PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEISLAMAN (STUDI TERHADAP JAMAAH PENGAJIAN) DI DESA KENDEL KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)
Oleh :
SRI KOMSATUN _______________________________________
NIM : 111 09 035 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
MOTTO
Artinya:”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”(QS Surah Al-luqman :17).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Bapakku (Tipsiri) & Ibuku tercinta (Hartini) Jazakumullah bi akhsanil jaza’ atas semua yang telah diberikan selama ini, juga untuk setiap do‟a yang dengan tulus diberikan, semoga Allah meridhai. 2. Kakakku (Maskuri, Siti Maryamah, M. Shodiq dan Slamet Daroni Yusuf), yang selalu memberi motivasi dan inspirasi. 3. Bapak Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga 4.
Seluruh Mahasiswa STAIN Salatiga terutama PAI kelas B tahun 2009
5.
Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah swt yang memuliakan kita dengan risalah mulia Dinul Haq, sebuah risalah yang memberikan jaminan kemuliaan bagi siapa saja yang mengamalkannya secara kaffah. Sholawat & salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw sang pembawa risalah yang mulia ini, sahabat dan orang-orang yang tetap istiqomah menegakkan agama ini. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah STAIN Salatiga. Dengan terselesaikannya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah banyak berjasa dan berkenan memberikan persetujuan/pengesahan terhadap skripsi ini. 2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. Selaku Ketua Program Studi PAI yang telah memberikan banyak bimbingan serta motivasi dalam pengambilan judul skripsi ini. 3. Drs. Abdul syukur, M. Si. Sebagai dosen pembimbing yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta telah berkenan meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. 4.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah banyak membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi.
5.
Bapak, ibu,kakak, dan seluruh keluargaku di rumah yang telah mendo‟akan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
6. Bapak kepala Desa Kendel beserta jajarannya yang telah membantu terselesainya skripsi ini 7. Bapak ketua pengajian di Desa Kendel beserta jajaranya yang telah membantu terselesainya skripsi ini 8. Masyarakat Desa Kendel, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali yang telah menjadi responden 9. Seluruh keluarga besar kelas B yang selalu menghadirkan semangat dan inspirasi 10. Seluruh mahasiswa angkatan 2009 STAIN Salatiga Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan semoga Allah meridhoi persaudaraan ini. Akhirnya dengan tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah khasanah keilmuannya serta dapat mengambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari. Salatiga, Juli 2013
Penulis
ABSTRAK
Komsatun, Sri. 2013.Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman (Studi Terhadap Jamaah Pengajian ) di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul syukur .
Kata kunci : Keaktifan pengajian, dan implementasi nilai-nilai keIslaman Pengajian (Dakwah) merupakan suatu proses untuk mengajak orang lain beriman kepada Allah, percanya apa yang telah diberikan oleh Rosul dan taat apa yang telah diperintahkan. Nilai – nilai keIslaman adalah prinsip yang kuat dan menyatu di dalam jiwa manusia yang Islami dalam menjalankan kehidupan di dunia, sehingga mengantarkan kepada kebahagiaan akhirat kelak. Suatau nilai yang penting dalam menjalankan roda kehidupan manusia, dimana semua aspek kehidupan di dunia dan akhirat memerlukan nilai-nilai keIslaman yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan yang selamat. Sehingga adanya kegiatan pengajian di dalam masyarakat dapat memperbaiki kualitas nilai-nilai keIslaman dan penerapannya. Pengumpulan datanya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi korelasional. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket, wawancara, dan dokumentasi. Maka dari itu peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang: Bagaimana keaktifan mengikuti pengajiann (studi terhadap jamaah pengajian) di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali?. Bagaimana implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali?. Adakah pengaruh keaktifan jamaah mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali? Setelah dilakukan penelitian secara sistematik di lokasi penelitian dapat diketahui bahwa keaktifan jamaah mengikuti pengajian dengan kategori tinggi ada 31 orang atau 62% , kategori sedang ada 14 orang atau 28% dan kategori rendah ada 5 orang atau 10% dan implementasi nilai-nilai keIslaman Tergolong dalam kategori tinggi ada 33 orang atau 66%, kategori sedang ada 13 orang atau 26% dan kategori rendah ada 4 orang atau 8%. Maka dari itu ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan jamaah mengikuti pengajian dengan implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.Terlihat dari hasil analisis statistik bahwa rxy hitung (0,517) > rxy tabel (0,297) pada taraf signifikansi 5% dengan N= 50.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iv MOTTO ........................................................................................................v PERSEMBAHAN .......................................................................................vi KATA PENGANTAR ...............................................................................vii ABSTRAK ...................................................................................................ix DAFTAR ISI ................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................6 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................7 F. Definisi Operasional ..................................................................................8
G. Metode Penelitian ....................................................................................10 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian .............................................10 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................10 3.
Populasi dan sampel .........................................................................11
4. Pengumpulan data............................................................................11 5. Instrumen penelitian.........................................................................13 H. Analisis data............................................................................................15 I.
Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................16
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengajian..................................................................................................18 1. Pengertian ........................................................................................18 2. Materi pengajian...............................................................................20 3. Tujuan pengajian..............................................................................25 4. Metode pengajian.............................................................................27 5. Subyek dakwah....................................................................... ........27 6. Obyek dakwah..................................................................................28 B. Nilai-nilai keIslaman …………………… ..............................................29 1. Pengertian nilai-nilai keIslaman........................................................29 2. Bentuk-bentuk nilai-nilai keIslaman.................................................30 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai keIslaman........................................................................37 C. Pengaruh Keaktifan Jamaah Mengikuti Pengajian Terhadap Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman.................................................................................38 BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali ........................................................................40 1.
Sejarah desa kendel kecamatan kemusu kabupaten boyolali.....40
2.
Letak geografis.........................................................................41
3.
Monografis ..............................................................................43
4.
Struktur organisasi kepengurusan pengajian di Desa Kendel kecamatan kemusu........................................50
5.
Struktur pemerintahan............................................................51
B. Penyajian data.................................................................................52 1.
Daftar nama responden...........................................................52
2.
Hasil jawaban angket..............................................................54
3.
Gambaran umum pengajian ...................................................60
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis pertama......................................................................................62 B. Analisis kedua ........................................................................................72 C. Pembahasan ............................................................................................76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................................77 B. Saran .......................................................................................................78 C. Penutup ...................................................................................................79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Table kisi-kisi instrumen tentang keaktifan jamaah mengikuti pengajian 2. Table kisi-kisi instrumen implementasi nilai-nilai keIslaman 3. Tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin 4. Tabel jumlah penduduk berdasarkan umur 5. Tabel jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan 6. Tabel jumlah sarana pendidikan 7. Tabel mata pencaharian penduduk 8. Tabel jumlah penduduk berdasarkan Agama 9. Tabel jumlah sarana peribadatan 10. Tabel susunan kepengurusan pengajian 11. Tabel struktur organisasi pemerintah 12. Tabel daftar nama responden 13. Tabel jawaban angket keaktifan jamaah mengikuti pengajian 14. Tabel jawaban angket implementasi nilai-nilai keIslaman 15. Tabel keaktifan mengikuti pengajian 16. Tabel nilai interval keaktifan jamaah mengikuti pengajian 17. Tabel Implementasi nilai-nilai keIslaman 18. Tabel nilai interval implementasi nilai-nilai keIslaman 19. Tabel pembantu analisis product moment
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar pustaka 2. Riwayat hidup 3. Angket penelitian 4. Hasi wawancara 5. Permohonan izin penelitian 6. Surat keterangan penelitian 7. Daftar SKK 8. Tabel product moment 9. Lembar konsultasi 10. Gambar kegiatan pengajian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk dua-dimensi yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat (Agustian, 2001:16). Di sisih lain manusia dikaruniai akal oleh Allah SWT. Dengan akal menjadikan manusia itu makhluk yang sempurna diberi bekal akal untuk berfikir dan merenung (Novitasari dkk, 2008:23). Sehingga dengan akal tersebut manusia ingin berkembang baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Maka perubahan yang pertama kali yaitu dengan perubahan diri sendiri. Kemudian mengajak orang lain untuk berubah, berkembang dan perbaikan dalam masyarakat. Berawal dari ketidakmampuan dan ketidak-berdayaan manusia untuk hidup sendiri ini, maka manusia mulai hidup berkelompok dan akhirnya terbentuk suatu masyarakat yang ditandai dengan adanya norma dan aturan yang sifatnya mengikat seluruh anggota masyarakat. Sehingga manusia itu sifatnya, perbuatannya, psikologinya, kewajibannya, tujuannya, dijadikan pusat perhatian di dalam Al-Qur‟an (Izutsu, 2003:77). Dapat disimpulkan bahwa manusia makhluk yang penting dan memiliki keistimewaan tersendiri dan dari
sini pula timbul kebudayaan yang merupakan ciri khas dan kebanggaan suatu masyarakat. Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang dan maju menjadikan kehidupan manusia selalu mengalami perubahan. Baik dari segi ekonomi, moralitas serta gaya hidup. Adanya keinginan dan tuntutan baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan luar. Sehingga menjadikan perubahan itu terjadi, semakin besar keinginan dan tuntutan semakin besar pula perubahan watak perubahan yang dimiliki seseorang. Sehingga perubahan itu menjadikan seseorang kepada kehidupan yang lebih baik maupun sebaliknya. Adanya perubahan yang terjadi membawa kepada pergeseran nilai-nilai yang bertentangan kepada kepribadian bangsa itu sendiri yang tabiatnya seseorang tersebut memiliki sifat ramah tamah, toleransi, gotong royong, dan lain sebagainya. Pergeseran tersebut diakibatkan dengan kemajuan IPTEK. Sehingga manusia hanya mengejar kehidupan dunia saja tanpa menhiraukan kehidupan akhirat kelak. Dalam kondisi demikian, munculah berbagai bentuk konflik kekerasan dan kerusuhan. Sehingga mengakibatkan masyarakat lupa akan pentingnya membangun rasa persaudaraan. Kondisi sebagian masyarakat sendiri, khususnya pada remaja banyak yang tidak peduli adanya kegiatan keagamaan yang diadakan dilingkunagan masyarakat
seperti; pengajian. Masyarakat cenderung bersifat individualis dan lebih suka hal-hal yang baru yang lebih bersifat keduniawiaan. Sehingga mengakibatkan masyarakat meninggalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mengatasi gejala tersebut, maka pendidikan agama dan kegiatan yang bernuansa Islami secara umum adalah hal yang sangat penting memenuhi kebutuhan jiwa manusia dalam membentuk kepribadian yang berakhlaqul karimah, sehingga pengajian memiliki peluang untuk menjadi peran dalam memberdayakan masyarakat dalam menyelesaikan proplem-problem masyarakat. Pendidikan agama pada dunia pendidikan merupakan modal dasar bagi anak manusia untuk mendapatkan nilai-nilai ketuhanan, karena dalam pendidikan agama Islam diberikan ajaran tentang muamalah, ibadah dan syariah yang merupakan dasar ajaran agama. Hal ini yang menjadikan pendidikan agama sebagai titik awal perkembangan nilai-nilai agama pada anak. (Umiarso dan makmur, 2010,95-96). Untuk menjadi insan yang berakhlaqul karimah harus disertai dengan ikhtiar sungguh-sungguh, Sebagaimana firman Allah.
َا ِال م ِ إ َان ْس ِإلن َ ل ْس َي ْ ل َن َأ و َى ُر َ ي ْف َو ُ س َه ْي َع ّ س َن َ َأ و,َي َع س
Artinya: Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)(An-Najm: 39-40). Melalui pendidikan, pengetahuan seseorang akan banyak, sehingga memungkinkan seseorang tersebut dapat mengembangkan dirinya maupun dalam mengajak perubahan dalam masyarakat. Pendidikan Islam harus menjadi kekuatan (power) yang ampuh untuk menghadapi wacana kehidupan yang lebih krursial. Ketika globalisasi menjadi bagian dari kehidupan manusia, persoalan-persoalan baru muncul dengan aneka ragam bentuknya. Tantangan semacam itu harus direspon secara apresiatif agar pendidikan tidak dikatakan sebagai out of date (ketinggalan zaman).(Umiarso dan Makmur, 2010:100) pengajian
merupakan
sarana
ilmu
pengetahuan
yang
dapat
meningkatkan motivasi seseorang untuk hidup dalam nuansa Islami. Sehingga dengan kemajuan IPTEK seseorang akan optimis dalam menanggapi berbagai hal yang negatif. Implementasi nilai-nilai keIslaman dapat dilihat seberapa jalan keterkaitan antara kemampuan kongitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga dalam menjalani kehidupan sesuai dengan syariat agama Islam. Adanya pengajian yang direncanakan dengan sungguh-sungguh akan membentuk karakter pribadi yang Islami, taat kepada Allah, akhlak yang baik dan lain sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari
interaksi pembelajaran dan pengalaman seseorang. Dalam pengajian yang berada di Desa Kendel ini ilmu pengetahuan agama pada masyarakat khususnya remaja. Pengajian yang berada di Desa Kendel dilaksanakan dalam proses edukatifnya dititik beratnya pada pembinaan pribadi muslim dan muslimah yang sesuai dengan syariat yang telah dianjurkan oleh Allah SWT dan apa yang telah dicontokan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga pada akhirnya diharapkan keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian yang dapat meningkatkan nilai-nilai keIslaman. Mengetahui sikap, peran dan perilaku seorang. Sehingga tertanamlah dalam meimplementasikan nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan gambaran serta paparan dari latar belakang di atas, maka penulis ingin memepelajari lebih dalam dan melakukan penelitian dengan mengangkat judul ”PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN TERHADAP IMPLEMENTASI NILAINILAI KEISLAMAN (STUDI TERHADAP JAMAAH PENGAJIAN) DI DESA KENDEL KECAMATAN KEMUSU, KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah diatas maka dapat
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keaktifan mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu kabupaten Boyolali Tahun 2013? 2. Bagaimana implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013? 3. Adakah
Pengaruh
keaktifan
mengikuti
pengajian
terhadap
implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013? C. Tujuan Penelitian 1. untuk mengetahui bagaimana keaktifan mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu kabupaten Boyolali Tahun 2013. 2. untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013. 3. untuk mengetahui Pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013. D. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiono, 2011:159). Hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Artinya semakin tinggi keaktifan Masyarakat mengikuti pengajian, Maka semakin baik implementasi nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sehari-hari. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tantang pengaruh antara keaktifan mengikuti pengajian dan implementasi nilainilai keIslaman serta dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis yakni: 1. Secara Teoritis a. Penelitian diharapkan dapat menambah khasanah temuan penelitian khususnya dijurusan Tarbiyah tentang keaktifan mengikuti
pengajian
terhadap
implementasi
nilai-nilai
keIslaman. b. Menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah sebagai bahan kajian dunia pendidikan Islam. c. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai solusi atas masalah yang dihahadpi dunia Islam.
2. Secara praktis a. Bagi remaja
dapat menjadikan implementasi nilai-nilai
keIslaman menjadi lebih baik b. Bagi pengajian dapat meningkatkan materi-materi pengajian yang lebih bermutu c. Bagi masyarakat menjadikan teladan yang baik. F. Devinisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam penafsiran judul diatas. Maka perlu penjelasan beberapa istilah dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Pengaruh Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti daya yang ada atau timbul dari suatu (orang/benda) yang ikut membentuk
watak,
kepercayaan
atau
perbuatan
seseorang
(Depdiknas, 2002:849). Pengaruh, maksudnya apakah ada hal-hal yang mempengaruhi keaktifan dalam pengajian. 2. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat (bekerja, berusaha) Keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan (Depdiknas, 2002: 23). Keaktifan berarti usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Pengajian Dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin”. Yaitu mendorong (memotivasi) umat manusia melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta memerintah mereka berbuat mungkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (Pimay, 2006:4-5). 4. Implementasi Implementasi adalah sebuah tindakan individu publik yang diarahkan pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan dan memastikan terlaksannya dan tercapainya suatu kebijakan serta memberikan hasil yang bersifat praktis (http://www.tutorial.com. Pendidikan/1835-pengertian-implementasi.html.
,Di
akses
10
oktober 2012). 5. Nilai- nilai keIslaman Nilai secara Umum adalah suatu faham yang sangat varian, dan lebih bertedensi abstrak.nilai timbul dari olahan sosial yang mempengaruhi individu terus- menerus, sehingga nilai itu menyatu dengan diri dan tanpa adanya interaksi tidak akan ada nilai (Sukanto, 1994:45). Jadi Nilai – nilai keIslaman adalah mencakup segala nilai – nilai yang diperlukan manusia untuk keselamatan di dunia dan akhirat. Dalam Penelitian ini agar permasalahan yang akan diteliti tidak meluas dan mempunyai arah yang jelas serta mudah dilaksanakan diadakan pembatasan masalah. Batasan masalah
dalam penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai keIslaman meliputi: Perilaku Manusia yang Berhubungan dengan Allah dan Perilaku Manusia yang berhubungan dengan sesama. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu pada pengaruh keaktifan jamaah mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. G. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010: 203). Kebenaran suatu penelitian dapat diterima apabila ada bukti-bukti nyata yang sesuai dengan prosedur-prosedur penelitian dan sistematis serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi korelasional. Hal ini disebabkan karena penelitian ini meneliti tentang pengaruh atau hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini mempunyai dua variabel, keaktifan jamaah mengikuti pengajian sebagai variabel yang pertama dan implementasi nilainilai keIslaman sebagai variabel yang kedua. 2. Lokasi Penelitian
a. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013. b. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 juli 2013 sampai selesai.
3.
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Keseluruan obyek penelitian baik dari terdiri dari benda yang nyata, abstrak peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruan masyarakat yang mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174 ). Penulisan yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan untuk menentukan populasi dan sampel .Apabila subyeknya kurang dari 100 maka diambil antara 10-15% atau lebih. Dari penelitian ini jumlah keseluruan yang diteliti 165 orang. Di sini penulis mengambil sampel dari keseluruan populasi yaitu 50 orang dan peneliti mefokuskan pada jamaah yang berusia sekitar 11- 63th. Dengan tekhnik sampling proporsional random
sampling yaitu dengan mengambil sampel dengan cara diacak secara proporsional. 4. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan
data yang satu sama lainya
mempunyai fungsi yang berbeda – beda dan hendaknya dipergunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin digali serta keadaan subjeknya. a. Angket Kuesioner merupkan metode melalui pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2010: 194). Metode Angket ini dipakai guna mendapatkan data dari responden yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini adalah keaktifan mengikuti pengajian dan implementasi nilai-nilai keIslaman. Dalam penelitian ini, angket yang penyusun persiapkan ada dua yaitu yaitu angket untuk mengetahui bagaimana keaktifan mengikuti pengajian dan Implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar,
majalah dan sebagainya (Arikunto, 2010: 201). Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan pengajian
di
masyarakat
Kendel
Kecamatan
Kemusu
Kabupaten Boyolali 2013. Selain itu untuk memperoleh struktur
organisasi,
dan
keadaan
masyarakat
Kendel
Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali 2013. c. Wawancara Wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto,
2010:
198).
Metode
ini
digunakan
untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan sejarah dan proses kegiatan pengajian. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh
peneliti
dalam
mengumpulkan
data
agar
pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2010: 203). Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa Angket yang terdapat dalam lampiran. Angket terdiri dari dua yaitu Angket yang pertama tentang keaktifan mengikuti pengajian dan yang kedua Angket tentang implemtasi nila-nilai keIslaman. Adapun pernyataan berikut dibuat berdasarkan dalam dua variabel antara lain:
a. Variabel X : Keaktifan jamaah mengikuti pengajian dengan indikator sebagai berikut ;
Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keaktifan Jamaah Mengikuti Pengajian No
Indikator
1
Jamaah lebih aktif mengikuti pengajian Mempunyai wawasan tentang agama yang luas Jamaah tidak pernah absen dalam kegiatan pengajian Jamaan antusias dan parstisipasi dalam kegiatan pengajian
2 3 4
Jumlah Soal 2
Sebaran Soal
3
3, 4, 5
1
6
4
7, 8, 9, 10
1, 2
b. Variabel Y: Implentasi nilai-nilai keIslaman dengan indikator sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman No
Indikator
Jumlah Soal 2
Sebaran Soal
1
Aktif dalam beribadah
2
2
2, 3,
3
Tepat dalam menjalankan ibadah Memiliki sifat dermawan
2
5, 6
4
Mempunyai sifat akhlaqul
4
7, 8, 9, 10
1, 4
karimah . H. Analisis Data a. Analisis pertama Pada
tahap
ini
digunakan
perhitungan
awal
untuk
mengetahui keaktifan jamaah mengikuti pengajian dan implemetasi nilai-nilai keIslaman penulis menggunakan prosentasi. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut: P=
X 100%
Keterangan: P= Prosentase F= Frekuensi N= jumlah total respondan b. Analisis kedua Untuk mengetahui pengaruh keaktifan jamaah mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman, maka penulis menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut: = Keterangan: koefesien korelasi yang dicari
xy= produk dari x dan y
x2= jumlah kuadrat variabel x y2= jumlah kuadarat variabel y N= jumlah responden (Arikunto, 2010: 213). I. Sistematika Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. BAB I: PENDAHULUAN Pada bab 1 pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian,
definisi
operasional,
metode
penelitian,
serta
sistematika penulisan. 2. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab 11 kajian pustaka yang meliputi: pengajian, pengertian pengajian, tujuan pengajian, subyek dakwah (da’i) dalam pengajian, materi dalam pengajian, metode yang digunakan dalam pengajian, obyek dakwah (mad’u) dalam pengajian, nilainilai keIslaman pengertian nilai-nilai keIslaman, Implementasi nilai-nilai
keIslaman,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
implementasi nilai-nilai keIslaman, dan pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman.
