KABUPATEN BADUNG
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 - 2015
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010
DAFTAR ISI HAL KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 577/03/HK/2012 TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 – 2015 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA LITBANG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN RENSTRA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI .............................................................................................................
i
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
iii
BAB
PENDAHULUAN ....................................................................................
1
1.1
Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2
Landasan Hukum ...........................................................................
2
1.3
Maksud dan Tujuan........................................................................
4
1.4
Sistematika Penulisan ....................................................................
4
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA LITBANG.................................
5
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Litbang..............
5
2.2
Sumber Daya Bappeda Litbang...................................................... 11
2.3
Kinerja Pelayanan Bappeda Litbang .............................................. 14
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Litbang ............................................................................ 17
BAB
I
II
BAB III
BAB IV
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI............. 18 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Litbang .......................................................... 18
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ......................................................... 19
3.3
Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi Bali ................................................................................... 23
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ........................................................... 23
3.5
Penentuan Isu-Isu Strategis ........................................................... 35
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .. 38 4.1
Visi dan Misi Bappeda Litbang ....................................................... 38
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Litbang ............. 38
4.3
Strategi dan Kebijakan ................................................................... 41
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
i
BAB
V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ...................... 45
BAB VI
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA LITBANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.............................................. 49
BAB VII
PENUTUP............................................................................................... 52
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
ii
DAFTAR TABEL HAL
Tabel
2.1 Profil Sumber Daya Manusia Bappeda Litbang Kabupaten Badung..... 12
Tabel
2.2 Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana Kerja Bappeda Litbang Kabupaten Badung................................................... 13
Tabel
2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung . 15
Tabel
2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung .............................................................................. 16
Tabel
3.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Badung ....................... 25
Tabel
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung .............................................................................. 40
Tabel
4.2 Rencana Strategis Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010 - 2015............................................................................... 42
Tabel
5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bappeda Litbang Kabupaten Badung............ 46
Tabel
6.1 Indikator Kinerja Bappeda Litbang Kabupaten Badung yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD............................... 50
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
iii
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LANTAI 2 UNIT 14 PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA SEMPIDI, MENGWI – BADUNG, TELP. (0361) 9009239 FAX. (0361) 9009239 MANGUPURA 80351
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 – 2015
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG, Menimbang
:
a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 telah disahkan secara kolektif dengan Keputusan Bupati Badung Nomor 577/03/HK/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010-2015; b. bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Badung sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung tentang Penetapan Rencana Strategis Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010–2015.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
-
-22. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
-
-313. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009, tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Badung Nomor 29 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dati II Badung; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005–2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung 2010–2015; 20. Peraturan Bupati Badung Nomor 35 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Badung; 21. Keputusan Bupati Badung Nomor 577/03/HK/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010-2015.
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
KESATU
:
Menetapkan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2010–2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab Bab Bab Bab Bab
I II III IV V
: : : : :
Pendahuluan Gambaran Pelayanan Bappeda Litbang Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bab VI : Indikator Kinerja Bappeda Litbang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII : Penutup
-
KETIGA
-4:
Renstra sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU menjadi pedoman dalam : a. pelaksanaan tugas dan fungsi bagi seluruh unit kerja di Bappeda Litbang Kabupaten Badung untuk periode Tahun 2010-2015; b. penyusunan Rencana Kerja (Renja) Bappeda Litbang Kabupaten Badung yang dilaksanakan setiap tahun.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 16 Pebruari 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG,
I WAYAN SUAMBARA, SH, MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19631025 198810 1 002
Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Bupati Badung, sebagai Laporan; 2. Ketua DPRD Kabupaten Badung; 3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung; 4. Yang bersangkutan.
BUPATI BADUNG
KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 577 / 03 / HK / 2012 TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 – 2015
BUPATI BADUNG, Menimbang
:
a. bahwa sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung Tahun 20102015 sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya; b. bahwa Renstra SKPD sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu disahkan dengan Keputusan Bupati sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Badung tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010-2015.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
-
-24. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009, tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
-
-316. Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Badung Nomor 29 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dati II Badung; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005–2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung 2010–2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KESATU
:
Mengesahkan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung Tahun 2010–2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU agar dijadikan pedoman dalam : a. pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD untuk periode Tahun 2010-2015; b. penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun.
KETIGA
:
Kepala SKPD bertanggungjawab dan melaporkan pelaksanaan Renstra SKPD masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan yang berlaku.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 14 Pebruari 2012 BUPATI BADUNG
ANAK AGUNG GDE AGUNG
Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Ketua DPRD Kabupaten Badung; 2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung; 3. Yang bersangkutan.
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung
NO
(1)
Rasio Capaian pada Tahun
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
-
-
-
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
100%
100%
100%
100%
100%
-
-
-
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
100%
100%
100%
100%
100%
-
-
-
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
100%
100%
100%
100%
100%
-
-
-
Ada 75%
Ada 75%
Ada 80%
Ada 85%
Ada 85%
Ada 73%
Ada 75%
Ada 75%
Ada 77%
Ada 81%
100%
100%
100%
100%
100%
97,33% 100,00% 93,75% 90,59% 95,29%
(2)
(3)
2. Perencanaan Pembangunan 2.1 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda 2.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda 2.3 Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada 2.4 Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD
Realisasi Capaian Tahun
2006
Target SPM
1. Penataan Ruang 1.1 Tersedianya Dokumen Rencana Tata Ruang
Target Renstra SKPD Tahun
Target Indikator Lainnya
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target IKK
15
Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung ( Dalam Ribuan Rupiah ) Anggaran pada Tahun
Realisasi Anggaran pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
Rata-rata Pertumbuhan
Uraian (1)
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Anggaran
Realisasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
Belanja Daerah
7.561.109 12.385.435 6.785.954 13.322.347 13.917.607 7.368.398 11.639.347 5.864.546 10.458.645 11.634.694
97,45
93,98
86,42
Belanja Aparatur
7.561.109
-
-
-
97,45
92,81
86,78
-
94,47
97,45
93,98
-
-
-
-
7.368.398
-
-
-
-
Belanja Tidak Langsung
-
3.672.740
1.876.152 7.103.522
7.785.417
-
3.408.515
1.628.003 4.908.205
6.214.224
Belanja Langsung
-
8.712.695
4.909.802 6.218.825
6.132.190
-
8.230.832
4.236.543 5.550.439
5.420.470
Total Belanja Daerah 7.561.109 12.385.435 6.785.954 13.322.347 13.917.607 7.368.398 11.639.347 5.864.546 10.458.645 11.634.694
16
78,5
1.271.299
853,259
-
-
-
69,1
79,81
-
-
86,29
89,25
88,4
-
-
86,42
78,5
83,6
1.271.299
853,259
-
83,6
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung NO.
TUJUAN
(1)
(2)
1.
2.
Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
SASARAN (3) Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah
INDIKATOR SASARAN (4)
74%
74%
74%
100%
b. Persentase SDM Bappeda Litbang yang telah mengikuti diklat perencanaan
83%
83%
83%
100%
100%
a. Meningkatnya kesesuaian muatan antar a. Persentase kesesuaian antara dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJMD dengan RKPD
85%
92%
93%
95%
95%
b. Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW
75%
75%
75%
75%
80%
90%
90%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
90%
90%
2 paket
6 paket
5 paket
2 paket
3 paket
36 pihak
52 pihak
52 pihak
52 pihak
52 pihak
b. Persentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang
75%
75%
80%
85%
85%
Meningkatnya kesesuaian antara a. Persentase capaian target kinerja perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang 100% keatas daerah b. Persentase capaian target kegiatan yang 100% keatas
90%
95%
95%
95%
97%
90%
95%
95%
95%
97%
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
3.
Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
4.
Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah
Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah
6.
Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang
2015 (9)
74%
c. Persentase kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD
Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2012 2013 2014 (6) (7) (8)
a. Persentase SKPD yang memiliki SDM yang berkualitas
b. Meningkatnya kesesuaian muatan antara a. Persentase kesesuaian antara dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJMD dengan Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan SKPD b. Persentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja SKPD
5.
2011 (5)
Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah a. Jumlah stakeholder yang menyampaikan usulan
Jumlah pelanggaran pemanfaatan tata ruang
KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG
I WAYAN SUAMBARA, SH., MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19631025 198810 1 002 - 40 -
Tabel 4.2 Rencana Strategis Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2015
Instansi Visi Misi
: Bappeda, Litbang Kabupaten Badung : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif, Inovatif dan Akuntabel menuju Badung yang Santhi dan Jagaditha. : 1. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia Perencana Pembangunan Daerah 2. Meningkatkan Ketersediaan Basis Data dan Sarana Prasarana Pendukung Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi 3. Memperkuat Koordinasi antar Stakeholders dalam proses Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah 4. Mengoptimalkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif serta Sinergis antar Sektor dan Wilayah 5. Mewujudkan Perencanaan Tata Ruang Wilayah sebagai Matra dari Pembangunan Daerah.
