PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP MEDIA INTERNAL NEWSLETTER HUKUMHAM.INFO (PERIODE SEPTEMBER 2007-APRIL 2008)
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama
: Winda Kurnia Kemala Sari
NIM
: 4420401-008
PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS
ABSTRAKSI Winda Kurnia Kemala Sari 4420201-008 Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Media Internal Newsletter Hukumham.info (Periode September 2007April 2008). VIII + 190 Halaman + 12 Lampiran Bibliografi : 33 Buku (1981-2007) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) merupakan instansi pemerintah yang memiliki karakteristik unik karena memiliki stakeholder berbagai kalangan, baik stakeholder internal maupun eksternal. Depkumham sangat menyadari kebutuhan akan informasi bagi stakeholder internal, sehingga pentingnya media internal disadari betul oleh Depkumham. Pada Oktober 2007 Depkumham secara resmi mengoperasikan sebuah media center Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) guna memaksimalkan perannya sebagai pembuat dan pengelola media internal yang bertujuan untuk memberikan informasi selengkapnya. Penelitian ini mempunyai rumusan masalah bagaimana persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info. Kerangka teori dari penelitian ini terdiri atas komunikasi (teori Harold D. Laswell) dan media internal (Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto). Kemudian ada teori tentang persepsi (Azwar Saifudin dan Sasa Djuarsa). Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data primer. Teknik pengumpulan data sekunder melalui wawancara mendalam (indepth interview), studi kepustakaan dan penelusuran data. Populasi dan sampel penelitian adalah stakeholder internal Depkumham (pembaca newsletter hukumham.info) yaitu sebanyak 93 orang dari 11 unit, kementrian, media center dengan mekanisme penarikan sampel purposive sampling (Suharsimi Arikunto). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi stakeholder internal terhadap media internal newsletter hukumham.info positif. Ini berdasarkan hasil perhitungan Skala Likert dengan hasil skor empat yang berarti positif. Dengan demikian, PIK telah berhasil membuat dan mengelola media internal newsletter hukumham.info bagi stakeholder internal Depkumham. Namun, sebagai saran public relations melalui media center PIK harus mampu mengelola dan membuat media internal agar di masa akan datang newsletter hukumham.info dapat berjalan lebih optimal dan berperan aktif sebagai media penyalur informasi.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismillahhirrohmanirrohim. Manusia hanya mampu menjalankan dan hanya Allah-lah yang menentukan. Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat ridho-nya, peneliti telah melaksanakan riset di Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) Depkumham. Walaupun menemui sedikit kendala dalam penyusunannya, peneliti bersyukur dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sesuai riset yang peneliti lakukan sejak 13 Mei hingga 13 Juni 2008. Keberhasilan peneliti dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Agus Priyanto selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan/nasehat, dorongan, segala bantuan dan kesabarannya selama
membimbing
peneliti
dalam
melaksanakan
riset
hingga
penyusunan skripsi ini. 2. Ibu Siti Komsiah selaku dosen pembimbing II, atas segala bantuan dan kesabarannya selama membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Diah Wardhani selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi. 4. Ibu Marhaeni selaku Ketua Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
v
5. Bapak Farid Hamid atas dorongan dan semangatnya, mengarahkan peneliti menggunakan metodologi penelitian yang pasti. 6. Bapak Juwono Tri. A atas masukan dan pinjaman bukunya serta pembelajaran teknik sampelnya kepada peneliti. Semoga Allah senantiasa menyematkan ridho-Nya di setiap langkahmu, Amin. 7. Seluruh jajaran rektorat, dosen, dan karyawan Universitas Mercu Buana yang terhormat. 8. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Zaenal Aliun dan Ibu Mimin Rukmini, yang selalu sabar dan penuh kasih sayang dalam memberikan dorongan serta doa untuk keberhasilan penulis baik dalam pelaksanaan magang hingga penyusunan laporan ini. 9. Kakak dan Kakak Ipar penulis, Abang Pendar dan Ka Dewi serta Abang Ade dan Ka Aisyah yang membantu dan memberikan dorongan kepada penulis. 10. Yang tersayang Irfan Wahyudi, penyemangat peneliti di kala sedih dan susah, selalu sabar membimbing peneliti, memberikan masukan baik materi dan non materi, kasih sayang yang luas dan doa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Mami, Teh Reni, dan Teh Rita yang selalu memberikan dorongan serta doa untuk keberhasilan penulis. 11. Bapak Heri Rahkmadi selaku Project Manager atas kesempatan yang telah diberikan kepada peneliti untuk dapat melakukan riset di PIK Depkumham.
vi
12. Bapak Kolier selaku Deputi National Project Director of CAPPLER atas kesempatan yang telah diberikan untuk melakukan wawancara dengan peneliti. 13. Para narasumber yang terhormat yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan peneliti serta para responden stakeholder internal Depkumham atas kesediannya membantu peneliti. 14. Seluruh jajaran staf PIK Depkumham yang telah memberikan ilmu, bantuan, dan pengalaman yang berharga selama peneliti melakukan riset di PIK Depkumham. Mba Lelly Andriyasanti dan Mba Mona Melinda atas waktu dan bantuannya kepada peneliti selama melakukan riset di PIK. 15. Onions Family: Hesty (Mba Gaul), Putri (Mba Fungky), dan Rani (Mba Heboh) yang selalu siap memberikan waktunya saat peneliti kesulitan, masukan/nasehat
yang
dahsyat,
teman
seperjuangan,
dan
saling
mendukung atas segala hal. 16. Oonz Family: Ivey, Riska, Dewi, dan Nita yang selalu menghibur peneliti di kala kesulitan, teman seperjuangan, dan saling mendukung satu sama lain. 17. Seluruh sahabat penulis di Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations dan teman-teman di Universitas Mercu Buana, khususnya angkatan 2004. 18. Serta seluruh teman, sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan orang-orang yang telah mendukung dan mendoakan peneliti hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
vii
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun di masa akan datang. Harapan peneliti, skripsi ini tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga bermanfaat bagi para pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Tangerang, Juli 2008
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ...................................
i
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI.....................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................
iii
ABSTRAKSI ..........................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ............................................................................
v
DAFTAR ISI...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL...................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah..................................................
1
1.2
Pokok Permasalahan .......................................................
11
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................
11
1.4
Signifikasi Penelitian. .....................................................
11
1.4.1
Signifikasi Akademis ..........................................
11
1.4.2
Signifikasi Praktis ...............................................
12
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................
13
2.1 Komunikasi ......................................................................
13
2.1.1 Definisi Komunikasi ............................................
13
2.1.2 Proses Komunikasi...............................................
14
2.2 Persepsi ............................................................................
17
ix
2.2.1 Definisi Persepsi ..................................................
17
2.2.2 Tahapan Persepsi..................................................
20
2.3 Public Relations ...............................................................
25
2.3.1 Definisi Public Relations ....................................
25
2.3.2 Fungsi dan Tugas Public Relations......................
27
2.3.3 Ruang Lingkup Public Relations .........................
30
2.3.4 Definisi Public Relations Pemerintah ..................
32
2.3.5 Kedudukan Public Relations Pemerintah.............
33
2.4 Stakeholder Public Relations ...........................................
36
2.4.1 Definisi Stakeholde ..............................................
36
2.4.2 Ruang Lingkup Stakeholder.................................
38
2.5 Media Public Relations ....................................................
39
2.6 Media Internal ..................................................................
41
2.6.1 Definisi Media Internal ........................................
41
2.6.2 Tujuan Media Internal..........................................
42
2.6.3 Fungsi Media Internal ..........................................
43
2.6.4 Bentuk-bentuk Media Internal .............................
44
2.6.5 Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Media Internal ..................................
46
2.6.6 Desain Media Internal ..........................................
49
2.6.7 Penggunaan Media Internal..................................
54
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................
56
3.1 Tipe Penelitian .................................................................
56
3.2 Metode Penelitian.............................................................
57
3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................
58
3.3.1 Data Primer ...........................................................
58
3.3.2 Data Sekunder .......................................................
59
3.4 Populasi dan Sampel ........................................................
60
3.4.1 Populasi .................................................................
60
3.4.2 Sampel...................................................................
62
3.4.3 Teknik Penarikan Sampel .....................................
62
3.5 Definisi Konsep................................................................
64
1. Media Internal ...........................................................
64
2. Newsletter..................................................................
64
3. Stakeholder................................................................
65
4. Persepsi .....................................................................
65
3.6
Operasionalisasi Konsep .................................................
65
3.7
Teknik Pengukuran .........................................................
69
3.8
Teknik Analisis Data.......................................................
72
3.8.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif ..........................
72
BAB IV HASIL PENELITIAN ..............................................................
74
4.1
Gambaran Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia ..................................................
74
4.1.1 Sejarah..................................................................
74
xi
4.1.2 Visi dan Misi ........................................................
77
4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Depkumham ................
79
4.1.4 Kewenangan Depkumham ...................................
79
4.1.5 Susunan Organisasi Depkumham ........................
80
Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri (HLN) ............
86
4.2.1 Tugas Pokok Biro Humas dan HLN ....................
87
4.2.2 Fungsi Biro Humas dan HLN ..............................
87
4.2.3 Struktur Biro Humas dan HLN ............................
87
4.2.4 Tujuan Biro Humas dan HLN ..............................
87
Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) ..........................
90
4.3.1 Tugas Pusat Informasi dan Komunikasi ..............
93
4.3.2 Fungsi Pusat Informasi dan Komunikasi .............
94
4.3.3 Struktur Pusat Informasi dan komunikasi ............
94
4.4
Media Internal Newsletter Hukumham.info ....................
100
4.5
Hasil Penelitian ...............................................................
101
4.5.1 Identitas Responden ............................................
102
4.5.1.1 Jenis Kelamin .........................................
103
4.5.1.2 Usia ........................................................
104
4.5.1.3 Lama Bekerja di Depkumham ...............
105
4.5.2 Manfaat/fungsi Newsletter Hukumham.info.........
106
4.2
4.3
4.5.2.1 Manfaat/fungsi Informatif NewsletterHukumham.info.....................
xii
107
4.5.2.2 Fungsi Edukasi Newsletter Hukumham. info.....................................
109
4.5.2.3 Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham .info ....................................
111
4.5.3 Informasi yang Disajikan .....................................
114
4.5.3.1 Ketepatan Sumber Informasi..................
115
4.5.3.2 Kejelasan Informasi ...............................
119
4.5.3.3 Keakuratan Informasi.............................
121
4.5.3.4 Kelengkapan Informasi ..........................
123
4.5.3.5 Keterbaruan Informasi ...........................
127
4.5.4 Informasi Edukasi ................................................
129
4.5.4.1 Informasi Edukasi seputar Isu Hukum...
131
4.5.4.2 Informasi Edukasi seputar Kebijakan Departemen............................................
132
4.5.4.3 Informasi Edukasi seputar Perundangundangan ...............................................
134
4.5.4.4 Informasi Edukasi untuk Menambah Wawasan................................................
136
4.5.5 Fungsi Hiburan.....................................................
138
4.5.5.1 Waktu Luang..........................................
139
4.5.5.2 Memperoleh Hiburan .............................
141
4.5.5.3 Fungsi Hiburan dalam Rubrik Profil......
143
xiii
4.5.6 Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.info ..
145
4.5.6.1 Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.Info terhadap Citra Depkumham...........................................
145
4.5.6.2 Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ...............................................
147
4.5.7 Penampilan Media Internal Newsletter Hukumham.info ...................................................
150
4.5.7.1 Penampilan Newsletter Hukumham .info terhadap Penulisan .....
153
4.5.7.2 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Rubrikasi .................................
156
4.5.7.3 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Foto .........................................
159
4.5.7.4 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Desain .....................................
162
Penampilan Newsletter Hukumham.info
4.6
terhadap Jadwal Terbit ............................
166
Pembahasan.....................................................................
170
4.6.1 Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Fungsi/manfaat Newsletter Hukumham.info .......
xiv
172
4.6.2
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Informasi yang Disajikan Newsletter Hukumham.info.................
4.6.3
174
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Informasi Edukasi yang Disajikan Newsletter Hukumham.info ...................................................
177
4.6.4 Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham.info................... 4.6.5
178
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.info .................................
4.6.6
180
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Manusia (Depkumham) terhadap Tampilan Newsletter Hukumham.info ...................................................
181
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................
184
5.1 Kesimpulan .......................................................................
184
xv
5.2 Saran..................................................................................
188
5.1.1
Saran Akademis ...................................................
188
5.1.2
Saran Praktis .........................................................
189
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL 3.4.1
Tabel Distribusi Newsletter Hukumham.info Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia..................................................
61
3.4.3
Tabel Alokasi Sampel .................................................................
63
4.2.3
Tabel Struktur Organisasi Struktur Biro Humas dan HLN.........
88
4.5.1
Identitas Responden ....................................................................
102
4.5.1.1 Tabel Jenis Kelamin.......................................................
103
4.5.1.2 Tabel Usia ......................................................................
101
4.5.1.3 Tabel Lama bekerja di Depkumham ..............................
102
Manfaat/fungsi Newsletter Hukumham.info ...............................
106
4.5.2
4.5.2.1 Tabel Manfaat/fungsi Informatif Newsletter Hukumham.info ..............................................................
107
4.5.2.2 Tabel Fungsi Edukasi Newsletter Hukumham.info ........
109
4.5.2.3 Tabel Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham.info........
111
4.5.3 Informasi yang Disajikan .............................................................
114
4.5.3.1 Tabel Ketepatan Sumber Informasi ...............................
115
4.5.3.1.1 Tabel Rekapitulasi Analisis Newsletter Hukumham.Info terhadap Narasumber Internal Depkumham ....................................................
118
4.5.3.2 Tabel Kejelasan Informasi .............................................
119
4.5.3.3 Tabel Keakuratan Informasi...........................................
121
4.5.3.4 Tabel Kelengkapan Informasi ........................................
123
xvii
4.5.3.4.1 Tabel Rekapitulasi Analisis Newsletter Hukumham.Info Terhadap Unit Depkumham.
126
4.5.3.5 Tabel Keterbaruan Informasi .........................................
127
4.5.4. Informasi Edukasi .......................................................................
129
4.5.4.1 Tabel Informasi Edukasi seputar Isu Hukum.................
131
4.5.4.2 Tabel Informasi Edukasi seputar Kebijakan
4.5.5
4.5.6
Departemen.....................................................................
132
4.5.4.3 Tabel Informasi Edukasi seputar Perundang-undangan.
134
4.5.4.4 Tabel Informasi Edukasi untuk Menambah Wawasan...
136
Fungsi Hiburan............................................................................
138
4.5.5.1 Tabel Fungsi Hiburan dalam Mengisi Waktu Luang.....
139
4.5.5.2 Tabel Memperoleh Hiburan ...........................................
141
4.5.5.3 Tabel Fungsi Hiburan dalam Rubrik Profil....................
143
Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.info .........................
145
4.5.6.1 Tabel Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.Info terhadap Citra Depkumham............................................
145
4.5.6.2 Tabel Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh
4.5.7
terhadapKinerja Karyawan .............................................
147
Penampilan Media Internal Newsletter Hukumham.info ...........
150
4.5.7.1
Tabel Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Penulisan .........................................................................
153
4.5.7.2 Tabel Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Rubrikasi ........................................................................
xviii
156
4.5.7.3 Tabel Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Foto ................................................................................
159
4.5.7.4 Tabel Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Desain ............................................................................
162
4.5.7.5 Tabel Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Jadwal Terbit.................................................................. 4.6
166
Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian Kuantitatif Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Terhadap Media Internal Newsletter Hukumham.Info..
xix
170
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Riset Skripsi dari Universitas Mercu Buana 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Riset Skripsi dari Pusat Informasi dan Komunikasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 3. Surat Pernyataan Penyusunan Skripsi 4. Coding Sheet 5. Tabel Induk Hasil Penelitian 6. Tabel dan Diagram Analisis Newsletter Hukumham.info dari Edisi satu sampai delapan 7. Draf Kuesioner 8. Draf Wawancara 9. Transkip Wawancara 10. Newsletter Hukumham.info 11. Dokumentasi Skripsi 12. Dokumentasi Pusat Informasi dan Komunikasi
xx
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah Abad digital membuat komunikasi lebih cepat dibanding dengan sebelumnya. Bahkan, pesan-pesan "internal" sekalipun bisa menyebar ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Spesialis hubungan internal dan eksternal harus menghadapi perkembangan teknologi yang mengubah cara komunikasi dilakukan. Komunikasi internal dan ekternal bisa dilakukan dengan lisan, melalui media baik cetak, visual maupun tulisan.1 Jika kegiatan komunikasi akan tepat sasaran dan menggunakan media yang tepat pula, diharapkan informasi yang disampaikan oleh pelaku komunikasi/praktisi public relations harus jelas sesuai dengan khalayak yang dituju. Komunikasi merupakan salah satu kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi tersebut merupakan tolak ukur bagi perusahaan/lembaga yang mengharapkan agar pesan yang disampaikan tepat kegiatan inilah diharapkan praktisi public relations sebagai ujung tombak mampu memberikan informasi/pesan kepada khalayak. Public relations sebagai ujung tombak dan sesungguhnya punya arti penting yang jauh lebih besar terhadap organisasi. Public relations juga
1 Cutlip Scott, and Allen, Broom. Effective Public Relations Edisi kesembilan. Jakarta: Kencana. 2007. hal: 268
2
memiliki kaitan yang sangat erat dan sangat luas dengan berbagai aspek manajemen. Untuk itu, pihak manajemen atau para pemimpin perusahaan harus bisa memahami dan menghargai arti penting dan manfaat public relations.2 Kini manfaat dan keberadaan public relations mulai terasa di berbagai organisasi. Setiap organisasi mulai membutuhkan kehadiran insan public relations untuk menangani setiap masalah, memudahkan bersosialisasi dengan stakeholder-nya,
membina
hubungan
dengan
stakeholder-nya,
dan
menjalankan program-program kehumasan. Stakeholder merupakan pihak yang penting bagi public relations. Tentu saja mereka harus mendapatkan informasi yang penting secara terusmenerus melalui kegiatan komunikasi. Bukan hanya komunikasi yang harus dilakukan oleh seorang public relations, melainkan juga dengan cara apa komunikasi dilakukan agar berjalan efektif. Melakukan kegiatan komunikasi yang efektif merupakan tugas yang tidak
mudah
bagi
seorang
public
relations
karena
tujuan
dari
perusahaan/organisasi adalah agar pesan yang disampaikan tepat sasaran dan tentu saja mengharapkan adanya umpan balik yang baik dari mereka terhadap perusahaan atau departemen. Adanya respons/umpan balik, baik positif maupun negatif, dari khalayak merupakan salah satu keberhasilan dari praktisi public relations dalam melakukan kegiatan komunikasi. Seorang praktisi public relations
2
Frank Jefkins. Public Relations Erlangga edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2004. hal: 333
3
biasanya dalam menjalin hubungan agar tepat pada sasaran, yaitu membuat media public relations baik internal maupun eksternal yang bertujuan untuk melihat
sejauh
mana
pesan-pesan
yang
ingin
disampaikan
oleh
perusahaan/organisasi diterima dengan baik kepada khalaknya. Sasaran/khalayak public relations adalah publik intern (internal public) dan publik ekstern (external public). Publik intern adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan bawahan (dalam perusahaan termasuk antara lain pemegang saham). Sementara publik ekstern adalah orang-orang yang berada di luar organisasi
yang
ada
hubungannya
dan
yang
diharapkan
ada
hubungannya.3Tentu saja berkomunikasi dengan publik/khalayak/stakeholdernya perlu menggunakan media yang bisa menyampaikan pesan atau kebijakan perusahaan/organisasi. Dalam organisasi/perusahaan, media sangat diperlukan karena media dapat berfungsi sebagai public relations internal, antara lain menyalurkan aspirasi dan keinginan karyawan kepada pimpinan. Tidak hanya itu, public relations akan merasa puas apabila media internal yang dibuat bisa memberikan manfaat yang besar bagi stakeholder-nya. Stakeholder
merupakan
bagian
yang
penting
bagi
perusahaan/organisasi, informasi akan bisa terjangkau melalui media public relations.
Media
public
relations
sangat
dibutuhkan
bagi
perusahaan/organisasi yang tentu saja bertujuan sebagai sarana atau
3
Onong Uchjana Effendy. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju. 1993. hal: 110
4
penghubung bagi perusahaan/organisasi dengan stakeholder-nya. Media public relations mencakup media internal dan media eksternal. Media internal perusahaan/departemen adalah media yang diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi, terutama para karyawan yang sehari-harinya bekerja dalam lingkungan organisasi.4 Melalui media internal ini, karyawan bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kegiatankegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi. Media internal bisa disebut juga sebagai house journal yang merupakan salah satu bentuk media komunikasi public relations yang paling tua.5
Kehadiran house journal atau media internal membuktikan bahwa
penerbitan media bukan kegiatan baru bagi public relations atau hanya kegiatan penunjang saja tetapi juga, sebagai alat komunikasi yang efektif. Media internal sebagai inti dari terciptanya hubungan yang harmonis merupakan alat yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya kerja karyawan dengan cara membangkitkan motivasi kerja. Untuk itu, media internal ini diharapkan sebagai sarana untuk mensosialisasikan kebijakan perusahaan, mampu memenuhi kebutuhan informasi stakeholder serta adanya timbal balik yang positif dari stakeholder terhadap media internal tersebut. Selain untuk memenuhi kebutuhan informasi, media internal adalah media yang digunakan untuk menjalankan aktivitas komunikasi internal dalam organisasi dengan tujuan untuk membangun hubungan yang baik antara publik internal dengan perusahaan/organisasi. Media internal, berupa berita atau 4
Ibid., hal: 155 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 21 5
5
siaran berita (newsletter). Newsletter media internal yang sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar.6 Selain itu, ada buletin, majalah atau mading terbatas, hanya diberikan kepada karyawan, para pimpinan, investor, atau konsumen. Pengertian lain media internal dapat diartikan sebagai bahan informasi yang diterbitkan secara teratur oleh bagian internal perusahaan atau lembaga pemerintahan. Hal ini dikarenakan keseluruhan proses produksi dan pengelolaan media internal tersebut sebagai tugas pokok dan fungsi dari seorang public relations. Public relations juga melakukan kegiatan komunikasi media massa sebagian
dari
tugasnya
guna
memberikan
informasi
kepada
stakeholder/publik. Komunikasi media massa inilah yang menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada khalayak yang berjumlah banyak dan beragam melalui penggunaan media yang dikembangkan untuk tujuan tersebut.7 Oleh karena itu, media internal informasi tercetak dalam suatu perusahaan atau lembaga pemerintahan dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh public relations. Apalagi, jika media internal yang dibuat oleh public relations dinilai sangat positif secara keseluruhan oleh para stakeholder-nya. Penggunaan
media
internal
sangat
penting
bagi
perusahaan/departemen karena media internal tersebut dapat dimanfaatkan 6
Anggoro Linggar. Teori & Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. hal: 213 7 Ibid., hal: 33
6
untuk memberikan informasi kepada stakeholder-nya. Tujuan dibuatnya media internal itu sendiri bagi lembaga tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga diharapkan agar media internal ini dapat memberikan pengaruh serta respons positif dari para pembacanya atau stakeholder-nya. Sebagai salah satu sarana atau alat komunikasi, media internal memang memiliki kekuatan. Artinya, media internal memiliki pengaruh yang besar dan bisa bermanfaat positif bagi manajemen public relations bila pesannya mendukung tujuan kegiatan public relations. Komunikasi merupakan salah satu tujuan dari kegiatan public relations, media internal memang ditujukan untuk para stakeholder dalam suatu organisasi/perusahaan. Secara keseluruhan, isi dan tampilan dari media internal diharapkan agar para stakeholder-nya merasa puas tentang informasi yang ada di dalamnya. Media internal memiliki berbagai jenis, seperti newsletter, buletin, company profile, majalah dinding (mading), siaran pers, majalah, dan sebagainya. Selain itu, dengan adanya media internal tersebut diharapkan agar para pembaca/stakeholder memiliki persepsi bahwa media internal bisa menghibur dan juga memberikan edukasi bagi khalayak. Bukan saja hanya sekadar memberikan informasi seputar kegiatan-kegiatan, melainkan juga bertujuan untuk memberikan hiburan serta edukasi kepada khalayak perusahaan atau organisasi. Tujuan dari media internal tersebut diwujudkan oleh salah satu lembaga pemerintah, yakni Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
7
(Depkumham). Bagi Depkumham, memberikan/memenuhi informasi kepada stakeholder-nya merupakan suatu keharusan karena dengan kegiatan penyampaian informasi tersebut, masyarakat akan tahu tentang informasi seputar hukum dan juga kegiatan unit Depkumham. Informasi bukan hanya produk hukum, melainkan juga segala aktivitas/kegiatan Depkumham yang tentu saja memiliki nilai berita yang dapat menarik stakeholder-nya. Adanya media internal ini bisa memberikan pengetahuan serta informasi kepada stakeholder-nya dan juga memberikan hiburan ringan kepada stakeholder-nya, sehingga membuat media internal merupakan bagian yang terpenting bagi humas Depkumham. Depkumham sangat menyadari kebutuhan akan informasi bagi stakeholdernya merupakan hal yang penting. Demi mewujudkan hal ini, Depkumham membuat terobosan baru dengan mendirikan media center yang diberi nama Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK). Media center ini bertujuan sebagai wadah/tempat pemenuhan informasi bagi stakeholder dengan menyajikan media internal yang mampu memenuhi kebutuhan informasi. Di bawah Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) Depkumham, produk-produk public relations dibuat dengan maksud memberikan informasi kepada khalayaknya. Adapun media internal PIK Depkumham berupa newsletter, siaran pers, info pers, dan website. Media internal tersebut dibuat dengan tujuan agar para stakeholder mendapatkan informasi yang jelas dan akurat. Salah satu media internal
8
Depkumham yang efektif adalah newsletter hukumham.info. Newsletter ini terbit satu bulan sekali yang diterbitkan oleh PIK Depkumham. Newsletter hukumham.info ini berisikan tentang informasi segala aktivitas yang dilakukan oleh unit Depkumham selama satu bulan. Selain menyajikan informasi, media internal ini dibuat untuk memberikan hiburan serta pengetahuan kepada pembacanya. Tujuan diterbitkannya newsletter hukumham.info adalah untuk memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai kegiatan yang terjadi di Depkumham dan juga informasi seputar kebijakan bagi seluruh karyawan Depkumham. Newsletter hukumham.info menyebarkan informasi secara luas kepada stakeholder Depkumham yang berada di kantor pusat maupun berada di daerah yang tersebar di berbagai wilayah. Selain memberikan informasi kepada stakeholder Depkumham, diharapkan agar stakeholder Depkumham memberikan persepsi atau respons yang positif terhadap isi, tampilan newsletter. Newsletter dengan tampilan yang baik dapat mengukur sejauh mana keberhasilan seorang public relations Depkumham dalam membuat media internal. Alasan penulis memilih Depkumham sebagai objek kajian penelitian karena Depkumham merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki media center PIK. Media center tersebut sebagai sumber informasi bagi stakeholder Depkumham. Depkumham sangat menyadari betapa pentingnya informasi bagi stakeholder, baik internal maupun eksternal, dengan menyajikan informasi melalui berbagai aktivitas media public relations.
9
Alasan lainnya, Depkumham merupakan departemen yang memiliki karakteristik
unik
karena
memiliki
stakeholder
berbagai
kalangan.
Depkumham memiliki 10 unit utama Depkumhan yang beragam, antara lain Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Ditjen PP), Direktorat Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas), Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi), Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), Direktorat Jenderal Peraturan Perlindungan Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM), Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia (Balitbang HAM), Dharma wanita, dan unit pelaksana teknis (UPT) di berbagai daerah. Dengan kata lain, Depkumham merupakan salah satu sektor publik yang memegang peranan penting di Indonesia. Dengan adanya PIK, diharapkan akan bisa menyatukan dan memenuhi kebutuhan informasi stakeholder-nya. Melalui PIK, Depkumham dituntut untuk menjadi instansi yang mengedepankan transparansi/keterbukaan arus informasi. Salah satu cara mengatasi keterbukaan arus informasi itu dengan menyajikan media internal yang
bertujuan
untuk
memberikan
informasi
selengkapnya
kepada
stakeholder. Dengan media internal ini, Depkumham dapat menjalankan fungsinya, baik sebagai penyalur informasi maupun penyerap informasi dari publik.
10
Sebagai departemen yang memperoleh banyak sorotan dari berbagai kalangan, khusunya media massa, Depkumham tanggap dalam memberikan informasi yang dibutuhkan publik. Melalui sebuah media center di lembaga pemerintahan, khususnya Depkumham, mendorong peneliti memilih PIK Depkumham sebagai tempat untuk melakukan riset. Khususnya, media internal newsletter hukumham.info yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi stakeholder internal. Terkait dengan tujuan Depkumham untuk memenuhi kebutuhan informasi, keberadaan media internal newsletter ini memberikan manfaat yang sangat positif bagi stakeholder internal Depkumham. Namun, jika penggunaan newsletter tidak dikelola dan disajikan dengan baik, kemungkinan arus informasi antara lembaga dengan stakeholder akan mengalami hambatan. Pengelolaan dan penyajian media internal newsletter yang baik tidak hanya dapat mendukung citra lembaga. Namun, juga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan departemen dalam upaya pembentukan citra positif. Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengkaji persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info, khusunya dalam menyajikan informasi bagi stakeholder internal.
11
1.2 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan yang akan dibahas pada skripsi ini berkaitan dengan media pubilc relations, khususnya media internal public relations Depkumham. Dengan mengangkat judul: Persepsi Stakeholder Internal Depkumham terhadap Media Internal Newsletter hukumham.info (Periode September 2007-April 2008). Berdasarkan judul tersebut, masalah yang akan penulis teliti adalah “Bagaimana persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info PIK (periode September 2007-April 2008).
1.4 Signifikasi Penelitian 1.4.1
Signifikasi Akademis Untuk memberikan sumbangsih kepada bidang keilmuan Public Relations
mengenai
bagaimana
seorang
PR
profesional
memaksimalkan media internal perusahaan agar media internal tersebut
berhasil
dan
perusahaan/organisasi.
memiliki
persepsi
yang
positif
bagi
12
1.4.2
Signifikasi Praktis Memberi masukan/saran kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia khususnya pada PIK, bagaimana memaksimalkan media internal public relations agar tercipta persepsi yang positif dari stakeholder-nya. Selain itu, program-program apa yang digunakan PR agar dalam penggunaan media internal berjalan efektif. Serta manfaat dari penilaian stakeholder dapat menjadikan PIK Depkumham sebagai media center yang selalu mengedepankan informasi.
13
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi 2.1.1
Definisi Komunikasi Kata
atau
istilah
komunikasi
(dari
bahasa
Inggris
communication) berasal dari communicatus dalam bahasa Latin yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Komunikasi, menurut Lexicogrepher (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.8 Dalam istilah yang sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian pesan antar individu. Semua masyarakat dilandasi kapasitas manusia untuk menyamakan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman dari satu orang kepada orang lainnya. Pada pokoknya, komunikasi adalah pusat minat dari situasi perilaku di mana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si penerima.9 Pengertian pokok lainnya, komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan. Sejalan dengan perkembangan zaman, komunikasi telah 8
Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2003. hal: 1.10 Frazier Moore H. Hubungan Masyarakat prinsip, kasus, dan masalah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1998. hal: l 78 9
14
memiliki penekanan-penekanan arti, konteks, dan cakupan yang berbeda satu sama lain. Dari berbagai macam pengertian komunikasi di atas, jelas bahwa komunikasi memiliki definisi yang luas dan beragam. Komunikasi menurut teori Harold D. Laswell yaitu berpijak pada komunikasi paradigmatik adalah: “who says, in what channel, to whom, with what effect”. Dengan kata lain, komunikasi mencakup beberapa unsur yang merupakan persyaratan agar komunikasi tersebut berjalan dengan efektif, yaitu bagaimana antara komunikator dan komunikan tercipta suatu pengertian yang sama.10 Dari contoh-contoh definisi sebagaimana dikemukakan dalam bagian sebelumnya, diperoleh gambaran bahwa pengertian komunikasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :11 Komunikasi adalah suatu proses, komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat, komunikasi bersifat simbolis, komunikasi bersifat transaksional, komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.
2.1.2
Proses Komunikasi Salah satu karakteristik komunikasi adalah komunikasi sebagai suatu proses. Jika kita sedang bekomunikasi dengan orang lain, terjadi proses komunikasi dari penyampaian pesan sampai penerimaan pesan
10 11
Sasa Djuarsa.Op.Cit., hal: 1.11 Ibid., hal: 1.13-1.16
15
hingga terjadi feedback. Proses komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan harus terjadi. Ini merupakan hal yang penting. Secara garis besar, proses komunikasi sedikitnya melibatkan empat elemen atau komponen sebagai berikut:12 1. Sumber/pengirim,
pesan/komunikator,
yakni
seseorang
atau
sekelompok orang atau suatu organisasi yang mengambil inisiatif menyampaikan pesan. 2. Pesan, berupa lambang atau tanda, seperti kata-kata tertulis atau secara lisan, gambar, angka, gestura 3. Saluran,
yakni
sesuatu
yang
dipakai
sebagai
alat
penyampaian/pengiriman pesan (misalnya telepon, radio, surat, surat kabar, majalah, TV, dan gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi secara tatap muka) 4. Penerimaan/komunikan, yakni seseorang atau sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran penerima pesan. Namun selain elemen tadi, ada tiga faktor yang juga penting dalam
proses
komunikasi.
Tiga
faktor
tersebut
adalah:
akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/komunikan, umpan
balik/feedback,
yakni
tanggapan
baik
dari
pihak
penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya, dan yang terakhir adalah noise, berupa gangguan dari faktor-faktor fisik ataupun
12
Ibid., hal: 2.2
16
psikologis yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi. Proses komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kegiatan komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan yang ingin disampaikan akan tepat pada sasaran dan dapat berjalan efektif. Dalam proses komunikasi, sumber dan penerima pesan komunikasi, masingmasing melakukan tiga kegiatan atau tindakan: encoding (membentuk kode-kode pesan), decoding (memecahkan kode-kode pesan), dan interpreting (menginterpretasikan pesan).13 Berdasarkan tingkat partisipasi dari para pelaku yang terlibat, proses komunikasi dapat terbagi dalam dua jenis atau bentuk, yaitu:14 Komunikasi satu arah (one way communication) adalah suatu bentuk proses komunikasi di mana yang aktif terlibat hanyalah pihak sumber. Contohnya, penyampaian pesan melalui media massa seperti radio, TV, surat kabar, dan majalah. Komunikasi dua arah (two way communication) adalah sumber dan penerima masing-masing terlibat aktif dalam penyampaian pesan dan umpan balik.
13 14
Ibid., hal: 2.9 Ibid., hal: 2.7
17
2.2 Persepsi 2.2.1
Definisi Persepsi Persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis.15 Persepsi atau bisa juga disebut opini/tanggapan merupakan pendapat
dari
sudut
pandang
masyarakat
terhadap
objek/perusahaan/organisasi atau bahkan terhadap suatu produk. Pada hakekatnya, persepsi adalah suatu proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu.16 Persepsi itu lahir dari adanya pengalaman
masa lalu yang
dipertajam oleh nilai-nilai budaya, nilai-nilai yang dianut, serta beritaberita yang berkembang. Akar dari opini sebenarnya tak lain adalah persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktor-faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, serta beritaberita yang berkembang.17 Persepsi merupakan pemahaman seseorang tentang bagaimana orang mempersepsi diri mereka sendiri atau orang lain melalui
15
Mar’at. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia. 1981. hal: 13 Sasa Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan universitas Terbuka. 2002. hal: 2.13 17 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti. 2003. hal: 23 16
18
informasi dan diinterpretasikan. Oleh karenanya, persepsi tidak lebih dari pengetahuan mengenai apa yang tampak sebagai realitas bagi diri kita.18 Dalam konteks inilah perlu dipahamai apa itu persepsi. Adapun sifat-sifat persepsi adalah sebagai berikut:19 1. Persepsi adalah pengalaman Untuk mengartikan makna dari seseorang, objek, atau peristiwa, kita harus memiliki dasar atau basis untuk melakukan interpretasi. Dasar ini biasanya kita temukan pada pengalaman masa lalu kita dengan orang, objek atau peristiwa tersebut, atau dengan hal-hal yang menyerupainya. Tanpa landasan pengalaman sebagai pembanding, tidak mungkin kita dapat mempersepsikan suatu makna. Sebab, hal ini akan membawa kepada suatu kebingungan. 2. Persepsi adalah selektif Ketika mempersepsikan sesuatu, kita melakukan seleksi hanya pada karakteristik tertentu dari suatu objel. Biasanya kita mempersepsikan apa yang kita ”inginkan” atas dasar sikap, nilai, dan keyakinan yang ada dalam diri kita. Bahkan, terkadang mengabaikan karakteristik yang telah relevan atau berlawanan dengan
nilai
dan
keyakinan
tersebut.
Keterbatasan
otak
menyebabkan kita hanya dapat mempersepsi sebagian karakteristik dari objek.
18 19
Ibid., hal: 2.14 Ibid., hal: l 2.15-2.16
19
3. Persepsi adalah penyimpulan Persepsi psikologis dari persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui suatu proses induksi sacara logis. Interpretasi yang dihasilkan melalui persepsi pada dasarnya adalah penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap. Melalui penyimpulan, kita berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai objek yang kita persepsikan atas dasar sebagian karakteristik yang kita tangkap dari objek tersebut. 4. Persepsi tidak akurat Setiap persepsi yang kita lakukan akan mengandung kesalahan dalam kadar tertentu. Hal ini bisa disebabkan pengaruh pengalaman masa lalu, selektivitas dan penyimpulan. Biasanya ketidakakuratan ini terjadi karena penyimpulan terlalu mudah untuk menyamaratakan sesuatu. Ada kalanya persepsi tidak akurat karena orang menganggap sama, sesuatu yang sebenarnya hanya mirip. Semakin jauh jarak antara orang yang mepersepsi dengan objeknya semakin tidak akurat persepsinya. 5. Persepsi adalah evaluatif Persepsi merupakan proses kognitif psikologis yang ada di dalam diri kita karenaya, persepsi bersifat subjektif. Suatu hal yang tidak terpisahkan dari interpretasi subjektif adalah evaluasi. Sangat langka kita dapat mempersepsikan sesuatu dengan netral. Kita cenderung untuk mengingat hal-hal yang memiliki nilai tertentu
20
bagi diri kita dan sesuatu yang sifatnya sangat baik maupunh buruk. Jika hal-hal yang bersifat subjektif (misalnya pengalaman) tersebut muncul mendasari persepsi yang kita buat, tidak dapat dihindari proses evaluasi harus dilakukan. Jadi meskipun suatu persepsi didasarkan pada pengamatan langsung, hal ini bukanlah sesuatu yang sebenarnya dalam artian kita dapat menangkap atau menguasai objek tersebut.20 Jelas dapat disimpulkan bahwa tidak sepenuhnya persepsi didasarkan oleh pengamatan langsung dengan cara menguasai objek tersebut.
2.2.2
Tahapan Persepsi Proses persepsi menempuh berbagai tahapan sebelum akhirnya memunculkan interpretasi tertentu. Huffman menyebutkan bahwa persepsi terdiri atas tiga tahapan proses, diantaranya:21 1. Seleksi Adalah suatu proses melalui mana otak memilih dan lebih memberi perhatian pada stimuli atau informasi penting yang ditangkap oleh inderanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seleksi, yaitu: a) Faktor fisiologis Faktor ini adalah faktor utama dalam seleksi. Faktor fisiologis merupakan sel-sel khusus yang terdapat dalam otak
20
21
Ibid., hal: 2.14 Sasa Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan universitas Terbuka. 2002. hal: 103-127
21
yang disebut pendeteksi hal-hal utama (feature detectors) yang hanya berfungsi merespon informasi terpilih yang ditangkap oleh indera. Selain feature detectors, terdapat faktor lain yang tak kalah penting dalam seleksi yakni habituasi. Habituasi adalah kecenderungan otak untuk tidak lebih memberi perhatian pada stimuli yang telah terbiasa dan telah menetap dalam ingatan. b) Faktor stimulus Dari sekian banyak stimuli di lingkungan, otak secara otomatis memilih stimuli yang paling kuat, bergerak, kontras, berubah-ubah, atau yang paling sering diulang. Rangsangan yang paling diingat adalah yang memiliki keunikan dan relatif sering muncul. c) Faktor psikologis Alasan utama seseorang memilih satu stimuli dan bukan yang lainnya karena motivasi dan kebutuhan. Apapun stimuli yang dilihat, didengar atau diamati, akan ditentukan oleh besarnya kepuasan dan kebutuhan yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut. 2. Organisasi Adalah suatu proses yang dilakukan oleh otak untuk menentukan pola-pola dari stimuli yang ditangkap oleh organ ondera. Organisasi stimuli dalam persepsi ini dibagi atas:
22
a) Persepsi bentuk Dalam proses persepsi, otak secara otomatis menciptakan pola-pola atau bentuk dari stimuli yang ditangkap oleh inderanya. Bahkan, dari stimuli yang tidak nampak sekalipun. b) Ketepatan persepsi Stimuli yang pernah diamati oleh seseorang akan tetap tersisa, tidak berubah, dan dipersepsikan sama. Walaupun orang tersebut mengamati stimuli sejenis yang baru dengan perubahan-perubahan. c) Kedalaman persepsi Mengacu pada kemampuan seseorang untuk melihat objek atau stimuli dalam tiga dimensi, yaitu mempersepsikan dalam dan jauhnya informasi yang terkandung dalam objek atau stimuli tersebut. d) Persepsi warna Mengacu pada kemampuan seseorang untuk melihat ratusan warna yang terdapat dalam objek, untuk kemudian mempersepsikan jenis warna tersebut. e) Persepsi gerakan Proses persepsi juga terjadi melalui pengamatan pada objek atau stimuli yang bergerak.
23
3. Interpretasi Setelah menyeleksi informasi dan mengorganisasikannya manjadi pola-pola tertentu, selanjutnya otak menggunakan informasi tersebut untuk menjelaskan dan membuat keputusan mengenai objek di luar dirinya. Tahap akhir persepsi ini disebut interpretasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi interpretasi, yaitu: a) Pengalaman awal Pengalaman awal terhadap stimuli atau objek yang diperoleh dengan cara belajar dari lingkungannya, merupakan masukan bagi otak untuk membuat keputusan. b) Pengharapan persepsi Otak memilki kebebasan untuk menginterpretasikan segala sesuatu berdasarkan harapannya. c) Faktor budaya Interpretasi setiap orang dapat berbeda berdasarkan latar belakang sosial atau budaya. d) Motivasi atau kerangka referensi Persepsi seseorang dipengaruhi oleh apa dan bagaimana stimuli atau objek yang diamati, serta kemampuan stimuli tersebut dalam memberikan kepuasan. Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia (persepsi sosial). Persepsi terhadap lingkungan objek atau lingkungan fisik yaitu apabila kita menilai suatu benda, kita tidak selalu sepakat. Dalam persepsi terhadap objek, kita terkadang melakukan kekeliruan.
24
Indera kita terkadang menipu kita dan itu dapat disebuut sebagai ilusi.22 Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu objek (karya seni, ujaran, dll) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasilnya.23 Sedangkan persepsi terhadap manusia (sosial) adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko.24 Persepsi objek dan persepsi manusia mempunyai perbedaan, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:25 1. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisi, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek yang lebih sulit diramalkan. 2. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya).
22
Dedy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001, hal: 172 //http: www.wikipedia.com. 26 Juli 2008: 7.34 24 Ibid, hal: 175 25 Ibid, hal: 171-172 23
25
3. Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Namun, ada juga hal yang terkait dengan persepsi, yaitu sikap atau perubahan sikap. Menurut Thurstone sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.26 LaPierre (1934 dalam Allen, Guy & Edgkey, 1980) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasi, predesposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkendali. Sedangkan menurut Secord & Backman (1964) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.27 Brems & Kassin (dalam Lestari, 1999) mengatakan bahwa persepsi sosial memiliki beberapa elemen, yaitu: a. Person, yaitu orang yang menilai orang lain. b. Situasional, urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang untuk meniiai sesuatu. c. Behavior, yaitu sesuatu yang di lakukan oleh orang lain. Ada dua pandangan mengenai proses persepsi, yaitu: 1.) Persepsi sosial, berlangsung cepat dan otomatis tanpa banyak pertimbangan orang membuat kesimpulan tentang orang lain dengan cepat berdasarkan penampilan fisik dan perhatian sekilas. 2.) Persepsi sosial, adalah sebuah proses yang kompleks, orang mengamati perilaku orang lain dengan teliti hingga di peroleh analisis secara lengkap terhadap person, situasional, dan behaviour.28
2.3 Public Relations 2.3.1
Definisi Public Relations Public relations memiliki definisi yang luas dan beragam. Public relations itu merupakan kegiatan melaksanakan hubungan dengan publik di luar dan di dalam organisasi dengan jalan
26
Azwar Saifudin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1998. hal: 5 Ibid, hal: 5 28 //http: www.wikipedia.com. 26 Juli 2008: 7.34 27
26
berkomunikasi. Tentu saja dengan cara komunikasi yang tidak sembarangan, melainkan dengan keahlian-keahlian komunikasi. Definisi menurut (British) Institut of Public Relations (IPR) bahwa public relations memiliki pengertian keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.29 Memang public relations tidak terlepas dari khalayak atau stakeholder
karena
itu
merupakan
suatu
kesatuan
yang
berkesinambungan. Berbicara mengenai public relations banyak sekali definisi/pengertiannya. Karena begitu banyaknya definisi public relations itu, para pempraktek public relations dari berbagai negara di seluruh dunia, bernama ”The International Public Relations Association” (IPRA), bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima. Definisinya sebagai berikut:30 ”Public Relations is a management function, of continuiting and planned character, through whic public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom they are or may be concered-by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own policies and procedures, to achieve by planned and widespeard information more productive co-peration and more efficient fulfillment of their common interest.” (Public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi29
Frank Jefkins. Public Relation edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2004. hal: 9 Onong Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Kasus komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakrya. 1986. hal: 20 30
27
organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau mungkin ada hubungannya-dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien). Public relations merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersil maupun organisasi yang nonkomersil. Dalam bukunya Frank Jefkins, yang disempurnakan oleh Daniel Yadin, Public Relations, bahwa public relations adalah:31 “Hubungan Masyarakat yang biasanya disingkat humas adalah merupakan terjemahan dari public relations. Public artinya masyarakat/khalayak atau kelompok orang yang menjadi sasaran atau target komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan baik secara internal maupun eksternal.”
2.3.2
Fungsi dan Tugas Public Relations A. Fungsi Public Relations Public relations mempunyai fungsi timbal-balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar, ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaga. Ke dalam, ia berusaha
mengenali,
menimbulkan
sikap
menguntungkan)
mengidentifikasi dan
dalam
kebijakan itu dijalankan. 31
Ibid., hal: 428
gambaran masyarakat
hal-hal yang sesuatu
yang
negatif
dapat (kurang
tindakan
atau
28
Ada beberapa penjelasan tentang fungsional public relations. Scott M. Cultip dan Allen Center dalam bukunya Effective Public Relations memberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat terpelihara dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tertentu. 2. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik. 3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan
penafsiran
yang
menyenangkan
terhadap
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.32 Berdasarkan uraian mengenai ciri-ciri public relations menurut Cultip dan Center serta Canfield di atas, fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut:33 a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi; b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun publik intern;
32 33
Ibid., hal: 34 Ibid., hal: 36
29
c) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi; d) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. B. Tugas Public Relations Tugas public relations membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tertentu melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak yang termasuk khalayak sasaran kegiatan public relations dan disebut stakeholder. Adapun tugas dari seorang public relations, adalah:34 1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi/pesan secara lisan, tertulis, atau melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang hal-ikhwal perusahaan atau lembaga, segenap tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum masyarakat. 3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan
perusahaan/lembaga,
maupun
segala
macam
pendapat.
34
Rachmadi F. Public Relations-dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1992
30
4. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favor, public opinion, dan perubahan sikap. Untuk
menyampaikan
informasi
kepada
khalayak
atau
stakeholder-nya, tentu harus melewati media komunikasi yang dilakukan seorang public relations melalui proses pemgumpulan, pengolahan, penyusunan/perumusan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Pesan itu kemudian disampaikan melalui media komunikasi, baik melalui tatap muka, media cetak, maupun media elektronik. Melalui media komunikasi itu, berbagai pesan atau informasi disampaikan kepada khalayak masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan public relations. Kemudian demi efektifnya komunikasi yang dilakukan, public relations perlu mengadakan evaluasi sehingga dapat diketahui berhasil tidaknya komunikasi itu.
2.3.3
Ruang Lingkup Public Relations Public relations memiliki ruang lingkup yang luas. Ruang lingkup public relations yang terdiri atas tiga ruang lingkup. Ruang lingkup public relations berdasarkan ciri dan fungsinya seperti dijelaskan di muka pada umumnya diklasifikasikan menurut jenis organisasi sebagai berikut:
31
1. Public Relations Pemerintah Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan bagian public relations untuk mengelola informasi dan opini publik. Informasi mengenai kebijakan pemerintah disebarkan seluas-luasnya. Opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya. Sam Black dalam bukunya Practical Public Relations, mengklasifikasikan public relations menjadi public relations pemerintahan pusat (central government) dan public relations pemerintahan daerah (local government).35 2. Public Relations Perusahaan Istilah perusahaan mengandung makna yang luas, berarti business, company, firm, agency, dan lain-lain organisasi yang dalam manajemennya berusaha memperoleh keuntungan financial. Oleh karena perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam sifat, fungsi, dan tujuannya, public relations perusahaan mempunyai kekhasan pula, meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis public relations lainnya.36
35 36
Onong U. Effendy. Op.Cit., hal: 37 Ibid., hal: 40-41
32
3. Public Relations Internasional Public relations internasional merupakan public relations yang tidak saja dioperasikan oleh perusahaan dalam ruang lingkup multinasional bidang ekonomi, tetapi juga bidang politik. Cultip dan Center dalam bukunya, Effective Public Relations, menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan internasional akan semakin cepat dalam memenuhi kebutuhan sebagai akibat pasaran dunia, perkembangan ekonomi, dan perjuangan politik yang bersaing keras di dunia yang dihubungkan dengan telekomunikasi dan transportasi internasional.37
2.3.4
Definisi Public Relations Pemerintah Public relations sangat diperlukan pada lembaga-lembaga pemerintahan. Lembaga-lembaga pemerintahan hampir seluruhnya dilengkapi dengan bagian public relations. Kelengkapan ini dianggap sangat penting mengingat falsafah yang dianut Negara Indonesia adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, membuat pelayanan kepada rakyat merupakan kawajiban utama. Rakyat turut mengawasi tindak tanduk pemerintah yang apabila tidak sesuai dengan aspirasi rakyat, rakyat secara cepat mengkritik.38 Public relations pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian public relations di institusi pemerintahan dibentuk
37 38
Ibid., hal: 45 Onong U. Effendy. Loc. Cit
33
untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Selain itu, memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rancana, serta hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.39 Selain keluar, public relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi dari masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan.40 Public relations pemerintah tidak terdapat unsur komersial, walaupun public relations pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan periklanan. Namun, public relations pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan pelayanan umum.
2.3.5
Kedudukan Public Relations Pemerintah Public relations sangat berperan penting dalam suatu organisasi. Saat ini public relations sangat terasa manfaatnya pada pemerintahan. Khususnya, pemerintahan Indonesia yang selalu mengutamakan keterbukaan informasi kepada khalayak.
39
Frida Kusumastuti. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bandung: PT Ghalia Indonesia dengan UMM Press. 2004. hal: 37 40 Ibid.
34
Lembaga-lembaga pemerintah, baik itu pusat maupun daerah, bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada penduduknya mengenai segala macam kebijakan dan program yang telah, tengah dan akan
dilancarkan
oleh
pemerintah.
Pemerintah
negara-negara
berkembang menghadapi tantangan public relations yang sangat besar. Sehubungan dengan besarnya tantangan tersebut, wajar jika lembagalembaga pemerintah lebih membutuhkan praktisis public relations yang handal daripada sektor-sektor industri serta komersial swasta. Pentingnya peranan humas di instansi-instansi atau lembagaalembaga pemerintah dalam masyarakat modern, yaitu melakukan kegiatan-kegiatannya dan operasi-operasinya d iberbagai tempat dan berbagai bidang. Terutama sangat penting peranan humas bagi tiap negara dalam proses pembangunan misalnya dalam melaksanakan Repelita.41 Public relations pemerintahan memiliki tugas yang perlu dijalankan karena public relations lembaga pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Adapun tugasnya adalah:42 1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang
kebijakan,
langkah-langkah,
dan
tindakan-tindakan
pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur, dan objektif.
41
Abdurrachman Oemi. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 1990, hal : 112 Rachmadi F. Public Relations-dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1992. hal: 21
42
35
2. Memberi bantuan kepada media berita (news media), termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara0acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan. 3. Mempromosikan
kemajuan
pembangunan
ekonomi
dan
kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak luar negeri. 4. Memonitor
pendapat
umum
tentang
kebijakan
pemerintah
selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input. Peran humas/public relations dinas instansi atau lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal dalam melaksanakan tugas atau kewajiban utamanya. Peran public relations pemerintah dapat merupakan bagian dari suatu alat atau saluran instansi pemerintah (The public relations are functional as a tool or channels of government publication activity), yaitu memperlancar proses interaksi positif dan menyebarluaskan
informasi
mengenai
publikasi
pembangunan
nasional atau daerah dan provinsi melalui kerja sama dengan pihak media/pers.43
43
Rosady Ruslan. Etika kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004. hal: 33
36
2.4 Stakeholder 2.4.1
Definisi Stakeholder Stakeholder atau khalayak berarti setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan/organisasi. Stakeholder bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.44 Publik itu disebut juga stakeholder yakni kumpulan dari orangorang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Publik itu juga disebut stakeholder, yakni kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.45 Publik dalam public relations dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori yaitu:46 1) Publik internal dan eksternal Internal
publik
yaitu
publik
yang
berada
di
dalam
organisasi/perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok. 2) Publik primer, sekunder, dan marginal 44
Ibid., hal: 63 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti. 2003. hal: 10 46 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 16 45
37
Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve Board of Governor (dewan gubernur cadangan federal) yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah bank yang menunggu rotasi secara teratur, di mana anggota legislatif dan masyarakat menjadi publik sekundernya. 3) Publik tradisional dan publik masa depan Karyawan
dan
pelanggan
adalah
publik
trandisional,
mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan. 4) Proponents, opponent, dan uncommitted Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncomitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan. 5) Silent majority dan vocal minority Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Maka mayoritas
38
pembaca adalah pasif, sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya.
2.4.2
Ruang Lingkup Stakeholder Stakeholder dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yakni stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah pemegang saham, manajemen dan top executive, karyawan, dan keluarga karyawan. Sementara stakeholder eksternal, yaitu konsumen, penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pesaing, komunitas, media. Khalayak (publik) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan anggota organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR, istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Hal ini dikarenakan berbeda dari yang diidentifikasikan oleh definisi dari beberapa kamus tertentu kegiatan-kegiatan public relations tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas-luasnya (masyarakat umum). Dalam kalimat lain, kegiatan-kegiatan public relations tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda, dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Penyebaran suatu pesan public relations tidak dilakukan secara rata ke semua orang seperti halnya pesan-pesan iklan. Dalam memilih khalayak, public relations lebih diskriminatif. Unsur atau segmen
39
tertentu sengaja dipilih untuk lebih mengefektifkan penerimaan pesanpesan. Berbicara mengenai stakeholder, Depkumham sendiri memiliki stakeholder yang begitu luas karena Depkumham merupakan sebuah lembaga pemerintah, sehingga hampir semua stakeholder-nya tersebar di seluruh wilayah.
2.5 Media Public Relations Dalam penyampaian informasi, seorang praktisi public relations harus membuat
alat/media
untuk
menyampaikan
pesan
dari
suatu
perusahaan/organisasi. Media public relations sebagai alat pendukung bagi seorang public relations untuk bisa menjangkau khalayaknya, sehingga keberadaan media public relations begitu penting bagi perusahaan/organisasi. Salah satu media komunikasi public relations yang diterbitkan sendiri adalah media internal seperti (buletin, majalah, surat kabar, newsletter atau koran dinding perusahaan). Media komunikasi dalam bentuk media internal diperlukan oleh public relations dalam memelihara citra positif dan dukungan publik yang menguntungkan.47 Penyampaian informasi publik melalui media dilakukan dengan penuh perhitungan. Public relations perlu mengetahui fungsi media massa agar pesan yang dipublikasikan terancang dengan baik dan sampai kepada publik. Berikut ini adalah fungsi media massa secara universal, yaitu:48 47 48
Ibid., hal:27 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya. 2002. hal: 145
40
1. Fungsi menyiarkan informasi (to inform) Berkaitan dengan penyampaian informasi tentang peristiwa, gagasan, atau pikiran orang lain. 2. Fungsi mendidik (to educate) Fungsi ini direalisasikan dengan cara menyampaikan pengetahuan dalam bentuk tajuk, laporan khusus, atau cerita yang memiliki misi pendidikan. 3. Fungsi menghibur (to entertain) Memberikan pesan yang bisa menghilangkan ketegangan pembacanya dalam bentuk cerita, sinetron, drama, musik, tari, dan lain-lain. 4. Fungsi mempengaruhi (to influence) Fungsi ini terkait dengan mempengaruhi pendapat, pikiran, bahkan perilaku pembaca. Media atau pers yang sifatnya independent dapat melakukan pengawasan sosial karena ia dengan bebas bersuara sesuai dengan kepasitasnya. Efektifitas media komunikasi merupakan sejauahmana media komunikasi tepat dan cepat dalam menghantarkan pesan pembaca dan feed back darinya (two way communication), serta memenuhi kebutuhan akan informasi, edukasi dan hiburan bagi karyawan.49 Pada umumnya karya-karya tertulis praktisi public relations terbagi menjadi dua bagian, yakni media internal adalah bentuk penerbitan atas produk tertulis yang ditujukan untuk karyawan perusahaan. Media eksternal merupakan bentuk penerbitan atau produk tertulis yang ditujukan untuk publik di luar organisasi namun masih berkaitan.
49
Harvard University, Developed by J.Tri Atmodjo, M.Si
41
Produk-produk tertulis praktisi public relations, seperti siaran pers, press background, advertorial, annual report, company profile, newsletter, prospektus, penulisan komentar pembaca, penulis naskah pidato, iklan layanan masyarakat. Produk ini harus dibuat oleh praktisi public relations dan dipublikasikan kepada khalayak agar pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran.
2.6 Media Internal 2.6.1
Definisi Media Internal Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota ataupun khalayak pendukung dari suatu organisasi seperti institut-institut profesional, universitas, komunitas profesi tertentu, serikat buruh dan yayasan amal, lazim disebut sebagai media internal semi eksternal.50 Definisi media secara umum dan sederhana, yaitu ”terbitan berkala yang isinya meliputi bernagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui oleh pembaca.”51 Media internal juga bisa disebut house journal yang merupakan salah satu media komunikasi public relations. Istilah media internal atau jurnal internal memiliki bermacammacam padanan, mulai jurnal internal, buletin sampai koran
50
Anggoro Linggar. Teori & Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. hal:212 51 Peter Paul J dan Jerry C. Olson. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. 1999. hal: 153
42
perusahaan. Semua istilah tersebut mengacu pada suatu bentuk terbitan dari suatu perusahaan yang sengaja dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan khalayak. Media internal merupakan media yang dibuat praktisi public relations yang ditujukan untuk kalangan internal. Formatnya bisa berbentuk majalah, tabloid, newsletter, buletin dan lain-lain. Jenis media internal bisa dibedakan dari sasaran pembacanya yaitu bersifat internal untuk staf dan karyawan perusahaan dan bersifat eksternal untuk publik di luar perusahaan. Perbedaan itu bisa tampak bila media itu dibuat untuk karyawan (internal) dan pelanggan (eksternal).52 Media internal/house journal dianggap sebagai media alternatif dalam melakukan komunikasi dialogis antara organisasi dengan publiknya. Pada kenyataannya, hampir setiap bentuk organisasi di sektor swasta, perdagangan atau non perdagangan menerbitkan media internal.53
2.6.2
Tujuan Media Internal Tujuan utama media internal adalah memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan, mensimulasi
peningkatan
produksi
dengan
memperkenalkan
penampilan individual yang baik dan menekankan kebutuhan akan
52
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 22 53 Ibid.
43
hasil yang baik oleh para karyawan serta membantu meningkatkan semangat kerja dan loyalitas.54 Untuk menyebarkan informasi suatu perusahaan kepada khalayak maka diperlukan media sebagai media informasi dan perlu dipilih media yang tepat untuk memberi informasi-informasi mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut kepada khalayaknya. Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan public relations, ada kalanya penggunaan media pers, radio, dan televisi kurang tepat. Terutama, jika khalayak tersebut merupakan staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin akan lebih terjangkau jika perusahaan atau lembaga menggunakan media internal.55
2.6.3
Fungsi Media Internal Sementara itu, fungsi media internal yang disusun public relations adalah sebagai berikut:56 1. Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal yang diedarkan dalam upaya penyampaian pesan, informasi, dan berita mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk yang dihasilkan dan publikasi lainnya yang ditujukan bagi khalayak sasarannya. 2. Sebagai ajang komunikasi khusus antarkaryawan.
54
Frazier Moore. Humas (Membangun Citra dengan Komunikasi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 283 55 Frank Jefkins. Public Relations E+R Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. 1992. hal: 127. 56 Rosady Ruslan, op.cit., hal: 194.
44
3. Sebagai sarana media untuk “pelatihan dan pendidikan” dalam bidang tulis menulis bagi karyawan serta staf public relations. 4. Sebagai nilai tambah (value added) bagi public relations untuk menunjukkan kemampuannya dalam upaya penerbitan media khusus yang bermutu dan kontinu. Begitu banyak media yang dapat digunakan public relations guna menjangkau publik internal maupun eksternalnya. Selain media yang telah penulis sebutkan, masih ada media lain yang juga penting, yaitu media tatap muka secara langsung. Walaupun cukup mahal serta dibatasi oleh waktu dan tempat, jenis media ini memungkinkan terciptanya two ways communications. Komunikasi dua arah ini dapat melibatkan emosi audiens dalam upaya membangun pengaruh, pendidikan, pengenalan, pengertian, atau pemahaman. Adapun jenis media ini antara lain presentasi, kegiatan sosial kemasyarakatan, pameran, kampanye, serta promosi secara langsung.57
2.6.4
Bentuk-bentuk Media Internal Media internal cukup memberikan manfaat yang besar bagi para stakeholder perusahaan atau organisasi. Di samping memberikan banyak informasi, media internal juga bisa dinilai sebagai identitas perusahaan/organisasi dengan memberikan tampilan yang menarik
57
Ibid. hal. 287
45
bagi para stakeholder, sehingga membuat praktisis public relations merasa puas dengan fungsinya dalam memproduksi media internal. Sebut saja salah satu media internal newsletter yang bermanfaat sebagai media yang memberikan informasi secara ringan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan/organisasi. Berikut adalah beberapa jenis media komunikasi internal yang dapat membantu public relations dalam menyampaikan informasi bagi khalayak internal perusahaan, yaitu jurnal internal (house journal), video, slide, kaset rekaman video, kursus-kursus pendidikan tambahan, ucapan-ucapan lisan, seminar dan konferensi, serta eksibisi khusus.58 Frank Jefkins menyebutkan terdapat lima bentuk utama media internal:59 1. The sales bulletin Sebuah buletin sebagai media komunikasi regular antara seorang sales manajer dengan salesman-nya di lapangan dan terbit secara mingguan. 2. The newsletter Berisi pokok-pokok berita berita yang diperuntukan bagi pembaca yang sibuk. 3. The magazine Berisikan tulisan berbentu feature, artikel dan gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan. 58
Ibid. Hal. 127 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 23 59
46
4. The tabloid newspaper Mirip surat kabar populer (umum) dan berisikan pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali. 5. The wall newspaper Bentuk media komunikasi staf/karyawan di satu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan yang dikenal dengan surat kabar/majalah dinding. Salah satu media internal lainnya yang mampu memberikan infomasi kepada khalayak internal adalah newsletter. Newsletters are communications tools targeted to a specific internal or external public. Organizations develop newsletter for a number of reasons. In general an organization develops a newsletter to inform an audience, to reinforce a positive impression of the organizatio, and to build support of the organization’s goals.60 (Newsletter merupakan alat target komunikasi khusus publik internal atau eksternal. Perusahaan/organisasi membuat newsletter untuk memberikan informasi kepada audiens, untuk memperteguh kesan yang positif terhadap organisasi dan membangun dukungan terhadap tujuan dari organisasi).
2.6.5
Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Media Internal Media internal sebagai salah satu media bentuk kegiatan public relations Sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan/organisasi harus jelas yaitu membangun citra positif
60
Raymond Simon and Joseph M. Zappala. Public Relations Workbook Writing &Techniques. USA: NTC Publishing GroupIllionis. 1996. hal: 167
47
stakeholder terhadap perusahaan/lembaga.61 Oleh karena itu, dalam pembuatan media internal ini harus sangat diperhatikan oleh praktisi public relations. Pembuatan media internal begitu penting agar pesan serta tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan/organisasi tepat pada terget sasarannya tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh public relations dalam pembuatan media internal, yaitu:62 a) Pembaca (readers), penting untuk diketahui bahwa sponsor dan redaksi dari media internal harus secara pasti tahu siapa yang menjadi target sasaran pembacanya, apakah manajemen, eksekutif atau karyawan kebanyakan. Pembaca akan menentukan gaya dan isi penerbitan, dan pembaca telah mengenal serta memahami dengan seksama tentang penerbitan komersial (pers). b) Eksemplar, tiras/oplah (quantity), jumlah tiras dari media internal yang diterbitkan tentunya harus disesuaikan dengan jumlah konsumen. Tiras kan mempengaruhi cara produksi, kualitas bahan dan isi. c) Waktu terbit atau edisi (frequency), dari fasilitas dan biaya yang ada
dapat
diputuskan
untuk
menerbitkan
sebuah
media
internaldengan waktu edisi terbit, harian, mingguan, bulanan atau dengan waktu yang jarang, dwibulanan, triwulanan tetapi tidak 61 62
Op. Cit. Soleh Soemirat., hal: 24 Ibid., hal: 25-26
48
boleh ada celah yang terlalu besar karena akan menghilangkan pengertian dari keberkalaan atau kontinuitas terbit. d) Kebijakan redaksi (policy), dalam pembuatan media internal kita menetapkan tujuan penerbitan. Apakah media internal dibuat hanya sebagai penghargaan, hanya memberikan informasi atau hanya sekadar
membantu
produksi/pemasaran.
Namun
secara
keseluruhan, yang terpenting adalah media internal yang terbit harus sejalan dengan program public relations, sehingga tercapai sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan/organisasi. e) Nama media internal (title), nama dan logo media internal termasuk dalam rancangan desain. Hal penting yang harus diperhatikan adalah nama itu harus mencerminkan kekhasan atau memiliki karakteristik tersendiri, mudah diingat, dan komunikatif. f) Proses percetakan, bisa menggunakan letterpress, photogavure atau web offset. Proses percetakan ini ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: bentuk dan lebarnya media internal, jumlah eksemplar, penggunaan warna, dan jumlah foto. g) Format/gaya/bentuk (style), yang mempengaruhi penampilan/gaya media internal adalah ukuran halaman, berapa banyak kolom, tipografi, ilustrasi, keseimbangan berita, feature, dan artikel. h) Free issue or cover price, ada dua pendapat mengenai hal ini media
internal
tidak
dihargai/dijual
atau
media
internal
dihargai/dijual. Ini bergantung sejauhmana media internal tersebut
49
mewakili kepentingan, baik top manajemen, karyawan, atau pelanggan/pembeli. i) Iklan (advertisement), seperti hanya media pers lainnya media internal mampu menyerap ikla. Hal ini bergantung kepada karakteristik pembaca dan jumlah tiras yang dimiliki media internal agar menarik bagi pemasang iklan. j) Sirkulasi (distribution), dalam mendistribusikan media internal harus diperhitungkan aktualisasi penerbitan. Penyampaian media internal bisa dikirim melalui kurir (ditangani sendiri), via pos, atau digabung dengan sirkulasi pers.
2.6.6
Desain Media Internal Bidang desain atau perancangan tata rupa majalah, sering disebut bidang statistik, yaitu istilah yang mengacu kepada ikhwal ”art” atau ”artist”. Istilah ini mengandung makna: keindahan dan keterampilan yang imajinatif.63 Fungsi desain media internal bukanlah bertujuan membuat produk yang indah menarik saja, akan tetapi haruslah komunikatif. Artinya dapat dicerna dengan baik, dipahami oleh khalayak sasaran, dan sedapat mungkin mengesankan.64 Hal ini dapat dipecahkan dengan pemilihan huruf yang cocok, pemilihan unsur-unsur rupa lain yang tepat, sistem dan struktur yang diperhitungkan dengan baik. Media internal sebagai salah satu jenis
63 64
Ibid., hal: 41 Ibid., hal: 42
50
media perusahaan yang tersendiri dan bersifat khusus untuk kalangan tertentu dan terbatas (bukan untuk umum), kadangkala tidak diperjualbelikan. Hal yang terakhir ini tentunya akan memperingan tugas perancang media internal. Tampilan merupakan sesuatu yang penting dalam kemasan sebuah produk. Terlebih jika sebuah media internal didesain dengan tampilan yang menarik maka, para pembaca akan lebih tertarik untuk membaca dan bukan hanya melihat tampilan desainnya saja tetapi juga isi dari media internal tersebut harus dibuat mengesankan. Gaya dan sistem tata rupa media internal tentunya bergantung atau mengacu kepada filosofi, maksud dan tujuan penerbitan tersebut oleh direksi perusahaan/organisasi, serta konsep dasar editorial yang telah dirumuskan oleh pimpinan redaksi. Apakah media internal itu harus tampil ilmiah, informatif, anggun atau justru ingin tampil lugas dan sederhana, akrab dan menghibur. Tentu saja semua ini bergantung pada materi yang ingin dibawakan, untuk siapa atau lingkungan yang mana dan strategi penyampaiannya.65 Di dalam membuat media internal karakter yang kuat, yang serasi dengan isi dan misi membuat media internal semakin berharga di mata para pembacanya. Semakin pribadi semakin mendapat tempat di hati. Membantuk karakter suatu media internal dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
65
Ibid.
51
1) Menentukan nama dan membuat logo media internal dengan cermat. 2) Membuat sistem tata letak (lay out) kulit muka beserta halaman isi secara konsisten namun variatif, agar tampak dinamis (tidak monoton) serta terpadu. 3) Pemilihan kelompok huruf yang dipakai serta memilih warna identitas bila perlu. 4) Memilih gaya penampilan yang khas dan efektif sejalan dengan konsep dasar editorialnya (di dalamnya termasuk: maksud, tujuan , sasaran dan strategi komunikasi). Dalam desain terdapat perangkat tata rupa media internal yaitu tipografi (seni memilih huruf), kisi atau grid (jaringan garis-garis penolong), gambar dan foto (alat komunikasi efektif), ruang (perancangan tata letak).66 Bagian desain media internal yang perlu diperhatikan adalah:67 1. Kulit (cover), adalah wajah yang harus mampu menarik perhatian, dan membangkitkan keingintahuan calon pembaca. 2. Daftar isi, halaman isi sedapat mungkin dibuat menarik dan mudah ditemukan tempatnya (tidak tersembunyi). 3. Tulisan utama, pada halaman ini harus dirancang secara efektif, menarik dan bervariasi dari nomor edisi ke nomor edisi lainnya.
66 67
Ibid. Ibid.
52
4. Halaman santai, diperlukan untuk “bernapas”, seringkali justru halaman yang paling dicari oleh pembaca. 5. Halaman tengah, satu-satunya bagian yang tidak terputus dapat dimanfaatkan untuk perupaan yang unik menarik. Setelah membuat desain yang menarik, langkah selanjutnya adalah menyunting (editing) adalah suatu tanggung jawab yang dipikul bersama oleh banyak orang di dalam membuat media public relations. Penyuntingan ini dimulai ketika seorang public relations atau seorang reporter memperbaiki tulisannya sebelum diserahkan. Di dalam proses penyutingan, banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya pemilihan judul. Judul sering disebut sebagai etalase surat kabar atau media internal. Judul juga merupakan sumber utama informasi. Dari membaca judul maka, pembaca akan segera mengetahui jenis media internal apa, berita pentingkah, feature, atau newsletter.68 Adapun beberapa fungsi judul, yaitu:69 1. Menarik perhatian pembaca, 2. Menyimpulkan isi berita, 3. Menjadi petunjuk pembaca mengenai isi halaman, 4. Menuliskan mood berita, 5. membantu menentukan nada surat kabar dan 6. Memberi keringanan pada tipografi. 68 69
Ibid., hal:48 Ibid.
53
Proses terakhir dalam membuat media internal adalah proses percetakan. Dalam menerbitkan media internal bisa dalam bentuk elektronik yaitu dengan menggunakan kaset audio, kaset video dan komputer. Menurut Scheder dalam Syahrizal, 1993:70 Dalam kondisi cetak, proses cetak bisa berarti usaha untuk memproduksi atau menyalin dengan menggunakan suatu alat-alat media secara semu dikatakan mencetak. Dewasa ini ada beberapa model percetakan yang dikenal, antara lain sebagai berikut:71 1) Cetak offset, termasuk proses cetak datar menggunakan plat-plat logam. 2) Cetak tinggi (letterpress), pada proses cetak tinggi huruf-huruf teks dan gambar-gambar kebih tinggi daripada yang tidak mencetak. 3) Gravure, yaitu semua bagian pencetakan dietsa atau dipahat pada plat tembaga/baja. 4) Screen printing, pencetakan dugunakan dengan menggunakan selembar saring (stensil). 5) Photogelatin atau collotype adalah suatu proses foto mekanis yang dipakai untuk memproduksi foto-foto dan lukisan-lukisan. 6) Flexography, merupakan proses cetak tinggi perbedaannya terletak pada tinta yang digunakan adalah tinta anilin yaitu aliran dan tidak membutuhkan distribusi.
70 71
Ibid., hal: 49 Ibid.
54
7) Letterset/dry offset, proses cetak ini merupakan kombinasi antara dua proses dasar cetak. 8) Thermography,
dalam
pelaksanaannya
proses
cetak
ini
menggunakan metode kombinasi. 9) Elextrostatic printing, xerography merupakan salah satu sistem cetak kering yang didasi prinsip elektrostatic.
2.6.7
Penggunaan Media Internal Penggunaan media terdiri atas jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Setiap orang memang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya dan pemenuhan kebutuhannya. Karena informasi yang ada di dunia ini sangat banyak dan beragam, sehingga setiap orang membutuhkan media untuk mencari informasi serta pengetahuan. Untuk penggunaan media internal oleh khalayak, Severin Windhal (1979) mengemukakan model penggunaan dan efek (uses and effect) yang merupakan sintesa dari paradigma uses and gratification (penggunaan dan kepuasan) dengan lebih menekankan pada efek komunikasi massa. Efek ini bisa mempengaruhi pembaca terhadap media internal.
55
Paradigma uses and gratification merupakan penggunaan jenis dan isi media tertentu, dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu, dengan harapan-harapan tertentu oleh khalayak serta kepuasan dengan adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan informasi.72 Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai wakil dari perusahaan atau lembaga, public relations harus berhadapan dengan khalayak yang sifatnya luas dan beragam. Dari sekian banyak khalayak, ia dituntut untuk jeli mengidentifikasikan mana di antara mereka yang merupakan target sasaran perusahaan karena dari situlah awal terciptanya hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Mengenal stakeholder lebih dekat menjadi tugas public relations selanjutnya. Public relations harus dapat mengetahui bagaimana media tersebut diterbitkan, bagaimana media memproduksi program-program mereka, hingga kapan saat akhir penyerahan suatu naskah (deadline). Hal ini penting diketahui karena dapat mendukung aktivitas public relations.
72 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 34
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau fenomena yang ada. Adapun penelitian deskriptif ditujukan untuk:73 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci dengan melukiskan gejala yang ada 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku 3. Membuat evaluasi 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situsi, atau berbagai veriabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.74
73 74
Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi.CV. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1994. hal: 25 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama.Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 36
57
Tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran secara empirik dari obyek penelitian. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat memaparkan secara jelas fakta yang terkait dengan media internal newsletter hukumham.info di mata stakeholder internal Depkumham berdasarkan data yang lengkap dan akurat. Umumnya penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis. Akan tetapi, pada penelitian kuantitatif deskriptif penggunaan hipotesis tidak penting. Hal tersebut disebabkan karena kuantitatif deskriptif tidak bertujuan untuk menguji
hipotesis,
tetapi
hanya
mendeskripsikan
ataupun
sekadar
mengidentifikasikan data.75
3.2 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Metode survei adalah kegiatan penelitian melalui pencarian pengalaman dari para praktisi, profesional atau bidang keahlian tertentu terhadap pihak-pihak (responden) yang dianggap sebagai sample of representative melalui wawancara, penyebaran kuesioner untuk memperoleh jawaban secara terbuka atau tertutup, dan dapat menggunakan teknik-teknik wawancara berstruktur atau tidak, dan hal ini tergantung dari desain atau model penelitian yang dipergunakan oleh peneliti.76
75
Ibid., hal: 84 Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. hal : 10
76
58
Melalui metode ini, peneliti dapat mengetahui persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap newsletter hukumham.info. Penelitian dengan menggunakan metode ini tergolong efektif dan efisien. Karena dengan metode ini, peneliti dapat memperoleh informasi yang diinginkan secara terperinci dalam kurun waktu yang bersamaan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1
Data Primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.77 Data primer yaitu data yang dibutuhkan segera dengan menggunakan teknik. Teknik yang digunakan peneliti dalam skirpsi ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan alat pertanyaan tertulis mengenai masalah yang akan diteliti. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi dan dikembangkan oleh responden. 78 Penyebaran kuesioner ini ditujukan kepada stakeholder internal Depkumham
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
persepsi
stakeholder internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap media internal newsletter hukumham.info.
77 78
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama.Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 122 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya. 2002. hal: 174
59
3.3.2
Data Sekunder Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.79 Sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkap data yang diharapkan atau sebagai data pelengkap. Selain menggunakan kuesioner sebagai data primer, data sekunder dalam penelitian ini didapat berdasarkan wawancara mendalam, studi kepustakaan dengan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literature di perpustakaan yang terkait dengan rumusan masalah tentang media internal. Dan juga data sekunder diperoleh melalui analisis isi terhadap newsletter hukumham.info. Wawancara mendalam (Indepth Interview) adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.80 Wawancara bertujuan untuk melengkapi data penelitian. Selain menyebarkan kuesioner, peneliti juga memilih untuk melakukan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data primer. Wawancara mendalam dilakukan terhadap sumber yang terpenting yaitu, pengelola maupun pembaca. Pertanyaan yang peneliti ajukan kepada narasumber nantinya mengacu pada data hasil kuesioner. Wawancara mendalam dapat
79 80
Ibid., hal: 122 Op. Cit., Burhan Bungin. hal: 126
60
menambah informasi yang peneliti butuhkan apabila data yang diperoleh sebelumnya kurang mencukupi. Peneliti mewawancarai beberapa pihak, seperti: 1. Deputi National Project Director of CAPPLER, Kolier Heryanto. 2. Redaktur
pelaksana
newsletter
hukumham.info,
Apriyanto
Collection
dan
newsletter
Maulana. 3. Staf
Divisi
Data
Redaksi
hukumham.info, Lelly Andriasanti. 4. Desainer newsletter hukumham.info, Afrizal. 5. Staf Media Center PIK Depkumham, Edi Setiabudi. 6. Staf Humas Direktorat Jenderal Imigrasi, Fajar Lesmana. 7. Kasubag Humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto. 8. Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari. 9. Kasubag Humas Ditjen AHU, Titik Susiawati, SH.MH. 10. Staf Humas Ditjen HKI, Teti Listyawati. 11. Staf Humas BPHN, Nurdin Muhammad. 12. Staf Humas BPSDM, Husni Tamrin.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga
61
atau sering kali diidentifikasikan sebagai sekumpulan unsur yang menjadi objek penelitian.81 Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian.
82
Populasi dalam penelitian ini adalah stakeholder
Depkumham yang dipilih berdasarkan pendistribusian newswletter hukumham.info. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 950 pembaca (berdasar alamat surat). Populasi sebanyak 950 ini terdiri atas stakeholder internal Depkumham. TABEL 3.4.1 DISTRIBUSI NEWSLETTER Dikirimkan Ke
Edisi 3 dst Sub Total
Stakeholder Internal Media Center Kementrian Unit Utama Direktorat jenderal Administrasi Hukum Umum Direktorat jenderal Hak Asasi Manusia Direktorat jenderal HKI Direktorat jenderal Imigrasi Direktorat jenderal Pemasyarakatan Inspektorat jenderal Direktur jenderal peraturan Perundangundangan BPSDM Kepala Balitbang HAM Badan Pembinaan Hukum Nasional Sekretariat Jenderal Dharma Wanita Total
500 100 50 30 20 30 30 20 30 20 20 30 50 20 950
Sumber: Pusat Informasi dan Komunikasi Depkumham
81 82
Singarimbun Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 1989. hal: 9 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama.Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 99
62
3.4.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel.83
Untuk menentukan ukuran sampel,
didasarkan pada penggunaan proposisi populasi, rumus yang digunakan adalah Yamane.84 Presisi yang diinginkan penulis adalah 10% dihitung dengan rumus Yamane, perhitungan sebagai berikut:
n=
N Nd² + 1
n=
950 950 (0,1)² + 1
n=
950 950 (0,01) + 1
n=
950 10,5 n = 90.47 = 91 orang Sehingga diperoleh ukuran sampel sebanyak 91 orang.
3.4.3
Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan stratified sampling yaitu dengan cara menghitung ukuran sampel lalu menentukan dasar pengelompokan strata-strata dan menyusun sampling frame dan
83
Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. hal: 109 84 Jalaludin Rakhmat. Teori-teori Komunikasi, CV. Bandung: Remaja Karya. 1986. hal: 82
63
diambil secara acak. Rumus alokasi sampel dengan stratified sampling adalah:85 ni =
Ni xn N Keterangan: ni = Ukuran tiap strata sampel Ni = Ukuran tiap strata populasi n = Ukuran (total) sampel N = Ukuran (total) populasi
Berikut teknik alokasi sampel dengan stratified sampling: Untuk unit media center Ni = 500 n
= 91 (sampel minimal)
N = 950 populasi ni = 500 x 91 950 = 47,89 = 48 orang Dengan cara yang sama diperoleh hasil dalam tabel. TABEL 3.4.3 ALOKASI SAMPEL Unit
85
Ni
N
n
Media Center
500
Kementrian Direktorat jenderal Administrasi Hukum Umum
100
950 950 950
91 91 91
Propotionate Stratified R.S 48 10 5
Direktorat jenderal Hak Asasi Manusia
30
Direktorat jenderal HKI
20
Direktorat jenderal Imigrasi
30
Direktorat jenderal Pemasyarakatan
30
Inspektorat jenderal Direktur jenderal peraturan Perundangundangan
20
950 950 950 950 950 950
91 91 91 91 91 91
3 2 3 3 2 3
BPSDM
20
950
91
2
50
30
Sugiarto. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. hal: 76-77
64
Kepala Balitbang HAM
20
Badan Pembinaan Hukum Nasional
30
Sekretariat Jenderal
50
Dharma Wanita
20
Jumlah Stratified Sampling
950 950 950 950
91 91 91 91
2 3 5 2 93
Berdasarkan ukuran sampel minimal sebanyak 91 orang, dan jumlah responden yang dihasilkan berdasarkan pengelompokan strata/stratified sampling sejumlah 93, maka penulis menggunakan teknik penarikan sampel non random sampling dengan cara purposive sampling. Tiap unit akan diambil respondennya secara bertujuan, yaitu responden yang tahu akan media internal newsletter hukumham.info. Teknik purposive sampling ini digunakan pada penelitianpenelitian yang lebih mengutamakan penelitian dari pada sifat populasi dalah menentukan sampel penelitian.86
3.5 Definisi Konsep 1. Media internal adalah terbitan berkala yang isinya meliputi bernagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui oleh pembaca. 2. Newsletter Newsletter merupakan alat target komunikasi khusus publik internal atau eksternal.
