Rencana Strategis 2014 – 2018
Rencana Strategis Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2014 - 2018
!
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
!
Wing 1 - Level 5; Jalan Kamper, Kampus IPB Darmaga, Bogor Telp/Fax. 0251 - 8629227 Email:
[email protected]
www.fema.ipb.ac.id
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
i
Rencana Strategis 2014 - 2018
RENCANA STRATEGIS FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERIODE 2014 – 2018
“MEMBANGUN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA (FEMA) IPB YANG MEMBUMI DAN MENDUNIA”
ii
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
VISI “Menjadi fakutas berbasis riset yang membumi dan mendunia di bidang ekologi manusia yang mendukung pengarusutamaan pertanian guna terciptanya pertanian tropika yang tangguh, pengelolaan sumberdaya alam yang lestari dan adil serta terwujudnya sumberdaya manusia berkualitas dan masyarakat yang sejahtera”.
MISI 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi ekologi manusia yang unggul bermutu internasional dengan kompetensi utama gizi
masyarakat,
ilmu keluarga dan konsumen, serta sains
komunikasi dan pengembangan masyarakat; 2. Menyelenggarakan
riset
transformatif
yang
bersifat
interdisipilin dan transdisiplin serta pengembangan IPTEKS dalam bidang ekologi manusia yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat agraris dan bahari; 3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat untuk mencapai kehidupan individu, keluarga, dan komunitas yang lebih baik dan berkelanjutan.
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
iii
Rencana Strategis 2014 - 2018
DAFTAR ISI PENDAHULUAN .....................................................................................
1
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN KONDISI UMUM ............ Isu – Isu Strategis ........................................................................... Kondisi Umum FEMA .................................................................... Analisis TOWS................................................................................
3 3 7 14
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN PROGRAM KERJA .................... Visi, Misi, dan Tujuan ..................................................................... Strategi ........................................................................................... Program Kerja ................................................................................ Road Map .......................................................................................
19 19 20 22 26
PENUTUP.................................................................................................
29
LAMPIRAN ...............................................................................................
30
iv
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
PENDAHULUAN
F
akultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB telah berumur 8 tahun. Sebagai fakultas di bawah IPB, FEMA mesti menggariskan dirinya untuk bernaung pada payung visi yang sudah dibuat IPB. Oleh karena itu
hal yang penting adalah bagaimana menerjemahkan kerangka besar yang sudah dibuat IPB ke dalam langkah-langkah operasional di fakultas. Berdasarkan PP 66/2013 Visi IPB jangka panjang adalah sebagai berikut : “Menjadi
terdepan
dalam
memperkokoh
martabat
bangsa
melalui
pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika”. Berdasarkan visi jangka panjang tersebut, IPB telah merumuskan visi jangka pendek (2014-2018) yaitu: “Menjadi perguruan
tinggi berbasis riset, bertaraf internasional, dan penggerak prima pengarusutamaan pertanian”. Dari visi jangka pendek tersebut, terdapat tiga kata kunci: berbasis riset, bertaraf internasional, pengarusutamaan pertanian. Visi tersebut akan semakin mudah diwujudkan bila seluruh unit yang ada di IPB memiliki komitmen yang sama untuk menjadikannya acuan dalam strategi dan program setiap unit. Kata “berbasis riset” mengandung makna kemampuan menciptakan iklim riset yang kondusif yang penting bagi pengembangan keilmuan maupun solusi bagi masyarakat dalam menghadapi perubahan. Hal ini berdampak pada tuntutan bagi akademisi di dalamnya untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset, serta mendayagunakan hasilnya melalui publikasi ilmiah yang berkualitas. Tentu implikasi berikutnya adalah tuntutan meningkatnya dana dan fasilitas riset sehingga tujuan tersebut bisa dicapai.
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
1
Rencana Strategis 2014 - 2018
Kata “bertaraf internasional” memiliki makna kemampuan menciptakan keunggulan berstandar internasional baik dalam bidang pendidikan, penelitian, publikasi, serta manajemen organisasi. Definisi internasionalisasi antara lain: the process of integrating an international/intercultural dimension
into
the
teaching,
research
and
service
functions
of
the
institution”(Knight,1994, dalam Fielden, 2008). Menurut Fielden (2008), internasionalisasi memiliki dua macam, yaitu: (a) “internationalization abroad” yang dapat ditafsirkan sebagai hubungan internasional dalam bentuk aktivitas dosen dan mahasiswa ke luar negeri serta kerjasama internasional dengan
lembaga
maupun
perguruan
tinggi
asing,
dan
(b)
“internationalization at home” (upaya memperkuat sistem pendidikan dengan mengupayakan masuknya dosen dan mahasiswa asing, serta perbaikan mutu pelayanan akademik sesuai standar internasional). Internasionalisasi memiliki kaitan ke belakang (backward linkage) yang kuat. Dengan kita menggariskan diri untuk berstandar internasional maka secara otomatis berdampak pada perubahan kurikulum, kualitas riset, publikasi internasional, fasilitas, maupun budaya kerja. Kata “pengarusutamaan pertanian” memiliki makna memposisikan pertanian ke dalam sistem perencanaan lintas sektor dan terintegrasi menjadi strategi dan penentu keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini sangatlah strategis mengingat dunia pendidikan pertanian akan merupakan fungsi dari pembangunan pertanian. Bila pembangunan pertanian dianggap sangat strategis maka pendidikan pertanian pun akan secara otomatis strategis dan bergengsi. Dengan demikian sebenarnya pengarusutamaan pertanian tidak saja punya makna kontribusi IPB terhadap pembangunan tetapi juga bagaimana pada akhirnya pembangunan juga memiliki kontribusi pada kemajuan IPB. Tulisan ini disusun untuk menggambarkan pemikiran maupun gagasan pengembangan FEMA 2014-2019. Tulisan ini diawali analisis kondisi lingkungan strategis dan kondisi umum FEMA, Analisis TOWS, serta formulasi visi, misi, tujuan, strategi dan program kerja FEMA dalam periode 2014-2019.
2
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN KONDISI UMUM ISU-ISU STRATEGIS Peta Persaingan Pendidikan Tinggi dan Perangkingan Global Peta pendidikan tinggi di Indonesia sudah mulai berubah seiring dengan masuknya sejumlah unversitas asing. Hal ini menyebabkan perguruan tinggi negeri (PTN) bukan menjadi satu-satunya tujuan ideal bagi para lulusan SMA. Dengan menyadari bahwa persaingan di dunia kerja makin ketat, maka para lulusan SMA mulai memikirkan institusi pendidikan yang mampu membuatnya memiliki daya saing. Sejumlah universitas asing tersebut menawarkan standar kualitas tinggi bagi lulusannya yang tentu kompatibel dengan tuntutan pasar kerja. Dengan regulasi yang memungkinkan universitas asing tersebut hadir disini, PTN harus segera berbenah untuk menghadapi persaingan ini. Belum lagi kecenderungan lulusan SMA melanjutnya studi S1 ke luar negeri juga terus meningkat. Hal ini berarti pasar kerja di Indonesia akan diperebutkan oleh lulusan luar negeri, universitas asing, PTN dan PTS.
Tentu wajar jika pemerintah terus
mendorong PTN agar mengikuti kecenderungan internasionalisasi menuju
World Class University (WCU). Ukuran internasionalisasi dilihat dari posisinya dalam sistem perangkingan yang saat ini sudah dikembangkan banyak lembaga internasional. Time Higher Education (THE) bekerja sama dengan QS mengembangkan indikator perangkingan sebagai berikut: (a)
peer review, (b) international outlook (proporsi mahasiswa dan dosen internasional), (c) kualitas riset yang dilihat dari citation hasil publikasi internasional para dosennya, (d) kemudahan lulusan mendapatkan kerja, Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
3
Rencana Strategis 2014 - 2018
dan (e) kualitas pengajaran yang dilihat dari rasio dosen-mahasiswa. Sementara itu Webometrics fokus pada profil web yang prosesnya melibatkan pencarian di Google Scholar. Hal ini menuntut riset-riset perguruan tinggi harus dapat diakses dan teridentifikasi oleh Google Scholar.
Sementara
itu
Academic
Rangking
of
World
Universities
dikembangkan oleh Shanghai Jiao Tong University di China yang fokusnya pada hasil riset, khususnya perolehan Nobel Prizes & Fields Medals, citasi, dan memang ujungnya berhubungan dengan reputasi. Bahkan dalam salah satu kriterianya secara eksplisit adalah publikasi di Nature dan Science. Namun demikian, internasionalisasi harus dipahami secara intrinsik, bukan sekedar mengejar capaian simbolik berupa rangking. Rangking adalah akibat dan bukan tujuan. Secara intrinsik berarti proses internasionalisasi hanyalah cara untuk mencapai tujuan dan bukan merupakan tujuan itu sendiri. Oleh karena itu upaya mengejar publikasi internasional, misalnya, tidak hanya diarahkan untuk mengejar target jumlah publikasi semata, tetapi juga sebagai bagian dari upaya kita terlibatdalam kemajuan ilmu pengetahuan (frontiers of
knowledge) serta memenuhi hak publik internasional untuk mengetahui hasilhasil riset kita. Begitu pula publikasi internasional merupakan jalan penting untuk advokasi berbagai kebijakan nasional maupun internasional. Pembangunan Sosial Isu penting dalam pembangunan sosial adalah status gizi dan kemiskinan. Pertama, berdasarkan data Riskesdas (2013), status gizi balita secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7 persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari 2007 dan 2013 (Riskesdas, 2013). Untuk mencapai sasaran MDG tahun 2015 yaitu 15,5 persen maka prevalensi gizi buruk-kurang secara nasional harus diturunkan sebesar 4.1 persen dalam periode 2013 sampai 2015 (Bappenas, 2012). Berdasarkan data Riskesdas (2013) prevalensi status gizi untuk penduduk dewasa kurus 8,7 persen, berat badan lebih 13,5 persen dan obesitas 15,4
4
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
persen. Prevalensi penduduk kurus terendah di provinsi Sulawesi Utara (5,6%) dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (19,5%). Dua belas provinsi dengan prevalensi penduduk dewasa kurus diatas prevalensi nasional, yaitu Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Maluku, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi penduduk obesitas terendah di provinsi Nusa tenggara Timur (6,2%) dan tertinggi di Sulawesi Utara (24,0%). Kondisi di atas menggambarkan bahwa status gizi masih merupakan masalah yang harus segera dipecahkan. Hal ini karena status gizi akan berdampak pada produktivitas kerja yang pada akhirnya memengaruhi ekonomi nasional. Kedua, isu kemiskinan masih terus menghantui bangsa Indonesia. Bank Dunia (2000) mendefinisikan kemiskinan sebagai “pronounced deprivation in well-
being.” Artinya bahwa kondisi miskin menggambarkan kehidupan manusia yang tidak layak dengan penuh kekurangan secara materi. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah orang miskin di Indonesia hingga Maret 2013 mencapai 28,07 juta menurun dari data September 2012 yang mencapai 28,59 juta orang. Secara kuantitas menunjukkan bahwa terjadi penurunan kemiskinan sebesar 11,6 persen. Namun demikian, hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa kemiskinan tersebut umumnya berpusat di pedesaan dan bergerak di sektor pertanian. Dengan demikian FEMA sudah saatnya menggariskan dirinya sebagai fakultas yang populis, yakni yang senantiasa berorientasi pada bagaimana sumbangannya terhadap tata kehidupan masyarakat lemah yang lebih baik. Spirit populisme ini mestinya tidak saja tercermin pada berbagai program pengabdian
pada
masyarakat
tetapi
juga
dalam
pendidikan
dan
penelitiannya. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Dengan mengemban nama “ekologi-manusia”, maka spirit pengembangan FEMA tidak serta merta pada ruang sistem sosial semata, akan tetapi mesti meluas pada sistem ekologi. Oleh karena itu, spirit populisme di atas tersebut mesti diikuti dengan spirit ekosentrisme, yakni spirit untuk menghargai dan mewujudkan kelestarian sumberdaya alam. Disinilah perpaduan antara populisme dan ekosentrisme menjadi sebuah spirit baru, yakni eko-
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
5
Rencana Strategis 2014 - 2018
populisme yang berupaya mewujudkan kelestarian sumberdaya alam secara adil untuk kesejahteraan masyarakat. Sesuai namanya, spirit eko-populisme ini mesti menjiwai sepak terjang FEMA dalam kegiatan Tri Dharma nya. Hal ini didasari kenyataan bahwa kerusakan SDA semakin parah. Di sektor kehutanan, pada beberapa kasus konsensi perkebunan sawit menyebabkan terjadinya kepunahan keanekaragaman hayati. Bencana tanah longsor terjadi sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan yang disebabkan oleh aktivitas eksploitasi hutan tanpa batas. Selain aktivitas konsensi hutan menjadi lahan konversi, kondisi rusaknya LH di Indonesia disebabkan karena pembukaan hutan dan lahan yang tidak memperhatikan daya dukung (carrying capacity) LH, dan kegiatan pertambangan batubara yang tidak mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan. Begitu pula konversi lahan pertanian menjadi lahan pertambangan selain menyebabkan kondisi ekologi menjadi rusak, juga dapat mengakibatkan kerawanan pangan. Tujuan pengentasan kemiskinan melalui agenda ketahanan pangan nasional akan gagal hal ini terus berjalan. Sementara itu di sektor Kelautan dan Perikanan, kerusakan di laut menyebabkan hilang atau rusaknya habitat penting sektor kelautan dan perikanan seperti: terumbu karang dan lamun. Terumbu karang dalam kondisi sangat baik hanya sekitar 5 persen. Kerusakan mangrove juga terjadi akibat
adanya
konversi
lahan
mangrove
menjadi
areal
pertambakan/pemukiman selain di manfaatkan oleh masyarakat dalam skala kecil untuk keperluan rumah tangga. Kerusakan di laut juga disebabkan oleh penceraman, baik pencemaran non-point resource pollutant: yang berasal dari limbah domestik seperti sampah serta tata ruang pemukiman yang tidak mengindahkan kaidah perencanaan wilayah pesisir, serta point resources
pollutant: yang disebabkan oleh limbah dari kebocoran minyak. Disamping kerusakan laut, kondisi perikanan secara global sudah mengkhawatirkan terjadi 3% underexploited, 12% moderately exploted, 53% fully exploited, 32% over exploited-depleted-recovering dibandingkan dengan Tahun 1971 yang hanya 10% exploited (FAO, 2010).
6
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
KONDISI UMUM FEMA Mutu Pendidikan Beberapa hal yang penting untuk mengukur mutu pendidikan antara lain prestasi akademik, nilai EPBM dosen, masa studi, masa tunggu kerja, serta tingkat kepuasan.
Berdasarkan data dari KMM IPB pada tahun 2013 nilai
EPBM dosen FEMA tertinggi di IPB. Artinya, mahasiswa menilai dosen FEMA memiliki kinerja pengajaran yang baik. Namun demikian hal ini mestinya mendorong dosen untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam memberikan kuliah.
Begitu pula indeks kepuasan mahasiswa terhadap
pelayanan dan fasilitas akademik di FEMA relatif baik dan tergolong tertinggi di IPB. 3.3
3.29 3.28
3.28 3.26
3.25
3.25
3.24 3.22
3.22
3.22 3.20 3.2
3.19 3.18
3.18
3.18
3.18 3.16 3.14 3.12 FAPERTA
Gambar 1.
FKH
FPIK
FAPET FAHUTAN FATETA
FMIPA
FEM
FEMA
MKDU
TPB
Nilai EPBM Dosen IPB (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
7
Rencana Strategis 2014 - 2018
Gambar 2.
Indeks Kepuasan Mahasiswa (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
Sementara itu terkait lulusan, mayoritas lulusan FEMA memiliki masa tunggu kurang dari 3 bulan. Tentu hal ini sudah sesuai dengan sasaran mutu yang ditetapkan. Adapun kesesuaian bidang kerja dengan latar belakang pendidikan, secara umum lulusan FEMA memiliki kesesuaian. Namun demikian data tersebut diambil dan diolah dari survey kepuasan terhadap lulusan 2010-2011. Sementara itu data terhadap lulusan 2012-2013 belum tersedia. 080 070 060 050 040 030 020 010 000 < 3 bulan
3-6 bln
6-12 bln
>1 th
Tahun wisuda 2010 Gizi Masyarakat
Gambar 3.
< 3 bulan
3-6 bln
6-12 bln
>1 th
Tahun wisuda 2011
Ilmu Keluarga dan Konsumen
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Masa Tunggu Lulusan FEMA (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
8
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018 090 080 070 060 050 040 030 020 010 000
sesuai
tidak sesuai
tidak tahu
sesuai
Tahun wisuda 2010 Gizi Masyarakat
Gambar 4.
tidak sesuai
tidak tahu
Tahun wisuda 2011
Ilmu Keluarga dan Konsumen
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan FEMA (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
Sumber Daya Manusia Berdasarkan data Desember 2013, total jumlah dosen di FEMA berjumlah 82 orang, yang terdiri dari 29 orang Departemen Gizi Masyarakat, 17 orang Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, serta 36 orang Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Namun demikian, bila dilihat dari kelompok umur, maka dosen FEMA didominasi kelompok umur 50-54 tahun, yakni 44 persen. 3% 4% 9% 11%
≤29 30-34
7%
35-39
10% 12% 44%
40-44 45-49 50-54 55-59 ≥60
Gambar 5.
Status Dosen berdasarkan kelompok umur (Sumber: Materi Lokakarya Perencanaan SDM IPB, 2013)
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
9
Rencana Strategis 2014 - 2018
Bila tidak terjadi regenerasi maka pada tahun 2022 akan menjadi titik kritis penurunan jumlah dosen. Kurun 20 tahun ke depan FEMA akan kehilangan 58 dosen. Gambar 6 berikut menunjukkan hal tersebut. Pada tahun 2014 saja dengan mempertimbangkan beban kerja dosen, FEMA kekurangan 23 dosen dengan rincian Departemen GIZ (4), Departemen IKK (2), dan SKPM (17). 90
GIZ
80
IKK
70
SKPM
60
FEMA
50 40 30 20 10 0
Gambar 6.
Penurunan Jumlah Dosen Tanpa Regenerasi (Sumber: Materi Lokakarya Perencanaan SDM IPB, 2013)
Sementara itu jumlah ideal tenaga kependidikan di dekanat adalah 12 orang, dan saat ini hanya 5 orang, jadi kekurangan 7 orang. Kebutuhan saat ini untuk seluruh unit adalah 54 orang dan saat ini hanya 34 orang jadi kekurangan 20 orang. Kondisi ini menuntut rekrutmen yang sistematis. Tabel 1. Kebutuhan dan Kondisi Aktual Tenaga Kependidikan Unit Kerja
Kebutuhan
Kondisi Aktual
SKPM
16
11
IKK
10
6
GIZ
16
12
FEMA
12
5
TOTAL
54
34
Sumber: Materi Lokakarya Perencanaan SDM IPB (2013)
10
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Pada tahun 2013, jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen FEMA sebanyak 69 judul penelitian yang terdiri dari 29 judul departemen GIZ, 21 judul departemen IKK dan 19 judul departemen SKPM. Kegiatan penelitian FEMA bersumber dari (1) penelitian mandiri sumber pendanaan BOPTN; (2) lembaga pemerintah; (3) institusi swasta/BUMN; dan (4) kerjasama lembaga internasional. Berdasarkan data di IPB tingkat pertisipasi dosen FEMA dalam penelitian tergolong tertinggi di IPB. Tabel 2. Jumlah Penelitian Setiap Departemen 2013 Unit Kerja
Sumber Pembiayaan Penelitian mandiri sumber pendanaan BOPTN Kerjasama dengan lembaga pemerintah Kerjasama dengan swasta/BUMN Kerjasama dengan lembaga internasional
Total
GIZ
IKK
SKPM
15
5
13
33
11
9
2
22
0
2
4
6
3
5
0
8
29
21
19
69
Sementara itu program pengabdian pada masyarakat dikembangkan atas kerjasama dengan swasta maupun berbasis dana dari pemerintah. Aktivitas ini juga dikembangkan oleh mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaan. Tantangan
ke
depan
adalah
bagaimana
mengintegrasikan
serta
mensinergikan sejumlah aktivitas pengabdian pada masyarakat sehingga program tersebut semakin efisien dan efektif. Kapasitas Sumberdaya dan Manajemen Organisasi Saat ini fasilitas gedung yang dimiliki FEMA sangat terbatas. Bahkan untuk ruang perkuliahan khusus S1, meski dikelola secara terpusat, FEMA hanya memiliki empat ruangan. Hal ini menyebabkan FEMA kesulitan mengontrol kualitas sarana perkuliahan. Sementara itu ruang kuliah mahasiswa pasca sarjana sudah memadai. Hanya saja mahasiswa pasca sarjana mestinya
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
11
Rencana Strategis 2014 - 2018
mendapat ruang kerja yang lebih memadai. Hingga saat ini mahasiswa pascara sarjana hanya mendapat fasilitas di Perpustakaan PLASMA. Dalam
kaitan
dengan
manajemen
organisasi
Dekanat
FEMA
telah
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, yang berarti Prosedur Operasional Baku (POB) telah berjalan dengan baik. Pada tahun 2014 telah direncanakan untuk proses sertifikasi ISO 9001:2008 semua departemen di lingkungan FEMA. Sertifikasi ini menjadi penting dalam rangka standarisasi sistem pelayanan akademik. Sementara itu, di FEMA telah dikembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) baik untuk pelayanan administrasi maupun pembimbingan. Namun demikian, pemanfaatan SIM baru efektif untuk pelayanan administrasi yang tentu saja membuat proses pelayanan semakin mudah dan efisien. Proses pembimbingan saat ini masih berjalan efektif di Departemen SKPM, sementara itu di departemen lain masih perlu intensitas sosialisasi agar keseragaman proses ini berjalan dengan baik. Kemahasiswaan Dunia kemahasiswaan FEMA relatif dinamis dengan aktivitas sejumlah kemahasiswaan. Upaya untuk mengembangkan potensi kepemimpinan juga sudah dijalankan. Namun demikian hingga saat ini partisipasi mahasiswa dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) relatif lebih rendah dibandingkan dengan fakultas lain. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah proposal mahasiswa yang berhasil disetujui untuk didanai DIKTI. Dari jumlah yang minim tersebut, hampir setiap tahun dalam kurun waktu 5 tahun ini, delegasi FEMA selalu mendapatkan medali, kecuali tahun 2013. Pada tahun 2013-2014 terdapat 26 proposal yang didanai DIKTI, meningkat dari tahun 2012-2013 yang hanya 19 proposal. Kinerja Berdasarkan BSC Secara umum kinerja FEMA berdasarkan instrumen Balance Score Card (BSC) mengalami kenaikan dari 2011-2012. Sementara itu kinerja 2013 sedang dalam proses penghitungan.
Dari Gambar 8 terlihat bahwa aspek yang
masih rendah adalalah capacity building meski di beberapa aspek juga ada yang tergolong rendah. Hal ini umumnya terkait relevansi dan kompetensi tenaga kependidikan, rasio jumlah profesor, jumlah mahasiswa asing,
12
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
akreditasi internasional, jumlah publikasi internasional, lulusan yang bergerak di wirausaha, lulusan tepat waktu, dan penghargaan internasional (Gambar 9).
100
85.19
90
77.15
80 70 60 50 2011
2012
Gambar 7. Kinerja FEMA berdasarkan BSC (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
27.25
30 25
22.3 18.1
17.54
20 15 10 5 0
Stakeholder
Research and Academic Excellence
Bussiness Internal
Capacity Building
Gambar 8. Kinerja FEMA berdasarkan Pilar-Pilar BSC (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013)
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
13
Rencana Strategis 2014 - 2018
Gambar 9. Titik kritis dalam BSC (Sumber: Materi Lokakarya Akademik FEMA, 2013) ANALISIS TOWS Dengan melihat isu-isu strategis dan analisis kondisi umum FEMA selama ini, maka perlu dipetakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan pendekatan analisis TOWS. Faktor-faktor tersebut akan menjadi dasar dalam perumusan strategi FEMA 2014-2018. Faktor-faktor terkait dengan isu eksternal, yakni faktor peluang dan ancaman disajikan pada Tabel 3. Faktorfaktor yang terkait dengan isu internal disajikan pada Tabel 4. Tabel 3.
Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman Pengembangan FEMA 20142018
Isu Eksternal Kebijakan
Kode O1
Peluang Komitmen
Kode T1
Ancaman Kondisi kemiskinan absolut
pembangunan
pencapaian MDGs
dan relatif masih relatif
Sosial
tinggi
tinggi
Kebijakan
O2
UU LH
T2
Perkembangan praktik
pemanfaatan
mengamanatkan
sistem politik berpengaruh
SDA dan LH
mainstreaming LH
terhadap kerusakan SDA
O3
14
Peran masyarakat
T3
Koordinasi lintas sektor
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
sipil dan pers yang
masih lemah
semakin kuat Kebijakan
O4
Komitmen
pendidikan
Pemerintah untuk
tinggi
internasionalisasi
T4
Universitas asing mulai berkembang di Indonesia
PT sangat kuat O5
Tersedianya dana
T5
BOPTN
Tuntutan sertifikasi profesi dan standarisasi kompetensi
O6
O7
UU no 12 tahun
T6
Beberapa kantor
2012 serta PP 66
kementrian belum
tahun 2013 yang
mencantumkan prodi di
memperkuat
FEMA dalam penerimaan
otonomi IPB
PNS baru
Semakin banyak tawaran kerjasama internasional dari universitas asing
Tabel 4.
Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengembangan FEMA 2014-2018
Isu Internal
Kode
Kekuatan
Kode
Mutu Akademik
S1
Peminat FEMA sangat
W1
S2
S3
Kelemahan Fasilitas laboratorium untuk
tinggi, khususnya Dep
menunjang kegiatan
GM
akademik masih minim
Para Dosen FEMA
W2
Kemampuan bahasa Inggris
memiliki rata-rata
mahasiswa masih relatif
EPBM tertinggi di IPB
rendah
Rata-rata masa studi
W3
mahasiswa FEMA
FEMA memiliki jumlah ruang kuliah yang sangat sedikit
adalah tercepat di IPB S4
S5
Rata-rata IPK lulusan
W4
Belum ada program studi
FEMA tergolong
yang mendapat akreditasi
tertinggi di IPB
internasional
Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik FEMA tinggi
S6
Seluruh Program Studi S1 berakreditasi
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
15
Rencana Strategis 2014 - 2018
Isu Internal
Kode
Kekuatan
Kode
Kelemahan
A Mutu Penelitian
S7
Rata-rata partisipasi
dan
dosen terhadap
Pengabdian
penelitian reguler
Masyarakat
tertinggi di IPB S8
Penyelenggaraan KKP
W5
sangat lemah
W6
semakin baik S9
Publikasi internasional masih
Belum ada Jurnal ilmiah terakreditasi
PPM mahasiswa sangat aktif
Kerjasama
S10
Kerjasama
W7
internasional lintas
Program double degree belum terwujud
benua sudah dirintis S11
Kerjasama dengan pemerintah, LSM, dan swasta semakin meningkat
Sumberdaya
S12
manusia
Jumlah dosen
W8
bergelar doktor
Persentase jumlah profesor masih relatif rendah
sudah dominan S13
Kepakaran dosen
W9
FEMA sudah dikenal
Regenerasi dosen dan tenaga kependidikan belum terjamin
secara nasional S14
Tenaga kependidikan telah mengikuti berbagai pelatihan pengembangan diri, bahasa Inggris, dan IT
S15
Partisipasi dosen di forum/konferensi internasional relatif tinggi
S16
Jumlah publikasi buku dosen FEMA terus meningkat
Tata kelola dan
S17
Fasilitas
Dekanat FEMA telah
W10
Jaringan internet masih lemah
W11
Ruang dosen masih terbatas
memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 S18
Sistem layanan administrasi akademik sudah dilakukan secara online
16
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018 Isu Internal
Kode S19
Kekuatan Perpustakaan FEMA
Kode W12
sudah terintegrasi S20
Kelemahan Kualitas pemeliharaan bangunan masih rendah
FEMA terpilih sebagai fakultas terbersih di IPB
Kemahasiswaan
S21
Lembaga
W13
kemahasiswaan (LK)
Jumlah finalis PKM dai Fema relatif sedikit
sangat aktif S22
Prestasi seni
W14
Dalam 5 tahun terakhir hanya
mahasiswa Fema
sekali mahasiswa Fema
tinggi
terpilih menjadi mahasiswa berprestasi IPB W15
Jumlah lulusan yang menjadi wirausahawan masih sedikit
W16
Jumlah alumni relatfi sedikit dibandingkan dengan fakultas lain
Melihat identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki FEMA serta peluang dan ancaman yang dihadapi FEMA maka perlu disusun strategi pengembangan FEMA melalui : 1) Pengembangan kekuatan dan optimalisasi peluang 2) Pengembangan kekuatan untuk mengatasi ancaman 3) Minimalisasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang 4) Minimalisasi kelemahan untuk menghindari ancaman Matriks strategi pengembangan FEMA dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Matriks Strategi Pengembangan FEMA IPB 2014-2018 Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Strategi S-O
Strategi W-O
Meningkatkan mutu pendidikan
Meningkatkan kemampuan
dan mempercepat proses
publikasi ilmiah internasional
akreditasi internasional
(W5,W6,W8,O4,O5,O7)
(S1,S2,S3,S4,S5,S6,O4,O5,O6,O7) Meningkatkan mutu riset yang
Memperluas jaringan
berhasil guna
kerjasama dan
(S7, S11, S15, S16, O1,O2,
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
17
Rencana Strategis 2014 - 2018
O4,O5,O6,O7)
Peluang (opportuni ties)
Pengembangan program internasional
Meningkatkan kemampuan
(W2,W4,W7,O4,O5,O7)
publikasi ilmiah internasional (S7, S10, S15,S16, O4,05,06,07) Meningkatkan mutu pengabdian pada masyarakat (S7,S8,S9,O1,O2,03) Mengembangkan kualitas SDM dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (S14,S15,O3,O4,O5)
Strategi S-T
Strategi W-T
Mendorong lahirnya pemikiran-
Memperkuat kapasitas
pemikiran strategis untuk
sumberdaya, penjaminan
pembangunan nasional
mutu, dan manajemen
(S7,S13,S16, T1,T2,T3)
reputasi (W1,W3,W8,W10,W11,W12,T
Ancaman (Threats)
Memperluas jaringan kerjasama
4,T5)
dan Pengembangan program
Mengembangkan dunia
internasional
kemahasiswaan dalam
(S7, S10, S15, T4,T5,T6)
penguatan kepemimpinan,
Memperkuat kapasitas manajemen organisasi dan fungsi penjaminan mutu (S14,S17,S18,O4,O5,O6)
penalaran, profesi, dan kewirausahaan, serta menggalang potensi alumni (W13,W14,W15,W16,T4,T5)
Mengembangkan dunia kemahasiswaan dalam penguatan kepemimpinan, penalaran, profesi, dan kewirausahaan, serta menggalang potensi alumni (S21,S22,O5)
18
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI, DAN TUJUAN IPB telah menetapkan Visi renstra IPB 2014-2018 sebagai berikut: ”Menjadi
Perguruan Tinggi berbasis Riset, bertaraf Internasional, dan penggerak Prima Pengarusutamaan Pertanian”. Berdasarkan pemahaman terhadap tantangan serta kemampuan yang dimiliki FEMA serta mengacu pada Visi dalam renstra IPB 2014-2018, maka visi FEMA 2014-2018 adalah :
“Menjadi fakutas berbasis riset yang membumi dan mendunia di bidang ekologi manusia yang mendukung pengarusutamaan pertanian guna terciptanya pertanian tropika yang tangguh, pengelolaan sumberdaya alam yang lestari dan adil serta terwujudnya sumberdaya manusia berkualitas dan masyarakat yang sejahtera”. Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban FEMA adalah sebagai berikut : 4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi ekologi manusia yang unggul bermutu internasional dengan kompetensi utama gizi masyarakat, ilmu
keluarga dan konsumen, serta sains komunikasi dan pengembangan masyarakat;
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
19
Rencana Strategis 2014 - 2018
5. Menyelenggarakan riset transformatif yang bersifat interdisipilin dan transdisiplin serta pengembangan IPTEKS dalam bidang ekologi manusia yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat agraris dan bahari; 6. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat untuk mencapai kehidupan individu, keluarga, dan komunitas yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai FEMA adalah sebagai berikut : 1. Menghasilkan lulusan yang bermutu, dengan kompetensi: a) Memiliki moral dan karakter yang mulia b) Memiliki prestasi akademik, kapasitas profesional, serta kemampuan komunikasi internasional, c) Memiliki kepedulian sosial dan lingkungan alam serta memiliki kemampuan analisis terhadap perkembangan baru secara lokal, nasional, maupun global dalam bidang ilmu di bawah naungan FEMA d) Memiliki jiwa inovatif dan kewirausahaan e) Memiliki daya kompetisi di pasar tenaga kerja 2. Menghasilkan IPTEKS yang transformatif 3. Menjadikan FEMA sebagai penentu kecenderungan dalam ilmu-ilmu yang terkait dengan ekologi manusia untuk mendukung terwujudnya peradaban bangsa yang adil dan peduli terhadap lingkungan melalui aktivitas pendidikan dan penelitian berbasis pengetahuan terkini, 4. Menjadikan FEMA sebagai lembaga pendidikan tinggi yang proaktif dan responsif terhadap dinamika masyarakat serta pembangunan nasional dan global 5. Menjadikan FEMA sebagai pelopor dalam pengembangan sistem manajemen modern untuk dunia pendidikan guna menunjang kegiatan Tri Dharma yang bermutu . STRATEGI Untuk mencapai tujuan pada poin 4.a di atas, serta berdasarkan analisis TOWS pada bagian 3, maka ada 9 (sembilan) strategi yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
20
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
1)
Meningkatkan mutu pendidikan dan mempercepat proses akreditasi internasional
2)
Mengembangkan kepemimpinan,
dunia penalaran,
kemahasiswaan profesi,
dan
dalam
penguatan
kewirausahaan,
serta
menggalang potensi alumni 3)
Meningkatkan mutu riset yang berhasil guna untuk menunjang pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas pendidikan multi strata, serta pengabdian pada masyarakat
4)
Meningkatkan kemampuan publikasi ilmiah internasional
5)
Meningkatkan mutu pengabdian pada masyarakat
6)
Mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran strategis untuk pembangunan nasional
7)
Mengembangkan kualitas SDM dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk menunjang kegiatan Tri Dharma yang bermutu
8)
Memperluas
jaringan
kerjasama
dan
Pengembangan
program
internasional 9)
Memperkuat kapasitas manajemen organisasi dan fungsi penjaminan mutu (quality assurance)
Gambar 10. Hubungan Strategi dan Tujuan FEMA 2014-2019
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
21
Rencana Strategis 2014 - 2018
PROGRAM KERJA 2014-2019 Setelah memperhatikan visi, misi, dan tujuan, maka Program kerja FEMA 2014-2019 disusun pada setiap strategi. A. Bidang Pendidikan: Strategi 1: Meningkatkan mutu pendidikan dan mempercepat proses akreditasi internasional a) Pengembangan sarana laboratorium yang terakreditasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar; b) Pengembangan kelas internasional untuk pendidikan Strata 1, Strata 2 dan Strata 3; c) Pengembangan pendidikan profesi; d) Peningkatan kualitas bahan ajar dan implementasi metode pembelajaran efektif; e) Percepatan pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar; f) Peningkatan promosi lulusan FEMA; g) Penyempurnaan mekanisme monitoring perkembangan studi mahasiswa h) Identifikasi lembaga akreditor internasional; i) Penyiapan dokumen dan aplikasi; j) Pemeliharaan status akreditasi internasional; k) “Review” Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di lingkungan Fakultas dan implementasi SPMA yang telah disempurnakan; l) Koordinasi kurikulum di Program Studi Multi Strata pada semua PS di FEMA; m) Akademik multistrata yang berjenjang (Divisi, Program Studi, Departemen, Fakultas) secara berkala; n) Pengembangan program magister professional. B. Bidang Kemahasiswaan Strategi 2: Mengembangkan dunia kemahasiswaan dalam penguatan kepemimpinan, penalaran, profesi, dan kewirausahaan, serta menggalang potensi alumni: a) Pengembangan FEMA Leadership School; b) Pengembangan FEMA Leadership and Enterpreneurship Forum;
22
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
c) Pengembangan FEMA Writing Skill Center; d) Pelatihan bahasa asing untuk mahasiswa; e) Pengembangan pusat aktivitas kemahasiswaan yang kondusif; f) Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi karya ilmiah, kewirausahaan,dan forum kemahasiswaan lain baik di tingkat nasional maupun internasional; g) Peningkatan sumber-sumber beasiswa; h) Pengembangan jaringan komunikasi alumni-mahasiswa-fakultas; i) Penyusunan konsep dan implementasi pendidikan karakter di FEMA; j) Peningkatan skor TOEFL Like mahasiswa FEMA; k) Peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat; l) Pemberian skor pada kegiatan non akademik mahasiswa untuk syarat pendukung bidang akademik (seminar/kelulusan). C. Bidang Penelitian Strategi 3: Meningkatkan mutu riset yang berhasil guna untuk menunjang
pengembangan
ilmu
dan
peningkatan
kualitas
pendidikan multi strata, serta pengabdian pada masyarakat a) Pengembangan payung dan agenda penelitian transdisiplin yang selaras dengan prioritas IPB dan nasional; b) Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian baik yang didanai oleh hibah maupun kerjasama nasional dan internasional; c) Pengembangan sistem informasi dan knowledge management terhadap hasil-hasil penelitian dalam rangka meningkatkan daya guna hasil penelitian; d) Pembentukan center of excellence untuk mewadahi interest para dosen akan pengembangan keilmuan ekologi manusia; e) Memfasilitasi pembentukan Komisi Etik Penelitian menggunakan Manusia. Strategi
4
:
Meningkatkan
Kemampuan
Publikasi
Ilmiah
Internasional
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
23
Rencana Strategis 2014 - 2018
a) Peningkatan
jumlah
dosen
untuk
presentasi
di
konferensi
internasional b) Pelatihan presentasi internasional; c) Peningkatan
publikasi
internasional
melalui
pelatihan
dan
pendampingan penulisan dosen dan mahasiswa oleh editor senior dari jurnal internasional dan pengembangan sistem insentif; d) Percepatan akreditasi jurnal-jurnal ilmiah departemen; e) Pengembangan jurnal internasional. D. Bidang Pengabdian Masyarakat Strategi 5: Meningkatkan mutu dan integrasi program pengabdian pada masyarakat a) Pengembangan
program
pengabdian
pada
masyarakat
internasional; b) Pengembangan“Desa
Mitra
Fema
”
terintegrasi
sebagai
laboratorium lapang; c) Pengembangan program-program pelatihan untuk mendorong penguatan kualitas manusia dan masyarakat; d) Integrasi kegiatan pengabdian pada masyarakat antara Kuliah Kerja Profesi (KKP), kegiatan PPM para dosen, serta PPM mahasiswa; e) Pengembangan unit di FEMA untuk mengimplementasikan hasil penelitian kepada masyarakat (extension unit); f)
Penyusunan Rencana Induk dan roadmap pengabdian pada masyarakat.
Strategi 6: Mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran strategis untuk pembangunan nasional a) Pengembangan kajian-kajian strategis berbasis hasil penelitian dan pengamatan terhadap berbagai perkembangan di tingkat local, nasional, maupun global; b) Peningkatan kemampuan penulisan Policy Brief dan artikel popular; c) Pengembangan database untuk data dan informasi strategis untuk keperluan kajian maupun advokasi kebijakan.
24
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
E. Bidang SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan Strategi 7: Mengembangkan kualitas SDM dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan a) Peningkatan kesejahteraan staf dan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja; b) Peningkatan EQ (emotional quotient) dan SQ (spiritual quotient) serta
pengembangan
soft
skill
para
dosen
dan
tenaga
kependidikan; c) Pengembangan
sistem
informasi
kepegawaian
(SIK)
untuk
memonitor dan akselerasi proses kenaikan pangkat/jabatan dosen maupun pegawai IPB; d) Pengelolaan unit usaha / koperasi di lingkungan FEMA; e) Peringatan hari-hari besar keagamaan di lingkungan FEMA; f)
Program Team Building tenaga dosen/pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan FEMA;
g) Family gathering untuk mempererat kekeluargaan pada tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan FEMA. F. Bidang Kerjasama dan Program Internasional Strategi 8: Mengembangkan Kerjasama dan program internasional a) Inisiasi dan pengembangan Asian Forum for Faculty of Human
Ecology; b) Konferensi Internasional di bidang Ekologi Manusia; c) Pengembangan pendidikanmelalui
kerjasama
internasional
peningkatan
kerjasama
dalam
bidang
akademik
(credit
transfer, double degree, twinning program), international traning& summer school, academic exchange (overseasvisiting scholar, sabbatical leave, postdoctoral appointment); d) Pengembangan kerjasama internasional dalam bidang penelitian melalui joint research & publication; e) Pengembangan kerjasama dengan swasta dalam pemanfaatan dana CSR maupun kerjasama penelitian lainnya; f)
Pengembangan kerjasama dengan pemerintah dan LSM baik dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
25
Rencana Strategis 2014 - 2018
Strategi 9: Memperkuat kapasitas sumberdaya, penjaminan mutu, dan manajemen reputasi a) Pembangunan gedung FEMA; b) Penyempurnaan sistem informasi manajemen (SIM) FEMA untuk kepentingan
akademik,
penelitian
dan
pengabdian
pada
masyarakat, maupun pelayanan administrasi; c) Pendayagunaan sistem informasi manajemen akademik (SIMAK), kemahasiswaan dan alumni (SIMAWA), kepegawaian (SIMPEG), keuangan (SIMKEU), dan pengelolaan fasilitas (SIMFA) berbasis LAN yang handal dan terintegrasi untuk mendukung sistem administrasi departemen; d) Penyiapan proses perolehan sertifikat ISO 9001:2008 untuk setiap departemen serta memelihara status perolehan ISO 9001:2008 fakultas untuk menjamin implementasi prosedur (SOP) pengelolaan keuangan, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas, sistem mutu penyelenggaraan
kegatan
akademik,
pengelolaan
kegiatan
kerjasama, serta pengembangan SDM di departemen; e) Pengembangan manajemen reputasi melalui i. Pengembangan
website
fakultas
dan
departemen
yang
berkualitas, ii. Peningkatan promosi kepakaran para staf akademik iii. Peningkatan kualitas promotion-kit iv. Pengembangan kerjasama dengan media massa cetak dan elektronik v. Pengembangan pelatihan public-relation vi. Peningkatan
promosi
departemen
yang
terkoodinir
dan
dilakukan secara reguler vii. Pengelolaan perpustakaan di FEMA agar dapat berdaya guna secara optimal. ROAD MAP (2014-2018) Dengan memperhatikan strategi dan program di atas, maka tahapan-tahapan yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
26
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
a) 2014: Tahap Pemantapan Sistem Tahap pemantapan sistem merupakan tahapan finalisasi proses pembenahan sistem manajemen internal yang saat ini sudah berlangsung. Hal yang penting dalam tahap ini antara lain penyiapan dokumen dan aplikasi untuk proses sertifikasi ISO 9001:2008 semua departemen. Tahap ini merupakan tahap untuk menjamin bahwa seluruh POB dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penyempurnaan SIM Fema akan dilakukan sehingga mampu berfungsi juga sebagai instrumen data base. Pemantapan sistem ini merupakan langkah penting sebagai prasyarat internasionalisasi. b) 2015: Tahap Pemantapan Jejaring dan Substansi Tahap pemantapan jejaring dan substansi merupakan tahap lanjutan atas rintisan kerjasama internasional yang saat ini sudah dilakukan. Pada tahap ini seluruh MOU dan MOA dengan institusi luar negeri akan ditindaklanjuti dengan rencana implementasi, khususnya yang menyangkut program kerjasama double degree. Tahap ini hendak memastikan bahwa seluruh inisiasi kerjasama internasional dapat berjalan dengan baik. Sementara itu dalam kaitan kerjasama internasional pemantapan substansi merupakan tahapan penting untuk mempertajam
substansi
kerjasama
sehingga
kerjasama
dapat
menghasilkan sesuatu yang penting bagi pengembangan FEMA. Namun demikian pemantapan substansi juga diperuntukkan bagi upaya pengarusutamaan pertanian. Pada tahap ini klaster riset FEMA diharapkan sudah berjalan. Proses knowledege managementakan diupayakan sehingga hasil-hasil riset dapat didayagunakan untuk kepentingan advokasi kebijakan maupun sumbangan pemikiran strategis FEMA untuk pembangunan nasional. c) 2016: Tahap Pemantapan Internasionalisasi Tahap pemantapan internasionalisasi merupakan tahap implementasi seluruh rencana kerjasama internasional. Tahap ini merupakan tahap hilir dari proses internasionalisasi. Hal yang ditargetkan adalah dapat dibukanya kelas internasional untuk berbagai strata secara bertahap maupun program double degree.
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
27
Rencana Strategis 2014 - 2018
d) 2017: Tahap Pemantapan Reputasi Dengan tahap internasionalisasi dilalui makan secara otomatis reputasi FEMA akan terus meningkat. Pada tahap ini reputasi akan terus dimantapkan
dengan
berbagai
program
manajemen
reputasi.
Meningkatnya reputasi akan sangat penting bagi peningkatan kualitas input
mahasiswa, peningkatan jumlah mitra kerjasama, prospek
lulusan, serta peningkatan peran dalam advokasi kebijakan. e) 2018: Tahap Pemantapan Pengarusutamaan Pertanian Tahap ini merupakan tahap penting dalam mewujudkan visi IPB 20142018. Sebagai bagian dari IPB, maka FEMA memiliki tanggung jawab untuk mendukung terwujudnya visi tersebut. Dengan capaian reputasi yang sudah didapatkan pada tahapan sebelumnya, maka peran Fema sebagai
penggerak
prima
pengarusutamaan
pertanian
dapat
dijalankan. Disinilah posisi FEMA IPB akan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh publik karena mampu mendorong menguatnya posisi pertanian dalam pembangunan nasional.
Pemantapan Sistem
2014 Pemantapan jejaring dan Substansi 2015 Pemantapan Internasionalisasi Pemantapan Reputasi 2016 Pengarusutamaan 2017 Pertanian 2018
Gambar 11. Road Map 2014-2018
28
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
PENUTUP Demikianlah
pokok-pokok
pikiran
program
kerja
yang
dapat
dipertimbangkan untuk menjadi program kerja FEMA 2014-2019. Program kerja tersebut mesti diturunkan ke dalam sejumlah aktivitas-aktivitas yang indikator keberhasilannya akan dirumuskan secara partisipatif dengan melibatkan departemen-departemen di lingkungan FEMA. Tentu harapannya adalah bahwa kertas kerja ini dapat disempurnakan lagi sesuai dengan saran dan masukan. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk memajukan FEMA.
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
29
Rencana Strategis 2014 - 2018
Lampiran 1. Strategi dan Program Kerja Dekan FEMA Periode 20142019 Setelah memperhatikan visi, misi, dan tujuan, maka Program kerja FEMA 2014-2019 disusun pada setiap strategi. No. 1.
30
Strategi
Program
Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Mempercepat Proses Akreditasi Internasional
a) Pengembangan sarana laboratorium yang terakreditasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar; b) Pengembangan kelas internasional untuk pendidikan Strata 1, Strata 2 dan Strata 3; c) Pengembangan pendidikan profesi; d) Peningkatan kualitas bahan ajar dan implementasi metode pembelajaran efektif; e) Percepatan pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar; f) Peningkatan promosi lulusan FEMA; g) Penyempurnaan mekanisme monitoring perkembangan studi mahasiswa; h) Identifikasi lembaga akreditor internasional; i) Penyiapan dokumen dan aplikasi;
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
No.
Strategi
2.
Mengembangkan Dunia Kemahasiswaan dalam Penguatan Kepemimpinan, Penalaran, Profesi, dan Kewirausahaan, serta Menggalang Potensi Alumni
3.
Meningkatkan Mutu Riset yang Berhasil Guna Untuk Menunjang Pengembangan Ilmu dan Peningkatan
Program
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
j) Pemeliharaan status akreditasi internasional. a) Pengembangan FEMA Leadership School; b) Pengembangan FEMA Leadership and Enterpreneurship Forum; c) Pengembangan FEMA Writing Skill Center; d) Pelatihan bahasa asing untuk mahasiswa; e) Pengembangan pusat aktivitas kemahasiswaan yang kondusif; f) Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi karya ilmiah, kewirausahaan, dan forum kemahasiswaan lain baik di tingkat nasional maupun internasional; g) Peningkatan sumber-sumber beasiswa; h) Pengembangan jaringan komunikasi alumni-mahasiswafakultas. a) Pengembangan payung dan agenda penelitian transdisiplin yang selaras dengan prioritas IPB dan nasional;
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
31
Rencana Strategis 2014 - 2018
No.
4.
5.
32
Strategi
Program
Kualitas Pendidikan Multi Strata, serta Pengabdian pada Masyarakat
b) Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian baik yang didanai oleh hibah maupun kerjasama nasional dan internasional; c) Pengembangan sistem informasi dan knowledge management terhadap hasil-hasil penelitian dalam rangka meningkatkan daya guna hasil penelitian. a) Peningkatan jumlah dosen untuk presentasi di konferensi internasional; b) Pelatihan presentasi internasional; c) Peningkatan publikasi internasional melalui pelatihan, pendampingan penulisan dan pengembangan sistem insentif; d) Percepatan akreditasi jurnaljurnal ilmiah departemen; e) Pengembangan jurnal internasional. a) Pengembangan program pengabdian pada masyarakat internasional; b) Pengembangan “Desa Mitra Fema”
Meningkatkan Kemampuan Publikasi Ilmiah Internasional
Meningkatkan Mutu dan Integrasi Program Pengabdian pada Masyarakat
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
No.
Strategi
Program
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
sebagai laboratorium lapang; c) Pengembangan program-program pelatihan untuk mendorong penguatan kualitas manusia dan masyarakat; d) Integrasi kegiatan pengabdian pada masyarakat antara Kuliah Kerja Profesi (KKP), kegiatan PPM para dosen, serta PPM mahasiswa. 6.
Mendorong Lahirnya PemikiranPemikiran Strategis untuk Pembangunan Nasional
a) Pengembangan kajian-kajian strategis berbasis hasil penelitian dan pengamatan terhadap berbagai perkembangan di tingkat lokal, nasional, maupun global;
b) Peningkatan kemampuan penulisan Policy Brief dan artikel popular;
c) Pengembangan
7.
Mengembangkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Tenaga
database untuk data dan informasi strategis untuk keperluan kajian maupun advokasi kebijakan. a) Peningkatan kesejahteraan staf dan pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja;
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
33
Rencana Strategis 2014 - 2018
No.
Strategi Kependidikan
8.
34
Mengembangkan Kerjasama dan Program Internasional
Program
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
b) Peningkatan EQ (emotional quotient) dan SQ (spiritual quotient) serta pengembangan soft skill para dosen dan tenaga kependidikan; c) Pengembangan sistem informasi kepegawaian (SIK) untuk memonitor dan akselerasi proses kenaikan pangkat/jabatan dosen maupun pegawai IPB. a) Inisiasi dan pengembangan Asian Forum for Faculty of Human Ecology; b) Pengembangan kerjasama internasional melalui peningkatan kerjasama akademik (credit transfer, double degree, twinning program), international traning & summer school, academic exchange (overseas visiting scholar, sabbatical leave, postdoctoral appointment); c) Pengembangan kerjasama internasional dalam bidang penelitian melalui joint
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
No.
Strategi
Program
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
research & publication;
9.
Memperkuat Kapasitas Sumberdaya, Penjaminan Mutu, dan Manajemen Reputasi
d) Pengembangan kerjasama dengan swasta dalam pemanfaatan dana CSR maupun kerjasama penelitian lainnya,; e) Pengembangan kerjasama dengan pemerintah dan LSM baik dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. a) Pembangunan gedung FEMA; b) Penyempurnaan sistem informasi manajemen (SIM) FEMA untuk kepentingan akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, maupun pelayanan administrasi; c) Pendayagunaan sistem informasi manajemen akademik (SIMAK), kemahasiswaan dan alumni (SIMAWA), kepegawaian (SIMPEG), keuangan (SIMKEU), dan pengelolaan fasilitas (SIMFA) berbasis LAN yang handal dan terintegrasi untuk mendukung sistem administrasi departemen;
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
35
Rencana Strategis 2014 - 2018
No.
Strategi
Program
2014
Tahun Pelaksanaan 2015 2016 2017
2018
d) Penyiapan sertifikat ISO 9001:2008 untuk setiap departemen serta memelihara sertifikasi ISO 9001:2008 fakultas untuk pengelolaan keuangan, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas, sistem mutu penyelenggaraan kegatan akademik, pengelolaan kegiatan kerjasama, serta pengembangan SDM di departemen; e) Pengembangan manajemen reputasi melalui: i. Pengembangan website fakultas dan departemen yang berkualitas; ii. Peningkatan promosi kepakaran para staf akademik iii. Peningkatan kualitas promotion-kit ; iv. Pengembangan kerjasama dengan media massa cetak dan elektroni; v. Pengembangan pelatihan publicrelation.
36
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018
Lampiran 2. Target Kinerja Tahun 2014 – 2019 No
Program
Sub Program
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
A. Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kemahasiswaan 1
2
Peningkatan Program Pendidikan dan Mutu Layanan (A.1)
Peningkatan akses dan mutu calon mahasiswa
Meningkatnya mutu calon mahasiswa
3
5
6
Peningkatan efisiensi dan mutu layanan pendidikan
Meningkatnya akses calon mahasiswa Meningkatnya efisiensi pelaksanaan pendidikan
7
8 Meningkatnya mutu layanan pendidikan
9
10
11
12
Pengayaan course content dan metode pembelajaran
Meningkatnya lingkup course content
Pemantapan implementasi kurikulum berbasis KKNI
Terimplementa sikannya kurikulum berbasis KKNI
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rasio pelamar program pendidikan sarjana Rasio pelamar program pendidikan magister Rasio pelamar program pendidikan doktor Indeks akses (geografi, gender, ekonomi) Persentase jumlah lulusan yang tepat waktu program sarjana Persentase jumlah lulusan yang tepat waktu program magister Persentase jumlah lulusan yang tepat waktu program doktor Persentase lulusan sarjana dengan IPK ≥ 3 Persentase tingkat kepuasan layanan pendidikan Persentase mata kuliah yang memanfaatkan Learning Management System (LMS) dalam proses pembelajaran Persentase implementasi mata kuliah berbasis Learning Outcome
22.67
1.17
1.25
7.57
56.67
35.0
25
80
75
45
47.67
37
Rencana Strategis 2014 - 2018
No
Program
13
14
Peningkatan Sumber dan Media Pendidikan (A.2)
15
Sub Program
Sasaran
Indikator Kinerja
Pengembangan program pendidikan yang adaptif
Berkembangny a program pendidikan yang adaptif
Peningkatan peran profesional dosen dalam keanggotaan organisasi profesi Pengembangan teaching farm model
Meningkatnya peran profesional dosen dalam keanggotaan organisasi profesi Berkembangny a teaching farm model (Ancol, Jonggol, Gunung Walat, Pelabuhan Ratu, dll) Berkembangny a sumber pembelajaran hasil penelitian
Persentase masa tunggu kerja lulusan program sarjana dan vokasi ≤ 3 bln Persentase jumlah dosen yang terlibat aktif dalam asosiasi/ organisasi profesi (1 tahun 2 kali aktifitas)
16
Pengembangan sumber pembelajaran hasil penelitian
17
18
Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni (A.3)
19
Pembinaan kemahasiswaan, soft skill, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Pengembangan student center, sport center, dan asrama mahasiswa.
Terbinanya kemahasiswaan, soft skill, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana kemahasiswaan : student center, sport center, dan asrama mahasiswa.
Jumlah teaching farm model Jumlah penelitian yang dilayani per tahun
Persentase mata kuliah/materi ajar yang menggunakan hasil penelitian (persen) Persentase jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kepemimpinan dan kewirausahaan Jumlah prestasi/pengharg aan olahraga, seni dan penalaran
Target
56.67
86.24
3
7
43.33
13.33
20
B. Peningkatan Mutu Penelitian
20
38
Peningkatan Mutu Penelitian Unggulan Nasional (B.1)
Pembinaan penelitian unggulan dan prioritas nasional
Terbinanya penelitian unggulan dan prioritas nasional
Jumlah hasil penelitian IPB yang diadopsi dalam perencanaan dan strategi pembangunan
3
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018 No
Program
Sub Program
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
nasional
21
Pembinaan cutting edge dan frontier research
22
Terbinanya cutting edge dan frontier research
23
24
25
26
Peningkatan Fasilitas Sumberdaya dan Kelembagaan Penelitian (B.2) Peningkatan Publikasi, Perlindungan, dan Dayaguna Hasil Penelitian (B.3)
Peningkatan kemampuan dan mutu laboratorium layanan dan advanced research Peningkatan diseminasi dan publikasi pada jurnal nasional dan internasional (manuscript clinic)
Meningkatnya layanan laboratorium dan advanced research
Meningkatnya diseminasi hasil penelitian nasional dan internasional
27 Pengelolaan hasil penelitian, paten, dan HKI, serta pembinaan duta khusus
28
Terkelolanya hasil penelitian, paten, dan HKI, serta pembinaan duta khusus
Jumlah inovasi yang sudah diaplikasikan sedikitnya di 3 provinsi di tingkat nasional (kumulatif) Jumlah penelitian yang didanai sumberdana internasional Jumlah publikasi dengan impact factor Jumlah klien layanan laboratorium IPB
3
8
9
2
Jumlah bahan ajar/buku yang diterbitkan (ISBN) Jumlah publikasi pada jurnal internasional terindeks scopus Jumlah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi Jumlah pendaftaran paten dan HKI lainnya
29
16
41
1
C. Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat
29
30
Peningkatan Layanan Pembinaan Masyarakat Produktif (C.1)
Pemanfaatan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif bagi masyarakat
Terlaksananya pemanfaatan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif bagi masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Jumlah konsep/kebijakan/ teknologi yang diadopsi di tingkat nasional Jumlah mitra yang mengadopsi
1
3
39
Rencana Strategis 2014 - 2018
No
Program
31
Peningkatan Advokasi Pengembangan Pertanian (C.2)
Sub Program Peningkatan peran dalam perumusan kebijakan pertanian dan bidang terkait
Sasaran Meningkatnya peran IPB dalam merespon isu dan permasalahan pertanian
Indikator Kinerja
Target
Jumlah rekomendasi kebijakan/peratura n bidang pertanian yang diberikan kepada pemerintah
2
D. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya dan Jejaring Kerjasama
32
Peningkatan Kapasitas dan Sarana Fisik (D.1)
Peningkatan kapasitas sumberdaya tenaga pendidik (akademik dan vokasi)
Meningkatnya aktifitas tenaga pendidik dalam rangka peningkatan kualitas tenaga pendidik.
33
34
Peningkatan kapasitas sistem informasi
Terpenuhinya standar tenaga pendidik yang bermutu
35
36
Peningkatan kapasitas sumberdaya tenaga kependidikan
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan jenjang karir tenaga kependidikan
37
38
40
Peningkatan sarana prasarana dalam rangka peningkatan mutu akademik
Meningkatnya sarana prasarana yang dapat meningkatkan mutu
Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh tenaga pendidik
Mobilitas tenaga pendidik: (a) ke luar negeri (outbound) (b) dari luar negeri ke IPB (inbound) Persentase dosen dengan jabatan guru besar Jumlah dosen dengan h-index minimal 2 berbasis google scholar Persentase tenaga kependi-dikan dengan pendidikan terakhir minimal D3 Persentase tenaga kependidikan fungsional dengan sertifikat profesi di bidang kerjanya Jumlah laboratorium layanan sains yang mendapatkan sertifikasi ISO 17025 dan Knapps
4
21
13.37
7
70
1.67
1
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Rencana Strategis 2014 – 2018 No
Program
Sub Program dan manajemen
Sasaran pelaksanaan akademik dan manajemen
39
40
41
Peningkatan Jejaring Kerjasama dan Produktivitas Kepakaran (D.2)
42
Peningkatan Jejaring Kerjasama Kepakaran Tenaga Pendidik
43
Meningkatnya Jejaring Kerjasama kepakaran Terbinanya entrepreuneuri al leadership untuk perwujudan learning organization Meningkatnya kepakaran melalui program pendidikan purna (posdoctoral fellow, sabbatical leave, guest scientist)
44
Indikator Kinerja Persentase ruang dan fasilitas laboratorium layanan pendidikan yang memenuhi standar kebutuhan praktikum Persentase ruang kelas yang memenuhi standar nasional Jumlah kerjasama (MOU) yang terealisasi Jumlah karya inovatif nasional dan internasional Jumlah Dosen yang menjadi ketua dan anggota komite pada level internasional Persentase peningkatan dosen yang mengikuti program pendidikan purna (posdoctoral fellow, sabbatical leave, guest scientist)
Target
30
50
3
2
1
1.67
E. Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa
45
Peningkatan pendanaan dan layanan remunerasi (E.1)
Pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan
Peningkatan pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan
Jumlah beasiswa untuk mahasiswa (milyar)
1
F. Penguatan Keterandalan Sistem Manajemen 46
Dinamisasi organisasi dan tata kelola (F.1.)
Pengembangan sistem penjaminan
Berkembangny a sistem penjaminan
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Jumlah program studi terakreditasi internasional
2
41
Rencana Strategis 2014 - 2018
No
Program
Sub Program mutu dan kebijakan terstruktur
47
Sasaran mutu dan kebijakan terstruktur
48
49
50
51
42
Penguatan dan dinamisasi pengelolaan sumberdaya (F.2)
Penguatan sistem dan pengelolaan SDM Penguatan sistem dan layanan fasilitas dan properti
Menguatnya sistem dan pengelolaan SDM Menguatnya sistem dan layanan fasilitas dan properti
Indikator Kinerja Persentase program studi sarjana terakreditasi nasional dengan predikat A Persentase program studi magister terakreditasi nasional dengan predikat A Persentase program studi Doktor terakreditasi nasional dengan predikat A Rata-rata SKS mengajar dosen
Indeks kepuasan terhadap fasilitas akademik
Target
85
58.33
55.67
4.74
3.67
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor