PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP KUALITAS PUSTAKAWAN LAYANAN SIRKULASI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BEKASI BERDASARKAN PERSPEKTIF ANGGOTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: IMROATUS SHOLIHAH NIM. 1111025100077
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
ABSTRAK Imroatus Sholihah (1111025100077). Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M. Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, peningkatan jumlah anggota (PJA) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Responden pada penelitian ini berjumlah 92 masyarakat bekasi yang aktif terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi yang berada di jalan Rawa Tembaga No. 3, Kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis linear sederhana sebagai alat statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran deskripsi variabel peningkatan jumlah anggota (3,36) dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi (3,41) sangat tinggi. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata dari variabel dependen dan independen adalah sangat tinggi. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota terhadap variabel dependen yaitu kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka peneliti mengemukakan 1 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota (PJA) signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini adalah cukup kuat dan searah (0,493) sehingga korelasi signifikan. Dengan demikian 1 hipotesis diterima.
Kata Kunci: Sirkulasi
Peningkatan Jumlah Anggota, Kualitas Pustakawan Layanan
iv
ABSTRACT Imroatus Sholihah (1111025100077). The Effect of Increase in the Number of Members on the Quality of Service Librarian Circulation at the Libraries and Archives of City of Bekasi Perspective Members . Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. Library Science Program Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015. This study aims to describe the variable, increase in the number of members (PJA) on the quality of circulation librarian service (KPLS). Respondents in this study amounted to 92 bekasi active community registered as library members of Library and Regional Archives Bekasi are on the road Rawa Tembaga No. 3, Bekasi. This research is a quantitative descriptive study using a simple linear analysis as statistical tools. The results showed that increasing the number of members (3.36) and quality of circulation librarian service (3.41) is very high. This shows the average value of the dependent and independent variables is very high. To determine the effect of the independent variable is the increase in the number of members the dependent variable is the quality of circulation librarian service, the researchers put forward one hypothesis. Results of hypothesis testing showed the influence of the independent variable is the increase in the number of members (PJA) is significant (0.000). The end result of the correlation test found the influence of the independent variable on the dependent variable in this study was quite strong and one way (0.493) so that a significant correlation. Thus the first hypothesis is accepted.
Keywords: Increasing Number of Members, Quality of Circulation Librarian Service
v
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota” sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Amin!. Dengan berakhirnya penulisan skripsi, tentu banyak pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis. Penulis ucapkan terima kasih atas segala perhtiannya, mulai dari awal studi, penyusunan prosposal hingga skripsi ini siap jilid, mereka adalah: 1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. 2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adan dan Humaniora UIN Jakarta Periode 2014-2015. 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.
vi
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan 5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik semester 1 hingga 6 dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan menyisihkan waktunya di tengah kesibukan beliau sebagai pustakawan pada Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan juga sebagai dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini. 6. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik semester 7 penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak H. Yunan Al-Baehaqi S.SOS MM, selaku kepala bidang Perpustakaan. Terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin. 8. Seluruh jajaran staf Perpustakaan BPAD Kota Bekasi, serta para responden, khususnya kepada: Dra. Dwi Palupi (Subbid Informasi dan Layanan Perpustakaan), Bu Indah Widiastuti, Bapak Moh. Zainuddin, dan Bapak Agung Sudrajat (Pengelola Perpustakaan), Ibu Sri Nengsih (Pengadministrasi Perpustakaan), Candra (BKD) dan Nanin (Cleaning Service Perpustakaan) yang telah meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 9. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman profesi. Hanya Allah
vii
SWT yang akan membalas semua kebaikan ini dengan ganjaran amal jariah, Amiin! 10. Sahabatku para MEJIKUHIBINIUKE: Donna Sitta Ariyanti, Muthia Fariza, Marini Badzlina, Annisa Nurulita, Jundiah, Puti Asmarani, dan Anggraeny Pramesti. Terimakasih atas segala saran dan supportnya yang terus mengingatkan penulis agar tidak mudah menyerah hingga skripsi ini selesai dikerjakan dan siap untuk dijilid. 11. Teman-teman
seperjuangan,
para
calon
pustakawan
professional,
Angkatan 2011 khususnya IPI C: Annisa, Arik, Adam, Cicy, Derry, Diah, Donna, Fahmi, fitri, Grecy, Hasbi, Hanif, Ilham, Jundiah, Muthia, Nita, Parhah, Puti, Robi, Raeny, Ririn dan Yukha. Semoga Allah SWT senantiasa mendampingi langkah kita, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Amiin! 12. BPH HMJ Ilmu Perpustakaan: Rizca Amelia Akbar, Eko Raharjo, Gita Hastari, Muthia Fariza dan Al-Maliky serta segenap penguruh HMJ Ilmu Perpustakaan periode 2013-2014. 13. Ibu Sumiatun (Subbid Tata Usaha KPAK Jakarta Pusat) yang telah memberikan pengertiannya dalam kondisi penulis saat ini dan sahabat PEA: Donna Sitta Ariyanti, Alifah Ayuninng tyas, Febrian Triaji, Rahmad dan Fadhillah Ihsan yang telah mendukung penulis di KPAK Jakarta Pusat selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 14. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), semoga kita, para IMMawan dan IMMawati dapat menunjukkan cita-cita sesuai dengan profesi kita.
viii
15. Serta JIPERS (Jurusan Ilmu Perpustakaan) 2008, 2010, 2013, M. Eka Aly
Stabit (jurusan Teknologi Informatika Universitas Islam Indonesia, Jogyakarta), Firman Fathurrahman (jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Jakarta) dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini. Bapak tercinta H. Supangat, S.E M.Pd dan Bunda tercinta Almarhumah Hj. Sri Mahmudah S.Ag. Terimakasih bapak dan bunda telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril dan materil serta limpahan kasih sayang kepada penulis, serta kakak-kakakku tersayang, Amir Fatah, Wahyu Hidayat dan Fauzan Ramdhani. Meskipun di tengah perjuangan penyusunan skripsi ini ibunda telah pergi meninggalkan penulis, namun penulis yakin beliau senantiasa terus berdoa demi kesuksesan penulis, terimakasi ibunda atas kesabaran yang telah ibunda berikan kepada penulis sehingga penulis dapat dengan sabar menjalani proses demi proses penyusunan skripsi ini, we love you so much bun. Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini.Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Jakarta, Oktober 2015 Penulis ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................................ iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv ABSTRACT .......................................................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ................................................ 5 1. Pembatasan Masalah ................................................................. 5 2. Perumusan Masalah .................................................................. 5 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 2. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 D. Definisi Istilah................................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan ..................................................................................... 11
x
B. Perpustakaan Umum ......................................................................... 12 1. Fungsi Perpustakaan Umum ...................................................... 14 2. Tujuan Perpustakaan Umum ..................................................... 17 3. Peran Perpustakaan Umum........................................................ 19 C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota ...... 20 1. Kondisi Fisik ............................................................................. 21 2. Keadaan Psikis .......................................................................... 21 3. Lingkungan Sosial ..................................................................... 21 D. Kualitas Pelayanan ............................................................................ 22 1. Pengertian Kualitas ................................................................... 22 2. Pengertian Kualitas Pelayanan .................................................. 26 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan .............. 29 E. Layanan Sirkulasi .............................................................................. 32 1. Peminjaman .............................................................................. 34 2. Pengembalian............................................................................ 35 3. Mencatat Pemesanan Peminjaman............................................. 36 4. Penagihan ................................................................................. 37 5. Sanksi ....................................................................................... 37 6. Statistik ..................................................................................... 37 F. Penelitian Relevan ............................................................................. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 42 B. Sumber Data...................................................................................... 43 1. Data Primer ............................................................................... 43
xi
2. Data Sekunder........................................................................... 43 C. Populasi Dan Sampel ......................................................................... 44 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45 1. Kuesioner/Angket ..................................................................... 46 2. Penelitian Pustaka ..................................................................... 46 E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 46 1. Statistik Deskriptif .................................................................... 46 2. Uji Kualitas Data ...................................................................... 47 a. Uji Validitas ..................................................................... 47 b. Uji Reliabilitas ................................................................. 47 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 48 a. Uji Normalitas.................................................................. 48 b. Uji Multikolonieritas ........................................................ 48 4. Analisis Regresi Linear Sederhana............................................. 51 a. Koefisien Determinasi ....................................................... 52 b. Uji Signifikan Simultan .................................................... 52 c. Uji Signifikan Parsial ........................................................ 53 d. Analisis Korelasi............................................................... 53 G. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 55 1.Peningkatan Jumlah Anggota...................................................... 55 2. Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi ..................................... 55 H. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 55
xii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi................. 57 1. Sejarah berdirinya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ........................................................................................... 57 2. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ........................................................................................... 58 3. Personalia (Sumber Daya Manusia) ........................................... 59 4. Struktur organisasi ..................................................................... 60 5. Koleksi ...................................................................................... 61 6. Layanan..................................................................................... 61 7. Fasilitas Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ................................................................................... 63
B. Hasil Penellitian ..................................................................................... 64 1. Profil Responden ....................................................................... 64 a. Karakteristik Profil Responden.......................................... 64 2. Deskripsi responden berdasarkan variabel ................................. 67 3. Hasil Uji Kualitas Data .............................................................. 70 a. Hasil Uji Validitas Data .................................................... 70 b.Hasil Uji Realibilitas .......................................................... 72 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 73 a.Uji Normalitas ................................................................... 73 b. Uji Multikolonieritas......................................................... 76 5. Analisis Regresi Sederhana........................................................ 77 a. Uji Koefesien Determinasi (R2) ......................................... 77
xiii
b. Uji signifikan simultan F ( uji statisik F) ........................... 78 c. Uji signifikan parsial ( uji statistik T) ................................ 79 d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ................................. 80 e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) .. 81 f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect1atau IE) ..................................................................... 80 g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) ........................ 82 h. Diagram Jalur ................................................................... 82 C. Pembahasan ....................................................................................... 82 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota ....... 83 a. Indikator Penilaian Kondisi Fisik ...................................... 83 b. Indikator Penilaian Keadaan Psikis ................................... 83 c. Indikator Penilaian Lingkungan Sosial .............................. 84 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi .................................................................................... 85 a. Indikator Penilaian Tampilan Fisik .................................... 86 b. Indikator Penilaian Kehandalan......................................... 86 c. Indikator Penilaian Ketanggapan ....................................... 87 d. Indikator Penilaian Jaminan .............................................. 88 e. Indikator Penilaian Empati ................................................ 88 3. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 90 4. Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ............................ 90 5. Hasil Uji Konstruk..................................................................... 91 D. Analisa Pembahasan .......................................................................... 91
