HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL (STUDI PADA JAMA’AH MASJID AN-NIDA’ DESA KLUMPIT KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2012) Skripsi Diajukan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Diajukan Oleh : KHOLID MAKRUF 11107069
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
MOTTO
Tak Ada Kebaikan Yang Sia-sia
PERSEMBAHAN Kupersembahkan Skripsi ini untuk: 1.
Ibu dan bapak yang telah membiayai, membimbing, mendidik, mengarahkan dan mendo’akan sampai saat ini.
2.
Kakak-kakakku yang selalu memberi dorongan moril dan materil selama perjalananku kuliah di STAIN Salatiga.
3.
Teman-teman di STAIN Salatiga atas suka dan duka yang kita lalui bersama.
ABSTRAK Makruf, Kholid. 2012. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Sosial (Studi pada Jama’ah Masjid An-Nida’ Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag. Kata Kunci: Aktif Mengikuti Pengajian dan Perilaku Sosial Dinamika sosial di masyarakat tak terlepas dari adanya peperangan antara kebaikan dan keburukan, ketaatan beragama dan ketidaktaatan, serta kearifan berakhlak dan penyalahgunaannya. Khusus di daerah yang masyarakatnya butuh siraman keagamaan dan sentuhan tauladan dalam berakhlak, maka pelaksanaan pengajian-pengajian majelis ta’lim Islam diharapkan mampu menjadi filter dan katalisator terciptanya perilaku sosial masyarakat yang arif sehingga pada akhirnya mampu menciptakan sebuah lingkungan hidup yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Dengan demikian penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) bagaimana variasi keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali?; (2) bagaimana variasi perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali?; (3) adakah hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali? Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dimana data yang diperoleh merupakan angka-angka yang nantinya akan memberikan hasil gambaran mengenai variabel yang diteliti. Untuk memperoleh data-data yang diinginkan, peneliti menggunakan dua angket yang masing-masing digunakan untuk menguji variabel x yaitu keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dan yang kedua adalah variabel y yang digunakan untuk menguji perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit. Untuk melengkapi hasil penelitian, maka peneliti melakukan observasi lapangan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ secara umum termasuk dalam kategori tinggi karena mayoritas responden atau sebanyak 37 responden dari 72 (51,39%) pada interval 26-29, dan pada interval 22-25 berada dalam kategori sedang (38,89%) dengan jumlah responden sebanyak 28 orang, rendah (9,72%) dengan jumlah responden sebanyak 7 orang pada interval 18-21. Perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit secara umum termasuk dalam kategori tinggi karena mayoritas responden atau sebanyak 47 responden dari 72 responden atau 65,28% dengan interval 25-29 berada dalam kategori tersebut. Sedangkan sedang (31,94%) terletak pada interval 20-24 dengan jumlah responden sebanyak 23 orang, rendah (2,78%) terletak pada interval 15-19 dengan jumlah responden sebanyak 2 orang. Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan
antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012” dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan harga rxy hitung lebih besar dari rxy tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu rhitung = 0,716 > rtabel = 0.235 dan rhitung = 0,716 > rtabel = 0,306.
KATA PENGANTAR Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puja dan puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul: HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL (STUDI PADA JAMA’AH MASJID AN-NIDA’ DESA KLUMPIT
KECAMATAN
KARANGGEDE
KABUPATEN
BOYOLALI
TAHUN 2012). Dan peneliti yakin tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya mustahil skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam penulisan ini, peneliti mendapatkan beberapa masukan bantuan dan dukungan dari beberapa pihak, maka dalam kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Pd. Selaku Ketua STAIN Salatiga.
2.
Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan mengarahkan dengan penuh kesabaran.
3.
Segenap dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengantarkan peneliti menyelesaikan skripsi.
4.
Seluruh masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali yang telah mau bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.
5.
Team perpustakaan STAIN Salatiga.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iv
MOTTO ................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .................................................................................
vi
ABSTRAK ............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ix
DAFTAR ISI .........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
D. Rumusan Hipotesis .........................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
F. Definisi Operasional .......................................................................
7
1. Hubungan...................................................................................
7
2. Keaktifan....................................................................................
7
3. Pengajian....................................................................................
7
4. Perilaku Sosial............................................................................
8
5. Masyarakat.................................................................................
8
G. Metode Penelitian. ..........................................................................
10
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................................
10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
11
3. Populasi dan Sample...................................................................
11
4. Metode Pengumpulan Data.........................................................
13
5. Teknik Analisis Data ..................................................................
14
H. Sistematika Penulisan Skripsi..........................................................
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajian Majelis Taklim................................................................
17
1. Pengertian Pengajian ..................................................................
17
2. Pengertian Majelis Taklim..........................................................
17
3. Dasar-dasar Majelis Taklim ........................................................
19
4. Tujuan Majelis Taklim ...............................................................
21
5. Keutamaan Keberadaan Majelis Taklim.. ...................................
21
6. Macam-macam Kegiatan Majelis Taklim ...................................
22
7. Metode yang Digunakan di Majelis Taklim ................................
22
8. Indikator Keaktifan Mengikuti Pengajian Majelis Taklim ...........
23
B. Perilaku Sosial ................................................................................
24
1. Pengertian Perilaku Sosial ..........................................................
24
2. Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Sosial ....................................
29
3. Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial ................................................
30
4. Indikator Perilaku Sosial.............................................................
32
C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Sosial..
32
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian..............................
36
1. Keadaan Geografis Desa Klumpit...............................................
36
2. Batas Wilayah Desa Klumpit......................................................
36
3. Pembagian Wilayah....................................................................
37
4. Monografi Desa Klumpit ............................................................
37
5. Subjek Penelitian........................................................................
39
B. Penyajian Data Hasil Penelitian.......................................................
39
1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian ........
39
2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial .................................
41
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama .............................................................................
44
1. Analisis Penilaian Data...............................................................
44
2. Analisis Berdasarkan Skor..........................................................
48
3. Analisis Berdasarkan Item-item Angket......................................
49
4. Analisis Bobot Item....................................................................
52
B. Analisis Kedua................................................................................
56
1. Analisis Penilaian Data...............................................................
57
2. Analisis Berdasarkan Skor..........................................................
60
3. Analisis Berdasarkan Item-item Angket......................................
61
4. Analisis Bobot Item....................................................................
64
C. Analisis Ketiga................................................................................
68
D. Pembahasan ....................................................................................
73
1. Keaktifan mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’....................
73
2. Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit ..................................
73
3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid AnNida’ dengan Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit.............
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................
76
B. Saran-Saran.....................................................................................
77
C. Penutup...........................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA CURRICULUM VITAE LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tahapan dan Ciri-ciri Perkembangan Perilaku Sosial Individu
27
Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Desa Klumpit .........................................
37
Tabel 3.2 Daftar Nama Responden Pengisian Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’...................................
39
Tabel 3.3 Daftar Nama Responden Pengisian Angket Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit ......................................................
41
Tabel 4.1 Kriteria Pada Tingkat Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’....................................................................
45
Table 4.2 Prosentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’................................................................................
49
Table 4.3 Prosentase Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’....................................................................
50
Table 4.4 Kriteria Pada Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit.........
57
Table 4.5 Prosentase Perilaku Sosial Responden ....................................
61
Table 4.6 Prosentase Jawaban Angket Perilaku Sosial............................
61
Table 4.7 Tabel Kerja Product Moment Korelasi Antara Variabel x (Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’) dengan Variabel y (Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit) ..........
69
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami perubahan, baik dari segi ekonomi, moralitas, serta gaya hidup. Perubahan-perubahan itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga maupun dari pihak luar. Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut, semakin besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang, sehingga membawa seseorang kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi semakin cepat, peningkatan di bidang ekonomi, peningkatan dibidang pendidikan dan sebagainya. Di samping itu pula ada yang berdampak negatif seperti perubahan watak seseorang yang penuh dengan kekerasan, kekejaman dan kebengisan. Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah, gotong royong dan sebagainya. Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang secara konkrit perubahan dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram, sehingga melupakan hubungannya dengan Allah ‘Azza Wa Jalla dan hubungannya dengan manusia.
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi moral. Untuk mengatasi gejala tersebut, maka pendidikan agama dan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan mulia, terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam. A. Qodry Azizi (2003: 60) mengatakan: “Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama, saat ini dengan memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas, terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan. Satu sisi keadaan masyarakat kita sedang bobrok, yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan hanya pendidikan di sekolah). Sisi lain, tantangan hari esok sangat berat, yang mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit, sekaligus juga mempunyai kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut.” Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi, M. Ngalim Purwanto (1992: 36) mengatakan, “tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat, maju atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan”. Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis ta’lim dapat dijadikan sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia, maka selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa
Islam mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju. Hal yang demikian sejalan dengan anjuran Allah kepada manusia untuk selalu mengajak manusia yang lain dalam melakukan kebaikan dan memerangi kekejian dan kemungkaran, seperti yang tertuang dalam:
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imron:110). Demikian pelaksanaan pengajian-pengajian majelis ta’lim Islam diharapkan mampu menjadi filter dan katalisator terciptanya perilaku sosial masyarakat yang arif sehingga pada akhirnya mampu menciptakan sebuah lingkungan hidup yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Dengan paparan latar belakang di atas, penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara ilmiah pelaksanaan pengajian majelis ta’lim yang dilaksanakan secara rutin oleh warga masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012 di Masjid An’Nida’, beserta hubungannya dengan perilaku sosial masyarakat desanya. Oleh karena itu, skripsi yang peneliti susun berjudul: “Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Sosial (Studi pada Jama’ah Masjid An-Nida’
Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengambil suatu pokok masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana variasi keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali? 2. Bagaimana variasi perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali? 3. Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari dilakukannya penelitian ini antara lain adalah: 1. Untuk mendapatkan data tentang keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. 2. Untuk mendapatkan data tentang perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
3. Untuk mengetahui tingkat hubungan keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
D. Rumusan Hipotesis Hipotesis adalah “jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Kata hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu ‘hypo’ yang artinya di bawah dan ‘thesa’ yang artinya kebenaran. (Arikunto, 1998: 67-68) Dengan demikian, hipotesis adalah merupakan kesimpulan dari awal sehingga untuk dapat terwujudnya kesimpulan akhir masih perlu adanya pengujian lewat hasil penelitian. Relevan dengan judul penelitian di atas, maka dapat peneliti ajukan rumusan hipotesis sebagai berikut: ”ada hubungan positif antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012”.
E. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini nanti diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada dan atau terhadap:
1. Bagi Peneliti: a. Semoga penelitian ini membawa kemanfaatan dan berkah, menjadi ghirah untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT, serta membawa kearifan perilaku pribadi peneliti dalam kehidupan bermasyarakat. b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai kemanfaatan mengikuti majelis dzikir dan pengaruhnya terhadap perilaku sosial masyarakat. 2. Bagi Lembaga: a. Seluruh komponen yang ada di STAIN Salatiga, terutama Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, sebagai masukan dan sosialisasi dalam rangka memasyarakatkan majelis dzikir di lingkungan akademis di Perguruan Tinggi Negeri Islam. 3. Bagi Masyarakat: a. Semoga dengan hasil penelitian ini masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan
Karanggede,
Kabupayen
Boyolali
khususnya
lebih
bersemangat lagi dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’. Bagi masyarakat umum, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi pembuka hati untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT. b. Dapat
mengetahui
kemanfaatan
terhadap
perilaku
sosial
dari
pelaksanaan pengajian di Masjid An-Nida’, sehingga hal yang baik perlu dikembangkan dan dijaga keutuhannya.
F. Definisi Operasional Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata/istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian: Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’ dengan Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012. 1. Hubungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 179) hubungan adalah korelasi timbal balik atau sebab akibat. Sedangkan pengertian hubungan dalam sebuah penelitian kuantitatif adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua variable atau lebih yang sifatnya kuantitatif (Arikunto, 1998: 55).
2. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat (bekerja, berusaha), keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan. Keaktifan berarti usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Depdikbud, 1998: 19).
3. Pengajian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 491), pengajian adalah pengajaran (agama Islam), menanamkan norma agama melalui pengajian dan dakwah.
4. Perilaku Sosial Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap lingkungan (Depdikbud,, 1998: 671). Sedangkan definisi sosial menurut Bambang Rudito (2003: 1) adalah rangkaian norma, moral, nilai dan aturan yang bersumber dari kebudayaan suatu masyarakat atau komuniti yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar manusia. Perilaku sosial itu sendiri menurut Rusli Ibrahim (2001: 22) didefinisikan sebagai suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Dengan demikian yang dimaksud perilaku sosial dalam penelitian ini adalah sikap setiap anggota masyarakat terhadap komunitasnya dalam berkehidupan bersama. Sikap tersebut misalnya mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.
5. Masyarakat Menurut Bambang Rudito (2003: 5), masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Guna memberikan panduan khusus terhadap arah penelitian, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang diajukan. Indikator keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ antara lain: 1. Aktif menghadiri pengajian di Masjid An-Nida’ 2. Aktif mensosialisasikan kegiatan pengajian Masjid An-Nida’ 3. Mengikuti rangkaian pengajian sampai selesai Masjid An-Nida’ 4. Aktif menjadi panitia pengajian Masjid An-Nida’ 5. Aktif memberi kontribusi berupa sumbangan konsumsi pada pengajian yang diikuti Adapun indikator perilaku sosial masyarakat antara lain: 1. Bekerja sama, seperti: a. Hadir dalam setiap kerja bakti b. Aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat c. Bersedia memberikan sumbangan materi dalam kegiatan sosial
2. Saling menghormati, seperti: a. Ramah dan santun terhadap masyarakat b. Menghargai hak orang lain c. Melaksanakan setiap kegiatan sosial masyarakat 3. Toleran, seperti: a. Kesediaan bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat b. Kesediaan untuk mengakui adanya perbedaan dan persamaan c. Kesediaan menerima pimpinan yang tidak sealiran d. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan studi korelasional. Sedangkan penelitian ini sendiri adalah penelitian deskriptif, karena penelitian ini mendeskripsikan fenomena hubungan yang ada antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Zuriah (2007: 47) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan fakta, fenomena, dan situasi nyata secara sistematis dan akurat. Penelitian deskriptif termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif yang dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variable dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa
adanya (Arikunto, 1998: 26). Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti mengenai hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat. Peneliti mencari tahu apakah ada hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012. Penelitian ini mengarah pada studi korelasional sejajar dengan teknik angket. Variable yang nantinya akan diteliti bukanlah variable sebab akibat hasil eksperimen, melainkan hanya variable dengan hubungan sejajar saja. Peneliti nantinya hanya akan mencari hubungan antara variable x, dalam hal ini keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’, dengan variable y, yaitu perilaku sosial masyarakat. Peneliti tidak akan memberikan perlakuan khusus pada salah satu variable, oleh karena itu penelitian ini termasuk dalam studi korelasional sejajar.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, adapun waktu penelitiannya adalah 1 – 15 Juni 2012.
3. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki dan populasi dibatasi sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1993: 220).
Populasi dalam penelitian ini nantinya adalah jumlah keseluruhan jama’ah yang mengikuti pengajian rutin di Masjid An-Nida’ Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009: 62). Sampel yang diambil oleh populasi harus representative. Maka harus digunakan teknik sampling yang tepat. Penelitian ini nanti akan menggunakan teknik sampling proportional random sampling, yaitu proses pemilihan sampel dengan cara diacak secara proporsional (Sugiyono, 2009: 64). Sampelnya sendiri nantinya adalah sebagian dari keseluruhan jumlah jama’ah yang mengikuti pengajian rutin di Masjid An-Nida’ Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012. Demikian karena jumlah keseluruhan jama’ah yang mengikuti pengajian rutin di Masjid An-Nida’ Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012 adalah 72 jama’ah dengan rincian 61 jama’ah putri dan 11 jama’ah putra, maka proporsi perbandingan putri dan putra adalah 5:1. Lebih lanjut menurut Suharsimi Arikunto (1998: 125) jika seorang peneliti mempunyai beberapa ratus obyek populasi, maka mereka dapat menentukan besar sampel antara 2530% dari jumlah populasi. Dikarenakan jumlah populasi dari obyek penelitian kurang dari 100 orang, maka peneliti tidak mengambil sample atau dalam kata lain bahwa seluruh populasi dari jama’ah pengajian Masjid An’Nida’, Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten
Boyolali tahun 2012 yang berjumlah 72 jama’ah akan menjadi obyek penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data Adapun metode-metode yang digunakan guna memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan antara lain: a. Metode observasi, yaitu metode untuk mencari data dengan menggunakan pengamatan langsung maupun tidak langsung terhadap gejala yang dihadapi (Ali, 1987: 91). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan keaktifan masyarakat Desa Klumpit dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dan perilaku sosial masyarakat desa tersebut. b. Metode angket, merupakan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang berkenaan dengan keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dan sejauh mana perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit. Metode angket ini merupakan metode yang paling diutamakan dari metode lainnya.
5. Teknik Analisis Data Setelah nantinya data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisanya. Analisa yang akan digunakan nantinya akan melalui dua tahap, yaitu: a. Analisa data untuk mengetahui prosentase skor keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012 dengan menggunakan rumus: P
F x100 % N
Keterangan: P = Prosentase skor F = Frekuensi N = Jumlah responden (Sutrisno Hadi, 1993: 399) b. Analisa data yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012 adalah product moment. Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
rxy
( X )( Y ) XY N 2 ( X ) ( Y ) 2 2 2 X Y N N
Keterangan: rxy : Koeifisien korelasi antara X dan Y XY : Perkalian antara X dan Y
X2 : Variabel pengaruh Y2 : Variabel terpengaruh N : Jumlah sampel yang diselidiki : Sigma (jumlah) (Sutrisno Hadi, 1993: 405) H. Sistematika Penulisan Skripsi Adapun sistematika penulisan dari skripsi adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini memuat kajian pustaka tentang konsepsi keaktifan mengikuti kegiatan pengajian dan konsepsi perilaku sosial masyarakat.
BAB III HASIL PENELITIAN Dalam bab ini memuat tentang profil Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali beserta masyarakatnya, data responden, dan presentasi hasil penelitian dengan instrumen angket BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat tentang analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjutan.
BAB V
PENUTUP Pada bab ini memuat kesimpulan, saran-saran, penutup.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengajian Majelis Ta’lim 1. Pengertian Pengajian Pengajian
menurut
para
ahli
berbeda
pendapat
dalam
mendefinisikan pengajian ini. Menurut Muhzakir dalam Pradjarta (1999: 3) mengatakan bahwa: “pengajian adalah Istilah umum yang digunakan untuk menyebut berbagai kegiatan belajar dan mengajar agama”. Adapun pengajian menurut Sudjoko Prasodjo dalam Bahri Ghazali (2003: 40) adalah: “kegiatan yang bersifat pendidikan kepada umum”. Dari beberapa definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pengajian adalah kelompok belajar untuk mendalami ajaran agama Islam secara bersama. Kelompok ini biasanya menyelenggarakan kegiatan belajar rutin di bawah bimbingan orang yang dipandang lebih mengetahui tentang ajaran agama. Pembimbingan disapa dengan gelar ustadz (ustadzah untuk perempuan), kyai, tuan guru, atau sapaan penghormatan lainnya.
2. Pengertian Majelis Ta’lim Menurut akar katanya, istilah majelis ta’lim tersusun dari gabungan dua kata: majelis yang berarti perkumpulan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989: 545) dan ta’lim yang berarti pengajaran (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1989: 887). Jadi majelis ta’lim berarti tempat pengajaran atau perkumpulan pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama. Majelis ta’lim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. (http: //uchinfamiliar.blogspot.com). Dalam prakteknya, majelis ta’lim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu. Majelis ta’lim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam. Tempat pengajarannya pun bisa dilakukan di rumah, masjid, mushalla, gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain itu majelis ta’lim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai
lembaga
dakwah
dan
lembaga
pendidikan
non-formal.
Fleksibilitas majelis ta’lim inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan Islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat). Majelis ta’lim juga merupakan wahana interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara sesama anggota jamaah majelis ta’lim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. (http: //uchinfamiliar.blogspot.com).