3. BAB III: HASIL PENELITIAN Pada bab 111 laporan hasil penelitian meliputi: Gambaran untuk lokasi penelitian, penyajian data; tentang daftar nama responden, data tentang jawaban Angket keaktifan
mengikuti
pengajian, data tentang jawaban Angket implemntasi nilai-nilai keIslaman. 4. BAB IV : ANALISIS DATA Analisis data meliputi: analisis pertama: analisis data tentang keaktifan jamaah mengikuti pengajian, analisis data tentang implentasi nilai-nilai keIslaman dan analisi kedua: mencari korelasi antar pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap implentasi nilai-nilai keIslaman dan pembahasan. 5. BAB V Penutup Meliputi: kesimpulan, saran dan kata penutup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajian 1. Pengertian pengajian. Pengajian bisa diartikan sama halnya dengan dakwah. Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa arab da-aa, yad-uu, diartikan sebagai
permohonan
(sual),
ibadah,
nasab
dan
ajakan
atau
seruan.Sedangkan secara terminologi, dakwah dipandang sebagai seruan dan ajakan kepada manusia kepada kebaikan,
petunjuk, serta amar
ma’ruf (perintah yang baik) dan nahi mungkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat (Halimi, 2008:31-32). Dakwah juga dapat diartikan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki, baik secara individual maupun bersama-sama, untuk mengajak orang pada ajaran Islam, dan meningkatkan kualitas pemahaman ajaran Islam (Hafidhuddin, 2003:193) Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengertian pengajian (Dakwah) sebagaimana tersebut diatas, Adapun pengertian pengajian (Dakwah) menurut beberapa ulama yaitu sebagai berikut:
1. Ibnu Taimiyah Pengajian (Dakwah) merupakan suatu proses untuk mengajak orang lain beriman kepada Allah, percanya apa yang telah diberikan oleh Rosul dan taat apa yang telah diperintahkan. 2. Al-Bahy-al-Khauly Pengajian (Dakwah) usaha mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap individu maupun masyarakat. 3. Ra’uf al-Syalaby Pengajian (Dakwah), adalah gerakan untuk merealisasikan undang-undang (Ihya Al-Nidham) Allah yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 4. Ali mahfuzh Dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin”. Yaitu mendorong (memotivasi) umat manusia melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta memerintah mereka mencegah perbuatan mungkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (Pimay, 2006:4-5). Dalam Al-Qur‟an Surat An Nahl 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat ke dalam kebaikan.
Artinya. “Serulah(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.Sesngguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". Rosulullah Bersabda:”Barangsiapa mengajak pada petunjuk, ia berhak mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.dan barang siapa mengajak pada kesesatan, ia berhak mendapat dosanya seperti dosanya orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”(HR.Tarmidzi)(Zuhri, 2011:15). Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpuan bahwa pengajian (Dakwah) adalah mengajak seseorang atau dorongan kepada orang lain untuk mengikuti sesuatu keyakinan, yaitu dengan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar(Amar Ma’ru nahi Mungkar)
dan
akan
memperoleh
pahala,
sehingga
tercapailah
kebahagiaan di Dunia dan Akhirat. 2. Materi Pengajian Materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan agama terakhir dan sempurna,
sebagaimana difirmankan Allah SWT
dalam Qur‟an surah Al-maidah:3.
Artinya:”Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orangorang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Pimay, 2006:34-35). Materi dakwah bersumber dari Al-qur‟an dan Al-Hadits. Dan juga yang paling penting materi dalam pengajian adalah mengenai Aqidah, Ibadah dan Akhlak, ketiga apek tersebut menjadi dasar dalam pembentukan kepribadian manusia, jika ketiga aspek tersebut dapat menyatu, maka kehidupan akan terasa bahagia, tidak hanya bahagia di dunia melainkan juga bahagia di akhirat. Seorang Dai dalam menyampaikan materi, harus berdasarkan AlQur‟an dan Al-Hadist,
merupakan sumber pokok dalam ajaran Agama
Islam, sehingga dapat menyakinan kepada manusia dengan benar dan tepat.
Abdul Halim Mahmud mengemukakan tiga unsur ajaran Islam sebagai materi dakwah, yakni Aqidah, Ibadah dan Akhlak. Ketiga Aspek tersebut merupakan pondasi yang paling pokok bagi Islam serta peradabannya dan saling berkait satu sama lain. Aqidah yang benar menjadi dasar bagi akhlak sosial yang baik dan benar (Halimi, 2008:36). Dapat disimpulkan bahwa
unsur dalam materi meliputi, aqidah,
ibadah akhlaq, jika ketiganya dapat terwujud dan menyatu dalam satu jiwa maka akan memperoleh kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat. Sebab ketiga aspek tersebut menjadi dasar atau fondasi yang paling pokok di dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak ada kesalahfahaman dalam menafsirkan pengertian Aqidah, Ibadah, Akhlak maka penulis memberikan masing-masing penjelasan sebagai berikut: 1. Akidah atau keyakinan Aqidah ini yang menjadi dasar yang memberi arah bagi hidup dan kehidupan seorang muslim. Seorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memilki akhlak yang mulia dan bermu‟alah dengan baik.Ibadah seorang tidak akan diterima oleh Allah tanpa dilandasi dengan aqidah dan orang tidaklah dinamai berakhlak mulia bila tidak memilki aqidah yang benar (Ilyas, 2009.10). Aqidah harus dapat melekat didalam jiwa manusia, karena jiwa merupakan kesatuan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur akal, subyek yang berfikir dan obyek-obyek yang dipikirkan dan ketiga-tiganya
merupakan sesuatuh yang satu (Rahmaniyah, 2010: 123). Sehingga kualitas iman dan taqwa sesorang tinggi sehingga dapat menjawab tantangan atau problematika dalam masyarakat secara tepat. Aqidah yang
kuat menjadikan kualitas
keimanan
manusia tinggi, karena
seorang Islam itu harus benar-benar mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Sebagaimana Hadist dibawah ini
اهلل عليه وسلن
عي ابي عور رضي اهلل عنه قال قا ل رسلىل اهلل صل بني االسل م عل خوسي
واقا م الصالة وايتاء الز:شهادةاى الاله اال اهلل واى هحودا رسىل اهلل كاةوالحج وصىم رهضاى Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:Islam itu didirikan atas 5 hal yaitu; bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan Sholat, memberi zakat, haji dan pusa Romadhon(HR Sohih Bukhori)(Sunarto, dkk, 1992: 17-18). 2. Ibadah Ibadah adalah ketundukan dan kepatuhan kepada jalan-Nya yang tetap dan lurus. Ibadah adalah tugas yang terus-menerus dalam membebaskan manusia dari beribadah kepada sesama hamba untuk beralih beribadah hanya kepada Allah SWT, menbebaskan mereka dari kesempitan dunia kepada kelapangan dan kejahatan agama-agama kepada keadilan Islam (Munadi, 2007:15). Ibadah bisa dikatakan benar
dan diterima oleh Allah SWT, jika memenuhi dua syarat yaitu niat karena Allah dan sesuai dengan petunjuk Allah (Ahmadi, 2004: 166). Jadi dapat disimpulkan bahwa ibadah merupakan bentuk pengabdian seorang hamba kepada Tuhan-Nya dengan hati yang ikhlas, sehinga dalam menjalankan Ibadah akan terasa senang dan tidak dijadikan sebagai suatu beban yang harus dijalankan. 3. Akhlak Akhlak secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata „khulukun “yang berarti budi pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku, atau sistem perilaku yang dibuat sedangkan secara terminologi akhlak adalah Ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia lahir dan batin (Mahfud, 2002:96). Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali mengemukakan akhlak sebagai hakikat atau sifat yang tertanam dalam jiwa yang lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Sukardi dkk, 2003:82). jika jiwa seseorang itu baik,
maka baik pula perilakunya
sehingga kualitas Akhlak tergantung pada jiwa seseorang. Seorang Dai harus
dapat
memberikan
perubahan
terhadap
seseorang
atau
masyarakat, dan menjadi suri taulan dan yang baik bagi manusia. Adapun Ruang Lingkup yang menjadi objek kajian Akhlak yaitu; 1. Akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT
2. Akhlak yang berhubungan dengan keluarga 3. Akhlak yang berhubungan dengan Alam 4. Akhlak yang berhubungan dengan diri sendiri 5. Akhlak yang berhubungan dengan Masyarakat (Ali, 2007:30). Jadi puncak puncak dari Akhlak itu adalah pencapaian prestasi berupa: 1. Irsyad, yakni kemampuan membedakan antara amal yang baik dan buruk. 2. Taufiq, yakni perbuatan yang sesuai dengan tuntutan Rosulullah dengan akal sehat. 3. Hidayah, yakni menghindari yang buruk dan tercela (Zulkarnain, 2008:29). Puncak dari Akhlak adalah tertanam lah dengan kuat sifat irsyad, taufiq serta hidayah, maka menjalankan kehidupan dengan penuh kebahagiaan dan keikhlasan. 3. Tujuan Pengajian Tujuan dakwah yaitu untuk menciptakan umat manusia dan lingkungannya menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya dan dikatan efektif bila terjadi perubahan pada sasaran dakwah (Anwar, 2000:59) dan juga untuk mengajak yang belum lurus imannya kepada kebenaran Islam (Khalil, 2008:11-12). Sedangkan Abdul Halim Mauhmud mengemukakan tujuan dakwah sebagai berikut:
1. Membantu manusia untuk beribadah kepada Allah Swt sesuai dengan syari‟atnya 2. Membantu manusia untuk saling mengenal satu sama lain dalam kehidupan mereka 3. Merubah kondisi buruk yang dialami kaum muslim menjadi kondisi yang lebih baik dan benar 4. Mendidik kepribadian muslim dengan pendidikan Islam yang benar 5. Menyediakan perumahan muslim dan pendidikan bagi mereka sesuai dengan metode dan menejemen yang Islami. 6. Menyiapkan komunitas muslim yang berdiri atas dasar-dasar budaya dan moralitas Islam 7. Berusaha mewujudkan negara Islam yang berdasarkan syariat Islam 8. Berusaha membebaskan tanah air Islam dari musuh-musuhnya dan kekuasaan
mereka
dan
membebaskan
dari
tradisi-tradisi
peninggalan yang tidak Islami 9. Berusaha mewujudkan persatuan negara-negara Islam di dunia, kesatuan pemikiran dan budaya, kesatuan visi-misi, kesatuan ekonomi yang saling melengkapi dan kesatuan politik 10. Berusaha menyebarkan dakwah Islam di seluruh dunia. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa puncak dari tujuan pengajian (Dakwah) yaitu mengantarkan kepada manusia
kepada jalan yang lebih baik, sehingga tercapailah kebahagiaan dunia maupun akhirat.
4. Metode Pengajian Metode dalam bahasa arab disebut Minhaj yang berarti jalan atau cara yang jelas. Metode dari segi bahasa berarti cara yang teratur dan sisitematis untuk melakukan sesuatu. Metode dakwah bisa dipahami sebagai cara atau tekhnik yang digunakan dalam berdakwah agar orang yang didakwai
mau menerima dakwah secara efektif.
Tekhnik metodik yang digunakan dalam berdakwah bersifat fleksibel dan kontekstual sesuai dengan kondisi masyarakat dimana dakwah itu diterapkan (Halimi, 2008:37). Jadi metode harus diperhatikan dalam menyampaikan pesan, dimana metode tersebut harus sesuai dengan karakter objek atau pendengar. 5. Subjek dakwah Secara teoritis, subjek dakwah atau dai adalah orang yang menyampaikan pesan atau menyebarluaskan ajaran agama kepada masyarakat umum (publik). Sedangkan secara praktis subjek dakwah dapat dipahami dalam dua pengertian
pertama da‟i adalah setiap
muslim atau muslimah yang melakukan aktifitas dakwah sebagai kewajiban yang melekat dan tak terpisahkan kedua, dai dialamatkan
kepada mereka yang memiliki keahlian tertentu dalam bidang dakwah Islam (Pimay, 2006:21-22). Selain itu juga seorang dai harus menguasai gaya bahasa yang baik,bahasa dalam dakwah merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak.jika pesan disampaikan dengan bahasa yang cepat maka akan terasa hebat (Arifin, 2009:272). Jika seorang Dai menjadi teladan yang baik, Allah akan memberikan manfaat yang besar, tetapi jika dia menjadi teladan yang buruk, itu akan mencelakakan dirinya dak dakwahnya (Ya‟qub, 2005: 356). Dan seorang dai tidak hanya dengan berceramah namun juga dapat lewat berbagai jalur kehidupan, seperti sosial, ekonomi, ilmu dan tekhnologi, pendidikan, dan kesenian (Syamsuddin, 2002:127). Bahwa subyek dakwah atau dai merupakan suri tauladan yang baik bagi manusia dan juga imam dalam mengajak kepada kebaikan dan menghindari perbuatan yang mungkar. 6. Objek Dakwah Objek dakwah adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, mereka adalah orang-orang yang telah memiliki setidaktidaknya telah tersentuh oleh kebudayaan asli atau kebudayaan selain Islam (Pimay, 2006:29). Aktualisasi imani melalui media dakwah kepada masyarakat muslim sendiri penting dilakukan mengingat bahwa kualitas keimanan umat
senantiasa
pasang
surut
karena
banyak
faktor
yang
mempengaruhi dalam kehidupan sosial masyarakat. Jadi adanya dai yang berdakwah dapat mengarahkan masyarakat muslim sendiri untuk sehingga media untuk mengingatkan mereka, atau menyadarkan kembali mereka tentang nilai-nilai keIslaman yang sempat terlupakan. Jadi dalam pengajian objeknya atau yang mendengakan pesan dari dai tersebut sangat berperan penting dalam melancarkan suatu kegiatan. B. Nilai-Nilai KeIslaman 1. Pengertian Nilai-nilai keIslaman Nilai secara umum adalah suatu faham yang sangat varian, dan lebih bertedensi abstrak. Nilai timbul dari olahan sosial yang mempengaruhi individu terus- menerus, sehingga nilai itu menyatu dengan diri dan tanpa adanya interaksi tidak akan ada nilai (Sukanto, 1994:45). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa nilai pada hakekatnya merupakan suatu prinsip yang kuat, menyatu dengan jiwa manusia dan penuh kenyakinan dan kepercayaan yang dijadikan dasar yang bermakma bagi kehidpannya. Nilai – nilai keIslaman adalah prinsip yang kuat dan menyatu di dalam jiwa manusia yang Islami dalam menjalankan kehidupan di dunia, sehingga mengantarkan kepada kebahagiaan akhirat kelak. Suatuh nilai yang penting dalam menjalankan roda kehidupan manusia, dimana semua aspek kehidupan di dunia dan akhirat memerlukan nilai-nilai ke-Islam-an yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan yang selamat.
2. Bentuk-Bentuk Nilai-Nilai KeIslaman 1. Perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah Swt Merupakan
ucapan dan perbuatan manusia.Manusia yang
mempunyai perilaku yang baik adalah manusia yang mengucapkan dan bertingkah laku ang terpuji kepada Allah swt baik ucapan melalui ibadah langsung kepada Allah seperti: sholat, puasa, zakat, shodaqoh, dan haji maupun melalui perilaku tertentu. Perilaku yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Bersyukur a) Pengertian Syukur dalam arti kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebgai, rasa terima kasih kepada Allah, dan menyatakan dengan perkataan senang, lega dan lain sebagainya. Sedangkan menurut ArRaghib Al-Isfahami syukur adalah gambaran tentang nikmat dan menampakkanya ke permukaan.dan Allah akan menambahkan nikmat bagi
hamba-Nya
yang
mau
bersyukur
dengan
penuh
kesungguhan.Dalam Al-Qur‟an surat Ibrahim:7 Allah Berfirman.
Artinya:”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Jadi Beryukur
yaitu manusia mengucapkan rasa syukur kepada
Allah atas nikmat yang telah diperoleh-Nya dan selalu ikhlas dalam menjalankan amalan ibadah. b) Bagaimana cara bersyukur (a). Syukur dengan hati Dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. (b). Syukur dengan lidah Adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya dengan mengucapkan Alkhamdulillah. (c). Syukur dengan perbuatan. Allah berfirman dalam AlQuran surat saba‟:13
Artinya:”Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”.
Maksud dari bekerja adalah menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai dengan tujuan penciptaan atau penganugerahannya (Shihab, 1999:215-223). Ketika seseorang selalu mensyukuri nikmat Allah, dia akan diberi tambahan nikmat oleh Allah (Gymnastiar, 2002:213). b. Bertasbih Bertasbih yaitu, manusia menyucikan Allah dengan ucapan oleh karena itu, manusia yang demikian akan selalu megucapkan Subhanallah (Maha Suci Allah) dan menjauhkan perilakunya dari perbuatan yang dapat mengotori keMahasuciaan Allah. c. Beristighfar Beristighfar, yaitu manusia meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang pernah dibuatnya, baik sengaja maupun tidak. 2. Perilaku Manusia yang berhubungan dengan sesamanya a. Perilaku yang berhubungan dengan diri Perilaku yang berhubungan sabadengan diri sendiri terdiri atas. (a). Sabar Kata sabar diindiksikan pada ketahanan yang didasarkan pada dinamika jiwa.dinamika tersebut mengacu pada dua hal; yaitu untuk berbuat yang menuju keada sesuatu yang positif, dan untuk menahan dari sesuatuh yang negatif (Munir, 2008:209-210). Menurut Imam Al-Ghazali, sabar merupakan ciri khas manusia, bintang dan malaikat tidak memerlukan sifat sabar (Ilyas, 2007:134). Allah Berfirman dalam Al-qur‟an Surah Al-baqarah ayat:153
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orangoradan ting yang sabar”. (b). Jujur Jujur yaitu selalu berkata apa adanya dan selalu berbuat sesuai dengan ajaran agaa Islam. Jujur merupakan ajaran yang Islami, sumber berbagai kemuliaan, dan dasar berbagai keutamaan. Dengan kejujuran, kebenaran akan hidup, keadilan akan terbit dan kehidupan menjadi damai (Hasyim, 2007:297). (c). Qonaah Qonaah adalah merasa cukup apa yang sudah ada. Dimana seseorang tersebut tidak kekurangan apa yang sudah dimilikinya, selalu menerima dengan lapang dada.Imam Syafi‟i berkata: Barang siapa yang dirinya terkalahkan oleh kuatnya syahwat dunia, maka ia akan senantiasa menjadi budak ahli dunia dan barang siapa yang qona‟ah (menerima pemberian Allah dengan lapang dada maka akan hilang ketundukannya pada dunia (kailaqi, 2009: 58). Jadi perilaku yang berhubngan dengan individu manusia adalah seperangkat norma hukum yang dibuat oleh Allah SWT (Pencipta) yang diperuntukan kepada makhluk manusia (Ciptaan).
b. Perilaku yang berhubungan dengan keluarga Perilaku yang berhubungan dengan kelurga, difahami bahwa ikatan hubungan keluarga di dalam ajaran agama Islam diatur oleh Allah SWT dalam bentuk sistem kekerabatan dan perkawinan dalam hukum Islam. c. Perilaku yang berhubungan dengan Masyarakat Perilaku yang berhubungan dengan Masyarakat terdiri dari. a. .Ukhuwah Ukhuwah Islamiyah adalah satu karunia dan nikmat Ilahiyah Keduanya dituangkan oleh Allah ke dalam hati hamban-Nya yang Ikhlas dan bertaqwa kepada-Nya. Bahwa ukhuwah merupakan cerminan dari kekuatan iman dan spiritualitas kepada Allah SWT (Shomad, 210:54).Allah Berfirman dalam Al-Qur‟an surah
Al-
Hujurat:10.
Artinya:”Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.
b. Tolong menolong Yaitu suatu perbuatan yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang membutuhkannya dalam hal kebaikan tanpa imbalan sesuatuh, disertai dengan keikhlasan hati. Allah Berfirman dalam Al-Qur‟an surah Al-Maidah:2
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orangorang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalanghalangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.
Sesuai Dalam Hadist dibawah ini:
ما: سمعت رسلول اهلل صل اهلل عليه وسلم يقول:عن عا ئشة تقو ل زال جبر يل يو صيني با لجار حتي طننت انه ليور ثنه Dari Aisyah ra.Katanya dia mendengan Rosulullah SAW bersabda:”Jibril senantiasa berwasiat kepdaku supanya selalu baik dengan tetangga sehinga aku menduga bahwa jibril akan menjadikannya pewaris”(HR. Sohih Bukhori)(Daud, 1984: 17). Sudah jelas dari Hadistdiatas bahwa sesama manusia harus saling mengasihi dan tolong menolong sesama manusia, sehingga dalam menjalankan kehidupan ini penuh dengan keikhlasan dan kebahagiaan. c. Pemaaf Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang-orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Allah Berfirman Dalam Al-Qur,an surah Al-Imran:159
Artinya:”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.(Ilyas, 2007:140). Toleran dan pemaaf merupakan sifat mulia yang tidak bisa dicapai kecuali oleh orang-orang yang hatinya siap menerima bimbingan Islam dan ajaran-ajarannya yang mulia (Al-Hasyimi, 2004: 271). Jadi seorang muslim harus memiliki sifat pemaaf sehingga setiap manusia akan senang terhadap orang-orang yang memilili sifat pemaaf. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi
Nilai-Nilai
KeIslaman Nilai-nilai keIslaman merupakan dasar pokok dalam menjalankan kehidupan sehar-harmai di dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Jika implementasi nilai-nilai keIslaman berjalan sesuai syariat Islam, maka akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang lurus. Adapun faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai keIslaman yaitu sebagai berikut: a. Faktor Lingkungan. Lingkungan adalah mempunyai peranan yanga sangat penting terhadap berhasil dan tidaknya aktiitas kegiatan pengajiaan (Dakwah), karena perkembangan jiwa seseorang itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Linkungan dapat memberikan pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan jiwanya, dalam perilaku berhubungan dengan Allah dan perilaku berhubungan dengan sesama.
b. Faktor Tujuan Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan terhadap yang hasil-hasil yang hendak dicapai. Begitu pula dengan kegiatan pengajian juga mempunyai yang hendak dicapai yaitu, mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikianada telah jelas bahwa tujuan mcerupakan batas cita-cita yang diinginkan dalam suatu usaha, tanpa adanya tujuan kegitan itu tidak ada artinya. c. Faktor Pemberi Ceramah atau Dai Seorang dai salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan pengajian tersebut, mempunyai tanggung jawab dalam mengajak individu atau masyarakat kepada jalan yang lebih baik. d. Faktor Penerima Ceramah atau Mad’u Merupakan faktor yang sangat penting, tanpa adanya adanya faktor mad‟u tersebut kegiatan pengajian tidak akan berlangsung dengan baik. C. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian terhadap Implementasi NilaiNilai KeIslaman. Pengajian merupakan suatu kegiatan yang harus diikuti oleh masyarakat.karena merupakan proses menimba ilmu agama, melalui pengajian dapat menghantarkan manusia atau individu untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik, dengan mengikuti pengajian dengan rutin maka akan mampu meimplentasikan nilai-nilai keIslaman dengan benar.
Implementasi nilai-nilai keIslaman yang dapat dijalankan oleh manusia atau individu sebagaimana pembahasan skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Berhubungan
dengan
Allah,
meliputi,
beryukur,
bersabar
dan
beristighfar.dengan mengikuti pengajian maka dapat memahami manusia akan hubungannya dengan Allah, sehingga habbu minaAllah berjalan sesuai dengan ajaran Islam. b. Berhubungan dengan sesama dengan
mengikuti pengajian, maka manusia atau individu dapat
mamahami hakikat hubungan dengan sesama atau masyarakat, sehingga habbu minannas terjalin dengan baik. Adapun Perilaku yang berhubungan dengan sesama meliputi : 1) Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri 2) Perilaku yang berhubungan dengan keluarga 3) Perilaku yang berhubungan dengan sesama.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN Sebelum penulis membahas laporan hasil penelitian ini, maka terlebih dahulu akan disajikan beberapa data fakta penting hasil penelitian, hasil observasi di Desa Kendel Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.Adapun data yang berkaitan dengan masalah yang ada akan disajikan sebagai berikut: A. Gambaran Umum Lokasi 1. Sejarah Singkat Desa Kendel Boyolali Desa kendel merupakan suatu desa dimana terdapat program yang maju yaitu pengajian yang dapat membantu membekalipendidikan terutama pendidikan Islam bagi masyarakat,supaya mempunyai pribadi yang utuh dalam arti selalu bertaqwa, mengabdi kepada Allah serta beraklak mulia dalam seluruh aspek pribadinya.Hal ini merupakan tujuan utama semua pendidikan Islam. Seorang tokoh masyarakat yang bernama Tipsiri, usia 63 tahun mengungkapkan melalui wawancara tentang sejarah Desa Kendel dengan penulis pada senin tangal 3 juni, jam 20.00. “Bahwa Desa Kendel dahulumerupakan hutan rimba lebih dikenal dengan sebutan gunung kendeng, dimana banyak pendatang yang ingin membuat kampung tersebut.Namun hanya satu yang berhasil membuat kampung tersebut yang Muhammad Danom dia bersama Eyang Bedog dapat menjadikan kampung kecil yang diberi nama kampung Kendel.Seiringya perkembangan zaman Desa Kendelpun semakin berkembang sampai sekarang. Setelah data diperoleh dari lapangan, selanjutnya peneliti menganalisis hasil wawancara dengan cara reduksi data. Reduksi data
adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mefokuskan pada halhal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiono, 2007: 338). Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa hutan rimba yang tidak perpenghuni tersebut, banyak orang berdatangan untuk membuat perkampungan, namun hanya Muhammad Danom dengan Eyang Bedog yang dapat membuat perkampungan tersebut dan diberi nama Desa Kendel. Setelah data di reduksi langkah selanjutnya menyajikan data. Peneliti menggunakan bentuk Display atau uraian singkat untuk menyajikan data tersebut. Adapun penyajian datanya adalah sebagai berikut:” Desa Kendel merupakan desa yang berkembang dan maju, dapat dilihat dari awal pembentukannya yaitu yang dahulunya hutan yang sangat rimba dan tidak ada tanda adanya penghuni sekarang menjadi Desa yang berpenghuni, yang di dirikan oleh seorang pendatang yang bernama Muhammad Danom dengan Eyang Bedog”. 2. Letak Geografis Desa Kendel a. Bata-Batas Wilayah Desa Kendel Desa Kendel merupakan suatu Desa di wilayah Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang memiliki luas 840.7230 hektar dengan batas sebagai berikut: 1) Batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Glinggang 2) Batas Sebleah selatan berbatasan dengan Desa Kleban 3) Batas sebelah barat berbatasan dengan Desa Penggung
4) Batas sebelah timur berbatasan dengan Desa Dagen b. Iklim Dan Curah Hujan Desa Kendel beriklim tropis dengan udara sejuk. Ketinggian tanah dari permukaan laut adalah 300 m dpt.Suhu maksimum atau mimimum adalah136 ˚C 140 ˚Cdan jumlah curah hujan adalah 120 hari. c. Orbitasi (Jarak Dari Pusat Pemerintah Desa atau Kelurahan) Desa Kendel tidak jauh dengan desa-desa di wilayah Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali dalam hal tranportasi tergolong lancar karena ada angkutan desa yaitu kendaraan yang beroperasi setiap hari untuk melayani masyarakat terutama anak sekolah.Adapun jarak kepusat kota antaralain adalah sebagai berikut: 1) Jarak dari pusat kota kecamatan 8Km 2) Jarak dari pusat kota kabupaten 46Km 3) Jarak dari pusatprofinsi 84Km d.
Luas Wilayah Desa Kendel memiliki luas wilayahdengan perincian sebagai berikut: 1)Tanah Sawah a.
Irigasi Setengah Teknis
:8.3261 ha
b.
Tadah Hujan
: 142.6105 ha
2)Tanah Kering a. Pekarangan / Bangunan / Empasement
: 115.6105 ha
b. Tegal / Kebun c. Ladang Penggembalaan
: 447.3550 ha 172.2320 ha
3)Tanah Hutan a. Hutan Konversi / Hutan Rakyat
: 62.4121 ha
4)Tanah Keperluan Fasilitas Umum a.
Lapangan Olahraga
:2.0000 ha
b.
Pemakaman
:2.1011 ha
5)Tanah Keperluan Fasilitas Sosial a.
Masjid / Mushola / Langgar
:1.3444 m2/ha
b.
Sarana Pendidikan
:2.0161 m2ha
c.
Sarana Kesehatan
:0.96 m2ha
3. Monografi Desa Kendel a. Keadaan dan Jumlah Penduduk Desa Kendel. Penduduk Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali sampai tahun 2013 Jumlah Kepala Keluarga 1.385 yaitu jumlah laki-laki 1154 Orang dan jumlah perempuann 231Orang.Dari sekian jumlah tersebut kesemuanya adalah warga negara Indonesia (WNI).Dan tidak ada warga negara asing(WNA).Untuk lebih jelasnya dapat diklasifikasikan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompk umur pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 Data Penduduk Desa Kendel Berdasakan Jenis Kelamin No
Jenis kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
1154
2
Perempuan
231
Jumlah
1.385
Tabel 2 Data Penduduk Desa Kendel Berdasarkan Umur No 1
Kelompok Umur
Jumlah
0 – 6 Tahun
919 orang
7– 12 Tahun
881orang
13 – 18 Tahun
900orang
19 – 24 Tahun
895orang
25 – 55 Tahun
765orang
56 – 79 Tahun
742orang
80Tahun keatas Jumlah
445orang 5.547orang
2
0 – 4 Tahun
564orang
5 – 9 Tahun
614orang
10 – 14 Tahun
622orang
15 – 19 Tahun
611orang
20 – 24 Tahun
613orang
25 – 29 Tahun
608orang
30 – 34 Tahun
617orang
35 – 39 Tahun
622orang
40 Tahun keatas
676orang
Jumlah 3
:
5.54 orang
0 – 5 Tahun
812orang
6 – 16 Tahun
984orang
17 – 25 Tahun
876orang
26 – 55 Tahun
2.024orang
56 Tahun keatas Jumlah
851orang 5.547orang
Sumber Buku Data Kependudukan Desa Kendel Kecamatan Kemusu b. Keadaan Sosial Pendidikan Masyarakat Desa Kendel bisa dikatakan baik dan peduli terhadap pendidikan. Hal ini dapat dilihatdata statistik tingkat pendidikan Desa Kendel pada tabel berikut ini:
Tabel 3 Data Penduduk Desa Kendel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
Sekolah Dasar
3.314orang
2
SMP/SLTP
1.842orang
3
SMA/SLTA
886orang
4
Akademik
57orang
5
Perguruan Tinggi
18orang
Adapun Laporan Sarana Pendidikan yang terdapat Di Desa Kendel Adalah Seabagai Berikut: Tabel 4 Jumlah Sarana Pendidikan No
Jenis Pendidikan
Jumlah
1
TK
4
2
SD
1
3
MI
3
4
SLTP
2
c. Keadaan Sosial Ekonomi Mata pencaharian warga masyarakat Desa Kendelkebanyakan adalah buruh tani.Berdasarkan data dari Desa Kendel diperoleh perincian mata pencaharian penduduk sebagai berkut: Tabel 5 Data Mata Pencaharian Penduduk Desa Kendel No
Pekerjaan
Jumlah
1
Petani
1505orang
2
Nelayan
26orang
3
Pengusaha Sedang / Besar
12orang
4
Pengrajin / Industri
6orang
5
Buruh Bangunan
742orang
6
Buruh Perkebunan
264orang
7
Pedagang
83orang
8
Pengangkutan
6 orang
9
Pegawai Negeri Sipil
22 orang
10
TNI
6 orang
11
POLRI
6orang
12
Pensiunan (TNI/Polri)
4orang
d. Kondisi Agama Kondisi perkampungan
keagamaan muslim,
penduduk
karena
Desa
Kendeltergolong
berdasarkan
data
dari
tata
pemerintahan Desa Kendel dan dari hasil penelitan dilapangan bahwa penduduk Desa Kendel kesemuanya beragama Islam.Sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 6 Data Penduduk Berdasarkan Agama No
Jenis Agama
Jumlah
1
Islam
5.547
2
Katholik
-
3
Protestan
-
4
Hindu
-
5
Budha
-
Tabel 7 SaranaPeribadatan No
Jenis Sarana Peribadatan
Jumlah
1
Masjid
7buah
2
Surau / Mushola
34buah
3
Pondok Pesantren
2buah
e. Keadaan Sosial Masyarakat 1) Adat istiadat Masyarakat Desa Kendel merupakan suatu kelompok masyarakat
yang dalam kehidupan sehari-hari taat dalam
melakukan kegiatan yang sifatnya sosial, gotong royong, dan keagamaan yang mengutamakan persatuan dan kerukunan antar tetangga yang satu dengan yang lainya.Terbukti apabila ada salah seorang yang mempunyai hajatan mereka dengan beersama-sama saling membantu, dan tidak hanya itu berbagai kegiatan keagamaan seperti:pengajian-pengajian, mulai dari anak-anak sampai lansia dengan aktif mengikuti kegiatan pengajian tersebut, sehingga dapat menambahkualitas keimanan dan ketaqwaan dan menjadikan manusia yang mempunyai perilaku yang baik, yaitu perilaku yang didasari dengan niat yang baik yang akan permanen, kukuh dan tidak mementingkan diri sendiri (Hanafi dkk, 2007: 10).
2) StrukturOrganisasikepengurusanpengajian Adapun susunan kepengurusan kegiatan pengajian Kendel tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Susunan Kepengurusan Pengajian Desa Kendel Tahun 2013
Ketua Nurhadi,S.Sos. Sekretaris
I
Bendahara Masykur
Saiful Hadi seksi - seksi
Sosial
Pendidikan
Sarmin Parli Sumber tabel susunan pengurus karisma Desa Kendel.
Humas Safrudin
3) Struktur Orgnisasi Pemerintah Desa Kendel Desa Kendel dipimpin oleh seorang kepala desa dibantu oleh aparatnya dengan struktur organisasi sebagai berikut Tabel 9 StrukturOrganisasi Pemerintah Desa Kendel
Kepala Desa
BPD
Kusmanto
Sekretaris Desa Sriyana,S.H
Kaur Pemerintah Tukeri
Kaur Ksra Ahmad Bukhori,S.Pd
Kadus I
Kadus II
Kadus III
Kadus IV
Dusun Kendel
Dusun Kendelban
Dusun Glinggang
Dusun Gagan
Sumber Monografi Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.
B. Penyajian Data 1. Daftar nama responden Data nama-nama responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 10 Daftar Nama Responden Jamaah Pengajian di Desa Kendel No
Nama Responden
Umur
Pekerjaan
1
Tipsiri
63th
Petani
2
Hartini
55th
Petani
3
Siti rofiqoh
39th
Petani
4
Amir
40th
Petani
5
M. Arif ridwan
15th
Pelajar
6
Siti latifah
19th
Pelajar
7
Siti aisyah
13th
Pelajar
8
Bibit mursyid
29th
Karyawan
9
Muklas
27th
Karyawan
10
Nur indahrahmawati
23th
-
11
Siti mutmainah
20th
Karyawan
12
Jalil
63th
Petani
13
Somtina
50th
Petani
14
Toyibi
23th
Pelajar
15
Nur hidayah lailiyah
21th
Pelajar
16
Basiroh
43th
Petani
17
Suwarti
30th
Ibu rumah tangga
18
Busroni
33th
Karyawan
19
Rifa‟i
22th
Karyawan
20
Munjamil
53th
Petani
21
Siti nurul nikmah
19th
-
22
Tukirin
50th
Petani
23
Siti haryani
43th
Petani
24
Jumyani
29th
Petani
25
Indah fatmawati
11th
Pelajar
26
Maskuri
30th
Karyawan
27
Siti badriyah
26th
Karyawan
28
Suliyem
36th
Ibu rumah tangga
29
Agung
12th
Pelajar
30
Suyatno
42th
Petani
31
Marsiyanti
25th
Ibu rumah tangga
32
Siti shofiyah
12th
Pelajar
33
Slamet nur wanto
14th
Pelajar
34
Misromi
44th
Petani
35
Tukirun
52th
Petani
36
Linda damayanti
14th
Pelajar
37
adanda aditya
13th
Pelajar
38
Misyanti
25th
Karyawan
39
Jaminah
25th
Petani
40
Kasri
63th
Petani
41
Juremi
35th
Karyawan
42
Taufik
22th
TNI
43
Lailiyati mubarokah
19th
Pelajar
44
Darji
45th
petani
45
Jumrotun
33th
Ibu rumah tangga
46
Fiqi amaliyah
15th
pelajar
47
Komsatun
21th
Ibu rumah tangga
48
Partiyem
54th
Petani
49
Slamet daroni yusuf
25th
Pelajar
50
Hidayati
22th
Karyawan
2. Hasil Jawaban Angket Pada penelitian ini penulismengambil duavariabel dependent dan independent yang diurai
dalam item pertanyaan dalam angket
sebagaimana terlampir hasil jawaban atas opsi pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut a. Keaktifan jamaah Mengikuti Pengajian Adapun data hasil jawaban angket tentang keaktifan jamaah mengikuti pengajian dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 11 Jawaban Angket tentang Keaktifan jamaah Mengikuti Pengajian di Desa Kendel NO
Jawaban Soal
Jumlah
Responden
A
B
C
1
8
1
1
10
2
3
7
0
10
3
5
5
0
10
4
8
2
0
10
5
7
3
0
10
6
3
6
1
10
7
1
8
1
10
8
4
5
1
10
9
9
0
1
10
10
5
3
2
10
11
9
0
1
10
12
6
2
2
10
13
8
2
0
10
14
5
5
0
10
15
3
4
3
10
16
5
3
2
10
17
8
1
1
10
18
9
0
1
10
19
6
4
0
10
20
8
2
0
10
21
4
3
3
10
22
8
1
1
10
23
8
1
1
10
24
8
1
1
10
25
8
1
1
10
26
6
3
1
10
27
4
5
1
10
28
8
1
1
10
29
8
1
1
10
30
9
0
1
10
31
6
2
2
10
32
6
2
2
10
32
6
2
2
10
33
6
2
2
10
34
6
2
2
10
35
6
2
2
10
36
5
3
2
10
37
5
3
2
10
38
5
3
2
10
39
5
3
2
10
40
5
3
2
10
41
5
3
2
10
42
3
5
2
10
43
9
0
1
10
44
9
0
1
10
45
9
0
1
10
46
9
1
0
10
47
6
3
1
10
48
9
0
1
10
49
9
0
1
10
50
6
4
0
10
Jumlah
326
113
31
500
b. Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman Adapun hasil jawaban dari angket tentang data implementasi nilai-nilai keIslaman dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12 Jawaban Angket tentang Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman di Desa Kendel NO
Jawaban Soal
Jumlah
Responden
a
B
c
1
8
2
0
10
2
8
2
0
10
3
8
2
0
10
4
3
4
3
10
5
7
3
0
10
6
5
5
0
10
7
1
9
0
10
8
7
3
0
10
9
4
6
0
10
10
7
3
0
10
11
7
3
0
10
12
6
2
2
10
13
7
3
0
10
14
5
5
0
10
15
9
1
0
10
16
7
3
0
10
17
7
3
0
10
18
5
4
1
10
19
5
4
1
10
20
6
4
0
10
21
6
3
1
10
22
7
3
0
10
23
7
3
0
10
24
7
3
0
10
25
3
4
3
10
26
3
4
3
10
27
6
4
0
10
28
7
3
0
10
29
7
3
0
10
30
7
3
0
10
31
8
2
0
10
32
8
2
0
10
32
8
2
0
10
33
8
2
0
10
34
9
1
0
10
35
8
2
0
10
36
6
3
1
10
37
7
2
1
10
38
6
3
1
10
39
6
3
1
10
40
6
3
1
10
41
6
3
1
10
42
8
2
0
10
43
9
1
0
10
44
8
2
0
10
45
8
2
0
10
46
8
2
0
10
47
8
2
0
10
48
7
3
0
10
49
8
2
0
10
50
7
3
0
10
Jumlah
336
150
18
500
C. Gambaran Umum Pengajian di Desa Kendel Pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu diadakan pertama kali sekitar tahun 2003dan terlaksana sampai sekarang, yang diketuai oleh Nurhadiberdirinya pengajian ini atas pemikiran para Kyai dan tokoh masyarakat di Desa Kendel yang bertujuan untuk mengintensifkan atau mengaktifkan acara pengajian yang diadakan di dalam daerah. Seorang
pelajar
yang
bernama
lathifah,
usia
19
tahun
mengungkapkan melalui wawancara tentang proses kegiatan pengajian Desa Kendel dengan penulis pada senin tangal 9 juni, jam 10.00. “Bahwa Pengajian ini diikuti oleh semua kalangan seperti:Anak-anak, remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu di Desa Kendel dan sekitarnya. Pengajian ini dilaksanakan pada pukul 18.30 atau sehabis shalat maghrib dan selesai sekitar pukul 21.00. Adapun susunan acara pengajian adalah: a. Pembukaan b. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur‟an c. Sambutan d. Yasin e. Inti pengajian f. Doa g. Asmaul khusna h. Penutup”
Setelah data diperoleh dari lapangan, selanjutnya peneliti menganalisis hasil wawancara dengan cara reduksi data. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mefokuskan pada halhal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiono, 2007: 338). Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan sebagai berikut: -
Pengajian diikuti oleh semua jamaah pengjian di Desa Kendel
-
Pengajian dimulai pukul 18: 30 sampai selesai
-
Beberapa susunan acara kegiatan pengajian Setelah data di reduksi langkah selanjutnya menyajikan data. Peneliti menggunakan bentuk Display atau uraian singkat untuk menyajikan data tersebut. Adapun penyajian datanya adalah sebagai berikut: pengajian yang berada di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali diikuti oleh jamaah pengajian di masyarakat tersebut, terkadang mengundang dari desa lainnya untuk acara pengajian tersebut. Pengajian dimulai sekitar pukul 18: 30 atau sehabis sholat maghrib sampai selesai. Agar pengajian tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka dengan membuat susunan acara pengajian tersebut.
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah penulis menganalisis data tersebut, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan sebagaimana yang termuat pada bab sebelumnya, untuk memudahkan dalam menganalisis, maka ada tahap-tahap dalam menganalisis data tersebut agar berjalan dengan benar sesuai dengan data yang akan diteliti, adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: D. ANALISIS DATA Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya adalah melakukan analisis data tiap variabel.Adapun analisisnya sebagai berikut: 1. Analisis pengaruh keaktifanjamaah mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang masing-masing pertanyaan disediakan alternatif jawaban dengan rincian bobot sebagai berikut: a) Alternatif jawaban a kategori tinggi, memiliki bobot 3 b) Alternatif jawaban b kategori sedang, memiliki bobot 2 c) Alternatif jawaban c kategori rendah, memiliki bobot 1 Dalam mencari nominal yang didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket umtuk masyarakat, nilai yang diperoleh
kemudian diklasifikasikan untuk mengkritik tingkat keaktifan dalam mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman. Tabel 15 Keaktifan JamaahMengikuti Pengajian di Desa Kendel NoRes
Alternatif
Total Nilai
Total Nilai
ponden
Jawaban
Jawaban Tiap Item
a
B
3
c
2
1
1
8
1
1
24
2
1
27
2
3
7
0
6
21
0
27
3
5
5
0
15
10
0
25
4
8
2
0
24
4
0
28
5
7
3
0
21
6
0
27
6
3
6
1
9
12
1
22
7
1
8
1
3
16
1
20
8
4
5
1
12
10
1
23
9
9
0
1
27
0
1
28
10
5
3
2
15
6
2
23
11
9
0
1
27
0
1
28
12
6
2
2
18
4
2
24
13
8
2
0
24
4
2
24
14
8
2
0
24
4
0
24
15
3
4
3
9
8
3
20
16
5
3
2
15
6
2
23
17
8
1
1
24
2
1
27
18
9
0
1
27
0
1
28
19
6
4
0
18
8
0
26
20
8
2
0
24
4
0
28
21
4
3
3
12
6
3
21
22
8
1
1
24
2
1
27
23
8
1
1
24
2
1
27
24
8
1
1
24
2
1
27
25
8
1
1
24
2
1
27
26
6
3
1
18
6
1
25
27
4
5
1
12
10
1
22
28
8
1
1
24
2
1
27
29
8
1
1
24
2
1
27
30
9
0
1
27
0
1
28
31
6
2
2
18
6
2
26
32
6
2
2
18
6
2
26
33
6
2
2
18
6
2
26
34
4
2
2
18
6
2
26
35
6
2
2
18
6
2
26
36
5
3
2
15
6
2
23
37
5
3
2
15
6
2
23
38
5
3
2
15
6
2
23
39
5
3
2
15
6
2
23
40
5
3
3
15
6
2
23
41
5
3
2
15
6
2
23
42
3
5
2
9
10
2
21
43
9
0
1
27
10
1
28
44
9
0
1
27
0
1
28
45
9
0
1
27
0
1
28
46
9
0
1
27
0
1
28
47
9
0
1
27
0
1
28
48
9
0
1
27
0
1
28
49
9
0
1
27
0
1
28
50
9
0
1
27
2
0
28
Dalam hal ini penulis menggunakan rumus interval untuk mengetahui
tinggi
rendahnya
keaktifan
masyarakat
pengajian.Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
i=
(𝑥𝑡 −𝑥𝑟 )+1 𝑘𝑖
keterangan : i
: Interval
mengikuti
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
i=
i=
i=
(𝑥𝑡 −𝑥𝑟 )+1 𝑘𝑖 (28−20)+1 3 8+1 3
, i =3
Kemudian dicari prosentase frekuensi keaktifan masyarakat mengikuti pengajian. Dalam hal ini penulis menggunakan prosentase sebagai berikut: 𝐹
P= 𝑁 X 100% 1. untuk kategori tinggi tentang keaktifan mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 31 responden: 𝐹
31
P= 𝑁 X 100% = P= 50 X 100%= 62% 2. untuk kategori sedang tentang keaktifan mengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 14 responden: P=
𝐹 𝑁
X 100% = P=
14 50
X 100%= 28%
3. untuk kategori sedang tentang keaktifan mengikuti pengajian di desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 5 responden: 𝐹
5
P= 𝑁 X 100% = P= 50 X 100%= 10%
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang keaktifan jamaahmengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013. Tabel 16 Nilai Interval Pengaruh Keaktifan JamaahMengikuti Pengajian di Desa Kendel No
Interval
Kategori
Jumlah
Prosentasi
Responden 1
26-28
Tinggi
31
31%
2
23-25
Sedang
14
28%
3
20-22
Rendah
5
10%
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Implementasi nilai – nilai keIslaman adalah 31 % prosentasi tinggi, 28 % untuk prosentasi sedang, dan 10 % untuk prosentasi rendah.
2. Analisis implementasi nilai-nilai keIslaman untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan angket yang terdiri dari sepuluh item pertanyaan yang masing-masing pertanyaan disediakan alternatif jawaban dengan rincian bobot sebagai berikut: a). Alternatif jawaban a kategori tinggi, memiliki bobot 3 b). Alternatif jawaban b kategori sedang, memiliki bobot 2 c). Alternatif jawaban c kategori rendah, memiliki bobot 1 Dalam mencari nominal yang didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket umtuk masyarakat, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk mengkritik tingkat keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman. Tabel 17 Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman di Desa Kendel Nomor
Alternatif Jawaban
Total Nilai Jawaban
Total
Respon
Item
Tiap Item
Nilai
den a
b
c
3
2
1
1
8
2
0
24
4
0
28
2
8
2
0
24
4
0
28
3
8
2
0
24
2
0
28
4
3
4
3
9
8
6
20
5
9
1
0
27
2
0
27
6
5
5
0
15
10
0
25
7
1
9
0
3
18
0
21
8
7
3
0
21
6
0
27
9
4
6
0
12
12
0
24
10
7
3
0
21
6
0
27
11
7
3
0
21
6
0
27
12
6
2
2
18
4
2
24
13
7
3
0
21
6
0
27
14
5
5
0
15
10
0
25
15
8
2
0
24
4
0
28
16
7
3
0
21
6
0
27
17
7
3
0
21
6
0
27
18
5
4
1
15
8
1
25
19
5
4
1
15
8
1
25
20
6
4
0
18
8
0
26
21
6
3
1
18
6
1
24
22
7
3
0
21
6
0
27
23
7
3
0
21
6
0
27
24
7
3
0
21
6
0
27
25
3
4
3
9
8
3
20
26
3
4
3
9
8
3
20
27
6
4
0
18
8
0
26
28
7
3
0
21
6
0
27
29
7
3
0
21
6
0
27
30
7
3
0
21
6
0
27
31
8
2
0
24
4
0
28
32
8
2
0
24
4
0
28
33
8
2
0
24
4
0
28
34
8
2
0
24
4
0
28
35
8
2
0
24
4
0
28
36
6
3
1
18
6
1
25
37
7
2
1
21
4
1
26
38
6
3
1
18
6
1
25
39
6
3
1
18
6
1
25
40
6
3
1
18
6
1
25
41
6
3
1
18
6
1
25
42
6
3
1
18
6
1
25
43
8
2
0
24
4
0
28
44
8
2
0
24
4
0
28
45
8
2
0
24
4
0
28
46
8
2
0
24
4
0
28
47
8
2
0
24
4
0
28
48
7
3
0
21
6
0
27
49
8
2
0
24
4
0
28
50
7
3
0
21
6
0
27
Dalam hal ini penulis menggunakan rumus interval untuk mengetahui tinggi rendahnya implementasi nilai-nilai keIslaman.Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : (𝑥𝑡 −𝑥𝑟 )+1
i=
𝑘𝑖
keterangan : i
: Interval
xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terendah Ki : Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
(𝑥𝑡 −𝑥𝑟 )+1
i=
𝑘𝑖
(28−20)+1
i=
3
8+1
i=
3
i =3 Kemudian dicari prosentase frekuensi keaktifanjamaah mengikuti pengajian.Dalam hal ini penulis menggunakan prosentase sebagai berikut: P=
𝐹 𝑁
X 100%
1. untuk kategori tinggi tentang implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 33 responden: 𝐹
33
P= 𝑁 X 100% = P= 50 X 100%= 66% 2. untuk kategori sedang tentang implementasi nilai-nilai keIslamandi Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 13 responden: 𝐹
13
P= 𝑁 X 100% = P= 50 X 100%=26% 3. untuk kategori sedang tentang implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013, ada 5 responden:
𝐹
4
P= 𝑁 X 100% = P= 50 X 100%=8% Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang keaktifan jamaahmengikuti pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun 2013. Tabel 18 Nilai Interval Implementasi Nilai-Nilai KeIslaman di Desa Kendel No
Interval
Kategori
Jumlah
Prosentasi
Responden 1
26-28
Tinggi
33
66 %
2
23-25
Edang
13
26 %
3
20-22
Rendah
4
8%
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Implementasi nilai – nilai keIslaman adalah 66 % prosentasi tinggi, 26 % untuk prosentasi sedang, dan 8 % untuk prosentasi rendah. E. AnalisisKedua 1. mencari nilai korelasi antara pengaruh keaktifan jamaahmengikuti pengajian
terhadapimplementasinilai-nilaikeIslamandi
Desa
Kendel
Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Dalam analisis kedua ini adalah akan menganalisis tentang pengaruh keaktifan
jamaahmengikuti
pengajian
sebagai
variabel
X
dan
implementasi nilai-nilai keIslaman sebagai variabel Y, akan dikorelasikan dalam bentuk tabel koefisien korelasi. Tabel 19 Tabel Pembantu Analisis Product Moment No
X
Y
𝒙𝟐
𝒚𝟐
Xy
1
27
28
729
784
756
2
27
28
729
784
756
3
25
28
625
784
700
4
28
20
784
400
560
5
27
27
729
729
729
6
22
25
484
625
550
7
20
21
400
441
420
8
23
27
529
729
621
9
28
24
784
576
672
10
23
27
529
729
621
11
28
27
784
729
756
12
24
24
576
576
576
13
28
27
784
729
756
14
25
25
625
625
550
15
20
28
400
784
560
16
23
27
529
729
621
17
27
27
729
729
729
18
28
25
784
625
700
19
26
25
676
625
650
20
28
26
784
676
728
21
21
24
441
576
504
22
27
27
729
729
729
23
27
27
729
729
729
24
27
27
729
729
729
25
27
20
729
400
540
26
25
20
625
400
500
27
22
26
484
676
572
28
27
27
729
729
729
29
27
27
729
729
729
30
28
27
784
729
756
31
26
28
676
784
728
32
26
28
676
784
728
33
26
28
676
784
728
34
26
28
676
784
728
35
26
28
676
784
728
36
23
25
529
625
575
37
23
26
529
676
598
38
23
25
529
625
575
39
23
25
529
625
575
40
23
25
529
625
575
41
23
25
529
625
575
42
21
25
441
625
525
43
28
28
784
784
784
44
28
28
784
784
784
45
28
28
784
784
784
46
28
28
784
729
756
47
28
28
784
784
784
48
28
27
784
729
756
49
28
28
784
784
784
50
28
27
784
729
756
1278
1289 32768
39287
33354
Dari tabel tersebut dapat diketahui keterangan sebagai berikut :
= 50
𝑥 2 = 32.768
𝜇
= 1.278
𝑦 2 = 39.287
𝛾
= 1.289
𝑥𝑦 =33.354
N
Untuk melakukan analisis dari kedua variabel di atas, penulis menggunakan rumus product moment, yaitu:
rxy
XY
X Y N
2 X 2 X Y 2 Y N N 2
𝑟𝑥𝑦 = 𝑟𝑥𝑦 = 𝑟𝑥𝑦 =
33354 −329468 32.768−32.665,8 {39.287−33.230,42 4072 102,2 {60.565,8 4072
78.67,5
𝑟𝑥𝑦 =0, 517
F. Pembahasan Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel X dan Y diketahui, maka untuk mengetahui dapat atau tidaknya hipotesis diterima harus dikonsultasikan nilai 𝑟𝑥𝑦 hasil dari perhitungan dengan r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 singnifikan atau tidak. Sesuai dengan responden sebanyak 50 dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah sebagai berikut; a. pada taraf signifikan 5%, r = 0,297 b. pada taraf signifikan 1% r = 0,361 Berdasarkan nilai tersebut dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang diperoleh sebagai berikut: a. 0,517 > 0,297 pada taraf signifikan 5% b. 0,517 > 0,361 pada taraf signifikan 1% Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik product moment dan diperoleh rxy
hitung
sebesar 0,517, kemudian nilai rxy yang
telah diketahui tersebut diadakan tes signifikasi , yaitu dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan N = 50 pada taraf signifikasi 5% diperoleh nilai0, 297. Dengan ini dapat diketahui bahwa rxy 0,517> rxy
tabel
hitungsebesar
sebesar 0,297. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif
yang signifikan antara keaktifan jamaah mengikuti
pengajian dengan implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan judul”Pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap implementasi nilai-nilai keIslaman” (studi terhadap jamaah pengajian di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2013), adalah sebagai berikut: 1. Keaktifan
jamaah mengikuti pengajian di
Desa Kendel Kecamatan
Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa : a. Dari item pertanyaan yang memilih A (kategori tinggi) ada 31 orang atau 62% b. Dari item pertanyaan yang memilih B (kategori sedang) ada 14 orang atau 28% c. Dari item pertanyaan yang memilih C (kategori rendah) ada 5 orang atau 10% 2. Implementasi nilai-nilai keIslaman di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2013, tergolong kategori tinggi, terbukti dari 50 responden yang mengisi angket adalah sebagai berikut: a. Tergolong dalam kategori tinggi ada 33 orang atau 66% b. Tergolong dalam kategori sedang ada 13 orang atau 26% c. Tergolong dalam kategori rendah ada 4 orang atau 8%
3. Setelah dianalisis dengan menggunakan product moment diperoleh nilai 0,517 > 0,297 pada taraf signifikan 5% dan 0,517 > 0,361 pada taraf signifikan 1%, yang menunjukkan bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka korelasi 0,517 ada hubungan positif yang signifikan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Tokoh Agama Hekdaknya tokoh agama didalam berdakwah atau menyampaikan pesan disertai Implementasi atapun pelaksanaan kegiatan pengajian sehari-hari, misalnya; Masyarakat di ajak sholat berjamaah, saling tolong-menolong, di ajak menjenguk orang lain yang sakit dan lain sebagainya. 2. Bagi masyarakat a. Hekdaknya masyarakat terus mengikuti kegiatan pengajian dan patuh terhadap pesan yang disampaikan seorang Dai, karena dengan memahami agama maka dapat membaguskan akhlak dari masyarakat tersebut dan tetap menjaga nilai-nilai keIslaman. b. Hekdaknya masyarakat mempunyai kesadaran akan manfaat dan pentingnya mengikuti kegiatan pengajian. c. Hekdaknya masyarakat mempunyai kesadaran untuk menerapkan dan mengamalkan pesan dari seorang Dai.
C. Kata Penutup Segala puji bagi Allah yang tiada terhitung nikmat yang telah diberikan kepada mahluknya, sehingga dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan tiada ujian yang berarti. Dalam penulisan sekripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap atas kritik dan saran yang membangun. Semoga sekripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya serta dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti-peneliti lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ginanjar, Agustian. 2001. ESQ. Jakarta: Arga Novitasari, Almi, dkk. 2008. Generasi Muslim Sejati. Bandung: Tim Kurikulum Tutorial Kurikulum Program Tutorial Izutsu, Toshiniko. 2003. Relasi Tuhan Dan Manusia. Yogyakarta: Tiara Wacana Umiarso, dkk. 2010. pendidikan islam dan krisis moralisme masyarakat modern.Yogyakarta: IRCISOP Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif R&D. Bandung: Alfa Beta Departemen Pendidikan Nasional.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke tiga. Jakarta: Balai pustaka Pimay, Awaludin. 2006. Metodologi Dakwah. Semarang: Rasail Thttp://Www. Tutorialto. Com/Pendidikan/1835-Pengertian-Implementasi. Htm, di akses 10 oktober 2012. Sukanto. 1994. Dinamika dan humaniora. Solo: Indika Pres Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosesur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Halimi, Safrodin. 2008.Etika Islam Dalam Perspektif Al-Qur’an. Semarang: Walisongo Press Hafidhuddin, Didin. 2003.Islam Aplikatif. Jakarta: Gema Insani Press Zuhri, Muh. 2003.Hadist Nabi.Yogyakarta:Anggota Ikapi Ilyas, Yunahar. 2009. Kuliah Aqidah. Yogyakarta: Lppi Rahmaniyah, Istighfarotur. 2010. Pendidikan Etika. Malang: Uin-Maliki Press Sunarto, dkk. 1992.Terjemahan Sohih Bukhori Jilid 1. Semarang: cv as syifa Munadi, Imam. 2007.Super Muslim. Jakarta: Pt Mizan Publikat Ahmadi, Wahid. 2004.Risalah Akhlak. Solo: Era Intermedia Mahfud, Rois. 2011.Al-Islam: Erlangga Sukardi, Imam, dkk. 2003. Pilar Islam Bagi Pluralisme Modern. Solo: Tiga Serangkai Ali, Zaenudin. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pt Bumi Aksara Zulkarnain. 2008. Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Anwar,
Chairil. 2000. Islam Dan Tantangan Kemanusiaan Abad
Xxi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar (Anggota Ikapi) Khalil, Ahmad. 2008. Islam Jawa. Malang: Uin Malang Press
Zainal Arifin, Isep. 2009.Bimbingan Penyuluhan Islam. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada Ya‟qub, Abdurrahman. 2005. Pesona Aklhlak Rosulullah Saw. Bandung: Pt Mizan Pustaka Syamsudin, Din. 2002. Etika Agama. Jakarta: Pt Logo Wacana Ilmu Shihab, Quraish. 1999. Wawasan Al-Qur‟an. Bandung: Mizan Qowiy. 2002. Sikap Positif. Bandung: Pt Remaja Rosda karya Munir, Ahmad. 2008.Tafsir Tarbawi. Yogyakarta: Teras Umar Hasyim, Ahmad. 2007. Menjadi Muslim Kaffah.Yigyakarta: Mitra Pustaka Al-Kailani, Aim. 2009. Kumpulan Magolah Imam Syafi’i. Kediri: Poros Dunia Daud, Makmur. 1984. Terjemahan Hadis Sohis Muslim. Jakarta: widjaya Al-Hasyimi, Ali. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pustaka Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta:Lppi Pimay, Awaludin. 2011. Intelektualitas Dakwah. Semarang: Rasail Abdul Shomad, Bukhori. 2010. Etika Qur’ani. Yogyakarta: Pijar Cendekia Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif R&D. Bandung: Alfa Beta