Skripsi
Perencanaan Promosi PT. BNI Dalam Penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di JCC Pada Maret 2008 Untuk Menjaga Loyalitas Nasabah BNI dan Menjaring Nasabah Baru
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh: Nama Nim Jurusan
: Purnama Wulandari : 4430411 - 058 : Marketing Communication & Advertising
UNIVERSITAS MERCUBUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JAKARTA 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING PURNAMA WULANDARI (4430411-058) PERENCANAAN PROMOSI PT. BNI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT JAVA JAZZ FESTIVAL DI JCC PADA MARET 2008 UNTUK MENJAGA LOYALITAS NASABAH BNI DAN MENJARING NASABAH BARU
viii + 63 halaman; 3 bagan + 19 lampiran + Bibliografi: 21 buku (1993 – 2008) ABSTRAKSI Industri event biasanya berkembang pesat seiring dengan semaraknya industri hiburan dan pariwisata. Pagelaran event menjadi pilihan tepat untuk mencari mitra bisnis atau membidik konsumen secara lebih fokus.. Special event dalam penelitian ini adalah sebuah penyelenggaraan kegiatan musik jazz yang merupakan salah satu event tahunan di Jakarta yang memiliki tujuan menarik perhatian peminat musik jazz khususnya dan juga sebagai program loyalti dari salah satu perusahaan sponsor acara ini yaitu PT. BNI (Persero) yang ditujukan kepada calon ataupun yang sudah menjadi nasabahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perencanaan promosi yang dirancang oleh pihak BNI dan agensinya dalam penyelenggaraan Jakarta International Java Jazz Festival pada tanggal 7, 8, 9 Maret 2008 di Jakarta Convention Center. Dalam penyelenggaraan sebuah event, beberapa kegiatan yang tergabung dalam bauran promosi tersalurkan dalam satu wadah penyaluran pesan, yang dijabarkan dalam 8 tahap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus (Case Study). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa perencanaan promosi PT. BNI dalam penyelenggaraan special event Java Jazz Festival di JCC Pada Maret 2008 untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru sangat sesuai dengan 8 tahap perencanaan penyelenggaraan event.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah menurunkan berkah-Nya sehingga penulis mampu menjalankan proses pembuatan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Penulis juga mengucapkan syukur yang amat dalam karena begitu banyak hal positif yang penulis terima dan alami selama proses pembuatan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat secara langsung maupun tidak atas selesainya penulisan skripsi ini: 1. Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si yang telah dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Dra. Tri Diah Cahyowati. M.Si atas segala informasinya mengenai seluk beluk skripsi ini. 3. S.M Niken Restati S.Sos, M.Si yang telah memberikan arahan sistematika penulisan skripsi ini. 4. Drs. Achmad Mulyana, M.Si yang telah memberi masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih sistematis. 5. Seluruh dosen Program Studi Marcomm & Advertising PKK Universitas Mercu Buana atas bimbingann yang telah diberikan selama 8 semester penulis belajar di Program Kuliah Kerja Universitas Mercu Buana. 6. Ibu Melvi S. dari Pihak Crayon Design yang telah memberikan kesempatan penulis untuk ikut serta dalam merancang dan mengeksekusi event Java Jazz Festival 2008 dari awal hingga akhir terciptanya penulisan skripsi ini. 7. Bp. Gatot Sam dari pihak BNI 46 sebagai narasumber yang telah dengan senang hati memberikan data yang dibutuhkan penulis dalam mendukung peneliian event Java Jazz Festival – BNI 2008.
8. Bapak Slamet R.K.M, Ibu Siti Aminah, Mba Erna, Mas Adhi, Mba Dina, dan Nayla dirumah yang selalu menyayangi, mendukung dan mendoakan penulis setiap saat. 9. Rio, terima kasih atas dukungan dan rasa sayang yang selalu menyemangati kapanpan dan dimanapun. 10. Ajenk, Febri, Utie, Vivi dan Zahra yang telah melalui susah-senang bersama selama belajar di Universitas Mercu Buana. 11. Pratiwi dan Prihatini yang selalu mendukung dalam persahabatan. 12. Teman-teman kuliah Sabtu-Minggu khususnya Angkatan 5, atas persahabatannya dan kerjasamanya. 13. Dan semua orang yang belum disebutkan namanya disini, namun memiliki andil dalam selesainya skripsi ini.
Terima kasih! Jakarta, Februari 2009 Purnama Wulandari
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAKSI ...................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
viii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
1.4. Signifikansi / manfaat Penelitian ..................................................
5
BAB II. KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Promosi Penjualan...…………………...………............................
6
2.2. Special Event ................................................................................
9
2.3. Loyalitas Pelanggan ......................................................................
21
BAB III. METODOLOGI 3.1. Sifat Penelitian ...............................................................................
28
3.2. Metode Penelitian ..........................................................................
29
3.3. Narasumber ...................................................................................
32
3.4. Fokus Penelitian ............................................................................
33
3.5. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................
36
A. Data Primer B. Data Sekunder 3.6. Teknik Analisis Data .....................................................................
v
37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1. Tentang event International Java Jazz Festival ...................... 39 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Proses penyelengaraan event International Java Jazz Festival.. 40 4.2.1.1. Mengidentifikasi sasaran 4.2.1.2. Menentukan tujuan-tujuan komunikasi/promosi 4.2.1.3. Merancang kreatif pesan 4.2.1.4. Memilih saluran komunikasi: 4.2.1.5. Menentukan anggaran promosi total 4.2.2. Mengelola dan mengkordinasi penyelengaraan event.............. 48 4.3 Pembahasan ........................................................................................ 50 4.3.1. Event Java Jazz Festival dalam konteks Promosi Penjualan 4.3.2. Tahapan penyelengaraan event International Java Jazz Festival
BAB V. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan....................................................................................... 5.2 Saran.................................................................................................. 5.2.1 Saran Akademis 5.2.2 Saran Praktis DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
vi
58 60
61
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3.
Teknik-teknik kegiatan promosi penjualan .................................. Hubungan Nilai, Loyalitas dan Profit .......................................... Penciptaan Nilai Menuju Loyalitas .............................................
vii
9 22 23
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 – 6 Lampiran 7 Lampiran 8
: : : : : :
Gambaran Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Gambaran Pihak Agensi Crayon Communication Budgeting penyelenggaraan event Java Jazz BNI 2007 Publikasi di Media STP Java Jazz BNI Foto-foto materi promosi dan aktifitas event Java Jazz BNI 2008
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dana triliunan rupiah kini berputar di industri event seperti festival, konferensi, konvensi, rapat kerja, pameran, bisnis pertunjukan, hingga ajang olahraga 1 . Lihat saja pagelaran pameran, pentas musik, Olimpiade, hingga F
F
Piala Dunia menyedot perhatian massa secara luas dan melibatkan sponsor besar untuk promosi produk dan jasa secara global. Industri event ini biasanya berkembang pesat seiring dengan laju bisnis dan semarak industri hiburan dan pariwisata. Dalam situasi ekonomi dan bisnis Indonesia hingga 2007 yang belum terlalu menggeliat, pagelaran event dan sponsorship menjadi pilhan yang tepat untuk mencari mitra bisnis atau membidik konsumen secara lebih fokus, apalagi jika ajang promosi yang dikelola mampu menarik perhatian banyak pengunjung dan muncul dalam liputan berita media massa. Special event atau peristiwa khusus adalah suatu kegiatan PR yang penting dan ditujukan kepada banyak orang dengan tujuan untuk berperan serta dalam suatu kesempatan yang mampu memenuhi selera atau kesenangan konsumen, serta mampu meningkatkan pengetahuan yang berdaya guna. Dalam
membangun
citra
perusahaan
dan
produk,
pengiklan
membutuhkan jasa dari suatu agency periklanan yang memiliki kenetralan dalam menilai sehingga dapat membuat suatu konsep yang dapat disampaikan 1
Hifni Alifahmi. 2008. Marketing Communications Orchestra. Bandung. Examedia Publishing. Hal.18
1
2
kepada khalayak secara objektif. Secara internal suatu perusahaan memiliki divisi promosi, namun fungsinya terbatas. Dalam suatu kampanye periklanan yang besar, sebuah perusahaan biasanya membutuhkan jasa biro periklanan eksternal atau disebut juga dengan istilah event organizer. Divisi periklanan internal yang berada diperusahaan tersebut biasanya hanya menjalankan dua macam tugas pokok yaitu memesan dan mengawasi layanan biro periklanan eksternal. Sebuah Event Organizer perlu memadukan strategi periklanan, public relations, virtual marketing, event, sponsorship, promosi penjualan, pemasaran langsung, hingga relationship marketing untuk menghasilkan sebuah special event yang sukses. Salah satu contoh special event yang diangkat oleh penulis dalam laporan ini adalah sebuah penyelenggaraan kegiatan musik Jazz yang merupakan salah satu event tahunan di Jakarta yang memiliki tujuan menarik perhatian peminat musik Jazz khususnya dan juga sebagai program loyalti dari salah satu perusahaan yang menjadi sponsor acara ini yang diperuntukkan kepada calon ataupun yang sudah menjadi nasabahnya. Kehadiran Java Jazz Festival (JJF) 2008 menandakan bahwa musik jazz sudah mulai memasyarakat di Indonesia termasuk dikalangan kaula muda. Jazz bukan lagi musik yang susah untuk digeluti atau diterima masyarakat kita. Festival music Jazz sudah mencapai periode ke-4 di Jakarta sampai pada tahun 2008 ini. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI adalah sebagai satu-satunya Official Bank semenjak Jakarta International Java Jazz Festival diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2005. Event ini
3
diselenggarakan pada tanggal 7, 8, dan 9 Maret 2008 di Jakarta Convention Center (JCC). Event ini diselenggarakan bukan hanya untuk para maniak musik Jazz, tetapi juga ada pencampuran dengan musik R&B, reggae, hip hop, rap, pop, rock, ethnic, gospel, electro, latin. Seluruh pengunjung akan merasakan pengalaman yang berbeda dalam festival musik Jazz ini. Dalam laporan ini penulis mencoba mengkaji dan menguraikan perencanaan promosi BNI dalam penyelenggaraan Java Jazz Festival (JJF) 2008 yang menempatkan event ini sebagai ajang untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru.
1.2. Rumusan Masalah Perencanaan promosi harus dirancang dengan seksama untuk mencapai efektifitas. Efektifitas tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dan diharapkan dapat menambah daya jual produk pada saat penyelenggaraan. Dalam perencanaan promosi sebuah penyelenggaraan event diperlukan beberapa tahap hingga sampai pada tahap implementasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap secara faktual bagaimana perencanaan promosi penyelenggaraan sebuah special event untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru. Secara detail tujuan penelitian dirumuskan dalam pertanyaan :
“Bagaimana Perencanaan Promosi PT. BNI Dalam Penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di JCC Pada Maret 2008 Untuk Menjaga Loyalitas Nasabah BNI dan Menjaring Nasabah Baru?”
4
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari masalah penelitian adalah untuk mengkaji bagaimana perencanaan promosi
yang
dirancang
oleh
pihak
BNI
dan
agensinya
dalam
penyelenggaraan Jakarta International Java Jazz Festival pada tanggal 7, 8, 9 Maret 2008 di Jakarta Convention Center, untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru.
1.4. Signifikansi Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1.4.1
Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
bidang komunikasi dalam membuat perencanaan promosi penyelenggaraan event
yang
dapat
dilihat
berdasarkan
aktifitas
sebelum
dan
saat
berlangsungnya event. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa di masa yang akan datang, dalam menyempurnakan penelitian ini jika mengambil objek yang sama dengan peneliti saat ini.
1.4.2
Secara Praktis Bagi praktisi periklanan, baik sebagai tenaga pengajar ataupun yang
bekerja dibidang komunikasi dan periklanan, penelitian ini mungkin dapat dijadikan masukan dalam membuat perencanaan promosi lebih matang yang merupakan salah satu faktor penentuan keberhasilan dalam suatu program
5
pemasaran, khususnya dalam membuat perencanaan promosi dalam menyelenggarakan sebuah special event.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Promosi Penjualan Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 2 F
Tujuan
utama
dari
promosi
adalah
menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 3 F
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi, yaitu: 4 F
1. Personal selling 2. Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas 3. Sales Promotion (Promosi Penjualan) 4. Public Relations (Hubungan Masyarakat) 5. Direct marketing 2
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Cetakan Keenam: ANDI. Hal.219 Ibid., 221 4 Ibid., 222 3
6
7
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, memepengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan
pengecer.
Secara
umum
tujuan-tujuan
tersebut
dapat
digeneralisasikan menjadi: 1.
meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir.
2.
Meningkatkan kinerja pemasaran perantara
3.
Mendukung dan mengkordinasikan kegiatan personal selling dan iklan Sifat-sifat
yang
terkandung
dalam
promosi
penjualan,
diantaranya adalah komunikasi, insentif, dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga 5 . F
5
F
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran, Cetakan Keenam: ANDI. Hal.229
8
Promosi
penjualan
yang
dilakukan
oleh
penjual
dapat
dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk
merangsang/mendorong
pelanggan
untuk membeli 2.
Trade Promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan grosir,
untuk
pengecer,
mendorong/merangsang eksportir
dan
pedagang
importir
untuk
memeperdagangkan barang/jasa dari sponsor. 3.
Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual.
4.
Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk
memperoleh
pelanggan
baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan ‘mendidik’ pelanggan baru. Promosi penjualan (sales promotion) didefinisikan sebagai arahan langsung di mana terjadinya peralihan nilai terhadap produk pada kekuatan penjualan, distribusikan dengan tujuan utama terjadinya penjualan secara langsung. 6 F
Promosi penjualan terbagi menjadi dua, yaitu promosi berorientasikonsumen (consumer-oriented promotion) dan promosi berorientasi6
John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta. PT. Bhuana Ilmu Populer. Hal.31
9
dagang (trade-oriented promotion). Dua teknik ini dapat dilihat pada Gambar 1. 7 F
Sales Promotion
Customer-Oriented Promotions
Æ Samples Æ Coupons
Trade-Oriented Promotions
Æ Contest & dealer launching
Æ Premiums
Æ Trade allowances
Æ Contest/ sweeptakes
Æ POP display
Æ Refunds/ rebates
Æ Training program
Æ Bonus packages
Æ Trade shows
Æ Frequency programs
Æ Cooperative
Æ Event marketing
Advertising
Gambar 2.1. Teknik-teknik kegiatan promosi penjualan
2.2. Special Event Terlihat dalam situasi ekonomi dan bisnis di Indonesia hingga 2008 ini, pagelaran event dan sponsorship menjadi pilihan yang tepat untuk mencari mitra bisnis atau membidik konsumen secara lebih fokus. Ada delapan tahap model perencanaan untuk sebuah industri event 8 yang F
F
secara garis besar sama seperti perencanaan komunikasi pemasaran terpadu , yaitu: 7
John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara , Op.cit.,(33) Masterman, Guy & Emma H. Wood. 2006. Innovative Marketing Communications Strategies for the Events Industry. Oxford: Elsevier 8
10
Tahap pertama adalah menganalisis situasi, yaitu dengan mulai dari identifikasi khalayak atau pihak-pihak terkait (stakeholders) dari beberapa aspek seperti geografis, demografis, psikolografis, etnikgrafis, serta memahami proses pengambilan keputusan oleh konsumen dari keinginan dan kebutuhan suatu produk baik dari dirinya ataupun orangorang disekelilingnya yang dapat mempengaruhi pembelian, mendeteksi intensitas persaingan melalui analisa SWOT baik dari pesaing langsung ataupun tidak langsung, hingga memahami informasi melalui riset atau sumber lain. Tahap ini sangat penting untuk memetakan problema yang dihadapi sebagai landasan untuk kesuksesan kampanye. Setelah
mendiagnosa
permasalahan,
tahap
kedua
adalah
merumuskan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan komunikasi untuk pengenalan
(awareness)
tentu
berbeda
dengan
kampanye
untuk
membangun saling mengerti (mutual understanding), memberikan wawasan (knowledge) atau pemahaman (comprehension), apalagi jika sasarannya
untuk
menarik
perhatian
(interest),
preferensi,
dan
menumbuhkan keyakinan (conviction) hingga khalayak bertindak (action). Teknik-teknik dan media komunikasinya pasti perlu disesuaikan. Tahapan strategis ketiga adalah proses segmentasi berupa upaya memilah-milah pasar yang heterogen menjadi homogen dan memilih khalayak sasaran yang akan dibidik (targeting) dengan mekanisme STP. Philip Kotler (1997) menegaskankan bahwa segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan
11
ini sebagai STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) 9 . Segmentasi F
F
pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan pemetaan dan pengelompokkan konsumen yang didefinisikan dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku dan kebiasaan pembelian. Setelah menemukan segmen pasar, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Targeting. Pasar Sasaran (Targeting) adalah segmen yang dijadikan sebagai sasaran pemasaran produk. Targeting adalah menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang ada. Dan positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk di dalam pasar. Atau istilah posisi disini mengandung makna tempat suatu produk, merek, atau sekelompok produk di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. Dalam kegiatan komunikasi pemasaran, pemasar harus mengetahui Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Hal ini dilakukan karena ketatnya persaingan dan sebuah produk tidak mungkin memenangkan persaingan disemua bagian pasar. Oleh karenanya, sebuah produk perlu memilih pasar tertentu sebagai sasarannya. Pada tingkat dasar peran komunikasi pemasaran adalah, sebagai berikut: 10 F
-
Menginformasikan dan membuat khalayak menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan
9
Kasali, Rhenald.2001. Membidik Pasar Indonesia.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta. Hal.369 Muwarni, Endah.2004. Modul Komunikasi Pemasaran II, Jakarta. Hal.5
10
12
-
Berusaha membujuk atau mempengaruhi khalayak agar masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship)
-
Sebagai pengingat mengenai keberadaan produk yang ditawarkan, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pada produk tersebut
-
Membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk bertindak membeli dan menggunakan produk
-
Membedakan diri (differentiating) produk yang ditawarkan dengan pesaing
2.2.1 Segmentasi Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan pemetaan dan pengelompokkan konsumen yang didefinisikan dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku dan kebiasaan pembelian. Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehidupan ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, mengerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendisain produk dan lain sebagainya. 11 Segmentasi pasar dapat F
dibagi menjadi beberapa cara yaitu:
11
Kasali,Rhenald. Op.cit., 26
F
13
1. Segmentasi Geografis Pembagian pasar menurut daerah unit geografisnya, misalnya wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Atau luas daerah, luas kota, luas wilayah cakupannya. 2. Segmentasi Demografis Pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variable-variable
demografi;
seperti
usia,
jenis
kelamin,
penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kewarganegaraan. Variable ini merupakan daasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok konsumen. 3. Segmentasi Psikografis Para konsumen kita bagi kedalam kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan ciri-ciri kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografi yang sama bisa memperlihatkan profil psikografi yang sangat berbeda. 4. Segmentasi Perilaku Konsumen dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan mereka terhadap sebuah produk. Banyak pemasar berpendapat bahwa variable ini merupakan titik awal terbaik untuk membuat segmen-segmen pasar Ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar. Namun tidak semua segmentasi bisa efektif. Agar dapat
14
bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik berikut: 12 F
1. Dapat
diukur
(Measurable),
ukuran,
daya
beli
dalam
segmentasi harus dapat diukur. 2. Cukup besar (Substantial), segmen pasar cukup besar dan menguntungkan 3. Dapat dijangkau (Accessible), segmen pasar dapat dijangkau 4. Dapat dibedakan (differentiable), memilik karakteristik dan perillaku pembelian yang berbeda dengan yang lain. 5. Dapat diambil tindakan (actionable), dapat dibuat program yang efektif agar menarik segmen pasar.
2.2.2 Targeting Setelah menemukan segmen pasar, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Targeting. Pasar Sasaran (Targeting) adalah segmen yang dijadikan sebagai sasaran pemasaran produk. Menurut Rhenald Kasali (371), Targeting adalah menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang ada. Setiap perusahaan memiliki tiga kemungkinan pandangan terhadap strategi pemasaran dalam melayani pasarnya, yaitu : 13 F
1. Mass Marketing (Undifferentiated Marketing) 12 13
Tjiptono, Fandy.Op.cit., 74-75 Tjiptono, Fandy.Op.cit., 65-67
15
Strategi ini sering disebut pula strategi agregasi pasar atau pemasaran tidak terdiferensiasi. Strategi ini didasarkan pada filosofi mass market, yang mengganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmensegmen individual. Oleh karena strategi ini perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan semua pembeli dengan melakukan produksi massa, distribusi massa, dan promosi massa suatu produk. Jadi, hanya ada satu bauran pemasaran yang dipergunakan untuk melayani semua pasar. 2. Product Variety Marketing (Differentiated Marketing) Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya kualitas, ukuran, model, warna, atau ciri-cirinya. Strategi ini lebih menekankan penyediaan berbagai macam produk kepada pembeli daripada usaha menarik berbagai segmen pasar yang berbeda. Dasar pemikiran strategi ini adalah bahwa pelanggan memiliki selera masing-masing dan selera tersebut berubah sepanjang waktu. Oleh karena itu pelanggan membutuhkan variasi dan perubahan; perusahaan berupaya menawarkan sebanyak mungkin produk yang bisa memenuhi semua variasi tersebut. 3. Target Marketing Dalam target marketing, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, serta mengembangkan produk dan
16
program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut. Ada dua tipe strategi yang bisa dipilih, yaitu berkonsentrasi pada segmen tunggal (concentrated marketing) dan (multisegment marketing). Bila perusahaan memilih segmen tunggal, maka diharapkan perusahaan dapat lebih memahami kebutuhan, motivasi dan kepuasan setiap anggota segmennya. Pemahaman ini akan sangat membantu dalam menyusun dan mengimplementasikan bauran pemasaran yang sangat terspesialisasi. Akan tetapi resiko besar juga siap menghadang penerapan strategi ini. Concentrated marketing tidak memungkinkan penyebaran resiko pemasaran. Oleh karena itu, bila ada penurunan dalam daya beli segmen pasar yang dipilih, terjadi perubahan selera, atau semakin banyak pesaing yang masuk ke dalam industri, maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Tipe lainnya adalah multisegment marketing, dimana perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun bauran pemasaran yang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategi ini memberikan beberapa manfaat potensial, seperti volume penjualan, laba, dan pangsa pasar yang lebih besar; dan skala ekonomis dalam pemanufakturan dan pemasaran. Kendati demikian, ada pula resiko dan biayanya, diantaranya biaya desain produk, biaya produksi, biaya promosi, biaya persediaan, biaya riset pemasaran, dan kemungkinan terjadinya kanibalisasi.
17
Selanjutnya ada 5 kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan target market yang optimal (Rhenald Kasali, 1999), yaitu: a.
Segmen yang besar Pada dasarnya sebagai seorang pemasar harus sudah bisa menentukan produk tersebut untuk segmen yang mana, karena tanpa segmen yang jelas kita hanya akan membuang dana yang besar untuk promosi.
b. Daya beli dan kesediaan membeli Disamping itu juga harus kita lihat kemampuan daya beli dari para konsumen yang sedang kita sasar. c. Perbedaan dengan segmen lain Kita harus bisa memberikan perbedaan dengan segmen yang lain terutama untuk jenis mass product. d. Ada tidaknya pesaing lain yang menguasai segmen tersebut Harus kita lihat apakah produk kita merupakan produk pertama atau hanya produk nomor dua, hal ini akan sangat menentukan jenis strategi yang hendak kita susun. e. Pasar dapat dijangkau media sumber daya memadai Perhatian kita terhadap sumber daya dari produk yang akan dilempar ke pasaran. Langkah selanjutnya adalah positioning produk, setelah mendapatkan target market yang tepat.
18
2.2.3 Positioning Positioning
yaitu
tindakan
membangun
dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk di dalam pasar. Atau istilah posisi disini mengandung makna tempat suatu produk, merek, atau sekelompok produk di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.(Lamb, et al., 1994). Positioning menurut Rhenald Kasali adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. 14 Semakin banyaknya produk F
F
yang dihasilkan dengan berbagai merek membuat konsumen memilah merek-merek yang mereka terima didalam pikirannya. Semakin banyak pikiran mereka dibanjiri informasi tentang suatu merek tertentu, akan semakin dikenal merek tersebut. Dalam strategi positioning ada beberapa cara yang digunakan. 15 F
1. Penonjolan karakteristik produk 2. Penonjolan harga dan mutu 3. Penonjolan penggunaannya 4. Positioning menurut kelas produk 5. Positioning menggunakan simbol budaya 6. Positioning langsung terhadap pesaing
14
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,Pustaka Utama Grafiti.Jakarta. Hal.157 15 Kasali,Rhenald. 2000. Membidik Pasar Indonesia, Gramedia Pustaka Utama.Jakarta. Hal.539
19
Positioning dilakukan saat ini karena begitu banyaknya produk di pasar, diharapkan dapat menempatkan produk dipikiran khalayaknya dengan tujuan akhir dilakukan pembelian terhadap produk oleh konsumennya. Ada beberapa hal yang penting dalam pemahaman positioning. 1. Dilihat dari segi komunikasi maka positioning ini erat hubungannya dengan pemahaman produsen terhadap cara konsumennya
menyimpan
informasi
didalam
benaknya.
Dengan kata lain positioning adalah strategi komunikasi. 2. komunikasi
dilakukan
untuk
menjembatani
produk/merek/nama tertentu dengan calon konsumen. Meski positioning bukanlah sesuatu yang kita lakukan terhadap produk, tetapi hal itu berhubungan dengan atribut-atribut yang secara fisik maupun nonfisik melekat pada produk tersebut, seperti warna, desain, tulisan yang tertera di label, kemasan, dll. 3. Positioning juga dikatakan bersifat dinamis, dalam arti bahwa persepsi konsumen terhadap suatu produk/merek/nama bersifat relatif terhadap struktur pasar/persepsi konsumen terhadap suatu
produk/merek/nama
bersifat
terhadap
struktur
pasar/saingan. Begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang muncul baru berhasil menguasai tempat tertentu, maka positioning produk tersebut berubah. Oleh karena itu patut dipahami bahwa
20
positioning adalah strategi yang harus terus menerus dievaluasi, dikembangkan, dipelihara dan dibesarkan. Positioning berhubungan dengan event marketing. Karena positioning berhubungan dengan citra dibenak konsumen, maka marketer
harus
mengembangkan
strategi marketing public
relations (MPR) melalui event marketing yang dipilih yang sesuai dengan karakter produk. Tahap ketiga ini sangat mempengaruhi tahap berikutnya, yakni mengemas pesan dan memilih media dan teknik yang digunakan.
Jika segmen pasar atau khalayak sasaran jelas, dilanjutkan pada tahap keempat berupa penentuan posisi dan mengemas pesan berupa slogan, positioning statement, keywords, hingga tema pesan agar memudahkan penulis naskah (copy writer) merancang pesan. Tahap kelima, memilih metode atau teknik dan medianya. Kita bisa meramu kombinasi teknik-teknik itu dari rumpun periklanan (iklan cetak, radio, TV, website, hingga mobile/sms), sinergi iklan dan PR (misalkan optimasi logo, sponsorship, event, testimonial, internal marketing/PR), serta teknik-teknik lain seperti personal selling, direct selling, customer service, merchandising, sales promotion, dan word-ofmouth, hingga memanfaatkan media baru melalui web marketing, direct mail, e-mail, dan telemarketing.
21
Dua
tahap
selanjutnya
adalah
menyusun
anggaran
dan
implementasi program dengan cermat. Sementara itu, untuk implementasi diperlukan kesiapan tim. Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi, mengukur kinerja dan pengendalian
melalui
tindakan
perbaikan
dan
putar-haluan
jika
menyimpang dari sasaran mula. Untuk itu, ada beberapa instrumen untuk mengukur efektifitas dan efisiensi kampanye yang terkait empat hal: Reach, Frequency, Impact, dan Effect. 16 F
2.3. Loyalitas Pelanggan Tugas dari suatu tim pemasaran adalah menciptakan serangkaian manfaat bagi pelanggan dengan biaya yang rendah sehingga produk barang dan jasa tersebut memiliki nilai yang superior. Nilai pelanggan yang superior didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan menawarkan produk dengan persepsi kualitas/manfaat jauh di atas persepsi harga/pengorbanan, dalam penciptaan nilai tersebut, perusahaan tidak hanya mencari proposisi nilai yang memuaskan target pelanggannya tetapi harus lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Nilai tersebut dapat diciptakan sebelum transaksi terjadi. Peningkatan jumlah pelanggan baru dan proporsi jumlah loyalitas pelanggan yang besar merupakan sumber utama pertumbuhan bisnis.
16
Hifni Alifahmi. 2008. Marketing Communications Orchestra. Bandung. Examedia Publishing. Hal.22
22
Scot Robinette mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh antara nilai, loyalitas, dan profit. Semakin Tinggi nilai yang dirasakan semakin tinggi pula loyalitas dan profit yang diperoleh pelanggan.
Value
Loyalty Profit
Gambar 2.2. Hubungan Nilai, Loyalitas dan Profit
Hubungan antara nilai dan loyalitas diungkapkan pula oleh James G. Barnes bahwa menurutnya pelanggan yang memiliki loyalitas merasakan adanya keterikatan emosional dengan perusahaan. Ikatan emosional inilah yang membuat pelanggan jadi loyal dan mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian terhadap produk perusahaan serta memberikan rokumendasi. Menciptakan emosi dan perasaan positif sangat penting dalam membangun hubungan. Hubungan yang terjalin tanpa emosi menjadi sebuah aktivitas mekanis, proses prilaku dan membuat pelanggan tidak memiliki alasan nyata untuk tinggal. Untuk meningkatkan loyalitas, perusahaan harus
23
meningkatkan kepuasan setiap pelanggan dan mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang. 17 F
Untuk meningkatkan kepuasan, perusahaan harus menambahkan nilai yang dapat membuat mereka mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari yang mereka harapkan, sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah
pada
pembelian
ulang,
perekomendasian,
dan
proporsi
pembelanjaan yang meningkat.
Pembelian Ulang
Loyalitas
Perekomendasian Peningkatan Proporsi
Ketahanan
pembelian
Kepuasan Nilai
Gambar 2.3. Penciptaan Nilai Menuju Loyalitas
Dua hal yang menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam melakukan retensi pelanggannya ini adalah, pertama karena semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat, kedua adalah adanya kenyataan bahwa tingkat kemampulabaan
perusahaan
berbanding
lurus
dengan
pertumbuhan
hubungan antara perusahaan dan pelanggan secara permanen.
17
Ratih Hurriyati. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta. Bandung. Hal. 125
24
Oliver mengungkapkan deginisi Loyalitas pelanggan sebagai berikut: Customer Loyalty is deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future, despite situasional influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior. Dari definisi di atas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelianm ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan prilaku. 18 F
Loyalitas pelanggan tidak bisa tercipta begitu saja, tetapi harus dirancang oleh perusahaan. Adapun tahap-tahap perancangan loyalitas tersebut adalah sebagai berikut: 19 F
1. Define Customer Value a. Identifikasi segmen pelanggan sasaran b. Definisikan nilai pelanggan sasaran dan tentukan nilai pelanggan mana yang menjadi pendorong keputusan pembelian dan penciptaan loyalitas c. Ciptakan diferensiasi brand promosi 2. Design The Branded Customer Experience a. Mengembangkan pemahaman Customer Experience b. Merancang prilaku karyawan untuk merealisasikan brand promosi
18
Ratih Hurriyati, op.cit., 128 Smith, Jan, E. 1997. Customer Service as a Product, Handbook of Customer Service. Gower Publishing limited. Hal. 43 19
25
c. Merancang
perubahan
strategi
secara
keseluruhan
untuk
merealisasikan pengalaman pelanggan yang baru. 3. Equip people and deliver consistenly a. Mempersiapkan pemimpin untuk menjalankan dan memberikan pengalaman kepada pelanggan b. Melengkapi
pengetahuan
dan
keahlian
karyawan
untuk
mengembangkan dan memberikan pengalaman kepada pelanggan dalam
setiap
interaksi
yang
dilakukan
pelanggan
terhadap
perusahaan c. Memperkuat kinerja perusahaan melalui pengukuran dan tindakan kepemimpinan 4. Sustain and enhance performances a. Gunakan respon timbal balik pelanggan dan karyawan untuk memelihara
pelanggan
secara
berkesinambungan
dan
mempertahankan pengalaman pelanggan b. Membentuk kerjasama antara sistem HRD (human resourde development) dengan proses bisnis yang terlibat langsung dalam memberikan dan menciptakan pengalaman pelanggan c. Secara terus menerus mengembangkan dan mengkomunikasikan hasil untuk menanamkan Branded Customer Experience yang telah dijalankan perusahaan Citra loyalitas yang dibangun merupakan konsep dari aktifitas hubungan masyarakat yang mendukung dalam aktifitas pemasaran untuk mendapatkan customer atau nasabah, yang sering kita ketahui dalam
26
sebutan marketing public relation, yaitu penggabungan dari aktifitas kehumasan dan pemasaran. MPR merupakan salah satu bidang tugas yang perlu
terkordinasi
dengan
aspek
komunikasi
dan
pemasaran
perusahaan/produk. Marketing PR (Humas Pemasaran) yang diartikan sebagai proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan penciptaan kesan yang kredibel dengan menyajikan perusahaan dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen. 20 F
Aktifitas-aktifitas yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan hubungan, bisa dilakukan beberapa pihak, dengan beberapa cara. Dalam contohnya, hubungan masyarakat dapat digambarkan melalui seminarseminar nasional atau peristiwa-peristiwa penting lainnya yang
bisa
diketahui oleh masyarakat umum. Fungsi MPR lebih jauh dari publisitas dan punya peranan penting yaitu: 21 F
20
-
Mendukung peluncuran produk
-
Membantu repositioning produk
-
Mempopulerkan kategori produk tertentu
-
Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu
-
Membangun citra perusahaan yang ikut mengkerek citra produk.
Harris, Thomas L. 1993., The Marketer’s Guide to Public Relations. New York. John Wiley & Sons,. Inc 21 Uyung Sulaksana, op.cit., 126
27
MPR sangat efektif dalam membangun awareness dan brand knowledge, baik untuk produk lama maupun baru. Jadi dalam marketing public realtions dapat disimpulkan bahwa dengan membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan
sejumlah
cara
supaya
memperoleh
publisitas
yang
menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan dan juga dapat meningkatkan sales.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah cabang ilmu yang memperbincangkan tentang metode-metode ilmiah dengan menggali kebenaran pengetahuan. Untuk menjamin kebenaran ilmiah, metode penelitian memberikan cara-cara kerja yang sangat cermat dan syarat-syarat yang sangat keras. Dengan demikian berarti metode penelitian tidak saja bertujuan untuk memberikan peluang sebesar-besarnya bagi penemuan kebenaran yang obyektif, tetapi juga untuk menjaga agar pengetahuan dan pengembangannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
3.1. Sifat Penelitian Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa usaha menguji kebenaran dalam rangka menemukan atau mengembangkan pengetahuan secara ilmiah yang disebut penelitian, dapat berbentuk usaha membuktikan adanya sesuatu yang sebelumnya tidak ada yang diperkirakan mungkin ada dan dapat pula terhadap sesuatu yang sudah ada namun disangsikan kebenarannya, terutama oleh peneliti. Penelitian studi kasus yang diangkat penulis adalah bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha mengevaluasi situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif bertujuan melukiskan
28
29
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
3.2. Metode Penelitian Suatu penelitian secara keseluruhan merupakan rangkaian proses berfikir ilmiah dalam rangka menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan metodologi penelitian ilmu-ilmu sosial. Termasuk di dalamnya pemahaman yang mendalam dari tingkah laku manusia dan alasan yang menentukan tingkah laku manusia. Penelitian kualitatif ini didefinisikan sebagai sebuah proses inquiry untuk memahami masalah kemanusiaan dan sosial didasarkan pada kerumitan yang kompleks, gambaran yang holistic, dibentuk melalui kata-kata, pandangan dari para informan dilaporkan secara detail, dan dilakukan secara alamiah (natural setting). Pendekatan kualitatif dirancang tidak untuk menguji hipotesis, tetapi berupaya
untuk
mendeskripsikan
data,
fakta
dan
keadaan
atau
kecenderungan yang ada, serta melakukan analisis serta memprediksi apa yang seharus dilakukan untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai keinginan di masa yang akan datang.
30
Penelitian dengan menggunakan metode studi kasus (Case Study). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam konteks kehidupan nyata. 22 F
Menentukan tipe pertanyaan penelitian merupakan tahap yang paling penting dalam setiap penelitian, sehingga untuk tugas ini peneliti dituntut adanya kesabaran dan persediaan waktu yang cukup. Tahapan atau prosedur yang telah dilakukan peneliti dalam menggunakan penelitian studi kasus ini yaitu: -
Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber dan mengintepretasikan jawaban-jawabannya.
-
Peneliti menyesuaikan diri dan bisa mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan narasumber saat wawancara, serta memahami kontekskonteks yang digunakan sebagai sudut pandang pihak yang diwawancarai.
-
Peneliti harus memegang teguh isu-isu yang diteliti dengan memahami tujuan semula dari penelitian studi kasusnya.
22
Prof. Dr. Robert K. Yin. 2005. Studi Kasus Desain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakara. Hal.1
31
-
Peneliti juga melakukan pengamatan atas kasus yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti terjun langsung dalam perencanaan strategi promosi hingga eksekusi.
-
Pengumpulan data yang merujuk dari teori-teori dasar serta pendapat dari praktisi, dirangkum sebagai data tambahan penulis dalam menyusun laporan penelitian ini. Penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu studi
kasus explanatories, eksploratories, dan deskriptif. Dalam penggunaannya, penelitian studi kasus perlu memusatkan perhatian pada spek pendesainan dan penyelenggaraannya. Dalam hal ini peneliti memilih studi kasus deskriptif yang dalam penelitiannya dijelaskan secara rinci yang didapat dari pengetahuan penulis saat terjun langsung dilapangan dan dikaitkan dengan sumber-sumber lain yang menjadi referensi dalam kasus yang diteliti. 23 F
Sementara itu ada empat tipe desain penelitian yang berakar dari matriks 2x2, yang didasarkan atas asumsi bahwa studi kasus tunggal dan multikasus mencerminkan pertimbangan desain yang berbeda dan bahwa didalam kedua tipe tersebut juga ada kesatuan atau kemultian unit analisis. Karenanya untuk strategi studi kasus, keempat tipe desainnya adalah (1) desain kasus tunggal holistik, (2) desain kasus tunggal terjalin (embeded), (3) desain multikasus holistik, dan (4) desain multi kasus terjalin. Karakteristik umum desain penelitian berperan sebagai latar untuk
23
Prof. Dr. Robert K. Yin,. 2005. Studi Kasus Desain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada, Jakara. Hal.1
32
memikirkan desain yang lebih spesifik bagi studi kasus. 24 Dan tipe desain F
F
dalam penelitian ini adalah menggunakan desain kasus tunggal holistik. Dimana kasus yang diangkat hanya satu atau tunggal namun melihat sudut pandang secara menyeluruh atau holistik. Dalam studi kasus deskriptif, metode penjodohan pola (pattern matching) akan relevan dengan pola variabel-variabel spesifik yang diprediksikan dan ditentukan sebelum pengumpulan datanya.
3.3. Narasumber Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti memilih tiga (3) informan penting, yakni orang-orang yang mempunyai pemahaman mendalam mengenai apa yang terjadi, sampling waktu, yang sangat berkaitan dengan ketersediaan dokumen dan data pendukung lain yang sesuai hubungannya dengan penelitian yaitu pihak Crayon Communication adalah Account Director, Creative Director, Graphic Designer, dan pihak BNI adalah Head of Corporate Secretary Division. Ibu Melvi Samodro adalah seorang Account Director di Crayon Communication yang terkait dalam perencanaan strategi promosi disetiap project. Alasan penulis memilih beliau sebagai salah satu narasumber karena pengambilan keputusan dalam perencanaan suatu kegiatan komunikasi, account director bertindak dalam penentu keputusan budget atas efektifitas komunikasi yang akan dilaksanakan. Untuk event Java Jazz Festival BNI
24
Ibid
33
ini, beliau adalah perantara langsung yang mensupervisi Account Executive (AE) dalam memediasi keinginan pihak klien. Selanjutnya sebagai Creative Director adalah Bapak Dandy Tansil. Beliau adalah konsepter dari strategi kreatif. Sebelum menjalankan suatu strategi promosi, dimulai dari brainstorming dari setiap divisi yang langsung dipimpin oleh Creative Director. Beliau mensupervisi team kreatif untuk strategi kreatif seklaigus untuk mengeksekusi pesan yang ingin diciptakan. Dari pihak klien adalah Bapak Gatot Sam selaku Head of Corporate Secretary Division. Beliau yang memberi penjelasan dari pihak perusahaan mengenai
konsep
apa
yang
diinginkan
oleh
pihak
BNI
dalam
menyelanggarakan event Java Jazz festival 2008 ini. Apa yang diinginkan BNI dijelaskan oleh beliau dari penggabungan semua divisi di BNI yang ikut serta dalam pameran. Untuk itu peneliti merasa beliau sangat tepat menjadi salahsatu narasumber dalam penelitian.
3.4. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian kualitatif ini adalah perencaan promosi PT.BNI dalam penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di Jakarta Convention Centre Pada Maret 2008 untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru. Peneliti menjelaskan dalam tiga tahapan yaitu tahap pre produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. Desain penelitian yang menjadi logika antara data yang dikumpulkan dan pertanyaan awal suatu penelitian dengan menarik kesimpulan dari
34
keterkaitan kedua elemen tersebut. Untuk studi kasus, ada lima komponen desain penelitian yang sangat penting, yaitu pertanyaan penelitian, proporsinya (jika ada), unit analisisnya, logika yang mengaitkan data dengan proporsi tersebut, kriteria untuk mengintepretasikan temuan. Komponen pertama yang menjadi pertanyaan penelitian yang diangkat oleh penulis pada Bab 1 adalah “Bagaimanakah perencaan promosi PT.BNI dalam penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di Jakarta Convention Centre Pada Maret 2008 untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru?”. Proporsi penelitian sebagai komponen kedua yang mengarahkan perhatian peneliti kepada masalah yang diselidiki adalah pada topik elemen-elemen promosi apa saja yang membuat ketertarikan pengunjung event tersebut. Komponen yang ketiga yaitu Unit Analisis yang secara mendasar berkaitan dengan masalah penentuan apa yang dimaksud dengan “kasus”. Dalam penelitian yang diangkat penulis, yang menjadi kasus berkenaan dengan sebuah institusi pemerintahan yaitu sebuah bank, BNI. Dan komponen keempat dan kelima yaitu Pengaitan data terhadap proporsi dan kriteria pengintepretasian temuannya, penulis mengaitkan beberapa informasi kasus yang diteliti dengan bebeapa proposisi teoritis. Tipe desain yang diambil dalam studi kasus penilitian yang diangkat penulis dalam laporan ini adalah desain kasus tunggal holistik. Dimana kasus penelitian penulis ‘strategi promosi BNI dalam penyelenggaraan event Jakarta International Java jazz Festival 2008 ?’ dapat menguji teori yang telah diyakini kebenarannya dan relevan.
35
Publikasi dan promosi pameran dalam penyelenggaraan pameran adalah kegiatan yang paling penting.
Ada beberapa langkah dalam
perencanaan promosi Java Jazz – BNI 2008, yaitu: 1. Mengidentifikasi sasaran 2. Menentukan tujuan-tujuan komunikasi/promosi 3. Merancang kreatif pesan 4. Memilih saluran komunikasi: 5. Menentukan anggaran promosi total 6. Mengelola dan mengkordinasi proses komunikasi pemasaran Dalam penerapan Marketing Public Relations adalah mencoba mendukung promosi perusahaan atau produk serta pembentukan citra. MPR lebih berfungsi dalam mendukung program pemasaran, sehingga kegiatankegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program pemasaran. Dalam event Java Jazz, BNI menyediakan fasilitas pelayanan bagi nasabah yang berada ditingkat A+ untuk produk tertentu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pagelaran musik ini memiliki misi sebagai program loyalti. Dalam elemen special event, ada beberapa tahapan untuk mencapai keberhasilan dalam penyelenggaraan. Perlu ditentukan apakah sebuah pameran atau special event untuk membentuk image atau menimbulkan simpati atau untuk mengubah pandangan umum atau hanya memberi penerangan atau memberikan informasi saja atau bahkan diharapkan pameran tersebut juga untuk tujuan terjadinya transaksi jual-beli. Kemudian
36
kita juga perlu menentukan target pengunjung, apakah pengunjung yang segmented (terbatas) atau untuk pengunjung umum. Pertanyaan ini akan menentukan upaya-upaya khusus untuk menarik perhatian dan membantu memutuskan bahwa didalam sebuah event itu harus ditunggu dan dilayani oleh orang-orang khusus yang sudah dilatih sedemikian rupa. Dalam merencanakan sebuah event, sebagai pedoman penyelenggaraan yang berlaku yaitu: 1. Menentukan Tema 2. Mengadakan penelaahan 3. Pemilihan/penentuan Kontraktor Pameran (Booth Contractor) 4. Menentukan sumber daya manusia 5.
Menrentukan
acara
pendukung
atau entertainment yang
disediakan 6. Menentukan desain Stand dan ukuran stand serta dekorasi di arena event 7. Technical Meeting
3.5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan 2 cara yaitu: 1.
Data Primer
37
Pencarian data dilakukan pedoman wawancara mendalam (intensive/depth interview) 25 terhadap narasumber yaitu pihak Crayon Communication F
F
adalah Account Director, Creative Director, Graphic Designer, dan pihak BNI adalah Head of Corporate Secretary Division. Serta dengan metode observasi dimana peneliti mengamati objek langsung yang diteliti. 26 Metode F
F
observasi tergolong dalam observasi partisipan karena peneliti ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. 2.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari berkas-berkas pemyelenggraan event Java Jazz – BNI 2008 yang dimiliki oleh Crayon Communication dan juga data kepustakaan dengan meneliti berbagai buku dan majalah yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori yang diperlukan agar dapat melengkapi data penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data Berdasarkan data yang diperoleh, penulis akan mendeskripsikan dan menganalisa penelitiannya secara kualitatif, dengan desain penelitian pattern matching (penjodohan pola) dengan teknik variabel-variabel nonequivalen sebagai pola. Data yang diperoleh kemudian akan coba dibandingkan dengan teori perencanaan event Guy Masterman dan Emma Wood, serta teori lain yang dijabarkan dalam tinjauan pustaka dihalaman lanjutannya. 25
Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta Kencana Prenada MediaGroup. Hal. 91 26 Ibid., 65
38
Dari penjodohan pola tersebut, dapat diambil kesimpulan atas kesesuaian komposisi dasar dan yang diterapkan dalam Java Jazz Festival 2008 oleh PT. BNI.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Obyek Penelitian 4.1.1. Tentang event International Java Jazz BNI Festival Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) adalah event musik tahunan yang sudah berlangsung selama 4 kali di Jakarta. Keunikan JJF adalah tidak mendeskripsikan hanya untuk pecinta musik Jaz semata, tapi juga untuk penggemar aliran musik yang lain yaitu soul, R&B, reggae, hip hop, rap, pop, rock, ethnic, gospel, electro, latin. Musik jazz berkolaborasi dengan beberapa aliran musik yang lain dan akan menghasilkan kolaborasi yang dahsyat untuk para pengunjung. Selama 4 kali berturut-turut, event ini diselenggarakan di pusat Jakarta yang sangat strategis yaitu Jakarta Convention Center, dengan luas lahan 30.000 M2. Lokasi yang sangat mudah dijangkau bagi pengunjung yang tinggal diberbagai area didalam kota ataupun loar kota, dikarenakan akses yang tepat dengan pintu keluar tol dalam dan luar kota. Terdiri dari berbagai bentuk bangunan halls dan lobby. Di festival musik jazz tahun ini yang diselenggarakan pada tanggal 7, 8, 9 Maret 2008, diisi oleh penampilan para musisi legendaris dan yang belum terlalu familiar oleh masayarakat indonesia namun tidak ada perbedaan, mereka akan tetap menyajikan penampilan yang tidak kalah menariknya dengan para pendahulunya Kolaborasi dari berbagai budaya
39
40
ini menghasilkan sajian musik yang inovatif dan memiliki kualitas tinggi. Dengan penampilan sekitar 1000, festival musik jazz ini akan membangkitkan adrenalin kita dalam waktu 3 hari berturut-turut. Didukung oleh para sponsorship, arena event terlihat ramai dan menarik dengan menyediakan beragam aktifitas untuk para pengunjung dan juga berbagai souvenir menarik yang bisa dibawa pulang untuk koleksi pribadi ataupun oleh-oleh buat kelaurga dan teman seperti photo booth, food stalls, CD, T-shirts, serta program dan merchandise menarik lainnya. Selain mendapatkan dukungan dari perusahaan swasta, event java jazz ini juga mendapat dukungan dari pemerintah karena festival musik ini adalah salah satu bentuk program yang mendukung program pemerintah ‘Visit Indonesia’ dalam menarik pariwisata. Lebih mengaktifkan peran pihak maskapai penerbangan, travel agent, hotel, transportasi, restoran, media dan industri lainnya.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Proses penyelengaraan event International Java Jazz BNI Festival Java Jazz Festival umumnya diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan Maret, namun beberapa bulan sebelum acara dilakukan kegiatan yang disebut dengan Java Jazz on the Move atau JJOTM. Kegiatan ini merupakan kegiatan roadshow ke kafe-kafe pada kota-kota potensial yang menjadi target market penggemar jazz. Kehadiran JJF 2008 menandakan
41
bahwa musik jazz sudah mulai memasyarakat di Indonesia termasuk dikalangan kaula muda. Demikian disampaikan Peter F Gontha, chairman JJF saat konferensi pers pertama JJF 2008 di Airman Planet Lounge, Lobby Lagoon Tower, The Sultan Hotel, Jakarta, 29/11. “Jazz bukan lagi musik yang susah untuk digeluti atau diterima masyarakat kita,” kata Peter yang juga melihat atensi dan peliputan festival jazz dari pihak media juga semakin baik. Untuk lebih mendekatkan musik jazz dengan masyarakat termasuk kalangan anak muda, mulai awal Februari sampai awal Maret 2008, kami akan membawa musik jazz ke beberapa kampus, antara lain Universitas Indonesia, Trisakti, juga ke beberapa mal, kafe dan tempat budaya. “Kegiatan bertajuk Java Jaz on the Move ini juga bertujuan agar masyarakat dapat mencicipi aura dan atmosfer JJF 2008 lebih dulu sekaligus agar nanti bisa menjadi tuan rumah yang hangat bagi penikmat dan pecinta musik jazz,” kata Peter. JJF 2008 akan memberikan performance yang terbaik dari musisi dan jazz profesional sampai dengan amatir. Sebelum memasuki tahap perjalanan roadshow tersebut, pihak BNI telah melalui proses perencanaan penyelenggaraan event tersebut dengan tahapan berikut ini: 4.2.1.1. Mengidentifikasi sasaran Music jazz memiliki segmen penggemar menengah atas, yang pada umunya telah memiliki kedudukan yang mapan. Segmen ini merupakan target bisnis BNI.
42
Ada dua target khalayak yang difokuskan oleh BNI untuk menjaring pengunjung Java Jazz Festival 2008 ini yaitu Nasabah dan calon Nasabah. Secara khusus nasabah BNI adalah target dari penyelenggaraan event ini adalah untuk nasabah BNI pemegang kartu kredit platinum, emerald card, BNI Card Gold, BNI Griya, serta nasabah pemegang kartu kredit BNI Biru. Dan secara umum untuk calon nasabah BNI dengan persyaratan tertentu, akan mendapatkan fasilitas VIP yang telah disediakan oleh BNI pada saat event berlangsung, yaitu pengguna kartu telefon Simpati Premium yang telah dikirimkan sms.
4.2.1.2. Menentukan tujuan-tujuan komunikasi/promosi Berdasarkan target khalayak yang dituju, tujuan partipisan BNI pada event Java Jazz dijabarkan sebagai berikut: A. Nasabah BNI 1 Memberikan apresiasi kepada para customer / nasabah 2. Merupakan loyalty program untuk nasabah 3. Memberikan hiburan kepada para nasabah 4. Meningkatkan image BNI dikalangan menengah atas 5. Meningkatkan keyakinan dan confidence para nasabah bahwa mereka telah memilih Bank yang tepat B. Calon Nasabah
43
1. Meningkatkan dan mengenalkan produk-produk BNI 2. Mendapatkan bisnis dalam event ini 3. Mendapatkan nasabah baru 4. Menarik minat calon nasabah dengan memberikan hiburan
4.2.1.3. Merancang kreatif pesan Berikut adalah proses perencanaan kreatif pesan: 1. Menentukan tema Konsep kegiatan yang ingin diusung oleh pihak BNI tahun ini adalah ‘Jealousy’. Tema ini diangkat untuk membuat para Nasabah Bni merasa istimewa atas pelayanan BNI jika dibandingkan pengunjung yang bukan BNI, sehingga mereka akan merasa ‘cemburu’ dan diharapkan mereka akan segera mendaftar mendaftar untuk menjadi nasabah BNI dan selanjutnya mereka akan merasakan keiistimewaan pelayanan BNI juga. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan image dikalangan menengah atas, sekaligus melakukan kegiatan yang bersifat loyalty program serta mencoba untuk mendapatkan bisnis dari event ini. Berbagai aktifitas yang membuat para nasabah dan calon nasabah BNI merasa nyaman ketika mengunjungi event Java Jazz Festifal terutama pada saat berada di area / booth BNI.
44
2. Mengadakan penelaahan Tahun ini sudah ke empat kalinya BNI sebagai satu-satunya official bank yang ditunjuk untuk bekerjasama dalam event Java Jazz Festival oleh PT. Java Festival Production sebagai Organizer pemegang lisensi untuk menyelenggarakan Java Jazz di Jakarta, Indonesia. Waktu dan lokasi event sudah diinformasikan oleh pihak Java Festival Production yaitu diselenggarakan pada : Hari / tanggal
: Jumat s/d Minggu, 7 – 9 Maret 2008
Waktu
: 15.00 s/d 22.00 WIB
Lokasi
: Jakarta Convention Center (JCC) -
Booth BNI di Main Lobby
-
Tribun BNI di Hall B
-
Branding BNI di Hall A
3. Menentukan desain booth Konsep desain booth yang diusung BNI untuk event Java Jazz 2008 ini dibedakan berdasarkan target pengunjung. Dengan menonjolkan cirikhas corporate color BNI dan kombinasi dengan warna hijau sebagai peran serta BNI dalam kampanye green peace. Untuk para Nasabah BNI pemegang kartu kredit platinum, emerald card, BNI Card Gold, dan BNI Griya, diklasifikasikan sebagai pengunjung VIP dan akan diberikan fasiltas VIP juga dengan konsep desain booth: - Elegant
45
- Futuristik - Minimalis Sedangkan untuk para calon nasabah dan nasabah BNI yang bisa menunjukkan buku tabungan ataupun kartu atm, difasilitasi dengan konsep desain booth: - Terbuka - Clean - Cafe pinggir jalan - Cozy Kedua konsep booth tersebut diaplikasikan pada satu lokasi yaitu di Hall A. Untuk tribun BNI yang dibuat dilokasi Hall B, ditujukan hanya untuk nasabah BNI yang ingin melihat pertunjukan musik Jazz dilokasi tersebut. Hanya dengan menunjukkan keanggotaannya sebagai nasabah BNI.
Pengembangan desain kontruksi BNI disetiap lokasi adalah sebagai berikut: - Desain booth di Main Lobby dengan double decker tanpa atap - Desain branding BNI didalam hall B - Karpet diseluruh hall - Membuat dekorasi (branding BNI) di koridor dari Hall A menuju hall B dan dari Plenary menuju Hall B - Podium tribun di dalam hall B, menghadap panggung acara
46
- Cover dinding dengan kain hitam dengan starlight agar terlihat lebih elegant - Giant Banner dan hanging banner
Konsep ruang dan branding: - Platinum Launge - Cafe terbuka dan bar kecil - Poster-poster produk - ATM - Storage / gudang - Smoking Area - Ruang fotocopy - Area aktifitas 4. Menentukan aktifitas pendukung - VIP lounge - Street Cafe - Tribun - Mini bar - Refleksi - Temporary tatoo - Palm reader - Survey berhadiah - Materi promosi
47
4.2.1.4. Memilih saluran komunikasi Saluran komunikasi yang digunakan BNI untuk promosi event Java Jazz ini tidak hanya dilakukan oleh pihak perusahaan. Beberapa promosi dilakukan oleh pihak Organizer yaitu PT. Java Festival Production dimana konsep kreatifitas dan produksinya tanpa melibatkan pihak BNI; hanya penempatan logo sebagai sponsorship disetiap promosinya. Media saluran komunikasi yang digunakan yaitu : - Elektronik
: Televisi (Metro TV) Radio (bvoice-radio) Internet (www. bni.co.id, www.javajazzfestival.com)
- Cetak
: Koran (Kompas) Poster, Flyer, signage
- Luar Ruang
: Umbul-umbul, spanduk, billboard yang Dipasang diwilayah Jakarta Selatan
- Aktifiti
: Program Goes to kampus saat JJOTM
4.2.1.5. Menentukan anggaran event / promosi Dalam penyelenggaraan event Java Jazz Festival ini dibagi menjadi 2 anggaran yaitu:
48
- Anggaran konstruksi booth dengan budget 275 juta (termasuk pajak) - Anggaran Penyelenggaraan kegiatan Java Jazz BNI dgn budget
4.2.2. Mengelola dan mengkordinasi penyelenggaraan event Dalam event Java Jazz ini seluruh kegiatan dan promosi yang direncanakan harus dapat dikelola dengan baik oleh pihak penyelenggara dan oleh pihak agensi yang dipercaya. Ada beberapa tahap baik sebelum, saat, dan setelah acara berlangsung, berikut adalah penjelasannya: A. Tahap Before Event Sekitar 2 bulan sebelum acara Java Jazz Festival berlangsung di JCC, dilakukan kegiatan yang disebut Java Jazz on The Move atau JJOTM. Kegiatan roadshow ke kafe-kafe pada kota-kota potensial yang menjadi target penggemar jazz. Seluruh kegiatan ini sudah direncanakan oleh pihak Organizer Java Jazz, PT. Java Festival Production (JFP). JFP mensosialisasikan program IMC event Java Jazz Festival ini kepada para sponsor, sekitar 8 bulan sebelum acara berlangsung. Pihak sponsor yaitu salah satunya BNI. Saat roadshow berlangsung, seluruh kegiatan promosi, branding, publikasi di media-media sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak JFP saat persetujuan kerjasama sponsorship. Pihak BNI ahanya memberikan materi logo untuk penempatan brandingnya. Diwakilkan beberapa orang pihak BNI dari
49
Divisi Komunikasi dan Produk ikut serta dalam kegiatan roadshow. BNI mempromosikan program loyalty untuk event ini dengan memberikan diskon 50% bagi nasabah BNI pemegang kartu kredit dan produk lain dengan syarat dan ketentuan berlaku, sekaligus memasarkan produk-produk BNI yang lain.
B. Tahap during Event Menciptakan atau mengembangkan konsep program loyalty nasabah yang kreatif, sehingga nasabah merasa diapresiasi oleh BNI, dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu: -
Konstruksi Booth “Java Jazz BNI 2008” Konstruksi booth dipercayakan kepada pihak yang sudah sangat berpengalaman dibidang kontraktor event-event besar yaitu penunjukkan kepada pihak Penta Wira. Yang dinilai dapat menvisualisasikan konsep yang telah di brainstorming bersama.
-
Penyelenggaraan Kegiatan “Java Jazz BNI 2008” 1. Menyusun rundown kegiatan 2. mengundang dan membuat kontrak dengan para pengisi acara (artist, talent, dll) 3. Menyiapkan food and beverage (snack) bagi nasabah BNI 4. Menyiapkan softdrink dan air mineral 5. Menyiapkan Waiters untuk menjamu nasabah (3 orang) 6. Menyiapkan 2 orang petugas refleksi berikut perangkat pendukungnya (kursi refleksi)
50
7. Menyiapkan 2 orang untuk temporary tattoo (body painting) 8. Menyiapkan seorang ahli tarot atau fortune teller 9. Menyiapkan perangkat Food & Baverage 10. Menyiapkan 4 orang petugas sebagai penerima tamu dan menseleksi tamu yang masuk ke dalam Tribun BNI 11. Menyiapkan 2 orang petugas (wanita) untuk melakukan survey BNI berhadiah gimmick kepada pengunjung JJF dengan kriteria yang telah ditetpkan 12. Menyiapkan konsumsi bagi petugas BNI 13. Mendesain, memproduksi dan memasang umbul-umbul, spanduk, signage, serta perijinan dan pajak 14. mempersiapkan semua perlengkapan kegiatan event dan lainlain yang diperlukan
4.3. Pembahasan 4.3.1. Event Java Jazz Festival dalam konteks Promosi Penjualan Promosi merupakan suatu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. 27 F
Serangkaian prerencanaan promosi penjualan yang dilakukan oleh PT. BNI dalam event Java Jazz Festival 2008 ini adalah untuk meningkatkan
27
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2004, Hal.179
51
image dikalangan menengah atas, sekaligus melakukan kegiatan yang bersifat loyalty program, serta mencoba mendapatkan bisnis baru. Promosi Penjualan yang dilakukan oleh PT. BNI adalah termsuk kategori Business Promotion. Dimana aktifitas promosi yang dilakukan adalah untuk memperoleh nasabah baru, mendapatkan bisnis dalam event ini, memberikan hiburan kepada customer, merupakan loyalty program, dan sebagainya. Special event sebagai salah satu aktiftas promosi penjualan BNI, didukung beberapa aktifitas promosi lain dalam menyelenggarakan event Java Jazz Festival 2008 ini, yaitu aktifitas periklanan dan marketing public relations. Seluruh aktifitas dipaparkan dalam bentuk tahapan penyelenggaraan event yang memiliki landasan teori dalam 8 tahap yang dibandingkan dengan tahapan dari fakta yang diperoleh.
4.3.2. Tahapan penyelenggaraan event Java Jazz BNI 2008 Pada intinya setiap perencanaan kegiatan komunikasi ada beberapa tahap yang memang memiliki kesamaan untuk dilalui
walaupun dengan
konteks yang berbeda. Tahapan tersebut hanya sebagai acuan proses yang dimulai dari bagian yang sederhana lalu ke bagian yang kompleks. Secara teori ada delapan tahap model perencanaan untuk sebuah industri event 28 , F
yaitu:
28
Hifni Alifahmi. 2008. Marketing Communications Orchestra. Bandung. Examedia Publishing. Hal.21
F
52
A. Tahap pertama menganalisis situasi, yaitu dengan mulai dari identifikasi khalayak atau pihak-pihak terkait (stakeholders) sudah tidak terlalu diperlukan lagi. BNI memiliki track record dari hasil survey event-event sebelumnya ataupun dari pihak internal BNI. Tahap menganalisa target market memang sangat penting untuk mengetahui karakter target market kita agar pesan yang ingin kita sampaikan tepat sasaran. Teori analisa tahap ini memang selalu dipraktekkan pada parakteknya. Hanya saja saat event Java Jazz tahun 2008 ini diselenggarakan, identifikasi secara menyeluruh tidak dilakukan dari awal proses survei, hanya mereferensi dari data base yang sudah ada. B. Tahap kedua, merumuskan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan komunikasi memang sangat penting dideskripsikan untuk menentukan langkah selanjutnya dari perencanaan aktifitas promosi. Menentukan tujuan-tujuan komunikasi/promosi event Java Jazz merupakan langkah untuk menentukan tema dari program komunikasi ini yaitu Loyalty program. C. Tahapa ketiga adalah proses segmentasi berupa upaya memilah-milah pasar yang heterogen menjadi homogen dan memilih khalayak sasaran. Khalayak sasaran dipilih berdasarkan status ekonomi sosial. Segmentasi pasar yang menjadi target BNI adalah nasabah yang memiliki kartu kredit platinum, emerald card, BNI Card Gold, BNI Griya, dan nasabah pemegang kartu kredit BNI Biru, serta calon nasabah lainnya peminat musik Jazz. Tahap ketiga ini sangat mempengaruhi tahap berikutnya, yakni mengemas pesan dan memilih media dan teknik yang digunakan.
53
Pada tahap ini pengembangan kreatifitas dilakukan dengan tahap berikut ini: 1. Menentukan Tema 2. Mengadakan penelaahan 3. Pemilihan/penentuan Kontraktor Pameran (Booth Contractor) 4. Menentukan sumber daya manusia 5. Menrentukan acara pendukung atau entertainment yang disediakan 7. Menentukan desain Stand dan ukuran stand serta dekorasi di arena event 8. Technical Meeting D. Pada tahap keempat berupa penentuan posisi dan mengemas pesan berupa slogan, positioning statement, keywords, hingga tema pesan agar memudahkan penulis naskah (copy writer) merancang pesan. E. Tahap kelima, memilih metode atau teknik-teknik promosi dan medianya. Kita bisa meramu kombinasi teknik-teknik itu dari rumpun periklanan (iklan cetak, radio, TV website,), kehumasan/PR (publisitas, lobi-lobi, hubungan dengan media dan pihak terkait), atau sinergi iklan dan PR (optimasi logo, sponsorship, event, ternal marketing/PR). Dalam penyelenggaraan event Java Jazz Festival 2008 ini, BNI memilih teknik promosi, yaitu sinergi antara periklanan dan marketing public relations (MPR). 1. Advertising
54
Dalam lingkup advertsing, BNI melakulkan promosi melalui kedua media baik below the line dan juga above the line. Sama dengan fungsinya, aktifitsa promosi ini adalah peranan penting dalam mendukung menarik minat khalayak lebih luas untuk ikut berpartisipasi. Dengan tujuan mempersuasi, pesan yang dikomunikasikan melelui beragam media juga berusaha menginformasikan akan keuntungan yang didapat oleh nasabah. Iklan
dengan
media
billboard
dibeberapa lokasi strategis yang
menginformasikan diskon 50% untuk pembelian dengan menggunakan kartu kredit ataupun produk lain dengan syarat dan ketentuan berlaku. Flyer yang disebarkan dicafe-cafe dan kantor cabang BNI. Iklan TV, radio, dan cetak yang diproduksi oleh pihak Organizer PT. Java Festival Production sepenuhnya, branding BNI dengan logo tersiar sebagai satusatunya official bank yang mensponsori event Java Jazz Festival. Umbul-umbul dan spanduk BNI sebagai sponsor juga diperacayakan kepada pihak Organizer. Untuk pemasangan khusus dari pihak BNI dilakukan 1 minggu sebelum acara diarea sekitar event. Titik lokasi yang dipilih agar strtegis terlihat oleh khalayak. Walau dengan jangka waktu yang relatif singkat, namun informasi event tersebut akan berlangsung tetap dapatt menikmati event tersebut karena pembelian ticket masih bisa dilakukan hingga event berlangsung. Ada beberapa Signage yang digunakan untuk menunjukkan fasilitas bagi pengunjung event Java Jazz BNI, yaitu digunakan sebagai petunjuk lahan parkir khusus untuk pengunjung juga sebagai Nasabah BNI. Hiburan yang didukung oleh 3 orang talent pantomim juga dikalungkan signage yang menginformasikan
55
aktifitas menarrik di Booth BNI dan mengajak pengunjung untuk datang dan menikmatinya. 2. MPR Konsep marketing public relation adalah penggabungan dari aktifitas kehumasan dan pemasaran. MPR merupakan salah satu bidang tugas yang perlu
terkordinasi
dengan
aspek
komunikasi
dan
pemasaran
perusahaan/produk. Event Java Jazz Festival 2008 adalah salah satu program marketing public relations yang untuk membangun citra perusahaan (corporate image) dan memelihara reputasi korporat (corporate reputation) dengan tujuan membentuk persepsi, mendorong preferensi, hingga menjaga loyalitas
konsumen
terhadap
BNI
dan
produknya
(brand
image/reputation). Secara persentase kasar, berbagai aktifitas event dan promosi tidak hanya mengejar penjualan produk, tapi lebih dari itu; membangun brand. “Kami membagi event dan promosi pada dua target utama yaitu 70 persen untuk membangun brand dan sisanya yakni 30 persen untuk aktifitas marketing,” jelas Bp. Gatot Sam dengan karakter yang sangat friendly. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melalui event Java Jazz BNI 2008 ini dapat meningkatkan image BNI dikalangan menengah atas dan untuk meluaskan bisnis. Java Jazz Festival adalah salah satu event besar tahunan di dunia yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Besar kemungkinan mediamedia berita akan mengejar pemberitaan tenatang event tersebut dan BNI
56
sebagai satu-satunya official bank yang mensponsori akan terkait dalam pemberitaan besar untuk event tersebut. F. Tahap keenam adalah menyusun anggaran dengan cermat. Sesuai dengan penajabaran budgeting yang telah disebutkan diatas. G. Tahap ketujuh yaitu implementasi program. Tahap ini adalah peran penting yang terkordinasi anatara pihak BNI dengan agensi. Kesuksesan acara adalah tergantung kerjasama tim dalam melakukan hubungan baik dan saling berkomunikasi tepat arah. H. Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi, mengukur kinerja. Tahap ini dijabarkan hanya sebagai tahapan yang dilakukan oleh BNI saat event berlangsung dengan memberikan pertanyaan kepada para pengunjung.
4.3.3. BNI-Java Jazz Festival sebagai program untuk menjaga loyalitas dan menjaring nasabah baru Setiap event yang akan dan telah dilaksanakan dapat menimbulkan image atau citra tersendiri. Image tersebut akan melekat sehingga penyandang dana maupun produk yang mensponsori acara tersebut juga mendapatkan image seperti event tersebut. Setiap produk memiliki merek, dan merek mempunyai citra tersendiri yang telah dibangun dengan serangkaian strategi. Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh, jangan sampai event yang digelar justru menjatuhkan citra perusahaan itu sendiri. Image yang dibangun oleh BNI untuk para nasabahnya dan calon nasabah dilakukan dibeberapa aktifitas promosi.
57
Pada tahap Pre Event, BNI melakukan publikasi dimedia- media dalam rangka promosi event Java Jazz Festival dan dengan melaukan program roadshow Pre Event di kampus-kampus, mall dan cafe-cafe di beberapa kota. Kegiatan ini dengan tujuan utnuk menginformasikan akan pesan datangnya JJF dibulan Maret kepada para nasabah BNI dan calon nasabah. Informasi diskon special untuk pembelian tiket dengan kartu BNI adalah salah satu bentuk program loyalti kepada nasabah BNI dan ditujukan untuk peminat jazz yang belum memiliki kartu BNI dapat tertarik untuk menjadi nasabah. Pengunjung baik sebagai Nasabah BNI atau calon nasabah akan dimajakan saat event berlangsung dengan kegiatan-kegiatan yang membuat nasabah merasa nyaman dan terlayani dengan sepenuh hati ketika mengunjungi event Java Jazz Festival ini. Nasabah sering kali memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian menceritakan pengalamannya pada nasabah potensial lainnya. Keputusan membeli tiket berulang disetiap event Java Jazz dengan kartu BNI disetiap tahun diadakannya event java Jazz ini adalah bukti kepuasan pelanggan untuk menjadi nasabah BNI, serta momentum sebelum event yang mendorong calon nasabah untuk melakukan pembelian segera dari ketertarikan penawaran diskon dan pelayanan lain yang diberikan selama program promosi sebelum event berlangsung, menambah daftar bukti kesuksesannya program BNI dalam menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru.
58
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan dikaitkan dengan teori mendasar dari elemen-elemen promosi, penelitian ini lebih menekankan pada perencanaan promosi PT. BNI dalam penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di JCC Pada Maret 2008 untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Perencanaan promosi PT. BNI merupakan tahapan yang sesuai dengan teori mendasar 8 tahapan penyelenggaraan event. Walaupun pada tahapan identifikasi khalayak sasaran dibahas secara ringkas, karena pengulangan penyelenggaraan event yang merujuk pada target khalayak sasaran sebelumnya. b. Event Java Jazz BNI adalah ajang special event yang ditempatkan dalam konteks bauran promosi yaitu sales promotion. Dalam menyusun program special event secara teori dikorelasikan dengan praktek ada delapan tahap yang bisa menjadi acuan: menganalisis situasi dan mendiagnosis permasalahan, merumuskan sasaran yang hendak dicapai, melakukan proses segmentasi untuk memilah pasar dan memilih khalayak sasaran, menentukan positioning dan mengemas pesan, memilih metode promosi dan
media
yang
digunakan,
menysusun
58
anggaran,
melakukan
59
implementasi program, serta melakukan evaluasi sebagai langkah pengendalian atau mengukur kinerja. c. Lebih rinci diidentifikasikan pada tahap menentukan positioning & mengemas iklan , yang difokuskan pada penyelenggaraan event Java Jazz BNI, berikut adalah tahapannya: menentukan tema, mengadakan penelaahan, pemilihan/penentuan kontraktor pameran (Booth Contractor, menentukan sumber daya manusia, menentukan acara pendukung atau entertainment yang disediakan, menentukan desain Stand dan ukuran stand serta dekorasi di arena event, dan technical Meeting untuk memastikan kordinasi dan keseluruhan kelengkapan program yang dibutuhkan berjalan lancar. d. Loyalitas nasabah memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, khusunya BNI dalam hal ini. Mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi BNI untuk menarik dan mempertahankan para nasabah. Usaha untuk memperoleh nasabah yang loyal tidak bisa dilakukan sekaligus, tapi melalui beberapa tahap; mulai dari mencari pelanggan potensial sampai memperoleh partners dengan serangkaian aktifitas promosi yang salah satunya adalah melalui penyelenggaraan sebuah event.
60
5.2. Saran Setelah mengetahui, maka saran-saran berikut ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kontribusi bagi pengembangan penelitian dan dunia periklanan, yaitu: 5.2.1. Secara Akademis Penelitian yang menggunakan metode studi kasus deskriptif ini mengenai proses perencanaan promosi PT. BNI dalam penyelenggaraan Special Event Java Jazz Festival di JCC Pada Maret 2008 untuk menjaga loyalitas nasabah BNI dan menjaring nasabah baru, diharapkan bisa dikembangkan kemudian hari menjadi lebih dalam pada setiap tahapan penyelenggaraan event.
5.2.2. Secara Praktis STP (segmentasi, targeting, positioning) khalayak pada prakteknya tidak dibahas secara detail untuk event Java Jazz BNI 2008 ini dikarenakan merujuk dari pengalam pada event Java Jazz ditahun sebelumnya. Namun ada baiknya seiring perkembangan waktu, dapat di identifikasi lebih rinci lagi agar pencapaian tujuan lebih maksimal. Seiring perkembangan waktu, gaya hidup masyarakat cenderung berubah, dan perubahan itulah yang bisa membuat pemilahan target khalayak sasaran juga berubah.
61
DAFTAR PUSTAKA
Belch, George E. & Michael A. Belch. 2002. Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. New York: McGraw-Hill/Irwin Duncan, Tom. 2002. IMC: Using Advertising and Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill/Irwin Engel, James F., Martin R. Warshaw, Thomas C. Kinnear. Promotional Strategy: Managing the Marketing Communication Process. Richard D. Irwin, Inc. Homewood, Illinois Eveline, Lidia. 2005. Event Organizer Pameran. Jakarta: PT INDEKS Fill, Chriss. 1999. Marketing Communications: Contexts, contents and strategies. Europe: Prentice Hall Hafidz, Novel, Ibnu. 2007. aiu EO Mengulik Bisnis Event Organizer. Yogyakarta: Gaya Media Harris, Thomas L. 1993., The Marketer’s Guide to Public Relations: How Today’s Top Companies Are Using The New PR to Gain a Competitive Edge. New York: John Wiley & Sons, Inc. Hoyle, Leonard H. 2006. Event Marketing: Cara Membuat Event Kebanjiran Pengunjung yang Tepat. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PPM Hurriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta Huseini, Martani. Januari 2008. Marketing Communication Orchestra: Harmonisasi iklan, Promosi, dan Marketing Public Relations. Bandung:
61
62
Examedia Kennedy, John E. dan R. Darmawan. 2006. Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta. PT. Bhuana Ilmu Populer Kotler & Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. PT. Indeks-Edisi Kesembilan-Jilid 2 Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, KoAdvertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta. Kencana Prenada Media Group Masterman,
Guy
dan
Emma
H.
Wood.
2006.
Innovative
Marketing
Communication Strategies for the Events Industry. Oxford: Elsefier Schult,
Don E. 1994. Integrated Marketing Communications. Lincolnwood (Chicago): Published by NTC Business Books 1994
Smith, Jan, E. 1997. Customer Service as a Product, Handbook of Customer Service. Gower Publishing Limited Soemanagara, Rd. 2006. Strategi Marketing Communication. Bandung: Alfabeta Sulaksana, Uyung. Mei 2007. Integrated Marketing Communications, Bandung: Pustaka Pelajar Sutisna, SE. ME. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Pengantar Prof. Dr. Teddy Pawitra. Banudng: PT Remaja Rosdakarya Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran, Cetakan Keenam: ANDI Yin, Robert K. 1997. Studi Kasus: Desain & Metode. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
63
Sumber Lain Mix, no. 11/23 November – 20 Desember 2006, “The New Marketing Mantra” Mix, no. 09/16 Oktober – 29 Oktober 2006, “The Power of Event Marketing” www. bni.co.id www.ensiklopedia.com www.javajazzfestival.com http://www.bni.co.id/BeritaBNI/SiaranPers/tabid/246/newsid558/712/Default.aspx http://www.wisatanet.com/templete/index.php?wil=3&id=000000000007543&idnews http://www.bvoice-radio.com/content/view/144/167/
Lampiran 1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. 36 Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai
akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. BNI terdiri dari beberapa departemen internal atau divisi yang tergambarkan dalam bagan berikut ini :
Divisi yang terkait untuk penyelenggaraan Java Jazz Festival adalah Divisi Komunikasi Perusahaan (ditandai lingkaran merah). Divisi tersebut bertanggung jawab atas suksesnya event tersebut.
LAMPIRAN 2 Gambaran Pihak Agensi Crayon Communication
Crayon Communication adalah agensi yang ditunjuk sebagai event organizer untuk menangani penyelenggaraan event Java Jazz Festival BNI di Maret 2008. Crayon Communication berdiri pada bulan Oktober tahun 2001 dibawah nama legal PT. Crayon Gapura Kemuncak. Selama berdiri Crayon sudah 3 kali berganti brand name, yaitu diawali dengan nama Para Nelayan Terpesona. Digaungi oleh 3 orang yang memiliki backgorund seni dan komunikasi, Nelayan Terpesona fokus pada pembuatan Video Clip. Setlelah 2 tahun berjalan, dan perubahan kepemilikan saham menjadi 2 orang, Nelayan Terpesona berubah namanya menjadi Crayon Design & Production yang sedikit berpindah jalur dibidang advertising baik menangani project above the line ataupun below the line, yaitu dengan penjabaran pekerjaan sebagai berikut : I. Design & Production Æ Film / Video Production -
Company Profile Video
-
Training Video
-
Presentation Video
-
Tv On Air Identities
-
Tv Commercial
-
Etc
Æ Multimedia -
Website
-
Cd Rom
Æ Brand Building & Graphic Design II. Event Management & Organizer
Dan pada tahun 2007, Crayon mengubah nama belakangnya menjadi Crayon Communication. Perubahan tersebut dengan tujuan lebih memaknai konsep bahwa komunikasi adalah jantung dari suatu hubungan; baik hubungan sebagai agensi ataupun pesan yang ingin dikomunikasikan. Setelah melalui proses pitching dan akhirnya Crayon Comm. ditunjuk sebagai agensi yang menangani event Java Jazz festival, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Tahap pertama adalah proses pengajuan konsep saat pitching yang selanjutnya dikembangkan setelah penunjukkan dan akhirnya disepakati konsep sampai kepada implementasinya.
LAMPIRAN 3 Budget Penyelenggaraan event Java Jazz BNI 2008
No
Subject
Desc.1
Desc 2
Qty
Days
13,200,000 4,000,000
Event 1
Talent
Refleksi Temp. Tatto Palm Reader Pantomim
Survey
SPG
Kursi relaksasi Pemijat
Talent Costume Material Spg materials + fotocopy
2 2 1 1 2 2
2 2
Total
3 3 3
2,400,000 2,700,000 3,300,000 800,000
3
1,800,000 0,000 23,200,000
F&B 2
VIP Room Juice Coffee, tea & Gula Natural Mineral Water
Gula (Lowfat & Tropical) Coffee (Black + creamer) 380ml-Equil (10 crate) 150 Bottles Original 50 Bottles Sparkling
3,000,000 750,000 10
3
Wine
Bir Heavy Snack
5,700,000
5,000,000 Lendermen (lebih banyak) Fordtrunk Lambrusco (3 bottle) Heineken (Bottle) 250
Fruits
3
1,500,000 3,750,000
3
2,000,000
Anggur Pear apple Orange Chips & Peanuts 3
4
Marketing Area
Tribune
3
500,000
Kafe Air Mineral Mounty* -box Chips & Peanuts
5 10
3 3 3
2,325,000 225,000 600,000 1,500,000
Mounty
10
3
3,333,000 60,000
F&B
Aqua dispenser - sewa Aqua Galoon Aqua Gelas Chips & Peanut
5
Peralatan F&B
6
Konsumsi Panitia
8
Size: 5 x 1.15 Mtr cordination w/ Genta Size: 6.5 x 1.25 Mtr
900,000 108,000 225,000 1,00,000
4,500,000
75 75
Flexy China 10 oz - StdRes Flexy China 10 oz - StdRes Sticker Vinyl
40 40 10 1
3 3
6,187,500 4,500,000 1,687,500
3 3 3 3
27,250,000 10,0,000 13,0,000 3,750,000 500,000
Crews
Aqua 9
3 3 3 3
Sendok+Garpu Gelas Tissue Taplak, dll
Makan malam Snack PRODUKSI 7 Umbul-umbul Pemasangan+Pajak Spanduk Signage parkir
2 3 5 1
13,550,000 Waiter OB Keamanan Usher PIC Crayon Asst Crayon Seragam Crayon Team 10 karton
3 days 3 days
3 1 3 1
3 3 3 3
3 days
1 40 10
3 ### 3
250,000 0,000 700,000 00,000 3,000,000 1,500,000 2,000,000 450,0
1 1
3 3
3,000,000 1,500,000 1,500,000
Transportation Car Truck
Tax
98,345,500 9,834,550 108,180,050 10,818,005
Total
118,998,055
EO Fee
LAMPIRAN 4
Jazz Festival 2008 Digelar di Jakarta Jumat, 30 November 2007 11:15.42 WIB Harry - Wisatanet.com
Tiga kali sukses menggelar Jakarta Jazz Festival (JJF), PT Java Festival Production kembali menggelar konser jazz berkaliber dunia ini di Jakarta tahun depan, tepatnya di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 7, 8, 9 Maret 2008 dengan nama Dji Samsoe Super Premium Jakarta International Java jazz Festival 2008. Festival JJF ke-4 yang bertema “Taste the spirit of Jazz’ ini sekaligus ikut menyukseskan program pariwisata dan budaya Ibukota “Enjoy Jakarta’ dan Visit Indonesia Year 2008.
Kehadiran JJF 2008 menandakan bahwa musik jazz sudah mulai memasyarakat di Indonesia termasuk dikalangan kaula muda. Demikian disampaikan Peter F Gontha, chairman JJF saat konferensi pers pertama JJF 2008 di Airman Planet Lounge, Lobby Lagoon Tower, The Sultan Hotel, Jakarta, 29/11. “Jazz bukan lagi musik yang susah untuk digeluti atau diterima masyarakat kita,” kata Peter yang juga melihat atensi dan peliputan festival jazz dari pihak media juga semakin baik.
Untuk lebih mendekatkan musik jazz dengan masyarakat termasuk kalangan anak muda, lanjut Peter, mulai awal Februari sampai awal Maret 2008, kami akan membawa musik jazz ke beberapa kampus, antara lain Universitas Indonesia, Trisakti, juga ke beberapa
mal, kafe dan tempat budaya. “Kegiatan bertajuk Java Jaz on the Move ini juga bertujuan agar masyarakat dapat mencicipi aura dan atmosfer JJF 2008 lebih dulu sekaligus agar nanti bisa menjadi tuan rumah yang hangat bagi penikmat dan pecinta musik jazz,” kata Peter.
JJF 2008, lanjut Peter, akan memberikan performance yang terbaik dari musisi dan jazz profesional sampai dengan amatir. “Kami juga memberikan kesempatan kepada musisimusisi jazz muda untuk yang punya potensi untuk mengembangkan potensinya dalam JJF kali ini,” kata Peter seraya menambahkan bahwa sebelum JJF 2008 tepatnya tanggal 6 Meret akan diadakan malam Gala Opening di Cendrawasih Hall sebagai malam apresiasi kepada para musisi, sponsor, dan pendukung acara yang setia mendukung Java Productiona mewujudkan JJF 2008 ini.
Suguhan musik jazz spesial juga diutarakan Ekky ‘Humania’ bagian programming JJF 2008.. “Ada 16 panggung yang tersebar di areal JCC. Selain itu ada eksibisi dan pameran produk musik, lifestyle, bahkan fasion di hall B. Pokoknya rancangan program JJF 2008 akan memberikan kejutan istimewa buat penikmat musik jazz tanah air,” jelas Eky. Musisi-musisi jazz yang akan tampil di JJF 2008 baik dari Indonesia maupun mancanegara, lanjut Eky, terbagi menjadi beberapa bagian. Musisi dan banf mancanegara yang akan tampil antara lain The Manhattan Transfer, Kurt Elling, Ray Parker Jr. Jody Watley, Matt Bianco, dan Jacelin Brown. “ Kamu juga menampilkan legendaris jazz tanah air seperti Bubi Chen dan lainnya. Lalu musisi jazz yang sudah lama tidak muncul lagi dan tetap dikenang karyanya seperti Januari Chrsty dan Dian Pramana Putra.
Segment khusus band-band jazz muda yang masih fresh termasuk band-band jazz lokal dari Riau, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Tak ketinggalan artis papan atas seperti Dewi Sandra dan Tompi serta kolaborasi musisi Indonesia dengan mancanegrara antara lain Erwin Gutawa Orkestra dan Trisome dengan musisi international lainnya. Dan panggung khusus untuk band-band indie jazz” kata Eky.
Bagi Anda yang ingin menyaksikan penampilan musisi dan band jazz Tanah Air dan mancanegara di JJF 2008 nanti, tiket sudah bisa diperoleh di berbagai tiket box yang tersebar di Jakarta dan beberpa kota lain mulai pertengahan Desember 2007. Atau dapat juga pesan tiket secara online di www.javajazzfestival.com/2008/online.php mulai 12 Desember 2007.
Teks : Adji Kurniawan/Travel Club http://www.wisatanet.com/templete/index.php?wil=3&id=000000000007543&idnews=3 679
LAMPIRAN 5 BNI Music Sensation - Buy 1 Get 2 for Java Jazz Festival 2008 Posted in January 18th, 2008 by admin in Beli X Gratis Y, Entertainment, Jakarta, Kartu Kredit, Nasional
Periode : 11 Januari - 29 Februari 2008 Java Jazz Festival hadir lagi! Saksikan penampilan musisi jazz terkenal, pada tanggal 7-9 Maret 2008 di Jakarta Convention Center. Manfaatkan promo Buy 1 Get 2 untuk pembelian Daily Ticket dengan Kartu kredit BNI Emas dan Platinum. Untuk Anda pemegang Kartu Kredit BNI Biru, dapatkan diskon langsung Rp.50.000/tiket. Promo ini berlaku untuk pembelian tiket di Walk In Center Wisma 46 Kota BNI Jakarta, DiscTara terpilih dan Societie mulai 11 Januari - 29 Februari 2008. Persediaan terbatas!
Khusus pemegang Kartu Kredit BNI Platinum dan Emerald kunjungi BNI Lounge di Jakarta Convention Center selama event berlangsung untuk menikmati berbagai keistimewaan lainnya.
Info lebih lanjut hubungi Layanan Telepon 24 jam BNI Call di (021) 57899999 atau 68888 dari ponsel.
* Maksimal pembelian per kartu adalah 4 tiket. Hanya berlaku untuk Daily Ticket dengan harga normal. Syarat dan ketentuan berlaku.
Sumber : Kompas, 17 Januari 2008 http://promopromo.net/2008/01/18/bni-music-sensation-buy-1-get-2-for-java-jazzfestival-2008/
LAMPIRAN 6
Java Jazz On The Move 2008 Thursday, 06 March 2008
WOW! Pada hari Sabtu, 23 Januari 2008, kampus Anggrek Bina Nusantara dipenuhi oleh mahasiswa/i bahkan anak-anak SMA! Yapp, pada hari ini Java Jazz On The Move diselenggarakan tepat di foodcourt kampus Anggrek BiNus yang disponsori oleh Frestea dan Insto, dan yang pasti berkerja sama dengan Bvoice Radio. Rame banget ya, sampesampe ada yang nonton dari lantai dua bahkan tiga sangking penuhnya!
Acara dimulai jam 17.30 WIB yang dibuka oleh MC Andra dan Manda. Setelah itu, ada pembukaan 2 band dari UKM Band BiNus! Lagu-lagu yang dibawain asyik-asyik banget, bisa ngebuat penonton nyanyi. Selain ada band, kita juga ada doorprize yang hadiahnya keren-keren banget (CD Jay Chow hahaha). Dari doorprize yang nulis sms pake jempol kaki, sampe doorprize yang masukin HP dari kerah baju dan harus keluar lewat bawah celana dan itu dilakuin sama pasangan cewek-cowok! Hhaha. Para cowok-cowoknya kesempatan dalam kesempitan, nih! Tapi, ada juga doorprize yang gampang banget tapi hadiahnya luarrrr biasaaaaa. Tebak apa hadiahnya?! Voucher Rp 200.000,- persembahan BNI, dan 1 tiket GRATIS Jakarta International Java Jazz Festival 2008! Yang mendapatkan salah satu hadiah tersebut adalah SAHIL, announcer Bvoice Radio, dapet tiket GRATIS hanya karena menjawab pertanyaan ‘apa nama acara yang akan diadakan pada tgl 7,8,9 Maret’08?’ gampang kaannn??
Semakin malem semakin rameeee bangettt yang nonton. Pada jam 18.15 WIB band yang pernah berkolaborasi dengan Dewi Sandra ini menggebrak foodcourt kampus Anggrek BiNus! Yaaapp, mereka adalah PASTO! Yang terdiri dari 3 orang yaitu, Bayu, Nyong, dan Meltho. Sumpah ya, mereka keren abis dan kreatif! Kenapa? Yapp, karena mereka dari yang awalnya membawakan lagu-lagu PASTO, sampe akhirnya ngebawain lagu-lagu R&B, PUNK, POP, etc! Misalnya, Sempurna-Andra and The Backbone, Basket CaseGreen Day, Umbrella-Rihanna, Pandangan Pertama-RAN, etc. Seru deh PASTO, ngebawa suasana banget! Nahhh, setelah PASTO dijeda dengan games-games seru yang ga kalah dari games-games sebelumnya.
Pada jam 20.00 WIB foodcourt kampus Anggrek BiNus itu makin rameeee ajjaaa, makin malem makin rame! Dipenuhi oleh teriakan cewek-cewek “RAN! RAN! RAN!”. Muncullah 3 cowok ganteengggg ke atas panggung, mereka adalah RAN! Yaa ini kedua kalinya RAN tampil d BiNus (yang pertama PROART by Bvoice Radio). Kalau PASTO menggebrak foodcourt Anggrek BiNus, kalau RAN mengguncangkan foodcourt Anggrek BiNus! Teriakan cewek-cewek yang menyebutkan nama Rayi, Asta, dan Nino membuat RAN tersenyum lebarrrr, “kita ga nyangka ya penonton di BiNus sangat antusias, kita seneng bangeet, Alhamdulillah banget” ungkap Nino. Mereka membawakan lagu Warnawarni Dunia, Hanya Untukmu, Auramu, Nothing Lasts Forever, Kembali, D’Inspiration, dan yang pastinya Pandangan Pertama yang arrange lagunya lebih nge-beat abis! Two thumbs up deh! “Ini belom seberapa, ini masi sebagian kecil dari performance RAN. Kalo mo liat lebih kerennya, nonton kita di Java Jazz hari Sabtu jam 4 sore. Kita bakal
pake DJ-DJ gitu” ucap Rayi. Okehh deh RAN kita bakal nonton RAN di acara Java Jazz 2008! Acara selesai pada jam 21.00 WIB yang ditutup oleh MC Nugi.
Kantie Reporter BV’07
http://www.bvoice-radio.com/content/view/144/167/
LAMPIRAN 7 STP Java Jazz BNI
Demographic
High Income
Owned Car
Honda/BMW Sedan/SUV
Lifestyle Behavior
Driving, Playing Sports, Hobby
Attitude
People who want to advance and are socially cooperative
Basic Attribution
Age Se x
25 or under / 31 - 60 Female & Male
Marital Status
Number of Family
Single & Married 5 = 30% 6 or above = 26% 4 = 25% 3 = 15%
Average Income
Min 36 million