PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN MELALUI KOPERASI SIMPAN PINJAM TERHADAP PENINGKATAN PENGHASILAN ANGGOTA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KELURAHAN DURI UTARA KECAMATAN TAMBORA JAKARTA-BARAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh: IRHINEU DWI WAHYU PRATIWI 109054100022
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435 H
ABSTRAK Irhineu Dwi Wahyu Pratiwi Pengaruh Program Pemberdayaan Melalui Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Masyarakat Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat..
Koperasi hadir sebagai salah satu gerakan ekonomi rakyat untuk penanggulangan masalah kesejahteraan sosial dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Koperasi Jasa Keuangan (KJK) Simpan Pinjam yang terdapat di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat pernah menjadi juara ke 1 (satu) dalam lomba pengelolaan dana PPMK terbaik se-Provinsi DKI Jakarta selain itu Koperasi Simpan Pinjam banyak diminati oleh warga masyarakat Kelurahan Duri Utara khususnya para pedagang sektor informal dan jasa yang melayani kebutuhan masyarakat bawah karena tambahan modal itu sangat penting sekali untuk meningkatkan usaha mereka, maka dengan adanya program KJK Simpan Pinjam para pedagang sektor informal dan jasa merasa perlu untuk menambah modal usahanya tersebut sehingga penghasilannya meningkat. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merumuskan masalah mengenai bagaimana pengaruh program simpan pinjam terhadap peningkatan penghasilan masyarakat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kelurahan duri utara kecamatan tambora jakarta barat. Teori yang digunakan adalah teori pemberdayaan. Yang dimaksud dengan teori pemberdayaan adalah penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga bisa menemukan masa depan yang lebih baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang, yaitu Anggota Koperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pemberdayaan Masyarakat melalui peminjaman modal Koperasi Simpan Pinjam dalam memberdayakan UMKM memiliki pengaruh terhadap peningkatan penghasilan mereka. Meskipun KJK Simpan Pinjam belum terlaksana dengan baik karena masih ada beberapa anggota yang belum tercukupi dari hasil usahanya. Yang sangat berhasil mengikuti program simpan pinjam seperti : Bapak Masngali (Penjual Bubur Ayam), Bapak Subur Riyanto (Penjual Nasi Goreng), Bapak Syamsudin (Pengusaha WARTEG). Berhasil : Bapak Samiran (Jasa Konveksi), Bapak Mat Cholik (Penjual Ayam Goreng), Bapak Suherman (Jasa Servis),Bapak Kholid (Warung Sembako). Sedangkan Yang kurang berhasil dalam mengikuti program simpan pinjam seperti : Bapak Awang Bin Muri (Penjual Mie Ayam), Ibu Rosdiana (Penjual Es Buble).
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah, segala puja dan puji senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat bermahkotakan salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita yakni Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabatnya serta para umatnya yang Insya Allah hingga kini terus mencintainya. Skripsi dengan judul “Pengaruh Program Pemberdayaan Melalui Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Anggota Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Bara”. merupakan salah satu wujud upaya penulis dalam memberikan sedikit pengetahuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan yang penulis miliki. oleh karena itu segala kritikan dan masukan yang bertujuan membangun sungguh merupakan suatu masukan yang sangat berharga dan membantu penulis dalam membuat skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Papah dan Mamah tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, kesabaran, dorongan motivasi serta pengorbanan yang selalu diberikan
ii
kepada penulis. Untuk papah tercinta semoga cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali. 2. Bapak Dr. Asep Usman Ismail, MA selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan dan bersabar membimbing penulis selama ini. 3. Ibu. Siti Napsiyah, MSW selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial, dan Bapak. Ahmad Zaky, MSi selaku Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial. 4. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Suprapto, M.Ed Wakil Dekan I bidang akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si Wakil Dekan II bidang administrasi umum, Bapak Drs. Wahidin Saputra MA Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Abdul Rohman selaku ketua Koperasi Jasa Keuangan dan Bapak Teguh Budiyanto S,E yang telah membantu dalam proses penelitian. 7. Seseorang yang jauh disana Muhammad Iqbal Assadullah yang selalu memberikan motivasi kepada penulis agar penulis cepat menyelesaikan skripsi ini dan ikut memberikan pendapat dalam skripsi ini. 8. Teman-teman Kessos tercinta Angkatan 2009 terutama Genggong Zulbaidah Febriatun, Rizka Carissa, Nandya Zahra yusella, Hanifah
iii
Sya’adillah, Ade Mega Suryani, Ni’matul Farida, Ratna Ersya, Widya Septiandari dan Momba Dona Sari. 9. Teman-teman Karang Taruna terutama ka santi, siti musdalifah dan septian (botay) yang telah menemani penulis ketika proses wawancara. 10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, yang telah membantu selesainya skripsi ini. Penulis tidak mempu memberikan balasan apa-apa atas segala jasa yang diberikan, dan hanya mampu menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dengan iringan do’a semoga segala pengorbanan dan bantuan dari semua pihak dapat dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini mampu memberikan manfaat, baik bagi penulis, mahasiswa kesejahteraan sosial juga pembaca lainya. Ridha dan keikhlasan dari para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi selalu penulis harapkan, semoga ilmu yang diberikan kepada kami dapat bermanfaat untuk pengabdian di masyarakat.
Jakarta , 30 Desember 2013 Penulis
Irhineu Dwi Wahyu P
iv
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. vii BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................
7
C. Tujuan ......................................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 8 E. Metode Penelitian......................................................................
9
F. Pedoman Penulisan Skripsi ...................................................... 13 G. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 13 H. Sistematika Penulisan ............................................................... 15 BAB II :
LANDASAN TEORI A. Pemberdayaan .......................................................................... 17 1. Pengertian Pemberdayaan .................................................. 17 2. Pendekatan Pemberdayaan ................................................. 18 3. Tahapan Pemberdayaan ………………………………….. 19 4. Indikator Pemberdayaan …………………………………. 21 5. Tujuan dan Manfaat Pemberdayaan ……………………… 21 6. Indikator Keberhasilan …………………………………… 22
v
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah .......................................... 23 1. Pengertian UMKM ............................................................. 23 2. Karakteristik UMKM ......................................................... 25 3. Modal Kerja UMKM .......................................................... 27 C. Koperasi Simpan Pinjam ……………………………………… 28 1. Pengertian Koperasi ………………………………………. 28 2. Tujuan Koperasi ………………………………………….. 29 3. Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam …………………. 29 BAB III : GAMBARAN UMUM LEMBAGA A. Profil Singkat Koperasi Jasa Keuangan ................................... 35 1. Visi dan Misi........................................................................... 39 2. Tujuan Koperasi Jasa Keuangan .. ......................................... 40 3. Program dan Kegiatan ............................................................ 40 4. Struktur Organisasi ................................................................. 41 B. Tugas dan Wewengan Pengurus dan Pengawas ...................... 43 C. Pelaksanaan Program Koperasi Jasa Keuangan ....................... 45 BAB IV : TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA A. Pengaruh Program Pemberdayaan Melalui Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Masyarakat Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) ..................................... 51 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan. .............................................................................. 77 B. Saran .......................................................................................... 78
vi
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Logo Program BAZDA Kota Bekasi .......................................... 32
Gambar 4.1.
Salah Satu UPZ Menyetorkan Zakat ke BAZDA Kota Bekasi... 38
Gambar 4.2.
Gerai Ramadhan BAZDA Kota Bekasi 2012 ............................. 41
viii
DAFTAR TABEL
Table 1
Tabel Sampel Penelitian Anggota Koperasi Simpan Pinjam ......... 11
Table 2
Tabel Jumlah Anggota Koperasi berdasarkan sektor usaha ............ 49
Tabel 3
Tabel Data Besar Pinjaman Yang diperolah dari Koperasi ........... 51
Table 4
Tabel Data Peningkatan Penghasilan Anggota .............................. 73
Tabel 5
Tabel Data Tingkat Keberhasilan Indikator Pemberdayaan ........... 74
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan sebagai suatu kondisi serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomis berimplikasi pada kehidupan seseorang atau suatu masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pembangunan yang diselenggarakan di berbagai
negara
pada
hakikatnya
dimaksudkan
antara
lain
untuk
mengentaskan masyarakatnya dari kemiskinan. Dengan pembangunan jangka panjang pertama (PJPI) Indonesia telah berhasil menaikan pendapatan perkapita menjadi U$ 650, meskipun masih terdapat kurang lebih 27 juta jiwa masyarakat yang hidup di bawah Garis Kemiskinan (Poverty Line). Hal ini berarti pembangunan pada masa-masa yang akan datang juga mengemban misi mengentaskan 27 juta jiwa masyarakat Indonesia dari kemiskinan.1 Kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Menurut Andist sebagaimana dikutip dalam pedoman umum penanggulangan kemiskinan perkotaan tahun 2011, “kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: Kemiskinan absolute (hasil pendapatannya dibawah garis kemiskinan), kemiskinan relative (pendapatannya sudah terpenuhi namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat sekitarnya), dan kemiskinan kultural (berkaitan dengan sikap
1
Qardhawi Yusuf, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan (Jakarta: Gema Insani Press, 1995)
1
2
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat hidupnya)…”.2 Dampak dari masalah kemiskinan ini sangat mengkhawatirkan, bahkan menakutkan bagi warga yang mengalaminya, baik individu maupun Negara. Dampak yang pertama adalah dampak kependudukan, yaitu tidak meratanya kesejahteraan di suatu wilayah yang akhirnya akan menghambat proses pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan hidup. Terbatasnya lapangan pekerjaan pun ternyata bukan hanya penyebab dari kemiskinan, tetapi juga dampak dari adanya kemiskinan. Dampak yang kedua adalah dampak ekonomi. Jika masyarakat di suatu wilayah termasuk ke dalam kategori miskin, maka mereka akan sibuk mencari atau berupaya untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Mereka tidak bisa secara optimal ikut dalam pembangunan daerah, kebutuhan sehari-hari saja tidak dapat dipenuhi secara optimal, bahkan terkadang di bawah standar kelayakan. Misalnya akses kesehatan dan pendidikan serta asupan gizi harian. Rendahnya tingkat konsumsi merupakan salah satu indikatornya.3 Dampak
ketiga
dari
kemiskinan adalah
masalah pendidikan,
kemiskinan dekat dengan kebodohan dan keterbelakangan pengetahuan. Statement itu sudah sangat sering diucapkan oleh banyak orang. Sebenarnya ini sebuah generalisasi dari keadaan. Warga miskin memiliki keterbatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Hal ini karena di Negara kita 2
Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pedoman Umum Penanggulangan kemiskinan Perkotaan Tahun 2011, (Jakarta: Kementrian Sosial Republik Indonesia, 2011), h.18-19 3 Direkrorat Pemberdayaan Fakir Miskin Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Modul Pembentukan dan Pengelolaan KUBE, (Jakarta: Departemen Sosial RI, 2007), h. 1
3
pendidikan bermutu masih menjadi barang mahal yang harus dibeli dengan uang. Padahal, untuk membeli makanan dan kebutuhan harian pun sangat sulit bagi mereka. Hal ini akhirnya membuat mereka memilih menerapkan prinsip „asal bisa baca‟ atau bahkan „asal bisa makan gak perlu pinter‟.4 Dampak lain dari kemiskian adalah rendahnya percaya diri. Kemiskinan biasanya menjadi warisan dari orang tua ke anaknya. Hal ini karena mental nrimo dan pasrah yang diyakini akan membuat hidup mereka tanpa masalah. Mereka enggan melangkahkan kakinya lebih lebar untuk keluar dari lingkaran kemiskinan ini. Mereka cenderung menjadikan kalimat “ya namanyan juga orang miskin… bisa makan setiap hari saja sudah syukur”. Mental seperti ini pun diwariskan kepada generasi selanjutnya. Sebagaimana dikutip dari sebuah Hadist Rasulullah: Orang-orang fakir-miskin akan memasuki surga lima ratus tahun[1] sebelum orang-orang kaya memasukinya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)5 Dampak-dampak dari kemiskinan inilah yang akan menghambat pembangunan kesejahteraan masyarakat dan tidak berhasilnya peningkatan kesejahteraan sosial, terlebih di dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Pembangunan kesejahteraan masyarakat sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat
4
dituntut
untuk
lebih
cerdas
dalam
upaya
meningkatan
Direkrorat Pemberdayaan Fakir Miskin Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, h. 1 [1] Lima ratus tahun adalah setengah hari di surga karena sehari di sisi Allah sama dengan seribu tahun di dunia. Wallaahu'alam. 5
4
kesejahteraan hidupnya sendiri agar tidak selalu berada dalam lingkaran kemiskinan yang lebih panjang. Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang tidak hanya dihadapi oleh Negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga oleh Negaranegara kaya di dunia. Menyikapi fenomena tersebut, Indonesia menyatakan komitmennya untuk memperkecil angka kemiskinan. Komitmen tersebut secara jelas tercantum dalam UUD 1945 pasal 34. Sebagai manifestasi komitmen tersebut Indonesia melalui pemerintah, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE, Koperasi
dan
lain-lain
berusaha
mengentaskan
kemiskinan
guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya strategi nasional dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial dan melindungi hak azasi manusia terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Dalam implementasinya pemerintah memiliki komitmen dalam penanganan kemiskinan yang telah dituangkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 42 tahun 2010, tentang tim koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi dan kota dengan tujuan meningkatkan kerjasama, dukungan dan sinergi semua pihak, baik
5
sektor pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam menanggulangi kemiskinan.6 Program-program
pembangunan
kesejahteraan
sosial
menjadi
tanggung jawab bersama, Dalam hal ini Provinsi DKI Jakarta bersama Dinas Sosial dan Lembaga-lembaga terkait hharus lebih memperhatikan upaya pemberdayaan masyarakat miskin perkotaan. Oleh sebab itu, Dinas Sosial DKI Jakarta maupun Suku Dinas Sosial Wilayah Jakarta-Barat berupaya menciptakan
sistem
kesejahteraan
sosial
yang
dapat
mempercepat
pemberdayaan masyarakat di Wilayah Jakarta-Barat. Program-program kemiskinan salah satunya yaitu : Koperasi Jasa Keuangan (KJK) Simpan Pinjam. Koperasi Jasa Keuangan hadir sebagai salah satu gerakan ekonomi rakyat. Koperasi, termasuk Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam merupakan
salah
satu
bentuk
kebijakan
penanggulangan
masalah
kesejahteraan sosial dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada awalnya koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai ekonomi tingkat bawah, yang melalui koperasi mereka sama-sama berkeinginan atau mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Hal ini mengandung arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota menjadi program utama koperasi. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum. Dengan demikian, keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya akan lebih terukur, 6
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2010, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota, (Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,2010)
6
apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi, sehingga peningkatan kesejahteraannya akan lebih mudah.7 Koperasi Jasa Keuangan (KJK) yang terdapat pada Kelurahan Duri Utara adalah salah satu contoh dari koperasi yang ada di Indonesia. Salah satu program yang dimiliki KJK Kelurahan Duri Utara adalah Program Simpan Pinjam. Program Simpan Pinjam KJK Kelurahan Duri Utara ini merupakan suatu program yang banyak diminati oleh warga masyarakat Kelurahan Duri Utara, khususnya para pedagang dan wiraswasta di Kelurahan Duri Utara. Karena bagi para anggota yang usahanya meliputi pedagangan, tambahan modal itu sangat penting sekali untuk meningkatkan usaha mereka, maka dengan adanya program Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam, para pedagang sektor informal dan jasa merasa perlu untuk menambah modal usahanya tersebut. Banyaknya peminat untuk menjadi anggota KJK Kelurahan Duri Utara bukanlah suatu kebetulan tanpa perencanaan. Saat ini kepercayaan bukanlah hal yang mudah didapat. Baik kepercayaan masyarakat kepada koperasi, maupun kepercayaan akan koperasi kepada calon anggota. Berdasarkan asumsi dan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai: Pengaruh Program Pemberdayaan Melalui Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Anggota Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat.
7
Arifin sitio dan halomoan tamba, koperasi: teori dan praktik (Jakarta: erlangga, 2001)
7
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Agar pembahasan berfokus pada suatu permasalahan, dan menyadari keterbatasan penulis dalam pengetahuan, pengalaman, waktu dan dana. Maka penulis membatasi pembahasan tentang Pengaruh Program Pemberdayaan Melalui Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Anggota Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat 2. Rumusan Masalah Untuk lebih memfokuskan penelitian dan berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka secara rinci peneliti merumuskan masalah tentang: 1.
Bagaimana
Pengaruh
Program
Simpan
Pinjam
Terhadap
Peningkatan Penghasilan Anggota Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan : 1.
Untuk Mengetahui Pengaruh Program Simpan Pinjam Terhadap Peningkatan Penghasilan Anggota Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
8
D. Manfaat Penelitian Sebagaimana rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka penulis mengharapkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademis a. Untuk
memberikan
wawasan
keilmuwan
bagi
mahasiswa
kesejahteraan sosial. b. Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan penelitian serupa dimasa yang akan datang. c. Hasil penelitian ini diharapkan kiranya dapat menjadi dokumen perguruan tinggi yang berguna untuk menjadi rujukan bagi masyarakat yang konsentrasinya pada studi social dalam dimensi program pemerintah. 2. Manfaat praktis a. Untuk kepentingan penulis sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (Satu) Fakultas Dakwah dan Komunikasi. b. Sebagai bahan masukan untuk masyarakat dalam pelaksanaan Program KJK Simpan Pinjam atau Pemberdayaan Masyarakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
9
E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana menurut Bogdan dan Taylor, metodologi penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman bersifat umum yang diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.8 2. Jenis Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif. Data deskriptif kualitatif biasanya bersifat penilaian, analisis verbal non angka untuk menjelaskan makna lebih jauh dari yang nampak oleh panca indra. Analisis deskriptif kualitatif ada yang digunakan untuk memberikan predikat kepada variable yang diteliti sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan.9 3. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta-Barat. Yang beralamat di Jalan Duri Utara Raya RT. 006/06 Kel. Duri Utara Kec. Tambora
8 9
Syamir Salam, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h.30 Moh. Kasiram, M.sc , Metodologi Penelitian Kualitatif (Malang: UIN Maliki Press) h. 196
10
Jakarta-Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2013 sampai dengan November 2013. 4.
