STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: ANIK REZAYANTIE NIM: 1112046100106
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M./1437 H.
STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah Oleh: Anik Rezayantie 1112046100106 Di Bawah Bimbingan:
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M./1437 H.
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
: Anik Rezayantie
NIM
: 1112046100106
Konsentrasi/Prodi
: Perbankan Syariah/Muamalat
Fakultas
: Syariah dan Hukum
Alamat
: Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan
No. Telepon
: 0812-9821-5377
Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Agustus 2016
Anik Rezayantie
ABSTRAK Anik Rezayantie. 1112046100106. Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Dalam Peningkatan Minat Masyarakat Berdasarkan Analisis Bauran Pemasaran Jasa (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan). Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. xii + 75 halaman + 14 Lampiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pemasaran bank garansi dalam peningkatan minat masyarakat yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, mengeksploitasi peluang serta menghadapi ancaman yang ada dengan menganalisis bauran pemasaran jasa dan analisis SWOT, serta untuk menjelaskan formulasi strategi pemasaran bank garansi berdasarkan hasil analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang diambil melalui teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan mengidentifikasi faktor-faktor SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro telah menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yakni product, price, place, promotion, people ,process, physical evidence. Berdasarkan analsisis SWOT Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro kekuatannya yaitu brand image yang kuat, adanya dasar hukum yang jelas dari pemerintah, penentuan harga sesuai prinsip syariah, bank garansi dapat diterbitkan dalam mata uang valuta asing dan rupiah. Sedangkan kelemahannya yaitu Sistem IT yang belum memadai, pengetahuan SDM yang belum mencukupi. Peluangnya yaitu konsep syariah semakin diminati masyarakat, kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia semakin meningkat. Ancaman yang harus dihadapi yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem bank garansi syariah. Upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan yaitu bekerjasama dengan kontraktor, perusahaan travel haji umroh, dan perusahaan lainnya.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran Jasa, SWOT, Bank Garansi. Pembimbing : Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd Daftar Pustaka: Tahun 1999-2015.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari peradaban Jahiliyah kepada peradaban Islam yang mulia. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan. Hasil yang diperoleh saat ini berkat bimbingan, dorongan, dukungan yang tiada penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Dr Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, Ketua Program Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
vi
4. Seluruh Dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis. 5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Kedua orang tua penulis yakni Bapak Agung Giartono dan Ibu Supiyanti yang senantiassa mendoakan anaknya dan memberikan dukungan yang tiada henti baik moril maupun materil. Tak lupa kepada adik Danang Setiawan Giartono serta keluarga besar lainnya, terimakasih atas dukungan yang diberikan. 7. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, khususnya Ibu Novi (Consumer Banking Relationship Manger), Bapak Wahyudi (Bussiness Banking Relationship Manager), Ibu Nadia (Operation), yang telah memberikan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian ini. 8. Kawan-kawan Perbankan Syariah Angkatan 2012, Kelas PS-C 2012, Emma, Putri, Ayu dan kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga silaturahim kita dapat tetap terjaga dan sukses untuk kita semua. 9. Kawan-Kawan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Jakarta terimakasih telah menjadi keluarga kecil di kampus ini dan menjadi tempat penulis mendapat pengalaman dan ilmu yang sangat berharga. vii
Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi langkah awal untuk melakukan studi lanjutan dimasa yang akan datang dan khususnya yang berkaitan dengan produk jasa bank garansi di bank syariah, Aamiin.
Jakarta, Agustus 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………….….……………ii LEMBAR PERNYATAAN.……..………………………………………………….iii LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………………………... iv ABSTRAK ......................................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................ 1 B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ....................................................... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................................................................10 D. Review Studi Terdahulu .......................................................................................................11 E. Metode Penelitian ...................................................................................................................16 F.
Sistematika Penulisan ............................................................................................................19
ix
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT A. Strategi Pemasaran .................................................................................................................21 1.
Pengertian Strategi ...................................................................................................21
2.
Pengertian Pemasaran ..............................................................................................22
3.
Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran ........................................................23
4.
Konsep Bauran Pemasaran Jasa .............................................................................25
B. Bank Garansi (Kafalah) ........................................................................................................31 1.
Pengertian Bank Garansi .........................................................................................31
2.
Dasar Hukum Bank Garansi ...................................................................................32
3.
Jenis-jenis Bank Garansi .........................................................................................33
4.
Syarat dan Rukun Bank Garansi ............................................................................36
5.
Mekanisme Bank Garansi .......................................................................................37
C. Analisis SWOT........................................................................................................................41 BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI A. Sejarah Singkat Pendirian ....................................................................................................44 B. Visi dan Misi ............................................................................................................................46 C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ......................................47 D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ....................................................48 E. Produk Jasa Bank Garansi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro .........................49
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri ........................51 1.
Analisis Produk.........................................................................................................51
2.
Analisis Harga...........................................................................................................52
3.
Analisis Tempat ........................................................................................................54
4.
Analisis Promosi.......................................................................................................55
5.
Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) ................................................................56
6.
Analisis Proses ..........................................................................................................58
7.
Analisis Bukti Fisik ..................................................................................................61
B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri ......................................................62 C.
Formulasi Strategi Pemasaran Bank Garansi Dalam Rangka Peningkatan Minat Masyarakat ....64
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN .......................................................................................................................68 B. SARAN......................................................................................................................................70 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................71 LAMPIRAN ......................................................................................................................................77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing Skripsi……………………….....74 Lampiran 2 Surat Permohonan Data dan Wawancara………………………….…...75 Lampiran 3 Surat Keterangan Riset Skripsi Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro……………………………………………………………......…76 Lampiran 4 Surat Keterangan Magang Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro………………………………………………………………..…77
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah.…………………………... 4 Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum ...………………………………… 4 Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu………………………………………………….11 Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri…………………..48 Tabel 4.2 Analisis SWOT………………………………………………………… 64
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw.1 Penerbitan bank garansi merupakan jasa layanan yang ditawarkan perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha. Dalam hal ini jasa bank dapat memberikan jasa bank garansi untuk meningkatkan keyakinan dan sekaligus meminimalkan risiko kerugian. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Mengingat peranan lembaga perbankan yang demikian penting, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif.2
1
Adiwarman, A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013), h.18. 2 Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014): h.187.
1
2
Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang dalam proses tahap membangun (developing country), di mana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan di bidang fisik maupun di bidang non fisik. Salah satu bentuk realisasi dari pembangunan yang dilaksanakan, berupa pembangunan proyek-proyek sarana dan prasarana yang berwujud pembangunan seperti rehabilitasi jalan, jembatan, pelabuhan, irigasi, pasar, sekolah, perkantoran dan sebagainya.3 Potensi industri konstruksi luar biasa. Apabila dilihat dari size market konstruksi di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Yusid Toyib, M.Eng. Sc, mencapai sekitar Rp1.000 triliun per tahun. Terhitung tahun 2014 – 2019 pasar konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.000 triliun.4 Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, berbagai peluang bisnis pun semakin terbuka sekarang ini. Untuk menjaga kepentingan berbagai pihak dalam satu instrument perbankan yang bisa dimanfaatkan nasabah pada setiap tahapan bisnisnya. Sebagai contoh bisnis konstruksi, bank garansi bisa digunakan mulai dari proses tender, pemberian uang muka, pelaksanaan hingga proses pemeliharaan suatu proyek. Bank garansi 3
Diman Ade Mulada, “Jurnal Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah Dengan Kontraktor”, Jurnal IUS, Vol.1:2, (2013): h.265. 4 Eva, “Pasar Industri Konstruksi Indonesia Capai Rp1.000 Triliun per Tahun”, diakses pada 18 Juli 2016 dari http://concreteshowseasia.com/pasar-industri-konstruksi-indonesia-capai-rp1-000-triliunper-tahun/.
