Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
2.1 Identifikasi Kawasan Prioritas
Normalisasi lahan penambangan timah A B
Perbaikan saluran drainase, sebagai upaya antisipasi banjir pada saat itensitas hujan dan debit air kolong tinggi
C
Kawasan Prioritas berhubungan langsung dengan Jalan Kolektor Primer, atau Jalan Provinsi yang menguhbungkan antar kabupaten dan kecamatan. Kawasan Prioritas berada di tengah-tengah Desa Mempaya, dengan pengembangan kawasan ini, bisa dijadikan sebagai icon Desa.
Kawasan Priortias Pengembangan dengan luas 11,12 Ha. Pemanfaatan kolam ikan air tawar, Pembangunan kegiatan perdagangan jasa kulinier Pembangunan
Gambar 2. 1 Identifikasi Kawasan Prioritas
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-1
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
2.1.1 Identifikasi Kependudukan A. Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
A. Pertumbuhan Penduduk
kelompok umur dilihat berdasarkan pengelompokan tingkatan usia, diantaranya 0-4 tahun, 5-6 tahun, 7-15 tahun, 16-21 tahun, 22-59 tahun dan usia lebih dari 60 tahun. penduduk usia terbanyak di Desa Mempayaialah penduduk
Pertumbuhan penduduk di Desa Mempayaselama periode tahun 2010-2012 terbesar 3,84 % di RT 08 dan terkecil di RT 07 sebesar 0,83% dengan rata-rata pertumbuhan 1,42 % per tahun. Selengkapnya, dapat dilihat pada tabel berikut
22-59 tahun dengan jumlah 1181 Jiwa. angka ini menggambarkan jumlah usia angkatan kerja cukup besar. setelah itu jumlah kedua usia 7-15 tahun di posisi terbanyak kedua, ini mengambarkan jumlah usia sekolah, yang berpotensi sebagai SDM generasi penerus masyarakat Mempaya. Tabel 2. 1 Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Mempaya Nama Dusun (RW)
Mempaya I
No. Rukun Tetangga (RT) 1 2 3 4 5 6 Jumlah I 7
Kelompok Umur 5-6 Thn
7-15 Thn
16-21 Thn
22-59 Thn
>60 Thn
13 16 11 21 11 8 80
6 1 4 1 1 3 16
30 31 19 35 16 20 151
6 10 11 15 8 15 65
85 97 61 85 66 70 464
11 10 17 6 12 22 78
151 165 123 163 114 138 854
6
2
17
11
74
11
121
16 35 22 49 139 30 31 34 26 121 411
6 24 8 19 68 14 9 14 12 49 182
48 91 56 116 385 101 90 81 60 332 1181
17 10 11 2 51 8 15 9 8 40 169
92 174 107 207 701 176 162 154 121 613 2168
8 5 0 9 13 1 10 7 3 11 16 5 Jumlah II 47 11 12 19 4 13 15 2 Mempaya III 14 11 5 15 10 5 Jumlah III 55 16 JUMLAH I, II, & III 182 43 Sumber: Profil Desa Mempaya, Tahun 2012 Mempaya II
JUMLAH
0-4 Thn
Tabel 2. 2Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Mempaya Nama Dusun (RW)
No. Rukun Tetangga (RT)
Jumlah Penduduk Pada Tahun 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
148 160 120 Mempaya I 158 112 134 119 85 Mempaya II 169 105 201 171 158 Mempaya III 150 118 Jumlah 2108 Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
150 164 122 162 113 137 120 91 173 106 206 175 161 153 119 2152
151 165 123 163 114 138 121 92 174 107 207 176 162 154 121 2168
Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,00 1,52 1,23 1,54 0,88 1,46 0,83 3,84 1,44 0,94 1,46 1,43 1,24 1,31 1,25 1,42
2.1.2 Identifikasi Sarana dan Prasarana Penentuan terhadap analisis fasilitas pendudung didapat berdasarkan perhitngan jumlah penduduk yang ada saat ini, dibagi dengan standar kebutuhan jumlah penduduk berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Tahun 2004.
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-2
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
A. Analisis dan Kebutuhan Sarana / Fasilitas di Desa Mempaya
Proyeksi Kebutuhan
Tujuan analisis ini ialah untuk mengetahui sejauh mana pelayanan fasilitas umum
16910,4
17300,4
Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
terhadap penduduk di desa Mempaya.
Dari hasil analisis dan proyeksi kebutuhan fasilitas pendukung di Desa
Untuk menghitung kebutuhan fasilitas dan utilitas menggunakan rumus:
Mempaya dari tahun 2012 hingga tahun 2017 masih terlayani. Kebutuahan Fasilitas =
Jumlah Penduduk Standar Pelayanan Fasilitas Umum B. Analisis Kebutuhan Prasarana / Utilitas pendukung di Desa Mempaya 1) Air Bersih
Tabel 2. 3 Analsis dan Proyeksi Standar Kebutuhan Sarana Pendukung Permukiman Desa MempayaTahun 2012 No. I
FASILITAS Pendidikan
JENIS FASILITAS
Kesehatan
2017
2012
2017
TK
2
2
542,0
554,5
SD
1
1
2710,0
2772,5
4
4
Pos Yandu
2
2
130,1
133,1
Balai Pengobatan
2
2
650,4
665,4
4
4
9
9
Sub Jumlah III
Peribadatan
Niaga / Komersil
Tabel 2. 4 Proyeksi kebutuhan Air bersih di Desa Mempaya
3327,0 No
Kebutuhan Air Bersih
Satuan
2013
2014
Tahun 2015
2186 1312 1530 656
2211 1327 1548 663
2225 1335 1558 668
2218 1331 1553 665
2016
2017
I. Kebutuhan Domestik
798,5
1
1
260,2
266,2
Sarana Agama Lain
9
9
2601,6
2661,6
3
Sambungan Rumah (70 %)
Liter//hari
18
18
4
Hidran Umum (30 %)
Liter/hari
Warung
9
9
867,2
887,2
Liter/hari
5671
5684
5748
5786
5767
Pertokoan / Pasar
1
1
1300,8
1330,8
10
10
436
437
442
445
444
6107 916 7023
6121 918 7039
6191 929 7119
6231 935 7166
6210 932 7142
390,2
4813,0
2168,0
399,2
1
Jumlah Penduduk
Jiwa
Jumlah Pddk Yang Dilayani
Asumsi 60% (Jiwa)
4924,0
2218,0
Pemerintahan &
Kantor RT
11
11
650,4
665,4
Pelayanan Umum
Kantor RW
1
1
65,0
66,5
Pos Hansip/Siskamling
11
11
65,0
66,5
Pos Polisi
11
11
650,4
665,4
Telepon Umum
11
11
21,7
22,2
2
2
47
47
1084,0 2536,6
1109,0 2595,1
Sub Jumlah Ruang Terbuka
Taman Lingkungan
11
11
2168,0
2218,0
Taman, dan Tempat
Taman Kecamatan
1
1
1084,0
1109,0
Parkir Lingkungan
1
1
108,4
110,9
Makam Sub Jumlah
perencanaan 2017 proyeksi kebutuhan Air bersih sebesar 7142 Liter/hari.
Masjid Warga
Gedung Serba Guna VI
780,5
7023 Liter/hari. total kebutuhan air bersih pada akhir tahun
2181 1309 1527 654
Sub Jumlah V
3252,0
perencanaan 2013 sebsesar
2
Mushola/Langar
Sub Jumlah IV
Kebutuhan Lahan (m²)
2012
Sub Jumlah II
Kebutuhan Fasiltas (unit)
Kebutuhan Air bersih di Desa Mempayayang harus terlayani pada awal tahun
I.Total Kebutuhan Domestik II. Kebutuhan Non Domestik (20 % dari Kebutuhan Domestik) III. Total Keb.Domestik + Non Domestik IV. Tingkat Kebocoran TOTAL
Liter/hari Liter/hari Asumsi 15% (Liter/hari) Liter/hari
Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
2) Listrik Kebutuhan Listrik di Desa Mempayapada awal tahun perencanaan sebesar 4.116.637 Watt. dan 4.225.757 watt di akhir tahun perencanaan.
2 % dari luas lahan Permukiman 13
13
3360,4
3437,9
Tabel 2. 5 Proyeksi Kebutuhan Listrik di Desa Mempaya
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-3
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
No
Tipe Rumah
Asumsi
2013
Pelayanan terhadap Air limbah di lihat dari penduduk yang terlayani septik tank dan
Proyeksi Kebutuhan Listrik (watt) 2014 2015 2016
2017
MCK. asumsi penduduk yang terlayani Septic Tank di awal tahun perencanaan 2013 sebesar 85%
I. Kebutuhan Domestik 1
Tipe Kecil
900
2
Tipe Sedang
1300
3
Tipe Besar
2200
Jumlah
647723 935599 1583322 3166644
651973 941739 1593712 3187423
656251 947918 1604169 3208339
660557 954138 1614696 3229392
664892 960399 1625291 3250583
II. Kebutuhan Non Domestik 1
Fasilitas Sosial Ekonomi (20%)
2
Penerangan Jalan (10%)
dengan jumlah 1854 Jiwa.
Tabel 2. 7 Proyeksi Produksi Air Limbah No
633329 316664 949993
637485 318742 956227
641668 320834 962502
645878 322939 968817
650117 325058 975175
Keterangan
1
Jml Penduduk
2
Satuan
Jiwa
8
Jumlah Rumah Tangga Penduduk yang terlayani Septic Tank Penduduk yang terlayani MCK Kebutuhan Septic Tank untuk Keluarga Kebutuhan MCK Lumpur Tinja Domestik yang dihasilkan Lumpur Non Tinja
m3/org/hari, dan meningkat 0,2 m3 di tahun 2017 menjadi 6,7 m3/org/hari. proyeksi kebutuhan
9
Total Jumlah Lumpur
lt/hari
penampungan dan pengolahan sampah relatif sama di awal dan akhir tahun perencanaan,
10
Kebutuhan Mobil Tinja
Unit (Kapasitas 4 m3)
Jumlah
3 TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK
4.116.637 4.143.650 Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
4.170.840
4.198.209
4.225.757
4 5
3) Persampahan Jumlah timbunan sampah harian di awal tahun perencanaan 2013 sebesar 6,5
adapun kebutuhan tersebut antara lain gerobak sampah dan Bak Tampungan sementara. untuk
6 7
KK Asumsi Terlayani 85% Asumsi Terlayani 15% Unit (1 Septic Tank = 1 KK) Unit (1 MCK = 100 jiwa) lt/hari (30 lt x jlh pddk)/365 hari lt/hari (20% tinja)
Proyeksi Kebutuhan Sampah 2013 2014 2015 2016 2017 2218 2181 2186 2211 2225 739 720 724 729 734 1854
1858
1879
1892
1885
327
328
337
334
333
720
724
729
734
22
22
22
22
739 22
179,26
179,67
181,72
182,92
35,85
35,93
36,34
36,58
215,11
215,61
218,07
219,50
54
54
55
55
182,30 36,46 218,76 55
Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
pelayanan bak sampah sendiri sudah memadai, namun pelayanan penampungan dengan sistem gerobak sampah masih belum ada.
5) Drainase Pengelolaan drainase lingkungan yang berkalanjutan sangatlah penting dalam
Tabel 2. 6 Proyeksi Produksi Sampah dan Pelayanan Sampah Harian Proyeksi Produksi dan Pelayanan Sampah Harian No Keterangan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 1 Jumlah Penduduk Jiwa 2181 2186 2211 2225 2218 2 Jumlah Rumah Tangga KK 720 724 729 734 739 3 Standar Produksi Sampah m3/org/hari 0,003 m3/org/hari 3 4 Produksi Sampah m /hari 6,5 6,6 6,6 6,7 6,7 3 5 Gerobak Sampah 2m 3 3 3 3 3 3 6 Bak Tampungan Sementara 6m 1 1 1 1 1 Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
peningkatan kualitas permukiman, dimana drainase merupakan pengaliran dari buangan limbah cair yang bersumber dari limbah rumah tangga, air buangan dan pengaruh pasang susrutnya air sungai yang kesemuanya diatur dalam suatu sistem pengaliran dengan mengutamakan tinggi permukaan tanah (kontur tanah) sehingga pengaliran air limbah dapat mengalir dengan baik ke saluran drainase pembuang dengan semaksimal mungkin. Pasang surut mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap sistem drainase di wilayah permukiman, khusunya untuk daerah yang datar dengan elevasi muka tanah yang tidak cukup tinggi, masalah yang dihadapi antara lain : a. Terjadinya genangan di kawasan-kawasan yang elevasinya berada di bawah muka air
4) Air Limbah
pasang.
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-4
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
b. Terhambatnya aliran-aliran air/banjir pada saluran yang langsung berhubungan dengan
No
Komuditas Tanaman Pangan
1
Kacang Tanah
0,42
1,02
2
Kacang Panjang
2,50
2,50
c. Drainase sistem tidak dapat bekerja dengan penuh sehingga perlu bantuan pompa dan
3
Ubi Kayu
3,58
12,03
pada outlet-outlet yang berfungsi untuk mencegah masuknya air sungai pada saat pasang.
4
Ubi Jalar
1,05
2,42
d. Bangunan untuk air khususnya terbuat dari metal mudah berkarat dan rusak akibat
5
Cabe
1,05
3,50
6
Sawi
0,24
3,12
7
Mentimun
1,75
4,50
8
Terong
0,40
3,54
10,99
32,63
sungai (yang berpengaruh terhadap pasang surut) akibat naiknya permukaan air pada saat air pasang.
terkena air sungai. e. Tidak adanya pintu-pintu air untuk mengatasi pengaliran sungai (DAS).
Saluran drainase di Desa Mempayaberperan sebagai jaringan sisa buangan kegiatan permukiman dan limpasan air hujan. drainase berada di sepanjang jalan utam, terutama pada
Jumlah
Luas (Ha)
Rata-rata Produksi Ton/Ha
Sumber : Profil Desa Mempayak Tahun, 2011
jalan akses Kolekor Primer. Sistem yang digunakan pada jaringan ini adalah memanfaatkan kelerengan lahan dengan menyesuaikan topografi dan mengalirkan ke sungai yang ada. Sebaran
B. Buah-Buahan
saat ini sudah mencapai ± 65% pembangunan derainase yang ada di sepanjang jalan kolektor primer dan lokal sekunder yang telah diperkeras dengan aspal, namun banyak kondisi drainase yang sudah di tumbuhi rumput liar dan semak belukar, sehingga terjadi genangan air.
Komuditas tanaman buah-buahan yang ada di Desa Mempayak terdapat sebanyak sebelas jenis. Luas pemanfaatan lahan 9,57 Ha dengan produksi ratarata sebanyak 14,91 Ton/ha. Komuditas buah-buahan terbanyak ialah jenis rambutan dengan jumlah produksi 7,56 Ha.
2.1.3 Identifikasi Perekonomian A. Tanaman Pangan Komuditas tanaman pangan di Desa Mempayak terdapat
Tabel 2. 9 Produksi Buah-buahan Kecamatan Mempayak
delapan jenis,
diantaranya; kacang tanah, kacang panjang, ubi kayu, ubi jalar, Cabe, Sawi, metimun, dan terong luas produksi lahan untuk tanaman pangan sebesar 10,99 Ha dengan jumlah ratarata produksi sebanyak 32, 63 Ton/Ha.
Tabel 2. 8 Produksi Tanaman Pangan Desa Mempayak Tahun 2012
No
Komuditas Buah-buahan
Luas (Ha)
Produksi Ton/Ha
1
Jeruk
0,01
0,20
2
Mangga
1,25
2,20
3
Rambutan
4,50
7,56
4
Manggis
0,10
0,50
5
Salak
0,06
0,25
6
Pepaya
0,50
0,50
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-5
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
Mempayaberupa Telur, Daging, dan Madu. Jumlah hasil produksi telur sebanyak No
Komuditas Buah-buahan
7
Durian
0,35
0,45
8
Duku
0,50
0,50
9
Nenas
0,10
0,50
10
Pisang
1,20
1,75
11
Semangka
1,00
0,50
9,57
14,91
Jumlah
Luas (Ha)
Produksi Ton/Ha
400Kg/th, daging 550 Kg/yh, dan madu 10 lt/th.
Tabel 2. 11 Produksi Peternakan di Desa Mempayak
Sumber : Profil Desa Mempayak Tahun, 2011
No
Jenis Populasi Ternak
Banyak (ekor)
1
Sapi
15
2
Babi
10
3
Ayam
2000
4
Kambing
6
C. Tanaman Obat-obatan
Jumlah
Komuditas buah-buahan tanaman obat-obatam terdapat tiga jenis, diantaranya; jenis Jahe, Kunyit, Lengkuas. Luas areal pertanian sebluas 12,72 Ha dengan rata-rata
Sumber : Profil Desa Mempayak Tahun, 2011 E. Perikanan
produksi sebesar 18,61 Ton/Ha. Produksi yang paling banyak pada jenis tanaman lengkuas.
2031
Jenis budidaya ikan laut dan ikan payau dengan luas area pemanfaatan 2 Ha dan jumlah produksi 25 Ton/Ha. Untuk budidaya ikan air tawar empang/kolam dengan luas
Tabel 2. 10 Produksi Tanaman Obat-obatan di Desa Mempayak Tahun 2012
1,5 Ha. F. Bahan Galian Bahan Galian yang terdapat di Desa Mempayak berupa pasir dan timah. Bahan
No Komuditas Buah-buahan
Luas (Ha)
Produksi Ton/Ha
1
Jahe
1.50 ha
2.50 ton/ha
galian berupa pasir digunakan untuk bahan baku pada industri batu batako yang ada di
2
Kunyit
1.00 Ha
2.00 ton/ha
Desa Mempayak selain itu digunakan juga sebagai bahan bangunan. Jumlah depost
3
Lengkuas
2.00 Ha
3.50 .ton/ha
bahan gaian pasir sebanyak 10,5 Ton. Sementara bahan galian timah lahan produksi ada
12,72
18,61
yang di klaiam oleh perusahaan dan ada yang dikelola oleh masyarakat dngan jumlah
Jumlah
Sumber : Profil Desa Mempayak Tahun, 2011
deposit bahan galian sebesar 5.000 Ton.
D. Peternakan Polpualasi ternak di Desa Mempaya terdapat empat jenis. Populasi terbanyak pada jenis ayam. Sementara itu hasil produksi ternak yang dihasilkan di Desa
G. Hasil Hutan Produksi hasil hutan di Desa Mempayak hanya produksi kayu dan bambu hasil produksi kayu sebanyak 4.500 M³/th dan hasil produksi bambu sebanyak 6.200
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-6
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
batang/th. Produksi hasil hutan di desa mempayak tidak terlalu besar, karena 22,9% hutan yang ada di Desa Mempayak berupa Hutan Lindung.
2.2 Analisis Kawasan Prioritas
Tabel 2. 12 Sebaran Pendududk Miskin Di Desa Mempayak Tahun 2011
2.2.1 Distribusi Penduduk A. Sebaran Penduduk Miskin Berdasarkan data pemetaaan swadaya PJM PRONANGKIS Tahun 2011 yang dilakukan oleh BKM Bakti Mulia, penduduk Desa Mempayak yang terdata sebagai katagori miskin terdapat 145 Jiwa atau berkisar 6,69% dari jumlah penduduk Desa Mempayak keseluruhan.
Jumlah Penduduk Miskin Per RT (Jiwa) 7 1 4 2 16 3 Mempayak I 2 4 4 5 14 6 22 7 14 8 Mempayak II 10 9 9 10 3 11 16 12 16 13 Mempayak III 2 14 6 15 145 Jumlah Sumber: PJM Pronangkis 2011, BKM Bakti Mulia Nama Dusun (RW)
No. Rukun Tetangga (RT)
Umur Rata-Rata Penduduk Miskin
62,64
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-7
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-8
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
B. Proyeksi Penduduk Proyeksi
penduduk
dilakukan
dalam
memperkirakan
kecenderungan
perkembangan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Hasilnya merupakan Tabel 2. 13 Proyeksi Pemduduk Desa MempayaTahun 2013-2017
masukan bagi upaya pengendalian perkembangan jumlah penduduk dan upaya penyebaran penduduk sesuai dengan daya tampung Desa berdasarkan perkiraan perkembangan untuk 5 tahun mendatang. Berdasarkan hasil uji analasis penentuan proyeksi penduduk, di dapat nilai R² Exponensial sebesar 0,937, nilai R² pada Regresi Linier sebesar 0,938, dan nilai R² pada Polynumial sebesar 1. Dengan hasil tersebut teknik analisis proyeksi yang digunakan metode Polynumial, dengan rumus:
P t θ P t b θ t 1
b b
n
1
t 1
Dimana:
Ptθ = penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t+
Nama Dusun (RW)
No. Rukun Tetangga (RT)
2012
Proyeksi Penduduk (Jiwa) 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
151 152 165 166 123 124 Mempaya I 163 164 114 115 138 139 121 122 92 93 Mempaya II 174 175 107 108 207 208 176 177 162 163 Mempaya III 154 155 121 122 Jumlah 2168 2181 Sumber: Hasil Analisis RPLP Desa MempayaTahun 2012
153 167 125 165 116 140 123 93 176 108 210 178 164 156 123 2186
154 168 125 166 116 141 123 94 177 109 211 179 165 157 123 2211
2016
2017
155 169 126 167 117 142 124 94 179 110 212 181 166 158 124 2225
156 170 127 168 118 143 125 95 180 111 214 182 167 159 125 2218
Pt = penduduk daerah yang diselidiki pada tahun dasar t θ = selisih tahun dari tahun t ke tahun t+ b
= rata-rata tambahan jumlah penduduk tiap tahun pada masa lalu hingga data tahun terakhir
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-9
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
2.2.2 Daya Dukung Kawasan Prioritas
KAWASAN PRIORITAS PENGEMBANGAN
III
A
: Kecamatan Kelapa Kampit
B
: Kecamatan Damar
C
: Kecamatan Manggar
I
: Wisata Kulong IB
II
: Wisata Pantai Burong Mandi, Pantai Bukit Batu,dan Pantai Tambak
III
I
II
: Gunung Nayo dan Gunung Mang
Kawasan Prioritas perencanaan terletak strategis dijalur utama yang menghubungkan antar Kecamatan, antara lain; Kecamatan Kelapa Kampit, Kecamatan Damar, dan Kecamatan Manggar. Kawasan Prioritas pengembangan memiliki jalur akses wisata, antara lain; wisata kulong IB, dan Wisata yang berada di Kecamatan Damar, antara lain;Pantai Burng Mandi, Pantai Bukit Batu, Pantai Tambak. Potensi wisata tersebut merupakan salah satu faktor daya tarik seseorang atau kelompok untuk melakukan perjalanan.
Program Penataan Lingkungan Keberadaan Gunung Permukiman Mang dan Gunung langsung dengan kawasan pengembangan Berbasis Komunitas
Nayo yang berhadapan turut memberikan daya
tarik alam terhadap pengunjung kawasan.
II-10
Seiring dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur untuk mengembangkan Kepariwisataan, diharapkan pengembangan Kwasan Prioritas bisa menjadi potensi bagi Desa Mempaya.
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
2.2.3 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Mata pencaharian masyarakat mempayak saat ini antara lain buruh tambang, karyawan swasta, wiraswasta, nelayan, pedagan, dan petani. Pengembangan pada kawasan prioritas diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap pengembangan perekonomian, terutama dalam sektor perdagangan dan jasa.
Berkembangnya kawasan prioritas, diharapkan bisa memberikan efek pada sektor perdagangan dan jasa di sepanjang koridor jalan utama. X
X
X X X X
X
X
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-11
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
2.2.4 Aspek Legal Konsolidasi Lahan Masalah pengadaan tanah bagi kegiatan pembangunan terutama pembangunan
2.2.5 Potensi dan Prmasalahan Pengembangan Kawasan Kawasan yang akan direncanakan dengan luas sebesar ± 11,12 Ha ini berada di
untuk kepentingan umum selalu menimbulkan berbagai permasalahan, baik dari perspektif hukum, sosial, budaya maupun politik. Permasalahan berputar pada masalah lokasi pembangunan, ganti rugi, dan kriteria kepentingan umum itu sendiri. konsolidasi tanah sebagai metode pengadaan tanah yang sekaligus menjadi instrumen penataan ruang yang partisipasif dan terpadu. Bagaimana aspek hukum yang timbul terkait
RT 07 Desa Mempayak. Dalam kawasan perencanaan terdapat beberapa Potensi dan permasalahan, antara lain: A. Potensi Kawasan Prioritas -
berupa kegiatan pemancingan dengan pembenihan dan budidaya ikan air tawar.
kemungkinan konsolidasi tanah menjadi metode pengadaan tanah dan instrumen bagi penataan ruang yang partisipasif dan terpadu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
-
salah satu daya tarik kawasan.
melibatkan peran swasta dalam kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan
keuntungan ekonomi akan tetapi juga keuntungan sosial dan keuntungan lingkungan
Kondisi lingkungan yang masih alami dan adanya Gunung Nayo dan Gunung Mang yang terlihat jelas dari sudut pandang kawasan perencanaan bisa menjadi
konsolidasi tanah dapat menjadi metoda pengadaan tanah yang partisipasif, dengan
wilayah yang di konsolidasi. Peserta konsolidasi tanah pun tidak saja memperoleh
Potensi kolam ikan yang telah ada bisa dimanfaatkan sebagai wisata buatan, yang
-
Pemeliharaan pada aliran sungai akan mengurangi resiko terhadap banjir.
-
Adanya pengrajin lokal dengan bentuk kerajinan anyaman, bisa turut dikembangkan dan dipasarkan sebagai salah satu cindra mata khas daerah.
dari wilayah yang dikonsolidasi tersebut. Karakteristik Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungsn Siap Bangun
-
Adanya kesenian daerah dan kebudayaan lokal, seperti Campak, Betiong, Maras Taun, dan lain-lain bisa di bangkitkan kembali, untuk menarik minat wisatawan.
(LISIBA) Terdapat dua jenis Kasiba atau Lisiba yang Berdiri Sendiri menurut kepemilikan lahan mayoritasnya, yaitu: a. Kasiba yang mayoritas tanahnya telah dikuasai oleh Pemerintah Daerah, sehingga kaveling tanah matang yang dikuasai Pemerintah Daerah telah
B. Permasalahan Kawasan Prioritas -
Kurangnya
mencapai lebih dari 50% luas Kasiba yang diusulkan;
Pemerintah
Daerah
tidak
mempunyai
otoritas
penuh
untuk
pemasaran
terhadap
hasil
pertanian,
Industri
lokal
tidak
terorganisasi, kurangnya modal usaha.
b. Kasiba yang mayoritas tanahnya dikuasai oleh swasta atau perorangan, sehingga
Masalah Perekonomian;
-
Masalah lingkungan hidup dan tata ruang Masih banyaknya kegiatan penambangan timah disekitar pemukiman yang bisa
menentukan pengelolaan Kasiba yang diusulkan.
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, Pengembangan Kasiba atau Lisiba yang Berdiri Sendiri harus merupakan bagian dari rencana strategis (strategic planning) pembangunan daerah dan tercermin dalam Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D).
-
Masalah pemanfaatan ruang dan tata bangunan Kurang terarturnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), belum terdapanya publik space sebagai wadah interaksi masyarakat, banyaknya lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal, kurangnya sarana olahraga yang representatip
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas II-12