Teknik Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (bertujuan). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.10 Berdasarkan data yang diperoleh penulis bahwa anggota Koperasi sebanyak 387 orang dan penulis hanya meneliti anggota Koperasi yang berada di RW 04, RW 05, RW 06, dan RW 07 Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta-Barat. Mereka adalah anggota yang sudah diberikan lebih dari satu kali pinjaman dan lancar dalam membayar cicilan koperasi. Maka peneliti memilih subjek yang dapat dilihat pada table 1.
10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 54.
11
Table 1 Subjek penelitian anggota Koperasi Simpan Pinjam No
Nama
Usaha
Alamat
Lama Usaha (Tahun)
1
Masngali
Bubur ayam
RT. 008/07
2010
2
Subur riyanto
Nasi goreng
RT. 005/04
2005
3
Samiran
Jasa konveksi
RT. 004/04
2009
4
Mat cholik
Ayam goreng
RT. 004/04
2010
5
Suherman
Jasa servis
RT. 002/05
2005
6
Awang bin muri
Mie ayam
RT. 004/06
2010
7
Ana rosdiana
Es buble
RT. 006/06
2007
8
Syamsudin
Warung tegal
RT. 006/06
2009
9
Kholid
Warung sembako
RT. 002/05
2008
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti pakai adalah teknik pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data kualitatif berupa pengumpulan data dalam bentuk kalimat, pernyataan, kata dan gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Obeservasi yaitu pengamatan secara langsung kondisi yang terjadi di lapangan yang memiliki relevansi terhadap permasalahan yang dikaji. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering di gunakan untuk jenis penelitian
12
kualitatif. Observasi juga dilakukan bila belum banyak keterangan dimiliki.11 b. Wawancara Metode wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui survey. lewat metode ini diharapkan permasalahan yang ada dapat terjawab secara jelas, akurat dan lebih mendetail dengan pedoman wawancara.12 c. Dokumentasi Hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak didapat dengan wawancara atau pengamatan, tetapi hanya diperoleh dengan cara mengumpulkan arsip, profil, buku-buku dan informasi yang berkaitan dengan objek pembahasan. Dalam teknik ini peneliti berusaha memperoleh data-data dokumentasi yang berkaitan dengan koperasi simpan pinjam. 6. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.13
11
Nasution, M.A. Metode Research , h. 113. Nasution, M.A. Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) h. 113 13 Moh. Nasir D. Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h. 405. 12
13
Sehingga untuk memecahkan masalah penelitian, dari data yang dikumpulkan kemudian penulis menganalisa dan mengkritisinya. Dimana penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya kemudian disimpulkan. 7. Keabsahan Data Dalam
hal
keabsahan
data,
penulis
menggunakan
teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.14
F. Pedoman Penulisan Skripsi Pedoman penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini, penulis merujuk pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cet. Ke 2, tahun 2007.
G. Tinjauan Pustaka 1. Peranan
Koperasi
Perikanan
Mina
Jaya
DKI
Jakarta
Dalam
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Nelayan Muara Angke, JakartaUtara. Yang ditulis oleh Budi Astoni (NIM: 104054002080) 2009. Jurusan 14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 54.
14
Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam judulnya budi menjelaskan tentang Keberadaan Koperasi dalam Kaitannya dengan Pengembangan ekonomi dan Peranan Koperasi dalam Kaitannya dengan Pengembangan Ekonomi. Sedangkan skripsi ini tentang pengembangan ekonomi dalam kaitannya dengan peningkatan penghasilan masyarakat. 2. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Simpan Pinjam (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi Liang-Bogor). Yang ditulis oleh Lia Fitria Farhana (NIM: 106054002044) 2010. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam judulnya Lia Fitria Farhana Menjelaskan Pelaksanaan Simpan Pinjam dan Harapan masyarakat dalam upaya pemberdayaan melalui simpan pinjam. Keterkaitan dengan skripsi ini yaitu sama-sama dalam pelaksanaan simpan pinjam. 3. Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Kecil Melalui Pinjaman Mikro Masjid Di Masjid Jami Bintaro Jaya Rawa Papan Kelurahan Bintaro JakartaSelatan. Yang ditulis oleh Ayu Prima Ananda (NIM: 105054002040) 2009. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam judulnya ayu menjelaskan tentang Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Kecil Melalui Pinjaman Mikro Masjid (PMM). Sedangkan skripsi ini meneliti tentang peningkatan penghasilan Masyarakat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
15
H. Sistematis Penulisan BAB I :
PENDAHULUAN Bahasan penulis dalam bab ini adalah latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, pedoman penulisan skripsi, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II :
LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian pemberdayaan, pendekatan pemberdayaan, indikator pemberdayaan, tahapan pemberdayaan, tujuan dan manfaat pemberdayaan, indikator keberhasilan, Pengertian UMKM, karakteristik UMKM, modal kerja UMKM, pengertian koperasi, tujuan koperasi, jenis-jenis koperasi.
BAB III :
GAMBARAN UMUM LEMBAGA Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran umum mengenai lokasi penelitian. Yang terdiri dari profil, visi, misi, struktur organisasi, program, tugas dan wewenang pengurus dan pengawas, dan pelaksanaan program Koperasi Simpan Pinjam.
BAB IV:
TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA Bab empat ini menjelaskan tentang temuan lapangan dan analisa, yang menguraikan tentang pemberdayaan masyarakat usaha kecil dan menengah melalui koperasi simpan pinjam di Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta-Barat.
16
BAB V :
PENUTUP Penutup merupakan bab terahir dari skripsi ini, yang memuat kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI 1. Pemberdayaan A. Pengertian Pemberdayaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pemberdayaan berasal dari kata Daya yang berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan untuk bertindak.1 Sedangkan Menurut Jim Ife, Pemberdayaan adalah penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga mereka bisa menemukan masa depan mereka lebih baik.2 Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk dalam individuindividu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial: yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki kepercayaan
diri,
mampu
menyampaikan
aspirasi,
mempunyai
mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas kehidupannya.3 Pemberdayaan masyarakat dilakukan
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia Asep Usman Ismail (ed), PAPD, (Jakarta: Dakwah Press, 2008), h. 9. 3 Edi Suharto, Membangun Masyrakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h.59. 2
17
18
dengan
menempatkan
masyarakat
sebagai
pihak
utama
atau
pusat
pengembangan dengan sasarannya adalah masyarakat yang terpinggirkan. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat guna menganalisa kondisi dan potensi serta masalah-masalah yang perlu diatasi.4 B. Pendekatan Pemberdayaan Dalam konteks Pekerjaan Sosial, pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan: Mikro, Mezzo dan Makro. Pendekatan mikro adalah, pemberdayaan dilakukan terhadap klien (Penerima Manfaat) secara individu melalui bimbingan, konseling, stress management dan crisis intervention. Pendekatan Mezzo adalah pemberdayaan dilaku terhadap sekelompok klien (Penerima Manfaat). Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Pendekatan Makro adalah pendekatan ini disebut sebagai strategi system besar (Large System Strategy), karena penerima manfaat perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan mikro karena koperasi ini melakukan pemberdayaan terhadap penerima manfaat melalui bimbingan yaitu pinjaman modal. Terapi yang digunakan adalah terapi perseorangan (casework) yang berpusat pada klien.
4
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta CV, 2012), h. 61
19
C. Tahapan Pemberdayaan Menurut Adi (2003) tahapan pemberdayaan yang baik adalah sebagai berikut : 1.
Tahapan Persiapan (Engagment) Pada tahap ini ada dua tahap yang harus dikerjakan yaitu, pertama,
menyiapkan petugas atau tenaga pemberdaya masyarakat yang bisa juga dilakukan oleh Community Worker hal ini diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim mengenai pendekatan apa yang akan dipilih, penyiapan petugas lebih diperlukan lagi bila dalam proses pemberdayaan masyarakat tenaga yang dipilih memiliki latar belakang antar satu sama lain seperti : pendidikan, agama, suku dan strata. Kedua, penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non direktif. 2.
Tahapan Pengkajian (Assesment) Proses pengkajian dapat dilakukan secara individu melalui tokoh-
tokoh masyarakat, tetapi juga dapat melalui kelompok-kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki klien atau lebih tepatnya jika menggunakan teori SWOT dengan melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. 3.
Tahapan Perencanaan Alternative Program atau Kegiatan Tahap ini petugas sebagai agen perubah secara partisipatif mencoba
melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan
20
cara menghaddapinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternative program dan kegiatan yang dilakukan. 4.
Tahapan Pemformulasian Rencana Aksi Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok untuk
memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis. 5.
Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran
masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. 6.
Tahapan Evaluasi Sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program
pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. 7. Tahap Terminasi Tahap pemutusan secara formal dengan komunitas sasaran diharapkan petugas tidak meninggalkan komunitas secara tiba-tiba walau proyek harus segera berhenti. Petugas harus tetap melakukan kontak meski tidak rutin. Kemudian secara perlahan mengurangi kontak dengan komunitas sasaran.5
5
Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Jakarta: FISIP UI Press, 2004), h. 56
21
D. Indikator Pemberdayaan 1. Sangat Berhasil indikatornya yaitu hasil usaha dapat membiayai hidup, Hasil usaha dapat membayar cicilan, Usaha berkesinambungan, Aset bertambah 2. Berhasil indikatornya yaitu hasil usaha dapat membiayai hidup, hasil usaha dapat membayar cicilan pinjaman Koperasi Jasa Keuangan, usaha berkesinambungan 3. Kurang Berhasil indikatornya yaitu hasil usaha tidak dapat membiayai hidup, hasil usaha dapat membayar cicilan koperasi tetapi modal tidak bertambah sehingga pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan.6 E. Tujuan dan Manfaat Pemberdayaan Pemberdayaan merupakan suatu proses yang pada hakikatnya bertujuan untuk terwujudnya “perubahan”. Oleh karena itu, mulai dari titik mana kita melihat bahwa individu tegerak ingin melakukan suatu sikap dan perilaku kemandirian, termotivasi, dan memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam rambu-rambu nilai/norma yang memberikannya rasa keadilan dan kedamaian dalam mencapai tujuan bersama untuk kesejahteraan. Sesuai dengan visi pemberdayaan masyarakat “terwujudnya kemandirian masyarakat yang berbasisi kepada pembangunan manusia seutuhnya menuju kesejahteraan masyarakat” maka tujuan pemberdayaan masyarakat adalah:
6
Hasil wawancara dengan bapak asep usman ismail
22
1.
Terwujudnya peningkatan kemampuan sumber daya manusia aparatur pemerintah Desa/Kelurahan dan masyarakat melalui potensi dan saran yang ada.
2.
Terwujudnya pengembangan usaha ekonomi kerakyatan di sektor informal dengan mendayagunakan potensi ekonomi Desa, peningkatan lembaga ekonomi dan stimulan dana pembangunan sebagai upaya pengentasan kemiskinan.
3.
Terwujudnya pengembangkan dan pemanfaatkan Teknologi Tepat Guna ( TTG ) secara optimal dan Sumber Daya Desa melalui kerjasama antar lembaga.
4.
Terwujudnya optimalisasi lembaga kemasyarakatan termasuk peran
perempuan
dalam
upaya
peningkatkan
partisipasi
masyarakat.7 Salah satu manfaat besar dari pemberdayaan adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat dan/atau kemampuan terpendam dalam setiap individu.8 F. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan program yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat mencakup: (1) berkurangnya jumlah penduduk miskin; (2) berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia; (3) meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di 7 8
http://id.scribd.com/doc/67984298/Pengertian-Pemberdayaan, artikel diakses pda 20 juni 2013 http://id.scribd.com/doc/67984298/Pengertian-Pemberdayaan
23
lingkungannya; (4) meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin rapinya system administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok lain di dalam masyarakat; serta (5) meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan social dasarnya.9
3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) A. Pengertian UMKM Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam BAB I (ketentuan umum), pasal 1 dari UU tersebut dinyatakan bahwa Usaha Mikro (UMI) adalah usaha produktif milik perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria UMI sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha Kecil (UK) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah (UM) atau Usaha Besara (UB) yang memenuhi kriteria UK sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. Sedangkan UM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik 9
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat & Jaring Pengaman Sosial, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), h.130
24
langsung maupun tidak langsung dari UMI, UK, atau UB yang memenuhi kriteria UM sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.10 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria asset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria asset sebesar 50 juta sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki kriteria asset sebesar 500 juta sampai dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
10
Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor: Ghalia Indonesia), h. 16
25
Terdapat beberapa acuan definisi yang digunakan berbagai instansi di Indonesia, yaitu: UU No.9 Tahun 1995 tentang mengatur kriteria usaha kecil berdasarkan nilai aset tetap (di luar tanah dan bangunan) paling besar Rp 200 juta dengan omzet per tahun maksimal Rp 1 milyar. Sementara itu berdasarkan Inpres No.10 tahun 1999 tentang usaha menengah, batasan aset tetap (di luar tanah dan bangunan) untuk usaha menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar. Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai usaha kecil jika memiliki omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk usaha menengah batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp 1 sampai dengan Rp 50 milyar per tahun. B. Karakteristik UMKM UMKM memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan jenis usaha besar, termasuk karakteristik yang membedakan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sendiri. Berdasarkan data BPS (2006) yang dikutip oleh Tambunan (2009) dalam buku UMKM di Indonesia, diketahui bahwa dari segi tenaga kerja, lebih dari sepertiga (sekitar 34,5 persen) UMKM dikelola oleh tenaga kerja berusia di atas 45 tahun, dan hanya sekitar 5,2 persen pengusaha UMKM yang berumur di bawah 25 tahun. Tambunan
(2000)
seperti
dikutip
oleh
Sulistyastuti
(2004)
mengungkapkan bahwa tenaga kerja yang diperlukan oleh industri kecil tidak menuntut pendidikan formal yang tinggi. Sebagian besar tenaga kerja yang
26
diperlukan oleh industri ini didasarkan atas pengalaman (learning by doing) yang terkait dengan faktor historis (path dependence). Tulisan lanjutan Tambunan (2009) mengenai UMKM mengungkapkan bahwa struktur pengusaha menurut tingkat pendidikan formal memberi kesan adanya hubungan positif antara tingkat pendidikan rata-rata pengusaha dengan skala usaha. Artinya, semakin besar skala usaha, yang umumnya berasosiasi positif dengan tingkat kompleksitas usaha yang memerlukan keterampilan tinggi dan wawasan bisnis yang lebih luas, semakin banyak pengusaha dengan pendidikan formal tersier. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) (2006) yang dikutip Tambunan (2009) diketahui bahwa sebagian besar pengusaha UMKM mengungkapkan alasan kegiatan usaha yang mereka lakukan adalah latar belakang ekonomi. Artinya usaha ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh perbaikan penghasilan dan atau merupakan startegi untuk bertahan hidup. Hal ini didukung dengan kondisi tingkat pendidikan pengusaha yang mayoritas tergolong rendah. Usaha ini dilakukan dengan alasan tidak ada lagi jenis pekerjaan lain yang dapat dilakukan dengan tingkat pendidikan formal yang tergolong rendah. Beberapa pengusaha juga menjalankan usaha dengan mempertimbangkan prospek usaha ke depan, seperti adanya peluang dan pangsa pasar yang aman dan besar. Namun, sebagian lainnya mengungkapkan latar belakang keturunan, artinya meneruskan usaha warisan keluarga. Data BPS (2006) yang dikutip oleh Tambunan (2009) juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak UMKM, namun tidak
27
seluruh UMKM ini berbadan hukum. Justru sebagian besar UMKM yang ada, yakni sekitar 95,1 persen dari jumlah unit usaha tidak berbadan hukum. Hal ini dapat diterima dengan alasan kebanyakan UMKM memiliki modal yang sangat minim dan terbentur berbagai birokrasi dan persyaratan yang rumit dan kompleks untuk mendapatkan pelayanan dalam pengembangan usahanya. Menurut Sulistyastuti (2004), yang juga menjadi karakteristik UMKM adalah pemakaian bahan baku lokal. Keberadaan UMKM seringkali terkait dengan tingginya intensitas pemakaian bahan baku lokal, misalnya UMKM kerajinan meubel ukiran khas Jepara, batik asal Pekalongan dan berbagai komoditas lokal unggulan lain yang dijadikan bahan baku dalam usaha. C. Modal Kerja UMKM Clapham (1991) menyebutkan bahwa hampir tanpa kecuali, pengusaha kecil dan menengah mengatakan bahwa masalah yang paling besar yang mereka hadapi adalah masalah keuangan. Mereka mengeluh tentang kekurangan modal tetap dan modal kerja. Bidang lain yang juga banyak menimbulkan kesulitan adalah kredit bagi konsumen. Dalam berbagai hal, demi kemajuan dan pengembangan UMKM, pemerintah maupun berbagai lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan non bank telah berupaya dalam memberikan pelayanan, terutama dalam hal pinjaman modal usaha. Namun kenyataannya, untuk mengakses pelayanan ini, UMKM dibebani berbagai persyaratan dan jalur birokrasi yang panjang dan rumit. Akibatnya, pemberian layanan pinjaman modal dan kredit pun menjadi tidak dapat diakses UMKM secara optimal. Pada intinya perbaikan sistem perkreditan perlu ditempuh melalui pengadaan pelayanan pendampingan yang
28
profesional serta pemberian kredit yang terintegrasi dengan intervensi lain untuk mengatasi faktor-faktor penghambat pengembangan usaha kecil itu sendiri.11
4. Koperasi Simpan Pinjam A. Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Co yang berarti bersama dan Operare berarti bergerak berusaha. Jadi secara singkat dalam koperasi harus ditunjukkan kebersamaan dalam menjalankan usaha. Menurut UU No. 25/ 1992 koperasi adalah
badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.12 Menurut Moh. Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong, semangat tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan bersarkan „seorang buat semua dan semua buat seorang‟.13 Menurut Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 Tahun Koperasi” mengatakan bahwa koperasi adalah perkumpulan
11
http://yogyamerah.blogspot.com/2012/11/definisi-umkm-contoh-umkm-terdapat.html Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 18 13 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 17 12
29
manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.14 B. Tujuan Koperasi Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.15 Dari bunyi pasal 3 diatas jelas bahwa koperasi hendak memajukan kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Dan sekiranya nanti mempunyai kelebihan kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat disekitarnya. Karena para anggota koperasi pada dasarnya juga merupakan anggota masyarakat, maka dengan jalan ini secara bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf hidup masyarakat.16 C.
Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No.25 Tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa “jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti koperasi simpan
14
Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 21 15 Arifin dan Halomoan, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 19 16 Arifin dan Halomoan, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 19
30
pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Koperasi Jasa Keuangan (KJK) yang merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang bergerak di sektor jasa keuangan secara de‟facto telah tumbuh dan berkembangan pesat di seluruh pelosok wilayah nusantara dan mempunyai kedudukan sentral dan strategis dalam menopang seluruh kegiatan ekonomi rakyat yang produktif di sektor ril. Salah satu kegiatan usaha KJK adalah menghimpun dana masyarakat (anggota/calon anggota), tentunya membawa konsekuensi bahwa pengelolaan KJK harus ditangani secara sehat dengan memperhatikan prinsip kehatihatian (prudent). 17 Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dibidang perkreditan. Koperasi Simpan Pinjam ini sering kali juga disejajarkan dengan nama Koperasi Kredit, koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus
memberikan
kredit
bagi
anggotanya.
Layanan-layanan
ini
menempatkan koperasi sebagai pelayan anggota memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota menjadi lebih baik dan lebih maju. Dalam koperasi ini anggotanya memiliki kedudukan identitas ganda sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers). Dalam kedudukan sebagai nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung dan meminjam dalam bentuk kredit kepada
17
Menilai Tingkat Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan, Materi Diklat Berbasis Kompetensi Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan, (Jakarta: 2010) \, h. 5.
31
koperasi. Pelayanan koperasi kepada anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib, simpanan sukarela dan deposito, merupakan sumber modal bagi koperasi. Penghimpunan dana dari anggota itu menjadi modal yang selanjutnya oleh koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota dan calon anggota. Dengan cara pinjam (KSP) dan atau Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Koperasi. Dengan cara itulah koperasi melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang membutuhkan. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi dilaksanakan dalam bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.18 Tujuan dari Koperasi kredit adalah sebagai berikut: a. Membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat dan bunga ringan. b.
Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.
c.
Mendidik anggota hidup hemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatnya.
d.
Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.
Untuk menambah modal koperasi, maka sebagian keuntungan tidak dibagikan kepada anggota tetapi dicadangkan. Bila modal koperasi besar, kemungkinan pemberian kredit kepada anggota dapat diperluas. Untuk mencapai
18
Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori & Praktek, (Bogor: Ghalia Indonesia), h. 62
32
tujuan pemberian kredit, perlu adanya pengawasan terhadap penggunaan kredit yang telah diberikan sehingga penyelewengan dapat dihindarkan.19 Bentuk pemberdayaan dana Koperasi simpan pinjam menjadi sebuah program pemberdayaan ekonomi yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Bagi penerima manfaat (modal) dalam hal ini pelaku usaha mikro, kecil dan menengah diberbagai sektor usaha, dengan adanya dana koperasi yang disalurkan dengan bentuk pembiayaan, pendampingan secara intensif mereka menyadari untuk memperbaiki hidup mereka dengan sikap pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang lebih baik. Maka dari itu dengan adanya permberdayaan dana koperasi melalui program usaha mikro, kecil, menengah adalah kemampuan berbuat untuk melakukan usaha dalam jangka panjang untuk menyelesaikan masalah dalam memberikan dampak positif bagi para anggota yang ingin mendirikan usaha. Jadi pemberdayaan dana koperasi adalah dana tersebut akan diberdayakan untuk mengembangkan usaha, karena begitu banyak masyarakat yang ingin mendirikan usaha tapi mereka kekurangan modal. KJK simpan pinjam dalam hal ini memberdayakan dana koperasi yang berdasarkan program-program dari KJK yaitu: a.
Simpanan Simpanan pada KJK adalah menurut peraturan pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi, pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
19
Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori & Praktek, h. 68.
33
anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk modal (simpanan pokok, simpana wajib dan pernyertaan) b.
Pembiayaan Pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara lembaga keuangan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pengertian tersebut diatas mengandung unsur lain yaitu: 1.
Kepercayaan, yaitu mempercayai sejumlah uang untuk dikelola.
2.
Waktu, yaitu adanya batasan jangka waktu untuk pengelolaan dana dan juga didasarkan kepada kemampuan pengembalian atau pembayaran kembali.
3.
Resiko, yaitu pencegahan terjadinya ketidakpastian usaha atau akibat ketidakmampuan membayar serta juga antisipasi tingkat keamanan terhadap usaha itu sendiri.
4.
Keuntungan, yaitu nilai tingkat keuntungan yang akan diperoleh KJK dan tingkat liquiditas operasional sehari-hari termasuk nilai ekonomis
Dalam rangka mendukung program pemberdayaan dana koperasi, KJK mempunyai prinsip utama operasionalnya adalah pembagian hasil usaha atas pengelolaan dana yang diterima KJK dan dibagikan kepada anggota dan pemilik dana lainnya yang didasarkan kepada rasio yang disepakati, pembagian bagi hasil
34
dapat dihitung berdasarkan pendapatan yaitu dari penyaluran dana atau pembiayaan yang diberikan maupun berdasarkan keuntungan. Banyak pihak percaya bahwa pemberdayaan dana koperasi untuk kegiatan UMKM dapat memberikan dampak langsung terhadap perekonomian dan mampu menurunkan tingkat kemiskinan tidak hanya dalam jangka pandek namun juga dalam jangka panjang.20
20
Mustafa Edwin nasution, Indonesia zakat dan development report 2009, h.27
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN A. Profil Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam Koperasi Jasa Keuangan
(KJK) Simpan Pinjam Kelurahan Duri Utara
Kecamatan Tambora Jakarta-Barat berdiri pada tahun 2010 yang dibentuk oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur no.24 Tahun 2009 Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK) Tanggal 4 Maret 2009.1 Koperasi Jasa Keuangan Kelurahan Duri Utara adalah Koperasi Jasa Keuangan PEMK yang dibentuk untuk melanjutkan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) yang sebelumnya merupakan Bina Ekonomi yang dikelola oleh Dewan Kelurahan yang pada tahun 2005 PPMK Kelurahan Duri Utara pernah mendapat juara 1 (satu) dalam pengelolaan dana PPMK terbaik se-Provinsi DKI Jakarta.2 Awal operasional KJK PEMK Duri Utara ditandai dengan penerimaan Dana Begulir Tahap Awal pada Tanggal 27 Desember 2009 dari Unit Pengelola Dana Begulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (UPDB-PEMK) berupa Dana Penyertaan Investasi Terikat sebesar Rp. 540.000.000,- (Lima Ratus Empat Puluh Juta Rupiah).3
1
Profil Koperasi Jasa Keuangan Hasil Wawancara dengan Bapak Yusuf (Mantan Ketua Koperasi), tanggal 05 Juni 2013 pukul 12.00 3 Profil Koperasi Jasa Keuangan 2
35
36
Pendirian Koperasi Jasa Keuangan PEMK Duri Utara ini juga tentunya tidak terlepas dari inisiatif para tokoh masyarakat dengan difasilitasi Kepala Kelurahan Duri Utara, sehingga kegiatan pelayanan keuangan bagi anggota KJK PEMK Duri Utara dilaksanakan di Kantor Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora JakartaBarat.4 Aktivitas dan kegiatan operasional di Koperasi Jasa Keuangan-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK-PEMK) pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan operasional perbankan, dimana KJK-PEMK juga merupakan Lembaga
Keuangan
yang
pada
kegiatannya
juga
menyelenggarakan
jasa
penyimpanan dana dan penyaluran dana.5 Dalam hal ini Koperasi merupakan suatu badan usaha yang berprinsip pada kemandirian, sukarela dan demokratis yang secara kelembagaan diatur oleh UndangUndang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dimana Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang perseorangan yang kegiatannya berlandaskan pada prinsip koperasi sekaligus menjadi gerakan ekonomi masyarakat yang berlandaskan asas kekeluargaan.6 Namun secara khusus KJK PEMK memiliki perbedaan karateristik dengan koperasi pada umumnya, dimana di awal pendiriannya KJK PEMK memperoleh dana penyertaan Investasi Terikat yang bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta, yang dalam hal ini dikelola oleh Unit Pengelola Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi 4
Hasil wawancara dengan ketua Koperasi tanggal 03 Juni 2013 jam 10.30 Profil koperasi 6 Profil Koperasi, h. 5 5
37
Masyarakat (UPDB PEMK), sehingga masyarakat kelurahan setempat dapat langsung menerima dana pembiayaan modal usaha melalui persyaratan yang cukup mudah dengan tujuan mengembangkan usahanya agar lebih maju dan berkembang atau yang dikenal dengan istilah “PEMBERDAYAAN”. 7 Dengan modal peryertaan investasi terikat tahap awal sebesar Rp. 540.000.000 dari UPDB-PEMK yang diterima KJK-PEMK Duri Utara pada tanggal 27 Desember 2009, KJK PEMK Duri Utara telah menyalurkan kepada lebih dari 176 pemanfaat dari berbagai sektor usaha mikro di Kelurahan Duri Utara. Selama tahun 2010 KJK-PEMK Duri Utara telah menyalurkan dana bergulir kepada 623 pemanfaat dengan jumlah lebih dari Rp. 1.236.265.000.000,-(satu milyard dua ratus tiga puluh enam lima juta rupiah ) dimana sebagian dana pengguliran merupakan penyaluran kembali dana bergulir yang diterima dari angsuran pokok pemanfaat. Dengan semakin banyaknya warga masyarakat Kelurahan Duri Utara yang sangat membutuhkan penanaman modal usaha maka pada tanggal 5 Agustus 2010 KJKPEMK Duri Utara memperoleh penambahan modal penyertaan investasi terikat dana bergulir dari UPDB sebesar Rp. 325.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima juta rupiah).8 Selama periode tahun 2011, KJK PEMK Duri Utara telah menerima dana bergulir PEMK tambahan ke-2 sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada tanggal 2 april 2011, sehingga total tembahan dana investasi terikat yang diterima
7 8
Profil Koperasi, h. 5 Laporan pertanggung jawaban pengurus KJK-PEMK Duri Utara tahun 2011
38
tahun 2011 berjumlah Rp. 1.065.000.000,- (satu milyard enam puluh lima juta rupiah). Sedangkan total volume penyaluran dana bergulir yang telah disalurkan kepada warga masyrakat Kelurahan Duri Utara sampai dengan akhir bulan desember 2011 adalah Rp. 1.979.413.000,- (satu milyard Sembilan ratus tujuh puluh Sembilan juta empat ratus tiga belas rupiah) bagi 378 pemanfaat. Sehingaa seluruh pemanfaat KJK PEMK Duri Utara per 31 Desember 2011 berjumlah 1001 pemanfaat dengan total anggota sebanyak 375.9 Dalam hal ini perangkat hukum juga membatasi lembaga keuangan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah, apalagi sektor informal dan usaha kecil lainnya. Disamping itu adapula kendala-kendala yang urut mempengaruhi penyaluran dana kepada pengusaha kecil, antara lain : Masalah prosedur Sikap mental Aspek legalitas Aspek jaminan Dengan demikian sebanyak apapun Bank di Indonesia, selama pola operasinya tidak berubah, maka pengusaha mikro, kecil dan menengah tidak akan memperoleh hasil yang maksimal dan akan terasa lambat. Dengan demikian keberadaan Bank hanya untuk kelas menengah ke atas.
9
Laporan pertanggung jawaban pengurus KJK-PEMK Duri Utara tahun 2011
39
Dalam kaitan itulah kehadiran KJK PEMK Duri Utara merupakan salah satu alternative solusi untuk menjembatani pengusaha mikro dengan sumber modal, peningkatan akses pengusaha kecil terhadap bank sekaligus menyediakan lembaga keuangan yang memberikan kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan dananya. KJK itu sendiri adalah alternative dalam membangun ekonomi masyarakat, beberapa manfaat keberadaan KJK : A. Membantu para pengusaha mikro/kecil terutama yang bergerak dalam sektor informal untuk memperoleh modal usaha. B. Meningkatkan pendapatan para pengusaha kecil yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
1. Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan PEMK Kelurahan Duri Utara VISI : “Menjadi KJK PEMK yang mampu mendorong kemajuan usaha Warga Masyarakat Kelurahan Duri Utara, menjadi lebih berdaya, mandiri dan sejahtera” MISI : 1. Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh anggota KJK PEMK Kelurahan Duri Utara 2. Memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masyarakat Kelurahan Duri Utara 3. Mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan
40
4. Meningkatkan perluasan kesempatan lapangan kerja dan kualitas Sumber Daya Manusia 10 2. Tujuan Koperasi Jasa Keuangan Tujuan koperasi didirikan adalah : 1. Menjadi gerakan ekonomi masyarakat serta ikut membangun perekonomian Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta khususnya dan Nasional pada umumnya. 2. Bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat kelurahan.11 3. Program dan Kegiatan Koperasi jasa keuangan simpan pinjam merupakan koperasi yang melayani jasa pinjaman modal kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang sudah berkembang. Sementara itu, karena pertimbangan resiko, koperasi jasa keuangan simpan pinjam tidak melayani jasa pinjaman modal kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang masih tergolong pemula. Koperasi simpan pinjam saat ini hanya memberikan berupa pemberdayaan dalam peminjaman modal belum ada pemerdayaan dalam keterampilan peningkatan skill maupun pemberdayaan dalam pengelolaan keuangan. Tetapi tahun 2014 yang akan datang selain kegiatan simpan pinjam KJK juga akan memberikan kebutuhan untuk keperluan usaha anggota yang usahanya dibidang makanan.
10 11
Laporan pertanggung jawaban pengurus KJK-PEMK Duri Utara tahun 2011 Anggaran rumah tangga Koperasi
41
4.
Struktur Organisasi
1.
Susunan Pengurus KJK PEMK Duri Utara Tahun 2013 Ketua
: Abdurohman
Sekretaris
: Tan Tjin Sin
Bendahara
: Sutadji Nurul Sapaat
2. Dewan Pengawas KJK PEMK Duri Utara Tahun 2013 Ketua
: Sutrisna
Anggota
: Sulastri
Anggota
: Agus Susanto
3. Susunan Pengelola KJK PEMK Duri Utara Tahun 2013 Manajer
: Teguh Budiyanto
Keuangan
: Imam Mulyadi
Pemasaran
: Sahrul Muslimin, Sukarman
42
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI JASA KEUANGAN-PEMK DURI UTARA
Abdurohman Ketua
Dewan Pengawas Sutrisna Sulastri Agus Susanto
Tan Tjhin Shin
Sutadji NS
Sekretaris
Bendahara
Teguh Budiyanti Manajer
Imam Mulyadi Keuangan
Sahrul Muslimin, Sukarman Pemasaran
43
B. TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS DAN PENGAWAS 1. Tugas dan Wewenang Pengurus a. Mengelola koperasi dan usahanya, termasuk penyelenggaraan pembukuan keuangan dan inventaris Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Duri Utara secara tertib b. Menyelenggarakan
rapat
anggota
termasuk
penerimaan
anggota,
penolakan anggota baru, pemberhentian angota, memelihara daftar buku anggota dan pengurus koperasi c. Pengurus mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan termasuk melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi d. Pengurus dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Dalam hal pengurus bermaksud untuk mengangkat pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan. Yang dimintakan persetujuan adalah rencana pengangkatan pengelola usaha sedakangkan pemilihan dan pengangkatan pengelola usaha dilakukan oleh pengurus e. Dalam hal pengelolaan dilakukan oleh pengelola, maka pengurus tidak lagi melaksanakan sendiri. Wewenang dan kuasa yang telah dilimpahkan kepada
pengelola,
tugas
pengurus
beralih
menjadi
mengawasi
pelaksanaan, wewenang dan kuasa yang dilakukan oleh pengelola f. Pengelola dalam Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dibantu oleh karyawan yang menangani dana (simpanan). Bagian pinjaman (termasuk analisa dan
44
petugas lapangan) dan bagian administrasi keuangan (termasuk kasir dan administrasi pembukuan) g. Hubungan kerja antara pengurus dan pengelola tunduk pada ketentuan hukum perikatan pada umumnya h. Pengurus baik secara bersama-sama meupun sendiri menanggung jawab kerugian yang diderita oleh koperasi karena tindakan yang dilakukannya dengan sengaja atau kelalaiannya i. Pengurus mempunyai hak sesuai dengan pasal 24 Anggaran Dasar Koperasi ayat 1,2,3, dan ayat 4 12
2. TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS a. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam hal koperasi mengangkat pengelola, pengawas dapat diadakan secara tepat atau diadakan pada waktu diperlukan. Hal ini tidak mengurangi arti pengawasannya sebagai perangkat organisasi b. kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya kepada rapat anggota c. Pengawas mempunyai wewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, serta mendapatkan segala keterangan yang diperlukan d. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota 13
12 13
Anggaran Rumah Tangga KJK Kelurahan Duri Utara Pasal 14 Anggaran Rumah Tangga KJK Kelurahan Duri Utara Pasal 18
45
C. PELAKSANAAN PROGRAM KOPERASI JASA KEUANGAN SIMPAN PINJAM Pada zaman sekarang masih ada sebagian para wirausaha yang gulung tikar karena beberapa factor salah satunya yaitu kekurangan modal. Modal dalam usaha mikro, kecil, menengah itu jantung dari usaha, karena jika tidak adanya modal dalam usaha, usaha yang akan didirikan tidak akan berjalan dan berkembang. “zaman sekarang banyak wirausaha pada gulung tikar. Ada yang bangkrut dan kurang modal. Apalagi UMKM jantung dari usaha kalo tidak ada modal yah usahanya tidak berjalan dan berkembanglah”.14 Kemiskinan membawa sumber kejahatan dalam seluruh aspek kehidupan sosial-ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka terkendala dengan beberapa indikator kemiskinan yaitu : 1.
Tidak mempunyai pekerjaan (penganggurang)
2.
Tidak mempunyai skill, keterampilan
3.
Tidak mempunyai modal untuk mendirikan usaha
4.
Tidak mempunyai biaya untuk kesehatan, pendidikan dan perumahan Sehingga mereka untuk menghidupi kebutuhan dengan cara mengamen,
meminta-minta dan sekalipun mereka melakukan kejahatan seperti mencuri. Jika mereka tidak mempunyai uang, mereka meminjam uang kepada rentenir, rentenir meminta bagi hasil 100% kepada masyarakat yang meminjam uang.
14
Hasil wawancara dengan bapak teguh (manajer koperasi), 04 Juni 2013
46
Untuk itu dana koperasi menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dan jika dilihat dari manfaat dana koperasi dapat ditangani, dikelola dengan baik, permasalahan ekonomi masyarakat akan teratasi. Dengan demikian sangat sesuai dengan tujuan dari koperasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan bawah dalam bidang ekonomi. Koperasi melakukan pemberdayaan dana yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk program pemberdayaan dana koperasi seperti mengembangkan usaha. Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam mempunyai anggota yaitu sebanyak 387 orang. Anggota yang masih berjualan sebanyak 349 orang, anggota yang usahanya bangkrut, meninggal dunia dan pindah sebanyak 38 orang. Koperasi mengalami kerugian jika ada anggota (peminjam) yang pindah domisili dan tidak melunasi angsurannya. “ anggota koperasi itu ada 387 orang. Yang masih berjualan 349 orang dan 38 orang yang usahanya bangkrut, meninggal dunia dan pindah. Kalo usahanya bangkrut mereka masih suka nyicil angsuran, kalau yang meninggal agak susah juga kalo anaknya/saudaranya mau nanggung utangnya kalo tidak yauda ikhlas gitu aja, apalagi kalo yang pindah hmmm susah banget itu uda pasti rugi koperasi”.15 Dalam melaksanakan program pemberdayaan dana koperasi, KJK mempunyai kriteria yang ingin menjadi anggota di KJK yaitu :
15
1.
Berdomisili di Kelurahan Duri Utara
2.
Melampirkan foto copy calon anggota
3.
Melampirkan foto copy kartu keluarga calon anggota
Hasil wawancara dengan bapak teguh (manajer koperasi), 04 Juni 2013
47
4.
Dokumentasi tempat usaha
5.
Membayar simpan pokok sebesar Rp. 100.000
6.
Membayar simpanan wajib sebesar Rp. 25.000 “ kriteria atau syarat untuk menjadi anggota sih gampang cuma berdomisili di Kelurahan Duri Utara, melampirkan Foto copy kartu keluarga dan KTP calon peminjam, dokumentasi tempat usaha, membayaran simpanan pokok Rp. 100.000 dan simpanan wajib Rp. 25.000 ”.16 Untuk menjadi anggota koperasi harus mengikuti prosedur yang sudah
diberlakukan oleh koperasi, adapun tahapannya adalah : awalanya koperasi merekrut dengan cara langsung atau tidak langsung. Langsung biasanya pada saat koperasi membagikan kuesioner dan para peminjam datang sendiri, secara tidak langsung biasanya direkomendasikan oleh orang lain. Para calon peminjam lalu diberikan surat permohonan dengan dilampirkan foto copy KTP, Kartu Keluarga (KK), jenis usaha/ tempat usaha. sesudah itu diwawancarai oleh pihak koperasi dan di survey apakah benar calon peminjam mempunyai usaha, lalu sesudah wawancara dan survey pihak koperasi menganalisis. Analisis itu dilihat dari karakter, kapasitas, modal, kondisi, dilihat juga asal wilayah, omset pendapatannya, penghasilan kotor dan bersih serta apakah tempat tinggal sendiri atau mengontrak. Yang dikhususkan adalah masyarakat yang berdomisili dan berusaha di wilayah setempat. “setelah persyaratan lengkap, kita proses untuk dilakukan survey kepada peminjam apakah benar beliau mempunyai usaha atau tidak dan survey tempat tinggal mereka”.17
16 17
Hasil wawancara dengan bapak teguh (manager koperasi), Jakarta 04 juni 2013 Hasil wawancara dengan Bpk Teguh (manajer koperasi), 03 juni 2013
48
Sesudah tahapan analisa selesai kemudian setelah persyaratan terpenuhi diberikan kepada komite seleksi pembiayaan untuk menyetujui itu. Komisi terdiri dari 2 orang pengurus dan 1 orang pengelola dan marketing. Setelah itu calon peminjam diberitahu melalui surat untuk pencairan. Pencairan dilakukan dikantor koperasi dan diberitahu mengenai ketentuan dan perjanjian pinjaman dan angsurannya. Adapun yang mempunyai otoritas dari setiap langkah pengajuan pinjaman adalah pelaksanaan harian KJK dalam hal ini adalah pengelola, kemudian berakhir pada ketua KJK yang menentukan apakah calon peminjam layak diberikan pinjaman atau tidak. KJK mempunyai program bantuan modal usaha. Nominal dana yang dipinjamkan oleh KJK sebesar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 untuk usaha mikro dan kecil. Untuk usaha menengah sebesar Rp. 5.000.000 sampai dengan 10.000.000. Jika anggota (yang meminjam) mengangsur sangat baik maka KJK akan memberikan dana lebih dari 10.000.000. Tetapi saat ini KJK tidak meminjamkan untuk usaha menengah karena nominal dana pinjaman yang diberikan untuk usaha menengah cukup besar dan lebih baik memberi untuk usaha mikro atau kecil. Jangka waktu pengembalian dana pinjam paling lama yaitu 12 bulan sesuai kesepakatan antara peminjam dengan pengelola koperasi untuk waktu pencicilan dana. angsuran akan di ambil oleh marketing Koperasi “dana yang dipinjamkan oleh KJK yaitu untuk usaha mikro dan kecil Rp. 5.000.000 dan usaha menengah Rp. 5.000.000 sampai dengan Rp. 10.000.000
49
tapi juga menengah bisa mencapai Rp. 25.000.000 jika angsurannya lancar. Jadi kalo angsurannya lancar anggota dapat meminjam kembali dengan jumlah yang lebih besar. KJK tidak lagi memberikan untuk usaha menengah karena untuk usaha menengah bisa mencapai 20.000.000 untuk 1 anggota tetapi jika dipinjamkan untuk mikro dan kecil bisa untuk 2 atau 3 anggota”. Jangka waktu pengembalian/angsuran selama 12 bulan dan berdasarkan kesepakatan antara peminjam dengan koperasi, jadi mau di angsurnya setiap hari/ setiap minggu/ setiap bulan. Nah,, kalau sudah ada kesepakatan nanti marketing kami akan datang ke rumah peminjam untuk mengambil angsurannya tetapi ada juga sih yang membayar langsung ke kantor”.18 Sistem pinjaman yang diberikan dari pihak Koperasi kepada anggota adalah sistem peminjaman yang tanpa bunga tetapi berupa jasa dengan adanya peminjaman dana tersebut ada dampak pengaruhnya bagi anggota. Pengaruhnya adalah cukup membantu anggota dengan adanya pinjaman dana dan dana tersebut dapat diputar lagi untuk menambah usaha mereka. Jenis usaha yang ada pada koperasi simpan pinjam adalah usaha mikro, kecil dan menengah. Dengan adanya permberdayaan dana koperasi melalui usaha mikro, kecil dan menengah memberikan dampak positif bagi masyarakat yang ingin mendirikan usaha dan mengentaskan kemiskinan yang berlarut-larut. Table 2 Jumlah Peminjam Koperasi Simpan Pinjam berdasarkan Sektor Usaha No 1 2 3 4 5 6
18
Jenis Usaha Konveksi Usaha Fusuy Nasi Goreng/Mie Goreng Warung Klontong Warung Makan Lain-lain (makanan ringan, gorengan, WC, Servis AC)
pempe,
Hasil Wawancara dengan bapak teguh (manajer koperasi) , 04 Juni 2013
Jumlah 96 69 45 83 68 26
50
Dengan persentase usaha mikro 30%, usaha kecil 60% dan usaha menengah 10%. Dari jumlah anggota 387 anggota yang sudah mengembalikan dana pinjaman yaitu 168 orang dan yang belum mengembalikan dana pinjaman 219 orang.
BAB IV ANALISIS KOPERASI JASA KEUANGAN (KJK) SIMPAN PINJAM DALAM PENINGKATAN PENGHASILAN ANGGOTA
Pada Bab ini penulis akan memaparkan tentang dampak program koperasi jasa keuangan simpan pinjam terhadap peningkatan penghasilan anggota di Kelurahan Duri Utara Tambora Jakarta-Barat. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis berikut data besar pinjaman yang diperoleh para anggota Koperasi yang mendapat pinjaman sangat bervariasi dilihat dari table dibawah ini:
Table 3 Data besar pinjaman yang diperoleh dari Program Koperasi Simpan Pinjam
Nama Anggota
Modal Awal
Pinjaman I
Pinjaman II
Pinjaman III
Masngali
1.500.000
1.500.000
2.000.000
4.000.000
Subur riyanto
10.000.000
5.000.000
12.000.000
10.000.000
Samiran
10.000.000
3.000.000
7.000.000
10.000.000
Mat cholik
1.000.000
1.000.000
1.500.000
3.000.000
Awang bin muri
1.500.000
1.000.000
2.000.000
-
Ana rosdiana
500.000
2.000.000
3.000.000
3.000.000
Syamsudin
10.000.000
3.000.000
3.000.000
5.000.000
Kholid
2.000.000
4.000.000
-
-
Suherman
2.500.000
2.000.000
2.000.000
-
51
52
1. Penjual Bubur Ayam Bapak Masngali (56 thn) adalah salah satu anggota Koperasi Simpan Pinjam yang sudah mendapatkan 3 (tiga) kali pinjaman. Pekerjaan yang dilakukannya yaitu seorang penjual bubur ayam yang berjualan dipinggir jalan yang tidak jauh dari rumanya.1Beliau mengetahui program KJK dari kelurahan. Awalnya beliau hanya mempunyai 1 gerobak, Beliau bergabung menjadi anggota ketika pertama kali koperasi berdiri yaitu tahun 2010 dengan mengisi formulir yang sudah disediakan oleh koperasi, memberikan foto copy KTP, foto copy kartu keluarga, membayar simpanan wajib sebesar Rp. 25.000 dan membayar simpanan pokok sebesar Rp. 100.000. Beliau mengajukan pinjaman untuk modal menambah membeli bahan baku dan membeli gerobak baru. Pinjaman yang pertama beliau mendapatkan Rp. 1.500.000,- pinjaman yang kedua Rp. 2.000.000,- pinjaman yang ketiga Rp. 4.000.000,-. Dengan pinjaman Rp. 4.000.000,- bapak Masngali mencicil sebesar 142.000/ minggu selama 9 bulan. Cicilan bapak Masngali kepada koperasi tinggal 481.000. usaha bapak masngali sudah berjalan dari tahun 2010 dengan modal awal sebesar Rp. 1.500.000 untuk membeli gerobak dan perlengkapan lainnya. “yaaa.. pinjaman yang ke tiga kali ini, apa ya buu,,,, lupa oh iya ini aku waktu itu daftar jadi anggota kasih foto copy KTP, KK, isi formulir dan bayar simpanan Rp. 100.000,- dan Rp. 25.000,-.yang pertama aku dikasih 1.500.000,- yang keduaaku dapet 2.000.000,- yang ini ketiga dikasih 4.000.000,-. Iya jadi kalo angsurang kita lancar bisa dikasih lebih 10.000.000,- juga dapet neng. Cicilan itu kan tergantung kita mau ambil jangka panjang atau pendek kalo aku itu mingguan, seminggu 142.000. tinggal 1 kali cicilan lagi aku Rp. 481.000,- yah kebanyakan pere nya kebanyakan pulang kampung tapi aku bayarnya dobelsi kan uangnya bisa buat nolong orang lain tapii itu bagi akuuu, gak tau kalo orang lain. Aku
1
Observasi pada tanggal 19 agustus 2013
53
waktu itu mulai jualan tahun 2010 kalo gak salah modal pertama 1.500.000 buat beli gerobak sama yang lainnya deh”.2 Bapak masngali membeli bahan untuk berjualan seperti bawang goreng di kampungnya di Cirebon karena harga bawang goreng di kampung jauh lebih murah dibandingkan harga di Jakarta. Penghasilan kotor bapak masngali sebelum mengikuti program simpan pinjam yaitu ± Rp. 500.000 Penghasilan kotor bapak Masngali saat ini ±Rp. 1.000.000,- / hari jika dagangnya ramai dengan pembeli. tetapi jika sepi pembeli pendapatan kotornya ± Rp. 650.000,- / hari. Pendapatan bersih ± Rp. 350.000,-. Bapak Masngali berjualan bubur ayam 1 hari 2 kali pada jam 07.00 s.d jam 10.00 dan jam 14.00 s.d jam 17.00. Dari hasil berjualan bubur ayam bapak masngali dapat membiayai hidup keluarga, dapat membayar cicilan koperasi, dapat membangun rumah di kampung dan saat ini bapak masngali mempunyai kontrakan 4 kamar seharga Rp. 300.000 – Rp. 350.000. bapak Masngali ingin mengembangkan usahanya kembali dengan menambah gerobak dan anak buah.. “kan namanya kita ditolongin itu juga kan bukan uang mereka uang pemerentah jadi kalo kita gak bayar kan dianya ditegor juga jadi saya ngerasa ditolongin yah harus yang baik jangan ngeberakin dia gitu, kan Alhamdulillah sih penghasilan aku Rp. 1.000.000,-/hari itu kalo rame, kalo sepi sekitar Rp. 650.000,- /hari itu kotor neng, kalo bersihnya Rp. 350.000,- lah kan aku jualan sehari 2 kali neng pagi jam 07.00 s.d jam 10.00 siang jam 14.00 s,d jam 17.00”.3 “iyaaaa.. pasti neng dari jualan aku bisa biayain hidup, cicilan koperasi juga lagi berjalan, yaaa Alhamdulillah bisa bangun rumah di kampong abis Rp. 100.000.000,- aku juga ada kontrakan di gang sebelah 4 kamar atas bawah yang atas Rp. 300.000,- yang bawah Rp. 350.000,-. Kesana aja neng kalo mau liat deket kok (sambil menunjukan arah).4
2
Hasil wawancara dengan bapak masngali, jakarta 19 agustus 2013 Hasilwawancara dengan bapak masngali, jakarta 19 agustus 2013 4 Hasil wawancara dengan bapak masngali, jakarta 19 agustus 2013 3
54
Bapak Masngali tidak pernah telat dalam membayar cicilan sehingga beliau tidak tahu sanksi apa yang diberikan jika telat membayar cicilan. Karena beliau menganggap jika sudah ditolong oleh Koperasi dan beliau sadar untuk membayarnya. Selama bapak masngali menjadi anggota belum ada kendalanya tetapi hanya terhambat dalam proses pencairan dana pinjaman oleh koperasi kepada anggota. Sebelum mengikuti program simpan pinjam usaha bapak masngali terbilang biasa-biasa saja bahkan pelanggannya pun hanya sedikit, penghasilannya pun hanya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya anak dan tagihantagihan lainnya. Dibandingkan dengan sekarang ini sudah dibilang cukup lebih. Saat ini usaha bapak masngali berjalan dengan lancar dan maju. Jika dalam persentase keuntungan bapak masngali saat ini dibandingkan sebelum mengikuti program simpan pinjam KJK ini yaitu sebesar 25%. Bapak masngali tidak pernah mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan oleh pengurus koperasi tetapi jika rapat anggota tahunan (RAT) yang diadakan 1 tahun sekali bapak masngali pernah diundang kegiatan RAT tersebut dan itupun hanya 1 kali ketika pertama kali menjadi anggota. Harapan bapak masngali kepada koperasi simpan pinjam agar koperasi simpan pinjam dapat meminjamkan dana yang lebih besar untuk menambah modal para pedagang di kelurahan duri utara khususnya.