3
menghadirkan bank di tengah pemilik proyek untuk menjamin kedua pihak melaksanakan kewajiban yang telah disepakati sebelumnya.5 Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik apresiasi bank bagi calon nasabah. Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh bank kepada nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan bank lainnya.6
Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah
(pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Dalam kontek Islam penanggungan hutang ini dikenal dengan istilah kafalah.7 Pemberian jaminan ini pada umumnya diisyaratkan oleh pihak ketiga terhadap mitra kerjanya, yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian dilaksanakannya isi kontrak sesuai yang telah disepakati. Apabila terjadi cidera janji oleh mitra kerjanya, berdasarkan surat jaminan bank (bank garansi) maka pihak ketiga tadi dapat mengajukan klaim kepada bank penerbit garansi tersebut, asal saja semua syarat-syarat untuk pengajuan klaim telah terpenuhi.8
5
Aldi, “Trik mengenali bank garansi dengan benar”, Tempo, 13 Agustus 2015, diakses pada 19 Juni 2016 dari https://m.tempo.co/read/news/2015/08/13/280691675/trik-mengenali-bank-garansi-denganbenar. 6 Ismail. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi,( Jakarta: Kencana 2010), h. 166. 7 Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University , 2007), h.149. 8 Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan Implementasi Operasional, (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2002), h. 241.
4
Berikut ini data bank garansi (kafalah) yang telah diterbitkan Bank Umum Syariah di Indonesia: Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah Bank Garansi Yang Diterbitkan (dalam miliar rupiah) Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
922
1038
997
1389
1675
1744
1851
3367
Bank Garansi Yang Di Terbitkan
Sumber: www.bi.go.id/statistikperbankansyariah
Jika dilihat dari data diatas, terlihat bahwa penerbitan bank garansi oleh bank syariah di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan di setiap tahunnya, namun jumlah ini masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan bank garansi yang diterbitkan oleh bank umum di Indonesia. Berikut ini data bank garansi yang telah diterbitkan Bank Umum di Indonesia: Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum Indonesia Bank Garansi Yang Diterbitkan (dalam miliar rupiah) Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
109488
99985
116029
140652
180788
229098
247851
Bank Garansi Yang Di Terbitkan
Sumber: www.bi.go.id/statistikperbankansyariah
5
Perkembangan market share perbankan syariah pada tahun 2015 yakni 4,87%, angka ini masih belum bisa menembus target 5% dari pasar perbankan nasional.9 Sedangkan market share dari bank umum yakni sebesar 95,13% pada tahun 2015. Semakin besar pertumbuhan perbankan syariah, maka akan semakin banyak masyarakat yang terlayani. Makin meluasnya jangkauan perbankan syarah menunjukkan peran perbankan syariah makin besar untuk pembangunan ekonomi rakyat di negeri ini. Mengenai kafalah ada beberapa hal yang perlu disempurnakan antara lain: jasa Kafalah di Bank Syariah hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi, hal yang perlu diperbaiki adalah mengenai promosi pengenalan terhadap keberadaan jasa ini dan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat dikenal luas dan disosialisasikan kepada masyarakat.10 Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masayarakat. Kesuksesan dalam persaingan bisnis terletak pada kemampuan menciptakan dan mempertahakan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang bersesuaian dengan keinginan dan perilaku
9
Enny, “Market Share Perbankan Syariah Masih Dibawah Target”, Neraca, 25 Februari 2016, diakses pada 8 Maret 2016 dari http://www.neraca.co.id/article/66031/market-share-perbankansyariah-masih-dibawah-target. 10 Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan Dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014): h. 217.
6
konsumen pada harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu, setiap marketer harus berupaya memahami perilaku konsumen. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu, penting mengangkat penerimaan publik untuk mempercayai bank Islam yang mampu dan terpercaya dalam menyediakan jasa perbankan dan memerlukan rumusan program pemasaran dan promosi produk dan jasa perbankan Islam lebih luas, sehingga mampu men-direct persepsi pelanggan ke bank Islam, baik customer banking maupun corporate banking.11 Promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah masih sangat kurang, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengerti bagaimana mengakses layanan perbankan syariah. Bank syariah harus mampu merancang suatu strategi promosi yang efektif agar masyarakat mengerti tentang berbagai produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah. Berdasarkan hal tersebut, perbankan syariah Indonesia dituntut untuk lebih giat mengembangkan usahanya, baik dalam sosialisasi, inovasi instrument dan produk bank, pemberian pelayanan yang memuaskan dan memfungsikan bank syariah bukan hanya sekedar sebagai lembaga finansial dan komersial tapi juga lembaga keuangan sosial akan melahirkan sentiment positif dalam berbagai hal.12 Pada tahun 2014 Mars Research Spesialist Indonesia, sebuah perusahaan riset independen pernah melakukan penelitian mengenai brand 11
Ali Hasan, “Marketing Bank Syariah”, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.48. A. Riawan Amin, “Menata Perbankan Syariah di Indonesia”, (Jakarta: UIN Press, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h,158.
12
7
awareness bank syariah di Indonesia. Penelitian ini berguna untuk mengukur sejauh mana tingkat retensi/ketahanan
informasi (merek-merek bank) yang
ditangkap oleh konsumen yang kemudian di recall ketika dibutuhkan. Nama bank yang muncul pertama ketika konsumen ditanya (top of mind awareness) berarti retensi dari informasi tersebut cukup kuat di benak konsumen. Secara total, Bank Syariah Mandiri memperoleh pangsa terbesar sebagai bank syariah yang disebut pertama kali dengan porsi mencapai 32,6%13. Top of mind awareness ini seringkali disebut sebagai “share of mind”, karena mencerminkan seberapa besar sebuah merk menguasai benak dari keseluruhan konsumen atau pasar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat permasalahan mengenai bagaimana bank syariah menetapkan strategi pemasaran dalam produk bank garansi untuk peningkatan minat masayarakat, dalam bentuk skripsi dengan judul: “STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN).”
13
Mars Research Specialist, Studi Pasar Bank Syariah Di Indonesia 2014, (Jakarta: Mars Indonesia, 2014), h.20.
8
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dilakukan identifikasi masalah. Maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut: a. Mengapa kebutuhan bank garansi di Indonesia tinggi tetapi bank syariah belum berperan dalam produk jasa bank garansi (kafalah)? b. Bagaimana strategi yang digunakan bank syariah dalam menghadapi persaingan yang ketat antara lembaga yang dapat menerbitkan bank garansi atau produk sejenis? c. Bagaimana daya tarik dari bank garansi (kafalah) di bank syariah Indonesia? d. Strategi apa yang diterapkan Bank Syariah Mandiri dalam pemasaran bank garansi (kafalah)? e. Dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Bank Syariah Mandiri dalam memasarkan produk bank garansi? 2. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dideskripsikan, maka penulis membatasi permasalahan pada: a. Strategi pemasaran dibatasi hanya pada bauran pemasaran jasa. b. Bank garansi dibatasi hanya pada produk bank garansi syariah (kafalah).
9
c. Analisis bauran pemasaran jasa dibatasi pada bauran pemasaran 7P yakni product, price, place, promotion,people, process, dan physical evidence. d. Data yang dianalisis dibatasi pada peraturan dan standar operasional prosedur bank garansi yang berlaku di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro. e. Subjek penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Bintaro Tangerang Selatan. 3. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan di teliti pada penelitian ini diantaranya adalah: a. Bagaimana Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Berdasarkan Bauran Pemasaran Jasa? b. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat? c. Bagaimana upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam meningkatkan strategi pemasaran Bank Garansi?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian tentang Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam Peningkatan Minat Masyarakat adalah: a.
Mengidentifikasi strategi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan
Bank
Garansi
(kafalah)
dalam
peningkatan
minat
masyarakat berdasarkan analisa bauran pemasaran jasa. b. Menganalisis apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat. c.
Menyimpulkan prosedur dan operasional Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro.
2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini diantaranya adalah untuk: a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi para calon nasabah.
11
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan serta memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran dan operasional prosedur bank garansi di perbankan syariah. c. Bagi Akademisi, penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan keilmuan dibidang perbankan khususnya tentang strategi pemasaran bank garansi di perbankan syariah. D. Review Studi Terdahulu Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu No 1
Penelitian Peneliti: Diman Ade Mulada (Universits Mataram Magister Ilmu Hukum Unram) Judul: Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah Dengan Kontraktor
Subtansi Tujuan: Menganalisa prosedur pelaksanaan kontrak konstruksi antara pemerintah dengan kontraktor dengan jaminan bank garansi dan penyelesaian masalah jika salah satu pihak melakukan wanprestasi.
(Jurnal Magister Ilmu Hukum (IUS): Kajian hukum dan keadilan, Vol. 1, No.2, Ha 270-294, Universitas Mataram, Program Studi Ilmu Hukum)
Objek dan waktu penelitian: Kontrak konstruksi bank garansi antara pemerintah dengan kontraktor (tahun 2013)
Tahun: 2013
Metode penelitian: Metode penelitian hukum normative (doctrinal) dan penelitian hukum empiris (non doctrinal). Hasil:
Perbedaan Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian: Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Bank Syariah Mandiri. Tahun 2015 Metode Penelitian: Penelitian analisis kualitatif
12
2
Peneliti: Muttatoh Hirin HRD Officer PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) Cabang Pekanbaru. Judul: Hambatan dan Solusi dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat Penggguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konevensional) (Menara Riau: Jurnal Kewirausahaan, Vol 13, No.2, JuliDesember) Tahun:
Prosedur atau tahapan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi antara pemerintah dengan kontraktor dengan jaminan bank garansi yaitu:, a. Tahap Persiapan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi. b. Tahap Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi. c. Tahap Penandatanganan Kontrak. d. Tahap Pelaksanaan Kontrak. Tujuan: Menganalisa hambatanhambatan yang terjadi dalam praktik bank garansi dan solusi untuk mengatasi dari permasalahan yang ada dalam praktik bank garansi. Objek dan waktu penelitian: Bank garansi dengan sistem konvensional dan bank garansi dengan sistem syariah. (Tahun 2014) Metode penelitian: kualitatif Hasil: Kendala-kendala yang sering ditemui dalam pemberian jasa bank
Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian: Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Bank Syariah Mandiri. Tahun 2015 Metode Penelitian: Penelitian analisis kualitatif
13
2014
3
Peneliti: Erli Nuryadi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
garansi (kafalah): a. Kafalah selama ini diberikan oleh bank syariah di Indonesia dengan berpedoman pada peraturan bank garansi konvensional. b. Jasa kafalah di Bank Syariah hendaknya lebih ditingkatkan lagi, hal ini yang perlu ditingkatkan lagi adalah mengenai promosi pengenalan terhadap keberadaan jasa ini dan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat dikenal luas dan disosialisasikan kepada masyarakat. Tujuan: Untuk menggambarkan dan memberi penjelasan serta pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemberian bank garansi dalam sistem syariah, dan memberikan analisa mengenai bank garansi dalam bank yang bersistem syariah dan penerapannya di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Judul: Analisa Pemberian Bank Garansi Dalam Sistem Syariah (kafalah) Dan Pelaksanaannya pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Objek dan waktu penelitian: (Skripsi pada PT Bank Muamalat Program Studi Indonesia, Tbk Muamalat Fakultas (Tahun 2008) Syariah dan Hukum, UIN Syarif Metode penelitian: Hidayatullah Kualitatif
Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian: Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Bank Syariah Mandiri. Tahun 2015 Metode Penelitian: Penelitian analisis kualitatif
14
Jakarta) Tahun: 2008
4
Penulis: Rizky Rahmatullah Judul: Strategi Pemasaran Bisnis Surety Bond Berdasarkan Analisis SWOT (Study kasus: Cabang Khusus PT Jasaraharja Putera) (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Program Sarjana Ekstensi Universitas Indonesia) Tahun: 2012
Hasil: Ketentuan bank garansi (kafalah) dalam sistem perbankan syariah sebagaimana yang ada di PT Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk telah terkonsep sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional. Tujuan: Untuk mengetahui strategi pemasaran surety bond yang dirumuskan oleh cabang khusus PT. Jasaraharja Putera dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, mengeksploitasi peluang serta menghadapi ancaman yang ada dengan menganalisa bauran pemasaran. Objek dan waktu penelitian: Surety Bond PT Jasaraharja Putera (Tahun 2012) Metode penelitian: Kualitatif Hasil: Strategi yang digunakan oleh cabang khusus PT Jasaraharja Putera adalah dengan strategi bertahan yaitu dengan mempertahankan kualitas pelayanan produk yang
Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian: Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Bank Syariah Mandiri. Tahun 2015 Metode Penelitian: Penelitian analisis kualitatif
15
sudah ada serta terus mengembangkan pelayanan E-Bonding. 5
Penulis: Ade Anshori
Tujuan: Ikhwan Mengetahui strategi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dalam memasarkan produk Judul: Strategi Pemasaran pembiayaan warung Produk Pembiayaan mikro kepada calon Warung Mikro nasabah. Dalam Upaya Menarik Minat Objek dan waktu Nasabah (Studi penelitian: Kasus Pada Bank Strategi pemasaran Syariah Mandiri produk pembiayaan KCP Cilandak) warung mikro dalam upaya menarik minat (Skripsi pada nasabah Program Studi Muamalat Fakultas Metode penelitian: Syariah dan Hukum, Kualitatif UIN Syarif Hidayatullah Hasil: Jakarta) Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak Tahun: 2014 untuk mengembangkan dan memasarkan produk pembiayaan warung mikro dengan menggunakan metode marketing mix.
Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian: Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Bank Syariah Mandiri. Tahun 2015 Metode Penelitian: Penelitian analisis kualitatif
16
E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kualitatif yang bersifat analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan berbagai dokumen, data dan informasi yang aktual.14 Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang perilaku yang dapat diamati.15 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro. Kemudian yang menjadi objek penelitian ini adalah Strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat berdasarkan bauran pemasaran jasa. 3. Sumber Data a. Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari lembaga yang diteliti.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, Alfabeta, 1999), h.209. Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h.3.
15
17
b. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan skripsi. 4. Teknik Pengumpulan Data Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Riset Kepustakaan Metode pengumpuulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan (Library Research) dengan membaca, memahami dan menganalisa buku-buku serta menelusuri berbagai literatur yang relevansinya dengan pembahasan ini, serta literatur lain untuk menghimpun dan menganalisis buku-buku seta menelusuri berbagai literature lain untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal,
seperti
majalah-majalah
ilmiah
yang
diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dari materi perpustakaan lainnya yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.16
16
Abdurrahat Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.95.
18
b. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pihak pewawancara (interviewer) dan pihak yang diwawancarai (interview) karyawan maupun yang berkaitan dengan objek penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan mengetahui kejadian, kegiatan, dan lain-lain serta dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber yang kompeten dalam bidang pemasaran dan bank garansi. c. Studi Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.17 Peneliti
meminta
data-data
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
penelitiaannya kepada lembaga yang diteliti, dalam hal ini Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro. 5. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.Ke-6, h.240.
19
Selain itu teknik penulisan laporan penelitian ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2012” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: BAB I:
PENDAHULUAN Pendahuluan sebagai gambaran umum tentang penulisan skripsi. Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II:
LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT Tinjauan Konseptual Tentang Strategi Pemasaran dan Bank Garansi yang terdiri dari: Strategi Pemasaran, Tujuan dan unsur-unsur utama pemasaran, konsep bauran pemasaran jasa, Bank Garansi dan Analisis SWOT.
20
BAB III:
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan yang meliputi: Sejarah berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Produk.
BAB IV:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data dan Pembahasan membahas tentang bauran pemasaran jasa bank garansi, Aplikasi dan prosedur Bank Garansi, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi bank syariah Kantor Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank Garansi. Serta formulasi strategi pemasaran bank garansi
BAB V:
PENUTUP Penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Kesimpulan ini berisi hasil dari penelitian yang mengacu pada perumusan masalah yang telah ditetapkan sejak awal. Sedangkan saran ditujukan untuk memberikan masukan terhadap strategi pemasaran bank garansi ke depannya.
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu dan ukuran.18 Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.19 Pada dasarnya, ada tiga strategi generik, yaitu strategi untuk menjadi pemimpin dalam biaya rendah (cost leadership strategy); strategi untuk menciptakan produk-produk yang unik untuk berbagai kelompok pelanggan atau melakukan diferensiasi (differentiation strategy); strategi untuk menargetkan segmen yang sempit dalam pasar tertentu. Michael Porter mengemukakan bahwa sebuah perusahaan berfokus pada segmen pasar tertentu melalui kepemimpinan dalam biaya atau melalui diferensiasi (focus 18
Panitia istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai Aksara), cet ke-2, h.245. 19 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2012), edisi ke-2, h.3.
