STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DI SUSUN OLEH: KONSULTAN PEMASARAN PIU MERAUKE
BAB I. PENDAHULUAN Pengembangan pamasaran ini dilakukan melalui pendekatan value chain dan pembangunan infrastruktur pemasaran, secara konsep ini disusun dalam strategi intervensi pemasaran dan pembangunan infrastruktur. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat setiap tahunnya maka dilakukan survey peluang pasar dan hasilnya dilakukan validasi peluang pasar, hasilnya merupakan masukan bagi penyusunan strategi intervensi pasar. Bersarkan survey sebelumnya maka ditetapkan tiga komuditas unggulan di Kabupaten Merauke antara lain dapat dilihat pada table 1 dibawah ini. TABEL. 1 SEGMENTASI PRODUK UNGGULAN A, B, C DI KABUPATEN MERAUKE No
Komuditas Unggulan A/B/C Ikan asin Gabus Toraja (Gastor) (A)
16 kelompok yang tersebar di 9 kampung dan 3 distrik
2
Kakap (B)
Kelompok pengolahan samkai dan marro
3
Udang laut (C)
Kelompok pengolahan okaba
1
Kelompok
Dipasarkan Kemana Pengusaha local, dan pengusaha luar (surabaya) Ibu-ibu rumah tangga, kantor-kantor dan pasar local Ibu-ibu rumah tangga, pasar local
Siapa Konsumennya
Produksi Pertahunnya
Seluruh lapisan masyarakat
10-15 ton/musim
Seluruh lapisan masyarakat
20-30 ton/tahun
Seluruh lapisan masyarakat
20-25 ton/tahun
Keterangan
Komoditas Turunan Menguraikan tentang komoditas turunan dari produk unggulan komoditas A, B dan C yaitu ikan gabus toraja (gastor), ikan kakap dan udang laut. Turunan komoditas ini telah diproduksi dan dipasarkan oleh kelompok pengolahan yang tergabung dalam program CCDIFAD di Kabupaten Merauke. Agar lebih jelas dapat di lihat dalam Tabel 2 dibawah ini.
Komoditas turunan A 1. Ikan asin 2. Abon Ikan 3. Bakso Ikan
TABEL. 2 SEGMEN KOMODITAS TURUNAN / PENGOLAHAN BERSUMBER BAHAN BAKU KOMODITAS 1. 2. 3.
Komoditas turunan B 1. Abon 2. Bakso 3. Kerupuk
1. 2. 3.
Komoditas turunan C Terasi udang
Kelompok tersebar di 9 kampung dan 3 distrik Kelompok pengolahan samkai, marro dan Onggaya Kelompok pengolahan marro, samkai dan 0nggaya
Produk baru atau lama 1. Lama 2. Baru 3. baru
Kelompok Kelompok pengolahan samkai,marro dan onggaya Kelompok pengolahan samkai,marro dan onggaya Kelompok pengolahan samkai
Produk baru atau lama 1. Baru 2. Baru 3. Baru
Kelompok Okaba
Dipasarkan kemana 1. Pasar lokal dan badan usaha PUM/pedagang besar untuk ke surabaya 2. Perorangan,dinas-dinas dan pasar local 3. Perorangan,dinas-dinas dan pasar local
Siapa konsumen Lapisan masyarakat umum
Dipasarkan kemana Pasar local, kios-kios, ibu rumah tangga dan dinasdinas Ibu rumah tangga,dinasdinas dan pasar local Ibu rumah tangga,dinasdinas dan pasar lokal
Siapa konsumennya Seluruh lapisan masyarakat
Dipasarkan kemana Pasar local dan toko oleh-oleh
Siapa konsumen Seluruh lapisan masyarakat
1. 2. 3.
Produk baru atau lama Lama
Produksi perbulan 1. 30-50 TON/MUSIM 2. 20-50 bungkus /bulan 3. 20-50 bungkus/bulan
1. 2. 3.
Produksi perbulan 20-50 bungkus/bulan 20-50 bungkus/bulan 30 bungkus/bulan
Produksi perbulan 20-30 bungkus/bulan
Kualitas Produksi Keberhasilan suatu proses pemasaran tergantung pula pada kualitas produk. Produk yang berkualitas akan dengan mudah menimbulkan minat dan daya tarik konsumen untuk membelinya. Untuk menciptakan roduk yang berkualitas memang tidaklah mudah , dan salah satu indikatornya adalah cita rasa produk. Sedangkan penampilan produk untuk lebih menarik kosumen maka kemasan, merek, lebel, sertifikasi, dll tetap merupakan aspek penting. Tabel 3 dibawah ini menjelaskan beberapa hal menyangkut kualitas produk.