2. Penjual Nasi Goreng Bukan hanya bapak Masngali yang sudah mendapat pinjaman tiga kali, bapak Subur (42 thn) penjual nasi goreng. Bapak Subur sudah meminjam sejak adanya PPMK hingga sekarang Koperasi. Ketika PPMK diganti menjadi koperasi
55
beliau mendapat tawaran dari manajer koperasi (Bpk. Teguh) yang kebetulan salah satu pengelola PPMK sebelumnya, untuk menjadi anggota koperasi. Beliau meminjam ketika masih berbentuk PPMK Dari pinjaman Rp. 500.000,-, Rp. 1.500.000,- , Rp. 5.000.000,- , Rp. 12.000.000 pinjaman sekarang Rp. 10.000.000 cicilan yang dibayar bapak subur Rp. 1.133.500,-/ bulan. Awal memulai usaha bapak subur pada tahun 2005 dengan modal awal Rp. 10.000.000 untuk membeli gerobak dan menyewa rumah. “saya itu dari jamanPPMK terus kan PPMK diganti Koperasi jadi saya gak ngusulin dari awal di tawarin aja waktu itu sama pak teguh yauda saya mah mau aja lumayan kan buat nambah modal saya, saya waktu itu tuh dari pinjaman 500.000 ,1.500.000, 5.000.000,12.000.000 juga saya pernah dikasih mba tapi uda lunas nah sekarang saya lagi nyicil pinjaman yang Rp. 10.000.000. saya cicilannya ngambil yang bulanan 1.133.500,-/ bulan (sambil menyodorkan air minum). Tahun 2005 itu saya pertama usaha modal 10.000.000 untuk beli gerobak dan ngontrak rumah aja”.5 Sebelum meminjam di koperasi bapak subur sudah berjualan nasi goreng tetapi rumah masih mengotrak dan hanya berjualan nasi goreng saja tetapi setelah meminjam dana koperasi bapak subur mempunyai 6 buah gerobak nasi goreng dan warung sembako yang menyediakan bahan-bahan untuk berjualan nasi goreng seperti nasi,telor, minyak sayur, kerupuk, kwetiau, mie kering, bumbu, udang kering, sasa, garem, cuka, plastik item dan putih karet, kertas bungkus dan kecap. Sama halnya dengan bapak masngali bapak subur pun tidak pernah telat membayar membayar cicilan sehingga beliau tidak tahu sanksi apa yang didapat jika tidak membayar cicilan.Harapan bapak Subur kepada koperasi agar koperasi bisa meminjamkan dana lebih besar lagi dengan bunga yang kecil. “sebelum minjem juga saya udah jualan nasi goreng, abis saya pinjem di koperasi saya punya 6 gerobak dan warung sembako mba. Kalo kita ngandelin Cuma dari gerobak mah mba gak bakal maju jadinya saya 5
Hasil wawancara dengan bapak subur riyanto, jakarta 20 agustus 2013
56
nyediain barang-barangnya juga justru ini yang lebih banyak untungnya kaya telor, minyak, kerupuk, kwetiau, mie kering, bumbu, udang kering, mecin, garem, cuka, plastic item dan putih, karet, kertas bungkus, dan kecap. Harapan saya sih, maunya koperasi ngasih pinjamannya gede mba bungan nya juga kecil”.6
Bapak subur tidak bisa memastikan berapa penghasilannya perhari, Karena menurut beliau gerobak tidak bisa dipastikan penghasilannya.Tetapi untuk sewa gerobak nasi gorengan saja yaitu Rp. 9.000/gerobak/hari belum termasuk kebutuhan untuk berjualan nasi goreng seperti bihun, mie, telor dll.Sebelum mengikuti program koperasi penghasilan bapak subur Rp. 50.000/hari untuk sewa gerobak dan nasi putih 5 liter. Setelah mengikuti program ini penghasilan Bapak subur mendapat setoran dari satu gerobak Rp. 400.000/hari sudah termasuk kebutuhan berjualan tetapi tergantung dari banyaknya kebutuhan yang mereka ambil. Jika dalam satu hari semua gerobak bapak subur berjualan makan bapak subur mendapatkan Rp. 2.400.000/ hari. Tetapi dari warung sembako pun tidak bisa dipastikan berapa penghasilannya perhari. Pengeluaran harian bapak subur untuk kebutuhan beliau sendiri Rp. 70.000/ hari karena bapak subur tinggal di Jakarta sendiri keluarganya berada di kampung. Saat ini selain mempunyai usaha gerobak nasi goreng dan sembako, beliau juga mempunyai kontrakan 5 pintu 1 tahun Rp. 4.500.000,- . saat ini langganan warung bapak subur sebanyak 50 orang. “pengeluaran saya paling 70.000 sih mba perhari Cuma buat makan dan beli rokok paling kalo keluarga kan di kampung paling ngirimin satu bulan sekali atau kalo ada yang mau pulang satu kampung saya nitip. kaloo…gerobak dan sembako itu saya gk bisa pastiin berapa karena kalo gerobak tar yang 1 jualan yang 1 pere, tapi biasanya dari 1 gerobak setorannya 400.000 uda lengkap sama lainnya. Paling kalo sewa gerobak sih per hari 9.000 belom termasuk mie, bihun, telor yang lainnya deh. Dulu sih paling dapetnya 50.000 dari satu gerobak sehari karena kan dulu itu saya Cuma sediain nasi putih doang. Kontrakan juga punya noh disono 6
Hasil wawancara dengan bapak subur riyanto, Jakarta 20 agustus 2013
57
ada 5 pintu 1 tahun 4.500.000 lumayan deh buat nambah-nambah. Sekarang sih yang belanja disini ada 50 orang mba”.7 Saat ini usaha bapak subur terbilang maju dibandingkan sebelum meminjam di koperasi simpan pinjam. Kemajuan usaha bapak subur setelah mengikuti program simpan pinjam naik hingga 20% dari sebelum meminjam dikoperasi simpan pinjam. Bapak subur pernah mendapat undangan untuk pelatihan tetapi beliau tidak datang karena berjualan. Sanksi yang diberikan oleh koperasi jika tidak dapat membayar berupa teguran. “kalo sih kalo dibilang maju Alhamdulillah maju deh. Kira-kira naik 20% deh mba setelah ikut koperasi. Pelatihan waktu itu pernah diundang tapi saya nggak ikut karena jualan, saying kayanya kalo nggak jualan. Kalo sanksi sih kayanya Cuma tegorannya aja sih mba, biasanya saya nggak bayar kalo pulang kampung tapi tar pas dating saya bayarnya dobel”.8
3. Usaha Jasa Konveksi Bapak Samiran (39 thn) mempunyai usaha jasa konveksi. Beliau meminjam di koperasisiimpan pinjam pada awal ketika koperasi berdiri yaitu tahun 2010. Beliau sudah meminjam tiga kali yang pertama Rp. 3.000.000,- yang kedua Rp. 7.000.000,- yang ketiga Rp. 10.000.000,- dengan cicilan 1.115.000/ bulan selama 12 bulan. Sebelum meminjam bapak samiran sudah menjalani usaha jasa konveksi tetapi beliau kekurangan modal setelah mendapat pinjaman bapak samiran dapat mengembangkan usahanya dibidang jasa konveksi. Saat ini bapak samiran mempunyai mesin jahit 13 buah. Awal usaha bapak samiran pada tahun 2009 dengan Modal awal sebesar Rp. 10.000.000 untuk membeli mesin jahit dan obras.
7
Hasil wawancara dengan bapak subur riyanto, Jakarta 20 agustus 2013 Hasil wawancara dengan bapak subur riyanto, Jakarta 20 agustus 2013
8
58
“saya itu dulu pinjem pas pertama koperasi baru ada tahun 2010an deh kayanya. Saya udah pinjem yang ketiga kalinya ini, yang pertama Rp. 3.000.000,- kedua Rp. 7.000.000 terus yang ketiga Rp. 10.000.000. saya ngambil cicilan yang 12 bulan jadi perbulan ini Rp. 1.115.000. Ooohhhh… gak mba saya sebelum minjem juga uda buka usaha ini tapi waktu itu ada koperasi yang mau minjem saya coba gabung jadi anggota terus minjem kebetulan waktu itu juga saya kekurangan modal. Sekarang Alhamdulillah saya punya mesin 13, 13 itu uda termasuk mesin jahit dan mesin obras tahun 2009 pertama buka usaha dengan modal pertama kali 10.000.000 buat beli mesin sampe jual tanah dikampung”. 9 Bapak samiran mengetahui program simpan pinjam dari tetangga, bahwa siapa saja warga kelurahan duri utara jika mempunyai usaha dan kekurang modal bisa meminjam dana di koperasi. Sebelum mengikuti program simpan pinjam ini penghasilan kotor bapak samiran Rp. 6.000.000 – Rp. 8.000.000/ minggu. Saat ini Penghasilan kotor bapak samiran yaitu Rp. 8.000.000- Rp. 10.000.000/ minggu itu sudah termasuk gaji karyawan dan operasional. Gaji karyawan bapak samiran yaitu Rp. 1.000.000/orang per minggu. Saat ini jumlah karyawan bapak samiran yaitu 7 orang. Pengeluaran harian keluarga bapak samiran 80.000/hari. Menurut bapak samiran kendala yang dialami yaitu dalam proses pencairan dana cukup lama sehingga dana tidak dapat diharapkan dengan cepat. Sebelum mengikut progam simpan pinjam ini bapak samiran kekurang modal tetapi setelah mengikuti program simpan pinjam usaha jasa konveksi bapak samiran cukup berkembang. “ebelum ikut program ini penghasilan saya dari usaha yah paling 6.000.000 – 8.000.000/ minggu deh. Sekarang Alhamdulillah penghasilan saya kira-kira seminggu itu 8.000.000 – 10.000.000 lah paling sedikit itu kotor mba kan dibagi-bagi gaji karyawan sama operasionalnya. Gaji karyawan itu seminggu bisa 1.000.000/ orang. Karyawannya ada 7 orang sekarang. Kendalanya sih paling pas pencairannya ada, adalah bedanya sebelum mengikuti program ini saya kekurangan modal setelah ikut koperasi mulai berkembang sampe sekarang deh”.10 9
Hasil wawancara dengan bapak samiran, Jakarta 20 agustus 2013 Hasil wawancara dengan bapak samiran, Jakarta 20 agustus 2013
10
59
Dari hasil usahanya bapak samiran dapat membeli motor, membayar les kedua anaknya dan membiayai kehidupan rumah tangganya. Saat ini bapak samiran mempunyai 10 buah mesin jahit dan 3 buah mesin obras. Jika keuntungan diitung dalam persen bapak samiran mendapat keuntangan 20% dari usahanya setelah mengikuti program simpan pinjam ini. Menurut bapak samiran koperasi tidak pernah mengadakan kegiatan pelatihan tetapi dalam kegiatan RAT bapak samiran pernah diundang yaitu satu tahun sekali. Sanksi yang diberikan oleh koperasi jika ada yg tidak membayar berupa teguran. Harapan bapak samiran terhadap koperasi yaitu agar koperasi dapat menambahkan modal pinjaman.
4. Penjual Ayam Goreng Lain halnya bapak mat cholik penjual ayam goreng. Beliau meminjam dikoperasi tahun 2011, pada saat itu beliau mengetahui program ini dari kelurahan setempat.
beliau
meminjam
dana
koperasi
untuk
menambah
modal
usahanya.Awalnya usaha bapak cholik terbilang biasa saja, pelanggannya pun sedikit. Dengan Pinjaman pertama Rp. 1.000.000,- yang kedua Rp. 1.500.000,dan yang ketiga Rp. 3.000.000,- dengan cicilan ± 200.000/ bulan selama 1 tahun Tetapi menurut beliau dana yang diberikan oleh koperasi kurang untuk memajukan usahanya sehingga beliau meminjam kembali ke tempat lain. Harapannya untuk koperasi yaitu koperasi dapat memberikan fasilitas yang baik dan lancar. Usaha bapak mat cholik sejak tahun 2010 dengan Modal pertama bapak mat cholik Rp. 1.000.000 “gua waktu itu pinjem dikoperasi tahun 2011 biasa untuk modal. Yang pertama itu gua dapet Rp. 1.000.000,- yang kedua Rp. 1.500.000,- terakhir Rp. 3.000.000,- yang keempat belom orang itu juga lama emang cepet ngasihnya mikir mikir juga itu dia ngasihnya takut kita nggak bayar eh
60
ujung-ujungnya mah banyak yang nggak bayar. Ahhh… apaan dana yang dikasih kurang mangkanya gua pinjem lagi selain ke koperasi. Yah… harapan gua sih koperasi dapat memberikan fasilitas yang lebih baik dan lancar. Dulu gua tahun 2010 modalnya pertama kali 1.000.000”.11
Pengeluaran bapak mat cholik Rp. 50.000/hari untuk biaya anak ke sekolah karena jika makan keluarga bapak mat cholik terkadang mengambil dari dagangannya. Kendala yang dialamii bapak mat cholik ketika menjadi anggota yaitu pencairan dana yang dilakukan oleh koperasi lama sehinggan dananya tidak dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Penghasilan bapak mat cholik sebelum mengikuti program simpan pinjam Rp. 150.000- Rp. 200.000an/hari. Setelah mengikuti program simpan pinjam ini penghasilan bapak mat cholik Rp. 200.000 – Rp. 300.000/hari tapi dipotong kebutuhan anak penghasilan bersihnya hanya Rp. 200.000/hari. Keuntungan bapak mat cholik
setelah mengikuti
program ini yaitu dari hasil berdagang bapak mat cholik dapat membiayai kehidupan keluarga dan membayar cicilan koperasi. “pengeluaran perhari 50.000 lah paling buat jajan anak doang. Kendala yang dialami paling lama aja cairnya. Sebelum ikut program ini penghasilannya paling 150.000-200.000. setelah mengikuti program ini bermacem-macem bervariasi dagang mana bisa ditentuin paling 200.000300.000 per hari lah itu kan masalahnya buat jajan bocah lah apalah yah paling 200.000 bersih lah. Nabung kita tetep nabung dikoperasi kan ada simpanan wajib dan simpanan pokok. Keuntungan setelah mengikuti program ini yah nggak bisa kebeli apa-apa orang dipinjeminnya sedikit, paling buat biaya hidup dan bayar cicilan koperasi aja”.12 Menurut bapak mat cholik usaha yang dijalankan saat ini terbilang sudah bagus hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya pelanggan bapak mat cholik. Jika dihitung keuntungan dalam persen menurut bapak mat cholik usahanya hanya naik 15% dr sebelum mengikuti program simpan pinjam ini. Menurut bapak mat 11
Hasil wawancara dengan bapak mat cholik, Jakarta 20 agustus 2013 Hasil wawancara dengan bapak mat cholik, Jakarta 20 agustus 2013
12
61
cholik koperasi tidak pernah mengadakan pelatihan tetapi jika RAT pernah diundang. Sanksi yang diberikan koperasi jika tidak membayar menurut bapak mat cholik berupa teguran berupa surat ataupun secara lisan. Harapan bapak mat cholik kepada koperasi agar koperasi dapat berjalan bagus dan baik dan didahulukan terlebih dahulu peminjam masyarakat kelurahan duri utara, berjalan baik seperti dulu. “usahanya sih Alhamdulillah sekarang lebih bagus aja. Keuntungan dalam persen paling 15% nan deh. Mana dapet bagi hasil aja nggak tau, nggak pernah ada pelatihan gitu kalo rapat tahunan (RAT) ada, ah tapi buat apa kalo rapat doang hasilnya mah nggak dapet, makan mah dapet disitu paling ngeriung dikelurahan. Sanksinya yah paling dikasih tegoran aja kadang pake surat kadang marketingnya langsung dateng. Harapannya yah berjalan baik bagus gitu kan untuk masyarakat duri utara khususnya jangan orang luar mulu berjalan baik lancar kaya dulu”.13
5. Jasa Servis Air Conditioner, Kulkas, Mesin Cuci Bapak suherman salah satu anggota koperasi simpan pinjam. Beliau mempunyai usaha bernama mandiri teknik yang berjalan dibidang jasa servis (AC, kulkas, mesin cuci dll). Tempat usahanya (bengkel) terletak cukup jauh dari rumahnya, dulunya bapak suherman membuka usahanya dirumah tempat tinggalnya tetapi saat ini bapak suherman sudah membuka tempat usaha lagi yang tempatnya cukup jauh dari rumahnya.14 Bapak suherman mengetahui program simpan pinjam dari kelurahan melalui sosialisasi yang diadakan oleh kelurahan. Beliau adalah salah satu anggota lama PPMK pada tahun 2005 dan setelah berubah menjadi koperasi bapak suhermas ikut kembali dalam program ini. Karena alasan keterbatasan modal usaha pada saat itu maka bapak suherman ikut kembali dalam program ini. Pada 13
Hasil wawancara dengan bapak mat cholik, Jakarta 20 agustus 2013 Observasi pada tanggal 13 september 2013
14
62
saat masih menjadi PPMK bapak suherman sudah mendapat pinjaman Rp. 2.000.000 kemudian saat sudah menjadi koperasi bapak suherman mendapat pinjaman kembali dua kali sebesar Rp. 2.000.000 dan Rp. 2.000.000 yang saat ini pinjaman beliau sudah lunas kepada koperasi dan belum meminjam kembali jadi bapak suherman sudah mendapat 3 kali pinjaman. Pengeluar harian bapak suherman 60.000/hari untuk jajan anak sekolah dan beli makan keluarga. Kendala yang dialami bapak suherman saat meminjam proses pencairan dana yang lama. Bapak suherman membuka usaha pada tahun 2005 dengan modal awal Rp. 2.500.000 untuk keperluan membeli perlengkapan usaha. “tau koperasi dari kelurahan sosialisasi.dari kapan yah yang pertama deh PPMK itu tahun berapa yah?? PPMK 2005 deh kalo nggak salah terus pas koperasi 2010 deh tuh. PPMK 2.000.000 nah koperasi tahun 2010 kalo nggak salah 2.000.000, 2.000.000 sekarang mah uda lunas nggak pinjam lagi. Pengeluaran sih paling 60.000 deh buat jajan anak sekolah dan masak istri aja. Kendala yang pernah dialami paling pencairannya doang lama. Usaha saya dari tahun 2005 dengan modal 2.500.000 dulu”.15 Sebelum mengikuti program simpan pinjam ini penghasilan bapak suherman Rp. 50.000 – Rp. 100.000 karena sebelum meminjam dikoperasi alatalat perlengkapan untuk bekerja terbatas sehingga menghambat dalam usaha dan sebelum mengikuti program ini bapak suherman bekerja sendiri belum mempunyai karyawan. Setelah mengikuti program ini penghasilannya ± Rp. 400.000/hari itu penghasilan kotor penghasilan bersihnya Rp. 200.000. biasanya bapak suherman memberikan tariff untuk cuci preon AC Rp. 50.000, servis AC Rp.250.000 dll tergantung tingkat kesulitan dan alat-alat kebutuhan yang diperlukan dalam proses servis. Keuntungan bapak suherman dari usaha jasa servisnya dapat membiayan hidup keluarga, punya 2 motor, peralatan untuk usaha 15
Hasil wawancara dengan bapak suherman, Jakarta, 13 sepember 2013
63
bertambah, membayar cicilan koperasi yang saat ini sudah lunas dan usahanya saat ini berjalan dengan baik dan sudah mempunyai karyawan 2 orang. “penghasilan saya sebelum ikut koperasi paling 50.000-100.000/hari kecil dulu mah perlengkapan kerjanya sedikit jadi servisnya sebatas perlengkapan yang ada aja menghambatkan itu dulu juga saya masih kerja sendiri. Penghasil setelah ikut program ini kan nggak jelas yah neng kalo itu mah, yah kalo Cuma nyuci preon ac 50.000, kalo service ac 250.000. kan kalo service mah nggak setiap hari ada. Kalo tiap hari paling nyuci ac. Paling 400.000/hari itu kotor, 200 lah bersihnya. dari hasil usaha saya dapat membiayai hidup keluarga, punya motor 2 saya dan istri, peralatan kerja bertambah, bisa bayar cicilan koperasi tapi sekarang udah lunas, usahanya sekarang Alhamdulillah baik dan sekarang uda punya 2 karyawan”.16
Keuntungan bapak suherman dalam persen meningkat sebesar 30% dari sebelum mengikuti program ini. Bapak suherman menyatakan bahwa koperasi tidak pernah mengadakan pelatihan apapun dan beliaupun tidak ikut dalam kegiatan pelatihan yang diadakan koperasi. Menurut beliau koperasi memberikan tegoran berupa surat kepada yang tidak membayar cicilan. Harapan bapak suherman kepada koperasi agar koperasi dapat berkembang beliau pernah ingin mengajukan pinjaman kembali tetapi koperasi tidak meminjamkan lagi dalam jumlah yang besar. “kalo dalam persen naek 30%lah kayanya. Pelatihan nggak tau sih saya nggak pernah ikut. Sanksinya kalo yang nggak bayar tegoranpaling dikirim surat gitu yang nggak bayar. harapannya sih koperasi yah bisa berkembang. Kemarin mau pinjam tapi katanya koperasi tidak meminjamkan dalam jumlah yang besar sekarang”.17
16
Hasil wawancara dengan bapak suherman, Jakarta, 13 sepember 2013 Hasil wawancara dengan bapak suherman, Jakarta, 13 sepember 2013
17
64
6. Penjual Mie Ayam Bapak Awang (36 Thn ) seorang penjual mie ayam. Beliau berjualan di depan rumahnya di atas selokan (got) dengan bermodalkan 1 buah gerobak mie ayam.18 Beliau menjadi anggota koperasi sejak pertama koperasi berdiri tahun 2010 pada saat PPMK bapak awang belum menjadi anggota, Beliau mendapat informasi tentang koperasi dari permberitahuan yang diberikan oleh kelurahan lalu bapak awang mengajukan pinjaman kepada pengelola koperasi dengan persyaratan fotocopt KTP, fotocopy KK, membayar simpan pokok dan simpanan wajib yang nominalnya bapak awang sudah lupa. Alasan bapak awang meminjam di koperasi karena menurut beliau jika program yang diadakan pemerintah pasti persyaratan mudah dan cicilannya pun ringan jadi untuk menambahkan modal usahanya bapak awang mengajukan pinjaman ke koperasi simpan pinjam tersebut. Bapak awang sudah mendapat dua kali pinjaman, pinjaman yang pertama sebesar Rp. 1.000.000 selama 9 kali angsuran pinjaman yang kedua Rp. 2.000.000 dengan cicilan Rp. 106.000/minggu selama Sembilan bulan cicilan bapak awang saat ini masih berjalan. Bapak awang membuka usaha mie ayam pada tahun 2010 dengan modal awal Rp. 1.500.000 untuk membeli gerobak dan perlengkapan lainnya. “tau dari kelurahan, yah lewat pemberitahuan lurah aja ke warga. Saya lewat pengelola, Persyatannya KTP dan Kartu Keluarga, terus ada simpanan wajib dan simpanan pokok Saya lupa nominalnya. dari pertama aja, uda berapa tahun yah tahun 2010 yah. Waktu PPMK belum ikut pas koperasi baru ikut. alasannya yah dia kan program pemerintah, pinjaman mudah yah buat nambah usaha aja. pertama dapet 1.000.000 selama 9 kali angsuran, lupa berapa cicilannya. Sekarang yang kedua kali dapet 2.000.000 cicilan perminggu 106.000 selama 9 bulan, sekarang cicilannya masih berjalan sisa 3 bulan lagi lah cicilannya. Jualan itu saya dari tahun 2010 modalnya dulu 1.500.000 dan keperluan lain aja”.19
18
Observasi pada tanggal 22 november 2013 Hasil wawancara dengan bapak awang bin muri, Jakarta 22 november 2013
19
65
Pengeluaran harian bapak awang Rp. 30.000 perhari. Kendala yang dialamai bapak awang pada saat meminjam adalah dalam proses pencairan dana yang cukup lama selama 2-3 bulan setelah kita mengajukan pinjaman. Sebelum meminjam dikoperasi usaha bapak awang meningkat tetapi setelah meminjam usahanya sedang menurun. Sebelum mengikuti program simpan pinjam penghasilan bapak awang Rp. 100.000/hari tetapi saat ini usahanya sedang sulit dan penghasilannya menurun hanya ± Rp. 50.000/hari karena saingan yang banyak sehingga pelanggan bapak awang berpindah untuk membeli mie ayam di tempat lain. Keuntungan yang didapat oleh bapak awang yaitu dapat membiayai hidup dan dapat membayar cicilan. “pengeluaran sehari paling 30 yah. persyatannya mudah yah kendalanya paling pencairannya lama aja, kadang pencairannya bisa 2 bulan-3 bulanan lah. kalo untuk itu mah susah yah, waktu itu sih meningkat tapi sekarang-sekarang ini mah lagi menurun gitu. sebelum ikut koperasi sih penghasilannya 100.000perhari tapi kalo sekarang sih yaitu yg saya bilang lagi sulit jualannya yaaa.. paling 50 perhari kan saingannya banyak sekarang. euntungannya yaaah bisa membantu penambahan modal gitu, yah sangat membantu banget gitu dalam kalangan usaha gitu. Alhamdulillah sih dari usaha biaya hidup ada, cicilan kebayar”.20 Hasil usaha bapak awang saat ini yaitu belum stabil yang artinya masih naik turun belum berkembang. Ketika ditanya keuntungan dalam persen bapak awang mengatakan bahwa usahanya saat ini mengalami penurunan karena banyak saingan. Untuk kegiatan pelatihan bapak awang belum pernah mendapatkan undang kegiatan pelatihan tetapi hanya sekedar undangan untuk rapat anggota saat kegiatan itu semua anggota diundang. Sanksi yang berikan koperasi untuk yang telat membayar berupa teguran dari koperasi. Harapan beliau untuk koperasi agar koperasi cepat dalam pencairan dananya. 20
Hasil wawancara dengan bapak awang bin muri, Jakarta 22 november 2013
66
“yah kalo hasil sih itu kan artinya ada naik turun aja mba, yah masih gitugitu aja sih mba. yah kalo sekarang malah turun karena mungkin banyak saingan mba sekarang. kalo rapat suka diundang tapi untuk pelatihanpelatihan keuangan nggak sampe situ sih mba. Kalo rapat anggota sih biasanya 1 tahun sekali, semua anggota diundang dalam rapat anggota. kalo rapat suka diundang tapi untuk pelatihan-pelatihan keuangan nggak sampe situ sih mba. Kalo rapat anggota sih biasanya 1 tahun sekali, semua anggota diundang dalam rapat anggota. menurut saya, yang dinamakan koperasi dalam pencairannya cepat jadi kalo kita butuh mendesak bisa membantu”.21
7. Penjual Es Buble Ibu ana rosdiana (36 tahun) seorang ibu rumah tangga mempunyai 1 orang anak. Beliau membuka usaha es buble didepan rumahnya yang berada didalam gang. Suaminya seorang karyawan konveksi dan ibu ana sendiri yang bergabung untuk menjadi anggota koperasi. Awal mengetahui program ini ibu ana diberitahukan oleh kelurahan melalui sosialisasi. Ibu ana adalah salah satu dari peminjam dana PPMK yang saat ini diganti dengan koperasi, pada saat berubah menjadi koperasi ibu ana mengajukan kembali untuk menjadi anggota dan mengusulkan untuk mendapatkan pinjaman kembali dengan simpanan wajib Rp. 25.000 dan simpanan pokok yang nominalnya ibu ana sudah lupa. Ibu ana meminjam dana dikoperasi untuk membuka usaha karena awalnya ibu ana belum membuka usaha hanya mengandalkan gaji dari suami, kemudian setelah mendapat pinjaman dari koperasi ibu ana membuka usaha es dan kopi didepan rumah untuk menambah penghasilannya. Ibu ana sudah mendapat pinjaman ketika masih berbentuk PPMK pertama Rp. 500.000 dengan cicilan Rp. 25.000/minggu, kedua Rp. 1.000.000, pinjaman ketiga Rp. 2.000.000 sudah berbentuk koperasi dengan cicilan 80.000/minggu, Rp. 3.000.000, Rp. 3.000.000 yang saat ini cicilan ibu ana
21
Hasil wawancara dengan bapak awang bin muri, Jakarta 22 november 2013
67
sudah lunas. Pengeluaran ibu ana perhari Rp. 50.000 untuk biaya jajan anak dan makan. Beliau mengatakan bahwa saat ini tidak menemukan kendala apapun dalam proses peminjaman atau biayanya. Perbedaan yang dialami sebelum mengikuti program ini yaitu biasanya ibu ana selalu mengandalkan penghasilan suami untuk kebutuhan sehari-harinya tetapi saat ini ibu ana bisa lebih mandiri karena usahanya. Ibu ana membuka usaha pada tahun 2007 dengan modal Rp. 500.000 untuk membeli keperluan berjualan. “tau program ini dari kelurahan dikasih sosialisasi,.3 tahun, dari jamannya PPMK aku. Kita ngajuin dari awal lagi nabung dulu ke koperasi. Simpanan wajib 25.000 dan simpanan pokok lupa saya. untuk buka usaha aja. aku kan dari jaman PPMK yah, pertama 500.000 nah itu uda lama banget cicilannya Cuma 25.000/ minggu, kedua 1.000.000, 2.000.000 nah ini baru pas koperasi cicilannya 80.000/minggu, 3.000.000, 3.000.000 dah tuh dari koperasi cicilannya 3.000.000 itu 117.000/minggu selama 8 bulan Sekarang uda selesai cicilannya. pengeluaran 50.000. nggak ada kendalanya sih yah. kalo dulu kan apa apanya dari suami, ngandelin gaji suami. Sekarang Alhamdulillah lebih baik ada koperasi yah tertolong lah ada modal dan ketutup aja dengan ada usaha dirumah. Pertama jualan saya yang dipinjemin dana dari PPMK tahun 2007 dikasih 500.000 buat beli keperluan jualan aja”.22
Sebelum mengikuti program ini ibu ana belum mempunyai penghasilan apapun beliau hanya mengurus anak dan rumah tangga. Setelah mengikuti program ini penghasilan ibu ana ± Rp. 40.000/hari. Keuntungan ibu ana setelah mengitkuti program ini yaitu dapat membayar cicilan, nutupin kekurang, bisa membeli frezze, dan kebutuhan-kebutuhan anak seperti jajan anak tidak mengandalkan penghasilan suami lagi. Hasilnya usaha ibu ana saat ini berjalan,dan
berharap
koperasi
memberikan
pinjamanya
kembali
untuk
mengembakan usahanya. Usaha ibu ana mendapat keuntungan 100% hal ini ditandai sebelum mengikuti koperasi ibu ana belum mempunyai usaha tetapi saat 22
Hasil wawancara dengan ibu ana, Jakarta 22 november 2013
68
ini ketika sudah mendapat pinjaman dari koperasi penghasilan ibu ana naik 100% tetapi untuk biaya hidup dan kebutuhan-kebutuhan lain ibu ana masih mengandalkan penghasilan suami . Menurut ibu ana koperasi tidak pernah mengadakan kegiatan pelatihan tetapi hanya kegiatan RAT yang diadakan satu tahun sekali. Sanksi yang diberikan jika tidak membayar cicilan yaitu berupa tegoran dari koperasi. Harapan ibu ana untuk koperasi yaitu agar koperasi berjalan dengan lancar tidak ada yang nunggak jadi gampang untuk meminjam kembali. “nggak punya penghasilan, sebelum pinjem dana kan saya belom jualan. penghasilan saya sih paling berapa sih es dan kopi per hari 40.000 lah. keuntungannya sih bisa buat nutupin kekurangan, bisa beli frezzer, jajan anak-anak juga lah Nggak ngandelin suami jadi. usaha Alhamdulillah masih jualan, maunya sih usahanya dikembangin lagi kalo dikasi modal lagi. jelas naek 100% mba. Dulu nggak jualan sekarang jualan pelatihan gitu kayanya nggak ada deh, paling pertemuan rapat anggota pernah ikut. ditegor aja kayanya deh mbak. semoga koperasi lancarlancar aja. Sekarang banyak yang nunggak jadi sulit untuk pinjam”.23
8. Pengusaha Warung Tegal (WARTEG) Bapak syamsudin (46 tahun) beliau dan istri mempunyai usaha WARTEG yang berada di samping kelurahan duri utara depan jalan raya dan dibelakang kelurahan duri utara.24Bapak syamsudin mengetahui program simpan pinjam ini dari kelurahan. Beliau menjadi anggota sejak pertama koperasi terbentu tahun 2010 untuk menambah modal usaha akhirnya pinjam dikoperasi. Bapak syamsudin sudah mendapatkan 3 kali pinjaman, pertama Rp. 3.000.000, Rp. 3.000.000 dan Rp. 5.000.000 dengan cicilan 530.000/bulan yang saat ini sudah lunas cicilannya. Bapak syamsudin membuka usaha pada tahun 2009 dengan modal Rp. 10.000.000 untuk sewa tempat dan kepeluan usaha.
23 24
Hasil wawancara dengan ibu ana, Jakarta 22 november 2013 Observasi pada tanggal 22 november 2013
69
Kendala yang dialami bapak syamsudin yaitu pencairan lama dalam proses peminjaman. Sebelum mengikuti program ini usaha bapak syamsudin hanya satu setelah mengikuti program ini usaha bapak syamsudin menjadi dua. Penghasilan bapak syamsudin sebelum mengikuti program ini tidak jauh beda dengan penghasilan yang sekarang saat ini setelah mengikuti program ini penghasilan bersih bapak syamsuidn Rp. 1.000.000/minggu untuk 1 warung karena bapak syamsudin mempunyai 2 usaha WARTEG maka bapak syamsudin medapat Rp. 2.000.000/ minggu. Keuntungan yang dirasakan bapak syamsudin yaitu dapat membiayai hidup,membayar cicilan koperasi, usaha berkembang dan aset bertambah punya rumah dua yang ditempatin saat ini dan dikontrakan satu di beda RW tempatnya dan dapat membeli motor. “selama 3 tahun yah 3 kali. Pertama 3.000.000, 3.000.000 dan ketiga itu 5.000.000 cicilannya 530/bulan sekarang mah uda lunas. Pengeluaran bapak syamsudin yaitu 100.000/hari. kendalanya pencairannya lama/prosesnya la. sebelum gabung dikoperasi warung nasi saya Cuma 1 sekarang uda 2, uda nggak ngontrak lagi sekarang mah punya rumah sendiri. yah paling beda dikit sama penghasilan yang sekarang. sekarang sih penghasilan mingguan 1.000.000 bersih dari 1 warung neng. keuntungannya sih dari usaha bisa buat biaya hidup, bayar cicilan uda lunas Alhamdulillah sekarang, usaha berkembang dan asset juga nambah uda punya rumah dir w 05 dan rw 07 dan beli motor. Usaha dari tahun 2009 modalnya 10.000.000 untuk ngontrak dan beli penggorengan dll deh mba”.25 Usaha bapak syamsudin saat ini maju dan sudah mempunyai 2 warung. Jika dihitung dalam persen beliau mengatakan bahwa usahanya naik 40% setelah mengikuti program ini. Koperasi tidak pernah mengadakan kegiatan pelatihan, koperasi hanya mengadakan rapat anggota dan beliau hanya diundang satu kali ketika pertama kali menjadi anggota. Sanksi yang diberikan jika telat membayar menurut bapak syamduin berupa tegoran oleh pihak koperasi. Harapan bapak 25
Hasil wawancara dengan bapak syamsudin, Jakarta 12 november 2013
70
syamsudin kepada koperasi simpan pinjam itu yaitu agar koperasi ketika meminjam kembali pencairannya agar dipercepat. “usahanya alhamdulillah maju, uda ada 2 warung nasinya yah sekitar 40% deh. nggak pernah RAT pernah sekali waktu pertama kali jadi anggota. sanksi nya tegoran doang sih. harapannya kalo kita pinjem ulang cairnya yang cepet aja”.26
9. Usaha Warung Sembako Bapak kholid (37 tahun) salah satu anggota koperasi yang mempunyai usaha warung sembako yang berada di sekertariat RW 05.27 Bapak kholid mengetahui program ini dari pengurus wilayah setempat seperti RT. Bapak kholid sudah tiga tahun menjadi anggota koperasi ketika awal terbentuknya koperasi dengan persyaratan fotocopy KTP dan KK. Bapak kholid meminjam dikoperasi untuk menambah modal usaha. Beliau baru mendapatkan satu kali pinjaman sebesar 4.000.000 dengan cicilan perminggu selama 9 bulan dan saat ini cicilan bapak kholid sudah lunas kepada koperasi. Menurut beliau biasanya beliau selalu memutar uangnya setiap hari jadi tidak mengetahui berapa pengeluaran hariannya. Pada saat bapak kholid meminjam tidak ada kendala yang dialaminya tetapi semua persyaratan harus lengkap akan dipermudah. Beliau mengatakan bahwa usahanya lebih maju dibandingkan sebelum meminjam dikoperasi. Penghasilan yang didapat bapak kholid sebelum meminjam yaitu Rp. 200.000/hari setelah mengikuti program ini penghasilan bapak kholid ± Rp. 300.000 – Rp. 400.000 penghasilannya tidak menentu karena jika jualan kadang rame dan kadang sepi bapak kholid selalu memutarkan uang hasil jualannya. Keuntungan yang didapat
26
Hasil wawancara dengan bapak syamsudin, Jakarta 12 november 2013 Observasi pada tanggal 25 november 2013
27
71
bapak kholid dari hasil berjualan yaitu dapat membiayai hidup dan membayar cicilan koperasi simpan pinjam. Usaha bapak kholid sudah berjalan sejak tahun 2008 dengan modal awal Rp. 2.000.000 untuk sewa tempat dan belanja keperluan berdagang. “dari pengurus setempat, pak RT. Menjadi anggota 3 tahun mah ada dari pertama koperasi ada. Persyaratannta Foto copy KTP dan KK. namanya usaha kan yah buat nambah modal. baru dapet sekali Cuma 4.000.000 cicilan perminggu selama 9 bulan Berapa yah perminggu itu lupa saya Yang kedua belom. Sekarang uda nggak cicilannya uda lunas. kalo dapet sih biasanya suka dibelanjain semua aja diputer dulu. nggak ada kendala sih waktu saya mah, yang penting mah persyaratannya aja kumplit disana nya dipermudah. lebih maju aja usahanya setelah ada koperasi. Penghasilan perhari 200/hari sebelum mengikuti program ini.Sekarang perhari sih dapet perhari itu 300-400 yah namanya juga jualan yah nggak tentu ada rame ada sepi hari tar saya belanjain lagi, diputer aja uangnya. Keuntungannya bisa buat biaya hidup dan bayar cicilan aja. Tahun 2008 buka usaha modalnya 2.000.000 untuk sewa tempat dan belanja warung aja.”28 Usaha bapak kholid saat ini lancar hal ini ditandai jika malam pembeli ramai karena tempat yang memadai untuk membuka usaha. Jika dihitung dalam persen usaha bapak kholid mengalami peningkatan 40-50%. Menurut beliau koperasi tidak pernah mengadakan pelatihan dalam meningkatkan skill atau pelatihan lainnya tetapi jika RAT ada dan beliau peernah diundang. Sanksi yang diberikan jika ada yang telat mambayar cicilan menurut bapak kholid berupa teguran. Harapan bapak kholid untuk koperasi yaitu agar koperasi dalam pencairan dana agar dipercepat. “usahanya alhamdulillah lancar aj. Peningkatannya 40-50 % lah. Pelatihan nggak pernah RAT pernah sekali kalo ada undangan itu juga. sanksi nya apa yah, ditegor kayanya. Paling biar cairnya cepet aja dananya”.29
28
Hasil wawancara dengan bapak kholid, Jakarta 25 november 2013 Hasil wawancara dengan bapak kholid, Jakarta 25 november 2013
29
72
Setelah diamati dan hasil wawancara pelaku UMKM setelah menerima pinjaman usaha mereka bervariasi ada yang berkembang dikarenakan modalnya menjadi bertambah maka dampak dari pinjaman tersebut adalah meningkatnya pendapatan dan kapasitas ekonomi bisa menjadi lebih baik menuju sejahtera. Berikut keterangan anggota koperasi yang sudah mengalami dampak peningkatan pendapatan : “yah… dari usaha saya punya kontrakan 5 pintu satu tahun Rp. 4.500.000,- langganan yang belanja di saya ada 50 gerobak”.30 Tetapi adapula anggota yang mengalami berkurangnya modal dan bisa dikatakan kurang berhasil dalam meningkatkan pendapatan. Karena banyaknya saingan dalam berjualan. Berikut keterangan anggota koperasi yang kurang berhasil dalam peningkatan pendapat : “yah kalo hasil sih itu kan artinya ada naik turun aja mba, yah masih gitugitu aja sih mba. yah kalo sekarang malah turun karena mungkin banyak saingan mba sekarang”.31 Menurut Lili Bariadi pemberdayaan ekonomi pada hakikatnya merupakan suatu proses yang dinamis, artinya perubahan yang terjadi menuntut adanya dinamika masyarakat dalam meningkatkan income per capita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengantisipasi dan mempersiapkan kondisi ekonomi di masa mendatang.32 Berikut adalah data peningkatan penghasilan anggota koperasi.
30
Hasil wawancara dengan bapak subur riyanto, Jakarta 20 agustus 2013 Hasil wawancara dengan bapak awang bin muri, Jakarta 22 november 2013 32 Lili bariadi, dkk, zakat dan wirausaha (Jakarta: Centre For Entepreneuship development), h.58. 31
73
Table 4 Data peningkatan penghasilan anggota No
Nama Peminjam
Penghasilan
sebelum Penghasilan
memimjam 1.
Masngali
500.000/ hari
setelah
meminjam 650.000 – 1.000.000/hari
2.
Subur riyanto
300.000/ hari
2.400.000/hari
3.
Samiran
6.000.000 –
8.000.000 –
10.000.000/ minggu
10.000.000/minggu
4.
Mat cholik
150.000 – 200.000/ hari 200.000 – 300.000/ hari
5.
Suherman
50.000 – 100.000/ hari
200.0000/ hari
6.
Awang bin muri
1.000.000/ hari
50.000/ hari
7.
Ana rosdiana
0
40.000/ hari
8.
Syamsudin
1.000.000/ minggu
2.000.000/ minggu
9.
Kholid
200.000/ hari
300.000 – 400.000/ hari
Dengan adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat program Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam para UMKM dapat meningkatkan income per capita sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dirasakan pada anggota KJK yang lainnya. “selain dapat membiayai hidup dan membayar cicilan pinjaman, saya juga uda kebeli motor sendiri, bisa itu sih bayar les anak saya yah lumayan lah siapa tau tar saya jadi kaya hahahahah”.33
33
Hasil wawancara dengan bapak samiran, Jakarta 20 agustus 2013
74
Program KJK sangat membantu sekali untuk UMKM, karena dengan bertambahnya modal maka UMKM tersebut bisa mengembangkan usahanya dan memiliki peningkatan pendapatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan seharihari dan bisa mencapai taraf hidup yang lebih baik dan sejahtera. Berdasarkan teori yang terdapat di BAB II indikator pemberdayaan, maka penulis mengelompokan sebagai berikut :
Table 5 Data tingkat keberhasilan indikator pemberdayaan
No
Kategori Sangat berhasil
1.
Bapak
3.
Servis)
Bapak Subur Riyanto Bapak
Ayam) Samiran
(Jasa Ibu Ana Rosdiana
(Penjual Nasi Goreng)
Konveksi)
Bapak Masnggali
Bapak
(Penjual Bubur Ayam)
(Penjual Ayam Goreng)
4
1.
Kurang berhasil
Syamsudin Bapak Suherman (Jasa Bapak Awang (Mie
(Penjual WARTEG) 2.
Berhasil
(Penjual Es Buble) Mat
Cholik
Bapak Kholid (Sembako)
Sangat Berhasil a. Bapak syamsudin (Pengusaha Warung Tegal), dari hasil usahanya bapak syamsudin dapat membiayai hidup keluarga, sudah lunas cicilan koperasi, usaha berkesinambungan terbukti saat ini bapak syamsudin mempunyai 2 usaha warung tegal dan asetnya pun bertambah dengan
75
terbelinya 2 rumah. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan bapak syamsudin berhasil baik. b. Bapak subur riyanto (Penjual Nasi Goreng), dari hasil usahanya bapak subur membiayai hidup keluarga, cicilan koperasi sudah lunas, usaha berkesinambungan hal ini ditandai dengan adanya warung yang berada dirumahnya yang menyediakan bahan-bahan untuk keperluan nasi goreng, dan asetnya bertambah dengan adanya 9 gerobak nasi goreng dan bapak subur mempunyai kontrakan 5 pintu. Bisa dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil baik. c. Bapak masngali (Penjual Bubur Ayam), dari hasil usahanya bapak masngali dapat membiayai hidup keluarga, cicilan koperasi masih berjalan satu kali cicilan lagi, mempunyai 2 gerobak bubur ayam, saat ini bapak masngali mempunyai kontrakan 4 kamar yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil baik. 2.
Berhasil a. Bapak suherman (Jasa Servis AC, Mesin Cuci dan Kulkas), dari hasil usahanya bapak suherman dapat membiayai hidup keluarga, membayar cicilan koperasi yang saat ini sudah lunas, usaha berkesinambungan karena saat ini bapak suherman sudah mempunyai 2 karyawan. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil. b. Bapak samiran (Jasa Konveksi), dari hasil usahanya bapak samiran dapat membiayai hidup keluarga, membayar cicilan koperasi yang
76
tinggal 1 kali lagi, mempunyai karyawan 7 orang. Dapa dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil. c. Bapak mat cholik (Penjual Ayam Goreng), dari hasil usahanya bapak mat cholik dapat membiayai kehidupan keluarga dan membayar cicilan koperasi. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil. d. Bapak kholid (Usaha Warung Sembako), dari hasil usahanya bapak kholid dapat membiayai hidup keluarga dan membayar cicilan koperasi yang saat ini sudah lunas. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan berhasil. 3.
Kurang Berhasil a. Bapak awang (Penjual Mie Ayam), dari hasil usahanya bapak awang dapat membiayai hidup keluarga, dapat membayar cicilan koperasi. Maka dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan kurang berhasil. b. Ibu ana (Penjual Es Bubble), dapat membiayai hidup keluarga walaupun masih dibantu suaminya karena penghasilanya relative lebih kecil dan dapat membayar cicilan koperasi yang saat ini sudah lunas. Dapat dikatakan bahwa indikator pemberdayaan kurang berhasil. Dengan demikian program KJK dalam memberdayakan UMKM memiliki
pengaruh terhadap peningkatan penghasilan mereka. Meskipun KJK Simpan Pinjam belum terlaksana dengan baik karena masih ada beberapa anggota yang belum tercukupi dari hasil usahanya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Pemberdayaan Masyarakat melalui peminjaman modal Koperasi Simpan Pinjam dalam memberdayakan UMKM memiliki pengaruh terhadap peningkatan penghasilan mereka. Meskipun KJK Simpan Pinjam belum terlaksana dengan baik karena masih ada beberapa anggota yang belum tercukupi dari hasil usahanya. Dari 9 orang anggota yang mengikuti program simpan pinjam ini, ada 7 orang yang berhasil mengalami peningkatan penghasilan sedangkan yang belum berhasil mengalami peningkatan penghasilan ada 2 orang. Yang sangat berhasil mengikuti program simpan pinjam seperti : Bapak Masngali (Penjual Bubur Ayam), Bapak Subur Riyanto (Penjual Nasi Goreng), Bapak Syamsudin (Pengusaha WARTEG). Yang Berhasil seperti: Bapak Samiran (Jasa Konveksi), Bapak Mat Cholik (Penjual Ayam Goreng), Bapak Suherman (Jasa Servis), Bapak Kholid (Warung Sembako). Sedangkan Yang kurang berhasil dalam mengikuti program simpan pinjam seperti : Bapak Awang Bin Muri (Penjual Mie Ayam), Ibu Rosdiana (Penjual Es Buble).
77
78
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dengan ini peneliti mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat meningkatkan serta memotivasi Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam. Saran-saran yang dapat dikemukakan antara lain : 1. Koperasi Simpan Pinjam ini sangat membantu bagi masyarakat yang mempunyai usaha untuk itu KJK Simpan Pinjam harus mengadakan program bimbingan dan pendampingan kepada anggota koperasi. 2. Koperasi Simpan Pinjam sebaiknya memberikan pelatihan dalam meningkatkan skill dalam mengelola keuangan anggota agar anggota lebih terampil dalam mengelola keuangan. 3. Koperasi sebaiknya tidak hanya mengadakan program simpan pinjam tapi mengadakan program koperasi produksi. 4. Koperasi melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Dengan memonitor dan mengevaluasi anggota dapat mengetahui apakah usahanya berkembang dengan pinjaman modal dari Koperasi dan mengetahui apa yang dibutuhkan dari para anggota.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial. Jakarta: FISIP UI Press, 2004. Arifin dan Halomoan. Koperasi: Teori dan Praktik. Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, R.I. Pelatihan Dasar Bagi Pengurus Koperasi/KUD, Jakarta, 1993. Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pedoman Umum Penanggulangan kemiskinan Perkotaan Tahun 2011. Jakarta: Kementrian Sosial Republik Indonesia, 2011. Direkrorat Pemberdayaan Fakir Miskin Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Modul Pembentukan dan Pengelolaan KUBE. Jakarta: Departemen Sosial RI, 2007. Firdaus, Muhammad dan Susanto, Agus Edhi. Perkoperasian: Sejarah, Teori & Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia. Hendrojogi. Koperasi: Asas-Asas Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997. Ismail, Asep Usman. Pengalaman Al-Qur’an tentang Pemberdayaan Dhuafa. Jakarta: Dakwah Press, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kualitatif . Malang: UIN Maliki Press M.A, Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Mardikanto, Totok dan Soebianto Poerwoko. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta CV, 2012. Menilai Tingkat Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan. Materi Diklat Berbasis Kompetensi Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan. Jakarta: 2010. Nasir D, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993 Nasution, Mustafa Edi. Indonesia Zakat dan Development Report. 2009
79
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2010,.Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,2010. Salam, Syamir. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 Sitio, Arifin dan Tamba, Halomoan. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga, 2001. Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakat. Bandung: PT Refika Aditama, 2005. Sumodiningrat, Gunawan. Pemberdayaan Masyarakat & Jaringan Pengaman Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999. Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. Yusuf, Qardhawi. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
Internet Danish fajarinda “Pengertian Pemberdayaan” artikel diakses pada 20 Juni 2013 dari http://id.scribd.com/doc/67984298/Pengertian-Pemberdayaan Septa Ayatullah “Usaha Mikro Kecil dan Menengah” artikel diakses pada 20 Juni 2013 dari http://yogyamerah.blogspot.com/2012/11/definisi-umkm-contoh-umkmterdapat.html
Skripsi Ayu Prima Ananda “Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Kecil Melalui Pinjaman Mikro Masjid Jami Bintaro Jaya Rawa Papan Kelurahan Bintaro Jakarta-Selatan” Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Lia Fitria “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Simpan Pinjam (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi Liang-Bogor)” Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
80
Gambar 1. Ruang Kantor Koperasi
Gambar 2. anggota (peminjam) sedang menyetorkan cicilan koperasi
Gambar 3. Kediaman Bapak Masngali
Gambar 4. Usaha Bapak Subur Riyanto
Gambar 5. Usaha warung sembako
Gambar 6. Usaha Konveksi Bapak Samiran
Gambar 7. Usaha Bapak Mat Cholik
Gambar 8. Wawancara dengan Bapak Awang
Gambar 9. Usaha Bapak Awang
Gambar 10. Usaha Ibu Ana
Gambar 11. Usaha Bapak Syamsudin yang Berada
Gambar 12. Usaha Bapak Syamsudin
Disamping Kelurahan
yang berada di Belakang Kelurahan
Gambar 13. Usaha Bapak Kholid
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Pengelola/Manajer
Nama
: Teguh Budiyanto, S.E
TTL
: Jakarta, 22 Agustus 1975
Alamat
: Jl. Duri Utara
Pendidikan terakhir
: S1 Ekonomi
Data Wawancara Tanggal
: 04 Juni 2013
Tempat
: Kantor Koperasi Jasa Keuangan Simpan Pinjam
Waktu
: 10.00 s.d 11.00
Pertanyaan 1. Mengapa anda memilih program Simpan Pinjam dalam membantu perkembangan usaha UMKM di Kelurahan Duri Utara ? Jawab : zaman sekarang banyak wirausaha pada gulung tikar. Ada yang bangkrut dan kurang modal. Apalagi UMKM jantung dari usaha kalo tidak ada modal yah usahanya tidak berjalan dan berkembanglah 2. Berapa jumlah anggota Koperasi Jasa Keuangan Kelurahan Duri Utara ? Jawab : jumlah anggota KJK SP sebanyak 387 orang 3. Berapa simpanan yang harus dibayarkan untuk bisa menjadi anggota? Jawab : simpanan wajib 25.000/ bulan dan simpanan pokok 100.000 1 kali bayar persyaratan menjadi anggota 4. Apa saja persyaratan agar bisa menjadi anggota dan dapat meminjam di Koperasi Jasa Keungan ?
Jawab : persyaratannya yaitu harus membayar simpanan wajib setiap bulan selama menjadi anggota 25.000 dan simpanan pokok 100.000 yang dibayarkan saat pertama kali mendaftar menjadi anggota 5. Berapa nominal dana yang di pinjamkan kepada anggota ? Jawab : nominal dana yang dipinjamkan sebesar 1.000.000 – 5.000.000 untuk usaha mikro dan kecil. 5.000.000 – 10.000.000 untuk usaha menengah 6. Berapa jangka waktu pengembalian dana pinjaman oleh anggota kepada Koperasi Jasa Keuangan ? Jawab : jangka waktu pengembalian dana yaitu 12 bulan dan berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati antara pengelola dan anggota 7. Bagaimana mekanisme angsuran/cicilan pengembalian dana pinjaman ? Jawab : angsuran/cicilan pinjaman akan diambil oleh marketing koperasi tetapi ada juga yang membayar langsung ke kantor tergantung kesepakatan antara anggota dan pengelola aja 8. Usaha apa saja yang dapat diberikan dana pinjaman Koperasi Jasa Keuangan ? Jawab : segala macam usaha aja 9. Berapa orang yang sudah mengembalikan dana pinjaman Koperasi Jasa Keuangan ? Jawab : yang sudah mengembalikan dana pinjaman yaitu 168 orang dan yang belom mengembalikan dana pinjaman 219 orang
10. Apa saja jenis usaha anggota Koperasi Simpan Pinjam ? Jawab : jenisa usaha konveksi 96 orang, fusuy 69 orang, nasi goreng/mie goreng 46 orang, warung 83 orang, warung makan 68 orang dll 26 orang deh. Kalo dalam persentase sih UK 60%, Mikro 30% dan menengah 10% Yang masih berjualan sebanyak 349 orang, anggota yang usahanya bangkrut, meninggal dan pindah sebanyak 38 orang.
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Masngali
TTL/Usia
: Cirebon, 16-04-1957
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Penjual Bubur Ayam
Data Wawancara Tanggal
: 19 Agustus 2013
Tempat
: Rumah Bpk masngali
Waktu
: 19.40 – 20.13 WIB
PERTANYAAN 1.
Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari kelurahan neng
2.
Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : dari tahun berapa yah bu? Pertama kali koperasi ada aja, 2010 yah bu
3.
Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : yah buat nambah modal aja neng
4.
Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ?
Jawab : 3 kali pertama 1.500.000 kedua 2.000.000 dan ketiga 4.000.000 cicilan yang 4.000.000 142.000/minggu selama 9 bulan 5.
Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : pengeluaran hariannya paling 100.000 lah buat makan doang paling
6.
Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : kendala sih nggak ada Cuma pencairannya aja sedikit lama
7.
Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : sebelum ikut koperasi gerobak saya Cuma 1, sekarang udah punya 2 gerobak
8.
Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : paling Cuma 500.000 kotornya kan dulu mah jualannya Cuma sore doang
9.
Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : sekarang sih penghasilan saya 1.000.000/hari itu kotor neng, paling sedikit 650.000/hari paling bersihnya 350 deh neng. Saya kan jualan 2 kali pagi dan siang.
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : untung banget Makan keluarga saya dari jualan, bayar cicilan uda tinggal 1 kali lagi, uda punya kontrakan juga sekarang, dikampung juga Alhamdulillah lagi ngebangun rumah 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ?
Jawab : usaha sih sekarang Alhamdulillah neng. 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : aduh berapa yah 25 % lah kira kira 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : pernah kayanya tapi saya nggak ikut 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : waduh saya nggak pernah telat sih jadi saya 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya koperasi bisa nambahin modal aja
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Subur Riyanto
TTL/Usia
: Pemalang, 03-04-1971
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Penjual Nasi Goreng
Data Wawancara Tanggal
: 20 Agustus 2013
Tempat
: Rumah Bpk Subur
Waktu
: 16.30 – 17.03 WIB
PERTANYAAN 1.
Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari pak teguh, waktu itu saya ditawarin sama pak teguh
2.
Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : dari tahun berapa yah, pokoknya dari pertama ada PPMK terus pas ada koperasi itu di tawarin sama pak teguh untuk gabung di koperasi,
3.
Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : buat nambah modal aja. Dulu itu saya cuma jualan nasi goreng aja abis saya pinjem saya buka warung sembako yang nyediain
kebutuhan buat jualan nasi goreng kaya telor, minyak sayur, kerupuk, kwetiau, mie kering, bumbu, udang kering, mecin, garem, cuka, plastik item dan putih, kertas bungkus dan kecap. Kalo kita ngandelin dari gerobak mah nggak maju mba 4.
Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ? Jawab : dari pinjaman 500.000 sampe 10.000.000 saya pernah. pertama 500.000 dari jaman PPMK kedua 1.500.000 ketiga uda koperasi nih kalo nggak salah 5.000.000 terus 12.000.000 dan sekarang lagi jalan cicilan 10.000.000. cicilannya satu kali lagi, satu kali setoran pokoknya 1.133.500/ bulan.
5.
Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : pengeluaran paling 70.000 doang mba buat makan dan rokok aja kan sendiri disini
6.
Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : kendalanya sih nggak ada lancar lancar aja
7.
Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : asetnya jadi bertambah sih mba
8. Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : untuk sewa gerobaknya 9.000 satu gerobak, dulu itu kan saya Cuma sewa gerobak dan sediain nasi putih doang 50.000 lah sehari tuh gerobak sama nasi 9.
Setelah mengikuti program ini berapa penghasilan anda? Jawab : dari satu gerobak biasanya saya dapet 400.000 uda lengkap sama yang lainnya
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : keuntungannya sekarang punya gerobak nasi goreng 6, warung sembako, kontrakan 5 pintu 1 tahun 4.500.000 lumayan buat nambahnambah dan sekarang langganan yang belanja disini ada 50 orang 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usaha nya sih Alhamdulillah kalo dibilang maju yah maju deh 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : kira kira 20% deh mba 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : pelatihan sih pernah diajak tapi saya nya gk bisa ikut kan jualan saying kalo nggak jualan 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : paling teguran aja sih mba yah kayanya, saya sih kalo nggak bayar pulang kampung datang datang bayar dobel 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya untuk bisa nambahin modal aja
\
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Samiran
TTL/Usia
: Ciamis, 08-05-1974
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Wirausaha jasa konveksi
Data Wawancara Tanggal
: 20 Agustus 2013
Tempat
: Rumah Bpk samiran
Waktu
: 17.14– 17.25 WIB
PERTANYAAN 1. Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : waktu itu sih denger denger aja mba, jadi waktu itu katanya kalo ada yang punya usaha tapi nggak punya modal atau belom berkembang nah koperasi mau membantu tuh 2. Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : pertama ppmk kan nggak ngambil terus pas KJK aja tuh tahun 2010 3. Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ?
Jawab : karena waktu itu kekurangan modal, sebelum minjem sih uda buka usaha juga jadi lumayanlah buat namba-nambah usaha dan nggak ada jaminan juga waktu minjem dikoperasi yah memasyarakat ajalah 4. Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ? Jawab : 3 kali kayanya, pinjaman yang pertama 3.000.000, 7.000.000 dan 10.000.000 cicilannya 1.115.000/ bulan selama 12 bulan. Cicilan masih berjalan 1 kali angsuran lagi 5. Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : paling 80.000/hari deh. Buat makan dan jajan anak sekolah doang sih 6. Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : kendalanya paling pencairannya kadang lama 7. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : sebelum mengikuti koperasi keterbatasan modal tapi setelah ikut koperasi lumayan mba 8. Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : 6.000.000 – 8.000.000 lah per minggu 9. Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : penghasilannya sekarang sih 1 minggu itu 8.000.000 – 10.000.000 itu kotor mba. Karyawan aja ada 7 orang,1 orang 1.000.000 ditambah biaya operasional yah paling keuntungannya 20 % dari keuntungan itu
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : keuntungannya sih lumayan bisa buat biaya hidup, bayar cicilam koperasi, punya motor, bayar les anak juga 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab :hasilnya sekarang saya uda punya mesin jahit 10 dan mesin obras 3 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : keuntunganya 20% lah 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : pelatihan sih nggak pernah, paling rapat tahunan suka di undang tuh 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : sanksi nya sih paling terguran aja mba dikasih surat terus kalo dikasih surat 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya untuk bisa nambahin modal aja
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Mat Cholik
TTL/Usia
:
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Penjual Ayam Goreng
Data Wawancara Tanggal
: 19 Agustus 2013
Tempat
: Rumah Bpk Mat Cholik
Waktu
: 19.40 – 20.13 WIB
PERTANYAAN 1.
Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari kelurahan
2.
Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : pertama minjem tahun 2010 eh tahun 2011
3.
Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : yah mau usaha, mau buat modal usaha aja
4.
Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ?
Jawab : cicilan sekarang masih berjalan. pertama dapet 1.000.000 kedua 1.500.00 ketiga 3.000.000 yang keempat belom orang itu juga lama emang cepet ngasihnya mikir-mikir juga itu dia ngasihnya takut kita nggak bayar eh ujung-ujungnya mah banyak yang nggak bayar, cicilan yang 3.000.000 itu 200 berapa gitu perbulan selama 1 tahun. 5.
Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : 50.000 lah perhari kan buat jajan anak doang paling
6.
Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : paling kendalanya lama aja cairnya
7.
Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : yah lumayan aja lah setelah mengikuti program ini
8.
Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : paling 150.000 – 200.000 an
9.
Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : bermacem-macem bervariasi dagang mana bisa ditentuin ratarata yah paling 200.000-300.000 per hari lah itu kan masalahnya kehidupannya buat bocah lah apa lah 200.000 bersih lah. Nabung kita tetep nabung dikoperasi selama setahun kan ada simpanan wajib dan simpanan pokok.
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : yah nggak bisa kebeli apa apa orang dipinjeminnya sedikit. Paling buat biaya hidup, bayar cicilan koperasi aja
11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usahanya sih Alhamdulillah sekarang lebih bagus aja 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : paling 15% nan deh 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : mana dapet, bagi hasil aja nggak tau. Nggak pernah ada pelatihan gitu, kalo rapat tahunan ada. Ah tapi buat apa kalo rapat doang hasilnya mah nggak dapet, makan mah dapet disitu ngeriung dikelurahan 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : yah paling dikasih tegoran aja kadang pake surat kadang marketingnya dateng langsung 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : yah berjalan bagus baik gitu kan untuk masyarakat duri utara khususnya jangan orang luar mulu. Berjalan baik lancar kaya dulu.
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Suherman
TTL/Usia
: Tasikmalaya, 18 Juni 1975
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Jasa Servis/ Mandiri Teknik
Data Wawancara Tanggal
: 13 September 2013
Tempat
: Rumah Bpk Herman
Waktu
: 16.53 – 17.30 WIB
PERTANYAAN 1. Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari kelurahan sosialisasi tentang koperasi 2. Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : dari kapan yah yang pertama deh PPMK itu tahun berapa yah?? PPMK 2005 deh kalo nggak salah terus pas koperasi 2010 deh tuh 3. Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : untuk menambah modal usaha 4. Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ?
Jawab : PPMK 2.000.000 nah koperasi tahun 2010 kalo nggak salah 2.000.000, 2.000.000 sekarang mah uda lunas nggak pinjam lagi 5. Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : paling 60.000 deh buat jajan anak sekolah dan masak istri aja 6. Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : paling dalam pencairannya doang lama 7. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : adalah perubahannya dari sebelum minjam dan sesudah minjam 8. Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : paling perhari Cuma 50.000 - 100.000 kecil 9. Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : kan nggak jelas yah neng kalo itu mah, yah kalo Cuma nyuci preon ac 50.000, kalo service ac 250.000. kan kalo service mah nggak setiap hari ada. Kalo tiap hari paling nyuci ac. Paling 400.000/hari itu kotor, 200 lah bersihnya 10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : dari hasil usaha saya dapat membiayai hidup keluarga, punya motor 2 saya dan istri, peralatan kerja bertambah dll deh 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usahanya sih Alhamdulillah maju, sekarang uda punya karyawan 2 gajinya 80.000/hari
12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : kalo dalam persen naik sekitar 30% nan lah 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : nggak tau sih tapi saya sih nggak pernah ikut 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : tegoran paling dikirimin surat gitu yang nggak bayar 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya sih koperasi yah bisa berkembang. Kemarin mau pinjam tapi katanya koperasi tidak meminjamkan dalam jumlah yang besar sekarang
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Awang bin muri
TTL/Usia
: 36 Tahun
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Penjual Mie Ayam
Data Wawancara Tanggal
: 22 November 2013
Tempat
: Rumah Bpk awang
Waktu
: 13.00 – 13.24 WIB
PERTANYAAN 1.
Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : tau dari kelurahan, yah lewat pemberitahuan lurah aja ke warga. Saya lewat pengelola. Persyatannya KTP dan Kartu Keluarga, terus ada simpanan wajib dan simpanan pokok. Saya lupa nominalnya.
2.
Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : dari pertama aja, uda berapa tahun yah tahun 2010 yah. Waktu PPMK belum ikut pas koperasi baru ikut
3.
Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ?
Jawab : alasannya yah dia kan program pemerintah, pinjaman mudah yah buat nambah usaha aja. 4.
Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ? Jawab : pertama dapet 1.000.000 selama 9 kali angsuran, lupa berapa cicilannya. Sekarang yang kedua kali dapet 2.000.000 cicilan perminggu 106.000 selama 9 bulan, sekarang cicilannya masih berjalan sisa 3 bulan lagi lah cicilannya.
5.
Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : pengeluaran sehari paling 30
6.
Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : persyatannya mudah yah kendalanya paling pencairannya lama aja, kadang pencairannya bisa 2 bulan-3 bulanan lah
7.
Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : yah kalo untuk itu mah susah yah, waktu itu sih meningkat tapi sekarang-sekarang ini mah lagi menurun gitu.
8.
Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : sebelum ikut koperasi sih penghasilannya 100.000perhari tapi kalo sekarang sih yaitu yg saya bilang lagi sulit jualannya.
9.
Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : yaaa.. paling 50 perhari
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa?
Jawab : keuntungannya yaaah bisa membantu penambahan modal gitu, yah sangat membantu banget gitu dalam kalangan usaha gitu. Alhamdulillah sih dari usaha biaya hidup ada, cicilan kebayar. 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : yah kalo hasil sih itu kan artinya ada naik turun aja mba, yah masih gitu-gitu aja sih mba. 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : yah kalo sekarang malah turun karena mungkin banyak saingan mba sekarang. 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : kalo rapat suka diundang tapi untuk pelatihan-pelatihan keuangan nggak sampe situ sih mba. Kalo rapat anggota sih biasanya 1 tahun sekali, semua anggota diundang dalam rapat anggota. 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : tegoran paling mba 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : menurut saya, yang dinamakan koperasi dalam pencairannya cepat jadi kalo kita butuh mendesak bisa membantu
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Ana Rosdiana
TTL/Usia
: Jakarta, 13-10-1977
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Penjual Es Babel
Data Wawancara Tanggal
: 22 November 2013
Tempat
: Rumah Ibu Ana
Waktu
: 13.34 – 13.47 WIB
PERTANYAAN 1.
Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : tau program ini dari kelurahan dikasih sosialisasi.
2.
Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : 3 tahun, dari jamannya PPMK aku. Kita ngajuin dari awal lagi nabung dulu ke koperasi. Simpanan wajib 25.000 dan simpanan pokok lupa saya.
3.
Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : untuk buka usaha aja
4.
Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ? Jawab : aku kan dari jaman PPMK yah, pertama 500.000 nah itu uda lama banget cicilannya Cuma 25.000/ minggu, kedua 1.000.000, 2.000.000 nah ini baru pas koperasi cicilannya 80.000/minggu, 3.000.000, 3.000.000 dah tuh dari koperasi cicilannya 3.000.000 itu 117.000/minggu selama 8 bulan. Sekarang uda selesai cicilannya
5.
Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : pengeluaran 50.000
6.
Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : nggak ada kendalanya sih yah
7.
Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : kalo dulu kan apa apanya dari suami, ngandelin gaji suami. Sekarang Alhamdulillah lebih baik ada koperasi yah tertolong lah ada modal dan ketutup aja dengan ada usaha dirumah
8.
Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : nggak punya penghasilan, sebelum pinjem dana kan saya belom jualan
9.
Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : penghasilan saya sih paling berapa sih es dan kopi per hari 40.000 lah
10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa?
Jawab : keuntungannya sih bisa buat nutupin kekurangan, bisa beli frezzer, kebutuhan anak-anak juga lah. Nggak ngandelin suami jadi 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usaha Alhamdulillah masih jualan, maunya sih usahanya dikembangin lagi kalo dikasi modal lagi 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam? Jawab : jelas naek 100% mba. Dulu nggak jualan sekarang jualan 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : pelatihan gitu kayanya nggak ada deh, paling pertemuan rapat anggota pernah ikut 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : ditegor aja kayanya deh mbak 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini? Jawab : semoga koperasi lancar-lancar aja. Sekarang banyak yang nunggak jadi sulit untuk pinjam
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Syamsudin
TTL/Usia
: Tegal, 19-10-1967
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Usaha Warung Nasi
Data Wawancara Tanggal
: 12 November 2013
Tempat
: Rumah Bpk Syamsudin
Waktu
: 13.56 – 14.30 WIB
PERTANYAAN 1. Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari kelurahan yauda akhirnya daftar 2. Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : dari pertama koperasi berdiri 3. Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : yah buat nambah modal 4. Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ?
Jawab : selama 3 tahun yah 3 kali. Pertama 3.000.000, 3.000.000 dan ketiga itu 5.000.000 cicilannya 530/bulan sekarang mah uda lunas 5. Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : 100.000an lah 6. Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : kendalanya pencairannya lama/prosesnya lama 7. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : sebelum gabung dikoperasi warung nasi saya Cuma 1 sekarang uda 2, uda nggak ngontrak lagi sekarang mah punya rumah sendiri 8. Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : yah paling beda dikit sama penghasilan yang sekarang 9. Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : sekarang sih penghasilan mingguan 1.000.000 bersih dari 1 warung neng 10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : keuntungannya sih dari usaha bisa buat biaya hidup, bayar cicilan uda lunas Alhamdulillah sekarang, usaha berkembang dan asset juga nambah uda punya rumah dir w 05 dan rw 07 dan beli motor 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usahanya alhamdulillah maju, uda ada 2 warung nasinya 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam?
Jawab : yah sekitar 40% deh 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : nggak pernah. RAT pernah sekali waktu pertama kali jadi anggota 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : sanksi nya tegoran doang sih 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya kalo kita pinjem ulang cairnya yang cepet aja
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Anggota Koperasi
Nama
: Kholid
TTL/Usia
: Kuningan, 20-01-1976
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Usaha Warung Sembako
Data Wawancara Tanggal
: 25 November 2013
Tempat
: Warung Bpk Kholid
Waktu
: 13.32 – 14.00 WIB
PERTANYAAN 1. Bisa dijelaskan dari mana anda mengetahui program ini ? Jawab : dari pengurus setempat, pak RT. 2. Sudah berapa lama anda menjadi anggota ? Jawab : 3 tahun mah ada dari pertama koperasi ada. Persyaratannta Foto copy KTP dan KK 3. Alasam pertama apa yang menyebabkan anda ikut atau gabung dalam program simpan pinjam KJK ? Jawab : namanya usaha kan yah buat nambah modal 4. Sudah berapa kali anda mendapat pinjaman ?
Jawab : baru dapet sekali Cuma 4.000.000 cicilan perminggu selama 9 bulan. Berapa yah perminggu itu lupa saya. Yang kedua belom. Sekarang uda nggak cicilannya uda lunas 5. Berapa biasanya pengeluaran harian anda ? Jawab : kalo dapet sih biasanya suka dibelanjain semua aja diputer dulu 6. Dalam mengikuti program tersebut apa ada kendalanya baik dari segi biaya ataupun yang lainnya ? Jawab : nggak ada kendala sih waktu saya mah, yang penting mah persyaratannya aja kumplit disana nya dipermudah 7. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah anda mengikuti program Simpan Pinjam di KJK Duri Utara ? Jawab : lebih maju aja usahanya setelah ada koperasi 8. Sebelum mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : 200/hari 9. Setelah mengikuti program simpan pinjam berapa penghasilan anda? Jawab : perhari sih dapet perhari itu 300-400 yah namanya juga jualan yah nggak tentu ada rame ada sepi hari tar saya belanjain lagi, diputer aja uangnya 10. Keuntungan anda setelah mengikuti program simpan pinjam seperti apa? Jawab : bisa buat biaya hidup 11. Bagaimana hasilnya usaha anda sekarang ? Jawab : usahanya alhamdulillah lancar aja 12. Berapa persen keuntungan anda sekarang dibandingkan sebelum mengikuti simpan pinjam?
Jawab : 40-50 % lah 13. Apakah koperasi pernah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill anda dalam segi mengelola keuangan misalnya ? Jawab : nggak pernah. RAT pernah sekali kalo ada undangan itu juga 14. Sanksi apa yang diberikan jika telat dalam membayar cicilan ? Jawab : sanksi nya apa yah, ditegor kayanya 15. Apakah harapan dari program koperasi simpan pinjam yang anda ikuti ini ? Jawab : harapannya biar cairnya cepet aja dananya