RENCANA STRATEGIS DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
TAHUN 2011—2016
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN Jl. Letjen Suprapto 4-6 Telp 0357 881459. email :
[email protected] PACITAN
KATA PENGANTAR
Pembangunan Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun 2011 – 2016 diarahkan untuk peningkatan ketersediaan pangan dan gizi guna pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
yang
meningkat
setiap
tahunnya
serta
peningkatan kesejahteraan petani. Di dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dan usaha keras baik dari pihak pemerintah, swasta, dan stakeholders, konsistensi perencanaan pembangunan yang mengakomodir aspirasi kebutuhan masyarakat, serta pendekatan koordinasi dengan pemerintah Propinsi Jawa Timur maupun pemerintah pusat dalam rangka pembangunan
di
daerah.
Disamping
untuk memperoleh dukungan anggaran itu
juga
dilakukan
penumbuhan
dan
pengembangan kelompok petani/peternak melalui pemberdayaan usaha ekonomi produktif
masyarakat
dengan
meningkatkan
kapasitasnya
dan
pembentukan
“character building”’ . Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kabupaten bahwa pembangunan tanaman pangan
dan peternakan secara
proporsional kedepan lebih berpihak kepada petani dengan memanfaatkan potensi daerah secara optimal baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses pengambilan keputusan berisiko
yang
secara
sistimatis
dan
berkelanjutan
dengan
memanfaatkan
pengetahuan antisipatif, mengorganisasi, pengambilan keputusan dan mengukur hasilnya melalui umpan balik secara terorganisir
dan sistimatis.
Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun
Renstra Dinas
2011–2016 disusun
sebagai revisi dari Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setelah diberlakukannya Perda Nomor 20 tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Pacitan. Renstra disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan maksud sebagai acuan dalam menentukan arah dan kebijakan dalam merencanakan pembangunan tanaman pangan dan peternakan, agar pembangunan yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran, berdaya guna dan berdaya hasil.
i
Selanjutnya, dengan tersusunnya Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun 2011–2016, diharapkan dapat menjadi acuan seluruh
“Stakeholder” yang berminat dan memiliki kepedulian terhadap perbaikan
nasib petani untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat lebih cepat terwujud.
Pacitan, 1 Agustus 2011 KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN
Ir. PAMUJI, MP. Pembina Tingkat I NIP : 19640605 199003 1 012
ii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI ........................................................................................................... DAFTAR TABEL ...................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
i iii iv v
BAB 1
PENDAHULUAN .................................................................................
1
1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
1 3 5
Latar Belakang ........................................................................... Landasan Hukum ....................................................................... Maksud dan Tujuan .................................................................... Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan ........ Lainnya....................................................................................... 1.5.. Sistematika Penulisan ............................................................... BAB 2
BAB 3
GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN .................................................................................. 2.1. Organisasi .................................................................................. 2.2. Struktur Organisasi ..................................................................... 2.3 Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ............ 2.4. Kinerja Pelayanan ...................................................................... 2.5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas ............... 2.6. Hambatan Utama .......................................................................
6 7 9 9 9 24 28 40 46
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.... ...... 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura ................. 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan ..................................................... 3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian serta Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur ............. 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.............................................................................. 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis............................................................
47
BAB 4
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................. .... 4.1. Visi dan Misi .............................................................................. .... 4.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................... .... 4.3. Strategi dan Kebijakan ...................................................................
60 60 60 62
BAB 5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .............. ............. 65
BAB 6
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD......................................................................... .......
85
PENUTUP.............................................................................................
88
BAB 7
iii
47 48 49 53 58
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
17. 18. 19. 20. 21.
T abel 22. Tabel 23. Tabel 24. Tabel Tabel Tabel Tabel
25. 26. 27. 28.
Tabel 29.
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer Berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin .......................................................... Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................... Daftar Sarana Dan Prasarana Kantor ....................................................... Perkembangan Luas Areal Tanam Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan ....................................................................................................... Perkembangan Produksi Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2005 – 2010 .................................................................................... Perkembangan Produktivitas Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2005 - 2010 ..................................................................................... Perkembangan Luas Areal Tanaman Buah-Buahan Tahun 2005-2010 .... Perkembangan Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahun 2005-2010 .... Perkembangan Luas Areal Tanaman Sayuran Tahun 2005 -2010 ............ Perkembangan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2005 -2010 ............... Perkembangan Luas Areal Tanaman Biofarmaka 2005-2010 .................. Perkembangan Produksi Tanaman Biofarmaka 2005-2010 ..................... Perkembangan Bantuan Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2005 – 2010 ................................................................................... Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2006 – 2010 ................................ Perkembangan Inseminasi Buatan Tahun 2006 – 2010 ............................ Perkembangan Produksi Dan Konsumsi Hasil Ternak Tahun 2006 – 2010 .................................................................................... Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2006 – 2010 ................ Kejadian Kasus Penyakit Hewan Menular Tahun ………………................. Jumlah Pemotongan Ternak di RPH selama Tahun 2009 ......................... Pemeriksaan Sampel di Laboratorium Type C ........................................... Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2006-2010 ....................................................................................... Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan .......................................................................................... Rasio Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ............................................................................. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ................................................................................................. Kebijakan Strategis .................................................................................... Kebijakan Operasional ............................................................................... Penetapan Target Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ......... Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 .................................. Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ........
iv
24 25 26 28 28 29 29 30 31 32 33 33 34 35 35 35 35 38 39 39 41 44 45 61 63 64 65 67 85
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Gambar Gambar Gambar Gambar
2. 3. 4. 5.
Skema Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Struktur Organisasi Dinas Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis PP / Kesehatan Hewan Peta Kasus Penyakit Flu Burung Tahun 2009 Grafik kejadian kasus flu burung dari tahun 2007 – 2009
v
6 10 11 38 38
1
PENDAHULUAN
` 1.1
Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan sebagai
penjabaran dari visi dan misi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan untuk mendukung visi dan misi bupati dan wakil bupati dalam pembangunan daerah dalam periode 5 (lima) tahun. Namun seiring dengan adanya dinamika pembangunan dan perkembangan kondisi daerah serta mengakomodir program pemerintah, maka perlu adanya perubahan Renstra Tahun 2011 – 2016 seiring dengan adanya perubahan RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan tahun 2011 – 2016. Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016 disusun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi arah pembangunan yang ingin dicapai dalam kurun waktu masa bakti kepala daerah agar dapat bersaing dalam lingkungan global yang semakin ketat. Dalam perkembangannya selama 2 (dua) tahun pelaksanaan Renstra SKPD Tahun 2011-2016, beberapa indikator kinerja pembangunan telah menunjukkan adanya perbaikan dan perubahan yang positif. Hal ini tidak terlepas dari komitmen Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan yang terus berupaya untuk menyejahterakan petani sebagaimana tertuang dalam visi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016 yaitu “Terwujudnya Petani yang Sejahtera”. Namun demikian, di sisi lain masih terdapat beberapa permasalahan yang belum dapat ditangani secara maksimal sehingga hasilnya belum dapat memenuhi target sebagaimana yang diharapkan. Dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, mempertajam dan mengevaluasi indikator kinerja sehingga mudah diukur, serta mengantisipasi berbagai persoalan aktual yang akan dihadapi oleh sluruh masyarakat, maka perlu adanya perubahan Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan TAhun 20112016, antara lain sebagai berikut :
Bab I. PENDAHULUAN
1
1. Untuk memberikan perumusan, arah dan tujuan pembangunan jangka menengah melalui visi dan misi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016 untuk mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pacitan Tahun 2011-2016 dengan menyesuaikan kondisi pada tahun berjalan. 2. Target capaian kinerja selama tahun 2011-2012 telah tercapai bahkan melebihi target sehingga perlu penetapan target tahun berikutnya yang lebih relevan. 3. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang cepat serta upaya mempercepat keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016 dalam upaya mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2011 – 2016. 4. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016.
Perubahan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2011-2016, selanjutnya menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan Tanaman pangan dan peternakan pada sisa periode pembangunan ini. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, Renstra ini menjadi pedoman dan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan (Renja) tiap tahun yang selanjutnya dijadikan pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada setiap tahunnya. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Penyusunan perubahan Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 2011 – 2016 didasarkan pada peraturan perundangan sebagai berikut : 1.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3.
Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4.
Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; 5.
Undang – Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan
6.
Undang – Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman,
Bab I. PENDAHULUAN
2
7.
Undang – Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
8.
Undang – Undang Nomor 18 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
9.
Undang – Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Hortikultura
10. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 149, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5068). 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11-8-2005 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 13. Peraturan
Pemerintah
Nomor:
6
Tahun
2008
tentang
Pedoman,
Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 15. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Timur 2009 – 2014. 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan.
Bab I. PENDAHULUAN
3
23. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun
2005-
2025. 24. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun
2011-
2016. 25. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 49 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan. 26. Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/240.B/408.21/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Pacitan Tahun 20112016 1.3 Maksud Dan Tujuan 1.3.1 Maksud Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan
penyelenggaraan
pemerintahan
bidang
Tanaman
Pangan
dan
Peternakan selama 5 (lima) tahun ke depan.
1.3.2 Tujuan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan ini ditetapkan dengan maksud agar dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam menentukan arah dan kebijakan dalam melaksanakan pembangunan dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2016. Sedangkan tujuan Perencanaan Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan ini adalah sebagai berikut : 1.
Penjabaran visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Pacitan secara nyata pada program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi.
2.
Meningkatkan perencanaan dan penganggaran terpadu berbasis kinerja.
3.
Sinkronisasi program/kegiatan SKPD agar terintegrasi dan tidak tumpang tindih.
4.
Meningkatkan kinerja aparatur yang terukur, transparan, dan akuntabel.
Bab I. PENDAHULUAN
4
5.
Meningkatkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan, yang efektif dan efisien
6.
Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahunnya, selama kurun waktu 2011 – 2016;
1.4 Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Hubungan antar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. RPJPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, sasaran, kebijakan umum sasaran pokok, dan arah pembangunan jangka panjang daerah yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJMD pada setiap 5 (lima) tahun sekali. 2. RPJMD memuat visi, misi, gambaran umum kondisi daerah, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi serta indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas iondikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. 3. Renstra SKPD, merupakan penjabaran operasional bagi unit kerja perangkat daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat indikatif. 4. Renja SKPD, sebagai pedoman perencanaan tahunan pada setiap unit kerja perangkat daerah yang merupakan rencana operasional dari Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya yang dilengkapi kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta pembiayaan yang berifat indikatif. 5. RKPD berfungsi sebagai pedoman perencanaan tahunan atas Renja SKPD yang merupakan bahan musrenbang RKPD yang berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar dokumen perencanaan, baik jangka panjang, menengah dan tahunan dapat disajikan sebagai berikut :
Bab I. PENDAHULUAN
5
RPJP Daerah
pedoman
RPJM Daerah
jabaran
RKPD
pedoman dan jabaran
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah 2011 - 2016
Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 2011 - 2016
pedoman
Renja SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 2011- 2016
Gambar 1. Skema Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. 1.5 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra, Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya dan sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II
Gambaran Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan. Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Bab I. PENDAHULUAN
6
Renstra SKPD ini. Bab III
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; telaahan renstra Kementerian Pertanian, telaahan Renstra Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur; telaahan dokumen RTRW Pacitan dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan.
Bab IV
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan. Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.
Bab V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VI
Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pacitan.
Bab VII
Penutup Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
Bab I. PENDAHULUAN
7
GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
2
2.1 Organisasi Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan berdasarkan Perda Kabupaten Pacitan No. 20 tahun 2007 dan
Peraturan Bupati Pacitan
Nomor 49 Tahun 2007 tentang uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan
dan
Peternakan
Kabupaten
Pacitan,
didalam
penyelenggaraan
dinas
bertanggungjawab kepada Bupati Pacitan dan mempunyai tugas sebagai pelaksana kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura dan Peternakan dan kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah, dan fungsinya adalah :
Merumusan kebijakan teknis di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan; Menyelenggaraan urusan Tanaman Pangan dan Peternakan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;
Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan;
Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2
Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan
terdiri dari: 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat
3.
Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana
4.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
5.
Bidang Peternakan
6.
Bidang Kesehatan Hewan
7.
Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Pengembangan (UPTPP)
8.
Unit Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan
9.
Unit Pelayanan Teknis Rumah Potong Hewan
10.
Kelompok Jabatan Fungsional
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
9
Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN .
KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KASI PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN
KEPALA BIDANG PENYULUHAN DAN SARANA PRASARANA
KASI PENGEMBANGAN LAHAN DAN AIR
KASI PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
KASI BIMBINGAN USAHA DAN PENGOLAHAN HASIL
KEPALA BIDANG PETERNAKAN
KASI PENGEMBANGAN DAN PENYEBARAN TERNAK
KASI ALSINTAN DAN PERLINTAN
KASI ALIH TEKNOLOGI DAN PENGEMB. SDP .
UPT PELAYANAN PENGEMBANGAN
KASI PEMBIBITAN
KASI PAKAN TERNAK
UPT PUSAT KESEHATAN HEWAN
SUB BAGIAN KEUANGAN .
KEPALA BIDANG KESEHATAN HEWAN
KASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN
KASI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
KASI PENGAWASAN DAN PEREDARAN OBAT HEWAN
UPT RUMAH POTONG HEWAN
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
10
Gambar 3. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis PP / KESEHATAN HEWAN
Kepala Unit Pelaksana Teknis
Kelompok Jabatan Fungsional
Petugas Administrasi
Petugas Operasional
Tugas dan Fungsi Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kepala Dinas dibantu oleh Seorang Sekretaris dan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Sekretaris a.
Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas. b.
Fungsi : 1). Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan. 2). Pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan dan perpustakaan. 3). Pembinaan
dan
pengembangan
serta
pengelolaan
administrasi
kepegawaian. 4). Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan. 5). Penyusunan program kerja dan laporan serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian. c.Membawahi : 1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2). Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. 3). Sub Bagian Keuangan. Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
11
Masing-masing Sub Bagian
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
bertanggung jawab kepada Sekretaris dan mempunyai tugas sebagai berikut;
(1).
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas : a) Menyusun rencana kerja ketatausahaan, keprotokolan, rumahtangga, pengadaan dan kepegawaian. b) Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan,
urusan
rumah
tangga,
keamanan
kantor
dan
penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas dan kepustakaan. c) Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas. d) Melaksanakan
analisa
kebutuhan
dan
pengadaan
serta
pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi terhadap barang-barang. e) Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris f) Melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembinaan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai. g) Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai, menyusun administrasi
dan
evaluasi
kepegawaian
serta
penyiapan
bahan
pembinaan pegawai. h) Menyiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan disiplin pegawai. i) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi ketatausahaan, keprotokolan, rumahtangga, pengadaan dan kepegawaian. j) Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumber daya aparatur dengan instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan. k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
12
(2). Sub Bagian Program,Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas a) Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan program pembangunan bidang Tanaman Pangan dan Peternakan; b) Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan; c) Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan anggaran; d) Menyusun laporan kegiatan bidang Tanaman Pangan dan Peternakan; e) Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program dan evaluasi bidang Tanaman Pangan dan Peternakan; f) Melaksanakan pengelolaan data statistik bidang tanaman pangan dan peternakan; g) Melaksanakan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan dengan instansi pelaksana penelitian dan pengembangan; h) Melaksanakan koordinasi usulan perencanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi prasarana dengan instansi pelaksana pembangunan; i) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3).
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a) Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas; b) Melaksanakan pengelolaan anggaran; c) Melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan; d) Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biaya-biaya lain sebagai pengeluaran dinas; e) Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungawaban atas pelaksanaan keuangan; f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
13
2.Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan bidang pengembangan tanaman pangan, pengembangan holtikultura dan bimbingan usaha, pengelolaan hasil serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. b. Fungsi : 1).Penyusunan bahan perencanaan program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura. 2).Pelaksanaan perencanaan program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura. 3).Pelaksanaan pengendalian program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura. 4).Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data statistik tanaman pangan dan hortikultura. 5).Penyiapan bahan penetapan kebijakan bidang tanaman pangan dan hortikultura. c. Membawahi : 1). Seksi Pengembangan Tanaman Pangan. 2). Seksi Pengembangan Hortikultura. 3). Seksi Bimbingan dan Pengolahan Hasil. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura dan mempunyai tugas sebagai berikut: (1). Seksi Pengembangan Tanaman Pangan, mempunyai tugas : a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis dan pengembangan teknologi tanaman pangan; b) Mengelola dan mengembangkan data dan statistik tanaman pangan; c) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan produksi tanaman pangan; d) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang pengembangan tanaman pangan;
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
14
e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2). Seksi Pengembangan Hortikultura, mempunyai tugas : a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis dan pengembangan teknologi hortikultura; b) Mengelola dan mengembangkan data dan statistik hortikultura; c) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan produksi hortikultura; d) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang pengembangan hortikultura; e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3). Seksi Bimbingan Usaha dan Pengolahan Hasil, mempunyai tugas: a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis pengembangan usaha dan pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura; b) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan usaha, kelembagaan usaha dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura; c) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan mutu hasil dan akreditasi pengolahan tanaman pangan dan hortikultura. d) Melaksanakan
fasilitasi
penguatan
modal,
kemitraan
dan
pengembangan usaha tanaman pangan dan hortikultura; e) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan bimbingan usaha dan pengolahan hasil; f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.Bidang Penyuluhan, Sarana dan Prasarana a. Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan di bidang pengembangan lahan dan air, alih tehnologi dan pengembangan sumber daya tanaman pangan, alat mesin pertanian dan perlindungan tanaman serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
15
b. Fungsi : 1).
Penyusunan bahan perencanaan program pembangunan penyuluhan dan sarana prasarana.
2).
Pelaksanaan perencanaan program pembangunan penyuluhan dan sarana prasarana.
3).
Pelaksanaan pengendalian program pembangunan penyuluhan dan sarana prasarana.
4).
Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data statistik penyuluhan dan sarana prasarana.
5).
Penyiapan bahan penetapan kebijakan bidang penyuluhan dan sarana prasarana.
c.Membawahi : 1).
Seksi Pengembangan Lahan dan Air.
2).
Seksi Alih Teknologi dan Pengembangan Sumber daya Pertanian.
3).
Seksi Alat Mesin Pertanian dan Perlindungan Tanaman. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan, Sarana dan Prasarana dan mempunyai tugas sebagai berikut : (1). Seksi Pengembangan Lahan dan Air, mempunyai tugas : a) Menyiapkan bahan, penyusunan rencana teknis pengembangan lahan dan pemanfaatan air irigasi tingkat usaha tani; b) Mengelola dan mengembangkan data dan statistik lahan dan air irigasi tingkat usaha tani; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan potensi lahan dan air irigasi tingkat usaha tani; d) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang pengembangan lahan dan air; e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2). Seksi Alih Teknologi dan Pengembangan Sumber daya Pertanian, mempunyai tugas :
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
16
a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis alih teknologi dan pengembangan sumber daya pertanian; b) Melaksanakan diseminasi dan pengembangan teknologi produksi dan penyuluhan tanaman pangan dan hortikultura; c) Melaksanakan fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian; d) Menyiapkan bahan penyusunan paket teknologi pengembangan produksi; e) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan alih teknologi dan pengembangan sumber daya pertanian; f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3).
Seksi
Alat
Mesin Pertanian dan Perlindungan Tanaman, mempunyai
tugas: a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis alat mesin pertanian, pupuk dan perlindungan tanaman; b) Melaksanakan pengelolaan data statistik alat mesin pertanian, pupuk dan perlindungan tanaman; c) Melaksanakan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida; d) Melaksanakan bimbingan teknis alat mesin pertanian, pupuk dan perlindungan tanaman; e) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi alat mesin pertanian dan perlindungan tanaman; f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana sesuai dengan tugas dan fungsinya 4. Bidang Peternakan a. Tugas : melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan di bidang pengembangan dan penyebaran ternak, pembibitan, pakan ternak serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Fungsi : 1).
Pelaksanaan bimbingan teknis reproduksi dan pembibitan ternak.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
17
2).
Pelaksanaan pengawasan dan peredaran penggunaan pakan ternak.
3).
Pelaksanaan identifikasi lokasi penyebaran dan pengembangan ternak.
4).
Pelaksanaan lokasi penyebaran dan pengembangan ternak.
5).
Pelayanan teknis usaha peternakan dan pengembangan kawasan industri peternakan.
6).
Pelaksanaan bimbingan pengelolaan hasil peternakan.
7).
Pelaksanaan evaluasi, pelaporan hasil penyebaran dan pengembangan ternak.
c. Membawahi : 1).
Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak.
2).
Seksi Pembibitan.
3).
Seksi Pakan Ternak. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Peternakan dan mempunyai tugas sebagai berikut : (1). Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak, mempunyai tugas: a) Menyusun rencana program pengembangan dan penyebaran ternak; b) Melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan penyebaran dan pengembangan ternak; c) Melaksanakan evaluasi, lokasi pengembangan dan penyebaran ternak; d) Melaksanakan inventarisasi penyiapan lokasi pengembangan ternak; e) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan dan penyebaran ternak; f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2). Seksi Pembibitan, mempunyai tugas : a) Menyusun rencana program pembibitan ternak. b) Melaksanakan bimbingan, pemantauan, pengawasan pengolahan produksi dan mutu bibit ternak. c) Melaksanakan bimbingan registrasi dan pengujian populasi dasar ternak. d) Melaksanakan penyusunan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran semen beku.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
18
e) Melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana inseminasi buatan. f) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembibitan ternak. g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3). Seksi Pakan Ternak, mempunyai tugas : a) Melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan potensi pakan ternak; b) Melaksanakan pembinaan, pengadaan, penggunaan pakan ternak serta peningkatan mutu pakan ternak; c) Melaksanakan pemantauan dan pengawasan peredaran pakan ternak; d) Melaksanakan bimbingan produksi dan mutu pakan dan bahan baku pakan ternak; e) Melaksanakan bimbingan penerapan teknologi pakan ternak; f) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penggunaan pakan ternak; g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Kesehatan Hewan a.Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, pengawasan dan peredaran obat hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan melaksanakan tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. b.Fungsi : 1).
Pengamatan, penyelidikan dan epidemologi penyakit hewan.
2).
Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan.
3).
Peningkatan teknologi dalam pengamatan penyakit hewan.
4).
Pemberian bimbingan penanggulangan penyakit hewan.
5).
Pengawasan terhadap pemberantasan penyakit hewan serta pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat veteriner.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
19
6).
Pengawasan dan perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat/ lingkungan.
7).
Penyediaan, pengujian dan pengawasan obat hewan dan sarana lainnya.
c.Membawahi : 1).
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan.
2).
Seksi Pengawasan dan Peredaran Obat Hewan.
3).
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan mempunyai tugas sebagai berikut : (1). Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, mempunyai tugas : a) Melaksanakan
program
pencegahan,
pemberantasan
dan
penanggulangan penyakit hewan menular; b) Melaksanakan tindakan pemberantasan dan penanggulangan penyakit hewan serta pengendalian wabah penyakit; c) Melaksanakan pengamatan, penyelidikan, dan pemetaan penyakit hewan; d) Melaksanakan penyidikan dan epidemologi penyakit hewan; e) Melaksanakan bimbingan dan pemetaan pelaksanaan pemberantasan penyakit hewan yang dilakukan oleh masyarakat; f) Melaksanakan
pengendalian
dan
evaluasi
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit hewan; g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2). Seksi Pengawasan dan Peredaran Obat Hewan, mempunyai tugas a) Memberikan rekomendasi peredaran obat dan vaksin hewan di tingkat poultry shop dan toko obat hewan; b) Melaksanakan pengawasan peredaran obat dan vaksin hewan di tingkat poultry shop dan toko obat hewan; c) Melaksanakan pengambilan sampel dan pengujian obat hewan yang beredar;
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
20
d) Melaksanakan pemantauan penggunaan obat hewan; e) Melaksanakan bimbingan sediaan biologik, farmasetiks dan premiks kepada peternak hewan; f) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pengawasan dan peredaran obat hewan; g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai tugas ; a) Melaksanakan pengawasan dan pengkajian kesehatan bahan asal hewan; b) Melaksanakan pengawasan dan perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat/ lingkungan; c) Melaksanakan pengawasan peredaran bahan asal hewan; d) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian peredaran produk pangan hewani; e) Melaksanakan pengujian dan pengawasan Rumah Potong Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH); f) Melaksanakan
pengendalian
dan
evaluasi
kesehatan
masyarakat
veteriner; g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6.
Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan (UPTPP) UPT Pelayanan Pengembangan merupakan unsur pelaksana teknis
operasional dan teknis penunjang bidang pelayanan pengembangan Tanaman pangan disetiap Kecamatan Kabupaten Pacitan dipimpin oleh seorang Kepala UPT Pelayanan Pengembangan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. UPT Pelayanan Pengembangan mempunyai tugas : a) Melaksanakan penjabaran program pembangunan tanaman pangan dan peternakan;
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
21
b) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan program pembangunan dan kegiatan teknis tanaman pangan, peternakan dan penyuluhan tanaman pangan dan peternakan; c) Melaksanakan pengumpulan dan laporan data statistik tanaman pangan dan peternakan; d) Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan; e) Melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Kepala UPT Pelayanan Pengembangan Tanaman Pangan membawahi Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Pelayanan Pengembangan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Pelayanan Pengembangan di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan.
7.
Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Hewan UPT Kesehatan Hewan merupakan unsur pelaksana teknis operasional dan
teknis penunjang di bidang Kesehatan Hewan disetiap Kecamatan Kabupaten Pacitan dipimpin oleh seorang Kepala UPT Pelayanan Pengembangan Kesehatan Hewan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. UPT Kesehatan Hewan mempunyai tugas : a) Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan; b) Melaksanakan pelayanan di bidang reproduksi ternak berupa: pemeriksaan kebuntingan, pengobatan penyakit reproduksi, konsultasi tentang reproduksi ternak dan inseminasi buatan (IB); c) Membuat peta penyakit hewan (maping disease) di wilayah kecamatan; d) Melaksanakan pengawasan kegiatan di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di wilayah kecamatan; e) Memantau lalu lintas hewan dan bahan asal hewan yang melewati perbatasan; f) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kesehatan hewan.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
22
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepala UPT Kesehatan Hewan
membawahi Sub Bagian Tata Usaha yang
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Pelayanan Pengembangan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Pelayanan Pengembangan di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan. 8.
Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan UPT Rumah Potong Hewan merupakan unsur pelaksana teknis operasional di
bidang Rumah Potong Hewan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang mempunyai tugas: a. Melaksanakan pengawasan kegiatan Rumah Potong Hewan (RPH) milik pemerintah; b. Melaksanakan pengawasan dan pengujian sampel produk asal hewan; c. Melaksanakan kegiatan Pengawasan peredaran produk asal hewan; d. Melaksanakan tindakan pengawasan dan perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepala UPT Rumah Potong Hewan membawahi Sub Bagian Tata Usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Pelayanan Pengembangan di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional 1.
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2.
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk;
3.
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
23
4.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
2.3 Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan 2.3.1 Sumber Daya Manusia Daftar nominatif pegawai dapat dilihat pada Tabel 3 dan grafik perbandingan pegawai berdasarkan golongan ruang pada Gambar 1. sedangkan daftar nominatif pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4. dan grafik perbandingan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada Gambar 2.
Tabel 1. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Dan Tenaga Honorer Berdasarkan Golongan Ruang Dan Jenis Kelamin BIDANG TANAMAN SEKRETARIAT PANGAN DAN GOLONGAN HORTIKULTURA / RUANG
BIDANG BIDANG SARPRAS PETERNAKAN
BIDANG KESWAN
JUMLAH TOTAL
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
I/a
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
I/b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
I/c
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
I/d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
II/a
2
-
-
-
6
1
-
-
-
-
8
1
9
II/b
8
-
1
-
-
-
-
-
-
-
9
-
9
II/c
3
-
-
-
7
2
1
-
-
-
11
2
13
II/d
2
1
-
-
3
2
-
-
-
-
5
3
8
III/a
3
2
3
1
7
5
1
1
1
-
15
9
24
III/b
2
2
1
3
5
2
1
2
-
1
9
10
19
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
24
SEKRETARIAT GOLONGAN / RUANG
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BIDANG BIDANG SARPRAS PETERNAKAN
BIDANG KESWAN
JUMLAH TOTAL
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
III/c
7
-
1
-
10
1
-
-
4
-
22
1
23
III/d
10
-
1
1
8
3
2
-
-
-
21
4
25
IV/a
-
-
-
1
2
2
-
-
-
-
1
4
5
IV/b
1
-
-
-
1
-
1
-
-
-
3
-
3
IV/c
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV/d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV/e
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Honorer
2
-
-
-
-
-
-
-
1
-
3
3
JUMLAH
40
5
7
6
49
18
6
3
6
1
33
141
TOTAL
45
13
67
9
108
7
141
282
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian , 2011
Tabel 2. Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SEKRETARIAT PENDIDIKAN
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BIDANG SARPRAS
BIDANG PETERNAKAN
BIDANG KESWAN
L
P
L
P
L
P
L
P
SD/MI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SLTP/MTs
-
-
-
-
-
-
-
-
SLA/MA
23
2
2
2
8
2
2
D1
-
-
-
-
-
-
D2
-
-
-
-
-
D3
1
1
1
-
7
JUMLAH TOTAL
L
P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
5
-
40
7
47
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
-
-
-
10
4
14
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
25
S1
15
2
3
3
31
12
2
2
1
1
52
20
72
S2
1
-
1
1
3
1
1
-
-
-
6
2
8
JUMLAH
40
5
7
6
49
18
6
3
6
1
108
33
141
TOTAL
45
13
67
9
7
141
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian, 2011
2.3.2 Sarana dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan didukung barang inventaris daerah sebagai berikut:
Tabel 3 . Daftar Sarana Dan Prasarana Kantor Kondisi No.
Nama Barang
Jumlah RB
RS
RR
Baik
1.
Tanah Bangunan
11 Unit
11 Unit
2.
Bangunan/Gedung kantor
26 Unit
26 Unit
3.
Kendaraan Roda 4
3 Unit
-
4.
Sepeda Motor
27 Unit
12 Unit
5.
Komputer
21 unit
-
6.
Laptop
10 unit
7.
Printer
8 unit
8.
Telepon
3 unit
3 unit
9.
Mesin Fax/Facsimile
2 unit
2 unit
10.
Mesin Ketik manual
1 bh
1 bh
11.
Airphone
6 Unit
-
-
-
6 unit
12.
LCD
3 unit
-
-
-
3 unit
13.
GPS
1 unit
14.
Kamera Digital
4 bh
-
-
-
4 bh
16.
Brankas
4 bh
-
-
-
4 bh
17.
Filling Kabinet
10 bh
10 bh
18.
Lemari Arsi[p
17 bh
17 bh
-
-
1 Unit
2 Unit 15 Unit
-
3 unit
8 unit
13 unit
2 unit
8 unit
3 bh
2 bh
15.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
26
282
Kondisi No.
Nama Barang
Jumlah RB
RS
RR
Baik
19.
Etalase
15 bh
15 bh
20.
Almari Kayu
16 bh
21.
Papan Visual
2 Unit
2 unit
22.
White Board
1
1 unit
23.
Display (Papan Informasi)
1
1 unit
24.
Meja Kerja
53 bh
-
-
48 bh
5 bh
25.
Kursi Kerja
40 bh
-
-
94 bh
6 bh
26.
Meja Rapat
22 unit
22 unit
27.
Meja Kerja Pejabat
6 unit
6 unit
28.
Kursi Kerja Pejabat
6 unit
6 unit
29.
Kursi Lipat
150 unit
150 unit
30.
Meja/kursi Tamu
3 unit
31.
Meja Tik
6 bh
6 bh
32.
Lemari Es
1 unit
1 unit
33.
Sound System
1 unit
34.
Meja Periksa Kesehatan
3 bh
3 bh
35.
AC Ruangan
3 unit
3 unit
36.
Kipas Angin
10 unit
37.
Televisi
1 unit
38.
Meja Pertemuan
20 bh
-
-
-
20 bh
39.
Kursi Pertemuan
50 bh
-
-
-
50 bh
40.
Perpustakaan
1 bh
-
-
1 bh
-
41.
Wireless Amplifier
1 bh
1 bh
42.
Alat-alat Kedokteran Hewan
1 unit
1 unit
-
-
-
-
-
16 bh
1 stel
-
-
4 unit
-
2 stel
1 unit
6 unit 1 unit
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
27
2.4 Kinerja Pelayanan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ditunjukan oleh tingkat capaian kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan berdasarkan sasaran/target Renstra 2006-2011 sebagai berikut :
2.4.1
Pelayanan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
1. TANAMAN PANGAN Tabel 4. Perkembangan Luas Areal Tanam Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan NO
TAHUN
1 2005 2 2006 3 2007 4 2008 5 2009 6 2010 Rata – rata perkembangan (%)
Padi 34,410 35,498 35,030 35,528 34,884 37,416
Jagung 24,849 25,873 25,718 24,651 25,685 25,098
2.18
0.32
LUAS AREAL PER KOMODITI (HA) Kc Kedelai Ubi Kayu Ubi Jalar Tanah 4,805 40,331 205 8,689 5,417 36,022 159 10,664 4,652 36,396 91 9,700 4,317 36,129 135 8,086 5,013 35,378 95 8,008 4,686 31,545 86 8,212 0.25
(5.82)
(13.99)
(0.34)
Kc Hijau 53 99 64 99 145 43
Shorgum 57.00 26.00 27.00 13 34 10
20.56
(2.86)
Tabel 5 . Perkembangan Produksi Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2005 - 2010 NO 1 2 3 4 5 6
PRODUKSI PER KOMODITI (TON) TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata - rata perkembangan (%)
Padi 128,145 146,351 145,631 148,078 153,814 166,922
Jagung 69,093 98,955.29 102,793 109,542 121,017 123,595
Kedelai 3,990 5029.27 4,690 4,540 5,686 3,528
Ubi Kayu 650,432 585,927.7 623,434 792,115 636,272 511,735
Ubi Jalar 1,565 1,179.4 724 1,155 746 781
Kc Tanah 7,440 13,178.45 10,992 9,921 11,399 9,466
Kc Hijau 50 106.26 64 105 247 53
Shorgum 52 23.99 22 16 4 12
2.72
4.61
(4.53)
(1.16)
(1.96)
(5.68)
16.20
17.88
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
28
Tabel 6. Perkembangan Produktivitas Masing-Masing Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2005 - 2010 NO
PRODUKTIVITAS PER KOMODITI (Ku/Ha) TAHUN Padi
Jagung
Kedelai
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kc Hijau
Kc Tanah
Shorgum
1
2005
40.32
28.24
8.65
163.50
77.86
8.73
10.20
9.12
2
2006
44.54
39.01
9.63
166.18
75.83
12.38
10.95
9.23
3
2007
44.75
40.52
10.57
178.59
80.25
11.37
10.18
8.23
4
2008
44.97
45.65
10.89
225.95
90.19
12.48
10.10
12.30
5
2009
47.31
47.29
11.84
188.44
85.68
14.30
12.17
12.53
49.42
50.92
9.03
189.54
90.81
11.76
12.62
13.33
6
2010 Rata – rata perkembangan (%)
4.22
13.19
1.82
3.92
3.32
8.05
4.74
9.62
2. TANAMAN HORTIKULTURA Tabel 7. Perkembangan Luas Areal Tanaman Buah-Buahan Tahun 2005-2010 No.
Komoditi
1
Alpukat
2
Luas Areal (Pohon) 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata Perkembangan (%)
99,325
98,651
98,949
96,873
97,799
99,364
0.32
Belimbing
9,387
9,397
9,362
9,329
9,404
9,406
0.00
3
Duku
5,573
5,564
5,535
5,455
5,445
5,445
(0.00)
4
Durian
59,825
60,686
65,062
79,824
85,552
86,578
0.32
5
Jambu Biji
46,949
45,624
44,929
41,564
41,137
41,064
(0.06)
6
Jambu Air
-
40,981
40,990
40,637
40,622
40,012
(0.30)
7
Jeruk Siam
-
-
-
116,471
129,599
118,373
1.30
8
Mangga
323,964
326,496
328,799
329,720
329,037
18,447
(18.88)
9
Nanas
6,813
6,791
6,738
6,887
5,936
327,119
1,082.13
10
Nangka
206,945
205,540
202,066
199,708
198,067
5,371
(19.47)
11
Manggis
58,835
55,788
55,788
54,284
52,101
196,225
55.30
12
Pepaya
72,379
67,649
61,016
55,282
55,681
53,567
(0.81)
13
Pisang *)
1,747,510
1,724,705
1,747,179
1,734,976
1,730,502
56,377
(19.35)
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
29
14
Rambutan
93,684
94,393
99,117
102,906
103,687
1,724,076
312.57
15
Salak *)
53,721
54,816
56,621
58,860
58,441
105,314
16.06
16
Sawo
11,314
11,184
10,779
10,674
10,635
61,220
95.12
17
Sirsak
41,112
40,635
40,316
45,392
45,376
10,603
(15.31)
18
Sukun
33,534
33,249
35,190
34,615
34,670
42,490
4.52
19
Jeruk Besar
-
-
-
19,323
18,850
35,190
42.12
20
Semangka **)
7
10
18
15
3
(18.94)
*) Satuan dalam rumpun,
**) Satuan dalam hektar
Tabel 8. Perkembangan Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahun 2005-2010 No.
Komoditi
1
Alpukat
2
Produksi (Ton) 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata Perkembangan (%)
2,304
76
502
416
307.17
206.0
77.52
Belimbing
916
64
162
90
81
59.2
(4.25)
3
Duku
892
80
234
72
104
24.4
0.03
4
Durian
5,492
345
408
3,302
2,044.68
250.0
101.60
5 6
Jambu Biji
5,466
1,188 112
1,064 332
789 207
649 525.2
198.0 264.0
(40.36) 65.69
7
Jeruk Siam
873
470
177.0
(54.25)
8
Mangga
22,887
7,409
3,602
5,785
9,406
44.3
(19.07)
9
Nanas
2,229
71
454
183
187.9
732.0
135.04
10
Nangka
39,411
2,099
4,426
5,337
4,195.5
18.0
(16.84)
11
Manggis
728
7
66
37
25
1,898.0
1,631.89
12
Pepaya
10,896
615
932
1,996
1,900
137.0
(5.25)
13
Pisang
302,319
50,808
52,122
31,740
36,170.38
793.0
(40.71)
Rambutan
4,212
394
383
986
851
38,534.0
895.68
15
Salak
1,259
252
200
228
164.2
116.0
(28.79)
16
Sawo
1,628
127
81
95
123
196.0
(4.46)
17
Sirsak
2,304
115
183
235
134.7
102.0
(14.88)
14
Jambu Air
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
30
No.
Komoditi
18
Sukun
19
Jeruk Besar
20
Semangka
Rata-rata Perkembangan (%)
Produksi (Ton) 2005
2006
13,556
2007
554
2008
401
116
139
2009
2010
338
134
109.0
(43.65)
149
326.3
400.0
70.79
177
391
310.0
36.84
Tabel 9. Perkembangan Luas Areal Tanaman Sayuran Tahun 2005 -2010 Luas Areal (Ha)
Rata-rata Perkembangan (%)
No.
Komoditi
1
Bawang Merah
10
16
15
20
28
14
15.42
2
Bawang Putih
2
4
1
1
4
4
65.00
3
Kentang
2
1
2
1
-
4
Petsay / sawi
72
47
39
84
96
64
8.92
5
Kc. Panjang
329
348
315
421
421
316
1.00
6
Cabe Besar
55
200
495
205.57
7
Cabe Rawit
233
335
242
8.01
8
Tomat
32
29
21
23
26
24
(4.42)
9
Terong
54
50
39
76
63
57
7.77
10
Buncis
55
18
38
60
68
64
21.84
11
Ketimun
116
137
104
110
126
106
(0.31)
12
Labu Siam
15
15
8
(23.33)
13
Kangkung
14
Bayam
15
Petai *)
16
Melinjo *)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
56
41
39
63
69
34
(2.27)
108
111
81
91
100
92
(2.00)
111
81
106,861
106,546
105,129
26,359.70
740,816 758,704 748,656
733,327
726,857
706,068
(0.94)
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
31
Tabel 10. Perkembangan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2005 -2010 No.
Komoditi
Produksi (Ton) 2005
2006
2007
Rata-rata
2008
2009
Perkembangan (%)
2010
1
Bawang Merah
45
53
58
67
103
26
0.80
2
Bawang Putih
8
15
3
4
7
6
6.37
3
Kentang
11
8
9
6
(16.04)
4
Sawi
267
169
122
245
283
196
4.21
5
Kc. Panjang
993
1,452
815
696
691
560
(6.38)
6
Cabe Besar
182
294
451
57.47
7
Cabe Rawit
488
626
314
(10.78)
8
Tomat
134
202
99
71
60
38
(16.14)
9
Terong
208
346
226
383
258
206
9.67
10
Buncis
208
67
194
195
237
145
21.00
11
Ketimun
417
660
560
367
413
354
1.38
12
Labu Siam
39
54
24
(8.55)
13
Kangkung
174
153
120
298
183
127
9.10
14
Bayam
299
342
139
111
150
139
(7.46)
15
Petai
200
3,874
2,332
1,417
452
422.47
16
Melinjo
9,982
4,207
5,048
8,326
6,610
1.28
9,990
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
32
Tabel 11. Perkembangan Luas Areal Tanaman Biofarmaka 2005-2010 Luas Areal (M2) No.
Komoditi
Rata-rata Perkembangan
2005
2006
2007
2008
2009
2010
7,082,851
7,150,143
7,317,641
13.42
(%)
1
Jahe
4,191,476
5,698,265
7,829,023
2
Laos
571,478
384,625
719,673
1,725,351 1,803,532
998,038
30.80
3
Kencur
571,478
384,625
719,673
1,725,351 1803532
1,619,894
37.70
4
Kunyit
2,959,993
2,277,020
5,605,312
7,458,086
4,858,499
3,603,379
19.09
5
Lempuyang
82,926
231,959
202,209
219,029
58.40
6
Temu Lawak
6,497,037
4,814,608
4268483
3,684,576
6.14
7
Temu Ireng
151,765
163,074
195583
193,331
8.75
8
Keji Beling
1
43,347
30,848
30,001
9
Dringo
6,996
6,240
7,026
6,780
(0.57)
10 Kapulogo
13,506
73,500
32,881
32,878
129.64
11 Kunci
23,062
52,710
280,100
301,635
189.21
12 Mengkudu
11,457
11,290
9,024
9,024
(7.18)
193
20,193
20,000
5,180.87
3,801
3,801
-
12,840
12,490
3.18
4,135,704
3,170,252
13 Sambiloto 14 Mahkota Dewa 15 Lidah Buaya
11,457
11,290
1,444,856.14
Tabel 12. Perkembangan Produksi Tanaman Biofarmaka 2005-2010 No.
Komoditi
Produksi (kg)
Rata-rata Perkembangan (%)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
7,082,851
7,150,143
7,317,641
13.42
1
Jahe
4,191,476
5,698,265
7,829,023
2
Laos
571,478
384,625
719,673
1,725,351
1,803,532
998,038
30.80
3
Kencur
571,478
384,625
719,673
1,725,351
1803532
1,619,894
37.70
4
Kunyit
2,959,993
2,277,020
5,605,312
7,458,086
4,858,499
3,603,379
19.09
5
Lempuyang
82,926
231,959
202,209
219,029
58.40
6
Temu Lawak 4,135,704
6,497,037
4,814,608
4268483
3,684,576
6.14
7
Temu Ireng
151,765
163,074
195583
193,331
8.75
3,170,252
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
33
No.
Produksi (kg)
Komoditi
8
Keji Beling
9
Dringo
10
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata Perkembangan (%)
2010
1
43,347
30,848
30,001
6,996
6,240
7,026
6,780
(0.57)
Kapulogo
13,506
73,500
32,881
32,878
129.64
11
Kunci
23,062
52,710
280,100
301,635
189.21
12
Mengkudu
11,457
11,290
9,024
9,024
(7.18)
13
Sambiloto
193
20,193
20,000
5,180.87
14
Mahkota Dewa
3,801
3,801
-
15
Lidah Buaya
2.4.2
11,457
11,290
12,840
1,444,856.14
12,490
3.18
Pelayanan Prasarana dan Sarana
Tabel 13. Perkembangan Bantuan Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2006-2010 No
Bantuan
1 2 3
Pompa air Hand Traktor APPO Konservasi DAS Hulu Optimasi Lahan Reklamasi Lahan Pengembangan Irigasi Springkel Pengembangan Irigasi Bertekanan Pengembangan Irigasi Partisipatif Pengembangan Irigasi Permukaan Pembuatan Sumur Resapan Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal Pembuatan Dam parit Rehab Jaringan Irigasi Pembangunan Jalan Produksi Ternak Pembangunan Jalan Usaha Tani
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tahun 2008 2009 4 unit 14 unit 15 unit 20 unit 0 unit 23 unit 550 Ha 250 Ha 30 Ha 10 Ha 10 Ha 2 unit
2006 9 unit 4 unit 1 unit -
2007 10 unit 25 unit 6 unit 20 Ha 25 Ha -
2010 11 unit 8 unit 14 unit 200 Ha 100 Ha 25 Ha -
TOTAL 48 unit 72 unit 44 unit 1.000 Ha 160 Ha 60 Ha 2 unit
-
1 unit
-
1 unit
1 unit
3 unit
-
-
-
1 unit
1 unit
2 unit
-
-
1 unit
-
1 unit
2 unit
-
10 unit
4 unit
6 unit
2 unit
22 unit
7 unit
4 unit
-
2 unit
7 unit
20 unit
6 unit 27.656 m -
5 unit 9.118 m -
8 unit 10.000 m -
3 unit 11.562 m 2.000 m
10 unit 12.250 m 3.000 m
32 unit 70.586 m 5.000 m
8.000 m
1.000 m
4.250 m
3.000 m
13.400 m
29.650 m
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
34
2.4.3 Pelayanan Bidang Peternakan a). Hasil Kinerja Populasi Ternak Tabel 14. Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2006 - 2010 No.
Tahun
Sapi potong
Kambing
Sapi Perah
populasi
r (%)
populasi
r (%)
1.
2006
44.074
0,46
75.344
8,14
-
-
2.
2007
44.957
2,00
77.057
2,27
-
-
3.
2008
45.926
2,15
78.234
1,53
-
-
4.
2009
46.848
2,01
80.008
2,27
98
-
5.
2010
47.546
2,0
81.238
1,54
253
-
b) Kinerja Inseminasi Buatan Tabel 15. Perkembangan Inseminasi Buatan Tahun 2006 - 2010
2006
Jumlah inseminasi (dosis) 17.733
Jumlah Akseptor (ekor) 16.541
Angka kebuntingan (%) 84.86
Jumlah kelahiran (ekor) 12.114
2.
2007
17.830
16.937
85,25
12.281
3.
2008
20.170
18.258
85.08
13.076
4.
2009
22.406
21.115
85.57
15.321
5.
2010
22.742
21.445
85,75
18.037
No.
Tahun
1.
c). Kinerja Produksi dan Konsumsi Hasil Ternak Tabel 16. Perkembangan Produksi Dan Konsumsi Hasil Ternak Tahun 2006 - 2010 No 1
2
Uraian Produksi (kg / th) Daging Telur Susu Sapi Konsumsi (kg/kap/th) Daging Telur Susu Sapi
2006
2007
2008
2009
2.460.283 2.516.869 443.997 450.213 -
4,46 0.80 -
2010
2.574.757 456.516 600
4,55 0,82 -
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
4,65 0,84 0.001
35
d). Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja Tabel 17. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2006 - 2010
NO
1. 2. 3.
KOMODITI
Ternak besar Ternak kecil Unggas
2006
2007
2008
2009
15.213 5.146 1.012
15.444 5.312 1.154
15.784 5.529 1.179
16.104 5.654 1.200
2010
16.453 5.797 1.249
2.4.4. Pelayanan Kesehatan Hewan 1. Rumah Potong Hewan (RPH) ) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kabupaten Pacitan berfungsi salah satunya sebagai tempat terjadinya proses perubahan dari ternak/ hewan hidup
manjadi
karkas/
daging.
Selain
itu
berperan
dalam
rangka
menyediakan bahan asal hewan berupa daging dan hasil olahannya yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) bagi konsumen sehingga dengan pemeriksaan hygiene dan pengawasan peredaran Bahan Asal Hewan secara menyeluruh sangat diperlukan agar konsumen merasa terlindungi dan aman dari kemungkinan penularan penyakit yang berasal dari bahan asal hewan. 2. Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) Pusat Kesehatan Hewan merupakan ujung tombak dalam mendukung pengembangan ternak di wilayah Kabupaten Pacitan pada umumnya dan meningkatkan status kesehatan ternak pada khususnya. Walaupun bangunan fisik yang ada di Kabupaten Pacitan baru ada satu yakni Puskeswan Pacitan di Desa Semanten, Kec. Pacitan, tetapi hal ini tidak menyurutkan kerja para petugas di lapangan untuk menjalankan tugas dalam mendukung program peningkatan status kesehatan hewan, sehingga muaranya akan terjadi peningkatan populasi dan pemerataan ternak di Kabupaten Pacitan. Pelayanan kesehatan hewan yang telah dilakukan oleh petugas Puskeswan bersifat aktif dari petugas Puskeswan maupun pasif berdasarkan laporan dari peternak. Selain pelayanan kesehatan hewan, juga dilaksanakan pelayanan inseminasi buatan/kawin suntik pada ternak sapi maupun kambing.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
36
3. Pos Check Point Pos check poin terletak di Desa Mantren Kecamatan Punung dan berfungsi untuk mengadakan pengawasan lalu lintas ternak masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Pacitan khususnya dan dari wilayah Jawa Timur pada Umumnya. 4. Laboratorium Type C Laboratorium Kesehatan Hewan Type C di Kabupaten Pacitan dapat membantu para petugas lapangan dalam meneguhkan atau menolak diagnosa sementara, sehingga bermanfaat antara lain untuk: – Menggali informasi secara dini tentang keberadaan penyakit hewan di wilayah kabupaten Pacitan – Menjaga lingkungan budidaya tetap sehat dan aman dalam berusaha di bidang peternakan – Mencegah pencemaran zat kimia berbahaya pada produk pangan asal hewan – Menekan kerugian masyarakat akibat mengkonsumsi produk pangan asal hewan yang tidak ASUH – Memberikan rasa aman pada masyarakat akibat mengkonsumsi produk pangan asal hewan. Pemeriksaan yang bisa dilakukan di Laboratorium kesehatan hewan type-C kabupaten pacitan antara lain: – Pemeriksaan telur cacing pada sampel feces dengan metode natif dan sentrifuge – Pemeriksaan adanya kandungan zat kimia berbahaya (formalin, boraks) pada produk pangan asal hewan (daging). – Pemeriksaan awal terjadinya pembusukan pada daging. 5. Pasar Hewan Pasar hewan di Kabupaten Pacitan terdiri dari Pasar Hewan Kabupaten di Desa Semanten (setiap pon), Pasar Hewan Tulakan di Desa Tulakan (setiap wage), Pasar Hewan Punung di Desa Punung (setiap pahing), Pasar Hewan Nawangan di Desa Nawangan (setiap wage) dan di Desa Penggung (setiap kliwon). Dari semua pasar hewan diatas yang melayani pasokan ternak ke luar kabupaten hanya Pasar Hewan Pacitan dengan menyertakan SKPKH (Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Hewan) untuk setiap ternak.
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
37
Gambar 4. Peta Kasus Penyakit Flu Burung Tahun 2010 STATUS Desember 2010
Ds. Nanggungan
Gambar 5. Grafik kejadian kasus flu burung dari tahun 2007 – 2010 25 20 15 Tahun
10 5 0 2007
2008
2009
2010
Kejadian kasus penyakit hewan menular dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 18. Kejadian Kasus Penyakit Hewan Menular Tahun 2007-2010 NO
PENYAKIT
2007
2008
2009
2010
1.
Flu Burung (AI)
4.707
260
293
205
2.
ND
9.927
10.001
3.137
3.150
3.
BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF)
1.902
2.823
2.575
2.402
4.
SCABIES
1.124
2.679
3.019
2.354
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
38
Tabel 19. Jumlah Pemotongan Ternak di RPH selama Tahun 2010 RETRIBUSI YANG MASUK RPH KECAMATAN NO BULAN Jml Ternak Ternak Rp.000 Ternak Besar Kecil 1 JANUARI 88/4 766 39 235 2 PEBRUARI 87/2 727 38 230 3 MARET 98/2 815 38 280 4 APRIL 95/4 822 38 200 5 MEI 103/2 855 41 220 6 JUNI 99/2 823 41 250 7 JULI 104/2 863 40 250 8 AGUSTUS 89/2 743 40 235 9 SEPTEMBER 113/2 935 46 230 10 OKTOBER 101/2 839 33 285 11 NOPEMBER 77/2 662 44 235 12 DESEMBER 56/2 479 34 185 JUMLAH
1110/28
9329
472
2835
NON
Rp.000
JUMLAH RETRIBUSI SETORAN (Rp.000) Sapi Kambing/ Domba
430 420 470 390 425 455 450 435 460 440 455 355
1196 1147 1285 1212 1280 1278 1313 1178 1395 1279 1117 834
5185
14514
392
6214
Poultry shop, toko dan pengecer obat hewan antara lain : a. Pasar Hewan Kec. Pacitan dan Kec. Punung. b. Poultry Shop “SATWA”. Jl. Gatot Subroto. Pacitan. c. Kios obat hewan ”PUTRA KEMBANG”. Jl. Posong No. 19 Pacitan. d. Kios Obat Hewan “PASOPATI”. Jl. Petung No. 11 Pacitan. e. Pasar burung Arjowinangun
Pemeriksaan sampel di Laboratorium Type C dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 20. Pemeriksaan Sampel di Laboratorium Type C BULAN No Jenis Sampel 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
32
46
18
32
42
46
29
31
25
37
33
35
7
8
4
9
7
8
4
7
8
4
3
2
46
69
46
63
53
52
45
53
69
60
58
61
Eber (+)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Formalin (+)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
FECES
Pemeriksaan natif (+) 2
DAGING
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
39
2.5.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Tanaman Pangan dan
Peternakan membutuhkan anggaran. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, untuk membangun Kabupaten Pacitan. Selain kinerja pelayanan yang telah dijelaskan di bagian awal, kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan juga terlihat dari realisasi pendanaannya. Adapun anggaran dan realisasi pendanaan ditampilkan pada Tabel berikut :
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
40
Tabel 21. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2006-2010
NO
1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target Renstra SKPD Tahun PROGRAM / INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM
Target IKK
SATUAN
2006
2007
2008
2009
%
100
25.00
26.25
27.56
- Padi
%
100
99.51
100.00
- Jagung
%
100
103.88
- sayuran
%
100
- Buah-buahan
%
- Padi
Realisasi Capaian Tahun ke-
2010
Rasio Capaian pada Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
29
100
25.00
71.78
100.92
57.10
100
100.01
273.45
366.18
197.29
100.70
105
100
100.00
102.00
116.00
113.99
100
100.49
102.00
115.19
108.56
104.41
106.40
107
100
104.00
132.00
128.00
135.28
100
100.12
126.42
120.30
126.43
70.36
73.88
77.59
81
100
70.36
74.25
76.59
34.24
100
100.00
100.50
98.71
42.03
100
94.55
103.23
113.55
125
100
94.55
104.00
160.00
46.86
100
100.00
100.75
140.91
37.49
%
100
100.47
100.97
101.68
106.47
100
100.00
103.00
117.00
110.89
100
99.53
102.01
115.07
104.15
- Jagung
%
100
103.87
104.38
106.38
106.92
100
104.00
139.00
138.00
142.04
100
100.13
133.17
129.72
132.85
- sayuran
%
100
80.12
84.13
88.33
92.73
100
80.12
84.54
78.43
59.75
100
100.00
100.49
88.79
64.43
Peningkatan Kesejahteraan Petani % Peningkatan jumlah petani trampil Peningkatan Produksi Pertanian 1
1
2
% Peningkatan Produksi hasil pertanian :
% Peningkatan produktivitas hasil pertanian:
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
41
3
4
5
6
- Buah-buahan Peningkatan Penerapan teknologi Pertanian % Petani yang mendapat 1 pelatihan teknologi pertanian Pemberdayaan Penyuluh Pertanian % Peningkatan 1 SDM penyuluh pertanian Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak % Penurunan 1 jumlah ternak yg sakit % Peningkatan pelaksanaan 2 pelayanan kesehatan hewan Peningkatan Produksi Hasil Peternakan % Peningkatan 1 produksi daging % Peningkatan 2 produksi telur % Peningkatan 3 populasi ternak besar % Peningkatan 4 populasi ternak kecil % Peningkatan 5 populasi unggas
%
100
%
100
%
%
%
% % % % %
38.64
43.18
47.73
52.27
100
38.64
43.18
68.18
25.00
100
100.00
100.00
142.85
47.83
25.00
20.80
17.92
15.84
100
0.46
94.29
108.82
91.59
100
1.84
453.32
607.25
578.20
100
29.41
22.73
18.52
15.63
100
241.18
175.00
185.19
173.44
100
769.91
999.95
1,109.64
100
4.70
5.47
5.08
5.06
100
4.50
5.10
0.65
5.44
100
95.74
93.24
12.80
107.41
100
11.22
10.00
13.21
12.09
100
12.31
12.50
60.03
66.18
100
109.71
125.00
454.43
547.36
100
1.75
1.75
1.75
1.75
100
1.82
3.11
3.80
8.92
100
104.00
177.71
217.14
509.65
100
1.25
1.25
1.25
1.25
100
1.25
3.32
1.65
1.81
100
100.00
265.60
132.00
144.82
100
1.75
1.75
1.75
1.75
100
1.75
3.00
2.04
13.39
100
100.00
171.43
116.57
765.42
100
2.25
2.25
2.25
2.25
100
2.25
2.58
2.32
19.97
100
100.00
114.67
103.11
887.35
100
1.00
1.00
1.00
1.00
100
1.00
0.93
1.51
84.58
100
100.00
93.00
151.00
84.58
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
42
820.06
% Peningkatan luas lahan HMT % Peningkatan 7 kelahiran hasil IB Pengembangan Agribisnis % Peternak yang mendapat 1 Penyuluhan Pemasaran % Peternak yang mendapat 2 pelatihan teknologi peternakan Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan % Peternak yang mendapat 1 pelatihan teknologi peternakan 6
7
8
% %
%
%
100
1.00
1.00
1.00
1.00
100
0.47
0.43
4.42
0.10
100
47.00
43.00
442.00
10.10
100
1.75
1.75
1.75
1.75
100
1.75
15.77
45.66
0.38
100
100.00
901.14
2,609.14
21.78
100
25.00
30.00
30.77
29.41
100
25.00
-
-
29.41
100
100.00
-
-
100.01
100
16.67
21.43
23.53
23.81
100
16.67
64.29
94.12
238.10
100
100.00
300.00
400.00
999.98
549.99
%
100
16.67
21.43
23.53
23.81
100
17.93
21.43
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
94.12
43
238.10
100
107.56
100.00
400.00
999.98
Tabel 22. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Uraian
Anggaran pada Tahun ke2006
2007
2008
Realisasi Anggaran pada Tahun ke2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
PENDAPATAN DAERAH
-
44,300,000.00
306,119,000.00
153,280,000.00
104,312,500.00
-
44,300,000.00
329,074,500.00
154,664,500.00
104,904,000.00
Pendapatan Asli Daerah
-
-
234,206,500.0
59,282,500.0
60,500,000.0
-
-
247,564,500.0
55,327,000.0
60,561,500.0
234,206,500.0
59,282,500.0
60,500,000.0
247,564,500.0
55,327,000.0
60,561,500.0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
44,300,000.0
71,912,500.0
93,997,500.0
43,812,500.0
-
44,300,000.0
81,510,000.0
99,337,500.0
44,342,500.0
- Penjualan Hasil Pertanian
20,000,000.0
25,000,000.0
30,000,000.0
30,500,000.0
20,000,000.0
25,200,000.0
30,255,000.0
30,535,000.0
- Pendapatan Bunga Piutang
24,300,000.0
46,912,500.0
63,997,500.0
13,312,500.0
24,300,000.0
56,310,000.0
69,082,500.0
13,807,500.0
6,637,250,000.0
9,836,438,807.0
12,369,107,784.0
11,165,970,565.0
11,579,206,875.0
-
8,920,942,004.0
11,939,868,218.0
10,946,888,509.2
11,402,820,725.0
-
3,199,188,807.0
4,577,607,784.0
5,239,758,565.0
5,296,006,875.0
-
3,023,174,101.0
4,422,440,909.0
5,094,967,212.2
5,236,091,728.0
3,199,188,807.0
4,577,607,784.0
5,239,758,565.0
5,296,006,875.0
3,023,174,101.0
4,422,440,909.0
5,094,967,212.2
5,236,091,728.0
6,283,200,000.0
5,897,767,903.0
7,517,427,309.0
5,851,921,297.0
6,166,728,997.0
- Hasil retribusi daerah - Lain-lain PAD yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung
-
- Belanja pegawai Belanja langsung
6,637,250,000.0
6,637,250,000.0
7,791,500,000.0
5,926,212,000.0
- Belanja pegawai
2,876,939,613.0
755,639,000.0
789,705,000.0
400,893,000.0
2,705,603,976.0
726,322,145.0
727,672,000.0
378,568,000.0
346,820,000.0
1,709,579,500.0
3,467,397,200.0
2,466,339,650.0
337,515,018.0
1,650,434,770.0
3,333,288,409.0
2,437,474,647.0
4,172,031,500.0
3,534,497,800.0
3,058,979,350.0
3,521,010,988.0
3,456,134,400.0
3,035,878,650.0
452,000,000.0
181,375,000.0
246,000,000.0
210,000,000.0
250,000,000.0
452,000,000.0
181,375,000.0
246,000,000.0
210,000,000.0
250,000,000.0
452,000,000.0
81,375,000.0
246,000,000.0
210,000,000.0
250,000,000.0
452,000,000.0
81,375,000.0
246,000,000.0
210,000,000.0
250,000,000.0
- Belanja barang dan jasa - Belanja modal PEMBIAYAAN - Pengeluaran Pembiayaan (pemberian kredit) - Penerimaan Pembiayaan (pengembalian kredit)
100,000,000.0
100,000,000.0
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
44
Tabel 23. Rasio Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Uraian 2006 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah - Hasil retribusi daerah - Lain-lain PAD yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - Penjualan Hasil Pertanian - Pendapatan Bunga Piutang BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung - Belanja pegawai Belanja langsung - Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa - Belanja modal PEMBIAYAAN - Pengeluaran Pembiayaan (pemberian kredit) - Penerimaan Pembiayaan (pengembalian kredit)
94.0 97.3 100.0 100.0
2007
2008
2009
Rata -rata Pertumbuhan (%) 2010
Anggaran
Realisasi
100.00
107.50 105.7 105.7
100.90 93.3 93.3
100.57 100.1 100.1
169.71 169.71 (36.32)
185.9
100.0 100.0 100.0 90.7 94.5 94.5 88.9 96.1 96.5 84.4 100.0 100.0 100.0
113.3 100.8 120.0 96.5 96.6 96.6 96.5 92.1 96.1 97.8 100.0 100.0
105.7 100.9 107.9 98.0 97.2 97.2 98.7 94.4 98.8 99.2 100.0 100.0
101.2 100.1 103.7 98.5 98.9 98.9 98.1
13.22 15.6 16.8 6.6 19.5 19.5 (0.2) (54.6) 91.7 (42.9) (5.0) 31.2
16.8
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
45
100.0 100.0
9.9 21.4 21.4 3.6 -49.3 -8.3 -38.0 -14.6 -18.4
2.6.
Hambatan-Hambatan Utama Hambatan utama yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, meliputi:
1. Keterbatasan modal usaha petani 2. Sarana prasarana pertanian belum memadai 3. Kualitas produk masih rendah karena standarisasi dan grading belum dilakukan dengan baik. 4. penguasaan teknologi pengolahan dan pemasaran hasil masih rendah sehingga mempengaruhi kualitas hasil , daya saing pasar dan harga jual. 5. Munculnya penyakit emergency hewan seperti : Flu Burung, penyakit hewan menular pada sapi: Anthrax, penyakit ngorok pada sapi 6. Organisme pengganggu tanaman seperti: ulat bulu, belalang, keong mas dan hama wereng. 7. Kondisi iklim yang sulit diprediksi pada kurun waktu ini / iklim ekstrem
Bab II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
46
3
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 3.1.1 Permasalahan Tanaman Pangan dan Hortikultura Beberapa permasalahan mendasar pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut: 1. Alih fungsi lahan pertanian dan degradasi lahan pertanian 2. Perubahan Iklim Global 3. Luas kepemilikan lahan < 0,5 ha 4. Lemahnya sistim perbenihan 5. Terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan informasi 6. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani 7. Belum optimalnya kelembagaan penyuluh 8. Rendahnya nilai tukar petani (NTP) 9. Kurangnya sarana prasarana pertanian 10. Belum terpadunya semua sektor dalam menunjang pembangunan pertanian 11. Penanganan pasca panen belum optimal 3.1.2 Permasalahan Peternakan Beberapa permasalahan yang terkait dengan pembangunan Peternakan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya HMT yang berkualitas 2. Adanya ancaman munculnya penyakit strategis 3. Nilai tukar hasil produksi Peternakan tidak stabil, sehingga menyebabkan posisi tawar petani semakin rendah; 4. Rendahnya teknologi pengolahan dan pemasaran hasil Peternakan di pedesaan. 5. Belum terpenuhinya standar pelayanan minimum yang ASUH pada RPH karena tidak memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner) 6. Kurangnya tenaga medis/paramedis kesehatan hewan pada puskeswan. 7. Terbatasnya sarana prasarana dan obat-obatan untuk layanan kesehatan hewan terpadu. Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
47
8. Masih kurangnya pengawasan terhadap lalu lintas ternak dan Bahan Asal Ternak baik yang keluar maupun yang masuk. 9. Belum adanya sentra pembibitan ternak kecil dan unggas 10. Belum optimalnya penanganan gangguan reproduksi 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Penyusunan Rencana Strategis
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan Tanaman Pangan dan Peternakan di Kabupaten Pacitan sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016. Visi Kabupaten Pacitan: ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACITAN YANG SEJAHTERA” Misi Kabupaten Pacitan: Sesuai dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Pacitan Yang Sejahtera”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut: Misi Bupati : Misi 1 :
Profesionalisme birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Misi 2 :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Misi 3 :
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat.
Misi 4 :
Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan.
Misi 5 :
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar.
Misi 6 :
Pengembangan
tatanan
kehidupan
masyarakat
yang
berbudaya,
berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan kerukunan umat beragama.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
48
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan. Hal ini ditunjukkan melalui: Pernyataan misi ke 4: Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan. Pada misi keempat ini Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan berperan dalam membuat perencanaan tata ruang, memberikan arahan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sebagai wadah yang digunakan dalam melaksanakan aktifitas ekonomi dan pengembangan potensi unggulan wilayah.
Selain telaahan terhadap visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang telah diuraikan di atas, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan juga memiliki keterkaitan langsung dalam menunjang pelaksanaan pembangunan dalam bentuk program-program pembangunan, sebagai berikut: • Program Peningkatan Kesejahteraan Petani • Program Peningkatan Produksi Pertanian; • Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian; • Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian; • Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian; • Program Peningkatan Ketahanan Pangan; •
Program Pencegahan, dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
•
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
•
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
•
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
•
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
• Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian serta Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur 3.3.1 Renstra Kementerian Pertanian Visi pembangunan yang menjadi acuan Kementerian Pertanian adalah:: “TERWUJUDNYA PERTANIAN INDUSTRIAL UNGGUL BERKELANJUTAN YANG BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PANGAN, NILAI TAMBAH, DAYA SAING, EKSPOR DAN KESEJAHTERAAN PETANI”.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
49
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Kementerian Pertanian adalah: 1.
Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis;
2.
Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktifitas untuk meningkatkan kemandirian pangan;
3.
Mengamankan
plasma-nutfah
dan
meningkatkan
pendayagunaannya
untuk
mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan; 4.
Menjadikan peani yang kreatif, inovatif dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi;
5.
Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi;
6.
Meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri;
7.
Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horizontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan;
8.
Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional;
9.
Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan;
10. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional. Dalam lima tahun kedepan ( 2010 – 2014 ) dalam membangun pertanian, kementerian pertanian mencanangkan 4 ( empat ) target utama yaitu : 1.
Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan
2.
Peningkatan diversifikasi pangan
3.
Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor
4.
Peningkatan kesejahteraan petani
Pernyataan visi dan misi Kementerian Pertanian memberikan arahan bagi seluruh daerah ( provinsi / kabupaten / kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan dan mendukung program nasional Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
50
percepatan swasembada pangan, peningkatan hasil produksi yang memiliki nilai tambah dan daya saing dan peningkatan kesejahteraan petani. 3.3.2 Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah: “JAWA TIMUR SEBAGAI PUSAT AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TERKEMUKA, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN ” Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1.
Mengembangkan
pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
dengan
memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang sesuai lokalita dan dikelola melalui manajemen profesional berbasis agribisnis mulai dari pengembangan hulu-on-farm-hilir dan didukung unsur penunjang;. 2.
Menumbuh
kembangkan
dan
memberdayakan
kelembagaan
petani
yang
profesional dan berdaya saing kuat; 3.
Meningkatkan peran swasta yang berpihak pada kepentingan bersama;.
Untuk mengedepankan peran pembangunan pertanian yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan maka kebijakan pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura diarahkan untuk 1. Peningkatan kualitas produksi tanaman; 2. Penguatan jaringan pemasaran; 3. Penguatan kelembagaan Pertanian 4. Penyediaan bahan baku industri 5. Optimalisasi sumberdaya alam yang berkelanjutan; 6. Peningkatan pendapatan petani Pernyataan visi dan misi serta penekanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur memberikan arahan bagi seluruh daerah Kabupaten di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pertanian, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
51
menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan. 3.3.3 Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah: “TERWUJUDNYA
KESEJAHTERAAN
PETERNAK
DAN
PEMENUHAN
KONSUMSI PROTEIN HEWANI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN YANG AMAN SEHAT UTUH DAN HALAL Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Meningkatkan
kualitas
pemberdayaan
masyarakat
peternak
melalui
kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis; 2. Mengembangkan
ketahanan
pangan
melalui
peningkatan
produksi
komoditas peternakan dan pengamanan ternak 3. Menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan didukung pembinaan berkelanjutan 4. Mengembangkan
produk
–
produk
unggulan
yang
berdaya
subsektor
peternakan
saing
menghadapi pasar global. 5. Mendorong
peningkatan
kontribusi
terhadap
perekonomian Jawa Timur melalui peningkatan PDRB, lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan. Pernyataan visi dan misi serta penekanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memberikan arahan bagi seluruh daerah Kabupaten di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Peternakan . Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pertanian, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
52
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4.1 Telahaan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi a. Kebijakan Berdasarkan RTRW Jawa Timur Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Berdasarkan
pola
pengelompokan
perekonomian
dan
dominasi
kegiatannya, dalam sistem perwilayahan Jawa Timur, terjadi pemusatan kotakota yang terlalu ke Utara. Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur. Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep Pengembangan Selatan-Selatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung - Banyuwangi. Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah, Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kotakota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur yang mengatur arahan pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai
selatan
akan
berdampak
pada
pola
penggunaan
lahan
dan
perkembangan kegiatan / aktivitas di wilayah Kabupaten Pacitan. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan akan membangkitkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
53
b. Telahaan terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan terhadap isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumberdaya alam (SDA), ekonomi dan sistem prasarana wilayah. Pertimbangan yang lain yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan / ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur lahan harus mempertimbangkan : 1.
Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas;
2.
Pengembangan lahan di wilayah Utara dan Barat hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya;
3.
Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah.
4.
Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan;
5.
Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah);
6.
Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah
Kabupaten Pacitan adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
54
1.
Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi;
2.
Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan;
3.
Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengah-tengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota
Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu:
Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan.
Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia.
Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor / subsektor yang diunggulkan
untuk
memperoleh
hubungan
pengaruh
perkembangan
kumulatif / multiplier effect yang tinggi.
Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu hasil pembangunan sektor lain terlebih dahulu, sehingga perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan strategi
bagi tiap-tiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi Perwilayahan Pembangunan
Kabupaten
Pacitan
dilakukan
berdasarkan
skenario
pengembangan wilayah Pacitan. Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan. Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, adalah : Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
55
1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan 6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. 3.4.2 Telahaan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Kawasan budidaya keberadaannya angat penting bagi pemenuhuan kebutuhan hidup masyarakat dan ekonomi wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang , kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya yang mencakup perwilayahan Kabupaten Pacitan terdiri atas hutan produksi, kawasan pertanian, kawasan perikanan, kawasan pertambangan, kawasan industri, kawasan pariwisata dan kawasan permukiman. Pengelolaan
kawasan
peruntukan
pertanian
merupakan
pengembangan
komoditas pertanian di Kabupaten Pacitan yang diarahkan melalui pendekatan pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Kawasan peruntukan pertanian terbagi atas tiga jenis kegiatan, yaitu: 3.4.2.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kawasan budidaya tanaman pangan dan hortikultura
dikelompokan mejadi
kelompok tanaman pangan padi dan palawija sedangkan kelompok hortikultura buah-buah, sayuran, dan biofarmaka. Kawasan pengembangan palawija berada di lahan dataran rendah dengan kemiringan < 15 %. Sedangkan kawasan pengembangan tanaman sayuran berada di lahan dataran tinggi dengan kemiringan kemiringan > 15 % dan berhawa sejuk. Kawasan budidaya padi sawah berada didataran datar sampai berombak yang memiliki sumber air mencukupi. Kelompok buah–buahan dan bio farmaka dikembangkan sesuai dengan kemampuan lahan.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
56
3.4.2.2 Peternakan Kawasan
budidaya
peternakan
dikelompokkan
menjadi
dua
kawasan
pengembangan yaitu kawasan pengembangan ternak kerbau dan sapi, kambing dan domba. Kawasan peternakan merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan
peternakan.
Untuk
meningkatkan
produksi
peternakan
maka
pengembangannya perlu dilakukan dengan teknologi tinggi. Dengan teknologi ini menyebabkan tidak adanya bau dan limbah dari kegiatan peternakan yang dapat mengganggu lingkungan setempat. Pengembangan kawasan peternakan di Kabupaten Pacitan sebaiknya dibuat dengan luasan yang tidak terlalu besar dengan maksimal luasan 100 ha, untuk menjaga lingkungan agar tetap higienis, selain itu peternak wajib menyediakan pengolahan limbah buangan untuk ditreatmen sesuai dengan ambang batas minimum yang dapat ditolerir. Dengan demikian keberadaan peternakan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya terutama bagi masyarakat secara luas.
3.4.3 Telahaan Terhadap KLHS Kabupaten Pacitan Berkembangnya
keburtuhan
lahan
untuk
kegiatan
perekonomian
dan
pengembangan wilayah telah mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang cukup besar di wilayah DAS Grindulu Kabupaten Pacitan. Kawasan hutan yang selama ini berfungsi sebagai kawasan konservasi sudah semakin terancam keberadaannya dan telah berubah menjadi lahan pertanian. Meningkatnya alih fungsi lahan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dimana kawasan yang semula merupakan kawasan untuk konservasi menjadi lahan budidaya yang menyebabkan kemampuan tanah menyerap dan menyimpan air menjadi berlkurang dan rusaknya struktur tanah sehingga dalam jangka panjang akan berpotensi menyebabkan meningkatnya erosi dan banjir. Dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian pemanfaatan lahan perlu disusun suatu arahan perencanaan dan program yang meliputi : 3.4.3.1 Arahan rencana pengendalian kawasan terbangun, meliputi : a. Pembatasan pembangunan pada kawasan konservasi dan lahan pertanian produktif b. Pengetatan aturan dsn perijinan yang berhubungan dengan alih fungsi lahan ( Perda, IMB ) untuk kawasan terbangun. c. Sistem reward dan punishment untuk mengurangi terjadinya alih fungsi lahan dengan sanksi yang tegas. Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
57
3.4.3.2 Arahan rencana pengendalian alih fungsi lahan meliputi : a. Program alih fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian produktif. b. Perlindungan dan percegahan alih fungsi lahan pada kawasan lindung dan konservasi.
3.5
Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen
perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi adalah sebagai berikut : 3.5.1 Sekretariat a. Belum sempurnanya peraturan pembagian kewenangan pada tingkat pemerintahan (Pusat, Propinsi dan Kabupaten) sebagai akibat sistem otonomi (desentralisasi). b.
Alur pelaporan kegiatan pembangunan peternakan di daerah yang belum tertib, dan semakin berkurang aktivitasnya.
c. Pembiayaan Kegiatan Pembangunan Peternakan di Jawa Timur yang masih terbatas d.
Terbatasnya dana biaya operasional di tiap UPT dan Penyuluh
e.
Perlu adanya SPM yang berkaitan dengan layanan publik.
3.5.2 Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura a.
Belum adanya peraturan tentang lahan baku sawah
b.
Belum adanya pendataan ulang tentang lahan pertanian sampai saat ini (>20th)
c.
Sempitnya kepemilikan lahan , 0,5 ha
d.
Rendahnya teknologi penangan pra panen dan pasca panen
e.
Keterbatasan modal usaha tani
f.
Ancaman gagal panen karena kondisi iklim yang ekstrem dan serangan hama penyakit.
g.
Masih kurangnya pelatihan/pembinaan tentang budidaya dan pasar.
3.5.3 Bidang Sarana dan Prasarana a.
Masih kurangnya sarana prasarana pendukung produksi
seperti :Jalan
Usahatani, Jalan Produksi, Dam Parit, Jaringan irigasi (JTUT/JIDES), Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
58
Reklamasi Lahan, konservasi DAS Hulu, Pembuatan sumur resapan, dan pengembangan irigasi tanah dangkal. b.
Masih kurangnya sarana prasarana kelembagaan sepertii BPP, Puskeswan dan RPH
c.
Perlu adanya kontrol dan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi
3.5.4 Bidang Peternakan a.
Pembiayaan Kegiatan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Pacitan yang masih terbatas.
b.
Ancaman
penurunan populasi
ternak
sapi
karena
tingginya
angka
pemotongan ternak sapi betina produktif. c.
Penataan ternak pemerintah melalui pola bergulir dan gaduhan yang belum optimal. UPT sebagai tempat kajian, penelitian teknologi peternakan, sebagai tempat kawasan sesuai spesifik ternak perlu dikembangkan.
d.
Kesadaran pihak swasta (usaha bidang peternakan) terhadap peraturan perundangan yang masih rendah.
e.
Rendahnya
nilai
tukar
hasil
produksi
petani
peternak,
sehingga
menyebabkan posisi tawar peternak semakin rendah. f.
Rendahnya teknologi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan di pedesaan
3.5.5 Bidang Kesehatan Hewan a.
Munculnya penyakit hewan menular yang bersifat emergency seperti Flu Burung
(Avian
Influenza)
pada
unggas,
Penyakit
keluron
menular
(Brucellosis) pada sapi perah, penyakit ngorok pada sapi (Septicemia Epizootica). b.
Masih belum tertibnya peredaran obat hewan di masyarakat
c.
Masih adanya penyelundupan obat hewan gelap (illegal).
d.
Belum optimalnya pemanfaatan rumah pemotongan hewan dan pasar hewan sebagai pelayanan publik.
.
Bab III. ISU-SU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
59
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4 4.1
Visi dan Misi
4.1.1. Visi Berdasarkan Visi Pemerintah Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016, maka dirumuskan visi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2011 – 2016 adalah: “ TERWUJUDNYA PETANI YANG SEJAHTERA “ 4.1.2. Misi Berdasarkan visi tersebut, maka ditetapkan misi
Dinas Tanaman Pangan dan
Peternakan Tahun 2011-2016 sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketersediaan bahan pangan 2. Meningkatkan status kesehatan hewan 3. Meningkatkan sarana dan prasarana 4. Mengembangkan agribisnis 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan 4.2
Tujuan dan Sasaran Tujuan pembangunan tanaman pangan dan peternakan ini ditetapkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas 2. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan 3. Meningkatkan infrastruktur dan mekanisasi 4. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia 6. Meningkatkan kinerja organisasi
Dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan keterkaitan masing-masing dapat dilihat pada tabel berikut:
Bab IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
60
Tabel 24. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan VISI
: TERWUJUDNYA PETANI YANG SEJAHTERA
MISI I
: Meningkatkan ketersediaan bahan pangan TUJUAN
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas.
SASARAN
INDIKATOR
1.Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
1. Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) 2. produktivitas tanaman pangan per hektar (Ku/Ha)
2. Meningkatnya produksi peternakan
1. produksi daging (kg) 2. produksi telur (kg) 3. Produksi susu (liter)
MISI II : Meningkatkan status kesehatan hewan TUJUAN Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan
SASARAN
INDIKATOR Status Kesehatan Ternak (%)
Meningkatnya layanan kesehatan hewan
MISI III : Meningkatkan sarana dan prasarana TUJUAN 1. Meningkatkan infrastruktur dan mekanisasi
SASARAN
INDIKATOR
Meningkatnya pengelolaan Cakupan infrastruktur pertanian lahan, air dan alsintan
MISI IV: Mengembangkan agribisnis TUJUAN Meningkatkan nilai tambah dan daya saing
SASARAN Meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan
INDIKATOR 1. 2.
Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
MISI V : Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
1. % klas kelompok tani utama 2. Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha 3. Cakupan peternak yang kompeten
Meningkatkan kinerja organisasi
Meningkatnya layanan administrasi perkantoran
1. Prosentase layanan administrasi perkantoran 2. Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
Bab IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
61
4.3
Strategi dan Kebijakan
4.3.1 Strategi Strategi pembangunan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011– 2016, sebagai berikut: 1.
Peningkatan Produksi Pertanian dan Peternakan
2.
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
3.
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan
4.
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Peternakan
5.
Peningkatan Kesejahteraan Petani
6.
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
7.
Pelayanan Administrasi Perkantoran
4.3.2 Kebijakan Dalam rangka melaksanakan strategi tersebut dirumuskan Kebijakan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sebagai berikut : 1. Peningkatan Kinerja Aparatur dan Kapasitas Organisasi a. Kinerja Aparatur Peningkatan kinerja aparatur perlu dilakukan secara konsisten melalui pembinaan, pelatihan, penugasan yang tepat dan pembentukan gugus tugas (team work). Upaya ini sekaligus dikaitkan dengan pengembangan karier pegawai melalui mekanisme mutasi dan atau promosi. b. Kapasitas Organisasi Peningkatan Kapasitas organisasi diupayakan dapat dilakukan secara konsisten antara lain dengan penambahan SDM dengan basis teknis dan administrasi yang kuat, Kaderisasi, optimalisasi sarana dan prasarana 2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi Komunikasi dan koordinasi sangat diperlukan agar upaya mencapai tujuan organisasi dapat memperoleh dukungan baik secara horizontal maupun vertikal. Dukungan horizontal diharapkan dapat diperoleh dari instansi terkait, swasta dan masyarakat, sedangkan dukungan vertikal diperoleh terutama dari Kementerian teknis, Dinas Teknis Provinsi dan Perguruan Tinggi.
Bab IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
62
3. Peningkatan Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Pencapaian kinerja teknis sesuai tupoksi Dinas sangat dipengaruhi oleh kinerja petani ( sebagai pelaku utama ), inovasi, adopsi dan penerapan teknologi secara berkelanjutan. Pemanfatan teknologi sangat penting untuk perbaikan mutu hasil agar dapat diperoleh nilai tambah hasil produksi. Peran Penyuluh perlu dioptimalkan agar proses pendampingan dan pengawalan teknologi dapat berlangsung secara optimal. 4. Penumbuhan Sentra Produksi berbasis komoditas unggulan Upaya meningkatan nilai tambah, daya saing dan efisiensi usaha tani memerlukan pusat pertumbuhan sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan usaha mikro berbasis agribisnis. Penumbuhan sentra produksi berbasis komoditas unggulan diharapkan dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan 5. Pengembangan Sarana Prasarana Keberhasilan usaha tani dipengaruhi oleh tersedianya sarana prasarana yang memadai. Pengembangan sarana prasarana usaha tani diperlukan untuk memberikan kemudahan dan fasilitasi bagi petani dalam upaya mengembangkan usaha taninya. Untuk kebijakan strategis dan kebijakan operasional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 25. Kebijakan Strategis Strategi
Kebijakan Strategis
1.
Penumbuhan Sentra Produksi berbasis komoditas unggulan
Peningkatan Produksi Pertanian dan Peternakan
Program 1. 2.
3. 2.
3.
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan
4.
Pengembangan Sarana 5. Prasarana 6.
Program Peningkatan Produksi Pertanian Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Ketahan Pangan Program Pencegahan, dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Bab IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
63
Tabel 26. Kebijakan Operasional Strategi
1
Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Peternakan
3
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
4. Peningkatan Kesejahteraan Petani
Kebijakan Operasional
Program
Peningkatan Kinerja Program Pelayanan Aparatur dan Kapasitas Administrasi perkantoran Organisasi Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Peningkatan Pendampingan dan Pengawalan Teknologi
a. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan c. Program Pemberdayaan Penyuluhanan Pertanian/ Perkebunan Lapangan d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Bab IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
64
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Program dan Kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan yang direncanakan untuk Periode Tahun 2011 – 2016 meliputi:
TABEL 27. PENETAPAN TARGET KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
No.
BIDANG URUSAN/PROGRAM/ INDIKATOR KINERJA
Kondisi Kinerja pada awal periode RENSTRA
Kondisi Kinerja pada akhir periode RENSTRA
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
100
100
100
100
1.2
Prosentase layanan administrasi Perkantoran 100 100 100 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
100
100
100
100
1.3
Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 100 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
20,34
25,36
30,39
35,42
1.4
Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha 4,96 9,99 15,31 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
47,06
49,02
50,98
52,94
1.5
Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan 43,14 43,14 45,10 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
928.290
943.815
959.694
959.694
1.6
Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) 881.199 921.076 889.105 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
75,05
87,43
100,00
100,00
1.7
Cakupan infrastruktur pertanian 22,75 Program Peningkatan Produksi Pertanian
(1) 1
(2) Pertanian
1.1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.
Produktivitas tanaman pangan per hekta (ku/ha):
84,01
100
47,70
88,45
100
62,48
88,18
88,12
89,36
90,61
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
90,61
65
No.
(1)
BIDANG URUSAN/PROGRAM/ INDIKATOR KINERJA
(2) Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha)
Kondisi Kinerja pada awal periode RENSTRA
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
49,42
50,13
50,79
52,90
1.8
Produksi tanaman pangan (Padi dan palawija dalam satuan ton) 816.092 856.521 832.942 860.835 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
1.9
% klas kelompok tani utama 2,19 2,26 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1.10
Status kesehatan ternak (%) 75,00 75,00 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan produksi daging (kg)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RENSTRA
2,33
2,41
53,43
53,96
54,46
872.889
885.114
885.114
2,48
2,55
2,62
75,00
80,00
82,50
85,00
87,50
2.928.731
2.992.221
3.330.587
3.060.141
3.121.344
3.183.771
3.247.446
produksi telur (Kg)
392.647
396.925
402.461
494.000
496.000
497.000
498.000
Produksi susu (Liter)
125.125
184.007
203.512
21.600
21.600
21.600
21.600
242.168
247.892
253.757
253.757
1.11
Populasi ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor) 199.756 227.803 240.368 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 46,15
46,15
53,85
53,85
53,85
1.12
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan 38,46 38,46 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
0,2883
0,3748
0,4036
0,4186
0,4325
Cakupan peternak yang kompeten
0,2883
0,3356
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
66
TABEL 28. Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 Tujuan 1: Meningkatkan produksi dan produktivitas CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Sasaran
1. Meningkatnya
Indikator Sasaran
1.
Produktivitas
produksi dan
tanaman pangan per
produktivitas
Hektar (Ku/Ha)
Kode
2.01.19
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan
Outcomes:
Produksi Pertanian/perkebunan
Produktivitas tanaman
Data Capaian pada tahun awal perencanaan
84,01
2011 Target
2112 Rp. (juta)
88,45
183
Target
2013 Rp. (juta)
88,18
150,25
Target
2014 Rp. (juta)
88,12
225
Target
Rp. (juta)
89,36
225
Pangan per hektar
tanaman
APBD KABUPATEN
Output :
pangan dan
1.
Pendampingan
Jumlah peserta
Pengelolaan Lahan
Sosialisasi kegiatan
dan Air
pendukung PLA(orang)
200
200
70
200
Peningkatan
Jumlah peserta
120
120
50
120
Produksi
bimbingan teknis
Tanaman Pangan
peningkatan produksi 4
4
30
3,000
3,000
180
180
1,050
1,050
hortikultura 2.
80
200
90
200
100
55
120
60
120
65
4
40
4
50
4
60
45
3,000
55
3,000
65
3,000
75
3,010.2
180
3,010.2
180
180
3,010.2
tan. Pangan (orang) 3. 4. 2.01.2
Pengelolaan Kebun
Luas penangkaran
Dinas
benih padi unggul (ha)
Pengembangan
Jumlah bibit jeruk keprok
tanaman Hortikultura
(batang)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Peningkatan produksi,
Jumlah peserta pelatihan
produktivitas dan Mutu
teknis (Org)
Produk pertanian serta
Penguatan Modal Usaha
Pengembangan
Kelompok (PMUK) (LL)
Kawasan (TP)
Pembinaan (Paket) Luas demplot pengem-
1,050
1,050
3,010.2
1,050
1
1
1
1
1
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
bangan shorgum (ha) Luas areal pengemba-
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
67
Ngan ubi kayu (ha) 2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani APBD PROVINSI
Output :
1.
Jumlah Kelompok Tani
APP Bidang Pertanian
3
3
150
3
150
3
150
3
150
12
12
22.5
12
22.5
12
22.5
12
22.5
penerima Bantuan saprodi (kelompok) 2. Penerapan dan Pemantapan
Jumlah pengiriman
Prinsip Good Governance,
laporan statistik dan SAI
Penyelesaian Daerah
(paket)
Konflik, Bencana alam, Daerah Tertinggal, Pulau Terluas dan Perbatasan 3.
Intensifikasi Pekarangan
Jumlah bantuan saprodi
1
1
15
1
15
1
15
1
15
(Paket) 2. Meningkatnya
1.
produksi daging (kg)
produksi
2.
produksi telur (kg)
peternakan
3.
Produksi susu (liter)
2.01.22
Program Peningkatan
Outcomes:
Produksi Hasil Peternakan
Produksi daging (kg)
2.928.731
2.992.221
Produksi telur (kg)
392.647
396.925
402.461
494.000
496.000
Produksi susu (liter)
125.125
184.007
203.512
21.600
21.600
31 dan 54
31 dan 54
130
31 dan 54
130
31 dan 54
130
31 dan 54
130
5
5
75
5
75
5
75
5
75
10
10
230
10
230
10
230
10
230
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pendistribusian bibit
Jumlah bibit ternak yang
ternak kepada
didistribusikan
Masyarakat
(Kambing kacang dan
120
3.330.587
565
3.060.141
500
3,121,344
1.384
PE) (ekor) 2.
Optimalisasi
Jumlah kelompok
pengelolaan ternak
Bintek pengelolaan
Bergulir
sapi pemerintah (kelompok)
3.
Pengembangan sapi
Jumlah sapi perah di
perah di kawasan
kawasan agropolitan
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
68
Agropolitan 2.01.2
(ekor)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan APBD PROVINSI
Output :
Bantuan sosial
Bantuan peralatan
Peralatan Inseminasi
Inseminasi
Buatan, Pengembangan
buatan (unit)
1
1
54
1
54
1
54
1
54
100
100
900
100
900
100
900
100
900
Unit Lokasi IB (ULIB) Baru 2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani APBN
Output :
Percepatan
Jumlah sapi yang
Pembangunan
Diberikan (ekor)
Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT )
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
69
Lanjutan Tujuan 1. CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
2015 Target
Rp.
2016 Target
(juta) 1. Meningkatnya
1.
Produktivitas
produksi dan
tanaman pangan per
Produktivitas
Hektar (Ku/Ha)
2.01.19
Program Peningkatan
Outcomes:
Produksi Pertanian/perkebunan
Produktivitas tanaman
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJM Rp.
Target
Rp.
(juta)
APBD KABUPATEN
dan hortikultura
1.
2.
Pendampingan
Dinas 90,61
230
90,61
235
90,61
1.248,25
Pengelolaan Lahan
kegiatan pendukung
dan Air
PLA (orang)
Peningkatan Produksi
Jumlah peserta
Tanaman Pangan
bimbingan teknis
Tanaman Pangan dan
Output : Jumlah peserta sosialisasi
Lokasi
(juta)
Pangan per hektar
tanaman pangan
SKPD Penanggung jawab
200
110
70
120
1,070
570
120
70
120
80
720
380
12 Kecamatan
4
70
4
80
24
330
3000
85
3000
45
18,000
370
Kec. Pacitan Ds. Sidoharjo 12 Kecamatan
180
3,010.2
180
3,010.2
180
18,061
Peternakan
12 Kecamatan
peningkatan produksi tan. Pangan (orang) 3. 4. 2.01.2
Pengelolaan Kebun
Luas penangkaran
Dinas
benih padi unggul (ha)
Pengembangan tanaman
Jumlah bibit jeruk
Hortikultura
keprok (Batang)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Peningkatan produksi,
Jumlah peserta pelatihan
produktivitas dan Mutu
teknis (Org)
Produk pertanian serta
Penguatan Modal Usaha
Pengembangan
Kelompok (PMUK) (LL)
Kawasan (TP)
Pembinaan (Paket) Luas demplot pengem-
1,050
1,050
1,050
1
1
6
10
10
60
10
10
60
bangan shorgum (ha) Luas areal pengembangan ubi kayu (ha)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
70
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
12 Kecamatan
2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani APBD PROVINSI
Output :
1.
Jumlah Kelompok Tani
APP Bidang Pertanian
3
150
3
150
18
900
12 Kecamatan
12
22.5
12
22.5
72
135
12 Kecamatan
1
15
1
15
6
90
12 Kecamatan
penerima Bantuan saprodi (kelompok) 2.
Penerapan dan Pemantapan Jumlah pengiriman Prinsip Good Governance,
laporan statistik dan
Penyelesaian Daerah
SAI (paket)
Konflik, Bencana alam, Daerah Tertinggal, Pulau Terluas dan Perbatasan 3.
Intensifikasi Pekarangan
Jumlah bantuan saprodi (Paket)
2. Meningkatnya produksi peternakan
1.
produksi daging (kg)
2.
produksi telur (kg)
3.
Produksi susu (liter)
2.01.22
Program Peningkatan
Outcomes:
Produksi Hasil Peternakan
Produksi daging (kg)
APBD KABUPATEN 1.
Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
1.453,2
1.525,86
5.548,06
3.183.771
3.247.446
Produksi telur (kg)
497.000
498.000
3.247.446 498.000
Produksi susu (liter)
21.600
21.600
21.600 Dinas
Output : Jumlah bibit ternak yg
31 & 54
130
31 & 54
130
186 & 324
Tanaman
780
didistribusikan (Kambing
Pangan
kacang dan PE) (ekor) 2.
Optimalisasi pengelolaan
Jumlah kelompok
Ternak bergulir
Bintek pengelolaan
12 Kecamatan
dan 5
75
5
75
30
450
10
230
10
230
160
1,380
Peternakan
12 Kecamatan
sapi pemerintah (kelompok) 3.
Pengembangan sapi perah
Jumlah sapi perah
di kawasan agropolitan
Betina di kawasan
Nawangan
agropolitan (ekor) 2.01.2
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bandar
71
APBD PROVINSI
2. 01.05
Output :
Bantuan sosial Peralatan
Bantuan peralatan
Inseminasi Buatan,
Inseminasi buatan
Pengembangan Unit Lokasi IB (ULIB) baru
(unit)
1
54
1
54
6
324
12 Kecamatan
Dinas
Program Peningkatan
Tanaman
Kesejahteraan Petani APBN
Output :
Percepatan Pembangunan
Jumlah sapi yang
Kawasan Produksi Daerah
diberikan (ekor)
100
900
100
900
600
dan
Pangan Dan
Peternakan
peternakan
12 Kecamatan
Tertinggal (P2KPDT )
Tujuan 2: Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan Sasaran Meningkatnya layanan kesehatan hewan
Indikator Sasaran
1
Status kesehatan Ternak (%)
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Kode
Program dan Kegiatan
2.01.21
Program Pencegahan dan
Outcomes :
Penanggulangan
Status kesehatan Ternak (%)
Penyakit Ternak
Output :
1.
Pelayanan
Jumlah lokasi pelayanan
kesehatan ternak
kesehatan ternak
Terpadu
secara terpadu (Unit)
Pencegahan dan
Jumlah vaksin SE pada
Pemberantasan
sapi (Dosis)
2.
Data Capaian pada tahun awal perencanaan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2011 Target Rp. (juta)
2112 Target Rp. (juta)
2013 Target Rp. (juta)
2014 Target Rp. (juta)
75,00
75,00
100
75,5
390
80,00
285
82,50
295
12
12
50
12
50
12
50
12
50
4,000
4,000
50
4,000
50
4,000
50
4,000
50
100
100
50
100
50
100
50
100
50
penyakit-penyakit SE dan ternak besar lainnya 3.
Pemberdayaan
Jumlah peserta pelatihan kader
kader vaksinator
vaksinator untuk ternak besar dan unggas (orang)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
72
4.
Pengadaan obat
Jumlah lokasi UPT yang
hewan dan sarana
mendapat bantuan obat hewan
prasarana pusat
dan sarana prasarana
kesehatan hewan
puskeswan (Unit)
12
12
30
12
30
12
30
12
(PUSKESWAN)
Lanjutan Tujuan 2..
Sasaran
Meningkatnya
1
Indikator Sasaran
Kode
Status kesehatan ternak (%)
2.01.21
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Program Pencegahan
Outcomes:
layanan
dan Penanggulangan
Status Kesehatan Ternak(%)
kesehatan
Penyakit Ternak
hewan
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pelayanan
Jumlah lokasi pelayanan
kesehatan ternak
kesehatan ternak
Terpadu
secara terpadu (Unit)
Pencegahan dan
Jumlah vaksin SE pada
Pemberantasan
sapi (Dosis)
2.
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja pada akhir periode 2015 2016 RPJM Target Rp. Target Rp. Target Rp. (juta) (juta) (juta)
SKPD Penanggung jawab
Lokasi
Dinas Tanaman Pangan dan
85,00
300
87,50
305
87,50
1.675
12
50
12
50
72
300
12 Kecamatan
4000
50
4000
50
24,000
300
12 Kecamatan
100
50
100
50
600
300
Kabupaten
12
30
12
30
72
180
12 Kecamatan
penyakit-penyakit SE dan ternak besar lainnya 3.
Pemberdayaan
Jumlah peserta pelatihan kader
kader vaksinator
vaksinator untuk ternak besar dan unggas (orang)
4.
Pengadaan obat
Jumlah lokasi UPT yang
hewan dan sarana
mendapat bantuan obat hewan
prasarana pusat
dan sarana prasarana
kesehatan hewan
puskeswan (Unit)
(PUSKESWAN)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
73
30
Tujuan 3 : Meningkatkan infrastruktur dan Mekanisasi
Sasaran
1. Meningkatnya
Indikator Sasaran
a.
Program dan Kegiatan
Kode
Cakupan infrastruktur pertanian
2.01.18
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Program
Outcomes:
Pengelolaan
Peningkatan
Cakupan infrastruktur
Lahan, air dan alsintan
Penerapan Teknologi
Pertanian
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Data 2011 2112 2013 2014 Capaian pada tahun awal Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta)
22,75
47,70
10.180,6 135
62,48
4.164, 6905
75,05
3.853, 70175
87,43
4.003,7 0175
Pertanian APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pengadaan
Jumlah sarana dan
sarana dan
prasarana teknologi
Prasarana
pertanian (unit)
Teknologi
- APPO
10
10
10
10
10
pertanian tepat
- Traktor tangan
12
12
12
12
12
Guna
- pompa air
7
7
7
7
7
- Jalan usaha tani
5
5
5
5
5
- Jalan produksi ternak
3
3
3
3
3
- Dam parit
1
1
1
1
1
- Irigasi tanah dangkal
2
2
2
2
2
- Irigasi permukaan
1
1
1
1
1
- REHAB JITUT
5
5
5
5
5
- Rehap gedung
1
1
1
1
1
2.
4,923
- Lumbung dan lantai jemur
1
1
Pengadaan
Jumlah Hand Traktor
1
1
Peralatan
yang tersedia (unit)
teknologi pengolahan lahan pertanian
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
74
4,923
1 25
1
4,923
1 25
1
4,923
1 25
1
25
2.01.2
Program Peningkatan Ketahanan Pangan APBN
Output :
1.
Mekanisasi
Jumlah bantuan alat
pertanian pra
Bengkel
dan pasca
alsin (unit)
3
3
169.875
3
169.875
3
169.875
3
100
100
100
100
100
25
25
25
25
25
200
200
200
200
200
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
169.875
Panen APBD PROVINSI 2.
Penyediaan dan
Luas Optimasi lahan
Perbaikan
Kawasan tanaman pangan
Infrastruktur
(ha)
Pertanian (TP)
Luas Reklamasi lahan
1817.5
1817.5
1817.5
1817.5
kawasan tan. Pangan (ha) Luas lahan konservasi DAS hulu kawasan hortikultura (ha) Banyaknya pengembangan metode SRI (paket) Jumlah pengembangan rumah kompos (paket) Luas areal pengembangan JITUT (ha) Luas areal pengembangan JIDES (ha) Pembuatan irigasi bertekanan kawasan hortikultura (unit) Pembuatan irigasi tanah dangkal (unit) Pembangunan sumur resapan (unit)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
75
Pembangunan Dam parit
1
1
1
1
1
kawasan hortikultura (unit)
Lanjutan tujuan 3
Sasaran
1. Meningkatnya
Indikator Sasaran
a.
Program dan Kegiatan
Kode
Cakupan infrastruktur pertanian
2.01.18
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN SKPD Kondisi Kinerja Penanggung 2015 2016 pada akhir periode jawab RPJM Target
Rp. (juta)
Target
Rp. (juta)
Target
Lokasi
Rp. (juta)
Program
pengelolaan
Peningkatan
Outcomes:
Lahan, air dan alsintan
Penerapan Teknologi
Cakupan infrastruktur
Pertanian
pertanian
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pengadaan
Jumlah sarana dan
sarana dan
prasarana teknologi
Prasarana
pertanian (unit)
Teknologi
- APPO
10
10
60
pertanian tepat
- Traktor tangan
12
12
72
Guna
- pompa air
7
7
42
- Jalan usaha tani
5
5
- Jalan produksi ternak
3
3
- Dam parit
1
1
6
- Irigasi tanah dangkal
2
2
12
- Irigasi permukaan
1
1
6
- REHAB JITUT
5
5
30
- Rehap gedung
1
1
6
- Lumbung dan lantai jemur
1
1
6
Jumlah Hand Traktor
1
2.
Pengadaan
4.203,8 86837
100,00
4,923
25
Peralatan teknologi yang tersedia (unit) pengolahan
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
4.414,08 1179
100,00
76
100,00
4,923
1
30.820,67 5516
29,539
12 Kecamatan
30 18
25
6
150
12 Kecamatan
lahan pertanian 2.01.2
Program Peningkatan Ketahanan Pangan APBN
Output :
1.
Mekanisasi
Jumlah bantuan alat
pertanian pra
Bengkel
3
169.875
3
169.875
18
1,019
12 Kecamatan
0,905
12 Kecamatan
dan pasca panen alsin (unit) APBD PROVINSI 2.
Penyediaan dan Luas Optimasi lahan kawasan
1817.5
1817.5
Perbaikan
tanaman pangan (ha)
100
100
600
Infrastruktur
Luas Reklamasi lahan
25
25
150
200
200
1,200
3
3
18
1
1
6
200
200
1,200
200
200
1,200
1
1
6
3
3
18
2
2
12
1
1
6
Pertanian (TP)
kawasan tan. Pangan (ha) Luas lahan konservasi DAS hulu kawasan hortikultura (ha) Banyaknya pengembangan metode SRI (paket) Jumlah pengembangan rumah kompos (paket) Luas areal pengembangan JITUT (ha) Luas areal pengembangan JIDES (ha) Pembuatan irigasi Bertekanan kawasan hortikultura (unit) Pembuatan irigasi tanah dangkal (unit) Pembangunan sumur resapan (unit) Pembangunan Dam parit kawasan hortikultura (unit)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
77
-
Tujuan 4: Meningkatkan nilai tambah dan daya saing CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Data Indikator Kinerja Capaian pada Program (Outcomes) tahun awal dan Kegiatan (Output) perencanaan
2011 Target
2112 Rp.
Target
(juta) Meningkatnya
a.
Cakupan tanaman pangan dan
2.01.17
Program Peningkatan
Outcomes:
Kegiatan promosi
hortikultura unggulan yang
Pemasaran Hasil
Cakupan tanaman
pertanian dan
Dipasarkan
Produksi Pertanian
pangan dan
Peternakan
2013 Rp.
Target
(juta)
2014 Rp.
Target
(juta)
Rp. (juta)
43,14
43,14
0
45,10
20
47,06
25
49,02
50
1
2
60
2
60
2
60
2
60
38,46
38,46
25
38,46
110
46,15
164
46,15
125
hortikultura unggulan yang dipasarkan
APBD KABUPATEN
Output :
Promosi atas hasil produksi pertanian/
produk unggulan
perkebunan
yang diikuti (even)
unggulan daerah b.
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
2.01.23
Program Peningkatan Cakupan produk Pemasaran Hasil
peternakan unggulan
Produksi Peternakan yang dipasarkan
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
78
Lanjutan Tujuan 4. CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
2015 Target
2016 Rp.
Target
(juta) Meningkatnya
a.
Cakupan tanaman pangan dan
2.01.17
Program Peningkatan
Outcomes:
Kegiatan promosi
hortikultura unggulan yang
Pemasaran Hasil
Cakupan tanaman
pertanian dan
Dipasarkan
Produksi Pertanian
pangan dan
peternakan
50,98
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJM
55
Rp.
Target
(juta) 52,94
60
SKPD Penanggung jawab
Rp. (juta)
52,94
210
Dinas
Kabupaten/
Tanaman
Provinsi
Pangan dan
hortikultura unggulan yang dipasarkan
APBD KABUPATEN
Output :
2
60
2
60
12
360
128,7 5
53,85
132,6 125
53,85
685,3 625
Promosi atas hasil produksi pertanian/
produk unggulan
perkebunan
yang diikuti (even)
unggulan daerah b.
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
2.01.23
Program Peningkatan
Cakupan produk
Pemasaran Hasil
peternakan unggulan
53,85
Produksi Peternakan yang dipasarkan
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
79
Lokasi
Peternakan
Tujuan 5: Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
Sasaran
Meningkatnya Penyuluhan,
Indikator Sasaran
a.
% klas kelompok tani
Kode
2.01.20
Utama
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Program Pemberdayaan
Outcomes:
Penyuluh Pertanian/perkebunan
- % klas kelompok
pendidikan dan
lapangan
Pelatihan
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Penyusunan program
Jumlah program penyuluhan
Penyuluhan
tingkat kecamatan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Data Capaian pada tahun awal perencanaan
Target
Rp. (juta)
Target
Rp. (juta)
Target
2,19
2,26
183
2,33
150,25
2,41
13
14
100
14
110
1
1
116.15
1
116.15
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2011
2112
2013
2014 Rp. (juta)
Target
Rp. (juta)
225
2,48
225
14
110
14
115
1
116.15
1
116.15
tani utama
dan kabupaten yang tersusun (paket) APBD PROV
Output :
2.
Pembinaan
Jumlah bantuan operasional
&Penyelenggaraan
Penyuluh (paket)
Penyuluhan Pertanian (BOP Penyuluh) 2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Sistem
125
Penyuluhan, Sumber
Jumlah SL Konservasi DAS
daya Manusia pertanian
Hulu Kawasan Hortikultura
dan Pengembangan
(paket)
Kelompok tani
Jumlah Pengelolaan Irigasi
125
125
125
Partisipatif (PIP) (unit) Jumlah SL Iklim untuk P3A (unit)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
80
b.
Cakupan kelompok tani
2. 01.05
Yang melakukan
Program Peningkatan
Outcomes :
Kesejahteraan Petani
- Cakupan kelompok tani
Diversifikasi usaha
4,96
9,99
20
15,31
75
20,34
25
25,36
25
0,2883
0,3356
0
0,2883
35
0,3748
30
0,4036
25
220
220
85
220
85
220
85
220
85
3
3
20
3
20
3
20
3
20
60
60
45
60
45
60
45
60
45
Yang melakukan Diversifikasi usaha
c.
Cakupan peternak yang
Program Peningkatan Penerapan
- Cakupan peternak
Kompeten
Teknologi Peternakan Tepat Guna
Yang kompeten
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pengembangan
Jumlah peserta workshop
Agribisnis
dan temu usaha PUAP(orang)
2.
Anti Poverty Program
Jumlah Pokmas APP
(APP) Tanaman
yang dibina (Pokmas)
Pangan 3.
Replikasi desa
Jumlah peserta lokakarya dan
Primatani pada
workshop agribisnis (orang)
kawasan agropolitan
Jumlah alat pemipil jagung
10
Lanjutan Tujuan 5.
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Program dan Kegiatan
2015 Target
2016 Rp.
Target
(juta) Meningkatnya Penyuluhan,
a.
% klas kelompok tani Utama
2.01.20
Program Pemberdayaan
Outcomes:
Penyuluh Pertanian/
- % klas kelompok tani utama
Pendidikan dan
Perkebunan Lapangan
-
pelatihan
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Penyusunan program
Jumlah program penyuluhan
Penyuluhan
tingkat kecamatan
Rp.
Target
(juta)
Rp.
SKPD Penanggung jawab
Lokasi
(juta)
2,55
230
2,62
235
2,62
1.248,25
14
115
14
115
84
665
Kabupaten& 12 Kecamatan
dan kabupaten yang tersusun (paket)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJM
81
APBD PROV
Output :
2.
Pembinaan
Jumlah bantuan operasional
& Penyelenggaraan
penyuluh (paket)
1
116.15
1
116.15
6
697
Kabupaten
750
12 Kecamatan
Penyuluhan Pertanian (BOP Penyuluh) 2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Sistem
125
Penyuluhan, Sumber
Jumlah SL Konservasi DAS
daya Manusia Pertanian
Hulu Kawasan Hortikultura
Dan Pengembangan
(paket)
Kelompok tani
Jumlah Pengelolaan Irigasi
125
2
2
12
1
1
6
1
1
6
Partisipatif (PIP) (unit) Jumlah SL Iklim untuk P3A (unit) b.
Cakupan kelompok tani Yang melakukan
2. 01.05
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Diversifikasi usaha c.
- Cakupan kelompok tani
30,39
30
35,42
35
35,42
210
Yang melakukan Diversifikasi usaha
Cakupan peternak yang
Program Peningkatan Penerapan
- Cakupan peternak
Kompeten
Teknologi Peternakan Tepat Guna
Yang kompeten
APBD KABUPATEN
Output :
1.
Pengembangan
Jumlah peserta workshop
Agribisnis
dan temu usaha
0,4186
27,50
0,4325
30,25
0,4325
147,75
220
85
220
85
1,320
510
Kabupaten
3
20
3
20
18
120
12 Kecamatan
60
45
60
45
360
270
PUAP(orang) 2.
Anti Poverty Program
Jumlah Pokmas APP
(APP) Tanaman
yang dibina (Pokmas)
Pangan 3.
Replikasi desa Primatani
Jumlah peserta lokakarya
pada kawasan
dan workshop agribisnis
Nawangan
(orang) Agropolitan
Jumlah alat pemipil jagung
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bandar,
82
Tujuan 6: Meningkatkan kinerja organisasi CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian 2011 pada tahun awal perencanaan Target Rp.
2112 Target
(juta) Meningkatnya layanan
f.
Prosentase layanan
2.01.1
Program Pelayanan Administrasi
Prosentase layanan administrasi perkantoran Output :
administrasi
administrasi
Perkantoran
perkantoran
Perkantoran
APBD KABUPATEN Peningkatan dan pengelolaan
Belanja barang/ jasa,
administrasi perkantoran
Honorarium dan upah
100
100
1
1
100
3
400
2013 Rp.
Target
(juta)
2014 Rp.
Target
(juta)
Rp. (juta)
100
410
100
420.25
100
430.76
400
1
410
1
420.25
1
430.76
100
50
100
55
100
60
100
65
3
50
3
55
3
60
3
65
(Dinas dan UPT) (paket)
Program Peningkatan
Prosentase pelaksanaan
perencanaan, evaluasi
Pengembangan Sistem Pelaporan
perencanaan, evaluasi dan
dan pelaporan
Capaian
Pelaporan
APBD KABUPATEN Monitoring, Evaluasi dan
Output : Dokumen perencanaan,
g. Prosentase pelaksanaan
2.01.2
Pelaporan
evaluasi dan pelaporan (paket)
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
83
Lanjutan tujuan 6 :
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi Kinerja 2015 2016 pada akhir periode RPJM
Indikator Kinerja Program (Outcomes) dan Kegiatan (Output) Target
Meningkatnya layanan
f.
Prosentase layanan
2.01.1
Program Pelayanan Administrasi
Prosentase layanan
administrasi
administrasi
Perkantoran
administrasi perkantoran
perkantoran
Perkantoran
APBD KABUPATEN
Output :
Peningkatan dan pengelolaan
Belanja barang/ jasa,
administrasi perkantoran
Honorarium dan upah
Rp. (juta)
Target
Rp. (juta)
Target
SKPD Penanggung jawab
Lokasi
Rp. (juta)
100
441.53
100
472.56
100
2,575
1
441.53
1
472.56
1
2,575
Kabupaten & 12 Kecamatan
(Dinas dan UPT) (paket)
g. Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi
2.01.2
Program Peningkatan
Prosentase pelaksanaan
Pengembangan Sistem Pelaporan
perencanaan, evaluasi dan
100
70
100
75
100
375
3
70
3
75
3
375
Bab V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
84
Pelaporan
dan pelaporan APBD KABUPATEN Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Output : Dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan (paket)
Kabupaten
6
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Program pembangunan untuk mencapai misi ke empat RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 ”Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan” didasarkan pada strategi pengembangan ekonomi kerakyatan. Kebijakan umum pada strategi tersebut adalah peningkatan produksi ketersediaan pangan secara berkelanjutan dengan program prioritas peningkatan produksi pertanian/perkebunan dan peningkatan produksi hasil peternakan. Indikator Kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan yang mendukung
misi
diatas dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian daerah dengan optimalisasi potensi wilayah untuk mendukung sasaran : 1. Terwujudnya pusat ekonomi unggulan daerah. 2. Ketersediaan pangan daerah Indikator kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2011-2016 yang mengacu kepada sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 28. Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD No
INDIKATOR KINERJA
(1)
(2)
Kondisi Kinerja pada awal periode RENSTRA
Kondisi Kinerja pada akhir periode RENSTRA
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
ASPEK PELAYANAN UMUM Urusan Pilihan I
Pertanian
1
Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha)
49,42
50,13
50,79
52,90
53,43
53,96
54,46
2
Produksi tanaman pangan (Padi dan palawija dalam satuan ton)
816.092
856.521
832.942
860.835
872.889
885.114
885.114
Bab VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
85
Kondisi Kinerja pada awal periode RENSTRA
Kondisi Kinerja pada akhir periode RENSTRA
Target Capaian Setiap Tahun
No
INDIKATOR KINERJA
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
3
Populasi ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor)
199.756
227.803
240.368
242.168
247.892
253.757
253.757
4
Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha
4,96
9,99
15,31
20,34
25,36
30,39
35,42
5
Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan
43,14
43,14
45,10
47,06
49,02
50,98
52,94
6
Cakupan infrastruktur pertanian
22,75
47,70
62,48
75,05
87,43
100,00
100,00
7
Produktivitas tanaman pangan per hekta (ku/ha):
84,01
88,45
88,18
88,12
89,36
90,61
90,61
8
% klas kelompok tani utama
2,19
2,26
2,33
2,41
2,48
2,55
2,62
9
Status kesehatan ternak (%)
75,00
75,00
75,00
80,00
82,50
85,00
87,50
10
Produksi hasil peternakan : 2.928.731
2.992.221
3.330.587
3.060.141
3.121.344
3.183.771
3.247.446
- produksi telur (Kg)
392.647
396.925
402.461
494.000
496.000
497.000
498.000
- Produksi susu (Liter)
125.125
184.007
203.512
21.600
21.600
21.600
21.600
11
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
38,46
38,46
46,15
46,15
53,85
53,85
53,85
12
Cakupan peternak yang kompeten
0,2883
0,3356
0,2883
0,3748
0,4036
0,4186
0,4325
13
Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)
881.199
921.076
889.105
928.290
943.815
959.694
959.694
- produksi daging (kg)
Bab VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
2016
86
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan ditunjukkan dengan indikator kinerja peningkatan produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. Produktivitas padi sebagai bahan pangan utama di kabupaten Pacitan selama lima tahun tahun ditargetkan meningkat dari 49,42 ku/ha menjadi 53,96 ku/ha dengan peningkatan sebesar 1,79% atau rata-rata 0,36% pertahun.
Bab VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
87
7
PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 ini merupakan dokumen perencanaan yang disusun
berdasarkan
RPJMD
Kabupaten
Pacitan
Tahun
2011-2016,
yang
merupakan rangkaian rencana tindakan dan kegiatan yang mendasar dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu sampai 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan, yang juga digunakan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan. Dengan mengintegrasikan berbagai keahlian sumber daya lain yang dimiliki Dinas, penyusunan Renstra diharapkan mampu mengantisipasi sekaligus menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik di intern Dinas maupun di lingkup Kabupaten. Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu mendorong pencapaian visi Kabupaten Pacitan 2011-2016 ”Terciptanya Masyarakat Pacitan yang Sejahtera”.
Bab VII. PENUTUP
87
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN PACITAN SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KODE
2 2
1 1 1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
2
3
1
= Kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha X 100 Jumlah kelompok tani
1
2
1
Target
Rp
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp
Target
Rp.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
4,96
Tahun 2012
9,99
2 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan 43,14
15,31
43,14
3 Program peningkatan ketahanan pangan (Pertanian/Perkebunan) 881.199
4 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
= Kumulatif Infrastruktur pertanian yang dibangun Kebutuhan Infrastruktur pertanian
22,75
47,70
943.815
52,94
959.694
52,94
959.694
1.599.898.250 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun 959.694
4.414.081.179
100,00
210.000.000 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun
210.000.000 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun
85.000.000
4.203.886.838
100,00
35,42
60.000.000
80.000.000
4.003.701.750
87,43
35,42
50,98
Kondisi Kinerja Pada akhir periode RPJM
35.000.000
55.000.000
0
3.853.701.750
75,05
30,39
49,02
928.290
Tahun 2016
30.000.000
50.000.000
1.304.898.250
4.164.690.500
62,48
25,36
47,06
889.105
Tahun 2015
25.000.000
25.000.000
80.000.000
10.180.613.500
Cakupan infrastruktur pertanian
20,34
45,10
921.076
Tahun 2014
25.000.000
20.000.000
50.000.000
= jumlah produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)
Tahun 2013
75.000.000
0
Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
4
Tahun 2011
20.000.000
Cakupan tanaman pangan dan = komoditas tan.pang & horti hortikultura unggulan yang unggulan yg dipasarkan X 100 komoditas tan.pang& horti dipasarkan unggulan 2
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJM (Tahun Dasar)
Pertanian 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha
2
RUMUS
30.820.675.517 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun 100,00
KODE
2
1 1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
2 5 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
3
1
= Produksi padi & palawija Luas panen bersih padi & palawija
Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha)
= Jumlah poduksi padi X 10 Jumlah luas panen padi
1
1
5
84,01 49,42
Rp
6 250.000.000
88,45
Target
7
= jumlah produksi tanaman pangan (ton)
= Klas kelompok tani utama X 100 Jumlah kelompok tani
2,19
2,26
7 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8 575.000.000
75,0
= jumlah produksi daging (Kg) = jumlah produksi telur (Kg) = jumlah produksi susu (liter) = jumlah populasi ternak besar dan ternak kecil (ekor)
2.928.731 2.992.221 392.647 396.925 125.125 184.007
9
Tahun 2014 Rp.
10 260.000.000
88,12
Target
11
Tahun 2015 Rp.
12 115.000.000
89,36
Target
13
Rp.
14 270.000.000
90,61
Tahun 2016 Target
15
Rp
16 275.000.000
90,61
Kondisi Kinerja Pada akhir periode RPJM Target
Rp.
17
18 1.745.000.000 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun TANPANG & PETERNAKAN
90,61
52,90
53,43
53,96
54,46
315,67
832.942
860.835
872.889
885.114
885.114
4.336.894
150.250.000
225.000.000
75,5
2,48 285.000.000
80,0
565.000.000
3.330.587 402.461 203.512 240.368
225.000.000
2,41 390.000.000
120.000.000
produksi daging (kg) produksi telur (kg) produksi susu (liter) Populasi Ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor)
Target
2,33
75,0
8 Program peningkatan produksi hasil peternakan
Tahun 2013
50,79
100.000.000
= Total populasi ternak (ST) - ternak yang sakit (ST) X 100 Total Populasi ternak (ST)
Rp.
88,18
50,13
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2012
183.000.000
Status kesehatan ternak (%)
2
Target
4
Tahun 2011
6 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan % Klas kelompok tani utama
2
pertanian
Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha)
Produksi Tanaman Pangan (padi dan palawija dalam satuan ton) 2
RUMUS
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJM (Tahun Dasar)
2,55 295.000.000
82,5
500.000.000
3.060.141 494.000 21.600 242.168
230.000.000
85,0
2,62 305.000.000
87,5
1.453.200.000
3.183.771 497.000 21.600 253.757
1.248.250.000 Tanaman Pangan dan Peternakan& Hutbun
2,62 300.000.000
1.384.000.000
3.121.344 496.000 21.600 247.892
235.000.000
1.675.000.000 Tanaman Pangan dan Peternakan 87,5
1.525.860.000
3.247.446 498.000 21.600 253.757
5.548.060.000 Tanaman Pangan dan Peternakan 3.247.446 498.000 21.600 1.237.942
KODE
2
1 1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
2 9 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Indikator Kinerja Program (outcome)
3
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
2
1
RUMUS
=
produk peternakan unggulan yang dipasarkan X100 jumlah produk peternakan unggulan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJM (Tahun Dasar)
Target
4
5
38,46
Tahun 2011
Tahun 2012
Rp
Target
6 25.000.000
38,46
10 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
7
= jumlah peternak yang mendapat pelatihan jumlah peternak
0,2883
Rp.
8 110.000.000
38,46
0
Cakupan peternak yang kompeten
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
0,3356
Tahun 2013 Target
9
Tahun 2014 Rp.
10 164.000.000
46,15
35.000.000
0,2883
Target
11
Tahun 2015 Rp.
12 125.000.000
46,15
30.000.000
0,3748
Target
13
Rp.
14 128.750.000
53,85
25.000.000
0,4036
Tahun 2016 Target
15
Rp
16 132.612.500
53,85
27.500.000
0,4186
Kondisi Kinerja Pada akhir periode RPJM Target
17
Rp.
18 685.362.500 Tanaman Pangan dan Peternakan 53,85
30.250.000
0,4325
147.750.000 Tanaman Pangan dan Peternakan 0,4325
x100 10.928.613.500
6.164.940.500
6.672.600.000
6.247.701.750
6.778.336.838
7.097.803.679
43.889.996.267
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
1
2
3
RUMUS
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJM (Tahun Dasar)
Target
Rp
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp
Target
Rp.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja Pada akhir periode RPJM
136,81
136,81
288,24
288,24
5.601.674
5.601.674,00
472,65
535
535,33
14,65
485,50
18.935.510 2.784.386 473.919
18.935.510 2.784.386 473.919
276,92
2,25