Tujuan Uraian 1 1. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah
Indikator 2
Sasaran Target 3
a. Persentase SKPD yang memiliki SDM yang berkualitas
100%
b. Persentase SDM Bappeda Litbang yang telah mengikuti diklat perencanaan
100%
2. Meningkatnya kualitas a. Persentase perencanaan pembangunan kesesuaian muatan daerah antar dokumen perencanaan pembangunan daerah
87,5%
Uraian 4 Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah
Indikator 5 a. Persentase SKPD yang memiliki SDM yang berkualitas b. Persentase SDM Bappeda Litbang yang telah mengikuti diklat perencanaan
Meningkatnya kesesuaian muatan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah
- 42 -
a. Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 6 7 Memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tujuan Uraian 1
Indikator 2
Sasaran Target 3
Uraian 4
Indikator 5
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 6 7
b. Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW b. Persentase kesesuaian muatan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD
93,33%
Meningkatnya kesesuaian muatan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD
a. Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD b. Persentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja SKPD c. Persentase kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD
3. Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
Prosentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang ditindaklanjuti oleh stakeholders
4. Meningkatnya peranserta a. Jumlah stakeholder stakeholders dalam yang menyampaikan perencanaan pembangunan usulan daerah
100%
Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
52 pihak
Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah
- 43 -
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
a. Jumlah stakeholders yang menyampaikan usulan
Meningkatkan kerjasama dengan kalangan akademisi atau pihak lain
Program Peningkatan Penelitian dan Pengembangan
Memberikan kesempatan yang proporsional kepada stakeholders dalam penyampaian aspirasinya
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tujuan Uraian 1
5. Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah
6. Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang
Indikator 2
Sasaran Target 3
b. Persentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang
85%
a. Persentase capaian target kinerja yang 100% keatas
97%
b. Persentase capaian target kegiatan yang 100% keatas
97%
Jumlah pelanggaran pemanfaatan tata ruang
0 kasus
Uraian 4
Indikator 5
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 6 7
b. Persentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah
a. Persentase capaian target kinerja yang 100% keatas
Meningkatkan koordinasi antar SKPD dan stakeholders
b. Persentase capaian target kegiatan yang 100% keatas
Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang
- 44 -
Jumlah pelanggaran pemanfaatan tata ruang
a. Perencanaan Pembangunan Daerah b. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah
Meningkatkan sosialisasi dan penegakan hukum tata ruang
Perencaan Tata Ruang
bel 4.2 a Litbang Kabupaten Badung 2010 s/d 2015
Keterangan 8
87,5
- 45 -
Keterangan 8
93,33
- 46 -
Keterangan 8
- 47 -
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bappeda Litbang Kabupaten Badung
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capaian pada awal Tahun 2010
Target
Rp
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1 Paket
1 Paket
186.820
1 Paket
251.563
1 Paket
264.141
1 Paket
277.348
1 Paket
291.216
1 Paket
291.216
1 Paket
1 Paket
52.171
1 Paket
138.770
1 Paket
145.889
1 Paket
153.363
1 Paket
161.211
1 Paket
161.211
1 Paket
1 Paket
66.636
1 Paket
83.055
1 Paket
87.388
1 Paket
91.937
1 Paket
96.714
1 Paket
96.714
1 Paket
1 Paket
44.100
1 Paket
114.788
1 Paket
120.527
1 Paket
126.554
1 Paket
132.881
1 Paket
132.881
1 Paket
1 Paket
63.006
1 Paket
138.770
1 Paket
145.889
1 Paket
153.363
1 Paket
161.211
1 Paket
161.211
1 Paket
1 Paket
65.240
1 Paket
82.765
1 Paket
87.083
1 Paket
91.617
1 Paket
96.378
1 Paket
96.378
Belum tersedia
-
0
1 paket
290.000
-
1. Meningkatnya
Meningkatnya
a. Persentase
kualitas
kesesuaian
kesesuaian antara
perencanaan
muatan antar
RPJMD dengan
pembangunan
dokumen
RKPD
daerah
perencanaan
21
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rp
Target (11)
(12)
Tahun 2014
Rp
Target (13)
(14)
Kondisi Kinerja pada akhir Tahun 2015 Target Rp
Tahun 2015
Rp
Target (15)
(16)
Rp (17)
(18)
(19)
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
pembangunan
a. Penyusunan Rencana Kerja
daerah
Pembangunan Daerah (RKPD)
Tersusunnya Rencana Kerja Pembangunan Daerah sebagai landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD
b. Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
Tersusunnya Kebijakan Umum APBD sebagai landasan penyusunan RAPBD yang tepat waktu
c. Penyusunan Prioritas dan Plafon
Tersusunnya Prioritas dan
Anggaran Sementara (PPAS)
Plafon Anggaran Sementara
APBD
APBD sebagai landasan penyusunan RAPBD yang tepat waktu
d. Penyusunan Perubahan Rencana
Tersusunnya perubahan
Kerja Pembangunan Daerah
Rencana Kerja Pembangunan
(RKPD)
Daerah sebagai landasan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD
e. Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA)
Tersusunnya Kebijakan Umum Perubahan APBD sebagai landasan penyusunan RAPBD yang tepat waktu
f. Penyusunan Prioritas dan Plafon
Tersusunnya Prioritas dan
Anggaran Sementara Perubahan
Plafon Anggaran Sementara
APBD (PPAS PAPBD)
Perubahan APBD sebagai landasan penyusunan RPAPBD yang tepat waktu
b. Persentase kesesuaian antara
21
Program Perencanaan Tata Ruang
RPJMD dengan RTRW
Kegiatan :
a Penyusunan rencana induk pengembangan Pariwisata Kab.
Tersusunnya struktur ruang dan pola ruang kawasan pariwisata
Badung - 46 -
0
-
0
-
0
-
0
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capaian pada awal Tahun 2010
Target
Rp
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Belum tersedia
-
0
-
Belum tersedia
-
0
1 paket
197.278
1 paket
1 Paket
5.240
1 Paket
5.242
1 Paket
5.504
1 Paket
5.779
1 Paket
6.068
1 Paket
6.068
1 Paket
1 Paket
47.439
1 Paket
67.739
1 Paket
71.126
1 Paket
74.682
1 Paket
78.416
1 Paket
78.416
1 Paket
1 Paket
79.110
1 Paket
182.121
1 Paket
191.227
1 Paket
200.788
1 Paket
210.828
1 Paket
210.828
1 Paket
1 Paket
50.690
1 Paket
98.836
1 Paket
103.778
1 Paket
108.967
1 Paket
114.415
1 Paket
120.136
70%
72%
13.180
74%
124.987
76%
131.236
78%
137.798
80%
144.688
82%
144.688
b. Penyusunan Rencana Tata Ruang
pola ruang kawasan pesisir dan
Kabupaten Badung
laut
c. Program Pembangunan Daerah Percepatan Sanitasi Pemukiman
Meningkatnya
Persentase
kesesuaian
kesesuaian antara
muatan antara
RKPD dengan
dokumen
Renja SKPD
30
Tersusunnya struktur ruang dan
Wilayah Pesisir dan Laut di
Terbangunnya Sanitasi
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rp
Target (11)
0
(12)
1 paket
-
Tahun 2014
Rp
Target (13)
(14)
Kondisi Kinerja pada akhir Tahun 2015 Target Rp
Tahun 2015
Rp
Target (15)
(16)
Rp (17)
(18)
(19)
350.000
-
0
-
0
-
0
0
-
0
-
0
-
0
Pemukiman
Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)
Kegiatan :
perencanaan pembangunan
Penyusunan Dokumen
Tersusunnya Rencana Kerja
daerah dengan
Perencanaan Satuan Kerja
Bappeda Litbang sebagai
dokumen
Perangkat Daerah (SKPD)
pedoman kerja selama 1 tahun
perencanaan
anggaran
SKPD 21
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
Penelitian RKA Satuan Kerja
Tersusunnya RKA SKPD sesuai
Perangkat Daerah (SKPD)
dengan standar harga dan Kebijakan Umum APBD
2. Meningkatnya
Meningkatnya
a. Jumlah
peranserta
peranserta
stakeholder yang
stakeholders
stakeholders
menyampaikan
dalam
dalam
usulan
perencanaan
perencanaan
pembangunan
pembangunan
daerah
daerah
b. Persentase
21
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
a. Penyelenggaraan Musyawarah
Disepakatinya program dan
kehadiran
Perencanaan Pembangunan
kegiatan antar stakeholders yang
stakeholders
Daerah (Musrenbangda) Rencana
dituangkan dalam berita acara
dalam
Kerja Pembangunan Daerah
kesepakatan
Musrenbang
(RKPD)
b. Fasilitasi Musyawarah
Tersusunnya materi musrenbang
Perencanaan Pembangunan
Kecamatan sesuai prioritas
(Musrenbang) Kecamatan
pembangunan daerah
c. Penyelenggaraan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Terwujudnya sinkronisasi usulan Desa/Kelurahan dengan SKPD yang tepat waktu
- 47 -
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capaian pada awal Tahun 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3. Meningkatnya
Meningkatnya
a. Persentase
06
Tahun 2012
Tahun 2013
Target
Rp
Target
(8)
(9)
(10)
Rp (11)
Target (12)
1 paket
3.000
0
3 Paket
81.638
Tahun 2014
Rp
Target (13)
(14)
Kondisi Kinerja pada akhir Tahun 2015 Target Rp
Tahun 2015
Rp
Target (15)
(16)
Rp (17)
(18)
(19)
Program Peningkatan
kesesuaian
kesesuaian antara
capaian target
Pengembangan Sistem Pelaporan
antara
perencanaan dan
kinerja yang 100%
Capaian Kinerja dan Keuangan
perencanaan
pelaksanaan
keatas
dan
pembangunan
pelaksanaan
daerah
b. Persentase
Tahun 2011
Kegiatan :
capaian target
pembangunan
kegiatan yang
daerah
100% keatas
a.
Penyusunan LAKIP
Tersusunnya LAKIP Bappeda,
-
0
0
-
0
-
0
-
0
Litbang 21
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
a. Monitoring dan Evaluasi Program
Tersedianya Informasi Capaian
Perencanaan Pembangunan di
program dan kegiatan untuk
Kabupaten Badung
rekomendasi perencanaan
3 Paket Laporan
3 Paket
71.880
Laporan
Laporan
3 Paket
83.042
Laporan
3 Paket
87.194
Laporan
3 Paket
91.554
3 Paket Laporan
91.554
Laporan
pembangunan tahun berikutnya.
b. Penyusunan Laporan Keterangan
4. Meningkatnya
Meningkatnya
Jumlah
kepatuhan
kepatuhan
pelanggaran
masyarakat
masyarakat dalam
pemanfaatan tata
dalam
pemanfaatan
ruang
pemanfaatan
ruang
ruang
21
Tersusunnya Laporan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir
Keterangan Pertanggungjawaban
Tahun Anggaran
kepada DPRD tepat waktu
1 Paket
1 Paket
209.810
1 Paket
180.294
1 Paket
190.500
1 Paket
200.500
1 Paket
210.000
1 Paket
225.000
1 paket
1 paket
150.000
1 paket
175.000
1 paket
200.000
1 paket
225.000
1 paket
250.000
1 paket
250.000
Belum tersedia
-
0
1 paket
207.082.500
-
0
-
0
-
0
-
0
Belum tersedia
1 paket
0
-
0
-
0
-
0
-
0
Program Perencanaan Tata Ruang
Kegiatan :
a. Koordinasi Penyelenggaraan
Tersusunnya laporan
Pelaksanaan Penataan Ruang di
permasalahan tata ruang
Kabupaten Badung melalui
sebagai bahan evaluasi
BKPRD
penataan ruang di Kabupaten Badung
b. Penyusunan Rencana Kota Hijau di Kabupaten Badung
c. Penyesuaian Rancangan
Tersusunnya Rencana Kota Hijau di Kabupaten Badung
Tersedianya PERDA tentang
Peraturan Daerah RDTR
RDTR Kecamatan untuk dapat
Kecamatan
memberikan kepastian hukum.
Jumlah
115.000
610.161
-
104.649.173
1.088.665
967.446
1.022.791
KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG
I WAYAN SUAMBARA, SH., MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19631025 198810 1 002 - 48 -
1.033.151
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda Litbang Kabupaten Badung yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada awal Tahun 2010
Kondisi Kinerja pada akhir Tahun 2015
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
(1)
1
2
3
4
5
6
7
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Persentase SKPD yang memiliki SDM yang berkualitas
52%
74%
74%
74%
74%
100%
100%
Persentase SDM Bappeda Litbang yang telah mengikuti diklat perencanaan
57%
83%
83%
83%
100%
100%
100%
Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD
80%
85%
92%
93%
95%
95%
95%
Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW
70%
75%
75%
75%
75%
80%
80%
Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD
80%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
Persentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja SKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD
80%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
8
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
0 paket
2 paket
6 paket
5 paket
2 paket
3 paket
18 paket
9
Jumlah stakeholder yang menyampaikan usulan
36 pihak
36 pihak
52 pihak
52 pihak
52 pihak
52 pihak
52 pihak
- 50 -
NO
Indikator
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada awal Tahun 2010
Kondisi Kinerja pada akhir Tahun 2015
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
10
11
12
13
Persentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang
70%
75%
75%
80%
85%
85%
85%
Persentase capaian target kinerja yang 100% keatas
85%
90%
95%
95%
95%
97%
97%
Persentase capaian target kegiatan yang 100% keatas
85%
90%
95%
95%
95%
97%
97%
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
0 kasus
Jumlah pelanggaran pemanfaatan tata ruang
- 51 -
428 610 766 19 13
- 52 -
824 824 824 23 23
52 74 93 83 57
- 53 -
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai implementasi ketentuan Pasal 89 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Badung juga menyusun Renstra Tahun 2010-2015 yang memuat visi, misi, tujuan dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan serta indikator kinerja Bappeda Litbang untuk periode 5 (lima) tahun kedepan. Renstra Bappeda Litbang tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung Tahun 2010-2015. Disamping itu pula, Renstra Bappeda Litbang diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Dalam Negeri, Bappenas dan Bappeda Provinsi Bali sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan Renstra Bappeda Litbang telah melalui tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 dengan melibatkan stakeholders pada saat
dilaksanakannya
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, sehingga Renstra Bappeda Litbang merupakan hasil kesepakatan bersama antara Bappeda Litbang dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Bappeda Litbang tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Bappeda Litbang yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Bappeda Litbang dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
1
1.2 Landasan Hukum Dalam penyusunan Renstra Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut : a. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); f.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
g. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); h. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
2
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); i.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
j.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); k. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); l.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); n. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009, tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali; o. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
54
Tahun
2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; p. Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Badung Nomor 29 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dati II Badung; q. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 7); r.
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005– 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2);
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
3
s. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung 2010–2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 11); t.
Peraturan Bupati Badung Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Badung (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2008 Nomor 28).
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan
Renstra
Bappeda
Litbang
Kabupaten
Badung
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang visi, misi, tujuan dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan serta indikator kinerja Bappeda Litbang. Tujuan penyusunan Renstra Bappeda Litbang Kabupaten Badung adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Litbang Kabupaten Badung dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah serta sebagai acuan penyusunan perencanaan tahunan Bappeda Litbang Kabupaten Badung.
1.4 Sistematika Penulisan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Renstra Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :
Bab I
:
Pendahuluan
Bab II
:
Gambaran Pelayanan Bappeda Litbang
Bab III
:
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab IV
:
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab V
:
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI
:
Indikator Kinerja Bappeda Litbang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII
:
Penutup
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA LITBANG
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Litbang Bappeda Litbang Kabupaten Badung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung, yang mempunyai tugas yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
di
bidang
perencanaan
pembangunan
daerah,
penelitian
dan
pengembangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, maka Bappeda Litbang Kabupaten Badung menyelenggarakan fungsi yaitu : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; d. pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan susunan organisasi Bappeda Litbang Kabupaten Badung terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan; 2) Sub Bagian Umum; 3) Sub Bagian Keuangan; c. Bidang Statistik, Monitoring dan Evaluasi terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data; 2) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan; d. Bidang Ekonomi, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pertanian ; 2) Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha; e. Bidang Kesejahteraan Sosial, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
5
2) Sub Bidang Kesejahteraan Sosial; f.
Bidang Sarana Prasarana Wilayah, terdiri dari : 1) Sub Bidang Tata Ruang Dan Lingkungan Hidup; 2) Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah;
g. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Penelitian; 2) Sub Bidang Pengembangan; h. Bidang Pemerintahan dan Aparatur, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pemerintahan; 2) Sub Bidang Aparatur; i.
Kelompok Jabatan Fungsional
Uraian tugas masing-masing unit organisasi pada Bappeda Litbang Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Lembaga Teknis Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kerja Badan sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan serta melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaannya; 3) menyusun perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan; 4) mengkoordinasikan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan SKPD berdasarkan kewenangan yang ada; 5) menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan Instansi terkait dibawah Sekretaris Daerah; 6) mengkoordinasikan dan atau mengadakan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan penyusunan perencanaan pembangunan daerah; 7) menyusun penataan ruang dan mengkoordinasikan penanaman modal di daerah; 8) mengkoordinasikan dan memeriksa pelaksanaan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 9) menilai pelaksanaan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
6
10) melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier; 11) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 12) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b. Sekretariat mempunyai tugas : 1) menyusun program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan masingmasing Bidang dan Sekretariat; 2) memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh bidang dalam lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan; 3) melaksanakan pengelolaan urusan kerumahtanggaan, kepegawaian dan keuangan; 4) mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan; 5) menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja Badan berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan Sekretariat; 6) mengatur,
mendistribusikan
dan
mengkooordinasikan
tugas-tugas
bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing; 7) memberikan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan; 8) menilai prestasi hasil kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier; 9) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pada masing-masing bidang tugasnya berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangn yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 10) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 11) melaksanaklan tugas lain yang diberikan oleh atasan. c. Bidang Statistik, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kegiatan Bidang Statistik, Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) melaksanakan koordinasi dan pengumpulan, pengolahan, publikasi, data dan informasi hasil pembangunan; RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
7
3) memantau
pelaksanaan
kegiatan
Kepala
Sub
Bidang
serta
mengevaluasinya guna mengetahui permasalahannya; 4) melaksanakan koordinasi dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; 5) merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dibidang Statistik, Monitoring dan Evaluasi; 6) membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
bawahan
dalam
rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; 7) Memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan kerier; 8) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangn yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 9) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. d. Bidang Ekonomi mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kegiatan Bidang Ekonomi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) menyusun dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di
bidang
pertanian,
industri,
perdagangan,
koperasi,
UMKM,
pengembangan dunia usaha, dan penanaman modal; 3) merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
dibidang urusan
pertanian, industri, koperasi, UMKM, perdagangan, pengembangan dunia usaha, dan penanaman modal; 4) membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
bawahan
dalam
rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; 5) memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan kerier; 6) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
8
perundang-undangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 7) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 8) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. e. Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Kesejahteraan Sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. mempersiapkan bahan penyusunan perencanaan program pembangunan pendidikan generasi muda, kebudayaan, agama, kesehatan, sosial, perumahan rakyat, peranan wanita, keluarga berencana, informasi, pers, komunikasi sosial, tenaga kerja, transmigrasi dan kependudukan; c. membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
bawahan
dalam
rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; d. memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier; e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangn yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; f.
membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku;
g. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. f.
Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, lingkungan hidup, pariwisata serta sarana dan prasarana wilayah; 3) menginventarisir permasalahan pembangunan dibidang lingkungan hidup, tata ruang memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang ada ; 4) membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
bawahan
dalam
rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
9
5) memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier; 6) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 7) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 8) melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. g. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kegiatan Bidang Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) menyusun program dan perumusan kebijakan operasional penelitian dan pengembangan; 3) mengkoordinasikan
dan
melaksanakan
kegiatan
penelitian
dan
pengembangan pembangunan daerah; 4) mengkoordinasikan
pengembangan
hasil
penelitian
dalam
rangka
bawahan
dalam
rangka
perumusan kebijaksanaan pembangunan; 5) membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; 6) memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier; 7) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 8) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 9) melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. h. Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas : 1) menyusun rencana kegiatan Bidang Pemerintahan dan Aparatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
10
2) mengkoordinasikan, menyiapkan bahan penyusunan rencana program bidang aparatur, pemerintahan, hukum dan HAM serta bidang ketertiban dan ketentraman; 3) melaksanakan koordinasi dalam bidang pemerintahan; 4) membagi
tugas
atau
kegiatan
kepada
bawahan
dalam
rangka
pelaksanaan tugas dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik; 5) memeriksa dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan sebagai bahan peningkatan karier; 6) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap bidang tugasnya masing-masing berdasarkan realisasi program kerja menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku sabagai bahan menyusun program berikutnya; 7) membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai ketentuan yang berlaku; 8) melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2.2 Sumber Daya Bappeda Litbang Dari sisi kuantitas, sumberdaya manusia yang tersedia sudah cukup memadai untuk melakukan pelaksanaan tugas-tugas perencanaan secara prosedural, namun untuk menghasilkan rencana pembangunan yang lebih berkualitas diharapkan dapat menyediakan aparat perencana yang berkualitas secara memadai. Pada Tabel 2.1 dibawah ini dapat dilihat Profil Sumber Daya Manusia Bappeda Litbang.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
11
Tabel 2.1 Profil Sumber Daya Manusia Bappeda Litbang Kabupaten Badung No
Jabatan
1
Ka.Bappeda Litbang
2
Sekretaris Bappeda Litbang
I
Eselon II III IV 1 1
Golongan IV III II I 1
1
1
1
4
5
Jumlah 1 1
a Kasubag. Umum
1
1
1
1
b Ka.Sub.Bag. Keuangan
1
1
1
1
c Kasubag. PRK
1
1
1
d Staf 3
Tingkat Pendidikan S2 S1 SARMUD DIPLOMA SMA SMP SD
7
Kabid.Penelitian dan Pengembangan
1
15
5
2
1
1
5
15
3
2
27
1
1
a
Kepala Sub Bidang Pengembangan
1
1
1
1
b
Kepala Sub Bidang Penelitian
1
1
1
c
Staf
3
Kabid Ekonomi
1
1
Kasubid Pengemb. Dunia Usaha
1
1
b
Kepala Sub Bidang Pertanian
1
1
c
Staf
5 1
1
3
3
6
1
a
Kabid Statistik Monitoring dan Evaluasi
3
1
1
1 1
5
1
4
1 1
5
10
1
1
Program a Ka.Sub.Bid. Pengumpulan Data
1
1
1
b Kasubid. Evaluasi dan Pelaporan
1
1
1
c Staf 6
3
Kabid. Kesejahteraan Sosial
1
4
1 1
3
1
4
7
1
a Ka. Sub Bidang Kesejahteraan Sosial
1
1
b Ka.Sub.Bid. Pendidikan dan
1
1
1
1
1 1
1
Kebudayaan c Staf 7
5
Kabid Pemerintahan dan Aparatur
1
5
2
1 1
1
1
b Ka.Sub Bid.Aparatur
1
1
1
3
Kabid Sarana dan Prasarana Wilayah
1
1
b Ka.Sub.Bid. T.Ruang dan Lingk.Hidup
1
1 10
0 1
7
15
8
5
10
1
1 1 1
1
1
6
9
1
1
Jumlah
6
1
a Ka.Sub.Bid. Sarana dan Prasarana Wil. c Staf
1
1
a Kepala Sub Bidang Pemerintahan c Staf
2
1
1
1
2
1 8
51 42 5 17
39
4
1
4 2
1
42
14
3
2
Sedangkan sarana dan prasarana kerja untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan Bappeda Litbang telah tersedia cukup memadai, namun perlu ditingkatkan dari sisi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Ketersediaan sarana dan prasarana kerja Bappeda Litbang ditampilkan pada Tabel 2.2 dibawah ini.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
12
Tabel 2.2
Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana Kerja Bappeda Litbang Kabupaten Badung NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
NAMA BARANG Mobil Station Wagon Sepeda Motor Global Postioning System Mesin Ketik Manual Portable Mesin Ketik Elektronik Mesin Stesil Manual Folio Mesin Foto Copy Lemari Besi Rak Kayu Rak Kayu Rak Peralatan Filling Besi / Metal Brand Kas Papan Nama Instansi White Board Overhead Projektor Lemari Kayu Lemari Pakaian Meja Kayu/Rotan Meja Rapat Meja telepon Meja Podium Meja Tik Meja Komputer Meja Piket Meja Kerja Pejabat Eselon III Meja Kerja Pegawai Non Stuktural Kursi Rapat Kursi Tamu Kursi Putar Kursi Kayu / Rotan/ bambu Kursi Kerja Pejabat Eselon III Kursi Kerja Pegawai Non Stuktural Kursi Rapat Ruangan Rapat Staff Buffet Kayu Proyektor + Attachment Kasur Jam Elektronik AC Split Kipas Angin Exhaus Fan Alat Pendingin Lain - Lain Kompos Gas Televisi Sound System Wireless Unit Power Supplay
JUMLAH BARANG 9 27 4 10 1 1 1 8 2 29 1 10 8 1 4 1 1 3 105 83 8 1 1 15 1 6 16 215 10 35 61 6 16 36 1 6 1 9 7 1 2 1 1 7 17 2 5
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
KEADAAN BARANG KURANG BAIK RUSAK BAIK X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
13
NO 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
NAMA BARANG Camera Film Alat Hiasan Dispenser Handy Cam Alat Rumah Tangga Lain - lain Local Area Network (LAN) P.C Unit Lap Top Note Book Floopy Disk Unit Storage Modul Disk Monitor Printer Scanner External Hard disk Peralatan Personel Komputer Peralatan Jaringan Lain - Lain Unintemuptible Power Supply Pesawat Telephone facsimile
JUMLAH BARANG 9 10 5 1 3 1 46 21 20 1 1 11 52 1 2 7 2 2 12 2
KEADAAN BARANG KURANG BAIK RUSAK BAIK X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda Litbang Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga perencana pembangunan daerah, maka selama kurun waktu Tahun 2005-2010 Bappeda Litbang Kabupaten Badung telah dapat menyelesaikan dokumen-dokumen rencana pembangunan daerah yang diamanatkan oleh peraturan perundanganundangan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain, yaitu : a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung Tahun 2005-2025; b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung Tahun 2006-2010; c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Badung yang disusun setiap tahun. Disamping itu pula sebagai SKPD, Bappeda Litbang Kabupaten Badung telah pula menyelesaikan dokumen-dokumen rencana pembangunan SKPD sebagai berikut : a. Rencana Strategik Bappeda Kabupaten Badung Tahun 2006-2010; b. Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Badung yang disusun setiap tahun. Pencapaian kinerja pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung serta pendanaannya secara detail dimuat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 berikut ini.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
14
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
15
Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
16
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Litbang Keberhasilan
Bappeda
mengimplementasikan
perannya
Litbang sebagai
Kabupaten
Badung
koordinator
dalam
perencanaan
pembangunan daerah tidak terlepas dari adanya dukungan dan sinergitas dengan stakeholders baik itu SKPD maupun lembaga-lembag non pemerintah, sehingga dapat diwujudkan rencana pembangunan daerah yang partisipatif, holistik dan berkelanjutan. Namun demikian masih ditemui adanya tantangan yang dapat menghambat upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang akan datang, sedangkan disisi lain peluang pengembangan pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung masih terbuka untuk dimanfaatkan secara efektif. Tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung yaitu : a. Meningkatnya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik. b. Pengembangan pembiayaan pembangunan daerah yang tidak lagi bertumpu pada pemerintah melainkan adanya kebersamaan antara pemerintah, masyarakat dan swasta. c. Peningkatan kualitas SDM perencana yang mampu dan cepat, baik dalam pengelolaan pembangunan maupun dukungan perangkat jaringan informasi pembangunan yang memadai. Sedangkan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : a. Adanya trend peningkatan pendapatan daerah dari tahun ke tahun akan semakin meningkat pula ketersedian dana pembangunan daerah. b. Dengan adanya pengembangan desentralisasi pembangunan mengakibatkan terjadinya pergeseran kegiatan pembangunan ke daerah, sehingga segala aktivitas perencanaan, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi, pelaporan dan pengendalian kegiatan pembangunan dialihkan ke daerah. c. Semakin intensifnya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas SDM perencana.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
17
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2009 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Badung dari wilayah Kota Denpasar ke wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung maka Bappeda Litbang sebagai institusi perencana dituntut untuk dapat segera menjabarkan arah kebijakan perencanaan pembangunan Kabupaten Badung.
Perencanaan awal yang baik akan
menentukan keberhasilan pembangunan Kabupaten Badung. Sebagai
Satuan
Kerja
yang
memiliki
tugas
pokok
melakukan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan Bappeda Litbang memiliki tantangan dan permasalahan pokok yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja di Bappeda Litbang Kabupaten Badung. Permasalahan yang dihadapi Bappeda Litbang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya meliputi permasalahan internal dan eksternal. Masalah internal yang dihadapi oleh Bappeda Litbang Kabupaten Badung antara lain : 1.
Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan teknis di bidang perencanaan.
2.
Belum sempurnanya basis data pembangunan yang dapat dipergunakan sebagai sumber dalam perencanaan tahun berikutnya.
3.
Belum maksimalnya penelitian dan pengembangan yang dapat menunjang perencanaan pembangunan di Kabupaten Badung. Masalah eksternal yang dihadapi Bappeda Litbang Kabupaten Badung
adalah : 1.
Belum optimalnya perencanaan yang bersifat partisipatif dimana idealnya proses perencanaan yang baik sangat memerlukan keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain DPRD, LSM, lembaga masyarakat tingkat desa, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta;
2.
Belum optimalnya sistem koordinasi perencanaan dengan sektor di Provinsi, Kabupaten/Kota dan swasta serta masyarakat.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
18
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda Litbang diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas. Peningkatan kualitas perencanaan dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan SDM perencanaan, pemantapan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Didalam Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Badung 2010–2015 telah ditetapkan Visi dan Misi Kabupaten Badung yang merupakan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode Tahun 2010 – 2015. Adapun Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode Tahun 2010–2015 adalah sebagai berikut : Melangkah bersama membangun Badung yang shanti dan jagadhita berlandaskan TRI HITA KARANA. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditempuh melalui 9 (Sembilan) Misi yang dikelompokkan menjadi 3 fungsi yaitu : A. Fungsi Parhyangan : 1. Meningkatkan srada & bhakti masyarakat terhadap ajaran agama, serta eksistensi adat budaya dalam rangka mengajegkan Bali di era kekinian. Meningkatnya minat masyarakat terhadap pelaksanaan sradha dan bhakti di Kabupaten Badung dapat dilihat dari peningkatan pendidikan keagamaan baik formal maupun nonformal, pemahaman, penghayatan, pengamalan nilai-nilai agama dan budaya Bali dalam kehidupan bermasyarakat
dan
bernegara.
Keseimbangan
kehidupan
sosial
masyarakat Kabupaten Badung dilandasi oleh adat dan budaya Bali yang harmonis,
seimbang
dan
selaras
dalam
melaksanakan
pemberdayaan nilai-nilai agama dan adat daerah.
dan
Untuk itu perlu
adanya kesatuan pemahaman sastra agama Hindu yang dilandasi oleh budaya Bali dan nilai-nilai ajaran agama dan sastra di masyarakat. Dalam meningkatkan pelaksanakan kehidupan beragama didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang untuk pendidikan dan RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
19
pengembangan nilai agama di sekolah maupun di masyarakat dalam rangka mewujudkan kerukunan beragama di Kabupaten Badung yang damai (Shanti) dalam upaya mengajegkan Bali di era kekinian B. Fungsi Pawongan : 2. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di Kabupaten Badung. Untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Badung akan dapat terlaksana melalui pendidikan bermutu, peningkatkan kualitas pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga tersedia Sumber Daya Manusia dan penyediaan tenaga terampil yang kompetitif di pasar kerja. Di samping itu diperlukan peningkatan sistem pelayanan yang prima melalui peningkatan aksesbilitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat, penggunaan dan penerapan IPTEK di masyarakat pada semua sektor lapangan usaha dalam upaya meningkatkan daya saing usaha dan SDM Masyarakat Badung. 3. Menata sistem kependudukan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Penataan sistem administrasi kependudukan di kabupaten badung terlaksana secara tertib dan terpadu dengan peningkatan sistem informasi administrasi kependudukan berbasis SIAK melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan secara komprehensif dan pendayagunaan serta pemanfaatan data kependudukan di semua bidang sektor pembangunan. Pembangunan kependudukan diharapkan akan dapat mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera guna menekan laju pertumbuhan penduduk menuju penduduk tumbuh seimbang 2015. Hal ini juga tidak terlepas dari kemandirian, cakupan dan mutu peranan perempuan,
perlindungan
anak
dan
KB
serta
ketahanan
dan
pemberdayaan perempuan dan keluarga. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat miskin, cacad dan penyandang sosial lainnya. 4. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis kerakyatan dan ditunjang oleh iklim kemitraan. Dengan meningkatkan usaha mikro, kecil dan menengah diharapkan akan mampu bersaing dan menunjang ekonomi kerakyatan melalui peningkatan daya saing daerah dengan indikator peningkatan modal RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
20
lembaga ekonomi mikro. Pengelolaan pelaksanaan pembangunan diperlukan untuk dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan keberadaan dan kegunaan SDA dan Lingkungan Hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan daya tampung, kenyamanan dalam kehidupan di masa kini dan masa depan, sehingga pengembangan ekonomi kerakyatan akan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Badung. 5. Mewujudkan kepastian hukum, serta menciptakan ketentraman & ketertiban masyarakat. Mewujudkan Supremasi Hukum di semua aspek kehidupan, kepastian hukum dapat terlaksana melalui tertib peraturan perundang-undangan dengan indikator berkurangnya jumlah peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih dengan aturan lain maupun diatasnya. Peran pemerintah dalam hal ini adalah sebagai fasilitator dan mediator yang adil dalam
penegakan
hukum,
menjaga
dan
memelihara
keamanan,
ketertiban dan ketentraman masyarakat, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap supremasi hukum serta kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan secara konsisten dan bertanggung jawab. Dengan demikian akan dapat terwujudnya penegakan supremasi hukum dan meningkatnya kesadaran Hukum serta perlindungan HAM dalam rangka mensejahterakan masyarakat. 6. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance & Clean Government). Terciptanya sistem tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel serta profesional akan dapat terlaksana melalui meningkatkan pengelolaan SDM aparatur pemerintahan yang baik tanpa diskriminasi,
meningkatkan
kesejahteraan
aparatur
pemerintah,
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparat penyelenggara pemerintahan, meningkatkan kualitas sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berbasis e-goverment dan akses informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menuju good governance and clean government. Disamping pelibatan peran dan kesadaran masyarakat untuk partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan kebijakan publik, sehingga perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan kondisi setempat dan kebutuhan masyarakat yang berwawasan pelestarian lingkungan hidup dan budaya lokal. RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
21
C. Fungsi Palemahan : 1. Memantapkan pelaksanan otonomi daerah. Pelaksanaan pemerintahan di Kabupaten Badung sesuai dengan prinsipprinsip otonomi daerah melalui penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah skala kabupaten, ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, efesien, transparan, profesional, responsif, dan akuntabel, yang dilaksanakan melalui manajemen pengelolaan keuangan daerah yang mantap, sistem dan manajemen partisipatif yang legitimate dan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, tata kelola keuangan daerah yang berbasis kinerja dan tepat sasaran, tepat guna, dan tepat waktu. Di samping itu melaksanakan koordinasi yang intensif dalam pelaksanaan kebijakan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan sosialisasi, bimbingan, konsultasi supervisi, koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersih, efektif, efesien, transparan, profesional, responsif dan akuntabel 2. Mewujudkan pembangunan yang selaras & seimbang sesuai fungsi wilayahnya. Pembangunan yang selaras dan seimbang antar wilayah di Kabupaten Badung telah sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten melalui pembangunan yang seimbang antar wilayah sesuai dengan RTRW Kabupaten. Meningkatnya pembangunan yang seimbang antar sektor dan antar wilayah sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan akan dapat terlaksana melalui
manajemen
penataan
ruang
yang
efektif.
Percepatan
pembangunan wilayah perkotaan dan pedesaan yang seimbang, berkelanjutan dan sinergitas keterpaduan kebijakan dan program pembangunan akan dapat terlaksana melalui meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya. 3. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pemanfaatan sumber daya alam yang sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan yang berkelanjutan yang didasari oleh konsep Tri Hita Karana dalam pengaturan ruang, tata letak, bentuk, serta penggunaan lahan, berpedoman pada pemikiran, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan hubungan manusia dengan lingkungannya guna terwujudnya lingkungan pemukiman yang bersih, aman, indah dan lestari. Peningkatan kualitas pelestarian RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
22
lingkungan
hidup
di
Kabupaten
Badung
dilaksanakan
dengan
meningkatkan pelestarian lingkungan hidup dan meningkatnya kualitas lingkungan hidup, pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup, peran serta masyarakat dalam keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup menuju Badung yang bersih dan hijau.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi Bali Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 adalah ”Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung
sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia”. Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :
a. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis;
b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum; c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik;
d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;
e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta
f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penataan
ruang
wilayah
Kabupaten
Badung
bertujuan
untuk
mewujudkan Kabupaten Badung sebagai pusat kegiatan nasional dan destinasi RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
23
pariwisata internasional yang berkualitas, berdaya saing dan berjatidiri budaya Bali melalui sinergi pengembangan wilayah Badung Utara, Badung Tengah dan Badung Selatan secara berkelanjutan berbasis kegiatan pertanian, jasa dan kepariwisataan menuju kesejahteraan masyarakat sebagai implementasi dari falsafah Tri Hita Karana. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Badung tersebut diatas, maka ditetapkan 7 (tujuh) kebijakan sebagai berikut : a. Keterpaduan pengembangan
pusat-pusat pelayanan kabupaten dengan
sistem perkotaan nasional; b. Keterpaduan pengembangan sistem perkotaan kabupaten dengan sistem perkotaan Sarbagita; c. Peningkatan kualitas kepariwisataan yang didukung sistem prasarana wilayah berstandar internasional; d. Pengembangan wilayah Badung Utara dengan fungsi utama konservasi dan pertanian terintegrasi; e. Pengembangan wilayah Badung Tengah dengan fungsi utama pertanian berkelanjutan, ibukota kabupaten dan pusat pelayanan umum skala regional; f. Pengembangan
wilayah
Badung
Selatan
dengan
fungsi
utama
kepariwisataan; g. Perwujudan dan peningkatan keserasian, keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya; dan h. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Rumusan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Badung telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, sehingga diharapkan : a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan c. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan instrumen metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW. Selain itu KLHS RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
24
menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui keterlibatan para pemangku kepentingan yang strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah (“bio-region” dan/atau “bio-geo-region”). Dengan demikian telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Rencana Strategis Bappeda Litbang Kabupaten Badung diperlukan untuk pengambilan keputusan terhadap proses penyusunan kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP). Tabel 3.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Badung No 1.
2.
3.
4.
Isu Lingkungan Strategis Terjadinya degradasi kawasan DAS berupa erosi, sidementasi di bagian tengah dan hilur, dan permasalahan pencemaran akibat tekanan penduduk dan penerapan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan Meningkatnya pencemaran air, udara, dan tanah akibat kegiatan budidaya baik budidaya pertanian yang memanfaatkan bahan kimia guna meningkatkan produksi Meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan jumlah dan jenis limbah padat dan limbah cair Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kegiatan pariwisata yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang dan mendorong alih fungsi lahan yang berfungsi
Subtansi RTRW I.
1.
2.