xiv
BAB V
KESIMPULAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 94 B.Saran .................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
3.1
Jumlah Anggota ......................................................................................... 48
4.1
Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi .......................................... 61
4.2
Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................................... 65
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 66
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............. 66
4.5
Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ............................................................... 68
4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ............................................................ 69
4.7
Hasil Uji Validitas Data PJA ...................................................................... 70
4.8
Hasil Uji Validitas Data KPLS ................................................................... 71
4.9
Hasil Uji Realibilitas .................................................................................. 72
4.10
Hasil Uji Realibilitas .................................................................................. 72
4.11
Hasil Uji Normalitas................................................................................... 75
4.12
Hasil Uji Multikolonieritas PJA .................................................................. 76
4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi PJA .......................................................... 77
4.14
Hasil Uji Simultan F PJA ........................................................................... 78
4.15
Hasil Uji T KPLS ....................................................................................... 79
4.16
Hasil Uji Korelasi ....................................................................................... 80
4.17
Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ............................................................ 83
4.18
Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ............................................................... 86
4.19
Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 90
4.20
Nilai Rata-rata variabel perolehan konstruk ................................................ 90
4.21
Hasil Uji Konstruk ..................................................................................... 91
xvi
DAFTAR GAMBAR
4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 74
4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Lampiran 2 : Hasil Kuesioner Lampiran 3 : Struktur Organisasi BPAD Kota Bekasi Lampiran 4 : Peta Jabatan BPAD Kota Bekasi Lampiran 5 : Foto-foto Perpustakaan BPAD Kota Bekasi Lampiran 6 : Lembar Menjadi Pembimbing Lampiran 7 : Lembar Penggantian Judul Lampiran 8 : Lembar Izin Penelitian dari UIN Lampiran 9 : Lembar Permohonan Izin Penelitian dari Kesbangpol Bekasi Lampiran 10 : Lembar Rekomendasi Penelitian Lampiran 11 : Lembar Penguji Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Perkembangan informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah merambah ke seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali perpustakaan yang penyampaiannya telah dilakukan sedemikian canggih sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi. Bertolak dari fungsi perpustakaan di atas, peran pemerintah lewat perpustakaan sangat penting dalam hal meningkatkan sumber daya manusia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kemampuan bersaing suatu bangsa tidak lagi hanya didasarkan pada kepemilikan sumber daya melainkan pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi. Berkaitan dengan itu, perpustakaan mempunyai tugas memberi pelayanan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur. Perpustakaan banyak dijumpai di tengah masyarakat, baik perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, lembaga swasta, maupun masyarakat umum. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kota Bekasi adalah salah satu jenis perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Perpustakaan Umum mempunyai peran sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar
1
2
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa.1 Perpustakaan menjadi tempat untuk menyediakan layanan yang berisi koleksi atau informasi baik secara ilmiah ataupun non-ilmiah untuk pengguna. Menurut Wafford dalam penelitian Annisa mengatakan bahwa perpustakaan adalah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengolah, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Akan tetapi selama ini masih ada beberapa perpustakaan yang belum memberikan layanan yang bagus. Misalnya saja dalam koleksi, jam buka, fasilitas, ruang dan lain sebagainya. 2 Citra perpustakaan yang baik menuntut layanan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan anggota perpustakaan. Selain itu bagian layanan sirkulasi juga merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan apabila dinilai mampu memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan harapan anggota perpustakaan atau sebaliknya akan dinilai buruk apabila layanan 1
Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-danperpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57 2 Annisa Kusuma Adin, “Pengaruh Kualitas Layanan Referensi Menggunakan LIBQUALTerhadap Kepuasan Pengguna di Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya”, diakses dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Annisa%20K.pdf, pada tanggal 12 Februari 2015 pukul 23.00
2
3
yang diberikan buruk atau kurang memuaskan sesuai dengan harapan anggota perpustakaan. Salah satu bentuk usaha perpustakaan untuk meningkatkan citra perpustakaan adalah dengan menambah koleksi bahan pustaka, penambahan meja dan kursi yang nyaman untuk membaca, penataan koleksi yang sesuai dengan nomor panggil atau klasifikasi, sistem penelusuran yang mudah dipahami dan lain-lain. Selain itu tidak kalah pentingnya perpustakaan juga mengirimkan pustakawan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuannya. Sehingga diharapkan akhirnya pustakawan dapat berpersepsi positif terhadap layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi. Menurut Atep Adya Barata, memberikan pelayanan yang baik merupakan daya tarik yang besar bagi para pengguna. Banyaknya pengguna yang datang menentukan tingkat keberhasilan sebuah perpustakaan. Karena itu, kualitas pustakawan layanan sirkulasi menjadi ujung tombak perpustakaan, salah satunya pustakawan yang ramah terhadap anggota dalam memberikan pelayanan bisa menghasilkan nilai tambah bagi anggota dalam menentukan masa depan perpustakaan. 3 Keberadaan perpustakaan kini menjadi sangat penting sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
yang
diperolehnya
melalui
pendidikan
dan
pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan 3
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2003),
hlm. 23.
3
4
layanan sirkulasi harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Selain itu pustakawan juga harus memiliki kemampuan mendengar dan menganalisis secara cepat, mampu meneliti pembicaraan dan mampu merespon secara cepat dan tepat. Hal ini diperlukan untuk menciptakan layanan yang prima. 4 BPAD Kota Bekasi merupakan sebuah perpustakaan yang seluruhnya atau sebagiannya adalah dari anggaran masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kalangan tertentu saja melainkan bebas dan terbuka untuk siapa saja. Salah satu layanan yang disediakan oleh BPAD Kota Bekasi adalah layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi merupakan ujung tombak penyelenggaraan perpustakaan artinya layanan yang berhubungan langsung antara pustakawan dengan anggota perpustakaan. Maka dari itu kualitas layanan prima harus selalu dijaga. Berdasarkan observasi sementara Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi terus mengalami peningkatan. Tenaga SDM yang tidak ditambah dan tidak dibantu oleh teknologi membuat pustakawan layanan sirkulasi pada saat-saat tertentu yaitu siang hari hingga tutup perpustakaan mengalami penurunan atas kualitasnya, pustakawan layanan sirkulasi merasa lelah. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota”.
4
Fitriani Yanita, dkk., “Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Pustakawan : Studi Kasus Layanan Sirkulasi Perpustakaan STIKES Widya Husada Semarang”, diakses dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74925&val=4723, pada tanggal 13 Februari pukul 14:49
4
5
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar peneliti lebih fokus membahas tentang peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan. Batasan masalah tersebut diantaranya
gambaran
peningkatan
jumlah
anggota
pada
kualitas
pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi, dan pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi. Sedangkan, perumusan masalah penelitian ini terbagi dalam beberapa poin, yaitu: 1.
Bagaimana gambaran peningkatan jumlah anggota dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota?
2.
Bagaimana pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Agar penelitian ini tepat sasaran sesuai masalah yang dirumuskan peneliti, maka peneliti perlu menetapkan tujuan penelitian ini, yaitu: a.
Untuk mengetahui gambaran peningkatan jumlah anggota dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi
5
6
b.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi baik secara uji simultan maupun uji parsial.
2.
Manfaat Penelitian Penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat baik bagi instansi yang diteliti maupun bagi peneliti. Hal ini dapat diuraikan ke dalam beberapa poin, sebagai berikut: a.
Memberikan masukan kepada BPAD Kota Bekasi, khususnya pustakawan yang terkait dengan layanan sirkulasi
b.
Menambah khazanah ilmu perpustakaan, khususnya tentang layanan sirkulasi perpustakaan
c.
Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti terhadap penerapan layanan sirkulasi perpustakaan
d.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian sejenis.
D.
Definisi Istilah 1.
Anggota Anggota adalah perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Anggota atau yang menjadi objek penelitian ini adalah Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Anggota pada penelitian ini dibatasi pada anggota yang telah terdaftar sebagai Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi dan masih aktif.
6
7
2.
Pustakawan Pustakawan adalah orang yang mengelola sebuah perpustakaan beserta isinya, memilih buku, dokumen dan materi nonbuku yang merupakan koleksi perpustakaan dan menyediakan informasi dan jasa peminjaman guna memenuhi kebutuhan pemakainya5. Pustakawan disini adalah petugas yang memberikan dan melaksanakan kegiatan yang terdapat di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi dalah pemberian layanan kepada anggota sesuai dengan visi dan misi perpustakaan BPAD Kota Bekasi.
3.
Kunjungan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga (2006). Kunjungan dapat diartikan sebagai berkunjung, datang atau pergi untuk menengok atau menjumpai. 6 Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki
frekuensi
kunjungan
yang
berbeda
–
beda
dalam
memanfaatkan koleksi maupun layanan yang ada pada perpustakaan. Pada perpustakaan frekuensi berkunjung merupakan faktor utama keberhasilan suatu perpustakaan. Agar perpustakaan dikunjungi dan banyak pengguna yang datang pada perpustakaan maka sebaiknya perpustakaan menyediakan layanan, fasilitas, koleksi yang memadai dan selalu diperbaharui secara maksimal. 4.
Kinerja Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja
5
Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), hlm. 1.50-1.51. 6 W.J.S. Poewadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia: edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm. 635.
7
8
pada penelitian ini berarti suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh petugas perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena melihat dari kinerja akan diketahui sesuai atau tidaknya dengan tujuan yang diharapkan. 5.
Kualitas Pustakawan Kualitas pustakawan merupakan bentuk tingkah laku baik atau buruknya seorang petugas perpustakaan. Kualitas pustakawan pada penelitian ini berarti bentuk tingkah laku baik atau buruknya petugas perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis karena dapat memberikan beberapa manfaat.
6.
Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan. Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di lingkungan tertentu. Jenis bahan yang boleh dipinjam, ada yang terbatas pada buku-buku saja, ada pula yang meminjamkan majalah, pamflet, atau bahan-bahan pustaka lainnya. Layanan sirkulasi pada penelitian ini merupakan peminjaman atau pengembalian buku yang dilakukan oleh anggota perpustakaan melalui perantara pustakawan.
8
9
E.
Sistematika Penelitian Sistematika penelitian dalam penelitian ini dibagi atas 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan dibawah ini. BAB I
: PENDAHULUAN Pada Bab ini menguraikan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini peneliti akan menjabarkan mengenai perpustakaan umum, peningkatan jumlah anggota , kinerja pustakawan, kualitas pustakawan, layanan sirkulasi perpustakaan, penelitian relevan. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik pengolahan data, teknik analisis data, jadwal penelitian dan hipotesis penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti membagi ke dalam dua pembahasan, terdiri atas: Profil Objek Penelitian, meliputi: gambaran tentang Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bekasi yang meliputi sejarah perpustakaan, visi dan misi perpustakaan, struktur organisasi
9
10
perpustakaan, layanan perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas perpustakaan, serta statistik Anggota perpustakaan. Dan Hasil Penelitian, meliputi: pembahasan mengenai seberapa besar pengaruh kualitas pustakawan layanan sirkulasi terhadap jumlah statistik Anggota di BPAD Kota Bekasi, solusi dari pustakawan BPAD
Kota
Bekasi dalam
menghadapi
kendala-kendala
penerapan layanan sirkulasi tersebut. BAB V : PENUTUP Dalam Bab ini peneliti menyimpulkan isi dari pembahasan yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan memberikan saran-saran terhadap Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bekasi.
10
11
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin membawa pengaruh dan perubahan dalam semua aspek kehidupan. Hal ini terlihat jelas bahwa manusia setiap waktu membutuhkan informasi tentang banyak hal dan untuk memenuhi akan hasrat informasi tersebut maka manusia membutuhkan sumber informasi. Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya: 1. Menurut Kosam Rimbarawa “Perpustakaan merupakan sebuah lembaga pemberi layanan informasi kepada masyarakat dan pelestarian budaya bangsa dalam bentuk bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu dan teknologi, serta pengembangan kebudayaan.”7 2.
Menurut Sutarno NS, MSi. “Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”8
7 8
Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot, (Jakarta: Hakaeser, 2013), hlm. 2. Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hlm. 7.
11
12
3.
Dalam UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa: Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi anggota . Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pada dasarnya perpustakaan
adalah suatu tempat pengelolaan segala informasi terekam baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak termasuk bahan-bahan yang diperlukan dalam setiap program pendidikan baik pengajaran maupun penelitian.
B.
Perpustakaan Umum Perpustakaan umum ialah perpustakaan yang memberikan akses tidak terbatas pada sumber dan jasa perpustakaan cuma-cuma bagi semua warga komunitas, tempat atau kawasan geografi tertentu, yang sebahagian dananya berasal dari masyarakat atau komunitas.9 Berdasakan definisi tersebut serta bila dikaitkan dengan jenis perpustakaan berdasarkan perundang-undangan di Indonesia, maka perpustakaan umum merupakan jenis perpustakaan tersendiri. Disamping itu masih ada 4 jenis perpustakaan lainnya. Di Indonesia perpustakaan umum mencakup perpustakaan umum kabupaten, kota, kecamatan, desa serta perpustakaan yang didirikan oleh komunitas maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berdasarkan
9
Sulistyo-Basuki, ”Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital”, Artikel Pengembangan Perpustakaan, diakses dari file:///C:/Users/wahyu/Downloads/Artikel_Sulistyo_Basuki_Pengembangan_Perpust.pdf pada tanggal 07 April 2015 pukul 16:38
12
13
koleksi, penganggaran serta jasa layanan, maka Badan Perpustakaan Provinsi ataupun
nama
lainnya,
dapat
dimasukkan ke kelompok
perpustakaan umum. Pengertian perpustakaan umum menurut Hermawan dan Zen, adalah: “Perpustakaan yang melayani seluruh
lapisan masyarakat tanpa
membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.”10 Sedangkan Pengertian perpustakaan umum menurut SjahrialPamuntjak, adalah: “Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta
rekaman
lain untuk kepentingan masyarakat umum.
Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.”11 Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya,
10
Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 30. 11 Sjahrial-Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia pustaka Utama, 1976), hlm. 3.
13
14
maka koleksi perpustakaan umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. 1.
Fungsi Perpustakaan Umum Fungsi perpustakaan umum menurut Daryono diantaranya: a. Sebagai Tempat Pembelajaran Seumur Hidup (life-long learning). Perpustakaan umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar, akan
jauh
lebih
berhasil
seandainya
terintegrasi
dengan
Perpustakaan Umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di Perpustakaan Umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan Anggota komunitas yang lain mencarikan solusinya. Tugas Perpustakaan Umum membangun lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana Anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management. b. Sebagai Katalisator Perubahan Budaya. Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat strategis
untuk
mempromosikan
14
segala
perilaku
yang
15
meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan
akan
membentuk
kelompok
komunitas
berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. c. Sebagai Agen Perubahan Sosial. Idealnya, Perpustakaan Umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan Umum sangat strategis dijadikan tempat Anggota
komunitas berkumpul dan mendiskusikan
beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Disini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan ke Anggota komunitas yang lain. Seorang pustakawan dituntut tidak hanya mampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill berkomunikasi yang baik.
15
16
d. Sebagai Jembatan Komunikasi Antara Masyarakat dan Pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di Perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik dalam
memberikan
masukan-masukan
dalam
pengambilan
kebijakan publik.12 Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum fungsi perpustakaan umum, adalah : a.
Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan,
b.
Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain,
c.
Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka,
d.
Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi,
e.
Pendayagunaan koleksi,
f.
Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain,
g.
Pemasyarakatan perpustakaan,
h.
Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan,
12
Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-danperpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57
16
17
i.
Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokohtokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya,
j.
Menjalin kerasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana,
k. 2.
Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.13
Tujuan Perpustakaan Umum Dalam Buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum, tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu:14 a.
Tujuan
umum
perpustakaan
adalah
membina
dan
mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional. b.
Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah: 1)
Mengembangkan
minat,
kemampuan
dan
kebiasaan
membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan. 2)
Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.
13
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), hlm. 6. 14 Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992), hlm. 6.
17
18
3)
Menggigih
masyarakat
pada
umumnya
agar
dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna. 4)
Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri.
5)
Memupuk minat dan bakat masyarakat.
6)
Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
7)
Mengembangkan
kemampuan
masyarakat
untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat. 8)
Berpartisipasi nasional
aktif
dengan
dalam
menunjang
menyediakan
bahan
pembangunan pustaka
yang
dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. c.
Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.
Berdasarkan uraian di atas, dinyatakan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan mereka dan untuk memberikan kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik.
18
19
Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka. Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat utama
kehidupan
utama
budaya
masyarakat
sekitarnya
dan
menumbuhkan apresiasi budaya. 3.
Peran Perpustakaan Umum Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah – tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya. Sutarno menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain: a.
Perpustakaan
merupakan
media
atau
jembatan
yang
menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. b.
Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan
19
20
antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya. c.
Perpustakaan
dapat
berperan
sebagai
lembaga
untuk
mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. d.
Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya
e.
Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.
f.
Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi masyarakat dan anggota perpustakaan.15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.
C.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota Peningkatan jumlah aggota di perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi jumlah anggota bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti yang telah dikemukakan oleh Nurkumala Sari sebagai berikut:16
15
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hlm. 55. 16
Nurkumala Sari, “Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM (Ruang Belajar Modern) dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah”, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013. Halaman 24-31 diakses dari http://ejournal.s1undip.ac.id/index.php/jip pada tanggal 22 Oktober 2015
20
21
1. Kondisi fisik Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada halhal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya. 2. Keadaan Psikis Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda. 3. Lingkungan sosial Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun dalam waktu yang relatif lama. Kemudian beberapa hal yang mendorong anggota betah berada di perpustakaan adalah: 1. Rasa nyaman; 2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai; 3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor dari anggota serta faktor diluar anggota.
21
22
D.
Kualitas Pelayanan 1.
Pengertian Kualitas Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang). Ada lima dimensi kualitas yaitu :17 a.
Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk.
b.
Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud desain dengan penyampaian produk.
c.
Ketersediaan (availabity), mencakup aspek yang dapat dipercaya. Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.
d.
Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan konsumen.
e.
Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen.
Gaspersz menyatakan bahwa: Pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang
memenuhi
keinginan
pelanggan
dan
dengan
demikian
memberikan kepuasan atau penggunaan produk.18
17
Theodora Gagarina Marga Mulia, Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040 pada tanggal 22 Oktober 2015 pukul 12:49 18 Vincent Gaspersz, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 12.
22
23
Sedangkan menurut fitri meidana menjelaskan kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu:19 a.
Kinerja (Performance). Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek-aspek kinerja individu. Tika mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasilhasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Sedangkan Pustakawan menurut
Undang-Undang
No.43
Tahun
2007
tentang
Perpustakaan Bab I Pasal (1) menjelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.20 Pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pustakawan adalah hasil-hasil pekerjaan yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu oleh seorang yang bekerja di perpustakaan. Karna itu yang dibutuhkan disini adalah memenuhi kebutuhan dan berusaha memberikan kepuasan yang maksimal bagi para pelanggan.
19
Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm.
146. 20
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 121.
23
24
b.
Keseragaman Produk (Features). Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
c.
Kehandalan (Reliability). Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
d.
Kesesuaian (Conformance). Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.
e.
Daya Tahan/Ketahanan (Durability). Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.
24
25
f.
Kemampuan Pelayanan (Serviceability). Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.
g.
Estetika (Aesthetics). Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.
h.
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality). Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut - atribut produk dan jasa.21
Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja, keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap, asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna. 21
Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm.
147.
25
26
2.
Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada pengguna sesuai dengan standar pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman dalam memberikan layanan. Menurut Wyckop dalam Tjiptono, keunggulan
yang
keunggulan
”kualitas
diharapkan
tersebut
dan
untuk
pelayanan adalah tingkat pengendalian memenuhi
atau
tingkat
keinginan
pelanggan/pengguna”.22 Sedangkan menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai “The extent of discrepancy between customers expectations or desire and their perceptions”.23 Pendapat
tersebut
dapat
diartikan,
bahwa
kualitas pelayanan
merupakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan pengguna dan tingkat persepsi mereka. Sehubungan
dengan
kualitas
pelayanan
di
atas
Kurniawati
mengemukakan ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur dan menilai suatu kualitas pelayanan, yaitu:24 a.
Tampilan fisik (tangibles), misalnya penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan.
b.
Kehandalan (reliability), artinya suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.
22
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), hlm. 59. Zeithaml, Parasuraman dan Berry , Delivering Quality Service, (New York: The Free Press, 1990), hlm. 19. 24 R. Deffi Kurniawati, Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kota Madya Jakarta - Selatan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta : Perpustakaan Universitas Gajah Mada, Vol.3/No.7/2007, 2007), hlm. 5. 23
26
27
c.
Ketanggapan (resvonsivences), misalnya suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat keapda pelanggan/pengguna.
d.
Jaminan/kepastian
(assurance),
artinya
pengetahuan
dan
keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas yang dapat menjamin kinerja yang baik. e.
Empati (empathy), artinya memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan/pengguna da berupaya untuk memahami kegiatan konsumen.25
Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain:26 a.
Koleksi 1)
Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan
2)
Kualitas,
berkaitan
dengan
mutu,
kemutakhiran,
kelengkapan koleksi. b.
Fasilitas 1)
Kelengkapan,
menyangkut
lingkup
layanan
dan
ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya.
25
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 56-57. Fitri Maidana, Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi, diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21741 pada tanggal 22 Oktober 2015 26
27
28
2)
Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.
c.
Sumber daya manusia 1)
Kesopanan dan keramahan petugas dalam member layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pengguna.
2)
Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan.
3)
Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna.
4)
Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu siap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik, antusias/bnagga pada profesi, ramah dan menghargai pengguna jasa, tabah di tengah kesulitan.
d.
Layanan perpustakaan 1)
Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.
2)
Akurasi layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu koleksi, fasilitas, sumber daya manusia dan layanan perpustakaan.
28
29
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suatu layanan, faktor-faktor tersebut biasanya muncul akibat beberapa hal, seperti pendapat Purwaningsih Y dan Murtiningsih, yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:27 a.
Faktor Kesadaran Faktor kesadaran berfokus pada individu yang melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kuallifikasi pekerjaan, resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
b.
Faktor Aturan Aturan biasanya memuat hal - hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Aturan memuat cara kerja normative yang harus ditempuh suatu organisasi atau individu. Bahwa aturan yang dibuat untuk mengatur organisasi dank arena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung ataupun tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia dan sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama.
c.
Faktor Organisasi Organisasi pelayanan pada dasarnya berbeda dengan organisasi pada umumnya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penerapannya karena sasaran pelayanan ditujukan kepada
27
Purwaningsih, Y, dan Murtiningsih. 2006. Determinasi Jam Kerja Para Pekerja di Provinsi Jawa Tengah. Empirika Vol. 19 No. 1, Juni 2006, hlm. 2-3.
29
30
manusia yang mempunyai watak dan kehendak yang multi komplek. Oleh karena itu organisasi pelayanan ini lebih banyak ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai. d.
Faktor Keterampilan dan Kemampuan Bahwa kuallitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan
dan
keterampilan
individu
dalam
melayani
pengguna. Keterampilan dan kemampuan merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi seseorang dari sisi tinjau baik skill maupun fisik dapat melakukan atau pekerjaan sesuai dasar ketentuan yang berlaku. e.
Faktor Sarana Pelayanan Bahwa kualitas pelayanan yang tinggi harus didukung oleh sarana pelayanan yang lengkap. Sarana berfungsi untuk memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta kejelasan informasi yang seharusnya dicatat yang hasil akhir bermuara pada efisiensi dan efektivitas pelayanan.
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di atas Nasution menyatakan sebagai berikut:28 a.
Transcendental approach Dalam pendekatan ini, kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefenisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang
28
Nasution M.N. Manajemen Jasa Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 43.
30
31
ini biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni music, seni drama, seni tari, dan seni rupa. b.
Product - based approach Pendekatan
ini
menganggap
bahwa
kualitas
merupakan
karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang memiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi individual. c.
User - based approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
d.
Manufacturing - based approach Pendekatan
ini
memperhatikan pemanufakturan,
bersifat
supply
praktik-praktik serta
-
based
dan
perekayasaan
mendefenisikan
kualitas
terutama dan sebagai
kesesuaian/sama dengan persyaratan. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operations - driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.
31
32
e.
Value - based approach Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade - off antara kinerja dan harga, kualitas didefenisikan sebagai “affradable axcellence”. Kulaitas dalam perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memilliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai.
D.
Layanan Sirkulasi Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris circulation yang berarti perputaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan. Pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan Anggota jasa perpustakaan.29 Sistem peminjaman seringkali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman menurut Sulistyo Basuki adalah sebagai berikut:30 a.
Sistem Buku Besar Sistem buku besar ini menganut register, artinya setiap peminjam mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai
29
Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), hlm. 1. 30 Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2010), hlm. 2.60.
32
33
indeks nama peminjam pada bagian akhir buku besar. Pada setiap halaman buku besar terdapat kolom nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, nomor buku, nomor panggil, pengarang, judul, edisi, tanda tangan peminjam, tanggal harus kembali, dan tanggal pengembalian sebenarnya. b.
Sistem Sulih (dummy) Sistem
sulih
atau
dummy
system
dalam
bahasa
inggris,
menggunakan sulih yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam. Sulih dari karton tersebut ditulis pada secarik kertas yang ditempelkan pada halaman sulih. Lembar tersebut berisis nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman. c.
Sistem Newark Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam. Kartu peminjam berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu anggota, tandatangan anggota serta kolom tanggal pinjam, dan tanggal harus kembali.
d.
Sistem kertas karbon Sistem slip multibagian menggunakan kertas karbon berupa dua atau tiga lembar berisi keterangan nama pengarang, judul buku, nomor panggil, nama peminjam dan nomor Anggota peminjam.
e.
Sistem Browne Setiap Anggota perpustakaan memperoleh tiket pembaca, jumlahnya sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh Anggota
33
34
perpustakaan. Tiket Anggota berisi nomor Anggota, nama, serta alamat diketik pada masing-masing tiket. Menurut Sri Terta Dewi dan Ardoni, Kegiatan layanan sirkulasi meliputi:31 1.
Peminjaman: a.
Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup langkahnya, yaitu: 1)
Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjam yang telah diisi;
2)
Pustakawan mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir.
b.
Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka langkahnya, yaitu: 1)
Pengguna menyerahkan bahan pustaka yang telah dipilih;
2)
Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku;
3)
Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal bahan pustaka itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali;
4)
Pustakawan mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali.
31
Sri Terta Dewi dan Ardoni, Sikap Anggota Terhadap Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Negeri Padang, jurnal ilmu informasi perpustakaan dan kearsipan Vol 1, No 1 (2012): Seri B, 2012, hlm. 4-5.
34
35
c.
Anggota menuliskan tanda tangan pada kartu bahan pustaka.
d.
Pustakawan menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada Anggota.
e.
Pustakawan menyusun kartu buku dalam kotak, antara lain: 1)
Menurut tanggal kembali bahan pustaka,
2)
Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun menurut urutan kode bahan pustaka.
f.
Pustakawan menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama Anggota, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.
2.
Pengembalian Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan pustaka, yaitu: a.
Anggota harus membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikan pada lembar tanggal kembali, setelah Anggota menyerahkan bahan pustaka yang akan dikembalikan,
b.
Pengambilan kartu buku berdasarkan tanggal kembali,
c.
Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor Anggota yang tertera pada kartu buku,
d.
Memberikan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar tanggal kembali dan kartu pinjam,
e.
Mengembalikan kartu buku pada kantong buku,
f.
Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam,
35
36
g.
Mengelompokkan
buku
menurut
kode
bukunya
untuk
dikembalikan ke rak buku, h. 3.
Memilah buku yang rusak dan yang dapat dikembalikan.
Mencatat Pemesanan Peminjaman Melalui pemesanan peminjaman, anggota diberi kesempatan untuk meminta agar buku yang sedang dipinjam oleh Anggota lain setelah kembali dipinjamkan kepadanya. Tata cara pemesanan peminjaman bahan pustaka, yaitu: a. Menerima formulir pemesanan yang telah diisi, b. Memeriksa kartu buku dan kartu pinjam untuk mengetahui peminjaman buku, c. Menyimpan bahan yang dipesan dalam rak buku, d. Memberitahu anggota perpustakaan bahwa yang dipesan telah tersedia. Memperpanjang masa pinjam dapat diberikan jika ada anggota perpustakaan lain yang memesan bahan pustaka itu. Perpanjangan masa pinjam dilakukan menurut prosedur berikut: a. Anggota perpustakaan membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan, b. Petugas memberikan formulir pemesanan. c. Jika tidak ada yang memesan, petugas memberikan tanggal kembali yang baru pada lembaran tanggal kembali. d. Jika ada yang mesan petugas tidak memberikan perpanjangan.
36
37
4.
Penagihan Bila Anggota perpustakaan tidak mengembalikan bahan pustaka pada waktunya, maka perpustakaan akan menagih buku agar segera dikembalikan. Prosedur yang diperlukan dalam proses penagihan adalah: a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan pustaka; b. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, pertama dikirim kepada peminjam, sedangkan lembar ke dua disimpan sebagai pertinggal; c. Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.
5.
Sanksi Sanksi dikenakan kepada Anggota perpustakaan yang melakukan pelanggaran, yaitu: a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka, b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak, c. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar, d. Menghilangkan bahan pustaka, e. Melanggar tata tertib Anggota perpustakaan.
6.
Statistik Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan perpustakaan. Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah
37
38
Anggota perpustakaan, peminjam, pegembalian, buku yang dibaca di tempat pada waktu tertentu.
E.
Penelitian Relevan Penelitian relevan terkait dengan judul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD Kota Bekasi” yang peneliti teliti ada dua. Pertama, skripsi dari mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang berjudul “Persepsi Anggota Pada Layanan Sirkulasi (Umum atau Dewasa) Di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah” yang diteliti oleh Dian Rizqi Amalia pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi anggota pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di Perpustakaan Dearah Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan persepsi yang baik pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yaitu sejumlah 63,5% khususnya pada tampilan perpustakaan (kebersihan dan kerapian ruangan). Dari penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pendekatan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling aksidental. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tema yang digunakan berbeda. Penelitian terdahulu menggunakan tema persepsi anggota pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di perpustakaan daerah
38
39
jawa tengah sedangkan penelitian saya menggunaka tema pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi. Dapat dilihat pula perbedaannya dari tempat yang digunakan, penelitian sebelumnya menjadikan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sebagai tempat penelitian, penelitian saya di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Teknik analisis datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik distribusi frekuensi sedangkan penelitian saya menggunakan teknik SPSS (Statistical Program for Social Science) Version 21. Teknik pengumpulan datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik wawancara dan kuesioner sedangkan penelitian saya menggunakan Kuesioner dan penelitian pustaka. Kedua adalah skripsi dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Sirkulasi Terhadap Minat Kunjungan Anggota Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah DIY” yang diteliti oleh Nur Rahmi Weno pada tahun 2013. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjungan anggota pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh antara kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjung anggota pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, dengan memperoleh nilai rata-rata dari kedua variabel kualitas pelayanan sirkulasi sebesar (3,05) dan minat kunjungan pegguna sebesar (3,23). Dari penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan
39
40
penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan teknik analisis data SPSS dengan analisis regresi linear sederhana dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling aksidental. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tema yang digunakan berbeda. Penelitian terdahulu menggunakan tema pengaruh kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjungan anggota pada Badan Perpustakaan
dan
Arsip
Daerah
DIY
sedangkan
penelitian
saya
menggunakan tema pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di Badan dan Perpustakaan Daerah Kota Bekasi. Dapat dilihat pula perbedaannya dari tempat yang digunakan, penelitian sebelumnya menjadikan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY sebagai tempat penelitian, sedangkan penelitian saya di Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi. Metode yang digunakanpun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan metode kuantitatif korelasi sedangkan penelitian saya menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi sedangkan penelitian saya menggunakan Kuesioner dan penelitian pustaka.
40
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh bidang penelitian memberikan pengertian metodologi, “Sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.32 Kemudian Wiratno Surahmad menyatakan bahwa: pada hakekatnya penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat di pandang sebagai hukum, kaidah dan dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang di teliti dengan menggunakan prosedur yang sistematisk, jelas dan terkontrol.33 Menurut Sugiyono, Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dapat dikatakan pula metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.34
32
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta:Andy Offset, 1997), hlm. 4. Wiratno Surahmad, Metode Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1987), hlm. 27. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 2 33
41
42
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi. Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan (regresi) diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang sering diberi simbol X dan variabel tidak bebas dengan simbol Y. Pada regresi harus ada variabel yang ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain adanya ketergantungan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan sebaliknya. Kedua variabel biasanya bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat yaitu saling berpengaruh. Sehingga dengan demikian, regresi merupakan bentuk fungsi tertentu antara variabel tidak bebas Y dengan variabel bebas X atau dapat dinyatakan bahwa regresi adalah sebagai suatu fungsi Y = f(X). Bentuk regresi tergantung pada fungsi yang menunjangnya atau tergantung pada persamaannya.35 Tujuan mempelajari regresi adalah untuk menemukan atau mencari hubungan antar variabel, sebagai dasar untuk dapat dipakai melakukan penaksiran atau peramalan atau estimasi dari hubungan antar variabel tersebut. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan populasi sampai dalam jumlah besar.
35
I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program Studi Agribisnis, diakses dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Regresi%20Linier%20S ederhana.pdf, pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 14:19, hlm. 7.
42
43
B.
Sumber Data 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa melalui perantara atau data yang langsung dari sumbernya36. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data utama37. Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian, yaitu dengan menyebarkan
kuisioner
kepada
Anggota
perpustakaan
Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi. Selain itu peneliti melakukan observasi dengan melakukan penelitian langsung di lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang mendapat informasi dari “orang lain”.38 Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
36
M. Muslich, Metode Kuantitatif (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993) hlm. 86. 37 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 169 38
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999),
hlm. 86.
43
44
C.
Populasi dan Sampel Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang berstatus anggota aktif Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dari tahun 2013 hingga 2015. Tabel 3.1 Jumlah Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi yang aktif menggunakan perpustakaan dari Tahun 2013 hingga Februari 2015 Tahun
Jumlah
2013
414
2014
687
2015
1183
Sumber: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dimana anggota untuk tahun 2013 sebanyak 414 orang, 2014 sebanyak 1101 orang dan sampai awal maret 2015 sebanyak 1183 orang, jadi total semua anggota perpustakaan tahun 2014 sampai awal maret 2015 sebanyak 1183 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah: Diketahui : N = 1183 d² = 10% Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel
44
45
Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut:39
keterangan : N: Populasi n: Ukuran Sampel d2: 10%
n=
1183 1183 (0.1)2 + 1
=
1183 12.83
= 92,20 = 92 (Pembulatan) Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 92 orang. Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.40
D.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
39
Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 17 Oktober 2015 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_ slovin.pdf 40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm.122
45
46
1.
Kuesioner/Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.41 Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut
fakta dan pendapat
responden.
Sedangkan
jenis
pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup yakni dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif (pilihan ganda). 2.
Penelitian Pustaka (Library Research) Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder42. Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan kinerja individual.
E.
Teknik Analisis Data 1.
Statistik Deskriptif Menurut Imam Ghozali dalam Aplikasi Multivariate Program SPSS, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 142. 42 Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan manajemen (Jogjakarta: BPFE, 2004), hlm. 150.
46
47
data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.43 2.
Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data, maka peneliti menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.44
b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.45
43
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), hlm. 19 44 Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 45. 45 Imam. Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 41.
47
48
3.
Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan
uji
multikolonieritas,
uji
normalitas
dan
uji
heteroskedastisitas. a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio.46
b.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
46
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 212-214
48
49
terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.47 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.48 Untuk teknik analisa data ini, peneliti menggunakan survei langsung kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pustakawan layanan sirkulasi terhadap peningkatan jumlah Anggota dengan menggunakan Regresi Linier. Hal ini peneliti ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor yang berpangkat satu. Regresi linier ini dibedakan menjadi:
47
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), hlm. 95. 48 Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010), hlm. 213.
49
50
a. Regresi linier sederhana dengan bentuk fungsi: Y = a + bX + e, b. Regresi linier berganda dengan bentuk fungsi: Y = b0 + b1X1 + . . + bpXp + e Dari kedua fungsi di atas 1) dan 2); masing-masing berbentuk garis lurus (linier sederhana) dan bidang datar (linier berganda).49 Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: Y’ = a + bX Keterangan: Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a
= Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b
= Koefisien regresi
49
I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program Studi Agribisnis, diakses dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Regresi%20Linier%20S ederhana.pdf, pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 14:19, hlm. 8.
50
51
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini:50 a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy) n(Σx²) – (Σx)² b = n(Σxy) – (Σx) (Σy) n(Σx²) – (Σx)² Berikut ini adalah Langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana:51 1.
Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana
2.
Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel Akibat (Response)
3.
Lakukan Pengumpulan Data
4.
Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya
5.
Hitung a dan b berdasarkan rumus di atas.
6.
Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.
7.
Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab atau Variabel Akibat.
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier sederhana terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
50
Diergaz Febregaz. Modul Regresi Linier Sederhana, diakses dari http://www.ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Statistika%202%20&%20Prak /M7.pdf pada 20 Oktober 2015 pukul 14:18 51 Dickson Kho, Analisis Regresi Linear Sederhana (Simple Liear Regression), diakses dari http://teknikelektronika.com/analisis-regresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/ pada 20 Oktober 2015 pukul 14:25
51
52
1.
Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.52
2.
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.53 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
b.
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel
52
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), hlm. 83 53 Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 84.
52
53
independen
atau
bebas
mempunyai
pengaruh
secara
bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. 3.
Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.54 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
b.
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
4.
Analisis Korelasi Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat
mengukur
karakteristik
hubungan,
serta
arti
maupun
implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Dalam korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan tidak searah. Pada IBM
54
Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 83.
53
54
SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah. Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut55: 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat > 0,5 – 0,75 : korelasi kuat > 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0: ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak.
55
Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, [s.a]), hlm. 200.
54
55
G.
Operasional Variabel Penelitian Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. a.
Peningkatan Jumlah Anggota (X) perpustakaan mempunyai tugas memberi pelayanan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur. Dengan adanya peningkatan jumlah Anggota maka dapat dikatakan perpustakaan ini mengalami perkembangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
b.
Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi (Y) Layanan
sirkulasi
merupakan
tolak-ukur
keberhasilan
sebuah
perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan apabila dinilai mampu memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan harapan Anggota atau sebaliknya akan dinilai buruk apabila layanan yang diberikan buruk atau kurang memuaskan sesuai harapan Anggota . Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5)
H.
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut
55
56
merupakan
kebenaran
yang
sifatnya
sementara,
yang
akan
diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.56 Hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah: 1.
H0 : Tidak Ada Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota
terhadap
Kualitas pustakawan layanan sirkulasi. 2.
H1 : Ada Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap Kualitas pustakawan layanan sirkulasi.
56
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 71.
56
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Profil Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi 1.
Sejarah berdirinya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dahulu adalah Kantor Perpustakaan Daerah (KAPERPUSDA) yang dibentuk untuk meningkatkan
kondisi
fisik
masyarakat
Kota
Bekasi
untuk
mewujudkan visi Kota Bekasi "Cerdas, Sehat, Ihsan''. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008 tentang urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor
05)
(KAPERPUSDA)
dibentuklah Kota
Kantor
Bekasi.
Kantor
Perpustakaan Perpustakaan
Daerah Daerah
Pemerintah Kota Bekasi tersebut merupakan unsur Lembaga Teknis Daerah yang dalam kedudukannya bertanggung jawab kepada Walikota Bekasi melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Saerah Kota Bekasi Nomor 09 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi No 05 Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk perangkat daerah sebagai Lembaga Teknis Daerah berupa Badan, Inspektorat, Rumah
57
58
Sakit Umum Daerah dan Kantor yang melaksanakan fungsi utama selaku unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis yang bersifat spesifik dengan susunan yang sudah berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Pasal 25 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kepustakaan dan kearsipan.
2.
Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi a.
Visi Terwujudnya Masyarakat Kota Bekasi Yang Cerdas, Terampil dan Kompetitif Dengan Meningkatkan Gemar Membaca.
b.
Misi Mewujudkan Masyarakat Kota Bekasi Yang Cerdas, Terampil dan Kompetitif Dengan Meningkatkan Gemar Membaca, dengan cara: 1)
Mewujudkan
perpustakaan
yang
berbasis
teknologi
informasi dengan sistem pelayanan yang cepat dan tepat dan perpustakaan yang dikenal masyarakat; 2)
Meningkatkan eksistensi dan kualitas pelayanan untuk mengembangkan kondisi fisik dan kebiasaan membaca masyarakat;
58
59
3)
Mewujudkan hubungan kerja yang baik dan berguna bagi kemajuan perpustakaan;
4)
Meningkatkan kondisi fisik masyarakat dengan melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan
5)
Tersedianya gedung perpustakaan, sarana dan prasarana, sistem informasi dan perpustakaan keliling;
6)
Tersedianya tenaga perpustakaan terampil;
7)
Terlaksananya pembinaan dengan Kecamatan, Kelurahan, TBM serta terwujudnya hubungan kerja dengan pihak ketiga;
8)
3.
Tercapainya budaya baca masyarakat Kota Bekasi.
Personalia (Sumber Daya Manusia) Kepala Badan Perpustakaan
:
Imanudin SE., M.SI
:
Dra. Any Tariny. M. SI.
:
H. Yunan ALBaehaqi S.SOS
dan Arsip Sekretariat dan Administrasi Badan Kepala Bidang Perpustakaan
MM
Subbid Pembinaan
:
Asep MulYana S.SOS
:
Dra. Dwi Palupi
Perpustakaan Subbid Informasi dan Layanan Perpustakaan
59
60
Kepala Bidang Arsip
:
Dra. Santi Sukiarti M.SI
Subbid Pembinaan Kearsipan
:
Drs. Nuhudawi, M. SI
Subbid Informasi dan Layanan
:
Dra. Eli Sulaeliah
:
IR. H. Yurizal. M. SI
:
Hj. Ermawati, SE. M. SI
:
Ina Rosdiana SH
Kearsipan Kepala Bidang Akuisis, Deposit, dan Pengolahan Subbid Akuisisi, Deposit dan Pengolahan Kearsipan Subbid Pengadaan dan Pengolahan Perpustakaan
4.
Struktur organisasi Kepala BPAD Kota Bekasi Sekretariat dan Administrasi Badan
Kepala Bidang Perpustakaan
Kepala Bidang Arsip
Kepala Bidang Akuisisi, Deposit dan Pengolahan
Sub Bidang Pembinaan Perpustakaan
Sub Bidang Pembinaan Kearsipan
Sub Bidang Akuisisi, Deposit dan Pengolahan Kearsipan
Sub Bidang Informasi dan Layanan Perpustakaan
Sub Bidang Informasi dan Layanan Kearsipan
Sub Bidang Pengadaan dan Pengolahan Perpustakaan
60
61
5.
Koleksi Koleksi BPAD Kota Bekasi hanya meliputi buku-buku ilmiah, CD, ebooks dan majalah dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat ditelusur melalui bekasikota.go.id. Adapun data koleksi yang terdapat di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi, adalah: Tabel 4.1 Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Koleksi
Jumlah
Buku
9685
CD
20
E-Books
400
Majalah Berlangganan
1 (Kartini)
Majalah Tidak Berlangganan
1 (Bekasi Kota)
Koran
5 Judul
Tabloid
1 (Nyata)
Semua bahan pustaka diolah dengan menggunakan pedoman sistem DDC (Dewey Decimal Classification), yaitu sistem klasifikasi yang dipergunakan secara internasional dan pedoman Tajuk Subjek dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
6.
Layanan 1.
Jenis layanan-layanan yang berada di BPAD Kota Bekasi sebagai berikut :
61
62
a.
Layanan pemanduan dan keAnggota an Layanan ini berkaitan untuk membantu pengguna dalam menggunakan fasilitas perpustakaan secara lebih efisien, serta melayani permasalahan dengan keAnggota an seperti penerbitan kartu Anggota baru, penggantian kartu Anggota yang hilang.
b.
Layanan sirkulasi Layanan ini berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan masa peminjaman koleksi perpustakaan.
c.
Layanan penelusuran dan kerjasama antar perpustakaan Layanan
ini
berkaitan
dengan
buku
dan
koleksi
perpustakaan lainnya dapat dicari secara langsung di rakrak yang telah tersedia yang dapat dilakukan sendiri oleh pengguna perpustakaan atau dengan bantuan dari petugas perpustakaan. Apabila informasi yang dicari pengguna perpustakaan tidak terdapat di perpustakaan, maka bila diperlukan petugas perpustakaan akan memberitahukan informasi yang serupa dengan yang dibutuhkan. d.
Layanan pengguna (user education) Layanan ini berkaitan dengan setiap pelajar beserta pendampingnya akan diperkenalkan dan akan mendapatkan bimbingan cara menggunakan fasilitas perpustakaan, biasanya diadakan setahun dua kali, yaitu ketika kunjungan perpustakaan.
62
63
e.
Layanan pengembangan dan pengadaan bahan pustaka Layanan
ini
berkaitan
dengan
pengadaan
koleksi
perpustakaan yang dilakukan berdasarkan usulan dari masyarakat Kota Bekasi. Usulan pengadaan buku dapat langsung dilakukan dibuku yang telah disediakan. Letaknya di samping buku daftar tamu. 2.
Jam Layanan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
3.
b.
Senin-Kamis
: 08.00-15.00
c.
Jum’at Pagi
: 08.00-11.00
d.
Jum’at Siang
: 11.00-16.00
e.
Sabtu, Minggu dan Tanggal Merah : Libur
Jam Layanan Mobil Keliling Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
7.
a.
Senin-Jum’at
: 08.00-15.00
b.
Sabtu, Minggu, dan Tanggal Merah : Libur
Fasilitas Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan juga harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkembangan zaman, terutama penggunaan teknologi informasi berbagai perangkat penunjang dan mengantisipasi pengguna berbagai alat / mesin yang
63
64
mungkin digunakan oleh pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas yang tersedia di perpustakaan BPAD Kota Bekasi sebagai berikut : a. Website BPAD Kota Bekasi (http://bekasikota.go.id) merupakan sarana penyedia informasi tentang perpustakaan. b.
Wireless (akses internet juga tersedia melalui wi-fi diseluruh area BPAD Kota Bekasi).
c. Penitipan barang/loker (seluruh Anggota BPAD Kota Bekasi harus menitipkan barang bawaannya).
B.
d.
Ruang Parkir
e.
Gazebo
f.
Ruang Baca yang nyaman
g.
Ruang Diskusi
Hasil Penellitian 1.
Profil Responden a.
Karakteristik Profil Responden Subyek pada penelitian ini adalah Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 29 April 2015 sampai dengan tanggal 29 Mei 2015. Kuesioner ini ditujukan untuk masyarakat umum yang aktif menggunakan Perpustakaan.
64
65
Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah kuesioner yang disebar Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah
Jumlah 92 0 92 0 92
Dari rangkuman Tabel 4.2 kuesioner yang disebarkan berjumlah 92 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 92% atau 100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 92 kuesioner. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu Kualitas pustakawan layanan sirkulasi dan variabel terikat (dependent) yaitu Peningkatan Jumlah Anggota . Responden dalam penelitian ini adalah anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Berdasarkan tanggapan responden di atas hasil data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut :
65
66
1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequenc Percent y Laki-laki 35 38.0 Valid Perempuan 57 62.0 Total 92 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
Valid Percent 38.0 62.0 100.0
Cumulative Percent 38.0 100.0
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa 57 orang atau 62.0% responden di dominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya sebesar 35 orang atau 38.0% responden berjenis kelamin laki-laki. 2) Deskripsi responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Freque Percent ncy SD 14 15.2 SMP 7 7.6 SMA 46 50.0 Valid DIPLOMA 10 10.9 S1 11 12.0 S2 4 4.3 Total 92 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
Valid Percent 15.2 7.6 50.0 10.9 12.0 4.3 100.0
Cumulative Percent 15.2 22.8 72.8 83.7 95.7 100.0
Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa 46 orang atau 50.0% responden didominasi oleh siswa/i SMA dan sisanya 14 orang atau 15.2% responden siswa/i SD, 11 orang atau 12.2%
66
67
responden mahasiswa/i S 1, 10 orang atau 10.9% mahasiswa/i diploma, 7 orang atau 7.6% siswa/i SMP, dan 4 orang atau 4.3% mahasiswa/ S 2.
2.
Deskripsi responden berdasarkan variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peningkatan jumlah Anggota dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi akan di uji secara statistik deskriptif. Skor penelitian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan diperoleh dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Keterangan = Nilai Maksimal = Sangat Tinggi (4) Nilai Minimum = Sangat Rendah (1) Jumlah Kelas = Sangat Rendah, Rendah, Tinggi, Sangat Tinggi (4) Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi
67
68
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota
N PJP_1 PJP_2 PJP_3 PJP_4 PJP_5 Valid N (listwise)
Descriptive Statistics Minimum Maximum
92 92 92 92 92 92
1 2 1 1 1
4 4 4 4 4
Mean 3.10 3.36 2.88 2.82 3.30
Std. Deviation .785 .585 .709 .662 .752
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui dari masing-masing variabel pernyataan di atas paling rendah (PJA4) mengenai anggota menanyakan informasi tambahan yang dibutuhkan kepada pustakawan adalah sebesar 2,82, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai pemanfaatan layanan perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan informasi anggota (PJA2) adalah 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai ratarata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah sangat tinggi
68
69
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kebutuhan Layanan Pustakawan Sirkulasi Descriptive Statistics N KPLS_1 KPLS_2 KPLS_3 KPLS_4 KPLS_5 KPLS_6 KPLS_7 KPLS_8 KPLS_9 KPLS_10 Valid N (listwise)
92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
Minimum Maximum 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 4 2 4
Mean Std. Deviation 3.22 .693 2.78 .739 3.17 .622 3.18 .592 3.30 .550 3.41 .577 3.27 .557 3.39 .592 3.20 .579 3.36 .566
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui dari masing-masing variabel pernyataan di atas paling rendah mengenai koleksi yang ada diperpustakaan cukup aktual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan anggota (KPLS2) adalah sebesar 2,78, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai pustakawan bagian pelayanan sirkulasi bersikap sopan dan ramah terhadap Anggota (KPLS6) adalah 3,41. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
69
70
3.
Hasil Uji Kualitas Data a.
Hasil Uji Validitas Data Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Dalam tampilan output SPSS dapat terlihat korelasi antara masingmasing butir pertanyaan terhadap total skor, butir pertanyaan yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05 yang ditandai dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Data Peningkatan Jumlah Anggota
70
71
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Data Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi
Tabel 4.7 dan 4.8 menunjukkan hasil validitas dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Peningkatan Jumlah Anggota dan Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi . Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.6 hasil uji validitas variabel PJP. Diketahui bahwa variabel PJP terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PJP yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.7 hasil uji validitas variabel
71
72
KPLS. Diketahui bahwa variabel KPLS terdiri dari 10 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan KPLS
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
b.
Hasil Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Tabel 4.9 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .817
N of Items 15
Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas
PJP 1 PJP 2 PJP 3 PJP 4 PJP 5 KPLS 1
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 44.6522 21.944 .463 .804 44.3913 23.999 .284 .815 44.8696 22.378 .461 .804 44.9348 24.018 .233 .820 44.4457 25.019 .051 .835 44.5326 22.933 .385 .809
72
73
KPLS 2 44.9674 22.274 KPLS 3 44.5761 22.445 KPLS 4 44.5652 22.248 KPLS 5 44.4457 22.733 KPLSS6 44.3370 21.962 KPLSu7 44.4783 22.472 KPLSm8 44.3587 22.452 KPLSb9 44.5543 23.766 KPLSe 44.3913 23.142 10 r S Sumber: Data Primer (2015)
.452 .532 .604 .560 .679 .604 .564 .331 .460
.805 .799 .795 .799 .790 .796 .797 .812 .804
Pada tabel 4.9 dan 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha di atas variable PJP dan KPLS sebesar 0,817. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
4.
Hasil Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan
73
74
adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan
74
75
bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual N 92 Mean .0000000 Normal Std. 3.34846436 a,b Parameters Deviation Absolute .123 Most Extreme Positive .123 Differences Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z 1.176 Asymp. Sig. (2-tailed) .126 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer (2015)
Uji
normalitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau posion). Berdasarkan tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.126 lebih besar
75
76
dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal.
b.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi
yang
baik
mensyaratkan
tidak
adanya
multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Metode pengambilan keputusan yaitu
jika
semakin
mendekati
terjadinya
masalah
multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas PJP
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,000 untuk variabel
76
77
KPLS. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent.
5.
Analisis Regresi Sederhana a. Uji Koefesien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independent Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) dalam menjelaskan variasi dependen Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berati semakin
lemah
kemampuan
variable
independen
untuk
menjelaskan fluktuasi variabel dependent. Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi PJP Model Summaryb Model
1
R
R Square
a
.493
.243
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .234
3.367
a. Predictors: (Constant), PJP b. Dependent Variable: KPLS
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan Nilai Adjusted R2 Square sebesar 0,234 atau 23,4% menunjukkan bahwa variabel KPLS sebesar 24,3%, sedangkan
77
78
sisanya sebesar 75,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b.
Uji signifikan simultan F ( uji statisik F) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independent yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan F Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
326.765
1
326.765
Residual
1020.311
90
11.337
Total
1347.076
91
F 28.823
a. Dependent Variable: KPLS b. Predictors: (Constant), PJP
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.14 bahwa nilai F diperoleh 28,8 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PJP berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap KPLS.
78
Sig. .000b
79
c.
Uji signifikan parsial ( uji statistik T) Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probabilitas T lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas T lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Tabel 4.15 Hasil Uji T Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS)
Sumber: Data Primer (2105) Hasil hipotesis: Pengaruh PJP terhadap KPLS Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 4.15 variabel KPLS mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel PJP berpengaruh dan bersignifikan terhadap KPLS karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PJP lebih kecil dari 0,05. Y′= a+bX Y′= 21,079+0,705X
79
80
d.
Uji Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi Correlations Hasil PJP
Hasil KPLS .493** .000 92 1
Pearson Correlation 1 Hasil PJP Sig. (2-tailed) N 92 Pearson Correlation .493** Hasil Sig. (2-tailed) .000 KPLS N 92 92 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer (2015)
Korelasi antara PJP dan KPLS, Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel PJP dan KPLS sebesar 0,493. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
80
81
Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak. Korelasi sebesar 0,493 mempunyai maksud hubungan antara variabel PJP dan KPLS cukup kuat dan searah. Artinya, apabila terjadi kenaikan PJP, maka KPLS pun akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat antara peningkatan jumlah Anggota dengan kualitas pustakawan layanan sirkulasi.
e.
Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai berikut: 1)
Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS X1 Y1 = 0,493
f.
Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula sebagai berikut: 1)
Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS
81
82
X1 Y1 = (0,493 X 0,493) = 0,243049
g.
Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) 1)
Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS X1 Y1 = (0,493 + 0,493) = 0,986
h.
Diagram Jalur Secara keseluruhan pengaruh langsungg masing-masing variabel dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
X1
Y1 Gambar 4.3
Keterangan : Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS secara langsung sebesar 0,493.
C.
Pembahasan Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian dari masing-masing variabel pernyataan yang dimaksud adalah peningkatan jumlah Anggota apabila dilihat dari beberapa indikator penilaian yaitu kondisi fisik, koleksi perpustakaan, gedung dan fasilitas dan tenaga pengelola perpustakaan (layanan sirkulasi) pembahasannya sebagai berikut:
82
83
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota Descriptive Statistics Minimum Maximum
N PJP1 PJP2 PJP3 PJP4 PJP5 Valid N (listwise)
92 92 92 92 92 92
1 2 1 1 1
4 4 4 4 4
Mean 3.10 3.36 2.88 2.82 3.30
Std. Deviation .785 .585 .709 .662 .752
Sumber: Data Primer (2015)
1.
Indikator Penilaian Kondisi fisik Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1 pernyataan (PJA1) di atas dari indikator penilaian kondisi fisik yaitu: Anggota sering berkunjung ke perpustakaan BPAD Kota Bekasi mempunyai nilai sebesar 3,10. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah tinggi.
2.
Indikator Penilaian Keadaan Psikis Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1 pernyataan (PJA3, PJA2) di atas dari indikator penilaian keadaan psikis yaitu: Anggota menanyakan dengan pasti dimana letak buku yang Anggota butuhkan mempunyai nilai sebesar 2,88. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai
83
84
rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah tinggi. Anggota datang untuk memnfaatkan layanan perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan informasi mempunyai nilai sebesar 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah sangat tinggi. 3.
Indikator Penilaian Lingkungan Sosial Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2 pernyataan (PJA4, PJA5) di atas dari indikator penilaian lingkungan sosial yaitu: Anggota menanyakan informasi bahan pustaka tambahan kepada pustakawan mempunyai nilai sebesar 2,82. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti peningkatan jumlah Anggota
dipersepsikan responden
termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah tinggi. Anggota mengaharapkan pustakawan meletakkan kembali buku yang telah Anggota
gunakan ke dalam rak dengan segera
mempunyai nilai sebesar 3,30. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah sangat tinggi.
84
85
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, hasil analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas paling rendah Anggota menanyakan informasi bahan pustaka tambahan kepada pustakawan (PJA4) adalah sebesar 2,82, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai Anggota
datang
untuk memanfaatkan layanan perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan informasi (PJA2) adalah 3,36. Dan secara keseluruhan nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas mengenai pengaruh peningkatan jumlah Anggota terhdap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yaitu sangat baik dengan nilai 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti peningkatan jumlah Anggota
dipersepsikan responden
termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah sangat tinggi. Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian dari masing-masing variabel pernyataan yang dimaksud adalah kualitas pustakawan layanan sirkulasi apabila dilihat dari beberapa indikator penilaian yaitu tampilan fisik,
kehandalan,
ketanggapan,
jaminan/kepastian
dan
empati
pembahasannya sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS)
85
86
Sumber: Data Primer (2015) 1.
Indikator Penilaian Tampilan Fisik Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2 pernyataan (KPLS3, KPLS10) di atas dari indikator penilaian tampilan fisik yaitu: Pustakawan menguasai penggunaan sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat memberikan pelayanan dengan maksimal mempunyai nilai sebesar 3,17. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi. Pustakawan
berpakaian
rapih
dan
berpenampilan
menarik
mempunyai nilai sebesar 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi. 2.
Indikator Penilaian Kehandalan Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1 pernyataan (KPLS1) di atas dari indikator penilaian kehandalan yaitu: Pustakawan memberikan titik temu kembali informasi mempunyai nilai sebesar 3,22. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata
86
87
ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi. 3.
Indikator Penilaian Ketanggapan Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 3 pernyataan (KPLS4, KPLS5, KPLS2) di atas dari indikator ketanggapan yaitu: Pustakawan memberikan pelayanan dengan sigap dan cepat mempunyai nilai sebesar 3,18. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi. Pustakawan selalu merespon atau memperlakukan Anggota dengan baik mempunyai nilai sebesar 3,30. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai
rata-rata
ini
menunjukkan
bahwa
variabel
kualitas
pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi. Pustakawan memberikan koleksi yang cukup aktual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan masyarakat bekasi mempunyai nilai sebesar 2,78. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi.
87
88
4.
Indikator Penilaian Jaminan Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2 pernyataan (KPLS9, KPLS7) di atas dari indikator penilaian jaminan yaitu: Pustakawan melayani Anggota
sesuai dengan
jadwal yang ada mempunyai nilai sebesar 3,20. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi. Pustakawan memberikan rasa aman kepada Anggota mempunyai nilai sebesar 3,27. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00,
yang
berarti kualitas
pustakawan
layanan
sirkulasi
dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi. 5.
Indikator Penilaian Empati Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2 pernyataan (KPLS8, KPLS6) di atas dari indikator penilaian empati
yaitu:
Pustakawan
memberikan
pelayanan
tanpa
membedakan status pemakai mempunyai nilai sebesar 3,39. Nilainilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
88
89
Pustakawan bersikap sopan dan ramah mempunyai nilai sebesar 3,41. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi. Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, hasil analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas paling rendah (KPLS2) mengenai Pustakawan memberikan koleksi yang cukup aktual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan anggota adalah sebesar 2,78, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai Pustakawan bersikap sopan dan ramah (KPLS6) adalah 3,41. Dan secara keseluruhan nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas dalam memenuhi pengaruh penigkatan jumlah Anggota terhadap kualitas layanan sirkulasi yaitu sangat baik dengan nilai 3,41. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25−4,00 yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut:
89
90
Hipotesis Hubungan
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Hasil Nilai Signifikansi Keterangan uji T Pengaruh
PJP 5.369 KPLS Sumber: Data Primer (2015)
H1
0,662
0,000
Diterima
Hasil uji T pada hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) dengan Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konstruk eksternal Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) terhadap Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS) adalah signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.
Tabel 4.20 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk Rata-rata Peningkatan Jumlah 3,36 Anggota (PJP) Kualitas pustakawan 3,41 layanan sirkulasi (KPLS) Sumber: Data Primer (2015)
Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi sebesar 3,36 pada rentang nilai 0-4. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variable Peningkatan Jumlah Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi adalah sangat tinggi.
90
91
Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh Anggota yang aktif memakai perpustakaan BPAD Kota Bekasi tahun 2015 menunjukkan bahwa pengaruh peningkatan jumlah Anggota
terhadap kualitas pustakawan
layanan sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ratarata dari nilai konstruk PJP dan KPLS adalah sangat tinggi. Tabel 4.21 Hasil Uji Konstruk PJP KPLS
0,493
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan korelasi antara PJP dan KPLS sebesar 0,493, hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,25-0,5 sehingga hubungan antara variabel PJP dan KPLS kuat.
D.
Analisa Pembahasan Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di badan perpustakaan dan arsip daerah kota bekasi berdasarkan perspektif anggota, responden menyatakan bahwa Perpustakaan BPAD Kota Bekasi sudah cukup baik dalam melakukan pelayanannya. Pelayanan yang disediakan oleh perpustakaan BPAD antara lain adalah berupa waktu pelayanan, ruangan pelayanan dan petugas pelayanan. Waktu pelayanan perpustakaan BPAD Kota Bekasi adalah hari dan jam pelayanan. Hari dan jam pelayanan yang ditentukan oleh perpustakaan BPAD Kota Bekasi sudah
91
92
disesuaikan dengan peraturan yang ada. Jam pelayanannya yaitu dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Pelayanan lainnya adalah berupa ruangan yang disediakan oleh perpustakaan BPAD Kota Bekasi agar anggota bias dengan nyaman berlama-lama di Perpustakaan.
Menurut
responden,
ruangan
yang
disediakan oleh pihak perpustakaan tepatnya ditengah-tengah antara Gedung Telkom dan Gedung Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi sudah cukup memadai. Namun, sedikit kurang luas, seharusnya terdapat ruangan khusus untuk staf perpustakaan BPAD Kota Bekasi, sehingga anggota perpustakaan yang sedang mencari informasi atau baca tidak merasa terganggu. Namun, sejauh ini staf perpustakaan BPAD Kota Bekasi berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga responden tidak merasa terganggu. Selain itu, menurut responden, pustakawan perpustakaan BPAD Kota Bekasi khususnya pustakawan layanan sirkulasi sangat ramah dan bersahabat membuat anggota atau responden tanpa ragu bertanya kepada pustakawan apa yang kami butuhkan. Pakaiannya pun rapih, membuat responden nyaman berlama-lama di perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Ditemukan pula adanya korelasi cukup kuat dan searah. Artinya, terjadinya peningkatan jumlah anggota perpustakaan BPAD Kota Bekasi, terjadi pula peningkatan kualitas pustakawan layanan sirkulasi perpustakaan BPAD Kota bekasi. Berdasarkan pendapat pustakawan bagian sirkulasi bahwa hal tersebut dapat terjadi dikarenakan timbul rasa bangga dalam diri pustakawan melihat adanya wajah-wajah baru yang hadir menandakan adanya penambahan jumlah anggota yang terjadi di Perpustakaan BPAD Kota
92
93
Bekasi atau bisa disebut juga adanya motivator atau faktor instrinsik yaitu semua jenis pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan perpustakaan BPAD Kota Bekasi mereka tanggapi secara positif memberikan motivasi tersendiri kepada diri pustakawan layanan sirkulasi sehingga menghasilkan kualitas kinerja yang tinggi, sehingga meskipun pustakawan layanan sirkulasi merasakan lelah setelah melayani anggota sebelumnya, pustakawan layanan sirkulasi akan tetap tersenyum dan menyambut ramah setiap anggota yang datang kepadanya. Hal ini yang menyebabkan hasil pembahasan menandakan adanya korelasi positif antar dua variabel.
93
94
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran variabel pengaruh peningkatan jumlah Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Responden pada penilitian ini berjumlah 92 masyarakat kota Bekasi yang aktif terdaftar sebagai Anggota perpustakaan BPAD Kota Bekasi yang berada di Jalan Rawa Tembaga No 3, Kota Bekasi. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis regresi linear sederhana, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran deskripsi variabel peningkatan jumlah anggota (3,36) yaitu sangat tinggi dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi (3,41) yaitu sangat tinggi. Hal ini menunjukkan rata-rata jumlah Anggota di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi adalah sangat tinggi. 2. Korelasi antara variabel PJP
KPLS (0,493) adalah cukup kuat dan
berlawanan. Diperkuat oleh nilai konstruk eksternal PJP terhadap KPLS adalah signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh peningkatan jumlah Anggota
(PJP)
terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS) di BPAD Kota Bekasi adalah sangat tinggi atau sangat berpengaruh.
94
95
B.
Saran Saran-saran yang diberikan untuk perpustakaan BPAD Kota Bekasi dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1.
Melihat dari kondisi fisik masyarakat bekasi yang tinggi sebaiknya Perpustakaan BPAD Kota Bekasi menambah jumlah SDM Pustakawan agar pelayanan yang terdapat di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi dapat berjalan sesuai sasaran.
2.
Perpustakaan BPAD Kota Bekasi sebaiknya memperhatikan kembali kerapihan tata letak koleksi yang sudah ada, agar anggota dengan mudah memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
95
dapat
96
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Kusuma Adin. “Pengaruh Kualitas Layanan Referensi Menggunakan LIBQUALTerhadap Kepuasan Pengguna di Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya” diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Annisa%20K.pdf. Atep Adya Barata. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2003. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Daryono. “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses pada tanggal 18 Maret 2015 dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembanganperpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ Dickson Kho. “Analisis Regresi Linear Sederhana (Simple Liear Regression)”, diakses pada 20 Oktober 2015 dari http://teknikelektronika.com/analisisregresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/ Diergaz Febregaz. “Modul Regresi Linier Sederhana”, diakses pada 20 Oktober 2015 dari http://www.ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Statistik a%202%20&%20Prak/M7.pdf Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset, 1996. Fitri Maidana, “Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi”, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21741 Fitriani Yanita, dkk. “Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Pustakawan : Studi Kasus Layanan Sirkulasi Perpustakaan STIKES Widya Husada Semarang”. Diakses pada 13 Februari 2015 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74925&val=4723 I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program Studi Agribisnis, diakses pada 18 Maret 2015 dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Re gresi%20Linier%20Sederhana.pdf
96
97
Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, [s.a]. Kosam Rimbarawa. Gedung, Tata Ruang, Perabot. Jakarta: Hakaeser, 2013. Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007. M. Muslich. Metode Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993. Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Nasution. M.N. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan manajemen. Jogjakarta: BPFE, 2004. Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya”. diakses pada 17 Oktober 2015 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_m emakai_rumus_slovin.pdf Nurkumala Sari. Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM (Ruang Belajar Modern) dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013, Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://ejournal.s1undip.ac.id/index.php/jip Pabundu Tika. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Perpustakaan Nasional RI. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992. Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Purwaningsih, Y. dan Murtiningsih. Determinan Jam Kerja Para Pekerja di Propinsi Jawa Tengah. Empirika Vol. 19 No. 1, Juni 2006.
97
98
R. Deffi Kurniawati. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Kondisi fisik Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kota Madya Jakarta Selatan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol.3/No.7/2007, 2007. Yogyakarta : Perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2007. Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Rambat Lupioyadi. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Santoso Singgih. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010. Sjahrial-Pamuntjak. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Gramedia pustaka Utama, 1976. Sri Terta Dewi dan Ardoni. Sikap Anggota Terhadap Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol 1, No 1 (2012): Seri B, 2012. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013. Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Universitas Terbuka, 2010.
Pengantar
Ilmu
Perpustakaan.
Jakarta:
_____________. ”Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital”, 07 April 2015. file:///C:/Users/wahyu/Downloads/Artikel_Sulistyo_Basuki_Pengembanga n_Perpust.pdf Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Sutrisno Hadi. Metodologi Research, Yogyakarta : Andy Offset, 1997. Theodora Gagarina Marga Mulia. “Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi”, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040 Vincent Gaspersz. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997. W.J.S. Poewadarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia: edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
98
99
Wiratno Surahmad. Metode Penelitian. Bandung: Tarsito, 1987. Zeithaml, Parasuraman dan Berry. Delivering Quality Service. New York: The Free Press, 1990.
99
KUESIONER PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PUSTAKAWAN SIRKULASI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH BEKASI
Saya Imroatus Sholihah adalah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan
penelitian untuk keperluan penulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah pemustaka terhadap kualitas layanan pustakawan sirkulasi di BPAD Bekasi baik secara simultan maupun parsial. Untuk itu sangat diharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Mengisi kuesioner yang tersedia. Seluruh data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya dan
digunakan
semata-mata
untuk
kepentingan
akademik
serta
tidak
dipublikasikan secara umum. Atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Saya ucapkan terimakasih.
Petunjuk Pengisian Kuisioner: 1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada kolom yang sudah disediakan. 2. Isilah dengan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda dengan member tanda silang (X) dari pertanyaan/ pernyataan di bawah ini: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
:Tidak Setuju
STS
:Sangat Tidak Setuju
3. Dalam satu nomor tidak boleh ada jawaban atau tanda silang lebih dari satu.
Identitas Responden Nama
:
Pendidikan Terakhir
:
Jenis Kelamin
:
A. PeningkatanJumlahPemustaka (X) NO 1.
PERNYATAAN
SS
Sayaseringberkunjungkeperpustakaan
S
TS
STS
BPAD
Bekasi 2.
SayadatangkePerpustakaan BPAD Bekasi untuk memanfaatkan layanan perputakaan dalam pemenuhan kebutuhan informasi
3.
Saya menanyakan dengan pasti dimana letak buku yang saya butuhkan kepada pustakawan sirkulasi BPAD Bekasi
4.
Saya menanyakan informasi bahan pustaka tambahan
yang
saya
butuhkan
kepada
pustakawan sirkulasi BPAD Bekasi 5.
Saya mengharapkan pustakawan BPAD Bekasi meletakan kembali buku yang telah saya gunakan
kedalam
mempermudah
temu
rak
segera,
kembali
untuk
informasi
selanjutnya
B. KualitasLayananPustakawanSirkulasi (Y) NO
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
6.
Pustakawan memberikan titik temu kembali informasi,
sehingga
informasi
dapat
ditemukan dengan mudah dan tepat 7.
Koleksi yang ada pada pelayanan sirkulasi BPAD Bekasi cukup actual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan masyarakat Bekasi
8.
Pustakawan menguasai dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di BPAD Bekasi,
sehingga
dapat
memberikan
pelayanan dengan maksimal 9.
Pustakawan
bagian
pelayanan
sirkulasi
BPAD Bekasi memberikan pelayanan kepada pemakai dengan sigap dan cepat 10.
Pustakawan BPAD
bagian
Bekasi
pelayanan
selalu
sirkulasi
merespon
atau
memperlakukan pemustaka dengan baik 11.
Pustakawan
bagian
pelayanan
sirkulasi
BPAD Bekasi bersikap sopan dan ramah terhadap pemustaka 12.
Pustakawan
bagian
pelayanan
sirkulasi
memberikan rasa aman kepada pemustaka sewaktu berada di BPAD Bekasi 13.
Pustakawan
bagian
pelayanan
sirkulasi
BPAD Bekasi memberikan pelayanan tanpa membedakan status pemakai
14.
Pustakawan
bagian
pelayanan
sirkulasi
BPAD Bekasi mulai melayani sesuai dengan jadwal yang ada 15.
Pustakawan BPAD
bagian
Bekasi
pelayanan
berpakaian
berpenampilan menarik
sirkulasi rapihdan
Kartu Anggota Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Bekasi
Kartu Peminjaman dan Pengembalian
Usulan Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Daftar Pengunjung Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Perpustakaan Anak
Ruang Baca Umum
Loker Penitipan Barang-barang
Ruang Sirkulasi
Ruangan Staff Perpustakaan
BIOGRAFI PENULIS
Imroatus Sholihah, Lahir di Bekasi, Jawa Barat, 08 Januari 1993. Putri kelima dari Ayahanda H. Supangat dengan Alm. Ibunda Hj. Sri Mahmudah. Peneliti bertempat tinggal di Perumahan Pondok Ungu Permai Jl. Melati Raya B 14/01, Bekasi Utara. Peneliti Menyelesaikan pendidikan dasar di Bekasi yaitu di SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Gema Nurani (Tahun 1999), kemudian melanjutkan Madrasah Tsanawiyah di Bogor yaitu di Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Tahun 2005) dan Madrasah Aliyah di Bogor pula yaitu Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Tahun 2008). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Tahun 2011). Peneliti memiliki hobby traveling dan memiliki kebiasaan selalu ingin mencoba hal baru, karena kebiasaan dan hobby peneliti itulah peneliti aktif di berbagai komunitas atau organisasi internal dan eksternal kampus, diantaranya yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, Komunitas Peace in Diversity, Jurusan Ilmu Perpustakaan Traditional Dance, Jurusan Ilmu Perpustakaan Touring, dan Found Raising PPPA dan Dompet Dhuafa. Peneliti menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Pemustaka terhadap Kualitas Layanan Pustakawan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi.” Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian Republik Indonesia Jalan harsono RM No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan selama satu bulan pada tahun 2014. Selama penelitian, peneliti magang di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat.