ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS BAHASA INDEKS DI LIBRARY AND KNOWLEDGE CENTER (LKC) THE JOSEPH WIBOWO CENTER (JWC) BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh SAPARI NIM : 1110025000019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2014 M
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA PENGGUI{A SISTEM TEMU BALIK I]\FORMASI' BERBASIS BAHASA INIDEKS DI LIBRARY ANID KNOWLEDGE CENTER (tKC) THE JOSEPH WIBOWO CBI{TER (JWC) BINUS II{TERI{ATIONAL UNIVERSITY
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi persyaratan Memperoreh Gelar Sarjana Ilmu perpustakaan (S.Ip)
MM:
SAPARI 1110025000019
Di bawah Bimbingan
NIP : 19710103 200003
t
0A2
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN IIUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IIIDAYATULLAH
JAKARTA 1436H I 2014M
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Sapari
NIM
:1110025000019
Jurusan
:
Dengan
Ilmu Perpustakaan
ini
saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul 66Analisis
Technology Acceptance Model (TAI1{) pada Pengguna Sistem Temu Balik
Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University" adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penlusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang
jika temyata skripsi ini
secara prinsip merupakan plagiat atau
jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan
ini
dibuat dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
J
akafia, 1 9 Desemb er 201 4
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Nama
: Sapari
MM
:1110025000019
Judul
Skripsi
: Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada Pengguna
Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di LKC JWC Binus International Universify
Idian
Skripsi
: 4 Desember 2014
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
(Sl)
pada Program Studi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Iakarta, 4 Desember 2014
TandaTangan 1. Ketua Sidang
Pungki Purnomo. MLIS NIP: 19641215 199903 1 005
Tanggal
'olrf'04
2. Sekretaris Sidang Mukmin Suprayogi. M.Si NIP: 19620301 199903 I
&'/ eLn\ 3. Pembimbing
4. Penguji
I
5. Penguji II
Ade Abdul Hak. M.Hum NIP: 19710103 200003 1 00
Ida Farida. MLIS MP: 19700407 200003 2 003
Mukmin Supra]'ogi. M. Si
MP: 19620301 199903 1001
lll
/
l't'
"'if1t f zc,g
(t
ABSTRAK ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS BAHASA INDEKS DI LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
Oleh : Sapari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh LDO (Library Desain OPAC) , TR (Terminology), SK (Abilities and Skill) terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 95 mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang berada di jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Peneliti ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) sangat tinggi. Sementara variabel ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), dan AUB (4,01) tinggi. Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi (4,00). Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 25 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PU, dan PEU signifikan (antara 0,000 s/d 0,001), sedangkan hubungan antara lima variabel independen tersebut terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB tidak signifikan (0,0315 s/d 0,103). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah sangat lemah dan berlawanan (0,163) sehingga korelasi tidak signifikan. Dengan demikian dari 25 hipotesis, 7 hipotesis diterima dan 19 hipotesis ditolak.
Kata kunci:
Technology Acceptance Model (TAM), sistem temu balik informasi, bahasa indeks
iv
ABSTRACT ANALYSIS OF TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ON THE USERS OF THE INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM OF THE INDEX LANGUAGE BASED IN LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
By: Sapari
This research attemps to know the description of the variables, the relations and the influence of LDO (Library Desain OPAC) , TR (terminology), SK (Abbilities and Skill) toward PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). The respondents of this research are 95 collage students who are actively using the LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University at jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, South Jakarta. The research user linier analysis as a statistic instrument.
The result of the research shows that the description of the variables LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) are very high, while the variables of ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), and AUB (4,01) are high. Thus the average of the variable is high (4,00). To know the connection between the independent variables: LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, toward AUB as the dependent variable, the researcher formulates 25 hypotesis. The result from the hypotesis shows the influence among the independent variables; LDO, TR, SK, PU, and PEU are significant (between 0,000 s/d 0,001), whereas the correlation among those 5 variables toward ATU, BIU, and AUB are not significant (0,315- 0,103). The final test result correlation found that the influence from all independent variables from this research on contrary very weak significant. Therefore from the 25 hypotesis, there are 7 hypotesis are accepted and 19 hypotesis are rejected.
Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), information retrieval system, language index
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowladge center The Joseph Wibowo Center (LKC JWC) Binus International University. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang yang tidak penulis sebutkan namanya. Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan. 3. Bapak
Mukmin
Suprayogi,
M.Si,
selaku
Sekretaris
Jurusan
Ilmu
Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan 4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Imam Budi Prasetiawan, SS selaku kepala LKC JWC Binus International University. terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.
vi
6. Ibu Lilik Istiqoroh, M.Hum selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum. Terimakasih atas segala perhatian dan waktu Ibu yang diberikan untuk menyumbangkan informasi kepada penulis. 7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah. 8. Kepada para sahabatku JIPERS terutama IPI A 2010, IPI B 2010 dan IPI C 2010, Komunitas Sepeda Sehat UINJKT, rekan-rekan staf LKC JWC Binus International University, ARKADIA dan KKN SINERGI 2010 terimakasih atas informasi dan motivasi serta bertukar pikiran baik dalam hal akademis maupun non akademis. 9. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini. 10. Bapak dan Ibu yang selalu setia memberikan segalanya demi kebaikanku. Terima kasih atas setiap doa yang engkau lantunkan untukku dan dukungan yang tiada henti-hentinya. Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari Pembaca untuk kebaikan pembuataun laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Jakarta, Desember 2014 Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i SURAT PERNYATAAN .................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii ABSTRAK ........................................................................................................... iv ABSTRACT ......................................................................................................... v KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Pematasan dan Perumusan Masalah .............................................. 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6 D. Metode Penelitian ......................................................................... 8 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................. 8 2. Sumber Data Penelitian ............................................................ 9 3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 9 4. Populasi dan Sampel ................................................................ 10 5. Teknik Analisis Data ................................................................ 11 6. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 19 7. Model Penelitian ...................................................................... 23 8. Hipotesis ................................................................................... 23
viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 26 A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................... 26 1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi................................ 2. Fungsi Perpustakaan ............................................................... 28 3. Tujuan Perpustakaan .............................................................. 29 B. Technology Acceptance Model .................................................... 30 1. Konsep Technology Acceptance Model................................. 30 2. Model TAM ............................................................................ 32 a.
External Variabel ............................................................. 33
b.
Perceived Ease of Use (PEU) .......................................... 35
c.
Perceived Usefullness (PU) ............................................. 35
d.
Attitude Toward Using (ATU) ........................................ 35
e.
Behavioral Intention to Use (BIU) .................................. 36
f.
Actual Usage Behavior (AUB) ........................................ 36
C. Sistem Temu Balik Informasi ...................................................... 37 1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi .............................. 37 2. Fungsi Sistem Temu Balik Informasi ..................................... 39 3. Tujuan Sistem Temu Balik Informasi .................................... 40 D. Bahasa Penelusuran ...................................................................... 41 1. Pengertian Bahasa Penelusuran .............................................. 41 2. Bahasa Alami .......................................................................... 41 3. Bahasa Terkontrol................................................................... 44 E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks ........................................................................................... 47 F. Penelitian Terdahulu .................................................................... 52
ix
26
BAB III
GAMBARAN UMUM LKC JWC .................................................. 55 A. Profil LKC JWC ........................................................................... 55 1. Sejarah Singkat LKC JWC..................................................... 55 2. Visi dan Misi .......................................................................... 55 3. Jenis Layanan LKC JWC ....................................................... 56 4. Struktur Organisasi ................................................................. 61 5. Koleksi LKC JWC ................................................................. 61 6. Fasilitas LKC JWC................................................................. 62 7. Sumber Daya Manusia ........................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 64 A. Profil Responden ......................................................................... 64 1. Karakteristik Profil Responden .............................................. 64 a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 65 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............ 66 2. Deskriptif Responden Berdasarkan Variabel ......................... 66 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 72 1. Hasil Uji Kualitas Data .......................................................... 72 a. Hasil Uji Validitas Data ..................................................... 72 b. Hasil Uji Reliabilitas.......................................................... 80 2. Hasil Uji Asumsi Klasik......................................................... 82 a. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 82 b. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................ 88 3. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 90 a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 90 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ....................................... 92
x
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ........................................... 94 d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ................................. 105 e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)..................................................................................... 117 f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) ................................................................... 119 g. Pengaruh Total ................................................................... 120 h. Diagram Jalur Model ......................................................... 121 C. Pembahasan ......................................................................................... 123 BAB V
PENUTUP ......................................................................................... 128 A. Kesimpulan ................................................................................... 128 B. Saran ............................................................................................. 131
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 132 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
1.1
Jenis anggota LKC JWC .......................................................................... 10
2.1
Penelitian Terdahulu ................................................................................. 53
4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................................. 64
4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin .................... 65
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 66
4.4
Hasil Uji Statistik Deskripsi LDO ............................................................. 67
4.5
Hasil Uji Statistik Deskripsi TR ................................................................ 68
4.6
Hasil Uji Statistik Deskripsi SK ................................................................ 68
4.7
Hasil Uji Statistik Deskripsi PEU ............................................................. 69
4.8
Hasil Uji Statistik Deskripsi PU ................................................................ 69
4.9
Hasil Uji Statistik Deskripsi ATU ............................................................. 70
4.10
Hasil Uji Statistik Deskripsi BIU .............................................................. 70
4.11
Hasil Uji Statistik Deskripsi AUB ............................................................ 71
4.12
Hasil Uji Validitas Variabel LDO ............................................................. 73
4.13
Hasil Uji Validitas Variabel TR ................................................................ 74
4.14
Hasil Uji Validitas Variabel SK ................................................................ 75
4.15
Hasil Uji Validitas Variabel PU ................................................................ 76
4.16
Hasil Uji Validitas Variabel PEU.............................................................. 77
4.17
Hasil Uji Validitas Variabel ATU ............................................................. 78
4.18
Hasil Uji Validitas Variabel BIU .............................................................. 79
4.19
Hasil Uji Validitas Variabel AUB ............................................................. 80
4.20
Hasil Uji Relibiltas ................................................................................... 81
4.21
Hasil Uji Normalitas.................................................................................. 86
xii
4.22
Hasil Uji Multikolonieritas ATU .............................................................. 88
4.23
Hasil Uji Multikolonieritas BIU ................................................................ 89
4.24
Hasil Uji Multikolonieritas AUB .............................................................. 90
4.25
Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU ...................................................... 91
4.26
Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU ....................................................... 91
4.27
Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB ...................................................... 92
4.28
Hasil Uji Simultan ATU ............................................................................ 93
4.29
Hasil Uji Simultan BIU ............................................................................. 93
4.30
Hasil Uji Simultan AUB ........................................................................... 94
4.31
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ................................................ 95
4.32
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ................................................ 95
4.33
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) TR ................................................... 96
4.34
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) TR .................................................... 967
4.35
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK .................................................... 97
4.36
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK .................................................... 98
4.37
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) PEU .................................................. 99
4.38
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) ATU ................................................. 99
4.39
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) BIU .................................................. 101
4.40
Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) AUB ................................................. 103
4.41
Hasil Uji Korelasi ...................................................................................... 105
4.42
Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 123
4.43
Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ............................................ 125
4.44
Hasil Uji Konstruk .................................................................................... 126
xiii
DAFTAR GAMBAR
1.1
Model Penelitian ....................................................................................... 23
1.2
Hipotesis Penelitian ................................................................................... 24
2.1
Technology Acceptance Model (TAM) .................................................... 31
2.2
Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ................................................ 33
2.3
TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks (J.Y.L Thong 2002) ................................................................................... 47
4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ........................................................... 82
4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ........................................................... 83
4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ............................................................. 84
4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ............................................................. 84
4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ........................................................... 85
4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ........................................................... 85
4.7
Diagram Jalur Untuk Model III ................................................................. 122
5.1
Hasil TAM Pada Pengguna Sistem Temu Balik Berbasis Bahasa Indeks ....................................................................................................... 129
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi seperti surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui sistem informasi dan teknologi. Di dunia perpustakaan saat ini sangatlah didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai bidangnya. Teknologi informasi memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Tantangan diera ini perpustakaan harus siap untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan kesiapan dalam berkolaborasi dengan teknologi yang lainnya. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi, dalam kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model yang paling populer dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi dari penggunaan
atau
penerimaan
sistem
informasi.
Kesederhanaan
dan
kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat merupakan alasan utama penggunaan TAM.1 1
Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 (April 2013), h. 88.
1
2
Dalam bentuk TAM (Technology Acceptance Model)
tingkat
penggunaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu faktor eksternal, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap maupun niat untuk menggunakannya. Faktorfaktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Konsep dalam penelitian ini adalah
model penerimaan teknologi.
Model ini meyebutkan bahwa pengguna sistem teknologi cenderung menggunakannya, apabila sistem tersebut mudah digunakan dan bermanfaat baginya. Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan TRA (Theory of Reasoned Action), dalam TAM, penerimaan pemakai teknologi ditentukan oleh dua faktor kunci yaitu persepsi kemanfaatan adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya (Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.2 Penyediaan sistem temu balik informasi diperpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator bagi pengguna. Sistem temu balik informasi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (Retrieval), suatu dokumen dari suatu simpanan
(File), sebagai jawaban atas permintaan informasi. Sistem
temu balik informasi pada perpustakaan merupakan bentuk layanan pasif yang diberikan perpustakaan sebagai penyedia informasi untuk user atau pengguna. 2
Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I WayanSuartana, “Analisi Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel & SPA,” EJurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556 (2014),h. 168-169.
3
Walaupun sistem temu balik informasi merupakan layanan pasif
tetapi
layanan ini tidak bisa dianggap remeh, karena dengan sistem ini akan membantu pengguna untuk dapat menelusuri koleksi yang ada di perpustakaan3. Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua tahapan yaitu tahapan masukkan dan tahapan luaran, tahap masukkan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu, semua koleksi diorganisasi, dikelolah, dikatalog dan diklasifikasi yang menghasilkan penyusunan bahan pustaka di rak dan wakil ringkasan bahan pustaka berupa katalog, indeks, bibliografi dan lainnya. Pada tahap luaran merupakan kegiatan temu balik informasi yang dilakukan oleh pemakai perpustakaan. Kedua tahapan tersebut memiliki hubungan sebab dan akibat antara tahap masukkan dari perpustakaan dengan tahap luaran dari pemakai. Hal ini dikarenakan kemudahan pengguna perpustakaan dalam menemukan atau menelusuri koleksi yang sesuai dan berhubungan dengan penerapan sistem temu balik informasi yang dilakukan perpustakaan. Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua bahasa yaitu bahasa alamiah dan kosakata terkontrol atau bahasa terkendali. Kedua bahasa tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam efektivitas dan efesien penelusuran pada suatu sistem temu balik informasi. Kegiatan penelusuran pada sistem temu balik informasi yang berbasis indeks hanya dapat
3
Hasugian, Jonner. “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol Dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Teks Dalam USU digital library Medan Perpustakaan Universitas Sumatra Utara,” artikel diakses pada tanggal 25 september 2011 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059.../pus-des2006-1
4
berlangsung bila menggunakan kosa kata, sebab kosa kata inilah yang digunakan sebagai istilah berupa query untuk menemukan dokumen yang diinginkan4. Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center Binus International University atau BINUS LKC JWC merupakan Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang menggunakan bahasa alami dan bahasa terkontrol sebagai bahasa penelusuran. Peneliti melakukan penelitian yang bertempat di perpustakaan LKC JWC Bimus International University (Library and Knowledge Center The Joseph Wibowo Center Binus International University) yang berada digedung lantai empat, di jalan Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Dengan beberapa pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang.“Analisi Technology Acceptance Model (TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar peneliti tentang Analisis technology Acceptance Model (TAM) Pada pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di LKC JWC Binus International university, maka peneliti perlu membatasi masalah penelitian ini hanya pada tiga aspek sebagai berikut: 4
Jonner Hasugian, “ Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks”, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (Sumatera Utara, USU, 2006), h.1.
5
1. gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University 2. hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University 3. pengaruh antar variabel Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University Dari latar belakang dan batasan masalah diatas, maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat
6
pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University? 3. Seberapa besar pengaruh antara variabel Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui peneliti ini adalah: 1. Mengetahui gambaran tentang Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University
7
2. Mengetahui hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University 3. Mengetahui pengaruh antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional University Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Penulis Berguna untuk memperluas pengetahuan tentang techonology acceptance model (TAM) pada sistem temu balik informasi agar dapat memperoleh hasil yang bermanfaat serta dapat menerapkan teori yang telah diperoleh selama ini. 2. Bagi Akademis Peneliti ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber refrensi tambahan bagi para mahasiswa maupun pihak lain yang berkepentingan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memungkinkan peneliti berikutnya mengenai topik-topik yang berkaitan yang bersifatnya melanjutkan atau melengkapi.
8
3. Bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan pengetahuan mendalam tentang technology acceptance model (TAM).
D. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuasalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian ini proporsional stratifed random sampling. Proporsional stratifed random sampling adalah metode penarikan sampel responden yang dilakukan dengan menggunakan teknik acak.5 Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif. Kuantitatif ini adalah menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh sampel yang telah ditentukan. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga tercipta kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian ini menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software SPSS 2.1 . Model diagram jalur terdiri dari lima variabel bebas, yaitu: variabel LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities and Skill), PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) dengan tiga variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).
5
Abdul Hamid. Panduan Penulisan Skripsi, (T.tp.: Penerbit FEIS UIN Press, 2010), h. 19.
9
2. Sumber Data a. Data Primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari sumbernya. Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang langsung ditemui dilapangan dalam hal ini mahasiswa yang aktif menggunakan perpustakaan LKC JWC Binus International tahun 2014. b. Data Sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari literaturliteratur, buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpilan data dalam penelitian ini menggunkan tiga cara, yaitu penelitian pustaka, penelitian lapangan dan kuesioner. a. Penelitian Pustaka (Library Research) Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder.6 Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan kinerja individual. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, penelii ini memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa JWC yang aktif memakai LKC JWC. 6
Nur Indrianto, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan manajemen (Jogjakarta: BPFE, 2002), h. 150.
10
c. Kuesioner Kuesioner merupakan suatu instrument pengumpulan data yang memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk memperoleh respon atas daftar pertanyaan tersebut. 4. Populasi dan Sampel Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa yang aktif menggunakan LKC JWC Binus International University di tahun 2014 yang berada di jalan Hang Lekir 1 no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Tabel 1.1 Jenis anggota LKC JWC yang aktif menggunakan perpustakaan tahun 2014
Sumber: LKC JWC Binus International University 2014
Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Jumlah sampel yang disebarkan di LKC JWC sebanyak 95 sampel dengan responden mahasiswa yang memakai LKC JWC. Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling
11
pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut7: n keterangan
( )
N: Populasi n: Ukuran Sampel d: Galat Pendugaan n
(
)
= 95.22 = 95 (Pembulatan)
Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan Technologiy Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada 8 variabel utama yaitu LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities and Skill), PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) dengan tiga variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). 5. Teknis Analisi Data a. Statistik Deskriptif Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran
7
Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 25 Februari 2014 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_ slovin.pdf
12
suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.8 b. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.9 2) Uji Reliabiltas Uji reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benarbenar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.
8
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 19. 9 Imam Ghozali. “Aplikasi Multivariate Program SPSS”, h. 45.
13
c. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dab variabel independen atau keduanya
mempunyai
distribusi
normal
atau
tidak.
Cara
mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.10 Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio. 2) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
10
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta,2004), h. 212-214.
14
Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.11 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.12 d. Analisis Regresi Linier Berganda Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Model ini digunakan untuk menguji
pengaruh dua atau lebih variabel
independen OP(Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Skill),PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) terhadap variabel dependent (ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use). dan AUB (Actual Usage Behavior). 11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95. Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010), h. 213. 12
15
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Rumus persamaan regresi ATU Y₁ = Py₁X₁ + Py₁X₂ + Py₁X₃ +Py₁X₄ + Py₁X₅ + e₁
Keterangan: Y₁ = ATU Py₁ = Koefisien regresi X₁ = OP X₂ = SK X₃ = TR X₄ = PU X₅ = PEU e₁ = Erol 2)
Rumus persamaan regresi BIU Y₂ = Py₂X₁ + Py₂X₂ + Py₂X₃ +Py₂X₄ + Py₂X₅ + Y₁+ e₂
Keterangan: Y₂ = BIU Py₂ = Koefisien regresi X₁ = OP X₂ = SK X₃ = TR X₄ = PU
16
X₅ = PEU Y₁ = ATU e2 = Erol 3) Rumus persamaan regresi AUB Y₃ = Py₃X₁ + Py₃X₂ + Py₃X₃ +Py₃X₄ + Py₃X₅ + Y₁+ Y₂+e₃
Keterangan: Y₃ = AUB Py₃ = Koefisien regresi X₁ = OP X₂ = SK X₃ = TR X₄ = PU X₅ = PEU Y₁ = ATU Y₂ = BIU e₃ = Erol Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain: a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
17
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.13 b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat.
13
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83. Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 84.
14
18
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. d. Analisis Korelasi Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi
15
Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.
19
adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut16: 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak 6. Opersional Variabel Penelitian Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. a. Library Desain OPAC (X1) Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak sebagai platformm untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka dirancang dengan baik supaya dapat membantu para pemakai dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi 16
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 200.
20
yang jelas antara layar satu dengan yang lainnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). b. Terminology (X2) Dengan variabel tertentu seseorang pemakai OPAC perlu untuk memahami bahasa tertentu dalam rangka menerima dan menggunakan teknologi tersebut. Keberhasilan suatu perpustakaan pada generasi sistem temu kembali informasi yang baru tergantung pada banyaknya para pemakai yang saling berhubungan dengan sistem melalui query terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada pemahaman pemakai atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). c. Abilities and Skill (X3) Pare dan Elam dalam Imam menemukan bahwa ketika perilaku adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan. Perbedaan individu terutama dalam kemampuan dan keahliannya juga berperan penting dalam menentukan pencapaian pemakaian atas sistem temu kembali informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
21
d. Perceived Ease of Use (X5) Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). e. Perceived Usefullness (X4) Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: Kegunaan dan Efektivitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). f. Attitude Toward Using (Y1) Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components). Variabel ini
22
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). g. Behavioral Intention to Use (Y2) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat setuju (1), setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5). h. Actual System Usage (Y3) kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
23
7. Model Penelitian Model penelitian ini dikembang dalam merujuk pada model sebagai berikut: Variabel
Respon Kognitif
Library Desain Opac
Perceived Usefulness
Terminology
Abilities & Skills
Respon Tingkah Laku Usability
Attitude Toward Using
Intention to Use
Perceived Ease of Use
Gambar 1.1 Model Penelitian
Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model (TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh atas persepsi kemudahan pengguna (perceivedease of use) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness) atas sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari model asli TAM . 8. Hipotesis hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah: > 0,005 maka Ho diterima < 0,005 maka Ho ditolak
Usage Behavior
24
Gambar 1.2 Hipotesis penelitian Keterangan: 1.
Ha1
: Pengaruh LDO terhadap PU
2.
Ha2
: Pengaruh LDO terhadap PEU
3.
Ha3
: Pengaruh TR terhadap PU
4.
Ha4
: Pengaruh TR terhadap PEU
5.
Ha5
: Pengaruh SK terhadap PU
6.
Ha6
: Pengaruh SK terhadap PEU
7.
Ha7
: Pengaruh PEU terhadap PU
8.
Ha8
: Pengaruh OP terhadap ATU
9.
Ha9
: Pengaruh TR terhadap ATU
25
10.
Ha10
: Pengaruh SK terhadap ATU
11.
Ha11
: Pengaruh PU terhadap ATU
12.
Ha12
: Pengaruh PEU terhadap ATU
13.
Ha13
: Pengaruh OP terhadap BIU
14.
Ha14
: Pengaruh TR terhadap BIU
15.
Ha15
: Pengaruh SK terhadap BIU
16.
Ha16
: Pengaruh PEU terhadap BIU
17.
Ha17
: Pengaruh PU terhadap BIU
18.
Ha18
: Pengaruh ATU terhadap BIU
19.
Ha19
: Pengaruh OP terhadap AUB
20.
Ha20
: Pengaruh TR terhadap AUB
21.
Ha21
: Pengaruh SK terhadap AUB
22.
Ha22
: Pengaruh PEU terhadap AUB
23.
Ha23
: Pengaruh PU terhadap AUB
24.
Ha24
: Pengaruh ATU terhadap AUB
25.
Ha25
: Pengaruh BIU terhadap AUB
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam mendirikan suatu perpustakaan diperlukan beberapa unsur yaitu; landasan hukum, struktur organisasi, sumber daya manusia, koleksi, gedung dan perlengkapan, dan dana. 1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber ilmu pengetahuan, sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Perpustakaan
perguruan
tinggi
adalah
perpustakaan
yang
mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademik, dan lain sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus. Pemakainya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. Sementara itu bentuk lembaga perpustakaan tersebut
26
27
bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Perpustakaan (UPT).1 Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi2. Perpustakaan diselenggarakan
perguruan
olehlembaga
tinggi
adalah
pendidikan
perpustakaan
tinggi
yang
yang
layanannya
diperuntukan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.3 Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpau, mengolah, merawat, dan melayankan sistem informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya,
kelima
tugas
tersebut
dilaksanakan
dengan
tatacara
administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraaan sebuah perpustakaan.4 Pendidikan tinggi merupakan pendidikan tingkat akhir dimana seseorang akan menuju pendidkan yang lebih matang untuk bidang yang diambil. Perguruan tinggi diarahkan sebagai pusat pendidikan yang
1
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik (Jakarta; CV. Sagung Seto, 2006), hal. 36. 2 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995), h. 17. 3 Anisa Nusantri, Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka. Volum 11 No. 2 (Agustus 2009), h.1. 4 Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Jogyakarta; Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi,2007), hal. 10.
28
menyelenggarakan pendidikan, peneltian, dan pengabdian masyrakat atau disebut juga Tri Dharma perguruan tinggi. 2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma merupakan sarana kelengkapan penyediaan informasi, ada tiga macam fungsi perpustakaan diantaranya sebagai berikut5: a. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, perpustakaan merupakan sarana mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta menyebarluaskan informasi sesuai kurikulum untuk memperkaya pengetahuan serta mempertinggi mutu hasil belajar mahsiswa maupun dosen. Fungsi ini merupakan fungsi edukasi (pendidikan) dimana perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota civitas akademika yang menyediakan koleksi pendukung kegiatan mengajar di perguruan tinggi. b. Dalam menunjang penelitian, perpustakaan memiliki fungsi yang sama dalam
menunjang
pendidikan,
akan
tetapi
dalam
penelitian
perpustakaan juga sebagai penyebarluasan dan pelestarian informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Oleh karean itu perpustakaan harus dapat menyediakan bahan-bahan pustaka yang mutakhir sehingga mendukung pelaksana penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi.
5
Rahayuningsih. F, Pengolahan perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
29
c. Dan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pengabdian masyarakat, juga memiliki fungsi yang sama seperti fungsi penunjang pendidikan dan penelitian, melalui pengabdian masyarakat perpustakaan memiliki hasil-hasil penelitian sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Fungsi tersebut merupakan fungsi deposit dimana perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota civitas akademiknya. Selain fungsi penunjang Tri Dharma tersebut, fungsi perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah: a. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi. b. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya. 3. Tujuan Perpustakaan perguruan Tinggi Tujuan perpustakaan perguruan diantaranya sebagai berikut6: a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi. b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat perguruan tinggi, c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar. 6
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 18.
30
d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan. e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota). f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat diluar peguruan tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana Tri Dharma yang menyediakan berbagai kebutuhan informasi pemakainnya yaitu seluruh civitas akademika, seperti dosen, mahasiswa dan para staf akademik perguruan tinggi. Serta perpustakaan harus menyediakan informasi dan bahan pustaka yang bermanfaat dan terbaru, sehingga dapat diakses oleh pemakai atau pengguna perpustakaan.
B. Technology Acceptance Model 1. KonsepTechnology Acceptance Model Konsep TAM dikembangkan oleh Davis (1989) menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana, menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai dalam menerima dan menggunakan sistem informasi7. Menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem 7
Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Spa, h. 169.
31
teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi (Technologi Acceptance Model) TAM.8 Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan (Belief), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku pengguna (User Behavior Relationship)9 Dalam jurnal aplikasi manajemen menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah I, Technology acceptance model (TAM) yang pertama belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk ini adalah sebagai berikut ini:10
Perceived Usefulness
Perceived Ease of Use
Attitude Toward Using
Behavioral Intention to Use
Actual System Use
Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Saomi Rizqiyanto dalam Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Electronic Banking di Lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara garis besar 8
Lambertus P. Wairisal danNur Khusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon. Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4 (Ambon: Universitas Pattimura Ambon, 2012), hal. 763. 9 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), h. 112. 10 Lambertus P. Wairisal dan NurKhusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, hal. 763.
32
diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model (TAM) adalah teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku pengguna dalam menerimaan dan menggunakan teknologi baru. Perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yaitu; a. Perceived Usefulness didefinisakan sebagai tingkat dimana pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingatkan performa kinerja pengguna. b. Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai tingkat dimana pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari kesulitan atau resiko. Kedua variabel ini dapat dijelaskan keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah bahwa model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikap memanfaatkan teknologi. Model ini menggambarkan penerimaan penggunaan teknologi dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut. 2. Model TAM Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan bahwa model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis yang telah dimodifikasi dengan lima konstruk ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using), perilaku
33
untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata pengguna sistem (Actual System Usage). 11
Perceived Usefulness Attitude Toward Using
External Variables
Actual System Use
Behavioral Intention to Use
Perceived Ease of Use
Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi
a.
External Variable Externa
Variable
secara
langsung
akan
mempengaruhi
mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan pengguna dipengaruhi oleh variabel exteral yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. Selain itu pelatihan
individu
akan
mempengaruhi
kemudahaan
dalam
penggunaannya. Semakin banyak pelatihan yang diterima oleh individu, semakin besar tingkat kemudahan dalam penggunaannya. Davis (1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku penggunaan teknologi, 11
TAM menggaris bawahi
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 112.
aturan
yang
34
menjembatani kepercayaan dan sikap antara varaibel eksternal dan sikap. Ini terjadi karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian dan karakteristik dan kecacatan12. Persepsi penggunaan terhadap kemudahan dalam menggunakan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari pengguna. Reputasi yang baik didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna kearah lebih positif13. Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi pengguna terhadap kemudahan pengguna: 1) Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna. 2) Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia.
12
Aufa Ibna, Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Didalam Melakukan Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi E-Gevornment Pemko Medan. USU Repository, 2009, h. 47. 13 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115.
35
3) Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras. b.
Perceived Ease of Use (PEU) Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.14
c.
Perceived Usefullness (PU) Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: 1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikanpekerjaan lebih sangat mudah, dan bermanfaat,menambah produktivitas 2) Efektivitas,
meliputi
dimensi:
mempertinggiefektivitas,
pengembangan kinerja pekerjaan. d.
Attitude Toward Using (ATU) Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
14
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115
36
sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).15 e.
Behavioral Intention to Use (BIU) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.
f.
Actual Usage Behavioral (AUB) kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.
15
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 116.
37
C. Sistem Temu Balik Informasi 1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi Menurut Zainab dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan.16 Dalam Jurnal perpustakaan pertanian, sistem temu balik informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilahistilah pencarian untuk mendifinisikan dokumen sesuai dengan subyek yang diinginkan.17 Menurut Wibowo dalam Devita bahwa sistem temu balik informasi (Information Retrieval) adalah ilmu mencari informasi dalam suatu dokumen, mencari dokumen itu sendiri dan mencari meta data yang menggambarkan suatu dokumen.18 Sementara itu menurut Salton dalam Janu menjelaskan bahwa secara sederhana temu balik informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.19 Dalam jurnal media libri-net menyebutkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan cabang dari ilmu komputer terapan (applied 16
Purwono Janu Saptari, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field Judul dan subjek (Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM). Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III. No.1 (Jogjakarta: UGM, 2006), hal. 2. 17 Ratu Siti Zaenab, Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstract s, J urn a I Perpustakaan Pertanian, vol. 11,no. 2 (2002), h. 41. 18 Devita Kusumawardani, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field, Judul, dan Subyek, (Studi Efektivitas KatalogInduk Terpasang Perpustakaan UGM), Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013), h. 4 19 Purwono Janu Saptari, hal. 2.
38
computer science) yang berkonsentrasi pada representasi, penyimpanan, pengorganisasian, akses dan distribusi informasi.20 Dalam buku Retrieval System Theory and Implementation yang dikemukakan oleh Kowalski menjelaskan temu balik informasi merupakan sistem
yang
mampu,
menyimpan,
mengambil,
dan
memelihara
informasi.21 Menurut Ingwaersen dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi, penyimpanan dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.22
Representation
Matching Function
Query
“Representation” dari gambar disebelah kiri menunjukan representasi dokumen, data dan informasi. “Query” pada komponen sebelah kanan merupakan representasi dari pertanyaan pengguna, serta "matching function" komponen yang ditengah merupakan fungsi pencocokan antara representasi data atau dokumen dengan pertanyaan.. Kemudian dalam temu balik informasi, ilustrasi dari sistem temu balik informasi dapat digambarkan dibawah.23
20
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7. 21 Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and Implementation. (Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945), h. 3. 22 Jonner Hasugian, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, h. 74. 23 Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 3.
39
Query dengan bahasa alami dan terkontrol
Koleksi Dokumen
STBI
Perolehan dan Kecepatan
? Dokumen
Hasil Pencarian
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan sistem yang berguna dalam menemukan dokumen kembali didalam database sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu balik ini memiliki tujuan yaitu memberikan kepuasan dalam penelusuran informasi bagi pengguna sistem. Jadi sistem temu balik informasi merujuk seluruh kegiatan yang meliputi kegiatan perwakilan informasi (representation), penyimpanan (storage), sampai ke pengambilan (access). 2. Fungsi sistem temu balik informasi Menurut Salton dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi mengemukakan bahwa fungsi utama dari sistem temu balik informasi sebagai berikut:24 a. Mengidentifikasikan sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan. b. Menganalisis sumber informasi. c. Mempresentasikan isi sumber informas dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna.
24
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 4.
40
d. Mempresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data. e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data. f. Mengembalikan informasi yang relevan. g. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna. Jadi informasi yang tersimpan didalam database bisa diakses melalui online dan komputer yang sudah dilengkapi dengan dengan sistem temu balik informasi yang berhubungan dengan pemilihan koleksi. 3. Tujuan sistem temu balik informasi Menurut Siti Zaenab dalam jurnal perpustakaan pertanian menyatakan
bahwa
tujuan
sistem
temu
balik
informasi
adalah
mendapatkan data yang relevan bagi pengguna.25 Dalam Jurnal Media Libri-Net yang dikemukakan oleh Devita bahwa tujuan dari sistem temu balik informasi untuk menyimpan informasi didalam sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan.26
25
Ratu Siti Zaenab, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 41. 26 Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4
41
D. Bahasa Penelusuran 1. Pengertian Bahasa Penelusuran Menurut Devita dalam Jurnal media libri-tet bahwa bahasa penelusuran adalah Bahasa atau kosa kata penelusuran pada dasarnya terdapat dua bahasa yang sering digunakan dalam penyusunan bahasa penelusuran, yaitu bahasa alami dan bahasa terkontrol.27 Di dalam Jurnal Media Libri-Net menjelaskan bahasa atau kosa kata penelusuran pada dasarnya terdapat dua bahasa yang sering digunakan dalam penyusunan bahasa penelusuran yaitu bahasa alami dan bahasa terkontrol.28 Menurut Janu dalam Jurnal berkala ilmu perpustakaan dan informasi menyatakan bahwa bahasa penulusuran dapat berupa kosa kata bahasa alami maupun kosa kata bahsa terkontrol. Bahasa alami berasal dari setiap istilah yang ada pada field judul, sementara bahasa terkontrol berasal dari istilah khusus yang berasal dari fieldsubjek.29 Jadi
kesimpulannya
bahwa
bahasa
indeks
adalah
bahasa
penelusuran yang berupa kosakata dengan menggunakan bahasa alami maupun bahasa terkontrol. 2. Bahasa Alami Menurut Lancaster dalam Hasugian menjelaskan bahasa alamiah adalah bahasa dari dokumen yang di indeks dan biasanya bahasa tersebut merupakan bahasa yang tidak terkendali (uncontrolled vocabulary).30 27 Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6. 28 Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6 29 Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, h. 4. 30 Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon h.6.
42
Menurut Allen dalam Janu menjelaskan bahasa alami sebagai kata yang digunakan dalam temu balik informasi, yang akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu fonetik, morfologi, sintaksis, semantik,pragmatik dan pengetahuan perkembangan dunia.31 Menurut Mattoon dalam Hasugian “Natural language indexing includes any user-created terms assigned to images by users, such as tags, folksonomies, and keywords. The term natural language indicates that such tags typically reflect natural speech, and are usually less formal, without a structured definition, hierarchy, or external control. Berdasarkan pengertian bahasa alami menurut Matton dalam Hasugian dapat diartikan bahwa pengindeksan bahasa alami meliputi setiap pengguna dapat menciptakan istilah, seperti tag, folksonomi, dan kata kunci. Istilah bahasa alami menunjukkan bahwa tag tersebut biasanya mencerminkan ucapan yang alami, dan biasanya kurang formal, tanpa definisi yang terstruktur, hirarki, atau kontrol eksternal.32 Didalam sistem temu balik informasi terdapat kelebihan dan kekurangan bahasa alamiah dalam penelusuran informasi. Berikut ini beberapa macam kelebihan dari bahasa alamiah dalam penelusuran yaitu:33 a. 31
Bahasa alami dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4. 32 Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon h. 7. 33 Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4.
43
b.
Bahasa alamiah memiliki spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi istilah ini muncul karena dapat menggunakan seluruh istilah yang terdapat dalam setiap judul dan subjek sebagai query.
c.
Bahasa alamiah memiliki kedalaman yang tinggi. Artinya, banyak tema atau subjek baru yang dihasilkan dokumen yang dapat dijadikan sebagai istilah baru dalam penelusuran. Pada prinsipnya bahwa semua kata terkecuali stop word dapat dijadikan sebagai kata kunci dalam penelusuran.
d.
Penelusur
yang merupakan praktisi dalam
bidangnya, dapat
melakukan penelusuran dengan bahasa alamiah dengan lebih efektif. e.
Ketuntasan memungkinkan perolehan yang tinggi.
f.
Selalu terbarukan/up date, istilah-istilah baru langsung bisa ditelusur.
g.
Penelusuran dapat dilakukan dengan menggunakan kata dan frasa secara lebih leluasa.
h.
Biaya untuk pemasukan/entri data lebih murah.
i.
Pertukaran data antar pangkalan data mudah dilakukan, tidak terhambat oleh perbedaan bahasa indeks. Akan tetapi bahasa alamiah juga memiliki kekurangan dalam
penelusuran informasi dalam sistem temu balik informasi yaitu sebagai berikut;34 a. Bahasa alamiah kurang ringkas. Query yang digunakan penelusur sering berupa kata atau istilah tidak standar sehingga sering terjadi kehilangan infonnasi saat penelusuran.
34
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 5.
44
b. Mempunyai ambiguitas yang tinggi. Ambiguitas adalah kata atau istilah yang dapat memiliki lebih dari satu arti sehingga mengakibatkan kerancuan. Ambiguitas dapat terjadi karena sinomim atau homograf. c. Kesulitan komputer untuk menginterpretasikan teks. Kelemahan ini terjadi karena ketidak mampuan sistem menyerap atau menangkap makna dari suatu pernyataan. d. Beban intelektual ada pada penelusur, yaitu masalah istilah dengan banyak sinonim dan beberapa species/variasi istilah. e. Masalah sintaksis, terjadinya false drops karena penggabungan istilah yang tidak tepat. Contoh kata library school dengan school library akan menghasilkan temuan yang berbeda. 3. Bahasa Terkontrol Berdasarkan pengertian bahasa terkontrol menurut Matton dalam Devita menyebutkan bahwa bahasa terkontrol dapat diartikan Kosa kata terkontrol adalah hirarki terstruktur mengani istilah yang digunakan untuk mengkategorikan gambar.35 Banyak keunggulan dan kekurangan dari pengguna kosa kota terkontrol atau bahasa terkendali (Controlled Vocabulary) dalam sistem temu balik informasi, ada beberapa keunggulan dari bahas terkontrol diantarnya adalah:36
35
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7. 36 Janu Saptari, Purwono, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field, Judul dan Subyek (Studi efektivitas Katalog Induk TerpasangPerpustakaan UGM), h. 5.
45
a. Proses penelusuran dan temu balik informasi lebih efisien. b. Mempunyai representasi dokumen yang konsisten. lstilah yang digunakan dalam pengindeksan dokumen pada saat input data adalah istilah yang terkontrol dan standar. c. Memudahkan penelusuran komprehensif dengan menyatukan istilah terkait secara makna, artinya suatu istilah di dalam indeks subjek tertentu mempunyai hubungan makna dengan indeks yang lain. d. Memiliki ambiguity (kerancuan) yang relative kecil. e. Sangat bagus untuk pangkalan numerik dan multi bahasa f. Mengatasi masalah sintaksis dengan istilah majemuk dan sarana lain. g. Mengurangi beban pada tahap penelusuran seperti: sinonim, homograf dan menyatakan konsep yang sulit dinyatakan dengan bahasa alami. Selain itu juga ada beberapa kelemahan dari kosa kata terkontrol, diantaranya sebagai berikut37; a.
Kosa kata terkontrol hams selalu diperbaharui. Perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan munculnya berbagai subjek baru yang sekaligus juga berdampa kterhadap pemunculan atau penghilangan suatu istilah atau kosa kata.
b.
Kosa kata terkontrol sering dihadapkan kepada ketidak cocokan istilah diantara satubasis data dengan basis data yang lainnya pada bidang ilmu yang sama.
37
Jonner Hasugian, Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa KataTerkendali Dalam Sistem temu Balik Informasi Berbasis Teks, h. 78-79.
46
c.
Kurangnya spesifikasi dalam kosa kata. Berbeda dengan bahasa alamiah, dimana penelusuran dapat menggunakan secara bebas kosa kata yang spesifik. Akan tetapi pada kosa kata terkontrol, spesifikasi istilah ditentukan oleh ketersediaannya pada indeks subjek atau tesaurus.
d.
Kosa kata terkontrol memiliki struktur yang tidak lengkap. Artinya rincian subjek adalah sangat terbatas untuk pencarian atau penelusuran komprehensif.
e.
Kosa kata terkontrol memerlukan biaya dan upaya yang besar pada waktu input data ke sistem.
f.
Kurang tuntas, yang biasanya dibatasi pada konsep yang penting saja.
g.
Penelusur harus menguasai bahasa indeks.
h.
Biaya proses pemasukan yang tinggi dan lama. Dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi yang dijelaskan oleh Hasugian menyebutkan bahwa teknik penelusuran dengan secara kombinasi yaitu menggunakan bahasa alamiah dan bahasa terkontrol atau kosa kata terkendali menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada penelusuran dengan secara terpisah.38
38
Jonner Hasugian, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 80.
47
E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Indeks Desain Opac
Perceived Usefulness
Attitude Toward Using
Terminology
abilities& Skills
Usage Behavior
Intention to Use
Perceived Ease of Use
Gambar 2.3 TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks (J.Y.L. Thong, 2002)
1. Library Desain OPAC (LDO) Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak sebagai plat form untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka dirancang dengan baik supaya dapatmembantu para pemakai dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layar satu dengan yang lainnya. a. Desain Antarmuka (screen design) Suatu cara mempresentasikan informasi menggunakan suatu layar. Informasi diatur pada layar dapat mempengaruhi interaksi pemakai tersebut dengan perpustakaan di luar efek isi informasi. Demikian pula, banyaknya poin-poin tertentu akan membuat sulit untuk dibaca, sepanjang tombol yang digambarkan dengan gambar tertentu dapat menciptakan
kebingungan
dan
kesalah
pahaman.
Secara
jelas,antarmuka yang terorganisir dengan baik dan secara hati-hati
48
dirancang dapat membantu para pemakai dalam meneliti antarmuka dan mengidentifikasi informasi yang relevan secara mudah. b. Navigasi Navigasi adalah kemudahan user yang dapat berpindah-pindah pada seputar sistem. Masalah
seringkali didapatkan oleh para pemakai
ketika mereka mencoba mencari informasi, sejumlah informasi meningkat dengan cepat, struktur untuk menyimpan informasi menjadi lebih kompleks. Para pemakai seringkali mudah kehilangan sistem informasi yang intensif untuk menemukan kembali informasinya. 2. Terminologi (TR) Istilah dapat dikatakan sebagai bahasa. Karena suatu variabel tertentu, seorang pemakai perlu untuk memahami bahasa tertentu dalam rangka menerima dan menggunakan teknologi tersebut. Keberhasilan suatu perpustakaan pada generasi sistem temu kembali informasi yang baru tergantung pada banyaknya para pemakai yang saling berhubungan dengan sistem melalui query terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada pemahaman pemakai atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan. a. Aksesibiltas System (system Accessibility) Accessibilty didefinisikan sebagai kemudahan dimana seseorang dapat mencari atau mendapatkan secara spesifik pada suatau sistem komputer (Kling & Elliott, 1994). Secara tradisional aksesibilitas dari data dan informasi (bukan sistem komputer) telah menjadi fokus dari penelitian IS. Persepsi aksesibiltas dapat ditemukan menjadi salah satu
49
yang penting dalam menentukan frekuensi penggunaan sumber informasi dan pemilihan saluran informasi. Aksesibiltas yang rendah dapat berpengaruh secara negatif terhadap penggunaan sumber daya elektronik, khususnya sumber daya on-line yang disediakannya39. 3. Abilities and Skill (SK) Hubungan antara kemampuan pengguna dan keberhasilan sistem informasi dideskripsikan dalam kerangka teori yang diusulkan oleh Zmud (1979). Suksesnya inovasi teknologi informasi tergantung sebanyak atas individu terhadap teknologinya. Pare dan Elam (1995) menemukan bahwa ketika perilaku adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan. Peneliti sebelumnya menguji pengaruh faktor individu atas perilaku adopsi sistem informasi (Agarwal & Prasad, 1999). Bagaimanapun juga, kemajuan dalam lingkungan virtual, terutama melalui teknologi yang berjangkau luas seperti World Wide Web, pengaruh dari perbedaan individu atas penggunaan teknologi yang lebih baru tidak mungkin secara keseluruhan diterangkan oleh teori dan metode yang dikembangkan untuk generasi sistem informasi yang lebih awal (Chen et al, 2000).40 a. Pengalaman atas penggunaan komputer Thompson et al. (1994) dalam Imam berpendapat bahwa dalam kontek teknologi informasi, keterampilan komputer dan lamanya penggunaan 39
Imam Yuadi, Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling, diakses pada 24 Februari 2014 dari http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/imam.pdf 40 Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 8
50
harus dihitung karena mereka mewakili dimensi berbeda dari pengalaman umum atas komputer.41 Sebagai refleksi bahwa selfreported computer skill dan computer self-efficacy mengukur tingkat keyakinan bahwa bila seorang pengguna telah bekerja dengan paket perangkat lunak baru. Di sisi lain, banyaknya pengalaman atas komputer adalah ukuran yang objektifatas pengalaman pengguna komputer. Semakain banyak pengalaman komputernya berarti lebih besar eksposur ke berbagai jenis aplikasi dan tingginya tingkat keakraban dengan berbagai paket perangkat lunak.42. b. Domain Knowladge Pengetahuan pemakai atas domain subyek adalah faktor kontrol internal yang dapat mempengaruhi kinerja pencarian informasi diperpustakaan.
Kemungkinan
alasannya
mencakup
domain
pengetahuan yang dapat membantu pengguna untuk terpisah dari informasi yang relevan dan tidak relevan sehingga tanggapan efektif mampu meningkatkan pencarian. Dalam penelitian perilaku pencarian informasi di lingkungan hypertext, domain ahli melakukan lebih cepat dan lebih fokus melakukan pencarian dari pada yang bukan ahlinya (novice) (Marchionini, Lin & Dwiggins, 1998).43
41
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 8 42 Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 8 43 Imam Yuadi, Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling, h. 8
51
c.
Perkembangan diri atas Komputer (Computer self-efficacy) Berdasarkan teori kognitif sosial (Bandura, 1997), bahwa Computer self-efficacy dapat mempengaruhi penggunaan sistem melalui niat untuk memiliki. Hal tersebut telah didokumentasikan dalam berbagai studi. Computer self-efficacy didefinisikan sebagai suatu keputusan individu
atas
kemampuannya
untuk
menggunakan
komputer.
Mekanisme melalui Computer self-efficacy yang akan mempengaruhi perilaku penggunaan melalui TAM dapat dipahami oleh argument44. 4. Perceived Ease of Use (PEU) Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.45 5. Perceived Usefulness (PU) Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. 6. Attitude Toward Using (ATU) Dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi
dalam
pekerjaannya. Peneliti
lain
menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur 44
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h.8 45 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115
52
kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponenkomponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).46 7. Behavioral Intention to Use (BIU) Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. 8. Actual Usage Behavioral (AUB) Kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.
F. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai analisis technology acceptance model (TAM) telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Peneliti-peneliti tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan dalam melengkapi penelitian selanjutnya. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil peneliti terdahulu mengenai analisis technology acceptance model (TAM). 46
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 116
53
Table 2.1 Table Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul Peneliti
Variabel yang Diteliti
Hasil Penelitian (Kesimpulan)
Imam Yuadi
Analisis
1.
technology Acceptance Model
2.
Terhadap Perpustakaan Digital
3.
dengan
Structural
Dapat
diketahui
Perpustaakan (X1).
bahwa
diantara
Organisasi E-resource
sepuluh hipotesis yang
Perpustakaan (X2)
diajukan
User
Portal
Abilities
dan
Skill (X3) 4.
Equation Modeling
Desain
5. 6. 7.
Persepsi
dimanan
resource Kegunaan
e-
tidak
berpengaruh terhadap
(X4)
persepsi kegunaan dan
Persepsi kemudahan
persepsi
(X5)
penggunaan
Sikap Arah Pengguna
berpengaruh terhadap
(Y1)
sikap pemakai kearah
Niat
Untuk
menggunakan (Y2). 8.
ditolak
dinyatakan
Penggunaan
kemudahan tidak
pengguna perpustakaan digital.
Nyata
(Y3) Fuad dan Arza
Budiman fefri
Indra
Pendekatan
1.
Distribusi
Variabel
-
Persepsi
Technology
Persepsi Kemudahan
Kemudahan
Acceptance Model
Penggunaan (X1)
Penggunan
Distribusi
Aplikasi SIMDA
Dalam Kesuksesan
2.
Vaiabel
Implementasi
Persepsi Kemanfaatan
berpengaruh
Sistem
(X2)
signifikan positif
Informasi
Manajemen
3.
Daerah
Distribusi Sikap
Variabel Penggunaan
(X3) 4.
Distribusi
variabel
Menggunakan (X4) Distribusi
kemanfaatan Aplikasi SIMDA.
Perilaku untuk Tetap 5.
terhadap persepsi
Variabel
Keberhasilan Implementasi Aplikasi SIMDA (Y)
54
Peneliti
Judul Peneliti
Variabel yang Diteliti
Hasil Penelitian (Kesimpulan)
Widya
Analisis
1.
Kemudahan
1.
Pengaruh
Utamaningsih
Penerimaan
Dalam
kemudahan dalam
Teknologi
Penggunaan (X1)
penggunaan
Informasi di PT.
2.
Penggunaan (X2)
informasi
MRA
3.
Sikap
penggunaan
dengan
Menggunakan
Terhadap
Penggunaan (X3)
informasi
dan
Technology
4.
Perilaku (X4)
berpengaruh
Acceptance Model
5.
Kondisi
terhadap
(TAM)
Nyata
Penggunaan (Y)
sikap
penggunaan informasi, bersignifikansi dengan
sikap
perilaku pengguna sistem informasi 2.
Perilaku pengguna sistem informasi berpengaruh dan bersignifikansi terhadap
kondisi
nyata penggunaan sistem informasi.
BAB III GAMBARAN UMUM LKC JWC
A. Profil LKC JWC Binus International University 1. Sejarah Singkat LKC JWC LKC merupakan salah satu unit di BINUS UNIVERSITY yang mempunyai 2 fungsi utama, yaitu fungsi Perpustakaan (Library) dan Pusat Pengetahuan (Knowladge), bertujuan untuk mendukung pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan tersebut menyediakan koleksi dan layanan berbasis ICT untuk kemudahan akses sehingga layanan dapat dinikmati secara on site maupun diluar BINUS. Koleksinya terdiri dari media cetak dan non cetak. Untuk koleksi tercetak terdiri dari buku, majalah, journal, Koran, multimedia, dll. Sedangkan untuk yang non tercetak terdiri dari e-journal, e-thesis, e-dissertation, ebook, dll. Koleksi non cetak dapat diakses melalui website LKC (http://library.binus.ac.id). Fungsi kedua sebagai Knowledge Center berupa pengembangan koleksi local, yaitu karya ilmiah BINUSIAN dalam bentuk artikel, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi yang merupakan gambaran dinamisan perkembangan ilmu dan pengetahuan hasil dari proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Visi dan Misi Visi LKC dan BINUS akan menjadi pemimpin di area nasional dan internasional dalam hal penyediaan, pengembangan dan pengiriman
55
56
sumber daya informasi dan layanan yang penting bagi proses pembelajaran, penelitian dan penemuan pengetahuan baru. Misi a. Untuk menyediakan sumberdaya dan layanan yang akan mendukung proses pembelajarab dan penelitian yang dibutuhkan oleh komunitas Univesitas. b. Untuk menyediakan suasana pembelajaran yang mendukung. c. Untuk bekerja sama dengan universitas nasional dan internalsional untuk mengembangkan pengetahuan dan layanan. 3. Jenis Layanan LKC JWC Jenis layanan yang disediakan Perpustakaan LKC JWC adalah antara lain: a. Layanan Sirkulasi Layanan ini merupakan kegiatan peminjaman dan pengembalian buku. Ada beberapa layanan yang ada di sirkalusi, yaitu: 1) Peminjaman dan Pengembalian Layanan ini setiap anggota aktif dapat meminjam buku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Perpanjangan Buku Layanan ini pengguna dapat memperpanjang pinjaman melalui website LKC JWC. 3) Pemesanan Buku (Booking Book) Layanan ini seluruh anggota dapat memesan buku melalui website LKC JWC.
57
4) Peminjaman Skripsi/Thesis Koleksi skripsi atau thesis hanya dapat dibaca di tempat dan tidak dapat difotokopi. 5) Peminjaman Multimedia Koleksi multimedia seperti CD dan DVD bisa diakses di dalam LKC JWC. 6) Intralibrary Loan Binusian dapat meminjam satu buku dari LKC JWC atau LKC Anggrek dan dapat mengembalikan koleksi tersebut di LKC manapun. b. Layanan Referensi Penyediaan berbagai sumber-sumber referensi dan penelusuran sumber-sumber referensi. Layanan ini meliputi sebagai berikut: 1) Bimbingan Pemakai Secara berkala LKC JWC akan melatih pengguna untuk mengakses koleksi dan penelusuran informasi. Bagi pengguna yang ingin mengikuti pelatihan secara pribadi maupun rombongan dapat menghubungi pustakawan di masing-masing kampus. 2) Tutorial Class Merupakan bentuk bombingan pemakai yang meteri dan waktunya dapat disesuaikan dengan jadwal yang diinginkan. Permintaan dapat dilakukan secara online atau onsite. 3) Online Informasi Retrieval System Merupakan layanan jasa penelusuran informasi yang diberikan kepada pengguna.
58
4) OreS (Online Reference Service) Merupakan layanan referensi online via Yahoo! Massenger yang dapat diakses melalui website LKC JWC. 5) LiCalls (Library Call Service) Merupakan layanan referensi yang dapat dilakukan melalui telepon. 6) Layanan Mobile Librarian Layanan yang memberikan pustakawan untuk membantu pengguna LKC dalam menelusur informasi di seluruh area LKC. 7) Layanan Scan LKC dapat memberikan layanan scan koleksi tercetak untuk buku koleksi referensi (Encyclopedia, kamus, buku DKV, buku tandon, dll.). scan dilakukan oleh staf LKC dan dapat dikirimkan melalui email atau flash disk 8) Layanan Fotokopi Layanan fotokopi berada di kampus JWC yaitu biaya fotokopi sebesar Rp 150,-/lb. c. Sistem Layanan, Jam Layanan, dan Peraturan Umum LKC JWC 1) Sistem Layanan LKC JWC Perpustakaan LKC JWC menerapkan sistem layanan terbuka (Open Acces), dimana setiap pengunjung bisa mengakses secara langsung koleksi yang ada diperpustakaan, dan menerapkan juga sistem layanan pesan buku (Booking Book), setiap pengunjung bisa memesan buku yang akan dipinjam dari luar perpustakaan.
59
Dengan sistem ini diharapkan setiap pengunjung dapat melakukan browsing (Pencarian Informasi) secara maksimal. 2) Jam Layanan Jadwal layanan Perpustakaan LKC JWC terdiri dari dua kategori yaitu layanan pagi hingga sore, dengan jadwal sebagai berikut: Hari
Jam Layanan
Senin – jumat
07.00 – 21.00 wib
Sabtu
09.00 – 17.00 wib
Ket: SetiapJumat LKC JWC tutupdari jam 11.30 - 13.00
3). Peraturan Umum LKC JWC Berikut peraturan-peraturan perpustakaan LKJ JWC: a) Anggota Library harus membawa BINUSIAN ID mereka saat memasuki Library. b) Harus
berpakaian
dengan
layak.
Anggota
library
harus
mengenakan kaos dan sepatu dan diharapkan untuk tetap menjaga kebersihan dirinya. c) Merokok di dalam area Library tidak diperijinkan dengan alasan apapun juga. d) Semua tas, dan barang bawaan harus dititpkan di area loker. Anggota harus meminta nomor loker kepada petugas yang bertugas. Menghilangkan nomor loker akan diberi sangsi yang sesuai.
60
e) Suasana hening harus tetap dijaga selama berada di area baca dan bunyi telepon genggam tidak boleh mengganggu anggota lainnya. f) Tindakan
kriminalitas
yang
dilakukan
termasuk
merubah
konfigurasi atau aplikasi yang ada di komputer Library, memindahkan barang tanpa ijin, mencabut dan mematikan perlengkapan Library dilarang. g) Tidak ada Buku, majalah dan koleksi dapat dipindahkan dari tempat yang seharusnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu di counter circulation. h) Semua pengunjung yang ingin mengunjungi Library harus telah memiliki ijin sebelumnya. i) Tas/barang-barang lain yang tertinggal di Library dan diambil dikemudian harinya akan dikenakan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. j) Library tidak bertanggungjawab atas hilangnya barang-barang milik pribadi baik itu dicuri maupun yang rusak selama berada di area Library. k) Kelalaian dalam menaati satu atau lebih peraturan Library dapat mengakibatkan penundaan/pencabutan hak akses untuk koleksi dan layanan yang disediakan Library
61
4. Struktur Organisasi Struktur organisasi LKC JWC Binus International University
Head of Libary LKC JWC Imam Budi Prasetiawan, S.S
Koordination Lib JWC Subgha Abdurahman, S.Sos
Circulation Lib Zulfahri Tribuana Said, S.IP
E-Content & Preveservation Lib. Erika, S.IP
Koordination Lib. FX (Vacant)
Acquitition & Cataloging Lib Bella Septi Maulidya, S.IP
5. Kolesi LKC JWC Koleksi Perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan). Diperpustakaan Binus LKC JWC mempunyai tiga koleksi yaitu koleksi tercetak, koleksi elektronik dan koleksi databases. 1) koleksi Tercetak 2) Adapun macam-macam koleksi tercetak sebagai berikut: buku, case study, jurnal, kliping, koran, majalah, paket informasi, skripsi dan tesis. 3) koleksi non tercetak 4) Adapun macam-macam koleksi non tercetak sebagai berikut: Architectural Design, Architectural regulation, BINUS Gallery,
62
BINUS History, CEO Speech, e-Article, e-Book, e-Clipping, eConference, e-Disertasi, e-Internship, e-Journal, e-News, e-Papers, e-Prosiding, e-Research, e-Skripsi, e-Thesis, e-Training, Info Pustaka, Info Package, Rector Speech, dan Virtual Jakarta. 5) Elektronic Databases 6) Adapun macam-macam electronic database yang bisa diakses di LKC JWC seperti: CENGANGE Learning, ACADEMY of MANAJEMENT, Proquest, Science Direct, JOM (Journal of MANAJEMENT), EBSCO HOST, Emerald, JSOR, JHR (The Journal of Human Resources), FAJ (Financial Analysts Journal, Journal of Teaching in Travel & Tourism, dan turnitin. 6. Fasilitas LKC JWC Teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan juga harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkembangan zaman, terutama penggunaan teknologi informasi berbagai perangkat penunjang dan mengantisipasi pengguna berbagai alat / mesin yang mungkin digunakan oleh pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas yang tersedia di perpustakaan LKC JWC sebagai berikut : a. website
LKC
(http://library.binus.ac.id)
merupakan
one
stop
acces.komputer Multimedia (LKC JWC menyediakan komputer yang terhubung dengan internet sebagai sarana akses koleksi multimedia). b. Wireless Fidelity (akses internet juga tersedia melalui wi-fi diseluruh area LKC JWC.
63
c. Binusian Card Flazz (berfungsi sebagai kartu identitas/ kartu anggota dan sebagai sarana transaksi di LKC JWC. d. Ruang Internet dan Multimedia (merupakan ruangan penyimpanan koleksi multimedia dan fasilitas peminjaman komputer) e. penitipan barang/loker (seluruh pengunjung LKC harus menitipkan barang bawaannya). 7. Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan dikelolah oleh satu kepala perpustakaan, 4 orang staf, satu koordinator perpustakaan FX dan satu koordinator LKC JWC. Masing-masing staf memiliki tugas yang disesuaikan dengan aktivitas dan pelayanan yang ada di perpustakaan yaitu bagian e-content dan Preservation satu orang, bagian akuisisi catalog satu orang, dan sirkulasi satu orang.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden 1. Karakteristik Profil Responden Subyek
pada
penelitian
ini
adalah
mahasiswa
pengguna
perpustakaan LKC JWC (Library and Knowledge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 17 Juli 2014 sampai dengan tanggal 09 September 2014. Kuesioner ini ditujukan untuk mahasiswa strata satu international (S1), mahasiswa strata dua international (S2), dan mahasiswa strata tiga international (S3) yang aktif menggunakan LKC JWC tahun 2014. Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan
Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar
95
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
0
Jumlah kuesioner yang kembali
95
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah
95
Dari rangkuman Tabel 1 kuesioner yang disebarkan berjumlah 95 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 95% atau 100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%.
64
65
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 95 kuesioner. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel independen yaitu Library Desain OPAC (Online Publick Acces Catalog), Terminology, dan Skill,
dan variabel dependen yaitu Perceived Ease of Use, Perceived
Usefullness, Attitude Toward Using, Behavioral Intention to Use, dan Actual System Usage. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S1), mahasiswa strata dua (S2), dan mahasiswa strata tiga (S3) yang masih aktif memakai LKC JWC tahun 2014. Berdasarkan tanggapan responden atas hasil data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut : a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jeniskelamin Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
laki-laki
40
42.1
42.1
42.1
perempuan
55
57.9
57.9
100.0
Total
95
100.0
100.0
Sumber: Data primer (2014) Pada tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa 55 orang atau 57,9% responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya sebesar 40 orang atau 42,1% responden berjenis kelamin laki-laki.
66
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan JenisPendidikan Frequency Percent
Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
Strata Satu (S1)
54
56.8
56.8
56.8
Strata Dua (S2)
25
26.3
26.3
83.2
Strata Tiga (S3)
16
16.8
16.8
100.0
Total
95
100.0
100.0
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 54 responden atau 56,8%. Pendidikan Strata Dua (S2) sebanyak 25 responden atau 36,3%, sedangkan untuk Strata Tiga (S3) sebanyak 16 atau 16,8%. Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian ini adalah mahassiswa strata satu (S1). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahassiswa strata satu (S1). 2.
Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi faktor
Lebrary Desain
OPAC
(online
Publick
Terminology, Skill, PEU (Perceived Easy of Use),
Acces
Catalog),
PU (Perceived
Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan deskriptif.
AUB (Actual Usage Behavior) akan diuji secara statistik
67
Skor penelian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan diperoleh dengan rumus aritmatika mean yaitu1: Interval
= 0,8
1,00 – 1,79 = Sangat Rendah 1,80 – 2,59 = Rendah 2,60 – 3,39 = Sedang 3,40 – 4,19 = Tinggi 4,20 – 5,00 = Sangat Tinggi Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif LDO Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LDO 1 LDO 2 LDO 3
95 95 95
2 2 1
5 5 5
4.23 4.05 4.20
.706 .608 .709
LDO 4 LDO 5
95 95 95
3 1
5 5
4.17 4.03
.753 .818
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 4,03, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,23. Nilainilai tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti library desain OPAC dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel LDO adalah sangat tinggi.
1
12.pdf
Artikel diakses pada 23 Oktober 2014 dari http://arsip.uii.ac.id/files//2012/09/UII-BAB-I-
68
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif TR Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
TR1
95
1
5
3.91
.900
TR2 TR3 TR4 TR5
95 95 95 95 95
2 1 1 1
5 5 5 5
4.02 3.96 3.81 4.02
.743 .824 .937 .714
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,81, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,02. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti Terminology dipersepsikan
responden
termasuk
tinggi.
Nilai
rata-rata
ini
menunjukan bahwa variabel TR adalah tinggi. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif SK Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SK1
95
2
5
3.82
.812
SK2 SK3 SK4 SK5
95 95 95 95 95
2 1 1 1
5 5 5 5
4.00 3.98 3.91 3.78
.851 .887 1.042 .991
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,78, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,00. Nilai-nilai
69
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti skill dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel SK adalah tinggi. Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif PEU Descriptive Statistics N PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5
Minimum 95 95 95 95 95 95
Valid N (listwise)
Maximum
2 2 1 2 2
Mean
5 5 5 5 5
4.13 4.19 4.20 4.25 4.18
Std. Deviation .789 .762 .807 .729 .743
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 4,13, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,25. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti perceived easy of use dipersepsikan responden termasuksangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel PEU adalah sangat tinggi. Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif PU Descriptive Statistics N PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 Valid N (listwise)
Minimum 95 95 95 95 95 95
Sumber: Data primer (2014)
1 1 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5
Mean 3.93 4.14 3.97 4.25 4.36
Std. Deviation .828 .678 .706 .699 .743
70
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui rata-rata dari nilai gabungan antar variabel pernyataan adalah sebesar 4,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti perceived usefulness dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel PU adalah sangat tinggi. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ATU Descriptive Statistics Minimum Maximum
N ATU1 ATU2 ATU3 ATU4 ATU5 Valid N (listwise)
95 95 95 95 95 95
1 1 1 1 1
Mean
5 5 5 5 5
3.74 3.76 3.92 4.13 3.73
Std. Deviation .866 .884 .942 .866 .916
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,73, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,13. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti attitude toward using dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel ATU adalah tinggi. Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif BIU Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
BIU1 BIU2
95 95
2 2
5 5
3.81 3.94
.829 .769
BIU3 BIU4 BIU5
95 95 95 95
2 2 2
5 5 5
3.92 3.95 3.96
.834 .749 .798
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014)
71
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,81, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 3,96. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti behavioral intention to use dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai ratarata ini menunjukan bahwa variabel BIU adalah tinggi. Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif AUB Descriptive Statistics N AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5 Valid N (listwise)
Minimum 95 95 95 95 95 95
1 1 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5
Mean 3.63 3.46 3.53 4.01 3.53
Std. Deviation 1.072 1.201 1.138 .962 1.040
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,46, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,01. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti actual using behavior dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel AUB adalah tinggi.
72
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Data Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total skore. Dalam tampilan output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan terhadap total score, butir pertanyaan yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05yang ditandai dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid. Tabel 5 menunjukan hasil validitas dari delapan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavior Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB).
73
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel LDO Correlations
Pearson Correlation LDO1
LDO 1
LDO 2
1
.516
Sig. (2-tailed) N
95
Pearson Correlation LDO 2 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation LDO 3 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation LDO 4 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation LDO 5 Sig. (2-tailed) N
.516
**
LDO 3 **
.406
**
.227
*
.001
.000
.027
95
95
95
95
1
**
**
95
95
**
**
.469
.001
.000
95
95
**
**
.406
**
LDO 5
.000
.000
.332
.332
LDO 4
.468
.469
.468
.382
**
.000
.000
.000
95
95
95
1
**
.315
.540
**
.002
.000
95
95
95
**
1
.315
.509
**
.000
.000
.002
95
95
95
95
95
*
**
**
**
1
.227
.382
.540
.000
.509
.027
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.12 diketahui bahwa variabel LDO terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan LDO yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
74
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel TR Correlations TR1 Pearson Correlation TR1
95 .210
Sig. (2-tailed)
.041
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.210
*
.339
**
TR5
.622
**
.152
.041
.001
.000
.141
95
95
95
95
1
**
.143
.000
.166
.006
95
95
95
1
**
95
95
**
**
.339
TR4
.418
.001
.000
95
.418
.472
.280
.688
**
**
.000
.000 95
95
95
95
.143
**
1
.000
.166
.000
95
95
95
95
95
Pearson Correlation
.152
**
**
**
1
Sig. (2-tailed)
.141
.006
.000
.000
95
95
95
95
Sig. (2-tailed) N
TR5
TR3
**
Pearson Correlation TR4
*
Pearson Correlation
N
TR3
1
Sig. (2-tailed) N
TR2
TR2
N
.622
.280
.472
.688
.371
**
.000
.371
95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.13 diketahui bahwa variabel TR terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan TR yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
75
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel SK Correlations SK1 Pearson Correlation SK1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation SK3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SK4
Sig. (2-tailed) N
SK5
1
Sig. (2-tailed) N
SK2
SK2
95 .524
**
SK3
.524
**
**
.432
**
*
.000
.013
95
95
95
95
1
**
**
95
**
**
.649
.000
.000
95
95
**
**
.504
.649
.504
.303
**
.000
.000
.003
95
95
95
1
**
.389
.406
**
.000
.000
95
95
95
**
1
.389
.474
**
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
*
**
**
**
1
.303
.406
.000
Pearson Correlation
.254
Sig. (2-tailed)
.013
.003
.000
.000
95
95
95
95
N
.254
.000
95
.432
.467
SK5
.000
.000
.467
SK4
.474
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.14 diketahui bahwa variabel SK terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan SK yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
76
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Variabel PU Correlations PU1 Pearson Correlation PU1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PU3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PU4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PU5
1
Sig. (2-tailed) N
PU2
PU2
Sig. (2-tailed) N
95 .586
**
PU3
.586
**
**
.418
**
.320
**
.000
.000
.002
95
95
95
95
1
**
**
95
95
**
**
.587
.000
.000
95
95
**
**
.418
.396
PU5
.000
.000
.396
PU4
.600
.587
.600
.430
**
.000
.000
.000
95
95
95
1
**
.684
.468
**
.000
.000
95
95
95
**
1
.684
.685
**
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
**
**
**
**
1
.320
.430
.468
.000
.685
.002
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.15 diketahui bahwa variabel PU terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PU yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
77
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Variabel PEU Correlations
Pearson Correlation PEU1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PEU4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PEU5
1
.544
95
Pearson Correlation
PEU3
PEU2
Sig. (2-tailed) N
PEU2
PEU1
Sig. (2-tailed) N
.544
**
PEU3 **
**
.407
**
.396
**
.000
.000
.000
95
95
95
95
1
**
**
95
95
**
**
.716
.000
.000
95
95
**
**
.407
.411
PEU5
.000
.000
.411
PEU4
.583
.716
.583
.540
**
.000
.000
.000
95
95
95
1
**
.745
.631
**
.000
.000
95
95
95
**
1
.745
.622
**
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
**
**
**
**
1
.396
.540
.631
.000
.622
.000
.000
.000
.000
95
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.16 diketahui bahwa variabel PU terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PEU yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
78
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel ATU Correlations
Pearson Correlation ATU1
Sig. (2-tailed) N
.708
**
**
ATU4
.260
*
ATU5
.215
*
.150
.000
.011
.036
.148
95
95
95
95
1
**
*
.114
.008
.022
.270
95
95
95
1
**
.000 95
95
*
**
.260
Sig. (2-tailed)
.011
.008
95
95
*
*
.269
.235
.269
.235
.313
.318
**
.002
.002
95
95
95
**
1
.313
.215
Sig. (2-tailed)
.036
.022
.002
95
95
95
95
95
**
**
1
.002
Pearson Correlation
.150
.114
Sig. (2-tailed)
.148
.270
.002
.002
95
95
95
95
N
.318
.312
**
Pearson Correlation
N
ATU5
.708
ATU3
Pearson Correlation
N
ATU4
1
95
Pearson Correlation
ATU3
ATU2
Sig. (2-tailed) N
ATU2
ATU1
.312
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.17 diketahui bahwa variabel ATU terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan ATU yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
79
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel BIU Correlations BIU1 Pearson Correlation BIU1
Sig. (2-tailed) N
.275
**
*
95
95
95
95
1
*
**
**
95
95
*
*
.019
95
95
**
**
.240
.400
.240
.400
.412
**
.019
.000
.000
95
95
95
1
**
.487
.506
**
.000
.000
95
95
95
**
1
.487
.797
**
.007
.000
.000
95
95
95
95
95
*
**
**
**
1
.412
.506
.000
Pearson Correlation
.229
Sig. (2-tailed)
.026
.000
.000
.000
95
95
95
95
N
.229
.026
.044
N
*
.007
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
.208
BIU5
.044
.000
.275
BIU4
.000
.208
Pearson Correlation
BIU5
**
Pearson Correlation
N
BIU4
.648
BIU3
.648
95
Pearson Correlation
BIU3
1
Sig. (2-tailed) N
BIU2
BIU2
.797
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.18 diketahui bahwa variabel BIU terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan BIU yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
80
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Variabel AUB Correlations AUB1 Pearson Correlation AUB1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
AUB4
**
.692
**
AUB5
.375
**
.004
.000
.000
.000
.969
95
95
95
95
1
**
*
-.035
.000
.017
.733
95
95
95
1
**
-.057
.000
.585
**
.000 95
95
**
**
.692
AUB4
.769
.769
.244
.432
.000
.000
95
95
95
95
95
**
*
**
1
.026
.375
.244
.432
.000
.017
.000
95
95
95
95
95
Pearson Correlation
.004
-.035
-.057
.026
1
Sig. (2-tailed)
.969
.733
.585
.800
95
95
95
95
Sig. (2-tailed) N
AUB5
.662
AUB3
.662
95
Pearson Correlation
AUB3
1
Sig. (2-tailed) N
AUB2
AUB2
N
.800
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.19 diketahui bahwa variabel AUB terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan AUB yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner
81
dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
LDO
133.2737
233.031
.590
.738
TR
134.4105
248.287
.364
.770
SK
134.9368
224.294
.418
.767
PEU
133.1158
215.423
.625
.726
PU
133.2105
227.083
.627
.731
ATU
135.1263
229.814
.523
.745
BIU
134.6947
237.555
.446
.758
AUB
136.7263
231.414
.342
.782
Sumber: Data primer (2014)
Pada tabel 13 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel LDO sebesar 0,738, TR sebesar 0,77, SK sebesar 0,767, PEU sebesar 0,726, PU sebesar 0,731, ATU sebesar 0,745, BIU sebesar 0,758 dan AUB sebesar 0,782. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6. Hal ini menunjukan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
82
2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
83
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
84
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan. Pada
85
gambar 4 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal
86
atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan. Pada gambar 6 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai KolmogorovSmirnov Test yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LDO 95
N Normal a,b Parameters
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
TR 95
SK 95
PEU 95
PU
ATU
95
95
BIU
AUB
95
95
20.368 19.231 18.705 20.526 20.431 18.515 18.947 16.915 4 6 3 3 6 8 4 8 2.8398 3.0298 4.0917 3.5124 2.9774 3.2644 3.2201 4.1735 9 3 0 2 1 5 8 3 .107 .104 .119 .146 .115 .114 .144 .070 .072 .095 .071 .101 .094 .114 .098 .062 -.107 -.104 -.119 -.146 -.115 -.100 -.144 -.070 1.040 1.017 1.159 1.420 1.124 1.113 1.403 .687 .230
.252
.136
.035
.160
.168
.039
.733
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer (2014)
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau posion).
87
Berdasarkan tabel 13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa: a.
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel LDO adalah 0,23 dan 1.04> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel OP berdistribusi normal.
b. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel TR adalah 0.252dan 1.017 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel TR berdistribusi normal. c. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel SK adalah 0,136 dan 1.159 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel SK berdistribusi normal. d. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel PEU adalah 0,035 dan 1.42> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel PEU berdistribusi normal. e. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel PU adalah 0,16 dan 1.124 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel PU berdistribusi normal. f. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel ATU adalah 0,168 dan 1.113 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel ATU berdistribusi normal. g. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel BIU adalah 0,039 dan 1.403> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
88
berarti variabel BIU berdistribusi normal. h. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel AUB adalah 0,733 dan 0.687> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel AUB berdistribusi normal. b. Uji Moltikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Motede pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolonieritas ATU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error 2.632
-.024
.132
TR
.285
SK
.117
PEU PU
LDO 1
Standardized Coefficients
2.911
(Constant)
a
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Toleranc e
VIF
1.106
.272
-.021
-.184
.855
.585
1.710
.103
.264
2.772
.007
.844
1.185
.075
.147
1.561
.122
.862
1.160
.183
.124
.197
1.482
.142
.432
2.314
.228
.137
.208
1.670
.099
.493
2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan tabel 4.22 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang
89
ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,185 untuk variabel TR; 1,160 untuk variabel SK; 2,314 untuk variabel PEU; 2,029.
Maka
berdasarkan
nilai
VIF
tidak
ditemui
masalah
multikolonieritas antar variabel independent. Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolonieritas BIU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant) LDO
2
a
Standardize d Coefficients
Std. Error
t
Sig.
Beta
5.179
2.637
Collinearity Statistics Toleranc e
1.964
.053
VIF
.179
.131
.158
1.368
.175
.585
1.710
TR
-.028
.106
-.026
-.264
.792
.777
1.287
SK
.033
.076
.042
.434
.665
.839
1.192
-.244
.125
-.266
-1.955
.054
.422
2.371
PU
.535
.138
.495
3.875
.000
.478
2.093
ATU
.222
.105
.225
2.104
.038
.682
1.467
PEU
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014) Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,287 untuk variabel TR; 1,192 untuk variabel SK; 2,371 untuk variabel PEU; 2,093 untuk variabel PU, dan 1,467 untuk variabel ATU. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent. Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolonieritas AUB Coefficients
a
90
Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
3.368
3.613
LDO
.027
.177
TR
.259
SK PEU
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Toleranc e
VIF
.932
.354
.019
.154
.878
.573
1.747
.143
.188
1.815
.073
.776
1.288
.460
.102
.451
4.515
.000
.837
1.195
.153
.171
.129
.896
.373
.404
2.474
PU
-.269
.200
-.192
-1.341
.183
.408
2.450
ATU
-.146
.145
-.114
-1.010
.315
.649
1.540
BIU
.236
.143
.182
1.649
.103
.686
1.458
(Constant)
3
Standardize d Coefficients
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,747 untuk variabel LDO; 1,288 untuk variabel TR; 1,195 untuk variabel SK; 2,474 untuk variabel PEU; 2,450 untuk variabel PU; 1,540 untuk variabel ATU dan 1,458 untuk variabel BIU. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent. 3. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen (LDO, TR, SK, PEU, dan PU) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (ATU, BIU dan AUB). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Penelitian ini menggunakan nilai R2, jika nilai R2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi
91
variabel
dependen
seluruhnya
dapat
dijelaskan
oleh
variabel
independen. Nilai R berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai R semakain mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependen.2 Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU b
Model Summary Model 1
R
R Square
.564
a
Adjusted R Square
.318
Std. Error of the Estimate
.280
2.77029
a. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU b. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,280 atau 28,0% menunjukkan bahwa variabel PU, SK, TR, LDO, dan PEU sebesar 31,8%, sedangkan sisanya sebesar 68,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU b
Model Summary Model
1
R
.560
R Square a
.314
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .267
2.75658
a. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU b. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,267 atau 26,7% menunjukkan bahwa variabel ATU, SK, TR, LDO, PU, dan PEU sebesar 31,4%,
2
Imam Ghozali, “Aplikasi Multivariate Program SPSS”, Semarang: Universitas Diponegoro, h. 97
92
sedangkan sisanya sebesar 68,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Tabel 4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB b
Model Summary Model
1
R
.523
R Square a
.274
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .215
3.69720
a. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU b. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,215 atau 21,5% menunjukkan bahwa variabel BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, dan PU sebesar 27,4%, sedangkan sisanya sebesar 72,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersamasama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.28, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
93
Tabel 4.28 Hasil Uji Simultan ATU a
ANOVA Model Regression Residual
1
Total
Sum of Squares 318.696
Df
Mean Square 5
683.031
89
1001.726
94
F
Sig.
63.739 8.305
.000
b
7.675
a. Dependent Variable: ATU b. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.28 bahwa nilai F diperoleh 8,305 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PU, SK, TR, LDO, dan PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap ATU. Tabel 4.29 Hasil Uji Simultan BIU a
ANOVA Model Regression 2
Residual Total
Sum of Squares 306.047 668.689 974.737
Df 6 88
Mean Square 51.008 7.599
F 6.713
Sig. .000
b
94
a. Dependent Variable: BIU b. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.29 bahwa nilai F diperoleh 6,713 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel ATU, SK, TR, LDO, PU, dan PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap BIU.
94
Tabel 4.30 Hasil Uji Simultan AUB a
ANOVA Model
Sum of
Df
Mean Square
F
Sig.
Squares Regression 3
448.096
7
Residual
1189.230
87
Total
1637.326
94
64.014 4.683
.000
b
13.669
a. Dependent Variable: AUB b. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.30 bahwa nilai F diperoleh 4,683 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, dan PU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap AUB. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.31, jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
95
Tabel 4.31 Hasil Uji T Library Desain OPAC Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
a
Standardized Coefficients
Std. Error
9.446
1.917
.539
.093
T
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance 4.927
.000
5.786
.000
VIF
(Constant) 1 LDO
.514
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 1: Pengaruh LDO terhadap PU Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.31 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05. X4 = 9.446 + 0.000 X1 + e1 Tabel 4.32 Hasil Uji T Library Desain OPAC Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
5.465
2.114
.739
.103
T
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance 2.585
.011
7.193
.000
VIF
1 LDO
a. Dependent Variable: PEU
.598
1.000
1.000
96
Hasil Hipotesis 2: Pengaruh LDO terhadap PEU Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.32 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05. X5 = 5.465+ 0.000 X1 + e1 Tabel 4.33 Hasil Uji T Terminology Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
14.046
1.867
.332
.096
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance 7.523
.000
3.462
.001
VIF
1 TR
.338
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 3: Pengaruh TR terhadap PU Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.33 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05. X4 = 14.046+ 0.001 X2 + e2
97
Tabel 4.34 Hasil Uji T Terminology Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
14.455
2.252
.316
.116
Tolerance 6.420
.000
2.729
.008
VIF
1 TR
.272
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Hipotesis 4: Pengaruh TR terhadap PEU Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.34 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.008. Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. X5 = 14.455+ 0.008 X2 + e2 Tabel 4.35 Hasil Uji T Abiliies and Skill Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
17.198
1.403
.173
.073
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance 12.257
.000
2.359
.020
VIF
1 SK a. Dependent Variable: PU
.238
1.000
1.000
98
Hasil Hipotesis 5: Pengaruh SK terhadap PU Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.35 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.020. Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. X4 = 17.198 + 0.020 X3 + e3 Tabel 4.36 Hasil Uji T Abilities and Skill Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
15.145
1.605
.288
.084
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance 9.434
.000
3.430
.001
VIF
1 SK
.335
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Hipotesis 6: Pengaruh SK terhadap PEU Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.36 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. X5 = 15.145+ 0.001 X3 + e3
99
Tabel 4.37 Hasil Uji T Perceived Ease of Use Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
t
Sig.
Beta
8.459
1.328
.583
.064
Collinearity Statistics
Tolerance 6.369
.000
9.145
.000
VIF
1 PEU
.688
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 7: Pengaruh PEU terhadap PU Hasil uji hipotesis 7 dapat dilihat pada tabel 4.37 variabel PEU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel PEU berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. X5 = 8.459+ 0.000 X4 + e4 Tabel 4.38 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ATU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
1
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
2.911
2.632
LDO
-.024
.132
TR
.285
SK
.117
PEU PU
a
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1.106
.272
-.021
-.184
.855
.585
1.710
.103
.264
2.772
.007
.844
1.185
.075
.147
1.561
.122
.862
1.160
.183
.124
.197
1.482
.142
.432
2.314
.228
.137
.208
1.670
.099
.493
2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer yang diolah
100
Hasil Hipotesis 8: Pengaruh LDO terhadap ATU Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.855. Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 9: Pengaruh TR terhadap ATU Hasil uji hipotesis 9 dapat dilihat pada tabel 4.38
variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.007. Hal ini berarti variabel TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05. Hasil Hipotesis 10: Pengaruh SK terhadap ATU Hasil uji hipotesis 10 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel SK mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,122. Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 11: Pengaruh PEU terhadap ATU Hasil uji hipotesis 11 dapat dilihat pada tabel 4.38
variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,142. Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05.
101
Hasil Hipotesis 12: Pengaruh PU terhadap ATU Hasil uji hipotesis 12 dapat dilihat pada tabel 4.38
variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,099. Hal ini berarti variabel PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05. Y₁ = 2.911+ 0.855 Py₁X₁ + 0.007 Py₁X₂ + 0,122 Py₁X₃ + 0,099 Py₁X₄ + 0,142 Py₁X₅ + ₁ Tabel 4.39 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) BIU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
(Constant) LDO TR 2 SK PEU
Standardized Coefficients
B Std. Error 5.179 2.637 .179 -.028 .033 -.244
PU .535 ATU .222 a. Dependent Variable: BIU
.131 .106 .076 .125 .138 .105
a
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1.964
.053
.158 1.368 -.026 -.264 .042 .434 -.266 1.955 .495 3.875 .225 2.104
.175 .792 .665 .054
.585 .777 .839 .422
1.710 1.287 1.192 2.371
.000 .038
.478 .682
2.093 1.467
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Hipotesis 13: Pengaruh LDO terhadap BIU Hasil uji hipotesis 13 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,175 Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05.
102
Hasil Hipotesis 14: Pengaruh TR terhadap BIU Hasil uji hipotesis 14 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel TR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,792 Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 15: Pengaruh SK terhadap BIU Hasil uji hipotesis 15 dapat dilihat pada tabel 4.39
variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,665 Hal ini berarti variabel SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 16: Pengaruh PEU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 16 dapat dilihat pada tabel 4.39
variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,054 Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 17: Pengaruh PU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 17 dapat dilihat pada tabel 4.39
variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel PU berpengaruh dan bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih kecil dari 0,05.
103
Hasil Hipotesis 18: Pengaruh ATU terhadap BIU Hasil uji hipotesis 18 dapat dilihat pada tabel 4.39
variabel ATU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,038 Hal ini berarti variabel ATUtidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05. Y₂= 5.179 + 0,179 Py₂X₁ + 0,028 Py₂X₂ + 0,033 Py₂X₃ + 0,054 Py₂X₄ + 0,244 Py₂X₅ + 0,222 Y₁ +e₂ Tabel 4.40 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) AUB Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B 3.368
3.613
LDO
.027
.177
TR
.259
SK PEU
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
.932
.354
.019
.154
.878
.573
1.747
.143
.188
1.815
.073
.776
1.288
.460
.102
.451
4.515
.000
.837
1.195
.153
.171
.129
.896
.373
.404
2.474
PU
-.269
.200
-.192
-1.341
.183
.408
2.450
ATU
-.146
.145
-.114
-1.010
.315
.649
1.540
BIU
.236
.143
.182
1.649
.103
.686
1.458
(Constant)
3
Std. Error
a
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014) Hasil Hipotesis 19: Pengaruh LDO terhadap AUB Hasil uji hipotesis 19 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel LDO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,878 Hal ini berarti variabel LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05.
104
Hasil Hipotesis 20: Pengaruh TR terhadap AUB Hasil uji hipotesis 20 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,073 Hal ini berarti variabel TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 21: Pengaruh SK terhadap AUB Hasil uji hipotesis 21 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05. Hasil Hipotesis 22: Pengaruh PEU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 22 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,373 Hal ini berarti variabel PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 23: Pengaruh PU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 23 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,183 Hal ini berarti variabel PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05.
105
Hasil Hipotesis 24: Pengaruh ATU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 24 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel ATU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,315 Hal ini berarti variabel ATU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05. Hasil Hipotesis 25: Pengaruh BIU terhadap AUB Hasil uji hipotesis 25 dapat dilihat pada tabel 4.40
variabel BIU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,103 Hal ini berarti variabel BIU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel BIU lebih besar dari 0,05. Y₃ = 3.368 + 0,878 Py₃X₁ + 0,073 Py₃X₂ + 0,000 Py₃X₃ + 0,183 Py₃X₄ + 0,373 Py₃X₅+ 0,315 Y₁ + 0,103 Y₂ + e d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 4.41 Hasil Uji Korelasi Correlations LDO Pearson Correlation LDO
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SK
.332
**
PEU
.309
*
.598
PU **
*
Sig. (2-tailed) N
TR
TR
95 .332
**
.514
*
.337
*
BIU
AUB
.334
*
*
*
*
.221
*
.001
.002
.000
.000
.001
.001
.032
95
95
95
95
95
95
95
.038
**
*
*
*
.176
1
.001 95
ATU
95
.272
.338
.387
*
*
.210
.713
.008
.001
.000
.042
.089
95
95
95
95
95
95
106
Pearson Correlation SK
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
ATU
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
BIU
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
AUB
.002
.598
**
.000
.514
**
.000 95
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
.038
1
.335
**
.238
*
.266
*
.178 .463
*
95
Pearson Correlation PU
**
95
Pearson Correlation PEU
.309
.337
**
.713 95 .272
**
.008
95 .335
**
.001 **
95
95
1 .688
*
.009 95 .449
*
.001
.000
.000
.007
95
95
95 .238
*
.020 95 .266
*
95 .688
**
1 .457
.000 95 .449
**
95 .457
*
95
95
*
.115
.497
95
95
95
*
.125
*
1 .386
.267
*
*
.000
.227
95
95
95
95
95
95
95
95
**
*
.178
**
*
*
.497
.386
*
*
1 .204
.001
.042
.084
.007
.000
.000
95
95
95
95
95
95
*
*
.115
.125 .204
.209
.042
.000
.000
.176 .463
*
.000
.000
.221
95 .209
*
.009
.277
.000
*
.000
*
*
*
.001
.210
95 .277
*
*
.334
.084
*
95 .387
.020
*
95 .338
*
.001
*
*
*
.047 95
95
*
1
*
.032
.089
.000
.042
.267
.227
.047
95
95
95
95
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer (2014)
1) Korelasi antara LDO dan TR Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel LDO dan TR sebesar 0,332. Untuk mentafsirkan anka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut3: 0 – 0,25 → : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 →
3
: Korelasi cukup kuat
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h. 200.
107
> 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0,75 – 1 →
: Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak Korelasi sebesar 0,332 mempunyai maksud hubungan antara variabel OP dan TR cukup kuat dan searah. Maka inflasi juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 2) Korelasi antara LDO dan SK Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan SK sebesar 0,309. Korelasi sebesar 0,309 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan SK cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,002 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
108
3) Korelasi antara LDO dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan PEU sebesar 0,598. Korelasi sebesar 0,598 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan PEU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka PEU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000< 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 4) Korelasi antara LDO dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan PU sebesar 0,514. Korelasi sebesar 0,514 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 5) Korelasi antara LDO dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan ATU sebesar 0,337. Korelasi sebesar 0,337 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan ATU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka ATU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti
109
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 6) Korelasi antara LDO dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan BIU sebesar 0,334. Korelasi sebesar 0,334 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 7) Korelasi antara LDO dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan AUB sebesar 0,221. Korelasi sebesar 0,221 mempunyai maksud hubungan antara variabel LDO dan AUB cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka AUB akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,032 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 8) Korelasi TR dan SK Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan SK sebesar 0,038. Korelasi sebesar 0,038 mempunyai maksud hubungan
110
antara variabel TR dan SK sangat lemah dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,713 > 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 9) Korelasi antara TR dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan PEU sebesar 0,272. Korelasi sebesar 0,272 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka PEU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,008 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 10) Korelasi antara TR dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan PU sebesar 0,338. Korelasi sebesar 0,338 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
111
11) Korelasi antara TR dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan ATU sebesar 0,387. Korelasi sebesar 0,387 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 12) Korelasi antara TR dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan BIU sebesar 0,210. Korelasi sebesar 0,210 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,042 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 13) Korelasi antara TR dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan BIU sebesar 0,176. Korelasi sebesar 0,176 mempunyai maksud hubungan antara variabel TR dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka AUB akan mengalami
112
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,089 > 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 14) Korelasi SK dan PEU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan PEU sebesar 0,335. Korelasi sebesar 0,335 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka PEU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 15) Korelasi antara SK dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan PU sebesar 0,238. Korelasi sebesar 0,238 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,020 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 16) Korelasi antara SK dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan ATU sebesar 0,266. Korelasi sebesar 0,266 mempunyai maksud
113
hubungan antara variabel SK dan ATU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka ATU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,009 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 17) Korelasi SK dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan BIU sebesar 0,178 Korelasi sebesar 0,178 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan BIU sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka BIU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,084> 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 18) Korelasi antara SK dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan AUB sebesar 0,463. Korelasi sebesar 0,463 mempunyai maksud hubungan antara variabel SK dan AUB cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
114
19) Korelasi antara PEU dan PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan PU sebesar 0,688. Korelasi sebesar 0,688 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 20) Korelasi antara PEU dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan ATU sebesar 0,448. Korelasi sebesar 0,448 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 21) Korelasi antara PEU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan BIU sebesar 0,277. Korelasi sebesar 0,277 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,007 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk
115
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 22) Korelasi antara PEU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan AUB sebesar 0,209. Korelasi sebesar 0,209 mempunyai maksud hubungan antara variabel PEU dan AUB cukup kuat dan serah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka AUB akan mengalami peningktan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,042 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 23) Korelasi antara PU dan ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan ATU sebesar 0,457. Korelasi sebesar 0,457 mempunyai maksud hubungan antara variabel PU dan ATU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 24) Korelasi antara PU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan BIU sebesar 0,497. Korelasi sebesar 0,497 mempunyai maksud
116
hubungan antara variabel PU dan BIU cukup kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. 25) Korelasi PU antara AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan AUB sebesar 0,115 Korelasi sebesar 0,115 mempunyai maksud hubungan antara variabel PU dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,267> 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 26) Korelasi antara ATU dan BIU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan BIU sebesar 0,368 Korelasi sebesar 0,368 mempunyai maksud hubungan antara variabel ATU dan BIU sangat cukup dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000> 0,05, maka telah cukupbukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan.
117
27) Korelasi antara ATU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan AUB sebesar 0,125 Korelasi sebesar 0,125 mempunyai maksud hubungan antara variabel ATU dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan ATU, maka AUB akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,227 > 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan. 28) Korelasi antara BIU dan AUB Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel BIU dan AUB sebesar 0,204. Korelasi sebesar 0,204 mempunyai maksud hubungan antara variabel BIU dan AUB cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan BIU, maka AUB akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,047 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU X1 → X5 = 0,598
118
2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU X2 → X5 = 0,272 3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU X3 → X5 = 0,335 4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU X1
→
X4 = 0,514
5) Pengaruh variabel TR terhadap PU X2 → X4 = 0,338 6) Pengaruh variabel SK terhadap PU X3 → X4 = 0,238 7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU X4 → X5 = 0,688 8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU X4
→
Y1 = 0,208
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU X5
→
Y1 = 0,182
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU Y1 → Y2 = 0,225 11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB Y2 → Y3 = 0,182 12) Pengaruh variabel LDO terhadap BIU X5
→ Y2 = 0,158
119
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) Untuk menghitung pengaruh langsung atau IE digunakan formula sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X1 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,598 X 0,182 X 0,225 X 0,182) = 0,004457 2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X2
→
X5
Y1 → Y2 → Y3 = (0,272 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
→
0,00203 3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X3
→
X5
Y1 → Y2 → Y3 = (0,335 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
→
0,0025 4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X1
→
X4
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,514 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
0,0039 5) Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X2
→
X4
Y1 → Y2 → Y3 = (0,338 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
→
0,00250 6) Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X3
→
X4
→
Y1 → Y2
Y3 = (0,238 X 0,208 X 0,225 X 0,182) =
7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X4
→
X5
0,00203
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,688 X 0,208 X 0,225 X 0,182) =
120
8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X4
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,208 X 0,225 X 0,182) = 0,00851
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X5
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,182 X 0,225 X 0,182) = 0,00844
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB Y1 → Y2 → Y3 = (0,225 X 0,182) = 0,04095 g. Pengaruh Total (Total effect) 1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X1
→
X5
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,598 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
1,187 2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X2
→
X5
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,272 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
0,861 3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X3 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,335 + 0,182 + 0,225 + 0,182) = 0,924 4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X1 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,514 + 0,182 + 0,225 + 0,182) = 1,103 5) Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X2 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,338 + 0,182 + 0,225 + 0,182) = 0,927
121
6) Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB X3
→
X4
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,238 + 0,208 + 0,225 + 0,182) =
0,827 7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB X4
→
X5
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,688 + 0,208 + 0,225 + 0,182) =
1,277 8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X4
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,208 + 0,225 + 0,182) = 0,615
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB X5
→
Y1 → Y2 → Y3 = (0,182 + 0,225 + 0,182) = 0,589
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB Y1→Y2 → Y3 = (0,225 + 0,182) = 0,407 11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB Y2 → Y3 = 0,182 12) Pengaruh variabel LDO terhadap BIU X5
→
Y2 = 0,158
h. Diagram Jalur Untuk Model III Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
122
X1
Py1x1 0,598
X5 Py1x1 0,514
X2
Py1x2 0,272
Py1x1 0,158 Py1x5 0,182
Py1x4 0,688
Y1
Py2y2 0,225
Y2
Py3y2 0,182
Py1x2 0,338
X4 Py1x3 0,335
Py1x4 0,208 C 0,318
C 0,314
C 0,274
Py1x3 0,238
X3
Gambar 4.7 Diagram jalur untuk model III
Keterangan: 1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU secara langsung sebesar 0,598 2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU secara langsung sebesar 0,272 3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU secara langsung sebesar 0,335 4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU secara langsung sebesar 0,514 5) Pengaruh variabel TR terhadap PU secara langsung sebesar 0,338 6) Pengaruh variabel SK terhadap PU secara langsung sebesar 0,238 7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU secara langsung sebesar 0,688 8) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,208 9) Pengaruh variabel PU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,182 10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,225
Y3
123
11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB secara langsung sebesar 0,182 12) Pengaruh variabel PEU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,158 13) Pengaruh variabel-variabel lain diluar model terhadap AUB sebesar 0,000
C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut ini: Tabel 4.42 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis
Hubungan
Hasil Uji T
Nilai Pengaruh
signifikansi
Keterangan
H1
LDO → PU
5.786
0,514
0,000
Diterima
H2
LDO → PEU
7.193
0,598
0,000
Diterima
H3
TR → PU
3.462
0,338
0,001
Diterima
H4
TR → PEU
2.729
0,272
0,008
Ditolak
H5
Sk → PU
2.359
0,238
0,020
Ditolak
H6
SK→ PEU
3.43
0,335
0,001
Diterima
H7
PEU → PU
9.145
0,688
0,000
Diterima
H8
LDO → ATU
-184
-184
0,855
Ditolak
H9
TR → ATU
2.772
0,264
0,007
Ditolak
H10
SK → ATU
1.561
0,147
0,122
Ditolak
H11
PU→ ATU
1.67
0,208
0,099
Ditolak
H12
PEU → ATU
1.482
0,197
0,142
Ditolak
H13
LDO → BIU
1.368
0,158
0,175
Ditolak
H14
TR → BIU
-0.264
-0.026
0,792
Ditolak
H15
SK → ATU
0.434
0,042
0,665
Ditolak
H16
PU → ATU
3.875
0,495
0,000
Diterima
H17
PEU→ ATU
-1.955
-0.266
0,054
Ditolak
H18
ATU → BIU
2.104
0,225
0,038
Ditolak
124
Hipotesis
Hubungan
Hasil Uji T
Nilai Pengaruh
signifikansi
Keterangan
H19
LDO → AUB
0.154
0,019
0,878
Ditolak
H20
TR → AUB
1.815
0,188
0,073
Ditolak
H21
SK → AUB
4.515
0,451
0,000
Diterima
H22
PU → AUB
-1.341
-0.192
0.183
Ditolak
H23
PEU → AUB
0.896
0,129
0,373
Ditolak
H24
ATU → ABU
-1.01
-114
0,315
Ditolak
H25
BIU → AUB
1.649
0,182
0,103
Ditolak
Sumber: Data primer (2014)
Hasil uji T pada hipotesis 1, 2 dan 3 pada tabel diatas menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara Library Desain OPAC (LDO) dan Terminology (TR) dengan Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU), dimana pada ketiga nilai bersignifikansi lebih kecil dari 0,001. Penelitian menunjukan bahwa nilai konstruk eksternal Library Desain OPAC (LDO) dan Terminology (TR)
terhadap
Perceived Usefulness (PU) dan
Perceived Ease of Use (PEU) adalah signifikansi dengan nilai signifikans 0,000 dan 0,001 Hasil uji T pada hipotesis 4 dan 5 menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikansi antara Terminology (TR) dan Abilities and Skill (SK) dengan Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU), dimana nilai Terminology (TR) dan Abilities and Skill (SK) lebih besar dari 0,005. Penelitian ini menunjukan bahwa konstruk eksternal Terminology (TR) dan Abilities and Skill (SK) terhadap Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU) adalah tidak signifikansi dengan nilai signifikansi 0,008 dan 0,020.
125
Hasil uji T pada hipotesis 5 pada tabel diatas menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara Abilities and Skill (SK) dengan Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU), dimana Abilities and Skill (SK) nilai signifikansi lebih kecil dari 0,001. Penelitian menunjukan bahwa nilai konstruk eksternal Abilities and Skill (SK) terhadap
Perceived
Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU) adalah signifikansi dengan nilai signifikansi 0,001. Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel library desain OPAC (LDO) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC sebesar 4,23 pada rentang nilai 0-5. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa variabel library desain OPAC (LDO) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi. Tabel 4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk
Library Desain OPAC (LDO) Terminologi (TR) Abilities and Skill (SK) Perceived Easy of Use (PEU) Perceived Usefulness (PU) Attitude Toward Using (ATU) Behavioral Intention to Use (BIU) Actual Usage Behavior (AUB) Sumber: Data primer (2014)
Rata-rata 4,23 4,02 4,00 4,25 4,36 4,13 3,96 4,01
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC tahun 2014 menunjukan bahwa penggunanan sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC rata-rata dari nilai
126
kontruks TR dan SK adalah tinggi. Dan rata-rata dari konstruk diatas yang paling berdominan adalah tinggi. Dari hasil gambaran kuesioner yang telah diisi oleh para responden menunjukan bahwa nilai rata-rata konstruk PEU sebesar 4,25 dan PU sebesar 4,36. gambaran ini menunjukan bahwa PEU dan PU terhadap sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi. Dapat diketahui gambaran konstruk dari nilai rata-rata yang didapat dari konstruk ATU sebesar 4,13 hal ini menunjukan bahwa variabel ATU adalah tinggi, begitu juga dengan variabel BIU sebesar 3,96 adalah tinggi, variabel tentang AUB memilik nilai rata-rata sebesar 4,01 hal ini menunjukan bahwa variabel AUB juga tinggi. Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan korelasi antara LDO, BIU dan AUB sebesar 0,221 dan 0,204, hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel LDO, BIU dan AUB memiliki nilai lebih besar dari 0,25- 0,5 sehingga hubungan antara variabel LDO, BIU dan AUB cukup kuat dan searah.
Tabel 4.44 Hasil Uji Konstruk LDO →AUB 0,221 TR → AUB 0,176 SK → AUB 0,463 PEU → AUB 0,209 PU → AUB 0,115 ATU → AUB 0,125 BIU → AUB 0,204 Sumber: Data primer (2014)
127
Diketahui nilai hubungan antara variabel TR, PU, ATU dan AUB sebesar 0,176, 0,115, 0,125, hal ini berarti bahwa korelasi antara TR, PU, ATU dan AUB sebesar 0-0,25 menunjukan bahwa korelasi antara variabel TR, PU, ATU dan AUB sangat lemah dan berlawanan. Selanjutnya hubungan korelasi antara variabel SK, PEU dan AUB sebesar 0,463 dan 0,209 diangka lebih besar 0,25-0,5 berarti korelasi antara variabel SK, PEU dan AUB cukup kuat dan berlawanan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh LDO (Library Desain OPAC), TR (terminology), SK (Abilities and Skill) terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 95 mahasiswa yang aktif menggunakan LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang berada di jl. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut (lihat gambar):
128
129
Gambar 5.1 Hasil TAM Pada Pengguna Sistem Temu Balik Berbasis Bahasa Indeks
130
1. Gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) yaitu sangat tinggi, ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), dan AUB (4,01) yaitu tinggi. Hal ini menunjukan rata-rata pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC adalah tinggi. 2. Ditemukan bahwa nilai hubungan yang dihasilkan oleh variabel LDO PU (0,000), LDO PEU (0,000), TR PU (0,001), SK PEU (0,001), PEU PU (0,000), PU ATU (0,000), SK AUB (0,000), bersignifikan karena nilai signifikansi variabel tersebut lebih kecil dari 0,005 Sedangkan variabel TR PEU (0,008), SK PU (0,020), LDO ATU (0,855), TR ATU (0,007), SK ATU (0,122), PU ATU (0,009), PEU ATU (0,142), LDO BIU (0,175), TR BIU (0,792), SK ATU (0,665), PEU ATU (0,054), ATU BIU (0,038), LDO AUB (0,878), TR AUB (0,073), PU AUB (0,183), PEU AUB (0,373), ATU AUB (0,315), dan BIU AUB (0,103) tidak bersignifikan karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,005. 3. a. Korelasi antara variabel LDO AUB (0,221) adalah cukup kuat dan searah. b. Korelasi antara variabel TR AUB (0,176), PU AUB (0,115), ATU AUB (0,125) adalah sangat lemah dan berlawanan. c. Korelasi antara variabel SK AUB (0,463), dan PEU AUB (0,209) adalah cukup dan berlawanan
131
B. Saran Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti
selanjutnya
diharapkan
dapat
menambahkan
variabel
independent lainnya, untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. 2. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
menambahkan
dan
memperluas ruang lingkup penelitian, bukan hanya di LKC JWC Binus international University tetapi di beberapa perpustakaan lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian generasi yang tinggi. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti menggunakan analisis SEM dengan bantuan aplikasi Lisrel
DAFTAR PUSTAKA Abdul Hamid. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, 2010. Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, “Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi” Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995. Anisa Nusantri, “Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Visi Pustaka. Volum 11 No. 2 (Agustus 2009). Artikel diakses pada 23 Oktober 2014 darihttp://arsip.uii.ac.id/files//2012/09/UIIBAB-I-12.pdf Aufa Ibna, “Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Didalam Melakukan Penilaian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Gevornment Pemko Medan”. USU Repository, 2009. Devita Kusumawardani, “ Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan Universitas Airlangga)”, Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013). Duwi Priyantno, “Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS 17”. Jogjakarta: Gaya Media, 2012. Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 (April 2013). Gerald
Kowalski, Information Retrieval System: Theory Implementation.Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945.
and
Hasugian, Jonner, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (Sumatera Utara, USU, Imam Yuadi,” Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling” diakses pada 24 Februari 2014 dari http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/imam.pdf ………………….., “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks” Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Sumatera Utara, USU, 2006. ………………….., “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol Dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Teks. Dalam USU digital library” http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059/.../pus-des2006-1. diakses pada tanggal 25 September 2011.
132
133
Imam Ghozali. “Aplikasi Multivariate Program SPSS”. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. Janu Saptari, Purwono, “Temu kembali Informasi Bibliografi Dengan bahasa Alami pada Field Judul Subyek (Study Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM),” Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, vol III, no. 1 (2006). Jogiyanto, “Sistem Informasi Keperilakuan”. Yogyakarta: Andi Offset, 2007. Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati, “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah I. “Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi (Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4. Ambon: universitas Pattimura Ambon, 2012. Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana. “Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Spa”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana vol 6 No.1 Bali: Unud, 2014. Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 25 Februari 2014 diakses pada tanggal 27 Februari 2014. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_ memakai_rumus_slovin.pdf Nur Indrianto, dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan manajemen”. Jogjakarta: BPFE, 2002. Rahayuningsih. F, “Pengolahan perpustakaan.” Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Ratu Siti Zaenab,” Evektifitas Temu Balik Informasi dengan Menggunakan BahasaAlami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstrak”. Jurnal Ilmu Perpustakaan Pertanian. Vol 11 No. 2 (Bogor: IPB, 2002). Santoso Singgih.” Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010. Syihabuddin Qalyubi, dkk, “Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.” Jogyakarta; Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi,2007. Suharsini Arikunto, ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.” Bandung: Rieneka Cipta, 2006. Sutarno NS, “Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik.” Jakarta: CV. Sagung Seto, 2006.
KUISIONER ANALYSIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS BAHASA INDEKS
Saya Sapari adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian mengenai “Analysis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks”, untuk memenuji persyaratan gelar Sarja Ilmu Perpustakaan (S.IP). Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji anda, saya mohon ketersediaan anda untuk mengisi pertanyaan pada kuesioner ini dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden Nama
:…………………………………………(Boleh tidak
diisi) Status Pekerjaan
: Mahasiswa/S1/S2/S3
Jenis Kelamin
: L/P
Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) di setiap pendapat sesuai dengan tingkat kesetujuan anda atas pernyataan yang ada. Dimulai dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), netral (N), Tidak Setuju (TS) hingga Sangat Tidak Setujuh (STS).
Keterangan: OPAC (Online Publik Acces Catalog) adalah komputer yang ada didalam perpustakaan yang berfungsi sebagai alat sarana untuk menelusuri katalog perpustakaan A. Library Desain OPAC NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
1. Saya mendapatkan informasi yang saya butuhkan dengan cepat melalui OPAC tersebut 2. Susunan menu pada OPAC, mudah dipahami 3. OPAC menyediakan informasi yang tepat, yang saya butuhkan (informasi tentang buku, skripsi dll) 4. Hasil penelusuran oleh OPAC dalam proses mencari informasi sangat cepat 5. Isi informasi OPAC memenuhi kebutuhan saya
B. Terminology NO
PERNYATAAN 1. Saya sering menggunakan bahasa sehari-hari setiap menelusuri informasi 2. Saya sering menggunakan bahasa terkendali atau terkontrol setiap menelusuri informasi 3. Dalam penelusuran informasi dengan bahasa terkendali atau terkontrol, saya menemukan kata yang dicari 4. Hasil penelusuran dengan menggunakan bahasa sehari-hari dalam proses mencari informasi sangat cepat ditemukan 5. Hasil penelusuran dengan menggunakan bahasa terkendali atau terkontrol dalam proses mencari informasi sangat cepat ditemukan
C. Skill NO
PERNYATAAN
SS
1
Saya menggunakan strategi dalam penelusuran OPAC untuk mencari koleksi diperpustakaan
2
Saya tahu cara menelusur melalui pencarian sederhana
3
Saya tahu cara menelusur melalui pencarian canggih (Advenced search)
4
Saya tahu cara melihat status buku sedang dipinjam atau tidak dipinjam
5
Saya tahu cara menelusur dengan potongan kata (truncation)
S
N
TS
S
N
TS
STS
D. Perceived Easy of Use NO
PERNYATAAN
SS
1.
OPAC dapat diakses dengan mudah diluar kampus (dari rumah/warnet)
2.
Cara penggunaan Dipelajari
3.
Fasilitas/fitur yang ada pada OPAC, mudah untuk digunakan
4.
Kemudahan penggunaan OPAC memperlancar pencarian koleksi perpustakaaan
5.
Saya sangat mudah mencari bahan koleksi perpustakaan melalui OPAC
OPAC,
mudah
untuk
STS
E. Perceived Usefulness NO
PERNYATAAN
SS
1.