21
22
strategy). Ketiga pendekatan tersebut, jika masing-masing dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan keunggulan bersaing, baik bagi perusahaan manufaktur, jasa, maupun lembaga nirlaba.20 Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih strategi bisnis yang didasarkan kesesuaian antara peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternalnya serta kekuatan-kekuatan dan ancaman-ancaman dari lingkungan internalnya yang dapat dilihat dari kompetensi-kompetensi utama.21 2. Pengertian Pemasaran Menurut Philip Kotler (2000:8) mendefinisikan pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.22 Sedangkan menurut Miller dan Layton (2000) pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.23
20
Jusuf Udaya, Luky Yunia Wennadi dan Devi Angrahini Anni Lembana, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h.97. 21 Ibid., h.98. 22 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009),edisi ke-13 Jilid 1,h.5. 23 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.2.
23
Pasar adalah himpunan nasabah (pembeli nyata dan pembeli potensial) atas suatu produk, baik barang maupun jasa. 3. Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat diklasifikasikan menjadi commercial services atau profit services (misalnya penerbangan, bank, penyewaan mobil, bioskop, dan hotel) dan non-profit services (seperti sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan, panti werda, perpustakaan umum, dan museum).24 Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu:25 a. Unsur Strategi Pemasaran Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. 2) Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. 3) Positioning 24
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.27. Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.102
25
24
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ni adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam bentuk konsumen. b.
Unsur Taktik Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu: 1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. 2) Bauran
Pemasaran,
yang
berkaitan
dengan
kegiatan-kegiatan
mengenai produk, harga, promosi dan tempat. c.
Unsur Nilai Pemasaran 1) Merek atau Brand Yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki atau melekat pada suatu perusahaan. 2) Pelayanan atau service Yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. 3) Proses Yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
25
4. Konsep Bauran Pemasaran Jasa Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:26 a. Tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen. b. Proses produksi jasa dapat menggunakan bantuan atau tidak menggunakan bantuan. c. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan. d. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome Mc.Carthy yang merumuskan menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan place).27 Dalam perkembangannya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan 4P terlampau terbatas untuk bisnis jasa karena alasan-alasan berikut: 26 27
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.12. Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.30.
26
a. Karakteristik intangible pada jasa diabaikan dalam kebanyakan analisis mengenai bauran pemasaran. b. Bauran promosi dalam 4P tradisional mengabaikan promosi jasa yang dilakukan personel produksi tepat pada saat konsumsi jasa. Keterlibatan langsung penyedia jasa dalam promosi inni tidak dijumpai dalam promosi barang kepada konsumen akhir. Kelemahan-kelemahan ini mendorong banyak pakar pemasaran untuk mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Menurut Boom dan Bitner dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di atas, ada tambahan 3 P yaitu: people, physical evidence, dan process. Sehingga dalam konsep bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7 P yaitu: a. Product (produk) Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.28 Produk jasa menurut Hurriyati merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, 28
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,2010), h.136.
27
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.29 Pengelolaan produk menjadi bagian penting dari kesuksesan pemasaran. Paling tidak, penetapan promosi yang baik, penetapan harga yang sesuai dan distribusi yang luas, menjadi tidak ada artinya bila produknya sendiri tidak sesuai harapan konsumen.30 b. Price (harga) Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa. Juga pengorbanan waktu karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa.31 Harga merupakan kunci bagi pendapatan, yang pada gilirannya merupakan kunci keuntungan bagi suatu organisasi. Pendapatan adalah sesuatu yang dibayar untuk setiap kegiatan perusahaan: produksi, keuangan, penjualan, distribusi, dan seterusnya. Nilai yang tersisa (jika ada) merupakan keuntungan. Para manajer biasanya berusaha keras mengenakan suatu harga yang akan menghasilkan suatu keuntungan yang layak. 29
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2005), h.50. M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h.139. 31 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.268. 30
28
c. Place (tempat) Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokal fisik. Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan, dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa. d. Promotion (promosi) Bauran promosi yang tepat merupakan sesuatu yang diyakini manajemen akan sesuai dengan kebutuhan target pasar dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan. Semakin banyak dana yang dialokasikan atas setiap ramuan promosi tersebut dan semakin banyak penekanan pada aspek manajerial atas tiap teknik tersebut, semakin penting elemen ini dipikirkan sebagai bauran secara keseluruhan.32 Secara garis besar terdapat empat macam sarana promosi yang dapat dilakukan oleh perbankan adalah periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion). publisitas (publicity), penjualan pribadi (personal selling).
32
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 146.
29
e. People (SDM) Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
(MSDM)
adalah
serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif. Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka “orang” berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Keputusan dalam “orang” ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. f. Process (proses) Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen
proses
ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen.33 Proses merupakan salah satu unsur tambahan bauran pemasaran untuk usaha jasa yang cukup mendapat perhatian serius dalam perkembangan ilmu pemasaran.
33
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta,2005), h.64.
30
g. Physical evidence (bukti fisik) Menurut Nirwana “fasilitas pendukung merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian.”
34
Hal ini akan semakin
memperkuat keberadaan dari jasa tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan. Produk berupa pelayanan perbankan syariah merupakan sesuatu hal yang bersifat tidak berwujud (intangible) atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimoni positif kepada masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah menuju arah yang lebih lagi dari saat ini.35
34 35
Nirwana, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa, (Malang: Dioma 2004),h.47. Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2013),h.42.
31
B. Bank Garansi (Kafalah) 1. Pengertian Bank Garansi Kata garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang berarti jaminan.36 Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh bank kepada nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan bank lainnya.37 Dalam pengertian bahasa kafalah berarti adh dhamman (jaminan), sedangkan menurut pengertian syara‟ kafalah adalah proses penggabungan tanggungan kafiil menjadi tanggungan ashiil dalam tuntutan/permintaan dengan materi sama atau hutang, atau barang atau pekerjaan. Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah (pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Salah satu kewajiban yang diperlukan oleh pihak pemberi kerja adalah penjamin (bank) kepada nasabah tersebut. Bank penerbit bank garansi akan mendapat fee dari nasabah.38 Menurut Thomas Suyatno bahwa tujuan pemberian bank garansi adalah sebagai berikut:
36
Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.87. Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), h.166. 38 Ibid, h.167. 37
32
a. Untuk melaksanakan pembangunan proyek diadakan perjanjian antara pemborong dan pemberi pekerjaan pembangunan proyek. b. Untuk pembelian barang. c. Untuk mendapatkan Keterangan Pemasukan Pabean (KPP) atas barang-barang yang L/C-nya belum dibayar penuh oleh importer.39 2. Dasar Hukum Bank Garansi a. Al-Quran
Artinya: Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (QS.Yusuf (12) : 72) b. Hadits “Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, „Apakah ia mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Tidak‟. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, „Apakah ia mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Ya‟. Rasulullah berkata, „Salatkanlah temanmu itu‟ (beliau sendiri tidak mau 39
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.89.
33
mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, „Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah‟. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut.” (HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa‟). c. Aspek Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 11/DSN-MUI/2000. d. Aspek Hukum Perbankan Nasional Indonesia Keputusan Direksi Bank Inoneisa No. 23/88/KEP/DIR tentang Pemberian Bank Garansi tanggal 18 Maret 1991.40 Garansi bank diterbitkan oleh perbankan untuk meminjam pelaksanaan prestasi yang dijanjikan terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak melakukan prestasi tersebut. Dengan demikian, lembaga garansi bank merupakan bentuk dari perjanjian penanggungan (borghtoch) yang diatur dalam Buku III KUH Perdata dalam pasal 1820-1850 KUH Perdata. 3. Jenis-jenis Bank Garansi Untuk jenis bank garansi yang diterbitkan dalam bentuk warkat, maka setidaknya ada 5 (lima) jenis bank garansi yang dapat atau sering diberikan bank kepada nasabahnya, yaitu:41
40
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.88. Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), h. 163.
41
34
a. Garansi Penawaran/Tender Guarantee (Bid Bond) Bid bond, yaiu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi nasabahnya agar dapat mengikuti tender/penawaran atas suatu proyek. b. Garansi Pelaksanaan/Performance Guarantee Performance Guarantee, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh Bank untuk menjamin pihak terjamin dalam rangka pelaksanaan pekerjaan suatu proyek/transaksi dari pemilik proyek sebagai penerima jaminan dengan tujuan menjamin kinerja (Performance) dan kepastian (mutu dan ketepatan) pengerjaan yang dilaksanakan oleh pihak yang terjamin. c. Garansi Uang Muka/Advance Payment Bond Advance Payment Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan uang muka dari pemilik proyek untuk melaksanakan proyek/transaksi yang dikerjakan sesuai dengan SPK. d. Garansi Pemeliharaan/Retention/Maintenance Bond Maintenance Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan sisa uang atas proyek yang telah selesai (100%) berdasarkan kontrak. Sisa uang yang dimaksud baru dibayarkan oleh Pihak Penerima Jaminan setelah selesainya masa pemeliharaan pekerjaan.
35
e. Jaminan Bank untuk bea cukai Untuk pembebasan bea masuk atas barang impor yang hasil pengolahannya akan di ekspor kembali. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk meningkatkan ekspor non migas dengan membebaskan
bea
masuk
atas
barang
impor
yang
hasil
pengolahannya akan diekspor kembali, untuk mendapatkan kepastian bahwa importer akan melakukan ekspor, pihak bea cukai memerlukan garansi bank untuk menjamin importer tersebut tidak melakukan wanprestasi. Kafalah dapat di golongkan menjadi 2 golongan besar yaitu : a. Kafalah dengan jiwa dikenal dengan kafalah bi al-wajhi, yaitu adanya keharusan pada pihak penjamin (al-kafil, al-dhamin atau al-za’im) untuk menghadirkan orang yang ia tanggung kepada yang ia janjikan tanggungan (Makfullah). b.
Kafalah dengan harta, yaitu kewajiban yang harus ditunaikan oleh dhamin atau kafil dengan pembayaran (pemenuhan) berupa harta.
Dari kedua golongan besar diatas pada prakteknya dapat dibagi menjadi beberapa jenis : 1) Kafalah bil mal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Contohnya kasus hadits Rosul riwayat Bukhari di mana Qatadah menjamin hutang seorang sahabat. Surat Jaminan (bank garansi) yang diberikan bank kpd nasabah untuk keperluan :
36
a) pembayaran atas pembelian barang b) untuk keperluan pembayaran hutang kpd pihak ketiga c)
pembayaran suatu jual beli dengan batas waktu yang telah diperjanjikan.
2) Kafalah bit Taslim : jaminan yang diberikan dalam rangka menjamin penyerahan atas barang yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa 3) Kafalah Munjazah : Jaminan yang diberikan secara mutlak tanpa adanya pembatasan waktu tertentu. 4) Kafalah Muqayyadah/muallaqah, yaitu kafalah yang dibatasi waktunya, sebulan, setahun, dsb. 4. Syarat dan Rukun Bank Garansi42 a. Pihak Penjamin 1) Dewasa dan berakal sehat/cakap bertindak hukum 2) Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut. b. Pihak Terjamin 1) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin. 2) Dikenal penjamin. c. Pihak penerima jaminan
42
A.H. Azharudin, Fiqh Muamalat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), h.14.
37
1) Diketahui identitasnya 2) Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa 3) Berkal sehat d. Obyek Penjaminan 1) Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa uang, benda, maupun pekerjaan. 2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin. 3) Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar/dibebaskan. 4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. 5) Tidak bertentangan dengan syariah e. Shigat/Ijab Qabul 5. Mekanisme Bank Garansi a. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi 1) Pemohon telah menjadi nasabah bank 2) Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank yang bersangkutan. 3) Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima dari nasabahnya. 4) Nasabah/pemohon bank garansi menyediakan kontra garansi.
38
5) Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi kepada nasabahnya/pemohon bank garansi 6) Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi. 7) Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan b. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi43 1) Tanda tangan pemohon yang tertera dalam PPGB dan dokumen pendukung telah diverifikasi oleh Asistem Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap “Signature Verfied” dan paraf asisten. 2) Seluruh dokumen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi bank telah diserahkan oleh pemohon. 3) Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan menggunakan fasilitas NCL, PPGB harus didukung dengan kartu pengawasan fasilitas atau memo perstujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas. 4) Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk pembayaran setoran jaminan.
43
H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005), h. 168-170
39
5) Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti tanda tangan pejabat berwenang di surat pengantar permintaan nomor garansi bank. 6) Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang berbeda harus disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang. 7) Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan dokumen pendukung dan ditandatangani oeh pejabat berwenang. 8) Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher dan nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan nomor rekening yang telah di catat sesuai dengan informasi yang tertera di journal voucher dan nota debet. 9) Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda tangan sebagai bukti pengecekan 10) Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan datar jurnal yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar jurnal tersebut telah ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemerikasaan. 11) Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin cabang di atas materai. c. Klaim Bank Garansi
40
Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegang/penerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi. Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim, apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian fasilitas kredit. d. Berakhirnya Bank Garansi 1) Pembayaran Untuk kredit, pembayaran (lunas) ini merupakan prestasi dari debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur. 2) Subrogasi Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian hak-hak si berpiutang oleh pihak ketiga yang membayar kepada si berpiutang itu. 3) Novasi Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama. 4) Kompensasi
41
Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan adanya pihak yang saling berhutang, dan selanjunya mereka bersepakat untuk mengkompensasikan hutang-piutang tersebut sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus.
C. Analisis SWOT 1. Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat
memaksimalkan
kekuatan
(Strengths)
dan
peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.44 2.
Cara Membuat Analisis SWOT Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan
44
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.83.
42
ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths), dan kelemahan (Weaknesses). a. Matriks Tows atau SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis.45 1) Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2) Strategi ST Strategi ini dibuat dalam menggunakan kekuatan yang dimiiki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3) Strategi WO Strategi ini berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4) Strategi WT
45
Ibid., h.83.
43
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghidari ancaman.
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO
A. Sejarah Singkat Pendirian Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Lahirnya Undang-undang No. 10 Tahun 1998, tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank
44
45
syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero).46 PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan mengubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti Menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank
46
Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/.
46
syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).
B. Visi dan Misi Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan Modern”. Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara para pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan corporate. Bank syariah modern: menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah. Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:47 1.
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan.
2.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
3.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pad segmen ritel.
47
Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/visi-misi/.
47
4.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Sumber:Data BSM Cabang Bintaro Keterangan: 1.
BBRM
: Business Banking Relationship Manager
2.
CBRM
: Consumer Banking Retail Manager
48
3.
PBO
: Priority Banking Officer
4.
BBS
: Business Banking Staff
5.
SFE
: Sharia Funding Executive
6.
CFE
: Consumer Finance Executive
7.
CSR
: Customer Service
8.
OB
: Office Boy
D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Produk-produk jasa Bank Syariah Mandiri terdiri dari sebagai berikut: 1.
BSM Card
2.
BSM Notifikasi
3.
BSM Call
4.
BSM Net Banking
5.
BSM Mobile Banking
6.
BSM ATM
7.
BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman, dan fleksibel.
8.
Bank Garansi Surat penjaminan yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjamin nasabah untuk kepentingan pemilik proyek. Surat penjaminan ini diberikan
49
untuk tujuan pengajuan tender, pelaksanaan proyek, uang muka proyek dan pemeliharaan proyek. 9.
Letter Of Credit Surat jaminan yang dikeluarkan bank (issuing bank) sebagai suatu jaminan dari pembeli (importer) kepada penjual (eksportir) melalui bank koresponden
atas
pembayaran
terhadap
sejumlah
barang
yang
dikirimkannya kepada pembeli. 10. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk melakukan pembayaran langsung atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran atau bernegosiasi kepada penerima. SKBDN diterbitkan dalam mata uang Rupiah dan dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN terkait dengan transaksi perdagangan internasional.
E. Produk Jasa Bank Garansi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Perkembangan bisnis dan peluang dalam transaksi trade service/trade finance menjadi salah satu jasa yang dikembangkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai salah satu sumber pendapatan fee based income bagi bank. Produk bank garansi Bank Syariah Mandiri telah beroperasi sejak 1 November 1999. Namun dalam prosesnya penerbitan bank garansi ini dapat
50
dikelola oleh cabang masing-masing. Berikut ini data bank garansi yang telah diterbitkan Bank Syariah Mandiri: Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahun
Bank Garansi yang Diterbitkan
2008
Rp
179.595.945.531
2009
Rp
251.761.363.366
2010
Rp
311.506.014.081
2011
Rp
294.946.997.969
2012
Rp
285.948.501.768
2013
Rp
145.120.497.284
2014
Rp
122.393.742.961
Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2015 fee base income yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri dari transaksi trade finance bank garansi adalah sebesar Rp 5,37 Miliar, memberikan kontribusi sebesar 13,45% dari total fee trade finance 2015 sebesar Rp 39,9 Miliar.48
48
PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 97.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri 1. Analisis Produk Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk bank terdiri dari produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveler cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank lainnya.49 Dalam hal ini, salah satu produk jasa yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri adalah produk jasa bank garansi dengan menggunakan akad kafalah. Macam-macam bank garansi yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah adalah sebagai berikut: a) Bid Bond / Garansi Penawaran Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka mengikuti tender suatu proyek.
49
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana 2004), h. 64.
51
52
b) Performance Bond / Garansi Pelaksanaan Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya pelaksanaan pekerjaan atau untuk menjamin pembayaran atas barang yang telah diterima. c) Advance Payment Bond / Garansi Uang Muka Bank garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya suatu pekerjaan setelah diterimanya pembayaran uang muka. d) Maintenance Bond / Garansi Pemeliharaan Bank Garansi yang diterbitkan guna menjamin pemeliharaan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Segmentasi nasabah bank garansi salah satunya adalah perusahaanperusahaan travel yang akan menyelenggarakan haji dan umroh.50 Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri memposisikan diri sebagai mitra perusahaan travel perjalanan haji dan umroh yang akan menyelenggarakan perjalanan haji dan umroh. 2. Analisis Harga Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga harus ditentukan dengan benar dalam arti tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal tehadap produk yang ditawarkan. Secara garis besar, penentuan 50
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.
53
harga dalam bank syariah adalah dengan sistem bagi hasil, sistem margin, dan fee jasa atas jasa perbankan. Dalam menentukan biaya komisi/ fee untuk jasa bank garansi, Bank Syariah Mandiri dapat menerbitkan bank garansi dalam mata uang valuta asing dan rupiah.51 a) Penerbitan Bank Garansi USD Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, atau deposito atau counter guarantee dari bank yang terakreditasi. Biaya administrasi
: USD $10
Biaya Komisi
:
Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya dibulatkan satuan USD ke atas b) Penerbitan Bank Garansi Rupiah Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, deposito atau counter guarantee dari bank yang terakreditasi. Biaya administrasi
: Rp 100.000
Biaya Komisi
:
Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya dibulatkan satuan Rupiah ke atas
51
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.
54
Contoh perhitungan komisi bank garansi dalam mata uang rupiah sebagai berikut: Misal:
Nilai Kontrak = Rp 1.000.000.000 Jangka waktu = 12 bulan
Perhitungan
: (0,75% x Rp 975.000.000)/12= Rp 609.375/bulan
Jumlah yang harus dibayar : Rp 609.375 x 12 bulan = Rp 7.313.000 Jadi, jumlah komisi yang harus dibayarkan untuk nilai bank garansi Rp 1.000.000.000 dalam jangka waktu 12 bulan adalah Rp 7.313.000. Nb : jumlah uang yang harus dibayar belum termasuk biaya administrasi. 3. Analisis Tempat Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.52 Dalam pemilihan lokasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ini berada di pusat bisnis Bintaro Trade Center, Bintaro Sektor 7 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Lokasi ini mudah diakses serta dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran, pelaku usaha UMKM, dan perumahan. Pemilihan posisi letak ini sejalan dengan visi dari Bank Syariah Mandiri yang
52
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.145.
55
memiliki core business pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan corporate. Sehingga pemilihan lokasi bank ini mendukung Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro untuk dengan mudah memasarkan produkproduknya. Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan nasabah, saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki 136 Kantor Cabang, 469 Kantor Cabang Pembantu, 60 Kantor Kas, 5 Kantor Layanan Masyarakat, 145 kantor kegiatan pelayanan kas, dan 50 kantor layanan gadai, seluruhnya tersebar di Indonesia.53 4. Analisis Promosi Dalam rangka mengkokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, Bank Syariah Mandiri menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Bank Syariah Mandiri melakukan pola komunikasi untuk memasarkan dan mendekatkan produk kepada nasabah melalui cara pendekatan aktivitas promosi yang masih diselaraskan dengan target market yang dituju melalu pendekatan customer centric. Seperti promosi above the line melalui Koran nasional, Koran lokal, promosi melalui website, media sosial, email blast54,
53 54
PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 124. Program email blast adalah pesan promosi yang dikirim ke alamat email nasabah.
56
SMS blast55. Promosi below the line antara lain melalui sponsorship event yang dilaksanan oleh pihak ketiga, flyer atau brosur, Business Gathering dengan mitra Bank Syariah Mandiri, berpartisipasi pada expo/pameran yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, dan menyelenggarakan event gerai di mall, perkantoran serta car free day.56 Pemasaran yang dilakukan untuk memperkenalkan produk bank garansi adalah melalui website Bank Syariah Mandiri, dan sosialisasi kepada nasabah-nasabah melalui customer service apabila terdapat nasabah yang menanyakan fasilitas bank garansi. Nasabah pengguna produk bank garansi terdiri dari travel-travel haji dan umroh yang akan menyelenggarakan perjalanan haji dan umroh. 5. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi
dalam
melaksanakan
tujuannya
menunjukkan
semakin
berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Syariah Mandiri memiliki
55
Program SMS blast adalah pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel nasabah. Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016. 56
57
program peningkatan kompetensi yang dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar secara berkesinambungan. Pentingnya aspek Sumber Daya Manusia dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, maka Bank Syariah Mandiri membuat program-program khusus untuk pengembangan kompetensi pegawai Bank Syariah Mandiri. Untuk mampu mewujudkan kualitas pegawai yang dapat diandalkan, disusunlah program pengembangan kompetensi yang terdiri dari program pendidikan, pelatihan, workshop, sosialisasi dan sertifikasi, Pada program pendidikan, pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan memberikan pendidikan kepada pegawai secara berkala oleh Bank Syariah Mandiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi diri pegawai agar memiliki perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Program selanjutnya adalah program pelatihan, pada program ini bank akan memberikan fasilitas berupa pelatihan kepada seluruh bidang melalui public training untuk pegawai yang dilakukan secara terstruktur. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Program lainnya adalah workshop, salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh bank, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan bank yang dilakukan secara terstruktur
58
melalui rangkaian kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak bank. Program pengembangan kompetensi yang terakhir adalah program sertifikasi. Program sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh bank dengan tujuan memastikan perilaku, pengetahuan dan keterampilan pegawai sesuai dengan standar kamus kompetensi yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri. Selain program-program yang disebutkan diatas, setiap pegawai juga mampu menjaga hubungan baik dengan para nasabah. Hubungan baik dengan para nasabah diperlukan untuk menjaga hubungan kerjasama antara nasabah dengan pihak bank. 6. Analisis Proses Proses, penyampaian
mutu jasa
layanan
kepada
jasa
sangat
konsumen.
bergantung
Mengingat
pada
bahwa
proses
penggerak
perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan, seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Proses penerbitan bank garansi melalui beberapa proses atau tahapan, tahapan pertama adalah pengajuan permohonan. Di dalam tahapan pengajuan permohonan, pemohon (nasabah) mengajukan aplikasi penerbitan bank
59
garansi yang telah ditandatangani oleh pejabat perusahaan milik pemohon dan diserahkan kepada Unit Pengelola Nasabah dalam hal ini adalah pihak bank, dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Selanjutnya Unit Pengelola Nasabah melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan isian
aplikasi dan dokumen pendukung, keabsahan tanda tangan pemohon, keabsahan bilyet giro, serta keabsahan surat kuasa blokir dan pendebetan agunan blokir giro dan surat kuasa blokir, pendebetan rekening dan pencairan untuk agunan deposito. Tahapan kedua dalam proses penerbitan bank garansi adalah analisa dan persetujuan. Di dalam tahapan ini Unit Pengelola Nasabah akan melakukan analisa-analisa terhadap pemohon dengan membuat Nota Analisa Pemberian Fasilitas dengan Agunan Tunai, analisa ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan
nasabah.
Selanjutnya
tahapan
ketiga,
yaitu
penguasaan cover jaminan dan pengakuan serta pemberitahuan penerimaan aplikasi dan jaminan (Acknowledgement). Berdasarkan pemutusan wewenang dalam penguasaan cover jaminan dibagi menjadi 2 proses, yakni fasilitas yang pemutusannya merupakan wewenang Business Unit Kantor Pusat dan fasilitas dengan persetujuan selain di Kantor Cabang. Dalam proses fasilitas yang pemutusannya merupakan wewenang unit bisnis kantor pusat, hal yang dilakukan yakni unit bisnis kantor pusat mengirimkan instruksi penguasaan cover penerbitan kepada kantor cabang
60
tempat fasilitas dan rekening pemohonan berada, dilampiri dengan fotokopi aplikasi penerbitan dan dokumen-dokumen lainnya. Selanjutnya unit bisnis kantor pusat mengirimkan bilyet giro beserta surat kuasa untuk pemblokiran agunan kepada kantor cabang tempat fasilitas dan rekening pemohon berada. Kantor cabang melakukan penguasaan agunan sesuai dengan jenis agunan tunai (cover agunan). Setelah itu, kantor cabang segera menginformasikan kepada unit bisnis kantor pusat bahwa cover penerbitan telah dikuasai serta menyatakan dokumen perjanjian penerbitan berstatus lengkap. Untuk fasilitas dengan persetujuan selain di kantor cabang memiliki proses dan tahapan yang hampir sama dengan proses yang terjadi di kantor pusat, namun proses yang terjadi di kantor cabang dapat dikatakan lebih ringkas. Kantor cabang dapat langsung melaksanakan transaksi untuk menguasai cover penerbitan sesuai jenis agunan tunai yang diserahkan pemohon. Tahap yang keempat adalah penerbitan fasilitas bank garansi. Dalam proses ini unit pengelola nasabah akan mengirimkan hasil scan aplikasi dan dokumen pendukung lainnya kepada Financing Operation Unit. Setelah itu akan dilakukan review tehadap aplikasi dan dokumen-dokumen nasabah, setelah perjanjian berstatus lengkap, Financing Operation Unit membuat akad. Selanjutnya adalah tahap kelima, dalam tahap ini akan dilaksanakan akad dan penerbitan bank garansi. Dalam penandatanganan akad ini dilakukan oleh nasabah dengan Branch Manager. Tahapan yang terakhir
61
adalah Settlement. Pada tahap ini apabila bank garansi terjadi klaim, Unit Pengelola Nasabah menyampaikan informasi fasilitas yang akan jatuh tempo kepada nasabah sesuai ketentuan yang berlaku. 7. Analisis Bukti Fisik Bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana jasa itu dilakukan, dan di mana nasabah dan bank berinteraksi. Bukti fisik ini mencakup dari segala aspek, mulai dari gedung, penataan ruangan, dan kenyamanan ruangan. Dalam melayani nasabahnya, Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari ruang tunggu nasabah yang bertransaksi di teller dan customer services, ruang khusus nasabah prioritas, 2 buah ruang rapat, toilet, dan Musolah. Untuk melakukan kegiatan transaksi seperti akad dan sebagainya, biasanya dilakukan di ruang rapat yang terletak di lantai 2. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa penerapan strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro telah mengacu kepada strategi pemasaran 7P, namun penerapan strategi ini belum maksimal karena Bank Syariah Mandiri belum memfokuskan kegiatan promosi pada produk Bank Garansi, yang merupakan salah satu produk jasa yang ada di Bank Syariah. Sosialisasi dan edukasi mengenai keberadaan produk bank garansi di Bank Syariah perlu ditingkatkan kembali agar masyarakat pengguna bank garansi tertarik untuk menggunakan jasa bank garansi di Bank Syariah.
62
B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri Berikut ini uraian analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro: Tabel 4.2 Analisis SWOT Internal a. b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Eksternal Opportunities (O)/
i.
Strengths (S)/ Kekuatan Brand image yang kuat Adanya dasar hukum yang jelas dari pemerintah dalam penerapan bank garansi. Produk-produk bank garansi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Penentuan harga berdasarkan prinsip syariah. Bank garansi dapat diterbitkan dalam mata uang valuta asing dan rupiah. Letak Bank Syariah Mandiri yang strategis dan mudah diakses. Berada di daerah komersil sehingga memudahkan untuk menjaring nasabah. Adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai. Tahapan proses dan analisa yang dilakukan sesuai dengan peraturan perbankan. Fasilitas bagi nasabah yang lengkap. Strategi SO :
a) b) c) d)
Weakness (W)/ Kelemahan Sistem IT yang belum memadai. Pengetahuan SDM yang belum mencukupi Jumlah SDM yang belum mencukupi Promosi bank garansi masih terbatas
Strategi WO :
63
Peluang a) Konsep syariah yang semakin diminati masyarakat b) Kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia semakin meningkat. c) Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan pasar potensial yang sangat besar. d) Perkembangan teknologi e) Semakin meningkatnya peluang usaha, semakin banyak pula pendirian perusahaan kontraktor.
a) Menambah kantor cabang mandiri syariah di povinsiprovinsi yang berpotensial. b) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan memberikan pelayanan yang profesional oleh tenaga-tenaga yang professional. c) Terus melakukan penguatan brand dalam produk bank garansi sehingga mampu meningkatkan brand awareness untuk meraih kepercayaan pasar dalam produk bank garansi.
Threats (T)/ Strategi ST : Ancaman a) Pesaing tidak a) Pengedukasian
a) Melakukan sosialisasi mengenai produk bank garansi di berbagai media seperti media elektronik dan cetak. b) Melakukan sosialisasi mengenai prinsip bank garansi (kafalah)Bank Syariah Mandiri sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya dan tidak sebatas dikalangan umat Islam saja. c) Pemanfaatan sistem teknologi yang tepat dan mengembangkan teknologi seoptimal mungkin. d) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ekonomi perbankan syariah sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM. e) Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga dapat memudahkan akses bagi nasabah. Strategi WT : a) Melakukan
strategi
64
hanya datang dari masyarakat mengenai promosi yang lebih bank syariah produk bank garansi efektif disemua media melainkan juga (kafalah) melalui untuk meningkatkan dari bank berbagai acara seperti pangsa pasar bank konvensional. workshop, talkshow dan garansi agar dapat b) Banyaknya seminar. menjangkau banyak produk sejenis b) Mempertahankan ciri golongan nasabah. yang dikeluarkan khas produk bank b) Meningkatkan oleh bank syariah garansi (kafalah) yang kebijakan strategis lainnya. berbasis syariah. untuk pengembangan c) Kurangnya c) Memperluas jaringan bank garansi (kafalah). pemahaman melalui kerjasama c) Meningkatkan masyarakat dengan berbagai teknologi dengan mengenai sistem perusahaan kontraktor, pengembangan bank garansi travel haji dan umroh, teknologi yang lebih syariah serta perusahaan modern. lainnya yang menggunakan jasa bank garansi.
C. Formulasi Strategi Pemasaran Bank Garansi Dalam Rangka Peningkatan Minat Masyarakat Untuk memperluas dan mempertahankan pangsa pasar dalam menghadapi persaingan dalam memasarkan produk bank garansi, perbankan dapat melakukan strategi pemasaran sebagai berikut: 1. Strategi Penetrasi Pasar Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan (bank) meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kulitas
65
pada pasar saat ini (lama) melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.57 Strategi penetrasi pasar untuk produk bank garansi dapat dilakukan melalui pencarian kerjasama dengan kontraktor, pimpinan proyek yang belum pernah menggunakan jasa bank garansi di bank syariah atau kontraktor dan pimpinan proyek yang sebelumnya menggunakan jaminan surety bond. Bank juga dapat melakukan pendekatan dengan perusahaan-perusahaan konstruksi yang belum mengenal atau belum sadar akan pentingnya jaminan bank garansi dalam mengerjakan proyek. 2. Strategi Pengembangan Pasar Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.58 Dalam rangka mengembangkan pasar produk bank garansi, bank syariah dapat melakukan periklanan melalui media-media yang biasa diakses oleh pasar sasaran target dari produk bank garansi. Iklan mengenai keberadaan produk jasa bank garansi ini diperlukan untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank
57 58
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,2010), h.79. M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,2010), h.80.
66
garansi yang ditawarkan oleh bank syariah. Pemilihan media promosi yang digunakan juga harus tepat, karena setiap media memiliki sasaran pembaca tersendiri. 3. Strategi Diversifikasi Strategi
diversifikasi
baik
diversisfikasi
konsentrasi
maupun
diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam memberikan
berbagai
varian
produk
perbankan
kepada
kelompok
konglomerat (korporat).59 Dalam hal ini bank syariah dapat menggolongkan produk bank garansi
kedalam
segmen
konglomerat
(korporat),
sehingga
dalam
memasarkan produk bank garansi dapat lebih terfokuskan terhadap pasar sasaran yang membutuhkan jasa bank garansi. 4. Relationship Marketing Strategy (strategi pemasaran berkesinambungan) Menjalin hubungan baik secara terus menerus dengan nasabah, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi hubungan jangka panjang. Nasabah bukan hanya puas tetapi juga loyal pada bank. Oleh karena itu bank harus
59
Ibid, h.81.
67
memlihara dan menngkatkan pelayanannya sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan nasabah.60 Nasabah bank garansi yang pernah menggunakan jasa bank garansi di bank syariah perlu dijaga hubungannya agar loyalitasnya dapat selalu terjaga. Sehingga apabila nasabah itu ingin menggunakan jasa bank garansi kembali, nasabah tersebut tidak berpaling ke bank lainnya. 5. Strategi Pelayanan Prima Menawarkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Usaha ini biasanya membentuk biaya yang cukup bear, tetapi juga memberikan dampak yang besar (positif) kepada nasabah.61 Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan atau menonjolkan cirri khas bank syariah kepada nasabah, misalnya pelayanan jasa bank garansi yang cepat dan professional, transaksi yang sesuai dengan hukum syariah, dan harga yang bersaing dibandingkan dengan bank lainnya.
60 61
Ibid, h. 206. Ibid, h. 206.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut. 1. Dalam melakukan aktivitas operasional, Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro telah menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yakni product, price, place, promotion, people ,process, physical evidence, yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja serta pelayanan dalam menunjang setiap transaksi produk jasa perbankan dalam hal ini produk bank garansi. 2. Kekuatan bank syariah mandiri yaitu brand image yang kuat, adanya dasar hukum yang jelas dari pemerintah dalam penerapan bank garansi, produkproduk bank garansi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan nasabah, penentuan harga berdasarkan prinsip syariah, bank garansi dapat diterbitkan dalam mata uang valuta asing dan rupiah, letak bank syariah mandiri yang strategis dan mudah diakses, berada di daerah komersil sehingga memudahkan untuk menjaring nasabah, adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai, tahapan proses dan analisa yang dilakukan sesuai dengan peraturan perbankan serta fasilitas bagi nasabah yang lengkap.
68
69
3. Kelemahan Bank Syariah Mandiri yaitu pengetahuan SDM yang belum mencukupi, jumlah SDM yang belum mencukupi, dan promosi bank garansi masih terbatas. 4. Peluang yang ada antara lain konsep syariah yang semakin diminati masyarakat, kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia semakin meningkat, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan pasar potensial yang sangat besar, perkembangan teknologi yang pesat, semakin meningkatnya peluang usaha, semakin banyak pula pendirian perusahaan kontraktor. 5. Ancaman yang harus dihadapi antara lain, pesaing tidak hanya datang dari bank syariah melainkan juga dari bank konvensional, banyaknya produk sejenis yang dikeluarkan oleh bank syariah lainnya serta lembaga lainnya, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem bank garansi syariah. 6. Upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam menghadapi persaingan adalah bekerjasama dengan kontraktor, perusahaan travel haji umroh, dan perusahaan lainnya
70
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait. 1. Produk jasa bank garansi di bank syariah merupakan salah satu produk yang memerlukan promosi dan sosialisasi yang sangat banyak. Mengingat kebutuhan akan bank garansi di Indonesia yang semakin meningkat dan dominasi penggunaan produk bank garansi dari bank konvensional yang tinggi. 2. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan eksistensi produk jasa bank garansi syariah pada masyarakat pengguna bank garansi. Sehingga minat masyarakat pengguna bank garansi dapat beralih dan menggunakan produk bank garansi di bank syariah. 3. Eksistensi bank syariah dikalangan masayarakat pengguna bank garansi diharapkan dapat meningkat apabila bank syariah dapat ikut serta mengambil peran dalam perkembangan produk jasa bank garansi di Indonesia 4. Bagi pemerintah diharapkan turut serta mendorong peran bank garansi di bank syariah di dalam proyek-proyek pemerintah yang menggunakan jasa bank garansi. Agar kesadaran dan minat masyarakat akan produk jasa bank garansi di bank syariah meningkat apabila dari sisi pemerintah memberikan penetrasi
lebih
terhadap
produk
bank
garansi
di
bank
syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010. Aldi, Trik Mengenali Bank Garansi Dengan Benar, Tempo, 13 Agustus 2015, diakses pada 19 Juni 2016 dari https://m.tempo.co/read/news/2015/08/13/280691675/trik-mengenali-bankgaransi-dengan-benar. Amin, A. Riawan. “Menata Perbankan Syariah di Indonesia”, Jakarta: UIN Press, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Amir, M. Taufiq. Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005. Anshori, Abdul Ghafur, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University , 2007. Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/sejarah/. Charles W. Lamb, dkk. Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Danupranata, Gita.Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat, 2013. Enny, Market Share Perbankan Syariah Masih Dibawah Target, Neraca, 25 Februari 2016, diakses pada 8 Maret 2016 dari http://www.neraca.co.id/article/66031/market-share-perbankan-syariahmasih-dibawah-target Eva, Pasar Industri Konstruksi Indonesia Capai Rp1.000 Triliun per Tahun, diakses pada 18 Juli 2016 dari http://concreteshowseasia.com/pasar-industrikonstruksi-indonesia-capai-rp1-000-triliun-per-tahun/ Fathoni, Abdurrahat. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
71
72
Fuady, Munir. Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000. Hamdani, Rambat Lupiyoadi, A. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2011. Hasan , Ali. “Marketing Bank Syariah”, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010. Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005. Hirin, Muttatoh. “Jurnal Hambatan dan solusi dalam praktik bank garansi bagi masyarakat pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, 2014. Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alfabeta, 2005. Ismail. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana 2010. Jusuf Udaya, dkk. Manajemen Stratejik, Yogyakarta: Graha Ilmu, t.th. Karim, Adiwarman, A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013. Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2008. Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana 2004. Kasmir, Pemasaran bank, Jakarta: Kencana,2010 Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi ke-13 Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2009. Lathif, A.H. Azharudin. Fiqh Muamalat, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005. Mars Research Specialist, Studi Pasar Bank Syariah Di Indonesia 2014, Jakarta: Mars Indonesia, 2014. Mleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke 11, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Mulada, Diman Ade, “Jurnal peranan bank garansi dalam kontrak konstruksi antara pemerintah dengan kontraktor”, Jurnal IUS, Vol.1:2, 2013.
73
Naja, H.R Daeng. Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005. Nirwana, Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa, Malang: Dioma, 2004. Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, cet ke-2. Jakarta: Balai Aksara, t.th. PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 97. Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 1999. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, Cet.Ke 6, Bandung: Alfabeta, 2009. Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2002. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2005. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, edisi ke-2, Yogyakarta: Andi, 2012. Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010 Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.
LAMPIRAN