PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA TAHUN 2008
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: MARGARETHA SURYATMI NIM: 031114028
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
♥ Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidak percayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan♥ (Roma 4:20-21) ♥ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya ♥ ( Markus 9:23b)
PERSEMBAHAN: Skripsi ini dipersembahkan bagi:
℘BAPA ku yang selalu menepati janjiNYA ℘Suamiku Cecep Budi Utomo, anakku Alisha dan Amarissa serta
℘ Semua anakku di Panti Asuhan Pondok Asuh Harapan Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, April 2008 Penulis
Margaretha Suryatmi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama
: MARGARETHA SURYATMI
Nomor Mahasiswa
: 031114028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul: “HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA TAHUN 2008” berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, untuk menyimpan, menga lihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta. Pada tanggal : 3 April 2008 Yang menyatakan,
Margaretha Suryatmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA TAHUN 2008
Penelitian ini adalah penelitian diskriptif, bertujuan untuk mendapatkan diskripsi tentang Hubungan Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008, (2) Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimana hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? Metode penelitian ini adalah survei. Populasi penelitian adalah para anak asuh Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta tahun 2008 dengan jumlah 30 orang. Variabel penelitian adalah peran pengasuh (X) dan perkembangan pribadi anak asuh (Y). Alat pengumpul data adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori pribadi yang utuh Stephen Covey dan teori kebutuhan Maslow. Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi yang Integral terdiri dari 88 item yang mencakup aspek asuh, asah dan asih dari pengasuh serta aspek perkembangan fisik, mental, emosi dan spiritual anak asuh. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang (33%) sedangkan jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi secara integral dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang (67%), (2) peran pengasuh dalam perkembangan pribadi integral anak asuh dalam kategori rendah sebanyak 10 orang (33%), sedangkan peran pengasuh dalam perkembangan pribadi integral anak asuh dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang (67%), (3) ada hubungan yang positif antara peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008, r = 0.83 pada tingkat signifikan 5%.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
RELATIONSHIP AMONG THE ROLE OF FOSTER PARENTS TO FULFILL NEED LEVEL FOR THE INTEGRAL INDIVIDUAL DEVELOPMENT OF THE ORPHAN CHILDREN IN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA IN 2008
This research was a descriptive research, aiming to describe the parenthood role to the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta. The problems to be answered in this research were: (1) How was the fulfill need for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008? (2) How was the role of foster parents to fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008 according to orphan children? (3) How was relationship among the role of foster parents and the fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008? The method of this research was survey. The population of this research was 30 orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008. The variable of this research were the parenthood role (X), and the individual development of the orphan children (Y). This research instrument was questionnaire made by the researcher based on the fully personality theory of Stephen Covey and fulfill need of Maslow theory. The questionna ire consisted of 88 items based on the aspect of caring, education, and loving from the foster parents, and also the physical, mental, emotional and spiritual development aspect of the orphan children. The results of this research were: (1) the orphan children in the low qualification level of integral individual development was 10 persons (33%), and the orphan children in the high qualification level of integral individual development was 20 persons (67%), (2) the role of foster parents to the integral individual development in the low qualification level was 10 persons (33%) and the role of foster parents to the integral individual development in the high qualification level was 20 persons (67%) and (3) there is a positive relationship among the role of foster parents to fulfill need and fulfill need level for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008, r = 0.83 at level of significant 0.05.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Bapa atas berkat dan hikmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sungguh merasakan betapa besar anugerah dan kuasa Tuhan selama penulisan skripsi ini. Penulis merasa tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dan melewati setiap hambatan dan tantangan yang penulis alami selama proses penulisan skripsi ini tanpa anugerah dan kuasa-Nya. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini diberi judul “Hubungan Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-Aspek Perkembangan Pribadi yang Integral Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta Tahun 2008”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar sekolah, khususnya pendampingan anak di Panti Asuhan. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran, nasehat, bimbingan, pemikiran, waktu, tenaga,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dukungan materi, dan dukungan moril yang penulis terima selama ini. Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada: 1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji yang banyak memberi masukkan, ide dan cara pandang yang lebih tajam serta memberikan dukungan selama peneliti melaksanakan studi. 2. Drs.Y.B. Adimassana, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan ketulusan hati meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 3. Drs.T.A. Prapanca Hary,M.Si, selaku dosen penguji yang memberi masukkan dan tambahan kajian pustaka. 4. Drs. Wens Tanlain, M.Pd, selaku dosen yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi wacana dalam penyusunan skripsi ini serta nasehat yang sangat bergarga. 5. Bapak Johan Setiawan, selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan AME Mercusuar Indonesia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di panti asuhan di bawah yayasan yang beliau pimpin. 6. Ibu Agnes Priscilla Wahyuni, selaku Pembina di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian di Panti Asuhan Pondok El Jireh.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Tumiyati, selaku Pengasuh di Panti Asuhan Griya Victory, Kaliurang, Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan uji coba penelitian. 8. Cecep
Budi
Utomo,SE.,
suami
dan
sahabatku
yang
senantiasa
menunjukkan kasih dan dukungannya saat melewati masa sulit untuk menikmati setiap mujizat Tuhan. 9. Alisha Larasati dan Amarissa Renaya, buah hatiku yang tekun berdoa dan memberi semangat untuk mamanya. 10. Anak-anak di Pondok Asuh Harapan, kalian telah lahir di hatiku dan memberi inspirasi untuk terus belajar. 11. Keluarga Ir. Yoesianto dan Drs. Ir. Samuel Tioso yang telah memberi kesempatan untuk kuliah lagi dan dukungan untuk terus maju. 12. Anakku dan sahabatku: Litha, Gugun, Toetoes, Bertha dan semua angkatan 2003 kelas B, atas kebersamaan dan kasih yang kalian tunjukkan selama ini. 13. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu penulis, namun tidak dapat disebutkan satu persatu dalam lembaran ini. Semoga Tuhan memberikan kemurahan kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Penulis berharap apa yang telah penulis kerjakan dengan bantuan banyak pihak ini tidak menjadi sia-sia. Kiranya skripsi ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis saja, tetapi juga berguna bagi orang lain yang membaca skripsi ini.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………..
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………
v
ABSTRAK ……………………………………………………..
vi
ABSTRACT ……………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR …………………………………………
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………..
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………..
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………..
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………………………..
3
C. Tujuan Penelitian …………………………………..
4
D. Manfaat Penelitian ………………………………….
4
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian …………..
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengasuhan Anak ………………………………….…
7
B. Panti Asuhan ………………………………………….
14
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kepribadian yang Utuh/Integral ……………………. BAB III
15
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………….
18
B. Subjek Penelitian ……………………………………..
18
C. Instrumen Pengumpul Data …………………………
19
D. Teknik Analisis Data …………………………………
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………………
31
1. Perkembangan Pribadi Secara Integral ……
31
2. Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi. 33 B. Pembahasan …………………………………………… BAB V
36
PENUTUP
A.
Kesimpulan …………………………………………
40
B.
Saran-saran ………………………………………….
41
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…
44
LAMPIRAN ………………………………………………………..
46
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel-tabel Tabel 1
Halaman
Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Integral Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun 2008 ……………………………………….
Tabel 2
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes ……………………………………..
Tabel 3
28
Jumlah Aspek Perkembangan-Perkembangan Pribadi ……………………………………….
Tabel 5
28
Koefisien Reliabilitas dan Validitas Uji Coba dan Penelitian ………………………………..
Tabel 4
20
32
Jumlah Anak Asuh Dalam Kategori Perkembangan Pribadi Secara Integral …………………………
33
Tabel 6
Jumlah Aspek Pengasuhan – Peran Pengasuh …
34
Tabel 7
Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Yang Integral …………………………
xiii
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran- lampiran Lampiran 1
Halaman
Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh Di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta ……………….
Lampiran 2
46
Perhitungan Skor Uji Coba Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral …….
52
Lampiran 3
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Uji Coba..
53
Lampiran 4
Perhitungan Skor Penelitian Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral …….
55
Lampiran 5
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Penelitian..
56
Lampiran 6
Perhitungan Mean dan Skor-skor Peran Pengasuh serta Perkembangan Pribadi Anak Asuh…………………….
Lampiran 7
58
Skor-skor Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Serta Kategorisasinya …………………………………
xiv
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah dan variabel serta tujuan dan manfaat penelitian.
A.
Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari- hari seorang anak tidak terlepas dari lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. Di dalam keluarga, seorang anak menerima pemeliharaan (asuh), bimbingan (asah) dan kasih sayang (asih) untuk perkembangan diri dan pribadinya secara optimal. Namun ada kalanya seorang anak tidak menerima asuh, asah dan asih yang seharusnya menjadi haknya oleh karena faktor keluarga atau lingkungan sekitarnya. Seorang anak tidak mendapatkan haknya bisa disebabkan oleh karena ketidakmampuan orangtuanya untuk memberikan apa yang menjadi hak anaknya. Faktor yang menyebabkan antara lain kemiskinan, bencana alam, konflik, keluarga
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya karena perceraian atau
meninggal, dan lain sebagainya. Anak-anak perlu mendapatkan perlindungan supaya apa yang menjadi hak anak dapat mereka terima. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab I pasal 1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.” Keluarga merupakan lembaga yang paling bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada anak. Keluarga diharapkan dapat memberikan apa yang menjadi hak seorang anak, sehingga anak akan hidup, bertumbuh dan berkembang yang pada akhirnya anak akan dapat berpartisipasi dalam lingkungannya. Dalam kenyataannya masih banyak anak yang tidak menerima apa yang menjadi haknya dari keluarga. Seorang anak yang tidak dapat menerima haknya seringkali diserahkan oleh keluarganya kepada lembaga atau keluarga asuh. Seorang anak perlu berkembang secara integral pada semua aspek dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang utuh (holistik) guna peran sertanya di masyarakat kelak kemudian hari. Stephen R. Covey (2005:124) mengemukakan tentang pribadi yang utuh mencakup aspek tubuh, pikiran, hati dan jiwa serta empat kecerdasan atau kemampuan yaitu fisik, mental, emosional dan spiritual. Di lingkungan mana pun seorang anak berada baik dalam keluarga maupun di lembaga pengasuhan, seorang anak seyogyanya dididik dan dibimbing untuk berkembang secara integral guna mencapai pribadi yang utuh. Dalam
keluarga
model
pengasuhan
orangtua
akan
mempengaruhi
perkembangan pribadi anak. Model pengasuhan dan nilai- nilai yang dianut oleh sebuah lembaga pengasuhan anak juga berperan dalam perkembangan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
anak-anak asuhnya. Hal tersebut berlaku juga pada anak-anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Bagaimanakah peran pengasuh sebagai orangtua asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral pada anak-anak asuhnya? Pertanyaan ini yang mendorong penulis untuk meneliti peran pengasuh terhadap tingkat perkembangan pribadi secara integral pada anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? 2. Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspekaspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? 3. Bagaimana hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008?
C. Tujuan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.
Keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
2.
Peran pengasuh pada pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
3.
Hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspekaspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Panti Asuhan Pondok El Jireh Hasil
penelitian
ini
diharapkan
merupakan
sumbangan
bagi
pengembangan kualitas pengasuhan terhadap para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dalam melaksanakan pelayanan pengasuhan. 3. Bagi Peneliti Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian di sekitar topik yang sama.
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian 1. Batasan Istilah a. Pengasuh Pengasuh adalah orang yang melaksanakan tugas untuk membimbing, memimpin dan mengelola anak asuh (Poerwadarminto,1976 :63). b. Peran pengasuh Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh dalam melaksanakan tugas pemeliharaan dan pendidikan bagi para anak asuh guna mencapai perkembangan pribadi. c. Anak Asuh Panti Asuhan Anak Asuh Panti Asuhan adalah mereka yang tercatat dan tinggal di Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta pada tahun 2008. d. Perkembangan pribadi adalah proses perkembangan psikis dan fisik dalam menuju tingkat kesempurnaan atau seluruh aspek kepribadian (Thantawy,2005:88) e. Panti Asuhan Pondok El Jireh adalah sebuah rumah (panti) yang menampung anak-orang yatim dan atau piatu serta anak dari keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
korban konflik. Panti Asuhan ini di bawah naungan Yayasan AME Mercusuar Indonesia. 2. Batasan Variabel a.
Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh yang melaksanakan tugas sebagai pengasuh, pengasah dan pengasih. Tindakan pengasuh ini diukur dengan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori peran pengasuh yaitu rendah dan tinggi.
b. Perkembangan pribadi yang integral adalah perkembangan diri yang dialami seorang anak secara menyeluruh dan berkesinambungan baik segi fisik, mental, emosional dan spiritual yang dapat diukur dengan menggunakan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori perkembangan pribadi secara integral anak asuh yaitu rendah dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
Bab kajian teori ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, yaitu (a) Pemeliharaan Anak (b) Panti Asuhan (c) Keterpenuhan Kebutuhan dan (d) Kepribadian yang utuh. A.
Pemeliharaan anak 1. Pemeliharaan Di dalam sebuah keluarga terjadi interaksi antar anggota keluarga, hubungan yang terjadi di dalam keluarga ini menjadi landasan sikap terhadap orang lain, benda dan kehidupan secara umum. Secara etimologi pemeliharaan berasal dari kata “asuh” artinya memimpin, mengelola, membimbing. Pengasuh adalah orang yang
melaksanakan
tugas
membimbing,
memimpin
dan
mengelola
(Poerwadarminta,1976 :63). Menurut kamus Bahasa Indonesia (Dessy, 2001:65) asuh berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak, membimbing (membantu dan melatih), memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) dan menjaga supaya anak (orang) dapat berdiri sendiri. Perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh pemeliharaan yang diterimanya sepanjang kehidupannya terutama pada awal-awal pertumbuhan sampai anak memasuki masa dewasa. Ada kalanya pemeliharaan yang diterapkan tidak efektif sehingga membawa dampak yang buruk bagi anak. Menurut Hilman
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Hilmansyah (2006:5) orangtua perlu memperhatikan tujuh hal penting guna mencapai pola asuh yang efektif. Ke tujuh hal tersebut adalah: 1) Pola asuh harus dinamis. 2) Pola asuh harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. 3) Ayah- ibu mesti kompak. 4) Pola asuh harus disertai perilaku positif dari orangtua. 5) Komunikasi yang efektif. 6) Disiplin; dan 7) Orangtua konsisten.
2. Pengasuh sebagai orangtua Anak-anak asuh di panti asuhan datang dari berbagai latar belakang. Ada anak asuh yang datang dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi. Ada anak asuh yang datang dari orangtua tanpa status pernikahan yang jelas maupun dari keluarga yang tidak utuh dikarenakan perceraian atau meninggal dunia. Soesilo (1985:19) berpendapat bahwa: Keutuhan keluarga, di samping ditinjau dari adanya ayah, ibu dan anak, juga dapat dilihat dari sifat hubungan atau interaksi antara anggota keluarga satu sama lain. Ketidak-hadiran ayah atau ibu atau keduanya di dalam suatu keluarga amat berpengaruh pada diri anak. Untuk dapat berkembang secara utuh dalam hal kepribadiannya seorang anak memerlukan model atau contoh. Lingkungan pertama yang mula- mula memberikan penga ruh yang mendalam adalah lingkungan keluarganya sendiri. Dari anggota keluarga tersebut seorang anak memperoleh kemampuan dasar baik intelektual maupun sosial. Bahkan penyaluran emosi banyak ditiru dan dipelajari dari anggota-anggota lain di dalam keluarga nya. Pribadi yang biasa dijadikan contoh atau model adalah orangtua, karena orangtua adalah figur yang paling dekat dengan kehidupan anak. Seorang anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
akan meniru apa yang dikatakan dan dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu kehadiran dan interaksi yang baik antara anak dengan orangtuanya akan berpengaruh dalam perkembangan pribadi seorang anak. Dalam kenyataannya, ada anak yang harus berpisah dengan orangtuanya dan menjadi anak asuh. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan pengertian “anak asuh” adalah Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. Seorang anak yang berada di bawah pemeliharaan orang lain atau lembaga pemeliharaan anak tetap membutuhkan figur orangtua. Berdasarkan kebutuhan anak akan figur orangtua maka Panti Asuhan sebagai lembaga yang memberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan dan pendidikan pada anak diharapkan dapat menjadi keluarga yang menghadirkan figur orangtua bagi anak asuhnya. Sekalipun seorang anak asuh tinggal di Panti Asuhan namun kebutuhan akan figur orangtua tetap dapat terpenuhi.
3. Peran pengasuh Pengasuh di Panti Asuhan adalah orang yang mendedikasikan dirinya untuk tinggal bersama-sama dengan anak-anak asuh dan berperan sebagai orangtua bagi anak-anak asuhnya. Pengasuh di panti asuhan bertugas untuk memelihara dan mendidik penghuni panti dalam berbagai kegiatan. Pendidikan yang terjadi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Panti Asuhan adalah interaksi antara pengasuh dengan anak asuh dalam kegiatan sehari- hari di Panti Asuhan sehingga pengasuh mampu menularkan perilaku yang bernilai yang ada dalam dirinya kepada penghuni panti. Anak asuh lambat laun akan mengerti, menerima dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di Panti Asuhan demi perkembangan dirinya. Sebagai orangtua, pengasuh menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan dasar seorang anak yaitu: a) Asuh (kebutuhan biomedis) menyangkut kebutuhan makan dan minum, asupan gizi, kebutuhan tempat tinggal, pakaian yang layak dan nyaman, dan perawatan kesehatan. b) Asah (kebutuhan pendidikan) merupakan kebutuhan akan proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan khusus yang sesuai. c) Asih (kebutuhan emosional) menyangkut pentingnya menimbulkan rasa aman (emotional security), kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk diperhatikan, dihargai, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab (www.infoibu.com, 2007)
4. Kegiatan pemeliharaan Setiap pengasuh bertanggung jawab terhadap tugasnya untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap penghuni panti asuhan. Tugas pengasuh diaplikasikan dalam bentuk tindakan dan kegiatan sehari- hari bersama anak-anak asuh. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengasuh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
a. Asuh 1) Makan- minum Setiap anak yang tinggal di Panti Asuhan adalah anak-anak yang berada dalam proses pertumbuhan secara fisik. Oleh sebab itu anak-anak asuh membutuhkan asupan gizi yang baik guna pertumbuhan fisik mereka. Aturan makan tiga kali sehari yakni pagi, siang dan malam merupakan aturan yang ditetapkan untuk membantu penghuni panti asuhan untuk dapat bertumbuh dengan baik. 2) Tempat tinggal Selain makanan bergizi anak-anak asuh juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman dan aman serta memadai untuk penghuni panti
dapat
bertumbuh dan berkembang secara optimal. 3) Perawatan kesehatan Panti Asuhan merupakan tempat tinggal anak-anak dari berbagai latar belakang. Untuk menjaga kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan, perlu adanya pencegahan berupa perawatan kesehatan. Tempat tinggal dan lingkungan yang bersih dan teratur merupakan salah satu cara bagi perawatan kesehatan diri. Kegiatan yang dibiasakan bagi penghuni Panti Asuhan adalah kebersihan badan, istirahat (tidur) secara teratur, kebersihan dan kerapian pakaian, kebersihan dan kerapian tempat tidur, kebersihan kamar mandi dan wc. Penghuni panti asuhan dibiasakan untuk mengembangkan hidup teratur dan bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Asah 1) Kegiatan belajar mata pelajaran Kegiatan belajar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar untuk belajar. Kemampuan ini dikembangkan dengan cara menanamkan kebiasaan belajar yang baik bagi penghuni panti. Melalui kegiatan belajar ini penghuni panti diharapkan dapat mencapai kemampuan–kemampuan dasar seperti membaca, mengolah informasi, menganalisis dan mengembangkan kebiasaan dan semangat belajar. Selain itu kegiatan belajar juga bertujuan untuk mengembangkan bakat, kemandirian serta tanggung jawab pada diri sendiri serta komunitas dimana mereka tinggal yaitu di Panti Asuhan. 2) Kegiatan pengembangan potensi (bakat) Kegiatan ini mencakup penyaluran hobi dan kemampuankemampuan di luar kemampuan akademik. Kemampuan-kemampuan yang
disalurkan
terutama
kemampuan
di
bidang
seni,
dan
kepemimpinan. Kegiatan ini melatih dan memberi kesempatan bagi penghuni panti untuk mengembangkan potensi diri yang belum tersalurkan dalam bidang akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
c. Asih 1) Bimbingan rohani Setiap penghuni panti asuhan diberikan bimbingan secara rohani. Kegiatan ini baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan tujuan untuk membangun sikap, perilaku dan kebiasaan untuk dekat dengan Tuhan (keimanan terhadap Tuhan). 2) Bimbingan emosional Penghuni panti asuhan dalam kehidupan sehari- hari tidak luput dari emosi. Mereka perlu dibantu mengenali emosi yang terjadi dalam diri mereka dan mengelola emosi secara tepat dan mengungkapkan secara tepat sehingga menghasilkan perilaku yang benar. 3) Bimbingan spiritualitas Dalam kehidupan sehari- hari tingkah laku para penghuni panti dipengaruhi oleh nilai- nilai yang dipercayainya. Dasar utama yang ditanamkan adalah keimanan kepada Tuhan. Bimbingan ini bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai unggul kepada para penghuni panti seperti pengucapan syukur, kejujuran, ketekunan, tolong- menolong, dan lain- lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
B.
Panti Asuhan 1.
Pengertian Panti Asuhan Panti asuhan adalah tempat untuk mengasuh anak-anak yatim, piatu,
atau yatim-piatu, bahkan anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab, serta patuh dan berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa. Menurut Swasono, Panti Asuhan menjadi tempat pribadi manusia dimanusiawikan sebab Panti Asuhan mengasuh dan mendidik anak-anak yang seringkali disingkirkan oleh keluarga dan masyarakat (Tri Antoro,2005:31)
2. Fungsi Panti Asuhan Menurut Departemen Sosial (Paulina,1999:9), fungsi Panti Asuhan adalah untuk menampung anak-anak yatim, piatu atau keduanya, anak-anak terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi untuk memperoleh perhatian berupa pemenuhan kebutuhan dan memperoleh status sosial yang layak. Panti Asuhan merupakan tempat yang dikelola dengan asas kekeluargaan bagi anak asuh. Suasana kekeluargaan dalam kehidupan seharihari akan membuat anak merasa berada dalam keluarga sendiri sekalipun pada kenyataannya mereka telah berpisah dari keluarga mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3. Panti Asuhan Pondok El Jireh Pondok El-Jireh adalah sebuah Panti Asuhan kristiani yang bertujuan untuk melayani anak-anak terlantar dengan memenuhi kebutuhan fisik anak (makanan, gizi, kesehatan), kebutuhan spiritual anak (semakin mengenal, mengasihi, dan memuliakan Tuhan), kebutuhan mental anak (pemulihan trauma, sosialisasi, budi-pekerti), dan intelektual anak (pendidikan, penemuan minat-bakat, ketrampilan kejuruan). Setelah semakin dewasa, mereka diharapkan dapat menjadi pribadi yang sehat, dewasa secara rohani, dan berkepribadian matang, sehingga dapat melayani orang lain sesuai dengan panggilan dan kecakapan mereka. Panti Asuhan ini dibawah naungan Yayasan AME Mercusuar Indonesia dan beralamat di Tegal Mlati RT 03/ RW 19 Sinduadi Mlati Sleman. Panti Asuhan ini didirikan pada tanggal 23 Oktober 2002. Panti asuhan ini diasuh oleh dua orang pengasuh yang berperan sebagai orangtua bagi penghuni panti asuhan.
C.
Keterpenuhan Kebutuhan Kebutuhan
merupakan
sesuatu
yang
diperlukan
manusia
untuk
mempertahankan dan melangsungkan kehidupan. Kebutuhan oleh Schultz (1991) diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi dari individu yang bilamana tidak direalisasikan
atau
ditampilkan
akan
menghasilkan akibat
yang
tidak
meyenangkan bagi individu. Kebutuhan adalah setiap kekurangan yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
individu dan membutuhkan pemenuhan. Apabila kebutuhan akan sesuatu dihayati, maka timbul dorongan sebagai daya pengaruh untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Winkel (1997:155) mengartikan kebutuhan sebagai suatu kekosongan dalam kehidupan manusia atau tidak terdapatnya sesuatu pada seseorang yang diperlukan bagi kesejahteraannya. Maslow (Goble,1987:69-92) mengelompokkan kebutuhan manusia secara hirarkis, sebagai berikut : 1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis Kebutuhan-kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan-kebutuhan yang paling dasar dan langsung berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia sebelum memenuhi kebutuhan lain. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan yang paling kuat. 2. Kebutuhan akan rasa aman Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi secukupnya, muncullah kebutuhan akan rasa aman, yang mencakup kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan lain- lain. Kebutuhan ini pada umumnya dapat dipenuhi secara memuaskan pada orang-orang yang normal dan sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
3. Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang Setiap manusia memerlukan rasa cinta, kasih sayang, dan perasaan memiliki. Perwujudan dari perasaan ini nampak pada kebutuhan akan teman, sahabat, kekasih, dan sebagainya. Manusia akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan ini, karena apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka manusia akan merasa terkucilkan, ditolak, tidak mendapat keramahan dan kesepian merupakan hal yang bisa dirasakan sangat menyakitkan.
4. Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan akan penghargaan secara teoritis akan menjadi penting apabila kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan akan cinta dan memiliki sudah dipenuhi. Kebutuhan akan harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. Sedangkan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik dan semua sifat dari bagaimana orangorang laian berpikir dan bereaksi terhadap kita. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk makin menjadi diri
sepenuh
kemampuannya
sendiri,
menjadi
apa
saja
menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
kemampuannya. Kebutuhan ini muncul sesudah kebutuhan pada tingkat sebelumnya sudah terpenuhi secara memadai. 6. Kebutuhan untuk tahu dan memahami Salah satu ciri mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Manusia
memiliki
menganalisis,
hasrat
menemukan
untuk
memahami,
menyusun,
hubungan-hubungan
dan
mengatur,
makna- makna.
Terpenuhinya hasrat akan keinginan untuk mengetahui dan memahami dapat menimbulkan perasaan puas dan bahagia. 7. Kebutuhan estetik Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat. Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat. Kebutuhan hidup manusia terdiri dari kebutuhan yang bersifat fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Hierarki kebutuhan Maslow yang telah disebutkan di atas adalah kebutuhan fisiologis termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat fisik; sedangkan kebutuhan akan rasa aman, rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan untuk tahu dan memahami serta kebutuhan estetik termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat psikologis; kebutuhan akan penghargaan termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat sosial dan kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan hidup yang bersifat spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
D.
Kepribadian yang utuh/ integral Goleman (1997) berpendapat bahwa hampir 80% keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh tingginya IQ seseorang. IQ hanya menyumbang kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan kesuksesan dalam hidup. Sisanya ditentukan oleh kemampuan lain yang disebut sebagai kecerdasan emosional. Dalam penelitian selanjutnya Stephen R. Covey menyatakan “cara pikir sederhana mengenai kehidupan ini: pribadi utuh (tubuh, pikiran, hati dan jiwa) dengan empat kebutuhan dasar (untuk hidup, belajar, mencinta dan meninggalkan warisan), dan empat kecerdasan atau kemampuan (fisik, mental, emosional, dan spiritual)” (Covey,2006:125). Jadi seorang anak untuk dapat berkembang secara optimal dan berperan serta dalam masyarakat (mencapai kesuksesan hidup) perlulah dipersiapkan dengan kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi
unsur-unsur
kecerdasan
matematika- logika,
kecerdasan
bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis (Armstrong, Setiap Anak Cerdas,2002). Cara berpikir inilah yang kemudian mendorong orang mulai melihat dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang yang ada dalam pribadi seseorang selain kemampuan intelektual (mental). Roger (2005) mengatakan: “Orang-orang yang mampu bertanggung jawab terhadap kepribadian mereka sendiri dan mampu memperbaikinya, maka mereka akan menjadi mahluk yang sadar dan rasional. Pada pengalaman sadarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
tersebut akan memberikan kerangka intelektual dan emosional di mana kepribadian terus menerus bertumbuh” (Roger,2005:43) Kepribadian seorang anak bertumbuh secara utuh pada saat aspek-aspek dalam kepribadian anak tersebut berkembang secara integral. Seluruh aspek kepribadian anak baik aspek fisik, mental, emosional dan spiritualnya dapat dikembangkan. Sama seperti anak dalam sebuah keluarga, anak asuh pun perlu untuk dipersiapkan dengan mengembangkan kepribadiannya secara utuh. Jadi pemeliharaan pada lembaga atau Panti Asuhan diharapkan dapat mengembangkan seluruh kemampuan dan kepribadian anak asuhnya. Melalui asah, asuh dan asih anak-anak asuh dipersiapkan untuk dapat hidup dan berperan dalam masyarakat secara optimal selepas mereka dari Panti Asuhan. Berdasarkan literatur- literatur di atas maka aspek-aspek kepribadian yang integral yang akan di teliti adalah aspek fisik, mental dan emosi-spiritual yang akan diwujudkan oleh peran pengasuh melalui aspek-aspek asuh, asah dan asih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian,
instrumen
pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Donald Ary, dkk (Furchan,1982:415) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan dan diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penelitian dilakukan. Sedangkan tujuan dari survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu.
B. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti dalam penelitian adalah para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008 sebanyak 30 orang.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
C. Instrumen Pengumpul Data 1. Kuesioner Peran Pengasuh Kuesioner ini disusun oleh peneliti tentang peran kegiatan asuh, asah,
asih
dalam
keterpenuhan
kebutuhan
pada
aspek-aspek
perkembangan kepribadian secara fisik, mental, emosional dan spiritual anak asuh di panti asuhan. Kuesioner telah diuji cobakan sebelum digunakan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup. Artinya dalam kuesioner sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban dari alternatif jawaban itu (Arikunto,2002:129). Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama adalah petunjuk pengisian. Bagian kedua adalah kuesioner perkembangan pribadi anak secara integral meliputi perkembangan fisik, mental, emosional dan spiritual anak asuh serta peran pengasuh dalam perkembangan tersebut. Kuesioner terdiri dari 88 butir pertanyaan. Scoring item kuesioner adalah 1 sampai 4. Adapun scoring untuk item tersebut yaitu 4 untuk selalu; 3 untuk banyak kali; 2 untuk kadang-kadang; dan 1 untuk tidak pernah. Kuesioner ini memuat tiga aspek pengasuhan yaitu asuh, asah dan asih. Kuesioner yang memuat ketiga aspek tersebut dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Kisi-kisi yang memuat ketiga aspek tersebut dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Tabel 1. Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Anak Asuh Di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun 2008. No 1.
2.
3.
Aspek perkembangan pribadi anak asuh Perkembangan jasmani (fisik) berdasarkan kegiatan asuh: a. Kegiatan makan- minum b. Kegiatan sandang c. Kegiatan kesehatan Perkembangan mental berdasarkan kegiatan asah a. Kegiatan belajar: 1. pendampingan belajar 2. fasilitas belajar b. Pengembangan potensi (bakat): Perkembangan spiritual dan emosional berdasarkan kegiatan asih a. Kegiatan rohani: b. Kegiatan emosional: 1. mengenali dan mengungkapkan perasaan 2. relasi sosial
Pernyataan
No. 1 s/d 8 No. 9 s/d 16 No. 17 s/d 24
Jumlah
24
No. 1,2,5,6 No. 3,4,7,8,9,10, 24 No.11,12,1516,17,18,19,20,21, 22,23,24
No. 1s/d 8, 11,12,17,18,35,36 No. ,15,19,20,29,30,33,34 No. 9,10,13,14,21,22,23,24,25 26,27, 28,31,32,37,38,39,40
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2. Uji Coba Alat Menurut Arikunto (2002:142) untuk menguji validitas instrumen, maka peneliti perlu mencobakan instrumen yang digunakan pada sasaran yang sesuai dengan sasaran penelitian. Apabila data yang diperoleh dari uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya, berarti instrumen baik dan valid. Uji coba alat dilakukan oleh peneliti kepada anak asuh di Panti Asuhan Griya Victory Kaliurang pada tanggal 22 November 2007 terhadap 26 anak.
3. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur a. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai di mana suatu instrumen mampu menunjukkan konsistensi
hasil pengukuran yang diperlihatkan
dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Perhitungan taraf reliabilitas instrumen ini menggunakan metode belah dua (Split-half Method Spearman and Brown). 1) Perhitungan Koefisien Korelasi Dengan rumus Product – Moment (Pearson) sebagai berikut: =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Keterangan : : Skor-skor belahan ganjil genap N
: Banyaknya subjek
X
: Skor belahan gasal
Y
: Skor belahan ganjil
XY
: Hasil perkalian antara nilai X dan Y
2). Perhitungan Koefisien Reliabilitas Dengan
rumus
Spearman
and
Brown,
sebagai
(Garret,1967:339)
=
Keterangan : rtt
: koefisien reliabilitas alat ukur : koefisien korelasi item- item gasal dan genap
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
d. Rangkuman Hasil uji coba kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi menunjukkan koefisien
reliabilitas
dan
validitas
pada
klasifikasi
tinggi
(Garrett,1967:176). Berdasarkan hasil uji coba tersebut tidak dilakukan koreksi pada Kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi dan kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Koefisien reliabilitas dinyatakan dengan bilangan koefisien antara 0.00 sampai 1.00 yang dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Penafsiran tentang tinggi atau rendah validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada pandangan Garret (Garret,1967:176) dikemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes Koefisien Korelasi
Klasifikasi
+0.70 - +1.00
Tinggi
+0.40 - +0.70
Cukup
+0.20 - +0.40
Rendah
0.00 - +0.20
Sangat Rendah/ tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Berdasarkan hasil uji coba dan hasil penelitian disimpulkan bahwa koefien reliabilitas dan validitas Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi termasuk tinggi untuk uji coba dan cukup untuk penelitian. Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian disajikan dalam tabel 3 berikut: Tabel 3. Koefisien reliablitas dan validitas uji coba dan penelitian Koefisien
rtt r∞
Uji Coba Pengasuh Anak Asuh 0.849 0.791 0.921 0.889
Penelitian Pengasuh Anak Asuh 0.835 0.833 0.913 0.912
D. Teknik Analisis Data Proses analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabulasi analisis item 2. Membuat Skor item Ganjil Genap 3. Membuat distribusi Skor-Skor Ganjil- Genap untuk perhitungan reliabilitas dan validitas. 4. Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item gasal-genap dengan rumus Perhitungan taraf reliabilitas kuesioner dengan menggunakan metode belah dua (Split-half Method Spearman and Brown).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
5. Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien kuesioner dengan metode belah dua (gasal-genap) dan rumus Spearman-Brown. 6. Perhitungan koefisien validitas. 7. Perhitungan koefisien korelasi Product Moment. 8. Pengetesan signifikansi ( Hadi, 2000:302).
9. Mean atau rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata yang diperoleh setiap kelompok subyek. Menurut Donald Ary, dkk mendefinisikan Mean adalah jumlah semua nilai dalam suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus (Furchan,1982:157). Rumus untuk mencari Mean sebagai berikut:
M=
Keterangan : M
: Rata-rata hitung skor-skor anak
∑Skor
: Jumlah skor-skor anak
N
: Jumlah anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. A. Hasil Penelitian Permasalahan yang akan dijawab oleh peneliti dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008? (2) Bagaimanakah peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimanakah hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan aspek-aspek perkembangan pribadi anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008? 1. Perkembangan pribadi secara integral Perkembangan pribadi secara integral adalah proses perkembangan psikis dan fisik dalam menuju tingkat kesempurnaan atau seluruh
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
aspek kepribadian. Tingkat perkembangan pribadi secara integral anak asuh dibagi dalam dua kategori yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T). Anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya termasuk rendah (R) adalah anak asuh yang memperoleh skor kuesioner perkembangan pribadinya di bawah Mean ( skor < M ). Sedangkan anak asuh yang memperoleh skor kuesioner perkembangan pribadinya sama atau di atas Mean ( skor > M ) termasuk kategori tinggi (T). Hasil analisis data tentang perkembangan pribadi secara integral anak asuh per aspek di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta disajikan dalam tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Tingkat Aspek Perkembangan Pribadi Tingkat Perkembangan Pribadi
Rendah
Tinggi
1. Fisik
14
16
2. Mental
18
12
3. Emosional - Spiritual
15
15
Aspek
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya pada aspek fisik termasuk kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
tinggi ada 16 anak dan anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya pada aspek yang sama termasuk kategori rendah sebanyak 14 orang. Anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya pada aspek mental termasuk kategori tinggi ada 12 orang, sedangkan anak asuh yang perkembangan pribadinya pada aspek mental termasuk kategori rendah sebanyak 18 orang. Anak asuh yang perkembangan pribadinya pada aspek emosional – spiritual
termasuk kategori tinggi ada 15 orang dan anak asuh yang
perkembangan pribadinya pada aspek emosional-spiritual termasuk kategori rendah sebanyak 15 orang. Jumlah anak asuh dalam kategori perkembangan pribadi secara integral ( dalam semua aspek) disajikan dalam tabel 4 berikut. Tabel 5. Jumlah anak asuh dalam kategori perkembangan pribadi secara integral Tingkat Perkembangan pribadi secara integral Anak Asuh Rendah
Tinggi
10
20
Total
30
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa anak asuh yang mengalami tingkat keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadinya secara integral dalam kategori tinggi sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
20 orang dan anak asuh yang mengalami tingkat keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadinya secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang.
2. Peran Pengasuh dalam Pemenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Masalah kedua dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pengasuh
dan
Keterpenuhan
Kebutuhan
pada
Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi secara integral anak asuh. Peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral anak asuh dibagi dalam dua kategori yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T). Peran pengasuh dalam perkembangan pribadi secara integral termasuk kategori tinggi (T) apabila memperoleh skor kuesioner sama dengan atau di atas rata-rata skor total. Sebaliknya peran pengasuh dalam perkembangan pribadi secara integral rendah apabila memperoleh skor Kuesioner Peran pengasuh
Dan
Keterpenuhan
Kebutuhan
pada
Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi di bawah rata-rata skor total. Hasil analisis data tentang peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspekaspek Perkembangan Pribadi anak asuh yang integral menurut anak asuh di Panti Asuhan tersebut disajikan pada tabel 6 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 6. Tingkat Aspek Pengasuhan - Peran Pengasuh Tingkat Peran pengasuh
Rendah
Tinggi
1. Asuh
14
16
2. Asah
15
15
3. Asih
16
14
Aspek
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak asuh yang menilai peran pengasuh pada aspek asuh termasuk kategori tinggi ada 16 orang. Sedangkan jumlah anak asuh yang menilai peran pengasuh pada aspek asuh yang termasuk kategori rendah sebanyak 14 orang. Anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan pribadinya pada aspek asah termasuk kategori tinggi sebanyak 15 orang. Jumlah ini sama dengan jumlah anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan pribadinya pada aspek yang sama termasuk kategori rendah yaitu 15 orang. Anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan pribadinya pada aspek asih termasuk kategori tinggi sebanyak 14 orang. Sedangkan anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan pribadinya pada aspek asih termasuk kategori rendah sebanyak 16 orang. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah anak asuh yang merasakan / menilai peran pengasuh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya secara integral disajikan dalam tabel 7 berikut. Tabel 7. Peran Pengasuh Terhadap Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Yang Integral Peran Pengasuh Menurut Anak Asuh Rendah
Tinggi
10
20
Total
30
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa anak asuh yang menilai peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya secara integral dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang dan anak asuh yang menilai peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang.
4. Hubungan Peran Pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan Aspekaspek Perkembangan Pribadi yang Integral pada Anak Asuh. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka hubungan antara peran pengasuh dan keterpenuhan aspek-aspek perkembangan pribadi anak asuh adalah sebagai berikut: koefisien korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
berdasarkan korelasi Product Moment, diperoleh diperoleh rxy sebesar 0.835. Nilai tersebut bila dibandingan dengan nilai r pada Tabel Korelasi dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0.361. Dari perolehan tersebut dapat dikatakan bahwa rxy > r tabel yaitu 0.835 > 0.361 maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Dengan nilai nilai r yang signifikan maka dapat dikatakan bahwa semakin besar peran pengasuh
dalam
pemenuhan
kebutuhan
pada
aspek-aspek
perkembangan pribadi anak asuh semakin besar pula keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh. B. Pembahasan Jumlah anak asuh yang mengalami tingkat perkembangan pribadi secara integral oleh karena peran pengasuh termasuk kategori tinggi sebanyak 20 orang (67%), sedangkan anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral rendah sebanyak 10 orang (33%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya secara integral termasuk tinggi lebih banyak daripada jumlah anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh peran pengasuh yang cukup intensif mengembangkan pribadi anak asuh dengan pengasuh menjadi orangtua bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
anak-anak asuh, yang memperhatikan berbagai aspek dalam perkembangan para anak asuh. Para anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Pondok El Jireh sebagian besar adalah anak yang sedang berada dalam tahap remaja awal (sekitar usia 11-16 tahun) yang sedang mengalami pubertas. Remaja yang ada pada tahap tersebut biasanya sedang mengalami perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut terutama pada tubuh seperti perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, ciri kelamin yang utama dan ciri kelamin yang kedua. Perubahan di atas menyebabkan gangguan keseimbangan dalam diri anak yang berdampak pada perilaku mereka. Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak berbeda-beda namun cara melampiaskan gangguan keseimbangan tampaknya sama. Bentuk pelampiasan yang sering terlihat antara lain jalan pikiran atau perasaannya tidak dapat diikuti, suka menentang kewenangan (misalnya dari orang tua), sangat kritis terhadap orang lain, sangat mendambakan kemandirian, dan tidak suka melakukan tugas di rumah maupun di sekolah (Hurlock,1978:129-130). Masalah- masalah akibat masa puber yang dikemukakan di atas juga muncul pada anak-anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh. Namun secara umum masalah tersebut dapat diselesaikan oleh pengasuh dengan pola-pola pendekatan yang dapat diterima oleh anak-anak asuh, sehingga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
mengganggu hubungan pengasuh dan anak asuh dalam melaksanakan perannya. Bila perkembangan pribadi para anak asuh dilihat per aspek, maka perkembangan fisiologis seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal cukup tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh karena peran pengasuh pada aspek asuh cukup besar. Peran pengasuh tampak pada penyediaan fasilitas tempat tinggal, makan- minum dan perawatan kesehatan baik diri maupun lingkungan. Perkembangan pribadi para anak asuh secara mental seperti belajar baik formal maupun informal serta pengembangan bakat berkembang melalui peran pengasuh dalam aspek asah menunjukkan tingkat perkembangan yang kurang signifikan. Hal ini mungkin disebabkan adanya perbedaan pandangan antara anak asuh dengan pengasuh. Pengasuh menyediakan fasilitas pendidikan formal maupun non formal. Namun anak asuh yang berada pada masa puber dan menginginkan kemandirian mungkin memilki pandangan bahwa fasilitas dan pola yang diterapkan oleh pengasuh terlalu mengatur mereka sehingga anak asuh kurang dapat menunjukkan kemandiriannya. Pengasuh berperan banyak untuk aspek asah namun hasilnya belum seperti yang diharapkan oleh anak asuh. Peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi anak asuh secara mental dan spiritual baik. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
mungkin dikarenakan adanya: (1) faktor kesamaan asal, karena sebagian besar anak asuh berasal dari daerah yang sama dan (2) faktor kedekatan (proximity) karena ada perasaan senasib dan sepenanggungan yang menjadikan para anak asuh menjadi dekat (Baron,2003:13). Dua faktor di atas menolong para anak asuh
untuk
saling
memberikan
dukungan,
dorongan/semangat
dan
perlindungan dari bahaya (Davido,1988:304). Pengasuhan yang ada di Panti Asuhan Pondok El Jireh menerapkan sistem keluarga, di mana pengasuh berperan langsung sebagai pengganti orang tua. Ada anak asuh yang perkembangan pribadinya sudah berkembang secara integral, namun ada anak asuh yang pribadinya belum berkembang secara integral. Hal ini mungkin lebih dipengaruhi oleh penilaian anak asuh yang bersifat subjektif terhadap peran pengasuh dan latar belakang kehidupan keluarga tiap anak asuh yang berbeda-beda pula. Meskipun ada anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk kategori tinggi dan ada pula yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk kategori rendah, na mun nampaknya anak asuh dapat merasakan bahwa pribadi mereka secara integral tampak berkembang lebih baik selama di Panti Asuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan disajikan kesimpulan penelitian dan saran-saran.
A. KESIMPULAN 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang (1) Perkembangan pribadi integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok
El
Jireh
Yogyakarta
dan
(2)
Peran
pengasuh
dan
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral
para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Yogyakarta menurut anak asuh yang bersangkutan . 2. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Jumlah anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk kategori tinggi sebanyak 20 (67%) orang sedangkan jumlah anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integralnya termasuk kategori rendah sebanyak 10 (37%) orang. (2) Peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi integral anak asuh yang termasuk kategori tinggi dirasakan oleh sebanyak 20 orang (67%) sedangkan peran 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
pengasuh
dan
Keterpenuhan
Kebutuhan
pada
Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi integral anak asuh yang termasuk kategori rendah dirasakan oleh sebanyak 10 orang (33%). (3) Ada hubungan yang signifikan antara perkembangan pribadi anak asuh dan peran pengasuh dimana koefisien korelasi dengan taraf signifikansi 5% adalah 0.83 > 0.361. B. SARAN-SARAN Perkembangan pribadi anak asuh berbeda satu dengan yang lainnya. Masing- masing anak memiliki penilaian sendiri mengenai perkembangan pribadinya selama di Panti Asuhan karena setiap anak memiliki pendapat dan pengalaman yang subjektif dengan pengasuhnya. Panti Asuhan merupakan rumah sekaligus keluarga bagi anak asuh, dimana anak asuh sangat mengharapkan pengasuh berperan sebagai pengganti orangtua yang sesungguhnya. Pengasuh bertanggung jawab untuk mengembangkan pribadi anak asuh secara integral baik fisologis, mental, emosional dan spiritual melalui peran pengasuhan yang dilakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa perhitungan Mean untuk setiap aspek perkembangan diperoleh perkembangan pribadi anak asuh kategori rendah untuk tiap aspek perkembangan pribadi sebagai berikut: a) aspek fisik 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
orang, b) aspek mental 18 orang, c) aspek emosional-spiritual 15 orang. Sedangkan perhitungan Mean untuk setiap aspek peran pengasuh diperoleh peran pengasuh termasuk kategori rendah untuk tiap aspek peran sebagai berikut: a) aspek asuh 14 orang, b) aspek asah 15 orang, c) aspek asih 16 orang Berdasarkan hasil penelitian diatas maka disarankan perlu diadakan kegiatan bimbingan dan pendampingan para anak asuh, sehingga mereka memiliki persepsi yang obyektif – realistik terhadap diri dan pengasuhan di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Pola bimbingan dilakukan dalam bimbingan kelompok dan bimbingan individual. Kegiatan ini akan memperlancar perkembangan anak asuh selama tinggal di Panti Asuhan. Saran kegiatan bimbingan dan pendampingan yang dapat dilakukan adalah: 1. Anak asuh perlu mendapatkan bimbingan akademik. Kegiatan bimbingan akademik dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Kegiatan bimbingan dan konseling ini dilakukan untuk membantu anak asuh dalam menghadapi dan mengatasi permasalahanpermasalahan dalam pendidikan, seperti: proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang sesuai. 2. Anak asuh perlu mendapatkan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan individu maupun kelompok. Kegiatan bimbingan yang dilakukan pengasuh menyangkut pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
menumbuhkan rasa aman (emotional security), memberikan kasih sayang, perhatian, penghargaan, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab serta melatih spiritualitas diri. 3. Pengasuh perlu mengembangkan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak asuh melalui diskusi, acara bersama, seminar dan lain- lain. Semua kegiatan pendampingan, bimbingan dan konseling dilakukan oleh pengasuh secara bersama dalam kegiatan pengasuhan. Kegiatan tersebut di atas bertujuan agar anak asuh berkembangan pribadinya secara integral sehingga anak asuh menjadi anak yang bertumbuh dan berkembang secara optimal menjadi pribadi yang utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Armstrong, Thomas.2002. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: PT Pustaka Utama Baron,Robert A.&Byrne,Donn. 2003. Psikologi Sosial, Jakarta: Penerbit Erlangga. Covey, Stephen R. 2006. The 8th Habit, Melampaui Efektifitas, Menggapai Keagungan.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Davido,Linda L. 1988. Alih Bahasa: Dra Mari Juniati. Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Erlangga. Furchan, H. Arief. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terj : Introduction to Research in Education, karya: Donald Ary, Luchy Cheser Jacobs, Asghar Razavich. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Guilford .1965. Funamental Statistics in Psychology and Education, Tokyo: Kogausha Company, Ltd Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid 2, Yogyakarta: Penerbit ANDI Hilmansyah, Hilman (2006). Khasanah Nakita1. Jakarta Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak, Jakarta: Penerbit Erlangga http:// www.infoibu.com Garrett, Henry E .1967. Statistics in Psychology and Education, London: Longmans. Goble, Frank.G. 1987. Mazhab Ketiga:Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Terjemahan oleh Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.
Indra Shanti, Theresia . 2006. Khasanah-Nakita1. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: Penerbit Kanisius Mulyadi,Seto. 2000. Pendidikan dan Masalah Perkembangan Anak. Dalam Membuka Masa Depan Anak-anak Kita Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius Paulina, M. 1999. Skripsi: Survai Tingkat Kepuasan Warga Panti Kelas IV SD sampai dengan Kelas III SLTP dalam Beberapa Segi Kehidupan Berdasar Latar Belakang Keluarga, Jenjang Pendidikan dan Prestasi Belajar di Panti Asuhan Brayat Pinuji, Boro, Kalibawang, Yogyakarta Tahun 1998. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Poerwadarminta, W.J.S.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Schultz, Duane.2005. Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Soesilo,A.L.S .1985. Peranan Keluarga Memandu Anak. Salatiga: CV Rajawali. Swasono. 2004. Paradigma Baru Dalam Pengelolaan Panti Asuhan (Makalah Seminar Nasional): Jakarta: Klender. Dalam Triantoro (2005). Tingkat Persepsi Para Remaja Penghuni Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut Palembang Terhadap Pengasuhan Mereka, Skripsi, Yogyakarta: USD Thantawy,R.M.A. 2005. Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Gramedia Widiasarana Undang-Undang Republik Indonesia no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak .
Winkel, W.S.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Lampiran 1
KUESIONER PERAN PENGASUH TERHADAP PERKEMBANGAN PRIDADI INTEGRAL ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA
Kata Pengantar Anak-anak yang terkasih, Dengan ini, saya mengharapkan kesediaan kalian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengetahui perkembangan kalian selama kalian tinggal di Panti Asuhan. Informasi yang diperoleh melalui jawaban Anda, akan digunakan untuk mengembangkan kualitas pengasuhan di Panti asuhan ini. Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dan untuk menjaga kerahasiaan, Anda tidak perlu mencantumkan identitas Anda. Oleh sebab itu, saya mohon kalian menjawab semua pernyataan ini dengan jujur sesuai dengan pengalaman kalian yang sebenarnya. Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Petunjuk: Baca setiap pernyataan berikut dengan teliti. Tentukan seberapa sering hal- hal yang diungkapkan dalam setiap pernyataan tersebut Anda alami. Alternatif jawaban yang bisa Anda pilih: 1. Apabila kalian “selalu” mengalaminya berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban selalu. 2. Apabila kalian “banyak kali / sering” mengalaminya berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban banyak kali. 3. Apabila kalian “kadang-kadang” mengalaminya berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban kadang-kadang. 4. Apabila kalian “tidak pernah” mengalaminya berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban tidak pernah.
No
Pernyataan
Jawaban Selalu Banyak Kadang- Tidak kali kadang pernah a. Perkembangan jasmani (fisik) berdasarkan kegiatan asuh 1 Saya dibiasakan makan 3 x sehari 2 Saya dapat makan 3 kali sehari 3 Saya dibiasakan makan dengan menu makanan bervariasi 4 Saya makan dengan menu yang bervariasi 5 Saya dianjurkan minum air putih minimal 8 gelas sehari 6 Saya dapat minum air putih minimal 8 gelas sehari 7 Saya dianjurkam makan makanan 4 sehat 5 sempurna 8 Saya makan makanan 4 sehat 5 sempurna 9 Saya memperoleh pakaian yang layak pakai 10 Pakaian saya layak pakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
11
Saya dilatih menjaga kebersihan pakaian 12 Pakaian saya bersih 13 Saya dibiasakan menyetrika pakaian setelah dicuci. 14 Pakaian saya rapi disetrika 15 Saya dibiasakan mencuci pakaian minimal 2 kali seminggu 16 Saya mencuci pakaian minimal 2 kali seminggu 17 Saya dibiasakan mencuci tangan sebelum makan 18 Saya mencuci tangan sebelum makan 19 Saya dibiasakan mandi 2 kali sehari 20 Saya mandi 2 kali sehari 21 Saya dilatih untuk merawat gigi 22 Saya menggosok gigi minimal 2 x sehari 23 Saya dilatih menjaga kebersihan 24 Saya membersihkan kamar mandi/wc b. Perkembangan mental berdasarkan kegiatan asah 1 2 3
4 5 6 7 8 9
Saya dibiasakan untuk belajar secara teratur Saya belajar di rumah secara teratur Saya dianjurkan untuk memanfaatkan buku-buku yang tersedia Saya memanfaatkan buku-buku yang tersedia. Saat kesulitan pelajaran saya dibantu Saya belajar tanpa kesulitan. Saya diberi perlengkapan sekolah yang memadai Perlengkapan sekolah saya memadai Saya dibiasakan untuk belajar mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Saya belajar mandiri Saya diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat Saya mengikuti kegiatan pengembangan bakat Saya dilatih membuat jadwal belajar Jadwal belajar saya teratur Saya dilibatkan dalam kegiatan sosial/ organisasi Saya terlibat dalam organisasi Saya dianjurkan untuk mengembangkan hobby saya Saya mengembangkan hobby saya Saya didorong untuk mencoba hal- hal baru. Saya mencoba hal- hal baru Saya diarahkan untuk memiliki cita-cita Saya memiliki cita-cita Saya diarahkan untuk berani membuat keputusan Saya berani membuat keputusan
c.Perkembangan spiritual dan emosional berdasarkan kegiatan asih 1 Saya dibiasakan pergi ke gereja (kebaktian) setiap hari Minggu 2 Saya pergi ke gereja (kebaktian) setiap hari Minggu 3 Saya diajak untuk mengikuti doa bersama 4 Saya mengikuti doa bersama 5 Saya didorong untuk aktif dalam pendalaman Alkitab 6 Saya ikut dalam pendalaman Alkitab 7 Saya dilatih untuk bersyukur 8 Saya bersyukur 9 Saya dilatih untuk suka menolong orang lain 10 Saya suka menolong orang lain 11 Saya didorong tahu tujuan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
saya Saya tahu tujuan hidup saya Saya dilatih peduli dengan orang lain Saya peduli dengan orang lain Saya dilatih mengungkapkan perasaan yang sedang saya alami Saya dapat mengungkapkan perasaan saya Saya dilatih untuk bersyukur atas hidup ini Saya bersyukur atas hidup ini Saya diberi kesempatan curhat dengan pengasuh Saya curhat dengan pengasuh Saya dilatih untuk berempati terhadap orang lain Saya dapat merasakan perasaan orang lain Saya dilatih untuk dapat menyelesaikan konflik yang saya alami Saya dapat menyelesaikan konflik yang saya alami Saya dilatih untuk dapat menerima saran dari orang lain Saya dapat menerima saran dari orang lain Saya dilatih untuk menyukai tanggung jawab Saya senang diberi tanggung jawab Saya dimotivasi untuk bangga dengan diri sendiri Saya bangga dengan diri saya Saya didorong untuk memiliki banyak teman Saya mempunyai banyak teman Saya dibiasakan mengungkapkan perasaan saya dengan tepat Saya mengungkapkan perasaan saya dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
35
36 37 38 39 40
Saya dilatih untuk merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan Saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan Saya dibiasakan untuk mudah memaafkan orang lain Saya mudah memaafkan orang lain Saya dibiasakan untuk mengakui kesalahan saya Saya mau mengakui kesalahan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Lampiran 2
Perhitungan Skor Uji Coba Kuesioner Peran Pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Secara Integral Anak A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Total
Pengasuh Anak (X) asuh (Y) X2 Y2 142 142 20164 20164 137 126 18769 15876 136 134 18496 17956 135 139 18225 19321 132 145 17424 21025 141 143 19881 20449 150 149 22500 22201 160 160 25600 25600 164 156 26896 24336 161 150 25921 22500 135 138 18225 19044 133 135 17689 18225 151 148 22801 21904 141 136 19881 18496 149 140 22201 19600 126 136 15876 18496 112 110 12544 12100 156 155 24336 24025 147 141 21609 19881 139 142 19321 20164 155 149 24025 22201 153 140 23409 19600 161 148 25921 21904 167 160 27889 25600 142 137 20164 18769 160 153 25600 23409 2 2= Σx=3785 Σy=3712 Σx =555367 Σy 532846
XY 20164 17262 18224 18765 19140 20163 22350 25600 25584 24150 18630 17955 22348 19176 20860 17136 12320 24180 20727 19738 23095 21420 23828 26720 19454 24480 Σxy=543469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Lampiran 3
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Uji Coba
=
=
( 26 x 543469) – (3785 x 3712)
√ { ( 26 x 555367) – (3785) 2 }x{ ( 26 x 532846)-(3712) 2 } =
( 14130194) – (14049920)
√ { (14439542) – (14326225) } x{ ( 13853996)-(13778944) } =
80274
√ (113317) x (75052) =
80274
√ 8504667484
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
=
80274
92221 = 0.87
= = 2 x 0.870
1 + 0.870 = 1.740 1,870 = 0.95 = = √0.945 = 0.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Lampiran 4
Perhitungan Skor Penelitian Kuesioner Peran Pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral
Anak A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y AA AB AC AD AE Total
Pengasuh Anak X2 Y2 (x) asuh (Y) 148 141 21904 19881 147 137 21609 18769 155 147 24025 21609 157 147 24649 21609 157 145 24649 21025 152 144 23104 20736 151 143 22801 20449 154 145 23716 21025 160 153 25600 23409 157 149 24649 22201 153 145 23409 21025 138 132 19044 17424 146 135 21316 18225 160 155 25600 24025 158 150 24964 22500 155 147 24025 21609 150 142 22500 20164 139 130 19321 16900 157 146 24649 21316 154 146 23716 21316 159 152 25281 23104 157 143 24649 20449 157 149 24649 22201 159 150 25281 22500 142 146 20164 21316 154 139 23716 19321 155 145 24025 21025 150 148 22500 21904 153 148 23409 21904 146 139 21316 19321 2 2 Σx=4580 Σy=4338 Σx =700240 Σy =628262
XY 20868 20139 22785 23079 22765 21888 21593 22330 24480 23393 22185 18216 19710 24800 23700 22785 21300 18070 22922 22484 24168 22451 23393 23850 20732 21406 22475 22200 22644 20294 Σxy=663105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Lampiran 5 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment
=
=
( 30 x 663105) – (4580 x 4338 )
√{( 30 x 700240 ) – (4580)2 } x{ ( 30 x 628262 )-(4338) 2 } =
(19893150) – ( 19868040)
√ {(21007200 ) – (20976400 ) } x{(18847860)-(18818244)} =
25110
√ (30800) x ( 29616) =
25110
√ 912172800 =
25110 30202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Lampiran 6 Perhitungan Mean dan skor-skor Peran Pengasuh PERAN PENGASUH ASAH ASUH 41 41 38 42 35 44 42 47 36 41 44 43 42 39 45 37 30 44 42 38 43 48 40 38 42 42 39 43 43 44 43 39 40 37 34 37 41 39 40 47 45 39 43 37 42 43 41 39 40 42 43 40 32 41 43 39 43 39 40 46 40 44 43 41 43 42 41 42 39 41 44 42 40 36 35 45 39 42 47 41 37 43 32 40 45 39 37 39 30 39 1258 1177 1220
ASUH
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y AA AB AC AD AE Total
JUMLAH 120 121 125 128 126 111 123 126 123 130 122 108 120 131 122 123 125 113 125 125 127 126 122 127 111 126 125 115 121 108 3655
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Mean peran pengasuh
M = = 3655 30 = 121.8 = 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Perhitungan Mean dan Skor-skor Perkembangan Pribadi
ANAK ASUH A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y AA AB AC AD AE Total
FISIK 36 39 34 42 44 38 38 40 38 40 36 35 35 38 40 41 38 39 41 42 40 41 42 39 39 39 42 46 45 43 1190
MENTAL 36 35 38 38 40 38 30 35 41 35 36 31 35 43 36 32 38 33 36 43 37 35 41 39 39 39 37 40 41 41 1118
EMOSIONALSPIRITUAL 39 37 43 38 34 39 36 38 38 40 38 38 37 42 38 41 40 35 38 34 42 42 38 40 44 36 40 40 38 37 1160
JUMLAH 111 111 115 118 118 115 104 113 117 115 110 104 107 123 114 114 116 107 115 119 119 118 121 118 122 114 119 126 124 121 3468
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Mean perkembangan pribadi
M = = 3468 30 = 115.6 = 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Lampiran 7 Skor-skor Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh serta Kategorisasinya
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y AA AB AC AD AE Total
Skor (X) 120 121 125 128 126 111 123 126 123 130 122 108 120 131 122 123 125 113 125 125 127 126 122 127 111 126 125 115 121 108 3655
Kategori R R T T T R T T T T T R R T T T T R T T T T T T R T T R R R
Skor (Y) 111 111 115 118 118 115 104 113 117 115 110 104 107 123 114 114 116 107 115 119 119 118 121 118 122 114 119 126 124 121 3468
Kategori R R R T T R R R T R R R R T R R T R R T T T T T T R T T T T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65