3. Dasar-dasar Majelis Ta’lim Majelis ta'lim sebagai tempat untuk menyampaikan ilmu kepada jamaah sebagai upaya untuk da'wah. Dasar-dasar yang melandasi perlu adanya majelis ta'lim yaitu: a. Dasar Agama Dasar ini bersumber pada Al-Qur'an Surat Ali Imron ayat 104: وأوﻟﺌﻚ ﻫﻢ
ﻗﻠﻰ
وﻟﺘﻜﻦ ﻣّﻨﻜﻢ أﻣّﺔ ﯾﺪﻋﻮن اﻟﻰ اﻟﺨﯿﺮ وﯾﺄﻣﺮون ﺑﺎﻟﻤﻌﺮوف وﯾﻨﻬﻮن ﻋﻦ اﻟﻤﻨﻜﺮ اﻟﻤﻔﻠﺤﻮن
Artinya: "Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang yang beruntung". (Departemen Agama Republik Indonesia, 1992: 93) b. Dasar Psikologis Sesuai dengan hakekatnya, manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan rohaniah dalam arti psikologis. Seperti telah diketahui manusia
telah
dianugerahi
kemampuan
rohaniah
pendengaran,
penglihatan dan kalbu, rasa dan karsa. Secara luas untuk bisa hidup bahagia, manusia memerlukan keadaan mental psikologis yang baik (selaras seimbang). Dalam kehidupan nyata, baik faktor internal maupun eksternal, apa yang diperlukan manusia bagi psikologisnya itu bisa tidak terpenuhi atau dicari dengan cara yang tidak selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah. Dalam kehidupan akan muncul rasa ketakutan yang tergolong berkaitan dengan segi psikologis. Disisi lain, kondisi
psikologis manusia pun (sifat, sikap) ada juga yang lemah atau memiliki kekurangan. Berdasarkan kenyataan–kenyataan seperti yang telah diuraikan secara singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan islami diperlukan untuk membantu manusia agar dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya dapat senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, termasuk mengatasi kondisi psikologis yang membuat seseorang menjadi berada dalam keadaan tidak selaras. (Aunur Rahim Faqih, 2001: 16-17) c. Dasar Sosial Secara kodrati, manusia hidup memerlukan orang lain bahkan manusia baru akan menjadi manusia manakala berada di dalam lingkungan dan berhubungan dengan manusia dengan kata lain, secara kodrati manusia merupakan makhluk sosial, seperti difirmankan Allah SWT dalam Surat Al-Hujarat: 13
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S Al Hujarat : 13). (Aunur Rahim Faqih, 2001: 10)
4. Tujuan Majelis Ta’lim Tujuan Majelis Ta’lim adalah mengembangkan hubungan yang santun dan sesuai atau serasi antara manusia dengan Allah, antara manusia dengan manusia lainnya, antara manusia dengan tempat tinggal sekitarnya atau lingkungan, dalam rangka meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Tujuan umum suatu majelis ta’lim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungannya dalam membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan khusus dari majelis ta’lim adalah memasyarakatkan ajaran Islam.
5. Keutamaan Keberadaan Majelis Ta’lim a.
Membina
dan
mengembangkan
ajaran
Islam
dalam
rangka
membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT b.
Sebagai teman rekreasi ruhaniyah, karena penyelenggaraannya yang santai
c.
Ajang berlangsungnya silaturahmi misal yang dapat menjaga keberlangsungan dakwah dan ukuwah Islamiyah
d.
Sebagai sarana diaolog yang berkesinambungan antara para ulama dengan umat
e.
Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat khususnya dan bangsa umumnya.
http://uchinfamiliar.blogspot.com/2009/02/tujuan-kedudukan-fungsi majelis-ta’lim.htm)
6. Macam-Macam Kegiatan Majelis Ta’lim Kegiatan majelis ta’lim yang ada dalam masyarakat kita di antaranya adalah jamaah yasinan, yang disertai dengan ceramah, membaca berjanji, dan membaca asmaul husna. Ditinjau dari segi jamaah yaitu: a.
Majelis ta’lim ibu-ibu
b.
Majelis ta’lim remaja atau anak-anak
c.
Majelis ta’lim bapak-bapak
d.
Majelis ta’lim pelajar/santri
7. Metode yang digunakan di Majelis Ta’lim Metode adalah cara, dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam majelis ta’lim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Makin baik metode yang dipilih makin efektif pencapaian tujuan. Metode mengajar banyak sekali macamnya. Namun bagi majelis ta’lim tidak semua metode itu dapat dipakai. Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat dipakai dalam majelis ta’lim. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi antara sekolah dengan majelis ta’lim. Ada berbagai metode yang digunakan di majelis ta’lim (Ensiklopedi Islam, 1994: 121) , yaitu:
a. Metode Ceramah, yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan oleh guru terhadap peserta. b. Metode Tanya Jawab, metode ini membuat peserta lebih aktif. Keaktifan dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan. c. Metode Latihan, metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan keterampilan dan ketangkasan. d. Metode Diskusi, metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan. Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya, seolah-olah hanya metode itu saja yang dipakai dalam majelis ta’lim. Dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu Majelis Ta’lim dapat digunakan metode yang lain, walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan.
8. Indikator Keaktifan Mengikuti Pengajian Majelis Ta’lim Yang dimaksud indikator adalah acuan atau ciri-ciri tentang suatu hal tertentu. Dalam hal ini, peneliti mencantumkan indikator dari aktif mengikuti pengajian-pengajian majelis ta’lim menurut Abu Abdillah (2005: 247-249) antara lain: a.
Aktif menghadiri pengajian
b.
Aktif mensosialkan kegiatan pengajian
c.
Mengikuti rangkaian pengajian sampai selesai
d.
Aktif menjadi panitia pengajian
e.
Aktif memberi kontribusi berupa sumbangan tenaga, pikiran maupun materi pada pengajian yang diikuti
B. Perilaku Sosial 1. Pengertian Perilaku Sosial Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya, sedangkan sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain. Dapat diartikan juga sikap dimana kita saling membutuhkan orang lain. Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey, dalam Rusli Ibrahim (2001: 22), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001: 19). Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri. Dari uraian di atas dapat diartikan juga bahwa manusia sebagai pelaku dari perilaku sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi
kebutuhan
hidup
sebagai
diri
pribadi
tidak
dapat
melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain. Untuk memahami perilaku sosial individu, dapat dilihat dari kecenderungan-kecenderungan ciri-ciri respon interpersonalnya, yang terdiri dari: a. Kecenderungan Peranan (Role Disposition); yaitu kecenderungan yang mengacu kepada tugas, kewajiban dan posisi yang dimiliki seorang individu.
b. Kecenderungan
Sosiometrik
(Sociometric
Disposition);
yaitu
kecenderungan yang bertautan dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu lain. c. Ekspressi
(Expression
Disposition),
yaitu
kecenderungan
yang
bertautan dengan ekpresi diri dengan menampilkan kebiasaaankebiasaan khas (particular fashion). Lebih jauh diuraikan pula bahwa dalam kecenderungan peranan terdapat pula empat kecenderungan, yaitu: a. Social Timidity Ascendance yaitu kecenderungan menampilkan keyakinan diri, dengan arah berlawanannya social timidity yaitu takut dan malu bila bergaul dengan orang lain, terutama yang belum dikenal. b. Submissive Dominace yaitu kecenderungan untuk menguasai orang lain, dengan arah berlawanannya kecenderungan submissive, yaitu mudah menyerah dan tunduk pada perlakuan orang lain. c. Social Initiative-Social Passivity Social initiative yaitu kecenderungan untuk memimpin orang lain, dengan arah yang berlawanannya social passivity yaitu kecenderungan pasif dan tak acuh.
d. Independent Independent yaitu untuk bebas dari pengaruh orang lain, dengan arah berlawanannya dependent yaitu kecenderungan untuk bergantung pada orang lain. Kecenderungan-kecenderungan tersebut merupakan hasil dan pengaruh dari faktor konstitutsional, pertumbuhan dan perkembangan individu dalam lingkungan sosial tertentu dan pengalaman kegagalan dan keberhasilan berperilaku pada masa lampau. Sementara itu, Buhler (Abin Syamsuddin Makmun, 2003: 154), mengemukakan tahapan dan ciri-ciri perkembangan perilaku sosial individu sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut: Table 2.1 Tahapan dan Ciri-ciri Perkembangan Perilaku Sosial Individu Tahap
Ciri-ciri
Kanak-kanak Awal (0 – 3 tahun)
Segala sesuatu dilihat
Subyektif
berdasarkan pandangan sendiri
Kritis I (3 – 4 tahun) Trozt Alter Kanak-kanak Akhir (4 – 6 tahun) Masa Subyektif Menuju Masa Obyektif
Pembantah, keras kepala
Mulai bisa menyesuaikan diri dengan aturan
Anak Sekolah (6 – 12 tahun)
Membandingkan dengan aturan-
Masa Obyektif
aturan
Kritis II (12 – 13 tahun)
Perilaku coba-coba, serba salah,
Masa Pre Puber
ingin diuji
Remaja Awal (13 – 16 tahun)
Mulai menyadari adanya
Masa Subyektif Menuju Masa
kenyataan yang berbeda dengan
Obyektif
sudut pandangnya
Remaja Akhir (16 – 18 tahun) Masa Obyektif
Berperilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemampuan dirinya
Perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri. Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan potensi-potensinya sebagai
sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi sosial. Potensi-potensi itu pada awalnya dapat diketahui dari perilaku kesehariannya. Pada saat bersosialisasi maka yang ditunjukkannya adalah perilaku sosial. Pembentukan perialku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Pada aspek eksternal situasi sosial memegang pernanan yang cukup penting. Situasi sosial diartikan sebagai tiap-tiap situasi dimana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial.
2. Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Sosial Beberapa factor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku
sosial
diantaranya
faktor
kepribadian
seseorang,
faktor
lingkungan dan faktor budaya juga mempengaruhi. Sedangkan menurut Casare Lombroso faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu: faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosiologis. Menurut Lowrence Green dalam Rusli Ibrahim (2001: 24), perilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor: a.
Faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, nilai–nilai dan sebagainya.
b.
Faktor pendukung yang terwujud dalam linkungan fisik, tersedia atau tidak tersedia sarana.
c.
Faktor pendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku, kebijakan dan lain–lain. Baron dan Byrne dalam Rusli Ibrahim (2001: 59), berpendapat
bahwa ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu: a.
Perilaku dan karakteristik orang lain
b.
Proses kognitif
c.
Faktor lingkungan
d.
Tatar budaya sebagai tampat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi
3. Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial Bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang dapat pula ditunjukkan oleh sikap sosialnya. Sikap menurut Akyas Azhari (2004: 161) adalah “suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”. Sedangkan sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yang sama dan berulangulang terhadap obyek sosial yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-ulang terhadap salah satu obyek sosial. Gerungan (1978: 151-152) Berbagai bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam kehidupan berkelompok, kecenderungan perilaku sosial
seseorang yang menjadi anggota kelompok akan akan terlihat jelas diantara anggota kelompok yang lainnya. Perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat dan pola respon antar pribadi, yaitu: a.
Kecenderungan Perilaku Peran 1) Sifat pemberani dan pengecut secara sosial 2) Sifat berkuasa dan sifat patuh 3) Sifat inisiatif secara sosial dan pasif 4) Sifat mandiri dan tergantung
b.
Kecenderungan Perilaku dalam Hubungan Sosial 1) Dapat diterima atau ditolak oleh orang lain 2) Suka bergaul dan tidak suka bergaul 3) Sifat ramah dan tidak ramah 4) Simpatik atau tidak simpatik
c.
Kecenderungan Perilaku Ekspresif 1) Sifat suka bersaing (tidak kooperatif) dan tidak suka bersaing (suka bekerja sama) 2) Sifat agresif dan tidak agresif 3) Sifat kalem atau tenang secara sosial 4) Sifat suka pamer atau menonjolkan diri
4. Indikator Perilaku Sosial Lebih lanjut beberapa indikator perilaku positif sosial yang dikemukakan oleh Rusli Ibrahim (2001: 25) antara lain: a.
Mau bekerja sama, seperti terefleksi dalam kegiatan-kegiatan antara lain: 1. Hadir dalam setiap kerja bakti 2. Aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat 3. Bersedia memberikan sumbangan materi dalam kegiatan sosial
b.
Saling menghormati, seperti: 1. Ramah dan santun terhadap masyarakat 2. Menghargai hak orang lain 3. Melaksanakan setiap kegiatan sosial masyarakat
c.
Toleran, seperti: 1. Kesediaan bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat 2. Kesediaan untuk mengakui adanya perbedaan dan persamaan 3. Kesediaan menerima pimpinan yang tidak sealiran 4. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya
C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Sosial Aktif adalah usaha yang dilandasi dengan ketekunan dan keikhlasan guna mencapai tujuan yang diharapkan (Depdikbud, 1998: 19). Sedangkan pengajian adalah suatu media belajar dan berdzikir untuk mendekatkan diri
kepada Yang Maha Kuasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998: 491). Demikian keaktifan mengikuti pengajian adalah usaha-usaha yang dilakukan secara tekun dan ikhlas untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dengan jalan belajar agama dan berdzikir kepada-Nya. Semakin seseorang aktif dalam mengikuti pengajian majelis ta’lim, maka diharapkan akan semakin kuat pula ketaqwaan seseorang tersebut kepada Allah SWT. Demikian hidup seseorang itu pun akan menjadi tenang, seperti firman Allah dalam QS. ArRa’du ayat 28 berikut:
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Departemen Agama Republik Indonesia, 1992: 252)
Jadi, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis ta’lim sebagai lembaga pendidikan agama non formal, merupakan wadah bagi penerapan konsep pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam. Sebagai media silaturrahmi, majelis ta’lim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia. Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
Artinya:
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Departemen Agama Republik Indonesia, 1992: 516)
Dengan demikian majelis ta’lim sebagai lembaga pendidikan agama non-formal adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT. Lebih lanjut, beberapa manfaat eksternal dari mengikuti pengajian majelis ta’lim antara lain menciptakan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT, serta untuk menyebarkan dakwah Islam. Demikian ketaqwaan yang disertai dengan semangat ukhuwah inilah yang berimplikasi pada sikap individu dalam berperilaku terhadap individu yang lain dalam bermasyarakat. Implikasi tersebut sudah barang tentu adalah implikasi positif yang penuh dengan kearifan, toleransi, dan pengertian. Dari sinilah nampak hubungan yang logis antara keaktifan mengikuti pengajian majelis ta’lim dengan kearifan dalam berperilaku sosial. Demikian dapat diasumsikan bahwa semakin seseorang aktif dalam mengikuti pengajian majelis ta’lim, semakin kuat ketaqwaannya. Semakin kuat ketaqwaan
seseorang, semakin matang kearifannya. Semakin matang kearifan seseorang, semakin terpuji perilaku sosialnya. Seperti firman Allah SWT dalam surat AlQolam ayat 4 yang menerangkan betapa agung akhlak Rosulullah SAW yang merupakan model paling ideal dalam berperilaku sosial:
Artinya:
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Departemen Agama Republik Indonesia, 1992: 565)
Demikian untuk melihat detail dari sebab akibat mengikuti pengajian dan efeknya terhadap perilaku sosial seseorang pada masyarakat sekitar tergambar dari indikator-indikator dari kedua variabel yang dibahas.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian Pada bagian ini penulis akan memaparkan gambaran umum tentang keadaan geografi dan monografi masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, untuk mengetahui secara global lokasi penelitian dan juga sebagai data pendukung dalam pembuatan laporan penelitian lebih lanjut skripsi ini. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka secara umum Desa Klumpit dapat digambarkan sebagai berikut. 1. Keadaan Geografis Desa Klumpit Desa Klumpit merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Desa ini berada pada jarak sekitar + 6km dari pusat kecamatan, dan + 30km dari pusat kabupaten. Desa Klumpit ini juga dikelilingi oleh beberapa bukit antara lain: Bukit Sindoro, Bukit Lanji, Bukit Gudel, dan Bukit Lamtoro. Karena letaknya yang dikelilingi bukit, maka keadaan udara di Desa Klumpit terbilang sejuk.
2. Batas Wilayah Desa Klumpit Desa Klumpit berbatasan wilayah dengan desa-desa yang lain, yaitu: Sebelah Utara
: Desa Pinggir
Sebelah Timur
: Desa Sempulur
Sebelah Selatan
: Desa Bantengan
Sebelah Barat
: Desa Grogolan
3. Pembagian Wilayah Pembagian Wilayah Desa Klumpit dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Desa Klumpit Wilayah Kadus
No 1
Klumpit Timur dan Klumpit Barat Muttaqien
2
Klumpit Mojo
Slamet
3
Klumpit Tempel
Joko Widodo
4. Monografi Desa Klumpit a. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Desa Klumpit seluruhnya ada + 2400 orang, dengan rincian + 1580 perempuan dan + 820 laki-laki. b. Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Desa Klumpit sebagai berikut : 1) Petani 2) Pedagang 3) PNS 4) Polisi
5) TNI 6) Pensiunan 7) Perawat 8) Tukang 9) dll c. Sarana dan Lembaga Pendidikan 1) Sarana Ibadah Di Desa Klumpit terdapat sarana-sarana ibadah antara lain: 7 masjid dan 8 mushola. Salah satu dari tujuh masjid tersebut, Masjid An-Nida’, merupakan tempat diadakannya pengajian rutin majelis taklim. 2) Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di Desa Klumpit antara lain: 1 MTsN, 1 MI, 1 SDN, dan 2 TK. 3) Sarana Kesehatan Sarana kesehatan satu-satunya yang ada di Desa Klumpit adalah bidan desa yang terletak di Kelurahan Desa Klumpit. 4) Sarana Olahraga Sarana olahraga yang ada di Desa Klumpit antara lain: 1 lapangan sepak bola, 3 lapangan bola voli, 2 lapangan badminton, dan 1 lapangan basket
5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah masyarakat Desa Klumpit yang giat dan aktif mengikuti pengajian rutin yang diadakan di Masjid An-Nida’ Desa Klumpit. Jama’ah yang tercatat selalu aktif mengikuti pengajian ada 72 orang dengan rincian 61 perempuan dan 11 laki-laki.
B. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’ Desa Klumpit Karanggede Boyolali Tahun 2012 Tabel 3.2 Daftar Nama Responden Pengisian Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’ Desa Klumpit Karanggede Boyolali Tahun 2012 Jawaban Nama Jenis No Responden Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Suripah Perempuan A B A C A A A B A 2 Mumtamah Perempuan A A B A B B B A A 3 Katini Perempuan A A B C A A B B A 4 Siyem Perempuan A A B A A A A A A 5 Fatimah Perempuan A A A C B B B A A 6 Tukiyem Perempuan A A B A A A A A C 7. Markamah Perempuan A A A A B B B B A 8. Rukati Perempuan A A B B B B A B A 9. Jami’ Perempuan A A B A A C B A A 10 Gemblong Perempuan A A A A A A B B A 11 Rukanah Perempuan B B B C A A B A C 12 Murtifi’atun Perempuan A A B A A B A A A 13 Sumini Perempuan A A B A B A A A C 14 Rebi Perempuan B C C A A C A B A 15 Ngatini Perempuan B B C A A A A B A 16 Juwarti Perempuan A A A A B B B B C 17 Warti Perempuan A A A C A A A B A 18 Karni Perempuan A A B A A A B A A 19 Jumini Perempuan A A A A B B B B A 20 Zumrotun Perempuan A A B A B A A A A 21 Semi Perempuan B B C A A C B B A
10 A A A A A A A A A A B A A B A B A A A A A
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Maesaroh Klumpuk Muti’ Mi’atun Dinem Mu’ini Yaumi Ngatini Sumaroh Tuginem Khorijah Khayati Supiah Tonah Yatimah Warah Jamilah Sukini Sutar Wursiyah Sukinem Siti Zairoh Suyati Salamah Tuminah Suminah Sitin Isah Ngatinah Paini Ngaisah Markamah Dasiem Kasinem Hani’ah Sri Aminah Alfiyah Mariyem Jami’ah Surati Darto Slamet Rukiyan Nurmanto
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
A B A B A B A A A B A A A A B A A B B A A A B A B B A A A A B A A B B B A B B A B A A A
B B A B C B B C A C A A A A A A B B B B B A C B B A C A A C B A B A B B A B A A B A A A
B A B C A A C B B B B A A A A A A B B A B B B C A A B B A B A A B B A A B C A A C A B A
A A B A A A C C A C C A C A A A B C C C C A C A C A B A A A B A C A B C A A A A A A A C
A B A A A A A A A B B A A C B A B B A B B A A C B A B A A C C A B C A A A A A A A A A A
A C A A A A A A A B A B A B A B C A A A B A A A B A B A A A A A B B A A C A B A A A A A
A A A B A B B B B A A B A B A A A B A A B B B C B A A B A B B A B B B A B B B B A B A A
A C B B C B A A B A B C B A A C B A B B A B A A C A C B B A B B A B C B A B C A B C A B
A C A A A C A A A C A C A A A A C A A A A A A A B B A A A A A A B B A B A A C A A A A A
A A A A A A A B A B B B A A A B B A A A A A A A B A A A A A C A B A B B A A B A B A B A
66 67 68 69 70 71 72
Mi’in Sutardi Mukimin Harsono Widodo Yanto Agus Ahmad
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
A A A A A A A
A A A A A A A
A A A B B B B
A A C C B C A
B C A A A B A
A C A A A B A
B A B B B B B
B B A B B A A
A C A A C A A
A A A A B A A
2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit Karanggede Boyolali Tahun 2012 Tabel 3.3 Daftar Nama Responden Pengisian Angket Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit Karanggede Boyolali Tahun 2012 Jawaban Nama Jenis No Responden Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Suripah Perempuan B B A A A A A B 2 Mumtamah Perempuan A A A A B C A A 3 Katini Perempuan A A C A A A C B 4 Siyem Perempuan A A A B B A A A 5 Fatimah Perempuan A A B A A A A B 6 Tukiyem Perempuan A A C B B A A C 7. Markamah Perempuan A A C A A A C B 8. Rukati Perempuan B B A A B A A A 9. Jami’ Perempuan B A A B A A A A 10 Gemblong Perempuan A A A A B A A B 11 Rukanah Perempuan A A B A A A C A 12 Murtifi’atun Perempuan B B C A A A A A 13 Sumini Perempuan A A C A A C A A 14 Rebi Perempuan B C A B B C C B 15 Ngatini Perempuan A A C A B A A A 16 Juwarti Perempuan B B A A C A A A 17 Warti Perempuan B B A A B A A B 18 Karni Perempuan B A A A A C A A 19 Jumini Perempuan A A A A A C A A 20 Zumrotun Perempuan A B C A A C C B 21 Semi Perempuan B B A A B A A A 22 Maesaroh Perempuan A A A A A A A A 23 Klumpuk Perempuan B B C B B C B B 24 Muti’ Perempuan A A B A A A C A 25 Mi’atun Perempuan A A C A B A A A 26 Dinem Perempuan A A C B B C A A
9 B B B B B A B B B B C B B B C B A A B C C B B B C B
10 A B A A B B A B A B B A B B B B A A A B B C B A B B
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Mu’ini Yaumi Ngatini Sumaroh Tuginem Khorijah Khayati Supiah Tonah Yatimah Warah Jamilah Sukini Sutar Wursiyah Sukinem Siti Zairoh Suyati Salamah Tuminah Suminah Sitin Isah Ngatinah Paini Ngaisah Markamah Dasiem Kasinem Hani’ah Sri Aminah Alfiyah Mariyem Jami’ah Surati Darto Slamet Rukiyan Nurmanto Mi’in Sutardi Mukimin Harsono Widodo
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
B B A A A A A A A A B A B A A B A A B B A A A A A A A B B B A B A A A A A A A A B A A A
C B B A A B A A A A A A B A B B A A A B A B A A A B A A B A A A A A A A A A A A B A A A
C A A C B A A B C A C A A A B C A C A B A A B C A B C C B C C A C C C B A A A B C A C A
C A A A B A A A A B A B A B A A B A B C A A A C A A A B A C B B A B A A A A A A B B A A
B A A A A A B B A A A A A B A A A A A B A B A A A B A A A A A A B A A A A A B B B B B B
C A A A B A C A A A C A A A C A A C B C A A A C A A A A A A C A A A A A A C A A C A A A
A C A C C C A A A A C A A C A C C A C C C A B A A A C C A C C A A A C C C A A A A A A C
A A A B C B B B B A A B A C B B A A B C B B B A B B A A A A A A A A B A A A C B B B B B
C C C C A B C B B B B A B C C B B B B A B A A B A A B C C B B A C B B C B B B B B C B B
C A A B A A B B A B B B B C A B A A B A A B B C B A B A A B A A B A A A A A A A A B A A
71 72
Yanto Agus Ahmad
Laki-laki Laki-laki
A A A A A A A B A A A A C A A C A B C A
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: 4.
Bagaimana variasi keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali?
5.
Bagaimana variasi perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali?
6.
Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali? Secara berturut-turut penulis menganalisis sebagai berikut:
A. Analisis Pertama Analisis tentang data keaktifan mengikuti pengajian di Masjid AnNida’ Klumpit, Karanggede, Boyolali Tahun 2012. Dalam analisis ini dibagi empat cara: 1. Analisis Penilaian Data Untuk
mencari
nilai
dari
jawaban-jawaban
yaitu
dengan
mengalikan frekuensi A dengan bobot C yang ditentukan, begitu pula dengan nilai B dan C. Disini ditentukan bahwa:
a. Responden yang menjawab A diberi nilai 3 b. Responden yang menjawab B diberi nilai 2 c. Responden yang menjawab C diberi nilai 1 Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada tingkat keaktifan responden mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Klumpit, Karanggede, Boyolali. Lebih jelasnya lihat tabel berikut: Tabel 4.1 Kriteria Pada Tingkat Keaktifan Mangikuti Pengajian di Masjid An-Nida’ Klumpit Karanggede Boyolali Tahun 2012 Frekuensi Jawaban Skor No Jumlah A B C A B C 1
7
2
1
21
4
1
26
2
6
4
0
18
8
0
26
3
6
3
1
18
6
1
25
4
9
1
0
27
2
0
29
5
6
3
1
18
6
1
25
6
8
1
1
24
2
1
27
7
6
4
0
18
8
0
26
8
5
5
0
15 10
0
25
9
7
2
1
21
4
1
26
10
8
2
0
24
4
0
28
11
3
5
2
9
10
2
21
12
8
2
0
24
4
0
28
13
7
2
1
21
4
1
26
14
4
3
3
12
6
3
21
15
6
3
1
18
6
1
25
16
4
5
1
12 10
1
23
17
8
1
1
24
2
1
27
18
8
2
0
24
4
0
28
19
6
4
0
18
8
0
26
20
8
2
0
24
4
0
28
21
4
4
2
12
8
2
22
22
8
2
0
24
4
0
28
23
4
3
3
12
6
3
21
24
7
3
0
21
6
0
27
25
5
4
1
15
8
1
24
26
8
0
2
24
0
2
26
27
5
4
1
15
8
1
24
28
6
2
2
18
4
2
24
29
5
3
2
15
6
2
23
30
7
3
0
21
6
0
27
31
2
5
3
6
10
3
19
32
5
4
1
15
8
1
24
33
6
2
2
18
4
2
24
34
8
1
1
24
2
1
27
35
7
2
1
21
4
1
26
36
7
3
0
21
6
0
27
37
8
1
1
24
2
1
27
38
3
5
2
9
10
2
21
39
5
4
1
15
8
1
24
40
5
4
1
15
8
1
24
41
6
3
1
18
6
1
25
42
4
5
1
12 10
1
23
43
7
3
0
21
6
0
27
44
5
3
2
15
6
2
23
45
6
1
3
18
2
3
23
46
2
6
2
6
12
2
20
47
8
2
0
24
4
0
28
48
4
4
8
12
8
8
28
49
9
1
0
27
2
0
29
50
9
1
0
27
2
0
29
51
6
2
2
18
4
2
24
52
5
4
1
15
8
1
24
53
9
1
0
27
2
0
29
54
1
9
0
3
18
0
21
55
3
6
1
9
12
1
22
56
5
4
1
15
8
1
24
57
6
4
0
18
8
0
26
58
7
2
1
21
4
1
26
59
5
4
1
15
8
1
24
60
6
3
1
18
6
1
25
61
9
1
0
27
2
0
29
62
6
3
1
18
6
1
25
63
9
1
0
27
2
0
29
64
8
1
1
24
2
1
27
65
9
1
0
27
2
0
29
66
8
2
0
24
4
0
28
67
6
1
3
18
2
3
23
68
8
1
1
24
2
1
27
69
7
3
0
21
6
0
27
70
5
4
1
15
8
1
24
71
5
4
1
15
8
1
24
72
8
2
0
24
4
0
28
Berdasarkan nilai hasil angket keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ diperoleh nilai tertinggi 29 dan nilai terendah 19. Kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak:
i
xt xr 1 3
ket xt = Nilai tertinggi
29 19 1 i 3 11 i 3,7 4 3
xr = Nilai terendah
2. Analisis Berdasarkan Skor Untuk analisis ini digunakan teknis presentase dengan rumus: P
Ket
F x100% N
F = Frekuensi N = jumlah responden (72 responden) Adapun langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Mencari individu yang tergolong mempunyai keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan A (tertinggi), B (sedang), C (rendah). Dari tabel 4.1 tentang keaktifan mengikuti pengajian: 1) Tinggi (kategori A) mencapai 37 responden 2) Sedang (kategori B) mencapai 28 responden 3) Rendah (kategori C) mencapai 7 responden
b. Mencari presentase masing-masing kategori 1) Kategori A
37 x100% 51,39% 72
2) Kategori B
28 x100% 38,89% 72
3) Kategori C
7 x100% 9,72% 72
Untuk lebih jelasnya disajikan tabel berikut:
No
Tabel 4.2 Persentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’ Tingkat Interval Frekuensi Persentase Keaktifan
1
Tinggi
26-29
37
51,39%
2
Sedang
22-25
28
38,89%
3
Rendah
18-21
7
9,72%
72
100%
Jumlah
3. Analisis Berdasarkan Item-item Angket Dengan analisis ini dimaksudkan untuk melihat lebih jauh jawaban-jawaban responden dalam kaitannya dengan keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’. Jawaban item-item pertanyaan tentang keaktifan mengikuti pengajian disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.3 Prosentase Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’ Jawaban Prosentase No Item A B C A B C 1
2
3
4
Jika suatu ketika ada pengajian padahal anda bekerja, apa yang anda lakukan? a. Saya memilih ikut pengajian b. Saya bekerja dulu baru pengajian c. Saya memilih bekerja Jika anda tidak dapat menghadiri pengajian di Masjid An-Nida’, apakah anda akan merasa kecewa? a. Ya, saya akan kecewa b. Ya, saya kecewa jika pembicaranya bagus c. Biasa saja Apakah anda aktif mensosialisasikan atau mengajak orang lain untuk ikut menghadiri pengajian di Masjid AnNida’? a. Ya, saya selalu aktif b. Saya kadang-kadang aktif c. Saya tidak pernah aktif Jika orang lain yang anda ajak mengikuti pengajian ternyata belum mau mengikuti pengajian di Masjid AnNida’, apakah anda akan putus asa? a. Saya tidak akan
51 21 0
70,83% 29,17%
0%
43 22 7
59,72% 30,57%
9,72%
31 32 9
43,05% 44,44%
12,5%
43
8
21 59,72% 11,11% 29,17%
5
6
7
8
berhenti/putus asa b. Ya, saya akan berhenti/putus asa c. Biasa saja Apakah anda selalu mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Klumpit sampai selesai? a. Ya, saya selalu mengikuti pengajian sampai selesai b. Saya akan mengikuti pengajian sampai selesai selagi hati saya senang dan tidak ada acara lain c. Saya kadang-kadang mengikuti pengajian sampai selesai Apakah anda selalu memperhatikan ceramah ustadz/ustadzah ketika anda mengikuti pengajian di Masjid AnNida’? a. Saya selalu memperhatikan b. Saya kurang memperhatikan c. Saya kadang-kadang tertidur di saat ustadz berceramah Apakah anda aktif menjadi panitia pengajian di Masjid AnNida’? a. Ya, saya akan selalu aktif b. Saya akan aktif apabila ada waktu c. Saya aktif apabila dibayar Apakah anda siap menjadi panitia pengajian di Masjid AnNida’?
45 21 6
62,5%
29,17%
8,33%
48 17 7
66,67% 23,61%
9,72%
28 41 3
38,89% 56,94%
4,17%
34 28 10 47,22% 38,89% 13,89%
9
10
a. Saya akan siap b. Siap apabila saya bisa c. Saya tidak siap Apakah anda aktif turut 55 5 12 76,39% 6,94% 16,67% serta memberi sumbangan konsumsi pada penyelenggaraan pengajian di Masjid AnNida’? a. Ya, saya akan selalu aktif b. Saya kadang-kadang aktif, hanya mencari sensasi semata c. Saya tidak aktif Apakah anda keberatan 55 17 0 76,39% 23,61% 0% untuk memberi sumbangan konsumsi pada penyelenggaraan pengajian di Masjid AnNida’? a. Saya tidak keberatan b. Saya kadang-kadang keberatan c. Saya keberatan karena yang saya makan sehari-hari saja kurang
4. Analisis Bobot Item Setelah diketahui jawaban pada tiap-tiap item dari variable tentang keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, Klumpit,
Karanggede,
Boyolali,
maka
selanjutnya
peneliti
akan
menganalisis data berdasarkan jawaban tiap-tiap bobot pada itemnya, yaitu: a. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (selalu antusias mengikuti pengajian) ada 51 responden dengan persentase sebesar 70,83%,
memilih b (bekerja dulu baru ikut pengajian) ada 21 orang dengan persentase sebesar 29,17%, yang memilih jawaban c (memilih bekerja) ada 0 responden dengan persentase sebesar 0%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas antusias mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, terbukti yang menjawab a, dari 72 responden sebanyak 70,83%. b. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (kecewa bila tidak mengikuti pengajian) ada 43 responden dengan prosentase sebesar 59,72%, memilih b (kecewa bila pembicaranya bagus) ada 22 responden dengan prosentase sebesar 30,57%, yang memilih jawaban c (biasa saja) ada 7 responden dengan prosentase sebesar 9,72%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas akan kecewa bila tidak mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, terbukti yang menjawab a, dari 72 responden sebanyak 59,72%. c. Dari
72
responden,
yang
memilih
jawaban
a
(selalu
aktif
mensosialisasikan pengajian) ada 31 responden dengan prosentase sebesar 43,05%, memilih b (kadang-kadang aktif mensosialisasikan pengajian) ada 32 responden dengan prosentase sebesar 44,44%, yang memilih jawaban c (tidak aktif mensosialisasikan pengajian) ada 9 responden dengan prosentase sebesar 12,5%. Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prosentase responden yang aktif mensosialisasikan pengajian dengan yang kadangkadang aktif hampir sama yaitu 43, 05% dan 44,44% dari 72 responden.
d. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (tidak akan putus asa mengajak orang untuk ikut pengajian) ada 43 responden dengan prosentase sebesar 59,72%, memilih b (akan putus asa) ada 8 responden dengan prosentase sebesar 11,11%, yang memilih jawaban c (biasa saja) ada 21 responden dengan prosentase sebesar 29,17%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas tidak akan putus asa mengajak orang untuk ikut pengajian, terbukti yang menjawab a, prosentase sebanyak 59,72% dari 72 responden. e. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (selalu khusyuk dan tawadluk) ada 45 responden dengan prosentase sebesar 62,5%, memilih b (khusyuk dan tawadluk apabila hati sedang senang) ada 21 responden dengan prosentase sebesar 29,17%, yang memilih jawaban c (kadangkadang khusyuk dan tawadluk) ada 6 responden dengan prosentase sebesar 8,33%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas selalu khusyuk dan tawadluk mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, terbukti yang menjawab a, dari 72 responden sebanyak 62,5%. f. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (selalu memperhatikan ceramah ustadz/ustadzah) ada 48 responden dengan prosentase sebesar 66,67%, memilih b (kadang-kadang memperhatikan) ada 17 responden dengan prosentase sebesar 23,61%, yang memilih jawaban c (tertidur dalam pengajian) ada 7 responden dengan prosentase sebesar 9,72%.
Jadi responden dapat dikatakan mayoritas selalu memperhatikan ceramah ustadz/ustadzah, terbukti yang menjawab a, dari 72 responden sebanyak 66,67%. g. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (aktif menjadi panitia pengajian) ada 28 responden dengan prosentase sebesar 38,89%, memilih b (aktif apabila ada waktu) ada 41 responden dengan prosentase sebesar 56,94%, yang memilih jawaban c (aktif apabila dibayar) ada3 responden dengan prosentase sebesar 4,17%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas aktif menjadi panitia pengajian di Masjid An-Nida’ apabila ada waktu luang, terbukti yang menjawab b dari 72 responden sebanyak 56,94%. h. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (akan selalu siap menjadi panitia) ada 34 responden dengan prosentase sebesar 47,22%, memilih b (siap bila bisa) ada 28 responden dengan prosentase sebesar 38,89%, yang memilih jawaban c (tidak siap) ada 10 responden dengan prosentase sebesar 13,89%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas akan siap menjadi panitia pengajian Masjid An-Nida’, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 47,22%. i. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (aktif memberikan sumbangan konsumsi pengajian) ada 55 responden dengan prosentase sebesar 76,39%, memilih b (kadang-kadang aktif memberikan sumbangan, hanya untuk mencari sensasi semata) ada 5 responden
dengan prosentase sebesar 6,94%, yang memilih jawaban c (tidak aktif) ada 12 responden dengan prosentase sebesar 16,67%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas aktif memberikan sumbangan konsumsi pengajian di Masjid An-Nida’, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 76,39%. j. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (tidak keberatan memberikan sumbangan konsumsi) ada 55 responden dengan prosentase sebesar 76,39%, memilih b (kadang-kadang keberatan) ada 17 responden dengan prosentase sebesar 23,61%, yang memilih jawaban c (keberatan) ada 0 responden dengan prosentase sebesar 0%. Jadi responden dapat dikatakan tidak keberatan memberikan sumbangan konsumsi, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 76,39%. Dari berbagai macam pertanyaan yang telah dijawab responden di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa responden mayoritas memilih jawaban a. Jadi demikian, bisa diasumsikan bahwa mayoritas masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali aktif dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’. Hanya saja dalam hal kepanitiaan pengajian, beberapa masyarakat masih memilih menjadi panitia bila ada waktu luang.
B. Analisis Kedua Analisis
tentang
perilaku
sosial
masyarakat
Desa
Karanggede, Boyolali. Dalam analisis ini dibagi dalam empat cara:
Klumpit,
1. Analisis Penilaian Data Untuk
mencari
nilai
dari
jawaban-jawaban
yaitu
dengan
mengalikan frekuensi A dengan bobot nilai C yang ditentukan, begitu pula dengan nilai B dan C. Disini ditentukan bahwa: a. Responden yang menjawab A diberi nilai 3 b. Responden yang menjawab B diberi nilai 2 c. Responden yang menjawab C diberi nilai 1 Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali. Lebih jelasnya lihat tabel berikut: Tabel 4.4 Kriteria Pada Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 Frekuensi Jawaban Skor No A B C A B C Jumlah 1
6
4
0
18
8
0
26
2
6
3
1
18
6
1
25
3
7
2
1
21
4
1
26
4
6
4
0
18
8
0
26
5
6
4
0
18
8
0
26
6
5
3
2
15
6
2
23
7
6
2
2
18
4
2
24
8
5
5
0
15 10
0
25
9
7
3
0
21
6
0
27
10
6
4
0
18
8
0
26
11
6
2
2
18
4
2
24
12
6
3
1
18
6
1
25
13
6
2
2
18
4
2
24
14
2
6
2
6
12
2
20
15
6
2
2
18
4
2
24
16
5
4
1
15
8
1
24
17
6
4
0
18
8
0
26
18
8
1
1
24
2
1
27
19
8
1
1
24
2
1
27
20
4
3
3
12
6
3
21
21
8
1
1
24
2
1
27
22
9
1
0
27
2
0
29
23
8
2
0
24
4
0
28
24
7
2
1
21
4
1
26
25
6
2
2
18
4
2
24
26
4
4
2
12
8
2
22
27
2
2
6
6
4
6
16
28
6
2
2
18
4
2
24
29
9
1
0
27
2
0
29
30
5
2
3
15
4
3
22
31
6
3
1
18
6
1
25
32
7
2
1
21
4
1
26
33
5
3
2
15
6
2
23
34
5
5
0
15 10
0
25
35
8
2
0
24
4
0
28
36
7
3
0
21
6
0
27
37
5
2
3
15
4
3
22
38
7
3
0
21
6
0
27
39
6
4
0
18
8
0
26
40
5
2
3
15
4
3
22
41
5
3
2
15
6
2
23
42
3
5
2
9
10
2
21
43
7
2
1
21
4
1
26
44
7
1
2
21
2
2
25
45
4
6
0
12 12
0
24
46
2
4
4
6
8
4
18
47
6
3
1
18
6
1
25
48
6
4
0
18
8
0
26
49
6
4
0
18
8
0
26
50
6
1
3
18
2
3
23
51
9
1
0
27
2
0
29
52
6
4
0
18
8
0
26
53
7
2
1
21
4
1
26
54
6
3
1
18
6
1
25
55
6
3
1
18
6
1
25
56
4
4
2
12
8
2
22
57
4
3
3
12
6
3
21
58
8
2
0
24
4
0
28
59
7
2
1
21
4
1
26
60
8
1
1
24
2
1
27
61
6
3
1
18
6
1
25
62
8
1
1
24
2
1
27
63
9
1
0
27
2
0
29
64
9
0
1
27
0
1
28
65
9
0
1
27
0
1
28
66
7
3
0
21
6
0
27
67
2
6
2
6
12
2
20
68
6
4
0
18
8
0
26
69
7
3
0
21
6
0
27
70
7
3
0
21
6
0
27
71
9
1
0
27
2
0
29
72
6
1
3
18
2
3
23
Berdasarkan nilai hasil angket perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali Tahun 2012 diperoleh nilai tertinggi 29 dan nilai terendah 16, kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak:
i
xt xr 1 3
i
29 16 1 3
i
14 4,7 5 3
2. Analisis Berdasarkan Skor Untuk P
analisis
ini
digunakan
prosentase
dengan
rumus:
F x100% N
Adapun langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut: a. Mencari individu yang tergolong tingkat perilaku sosial responden A (tertinggi), B (sedang), atau C (rendah). Dari tabel 4.4 tentang perilaku sosial, responden: 1) Tinggi (kategori A) mencapai 47 responden 2) Sedang (kategori B) mencapai 23 responden 3) Rendah (kategori C) mencapai 2 responden
b. Mencari presentase masing-masing kategori: 1) Kategori A
47 x100% 65,28% 72
2) Kategori B
23 x100% 31,94% 72
3) Kategori C
2 x100% 2,78% 72
Untuk lebih jelasnya disajikan di tabel berikut:
No
Tabel 4.5 Persentase Perilaku Sosial Responden Perilaku Sosial Interval Frekuensi Persentase Responden
1
Tinggi
25-29
47
65,28%
2
Sedang
20-24
23
31,94%
3
Rendah
15-19
2
2,78%
72
100%
Jumlah
3. Analisis Berdasarkan Item-item Angket Dengan analisis ini dimaksudkan untuk melihat lebih jauh jawabanjawaban responden dalam kaitannya dengan tingkat perilaku sosial. Jawaban item-item pertanyaan tingkat perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Prosentase Jawaban Angket Perilaku Sosial Jawaban Presentase No Item A B C A B 1 Apakah anda hadir dalam setiap 51 21 0 70,83% 29,17% kerja bakti desa? a. Ya, saya selalu hadir b. Saya akan hadir apabila tidak ada halangan
C 0%
2
3
4
5
6
c. Saya tidak pernah hadir Apakah anda aktif dalam setiap kegiatan sosial di masyarakat sekitar anda? a. Ya, saya aktif setiap kegiatan sosial b. Saya aktif apabila ada waktu luang c. Saya tidak pernah aktif Apakah anda memberikan sumbangan materi dalam kegiatan sosial di masyarakat? a. Ya, saya akan selalu memberi dengan ikhlas b. Saya akan memberi apabila disuruh c. Saya akan memberi apabila saya punya rizki Apakah anda berlaku ramah dan santun terhadap setiap orang di masyarakat anda? a. Ya, saya akan selalu ramah dan santun kepada setiap orang b. Saya akan ramah dan santun apabila orang itu lebih tua dari saya c. Saya tidak ramah dan santun apabila orang itu lebih muda dari saya Apakah anda menghargai hak tetangga atau orang lain di lingkungan masyarakat anda? a. Ya, saya menghargai b. Saya menghargai apabila tidak mengganggu hak orang lain c. Saya tidak menghargai Apakah anda memiliki rasa tanggung jawab untuk melaksanakan setiap kegiatan sosial di masyarakat? a. Ya, saya akan bertanggung jawab karena itu sudah menjadi tanggung jawab saya b. Saya bertanggung jawab
52 18 2
72,2%
25%
2,78%
32 11 29 44,44% 15,28% 40,28%
49 19 4
68,1%
26,39%
5,56%
44 28 0
61,1%
38,89%
0%
49 21 2
68,1%
29,17%
2,78%
7
8
9
10
apabila ditunjuk c. Saya tidak bertanggung jawab Apakah anda bersedia bekerjasama dengan segenap lapisan masyarakat? a. Ya, saya bersedia b. Saya bersedia apabila bermanfaat bagi saya c. Saya tidak bersedia Apakah anda menghargai adanya setiap perbedaan di masyarakat anda? a. Saya menghargai b. Saya menghargai karena perbedaan itu wajar c. Saya tidak menghargai karena perbedaan itu musuh Apakah anda dapat menerima seorang pemimpin di masyarakat anda yang tidak sepandang? a. Saya dapat menerima karena tujuannya sama ibadah kepada Allah SWT b. Saya kurang menerima c. Saya tidak bisa menerima Apakah anda berkenan memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya? a. Ya, saya akan memberi kesempatan b. Saya akan memberi kesempatan karena keyakinan itu berbeda-beda c. Saya tidak memberi kesempatan karena apa yang telah saya yakini itulah yang paling benar
46 25 1
63,89% 34,72%
1,39%
27 40 5
37,5%
55,56%
6,94%
45 18 9
62,5%
25%
12,5%
36 33 3
50%
45,83%
4,17%
4. Analisis Bobot Item Setelah diketahui jawaban pada tiap-tiap item dari variable tentang perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis berdasarkan jawaban tiap-tiap bobot pada itemnya, yaitu: a. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (hadir dalam setiap kerja bakti) ada 51 responden dengan prosentase sebesar 70,83%, memilih b (hadir apabila tidak ada halangan) ada 21 responden dengan prosentase sebesar 29,17%, yang memilih jawaban c (tidak pernah hadir) ada 0 responden dengan prosentase sebesar 0%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas hadir dalam setiap kerja bakti, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 70,83%. b. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (aktif kegiatan sosial) ada 52 responden dengan prosentase sebesar 72,22%, memilih b (aktif apabila ada waktu luang) ada 18 responden dengan prosentase sebesar 25%, yang memilih jawaban c (tidak pernah aktif) ada 2 responden dengan persentase sebesar 2,78%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas aktif mengikuti kegiatan sosial, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 72,22%. c. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (memberi dengan ikhlas) ada 32 responden dengan persentase sebesar 44,44%, memilih b
(memberi apabila disuruh) ada 11 responden dengan prosentase sebesar 15,28%, yang memilih jawaban c (memberi apabila punya rizki) ada 29 responden dengan prosentase sebesar 40,28%. Jadi responden dapat dikatakan sebagian besar akan memberi sumbangan dengan ikhlas, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 44,44%. Namun demikian, yang memberi apabila punya rizki juga cukup banyak yaitu 40,28%. d. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (selalu ramah dan santun pada setiap orang) ada 49 responden dengan prosentase sebesar 68,1%, memilih b (ramah dan santun pada orang yang lebih tua) ada 19 responden dengan prosentase sebesar 26,39%, yang memilih jawaban c (tidak ramah dan santun pada orang yang lebih muda) ada 4 responden dengan persentase sebesar 5,56%. Jadi responden dapat dikatakan selalu ramah dan santun pada setiap orang, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 68,1%. e. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (menghargai) ada 44 responden dengan prosentase sebesar 61,11%, memilih b (menghargai apabila tidak mengganggu hak orang lain) ada 28 responden dengan prosentase sebesar 38,38%, yang memilih jawaban c (tidak menghargai) ada 0 responden dengan persentase sebesar 0%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas menghargai hak orang lain, terbukti menjawab a dari 72 responden sebanyak 61,11%.
f. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (bertanggung jawab) ada 49 responden
dengan
prosentase
sebesar
68,1%,
memilih
b
(bertanggung jawab apabila ditunjuk) ada 21 responden dengan persentase sebesar 29,17%, yang memilih jawaban c (tidak bertanggung jawab) ada 2 responden dengan prosentase sebesar 2,78%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas bertanggung jawab, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 68,1%. g. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (bersedia bekerja sama) ada 46 responden dengan persentase sebesar 63,89%, memilih b (bersedia apabila bermanfaat bagi saya) ada 25 responden dengan prosentase sebesar 34,72%, yang memilih jawaban c (tidak bersedia bekerja sama) ada 1 responden dengan persentase sebesar 1,39%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas bersedia bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 63,89%. h. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (menghargai setiap perbedaan) ada 27 responden dengan prosentase sebesar 27,5%, memilih b (menghargai karena perbedaan itu wajar) ada 40 responden dengan prosentase sebesar 55,56%, yang memilih jawaban c (tidak menghargai) ada 5 responden dengan persentase sebesar 6,94%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas akan menghargai perbedaan karena perbedaan itu wajar, terbukti yang menjawab b dari 72 responden sebanyak 55,56%.
i. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (dapat menerima pemimpin yang tidak sepandang) ada 45 responden dengan prosentase sebesar 62,5%, memilih b (kurang menerima) ada 18 responden dengan prosentase sebesar 25%, yang memilih jawaban c (tidak bisa menerima) ada 9 responden dengan prosentase sebesar 12,5%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas dapat menerima pemimpin yang tidak sepandang, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 62,5%. j. Dari 72 responden, yang memilih jawaban a (memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya) ada 36 responden dengan prosentase sebesar 50%, memilih b (akan memberi kesempatan karena keyakinan itu berbeda-beda) ada 33 responden dengan prosentase sebesar 45,83%, yang memilih jawaban c (tidak memberi kesempatan) ada 3 responden dengan prosentase sebesar 4,17%. Jadi responden dapat dikatakan mayoritas selalu memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya, terbukti yang menjawab a dari 72 responden sebanyak 50%. Dari berbagai macam pertanyaan yang telah dijawab responden, kita dapat mengetahui bahwa responden lebih memilih jawaban a yang berarti mayoritas masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali memiliki tingkat perilaku sosial yang membanggakan. Namun demikian,
dalam hal menghargai perbedaan, masyarakat Desa Klumpit lebih memilih akan menghargai perbedaan selama hal tersebut wajar.
C. Analisis Ketiga Dalam menganalisa hubungan keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012, penulis menggunakan teknik analisis statistik. Alasan menggunakan tekhnik statistik adalah: 1. Karena data yang diperoleh merupaka data kuantitatif yang berupa angka. 2. Dengan menggunakan analisis statistik akan diperoleh kesimpulan yang bersifat obyektif dan tidak diragukan. 3. Sebagai penutup dalam langkah kerja, penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
rxy
XY 2 X
X Y
X
2
N
N
Y2
Y
2
N
Rxy
: Koefisien korelasi antara variable x dan y
XY
: Perkalian antara x dan y
X
: Variable keaktifan berorganisasi Kerohanian Islam(Rohis)
Y
: Variable kematangan beragama pengurus Rohis
N
: Jumlah sample yang diteliti
: Sigma (jumlah dari variable)
Dalam penyajian data, akan dikorelasikan dalam tabel koefisien korelasi dimana keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ sebagai variabel x dan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali sebagai variabel y. Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Tabel Kerja Product Moment Korelasi antara Variabel x (Keaktifan Mengikuti Pengajian Masjid An-Nida’) dengan Variabel y (Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit) No X y x2 y2 xy 1 19 23 361 529 437 2 24 30 576 900 720 3 28 29 784 841 812 4 29 30 841 900 870 5 23 24 529 576 552 6 19 24 361 576 456 7 30 30 900 900 900 8 25 28 625 784 700 9 30 30 900 900 900 10 30 30 900 900 900 11 24 28 576 784 672 12 28 28 784 784 784 13 26 28 676 784 728 14 27 29 729 841 783 15 25 28 625 784 700 16 25 28 625 784 700 17 29 30 841 900 870 18 29 30 841 900 870 19 25 28 625 784 700 20 28 28 784 784 784 21 22 26 484 676 572 22 25 28 625 784 700 23 23 28 529 784 644 24 27 28 729 784 756 25 24 26 576 676 624 26 26 29 676 841 754
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
26 24 23 27 26 24 24 27 24 27 26 23 24 22 25 23 27 27 23 26 28 28 29 29 24 26 29 22 24 24 26 26 23 25 29 25 29 27 29
28 24 25 26 27 28 24 27 28 27 28 27 26 26 23 25 28 30 24 26 29 26 27 29 25 28 30 24 25 25 26 28 26 27 27 28 29 28 30
676 576 529 729 676 576 576 729 576 729 676 529 576 484 625 529 729 729 529 676 784 784 841 841 576 676 841 484 576 576 676 676 529 625 841 625 841 729 841
784 576 625 676 729 784 576 729 784 729 784 729 676 676 529 625 784 900 576 676 841 676 729 841 625 784 900 576 625 625 676 784 676 729 729 784 841 784 900
728 576 575 702 702 672 576 729 672 729 728 621 624 572 575 575 756 810 552 676 812 728 783 841 600 728 870 528 600 600 676 728 598 675 783 700 841 756 870
66 67 68 69 70 71 72
28 26 27 27 27 29 28 1862
30 29 27 29 27 28 29 1971
784 676 729 729 729 841 784 48590
900 840 841 754 729 729 841 783 729 729 784 812 841 812 54217 51214
Diketahui: X
: 1862
Y
: 1971
X2
: 48590
Y2
: 54217
XY
: 51214
N
: 72
rxy
X Y
XY
X 2 X N
N
2
51214
Y 2 2 Y N
18621971
1862 48590 72
2
72
19712 54217 72
51214 50972,25 48590 48153,388954217 53956,125
241,75 436,6111111260,875
241,75 113900,9236
241,75 337,492109
0,716313044 0,716
Dari
hasil
perhitungan
korelasi
product
moment
tersebut
menghasilkan rhitung = 0,716 . Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan rhitung dengan rtabel. Harga rtabel untuk jumlah responden 72 dan taraf signifikansi 5% dan 1% berturut-turut 0,235 dan 0,306. Dari uraian di atas terlihat bahwa harga rxy hitung lebih besar dari rxy tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Oleh karena itu hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 ditolak. Berdasarkan analisis tesebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012” dapat diterima.
D. Pembahasan 1. Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’, Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori variabel keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ berturutturut adalah sebagai berikut: tinggi (51,39%) terletak pada interval 26-29 dengan jumlah responden sebanyak 37 orang, sedang (38,89%) terletak pada interval 22-25 dengan jumlah responden sebanyak 28 orang, rendah (9,72%) terletak pada interval 18-21 dengan jumlah responden sebanyak 7 orang. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi yaitu 51,39%. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, Klumpit, Karanggede, Boyolali Tahun 2012 berada dalam kategori tinggi.
2. Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 Perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, tahun 2012 berturut-turut adalah sebagai berikut: tinggi (65,28%) terletak pada interval 25-29 dengan jumlah responden sebanyak 47 orang, sedang (31,94%) terletak pada interval 20-24 dengan jumlah responden sebanyak
23 responden, rendah (2,78%) terletak pada interval 15-19 dengan jumlah responden sebanyak 2 orang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi, yaitu 65,28% atau sebanyak 47 responden. Ini berarti bahwa Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 dapat disimpulkan berada dalam kategori tinggi.
3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Pengajian di Masjid An-Nida’ dengan Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 Telah ditentukan sebelumnya bahwa nilai koefisien korelasi (rxy) hasil perhitungan selanjutnya akan dikonsultasikan dengan rtabel. Jika rxy > rtabel, berarti hasil perhitungan korelasi antara variable x dan variabel y bernilai positif, yaitu ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012. Dengan demikian hipotesis yang penyusun ajukan diterima. Dari analisis korelasi diketahui sebagai berikut: a.
rxy = 0,716
b.
nilai r product moment pada tabel dengan responden sejumlah 72 orang dan taraf signifikansi 5% adalah 0,235.
c.
r product moment pada tabel dengan responden sejumlah 72 orang dan taraf signifikansi 1% adalah 0,306.
Penyusun kemudian mengkonsultasikan nilai rxy dengan nilai r pada tabel. Dari hasil konsultasi tersebut telihat bahwa rhitung untuk taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar dari rtabel. Maka dari itu hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012” dapat diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian panjang di atas, maka penyusun dapat menarik kesimpulan yang juga merupakan jawaban dari tiga pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa variabel keaktifan mengikuti pengajian Masjid An-Nida’ berturut-turut adalah sebagai berikut: tinggi (51,39%) terletak pada interval 26-29 dengan jumlah responden sebanyak 37 orang, sedang (38,89%) terletak pada interval 22-25 dengan jumlah responden sebanyak 28 orang, rendah (9,72%) terletak pada interval 18-21 dengan jumlah responden sebanyak 7 orang. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi yaitu 51,39%. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’, Klumpit, Karanggede, Boyolali Tahun 2012 berada dalam kategori tinggi. 2. Mengenai kategori perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 berturut-turut adalah sebagai berikut: tinggi (65,28%) terletak pada interval 25-29 dengan jumlah responden sebanyak 47 orang, sedang (31,94%) terletak pada interval 20-24 dengan jumlah responden sebanyak 23 responden, rendah (2,78%) terletak pada interval
15-19 dengan jumlah responden sebanyak 2 orang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi, yaitu 65,28% atau sebanyak 47 responden. Ini berarti bahwa Perilaku Sosial Masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012 dapat disimpulkan berada dalam kategori tinggi. 3. Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ dengan perilaku sosial masyarakat Desa Klumpit, Karanggede, Boyolali, Tahun 2012” dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan harga
rxy
hitung lebih besar dari
signifikansi 5% dan 1% yaitu
rhitung
= 0,716 >
rtabel
rxy
tabel pada taraf
= 0,235 dan
rhitung
=
0,716 > rtabel = 0,306.
B. Saran-saran Sehubungan dengan adanya pembahasan masalah dalam skripsi ini, maka peneliti memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran antara lain: 1. Saran untuk masyarakat a. Untuk terus menjaga keistiqomahan dalam mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Klumpit secara khusus, dan pengajian-pengajian majelis taklim dimanapun berada secara umum untuk menguatkan keimanan dan ketaqwaan.
b. Agar ilmu dari mengikuti pengajian majelis taklim dapat disebarluaskan ke keluarga serta masyarakat umum untuk kebaikan bersama. c. Untuk selalu mengamalkan ilmu yang didapat dari mengikuti pengajian majelis taklim dalam kehidupan nyata sehari-hari. d. Untuk selalu berlaku ikhsan dalam bermasyarakat, serta mengamalkan dengan sungguh-sungguh ajaran Rosul SAW bahwasannya “tidak sempurna iman seseorang sampai dia memuliakan tetangganya”.
C. Penutup Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas anugerah, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tanpa menemui hambatan yang berarti. Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat peneliti harapkan sebagai penyempurna segala kekukaran dan kekeliruan penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategis. Bandung: Angkasa Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. Ke-4 Azizy, A. Qodry. 2003. Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial. Semarang: Aneka Ilmu. Cet. Ke-2 Depag RI. 1996. Al-Qur’anul Karim, dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha Putra Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hadi, Sutrisno. 1993. Metode Research. Yogyakarta: Andi Offset Ibrahim, Rusli. 2001. Pembinaan Perilaku Sosial Melalui Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Muhammad, Abul Q’qa’ bin Shahih Abu Abdillah. 2005. 102 Kiat Agar Semangat Belajar Agama Membara. Surabaya: Elba Purwanto, M. Ngalim. 1992. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosda Karya. Cet. Ke-5 Rudito, Bambang dan Adi Prasetijo, Kusairi. 2003. Akses Peran Serta Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan dan ICSD Sugiono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Daftar Riwayat Hidup Nama
: Kholid Makruf
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Boyolali, 7 Desember 1987 Alamat
: Klumpit RT 05 RW 03, Karanggede, Boyolali
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
NIM
: 11107069
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Riwayat Pendidikan: TK Kartini
: 1993-1994
MI Klumpit
: 1994-2000
MTsN 1 Karanggede
: 2000-2003
MAN 1 Suruh
: 2003-2006
STAIN Salatiga
: 2007 s.d. sekarang
INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET PENILAIAN MENGENAI KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN MASJID AN-NIDA’ HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT DESA KLIMPIT, KARANGGEDE, BOYOLALI, TAHUN 2012 Identitas Responden Nama
: ....................................................................
Jenis Kelamin
: ....................................................................
Petunjuk Mengerjakan
Sebelum menjawab terlebih dahulu isi identitas anda.
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c.
Pilihlah jawaban dengan jujur dan sesuai dengan apa yang anda lakukan.
Kerahasiaan data anda dijamin peneliti.
A. Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian 1.
Apakah anda aktif menghadiri pengajian yang diselenggarakan di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? d. Selalu aktif e. Kadang-kadang aktif f. Tidak aktif
2.
Jika anda tidak dapat menghadiri pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede, apakah anda akan merasa kecewa? a. Selalu kecewa b. Kadang-kadang kecewa c. Tidak kecewa
3.
Apakah anda aktif mensosialisasikan/mengajak orang lain untuk ikut menghadiri pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Selalu aktif b. Kadang-kadang aktif c. Tidak aktif
4.
Jika orang lain yang anda ajak mengikuti pengajian ternyata belum mau mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede, apakah anda akan berhenti/putus asa? a. Tidak berhenti/putus asa b. Kadang-kadang berhenti/putus asa c. Selalu berhenti/putus asa
5.
Apakah anda selalu mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Klumpit sampai selesai? a. Ya, saya selalu mengikuti pengajian sampai selesai b. Saya akan mengikuti pengajian sampai selesai selagi hati saya senang dan tidak ada acara lain c. Saya kadang-kadang mengikuti peng
6.
Apakah anda selalu memperhatikan ceramah ustadz/ustadzah ketika anda mengikuti pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Selalu memperhatikan b. Kadang-kadang memperhatikan c. Tidak pernah memperhatikan
7.
Apakah anda aktif menjadi panitia pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Selalu aktif b. Kadang-kadang aktif c. Tidak aktif Apakah anda selalu siap menjadi panitia pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Selalu siap b. Kadang-kadang siap c. Tidak siap
8.
9.
Apakah anda aktif turut serta memberi sumbangan konsumsi pada penyelenggaraan pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Selalu aktif b. Kadang-kadang aktif c. Tidak aktif
10. Apakah anda keberatan untuk memberi sumbangan konsumsi pada penyelenggaraan pengajian di Masjid An-Nida’ Nglumpit Karanggede? a. Tidak keberatan b. Kadang-kadang keberatan c. Selalu keberatan
B. Angket Perilaku Sosial 1.
Apakah anda hadir dalam setiap kerja bakti desa? a. Selalu hadir b. Kadang-kadang hadir c. Tidak pernah hadir
2.
Apakah anda aktif dalam setiap kegiatan sosial di masyarakat sekitar anda? a. Selalu aktif b. Kadang-kadang aktif c. Tidak pernah aktif
3.
Apakah anda memberikan sumbangan materi dalam kegiatan sosial di masyarakat? a. Selalu memberi b. Kadang-kadang memberi c. Tidak pernah memberi
4.
Apakah anda berlaku ramah dan santun terhadap setiap orang di masyarakat anda? a. Selalu ramah dan santun b. Kadang-kadang ramah dan santun c. Tidak ramah dan santun
5.
Apakah anda menghargai hak tetangga atau orang lain di lingkungan masyarakat anda? a. Selalu menghargai b. Kadang-kadang menghargai c. Tidak menghargai
6.
Apakah anda memiliki rasa tanggung jawab untuk melaksanakan setiap kegiatan sosial di masyarakat? a. Selalu bertanggung jawab b. Kadang-kadang bertanggung jawab c. Tidak bertanggung jawab
7.
Apakah anda bersedia bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat? a. Selalu bersedia b. Kadang-kadang bersedia c. Tidak bersedia
8.
Apakah anda menghargai adanya setiap perbedaan di masyarakat anda? a. Selalu menghargai b. Kadang-kadang menghargai c. Tidak menghargai
9.
Apakah anda dapat menerima seorang pemimpin di masyarakat anda yang tidak sepandangan? a. Selalu dapat menerima b. Kadang-kadang dapat menerima c. Tidak dapat menerima
10. Apakah anda berkenan memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan apa yang diyakininya? a. Selalu memberi kesempatan b. Kadang-kadang memberi kesempatan c. Tidak memberi kesempatan