Penggunaan OPAC meminimalkan hilangnya informasi dalam pencarian bahan pustaka 2.
Melalui OPAC saya mendapatkan informasi bahan pustaka yang dicari
3.
Melalui OPAC saya mendapatkan informasi tambahan bahan pustaka yang dibutuhkan
4.
Dengan OPAC memungkinkan saya lebih cepat dalam mencari bahan pustaka
5.
Saya menghemat waktu dalam mencari informasi seputar bahan pustaka jika melalui OPAC
S
N
TS
S
N
TS
STS
F. Attitude Toward Using NO
PERNYATAAN
SS
1.
Saya menerima model otorisasi login pada OPAC atau Web Perpustakaan untuk keamanan account saya
2.
Saya menerima model penyandian/enkripsi pada OPAC untuk keamanan account saya
3.
Saya menolak ditampilkannya identitas pribadi, saat saya berinteraksi dengan OPAC
4.
Saya menolak pembatasan hak atas akses OPAC pada saat liburan perkuliahan
5.
Saya senang berinteraksi dengan mahasiswa menggunakan OPAC
sesama
STS
G. Behavioral Intention to Use NO
PERNYATAAN
1.
Saya akan memasang software pengatur download agar bisa mendapatkan informasi dengan lebih baik dari OPAC
2.
Saya akan memasang software antivirus agar mendapatkan keamanan saat men-download di OPAC
3.
Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap menggunakan OPAC untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan koleksi bahan pustaka
4.
Saya akan menyarankan penggunaan OPAC kepada teman yang belum menggunakannya
5.
Saya akan mengajak teman untuk menelusuri bahan pustaka melalui OPAC
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
H. Actual Usage Behavior
NO
PERNYATAAN
1.
Saya mengakses OPAC selama perkuliahan termasuk liburan
hari-hari
2.
Saya mengakses OPAC hampir setiap hari
3.
Saya mengakses OPAC selama minimal ratarata 15 menit setiap kali mengunjunginya
4.
Secara keseluruhan saya merasa puas dengan kinerja OPAC
5.
Saya menyampaikan kepuasan terhadap OPAC, kepada sesama teman mahasiswa
PEND JENIS RESP0 LDO LDO LDO LDO LDO IDIKA KELA NDEN 1 2 3 4 5 N MIN 1 1 2 5 4 5 5 4 2 3 1 5 4 4 5 5 3 2 1 3 4 4 4 4 4 2 1 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 4 6 2 2 4 4 2 4 3 7 3 2 4 4 2 4 2 8 1 2 5 5 4 3 4 9 1 2 5 4 4 5 5 10 1 2 3 4 4 3 3 11 1 2 5 5 5 5 5 12 1 2 5 5 5 5 5 13 1 2 4 4 5 3 5 14 1 2 5 3 4 3 3 15 2 2 5 4 4 5 4 16 2 1 4 4 4 4 4 17 2 1 5 4 4 3 3 18 2 1 5 4 4 5 5 19 3 1 5 5 5 5 5 20 3 1 5 5 5 5 4 21 3 2 4 4 4 3 3 22 3 1 5 4 4 5 4 23 1 2 4 4 5 5 5 24 3 1 4 4 4 4 4 25 1 1 4 4 5 4 4 26 2 2 4 4 5 5 5 27 1 1 5 4 4 5 4 28 1 1 3 4 5 4 4 29 1 2 5 4 4 5 4 30 2 1 5 5 5 5 3 31 1 1 4 3 4 3 4 32 2 2 4 4 4 4 4 33 3 2 4 4 4 4 4 34 1 2 3 2 3 3 4 35 1 2 3 4 3 4 4 36 2 2 4 4 4 4 4 37 1 2 3 4 4 3 3 38 1 1 4 4 5 5 5 39 1 2 3 3 4 3 3 40 2 1 4 4 4 4 4 41 2 2 4 4 5 3 4 42 2 1 4 3 4 4 3 43 1 2 5 5 4 4 5 44 1 2 3 3 4 3 3 45 1 2 5 4 4 3 4 46 3 2 5 4 4 4 5 47 1 1 3 4 4 4 4
TR1 23 23 19 25 24 17 16 21 23 17 25 25 21 18 22 20 19 23 25 24 18 22 23 20 21 23 22 20 22 23 18 20 20 15 18 20 17 23 16 20 20 18 23 16 20 22 19
2 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 5 4 4 2 4 1 4 1 4 4
TR2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 5 4 4 5 5 4 4 2 5 2 4 5 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4
TR3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 5 4 2 3 2 4 4
TR4 2 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 2 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 1 3 2 4 4
TR5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4
SK1 16 19 20 19 21 19 19 18 21 18 20 25 21 18 20 18 18 21 24 23 23 23 25 16 21 16 23 18 18 17 18 15 20 17 18 15 17 22 17 20 17 19 12 17 11 20 20
5 5 3 5 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 2 2 3 2 2 5 2 2 2 4 5 4 4 3 5 5 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5
SK2 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5 4 3 2 2 2 3 2 5 3 1 1 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
SK3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 1 2 4 2 3 2 4 3 2 1 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 5 5 4
PEND JENIS RESP0 LDO LDO LDO LDO LDO IDIKA KELA NDEN 1 2 3 4 5 N MIN 48 1 2 3 3 3 4 4 49 2 1 4 4 5 5 5 50 1 2 4 4 4 5 4 51 2 2 3 4 4 4 4 52 1 1 4 4 4 4 4 53 1 2 5 5 4 5 5 54 3 2 4 4 5 4 4 55 1 2 3 3 3 3 4 56 1 2 5 4 5 4 5 57 2 1 4 4 4 4 3 58 1 2 2 4 4 4 4 59 1 1 4 3 1 4 1 60 2 2 4 4 4 4 4 61 1 2 5 5 4 5 4 62 1 1 4 5 5 5 63 3 1 4 4 5 5 5 64 1 2 4 5 4 4 5 65 2 1 5 4 4 4 3 66 3 2 5 5 5 5 5 67 2 2 4 4 4 4 5 68 1 2 4 4 5 4 4 69 3 2 4 4 4 3 3 4 70 1 1 5 5 5 5 71 1 1 5 4 4 5 4 72 1 1 2 3 4 4 4 73 1 2 3 3 2 5 1 74 1 1 4 4 4 5 4 75 2 2 5 5 5 5 5 76 2 1 5 5 4 5 5 77 1 2 5 3 4 3 3 78 1 2 4 4 4 3 3 79 2 1 5 4 4 5 4 80 1 1 4 4 4 4 4 81 1 2 4 4 4 4 4 82 1 2 4 4 5 4 5 83 1 1 4 4 4 4 3 84 1 1 4 4 4 2 3 85 2 1 5 4 5 5 5 86 1 2 4 3 4 3 3 87 1 1 4 4 4 2 2 88 1 1 4 4 5 5 3 89 1 2 4 4 4 4 3 90 3 1 4 4 4 2 2 91 3 1 4 4 4 5 5 92 1 2 4 4 5 4 5 93 1 2 5 5 5 5 5 94 1 2 5 5 3 3 95 2 2 4 4 4 3 4
TR1 17 23 21 19 20 24 21 16 23 19 18 13 20 23 19 23 22 20 25 21 21 18 24 22 17 14 21 25 24 18 18 22 20 20 22 19 17 24 17 16 21 19 16 22 22 25 16 19
3 5 5 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 5 5 3 5 5 4 5 5 3 4 3 4 1 5 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 4 2
TR2 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 5 5 4 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
TR3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 1 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 2 3 4 2 5 4 5 4 4 5 2 4
TR4 4 5 5 4 4 4 4 4 1 3 4 1 4 2 3 5 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 5 4 1 3 4 2 2 3 2 4 4 5 5 2
TR5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 1 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 5 3 3 5 5 4
SK1 18 25 25 22 21 18 20 19 17 18 20 11 20 19 17 25 24 21 21 18 18 23 23 20 21 19 22 17 19 18 20 17 20 19 18 19 10 15 20 16 19 17 22 21 21 25 20 16
4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 3 5 4 2 4 3 4 5 2 3 5 4 2 3 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 2
SK2 4 5 4 5 4 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 2 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4
SK3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 4 1 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 2 1 5 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4
RESP0 SK4 NDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
4 5 4 5 3 2 2 2 5 4 5 5 5 2 3 2 2 1 2 4 2 1 1 4 5 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 4 4 1 4 4 4 5 5 4
SK5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 2 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 5 4 4 3 4 5 4 2 4 3 3 4 3 5 4 4 2 4 4 2 5 4 5
PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5 20 25 19 23 19 16 16 18 18 20 25 25 21 12 12 14 12 12 10 22 13 8 7 19 25 20 22 15 20 23 17 18 20 17 15 19 15 23 19 20 15 19 19 18 23 22 22
5 5 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 3 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5
4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 3 5
5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 5 3 5 5 5
5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4
PU1 23 25 22 22 25 18 18 21 20 19 20 25 18 21 23 20 19 20 22 23 14 24 24 20 20 25 24 25 24 22 20 20 18 15 13 20 15 22 17 20 18 20 25 18 22 21 24
2 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 2 3 5 5 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 5
PU2 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
PU3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4
PU4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5
PU5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4
ATU1 ATU2 19 24 21 23 25 20 20 22 20 19 25 25 21 19 20 20 19 20 22 23 17 24 22 18 18 25 24 22 18 19 19 18 20 16 20 20 18 19 17 20 20 21 22 18 19 25 22
4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 3 3 3 4 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 5 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 5 4 4 3 5
3 4 4 5 3 3 3 3 3 5 4 5 4 4 5 2 3 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 3 4 5 5 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 5 2 5 4 3
RESP0 SK4 NDEN 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
5 5 5 3 4 5 4 2 4 4 4 4 5 1 5 5 4 1 5 3 4 4 3 3 4 1 4 5 5 4 3 5 4 3 4 2 2 5 3 5 5 4 4 4 2 4 5 4
SK5 5 5 5 3 4 5 3 2 1 2 4 4 3 2 5 4 5 2 5 5 2 3 3 3 4 1 5 4 5 4 4 5 4 3 5 2 3 5 3 4 5 3 4 4 3 4 5 2
PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5 22 25 22 20 20 24 18 13 16 16 20 17 22 15 25 23 24 16 25 22 16 17 16 18 22 12 20 24 22 18 18 23 20 15 20 10 13 24 15 22 20 19 20 20 20 20 20 16
5 5 5 3 4 5 4 2 4 4 4 2 3 4 4 5 4 3 5 5 2 4 5 3 5 2 5 2 4 5 4 5 4 3 4 2 2 5 2 2 5 4 5 4 5 4 2 4
5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 4 2 2 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 2 4 5 3 2 4 4 5 4 5 5 4 5
5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 2 1 5 5 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4
5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 2 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4
5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 2 4 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 2 2 5 4 4 1 4 5 5 5 4 1 4
PU1 25 22 25 23 20 24 23 15 24 20 20 10 14 23 23 24 23 18 25 21 18 14 24 23 22 22 23 22 19 21 19 23 20 18 20 11 13 25 15 16 18 20 25 21 25 22 14 21
4 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 1 3 3 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3
PU2 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 1 2 5 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
PU3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 1 3 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 2
PU4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 4 4 1 3 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4
PU5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 3 3 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 1 4
ATU1 ATU2 22 17 22 19 20 23 20 16 24 19 20 5 15 23 23 22 23 18 21 19 21 17 22 20 25 25 23 22 21 19 20 22 19 20 19 17 15 25 20 23 22 21 22 25 22 22 16 17
4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 1 3 3 5 5 4 3 3 5 2 4 3 4 3 3 4 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 5 2 4 3 3 3 3 4 4
4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 5 5 4 3 3 5 2 5 3 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 1 1 3 4 2 3 3 3 3 3 5 2
RESP0 ATU3 ATU4 ATU5 NDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
4 5 4 4 1 4 4 5 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4
2 5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 3 3 4 3 3 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4
4 2 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 4 4 3 3 2 5 3 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 1 4 2 2 3
BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5 17 20 20 24 15 18 18 19 15 19 20 25 23 18 20 16 16 15 15 22 20 23 25 18 22 19 23 20 20 21 21 18 20 16 17 17 15 17 17 20 20 18 19 18 17 17 19
4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 5 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 5 3 4 3 3
4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 2 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 5 3 4 4 3
5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 5 4
5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4
5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 2 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 3
AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5 23 25 21 22 20 20 20 23 20 20 20 25 23 17 15 18 18 20 20 22 20 23 19 20 18 20 23 20 19 21 19 18 20 16 18 20 15 15 15 20 17 18 18 16 18 22 17
2 4 4 2 5 2 2 1 2 4 5 5 4 3 3 2 2 4 4 3 1 1 3 3 4 5 5 1 4 5 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 5
2 3 4 1 2 2 2 1 2 3 5 5 3 5 2 4 3 4 5 3 1 2 3 3 3 5 4 1 2 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 1 3 2 3 3 5 5
2 3 4 4 5 2 2 1 2 3 5 5 3 4 3 2 3 4 5 3 2 1 2 3 3 5 5 1 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 5 5
4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 3 3 2 2 3 1 4 4 2 2 1 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 5 5
4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 5 5 4 3 2 2 3 2 1 4 3 1 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3
14 17 22 16 20 14 14 9 15 17 25 25 17 18 12 12 14 15 19 17 9 7 14 17 19 25 23 13 15 20 20 20 20 12 19 15 15 22 17 20 14 18 16 16 17 24 23
RESP0 ATU3 ATU4 ATU5 NDEN 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 4 1 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 3 2 5 5 3 3 3 5 4 5 2 4 4
4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 1 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 3 5 2 4 4 3 3 3 5 3 3 5 4 1 5 5 3 1 5 2 4 5 5 2 5
4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 1 3 3 5 5 5 3 4 2 5 3 4 4 1 1 5 1 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 5 2 4 4 2 2 2 1
BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5 20 16 24 15 20 22 20 22 21 19 20 5 17 17 25 25 22 17 18 21 19 20 20 20 17 12 21 16 16 18 17 24 15 15 19 15 9 19 19 19 13 17 17 18 18 15 17 16
5 5 3 5 4 5 3 3 5 4 4 2 3 3 5 4 3 3 3 3 5 5 5 3 5 1 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 1 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2
4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 2 3 4 5 4 4 4 3 3 5 4 5 3 5 1 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 1 3 5 5 3 5 4 4 4 3 5 4
4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 5 3 5 4 5 1 2 5 4 5 3 5 3 4 3 4 3 1 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5
4 2 4 3 4 5 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 2 5 4 5 3 5 4 2 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 5 3 4 5 4 5 5 4
4 2 4 3 4 5 4 3 4 4 4 2 3 5 4 3 4 4 2 3 5 4 4 2 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 5 5 3 4 5 4 5 1 4
AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5 21 14 18 19 20 23 18 15 21 21 20 10 15 20 22 19 18 19 14 13 25 20 24 15 25 11 11 21 22 17 17 21 15 19 16 18 13 14 14 24 21 18 20 23 20 20 20 19
5 3 4 5 4 2 5 3 1 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 1 2 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 1 3 2 4 4 2 4 5 2 2 4
5 4 5 4 4 2 2 2 1 2 4 4 4 4 5 3 4 5 4 1 2 5 4 4 2 1 2 4 4 1 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 3 4 2 4 5 1 3 4
5 4 4 4 4 1 2 1 1 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 2 3 5 1 2 4 4 2 3 4 3 2 3 4 1 1 2 2 3 3 2 5 5 1 4 4
5 4 5 5 4 2 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 2 1 5 3 1 5 3 5 5 5 5 5 4
3 3 2 4 4 5 3 3 3 3 4 4 1 3 4 1 4 5 1 5 4 3 4 4 3 1 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 5 4 5 2 1 2
23 18 20 22 20 12 16 12 11 15 20 20 18 20 24 16 21 23 18 16 16 21 18 18 17 8 12 19 20 12 15 19 15 15 15 15 9 12 13 8 19 17 16 22 25 11 15 18
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin jeniskelamin Frequency
Valid
Percent
laki-laki
40
perempuan
55
Total
95
Valid Percent
42.1
Cumulative Percent
42.1
42.1
57.9
57.9
100.0
100.0
100.0
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan JenisPendidikan Frequency Percent
Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
Strata Satu (S1)
54
56.8
56.8
56.8
Strata Dua (S2)
25
26.3
26.3
83.2
Strata Tiga (S3)
16
16.8
16.8
100.0
Total
95
100.0
100.0
Sumber: Data primer (2014) Hasil Uji Statistik Deskriptif LDO Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LDO 1 LDO 2 LDO 3 LDO 4
95 95 95 95
2 2 1 3
5 5 5 5
4.23 4.05 4.20 4.17
.706 .608 .709 .753
LDO 5
95 95
1
5
4.03
.818
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014) Hasil Uji Statistik Deskriptif TR Descriptive Statistics N TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 Valid N (listwise)
Minimum 95 95 95 95 95 95
Sumber: Data primer (2014)
1 2 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5
Mean 3.91 4.02 3.96 3.81 4.02
Std. Deviation .900 .743 .824 .937 .714
Hasil Uji Statistik Deskriptif SK Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SK1 SK2 SK3
95 95 95
2 2 1
5 5 5
3.82 4.00 3.98
.812 .851 .887
SK4 SK5
95 95 95
1 1
5 5
3.91 3.78
1.042 .991
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014) Hasil Uji Statistik Deskriptif PEU Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PEU1 PEU2 PEU3
95 95 95
2 2 1
5 5 5
4.13 4.19 4.20
.789 .762 .807
PEU4 PEU5
95 95 95
2 2
5 5
4.25 4.18
.729 .743
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014) Hasil Uji Statistik Deskriptif PU Descriptive Statistics N PU1 PU2 PU3 PU4 PU5
Minimum 95 95 95 95 95 95
Valid N (listwise)
Maximum
1 1 1 1 1
5 5 5 5 5
Mean 3.93 4.14 3.97 4.25 4.36
Std. Deviation .828 .678 .706 .699 .743
Sumber: Data primer (2014) Hasil Uji Statistik Deskriptif ATU Descriptive Statistics Minimum Maximum
N ATU1 ATU2 ATU3 ATU4 ATU5 Valid N (listwise)
95 95 95 95 95 95
Sumber: Data primer (2014)
1 1 1 1 1
5 5 5 5 5
Mean 3.74 3.76 3.92 4.13 3.73
Std. Deviation .866 .884 .942 .866 .916
Hasil Uji Statistik Deskriptif BIU Descriptive Statistics N BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5
Minimum 95 95 95 95 95 95
Valid N (listwise)
Maximum
2 2 2 2 2
Mean
5 5 5 5 5
Std. Deviation
3.81 3.94 3.92 3.95 3.96
.829 .769 .834 .749 .798
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif AUB Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
AUB1 AUB2
95 95
1 1
5 5
3.63 3.46
1.072 1.201
AUB3 AUB4 AUB5
95 95 95 95
1 1 1
5 5 5
3.53 4.01 3.53
1.138 .962 1.040
Valid N (listwise)
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Validitas Variabel LDO Correlations
Pearson Correlation LDO1
LDO 1
LDO 2
1
.516
Sig. (2-tailed)
LDO 3 **
.332
LDO 4 **
.406
LDO 5 **
.227
*
.000
.001
.000
.027
N Pearson Correlation LDO 2 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation LDO 3 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation LDO 4 Sig. (2-tailed)
95 ** .516 .000
95 1
95 ** .469 .000
95 ** .468 .000
95 ** .382 .000
95 ** .332 .001
95 ** .469 .000
95 1
95 ** .315 .002
95 ** .540 .000
95 ** .406
95 ** .468
95 ** .315
95 1
95 ** .509
.000
.000
.002
N Pearson Correlation
95 * .227
95 ** .382
95 ** .540
95 ** .509
.027
.000
.000
.000
95
95
LDO 5 Sig. (2-tailed)
N 95 95 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.000 95 1
95
Hasil Uji Validitas Variabel TR Correlations TR1 Pearson Correlation TR1
TR3
TR5
TR3
.210
*
TR4
.339
**
TR5
.622
**
.152
.041
.001
.000
.141
95 1
Sig. (2-tailed)
95 * .210 .041
95 ** .418 .000
95 .143 .166
95 ** .280 .006
N Pearson Correlation
95 ** .339
95 ** .418
95 1
95 ** .472
95 ** .688
.001
.000
.000
.000
95 ** .622 .000
95 .143 .166
95 ** .472 .000
95 1
95 ** .371 .000
N Pearson Correlation
95 .152
95 ** .280
95 ** .688
95 ** .371
95 1
Sig. (2-tailed)
.141
.006
.000
.000
95
95
95
95
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
TR4
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
TR2
TR2
Sig. (2-tailed)
N
95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel SK Correlations SK1 Pearson Correlation SK1
**
.467
**
SK5
.432
**
.254
*
.000
.013
95 ** .524 .000
95 1
95 ** .649 .000
95 ** .504 .000
95 ** .303 .003
95 ** .467 .000
95 ** .649 .000
95 1
95 ** .389 .000
95 ** .406 .000
95
95
95
95
95
**
.432 .000
**
.504 .000
**
.389 .000
1
.474 .000
Pearson Correlation
95 * .254
95 ** .303
95 ** .406
95 ** .474
95 1
Sig. (2-tailed)
.013
.003
.000
.000
95
95
95
95
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SK5
.524
SK4
.000
N SK4
SK3
.000
N Pearson Correlation SK3
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SK2
SK2
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
95
Hasil Uji Validitas Variabel PU Correlations PU1 Pearson Correlation PU1
PU3
PU5
.586
PU3 **
.396
PU4 **
.418
PU5 **
.320
**
.000
.000
.000
.002
95 1
Sig. (2-tailed)
95 ** .586 .000
95 ** .587 .000
95 ** .600 .000
95 ** .430 .000
N Pearson Correlation
95 ** .396
95 ** .587
95 1
95 ** .684
95 ** .468
.000
.000
.000
.000
95 ** .600 .000
95 ** .684 .000
95 1
Sig. (2-tailed)
95 ** .418 .000
95 ** .685 .000
N Pearson Correlation
95 ** .320
95 ** .430
95 ** .468
95 ** .685
95 1
.002
.000
.000
.000
95
95
95
95
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PU4
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PU2
PU2
Sig. (2-tailed) N
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel PEU Correlations
Pearson Correlation PEU1
PEU5
.544
**
.411
PEU4 **
.407
PEU5 **
.396
**
.000
.000
.000
95 ** .544 .000
95 1
95 ** .716 .000
95 ** .583 .000
95 ** .540 .000
95 ** .411 .000
95 ** .716 .000
95 1
95 ** .745 .000
95 ** .631 .000
95 ** .583 .000
95 ** .745 .000
95 1
Sig. (2-tailed)
95 ** .407 .000
95 ** .622 .000
N Pearson Correlation
95 ** .396
95 ** .540
95 ** .631
95 ** .622
95 1
.000
.000
.000
.000
95
95
95
95
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PEU4
1
PEU3
.000
N Pearson Correlation PEU3
PEU2
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
PEU2
PEU1
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
95
Hasil Uji Validitas Variabel ATU Correlations ATU1 1
Pearson Correlation ATU1
1
.011 95 .269
**
95
95
**
1
.150
.036
.148
95
95
*
.114
.022
.270
.235
95
95
.011
.008
.002
.002
95
95
95
95
95
*
*
**
1
Sig. (2-tailed)
.036
.235
.313
.022 95
Pearson Correlation
.114
95
Sig. (2-tailed)
.148
.270
.002
.002
95
95
95
95
.318
**
.002
95
N
.312
.002
.150
N
.318
**
Sig. (2-tailed)
.215
.313
**
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.269
ATU5 *
.215
.008
95 *
*
.260
N
ATU5
95
**
ATU4
.260
.000
Sig. (2-tailed) N
ATU4
95 .708
Pearson Correlation
ATU3
.708
ATU3
**
.000
Sig. (2-tailed) N
ATU2
ATU2
**
95
95
**
1
.312
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel BIU Correlations BIU1 Pearson Correlation BIU1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N BIU3
N
*
95
95
95
1
*
**
*
.240
.240
95 .400
**
.412
**
.019
.000
.000
95
95
95
1
**
.019
95
.400
.487
.000 95
95
**
1
.487
.506
**
.000 95 .797
**
.007
.000
.000
95
95
95
95
95
*
**
**
**
1
.412
.229
Sig. (2-tailed)
.026
.000
.000
.000
95
95
95
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.506
.000
Pearson Correlation
N
.229
95
*
**
.275
.026
95
.275
.208
BIU5 **
.007
95 .044
BIU4 *
.044
.000
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
**
.000 **
.208
Pearson Correlation
BIU5
.648
BIU3
.648
95
Pearson Correlation N BIU4
1
Sig. (2-tailed) N
BIU2
BIU2
.797
95
Hasil Uji Validitas Variabel AUB Correlations AUB1 Pearson Correlation AUB1
**
95
95
**
1
.662
.692
**
N
.375
**
.000 95 .769
**
95
**
1
.000
95
Pearson Correlation
.692
95 .769
.000
Sig. (2-tailed)
AUB4
.000
95
Pearson Correlation
95
**
.244
*
AUB5 **
.004
.000
.969
.375
95
95
*
-.035
.017
.733
.244
95
95
**
-.057
.000
.585
.432
95
95
95
**
1
.026
.432
.000
.017
.000
95
95
95
95
95
Pearson Correlation
.004
-.035
-.057
.026
1
Sig. (2-tailed)
.969
.733
.585
.800
95
95
95
95
Sig. (2-tailed) N
AUB5
.662
.000
Sig. (2-tailed) N
AUB4
AUB3
.000
Pearson Correlation
AUB3
1
Sig. (2-tailed) N
AUB2
AUB2
N
.800
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
133.2737 134.4105 134.9368 133.1158 133.2105 135.1263 134.6947 136.7263
Sumber: Data primer (2014)
Scale Variance if Item Deleted 233.031 248.287 224.294 215.423 227.083 229.814 237.555 231.414
Corrected ItemTotal Correlation .590 .364 .418 .625 .627 .523 .446 .342
Cronbach's Alpha if Item Deleted .738 .770 .767 .726 .731 .745 .758 .782
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LDO
TR 95
N Normal a,b
Parameters
Most Extreme Differences
SK
PEU
95
95
PU 95
ATU 95
BIU 95
AUB 95
95
Mean
20.3684 19.2316 18.7053 20.5263 20.4316 18.5158 18.9474 16.9158
Std. Deviation
2.83989 3.02983 4.09170 3.51242 2.97741 3.26445 3.22018 4.17353
Absolute
.107
.104
.119
.146
.115
.114
.144
.070
Positive
.072
.095
.071
.101
.094
.114
.098
.062
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.107
-.104
-.119
-.146
-.115
-.100
-.144
-.070
1.040
1.017
1.159
1.420
1.124
1.113
1.403
.687
.230
.252
.136
.035
.160
.168
.039
.733
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas ATU Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
T
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Toleranc
VIF
e 2.911
2.632
1.106
.272
-.024
.132
-.021
-.184
.855
.585
1.710
TR
.285
.103
.264
2.772
.007
.844
1.185
SK
.117
.075
.147
1.561
.122
.862
1.160
PEU
.183
.124
.197
1.482
.142
.432
2.314
PU
.228
.137
.208
1.670
.099
.493
2.029
(Constant) LDO 1
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas BIU Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardize
Coefficients
d
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B
Std. Error
Beta
Toleranc
VIF
e 5.179
2.637
1.964
.053
.179
.131
.158
1.368
.175
.585
1.710
TR
-.028
.106
-.026
-.264
.792
.777
1.287
SK
.033
.076
.042
.434
.665
.839
1.192
-.244
.125
-.266
-1.955
.054
.422
2.371
PU
.535
.138
.495
3.875
.000
.478
2.093
ATU
.222
.105
.225
2.104
.038
.682
1.467
(Constant) LDO
2
PEU
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas AUB Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardize d
T
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B 3.368
3.613
LDO
.027
.177
TR
.259
SK PEU
Beta
Toleranc e
VIF
.932
.354
.019
.154
.878
.573
1.747
.143
.188
1.815
.073
.776
1.288
.460
.102
.451
4.515
.000
.837
1.195
.153
.171
.129
.896
.373
.404
2.474
PU
-.269
.200
-.192
-1.341
.183
.408
2.450
ATU
-.146
.145
-.114
-1.010
.315
.649
1.540
BIU
.236
.143
.182
1.649
.103
.686
1.458
(Constant)
3
Std. Error
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU b
Model Summary Model
R
1
R Square
.564
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.318
.280
2.77029
a. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU b. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU b
Model Summary Model
R
1
R Square
.560
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.314
.267
2.75658
a. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU b. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB b
Model Summary Model
1
R
R Square
.523
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.274
.215
3.69720
a. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU b. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Simultan ATU a
ANOVA Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares 318.696
Df
Mean Square 5
63.739
683.031
89
7.675
1001.726
94
a. Dependent Variable: ATU b. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
F 8.305
Sig. .000
b
Hasil Uji Simultan BIU a
ANOVA Model
Sum of Squares 306.047 668.689
Regression 2
Residual
Df 6 88
974.737
Total
Mean Square 51.008 7.599
F
Sig.
6.713
.000
b
94
a. Dependent Variable: BIU b. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan AUB a
ANOVA Df
Model
Sum of Squares 448.096
7
Residual
1189.230
87
Total
1637.326
94
Regression 3
Mean Square
F
64.014 4.683
Sig. .000
b
13.669
a. Dependent Variable: AUB b. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
Data: Primer yang diolah (2014) Hasil Uji T Library Desaing OPAC Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
9.446
1.917
.539
.093
Tolerance 4.927
.000
5.786
.000
VIF
1 LDO
.514
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji T Library Desain OPAC Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
Std. Error 5.465
2.114
.739
.103
Beta
Tolerance 2.585
.011
7.193
.000
VIF
1 LDO a. Dependent Variable: PEU
.598
1.000
1.000
Hasil Uji T Terminology Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
(Constant)
1
Standardized Coefficients
B 14.046
Std. Error 1.867
.332
.096
TR a. Dependent Variable: PU
a
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
.338
7.523
.000
3.462
.001
VIF
1.000
1.000
Hasil Uji T Terminology Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
(Constant)
1
B 14.455
Std. Error 2.252
.316
.116
TR a. Dependent Variable: PEU
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
.272
6.420
.000
2.729
.008
VIF
1.000
1.000
Hasil Uji T Abiliies and Skill Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients
(Constant)
SK a. Dependent Variable: PU
Standardized Coefficients
B 17.198
Std. Error 1.403
.173
.073
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
.238
12.257
.000
2.359
.020
1.000
VIF
1.000
Hasil Uji T Abilities and Skill Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B 15.145
Std. Error 1.605
SK .288 a. Dependent Variable: PEU
.084
1
(Constant)
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
.335
9.434
.000
3.430
.001
1.000
VIF
1.000
Hasil Uji T Perceived Ease of Use Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
8.459
1.328
.583
.064
Tolerance 6.369
.000
9.145
.000
VIF
1 PEU
.688
1.000
1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ATU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
1
a
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
(Constant)
2.911
2.632
LDO
-.024
.132
TR
.285
SK
.117
PEU PU
Tolerance
VIF
1.106
.272
-.021
-.184
.855
.585
1.710
.103
.264
2.772
.007
.844
1.185
.075
.147
1.561
.122
.862
1.160
.183
.124
.197
1.482
.142
.432
2.314
.228
.137
.208
1.670
.099
.493
2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) BIU Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
(Constant)
.179 -.028 .033 -.244
.131 .106 .076 .125
PU .535 ATU .222 a. Dependent Variable: BIU
.138 .105
2
LDO TR SK
B Std. Error 5.179 2.637
PEU
Sumber: Data primer (2014)
a
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1.964
.053
.158 1.368 -.026 -.264 .042 .434 -.266 1.955 .495 3.875 .225 2.104
.175 .792 .665 .054
.585 .777 .839 .422
1.710 1.287 1.192 2.371
.000 .038
.478 .682
2.093 1.467
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) AUB Model
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.368 3.613
LDO .027 TR .259 SK .460 3 PEU .153 PU -.269 ATU -.146 BIU .236 a. Dependent Variable: AUB
Coefficients Standardized Coefficients Beta
.177 .143 .102 .171 .200 .145 .143
a
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance
.019 .188 .451 .129 -.192 -.114 .182
.932
.354
.154 1.815 4.515 .896 -1.341 -1.010 1.649
.878 .073 .000 .373 .183 .315 .103
VIF
.573 .776 .837 .404 .408 .649 .686
1.747 1.288 1.195 2.474 2.450 1.540 1.458
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Korelasi Correlations LDO 1
Pearson Correlation LDO
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
SK
Sig. (2-tailed)
PEU
Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BIU
Sig. (2-tailed)
.713 95
95
.038
1
.002
.713
95
95
95
**
**
**
.598
.000 95 .514
**
.272
.008 95 .338
**
.335
PU
.598
**
.000 95 .272
**
.008
95 *
.000 95
**
**
**
1 .688 95 .688
**
.449
**
.449
.000
.000
95
95
95 .457
**
.000
.267
95
95
95
**
.125
.000
.227
95
95
.497
1 .386 95
**
*
.178
**
**
**
.042
.084
95
95
.386
1 .204
.000 95
95
*
.115
.125 .204
95
95
*
1
Pearson Correlation
.221
Sig. (2-tailed)
.032
.089
.000
.042
.267
.227
.047
95
95
95
95
95
95
95
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer (2014)
*
.047
95 .209
.042
.000
95 .000
*
95
.000
.007
.007
.209
.115
95
.497
.277
**
**
**
.000 .277
.178 .463
95
1 .457
95
**
95
95
.009
.176 .463
95 .084
95
*
.089
95
.000
95
.042
.009
95 .001
.176
95
.238 .266
.001
.210
95
*
.020
95
.334
95 .210
95
.000
**
**
.032
.001
95 .266
95 .387
*
**
.020
**
**
.001
.221
95
95 .387
95 .338
.001
.334
*
**
.001
**
.000
.337
AUB **
95
95 .335
95 .337
.514
BIU **
.000
.001 .238
ATU **
.001
.000
N AUB
.038
**
N Pearson Correlation
95
1
95
N ATU
.002
95
.309
N PU
.309
**
.001
N Pearson Correlation
.332
PEU **
95 .332
N Pearson Correlation
SK **
.001
Sig. (2-tailed) N
TR
TR
95
Hasil Uji Hipotesis Hipotesis
Hubungan
Hasil Uji T
Nilai Pengaruh
signifikansi
Keterangan
H1
LDO ---> PU
5.786
0,514
0,000
Diterima
H2
LDO ---> PEU
7.193
0,598
0,000
Diterima
H3
TR ---> PU
3.462
0,338
0,001
Diterima
H4
TR ---> PEU
2.729
0,272
0,008
Ditolak
H5
Sk ---> PU
2.359
0,238
0,020
Ditolak
H6
SK---> PEU
3.43
0,335
0,001
Diterima
H7
PEU ---> PU
9.145
0,688
0,000
Diterima
H8
LDO ---> ATU
-184
-184
0,855
Ditolak
H9
TR ---> ATU
2.772
0,264
0,007
Ditolak
H10
SK ---> ATU
1.561
0,147
0,122
Ditolak
H11
PU---> ATU
1.67
0,208
0,099
Ditolak
H12
PEU ---> ATU
1.482
0,197
0,142
Ditolak
H13
LDO ---> BIU
1.368
0,158
0,175
Ditolak
H14
TR ---> BIU
-0.264
-0.026
0,792
Ditolak
H15
SK ---> ATU
0.434
0,042
0,665
Ditolak
H16
PU ---> ATU
3.875
0,495
0,000
Diterima
H17
PEU---> ATU
-1.955
-0.266
0,054
Ditolak
H18
ATU ---> BIU
2.104
0,225
0,038
Ditolak
H19
LDO ---> AUB
0.154
0,019
0,878
Ditolak
H20
TR ---> AUB
1.815
0,188
0,073
Ditolak
H21
SK ---> AUB
4.515
0,451
0,000
Diterima
H22
PU ---> AUB
-1.341
-0.192
0.183
Ditolak
H23
PEU ---> AUB
0.896
0,129
0,373
Ditolak
H24
ATU ---> ABU
-1.01
-114
0,315
Ditolak
H25
BIU ---> AUB
1.649
0,182
0,103
Ditolak
Sumber: Data primer (2014)
Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk
Rata-rata
4,23 Library Desain OPAC (LDO) 4,02 Terminologi (TR) 4,00 Abilities and Skill (SK) 4,25 Perceived Easy of Use (PEU) 4,36 Perceived Usefulness (PU) 4,13 Attitude Toward Using (ATU) 3,96 Behavioral Intention to Use (BIU) 4,01 Actual Usage Behavior (AUB) Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Konstruk LDO AUB TR AUB SK AUB PEU AUB PU AUB ATU AUB BIU AUB
0,221 0,176 0,463 0,209 0,115 0,125 0,204
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis
lahir di
Pekalongan, Jawa
Tengah pada tanggal 13 September 1990, putra keempat dari Bapak Casdi dengan Ibu Daiyah. Peneliti bertempat tinggal di Jalan Cirendeu Raya Komplek Prima Indah Kav. 26 Ciputat, Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan dasar di Pekalongan yaitu Sekolah Dasar Negeri Legokgunung 1 (tahun 1996), kemudian melanjutkan sekolah menengah di Doro, Sawangan yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Doro (tahun 2003), dan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata YMJ Ciputat (2007). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University.” Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di LKC JWC Binus International University selama satu bulan pada tahun 2013. Selama kuliah peneliti aktif di organisasi KSSUINJKT (Komunitas Sepeda Sehat UIN Jakarta) sebagai Pembina KSSUINJKT (2012- Sekarang).