NO 1
2
3
KOMODITAS Ikan gastor a. Abon b. Bakso c. Nugget Ikan kakap a. Abon b. Bakso c. Nugget d. Kerupuk Udang a. Terasi
RASA Standar
TABEL. 3 DATA KUALITAS PRODUKSI KUALITAS PRODUK SERTIFIKASI Belum
KUALITAS KEMASAN NAMA MERK KEMASAN Ada Ada
LABEL Ada
Standar
Belum
Ada
Ada
Ada
Standar
Belum
Ada
Ada
Ada
Kondisi Persaingan dan Distribusi Pesaing (competitor) merupakan salah satu tantangan yang selalu dihadapi oleh pelaku usaha dalam melakukan satu kegiatan usaha. Namun pesaing tidak harus dianggap sebagai ancaman, tetapi harus menjadi suatu motivati untuk berkompetisi dengan sehat. Kegiatan pemasaran akan berjalan lancar jika saluran distribusi produk dapat ditata dengan baik. Tabel 4 dibawah ini menjelaskan kondisi persaingan untuk 3 produk unggulan yang akan dipasarkan, sementara produk lain masih merupakan produk pendukung.
NO
KOMODITAS
TABEL. 4 DATA KONDISI PERSAINGAN DAN JALUR DISTRIBUSI
JUMLAH UNIT USAHA
1
KOMODITAS A
a. b. c. d. e.
Samkai 5 unit usaha Maro 4 unit usaha Nasem 3 unit usaha Tomer 2 unit usaha Kuler 2 unit usaha
2
KOMODITAS B
3
KOMODITAS C
a. b. c. d. e. f.
Onggaya 2 unit usaha Samkai 5 unit usaha Maro 4 unit usaha Nasem 3 unit usaha Tomer 2 unit usaha Kuler 2 unit usaha Onggaya 2 unit usaha
f.
okaba
PERSAINGAN TUJUAN PASAR KEMANA KUALITAS PRODUK (SILAHKAN DINILAI) Pengusaha local dan pasar BAIK DAN SEGAR luar (surabaya)
JALUR PERDAGANGAN KE PENGUMPUL/ PENGUSAHA
KUALITAS KEMASAN
KE PEGADANG WARUNG/TOKO
ALAT ANGKUT
SEDERHANA
PEDAGANG KECIL DAN TOKO-TOKO
USAHA MAICHEL NECHONG DAN HAJI INDRO
TRUK
PASAR LOKAL DAN PASAR ANTAR KAB/KOTA DI PAPUA
BAIK DAN SEGAR
STANDAR
PEGADANG KECIL DAN TOKO OLEH-OLEH
Tidak ada
MOTOR RODA DUA DAN PESAWAT
PASAR LOKAL DAN PASAR ANTAR KAB/KOTA DI PAPUA
BAIK DAN SEGAR
STANDAR
PEDAGANG KECIL DAN TOKO OLEH-OLEH
Tidak ada
MOTOR RODA DUA DAN PESAWAT
Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku merupakan aspek penting dalam kelancaran proses produksi dan pemasaran. Untuk menjaga agar bahan baku tetap dalam kondisi baik untuk proses produksi maupun pemasaran maka harus memiliki tempat penyimpanan yang baik. Kontinuitas proses produksi dan pemasaran juga sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku. Jika bahan baku tersedia maka kebutuhan untuk produksi dan pemasaran akan berjalan baik dan lancar. Tabel 5 dibawah ini menguraikan hal-hal tersebut diatas dengan jelas. TABEL 5: DATA KONDISI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU NO
KOMODITAS UNGGULAN
JENIS KOMODITAS
PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
PASOKAN BAHAN BAKU TAPI MASIH DI KAB/KOTA
PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA
1
KOMODITAS A
IKAN GABUS TORAJA (GASTOR)
PASOKAN BAHAN BAKU MASIH MELIMPAH
2
KOMODITAS B
IKAN KAKAP
ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK YANG MASIH MELIMPAH ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
3
KOMODITAS C
UDANG LAUT
ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI KELOMPOK
PASOKAN BAHANBAKU DARI NELAYAN TANGKAP
TIDAK ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA TIDAK ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR DAERAH TIDAK ADA PASOKAN BAHAN BAKU DARI LUAR KAB/KOTA
PASOKAN BAHAN BAKU DARI NELAYAN TANGKAP
DALAM 1 TAHUN BERAPA LAMA KETERSEDIAAN BAHAN BAKU MASIH DIAMBIL DARI ALAM
BAGAIMANA PENYIMPANAN BAHAN BAKU
KEBUTUHAN BAHAN BAKU
PENGERINGAN IKAN
15-20 TON/MUSIM
TIDAK ADA
COOL BOX
4-7 TON/BLN
TIDAK ADA
COOL BOX
2-4 TON/BLN
Market Share Setiap pelaku usaha berkeinginan agar produknya dapat memenuhi kebutuhan konsumen ketika dipasarkan. Realitas bahwa di pasar mungkin saja telah ada produk yang sama atau produk lain sejenis. Besaran atau presentase market share menjadi aspek penting sehingga dapat memberikan gambaran bagi pelaku usaha dalam menyusun, menganalisa, dan memproyeksi kemajuan usahanya beberapa waktu kedepan. Tabel 6 akan menjelaskan secara detail hal tersebut diatas.
TAHUN 2014 2015 2016 2017
PENJUALAN PRODUK
Ikan asin gabus (gastor) : ± 20/musim Ikan kakap : ± 7 ton/bln Udang : ± 4 ton/bln Ikan gabus (gastor) : ± 25 ton/bln Ikan kakap : ± 9 ton/bln Udang : ± 6 ton/bln Ikan gabus (gastor) ± 30 ton/bln Ikan kakap : ± 12 ton/bln Udang : ± 8 ton/bln Ikan gabus (gastor) : ± 50 ton/bln Ikan kakap : ± 15 ton/bln Udang : ± 10 ton/bln
TABEL. 6 ANALISIS MARKET SHARE MARKET SHARE KABUPATEN/KOTA PENJUALAN KABUPATEN
Ikan asin gabus (gastor) : ± 20 ton/musim Ikan kakap : ± 7 ton/bln Udang : 4 ton/bln Ikan asin gabus (gastor) : ± 25 ton/musim Ikan kakap : ± 9 ton/bln Udang : ± 6 ton/bln Ikan asin gabus (gastor) : ± 30 ton/bln Ikan kakap : ± 12 ton/bln Udang : 8 ton/bln Ikan asin gabus (gastor) : ± 50 ton/musim Ikan kakap : ± 15 ton/bln Udang : ± 10 ton/bln
MARKET SHARE (….%)
Ikan asin gabus (gastor) : 75 % Ikan kakap : 75 % Udang : 80 % Ikan asin gabus (gastor) : 80 % Ikan kakap : 80 % Udang : 85 % Ikan asin gabus (gastor) : 85 % Ikan kakap : 85 % Udang : 90 % Ikan asin gabus (gastor) : 90 % Ikan kakap : 90 % Udang : 95 %
Segmentasi Pasar Setiap pelaku usaha perlu melakukan analisa segmentasi pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Dengan analisa segmentasi yang baik maka, siapa kelompok target pasarnya baik dalam konteks lokasi penjualan, identitas konsumen, dan kondisi perilaku konsumen. Dengan mengetahui segmentasi pasar maka, produk yang ditawarkan diharapkan akan menjawab kebutuhan setiap konsumen. Tabel 7 dibawah ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan segmentasi pasar. TABEL. 7 ANALISIS SEGMENTASI SEGMENTASI
KOMODITAS GEOGRAFIS
KOM A KOM B KOM C
1
2
3
DEMOGRAFIS
4
L/P
D/A
P
PSYCHO GRAPHIC
Pilihan Target Komoditas hasil produksi yang akan dipasarkan tentu harus dapat menjawab kebutuhan konsumen. Oleh karena itu selain pentingnya segmentasi pasar, pelaku usaha juga perlu menganalisa kemungkinan atau alternatif segmen pasar untuk menjaga kejenuhan pasar oleh karena prilaku konsumen yang selalu berubah-ubah. Tabel 8 dibawah menjelaskan hal tersebut diatas secara detail. TABEL. 8 PILIHAN TARGET 1
KOMODITAS KOMODITAS A
GEOGRAFIS
DEMOGRAFI
2
KOMODITAS B
3
KOMODITAS C
TARGET PASAR PSYCHOGRAPHIC ALT 1 RUMAH TANGGA KONSUMEN RUMAH TANGGA KONSUMEN RUMAH TANGGA KONSUMEN
ALT 2 WARUNG-WARUNG WARUNG, TOKO-TOKO DAN PASAR WARUNG, TOKO-TOKO DAN PASAR
Penempatan Produk(Positioning) Setiap produk yang akan dipasarkan harus diupayakan agar mendapatkan posisi atau tempat paling depan(terpopuler) di hati konsumen dari produk lain atau disebut the best product. Untuk mencapai hal tersebut maka, aspek atribut, manfaat, penggunaan, kategori produk dan penetapan harga yang tepat akan sangat menentukan posisi produk tersebut. Tabel 9 dibawah ini akan menjelaskan secara detail tentang penempatan produk.
KOMODITAS ATRIBUT
MANFAAT
PENGGUNAAN
KOMODITAS A
UKURAN VARIATIF
TAHAN LAMA
DAPAT LANSUNG DIKONSUMSI
KOMODITAS B
UKURAN VARIATIF
SIAP SAJI
KOMODITAS C
UKURAN VARIATIF
SIAP SAJI
TABEL. 9 PILIHAN POSITIONING POSITIONING SIAPA KELUARGA KONSUMEN KONSUMEN LOKAL,
PESAING
KATEGORI PRODUK LAKU DIPASAR SURABAYA
HARGA
KET
BERSAING
KEMASAN DAN LABEL
DISUKAI OLEH MASYARAKAT
TERJANGKAU
KEMASAN DAN LABEL
DISUKAI OLEH MASYARAKAT
TERJANGKAU
PRODUK IKAN ASIN GASTOR BANYAK DIPASARKAN DI LUAR KAB MERAUKE DAN SURABAYA BELUM BANYAK TERSERAP DIMASYARAKAT LOKAL KAB MERAUKE BELUM BANYAK TERSERAP DIMASYARAKAT KAB MERAUKE
DAPAT LANSUNG DIKONSUMSI
KONSUMEN LOKAL DAN ANTAR KOTA
DAPAT LANGSUNG DIKONSUMSI
KONSUMEN LOKAL DAN ANTAR KOTA
BELUM ADA PESAING DENGAN PRODUK IKAN ASIN GASTOR DARI LUAR
Kualitas Produk Beberapa aspek lain juga harus diperhatikan dalam kaitan dengan kualitas produk seperti: cita rasa, jenis dan kualitas bahan, masa laku produk, tempat produksi, teknologi serta keamanan produk tersebut. Jika aspek-aspek ini terakomodir dengan baik dalam proses untuk menghasilkan sebuah produk maka, produk tersebut kualitasnya tidak diragukan lagi. Untuk itu maka ketika memulai satu proses produksi maka aspek-apek diatas harus menjadi acuan setiap pelaku usaha. Tabel 10 menjelaskan secara rinci hal tersebut diatas.
KOMODITAS
TABEL. 10 ANALISIS KUALITAS PRODUKSI PENYESUAIAN BAHAN, RASA
PERBAIKAN KUALITAS BAHAN BAKU
A
IKAN KERING GABUS (GASTOR)
IKAN KERING (MANIS)
B
ABON, NUGGET DAN BAKSO
RASA STANDAR
C
TERASI
RASA GURIH
PRODUK TAHAN LAMA DAN BEBAS DARI BAHAN TERLARANG YA
PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PERBAIKAN KEBERSIHAN TEMPAT PRODUKSI/LINGKUNGAN
PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SERTIFIKASI
PERBAIKAN TEMPAT PRODUKSI
PENGADAAN MESIN KEMASAN DAN LABEL
PERLU ADA SERFITIKASI HALAL
YA
PERBAIKAN TEMPAT PRODUKSI
PENGADAAN ALAT PENGEMASAN DAN LABEL
PERLU ADA SERTIFIKASI HALAL
YA
PERBAIKAN TEMPAT PRODUKSI
PENGADAAN ALAT PENGEMASAN DAN LABEL
PERLU ADA SERTIFIKASI HALAL
KETERANGAN
PERLU ADA PELATIHAN TERKAIT DIFERSIFIKASI PRODUK PERLU ADA PELATIHAN KHUSUS DISFERSIFIKASI PRODUK PERLU ADA PELATHAN DISFERSIFIKASI PRODUK
Kualitas Kemasan Agar kegiatan pemasaran produk hasil olahan perikanan dapat dilaksanakan dengan baik maka, intervensi terhadap kualitas kemasan produk harus dilakukan. Beberapa aspek yang sangat relevan dengan kualitas kemasan adalah merek, desain, bentuk, lebel dan informasi serta bahan untuk kemasan harus menjadi prioritas dalam mendesain kemasan produk. Dengan kemasan yang memiliki aspek-aspek tersebut maka tidak ada keraguan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Konsumen akan tertarik ketika melihat penampilan kemasan tersebut.
KOMODITAS
TABEL. 11 ANALISIS KUALITAS KEMASAN KUALITAS KEMASAN BENTUK KEMASAN BELUM ADA
KOMODITAS A
MERK BELUM ADA
DESAIN KEMASAN BELUM ADA
KOMODITAS B
SUDAH (ABON, BAKSO)
SUDAH ADA (STANDAR)
PERSEGI EMPAT DAN BULAT TOPLES
KOMODITAS C
SUDAH ADA (TERASI)
SUDAH ADA (STANDAR)
PERSEGI EMPAT (KECIL)
LABEL DAN INFORMASI BELUM ADA
BAHAN KEMASAN BELUM ADA
SUDAH ADA (NAMA PRODUK, ALAMAT, JENIS BAHAN BAKU, BERAT BERSIH) BELUM ADA
PLASTIK PLASTIK
Ketersediaan Bahan Baku Kelancaran satu proses produksi sangat tergantung oleh ketersedian bahan baku. Bahan baku harus selalu tersedia setiap produksi akan dilalukan, namun bahan baku yang tersedia harus dijamin tidak terkontaminasi bahan-bahan terlarang seperti borax dn formalin. Dalam konteks ini, sistim pengawasan akan dilakukan secara terpadu dan terstruktur oleh Pokmaswas dan kelompok nelayan pengolahan yang dimulai dari proses penanganan, suplai hingga penyimpan bahan baku untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan berkualitas. Tabel 12 dibawah menguraikan hal tersebut.
NO
KOMODITAS
1
TABEL. 12 ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
A
KETERSEDIAAN DALAM 1 TAHUN ( BERAPA BULAN) TIDAK TENTU
KUALITAS BAHAN BAKU PENANGANAN SUPLAI BAHAN BAKU HARGA BAHAN BAKU AGAR KONTINUE PENGERINGAN (PENJEMURAN) 20 – 25 / KG
PENANGANAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU AGAR KONTINEU GUDANG
2
B
TIDAK TENTU
PENDINGINAN (COOL BOX)
15 – 30 / KG
GUDANG
3
C
TIDAK TENTU
PENDINGINAN (COOL BOX)
10 – 15 / KG
GUDANG
Persaingan Produk Realiatas menunjukan bahwa hingga saat ini belum ada pesaing untuk jenis produk yang sama yang akan dipasarkan oleh kelompok nelayan. Namun demikian mutu produk, kuantinuitas produksi, cara pemasaran, dan menentukan segment pasar yang tepat adalah hal mutlak yang harus di prioritaskan. Jika hal tersebut dapat dijaga maka, sekalipun nanti ada pesaing tidak terlalu berpengaruh terhadap produk yang dipasarkan. TABEL. 13 ANALISIS PERSAINGAN PRODUK
PESAING A
DOMINASI PESAING TIDAK ADA
MUTU PRODUK BAIK DAN SEGAR
KONTINUITAS PRODUK HANYA TERSEDIA SELAMA 1 (PANAS) 5 BULAN
PESAING B
ADA
BAIK DAN SEGAR
TIDAK MENENTU
PESAING C
ADA
BAIK
TIDAK MENENTU
CARA PENJUALAN PENJUALAN LANGSUNG KEPADA PENADA KECIL DAN KEPADA PEDAGANG BESAR LANSUNG KEPADA KONSUMEN LOKAL DAN ANTAR DAERAH LANGSUNG KEPADA KONSUMEN
MARKET SHARE
LOKASI JUAL PRODUK PASAR LOKAL DAN DAN PASAR SURABAYA
Ikan asin gabus (gastor) : 80 % Ikan kakap : 80 % Udang : 85 % Ikan asin gabus (gastor) : 85 % Ikan kakap : 85 % Udang : 90 %
PASAR LOKAL DAN PASAR ANTAR KOTA DI PAPUA
Ikan asin gabus (gastor) : 75 % Ikan kakap : 75 % Udang : 80 %
PASAR LOKAL
Distribusi Produk Kelancaran satu aktifitas pemasaran sangat dipengaruhi oleh sampai seberapa baiknya sistim distribusi produk tersebut. Oleh karena itu maka dalam mendasin kegiatan pemasaran maka, sistim distribusi harus dibuat secara sederhana tetapi dapat menjamin bahwa produk akan tiba ditangan konsumen dengan cepat, tepat dan benar. Tabel 14 dibawah ini menjelaskan model saluran distribusi produk saat ini dan yang akan datang.
NO
KOMODITAS
PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR
1
A
PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR
2
B
PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR
3
C
PRODUSEN KE KONSUMEN AKHIR
TABEL. 14 ANALISIS DISTRIBUSI PRODUK
KONSUMEN KE PEDAGANG BESAR (PERUSAHAN) KE KONSUMEN AKHIR BELUM ADA JALUR DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI
PRODUSEN KE PENGOLAH
PRODUSEN KE PENGECER KE END USER
PRODUSEN KE PENGOLAH PRODUSEN KE PENGOLAH PRODUSEN KE PENGOLAH
BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI
PRODUSEN KE AGEN (PENGUMPUL) KE PEDAGANG BESAR KE END USER BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI
PRODUSEN KE AGEN (PENGUPUL) KE END USER PRODUSENPENGEPUL-END USER BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI BELUM ADA MODEL DISTRIBUSI INI
Kebutuhan Alat Angkut & Sistim Transportasi Demi kelancaran kegiatan pemasaran maka, motor 3 roda dan mobil cold box sudah merupakan kebutuhan, sebab mengangkut hasil produksi baik ikan segar maupun ikan olahan dengan sepeda motor roda 2 sudah tidak relevan lagi. Kecepatan dan keamanan produk melalui penggunaan alat dan sistim transportyasi menjadi aspek sangat penting dalam kegiatan pemasaran saat ini dan kedepan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 15 dibawah ini. TABEL. 15 KEBUTUHAN ALAT ANGKUT PRODUK / SISTIM TRANSPORTASI
NO 1
KOMODITAS A
PENGANGKUTAN KE PEMBELI MOTOR TIGA RODA, PICK UP DAN TRUK
SISTIM PENYIMPANAN PENGIRINGAN (GUDANG)
KEBUTUHAN ALAT ANGKUT MOTOR TIGA RODA
KETERANGAN UNTUK PRODUK IKAN ASIN
2
B
MOTOR TIGA RODA DAN PIC UP
PENDINGINAN (COOL BOX)
MOTOR TIGA RODA
UNTUK PRODUK IKAN SEGAR
3
C
MOTOR TIGA RODA
PENDINGINAN (COOL BOX)
MOTOR TIGA RODA
UNTUK PRODUK TERASI
Peningkatan Kualitas Produksi Tabel 16 di bawah ini menjelaskan tentang strategi peningkatan kualitas produksi. Rasa dan mutu produk merupakan 2 hal penting yang relevan dengan kualitas produksi. Kedua hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan intervensi dengan melatih kelompok pengolahan secara periodik agar proses produksi selalu bervariasi dan dikembangkan supaya menghasilkan produk yang berkualitas.
MATERI
TABEL. 16 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI
RASA
TAHAPAN I ASIN
TAHAPAN TAHAPAN II MANIS
MUTU
STANDAR LOKAL
STANDAR NASIONAL
LIHAT ANALISIS
TAHAPAN III PEDAS
PELATIHAN JENIS PELATIHAN TEKNIK PENGOLAHAN
STANDAR EXPOR
TEKNIK PENGOLAHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 PERBAIKAN PEMBAHAN JUMLAH PEMBAHAN SARANA TEKNOLOGI ALAT UNTUK PRODUKSI UNTUK PENGOLAHAN, MENINGKATKAN JENIS PERIKANAN KEMASAN DAN PRODUKTIVITAS LAINNYA PEMBANGUNAN RUMAH PRODUKSI PERBAIKAN PEMBAHAN JUMLAH PEMBAHAN SARANA TEKNOLOGI ALAT UNTUK PRODUKSI UNTUK PENGOLAHAN, MENINGKATKAN JENIS PERIKANAN KEMASAN DAN PRODUKTIVITAS LAINNYA PEMBANGUNAN RUMAH PRODUKSI
Peningkatan Kualitas Kemasan Kualitas kemasan harus terus dikembangkan atau ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai keinginan dan permintaan konsumen. Merek, Lebel, dan desain kemasan perlu dikembangkan secara bertahap dengan variasi ukuran dan warna yang menarik supaya dapat memenangkan persaingan pasar. Untuk itu maka tehnologi (alat) desain, lebel dan merek yang berstandar global perlu disiapkan. Jika kualitas kemasan dapat diupgrade sesuai kondisi pasar maka konsumen lebih tertarik terhadap produk tersebut (lihat penjelasan Tabel 17 dibawah ini. TABEL. 17 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
PELATIHAN TAHAP III
JENIS PELATIHAN
INTERVENSI DALAM INFRASTRUKTUR TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
DESAIN
Rancangan
Variasi ukuran
Variasi warna
Pelatihan desain kemasan
Pengadaan alat desain
Penambahan alat desain
Mendesign kemasan berstandar global
MERK
Lokal
Nasional
Kombinasi lokal dan nasional
Pelatihan desain merk
Pengadaan alat pencetak merk
Penambahan alat pencetak merk
Mendesign merk berstandar global
LABEL
Lokal
Nasional
Kombinasi lokal dan nasional
Pelatihan desain label
Pengadaan alat labeling
Penambahan alat labeling
Mendesign label berstandar global
DLL
Pengadaan alat pendukung pembuat kemasan yang lebih modern
Pengembangan kemasan
Pengembangan merk dan label
Pelatihan tenaga pengguna peralatan pendukung
Pengadaan alat cetak masa laku produk
Variasi model dan ukuran kemasan
Variasi Jenis kemasan yang ramah lingkungan
Perbaikan Saluran Distribusi Saluran distribusi produk tidak boleh statis tetapi harus fleksibel untuk dikembangkan sesuai keadaan pasar. Salah satu cara adalah dengan membangun kerjasama dengan pihak lain melalui analisis segmentasi pasar yang jelas. Membuka diri dengan menjaring mitra usaha sebanyak-banyaknya merupakan langkah konkrit yang tepat agar saluran distribusi dapat terus dikembangkan. Bermitra tidak hanya dengan mitra lokal saja tetapi dengan siapa saja yang penting utamakan prinsip mutual benefit. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam penjelasan Tabel 18 dibawah ini. TABEL. 18 STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK
PRODUK A
PERUBAHAN SEGMEN MENJAJAKI SEGMEN PASAR DILOKASI CCDP-IFAD DI DAERAH LAIN
RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI MEMBANGUN JARINGAN DENGAN PEDAGANG PENGUMPUL
B
MENGEMBANGKAN PENYALUR LOKAL YANG ADA
MENJAGA TENAGA MARKETING
C
MENGEMBANGKAN PENYALUR LOKAL YANG ADA
MENAMBAH JUMLAH TENAGA MARKETING
RENCANA KEMITRAAN MENJALIN HUBUNGAN DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT CCDPIFAD SEBAGAI MITRA MENJADI MITRA DENGAN PENGUSAHA LOKAL DAN ANTAR KAB/KOTA DAERAH LAIN MENJADI MITRA DENGAN PENGUSAHA LOKAL DAN KAB/KOTA DAERAH LAIN
KETERANGAN
Perbaikan Pengangkutan dan Penyimpanan Seperti dijelaskan dalam Tabel 19 dibawah ini bahwa, sistim transportasi dan penyimpanan bahan baku maupun hasil produksi harus terus dikembangkan secara bertahap dengan model dan cara yang up to date. Dengan memperbaiki sistim ini maka seluruh proses pengakutan dan penyimpanan dari hulu ke hilir akan terlaksana dengan baik dengan dukungan sistim, peralatan atau fasilitas yang relevan.
PRODUK PERBAIKAN RANGKAIAN TRANSPORTASI DARI HULU
TABEL. 19 STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN
TAHAP I PENGADAAN ALAT ANGKUT (TRUK)
STRATEGI DAN TAHAPAN TAHAP II TAHAP III PENGADAAN MOTOR Pengadaan 1 mobil 3 RODA cold box
PELATIHAN JENIS PELATIHAN
Tata cara maintainance (on the job training
TAHUN 2015
Pembangunan garasi
INTERVENSI DAL INFRASTRUKTUR TAHUN 2016 TAHUN 2017
Pengembangan garasi jadi bengkel mini
Pengadaan kelengkapan bengkel
REPARASI RUTIN SETIAP TIGA BULAN
Reparasi rutin tiap bulan
on the job training
Penambahan 10 kereta dorong
Penambahan 9 unit motor roda 3
Penambahan 1 mobil cold box
PERBAIKAN CARA/MODAL PENGANGKUTAN
REPARASI ALAT ANGKUT SECARA RUTIN (6 BULAN) SEKALI PENAMBAHAN KERANJANG/BASKET IKAN
PENGADAAN MARINE COOLER
Pengadaan cold box ukuran 70 liter
on the job training
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK
PENGADAAN TATANAN IKAN (PANG)
PENGADAAN COOL BOX
Pengadaan 9 unit frezeer
Pelatihan operator cold storage dan pabrik es mini
Pembangunan 1 cold storage (CS)
Pembangunan 1 pabrik es mini (PEM)
Pemeliharaan CS & PEM
PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
PENGEMBANGAN TEMPAT PENYIMPANAN
PENGADAAN KERANJANG IKAN
Pengadaan rak penyimpanan ikan
Pelatihan operator cold storage
Pembangunan 1 cold storage
Penambahan 1 cold storage
Pemeliharaan cold storage
PERBAIKAN ALAT ANGKUT
Promosi Produk Promosi adalah salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran atau disebut marketing mix (bauran pemasaran). Jika produk dan kemasan berkualitas, harga relatif terjangkau, tempat usaha strategis, namun jika kurang melakukan promosi maka bisa jadi produk tidak akan dikenal dan bahkan tidak menrik minat beli konsumen. Oleh Karena itu strategi promosi (media, sasaran, lokasi, dan alat pendukung) yang dipakai harus diupayakan agar dapat mencapai tujuan promosi tersebut. TABEL. 20 STRATEGI PROMOSI PRODUK
STRATEGI PROMOSI PENJUALAN
SASARAN PROMOSI RUMAH TANGGA KONSUMEN, WARUNG, RESTORAN, HOTEL
PENYIAPAN PERALATAN KOMPUTER DAN INTERNET
PEMERINTAH DAN PERUSAHAAN SWASTA
LOKASI KABUPATEN MERAUKE, MAPPI, ASMAT DAN BOVEN DIGOEL KABUPATEN MERAUKE
PAMERAN IKLAN
MASYARAKAT DAN CALON KONSUMEN
KABUPATEN MERAUKE
CETAK DAN ELEKTRONIK
PEMASARAN LANGSUNG
PASAR TRADISIONAL
KABUPATEN MERAUKE
MOTOR DAN MOBIL PICK UP
PERTEMUAN KELUARGA
KELUARGA PENGELOLAH PROGRAM CCDP-IFAD
KABUPATEN MERAUKE
MOTOR DAN MOBIL PICK UP
BROSUR, LIEFLET
Rencana Pelatihan Pelatihan baik dalam bentuk on the job atau off the job training sangat diperlukan agar dapat mendukung suatu proses kegiatan pemasaran berjalan dengan efesien dan efektif.
Tabel 21 dibawah ini menjelaskan tentang beberapa jenis pelatihan yang
dibutuhkan untuk mendukung strategi intervensi pemasaran. TABEL. 21 RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
√
√
√
Pelatihan mekanik
√
√
√
Pelatihan operator cold storage
√
√
√
Pelatihan cara transportasi
maintainance
TAHUN 2014 alat
√
Pelatihan operator pabrik es mini Pelatihan desain kemasan, merk, dan label
√
√
√
Pelatihan penggunaan peralatan pendukung kemasan Pelatihan difersifikasi produk/ pengembangan produk baru
√
√
√
√
√
√
Rencana Pembangunan Infrastruktur Intervensi dalam pengembangan pemasaran akan berjalan lancar dan mencapai tujuannya jika didukung oleh sarana prasarana yang tepat. Untuk itu maka dalam kaitannya dengan strategi intervensi pemasaran maka sejak tahun 2014 - 2017 telah direncanakan untuk membangun beberapa infrastruktur terkait . Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 22 di bawah ini. TABEL. 22 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DUKUNGAN INFRASTRUKTUR RUMAH PRODUKSI
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
RENCANA BIAYA RP. 450,000,000,00
RUMAH KEMASAN BENGKEL DAN PERALATAN PRODUKSI
RUANG PENDINGIN (C0OLSTORAGE)
RP. 150,000,000,00
GUDANG PENYIMPANAN
RP. 150,000,000,00
TOTAL BIAYA
RP. 1,210,000,000,00
RP. 466,000,000,00 RP. 214,000,000,00
Action Plan Implementasi dari suatu strategi intervensi pemasaran akan dapat terwujud jika disusun dengan satu rencana aksi yang tepat dan benar. Tabel 23 dibawah ini menjelaskan tentang kondisi ril pemasaran saat ini, dan rencana aksi yang akan dilakukan hingga tahun 2017. Rencana aksi tersebut mulai dari desain kemasan, lebel, merek, membangun jaringan distribusi, dan promosi hingga pengembangan produk dan strategi pemasaran. Dengan rencana ini diharapkan hingga tahun 2017 strategi intervensi pemasaran yang dilakukan akan mencapai hasil optimal.
ACTION PLAN DESAIN KEMASAN
TAHUN 2014
TABEL. 23 ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN TAHUN 2015 Pengembangan Desain Kemasan
TAHUN 2016 Pengembangan Desain Kemasan
TAHUN 2017 Pengembangan Desain Kemasan
DESAIN MERK
Pengembangan Desain Merk
Pengembangan Desain Merk
Pengembangan Desain Merk
DESAIN LABEL
Pengembangan Desain Label
Pengembangan Desain Label
Pengembangan Desain Label
PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI PELAKSANAAN PROMOSI
PENGEMBANGAN PRODUK
Pelatihan difersifikasi produk
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Tingkatkan nelayan ketrampilan lewat workshop
Rencana Kerjasama(Kemitraan) Kerjasama (Kemitraan) dengan pihak lain merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan pemasaran. Expansi pasar dan diversifikasi produk akan akan memberikan nilai tambah bagi produsen jika semakin banyak konsumen menbeli produk yang dihasilkan. Tabel 24 menjelaskan sejauh mana kerjasama yang telah dilakukan hingga saat ini, dan apa rencana kerjasama kedepan dengan berbagai pihak yang relevan demi mendukung pengembangan usaha pemasaran. TABEL. 24 RENCANA KERJASAMA KEMITRAAN
KEGIATAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN Kerjasama untuk suplai ikan segar
KEGIATAN YANG SUDAH BERMITRA BERMITRA DENGAN PENGUSAHA LOKAL IKAN ASIN GABUS
RENCANA KEMITRAAN BERMITRA DENGAN DAERAH LAIN SEBAGAI PEMASOK HASIL OLAHAN PERIKANAN DENGAN PENGUSAHA DARI LUAR (JAWA)
Kerjasama untuk suplai ikan olahan
UNIVERSITAS MUSAMUS
Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan
BANK PEMBANGUNAN DAERAH PAPUA
Kerjasama untuk bidang perijinan
UNIVERSITAS MUSAMUS DAN LEMBAGA BALIDBANG KAB. MERAUKE DINAS PERINDAKOP KABUPATEN MERAUKE
Kerjasama untuk bidang keuangan
BANK BRI
BANK LAIN YANG SIAP MEMBERIKAN PINJAMAN MODAL
BERMITRA DENGAN PENGUSAHA
Penutup Demikian Strategi Intervensi Pemasaran ini dibuat untuk dipakai sebagai pedoman kegiatan Komponen 2 program CCD - IFAd hingga tahun 2017 di Kabupaten Merauke.