II. 1.
2.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten Badung mencakup : Rencana pengembangan kawasan lindung, dengan luas kurang lebih 2.250 Ha atau 5,38% dari luas wilayah Rencana pengembangan kawasan budidaya, dengan luas kurang lebih 39.602 Ha atau 94,62% dari luas wilayah Kawasan Lindung Kawasan lindung, mencakup : a. kawasan yang memberikan perlindunga n kawasan bawahanny a; b. kawasan perlindunga n setempat; c. kawasan pelestarian alam dan cagar budaya; d. kawasan rawan bencana alam; e. kawasan lindung geologi; dan f. kawasan lindung lainnya. Kawasan yang memberi perlindungan kawasan
Pengaruh Positif 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
Terehabilitasiny a kawasan DAS Terlindunginya dan meningkatnya jumlah dan debit sumbersumber mata air Menurunnya kasus-kasus pencemaran lingkungan akibat pencemaran air, udara dan tanah Terselanggaran ya pembangunan di Kabupaten Badung sesuai dengan Rencana Tata Ruang Optimalisasi pemanfaaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan Antisipasi dini terhadap dampak bencana alam dan ikutannya Lestarinya keanekaragama n hayati Terjaganya kelestarian lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian sumber daya
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
I.
1.
Negatif 1.
Berkurangny a kesempatan masyarakat untuk meningkatka n perekonomia nnya dengan memanfaatka n lahannya untuk kegiatan pariwisata
Pengelolaan Lingkungan Hidup Penurunan kuantitas air disebabkan oleh faktor alam dan manusia dan factor utama adalah tingginya pemanfaata n air bawah tanah untuk kegiatan budidaya.
2.
3.
Penurunan kualitas sumber daya air juga diikuti oleh penurunan kualitas air (debit air) aibat berkurangn ya daerah resapan air. 4. II.
Kualitas Lingkungan Hidup Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah tidak adanya keterpaduan antara kegiatan
5.
Penangan an kawasan resapan mata air. pengemb angan sistem jaringan drainase didasarka n atas kesatuan sistem dan sub sistem tata air. peningkat an kapasitas sungai dan jaringan drainase melalui normalisa si alur sungai, pembuata n saluran gendong, pembuata n kolam retensi. Penerapa n Sistem pengama nan abrasi pantai Memanfa atkan SDA secara optimal sesuai dengan tata ruang wilayah dan
6. memperh
25
No
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Isu Lingkungan Strategis lindung menjadi kawasan terbangun Terdapatnya eksploitasi bidang pertambangan galian C oleh masyarakat secara perorangan maupun perusahaan Pesatnya perkembangan kepariwisataan yang mengakibatkan munculnya kegiatankegiatan memanfaatkan ruang di kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan jurang dan sempadan sungai
Terambahnya kawasan jalur hijau yang berfungsi lindung yang berada pada kawasan strategis difungsikan untuk kegiatan perekonomian Meningkatnya kebutuhan air bersih namun belum semua wilayah dicakupi oleh pelayanan air bersih Kurang memadainya infrastruktur perkotaan di kawasan padat permukiman yang menyebabkan banjir dikala hujan lebat Saat angin barat berhembus akan membawa sampah kiriman terutama di daerah Pantai
Subtansi RTRW
3.
4.
5.
bawahannya dengan luas kurang lebih 15.224 atau 48,25% dari luas wilayah DAS Badung Rencana pola ruang kawasan perlindungan setempat, mencakup: a. kawasan suci; b. kawasan tempat suci; c. kawasan sempadan pantai; d. kawasan sempadan sungai; e. kawasan sempadan waduk/estu ary dam; dan f. kawasan sempadan jurang. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya, mencakup : a. kawasan taman hutan raya dengan luas kurang lebih 640 Ha ; b. kawasan taman wisata alam seluas 13,97 ha; c. kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil; dan d. kawasan cagar budaya. Kawasan rawan bencana alam, mencakup : a. kawasan potensi rawan bencana angin kencang dan sistem pengendalia nnya dengan luas kurang lebih 7.098 ha; b. kawasan potensi rawan bencana tanah
Pengaruh Positif 10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
alam Tersedianya ruang terbuka hijau seluas 30% atau lebih dari luas kawasan Mempertahanka n kawasan peruntukan pertanian berkelanjutan Optimalisasi Pemanfaatan lahan sesuai peruntukan ruang Meminimalkan alih fungsi lahan budidaya pertanian menjadi kegiatan budidaya nonpertanian Terjaganya kawasan lindung dan yang berfungsi lindung Terlestarikanny a keanekaragama n hayati ekosistem lait dan terumbu karang Tersedianya saranaprasarana penanggulanga n bencana Tetap terakomodirnya kearifan lokal dalam pelaksanaan pembanganun
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif perlindungan fungsi lingkungan hidup dengan pemanfaatan sumber daya alam sehingga terjadi konflik kepentingan antara ekonomi sumber daya alam (pertambanga n, kehutanan) dengan lingkungan. Kebijakan ekonomi selama ini cenderung lebih berpihak terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam sehingga mengakibatka n lemahnya kelembagaan pengelolaan dan penegakan hukum. Sementara itu, kualitas lingkungan juga terus menurun yang ditunjukkan dengan menurunnya persediaan air dan kualitas air, udara dan atmosfer. Umumnya pencemaran air dari kegiatan manusia disebabkan oleh rumah tangga, pertambangan dan pembukaan lahan pertanian. Di sisi lain pencemaran udara pada umumnya disebabkan oleh dan kendaraan bermotor yang menggunakan
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
atikan kaidahkaidah kelestaria n lingkunga n. Identifikas i dan pengemb angan potensi SDA daerah. Peningkat an kualitas SDA dan LH Pelestaria n keanekar agaman hayati hutan melalui pengawas an yang lebih intensif Optimalis asi pemantau an dan pengenda lian eksploitas i SDA. Peningkat an partisipasi masyarak at dalam pengawas an dan pengenda lian sumber daya hutan. Penentap an dan pengelola an ruang terbuka hijau Penentap an dan pengelola an kawasan peruntuka n sawah abadi Peningkat an kuantitas dan kualitas aparatur pengenda li dan
26
No
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Isu Lingkungan Strategis Kuta Tidak meratanya pembangunan wilayah selatan dan utara yang memicu disparitas dan timbulnya desakan untuk pengembangan kepariwisataan di wilayah utara yang merupakan kawasan berfungsi konservasi Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam konservasi lingkungan Tingginya pengambilan air tanah terutama di kawasan pesisir yang dapat menyebabkan intrusi air laut Semakin berkurangnya jumlah dan debit sumbersumber mata air Belum optimalnya pemantauan dan pengendalian terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam dan pembangunan Belum optimalnya penataan dan pengelolaan ruang terbuka hijau Kerusakan ekosistem pesisir dan laut akibat kegiatan penangkapan ikan dan pemanfaatan sumber daya laut dengan teknologi yang dapat merusak lingkungan
Subtansi RTRW
6.
7.
Pengaruh Positif
longsor dan sistem pengendalia nnya dengan luas kurang lebih 98 ha; c. kawasan potensi rawan bencana kekeringan dan sistem pengendalia nnya termasuk klasifikasi rendah dengan luas potensial 11,16 ha ; d. kawasan potensi rawan gelombang pasang dan sistem pengendalia nnya tersebar pada sepanjang kawasan pesisir pantai Kabupaten Badung; dan e. kawasan potensi rawan bencana banjir dan dan sistem pengendalia nnya dengan luas potensial kurang lebih 2.011ha. Kawasan lindung geologi, mencakup: a. kawasan cagar alam geologi; b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan c. kawasan yang memberikan perlindunga n terhadap air tanah Kawasan lindung lainnya, mencakup : a. kawasan perlindunga n plasma nutfah;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif
III.
bahan bakar minyak, kebakaran hutan, dan lain-lain. Dari pencemaran air dan udara yang ditimbulkan dapat mengakibatka n terjadinya akumulasi berbagai unsur dan senyawa yang membahayaka n bagi kelangsungan kehidupan ekosistem. Selain itu, penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam sistem, organisasi maupun program kerja pemerintahan baik di pusat maupun daerah masih belum berjalan dengan baik. Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan hidup Undangundang Dasar 1945 mengamanatk an bahwa sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatika n kelestarian lingkungan. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
pengawas hutan. Penyusun an Perda tentang Pengelola an sumber daya Hutan Pembuata n Pal Batas kawasan Lindung dan budidaya Pelestaria n ekosistem , pesisir dan laut Pelestaria n ekosistem hutan bakau Pengawa san dan penertiba n pertamba ngan galian golongan C Penyedia an sarana dan prasarana pengelola an sampah Penyusun an perencan aan tentang penangan an bencana.
27
No
Isu Lingkungan Strategis
Subtansi RTRW b.
c.
III. 1.
Pengaruh Positif
kawasan perlindunga n terumbu karang. kawasan perlindunga n pulaupulau kecil
Kawasan Budidaya Kawasan budidaya, mencakup : a. kawasan peruntukan hutan rakyat dengan luas kurang lebih 536 Ha; b. kawasan peruntukan pertanian dengan luas kurang lebih 20.830 Ha; c. kawasan peruntukan kegiatan perikanan; d. kawasan peruntukan pariwisata; e. kawasan peruntukan kegiatan pertambang an; f. kawasan peruntukan kegiatan industri; g. kawasan peruntukan permukiman dengan luas kurang lebih 11.684 ha; h. kawasan peruntukan perdaganga n dan jasa dengan luas kurang lebih 1.330 ha; i. kawasan peruntukan fasilitas Pemerintah an luas kurang lebih 46,6 ha; j. kawasan peruntukan fasilitas Pendidikan Tinggi dengan luas kurang lebih 22 ha; k. kawasan peruntukan prasarana transportasi;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system). Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan . Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasik an ke dalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah (2011-2015). Prinsip-prinsip tersebut saling sinergis dan melengkapi dengan pengembanga n tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mendasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
28
No
Isu Lingkungan Strategis
Subtansi RTRW
l.
IV.
1.
2.
3.
4.
Pengaruh Positif
dan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan dengan luas kurang lebih 7 ha.
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, terdiri atas : a. ketentuan umum peraturan zonasi; b. ketentuan perizinan; c. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif; serta d. arahan sanksi. Ketentuan perijinan adalah proses administrasi dan teknis yang harus dipenuhi sebelum kegiatan pemanfaatan ruang dilaksanakan, untuk menjamin kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang, meliputi : a. izin prinsip; b. izin alih fungsi lahan; c. izin lokasi; d. izin penggunaan pemanfaata n tanah (IPPT); e. izin mendirikan bangunan; dan f. izin lainnya. Segala bentuk kegiatan yang memanfaatkan ruang dan pembangunan prasarana wajib memperoleh izin pemanfaatan ruang mengacu pada RTRW Kabupaten. Setiap orang atau badan hukum yang
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif fungsi lingkungan hidup. Namun demikian berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populasinya semakin besar. Beberapa permasalahan pokok yang terkait dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Luwu Timur dapat digambarkan berikut ini:
Dengan permasala hanpermasala han di atas, strategi pembangu nan yang harus ditempuh adalah memperba iki sistem pengelola an sumber daya alam dan lingkunga n hidup agar tercipta keseimba ngan antara aspek pemanfaat an sumber daya alam sebagai modal
29
No
Isu Lingkungan Strategis
Subtansi RTRW
5.
6.
7.
Pengaruh Positif
memerlukan tanah dalam rangka penanaman modal wajib memperoleh izin pemanfaatan ruang. Ketentuan teknis prosedural dalam pengajuan izin pemanfaatan ruang dilaksanakan oleh instansi yang berwenang dengan mempertimbangkan rekomendasi dari BKPRD Kabupaten Insentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, berupa: a. keringanan pajak, pemberian kompensasi , subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun saham; b. pembangun an serta pengadaan infrastruktur; c. kemudahan prosedur perizinan; dan/atau d. pemberian penghargaa n kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah daerah. Disinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang, berupa: a. pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif pertumbuh an ekonomi (kontribusi sektor pariwisata, pertamban gan, pertanian, perikanan, dan kehutanan , terhadap PDRB) dengan aspek perlindung an terhadap kelestaria n fungsi lingkunga n hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara berkelanju tan. Adanya keseimbangan tersebut akan menjamin keberlanjutan pembangunan , karenanya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di seluruh sektor menjadi suatu keharusan. Yang dimaksud dengan sustainable development adalah upaya memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengorbanka n kepentingan generasi yang akan datang. Seluruh kegiatannya harus dilandasi tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu menguntungk an secara ekonomi
30
No
Isu Lingkungan Strategis
Subtansi RTRW
b.
Pengaruh Positif
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
Negatif
mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaata n ruang; dan/atau pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi , dan penalti.
(economically viable), diterima secara sosial (socially acceptable) dan ramah lingkungan (environmental ly sound). Prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat menjadi acuan dalam proses pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Badung dijabarkan melalui kebijakan dan strategi penataan ruang sebagai berikut : a. Keterpaduan pengembangan pusat-pusat pelayanan kabupaten dengan sistem perkotaan nasional, yang dijabarkan melalui strategi : 1) menterpadukan sistem perkotaan berdasarkan hierarki pelayanan dan fungsi pusat pelayanan yang meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); 2) mengintegrasikan
pusat-pusat
kegiatan
kepariwisataan,
pusat
pemerintahan kabupaten, pusat pendidikan tinggi, pusat pelayanan kesehatan dan pusat pelayanan transportasi ke dalam sistem perkotaan secara terpadu; 3) mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan fungsi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan pusat-pusat kegiatan yang berpotensi cepat tumbuh dan sedang tumbuh; 4) meningkatkan aksesibilitas dan keterkaitan antar kawasan perkotaan, antar kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antar kawasan perkotaan dan wilayah sekitarnya; dan 5) meningkatkan peran kota-kota kecil sebagai pusat pelayanan dari wilayah belakangnya, terutama ibukota Kecamatan.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
31
b. Keterpaduan sistem perkotaan wilayah kabupaten yang terintegrasi dengan sistem perkotaan Sarbagita, dijabarkan melalui strategi : 1) memantapkan peran kawasan perkotaan Kuta sebagai kota inti dari sistem perkotaan Sarbagita; 2) mengembangkan kawasan perkotaan Jimbaran dan kawasan perkotaan Mangupura sebagai Kota Satelit dari sistem perkotaan Sarbagita; 3) mengembangkan kerjasama antar wilayah dalam penyediaan dan pengelolaan infrastruktur; dan 4) mengembangkan kawasan perkotaan Sarbagita yang berjati diri budaya Bali dan mengendalikan alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan.
c. Peningkatan kualitas kepariwisataan yang didukung sistem prasarana wilayah berstandar internasional, yang dijabarkan melalui strategi : 1) menyediakan infrastruktur berstandar internasional yang mendukung kepariwisataan; 2) mengoptimalkan pemanfaatan ruang untuk kegiatan kepariwisataan dengan mempertimbangkan daya dukung lahan dan daya tampung kawasan; 3) meningkatkan kualitas obyek-obyek wisata dan fasilitas pendukungnya; 4) mengendalikan pemanfaatan ruang yang tidak harmonis dengan kegiatan kepariwisataan pada koridor menuju kawasan pariwisata; dan 5) mengembangkan sistem jaringan transportasi terpadu dan berkualitas antar moda dan antar pusat kegiatan kepariwisataan.
d. Pengembangan Badung Utara dengan fungsi utama konservasi dan pertanian terintegrasi, yang dijabarkan melalui strategi : 1) melindungi dan melestarikan kawasan hutan lindung yang terdapat di Desa Pelaga, Kecamatan Petang; 2) mengembangkan hutan rakyat sebagai kawasan penyangga hutan lindung yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup; 3) mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan tangkapan air hujan dan kawasan resapan air; 4) mengembangkan pertanian terintegrasi yang berorientasi agribisnis meliputi penyediaan sarana-prasarana produksi, pengolahan hasil, pemasaran
dan
dukungan
lembaga
keuangan,
penyuluhan
dan
penelitian;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
32
5) mengembangkan kelembagaan usaha ekonomi petani yang efektif, efisien, dan berdaya saing dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai; dan 6) mengembangkan
Kawasan
Daya
Tarik
Wisata
Khusus
Promosi
(KDTWKp) dan Daya Tarik Wisata (DTW) berbasis agrowisata dan ekowisata.
e. Pengembangan
Badung
Tengah
dengan
fungsi
utama
pertanian
berkelanjutan, ibukota kabupaten dan pusat pelayanan umum skala regional, yang dijabarkan melalui strategi : 1) mengembangkan kawasan peruntukan pertanian berkelanjutan dan mengendalikan alih fungsi lahan pertanian beririgasi dalam rangka ketahanan pangan, pelestarian lingkungan dan pelestarian budaya; 2) mengembangkan sistem jaringan prasarana pada kawasan perkotaan Mangupura
yang
terintegrasi
dengan
sistem
jaringan
prasarana
perkotaan Sarbagita; 3) mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan perkotaan Mangupura sehingga mencerminkan perannya sebagai ibukota kabupaten dan dan pusat pelayanan umum skala regional; 4) melindungi, merevitalisasi, rehabilitasi, preservasi dan/atau restorasi warisan budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah; dan 5) mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) yang berkualitas yang ramah lingkungan melalui pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, permodalan, teknologi serta akses terhadap pasar.
f.
Pengembangan Badung Selatan dengan fungsi utama kepariwisataan, yang dijabarkan melalui strategi : 1) mengoptimalkan pemanfaatan ruang pada Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Tuban dan Kuta didukung penyediaan infrastruktur yang memadai berstandar internasional; 2) mengembangkan
sistem
jaringan
transportasi
terpadu
untuk
meningkatkan aksesibilitas menuju pusat-pusat kegiatan kepariwisataan; 3) mengembangkan kawasan wisata belanja yang dilengkapi saranaprasarana pariwisata dan pusat perbelanjaan; 4) melestarikan kawasan lindung dan mengendalikan pembangunan pada kawasan rawan bencana yang berbasis mitigasi; dan
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
33
5) mengembangkan kawasan pesisir dan laut secara terpadu sebagai aset utama kepariwisataan yang berkelanjutan.
g. Perwujudan dan peningkatan keserasian, keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya, dijabarkan melalui strategi : 1) mengembangkan kawasan budidaya melalui pemanfaatan ruang sesuai peruntukan, daya dukung lahan dan daya tampung kawasan; 2) mensinergikan pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang berorintasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat; 3) mengembangkan kawasan pariwisata, KDTWKp dan DTW secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan pertanian yang berorientasi agribisnis; 4) mengembangkan permukiman perkotaan di wilayah Badung Tengah dan wilayah
Badung
Selatan
secara
proporsional,
dan
membatasi
pengembangan permukiman skala besar di wilayah Badung Utara; 5) mengembangkan sistem jaringan prasarana wilayah yang menjangkau pusat-pusat kegiatan budidaya; dan 6) mengendalikan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan fungsi utamanya serta tidak berientasi pada pembangunan berkelanjutan.
h. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara, yang dijabarkan melalui strategi : 1) mendukung penetapan kawasan strategis dengan fungsi pertanahan dan keamanan negara sesuai kondisi lingkungan dan sosial budaya masyarakat; 2) mengendalikan pengembangan kegiatan budidaya didalam dan disekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara; dan 3) mengembangkan sistem jaringan prasarana wilayah terintegrasi dengan kawasan pertahanan dan keamanan negara; dan 4) megendalikan perubahan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara serta aset-aset pertahanan dan keamanan lainnya.
Strategi pembangunan melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis dijabarkan berupa: a. Mengidentifikasikan rencana atau program terhadap lingkungan hidup sebagai upaya untuk mendukung proses pembangunan berkelanjutan ;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
34
b. Memfasilitasi proses penyusunan program dan kebijakan agar dapat menyeimbangkan tujuan lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ; c. Penyusunan program yang memiliki keterpaduan antara fungsi perlindungan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam ; d. Meminimalisasi potensi dampak penting negatif lingkungan yang akan timbul sebagai akibat dari rencana, atau program ; e. melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi rencana pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis a. Gambaran Pelayanan Bappeda Litbang Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Bappeda Litbang Kabupaten Badung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan
baik
ditingkat
lokal,
regional
dan
nasional.
Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Posisi geostrategis Kabupaten Badung dalam konstelasi regional dan nasional merupakan pusat kegiatan nasional dan destinasi pariwisata dunia menghadapi tantangan pembangunan yang sangat kompleks. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu – isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas hasil perencanaan menjadi lebih baik sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kabupaten Badung pada tahun 2010 - 2015 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan provinsi dan nasional. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1) Belum optimalnya sumber daya manusia perencana pembangunan daerah 2) Kurang validnya data pendukung perencanaan pembangunan daerah dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi 3) Lemahnya koordinasi antar stakeholders dalam proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
35
4) Kurang optimalnya perencanaan pembangunan daerah yang inovatif serta sinergis antar sektor dan wilayah. 5) Belum terwujudnya perencanaan tata ruang wilayah sebagai matra dari pembangunan daerah
b. Implikasi RTRW bagi pelayanan Bappeda Litbang Isu-isu strategis dalam penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Badung antara lain : 1) Ketidakseimbangan pengembangan wilayah Badung Bagian Selatan dengan Wilayah Badung Bagian Utara, karena potensi dasar yang dimiliki membutuhkan pengelolaan terpadu yang sinergi dan saling mendukung antar wilayah kecamatan 2) Berkembangnya kawasan perkotaan baru, dengan keberadaan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di kawasan Sempidi dan telah ditetapkannya kawasan perkotaan Mengwi sebagai Kawasan Ibukota Kabupaten Badung, 3) Belum adanya pengaturan tentang pemanfaatan ruang wilayah perairan dan laut sesuai batas kewenangan 4 mil laut untuk pemerintah Kabupaten, dan 4) Masuknya
5
wilayah
kecamatan
sebagai
bagian
dari
Kawasan
Metropolitan Sarbagita yang membutuhkan koordinasi pembangunan lintas wilayah. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Badung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Bappeda Litbang, sebagai berikut : 1) Implikasi terhadap arahan pemanfaatan ruang, Bappeda Litbang bertugas menjabarkan program-program yang tertuang dalam RTRW Kabupaten secara rinci meliputi : indikasi program utama, indikasi lokasi, indikasi sumber pendanaan, indikasi pelaksana kegiatan, dan indikasi waktu pelaksanaan. 2) Implikasi terhadap indikasi program utama pemanfaatan ruang, Bappeda Litbang bertugas menjabarkan RTRW Kabupaten Badung dalam rangka : a.
perwujudan rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Badung;
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
36
b.
perwujudan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Badung; dan
c.
perwujudan kawasan strategis Kabupaten Badung.
(1) Implikasi terhadap indikasi sumber pendanaan, Bappeda Litbang bertugas merencanakan alokasi anggaran pemanfaatan ruang melalui sumber dana dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi Bali dan/atau Pemerintah Kabupaten Badung.
c. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD Isu-isu strategis terkait lingkungan hidup di Kabupaten Badung antara lain : -
Terjadinya degradasi kualitas lingkungan dan sumber daya alam (hutan, pesisir, tanah, air dan udara) akibat pencemaran lingkungan;
-
Meningkatnya daerah rawan banjir, longsor, atau kekeringan sebagai dampak alih fungsi lahan dan berkurangnya daerah resapan air hujan;
-
Menurunnya ketersediaan sumber air baku untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk;
-
Menurunnya keanekaragamaan hayati dan flasma nuftah;
-
Berkurangnya ruang terbuka hijau akibat alih fungsi lahan yang berfungsi lindung menjadi kawasan terbangun.
Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan yang implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Bappeda Litbang, sebagai berikut : (1)
Menghitung kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
(2)
Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
(3)
Kinerja layanan/jasa ekosistem;
(4)
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
(5)
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
37
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Bappeda Litbang Visi Bappeda Litbang Tahun 2010-2015 adalah : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif, Inovatif dan Akuntabel menuju Badung yang Santhi dan Jagaditha. Sedangkan untuk mewujudkan Visi Bappeda Litbang Tahun 2010-2015 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut : a. Meningkatkan
Kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
Perencana
Pembangunan Daerah b. Meningkatkan Pendukung
Ketersediaan
Perencanaan
Basis
Data
Pembangunan
dan
Sarana
Daerah
Prasarana
dengan
Sistem
Teknologi Informasi dan Komunikasi c. Memperkuat Koordinasi antar Stakeholders dalam proses Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah d. Mengoptimalkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif serta Sinergis antar Sektor dan Wilayah e. Mewujudkan Perencanaan Tata Ruang Wilayah sebagai Matra
dari
Pembangunan Daerah.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Litbang Tujuan dan sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan oleh Bappeda Litbang adalah sebagai berikut : a. Tujuan : Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah. Sasaran : Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah. b. Tujuan : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah. Sasaran : 1) Meningkatnya
kesesuaian
muatan
antar
dokumen
perencanaan
pembangunan daerah. RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
38
2) Meningkatnya
kesesuaian
muatan
antara
dokumen
perencanaan
pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD. c. Tujuan : Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Sasaran : Meningkatnya
ketersediaan
hasil
penelitian
dan
pengembangan
pembangunan daerah d. Tujuan : Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah. Sasaran : Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah. e. Tujuan : Meningkatnya
kesesuaian
antara
perencanaan
dan
pelaksanaan
antara
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan daerah. Sasaran : Meningkatnya
kesesuaian
pembangunan daerah. f.
Tujuan : Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang. Sasaran : Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang.
Secara terperinci, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Litbang Kabupaten Badung disajikan pada Tabel 4.1
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
39
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Litbang Kabupaten Badung
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
40
4.3 Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai sasaran-sasaran jangka menengah tersebut diatas, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh oleh Bappeda Litbang adalah sebagai berikut : a. Strategi : 1) Peningkatan
koordinasi,
sinkronisasi
dan
akselerasi
pelaksanaan
pembangunan daerah Kebijakan : 1) Meningkatkan koordinasi antar-SKPD, baik secara vertikal maupun horisontal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah. 2) Meningkatkan koordinasi kabupaten/kota
lain
dengan
maupun
pemerintah provinsi,
dengan
pemerintah
pemerintah
pusat
dalam
melaksanakan pembangunan terintegrasi. b. Strategi : Peningkatan pembangunan yang seimbang antar-wilayah sesuai dengan RTRW Kabupaten Badung Kebijakan : 1) Meningkatkan pembangunan yang seimbang antar-sektor dan antarwilayah sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan. 2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan agar sesuai dengan kondisi setempat dan kebutuhan masyarakat setempat (berwawaskan kondisi lokal masyarakat). c. Strategi : 1) Peningkatan pembangunan infrastruktur berdasarkan RTRW Kabupaten Badung. 2) Pembangunan yang seimbang antar-wilayah. 3) Peningkatan pengendalian pembangunan wilayah Kebijakan : 1) Meningkatkan mutu infrastruktur secara bertahap baik di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan. 2) Memelihara infrastruktur yang telah terbangun secara berkesinambungan. 3) Mengembangkan jaringan infrastruktur yang terpadu antar sistem dan terintegrasi antar wilayah serta ramah lingkungan (Green Infrastructure). Secara terperinci, tujuan dan sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Litbang Kabupaten Badung disajikan pada tabel 4.2 RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
41
Tabel 4.2 Rencana Strategis Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2015
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
42
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa sasaran jangka menengah yang ingin dicapai pada akhir periode Renstra Bappeda Litbang Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah. b. Meningkatnya
kesesuaian
muatan
antar
dokumen
perencanaan
muatan
antara
dokumen
perencanaan
pembangunan daerah. c. Meningkatnya
kesesuaian
pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD. d. Meningkatnya
ketersediaan
hasil
penelitian
dan
pengembangan
pembangunan daerah e. Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah. f.
Meningkatnya
kesesuaian
antara
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan daerah. g. Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang. Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas, maka akan dilaksanakan berbagai rencana program dan kegiatan berserta pendanaannya yang dijabarkan setiap tahun melalui mekanisme yang ditentukan. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada Tabel 5.1.
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
45
BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA LITBANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Didalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Badung. Selanjutnya perlu ditetapkan Indikator Kinerja SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mendukung pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD tersebut. Indikator Kinerja Bappeda Litbang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD dapat dilihat pada Tabel 6.1
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
49
Tabel 6.1 Indikator kinerja Bappeda Litbang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
50
BAB VII PENUTUP
Renstra Bappeda Litbang Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 merupakan panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Litbang untuk 5 (lima) tahun ke depan. Keberhasilan pelaksanaan Renstra tersebut sangat ditentukan oleh kesiapan SDM, kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber pendanaannya serta komitmen semua pimpinan dan staf Bappeda Litbang. Selain itu, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
Renstra tersebut,
setiap
tahun
akan
dilakukan
evaluasi
guna
meningkatkan kinerja lembaga dan pegawai dengan mengacu kepada RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010-2015. Renstra Bappeda Litbang Tahun 2010-2015 harus dijadikan acuan kerja bagi unit-unit kerja di Bappeda Litbang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masingmasing dan diharapkan semua unit kerja dapat melaksanakannya dengan akuntabel serta senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja lembaga, unit kerja dan kinerja pegawai.
KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG
I WAYAN SUAMBARA, SH, MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19631025 198810 1 002
RENSTRA BAPPEDA LITBANG TAHUN 2010-2015
52