86
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 115
65
3. Stakeholder Stakeholder atau khalayak berarti setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan/organisasi. 4. Persepsi Persepsi adalah suatu proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu.
3.6 Operasionalisasi konsep Operasionalisasi konsep adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana
caranya
mengukur
suatu
variabel.
Dengan
kata
lain,
operasionalisasi konsep adalah semacam petunjuk pelaksanaan tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel penelitian.87 Penelitian difokuskan untuk mengkaji persepsi stakeholder Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info.
87
Singarimbun Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 1989. hal: 46
66
TABEL 3.6 Operasionalisasi Konsep Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap Media Internal Newsletter Hukumham.info Variabel
Dimensi
Indikator
Persepsi
1) Pengetahuan
1. Informatif
Stakeholder
a.Pengetahuan
2. Edukatif
terhadap
terhadap
3. Hiburan
Media
Manfaat/fungsi
Internal
media internal
b.Pengetahuan
1. Ketepatan sumber informasi
terhadap
2. Kejelasan informasi
Informasi
yang
3. Keakuratan informasi 4. Kelengkapan informasi
disajikan
5. Keterbaruan/keup to datean informasi c.Pengetahuan
1. Isu hukum
terhadap
2. Kebijakan organisasi
Edukasi/Informasi
3. Peraturan Perundang-undangan
yang dicari
4. Menambah Wawasan
d.Pengetahuan
1. Mengisi waktu luang
terhadap
Fungsi 2. Memperoleh hiburan
hiburan
3. Rubrik profil
e.Pengetahuan
1. Citra Depkumham
terhadap
2. Mempengaruhi kinerja
Pengaruh
Isi
pesan f.Pengetahuan
1. Penulisan
terhadap
2. Rubrikasi
Penampilan
3. Pemilihan foto
media
4. Disain/tampilan
newsletter
internal
5. Jadwal terbit
67
hukumham.info pada 2) Pengalaman. a.Pengalaman
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
terhadap
manfaat/fungsi pembuatan media internal
Manfaat/fungsi media internal
b.Pengalaman
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
terhadap
penyajian informasi media internal
Informasi
yang
disajikan
c.Pengalaman
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
terhadap
penyajian informasi edukasi media internal
Informasi Edukasi
d.Pengalaman terhadap
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
Fungsi fungsi hiburan dalam pembuatan media
hiburan
internal
e.Pengalaman
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
terhadap
pengaruh Isi pesan yang dibuat dalam Media
Pengaruh
Isi Internal
pesan
f.Pengalaman
Pengalaman Stakeholder Internal terhadap
terhadap
pembuatan tampilan media internal
Penampilan media
internal
newsletter hukumham.info pada
68
3) Penafsiran a.Penafsiran
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
terhadap
manfaat/fungsi pembuatan media internal
Manfaat/fungsi media internal
b.Penafsiran
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
terhadap
penyajian informasi media internal
Informasi
yang
disajikan
c.Penafsiran
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
terhadap
penyajian informasi edukasi media internal
Informasi Edukasi
d.Penafsiran terhadap
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
Fungsi fungsi hiburan dalam pembuatan media
hiburan
internal
e.Penafsiran
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
terhadap
pengaruh Isi pesan yang dibuat dalam Media
Pengaruh
Isi Internal
pesan
f.Penafsiran
Penafsiran Stakeholder Internal terhadap
terhadap
pembuatan tampilan media internal
Penampilan media
internal
newsletter hukumham.info pada
69
3.7 Teknik Pengukuran Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala jumlahan, yaitu skala yang terdiri atassejumlah pertanyaan yang meminta reaksi dari responden. Setiap respons diberi nilai bilangan. Nilai sikap responden adalah dari jumlah nilai seluruh pertanyaan. Jenis skala pengukuran yang peneliti gunakan adalah skala interval. Sementara untuk skala pengukuran, peneliti menggunakan skala Likert.88 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.89 Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berapa pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik
88 89
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta. 1999. hal: 86 Ibid.
70
Setiap kategori jawaban akan diberi skor 1-5. Jawaban
Skor
1 = Sangat Baik
5
2 = Baik
4
3 = Biasa Saja
3
4 = Tidak Baik
2
5 = Sangat Tidak Baik
1
Sumber:Sugitono. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Jakarta. 1999
Kategori jawaban akan diajukan kepada responden untuk dipilih guna mengetahui penilaian stakeholder terhadap media internal newsletter hukumham.info
Depkumham.
Peneliti
menggunakan
teknik
distribusi
frekuensi, di mana frekuensi tersebut juga dapat dilihat penyebaran persentasenya.90 Untuk mengetahui persentase responden yang memilih kategori tertentu/dari frekuensi tersebut, peneliti menggunakan rumus umum berikut: fx N=
X 100% N
Skor akan membantu peneliti untuk menghitung persentase penilaian responden terhadap setiap butir pertanyaan yang terkait dengan media internal newsletter hukumham.info.
90
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 171
71
Berikut rumus yang digunakan:91 Total Skor
X 100%
Jumlah Skor Tertinggi
Di mana, untuk mengetahui jumlah skor ideal atau skor tertinggi adalah: Jumlah Seluruh Responden X Skor Tertinggi
Kemudian, untuk mengetahui letak range persepsi berdasarkan keseluruhan item pertanyaan di atas maka perhitungan yang digunakan adalah:
Total Skor Jumlah Pertanyaan Adapun range persepsi stakeholder Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info, adalah sebagai berikut:92 Skor
91
Persepsi
Persentase
5
Sangat Positif
81%-100%
4
Positif
61%-80%
3
Netral
41%-60%
2
Negatif
21%-40%
1
Sangat Negatif
0%-20%
Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Cetakan kedua. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). 2003. hal: 28 92 Ibid., hal: 29
72
Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis secara kuantitatif dengan tipe deskriptif. Dengan demikian akan diketahui persepsi responden dari setiap pertanyaan yang diberikan terkait dengan media internal newsletter hukumham.info yang dibuat oleh PIK.
3.8 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.93 Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif, karena itu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis, atau membuat prediksi.
3.8.1
Teknik Analisis Data Kuantitatif Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umumnya dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing) yaitu kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan, proses pemberian identitas (coding) yaitu data yang telah diedit diberi identitas, sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis dan proses pembeberan (tabulating) yaitu bagian terakhir
93
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung: Armico. 1986. hal: 10
73
dengan memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.94 Analisis bukti (data) terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian, ataupun pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjukan proposisi awal suatu penelitian.95
94
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama.Jakarta: Prenada Media. 2005. hal: 164168 95 Ibid., hal: 133
74
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 4.1.1
Sejarah Peraturan
Pemerintah
Nomor
2
tahun
1945
tentang
Pembentukan Departemen-departemen di Republik Indonesia.96
1. Pengumuman Pemerintah tanggal 19 Agustus 1945 tentang Pembentukan Kabinet I, untuk Departemen Kehakiman Republik Indonesia diangkat Prof.DR. MR. Supomo sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia pertama. 2. Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D. 3. Jawatan Topograpi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D. 4. Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden untuk kembali ke Undang-undang Dasar 1945. Kemudian dibentuk Lembaga
96
//http: www.depkumham.go.id//profiledepkumham. 22 Maret 2008: 08.15
75
Pembinaan Hukum Nasional (LPHN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 194 tahun 1961 kedudukan LPHN dipindahkan dari Perdana Menteri ke Departemen Kehakiman Republik Indonesia. 5. Undang-Undang Pedoman 19 tahun 1964, Lembaran Negara nomor 107 tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, berlaku tanggal 31 Oktober 1964. 6. Undang-Undang Nomor 19 tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107 tahun 1964 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman dianggap tidak sesuai lagi dengan keadaan, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 tentang KetentuanKetentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman dan mulai berlaku tanggal 17 Desember 1970. 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen.
Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Staf Ahli dan unit-unit Vertikal di Daerah. Untuk susunan organisasi Departemen Kehakiman Republik Indonesia diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 1974.
8. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 September 1985 Nomor M.06-UM.01.06 tahun 1985 tentang
76
penetapan tanggal 30 Oktober Sebagai hari Kehakiman Republik Indonesia. Pada Pasal 2, Hari Kehakiman disebut dengan Hari Dharma Karyadhika. 9. Sistem Holding Company ke Sistem Integrated di lingkungan Departemen
Kehakiman
Republik
Indonesia
dengan
Surat
Persetujuan Menpan Nomor B 477/I/Menpan/7/ 84 Tanggal 6 Juli 1984 Keppres RI Nomor 124/M Tahun 1984 dan Kepmenkeh RI Nomor M.05-PR.07.10 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dep. Kehakiman R.I 10. Akibat reformasi, dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 136 tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/m tahun 1999 tentang Pengangkatan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia.
Keluarnya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang menegaskan bahwa di lingkungan peradilan umum dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan masa transisi paling lama lima tahun (lebih kurang tahun 2003 sudah selesai).
77
Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara Nomor 24/M.PAN/I/2000 dikeluarkan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor M.O3-PR.07.10 tahun 2000 tanggal 5 April 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia.
Setelah Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia pada 7 Agustus 2000 sampai dengan 14 Agustus 2000, Presiden Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid merampingkan Kabinet Kesatuan dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 234/m 2000 tentang Pengangkatan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Prof. Dr Yusril Ihza Mahendra.
4.1.2
Visi dan Misi Dalam upaya mewujudkan tujuan politik hukum nasional, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai visi sebagai berikut: “Terwujudnya sistem dan politik hukumnNasional yang mantap dalam rangka tegaknya supremasi hukum dan HAM untuk menunjang tercapainya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun, damai, adil, dan sejahtera.” Untuk mewujudkan visi tersebut, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki beberapa misi, di antaranya:
78
1. Menyusun Perencanaan hukum;
2. Membentuk, menyempurnakan, memperbaharui hukum, dan peraturan perundang-undangan; 3. Melaksanakan
penerapan
hukum,
pelayanan
hukum,
dan
penegakan hukum; 4. Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum; 5. Meningkatkan dan memantapkan pengawasan hukum; 6. Meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan budaya hukum masyarakat; 7. Meningkatkan dan memantapkan jaringan dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional; 8. Meningkatkan
upaya
perlindungan,
pemajuan,
penegakan,
pemenuhan, dan penghormatan Hak Asasi Manusia; 9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan hukum dan HAM; 10. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia aparatur hukum; 11. Meningkatkan dan melindungi karya intelektual dan karya budaya yang inovatif dan inventif; 12. Meningkatkan sarana dan prasarana hukum.
79
4.1.3
Tugas Pokok dan Fungsi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan
sebagian
tugas
pemerintahan di Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan fungsinya, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menyelenggarakan fungsi:
1.
Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2.
Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas serta pelayanan administrasi Departemen;
3.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan, pendidikan dan pelatihan tertentu serta penyusunan Peraturan Perundang-undangan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mendukung kebijakan di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia;
4.
4.1.4
Pelaksanaan pengawasan fungsional.
Kewenangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Dalam pelaksanaan fungsinya, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menyelenggarakan kewenangan:
80
1. Penetapan
kebijakan
di
bidangnya
untuk
mendukung
pembangunan secara makro, 2. Penyusunan rencana nasional secara makro, 3. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga professional atau ahli serta persyaratan jabatan, 4. Pengaturan penetapan perjanjian atau persetujuan internasional, 5. Penetapan kebijakan sistem informasi nasional, 6. Pembinaan hukum dan peraturan perundang-undangan nasional, 7. Pengesahan dan persetujuan badan hukum, 8. Pengesahan di bidang hak atas kekayaan intelektual, 9. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.1.5
Susunan Organisasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2007, Depkumham saat ini terdiri atas: 1. Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal (Setjen) mempunyai tugas mantapkan sistem hukum guna menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia.
81
2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Ditjen PP) mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang peraturan perundangundangan. Dalam menjalankan tugas tersebut Direktorat Jenderal Perundang-undangan mempunyai fungsi: 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perancangan, harmonisasi, publikasi, kerjasama dan pengundangan, litigasi peraturan perundang-undangan serta fasilitasi peraturan daerah 2) Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur perancangan
harmonisasi,
publikasi,
kerjasama
dan
pengundangan, litigasi peraturan perundang-undangan serta fasilitasi peraturan daerah. 3) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. 4) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
3. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum adalah salah satu Direktorat yang berada di bawah Departemen Hukum dan HAM. Direktorat Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) mempunyai visi menyelenggarakan pelayanan hukum yang cepat, mudah, dan berkepastian hukum.
82
4. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
(Ditjen
PAS)
mempunyai visi pulihnya kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan pemayarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan YME.
5. Direktorat Jenderal Imigrasi Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) mempunyai tugas memberikan pelayanan di bidang keimigrasian, penegakan hukum dan pengamanan terhadap lalulintas manusia yang melintas batas negara serta pengawasan keberadaan orang asing di wilayah Indonesia yang dikenal dengan Tri Fungsi, yaitu: a) Fungsi pelayanan masyarakat; b) Fungsi penegakan hukum; c) Fungsi keamanan negara
6. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang hak kekayaan intelektual. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan intelektual menyelenggarakan fungsi:
83
1) Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia
dagang,
paten,
merek,
kerjasama
dan
pengembangan serta teknologi informasi; 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang hak cipta, desain industri, desain tata latak sirkuit terpadu dan rahasia dagang, paten, merek, kerjasama dan pengembangan serta teknologi informasi; 3) Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang hak cipta, desain industri, desain tata latak sirkuit terpadu dan rahasia dagang, paten, merek, kerjasama dan pengembangan serta teknologi informasi; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan 5) Pelaksanaan
administrasi
Direktorat
Jenderal
Hak
Kekayaan Intelektual.
7. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Peraturan Perlindungan Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM) mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan Hak Asasi Manusia. dalam menjalankan tugasnya, Ditjen HAM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
84
1. Penyiapan
perumusan
kebijakan
Departemen
bidang
perlindungan hak asasi manusia; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; 3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan peraturan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; 4. Pembinaan bimbingan teknis dan evaluasi; 5. Pelaksanaan urusan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal; 6. Pembinaan yang meliputi pemberian bimbingan/pelayanan dan penyiapan standar di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; 7. Pelaksanaan kerjasama dalam dan luar negeri untuk pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; 8. Pengorganisasian pelaksanaan kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM); 9. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia.
8. Badan Pembinaan Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan di bidang hukum nasional. Dalam menjalankan tugasnya, Badan Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
85
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian
dan
pengembangan
sistem
hukum
nasional,
perencanaan pembanguana hukum nasional, dokumentasi dan informasi hukum nasional serta penyuluhan; b. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan hukum nasional; c. Koordinasi
dan
pengembangan
kerjasama sistem
di
bidang
hukum
penelitian
nasional,
dan
perencanaan
pembangunan hukum nasional, dokumentasi dan informasi hukum nasional serta penyuluhan hukum; d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; e. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Badan.
9. Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia (Balitbang HAM) adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok departemen di bidang penelitian dan pengembangan Hak Asasi Manusia yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada menteri. Balitbang HAM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Hak Asasi Manusia. Dalam
menjalankan
tugas
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
Balitbang
HAM
86
a. Perumusan rekomendasi kebijakan hasil panelitian dan pengembangan HAM; b. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam
rangka
pemajuan,
penegakan,
pemenuhan,
perlindungan dan penghormatan HAM; c. Perumusan rekomendasi kebijakan harmonisasi peraturan perundang-undangan dalam perspektif HAM; d. Perumusan kebijakan teknis penggunaan teknologi dan informasi yang berkaitan dengan pemajuan, penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM; e. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; f. Pelaksanaan koordinasi program kerjasama HAM dengan instansi/lembaga baik dalam maupun luar negeri; g. Pelaksanaan pembinaan administrasi kepada semua unsur di lingkungan badan.
4.2 Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Biro humas dan HLN Sekjen Departemen Hukum dan HAMmemiliki visi terwujudnya citra Departemen Hukum dan HAM yang informatif melalui jalinan hubungan masyarakat dan hubungan luar negeri yang harmonis. Biro humas dan HLN sebagai pelaksana tugas tertentu departemen dalam mengelola informasi.
87
4.2.1
Tugas Pokok Biro Humas Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sesuai peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.03PR07.10 TAHUN 2005 Tanggal 7 Desember tentang ORTA, Departemen Hukum dan HAM mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain: Melaksanakan
pembinaan
dan
pelaksanaan
hubungan
kerjasama Luar Negeri serta pemberian informasi dan komunikasi kepada
masyarakat
mengenai
kegitan-kegiatan
di
lingkungan
departemen.
4.2.2
Fungsi Biro Humas Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 1. Pelaksanaan hubungan dengan lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan. 2. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerjasama luar negeri. 3. Pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai kegiatan- kegiatan di lingkungan departemen.
4.2.3
Struktur Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Bagian-Bagian Pada Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri 1. Bagian
Hubungan
Kemasyarakatan Tugas:
Kelembagaan
dan
Organisasi
88
Melaksanakan hubungan dengan lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan. Fungsi : Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan dan Pemberian penerangan dan penerimaan informasi serta kerjasama dengan masyarakat, profesi, serta instansi resmi lainnya di luar lingkungan departemen.
Tabel 4.2.3
Struktur Organisasi Biro Humas dan HLN Peraturan Menteri Hukum dan HAM Biro Humas dan HLN
Bagian Hub. Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan
Bagian Hubungan Luar Negeri
SubBagian Hub. Kelembagaan
SubBagian Kerjasama Badan2 Internasional
SubBagian Hub, Organisasi Kemasyarakatan
Bagian Informasi dan Komunikasi
SubBagian Pengolahan dan Penyajian Berita
SubBagian Hub. Pers dan Media Massa
SubBagian Kerjasama Antar Negara
SubBagian Dokumentasi dan Perpustakaan
SubBagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Laporan
Kel. Jabatan Fungsional
Sumber: www.depkumham.go.id
SubBagian Tata Usaha
89
2. Bagian Hubungan Luar Negeri Tugas: Melaksanakan hubungan kerjasama dengan badan-badan Internasional dan antar negara serta penyusunan program evaluasi dan laporan. Fungsi : 1. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan badan-badan internasional (organisasi/ lembaga internasional); 2. Pelaksanaan hubungan kerjasama di bidang hukum dengan negara-negara lain (antar negara/pemerintah); 3. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja serta evaluasi dan laporan.
3. Bagian Informasi dan Komunikasi Tugas : Melaksanakan pemberian informasi tentang kegiatan departemen, pengolahan dan penyajian berita, penerbitan dan penyebaran bahan hasil penerbitan, dokumentasi dan perpustakaan serta urusan tata usaha biro. Fungsi : 1. Pengelolaan dan penyajian berita, serta penerbitan berkala, pendistribusian dan penyebaran bahan hasil penerbitan; 2. Pelaksanaan kegiatan pers dan media massa;
90
3. Pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; 4. Pengelolaan urusan tata usaha biro.
4.2.4
Tujuan Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Departemen Hukum dan HAM 1. Menyajikan keterpaduan informasi dan komunikasi Departemen dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang hukum dan HAM. 2. Memberikan pelayanan internal kepada pimpinan dan seluruh Unit Utama Eselon I dan Kantor Wilayah Departemen guna kelancaran pelaksanaan tugas dan ketersediaan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. 3. Memberikan pelayanan eksternal kepada seluruh pengguna atau yang memerlukan informasi tentang dinamika Departemen Hukum dan HAM. 4. Membangun citra Departemen Hukum dan HAM sebagai organisasi pemerintah yang maju dan dinamis dalam reformasi dan pembangunan.
4.3 Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa narasumber selama melakukan riset terhitung mulai tanggal 13 Mei sampai 13
91
Juni 2008, peneliti tidak hanya memperoleh informasi terkait dengan media internal newsletter hukumham.info. Peneliti juga berhasil menggali informasi seputar sejarah, tugas dan struktur Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) Depkumham. Hasil wawancara tersebut dapat melengkapi uraian peneliti tentang gambaran Depkumham yang sebelumnya peneliti peroleh dari company profile Depkumham. Kebebasan memperoleh informasi adalah keniscayaan di era keterbukaan pada saat ini. Oleh karena itu, prinsip transparansi dan akuntabilitas lembaga negara dan pejabat publik kepada masyarakatnya perlu dikedepankan. Prinsip ini akan mewujudkan pemerintahan yang terbuka, demokratis, dan juga mau mendengarkan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) mengharuskan seluruh badan publik, termasuk Departemen Hukum dan HAM (Depkumham), untuk membuka informasi kepada publik berupa informasi yang disebarkan setiap saat. Salah satu langkah awal Depkumham dalam mengantisipasi UU KIP ini dimulai dengan adanya Media Center. Depkumham mempunyai komitmen dan tampil terdepan dalam merespon, UU tersebut. Selain itu, Depkumham menyadari bahwa negara harus memfasilitasi publik pada proses legislasi. Partisipasi tersebut akan menumbuhkan kesadaran hukum yang mencakup tinggi di masyarakat. Oleh karena itu
92
masyarakat harus memiliki akses yang seluas-luasnya atas segala informasi khususnya hukum. Agar masyarakat memiliki akses yang luas dalam mendapatkan informasi, humas harus mampu memfasilitasi serta membaca situasi sejauh mana masyarakat tahu tentang informasi hukum. Dalam rangka mewujudkan fasilitas informasi, humas juga dituntut untuk membuat serta menciptakan alat penyalur informasi yang efektif dan juga wadah informasi untuk publik demi tercapainya tujuan departemen. Seperti pernyataan Deputi National Project Director of CAPPLER Kolier Heryanto yang menyatakan bahwa: “stakeholder yang pasti di lingkungan pusat itu hampir semua pejabat sampai dengan tingkat eselon II itu sudah pasti.”97 Berbicara mengenai wadah penyebaran informasi yang dapat diakses masyarakat, Depkumham bersama konsultan komunikasi Bamboedoea Communications membentuk program media center. Program media center ini merupakan program yang dibuat oleh konsultasi komunikasi Bamboedoea Communications dengan tujuan menjadikan Depkumham sebagai departemen yang mementingkan keterbukaan informasi. Ketika menyebutkan istilah media center, persepsi yang muncul adalah tempat media berkumpul setelah melakukan liputan kemudian mengirimkan berita ke kantor masing-masing. Persepsi itu tentu saja tidak salah karena sejarah awalnya memang demikian. Media center merupakan salah satu pelaksanaan
strategi
komunikasi
terintegrasi
di
mana
bertujuan
mengkomunikasikan informasi agar diterima oleh khalayak sasaran melalui 97
Hasil wawancara dengan Kolier Heryanto, Deputi National Project of CAPPLER: 22 Mei 2008. Di Sekjen.
93
berbagai media dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Selain itu, media center juga menjadi bagian strategi komunikasi secara makro untuk memperbaiki reputasi/citra dari sebuah lembaga melalui aktivitas yang dilakukan. Atas dasar tersebut, mediacenter memiliki struktur yang sangat fungsional untuk menjalankan aktivitas komunikasi. Dalam perjalanannya, media center sebagai tempat pengiriman berita kini kian bergeser seiring dengan pesatnya aktivitas komunikasi yang terjadi pada saat ini.
Media center kini menjadi sarana komunikasi efektif yang
bukan hanya sekedar tempat berkumpul belaka. Media center kini menjadi model komunikasi yang diimplementasi menjadi sebuah aktivitas publc relations yang powerful dalam menjalankan strategi komunikasi sebuah perusahaan/organisasi.
4.3.1
Tugas Pusat Informasi dan Komunikasi PIK mempunyai tugas memberikan informasi baik internal dan eksternal Depkumham. Tugas PIK ke internal bertujuan untuk menyebarluaskan informasi serta mengkoordinasi humas dari setiap unit Depkumham. Untuk informasi ke eksternal, PIK menyebarluaskan serta
memberikan
informasi,
menyampaikan
aspirasi,
dan
mendapatkan tanggapan pengaduan di bidang hukum bagi masyarakat.
94
4.3.2
Fungsi Pusat Informasi dan Komunikasi Pusat Informasi dan Komunikasi Depkumham memiliki fungsi yang kuat pada penyajian data dan informasi yang tepat dan akurat. Information center merupakan bagian penting di PIK Depkumham. Oleh karena itu, ketersediaan data dan informasi diperuntukan untuk melayani wartawan dan umum. Selain itu, media center berfungsi sebagai aktivitas komunikasi terpadu yang memadukan beberapa ilmu komunikasi dalam sebuah konsep. Media center
bukan hanya sebuah tempat, melainkan
aktivitas komunikasi untuk mengkomunikasikan berbagai informasi kepada masyarakat, termasuk kepada wartawan.
4.3.3
Struktur Pusat Informasi dan Komunikasi Proyek media center PIK Depkumham ini merupakan proyek yang
kesekian kalinya dibuat oleh Bamboedoea Communications. Dalam beberapa proyeknya, Bamboedoea dikenal sebagai konsultasi komunikasi yang berhasil membuat program media center sebagai strategi komunikasi. Agus Priyanto dalam makalahnya “Media Center, Terobosan Baru Media Relations di Indonesia” menyebutkan media center sebagai pusat kegiatan bagi media yang menyajikan berbagai informasi penting, terbaru, dan terpercaya terkait aktivitas lembaga untuk wartawan dan publik. Media center merupakan terobosan karena menggabungkan berbagai aktivitas kehumasan
95
dalam satu titik. Media center bukan merupakan bagian dari media relations, melainkan media relations bagian dari media center.98 Merupakan suatu kebanggaan ketika aktivitas komunikasi yang ditangani
oleh
Bamboedoea
Communications
berjalan
sukses
dan
mendatangkan kemanfaatan bagi yang menggunakan jasa komunikasinya. Apalagi, jika aktivitas komunikasi tersebut rupanya berdampak positif dan meluas bukan hanya bagi pengguna melainkan juga seluruh masyarakat. Sementara itu, Depkumham yang selama ini diragukan pelaksanaannya karena dikhawatirkan menimbulkan kerusuhan, ternyata juga menjadi percotohan bagi daerah lainnya dalam penyelenggaraan Depkumham yang dilaksanakan serentak, efisien dan tentu saja hasilnya diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu, Depkumham membuat PIK sebagai wujud dari keterbukaan informasi yang kian berkembang. Kegiatan komunikasi itu memang dirancang secara khusus dan menjadi kebanggaan karena pada event tersebut, media center yang dikelola Bamboedoea Communications benar-benar menjadi andil utama dalam menyebarluaskan informasi, sehingga masyarakat dan stakeholdernya memahami persiapan, proses, dan hasil-hasilnya. Selain itu, event yang telah dibuat oleh Bamboedoea keberadaannya dihargai dunia dengan bangga. Sukses sebuah event tidak terlepas dari keberadaan media center sebagai sebuah strategi komunikasi.
Berbagai survei telah membuktikan
bahwa media center adalah faktor dominan dari suksesnya sebuah program. 98
Agus Priyanto. Media Center, Terobosan Baru Media Relations di Indonesia. Jakarta: Dalam Makalah Lokakarya Hubungan Sinergis Media dan Humas. 2005. hal: 9
96
Menanggapi hal inilah, PIK dibuat untuk menjadi andil utama dalam menyebarluaskan dan memberikan informasi, baik kepada media maupun masyarakat. PIK
merupakan
sebuah
media
center
Depkumham.
Dalam
aktivitasnya, PIK dipimpin oleh seorang manager program. Manager program melakukan pembagian tugas kepada anggota tim. Manager program juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas anggota tim. Tim PIK terdiri atas orang-orang yang andal dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Di tangan orang-orang yang kompeten itu, PIK dikelola dengan baik dengan harapan sebagai gugus kerja yang membantu fungsi kehumasan dalam pengelolaan informasi kepada khalayak secara maksimal. Untuk dapat memaksimalkan pengelolaan informasi dari beragam sumber. PIK membentuk beberapa divisi, seperti; Divisi Media Monitoring dan Rekapitulasi, Divisi Data Collection, dan Divisi Media Relations. Divisidivisi tersebut turut membantu terciptanya kegiatan-kegiatan humas serta produk-produk PIK seperti monitoring dan rekapitulasi media massa, press release, press event, newsletter, dan data olahan. Beberapa produk tersebut terbit setiap hari bahkan bulanan. Untuk membuat produk-produk tersebut, setiap divisi memiliki tugasnya masing-masing. Adapun tugas masing-masing divisi sebagai berikut: 1. Divisi Media Monitoring dan Rekapitulasi
97
Media analisis adalah aktivitas untuk menganalisis pemberitaan setiap hari dan kemudian memberikan rekomendasi berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Media Monitoring adalah pemantauan seluruh pemberitaaan baik media cetak ataupun eletronik (televisi/radio). Hasil monitoring berupa summary pemberitaan. 2. Divisi Media Relations Divisi media relations merupakan bentuk aktivitas komunikasi untuk meningkatkan hubungan baik dan memperlancar jalur komunikasi dengan media dan peliputnya. 3. Divisi Data Collection Kebutuhan akan data yang akurat dan terbaru merupakan produk kunci Media Center. Media dan publik biasanya datang ke media center dengan tujuan mendapatkan data yang bisa dipercaya. Diupayakan agar media tidak lagi meminta narasumber satu persatu karena ini akan sangat menyita waktu. Karenanya, diharapkan semua data atau informasi yang keluar dari media center adalah dalam bentuk yang resmi dari narasumber langsung. Media center akan terpusat pada divisi information center karena media dan publik semata-mata mendapatkan output yang baik berupa produk atau data informasi yang akurat dan aktual. Tentu ini bagian dari divisi ini untuk mengelola dan membuat data dengan baik agar dapat diterima oleh media dan masyarakat. Media PR memang sangat penting. Pada divisi ini media sangat diutamakan karena media adalah alat penting yang berfungsi sebagai
98
penyampai informasi kepada khalayak baik khalayak internal maupun eksternal. Informasi/pesan yang ingin disampaikan oleh Depkumham sampai pada sasarannya. Untuk memantapkan langkahnya sebagai penyalur informasi kepada khalayak khususnya internal, media center PIK menggunakan beberapa alat komunikasi berupa media internal antara lain: 1. Papan pengumuman Berisi
informasi
yang
terkait
dengan
acara
yang
diselenggarakan oleh seluruh departemen secara keseluruhan. Agenda acara ini dikumpulkan oleh PIK dari beberapa direktorat yang ada dan diperbaharui setiap hari. Agenda tersebut dirangkum jadi satu kemudian ditempel di papan pengumuman. 2. Siaran pers Siaran pers merupakan data yang berisi informasi yang ditujukan kepada media massa dan mengandung nilai berita. Siaran pers ini biasanya terdiri atas 1-2 halaman. Namun, bisa lebih dari dua halaman bergantung kepada informasi yang akan disampaikan. Tujuan dibuatnya siaran pers adalah untuk mengumumkan acara, program departemen dan lain-lain. Siaran pers berisi tentang liputan dan konferensi pers yang diselenggarakan oleh Depkumham. Informasi tersebut biasanya menjadi bahan dasar penyusunan siaran pers dan ditujukan bagi wartawan. 3. Info pers (mini press release)
99
Info pers merupakan data/informasi dengan isi lebih ringkas yang berisi kegiatan/program/kebijakan Depkumham. Ditujukan kepada kalangan wartawan sebagai bentuk pemberitahuan singkat seputar kebijakan Depkumham. 4. Website Website yang beralamat di www.hukumham.info dikelola secara dinamis yang menginformasikan segala kegiatan di Depkumham setiap harinya. Website ini juga merupakan jendela informasi dan data yang menginformasikan berbagai hal khususnya produk hukum dan perundang-undangan secara up to date. Website ini di-link dengan website yang ada di departemen, sehingga segala informasi akan tersentral dan disajikan lebih akurat. Pengelolaan website ini bertujuan agar seluruh khalayak dapat mengakses informasi seputar dunia hukum secara langsung. 5. Newsletter Hukumham.info Merupakan majalah internal Depkumham yang berisi liputan kegiatan dan informasi seputar kegiatan di
lingkungan Depkumham.
Terbit satu kali dalam sebulan dengan jumlah delapan
halaman.
Newsletter telah didistribusikan ke
(internal
depkumham) juga
masing-masing unit
para lembaga maupun perorangan pemangku
kepentingan (stakeholder) Depkumham. Aktivitas humas pada divisi ini adalah membuat serta mengelola media internal Depkumham sebagai alat informasi/penyalur informasi tentang
100
departemen kepada stakeholder internal Depkumham. Salah satu alat penyampai
informasi
kepada
stakeholder
internal
adalah
newsletter
hukumhamham.info. hal ini dikuatkan oleh pernyataan Kolier Heryanto selaku Deputi National Project Director of CAPPLER yang menyatakan bahwa: “Kalau dalam kaitan media center ya tentu Depkumham bersyukur karena di media center itu media internal newsletter itu dikelola secara profesional. Dan kemudian juga rutinitas penerbitannya juga lebih sering, sehingga covered terhadap pemberitaan Depkumham itu lebih terpantau, lebih terstruktur. Kemudian beritanya juga secara teratur itu bisa orang kalau buka media itu bisa tahu perjalanan Depkumham dari hari kehari.”99
4.4 Media Internal Newsletter Hukumham.info Newsletter hukumham.info menyajikan berita-berita hangat seputar Depkumham. Bahan artikel berasal dari liputan di unit-unit sekitar Depkumham. Sebagian besar bahan itu berasal dan diolah dari info pers yang sudah di-publish di website hukumham.info. Newsletter hukumham.info terbit rutin bulanan. Sampai akhir April, hukumham.info sudah terbit delapan kali. Pertama pada awal Oktober 2007 (edisi perdana) dan edisi kedua pada akhir Oktober 2007 untuk menyambut hari jadi Depkumham dan bertepatan dengan launching PIK. Penerbitan newsletter hukumham.info disiapkan oleh Tim Information Center. Berdasarkan hasil rapat untuk menentukan topik unggulan, kemudian dicari bahan dari hasil liputan. Pemilihan artikel berdasar keterwakilan keterwakilan dari masing-masing unit dengan menampilkan unsur-unsur penting dan menarik. 99
Hasil wawancara dengan Kolier Heryanto, Deputi National Project Director of CAPPLER: 22 Mei 2008. Di Sekjen
101
Setelah bahan terkumpul, kemudian dicari foto pendukung dengan memilih angle yang menarik dalam liputan. Bahan yang terkumpul kemudian di-lay out. Hasil lay out kemudian diedit oleh anggota redaksi untuk menghindari kesalahan isi maupun penulisan. Persetujuan khusus dari Wahiduddin Adams dan Kolier Haryanto selaku Penanggung jawab dan anggota Dewan Redaksi. Anggota pengelola newsletter hukumham.info sendiri terdiri atas tujuh orang, yaitu: Apriyanto Maulana selaku Redaktur Pelaksana, Andi Irman, Dwi Satya, Oddi Arma, Lelly Andriasanti, Mona Melinda yang masing-masing sebagai redaksi, dan Afrizal sebagai desainer newsletter hukumham.info. Pada tiap edisi newsletter hukumham.info terdiri atas delapan halaman. Tampilan depan atau cover newsletter menampilkan berita yang paling penting. Selain itu newsletter hukumham.info memuat berbagai berita dengan beberapa rubrik seperti rubrik fokus, rubrik seputar kita, rubrik publik, dan rubrik sekilas info. Secara keseluruhan, isi berita dari newsletter hukumham.info memuat kegiatan dari setiap unit di lingkungan Depkumham yang dibuat secara ringkas, jelas, dan padat.
4.5 Hasil Penelitian Bagian ini merupakan analisis hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Data berikut ini peneliti peroleh berdasarkan survei dan wawancara yang telah dilakukan mulai 13 Mei sampai 13 Juni 2008 di Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) serta beberapa unit Depkumham. Adapun
102
penelitian ini dilakukan untuk melihat fungsi media internal newsletter hukumham.info yang sudah terbit sebanyak delapan edisi (periode September 2007-April 2008) Dalam analisis ini, penulis menggunakan tabel dan analisa data secara deskriptif untuk memaparkan hasil penelitian yangt diperoleh setelah melakukan survei. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada staf unit Depkumham yang dianggap sebagai stakeholder internal Depkumham. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa narasumber untuk melengkapi hasil temuan kuantitatif (survei). Dengan adanya hasil wawancara, dapat diketahui alasan maupun hal-hal yang melatarbelakangi munculnya fenomena tertentu dari hasil survei yang peneliti lakukan. Harapannya, sisi kualitatif dari penelitian ini mampu memperkaya informasi yang terkait dengan media internal newsletter hukumham.info di Pusat Informasi dan Komunikasi.
4.5.1
Identitas Responden Adapun stakeholder yang menjadi responden adalah para staf/pegawai Depkumham dari tiap unit seperti Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundangundangan (Ditjen PP), Direktorat Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas), Direktoran Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi), Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), Direktorat Jenderal Peraturan Perlindungan
103
Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM), Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia (Balitbang HAM), BPSDM dan Dharma Wanita. Secara terperinci, berikut peneliti paparkan identitas responden:
4.5.1.1 Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48 orang responden adalah pria dan 45 orang responden adalah wanita.
Tabel 4.5.1.1 Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin 1 Pria 2 Wanita Jumlah
Frekuensi 48 45 93
N=93 Persentase (%) 51.61% 48.39% 100%
Sumber: Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 93 orang responden
Mengingat jumlah populasinya 950 yang berdasarkan strata, peneliti menggunakan teknik stratified sampling untuk dibuat frame yang kemudian mekanisme penarikannya memakai purposive sampling. Berdasarkan hasil survei terhadap 93 orang stakeholder internal Depkumaham, responden pria lebih banyak daripada responden wanita yakni berjumlah 48 orang dengan persentase sebesar 51.61% dan responden wanita berjumlah 45 orang dengan persentase 48.39%.
104
4.5.1.2 Usia Terkait dengan usia responden, peneliti membaginya ke dalam lima kategori usia, yaitu <20 tahun, 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan >50 tahun.
Tabel 4.5.1.2 Usia Responden
No 1 2 3 4 5
Usia <20 Tahun 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun >50 Tahun Jumlah
Frekuensi 0 37 33 19 4 93
N=93 Persentase (%) 0% 39.78% 35.48% 20.43% 4.301% 100%
Sumber: Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 93 orang responden
Berdasarkan hasil survei, peneliti memperoleh data bahwa kebanyakan responden berusia 20 sampai 30 tahun, yaitu 37 orang dengan persentase sebesar 39.78%. Menempati urutan kedua yaitu responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 33 orang dengan persentase sebesar 35.48%. Pada posisi ketiga, responden yang berusia 41-50 tahun dengan persentase sebesar 20.43%. Sementara itu, responden yang berusia >50 tahun dengan jumlah empat orang memiliki persentase sebesar 4.301%. Menempati posisi terakhir, tidak ada responden yang berusia <20 tahun dengan persentase sebesar 0%.
105
4.5.1.3 Lama bekerja di Depkumham Peneliti mengkelompokkan umur stakeholder internal yang lama bekerja di Depkumham ke dalam lima kategori yakni <1 tahun, 1-4 tahun, 5-8 tahun, 9-12 tahun, dan >12 tahun.
Tabel 4.5.1.3 Lama bekerja di Depkumham
No 1 2 3 4 5
Lama bekerja di Depkumham <1 Tahun 1-4 Tahun 5-8 Tahun 9-12 Tahun >12 Tahun Jumlah
Frekuensi 17 34 17 13 12 93
N=93 Persentase (%) 18.28% 36.56% 18.28% 13.98% 12.9% 100%
Sumber: Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 93 orang responden
Berdasarkan hasil survei di atas, terlihat bahwa 34 responden telah lama bekerja di Depkumham selama lebih dari 1-4 tahun dengan jumlah persentase terbesar yakni 36.56%. Sementara itu, responden yang telah lama bekerja di Depkumham <1 tahun serta responden yang telah lama bekerja di Depkumham 5-8 tahun, sama-sama berjumlah 17 orang dengan persentase sebesar 18.28%. Posisi selanjutnya berturut-turut yaitu responden yang telah lama bekerja di Depkumham selama kurun waktu 9-12 tahun dan terakhir >12 tahun dengan persentase sebesar 13.98% dan 12.9%.
106
4.5.2
Manfaat/fungsi Newsletter Hukumham.info Dalam membuat serta mengelola newsletter hukumham.info, seorang public relations harus mengetahui terlebih dahulu apa fungsi/manfaat dari media internal yang akan dibuat untuk stakeholder internalnya. Hal tersebut terangkum dalam keterangan Lelly selaku staf pengelola newsletter hukumham.info. “Salah satu fungsi dari media internal newsletter itu untuk memberitahukan kepada pegawai departemen sendiri tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan tiap unit karena kita tahu bahwa Departemen Hukum dan HAM ini memiliki pegawai yang sekitar 60.000 ribu pegawai.”100
Dalam
wawancaranya
dengan
peneliti,
Edi
Purwanto
mengutarakan hal senada. Ia mengungkapkan bahwa dengan keberadaan PIK, media internal newsletter hukumham.info berfungsi secara informatif yang artinya penyajian berita/informasinya tersaji secara lengkap sesuai dengan fungsinya. Berikut penuturannya:
“Iya kalau soal tentang informasinya saya kira cukup baik cukup lengkap. Jadi sudah sangat baik, kalau misalnya unit eselon I masingmasing tugasnya sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang sekiranya untuk pelayanan kepada masyarakat.”101
Fungsi informatif dari newsletter hukumham.info harus disajikan oleh pengelola media internal di sini yaitu public relations dengan baik. Tersajinya newsletter hukumham.info secara informatif akan memudahkan stakeholder internal menyerap berita tentang 100
Hasil wawancara dengan Staf Divisi Data Collection, Lelly Andriasanti; 16 April 2008, di PIK. Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM. 101
107
hukum/kegiatan-kegiatan departemen. Seperti kutipan Ima Lestari, selaku staf humas Ditjen Balitbang HAM berikut ini: “Manfaat newsletter sebagai bahan informasi mengenai berbagai kejadian ataupun kegiatan yang dilakukan Depkumham.”102
4.5.2.1 Manfaat/fungsi Informatif Newsletter Hukumham.info Tabel 4.5.2.1 Manfaat/fungsi Newsletter Hukumham.info sebagai Informatif
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 27 42 22 2 0 93
Skor 135 168 66 4 0 373
N=93 Persentase (%) 29.03% 45.16% 23.66% 2.151% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 1.a
Berdasarkan kategorisasi di atas, jumlah responden yang menyatakan bahwa manfaat/fungsi newsletter hukumham.info sebagai informatif “baik” yaitu sebanyak 42 orang dengan persentase 45.16%. Selanjutnya sebanyak 27 orang responden memberikan penilaian “sangat baik” terhadap fungsi/manfaat newsletter hukumham.info sebagai urutan kedua sebesar 29.03%. Urutan ketiga yaitu responden yang memberikan penilaian “biasa saja” terhadap manfaat/fungsi newsletter hukumham.info sebanyak 22 orang atau sama dengan 23.66%. Berikutnya urutan kedua dari bawah adalah responden yang
102
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
108
memberikan penilaian “tidak baik” dengan jumlah responden dua orang sebesar 2.151%. Kemudian, untuk mengetahui persepsi responden terhadap manfaat/fungsi newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan rumus: =
Total Skor
X 100%
Jumlah Skor Tertinggi Di mana, Jumlah Skor Tertinggi x Skor tertinggi = 93 x 5 = 465 Maka, 373 X 100% = 80,2% 465
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, persepsi responden terhadap manfaat/fungsi newsletter hukumham.info memperoleh persentase 80,2%. Dengan kata lain, berada pada range POSITIF. Husni Tamrin selaku staf humas BPSDM menuturkan secara ringkas berita yang selalu dicari pada newsletter hukumham.info adalah berita yang informatif. Dapat dikatakan bahwa isi berita pada newsletter hukumham.info berfungsi secara informatif. Berikut penuturan singkatnya: “Yang saya cari adalah informasi yang informatif dan pokokpokok.”103 Hal senada dikatakan oleh Teti Listyawati staf Humas Ditjen HKI bahwa fungsi newsletter hukumham.info informatif, sehingga 103
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, staf Humas BPSDM, Husni Tamrin: 19 Juni 2008. Di PIK.
109
yang dicari adalah berita informasinya tentang kegiatan dari seluruh unit eselon I di lingkungan internal Depkumham. Berikut pernyataan wawancaranya: “Yang terutama saya cari adalah informasinya. Tidak hanya dari satu unit HKI tetapi dari semua unit sehingga kita tahu kegiatan apa saja yang ada di tiap-tiap unit. Selain itu kita bisa tahu informasi kebijakan yang diambil oleh para pejabat eselon I apa saja. Tidak hanya itu saja, PIK juga sering membuat acara-acar. Salah satunya acara dengan menampilkan profil tokoh atau artis/duta hukum.”104
Newsletter hukumham.info dibuat dengan menyajikan beritaberita yang informatif. Sesuai dengan tujuannya adalah menyajikan informasi-informasi kegiatan setiap unit dan beita-berita hangat seputar Depkumham. Dengan kata lain, fungsi newsletter hukumham.info adalah informatif.
4.5.2.2 Fungsi Edukasi Newsletter Hukumham.info
Tabel 4.5.2.2 Newletter Hukumham.info berfungsi sebagai Edukasi
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 16 50 20 7 0 93
Skor 80 200 60 14 0 354
N=93 Persentase (%) 17.2% 53.76% 21.51% 7.527% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 1.b
104 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, staf Humas Ditjen HKI, Teti: 19 Juni 2008. Di PIK.
110
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terkait dengan fungsi edukasi newsletter hukumham.info mayoritas responden menyatakan “baik” dengan jumlah persentase 53.76% atau sejajar dengan 50 orang responden. 20 orang menyatakan “biasa saja” dengan persentase sebesar 21.51%. Sedangkan 16 responden yang menyatakan fungsi edukasi dari newsletter hukumham.info “sangat baik” dengan persentase 17.2%. Hanya tujuh orang yang manganggap fungsi edukasi dari newsletter hukumham.info “tidak baik” dengan kisaran 7.527%. Selanjutnya, untuk mengetahui persepsi responden terhadap fungsi edukasi newsletter hukumham.info yaitu dengan cara 354/465 x 100% = 76,1%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden adalah POSITIF.
Berikut ini adalah penuturan beberapa narasumber mengenai fungsi edukasi dari newsletter hukumham.info. Edi Purwanto dari humas Ditjen HAM menuturkan bahwa fungsi edukasi dari newsletter hukumham.info telah terberitakan dengan baik mengenai kegiatankegiatan yang bersifat edukasi. Berikut kutipannya: “Kemudian kalau untuk edukasinya ini juga cukup baik karena memang apabila ini diketahui oleh masyarakat luas tentang apa yang ada di dalam pemberitaan newsletter ini, ini mencerminkan pemberitaan-pemberitaan yang real. Eh..terutama juga dari unit-unit eselon satu yang terdiri dari berbagai unit yang setiap unitnya sangat berbeda bidang-bidang tugasnya.”105 105 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM.
111
Senada dengan pernyataan Ima Lestari dari humas Balitbang HAM mengungkapkan bahwa fungsi edukasi dari newsletter hukumham.info tersaji dengan baik. Karena Depkumham penuh dengan kegiatan-kegiatan dari lingkungan/unit Depkumham sehingga informasi yang bersifat edukasi harus terus disajikan sebagai sarana informasi dan penambah wawasan, berikut uraiannya: “Eh..ya sudah karena dengan newsletter ini dapat disajikan sebagai sarana informasi kepada publik mengenai instansi kami selain itu juga dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita dan informasi yang disajikan newsletter mengenai berbagai kejadian di lingkungan Depkumham.”106 Secara keseluruhan, newsletter hukumham.info yang telah dibuat oleh humas PIK sudah mampu menyediakan informasi yang besifat edukasi untuk menambah wawasan terhadap stakeholder internal Depkumham.
4.5.2.3 Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham.info Tabel 4.5.2.3 Newsletter Hukumham.info berfungsi sebagai hiburan
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 5 29 45 11 3 93
Skor 25 116 135 22 3 301
N=93 Persentase (%) 5.376% 31.18% 48.39% 11.83% 3.226% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 1.c
106 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
112
Terkait dengan fungsi/manfaat newsletter hukumham.info sebagai hiburan, mayoritas responden sebanyak 45 orang memberikan penilaian “biasa saja” yakni setara dengan 48.39%. Berikutnya, terdapat 29 orang responden yang menilai “baik” dengan persentase sebesar 31.18%. Terdapat 11 orang responden yang memberikan penilaian “tidak baik” hal ini setara dengan 11.83%. Lima orang lainnya menilai “sangat baik” dengan persentase sebesar 5.376%. Kemudian, hanya tiga orang responden yang menyatakan “sangat tidak baik” atau sejajar dengan 3.226%. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap manfaat/fungsi newsletter hukumham.info sebagai hiburan, maka cara yang ditempuh adalah 301/465 x 100% = 64,7% atau berada pada range POSITIF.
Berikut
penjelasan
mengenai
manfaat/fungsi
newsletter
hukumham.info sebagai hiburan. Edi Purwanto mengutarakan bahwa memang media internal newsletter hukumham.info ini dapat dijadikan suatu hiburan di kala waktu senggang. Edi menambahkan, fungsi newsletter sebagai hiburan ini mampu menjadikan kita para pembaca memanfaatkan waktu luang dengan bacaan yang ringan tapi mendidik. Berikut penuturannya:
113
“Kalau hubungannya dengan hiburan gimana ya..karena kita baca ya memang diwaktu-waktu yang memang tersedia untuk itu. Jadi kami memanfaatkan waktu yang tersedia itu.”107
Media internal newsletter hukumham.info memang dibuat bukan hanya sekadar memberikan informasi atau pengetahuan dalam bidang hukum. Namun, media internal ini juga dibuat dalam bentuk bacaan yang ringan. Sebut saja seperti rubrik profil dalam newsletter hukumham.info yang menyajikan profil tokoh dan dikemas secara ringan serta menghibur. Sama dengan pernyataan sebelumnya, Ima dari humas Blitbangham
juga
mengungkapkan
hal
yang
sama
bahwa
fungsi.manfaat newsletter hukumham.info bisa memberikan para pembaca sesuatu yang ringan dan menghibur di waktu senggang. Berikut keterangannya: “Sebagai sarana hiburan dalam arti sebagai pengisi waktu luang di waktu senggang.”108
Namun, beberapa responden mengungkapkan bahwa fungsi newsletter sebagai hiburan dianggap biasa saja karena memang masih ada beberapa bacaan yang menghibur mereka di waktu luang. Sesuai dengan pernyataan Edi, staf media center manyetakan bahwa fungsi newsletter ini bukan ke arah hiburan/infotainment karena memang media internal ini dibuat sebagai alat penyampaian informasi berupa 107
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto: 20 Mei. Di Ditjen HAM. 108 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
114
berita-berita yang bersifat mendidik para pembacanya. Berikut keterangan Edi:
“Kalau menurut saya sajian untuk hukumham.info ini kalau saya bilang arahnya bukan infotainment karena Depkumham ini banyak kaitannya terutama untuk mendidik masyarakat atau kalangan karyawan yang ada di lingkungan Depkumham supaya tahu kegiatankegiatan di Depkumham itu apa saja. Agar mereka bisa tahu kegiatankegiatan terbaru dari Depkumham apa saja.”109
Penjelasan beberapa narasumber di atas mengisyaratkan bahwa humas media center PIK belum sepenuhnya memberikan bacaan yang berfungsi sebagai hiburan dengan menyajikan bacaan yang ringan penuh dengan berita hiburan seperti rubrik profil. Mengingat usia PIK yang masih belia dan saat ini sedang dalam proses penataan ulang program, para pengelola akan berusaha untuk menyajikan berita ringan dengan cara menambahkan berita/artikel pada rubrik profil.
4.5.3
Informasi yang Disajikan Dalam pembuatan media internal public relations harus memperhatikan beberapa hal penting seperti manajemen, pembagian bidang, perencanaan isi dan lain-lain. Tetapi ada satu hal yang utama yaitu bagaimana pengumpulan informasi untuk media internal. Biasanya untuk memperoleh informasi untuk berita seorang public relations harus mencari berita dengan pengamatan langsung, selain itu
109
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center, Edi Setiabudi: 19 Juni 2008. Di Depkumham
115
berita dapat diperoleh melalui narasumber dan juga informasi bisa didapat dengan menelusuri berbagai laporan, dokumen, bahan referensi lain.110 Setelah semua informasi terkumpul public relations harus bisa memilah informasi apa yang harus disajikan dalam newsletter hukumham.info. ini merupakan hal penting karena informasinya harus yang berhubungan dengan unit di lingkungan Depkumham dan juga pengetahuan seputar hukum. Seperti pada pernyataan Apriyanto Maulana sesudah meliput atau mencari berita kemudian sampai pada penulisan. Namun, sebelum proses penulisan berita itu harus dipilih berdasarkan unit yang ada. Berikut petikan wawancaranya: Nah, itu dari pengumpulan bahan kemudian ditulis. Dari hasil liputan itu kemudian nanti dipilih, diusahakan dari masing-masing unit itu terwakil dari artikel yang ada.111
4.5.3.1 Ketepatan Sumber Informasi Tabel 4.5.3.1 Sumber Informasi Tepat
No. 1 2 3 4 5 110
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Frekuensi 33 30 29 1 0
Skor 165 120 87 2 0
N=93 Persentase (%) 35.48% 32.26% 31.18% 1.075% 0%
Soleh Soemitar dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 30 111 Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
116
Jumlah
93
374
100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 2.a
Dari 93 orang responden, tidak ada orang yang menilai bahwa ketepatan sumber informasi “sangat tidak baik”. Mayoritas penilaian mereka
terhadap
ketepatan
sumber
informasi
newsletter
hukumham.info “sangat baik” (33 orang responden). Hal ini setara dengan persentase sebesar 35.48%. Pada urutan kedua terbesar yaitu pada penilaian “baik” sebanyak 30 orang responden dengan persentase sebesar 32.26%. Sementara itu, untuk penilaian “biasa saja” (29 orang responden), dan “tidak baik” satu orang responden, masing-masing penilaian memperoleh persentase sebesar 31.18% dan 1.075%. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap pertanyaan ini, peneliti menggunakan cara 374/465 x 100% = 80,4%. Dari hasil tersebut, dapat terlihat bahwa persepsi responden terhadap ketepatan sumber informasi POSITIF. Mengenai ketepatan sumber informasi secara keseluruhan sudah sesuai dengan narasumber berita dari tiap unit. Hal ini yang melatarbelakangi penilaian positif responden terhadap ketepatan sumber informasi. Senada dengan penuturan Dwi Satya selaku staf media center bahwa ketepatan sumber informasi ini sudah pas karena jika ada acara biasanya setiap unit mengundang para reporter untuk meliput kegiatan tersebut sehingga reporter dapat mewawancarai
117
langsung narasumber yang tepat pada kegiatan tersebut. Berikut penuturannya: “Sumbernya sudah pas karena kita biasanya diundang khusus untuk sebuah acara di mana kita juga mendapatkan pendapat dari para pejabat-pejabat seperti Pak Menteri, Pak Dirjen dan sebagainya. Jadi memang cukup akurat.”112
Namun, Mona Melinda sebagai konsultan media center menegaskan bahwa tidak jarang pula sumber yang disajikan pada newsletter itu tepat karena masih banyak pula unit-unit yang minim akan kegiatan dan juga karena faktor terbatasnya halaman pada newsletter yang menyebabkan sumber informasinya tidak masuk. Berikut uraiannya: “Mungkin karena terbatas newsletter itu hanya terdiri dari delapan halaman jadi sebenarnya banyak sekali berita-berita yang ada di seputar Depkumham yang bisa kita kemukakan. Nah, karena berkaitan dengan keterbatasan halaman itu saya rasa untuk kejelasannya kurang mendalam untuk penjelasannya seperti apa.”113
Untuk
melihat
narasumber
yang
sering
muncul
pada
pemberitaan newsletter hukumham.info terhitung dari edisi pertama sampai edisi delapan dapat dilihat dari data statistik hasil rekapitulasi narasumber edisi satu sampai delapan. Datanya sebagai berikut:
112 113
Hasil wawancara dengan staf media center, Dwi Satya: 14 Mei 2008. Di PIK. Hasil wawancara dengan Konsultan media center, Mona Melinda: 14 Mei 2008. Di PIK.
118
Tabel 4.5.3.1.1 Rekapitulasi Analisis Newsletter Hukumham.Info Terhadap Narasumber Internal Depkumham REKAPITULASI NARASUMBER NEWSLETTER EDISI 1-8 Kepala Lapas Kelas II B. B injai Samuel P urba Kabag P erlengkapan Ditjen Imigrasi, Ida Bagus Adyana Direktur Litigasi P P, Qo maruddin Kepala lapas Wanita M alang, Entin M artinah Kapus Litbang hak-hak kelo mpo k Rentan, Andhi Santika Irjen, M arvel H. M angunsang Kepala Ruphasan Jakarta P usat, Danang Yudiawan Kasi A dministrasi, Andi M . Syarief Kepala Subdirekto rat (kasubit) Indikasi Geo grafis Ditjen HKI, Elizar Ketua Harian Tim Nasio nal P enanggulangan Pelanggaran HKI, Andy Sekretaris Ditjen Imigrasi, M uhammad Indra Kepala BP SDM , M ulki M anrapi Direktur P P, Abdul Wahid M asru Kabag Humas Ditjen. P as, Akbar Hadi P rabo wo Kepala Lapas Cipinang, Havilludin Kepala Kanwil Pro v. DKI Jakarta, Didin Sudirman Kepala Humas dan HLN, Jo ko Saso ngko Sekretaris Jenderal, Abdul B ari Azed Kapus P engembangan Teknis B PSDM , R. M uhdar Direktur Sistem Info Keimigrasian, A jat Sudrajat Havid Dirjen Imigrasi, Basyir A hmad Barmawi Kepala Lapas bekasi, Dedi Syamsudin Direktur Fasilitas Perda, Wahiddin Adams. Ditjen AHU, Syamduddin M anan Sinaga Sekretaris HKI, Ahmad Ho san Kepala B alitbang HA M Hafid Abbas Dirjen HA M , Harkristuti Harkrisnpo eo Kepala BPHN, A hmad M . Ramli Direktur tata negara, Ditjen AHU, Aidir Amin Daud Direktur B ina Registrasi dan Statistik P as. M o chamad Sueb Direktur Bina Latihan Kerja dan Pro duksi Direkto rat Pas, A sep M . Firdaus Dirjen P as, Untung Sugio no M enkumham, A ndi M attalatta
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Berdasarkan data statistik rekapitulasi narasumber internal Depkumham menunjukkan, narasumber terbanyak adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Andi Mattalatta. Artinya kegiatan dari pek menteri lebih banyak dibandingkan kegiatan dari tiap unit Depkumham sehingga belum banyak narasumber dari tiap unit yang angkat bicara pada newsletter hukumham.info. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya berita dari masing-masing unit yang masuk di newsletter hukumham.info. Hal serupa diutarakan oleh Deputi National Project Director of CAPPLER, Kolier Heryanto bahwa semua unit harus bisa berlomba-lomba memajang citra unitnya. Berikut kutipannya:
”Dengan adanya newslette,r ya mungkin nanti beritanya bisa dikombinasi bukan pemberitaan yang lebih terkhusus para pejabat eselon I. Nanti kalau sudah bisa ke tingkat kantor wilayah barangkali itulah bagian dari mereka untuk berlomba, untuk mengejar, untuk apa mereka diberitakan dan sebagainya. Nanti ada kompetisi, kompetisi pencitraan masing-masing”.
119
Jadi untuk newsletter hukumham.info edisi selanjutnya agar semua unit dapat terberitakan dengan narasumber yang bervariasi. Sehingga, nantinya newsletter ini secara keseluruhan wajah Depkumham.
4.5.3.2 Kejelasan Informasi Tabel 4.5.3.2 Informasi yang Jelas
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 28 37 27 1 0 93
Skor 140 148 81 2 0 371
N=93 Persentase (%) 30.11% 39.78% 29.03% 1.075% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 2.b
Dari keseluruhan responden, hanya satu orang responden yang memberikan penilaian “tidak baik” berada pada kisaran 1.075%. Berikutnya terdapat 37 orang responden yang menilai kejelasan informasi pada newsletter hukumham.info “baik” atau setara dengan 39.78%. Sementara itu, menempati tertinggi kedua yaitu sebanyak 28 responden yang menilai “sangat baik”. Urutan ini memperoleh 30.11% suara responden. Sedangkan 27 orang responden menilai “biasa saja” terhadap kejelasan informasi pada newsletter dengan persentase sebesar 29.03%. Selanjutnya, untuk mengetahui persepsi responden, peneliti menggunakan cara 371/465 x 100% = 79,7%. Hasil tersebut
120
menyatakan bahwa persepsi responden terhadap kejelasan informasi yang disajikan pada newsletter hukumham.info POSITIF.
Berkaitan dengan kejelasan informasi yang tersaji dalam newsletter hukumham.info dalam hal ini sudah sangat baik. Newsletter hukumham.info memang dibuat oleh public relations PIK atau pengelola media internal PIK sebagai alat penyampai informasi hukum kepada
publik
Dikarenakan
khususnya
sebagai
output
stakeholder yang
internal
mampu
Depkumham.
mengangkat
citra
Depkumham, media internal ini dibuat dengan fakta yang aktual dan akurat sehingga para pembacanya bisa lebih jelas menerima informasi. Mona Melinda menuturkan bahwa informasi yang tersaji di newsletter ini sudah mampu memberikan bacaan yang dikemas secara jelas dan faktual. Secara keseluruhan, informasinya dapat diterima dengan baik oleh para pembaca. Inilah penuturannya:
“Seperti yang saya katakan meskipun newsletter ini masih ada keterbatasannya, secara keseluruhan informasi yang disajikan sudah cukup jelas.”114
Dapat disimpulkan secara keseluruhan, kejelasan informasi yang disajikan pada newsletter hukumham.info sudah cukup jelas. Hal ini menjadi tolak ukur bagi PIK untuk bisa membuat dan mengelola media internal dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan oleh 114
Hasil wawancara dengan Konsultan media center, Mona Melinda: 14 Mei 2008. Di PIK.
121
pembaca newsletter. Tentu saja newsletter ini dibuat secara ringan agar semua berita mampu diterima oleh para pembaca.
4.5.3.3
Keakuratan Informasi Tabel 4.5.3.3 Informasi yang akurat
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 27 36 26 4 0 93
Skor 135 144 78 8 0 365
N=93 Persentase (%) 29.03% 38.71% 27.96% 4.301% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 2.c
Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 36 orang responden memberikan penilaian “baik” terhadap keakuratan informasi pada newsletter hukumham.info. Hal ini setara dengan persentase 38.71%. Menempati urutan kedua, 27 orang responden menilai keakuratan informasi pada newsletter “sangat baik” dengan jumlah persentase 29.03%. Selanjutnya, yang menilai “biasa saja” sebanyak 26 orang responden dengan persentase sebesar 27.96%. Hanya empat orang responden yang menilai “tidak baik” terhadap keakuratan informasi newsletter hukumham.info berada pada kisaran 4.301%. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap keakuratan informasi newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan cara
122
sebagai berikut 365/465 x 100% = 78,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsinya, POSITIF.
Dalam menilai informasi newsletter hukumham.info, hal yang menjadi penilaian adalah keakuratan informasi yang tersaji dalam berita di newsletter hukumham.info. Saat peneliti bertanya kepada beberapa narasumber tentang hal ini, banyak yang mengutarakan bahwa dari mulai pertama kali dibuat newsletter hukumham.info sampai sudah edisi delapan, informasi yang disajikan akurat. Sesuai dengan tujuannya, yaitu menjadi output/produk Depkumham yang utama, berita yang dibuat di newsletter hukumham.info ini haruslah akurat dan jelas. Terkait dengan keakuratan berita atau isi pada newsletter hukumham.info dikatakan dengan singkat oleh staf Humas BPHN, Murdiono kepada peneliti bahwa informasi yang disajikan sudah cukup akurat. Isi dari newsletter hukumham.info pun sudah bagus dan tersaji dengan baik. Berikut hasil wawancara singkatnya: “Ya sudah akurat”115
Jelas bahwa berdasarkan tabel di atas dan hasil wawancara dengan narasumber dapat disimpulkan berita/informasi yang tersaji dalam newsletter hukumham.info dikemas secara akurat dan jelaS 115 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas BPHN, Nurdin Muhammad: 19 Juni 2008. Di PIK.
123
informasi yang ditampilkan berdasarkan kegiatan dari setiap unit di lingkungan Depkumham.
4.5.3.4
Kelengkapan Informasi Tabel 4.5.3.4 Informasi yang lengkap
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 24 40 26 3 0 93
Skor 120 160 78 6 0 364
N=93 Persentase (%) 25.81% 43.01% 27.96% 3.226% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 2.d
Dari 93 orang responden yang mengemukakan pendapatnya, tidak ada yang menyatakan bahwa kelengkapan informasi newsletter hukumham.info “sangat tidak baik”. Hal ini menempatkannya di urutan paling buncit. Menempati urutan tertinggi yaitu 40 orang responden yang memberikan penilaian “baik” atau sejajar dengan 43.01%. Posisi berikutnya, 26 orang responden menilai bahwa kelengkapan informasi newsletter hukumham.info “biasa saja”. Hal ini setara dengan 27.96%. Pada urutan ketiga, 24 orang responden memberikan penilaian “sangat baik” terhadap kelengkapan informasi atau sejajar dengan 25.81%. Hanya tiga orang responden yang menilai “tidak baik” terhadap
124
kelengkapan informasi newsletter hukumham.info dengan persentase sebesar 3.226%. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap kelengkapan informasi newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan cara 364/465 x 100% = 78,2%. Dari hasil tersebut, persepsinya berada pada range POSITIF.
Mengenai kelengkapan informasi newsletter hukumahm.info, berdasarkan
beberapa
narasumber
menyimpulkan
kelengkapan
informasi newsletter hukumham.info sudah cukup baik. Dalam membuat media internal, bukan hanya tampilan luar saja yang penting. Namun, kelengkapan dari isi newsletter harus jelas. Informasi yang disajikan harus lengkap, akurat sesuai fakta di lapangan, narasumber berita juga harus jelas, sehingga semua itu menjadi satu kesatuan dalam membuat media internal. Namun berbeda dengan pernyataan Edi Purwanto dari Ditjen HAM, ia menyampaikan secara keseluruhan berita atau informasinya sudah terberitakan secara lengkap dan jelas. Namun, kadang masih banyak
unit
yang
belum
terberitakan
di
dalam
newsletter
hukumham.info. Berikut penuturannya:
“Iya sebagian besar memang sudah secara lengkap ya...isi substansinya pemberitaan yang menyangkut pemberitaan eselon I, tetapi di situ kadang-kadang ada juga eselon I yang kurang terberitakan. Nah.. ini tadi ada hubungannya di depan tadi apakah ini
125
kurang info dari humas yang bersangkutan atau mungkin kurangnya publisitas di Pusat Informasi sendiri.”116
Lengkapnya
informasi
yang
disajikan
pada
newsletter
hukumham.info cukup bagus. Namun, masih ada beberapa unit di Depkumham yang belum terwakili hal ini menyebabkan secara keseluruhan isi dari newsletter hukumham.info belum begitu lengkap karena masih banyaknya kegiatan dari seluruh unit Depkumham belum masuk atau belum ter-covered di newsletter. Hal tersebut diketahui peneliti ketika peneliti mewawancarai Husni Tamrin Staf Humas BPSDM. Berikut hasil wawancaranya: “Kalau dilihat dari isinya, seluruh unit utama departemen sudah pernah ada yang masuk, tapi ada beberapa yang belum terwakili. Seperti saya perhatikan Pas, Imigrasi, BPSDM sudah pernah masuk. Jaid menurut saya lengkap tapi akan lebih baik lagi keseluruhan dari fungsi-fungsi yang ada di departemen masuk semua/terwakili.”117
Terkait dengan unit eselon I yang terberitakan dalam newsletter hukumham.info dapat kita lihat kelengkapannya pada data statistik rekapitulasi unit Depkumham yang terberitakan pada newsletter hukumham.info dari edisi pertama hingga edisi delapan. Berikut datanya:
116
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM. 117 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas BPSDM, Husni Tamrin: 19 Juni 2008. Di PIK.
126
Tabel 4.5.3.4.1 Rekapitulasi Analisis Newsletter Hukumham.Info Terhadap Unit Depkumham REKAPITULASI UNIT NEWSLETTER EDISI 1-8
Imigrasi 10%
BPSDM 2%
Tipikor 1%
Inspektur jendral 1% Pas 17%
Sekjen 10%
PP 7%
Ditjen HAM 10%
HKI 10%
AHU 15%
BPHN 10%
Balitbang HAM 7%
Pas Balitbang HAM Imigrasi
AHU HKI BPSDM
BPHN PP Tipikor
Ditjen HAM Sekjen Inspektur jendral
Berdasarkan data statistik rekapitulasi unit di atas menunjukkan bahwa informasi atau berita mayoritas dari unit Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) dengan persentase sebesar 17%. Menempati posisi kedua adalah Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) dengan persentase sebesar 15%. Sementara itu, penilaian dengan persentase yang sama masing-masing adalah Ditjen Imigrasi, Sekretaris Jenderal, BPHN, Ditjen HAM, dan HKI. Hal ini setara dengan masing-masing unit 10%. Selanjutnya unit yang memiliki persentase sama adalah Balitbang HAM dan Ditjen PP yaitu sebesar 7%. Sebesar 2% adalah persenase dari unit BPSDM. Sedangkan, persentase 1% adalah dari unit Inspektorat dan lainnya (Tipikor). Hal ini menunjukkan bahwa belum semua unit terberitakan secara rata. Dengan adanya media internal newsletter hukumham.info ini diharapkan agar semua unit secara bertahap terus melakukan aktivitas atau kegiatan-
127
kegiatan yang nantinya akan terlihat oleh stakeholder internal Depkumham tentang apa yang terjadi di lingkungan Depkumham.
4.5.3.5
Keterbaruan Informasi Tabel 4.5.3.5 Informasi newsletter hukumham.info up to date
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 20 31 35 4 3 93
Skor 100 124 105 8 3 340
N=93 Persentase (%) 21.51% 33.33% 37.63% 4.301% 3.226% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 2.e
Berdasarkan hasil dari jawaban responden, hanya tiga orang yang menilai bahwa keterbaruan informasi newsletter hukumham.info “sngat tidak baik”. Hal ini setara dengan 3.226% dan menempatkannya di urutan terendah. Mayoritas yakni 35 orang responden menganggap keterbaruan informasi newsletter hukumham.info “biasa saja”. Hal ini membuatnya sejajar dengan angka 37.63%. Menempati urutan tertinggi kedua, 31 orang responden menilai “baik” dengan persentase 33.33%. Sementara itu, untuk penilaian “sngat baik” memperoleh persentase sebesar 21.51% atau setara dengan 20 orang responden. Sebanyak empat orang responden yang menilai “tdak baik” terhadap keterbaruan informasi newsletter hukumham.info dengan angka 4.301%.
128
Selanjutnya untuk mengetahui persepsi responden terhadap keterbaruan
informasi
newsletter
hukumham.info,
peneliti
menggunakan cara 340/465 x 100% = 73,1%. Maka, persepsinya adalah, OSITIF.
Mengacu pada responden yang memberi penilaian minim terhadap keterbaruan informasi newsletter hukumham.info, sepertinya PIK masih perlu meningkatkannya. Karena, sebagian responden berita yang terbaru dari newsletter hukumham.info masih belum sesuai harapan mereka. Seperti yang terungkap dari pernyataan Lelly Andriasanti selaku Staf Divisi Data Collection dan Redaksi newsletter hukumham.info, eharusnya beritanya itu harus lebih diperbaharui dengan bisa menambahkan jadwal terbit. Berikut petikan wawancara dengannya: “Eh...seperti yang saya katakan tadi newsletter sendiri otomatis nggak up to date, nggak fresh karena itu sudah sebulan sebelumnya. Tapi kalau untuk website hukumham.info, alhamdulillah kami selalu up to date. Misalnya dalam sehari kami dapat berita langsung, kami cemplungkan ke dalam info pers.”118
Ketika peneliti mananyakan hal yang sama kepada Edi Purwanto dari Ditjen HAM, ia menyampaikan keterbaruan informasi sudah cukup baik karena memang terbit hanya sebulan sekali sehingga, kegiatannya yang tercovered dalam waktu kurun waktu sebulan. Berikut kutipan hasil wawancaranya: 118
Hasil wawancara dengan staf Divisi Data Collection, Lelly Andriasanti: 16 Mei 2008. Di PIK.
129
”Ya kalau masalah up to date, kebaruan itu memang karena newsletter hukumham.info ini terbitnya sebulan sekali jadi ya memang dalam kurun waktu sebulan itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga informasi yang disampaikan memang yang terjadi di dalam kurun waktu sebulan itu ya saya kira cukup baru.”119
Hal senada juga disampaikan oleh Ima Lestari dari Balitbang HAM bahwa informasi pada newsletter sudah cuku up to date. Pemberitaannya tidak berulang-ulang. Misalnya dari setiap edisi beritanya itu-itu saja. Berikut petikan wawancaranya:
“Eh..menurut saya berita yang disajikan selalu up to date dan bukan berita yang selalu diulang-ulang setiap edisinya atau dengan kata lain newsletter selalu tuntas dalam menyajikan berita.”120
Idealnya, media internal newsletter hukumham.info mampu menyajikan berita yang aktual dari seluruh unit yang ada di lingkungan Depkumham dan juga didukung pula dengan berita yang jelas dan lengkap dengan sumber yang valid.
4.5.4
Informasi Edukasi Memang informasi yang bernilai edukasi atau mendidik para pembaca perlu dituangkan dalam media komunikasi. Pasalnya, media inetrnal dibuat dengan tujuan agar para pembacanya tahu akan
119
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM 120 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
130
informasi yang menyangkut kebijakan atau peraturan suatu instansi atau perusahaan. Terutama bagi Depkumham yang selalu mengutamakan informasi yang berkaitan tentang hukum untuk menambahkan rasa keprofesionalismean
dari
stakeholder
nya.
Adanya
newsletter
hukumham.info ini diharapkan agar berita mengenai hukum yang memiliki nilai mendidik perlu ditampilkan pada setiap halamannya demi menunjang kinerja karyawannya. Setara dengan penuturan Edi Purwanto selaku humas Ditjen HAM yang merasakan betul manfaat dari newsletter hukumham.info ini. Berita atau informasinya yang sangat mendidik dapat menunjang kinerja humas. Berikut petikan wawancaranya: “Kalau untuk edukasinya ini juga cukup baik karena memang apabila ini diketahui oleh masyarakat luas tentang apa yang ada di dalam pemberitaan newsletter ini, ini mencerminkan pemberitaanpemberitaan yang real. Terutama juga dari unit-unit eselon I yang terdiri dari berbagai unit yang setiap unitnya sangat berbeda bidangbidang tugasnya.”121
121
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM
131
4.5.4.1 Informasi Edukasi seputar Isu Hukum
Tabel 4.5.4.1 Isu Hukum sebagai Informasi yang Mendidik
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 32 35 23 2 1 93
Skor 160 140 69 4 1 374
N=93 Persentase (%) 34.41% 37.63% 24.73% 2.151% 1.075% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 3.a
Dari 93 orang responden, hanya satu orang yang memberi penilaian “sangat tidak baik” setara dengan 1.075%. Menempati posisi puncak, 35 orang responden memberikan penilaian “baik” terhadap informasi edukasi seputar hukum. Hal ini setara dengan angka 37.63%. Pada urutan kedua sebanyak 32 orang responden yang menilai “sangat baik” terhadap informasi isu hukum atau sejajar dengan 34.41%. Sementara itu, yang memberikan penilaian “biasa saja” sebanyak 23 orang responden dengan persentase sebesar 24.73%. Dari 93 orang responden yang menilai isu hukum sebagai informasi yang mendidik “tidak baik” sebanyak dua orang responden dengan persentase sebesar 2.151%. Selanjutnya, untuk mengetahui persepsi responden terhadap informasi edukasi seputar isu hukum, peneliti menggunakan cara 374/465 x 100% = 80,4%. Maka persepsinya, POSITIF.
132
Terkait informasi isu hukum atau seputar hukum di Depkumham
Titik
Susiawati,
Kasubag
Humas
Ditjen
AHU
menyatakan bahwa newsletter hukumham.info menyajikan informasiinformasi seputar hukum di Depkumham. Dengan demikian, pembaca bisa tahu isu hukum yang sedang berkembang di lingkungan Depkumham. Berikut adalah penuturannya: “Menyampaikan informasi-informasi seputar hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan Departemen Hukum dan HAM RI.”122
Mengacu
pada
jawaban
responden
tentang
pentingnya
informasi yang bersifat edukasi seperti isu hukum perlu diketahui oleh stakeholder internal Depkumham. Tujuannya agar para stakeholder mengetahui isu apa saja yang berkembang di lingkungan Depkumham, sehingga mereka bisa mencari solusi demi menciptakan citra yang positif.
4.5.4.2 Informasi Edukasi seputar Kebijakan Departemen Tabel 4.5.4.2 Kebijakan Departemen sebagai Informasi mendidik
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Frekuensi 26 43 23 1 0
Skor 130 172 69 2 0
N=93 Persentase (%) 27.96% 46.24% 24.73% 1.075% 0%
122 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Kasubag Humas Ditjen AHU, Titik Susiawati; 7 Juni 2008, di AHU.
133
Jumlah
93
373
100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 3.b
Dari 93 orang responden, tidak ada yang memberi penilaian “sangat tidak baik” pada kebijakan departemen. Hanya satu orang responden yang memberikan penilaian “tidak baik” sebesar 1.075%. Selanjutnya, yang memberikan penilaian “baik” terhadap kebijakan departemen sebagai informasi edukasi adalah 43 orang responden atau sejajar dengan 46.24%. Sementara itu, 26 orang responden memberikan penilaian “sangat baik” terhadap informasi kebijakan departemen. Hal ini setara dengan persentase sebesar 27.96%. Posisi terakhir adalah 23 orang responden yang menilai “baik” terhadap informasi kebijakan departemen dengan persentase 24.73%. Untuk mengetahu persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap informasi edukasi seputar kebijakan departemen, peneliti manggunakan cara 373/465 x 100% = 80,2%. Dari hasil tersebut, maka persepsinya adalah POSITIF. Sejauh ini dari penilaian beberapa narasumber yang peneliti wawancarai mereka menyatakan bahwa informasi berupa kebijakan departemen telah tersaji dengan baik. Dengan adanya informasi atau berita yang disajikan newsletter hukumham.info, stakeholder internal Depkumham tahu akan kebijakan baru dalam departemen. Bisa dikatakan newsletter ini sebagai wahana mendidik bagi para pembaca khususnya stakeholder internal Depkumham.
134
Apriyanto Maulana menyatakan hal yang senada bahwa selain berisi berita atau informasi yang mendidik dari tiap unit, newsletter hukumham.info ini juga berisi tentang kebijakan departemen dan sosialisasinya kepada masyarakat agar masyarakat tahu tentang Depkumham. Berikut uraiannya:
“Karena menyajikan informasi dari unit-unit itu, para pembaca baik kalangan di lingkungan Depkumham sendiri maupun stakeholder Depkumham akan tahu kegiatan yang diadakan di masing-masing unit Depkumham. Informasi ini bukan hanya menyajikan kegiatan tetapi juga berbagai kebijakan dan sosialisasinya kepada masyarakat.”123
Dapat disimpulkan bahwa kebijakan departemen merupakan informasi yang dapat mendidik karyawan dengan menyajikan beritaberita baru seputar kebijakan baru Depkumham. Upaya yang dilakukan tim pengelola newsletter hukumham.info telah berhasil menyampaikan visi dan misi dari Depkumham.
4.5.4.3 Informasi Edukasi seputar Perundang-undangan Tabel 4.5.4.3 Perundang-undangan sebagai Informasi Edukasi
No. Penilaian 1 Sangat Baik 2 Baik 3 Biasa Saja 123
Frekuensi 24 36 28
Skor 120 144 84
N=93 Persentase (%) 25.81% 38.71% 30.11%
Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
135
4 5
Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
3 2 93
6 2 356
3.226% 2.151% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 3.c
Hasil tabel di atas menunjukkan penilaian tertinggi dengan responden 36 orang memberikan penilaian “baik” terhadap perundangundangan sebagai informasi yang mendidik. Hal ini sejajar dengan 38.71%. Posisi berikutnya dengan persentase 30.11% memberikan penilaian “biasa saja” terhadap informasi perundang-undangan dengan jumlah responden 28 orang. Selanjutnya, untuk penilaian “sangat baik” diberikan oleh 24 orang responden terhadap informasi perundangundangan dengan persentase berkisar 25.81%. Dari 93 orang responden, tiga orang responden yang menilai “tidak baik” dengan persentase sebesar 3.226%. Hanya dua orang responden yang menilai “sangat tidak baik” sejajar dengan persentase 2.151%. Untuk mengetahui persepsi stakeholder internal terhadap perundang-undangan sebagai informasi yang mendidik, peneliti menggunakan cara 356/465 x 100% = 76,5%. Persepsinya, POSITIF.
Mengenai informasi tentang Perundang-undangan, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa narasumber menyatakan bahwa berita atau informasi tentang perundang-undangan disajikan dengan baik. Bagi seluruh pegawai Departemen Hukum dan HAM, mengetahui perundang-undangan merupakan suatu hal yang penting.
136
PIK khususnya tim pengelola newsletter hukumham.info telah berhasil memberikan informasi tentang perundang-undangan yang dibuat dalam bentuk berita ringan, sehingga dapat dikonsumsi dengan baik oleh para pembaca.
4.5.4.4 Informasi Edukasi untuk Menambah Wawasan Tabel 4.5.4.4 Informasi edukasi dapat Menambah Wawasan
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 31 34 25 3 0 93
Skor 155 136 75 6 0 372
N=93 Persentase (%) 33.33% 36.56% 26.88% 3.226% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 3.d
Sama
seperti
penilaian
terhadap
informasi
perundang-
undangan, informasi edukasi yang bisa menambah wawasan pada newsletter hukumham.info juga dinilai “baik” oleh stakeholder internal Depkumham. Hal ini jelas terlihat dari 34 orang responden yang memberikan penilaian tersebut atau sejajar dengan angka 36.56%. Urutan berikutnya memperoleh 31 angka atau mendapat persentase 33.33%, yaitu penilaian “sangat baik”. Terdapat 25 orang responden yang menilai “biasa saja” terhadap informasi edukasi dapat menambah wawasan dengan perolehan persentase sebesar 26.88%. Selanjutnya, hanya tida orang
137
yang memberikan nilai ”tidak baik” sebesar 3.226% dan tidak ada responden yang menilai “sangat tidak baik” terhadap informasi edukasi yang dapat menambah wawasan para pembaca. Kemudian untuk mengetahui letak range atau persepsi responden terhadap informasi edukasi menambah wawasan, peneliti menggunakan cara 372/465 x 100% = 80%. Kesimpulannya, persepsi responden adalah POSITIF.
Mayoritas responden menyatakan bahwa informasi pada newsletter hukumham.info terkhusus informasi tentang edukasi menjadi nilai plus bagi para pembaca karena dapat menambah pengetahuan tentang seputar hukum maupun hal yang baru. Seperti pernyataan Fajar Lesmana dari humas Ditjen Imigrasi yang menyatakan informasi edukasi pada newsletter dapat memberikan pengetahuan atau hal baru bagi karyawan. Berikut uraian singkatnya:
“Untuk fungsi edukasi bisa dilihat dari rubrik seputar kita atau sekilas info yang sangat bermanfaat untuk menambah wawasan . Jadi dari sini kita bisa mangerti hal-hal yang baru.”124
Ima Lestari dari humas Balitbang HAM juga menuturkan pernyataan yang sama bahwa secara keseluruhan berita atau informasi yang disajikan dalam media internal newsletter hukumham.info dapat menambah
wawasan
kepada
seluruh
pegawai
di
lingkungan
Depkumham. Berikut petikan wawancaranya: 124
Hasil wawancara dengan stakeholder internal Depkumham, humas Ditjen Imigrasi, Fajar Lesmana: 20 Mei 2008. Di Ditjen Imigrasi.
138
“ karena dengan newsletter ini dapat disajikan sebagai sarana informasi kepada publik mengenai instansi kami selain itu juga dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita dan informasi yang disajikan newsletter mengenai berbagai kejadian di lingkungan Depkumham.”125 Secara
keseluruhan,
penyajian
informasi
newsletter
hukumham.info tersaji secara edukasi. Hal ini dapat menambah pengetahuan bagi para pegawai Depkumham. Dan diharapkan untuk masa yang akan datang berita atau informasi dengan wahana mendidik lebih ditingkatkan agar dapat mengangkat citra Depkumham.
4.5.5
Fungsi Hiburan Untuk membaca sebuah media internal yang ringkas dan padat tidak
perlu
menyediakan
waktu
berhari-hari.
Namun,
dalam
memahami isi berita dari newsletter hukumham.info diperlukan waktu luang dari para pembaca. Newsletter hukumham.info memang dibuat secara ringkas, padat dan berisi oleh PIK dengan tujuan agar para pembacanya bisa langsung tahu kegiatan apa saja yang ada di Depkumham dengan menampilkan rubrik-rubrik yang ringan agar para pembaca tidak jenuh. Terkadang media internal dari suatu instansi atau perusahaan terlihat jenuh karena dari jumlah halaman yang terlalu tebal, berita yang terlalu panjang, dan tidak ada info yang ringan. Sesungguhnya 125
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
139
para pembaca juga perlu hiburan dalam membaca sebuah media internal, maka newsletter hukumham.info membuat newsletter itu tampak ringan, ringkas tetapi berisi.
4.5.5.1
Waktu Luang
Tabel 4.5.5.1 Membaca Newsletter untuk mengisi Waktu Luang
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 17 35 35 5 1 93
Skor 85 140 105 10 1 341
N=93 Persentase (%) 18.28% 37.63% 37.63% 5.376% 1.075% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 4.a
Dari keseluruhan responden, ada 35 orang responden yang memberikan penilaian “baik” dan “tidak baik”. Keduanya berada pada kisaran 37.63%. Berikutnya terdapat 17 orang responden yang menilai newsletter hukumham.info untuk mengisi waktu luang “sangat baik” atau setara dengan 18.28%. Sementara itu, posisi berikutnya lima orang responden menilai “tidak baik” terhadap newsletter dapat mengisi waktu luang, persentasenya sebesar 5.376%. Hanya satu orang responden saja yang menilai “sangat tidak baik” untuk fungsi hiburan dalam mengisis waktu luang sejajar dengan 1.075%.
140
Kemudian, untuk mengetahui range persepsi stakeholder internal Depkumham, peneliti menggunakan cara 341/465 x 100% = 73,3%. Hasil persepsinya, POSITIF. Mengenai waktu luang, berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti, Edi Purwanto dari Humas Balitbang HAM mengutarakan bahwa membaca newsletter hukumham.info dilakukan pada saat ada waktu. Ia juga menghimbau agar memanfaatkan waktu luang dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat seperti membaca newsletter hukumham.info
yang
penuh
dengan
berita
hukum.
Berikut
penuturannya kepada peneliti: “Kita baca ya memang di waktu-waktu yang memang tersedia untuk itu. Jadi, kami memanfaatkan waktu yang tersedia itu.”126
Lebih lanjut, Ima Lestari dari humas Balitbang HAM mengungkapkan bahwa newsletter ini selalu dibaca asalkan ada waktu senggang agar informasi yang tersaji diterima dengan baik. Berikut petikan singkatnya: “Ya sering, kami membaca newsletter tiap kali terbit. Walaupun tidak dibaca sekaligus, tetapi kalau ada waktu senggang.”127
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ketika membaca bacaan yang berisi banyak pengetahuan alangkah baiknya jika dibaca pada saat waktu luang sebagai bahan hiburan pembaca. Hal
126
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM 127 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
141
ini membuktikan bahwa upaya pengelola media internal dalam memberikan bacaan yang ringan sebagai hiburan para pembaca di waktu luang mendapatkan pengakuan dari stakeholder internal Depkumham.
4.5.5.2 Memperoleh Hiburan Tabel 4.5.5.2 Membaca newsletter Memperoleh Hiburan
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 1 39 46 6 1 93
Skor 5 156 138 12 1 312
N=93 Persentase (%) 1.075% 41.94% 49.46% 6.452% 1.075% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 4.b
Terkait dengan fungsi hiburan newsletter hukumham.info dalam memperoleh hiburan, 46 responden menilainya “biasa saja” atau sejajar 49.46%. Urutan berikutnya terdapat 39 orang atau sekitar 41.94% responden yang memberikan penilaian “baik”. Hanya eman orang atau sekitar 6.452% responden yang menilai membaca newsletter memperoleh hiburan “tidak baik”. Sama-sama berada pada urutan terbawah dan sama-sama memperoleh satu angka yaitu responden yang memberikan penilaian “sangat baik” dan “sangat tidak baik”. Hal ini membuat keduanya memperoleh persentase sebesar 1.075% saja.
142
Adapun cara untuk mengetahu persentase persepsi responden terhadap fungsi hiburan untuk memperoleh hiburan dari newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan cara 312/465 x 100% = 67%. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa persepsi responden POSITIF.
Pada dasarnya, newsletter hukumham.info memang belum terarah pada fungsi hiburan karena memang kebanyakan informasi yang disajikan menyangkut berita hukum. Namun, newsletter ini juga dibuat tidak hanya menampilkan berita hard news saja. Ada juga beberapa berita feature yang disajikan sebagai hiburan bagi pembaca. Lelly Andriasanti dari staf Divisi Data Collection mengatakan bahwa para pembaca memang belum sepenuhnya mendapatkan hiburan dengan membaca newsletter ini. Namun, dari hari ke hari beritanya akan selalu diperbaiki bukan hanya menampilkan berita hardnews saja tetapi akan kita kombinasikan dengan cerita ringan atau feature. Berikut pernyataannya: “Memang kurang variatif dan terkesan hardnews semua jadinya agak berat untuk membacanya. Eh...tapi semakin hari semakin memperbaiki muatan supaya tidak semuanya informasi yang dimuat itu hardnews ada featurenya.”128
Sementara, berbeda dengan narasumber sebelumnya Fajar Lesmana dari humas Ditjen Imigrasi menilai membaca newsletter
128
Hasil wawancara dengan staf Divisi Data Collection, Lelly Andriasanti: 16 Mei 2008. Di PIK.
143
cukup menghibur karena banyak berita yang menampilkan foto-foto, sehingga tidak terkesan “basi”. Namun, memang perlu ditingkatkan lagi foto-foto bercerita agar pembaca lebih terhibur lagi. Berikut kutipan pernyataannya: “Kalau untuk fungsi hiburan ya cukup menghibur karena ada gambar/foto-fotonya di dalam newsletter.”129
Meskipun berdasarkan hasil survei kebanyakan stakeholder menilai membaca newsletter dapat memperoleh hiburan biasa saja, sebagai dari mereka atau narasumber yang sempat peneliti wawancarai mengatakan bahwa sudah cukup menghibur dengan membaca newsletter hukumham.info. perlu ditingkatkan lagi berita-berita ringan yang dapat menghibur para pembaca.
4.5.5.3 Fungsi Hiburan dalam Rubrik Profil Tabel 4.5.5.3 Rubrik Profil sebagai Hiburan
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 22 22 46 3 0 93
Skor 110 88 138 6 0 342
N=93 Persentase (%) 23.66% 23.66% 49.46% 3.226% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 4.c
129
Hasil wawancara dengan stakeholder internal Depkumham, Staf Humas Ditjen Imigrasi, Fajar Lesmana: 20 Mei 2008. Di Ditjen Imigrasi.
144
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada responden yang menilai rubrik profil newsletter hukumham.info “sangat tidak baik”. Mayoritas responden atau sekitar 46 orang stakeholder internal menyatakan bahwa rubrik profil “biasa saja” atau sejajar dengan 49.462%. Urutan berikutnya yaitu 22 orang responden yang menempati kisaran 23.66%. Mereka menilai bahwa rubrik profil yang disajikan di newsletter hukumham.info “sangat baik” dan “baik”. Hanya tiga orang responden atau sekitar 3.226% stakeholder menyatakan rubrik profil “tidak baik”. Untuk mengetahui letak range persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap rubrik profil newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan cara 342/465 x 100% = 73,5%. Maka, hasilnya dapat diketahui bahwa persepsi responden terhadap fungsi hiburan pada rubrik profil berada pada range POSITIF.
Isi merupakan bagian terpenting dari sebuah media internal. Bagaimana berita yang disajikan, bagaimana pesan yang ingin disampaikan, bagaimana rubrik dalam newsletter harus diperhatikan. Salah satu fungsinya memberikan hiburan kepada pembaca newsletter hukumham.info, tim pengelola membuat rubrik profil agar newsletter itu tidak melulu berika hukum. Adanya rubrik profil semakin menambah semaraknya berita di tiap edisi newsletter hukumham.info.
145
4.5.6
Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Proses komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kegiatan komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan yang ingin disampaikan akan tepat pada sasaran dan dapat berjalan efektif.130 Salah
satu
fungsi
media adalah
to
influence
yang
artinya
mempengaruhi. Pesan yang efektif dari sebuah media internal dapat mempengaruhi citra suatu instansi atau perusahaan. Media dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya instansi atau perusahaan. Atau dengan kata lain media internal cerminan output dari suatu instansi atau perusahaan. Media yang dibuat dengan tujuan yang jelas, isi pesan yang jelas akan dapat mempengaruhi citra diri instansi atau pesan. Maka dari itu, pembuatan media harus benar-benar dilakukan dengan baik agar melalui media internal itu memberikan citra yang positif bagi Depkumham.
4.5.6.1 Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.Info terhadap Citra Depkumham Tabel 4.5.6.1 Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Citra Depkumham
No. 1 2 3 4 130
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik
Frekuensi 28 42 21 1
Skor 140 168 63 2
N=93 Persentase (%) 30.11% 45.16% 22.58% 1.075%
Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2003. hal: 2.9
146
5
Sangat Tidak Baik Jumlah
1 93
1 374
1.075% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 5.a
Terkait dengan isi pesan mempengaruhi citra Depkumham, mayoritas stakeholder menganggapnya “baik”. Hal ini terlihat dari 42 orang responden atau sekitar 45.16% yang memberikan penilaian tersebut. Sementara itu, 28 orang responden atau sekitar 30.11% stakeholder menilai bahwa isi pesan mempengaruhi citra Depkumham, “sangat baik”. Dari 93 orang responden, 21 orang responden menilai isi pesan newsletter hukumham.info memperngaruhi citra Depkumham “biasa saja” sejajar dengan 22.58%. Menempati dua urutan terakhir yaitu responden yang memberikan penilaian “tidak baik” dan “sangat tidak baik”. Masing-masing mendapat dukungan dari satu orang responden atau sejajar dengan 1.075%. Kemudian untuk mengetahui persentase persepsi responden terhadap pengaruh isi pesan pesan newsletter hukumham.info pada citra Depkumham, peneliti menggunakan cara 374/465 x 100% = 80,4%. Dari hasil itu, dapat diketahui bahwa persepsi responden POSITIF.
Dari mayoritas responden positif tentang pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap citra Depkumham, peneliti menemukan jawabannya berdasarkan hasil survei dan kuesioner yang dibagikan ke beberapa responden. Hal ini sama dengan pernyataan
147
Apriyanto
Maulana
selaku
Redaktur
pelaksana
newsletter
hukumham.info bahwa media internal newsletter ini akan menjadi out put yang baik dalam meningkatkan citra Depkumham, berikut keterangannya: Manajemen menyadari pentingnya newsletter sebagai wahana untuk mengangkat citra departemen, sehingga masyarakat tahu apa yang dikerjakan oleh departemen.131
Penilaian positif terhadap pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap citra Depkumham yang dibuat oleh manajemen pengelola sudah sangat baik. Untuk lebih lanjutnya, isi pesan dari newsletter harus lebih baik dan tersampaikan oleh stakehoder internal Depkumham agar visi misi departemen terwujud.
4.5.6.2
Isi
Pesan
Newsletter
Hukumham.info
Berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan Tabel 4.5.6.2 Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 17 47 26 2 1 93
Skor 85 188 78 4 1 356
N=93 Persentase (%) 18.28% 50.54% 27.96% 2.151% 1.075% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 5.b
131
Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
148
Sebanyak 47 responden atau sekitar 50.54% stakeholder internal Depkumham menyatakan bahwa pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan “baik”. Sementara itu, 26 orang responden lainnya atau sekitar 27.96% stakeholder internal Depkumham memberikan penilaian “biasa saja”. Posisi berikutnya, 17 orang
responden
menyatakan
pengaruh
isi
pesan
newsletter
hukumham.info terhadap kinerja karyawan “sangat baik”. Sehingga penilaian ini memperoleh dukungan 18.28% stakeholder internal Depkumham dari total keseluruhan responden. Selanjutnya, dua orang responden memberikan penilaian “tidak baik” dengan persentase 2.151%. Terakhir, hanya satu orang yang menilai pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan, “sangat tidak baik”. Hal ini membuatnya sejajar dengan angka 1.075%. Untuk mengetahui persentase persepsi responden terhadap pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan, peneliti menggunakan cara 356/465 x 100% = 76,5%. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa persepsi responden terkait dengan pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan tergolong POSITIF.
Mengenai pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan, Edi Purwanto menambahkan bahwa
149
dirinya sangat terbantu oleh kehadiran media internal newsletter hukumham.info ini dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang public relations Ditjen HAM. Seperti diutarakannya berikut ini: “Ya sangat menunjang karena kalau ada pemberitaan-pemberitaan yang sudah kita koordinasikan tentang publisitas-publisitas yang menyangkut terutama dengan unit utama dan juga tentang Ditjen HAM”132
Seperti tujuan utamanya, media internal adalah memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan,
mensimulasi
peningkatan
produkasi
dengan
memperkenalkan penampilan individual yang baik dan menekankan kebutuhan akan hasil yang baik oleh para karyawan serta membantu meningkatkan semangat kerja dan loyalitas.133 Uraian
di
atas
merupakan
alasan
mengapa
penilaian
stakeholder internal Depkumham positif terhadap pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan. Sesuai dengan tujuan
dibuatnya
newsletter
hukumham.info
yaitu
selalu
mengedepankan informasi yang bersifat edukasi agar dapat menambah wawasan bagi karyawan dalam menunjang kinerjanya.
132
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM 133 Frazier Moore. Humas (Membangun Citra dengan Komunikasi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. hal: 283.
150
4.5.7
Penampilan Media Internal Newsletter Hukumham.info Tampilan merupakan sesuatu yang penting dalam kemasan sebuah produk. Terlebih jika sebuah media internal didesain dengan tampilan yang menarik, para pembaca akan lebih tertarik untuk membaca dan bukan hanya melihat tampilan desainnya saja tetapi juga isi dari media internal tersebut harus dibuat mengesankan. Gaya dan sistem tata rupa media internal tentunya bergantung atau mengacu kepada filosofi, maksud dan tujuan penerbitan tersebut oleh direksi perusahaan/organisasi, serta konsep dasar editorial yang telah dirumuskan oleh pimpinan redaksi. Apakah media internal itu harus tampil ilmiah, informatif, anggun atau justru ingin tampil lugas dan sederhana, akrab dan menghibur. Tentu saja semua ini bergantung pada materi yang ingin dibawakan, untuk siapa atau lingkungan yang mana dan strategi penyampaiannya.134 Di dalam membuat media internal karakter yang kuat, yang serasi dengan isi dan misi membuat media internal semakin berharga di mata para pembacanya. Semakin pribadi semakin mendapat tempat di hati. Membantuk karakter suatu media internal dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 1) Menentukan nama dan membuat logo media internal dengan cermat.
134
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005.
151
2) Membuat sistem tata letak (lay out) kulit muka beserta halaman isi secara konsisten namun variatif, agar tampak dinamis (tidak monoton) serta terpadu. 3) Pemilihan kelompok huruf yang dipakai serta memilih warna identitas bila perlu. 4) Memilih gaya penampilan yang khas dan efektif sejalan dengan konsep dasar editorialnya (di dalamnya termasuk: maksud, tujuan , sasaran dan strategi komunikasi). Seperti
penuturan
Afrizal
selaku
desain
newsletter
hukumham.info bahwa karakter dari sebuah newsletter haruslah ditentukan dengan baik agar hasil yang terlihat secara keseluruhan tampilan newsletter bisa dilihat dengan baik. Berikut kutipannya: ”Menurut saya, karakter newsletter ini hukumham.info ingin menampilkan sesuatu yang informatif dan luas. Dan juga mencerminkan dalam bidang hukum berdasarkan judulnya inikan hukumham.info”.135
Dalam desain, terdapat perangkat tata rupa media internal yaitu tipografi (seni memilih huruf), kisi atau grid (jaringan garis-garis penolong), gambar dan foto (alat komunikasi efektif), ruang (perancangan tata letak).136 Bagian desain media internal yang perlu diperhatikan adalah:137 1. Kulit (cover), adalah wajah yang harus mampu menarik perhatian, dan membangkitkan keingintahuan calon pembaca. 135
Hasil wawancara dengan Desainer Newsletter Hukumham.info, Noki: 24 April 2008. Di PIK. Ibid. 137 Ibid. 136
152
2. Daftar isi, halaman isi sedapat mungkin dibuat menarik dan mudah ditemukan tempatnya (tidak tersembunyi). 3. Tulisan utama, pada halaman ini harus dirancang secara efektif, menarik dan bervariasi dari nomor edisi ke nomor edisi lainnya. 4. Halaman santai, diperlukan untuk “bernapas”, seringkali justru halaman yang paling dicari oleh pembaca. 5. Halaman tengah, satu-satunya bagian yang tidak terputus dapat dimanfaatkan untuk perupaan yang unik menarik. Setelah membuat desain yang menarik, langkah selanjutnya adalah menyunting (editing) adalah suatu tanggung jawab yang dipikul bersama oleh banyak orang di dalam membuat media public relations. Penyuntingan ini dimulai ketika seorang public relations atau seorang reporter memperbaiki tulisannya sebelum diserahkan. Di dalam proses penyutingan banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya pemelihin judul. Judul sering disebut sebagai etalase surat kabar atau media internal. Judul juga merupakan sumber utama informasi. Dari membaca judul, pembaca akan segera mengetahui jenis media internal apa, berita pentingkah, feature, atau newsletter.138 Adapun beberapa fungsi judul, yaitu:139 1. Menarik perhatian pembaca, 2. Menyimpulkan isi berita, 138 139
Ibid., hal:48 Ibid.
153
3. Menjadi petunjuk pembaca mengenai isi halaman, 4. Menuliskan mood berita, 5. membantu menentukan nada surat kabar dan 6. Memberi keringanan pada tipografi.
4.5.7.1 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Penulisan Tabel 4.5.7.1 Penulisan pada Newsletter Hukumham.info
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 25 45 22 1 0 93
Skor 140 180 66 2 0 364
N=93 Persentase (%) 26.88% 48.39% 23.66% 1.075% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 6.a
Mendapat dukungan dari 45 orang responden, penulisan pada newsletter hukumham.info dinilai “baik” dan memperoleh posisi puncak atau sejajar dengan angka 48.39%. Sementara itu, 25 orang responden menilai penulisan pada newsletter hukumham.info “sangat baik” atau sejajar dengan angka 26.88%. Dari 93 orang responden, 22 responden atau sekitar 23.66% saja yang memberikan penilaian “biasa saja”. Hanya satu orang responden yang menilai penulisan pada newsletter hukumham.info “tidak baik” dengan persentase sebesar 1.075%. Selanjutnya, tidak ada seorang pun yang menilai bahwa
154
penulisan pada newsletter hukumham.info “sangat tidak baik”. Untuk mengetahui range persepsi responden terhadap tampilan newsletter hukumham.info pada penulisan, caranya adalah 364/465 x 100% = 78,2%. Adapun hasilnya terlihat bahwa persepsi responden dalam hal ini POSITIF.
Penulisan pada sebuah media internal memang sangatlah penting. Setiap isi atau rubrik dari newsletter ini harus dibuat secara matang dengan mengedepankan beberapa hal penting dalam teknik penulisan. Bentuk tulisan rubrikasi bisa straight news (berita langsung), feature/tuturan/karangan khas, artikel, kolom, opini dan laporan mendalam.140 Setiap tim pengelola newsletter hukumham.info memang harus dibekali pengetahuan tentang teknik penulisan yang baik sesuai dengan kaidah teknik penulisan yang baik dan benar. Ini merupakan hal yang perlu
ditekankan
dalam
membuat
berita
pada
newsletter
hukumham.info. Hal ini tercermin dari hasil wawancara peneliti dengan Apriyanto Maulana selaku pengelola newsletter hukumham.info yang menuturkan para pengelola harus dibekali dengan pengetahuan dasardasar teknik penulisan yang baik dan benar dengan berdasar pada
140
Ibid.
155
format-format kaidah penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar. Berikut penuturannya: “Nah, kebetulan para reporter dan redaksi hukumham.info sudah dibekali teknik penulisan untuk berita. Sehingga mereka dapat memahami apa saja kira-kira informasi yang disajikan berdasarkan format berita. Nah, itu yang terpenting format tulisan dalam kaidah-kaidah standar penulisan berita dengan memperhatikan standar penulisan berdasarkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar karena itu agar lebih memudahkan editor untuk mengoreksi artikel yang sudah dimuat pada newsletter.”141 Sedangkan menurut Teti Listyawati, staf Humas Ditjen HKI menyatakan bahwa tulusan pada newsletter hukumham.info sangat bagus. Tulisannya dikemas dengan bahasa yang ringan dan jelas. Berikut pernyataannya:
“Menurut saya tulisannya sudah baik. Tulisan pada newsletter ini seperti media indonesia singkat, jelas dan padat.”142
Penulisan
yang
tersaji
pada
newsletter
hukumham.info
merupakan hal mutlak bagi sebuah media internal. Selain itu, penulisan yang enak dibaca dan bahasa yang tidak “bertele-tele” akan memberikan kesan yang baik terhadap keseluruhan tampilan newsletter hukumham.info. Untuk semua SDM media center baik yang lama atau yang baru memahami pengetahuan tentang teknik penulisan yang baik dan benar pada masa akan datang.
141 Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
142
Hasil wawancara dengan Staf Humas Ditjen HKI, Teti Listyawati: 19 Juni 2008. Di PIK.
156
4.5.7.2 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Rubrikasi Tabel 4.5.7.2 Rubrikasi Newsletter Hukumham.info
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 18 57 17 1 0 93
Skor 90 228 51 2 0 371
N=93 Persentase (%) 19.35% 61.29% 18.28% 1.075% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 6.b
Untuk penilaian terhadap rubrikasi newsletter hukumham.info, mayoritas responden masih menilai “baik” atau sejajar dengan 61.29% berkat dukungan dari 57 orang responden. Berikutnya, 18 orang responden atau sekitar 19.35% stakeholder internal Depkumham menganggap rubrikasi newsletter hukumham.info “sangat baik”. Menempati urutan tiga teratas, terdapat 17 orang responden yang menilainya “biasa saja”. Hal ini membuat penilaian tersebut memperoleh persentase sebesar 18.28%. Hanya satu orang responden yang memberikan penilaian “tidak baik” terhadap rubrikasi newsletter hukumham.info. hal ini sejajar dengan 1.075%. Dari seluruh responden, tidak ada yang menilai “sangat tidak baik” terhadap rubrikasi newsletter hukumham.info. Kemudian, peneliti menggunakan cara 371/465 x 100%untuk mengetahui persentase responden terhadap rubrikasi newsletter
157
hukumham.info. adapun hasilnya yaitu sebesar 79,7%. Dengan kata lain, persepsi responden tergolong POSITIF.
Terkait rubrikasi newsletter hukumham.info, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Apriyanto Maulana mengungkapkan bahwa rubrikasi pada newsletter dibuat dengan ringkas tidak terlalu banyak. Hal ini bertujuan agar para pembaca juga tidak bosan jika rubriknya terlalu banyak. Untuk lebih jelasnya, berikut keterangannya: “Pada dasarnya rubrikasi yang ada di newsletter ini tidak terlalu banyak. Yang pertama adalah berisi tentang fokus utama. Jadi kita tampilkan informasi yang paling menarik di setiap kejadian di Depkumham. Berikutnya ada seputar kita informasinya tentang aktivitas di seputar unit-unit di Depkumham.”143
Selanjutnya, peneliti melakukan konfirmasi kepada staf humas Ditjen HAM selaku stakeholder internal Depkumham, Edi Purwanto, seputar rubrikasi newsletter hukumham.info. Kemudian, ia menjawab seluruh rubrik dalam newsletter sudah sepenuhnya memuat berita dari unit-unit Depkumham. Namun, alangkah lebih baik jika rubriknya ditambahkan. Hal ini terkait dengan kinerja pegawai Depkumham agar semua berita atau informasi yang tersaji pada rubrik newsletter hukumham.info akan menjadi pemicu kinerja pegawai Depkumham. Berikut penuturannya: “Ya rubrikasi dari newsletter hukumham.info saya kira sudah cukup. Di situ ada fokus, ada seputar kita, ada publik, ada sekilas info. Ini saya kira sudah cukup. Tetapi apakah kira-kira masih bisa 143
Hasil wawancara dengan Koordinator Data Collection, Apriyanto: 10 Juni 2008. Di PIK.
158
ditambah…kalau masih bisa ditambah rubrik profil juga harus disampaikan juga ya ini jadi pemicu kinerja dari pegawai Depkumham.”144
Hal senada juga diuraikan oleh Fajar Lesmana, Humas Ditjen Imigrasi menyatakan bahwa rubrikasi newsletter sudah cukup dapat mewakili dari tiap unit Depkumham dan juga tersaji dengan baik ringkas. Berikut uraian singkatnya: “Isi newsletter sudah cukup baik. Rubriknya sudah dapat mewakili berita dari tiap unit.”145
Ima Lestari (staf humas Balitbang HAM) menambahkan bahwa rubrikasi newsletter hukumham.info sudah cukup baik karena tersaji dengan pas dan menarik. Berikut kutipannya: “Menurut saya sudah pas yah karena isi atau rubrik pada newsletter hukumham.info cukup menarik karena selalu menjelaskan secara lengkap berbagai kejadian di lingkungan Depkumham.”146
Sebagai pengelola newsletter hukumham.info, divisi data collection telah berhasil menyajikan berita dalam muatan yang cukup ringkas dan padat. Melalu rubrikasi ini dapat memudahkan para pembaca mencari berita yang mereka inginkan.
144
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM 145 Hasil wawancara dengan stakeholder internal Depkumham, Staf Humas Ditjen Imigrasi, Fajar Lesmana: 20 Mei 2008. Di Ditjen Imigrasi. 146 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM.
159
4.5.7.3 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Foto Tabel 4.5.7.3 Pemilihan Foto pada Newsletter Hukumham.info
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 18 45 28 2 0 93
Skor 90 180 84 4 0 358
N=93 Persentase (%) 19.35% 48.39% 30.11% 2.151% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 6.c
Mayoritas responden menilai pemilihan foto yang disajikan newsletter hukumham.info “baik”. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang memberikan penilaian tersebut yaitu berjumlah 45 orang atau setara dengan angka 48.39%. Sementara itu, 28 orang responden atau sekitar 30.11% yang menilainya “biasa saja”. Pada urutan berikutnya terdapat 18 orang responden atau sekitar 19.35% saja yang menilai pemilihan foto pada newsletter hukumham.info “sangat baik”. Urutan selanjutnya, hanya dua orang responden atau sekitar 2.151% yang memeberikan penilaian “tidak baik”. Tidak ada seorang responden dari keseluruhan responden yang memberikan penilaian “sangat tidak baik” terhadap pemilihan foto newsletter hukumham.info. untuk mengetahui persepsi responden terhadap
pemilihan
foto
newsletter
hukumham.info,
peneliti
menggunakan cara 358/465 x 100%. Hasilnya yakni sebesar 76,9% dan itu mengartikan bahwa persepsinya POSITIF.
160
Meskipun mayoritas responden memberikan penilaian yang baik terhadap pemilihan foto yang disajikan pada newsletter hukumham.info,
bukan
berarti
secara
keseluruhan
foto
yang
ditampilkan baik. Selama ini media internal tanpa foto-foto yang menarik tidak akan membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Biasanya, adanya foto yang menarik menjadi nilai tambah bagi sebuah media internal. Hal ini akan memeprngaruhi tampilan sebuah media internal. Menurut penuturan Apriyanto Maulana (Redaktur Pelaksana newsletter hukumham.info) kepada peneliti ketika diwawancarai bahwa foto memang sesuatu yang dapat menarik perhatian pembaca. Dalam newsletter hukumham.info, foto dibuat dengan tidak biasa dalam artian tidak kaku. Untuk itu, disiasati dengan mencari angle-angle yang berbeda. Berikut pernyataan wawancaranya: “Pemilihan foto tentu saja mewakili kegiatan tulisan yang ada di artikel itu. Memang ada kendala karena kejadian-kejadian yang ada di Depkumham sifatnya formal dan seremonial. Konferensi pers atau seminar. Dalam hal itu agak boring kalau hanya menampilkan ”orang duduk” pasti tidak menarik. Nah, karena itu kemudian disiasati mencari angle-angle yang agak beda.”147
Menanggapi hal ini, Fajar Lesmana mengungkapkan bahwa foto dalam newsletter hukumham.info sudah cukup baik. Tetapi tidak ada salahnya jika adanya penambahan foto bercerita yang dapat
147
Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
161
menarik perhatian para pembaca, tidak hanya sekadar tulisan saja. Berikut kutipan hasil wawancaranya: “Newsletter hukumham.info ini isinya berita-berita tentang lingkuplingkup Depkumham. Isinya ada rubrik fokus, publik, seputar kita. Tapi perlu ada penambahan foto dalam cerita agar lebih enak dilihat.”148
Hal senada juga diungkapkan oleh Edi Setiabudi bahwa dinilai dari isinya newsletter hukumham.info sudah baik. Namun, isi atau beritanya lebih dipadatkan agar dapat dimuat foto-foto yang lebih banyak dan menarik. Berikut penuturannya: “Seperti yang tadi saya katakan sebenarnya isinya ini sudah oke tapi, agak dipadatkan dikitlah. Dalam arti kata harus dipadatkan ini agar ada penambahan dari picture atau foto-foto. Jadi untuk newsletter ini saran saya perlu penambahan pada rubrik foto bercerita.”149
Secara umum, pemilihan foto pada newsletter hukumham.info sudah baik. Namun, pengelola newsletter hukumham.info harus lebih bekerja maksimal untuk dapat memuat foto-foto yang lebih “hidup” dan “bercerita” dengan tujuan agar para pembaca lebih tertarik lagi melihat serta membaca newsletter hukumham.info sebagai salah satu hiburan untuk mereka.
148
Hasil wawancara dengan stakeholder internal Depkumham, Staf Humas Ditjen Imigrasi, Fajar Lesmana: 20 Mei 2008. Di Ditjen Imigrasi. 149 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center, Edi Setiabudi: 19 Juni 2008. Di Depkumham
162
4.5.7.4 Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Desain Tabel 4.5.7.4 Desain Newsletter Hukumham.info
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 30 34 28 1 0 93
Skor 150 136 84 2 0 372
N=93 Persentase (%) 32.26% 36.56% 30.11% 1.075% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 6.d
Sama seperti penilaian terhadap pemilihan foto newsletter hukumham.info, hukumham.info
desain juga
yang
dinilai
ditampilkan
“baik”
oleh
pada
newsletter
stakeholder
internal
Depkumham. Hal ini jelas terlihat dari 34 orang responden yang memberikan penilaian tersebut atau sejajar dengan angka 36.56%. Urutan berikutnya, memperoleh 30 angka dari responden atau mendapat persentase sebesar 32.26%, yaitu penilaian “sangat baik”. Selisih dua angka dari sebelumnya, terdapat 28 orang responden yang menilai desain newsletter hukumham.info “biasa saja”. Hal ini sejajar dengan angka 30.11%. Selanjutnya, terdapat satu orang responden yang menilai desain newsletter hukumham.info “tidak baik” atau sejajar dengan 1.075%. Sama seperti penilaian pemilihan foto, tidak
ada
responden
yang
menilai
bhwa
desain
newsletter
hukumham.info “sangat tidak baik”. Kemudian untuk mengetahui letak range
atas
persepsi
responden
terhadap
desain
newsletter
163
hukumham.info, peneliti menggunakan cara 372/465 x 100%. Maka, diperoleh hasil yaitu 80%. Kesimpulannya, persepsi responden adalah POSITIF.
Secara keseluruhan, penilaian terhadap desain newsletter hukumham.info, baik. Salah satunya adalah menurut Edi Setiabudi dari staf media center PIK, yang mengatakan bahwa desain newsletter keseluruhan sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada cover atau tampilan depan newsletter yang sesuai dengan karakter Depkumham. Berikut pernyataannya: “Menurut saya untuk cover depannya ini cukup bagus karena di sini sudah mewakili ada menu dan daftar isi sesuai dengan konsepnya.”150
Fajar Lesmana (staf humas Ditjen Imigrasi) menambahkan, bahwa desainnya sudah tampil baik. Namun, terkait dengan foto perlu ditambahkan agar desain newsletter hukumham.info secara keseluruhan labih baik dan enak dilihat. Berikut pernyataannya: “Tampilan ini kalau bisa ditambahkan fotonya. Kurang ramai lebih banyak berita. Tapi secara keseluruhan sudah enak dilihat. Warnanya juga sudah pas dan enak dilihat tidak terlalu ramai.”151
Bicara soal desain newsletter hukumham.info, berikut ini adalah petikan hasil wawancara peneliti dengan narasumber yang mengungkapkan desain newsletter hukumham.info sudah sangat baik 150
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center, Edi: 19 Juni 2008. Di Depkumham 151 Hasil wawancara dengan stakeholder internal Depkumham, humas Ditjen Imigrasi, Fajar: 20 Mei 2008. Di Ditjen Imigrasi.
164
dan pengelola berani menggunakan warna-warna yang cerah pada setiap desainnya. Berikut adalah penuturan Ima Lestari dari staf humas Balitbang HAM: “Eh..tampilan yang disajikan menurut saya sangat menarik hal ini dapat terlihat walaupun newsletter ini termasuk dalam media internal akan tetapi hukumham.info berani menggunakan warna-warna yang cerah di setiap halamannya”152
Dalam newsletter
mengoptimalkan
hukumham.info,
kinerjanya
manajemen
dengan pengelola
mengelola berusaha
memberikan packaging newsletter hukumham.info keseluruhan dengan desain yang apik dan menarik. Tentu saja, ini semua berkat kerja keras serta kinerja tim pengelola yang dikerjakan oleh orang-orang yang profesional dalam bidangnya. Harapannya, hal ini dapat diterapkan oleh pengelola media internal yang akan datang. Berikut penuturan Edi Purwanto terkait dengan hal tersebut: “Ya kalau tampilan saya kira juga sudah cukup baik. Ini memang sudah mencerminkan tampilan sebuah newsletter yang profesional karena dikerjakan oleh teman-teman yang memang expert di bidangnya dan pewarnaan di dalamnya juga sudah baik. Ya, saya kira sudah baik.”153
Menyikapi
hal
ini,
Redaktur
Pelaksana
Newsletter
Hukumham.info-Apriyanto Maulana-mengatakan bahwa sebenarnya desain pada newsletter hukumham.info mengikuti template yang sudah ada. Di sini, tim pengelola hanya menambahkan warna-warna serta 152
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM, Ima Lestari: 26 Mei 2008. Di Balitbang HAM. 153 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM
165
foto yang menarik agar desain newsletter hukumham.info tampil lebih menarik. Berikut petikan wawancara dengannya: “Pada dasarnya untuk disain ada pada templete yang sudah ada. Nah itu menjadi standar acuan bagi pengelola jadi disain-disain mengikuti standar yang sudah ada. Nah untuk pemilihan warna yaitu disesuaikan dengan warna dasar hukumham hijau dan kemudian itu manjadi dasar juga bagi pemilihan warna-warna berikutnya. Untuk disain karena ini mengikuti departemen, warna tidak terlalu yang aneh-aneh.”154
Kolier Heryanto selaku Deputi National Project Director of CAPPLER tidak memungkiri bahwa desain atau tampilan keseluruhan newsletter hukumham.info sangat baik. Semuanya sangat menarik dari mulai tampilan, bahasa yang komunikatif dan informasinya. Berikut penjelasannya: “Saya kira sangat apa ya....penampilannya menarik, bahasanya sangat menarik dan komunikatif gitu orang kalau mau tahu Depkumham ya bacalah newsletter hukumham.info. Secara umum itu tercovered seluruhnya.”
Namun, tidak sama dengan Husni Tamrin-Staf Humas BPSDM menyatakan bahwa tampilan atau desain newsletter hukumham.info kurang menarik dan terkesan kaku. Karena sebenarnya banyak tampilan atau desain untuk newsletter yang beraneka ragam dan menarik. Jika perlu desain tampilannya dibuat dengan tampilan yang berbeda dan lebih menarik lagi. Berikut hasil wawancaranya:
154 Hasil wawancara dengan Redaktur Pleksana Newsletter Hukumham.info, Apriyanto Maulana: 10 Juni 2008. Di PIK.
166
“Untuk tampilan kalau bisa diperbaiki. Menurut saya, banyak contohcontoh yang menarik. Jadi ini agak sedikit kaku mungkin karena ini departemen jadi dibuat agak kaku.”155
Secara keseluruhan tampilan desain newsletter hukumham.info sudah bagus. Namun, pera pengelola newsletter hukumham.info harus lebih memaksimalkan tampilan newsletter ini agar semakin hari semakin menarik dengan tampilan yang lebih baik.
4.5.7.5
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Jadwal Terbit. Tabel 4.5.7.5 Jadwal Terbit Newsletter Hukumham.info
No. 1 2 3 4 5
Penilaian Sangat Baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Frekuensi 21 32 37 3 0 93
Skor 105 128 111 6 0 350
N=93 Persentase (%) 22.58% 34.41% 39.78% 3.226% 0% 100%
Sumber: Jawaban responden pada nomer 6.e
Dari 93 orang responden, tidak ada responden yang menilai jadwal terbit newsletter hukumham.info “sangat tidak baik”. Terdapat 37 orang yang memberikan penilaian “biasa saja” terhadap jadwal terbit newsletter hukumham.info atau sejajar dengan angka 39.78%. Meskipun demikian, 32 orang responden lainnya atau sekitar 34.41% responden tetap menyatakan “baik”. Posisi berikutnya sebanyak 21 155 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas BPSDM, Husni Tamrin: 19 Juni 2008. Di PIK.
167
orang responden atau sekitar 22.58% responden memberikan penilaian “sangat baik” terhadap jadwal terbit newsletter hukumham.info. hanya tiga orang responden yang menilai “tidak baik” atau sejajar dengan angka 3.226%. Untuk mengetahui persentase persepsi responden terhadap jadwal terbit newsletter hukumham.info, peneliti menggunakan cara 350/465 x 100%. Kemudian, hasil yang diperoleh adalah sebesar 75,2%. Hal ini menunjukkan persepsi mereka POSITIF.
Kemudian, ketika peneliti menanyakan soal jadwal terbit newsletter hukumham.info, Lelly Andriasanti staf Data Collection menuturkan komentarnya biasa saja. Ia menyampaikan bahwa seharusnya newsletter terbit lebih sering (dua minggu sekali) agar semua berita bisa tercovered semua dan cenderung baru bukan berita “basi”. Berikut penuturannya: “Khusus untuk hukumham.info newsletter eh..sayang sekali gitu karena hanya penerbitannya hanya sebulan sekali. Padahal ada majalah lain eh...di dalam Depkumham sendiri sama itu majalah dengan ketebalan yang tentunya lebih dibandingkan dengan newsletter hukumham.info yang hanya beberapa sekitar delapan halaman. Jadi sebaiknya kalau newletter itu diterbitkan minimal dua kali dalam sebulan seperti itu, bukan sebulan sekali.”156
Edi Purwanto pun menambahkan bahwa jadwal terbit newsletter hukumham.info sudah cukup baik sebulan sekali. Berikut kutipan singkat hasil wawancaranya: 156
Hasil wawancara dengan staf Divisi Data Collection, Lelly Andriasanti: 16 Mei 2008. Di PIK.
168
“Ya saya kira sudah cukup”157
Terkait jadwal terbit, Husni Tamrin-staf Humas BPSDM menyatakan jadwal terbit newsletter hukumham.info sudah sangat baik. Namun, kalau untuk media internal newsletter ini sebaiknya terbit dengan jdwal terbit dus minggu sekali. Berikut penjelasannya: “Kalau bentuknya newsletter terlalu lama kalau sebulan sekali lebih baik dua minggu sekali. Dan ini harus tetap berlanjut.”158
Pada dasarnya, jadwal terbit newsletter hukumham.info bisa dibilang baik. Dalam hal ini memang dipengaruhi oleh banyaknya porsi kegiatan atau berita pada lingkungan departemen sendiri. Edi Setiabudi
menuturkan
jika
kegiatannya
banyak,
kemungkinan
newsletter bisa terbit dua minggu sekali. Dan sebaliknya jika masih sedikit sebaiknya sesuai prosedur pertama terbit pada sebulan sekali. Berikut uraiannya: “Ya, sebenarnya konteksnya itu tergantung dari momentnya. Maksudnya jika sebulan sekali oke juga, kalau misalnya kita pakai dua minggu sekali kemungkinankan isi beritanya belum terlalu banyak masalahnya. Jadi kalau memang ingin dua minggu kalau SDMnya sudah siap untuk keluar mengikuti kegiatan-kegiatan Depkumham kemungkinan bisa dua minggu sekali.”159
Ketika peneliti mengkonfirmasi kepada Redaktur Pelaksana newsletter hukumham.info kepada Apriyanto Maulana pada saat 157
Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Ditjen HAM, Edi Purwanto: 20 Mei 2008. Di Ditjen HAM 158 Hasil wawancara dengan Stakeholder Inetrnal Depkumham, Staf Humas BPSDM, Husni Tamrin: 19 Juni 2008. Di PIK. 159 Hasil wawancara dengan Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center, Edi Setiabudi: 19 Juni 2008. Di Depkumham
169
wawancara, ia mengungkapkan jadwa terbit newsletter hukumham.info sudah cukup hanya dengan sebulan sekali karena sudah dapat memuat berita dari unit Depkumham. Jika terbit lebih sering, kendala yang dihadapi juga lebih besar. Berikut hasil wawancaranya: ”Sejauh ini penerbitan newsletter dalam waktu sebulan sudah cukup karena informasi itu sudah cukup mewakili kejadian yang terjadi di unit-unit Depkumham. Kalau terlalu cepat dengan jumlah frekuensi yang banyak akan menghadapi kendala. Bayangkan kalau terlalu sering mungkin para pembaca juga akan bosan. Sebaiknya kalau terlalu lama itu pembaca menunggu-nunggu. Jadi saya pikir sebulan sudah cukup karena itu kan informasinya dalam bentuk singkat dan aktual.”160
PIK merupakan baris terdepan di Depkumham pada masa akan datang. Tentu saja media internal yang dikelola akan menjadi out put yang akan terlihat oleh publik tentang cerminan nyata sebuah instansi hukum pemerintah. Oleh karena itu, seluruh unit yang terkait harus mampu
mendukung secara aktif sehingga
peran
PIK dapat
termaksimalisasikan dan persepsi yang muncul di masyarakat terhadap pencitraan Depkumham menjadi lebih baik di masa akan datang.
160
Hasil wawancara dengan Koordinator Data Collection, Apriyanto: 10 Juni 2008. Di PIK.
170
4.6
Pembahasan Pada sub bab ini, peneliti akan membahas persepsi stakeholder internal Depkumham berdasarkan berbagai temuan yang peneliti peroleh di lapangan dengan lebih ringkas.
TABEL 4.6 REKAPITULASI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP MEDIA INTERNAL NEWSLETTER HUKUMHAM.INFO No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penilaian Responden Fungsi Informatif Newsletter Hukumham.info Fungsi Edukatif Newsletter Hukumham.info Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham.info Ketepatan Sumber Informasi Kejelasan Informasi Keakuratan Informasi Kelengkapan Informasi Keterbaruan Informasi Informasi Edukasi seputar Isu Hukum Informasi Edukasi seputar Kebijakan Departemen Informasi Edukasi seputar Peraturan Perundang-undangan Informasi Edukasi untuk Menambah Wawasan Mengisi Waktu Luang Memperoleh Hiburan Fungsi Hiburan dalam Rubrik Profil Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Citra Depkumham Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
No. Tabel
Skor
4.5.2.1
4
4.5.2.2
4
4.5.2.3 4.5.3.1 4.5.3.2 4.5.3.3 4.5.3.4 4.5.3.5 4.5.4.1
4 4 4 4 4 4 4
4.5.4.2
4
4.5.4.3
4
4.5.4.4 4.5.5.1 4.5.5.2 4.5.5.3
4 4 4 4
4.5.6.1
4
4.5.6.2
4
171
18 19 20 21 22
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Penulisan Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Rubrikasi Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Foto Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Disain Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Jadwal Terbit Total
4.5.7.1
4
4.5.7.2
4
4.5.7.3
4
4.5.7.4
4
4.5.7.5
4 88
Kemudian, untuk mengetahui letak range persepsi berdasarkan keseluruhan item pertanyaan di atas maka perhitungan yang digunakan adalah: =
Total Skor Jumlah Pertanyaan
= 88 22 = 4 Berdasarkan hasil tersebut, keseluruhan persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info berada pada range skor empat. skor tersebut sejajar dengan persepsi positif. Dengan kata lain, persepsi yang diperoleh berdasarkan keseluruhan pertanyaan adalah POSITIF.
172
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait newsletter hukumham.info mayoritas adalah responden pria. Usia rata-rata responden yang menjawab adalah antara usia 20-30 tahun. Sedangkan untuk masa kerja mayoritas responden memiliki masa kerja 1-4 tahun. Namun, tidak semua responden yang berusia 20-30 tahun dan masa kerja 1-4 tahun. Hasilnya ini bisa dilihat pada tabel identitas responden. Adapun persepsi responden terhadap jawaban kuesioner newsletter hukumham.info mayoritas hasilnya positif. Persepsi atau bisa juga disebut opini/tanggapan merupakan pendapat dari sudut pandang masyarakat terhadap objek/perusahaan/organisasi atau bahkan terhadap suatu produk. Pada hakekatnya, persepsi adalah suatu proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu.161 Berikut akan dibahas persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info.
4.6.1 Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Fungsi/manfaat Newsletter Hukumham.info
Secara keseluruhan, persepsi responden terhadap fungsi informatif newsletter hukumham berada pada range positif. Namun, ternyata masih terdapat responden yang menilai bahwa fungsi informatif newsletter
161
Sendjaja, S. Djuarsa. Teori Komunikasi. ,Pusat Penerbitan universitas Terbuka. Jakarta. 2002. hal: 2.13
173
hukumham.info “biasa saja”, walaupun jumlah tidak banyak. Kenyataan ini terbukti ketika peneliti menanyakan hal tersebut kepada beberapa narasumber yang menyebutkan bahwa fungsi belum terlalu terasa karena masih banyak beberapa unit yang belum terberitakan. Dalam arti, informasi yang disajikan belum mencakup semua kegiatan unit di lingkungan Depkumham. Mengenai fungsi edukasi pada newsletter hukumham.info, secara umum baik. Stakeholder internal yang berhasil peneliti wawancarai hampir semua mengatakan fungsi edukasinya sangat terasa bagi para pembaca. Selain informatif, newsletter memberikan bacaan yang dapat mendidik bagi para stakeholder internal Depkumham, sehingga mereka tahu hal-hal baru yang dapat menambah pengetahuan mereka. Informasi yang berbau edukasi sangat penting bagi stakeholder internal Depkumham. Mereka harus tahu seputar dunia hukum. Menikmati waktu luang merupakan hiburan bagi semua orang. Bagi pengelola newsletter hukumham.info, media internal yang mereka buat tidak selalu berita yang berat seputar hukum. Namun, mereka membuat kombinasi berita ynag ringan seperti feature.Tujuannya agar para pembaca dapat menikmati waktu luang mereka dengan bacaan yang segar. Akan tetapi, dari sebagian orang responden mengatakan “biasa saja” kalau membaca newsletter itu sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang mereka. Bahkan bagi mereka yang terlalu padat jadwal kerjanya mengatakan bahwa berita yang tersaji pada newsletter belum sepenuhnya berfungsi sebagai hiburan.
174
Berdasarkan tabel fungsi atau manfaat newwsletter hukumham.info terkait fungsi informatif newsletter hukumham.info, penilaian terbanyak yang diberikan oleh responden adalah penilaian “baik” atau sejajar dengan 42 angka. Untuk fungsi edukasi sebanyak 50 orang responden memberikan penilaian “baik”. Sementara untuk fungsi hiburan, 45 orang responden memberikan penilaian “Biasa saja”. Secara keseluruhan, fungsi atau manfaat dari newsletter hukumham.info lebih banyak mengandung fungsi edukasi. Menurut mengupayakan
pengamatan untuk
peneliti,
Divisi
memaksimalkan
Data
Collection
fungsi/manfaat
sudah
newsletter
hukumham.info bagi stakeholder internal Depkumham (para pembaca). Namun, yang menjadi catatan adalah bagaimana semua berita dari tiap unit bisa masuk atau terberitakan di newsletter hukumham.info, sehingga fungsinya sebagai informatif, edukasi dan juga hiburan dapat disajikan dengan lengkap di newsletter hukumham.info.
4.6.2
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia
(Depkumham)
terhadap
Informasi
yang
Disajikan Newsletter Hukumham.info
Terkait
dengan
informasi
yang
disajikan
pada
newsletter
hukumham.info seperti ketepatan sumber informasi, kejelasan informasi, keakuratan informasi, kelengkapan informasi dan keterbaruan informasi secara keseluruhan memperoleh persepsi positif dari stakeholder internal
175
Depkumham. Jadi, memberikan kesan yang baik terhadap keseluruhan sajian newsletter hukumham.info. Selain itu, informasi yang disajikan pada newsletter hukumham.info dapat dikonsumsi langsung dengan pembaca. Mereka tahu apa saja yang telah terjadi dalam sebulan ini di Depkumham. Siapa saja narasumber yang tampil atau angkat bicara tentang kegiatan di unitnya. Ini semua dikemas dengan satu kesatuan yang komplet sebagai media internal yang mampu memberikan informasi lengkap, akurat, dan aktual. Namun, setelah bertanya dengan beberapa narasumber melalui indepth interview, peneliti menemukan fakta menarik bahwa tidak semua edisi menampilkan berita atau informasi yang aktual dan juga baru. Hal ini dikarenakan newsletter hukumham.info terbit sebulan sekali, sehingga terkadang informasi yang sudah tampil di website hukumham.info ditampilkan kembali pada newsletter hukumham.info. Mengenai keterbaruan ini, para pengelola sudah berupaya untuk meliput semua kegiatan yang terjadi selama satu bulan di setiap unit Depkumham. Selanjutnya memilih berita atau informasi sesuai dengan penempatannya. Mana berita yang masuk dalam website dan mana berita yang masuk dalam newsletter. Tidak hanya berbicara keterbaruan informasi pada newsletter hukumham.info, ketepatan narasumber juag perlu diperhitungkan. Berita yang jelas, akurat, dan baru tidak valid apabila narasumbernya tidak diketahui. Namun, menariknya pada newsletter hukumham.info ini semua
176
tersaji dengan baik. Baik kelengkapan informasinya, kejelasan informasinya atau
ketepatan
narasumbernya
hingga
bisa
dipertanggungjawbkan
kevalidannya. Dari hasil tabel informasi yang disajikan di newsletter hukumham.info pada ketepatan sumber informasi penilaian “Baik” memperoleh angka terbanyak atau sejajar dengan 30 orang responden. Selanjutnya, terkait kejelasan informasi sebanyak 37 orang responden memberikan penilaian “Baik”. Untuk keakuratan informasi responden sebanyak 36 orang menilai “Baik”. Tidak berbeda dengan jawaban sebelumnya, angka tertinggi yaitu sebanyak 40 orang responden memberikan penilaian “Baik” terhadap kelengkapan informasi sedangkan untuk keterbaruan informasi angka tertinggi memperoleh penilian “Biasa saja” atau sejajar dengan 35 orang responden. Peneliti memantau setiap edisi newsletter hukumham.info. Pengelola selalu berupaya menampilkan yang terbaik karena ini akan menjadi out put yang utama bagi Depkumham. Mereka melakukan recovery pada setiap edisi, sehingga semakin lama beritanya semakin jelas, lengkap, akurat, baru dan dengan narasumber yang terpercaya.
177
4.6.3
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Informasi Edukasi yang Disajikan Newsletter Hukumham.info
Informasi yang bersifat mendidik merupakan informasi yang wajib dimuat dalam sebuah media internal. Hal ini dilakukan guna memperkaya wawasan bagi para pegawai. Bagi Depkumham, sebuah instansi hukum pemerintah terbesar, informasi atau berita yang dapat mendidik para pegawai itu merupakan suatu kewajiban mutlak. Sebagai
kewajiban
bagi
para
pegawainya,
Depkumham
menghadirkan media internal berupa newsletter hukumham.info melalui media center PIK. Media internal itu mampu memberikan informasi dalam hal edukasi kepada setiap stakeholder internal maupun eksternal Depkumham. Selain itu, berita atau informasi yang sangat mendidik dapat menunjang kinerja pegawai. Tetapi tidak hanya itu, berita ini juga mendidik masyarakat luas untuk dapat mengetahui secara langsung tentang apa yang ada di dalam pemberitaan newsletter yang mencerminkan pemberitaanpemberitaan yang barul. Secara keseluruhan dilihat dari tabel informasi edukasi mendapat nilai positif. Isu hukum memperoleh penilaian tertinggi yaitu “Baik”. Hal ini diperoleh dari jawaban 35 orang responden. Sementara pada informasi edukasi terkait kebijakan departemen sebanyak 43 orang responden
178
memberikan penilaian “Baik”. Posisi berikutnya, penilaian “Baik” terhadap perundang-undangan memperoleh angka tertinggi sebanyak 36 orang. Untuk hal informasi edukasi dapat menambah wawasan juga dirasakan oleh semua responden. Hal ini menempati penilaian “Baik” memperoleh angka tertinggi sebanyak 34 orang. Realitanya, fungsi edukasi media internal amat dirasakan oleh para pembaca. Informasi yang berkaitan tentang edukasi bernilai positif dan merupakan bagian yang terpenting bagi pegawai Depkumham, khusunya yang berkaitan dengan hukum. Hal ini tentu saja dapat menambah wawasan atau ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
4.6.4
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia
(Depkumham)
terhadap
Fungsi
Hiburan
Newsletter Hukumham.info
Fungsi hiburan pada newsletter hukumham.info memang tidak terlalu dirasakan oleh beberapa stakeholder internal atau para pembaca. Namun, mereka sudah bisa merasakan kehadiran newsletter hukumham.info yang selalu memberikan berita atau informasi tentang hukum. Mereka bisa memanfaatkannya pada waktu luang. Meskipun fungsi hiburan pada newsletter hukumham.info belum begitu maksimal, yang terpenting adalah kehadiran newsletter bisa menjadi media informasi yang mampu mendidik para pembaca. Tim pengelola
179
memang harus lebih optimal dalam membuat newsletter yang cukup menghibur
pembaca
sehingga
mereka
akan
lebih
tertarik
untuk
membacanya. Walaupun fungsi hiburannya tidak terlalu terasa, tim pengelola berhasil menyajikan foto yang mampu menjadi salah satu berita ringan yang dapat dibaca oleh stakeholder internal. Dan penilaian untuk fungsi hiburan pada newsletter hukumham.info adalah positif. Hasil tabel fungsi hiburan mendapatkan nilai positif. Meskipun secara keseluruhan, fungsi hiburan yang bisa memberikan hiburan dengan membaca newsletter serta rubrik profil sebagai bacaan yang ringan dengan tujuan menghibur para pembaca mendapatkan nilai “Biasa saja”. Dengan masing-masing mendapatkan angka yang sama yaitu 46 orang. Namun, terkait mengisi waktu luang penilaian “Baik” dan “Biasa saja” memperoleh angka yang sama yaitu 35 orang. Dengan kata lain, fungsi hiburan ini dapat dirasakan juga oleh para pembaca, walaupun hanya sebagian pembaca. Oleh karena itu, manajemen pengelola newsletter hukumham.info harus lebih berperan aktif dalam mengoptimalkan newsletter hukumham.info di masa yang akan datang hingga menjadi newsletter yang tidak hanya memuat berita seputar hukum, tetapi memuat berita yang mengandung unsur hiburan.
180
4.6.5
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Pengaruh Isi Pesan Newsletter Hukumham.info
Pengaruh isi pesan dari newsletter hukumham.info sudah mampu memberikan pencitraan yang baik terhap departemen. Selain itu, isi pesan juga dapat berpengaruh kepada kinerja pegawai Depkumham. Mereka memberikan persepsi yang positif terhadap pengaruh isi pesan dari newsletter hukumham.info. Pada
dasarnya,
salah
satu
karakteristik
komunikasi
adalah
komunikasi sebagai suatu proses. Jika kita sedang bekomunikasi dengan orang lain, terjadi proses komunikasi dari penyampaian pesan sampai penerimaan pesan hingga terjadi feedback. Proses komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan harus terjadi. Ini merupakan hal yang penting.162 Untuk penggunaan media internal oleh khalayak, Severin Windhal (1979) mengemukakan model penggunaan dan efek (uses and effect) yang merupakan sintesa dari paradigma uses and gratification (penggunaan dan kepuasan) dengan lebih menekankan pada efek komunikasi massa. Efek ini bisa mempengaruhi pembaca terhadap media internal.163 Hasil dari tabel pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info mendapat penilaian positif. Pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap citra departeman sebanyak 42 orang responden menilai ”Baik”. 162 163
Djuarsa, Sasa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2003. hal: 2.2 Soleh, Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Rosdakarya. Bandung. 2002.
181
Sedangkan pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap kinerja karyawan mayoritas memberikan penilaia ”Baik” dengan angka tertinggi atau sejajar dengan 47 orang. Dapat disimpulkan bahwa media dapat mempengaruhi pembacanya melalu isi pesan yang disampaikan sehingga apa yang menjadi tujuan dan visi misi dari suatu instansi atau perusahaan tersampaikan dengan baik. Itulah yang sedang diwujudkan oleh tim pengelola media internal PIK.
4.6.6
Persepsi Stakeholder Internal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) terhadap Tampilan
Newsletter
Hukumham.info
Media internal sebagai salah satu media bentuk kegiatan public relations Sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan/organisasi harus jelas yaitu membangun citra positif stakeholder terhadap perusahaan/lembaga.164 Oleh karena itu, dalam pembuatan media internal ini harus sangat diperhatikan oleh praktisi public relations. Dalam sebuah penerbitan pers atau media internal, merumuskan siapa readers/pembaca adalah langkah awal yang sangat penting. Bila tidak jelas merumuskan siapa pembaca, tentu saja isi media menjadi tidak jelas dan tidak akan dibaca khalayak. Kejelasan atas sasaran pembaca akan membuat para pekerja redaksional selalu bekerja dengan bayangan pembaca
164
Op. Cit. Soemirat., hal: 24
182
dalam
pikirannya,
serta
memudahkan
para
pengelola
penerbitan
berkomunikasi dengan pembaca mereka.165 Mengenai penulisan, secara garis besar bentuk-bentuk naskah surat kabar, majalah, dan media massa cetak lainnya (termasuk media internal) adalah bentuk berita, feature/tuturan/karangan khas, news feature, dan artikel.166 Teknik menulis berita pada umumnya menggunakan gaya penulisan piramida terbalik. Hal ini memudahkan khalayak/pembaca yang bergegas untuk cepat mengetahui apa yang terjadi dan diberitakan. Pada dasarnya gaya piramida terbalik dalam menulis berita diselaraskan dengan karakter khalayak maupun cara kerja reporter yang bergegas dan sigap harus cepat tuntas. Selain itu, menulis naskah harus padat, lugas, singkat dan jelas memenuhi unsur-unsur 5W+1H. Secara keseluruhan, responden memberikan penilaian positif terhadap tampilan newsletter hukumham.info. Terkait penulisan newsletter hukumham.info sebanyak 45 orang responden memberikan penilaian ”Baik”. Sementara tampilan newsletter hukumham.info terkait rubrikasi mayoritas memberikan penilaian ”Baik” atau sejajar dengan 57 orang responden. Selanjutnya, terkait pemilihan foto 45 orang responden memberikan penilaian ”Baik”. Untuk desain newsletter hukumham.info, mayoritas responden memberikan penilaian ”Baik” sebesar 34 orang. Namun, terkait jadwal terbit newsletter hukumham.info, responden memberikan penilaian 165 166
Ibid., hal: 34 Ibid., hal: 30
183
berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak 37 orang responden memberikan penilaian ”Biasa saja” terhadap jadwal terbit. Meskipun tidak ada keluhan yang berarti terhadap desain newsletter hukumham.info yang dibuat oleh tim pengelola, sebagian responden berpendapat
sebaiknya
untuk
tampilan
atau
desain
newsletter
hukumham.info harus lebih ditingkatkan lagi keseluruhan komposisinya. Tujuannya secara keseluruhan packaging newsletter hukumham.info lebih menarik, khusunya bagi pembaca atau stakeholder internal Depkumham. Tidak hanya desain, responden berharap tim pengelola juga harus berupaya secara berlanjut untuk terbitan newsletter hukumham.info, sehingga para pembaca tetap bisa membaca dengan jadwal terbit yang teratur. Untuk itu, para pengelola terus bekerja dengan maksimal guna memberikan newsletter hukumham.info sebagai media internal Depkumham yang tampil dengan menarik dan berbeda dengan media internal lainnya. Selain itu terus memperbaiki diri guna mendapatkan out put yang terbaik.
184
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya tentang persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info, pada sub bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. 1. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info, positif. Penilaian positif ini terlihat pada jawaban seluruh responden secara keseluruhan terhadap media internal newsletter hukumham.info. penilaian positif ini terkait dengan fungsi newsletter hukumham.info, informasi yang disajikan, informasi yang mengandung nilai edukasi, informasi yang ringan penuh dengan hiburan, pengaruh positif isi pesan newsletter hukumham.info, serta tampilan newsletter secara keseluruhan. 2. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap fungsi/manfaat newsletter hukumham.info. Secara keseluruhan, persepsi responden terhadap fungsi informatif newsletter hukumham, berada pada range positif. Namun, ternyata masih terdapat responden yang menilai bahwa fungsi informatif newsletter hukumham.info “biasa saja” walaupun jumlah
185
tidak banyak. Kenyataan ini terbukti ketika peneliti menanyakan hal tersebut kepada beberapa narasumber yang menyebutkan bahwa fungsi belum terlalu terasa karena masih banyak beberapa unit yang belum terberitakan. Dalam arti, informasi yang disajikan belum mencakup semua kegiatan unit di lingkungan Depkumham. 3. Persepsi terhadap informasi yang disajikan Terkait dengan informasi yang disajikan pada newsletter hukumham.info informasi,
seperti
ketepatan
sumber
informasi,
keakuratan
informasi,
kelengkapan
kejelasan
informasi
dan
keterbaruan informasi secara keseluruhan memperoleh perspsi positif dari stakeholder internal Depkumham. Memberikan kesan yang baik terhadap keseluruhan sajian newsletter hukumham.info. Tidak
hanya
keterbaruan
informasi
pada
newsletter
hukumham.info, ketepatan narasumber juag perlu diperhitungkan. Berita yang jelas, akurat, dan baru tidak valid apabila narasumbernya tidak diketahui. Namun, menariknya pada newsletter hukumham.info ini semua tersaji dengan baik. Baik kelengkapan informasinya, kejelasan informasinya atau ketepatan narasumbernya hingga bisa dipertanggungjawbkan kevalidannya. 4. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap informasi yang mengandung edukasi pada newsletter hukumham.info. Informasi yang bersifat mendidik merupakan informasi yang wajib dimuat dalam sebuah media internal. Hal ini dilakukan guna
186
memperkaya wawasan bagi para pegawai. Bagi Depkumham sebuah instansi hukum pemerintah terbesar, informasi atau berita yang dapat mendidik para pegawai itu merupakan suatu kewajiban mutlak. Responden memberikan penilaian yang positi terhadap fungsi edukasi newsletter hukumham.info. 5. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap fungsi hiburan yang disajikan pada newsletter hukumham.info. Fungsi hiburan pada newsletter hukumham.info memang tidak terlalu dirasakan oleh beberapa stakeholder internal atau para pembaca. Namun, mereka sudah bisa merasakan kehadiran newsletter hukumham.info yang selalu memberikan berita atau informasi tentang hukum. Di mana mereka bisa memanfaatkannya pada waktu luang. Dan mereka juga memberikan persepsi yang positif terhadap semua fungsi hiburan pada newsletter hukumham.info. 6. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap pengaruh isi pesan yang disajikan pada newsletter hukumham.info. Pengaruh isi pesan dari newsletter hukumham.info sudah mampu memberikan pencitraan yang baik terhap departemen. Selain itu, isi pesan juga dapat berpengaruh kepada kinerja pegawai Depkumham. Mereka memberikan persepsi yang positif terhadap pengaruh isi pesan dari newsletter hukumham.info. Dapat
disimpulkan
bahwa
media
dapat
mempengaruhi
pembacanya melalu isi pesan yang disampaikan sehingga apa yang
187
menjadi tujuan dan visi misi dari suatu instansi atau perusahaan tersampaikan dengan baik. Itulah yang sedang diwujudkan oleh tim pengelola media internal PIK. 7. Persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap penampilan media internal newsletter hukumham.info. Kesimpulan secara keseluruhan, persepsi stakeholder internal Depkumham terhadap media internal newsletter hukumham.info, positif. Hal ini berdasarkan jawaban responden yang mayoritas memberikan penilaian positif secara keseluruhan terkait dengan fungsi newsletter hukumham.info, informasi yang disajikan, informasi yang mengandung fungsi edukasi, informasi yang mengandung fungsi hiburan, pengaruh isi pesan newsletter hukumham.info terhadap citra Depkumham dan kinerja karyawan, serta penampilan newsletter hukumham.info. Secara keseluruhan, persepsi responden terhadap fungsi informatif newsletter hukumham berada pada range positif. Terkait dengan informasi yang disajikan pada newsletter hukumham.info seperti ketepatan sumber informasi, kejelasan informasi, keakuratan informasi, kelengkapan informasi dan keterbaruan informasi secara keseluruhan memperoleh persepsi positif dari stakeholder internal Depkumham. Informasi
edukasi
yang
disajikan
pada
newsletter
hukumham.info secara keseluruhan memperoleh penilaian positif. Terkait fungsi hiburan newsletter hukumham.info hasil yang didapat adalah positif. Secara keseluruhan, untuk persepsi mengenai isi pesan yang dapat
188
mempengaruhi citra dan kinerja karyawan mendapatkan penilaian positif. Kemudian, Secara keseluruhan, responden memberikan penilaian positif terhadap tampilan newsletter hukumham.info. Media internal sebagai salah satu media bentuk kegiatan public relations sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan/organisasi
harus
jelas
yaitu
membangun
citra positif
stakeholder terhadap perusahaan/lembaga. Oleh karena itu, dalam pembuatan media internal ini harus sangat diperhatikan oleh praktisi public relations.
5.2
Saran 5.2.1
Saran Akademis Peran media internal merupakan hal yang penting bagi sebuah
institusi maupun perusahaan. Dari waktu ke waktu perkembangan media semakin pesat dan beragam. Tentu saja alat penyampaian komunikasi menjadi lebih beragam dan sangat kompleks. Merupakan tantangan bagi seorang public relations dalam membuat dan mengelola alat komunikasi yang sesuai dengan target sasaran instansi maupun perusahaan. Diharapkan, jurusan public relations akan lebih banyak menggali berbagai hal yang terkait dengan pembuatan maupun pengelolaan media internal pada penelitian selanjutnya. Banyak cara untuk mengangkatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang lebih bervariasi dengan menggunakan metode maupun teknik yang berbeda. Harapannya, nantinya
189
penelitian tentang media internal akan lebih menarik dalam penyajian dan menambah wawasan pembacanya.
5.2.2
Saran Praktis Dari kesimpulan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, berikut
saran yang dapat peneliti sampaikan yang dapat menjadi bahan masukan bagi PIK Depkumham dalam membuat serta mengelola media internal. 1. Fungsi newsletter hukumham.info merupakan syarat utama bagi pembuatan media internal karena itu, para praktisi public relations harus lebih memaksimalkan perannya dalam membuat media yang baik sesuai apa yang diharapkan Depkumham. 2. Informasi yang tersaji pada newsletter hukumham.info haruslah selalu aktual dan sesuai dengan kebutuhan pembaca.. Oleh karena itu, perlu koordinasi yang baik antara pengelola dengan semua pihak. 3. Rubrikasi
pada
newsletter
hukumham.info
perlu
ditambahkan,
sehingga artikel dimuat ke dalam newsletter hukumham.info lebih beragam. Selain itu, penambahan pada rubrikasi hiburan berupa fotofoto kegiatan yang dilakukan oleh unit Depkumham. 4. Jumlah oplah halaman lebih diperbanyak tujuannya agar berita semua unit Depkumham terwakili. 5. Jadwal terbit yang teratur setiap edisinya. Untuk itu diharapkan agar setiap unit Depkumham terus melakukan kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dapat ter-covered di newsletter hukumham.info.
190
6. Penerbitan
newsletter
hukumham.info
terus
berlanjut
dan
berkesinambungan. Secara keseluruhan newsletter hukumham.info sudah dibuat dengan baik dengan mengandung unsur-unsur penting. Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting bagi humas atau pengelola newsletter hukumham.info, seperti desain, jadwal terbit, fungsi hiburan dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya pengelola PIK harus mampu mengelola dan membuat media internal agar di masa akan datang newsletter hukumham.info dapat berjalan lebih optimal dan berperan aktif sebagai media penyalur informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung: Armico.1986. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media. 2005. Cutlip, Scott, Allen, Broom. Effective Public Relations Edisi kesembilan. Jakarta: Kencana. 2007. Company Profile, Pusat Informasi dan Komunikasi. 2007. Effendy, Onong Uchjana. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju.1993. ______________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya. 2002. ______________. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Kasus komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakrya. 1986. Harvard University, Developed by J. Tri Atmodjo, M.si. Jefkins, Frank. Public Relations E+R Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.1992. ___________. Public Relation edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2004. Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti. 2003. Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bandung: PT Ghalia Indonesia dengan UMM Press. 2004. Linggar, Anggoro. Teori & Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. Mar’at. Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia. 1981.
Masri, Singarimbun, dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 1989. Moore, Frazier. Humas (Membangun Citra dengan Komunikasi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. ____________. Hubungan Masyarakat prinsip, kasus, dan masalah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1998. Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001 Oemi, Abdurrachman. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 1990. Paul J. Peter, dan Jerry C. Olson. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. 1999. Priyanto, Agus, Media Center, Terobosan Baru Media Relations di Indonesia, Dalam Makalah Lokakarya Hubungan Sinergis Media dan Humas, Jakarta: 2005. Rachmadi, F. Public Relations-dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1992. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi.CV. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1994. ________________. Teori-teori Komunikasi, CV. Bandung: Remaja Karya. 1986. Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Cetakan kedua. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). 2003. Ruslan, Rosady. Etika kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004. _____________. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. Saifudin, Azwar. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1998. Sendjaja, S. Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan universitas Terbuka. 2002.
_________________. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2003. Simon, Raymond and Joseph M. Zappala. Public Relations Workbook Writing &Techniques. USA: NTC Publishing GroupIllionis. 1996. Soemirat, Soleh, Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. Sugiarto. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta. 1999. Website: www.depkumham.go.id www.hukumham.info www.wikipedia.com
Identitas Responden R
Manfaat/Fungsi Newsletter
Informasi yang Disajikan
Informasi Edukasi yang Dicari
Isi Pesan Berpengaruh Terhadap
Fungsi Hiburan
Penampilan Newsletter
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
a
b
a
1
3
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
3
1
2
1
1
1
1
1
2
a
b
a
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
3
3
1
3
b
b
a
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
3
3
3
1
1
1
1
2
2
2
4
b
b
a
2
3
3
2
2
3
3
3
2
1
3
1
2
4
3
1
1
2
2
3
2
3
5
b
c
c
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
6
b
b
a
1
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
1
1
2
2
2
2
2
7
b
b
a
2
2
2
1
1
1
2
2
3
2
3
2
3
3
3
1
1
2
2
1
1
1
8
b
b
b
1
2
3
2
2
1
1
2
2
1
1
1
2
3
2
1
2
1
1
1
1
2
9
a
c
d
4
1
2
1
1
1
1
1
2
1
4
1
2
2
1
1
3
1
1
3
2
1
10
a
b
b
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
a
b
a
3
4
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
12
b
b
a
3
4
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
13
b
b
a
3
4
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
14
b
d
e
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
3
3
15
a
d
e
2
2
2
4
4
3
4
4
2
2
4
4
1
4
4
4
2
2
3
1
3
3
16
a
c
b
1
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
2
3
17
a
d
c
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
3
1
2
1
1
1
1
1
18
a
b
b
2
2
4
2
3
2
3
1
2
2
3
1
3
3
2
1
3
2
2
3
2
3
19
a
b
b
2
2
4
2
3
2
3
1
2
2
3
1
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
1
20
a
b
a
3
4
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
21
a
e
e
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
3
3
3
2
1
2
2
2
2
2
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
b a b b a b b a a b b a b b a b b b a a a a b a a
c b d c c c c b c d b c c c b c b b b b c c b c c
c b e e b d c b c c b c b b a c b b a a b c b b d
2 1 1 2 3 1 1 1 3 3 1 2 3 3 3 1 1 3 2 2 1 2 1 3 1
2 1 1 1 3 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 4 2 3 2 2 2 3 1
3 1 3 2 4 2 2 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 5 2 3 3 2 3 3 2
1 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1
1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1
1 1 2 2 3 2 1 1 3 2 1 2 4 2 3 2 2 4 1 3 3 1 1 3 2
2 2 2 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 1 3 2 2 1 3 2
1 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 5 1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 5 1 1 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 2 1
2 1 2 2 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2
2 1 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 3 3 3 1 1 5 2 3 2 3 1 2 1
1 1 3 3 4 1 1 1 4 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1
2 1 3 3 4 2 2 1 4 2 1 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2
2 2 3 3 4 2 1 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2
2 1 2 2 4 1 1 3 4 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 2 3 1
1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 4 1 2 3 2 2 3 2 2
2 1 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 1 2 1 3
2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 3 2 2 1 4 3 2 4 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 3 2 1
2 3 2 1 3 1 3 1 4 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 3 2 3 3 3 1 4 3 2 4 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 3
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
a a b b b b b a a b a a b a a b a b b a b a a b b b b b
b c b c c b c d d b b b d e d c d e d c b b c b b b b b
b b c c c a b d e a b b e e d c e e d d b b b a b b b b
2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3
2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4
2 5 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5
2 3 1 2 3 3 2 2 2 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3
3 3 1 2 4 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4
2 3 1 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4
3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 5 3 3 2 2 2 2 2 3 3 5
3 3 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3
4 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3
4 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 5
2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3
3 5 1 3 3 3 1 3 3 1 2 1 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4
3 5 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 3 3 3
2 5 1 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3
2 5 1 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 4
4 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2
4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 1 2 1 2 3 3 3 1 1 2 3 1 3 2 3 3 3
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
a a a a a b a a b b a a b b a b a a a
c d c c b b c d c c c d d e d d c d c
a e c b b b b d b b b e d d c d c d c
2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2
2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1
3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2
3 2 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2
2 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2
2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 3 1 1 1 1 2
2 3 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 2
2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 3 3 2
1 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 3 2 3 1 1 1 1
2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1
2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1
2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 1 3 1 1 1 3 2 2 2
2 3 3 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2
1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2
2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3
2 3 3 3 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2
2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2
2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3
3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 3 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 2 3
TABEL INDUK HASIL PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Frekuensi
Penilaian Responden Jenis Kelamin Usia Lama Bekerja di Depkumham Fungsi Informatif Newsletter Hukumham.info Fungsi Edukatif Newsletter Hukumham.info Fungsi Hiburan Newsletter Hukumham.info Ketepatan Sumbar Informasi Kejelasan Informasi Keakuratan Informasi Kelengkapan Informasi Keterbaruan Informasi Informasi Edukasi seputar Isu Hukum Informasi Edukasi seputar Kebijakan Departemen Informasi Edukasi seputar Peraturan Perundangundangan Informasi Edukasi untuk Menambah Wawasan Mengisi Waktu Luang Memperoleh Hiburan Fungsi Hiburan dalam Rubrik Profil Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Citra Depkumham
Skor
%
1
2
3
4
5
5
4
3
2
1
27 16 5 33 28 27 24 20 32 26
42 50 29 30 37 36 40 31 35 43
22 20 45 29 27 26 26 35 23 23
2 7 11 1 1 4 3 4 2 1
0 0 3 0 0 0 0 3 1 0
135 80 25 165 140 135 120 100 160 130
168 200 116 120 148 144 160 124 140 172
66 60 135 87 81 78 78 105 69 69
4 14 22 2 2 8 6 8 4 2
0 0 3 0 0 0 0 3 1 0
24
36
28
3
2
120
144
84
6
31 17 1 22
34 35 39 22
25 35 46 46
3 5 6 3
0 1 1 0
155 85 5 110
136 140 156 88
75 105 138 138
6 10 12 6
1
∑
2
3
4
5
29,03 17,2 5,376 35,48 30,11 29,03 25,81 21,51 34,41 27,96
45,16 53,76 31,18 32,26 39,78 38,71 43,01 33,33 37,63 46,24
23,66 21,51 48,39 31,18 29,03 27,96 27,96 37,63 24,73 24,73
2,151 7,527 11,83 1,075 1,075 4,301 3,226 4,301 2,151 1,075
0 0 3,226 0 0 0 0 3,226 1,075 0
93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
2
25,81
38,71
30,11
3,226
2,151
93
0 1 1 0
33,33 18,28 1,075 23,66
36,56 37,63 41,94 23,66
26,88 37,63 49,46 49,46
3,226 5,376 6,452 3,226
0 1,075 1,075 0
93 93 93 93
28
42
21
1
1
168
172
63
2
1
30,11
46,24
21,51
1,075
1,075
93
20
Isi Pesan Newsletter Hukumham.info Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
17
47
26
2
1
85
188
78
4
1
18,28
50,54
27,96
2,151
1,075
93
21
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Penulisan
25
45
22
1
0
140
180
66
2
0
26,88
48,39
23,66
1,075
0
93
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Rubrikasi
18
57
17
1
0
90
228
51
2
0
19,35
61,29
18,28
1,075
0
93
22
23
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Foto
24
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Disain
25
Penampilan Newsletter Hukumham.info terhadap Jadwal Terbit ∑ Total
18
45
28
2
0
90
180
84
4
0
19,35
48,39
30,11
2,151
0
93
30
34
28
1
0
150
136
84
2
0
32,26
36,56
30,11
1,075
0
93
21 490
32 841
37 635 1979
3 67
0 13
105 2493
128 3368
6 134
0 13
22,58 526,881
34,41 905,38
0 13,978
93
111 1905 7913
39,78 3,226 681,73 72,046 8439,881
ANALISIS ISI NEWSLETTER HUKUMHAM.INFO
Edisi 1 No
Judul
Unit
1
Solusi Kelebihan
Pas
Kapasitas Lapas 2
Inovasi Pertanian dari
Pas
Nara Sumber
Berita
-
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
-
Dirjen Pas, Untung Sugiono
-
Direktur Bina Latihan Kerja dan
Lapas Sukamiskin
Artikel
Produksi Direktorat Pas, Asep M. Firdaus
3
Terobosan Penanganan
Pas
-
Kelebihan Kapasitas 4
Ditjen AHU Utamakan
Pembaharuan Peraturan
Artikel
Statistik Pas. Mochamad Sueb AHU
-
Pelayanan 5
Direktur Bina Registrasi dan
Direktur
tata
negara,
Ditjen
Artikel
Artikel
AHU, Aidir Amin Daud AHU
-
Kewarganegaraan
Direktur AHU,
tata
negara,
Ditjen
Aidir
Amin
Daud
Sekretris Ditjen, Sjafruddin 6
Pengurusan
AHU
Ditjen
Artikel
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
Dirjen HAM,
Artikel
Direktur
Kewarganegaraan
tata
negara,
AHU, Aidir Amin Daud
Dipermudah 7
Integrasi Sistem Politik
BPHN
Hukum Nasional 8
Upaya untuk
Ditjen Ham
Mewujudkan Ranham 9
10
Harkristuti Harkrisnpoeo
Ciptakan Pembangunan
Balitbang
Berwawasan HAM
Ham
Sosialisasi
HKI
Perlindungan HKI
Kepala Balitbang HAM Hafid
Artikel
Abbas -
Sekretaris HKI, Ahmad Hosan
Artikel
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 1 HKI 10%
Balitbang Ham 10% Ditjen Ham 10%
Pas 30%
AHU 30%
BPHN 10%
0%
Narasumber Internal Edisi 1 Sekretaris HKI, Ahmad Hosan Kepala Balitbang HAM Hafid Abbas Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnpoeo Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli Direktur tata negara, Ditjen AHU, Aidir Direktur BinaAmin Registrasi Daud dan Statistik Direktur Bina Latihan Kerja dan Produksi Pas. Mochamad Sueb Direktorat Pas, Asep M. Firdaus Dirjen Pas, Untung Sugiono Menkumham, Andi Mattalatta 0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Edisi 2 No
Judul
Unit
1
Verifikasi Parpol di
AHU
Depkumham
Nara Sumber
Berita
-
Menkumham, Andi Mattalatta
-
Direktur
tata
negara,
Artikel
Ditjen
AHU, Aidir Amin Daud 2
Efisiensi Pengesahan
AHU
Perseroan 3
Pedoman Teknis
RUU Prioritas dalam
Artikel
Sinaga PP
Penyusunan Perda 4
Ditjen AHU, Syamduddin Manan
Direktur Fasilitas Perda, Wahiddin
Artikel
Adams. BPHN
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
Sekjen
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
HKI
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
Pas
-
Dirjen Pas, Untung Sugiono
Artikel
-
Kepala Lapas bekasi,
Prolegnas 5
Sekjen Sebagai Unit Pendukung
6
Kelompok Kerja Pencegah Pelanggaran HKI
7
Lapas Bekasi Jadi Model Acuan
Dedi Syamsudin 8
Remisi Khusus Idul
Pas
-
Artikel
Dirjen Pas, Untung Sugiono
Fitri 9
Dicari, Anggota LPSK
HAM
Berkualitas 10
Dialog Toleransi
Artikel
Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnpoeo
HAM
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
-
Artikel
Antarumat 11
Pusat Data Ditjen
Imigrasi
Imigrasi yang Modern
Dirjen Imigrasi Basyir Ahmad Barmawi
-
Direktur Kemigrasian, Havid.
Sistem Ajat
Info Sudrajat
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 2 Imigrasi 9%
HAM 18%
Pas 18%
AHU
AHU 19%
BPHN
BPHN 9%
Sekjen 9%
HKI 9% PP
PP 9%
Sekjen
HKI
Pas
HAM
Imigrasi
NARASUM BER INTERNAL EDISI 2 Direktur Sistem Info Keimigrasian, Ajat Sudrajat Havid Dirjen Imigrasi, Basyir Ahmad Barmaw i Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnpoeo Kepala Lapas bekasi, Dedi Syamsudin Dirjen Pas, Untung Sugiono Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli Direktur Fasilitas Perda, Wahiddin Adams. Ditjen AHU, Syamduddin Manan Sinaga Direktur tata negara, Ditjen AHU, Aidir Amin Daud Menkumham, Andi Mattalatta
0
1
2
3
4
5
Edisi 3 No
Judul
Unit
Nara Sumber
Berita
1
Peraturan
PP
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
PP
Direktur Fasilitas Perda, Wahiddin
Artikel
Perundangan yang Harmonis 2
Empat Rekomendasi Penyusunan Perda
3
Rasionalisasi
Adams. BPHN
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
BPHN
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
HKI
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
HAM
Dirjen HAM,
Artikel
Pengajuan RUU 4
BPHN Jaring Pendapat Masyarakat
5
MoU Perlindungan HKI Budaya
6
Diseminasi dalam Penyususnan Materi
Harkristuti Harkrisnpoeo
Dasar HAM 7
Tuntaskan Dokumen
AHU
WNI di Malaysia 8
Wawasan
Ditjen AHU, Syamduddin Manan
Artikel
Sinaga BPSDM
Kewarganegaraan
Kapus
Pengembangan
Teknis
Artikel
Hafid
Artikel
Artikel
BPSDM, R. Muhdar
bagi Pemda 9
Malpraktek dari Sisi
Balitbang
Kepala
Balitbang
HAM,
Hukum dan
HAM
Abbas
Sekjen
- Sekretaris Jenderal, Abdul Bari
Kesehatan 10
Kehumasan Depkumham Dikelola Terpadu
Azed - Kepala Humas dan HLN, Joko Sasongko
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 3 AHU 10%
HAM 10%
PP
BPSDM 10%
HKI 10%
BPHN HKI
Balitbang HAM 10% BPHN 20%
PP 20%
HAM AHU BPSDM
Sekjen 10%
Balitbang HAM Sekjen
NARASUMBER INTERNAL EDISI 3 Kepala Humas dan HLN, Joko Sasongko Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed Kepala Balitbang HAM, Hafid Abbas Kapus Pengembangan Teknis BPSDM, R. Muhdar Ditjen AHU, Syamduddin Manan Sinaga Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnpoeo Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli Direktur Fasilitas Perda, Wahiddin Adams. Menkumham, Andi Mattalatta 0
0.5
1
1.5
2
2.5
Edisi 4 No
Judul
Unit
1
Kuliah Hukum di
Pas
Nara Sumber -
Lapas Cipinang
Berita
Kepala Kanwil Prov. DKI Jakarta,
Artikel
Didin Sudirman -
Kepala
Lapas
Cipinang,
Havilludin -
Kabag Humas Ditjen. Pas, Akbar Hadi Prabowo
2
Pedoman dalam
BPHN
Sistem Pemidanaan 3
Verifikasi Parpol
Ahmad M. Ramli AHU
Awal Tahun Depan 4
Perda yang Tidak
Pelantikan Taruna
PP
Pelatihan bagi
BPSDM
Imigrasi
Tingkatkan
Direktur PP, Abdul Wahid Masru Artikel
- Menkumham, Andi Mattalatta -
Pejabat Imigrasi 7
Artikel
Artikel
- Menkumham, Andi Mattalatta -
AKIP dan AIM 6
Direktur Tata Negara, Aidir Amin Daud
Membebani 5
Artikel
Kepala BPHN,
Kepala BPSDM, Mulki Manrapi
Sekretaris
Ditjen
Imigrasi,
Artikel
Muhammad Indra Sekjen
Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed
Artikel
Ketua
Artikel
Profesionalisme Pegawai Depkumham 8
Pusinfoki Jadi Sentra
HKI
Informasi HKI
Harian
Penanggulangan
Tim
Nasional
Pelanggaran
HKI,
Andy Noorsaman Sommeng 9
Kelompok Rentan
Balitbang
Sasaran Balitbang
Ham
HAM
Kepala Balitbang HAM, Hafid Abbas
Artikel
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 4 Balitbang Ham 11%
Pas 12%
BPHN 11%
HKI 11%
Sekjen 11%
AHU 11% Imigrasi 11%
PP 11%
BPSDM 11%
NARASUMBER INTERNAL EDISI 4 Kepala B alitbang HA M , Hafid A bbas Ketua Harian Tim Nasio nal P enanggulangan P elanggaran HKI, A ndy No o rsaman So mmeng Sekretaris Jenderal, A bdul B ari Azed Sekretaris Ditjen Imigrasi, M uhammad Indra Kepala B P SDM , M ulki M anrapi Direktur P P , A bdul Wahid M asru M enkumham, A ndi M attalatta Direktur Tata Negara, A idir Amin Daud Kepala B P HN, A hmad M . Ramli Kabag Humas Ditjen. P as, Akbar Hadi P rabo wo Kepala Lapas Cipinang, Havilludin Kepala Kanwil P ro v. DKI Jakarta, Didin Sudirman
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Edisi 5 No
Judul
Unit
Nara Sumber
Berita
1
Kerjasama Imigrasi
Imigrasi
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
Tipikor
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
Direktur Tata Negara, Aidir Amin
Artikel
dengan Australia 2
Pengadilan Tipikor Mengadili Perkara Korupsi
3
Depkumham Minta
AHU
Daud
Bukti Keberadaan Parpol 4
Indikasi Geografis
HKI
Bukan Hak Personal 5
Studi Analisis
Orang Tidak untuk
Balitbang Ham
Lapas Gandul yang
Indikasi
Geografis
(kasubit)
Artikel
Ditjen
HKI,
Kepala
Balitbang
HAM,
Hafid
Artikel
Harkristuti
Artikel
Abbas HAM
Dijual 7
Subdirektorat
Elizar
Dampak HAM 6
Kepala
Dirjen
HAM,
Harkrisnpoeo Pas
Kasi Administrasi, Andi M. Syarief
Artikel
Pas
Kepala Ruphasan Jakarta Pusat,
Artikel
Tidak Gundul 8
Rupbasan, Kurang Tebar tapi Krusial
Danang Yudiawan
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 5
Pas 24%
Imigrasi 12%
Tipikor 12%
HAM 13%
AHU 13%
HKI 13%
Balitbang Ham 13%
NARASUMBER INTERNAL EDISI 5 Kepala Ruphasan Jakarta Pusat, Danang Yudiawan Kasi A dministrasi, Andi M . Syarief Dirjen HA M , Harkristuti Harkrisnpo eo Kepala B alitbang HA M , Hafid Abbas Kepala Subdirekto rat (kasubit) Indikasi Geo grafis Ditjen HKI, Elizar Direktur Tata Negara, A idir A min Daud Kepala BP HN, A hmad M . Ramli M enkumham, Andi M attalatta
0
0.2 0.4
0.6 0.8
1
1.2
Edisi 6 No
Judul
Unit
Nara Sumber
Berita
1
Parpol Siap
AHU
Ditjen AHU, Syamduddin Manan
Artikel
Sinaga
Diverifikasi Depkumham 2
Tertibkan Lapas
Pas
dan Rutan 3
Sistem Cekal Baru
Imigrasi
Imigrasi
4
Perda Bermasalah
-
Menkumham, Andi Mattalatta
-
Dirjen Pas, Untung Sugiono
-
Dirjen Imigrasi
Artikel
Artikel
Basyir Ahmad Barmawi
PP
Dirjen PP, Wahid Masru
Artikel
PP
Menkumham, Andi Mattalatta
Artikel
Ketua
Artikel
Akibat Copy Paste 5
Perda untuk Kesejahteraan Rakyat
6
7
8
Tim Nasional
HKI
Tim
Nasional
Penanggulangan
Penanggulangan Pelanggaran HKI,
Pelanggaran HKI
Andy Noorsaman Sommeng
Langgar Disiplin,
Inspektur
Hukuman Menanti
jendral
Upaya Memenuhi
HAM
Hak Anak 9
Harian
Apresiasi dari Komunitas Donor
Irjen, Marvel H. Mangunsang
Artikel
Dirjen HAM,
Artikel
Harkristuti Harkrisnpoeo Balitbang Ham
Kapus Litbang hak-hak kelompok Rentan, Andhi Santika
Artikel
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 6 HKI 11%
PP 23%
AHU
Other 33%
Imigrasi 11% Pas 11%
AHU 11%
Inspektur jendral 11%
Pas
HAM 11%
PP
Balitbang Ham 11%
Inspektur jendral
Imigrasi
HKI
HAM Balitbang Ham
NARASUMBER INTERNAL EDISI 6 Kapus Litbang hak-hak kelompok Rentan, Andhi Santika Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnopoe Irjen, Marvel H. Mangunsang Ketua Harian Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI, Dirjen PP, Wahid Masru Dirjen Imigrasi, Basyir Ahmad Barmaw i Dirjen Pas, Untung Sugiono Menkumham, Andi Mattalatta Ditjen AHU, Syamduddin Manan Sinaga 0
0.5
1
1.5
2
2.5
Edisi 7 No
Judul
Unit
Nara Sumber
Berita
1
Verifikasi Parpol
AHU
Direktur Tata Negara, Aidir Amin
Artikel
Daud
Tidak Dipungut Biaya 2
Lapas Pionir dari
Pas
Malang 3
Perubahan
Kepala lapas Wanita Malang, Entin
Artikel
Martinah HAM
Artikel
Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnpoeo
Nomenklatur di Ditjen HAM 4
Organisasi
Sekjen
Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed
Artikel
Dirjen
Ahmad
Artikel
Nasional
Artikel
Depkumham Terintegrasi 5
Sistem e-Office
Imigrasi
Integrasikan UPT
6
Alokasi Anggaran
Imigrasi,
Basyir
Harian
Tim
Barmawi
HKI
Kanwil untuk HKI
Ketua
Penanggulangan
Pelanggaran
HKI,
Andy Noorsaman Sommeng 7
Prolegnas Bukan
PP
Direktur Litigasi PP, Qomaruddin
Artikel
Dirjen
Feature
Kerja Pemerintah Semata 8
Akhirnya Mata
Imigrasi
Bapak Dioperasi
9
Cegah AIDS
Imigrasi,
Basyir
Ahmad
Barmawi
Balitbang
Kepala Balitbang HAM, Hafid Abbas
Feature
Menkumham, Andi Mattalatta
Feature
dengan Edukasi Remaja 10
Tubunh Sehat Kala Rehat
AHU
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 7 Balitbang HAM 10% AHU 20%
PP 10%
Pas 10%
HKI 10%
Sekjen 10%
Imigrasi 20%
HAM 10%
NARASUMBER INTERNAL EDISI 7 Menkumham, Andi Mattalatta Kepala Balitbang HAM, Hafid Abbas Direktur Litigasi PP, Qomaruddin Ketua Harian Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI, Dirjen Imigrasi, Basyir Ahmad Barmaw i Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnopoe Kepala lapas Wanita Malang, Entin Direktur Tata Negara, Aidir Amin Martinah Daud 0
0.5
1
1.5
2
2.5
Edisi 8 No
Judul
Unit
Nara Sumber
Berita
1
Negara Hukum
BPHN
Menkumham, Andi Mattalaha
Artikel
BPHN
Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli
Artikel
AHU
-
Menkumham, Andi Mattalaha
Artikel
-
Direktur Tata Negara, Aidir Amin
Butuh Proses Panjang 2
Lomba Kadarkum Bangun Budaya Hukum
3
Parpol Lolos Verifikasi
Daud
Depkumham 4
Database
HKI
Kekayaan Budaya
Kumandangkan
Harian
Penanggulangan
Indonesia 5
Ketua
Tim
Nasional
Pelanggaran
Artikel
HKI,
Andy Noorsaman Sommeng Sekjen
Sekjen, Abdul Bari Azet
Artikel
Dirjen HAM,
Artikel
Sumpah PNS 6
Rancangan
Ditjen HAM
RANHAM 2010-
Harkristuti Harkrisnpoeo
2014 7
Imigrasi Surabaya
Imigrasi
Menkumham, Andi Mattalaha
Artikel
Imigrasi
Kabag Perlengkapan Ditjen Imigrasi,
Artikel
Dapat ISO 8
Lelang Sistem Penerbitan SPRI
9
Kompetisi
Ida Bagus Adyana Sekjen
Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed
Artikel
Kepala Lapas Kelas II
Artikel
Jurnalistik Depkumham Pertama 10
Kreasi dari Jeruji
PAS
Lapas Binjai 11
Badan Publik Tidak Hanya Pemerintah
B. Binjai Samuel Purba. BPHN
Kabag BPHN, Ahmad M. Ramli.
Artikel
PROPORSI UNIT NEWSLETTER EDISI 8 PAS 9%
Imigrasi 18%
Ditjen HAM 9%
BPHN 28% AHU 9%
Sekjen 18% HKI 9%
BPHN
AHU
HKI
Sekjen
Ditjen HAM
Imigrasi
PAS
NARASUMBER INTERNAL EDISI 8 Kepala Lapas Kelas II B. Binjai Samuel Purba Kabag Perlengkapan Ditjen Imigrasi, Ida Bagus Adyana Dirjen HAM, Harkristuti Harkrisnopoe Sekretaris Jenderal, Abdul Bari Azed Ketua Harian Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI, Andy Noorsaman Sommeng Direktur Tata Negara, Aidir Amin Daud Kepala BPHN, Ahmad M. Ramli Menkumham, Andi Mattalaha 0
0.5
1
1.5
No.Responden:
2
2.5
3
3.5
PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP MEDIA INTERNAL NEWSLETTER HUKUMHAM.INFO Kami mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu mengisi kuesioner berikut sebagai bahan untuk melengkapi data skripsi: Nama Bidang studi
: Winda Kurnia Kemala Sari (4420401-008) : Public Relations-Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Petunjuk Pengisian 1. Lingkari jawaban yang menurut Anda tepat berdasarkan kategori berikut: 1=sangat baik, 2=baik, 3=biasa saja, 4=tidak baik, 5=sangat tidak baik. 2. Seluruh pertanyaan dalam kuesioner harus dijawab. Identitas Responden 1. Jenis kelamin a. Pria b. Wanita 2. Usia a.<20 th b. 20-30 th c. 31-40 th 3. Lama bekerja di Departemen Hukum dan HAM: a. <1 th b. 1-4 th c. 5-8 th
1.
Manfaat newsletter hukumham.info a. Informatif b. Edukatif c. Hiburan
2.
Informasi yang disajikan a. Ketepatan sumber informasi b. Kejelasan informasi c. Keakuratan informasi d. Kelengkapan informasi e. Keterbaruan/keup to date-an informasi
3.
Edukasi/Informasi yang dicari a. Isu hukum b. Kebijakan organisasi c. Peraturan Perundang-undangan d. Menambah wawasan
4.
Fungsi hiburan a. Mengisi waktu luang b. Memperoleh hiburan c. Rubrik profil
d. 41-50 th
e. >50 th
d. 9-12 th
e. >12 th
1
2
3
4
5
5.
Dapat mempengaruhi terhadap a. Citra Depkumham b. Kinerja karyawan
6.
Bagaimana penampilan media internal newsletter hukumham.info pada:* a. Penulisan b. Rubrikasi c. Pemilihan foto d. Disain/tampilan e. Jadwal terbit
7.
Apa komentar Anda terhadap media internal newsletter hukumham.info terkait pertanyaan diatas*?
a. Penulisan
:
b. Rubrik apa yang Anda cari* 1.
Fokus
2.
Seputar Kita
3.
Publik
4.
Sekilas Info
5.
Rubrik lainnya : * pilihan boleh lebih dari satu , beri tanda (×)
c. Pemilihan foto
:
d. Disain/tampilan
:
e. Jadwal terbit
:
8.
Usulan Anda untuk perbaikan tampilan dan isi newsletter hukumham.info?
˜Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini˜
Draft Wawancara Deputi National Project Director of CAPPLER
1. Bagaimana peran humas Depkumham dalam mengelola media internal? 2. Adakah koordinasi humas Depkumhan dengan media center dalam mengelola media internal? 3. Siapa stakeholder utama media internal Depkumham? 4. Sejauh mana kontribusi Anda dalam pengelolaan hukumham.info? 5. Bagaimana pendapat Anda tentang tampilan, isi, penulisan hukumham.info? 6. Apakah media center telah berhasil membuat dan mengelola media internal yang efektif? 7. Apakah pengelolaan media internal yang sudah dibuat delapan edisi dapat meningkatkan citra Depkumham di mata stakeholder internal? Bagaimana, uraikan? 8. Pengelolaan hukumham.info ke depan akan dikelola oleh staf Depkumham, apa SDM dan dana menjadi kendala? 9. Apa masukan untuk media internal newsletter hukumham.info?
Draft Wawancara Redaktur pelaksana newsletter hukumham.info
A. Tugas dan Program 1. Apa itu newsletter hukumham.info? 2. Sejauh mana peran newsletter hukumham.info dalam mensosialisasikan program-program Depkumham kepada stakeholder? 3. Mengapa newsletter hukumham.info diterbitkan sebulan sekali? 4. Apa saja isi/rubrik newsletter hukumham.info? Apa sudah mencerminkan kegiatan di unit Depkumham? 5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalamn membuat media internal? 6. Dalam manajemen pengelolaan hukumham.info adakah pembidanganpembidangan pengelolaan?
B. Packaging Newsletter Hukumham.info 1. Bagaimana tahap-tahap proses pembuatan newsletter hukumham.info? 2. Bagaimana pemilihan cover atau tampilan depan hukumham.info? 3. Bagaimana cara penyaringan data atau informasi yang akan disajikan pada newsletter hukumham.info? 4. Bagaimana pemilihan tulisan pada newsletter hukumham.info? 5. Bagaimana pemilihan warna serta gaya pada newsletter hukumham.info? 6. Bagaimana pemilihan foto pada newsletter hukuham.info? 7. Bagaimana proses approval newsletter hukumham.info apakah melibatkan banyak orang? 8. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan FA? Siapa saja yang terlibat? 9. Hambatan apa yang dihadapi dalam pembuatan newsletter hukumham.info? 10. Apa masukan Anda bagi media internal newsletter hukumham.info?
Draft Wawancara Staf Divisi Data Collection dan Redaksi newsletter hukumham.info,
A. Data Collection (DC) 1. Apa fungsi media internal newsletter? 2. Bagaimana proses pengelolaan media internal, mulai dari pencarian bahan hingga penerbitan? 3. Apakah Anda juga berperan sebagai reporter media center? 4. Apa kendala yang dihadapi dalam mencari berita? 5. Bagaimana cara Anda mencari bahan dari narasumber? 6. Apakah setiap informasi yang didapat berasal dari wartawan atau staf DC yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari berita? 7. Selama Anda mengelola media internla newsletter hukumham.info kesulitan apa yang Anda dapat?
B. Media internal newsletter 1. Menurut Anda, bagaimana berita yang ada di newsletter? 2. Apakah berita yang disajikan selalu up to date? 3. Apa saran dan harapan Anda bagi media internal?
Draft Wawancara Disainer newsletter hukumham.info
1. Menurut Anda, bagaimana pemilihan karakter untuk newsletter? 2. Bagaimana pemilihan disain cover newsletter? Seperti apa? 3. Gaya apa yang tercermin pada newsletter hukumham.info. apakah ilmiah, informatif, anggun, menghibur, kenapa? 4. Bagaimana pemilihan warna-warna dalam newsletter hukumham.info? 5. Bagaimana proses pembuatan desain newsletter hukumham.info? Berapa lama? 6. Kendala apa yang Anda hadapi dalam pembuatan disain newsletter? 7. Bagaimana mengatasinya? 8. Apa harapan Anda dalam pembuatan desain newsletter yang lebih baik?
Draft Wawancara Stakeholder Depkumham
A. Produk dan Media PIK 1. Apakah informasi yang terkait dengan media internal disajikan dengan lengkap? 2. Apakah produk tersebut Anda peroleh dengan mudah? 3. Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? 4. Apakah produk PIK menunjang kinerja Anda?
B. Newsletter 1. Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? 2. Apa manfaat hukumham.info bagi Anda terhadap informasi, hiburan, dan edukasi? 3. Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? 4. Apakah informasi yang terdapat di newsletter hukumham.info tersaji secara lengkap dan jelas? 5. Apakah Anda memperoleh kemudahan untuk mencari informasi di newsletter hukumham.info? 6. Bagaimana intensitas Anda sebagai pembaca newsletter hukumham.info? 7. Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? 8. Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? 9. Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif dan edukatif? 10. Apakah newsletter hukumahm.info berfungsi secara entertain untuk Anda? 11. Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang?
Draft Wawancara Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center
C. Newsletter 1. Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? 2. Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? 3. Bagaimana penulisan pada newsletter hukumham.info? 4. Menurut Anda, bagaimana jumlah halaman pada newsletter hikumham.info, apakah sudah cukup untuk memuat seluruh unit Depkumham? 5. Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? 6. Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? 7. Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif , edukatif dan entertain? 8. Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang?
Transkip Wawancara Deputi National Project Director of CAPPLER Kolier Heryanto (22/05/08)
T: Bagaimana peran humas Depkumham dalam mengelola media internal? J:
Sekarang itu Biro Humas itu hanya punya satu media internal dalam artian eh..apa hardcopy ya itu cuma satu namanya majalah hukum dan ham. Itu dalam kaitan dengan Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri. Nah..selama ini dikelola dengan pas-pasan lah begitu boleh dibilang dikelola pas-pasan karena pertama ya sumber daya manusia (SDM) kita sendiri belum begitu terlatih dalam tulis menulis dengan baik. Kemudian yang kedua eh apa namanya...ya mekanisme rapat di antara kita itu memang jarang sekali dilakukan, nah..ini juga menyebabkan susahnya kita membuat satu tim yang apa mempunyai cara pikir, mempunyai cara tindak, dan mempunyai keinginan-keinginan yang dipersepsikan sama. Sama bukan berarti tidak ada kemajemukan, sama dalam artian bahwa kita punya kesepahaman oh..ini media internal kita mau kita bawa ke sini, oh..ini media internal kita harus memiliki ciri-ciri seperti ini sehingga media internal kita yang dalam artian majalah hukum dan ham itu yang dikelola biro humas ya itu seperti itu. Tapi kita punya media internal banyak sebenarnya tiap unit utama punya sendiri-sendiri nah ini juga salah satu faktor kenapa media internal kita itu tidak menjadi satu media internal yang utuh, yang kuat, yang bisa dipakai oleh seluruh Depkumham gitu nah ini parsial gitu. Nah ini yang terakhir itu tentu adalah keterbatasan anggaran. Nah kita itu hanya bisa mencetak setiap tiga bulan sekali. Nah isunya sudah berkembangberkembang kadang-kadang yang selama tiga bulan itu tidak ter-record dengan baik yang ter-record yang terakhir atau yang ujung sama yang terakhir, sehingga kalau orang baca ehm...media Depkumham itu kadangkadang apa eh..terjadi loncatan berita gitu dan memang sangat susah gitu dengan eh..nilai yang sangat kecil sekali kita itu mungkin hanya mampu bisa
black and white itu kurang lebih 28 halaman ya, dengan 28 halaman apa sih..yang bisa diceritakan untuk sebuah organisasi besar seperti ini. Apa namanya punya banyak sekali aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan kemudian maksudnya aktivitas pimpinan itu pak menteri dan jajarannya para eselon I dan eselon II kemudian juga institusi sendiri yang banyak sekali terlibat dalam berbagai hal di masyarakat.
T: Adakah koordinasi humas Depkumham dengan media center dalam mengelola media internal? J:
Ya..kalau dalam kaitan media center ya tentu Depkumham bersyukur karena di media center itu media internal newsletter itu dikelola secara profesional. Dan kemudian juga eh..apa rutinitas penerbitannya juga lebih sering sehingga covered terhadap pemerintahan Depkumham itu lebih terpantau, lebih terstruktur kemudian beritanya juga secara teratur itu bisa orang kalau buka media itu eh..bisa tahu perjalanan Depkumham dari hari kehari. Nah selain itu juga kan teman-teman ditunjang oleh satu media pencari informasi yang sangat akurat baik secara lapangan maupun secara elektronik itu juga ditunjang sangat kuat. Nah..dalam kaitannya ini soal koordinasi saya kira eh...selama masih dikelola olah konsultan itu memang koordinasi kita tidak begitu mendalam Cuma memang ada beberapa orang yang dilibatkan misalnya saya sendiri kemudian dengan Pak Wahid kemudian satu lagi Pak Joko. Tapi saya kira kedua beliau ini sangat sibuk alhamdulillah ya teman-teman dari media center itu selalu mengirim dokumen itu sebelum jadi ke saya. Hingga ada beberapa hal ya khususnya megenai ke Depkumhaman ini kalau saya menemukan kesalahan-kesalahan ya..langsung saya koreksi dan dengan demikian ya...selain teman-teman dari media center sendiri memang sangat peka sekali terhadap dinamika Depkumham, nyambung gitu jadi kalau ada koreksi sedikit sifatnya mungkin redaksional sifatnya juga mungkin karena secara historis nggak begitu paham Depkumham atau mungkin ada satu kalimat yang jika itu keluar mungkin bisa ehm..menyinggung unit yang lain, itulah tugas saya.
Nah itu pada proses editing, tapi sampai hari ini saya sendiri belum pernah ikut menulis dalam newsletter tapi hanya editing saja.
T: Siapa stakeholder utama media internal Depkumham? J:
Saya sendiri tidak tahu persis dari teman-teman media center ya..eh..beliau-beliau belum pernah cerita kepada saya stakeholder yang pasti. Tetapi yang kita rasakan di lingkungan pusat itu hampir semua penjabat sampai dengan tingkat eselon II itu sudah pasti. Kemudian di sebarkan juga ke daerah yang jumlahnya kurang lebih 5.000 eksemplar. Saya kira dengan 5.000 eksemplar itu kalau misalnya menjangkau seluruh pejabat sampai tingkat eselon III atau IV mungkin ga sampai karena jumlah pejabat kita ga sampai segitu...Cuma pendistribusiaannya saya tidak tahu secara persis.
T: Sejauh mana kontribusi Anda pengelolaan newsletter hukumham.info? J:
Wah ..itu dia sampai hari ini saya belum terlibat terlalu mendalam yang pasti kalau newsletter saya editing kalau website hukumham.info saya mungkin lebih sering mendengan beritanya sajadaripada saya dilibatkan karena memang mungkin kaitannya dengan kesibukan saya sendiri ya mungkin juga kaitannya dengan setiap keterlibatan dengan kepanitiaan itu mungkin ada itungan cost nya sendiri hingga saya di hukumham.info tidak dilibatkan gitu tapi kalau di newsletter saya dilibatkan tapi kalau di hukumham.info walau tidak dilibatkan sampai saat ini belum ada keluhan dari masyarakat yang saya tahu dan banyak pihak puas. Termasuk teman-teman yang diluar menganggap bahwa hukumham.info menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari saya padahal itu jelas terpisah dari saya.
T: Bagaimana
pendapat
Anda
tentang
tampilan,
isi,
penulisan
hukumham.info? J:
Saya kira sangat apa ya....penampilannya menarik, bahasanya sangat menarik dan komunikatif gitu orang kalau mau tahu Depkumham ya bacalah newsletter hukumham.info. Secara umum itu tercovered seluruhnya.
T: Apakah media center telah berhasil membuat dan mengelola media internal yang efektif? J:
Saya kira kita belum pernah melakukan penelitian secara resmi mengenai hal itu tapi eh...saya lihat di berbagai daerah eh..yang ketemu sama saya ada dua hal kenapa kemudian ketika disebutkan nama saya Kolier Heryanto kemudian orang melihat saya sepeti selebritis itu dua hal yang pertama kaitannya dengan newsletter dan yang kedua kaitannya dengan majalah Poros. Ya majalah Poros itu media internal dikelola tapi bersama dengan forum wartawan. Jadi itu yang saya kira dengan begitu saya berani berkesimpulan bahwa media kita itu berhasil menggugah spirit yang lain dan kemudian teman-teman di unit-unit utama yang lain kemudian membuat center-center baru yang diharapkan bisa menjadi media center dari media center kita. Saya kira berhasil pertama menggugah spirit mereka untuk publish segala macam informasinya kemudian yang kedua juga beliau ingin dipublish dengan media kita yang besar kemudian mereka banyak belajar ke media center.
T: Apakah pengelolaan media internal yang sudah dibuat delapan edisi dapat meningkatkan citra Depkumham di mata stakeholder internal? Bagaimana, uraikan? J:
Saya kira sama dengan yang kedua tadi yang barusan saya sebut, jadi saya kira bisa itu mereka merasa dilibatkan jadi semua unit utama kalau pas kita ke kantor wilayah itu merasa dilibatkan. Dengan adanya newsletter ya mungkin nanti beritanya bisa dikombinasi ya jadi bukan pemberitaan yang lebih terkhusus para pejabat eselon I nanti kalau sudah bisa ke tingkat kantor wilayah barangkali itulah bagian dari mereka untuk berlomba, untuk berlomba, untuk mengejar untuk apa mereka diberitakan dan sebagainya mungkin nanti ada kompetisi, kompetisi pencitraan masing-masing kan gitu. Sekarang pun saya juga melihat di unit utama eselon I terutama pimpinannya para pejabat eselon I sudah senang sekali tampil. Kalau dulu kan... yang sering tampil kalau kita baca di media massa ya paling Pak Hafid
Abbas, Bu Harkristuti mungkin sekali-sekali eh..apa namanya dari BPHN tapi sekarang semuanya seperti itu ingin gitu..setiap terbitan kita itukan diberi pos semua jadi mereka kepingin saling belomba mereka ingin menunjukan bahwa unit-unit utama itu sangat dinamis untuk mendukung tugas pokok Depkumham. Tugas pokok dan fungsi Depkumham dalam pembangunan hukum dan ham.
T: Pengelolaan
hukumham.info
ke
depan
akan
dikelola
oleh
staf
Depkumham, apa SDM dan dana menjadi kendala? J:
Saya kira dengan sistem pemagangan atau interenship yang dilakukan oleh media center sekarang mudah-mudahan tidak ada gap ya kan...bisa langsung berlanjut baik. Cuma yang jadi persoalan sekarang adalah bagaimana mengintergrasikan eh..dana ini, dana yang biasa dipakai oleh media center itu ke dalam APBN kita ke depan ini saya kira perlu dukungan dari konsultan kita sebelumnya supaya nanti pada waktu kita mau peralihan itu anggaran sudah mulai dikenal APBN sehingga nanti ke depan sudah bisa terintegrasi dengan baik dan cukup. Kalau misalnya nanti ga cukup pasti akan diklaim kan..akan terjadi penurunan kualitas. Nah ketika terjadi seperti itu maka ya SDM yang mengelola pun yang sudah sesungguhnya siap lama-lama yah ”gw mau ngapain orang ga ada anggarannya kok” kira-kira seperti itu yah...
T: Apa masukan untuk media internal newsletter hukumham.info? J:
Ya masukan saya kira yang paling penting sebelum apa ditinggalkan oleh konsultan Bamboedoea itu bener-bener teman-teman yang sudah direkrut kemarin itu bisa menggantikan para teman-teman dari konsulatn Bamboedoea. Dan saya kira juga orang-orang lapangan Bamboedoea itu yang nggak bisa di..mungkin kultur itu bisa kita ikuti mungkin agak berat. Misalnya orang yang punya dedikasi seperti Mba Lelly, kemudian seperti Mas Andi, kemudian seperti Mas Oddi nah...yang seperti itu dia tengah malam saya pernah di DPR jam dua malam dia masih di sana.
Ya teman-teman kitakan biasanya jam kerja kantor nah saya kira tradisi atau kultur seperti itu harus berubah, nah kalau itu semuanya sukses han kemudian juga ditunjang anggaran saya kira pengembangan selanjutnya adalah lebih banyak juga memberikan porsilah mungkin halamannya ditambah kemudian juga memberikan porsi kepada kantor wilayah kemudian kita juga membuat satu komunikasi kantor wilayah yang baik. Kalau bisa kita juga melakukan capacity building dengan pengelolapengelola di kantor wilayah sehingga kita satu main frame sehingga kalau ada kaya gini ini masuknya ke sini ini masuknya ke sini sehingga wajah ini benarbenar wajah Depkumham nantinya bukan wajah Sekjen atau unit tertentu yang paling aktif. Misalnya saat ini yang palig aktif adalah Bu Harkristuti atau Pak Hafid Abbas ya kayanya semua mereka. Nah ke depan saya kira kalau misalnya semua diwacanakan itu kemudian ada capacity building dan ada staf yang menunjang di sana mungkin mereka akan masuk kompilasi sidang redaksikan selesai kan gitu, edit dan cetak gitu saya kira seperti itu.
Transkip Wawancara Redaktur pelaksana newsletter hukumham.info Apriyanto Maulana (10/06/08)
C. Tugas dan Program T: Apa itu newsletter hukumham.info? J:
Newsletter hukumham.info itu adalah media internal Departemen Hukum dan HAM yang menyajikan informasi aktual di lingkungan atau unit-unit Depkumham. Newsletter ini delapan halaman karena itu menyajikan informasi yang aktual, singkat dalam format berita. Harapannya dengan informasi yang singkat ini pembaca dapat memahami informasi kegiatan yang ada di setiap unit Depkumham.
T: Sejauh mana peran newsletter hukumham.info dalam mensosialisasikan program-program Depkumham kepada stakeholder? J:
Karena menyajikan informasi dari unit-unit itu, para pembaca baik kalangan
di
lingkungan
Depkumham
sendiri
maupun
stakeholder
Depkumham, akan tahu kegiatan yang diadakan di masing-masing unit Depkumham. Informasi ini bukan hanya menyajikan kegiatan, tetapi juga berbagai kebijakan dan sosialisasinya kepada masyarakat.
T: Mengapa newsletter hukumham.info diterbitkan sebulan sekali? J:
Sejauh ini penerbitan newsletter dalam waktu sebulan sudah cukup karena informasi itu sudah cukup mewakili kejadian yang terjadi di unit-unit Depkumham. Kalau terlalu cepat khawatir dengan jumlah frekuensi yang banyak akan menghadapi kendala. Pertama dari SDM untuk liputan. Kedua menyangkut distribusi ke lapangan karena newsletter ini disebar ke 5.000 wilayah seluruh Indonesia. Bayangkan kalau terlalu sering mungkin para pembaca juga akan bosan. Sebaiknya juga kalau terlalu lama itu pembaca menunggu-nunggu. Jadi
saya pikir sebulan sudah cukup karena itu kan informasinya dalam bentuk singkat dan aktual.
T: Apa saja isi/rubrik newsletter hukumham.info? Apa sudah mencerminkan kegiatan di unit Depkumham? J:
Pada dasarnya rubrikasi yang ada di newsletter ini tidak terlalu banyak. Yang pertama adalah berisi tentang Fokus Utama jadi kita tampilkan informasi yang paling menarik di setiap kejadian di Depkumham. Berikutnya ada Seputar Kita informasinya tentang aktivitas di seputar unit-unit di Depkumham. Setiap unit terwakili informasinya dalam Seputar Kita. Newsletter ini juga menyajikan informasi yang ringan karena itu kemudian ada rubrik Publik. Jadi informasi yang berkaitan dengan masyarakat ada di sini termasuk juga adanya rubrik Profil. Nah Sekilas Info itu pada amat terampil dalam menyajikan informasiinformasi singkat sekilas yang tidak masuk pada rubri-rubrik lain karena dengan jumlah halaman yang terbatas tidak mungkin semua artikel dan unit itu bisa masuk semua. Jadi, solusinya adalah berita singkat di Sekilas Info.
T: Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat media internal? J:
Faktor yang menentukan keberhasilan pembuatan media internal itu adalah yang pertama tentu pada kemauan dan kesungguhan dari pihak manajemen, dalam hal ini pihak departemen, untuk membuat media internal. Jadi manajemen menyadari pentingnya newsletter sebagai wahana untuk mengangkat citra departemen, sehingga masyarakat tahu apa yang dikerjakan oleh departemen. Yang kedua, menyangkut pengelolaan. Tentu saja untuk membuat newsletter yang baik harus dikelola oleh orang-orang yang punya kemampuan dalam hal meliput. Kedua, menulis termasuk editingnya dan menbuat desain supaya enak dibaca ditambah juga foto. Manajemen ini tentu saja harus
didukung oleh anggaran yang memadai karena untuk membuat media internal itu perlu dana yang tidak menghasilkan untung. Agar produk ini bisa terdistribusikan sampai ke pembaca. Tapi catatan saya yang terpenting adalah bagaimana newsletter itu bisa berkelanjutan. Itu rumus antara visi misi, pengelola dan SDM dan keuangan adalah sebagai tujuan utama.
T: Dalam manajemen pengelolaan hukumham.info, adakah pembidanganpembidangan pengelolaan? J:
Tentu saja dari newsletter ini terdiri atas beberapa bagaian. Yang utama tentu saja adalah bagian redaksi, mulai dari pimpinan redaksi sampai ke bagian redaksi. Mereka terdiri atas penanggung jawab dan juga orang yang mengkoordinir liputan sampai menghasilkan penulisan sehingga ditulis oleh para reporter itu kemudian di edit oleh redaktur. Setelah itu, kemudian didesain oleh disainer yang biasa membuat itu. Nah, proses terakhir yang penting adalah pada bagian editing. Dalam editing untuk hukumham.info itu dilakukan secara praktis dari teman-teman redaksi yang ada. Biasanya sampai sekitar tujuh orang. Harapannya kemudian tingkat kesalahan karena salah ketik, pemilihan foto yang tidak benar itu bisa diperbaiki sebelum naik cetak. Itu kondisi idealnya.
D. Packaging Newsletter Hukumham.info T: Bagaimana tahap-tahap proses pembuatan newsletter hukumham.info? J:
Idealnya bahwa kemudian newsletter itu dimulai dengan tahapan dari rapat perencanaan untuk menentukan topik-topik yang diangkat untuk tulisan. Namun karena proses itu sudah berjalan dengan lancar, selanjutnya berjalan dengan sendirinya. Prosesnya agar lebih mudah kemudian artikel yang ada itu diambil dari bahan info pers yang merupakan hasil liputan dari redaksi yang sudah dimuat di website hukumham.info. Proses selanjutnya adalah mengumpulkan artikel-ertikel yang ada selama sebulan. Nah, kemudian dipilih dan dipilahlah yang berisi informasi yang menarik yang mewakili unitunit yang ada.
Nah, ada saatnya setiap unit terberitakan, tapi ada juga yang tidak ada. Ini kembali kepada aktivitas-aktivitas yang ada di unit itu. Proses selanjutnya adalah proses editing sampai editorial dan seterusnya sebelum didisain. Dalam hal ini jujur saja proses pembuatan newsletter tidak melibatkan orang banyak dalam proses editorial. Hanya satu dua orang saja yang berperan langsung. Nah itu jadi catatan ke depan karena adanya satu dua orang ini akan menentukan produk/output ini jadi atau tidak. Jadi secara ringkas, prosedurnya adalah yang pertama rapat redaksi untuk menentukan topik, yang kedua pembagian tugas untuk kegiatan reportase, yang ketiga proses penulisan, yang keempat proses editing awal artikel yang masuk, kelima adalah proses pengumpulan naskah yang terjadi selama sebulan, keenam memilih artikel berdasarkan unit-unit yang ada, ketujuh memenuhi artikel itu dengan jumlah yang ada di majalah. Kesembilan, editing artikel yang kesepuluh pemilihan foto berdasarkan caption-nya, yang kesebelas adalah proses disain berdasarkan template yang ada, yang berikutnya adalah proses editing rame-rame sekitar tujuh orang yang termasuk dalam redaksi. Dari koreksi ini, kemudian dibuat final art untuk kemudian dijadikan film setelah itu dicetak. Setelah dicetak, kemudian newsletter yang sudah jadi itu kemudian dikasih nama untuk dikirimkan ke alamat tujuan. Begitu seterusnya.
T: Bagaimana pemilihan cover atau tampilan depan hukumham.info? J:
Ya jelas untuk pemilihan cover itu dipilih kegiatan yang paling penting atau menarik. Biasanya tentu saja melibatkan kejadian yang besar perkara nasional, atau tokoh besar yang dalam hal ini biasanya menteri. Jadi dari unitunit yang ada apa pilihannya. Nah, selama ini yang terjadi adalah liputan yang berkaitan dengan lapas, verifikasi parpol, atau juga imigrasi. Tapi kira-kira informasi yang ada memberikan nilai positif buat departemen dan informasi itu kira-kira akan labih menarik dibandingkan artikel yang lain, narasumbernya juga cukup dan bahannya juga cukup. Dan
itu juga didukung oleh foto yang menarik, juga karena itu ditaruh di halaman pertama.
T: Bagaimana cara penyaringan data atau informasi yang akan disajikan pada newsletter hukumham.info? J:
Yang pertama pengolahan data itu dilakukan oleh berbagai peristiwa yang diadakan di masing-masing unit atau bisa juga kegiatan yang dilakukan oleh PIK. Nah sasaran itu tetap pada unit-unit yang ada. Memang ada unit yang banyak peristiwanya kita sebut di Dirjen Pemasyarakan dan Imigrasi, ada juga yang sepi. Nah, mau nggak mau informasi yang paling banyak disajikan adalah yang mencakup kegiatan menteri. Karena biasanya menteri itu diundang oleh unit-unit itu ketika mereka mengadakan hajatan. Nah, itu dari pengumpulan bahan kemudian ditulis. Dari hasil liputan itu kemudian nanti dipilih, diusahakan dari masing-masing unit itu terwakil dari artikel yang ada. Kalau memang masih ada unit yang pertemuannya lebih dari satu itu kemudian bisa diambil dari dua peristiwa. Tetapi tentu saja peristiws itu tetap menarik untuk diketahui oleh masyarakat.
T: Bagaimana pemilihan tulisan pada newsletter hukumham.info? J:
Sistem beritanya itu kemudian tadi ya dalam kategori penting. Ada narasumber yang jelas, kejadian jelas. Kebetulan para reporter dan redaksi hukumham.info sudah dibekali teknik penulisan untuk berita, sehingga mereka dapat memahami apa saja kira-kira informasi yang disajikan berdasarkan format berita. Nah, itu yang terpenting format tulisan dalam kaidah-kaidah standar penulisan berita dengan memperhatikan standar penulisan berdasarkan bahasa indonesia yang baik dan benar karena itu agar lebih memudahkan editor untuk mengoreksi artikel yang sudah dimuat pada newsletter.
T: Bagaimana pemilihan warna serta gaya pada newsletter hukumham.info?
J:
Pada dasarnya untuk disain ada pada templete yang sudah ada. Itu menjadi standar acuan bagi pengelola jadi disain-disain mengikuti standar yang sudah ada. Untuk pemilihan warna disesuaikan dengan warna dasar hukumham hijau dan kemudian itu manjadi dasar juga bagi pemilihan warna-warna berikutnya. Untuk disain karena ini mengikuti departemen, warna tidak terlalu yang anehaneh. Lebih cenderung baku dan formal. Memang pada tiga bulan terakhir sudah mulai ada penyegaran terutama pada artikel-ertikel yang santai, foto dan artikel itu tidak terlalu formal. Ya mungkin dengan tampilan yang lebih modis.
T: Bagaimana pemilihan foto pada newsletter hukuham.info? J:
Pemilihan foto tentu saja mewakili kegiatan tulisan yang ada di artikel itu. memang ada kendala karena kejadian-kejadian yang ada di Depkumham sifatnya formal dan ceremonial, konferensi pers atau seminar. Nah, dalam hal itu agak boring kalau hanya menampilkan ”orang duduk” pasti tidak menarik. Nah, karena itu kemudian disiasati mencari angle-angle yang agak beda. Kalau biasa duduk, kemudian cari dari angel-angel yang lain Sehingga kemudian ada sisi-sisi human interest yang ingin dibangun. Kita menghindari foto-foto yang sifatnya itu kaku hanya berjejer kaya wayang karena menurut kami itu tidak menarik buat pembaca. Jadi dibuatlah jika ada foto bareng dibuatlah seolah olah sedang salaman atau berdialog.
T: Bagaimana
proses
approval
newsletter
hukumham.info
apakah
melibatkan banyak orang? J:
Ya..sebelum di approval artikel diperbanyak untuk dikoreksi rame-rame. Approval terutama oleh penanggung jawab dan dewan redaksi senior. Kemudian bahwa selama ini approvalnya itu bisa berjalan dengan cepat artinya dalam waktu satu atau dua hari. Ini kalau misalnya dari penanggung jawa atau redaksi senior sudah ada itu dianggap sudah mewakili sehingga kemudian naskah bisa buat ffind art (FA) dan dicetak.
Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti untuk approval hanya tadi proses editing dari teman-teman itu kemudian yang penting bagaimana koreksi dari teman-teman itu sinkronkan karena boleh jadi teman satu dengan teman yang lain beda-beda dalam memberikan koreksi.
T: Apakah ada kesulitan dalam pembuatan FA? Siapa saja yang terlibat? J:
Proses FA itu sudah dalam percetakan, kemudian langsung cetak saja.
T: Hambatan
apa
yang
dihadapi
dalam
pembuatan
newsletter
hukumham.info? T:
Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti karena pertama dari sisi pendanaan sejauh ini hukumham.info mendapatkan pendanaan dari UNDP sebagai proyek CAPPLER. Kemudian dari SDM itu juga tidak ada kendala karena para reporter itu sudah melewati proses pelatihan hingga menulis. Dari sisi liputan memang ada kendala tidak setiap unit terwakili. Memang itu kondisi bahwa kemudian tidak di setiap unit itu ada kegiatan. Yang berikutnya dari soal editing itu lancar-lancar saja karena melalui editor yang berpengalaman. Tapi masalahnya begini harus diakui proses ini masih melibatkan orang-orang terbatas saja karena dengan orang-orang yang terbatas itu sudah bisa menangani itu. Nah, yang akan menjadi kendala ke depan jika orang-orang ini, khususnya editor tidak ada dikhawatirkan proses ini tidak akan berjalan seperti yang seharusnya karena yang terpenting pada proses finalisasi editingnya itu. Ini kemudian menjadi tugas terbesar. Kemungkinan kalau tidak ada editor yang menghuni, keberlanjutan newsletter ini menjadi tanda tanya besar bahkan mungkin akan menghilang.
T: Apa masukan Anda bagi media internal newsletter hukumham.info? J:
Ya..bahwa kemudian media internal ini sudah berlanjut karena ini akan menjadi password bagi departemen. Newsletter ini akan menjadi output yang
kelihatan. Jadi harapannya newsletter ini akan terus berlanjut. Yang kedua tentu saja jadwal terbit yang teratur. Untuk itu, dari proses editing hingga approval itu bisa dalam waktu yang singkat sesuai dengan jadwal yang diatur. Yang berikutnya seandainya dari tim ini tidak mempunyai mereka yang terutama pada tahap finalisasi, boleh saja pengelola mendapat dukungan dari konsultan. Setelah itu, akan lepas. Jadi jika tidak ada orang yang menangani hal ini, boleh melibatkan konsultan.
Transkip Wawancara Staf Divisi Data Collection dan Redaksi newsletter hukumham.info, Lelly Andriasanti (16/05/2008)
T: Apa fungsi media internal newsletter? J:
Salah satu fungsi dari media internal newsletter itu untuk memberitahukan kepada pegawai departemen sendiri tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan tiap unti karena kita tahu bahwa Departemen Hukum dan HAM ini memiliki pegawai yang sekitar 60.000 ribu pegawai. 60.000 pegawai berartikan tidak semua pegawai mengetahui apa yang dilakukan oleh unti lain, apa yang dilakukan oleh untinya sendiri bahkan dia tidak tahu. Jadinya salah satu fungsi newsletter ini adalah memberitahukan apa sih kerja dari tiap unit kemudian kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan seperti itu.
T: Bagaimana proses pengelolaan media internal, mulai dari pencarian bahan hingga penerbitan? J:
Eh... proses pengelolaan media internal salah satunya newsletter dan yang lainnya website pertama-tama pasti kita harus tahu informasi, informasi tentang kegiatan acara, tentang eh...apa... di mana pejabat-pejabat Depkumham itu berada atau kita bisa datangi langsung pejabat-pejabat itu. Itu kalau untuk kegiatan sendiri kita sudah menjalin baik kontak dengan humashumas tiap unit sehingga setiap acara tim kami tim data sudah dikontak langsung
gitu... dan kalau untuk me-interview tokoh-tokoh penting di
Depkumham, para pejabat baik pejabat eselon I dan II itu kami kontak langsung dengan mereka. Kemudian setelah menggali informasi dan setelah kami melakukan peliputan acar dan melakukan indepth interview dengan para tokoh-tokoh eh... kami langsung menuangkannya dalam bentuk berita baik itu berupa info pers, siaran pers ataupun dalam bentuk feature. Kemudian dari berita-berita info pers yang dibuat setiap harinya yang kami tampilkan langsung melalui website kami olah dan kami pilah-pilah
berdasarkan unit-unit karena jumlah unit yang ada di Depkumham ada 11 kami usahakan dalam sebuah newsletter yang diterbitkan sebulan sekali itu dapat mewakili setiap unit gitu...eh... setelah dipilih-pilih dari sekian banyak acara yang dilakukan unit kami merumuskan secara bersama kemudian mengeditnya, setelah diputuskan setelah melalui proses editing baru akan dicetak dalam waktu satu hingga dua hari. Karena sebelumnya kita harus menyerahkan kepada Deputi NPD CAPPLER untuk diedit ulang gitu..jadi pengeditan itu tidak hanya dilakukan oleh tim data sendiri tapi juga Depitu National Project Director kemudian oleh pihak-pihak lain, gitu...sampai dicetak. Setelah dicetak kemudian disebarkan ke upt-upt yang dimiliki oleh Depkumham dan kanwil-kanwil di bawah Depkumham.
T: Apakah Anda juga berperan sebagai reporter media center? J: Ya..alhamdulillah saya juga berperan sebagai reporter, baik reporter tertulis maupun jurnalis foto dan juga sebagai editor dan sekertaris editor.
T: Apa kendala yang dihadapi dalam mencari berita? J:
Kendala yang dihadapi disaat mencari berita diawal-awal aja waktu PIK ini masih berdiri karena masih jarang sekali unit-unit yang mengenal PIK pertama kali berdiri. Jadi kendala-kendalanya kami diusir lah atau apalah, tapi kalau sekarang sudah welcome dalam satu bulan PIK berdiri alhamdulillah sudah welcome hanya saja kalau ke upt-upt kita memang harus telpon terlebih dahulu. Dan menjelaskan ulang apa itu PIK, apa perannya baru mereka akan mengenal baru kita bisa masuk dari situ. Ya.. paling hanya itu saja.
T: Bagaimana cara Anda mencari bahan dari narasumber? J:
Cara mencari bahan dari narasumber eh...kami lebih sering melakukan dpeth interview atau misalnya kalau kegiatan-kegiatan ada kegiatan seminar atau sosialisasi kami juga mengandalkan presentasi dari para direktur-direktur yang menjadi penbicara dalam acara seminar gitu...
T: Apakah setiap informasi yang didapat berasal dari wartawan atau staf DC yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari berita? J:
Yang pasti...kalau wartawan itu tidak apa... sangat terkait erat dengan tim data gitu... karena kita tidak dapat bekerja sendirian gitu...eh...jadi kadangkadang kita menghubungi wartawan ada acar ini loh...kadang-kadang juga eh...ada kalanya kita diberitahu wartawan eh...misalnya suatu kedatangan parpol kita tidak bisa terus stanby di sana karena keterbatasan personil jadi di sini alhamdulillahnya ada koordinasi yang baik antara baik kami maupun dengan wartawan.
T: Selama Anda mengelola media internal newsletter hukumham.info kesulitan apa yang Anda dapat? J:
Ehm...bukan sebenarnya tidak terlalu sulit kalau untuk mengelola media newsletter hukumham.info karena hanya sebulan sekali yah. Eh.. kesulitannya sih..sepertinya tidak ada, dibawa menyenangkan saja.
T: Menurut Anda, bagaimana berita yang ada di newsletter? J:
Muatannya cukup karena saya pengelola sendiri jadi saya merasa sejauh ini mewakili seluruh unit ya walaupun ada satu edisi atau dua edisi eh.. Memang kurang variatif dan terkesan hardnews semua jadinya agak berat untuk membacanya. Eh...tapi semakin hari semakin memperbaiki muatan terutama newsletter supaya tidak semuanya informasi yang dimuat itu hardnews gitu ada featurenya kemudian kami akan usahakan untuk edisi-edisi selanjutnya ada profil.
T: Apakah berita yang disajikan selalu up to date? J:
Eh...seperti yang saya katakan tadi newsletter sendiri otomatis nggak up to date nggak fresh karena itu sudah sebulan sebelumnyakan gitu, tapi kalau untuk website hukuham.info alhamdulillah kami selalu up to date. Misalnya dalam sehari kami dapat berita langsung kami cemplungkan kedalam info pers.
T: Apa saran dan harapan Anda bagi media internal? J:
Khusus untuk hukumham.info newsletter eh..sayang sekali gitu karena hanya penerbitannya hanya sebulan sekali. Apadahal ada majalah lain eh...di dalam Depkumham sendiri sama itu majalah dengan ketebalan yang tentunya lebih dibandingkan dengan newsletter hukumham.info yang hanya beberapa sekitar delapan halaman yah. Ehm..jadi sebaiknya kalau newletter itu diterbitkan minimal dua kali dalam sebulan seperti itu, bukan sebulan sekali. Dan mungkin harus ada periode waktu untuk memberikan sentuhan dalam penampilan–penampilan hukumham.info jadi ada kita harus menetapkan periode waktunya mungkin dua tahun atau berapa edisi kita terus mengganti cover atau tata letak gitu...agar lebih variatif dan orang otomatis akan tertarikkan kalau gitu.
Transkip Wawancara Disainer newsletter hukumham.info Afrizal (24/04/2008)
T: Menurut Anda, bagaimana pemilihan karakter untuk newsletter? J:
Menurut saya karakter newsletter ini hukumham.info ingin menampilkan sesuatu yang informatif dan luas. Dan juga mencerminkan dalam bidang hukum berdasarkan judulnya inikan hukuham.info harusnyakan newsletter ini berisikan hukum dan ham yah disini nggak semuanya berisi hukum dan ham di edisi maret nih edisi tujuh di sini ada jawara tempo dunia itu masuk dalam seputar publik. Dari karakter newsletter ini saya hanya meneruskan ya karena sebelumnya, desainer sebelumnya eh...membuat settingan newsletter seperti ini jadi saya hanya menyesuaikan bagaimana newsletter ini bisa enak dilihat yang pasti dengan sedikit perubahan. Ya perubahannya seperti tata letak foto dan permainan warna saja.
T: Bagaimana pemilihan disain cover newsletter? Seperti apa? J:
Ehm.. kebetulan di newsletter ini saya bukan jadi yang pertama jadi eh untuk desain newsletter tersebut saya meneruskan yang sebelumnya. Saya baru edisi kedua. Dalam desainnya itu paling daftar isinya yang diubah itu daftar isi saya yang bikin diperbaharui. Cover ini saya hanya menyesuaikan juga yang headernya ini sudah ada dari desainer sebelumnya ya…saya hanya meneruskan merubah daftar isi dan redaksinya. Sebelumnya daftar isi berada di sebelah kiri. Dan sebelumnya juga menggunakan background foto transparan sehingga orang yang melihar daftar isi serta redaksi kurang jelas. Jadi saya membuat perbaharuan desain yang sekarang ini diusahakan agar orang bisa melihat isi dari hukumham.info newsletter itu tanpa ada gangguan (noise). Untuk pemilihan foto berdasarkan dari judul, kalau tata letak saya hanya merubah agar tidak kaku. Pemilihan foto juga berpengaruh pada desain karena foto
merupakan pesan dari berita dan mencerminkan artikel dari yang dimasukan dalam newsletter.
T: Gaya apa yang tercermin pada newsletter hukumham.info. apakah ilmiah, informatif, anggun, menghibur, kenapa? J:
Gaya yang telihat di newsletter ini sendiri lebih serius dan informatif. Mungkin karena informasi yang disajikan mengenai hukum dan ham jadi ya…diusahakan untuk tidak terlalu rame. Karena di sini yang buat adalah Departemen hukum dan para pembacanya orang-orang hukum jadi tidak memerlukan terlalu banyak desain tapi yang penting isinya.
T: Bagaimana pemilihan warna-warna dalam newsletter hukumham.info? J:
Kebetulan di sini dalam pemilihan warna tulisan itu untuk teks dari artikel itu memang sudah dari redaksinya yah….tapi kalau yang judul yah…disetiap berita inikan warna-warni ini saya menggunakan warna dari judulnya ini eh…apa…berdasarkan dari background juga karena diminta dari redaksi background itukan nggak semuanya putih dibuat warna yang macem-macem. Jadi ada warna yang kontras.
T: Bagaimana proses pembuatan desain newsletter hukumham.info? Berapa lama? J:
Untuk prosedur itu yang menentukan dari redaksi sendiri jadi saya disini memasukan berita perhalaman itu kemudian ditentukan dari redaksinya bahwa halaman ini harus berbeda dan untuk tema kebetulan tena untuk hukumham redaksi yang menentukan bukan saya.
T: Kendala apa yang Anda hadapi dalam pembuatan disain newsletter? J:
Tidak banyak sih...kadang-kadang karena di sinikan untuk eh..apa isi dari artikel sudah ditentukan ya...ada yang mudah ada yang sulit. Yang mudahnya karena sudah ditentukan tadi yang sulitnya bagaimana untuk membuat isi dari
artikelnya itu pas dengan yang sudah ditentukan. Ya...kadang-kadang misalkan isi artikelnya itu banyak, kadang-kadang teksnya renggang. T: Bagaimana mengatasinya? J:
Kebetulan saya mengerjakan newsletter ini dibantu oleh redaksi sendiri jadi misalnya ada yang kelebihan itu diedit oleh redaksi jadi saya tidak punya hak gitu...untuk mengedit karena saya tidak tahu berita mana yang penting mana yang tidak penting.
T: Apa harapan Anda dalam pembuatan desain newsletter yang lebih baik? J:
Oh...dari newsletter ini setiap edisinya warna dari isi itu berubah-ubah tapi kalau saya lihat masih terlalu standart. Ya...untuk membuat ini lebih dari standart sebenarnya sulit juga ya...di sinikan untuk setting nya sendiri ditentukan oleh redaksi kalau settingannya bolah saya rubah sih....mungkin bisa lebih apa yah...banyak perubahannya dan tidak monoton. Sebenarnya untuk masalah desain newsletter hukumham.info sendiri telah dibicarakan oleh tim redaksi namun belum ada reaksi dari redaksi.
Transkip Wawancara Stakeholder Internal Depkumham, Kasubag Humas Direktorat Jenderal HAM, Edi Purwanto. (20/05/2008)
D. Produk dan Media PIK T: Apakah informasi yang terkait dengan media internal disajikan dengan lengkap? J:
Eh...saya kira semua informasi baik dari newsletter, info pers sudah cukup lengkap.
T: Apakah produk tersebut Anda peroleh dengan mudah? J:
Iya selama ini bisa saya peroleh dengan mudah.
T: Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? J:
Ya saya kira sudah cukup, cuma eh...itu salah satu keuntungan saya karena di Ditjen HAM di tempat ini sangat mudah untuk mengakses dan kita juga diberi peluang dan ruang untuk senantiasa mengakses apalgi websites dan karena di sini juga diberikan kebebasan untuk mengakses melalui internet setiap saat kita bisa mengakses seluruh informasi melalui websites itu dengan baik selama ini ya mudah-mudahan untuk selanjutnya begitu.
T: Apakah produk PIK menunjang kinerja Anda? J:
Ya sangat menunjang karena eh...kalau ada pemberitaan-pemberitaan yang sudah kita koordinasikan tentang publisitas-publisitas yang menyangkut terutama dengan unit utama dan juga tentang Ditjen HAM kalau ada hal-hal yang misalnya tidak sesuai atau tidak cocok dengan ketika peliputan dengan mudah kita juga bisa menyampaikan perbaikan-perbaikan dengan tim yang membuat publikasi pemberitaan di media ini.
E. Newsletter T: Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info?
J:
Ya..yang saya ketahui tentang newsletter hukumham.info di sini memuat pemberitaan-pemberitaan publisitas tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit utama yang ada di Depkumham. eh..walaupun kelihatannya memang belum semua unit eselon I terpublikasikan mungkin ini apakah kendala dari unit eselon I yang bersangkutan atau apakah ini eh...kurangnya upaya dari Pusat Informasi ya ini perlu ada kajian-kajian lebih mendalam.
T: Apa manfaat hukumham.info bagi Anda terhadap informasi, hiburan, dan edukasi? J:
Iya kalau soal tentang informasinya saya kira cukup baik cukup lengkap kemudian kalau hubungannya dengan hiburan gimana ya..karena kita baca ya memang diwaktu-waktu yang memang tersedia untuk itu. Jadi kami memanfaatkan waktu yang tersedia itu. Kemudian kalau untuk edukasinya ini juga cukup baik karena memang apabila ini diketahui oleh masyarakat luas tentang apa yang ada di dalam pemberitaan newsletter ini, ini mencerminkan pemberitaan-pemberitaan yang real. Eh..terutama juga dari unit-unit eselon I yang terdiri dari berbagai unit yang setiap unitnya sangat berbeda bidangbidang tugasnya. Jadi sudah sangat baik, kalau misalnya unit eselon I masing-masing tugasnya sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang sekiranya untuk pelayanan kepada masyarakat. Misalnya tentang Ditjen HAM yang menangani tentang kenotariatan, tentang pelayanan kewarganegaraan, pelayanan badan hukum sudah terberitakan dengan baik, tentang parpol, tentang HKI sudah terberitakan dengan baik sehingga masyarakat juga mengerti, dan Ditjen HAM juga sudah terberitakan dengan baik kan selama ini masyarakat tahunya tentang HAM mungkin pelanggaran HAM berat seperti Munir dan sebagainya tetapi ternyata apa yang dilakukan Ditjen HAN adalah tentang kebijakankebijakan penyusunan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan HAM tentunya seperti KKR juga tentna sosialisasi hak pendidikan, penyusunan kurikulum HAM dan tentang aksi nasional HAM dan sebagainya yang terkai dengan HAM.
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? J:
Ya kalau tampilan saya kira juga sudah cukup baik. Ini memang sudah mencerminkan tampilan sebuah newsletter yang profesional karena dikerjakan oleh teman-teman yang memang expert dibidangnya dan pewarnaan di dalamnya juga sudah baik.ya saya kira sudah baik.
T: Apakah informasi yang terdapat di newsletter hukumham.info tersaji secara lengkap dan jelas? J:
Iya sebagian besar memang sudah secara lengkap ya...isi substansinya pemberitaan yang menyangkut pemberitaan eselon I tetapi di situ kadangkadang ada juga ehm...eselon I yang kurang terberitakan. Nah.. ini tadi ada hubungannya di depan tadi apakah ini kurang info dari humas yang bersangkutan atau mungkin kurangnya publisitas di Pusat Informasi sendiri.
T: Apakah Anda memperoleh kemudahan untuk mencari berita/informasi di newsletter hukumham.info? J:
Ya ini kita kalau membaca sesuatu itu baik buku, majalah maupun termasuk newsletter ini tentunya untuk memudahkan kita mencari berita tentunya kita lihat daftar isi. Nah ini juga ternyata daftar isi di taruh di depan di mana kita bisa membaca mana yang kira –kira akan kita cari di situ dengan mudah sangat kita dapatkan dari daftar isi di halaman depan.
T: Bagaimana intensitas Anda sebagai pembaca newsletter hukumham.info? J:
Iya setiap newsletter hukuham.info itu terbit selalu saya baca pada kesempatan pertama karena itu sangat erat kaitannya dengan tugas kehumasan kami.
T: Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? J:
Ya kalau masalah up to date, kebaruan itu memang karena newsletter hukumham.info ini terbitnya sebulan sekali jadi ya memang dalam kurunwaktu sebulan itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga informasi
yang disampaikan memang yang terjadi di dalam kurun waktu sebulan itu ya saya kira cukup baru.
T: Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? J:
Ya rubrikasi dari newsletter hukumham.info saya kira sudah cukup ya. Di situ ada fokus, ada seputar kita, ada publik, ada sekilas info ini saya kira sudah cukup ya. Tetapi apakah kira-kira masih bisa ditambah…kalau masih bisa ditambah rubrik profil juga harus disampaikan juga ya ini jadi pemicu kinerja dari pegawai Depkumham.
T: Apakah newsletter hukumahm.info berfungsi secara entertain untuk Anda? J:
Ya walaupun tidak banyak sebenarnya ada yang terwakili di sini soal entertain itu misalnya berita-berita yang menyangkut selebritis misalnya selebritis yang terlibat di lingkungan-lingkungan departemen. Ataupun tokohtokoh yang terlibat diulang tahun HAM Internasional itu juga pernah dilakukan ada beberapa selebritis yang terlibat. Kemudian juga pemilihan duta hukum yang baru saja dilakukan. Saya kira cukup terwakili walaupun tidak banyak.
T: Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang? J:
Ya saya kira kelengkapan publisitas tentunya menyangkut seluruh unitunit yang ada itu memang diharapkan jadi jangan ada anggapan seakan-akan kok unit saya tidak terpublikasikan, nah itu nanti pemecahan masalahnya bagaimana saya kira sambil berjalan tapi tidak terlalu lama bisa dipecahkan masalah itu karena tidak mungkin ada unit utama yang tidak melakukan kegiatan jadi pasti ada kegiatan di setiap unit utama. Cuma masalahnya ada beberapa unit utama walaupun tidak banyak yang belum tersajikan di newsletter. Saya kira memang ada mobilitas dan koordinasi yang baik antara pejabat humas di unit eselon I dengan Pusat Informasi dan Komunikasi.
Transkip Wawancara Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Balitbang HAM Ima Lestari (26/05/2008)
A. Produk dan Media PIK T: Apakah informasi yang terkait dengan media internal disajikan dengan lengkap? J:
Menurut saya iya karena informasi yang disajikan sudah mencakup berbagai aspek terutama yang berkaitan dengan Departemen Hukum dan HAM.
T: Apakah produk tersebut Anda peroleh dengan mudah? J:
Iya karena kami sering dikirimi newsletter tersebut setiap bulannya dan juga selain itu kami dngan bebas mengambil newsletter tersebut di depan ruang PIK terutama di tempat-tempat brosur.
T: Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? J:
Ehm..menurut saya sudah bagus akan tetapi halamannya masih kurang banyak atau agak tipis.
T: Apakah produk PIK menunjang kinerja Anda? J:
Ya karena dapat menyebarkan informasi mengenai kegiatan di instansi kami yaitu Balitbang HAM kepada publik secara cepat.
B. Newsletter T: Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? J:
Ehm..newsletter hukumham.info merupakan salah satu media atau produk dari PIK yang berupaya untuk menyebarkan informasi mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan oleh unit eselon I di lingkungan Depkumham atau kegiatan yang terkai dengan kegiatan menteri seperti itu.
T: Apa manfaat hukumham.info bagi Anda terhadap informasi, hiburan, dan edukasi? J:
Eh..manfaat bagi kami yaitu: pertama, sebagai bahan informasi mengenai berbagai kejadian ataupun kegiatan yang dilakukan Depkumham. Yang kedua sebagai sarana untuk menyebarkan informasi mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan oleh instansi kami. Yang ketiga, sebagai sarana hiburan dalam arti sebagai pengisi waktu luang di waktu senggang. Yang keempat, adalah menambah wawasan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan Depkumham.
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? J:
Eh..tampilan yang disajikan menurut saya sangat menarik hal ini dapat terlihat walaupun newsletter ini termasuk dalam media internal akan tetapi hukumham.info berani menggunakan warna-warna yang cerah di setiap halamannya dan berita-berita yang disajikan pun sangat aktual.
T: Apakah informasi yang terdapat di newsletter hukumham.info tersaji secara lengkap dan jelas? J:
Eh..menurut saya iya sudah tersaji secara lengkap dan jelas hal ini dapat terlihat dari pemberitaannya mengenai kegiatan eselon I sudah hampir mencakup seluruhnya. Selain itu bahasa yang digunakan juga dapat dipahami dan tidak berbelit-belit.
T: Apakah Anda memperoleh kemudahan untuk mencari informasi di newsletter hukumham.info? J:
Ya karena tiap bulannya kami selalu dikirimkan newsletter oleh PIK dan rubrik-rubrik yang disajikan itu cukup jelas menampilkan informasi mengenai kegiatan Depkumham.
T: Bagaimana intensitas Anda sebagai pembaca newsletter hukumham.info? J:
Ya sering, kami membaca newsletter tiap kali terbit walaupun tidak dibaca sekaligus tetapi kalau ada waktu senggang.
T: Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? J:
Eh..menurut saya berita yang disajikan selalu up to date dan bukan berita yang selalu diulang-ulang setiap edisinya atau dengan kata lain newsletter selalu tuntas dalam menyajikan berita.
T: Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? J:
Eh..menurut saya sih sudah pas yah karena isi atau rubrik pada newsletter hukumham.info cukup menarik karena selalu menjelaskan secara lengkap berbagai kejadian di lingkungan Depkumham.
T: Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif dan edukatif? J:
Eh..ya sudah karena dengan newsletter ini dapat disajikan sebagai sarana informasi kepada publik mengenai instansi kami selain itu juga dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita dan informasi yang disajikan newsletter mengenai berbagai kejadian di lingkungan Depkumham.
T: Apakah newsletter hukumahm.info berfungsi secara entertain untuk Anda? J:
Ehm...menurut saya iya karena selama ini media internal yang ada di lingkungan Depkumham kurang menarik minat karyawan atau pegawainya untuk membaca. Eh..dengan adanya newsletter yang penampilannya menarik, bahasanya yang sederhana, dan berita yang disampaikan mencakup eh.. seluruh unit eselon I maka kami menyempatkan diri membaca newsletter untuk sekadar menghilangkan kepenatan bekerja.
T: Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang? J:
Ehm..mungkin jumlah halamannya lebih diperbanyak lagi dan waktu penerbitannya ditambah menjadi dua minggu sekali agar beritanya lebih aktual.
Transkip Wawancara Stakeholder Internal Depkumham, Staf Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Fajar Lesmana (20/05/2008)
F. Produk dan Media PIK T: Apakah informasi yang terkait dengan media internal disajikan dengan lengkap? J:
Ya, kalau dari segi materi mungkin lengkap ya karena sudah merangkap semua unit eselon I.
T: Apakah produk tersebut Anda peroleh dengan mudah? J:
Ya..mudah karena dikirim setiap bulan ke kantor saya tetapi jumlahnya kurang banyak karena setiap ini perlu penambahan saja.
T: Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? J:
Oh..kalau sebulan sekali sudah pas karena sudah terakomodir. Jadi cukup sebulan sekali.
T: Apakah produk PIK menunjang kinerja Anda? J:
Ya..saya kira cukup menunjang karena berita di departemen ini dan di newsletter in kita dapat mamahami apa-apa yang terjadi di lingkungan kita khususnya di Depkumham ini.
G. Newsletter T: Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? J:
Newsletter hukumham.info ini isinya berita-berita tentang lingkup-lingkup Depkumham. Isinya ada rubrik fokus, publik, seputar kita. Tapi perlu ada penambahan foto dalam cerita agar lebih enak dilihat.
T: Apa manfaat hukumham.info bagi Anda terhadap informasi, hiburan, dan edukasi? J:
Kalau dari segi dari informasi sangat bermanfaat karena di sini banyak informasi-informasi penting di seputar departemen kita. Kalau untuk fungsi hiburan ya cukup menghibur karena ada gambar/foto-fotonya di dalam newsletter. Untuk fungsi edukasi bisa dilihat dari rubrik seputar kita atau sekilas info yang sangat bermanfaat untuk menambah wawasan . jadi dari sini kita bisa mangerti hal-hal yang baru.
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? J:
Tampilan ini seperti tadi saya katakan kalau bisa ditambahkan fotonya. Kurang ramai lebih banyak berita. Tapi secara keseluruhan sudah enak dilihat. Warnanya juga sudah pas dan enak dilihat tidak terlalu ramai.
T: Apakah informasi yang terdapat di newsletter hukumham.info tersaji secara lengkap dan jelas? J:
Untuk saya sudah cukup lengkap dan jelas karena newsletter ini sudah up to date untuk mengakomodir berita/informasi.
T: Bagaimana intensitas Anda sebagai pembaca newsletter hukumham.info? J:
Untuk membaca newsletter ini cukup sering karena ini juga keluarnya sebulan sekali. Bagi saya setiap ada newsletter yang baru pasti saya baca, jadi cukup dikatakan sering juga.
T: Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? J:
Ya..cukup up to date karena memang ini berita baru.
T: Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? J:
Isi newsletter sudah cukup baik. Rubriknya sudah dapat mewakili berita dari tiap unit.
T: Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif dan edukatif? J:
Sudah cukup informatif karena beritanya cukup baru jadi orangorang/pembaca bisa membaca informasi di newsletter ini. Kalau dari segi edukatif cukup memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang hukum.
T: Apakah newsletter hukumahm.info berfungsi secara entertain untuk Anda? J:
Kalau menurut saya masih kurang karena kalau hiburan orang-orang lebih enak melihat gambar bukan tulisan saja.
T: Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang? J:
Untuk newsletter ini saran saya perlu penambahan pada rubrik foto bercerita. Selain itu dapat meningkatkan unsur entertain pada newsletter itu.
Draft Wawancara Stakeholder Internal Depkumham, Staf Media Center Edi Setiabudi(19/06/08)
H. Newsletter T: Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? J:
Newsletter hukumham.info itu ya, dari content/isinya cukup menarik karena sudah mewakili dari beberapa departemen yang terkait. Tapi sayangnya satu untuk tampilan gambar atau foto-fotonya ini masih kurang banyak. Sehingga, pembaca jenuh karena isinya saja yang terlalu banyak.
T: Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? J:
Ya, sebenarnya konteksnya itu tergantung dari momentnya. Maksudnya jika sebulan sekali oke juga, kalau misalnya kita pakai dua minggu sekali kemungkinankan isi beritanya belum terlalu banyak masalahnya. Jadi kalau memang ingin dua minggu kalau SDMnya sudah siap untuk keluar mengikuti kegiatan-kegiatan Depkumham kemungkinan bisa dua minggu sekali. Nah, karena ini belum banyak isunya/beritanya jadi saya pikir sebulan sekali.
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? J:
Menurut saya untuk cover depannya ini cukup bagus karena di sini sudah
mewakili ada menu dan daftar isi sesuai dengan konsepnya. Saya juga tadi sudah utarakan bahwa isi dan konteksnya sudah bagus hanya pada terbitanya apakah harus dua minggu sekali atau sebulan sekali. Ya, memang bisa juga dibilang standart kontennya dikarenakan kegiatannya terbatas dan belum banyak. Jadi yah..cukup lumayan.
T: Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? J:
Kalau masalah beritanya yang terbaru, ya kalau saya lihat memang ada beberapa yang terbaru.
T: Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? J:
Seperti yang tadi saya katakan sebenarnya isinya ini sudah oke tapi, agak dipadatkan dikitlah. Dalam arti kata harus dipadatkan ini agar ada penambahan dari picture atau foto-foto. Jadi kalau untuk isinya sudah oke.
T: Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif , edukatif dan entertain? J:
Kalau menurut saya sajian untuk hukumham.info ini kalau saya bilang arahnya bukan infotainment karena Depkumham ini banyak kaitannya terutama untuk mendidik masyarakat atau kalangan karyawan yang ada di lingkungan Depkumham supaya tahu kegiatan-kegiatan di Depkumham itu apa saja. Agar mereka bisa tahu kegiatan-kegiatan terbari dari Depkumham apa saja. Dan apabila diterbitkan dua minggu sekali agar berita-berita yang terbaru segera muncul unutk memperkenalkan kepada masyarakat umum atau yang ada di lingkungan Depkumham.
T: Menurut
Anda,
bagaimana
jumlah
halaman
pada
newsletter
hukumham.info, apakah sudah cukup untuk memuat seluruh unit Depkumham? J:
Kalau menurut saya ini kan media internal jadi untuk halamannya agar ditambah dikit minimal 10-12 halaman agar istilahnya kalau ada yang kurang bisa ditambahkan kegiatannya.
T: Menurut Anda, bagaimana susunan atau tim redaksi newsletter hukumham.info? J:
Kalau untuk susunan redaksi atau tim redaksi ini sudah solid. Tapi ya..kadang kala disainernya ini kan suka berubah-ubah tidak tetap. Kalau tim sudah sangat solid dalam mencari berita. Dan saran saya untuk redaksinya agar ditambah.
T: Setelah masa peralihan dari konsultan ke departemen, menurut Anda apakah newsletter hukumham.info ini bisa dikelola oleh SDM baru? J:
Kalau konsultan yang menangani ya sah-sah saja, tapi kalau ditangani oleh orang internal Depkumham sendiri jika memang SDM ini tidak termotivasi tidak bisa jalan. Dan semua ini juga bergantung kepada kondisi anggaran ya, karena ini kan ujung-ujungnya anggaran juga.
T: Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang? J:
Saran tadi dari saya, kalau bisa terbitnya itu dua minggu sekali dan padat isinya. Kalau bisa ada perubahan sedikit lagi di bagian gambar-gambar yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan itu sendiri.
Transkip Wawancara Stakeholder Depkumham Kasubag Humas Ditjen AHU Titik Susiawati, SH.MH (07/07/08)
I. Produk dan Media PIK T: Apakah informasi yang terkait dengan media internal disajikan dengan lengkap? J:
Cukup lengkap
T: Apakah produk tersebut Anda peroleh dengan mudah? J:
Ya
T: Bagaimana penerbitan media internal newsletter hukumham.info? J:
Bagus dan bermanfaat
T: Apakah produk PIK menunjang kinerja Anda? J:
Ya
J. Newsletter T: Apa yang Anda ketahui tentang newsletter hukumham.info? J:
Menyampaikan informasi-informasi seputar hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan Departemen Hukum dan HAM RI
T: Apa manfaat hukumham.info bagi Anda terhadap informasi, hiburan, dan edukasi? J:
Dapat memperoleh data terbaru yang berhubungan dengan hukum terutama yang terkait dengan unit-unit eselon I
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info? J:
Bagus
T: Apakah informasi yang terdapat di newsletter hukumham.info tersaji secara lengkap dan jelas? J:
Ya
T: Apakah Anda memperoleh kemudahan untuk mencari informasi di newsletter hukumham.info? J:
Kadang-Kadang
T: Bagaimana intensitas Anda sebagai pembaca newsletter hukumham.info? J:
Setiap terbit
T: Bagaimana ke up to date-an berita newsaletter hukumham.info? J:
Up Date
T: Bagaimana isi/rubrik newsletter hukumham.info? J:
Menarik
T: Menurut Anda, newsletter sudah tersaji secara informatif dan edukatif? J:
Ya
T: Apa saran Anda agar media internal PIK tersaji lebih baik di masa yang akan datang? J:
Peningkatan peranan dan penampilan (Penyajian)
Transkip Wawancara Stakeholder Depkumham Staf Humas BPHN, Nurdin Muhammad (19/06/08)
T: Secara umum bagaimana tampilan dari newsletter hukumham.info apa sudah mencerminkan Depkumham? J:
Kalau menurut saya sudah bagus semua.
T: Sejauh ini bagaimana distribusi newsletter hukumham.info? J:
Iya masih terbatas. Belum semua orang mendapatkan.
T: Dari mana Anda mendapatkan newsletter hukumham.info? J:
Dari media center PIK.
T: Menurut Anda bagaimana isi newsletter hukumham.info? J:
Isinya sudah bagus.
T: Apakah media internal newsletter hukumham.info ini sangat penting dan perlu terus diadakan? J:
Iya menurut saya sangat perlu newsletter ini.
T: Apakah dari unit BPHN sendiri sudah terwakili di newsletter hukumham.info? J:
Sudah terwakili pada beberapa edisi.
T: Apakah informasinya sudah akurat? J:
Ya sudah akurat.
T: Bagaimana tampilan foto newsletter hukumham.info? J:
Sudah bagus.
T: Apakah jadwal terbit newsletter hukumham.info sebulan sekali sudah cukup? J:
Ya cukup, tapi itu perlu ditambahkan distribusinya agar semua bisa membaca.
T: Secara keseluruhan bagaimana newslletter hukumham.info? J:
Secara keseluruhan sudah bagus semua.
Transkip Wawancara Stakeholder Depkumham Staf Humas Ditjen HKI, Teti Listyawati (19/06/08)
T: Bagaimana tampilan newsletter hukumham.info sejauh ini? J:
Newsletter hukumham.info informasinya sudah jelas, akurat, dan tulisan-t ulisannya maksudnya kata-kata dan isinya sudah bagus.
T: Apakah
dari
unit
HKI
sudah
cukup
terwakili
di
newsletter
hukumham.info? J:
Kalau untuk HKI sendiri kadang-kadang terwakili tapi terkadang juga tidak.
T: Secara umum bagaimana tampilan dari newsletter hukumham.info apa sudah mencerminkan Depkumham? J:
Ya sudah sangat mewakili dan mencerminkan Depkumham.
T: Bagaimana dengan penulisan newsletter hukumham.info? J:
Menurut saya tulisannya sudah baik. Tulisan pada newsletter ini seperti media indonesia singkat, jelas dan padat.
T: Bagaimana dengan tampilan foto dan desainnya? J:
Kalau menurut saya tampilan fotonya sudah bagus.
T: Apa yang anda cari di newsletter hukumham.info? J:
Yang terutama saya cari adalah informasinya. Tidak hanya dari satu unit HKI tetapi dari semua unit sehingga kita tahu kegiatan apa saja yang ada di tiap-tiap unit. Selain itu kita bisa tahu informasi kebijakan yang diambil oleh para pejabat eselon I apa saja. Tidak hanya itu saja, PIK juga sering membuat
acara-acara salah satunya acara dengan menampilkan profil tokoh atau artis/duta hukum. T: Apakah jadwal terbit newsletter hukumham.info sebulan sekali sudah cukup? J:
Untuk terbitan sebaiknya sebulan dua kali.
T: Apa saran Anda untuk newsletter hukumham.info di masa akan datang? J:
Menurut saya newsletter ini jangan sampai dihilangkan, kalau tidak ada newsletter hukumham.info dari mana kita tahu informasi-informasi karena selama ini berita-berita didapat dari PIK.
Transkip Wawancara Stakeholder Depkumham Staf Humas BPSDM, Husni Tamrin (19/06/08)
T: Apakah berita pada newsletter hukumham.info sudah mewakili seluruh unit departemen? J:
Kalau dilihat dari isinya, seluruh unit utama departemen sudah pernah ada yang masuk, tapi ada beberapa yang belum terwakili. Seperti saya perhatikan Pas, Imigrasi, BPSDM sudah pernah masuk. Jaid menurut saya lengkap tapi akan lebih baik lagi keseluruhan dari fungsi-fungsi yang ada di departemen masuk semua/terwakili.
T: Menurut Anda bagaimana isi newsletter hukumham.info? J:
Kalau menurut saya isi berita atau informasinya sudah bagus karena sudah mewakili kegiatan yang tiap unit itu sendiri.
T: Bagaimana dengan penulisan newsletter hukumham.info? J:
Kalau untuk isi tulisan bagi pegawai dengan tingkatan sekolah SMA masih bisa dibaca.
T: Bagaimana tampilan foto newsletter hukumham.info? J:
Sudah bagus
T: Apakah jadwal terbit newsletter hukumham.info sebulan sekali sudah cukup? J:
Kalau bentuknya newsletter terlalu lama kalau sebulan sekali lebih baik dua minggu sekali. Dan ini harus tetap berlanjut.
T: Apa informasi yang Anda cari di newsletter hukumham.info? J:
Yang saya cari adalah informasi yang informatif dan pokok-pokok.
T: Secara umum bagaimana tampilan dari newsletter hukumham.info? J:
Untuk tampilan kalau bisa diperbaiki menurut saya banyak contoh-contoh yang menarik jadi ini agak sedikit kaku mungkin karena ini departemen jadi dibuat agak kaku.
T: Apa saran Anda untuk newsletter hukumham.info di masa akan datang? J:
Kalau menurut saya tampilan desainnya lebih diperbaiki agar lebih menarik.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap
: Winda Kurnia Kemala Sari
Umur
: 22 Tahun
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 7 April 1986 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Komp.Cipondoh Makmur JL. Gelora Raya Blok G V No 26 Tangerng 15148
No Telp/Hp
Pendidikan Formal
: 021- 5544851 / 0813171437
:
1. SDN Cipondoh 08 Tangerang
(1992 – 1998)
2. SLTP Negeri 1 Tangerang
(1998 – 2001)
3. SMU Negeri 4 Tangerang
(2001 – 2004)
4. Universitas Mercu Buana Jakarta
(2004 – 2008)
S1 Fakultas Ilmu Komunikasi
Pendidikan Non Formal
:
1. Lembaga Bahasa Inggris IEP Tangerang, Level Basic 2. Lembaga Bahasa Inggris LIA Tangerang, Level Intermediate 3. Private Bahasa Jepang, Level Basic 4. PR Leadership Training 2004 oleh HIMA PR Fikom UMB 5. Workshop Internship 6. Table Manner Course 2008 Istana Bogor, Jawa Barat 7. Seminar Sehari “Public Relations = Reputasi + Merek “ Strategi PR dalam Mengelola Reputasi dan Merek Organisasi 2007
Pengalaman Kerja : 1. Sales Promotion Girl Susu L-Men, 2004 2. Sales Promotion Girl Bank Mega Dana, 2005 3. Account Marketing Bank Mega Ultima, 2005
4. Crew Part Timer Mc Donald’s Lippo Karawaci, 2006-2007 5. Mc Donald’s Party MC in Karawaci Tangerang, 2007 6. Trainee Media Relations Officer di Pusat Informasi dan Komunikasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Kuningan-Jakarta, 2007 7. MC ”Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi Bidan se-DKI Jakarta”, Universitas Mercu Buana, 2008 8. Trainee Media Relations Officer di C&P Measurement Consultan MampangJakarta, 2008 9. Asisten Dosen sementara mata kuliah Teknik Penulisan Public Relations, Universitas Mercu Buana Menteng, 2008
Pengalaman Organisasi: 1. Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Radio UMB sebagai Penyiar, 2004. 2. Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mercu Buana English Club (MBEC), 2004. 3. Anggota Komisi III Keuangan Lembaga Kampus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UMB, 2005.