PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Heny Listiyani Putri 131114023
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Heny Listiyani Putri 131114023
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Kesalahan yang terburuk adalah kesalahan karena tidak belajar dari kesalahan”
“Lakukan yang terbaik, dapatkan yang terbaik”
“Belajar itu menyakitkan” – R. H. Dj. Sinurat
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya tulis yang sederhana ini saya persembahkan bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta memberikan kemudahan dalam menyusun karya ini. Kupersembahkan bagi Ibu kandung saya tercinta Ibu Sunarni (alm) yang telah memberikan banyak inspirasi semasa hidupnya sehingga dapat memacu saya untuk selalu berjuang.Secara khusus saya telah mewujudkan impian Ibu untuk menjadi seorang Sarjana. Bagi Ayah kandung saya Bapak Sulistyo Pancala Putra dan Ibu Sarmini terkasih yang selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan karya ini serta memberikan semangat dalam hidup saya Adik saya Ardhan Adji Prabowo dan Segenap keluarga besar Semua orang terdekat saya terkasih yang telah menemani dan memberikan semangat bagi saya Teman-teman seperjuangan BK angkatan 2013 yang senantiasa membantu dalam proses penulisan Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017) Heny Listiyani Putri Universitas Sanata Dharma Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah karakter kerja sama siswa dapat ditingkatkan antar sebelum dan sesudah implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017, 2) signifikansi peningkatan karakter kerja sama siswa antara sebelum dan sesudah layanan diberikan, 3) peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kerja sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa antar siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling.Subjek pada penelitian ini siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 29 siswa.Pengumpulan data menggunakan Tes Karakter Kerja Sama dan Skala Penilaian Diri dan pedoman observasi. Koefisien reliabilitas tes karakter kerja sama sebesar (0,492) termasuk kategori sedang dan skala penilaian diri sebesar (0,719) termasuk kategori tinggi yang diukur menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang dipakai adalah kategorisasi dan uji Wilcoxon Signed Two Ranks. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Karakter kerjasama siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal berbasis metode proyek dari mean64,96 (pretest) menjadi mean 65,96 (posttest), 2) meskipun terdapat peningkatan pada karakter kerjasama siswa.namun, kenaikan skor sangat kecil sehinggatidak signifikan. 3) terjadi peningkatan Pratindakan sebesar mean 39,14 menjadi 46,7 pada siklus I terjadi peningkatan karakter kerja sama antar siklus pada sikslus I sebesar mean 46,7341 menjadi 59,9655 pada siklus II (sign = 0,000). Siklus I ke siklus III sebesar 63,2069. (Sign = 0,000). Siklus II sebesar 59,9655 meningkat menjadi 63,2069 pada silkus III (tidak signifikan)
Kata kunci: pendidikan karakter, karakter kerja sama, bimbingan klasikal dan metode proyek.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE COOPERATIONCHARACTER IMPROVEMENT BASED ON CLASSICAL CLIMATE SERVICE USING PROJECTMETHODAPPROACH (Guidance and Counseling Action Research on Junior High School Students of Class VII Dat SMP PangudiLuhur 1 Klaten Year 2016/2017) HenyListiyaniPutri Sanata DharmaUniversity This study goal was to determine: 1) whether the character of student cooperation can be improved between before and after the implementation of classical guidance services using the project method approach on the students of class VII D SMP PangudiLuhur 1 Klaten; year 2016/2017, 2) the significance of improving the student cooperation character between before and after service is provided, 3) improvement of implementation result of character education through classical counseling service with project method approach to students between cycles. The type of the research was guidance and counselingaction research. Subjects in this study were students of class VII D SMP PangudiLuhur 1 Klaten, year 2016/2017 which was 29 students. Data collection was using Cooperative Character Tests and Self-Assessment Scale and observation guidelines. The coefficient of reliability cooperation character test was (0,492) considered as medium category and selfassessment scale equal to (0,719) considered as high category which measured using Alpha Cronbach technique. Data analysis techniques used are Wilcoxon Signed Two Ranks categorization and test. The research result shows: 1) Character of VII D students of SMP PangudiLuhur 1 Klaten, year 2016/2017 can be improved through project method based classical counseling service from mean value of 64,96 (pretest) to 65,96 (posttest), 2) Although there is an improvement in the student cooperation character, however, the score increase is so small that is insignificant. 3) there is an improvement in pre-actionfrom mean value of 39.14 to 46.7 in cycle I; there is an increase in the cooperation character between cycles, in the first cycle the mean value was 46.7341 and became 59.9655 in cycle II (sign = 0,000). There is increasing value from cycle I to cycle III became 63.2069. (Sign = 0,000). The mean value also increase from cycle II of 59,9655 increased to 63,2069 on the cycle III (not significant) Keywords: character education, cooperation character, classical method and project method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Peneliti dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul “Peningkatan Karakter Kerja Sama melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Metode Proyek(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015/2016)” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang ikut terlibat guna membimbing, dan mendampingi, dan mendukung setiap proses yang peneliti jalani. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, sekaligus dosen pembimbing Skripsi yang selalu memberikan kemudahan, motivasi dan saran kepada Peneliti dalam menyelesaikan Skripsi. 3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling. 4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan dan pendampingan selama peneliti menempuh studi. 5. Stefanus Priyatmoko (Mas Moko) selaku petugas administrasi di Sekertariat Program Studi Bimbingan dan Konseling atas pelayanan yang diberikan dengan baik selama peneliti menempuh studi. 6. Br. Val. Vembriyanto,. FIC selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Klaten yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur Klaten.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Siswa-siswi kelas VII D SMP Pangudi Luhur Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu peneliti dalam proses pengumpulan data digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Orangtua yakni Bapak Sulistyo Pancala Putra, Ibu Sunarni (alm) dan Ibu Sarmini atas seluruh doa, restu, dukungan serta motivasi yang telah diberikan kepada Penulis selama ini. 9. Seluruh keluarga besar Ibu tercinta, Bulik, Pakhde, Budhe, Kakak dan Adik Sepupu serta semua Keponakan yang selalu membuat penulis bahagia berada diantara mereka. 10. Sahabat dan orang-orang terkasih penulis Tyas Susilowati, Tendy, Reta Kusma, Gea Aulia dan Paullia yang senantiasa berada didekat Penulis sebagai tempat mencurahkan segala keluh kesah serta memberikan motivasi supaya fokus menyelesaikan Skripsi. 11. Kerabat Penulis yakni Sukma Kusuma yang telah meminjamkan laptop pada saat laptop Penulis mengalami kerusakan sehingga, Penulis tetap bisa mengerjakan Skripsi. 12. Teman seperjuangan Penulis yakni, Fransisca Ade, Rani Prihana, Okda Krispuranti dan Donald Ivantoro yang selalu sabar menanggapi pertanyaan dan membantu Penulis terkait Penulisan Skripsi, Karinsa yang sudah membantu dan menemani Penulis selama melakukan penelitian, 13. Sejawatku di Program Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 terkhusus Hardika Mardiani, Zena Vania dan Florentina Anggrareni yang telah menemani Penulis dari awal semester hingga akhir, memberikan semangat dan canda tawa.
Yogyakarta, 26 Juli 207 Peneliti
Heny ListiyaniPutri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii ABSTRAK ................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8 E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9 G. Definisi Istilah .................................................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 11 A. Hakikat Pendidikan Karakter ........................................................... 11 1. Pengertian Pendidikan Karakter ....................................................... 11 2. Pengertian Karakter .......................................................................... 11 3. Komponen Pendidikan Karakter ...................................................... 12 4. Prinsip-prinsip Pndidikan Karakter .................................................. 13 5. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah .......................................... 14 6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ....................................................... 15 7. Meningkatkan Keefektivan Pendidikan Karakter di Sekolah .......... 18 8. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter ............................... 18 B. Hakikat Kerjasama ........................................................................... 19 1. Pengertian Kerjasama................................................................. 19 2. Indikator Kerjasama ................................................................... 20 3. Pelaksanaan Kerjasama .............................................................. 21 4. Faktor Penghambat Kerjasama .................................................. 22 5. Aspek-aspek Kerjasama ............................................................. 23 C. Hakikat Bimbingan Klasikal ............................................................ 23 1. Pengertian Bimbingan Klasikal.................................................. 24 2. Tujuan Bimbingan Klasikal ....................................................... 24 3. Manfaat Bimbingan Klasikal ..................................................... 25 D. Hakikat Metode Proyek.................................................................... 25 1. Pengertian Metode Proyek ......................................................... 26 2. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Proyek .............................. 27 3. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Proyek .............................. 27 E. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29 F. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 33 A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 33 B. Setting dan Waktu Penelitian ........................................................... 42 C. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................... 44 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 46 1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46 2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 47 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 53 1. Validitas Instrumen .................................................................... 53 2. Reliabilitas Instrumen ................................................................ 58 F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 61 1. Analisis One Group Pretest – Postest Peningkatan Karakter Kerjasama .................................................................... 61 2. Uji Wilcoxon Signed Two Rank Test ......................................... 61 3. Kategorisasi Capaian Skor Tes dan Skala .................................. 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 65 A. Deskripsi Keterlaksanaan Penelitian ................................................ 65 B. Hasil Penelitian ............................................................................... 76 C. Pembahasan ..................................................................................... 92 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN.......................................................................................... 98 A. Kesimpulan ...................................................................................... 98 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 99 C. Saran ............................................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 102 LAMPIRAN .............................................................................................. 104
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 4.1 Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Waktu dan Tempat Kegiatan .................................. 38 Mitra Kolaborasi .................................................... 40 Topik Bimbingan Per Siklus ................................. 41 Indikator Keberhasilan ........................................... 42 Kisi-kisi Tes Karakter Kerjasama .......................... 45 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri ................................. 47 Tabel Observasi ...................................................... 48 Validitas Pre - Tes .................................................. 50 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri ................. 52 Norma Kategori Reliability Statistic Guildford ................................................................ 55 Reliabilitas Item Tes Karakter Kerjasama ............................................... 55 Reliabilitas Item Skala Penilaian Diri Karakter Kerjasama ................................................ 56 Norma Kategorisasi ................................................ 58 Norma Kategorisasi Tes Karakter Kerjasama Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 ............................ 60 Norma Kategorisasi Tes Karakter Berdasarkan SkalaPenilaian DiriSiswa ................................................................ 60 Distribusi Peningkatan Karakter Kerjasama .......... 74 Uji Sample Berpasangan Pre dan Post TestSiswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 76 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 1 TestSiswaKelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 ........................... 78 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 2Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 79 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 3Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 80 Uji Sample Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 2Siswa Kelas VII D SMP Pangudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ............ 82 Uji Sample Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 3Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ............. 83 Tabel 4.8 Uji Sample Berpasangan Siklus 2 dan Siklus 3Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 KlatenTahun Ajaran 201602017 ......................... 85 Tabel 4.9 Peningkatan Karakter KerjasamaPada Setiap SiklusImplementasi Pendidikan Karakter .............. 87 Tabel 4.7
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 ............................................................................... 27 Gambar 3.1 ............................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Skor Pre dan Post Test KarakterKerjasama Siswa ............................................73 Grafik 4.2 Profil Peningkatan Karakter Kerjasama Berdasarkan Pre Test dan Post Test .........................................................75 Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Kerjasama Siswa Setiap Siklus ..........89 Grafik 4.4 Perkembangan Perilaku yang Diamati ..................................90
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15
Satuan Layanan Bimbingan Peduli Terhadap Sesama ....101 Satuan Layanan Bimbingan Menghargai Orang Lain .....107 Satuan Layanan Bimbingan Kerjasama ..........................112 Instrumen Tes Karakter Kerjasama .................................117 Instrumen Skala Penilaian Diri Karakter Kerjasama .......125 Tabulasi Data ...................................................................127 Hasil Post Test Skala Penilaian Diri Karakter Kerjasama .........................................................130 Skala Penilaian Diri Pra Tindakan...................................134 Skala Penilaian Diri Siklus 1 ...........................................138 Skala Penilaian Diri Siklus 2 ...........................................142 Skala Penilaian Diri Siklus 3 ..........................................146 Hasil Uji Validitas Pre- Test ............................................150 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri ..........................153 Reliabilitas Item Tes Karakter Kerjasama .......................157 Reliabilitas Skala Penilaian Diri Karakter Kerjasama .........................................................159
Lampiran 16 Uji Sample Berpasangan Pre dan Pos Test Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 .................................................160 Lampiran 17 Pedoman Observasi .......................................................... 158 Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan ..................................................... 159 Lampiran 19 Izin Penelitian .................................................................. 161
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan secara berurutan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa supaya menjadi bangsa yang lebih berkarakter serta mampu menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara yang maju dan tetap berbudi luhur. Maka dalam hal ini Indonesia memiliki rumusan tujuan pendidikan Nasional Indonesia dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan: Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan tersebut dapat menjadi tolok ukur bagi setiap bangsa dalam meningkatkan karakter dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Namun pada kenyataannya rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut tidak semua diterapkan dalam dunia pendidikan seperti di sekolah terutama dalam membentuk watak bangsa yang bermartabat sehingga dapat mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Karakter berarti sifat pribadi yang relatif stabil pada diri setiap individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Pembentukan karakter dibentuk melalui pengembangan unsur-unsur harkat dan martabat manusia (HMM) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara keseluruhan bersesuaian dengan nilai-nilai luhur pancasila. (Prayitno, 2011) Seseorang memiliki sifat dan pembawaannya masing-masing yang menunjukkan bagaimana identitasnya, kondisi tersebut telah terbentuk dalam diri seseorang dan sulit untuk diubah karena sudah menjadi tolok ukur bagi seseorang didalam aktivitas maupun sosialisasi di kehidupan sehari-hari. Karakter dibentuk berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila sebagai pandangan hidup dan jalan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta menjadi benang merah dalam kehidupan yang berkarakter. Pemerintah
sudah
membuat
pedoman
dalam
pelaksanaan
Pendidikan Karakter terintegrasi yakni Pedoman Pendidikan Karakter di SMP yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan SMP tahun 2010. Namun dalam penerapannya pendidikan karakter di sekolah belum terlaksana secara mendalam. Barus (2015) menyatakan bahwa 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota ditemukan masih pada katagori kurang baik hanya 12,3% yang masuk pada kategori baik dengan capaian skor ≥ 7 pada skala stannine. Hasil penelitian tersebut jelas membuktikan bahwa implementasi pendidikan
karakter
belum
terlaksana
dengan
baik
dan
masih
membutuhkan perbaikan dalam dunia pendidikan. Pendidikan karakter penting ditanamkkan di sekolah karena dapat membantu para siswa dalam mengembangkan potensi kebajikan secara maksimal dan mewujudkannya dalam perilaku, pikiran, hati, perkataan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta perbuatan yang baik secara nyata. Dengan karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan yang muncul dari derasnya arus globalisasi sekaligus mampu menjadikannya sebagai peluang untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat luas. (Raka, 2011) Sejalan dengan pemaparan diatas bahwa pendidikan karakter memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia sehingga dapat membentuk pribadi yang memiliki potensi kebajikan secara maksimal yang mampu membatasi diri dalam kemajuan globalisasi sehingga tidak terjerumus ke dalam derasnya arus globalisasi yang menyebabkan penyimpangan moral. Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten diterapkan dengan karakter kepangudiluhuran yang melipti 10 keutamaan yakni, 1) Percaya Kepada Tuhan, 2) Rendah Hati, 3) Teladan Baik, 4) Mencintai Para Bruder (murid/sesama), 5) Saleh, 6) Sikap Bijaksana, 7) Lembut Hati, 8) Tabah Hati, 9) Kebijaksanaan dan Berpengetahuan, 10) Semangat dan Keteguhan Hati. Nampaknya dalam butir-butir 10 karakter keutamaan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten masih belum mencakup unsur karakter kerjasama . Menurut hasil pengamatan peneliti pada saat melaksanakan praktek lapangan magang BK 3 di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terlihat bahwa karakter kerja sama belum diterapkan dengan maksimal. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dilihat ketika siswa beraktivitas di sekolah siswa mendapatkan tugas yang harus diselesaikan bersama kelompok, banyak siswa yang bekerja sendiri lebih asik mengerjakannya sendiri tanpa melibatkan teman kelompoknya, fokus dengan kelompok lain misalnya menganggu teman yang berbeda kelompok, bahkan beberapa siswa bersikap pasif dan tidak membantu teman kelompoknya menyelesaikan tugas, terjadi perbedaan pendapat yang terkadang membuat perselisiahan dalam kelompok. Berdasarkan wawancara dengan guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Klaten kurangnya karakter kerjasama pada siswa nampak dari hubungan pertemanan siswa yang masih berkelompok. Siswa masih belum bisa berbaur dengan semua teman, siswa cenderung pilih memilih dalam berteman. Contohnya ketika membentuk kelompok siswa masih sering menolak jika berada dalam satu kelompok dengan teman yang tidak disenanginya. Saat bekerja menyelesaikan tugas dalam kelompok beberapa siswa nampak tidak terlibat dalam mengerjakan tugas kelompok hanya satu atau dua orang yang dominan dalam mengerjakan tugas sedangkan yang lain sibuk mengobrol dan menganggu teman kelompok lain, perbedaan pendapat juga kerap menjadi persoalan saat siswa berada di dalam kelompok hal tersebut menyebabkan perdebatan antar anggota satu kelompok. Ketika jam istirahat siswa masih terlihat berkelompok tidak berbaur dengan semua teman-teman. Kurangnya penanaman karakter kerjasama pada setiap siswa dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan pribadi-sosial
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Siswa yang tidak dapat bekerjasama akan mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan siswa lainya, sehingga siswa akan cenderung menjadi individu yang pendiam, tidak pandai bergaul serta di kucilkan teman-temannya, siswa cenderung menjadi pribadi yang egois dan tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya dan siswa akan mengalami kesulitan jika bekerja di dalam tim (kelompok). Pembelajaran di sekolah sebaiknya tidak hanya memberikan model pembelajaran secara mandiri bagi siswa pihak sekolah juga dapat menerapkan model pembelajaran yang melibatkan kerjasama antar siswa. Kerjasama sangat penting bagi perkembangan sosial siswa
selain itu
dengan bekerja sama siswa akan lebih mudah bersosialisasi dengan siswa lainnya, membangun kepercayaan dalam diri siswa terhadap siswa lain, menumbukan kekompakan, menghindarkan perselisihan antar siswa, menghindarkan siswa dari sifat yang egois, memumbuhkan rasa kepedulian terhadap siswa lain, mampu menyelesaikan suatu pekerjaan bersamasama dan menumbuhkan kepedulian dalam diri siswa. Pihak sekolah
masih
kurang
memperhatikan
kebutuhan
siswa
dalam
menanamkan pentingnya bekerjasama antar siswa. Sedangkan, sekolah adalah wadah yang tepat bagi siswa untuk mengembangkan karakter kerjasama dalam diri siswa karena di sekolah siswa bertemu dan bersamasama dengan siswa lainnya, dalam kesempatan ini siswa dapat dilatih untuk menumbuhkan karaker kerjasama antar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk kemudian
hasilnya
ditampilkan
atau
dipresentasikan.
Penekanan
pembelajaran ini terletak pada aktivitas siswa untuk memecahkan masalah dengan menerapkan ketrampilan meneliti, mnganalisis, membuat, hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Metode proyek yang di kerjakan oleh kelompok sangat bermanfaat bagi peningkatan karakter kerjasama siswa karena dalam pelaksanaannya siswa bekerja bersama-sama dengan siswa lain untuk menyelesaikan suatu tugas/produk yang dibuat. Hal tersebut mampu mendorong siswa untuk bertanggung jawab dan selalu berkomunikasi dengan rekan di dalam kelompknya. Berdasarkan pemaparan dan situasi diatas, maka peneliti tertarik dan bergerak hatinya untuk mengangkat judul “Peningkatan Karakter Kerjasama Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Metode Proyek (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhiur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)” B. Identifikasi masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Nilai karakter pada diri siswa semakin mengalami kemunduran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kurangnya penerapan pendidikan karakter pada siswa di sekolah 3. Pelaksanaan pendidikan karakter yang masih belum terlaksana dengan baik 4. Karakter pada individu saat ini kurang mencerminkan jati diri yang baik 5. Siswa sulit membangun relasi dengan siswa lain di sekolah sehingga menyebabkan siswa sulit untuk diajak berkerjasama 6. Kurangnya menanamkan karakter kerjasama menimbulkan dampak yang kurang baik bagi perkembangan pribadi-sosial siswa 7. Siswa cenderung menjadi pribadi yang memiliki perilaku egois dan bersikap tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya 8. Siswa sulit untuk bekerjasama didalam kelompok C. Pembatasan Masalah Bertolak dari pengidentifikasian masalah di atas, peneliti mencoba untuk memberi pembatasan pada point 5,6 dan 8. Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada Peningkatan Karakter Kerjasama Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Berbasis Metode Proyek guna meningkatkan karakter kerjasama pada siswa kelas VII SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai fokus utama penelitian ini selanjutnya. 1. Apakah karakter kerja sama siswa dapat ditingkatkan antar sebelum dan sesudah implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017? 2. Apakah karakter kerja sama meningkat secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode proyek? 3. Seberapa tinggi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kerja sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 antar siklus? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1. Meningkatkan karakter kerjasama melalui layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal 2. Mengukur signifikansi
peningkatan karakter kerjasama melalui
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten 3. Menganalisis peningkatan karakter kerjasama antar siklus pada siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten layanan bimbingan klasikal dengan metode proyek F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan Konseling, terkait peningkatan karakter kerjasama dengan menggunakan metode proyek dalam pemberian layanan bimbingan pribadi sosial. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru BK 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya peningkatan karakter kerjasama bagi siswa-siswi. Supaya guru BK dapat menanamkan kerjasama dalam diri siswa b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini memiliki tujuan supaya dapat meningkatkan karakter kerjasama antara siswa satu dengan yang lainnya, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal. c. Bagi Peneliti Pada penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk membagikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama menempuh pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. G. Definisi Istilah 1. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa yang memiliki komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terkadung didalam pancasila. 2. Karakter kerjasama berarti sikap gotong royong dalam memecahkan serta menyelesaikan masalah bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama secara bersama-sama 3. Bimbingan klasikal proses pemberian layanan bimbingan dengan menggunakan suatu topik bahasan tertentu yang diberikan secara klasikal atau melibatkan seluruh siswa di kelas. 4. Remaja berarti masa dimana seseorang mengalami masa peralihan anak-anak menjadi pribadi yang dewasa. 5. Metode
proyek
adalah
suatu
pengalaman
belajar
dengan
menghadapkan sebuah masalah yang harus dipecahkan siswa secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini memaparkan secara singkat mengenai hakikat pendidikan karakter, hakikat kerjasama, hakikat bimbingan klasikal. A. Hakikat Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Raka, dkk (2011) Pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Sejak dahulu sebelum ada lembaga pendidikan formal yang bernama sekolah seperti saat ini, pendidik sudah berusaha mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang baik menurut norma-norma yang berlaku dalam budaya mereka. Lembagalembaga pendidikan saat ini lebih memusatkan perhatian pada perkembangan kemampuan dalam ilmu dan teknologi yang terus berkembang. Sayangnya, upaya untuk lebih baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknlogi sering harus dibayar dengan berkurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter. 2. Pengertian Karakter Menurut Prayitno (2011) karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Relatif stabil berarti suatu kondisi yang sudah terbentuk dan tidak mudah diubah. Landasan yaitu, kekuatan yang pengaruhnya sangat besar/dominan dan menyeluruh terhadap hal-hal yang terkait langsung dengan kekuatan yang dimaksud. Standar perilaku adalah aktivitas indvidu atau kelompok dalam bidang dan wilayah (setting) kehidupan. Standar nilai/norma adalah kondisi yang mengacu kepada kaidahkaidah agama, ilmu dan teknologi, hukum, adat dan kebiasaan, yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dengan memiliki indikator imam dan takwa, pengendalian diri, disiplin, kerja keras dan ulet,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertanggung jawab dan jujur, membela kebenaran, kepatutan, kesopanan dan kesantunan, ketaatan pada aturan, loyal, demokratis, sikap kebersamaan, musyawarah, dan gotong royong, toleran, tertib, damai dan anti kekerasan, hemat, konsisten. 3. Komponen Pembentukan Karakter Menurut Prayitno (2011) menyebutkan karakter dibentuk melalui pengembangan unsur-unsur harkat dan martabat manusia yang secara keseluruhan bersesuaian dengan nilai-nilai luhur panasila. HAM meliputi tiga komponen dasar yaitu hakikat manusia, dimensi kemanusiaan dan pancadaya kemanusiaan. Hakikat manusia itu sendiri meliputi lima dimensi, yaitu dimensi kefitrahan ( kebenaran dan keluhuran), dimensi keindividualan( potensi dan perbedaan), dimensi
kesosialan
(komunikasi
dan
kebersamaan),
dimensi
kesusilaan (nilai dan norma), dan dimensi keberagaman (iman dan takwa). Kelima unsur dimensi tersebut akan mencerminkan karakter individu. Pancadaya kemanusiaan, meliputi lima potensi dasar yaitu taqwa, daya cipta, daya rasa, daya karsa, dan daya karya. Melalui pengembangan seluruh unsur pancadaya inilah individu berkarakter dibangun. 4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter Kemendiknas (Samani & Hariyanto, 2013) berdasarkan grand design pendidikan karakter pada tahun 2010 yang mewajibkan setiap rumusan Standar Kompetensi Lususan (SKL) untuk memberikan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterangan terkait karakter yang ingin dikembangkan. Untuk mencapai SKL, perlu adanya prinsip pengembangan pendidikan karakter sebagai berikut. a. Pengembangan nilai-nilai karakter merupakan proses tiada henti, dimulai dengan siswa memasuki bangku pendidikan hingga dapat terjun ke masyarakat. b. Pendidikan karakter dapat tertuang pada semua mata pelajaran baik pengembangan diri, budaya sekolah serta muatan lokal. c. Nilai tidak diajarkan, melainkan dikembangkan dan dilaksanakan. Penanaman nilai-nilai karakter di sekolah hendaknya secara langsung diinternalisasikan dalam proses belajar. Nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, materi, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata kuliah atau pelajaran. Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai karakter siswa. Oleh karena itu pendidik tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada tetapi
menggunakan
materi
pokok
bahasan
itu
untuk
mengembangkan nilai-nilai karakter. Proses pendidikan dilakukan secara aktif dan menyenangkan. Prinsip ini menegaskan bahwa proses memahami pendidikan karakter dilakukan oleh siswa bukan oleh pendidik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif. Hal ini mengajak para guru untuk merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan siswamenjadi aktif merumuskan pertanyaan, mencari dan mengumpulkan informasi, mengolah hingga menumbuhkan nilai karakter dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. 5. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah Secara spesifik tujuan pendidikan karakter di sekolah menurut Raka (2011) mencakup: a. Membantu para siswa secara maksimal dalam mewujudkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam mengembangkan sikap potensi kebajikan. Seperti halnya baik dalam tingkah laku, baik dalam hati, baik dalam perkataan dan perbuatan. b. Menyiapkan siswa menjadi warga Negara (Indonesia) yang baik. c. Bermodalkan
karakter
yang
baik,
para
siswa
diharapakan
mengembangkan kebajikan dan potensi yang dimiliki sehingga dapat membangun kehidupan yang baik, berguna dan bermakna. d. Berbekalkan karakter yang kuat dan baik, siswa mampu menyikapi dengan baik arus globalisasi serta dapat memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk berkembang dan berperan baik bagi masyarakat luas. 6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pendidikan karakter di Indonesia memiliki 18 nilai karakter yang sudah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). 18 nilai karakter ini ditanamkan dalam diri siswa sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2013). Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter versi Kemediknas: a. Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan. b. Jujur, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya. c. Toleransi, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran keprcayaan, suku, adat, bahasa, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diriny secara sadar dan terbuka serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan tersebut. d. Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Kerja keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguhsungguh
(berjuang
hingga
titik
darah
penghabisan)
dalam
menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. f. Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai
segi
dalam
memecahkan
masalah,
sehingga
selalu
menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya. g. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas daan tanggung jawab kepada orang lain. h. Demokratis, yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain. i. Rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam. j. Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan yang
menempatkan
kepentingan
bangsa
kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
17
dan
Negara
diatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k. Cinta tanah air, yakni sikap dan perilaku yang mencerminka rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. l. Menghargai prestasi, yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi. m. Komunikatif, senang bersahabat dan proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik. n. Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu. o. Gemar membaca, yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya. p. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjada dan melestarikan lingkungan sekitar. q. Kerja sama, yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian
terhadap
membutuhkan.
orang
lain
maupun
masyarakat
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama. 7. Meningkatkan Keefektifan Pendidikan Karakter di Sekolah Dalam meningkatkan efektifitas sekolah dalam pendidikan karakter diperlukan perubahan. Selain perubahan dari lingkungan sekolah juga dibutuhkan perubahan dari lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi proses dan hasil dari pendidikan di sekolah; disini termasuk perubahan pada lembaga-lembaga yang membuat dan melaksanakan kebijaksanaan pendidikan di pusat dan di daerah perubahan yang diperlukan mencakup berbagai aspek, dari perubahan cara pandang, pengembangan kapabilitas kepala sekolah dan guru, serta perubahan cara menilai keberhasilan pendidikan. 8. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter Zubaedi
(2012)
memaparkan
terdapat
beberapa
faktor
pendukung pendidikan karakter, yaitu: a. Insting (naluri) Insting merupakan seperangkat tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Insting memiliki corak refleksi sikap, tindakan, dan perbuatan manusia dimotivasi oleh potensi kehendak yang dimotori oleh naluri seseorang. b. Adat atau kebiasaan Adat atau kebiasaan adalah perbuatan yang dikerjakan secara berulang sehingga menjadi mudah melakukannya. Tindakan yang dilakukan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan, seperti berpakaian, makan, mandi, tidur, berolahraga. c. Keturunan Secara langsung atau tidak langsung faktor keturunan yang diturunkan oleh kedua orang tua sangat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Misalnya, pantulan sifat-sifat dari orang tua yang menurun kepada anak. d. Lingkungan Lingkungan sebagai lingkup yang membentuk corak sikap dan tingkah laku seseorang. B. Hakikat Kerjasama 1. Pengertian Kerjasama Kerjasama merupakan bentuk proses sosial yang memiliki aktivitas tertentu yang ditunjukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Roucek dan Warren (Abdulsyani, 2012: 74) mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk mecapai tujuan bersama. Kerja sama melibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawab demi tercapainya tujuan bersama. Menurut Charles Horton Cooley (Abdulsyani, 2012: 74), kerja sama timbul apabila seseorang menyadari bahwa mereka yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memenuhi kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta yang paling penting dalam kerja sama yang berguna. Pada dasarnya kerja sama dapat terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari orang atau kelompok lainnya; demikian pula sebaliknya. . Kerjasama juga menuntut interaksi antara beberapa pihak. Menurut Soerjono Soekanto (2006: 66) kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan
tertentu.
Pendapat
tersebut
sudah
jelas
mengatakan bahwa kerjasama merupakan bentuk hubungan antara beberapa pihak yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Dapat
disimpulkan
bahwa
kerjasama
adalah
sikap
penyelesaian dan pemecahan masalah yang dilakukan secara bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama. 2. Indikator Kerjasama Indikator Kerjasama Nurul Zuriah (2011: 14) mengemukakan bahwa dalam kerjasama siswa termasuk belajar bersama, diperlukan penyesuaian emosional antara siswa satu dengan yang lain. Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2000: 7) berpendapat bahwa dalam suatu kerjasama, siswa akan menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, saling membantu dengan ikhlas
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tanpa ada rasa minder, serta persaingan yang positif untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Radno Harsanto (2007: 44) memiliki pandangan bahwa kerjasama siswa dapat terlihat dari belajar bersama dalam kelompok. Belajar bersama dalam kelompok akan memberikan beberapa manfaat. Manfaat tersebut mengindikasikan adanya prinsip kerjasama. Manfaat dari adanya belajar bersama dalam kelompok antara lain: 1) Belajar bersama dalam kelompok akan menanamkan pemahaman untuk saling membantu. 10 2) Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban. 3) Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik. 4) Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan akademik dan sikap positif terhadap sekolah. 5) Belajar bersama akan mengurangi aspek negatif kompetisi. 3. Pelaksanaan Kerjasama Pelaksanaan Kerjasama dan sistem informasi pendidikan dapat dilakukan dengan menempuh tahapan yaitu: tahap penjajakan, tahap penanda tangan kerjasama, tahap penyusunan program, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan. Ada beberapa cara yang dapat menjadikan kerjasama dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah disepakati oleh dua orang atau lebih tersebut yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Saling terbuka, dalam sebuah tatanan kerjasama yang baik harus ada komasi yang komunikatif antara dua orang yang berkerjasama atau uniklebih. 2) Saling mengerti, kerjasama berarti dua orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, dalam proses tersebut, tentu ada, salah satu yang melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan
permasalahan
yang
sedang
dihadapkan. 4. Faktor Penghambat Kerjasama Sekumpulan orang belum tentu merupakan suatu tim. Orang- orang dalam suatu kelompok tidak secara otomatis dapat bekerjasama.sering kali tim tidak dapat berjalan sebagaimana yang di harapkan penyebab adalah sebagai berikut: a. Identifikasi pribadi anggota tim Sudah merupakan hal yang alamiah bila seseorang ingin tahu apakah mereka cocok di suatu organisasi, termasuk di dalam suatu tim. Orang menghawatirkan hal-hal seperti kemungkinan menjadi outseder, pergaulan dengan anggota lainnya, faktor pengaruh dan saling percaya antar tim . b. Hubungan antar anggota tim Agar setiap anggota dapat bekerjasama,mereka saling mengenal dan berhubungan. Untuk itu dibutuhkan waktu bagi anggota nya untuk saling bekerjasama.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Identitas tim di dalam organisasi. Faktor ini terdiri dari dua aspek: (1) kesesuaian atau kecocokan tim di dalam organisasi dan (2) pengaruh keanggotaan tim tertentu terhadap hubungan dengan anggota. 7. Aspek-aspek Kerjasama Ada 3 aspek dalam pencapaian tujuan diantaranya adalah : a. Saling ketergantungan diperlukan di antara para nggota tim dalam hal ini informasi, sumber daya, pelaksanaan tugas dan dukungan. Adanya ketergantungan dapat memperkuat kebersamaan tim b. konfrontasi atau konflik Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Oleh karna itu dibutuhkan pendapat
keterampilan dan
dalam
menyampaikan
penerimaan
perbedaan
ketidaksetujuan
terhadap
pendapat orang lain tanpa harus menyakiti orang lain. c. Penjajaran Anggota
tim
harus
bersedia
menyisihkan
sikap
individualismenya dalam rangka mencapai rangka misi bersama.
C. Hakikat Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan Klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bimbingan klasikal adalah sejumlah siswa atau mahasiswa yang berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan bimbingan. Di dalam kelompok terdiri dari mereka yang sudah tergabung dalam suatu kegiatan. (Winkel dan Hastuti, 2006) 2. Tujuan Bimbingan Klasikal Menurut Suciati (2005) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklasifikasi dalam beberapa tujuan sebagai berikut: a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif Kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif Dengan mengunakan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor Ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. 3. Manfaat Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan yang optimal bagi siswa. Siswadiharapkan dapat mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari pelayanan bimbingan
klasikal.
Manfaat
bimbingan
klasikal
menurut
Depdiknas, Bimbingan dan Konseling(2004) antara lain sebagai berikut. a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat, sifat, sikap kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku dan lain sebagainya. b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses bersosialisasi terhadaporang lain atau lingkungannya. c.
Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar, lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadibaik.
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan mengambil keputusansendiri dalam hidupnya, serta mampu merencanakan
kegiatan-kegiatan
pengembangan hidupnya.
yang
berguna
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, sertaperasaan sesuai denganpenerimaan diri. f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku manusia. g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masadepannya. Manfaat pelayanan bimbingan klasikal dapat berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Bisa jadi ada siswa yang sangat merasakan manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang diterimanya, ada juga yang kurang merasakan manfaatnya. Ini tergantung pada pengalaman siswa sendiri dalam mengikuti proses pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya D. Hakikat Metode Proyek 1. Pengertian Metode Proyek Menurut Moeslichatoen (2004:137) metode proyek adalah salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Metode peoyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merode proyek berasal dari gagasan Jhon Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan suatu pekerjaan yang terdiri atas suatu serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan (Moeslichatoen, 2004:137). Menurut hasil penelitian Kolb dalam Moeslichatoen, (2004:137) terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. 2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Proyek Prinsip yang mendasri pembelajaran berbasis proyek adalah adalah sebagai berikut: a) Pembelajaran berpusat pada siswa yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran b) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu topik atau tema yang telah ditentukan dalam pembelajaran. Pembelajaran model ini lebih tepat dan praktis apabila diterapkan di laboratorium c) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema atau topik yang disusun dalam bentuk produk (hasil karya) d) Kurikulum. PBP tidak seperti pada kurikulum tradisional karena memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Responsibility. PBP menekankan responsibility dan answerability para siswa ke diri dan panutannya 3. Keunggulan Metode Proyek Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruksi tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan produk karya peserta didik. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai berikut. a) Memperoleh
pengetahuan
dan
keterampilan
baru
dalam
pembelajaran. b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah. c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa. d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas. e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok. f)
Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
g) Terdapat
masalah
yang
pemecahannya
tidak
ditentukan
sebelumnya. h)
Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.
i)
Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j)
Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu.
k) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan. l)
Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
m) Kelas memiliki atmosfer yang member toleransi kesalahan dan perubahan E. Kerangka Berpikir Siswa belum maksimal menanamkan karakter kerja sama dalam dirinya sehingga penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang diimplementasikan pada sekolah formal dan secara khusus pada jenjang SMP belum terlaksana secara mendalam hanya mampu memberikan nilai-nilai tataran kognitif. Maka pendidikan karkter diimplementasikan dalam layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek melalui beberapa tahap. Pendekatan metode proyek diberikan dalam layanan bimbingan klasikal. Tahap penetuan proyek diberikan ketika dimulainya proses awal pada dinamika kelompok yakni dalam pemberian intruksi kepada siswa. perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek muncul pada saat proses dinamika kelompok dimulai. Penyusunan jadwal penyelesaian tersebut ditargetkan pada proses awal dinamika. Proses penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru dilaksanakan pada proses dinamika akan berakhir guru memberikan motivasi kepada siswa dalam kegiatan ini guru mulai mengamati karakter kerja sama siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaian laporan dan presentasi hasil proyek dilaksanakan pada akhir dinamika kelompok. Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan ketika guru memberikan kesimpulan pada akhir kegiatan. Peningkatan karakter kerja sama berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan kolaborasi karakter kerja sama siswa.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Hipotesis Hi
: Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 secara signifikan tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek
Ho : Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten secara signifkan dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek
BAB III METODE PENELITIAN
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab ini memaparkan jenis dan desain penelitian, setting (lokasi, waktu, tempat, subjek penelitian, setting penelitian), prosedur penelitian (deskripsi siklus penelitian), teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen serta teknik analisis data. A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini mengunakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Penelitian tindakan bimbingan dan konseling merupakan bagaian dari proses pengkajian masalah pemberian layanan bimbingan di dalam kelas dan upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan langsung yang sesuai (Hidayat & Badrujaman, 2012). Jenis penelitian PTBK ini merupakan penelitian yang mengkaji masalah karakter kerja sama yang masih rendah sehingga ingin ditingkatkan melalui tindakan bimbingan klasikal. Tindakan tersebut menggunakan pendekatan metode proyek untuk meningkatkan karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi 1 Klaten. 2. Desain Penelitian Desain PTBK ini mengunakan prosedur menurut Kemmis dan McTaggart (Hidayat & Badrujaman, 2012). Desain ini memiliki tujuan dalam meningkatkan dan mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
klasikal dengan pendekatan metode proyekdalam meningkatkan karakter kerja sama pada siswa kelas VIID SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling dipaparkan sebagai berikut : PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS 2
PENGAMATAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS 3 PENGAMATAN REFLEKSI
Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini memiliki empat proses tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dirangkumdalam satu siklus. Tahap pertama perencanaan yaitu menyusun langkah-langkah tindakan dengan menyesuaikan
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) serta jadwal pelaksanaan tindakan. Selain itu peneliti juga menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama melaksanakan PTBK yakni menyusun instrumen dan pedoman observasi. Tahap kedua yakni melakukan pelaksanaan. Peneliti memberikan tindakan bimbingan dan konseling berdasarkan RPL yang sudah dibuat pada tahap perencanaan. Pada tahap ini, pokok permasalahan yang diteliti adalah pengembangan karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal dengan menerapkan pendekatan metode proyek. Proses penerapan metode proyek dalam PTBK mendorong siswa
dalammeningkatkan
kemampuan
memecahkan
masalah,
bertanggung jawab, meningkatkan ketrampilan, aktif, meningkatkan kolaborasi, mampu membuat keputusan dan kerangka kerja serta merancang proses untuk mencapai hasil. Tahap ketiga adalah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada tahap ini, pengamat mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya terkait kelebihan dan kekurangan selama penelitian ini dilaksanakan seperti, mengamati sikap dan perilaku yang ditunjukkan siswa, melihat situasi yang terjadi di kelas, mengamatitata cara peneliti memberikan layanan dan lain-lain. Hasil dari pengamatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selanjutnya dijadikan untuk perbaikan dan perencanaan ulang tindakan pada siklus selanjutnya. Tahap terakhir pada penelitian tindakan bimbingan dan konseling adalah tahap refleksi yakni hal-hal yang telah didapatkan selama proses pemberian tindakan, seperti hambatan serta kelemahan apa saja yang terjadi supaya dapat menjadi bahan untuk perbaikan. Refleksi juga diberikan pada subjek peneliti. Setelah subjek peneliti mengikuti bimbingan klasikal subjek peneliti diberi kesempatan untuk menuliskan refleksi. Sehingga, apabila pada siklus satu dirasa belum mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti akan melaksanakam siklus berikutnya dengan perbaikan yang telah dilakukan. Siklus berikutnya akan dilaksanakan mengikuti proses dasar siklus sebelumnya. Proses pelaksanaan penelitian ini mengacu pada proses dasar penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Penelitian ini berfokus pada peningkatan karakter kerja sama dengan mengaplikasikan pendekatan metode proyek.Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “Menghargai Orang Lain”.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Mempersiapkan instrumen penelitianberupa lembar observasi dan skala penilaian diri dan tes tingkat karakter kerja sama. 3) Revisi dan konsultasi bersama tim ahli dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si selaku reviewer validitas isi. 4) Mempersiapkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian. 5) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk dokumentasi kegiatan. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pembukaan a) Pengenalan awal dan penjelasan tujuan layanan bimbingan klasikal. b) Pemberian pre test untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman konsep siswa sebelum diberikan tindakan 2) Kegiatan Inti a) Penyampaian materi bimbingan “ Menghargai Orang Lain “ b) Dinamika kelompok dengan permaian “Asah Kreativitas”. c) Menarik makna dan kesimpulan. 3) Penutup a) Mengisi lembar refleksi kegiatan. b) Mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Mengisi skala penilaian diri tentangg karakter kerja sama kepada siswa. d) Menutup kegiatan. c.
Tahap Pengamatan Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap peristiwa yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan klasikal. Hasil pengamatan ini berguna untuk mendapatkan informasi terkait hal-hal apa saja yang sudah baik dan yang masih perlu untuk diperbaiki.
d.
Tahap Refleksi Tahap refleksiinipeneliti bersama pengamat berdiskusi untuk melihat sejauh mana pelaksanaan bimbingan klasikal dapat berjalan dengan baik maupun hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Hasil dari diskusi ini akan membantu peneliti untuk melaksanakan perbaikan di siklus berikutnya. 2. Siklus II
Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan dari kekurangan yang ada di siklus 1. Perencanaan pada siklus ini dirancang oleh peneliti dan mitra kolaborasi berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi di siklus 1. Prosedur pelaksanaan di siklus 2 juga sama seperti siklus sebelumnya yakni: a. Tahap Perencanaan
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “Peduli Terhadap Sesama”. 2) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan skala penilaian diri. 3) Mempersipkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian. 4) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk dokumentasi kegiatan. b.
Pelaksanaan 1) Pembukaan a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar singkat tujuan bimbingan klasikal 2) Inti Kegiatan a) Penyampaian materi bimbingan b) Dinamika kelompok dengan permaian “Slogan Kepedulian”. d) Menarik makna dan kesimpulan. 3) Penutup a) Mengisi lembar refleksi kegiatan. b) Mengisi lembar skala penilaian diri tentang karakter kerja sama kepada siswa. c) Menutup kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Tahap Pengamatan Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap peristiwa yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan klasikal. Hasil pengamatan ini berguna untuk mendapatkan informasi terkait hal-hal apa saja yang sudah baik dan yang masih perlu untuk diperbaiki. d. Tahap Refleksi Siklus 2 ini merupakan upaya perbaikan dari siklus 1, maka peneliti bersama mitra kolaboratif berdiskusi terkait upaya perbaikan yang telah dilakukan melalui hasil pengamatan. 3. Siklus III Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan dengan memperhatikan hasil observasi dan refleksi di siklus 2 guna upaya perbaikan. Upaya perbaikan nilai karakter kerja sama semakin ditingkatkan pada siklus ini. Siklus ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang dipakai sebelumnya yang dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “Kerja Sama”. 2) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, skala penilaian diri dan tes tingkat karakter kerja sama 3) Mempersiapkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk dokumentasi kegiatan. b.
Pelaksanaan 1) Pembukaan a) Peneliti memberi salam dan pengantar singkat. 2) Inti Kegiatan a) Penyampaian materi bimbingan mengenai sikap Kerja Sama b) Dinamika kelompok dengan permaian “Membuat tempat pensil dari kertas”. c) Menarik kesimpulan dan makna. 3) Penutup a) Mengisi lembar post testingkat karakter kerja sama. b) Mengisi skala pemahaman karakter peduli kerja sama. c) Ucapan terimakasih dan salam penutup.
c. Tahap Pengamatan Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap peristiwa yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan klasikal. Informasi yang didapat dari pengamatan digunakan untuk meninjau hasil perbaikan di siklus 1,2 dan 3 yang telah dilakukan. d.
Tahap Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus 3 ini merupakan upaya perbaikan dari siklus 2, maka peneliti bersama mitra kolaboratif berdiskusi terkait upaya perbaikan yang telah dilakukan. B. Setting (lokasi, waktu dan tempat, subjek penelitian, mitra kolaborasi) 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten yang terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 28, Sekarsuli, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57432. 2. Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Waktu dan tempat kegiatan Keterangan Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Hari, Tanggal Rabu, 29 Maret 2017 Rabu, 5 April 2017 Rabu, 12 April 2017
Waktu
Tempat
Topik Bimbingan
08.2009.15
Ruang VII D
kelas Menghargai Lain
08.2009.15
Ruang VII D
kelas Peduli Sesama
08.2009.15
Ruang VII D
kelas Kerjasama
Orang
Terhadap
3. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah
siswa-siswi kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten. Tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 29 siswa terdiri 13 putri dan 16 putra. Objek yang diteliti adalah karakter
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama melalui kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan
dengan
pendekatan metode proyek. 4. Mitra Kolaborasi Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaborasi dalam hal ini sebagai pengamat, yaitu: a. Nama Jabatan b. Nama
: Veronika Puspitaningrum S.Psi : Guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Klaten : Karinsa Widi Karunia
NIM
: 131114023
Status
: Mahasiswa BK USD
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pihak luar yang mengadakan penelitian guna memberikan kontrbusi dalam upaya peningkatan karakter kerjasama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa SMP kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. Selama pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaborasi yang memiliki peran dan tugas masing-masing. Berikut dipaparkan peran dan tugas peneliti serta mitra kolaborasi:
Tabel 3.2 Mitra Kolaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Peran
Tugas
1.
Peneliti
1.1 1.2 1.3 1.4
Membuat desain penelitian dan rencana perbaikan. Membuat instrumen pengumpulan data. Mengalikasikan instrumen pengumpulan data. Pelaksanaan PTBK dengan pendekatan metode proyek 1.5 Mengamati proses tindakan
2.
Mitra Kolaborasi
2.1 Membantu peneliti dalam mengamati selama layanan bimbingan klasikal. 2.2 Memberikan masukan dan saran selama pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. 2.3 Bersama peneliti mendiskusikan hasil observasi, kuesioner guna rencana perbaikan
C. Jenis-jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Jenis Tindakan Penelitian ini mengunakan jenis tindakan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek Pelaksanaan layanan ini menggunakan 3 siklus pertemuan, setiap siklus akan diberikan topik bimbingan untuk meningkatkan karakter kerjasama. Topik setiap siklus dipaparkan sebagai tabel 3.3.
Tabel 3.3 Topik Bimbingan Per Siklus Siklus
Topik Bimbingan
Tujuan
45
Skenario Metode Proyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I.
II.
III.
Menghargai Orang lain
Peduli Terhadap Sesama Kerja Sama
Siswa dapat membangun dan mewujudkan sikap menghargai orang lain dalam dirinya. Siswa dapat mewujudkan tindakan nyata melalui peduli terhadap sesama
Dinamika kelompok “Asah Kreatifitas”, penyampaian materi bimbingan.
Siswa dapat mewujudkan tindakan nyata melalui sikap kerja sama
Dinamika kelompok “Membuat tempat pensil dengan kertas”,penyampaian materi bimbingan.
Dinamika kelompok “Slogan Kepedulian”, penyampaian materi bimbingan.
2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini untuk meningkatkan karakter kerjasama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek. Peningkatan karakter kerjasama pada siswa diukur melalui capaian rata-rata skor tes dan skala penilaian diri sebagai berikut:
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan NO
Indikator
Rata-rata Skor Siswa
1.
Pre Test
64.69
2.
Post Test
65.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Pra Siklus
39.01
4.
Siklus 1
40.00
5.
Siklus 2
50.05
6.
Siklus 3
61.10
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data dapat mempengaruhi kualitas hasil data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas isntrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketetapan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data(Sugiyono, 2013). Jika instrumen yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, jika instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa setting,
sumber, dan cara. Dalam pengunaan setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat mengunakan sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil pre-test dan post-test peningkatan karakter kerja sama. 2. Instrumen Sugiyono
(2013)
mengemukakan
bahwa
dalam
penelitian
kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Menurut Umar (1998: 49), teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
atau
pernyataan
kepada
responden
dengan
harapan
memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupa soal tes yang diaplikasikan pada pra tindakan dan sesudah pemberian tindakan, skala penilaian diri dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan dijelaskan sebagai berikut: a.
Tes karakter kerjasama siswa Winkel dan Hastuti (2004:295)
mengatakan bahwa,
terdapat beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda (multiple choice). Artinya data penelitian dapat dianalisis setelah scooring dilakukan. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan berupa tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat karakter kerjasama yang disebarkan dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan masing-masing alternatif jawaban memiliki kebenaran. Skor 4 diberikan
untuk
alternatif
jawaban
yang
sungguh
mewakili
pengaplikasian nilai karakter kerja sama. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter kerjasama siswa. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan tim dosen Strategis Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Dalam penelitian ini kuesioner memuat pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan nilai-nilai karakter kerjasama sebagai siswa. Kuesioner yang telah disusun oleh peneliti ini bersifat tertutup karena alternatif jawaban sudah disediakan, sehinga peserta didik tinggal memilih alternatif jawaban yang dirasa paling sesuai. Kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda ini diberikan pada awal dan akhir layanan. Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter kerjasama siswa. Sedangkan kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah perlakuan atau pos-test bertujuan untuk mencari data yang diperlukan guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek dalam usaha meningkatkan karakter kerjasama bagi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyusunan soal tes penelitian diawali dengan membuat kisikisi dimana terjadi penentuan aspek karakter kerja sama dan indikator siswa yang memiliki atau menerapakan karakter kerja sama. Kisi-kisi disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Karakter Kerjasama Siswa No
Aspek
Indikator
Item (+)
a. Mampu mendahulukan kepentingan bersama b. Mampu menjaga hubungan baik dengan oranglain c. Mampu menghargai perbedaan yang ada pada diri orang lain a. Mampu menghargai pendapat orang lain
1
b. Mampu menjaga perasaan oranglain a.Mampu bekerja sama
10, 13
18
e
b.Mampu berbaur didalam suatu kelompok atau masyarakat c.Memiliki sikap tolongmenolong
r
d.Mampu menyelesaikan masalah bersama-sama
19
Penjajaran 1.
b. K u e 2.
konfrontasi atau konflik
s i o
3.
n
b.
Saling Ketergantungan
2, 3 4,5, 6,7 8, 9, 11, 15
12, 16
14,
17, 20
Penilaian Diri Siswa (self assessment) Kuesioner tilik diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala likert. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam kuesioner tilik diri memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), sangat tidak setuju (sts). Kuesioner skala penilaian diri dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk melihat pengaruh dari model pendidikan
karakter
berbasis
layanan
bimbingan
klasikal
kolaboratif dengan pendekatan metode proyek terhadap karakter kerja sama yang menjadi fokus peneliti. Penyusunan kuesioner skala penilaian diri disajikan pada tabel:
Tabel 3.6 Kisi-kisi dan Skala Penilaian Karakter Kerja Sama dan Hasil Uji Validitas No 1
Topik Bimbingan Menghargai orang lain
Indikator 1.1 Siswa dapat menghargai perbedaan yang dimiliki orang lain 51
Item
Keputusan
1 2 3 4
Revisi Valid Revisi Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
1.2 Siswa menghargai keberadaan orang lain 2.1 Siswa memperhatikan orang di sekelilingnya
Peduli terhadap sesama
2.2 Siswa mau menolong orang lain 3
Kerja Sama
3.1 Siswa mau berbaur bersama orang lain 3.2 Siswa menyelesaikan masalah bersamasama
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Revisi Revisi Valid Valid Revisi Valid Revisi Revisi Revisi Revisi
15 16 17 18 19 20
Valid Revisi Revisi Revisi Revisi Valid
a. Pedoman Observasi Pelaksanaan observasi dalam PTBK berguna untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi selama guru BK/peneliti melakukan tindakan, Hidayat & Badrujaman (2012). Dalam hal ini, peneliti melakukan kolaborasi dengan mitra kolaboratif untuk membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan PTBK ini. Observasi yang dilakukan berdasarkan pedoman observasi dengan mengamatibanyaknya perilaku yang muncul selama proses kegiatan. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali yakni disetiap siklus pemberian tindakan. Berikut dipaparkan tabel pedoman observasi. Tabel 3.7 Pedoman Observasi No
Perilaku Yang Diamati
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1-10) 1.
Mendengarkan dengan baik
2.
Memperhatikan dengan baik
3.
Menciptakan suasana yang kondusif
4.
Tidak memotong pembicaraan orang lain
5.
Memberikan kesempatan pada teman
6.
Membantu teman yang mengalami kesulitan
7.
Mendahulukan kepentingan teman
8.
Tidak menganggu kelompok lain yang sedang bekerja
9.
Kurangnya bersemangat dalam mengikuti kegiatan
10.
Pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas kelompok
11.
Kurang terlibat dalam menyumbangkan ide
12.
Kekompakan bekerja dalam kelompok
13.
Aktif dalam berkegiatan
14.
Berselisih dengan teman satu kelompok
15
Menjaga kerukunan antar teman satu kelompok
E. Validitas Kuesioner dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas a. Validitas Instrumen Tes dan Skala Penilaian Karakter Kerja Sama
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Azwar (2003) memaparkan bahwa suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Validitas yang akan diukur juga harus melakukan fungsi ukurnya secara tepat, artinya instrumen yang akan diuji validitasnya harus disesuaikan dengan teori dan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Suatu tes memiliki validitas tinggi apabila menjalankan fungsi ukurnya dan memiliki validitas rendah bila memiliki hasil yang tidak tepat. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas empirik. Validitas isi diuji melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari ahli yang berkompeten dalam bidangnya atau expert judgement (Azwar, 2003). Maka
instrumen
yang
telah
dibuatberdasarkan
kisi-kisi
dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya, antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategis Nasional (STRANAS) dan Dosen Pembimbing yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si.Instrumen yang telah dikonsultasikan dan dinyatakan layakdipakai, langsung dapat diaplikasikan kepada subjek penelitian. Uji validitas instrumen tes karakter kerja sama dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor-skor butir dengan skor total dengan koefisien korelasiProduct Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Rumus 3.1) Keterangan rxy : koefisien korelasi X : skor item Y : skor total N : banyaknya subjek Rekapitulasi hasil uji validtas tes dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Validitas Pre-Tes
No Item 1
2
3
4
5
6
7
8
Parameter Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Keputusan .256 .181 29 .558** .002 29 .259 .175 29 .435* .018 29 -.065 .737 29 .354 .060 29 .550** .002 29 .380*
55
Valid
Valid
Valid
Valid
Revisi
Valid
Valid
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.042 29 .283 .137 29 .384* .040 29 .339 .072 29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.362 .054 29 .260 .173 29 .250 .190 29 .522** .004 29 .219 .254 29 .116 .549 29 .071 .714 29 -.026 .893 29 .523** .004 29
Valid
Valid
Valid
Valid
Revisi
Valid
Valid
Revisi
Revisi
Revisi
Revisi
Valid
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri NO 1
Parameter
Hasil Hitung
Keputusan
Pearson Correlation
.171
Sig. (2-tailed)
.375
N
29
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pearson Correlation
.188
Sig. (2-tailed)
.329
N 3
29 .435*
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
29
Pearson Correlation
.317
Sig. (2-tailed)
.094
N
5
.387*
Pearson Correlation
29
Pearson Correlation
.273
Sig. (2-tailed)
.152
N
.394*
Pearson Correlation
29 .633**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
29 .714**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Valid
.000
N
29 .513**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.004
N 11
Valid
.000
N
10
Valid
.035
N
9
Valid
29
Sig. (2-tailed)
8
Valid
.038
N
7
Valid
29
Sig. (2-tailed)
6
Valid
.018
N 4
Revisi
Valid
29 .533**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.003
57
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.471**
29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
2. Reliabilitas Instrumen
Valid
29 .376*
Valid
.045 29 .594**
Valid
.001 29
.443
N
Valid
.010
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
20
29
.148
Pearson Correlation
Revisi
.440
Pearson Correlation
N 19
-.149
.050
N
18
29
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Valid
.034
.367
Sig. (2-tailed)
17
.394*
Pearson Correlation
N 16
29
Revisi
29 .614**
Valid
.000 29 .480** .008 29
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengukuran reliabilitas memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen.Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Riduwan (2006) adalah sebagai berikut: r11 = r11
: Nilai Realibilitas : Jumlah varians skor
St
:Varians total tiap item k : Jumlah item Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel
secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf signifikansi 0,05. Jika r11> r tabel) berarti Realibel. Jika r11< r tabel) berarti Tidak Realibel. Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliability statistics, penulis menggunakan kategori koefisien (Guilford, 1956) dengan norma kriteria skor sebagai berikut: Tabel 3.10 Norma Kategori Reliability Statistics Guilford Norma atau kriteria Skor
0,80 - 1,00
Kategori
Reliabilitas Sangat Tinggi
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,60 - 0,80
Reliabilitas Tinggi
0,40 - 0,60
Reliabilitas Sedang
0,20 - 0,40
Reliabilitas Rendah
Negatif – 0,20
Reliabilitas Sangat Rendah
b. Pengujian Reliabilitas Tes Karakter Kerja Sama berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, diperoleh perhitungan sebagai berikut: Tabel 3.11 Reliabilitas Item Tes Karakter Kerja Sama Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,492
20
Tabel 3.11 menjelaskan bahwa ada 20 item, dimana setelah dilakukan uji reliabilitas harga rhitung dibandingkan kepada rtabel. Hasil perhitungan melalui Alpha Cronbach diperoleh koefisien
Alpha
senilai
0,492.
Kemudian
hasil
tersebut
dibandingkan dengan rtabeldengan N item 29 dicari pada distribusi nilai rtabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,367. Kesimpulannya Alpha = 0,492> rtabel = 0,367, artinya tes karakter kerja sama dapat dikatakan reliabel. Selanjutnya hasil Alpha 0,492 dikonsultasikan ke koefisiensi reliabilitas menurut Guilford dan didapat nilai reliabilitas tes karakter kerja sama masuk dalam reliabiltas sedang. c. Pengujian Reliabilitas Skala Penilaian Karakter Kerja Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan dihitung menggunakan diperoleh perhitungan sebagai berikut: Tabel 3.12 Reliabilitas Skala Penilaian Diri Karakter Keja Sama Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,719
20
Tabel 3.12 ini menjelaskan bahwa ada 20 item, dimana setelah melakukan uji reliabilitas harga rhitung dibandingkan kepada rtabel. Hasil perhitungan melalui Alpha Cronbach diperoleh koefisien Alpha senilai 0,719. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan rtabeldengan N = 29 dicari pada distribusi nilai rtabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,367. Kesimpulannya Alpha = 0,719> rtabel = 0,367, artinya skala penilaian diri karakter kerja sama dapat dikatakan reliabel. Selanjutnya hasil Aplha 0,719 dikonsultasikan ke koefisiensi reliabilitas menurut Guilford dan didapat skala penilaian diri karakter kerja sama masuk dalam reliabiltas tinggi.
F. Teknik Analisis Data Sugiyono (2010) mengatakan bahwa teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumusakan dalam proposal.Guna menjawab rumusan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah, peneliti menggunakan deskriptif kategoriasasi. Maka,untuk mengetahui
peningkatan karakter kerja sama melalui layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek, perlu dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. 1. Analisis One Group Pretest – Posttest Peningkatan Karakter Kerja Sama Untuk mengetahui adanya peningkatan karakter kerja sama sebelum dan sesudah diberikannya tindakan, peneliti menghitung selisih capaian skor pre test dan post test. Rumusan One Group Pretest – Posttest sebagai berikut: Pengaruh = O2 – O1 (Rumus 3.3) Keterangan: O1 : Pre test O2 : Post test 2. Uji Wilcoxon Signed Rank Test Uji Wilcoxon signed rank test merupaka uji non parametris yang berguna untuk mengukur signifikansi perbedaan antara dua kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tertapi berdistribusi tidak normal (Guilford, 1956). Uji ini juga dikenal sebagai bertandayang dapat digunakan apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Rumus 3.5) Keterangan T : Jumlah rangking bertanda kecil N : Banyaknya pasang yang tidak sama nilainya.
3.Kategorisasi Capaian Skor Tes dan Skala Penilaian Diri Karakter Kerja Sama Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Masidjo, 1995).Kontinum jenjang pada penelitian ini yakni sangat rendah sampai dengan sangat tinggi.Kategorisasi
ditentukan
berdasarkan
formula
yang
digambarkan pada tabel berikut: Tabel 3.13 Norma Kategorisasi Norma/ Kriteria Skor µ + 1,8σ < x µ + 0,8σ < x ≤ µ + 1,8σ
Kategori Sangat Tinggi Tinggi
µ - 0,8σ < x ≤ µ + 0,8σ µ - 1,8σ < x ≤ µ - o,8σ x ≤ µ - 1,8 σ
Sedang Rendah Sangat Rendah
Keterangan: Skor maksimum teoritik: Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor minimum teoritik Standar deviasi (σ/sd) μ (mean teoritik)
: Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat kerja sama siswa berdasarkan tes karakter kerja sama dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum teoritik
: 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik
: 1 x 20 = 20
Luas jarak
: 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd)
: 60 : 6 = 10
μ (mean teoritik)
: (80 + 20) : 2 = 50
a. Hasil perhitungan analisis data skor tes karakter kerja sama siswa disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2107 sebagai berikut:
Tabel 3.14 Norma Kategorisasi Tes Karakter Kerja Sama Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori µ + 1,8σ < x 68 < µ Sangat Tinggi µ + 0,8σ < x ≤ µ + 1,8σ
58< µ ≤68
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
µ - 0,8σ < x ≤ µ + 0,8σ µ - 1,8σ < x ≤ µ - o,8σ x ≤ µ - 1,8 σ
42 < µ ≤57 32 < µ ≤ 41 µ ≤ 32
Sedang Rendah Sangat Rendah
Selanjutnya dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter kerja sama berdasarkan skala penilaian diri dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.
Skor maksimum teoritik
: 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik
: 1 x 20 = 20
Luas jarak
: 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd)
: 60 : 6 = 10
μ (mean teoritik)
: (80 + 20) : 2 = 50
b. Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi skala penilaian diri terkait karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 sebagai berikut:
Tabel 3.15 Norma Kategorisasi Berdasarkan Skala Penilaian Diri Siswa Norma/ Rentang Skor Kategori Kriteria Skor µ + 1,8σ < x 68 <x Sangat Tinggi µ + 0,8σ < x ≤ µ +1,8σ 58 < x ≤68 Tinggi µ - 0,8σ < x ≤ µ 0,8σ 42 < x ≤57 Sedang µ -1,8σ < x≤ µ -o,8σ 32 < x ≤ 41 Rendah x ≤ µ -1,8 σ x ≤ 32 Sangat Rendah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan deskripsi keterlaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A.
Deskripsi Keterlaksanaan Penelitian 1. Proses Pelaksanaan Tindakan Bimbingan dan Konseling PTBK a. Pra- Tindakan Pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) diawali dengan melakukan proses Pra- tindakan. Peneliti memberikan tes karakter kerja sama kepada seluruh siswa kelas VII D sejumlah 29 siswa. Hasil tes karakter kerja sama siswa-siswi kelas VII D pada proses Pra- tindakan ini memperoleh rata-rata 64.96. b. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) pada siklus I terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi dengan penjabaran sebagai berikut: 1) Perencanaan Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat Rencana Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan dengan topik “Menghargai Orang Lain”, menyiapkan instrumen penelitian berupa soal tes tingkat karakter kerja sama, skala penilaian diri, lembar refleksi siswa dan lembar observasi. 2) Pelaksanaan Tindakan (a) Pembukaan Di awal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin untuk memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai salam dan sapa, peneliti memberikan pengantar singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai tujuan dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama. (b) Kegiatan Inti Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai sikap “Menghargai Orang Lain” melalui tayangan power point. Seluruh siswa tampak antusias dengan aktif bertanya dan memberikan tanggapan terkait contoh-contoh sikap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Asah Kreativitas”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk duduk bersama dengan kelompok yang sudah dibentuk. Setiap kelompok diberi 1 tas yang berisikan alat dan bahan seperti sedotan, stick ice cream, kertas lipat, kardus snack, lem, gunting dan pita. Tugas kelompok dalam permainan ini adalah mengamati bahan apa saja yang sudah disediakan yang kemudian bahan tersebut akan diolah kelompok untuk menjadi sebuah prakarya. Siswa nampak berdiskusi dan antusias mengerjakan tantangan. Usai permainan, kelompok diberikan waktu untuk mempresentasikan prakarya yang sudah dibuat bersama kelompok. Kemudian kegiatan selanjutnya siswa diajak untuk merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan selama mengikuti permainan dalam hal menghargai orang lain. Hasil refleksi beberapa siswa
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuliskan bahwa menghargai orang lain bisa dilakukan ketika melakukan kegiatan kelompok, menghargai orang lain memberikan manfaat yang baik diri sendiri dan orang lain, bersikap peduli terhadap sesama, lebih sering memberikan pujian, mendengarkan orang lain saat berbicara, menerima pendapat orang lain, menerima saran ketika bekerja dalam kelompok. Peneliti kemudian memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa. (c) Penutup Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan peneguhan kepada siswa. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada siswa
.
3) Hasil Observasi Peneliti merasa bahwa pada siklus I, terjadi umpan balik antara peneliti dan siswa. Hal ini nampak pada antusisme siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saat mengikuti permainan, proses dinamika kelompok, dan saat pemberian materi. Beberapa siswa secara terbuka dan spontan mau membagikan pengalaman yang dialami selama mengikuti kegiatan. Siswa juga mampu memahami pesan moral dari topik yang dibahas. Selama proses bimbingan, pegamat masih menemukan beberapa siswa yang tidak mau mendengarkan teman maupun peneliti saat memberikan instruksi, terlihat membantu
teman kelompok,malu untuk
pasif tidak
menjawab, dan
beberapa menganggu teman kelompok lain. 4) Hasil Refleksi Peneliti melihat pelaksanaan bimbingan pada siklus I belum terlaksana dengan maksimal. Meskipun siswa nampak antusias dalam mengikuti bimbingan namun siswa terlihat kurang menikmati proses bimbingan membuat prakarya dengan tema “ Asah Kreativitas” nampak siswa masih kebingungan dalam mengerjakan selain itu waktu yang disediakan terbatas sehingga banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan prakaryanya. Hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai perbaikan pada siklus II.
c. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seperti pada proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) pada siklus sebelumnya, siklus II terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi dengan penjabaran sebagai berikut: 1) Perencanaan Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat Rencana Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan dengan
topik
“Peduli
Terhadap
Sesama”,
menyiapkan
instrumen penelitian berupa soal tes tingkat karakter kerja sama, skala penilaian diri, lembar refleksi siswa dan lembar observasi. 2) Pelaksanaan Tindakan (a) Pembukaan Di awal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin untuk memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai salam dan sapa, peneliti memberikan pengantar singkat mengenai tujuan dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama. (b) Kegiatan Inti Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai sikap “Peduli Terhadap Sesama” melalui tayangan power point. Seluruh siswa tampak antusias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan aktif bertanya dan memberikan tanggapan terkait contoh-contoh
sikap
peduli
terhadap
sesama
dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Selogan Kepedulian”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk membuat
selogan
dengan
topik
kepedulian
bersama
kelompok mengunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan seperti kertas gambar, pensil warna dan spidol. Setelah selesai membuat selogan kelompok juga diminta membuat jargon sesuai tema selogan yang sudah dibuat. Siswa nampak berdiskusi dan antusias mengerjakan tantangan. Usai
permainan,
kelompok
diberikan
waktu
untuk
mempresentasikan slogan yang telah dibuat kelompok serta membacakan jargon dari slogan yang telah dibuat bersama kelompok. Kemudian kegiatan selanjutnya siswa diajak untuk merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan selama mengikuti permainan dalam hal peduli terhadap sesama. Hasil refleksi beberapa siswa menuliskan bahwa peduli terhadap sesama ialah kegiatan tolong menolong dan memperhatikan sesamanya, peka terhadap sesama, baik, bijaksana, ramah, saling menyapa, berbagi, membantu orang lain
yang
membutuhkan
71
bantuan.
Peneliti
kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa. (c) Penutup Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan peneguhan kepada siswa. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada siswa 5) Hasil Observasi Peneliti merasa bahwa pada siklus II, berlangsung lebih baik dari siklus sebelumnya, terjadi umpan balik antara peneliti dan siswa selain itu siswa memberikan respon yang lebih baik. Hal ini naAmpak pada antusisme siswa saat mengikuti permainan, proses dinamika kelompok, dan saat pemberian materi. Beberapa siswa secara terbuka dan spontan mau membagikan pengalaman yang dialami selama mengikuti kegiatan. Siswa juga mampu memahami pesan moral dari topik yang dibahas. Selama
proses
bimbingan,
pegamat
masih
menemukan beberapa siswa yang tidak mau bekerja dengan kelompoknya,
terlihat
pasif
tidak
membantu
teman
kelompok,malu untuk menjawab, dan beberapa memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sorakan
kepada
teman
kelompok
lain
ketika
mempresentasikan hasil. 6) Hasil Refleksi Pada tahap ini, peneliti melihat proses bimbingan terlaksana sesuai rencana. Siswa mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias. Siswa dapat memahami makna topik “Peduli Terhadap Sesama” melalui karya yang dibuat siswa yaitu “selogan kepedulian” siswa secara berkelompok membuat selogan-selogan serta jargon dengan tema peduli kepada sesama. d. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus III Proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) pada siklus I terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi dengan penjabaran sebagai berikut: 1) Perencanaan Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat Rencana Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan dengan topik “Kerja Sama”, menyiapkan instrumen penelitian berupa soal tes tingkat karakter kerja sama, skala penilaian diri, lembar refleksi siswa dan lembar observasi. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Pembukaan
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diawal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin untuk memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai salam dan sapa, peneliti memberikan pengantar singkat mengenai tujuan dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama. b) Kegiatan Inti Kegiatan
diawali
dengan
penyampaian
materi
mengenai sikap “Kerja Sama” melalui tayangan power point. Seluruh siswa tampak antusias dengan aktif bertanya dan memberikan tanggapan terkait contoh-contoh sikap Kerja Sama dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Membuat Tempat Pensil”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk duduk bersama dengan kelompok yang sudah dibentuk. Setiap kelompok diberi beberapa lembar kertas lipat, gunting, dan lem. Tantangan bagi kelompok dalam kegiatan ini adalah membuat tempat pensil sekreatif mungkin dengan bahan pokok yaitu kertas. Siswa nampak berdiskusi untuk mengolah kertas menjadi sebuah kotak pensil yang unik dan dapat digunakan,
siswa-siswi
terlihat
antusias
mengerjakan
tantangan tersebut. Usai permainan, kelompok diberikan waktu untuk mempresentasikan prakarya yang sudah dibuat bersama kelompok. Kemudian kegiatan selanjutnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diajak untuk merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan selama mengikuti permainan dalam hal kerja sama. Hasil refleksi beberapa siswa menuliskan bahwa dengan kerja sama dapat menyelesaikan tugas secara bersama-sama, memecahkan masalah bersama-sama,pekerjaan lebih cepat terselesaikan, dapat lebih terbuka, menambah kekompakan, meringankan pekerjaan, menerima pendapat orang lain dan saling membantu satu sama lain. Peneliti kemudian memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa. c) Penutup Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan peneguhan kepada siswa terkait manfaat apa saja yang didapatkan dengan memiliki sikap kerja sama yang baik. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada siswa dan memberikan salam penutup. 3) Hasil Observasi Peneliti merasa bahwa pada siklus III, terjadi umpan balik yang lebih baik dari siklus sebelumnya antara peneliti dan siswa. Hal ini nampak pada antusisme siswa saat
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengikuti kegiatan, semakin mengikuti alur yang dibuat oleh peneliti, bersemangat dalam proses dinamika kelompok, siswa-siswi ikut terlibat dalam setiap kegiatan dan menyimak dengan baik ketika peneliti memberikan materi. Beberapa siswa secara terbuka dan spontan mau membagikan pengalaman yang dialami selama mengikuti kegiatan maupun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga mampu memahami pesan moral dari topik yang sedang dibahas. Selama proses bimbingan, pada siklus ke III pengamat masih menemukan dua siswa yang tidak mau mendengarkan teman maupun peneliti saat memberikan instruksi namun kondisi ini terlihat sudah lebih baik dari siklus sebelumnya, ketika berkegiatan suasana sangat kondusif, siswa fokus dengan kelompok masing-masing, terlihat siswa menikmati dan saling terlibat dalam menyelesaikan tugas. Namun, ada satu kelompok yang nampak kurang bekerja sama satu sama lain sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak terselesaikan. Akan tetapi, proses bimbingan pada siklus III ini sangat menunjukan
kemajuan
yang
lebih
baik
dalam
hal
keterlibatan siswa dari awal kegiatan dimulai hingga akhir sesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Hasil Refleksi Menurut peneliti hasil refleksi pada siklus III menunjukan bahwa siswa semakin menikmati dan dapat bersikap kooperatif dalam mengikuti proses bimbingan. Siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sangat baik. Menurut siswa “kerja sama” dapat membantu meringankan beban masalah atau pekerjaan. B. Hasil Penelitian 1.
Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Kerja Sama Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan metode proyek pada Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten
2016/2017 Peningkatan hasil karakter kerja sama diukur dengan tes karakter kerja sama. Data tes karakter kerja sama bersumber dari hasil tes sebelum diberikannya tindakan (pre test) dan tes sesudah diberikannya tindakan (post test). Berikut disajikan peningkatan karakter kerja sama dari hasil pre test dan post test:
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Skor Pre dan Post Test Karakter Kerja Sama Siswa Grafik di atas menunjukkan bahwa capaian rata-rata skor karakter kerja sama bila melihat ketentuan rumus O2 – O1, maka dapat diketahui rata-rata skor tes karakter kerja sama sebesar 64,96 (pre test) dan 65,96 (post tes) dengan selisih 1. Dapat disimpulkan bahwa terdapat sedikit peningkatan karakter kerja sama setelah diberikan tindakan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. Kemudian distribusi hasil peningkatan karakter kerja sama dapat dilihat melalui tabel data distribusi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Karakter Kerja Sama Renta n Skor
Kategori F
>68 58-68 42-57 32-41 <32
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Pretest %
F
Posttest %
∑
Selisih %
7 20 2 0
24.14% 68.97% 6.90% 0
8 19 2 0
27.59% 65.52% 6.90% 0
-1 1 0 0
3.45% 3.45% 0 0
0
0
0
0
0
0
Berdasarkan hasil pre test capaian skor tingkat karakter kerja sama sebelum diberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada tabel 4.1 menunjukkan sebagai berikut: a. Terdapat 7 siswa dengan presentase 24,14% memiliki karakter kerja sama berada pada kategori sangat tingi. b. Terdapat 20 siswa dengan presentase 68,97% memiliki karakter kerja sama berada pada kategori tinggi. c. Terdapat 2 siswa dengan presentase 6,90% memiliki karakter kerja sama berada pada kategori sedang. d. Tidak ada atau 0% siswa yang memiliki karakter kerja sama pada kategori rendah dan sangat rendah. Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi peningkatan setelah
diberikannya
layanan
79
bimbingan
klasikal
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan metode proyek dengan melihat hasil post test pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa: a. Terdapat 8 siswa masuk ke dalam kategori sangat tinggi yang memiliki karakter kerja sama dengan presentase 27,59%. b. Terdapat 19 siswa masuk ke dalam kategori tinggi yang memiliki karakter kerja sama dengan presentase 65.62%. c. Terdapat 2 siswa masuk ke dalam kategori sedang yang memiliki karakter kerja sama dengan presentase 6.90%. d. Tidak ada atau 0% siswa yang memiliki karakter kerja sama pada kategori rendah dan sangat rendah. Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter kerja sama, berikut ini disajikan profil subjek berdasarkan capaian skor pada pre test dan post test yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.2 Profil Peningkatan Karakter Kerja Sama Berdasarkan Pre Test dan Post Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dilihat dari grafik profil peningkatan karakter Kerja Sama sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pemberian layanan bimbingan klasikal melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek dapat diketahui bahwa hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa semua siswa mengalami peningkatan karakter kerja sama. 2.
Signifikansi Layanan
Peningkatan
Karakter
Kerja
Sama
Melalui
Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Metode
Proyek Uji signifikansi peningkatan karakter Kerja Sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017tampak pada dilakukan menggunakan uji Wilcoxon disajikan dalam tabel 4.2berikut ini: Tabel 4.2 Uji Sampel Berpasangan Pre dan Post Test Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m 29 54 75 64.6897 5.41891 Pretest 29 52 75 65.6897 5.47138 posttest
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranks N postest – pretest
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
Sum of Ranks
13a
12.23
159
14b
15.64
219
2c 29
Keterangan : a. posttest < pretetest b. posttest > pretest c. posttest = pretest Test Statisticsb postest – pretest -.721a Z Asymp. Sig. (2.471 tailed) A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed RanksTestmenunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum diberikannya tindakan (pre test) rata-rata nilainya 64,69 dan sesudah pemberian 3 siklus tindakan (post test) nilai rata-rata naik menjadi 65,69. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 1,00. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk pre test senilai 5,41891 dan post test senilai 5,47138. Sedangkan bila dilihat dari nilai maksimum pre test dan post test berada pada nilai yang sama. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh sebesar 0,471 dimana lebih besar dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi diterima, artinya peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek tidak signifikan. Tabel 4.3 Uji Sampel Berpasangan Pratindakan dan Siklus I Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m Pra 29 28 49 39.1379 5.80470 tindakan 29 32 63 46.7241 9.63956 Siklus 1 Ranks N Pra tindakan
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
Sum of Ranks
8a
9.25
14
19b
16.00
304
2c 29
Keterangan : a. siklus 1 < pratindakan b. siklus 1 > pratindakan c. siklus 1 = pratindakan Test Statisticsb Siklus 1 – pretest -2.765a Z Asymp. Sig. (2.006 tailed) A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikannya tindakan (pra tindakan) rata-rata nilainya 39.1379 dan sesudah pemberian tindakan (siklus 1) nilai rata-rata naik menjadi 46.7241. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 7.5862. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk pra tindakan senilai 5,80470 dan siklus 1 senilai 9,93956. Nilai maksimum pra tindakan 49 dan siklus 1 sebesar 63. Nilai signifikansi (Sig. (2tailed)) yang diperoleh sebesar 0,06 dimana lebih besar dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi ditolak, artinya karakter kerjasama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek antara pra tindakan ke siklus I. Tabel 4.6 Uji Sampel Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m Siklus 29 32 63 46.7241 9.63956 1 Siklus 29 43 72 59.9655 6.40024 2 Ranks N Siklus 2 – siklus 1
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
Sum of Ranks
3a
6.17
18.50
24b
14.98
359.50
2c 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan : a. siklus 2 < siklus 1 b. siklus 2 > siklus 1 c. siklus 2 = siklus 1 Test Statisticsb Siklus 2 – siklus -4.098a Z Asymp. Sig. (2.000 tailed) A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, pada tindakan (siklus 1) rata-rata nilainya 46.7241 dan sesudah pemberian tindakan (siklus 2) nilai rata-rata naik menjadi 59.9655. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 13.2414. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 1 senilai 9.3956 dan siklus 2 senilai 6,40024. Nilai maksimum siklus 1 sebesar 63 dan siklus 2 sebesar 72. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh sebesar 0,00 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi ditolak, artinya karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek. Dari siklus I ke Siklus II.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Uji Sampel Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 3 Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m 29 32 63 46.7241 9.63956 Siklus 1 29 52 75 63.2069 5.58940 Siklus 3 Ranks N Siklus 3 – siklus 1
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
Sum of Ranks
3a
2.33
7.00
26b
16.46
4.28
0c 29
Keterangan : a. siklus 3 < siklus 1 b. siklus 3 > siklus 1 c. siklus 3 = siklus 1
Test Statisticsb Siklus 3 – siklus 1 -4.555a Z Asymp. Sig. (2.000 tailed) A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum pada tindakan (siklus 1) rata-rata nilainya 46.7241 dan sesudah pemberian tindakan (siklus 3) nilai rata-rata naik menjadi 63.2069. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 16.4828.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 1 senilai 9.63956 dan siklus 3 senilai 5,58940. Nilai maksimum siklus 1 senilai 63 dan siklus 3 sebesar 75. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh sebesar 0,00 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi ditolak, artinya karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek. Di siklus I ke Siklus III Tabel 4.8 Uji Sampel Berpasangan Siklus 2 dan Siklus 3 Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m 29 43 72 59.9655 6.40024 Siklus 2 29 52 75 63.2069 5.58940 Siklus 3 Ranks N Siklus 3 – siklus 2
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
Sum of Ranks
12a
11.67
140.00
17b
17.35
295.00
0c 29
Keterangan : a. siklus 3 < siklus 2 b. siklus 3 > siklus 2 c. siklus 3 = siklus 2 Test Statisticsb Siklus 3
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
– pretest Z Asymp. Sig. (2tailed)
-1.678a .093
A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon Signed RanksTest menunjukkan dari 29 siswa, pada tindakan siklus 2 dengan rata-rata nilai 59.9655 dan sesudah pemberian tindakan (siklus 3) nilai rata-rata naik menjadi 63.2069. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 3.2414. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 2 senilai 6.40024 dan siklus 3 senilai 5,58940. Nilai maksimum siklus 2 senilai 72 dan siklus 3 sebesar 75. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh sebesar 0,093 dimana lebih besar dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi diterima, artinya peningkatan karakter kerjasama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek tidak signifkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Peningkatan Hasil Implementasi Karakter Kerja Sama Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan metode proyek Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun
Ajaran 2016/2017 Antar Siklus Berdasarkan
perolehan
data
penelitian
dengan
menggunakan skala penilaian diri siswa yang dihimpun setiap akhir sesi
pergantian
topik
bimbingan
dalam
implementasi
pendidikankarakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek, diketahui peningkatan karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017. Berikut peningkatan karakter kerja sama pada setiap siklus implementasi pendidikan karakter: Tabel 4.9 Peningkatan Karakter Kerja Sama pada Setiap Siklus Impementasi Pendidikan Karakter Sesi I II III Rentang Skor Kategori F % F % F % Sangat >68 tinggi 0 0 2 6.90 4 13.79 58-68 Tinggi 6 20.69 19 65.52 20 68.97 42-57 Sedang 13 44.83 6 20.7 5 17.24 32-41 Rendah 10 34.48 2 6.90 0 0 Sangat <32 rendah 0 0 0 0 0 0
Hasil skala penilian diri oleh siswa pada siklus 1 diketahui bahwa: a. Terdapat 6 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase 20,69%.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Terdapat 13 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase 44,83%. c. Terdapat 10 siswa termasuk ke dalam kategori rendah dengan presentase 34,48%. d. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori sangat tingi dan sangat rendah. Hasil skala penilian diri oleh siswa pada siklus 2 diketahui terdapat beberapa siswa yang mengalami kenaikan dengan penjelasan sebagai berikut: a. Terdapat 2 siswa termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan presentase 6,90%. b. Terdapat 19 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase 65,52%. c. Terdapat 6 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase 2,07%. d. Terdapat 2 siswa termasuk ke dalam kategori rendah dengan presentase 6,90% e. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Hasil skala penilaian diri siswa pada siklus 3 dengan penjelasan sebagai berikut: a. Terdapat 4 siswa termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan presentase 13,79%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Terdapat 20 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase 68,97%. c. Terdapat 5 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase 17,24%. d. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah dan sangat rendah. Dari data distribusi di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan karakter kerja sama pada siswa disetiap siklusnya. Profil peningkatan karakter kerja sama antar siklus sebagai berikut:
Grafik 4.3Peningkatan Karakter Kerja sama Siswa Setiap Siklus Grafik di atas memberikan gambaran perkembangan karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017di setiap siklus. Gambaran grafik di atas dijelaskan sebagai berikut: Hasil Capaian Skor dari Siklus I ke Siklus II
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Terdapat 3 siswa yang mengalami kenaikan capaian skor karakter kerja sama. b. Terdapat 26 siswa yang mengalami penurunan capaian skor karakter kerja sama. Hasil Capaian Skor dari Siklus II ke Siklus III a. Terdapat 17 siswa yang mengalami kenaikan capaian skor karakter kerja sama. b. Terdapat 12 siswa yang mengalami penurunan capaian skor karakter kerja sama. 4.
Hasil Observasi Kegiatan observasi berguna untuk mengamati perilaku siswa selama proses implementasi pendidikan karakter oleh dilakukan oleh mitra kolaborasi. Setelah melakukan observasi Hasil observasi tersebut kemudian dihitung dan dianalisis. Hasil analisis antar siklus digunakan untuk melihat perkembangan perilaku siswa selama pemberian
tindakan.
Berikut
disajikan
grafik
observasi
perkembangan perilaku siswa selama implementasi pendidikan karakter berlangsung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik 4.4Perkembangan Perilaku yang Diamati C. Pembahasan Implementasi pendidikan karakter untuk meningkatkan karakter peduli sosial pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun ajaran 2016/017 telah terlaksana sesuai rencana. Penelitian ini telah terlaksana sebanyak 3 siklus pertemuan dengan mendapatkan hasil data yang beragam. Hasil data yang diperoleh dapat diketahui adanya peningkatan yang terjadi setelah proses pemberian tindakan. Hasil data menunjukkan bahwa karakter kerja sama yang dimiliki siswa tergolong pada tataran sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pada saat pre test terdapat 7 siswa yang kategori capaian skornya sangat tinggi, 20 siswa dalam kategori tinggi dan 2 siswa termasuk dalam kategori sedang terkait kepemilikan karakter kerja sama dalam diri siswa. Karakter kerja sama yang dimiliki siswa mengalami peningkatan jika dilihat dari hasi post test. Terdapat 8 siswa memiliki karakter
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama dengan kategori capaian skor jadi sangat tinggi, 19 siswa kategori tinggi dan 2 siswa kategori sedang. Output hasil hitung yang dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Two Ranks menunjukkan rata-rata capaian skor tes yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah diberikannya tindakan sebesar 64,69% (pre test) dan 65,69% (post test) dengan signifikansi lebih dari 5% yakni 0.471 (Asymp. Sig. (2-tailed)). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter kerja sama pada siswa menunjukkan peningkatan akan tetapi tidak signifikan. Penelitian ini menggunakan layanan bimbingan klasikal yang dapat memberikan manfaat untuk mencapai kemandirian dan perkembangan yang semakin utuh dan optimal pada diri siswa (Kemendikbud, 2016). Proses pemberian layanan bimbingan dapat sesuai dengan topik bahasan dan tujuan yang diharapkan. Sehingga melalui layanan bimbingan klasikal siswa dapat mencapai keselarasan antara pemahaman, penghayatan nilai-nilai dan cara yang tepat untuk bertindak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini juga mendukung terlaksananya tujuan yang dicapai. Pendekatan metode proyek bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas. (Fathurrohman, 2015). Maka melalui pendekatan metode proyek ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam diri siswa, khusunya dalam internalisasi nilai karakter kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dinamika kelompok digunakan dalam pelaksanaan pendidikan karakter sebagai kekhasan dari layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek. Penggunaan dinamika kelompok mampu mendorong siswa untuk terlibat aktif dan semakin kreatif dalam kegiatan yang diikuti. Harapannya melalui dinamika kelompok siswa dapat memahami dan memaknai pengalaman yang didapat, sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi model pendidikan karakter dilakukan sesuai dengan prosedur yang dipilih yakni berdasarkan tahapan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan memberikan topik bahasan di setiap 3 siklus pertemuan. Topik bahasan yang diberikan disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan yakni peningkatan karakter kerja sama. Pemberian tindakan di siklus 1 memberikan topik bahasan mengenai “Menghargai Orang Lain”. Tujuan dari pemberian topik bimbingan ini supaya siswa mampu memahami, mengembangkan serta menerapkan sikap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Siklus 1 mengaplikasikan dinamika kelompok yakni permainan “Asah Kreativitas”. Permainan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap menghargai orang lain dalam diri, dapat menghargai setiap perbedaan yang dimiliki orang lain. Kemudian siswa diajak untuk merefleksikan sikap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Hasil skala penilaian diri karakter kerja sama siswa pada siklus 1 menunjukkan terdapat 6 siswa yang capaian skornya berada pada kategori tinggi. Pada kategori sedang, mengalami kenaikan menjadi 13 siswa dari hasil pra siklus sebelumnya yakni 2 siswa. Sedangkan kategori rendah mengalami kenaikan
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 10 siswa sedangkan sebelumnya tidak ada siswa yang masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil skala penilaian dan observasi pada siklus 1, peneliti melakukan upaya perbaikan pada siklus 2. Topik bahasan pada siklus ini ialah “Peduli Terhadap Sesama”. Pemberian topik ini memiliki tujuan supaya siswa semakin memahami pentingnya memiliki kepedulian kepada orang lain. Pada siklus ini, siswa diajak untuk terlibat dalam permainan “Slogan Peduli Sesama”. Hasil dari permainan ini yakni siswa dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan kepedulian terhadap orang lain melalui kata-kata yang dibuat pada selogan, memberikan semangat terhadap orang lain untuk menumbuhkan sikap kepedulian, dan mengetahui bentuk kepedulian yang pernah dilakukan dalam kesehariannya. Hasil skala penilaian diri pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan kategori. Pada kategori sangat tinggi terdapat 2 siswa, kategori tinggi terdapat 19 siswa, kategori sedang sebanyak 6 siswa dan kategori rendah 2 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa karakter kerja sama mulai ada peningkatan setelah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek. Tindakan pada siklus 3 topik bimbingan yang diberikan yakni “Kerja Sama”. Kegiatan pada siklus 3 ini yakni membuat sebuah prakarya “Membuat Tempat Pensil dari Selembar Kertas”. Kegiatan ini mendorong siswa supaya mampu bekerjasama bersama kelompok untuk memecahkan masalah kemudian dapat menghasilkan sebuah prakarya. Pada siklus 3 ini peneliti menanamkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diri siswa bahwa kerja sama dapat meringankan sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah . Hasil dari skala penilaian karakter peduli sosial siklus 3 pada siswa menunjukkan bahwa terdapat 4 siswa dengan kategori sangat tinggi, 20 siswa kategori tinggi dan 5 siswa berada pada kategori sedang. Adanya jumlah siswa yang mengalami penurunan maupun kenaikan skor menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten 2016/2017 dapat terlaksanakan walaupun hasilnya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dilihat dari hasil refleksi siswa secara keseluruhan selama 3 kali siklus pertemuan, siswa dapat memahami nilai karakter kerja sama yang perlu dimiliki. Selama proses bimbingan, siswa mampu mendefinisikan pengertian, manfaat dan cara-cara menanamkan sikap kerja sama melalui 3 topik bimbingan yang diberikan. Selain itu, siswa semakin mampu mengenal dan mempererat rasa kebersamaan antar siswa selama proses dinamika kelompok yang menumbuhkan sikap kekompakan antar siswa dan memiliki sikap menghargai teman maupun pembimbing selama proses bimbingan berlangsung. Penerapan pendekatan metode proyek ini mampu meningkatkan karakter kerja sama pada siswa. Pendekatan ini dapat dinilai memiliki kekuatan dalam pelaksanaannya yakni menumbuhkan motivasi belajar dan kinerja ilmiah siswa serta membantu siswa mengembangkan ketrampilan jangka panjang. Pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, meningkatkan
ketrampilan
dan
mengembangkan
97
kreativitas
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Fathurrohman, 2015). Selain itu, pendekatan metode proyek menekankan pembelajaran pada aktivitas siswa untuk memecahkan maslah dengan menerapkan ketrampilan meneliti, menganalisis, membuat hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Kekuatan dari pendekatan inilah yang membuat siswa menjadi semakin memahami pentingnya nilai karakter kerja sama dan harapannya dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: 1.
Karakter kerja sama siswa dapat ditingkatkan melalui implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil tes karakter kerja sama antara pretest dan posttest yang mengalami peningkatan yakni 64,96 menjadi 65,69.
2.
Hasil rata-rata pretest dan posttest karakter kerja sama mengalami peningkatan skor, namun hasil perhitungan pada uji signifikansi menunjukkan implementasi layanan bimbingan klasikal
dengan
pendekatan metode proyek tidak signifikan dalam meningkatkan karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. 3. Terdapat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kerja sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode proyek jika dilihat dari capaian skor-skor siswa setiap sesi, baik dari pra tindakan ke tindakan siklus I ke siklus II (signifikan); siklus I ke siklus II
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(signifikan); siklus I ke siklus III (signifikan); maupun siklus II ke siklus III (tidak signifikan).
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten memiliki keterbatasan diantaranya: 1. Pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini kurang lengkap yakni tidak ada pedoman wawancara terstruktur yang kepada guru BK terkait saat proses pemberian tindakan dan sesudah pemberian tindakan. Wawancara hanya dilakukan 1 kali yakni sebelum pemberian tindakan kepada guru BK. 2. Instrumen tes karakter kerja sama belum dapat mencakup aspek karakter kerja sama secara keseluruhan. 3. Instrumen skala penilian diri berdasarkan topik bimbingan belum menggambarkan sepenuhnya nilai karakter kerja sama. 4. Pemilihan dinamika kelompok dan media yang digunakan belum sesuai dengan topik bimbingan. 5. Adanya alokasi waktu yang terbatas saat pemberian tindakan pada siklus I,II dan III yakni 60 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Saran Berikut ini adalah saran yang dapat peneliti paparkan guna mengoptimalkan dan mengembangkan ketercapaian hasil pendidikan karakter: 1. Bagi Guru BK Implementasi pendidikan karakter kerja sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode proyek yang dinilai efektif diterapkan. Implementasi pendidikan karakter model ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
guna
membantu
meningkatkan
karakter
siswa.
Melalui
implementasi program ini, guru BK juga dapat melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. 2. Bagi Siswa Siswa diharapkan terus mengembangkan semangat dan sikap proaktif dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, sehingga siswa semakin mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai karakter. Selain itu siswa diharapkan agar semakin menghayati dan menerapkan nilai-nilai karakter pada diri, khsusunya karakter kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi Peneliti Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian tindakan bimbingan dan konseling melalui implementasi model pendidikan karakter
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek. Selain itu, peneliti lain diharapkan terus menciptakan inovasi yang lebih kreatif dan menarik terkait layanan bimbingan dan metode yang akan dilakukan agar mencapai perubahan yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani, (2012). Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No. 2\ Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Fathurrohman,
Muhammad.
2015.
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Fauzi, M. (2017). Peningkatan kerja sama dan prestasi belajar matematika materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif type team game tournament (TGT) di kelas IV sekolah dasar (SD). Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2017. Gede Raka (dkk). 2011, Pendidikan Karakter di Sekolah :Dari Gagasan ke Tindakan,Jakarta : Gramedia. Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics ini Psychology and Education. New York: McGraw-Hill Book Co.Inc. Hidayat, Dede., Badrujaman, Aip. (2012). Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks. Huda, Miftahul. 2015. Kooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Kemendikbud. Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta: Asdi Mahasatya.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nurgiyantoro, Burhan., dkk. 2009. Statistika Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prayitno & Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Grasindo. Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Samani, Muchlas&Hariyanto. (2013). Konsep dan Model: Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suyadi. 2013. Strategi Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winkel, WS., Hastuti, Sri. (2013) Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
PEDULI TERHADAP SESAMA Rancangan Pelayanan Bimbingan
No
Satuan Layanan Bimbingan
K e t e r a n g a n
1.
Pokok Bahasan
Peduli Terhadap Sesama
2.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi-Sosial
3.
Standar Kompetensi
4.
Kompetensi Dasar
Siswa dapat menjadi peduli terhadap sesama dan mempunyai rasa empati terhadap sesama. Siswa dapat menyebutkan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan rasa peduli terhadap sesama
5.
Indikator
5.1 Siswa mampu mendefinisikan pengertian peduli terhadap sesama 5.2 Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri orang yang peduli terhadap sesama 5.3 Siswa dapat memberikan contoh cara-cara menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama
6.
Metode
tanya jawab
7.
Waktu
15 menit
8.
Alat
kertas, alat tulis, LCD, laptop
9.
Sumber
Http://awamologi.wordpress.com/2009/01/11 merekayang-miskin-tapi-kaya. Buku permainan ( 100 permainan penyegar pertemuan, karangan Martin Handoko)
10. Sasaran Layanan
Siswa SMP Kelas VII (integrasi dengan PPkn/Agama)
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skenario Kegiatan Pelayanan No 1
Kegiatan Pengantar
Keterangan Dibawakan oleh guru pembimbing. Mengintrodusir tema yang akan diberikan Siswa meperhatikan penjelasan dari guru
Waktu 2 menit
2
Pemberian materi bimbingan
3
game
“Slogan Kepedulian” Tujuan permainan ini supaya siswa mampu menerapkan sikap peduli dengan mengunakan media slogan. Langkah permainan: - Siswa membentuk kelompok - Siswa diberikan kertas dan pensil warna - Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk membuat slogan - Siswa menulis slogan di kertas yang telah diberikan - Siswa menggambar simbol slogan sesuai dengan topik bimbingan
30 menit
4
Penugasan
5 menit
5
Sharing
6
Penutup
Siswa diberikan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab dan disharingkan Siswa menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya tentang peristiwa yang pernah dialami terkait dengan topik bimbingan Guru pembimbing memberikan kesimpulan dari materi pertemuan ini dan menutup kegiatan ini
15 menit
5 menit
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Handout/ Materi Layanan 1. Hakikat Kepedulian Kepedulian dapat ditunjukkan terhadap sesama dan terhadap alam sekitarnya. Kepedulian terhadap sesama adalah perhatian yang diberikan kepada orang lain yang ada pada lingkungan sekitar. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup menyendiri tetapi selalu membutuhkan manusia lainnya. Dalam hidup bermasyarakat antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya perlu saling peduli. Kepedulian yang diberikan oleh seseorang terhadap orang lain sangat penting dan memberikan manfaat dalam hidup bermasyarakat. 2. Ciri-ciri Orang yang Peduli terhadap Sesama a. Mau membantu siapa dan apa saja yang ada dalam lingkungan sekitar. b. Sikap ramah. c. Menciptakan suasana hati yang riang. d. Membangun minat yang tulus kepada orang lain. e. Menampilkan wajah yang tersenyum. f. Menujukkan bahwa kita menyukai apa yang dilakukan. g. Dapat mengerti sesama. 3. Aspek yang Perlu Dikembangkan dalam Kepedulian Sosial Menurut mantan Ketua Majelis Syuro SALIWU Makassar, aspek yang perlu dikembangkan dalam sikap kepedulian sosial horizontal adalah sebagai berikut. a. Aspek Sosial (Ruang dan Waktu) Dalam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi dan dipengaruhi adanya ruang dan waktu, ini juga merupakan suatu bukti
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nyata keterbatasan manusia yang hakikatnya sebagai makhluk ciptaan. Berkaitan dengan ruang dan waktu, kehidupan manusia akan dikondisikan oleh pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang dalam kehidupan manusia. Dengan adanya ruang ini, seluruh manusia tidak mungkin berada dalam dua tempat pada waktu yang sama, maka peran alat komunikasi dan transportasi menjadi sangat penting. b. Aspek Kepedulian Siapa saja yang menjadi objek/sasaran kepedulian kita? Masyarakat umum tentunya dengan tidak memandang status masyarakat tersebut. Mestinya kita penuhi hati kita dengan pertanyaan “Apa yang dapat kita lakukan untuk masyarakat, apa yang dapat kita lakukan untuk negara atau daerah kita?” bukan “apa yang kita dapat dari negara atau daerah kita?”. Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini, seseorang memerlukan kemampuan kepekaan sosial, kapan dan di mana kita harus melakukan action. Kemudian kepekaan, kejadian dan kecepatan untuk memperoleh informasi tentang adanya suatu hal yang memerlukan bantuan kita. Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, diharapkan kesenjangan sosial atau jarak sosial dapat dipersempit, dan kita dapat memberikan kontribusi dalam bentuk upaya perawatan dan peningkatan modal sosial (social capital) bangsa Indonesia dalam rangka menuju kenyamanan dan ketenteraman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat tingkatan dalam menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Mengalami peduli. 2) Berlatih peduli. 3) Memulai dan mempertahankan hubungan peduli. 4) Terus peduli, berrefleksi, dan perbaikan. 4. Cara Mengembangkan Sikap Peduli Mengembangkan sikap peduli dapat dilakukan pada saat dini yang diawali dari sekolah dasar oleh guru kelasnya saat mengajar. Mengembangkan sikap peduli dapat ditumbuhkan melalui ide-ide untuk menciptakan komunitas pelajar peduli yang ditemukan dalam praktek sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dengan menggunakan lima prinsip berikut: a. Semua peserta mempertimbangkan dan berkontribusi satu sama lain. b. Hubungan positif dengan orang dewasa dan anak. c. Setiap anak memiliki kekuatan dan kepentingan memberikan kontribusi pada keseluruhan fungsi kelompok. d. Lingkungan belajar dirancang untuk melindungi anak. e. Lingkungan terorganisir dan contoh-contoh sikap peduli diberikan secara rutin. 5. Alasan Perlunya Sikap Peduli terhadap Sesama a. Menciptakan suasana hati yang riang terhadap sesama untuk membantu apa yang ada dalam lingkungan sekitar. b.
Untuk menujukkan bahwa kita menyukai apa yang dilakukan terhadap sesama untuk membantu apa yang ada dalam lingkungan sekitar.
Refleksi Petunjuk Berilah tanda pilih (V) di depan alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda pada tempat yang disediakan!
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Seberapa bermanfaatkah kegiatan yang anda ikuti bagi anda sendiri? …… Sangat bermanfaat ……… Bermanfaat
………Kurang
bermanfaat 2. Apakah kegiatan seperti yang anda ikuti saat ini, sebaiknya diberikan juga kepada kelas lain? ……. Ya
…….. Tidak
3. Apakah manfaat utama dari kegiatan yang anda ikuti bagi anda sendiri ? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………… 4. Definisikanlah pengertian “kepedulian terhadap sesama” menurut rumusan/kata-katamu sendiri !
5. Tuliskanlah di bawah ini ciri-ciri orang yang peduli terhadap sesama: ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………............ 6. Berilah contoh-contoh perbuatan yang menunjukkan sikap peduli terhadap sesama. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
MENGHARGAI ORANG LAIN Rancangan Pelayanan No 1 2
Keterangan Menghargai Orang Lain Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
8
Topik/Nilai karakter Tugas Perkembangan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Sasaran Standard Kompetensi Kompetensi Dasar
9
Indikator
10
Materi
11 12 13 14 15 16 17
Metode Waktu Tempat Media Mitra Kolaboratif Prosedur Penilaian/ Evaluasi
18
Rencana Tindak Lanjut
Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk merencanakan suatu proyek yang memberi kesempatan menerapkan menghargai orang lain. Pada saat kegiatan dimulai siswa diperkenankan untuk memiliki ide masing-masing dalam menyelesaikan proyek
19
Sumber Pustaka
http://revinamanurung.blogspot.co.id/2015/11/menghargai-danmenghormati-orang-lain.html
3 4 5 6 7
Pribadi-Sosial Bimbingan kelas/kelompok Pemahaman dan pengembangan Siswa SMP kelas VII Peserta didik mampu memahami dan mengembangkan kemampuan untuk menghargai orang lain Peserta didik dapat mengaplikasikan dan mempraktekkancara menghargai orang lain dengan benar 1. Menjelaskan pengertian menghargai orang lain. 2. Menemukan manfaat dari menghargai orang lain. 3. Menyebutkan contoh-contoh menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari 1. Pengertian menghargai orang lain 2. Manfaat menghargai orang lain 3. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif 4. Penggalian nilai-nilai karakter Tanya jawab, sharing, dan diskusi antar siswa 2x30’ Ruang Kelas (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan) Alat tulis, kertas, LCD, laptop Guru BK. Ikuti skenario layanan 1. Laiseg : Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self assessment
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO.
Kegiatan
1.
Pembukaan Salam -Pengantar kegiatan
Guru
-
-
Membuka pertemuan dengan memberi salam dan sapa. Memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari ini
Siswa
-
Menyambut salam dari guru - Memperhatikan penjelasan guru
Durasi
5’
2.
Penjelasan materi/topik
Menjelaskan materi “Menghargai Orang Lain”.
Memperhatikan penjelasan materi “Menghargai Orang Lain” yang diberikan oleh guru.
10’
3.
Game
Memberikan intruksi dan peraturan untuk siswa .
Memperhatikan dan mengikuti arahan intruksi guru
30’
4.
Presentasi hasil
Mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil prakaryanya.
Mempresentasikan hasil karya bersama kelompok dihadapan teman-teman.
10’
5.
Sharing
Mempersilahkan dan meminta siwa untuk men-sharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai permainan tersebut.
Men-sharing-kan apa yang telah direfleksikan mengenai permainan tersebut.
10’
6.
Penutup - Kesim pulan/ Peneg uhan - Salam penut up
5’ -
-
Memberikan penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. Memberi salam penutup pada siswa.
Mendengarkan, memperhatikan, mengerti, dan memahami akan bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama. Menyambut salam dari guru dengan bersemangat.
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HANDOUT/ MATERI MENGHARGAI ORANG LAIN Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sangat ingin dihargai oleh rekan kita, baik disekolah, dirumah, dikantor dan dimanapun kita berada. Kata menghargai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti bermacam-macam, di antaranya memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, menaksir harga, memandang penting (bermanfaat, berguna), menghormati. Karya orang lain adalah hasil perbuatan manusia berupa ‘suatu karya’ yang baik (positif) yaitu hasil dari ide, gagasan manusia seperti seni, karya budaya, cipta lagu, mesin, atau sesuatu produk yang bermanfaat atau berguna untuk orang lain. Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia. Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin dihargai. Kecenderungan sebagai manusia secara alamiah adalah keinginan untuk mendapat tanggapan atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Kebutuhan untuk menuangkan ekspresi diri secara positif telah mendorong setiap orang untuk terus menghasilkan karya terbaik demi kebaikan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, upaya dan hasil karya kreatif yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak sudah selayaknya memperoleh penghargaan yang positif pula. Menghormati dan menghargai hasil karya orang lain harus dilakukan tanpa memandang derajat, status, warna kulit, atau pekerjaan orang tersebut karena hasil karay merupakan pencerminan dari pribadi seseorang. Berkarya artinya melakukan atau mengerjakan
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu sampai menghasilkan sesuatu yang menimbulkan kegunaan atau manfaat dan berarti bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Di Binus Center Syahdan sangat menganjurkan pegawainya agar saling menghargai antara satu sama lain. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih lebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun. Seperti contoh: ketika bersama-sama menghadapi persoalan atau masalah tertentu dalam suatu pekerjaan salah satunya yaitu salah meng-input TBP, sebagai teamwork kita harus berusaha saling memberi dan menerima saran, pendapat, atau nasihat dari orang lain yang pada awalnya pasti akan terasa sulit. Sikap dan perilaku ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah mampu menekan ego pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melalui pendidikan akhlak. Selanjutnya, ia akan selalu terdorong untuk menjadi yang lebih baik dan berusaha agar kesalahannya tidak terulang kembali. Mengapa harus menghargai orang lain? Pada paragraph dibawah ini saya akan membahas mengenai mamfaat saling menghormati dan saling menghargai, suka atau tidak, kita hidup dengan berinteraksi dengan orang lain. Lalu, bagaimana cara kita membina hubungan baik dengan orang lain agar hidup kita menjadi lebih menyenangkan? 1.
Saling membutuhkan
Pernahkah kalian membayangkan jika segala sesuatu harus dilakukan sendiri: bekerja sendiri tanpa dibantu oleh costomer service lainnya? Menerima costomer sendiri? Sampai ketika ada suatu masalah kalian mengambil keputusan sendiri? Pasti itu sangat melelahkan, merepotkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan oleh diri kita sendiri. Pasti ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri dengan baik. Sebagai contoh atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membutuhkan bawahan, begitu pula sebaliknya perusahaan membutuhkan karyawan dan konsumen, serta pemimpin membutuhkan anak buah. Tentu saja kondisi ini berlaku pula sebaliknya. Jadi intinya: kita semua saling membutuhkan. 2.
Saling Menguntungkan
Selain saling membutuhkan, ternyata kita semua juga bisa saling menguntungkan. Kita merasa beruntung karena bisa berbagi dengan orang lain: kita mendapat pemasukan uang dan mendapat kepuasan karena ada orang lain yang mau menggunakan hasil karya kita. Orang lain juga merasa diuntungkan dengan kebaradaan kita karena mereka bisa mendapatkan apa yang mereka perlukan dari kita.Misalnya, perusahaan merasa diuntungkan karena adanya costomer service dan karyawan lainnya sehingga perusahaan mendapat pemasukan. 3.
Saling Mengisi
Tidak ada satu orang pun yang benar-benar serupa dengan orang lain. Anak kembar sekalipun memiliki perbedaan. Kita memiliki perbedaan dalam kepribadian, talenta, kemampuan, gaya hidup, kebiasaan, dan kebutuhan. Namun perbedaan inilah yang membuat hidup menjadi lebih kaya, bervariasi, dan menyenangkan karena kita bisa saling mengisi. 4.
Saling Menguatkan
Selain perbedaan, persamaan pun bisa menguntungkan. Orang-orang yang memiliki persamaan bisa saling bekerja sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu kata pepatah. Rupanya pepatah ini muncul dari kesadaran bahwa dengan bekerja sama, segala sesuatu akan terasa lebih mudah. Masalah menjadi lebih ringan dan menjadi lebih mudah dicarikan solusinya jika dipecahkan bersama.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
KERJA SAMA No
Keterangan
1
Pokok Bahasan
Kerja sama
2
Tugas Perkembangan
Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3
Bidang Bimbingan
Pribadi sosial
4
Jenis Layanan
Layanan Informasi
5
Fungsi Bimbingan
Pemahaman dan Pengembangan
6
Sasaran
Siswa SMP Kelas VII
7
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami pentingnya kerja sama
8
Kompetensi Dasar
Siswa memiliki karakter kerja sama
9
Indikator
9.1 siswa dapat mendefinisikan pengertian kerja sama. 9.2 siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang membantu siswa memiliki karakter kerja sama . 9.3 siswa dapat mempraktekkan perilaku kerja sama.
10
Materi
Handout “kerja sama” 10.1 definisi kerja sama 10.2 faktor pendukung karakter kerja sama 10.3 hal-hal yang menghambat kerja sama
11
Metode
Tanya jawab,share, permainan dan refleksi dan sharing.
12
Waktu
1x45 menit
13
Tempat
Di kelas
14
Media
Laptop, LCD, Alat tulis
15
Prosedur
Terlampir
16
Penilaian
Refleksi/Evaluasi secara spontan, self assessment scale
17
Rencana Tindak Lanjut
17.1Mengajak siswa merefleksikan apakah saya sudah dapat menentukan proses penetapan cita-cita.
18
Sumber Pustaka
http://www.pelajaransekolahonline.com/2017/27/pengertiankerjasama-menurut-ahlibentuk-bentuk-dan-manfaat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama-terlengkap.html
Skenario (Pelayanan Bimbingan) No
1
Kegiatan Salam Pembukaan
Guru -Guru menyapa siswa-siswi dengan penuh semangat
Siswa -Siswa menyambut
Dur asi 5’
sapaan dari guru dengan penuh semangat
2
Pengantar Singkat Kegiatan
Guru memberikan pengantar terkait kegiatan pada hari ini
Siswa memperhatikan 5’ penjelasan guru
3
Memberikan penjelasan materi
Guru menjelaskan kembali materi dengan mengunakan slide .
Siswa meninjau
10’
kembali permainan yang baru saja dilakukan dan memaknainya serta menjawab pertanyaan dari guru secara spontan.
4
Kegiatan Inti: Dinamika kelompok
Guru menjelaskan dan
Siswa memperhatikan 30’
memberikan intruksi terkait
guru dan memulai
proyek “membuat tempat pensil
kegiatan sesuai
dari kertas”
intruksi yang dibuat guru.
Refleksi atas pengalaman Permainan
Guru mengajak siswa untuk meninjau kembali permainan yang baru saja dilakukan dengan panduan pertanyaan berikut: 117
Siswa menjawab pertanyaan guru dan melakukan sharing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pikiran dan perasaan apa yang muncul saat melakukan kegiatan tersebut? 2. Tantangan/kesulitan apa yang dialami?
3. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kegiatan ini?
5
Kesimpulan
6
Mengisi self assessment scale dan tes karakter kerjasama
Guru memberikan benang merah dari seluruh kegiatan yang dilakukan Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk mengisi self assessment scale dan tes kerjasama
Siswa mendengarkan kesimpulan dari guru
5’
Siswa mengisi lembar 10’ penilaian self assessment scale dan tes kerjasama
Handout/Materi Layanan Pengertian Kerja Sama Menurut Ahli 1. Zainudin Menurut Zainudin, Kerjasama ialah seseorang yang mempunyai kepedulian terhadap orang lain atau sekelompok orang hingga terbentuk suatu kegiatan yang sama dan menguntungkan semua anggota dengan dilandasi rasa saling percaya antar anggota serta menjunjung tinggi norma yang berlaku. Kerjasama menurut Zainudin merupakan kerjasama dalam bidang organisasi yang merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan bersama-sama antar anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota organisasi. 2. Pamudji Menurut Pamudji, Kerjasama ialah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan melakukan interaksi antar indivindu yang melakukan kerjasama hingga tercapai tujuan yang dinamis.Terdapat tiga unsur yang terkandung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama yakni orang yang melakukan kerjasama, adanya interaksi dan adanya tujuan yang sama. Bentuk-Bentuk Kerjasama Terdapat 5 bentuk kerjasama yaitu : 1. Bargaining / Tawar Menawar Bargaining yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perjanjian pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. 2. Koalisi Koalisi yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perpaduan antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. 3. Cooptation Cooptation yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya proses penerimaan hal baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik dalam suatau organisasi agar lebih seimbang. 4. Joint venture atau usaha patungan Joint venture yaitu kerjasama yang terbentuk antara banyak pihak dengan latar belakang yang berbeda karena adanya proyek-proyek besar untuk menyukseskan suatu tujuan. 5. Kerukunan Kerukunan merupakan bentuk kerjasama yang didasari atas kerukunan yang terjalin antar individu atau kelompok. Cara Membangun Kerjasama Hal-hal yang diperlukan diperhatikan dalam membangun sebuah kerjasama, diantaranya:
Penentuan Tujuan Kerjasama
Persiapan Profil
Membuat sebuah pesan yang positif
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghargai setiap perbedaan pendapat dan kebiasaan rekan kerja
Berfokus kepada kualitas
Memberi tawaran bantuan
Menunjukan sikap antusiasme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Tes Meningkatkan Kerjasama
Heny Listiyani Putri 131114023
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Identitas Responden Nama : No. Absen : Jenis Kelamin : B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pentunjuk di bawah ini dengan teliti. 2. Pilihlah jawaban a, b, c atau d sesuai dengan keadaan dirimu sebenarnya. 3. semua jawaban benar. 4. Silanglah(X) jawaban yang paling sesuai dengan dirimu pada lembar jawaban yang sudah tersedia. Contoh: jika kamu memilih jawaban A, maka berilah tanda silang (X) pada kolom A, di lembar jawab yang tersedia.
Good Luck yaa..
1. Ketika saya berbeda pendapat dengan teman. Saya melakukan? a. Saya tetap mendengarkan dan menerima pendapatnya b. Saya mencoba memahami pendapat teman saya tersebut c. Saya langsung menyetujui pendapatnya d. Saya menerimanya dan mencari jalan keluar supaya tetap adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Saya berasal dari suku Jawa, teman-teman di kelas berasal dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Maka yang saya lakukan adalah? a. Saya memilih teman yang sama-sama berasal dari suku Jawa supaya dapat berkomunikasi dengan nyaman b. Saya memilih teman yang hanya ingin berteman dengan saya c. Saya bersikap baik dengan sesame teman yang berasal dari suku Jawa saja d. Saya berteman dan bersikap baik pada teman satu suku maupun berbeda suku 3. Ketika saya mengetahui teman saya berselisih dengan teman saya yang lain. Maka saya melakukan? a. Saya akan memilih teman yang paling dekat dengan saya b. Saya menjadipenengah bagi teman-teman saya c. Saya tidak ikut campur dalam masalah orang lain d. Saya membantu memecahkan masalah yang membuat perselisihan antara mereka 4. Ketika saya merusakkan barang milik teman. Saya melakukan? a. Saya meminta maaf kepada teman saya b. Saya menganti barang tersebut dengan yang baru c. Saya memperbaiki dan menghiburnya supaya ia tidak marah d. Sayamemintamaafdanberusahauntukmemperbaikibarangny a 5. Jika saya memiliki teman yang kurang beruntung dibandingkan saya. Maka saya melakukan? a. Saya akan mengasihaninya b. Saya akan merangkul dan menguatkannya c. Saya mendekati serta merangkulnya supaya ia tetap kuat d. Saya akan menolongnya
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kamu memiliki kegemaran bermain basket sedangkan, teman dekatmu memilih sepak bola sebagai kegemarannya. Maka apa yang kamu lakukan? a. Saya mengajaknya untuk menyukai basket b. Saya mengikutinya menyukai sepak bola c. Saya memberikannya semangat supaya lebih berprestasi dalam bidangnya d. Saya mengajarinya bermain basket 7. Ketika kamu berangkat ke sekolah tiba-tiba dia jalan kamu bertemu dengan seorang kakek terjatuh dari sepedanya dan lengannya terluka. Dalam situasi tersebut apa yang kamu lakukan? a. Saya meminta bantuan dari orang lain untuk menolong kakek tersebut b. Saya akan berhenti untuk menolong kakek itu terlebih dahulu c. Saya mendoakan saja supaya kakek itu tidak terluka parah d. Saya memberi uang saja kepada kakek itu untuk berobat 8. Ketika kamu sedang belajar kelompok bersama teman-teman sekolahmu di rumah tiba-tiba ibumu menyuruhmu membeli sesuatu di warung terdekat. Lalu apa yang kamu lakukan? a. Saya meminta ijin kepada teman-teman terlebih dahulu untuk membantu ibu sebentar b. Saya meminta ibu untuk menunggu terlebih dahulu sampai belajar kelompok usai c. Saya meminta adik/orang lain untuk menolong ibu d. Saya hanya mengiyakan perintah ibu terlebih dahulu 9. Suatu hari kamu hanya membawa uang saku pas-pasan dan kebetulan saat itu di sekolahmu siswa-siswi diminta menyumbang untuk korban bencana alam di suatu daerah. Lalu apa yang kamu lakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Saya memilih untuk mendoakan para korban bencana saja b. Saya menyumbangkan semua uang yang saya bawa pada saat itu c. Saya akan menyusul untuk menyumbang ke esokan harinya d. Saya meminjam uang teman terlebih dahulu 10. Ketika salah satu tetangga muada yang mengalami musibah. Apa yang kamu lakukan? a. Saya
datang
kerumahnya
untuk
membantu
dan
menghiburnya b. Saya ikut bersedih atas apa yang dialaminya c. Saya mendoakannya d. Saya memberikan bantuan berupa uang 11. Ayah memberikan uang jajan yang lebih untukmu dan disaat yang bersamaan saudaramu tidak memiliki cukup uang untuk membeli peralatan sekolahnya. Maka yang kamu lakukan? a. Saya meminta ayah untuk memberikan uang kepada saudara saya b. Saya meminjamkan uang kepadanya c. Saya meminta saudara saya untuk bersabar sampai uangnya cukup untuk membeli peralatan sekolahnya d. Saya membelikan peralatan yang dibutuhkan oleh saudara saya 12. Suatu hari kamu merasa sangat lapar dan ketika jam istirahat kamu ingin segera pergi ke kantin untuk membeli makanan. Disaat yang bersamaan pada jam istirhat teman dekatmu sakit dan harus dibawa ke UKS. Lalu apa yang kamu lakukan? a. Saya terlebih dahulu menolong dan mengantarkan teman saya ke UKS b. Saya
meminta
bantuan
dari
teman
lain
supaya
mengantarkannya ke UKS c. Saya pergi ke kantin sebentar lalu mengantarnya ke UKS
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Saya mengantarnya ke UKS sebelum jam istirahat 13. Ketika sedang berkemah temen-teman satu kelompok mu tidak membawa bekal makanan yang cukup untuk beberapa hari dan ibumu membekalimu dengan banyak makanan. Lalu apa yang kamu lakukan? a. Saya akan menyimpan makanan tersebut supaya saya sepenanggungan dengan teman-teman dan tetap kompak dalam satu kelompok b. Saya akan membagi makanan saya untuk bersama-sama c. Saya tidak akan memperlihatkan bekal yang diberikan ibu supaya teman-teman tidak merasa berkecil hati dengan saya d. Saya akan memberikan setengah dari bekal saya untuk teman-teman kelompok 14. Ketika kamu menjadi ketua kelompok belajar bersama dan banyak anggota mu mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya. Lalu apa yang kamu lakukan? a. Saya mengajari teman satu persatu supaya mereka benarbenar dapat mengerjakan tugasnya b. Saya mengajari teman secara bersamaan c. Saya meminjamkan buku saya untuk dipelajari d. Saya
memberimotivasi
supaya
mereka
berusaha
megerjakan tugasnya 15. Pada hari minggu pagi kamu ingin pergi kerumah teman, dan saat itu juga ayahmu meminta bantuanmu untuk membantunya membersihkan pekarangan rumah karena nanti siang rumahmu akan digunakan untuk acara pertemuan keluarga. Apa yang kamu lakukan? a. Saya akan membersihkan pekarangan rumah setelah sepulang dari rumah teman b. Saya meminta bantuan orang lain supaya membersihkan pekarangan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Saya membantu membersihkan pekarangan rumah terlebih dahulu sebelum pergi bermain d. Saya membersihkan setengah pekarangan rumah lalu sisanya saya bersihkan sepulang bermain 16. Ketika jam istirahat berlangsung. Apa yang kamu lakukan? a. Saya bermain di luar kelas bersama teman dekat saya b. Saya senang mengunakan waktu istirahat untuk membaca buku/novel/komik. dll c. Saya bermain dan mengobrol dengan teman berbeda kelas d. Saya senang berkumpul bersama semua teman-teman yang ada 17. Ketika di sekolahmu ada pensi atau sebuah pertunjukan. Apa yang kamu lakukan? a. Saya asik menonton sendirian b. Saya menonton pensi dengan teman dekat saya di sekolah c. Saya menikmati pensi sambil bercanda dan tertawa bersama semua teman-teman d. Saya lebih senang untuk ikut tampil dalam pensi 18. Ketika kamu sedang merasa sedih atau bosan. Apa yang kamu lakukan? a. Saya memilih mendengarkan musik dirumah sendirian b. Saya pergi keluar mencarihiburan di keramaian c. Saya bertemu dengan teman dekat saya d. Saya bermain dengan adik/saudara 19. Jika kamu mendapat giliran untuk piket kebersihan kelas. Apa yang kamu lakukan? a. Saya segera membersihkan ruang kelas tanpa diminta b. Saya lebih senang jika membersihkan kelas bersama dengan kelompok petugas piket c. Saya lebih senang jika membersihkan kelas sendirian
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Saya membersihkan kelas jika ada teman yang mau membantu membersihkan 20. Saat sedang berkumpul bersama teman-temanmu dirumahmu tibatiba teman-temanmu mengatakan bahwa ia lapar. Saat itu ibu mu tidak ada dirumah sehingga tidak ada makanan dirumah. Pada kondisi tersebut apa yang kamu lakukan? a. Saya memasak bersama teman-teman untuk dimakan bersama b. Saya membelikan makanan untuk teman-teman c. Saya meminta teman untuk meganggap rumah saya sebagai rumahnya sendiri sehingga ia boleh memasak sendiri d. Saya sendiri yang akan memasak untuk teman-teman kemudian dimakan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Skala Tilik Diri Kerjasama Nama : Jenik Kelamin : No Absen : Petunjuk Pengisian Teman-teman bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban mu pada kolom alternatif jawaban dengan cara mencentang (√) sesuai dengan situasi dan kepribadian Kamu saat ini dan jawablah dengan sejujurjujurnya. Keterangan: SS : Sangat Sering JR : Jarang S : Sering TP : Tidak Pernah NO
PERNYATAAN
1.
Saya segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan
2.
Saya mau berteman dengan orang lain yang berbeda agama,,ras dan suku
3.
Saya senang dapat menjadi pendengar yang baik bagi orang lain
4.
Saya menyapa setiap teman yang saya temui
5.
Saya senang memberikan pujian untuk orang lain
6.
Ketika teman memiliki pendapat yang berbeda. Saya mencoba menerimanya
7.
Ketika ada orang lain yang meminta pertolongan, saya siap membantu
8.
Meskipun saya sedang sedih, saya senang dapat menghibur teman
9.
saya senang mendahulukan kepentingan orang lain
10.
Saya senang membantu meringankan pekerjaan orang tua
11.
Ketika orang lain mengalami musibah saya datang untuk membantu
12.
Saya senang menyisihkan uang saku untuk diberikan kepada orang yang tidak mampu
13.
Saya senang mengikuti kerja bakti di lingkungan rumah maupun sekolah
14.
Saya bangga apabila saya dapat berperan di dalam kelompok
15.
Saya meluangkan waktu untuk membantu orang tua menyelesaikan pekerjaan rumah
16.
Saya terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi di sekolah maupun di luar sekolah
129
SS SR JR TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17.
Saya merasa percaya diri ketika bertemu banyak orang
18.
saya senang berada di keramaian
19.
Saya senang menyelesaikan tugas kelompok bersama-sama
20.
Saya memilih bekerja bersama kelompok da ripada mengerjakan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
HASIL PRETEST
SI
1
2
3
4
5
6 7 8
9
S
1 1 1 1 1 1
1
1
1
1
2
T
0 1 2 3 4 5
6
7
8
9
0
O
W
T
A
A L S K O R
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3 3
2
2
2
3
3
3
2
2
43
2
1
1
2
1
2
3
2
3
1
1
2 2
3
1
2
3
1
1
1
1
34
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2 3
3
1
2
3
1
1
1
1
30
4
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1 2
3
1
2
3
1
1
1
1
31
5
2
1
2
3
3
2
2
2
2
2
2 3
2
1
1
3
3
1
1
1
39
6
2
2
1
3
2
2
2
1
2
2
2 2
2
1
2
2
2
1
1
1
35
7
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2 1
1
2
1
2
1
3
1
1
28
8
2
1
1
3
2
2
1
2
2
3
1 2
1
1
3
1
3
3
1
3
38
9
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
3 3
2
1
2
2
3
1
1
1
35
10
2
2
1
2
3
2
2
3
3
2
3 1
1
3
2
3
3
2
2
3
45
11
1
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2 2
3
2
2
3
3
3
2
2
38
12
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2 1
3
2
2
2
3
1
1
1
31
13
2
1
3
2
2
2
1
2
2
3
3 2
2
2
3
3
2
3
3
3
46
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2
1
1
1
2
2
3
3
3
2
3 3
2
3
2
3
2
1
3
2
44
15
2
1
3
1
2
2
3
2
2
1
3 4
3
2
1
3
3
2
2
2
44
16
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2 3
2
1
2
2
2
3
3
3
40
17
2
2
2
2
3
1
2
1
2
1
2 2
1
1
2
2
3
3
1
1
36
18
2
1
3
1
2
2
2
2
2
2
3 2
2
3
2
1
3
2
2
1
40
19
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2 2
2
3
4
3
3
2
2
2
49
20
1
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3 3
2
1
3
3
3
1
1
1
46
21
3
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2 2
3
1
2
2
3
2
3
2
41
22
2
1
2
1
2
2
2
3
2
2
2 3
3
1
2
3
2
3
1
1
40
23
1
1
2
2
2
3
2
2
3
4
3 2
1
3
4
2
3
2
4
2
48
24
1
2
3
1
3
2
1
2
3
2
4 3
2
2
2
3
3
2
1
1
43
25
2
2
3
2
2
2
2
3
2
1
2 3
1
2
1
2
3
3
2
2
42
26
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2 1
1
1
3
1
1
3
1
1
30
27
1
1
3
3
3
2
1
1
1
2
2 2
1
2
3
2
2
1
1
1
35
28
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
1 2
2
2
2
3
4
3
3
3
39
29
1
1
3
3
2
2
1
3
3
3
3 3
1
1
3
4
3
2
2
1
45
4 8
3 7
5 7
5 2
6 2
5 7
4 9
5 5
5 9
5 5
6 6 7 7
5 7
4 9
6 4
7 2
7 2
5 9
5 0
4 7
11 35
1 . 6 5
1 . 2 7
1 . 9 6
1 . 7 9
2 . 1 3
1 . 9 6
1 . 6
1 . 8 9
2 . 0 3
1 . 8 9
2 2 . . 3 3
1 . 9 6
1 . 6
2 . 2 0
2 . 4 8
2 . 4 8
2 . 0 3
1 . 7 2
1 . 6 2
39 .1 4
JU M L A H R A T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A-
5
6
6
3
8
6
9
7
4
7
R A T A
133
1 1
6
9
7
3
3
4
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
HASIL POST TEST
iswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2
4
2
3
2
4
4
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
2
4
2
3
4
4
1
2
1
3
4
3
4
3
4
3
1
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
2
2
4
4
4
1
4
3
3
4
4
3
2
4
3
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
2
4
3
2
4
4
4
1
4
4
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
1
3
4
3
3
2
4
2
3
2
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
1
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
2
4
1
4
3
3
3
3
4
2
2
2
4
4
4
2
4
4
4
2
3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 3
4
4
4
2
4
4
4
1
2
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
3
4
3
3
4
4
3
2
4
4
4
2
4
2
4
3
3
1
4
4
3
4
2
4
4
3
2
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
1
3
1
1
4
1
3
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
2
4
4
3
2
3
2
4
4
4
4
3
4
2
3
1
4
2
4
1
4
1
2
4
3
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
87
114
101
100
71
111
104
109
89
92
92
103
107
99
95
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah Ratarata
3.00 3.93 3.48 3.45 2.45 3.83 3.59 3.76 3.07 3.17 3.17 3.55 3.69 3.41 3.2
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
SKALA PENILAIAN DIRI PRATINDAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
1
2
1
2
3
2
3
1
1
2
2
3
1
2
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
3
3
1
2
3
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
2
3
1
2
3
1
1
1
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
1
1
3
3
1
2
1
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
3
1
1
3
2
2
1
2
2
3
1
2
1
1
3
1
3
3
1
1
2
2
2
2
1
2
1
3
3
2
1
2
2
3
1
2
1
2
3
2
2
3
3
2
3
1
1
3
2
3
3
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
3
2
2
2
3
1
1
3
2
2
2
1
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
1
1
1
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
1
1
3
1
2
2
3
2
2
1
3
4
3
2
1
3
3
2
2
3
2
1
2
2
2
3
137 1
2
2
2
2
1
2
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
2
3
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
2
3
3
1
3
1
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
1
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
3
3
3
1
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
3
1
2
2
3
2
1
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
3
1
2
3
2
3
1
2
2
2
3
2
2
3
4
3
2
1
3
4
2
3
2
2
3
1
3
2
1
2
3
2
4
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
1
2
3
1
2
1
2
3
3
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
3
1
1
3
1
3
3
3
2
1
1
1
2
2
2
1
2
3
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
1
2
2
2
2
3
4
3
1
3
3
2
2
1
3
3
3
3
3
1
1
3
4
3
2
37
57
52
62
57
49
55
59
55
67
67
57
49
64
72
72
59
1.276 1.966 1.793 2.138 1.966 1.69 1.897 2.034 1.897 2.31 2.31 1.966 1.69 2.207 2.483 2.483 2.034
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 1
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2
2
3
3
3
4
3
2
3
2
2
2
3
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
3
3
4
2
2
4
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
4
4
4
3
4
3
4
2
1
2
3
2
2
3
3
2
3
2
4
3
2
2
2
2
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
2
2
3
3
4
2
1
2
1
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
4
4
3
2
3
3
2
2
3
3
2
4
3
2
3
4
2
2
3
4
3
3
3
4
3
2
4
4
4
4
2
2
2
2
4
1
2
2
4
1
2
2
4
2
4
4
4
2
2
2
4
3
4
2
2
3
3
4
2
3
1
3
2
3
2
2
3
2
1
2
3
2
2
1
2
2
4
4
2
3
4
2
3
3
3
3
2
1
3
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
3
3
2
2
1
3
3
3
2
2
1
1
3
2
1
3
1
2
2
2
2
2
1
3
2
3
2
1
1
2
2
1
2
3
2
3
2
1
2
3
3
1
2
2
1
1
2
3
3
2
3
2
1
3
4
2
2
2
2
2
1
3
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
3
1
2
2
1
2
2
3
1
2
2
1
1
1
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
1
1
2
3
1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
3
3
1
3
2
1
3
2
2
2
1
1
2
2
3
2
2
3
4
3
2
1
3
4
65
62
68
63
62
72
68
70
67
70
69
67
70
68
70
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah Ratarata
2.24 2.14 2.34 2.17 2.14 2.48 2.34 2.41 2.31 2.41 2.38 2.31 2.41 2.34 2.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10 SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 2
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
4
4
3
3
2
4
3
2
3
4
3
2
2
3
4
4
4
3
2
3
3
4
4
3
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
4
2
2
3
3
2
2
1
2
2
1
2
2
2
4
4
4
2
3
3
2
3
3
4
2
2
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
4
2
2
2
4
2
2
2
2
1
2
4
2
2
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 3
4
3
4
3
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
4
3
3
2
4
3
2
4
4
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
2
3
2
2
2
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
3
4
3
2
3
3
4
2
3
2
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
2
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
1
3
4
4
4
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
2
2
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
1
2
2
4
3
3
3
99
109
94
86
83
97
90
87
79
88
79
75
87
89
83
3.1
3
28 29 Jumlah Ratarata 3.41 3.76 3.24 2.97 2.86 3.34
2.72 3.03 2.72 2.59
3
3.07 2.86
LAMPIRAN 11 SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 3
Siswa
1
2
3
4
5
6
143
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 3
3
2
4
2
3
3
2
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
3
2
2
2
2
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
4
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
4
3
4
2
3
2
3
4
2
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 3
3
4
4
2
3
4
2
2
3
2
2
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
2
4
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
4
4
3
4
4
4
3
3
1
2
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
4
4
3
3
2
4
3
2
3
4
3
3
2
3
4
2
4
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
96
108
94
89
80
96
89
88
84
85
93
85
91
90
88
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah 3.31 3.72 3.24 3.07 2.76 3.31 3.07 3.03 2.9 2.93 3.21 2.93 3.14 3.1 3.03
Ratarata 3
3
2
4
2
3
145
3
2
4
4
4
3
4
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 12
Hasil Uji Validitas Pre-Test
No Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Parameter
Keputusan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.256 .181 29 .558** .002 29 .259 .175 29 .435* .018 29 -.065 .737 29 .354 .060 29 .550** .002 29 .380* .042 29 .283 .137 29 .384* .040 29 .339 .072 29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.362 .054 29 .260 .173 29 .250
i
Valid
Valid
Valid
Valid
Revisi
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17
18
19
20
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.190 29 .522** .004 29 .219 .254 29 .116 .549 29 .071 .714 29 -.026 .893 29 .523** .004 29
Valid
Revisi
Revisi
Revisi
Revisi
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 13
Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri NO 1
Parameter
Hasil Hitung
Pearson Correlation
.171
Sig. (2-tailed)
.375
N 2
Pearson Correlation
.188
Sig. (2-tailed)
.329
.435*
Pearson Correlation
29
Pearson Correlation
.317
Sig. (2-tailed)
.094
N
.387*
Pearson Correlation
29
Pearson Correlation
.273
Sig. (2-tailed)
.152
N
.394*
Pearson Correlation
Valid
.035
N
29 .633**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Valid
.000
N 9
Valid
29
Sig. (2-tailed)
8
Valid
.038
N
7
Valid
29
Sig. (2-tailed)
6
Valid
.018
N
5
Revisi
29
Sig. (2-tailed)
4
Revisi
29
N 3
Keputusan
29 .714**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
iii
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
29 .394*
29 -.149
Revisi
.440 29 .471**
Valid
.010 29 Valid
29 .376*
Valid
.045 29 .594**
Valid
.001 29
Sig. (2-tailed)
.443
Sig. (2-tailed)
Valid
.034
.148
Pearson Correlation
Valid
.003
Pearson Correlation
N 19
.533**
.050
Pearson Correlation
Valid
29
Sig. (2-tailed)
N
18
.004
.367
Sig. (2-tailed)
17
.513**
Pearson Correlation
N 16
29
Revisi
29 .614** .000
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 20
29 .480**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.008
N
29
v
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 14
Reliabilitas Item Tes Karakter Kerja Sama Reliability Statistics Cronbach's Alpha
0,492
N of Items
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 15 Reliabilitas Skala Penilaian Diri Karakter Keja Sama Reliability Statistics Cronbach's Alpha
0,719
vii
N of Items
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 16
Uji Sampel Berpasangan Pre dan Post Test Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 Descriptive Statistics N Minimu Maximum Mean Std. Deviation m 29 54 75 64.6897 5.41891 Pretest 29 52 75 65.6897 5.47138 Posttest Ranks N postest – pretest
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank
13a
12.23
159
14b
15.64
219
2c 29
Keterangan : a. posttest < pretetest b. posttest > pretest c. posttest = pretest Test Statisticsb postest – pretest -.721a Z Asymp. Sig. (2.471 tailed)
A. Based on negative ranks B. Wilcoxon Signed Ranks Test
LAMPIRAN 17
Sum of Ranks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman Observasi No
Perilaku Yang Diamati
Frekuensi (1-10)
1.
Mendengarkan dengan baik
2.
Memperhatikan dengan baik
3.
Menciptakan suasana yang kondusif
4.
Tidak memotong pembicaraan orang lain
5.
Memberikan kesempatan pada teman
6.
Membantu teman yang mengalami kesulitan
7.
Mendahulukan kepentingan teman
8.
Tidak menganggu kelompok lain yang sedang bekerja
9.
Kurangnya bersemangat dalam mengikuti kegiatan
10.
Pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas kelompok
11.
Kurang terlibat dalam menyumbangkan ide
12.
Kekompakan bekerja dalam kelompok
13.
Aktif dalam berkegiatan
14.
Berselisih dengan teman satu kelompok
15
Menjaga kerukunan antar teman satu kelompok
LAMPIRAN 18
DOKUMENTASI KEGIATAN ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 19
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI