya pemetaan strategi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir yang berkelanjutan. Berharap masyarakat nelayan wilayah pesisir Kabupaten Kubu Raya bergandengan tangan membangun perekonomian daerah dalam rangka peningkatan pendapatan dan pengurangan kemiskinan. Setiap keterbatasan dan kekurangan yang dialami tidak harus menjadi batu sandungan bagi masyarakat nelayan untuk berhenti berjuang, juga tidak semestinya menjadi kambing hitam untuk saling mempersalahkan. Akan tetapi, keterbatasan dan kekurangan yang dialami tersebut mestinya mendorong masyarakat untuk terus maju dan berkembang. Adapun langkah-langkah perencanaan strategi intervensi sebagai berikut : a. Menentukan Tujuan, meliputi ; Tujuan Umum, yaitu meningkatkan motivasi kelompok masyarakat desa binaan CCDP-IFAD dan Tujuan Khusus, yaitu menurunkan persentase kemiskinan masyarakat pesisir b. Menentukan Jenis Kegiatan Intervensi. Setelah ditentukan tujuan, selanjutnya ditentukan jenis kegiatan intervensi yang akan dilakukan. Salah satu permasalahan yang terdapat pada Kabupaten Kubu Raya adalah pembangunan ekonomi yang masih relatif ”kurang baik“, masih adanya kesenjangan pembangunan. Kesenjangan pembangunan yang terjadi selama initerjadi antara lain karena banyaknya program pembangunan yang bersifat top down, yang tidak terencana dengan baik. Disamping itu, program-program yang dikembangkan sering kali tidaklah dibuat dengan memerhatikan kebutuhan masyarakat. Pembangunan lebih difokuskan kepada pembangunan ekonomi dan fisik Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 36
tanpa memperhatikan pembangunan sosial, yang diperlukan untuk melengkapi pembangunan ekonomi dan fisik. Pembangunan sosial merupakan suatu proses perubahan sosial yang terencana dan dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai suatu keutuhan, dimana pembangunan ini dilakukan untuk saling melengkapi dengan dinamika proses pembangunan ekonomi. Pembangunan sosial pada dasarnya memfokuskan pada pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (peoplecentered development), yaitu pemberdayaan dan pembangunan manusia itu sendiri. Terkait dengan pembahasan tentang pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan metode intervensi sosial (perubahan sosial yang terencana) di level kelompok usaha atau masyarakat. Intervensi sosial merupakan suatu upaya pemberdayaan terhadap suatu kelompok masyarakatyang mempunyai peranan penting dalam pembangunan sosial di Kabupaten Kubu Raya.
Strategi Intervensi Pemasaran PIU Kubu Raya
Page 37